PROFIL KESEHATAN KABUPATEN DOMPU TAHUN 2012
KATA SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN DOMPU Assalaamu’alaikum Wr.. Wb.. Saya menyambut gembira terbitnya “ Profil Kesehatan kabupaten Dompu Tahun 2012 “. Meskipun berat dan banyak tantangan dalam proses pengumpulan data dan informasi kesehatan yang dibutuhkan, akhirnya Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu berhasil menghimpun data tahun 2012 dan menyusunnya dalam bentuk “Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012” sesuai dengan petunjuk teknis penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota edisi data terpilah menurut jenis kelamin. Banyak upaya yang dilakukan oleh Tim Penyusun Profil Kabupaten Dompu agar data profil dapat terkumpul dengan cepat dengan validasi data yang dapat diandalkan. Meskipun upaya ini belum mencapai hasil maksimal, tetapi tetap diupayakan untuk dapat menyajikan Data Profil Kesehatan dengan lebih baik dan lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya. Disadari masih adanya tantangan dan kendala dalam penyediaan data dan informasi dari setiap puskesmas maupun pengelola program lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu serta lintas sektor terkait sehingga masih terdapat tabel data yang belum terisi secara lengkap. Dengan terbitnya “Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012” ini, saya berharap dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik institusi pemerintah, institusi swasta, organisasi profesi, mahasiswa, dan kelompok masyarakat lainnya dalam mendapatkan data dan informasi kesehatan. Profil Kesehatan ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi penyelenggaraan program pembangunan kesehatan, baik di pusat, propinsi dan di daerah. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, terutama kepada Tim Penyusunan Profil Kabupaten Dompu yang telah menjadi koordinator dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Dompu. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada para kontributor data di puskesmas maupun pengelola program lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu serta lintas sektor terkait sehingga dapat menghasilkan data yang berkualitas. Semoga niat baik kita dalam upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Dompu mendapat Ridho dari Tuhan yang Maha Esa, Amin . Dompu, 27 Agustus 2013 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
Gatot Gunawan, SKM, M.MKes NIP: 19651122 198903 1 014
ii
Kata Pengantar Profil Kesehatan Kabupaten Dompu merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelanggara standar pelayanan minimal di bidang kesehatan dan pencapaian target indikator Milenium Develepment Goals bidang kesehatan, serta berbagai upaya yang terkait dengan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan lintas sektor seperti Badan Pusat Statistik dan BPPKB (Badan Pemberdayaan perempuan dan Keluarga Berencana) Kab. Dompu. Profil kesehatan kabupaten Dompu menyajikan data yang meliputi data derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, dan data umum serta lingkungan yang terkait dengan kesehatan. Karena itu, penyusunan profil kesehatan perlu dicermati dan sedapat mungkin menggunakan data yang berkulitas. Data yang digunakan untuk menyusun Profil Kesehatan Kabupaten Dompu ini bersumber dari laporan tahunan masing-masing bidang dilingkup Dinas Kesehatan, laporan tahunan dari setiap UPTD Dinas Kesehatan yaitu UPTD Puskesmas, UPTD Jakkad dan UPTD IFK, lintas sektor terkait dan sumber data yang lainnya. Data yang tersaji pada Profil Kesehatan Kabupaten Dompu dapat digunakan untuk membandingkan keadaan pembangunan kesehatan antara Puskesmas satu dengan Puskesmas lainnya dan per Kecamatan, perbandingan pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu dengan beberapa Kabupaten lainnya di Propinsi Nusa Tenggara Barat dan dengan Propinsi lain se-Indonesia. Dengan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Dompu ini diharapkan perbandingan pembangunan kesehatan, baik antara Puskesmas atau Kecamatan maupun Kabupaten lain di Propinsi Nusa Tenggara Barat dapat terlihat dengan jelas. Buku Profil Kesehatan Kabupaten Dompu ini disusun dan diupayakan terbit lebih cepat dibandingkan tahun - tahun sebelumnnya, namun dalam proses pengumpulan data dan validasi data dari berbagi sumber, membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga dalam penyusunan Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu mengalami sedikit keterlambatan. Diharapkan Profil Kesehatan untuk tahun berikutnya bisa terbit lebih cepat dan dapat menyajikan data pencapaian program kesehatan yang lebih akurat. Buku Profil kesehatan kabupaten Dompu ini disajikan dalam bentuk cetakan dan soft copy sehingga memudahkan para pengguna Profil Kesehatan untuk mendapatkannya semoga buku ini dapat berguna bagi semua pihak baik pemerintah, organisasi profesi, swasta, dan masyarakat. Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Dompu tahun 2012 ini, kami ucapkan terima kasih.
Dompu, 27 Agustus 2013 Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
i
Hj. Iris Juwita Kastianti, SKM NIP: 19640212 198501 2 251
TIM PENYUSUN Penanggung Jawab
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
Pengarah
GATOT GUNAWAN, SKM, M.MKes Hj. Iris Juwita Kastianti, SKM
Nara Sumber
Kepala Bidang Dinas Kesehatan Kab. Dompu : Omiyati Fatimah, S.Sos Drs. Sarjan Maman, SKm H. Moh. Nasir, SH, M.Si Lintas Sektor : Kepala Dinas BPPKB Kab.Dompu, Kepala Pusat Badan Statistik Dompu, Direktur Rumah Sakit Umum Kab.Dompu.
Penyusun
Doddy Khiristianto, SKM Suprapti, SKM Z Noviyanti Dian MS, A.Md Satria Irawan, SE
Kontributor
Rahmat, SKM Rahman, S.Sos. Nurhaedah, A.md.Keb drg Putu Yuni Artati Hj. Kalsom, S.Sos Hefrida Lutfiana,S.Si, G.Dip.Pharm,Apt. Ns.H.Syarif Efendi, S.Kep, M.Mkes Yayat Nurhidayat, SKM Surawan, SKM H.Mulyadin, AMK Sri Wahyuningsih, S.Sos Fahraruddin, S.Adm
Diterbitkan Oleh : Sub. Bagian Program dan Pelaporan Sekretariat Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Cetakan Pertama, 27 Agustus 2013
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .................................................................................................................
i
SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KAB.DOMPU..............................................
ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................
vi
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................................................
viii
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................................................
1
BAB II
GAMBARAN UMUM ...............................................................................................
4
A. Gambaran Demografi ................................................................................................ B. Sosial Ekonomi ............................................................................................................. C. Keadaan Pendidikan ..................................................................................................
5 12 13
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN ........................................................................
15
A. Mortalitas ....................................................................................................................... 1. Angka Kematian Bayi (AKB) ............................................................................ 2. Angka Kematian Balita (AKABA) ................................................................... 3. Angka Kematian Ibu (AKI) ...............................................................................
15 15 16 19
B. Morbiditas ...................................................................................................................... 1. AFP dan Polio......................................................................................................... 2. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA ......................................................... 3. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + ......................................... 4. Pneumonia Balita ................................................................................................. 5. HIV/AIDS ................................................................................................................. 6. Diare .......................................................................................................................... 7. Kusta ......................................................................................................................... 8. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) ..................... 9. Angka Kesakitan DBD .........................................................................................
21 21 22 25 26 28 30 31 33 35
iii
10. Malaria ..................................................................................................................... C. Status Gizi....................................................................................................................... 1. Gizi Kurang ............................................................................................................. 2. Gizi Buruk ...............................................................................................................
37 40 41 42
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN ............................................................................
44
A. Pelayanan Kesehatan ................................................................................................. 1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) ........................................... 2. Cakupan Pertolongan Persalinaan Oleh Tenaga Kesehatan................ 3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas ................................................... 4. Imunisasi dan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) Pada Ibu Hamil ................................................................................................................. 5. Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Neonatus ............. 6. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas ................................................................................................................... 7. Persentase Peserta KB Aktif dan KB Paru Menurut Jenis Kontrasepsi ............................................................................................................ 8. Cakupan Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi.............................. 9. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi dan Cakupan Desa/Kelurahan UCI ............................................................................................................................ 10. Persentase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif ....................................... 11. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Anak Usia 6 – 24 Bulan Keluarga Miskin ........................................................................ 12. Cakupan Penimbangan Balita Di Posyandu ............................................... 13. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan ................................... 14. Cakupan Pelayanan Anak Balita ..................................................................... 15. Cakupan Penjaringan dan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat ................................................................................................................. 16. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila............................................................ 17. Jumlah Penderita dan Kematian Pada KLB Serta Desa / Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani < 24 Jam ........................................................ 18. Jumah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan .....................................................
45 45 48 51
B. Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan ............................................................... 1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar ......................... 2. Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Hampir Miskin) ...................................................................................................
78 78
iv
53 55 57 58 60 62 64 66 68 69 71 72 73 74 76
80
BAB V
3. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap Di Sarana Pelayanan Kesehatan.......................................................................................... 4. Indikator Kinerja Pelayanan dan Angka Kematian Pasien Di RS ......
83 84
C. Perilaku Hidup Masyarakat.....................................................................................
88
D. Keadaan Lingkungan ................................................................................................. 1. Rumah Sehat .......................................................................................................... 2. Sarana Air Bersih ................................................................................................. 3. Sarana Sanitasi Dasar .........................................................................................
90 90 91 92
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN .............................................................
95
A. Sarana Kesehatan ........................................................................................................ 95 1. Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat ....................................................... 95 2. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan/ Pengelola ................................................................................................................. 96 3. Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes dan Memiliki 4 (Empat) Spesialis Dasar .............................................................. 98 4. Posyandu Menurut Strata ................................................................................. 99 5. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) ...................... ..................................................................................................................................... 101 6. Data Dasar Puskesmas ....................................................................................... 103 B. Tenaga Kesehatan ....................................................................................................... 1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan .......................... 2. Jumah dan Rasio Bidan dan Perawat Di Sarana Kesehatan................. 3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian Di Sarana Kesehatan ............ 4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi, Kesmas dan Sanitarian di Sarana Kesehatan................................................................................................. 5. Jumlah dan Rasio Tenaga Teknis Medis, Fisioterapis dan Rekam Medik ........................................................................................................................
106 107 108 110
C. Pembiayaan Kesehatan .............................................................................................
114
BAB VI KESIMPULAN ..........................................................................................................
117
LAMPIRAN
v
111 112
Daftar Tabel II.1.
Jarak (Km) Antara Kecamatan ke Kecamatan di Kab.Dompu Tahun 2012 ..........
5
II.2.
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ............................................................................................................
8
Jumlah Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Usia Produktif (15-64 Tahun) dan Nonproduktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke Atas) di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ................................................
11
Jumlah Sekolah, Guru dan Murid menurut tingkatan dan status Sekolah di Kab. Dompu tahun 2011 ................................................................................................
13
III.1. Kematian Bayi, Anak Balita dan Balita Berdasarkan Penyebab Kematian perPuskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012 .....................................................
18
IV.1. Jumlah KLB per-Puskesmas di kabupaten Dompu tahun 2012 ............................
75
V.1. Nama 10 (sepuluh) Besar Obat Terbanyak Digunakan pada Tahun 2012 ............
96
II.3.
II.4.
V.2.
Sarana Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ..............................................................................................................................
97
V.3. Data Perkembangan Posyandu s/d Bulan 2012 ....................................................
99
V.4. Desa Siaga aktif di Kabupaten Dompu Tahun 2012 .............................................
102
V.5. Data Dasar dan Kondisi Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ...............
104
V.6. Kondisi Jaringan Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ...........................
105
V.7.
Data Tenaga Medis di Sarana Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012.......
108
V.8
Data Tenaga Bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ............................................................................................................
109
V.9.
Data Tenaga Kefarmasian di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ............................................................................................................ 110
V.10. Data Tenaga Gizi, Kesmas, dan Sanitarian di Sarana Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ...............................................................................................
112
V.11. Data Tenaga Teknisi Medis, Fisioterapis dan Rekam Medik di Sarana Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ........................................................................
113
V.11. Alokasi Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012 ..................
115
*****
Daftar Grafik 2.1.
Laju Pertambahan Penduduk Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 ................
7
2.2.
Perbandingan Jumlah Penduduk Berdasarkan Gender Tahun 2011 dan 2012 .......
9
2.3.
Piramida Penduduk Kabupaten Dompu Tahun 2012 .............................................
10
2.4.
Data Angkatan Kerja di Kabupaten Dompu Tahun 2011.... ........................... .......
12
3.1. Kasus Kematian Bayi di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 ........................
16
3.2. Kasus Kematian Balita di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 ......................
17
3.3. Kematian Ibu Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 .......................................
19
3.4. Jumlah Kasus AFP dan Non Polio, AFP Rate di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 .........................................................................................................
22
3.5. Proporsi Jumlah Penderita BTA + di antara Suspec di Puskesmas se-Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 .................................................................................
23
3.6. Cakupan CDR TB di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ............................................
24
3.7. % Sucses Rate BTA + Puskesmas se-Kabupaten Dompu Tahun 2011 ..................
25
3.8.
Data Kasus Pneumonia dan non Pneumonia umur 1-4 tahun per Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012..............................................................................
27
3.9. Situasi Penyakit HIV/AIDS Kabupaten Dompu Tahun 2003 s/d 2012 ...................
29
3.10. Jumlah Penderita Diare per-Bulan di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ..................
30
3.11. Jumlah Kasus Baru Kusta Tipe PB dan MB dan CDR per 100.000 Penduduk di Indonesia Tahun 2008 – 2012 ...............................................................................
32
3.12. Data Penderita DBD di Kabupaten Dompu tahun 2008 s/d 2012 ..........................
36
3.13. Data Penyakit Malaria Berdasarkan AMI, API dan Pemeriksaan Slide di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 ...............................................................
38
3.14. Sepuluh Besar Penyakit di Kabupaten Dompu Tahun 2012 .................................
39
3.15. Persentase Status Gizi Kurang Menurut Hasil Pekan Penimbangan per-Puskesmas Bulan 2012 .............................................................................................................
41
3.16. Kasus Gizi Buruk Indeks BB/TB (Kurus Sekali – 3 SD) Tahun 2011 s/d 2012 ....
42
4.1.
Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kabupaten Dompu Tahun 2007 s/d 2008 - 2012 .............................................................................................................
46
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 .............................................................................................
48
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ............................................................................................................
50
4.4.
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 ..........
52
4.5.
Cakupan Bumil yang mendapatkan Imunisasi TT dan tablet Fe di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 ................................................................................
53
Cakupan Komplikasi Bumil dan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 ..............................................................
55
Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas di Kab. Dompu Tahun 2012 ................................................................................................
57
4.2.
4.3.
4.6.
4.7.
4.8.
Persentase Peserta KB Aktif dan KB Baru menurut jenis Kontrasespsi di Kab.
Dompu Tahun 2012 ................................................................................................
59
4.9. Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap dan Kunjungan Bayi di Kab. Dompu Tahun 2008 - 2012 .................................................................................................
61
4.10. Hasil Cakupan Imunisasi DPT-HB1, DPT-HB3, Campak, BCG, dan Polio3 di Kabupaten Dompu Tahun 2012..............................................................................
62
4.11. Cakupan Desa/ Kelurahan UCI di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 ......
63
4.12. Cakupan Bayi yang mendapat ASI Esklusif di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 ........................................................................................................................
65
4.13. Cakupan Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 12-24 Bulan pada Keluarga miskin per-Puskesmas di kabupaten Dompu Tahun 2012 ......................
67
4.14. Cakupan Peninmbangan Balita di Posyandu di Kabupaten Dompu Tahun 2008 - 2012 ................................................................................................
68
4.15. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan per-Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ................................................................................................
70
4.16. Cakupan pelayanan Anak Balita per-Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012
71
4.17. Cakupan penjaringan kesehatan dan peayanan kesehatan sesuai standar siswa SD/ Setingkat per-Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ................................
72
4.18. Cakupan pelayanan kesehatan Usila per-Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012 .......................................................................................................................
74
4.19. Jumlah Kegiatan penyuluhan kesehatan per-Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012 .............................................................................................................
77
4.20. Cakupan Jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ........................................................................................................................ 4.21. Kunjungan Rawat Jalan masyarakat miskin (hampir miskin) per-Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012 .............................................................................
79 81
4.22. Kunjungan Rawat Inap masyarakat miskin (hampir miskin) di Puskesmas Perawatan Di Kabupaten Dompu Tahun 2012 .......................................................
82
4.23. Kunjungan Rawat Jalan & Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012..............................................................................
83
4.24. Pencapaian BOR Rumah Sakit di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012.........
85
4.25. Pencapaian LOS dan TOI Rumah Sakit di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 .......................................................................................................................
86
4.26. Pencapaian GDR dan NDR per-1000 Pasien Keluar Rumah Sakit di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 .................................................................................
87
4.27. Jumlah Rumah Tangga ber PHBS per-Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012 .......................................................................................................................
89
4.28. Persentase Rumah Sehat di Kabupaten Dompu Tahun 2008-2012 ........................
91
4.29. Persentase keluarga menurut jenis sarana Air Bersih yang digunakan di Kabupaten Dompu Tahun 2012..............................................................................
92
4.30. Jumlah Keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar di Kabupaten Dompu Tahun 2012 .............................................................................................................
93
5.1.
Proporsi Tenaga Kesehatan
yang ada di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ......
5.2.
Proporsi Alokasi Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Menurut Sumber Tahun 2012 ............................................................................................................. 114
*****
107
BAB I
|1
PENDAHULUAN Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu adalah “Masyarakat Dompu yang Mandiri untuk Hidup Sehat dan Berkeadilan“ terdapat empat kata kunci dalam visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu tahun 2010 - 2015 yaitu: “Masyarakat Dompu” : mengandung pengertian seluruh warga masyarakat yang hidup dan tinggal di wilayah Kabupaten Dompu; “Mandiri” : berarti masyarakat yang mempunyai kemauan dan kemampuan dalam mengakses upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi pelayanan kesehatan. “Hidup Sehat” : mengandung makna suatu kondisi bebas dari gangguan kesehatan dan mampu berinteraksi sosial, beraktivitas serta produktif. “Berkeadilan” : mengandung makna masyarakat dapat memperoleh akses dan kualitas pelayanan kesehatan tanpa memandang status sosial, ekonomi dan geografi. Adapun Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu adalah : 1. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat melalui kemitraan dan pemberdayaan. 2. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan. 3. Meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi dan anak balita. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu berpedoman pada nilai – nilai Kementerian Kesehatan yaitu : 1) Pro Rakyat : mendahulukan kepentingan rakyat dan yang terbaik untuk rakyat, 2) Inklusif : semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, 3) Responsif : program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis, 4) Efektif : program kesehatan harus dapat mencapai hasil yang signifikan sesuai dengan target yang telah
1 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB I
|2
ditetapkan dan bersifat efisien 5) Bersih : penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari KKN, transparan dan akuntabel. Dalam implementasi Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu tersebut, sangat dibutuhkan adanya data dan informasi.
Dalam sistem kesehatan membutuhkan adanya suatu subsistem informasi yang mendukung subsistem lainnya, tidak mungkin subsistem lain dapat bekerja tanpa didukung dengan sistem informasi kesehatan. Sebaliknya sistem informasi kesehatan tidak mungkin bekerja sendiri, tetapi harus bersama subsistem lain.
Dalam tatanan desentralisasi kualitas dari Sistem Informasi Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat penting sebagai dasar penyusunan kebijaksanaan strategis maupun perencanaan sehingga pembangunan kesehatan yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan mampu mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi serta dapat mengoptimalkan berbagai sumber daya yang dimiliki sehingga dapat memenuhi kebutuhan program maupun penggunaan informasi dalam rangka pembangunan kesehatan.
Salah satu keluaran dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan nasional adalah Profil Kesehatan yang merupakan salah satu paket penyajian data/informasi kesehatan yang relatif lengkap berisi data/informasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan data/informasi terkait lainnya yang di terbitkan setiap tahunnya.
Profil Kesehatan Kabupaten Dompu yang tersajikan diharapkan dapat menjadi salah satu media untuk memantau dan mengevaluasi hasil penyelenggaraan pembangunan kesehatan di pusat dan di daerah. Untuk itu penyusunan profil kesehatan yang berkualitas yaitu yang dapat terbit lebih cepat, menyajikan data yang lengkap, akurat, konsisten dan sesuai kebutuhan menjadi harapan kita bersama.
2 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB I
|3
Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012 ini disajikan dalam 6 (enam) bab dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I
: Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang latar belakang di terbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Dompu serta sistematika penyajiannya.
BAB II
: Gambaran Umum. Bab ini Menyajikan tentang gambaran secara umum, selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya. Bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh langsung terhadap
kesehatan
dan
faktor-faktor
pendukung
lainnya
seperti
kependudukan, ekonomi dan pendidikan. BAB III
: Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat.
BAB IV
: Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan
dasar,
pelayanan
kesehatan
rujukan
dan
penunjang,
pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan, sanitasi dasar dan perbaikan gizi masyarakat. BAB V
: Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini diuraikan tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai tahun 2012. Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan sarana/fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
BAB VI
: Kesimpulan. Bab ini berisikan tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut pada tahun yang bersangkutan selain keberhasilan dan kekurangan pelaksanaan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga dikemukakan dalam bab ini.
3 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB II GAMBARAN UMUM Secara geografis Kabupaten Dompu terletak antara 117
o
42”-118
o
30” Bujur
Timur dan 8o 06”- 9o 05” Lintang Selatan, dengan luas area 2.324,65 Km2 dengan batas wilayah Kabupaten Dompu adalah Sebelah Barat : Kabupaten Sumbawa Besar, Sebelah Timur : Kabupaten Bima, Sebelah Utara : Kabupaten Bima dan Laut Flores dan Sebelah Selatan : Samudra Indonesia.
Luas wilayah kabupaten Dompu 2.324,55 Km² dengan ketinggian kota berkisar antara 15 – 62 meter di atas permukaan laut. Wilayah administratif Kabupaten Dompu terbagi menjadi 8 (delapan) Kecamatan, 79 (tujuh puluh sembilan) kelurahan/desa. Dari seluruh kecamatan yang ada, kecamatan pekat adalah kecamatan terluas dan terjauh dari ibu kota kabupaten. Kondisi geografis wilayah Kabupaten Dompu sebagian besar merupakan daerah pegunungan dan perbukitan, daerah pantai dan rawa-rawa. Daratan Kabupaten Dompu dialiri oleh 122 sungai yang pada umumnya dimanfaatkan untuk pengairan lahan pertanian.
Masih banyaknya jumlah penduduk miskin dan keterbatasan kemampuan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya serta keterbatasan transportasi umum menyebabkan kurang optimalnya upaya pelayanan kesehatan serta sulitnya melaksanakan upaya mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Berikut adalah data tentang jarak antar kecamatan yang ada di Kabupaten Dompu :
4 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB II
Tabel II.1 Jarak (km) Antara Kecamatan Ke Kecamatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012 KECAMATAN
HU'U
PAJO
DOMPU
WOJA
KILO
KEMPO
M.LEWA
PEKAT
HU'U
0
19
27
32
91
58
48
133
PAJO
19
0
8
13
72
39
29
114
DOMPU
27
8
0
5
64
31
21
106
WOJA
32
13
5
0
59
26
16
101
KILO
91
72
64
59
0
47
43
122
KEMPO
58
39
31
26
47
0
10
75
M.LEWA
48
29
21
16
43
10
0
85
PEKAT
133
114
106
101
122
75
85
0
Sumber :Dompu Dalam Angka 2010
Dari tabel tersebut di atas terlihat Kecamatan Pekat merupakan kecamatan yang jaraknya paling jauh dari Kota Kabupaten Dompu yaitu 106 km, kemudian Kecamatan terjauh berikutnya adalah Kecamatan Kilo 64 km, Kecamatan Kempo 31 km dan Kecamatan Hu’u 27 km.
A. Gambaran Demografi
Penyebaran penduduk di Kabupaten Dompu seperti halnya di daerah lain di Indonesia adalah tidak merata dengan jumlah penduduk pada kabupaten dompu tahun 2012 adalah sebanyak
223,418 jiwa.
Sebagian besar penduduk kabupaten Dompu
berkonsentrasi di dua kecamatan yaitu kecamatan Dompu sebesar 50.864 dan Woja 52.757.
5 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB II Hal ini memang disadari karena dua kecamatan tersebut adalah kecamatan dalam lingkaran kota kabupaten dengan setiap rumah tangga di kabupaten dompu rata-rata di huni oleh 4 (empat) anggota keluarga dan di tahun 2012 kepadatan penduduk/Km² mencapai 96 (sembilan puluh enam) orang. Dengan sex rasio di tahun 2012 menunjukkan jumlah laki-laki sebanyak 113.209 jiwa lebih besar dibandingkan perempuan sebanyak 110.209 jiwa.
Kabupaten Dompu merupakan salah satu daerah penerima transmigrasi di pulau Sumbawa. Hal ini terjadi karena kabupaten Dompu memiliki kepadatan penduduk yang relatif rendah yaitu sekitar 96 (sembilan puluh lima) jiwa per km2 dari luas wilayah 2.324,55 km2. Sektor pertanian di kabupaten Dompu merupakan sumber pendapatan daerah yang sangat besar peranannya, hampir setengah pendapatan daerah berasal dari sektor ini dan pada umumnya penduduk di kabupaten Dompu menggantungkan hidupnya dari usaha pertanian dan peternakan sehingga pada musim musim tertentu mereka menetap di kebun atau di ladang hingga panen tiba, hal lain yang terasa masih sulit di rubah adalah kebiasaan mandi dan cuci di sungai yang tersebar di setiap kecamatan sehingga hal tersebut menimbulkan dampak pada berbagai cakupan pelayanan kesehatan di Kabupaten Dompu selain faktor lain seperti pendidikan, sosial budaya, ekonomi dan lain-lain. Daerah kabupaten dompu beriklim tropis, dipengaruhi oleh 2 (dua) musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Curah hujan tahun 2012 yang terjadi dikabupaten dompu merata untuk semua kecamatan dan meningkat dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk disuatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Laju pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memperkirakan jumlah penduduk dimasa yang akan datang. Laju pertumbuhan penduduk (LPP) di kabupaten dompu menunjukkan angka yang semakin meningkat.
6 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB II Laju pertumbuhan penduduk dapat kita lihat pada grafik berikut ini :
Grafik 2.1 Laju Pertambahan Penduduk Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Dompu 2012 (untuk data penduduk thn 2012 merupakan estimasi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu)
Pada grafik data penduduk Kabupaten Dompu di atas dapat dilihat peningkatan jumlah populasi penduduk dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah penduduk yang paling rendah yaitu pada tahun 2008 sebesar 213,865 jiwa, dan
pada tahun-tahun berikutnya semakin meningkat,
terakhir pada tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Dompu sebesar 223,418 jiwa. Data penduduk pada tahun 2012 merupakan hasil perhitungan estimasi geometri yang di lakukan oleh Dinas Kesehatan berdasarkan data penduduk 2011 yang di keluarkan oleh BPS (up date 8 Juni 2012), hal tersebut di karenakan pada saat profil Dinas Kesehatan mulai disusun BPS belum mengeluarkan estimasi data penduduk 2012.
7 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB II Pada tabel di bawah ini dapat kita lihat jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kabupaten Dompu tahun 2012 yaitu jumlah penduduk laki-laki sebanyak 113.209 jiwa, lebih besar di bandingkan jumlah penduduk perempuan yaitu 110.209 jiwa. Sedangkan pada tahun 2011 Jumlah penduduk Kabupaten Dompu sebesar 221.184 jiwa dengan jumlah laki-laki lebih besar yaitu 117.782 jiwa jika dibandingkan dengan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 109.402 jiwa.
Tabel II.2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Di Kabupaten Dompu Tahun 2012
Jumlah
Jumlah Rumah Tangga
Jumlah Penduduk No
Kecamatan
1
HU'U
2
Laki-laki
Perempuan
8.259
8.085
16.344
4,006
PAJO
6.471
6.249
12.720
3,081
3
DOMPU
25.466
25.398
50.864
11,699
4
WOJA
26.907
25.850
52.575
12,360
5
KILO
6.243
5.978
12.221
2,859
6
KEMPO
9.366
9.060
18.426
4,418
7
MANGGELEWA
14.361
13.978
28.339
6,617
8
PEKAT
16.136
15.611
31.747
8,205
113.209
110.209
223.418
53,245
Jumlah (Kab)
Rata-rata Jiwa/Rumah Tangga
Kepadatan Penduduk /km2
4
87.64
4
94.00
4
227.81
4
175.18
4
52.00
4
96.13
4
160.60
4
36.28
4
96.11
Sumber : Badan Pusat Statistik dan Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2013
8 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB II
Grafik 2.2
Sumber : Badan Pusat Statistik dan Dinas Kesehatan Kab.Dompu 2013
Trend yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk tahun 2011 dengan tahun 2012 menunjukkan adanya peningkatan, baik pada jumlah penduduk laki-laki maupun perempuan, hal tersebut dapat di lihat pada grafik di atas. Pada tahun 2012 jumlah penduduk kabupaten Dompu berjenis kelamin laki-laki sebesar 113.209 jiwa, meningkat jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Kabupaten Dompu berjenis kelamin laki-laki pada tahun 2011 yaitu 111.782 jiwa. Sedangkan jumlah
penduduk kabupaten Dompu berjenis kelamin perempuan pada
tahun 2012 sebesar 110.209 jiwa, meningkat jika di bandingkan dengan tahun 2011 yaitu 109.402 jiwa. Struktur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk.
Dasar piramida penduduk menunjukan jumlah
penduduk. Badan piramida penduduk bagian kiri menunjukkan banyaknya penduduk
9 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB II perempuan dan badan piramida penduduk sebelah kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki menurut kelompok umur. Piramida tersebut merupakan gambaran struktur penduduk yang terdiri dari struktur penduduk muda, dewasa dan tua. Struktur penduduk ini menjadi dasar bagi kebijakan kependudukan, sosial, budaya dan ekonomi . Grafik 2.3
Sumber : Estimasi Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2013
Grafik di atas menunjukan bahwa struktur penduduk kabupaten dompu adalah termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya jumlah penduduk usia muda dari usia 0 tahun – 14 tahun. Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yang sering digunakan untuk mengetahui produktifitas penduduk adalah rasio beban ketergantungan atau Dependence Ratio. Rasio beban ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang termasuk umur produktif (15-64 tahun). Secara kasar perbandingan angka beban ketergantungan menunjukan dinamika beban tanggungan umur nonproduktif terhadap umur produktif. Semakin tinggi rasio beban
10 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB II tanggungan, semakin tinggi pula jumlah penduduk nonproduktif yang ditanggung oleh penduduk umur produktif.
Tabel II.3 Jumlah Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan Menurut Jenis Kelamin & Kelompok Usia Produktif (15-64 Tahun) dan Nonproduktif (0-14 Tahun dan 65 Tahun ke atas) di kabupaten Dompu Tahun 2012 No
Usia
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki dan Perempuan
%
1
0 – 14 Tahun
41.336
38.015
79.351
35,52
2
15 – 64 Tahun
67.659
68.038
135.697
60,74
3
65 Tahun ke atas
4.214
4.156
8.370
3,75
Jumlah
113.209
110.209
223.418
100
Rasio Beban Tanggungan (%)
67,32
61,98
64,64
Sumber : Estimasi Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2013
Komposisi penduduk kabupaten Dompu menurut kelompok umur yang tampak pada tabel di atas menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesasr 35,52%, penduduk usia produktif ( 15-64 tahun) sebesar 60,74%, dan yang berusia tua (65 tahun ke atas) sebesar 3,75%. Dengan demikian maka rasio beban tanggungan (Dependence Rasio) penduduk kabupaten Dompu pada tahun 2012 sebesar 64,64%. Hal ini menggambarkan bahwa 100 orang di Kabupaten Dompu yang masih produktif (umur 15-64 tahun) akan menanggung 64 orang yang belum produktif (0-14 tahun) dan yang sudah tidak produktif lagi (65 tahun ke atas). Untuk rasio beban tanggungan apabila dilihat dari jenis kelamin, maka beban
11 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB II tanggungan laki-laki sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan beban tanggungan perempuan yaitu 67,32% untuk laki-laki dan 61,98% untuk perempuan.
B. Sosial Ekonomi
Pembangunan ekonomi bertujuan meningkatkan kesejahteraan. Secara umum kesejahteraan sosial ekonomi meliputi peningkatan sumber daya manusia (SDM), tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Pertumbuhan ekonomi juga berkaitan erat dengan angkatan kerja dan kesempatan kerja. Definisi angkatan kerja menurut SAKERNAS (Survei Angkatan Kerja Nasional) adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit satu jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan itu termasuk juga kegiatan pekerjaan tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi. Berdasarkan publikasi data dari Buku Dompu Dalam Angka tahun 2012 angkatan kerja di Kabupaten Dompu dapat di gambarkan pada grafik berikut :
Grafik 2.4
Sumber : Dompu Dalam Angka 2012
12 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB II Berdasarkan data yang terlihat pada grafik di atas terlihat banyaknya tenaga kerja
(tenaga yang mencari kerja) yang terdaftar di Kabupaten Dompu tahun 2011 sebesar 1.909 tenaga kerja. Kemudian banyaknya PNS daerah Kabupaten Dompu pada tahun 2011 adalah 6.011 PNS dan anggota TNI dan Polri di Kabupaten Dompu pada tahun 2011 adalah sebanyak 566 orang. C. Keadaan Pendidikan Pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan sekaligus meningkatkan kualitas hidup penduduk, sangat erat hubungannya dengan derajat kesehatan masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin besar pula akses terhadap informasi, termasuk informasi kesehatan. Disamping itu masyarakat yang tingkat pendidikannya tinggi mempunyai tingkat kesadaran yang lebih tinggi akan arti pentingnya hidup sehat. Berdasarkan publikasi data Dompu Dalam Angka tahun 2012, dapat diperoleh gambaran tentang perbandingan antara banyaknya guru dan murid menurut tingkat dan status sekolah pada tahun 2011, seperti yang tertuang pada tabel berikut : Tabel II.4 Jumlah Sekolah, Guru dan Murid menurut tingkatan sekolah di Kabupaten Dompu Tahun 2011
JENIS TINGKATAN SEKOLAH
BANYAKNYA SEKOLAH MENURUT TINGKAT DAN STATUS SEKOLAH
BANYAK GURU DIRINCI MENURUT TINGKAT SEKOLAH
BANYAK MURID DIRINCI MENURUT TINGKAT EKOLAH
TK
46
180
2.316
SD SLTP SLTA SMK STM
210 63 22 15 -
3.894 1.646 738 497 -
33.988 13.650 7.599 3.354 -
TOTAL
356
6.955
60.907
Sumber : Dompu Dalam Angka 2012
13 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB II
Dari tabel di atas menunjukkan jumlah seluruh sekolah yang ada dikabupaten dompu sebanyak 356 sekolah, jumlah tingkatan sekolah terbanyak adalah SD. Total SD mencapai 210 SD dengan jumlah guru SD 3.894 orang dan murid SD yang ada 33.988 orang, untuk tingkatan sekolah yang paling sedikit jumlahnya adalah SMK yaitu 15 SMK, dengan jumlah guru 497 orang dan murid 3.354 orang.
14 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 15
SITUASI DERAJAT KESEHATAN Terdapat beberapa indikator dalam mengukur derajat kesehatan masyarakat, indikator-indikator tersebut pada umumnya tercermin dari kondisi mortalitas (angka kematian), morbiditas (angka kesakitan) dan status gizi masyarakat. Derajat kesehatan suatu masyarakat digambarkan melalui angka kematian bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka morbiditas beberapa penyakit.
A. MORTALITAS Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu tertentu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Angka kematian yang disajikan pada bab ini yaitu AKB, AKABA dan AKI. Data yang dapat ditampilkan dalam ini adalah data tentang jumlah kematian bayi, kematian balita dan kematian Ibu. Hal ini di karenakan legalitas kewenangan mengenai perhitungan AKB, AKABA dan AKI ada pada Badan Pusat Statistik.
1. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka kematian bayi merupakan salah satu Indikator Bidang Kesehatan untuk mengukur IPM di setiap wilayah negara Republik Indonesia. Gambaran jumlah kasus kematian bayi selama empat tahun terakhir menunjukkan trend yang ekstrim. Pada tahun 2008 jumlah kematian bayi hanya 1 kasus, kemudian meningkat tajam di tahun 2009 menjadi 39 kasus. Pada tahun 2010 kematian bayi menurun menjadi 12 kasus, di tahun 2011 meningkat lagi menjadi 34 kasus. Pada
15 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 16
tahun 2012 kematian bayi meningkat sangat tinggi menjadi 58 kasus kematian. Kasus Kematian bayi pada tahun 2012 di sebabkan oleh BBLR 25 kasus, asfeksia 19 kasus, cacat bawaan 6 kasus dan 8 kasus di sebabkan oleh penyakit yang diderita dan penyebab lain yang tidak diketahui dengan jelas. Hal-hal tersebut terjadi kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan penanganan persalinan, asupan gizi pada saat kehamilan yang kurang, penanganan komplikasi neonatus belum maksimal dan juga pengetahuan ibu dan keluarga yang masih kurang tentang bagaimana mempersiapkan persalinan yang sehat. Hal ini perlu di cermati bersama dan kewaspadaan harus tetap ditingkatkan agar jumlah kematian bayi bisa di tekan. Data kasus kematian bayi selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Grafik 3.1
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Dompu Tahun 2013
2. Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 (lima) tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA mempersentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara 16 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 17
kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Data yang ditampilkan adalah data jumlah kematian balita, karena legalitas perhitungan AKABA ada pada BPS. Data tentang kasus kematian balita selama rentang waktu dari tahun 2008 s/d 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 3.2
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Dompu Tahun 2013
Pada grafik di atas terlihat kenaikan jumlah kasus kematian balita di setiap tahunnya. Pada tahun 2008, kami tidak memiliki data yang pasti tentang jumlah kematian bayi. Sedangkan untuk tahun 2009 jumlah kasus kematian bayi sebesar 3 kasus, meningkat menjadi 7 kasus pada tahun 2010, meningkat lagi pada tahun 2011 menjadi 48 kasus dan peningkatan paling tinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu 62 kasus. Kematian balita (0-<5 thn) merupakan penjumlahan dari kematian bayi (0-<1 tahun) dan kematian anak balita (1-4 tahun). Kematian balita di sebabkan oleh beberapa hal yang bervariasi seperti BBLR, Asfeksia, cacat bawaan, gizi buruk, penyakit yang di derita dan penyebab lain yang tidak diketahui dengan jelas. Khusus untuk gizi buruk, hal ini disebabkan oleh pengetahuan masyarakat tentang asupan gizi yang masih kurang, 17 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 18
faktor ekonomi dan juga penyakit penyerta yang diderita. Sebagai langkah tindak lanjut memecahkan masalah tersebut adalah perlu dilakukannya promosi kesehatan secara terus menerus, dukungan dari lintas sektor, ketersediaan sumber daya manusia, partisipasi masyarakat, dukungan dana dari pemerintah Pusat, Propinsi dan Daerah. Data mengenai penyebab kematian balita per Puskesmas pada tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini : Tabel III.1 Kematian Bayi, Anak Balita dan Balita Berdasarkan Penyebab Kematian Per-Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kebupaten Dompu 2013
Dari tabel di atas, terlihat bahwa jumlah kasus kematian balita sebesar 62 kasus, terbesar ada di wilayah Puskesmas Dompu Barat yaitu 13 kasus dan keseluruhannya merupakan kematian bayi. Kasus kematian balita terbesar kedua ada di wilayah Puskesmas Dompu Kota yaitu 12 kasus, kematian bayi 11 kasus dan anak balita 1 kasus. Kasus terbesar selanjutnya ada di wilayah Puskesmas Calabai dengan jumlah kematian balita 11 kasus, Puskesmas Dompu timur dan Puskesmas Kilo dengan jumlah kematian balita 6 kasus, kemudian di wilayah Puskesmas Soriutu terdapat 4 kematian balita, 3 kasus kematian di Puskesmas Rasabou dan Kempo, 2 kasus kematian di
18 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 19
Puskesmas Ranggo. Penyebab kematian bayi paling banyak disebabkan oleh BBLR dan Asfeksia, sedangkan penyebab kematian anak balita bervariasi yaitu karena gizi buruk dan penyakit.
3. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari satu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganan selama kehamilan (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidensial), gangguan atau penanganan saat melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Sensitifitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya sebagai indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Data yang ditampilkan adalah data jumlah kasus kematian ibu, baik pada saat kehamilan, persalinan maupun saat nifas. Berikut ini adalah grafik yang menunjukkan jumlah kematian ibu di kabupaten Dompu pada tahun 2008 s/d 2012 : Grafik 3.3
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah Kematian Ibu di Kabupaten Dompu yang tertinggi adalah pada tahun 2011 yaitu sebesar 9 kasus kematian. Pada tahun 2008 19 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 20
terdapat 3 kasus kematian ibu. Meningkat menjadi 4 kasus kematian pada tahun 2009. Kemudian pada tahun 2010 turun menjadi 1 kasus kematian saja. Tahun 2011 jumlah kematian Ibu kembali meningkat sangat signifikan yaitu 9 kasus, kembali menurun pada tahun 2012 menjadi 5 kasus kematian. Kasus kematian Ibu selalu menjadi permasalahan disetiap tahunnya dan belum dapat di tekan seminimal mungkin. Penyebab kematian Ibu pada tahun 2012 sebagian besar disebabkan oleh perdarahan yaitu 4 kasus, terjadi di wilayah puskesmas dompu barat, rasabou, kempo dan soriutu. Penyebab lainnya adalah pre eklampsia 1 kasus yang terjadi di wiayah puskesmas dompu barat. Kasus kematian ibu yang selalu terjadi di Kabupaten Dompu dengan sendirinya melahirkan pertanyaan, “mengapa kasus kematian ibu selalu ada dan tidak dapat di tekan”? sementara cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak hampir mencapai target yang telah ditetapkan. Sedangkan pada aspek penganggaran jumlah alokasi dana tahun 2012 jauh lebih besar dibandingkan tahun 2011, dengan keberadaan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di seluruh Puskesmas kemudian dana kesehatan gratis dari Jamkesmas dan JAKKAD serta peningkatan sarana prasarana bagi bidan di desa, seperti Pembangunan/perbaikan Poskesdes dan pengadaan kendaraan operasional roda dua. Fenomena ini menunjukkan adanya beberapa kemungkinan penyebab dari permasalahan diatas, antara ain : 1.
Sistem pencatatan dan pelaporan yang belum terpadu mulai dari tingkat desa (pustu, poskesdas), tingkat kecamatan ( puskesmas) sampai dengan kabupaten (Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit). Sehingga kemungkinan beberapa kasus kesakitan dan kematian kemungkinan tidak terlaporkan dan tercatat dengan baik. Akibatnya hasil dari pencatatan tersebut menggambarkan “Fenomena Gunung Es” dimana kasus yang nampak hanyalah sebagian kecil dari kasus yang sebenarnya terjadi.
2.
Mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya masih rendah. Karena berdasarkan hasil cakupan pelayanan yang digambarkan dalam pencapaian Indikator SPM cukup baik dimana hampir seluruhnya (khususnya untuk pelayanan
20 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 21
KIA) hampir mencapai target. Hal ini berarti cakupan-cakupan tersebut hanya menggambarkan kuantitas pelayanan, belum pada kualitas pelayanan kesehatan. 3.
Kompetensi tenaga kesehatan yang belum sesuai dengan standar pelayanan. Sebagaimana kita ketahui bersama masih banyak tenaga kesehatan seperti bidan dan perawat belum memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI tahun 2008 yaitu minimal Diploma 3 (DIII). Selain itu untuk tenaga-tenaga kesehatan yang baru lulus dengan pendidikan DIII juga belum memiliki kemampuan orientasi wilayah yang baik, seperti kemampuan Komunikasi Inter personal dan kemampuan memberikan KIE yang baik pada masyarakat.
B. MORBIDITAS Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.
1. AFP (Acute Flacid Paralysis/Lumpuh Layuh Akut) dan Polio AFP merupakan kondisi abnormal ketika seorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan pada anak berusia < 15 tahun yang bersifat layuh (flaccid) dan terjadi
secara akut,
mendadak dan bukan disebabkan oleh ruda paksa. Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam PD3I. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit yang menyerang anak berumur 0-3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku dileher dan sakit ditungkai dan lengan. Untuk setiap kasus AFP yang ditemukan, dengan kelumpuhan kurang dari 2 (dua) bulan diambil spesimen tinjanya untuk diperiksa di Laboratorium Surabaya. Penentuan suatu kasus AFP dapat dikatakan sebagai kasus Polio adalah apabila 21 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 22
didapatkan virus Polio liar pada pemeriksaan spesimen tinjanya, oleh karena itu spesimen yang dikirim harus adekuat. Dari semua kasus AFP yang terjadi pada tahun 2008-2012, semua kasus telah terlacak dan telah diambil specimennya (100%). Dari hasil pemeriksaan laboratorium diperoleh hasil Virus Polio dan Entero Virus adalah negatif
dan hal tersebut
diklasifikasikan sebagai Non Polio. Pada tahun 2012 dari 2 (dua) kasus yang ditargetkan (AFP Rate 2/100.000), ditemukan 3 (tiga) kasus AFP. Penemuan kasus AFP / non polio AFP yang juga merupakan tolak ukur kinerja surveilans AFP Kab. Dompu tahun 2008 – 2012 digambarkan dalam grafik berikut ini : Grafik 3.4
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
2.
Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui Droplet orang yang terinfeksi basil/kuman TB. Bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, TB
22 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 23
menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs. Penyakit Tuberculosis masih menjadi masalah kesehatan yang selalu dihadapi oleh masyarakat terutama masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi rendah. Penanggulangan penyakit Tuberculosis harus dilaksanakan oleh seluruh Unit pelayanan kesehatan baik di Rumah Sakit, Puskesmas maupun dokter swasta serta tetap melibatkan peran serta masyarakat secara paripurna dan terpadu. Adapun hasil kegiatan program TB Paru yang dilaksanakan di kabupaten Dompu di gambarkan dalam grafik di bawah ini : Grafik 3.5
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Bila di bandingkan dengan tahun 2011 cakupan penjaringan suspect TB Paru pada tahun 2012 lebih tinggi, hal ini terjadi di sebabkan karena kegiatan CBA (sosialisasi dan penjaringan suspek TB) telah dilaksanakan secara rutin, dengan pembiayaan dari anggaran APBD dan BOK. Kasus BTA positif yang paling tinggi ada pada tahun 2012 yaitu 185 kasus BTA positif dan yang terendah pada tahun 2010 yaitu 108 kasus. Untuk meningkatkan hasil cakupan penjaringan suspek TB23 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 24
Paru perlu dilakukan kerjasama yang baik terutama dengan petugas pustu, poskesdes dan juga kader kesehatan serta tokoh masyarakat, agar dapat membantu dalam memberikan penyuluhan pada masyarakat dan segera melaporkan apabila ada tersangka TB paru. Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate (CDR) yaitu proporsi jumlah pasien BTA Positif yang di temukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA Positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Grafik 3.6
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Grafik di atas menunjukan pencapaian Case Detection Rate (angka penemuan kasus) TB pada masing-masing Puskesmas tahun 2012. Cakupan CDR TB Kabupaten Dompu pada tahun 2012 adalah 39,45%, masih jauh dari target yang ingin di capai yaitu 70%. Sedangkan angka CDR TB Puskesmas yang tertinggi ada pada Puskesmas Rasabou yaitu 61,76% dengan penemuan BTA (+) 21 kasus dari 34
24 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 25
kasus perkiraan BTA (+). Sedangkan CDR terendah adalah puskesmas Calabai yaitu 22,39% dengan penemuan BTA (+) 15 kasus dari 67 kasus perkiraan BTA(+).
3.
Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + Untuk mengukur keberhasilan pengobatan BTA (+) di gunakan indikator persentase sembuh, persentase pengobatan lengkap, dan angka keberhasilan pengobatan (SR = Success Rate). Secara program, angka kesembuhan yang ditampilkan pada tahun 2012 adalah angka kesembuhan kasus TB Paru BTA (+) tahun 2011. Angka kesembuhan BTA (+) pada tahun 2011 sebesar 74,84% dan persentase Pengobatan lengkap sebesar 14,84%. Success Rate mengindikasikan persentase pasien TB paru BTA Positif yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat. Berikut ini adalah gambaran SR per-Puskesmas tahun 2011. Grafik 3.7
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
25 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 26
Berdasarkan grafik di atas terlihat ada 4 Puskesmas yang pencapaian SR melebihi target (80%) yaitu Puskesmas Dompu Timur 100%, Kilo 100%, Calabai 100%,
Rasabou 94,44%, Ranggo 93,33%, Dompu Kota 91,30% dan Soriutu
88,89%. Sedangkan pencapaian SR yang masih di bawah target adalah Puskesmas Dompu Barat 84,00% dan Kempo 83,33%. Untuk SR Kabupaten Dompu Tahun 2011 sebesar 89,68%, dari kesembuhan BTA (+) sebesar 74,84 % dan pengobatan lengkap sebesar 14,84%. Pencapaian SR pada tahun 2011 meningkat jika di bandingkan SR tahun 2010 yang hanya 63,21%, hal ini menunjukkan adanya peningkatan kinerja dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan program TB paru sehingga diharapkan angka kesakitan TB Paru dapat ditekan seminimal mungkin dan Kabupaten Dompu dapat terbebas dari penyakit TB Paru. 4.
Pneumonia Balita
Definisi Pneumonia adalah infeksi akut yang menyerang jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat disebabkan oleh akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Pada umumnya orang-orang yang rentan terserang pneumonia adalah anakanak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang-orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi dan gangguan imunologi). Pneumonia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang tetap rutin dilakukan pemantauan dan penanganan dengan baik oleh petugas kesehatan. Penyakit pneumonia yang terjadi di masyarakat banyak menyerang anak-anak balita dan perlu dilakukan penanganan dengan tepat terutama penyakit pnemonia berat yang dampaknya akan menyebabkan kematian.
26 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 27
Grafik 3.8
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Berdasarkan grafik diatas nampak bahwa cakupan penemuan dan penanganan kasus pnemonia banyak terjadi di wilayah puskesmas Dompu Barat dengan jumlah kasus pnemonia sebesar 329 kasus dan di wilayah puskesmas Dompu Timur dengan jumlah kasus pneumonia 155 kasus serta di wilayah puskesmas Kempo dengan jumlah kasus pnemonia sejumlah 95 kasus. Sedangkan kalau dilihat dari kasus non pnemonia yang terbesar ada di wilayah puskesmas Dompu Barat sejumlah 1397 kasus, Puskesmas Dompu Timur sejumlah 1215 kasus, Puskesmas Kota sejumlah 1100 kasus dan Puskesmas Ranggo sebesar 1043 kasus. Masih tingginya kasus pneumonia dan non pneumonia yang terjadi dimasyarakat dapat di sebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah masyarakat belum menyadari pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat, pentingnya menjaga kebersihan baik di dalam rumah maupun lingkungan sekitar dan pentingnya ventilasi dan pencahayaan yang baik. Untuk mengatasi hal tersebut, maka di perlukan adanya penyuluhan tentang pencegahan
27 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 28
pneumonia dan pendekatan pada masyarakat agar masyarakat mau dan mampu untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
5.
HIV/AIDS
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus yaitu Human Immunodeficiency Virus, dimana virus tersebut menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lainnya. Kegiatan penanggulangan penyakit HIV/AIDS dan kelamin di Kabupaten Dompu diselenggarakan oleh pemerintah, masyarakat dan LSM berdasarkan prinsip kemitraan. Pemerintah berkewajiban mengarahkan, membimbing dan menciptakan suasana yang mendukung terselenggaranya upaya penanggulangan HIV/AIDS dan menggerakkan berbagai sektor terkait. Upaya penanggulangan HIV/AIDS merupakan upaya terpadu dari peningkatan perilaku hidup sehat, pencegahan penyakit, pengobatan dan perawatan serta Komunikasi Informasi dan Edukatif (KIE). Gambaran tentang penyakit HIV/AIDS dan Penyakit menular seksual lain berdasarkan hasil Zero Survei di Kabupaten Dompu Tahun 2003 s/d 2012 dapat di lihat pada grafik di bawah ini :
28 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 29
Grafik 3.9 GRAFIK SITUASI PENYAKIT HIV/AIDS DI KAB.DOMPU TAHUN 2003 S/D 2012 250
Jumlah
200
150
100
50
0
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Target
100
100
100
100
100
0
100
25
100
100
Realisasi
100
100
99
73
204
0
162
25
188
160
0
0
0
9
0
0
0
1
0
2
HIV
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Upaya penemuan kasus HIV/AIDS yang dilakukan di Kabupaten Dompu adalah dengan melakukan kegiatan zero survey. Kegiatan ini di lakukan 1 (satu) kali dalam setahun dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Propinsi NTB. Pada tahun 2012 kegiatan zero survey dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) dan kelompok waria di Kabupaten Dompu. Hasil kegiatan Zero Survey tahun 2012 ditemukan dari 160 orang sasaran yang di screening 2 orang positif HIV dan 6 orang menderita IMS (Infeksi Menular Seksual). Dengan adanya kasus HIV dan IMS ini, maka perlu di upayakan rencana penanggulanggannya dengan baik, guna menekan penyebaran penyakit menular tersebut di masyarakat. Upaya penanggulangan penyakit IMS, HIV/AIDS yang di lakukan di Kabupaten Dompu belum dapat dilakukan dengan maksimal terutama di dalam melakukan penyuluhan ataupun promosi tentang penyakit IMS, HIV/AIDS pada
29 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 30
kelompok-kelompok resiko. Untuk menekan dan mencegah penyebaran penyakit menular
tersebut
Kabupaten
Dompu
telah
membentuk
KPAD
(Komisi
Penanggulangan AIDS Daerah) yang merupakan organisasi yang berperan penting dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Dompu. Selain itu Rumah Sakit Umum Daerah Dompu juga menyelenggarakan pelayanan klinik VCT yang merupakan klinik yang memberikan pelayanan secara khusus terhadap penderita HIV/AIDS.
6.
DIARE
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan
masyarakat dan sering menyerang anak-anak balita. Penyakit diare bila
tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) dan kematian. Gambaran tentang kasus diare per-bulan di Kabupaten Dompu pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 3.10
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013 30 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 31
Dari grafik diatas nampak kasus diare pada tahun 2012 meningkat pada bulan januari, nopember dan desember. Kasus diare selalu terjadi pada awal musim hujan dan akhir musim hujan, hal ini dikarenakan pada saat musim penghujan sumber air bersih yang dikonsumsi oleh masyarakat tercemar oleh kuman (bakteri). Adapun faktor –faktor yang dapat menyebabkan tingginya angka kesakitan penyakit diare yang terjadi di Kabupaten Dompu antara lain perilaku masyarakat yang meminum air yang tidak dimasak, tidak melakukan cuci tangan sebelum makan, setelah buang air besar dan setelah beraktivitas, sanitasi pengolahan dan penyajian makanan yang belum baik, perilaku buang air besar sembarangan, dan cakupan sarana air bersih yang masih rendah. Dalam menangani masalah penyakit diare perlu dilakukan upaya penanganan yang terpadu terutama dalam penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat, seperti perilaku minum air yang telah dimasak, kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air besar dan setelah beraktivitas. Dengan adanya kegiatan penyuluhan diharapkan angka kesakitan penyakit diare dapat di tekan dan upaya kegiatan penemuan dan penanganan kasus diare tetap terus dilakukan dengan maksimal sehingga kejadian KLB diare dapat di cegah secara dini.
7.
Kusta Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycrobacterium Leprae. Penatalaksanaan khusus yang buruk dapat menyebabkan Kusta menjadi posesif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit,saraf, anggota gerak dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai berikut : 1) Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan di sertai mati rasa; 2) Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan kelemahan/kelumpuhan otot; 3) Adanya kuman tahan asam didalam kerokan jaringan kulit (BTA Positif).
31 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 32
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis saja, tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi dan budaya. Penyakit kusta sampai dengan saat ini masih ditakuti masyarakat, keluarga termasuk sebagian petugas kesehatan. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan/pengertian, kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang ditimbulkannya. Untuk meningkatkan upaya penanganan penyakit kusta ini perlu diupayakan kegiatan penyuluhan yang baik dan benar tentang penyakit kusta, penjaringan dan penanganan penderita kusta. Hasil kegiatan program P2 Kusta di Kabupaten Dompu pada Tahun 2008 s/d 2012 digambarkan dalam tabel berikut ini: Grafik 3.11
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa kasus baru Kusta pada tahun 2012 sejumlah 46 kasus terdiri dari tipe PB 5 kasus (10,87%) dan MB 41 kasus (89,13%), dengan NCDR (new case detection rate/angka penemuan kasus baru) 20,6% per 100.000 penduduk. Angka tersebut menunjukan peningkatan dibandingkan NCDR 32 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 33
pada tahun 2011 yang hanya 15,82% per 100.000 penduduk. Pada tahun 2012 terdapat 7 kasus kusta pada anak yaitu 2 kasus tipe PB dan 5 kasus tipe MB, hal ini menunjukan adanya penularan penyakit kusta pada anak. Dalam upaya melakukan penanggulangan penyakit kusta perlu direncanakan suatu kegiatan seperti penemuan penderita, diagnosis dan klasifikasi, pengobatan dan pengendalian pengobatan, pencegahan cacat dan perawatan diri serta melakukan rehabilitasi medik. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam penanggulangan penyakit kusta adalah peningkatan kemampuan petugas dan ketersedian obat kusta yang memadai. Beberapa upaya penanggulangan penyakit kusta yang di dilakukan pada tahun 2012 adalah melaksanakan kegiatan LEC (Leprosy Elimination Campaign), pemeriksaan kontak, penyuluhan dan pengobatan penderita kusta. Sedangkan dalam mengevalusi hasil kegiatan puskesmas dilakukan pembinaan dan supervisi serta melakukan monitoring dan evaluasi di tingkat Kabupaten.
8.
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Upaya pencegahan penyakit melalui pemberian imunisasi masih tetap terus dilakukan di masyarakat. Berbagai upaya terus dilakukan guna meningkatkan hasil cakupan imunisasi yang diberikan kepada Bayi, Bumil, Wanita Usia Subur dan Anak SD/MI. Dalam meningkatkan kualitas vaksin yang diberikan kepada sasaran, maka perlu diupayakan pengelolaan rantai vaksin sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Vaksin adalah suatu produk biologik yang terbuat dari kuman, komponen kuman atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk merangsang kekebalan tubuh seseorang. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah sebagai berikut : a. Tetanus Neonatus (TN): disebabkan oleh basil Clostridium Tetani, yang masuk ke dalam tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus TN banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan
33 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 34
persalinan oleh tenaga kesehatan yang masih rendah. Pada tahun 2012 tidak di temukan kasus tetanus neonatus (TN) di Kabupaten Dompu, hal ini berkaitan dengan semakin tingginya persalinan yang di lakukan oleh nakes, dimana pada saat melakukan pertolongan persalinan tenaga kesehatan menggunakan alat-alat yang steril sehingga dapat mencegah terjadinya tetanus neonatus (TN) pada bayi baru lahir. b. Campak : merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh virus Single Fox. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak. Pada tahun 2012 terjadi 18 kasus campak yang tersebar di beberapa puskesmas yaitu puskesmas Dompu Barat sejumlah 11 kasus, Ranggo 4 kasus dan Kempo 3 kasus. Kasus campak yang terjadi pada tahun 2012 menurun bila dibandingkan dengan kasus campak yang terjadi pada tahun 2011 yaitu 124 kasus.
Menurunnya kasus
campak ini merupakan keberhasilan pogram imunisasi dan promosi kesehatan yang dilakukan secara rutin agar bayi mendapatkan pelayanan imunisasi campak. Kasus campak yang terjadi pada tahun 2012 dapat ditangani dengan baik dan tidak ada kasus yang meninggal. c. Difteri : disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan. Pada Tahun 2012 tidak ditemukan kasus difteri di Kabupaten Dompu. d. Polio dan AFP : Polio disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Sedangkan AFP (lumpuh layu) merupakan kondisi abnormal ketika seorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. AFP sebagian besar menyerang anak berumur < 15 Tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Pada tahun 2013 dari 2 kasus yang ditargetkan (AFP Rate 2/100.000 penduduk ), ditemukan 3 kasus AFP, 1 kasus di temukan di wilayah Kecamatan Woja dan 1 kasus di Kecamatan Pajo. 34 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 35
Di Kabupaten Dompu program imunisasi merupakan suatu program andalan didalam upaya melakukan pencegahan penyakit menular secara dini. Upaya peningkatan cakupan imunisasi terus dilakukan baik di Dinas Kesehatan maupun di Puskesmas. Adapun pemberian imunisasi yang dilakukan adalah imunisasi HB, BCG, DPT-Combo, Polio, Campak, TT, DT. Dengan upaya pemberian imunisasi ini dapat dilihat pengaruhnya terhadap penurunan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang terjadi di Kabupaten Dompu.
9.
Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue {DBD} DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dangue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypty. Penyakit DBD masih merupakan masalah yang sangat di khawatirkan oleh masyarakat Kabupaten Dompu. Pada tahun 2010 terjadi KLB Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Dompu, dengan kasus pertama dilaporkan oleh RSU Dompu pada tanggal 26 Januari 2010 dan berasal dari Kelurahan Karijawa. Total kasus DBD pada tahun 2010 adalah 187 orang dengan jumlah kematian 5 orang. Sedangkan pada tahun 2011 suspect DBD tidak terlalu tinggi hanya 54 kasus dan tidak ada kasus meninggal. Pada tahun 2012 kejadian penyakit DBD semakin menurun menjadi 11 kasus dan dari 11 kasus tersebut masih merupakan suspect DBD, belum dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium. Dengan masih munculnya kasus DBD pada tahun 2012 di Kabupaten Dompu berdampak pada keresahan masyarakat sehingga masyarakat selalu mengharapkan kegiatan pengasapan. Namun melalui promosi kesehatan yang dilakukan, masyarakat diberi pengertian bahawa upaya pencegahan penyakit DBD tidak hanya dengan melakukan pengasapan/fogging saja akan tetapi dapat juga dicegah dengan melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), abatesasi, survei jentik dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Upaya penanggulangan penyakit DBD yang telah dilakukan adalah abatesasi, survei jentik pada daerah endemis DBD,
35 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 36
penyuluhan penyakit DBD, melaksanakan PSN dengan melibatkan peran serta lintas sektor dan masyarakat, melakukan penyelidikan epidemiologi kejadian penyakit DBD serta melakukan penanganan kasus DBD. Data penderita DBD di Kabupaten Dompu pada tahun 2008 s/d 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 3.12
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Pada grafik di atas, nampak bahwa pada tahun 2008 terdapat kasus DBD sejumlah 24 orang dan tidak ada yang meninggal. Pada tahun 2009 jumlah kasus DBD menurun menjadi 10 kasus, tidak ada yang meninggal, sedangkan pada tahun 2010 kasus DBD meningkat tajam dan terjadi di hampir seluruh wilayah Kabupaten Dompu dengan jumlah kasus 187 orang dan dengan jumlah kematian 5 orang (CFR:2,7%). Pada tahun 2011 dan 2012 jumlah kasus DBD menurun menjadi 54 kasus tahun 2011, 11 kasus tahun 2012 dan tidak ada kasus DBD yang meninggal pada dua tahun tersebut. 36 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 37
10. Malaria Malaria
merupakan
salah
satu
penyakit
menular
yang
upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global yaitu Milenium Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit plasmodium, yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina, dapat menyerang semua orang baik laki-laki ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak-anak dan orang dewasa. Program
pemberantasan
penyakit
malaria
di
Kabupaten
Dompu
merupakan program prioritas dalam upaya penanggulangannya, hal ini disebabkan karena angka kesakitan penyakit malaria masih sangat tinggi dan masih banyaknya daerah yang endemis malaria terutama daerah-daerah di pesisir pantai seperti Kecamatan Pekat, Kilo dan Hu,u. Penyakit malaria merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang ada di Kabupaten Dompu dan masih sering menimbulkan KLB. Apabila penyakit malaria tidak ditangani dengan serius akan memberikan dampak yang
dapat menyebabkan
kematian
terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu Bayi, Anak balita dan Ibu hamil. Selain itu malaria dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja, kecerdasan anak dan berpengaruh pada kunjungan wisatawan yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya PAD Daerah. Berdasarkan laporan Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu menunjukan bahwa angka kesakitan malaria klinis masih cukup tinggi. Pada tahun 2008 penyakit malaria dengan Annual Malaria Incidence atau AMI (30,6 ‰) dan Annual Paraside Incidence atau API (3,7 ‰), tahun 2009 AMI (30,0 ‰ ) API (3,7 ‰), tahun 2010 AMI (31,6 ‰ ) API (2,8 ‰ ), tahun 2011 AMI (35,9 ‰ ) API (2,0 ‰ ) dan tahun 2012 AMI (30,3 ‰) API (2,6 ‰). Data tentang capaian kegiatan penanggulangan penyakit malaria di Kabupaten Dompu pada tahun 2008 s/d 2012 dapat digambarkan pada grafik berikut: 37 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 38
Grafik 3.13
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa angka pemeriksaan sediaan darah malaria klinis baik menggunakan mikroskop maupun RDT di unit pelayanan kesehatan (Puskesmas, Poskesdes, Pustu dan Polindes) sudah cukup baik dengan angka cakupan pada tahun 2012 yaitu 100%. Apabila dilihat dari Annual Malaria Incidence (AMI) nampak pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 30,3 per 1000 penduduk bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 35,9 per 1000 penduduk. Sedangkan bila dilihat berdasarkan Annual Parasite Incidence (API) pada tahun 2012 meningkat 2,6 per 1000 penduduk jika dibandingkan dengan API tahun 2011 sebesar 2 per 1000 penduduk. Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit malaria masih selalu dilakukan antara lain dengan pembagian kelambu yang berinsektisida yang telah di bagikan dan digunakan dengan baik oleh masyarakat, melakukan kegiatan larvasiding (mematikan jentik nyamuk yang ada di tempat perindukan nyamuk dengan cara melakukan penyemprotan), melakukan penyuluhan tentang pencegahan penyakit malaria secara rutin pada masyarakat.
38 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 39
Hal lain yang sering di gunakan sebagai alat ukur sederhana untuk melihat secara cepat mengenai kualitas pelayanan kesehatan dan kondisi status kesehatan lingkungan di masyarakat pada umumnya tercermin dari gambaran kasus penyakit terbanyak yang menyerang penduduk di Kabupaten Dompu. Gambaran 10 (sepuluh) besar penyakit terbanyak yang terjadi pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 3.14
Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinkes Dompu 2013
Penyakit yang menempati urutan pertama adalah penyakit yang menyerang saluran pernafasan bagian atas dengan 19.551 kasus, kemudian penyakit terbesar selanjutnya adalah malaria klinis sebesar 6.759 kasus dan penyakit diare merupakan jumlah terbesar ketiga dengan 6.624 kasus. Sedangkan jumlah kasus yang terendah adalah karies gigi dengan 1.705 kasus.
39 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 40
Data tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan upayaupaya pencegahan guna menekan angka kesakitan serta sebagai bahan perencanaan kebutuhan obat.
C. STATUS GIZI Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur (U), berat badan (B) dan tinggi Badan (TB) ini disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu : Berat badan menurut umur (BB/U) Tinggi badan menurut umur (TB/U) Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)
Program perbaikan gizi masyarakat melaksanakan kegiatan di dalam maupun diluar gedung dengan berbagai kegiatan. Kegiatan di luar gedung meliputi pelaksanakan
kegiatan Posyandu, pelacakan kasus gizi buruk, Pemberian PMT
pemulihan Gizi Kurang maupun PMT penyuluhan dan penyuluhan tentang gizi yang dilakukan pada massa, kelompok ataupun individu. Pelayanan di dalam gedung kegiatannya antara lain adalah konseling, penanganan kasus gizi buruk melalui tatalaksana gizi buruk di RS maupun tatalaksana Gizi di Puskesmas Rawat Inap pada Puskesmas yang memiliki TFC (Terapheteuc Feeding Centre).
40 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 41
Data tentang pencapaian program gizi di Kabupaten Dompu pada tahun 2012 ditampilkan pada grafik di bawah ini:
1. Gizi Kurang Grafik 3.15
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Grafik di atas menggambarkan klasifikasi persentase status gizi kurang menurut hasil pekan penimbangan berdasarkan indeks berat badan per umur (BB/U) per puskesmas di Kabupaten Dompu pada tahun 2012. Target dari prevaleansi gizi kurang adalah 22%. Jumlah status gizi kurang tertinggi terdapat di wilayah Puskesmas Dompu Kota yaitu mencapai 17,87% , kemudian Rasabou 17,56%, Ranggo 17,41%, Dompu Barat 16,21%, Dompu Timur 14,22%, Calabai 5,95%, Kilo 4,44%, Soriutu 2,29% dan status gizi kurang terendah sebesar 1,02% ada di wilayah Puskesmas Kempo.
41 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 42
2. Gizi Buruk Grafik 3.16
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Kasus gizi buruk yang ditemukan pada sembilan wilayah kerja Puskesmas untuk tahun 2012 sebanyak 78 kasus, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011 dengan kasus gizi buruk sebesar 91 kasus. Penurunan kasus gizi kurang menunjukan bahwa surveilans gizi berjalan efektif dan masyarakat sudah menyadari tentang pentingnya asupan gizi pada balita, sehingga masyarakat menjadikan gizi balita sebagai prioritas. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan program gizi dalam memberikan penyuluhan tentang status gizi dan pemberian PMT penyuluhan pada balita. Pada tahun 2012 kematian akibat gizi buruk juga menurun menjadi 2 kasus kematian. Kasus gizi buruk yang meninggal tersebut bukan murni karena gizi buruk, akan tetapi merupakan kasus gizi buruk yang disertai dengan komplikasi beberapa penyakit seperti pneumonia berat dan diare dengan dehidrasi berat. Upaya untuk meningkatkan status gizi balita harus tetap dilakukan, agar kasus gizi buruk dapat ditekan seminimal mungkin dan tidak ada lagi kasus kematian yang diakibatkan oleh gizi buruk. Upaya yang dapat 42 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I| 43
dilakukan antara lain : melakukan penyuluhan tentang asupan gizi yang baik bagi balita, melakukan surveilans gizi, memberikan PMT penyuluhan dan pemulihan bagi balita gizi kurang, memberikan penanganan yang baik bagi balita gizi kurang dan gizi buruk agar balita gizi kurang tidak menjadi gizi buruk dan balita yang gizi buruk dapat pulih kembali.
43 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 44
SITUASI UPAYA KESEHATAN Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama yaitu : upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.
Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan pengunaan zat adictif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan memulihkan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.
Tujuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Kesehatan dimana salah satu rencana strategis utamanya adalah ”Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas”. Untuk mencapai
44 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 45
keadaan tersebut telah dilakukan berbagai upaya kesehatan masyarakat seperti yang diuraikan di bawah ini :
A. PELAYANAN KESEHATAN Upaya pelayanan kesehatan merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1.
Pelayanan kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan
(SPK).
Sedangkan
tenaga
kesehatan
yang
berkompeten
memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat. Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi penimbangan berat badan, pengukurun tinggi badan, tekanan darah, nilai satus gizi (pengukuran lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), screening status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, test laboratorium (rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dan KB pasca persalinan. Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar. Ditetapkan pula bahwa frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan yaitu : minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua dan 2 kali pada triwulan 45 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 46
ketiga. Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan
indikator cakupan K1&K4 yang dihitung dengan
membagi jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal pertama kali oleh nakes (perhitungan indikator K1) atau jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu (untuk penghitungan indikator K4) dengan jumlah sasaran ibu hamil yang ada di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun. Grafik 4.1
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Grafik di atas memperlihatkan cakupan K-1 dan K-4 selama lima tahun terakhir selalu mengalami peningkatan kecuali pada tahun 2012 yang mengalami penurunan. Pada Tahun 2008 cakupan K-1 sebesar 85,31% dan K4 sebesar 77,46%. Tahun 2009 cakupan K1 dan K4 mulai meningkat, K1 sebesar 87,15% dan K4 sebesar 81,20%. Begitu pula pada tahun 2010 dan
46 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 47
2011 cakupan K1 dan K4 semakin meningkat. K1 dan K4 tahun 2010 sebesar 99,11% dan 94,46%, K1 dan K4 tahun 2011 sebesar 101,09% dan 93,20%. Pada tahun 2012 cakupan K1 dan K4 mengalami penurunan menjadi 95,06% untuk K1 dan 83,91 % untuk K4. Gambaran yang diperoleh dari cakupan K-1 dan K-4 pada tahun 2008 s/d 2012, terlihat bahwa di setiap tahunnya cakupan K-4 selalu lebih rendah daripada cakupan K-1. Hal ini perlu dicermati, karena menurunnya capaian K-4 mengindikasikan tingginya ibu hamil yang Drop Out (DO) dimana hal tersebut akan berdampak pada capaian persalinan oleh tenaga kesehatan. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan cakupan K-4 antara lain melakukan penyuluhan tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan terutama pada saat umur kehamilan masuk pada trimester ke-3 serta tentang bahaya yang dapat ditimbulkan apabila ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan. Apabila ibu hamil tidak memeriksakan kehamilan secara rutin maka ibu hamil yang memiliki resiko atau komplikasi tidak dapat diketahui lebih awal sehingga dapat berakibat fatal dan membahayakan keselamatan ibu dan janin yang di kandung. Selain itu bidan desa diharapkan melakukan kunjungan terhadap ibu hamil yang ada di wilayahnya secara berkesinambungan di luar jadwal posyandu yang telah di tetapkan sehingga cakupan K-4 dapat terus ditingkatkan dan angka persalinan oleh dukun dapat ditekan seminimal mungkin karena bidan desa telah memiliki data yang lengkap tentang ibu hamil yang akan segera bersalin. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan menempatkan tenaga bidan di semua desa yang dilengkapi dengan kendaraan operasional, sarana Poskesdes yang memadai yang dilengkapi dengan Listrik dan Sarana Air Bersih (SAB) serta ditunjang dengan peralatan persalinan yang lengkap.
47 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 48
2. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan persalinan yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan baik diinstitusi pelayanan kesehatan maupun dirumah. Pada grafik 4.2 di bawah ini memperlihatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sejak tahun 2008 s/d 2012 dimana capaiannya bervariasi disetiap tahunnya. Grafik 4.2
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Grafik di atas menunjukan bahwa cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Dompu sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 sangat tidak stabil. Pada tahun 2008 cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah 82,82 %, kemudian menurun pada tahun 2009 menjadi 70,95%, pada tahun 2010 cakupan kembali meningkat mencapai 90,04%, tahun 2011 cakupan menurun menjadi 89,01% dan pada tahun 2012 cakupan 48 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 49
persalinan oleh tenaga kesehatan kembali meningkat menjadi 90,07 %. Capaian ini sudah mencapai target SPM, dimana target SPM untuk cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi adalah 90%. Faktor yang menjadi penyebab ketidakstabilan cakupan persalinan oleh nakes di lima tahun terakhir antara lain dikarenakan tingginya angka Drop Out kunjungan bumil pada trimester 3 (K-4), belum adanya suatu kesepakatan atau komitmen tertulis dengan mitra kerja seperti pihak Rumah Sakit dan Bidan praktek swasta tentang pencatatan dan pelaporan persalinan, Kualitas ANC yang dilakukan oleh bidan belum memenuhi standar yaitu 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, 2 kali pada triwulan ketiga (ANC minimal dilakukan 4 kali selama kehamilan) dan kantong persalinan yang ada (berisi data tentang ibu hamil yang akan bersalin)
belum
dimanfaatkan secara maksimal. Langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah dengan menjalin kemitraan dengan Dukun dan Kader, memantapkan operasional Desa Siaga dan Keluarga Siaga dengan menerapkan lima jejaring dan menandai dengan STIKER P4K pada setiap rumah ibu hamil,
menganjurkan untuk mengikuti Program KB dan
melakukan penyuluhan yang terus menerus tentang pentingnya proses persalinan yang sehat. Namun demikian, di beberapa Puskesmas cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan telah mampu mencapai target. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat dibeberapa wilayah di Kabupaten Dompu sudah cukup tinggi dalam mempercayakan pelayanan persalinan pada Tenaga Kesehatan. Gambaran tentang cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan pada masing-masing Puskesmas tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
49 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 50
Grafik 4.3
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Berdasarkan grafik 4.3 di atas, terlihat bahwa cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas Soriutu adalah 100,60%, Kilo 97,93%, Rasabou 96,12%, dan Kempo 94,28%. Puskesmas-puskesmas tersebut
telah melebihi target persalinan oleh tenaga kesehatan yang
ditetapkan yaitu 90%. Sedangkan yang belum mencapai target adalah Puskesmas Dompu Kota 89,27%, Dompu Timur 88,91% , Ranggo 87,38% Calabai 86,17% dan terendah Puskesmas Dompu Barat 83,12%. Hal ini harus menjadi tugas dan tanggung jawab bagi bidan dan seluruh petugas kesehatan
serta
masyarakat
untuk
melakukan
upaya-upaya
meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan.
50 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
dalam
B A B I V | 51
2.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu : a. Kunjungan nifas pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; b. Kunjungan nifas kedua (KF2) dilakukan dalam kurun waktu hari ke-4 sampai dengan hari ke-28 setelah persalinan; c. Kunjungan nifas ketiga (KF3) dilakukan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 setelah persalinan. Masa nifas adalah masa yang sangat rawan bagi seorang ibu pasca persalinan. Ibu nifas paling sedikit mendapatkan 4 kali pelayanan kesehatan selama masa nifas, ini dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi serta menangani masalah-masalah yang terjadi seperti pendarahan, infeksi dll. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal tersebut maka harus dilakukan perawatan secara komprehensif pasca persalinan melalui kunjungan rumah pada ibu bersalin oleh tenaga kesehatan yang terampil. Pelayanan ibu nifas meliputi 1) pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3) pemeriksaan lokhia dan pengeluaran pervagina lainnya; 4) pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan; 5) pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali; 6) pelayanan KB pasca persalinan.
51 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 52
Cakupan pelayanan ibu nifas di Kabupaten Dompu pada tahun 2008 s/d 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 4.4
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Dari grafik di atas terlihat bahwa cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2008 s/d 2012 sangat tidak stabil. Tahun 2008 capaiannya adalah 79,95%, tahun 2009 cakupannya menurun menjadi 77,85%. Pada tahun 2010 meningkat mencapai 94,05%, pada tahun 2011 kembali meningkat menjadi 96,51%, namun kembali menurun pada tahun 2012 menjadi 88,80%. Dengan pencapaian cakupan yang menurun pada tahun 2012, petugas kesehatan di harapkan dapat terus meningkatkan pemberian pelayanan nifas yang sesuai standar. Dalam mendukung hal tersebut, pencatatan dan pelaporan tentang ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas harus lengkap, dengan begitu seluruh ibu nifas yang ada mendapatkan pelayanan nifas dari petugas kesehatan.
52 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 53
3.
Imunisasi dan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) pada ibu hamil Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut Clostridium Tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus Neonatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanus merupakan salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia. Masih banyak calon ibu dimasyarakat terutama yang tinggal di daerahdaerah terpencil berada dalam kondisi yang bisa disebut masih jauh dari kondisi steril saat persalinan. Hal inilah yang dapat menimbulkan resiko ibu ataupun bayinya terkena tetanus. Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap masalah gizi, terutama anemia gizi besi. Anemia Gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb. Di Indonesia sebagian besar anemia disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi. Cakupan imunisasi dan pemberian tablet Fe pada ibu hamil di Kabupaten Dompu selama rentang waktu dari tahun 2008 s/d 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 4.5
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
53 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 54
Dari grafik di atas terlihat cakupan TTIH 1 dan TTIH 2 tahun 2008 s/d 2012 cenderung menurun. Pada tahun 2008 tidak ada data yang tercatat tentang cakupan imunisasi TTIH 1 dan TTIH 2, tahun 2009 adalah 84,19% dan 84,77%, tahun 2010 meningkat sebesar 109,14% dan 105,50%, tahun 2011 menurun menjadi 100,59 % dan 93,58% kemudian pada tahun 2012 cakupan kembali menurun menjadi 94,01% dan 84,34%. Hal yang sama terjadi pada cakupan pemberian tablet Fe, dimana cakupannya sangat tidak stabil. Pada tahun 2008 cakupan pemberian Fe 1 dan Fe 3 adalah 82,98% dan 75,15%, tahun 2009 meningkat sebesar 96,37% dan 82,76 %, tahun 2010 kembali menurun menjadi 93,96% dan 96,14%, tahun 2011 meningkat sebesar 100,7% dan 93,2% kemudian kembali menurun pada tahun 2012 menjadi 95,06% dan 83,91%.. Cakupan pemberian imunisasi TT dan tablet Fe pada ibu hamil terkait erat dengan cakupan Antenatal Care (ANC/Kunjungan Bumil). Pada tahun 2012 cakupan K4 pada ibu hamil sebesar 83,91%, sementara cakupan TT2 84,34% dan cakupan Fe3 83,91%. Untuk cakupan pemberian tablet Fe3 sudah sesuai dengan cakupan K4, sementara untuk cakupan TT2 sebesar 84,34%, sedikit lebih besar dari cakupan K4. Faktor yang diduga menyebabkan hal tersebut adalah belum optimalnya koordinasi sistem pencatatan dan pelaporan antar program yang terkait. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorum dan maternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih ; 2) cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan 3) penyelenggaraan surveilans. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian tablet Fe pada ibu hamil adalah kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. Walaupun dari pencatatan dan pelaporan cakupan ibu hami yang mendapat tablet Fe cukup baik, namun jika tidak dikonsumsi oleh ibu hamil maka efek ataupun manfaat meminum tablet Fe sesuai yang diharapkan tidak akan tercapai. 54 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 55
4.
Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Neonatus Komplikasi kebidanan adalah keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Komplikasi kebidanan antara lain ketuban pecah dini, perdarahan per vagina, hipertensi pada saat kehamilan, ancaman persalinan prematur, infeksi berat pada kehamilan, distosia (persalinan macet, persalinan tidak maju) dan infeksi masa nifas. Sedangkan neonatal komplikasi meliputi asfeksia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan dan kelainan neonatal. Grafik di bawah ini memperlihatkan cakupan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatal di kabupaten Dompu pada tahun 2008 s/d 2012.
Grafik 4.6
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Cakupan penanganan bumil komplikasi pada tahun 2008 s/d 2012 cenderung meningkat. Pada tahun 2008 tidak ada data yang tercatat tentang ibu hamil dengan komplikasi yang di tangani, pada tahun 2009 ibu hamil
55 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 56
komplikasi yang ditangani adalah 50,12%, tahun 2010 mulai meningkat menjadi 81,34%, tahun 2011 meningkat mencapai 97,81% dan pada tahun 2012 telah mencapai 100% dan pencapaian tersebut telah melebihi target SPM yang ditetapkan pada tahun 2012 yaitu 82%. Hal ini didukung oleh adanya Puskesmas yang mampu memberikan pelayanan Penanganan Obstetrik Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Sedangkan cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani dalam rentang waktu tersebut semakin merosot tajam. Tahun 2008 cakupannya cukup baik yaitu 95,30%, namun pada tahun 2009 mulai terjadi penurunan menjadi 81,68%, pada tahun 2010 menurun menjadi 27,42%, tahun 2011 sebesar 29,69% dan pada tahun 2012 cakupannya sebesar 34,64%. Angka tersebut masih jauh dari target SPM tahun 2011, dimana target untuk penanganan neonatal dengan komplikasi adalah 82%. Rendahnya penanganan neonatal komplikasi ini perlu mendapat perhatian lebih karena langkah ini merupakan salah satu strategi untuk menurunkan angka kematian bayi. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan cakupan penanganan neonatal komplikasi antara lain meningkatkan kualitas tenaga medis (bidan,dokter,perawat) khususnya dalam penanganan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal, mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi standar, menyediakan peralatan kesehatan yang memadai dan meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan. Selain itu, hal lain yang menyebabkan rendahnya pencapaian neonatal dengan komplikasi yang ditangani adalah karena sasaran neonatal komplikasi menggunakan data estimasi yaitu 15% dari bayi lahir hidup, sehingga ada kemungkinan neonatal komplikasi yang ada jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan sasaran yang sudah di estimasi.
56 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 57
5.
Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A. Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan serta meningkatkan daya tahan tubuh. Anak-anak yang mendapat cukup vitamin A, apabila terserang diare, campak atau infeksi lainnya, maka penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah, sehingga tidak membahayakan jiwa anak. Sasaran pemberian vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI (kapsul biru), Anak balita (umur 1-4 tahun) diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI (kapsul merah) dan Ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Cakupan pemberian vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu nifas di Kabupaten Dompu tahun 2012 dapat dilihat pada grafik 4.7 berikut ini :
Grafik 4.7
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
57 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 58
Cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas dan anak balita tahun 2012 sudah mencapai lebih dari 80%. Pemberian vitamin A pada ibu nifas 89,50% dan pada anak balita 80,09%, sedangkan pada bayi cakupannya masih rendah yaitu hanya 60,30% sehingga masih perlu dilakukan penyuluhan secara terus menerus tentang pentingnya pemberian vitamin A bagi bayi, sehingga ibu yang memiliki bayi dapat memahami dan menyadari serta mau untuk memberikan vitamin A pada bayi.
6.
Persentase Peserta KB Aktif dan KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi Usia subur seorang wanita biasanya antara 15 s/d 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur atau menjarangkan kelahiran, wanita atau pasangan diprioritaskan untuk menggunakan alat/metode KB. Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari cakupan peserta KB yang sedang menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB dan jenis kontrasepsi yang digunakan oleh akseptor. Persentase peserta KB aktif dan KB baru menurut jenis kontrasepsi yang ada di Kabupaten Dompu pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
58 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 59
Grafik 4.8
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Dompu 2013
Berdasarkan grafik 4.8 di atas terlihat bahwa persentase jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan baik pada KB aktif maupun KB baru adalah suntik yaitu pada KB aktif sebesar 43,89% dan KB baru sebesar 52,02%. Selanjutnya adalah jenis implant, pada KB aktif sebesar 22,12% dan KB baru sebesar 19,07%. Kemudian yang memilih menggunakan jenis pil sebesar 11,86% pada KB aktif dan 12,37% pada KB baru, IUD 13,13% pada KB aktif dan 5,79% pada KB baru, kondom 5,41% pada KB aktif dan 9,63% pada KB baru, MOP 0,12% pada KB aktif dan 0,24% pada KB baru terakhir MOW 3,47% pada KB aktif dan 0,88% pada KB baru. Berdasarkan jenis kelamin, metode kontrasepsi yang digunakan oleh peserta laki-laki adalah MOP dan kondom. Sedangkan metode kontrasepsi yang digunakan oleh perempuan adalah suntik, pil, IUD, implant dan MOW. Berdasarkan data di atas, sebagian besar pesera KB aktif ataupun KB baru adalah perempuan, sedangkan pada laki-laki persentase yang menggunakan
59 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 60
metode kontrasepsi masih sangat sedikit. Untuk itu perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan partisipasi laki-laki terhadap penggunaan metode/alat kontrasepsi.
7.
Cakupan Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir. Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai standar mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI ekskusif, injeksi Vit K1, imunisasi jika belum diberikan saat lahir, penanganan dan rujukan kasus serta penyuluhan
perawatan neonatus
di rumah dengan menggunakan buku KIA. Pelayanan kesehatan bayi ( kunjungan bayi ) adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat) minimal 4 kali dalam setahun yaitu 1 kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada bayi meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4 dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan tentang perawatan kesehatan bayi.
60 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 61
Cakupan kunjungan neonatus dan cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Dompu pada tahun 2008 s/d 2012 dapat di lihat pada grafik di bawah ini : Grafik 4.9
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Cakupan kunjungan neonatal maupun kunjungan bayi dari tahun ke tahun cenderung meningkat, kecuali pada tahun 2009 terjadi sedikit penurunan. Cakupan kunjungan neonatal pada tahun 2008 83,49%, agak menurun pada tahun 2009 menjadi 71,41%, tahun 2010 mulai meningkat menjadi 93,18%, tahun 2011 mencapai 97,38% dan pada tahun 2012 agak menurun menjadi 94,04%. Sedangkan kunjungan bayi pada tahun 2008 cukup tinggi yaitu 97,63%, kembali menurun pada tahun 2009 menjadi 85,45%, kemudian meningkat pada tahun 2010 menjadi 95,03%, pada tahun 2011 meningkat sangat tajam menjadi 126,92% dan pada tahun 2012 sedikit menurun menjadi 94,54%.
61 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 62
8.
Persentase
Cakupan
Imunisasi
Bayi
dan
Cakupan
Desa/Kelurahan
“Universal Child Immunization” (UCI) Bayi dan anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang dapat mengancam keselamatan anak seperti Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru dan masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi. Program imunisasi dasar lengkap pada bayi yang dicanangkan oleh pemerintah meliputi 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 4 dosis Hepatitis B dan 1 dosis Campak. Indikator yang dipakai untuk melihat keberhasilan cakupan imunisasi lengkap pada bayi adalah cakupan imunisasi DPT Combo-1 (DPT-HB1) , DPT Combo-3 (DPT-HB3), Polio 3, dan Campak. Adapun hasil kegiatan imunisasi pada bayi yang dilakukan di setiap puskesmas se Kabupaten Dompu pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 4.10
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
62 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 63
Dari grafik di atas terlihat cakupan imunisasi DPT-HB 1 sebesar 97,58%, DPT-HB 3 menurun menjadi 91,31%, Campak 89,25%, BCG 92,07% dan Polio 3 sebesar 93,94%. Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proporsi terhadap cakupan atas imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan). Desa/kelurahan UCI merupakan gambaran Desa/Kelurahan dengan ≥ 80% jumlah bayi yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Gambaran tentang capaian desa/kelurahan UCI di Kabupaten Dompu pada tahun 2008 s/d 2012 dapat dilihat pada grafik 4.11 di bawah ini :
Grafik 4.11
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Cakupan desa/kelurahan UCI di Kabupaten Dompu dari tahun 2008 s/d 2012 menunjukkan perkembangan yang sangat bagus karena dari tahun ke tahun cakupannya semakin meningkat, hanya saja pada tahun 2012 cakupan
63 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 64
desa UCI menurun. Pada tahun 2008 cakupan desa UCI sebesar 86,57% (58 desa/kel yang telah UCI dari 67 desa/kelurahan yang ada). Kemudian pada tahun 2009 cakupan desa/kelurahan UCI meningkat menjadi 98,68% (75 desa/kelurahan UCI dari 76 desa/kel yang ada), tahun 2010 cakupan mencapai 100% (76 desa/kelurahan yang ada telah UCI), begitu juga pada tahun 2011, desa/kelurahan UCI telah mencapai 100% (79 desa yang ada telah UCI seluruhnya). Namun pada tahun 2012 cakupan desa UCI turun menjadi 79,75% (63 desa/kelurahan telah UCI dari 79 desa/kelurahan yang ada). Penurunan capaian desa/kelurahan UCI pada tahun 2012 dikarenakan penentuan sebuah desa/kelurahan dikatakan UCI menggunakan 10 indikator yaitu imunisasi HB, BCG, Polio1, DPT 1, Polio 2, DPT 2, Polio 3, DPT 3, Polio 4 dan Campak. Berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya yang hanya menggunakan 4 indikator saja yaitu BCG, DPT 3, Polio 4 dan Campak. Selain itu biaya yang dialokasikan untuk kegiatan sweeping imunisasi masih sangat rendah, sehingga pelaksanaan sweeping imunisasi tidak maksimal yang berakibat pada anak balita yang tidak datang saat pelaksanaan posyandu tidak mendapatkan pelayanan imunisasi lengkap.
9.
Persentase Bayi Yang Mendapat ASI Ekslusif ASI Ekskusif adalah menyusui bayi sejak bayi lahir sampai dengan bayi berumur 6 bulan, tanpa didampingi oleh makanan tambahan ataupun susu formula. Agar bayi ataupun anak mendapatkan gizi yang cukup, pemberian ASI tetap diteruskan sampai anak berumur 24 bulan dan diberikan juga makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Grafik 4.12 di bawah ini menyajikan cakupan anak usia 0 - <6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif di Kabupaten Dompu tahun 2008 s/d 2012 :
64 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 65
Grafik 4.12
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Dompu masih sangat rendah. Hanya pada tahun 2008 cakupannya sudah melebihi dari 80% yaitu mencapai 87,39 %. Sedangkan cakupan pada tahun 2009 turun sangat jauh mejadi 13,66%, tahun 2010 mulai ada peningkatan walaupun cakupannya masih rendah yaitu 29,27%. Untuk tahun 2011 cakupan pemberian ASI eksklusif lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu mencapai 43,29% dan meningkat pada tahun 2012 menjadi 58,47%. Namun angka tersebut masih jauh di bawah target SPM, dimana target SPM untuk cakupan pemberian ASI eksklusif adalah 80%. Masih rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya peraturan perundangan tentang pemberian ASI serta belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi dan kampanye terkait
65 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 66
pemberian ASI serta masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana KIE ASI. Selain itu promosi dan pemasaran yang begitu intensif oleh perusahaan susu formula yang sudah merambah ke desa desa dan sulit untuk dikendalikan. Masih banyak Rumah Sakit yang belum mendukung peningkatan pemberian ASI eksklusif, yang ditandai dengan belum melakukan rawat gabung antara ibu dan bayinya, belum atau masih rendahnya melakukan Program Inisiasi Menyusui Dini (IMD) serta masih beredarnya susu formula di lingkungan Rumah Sakit. Berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif adalah dengan melakukan penyuluhan tentang pentingnya dan manfaat pemberian ASI eksklusif sehingga pengetahuan ibu semakin meningkat dan akan menumbuhkan kesadaran pada ibu untuk memberikan ASI eksklusif, menyediakan fasilitas menyusui di tempat kerja, peningkatan dukungan dari keluarga, masyarakat dan juga tokoh masyarakat.
10. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin Pemberian makanan pendamping ASI pada anak 12-24 bulan sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi, dikarenakan pada usia tersebut merupakan masa pertumbuhan yang memerlukan asupan gizi yang cukup. Secara idealnya MP ASI diberikan kepada seluruh anak yang berusia 12-24 bulan, akan tetapi dengan keterbatasan ketersediaan MP-ASI maka yang diberikan MP-ASI hanya anak 12-24 bulan dengan kriteria gizi kurang dan berasal dari keluarga miskin. Cakupan pemberian MP-ASI pada anak usia 12-24 bulan pada keluarga miskin per puskesmas di Kabupaten Dompu tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
66 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 67
Grafik 4.13
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa cakupan pemberian MP-ASI masih sangat rendah. Cakupan yang tertinggi ada pada wilayah Puskesmas Ranggo yaitu 13,66%, kemudian Puskesmas Rasabou 13,42%, selanjutnya Puskesmas Kilo 9,71%, Puskesmas Dompu Kota 8,70%, Puskesmas Dompu Timur 8,11%, Puskesmas Soriutu 7,90%, Puskesmas Calabai 6,38%, Puskesmas Kempo 6,08% dan cakupan yang paling rendah adalah Puskesmas Dompu Barat 3,30%. Rendahnya cakupan pemberian makanan pendamping ASI seperti yang sudah dijelaskan di atas adalah karena terbatasnya ketersediaan MP-ASI, sehingga dari seluruh anak usia 12-24 bulan dari keluarga miskin yang ada, hanya yang gizi kurang saja yang diberikan MP-ASI serta pembagian yang belum merata ke seluruh puskesmas yang membutuhkan.
67 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 68
11. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu Penimbangan balita merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan pada saat posyandu dan cakupan penimbangan balita di posyandu merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi dan prevalensi gizi kurang pada balita. Semakin tinggi cakupan penimbangan balita maka idealnya semakin tinggi pula cakupan vitamin A, cakupan imunisasi dan prevalensi gizi kurang semakin rendah, karena apabila balita rutin ditimbang maka perkembangan berat badan anak dapat terpantau, sehingga bila ditemukan balita yang berat badannya di bawah garis merah ataupun di bawah standar dapat dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan berat badan balita tersebut. Perkembangan cakupan penimbangan balita di Posyandu pada rentang waktu tahun 2008 s/d 2012 digambarkan dalam grafik 4.14 berikut :
Grafik 4.14
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
68 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 69
Cakupan penimbangan balita di Posyandu yang tertinggi ada pada tahun 2008 yaitu mencapai 85,93% (18,138 balita ditimbang dari total balita yang ada pada tahun 2008 sebesar 21,107 balita) sedangkan yang terendah ada pada tahun 2009 yaitu hanya 51,87% (15,851 balita ditimbang dari total balita yang ada pada tahun 2009 sebesar 30,560 balita). Pencapaian cakupan penimbangan balita di Posyandu pada tahun 2012 sebesar 63,91% masih belum memuaskan dan belum mencapai target SPM yang ditetapkan pada tahun 2012 yaitu 85%. Untuk lebih meningkatkan cakupan tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan keikutsertaan balita dalam kegiatan posyandu, seperti mengintegrasikan Posyandu dengan PAUD yang dilengkapi dengan taman bermain, menyediakan PMT penyuluhan sehingga dapat menarik minat balita datang ke posyandu.
12. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Penilaian masalah gizi sebagai masalah kesehatan masyarakat disuatu wilayah dilakukan dengan membandingkan jenis dan besaran masalah gizi dengan ambang batas yang telah disepakati secara universal. Bila besaran masalah gizi di suatu wilayah berada diatas ambang batas yang ditentukan, maka masalah tersebut dianggap sebagai masalah kesehatan. Berdasarkan hasil analisa sesuai
klasifikasi WHO bahwa hampir
di seluruh kecamatan di Kabupaten Dompu masalah gizi masih merupakan suatu masalah yang memerlukan dukungan dan partisipasi Pemerintah daerah, Lintas sektor,petugas Kesehatan dan masyarakat. Kasus gizi buruk yang mendapat perawatan adalah kasus dengan klasifikasi sangat kurus (-3 SD) yaitu status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dengan padanan Severely Wasted
69 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 70
(sangat kurus) dan kasus gizi buruk ini mencerminkan status gizi di masa lalu. Cakupan balita gizi buruk di Kabupaten Dompu yang mendapat perawatan pada tahun 2012 dapat digambarkan pada grafik di bawah ini :
Grafik 4.15
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Berdasarkan grafik 4.15 terlihat cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan sudah seluruhnya mencapai 100%. Hal ini menunjukkan bahwa surveilans gizi sudah berjalan dengan maksimal, sehingga seluruh kasus gizi buruk yang ada dapat tertangani dengan baik, walaupun tidak seluruh kasus gizi buruk yang ada dapat pulih dan sehat kembali karena pada tahun 2012 terdapat 2 kasus gizi buruk yang meninggal disebabkan komplikasi beberapa penyakit yang menyertai seperti pneumonia berat dan diare dengan dehidrasi berat. Upaya-upaya penemuan kasus gizi buruk harus selalu
70 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 71
dilakukan, agar kasus gizi buruk yang ada dapat ditangani dengan baik sehingga diharapkan kasus gizi buruk dapat ditekan seminimal mungkin.
13. Cakupan pelayanan anak balita Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada anak usia 12-59 bulan sesuai sandar meliputi 1) pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun, dilakukan melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan; 2) pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun, dilakukan melalui stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) oleh petugas kesehatan; 3) pemberian vitamin A 2 kali setahun pada bulan februari dan Agustus, dilaksanakan oleh petugas kesehatan ataupun kader di posyandu dan sarana kesehatan. Gambaran cakupan pelayanan anak balita per Puskesmas di Kabupaten Dompu tahun 2012 dapat ditampilkan dalam grafik berikut :
Grafik 4.16
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
71 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 72
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa cakupan pelayanan anak balita di hampir seluruh Puskesmas telah mencapai 100% dan telah melebihi target SPM tahun 2012 yang harus dicapai yaitu 70%.
14. Cakupan Penjaringan dan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Upaya kesehatan yang diajarkan pada anak usia sekolah dasar pada umumnya berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun, memotong kuku, membersihkan telinga, mandi minimal dua kali sehari dll. Berbagai masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak usia sekolah dasar antara lain karies gigi, kecacingan, kelainan pada ketajaman penglihatan dan masalah gizi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penjaringan kesehatan pada murid SD/setingkat kelas I dan pelayanan kesehatan sesuai standar pada seluruh murid SD/setingkat.Grafik 4.17 memperlihatkan cakupan penjaringan kesehatan pada siswa kelas I SD/setingkat dan cakupan siswa SD/setingkat yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar pada tahun 2012. Grafik 4.17
Sumber : Bidang PPSDMK dan Promkes Dinkes Kabupaten Dompu 2013
72 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 73
Cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas satu SD/setingkat untuk wilayah Kabupaten Dompu tahun 2012 adalah 81,16% dan angka tersebut sudah mencapai target SPM yaitu 80%. Dari 9 puskesmas yang ada 6 puskesmas telah melebihi target yang ditetapkan 80%, yaitu Puskesmas Ranggo 100%, Kempo 99,83%, Calabai 99,05%, Rasabou 97,05%, Dompu Timur 94,20%, Dompu Kota 81,94%. Sedangkan Puskesmas yang belum mencapai target adalah Puskesmas Kilo 77,56%, Dompu Barat 61,69% dan terendah Puskesmas Soriutu dengan cakupan 55,21%. Sementara cakupan pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan pada seluruh siswa SD/setingkat masih sangat rendah, rata-rata Kabupaten Dompu hanya 57,98%. Dengan demikian, perlu dilakukan suatu terobosan dan upaya-upaya agar cakupan siswa SD/setingkat yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dapat lebih ditingkatkan lagi.
15. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia. Dengan meningkatnya umur harapan hidup, maka populasi penduduk yang berusia lanjut juga mengalami peningkatan sangat bermakna. Meningkatnya
jumlah
usia
lanjut
akan
menimbulkan
berbagai
permasalahan yang komplek bagi usia lanjut itu sendiri maupun bagi keluarga dan masyarakat. Salah satu permasalahan yang sangat mendasar pada usia lanjut adalah masalah kesehatan sehingga diperlukan pembinaan kesehatan pada kelompok pra usia lanjut dan usia lanjut. Pembinaan kesehatan yang dilakukan lebih ditekankan pada upaya preventif dan promotif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
73 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 74
Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut di seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Dompu tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut : Grafik 4.18
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut di Kabupaten Dompu tahun 2012 hanya sebesar 37,93%. Cakupan yang terbesar ada pada Puskesmas Dompu Barat yaitu 66,17% dan cakupan terendah pada Puskesmas Kempo yaitu 5,09%, sedangkan di Puskesmas Soriutu tidak memiliki data tentang pelayanan kesehatan usia lanjut. Dengan rendahnya cakupan tersebut, petugas kesehatan harus melakukan upaya-upaya agar seluruh usila yang ada mendapatkan pelayanan kesehatan yaitu dengan mengembangkan posyandu lansia, melatih kader lansia dan terus melakukan penyuluhan pada pra lansia dan lansia.
16. Jumlah Penderita dan Kematian Pada KLB serta Desa/Kelurahan Terkena KLB yang ditangani < 24 Jam. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, kabupaten
74 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 75
Dompu masih dihadapkan pada berbagai permasalahan terutama penyakit menular. Penyakit-penyakit menular tersebut masih menjadi masalah yang cukup serius seperti penyakit malaria, diare, campak, TB Paru dan beberapa penyakit lain yang berpotensi KLB seperti : anthraks, HIV/AIDS, flu burung, DBD dan chikungunya. Adapun Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Dompu dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel IV.1 Jumlah KLB per-Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012 No
Puskesmas
1. Dompu Timur 2. Dompu Kota 3. Dobar 4. Rasabou 5. Ranggo 6. Kempo 7. Soriutu 8. Kilo 9. Calabai Tahun 2012 Tahun 2011 Tahun 2010
Jml. Kejadian 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 14 12
Penderita
Meninggal
CFR
0 0 37 0 0 0 0 0 0 37 258 370
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,4 2,4
Dari tabel tersebut diatas terlihat dalam tiga tahun terakhir selalu terjadi KLB di Kabupaten Dompu. Pada Tahun 2010 terjadi 12 kali KLB dengan jumlah penderita 370 orang, 9 kasus kematian (CFR 2,4%) dan jenis KLB yang terjadi adalah keracunan makanan, Demam Berdarah Dengue dan Demam Chikungnya. Tahun 2011 terjadi 14 kali KLB dengan jumlah penderita 258 orang, 1 kasus kematian (CFR 0,4%) dan jenis KLB yang terjadi
adalah keracunan makanan, Demam Berdarah Dengue, Demam
Chikungunya dan Campak. 75 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 76
Pada tahun 2012, kejadian KLB di Kabupaten Dompu hanya terjadi 1 kali saja yaitu KLB keracunan makanan (OHA MINA) yang terjadi di wilayah kecamatan woja dengan jumlah penderita 37 orang dan tidak ada korban yang meninggal. Penyebab dari keracunan makanan ini adalah proses pengolahan makanan, penyimpanan makanan dan penyajian makanan yang tidak bersih dan sehat (kurang hygienis). Penanganan KLB harus dilakukan < dari 24 jam, selain itu sangat perlu dilakukan suatu penyelidikan epidemiologi terhadap KLB yang terjadi agar penanganan dapat dilakukan secara tepat dan hasil penyelidikan dapat terlaporkan dengan cepat dan lengkap. KLB keracunan makanan yang terjadi di wilayah kecamatan woja sudah tertangani < 24 jam. Angka tersebut sudah sesuai dengan target yang telah di tetapkan yaitu 100%. Dengan demikian sensitifitas petugas kesehatan dalam mengidentifikasi kemungkinan terjadinya KLB perlu dipertahankan dan ditingkatkan, dengan mengaktifkan Tim Gerak Cepat (TGC) dari tingkat desa, kecamatan sampai kabupaten dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor serta para pengambil kebijakan.
17. Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Promosi kesehatan/Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu kegiatan utama untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kualitas pelayanan kesehatan ditentukan oleh kualitas pelayanan dibidang teknis medis serta dibidang komunikasi. Oleh karena itu promosi kesehatan dilakukan dengan berbagai langkah antara lain dengan memberdayakan tenaga kesehatan untuk tahu, mau dan mampu melakukan Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIPK). Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak kepada upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan menumbuhkan 76 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 77
kesadaran masyarakat untuk merubah perilaku menjadi lebih baik dalam hal kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Jumlah kegiatan penyuluhan yang dilakukan di seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Dompu, baik penyuluhan kelompok maupun penyuluhan massa dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.19
Sumber : Bidang PPSDMK dan Promkes Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Grafik 4.19 menunjukkan rata-rata diseluruh Puskesmas lebih banyak melakukan kegiatan penyuluhan kelompok dibandingkan dengan penyuluhan massa. Kegiatan penyuluhan kelompok yang tertinggi ada di Puskesmas Calabai yaitu 7,487 kegiatan, Puskesmas Soriutu 6,276 kegiatan, Puskesmas Dompu Timur 3,378 kegiatan dan Puskesmas Kempo 3,142 kegiatan. Sedangkan kegiatan penyuluhan kelompok yang terendah ada di Puskesmas Kilo hanya 276 kegiatan, Ranggo 352 kegiatan, Dompu Kota 495 kegiatan, Rasabou 540 kegiatan dan Puskesmas Dompu Barat 748 kegiatan.
77 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 78
Untuk kegiatan penyuluhan massa yang tertinggi ada di Puskesmas Ranggo dengan 336 kegiatan kemudian Puskesmas Calabai dengan 248 kegiatan, Dompu Barat 232 kegiatan, Soriutu 208 kegiatan, Dompu Kota 180 kegiatan, Dompu Timur 112 kegiatan dan Kempo 104 kegiatan. Sedangkan Puskesmas Rasabou dan Kilo tidak mengadakan kegiatan penyuluhan massa pada tahun 2012.
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN Beberapa kegiatan pokok yang diuraikan pada bab ini adalah antara lain tentang kepesertaan jaminan kesehatan masyarakat, kunjungan rawat jalan dan rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan dan indikator kinerja pelayanan di Rumah Sakit dll. 1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar yang ada di Kabupaten Dompu antara lain Askes, Jamkesmas, Jamkesmas NTB dan JAKKAD (Jaminan Kesehatan Masyarakat Dompu). Tujuan penyelenggaraan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Dengan adanya jaminan kesehatan masyarakat diarapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi dan balita. Selain itu diharapkan juga masalah-masalah kesehatan pada masyarakat miskin dapat tertangani dan terlayani dengan baik. Jamkesmas NTB merupakan program jaminan kesehatan yang dicetuskan oleh pemerintah Provinsi NTB. Kepesertaan Jamkesmas NTB adalah bagi masyarakat miskin yang ada di Provinsi NTB dan belum terakomodir sebagai
78 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 79
peserta jamkesmas. Untuk pembiayaan Jamkesmas NTB merupakan dana sharing antara APBD Provinsi dan APBD Kabupaten. Jakkad adalah program jaminan kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Dompu dan mengakomodir seluruh masyarakat di Kabupaten Dompu yang tidak termasuk sebagai peserta jamkesmas, jamkesmas NTB dan Askes. Jaminan Kesehatan Masyarakat Dompu dimaksudkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Dompu dan melayani segala permasalahan kesehatan yang dihadapai oleh masyarakat. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar di Kabupaten Dompu pada tahun 2012 digambarkan pada grafik berikut :
Grafik 4.20
Sumber : UPTD JAKKAD Kabupaten Dompu 2013
Dari grafik di atas terlihat cakupan kepesertaan jaminan kesehatan yang terbesar adalah Jamkesmas/Askeskin sebesar 53,12% (118.669 peserta), selanjutnya adalah Jakkad yaitu 34,90% (77.981 peserta), Askes dengan
79 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 80
cakupan 9,81% (21.925 peserta) dan cakupan yang terkecil adalah Jamkesmas NTB 2,24% (5000 peserta).
2. Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Hampir Miskin). Program pelayanan jaminan kesehatan masyarakat miskin merupakan salah satu program yang mempunyai andil besar dalam peningkatan kesehatan masyarakat dan program ini menjadi sangat penting mengingat sebagian penduduk masih berada di bawah garis kemiskinan. Pelayanan Jamkesmas meliputi rawat jalan dan rawat inap tingkat pertama di puskesmas dan rumah sakit kelas III.
Dari 118.669 masyarakt miskin yang ada di Kabupaten Dompu yang mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jalan untuk pelayanan kesehatan dasar adalah 80.378 maskin atau 67,73% dan untuk pelayanan kesehatan rujukan sebanyak 2.639 maskin atau 2,22%. Sedangkan yang mendapatkan pelayanan kesehatan rawat inap untuk pelayanan kesehatan dasar adalah 1.630 maskin atau 1,37% dan untuk pelayanan kesehatan rujukan sebanyak 367 maskin atau 0,31%. Gambaran lebih lengkap tentang masyarakat miskin dan hampir miskin yang mendapat pelayanan rawat jalan di Puskesmas yang ada di Kabupaten Dompu dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
80 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 81
Grafik 4.21
Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Kabupaten Dompu 2013
Pelayanan kesehatan rawat jalan masyarakat miskin untuk pelayanan kesehatan dasar yang tertinggi terdapat di wilayah Pukesmas Dompu Barat dengan jumlah kunjungan sebesar 27.600 kunjungan, berikutnya Puskesmas Dompu Timur 21.384 kunjungan. Sedangkan yang terendah ada di wilayah Puskesmas Kilo dengan jumlah kunjungan hanya 2.031 kunjungan. Pelayanan kesehatan rawat jalan masyarakat miskin untuk pelayanan kesehatan rujukan yang tertinggi ada pada Puskesmas Dompu Kota yaitu 1274 rujukan dan terendah ada di Puskesmas Rasabou dengan 58 rujukan. Sedangkan di Puskesmas Dompu Timur, Soriutu dan Calabai tidak terdapat kasus rujukan maskin pada tahun 2012.
81 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 82
Berikut adalah gambaran masyarakat miskin dan hampir miskin yang mendapat pelayanan rawat inap di Puskesmas yang ada di Kabupaten Dompu pada tahun 2012 :
Grafik 4.22
Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Kabupaten Dompu 2013
Untuk pelayanan kesehatan rawat inap, hanya 5 (lima) Puskesmas saja yang memiliki status sebagai Puskesmas Perawatan yaitu Puskesmas Rasabou, Soriutu, Kempo, Kilo dan Calabai. Pelayanan kesehatan rawat inap untuk pelayanan kesehatan dasar yang terbesar adalah Puskesmas Soriutu dengan jumlah kunjungan rawat inap sebesar 622 kunjungan dan terendah adalah Puskesmas Kilo hanya 201 kunjungan. Pelayanan kesehatan rawat inap untuk pelayanan kesehatan rujukan yang tertinggi ada pada Puskesmas Kempo dengan 116 rujukan dan terendah ada pada Puskesmas Rasabou yaitu 62 rujukan. Sedangkan di Puskesmas Calabai pada tahun 2012 tidak terdapat rujukan kasus rawat inap.
82 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 83
3. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan Tingkat pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan oleh masyarakat merupakan indikator yang memberikan gambaran tentang sejauh mana minat masyarakat dalam memanfaatkan sarana yang telah disediakan oleh pemerintah maupun swasta. Sehingga dengan demikian apabila jumlah kunjungan masyarakat tinggi akan dapat memberikan gambaran tentang tingkat kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang tersedia juga tinggi. Grafik 4.23 menggambarkan tetang jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap yang ada di Puskesmas dan Rumah Sakit di Kabupaten Dompu pada tahun 2012. Grafik 4.23
Sumber : Bidang Yankesdas&Rujukan dan RSUD Kabupaten Dompu 2013
83 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 84
Jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas pada tahun 2012 sebanyak 115.965 kunjungan, lebih besar jika dibandingkan dengan kunjungan rawat jalan di RSUD yang hanya sebesar 18.872 kunjungan. Namun sebaliknya, jumlah kunjungan rawat inap di Puskesmas lebih sedikit yaitu hanya 2.413 kunjungan dibandingkan dengan kunjungan rawat inap di Rumah Sakit sebesar 8.611 kunjungan. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat Dompu lebih memilih Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jalan dan sebaliknya untuk pelayanan kesehatan rawat inap masyarakat Dompu lebih memilih Rumah Sakit.
4. Indikator Kinerja Pelayanan dan Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit Beberapa indikator standar yang terkait dengan pelayanan di Rumah Sakit yang dipantau adalah pemanfaatan tempat tidur (BOR/Bed Occupancy Rate), rata-rata lama hari perawatan (LOS/Length Of Stay), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (TOI/Turn Of Interval) dan angka kematian pasien di Rumah Sakit yang terdiri dari persentase pasien keluar yang meninggal (GDR/Gross Death Rate) dan Persentase pasien keluar yang meninggal ≥ 48 jam perawatan (NDR/Net Death Rate). BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada suatu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur yang ada di Rumah Sakit. Angka normal atau standar BOR adalah 60-85 %. Gambaran tentang tingkat pemanfaatan tempat tidur di Rumah Sakit umum Dompu pada tahun 2008 s/d 2012 dapat diihat pada grafik 4.24 berikut ini :
84 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 85
Grafik 4.24
Sumber : RSUD Kabupaten Dompu 2013 Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa pemanfaatan tempat tidur (BOR) di Rumah Sakit umum Dompu pada tahun 2008 dan 2011 berada pada kisaran ideal yaitu antara 60-85 %. Sedangkan BOR tahun 2012 berada di bawah angka standar yaitu 54,99%. LOS adalah rata-rata lama hari rawat seorang pasien. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi dan mutu pelayanan Rumah Sakit. Angka normal atau Standar LOS adalah 6-9 hari. TOI adalah interval pemakaian tempat tidur atau rata-rata hari tempat tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya.
indikator ini
memberikan gambaran tingkat efesiensi pemakaian tempat tidur terhadap pelayanan di Rumah Sakit. Angka ideal atau standar TOI adalah 1-3 hari. Gambaran tentang lama hari rawat seorang pasien (LOS) dan interval pemakaian tempat tidur Rumah Sakit (TOI) di Rumah Sakit Dompu pada tahun 2008 s/d 2012 dapat dilihat pada grafik 4.25 berikut :
85 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 86
Grafik 4.25
Sumber : RSUD Kabupaten Dompu 2013
Dari grafik di atas diketahui bahwa rata-rata lama hari rawat seorang pasien (LOS) di Rumah Sakit Umum Dompu selama tahun 2008 s/d 2012 memiliki angka yang sama yaitu 3 hari. Angka tersebut sudah mencapai angka standar atau ideal, dimana angka ideal LOS adalah 1-3 hari. Sedangkan interval pemakaian tempat tidur atau rata-rata hari tempat tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya (TOI) di Rumah Sakit Umum Dompu selama rentang waktu tahun 2008 s/d 2012 berkisar antara 1-2 hari dan angka tersebut sudah berada pada angka TOI ideal yaitu 1-3 hari. GDR adalah angka kematian umum atau pasien keluar yang meninggal per 1.000 pasien yang keluar dari Rumah Sakit hidup dan mati. Angka normal atau ideal GDR adalah <45/1.000 pasien keluar. NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat ≥ 48 jam per 1.000 pasien yang keluar Rumah sakit hidup dan mati. Angka ideal/standar NDR adalah <25/1.000 pasien keluar. NDR memberikan gambaran tentang mutu 86 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 87
pelayanan di Rumah Sakit. Apabila pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti masih terdapat beberap faktor terkait dengan pelayanan Rumah Sakit yang ikut menjadi penyebab meninggalnya pasien. Sebaliknya jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang ke Rumah Sakit yang menjadi penyebab utama meninggalnya pasien. Grafik 4.26 menunjukkan pencapaian GDR dan NDR per 1.000 pasien keluar Rumah Sakit di Kabupaten Dompu tahun 2008 s/d 2012. Grafik 4.26
Sumber : RSUD Kabupaten Dompu 2013
Angka GDR dan NDR yang di tunjukkan pada grafik di atas, menunjukkan bahwa pada tahun 2008 s/d 2012 GDR dan NDR di Kabupaten Dompu berada pada angka ideal atau angka standar yaitu < 45/1.000 pasien keluar untuk GDR dan <25/1.000 pasien keluar untuk NDR.
87 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 88
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT Perilaku hidup masyarakat merupakan elemen penting yang menentukan status kesehatan masyarakat itu sendiri. Apabila masyarakat sadar dan mau berperilaku hidup yang sehat, maka dengan begitu derajad kesehatan masyarakat pun akan meningkat. Namun merubah perilaku masyarakat bukanlah suatu hal yang mudah, perlu suatu upaya tiada henti untuk memberi kesadaran pada masyarakat tentang pentingya berperilaku hidup bersih dan sehat. Kriteria atau indikator penilaian bahwa masyarakat telah mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat adalah sebagai berikut : 1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 2. Memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berumur 6 (enam) bulan 3. Menimbang balita ke Posyandu 4. Mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari 5. Melakukan aktivitas fisik minimal 10 menit setiap hari 6. Cuci tangan menggunakan sabun 7. Memberantas jentik minimal 1 (satu) minggu sekali (PSN) 8. Menggunakan air bersih 9. Menggunakan jamban sehat 10. Tidak merokok dalam rumah/ruangan. Hasil survei PHBS pada tahun 2012 menunjukkan dari 53.245 rumah tangga yang ada di Kabupaten Dompu hanya 14.183 rumah tangga yang dipantau perilakunya dan dari jumlah rumah tangga yang dipantau tersebut didapatkan hasil hanya 6.811 (48,02%) rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat. Data lebih lengkap tentang prosentase rumah tangga di Kabupaten Dompu yang ber-PHBS dapat dilihat pada grafik 4.27 berikut :
88 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 89
Grafik 4.27
`
Sumber : Bidang PPSDMK dan Promkes Dinkes Dompu 2013
Jumlah rumah tangga yang ber PHBS tertinggi adalah di wilayah Pukesmas Dompu Kota yaitu 3.570 RT atau 71,13% dari jumlah rumah tangga yang di pantau dan terendah ada di wilayah Puskesmas Calabai yaitu hanya 57 RT atau 53,77% dari jumah rumah tangga yang dipantau. Sedangkan Puskesmas Rasabou tidak melakukan survei PHBS pada tahun 2012. Pencapaian rumah tangga yang ber-PHBS di Kabupaten Dompu masih sangat rendah sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan capaian tersebut. Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan tentang pentingnya PHBS kepada masyarakat umum, anak sekolah, ibu balita dll. Selain itu perlu juga merangkul kader, tokoh masyarakat dan para pengambil kebijakan untuk ikut serta menggerakkan masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.
89 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 90
D. KEADAAN LINGKUNGAN Lingkungan baik fisik maupun biologi mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap status kesehatan masyarakat. Menurut H.L.Bloom,
status
kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Diantara keempat faktor tersebut, faktor lingkungan dan perilaku adalah faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap status kesehatan dan merupakan faktor yang saling terkait satu sama lain. Permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan merupakan masalah yang harus di perhatikan oleh masyarakat dan pemerintah, karena dapat memberikan dampak terhadap peningkatan penyakit yang berbasis lingkungan. Upaya peningkatan penyehatan lingkungan yang masih menjadi prioritas pada tahun 2012 adalah kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan mengedepankan 5 (lima) pilar utama yaitu stop
buang air besar
sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga yang sehat, pengelolaan sampah dengan benar dan mengelola limbah cair rumah tangga yang aman. Berikut adalah paparan tentang hasil capaian kegiatan penyehatan lingkungan di Kabupaten Dompu : 1. Rumah Sehat Sebuah rumah dapat dikatakan sehat apabila memiliki sarana sanitasi dasar (jamban, tempat sampah, SPAL), memiliki/dapat mangakses air bersih, ventilasi 10% dari luas rumah, memiliki jendela, lantai kedap air, kepadatan penghuni minimal 9m2/orang dan rumah tidak menyatu dengan kandang. Grafik 4.28 menggambarkan tentang capaian rumah sehat di Kabupaten Dompu tahun pada tahun 2008 s/d 2012 :
90 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 91
Grafik 4.28
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Capaian rumah sehat yang tergambar pada grafik di atas mengalami kemunduran yang cukup berarti. Pada tahun 2008 cakupan rumah sehat sebesar 75,94%. Tahun 2009 mulai terjadi penurunan capaian hingga 45,60%, kemudian mulai ada peningkatan pada tahun 2010 yaitu 55,56% dan meningkat lagi pada tahun 2011 menjadi 58,73%. Pada tahun 2012 pencapaian cakupan rumah sehat kembali meningkat menjadi 61,58%. Namun angka tersebut masih jauh dari angka yang dicapai pada tahun 2008 dan diperlukan kerja keras agar capaian rumah sehat dapat lebih ditingkatkan lagi salah satunya dengan terus melakukan penyuluhan tentang sanitasi yang baik.
2. Sarana Air Bersih Peningkatan kualitas air yang dibutuhkan masyarakat untuk keperluan sehari-hari harus diperhatikan dengan baik, sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi dan menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari dari air yang memenuhi syarat kesehatan. Dalam menjaga kualitas air yang
91 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 92
di konsumsi dan digunakan oleh masyarakat, maka perlu dilakukan pengawasan dan pembinaan oleh petugas kesehatan kepada semua masyarakat. Gambaran tentang cakupan2keluarga menurut jenis sarana air bersih yang digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Dompu pada tahun 2011 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 4.29
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang ada di Kabupaten Dompu pada tahun 2012 adalah sebesar 59.931 KK dan dari jumlah tersebut terdapat 49.333 KK yang diperiksa jenis sarana air bersihnya. Dari grafik 4.28 dapat diketahui bahwa jenis sarana air bersih yang banyak digunakan oleh keluarga adalah SGL sebesar 21,82% dan Ledeng (sumur gali) 18,33%. Sedangkan jenis sarana air bersih yang tidak terlalu banyak digunakan oleh keluarga adalah hidran umum dengan prosentase 2,84% dan mata air 5,15%.
3. Sarana Sanitasi Dasar Sarana yang merupakan sarana sanitasi dasar di masyarakat adalah jamban keluarga, tempat sampah dan sarana pengelolaan air limbah (SPAL). Capaian jamban keluarga yang sehat, tempat sampah sehat dan SPAL yang sehat
92 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 93
sangat bergantung pada bagaimana kesadaran dan perilaku masyarakat untuk mau menyediakan dan menjaga sarana-sarana tersebut agar selalu bersih dan memenuhi syarat kesehatan. Prosentase keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar di Kabupaten Dompu pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 4.30
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Dari 59.931 KK yang ada di Kabupaten Dompu, terdapat 55.267 KK yang diperiksa kepemilikan jambannya dan dari jumlah tersebut didapatkan hanya 28.726 KK saja yang memiliki jamban. Berdasarkan penilaian yang dilakukan terhadap 28.726 KK yang memiliki jamban, didapatkan hasil keluarga yang memiliki jamban sehat sebanyak 21.207 KK ( 73,83% ). Kepemilikan jamban sangat berpengaruh terhadap pencapaian desa ODF (Open Defecation Free/Terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan) dimana pencapaian desa ODF merupakan program utama yang sedang giat-giatnya dilaksanakan saat ini guna mencapai target pilar STBM yang pertama yaitu stop buang air besar sembarangan. Sejak tahun 2008 s/d 2012 jumlah desa yang ODF di Kabupaten Dompu baru mencapai 12 desa atau hanya 15,18% dari 79 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Dompu. 93 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I V | 94
Untuk kepemilikan tempat sampah dari 50.470 KK yang diperiksa, hanya 20.050 KK saja yang memiliki tempat sampah dan dari jumlah tersebut terdapat 12.640 KK atau 63,04% yang memiliki tempat sampah sehat. Sedangkan untuk sarana pengelolaan air limbah (SPAL) dari 53.403 KK yang diperiksa terdapat 19.727 KK yang memiliki SPAL dan dari jumlah tersebut 13.839 KK (70,15%) memiliki SPAL yang sehat.
94 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil menggerakkan roda upaya menuju peningkatan derajat kesehatan masyarakat walaupun dalam perjalanannya masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan. Strategi utama yang dikembangkan dalam pembangunan kesehatan adalah dengan menggalang segenap potensi sumber daya yang dimiliki baik lintas sektor maupun lintas program dengan terus memacu optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber daya kesehatan yang telah di miliki. Berbagai sumber daya kesehatan tersebut merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang maksimal dan berkualitas sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat. A. SARANA KESEHATAN Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan. Untuk itu berbagai upaya telah dilakukan antara lain dengan menambah jumlah fasilitas sarana pelayanan kesehatan, meningkatkan kualitas fisik sarana serta mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, salah satunya upaya di antara hal tersebut di atas adalah dengan selalu menjaga ketersediaan obat yang sesuai kebutuhan. 1.
Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat Peningkatan mutu pelayanan kesehatan termasuk di dalamnya pelayanan kefarmasian sudah semestinya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut perencanaan atau seleksi, pengadaan, pendistribusian dan penggunaan obat dalam upaya mencapai tujuan yang telah
95 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V
ditetapkan. Tujuan dari pengelolaan obat kabupaten adalah tersediannya obat dengan mutu yang baik, tersebar merata dengan jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan dasar. Tabel V.1 di bawah ini menjelaskan tentang nama-nama obat yang terbanyak digunakan pada tahun 2012. Tabel V.1 Nama 10 (sepuluh) Besar Obat Terbanyak Digunakan Pada Tahun 2012 NO
NAMA OBAT
1
Parasetamol tablet 500 mg
2
Gliseril Guayakolat tablet 100 mg
3
Deksametason tablet 0,5 mg
4
Klorfeniramin Maleat (CTM) tablet 4 mg Antasida DOEN tab, kombinasi: Mg. Hidroksida 200 mg + Al. Hidroksida 200 mg
5 6
Vitamin B Kompleks tablet
7
Tiamin HCl / Mononitrat (Vit.B1) tablet 50 mg
8
Asam Mefenamat Kaplet 500 mg
9
Amoksisilin Kaplet 500 mg
10
Asam Askorbat (Vit C) tablet 50 mg
Sumber : UPTD IFK Kabupaten Dompu 2013
2.
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan / Pengelola Pembangunan Kesehatan di arahkan guna meningkatkan jangkauan, cakupan pelayanan dan kualitas pelayanan kesehatan. Berkaitan dengan itu, untuk mendukung tercapainya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Dompu maka sangat diperlukan jumlah sarana dan prasarana kesehatan yang memadai dan juga SDM Kesehatan yang
96 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V memenuhi syarat secara kuantitas dan kualitas. Sarana pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Dompu dikelola oleh pemerintah, swasta dan TNI/Polri. Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Dompu yang merupakan milik dan dikelola oleh pemerintah pada tahun 2012 dapat dilihat pada tabel V.2 berikut : Tabel V.2 Sarana Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah Di Kabupaten Dompu Tahun 2012 SARANA UKBM KECAMATAN
DOMPU
RSU
PUSTU
Polindes / Poskesdes
Posyandu
SARANA TRANSPORTASI Sepeda Pusling Motor
4
6
28
1
19
DOMPU KOTA
3
3
45
2
12
WOJA
DOMPU BARAT
7
9
58
2
27
PAJO
RANGGO
3
4
28
1
12
HU'U
RASABOU
5
4
45
2
15
MANGGELEWA
SORIUTU
8
9
52
2
18
KEMPO
KEMPO
4
7
28
2
21
KILO
KILO
5
5
23
2
16
PEKAT
CALABAI
8
9
62
2
11
47
56
369
16
151
1
1
PUSKESMAS
DOMPU TIMUR
KAB. DOMPU
1
IFK
1
Sumber : Bidang Yankesdas & Rujukan dan Bidang PPSDMK & Promkes Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Selain sarana kesehatan milik pemerintah yang tersebut di atas, terdapat juga sarana kesehatan yang dikelola oleh selain Pemerintah Kabupaten Dompu, yaitu klinik milik TNI dan Polri sejumlah 2 (dua) klinik, 1 (satu) praktek dokter bersama milik swasta, 20 (dua puluh) praktek dokter perorangan, 12 (dua belas) Apotek dan 9 (sembilan) toko obat.
97 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V
Dengan adanya sarana pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah dan dukungan dari sektor swasta berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Dompu, diharapkan seluruh masyarakat Dompu dapat mengakses segala bentuk pelayanan kesehatan yang diinginkan sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
3. Sarana Pelayanan Kesehatan dengan kemampuan Labkes dan memiliki 4 (Empat) Spesialis Dasar Dari seluruh sarana pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Dompu baik yang dikelola oleh pemerintah ataupun swasta hanya Rumah Sakit Umum Daerah yang memiliki fasilitas lengkap dengan laboratorium kesehatan dan telah memiliki 4 (empat) spesialis dasar yaitu spesialis anak, kandungan, penyakit dalam dan bedah. Sedangkan di 9 (sembilan) puskesmas yang ada hanya dilengkapi dengan fasilitas laboratorium kesehatan. Kabupaten Dompu memiliki fasilitas RSU berupa 1 (satu) unit Rumah Sakit Umum Daerah tipe C yang merupakan satu-satunya RSU yang beroperasi dan mengingat perkembangan jumlah penduduk serta keinginan masyarakat untuk mendapatkan perawatan kesehatan tanpa harus di rujuk ke fasilitas yang lebih tinggi maka perluasan RSU sangat di harapkan dan tidak menutup peluang akan munculnya RSU Swasta. Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan pada masyarakat yang melakukan kegiatan kuratif dan rehabilitatif, selain itu Rumah Sakit juga berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan bagi Puskesmas, Klinik ataupun dokter praktek.
98 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V
4. Posyandu Menurut Strata Peran serta masyarakat sebagai obyek dan subyek pembangunan sangat menentukan arah dan keberhasilan pembangunan yang di laksanakan seperti halnya pembangunan bidang kesehatan. Sebagai salah satu wujud nyata dari peran serta masyarakat adalah keikutsertaannya dalam pelaksanaan kegiatan posyandu. Sebagaimana diketahui bahwa posyandu merupakan kegiatan yang tumbuh dan berkembang dari masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat. Dalam menjalankan fungsinya, posyandu diharapkan dapat melaksanakan program prioritas yaitu program kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi dan penanganan penyakit. Penilaian kinerja dan perkembangan posyandu diklasifikasikan menjadi 4 (empat) strata yaitu Posyandu Pratama, Madya, Purnama dan Posyandu Mandiri. Gambaran tentang perkembangan posyandu yang ada di Kabupaten Dompu tahun 2012 tertuang pada tabel V.3 di bawah ini : Tabel V.3
Sumber : Bidang PPSDM dan Promkes Dinkes Kabupaten Dompu 2013 99 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V
Berdasarkan data yang tertera pada tabel V.3 diketahui bahwa sebagian besar posyandu yang ada di Kabupaten Dompu berada pada tingkat atau strata madya dan Purnama. Posyandu dengan strata madya sebesar 173 posyandu dan yang berstrata purnama 160 posyandu. Sedangkan untuk posyandu dengan strata pratama sejumlah 32 posyandu dan yang berstrata mandiri hanya 4 posyandu saja, 3 posyandu ada di wilayah Puskesmas Dompu Kota dan 1 (satu) posyandu di wilayah Puskesmas Kempo. Penilaian atau penentuan klasifikasi posyandu dilakukan berdasarkan keteraturan kegiatan, jumlah kader aktif, program yang dilaksanakan, terdapat beberapa program tambahan dan adanya dana sehat yang dikelola oleh posyandu tersebut. Kriteria penilaian untuk tiap tingkatan posyandu adalah sebagai berikut: 1. Posyandu Pratama
: Posyandu yang kegiatan pelayanannya belum rutin dan jumlah kadernya masih terbatas.
2. Posyandu Madya
: Posyandu dengan kegiatan lebih teratur dibanding kan posyandu pratama dan jumlah kader 5 (lima) orang.
3. Posyandu Purnama
: Posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8 (delapan) kali per tahun, rata-rata jumlah kader yang bertugas adalah 5 (lima) orang atau lebih, kegiatan yang dilaksanakan mencakup 5 (lima) program utama yaitu KIA,KB,Gizi, Imunisasi dan penanggulangan diare lebih dari 50% serta sudah ada beberapa program tambahan.
100 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V
4. Posyandu Mandiri
: Sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, Cakupan 5 (lima) program utama sudah bagus, ada beberapa program tambahan dan dana sehat telah menjangkau 50% KK.
Pada tabel tersebut di atas, terlihat bahwa pencapaian posyandu aktif sebesar 164 posyandu atau 44,44% saja dari 369 posyandu yang ada di Kabupaten Dompu. Posyandu yang termasuk posyandu aktif adalah posyandu dengan strata purnama dan mandiri. 5. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Upaya pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan kemandirian masyarakat dalam mengupayakan derajat kesehatan yang optimal. Untuk itu dengan melibatkan potensi yang dimiliki masyarakat dalam pembangunan kesehatan merupakan salah satu komponen penting guna tercapainya peningkatan derajad kesehatan masyarakat. Peran serta masyarakat dapat berbentuk peran serta dalam hal pembiayaan, penyediaan fasilitas pelayanan maupun tenaga. Bentuk upaya kesehatan yang bersumberdaya masyarakat antara lain meliputi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Desa Siaga, Pos Kesehatan Pondok Pesantren (Poskestren), Pos Obat Desa (POD) dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Sarana kesehatan bersumber daya masyarakat yang ada di Kabupaten Dompu antara lain 369 posyandu, 56 poskesdes, 77 desa siaga dan 14 poskestren. Untuk mempermudah dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, demi terwujudnya masyarakat yang sehat secara mandiri maka disetiap desa ditempatkan bidan desa dan disediakan sarananya yaitu poskesdes. Poskesdes merupakan
upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan penyediaan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Kegiatan utama poskesdes adalah pengamatan dan 101 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V
kewaspadaan dini, penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan dasar, pelayanan KIA dan pertolongan persalinan. Adanya poskesdes merupakan salah satu indikator suatu desa dapat disebut sebagai desa siaga. Desa siaga merupakan program yang dikedepankan untuk memupuk kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan. Desa siaga adalah cerminan masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk menolong dirinya sendiri dari berbagai ancaman kesehatan seperti kurang gizi, penyakit menular, kejadian bencana, kecelakaan dan lain-lain, dengan memanfaatkan potensi setempat secara gotong royong. Dari 79 desa yag ada di Kabupaten Dompu, sudah 77 desa menjadi desa siaga dan dari jumlah tersebut 63 desa siaga yang aktif atau 81,82%. Data lebih terinci tentang desa siaga aktif dapat digambarkan pada tabel V.4 berikut : Tabel V.4 Desa Siaga aktif dan Posyandu Aktif Di Kabupaten Dompu Tahun 2012 KECAMATAN
DESA SIAGA
PUSKESMAS JUMLAH
AKTIF
%
DOMPU TIMUR
7
7
100
DOMPU KOTA
8
8
100
WOJA
DOMPU BARAT
13
13
100
PAJO
RANGGO
6
2
33,33
HU'U
RASABOU
7
7
100
MANGGELEWA
SORIUTU
11
11
100
KEMPO
KEMPO
7
1
14,29
KILO
KILO
6
6
100
PEKAT
CALABAI
12
8
66,67
DOMPU
77
63
81,82
DOMPU
KAB.
Sumber : Bidang PPSDMK dan Promkes Dinkes Kabupaten Dompu 2013
102 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V
Persentase desa siaga aktif di Kabupaten Dompu pada tahun 2012 sebesar 81,82 % sudah mencapai target SPM yang telah di tetapkan, yaitu 75%. Cakupan desa siaga aktif di wilayah Puskesmas Dompu Timur, Dompu Kota, Dompu Barat, Rasabou, Soriutu dan Kilo sudah mencapai 100% sedangkan cakupan desa siaga yang terendah ada di wilayah Puskesmas Kempo yang hanya 14,29%. Untuk lebih meningkatkan cakupan desa siaga aktif dan posyandu aktif maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kepedulian, kesadaran dan keikutsertaan masyarakat dalam mendukung terwujudnya desa siaga aktif dan posyandu aktif. Upaya yang bisa dilakukan antara lain dengan terus melibatkan kader, tokoh masyarakat dan aparat desa dalam melakukan pendekatan dan menggerakkan masyarakat untuk mau dan mampu hidup sehat secara mandiri.
6.
Data Dasar Puskesmas Dalam upaya meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan dasar yang di berikan kepada masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sarana kesehatan dasar meliputi puskesmas dan jaringannya. Sehingga perlu dilakukan monitoring secara berkala agar pengembangan puskesmas dan jaringannya dimaksud dapat dilakukan lebih terarah. Di antara berbagai upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas adalah dengan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang tersedia. Dalam hal ini peran puskesmas dan jaringannya sebagai institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan di jenjang pertama dan terlibat langsung dengan masyarakat menjadi sangat penting. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal diwilayah
103 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V
kerjanya agar terwujud derajat kesehatan yang berkualitas dan hal tersebut dapat dicapai melalui kinerja puskesmas. Untuk menigkatkan kinerja puskesmas diperlukan informasi yang lengkap tentang puskesmas diantaranya berkaitan dengan karakteristik wilayah kerja puskesmas, kondisi puskesmas dan sarananya, kondisi jaringan puskesmas dan tenaga kesehatan di puskesmas. Data dasar puskesmas yang ada di Kabupaten Dompu lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel V.5 Data Dasar dan Kondisi Puskesmas Di Kabupaten Dompu Tahun 2012 PUSKESMAS KECAMATAN
DOMPU
NAMA PUSKESMAS
TAHUN PEMBANGUNAN
TAHUN PENINGKATAN
JENIS PUSKESMAS PERAWATAN
NON PERAWATAN
SUMBER ENERGI LISTRIK
KONDISI BANGUNAN
DOMPU TIMUR
1970
2000
1
PLN/PLTD
RUSAK RINGAN
DOMPU KOTA
tidak ada data
2006
1
PLN/PLTD
BAIK
WOJA
DOMPU BARAT
tidak ada data
-
1
PLN/PLTD
RUSAK BERAT
PAJO
RANGGO
1977
-
1
PLN/PLTD
RUSAK RINGAN
HU'U
RASABOU
tidak ada data
2005
1
PLN/PLTD
RUSAK RINGAN
MANGGELEWA
SORIUTU
tidak ada data
2007
1
PLN/PLTD
RUSAK RINGAN
KEMPO
KEMPO
1974
1985
1
PLN/PLTD
RUSAK BERAT
KILO
KILO
tidak ada data
-
1
PLN/PLTD
RUSAK SEDANG
PEKAT
CALABAI
1997
-
1
PLN/PLTD
RUSAK RINGAN
KAB. DOMPU
6
3
Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Puskesmas yang ada di Kabupaten Dompu terdiri dari 3 (tiga) Puskesmas non perawatan yaitu Puskesmas Dompu Timur, Dompu Barat, Dompu Kota dan 6 (enam) Puskesmas perawatan yaitu Puskesmas Ranggo, Rasabou, Soriutu,
104 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V Kempo, Kilo dan Calabai. Sedangkan Puskesmas dengan kondisi baik hanya 1 (satu) Puskesmas saja yaitu Puskesmas Dompu Kota, 5 (lima) Puskesmas rusak ringan yaitu Puskesmas Dompu Timur, Ranggo, Rasabou, Soriutu dan Calabai, 1 (satu) Puskesmas dengan kondisi rusak sedang yaitu Puskesmas Kilo dan 2 (dua) Puskesmas dengan kondisi rusak berat yaitu Puskesmas Dompu Barat dan Kempo. Puskesmas memiliki jaringan yaitu Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Puskesmas Keliling (Pusling) yang tersebar di seluruh wilayah kerja Puskesmas, yang bertujuan untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Puskesmas Pembantu yang ada di Kabupaten Dompu sejumlah 47 Pustu dan Puskesmas Keliling sejumlah 16 Pusling. Tabel V.6 berikut menggambarkan tentang kondisi dari jaringan puskesmas yang ada di Kabupaten Dompu tahun 2012. Tabel V.6 Kondisi Jaringan Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012 KONDISI JARINGAN PUSKESMAS KECAMATAN
PUSKESMAS PEMBANTU
PUSKESMAS
RUSAK RINGAN
RUSAK BERAT
RUSAK TOTAL
JUMLAH
BAIK
RUSAK RINGAN
RUSAK BERAT
RUSAK TOTAL
JUMLAH
DOMPU TIMUR
4
-
-
4
-
1
-
-
1
DOMPU KOTA
3
-
3
1
1
-
-
2
-
7
1
1
-
-
2
-
3
-
1
-
-
1
-
5
1
1
-
2
BAIK DOMPU
WOJA
DOMPU BARAT
6
PAJO
RANGGO
1
HU'U
RASABOU
5
MANGGELEWA
SORIUTU
5
KEMPO
KEMPO
3
KILO
KILO
PEKAT
CALABAI
KAB. DOMPU
PUSKESMAS KELILING RODA 4
1 2
3
4 5
3
25
19
-
8
1
1
1
-
4
1
1
1
-
5
1
-
8
1
1
-
47
7
8
3
Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinkes Dompu 2013
105 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
-
2
-
-
2
1
-
2
-
2
-
16
1
BAB V
Dari 47 Puskesmas Pembantu yang ada, 25 Pustu dalam kondisi baik, 19 Pustu dalam kondisi rusak ringan dan 3 Pustu dalam kondisi rusak berat. Untuk Puskesmas Keliling, 7 Puskel dengan kondisi baik, 8 Puskel rusak ringan dan 1 Puskel rusak berat. Dengan kondisi jaringan Puskesmas yang rata-rata dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat diharapkan pada pemerintah daerah untuk segera berupaya memperbaiki kondisi berbagai sarana tersebut sehingga tidak mengurangi kualitas pelayanan kesehatan yang di laksanakan.
B. TENAGA KESEHATAN Tenaga Kesehatan yang ada di Kabupaten Dompu terdiri dari tenaga kesehatan yang bertugas di unit kesehatan, baik di sarana pelayanan kesehatan atau non pelayanan yang tersebar di Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Tenaga kesehatan tersebut bekerja di Dinas Kesehatan, UPTD (Puskesmas, Jakkad, IFK) dan Rumah Sakit. Jumlah sumber daya manusia kesehatan pada akhir Desember 2012 adalah 410 pegawai. Jika dibandingkan dengan keaadan pada akhir Desember 2011 jumlah pegawai adalah 425 pegawai, terdapat penurunan sebesar 3,66 %. Proporsi sumber daya manusia kesehatan yang ada di Kabupaten Dompu pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
106 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V Grafik 5.1
Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab.Dompu Tahun 2013
Sumber daya manusia kesehatan di Kabupaten Dompu yang memiliki proporsi terbanyak adalah tenaga perawat sebesar 36,57%. Sedangkan tenaga bidan menempati urutan kedua dengan persentase 23,15%. Selanjutnya tenaga gizi sebesar 9,26%, tenaga Kesmas, Sanitasi, Teknis medis masing-masing mencapai 6%, dokter umum hanya 4,40%, tenaga kefarmasian 4,17%, tenaga perekam medik 1,39%, tenaga fisioterapi 0,93%, dokter spesialis 0,69% dan yang terendah adalah tenaga dokter dokter gigi yaitu 0,46%.
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Sarana Kesehatan Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan peranan penting tenaga medis di wilayah kerja masing-masing daerah. Di Kabupaten Dompu Total keseluruhan Tenaga Medis (dokter umum, dokter spesialis dan dokter gigi) di Kabupaten Dompu berjumlah 23 orang yaitu dokter spesialis 3 orang, dokter umum 19 orang dan dokter gigi 1 Orang. Rincian tenaga medis yang ada di Kabupaten Dompu tahun 2012 dapat dilihat pada tabel V.7 berikut ini :
107 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V Tabel V.7 Data Tenaga Medis di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012
Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan dan RSUD Kab.Dompu Tahun 2013
Rasio dokter spesialis di Kabupaten Dompu yaitu 1 terhadap 100.000 Penduduk, rasio dokter umum 9 terhadap 100.000 penduduk dan untuk rasio dokter gigi sebesar 0.45 terhadap 100.000 penduduk. Menurut KEPMENKES no 81/MENKESTS/SK/I/2004, standar kebutuhan tenaga dokter umum adalah 30/100.000 penduduk dan standar untuk kebutuhan tenaga dokter gigi adalah 11/100.000 penduduk. Dengan demikian, rasio dokter umum dan dokter gigi di Kabupaten Dompu masih sangat jauh dari standar kebutuhan yang ideal.
2. Jumlah dan Rasio Bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan Untuk meningkatkan cakupan program pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan guna mendekatkan jangkauan pelayanan pada masyarakat Pemerintah Kabupaten
Dompu
telah
melakukan
upaya-upaya
pendekatan
dengan
menempatkan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi khusus dalam hal pelayanan KIA sampai ke Desa, seperti program penempatan bidan di desa dengan fasilitas Polindes/Poskesdes dan perawat yang ditempatkan di Pustu.
108 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V Tabel V.8 menggambarkan jumlah tenaga Bidan dan Perawat yang ada di Kabupaten Dompu Tahun 2012. Tabel V.8 Data Tenaga Bidan dan Perawat di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012
Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes dan RSUD Kab.Dompu Tahun 2013
Tenaga bidan yang tersebar diseluruh sarana pelayanan kesehatan, baik di Puskesmas, Poskesdes dan RSU di Kabupaten Dompu seluruhnya berjumlah 98 bidan dengan rasio 44 terhadap 100.000 penduduk, sedangkan jumlah perawat sebesar 152 perawat yang tersebar di Puskesmas, Pustu dan RSU dengan rasio 68 terhadap 100.000 penduduk. Standar kebutuhan tenaga bidan dan perawat menurut KEPMENKES No 81/MENKESTS/SK/I/2004 yaitu untuk tenaga bidan 75/100.000 penduduk dan perawat 158/100.000 penduduk. Apabila dibandingkan dengan standar kebutuhan tenaga, maka jumlah tenaga bidan dan perawat yang ada di Kabupaten Dompu masih di bawah standar, hal itu mengindikasikan bahwa tenaga bidan dan perawat yang ada belum mencukupi untuk melayani penduduk yang ada di Kabupaten Dompu.
109 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V 3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan Tenaga kefarmasian terdiri dari Apoteker dan Asisten Apoteker. Tenaga kefarmasian sangat diperlukan dalam proses pelayanan kesehatan pada masyarakat, karena mereka telah memiliki kompetensi tentang komposisi obat, kegunaan obat dan peracikan obat. Dengan melibatkan tenaga kefarmasian dalam pelayanan kesehatan, diharapkan masyarakat bisa memperoleh terapi yang benar dan tepat. Data tentang tenaga kefarmasian yang ada di Kabupaten Dompu tahun 2012 dapat dilihat pada tabel V.9 berikut ini :
Tabel V.9 Data Tenaga Kefarmasian di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012
Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes & RSUD Kab.Dompu Tahun 2013
Apoteker yang bertugas di Puskesmas maupun Rumah Sakit berjumlah hanya 7 orang saja, dengan rasio 3/100.000 penduduk, sedangkan asisten apoteker di sarana pelayanan kesehatan berjumlah 6 orang saja dengan rasio 3/100.000 penduduk. Masih jauh dari standar kebutuhan tenaga berdasarkan Kepmenkes, dimana standar untuk kebutuhan apoteker adalah 9 apoteker untuk 100.000
110 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V penduduk dan kebutuhan asisten apoteker sebesar 18 orang untuk 100.000 penduduk.
4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi, Kesmas dan Sanitarian di Sarana Kesehatan Sampai saat ini permasalahan yang berkaitan dengan gizi masyarakat masih menjadi masalah kesehatan yang utama. Selain mengupayakan program-program dan kegiatan kesehatan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan gizi, keberadaan tenaga gizi untuk melayani masyarakat juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan program tersebut.
Tenaga kesehatan masyarakat merupakan tenaga yang sangat berperan penting dalam upaya kesehatan promotif dan preventif. Upaya kesehatan promotif dan preventif merupakan kunci utama seseorang dapat selalu hidup sehat, kegiatannya antara lain dengan memberikan penyuluhan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan kesehatan seperti perilaku hidup bersih dan sehat, kegiatan pencegahan terhadap suatu penyakit, pertolongan pertama yang bisa dilakukan bila menemukan suatu masalah kesehatan dll. Penyuluhan dapat dilakukan secara personal, kelompok dan massa dengan menggunakan berbagai media penyuluhan, dan perlu diupayakan juga media penyuluhan yang menarik, sehingga tidak membosankan dan dapat lebih menarik perhatian masyarakat. Tenaga sanitarian atau tenaga kesehatan lingkungan sangat diperlukan agar kesehatan lingkungan dimasyarakat dapat selalu terjaga. Sebagaimana kita ketahui bersama, keadaan lingkungan sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan seseorang. Sanitarian bertugas memberikan bimbingan, arahan dan penyuluhan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan sarana sanitasi yang sehat, lingkungan sehat dll.
111 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V Gambaran tentang tenaga gizi, tenaga kesehatan masyarakat dan tenaga sanitasi yang tersebar di sarana kesehatan di Kabupaten Dompu dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel V.10 Data Tenaga Gizi, Kesehatan Masyarakat dan Sanitarian di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012
Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes & RSUD Kab.Dompu Tahun 2013
Tenaga gizi yang ada di sarana kesehatan baik Puskesmas maupun RSU hanya berjumlah 36 orang saja dengan rasio 16 terhadap 100.000 penduduk, jumlah tenaga kesehatan masyarakat juga masih belum mencukupi yaitu hanya 16 orang dengan rasio 7 tenaga kesehatan masyarakat untuk 100.000 penduduk. Demikian juga dengan tenaga sanitasi, jumlah yang ada hanya 23 tenaga saja, rasio nya adalah 10 terhadap 100.000 penduduk.
5. Jumlah dan Rasio Tenaga Teknis Medis, Fisioterapis dan Rekam Medik Tenaga teknis medis terdiri dari tenaga analis laboratorium, tenaga elektromedik dan penata rontgen serta tenaga penata anastesi.
Untuk tenaga
teknisi medis, hanya tenaga analis laboratorium yang ada di Puskesmas, sedangkan tenaga elektromedik, penata rontgen, penata anastesi dan fisioterapis
112 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V hanya ada di rumah sakit, hal ini di sebabkan karena di puskemas belum tersedia peralatan penunjang seperti peralatan rontgen, peralatan yang di gunakan untuk fisioterapis dll. Tabel di bawah ini menggambarkan tentang jumlah tenaga teknisi medis, fisioterapis dan rekam medik yang ada di sarana kesehatan di Kabupaten Dompu tahun 2012 : Tabel V.11 Data Tenaga Teknisi Medis, Fisioterapis dan Rekam Medik di Sarana Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012
Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes & RSUD Kab.Dompu Tahun 2013
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa dibeberapa puskesmas tidak memiliki tenaga analis laboratorium, yaitu di Puskesmas Rasabou, Soriutu, Kilo dan Puskesmas Calabai. Keberadaan tenaga analis laboratorium sangat penting, dikarenakan hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk menegakkan diagnosis suatu penyakit. Rasio tenaga analis laboratorium di Kabupaten Dompu adalah 8 terhadap 100.000 penduduk, rasio tenaga elektromedik dan penata rontgen 3 terhadap 100.000 penduduk, rasio tenaga penata anastesi adalah 1 terhadap 100.000 penduduk, Rasio tenaga fisioterapis 2 terhadap 100.000 penduduk dan rasio tenaga rekam medik adalah 3 terhadap 100.000 penduduk.
113 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Selain sarana kesehatan dan tenaga kesehatan, sumber daya lain yang diperlukan dalam menjalankan pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan. Pembiayaan kesehatan di Kabupaten Dompu terdiri dari berbagai sumber yaitu APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN dan Pinjaman/Hibah Luar Negeri. Grafik 5.2 menggambarkan tentang alokasi anggaran untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu termasuk UPTD Puskesmas, UPTD Jakkad dan UPTD IFK pada tahun 2012. Grafik 5.2
Sumber : Sub.Bag.Program dan Pelaporan Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Dari grafik di atas terlihat bahwa sumber anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu yang terbesar adalah bersumber dari APBD Kabupaten yaitu 59,33%, angka tersebut merupakan total belanja langsung saja, tidak termasuk belanja tidak langsung (gaji dan tunjangan). Kemudian terbesar selanjutnya adalah bersumber dari APBN sebesar 37,59%. Sumber terkecil berasal dari PHLN 1,92% dan APBD Provinsi 1,16%.
114 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V
Data yang lebih lengkap tentang besar alokasi anggaran dari semua sumber yang ada dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel V.12 Alokasi Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Sumber : Sub.Bag.Program dan Pelaporan Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Dengan melihat proporsi dan besar anggaran yang dialokasikan untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, dapat diketahui bahwa sebagian besar pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu pembiayaannya berasal dari Pemerintah Kabupaten yaitu 59,33% (Rp. 9.172.192.000).
115 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB V
Alokasi pembiayaan bidang kesehatan melalui Dinas Kesehatan sebesar 1,42% dari total APBD Kabupaten Dompu yaitu Rp. 644.348.845.793,-. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pemegang kebijakan untuk dapat lebih memperhatikan pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu khususnya dalam hal pembiayaan, sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat dapat lebih maksimal.
116 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB VI
KESIMPULAN Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Dompu diharapkan dapat meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat melalui kemitraan dan pemberdayaan dengan meningkatan status kesehatan masyarakat. Mengacu pada berbagai capaian pelaksanaan pembangunan Kesehatan di Kabupaten Dompu pada tahun 2012 nampak bahwa pelaksanaan pembangunan kesehatan telah menunjukkan kemajuan yang positif namun masih menyisakan beberapa capaian kegiatan yang belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Adapun beberapa kegiatan pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu yang berhasil sampai di tingkat propinsi dan nasional meliputi :
1. Tenaga dan Program kesehatan yang berprestasi, antara lain : a. Juara I Tingkat Provinsi, untuk penilaian Paramedis Teladan, yaitu Bidan di Desa Sawe An. Naningsih, Amd.Keb. b. Memenangkan predikat sebagai bidan AKINO (Angka Kematian Ibu menuju Nol) Tingkat Prov. NTB, yaitu bidan di Desa Sukadamai an. Agustini T. Prihatin 2. Peningkatan status Puskesmas Ranggo menjadi Puskesmas Perawatan dengan pembangunan ruang rawat inap dengan 10 (sepuluh) tempat tidur sebagai upaya meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat di Kec, Pajo 3. Kabupaten Dompu dalam hal jaminan kesehatan bagi penduduknya sudah “Total Coverage” artinya semua penduduknya mendapat pembiayaan jaminan kesehatan baik program Jakkad, Jamkesmas, Jamkesmas NTB dan ASKES. Dari 10 kab/kota se Prov. NTB hanya Kab. Dompu dan Kab. Sumbawa Barat yang sudah total coverage. 4. Pembangunan Poskesdes dalam rangka untuk meningkatkan derajat kesehatan Ibu dan Anak, demi mendukung program AKINO dan MDG’s :
117 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB VI a. Pada tahun 2012 Kabupaten Dompu mendapatkan bantuan dari PT.Newmont Nusa Tenggara untuk pembangunan 2 (dua) unit Poskesdes yaitu Poskesdes Dorombolo dan Kiwu. b. Pembangunan Poskesdes yang bersumber dari dana DAK dan PNPM yaitu Poskesdes Soritatanga, Serakapi, Kandai 1, Teka Sire dan Marada. 5. Menurunnya kasus kematian ibu dari 9 (sembilan) kasus pada tahun 2011 menjadi 5 (lima) kasus pada tahun 2012, walaupun angka tersebut masih cukup tinggi dibandingkan dengan angka yang ingin di capai yaitu 0 kematian ibu. 6. Menurunnya kasus balita gizi buruk dari 94 kasus pada tahun 2011 menjadi 78 kasus pada tahun 2012, dengan prevalensi balita gizi buruk 2,5 %, walaupun angka tersebut masih cukup tinggi tetapi sudah lebih rendah bila dibandingkan tahun 2011 sebesar 4,80%, karena diharapkan tidak ada lagi balita yang berada dalam keadaan gizi buruk (target MGD’s tahun 2015 3,5%). 7. Kejadian Luar Biasa (KLB) / Wabah hanya terjadi 1 (satu) kali selama tahun 2012, yaitu keracunan makanan yang terjadi di wilayah Puskesmas Dompu Barat dengan jumlah kasus 37 orang. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan jumlah KLB/Wabah yang terjadi selama tahun 2011 sebanyak 5 (lima) KLB yaitu DBD, Tetanus Neonatorum dan Campak dengan total jumlah kasus 258 kasus (kematian : 1 orang/CFR 0,4%) 8. Cakupan Desa yang telah ODF sampai dengan tahun 2012 sejumlah 12 Desa. Kabupaten Dompu juga sudah mempunyai Peraturan Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (Perda AMPL-BM). Kabupaten Dompu merupakan Kabupaten ke-3 se Indonesia yang sudah memiliki PERDA AMPL-BM. 9. Terpenuhinya kecukupan obat pelayanan kesehatan dasar (PKD) bagi masyarakat di Kabupaten Dompu. 118 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
BAB VI
10. Tersedianya 9 Puskesmas dengan 6 Puskesmas Perawatan, 47 Puskesmas Pembantu dan 56 Poskesdes yang tersebar diwilayah kecamatan dan desa di Kabupaten Dompu.
Namun dibalik keberhasilan tersebut masih terdapat beberapa indikator SPM yang belum tercapai dan membutuhkan perhatian dari semua pihak, di samping hal tersebut terdapat pula beberapa permasalahan atau kendala yang ditemukan antara lain :
1. Terjadinya peningkatan API dari angka 2,0 per 1000 penduduk pada tahun 2011 menjadi 2,6 per 1000 penduduk pada tahun 2012. Walaupun angka tersebut belum melebihi standar API yang ditetapkan yaitu 3 per 1000 penduduk. 2. Angka penemuan kasus TB Paru BTA positif yang masih sangat rendah, yaitu hanya 39,45 %, masih jauh dari target yang telah di tetapkan yaitu 50%. 3. Belum terlibatnya masyarakat dan sektor terkait secara maksimal, terutama dalam pengelolaan penemuan penderita malaria dan TB Paru masih dilaksanakan secara pasif di Puskesmas. 4. Tenaga kesehatan terutama Bidan di desa penyebarannya masih belum merata karena masih ada beberapa desa yang tenaga Bidannya tidak tinggal di desa. 5. Kinerja Bidan di desa belum optimal, masih ada beberapa Bidan yang memberikan pelayanan secara pasif serta tidak full time tinggal di desa yang bersangkutan 6. Sarana mobilitas dan dana operasional program masih belum memadai. 7. Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Dompu (Jakkad) pada masyarakat belum optimal sehingga pemahaman masyarakat tentang jenis pelayanan kesehatan yang gratis dan tidak gratis serta alur pelayanannya masih kurang.
119 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 NO A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B. B.1 10 11 12 13
INDIKATOR
L
P
ANGKA/NILAI L+P
Satuan
No. Lampiran
GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP+ DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati
Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 14 Jumlah Balita Mati 15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 16 Jumlah Kematian Ibu 17
113,209
110,209
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
2,189 6.8 35
2,680 4.5 23
16.0 37
8.6 25
16.9
Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
9.3 5
2,325 79 223,418 4.2 96.1 64.6 102.7 #DIV/0!
Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1
%
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 4
#DIV/0! %
Tabel 5
4,869 Bayi 5.5 58 Bayi per 1.000 11.9 KH 62 Balita per 1.000 12.7 KH Ibu per 100.000 KH
102.7
Tabel 6 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8
Tabel 8
B.2 Angka Kesakitan 18 AFP Rate (non polio) < 15 th
3.78
19 Angka Insidens TB Paru
134
91
112.79
20 Angka Prevalensi TB Paru
134
91
112.79
5
2
3.58
21 Angka kematian akibat TB Paru 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) Success Rate TB Paru Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru HIV Jumlah Kasus Baru AIDS Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya Jumlah Kematian karena AIDS Donor darah diskrining positif HIV Persentase Diare ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB)
47.76 88.54 25.4193067 2 4 6 0 #DIV/0! 73.78 4 27 27 22.58 3.23 2.30 100.00 100.00
30.36 91.53 22.281776 0 2 0 0 #DIV/0! 73.08 1 14 14 0.00 0.00 0.91 100.00 100.00
39.45 89.68 23.87157696 2 6 6 0 #DIV/0! 73.43 5 41 21 15.22 2.17 1.61 100.00 100.00
per Tabel 9 100.000 pend per Tabel 10 100.000 penduduk per Tabel 10 100.000 penduduk per Tabel 10 100.000 penduduk % Tabel 11 % Tabel 12 % Tabel 13 Kasus Tabel 14 Kasus Tabel 14 Kasus Tabel 14 Jiwa Tabel 14 Tabel 15 % Tabel 16 % Tabel 17 Kasus Tabel 17 Kasus Tabel 17 per 100.000 penduduk Tabel 18 % Tabel 18 % Tabel 19 per 10.000 Penduduk Tabel 20 % Tabel 20 %
NO 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
INDIKATOR Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) Case Fatality Rate Malaria Angka Kesakitan Filariasis
B.3 55 56 57 58 59
Status Gizi Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Balita Gizi Baik Balita Gizi Kurang Balita Gizi Buruk
C. C.1 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86
UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Bumil Risti/Komplikasi ditangani Neonatal Risti/Komplikasi ditangani Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) Balita ditimbang Balita berat badan naik Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap
87 88 89 90 91
L
P 0
ANGKA/NILAI L+P 0
0 0
0 0
0
0
9
9
0 0 5.30 #DIV/0! 0.00 0.00 #DIV/0!
0 0 4.54 #DIV/0! 2.38 0.00 #DIV/0!
0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 18 0 0 0 4.92 #DIV/0! 2.59 0.00 #DIV/0!
100 3.33 86.67 10.77 2.28
100 2.09 84.34 12.53 2.78
100 2.65 85.51 11.65 2.53
40.51 59.49 65.91
95 83.91 90.07 88.80 84.34 83.91 100.00 29.85 61.14 94.67 89.50
34.64 60.30 80.09 38.89 79.04 97.91 94.04 94.54 79.75 89.25 8.53 58.47 7.11 100.00 63.91 66 2 100.00 81.16
No. Lampiran Satuan Tabel 21 Kasus Tabel 21 % Tabel 21 Kasus Tabel 21 Kasus Tabel 21 % Tabel 21 Kasus Tabel 21 % Tabel 22 Kasus Tabel 22 % Tabel 22 Kasus Tabel 22 Kasus Tabel 23 per 100.000 penduduk % Tabel 23 per 1.000 penduduk Tabel 24 % Tabel 24 per 100.000 penduduk Tabel 25
% % % % %
Tabel 26 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 27 Tabel 27
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 32 Tabel 32 Tabel 35 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 39 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46
98.40 93.88 92.96
97.50 94.18 96.17
55.53 7.31 100.00 56.76 66 2 100.00 80.59
61.49 6.95 100.00 71.26 66 2 100.00 81.75
55.31
60.75
57.98 %
Tabel 47
36.45
39.39
0.23
0.15
37.93 % 77.78 % 100.00 % 0.19
Tabel 48 Tabel 49 Tabel 51 Tabel 52
NO 92 93 94 95 96
INDIKATOR SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup 98 Askeskin/Jamkesmas 99
Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1
L
P
ANGKA/NILAI L+P
Satuan sekolah sekolah % %
No. Lampiran
8.83 18.07
8.76 26.96
4.30 43.75 8.80 21.46
18.07
26.96
21.46 %
Tabel 53
100.14
100.00
100.07 %
Tabel 55
100.00
100.00
100.00 %
Tabel 56
60.23
75.43
67.73 %
Tabel 56
Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53
100
Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3
1.80
2.66
2.22 %
Tabel 56
101
Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1
1.22
1.53
1.37 %
Tabel 57
102
Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3
0.31
0.31
0.31 %
Tabel 57
103 104 105 106 107 108 109
Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Cakupan Kunjungan Rawat Inap Gross Death Rate (GDR) di RS Nett Death Rate (NDR) di RS Bed Occupation Rate (BOR) di RS Length of Stay (LOS) di RS Turn of Interval (TOI) di RS
#DIV/0! #DIV/0! 24.29 1.62
#DIV/0! #DIV/0! 15.29 2.24
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 110 Rumah Tangga ber-PHBS C.4 111 112 113 114 115 116 117 118
Keadaan Lingkungan Rumah Sehat Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Keluarga dengan sumber air minum terlindung Keluarga memiliki Jamban Sehat Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat TUPM Sehat Institusi dibina kesehatan lingkungannya
D. D.1 119 120 121 122
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Perawatan Jumlah Puskesmas non-Perawatan
#DIV/0! #DIV/0! 19.16 1.97 54.99 2.75 2.25
% Tabel 58 % Tabel 58 per 100.000 pasien Tabel keluar 59 per 100.000 pasien Tabel keluar 59 % Tabel 60 Hari Tabel 60 Hari Tabel 60
48.02 %
tidak ada data
61.58 57.27 #DIV/0! 73.83 63.04 70.15 76.53 66.98
1.00 6.00 3.00
% % % % % % % %
Tabel 61
Tabel 62 Tabel 63 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68
Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70
NO
INDIKATOR
123 124 125 126 127 128 129 130 131
Jumlah Apotek Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita Jumlah Desa Siaga Desa Siaga Aktif Jumlah Poskesdes
D.2 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Rasio Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter Umum Jumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Gizi Jumlah Tenaga Kesmas Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Teknisi Medis Jumlah Fisioterapis
D.3 146 147 148
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
L
3.00 2.65 10.00 8.83 1.00 42.00 50.00 15.00 12.00 9.00 11.00 1.00
P
ANGKA/NILAI L+P
9.00 8.17 1.00 58.00 43.86 108.00 18.00 25.00 17.00 18.00 15.00 3.00
Satuan
No. Lampiran
12.00 100.00 100.00 369.00 44.44 1.40 77.00 81.82 56.00
% % Posyandu % per 100 balita Desa % Poskesdes
3.00 1.34 19.00 8.50 2.00 100.00
Orang Tabel 74 per 100.000 penduduk Tabel 74 Orang Tabel 74 per 100.000 penduduk Tabel 74 Orang Tabel 74 Orang Tabel 75
158.00 18.00 40.00 29.00 27.00 26.00 4.00
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
15,459,582,500.00 Rp 1.42 % 69,195.78 Rp
Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73
Tabel 75 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 77 Tabel 78 Tabel 78
Tabel 79 Tabel 79 Tabel 79
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
2
1 HU'U 2 PAJO 3 DOMPU 4 WOJA 5 KILO 6 KEMPO 7 MANGGELEWA 8 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
LUAS WILAYAH (km 2) 3
186.50 135.32 223.27 301.16 235.00 191.67 176.46 875.17 2,324.55
JUMLAH DESA 4
8 6 9 11 6 7 11 12 70
KELURAHAN
DESA+KEL.
JUMLAH PENDUDUK
5
6
7
0 0 6 3 0 0 0 0 9
8 6 15 14 6 7 11 12 79
16,344 12,720 50,864 52,757 12,221 18,426 28,339 31,747 223,418
JUMLAH RUMAH TANGGA 8
4,006 3,081 11,699 12,360 2,859 4,418 6,617 8,205 53,245
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab Dompu 2013 Keterangan : Untuk jumlah penduduk Tahun 2012 di dapatkan dari Perhitungan Estimasi Geometri oleh Dinas Kesehatan berdasarkan Data Estimasi penduduk 2011 Updating dari BPS tanggal 8 Juni 2012
RATA-RATA KEPADATAN JIWA/RUMAH PENDUDUK TANGGA per km 2 9
4 4 4 4 4 4 4 4 4
10
87.64 94.00 227.81 175.18 52.00 96.13 160.60 36.28 96.11
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK
1
2
3
1 HU'U 2 PAJO 3 DOMPU 4 WOJA 5 KILO 6 KEMPO 7 MANGGELEWA 8 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
16,344 12,720 50,864 52,757 12,221 18,426 28,339 31,747 223,418
JUMLAH PENDUDUK 0-4
5-14
4
5
1,048 759 3,042 3,083 781 1,021 1,734 2,225 13,693
2,050 1,690 5,915 6,369 1,700 2,295 3,632 3,992 27,643
LAKI-LAKI 15-44 45-64
>=65
6
7
8
JUMLAH 9
3,704 2,842 12,016 12,795 2,754 4,259 6,561 7,238 52,169
1,153 906 3,581 3,705 759 1,361 1,879 2,146 15,490
304 274 912 955 249 430 555 535 4,214
8,259 6,471 25,466 26,907 6,243 9,366 14,361 16,136 113,209
0-4
5-14
10
11
975 622 2,799 2,999 749 996 1,618 1,992 12,750
1,951 1,484 5,489 5,668 1,565 2,110 3,365 3,633 25,265
PEREMPUAN 15-44 45-64 12
3,749 2,955 12,425 12,526 2,687 4,100 6,649 7,719 52,810
14
JUMLAH 15
1,126 910 3,679 3,658 717 1,398 1,852 1,888 15,228
284 278 1,006 999 260 456 494 379 4,156
8,085 6,249 25,398 25,850 5,978 9,060 13,978 15,611 110,209
Sumber : Perhitungan Estimasi Geometri oleh Dinas Kesehatan,berdasarkan Data Estimasi penduduk 2011 Updating dari BPS tanggal 8 Juni 2012 Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar:
223,418
>=65
13
RASIO BEBAN TANG GUNGAN 16
67.94 67.08 60.45 61.42 76.68 65.73 67.28 67.17 64.64
RASIO JENIS KELAMIN 17
102.15 103.55 100.27 104.09 104.43 103.38 102.74 103.36 102.72
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) 1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+ JUMLAH
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
3
4
5
13,665 14,167 13,504 10,959 8,874 9,660 8,419 7,759 6,484 5,456 4,561 3,071 2,416 1,860 1,135 1,219
12,720 13,037 12,258 10,278 9,038 10,146 8,711 7,898 6,779 5,264 4,559 2,904 2,461 1,785 1,121 1,250
26,385 27,204 25,762 21,237 17,912 19,806 17,130 15,657 13,263 10,720 9,120 5,975 4,877 3,645 2,256 2,469
113,209
110,209
223,418
Sumber : Perhitungan Estimasi Geometri oleh Dinas Kesehatan,berdasarkan Data Estimasi penduduk 2011 Updating dari BPS tanggal 8 Juni 2012
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
LAKI-LAKI MELEK HURUF
KECAMATAN JUMLAH
1
2
1 HU'U 2 PAJO 3 DOMPU 4 WOJA 5 KILO 6 KEMPO 7 MANGGELEWA 8 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: …………… (sebutkan)
3
%
4
0
5
0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS PEREMPUAN MELEK JUMLAH % HURUF 6
7
0
8
0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
LAKI-LAKI + PEREMPUAN MELEK % HURUF
JUMLAH 9
10
0 0 0 0 0 0 0 0 0
11
0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 LAKI-LAKI NO
KECAMATAN
1
2
TIDAK/ TIDAK/ BELUM BELUM PERNAH TAMAT SEKOLAH SD/MI 3
4
PEREMPUAN TIDAK/
SD/MI
SMP/ MTs
5
6
SMA/ AK/ UNIVER BELUM SMK/ DIPLO JUMLAH PERNAH SITAS MA MA SEKOLAH 7
8
9
10
11
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MI
SMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
12
13
14
15
LAKI-LAKI + PEREMPUAN TIDAK/
AK/ UNIVER BELUM DIPLO JUMLAH PERNAH SITAS MA SEKOLAH 16
17
18
19
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MI
SMP/ MTs
20
21
22
SMA/ AK/ UNIVER SMK/ DIPLO JUMLAH SITAS MA MA 23
24
25
26
1
HU'U
-
-
0
0
0
0
0
0
0
-
2
PAJO
-
-
0
0
0
0
0
0
0
-
3
DOMPU
-
-
0
0
0
0
0
0
0
-
4
WOJA
-
-
0
0
0
0
0
0
0
-
5
KILO
-
-
0
0
0
0
0
0
0
-
6
KEMPO
-
-
0
0
0
0
0
0
0
-
7
MANGGELEWA
-
-
0
0
0
0
0
0
0
-
8
PEKAT
-
-
0
0
0
0
0
0
0
-
-
0
0
0
0
0
0
0
-
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : ………sebutkan
0
0
0
0
0
0
0
-
0
0
0
0
0
0
0
TABEL 6
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 JUMLAH KELAHIRAN NO
KECAMATAN
1
1
2
DOMPU
2
LAKI-LAKI
NAMA PUSKESMAS
3
HIDUP
MATI
4
5
PEREMPUAN HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
6
7
8
LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
9
10
11
HIDUP + MATI 12
DOTIM
181
1
182
222
0
222
403
1
KOTA
303
6
309
370
5
375
673
11
404 684
3
WOJA
DOBAR
473
1
474
579
1
580
1,052
2
1,054
4
PAJO
RANGGO
121
1
122
147
1
148
268
2
270
5
HU'U
RASABOU
167
0
167
205
0
205
372
0
372
6
MANGGELEWA
SORIUTU
315
0
315
386
0
386
701
0
701
7
KEMPO
KEMPO
191
3
194
234
4
238
425
7
432
8
KILO
KILO
127
3
130
156
1
157
283
4
287
9
PEKAT
CALABAI
311
0
311
381
0
381
692
0
692
2,189
15
2,204
2,680
12
2,692
4,869
27
4,896
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN)
6.8
4.5
Sumber: Seksi KIA, 2013 Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
5.5
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 JUMLAH KEMATIAN NO
KECAMATAN
LAKI - LAKI
PUSKESMAS BAYI
1
2
1 DOMPU 2
3
DOTIM 0 KOTA
PEREMPUAN
ANAK BALITA
4
BALITA
5
BAYI
6
7
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
ANAK BALITA
BALITA
8
9
ANAK BALITA
BAYI 10
BALITA
11
12
5
0
5
1
0
1
6
0
6
8
0
8
3
1
4
11
1
12
3 WOJA
DOBAR
9
0
9
4
0
4
13
0
13
4 PAJO
RANGGO
0
0
0
2
0
2
2
0
2
5 HU'U
RASABOU
3
2
5
0
0
0
3
2
5
6 MANGGELEWA
SORIUTU
1
0
1
3
0
3
4
0
4
7 KEMPO
KEMPO
0
0
0
3
0
3
3
0
3
8 KILO
KILO
2
0
2
3
1
4
5
1
6
9 PEKAT
CALABAI
7
0
7
4
0
4
11
0
11
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
35
2
37
23
2
25
58
4
62
16.0
0.9
16.9
8.6
0.7
9.3
11.9
0.8
12.7
Sumber: Seksi KIA, 2013 Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
2
DOMPU
2
3
DOTIM 0 KOTA
JUMLAH LAHIR HIDUP 4
JUMLAH KEMATIAN IBU KEMATIAN IBU HAMIL < 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
5
6
7
KEMATIAN IBU BERSALIN
JUMLAH < 20 Thn 8
9
403
0
KEMATIAN IBU NIFAS
JUMLAH KEMATIAN IBU
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
2
0
2
0
0
0
0
0
0
673
0
1,052
0
RANGGO
268
0
HU'U
RASABOU
372
0
1
1
0
0
1
0
1
6
MANGGELEWA
SORIUTU
701
0
1
1
0
0
1
0
1
7
KEMPO
KEMPO
425
0
1
1
0
0
1
0
1
8
KILO
KILO
283
0
0
0
0
0
0
0
9
PEKAT
CALABAI
692
0
0
0
0
0
0
0
1
0
5
0
3
WOJA
DOBAR
4
PAJO
5
JUMLAH (KAB/KOTA)
4,869
0
0
0
0
0 1
0
4
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber: Seksi KIA, 2013 Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
1
0
4
1
0
1
0
5 102.7
TABEL 9
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
AFP RATE (NON POLIO)
1
2
3
4
5
6
1
DOMPU
2
DOTIM 0 KOTA
6,451
1
15.50
10,794
0.00
18,119
0.00
3
WOJA
DOBAR
4
PAJO
RANGGO
4,555
5
HU'U
RASABOU
6,024
0.00
6
MANGGELEWA
SORIUTU
10,349
0.00
7
KEMPO
KEMPO
6,422
0.00
8
KILO
KILO
4,795
0.00
11,842 79,351
0.00 3.78
9 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
CALABAI
Sumber: Seksi Surveilans, Imunisasi & Kesehatan Bencana, 2013
2
3
43.91
TABEL 10
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
DOMPU
2
DOTIM 0 KOTA
3
WOJA
DOBAR
4
PAJO
5
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS TB PARU POSITIF KASUS BARU (Semua KASUS LAMA KASUS BARU + Tipe) (Kambuh) KASUS LAMA L+P L P L+P L P L+P L P
PREVALENSI (PER 100.000 PENDUDUK)
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT TB PARU
L
P
L+P
L
P
16
17
18
19
20
L
P
L+P
4
5
6
9,497
9,531
19,028
18
6
24
0
0
0
18
6
24
190
63
126
0
0
0
15,969
15,867
31,836
24
10
34
0
0
0
24
10
34
150
63
107
1
0
1
7
8
9
10
11
12
13
14
15
L+P 21
26,907
25,850
52,757
36
34
70
0
0
0
36
34
70
134
132
133
4
2
6
RANGGO
6,471
6,249
12,720
7
5
12
0
0
0
7
5
12
108
80
94
0
0
0
HU'U
RASABOU
8,259
8,085
16,344
18
10
28
0
0
0
18
10
28
218
124
171
0
0
0
6
MANGGELEWA
SORIUTU
14,361
13,978
28,339
14
15
29
0
0
0
14
15
29
97
107
102
0
0
0
7
KEMPO
KEMPO
9,366
9,060
18,426
14
9
23
0
0
0
14
9
23
149
99
125
1
0
1
8
KILO
KILO
6,243
5,978
12,221
10
6
16
0
0
0
10
6
16
160
100
131
0
0
0
9
PEKAT
CALABAI
16,136
15,611
31,747
11
5
16
0
0
0
11
5
16
68
32
50
0
0
0
113,209
110,209
223,418
0
152
100
252
134
91
113
6
2
8
5.3
1.8
3.6
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK
152
100
252
134.3
90.7
112.8
0
0
Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS 223,418 Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar:
KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
DOMPU
2
DOTIM 0 KOTA
TB PARU
JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU BTA (+)
KLINIS
BTA (+)
ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
20
20
40
89
45
134
14
5
19
70.00
25.00
47.50
34
33
67
95
31
126
16
5
21
47.06
15.15
31.34
3
WOJA
DOBAR
57
54
111
254
146
400
28
24
52
49.12
44.44
46.85
4
PAJO
RANGGO
14
13
27
82
23
105
12
2
14
85.71
15.38
51.85
5
HU'U
RASABOU
18
16
34
146
80
226
14
7
21
77.78
43.75
61.76
6
MANGGELEWA
SORIUTU
32
27
59
125
285
10
8
18
31.25
29.63
30.51
7
KEMPO
KEMPO
20
19
39
246
10
9
19
50.00
47.37
48.72
8
KILO
KILO
15
10
25
30
18
48
3
3
6
20.00
30.00
24.00
9
PEKAT
CALABAI
35
32
67
63
36
99
10
5
15
28.57
15.63
22.39
185
47.76
30.36
39.45
JUMLAH (KAB/KOTA)
245
224
469
160 124
1,043
122
626
1,669
117
Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013 Keterangan: * Untuk menghitung CDR hanya mempertimbangkan kasus TB yang BTA positif saja * Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
68
TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 TB PARU TAHUN 2011 KESEMBUHAN
BTA (+) DI OBATI 2011 NO
KECAMATAN PUSKESMAS
L
P
JUMLA H 1
1
2
DOMPU
2
3
DOTIM 0 KOTA
4
L
L+P
JUMLA JUMLAH JUMLAH H 5
6
7
PENGOBATAN LENGKAP
P
L+P
L
P
ANGKA KESUKSESAN (SUCCESS RATE/SR)
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLA H
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
L+P 21
9
4
13
8
88.89
4
100.00
12
92.31
1
11.11
0
0.00
1
7.69
100.00
100.00
100.00
15
8
23
12
80.00
8
100.00
20
86.96
1
6.67
0
0.00
1
4.35
86.67
100.00
91.30
3
WOJA
DOBAR
28
22
50
18
64.29
13
59.09
31
62.00
5
17.86
6
27.27
11
22.00
82.14
86.36
84.00
4
PAJO
RANGGO
12
3
15
9
75.00
3
100.00
12
80.00
2
16.67
0
0.00
2
13.33
91.67
100.00
93.33
5
HU'U
RASABOU
11
7
18
10
90.91
7
100.00
17
94.44
0
0.00
0
0.00
0
0.00
90.91
100.00
94.44
6
MANGGELEWA SORIUTU
11
7
18
4
36.36
4
57.14
8
44.44
5
45.45
3
42.86
8
44.44
81.82
100.00
88.89
7
KEMPO
KEMPO
7
5
12
7
100.00
3
60.00
10
83.33
0
0.00
0
0.00
0
0.00
100.00
60.00
83.33
8
KILO
KILO
2
0
2
2
100.00
0 #DIV/0!
2
100.00
0
0.00
0 #DIV/0!
0
0.00
100.00 #DIV/0!
100.00
9
PEKAT
CALABAI
1
1
100.00
100.00
4
100.00
76.27
116
74.84
JUMLAH (KAB/KOTA) 96 Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013
3 59
4 155
71
73.96
3 45
0 14
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS TB BTA (+) yg di obati dan angka kesembuhan adalah kasus BTA (+) tahun 2011
0.00 14.58
0 9
0.00
0
0.00
100.00
100.00
100.00
15.25
23
14.84
88.54
91.53
89.68
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 PNEUMONIA PADA BALITA NO
KECAMATAN
JUMLAH BALITA
PUSKESMAS L
1
2
3
1
DOMPU
DOTIM
2
0 KOTA
4
P
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
13
L+P % JUMLAH
5
6
1,125
1,130
2,255
113
113
226
1,895
1,880
3,775
190
188
378
3
1.6
16
8.5
19
5.0
3,190
3,060
6,250
319
306
625
174
54.5
155
50.7
329
52.6
89
79.1
66
14
58.4
15
155
68.7
3
WOJA
DOBAR
4
PAJO
RANGGO
765
740
1,505
77
74
151
0
0.0
1
1.4
1
0.7
5
HU'U
RASABOU
975
960
1,935
98
96
194
3
3.1
0
0.0
3
1.6
6
MANGGELEWA SORIUTU
1,705
1,655
3,360
171
166
336
9
5.3
8
4.8
17
5.1
7
KEMPO
KEMPO
1,110
1,075
2,185
111
108
219
56
50.5
39
36.3
95
43.5
8
KILO
KILO
740
710
1,450
74
71
145
5
6.8
4
5.6
9
6.2
9
PEKAT
CALABAI
1,910
1,850
3,760
191
185
376
2
1.0
2
1.1
4
1.1
13,415
13,060
26,475
1,342
1,306
2,648
22.3
632
23.87
JUMLAH (KAB/KOTA)
341
25.4
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit, 2013 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
291
TABEL 14
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 JUMLAH KASUS BARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 DOMPU 2 0 3 WOJA 4 PAJO 5 HU'U 6 MANGGELEWA 7 KEMPO 8 KILO 9 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
DOTIM KOTA DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
HIV L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
0 0 2 0 0 0 0 0 0 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA L P L+P
AIDS
0 0 2 0 0 0 0 0 0 2
0 1 3 0 0 0 0 0 0 4
0 1 1 0 0 0 0 0 0 2
10
0 2 4 0 0 0 0 0 0 6
11
0 0 6 0 0 0 0 0 0 6
12
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 6 0 0 0 0 0 0 6
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit, 2013 Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS L
P
13
14
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
L+P 15
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TABEL 15
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 DONOR DARAH NO UNIT TRANSFUSI DARAH JUMLAH PENDONOR 1
2
L
P
L+P
3
4
5
JUMLAH Sumber: …………….. (sebutkan)
0
0
L JUMLAH 6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SAMPEL DARAH DIPERIKSA P L+P JUMLAH JUMLAH % % % 7
0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8
9
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! TIDAK ADA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10
DATA
11
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
L JUMLAH 12
% 13
0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
POSITIF HIV P JUMLAH % 14
15
0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
L+P JUMLAH % 16
17
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 DIARE NO
1
KECAMATAN
2
JUMLAH PENDUDUK
PUSKESMAS
3
L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS L P L+P 7
8
9
DIARE DITANGANI P
L
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
10
11
12
13
14
15
1 DOMPU DOTIM 9,497 9,531 19,028 402 403 805 371 92.35 2 0 KOTA 15,969 15,867 31,836 675 671 1,347 282 41.75 3 WOJA DOBAR 26,907 25,850 52,757 1,138 1,093 2,232 1391 122.21 4 PAJO RANGGO 6,471 6,249 12,720 274 264 538 433 158.19 5 HU'U RASABOU 8,259 8,085 16,344 349 342 691 201 57.53 6 MANGGELEWA SORIUTU 14,361 13,978 28,339 607 591 1,199 210 34.57 7 KEMPO KEMPO 9,366 9,060 18,426 396 383 779 232 58.56 8 KILO KILO 6,243 5,978 12,221 264 253 517 190 71.95 9 PEKAT CALABAI 16,136 15,611 31,747 683 660 1,343 223 32.67 JUMLAH (KAB/KOTA) 113,209 110,209 223,418 4,789 4,662 9,451 3,533 73.78 Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
298 274 1292 488 192 227 219 175 242 3,407
73.92 40.82 118.16 184.62 56.14 38.39 57.14 69.21 36.65 73.08
669 556 2,683 921 393 437 451 365 465 6,940
83.12 41.29 120.23 171.17 56.85 36.45 57.86 70.61 34.63 73.43
TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
DOMPU
DOTIM
2
0 KOTA
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P
KASUS BARU Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P
L
P
L+P
4
13
22
23
24
5
6
7
8
9
10
11
12
14
15
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
16
17
1
4 1
18
19
5
20
1
4
21
5
PB + MB
2
4
6
0
1
0
1
1
5
6
6
1
7
7
1
8
3
WOJA
DOBAR
1
0
1
1
1
2
2
1
3
4
0
4
11
8
19
15
8
23
17
9
26
4
PAJO
RANGGO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1
3
2
1
3
2
1
3
5
HU'U
RASABOU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
6
MANGGELEWA SORIUTU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
KEMPO
KEMPO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
KILO
KILO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
2
0
2
2
0
2
9
PEKAT
CALABAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
4
1
5
JUMLAH (KAB/KOTA)
0 2
0
2
0 2
1
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013
0 5
0
5
0 22
0 14
0
0
0
0
0
0
0
36
27
14
41
31
15
46
27.38
13.61
20.59
TABEL 18
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
DOMPU
2
PENDERITA KUSTA
DOTIM 0 KOTA
L
P
L+P
4
5
6
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 7
8
9
10
11
12
L JUMLAH
%
13
14
CACAT TINGKAT 2 P L+P JUMLAH JUMLAH % % 15
16
17
18
2
4
6
-
0.00
-
0.00
-
0.00
0
0.00
0
0.00
-
0.00
7
1
8
2
28.57
-
0.00
2
25.00
1
14.29
0
0.00
1
12.50
3
WOJA
DOBAR
17
9
26
5
29.41
-
0.00
5
19.23
0
0.00
0
0.00
-
0.00
4
PAJO
RANGGO
2
1
3
-
0.00
-
0.00
-
0.00
0
0.00
0
0.00
-
0.00
5
HU'U
RASABOU
1
-
1
-
0.00
-
#DIV/0!
-
0.00
0
0.00
0
#DIV/0!
-
6
MANGGELEWA
SORIUTU
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
-
#DIV/0!
7
KEMPO
KEMPO
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
-
#DIV/0!
8
KILO
KILO
2
-
2
-
0.00
-
#DIV/0!
-
0.00
0
0
#DIV/0!
-
9
PEKAT
CALABAI
0
#DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
0
31
15
46
7
22.58
-
0.00
7
15.22
1
0.00 #DIV/0! 3.23
-
0.00
1
0.00
0.00 #DIV/0! 2.17
TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
2
DOMPU
2
3
DOTIM 0 KOTA
L
PB P
4
5
KASUS TERCATAT MB L P L+P
L+P 6
7
1
0
1
0
0
8
9
1
1 0
JUMLAH P
L 10
2
11
L+P 12
2
1
3
0
3
3
3
0
3
3
WOJA
DOBAR
1
1
2
16
8
24
17
9
26
4
PAJO
RANGGO
0
0
0
1
0
1
1
0
1
5
HU'U
RASABOU
0
0
0
1
0
1
1
0
1
6
MANGGELEWA
SORIUTU
0
0
0
2
0
2
2
0
2
7
KEMPO
KEMPO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
KILO
KILO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
PEKAT
CALABAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013 Kasus baru + kasus lama yg masih lanjut berobat
2
1
3
24
9
33
26
10
36
2.3
0.9
1.6
TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
2
DOMPU
2
3
DOTIM 0 KOTA
KUSTA (PB) PENDERITA PB 2011 L L P L+P JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
4
8
9
10
11
5
6
7
RFT PB P
%
KUSTA (MB) PENDERITA MB 2010 L L P L+P JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
17
18
19
20
21
L+P
14
15
16
RFT MB P
L+P
0
1
1
0
#DIV/0!
1
100
1
100
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
1
0
1
1
100
0
#DIV/0!
1
100
2
1
3
2
100
1
100
3
100
100
9
100
8
3
11
8
100
3
100
11
100
3
WOJA
DOBAR
2
7
9
2
4
PAJO
RANGGO
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
1
0
1
1
100
0 #DIV/0!
1
100
5
HU'U
RASABOU
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
1
0
1
1
100
0 #DIV/0!
1
100
6
MANGGELEWA
SORIUTU
3
1
4
3
1
100
4
100
0
2
2
0 #DIV/0!
2
100
2
100
7
KEMPO
KEMPO
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
8
KILO
KILO
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
9
PEKAT
CALABAI
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
15
100.0
18
100
JUMLAH (KAB/KOTA)
6
9
15
Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013 Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2
6
100
100
100.0
7
9
100.0
12
6
18
12
100
6
100
TABEL 21
NO
KECAMATAN
1
1
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 JUMLAH KASUS PD3I DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM PERTUSIS PUSKESMAS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS MENINGMENINGMENING-GAL GAL GAL L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
2
DOMPU
2
3
DOTIM 0 KOTA
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
WOJA
DOBAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
PAJO
RANGGO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
HU'U
RASABOU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
MANGGELEWA
SORIUTU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
KEMPO
KEMPO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
KILO
KILO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
PEKAT
CALABAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Seksi Surveilans, Imunisasi & Kesehatan Bencana, 2013
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 22
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 JUMLAH KASUS PD3I NO
KECAMATAN
PUSKESMAS L
1
1
2
DOMPU
2
3
CAMPAK JUMLAH KASUS P L+P
4
5
POLIO MENINGGAL
6
DOTIM 0 KOTA
7
HEPATITIS B
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
WOJA
DOBAR
4
7
11
0
0
0
0
0
0
0
4
PAJO
RANGGO
3
1
4
0
0
0
0
0
0
0
5
HU'U
RASABOU
0
0
0
0
0
0
0
0
6
MANGGELEWA
SORIUTU
0
0
0
0
0
0
0
0
7
KEMPO
KEMPO
3
0
0
0
0
0
0
0
8
KILO
KILO
0
0
0
0
0
0
0
0
9
PEKAT
CALABAI
0
0
0
0
0
0
0
0
18
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
2
9
CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Seksi Surveilans, Imunisasi & Kesehatan Bencana, 2013
1
9
0.0
TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) (suspeck DBD) NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
2
DOMPU
2
3
JUMLAH KASUS
CFR (%)
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
#DIV/0!
DOTIM 0 KOTA
MENINGGAL
L
3
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
4
0
0
0
#REF!
#REF!
3
0
0
0
2
2
0
0
0
1
2
0
0
0
1
WOJA
DOBAR
4
PAJO
RANGGO
5
HU'U
RASABOU
6
MANGGELEWA
SORIUTU
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
7
KEMPO
KEMPO
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
8
KILO
KILO
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
9
PEKAT
CALABAI
1
1
0.0
0.0
3
JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
2
L+P
#DIV/0! 0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
6
5
11
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
5.3
4.5
4.9
Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 MALARIA PENDERITA NO
KECAMATAN
1
2
1
DOMPU
2
PUSKESMAS DI PERIKSA SEDIAAN DARAH (KLINIS MALARIA)
3
DOTIM 0 KOTA
MALARIA POSITIF DENGAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH
MENINGGAL
CFR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
L+P 15
325
160
485
2
1
3
0
0
0
0.0
0.0
0.0
85
23
108
3
2
5
0
0
0
0.0
0.0
0.0
3
WOJA
DOBAR
782
548
1,330
7
5
12
0
0
0
0.0
0.0
0.0
4
PAJO
RANGGO
139
104
243
0
1
1
0
0
0
0.0
0.0
0.0
5
HU'U
RASABOU
551
341
892
38
19
57
0
0
0
0.0
0.0
0.0
6
MANGGELEWA
SORIUTU
297
231
528
20
16
36
0
0
0
0.0
0.0
0.0
7
KEMPO
KEMPO
451
320
771
29
14
43
0
0
0
0.0
0.0
0.0
8
KILO
KILO
262
95
357
35
25
60
0
0
0
0.0
0.0
0.0
9
PEKAT
CALABAI
1,262
783
2,045
183
179
362
0
0
0
0.0
0.0
0.0
4,154
2,605
6,759
317
262
579
0
0
0
0.0
0.0
0.0
0.0
2.4
2.6
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK ket Kasus malaria + (hasil Lab) sdh include data rsu (kolom 7 8 9 ) Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013 AMI per 1.000 penduduk : 30.3
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2011 PENDERITA FILARIASIS NO
KECAMATAN
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PUSKESMAS
2
Dompu Dompu Woja Pajo Hu'u Manggelewa Kilo Kempo Pekat
3
Kota Dotim Dobar Ranggo Rasabou Soriutu Kilo Kempo Calabai
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit, 2013
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
FILARIASIS
0 0 0 0 0 TIDAK 0 0 0 0 0
ADA
0 0 0 0 0 KASUS 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
9
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 #REF!
L+P 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 #REF!
0 #DIV/0!
TABEL 26
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
JUMLAH LAHIR HIDUP NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
DOMPU
2
DOTIM 0 KOTA
L
P
BBLR L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
181
222
403
181
100.0
222
100.0
403
100.0
8
4.4
4
1.8
12
3.0
303
370
673
303
100.0
370
100.0
673
100.0
9
3.0
6
1.6
15
2.2
3
WOJA
DOBAR
473
579
1,052
473
100.0
579
100.0
1,052
100.0
19
4.0
9
1.6
28
2.7
4
PAJO
RANGGO
121
147
268
121
100.0
147
100.0
268
100.0
5
4.1
8
5.4
13
4.9
5
HU'U
RASABOU
167
205
372
167
100.0
205
100.0
372
100.0
9
5.4
9
4.4
18
4.8
6
MANGGELEWA SORIUTU
315
386
701
315
100.0
386
100.0
701
100.0
6
1.9
0
0.0
6
0.9
7
KEMPO
KEMPO
191
234
425
191
100.0
234
100.0
425
100.0
9
4.7
10
4.3
19
4.5
8
KILO
KILO
127
156
283
127
100.0
156
100.0
283
100.0
1
0.8
4
2.6
5
1.8
9
PEKAT
CALABAI
311
381
692
311
100.0
381
100.0
692
100.0
7
2.3
6
1.6
13
1.9
2,189
2,680
4,869
100.0
4,869
100.0
2.1
129
2.6
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi KIA, 2013
2,189
100.0
2,680
73
3.3
56
TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 BALITA
NO
KECAMATAN PUSKESMAS
1
2
1
DOMPU
2
3
DOTIM 0 KOTA
GIZI LEBIH
BALITA DARI PEKAN PENIMBANGAN
L
GIZI BAIK
P
L+P
L
GIZI KURANG
P
L+P
L
GIZI BURUK
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1,019
1,133
2,152
0
0.00
0
0.00
0
0.00
896
87.93
860
75.90
1,756
81.60
81
7.95
225
19.86
306
14.22
42
4.12
48
4.24
90
4.18
1,604
1,529
3,133
14
0.87
18
1.18
32
1.02
1,292
80.55
1,176
76.91
2,468
78.77
267
16.65
293
19.16
560
17.87
31
1.93
42
2.75
73
2.33
2,260
2,354
4,614
9
0.40
13
0.55
22
0.48
1837
81.28
1911
81.18
3,748
81.23
367 16.24
381
16.19
748
16.21
47
2.08
49
2.08
96
2.08
3
WOJA
DOBAR
4
PAJO
RANGGO
628
578
1,206
0
0.00
0
0.00
0
0.00
518
82.48
432
74.74
950
78.77
100 15.92
110
19.03
210
17.41
10
1.59
36
6.23
46
3.81
5
HU'U
RASABOU
773
804
1,577
0
0.00
0
0.00
0
0.00
605
78.27
630
78.36
1,235
78.31
136 17.59
141
17.54
277
17.56
32
4.14
33
4.10
65
4.12
6
MANGGELEWA SORIUTU
1,127
1,015
2,142
3
0.27
2
0.20
5
0.23
1086
96.36
985
97.04
2,071
96.69
7
KEMPO
KEMPO
894
961
1,855
0
0.00
1
0.10
1
0.05
872
97.54
928
96.57
1,800
8
KILO
KILO
704
624
1,328
2
0.28
1
0.16
3
0.23
655
93.04
581
93.11
1,236
9
PEKAT
CALABAI
1,196
1,106
2,302
0
0.00
0
0.00
0
0.00
1084
90.64
1019
92.13
2,103
10,205 10,104
20,309
0.35
63
0.31
84.34
17,367
JUMLAH (KAB/KOTA)
28
0.27
35
Sumber: Seksi Bina Gizi Masyarakat, 2013 Data merupakan hasil Pekan Penimbangan, data rata2 dari dua kali pekan penimbangan Kesepakatan NTB : Memakai data PSG
8,845
86.67
8,522
29
2.57
20
1.97
49
2.29
9
0.80
8
0.79
17
0.79
97.04
9
1.01
10
1.04
19
1.02
13
1.45
22
2.29
35
1.89
93.07
31
4.40
28
4.49
59
4.44
16
2.27
14
2.24
30
2.26
91.36
79
6.61
58
5.24
137
5.95
33
2.76
29
2.62
62
2.69
12.53
2,365
11.65
2.78
514
2.53
85.51 1,099
10.77 1,266
233
2.28
281
TABEL 28
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 IBU HAMIL NO
KECAMATAN
1
1
2
DOMPU
2
IBU BERSALIN
PUSKESMAS
3
DOTIM 0 KOTA
JUMLAH
K1
4
5
IBU NIFAS
%
K4
%
JUMLAH
DITOLON G NAKES
%
JUMLAH
MENDAPA T YANKES
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
496
469
94.56
405
81.7
451
401
88.91
451
386
85.59
830
757
91.20
742
89.4
755
674
89.27
755
646
85.56
1375
1225
89.09
1032
75.1
1250
1039
83.12
1250
1017
81.36
3
WOJA
DOBAR
4
PAJO
RANGGO
332
301
90.66
193
58.1
301
263
87.38
301
257
85.38
5
HU'U
RASABOU
426
402
94.37
359
84.3
387
372
96.12
387
350
90.44
6
MANGGELEWA
SORIUTU
739
795
107.58
704
95.3
672
676
100.60
672
684
101.79
7
KEMPO
KEMPO
480
469
97.71
416
86.7
437
412
94.28
437
420
96.11
8
KILO
KILO
319
355
111.29
297
93.1
290
284
97.93
290
272
93.79
9
PEKAT
CALABAI
828
764
92.27
740
89.4
752
648
86.17
752
670
89.10
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi KIA, 2013
5,825
5,537
95.06
4,888
83.91
5,295
4,769
90.07
5,295
4,702
88.80
TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
1
2
3
4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1
DOMPU
DOTIM
496
469
94.6
401
80.8
0
-
0
-
0
-
401
80.8
2
0
KOTA
830
770
92.8
732
88.2
0
-
0
-
0
-
732
88.2
3
WOJA
DOBAR
1,375
1210
88.0
1033
75.1
0
-
0
-
0
-
1,033
75.1
4
PAJO
RANGGO
332
415
125.0
346
104.2
0
-
0
-
0
-
346
104.2
5
HU'U
RASABOU
426
276
64.8
186
43.7
0
-
0
-
0
-
186
43.7
6
MANGGELEWA
SORIUTU
739
480
65.0
421
57.0
0
-
0
-
0
-
421
57.0
7
KEMPO
KEMPO
480
795
165.6
815
169.8
0
-
0
-
0
-
815
169.8
8
KILO
KILO
319
348
109.1
293
91.8
0
-
0
-
0
-
293
91.8
9
PEKAT
CALABAI
828
713
86.1
686
82.9
0
-
0
-
0
-
686
82.9
84.34
0
-
0
-
0
-
4,913
84.3
JUMLAH (KAB/KOTA)
5,825
Sumber: Seksi surveilans, Imunisasi dan Kesehatan Bencana, 2013
5,476
94.01
4,913
TABEL 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
2
1 DOMPU 2 3 WOJA 4 PAJO 5 HU'U 6 MANGGELEWA 7 KEMPO 8 KILO 9 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi KIA, 2013
FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
DOTIM 0 KOTA DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
496 830 1375 332 426 739 480 319 828 5,825
469 757 1,225 301 402 795 469 355 764 5,537
94.56 91.20 89.09 90.66 94.37 107.58 97.71 111.29 92.27 95.06
405 742 1,032 193 359 704 416 297 740 4,888
81.65 89.40 75.05 58.13 84.27 95.26 86.67 93.10 89.37 83.91
TABEL 31
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 PERKIRAAN
NO
JUMLAH PUSKESMAS BUMIL RISTI/ IBU HAMIL
KECAMATAN
KOMPLIKASI
1
2
3
1 DOMPU 2
DOTIM 0 KOTA
4
5
BUMIL RISTI/KOMPLIKA SI DITANGANI
JUMLAH LAHIR HIDUP
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
PERKIRAAN NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
496
99
99
100.0
181
222
403
27
33
60
16
58.9
8
24.0
24
39.7
830
166
166
100.0
303
370
673
45
56
101
22
48.4
14
25.2
36
35.7
1,375
275
275
100.0
473
579
1,052
71
87
158
27
38.1
23
26.5
50
31.7
3 WOJA
DOBAR
4 PAJO
RANGGO
332
66
66.4
100.0
121
147
268
18
22
40
10
55.1
14
63.5
24
59.7
5 HU'U
RASABOU
426
85
85.2
100.0
167
205
372
25
31
56
14
55.9
16
52.0
30
53.8
6 MANGGELEWA
SORIUTU
739
148
147.8
100.0
315
386
701
47
58
105
3
6.3
12
20.7
15
14.3
7 KEMPO
KEMPO
480
96
96
100.0
191
234
425
29
35
64
17
59.3
14
39.9
31
48.6
8 KILO
KILO
319
64
63.8
100.0
127
156
283
19
23
42
5
26.2
7
29.9
12
28.3
9 PEKAT
CALABAI
828
166
165.6
100.0
311
381
692
47
57
104
19
40.7
12
21.0
31
29.9
5,825
1,165
1165 100.00
2,189
2,680
4,869
328
402
730
29.85
253
34.64
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi KIA, 2013
133
40.51
120
TABEL 32
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 BAYI NO
1
1
JUMLAH
KECAMATAN PUSKESMAS
2
3
DOMPU
2
DOTIM 0 KOTA
L L
P
L+P
S
%
S
10
11
%
L
P
12
13
14
L+P
S
15
16
MENDAPAT
P %
S
17
18
L+P
JUMLAH
%
S
%
19
VIT A S
6
7
20
21
226
451
134
59.56
105
46.46
239
52.99
900
904
1,804
527
58.56
964
106.64
1,491
82.65
451
379
376
755
155
40.90
189
50.27
344
45.56
1,516
1,504
3,020
1,123
74.08
1,383
91.95
2,506
82.98
755
660
445
72.71
944
75.52
2,552
2,448
5,000
1677
65.71
3095
126.43
4,772
95.44
1250
1039
638
612
1,250
4
PAJO
RANGGO
153
148
5
HU'U
RASABOU
195
192
6
MANGGELEWA SORIUTU
341
7
KEMPO
KEMPO
222
8
KILO
KILO
9
PEKAT
CALABAI
9
%
L
5
DOBAR
8
S
JUMLAH
L+P
4
WOJA
Sumber: Seksi Gizi Masyarakat, 2013
P
IBU NIFAS
MENDAPAT VIT A 2X
225
3
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANAK BALITA (1-4 TAHUN)
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
22
23
388
499
78.21
301
68
44.44
66
44.59
134
44.52
612
592
1,204
349
57.03
698
117.91
1,047
86.96
301
259
387
124
63.59
124
64.58
248
64.08
780
768
1,548
278
35.64
429
55.86
707
45.67
387
349
331
672
224
65.69
244
73.72
468
69.64
1,364
1,324
2,688
720
52.79
759
57.33
1,479
55.02
672
663
215
437
112
50.45
109
50.70
221
50.57
888
860
1,748
711
80.07
751
87.33
1,462
83.64
437
409
148
142
290
125
84.46
132
92.96
257
88.62
592
568
1,160
432
72.97
494
86.97
926
79.83
290
272
382
370
752
155
40.58
183
49.46
338
44.95
1,528
1,480
3,008
1256
82.20
1318
89.05
2,574
85.57
752
700
2,683
2,612
5,295
61.14
3,193
60.30 10,732
10,448
21,180
94.67
16,964
80.09
1,596
59.49 1,597
7,073
65.91
9,891
5,295
4,739
NIFAS
MENDAPAT VIT A % 24
86.03 87.42 83.12 86.05 90.18 98.66 93.59 93.79 93.09 89.50
TABEL 33 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 PESERTA KB AKTIF NO
1
KECAMATAN
2
1 DOMPU 2 WOJA 3 PAJO 4 HU'U 5 MANGGELEWA 6 KEMPO 7 KILO 8 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
3
DOMPU DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS IUD
%
MOP
%
MOW
%
4
5
6
7
8
9
1,485 905 432 214 625 465 466 614 5,206
15.8 11.7 20.6 7.7 11.8 14.1 21.4 8.9 13.13
Sumber: BPPKB KAB.DOMPU, 2013 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
17 2 0 0 5 5 2 18 49
0.2 773 0.0 163 0.0 63 0.0 88 0.1 117 0.2 92 0.1 59 0.3 20 0.12 1,375
8.2 2.1 3.0 3.2 2.2 2.8 2.7 0.3 3.47
IM PLAN
%
10
11
1,954 1,679 782 522 1,007 579 807 1,439 8,769
20.8 21.8 37.3 18.7 19.0 17.5 37.0 21.0 22.12
JUMLAH
%
SUNTIK
%
PIL
%
KON DOM
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
4,229 2,749 1,277 824 1,754 1,141 1,334 2,091 15,399
45.0 3,391 35.6 3,844 60.9 619 29.6 1,406 33.1 2,420 34.5 1,898 61.2 711 30.4 3,109 38.84 17,398
36.1 1,203 49.8 811 29.5 132 50.5 375 45.6 638 57.4 178 32.6 56 45.3 1,308 43.89 4,701
12.8 566 10.5 308 6.3 68 13.5 181 12.0 494 5.4 90 2.6 79 19.0 359 11.86 2,145
6.0 4.0 3.2 6.5 9.3 2.7 3.6 5.2 5.41
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH
%
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
24
25
26
27
0.0 5,160 0.0 4,963 0.0 819 0.0 1,962 0.0 3,552 0.0 2,166 0.0 846 0.0 4,776 0.0 24,244
55.0 9,389 64.4 7,712 39.1 2,096 70.4 2,786 66.9 5,306 65.5 3,307 38.8 2,180 69.6 6,867 61.16 39,643
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 PESERTA KB BARU NO
1
KECAMATAN
2
1 DOMPU 2 WOJA 3 PAJO 4 HU'U 5 MANGGELEWA 6 KEMPO 7 KILO 8 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
3
DOMPU DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS IUD
%
MOP
%
4
5
6
7
257 193 79 70 113 66 67 285 1,130
7.3 5.7 6.4 3.8 3.6 3.8 6.3 7.9 5.79
Sumber: BPPKB KAB.DOMPU, 2013 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
21 0 0 0 2 0 0 23 46
0.6 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.6 0.24
MOW
%
IMPLAN
8
9
10
11
12
13
607 442 368 262 814 376 295 556 3,720
17.2 13.1 29.9 14.3 25.8 21.7 27.8 15.4 19.07
1,053 635 447 332 932 442 362 864 5,067
29.9 18.9 36.3 18.1 29.5 25.5 34.1 24.0 25.98
168 0 0 0 3 0 0 0 171
4.8 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.88
%
JUMLAH
%
SUNTIK
%
PIL
%
KONDOM
14
15
1,408 1,737 658 1,134 1,487 1,116 634 1,973 10,147
40.0 51.6 53.5 61.9 47.1 64.3 59.7 54.8 52.02
16
17
18
644 577 52 93 376 99 22 550 2,413
18.3 17.1 4.2 5.1 11.9 5.7 2.1 15.3 12.37
415 419 73 272 363 78 44 215 1,879
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
19
20
21
22
23
11.8 12.4 5.9 14.9 11.5 4.5 4.1 6.0 9.63
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00
JUMLAH
%
MKJP + % MKJP + NON NON MKJP MKJP
24
25
26
2,467 2,733 783 1,499 2,226 1,293 700 2,738 14,439
70.1 81.1 63.7 81.9 70.5 74.5 65.9 76.0 74.02
3,520 3,368 1,230 1,831 3,158 1,735 1,062 3,602 19,506
27
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
TABEL 35 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PUS
1
2
3
4
1 DOMPU 3 WOJA 4 PAJO 5 HU'U 6 MANGGELEWA 7 KEMPO 8 KILO 9 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
DOMPU DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
Sumber: BPPKB KAB.DOMPU, 2013
11,542 10,329 2,768 3,491 7,130 4,230 2,763 7,904 50,157
PESERTA KB BARU
PESERTA KB AKTIF
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
3,520 3,368 1,230 1,831 3,158 1,735 1,062 3,602 19,506
30.50 32.61 44.44 52.45 44.29 41.02 38.44 45.57 38.89
9,389 7,712 2,096 2,786 5,306 3,307 2,180 6,867 39,643
81.35 74.66 75.72 79.81 74.42 78.18 78.90 86.88 79.04
TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
DOMPU
2
DOTIM 0 KOTA
JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP L
P
4
5
L +P 6
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1) L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 7
8
9
10
11
12
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 13
14
15
16
17
18
181
222
403
174
96.1
215
96.8
389
96.5
173
95.6
214
96.4
387
96.0
303
370
673
303
100.0
372
100.5
675
100.3
296
97.7
346
93.5
642
95.4
3
WOJA
DOBAR
473
579
1,052
473
100.0
564
97.4
1,037
98.6
461
97.5
563
97.2
1,024
97.3
4
PAJO
RANGGO
121
147
268
120
99.2
139
94.6
259
96.6
119
98.3
125
85.0
244
91.0
5
HU'U
RASABOU
167
205
372
155
92.8
193
94.1
348
93.5
150
89.8
178
86.8
328
88.2
6
MANGGELEWA
SORIUTU
315
386
701
306
97.1
375
97.2
681
97.1
300
95.2
368
95.3
668
95.3
7
KEMPO
KEMPO
191
234
425
187
97.9
225
96.2
412
96.9
155
81.2
219
93.6
374
88.0
8
KILO
KILO
127
156
283
124
97.6
146
93.6
270
95.4
120
94.5
139
89.1
259
91.5
9
PEKAT
CALABAI
311
381
692
312
100.3
384
100.8
696
100.6
281
90.4
372
97.6
653
94.4
2,189
2,680
4,869
97.5
4,767
97.9
94.18
4,579
94.04
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi KIA, 2013
2,154
98.4
2,613
2,055
93.88
2,524
TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
DOMPU
2
DOTIM 0 KOTA
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
JUMLAH BAYI
L
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
% 12
226
451
300
133.3
219
96.9
519
115.1
379
376
755
306
80.7
339
90.2
645
85.4
WOJA
DOBAR
638
612
1,250
498
4
PAJO
RANGGO
153
148
301
5
HU'U
RASABOU
195
192
387
6
MANGGELEWA
SORIUTU
341
331
7
KEMPO
KEMPO
222
8
KILO
KILO
148
9
PEKAT
CALABAI
Sumber: Seksi KIA, 2013
L+P JUMLAH
225
3
JUMLAH (KAB/KOTA)
P
78.1
608
99.3
1,106
88.5
137
89.5
169
114.2
306
101.7
200
102.6
175
91.1
375
96.9
672
337
98.8
280
84.6
617
91.8
215
437
174
78.4
240
111.6
414
94.7
142
290
150
101.4
132
93.0
282
97.2
382
370
752
392
102.6
350
94.6
742
98.7
2,683
2,612
5,295
96.17
5,006
94.54
2,494
92.96
2,512
TABEL 38
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
2
1 DOMPU 2 3 WOJA 4 PAJO 5 HU'U 6 MANGGELEWA 7 KEMPO 8 KILO 9 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KEL
DESA/KEL UCI
3
4
5
DOTIM 0 KOTA DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
Sumber: Seksi Surveilans, Imunisasi & Kesehatan Bencana, 2013
7 8 14 6 8 11 7 6 12 79
% DESA/KEL UCI 6
6 7 10 6 4 6 9 5 10 63
85.7 87.5 71.4 100.0 50.0 54.5 128.6 83.3 83.3 79.75
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
JUMLAH BAYI
KECAMATAN PUSKESMAS
1
2
3
1 DOMPU
DOTIM
2
0 KOTA
DPT1+HB1 P
L
L+P
BAYI DIIMUNISASI DPT3+HB3 P
L
L+P
L
L+P
L
P
L+P
jml
%
jml
%
jml
%
jml
%
jml
%
jml
%
jml
%
jml
%
jml
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16.0
17
18
19
20
21
22
23
24
225
226
451
232
103.1
215
95.1
447
99.1
218
96.9
212
93.8
430
95.3
221
98.2
199
88.1
351
92.6
336
340
89.7
328
350
92.3
351
379
376
755
89.4
687
91.0
87.2
668
88.5
3 WOJA
DOBAR
638
612
1,250
548
85.9
670
109.5
1,218
97.4
451
70.7
535
87.4
986
78.9
484
75.9
4 PAJO
RANGGO
153
148
301
179
117.0
184
124.3
363
120.6
195
127.5
176
118.9
371
123.3
181
118.3
5 HU'U
RASABOU
195
192
387
149
76.4
136
70.8
285
73.6
121
62.1
145
75.5
266
68.7
104
53.3
6 MANGGELEWA SORIUTU
341
331
672
7 KEMPO
KEMPO
222
215
437
8 KILO
KILO
148
142
290
139
93.9
9 PEKAT
CALABAI
382
370
752
334
87.4
2,683
2,612
5,295
JUMLAH (KAB/KOTA)
DO RATE (%)
CAMPAK P
Sumber: Seksi Surveilans, Imunisasi & Kesehatan Bencana, 2013
230 347
2,509
67.4 156.3
93.5
232
70.1
462
68.8
168.4
709
162.2
154
108.5
293
101.0
128
86.5
369
99.7
703
93.5
321
84.0
101.8
5,167
362
2,658
235 324
97.6 2,333
68.9 145.9
87.0
240
72.5
475
70.7
172.6
695
159.0
138
97.2
266
91.7
145
98.0
357
96.5
678
90.2
301
78.8
95.8
4,835
91.3
371
2,502
200 359
2,345
58.7 161.7
87.4
L
P
L+P
25
26
27
420
93.1
93.4
701
92.8
0.3
-4.5
-2.0
96.6
1,075
86.0
11.7
11.8
11.7
158 106.8
591
96 194
4.7
7.4
6.0
339
112.6
-1.1
14.1
6.6
50.0
200
51.7
30.2
29.4
29.8
58.6
394
58.6
13.0
16.4
14.7
155.3
693
158.6
-3.5
7.7
2.3
129
90.8
274
94.5
-4.3
16.2
6.5
329
88.9
630
83.8
9.9
10.8
10.4
91.2
4,726
89.3
6.5
10.4
8.5
334
2,381
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 BAYI DIIMUNISASI NO
KECAMATAN
1
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
2
3
BCG P
L
L+P
POLIO3 P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
DOMPU
DOTIM
225
226
451
202
89.78
243
107.52
445
98.67
230
102.22
237
104.87
467
103.55
2
0
KOTA
379
376
755
350
92.35
351
93.35
701
92.85
324
85.49
341
90.69
665
88.08
3
WOJA
DOBAR
638
612
1,250
509
79.78
620
101.31
1,129
90.32
490
76.80
607
99.18
1,097
87.76
4
PAJO
RANGGO
153
148
301
197
128.76
160
108.11
357
118.60
179
116.99
184
124.32
363
120.60
5
HU'U
RASABOU
195
192
387
131
67.18
130
67.71
261
67.44
132
67.69
129
67.19
261
67.44
6
MANGGELEWA
SORIUTU
341
331
672
233
68.33
228
68.88
461
68.60
231
67.74
220
66.47
451
67.11
7
KEMPO
KEMPO
222
215
437
325
146.40
298
138.60
623
142.56
352
158.56
387
180.00
739
169.11
8
KILO
KILO
148
142
290
131
88.51
109
76.76
240
82.76
118
79.73
112
78.87
230
79.31
9
PEKAT
CALABAI
382
370
752
340
89.01
318
85.95
658
87.50
381
99.74
320
86.49
701
93.22
2,683
2,612
5,295
2,418
90.12
2,457
94.07
4,875
92.07
2,437
90.83
2,537
97.1286
4,974
93.9377
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Surveilans, Imunisasi & Kesehatan Bencana, 2013
TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 DOMPU 2 3 WOJA 4 PAJO 5 HU'U 6 MANGGELEWA 7 KEMPO 8 KILO 9 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
DOTIM 0 KOTA DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
Sumber: Seksi Gizi Masyarakat, 2013
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
225 379 638 153 195 341 222 148 382 2,683
226 376 612 148 192 331 215 142 370 2,612
451 755 1,250 301 387 672 437 290 752 5,295
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 7
84 175 331 68 87 211 182 87 265 1,490
8
9
37.33 46.17 51.88 44.44 44.62 61.88 81.98 58.78 69.37 55.53
102 209 308 70 101 229 205 113 269 1,606
10
45.1 55.6 50.3 47.3 52.6 69.2 95.3 79.6 72.7 61.5
11
12
186 384 639 138 188 440 387 200 534 3,096
41.2 50.9 51.1 45.8 48.6 65.5 88.6 69.0 71.0 58.47
TABEL 42
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 DOMPU 2 3 WOJA 4 PAJO 5 HU'U 6 MANGGELEWA 7 KEMPO 8 KILO 9 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
DOTIM 0 KOTA DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
Sumber: Seksi Gizi Masyarakat, 2013
DARI KELUARGA MISKIN L P L+P
ANAK 6-23 BULAN MENDAPAT MP-ASI L P L+P
4
7
250 233 682 132 164 313 259 139 360 2,531
5
305 284 833 161 201 383 317 170 440 3,094
6
555 517 1,515 293 365 696 576 309 799 5,625
8
23 22 10 15 22 24 12 22 35 185
9
22 23 40 25 27 31 23 8 16 215
45 45 50 40 49 55 35 30 51 400
L
% P
L+P
10
11
12
7.21 8.09 4.80 15.53 13.45 8.09 7.26 4.71 3.64 6.95
8.11 8.70 3.30 13.66 13.42 7.90 6.08 9.71 6.38 7.11
9.21 9.45 1.47 11.39 13.39 7.66 4.63 15.83 9.73 7.31
TABEL 43
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
2
DOMPU
2
3
DOTIM 0 KOTA
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
900
904
1,804
900
100.00
904
100.00
1,804
100.00
1,516
1,504
3,020
1,516
100.00
1,504
100.00
3,020
100.00
2,552
2,448
5,000
2,552
100.00
2,448
100.00
5,000
100.00
3
WOJA
DOBAR
4
PAJO
RANGGO
612
592
1,204
612
100.00
592
100.00
1,204
100.00
5
HU'U
RASABOU
780
768
1,548
780
100.00
768
100.00
1,548
100.00
6
MANGGELEWA
SORIUTU
1,364
1,324
2,688
1,364
100.00
1,324
100.00
2,688
100.00
7
KEMPO
KEMPO
888
860
1,748
888
100.00
860
100.00
1,748
100.00
8
KILO
KILO
592
568
1,160
592
100.00
568
100.00
1,160
100.00
9
PEKAT
CALABAI
1,528
1,480
3,008
1,528
100.00
1,480
100.00
3,008
100.00
10,732
10,448
21,180
10,732
100.00
10,448
100.00
21,180
100.00
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Kesehatan Ibu dan Anak, 2013 mendapat pelayanan : ditimbang, penyuluhan, vit A, imunisasi (pelayanan di posyandu)
TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 BALITA NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
BALITA YANG ADA L
1
1
2
DOMPU
2
3
DOTIM 0 KOTA
4
P 5
DITIMBANG P
L
L+P
JUMLAH
6
7
%
JUMLAH
8
9
% 10
L+P JUMLAH 11
BB NAIK P
L %
JUMLAH
%
JUMLAH
12
13
14
15
% 16
L+P
BGM P
L
L+P
JUMLAH
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLAH
%
17
18
19
20
21
22
23
24
1,125
1,130
2,255
786
69.9
961
85.0
1,747
77.5
557
70.8
680
70.8
1,237
70.8
13
1.7
16
1.7
29
1.7
1,895
1,880
3,775
1,071
56.5
1,309
69.6
2,380
63.1
697
65.0
852
65.0
1,548
65.0
15
1.4
19
1.4
34
1.4
3,190
3,060
6,250
1,498
46.9
1,830
59.8
3,328
53.2
1,123
75.0
1,373
75.0
2,496
75.0
14
0.9
17
0.9
31
0.9
3
WOJA
DOBAR
4
PAJO
RANGGO
765
740
1,505
508
66.4
621
83.9
1,128
75.0
353
69.6
432
69.6
786
69.6
5
1.0
6
1.0
11
1.0
5
HU'U
RASABOU
975
960
1,935
637
65.3
778
81.1
1,415
73.1
468
73.6
573
73.6
1,041
73.6
71
11.2
87
11.2
159
11.2
6
MANGGELEWA
SORIUTU
1,705
1,655
3,360
877
51.5
1,072
64.8
1,950
58.0
666
76.0
815
76.0
1,481
76.0
17
1.9
20
1.9
37
1.9
7
KEMPO
KEMPO
1,110
1,075
2,185
741
66.7
905
84.2
1,646
75.3
456
61.6
558
61.6
1,014
61.6
5
0.7
6
0.7
11
0.7
8
KILO
KILO
740
710
1,450
490
66.2
599
84.4
1,089
75.1
317
64.6
387
64.6
704
64.6
8
1.6
10
1.6
18
1.6
9
PEKAT
CALABAI
1,910
1,850
3,760
1,007
52.7
1,230
66.5
2,237
59.5
400
39.7
489
39.7
889
39.7
25
2.5
31
2.5
56
2.5
13,415 13,060
26,475
7,614
56.8
9,306
71.3
16,920
63.9
5,038
66.2
6,158
66.2
11,196
66.2
174
2.3
212
2.3
386
2.3
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Gizi Masyarakat, 2013
Keterangan : Data berdasarkan laporan F3 Gizi Tahun 2012
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 BALITA GIZI BURUK NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 DOMPU 2 3 WOJA 4 PAJO 5 HU'U 6 MANGGELEWA 7 KEMPO 8 KILO 9 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
DOTIM 0 KOTA DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
Sumber: Seksi Gizi Masyarakat, 2013 ket yang dirawat hanya yg perlu di rawat saja (BB/TB)
MENDAPAT PERAWATAN
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
3 15 4 3 6 1 2 3 7 44
4 10 4 1 4 2 2 2 5 34
7 25 8 4 10 3 4 5 12 78
3 15 4 3 6 1 2 3 7 44
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
4 10 4 1 4 2 2 2 5 34
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
7 25 8 4 10 3 4 5 12 78
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
TABEL 46
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 DOMPU 2 3 WOJA 4 PAJO 5 HU'U 6 MANGGELEWA 7 KEMPO 8 KILO 9 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
DOTIM 0 KOTA DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
JUMLAH L
P
L+P
4
5
6
252 475 899 217 229 542 266 192 799 3,871
231 389 790 176 280 514 326 258 788 3,752
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: Bidang PSDMK & Promkes, 2013
483 864 1,689 393 509 1,056 592 450 1,587 7,623
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH 7
236 383 545 217 222 315 265 145 792 3,120
8
9
10
93.65 80.63 60.62 100.00 96.92 58.12 99.47 75.52 99.12 80.59
219 325 497 176 272 268 326 204 780 3,067
94.81 83.55 62.91 100.00 97.16 52.14 100.12 79.07 98.98 81.75
80.59
81.75
11
% 12
455 708 1,042 393 494 583 591 349 1,572 6,187
94.20 81.94 61.69 100.00 97.05 55.21 99.83 77.56 99.05 81.16 81.16
TABEL 47
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 MURID SD DAN SETINGKAT NO
1
KECAMATAN
2
1 DOMPU 2 0 3 WOJA 4 PAJO 5 HU'U 6 MANGGELEWA 7 KEMPO 8 KILO 9 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
3
DOTIM KOTA DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
Sumber: Bidang PSDMK & Promkes, 2013
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
732 1,472 4317 693 661.05 1351 753.75 615.15 4211 14,806
724 1,178 4035 588 807.95 1256 921.25 751.85 4027 14,289
1,456 2,650 8,352 1,281 1,469 2,607 1,675 1,367 8,238 29,095
699 1,297 2154 693 661 877 482 534 792 8,189
95.49 88.11 49.90 100.00 99.99 64.91 63.95 86.81 18.81 55.31
691 1,025 2632 588 808 915 589 653 780 8,681
95.44 87.01 65.23 100.00 100.01 72.85 63.93 86.85 19.37 60.75
1,390 2,322 4,786 1,281 1,469 1,792 1,071 1,187 1,572 16,870
95.47 87.62 57.30 100.00 100.00 68.74 63.94 86.83 19.08 57.98
TABEL 48
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 USILA (60TAHUN+) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 DOMPU 2 3 WOJA 4 PAJO 5 HU'U 6 MANGGELEWA 7 KEMPO 8 KILO 9 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
DOTIM 0 KOTA DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
Sumber: Seksi Kesehatan Remaja & Usila, 2013
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1,090 1,824 2,968 914 979 1,802 1,372 806 1,700 13,455
1,232 2,058 3,156 888 980 1,691 1,497 794 1,253 13,549
2,322 3,882 6,124 1,802 1,959 3,493 2,869 1,600 2,953 27,004
643 662 2,228 168 265 62 428 449 4,905
58.99 36.29 75.07 18.38 27.07 4.52 53.10 26.41 36.45
805 1,157 1,824 179 254 84 456 578 5,337
65.34 56.22 57.79 20.16 25.92 5.61 57.43 46.13 39.39
1,448 1,819 4,052 347 519 0 146 884 1,027 10,242
62.36 46.86 66.17 19.26 26.49 5.09 55.25 34.78 37.93
TABEL 49
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH
%
4
5
1
RUMAH SAKIT UMUM
1
2
RUMAH SAKIT JIWA
0
#DIV/0!
3
RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA
0
#DIV/0!
4
PUSKESMAS PERAWATAN
6
5
SARANA YANKES.LAINNYA
2
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Yankesdas, 2013
9
1
6
100.00
100.00
7
77.78
TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO 1
1 2 3 4 5
YANG TERSERANG JENIS KEJADIAN LUAR JUMLAH JUMLAH BIASA KEC DESA 2
DBD Campak Chikungunya Keracunan Makanan TN
3
4
1
1
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH PENDERITA
ATTACK RATE (%)
JUMLAH KEMATIAN
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1,867
Sumber: Seksi Surveilans, Imunisasi & Kesehatan Bencana, 2013
1,708
0 0 0 3,575 0
12
25
0 0 0 37 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.64 #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1.46 #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1.03 #DIV/0!
0
0
0 0 0 0 0
L+P
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NO
KECAMATAN
1
2
1 DOMPU 2 3 WOJA 4 PAJO 5 HU'U 6 MANGGELEWA 7 KEMPO 8 KILO 9 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
3
4
DOTIM 0 KOTA DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
Sumber: Seksi Surveilans, Imunisasi & Kesehatan Bencana, 2013
7 8 14 6 8 11 7 6 12 79
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN DESA/KELURAHAN KLB PER JUMLAH DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24 JAM
5
6
7
1
1
0.00 0.00 0.07 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.01
%
8
1
1
#DIV/0! #DIV/0! 100.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00
TABEL 52
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 DOMPU 2 0 3 WOJA 4 PAJO 5 HU'U 6 MANGGELEWA 7 KEMPO 8 KILO 9 PEKAT JUMLAH (KAB/ KOTA)
DOTIM KOTA DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
Sumber: Bidang Yankesdas, 2013
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP PENCABUTAN L P L+P L P L+P L P L+P 4
5
6
12 2 87 -
4 3 94 -
20 20
8 22
-
-
141
131
7
16 5 181 28 42 272
8
9
37 16 445 6 40 36 13 22
59 21 605 12 71 49 13 22
615
852
96 37 1,050 18 111 85 26 44 1,467
10
0.3 0.1 0.2 0.0 0.0 0.6 1.5 0.0 #DIV/0! 0.2
11
0.1 0.1 0.2 0.0 0.0 0.2 1.7 0.0 #DIV/0! 0.2
12
0.2 0.1 0.2 0.0 0.0 0.3 1.6 0.0 #DIV/0! 0.2
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH
JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
MASSAL 1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3
DOMPU
DOTIM 0 KOTA WOJA DOBAR PAJO RANGGO HU'U RASABOU MANGGELEWA SORIUTU KEMPO KEMPO KILO KILO PEKAT CALABAI
JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber: Bidang PSDMK & Promkes, 2013
4
5
18 21 52 16 18 40 22 22 47 256
6
6 5 11
7
0.0 0.0 0.0 0.0 33.3 12.5 0.0 0.0 0.0 4.3
MURID SD/MI DIPERIKSA
JUMLAH MURID SD/MI
8
L
P
9
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
10
11
724 1,178 4,035 588 808 1,256 921 752 4,027
1,456 2,650 8,352 1,281 1,469 2,607 1,675 1,367 8,238
236
47
732 1,472 4,317 693 661 1,351 754 615 4,211
112
43.8
14,806
14,289
29,095
1,307
4 16 15 5 7 -
MENDAPAT PERAWATAN
L+P
100.0 0.0 7.7 100.0 83.3 12.5 31.8 0.0 100.0
18
PERLU PERAWATAN
%
63 693 315
32.2 0.0 1.5 100.0 0.0 23.3 0.0 0.0 0.0
219
8.8
1,252
72 693 268
30.2 0.0 1.8 117.9 0.0 21.3 0.0 0.0 0.0
455 135 1,386 583 -
31.3 0.0 1.6 108.2 0.0 22.4 0.0 0.0 0.0
236 236 2 95
219 139 9 94
383
125
8.8
2,559
8.8
952
586
455 375 11 189 508 -
123 2 38 9
52.1 0.0 100.0 0.0 #DIV/0! 0.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
111 9 32 6
50.7 0.0 100.0 0.0 #DIV/0! 0.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
234 11 70 15 -
51.4 0.0 100.0 0.0 #DIV/0! 0.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1,538
172
18.1
158
27.0
330
21.5
TABEL 54
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 PENYULUHAN KESEHATAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA
1
2
3
4
5
1
DOMPU
2
DOTIM 0 KOTA
3,378
112
495
180
3
WOJA
DOBAR
748
232
4
PAJO
RANGGO
352
336
5
HU'U
RASABOU
540
6
MANGGELEWA
SORIUTU
6,276
208
7
KEMPO
KEMPO
3,142
104
8
KILO
KILO
9
PEKAT
CALABAI
SUB JUMLAH I 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2 Rumah Sakit JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang PSDMK & Promkes, 2013
276 7,487
248
22,694 30
1,420 10
22,724
1,430
TABEL 55
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
LAINNYA
JUMLAH PENDUDUK
ASKES
JAMSOSTEK
JUMLAH
ASKESKIN/JAMKESMAS
JAMKESMAS NTB L 1
1
2
3
DOMPU
2
DOTIM 0 KOTA
4
P 5
L+P
L
P
6
7
8
920
909
1,829
0
5,946
5,757
11,703
256
252
508
2,356
2,343
4,699
9,478
9,261
18,739
99.8
97.2
31,836
4,629
4,473
9,102
0
5,433
5,479
10,912
311
263
574
5,063
5,627
10,690
15,436
15,842
31,278
96.7
99.8
98.2
9,497
9,531
19,028
15,969
15,867
L+P
L
P
L+P
9
10
11
12
L 13
P 14
L+P
L
P
L+P
15
16
17
18
%
JAKKAD L 19
P
L+P
20
21
L
P
22
23
L+P
L
24
25
P
L+P
26
27
98.5
3 4
WOJA PAJO
DOBAR RANGGO
26,907 6,471
25,850 6,249
52,757 12,720
2,744 358
2,586 342
5,330 700
0 0
16,052 3,212
15,910 2,964
31,962 6,176
503 163
550 162
1,053 325
7,795 2,738
7,199 2,581
14,994 5,319
27,094 6,471
26,245 6,049
53,339 12,520
100.7 100.0
101.5 96.8
101.1 98.4
5 6
HU'U MANGGELEWA
RASABOU SORIUTU
8,259 14,361
8,085 13,978
16,344 28,339
327 504
397 612
724 1,116
0 0
3,843 7,513
3,859 7,177
7,702 14,690
189 281
190 293
379 574
4,200 6,063
3,861 5,896
8,061 11,959
8,559 14,361
8,307 13,978
16,866 28,339
103.6 100.0
102.7 100.0
103.2 100.0
7
KEMPO
KEMPO
9,366
9,060
18,426
823
814
1,637
0
6,170
5,976
12,146
217
221
438
2,314
2,080
4,394
9,524
9,091
18,615
101.7
100.3
101.0
8
KILO
KILO
6,243
5,978
12,221
359
437
796
0
3,303
3,213
6,516
164
180
344
2,417
2,148
4,565
6,243
5,978
12,221
100.0
100.0
100.0
16,136 113,209
15,611 110,209
31,747 223,418
100.4
99.0
99.7
100.14
100.00
100.07
9 PEKAT CALABAI JUMLAH (KAB/KOTA) PERSENTASE (KAB/KOTA) Sumber: UPTD JAKKAD, 2013
311 380 691 10,975 10,950 21,925 9.69 9.94 9.81
0 0 0.0
0
0 0.0
0.0
8,586 8,276 16,862 60,058 58,611 118,669 53.05 53.18 53.12
393 412 2,477 2,523 2.19 2.29
805 5,000 2.24
6,909 6,391 39,855 38,126 35.20 34.59
13,300 16,199 77,981 113,365 34.90 100.14
15,459 110,210 100.00
31,658 223,575 100.07
4500000
TABEL 56
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS
JUMLAH YANG ADA L
1
1
2
DOMPU
2
3
DOTIM 0 KOTA
L
P
L+P
4
5
6
5,946
5,757
11,703
JUMLAH 7
P % 8
5,946
100.0
JUMLAH 9
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L+P % 10
JUMLAH 11
L
P %
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
5,757
100.0
11,703
100.0
9,623 1,886
161.8 11,761
10,912
5,433
100.0
5,479
100.0
10,912
100.0
31,962
16,052
100.0
15,910
100.0
31,962
100.0 12,420
RANGGO
3,212
2,964
6,176
3,212
100.0
2,964
100.0
6,176
100.0
3,504
109.1
RASABOU
3,843
3,859
7,702
3,843
100.0
3,859
100.0
7,702
100.0
2,200
57.2
MANGGELEWA
SORIUTU
7,513
7,177
14,690
7,513
100.0
7,177
100.0
14,690
100.0
1,315
KEMPO
KEMPO
6,170
5,976
12,146
6,170
100.0
5,976
100.0
12,146
100.0
2,286
8
KILO
KILO
3,303
3,213
6,516
3,303
100.0
3,213
100.0
6,516
100.0
9
PEKAT
CALABAI
8,586
8,276
16,862
8,586
100.0
8,276
100.0
16,862
100.0
60,058
58,611
118,669
60,058
100.0
58,611
100.0
118,669
PAJO
5
HU'U
6 7
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Yankesdas, 2013
L+P
JUMLAH
5,479
4
P
%
15,910
DOBAR
L
JUMLAH
5,433
WOJA
L+P
%
16,052
3
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
21,384
182.72
0.0
0.0
-
0.00
2,305
42.1
4,191
38.41
567
10.4
707
12.9
1,274
11.68
77.4 15,180
95.4
27,600
86.35
271
1.7
600
3.8
871
2.73
4,283
144.5
7,787
126.08
106
3.3
115
3.9
221
3.58
2,689
69.7
4,889
63.48
29
0.8
29
0.8
58
0.75
17.5
1,607
22.4
2,922
19.89
-
0.0
-
0.0
-
0.00
37.1
2,794
46.8
5,080
41.82
59
1.0
57
1.0
116
0.96
914
27.7
1,117
34.8
2,031
31.17
49
1.5
50
1.6
99
1.52
2,022
23.6
2,472
29.9
4,494
26.65
0.0
-
0.00
60.2 44,208
75.4
80,378
67.73
2.7
2,639
2.22
100.0 36,170
34.7
204.3
0.0 1,081
1.8
1,558
TABEL 57
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN MENDAPAT YANKES RAWAT INAP NO
KECAMATAN
PUSKESMAS L
1
2
1 DOMPU 2 3 WOJA 4 PAJO 5 HU'U 6 MANGGELEWA 7 KEMPO 8 KILO 9 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
3
DOTIM 0 KOTA DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
Sumber: Bidang Yankesdas, 2013
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
JUMLAH YANG ADA
4
5,946 5,433 16,052 3,212 3,843 7,513 6,170 3,303 8,586 60,058
P 5
5,757 5,479 15,910 2,964 3,859 7,177 5,976 3,213 8,276 58,611
L+P 6
11,703 10,912 31,962 6,176 7,702 14,690 12,146 6,516 16,862 118,669
L JUMLAH 7
117 280 133 90 113 734
P %
JUMLAH
%
8
9
10
0.0 0.0 0.0 0.0 3.0 3.7 2.2 2.7 1.3 1.2
143 342 162 111 139 897
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L+P JUMLAH % 11
0.0 0.0 0.0 0.0 3.7 4.8 2.7 3.4 1.7 1.5
260 622 295 201 252 1,630
12
0.00 0.00 0.00 0.00 3.38 4.23 2.43 3.08 1.49 1.37
L JUMLAH 13
% 14
26 64 59 35 184
0.0 0.0 0.0 0.0 0.7 0.9 1.0 1.1 0.0 0.3
P JUMLAH 15
% 16
36 44 57 46 183
0.0 0.0 0.0 0.0 0.9 0.6 1.0 1.4 0.0 0
L+P JUMLAH % 17
62 108 116 81 367
18
0.00 0.00 0.00 0.00 0.80 0.74 0.96 1.24 0.00 0.31
TABEL 58
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 JUMLAH KUNJUNGAN NO 1
2
1 PUSKESMAS DOTIM 2 PUSKESMAS KOTA 3 PUSKESMAS DOBAR 4 PUSKESMAS RANGGO 5 PUSKESMAS RASABOU 6 PUSKESMAS SORIUTU 7 PUSKESMAS KEMPO 8 PUSKESMAS KILO 9 PUSKESMAS CALABAI SUB JUMLAH I 1 RSUD DOMPU 2 RS …. 3 RS …. 4 RS …. SUB JUMLAH II 1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) SUB JUMLAH III JUMLAH (KAB/KOTA)
RAWAT INAP
Sumber: Bidang Yankesdas dan Rumah Sakit, 2013
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11,461 3,927 17,920 3199 14725
1,489 6,421 14,662 3525 22089
4,338
4,316
2708 1214
2690 1281
59,492 9,142
56,473 9,730
9,142
9,730
0 68,634
0 66,203
12,950 10,348 32,582 6,724 36,814 8,654 5,398 2,495 0 115,965 18,872 0 0 0 0 18,872 0 0 0 0 0 0 134,837
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT JALAN
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
0 0 0 0 146
0 0 0 0 146
515
516
410 131
401 148
1,202 3,705
1,211 4,906
3,705
4,906
0 4,907
0 6,117
0 0 0 0 292 1,031 811 279 0 2,413 8,611 0 0 0 0 8,611 0 0 0 0 0 0 11,024
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
L+P 11
0 9 12 0 0
0 7 6 0 0
0
0
2 0
1 2
23 14
16 17
14
17
0 37
0 33
0 16 18 0 0 0 3 2 0 39 31 0 0 0 0 31 0 0 0 0 0 0 70
TABEL 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO 1
NAMA RUMAH SAKITa
JENIS RSb
2
3
1 RSU KAB.DOMPU
KABUPATEN/KOTA
TIPE C
JUMLAH TEMPAT TIDUR
118
118
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
GDR
NDR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
TT
3,705
4,906
8,611
90
75
165
6
11
17
24.3
15.3
19.16
1.6
2.2
1.97
3,705
4,906
8,611
90
75
165
6
11
17
24.29
15.29
19.16
1.62
2.24
1.97
Sumber: RSUD Dompu, 2013 Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
NAMA RUMAH SAKITa
1
2
1 RSU KAB.DOMPU
KABUPATEN/KOTA
b
JENIS RS
JUMLAH TEMPAT TIDUR
3
TIPE C
4
118 TT
118
JUMLAH PASIEN JUMLAH HARI
PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) MATI 5
6
8,611
8611
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM PERAWATAN DIRAWAT 7
165
165
8
17
17
BOR
LOS
9
10
TOI 11
23,686
54.99
3
2
23,686
54.99
3
2
Sumber: RSUD Dompu, 2013 a Keterangan: termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 61
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 RUMAH TANGGA NO 1
KECAMATAN 2
1 DOMPU 2 3 WOJA 4 PAJO 5 HU'U 6 MANGGELEWA 7 KEMPO 8 KILO 9 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS 3
DOTIM 0 KOTA DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
Sumber : Bidang PSDMK & Promkes, 2013
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
BER PHBS *
%
4
5
6
7
8
4,376 7,323 12360 3081 4006 6617 4418 2859 8205 53,245
560 5,019 1372 332 0 3120 330 3344 106 14,183
12.80 68.54 11.10 10.78 47.15 7.47 116.96 1.29 26.64
266 3,570 152 157 0 1387 99 1123 57 6,811
47.50 71.13 11.08 47.29 #DIV/0! 44.46 30.00 33.58 53.77 48.02
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 RUMAH NO
1
KECAMATAN
2
1 DOMPU 2 3 WOJA 4 PAJO 5 HU'U 6 MANGGELEWA 7 KEMPO 8 KILO 9 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
3
DOTIM 0 KOTA DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, 2013
JUMLAH YANG ADA
JUMLAH YANG DIPERIKSA
% DIPERIKSA
JUMLAH YANG SEHAT
% RUMAH SEHAT
4
5
6
7
8
4,539 7,227 10,348 3,049 3,971 6,634 3,935 3,344 6,833 49,880
4,091 2,327 9,768 2,501 985 6,634 3,935 2,844 6,833 39,918
90.13 32.20 94.40 82.03 24.80 100.00 100.00 85.05 100.00 80.03
2,381 1,820 4,812 1,887 758 5,873 2,067 1,224 3,760 24,582
58.20 78.21 49.26 75.45 76.95 88.53 52.53 43.04 55.03 61.58
TABEL 63
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH RUMAH/BANGUNA N YANG ADA
1
2
3
4
1 DOMPU 2 3 WOJA 4 PAJO 5 HU'U 6 MANGGELEWA 7 KEMPO 8 KILO 9 PEKAT JUMLAH ( KAB/KOTA)
DOTIM 0 KOTA DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, 2013
7,227 10,348 3,935 3,226 6,833 31,569
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK
JUMLAH
%
JUMLAH
5
6
7
3,049 888 873 3,226 6,833 14,869
#DIV/0! 42.19 8.58 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 22.19 100.00 100.00 47.10
% 8
1,313 888 873 1,682 3,760 8,516
#DIV/0! 43.06 100.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00 52.14 55.03 57.27
TABEL 64
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
2
DOMPU
2
3
DOTIM 0 KOTA
JENIS SARANA AIR BERSIH
JUMLAH KELUARGA YANG ADA
JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA SUMBER AIR BERSIHNYA
% KELUARGA DIPERIKSA
4
5
6
KEMASAN
LEDENG
SPT
SGL
MATA AIR
HU
LAINNYA
JUMLAH
JUMLA H
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
5,112
4458
87.21
0
-
1,955
43.85
126
2.83
910
20.41
579
12.99
429
9.62
383
8.59
4,382
98.3
8,809
3572
40.55
0
-
1,789
50.08
121
3.39
73
2.04
2
0.06
14
0.39
1,271
35.58
3,270
91.5
13,715
9691
70.66
0
-
1787
18.44
2240
23.11
1855
19.14
673
6.94
363
3.75
1509
15.57
8,427
87.0
55
1.76
241
7.71
1126
36.04
233
7.46
0
0.00
55
1.76
2,355
75.4
4.67
820
21.38
1005
26.21
400
10.43
175
4.56
1039
27.09
3,618
94.3
3
WOJA
DOBAR
4
PAJO
RANGGO
3,187
3124
98.02
645
5
HU'U
RASABOU
4,180
3835
91.75
0
-
179
6
MANGGELEWA
SORIUTU
8,304
8304
100.00
0
-
0
-
538
6.48
3053
36.77
355
4.28
0
-
485
5.84
4,431
53.4
7
KEMPO
KEMPO
4,548
4548
100.00
0
-
0
-
236
5.19
1084
23.83
2
0.04
0
-
1977
43.47
3,299
72.5
8
KILO
KILO
3,344
3069
91.78
0
-
0
-
229
7.46
1288
41.97
280
9.12
295
9.61
295
9.61
2,387
77.8
9
PEKAT
CALABAI
8,732
8732
100.00
0
-
3276
23
0.26
371
4.25
15
0.17
124
1.42
92
1.05
3,901
44.7
7,106
14.40
36,070
73.12
8,506
17.242
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, 2013
59,931
49,333
82.32
645
20.65
1.31
9,041
37.52 18.33
4,574
9.27
10,765
21.82
2,539
5.15
1,400
2.84
TABEL 65
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 SUMBER AIR MINUM KELUARGA
JUMLAH KELUARGA
NO
KECAMATAN PUSKESMAS DIPERIKSA
AIR KEMASAN
SUMBER AIR MINUMNYA JUMLAH 1
2
1 DOMPU 2
3
5
6
DOTIM 0 KOTA
AIR ISI ULANG
LEDING METERAN
LEDING ECERAN
SUMUR TERLINDUNG
POMPA
MATA AIR TERLINDUNG
AIR HUJAN
SUMUR TAK TERLINDUNG
MATA AIR TAK TERLINDUNG
AIR SUNGAI
LAIN-LAIN
KELUARGA DENGAN SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
#DIV/0!
3 WOJA
DOBAR
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
#DIV/0!
4 PAJO
RANGGO
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
#DIV/0!
5 HU'U
RASABOU
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
#DIV/0!
6 MANGGELEWASORIUTU
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
#DIV/0!
7 KEMPO
KEMPO
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
#DIV/0!
8 KILO
KILO
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
#DIV/0!
9 PEKAT
CALABAI
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
-
#DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, 2013
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
TIDAK DATA #DIV/0! ADA #DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
-
TABEL 66
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 JAMBAN NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
2
DOMPU
2
3
DOTIM 0 KOTA
JUMLAH KELUARGA 4
KELUARGA DIPERIKSA
TEMPAT SAMPAH
KELUARGA MEMILIKI
KELUARGA DIPERIKSA
SEHAT
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA MEMILIKI
KELUARGA DIPERIKSA
SEHAT
KELUARGA MEMILIKI
SEHAT
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
5,112
4,091
80.03
2,381
58.20
1,798
75.51
4,091
80.03
2,315
56.59
1,794
77.49
4,091
80.03
2,233
54.58
1,789
80.12
8,809
5,853
66.44
5,311
90.74
3,367
63.40
2,920
33.15
2,409
82.50
2,166
89.91
5,853
66.44
3,316
56.65
2,311
69.69
13,715
13,715
100
5,261
38.36
4527
86.05
13715
100.0
2671
19.48
1937
72.52
13715
100.0
2,212
16.13
1875
84.76 77.26
3
WOJA
DOBAR
4
PAJO
RANGGO
3,187
2,500
78.44
1,259
50.36
442
35.11
981
30.78
416
42.41
289
69.47
981
30.78
343
34.96
265
5
HU'U
RASABOU
4,180
4,180
100
3,058
73.16
2347
76.75
3835
91.75
2439
63.60
1521
62.36
3835
91.75
612
15.96
321
52.45
6
MANGGELEWA
SORIUTU
8,304
8,304
100
4,054
48.82
3404
83.97
8304
100.0
3100
37.33
3100
100.00
8304
100.0
2105
25.35
2105
100.00
7
KEMPO
KEMPO
4,548
4,548
100
2,498
54.93
1700
68.05
4548
100.0
1916
42.13
717
37.42
4548
100.0
3223
70.87
2667
82.75
8
KILO
KILO
3,344
3,344
100
730
21.83
390
53.42
3344
100.0
1060
31.70
591
55.75
3344
100.0
1901
56.85
969
50.97
9
PEKAT
CALABAI
8,732
8,732
100
4,174
47.80
3232
77.43
8732
100.0
3724
42.65
525
14.10
8732
100.0
3782
43.31
1537
40.64
59,931
55,267
92.22
28,726
51.98
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, 2013
21,207
73.83
50,470
84.21
20,050
39.73
12,640
63.04
53,403
89.11
19,727
36.94
13,839
70.15
TABEL 67
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, 2013
15
16
17
18
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 42.86 20.00
759 2 4 1 234 0 0 7 1,007
455 1 4 1 234 0 0 7 702
382 0 2 0 176 0 0 0 560
% SEHAT
0 0 0 0 0 0 3 3
JUMLAH SEHAT
14
2 2 0 1 2 0 1 7 15
JUMLAH DIPERIKSA
13
2 2 0 1 2 1 1 7 16
JUMLAH SEHAT
12
JUMLAH DIPERIKSA
11
100.0 49.02 80.00 50.00 100.0 75.00 #DIV/0! #DIV/0! 54.55 58.95
JUMLAH YG ADA
2 25 4 2 2 15 0 0 6 56
JUMLAH YG ADA
10
2 51 5 4 2 20 0 0 11 95
% SEHAT
9
2 64 17 6 4 21 2 0 11 127
JUMLAH SEHAT
8
JUMLAH DIPERIKSA
7
#DIV/0! 100.0 #DIV/0! #DIV/0! 100.0 57.14 #DIV/0! #DIV/0! 100.0 86.96
JUMLAH TUPM
21
22
23
24
2 517 8 8 10 263 0 1 26 835
2 416 4 4 8 195 0 0 10 639
% SEHAT
9 0 0 6 4 0 0 1 20
TUPM LAINNYA
JUMLAH YG ADA
6
9 0 0 6 7 0 0 1 23
PASAR % SEHAT
5
9 0 0 6 7 0 0 1 23
JUMLAH SEHAT
4
JUMLAH DIPERIKSA
3
DOTIM 0 KOTA DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
JUMLAH YG ADA
2
1 DOMPU 2 3 WOJA 4 PAJO 5 HU'U 6 MANGGELEWA 7 KEMPO 8 KILO 9 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
% SEHAT
1
PUSKESMAS
JUMLAH SEHAT
KECAMATAN
JUMLAH DIPERIKSA
NO
RESTORAN/R-MAKAN
JUMLAH YG ADA
HOTEL
20
#DIV/0! 83.96 50.00 75.21 #DIV/0! #DIV/0! 79.77
2 834 21 10 12 264 3 1 26 1,173
100.0 80.46 50.00 50.00 80.00 74.144487 #DIV/0! 0 38.46 76.53
TABEL 68
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 DOMPU 2 0 3 WOJA 4 PAJO 5 HU'U 6 MANGGELEWA 7 KEMPO 8 KILO 9 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM
SARANA PENDIDIKAN
SARANA IBADAH
PERKANTORAN
SARANA LAIN
JUMLAH
JUMLAH
DIBINA
%
JUMLAH
DIBINA
%
JUMLAH
DIBINA
%
JUMLAH
DIBINA
%
JUMLAH
DIBINA
%
JUMLAH
DIBINA
%
JUMLAH
DIBINA
%
4
5
6
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
12 12 18 8 11 17 9 11 15
12 12 14 6 11 15 7 11 15
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
21 31 72 25 24 57 28 26 71
21 31 39 13 14 49 11 6 50
21 92
21 71 47 6 24 54 3 23 42
7 55 32 14 17 27 16 14 28
7 46 27 6 9 25 8 14 10
458 0 3 0 29 0 0 0
291
100.0 83.64 84.38 42.86 52.94 92.59 50.00 100.0 35.71 72.38
759 0 3 0 32 0 0 0
424
100.0 77.17 67.14 28.57 100.0 71.05 12.00 100.0 58.33 68.63
794
490
61 949 192 71 76 209 78 74 186 1,896
61 618 127 34 58 172 29 54 117 1,270
100.0 65.12 66.15 47.89 76.32 82.30 37.18 72.97 62.90 66.98
DOTIM KOTA DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, 2013
113
103
100.0 100.0 77.78 75.00 100.0 88.24 77.78 100.0 100.0 91.15
-
-
355
234
100.0 100.0 54.17 52.00 58.33 85.96 39.29 23.08 70.42 65.92
70 21 24 76 25 23 72
210
152
#DIV/0! 60.34 #DIV/0! 100.0 #DIV/0! 90.63 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 61.71
TABEL 69
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT KABUPATEN DOMPU TAHUN 2012
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
NAMA OBAT
SATUAN
2
3
STOK PER 31 PEMAKAIAN RATADESEMBER 2012 RATA/ BULAN 4
Alopurinol tablet 100 mg 100 tablet/strip/blister , kotak 238 Aminofilin tablet 200 mg 100 tablet / botol 414 Aminofilin injeksi 24 mg/ml 30 ampul / kotak Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) 100 tablet/strip/blister , kotak 84 Amoksisilin kapsul 250 mg 120 kapsul/strip/blister, kotak Amoksisilin kaplet 500 mg 100 kaplet/strip, kotak 2,461 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg Botol 60 ml 2,398 Metampiron tablet 500 mg 1000 tablet / botol Metampiron injeksi 250 mg 30 ampul / kotak Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium btl 1000 tablet HidroksidaDOEN 200 mg + Magnesium Hidroksida:Aluminium 200 mg Antasida I tablet kunyah, kombinasi ktk 10 x 10 tablet 2,347 Hidroksida mg saleb + Magnesium Hidroksida 200500 mgIU/g Anti Bakteri200 DOEN kombinasi : Basitrasin 25 tube @ 5 g / kotak 58 +Antihemoroid polimiksin 10.000 DOENIU/g kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg 10 supp / kotak 28 + Heksaklorofen 250 mg : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat243% Antifungi DOEN Kombinasi pot @ 30 g / kotak 34 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg 100 tablet / botol 135 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa ktk 10 250 x 10 mgtablet Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen 10 vial @20 ml / kotak Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg 1000 tablet / botol 348 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) ktk 10 x 10 tablet Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) ktk 10 x 10 tablet Atropin sulfat tablet 0,5 mg 500 tablet / botol Atropin tetes mata 0,5% 24 btl @ 5 ml / kotak 27 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) 30 ampul / kotak 18 Betametason krim 0,1 % 25 tube @ 5 g / kotak 44 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml 100 ampul /kotak 318 Deksametason tablet 0,5 mg 1000 tablet / botol Deksametason tablet 0,5 mg ktk 10 x 10 tablet 2075.00 Dekstran 70-larutan infus 6% steril Botol 500 ml 0.00 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) Botol 60 ml 1801.00 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) 1000 tablet / botol 0.00 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) ktk 10 x 10 tablet 2303.00 Diazepam Injeksi 5mg/ml 30 ampul / kotak 140.00 Diazepam tablet 2 mg 1000 tablet / botol 20.00 Diazepam tablet 5 mg 250 tablet / botol 9.00 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) 30 ampul / kotak 91.00 Diagoksin tablet 0,25 mg 100 tablet / kotak 58.00 Efedrin tablet 25 mg (HCL) 1000 tablet / botol 44.10 Ekstrks belladona tablet 10 mg 1000 tablet / botol 0.00 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) 30 ampul /kotak 9.66 Etakridin larutan 0,1% Botol 300 ml 189.00 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul @ 2 ml 0.00 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml 30 ampul / kotak 31.66 Fenobarbital tablet 30 mg 1000 tablet / botol 9.00 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg 100 tablet / kotak 85.00 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg 100 tablet / kotak 238.00 Fenol Gliserol tetes telinga 10% 24 btl @ 5 ml / kotak 0.00 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml 30 ampul / kotak 391.00 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg 100 tablet / botol 0.00 Furosemid tablet 40 mg ktk 20 x 10 tablet 0.00 Gameksan lotion 1 % Botol 30 ml 0.00 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g ,Kalium 100 klorida kantong/kotak 0,30 g, Tribatrium tahan lembab Sitrt dihidrat 0,58 g400.00 Gentian Violet Larutan 1 % Botol 10 ml 639.00 Glibenklamida tablet 5 mg 100 tablet / kotak 592.00 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg 1000 tablet / botol 347.00 Gliserin btl 100 ml Glukosa larutan infus 5% btl 500 ml 371 Glukosa larutan infus 10% btl 500 ml 300 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) 10 amp @ 25 ml, kotak 49 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized ktk 10 x 10 tablet 68 Haloperidol tablet 0,5 mg ktk 10 x 10 tablet Haloperidol tablet 1,5 mg ktk 10 x 10 tablet 85 Haloperidol tablet 5 mg ktk 10 x 10 tablet 9 Hidroklorotiazida tablet 25 mg 1000 tablet / botol 39 Hidrkortison krim 2,5% 24 tube @ 5 g / kotak 45 Ibuprofen tablet 200 mg 100 tablet / botol Ibuprofen tablet 400 mg ktk 10 x 10 tablet 207 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg ktk 10 x 10 tablet 60
TINGKAT KECUKUPAN (BULAN)
PERSENTASE TINGKAT KECUKUPAN
5
6
7
46,39 64,91 6,97 5,87 128,14 230,85 934
5.13 6.38 0.00 14.31 0.00 10.66 2.57 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 10.53 14.95 9.47 7.16 13.30 #DIV/0! 0.00 13.03 #DIV/0! #DIV/0! 0.00 5.40 0.41 2.03 41.57 #DIV/0! 6.21 0.00 6.46 #DIV/0! 19.09 11.50 5.01 5.08 8.75 27.62 2.65 0.00 0.04 4.50 #DIV/0! 18.96 8.04 9.47 9.00 0.00 34.09 0.00 0.00 0.00 7.63 4.20 36.41 6.02 0.00 0.71 0.79 49.00 1.57 0.00 7.01 3.75 5.65 2.35 0.00 1.83 1.97
28.50 35.43 0.00 79.50 0.00 59.23 14.26 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 58.52 83.05 52.59 39.77 73.89 #DIV/0! 0.00 72.38 #DIV/0! #DIV/0! 0.00 30.00 2.29 11.30 230.94 #DIV/0! 34.48 0.00 35.86 #DIV/0! 106.07 63.91 27.85 28.25 48.61 153.44 14.70 0.00 0.22 25.00 #DIV/0! 105.32 44.64 52.59 50.03 0.00 189.38 0.00 0.00 0.00 42.38 23.36 202.27 33.47 0.00 3.97 4.36 272.22 8.70 0.00 38.96 20.83 31.40 13.07 0.00 10.17 10.93
0 0 0 222,8 3,88 3 4,75 10,15 0 5,9 26,71 0 0 6,05 5 43,73 21,64 7,65 0 334,31 20 279 0 120,62 12,17 3,99 1,77 10,4 2,1 16,67 1,68 241 42 0 1,67 1,12 8,98 26,43 4,21 11,47 19,3 13,35 30 52,43 152 16,26 57,6 393 519 382 1 43,44 9,92 12,12 2,4 6,9 19,13 51,79 113,07 30,5
NO 1
65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134
NAMA OBAT
SATUAN
2
3
Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg 1000 tablet / botol Kaptopril tablet 12,5 mg ktk 10 x 10 tablet Kaptopril tablet 25 mg ktk 10 x 10 tablet Karbamazepim tablet 200 mg ktk 10 x 10 tablet Ketamin Injeksi 10 mg/ml 10 vial @ 20 ml, kotak Klofazimin kapsul 100 mg microzine 100 kapsul / botol Kloramfenikol kapsul 250 mg 250 kapsul / botol Kloramfenikol tetes telinga 3 % 24 botol @ 5 ml / kotak Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg 1000 tablet / botol Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) 30 ampul / kotak Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) 30 ampul / kotak Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) 1000 tablet / botol Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) 1000 tablet / botol Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + 100 tablet / kotak Sulfadoxin 500Suspensi mg Kotrimosazol Kombinasi :Sulfametoksazol 200 botol 60 ml mg + Trimetoprim 40Img/ 5 ml Kombinasi : Kotrimosazol DOEN (dewasa) ktk 10 x 10 tablet Sulfametoksazol 400IImg, Trimetoprim 80 mg: Kotrimosazol DOEN (pediatrik) Kombinasi ktk 10 x 10 tablet Sulfametoksazol 100 mg, Kuinin (kina) tablet 200 mgTrimetoprim 20 mg ktk 60 tablet Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml 30 ampul / kotak Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml 30 vial / kotak Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml 10 vial / kotak Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml 10 vial / kotak Magnesium Sulfat serbuk 30 gram 10 sase @ 30 gr / kotak Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml Botol 30 ml Mebendazol tablet 100 mg ktk 5 x 6 tablet Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg ktk 10 x 10 tablet Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml 30 ampul / kotak Metronidazol tablet 250 mg 100 tablet / kotak Natrium Bikarbonat tablet 500 mg 1000 tablet / botol Natrium Fluoresein tetes mata 2 % 24 botol @ 5 ml / kotak Natrium Klorida larutan infus 0,9 % Botol / plastik 500 ml Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ktk 10 amp @ 10 ml Nistatin tablet salut 500.000 IU/g ktk 10 x 10 tablet salut Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g ktk 10 x 10 tablet Vaginal Obat Batuk hitam ( O.B.H.) Botol 100 ml Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % 25 tube @ 3,5 g / kotak Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml 10 vial / kotak Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml 30 ampul / kotak Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml Botol 60 ml Paracetamol tablet 100 mg 100 tablet / botol Paracetamol tablet 500 mg 1000 tablet / botol Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol @ 5 ml Pirantel tab. Score (base) 125 mg ktk 30 x 2 score Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) 1000 tablet / botol Povidon Iodida larutan 10 % Botol 30 ml Povidon Iodida larutan 10 % Botol 300 ml Prednison tablet 5 mg 1000 tablet / botol Primakuin tablet 15 mg 1000 tablet / botol Propillitiourasil tablet 100 mg 100 tablet / botol Propanol tablet 40 mg (HCL) 100 tablet / botol Reserpin tablet 0,10 mg 250 tablet / botol Reserpin tablet 0,25 mg 1000 tablet /botol Ringer Laktat larutan infus btl 500 ml Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% Salisil bedak 2% Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % Tetrakain HCL tetes mata 0,5% Tetrasiklin kapsul 250 mg Tetrasiklin kapsul 500 mg Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp Triheksifenidil tablet 2 mg Vaksin Rabies Vero
STOK PER 31 PEMAKAIAN RATADESEMBER 2012 RATA/ BULAN 4
42 169 310 4 607 11 98 8 3 3,550 1,145 280 806 569 63 224 307 146 358 1,422 6 23 3,180 963 300 3,382 11 406 270 385 624 108 272 171 32 62 38,511
TINGKAT KECUKUPAN (BULAN)
PERSENTASE TINGKAT KECUKUPAN
5
6
7
22,81 40,3 75,22 5,2
1.84 4.19 4.12 0.77 #DIV/0! #DIV/0! 21.91 1.68 1.58 #DIV/0! 0.00 0.00 5.33 0.18 5.00 11.80 8.71 31.61 0.00 21.15 0.00 37.00 #DIV/0! 0.00 42.26 19.83 9.91 7.87 0.00 #DIV/0! 3.47 0.00 1.90 3.78 9.61 91.67 0.00 21.74 4.67 0.22 1.12 0.00 15.00 15.90 5.01 2.86 8.80 34.06 2.40 7.35
10.23 23.30 22.90 4.27 #DIV/0! #DIV/0! 121.75 9.33 8.80 #DIV/0! 0.00 0.00 29.63 1.01 27.78 65.58 48.40 175.60 0.00 117.51 0.00 205.56 #DIV/0! 0.00 234.80 110.18 55.05 43.73 0.00 #DIV/0! 19.27 0.00 10.58 20.98 53.37 509.26 0.00 120.77 25.95 1.25 6.24 0.00 83.33 88.35 27.84 15.89 48.87 189.24 13.32 40.86
0.00 0.00 38.09
0.00 0.00 211.62
1.95
10.83
4.01 0.00 0.00 #DIV/0! 1.32 0.00 0.34 69.95 0.00 28.79 4.77 0.00 3.70 #DIV/0! 0.00 #DIV/0!
22.25 0.00 0.00 #DIV/0! 7.31 0.00 1.89 388.62 0.00 159.94 26.51 0.00 20.54 #DIV/0! 0.00 #DIV/0!
0 0 27,71 6,5 61,87 0 3,33 4,95 1,50 16,5 710 97 32,14 25,5 16,3 26,9 0,7 1,7 0 86 5,3 15,48 14,7 45,48 0,20 0 410 11,5 3,15 6,09 331 10,5 22,4 14 724 49,01 361,09 7 18 24,21 124,50 37,75 30,92 5,02 13,35 8,43 5,65 1,30 1,011
24 pot @ 30 g / kotak
31.08
15,95
50 gram / kotak 10 vial / kotak 1 vial / kotak 10 vial / kotak 10 ampul / kotak 10 vial / kotak 100 ampul / kotak ktk 24 btl @ 5 ml ktk 24 btl @ 5 ml 1000 kapsul / botol ktk 10 x 10 kapsul ktk 30 amp @ 1 ml 1000 tablet / botol Ampul @ 10 ml ktk 10 x 10 tablet 1 kuur / set
697 0 0 0 2.5 0 1.87 142 0 661 283 0 101 0 0 0
174 0,20 1,00 0 1,90 0,88 5,51 2,03 16,25 22,96 59,30 86,28 27,32 0 5,93 0
NO
NAMA OBAT
1
2
135 Vitamin B Kompleks tablet
SATUAN
STOK PER 31 PEMAKAIAN RATADESEMBER 2012 RATA/ BULAN
3
1000 tablet / botol
4
5
6
7
50,77
200 170 932 120 280 420 630 153 102,5
6.20 #DIV/0! #DIV/0! 4.40 7.56 2.48 9.78 6.50 8.74 5.69 0.00 5.10
34.47 #DIV/0! #DIV/0! 24.44 41.99 13.78 54.31 36.11 48.54 31.63 0.00 28.31
Ampul
880
137 T T
Vial
1285
138 D T
Vial
2312
139 CAMPAK 10 Dosis
Vial
1173
140 POLIO 10 Dosis
Vial
1820
141 DTP-HB
Vial
3670
Ampul
3587
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS 143 POLIO 20 Dosis
Vial
Vial 144 CAMPAK 20 Dosis Sumber: Stok Opname UPTD IFK Per 31 Des 2012 & Rekapitulasi Pemakaian Obat PKM 2012
PERSENTASE TINGKAT KECUKUPAN
315
VAKSIN 136 BCG
TINGKAT KECUKUPAN (BULAN)
0 522.3
TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
FASILITAS KESEHATAN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT BERSALIN RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA PUSKESMAS PERAWATAN PUSKESMAS NON PERAWATAN PUSKESMAS KELILING PUSKESMAS PEMBANTU RUMAH BERSALIN BALAI PENGOBATAN/KLINIK PRAKTIK DOKTER BERSAMA PRAKTIK DOKTER PERORANGAN PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL POSKESDES POSYANDU APOTEK TOKO OBAT GFK INDUSTRI OBAT TRADISIONAL INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL
Sumber: Bidang Yankesdas & Rujukan, 2013
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
1 0 0 0 6 3 16 47 0
1 -
2
0 56 369
1 1 20 0
12 9 1 0 0
6 3 16 47 3 1 20 56 369 12 9 1 -
TABEL 71
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
SARANA KESEHATAN
1
2
LABORATORIUM KESEHATAN
JUMLAH 3
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
1 RUMAH SAKIT UMUM
1
1
2 RUMAH SAKIT JIWA
0
0
#DIV/0!
3 RUMAH SAKIT KHUSUS
0
0
#DIV/0!
4 PUSKESMAS
9
9
100.00
JUMLAH (KAB/KOTA)
10
10
100.00
Sumber: Bidang Yankesdas & Rujukan, 2013
4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
100.00
1
100.00
TABEL 72
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 DOMPU DOTIM 2 0 KOTA 3 WOJA DOBAR 4 PAJO RANGGO 5 HU'U RASABOU 6 MANGGELEWA SORIUTU 7 KEMPO KEMPO 8 KILO KILO 9 PEKAT CALABAI JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA Sumber: Bidang PSDMK&PROMKES, 2013
PRATAMA JUMLAH % 4
5
0 1 5 0 8 7 1 3 7 32
0.00 2.22 8.62 0.00 17.78 13.46 3.57 13.04 11.29 8.67
MADYA JUMLAH % 6
7
1 22 32 20 28 19 1 5 45 173
3.57 48.89 55.17 71.43 62.22 36.54 3.57 21.74 72.58 46.88
POSYANDU PURNAMA JUMLAH % 8
9
27 19 21 8 9 26 25 15 10 160
96.43 42.22 36.21 28.57 20.00 50.00 89.29 65.22 16.13 43.36
MANDIRI JUMLAH % 10
11
0 3 0 0 0 0 1 0 0 4
0.00 6.67 0.00 0.00 0.00 0.00 3.57 0.00 0.00 1.08
JUMLAH JUMLAH % 12
28 45 58 28 45 52 28 23 62 369
13
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 1.40
POSYANDU AKTIF JUMLAH
%
14
15
27 22 21 8 9 26 26 15 10 164
96.43 48.89 36.21 28.57 20.00 50.00 92.86 65.22 16.13 44.44
TABEL 73
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
2
DOMPU
2 WOJA 3 PAJO 4 HU'U 5 MANGGELEWA 6 KEMPO 7 KILO 8 PEKAT JUMLAH (KAB/KOTA)
3
DOTIM 0 KOTA DOBAR RANGGO RASABOU SORIUTU KEMPO KILO CALABAI
Sumber: Bidang PSDMK&PROMKES, 2013
JUMLAH
4
5
7 8 14 6 8 11 7 6 12 79
JUMLAH DESA SIAGA AKTIF
DESA SIAGA
DESA/ KELURAHAN
%
JUMLAH
%
6
7 8 13 6 7 11 7 6 12 77
100.00 100.00 92.86 100.00 87.50 100.00 100.00 100.00 100.00 97.47
7
7 8 13 2 7 11 1 6 8 63
100.00 100.00 100.00 33.33 100.00 100.00 14.29 100.00 66.67 81.82
POSKESDES
POSYANDU
8
9
6 3 9 4 4 9 7 5 9 56
28 45 58 28 45 52 28 23 62 369
TABEL 74
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
UNIT KERJA
1
2
DR SPESIALIS a L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
12
13
14
9
10
11
1 PUSKESMAS DOTIM
-
-
-
2 PUSKESMAS KOTA
-
-
-
2
3 PUSKESMAS DOBAR
-
-
-
1
4 PUSKESMAS RANGGO
-
-
-
2
5 PUSKESMAS RASABOU
-
-
-
1
6 PUSKESMAS SORIUTU
-
-
-
1
7 PUSKESMAS KEMPO
-
-
-
-
-
-
-
-
8 PUSKESMAS KILO
-
-
-
-
-
-
-
9 PUSKESMAS CALABAI
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSU KAB.DOMPU dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
DOKTER GIGI b
JUMLAH
DOKTER UMUM
3
3
-
-
1
1
1 1 -
-
1
2
2
2
1
2
2
2
1
1
1
1
-
-
-
2
-
-
-
2
-
-
-
2
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 1 -
3
7 3
3 6
10 9
7 6
3 6
10 12
-
3
3
6
9
6
6
12
1
1.3
8.8
8.2
9.8
0.9
1
1
-
1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
2.6
0.0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
3
-
-
Sumber: Sub. Bag UP & RSUD, 2013 Keterangan :
a
termasuk S3 b
Data Tenaga yang PNS saja
termasuk Dokter Gigi Spesialis
3
10
9
8.5
11.5
8.2
-
-
-
19
13
-
0.0
9
22
0.4 -
1
1 1
1 2 0.90
TABEL 75
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 BIDAN NO
UNIT KERJA
1
2
PERAWAT
DI BIDAN
DIII/DIV BIDAN
JUMLAH
3
4
5
a
SARJANA KEPERAWATAN L P L+P 6
7
1
PUSKESMAS DOTIM
5
5
10
2
PUSKESMAS KOTA
3
5
8
-
3
PUSKESMAS DOBAR
9
6
15
-
4
PUSKESMAS RANGGO
1
5
6
-
-
-
5
PUSKESMAS RASABOU
3
5
8
-
-
-
6
PUSKESMAS SORIUTU
6
7
13
7
PUSKESMAS KEMPO
1
5
6
-
8
PUSKESMAS KILO
2
4
6
-
9
PUSKESMAS CALABAI
6
5
11
36 6
47 9
83 15 15
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSU KAB.DOMPU dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
6
9
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
1
-
2
1
2
1 -
2 -
JUMLAH L
P
9
12
13
10
11
42
14
4
6
3
4
7
2
6
8
2
6
8
3
8
11
3
10
13
1
4
5
1
4
5
2
7
9
2
7
9
2
7
9
3
8
11
3
4
7
3
4
7
5
1
6
5
2
7
1
1
1
1
2
4
1
5
5
2
7
3 1
5 8
8 9
24 18
42 51
9
18
51
66 69 69
27 19 19
47 59 59
74 78 78
-
-
-
-
-
-
-
-
1
8
41
-
L+P
2
44
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT JUMLAH (KAB/KOTA)
-
-
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
1
8
b
D III PERAWAT L P L+P
96 -
68 -
2
2
2
1
3
2
1
3
4
2
6
58
100
6
14
20
44
94
138
50
108
158
Sumber: Sub. Bag UP & RSUD, 2013 Data Tenaga yang PNS saja Keterangan : a termasuk S2 dan S3 b termasuk SLTA, D-I, dan D-III
44
152 69
TABEL 76
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
APOTEKER DAN SARJANA FARMASI a
TENAGA GIZI
D-III FARMASI DAN ASS APOTEKER
JUMLAH
D-IV/SARJANA GIZI
JUMLAH
DI DAN D-III GIZI
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
PUSKESMAS DOTIM
-
1
1
-
-
-
-
1
1
2
PUSKESMAS KOTA
-
1
1
-
-
-
-
1
1
3
PUSKESMAS DOBAR
-
1
1
-
-
2
2
4
PUSKESMAS RANGGO
-
5
PUSKESMAS RASABOU
-
6
PUSKESMAS SORIUTU
-
-
7
PUSKESMAS KEMPO
-
8
PUSKESMAS KILO
-
9
PUSKESMAS CALABAI
-
1
-
5
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
a
1 RSU KAB.DOMPU
-
-
1
1
1
-
-
1
2
2
1
3
4
3
2
5
4
4
20
-
2
2
2
3
5
3
2
5
4
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
2
1
1
2
1
1
2
1
1
2
4
4
4
4 4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
1
4
3
1
1
-
-
-
-
1
1
-
-
-
1
1
2
1
1
2
5
-
1
-
6
6
1
1
10
19
29
11
19
30
5
-
7
1
1
1
4
1
2
2
1 5
-
-
-
1
-
-
L+P
1
1
7
-
-
-
-
-
5
2
4
6
dst. (mencakup RS Pemerintah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
dan swasta dan termasuk
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
pula Rumah Bersalin)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
2
-
5
5
-
-
-
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
3
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
10
Sumber: Sub. Bag UP & RSUD, 2013 Data Tenaga yang PNS saja -
7
-
2
-
8
7
7
1
-
-
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
-
12
1
4
5
-
-
-
-
2
4
6 -
6
11
6
1
21
16 -
-
5
5
1
-
1
1
2
3
2
2
4
-
18
18
3
-
3
12
25
37
15
25
40 36 16.27604
TABEL 77
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 TENAGA KESMAS NO
UNIT KERJA
1
2
SARJANA KESMAS a L P L+P
L
3
6
4
5
1
PUSKESMAS DOTIM
1
2
PUSKESMAS KOTA
3
PUSKESMAS DOBAR
4
PUSKESMAS RANGGO
5
PUSKESMAS RASABOU
6
PUSKESMAS SORIUTU
-
7
PUSKESMAS KEMPO
-
8
PUSKESMAS KILO
-
9
PUSKESMAS CALABAI
1
1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSU KAB.DOMPU dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
4
10 2
1 1
D-III KESMAS b P L+P 7
8
P
L+P
L
9
10
11
12
13
1
2
-
-
-
1
1
-
-
-
2
3
-
-
-
2
2
-
-
-
2
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
14 2
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1 -
-
L
TENAGA SANITASI P
JUMLAH
2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
2
-
-
-
1 1 1
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Sub. Bag UP & RSUD, 2013 Keterangan: a termasuk S2 dan S3 b termasuk D-I
-
-
2
1
1
2
3
2
2
2
3
-
2
3
-
1
1
-
4
4
1
-
-
-
1
2
3
-
2
2
-
1
1
1
2
1
4
10 2
14 2
5 1
-
1 12 5
2
-
-
1 1
1
-
-
1 1
-
17 6 -
2
1
7.2
5.3
5
-
10.9
14
1
1
3.5
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
1
L+P
6 -
15.4
-
10.3 -
8
5
13
-
-
-
8
5
13
3
1
4
12
17
29
-
-
-
12
17
29
9
18
27
Data Tenaga yang PNS saja
TABEL 78
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012 NO
UNIT KERJA
1
2
ANALIS LAB. L P L+P
TENAGA TEKNISI MEDIS TEM & P.RONTG P.ANESTESI L P L+P L P L+P
L
3
6
7
8
9
10
11
12
4
5
JUMLAH P L+P 13
14
FISIOTERAPIS
PEREKAM MEDIK
L
P
L+P
L
P
L+P
15
16
17
15
16
17
1 PUSKESMAS DOTIM
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
2 PUSKESMAS KOTA
-
2
2
-
-
-
-
-
-
-
2
2
-
-
-
-
-
-
3 PUSKESMAS DOBAR
-
3
3
-
-
-
-
-
-
-
3
3
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4 PUSKESMAS RANGGO
1
-
5 PUSKESMAS RASABOU
-
-
6 PUSKESMAS SORIUTU
-
-
7 PUSKESMAS KEMPO
-
8 PUSKESMAS KILO
-
9 PUSKESMAS CALABAI
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS Dompu dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
1
-
-
1 2
1 -
7 5
8 7
4
2
2
5
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
6
3
7
4
2
-
-
6
3
-
-
1 -
-
7 7
-
8 16
1
3
3
-
9
7
-
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
12.7
1
-
1 3
4
1 1
1
1 1
2 4
16
1
3
8.8
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
4
3
1
-
10.7
0.9
2.7
4 -
1.8
3.5
1.8
2.7
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
1
1
2
JUMLAH (KAB/KOTA)
4
13
17
Sumber: Sub. Bag UP & RSUD, 2013
-
1
1 9
3
-
-
1
-
4
2
6
3
-
3
1
1
2
11
15
26
-
1
3
4
4
2
6
TABEL 79
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2012
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER : 1 APBD KABUPATEN :
9,172,192,000
59.33
5,972,192,000
38.63
200,000,000
1.29
3,000,000,000
19.41
180,000,000
1.16
180,000,000
1.16
5,811,103,000
37.59
3,294,403,000
21.31
2,516,700,000
16.28
296,287,500
1.92
296,287,500
1.92
a. Belanja Langsung : * Dinas Kesehatan * Puskesmas b. PROGRAM JAKKAD 2 APBD PROVINSI : a. Dana Sharing Jamkesmas NTB 3 APBN : - BANSOS/JAMKESMAS-JAMPERSAL - Lain-lain : * Dana TP BOK (Batuan Operasional Kesehatan) 4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - (GF-ATM Malaria)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
-
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
15,459,582,500
TOTAL APBD KAB/KOTA
644,348,845,793
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
100.0
1.42
69,196
Sumber : Sub.Bagian Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2013 Ket : Anggaran APBD Kabupaten tidak termasuk belanja tidak langsung (gaji dan tunjangan sebesar Rp. 18.692.280.752)