PROFIL KESEHATAN KABUPATEN DOMPU TAHUN 2014
KATA SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN DOMPU Assalaamu’alaikum Wr.. Wb.. Saya menyambut gembira terbitnya “ Profil Kesehatan kabupaten Dompu Tahun 2014 “. Meskipun berat dan banyak tantangan dalam proses pengumpulan data dan informasi kesehatan yang dibutuhkan, akhirnya Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu berhasil menghimpun data tahun 2014 dan menyusunnya dalam bentuk “Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014” sesuai dengan petunjuk teknis penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota edisi data terpilah menurut jenis kelamin. Banyak upaya yang dilakukan oleh Tim Penyusun Profil Kabupaten Dompu agar data profil dapat terkumpul dengan cepat dengan validasi data yang dapat diandalkan. Meskipun upaya ini belum mencapai hasil maksimal, tetapi tetap diupayakan untuk dapat menyajikan Data Profil Kesehatan dengan lebih baik dan lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya. Disadari masih adanya tantangan dan kendala dalam penyediaan data dan informasi dari setiap puskesmas maupun pengelola program lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu serta lintas sektor terkait sehingga masih terdapat tabel data yang belum terisi secara lengkap. Dengan terbitnya “Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014” ini, saya berharap dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik institusi pemerintah, institusi swasta, organisasi profesi, mahasiswa, dan kelompok masyarakat lainnya dalam mendapatkan data dan informasi kesehatan. Profil Kesehatan ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi penyelenggaraan program pembangunan kesehatan, baik di pusat, propinsi dan di daerah. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, terutama kepada Tim Penyusunan Profil Kabupaten Dompu yang telah menjadi koordinator dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Dompu. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada para kontributor data di puskesmas maupun pengelola program lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu serta lintas sektor terkait sehingga dapat menghasilkan data yang berkualitas. Semoga niat baik kita dalam upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Dompu mendapat Ridho dari Tuhan yang Maha Esa, Aamiin. Dompu, 12 Agustus 2015 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
Gatot Gunawan, SKM, M.MKes NIP: 19651122 198903 1 014
ii
Kata Pengantar Profil Kesehatan Kabupaten Dompu merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelanggara standar pelayanan minimal di bidang kesehatan dan pencapaian target indikator Millenium Development Goals bidang kesehatan, serta berbagai upaya yang terkait dengan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan lintas sektor seperti Badan Pusat Statistik dan BPPKB (Badan Pemberdayaan perempuan dan Keluarga Berencana) Kab. Dompu. Profil kesehatan kabupaten Dompu menyajikan data yang meliputi data derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, dan data umum serta lingkungan yang terkait dengan kesehatan. Karena itu, penyusunan profil kesehatan perlu dicermati dan sedapat mungkin menggunakan data yang berkulitas. Data yang digunakan untuk menyusun Profil Kesehatan Kabupaten Dompu ini bersumber dari laporan tahunan masing-masing bidang dilingkup Dinas Kesehatan, laporan tahunan dari setiap UPTD Dinas Kesehatan yaitu UPTD Puskesmas, UPTD Jakkad dan UPTD IFK, lintas sektor terkait dan sumber data yang lainnya. Data yang tersaji pada Profil Kesehatan Kabupaten Dompu dapat digunakan untuk membandingkan keadaan pembangunan kesehatan antara Puskesmas satu dengan Puskesmas lainnya dan per Kecamatan, perbandingan pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu dengan beberapa Kabupaten lainnya di Propinsi Nusa Tenggara Barat dan dengan Propinsi lain se-Indonesia. Dengan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Dompu ini diharapkan perbandingan pembangunan kesehatan, baik antara Puskesmas atau Kecamatan maupun Kabupaten lain di Propinsi Nusa Tenggara Barat dapat terlihat dengan jelas. Buku Profil Kesehatan Kabupaten Dompu ini disusun dan diupayakan terbit lebih cepat dibandingkan tahun - tahun sebelumnnya, namun dalam proses pengumpulan data dan validasi data dari berbagi sumber, membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga dalam penyusunan Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu mengalami sedikit keterlambatan. Diharapkan Profil Kesehatan untuk tahun berikutnya bisa terbit lebih cepat dan dapat menyajikan data pencapaian program kesehatan yang lebih akurat. Buku Profil kesehatan kabupaten Dompu ini disajikan dalam bentuk cetakan dan soft copy sehingga memudahkan para pengguna Profil Kesehatan untuk mendapatkannya. Semoga buku ini dapat berguna bagi semua pihak baik pemerintah, organisasi profesi, swasta, dan masyarakat. Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Dompu tahun 2014 ini, kami ucapkan terima kasih. Dompu, 12 Agustus 2015 Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
i
Hj. Iris Juwita Kastianti, SKM, M.MKes NIP: 19640212 198501 2 251
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .................................................................................................................
i
SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KAB.DOMPU..............................................
ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................
vi
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................................................
viii
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................................................
1
BAB II
GAMBARAN UMUM ...............................................................................................
4
A. Gambaran Demografi ................................................................................................ B. Keadaan Pendidikan ..................................................................................................
5 12
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN ........................................................................
15
A. Angka Kematian (Mortalitas) ................................................................................. 1. Angka Kematian Bayi (AKB) ............................................................................ 2. Angka Kematian Balita (AKABA) ................................................................... 3. Angka Kematian Ibu (AKI) ...............................................................................
15 15 17 19
B. Angka Kesakitan (Morbiditas) ............................................................................... 1. Tuberkolosis Paru (TB) ..................................................................................... 2. Pneumonia Balita ................................................................................................. 3. HIV/AIDS, Syphilis dan IMS ............................................................................ 4. Darah Donor Diskrinning Terhadap HIV .................................................... 5. Diare ......................................................................................................................... 6. Kusta ......................................................................................................................... 7. AFP (Acute Flacid Paralysis/Lumpuh Layuh Akut) dan Polio ............ 8. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) ..................... 9. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD)................................
22 22 27 29 31 32 33 37 38 39
iii
10. Malaria ..................................................................................................................... 11. Filariasis .................................................................................................................. .. 12. Cakupan Pengukuran Tekanan Darah ....................................................... .. 13. Cakupan Pemeriksaan Obesitas ....................................................... .............. 14. Cakupan Pemeriksaan IVA+ (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) dan Cakupan Pemeriksaan CBE (Clinical Breast Examination) ........ 15. Cakupan Desa/Kelurahan terke KLB ditangani <24 jam ..... ................
41 44 44 45
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN ............................................................................
48
A. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak ............................................................................. 1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) ........................................... 2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin ................................................................ 3. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas ...................................................................... 4. Pemberian Imunisasi TT Pada Ibu Hamil ................................................... 5. Pemberian Tablet FE Pada Ibu Hamil .......................................................... 6. Penanganan Komplikasi Kebidanan (Maternal) ...................................... 7. Penanganan Komplikasi Neonatal................................................................. 8. Pelayanan Keluarga Berencana ...................................................................... 9. Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) ..................................................... 10. Kunjungan Neonatus dan Pelayanan Kesehatan pada Bayi ................ 11. Pemberian ASI Ekslusif Pada Bayi ................................................................. 12. Desa/Kelurahan “Universal Child Immunization” (UCI) ...................... 13. Imunisasi Dasar Pada Bayi ............................................................................... 14. Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Anak Balita ................................... 15. Penimbangan Baduta dan Balita di Posyandu .......................................... 16. Pelayanan Kesehatan Pada Anak Balita ...................................................... 17. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan ..................................................... 18. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat .............................. 19. Pelayanan Kesehatan Usila ..............................................................................
49 49 51 53 56 57 59 60 62 64 65 67 69 69 70 72 73 74 75 76
B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan ............................................................... 1. Cakupan jaminan Pemeliharaan Kesehatan ............................................. 2. Kunjungan Rawat jalan, rawat Inap dan Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan ......................................................................... .. 3. Angka Kematian Pasien dan Indikator Kinerja Pelayanan di RS .......
78 78
iv
46 46
79 81
BAB V
C. Perilaku Hidup Masyarakat..................................................................................... D. Keadaan Lingkungan ................................................................................................ 1. Rumah Sehat ........................................................................................................... 2. Penduduk Dengan Akses Air Minum Yang Layak .................................... 3. Penduduk Dengan Akses Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat) .......... 4. Desa STBM ..............................................................................................................
85 87 87 88 90 91
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN .............................................................
93
A. Sarana Kesehatan ........................................................................................................ 1. Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus ................................................... 2. Jumlah Puskesmas dan Jaringannya ............................................................. 3. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan/Pengelola .................................................................................... 4. Rumah Sakit dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 ..................................................................................................................... 5. Posyandu Menurut Strata ................................................................................. 6. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) ......................
93 94 97 99 99 98 102
B. TenagaKesehatan ........................................................................................................ 1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan .......................... 2. Jumah dan Rasio Bidan dan Perawat Di Sarana Kesehatan................. 3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian Di Sarana Kesehatan ............ 4. Jumlah danRasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan ................................ 5. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat Di Sarana Kesehatan ............................................................................................ 6. Jumlah dan Rasio Tenaga Teknisi Medis, Fisioterapis ......................
110 111
C. PembiayaanKesehatan .............................................................................................. 1. Anggaran Kesehatan dalam APBD Kabupaten Dompu ......................... 2. Anggaran Kesehatan per Kapita ....................................................................
112 113 114
BAB VI KESIMPULAN ..........................................................................................................
115
LAMPIRAN
v
104 105 106 108 109
Daftar Tabel II.1.
Jarak (Km) Antara Kecamatan ke Kecamatan di Kab.Dompu Tahun 2014 ..........
5
II.2.
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Dompu Tahun 2014 ........................................................................................
8
II.3. Jumlah Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Usia Produktif (15-64 Tahun) dan Nonproduktif (0-14 tahun dan 65 Tahun ke Atas) di Kabupaten Dompu Tahun 2014 ................................................
11
II.4. Persentase Penduduk Berumur 10 tahun ke Atas yang Melek Hurufdi Kab. Dompu Tahun 2014 ................................................................................................
13
II.5. Jumlah Penduduk Berumur 10 tahun Menurut Tingkatan Sekolah di Kab. Dompu Tahun 2014 ................................................................................................
13
III.1. Kematian Bayi, Anak Balita dan Balita Berdasarkan Penyebab Kematian Per-Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2014 ................................................
19
V.1. Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus di Kabupaten Dompu Tahun 2014 ........
94
V.2. Data Dasar dan Kondisi Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2014..................
96
V.3. Kondisi Jaringan Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2014 ............................
97
V.4. Sarana Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah di Kabupaten Dompu Tahun 2014 .............................................................................................................
98
V.5. Persentase Rumah Sakit dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat
vi
Level I di Kabupaten Dompu Tahun 2014 .............................................................
99
V.6. Data Perkembangan Posyandu di Kabupaten Dompu Tahun 2014 ........................
100
V.7. Desa Siaga Aktif dan PosyanduAktif di Kabupaten Dompu Tahun 2014 .............
103
V.8 Data Tenaga Medis di Sarana Kesehatan di Kabupaten DompuTahun 2014.........
105
V.9. Data Tenaga Bidan dan Perawat di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2014 .........................................................................................
107
V.10. Data Tenaga Kefarmasian di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2014..............................................................................................................
108
V.11. DataTenaga Gizi di Sarana Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2014.......
109
V.12. Data Tenaga Kesehatan Masyarakat di Sarana Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2014 ......................................................................................................
111
V.13. Data Tenaga Medis dan Fisioterapis di Sarana Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2014 ......................................................................................................
112
V.14. Alokasi Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014 ............
113
*****
vii
Daftar Grafik 2.1.
Laju Pertambahan Penduduk Kabupaten Dompu Tahun 2010 s/d 2014 ................
7
2.2.
Perbandingan Jumlah Penduduk Berdasarkan Gender Tahun 2013 dan 2014 .......
9
2.3. Piramida Penduduk Kabupaten Dompu Tahun 2014 ..............................................
10
3.1. Kasus Kematian Bayi di Kabupaten Dompu Tahun 2010 s/d 2014 ........................
17
3.2. Kasus Kematian Balita di Kabupaten Dompu Tahun 2010 s/d 2014 ......................
18
3.3. Kasus Kematian Ibu Kabupaten Dompu Tahun 2010 s/d 2014 ..............................
20
3.4. CNR Kasus Baru TB Paru BTA Positif dan CNR Seluruh Kasus TB di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 ..........................................................
23
3.5. Proporsi Kasus TB Anak 0-14 tahun di Kabupaten Dompu Tahun 2014 ...............
25
3.6. Sukses Rate (SR) BTA + Puskesmas se-Kabupaten Dompu Tahun 2014 ..............
26
3.7. Presentase Pneumonia Pada Balita di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014....
28
3.8. Jumlah Kasus HIV,AIDS dan IMS di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 ...
30
3.9. Persentase Penemuan dan penanganan Kasus Diare di Kabupaten Dompu Tahun 2014 ...............................................................................................................
32
3.10. Jumlah Kasus Baru Kusta Tipe PB dan MB dan NCDR di Kabupaten Dompu Tahun 2011 – 2014 ..................................................................................................
34
viii
3.11. Persentase Kasus Baru Kusta Anak Usia 0-14 tahun di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 ...............................................................................................
35
3.12. Persentase Cacat Tingkat 2 penderita Kusta Anak Usia 0-14 tahun di Kabupaten Dompu tahun 2011 s/d 2014 .............................................................
36
3.13. Jumlah Penderita DBD di Kabupaten Dompu tahun 2011 s/d 2014 .......................
40
3.14. Pencapaian API di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 .................................
43
3.15. Persentase Pengukuran Tekanan Darah dan Hipertensi di Puskesmas di Kabupaten Dompu tahun 2014 .............................................................................
45
4.1. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 ..............................................................................................
50
4.2. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 ...............................................................................................
52
4.3. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 ...........
54
4.4. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas di Kabupaten Dompu Tahun 2014 ..............................................................................................................
55
4.5. Persentase Imunisasi TT pada Ibu Hamil Per Puskesma di Kabupaten Dompu Tahun 2014 ..............................................................................................................
57
4.6. Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Fe di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 ...............................................................................................
58
4.7. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani di Kabupaten Dompu Tahun 2010 s/d 2014 ...............................................................................................
59
4.8. Cakupan Komplikasi Neonatal yang ditangani di Kabupaten Dompu Tahun 2010 s/d 2014 ..............................................................................................
61
4.9. Cakupan Peserta KB Aktif dan Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi di Kabupaten Dompu Tahun 2014 ............................................
63
ix
4.10. Persentase Berat Badan Lahir Rendah di Kabupaten Dompu Tahun 2013 dan 2014 .............................................................................................
64
4.11. Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap dan Pelayanan Kesehatan Bayi di Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2014 ...............................................................
66
4.12. Cakupan Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 ..............................................................................................
67
4.13. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Per Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2013 s/d 2014 ...............................................................................................
70
4.14. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Anak Balita di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2014 ..................................................................................
71
4.15. Cakupan penimbangan Baduta dan Balita di Posyandu per-Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2013 dan 2014............... ................................................
72
4.16. Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Anak Balita di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014............... ................................................................................
73
4.17. Cakupan Pelayanan/Penjaringan Kesehatan Pada Siswa Kelas 1 SD dan Setingkat di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/s 2014 ...........................................
75
4.18. Cakupan Pelayanan Kesehatan USILA di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2014 ...............................................................................................
77
4.19. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2014...
79
4.20. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat inap dan Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2014 ..........................................................
80
4.21. GDR dan NDR Rumah Sakit di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 ...........
82
4.22. BOR Rumah Sakit di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 ............................
83
4.23. LOS dan TOI Rumah Sakit di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 ...........
84
x
4.24. Persentase Rumah Tangga Ber PHBS di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014
86
4.25. Persentase Rumah Sehat di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 ..................
88
4.26. Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum Yang Layak Per Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2014................................................
89
4.27. Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Sanitasi Yang Layak Per Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2014................................................
90
4.28. Persentase Desa Yang Melaksanakan STBM, Desa Stop BABS dan Desa STBM di Kabupaten Dompu Tahun 2014 ........................................................................
92
5.1.
Proporsi Tenaga Kesehatan yang ada di Kabupaten Dompu Tahun 2014 .............
*****
xi
104
BAB I
|1
PENDAHULUAN Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu adalah “Masyarakat Dompu yang Mandiri untuk Hidup Sehat dan Berkeadilan“ terdapat empat kata kunci dalam visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu tahun 2010 - 2015 yaitu: “Masyarakat Dompu” : mengandung pengertian seluruh warga masyarakat yang hidup dan tinggal di wilayah Kabupaten Dompu; “Mandiri” : berarti masyarakat yang mempunyai kemauan dan kemampuan dalam mengakses upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi pelayanan kesehatan. “Hidup Sehat” : mengandung makna suatu kondisi bebas dari gangguan kesehatan dan mampu berinteraksi sosial, beraktivitas serta produktif. “Berkeadilan” : mengandung makna masyarakat dapat memperoleh akses dan kualitas pelayanan kesehatan tanpa memandang status sosial, ekonomi dan geografi. Adapun Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu adalah : 1. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat melalui kemitraan dan pemberdayaan. 2. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan. 3. Meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi dan anak balita. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu berpedoman pada nilai – nilai Kementerian Kesehatan yaitu : 1) Pro Rakyat : mendahulukan kepentingan rakyat dan yang terbaik untuk rakyat, 2) Inklusif : semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, 3) Responsif : program kesehatan harus sesuai dengan
1 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
BAB I
|2
kebutuhan dan keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis, 4) Efektif : program kesehatan harus dapat mencapai hasil yang signifikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien 5) Bersih : penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari KKN, transparan dan akuntabel. Dalam implementasi Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu tersebut, sangat dibutuhkan adanya data dan informasi. Dalam sistem kesehatan membutuhkan adanya suatu subsistem informasi yang mendukung subsistem lainnya, tidak mungkin subsistem lain dapat bekerja tanpa didukung dengan sistem informasi kesehatan. Sebaliknya sistem informasi kesehatan tidak mungkin bekerja sendiri, tetapi harus bersama subsistem lain. Dalam tatanan desentralisasi kualitas dari Sistem Informasi Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat penting sebagai dasar penyusunan kebijaksanaan strategis maupun perencanaan sehingga pembangunan kesehatan yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan mampu mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi serta dapat mengoptimalkan berbagai sumber daya yang dimiliki sehingga dapat memenuhi kebutuhan program maupun penggunaan informasi dalam rangka pembangunan kesehatan. Salah satu keluaran dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan nasional adalah Profil Kesehatan yang merupakan salah satu paket penyajian data/informasi kesehatan yang relatif lengkap berisi data/informasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan data/informasi terkait lainnya yang di terbitkan setiap tahunnya. Profil Kesehatan Kabupaten Dompu yang tersajikan diharapkan dapat menjadi salah satu media untuk memantau dan mengevaluasi hasil penyelenggaraan pembangunan kesehatan di pusat dan di daerah. Untuk itu penyusunan profil kesehatan yang berkualitas
2 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
BAB I
|3
yaitu yang dapat terbit lebih cepat, menyajikan data yang lengkap, akurat, konsisten dan sesuai kebutuhan menjadi harapan kita bersama. Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014 ini disajikan dalam 6 (enam) bab dengan sistematika penyajian sebagai berikut : BAB I
: Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan di terbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Dompu serta sistematika penyajiannya.
BAB II
: Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk. Bab ini menyajikan tentang gambaran secara umum, selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya. Bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kesehatan meliputi kependudukan, ekonomi,
pendidikan, sosial budaya, perilaku dan lingkungan. BAB III
: Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat.
BAB IV
: Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan
dasar,
pelayanan
kesehatan
rujukan
dan
penunjang,
pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar dan perbaikan gizi masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan
dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kabupaten. BAB V
: Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
BAB VI
: Kesimpulan. Bab ini berisikan tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan pada tahun yang
3 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
BAB I
|4
bersangkutan. Dalam bab ini juga dikemukakan keberhasilan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Lampiran : Pada lampiran ini menyajikan tabel/angka pencapaian dari 81 tabel data kesehatan dan data terkait kesehatan yang responsif gender.
4 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
BAB I
5 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
|5
BAB II
GAMBARAN UMUM Secara geografis Kabupaten Dompu terletak antara 117
o
42”- 118
o
30”
Bujur Timur dan 8o 06”- 9o 05” Lintang Selatan, dengan luas area 2.324,65 Km2 dengan batas wilayah Kabupaten Dompu adalah Sebelah Barat : Kabupaten Sumbawa Besar, Sebelah Timur : Kabupaten Bima, Sebelah Utara : Kabupaten Bima dan Laut Flores dan Sebelah Selatan : Samudra Indonesia. Luas wilayah kabupaten Dompu 2.324,55 Km² dengan ketinggian kota berkisar antara 15 – 62 meter di atas permukaan laut. Wilayah administratif Kabupaten Dompu terbagi menjadi 8 (delapan) Kecamatan, 79 (tujuh puluh sembilan) kelurahan/desa. Dari seluruh kecamatan yang ada, kecamatan pekat adalah kecamatan terluas dan terjauh dari ibu kota kabupaten. Kondisi geografis wilayah Kabupaten Dompu sebagian besar merupakan daerah pegunungan dan perbukitan, daerah pantai dan rawa-rawa. Masih banyaknya jumlah penduduk miskin dan keterbatasan kemampuan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya serta keterbatasan transportasi umum menyebabkan kurang optimalnya upaya pelayanan kesehatan serta sulitnya melaksanakan upaya mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Berikut adalah data tentang jarak antar kecamatan yang ada di Kabupaten Dompu : Tabel II.1 Jarak (km) Antara Kecamatan Ke Kecamatan di Kabupaten Dompu Tahun 2014 KECAMATAN
HU'U PAJO DOMPU WOJA KILO KEMPO M.LEWA PEKAT
HU'U
PAJO
DOMPU
WOJA
KILO
KEMPO
M.LEWA
PEKAT
0 19 27 32 91 58 48 133
19 0 8 13 72 39 29 114
27 8 0 5 64 31 21 106
32 13 5 0 59 26 16 101
91 72 64 59 0 47 43 122
58 39 31 26 47 0 10 75
48 29 21 16 43 10 0 85
133 114 106 101 122 75 85 0
Sumber : Dompu Dalam Angka 2014 5 |ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB II
Dari tabel tersebut di atas terlihat Kecamatan Pekat merupakan kecamatan yang jaraknya paling jauh dari Kota Kabupaten Dompu yaitu 106 km, kemudian Kecamatan terjauh berikutnya adalah Kecamatan Kilo 64 km, Kecamatan Kempo 31 km dan Kecamatan Hu’u 27 km.
A. Gambaran Demografi
Penyebaran penduduk di Kabupaten Dompu seperti halnya di daerah lain di Indonesia adalah tidak merata dengan jumlah penduduk pada tahun 2014 adalah 228.503 jiwa (estimasi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu). penduduk kabupaten Dompu berkonsentrasi
Sebagian besar
di dua kecamatan yaitu kecamatan
Dompu sebesar 52.025 dan Woja 53.953. Hal ini memang disadari karena dua kecamatan tersebut adalah kecamatan dalam lingkaran kota kabupaten dengan setiap rumah tangga di kabupaten dompu rata-rata di huni oleh 4 (empat) anggota keluarga dan di tahun 2013 kepadatan penduduk/Km² mencapai 98 (sembilan puluh tujuh) orang. Dengan sex rasio di tahun 2014 menunjukkan jumlah jumlah laki-laki sebanyak 115.339 jiwa lebih besar dibandingkan perempuan sebanyak 113.164 jiwa. Kabupaten Dompu memiliki kepadatan penduduk yang relatif rendah yaitu sekitar 98 (sembilan puluh delapan) jiwa per km2 dari luas wilayah 2.324,55 km2. Sektor pertanian di kabupaten Dompu merupakan sumber pendapatan daerah yang sangat besar peranannya, hampir setengah pendapatan daerah berasal dari sektor ini dan pada umumnya penduduk di kabupaten Dompu menggantungkan hidupnya dari usaha pertanian dan peternakan sehingga pada musim-musim tertentu mereka menetap di kebun atau di ladang hingga panen tiba. Hal lain yang terasa masih sulit di rubah adalah kebiasaan
mandi dan cuci di sungai yang tersebar di setiap
kecamatan sehingga hal tersebut menimbulkan dampak pada berbagai cakupan
6 |ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB II
pelayanan kesehatan di Kabupaten Dompu selain faktor lain seperti pendidikan, sosial budaya, ekonomi dan lain-lain. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk disuatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan dengan waktu sebelumnya. Laju pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memperkirakan jumlah penduduk dimasa yang akan datang. Laju pertumbuhan penduduk (LPP) di kabupaten dompu menunjukkan angka yang semakin meningkat. Laju pertumbuhan penduduk dapat kita lihat pada grafik berikut ini : Grafik 2.1 Laju Pertambahan Penduduk Kabupaten Dompu Tahun 2010 s/d 2014
Data Penduduk di Kabupaten Dompu Tahun 2010 s/d 2014 230.000 228.000 228.503
226.000 224.000
225.937
222.000
223.418
220.000 218.000
218.973
221.184
216.000 214.000 2010
2011
2012
2013
2014
Sumber : Badan Pusat Statistik dan Estimasi Dinas Kesehatan Kab. Dompu, 2014
Pada grafik data penduduk Kabupaten Dompu di atas dapat dilihat peningkatan jumlah populasi penduduk dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 semakin meningkat dari tahun ketahun. Data penduduk pada tahun 2013 merupakan hasil perhitungan estimasi geometri yang di lakukan oleh Dinas Kesehatan berdasarkan
data
penduduk
tahun 2013
7 |ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
yang di keluarkan oleh
BPS
BAB II
(up date Oktober 2014), hal tersebut di karenakan pada saat Profil Dinas Kesehatan tahun 2014 mulai disusun, BPS belum mengeluarkan estimasi data penduduk tahun 2014. Pada tabel di bawah ini dapat kita lihat jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kabupaten Dompu tahun 2013 yaitu jumlah penduduk laki-laki sebanyak 115.339 jiwa, lebih besar di bandingkan jumlah penduduk perempuan yaitu 113.164 jiwa. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah penduduk Kabupaten Dompu 225.937 jiwa dengan jumlah laki-laki lebih tinggi yaitu 114.184 jiwa jika dibandingkan dengan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 111.753 jiwa. Tabel II.2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Di Kabupaten Dompu Tahun 2014 Kepadatan
Jumlah Penduduk No
Kecamatan
Jumlah Laki-laki
Perempuan
Jumlah Rumah Tangga
Rata-rata Jiwa/Rumah
Penduduk /km2
1
HU'U
8.430
8.319
16.749
4.357
4
89,81
2
PAJO
6.634
6.457
13.091
3.350
4
96,74
3
DOMPU
25.945
26.080
52.025
12.723
4
233,01
4
WOJA
27.411
26.542
53.953
13.442
4
179,15
5
KILO
6.358
6.134
12.492
3.109
4
53,16
6
KEMPO
9.609
9.367
18.976
4.805
4
99
7
MANGGELEWA
14.633
14.352
28.985
7.196
4
164,26
8
PEKAT
16.319
15.913
32.232
8.926
4
36,83
115.339
113.164
228.503
57.907
4
98,30
Jumlah (Kab)
Sumber : Badan Pusat Statistik dan Estimasi Dinas Kesehatan Kab. Dompu, 2014
8 |ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB II
Grafik 2.2
Perbandingan Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin tahun 2013 dan 2014 115.339 120.000
113.164
115.000
114.184
110.000
111.753
105.000 L
2013
2014
P
Sumber : Estimasi Dinas Kesehatan Kab. Dompu, 2014
Trend yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk tahun 2013 dengan tahun 2014 menunjukkan adanya peningkatan, baik pada jumlah penduduk laki-laki maupun perempuan. Struktur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Dasar piramida penduduk menunjukan jumlah penduduk. Badan piramida penduduk bagian kiri menunjukkan banyaknya penduduk perempuan dan badan piramida penduduk sebelah kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki menurut kelompok umur. Piramida tersebut merupakan gambaran struktur penduduk yang terdiri dari struktur penduduk muda, dewasa dan tua. Struktur penduduk ini menjadi dasar bagi kebijakan kependudukan, sosial, budaya dan ekonomi .
9 |ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB II
Grafik 2.3
Piramida Penduduk Kabupaten Dompu Tahun 2014 75+ 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5-9 0-4
laki-laki perempuan
(15.000)
(10.000)
(5.000)
-
5.000
10.000
15.000
20.000
Sumber :Estimasi Dinas Kesehatan Kab. Dompu, 2014
Grafik diatas menunjukan bahwa struktur penduduk kabupaten dompu adalah termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya jumlah penduduk usia muda dari usia 0 tahun – 14 tahun. Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yang sering digunakan
untuk
mengetahui
produktifitas
penduduk
adalah
rasio
beban
ketergantungan atau Dependence Ratio. Rasio beban ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang termasuk umur produktif (15-64 tahun). Secara kasar perbandingan
angka beban
ketergantungan menunjukan dinamika beban tanggungan umur non produktif terhadap umur produktif. Semakin tinggi rasio beban tanggungan, semakin tinggi pula jumlah penduduk non produktif yang ditanggung oleh penduduk umur produktif.
10 |ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB II
Tabel II.3 Jumlah Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan Menurut Jenis Kelamin & Kelompok Usia Produktif (15-64 Tahun) dan Non produktif (0-14 Tahun dan 65 Tahun keatas) di kabupaten Dompu Tahun 2014 No
Usia
Laki-Laki
Perempuan
Laki-Laki dan Perempuan
%
1
0 - 14 tahun
42.121
39.088
81.209
35,54
2
15 - 64 tahun
68.936
69.764
138.700
60,70
3
65 tahun ke atas
4.282
4.312
8.594
3,76
115.339
113.164
228.503
100
67,31
62,21
64,75
Jumlah Rasio Beban Tanggungan (%)
Sumber :Estimasi Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2013
Komposisi penduduk kabupaten Dompu menurut kelompok umur yang tampak pada tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang terbesar yaitu usia produktif (15-64 tahun) sebesar (60,70%) dan terkecil yaitu pada usia (65 tahun ke atas) sebesar (3,76%). Dengan demikian maka rasio beban tanggungan (Dependence Rasio) penduduk kabupaten Dompu pada tahun 2013 sebesar 64,75%. Hal ini menggambarkan bahwa 100 orang di Kabupaten Dompu yang masih produktif (umur 15-64 tahun) akan menanggung 64 orang yang belum produktif (014 tahun) dan yang sudah tidak produktif lagi (65 tahun ke atas). Untuk rasio beban tanggungan apabila dilihat dari jenis kelamin, maka beban tanggungan laki-laki sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan beban tanggungan perempuan yaitu 67,31% untuk laki-laki dan 62,21% untuk perempuan.
11 |ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB II
B. Keadaan Pendidikan Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan karakter manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupan. Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam mengukur tingkat pembangunan manusia suatu negara. Melalui pengetahuan, pendidikan berkontribusi terhadap perubahan perilaku kesehatan. Pendidikan memiliki peran penting dalam proses pembangunan. Laju perubahan sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus disejajarkan dengan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan yang merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Dalam upaya peningkatan peran pendidikan dalam pembangunan, maka kualitas pendidikan harus ditingkatkan. Peningkatan pendidikan di semua aspeknya, diantaranya peningkatan mutu pengajaran, pemerataan tenaga pengajar dan peningkatan taraf hidup para pengajar akan berakibat pada peningkatan terhadap rata-rata lama sekolah, tingkat pendidikan dan peningkatan angka melek huruf atau penurunan buta aksara. Angka Melek huruf merupakan persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya sehari-hari. Berdasarkan publikasi data Dompu Dalam Angka tahun 2014, dapat diperoleh gambaran tentang persentase penduduk berumur 10 tahun ke Atas yang Melek Huruf pada tahun 2014, seperti yang tertuang pada tabel berikut :
12 |ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB II Tabel II.4 Persentase penduduk berumur 10 tahun ke Atas yang Melek Huruf Kabupaten Dompu Tahun 2014 JUMLAH NO
VARIABEL LAKI-LAKI
PEREMPUAN
PERSENTASE LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI PEREMPUAN PEREMPUAN PEREMPUAN 5 6 7 8
1
2
3
4
1
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
87.183
86.903
174.086
2
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
81.062
76.692
157.754
92,98
88,25
90,62
Sumber :Dompu Dalam Angka 2014 ( Data 2013 )
Dari tabel di atas menunjukkan jumlah penduduk berumur 10 tahun ke atas yang melek huruf pada tahun 2014 sebesar 90,62 % dan didominasi oleh laki-laki yaitu sebanyak 81.062 Jiwa. Dengan melihat hasil diatas, pemerintah kabupaten Dompu khususnya pemegang kebijkan harus mengedepankan keberhasilan programprogram pemberantasan buta huruf terutama di pedesaan karena angka melek huruf merupakan salah satu indikator untuk mengukur Indeks pembangunan Manusia (IPM). Berdasarkan publikasi data Dompu Dalam Angka tahun 2014, dapat diperoleh gambaran tentang penduduk 10 tahun ke atas menurut tingkatan sekolah, seperti yang tertuang pada tabel berikut :
13 |ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB II Tabel II.5 Jumlah Penduduk Berusia 10 Tahun Menurut Tingkatan sekolah di Kabupaten Dompu Tahun 2014 JUMLAH NO
VARIABEL
1
PERSENTASE
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
3
4
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN 5
2
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
6
7
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN 8
1
SD/MI
17.438
15.382
32.820
20,00
17,70
18,85
2
SMP/ MTs
18.144
20.562
38.706
20,81
23,66
22,23
3
SMA/ MA 25.661
22.847
48.508
29,43
26,29
27,86
924
1.816
2.740
1,06
2,09
1,57
6.374
4.840
11.214
7,31
5,57
6,44
0
0,00
0,00
0,00
4 5 6 7 8
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIPLOMA I/DIPLOMA II AKADEMI/DIPLOMA III UNIVERSITAS/DIPLO MA IV S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
tidak ada data
Sumber :Dompu Dalam Angka 2014 ( Data 2013 )
Dari tabel di atas menunjukkan jumlah penduduk menurut tingkatan sekolah yang terbesar yaitu SMA/MA/SMK sebanyak 27,86%. Tingginya angka tingkatan sekolah SMA/MA/SMK di kabupaten Dompu disebabkan faktor ekonomi dan masih kurangnya kesadaran dalam keluarga tentang pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
14 |ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB II
15 |ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
| 15
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN Terdapat beberapa indikator dalam mengukur derajat kesehatan masyarakat, indikator-indikator tersebut pada umumnya tercermin dari kondisi mortalitas (angka kematian), morbiditas (angka kesakitan) dan status gizi masyarakat. Derajat kesehatan suatu masyarakat digambarkan melalui angka kematian bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka morbiditas beberapa penyakit.
A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)
Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu tertentu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Angka kematian yang disajikan pada bab ini yaitu AKB, AKABA dan AKI. Data yang dapat ditampilkan adalah data tentang jumlah kematian bayi, kematian balita dan kematian Ibu. Hal ini di karenakan legalitas kewenangan mengenai perhitungan AKB, AKABA dan AKI ada pada Badan Pusat Statistik. 1.
Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka kematian bayi merupakan salah satu Indikator Bidang Kesehatan untuk mengukur IPM di setiap wilayah negara Republik Indonesia.
15|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 16
BAB III
Gambaran jumlah kasus kematian bayi selama lima tahun terakhir menunjukkan angka yang fluktuatif, terjadi peningkatan dan penurunan kasus di setiap tahunnya. Selama kurun waktu tersebut, jumlah kematian bayi terendah adalah pada tahun 2010 dengan 12 kasus kematian dan tertinggi pada tahun 2012 yaitu 58 kasus. Pada tahun 2014 kematian bayi meningkat menjadi 33 kasus, penyebabnya antara lain dikarenakan oleh BBLR 10 kasus, Aspexia 6 kasus, kelainan kongenital (cacat bawaan) 4 kasus, pneumonia 3 kasus dan 10 kasus disebabkan oleh penyebab lain yang merupakan akumulasi dari berbagai kasus seperti jantung bawaan, malaria dan penyakit-penyakit lainnya. Dari 33 kasus kematian bayi tersebut, 25 kasus terjadi pada saat neonatal dan 8 kasus terjadi pada postnatal, sehingga dapat diketahui penyumbang kematian bayi terbesar terjadi pada masa neonatal. Hal-hal tersebut di atas terjadi kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan penanganan persalinan, asupan gizi pada saat kehamilan yang kurang dan juga pengetahuan ibu dan keluarga yang masih kurang tentang bagaimana mempersiapkan persalinan yang sehat. Hal ini perlu di cermati bersama dan kewaspadaan harus tetap ditingkatkan agar jumlah kematian bayi dapat di tekan. Data kasus kematian bayi selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
16|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 17
BAB III
Grafik 3.1
Kasus Kematian Bayi di Kabupaten Dompu Tahun 2010 s/d 2014 70 60
58
50 40
34
30
33
29
20 12
10 2010
2011
2012
2013
2014
Sumber : Seksi KIA, Dinkes Dompu Tahun 2015
2.
Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 (lima) tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA mempresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Data yang ditampilkan adalah data jumlah kematian balita, karena legalitas perhitungan AKABA ada pada BPS. Data tentang kasus kematian balita selama rentang waktu dari tahun 2011 s/d 2014 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
17|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 18
BAB III
Grafik 3.2
KasusKematianBalita di KabupatenDompu Tahun2011s/d 2014 70 60
62 48
50 40
32
37
30 20 10 2011
2012
2013
2014
Sumber : Seksi KIA, Dinkes Kabupaten Dompu Tahun 2015 Pada grafik di atas terlihat peningkatan kasus kematian balita yang sangat tinggi terjadi pada tahun 2012, dimana kematian balita mencapai 62 kasus.
Pada tahun 2013 dengan segala upaya yang dilakukan, kematian balita dapat ditekan menjadi 32 kasus, namun pada tahun 2014 jumlah kematian balita meningkat 5 kasus dari tahun 2013. Kematian balita(0-<5 thn) merupakan penjumlahan dari kematian bayi (0-<1 tahun) dan kematian anak balita (1-4 tahun). Kematian balita di sebabkan oleh beberapa hal yang bervariasi seperti BBLR, Asfeksia, kelainan kongenital dan pneumonia serta penyebab lain yang tidak di ketahui. Data lebih lengkap tentang
penyebab kematian balita per
Puskesmas pada tahun 2014 terlihat pada tabel berikut ini :
18|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 19
BAB III
Tabel III.1 Kematian Balita (Bayi dan Anak Balita) Berdasarkan Penyebab Kematian PerPuskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2014
No
Puskesmas
Penyebab
Penyebab Kematian
Jumlah Kematian Bayi
BBLR
Asfiksia
Jumlah
kelainan
Pneu
Lain-
Kongenital
monia
lain
Kematian Anak Balita
Kematian Pneu
Lain-
monia
lain
1
Rasabou
3
1
-
-
1
1
-
-
-
2
Ranggo
4
2
1
-
-
1
-
-
-
3
Dompu Timur
5
-
1
1
-
3
1
-
1
4
Dompu Kota
1
1
-
-
-
-
-
-
5
Dompu Barat
3
1
1
1
-
-
1
-
1
6
Kilo
5
2
-
-
-
3
-
-
-
7
Kempo
4
2
1
1
-
-
-
-
-
8
Soriutu
2
1
1
-
-
-
-
-
-
9
Calabai
6
-
1
1
2
2
2
1
1
Jumlah
33
10
6
4
3
10
4
1
3
Sumber : Seksi KIA, Dinkes Kabupaten Dompu 2015
Dari tabel di atas, terlihat bahwa jumlah kasus kematian bayi tertinggi ada pada Puskesmas Calabai sebanyak 6 kasus dan terendah pada Puskesmas Dompu Kota sebanyak 1 kasus. Penyebab kematian bayi lebih banyak disebabkan oleh BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan penyebab lain yang tidak diketahui, sedangkan kasus kematian anak balita sebanyak 4 kasus lebih banyak disebabkan oleh penyebab lain yg tidak diketahui.
3.
Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari satu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganan (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidensial)
19|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 20
BAB III
selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Sensitifitas
AKI
terhadap
perbaikan
pelayanan
kesehatan
menjadikannya sebagai indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Data yang ditampilkan adalah data jumlah kasus kematian ibu, baik pada saat kehamilan, persalinan maupun saat nifas. Berikut ini adalah grafik yang menunjukkan jumlah kematian ibu di kabupaten Dompu pada tahun 2010 s/d 2014. Grafik 3.3
Kasus Kematian Ibu di Kabupaten Dompu Tahun 2010 s/d 2014 10 9
8 6
5 4 2
2
2
1
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber :Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2015
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah Kematian Ibu di Kabupaten Dompu yang tertinggi adalah pada tahun 2011. Sejak tahun 2012
20|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 21
BAB III jumlah kematian ibu selalu menurun, terakhir pada tahun 2013 dan 2014 turun menjadi 2 kasus kematian, yang disebabkan karena Pre/Eklamsia 1 kasus di wilayah Puskesmas Kempo dan 1 kasus di wilayah Puskesmas Dompu Timur disebabkan oleh penyebab lain yaitu penyakit jantung. Sama halnya dengan tahun 2013, ke-dua kasus kematian tersebut terjadi pada saat nifas, dan hal tersebut harus menjadi perhatian bersama, mengapa kematian ibu selama dua tahun ini terjadi pada masa nifas. Pada masa Nifas petugas harus melakukan pelayanan baik di tempat pelayanan kesehatan maupun dengan kunjungan rumah minimal 3 kali pasca melahirkan. Karena pada masa Nifas petugas harus memberikan dukungan yang terus menerus agar mengurangi ketegangan fisik dan psikologis. Kasus kematian ibu yang selalu terjadi di Kabupaten Dompu dengan sendirinya melahirkan pertanyaan, “mengapa kasus kematian ibu selalu ada dan tidak dapat di tekan menjadi 0 kasus”? sementara cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak hampir mencapai target yang telah ditetapkan. Sedangkan pada aspek penganggaran, kegiatan-kegiatan program telah didukung penuh dengan keberadaan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di seluruh Puskesmas. Selain itu dana kesehatan gratis dari Jampersal dan JAKKAD serta peningkatan sarana prasarana bagi bidan di desa, seperti Pembangunan/perbaikan Poskesdes, pengadaan alat-alat kesehatan pendukung dan pengadaan kendaraan operasional roda dua juga selalu di anggarkan. Fenomena ini menunjukkan adanya beberapa kemungkinan penyebab dari permasalahan diatas, antara lain : 1.
Sistem pencatatan dan pelaporan yang belum terpadu mulai dari tingkat desa (pustu, poskesdas), tingkat kecamatan ( puskesmas) sampai dengan kabupaten (Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit). Sehingga kemungkinan
21|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 22
BAB III beberapa kasus kesakitan dan kematian kemungkinan tidak terlaporkan dan tercatat dengan baik. Akibatnya hasil dari pencatatan tersebut menggambarkan “Fenomena Gunung Es” dimana kasus yang nampak hanyalah sebagian kecil dari kasus yang sebenarnya terjadi. 2.
Mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya masih rendah. Karena berdasarkan hasil cakupan pelayanan yang digambarkan dalam pencapaian Indikator SPM cukup baik dimana hampir seluruhnya (khususnya untuk pelayanan KIA) hampir mencapai target. Hal ini berarti cakupan-cakupan tersebut hanya menggambarkan kuantitas pelayanan, belum pada kualitas pelayanan kesehatan.
B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS) Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.
1.
Tuberkolosis Paru (TB) Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui Droplet orang yang terinfeksi basil/kuman TB. Bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs.
A. CNR Kasus Baru BTA+ dan CNR Seluruh Kasus TB CNR Kasus TB (kasus baru BTA+ dan CNR Seluruh Kasus TB) menunjukan jumlah pasien baru yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu. CNR (Case Notification Rate) 22|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 23
BAB III berguna
untuk
menunjukan
kecenderungan
(trend)
meningkat
atau
menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut. Penyakit Tuberculosis masih menjadi masalah kesehatan yang selalu dihadapi oleh masyarakat terutama masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi rendah. Penanggulangan penyakit Tuberculosis harus dilaksanakan oleh seluruh Unit pelayanan kesehatan baik di Rumah Sakit, Puskesmas maupun dokter swasta serta tetap melibatkan peran serta masyarakat secara paripurna dan terpadu. Adapun gambaran tentang CNR kasus baru BTA+ dan CNR seluruh kasus TB di Kabupaten Dompu dalam rentang waktu 2011 s/d 2014 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 3.4 CNR Kasus Baru TB BTA + dan CNR Seluruh Kasus TB Per 100.000 Penduduk di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 180 160 140 120 100 80 60 40 20 -
2011
2012
2013
2014
CNR Kasus Baru TB BTA + Per 100.000 Penduduk
67
83
98
123
CNR Seluruh Kasus TB Per 100.000 Penduduk
129
163
136
153
Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2015
CNR kasus TB Paru BTA + selalu meningkat disetiap tahunnya, sedangkan CNR seluruh kasus TB Paru terjadi sedikit penurunan pada tahun
23|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 24
BAB III 2013, kemudian meningkat pada tahun 2014 namun masih belum bisa mencapai angka CNR pada tahun 2012 yaitu 163/100.000 penduduk. Kecenderungan meningkatnya penemuan kasus TB Paru baik BTA + atau seluruh kasus TB Paru di sebabkan karena kegiatan CBA (sosialisasi dan penjaringan suspek TB) telah dilaksanakan secara rutin, dengan pembiayaan dari APBD Kabupaten dan BOK. Dengan meningkatnya upaya penemuan kasus TB Paru di masyarakat maka di harapkan penderita TB Paru yang ditemukan dapat dilakukan penanganan dengan baik sampai sembuh dan rantai penularan penyakit TB Paru di masyarakat dapat terputus. Pada tahun 2014 upaya yang dilakukan dalam penanggulangan penyakit TB paru selain melaksanakan kegiatan CBA adalah melaksanakan kegiatan kontak serumah, bimtek dan supervisi serta penyuluhan. Untuk meningkatkan hasil cakupan penjaringan suspek TB-Paru perlu dilakukan kerjasama yang baik terutama dengan petugas pustu, poskesdes dan juga kader kesehatan serta tokoh masyarakat, agar dapat membantu dalam memberikan penyuluhan pada masyarakat dan segera melaporkan apabila ada tersangka TB paru yang ditemukan di masyarakat. B. Proporsi Kasus TB Anak 0-14 tahun Kasus TB anak merupakan kasus TB pada anak usia 0-14 tahun dan merupakan penyakit serius yang cepat menular secara langsung melalui udara. Anak-anak dengan kekebalan tubuh rendah paling rentan tertular TB dari orang dewasa yang positif TB Paru. Gambaran tentang proporsi kasus TB Anak 0-14 tahun per Puskesmas di Kabupaten Dompu dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
24|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 25
BAB III
Grafik 3.5 Proporsi Kasus TB Anak 0-14 tahun Per Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2014 14,0
12%
12,0 10,0 8,0 6,0 4,0 2,0
3,2%
2,7%
3,3%
2,9%
0%
0%
0%
0%
0,0 RASABOU RANGGO DOMPU DOMPU DOMPU TIMUR KOTA BARAT
KILO
KEMPO SORIUTU CALABAI
Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2015
Proporsi kasus TB Anak 0-14 tahun di Kabupaten Dompu pada tahun 2014 adalah 2,9% dari seluruh jumlah kasus TB Paru yang ditemukan, Sedangkan untuk rincian per Puskesmas dapat dilihat pada grafik di atas. Kasus TB Paru pada Anak 0-14 tahun terjadi hampir di seluruh wilayah Puskesmas, namun kasus yang terjadi di wilayah Puskesmas Calabai sangat tinggi, maka perlu dilakukan penanganan yang lebih berkualitas terhadap penderita TB Paru pada Anak, sehingga pengobatan yang dilakukan berhasil dan dapat memutus rantai penularan. Selain itu perlu dilakukan pelacakan kasus TB Paru pada Anak dengan lebih fokus, melalui pemeriksaan kontak serumah, CBA dan penyuluhan dengan harapan dapat menekan angka kejadian TB Paru pada Anak.
25|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 26
BAB III
C. Angka Keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru BTA + Untuk mengukur keberhasilan pengobatan TB Paru BTA (+) di gunakan indikator persentase sembuh, persentase pengobatan lengkap, dan angka keberhasilan pengobatan (SR = Success Rate). Secara program, angka kesembuhan yang ditampilkan pada tahun 2014 adalah angka kesembuhan kasus TB Paru BTA (+) pada tahun 2013. Success Rate mengindikasikan persentase pasien TB paru BTA Positif yang menyelesaikan pengobatan, baik y ang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat. Berikut ini adalah gambaran SR di Kabupaten Dompu pada tahun 2011 s/d 2014 :
Grafik 3.6
Sukses Rate (SR) BTA + di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 2014
95%
2013
77,30%
2012
89,68%
2011
63,21% -
20,00
40,00
60,00
Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2015
26|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
80,00
100,00
| 27
BAB III
Angka kesembuhan TB Paru yang tergambar pada grafik di atas menunjukkan angka kesembuhan TB Paru pada tahun 2012 dan 2014 telah melebihi target yang telah ditetapkan. Dalam meningkatkan angka kesembuhan penderita TB Paru BTA positif perlu di upayakan peningkatan dalam pengetahuan penderita dan keaktifan dari PMO. Sedangkan untuk petugas program perlu melakukan monitoring dan memberikan penjelasan yang baik kepada penderita tentang aturan minum obat dan efek samping dari setiap obat yang di minum selama 6 bulan. Apabila ada penderita yang terputus minum obat, maka petugas program TB paru puskesmas perlu melakukan kunjungan rumah sehingga permasalahan terputusnya minum obat dapat di ketahui dan pada akhirnya angka Drop Out (DO) dapat di tekan seminimal mungkin. 2.
Pneumonia Balita
Definisi Pneumonia adalah infeksi akut yang menyerang jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat disebabkan oleh akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Pada umumnya orang-orang yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang-orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi dan gangguan imunologi). Pneumonia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang tetap rutin dilakukan pemantauan dan penanganan dengan baik oleh petugas kesehatan. Penyakit pneumonia yang terjadi di masyarakat banyak menyerang
27|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 28
BAB III anak-anak balita dan perlu dilakukan penanganan dengan tepat terutama penyakit pnemonia berat yang dampaknya akan menyebabkan kematian. Grafik 3.7
Persentase Pneumonia Pada Balita di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 30,00 23,87 %
25,00 20,00
21,25 %
22,34 %
2013
2014
15,75 %
15,00 10,00 5,00 -
2011
2012
Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2015
Berdasarkan grafik diatas nampak bahwa persentase penemuan penderita pneumonia masih sangat rendah, jauh dari target yang ditetapkan yaitu 100%. Target nasional yang di tetapkan oleh pemerintah sebesar 100% merupakan target penanganan sedangkan perhitungan capaian berdasarkan definisi operasional adalah kasus yang ditemukan dibagi perkiraan kasus, sehingga capaian sangat sulit mencapai 100% karena kasus yang diperkirakan lebih besar dari kasus yang ditemukan. Namun seluruh kasus yang ditemukan 100% sudah tertangani sesuai dengan standar. Selain karena perkiraan kasus yang lebih besar, pencatatan dan pelaporan yang berasal dari dokter praktek dan RSU juga belum terkoordinir dengan baik, sehingga data penyakit dari kedua sumber tersebut belum tercatat dan terlaporkan.
28|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 29
BAB III
Pnuemonia masih terjadi di hampir seluruh wilayah Puskesmas di Kabupaten Dompu, hal tersebut dapat di sebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah masyarakat belum menyadari pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat, pentingnya menjaga kebersihan baik di dalam rumah maupun lingkungan sekitar dan pentingnya ventilasi dan pencahayaan yang baik. Untuk mengatasi hal tersebut, maka di perlukan adanya penyuluhan tentang pencegahan pneumonia dan pendekatan pada masyarakat agar masyarakat mau dan mampu untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
3. HIV/AIDS, Syphilis dan IMS
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus yaitu Human Immunodeficiency Virus, dimana virus tersebut menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lainnya. Syphilis merupakan kasus IMS (Infeksi Menular Seksual) yang hasil pemeriksaan laboratoriumnya VDRL (Treponema Pallidum Haemagglutination) positif. Kegiatan penanggulangan penyakit HIV/AIDS, Syphilis dan Infeksi Menular Seksual lainnya di Kabupaten Dompu diselenggarakan oleh pemerintah, masyarakat dan LSM berdasarkan prinsip kemitraan. Pemerintah berkewajiban mengarahkan, membimbing dan menciptakan suasana yang mendukung
terselenggaranya
upaya
penanggulangan
HIV/AIDS
dan
menggerakkan berbagai sektor terkait. Upaya penanggulangan HIV/AIDS merupakan upaya terpadu dari peningkatan perilaku hidup sehat, pencegahan
29|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 30
BAB III
penyakit, pengobatan dan perawatan serta Komunikasi Informasi dan Edukatif (KIE). Gambaran tentang penyakit HIV/AIDS dan Penyakit menular seksual lain berdasarkan hasil Zero Survei di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 dapat di lihat pada grafik di bawah ini : Grafik 3.8
Jumlah Kasus HIV, AIDS dan IMS di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 7 6 5 4 3 2 1 0
2011
2012
2013
2014
HIV
0
2
0
-
AIDS
0
6
0
-
IMS
4
6
0
-
Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2015
Dari grafik diatas menunjukan hasil pemeriksaan Sero Survey Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi pada Tahun 2011 s/d 2013, dari seluruh
orang yang dilakukan
screening di Lembaga Pemasyarakatan (LP), hanya pada tahun 2012 saja ditemukan kasus positif HIV dan AIDS. Sedangkan untuk data tahun 2014 belum dapat ditampilkan, karena hasil screening yang dilakukan pada bulan oktober 2014 belum keluar hasilnya, selain itu tidak adanya koordinasi data yang diterima dari klinik VCT RSUD Dompu yang merupakan klinik khusus
30|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 31
BAB III penanganan HIV dan AIDS juga berpengaruh terhadap ketersediaan data mengenai kasus HIV dan AIDS. Upaya penanggulangan penyakit IMS,HIV/AIDS yang di lakukan di Kabupaten Dompu belum dapat dilakukan dengan maksimal terutama di dalam melakukan penyuluhan ataupun promosi tentang penyakit IMS,HIV/AIDS pada kelompok-kelompok resiko. Untuk menekan dan mencegah penyebaran penyakit menular tersebut Kabupaten Dompu telah membentuk KPAD (Komisi Penanggulangan AIDS Daerah) yang merupakan organisasi yang berperan penting dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Dompu. Selain itu Rumah Sakit Umum Daerah Dompu juga menyelenggarakan pelayanan klinik VCT yang merupakan klinik yang memberikan pelayanan secara khusus terhadap penderita HIV/AIDS namun fungsi klinik VCT yang ada di RSUD Dompu belum optimal dan pemanfaatan tenaga yang dilatih di RSUD Dompu belum di fungsikan sebagaimana mestinya. 4. Darah Donor Di screening Terhadap HIV
Selain melaksanakan sero survei HIV, Dinas Kesehatan kabupaten Dompu juga melakukan pengamatan terhadap hasil screening darah dari pendonor melalui Rumah Sakit. Tujuan screening adalah untuk mengamankan darah pendonor supaya bebas dari penyakit seperti syphilis maupun bebas dari virus HIV. Pada tahun 2013 data tentang pendonor yang discreening dapat ditampilkan yaitu
jumlah pendonor sebanyak 2.661 orang kemudian yang
melakukan pemeriksaan sampel darah sebanyak 2.661 orang (100%) dan hasil pemeriksaan sampel darah tersebut ditemukan 4 orang (0,15%) yang positif HIV. Namun pada tahun 2014, data tersebut tidak dapat ditampilkan, karena
31|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 32
BAB III klinik VCT di RSUD selaku klinik yang khusus menangani kasus HIV/AIDS tidak dapat memberikan data tersebut. 5. DIARE Penyakit Diare merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dan sering menyerang anak-anak balita. Penyakit diare bila tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) dan kematian. Gambaran tentang persentase penemuan dan penanganan kasus diare Per Puskesmas di Kabupaten Dompu tahun 2014 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 3.9
Persentase Penemuan dan Penanganan Kasus Diare Per Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2014 CALABAI
134,0
SORIUTU
118,8
KEMPO
148,7
KILO
203,9
DOMPU BARAT
167,2
DOMPU KOTA
129,4%
DOMPU TIMUR
259,1%
RANGGO
389,1%
RASABOU
170,2%
-
50,0
100,0 150,0 200,0 250,0 300,0 350,0 400,0 450,0
Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2015 Faktor –faktor yang menyebabkan masih tingginya kejadian penyakit diare di Kabupaten Dompu antara lain perilaku masyarakat yang meminum air yang tidak dimasak, tidak mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air besar dan setelah beraktivitas, sanitasi pengolahan dan penyajian makanan yang
32|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 33
BAB III belum baik, perilaku buang air besar sembarangan, dan cakupan sarana air bersih yang masih rendah. Dalam menangani masalah penyakit diare perlu dilakukan upaya penanganan yang terpadu terutama dalam penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat, seperti perilaku minum air yang telah dimasak, kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air besar dan setelah beraktivitas. Dengan adanya kegiatan penyuluhan diharapkan angka kesakitan penyakit diare dapat di tekan dan upaya kegiatan penemuan dan penanganan kasus diare tetap terus dilakukan dengan maksimal sehingga kejadian KLB diare dapat di cegah secara dini. 6. Kusta Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycrobacterium
Leprae.
Penatalaksanaan
khusus
yang
buruk
dapat
menyebabkan Kusta menjadi posesif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai berikut : 1)Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan di sertai mati rasa; 2)Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan kelemahan/kelumpuhan otot; 3)Adanya kuman tahan asam didalam jaringan kulit. Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis saja, tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi dan budaya. Penyakit kusta sampai dengan saat ini masih ditakuti masyarakat, keluarga termasuk sebagian petugas kesehatan. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan/pengertian, kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang ditimbulkannya. 33|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 34
BAB III Untuk meningkatkan upaya penanganan penyakit kusta ini perlu diupayakan kegiatan penyuluhan yang baik dan benar tentang penyakit kusta, penjaringan suspeck kusta dan penanganan penderita kusta dengan maksimal. A. Kasus Baru Kusta Hasil kegiatan program P2 Kusta di Kabupaten Dompu pada Tahun 2011 s/d 2014 digambarkan pada grafik berikut ini: Grafik 3.10
Jumlah Kasus Baru Kusta Tipe PB dan MB dan NCDR Per 100.000 Penduduk di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 PB (kss)
MB (kss)
NCDR (per 100.000 pnddk)
41
27 23 15,8
14,16
12
5 2011
24
20,6
5 2012
11,82
3 2013
2014
Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2015
Pada grafik di atas, terlihat bahwa kusta tipe MB jumlah kasusnya lebih besar dibandingkan kusta tipe PB, hal ini dikarenakan pada kusta tipe MB konsentrasi kuman lebih banyak, sehingga kemungkinan untuk menularkan juga lebih besar. NCDR kusta pada tahun 2013 dan 2014 menurun, hal ini menunjukan Proporsi penyakit kusta sedikit menurun dan dapat diartikan sumber penularan kusta dimasyarakat sudah mulai dapat ditekan. Dalam upaya melakukan penanggulangan penyakit kusta perlu direncanakan suatu kegiatan seperti penemuan penderita, diagnosis dan klasifikasi, pengobatan dan pengendalian pengobatan, pencegahan cacat dan 34|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 35
BAB III perawatan diri serta melakukan rehabilitasi medik. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam penanggulangan penyakit kusta adalah peningkatan kemampuan petugas dan ketersediaan obat kusta yang memadai. Beberapa upaya penanggulangan penyakit kusta yang di dilakukan pada tahun 2014 adalah melaksanakan kegiatan LEC (Leprosy Elimination Campaign), pemeriksaan kontak, penyuluhan dan pengobatan penderita kusta. Sedangkan dalam mengevalusi hasil kegiatan program kusta di Puskesmas dilakukan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi di tingkat Kabupaten.
B. Persentase Kasus Baru Kusta Anak Usia 0-14 Tahun
Untuk mengetahui tingkat penularan kusta di masyarakat digunakan indikator proporsi anak (0-14 tahun) diantara penderita baru. Persentase kasus baru kusta pada anak (0-14 tahun) tergambar pada grafik di bawah ini :
Grafik 3.11
Persentase Kasus Baru Kusta Anak Usia 0-14 Tahun di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 2014
7,41%
2013
6,25%
2012
15,22%
2011
8,57% 0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2015
35|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
12,00
14,00
16,00
| 36
BAB III
Grafik diatas menunjukan, bahwa persentase Kusta pada Anak Usia 0-14 tahun pada tahun 2014 sedikit meningkat dari tahun 2013. Pada tahun 2014 terdapat kasus kusta pada anak 2 orang (7,4%), hal ini menunjukan adanya penularan penyakit kusta secara aktif antar keluarga, sehingga kegiatan pemeriksaan kontak serumah perlu dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan.
C. Cacat Tingkat 2 penderita Kusta Sampai saat ini penyakit kusta menjadi masalah yang sangat di khawatirkan oleh masyarakat baik penderita kusta sendiri maupun masyarakat yang ada disekitar penderita. Untuk meningkatkan upaya penanganan penyakit kusta ini perlu diupayakan kegiatan penyuluhan yang baik dan benar tentang penyakit kusta, kegiatan penjaringan suspeck kusta dan penanganan penderita kusta. Grafik 3.12 Persentase Cacat Tingkat 2 dan Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta per 100.000 Penduduk di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 20,00 18,00 16,00 14,00 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 0,00
2011
2012
2013
2014
% cacat tingkat 2
5,71
2,17
18,75
3,70
Angka Cacat Tingkat 2 Per 100.000 Penduduk
0,90
0,45
2,66
0,44
Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2015
36|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 37
BAB III
Tabel diatas menunjukan persentase cacat tingkat 2 penderita Kusta tahun 2013 sebanyak 18,8% lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2012.
7. AFP (Acute Flacid Paralysis/Lumpuh Layuh Akut) dan Polio AFP merupakan kondisi abnormal ketika seorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan pada anak berusia < 15 tahun yang bersifat layuh (flaccid) dan terjadi secara akut, mendadak dan bukan disebabkan oleh ruda paksa. Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam PD3I. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku dileher dan sakit ditungkai dan lengan. Untuk setiap kasus AFP yang ditemukan, dengan kelumpuhan kurang dari 2 (dua) bulan diambil spesimen tinjanya untuk diperiksa di Laboratorium Surabaya. Penentuan suatu kasus AFP dapat dikatakan sebagai kasus Polio adalah apabila didapatkan virus Polio liar pada pemeriksaan spesimen tinjanya, oleh karena itu spesimen yang dikirim harus adekuat. Pada tahun 2014 dari 2 (dua) kasus yang ditargetkan (AFP Rate 2/100.000), ditemukan 4 (empat) kasus dengan AFP Rate 4,93 per 100.000 penduduk < 15 tahun.
37|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 38
BAB III
8. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Upaya pencegahan penyakit melalui pemberian imunisasi masih tetap terus dilakukan di masyarakat. Berbagai upaya terus dilakukan guna meningkatkan hasil cakupan imunisasi yang diberikan kepada Bayi, Bumil, Wanita Usia Subur dan Anak SD/MI. Dalam meningkatkan kualitas vaksin yang diberikan kepada sasaran, maka perlu diupayakan pengelolaan rantai vaksin sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Vaksin adalah suatu produk biologik yang terbuat dari kuman, komponen kuman atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk merangsang kekebalan tubuh seseorang. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain Difteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum, Polio dan Hapatitis B. Di antara penyakit PD3I tersebut, hanya kasus campak yang terjadi pada tahun 2014 yaitu sebanyak 6 kasus, meningkat 1 kasus dibandingkan tahun 2013. . Di Kabupaten Dompu program imunisasi merupakan suatu program andalan didalam upaya melakukan pencegahan penyakit menular secara dini. Upaya peningkatan cakupan imunisasi terus dilakukan baik di Dinas Kesehatan maupun di Puskesmas. Adapun pemberian imunisasi yang dilakukan adalah imunisasi HB, BCG, DPT-Combo, Polio, Campak, TT, DT. Dengan upaya pemberian imunisasi ini dapat dilihat pengaruhnya terhadap penurunan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang terjadi di Kabupaten Dompu.
38|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 39
BAB III
9. Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue {DBD} DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypty. Penyakit DBD masih merupakan masalah yang sangat di khawatirkan oleh masyarakat Kabupaten Dompu. Selama rentang waktu tahun 2011 s/d 2014, kasus DBD selalu terjadi, namun dari tahun ke tahun kejadian penyakit DBD dapat ditekan dan semakin menurun. Melalui promosi kesehatan yang dilakukan, masyarakat diberi pengertian bahwa upaya pencegahan penyakit DBD tidak hanya dengan melakukan pengasapan/fogging saja akan tetapi dapat juga dicegah dengan melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), abatesasi, survei jentik dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Upaya penanggulangan penyakit DBD yang telah dilakukan adalah abatesasi, survei jentik pada daerah endemis DBD, penyuluhan penyakit DBD melalui posyandu, melaksanakan PSN dengan melibatkan peran serta lintas sektor dan masyarakat, melakukan penyelidikan epidemiologi kejadian penyakit DBD serta melakukan penanganan kasus DBD. Data penderita DBD di Kabupaten Dompu pada tahun 2011 s/d 2014 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
39|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 40
BAB III
Grafik 3.13
Jumlah Penderita DBD di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 60
54
50 40
Kasus DBD Meninggal
30
20 11
14
10
0
0
2013
2014
10 0
0 2011
0 2012
Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2015
Pada tahun 2014 jumlah kasus DBD menurun bila dibandingkan dengan tahun 2013 dan seluruhnya sudah di tangani 100% oleh tenaga kesehatan dan tidak ada kasus yang meninggal. Penyebaran penyakit DBD pada Tahun 2014 terjadi pada daerah perkotaan yang merupakan daerah endemis, yaitu di wilayah Puskesmas Dompu Kota 5 kasus, Dompu Barat 3 kasus dan Dompu Timur 1 kasus. Selain pada daerah endemis, ada 1 kasus DBD yang terjadi di wilayah Puskesmas Kempo yang bukan merupakan daerah endemis DBD.
40|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 41
BAB III
10. Malaria Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi komitmen global yaitu Milenium Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit plasmodium, yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina, dapat menyerang semua orang baik laki-laki ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak-anak dan orang dewasa. Program pemberantasan penyakit malaria di Kabupaten Dompu merupakan program prioritas dalam upaya penanggulangannya, hal ini disebabkan karena angka kesakitan penyakit malaria masih sangat tinggi dan masih banyaknya daerah yang endemis malaria terutama daerah-daerah di pesisir pantai seperti Kecamatan Pekat, Kilo dan Hu,u. Penyakit malaria merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang ada di Kabupaten Dompu dan masih sering menimbulkan KLB. Apabila penyakit malaria tidak ditangani dengan serius akan memberikan dampak yang dapat menyebabkan
kematian terutama pada
kelompok resiko tinggi yaitu Bayi, Anak balita dan Ibu hamil. Selain itu malaria dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja, kecerdasan anak dan berpengaruh pada kunjungan wisatawan yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya PAD Daerah. Penderita penyakit Malaria Positif di Kabupaten Dompu pada Tahun 2014 sebesar 308 penderita (Annual Paracite Incident (API) 1,35 per 1000 penduduk) menurun dibandingkan tahun 2013 dengan jumlah penderita 385 (API 1,7 per 1000 penduduk). Melihat trend data tersebut di perkirakan
41|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 42
BAB III
sebelum tahun 2020 Kabupaten Dompu sudah mencapai eliminasi malaria, artinya kasus malaria di Kabupaten Dompu kurang dari 1/1000 penduduk. Kasus malaria terjadi hampir di seluruh wilayah Puskesmas di Kabupaten Dompu, namun kasus tertinggi terdapat di wilayah Puskesmas Calabai dimana total kasus malaria positif di wilayah tersebut adalah 177 kasus (57,5 % dari total kasus). Wilayah Puskesmas Calabai merupakan wilayah endemis malaria. Kejadian malaria di wilayah puskesmas calabai masih tinggi diakibatkan oleh beberapa hal, antara lain : a.
Pengetahuan masyarakat tentang pencegahan malaria masih rendah sehingga apabila masyarakat mengalami klinis malaria tidak langsung memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan, namun langsung membeli obat-obat bebas yang ada di warung tanpa melakukan pemeriksaan darah terlebih dahulu. Selain itu masyarakat juga tidak menggunakan pelindung diri dari nyamuk apabila sedang bepergian.
b.
Upaya penanggulangan atau penanganan tempat perindukan nyamuk belum dilakukan dengan maksimal, di karenakan peran serta masyarakat dalam kegiatan tersebut masih kurang.
c.
Pendistribusian kelambu di wilayah Puskesmas Calabai belum merata, dikarenakan jumlah kelambu yang merupakan bantuan dari GF dan UNICEF terbatas dan diutamakan untuk ibu hamil dan bayi sedangkan daerah endemis malaria yang ada di wilayah Puskesmas Calabai terlalu banyak yaitu 9 (sembilan) desa, desa Nangamiro, Kadindi Atas, Kadindi Bawah, Karombo, Calabai, Pekat, Doropeti, Soritatanga, dan UPT Nangakara.
Pengetahuan masyarakat dalam merawat kelambu yang
sudah di bagikanpun masih kurang, sehingga efektivitas kelambu tersebut menurun. 42|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 43
BAB III
Grafik 3.14
Pencapaian API Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 A P I
4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
API (per 1000 pnddk) Target API (per 1000 pnddk)
2011
2012
2013
2014
2,0
2,6
1,7
1,3
1
1
1
1
Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2015 Pada grafik di atas terlihat peningkatan API terjadi pada tahun 2012, hal ini di sebabkan ada peningkatan kejadian malaria di 2 (dua) wilayah yaitu wilayah Puskesmas Rasabou dan Calabai. Peningkatan kejadian malaria di Puskesmas Rasabou disebabkan masyarakat melakukan mobilisasi mencari rumput laut (gose) di wilayah desa Mata Kabupaten Sumbawa yang merupakan daerah endemis malaria. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil surveilans yang dilakukan, dimana kasus positif malaria yang ditemukan berasal dari masyarakat yang pulang bekerja mencari rumput laut di wilayah desa Mata. Pada tahun 2013 dan 2014 kasus positif malaria semakin menurun dan mendekati target API yang ditetapkan yaitu 1/1000 penduduk. Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit malaria masih selalu dilakukan antara lain dengan pembagian kelambu yang berinsektisida yang telah di bagikan dan digunakan dengan baik oleh masyarakat, melakukan kegiatan larvasiding (mematikan jentik nyamuk yang ada di tempat perindukan nyamuk dengan cara melakukan penyemprotan), 43|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 44
BAB III
melakukan penyuluhan tentang pencegahan penyakit malaria secara rutin pada masyarakat.
11. Filariasis Penyakit filariasis (kaki gajah) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, dan alat kelamin. Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah orang tersebut. Sampai dengan tahun 2014 di Kabupaten Dompu tidak terjadi kasus filariasis.
12. Persentase Hipertensi/Tekanan Darah Pengukuran tekanan darah adalah semua penduduk usia > 18 tahun yang dilakukan pengukuran tekanan darah di suatu wilayah/unit pelayanan kesehatan. Hipertensi merupakan kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Berikut adalah gambaran tentang persentase pengukuran tekanan darah dan hipertensi di Puskesmas se Kabupaten Dompu pada tahun 2014:
44|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 45
BAB III
Grafik 3.15 Persentase Pengukuran Tekanan Darah dan Hipertensi di Puskesmas Se Kabupaten Dompu Tahun 2014 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00
20,00 10,00 RASABOU RANGGO
DOMPU DOMPU DOMPU TIMUR KOTA BARAT
KILO
KEMPO SORIUTU CALABAI
% PENGUKURAN TEKANAN DARAH
46,82
35,15
51,72
74,86
46,35
45,23
47,18
67,13
70,23
% HIPERTENSI
1,55
5,82
5,15
2,62
2,64
5,63
1,24
1,37
1,09
Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2015
13. Cakupan Pemerikasaan Obesitas Pemeriksaan Obesitas merupakan persentase pengunjung puskesmas dan jaringannya berusia ≥ 15 tahun yang dilakukan pemeriksaan obesitas. Obesitas merupakan masalah serius karena dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan akibat stres fisik terhadap organ-organ tubuh dan sendisendi serta stres psikologis. Pada tahun 2014, pemeriksaan obesitas terhadap penduduk di atas 15 tahun belum dilakukan secara maksimal, hal tersebut di karenakan peralatan guna mendukung pemeriksaan obesitas masih belum lengkap dan jumlahnya pun masih sangat sedikit. Dari 147.294 penduduk yang berumur lebih dari 15 tahun, hanya 5,5% (8.094 orang) saja yang dilakukan pemeriksaan obesitas dan di temukan 6 orang yang obesitas. Selain itu di wilayah Kabupaten Dompu masih jarang ditemukan kasus obesitas karena dipengaruhi juga oleh gaya hidup, dimana di Kabupaten Dompu
45|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 46
BAB III
belum banyak disediakan makanan-makanan cepat saji yang dapat memicu terjadinya obesitas.
14. Persentase IVA Positif dan Persentase Tumor/Benjolan pada Perempuan 30-50 tahun Pemeriksaan IVA+ dilakukan dengan cara mengamati dan menggunakan spekulum, melihat leher rahim yang telah dipulas dengan asam asetat atau asam cuka (3-5%). Pada lesi prakanker akan menampilkan warna bercak putih yang disebut acetowhite epithelium. Sasaran pemeriksaan IVA+ adalah perempuan usia 30-50 tahun. Deteksi dini yang dimaksud dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih di puskesmas dan jaringannya. Pemeriksaan Tumor/Benjolan pada payudara secara klinis dapat dilakukan dengan CBE (Clinical Breast Examination). Pemeriksaan dapat dilakukan secara manual oleh tenaga kesehatan terlatih. Pada
tahun
2014,
pemeriksaan
IVA
dan
pemeriksaan
Tumor/Benjolan pada payudara telah dilakukan di seluruh wilayah Puskesmas, walaupun dengan persentase yang sangat kecil sekali yaitu hanya 1,13% dari total perempuan yang berumur 30-50 tahun. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, ditemukan 7 kasus IVA positif dan tidak ditemukan adanya tumor/benjolan pada payudara.
15. Cakupan Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam
Kejadian Luar Biasa merupakan timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu desa/kelurahan dalam waktu tertentu.
46|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 47
BAB III
Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam merupakan desa/kelurahan yang mengalami KLB dan ditanggulangi< 24 jam oleh kabupaten terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB). Dalam
rangka
meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat,
kabupaten Dompu masih dihadapkan pada berbagai permasalahan terutama penyakit menular. Penyakit-penyakit menular tersebut
masih menjadi
masalah yang cukup serius seperti penyakit malaria, diare, campak, TB Paru dan beberapa penyakit lain yang berpotensi KLB seperti: HIV/AIDS, flu burung, DBD, chikungunya, diare dll. Penanganan KLB harus dilakukan < dari 24 jam, selain itu sangat perlu dilakukan suatu penyelidikan epidemiologi terhadap KLB yang terjadi agar penanganan dapat dilakukan secara tepat dan hasil penyelidikan dapat terlaporkan dengan cepat dan lengkap. Selama rentang waktu pada tahun 2011 s/d 2013 penanganan KLB kurang dari 24 jam telah 100% sedangkan pada tahun 2014 tidak ada KLB yang terjadi di wilayah Kabupaten Dompu.
47|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 48
BAB III
48|Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 48
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama yaitu : upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan bahan berbahaya dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Tujuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Kesehatan dimana salah satu rencana strategis utamanya adalah ”Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas”. Untuk mencapai keadaan tersebut telah dilakukan berbagai upaya kesehatan. Berikut ini beberapa upaya kesehatan yang dilakukan pada tahun 2014. 48 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 49
BAB IV
A. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK 1.
Pelayanan kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan (SPK) dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 1224 minggu) dan 2 kali pada trimester ketiga ( usia kehamilan 24-36 minggu). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan janin, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kehamilan. Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi penimbangan berat badan dan pengukurun tinggi badan, pengukuran tekanan darah, pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri), Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai status imunisasi, pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan, pelaksanaan temu wicara (konseling) dan pelayanan tes laboratorium sederhana (Hb dan Golda). Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1&K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun.
49 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 50
BAB IV
Grafik 4.1
Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 120,00 101,09% 100,00 80,00
93,20%
95,06%
103,34%
105,32%
100,8%
100,2% K1
83,91%
K4
60,00 40,00 20,00 0,00
2011
2012
2013
2014
Sumber : Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2015 Grafik di atas memperlihatkan cakupan K1 dan K4 selama lima tahun terakhir tertinggi pada tahun 2014 dan terendah pada tahun 2012, terjadi peningkatan capaian di setiap tahunnya, kecuali pada tahun 2012 terjadi sedikit penurunan. Cakupan K1 dan K4 pada tahun 2014 lebih dari 100%, hal ini di sebabkan karena jumlah sasaran ibu hamil menggunakan data proyeksi, sehingga dimungkinkan jumlah ibu hamil yang sebenarnya lebih besar dari jumlah yang diestimasikan. Gambaran yang diperoleh dari cakupan K-1 dan K-4 pada tahun 2011 s/d 2014, terlihat bahwa di setiap tahunnya cakupan K-4 selalu lebih rendah daripada cakupan K-1. Hal ini perlu dicermati, karena menurunnya capaian K-4 mengindikasikan tingginya ibu hamil yang Drop Out (DO) dimana hal tersebut akan berdampak pada capaian persalinan oleh tenaga kesehatan. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan cakupan K-4 antara lain melakukan penyuluhan tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan terutama pada saat umur kehamilan masuk pada trimester ke-3 serta tentang bahaya yang 50 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 51
BAB IV
dapat ditimbulkan apabila ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan. Apabila ibu hamil tidak memeriksakan kehamilan secara rutin maka ibu hamil yang memiliki resiko atau komplikasi tidak dapat diketahui lebih awal sehingga dapat berakibat fatal dan membahayakan keselamatan ibu dan janin yang di kandung. Selain itu bidan desa diharapkan melakukan kunjungan terhadap ibu hamil yang ada di wilayahnya secara berkesinambungan di luar jadwal posyandu yang telah di tetapkan sehingga cakupan K-4 dapat terus ditingkatkan dan angka persalinan oleh dukun dapat ditekan seminimal mungkin karena bidan desa telah memiliki data yang lengkap tentan g ibu hamil yang akan segera bersalin. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan menempatkan tenaga bidan di semua desa yang dilengkapi dengan kendaraan operasional, sarana Poskesdes yang memadai yang dilengkapi dengan Listrik dan Sarana Air Bersih (SAB) serta ditunjang dengan peralatan persalinan yang lengkap.
2.
Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan persalinan yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan baik di institusi pelayanan kesehatan maupun dirumah. Pada grafik 4.2 di bawah ini memperlihatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sejak tahun 2011 s/d 2014.
51 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 52
BAB IV
Grafik 4.2
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014
96,48%
100,00 93,42% 95,00
89,01%
90,07%
90,00
85,00 2011
2012
2013
2014
Sumber : Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2015
Grafik di atas menunjukan bahwa cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Dompu sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 selalu terjadi peningkatan. Capaian pada tahun 2014 merupakan capaian yang tertinggi selama empat tahun terakhir dan capaian tersebut sudah mencapai target SPM yang ditetapkan, dimana target SPM untuk cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi adalah 90%. Meningkatnya capaian tersebut disebabkan angka Drop Out kunjungan bumil pada trimester 3 (K-4) dapat ditekan, terdapat suatu kesepakatan atau komitmen tertulis dengan mitra kerja seperti pihak Rumah Sakit dan Bidan praktek swasta tentang pencatatan dan pelaporan persalinan dan kantong persalinan yang ada (berisi data tentang ibu hamil yang akan bersalin) telah dimanfaatkan secara maksimal. Walau demikian, cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan masih perlu ditingkatkan lagi hingga seluruh proses persalinan dapat di tolong oleh tenaga kesehatan. 52 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 53
BAB IV
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk lebih meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah dengan menjalin kemitraan dengan Dukun dan Kader, memantapkan operasional Desa Siaga dan Keluarga Siaga dengan menerapkan lima jejaring dan menandai dengan STIKER P4K pada setiap rumah ibu hamil, menganjurkan untuk mengikuti Program KB dan melakukan penyuluhan yang terus menerus tentang pentingnya proses persalinan yang aman dan sehat.
3.
Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standar yang dilakukan sekurang – kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari ke-4 sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan. Masa nifas adalah masa yang sangat rawan bagi seorang ibu pasca persalinan. Ibu nifas paling sedikit mendapatkan 3 kali pelayanan kesehatan selama masa nifas, ini dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi serta menangani masalah-masalah yang terjadi seperti pendarahan, infeksi dll. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal tersebut maka harus dilakukan perawatan secara komprehensif pasca persalinan melalui kunjungan rumah pada ibu bersalin oleh tenaga kesehatan yang terampil. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu nifas meliputi : 1) pemeriksaan tekanan darah, nadi, nafas dan suhu; 2) pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus
uteri);
3)
pemeriksaan
lokhia
53 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
dan
cairan
pervaginam
lain;
| 54
BAB IV 4) pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI eksklusif 6 bulan; 5) pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang kesehatan ibu
nifas dan bayi baru lahir serta keluarga berencana; 6) pelayanan KB pasca persalinan. Cakupan pelayanan ibu nifas di Kabupaten Dompu pada tahun 2011 s/d 2014 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 4.3
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 2014
93,58%
2013
94,54%
2012
88,80%
2011
96,51%
84,00
86,00
88,00
90,00
92,00
94,00
96,00
98,00
Sumber : Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2015
Dari grafik di atas terlihat bahwa cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2011 s/d 2014 sangat tidak stabil, terjadi peningkatan dan penurunan. Walau demikian cakupan pada tahun 2014 telah memenuhi target yang ditetapkan, dimana target Pelayanan Ibu Nifas adalah 92%. Untuk terus dapat meningkatkan cakupan tersebut, petugas kesehatan diharapkan dapat terus meningkatkan pemberian pelayanan nifas yang sesuai standar. Dalam mendukung hal tersebut, pencatatan dan pelaporan tentang ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas harus lengkap. Selain itu dengan adanya dana Bantuan Operasional Kesehatan, maka 54 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 55
BAB IV dapat di manfaatkan untuk melakukan kunjungan rumah ataupun sweeping pada ibu nifas yang tidak datang ke posyandu atau pelayanan kesehatan dengan begitu
seluruh ibu nifas yang ada mendapatkan pelayanan nifas dari petugas kesehatan. Hal ini penting untuk mengetahui lebih awal apabila terjadi masalah – masalah pada ibu nifas seperti pendarahan, infeksi atau komplikasi lain sehingga kasus kematian ibu dapat ditekan seminimal mungkin. Sama halnya dengan kasus kematian ibu pada tahun 2013, 2 kasus kematian ibu pada tahun 2014 juga terjadi pada masa nifas yang di sebabkan oleh pre eklamsi dan penyakit jantung. Selain pelayanan kesehatan yang di berikan pada ibu nifas, pemberian vitamin A juga penting bagi ibu nifas dan bayinya, karena tambahan vitamin A melalui suplementasi dapat meningkatkan kualitas ASI, meningkatkan daya tahan tubuh, menghindari buta senja pada ibu saat menyusui dan dapat meningkatkan kelangsungan hidup anak. Gambaran tentang pemberian vitamin A pada ibu nifas di Kabupaten Dompu pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 4.4
Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas di Kabupaten Dompu Tahun 2013 dan 2014 94,54%
93,58%
95,00 89,50% 90,00
84,62%
85,00
80,00 75,00 2011
2012
55 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
2013
2014
| 56
BAB IV Sumber : Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2015
Data yang tampak pada grafik di atas menggambarkan cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas menurun pada tahun 2014, walaupun capaian tersebut sudah memenuhi target, dimana target pemberian vitamin A pada ibu nifas adalah 80%. Dengan demikian perlu dilakukan kegiatan – kegiatan untuk lebih meningkatkan cakupan tersebut seperti kunjungan rumah ataupun sweeping bagi ibu nifas yang tidak datang ke posyandu dan pelayanan kesehatan.
4.
Pemberian Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Ibu hamil juga merupakan populasi yang rentan terhadap infeksi penyakit menular, oleh karena itu program imunisasi juga ditujukan bagi kelompok ibu hamil. Salah satu penyakit menular yang dapat berakibat fatal dan dapat menyebabkan kematian pada ibu dan anak adalah Tetanus Maternal dan Tetanus Neonatal. Masih banyak calon ibu dimasyarakat terutama yang tinggal di daerah-daerah terpencil berada dalam kondisi yang bisa disebut masih jauh dari kondisi steril saat persalinan. Hal inilah yang dapat menimbulkan resiko ibu ataupun bayinya terkena tetanus. Cakupan imunisasi TT1 dan TT2 pada ibu hamil di Kabupaten Dompu pada tahun 2011 s/d 2014 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
56 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 57
BAB IV
Grafik 4.5
Persentase Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Per Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2014 140,0
120,0 100,0 80,0
60,0 40,0 20,0
0,0 RASABOU RANGGO
DOMPU TIMUR
DOMPU KOTA
DOMPU BARAT
KILO
KEMPO
SORIUTU CALABAI
% TT 1
40,7
21,7
48,3
21,2
40,1
87,4
50,7
44,0
18,7
% TT 2 +
115,8
76,5
70,4
43,5
78,7
96,6
76,0
96,6
66,0
Sumber:Seksi Surveilans,Imunisasi&Kesehatan Bencana DiKes Kab.Dompu 2015
Cakupan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil terkait erat dengan cakupan Antenatal Care (ANC/Kunjungan Bumil). Hal ini dikarenakan ibu hamil yang melakukan kunjungan dapat di katakan K1 dan K4 salah satu syaratnya adalah mendapatkan pelayanan imunisasi TT dan pemberian tablet Fe. Sejak bulan Agustus tahun 2014, sudah mulai diberlakukan screening imunisasi TT pada Ibu hamil, sehingga pemberian imunisasi TT pada ibu hamil didasarkan pada hasil screening TT Bumil. Dan hal tersebut mempengaruhi cakupan TT1 dan TT2, dikarenakan pemberian imunisasi TT berdasarkan status TT ibu hamil.
5.
Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap masalah gizi, terutama anemia gizi besi. Anemia Gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan Hb. Di Indonesia sebagian besar anemia
57 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 58
BAB IV disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi. Persentase pemberian tablet Fe pada ibu hamil di Kabupaten Dompu selama rentang waktu tahun 2011 s/d 2014 dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Grafik 4.6
Persentase Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 120,0 100,0
93,2%
100,8%
100,2%
2013
2014
83,9%
80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 2011
2012
Sumber : Seksi Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2014
Pemberian tablet Fe3 (90 tablet) selama kehamilan merupakan salah satu ketentuan yang harus dipenuhi agar ibu hamil dapt dikatakan telah mendapatkan pelayanan K4 sesuai standar. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian tablet Fe pada ibu hamil adalah kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. Walaupun dari pencatatan dan pelaporan cakupan ibu hamil yang mendapat tablet Fe cukup baik, namun jika tidak dikonsumsi oleh ibu hamil maka efek ataupun manfaat meminum tablet Fe sesuai yang diharapkan tidak akan didapatkan, dengan demikian peranan suami dan keluarga sangat penting untuk mengawasi dan mengingatkan agar ibu hamil rutin meminum tablet Fe tersebut.
58 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 59
BAB IV
6.
Penanganan Komplikasi Kebidanan (Maternal) Komplikasi kebidanan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan atau janin dalam kandungan, baik langsung maupun tidak langsung, termasuk penyakit menular dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin, yang tidak disebabkan oleh trauma atau kecelakaan. Komplikasi kebidanan antara lain ketuban pecah dini, perdarahan per vagina, hipertensi pada saat kehamilan, ancaman persalinan prematur, infeksi berat pada kehamilan, distosia (persalinan macet, persalinan tidak maju) dan infeksi masa nifas. Grafik di bawah ini memperlihatkan cakupan penanganan komplikasi kebidanan di kabupaten Dompu pada tahun 2011 s/d 2014. Grafik 4.7 Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 120,00
115,16%
115,00 110,00
104,07%
105,00 100,00
97,81%
100%
95,00 90,00 85,00
2011
2012
2013
2014
Sumber : Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2015
Cakupan penanganan komplikasi kebidanan pada tahun 2011 s/d 2014 mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Capaian tahun 2013 dan 2014 telah melebihi target yang telah ditetapkan dalam SPM yaitu 82%. Tingginya cakupan 59 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 60
BAB IV penanganan terhadap komplikasi kebidanan didukung oleh adanya Puskesmas yang mampu memberikan pelayanan Penanganan Obstetrik Neonatal Emergensi
Dasar (PONED), di mana Kabupaten Dompu telah memiliki 7 (tujuh) Puskesmas yang mampu memberikan pelayanan PONED.
Penanganan
komplikasi kebidanan pada tahun 2013 dan 2014 bisa mencapai lebih dari 100% dikarenakan pada beberapa wilayah tertentu jumlah komplikasi kebidanan yang ditemukan dan ditangani lebih besar dari jumlah yang telah di perkirakan sehingga capaiannya lebih dari 100%, sebaliknya di wilayah puskesmas soriutu dan calabai jumlah komplikasi kebidanan yang ditemukan dan ditangani lebih sedikit dari jumlah yang diperkirakan.
7.
Penanganan Komplikasi Neonatal Neonatal komplikasi adalah neonatal dengan penyakit dan atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi (sepsis), trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan dan kelainan kongenital ataupun yang termasuk klasifikasi kuning pada pemeriksaan dengan manajemen terpadu bayi muda (MTBM). Penanganan neonatal dengan komplikasi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat) dan pelayanan tersebut dapat diberikan di sarana pelayanan kesehatan ataupun di rumah dan harus sesuai standar antara lain yang sesuai dengan stardar MTBM, manajemen BBLR dan standar pelayanan operasional lainnya. Gambaran tentang cakupan penanganan komplikasi neonatal di kabupaten Dompu pada tahun 2011 s/d 2014 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
60 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 61
BAB IV
Grafik 4.8
Cakupan Komplikasi Neonatal Yang Ditangani di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 90,00
79,76%
80,00 70,00
60,69%
60,00
50,00 40,00 30,00
29,69%
34,64%
20,00 10,00 0,00 2011
2012
2013
2014
Sumber : Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2015
Berdasarkan grafik di atas terlihat cakupan penanganan neonatal komplikasi pada tahun 2011 s/d 2014 masih belum memenuhi target yang telah ditetapkan, dimana target SPM untuk penanganan neonatal komplikasi adalah 82%. Namun pencapaian pada tahun 2014 sudah menunjukkan adanya peningkatan, walaupun angka tersebut masih di bawah target. Rendahnya penanganan neonatal komplikasi ini perlu mendapat perhatian lebih karena langkah ini merupakan salah satu strategi untuk menurunkan angka kematian bayi. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan cakupan penanganan neonatal komplikasi antara lain meningkatkan kualitas tenaga medis (bidan,dokter,perawat) khususnya dalam penanganan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal, mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi standar, menyediakan peralatan kesehatan yang memadai dan meningkatkan 61 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 62
BAB IV pelayanan kesehatan rujukan. Selain itu, hal lain yang menyebabkan rendahnya pencapaian target untuk penanganan neonatal komplikasi adalah karena perkiraan kasus neonatal komplikasi menggunakan data estimasi dengan perhitungan jumlah perkiraan neonatal komplikasi adalah 15% dari bayi lahir hidup, sehingga ada kemungkinan neonatal komplikasi yang ditemukan dan ditangani jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan perkiraan kasus yang sudah di estimasikan.
8.
Pelayanan Keluarga Berencana Program Keluarga Berencana (KB) dilakukan dalam rangka mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran. Sasaran dari program keluarga berencana adalah Pasangan Usia Subur (PUS), namun lebih di titikberatkan pada Wanita Usia Subur (WUS). Usia subur seorang wanita berada pada umur 15 s/d 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur atau menjarangkan kelahiran, wanita atau pasangan yang masih dalam usia subur diprioritaskan untuk menggunakan alat/metode KB. Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari cakupan peserta KB yang sedang menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB Baru), tempat pelayanan KB dan jenis kontrasepsi yang digunakan oleh akseptor. Cakupan peserta KB aktif dan KB baru menurut jenis kontrasepsi yang ada di Kabupaten Dompu pada tahun 2014 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
62 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 63
BAB IV
Grafik 4.9 Persentase Peserta KB Aktif dan Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi di Kabupaten Dompu Tahun 2014 60,0 50,0 40,0
30,0 20,0
10,0 0,0
IUD
MOP
MOW
IMPLANT
SUNTIK
PIL
KONDOM
% KB Aktif
11,0
0,3
3,3
22,5
46,7
11,0
5,2
% KB Baru
5,1
0,1
0,8
26,3
55,0
9,5
3,2
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 2015
Berdasarkan grafik 4.9 terlihat bahwa persentase jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan baik pada KB aktif maupun KB baru adalah suntik dan terendah adalah MOP. Berdasarkan jenis kelamin, metode kontrasepsi yang digunakan oleh peserta laki-laki adalah MOP dan kondom. Sedangkan metode kontrasepsi yang digunakan oleh perempuan adalah suntik, pil, IUD, implant dan MOW. Berdasarkan data di atas, sebagian besar pesera KB aktif ataupun KB baru adalah perempuan,
sedangkan pada laki-laki persentase yang
menggunakan metode kontrasepsi masih sangat sedikit. Untuk itu perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan partisipasi laki-laki terhadap penggunaan metode/alat kontrasepsi.
63 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 64
BAB IV
9.
Berat Badan Bayi lahir Rendah Berat badan bayi lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram, yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. Terjadinya berat badan bayi lahir rendah disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : a. Faktor dari ibu bayi tersebut antara lain penyakit yang diderita, usia ibu yang terlalu muda/terlalu tua, jarak kelahiran terlalu dekat, pengawasan antenatal yang kurang dan sosial ekonomi yang rendah sehingga berpengaruh terhadap asupan gizi pada saat kehamilan. b. Faktor placenta ( insufisiensi placenta previa, solusio placenta ) c. Faktor bayi/janin ( infeksi kelainan bawaan, temperatur rendah, komplikasi bayi ) d. Faktor kelainan kongenital e. Faktor kehamilan kembar f. Faktor keturunan Gambaran tentang persentase berat badan bayi lahir rendah di Kabupaten Dompu pada tahun 2013 tertuang pada grafik di bawah ini : Grafik 4.10
Persentase Berat Badan Bayi Lahir Rendah di Kabupaten Dompu Tahun 2013 dan 2014
2014
2,0%
2013
2,7%
-
0,5
1,0
1,5
64 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
2,0
2,5
3,0
| 65
BAB IV
Sumber : Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2015
Persentase berat badan bayi lahir rendah di Kabupaten Dompu pada tahun 2013 dan 2014 masih dapat dikatakan rendah, hanya 2 – 2,7 % dari jumlah bayi lahir hidup yang ditimbang. Jumlah kasus BBLR harus ditekan seminimal mungkin, dengan selalu menjaga asupan nutrisi pada saat hamil dan rutin memeriksakan kehamilan pada petugas kesehatan sehingga berat badan janin dapat terpantau. Dengan menurunnya kasus BBLR diharapkan juga berdampak pada menurunnya jumlah kematian bayi dimana BBLR merupakan salah satu faktor penyebab kematian bayi.
10. Kunjungan Neonatus dan Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan golongan umur yang paling rentan terhadap gangguan kesehatan. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi dan mengendalikan risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir. Pelayanan pada kunjungan neonatal yang sesuai standar mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI ekskusif, injeksi Vit K1, imunisasi jika belum diberikan saat lahir, penanganan dan rujukan kasus serta penyuluhan perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan buku KIA. Pelayanan kesehatan bayi ( kunjungan bayi ) adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat) minimal 4 kali dalam setahun yaitu 1 kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. 65 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 66
BAB IV
Pelayanan kesehatan yang diberikan pada bayi meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4 dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan tentang perawatan kesehatan bayi. Cakupan kunjungan neonatus dan cakupan pelayanan kesehatan bayi di Kabupaten Dompu pada tahun 2011 s/d 2014 dapat di lihat pada grafik di bawah ini : Grafik 4.11
Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap dan Pelayanan Kesehatan Bayi di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 2014
93,39% 96,66%
2013
93,09% 96,53%
2012
94,54% 94,04%
Pelayanan Kesehatan Bayi Kunjungan Neonatus
126,92%
2011
97,38%
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
140,00
Sumber : Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2015
Cakupan kunjungan neonatus dalam rentang waktu tahun 2011 s/d 2014 mengalami sedikit penurunan pada tahun 2013 dan 2014. Hal ini perlu mendapat perhatian serius, dimana kunjungan neonatus sangat perlu dilakukan untuk mengetahui secara dini apabila terjadi masalah-masalah kesehatan pada neonatus, sehingga dapat segera dilakukan penanganan mengingat kematian pada bayi di Kabupaten Dompu yang terbanyak terjadi pada kelompok umur 66 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 67
BAB IV neonatus. Perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan cakupan kunjungan neonatus antara lain melakukan kunjungan rumah ataupun sweeping. Pelayanan kesehatan bayi walaupun pada tahun 2012 cakupannya menurun, di tahun 2013 dan 2014 mulai ada sedikit peningkatan. Cakupan tersebut perlu ditingkatkan, karena cakupan tersebut menggambarkan akses bayi dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit dan dapat meningkatkan kualitas hidup bayi.
11. Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi ASI Ekskusif adalah menyusui bayi sejak bayi lahir sampai dengan bayi berumur 6 bulan, tanpa didampingi oleh makanan tambahan ataupun susu formula. Agar bayi ataupun anak mendapatkan gizi yang cukup, pemberian ASI tetap diteruskan sampai anak berumur 24 bulan dan diberikan juga makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Grafik 4.12 di bawah ini menyajikan persentase anak usia 0 - < 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif di Kabupaten Dompu tahun 2011 s/d 2014 :
Grafik 4.12
Persentase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00
63,48%
58,47% 43,71%
43,29%
2011
2012
67 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
2013
2014
| 68
BAB IV Sumber : Seksi Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2015
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Dompu masih rendah dan jauh dari target yang telah ditetapkan, dimana target SPM untuk cakupan pemberian ASI eksklusif adalah 80%. Pada tahun 2014, persentase pemberian ASI Eksklusif mulai menunjukkan adanya peningkatan yang cukup baik, hingga mencapai 63,48% walaupun angka tersebut masih belum bisa mencapai target yang ditetapkan. Masih rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya peraturan perundang - undangan tentang pemberian ASI serta belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi dan kampanye terkait pemberian ASI serta masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana KIE ASI. Selain itu promosi dan pemasaran yang begitu intensif oleh perusahaan susu formula yang sudah merambah ke desa - desa dan sulit untuk dikendalikan. Masih banyak Rumah Sakit yang belum mendukung peningkatan pemberian ASI eksklusif, yang ditandai dengan belum melakukan rawat gabung antara ibu dan bayinya, belum atau masih rendahnya melakukan Program Inisiasi Menyusui Dini (IMD) serta masih beredarnya susu formula di lingkungan Rumah Sakit. Berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif adalah dengan melakukan penyuluhan tentang pentingnya dan manfaat pemberian ASI eksklusif sehingga pengetahuan ibu semakin meningkat dan akan menumbuhkan kesadaran pada ibu untuk memberikan ASI eksklusif, menyediakan fasilitas menyusui di tempat kerja, peningkatan dukungan dari keluarga, masyarakat dan juga tokoh masyarakat.
68 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 69
BAB IV
12. Desa/Kelurahan “Universal Child Immunization” (UCI) Universal child Immunization atau yang biasa disingkat UCI merupakan indikator yang juga digunakan untuk mengukur atau menilai keberhasilan pelaksanaan imunisasi. UCI adalah gambaran suatu desa/kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Target SPM untuk desa/kelurahan UCI adalah 100% dan seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Dompu 100% telah UCI.
13. Imunisasi Dasar Pada Bayi Bayi dan anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang dapat mengancam keselamatan anak seperti Difteri, T etanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru dan masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi. Program imunisasi dasar lengkap pada bayi yang dicanangkan oleh pemerintah meliputi 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 4 dosis Hepatitis B dan 1 dosis Campak. Program imunisasi pada bayi mengharapkan agar setiap bayi mendapatkan ke 5 jenis imunisasi dasar lengkap. Indikator yang dapat menunjukkan keberhasilan seorang bayi dalam mendapatkan 5 jenis imunisasi dasar yaitu indikator imunisasi dasar lengkap. Berikut adalah cakupan imunisasi dasar lengkap di Kabupaten Dompu pada tahun 2013 dan 2014 :
69 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 70
BAB IV
Grafik 4.13
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap di Kabupaten Dompu Tahun 2013 dan 2014 92%
92 90
87%
88 86
84 2013
2014
Sumber:Seksi Surveilans,Imunisasi&Kesehatan Bencana DiKes Kab.Dompu 2015
Target program untuk imunisasi dasar lengkap adalah 90%. Pada tahun 2014 cakupan imunisasi dasar lengkap sudah melebihi target yang ditentukan. Untuk meningkatkan cakupan hingga 100%, perlu dilakukan kegiatan sweeping bagi bayi yang belum mendapatkan imunisasi di Posyandu ataupun di fasilitas pelayanan kesehatan.
14. Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Anak Balita Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A. Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan serta meningkatkan daya tahan tubuh. Anak-anak yang mendapat cukup vitamin A, apabila terserang diare, campak atau infeksi lainnya, maka penyakit tersebut tidak mudah menjadi 70 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 71
BAB IV parah, sehingga tidak membahayakan jiwa anak. Sasaran pemberian vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI (kapsul biru), Anak balita (umur 1-4 tahun) diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI (kapsul merah). Cakupan pemberian vitamin A pada Bayi dan Anak Balita di Kabupaten Dompu tahun 2012 s/d 2014 dapat dilihat pada grafik 4.14 berikut ini : Grafik 4.14
Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Anak Balita di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2014 140,00 120,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00
2012
2013
2014
% Vit A Bayi
60,30
54,25
85,16
% Vit A Anak Balita
80,09
86,87
124,4
Sumber : Seksi Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2015
Target SPM untuk cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan Anak balita adalah sebesar 85%. Dengan demikian, capaian pemberian vitamin A pada bayi untuk tahun 2012 dan 2013 masih jauh di bawah target, namun pada tahun 2014 meningkat dan sudah mencapai target. Sedangkan capaian pemberian vitamin A pada anak balita meningkat di setiap tahunnya dan sudah melebihi dari target yang ditentukan. Seluruh bayi dan anak balita diharapkan mendapatkan vitamin A, maka partisipasi masyarakat dan kepedulian petugas sangat diperlukan untuk meningkatkan cakupan tersebut dengan selalu
71 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 72
BAB IV melakukan penyuluhan tentang manfaat dari vitamin A dan resiko yang di dapat bila kekurangan vitamin A.
15. Penimbangan Baduta dan Balita Penimbangan baduta dan balita di Posyandu merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta penanganan prevalensi gizi kurang pada balita. Semakin tinggi cakupan penimbangan balita maka idealnya semakin tinggi pula cakupan vitamin A, cakupan imunisasi dan prevalensi gizi kurang semakin rendah, karena apabila balita rutin ditimbang maka perkembangan berat badan anak dapat terpantau, sehingga bila ditemukan baduta atau balita yang berat badannya di bawah garis merah ataupun di bawah standar dapat dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan berat badan anak tersebut. Cakupan penimbangan baduta dan balita di Posyandu pada tahun 2013 dan 2014 digambarkan pada grafik di bawah ini : Grafik 4.15
Cakupan Penimbangan Baduta dan Balita di Posyandu Kabupaten Dompu Tahun 2013 dan 2014 100,00 95,00 90,00 85,00 80,00 75,00 70,00
2013
2014
Cakupan Penimbangan Baduta
97,37
84,59
Cakupan Penimbangan Balita
82,22
87,23
Sumber : Seksi Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2015 72 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 73
BAB IV Target SPM untuk cakupan penimbangan balita di Posyandu (D/S) adalah 85%. Berdasarkan data yang tergambar pada grafik di atas, terlihat cakupan penimbangan baduta pada tahun 2013 telah memenuhi target namun pada tahun 2014 menurun dan di bawah target. Sebaliknya untuk cakupan penimbangan balita menunjukkan peningkatan ditahun 2014 dan sudah melebihi target yang ditetapkan.
16. Pelayanan Kesehatan Pada Anak Balita Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada anak usia 12-59 bulan sesuai standar meliputi : 1) pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun, dilakukan melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan; 2) pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun, dilakukan melalui stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) oleh petugas kesehatan; 3) pemberian vitamin A 2 kali setahun pada bulan Februari dan Agustus, dilaksanakan oleh petugas kesehatan ataupun kader di posyandu dan sarana kesehatan. Gambaran cakupan pelayanan kesehatan pada anak balita di Kabupaten Dompu tahun 2011 s/d 2014 dapat ditampilkan dalam grafik berikut : Grafik 4.16
Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Anak Balita di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 100% 100,00
84,66%
78,39%
77,11%
80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 2011
2012
73 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
2013
2014
| 74
BAB IV
Sumber : Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2015
Berdasarkan data yang tertera pada grafik di atas terlihat bahwa dalam empat tahun terakhir cakupan pelayanan kesehatan pada anak balita sudah mencapai target program, dimana target program untuk cakupan tersebut adalah 70%. Namun cakupan tersebut belum memenuhi target SPM, dimana target SPM untuk cakupan pelayanan kesehatan pada anak balita adalah 90%. Cakupan pada tahun 2014 adalah yang terendah selama empat tahun terakhir, sehingga masih perlu dilakukan upaya-upaya agar seluruh anak balita yang ada mendapat pelayanan kesehatan dengan maksimal.
17. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Kasus gizi buruk yang mendapat perawatan adalah kasus dengan klasifikasi sangat kurus (-3 SD) yaitu status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dengan padanan Severely Wasted (sangat kurus) dan kasus gizi buruk ini mencerminkan status gizi di masa lalu. Jumlah kasus gizi buruk di Kabupaten Dompu pada tahun 2014 adalah 45 kasus dan keseluruhan kasus gizi buruk tersebut 100% telah mendapat perawatan. Hal ini menunjukkan bahwa surveilans gizi sudah berjalan dengan maksimal, sehingga seluruh kasus gizi buruk yang ada dapat tertangani dengan baik, walaupun tidak seluruh kasus gizi buruk yang ada dapat pulih dan sehat kembali karena pada tahun 2014 terdapat 2 kasus gizi buruk yang meninggal disebabkan komplikasi beberapa penyakit yang menyertai. Upaya-upaya penemuan kasus gizi buruk harus selalu dilakukan, agar kasus gizi buruk yang ada dapat ditangani dengan baik sehingga diharapkan kasus gizi buruk dapat ditekan seminimal mungkin. 74 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 75
BAB IV
18. Pelayanan / Penjaringan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat Upaya kesehatan yang diajarkan pada anak usia sekolah dasar pada umumnya berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun, memotong kuku, membersihkan telinga, mandi minimal dua kali sehari dll. Berbagai masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak usia sekolah dasar antara lain karies gigi, kecacingan, kelainan pada ketajaman penglihatan dan masalah gizi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penjaringan kesehatan pada murid SD/setingkat kelas I dan pelayanan kesehatan sesuai standar pada seluruh murid SD/setingkat. Gambaran tentang cakupan penjaringan kesehatan pada siswa kelas 1 SD dan setingkat pada tahun 2011 s/d 2014 terlihat pada grafik berikut ini : Grafik 4.17
Cakupan Pelayanan / Penjaringan Kesehatan Pada Siswa Kelas 1 SD dan Setingkat di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 2014
88,94%
2013
70,59%
2012
81,16%
2011
95,62% -
20,00
40,00
60,00
75 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
80,00
100,00
120,00
| 76
BAB IV Sumber : Seksi Promosi Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2015
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/setingkat pada tahun 2014 sudah memenuhi target yang ditetapkan dalam SPM, dimana target untuk cakupan tersebut adalah 80%. Capaian ini meningkat dibandingkan cakupan pada tahun 2013
yang masih belum bisa mencapai target yang ditetapkan.
Untuk selanjutnya perlu dilakukan kegiatan pelayanan/penjaringan kesehatan pada anak SD/setingkat dengan rutin dan terjadwal dengan baik, selain itu pencatatan dan pelaporan mengenai kegiatan tersebut juga harus dilakukan dengan tertib.
19. Pelayanan Kesehatan Usila Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia. Dengan meningkatnya umur harapan hidup, maka populasi penduduk yang berusia lanjut juga mengalami peningkatan sangat bermakna. Meningkatnya jumlah usia lanjut akan menimbulkan berbagai permasalahan yang komplek bagi usia lanjut itu sendiri maupun bagi keluarga dan masyarakat. Salah satu permasalahan yang sangat mendasar pada usia lanjut adalah masalah kesehatan sehingga diperlukan pembinaan kesehatan pada kelompok usia lanjut. Pembinaan kesehatan yang dilakukan lebih ditekankan pada upaya preventif dan promotif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut yang ada di Kabupaten Dompu tahun 2012 dan 2014 dapat digambarkan sebagai berikut :
76 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 77
BAB IV
Grafik 4.18
Cakupan Pelayanan Kesehata USILA di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2014 2014
27,91%
2013
21,16%
2012
37,93%
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
40,00
Sumber: Seksi Kesehatan Remaja dan Usila, DiKes Kab.Dompu 2015
Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa cakupan pelayanan kesehatan usila pada tahun 2014 sudah menunjukkan adanya peningkatan walaupun masih lebih rendah dari cakupan pada tahun 2012. Hal ini disebabkan pada tahun 2012, pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan usila belum dilakukan secara tertib. Pada tahun 2012, yang dicatat sebagai usila yang mendapat pelayanan kesehatan adalah data kunjungan seluruh usila baik kunjungan baru maupun kunjungan lama. Untuk tahun 2013 dan 2014, pencatatan dan pelaporan mulai ditertibkan, yang di laporkan sebagai usila yang mendapat pelayanan kesehatan adalah kunjungan baru usila yang mendapat pelayanan kesehatan selama satu tahun. Pencapaian pada tahun 2012 s/d 2014 sudah mencapai target program
77 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 78
BAB IV yang ditetapkan 20%. Pencapaian tersebut harus terus ditingkatkan, dengan lebih mengembangkan dan melaksanakan posyandu lansia dengan maksimal.
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN 1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar yang ada di Kabupaten Dompu antara lain Askes, JKN dan JAKKAD (Jaminan Kesehatan Masyarakat Dompu). Tujuan penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional (JKN) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Dengan adanya jaminan kesehatan masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi dan balita. Selain itu diharapkan juga masalah-masalah kesehatan pada masyarakat miskin dapat tertangani dan terlayani dengan baik. Jakkad adalah program jaminan kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Dompu dan mengakomodir seluruh masyarakat di Kabupaten Dompu yang tidak termasuk sebagai peserta JKN. Jaminan Kesehatan Masyarakat Dompu dimaksudkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Dompu dan melayani segala permasalahan kesehatan yang dihadapai oleh masyarakat. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan di Kabupaten Dompu pada tahun 2014 digambarkan pada grafik berikut :
78 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 79
BAB IV
Grafik 4.19
Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2014
JKN
44,18%
55,82%
JAKKAD
Sumber: UPTD Jakkad, DiKes Kab.Dompu 2015
Seluruh penduduk di Kabupaten Dompu 100% memiliki jaminan pemeliharaan untuk kesehatan, karena Pemerintah Kabupaten Dompu telah mengakomodir penduduk yang tidak termasuk sebagai peserta JKN (PBI, Askes dan BPJS mandiri) menjadi peserta jakkad, sehingga seluruh masyarakat Dompu tidak perlu kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
2. Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Tingkat pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan oleh masyarakat merupakan indikator yang memberikan gambaran tentang sejauh mana minat masyarakat dalam memanfaatkan sarana yang telah disediakan oleh pemerintah 79 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 80
BAB IV maupun swasta, sehingga dengan demikian apabila jumlah kunjungan masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan tinggi akan dapat memberikan gambaran tentang tingkat kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang tersedia juga tinggi.
Grafik 4.20 menggambarkan tentang jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap dan kunjungan gangguan jiwa yang ada di Puskesmas dan Rumah Sakit di Kabupaten Dompu pada tahun 2014.
Grafik 4.20 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2014 1.000.000
100.000 10.000 1.000 100
10 1
Rawat Jalan
Rawat Inap
Gangguan Jiwa
Puskesmas
122.383
3.653
140
RSUD
22.052
12.392
0
Sumber : Bidang Yankesdas&Rujukan Dinkes Dompu dan RSUD Dompu, 2015
Jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas pada tahun 2014 lebih besar jika dibandingkan dengan kunjungan rawat jalan di RSUD, namun sebaliknya jumlah kunjungan rawat inap di Puskesmas lebih sedikit dibandingkan dengan kunjungan rawat inap di Rumah Sakit. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat Dompu lebih memilih Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jalan dan sebaliknya untuk pelayanan 80 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 81
BAB IV kesehatan rawat inap masyarakat Dompu lebih memilih Rumah Sakit. Kemudian untuk kunjungan gangguan jiwa, data yang tersedia hanya yang berkunjung ke Puskesmas, sedangkan yang berkunjung ke Rumah sakit tidak ada. Hal tersebut kemungkinan bukan karena tidak ada kunjungan gangguan jiwa di Rumah Sakit, namun di sebabkan oleh belum maksimalnya koordinasi dalam pencatatan dan pelaporan.
3. Angka Kematian Pasien dan Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
GDR adalah angka kematian umum atau pasien keluar yang meninggal per 1.000 pasien yang keluar dari Rumah Sakit hidup dan mati. Angka normal atau ideal GDR adalah <45/1.000 pasien keluar. NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat ≥ 48 jam per 1.000 pasien yang keluar Rumah Sakit hidup dan mati. Angka ideal/standar NDR adalah <25/1.000 pasien keluar. NDR memberikan gambaran tentang mutu pelayanan di Rumah Sakit. Apabila pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam dapat diartikan bahwa masih terdapat beberapa faktor terkait dengan pelayanan Rumah Sakit yang ikut menjadi penyebab meninggalnya pasien. Sebaliknya jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang ke Rumah Sakit yang menjadi penyebab utama meninggalnya pasien. Grafik 4.21 menunjukkan GDR dan NDR per 1.000 pasien keluar Rumah Sakit di Kabupaten Dompu tahun 2011 s/d 2014.
81 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 82
BAB IV
Grafik 4.21
GDR dan NDR Rumah Sakit di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 40,00 35,00 30,00 25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 -
2011
2012
2013
2014
GDR (Per 1000 Pasien Keluar)
22,14
19,16
2,23
35,05
NDR (Per 1000 Pasien Keluar)
7,06
1,97
1,37
21,70
Sumber : RSUD Kabupaten Dompu 2015
Angka GDR dan NDR yang di tunjukkan pada grafik di atas, menunjukkan bahwa pada tahun 2011 s/d 2014 GDR dan NDR di Kabupaten Dompu berada pada angka ideal atau angka standar yaitu < 45/1.000 pasien keluar untuk GDR dan <25/1.000 pasien keluar untuk NDR. Pada tahun 2014, terjadi peningkatan yang cukup tinggi, baik pada GDR maupun NDR, sehingga RSUD harus meningkatkan kewaspadaan agar angka kematian tersebut dapat ditekan seminimal mungkin, dengan terus berbenah dan meningkatkan kualitas pelayanan. Beberapa indikator kinerja standar yang terkait dengan pelayanan di Rumah Sakit yang dipantau adalah pemanfaatan tempat tidur (BOR/Bed Occupancy Rate), rata-rata lama hari perawatan (LOS/Length Of Stay) dan rata82 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 83
BAB IV rata selang waktu pemakaian tempat tidur (TOI/Turn Of Interval). BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada suatu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur yang ada di Rumah Sakit. Angka normal atau standar BOR adalah 60-85 %. Gambaran tentang tingkat pemanfaatan tempat tidur (BOR) di Rumah Sakit umum Dompu pada tahun 2011 s/d 2014 dapat diihat pada grafik 4.22 berikut ini: Grafik 4.22
BOR Rumah Sakit di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 63,33%
2014
64,40%
2013 54,99%
2012
75,51%
2011 0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
Sumber : RSUD Kabupaten Dompu 2015 Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa pemanfaatan tempat tidur (BOR) di Rumah Sakit umum Dompu pada tahun 2011 dan 2014 berada pada kisaran ideal yaitu antara 60-85 %. LOS adalah rata-rata lama hari rawat seorang pasien. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi dan mutu pelayanan Rumah Sakit. Angka normal atau Standar LOS adalah 6-9 hari. TOI adalah interval pemakaian tempat tidur atau rata-rata hari tempat tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya.
83 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
indikator ini
| 84
BAB IV memberikan gambaran tingkat efisiensi pemakaian tempat tidur terhadap pelayanan di Rumah Sakit. Angka ideal atau standar TOI adalah 1-3 hari. Gambaran tentang lama hari rawat seorang pasien (LOS) dan interval pemakaian tempat tidur Rumah Sakit (TOI) di Rumah Sakit Dompu pada tahun 2011 s/d 2014 dapat dilihat pada grafik 4.23 berikut :
Grafik 4.23
LOS dan TOI Rumah Sakit di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 5 4 4 3 3 2 2 1 1 -
2011
2012
2013
2014
LOS (hari)
3
3
3
4
TOI (hari)
1
2
2
2
Sumber : RSUD Kabupaten Dompu 2015 Dari grafik di atas diketahui bahwa rata-rata lama hari rawat seorang pasien (LOS) di Rumah Sakit Umum Dompu selama tahun 2011 s/d 2013 adalah 3 hari. Angka tersebut sudah mencapai angka standar atau ideal, dimana angka ideal LOS adalah 1-3 hari. Namun pada tahun 2014 angka LOS naik menjadi 4 hari, dan angka tersebut ada di atas angka ideal LOS yang ditetapkan. Sedangkan interval pemakaian tempat tidur atau rata-rata hari tempat tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya (TOI) di Rumah Sakit Umum Dompu selama rentang waktu tahun 2011 s/d 2014 berkisar antara 1-2 hari dan angka tersebut sudah berada pada angka TOI ideal yaitu 1-3 hari.
84 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 85
BAB IV
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT Perilaku hidup masyarakat merupakan elemen penting yang menentukan status kesehatan masyarakat itu sendiri. Apabila masyarakat sadar dan mau berperilaku hidup yang sehat, maka dengan begitu derajad kesehatan masyarakat pun akan meningkat. Namun merubah perilaku masyarakat bukanlah suatu hal yang mudah, perlu suatu upaya tiada henti untuk terus menyadarkan pada masyarakat tentang pentingya berperilaku hidup bersih dan sehat. Kriteria atau indikator penilaian bahwa rumah tangga atau masyarakat telah mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat adalah sebagai berikut : 1.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2.
Memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berumur 6 (enam) bulan
3.
Menimbang balita ke Posyandu
4.
Mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari
5.
Melakukan aktivitas fisik minimal 10 menit setiap hari
6.
Cuci tangan menggunakan sabun
7.
Memberantas jentik minimal 1 (satu) minggu sekali (PSN)
8.
Menggunakan air bersih
9.
Menggunakan jamban sehat
10. Tidak merokok dalam rumah/ruangan.
Hasil pemantauan PHBS pada rumah tangga tahun 2014 menunjukkan dari 57.907 rumah tangga yang ada di Kabupaten Dompu hanya 6.221 (10%) rumah 85 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 86
BAB IV tangga yang dipantau perilakunya dan dari jumlah rumah tangga yang dipantau tersebut didapatkan hasil hanya 2.079 (33,4%) rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat. Data lebih lengkap tentang persentase rumah tangga di Kabupaten Dompu yang ber-PHBS pada tahun 2011 s/d 2014 dapat dilihat pada grafik 4.24 berikut :
Grafik 4.24
Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 48,02% 50,00
44,78%
37,61%
33,42%
40,00 30,00 20,00 10,00 ` 2011
2012
2013
2014
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan, DiKes Kab.Dompu 2015
Pencapaian rumah tangga yang ber-PHBS di Kabupaten Dompu masih sangat rendah sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan capaian tersebut. Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan tentang pentingnya PHBS kepada masyarakat umum, anak sekolah, ibu balita dll, melakukan pemantauan PHBS secara rutin dan menyeluruh untuk semua rumah tangga yang ada. Selain itu perlu juga merangkul kader, tokoh masyarakat dan para pengambil kebijakan untuk ikut serta menggerakkan masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.
86 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 87
BAB IV
D. KEADAAN LINGKUNGAN Lingkungan baik fisik maupun biologi mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap status kesehatan masyarakat. Menurut H.L.Bloom,
status
kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Diantara keempat faktor tersebut, faktor lingkungan dan perilaku adalah faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap status kesehatan dan
merupakan faktor yang saling terkait satu sama lain.
Permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan merupakan masalah yang harus di perhatikan oleh masyarakat dan pemerintah, karena dapat memberikan dampak terhadap peningkatan penyakit yang berbasis lingkungan. Berikut adalah paparan tentang hasil capaian kegiatan penyehatan lingkungan di Kabupaten Dompu :
1.
Rumah Sehat Sebuah rumah dapat dikatakan sehat apabila memiliki sarana sanitasi dasar (jamban, tempat sampah, SPAL), memiliki/dapat mangakses air bersih, ventilasi 10% dari luas rumah, memiliki jendela, lantai kedap air, kepadatan penghuni minimal 9m2/orang dan rumah tidak menyatu dengan kandang. Grafik 4.25 menggambarkan tentang capaian rumah sehat di Kabupaten Dompu tahun pada tahun 2011 s/d 2014 :
87 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 88
BAB IV
Grafik 4.25
Persentase Rumah Sehat di Kabupaten Dompu Tahun 2011 s/d 2014 68,00
65,90%
66,00
64,65%
64,00 61,58%
62,00 60,00
58,73%
58,00 56,00
54,00 2011
2012
2013
2014
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, Dinkes Kab. Dompu 2015
Capaian rumah sehat yang tergambar pada grafik di atas mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Namun angka tersebut masih jauh dari target program yang ditetapkan yaitu 75%. Masih diperlukan kerja keras agar capaian rumah sehat dapat lebih ditingkatkan lagi salah satunya dengan terus melakukan penyuluhan tentang lingkungan yang bersih dan sehat.
2.
Penduduk Dengan Akses Air Minum Yang Layak Peningkatan kualitas air yang dibutuhkan masyarakat untuk keperluan sehari-hari harus diperhatikan dengan baik, sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi dan menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari dari air yang memenuhi syarat kesehatan. Dalam menjaga kualitas air yang di konsumsi dan
88 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 89
BAB IV digunakan oleh masyarakat, maka perlu dilakukan pengawasan dan pembinaan oleh petugas kesehatan kepada semua masyarakat Air minum yang layak berasal dari sumber air bersih yang layak juga. Penduduk di Kabupaten Dompu mendapatkan air bersih dari berbagai sumber seperti sumur gali terlindung, sumur gali dengan pompa, sumur bor dengan pompa, terminal air, mata air terlindung dan perpipaan. Sumber air yang memenuhi syarat kesehatan adalah : Secara fisik : Tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau Secara biologis : Jumlah bakteri e. coli dan coliform yang terkandung dalam batas yang memenuhi standar. Secara kimia : Bahan-bahan kimia yang terkandung dalam batas yang memenuhi standar. Persentase penduduk yang memiliki akses air minum yang layak per Puskesmas di Kabupaten Dompu pada tahun 2014 dapat di lihat pada grafik 4.26 di bawah ini : Grafik 4.26 Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum Yang Layak Per Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2014 CALABAI
93,46%
SORIUTU
85,68%
KEMPO
78,18%
KILO
70,67%
DOMPU BARAT
83,06%
DOMPU KOTA
82,73%
DOMPU TIMUR
67,64%
RANGGO
69,22%
RASABOU
77,62%
0,00
10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, Dinkes Kab. Dompu 2015
89 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 90
BAB IV Pada grafik 4.26 terlihat bahwa penduduk di Kabupaten Dompu belum seluruhnya mendapatkan akses air minum yang layak, capaian akses tertinggi ada di wilayah Puskesmas Calabai dan terendah ada di wilayah Puskesmas Dompu Timur. Untuk meningkatkan akses penduduk terhadap air minum yang layak perlu dilakukan suatu upaya-upaya yang dapat menjadi daya ungkit meningkatnya capaian tersebut seperti pengembangan program STBM khususnya pada pilar ke tiga (pengelolaan air minum dan makanan yang sehat), pendataan tentang ketersediaan fasilitas sarana air bersih, menghidupkan kembali kelompok pemakai air di masyarakat, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau perduli terhadap pemeliharaan sarana air bersih dan adanya dukungan dari pemerintah untuk perbaikan sarana air bersih yang rusak sehingga akses air bersih dapat lebih ditingkatkan.
3.
Penduduk Dengan Akses Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat) Jamban sehat merupakan salah satu sarana sanitasi dasar di masyarakat, selain sarana tempat sampah dan sarana pengelolaan air limbah (SPAL). Capaian jamban yang sehat sangat bergantung pada bagaimana kesadaran dan perilaku masyarakat untuk mau menyediakan dan menjaga sarana-sarana tersebut agar selalu bersih dan memenuhi syarat kesehatan. Persentase penduduk yang memiliki akses sanitasi yang layak (jamban sehat) per Puskesmas di Kabupaten Dompu pada tahun 2014 dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 4.27 Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Sanitasi Yang Layak Per Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2014 120,00 100,00
97,74%
94,61%
84,22% 71,18%
80,00 60,00
67,97%
45,43%
40,00
20,00 0,00
90 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
45,19%
79,14%
70,32%
| 91
BAB IV
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, Dinkes Kab. Dompu 2015
Berdasarkan grafik di atas terlhat bahwa capaian akses penduduk terhadap sanitasi yang layak terendah dan sangat jauh dari target ada di wilayah Puskesmas Kilo dan Dompu Timur, dimana target untuk jamban sehat adala 75%. Kepemilikan jamban sangat berpengaruh terhadap pencapaian desa ODF (Open Defecation Free/Terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan) dimana pencapaian desa ODF merupakan program utama yang sedang giat-giatnya dilaksanakan saat ini guna mencapai target pilar STBM yang pertama yaitu stop buang air besar sembarangan. Sejak tahun 2008 s/d 2014 jumlah desa yang ODF di Kabupaten Dompu baru mencapai 18 desa atau hanya 22,8% dari 79 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Dompu.
4.
Desa STBM Upaya peningkatan penyehatan lingkungan yang masih menjadi prioritas pada tahun 2014 adalah kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan mengedepankan 5 (lima) pilar utama yaitu stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga yang sehat, pengelolaan sampah dengan benar dan mengelola limbah cair rumah tangga yang aman. Gambaran tentang Persentase Desa STBM Per Puskesmas di Kabupaten Dompu pada tahun 2014 dapat dilihat pada grafik 4.28 di bawah ini :
91 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 92
BAB IV
Grafik 4.28
Persentase Desa Yang Melaksanakan STBM, Desa Stop BABS dan Desa STBM di Kabupaten Dompu Tahun 2014 70,0 60,0
65,8%
50,0 40,0
30,0 20,0
22,8%
10,0
1,3%
0,0
% Desa Melaksanakan STBM
% Desa Stop BABS (SBS)
% Desa STBM
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, Dinkes Kab. Dompu 2015
Jumlah desa di Kabupaten Dompu tahun 2014 adalah 79 desa, dari 79 desa tersebut yang melaksanakan STBM 52 desa (65,8%) dan desa stop BABS 18 desa (22,8%) sedangkan desa STBM sampai dengan tahun 2014 ini hanya 1 desa saja yaitu desa sawe yang berada di wilayah Puskesmas Rasabou. Pencapaian ini masih sangat jauh dari yang di harapkan, sehingga perlu dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan capaian tersebut seperti pemicuan STBM, monitoring hasil pemicuan STBM, pengembangan pilar STBM selain pilar pertama dan meningkatkan keaktifan “natural leader” agar terus memotivasi masyarakat untuk mau dan mampu untuk melakukan perubahan perilaku dan mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. 92 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
| 93
BAB IV
93 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN
Sumber daya kesehatan merupakan tatanan yang menghimpun berbagai upaya perencanaan, pendidikan, dan pelatihan, serta pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil menggerakkan roda upaya menuju peningkatan derajat kesehatan masyarakat walaupun dalam perjalanannya masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan. Strategi utama yang dikembangkan dalam pembangunan kesehatan adalah dengan menggalang segenap potensi sumberdaya yang dimiliki baik lintas sektor maupun lintas program dengan terus memacu optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber daya kesehatan yang telah di miliki. Berbagai sumber daya kesehatan tersebut merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang maksimal dan berkualitas sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
A. SARANA KESEHATAN Pelayanan kesehatan merupakan tempat atau sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Untuk itu berbagai upaya telah dilakukan antara lain dengan menambah jumlah fasilitas sarana pelayanan kesehatan, meningkatkan kualitas fisik sarana serta mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, salah satu upaya di antara hal tersebut di atas adalah dengan selalu menjaga ketersediaan obat yang sesuai kebutuhan.
93 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V
1. Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus Rumah
sakit
adalah
institusi
pelayanan
kesehatan
yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Indikator yang digunakan untuk menilai sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya. Rumah Sakit Umum biasanya melayani hampir seluruh pasien umum, dan biasanya memiliki institusi perawatan darurat yang siaga 24 jam untuk mengatasi bahaya dalam waktu secepatnya dan memberikan pertolongan pertama. Tabel di bawah ini menjelaskan tentang jumlah rumah sakit umum dan khusus di kabupaten Dompu tahun 2014. Tabel V.1 Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus di Kabupaten Dompu Tahun 2014 No
Sarana Kesehatan
Jumlah
1
Rumah Sakit Umum
1
2
Rumah Sakit khusus
0
Jumlah (Kab.)
1
Sumber : Bidang Yankesdas & Rujukan, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2015
2. Jumlah Puskesmas dan Jaringannya.
Dalam upaya meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan dasar yang di berikan kepada masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sarana kesehatan dasar meliputi
94 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V puskesmas dan jaringannya. Sehingga perlu dilakukan monitoring secara berkala agar pengembangan puskesmas dan jaringannya dimaksud dapat dilakukan lebih terarah. Di antara berbagai upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas adalah dengan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang tersedia. Dalam hal ini peran puskesmas dan jaringannya sebagai institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan di jenjang pertama dan terlibat langsung dengan masyarakat menjadi sangat penting. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya agar terwujud derajat kesehatan yang berkualitas dan hal tersebut dapat dicapai melalui kinerja puskesmas. Untuk menigkatkan kinerja puskesmas diperlukan informasi yang lengkap tentang puskesmas diantaranya berkaitan dengan karakteristik wilayah kerja puskesmas, kondisi puskesmas dan sarananya, kondisi jaringan puskesmas dan tenaga kesehatan di puskesmas. Data tentang sarana puskesmas dan kondisinya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
95 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V Tabel V.2 Data Dasar dan Kondisi Puskesmas Di Kabupaten Dompu Tahun 2014 KECAMATAN
Dompu
NAMA PUSKESMAS
PUSKESMAS JENIS PUSKESMAS TAHUN TAHUN NON PEMBANGUNAN PENINGKATAN PERAWATAN PERAWATAN
Dompu Timur
1970
2000
Dompu Kota
tidak ada data
2006
Woja
Dompu Barat
tidak ada data
-
Pajo
Ranggo
1977
-
Hu"u
Rasabou
tidak ada data
Manggelewa
Soriutu
Kempo
KONDISI BANGUNAN
PLN
Rusak Ringan
PLN
Baik
PLN
Rusak Ringan
1
PLN
Baik
2005
1
PLN
Rusak Ringan
tidak ada data
2007
1
PLN
Rusak Ringan
Kempo
1974
1985
1
PLN
Rusak Ringan
Kilo
Kilo
tidak ada data
-
1
PLN
Rusak Ringan
Pekat
Calabai
1997
-
1
PLN
Rusak Ringan
KAB. DOMPU
1
SUMBER ENERGI LISTRIK
1 1
7
2
Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinkes Kabupaten Dompu 2015
Setiap Puskesmas memiliki jaringan yaitu Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Puskesmas Keliling (Pusling) yang tersebar di seluruh wilayah kerja Puskesmas, yang bertujuan untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Puskesmas Pembantu yang ada di Kabupaten Dompu sejumlah 47 Pustu dan Puskesmas Keliling sejumlah 17 Pusling. Tabel berikut menggambarkan tentang kondisi dari jaringan puskesmas yang ada di Kabupaten Dompu tahun 2014.
96 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V Tabel V.3 Kondisi Jaringan Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2014
Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinkes Dompu 2015
Dengan kondisi jaringan Puskesmas yang sebagian masih dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat diharapkan pada pemerintah daerah untuk segera berupaya memperbaiki kondisi berbagai sarana tersebut sehingga tidak mengurangi kualitas pelayanan kesehatan yang di laksanakan.
3. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan / Pengelola Pembangunan Kesehatan di arahkan guna meningkatkan jangkauan, cakupan pelayanan dan kualitas pelayanan kesehatan. Berkaitan dengan itu, untuk mendukung tercapainya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Dompu maka sangat diperlukan jumlah sarana dan prasarana kesehatan yang memadai dan juga SDM Kesehatan yang memenuhi syarat secara kuantitas dan kualitas.
97 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V Sarana pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Dompu dikelola oleh pemerintah, swasta dan TNI/Polri. Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Dompu yang merupakan milik dan dikelola oleh pemerintah pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel V.4 Sarana Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah Di Kabupaten Dompu Tahun 2014
Sumber :Bidang Yankesdas & Rujukan dan Seksi Promkes Dinkes Kab.Dompu 2015
Selain sarana kesehatan milik pemerintah yang tersebut di atas, terdapat juga sarana kesehatan yang dikelola oleh selain Pemerintah Kabupaten Dompu, yaitu klinik milik TNI dan Polri sejumlah 2 (dua) klinik, 23 (dua puluh tiga) praktek dokter perorangan, dan 1 (satu) unit transfusi darah. Selain itu terdapat juga sarana distribusi kefarmasian yang terdiri dari 18 (delapan belas) Apotek dan 4 (empat) toko obat. Dengan adanya sarana pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah dan dukungan dari sektor swasta berkaitan dengan pelayanan
98 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V kesehatan yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Dompu, diharapkan seluruh masyarakat Dompu dapat mengakses segala bentuk pelayanan kesehatan yang diinginkan sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
4. Rumah Sakit dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1. Rumah sakit yang mempunyai pelayanan gawat darurat level 1 merupakan indikator untuk menilai pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit. Unit gawat darurat yang mampu memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi selama 24 jam pada masyarakat yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan.
Tabel V.5 Persentase Rumah Sakit dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Di Kabupaten Dompu Tahun 2014
Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinkes Dompu 2015
5. Posyandu Menurut Strata Peran serta masyarakat sebagai obyek dan subyek pembangunan sangat menentukan arah dan keberhasilan pembangunan yang di laksanakan seperti halnya pembangunan bidang kesehatan. Sebagai salah satu wujud nyata dari peran serta masyarakat adalah keikutsertaannya dalam pelaksanaan kegiatan
99 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V posyandu. Sebagaimana diketahui bahwa posyandu merupakan kegiatan yang tumbuh dan berkembang dari masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat. Dalam
menjalankan
fungsinya,
posyandu
diharapkan
dapat
melaksanakan program prioritas yaitu program kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi dan penanganan penyakit. Penilaian kinerja dan perkembangan posyandu diklasifikasikan menjadi 4 (empat) strata yaitu Posyandu Pratama, Madya, Purnama dan Posyandu Mandiri. Gambaran tentang perkembangan posyandu yang ada di Kabupaten Dompu tahun 2014 tertuang pada tabel di bawah ini : Tabel V.6 Data Perkembangan Posyandu di Kabupaten Dompu Tahun 2014 NO
PUSKESMAS
POSYANDU PRATAMA MADYA
PURNAMA
MANDIRI
POSYANDU AKTIF
1
Rasabou
2
14
30
0
30
2
Ranggo
0
8
20
0
20
3
Dompu Timur
4
1
27
0
27
4
Dompu Kota
0
9
34
3
37
5
Dompu Barat
0
9
50
0
50
6
Kilo
3
4
16
0
16
7
Kempo
0
0
29
2
31
8
Soriutu
0
6
50
0
50
9
Calabai
0
26
44
0
44
9
77
300
5
305
Kab. Dompu
Sumber : Seksi Promkes, Dinkes Kabupaten Dompu 2015
100 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V Penilaian atau penentuan klasifikasi posyandu dilakukan berdasarkan keteraturan kegiatan, jumlah kader aktif, program yang dilaksanakan, adanya beberapa program tambahan dan adanya dana sehat yang dikelola oleh posyandu tersebut. Kriteria penilaian untuk tiap tingkatan posyandu adalah sebagai berikut: 1. Posyandu Pratama
: Posyandu yang kegiatan pelayanannya belum rutin dan jumlah kadernya masih terbatas.
2. Posyandu Madya
: Posyandu dengan kegiatan lebih teratur dibanding kan posyandu pratama dan jumlah kader 5 (lima) orang.
3. Posyandu Purnama
: Posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8 (delapan) kali per tahun, rata-rata jumlah kader yang bertugas adalah 5 (lima) orang atau lebih, kegiatan yang dilaksanakan mencakup 5 (lima) program utama yaitu KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan penanggulangan diare lebih dari 50% serta sudah ada beberapa program tambahan.
4. Posyandu Mandiri
: Sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, Cakupan 5 (lima) program utama sudah bagus, ada beberapa program tambahan dan dana sehat telah menjangkau 50% KK.
Pada tabel tersebut di atas, terlihat bahwa pencapaian posyandu aktif sebesar 305 posyandu atau 78,0% dari 391 posyandu yang ada di Kabupaten Dompu. Posyandu yang termasuk posyandu aktif adalah posyandu dengan strata purnama dan mandiri.
101 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V 6. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Upaya
pembangunan
kesehatan
diarahkan
pada
peningkatan
kemandirian masyarakat dalam mengupayakan derajat kesehatan yang optimal. Untuk itu dengan melibatkan potensi yang dimiliki masyarakat dalam pembangunan kesehatan merupakan salah satu komponen penting guna tercapainya peningkatan derajad kesehatan masyarakat. Peran serta masyarakat dapat berbentuk peran serta dalam hal pembiayaan, penyediaan fasilitas pelayanan maupun tenaga. Bentuk upaya kesehatan yang bersumberdaya masyarakat antara lain meliputi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Desa Siaga, Pos Kesehatan Pondok Pesantren (Poskestren), dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Sarana kesehatan bersumber daya masyarakat yang ada di Kabupaten Dompu antara lain 391 posyandu, 67 poskesdes, 79 desa siaga dan 14 poskestren. Untuk mempermudah dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, demi terwujudnya masyarakat yang sehat secara mandiri maka disetiap desa ditempatkan bidan desa dan disediakan sarananya yaitu poskesdes. Poskesdes merupakan
upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan penyediaan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Kegiatan utama poskesdes adalah pengamatan dan kewaspadaan dini, penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan dasar, pelayanan KIA dan pertolongan persalinan. Adanya poskesdes merupakan salah satu indikator suatu desa dapat disebut sebagai desa siaga. Desa siaga merupakan program yang dikedepankan untuk memupuk kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan. Desa siaga adalah cerminan masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk menolong dirinya sendiri dari berbagai ancaman kesehatan seperti kurang gizi, penyakit menular, kejadian
102 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V bencana, kecelakaan dan lain-lain, dengan memanfaatkan potensi setempat secara gotong royong. Dari 79 desa yang ada di Kabupaten Dompu keseluruhan atau 100% telah menjadi desa siaga. Data lebih terinci tentang desa siaga aktif dapat digambarkan pada tabel berikut :
Tabel V.7 Desa Siaga Aktif Di Kabupaten Dompu Tahun 2014 KECAMATAN
PUSKESMAS
DESA SIAGA JUMLAH
AKTIF
%
Hu'u
Rasabou
8
8
100,0
Pajo
Ranggo
6
6
100,0
Dompu Timur
7
7
100,0
Dompu Kota
8
8
100,0
Woja
Dompu Barat
14
14
100,0
Kilo
Kilo
6
6
100,0
Kempo
Kempo
7
7
100,0
Manggelewa
Soriutu
11
11
100,0
Calabai Kab. Dompu
12
12
100,0
79
79
100,0
Dompu
Pekat
Sumber : Seksi Promkes, Dinkes Kabupaten Dompu 2015
Tabel diatas menunjukan bahwa Desa siaga aktif di Kabupaten Dompu pada tahun 2014 sebanyak 79 Desa (100%), angka ini sudah mencapai target SPM yang telah di tetapkan yaitu 75%. Upaya dalam mencapai target tersebut akan tetap dilakukan dengan terus melibatkan kader, tokoh masyarakat dan aparat desa dalam melakukan pendekatan dan menggerakkan masyarakat untuk mau dan mampu hidup sehat secara mandiri.
103 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V B. TENAGA KESEHATAN Tenaga Kesehatan yang ada di Kabupaten Dompu terdiri dari tenaga kesehatan yang bertugas di unit kesehatan, baik di sarana pelayanan kesehatan atau non pelayanan yang tersebar di Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Tenaga kesehatan tersebut bekerja di Dinas Kesehatan, UPTD (Puskesmas, Jakkad, IFK) dan Rumah Sakit. Jumlah seluruh sumber daya manusia kesehatan yang ada pada lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu beserta unit teknisnya pada akhir Desember 2014 adalah sebanyak 394 pegawai. Proporsi sumber daya manusia kesehatan yang ada di Kabupaten Dompu pada tahun 2014 dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Grafik 5.1 PROPORSI TENAGA KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN DOMPU TAHUN 2014 Fisioterapi 3(0,7%) Analis Kesehatan Radiografer 12(3%) 8(2%)
Teknis Gigi 2(0,5%)
Sanitasi Kesmas 25(6,2%) 12(3,0%) Tenaga Gizi 30(7,4%)
dr. Spesialis 5(1,2%) Dokter Umum 17 (4,2%) Dokter Gigi 3(0,7%) Apoteker 7(1,7%)
Bidan 96 (23,8%)
Rekam Medik 7(1,7%)
Perawat 177 (43,8%)
Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab.Dompu Tahun 2015
104 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V Sumber daya manusia kesehatan di Kabupaten Dompu yang memiliki proporsi terbanyak adalah tenaga perawat sebanyak 177 orang (43,8%). Sedangkan yang terkecil yakni tenaga tekhnis gigi sebanyak 2 orang (0,5%).
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Sarana Kesehatan Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan peranan penting tenaga medis di wilayah kerja masing-masing daerah. Di Kabupaten Dompu total keseluruhan Tenaga Medis (dokter umum, dokter spesialis dan dokter gigi) berjumlah 29 orang yaitu dokter spesialis 5 orang, dokter umum 20 orang dan dokter gigi 4 Orang. Rincian tenaga medis yang ada di Kabupaten Dompu tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel V.8 Data Tenaga Medis di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2014
Sumber :Sub.Bag. Umum&Kepegawaian Dinas Kesehatan dan RSUD Kab.Dompu Tahun 2015
105 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V Rasio tenaga dokter spesialis di Kabupaten Dompu yaitu 2 terhadap 100.000 Penduduk, rasio dokter umum 9 terhadap 100.000 penduduk dan untuk rasio dokter gigi sebesar 2 terhadap 100.000 penduduk. Menurut KEPMENKES no 81/MENKESTS/SK/I/2004, standar kebutuhan tenaga dokter spesialis adalah 9/100.000 penduduk, dokter umum adalah 30/100.000 penduduk dan standar untuk kebutuhan tenaga dokter gigi adalah 11/100.000 penduduk. Dengan demikian, rasio dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi di Kabupaten Dompu masih sangat jauh dari standar kebutuhan yang ideal.
2. Jumlah dan Rasio Bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan Untuk meningkatkan cakupan program pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan guna mendekatkan jangkauan pelayanan pada masyarakat, Pemerintah Kabupaten
Dompu
telah
melakukan
upaya-upaya
pendekatan
dengan
menempatkan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi khusus dalam hal pelayanan kesehatan ibu dan anak sampai ke Desa, seperti program penempatan bidan di desa dengan fasilitas Poskesdes dan perawat yang ditempatkan di Pustu. Tabel berikut menggambarkan jumlah tenaga Bidan dan Perawat yang ada di Kabupaten Dompu Tahun 2014.
106 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V Tabel V.9 Data Tenaga Bidan dan Perawat di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2014
Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes dan RSUD Kab.Dompu Tahun 2015
Tenaga bidan yang tersebar diseluruh sarana pelayanan kesehatan baik yang PNS maupun PTT yang ada di Puskesmas, Poskesdes dan RSUD di Kabupaten Dompu seluruhnya berjumlah 178 orang dengan rasio 157,2 terhadap 100.000 penduduk. Standar kebutuhan tenaga bidan menurut KEPMENKES No 81/MENKESTS/SK/I/2004 yaitu 75/100.000 penduduk, hal ini menunjukan jumlah tenaga bidan yang ada di Kabupaten Dompu sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Sedangkan jumlah tenaga perawat yang tersebar di Puskesmas, Pustu dan RSUD berjumlah 177 orang dengan rasio 77,4 terhadap 100.000 penduduk. Standar kebutuhan tenaga perawat menurut KEPMENKES No 81/MENKESTS/SK/I/2004 yaitu 158/100.000 penduduk. hal ini menunjukan jumlah tenaga perawat yang ada di Kabupaten Dompu belum memenuhi standar.
107 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V hal tersebut menjadi perhatian banyak pihak khususnya pemerintah daerah untuk menyediakan tenaga di Kabupaten Dompu.
3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan
Tenaga kefarmasian terdiri dari Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Tenaga kefarmasian sangat diperlukan dalam proses pelayanan kesehatan pada masyarakat, karena tenaga kefarmasian telah memiliki kompetensi tentang komposisi obat, kegunaan obat dan peracikan obat. Dengan melibatkan tenaga kefarmasian dalam pelayanan kesehatan, diharapkan masyarakat bisa memperoleh terapi yang benar dan tepat. Data tentang tenaga kefarmasian yang ada di Kabupaten Dompu tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel V.10 Data Tenaga Kefarmasian di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2014 NO
UNIT KERJA
TENAGA APOTEKER KEFARMASIAN
TOTAL
1
Puskesmas Rasabou
0
0
0
2
Puskesmas Ranggo
0
0
0
3
Puskesmas Timur
0
1
1
4
Puskesmas Dompu Kota
0
1
1
5
Puskesmas Dompu Barat
0
1
1
6
Puskesmas Kilo
0
0
0
7
Puskesmas Kempo
0
0
0
8
Puskesmas Soriutu
0
0
0
9
Puskesmas Calabai
0
0
0
10
RSUD Kab. Dompu
3
4
7
3
7
10
Kab. Dompu Rasio Te rhadap 100.000 Pe nduduk
4,4
Sumber : Sub.Bag.Umum dan Kepegawaian Dikes & RSUD Kab.Dompu Tahun 2015
108 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V Tabel di atas menunjukan jumlah Apoteker yang bertugas di Puskesmas maupun Rumah Sakit berjumlah hanya 7 orang, sedangkan tenaga teknis kefarmasian di sarana pelayanan kesehatan berjumlah 3 orang dan rasio tenaga kefarmasian dan Apoteker di sarana pelayanan kesehatan adalah 4,4 per 100.000 penduduk, masih jauh dari standar kebutuhan tenaga berdasarkan Kepmenkes, dimana standar untuk kebutuhan apoteker adalah 9 per 100.000 penduduk.
4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan Sampai saat ini permasalahan yang berkaitan dengan gizi masyarakat masih menjadi masalah kesehatan yang utama. Selain mengupayakan programprogram dan kegiatan kesehatan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan gizi, keberadaan tenaga gizi untuk melayani masyarakat juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan program tersebut. Gambaran tentang tenaga gizi di Kabupaten Dompu dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel V.11 Data Tenaga Gizi di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2014 NO
UNIT KERJA
NUTRISIONIS
DIETISIEN
TOTAL
1
Puskesmas Rasabou
4
0
4
2
Puskesmas Ranggo
4
0
4
3
Puskesmas Timur
2
0
2
4
Puskesmas Dompu Kota
4
0
4
5
Puskesmas Dompu Barat
6
0
6
6
Puskesmas Kilo
3
0
3
7
Puskesmas Kempo
3
0
3
8
Puskesmas Soriutu
2
0
2
9
Puskesmas Calabai
2
0
2
10
RSUD Kab. Dompu
0
8
8
30
8
38
13,1
3,5
16,6
Kab. Dompu Rasio Te rhadap 100.000 Pe nduduk
Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes&RSUD Kab.DompuTahun 2015
109 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V
Tabel diatas menunjukan bahwa Tenaga gizi yang ada di sarana kesehatan baik Puskesmas maupun RSUD
berjumlah 38 orang saja dengan rasio 16
terhadap 100.000 penduduk, hal ini sudah mencapai standar kebutuhan tenaga berdasarkan Kepmenkes, dimana standar untuk kebutuhan tenaga Gizi/Dietisien adalah 10 per 100.000 penduduk.
5. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di Sarana Kesehatan
Tenaga kesehatan masyarakat merupakan tenaga yang sangat berperan penting dalam upaya kesehatan promotif dan preventif. Upaya kesehatan promotif dan preventif merupakan kunci utama seseorang dapat selalu hidup sehat, kegiatannya antara lain dengan memberikan penyuluhan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan kesehatan seperti perilaku hidup bersih dan sehat, kegiatan pencegahan terhadap suatu penyakit, pertolongan pertama yang bisa dilakukan bila menemukan suatu masalah kesehatan dll. Penyuluhan dapat dilakukan secara personal, kelompok dan massa dengan menggunakan berbagai media penyuluhan, dan perlu diupayakan juga media penyuluhan yang menarik, sehingga tidak membosankan dan dapat lebih menarik perhatian masyarakat. Gambaran tentang tenaga kesehatan masyarakat yang tersebar di sarana kesehatan di Kabupaten Dompu pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
110 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V Tabel V.12 Data Tenaga Kesehatan Masyarakat di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2014 NO
UNIT KERJA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Puskesmas Rasabou Puskesmas Ranggo Puskesmas Timur Puskesmas Dompu Kota Puskesmas Dompu Barat Puskesmas Kilo Puskesmas Kempo Puskesmas Soriutu Puskesmas Calabai RSUD Kab. Dompu
TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT 0 1 2 0 3 0 2 0 1 3
Kab. Dompu
12
Rasio Te rhadap 100.000 Pe nduduk
5,2
Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes& RSUD Kab.DompuTahun 2015
Tabel diatas menunjukan bahwa Tenaga kesehatan masyarakat yang ada di sarana kesehatan baik Puskesmas maupun RSU berjumlah 12 orang dengan rasio 5 per 100.000 penduduk. masih dibawah standar kebutuhan tenaga berdasarkan Kepmenkes, dimana standar untuk kebutuhan tenaga Kesehatan Masyarakat adalah 8 per 100.000 penduduk.
6.
Jumlah dan Rasio Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis Tenaga teknis medis terdiri dari tenaga analis laboratorium, tenaga
elektromedik dan penata rontgen serta tenaga penata anastesi.
Untuk tenaga
teknisi medis, hanya tenaga analis laboratorium yang ada di Puskesmas, sedangkan tenaga elektromedik, penata rontgen, penata anastesi dan fisioterapis hanya ada di rumah sakit, hal ini di sebabkan karena di puskemas belum tersedia peralatan penunjang seperti peralatan rontgen, peralatan untuk fisioterapis dll.
111 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V Tabel di bawah ini menggambarkan tentang jumlah tenaga teknisi medis, dan fisioterapis yang ada di sarana kesehatan di Kabupaten Dompu tahun 2014. Tabel V.13 Data Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis di Sarana Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2014 NO
UNIT KERJA
RADIOGRAFER
TEKHNIS GIGI
ANALIS KESEHATAN
FISIOTERAPI
1 Puskesmas Rasabou
0
0
1
0
2 Puskesmas Ranggo
0
0
1
0
3 Puskesmas Dompu Timur
0
0
1
0
4 Puskesmas Dompu Kota
0
1
2
0
5 Puskesmas Dompu Barat
0
0
2
0
6 Puskesmas Kilo
0
0
1
0
7 Puskesmas Kempo
0
0
1
0
8 Puskesmas Soriutu
0
1
0
0
9 Puskesmas Calabai
0
0
1
0
10 RSUD Kab. Dompu
8
0
5
3
8
2
15
3
3,6
0,9
6,5
1,4
Kab. Dompu Rasio Terhadap 100.000 Penduduk
Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes & RSUD Kab.Dompu Tahun 2015
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa masih ada puskesmas yang tidak memiliki tenaga analis kesehatan dan tekhnis gigi. Keberadaan tenaga analis kesehatan sangat penting di setiap puskesmas, dikarenakan hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk menegakkan diagnosis suatu penyakit.
C.
PEMBIAYAAN KESEHATAN
Selain sarana kesehatan dan tenaga kesehatan, sumber daya lain yang diperlukan dalam menjalankan pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan. Pembiayaan kesehatan di Kabupaten Dompu terdiri dari berbagai sumber yaitu APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN dan Pinjaman/Hibah Luar Negeri.
112 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V 1. Anggaran Kesehatan dalam APBD Kabupaten Dompu Anggaran kesehatan di Kabupaten Dompu yang bersumber dari dana APBD Kabupaten sebesar Rp. 46.940.306.568 (94,70%) dari seluruh anggaran kesehatan yang ada. Data tentang besar alokasi anggaran dari semua sumber yang ada di Kabupaten Dompu dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel V.14 Alokasi Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014 NO
SUMBER BIAYA
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah %
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER : APBD KABUPATEN : a. Belanja Langsung
46,940,306,568 24,175,768,193
94.70 48.77
b. BelanjaTidak Langsung
22,764,538,375
45.93
2 APBN a. Dana Alokasi Umum (DAU)
2,489,700,000
5.02
1
b. Dana Dekonsentrasi c. Dana TP BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) 3 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) GF ATM Komponen Malaria
-
-
-
2,489,700,000
5.02
136,812,750
0.28
136,812,750
0.28
4 SUMBER PEMERINTAH LAIN TOTAL ANGGARAN
-
49,566,819,318
100.00
Sumber : Subag Keuangan dan Subag Program dan Pelaporan Dinkes Dompu, 2015
Dengan melihat proporsi dan besar anggaran yang dialokasikan untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, dapat diketahui bahwa sebagian besar pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu pembiayaannya berasal dari Pemerintah Kabupaten/APBD Kabupaten yaitu sebanyak Rp. 46.940.306.568 (94,70%). termasuk gaji pegawai dari total anggaran kesehatan yang ada.
113 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB V Alokasi pembiayaan bidang kesehatan di Dinas Kesehatan jika dibandingkan dengan total APBD hanya 4,35% dan angka tersebut sudah termasuk gaji pegawai. Alokasi tersebut masih sangat jauh dari standar yang ditetapkan dalam UU No 36 tahun 2009 di mana alokasi anggaran kesehatan adalah minimal 10% (diluar gaji) dari Total APBD Kabupaten. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pemegang kebijakan untuk dapat lebih memperhatikan pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu khususnya dalam hal pembiayaan, sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat dapat lebih maksimal.
2. Anggaran Kesehatan per Kapita Pendapatan
perkapita
merupakan
besarnya
pendapatan
rata-rata
penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB per kapita. Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara, semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut. Secara umum anggaran kesehatan di Kabupaten Dompu tahun 2014 sebesar Rp 49.566.819.318,-. Anggaran tersebut dari berbagai sumber baik dari APBD Kabupaten murni ataupun yang bersumber dari APBN seperti Dana TP (Tugas Pembantuan) serta dana yang bersumber dari donor dan hibah. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pembiayaan kesehatan di Kabupaten Dompu dari berbagai sumber adalah Rp. 216.920/kapita atau US$ 16/kapita. Nilai tesebut masih sangat jauh dari standar WHO yang telah ditetapkan yaitu US$ 34/kapita.
114 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2014
BAB VI
KESIMPULAN Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Dompu diharapkan dapat meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat melalui kemitraan dan pemberdayaan dengan meningkatan status kesehatan masyarakat. Mengacu pada berbagai capaian pelaksanaan pembangunan Kesehatan di Kabupaten Dompu pada tahun 2014 nampak bahwa pelaksanaan pembangunan kesehatan telah menunjukkan kemajuan yang positif namun masih menyisakan beberapa capaian kegiatan yang belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Adapun beberapa kegiatan pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu yang berhasil sampai di tingkat propinsi dan nasional meliputi :
1. Indeks Pembangunan Kesehatan (IPKM) Kabupaten Dompu berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dengan Skor IPKM : 0,5296 berada di urutan Ke-5 (Lima) Se Propinsi NTB. dan urutan Ke-101 Se Indonesia dari 547 Kabupaten/Kota Se Indonesia. (Urutan Se NTB : 1. Kota Mataram, 2. Kab. Sumbawa, 3. Kab. Sumbawa Barat, 4. Kota Bima, 5. Kab. Dompu, 6. Kab. Lotim, 7. Kab. Lobar, 8. Kab KLU, 9. Kab. Bima, 10. Kab. Loteng). Angka IPKM Kabupaten Dompu meningkat dibandingkan dengan hasil Riskesdas 2007 berada di urutan ke 9 (dari 9 Kab/Kota se NTB saat itu). 2. Juara II Penilaian SPM (Standar Pelayanan Minimal) Awards Tingkat Propinsi NTB yang dilaksanakan oleh Kantor Gubernur Propinsi NTB 3. Penilaian Puskesmas Berprestasi : a. Juara II Tingkat Nasional, untuk Puskesmas Kota Kategori Pelaksanaan MKJP (Motode Kontrasepsi Jangka Panjang). 115 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
BAB VI b. Juara III Tingkat Nasional, untuk Puskesmas Kempo Kategori Lomba Bersih dan Sehat (LBS) wilayah Pedesaaan. c. Kecamatan Manggelewa sebagai Kecamatan Sayang Ibu. d. Puskesmas Dompu Timur sebagai Pelopor Satuan Kerja Pelayanan Public dan launching Perbup Nomor : ……..…./2014 tentang Pelayanan Publik. 4. Tenaga kesehatan yang berprestasi, antara lain : a. Juara I Tingkat Propinsi, untuk Penilaian Nakes Teladan, yaitu Tenaga Bidan An., Supartini. dan akan mewakili Tingkat Nasional pada tahun 2015. b. Juara II Tingkat Propinsi, untuk Penilaian Nakes Teladan (Dokter Umum dan Dokter Gigi), An., dr. Alief Firyasa Maulana. c. Juara III Tingkat Propinsi, untuk Penilaian Nakes Teladan, yaitu Tenaga Nutrisionis di Desa Sorinomo An., Irawati, AMG.
5. Jumlah kasus kematian ibu melahirkan pada tahun 2014 sebanyak 2 (dua) kasus dari 5.528 kelahiran hidup (AKI : 36,2 per 100.000 Kelahiran Hidup sudah mencapai target MDG’s 102 per 100.000 Kelahiran Hidup tahun 2015), kasus ini sama dengan jumlah kasus pada tahun 2013, namun angka tersebut masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan angka yang ingin dicapai yaitu kematian ibu menuju nol (AKINO). 6. Meningkatnya kasus kematian bayi dari 29 kasus pada tahun 2013 menjadi 33 kasus pada tahun 2014 dari 5.528 kelahiran hidup (AKB : 6,0 per 1.000 Kelahiran Hidup sudah mencapai target MDG’s 23 per 1.000 kelahiran Hidup tahun 2015). 7. Menurunnya kasus balita gizi buruk dari 46 kasus pada tahun 2013 menjadi 45 kasus pada tahun 2014, dengan prevalensi balita gizi buruk 5,9% (Menurun bila dibanding
116 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
BAB VI hasil Riskesdas 2007 sebesar : 11,6 %), diharapkan tidak ada lagi balita yang berada dalam keadaan gizi buruk di Kabupaten Dompu (target MGD’s tahun 2015 17,0 %). 8. Balita Kurus (Wasting) menurun dari 21,15% (Riskesdas 2007) menjadi 7,11% (Riskesdas 2013). 9. Semua Desa yang ada di kabupaten Dompu telah menjadi Desa Siaga Aktif, hal ini diperkuat dengan penetapannya berdasarkan SK dari Bupati Dompu Nomor : 22 tahun 2013. 10. Kab. Dompu dalam hal Jaminan Kesehatan bagi penduduknya sudah “Total Coverage” artinya semua penduduknya (100%) mendapat pembiayaan jaminan kesehatan baik dari program Jakkad atau JKN Dari 10 kab/kota se Prov. NTB hanya Kab. Dompu dan Kab. Sumbawa Barat yang sudah total coverage. 11. Pembangunan Poskesdes pada tahun 2014 dalam rangka untuk meningkatkan derajat kesehatan Ibu dan Anak, demi mendukung program AKINO dan MDG’S yaitu Pembangunan Poskesdes yang bersumber dari dana DAK yaitu Poskesdes Mangge Asi, Saneo, Banggo, Sorisakolo, Tolokalo, dan Poskesdes Rababaka, sehingga Ratio Desa per Poskesdes adalah 0,8 atau 65 Desa telah ada Poskesdes dari 81 Desa/Kelurahan. 12. Meningkatnya fasilitas Puskesmas Perawatan menjadi 7 Puskesmas Perawatan dari 9 Puskesmas se Kabupaten Dompu. 13. Tidak ada Kejadian Luar Biasa / KLB/Wabah selama tahun 2014. 14. Cakupan Desa yang telah ODF sampai dengan tahun 2014 ini sejumlah 18 Desa dan Kabupaten Dompu sudah mempunyai Perturan daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungn Berbasis Masyarakat (Perda AMPL-BM). Kabupaten Dompu merupakan Kabupaten ke-3 se Indonesia yang sudah memiliki PERDA AMPL-BM.
117 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
BAB VI 15. Adanya penurunan API dari angka 1,7 per 1000 penduduk pada tahun 2013 menjadi 1,3 per 1000 penduduk pada tahun 2014. Melihat trend data tersebut di perkirakan sebelum tahun 2020 Kabupaten Dompu sudah mencapai eliminasi malaria, artinya kasus malaria di Kabupaten Dompu kurang dari 1/1000 penduduk. 16. Terjadinya peningkatan Angka penemuan kasus TB Paru BTA positif, yaitu 48,8% pada tahun 2013 meningkat menjadi
58,6% pada tahun 2014, angka ini sudah
mencapai dari target yang telah di tetapkan yaitu 50%. 17. Terpenuhinya kecukupan obat pelayanan kesehatan dasar (PKD) bagi masyarakat di Kabupaten Dompu. 18. Tersedianya 9 Puskesmas (7 Puskesmas Perawatan) , 47 Puskesmas Pembantu dan 69 Poskesdes yang tersebar diwilayah kecamatan dan desa di Kabupaten Dompu. Namun dibalik keberhasilan tersebut, masih ada permasalahan atau kendala yang di hadapai, antara lain: 1. Dalam rangka penurunan kasus malaria, masih ada beberapa kendala yang dihadapi, yaitu : a. Mobilitas penduduk ke daerah yang endemis malaria masih cukup tinggi dan penduduk yang bermobilisasi di derah endemis malaria tidak menggunakan pelindung diri terhadap gigitan nyamuk malaria. b. Adanya tempat perindukan nyamuk seperti lagoon (genangan air di daerah pesisir pantai dan tambak yang tidak aktif lagi) sebagai tempat perindukan nyamuk sehinga kepadatan nyamuk Anopheles tinggi berpotensi meningkatnya penularan malaria dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) ditingkatkan serta Dukungan sektor terkait seperti Pertanian dan Perikanan dalam penebaran ikan pemakan jentik belum maksimal dilakukan. 118 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
BAB VI c. Penemuan penderita malaria masih dilakukan secara aktif oleh petugas, dimana seharusnya masyarakat juga berperan aktif untuk datang memeriksakan diri ke sarana pelayanan kesehatan terdekat. 2.
Dalam rangka mendukung program AKINO dan MDG’S bidang Kesehatan Ibu dan Anak, masih ada beberapa kendala antara lain : a. Masih kurangnya Pemahaman bidan Puskesmas maupun bidan Desa terhadap standar pelayanan ANC, INC, PNC, pelayanan KB di fasilitas kesehatan dan peralatan seperti Bidan Kit, dan Poned Kit. b. Status Puskesmas PONED yang tidak menentu di sebabkan adanya MUTASI tenaga medis dan paramedis serta peralatan PONED yang belum memadai. c. Sarana dan Prasarana di Poskesdes khususnya peralatan masih belum sesuai standar yang seharusnya sehingga Bidan Di Desa tidak dapat memberikan pelayanan secara maksimal. d. Masih ditemukan kompetensi Bidan yang kurang standar dalam penanganan kasus Resti ditandai dengan adanya kematian ibu maupun bayi.
3.
Kegiatan penjaringan dan penemuan penderita TBC Paru di masyarakat mengalami hambatan antara lain : a. Penjaringan/penemuan penderita TB Paru masih dilakukan secara aktif oleh petugas yang seharusnya masyarakat juga mempunyai kesadaran dan berperan aktif untuk datang memeriksakan diri ke sarana pelayanan kesehatan terdekat. b. Masih adanya masyarakat yang terkesan ingin menyembunyikan penyakitnya, sehingga tidak dapat dilacak oleh petugas.
119 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
BAB VI 4. Pencapaian desa ODF masih jauh dari target yang diharapkan, yaitu 79 Desa, hal ini di karenakan beberapa hambatan yaitu : a. Kinerja POKJA AMPL dari tingkat Kabupaten dan kecamatan dan dukungan dengan lintas sektor belum maksimal. b. Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat masih kurang dengan 5 Pilar STBM, terutama pada masyarakat yg tinggal pada daerah aliran sungai dan saluran irigasi. c. Sarana mobilitas dan dana operasional program masih belum memadai. 5. Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada masyarakat belum optimal dan pemahaman petugas tentang jenis pelayanan kesehatan yang gratis dan tidak gratis masih kurang.
120 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
BAB VI
121 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2014
NO
INDIKATOR
L
P
ANGKA/NILAI L+P
Satuan
No. Lampiran
C.4 Keadaan Lingkungan 88 89 90 91 92 93
D. D.1 94 95 96 97
Persentase rumah sehat Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) Desa STBM Tempat-tempat umum memenuhi syarat TPM memenuhi syarat higiene sanitasi TPM tidak memenuhi syarat dibina TPM memenuhi syarat diuji petik
104 105
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Rawat Inap Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap Jumlah Puskesmas Keliling Jumlah Puskesmas pembantu Jumlah Apotek RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita UKBM Poskesdes Polindes Posbindu Jumlah Desa Siaga Persentase Desa Siaga
D.2 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter (spesialis+umum) Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Rasio Perawat per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Gigi Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Gizi
D.3 120 121 122
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
98 99 100 101 102 103
4.00 11.00
1.00 9.00
1.00
3.00
54.00
178.00 157.29 123.00
3.00 1.00 6.00 13.00
9.00 10.00 9.00 21.00 25.00
65.90 81.22 #DIV/0! 72.07 1.27 65.59 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
% % % % % % % % %
Tabel 58 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 65
1.00 17.00 100.00 391.00 78.01 1.45
RS RS
% Posyandu % per 100 balita
Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 69 Tabel 69
60.00 2.00 79.00 100.00
Poskesdes Polindes Posbindu Desa %
Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71
Orang Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang Orang Orang Orang
Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72
5.00 20.00 10.94 4.00 1.75
177.00 77.46 12.00 10.00 10.00 27.00 38.00
49,566,819,318.00 Rp 4.35 % 216,919.77 Rp
Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 77
Tabel 81 Tabel 81 Tabel 81
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
LUAS WILAYAH (km 2)
1
2
3
JUMLAH DESA + KELURAHAN KELURAHAN
DESA 4
5
6
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH RUMAH TANGGA
7
8
RATA-RATA KEPADATAN JIWA/RUMAH PENDUDUK TANGGA per km 2 9
10
1 HU'U
186.5
8
0
8
16,749
4,357
4
89.81
2 PAJO
135.3
6
0
6
13,091
3,350
4
96.74
3 DOMPU
223.3
9
6
15
52,025
12,723
4
233.01
4 WOJA
301.2
11
3
14
53,953
13,442
4
179.15
5 KILO
235.0
6
0
6
12,492
3,109
4
53.16
6 KEMPO
191.7
7
0
7
18,976
4,805
4
99.00
7 MANGGELEWA
176.5
11
0
11
28,985
7,196
4
164.26
8 PEKAT
875.2
12
0
12
32,232
8,926
4
36.83
2,324.6
70
9
79
228,503
57,907
4
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Badan Pusat Statistik Kabupaten Dompu, 2015 - Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu (Estimasi Jumlah Penduduk Kab.Dompu Tahun 2014)
98.30
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
3
4
5
6
1
2
1
0-4
13,919
13,072
26,991
106.48
2
5-9
14,430
13,428
27,858
107.46
3
10 - 14
13,772
12,588
26,360
109.41
4
15 - 19
11,174
10,573
21,747
105.68
5
20 - 24
9,038
9,256
18,294
97.64
6
25 - 29
9,830
10,393
20,223
94.58
7
30 - 34
8,563
8,919
17,482
96.01
8
35 - 39
7,926
8,066
15,992
98.26
9
40 - 44
6,609
6,927
13,536
95.41
10
45 - 49
5,555
5,416
10,971
102.57
11
50 - 54
4,633
4,692
9,325
98.74
12
55 - 59
3,139
2,981
6,120
105.30
13
60 - 64
2,469
2,541
5,010
97.17
14
65 - 69
1,898
1,835
3,733
103.43
15
70 - 74
1,144
1,171
2,315
97.69
16
75+
1,240
1,306
2,546
94.95
115,339
113,164
228,503
101.92
JUMLAH
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota - Sumber lain…... (sebutkan)
65
TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 JUMLAH NO
VARIABEL
1
2
PERSENTASE
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
3
4
5
6
7
8
1
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
87,183
86,903
174,086
2
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
81,062
76,692
157,754
92.98
88.25
90.62
3
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
18,642
21,456
40,098
21.38
24.69
23.03
b. SD/MI
17,438
15,382
32,820
20.00
17.70
18.85
c. SMP/ MTs
18,144
20,562
38,706
20.81
23.66
22.23
25,661
22,847
48,508
29.43
26.29
27.86
924
1,816
2,740
1.06
2.09
1.57
6,374
4,840
11,214
7.31
5.57
6.44
0
#VALUE!
0.00
0.00
d. SMA/ MA e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN f. DIPLOMA I/DIPLOMA II g. AKADEMI/DIPLOMA III h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
Sumber : Dompu Dalam Angka Tahun 2014 (Data Tahun 2013)
tidak ada data
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 JUMLAH KELAHIRAN NO
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
1
2
3
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
4
5
6
7
8
9
10
11
HIDUP + MATI 12
1
HU'U
RASABOU
171
0
171
209
1
210
380
1
381
2
PAJO
RANGGO
114
4
118
139
4
143
253
8
261
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
211
0
211
257
2
259
468
2
470
DOMPU KOTA
361
1
362
442
3
445
803
4
807
4 5
WOJA
DOMPU BARAT
572
3
575
699
3
702
1,271
6
1,277
6
KILO
KILO
134
2
136
163
1
164
297
3
300
7
KEMPO
KEMPO
248
1
249
303
0
303
551
1
552
8
MANGGELEWA
SORIUTU
315
0
315
385
0
385
700
0
700
9
PEKAT
CALABAI
348
4
352
425
3
428
773
7
780
2,474
15
2,489
3,022
17
3,039
5,496
32
5,528
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
6.0
5.6
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015 Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
5.8
TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 JUMLAH KEMATIAN NO
KECAMATAN
1
LAKI - LAKI
PUSKESMAS
2
PEREMPUAN
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
4
5
6
3
0
BAYI
BALITA
NEONATAL
BAYIa
ANAK BALITA
BALITA
8
9
10
11
12
13
14
15
1
1
2
0
2
1
3
0
3
BALITA
NEONATAL
7
HU'U
RASABOU
2
PAJO
RANGGO
1
1
0
1
3
3
0
3
4
4
0
4
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
2
3
1
4
2
2
0
2
4
5
1
6
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0 DOMPU KOTA
1
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
ANAK BALITA
a
1
4
0
a
5
WOJA
DOMPU BARAT
2
2
1
3
1
1
0
1
3
3
1
4
6
KILO
KILO
2
3
0
3
2
2
0
2
4
5
0
5
7
KEMPO
KEMPO
2
2
0
2
2
2
0
2
4
4
0
4
8
MANGGELEWA
SORIUTU
2
2
0
2
0
0
0
0
2
2
0
2
9
PEKAT
CALABAI
0
1
1
2
2
5
1
6
2
6
2
8
12
16
3
19
13
17
1
18
25
33
4
37
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
5
6
1
8
4
6
0
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015 Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
6
5
6
1
7
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 KEMATIAN IBU NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
JUMLAH LAHIR HIDUP
3
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL < 20 tahun
20-34 tahun
5
6
4
≥35 tahun JUMLAH 7
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN < 20 tahun
20-34 tahun
9
10
8
≥35 tahun JUMLAH 11
JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS < 20 tahun
20-34 tahun
13
14
12
≥35 tahun JUMLAH 15
JUMLAH KEMATIAN IBU < 20 tahun
20-34 tahun
17
18
16
≥35 tahun JUMLAH 19
20
1
HU'U
RASABOU
380
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
PAJO
RANGGO
253
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
468
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
803
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,271
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0 DOMPU KOTA
5
WOJA
DOMPU BARAT
6
KILO
KILO
297
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
KEMPO
KEMPO
551
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
8
MANGGELEWA
SORIUTU
700
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
PEKAT
CALABAI
773
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5,496
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
0
2
0
2
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015 Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
36
TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+
JUMLAH PENDUDUK
L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
L
JUMLAH SELURUH KASUS TB P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
KASUS TB ANAK 0-14 TAHUN L+P 16
JUMLAH
%
17
18
1
HU'U
RASABOU
8,430
8,319
16,749
20
71.4
8
28.6
28
22
71.0
9
29.0
31
1
3.2
2
PAJO
RANGGO
6,634
6,457
13,091
8
61.5
5
38.5
13
11
68.8
5
31.3
16
0
0.0
3
DOMPU
4
DOMPU TIMUR 0 DOMPU KOTA
9,674
9,786
19,460
17
53.1
15
46.9
32
22
59.5
15
40.5
37
1
2.7
16,271
16,294
32,565
31
63.3
18
36.7
49
32
53.3
28
46.7
60
2
3.3
27,411
26,542
53,953
38
56.7
29
43.3
67
57
54.3
48
45.7
105
3
2.9
5
WOJA
DOMPU BARAT
6
KILO
KILO
6,358
6,134
12,492
5
50.0
5
50.0
10
5
50.0
5
50.0
10
0
0.0
7
KEMPO
KEMPO
9,609
9,367
18,976
19
65.5
10
34.5
29
20
64.5
11
35.5
31
0
0.0
8
MANGGELEWA
SORIUTU
14,633
14,352
28,985
16
51.6
15
48.4
31
18
52.9
16
47.1
34
0
0.0
9
PEKAT
CALABAI
16,319
15,913
32,232
15
68.2
7
31.8
22
17
68.0
8
32.0
25
3
12.0
115,339
113,164
228,503
169
60.1
112
39.9
281
204
58.5
145
41.5
349
10
2.9
JUMLAH (KAB/KOTA)
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
146.52
98.97
122.97 176.87
128.13
152.73
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 228503
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 TB PARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
HU'U
RASABOU
2
PAJO
RANGGO
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
4
0 DOMPU KOTA
SUSPEK L
P
L+P
L
P
L+P
L
% BTA (+) TERHADAP SUSPEK P
4
5
6
7
8
9
10
11
194
BTA (+)
103
297
20
8
28
10.31
7.77
L+P 12
9.43
87
49
136
8
5
13
9.20
10.20
9.56
161
141
302
17
15
32
10.56
10.64
10.60
247
130
377
31
18
49
12.55
13.85
13.00
320
220
540
38
29
67
11.88
13.18
12.41
5
WOJA
DOMPU BARAT
6
KILO
KILO
43
31
74
5
5
10
11.63
16.13
13.51
7
KEMPO
KEMPO
198
113
311
19
10
29
9.60
8.85
9.32
8
MANGGELEWA
SORIUTU
160
110
270
16
15
31
10.00
13.64
11.48
9
PEKAT
CALABAI
82
77
159
15
7
22
18.29
9.09
13.84
1,492
974
2,466
169
112
281
11.33
11.50
11.39
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE)
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) BTA (+) DIOBATI NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
1
HU'U
RASABOU
2
PAJO
RANGGO
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
4
0 DOMPU KOTA
L
P
L+P
L
P
ANGKA KEBERHASILAN JUMLAH KEMATIAN PENGOBATAN SELAMA PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)
L+P
L
P
L+P
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
20
12
32
19
95.0
12
100.0
L+P 24
31
96.9
0
0.0
0
0.0
0
0.0
95.0
100.0
96.9
0
0
0
8
3
11
6
75.0
3
100.0
9
81.8
1
12.5
1
33.3
2
18.2
87.5
133.3
100.0
0
0
0
11
5
16
10
90.9
4
80.0
14
87.5
0
0.0
1
20.0
1
6.3
90.9
100.0
93.8
0
0
0
12
7
19
10
83.3
5
71.4
15
78.9
1
8.3
2
28.6
3
15.8
91.7
100.0
94.7
0
0
0
5
WOJA
DOMPU BARAT
25
19
44
20
80.0
16
84.2
36
81.8
3
12.0
4
21.1
7
15.9
92.0
105.3
97.7
0
0
0
6
KILO
KILO
7
7
14
6
85.7
5
71.4
11
78.6
1
14.3
1
14.3
2
14.3
100.0
85.7
92.9
0
0
0
7
KEMPO
KEMPO
4
4
8
4
100.0
4
100.0
8
100.0
0
0.0
0
0.0
0
0.0
100.0
100.0
100.0
0
0
0
8
MANGGELEWA
SORIUTU
11
6
17
7
63.6
6
100.0
13
76.5
2
18.2
1
16.7
3
17.6
81.8
116.7
94.1
0
0
0
9
PEKAT
CALABAI
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
5
5
10
3
60.0
5
100.0
8
80.0
1
20.0
0
0.0
1
10.0
80.0
100.0
90.0
0
0
33
17
50
21
63.6
12
70.6
33
66.0
9
27.3
4
23.5
13
26.0
90.9
94.1
92.0
0
0
136
85
221
106
77.9
72
84.7
178
80.5
18
13.2
14
16.5
32
14.5
91.2
101.2
95.0
0
0
0
0
0
0
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH BALITA L
P
4
5
L+P 6
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L+P 7
8
9
PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH 10
11
12
13
14
15
1
HU'U
RASABOU
995
990
1,985
100
99
199
26
26.1
28
28.3
54
27.2
2
PAJO
RANGGO
785
765
1,550
79
77
155
25
31.8
26
34.0
51
32.9
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
1,145
1,160
2,305
115
116
231
34
29.7
22
19.0
56
24.3
1,930
1,930
3,860
193
193
386
49
25.4
37
19.2
86
22.3
3,250
4
0 DOMPU KOTA
5
WOJA
DOMPU BARAT
6
KILO
KILO
3,145
6,395
325
315
640
78
24.0
57
18.1
135
21.1
755
725
1,480
76
73
148
20
26.5
18
24.8
38
25.7
7
KEMPO
KEMPO
1,140
1,110
2,250
114
111
225
31
27.2
29
26.1
60
26.7
8
MANGGELEWA
SORIUTU
1,735
1,700
3,435
174
170
344
35
20.2
35
20.6
70
20.4
9
PEKAT
CALABAI
1,935
1,885
3,820
194
189
382
31
16.0
24
12.7
55
14.4
13,670
13,410
27,080
1,367
1,341
2,708
329
24.1
276
20.6
605
22.3
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 HIV NO
AIDS
KELOMPOK UMUR L
P
L+P
3
4
5
SYPHILIS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
P
L+P
6
7
8
9
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
P
L+P
10
11
12
13
L
P
L+P
14
15
16
PROPORSI KELOMPOK UMUR
1
2
1
≤ 4 TAHUN
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
2
5 - 14 TAHUN
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
3
15 - 19 TAHUN
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
4
20 - 24 TAHUN
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
5
25 - 49 TAHUN
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
6
≥ 50 TAHUN
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0 #DIV/0!
0
0
#DIV/0!
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
17
0
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
1
2
JUMLAH PENDONOR L
P
L+P
3
4
5
6
7
0 0 0
1 RSUD Dompu
JUMLAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % %
0
0
0
8
9
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0
#DIV/0!
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
0
10
11
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
POSITIF HIV L JUMLAH 12
% 13
P JUMLAH 14
15
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0
#DIV/0!
%
0
L+P JUMLAH % 16
17
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 DIARE NO
KECAMATAN
1
JUMLAH PENDUDUK
PUSKESMAS
2
3
L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH TARGET PENEMUAN L P L+P 7
8
9
DIARE DITANGANI P
L
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
10
11
12
13
14
15
1
HU'U
RASABOU
8,430
8,319
16,749
180
178
358
326
180.7
284
159.5
610
170.2
2
PAJO
RANGGO
6,634
6,457
13,091
142
138
280
527
371.2
563
407.4
1,090
389.1
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
9,674
9,786
19,460
207
209
416
594
286.9
485
231.6
1,079
259.1
16,271
16,294
32,565
348
349
697
463
133.0
439
125.9
902
129.4
27,411
26,542
53,953
587
568
1,155
1,017
173.4
913
160.7
1,930
167.2
4
0 DOMPU KOTA
5
WOJA
DOMPU BARAT
6
KILO
KILO
6,358
6,134
12,492
136
131
267
284
208.7
261
198.8
545
203.9
7
KEMPO
KEMPO
9,609
9,367
18,976
206
200
406
332
161.5
272
135.7
604
148.7
8
MANGGELEWA
SORIUTU
14,633
14,352
28,985
313
307
620
390
124.5
347
113.0
737
118.8
9
PEKAT
CALABAI
16,319
15,913
32,232
349
341
690
481
137.7
443
130.1
924
134.0
115,339
113,164
228,503
2,468
2,422
4,890
4,414
178.8
4,007
165.5
8,421
172.2
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
214
TABEL 14 KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 KASUS BARU NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
PB + MB
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
L+P 12
1
HU'U
RASABOU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
PAJO
RANGGO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
0
2
2
1
1
2
1
3
4
0
0
0
2
2
4
2
2
4
4
0 DOMPU KOTA
5
WOJA
DOMPU BARAT
0
0
0
10
4
14
10
4
14
6
KILO
KILO
0
0
0
1
0
1
1
0
1
7
KEMPO
KEMPO
0
0
0
1
0
1
1
0
1
8
MANGGELEWA
SORIUTU
0
1
1
0
2
2
0
3
3
9
PEKAT
CALABAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
15
9
24
15
12
27
0.00
100.00
62.50
37.50
55.56
44.44
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
13.00514137
10.60407904
11.81603743
TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA
1
2
3
4
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN JUMLAH % 5
6
CACAT TINGKAT 2 JUMLAH
%
7
8
1
HU'U
RASABOU
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
2
PAJO
RANGGO
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
4
0
0.0
1
25.0
4
1
25.0
0
0
14
1
7.1
0
0
4
0 DOMPU KOTA
5
WOJA
DOMPU BARAT
6
KILO
KILO
1
0
0.0
0
0
7
KEMPO
KEMPO
1
0
0.0
0
0
8
MANGGELEWA
SORIUTU
3
0
0.0
0
0
9
PEKAT
CALABAI
0
0
27
2
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
#DIV/0!
0
7.4
1 0
#DIV/0!
3.7
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 KASUS TERCATAT NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
Pausi Basiler/Kusta kering
Multi Basiler/Kusta Basah
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
HU'U
RASABOU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
PAJO
RANGGO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
0
0
0
1
1
2
1
1
2
0
0
0
3
2
5
3
2
5
4
0 DOMPU KOTA
5
WOJA
DOMPU BARAT
0
0
0
10
4
14
10
4
14
6
KILO
KILO
0
0
0
1
0
1
1
0
1
7
KEMPO
KEMPO
0
0
0
1
0
1
1
0
1
8
MANGGELEWA
SORIUTU
0
1
1
0
2
2
0
3
3
9
PEKAT
CALABAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
16
9
25
16
10
26
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
1.387215 0.883673 1.137841
TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 KUSTA (PB) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
L
(kasus 2013) L P L+P 1
2
3
KUSTA (MB) RFT PB
PENDERITA PBa
4
5
6
RFT MB
PENDERITA MBa
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
(kasus 2013) L P L+P
7
8
9
10
11
12
13
14
L
15
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
16
17
18
19
20
21
HU'U
RASABOU
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
2
0
2
2
2
PAJO
RANGGO
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
1
1
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
1
0
1
1
100
0 #DIV/0!
1
100
1
5
6
0 DOMPU KOTA
L+P
JUMLAH
1
4
P
100
0 #DIV/0!
2
100
0 #DIV/0!
1
100
1
100
1
100
5
100
6
100
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
3
3
0 #DIV/0!
3
100
3
100
5
WOJA
DOMPU BARAT
1
2
3
1
2
3
100
3
3
6
3
100
3
100
6
100
6
KILO
KILO
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
1
0
1
1
100
0 #DIV/0!
1
100
7
KEMPO
KEMPO
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
1
0
1
1
100
0 #DIV/0!
1
100
8
MANGGELEWA
SORIUTU
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
2
1
3
2
100
1
3
100
9
PEKAT
CALABAI
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0 #DIV/0!
2
2
4
2
2
4
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
100
100.0
100
100.0
100.0
10
13
23
10
100
100 #DIV/0!
13
100
0 #DIV/0!
23
100
TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
HU'U PAJO DOMPU WOJA KILO KEMPO MANGGELEWA PEKAT
PUSKESMAS 3
RASABOU RANGGO DOMPU TIMUR 0 DOMPU KOTA DOMPU BARAT KILO KEMPO SORIUTU CALABAI
JUMLAH (KAB/KOTA) AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
4
5
6,186 4,682 17,618 18,551 4,866 6,567 10,633 12,106 81,209
Sumber : Seksi Surveilans, Imunisasi dan Kesehatan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 81,209
0 0 0 0 2 0 2 0 0 4 4.93
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
DIFTERI JUMLAH KASUS L
P
L+P
4
5
6
PERTUSIS MENINGGAL 7
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) JUMLAH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
TETANUS NEONATORUM
MENINGGAL 14
JUMLAH KASUS L
P
L+P
15
16
17
MENINGGAL 18
1
HU'U
RASABOU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
PAJO
RANGGO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0 DOMPU KOTA
5
WOJA
DOMPU BARAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
KILO
KILO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
KEMPO
KEMPO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
MANGGELEWA
SORIUTU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
PEKAT
CALABAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
#DIV/0!
Sumber : Seksi Surveilans, Imunisasi dan Kesehatan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
#DIV/0!
0 #DIV/0!
TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 JUMLAH KASUS PD3I NO
KECAMATAN
PUSKESMAS L
1
2
3
CAMPAK JUMLAH KASUS P L+P
4
5
POLIO MENINGGAL
6
7
HEPATITIS B
L
P
L+P
L
P
8
9
10
11
12
L+P 13
1
HU'U
RASABOU
2
1
3
0
0
0
0
0
0
0
2
PAJO
RANGGO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
WOJA
0 DOMPU KOTA DOMPU BARAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
KILO
KILO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
KEMPO
KEMPO
2
1
3
0
0
0
0
0
0
0
8
MANGGELEWA
SORIUTU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
PEKAT
CALABAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
2
6
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: …………….. (sebutkan)
0.0
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
HU'U PAJO DOMPU WOJA KILO KEMPO MANGGELEWA PEKAT
RASABOU RANGGO DOMPU TIMUR 0 DOMPU KOTA DOMPU BARAT KILO KEMPO SORIUTU CALABAI
JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
L+P 12
0 0 0 3 2 0 0 0 0
0 0 1 2 1 0 1 0 0
0 0 1 5 3 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.0 #DIV/0! 0.0 #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.0 #DIV/0! 0.0 #DIV/0! #DIV/0!
5 4.3
5 4.4
10 4.4
0
0
0
0.0
0.0
0.0
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA POSITIF
SUSPEK L
P
L+P
4
5
6
L
P
L+P
7
8
9
MENINGGAL
CFR
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
P
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1
HU'U
RASABOU
366
584
950
366
584
950
8
2.2
2
0.3
10
1.1
0
0
0
2
PAJO
RANGGO
142
169
311
142
169
311
0
0.0
0
0.0
0
0.0
0
0
0
3
DOMPU
98
449
547
98
449
547
9
9.2
5
1.1
14
2.6
0
0
0
0
37
19
56
37
19
56
1
2.7
0
0.0
1
1.8
0
0
0
0
27
9.1
21
7.0
48
8.0
0
0
0
0
0
0
4
DOMPU TIMUR 0 DOMPU KOTA
0
L+P
#DIV/0!
0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! 0 0
5
WOJA
DOMPU BARAT
298
299
597
298
299
597
6
KILO
KILO
147
145
292
147
145
292
5
3.4
8
5.5
13
4.5
0
0
0
0
0
0
7
KEMPO
KEMPO
328
618
946
328
618
946
22
6.7
7
1.1
29
3.1
0
0
0
0
0
0
8
MANGGELEWA
SORIUTU
283
281
564
283
281
564
11
3.9
5
1.8
16
2.8
0
0
0
0
0
0
9
PEKAT
CALABAI
910
738
1,648
910
738
1,648
108
11.9
69
9.3
177
10.7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
2,609
3,302
5,911
2,609
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
3,302
5,911
191 115,339 1.66
7.3
117 113,164 1.03
3.5
308 228,503 1.35
5.2
0
0
0
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 PENDERITA FILARIASIS NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
L+P 9
1
HU'U
RASABOU
0
0
0
0
0
0
2
PAJO
RANGGO
0
0
0
0
0
0
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0 DOMPU KOTA
5
WOJA
DOMPU BARAT
0
0
0
0
0
0
6
KILO
KILO
0
0
0
0
0
0
7
KEMPO
KEMPO
0
0
0
0
0
0
8
MANGGELEWA
SORIUTU
0
0
0
0
0
0
9
PEKAT
CALABAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN (penduduk >20thn)
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
HU'U
RASABOU
4,402
4,562
8,964
2,369
53.82
1,828
40.07
4,197
46.82
24
1.01
41
2.24
65
1.55
2
PAJO
RANGGO
3,505
3,627
7,132
1,342
38.29
1,165
32.12
2,507
35.15
98
7.30
48
4.12
146
5.82
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
5,366
5,677
11,043
2,954
55.05
2,758
48.59
5,712
51.72
137
4.64
157
5.69
294
5.15
8,979
9,497
18,476
6,583
73.32
7,248
76.32
13,831
74.86
184
2.80
179
2.47
363
2.62
15,061
15,015
30,076
6,554
43.52
7,387
49.20
13,941
46.35
174
2.65
194
2.63
368
2.64
4
0 DOMPU KOTA
5
WOJA
DOMPU BARAT
6
KILO
KILO
3,154
3,286
6,440
1,682
53.33
1,231
37.46
2,913
45.23
62
3.69
102
8.29
164
5.63
7
KEMPO
KEMPO
5,275
5,345
10,620
3,326
63.05
1,684
31.51
5,010
47.18
26
0.78
36
2.14
62
1.24
8
MANGGELEWA
SORIUTU
7,634
7,741
15,375
5,428
71.10
4,893
63.21
10,321
67.13
43
0.79
98
2.00
141
1.37
9
PEKAT
CALABAI
8,668
8,753
17,421
5,861
67.62
6,373
72.81
12,234
70.23
38
0.65
95
1.49
133
1.09
62,044
63,503
125,547
36,099
58.18
34,567
54.43
70,666
56.29
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
786
2.18
950
2.75
1,736
2.46
TABEL 25 PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS LAKI-LAKI
PEREMPUAN
OBESITAS
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
HU'U
RASABOU
5,253
5,310
10,563
271
5.16
467
8.79
738
6.99
1
0.37
0
0.00
1
0.14
2
PAJO
RANGGO
4,123
4,286
8,409
478
11.59
382
8.91
860
10.23
0
0.00
0
0.00
0
0.00
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
6,299
6,573
12,871
219
3.48
374
5.69
593
4.61
1
0.46
0
0.00
1
0.17
10,538
10,996
21,535
528
5.01
486
4.42
1,014
4.71
0
0.00
1
0.21
1
0.10
17,783
17,621
35,404
652
3.67
572
3.25
1,224
3.46
1
0.15
1
0.17
2
0.16
4
0 DOMPU KOTA
5
WOJA
DOMPU BARAT
6
KILO
KILO
3,816
3,810
7,626
294
7.70
381
10.00
675
8.85
0
0.00
0
0.00
0
0.00
7
KEMPO
KEMPO
6,211
6,198
12,409
533
8.58
419
6.76
952
7.67
1
0.19
0
0.00
1
0.11
8
MANGGELEWA
SORIUTU
9,165
9,187
18,352
698
7.62
542
5.90
1,240
6.76
0
0.00
0
0.00
0
0.00
9
PEKAT
CALABAI
10,030
10,095
20,125
319
3.18
479
4.74
798
3.97
0
0.00
0
0.00
0
0.00
73,218
74,076
147,294
3,992
5.45
4,102
5.54
8,094
5.50
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
4
0.10
2
0.05
6
0.07
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
PEREMPUAN USIA 30-50 TAHUN (usia 30-49 thn) 4
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA
IVA POSITIF
TUMOR/BENJOLAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
1
HU'U
RASABOU
2,086
18
0.86
0
0.00
0
0.00
2
PAJO
RANGGO
1,704
39
2
2
5.13
0
0.00
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
2,629
21
1
0
0.00
0
0.00
4,398
58
1
1
1.72
0
0.00
4
0 DOMPU KOTA
5
WOJA
DOMPU BARAT
6,820
82
1
2
2.44
0
0.00
6
KILO
KILO
1,604
14
1
0
0.00
0
0.00
7
KEMPO
KEMPO
2,477
42
2
2
4.76
0
0.00
8
MANGGELEWA
SORIUTU
3,479
36
1
0
0.00
0
0.00
9
PEKAT
CALABAI
4,131
21
1
0
0.00
0
0.00
331
1
7
2.11
0
0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015 Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination
29,328
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
1
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA 2
YANG TERSERANG WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH JUMLAH KEC DESA/KEL DIKETAHU DITANGGU- AKHIR 3
4
I 5
LANGI 6
7
TIDAK ADA KLB
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
JUMLAH PENDERITA
KELOMPOK UMUR PENDERITA
L
P
L+P
0-7 HARI
8
9
10
11
8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
12
13
14
15
16
JUMLAH KEMATIAN
15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 THN THN THN THN THN
17
18
19
20
21
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
70+ THN
L
P
L+P
L
P
L+P
22
23
24
25
26
27
28
ATTACK RATE (%)
L
P
CFR (%)
L+P
L
P
L+P
29
30
31
32
33
34
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH
KLB DI DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM
%
4
5
6
1 HU'U
RASABOU
0
0
#DIV/0!
2 PAJO
RANGGO
0
0
#DIV/0!
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
0
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
4
0 DOMPU KOTA
5 WOJA
DOMPU BARAT
0
0
#DIV/0!
6 KILO
KILO
0
0
#DIV/0!
7 KEMPO
KEMPO
0
0
#DIV/0!
8 MANGGELEWA
SORIUTU
0
0
#DIV/0!
9 PEKAT
CALABAI
0
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 IBU HAMIL NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
K1
JUMLAH
K4
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
4
IBU BERSALIN/NIFAS PERSALINAN MENDAPAT JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS JUMLAH % JUMLAH % 9
10
11
12
13
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A JUMLAH % 14
15
1
HU'U
RASABOU
437
431
98.6
399
91.3
417
374
89.7
357
85.6
357
85.6
2
PAJO
RANGGO
341
347
101.8
317
93.0
326
259
79.4
257
78.8
257
78.8
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
507
522
103.0
519
102.4
485
469
96.7
443
91.3
443
91.3
849
883
104.0
850
100.1
810
807
99.6
799
98.6
799
98.6
1,407
1,403
99.7
1,362
96.8
1,341
1,269
94.6
1,197
89.3
1,197
89.3
4
0 DOMPU KOTA
5
WOJA
DOMPU BARAT
6
KILO
KILO
326
381
116.9
326
100.0
311
299
96.1
287
92.3
287
92.3
7
KEMPO
KEMPO
495
637
128.7
574
116.0
472
551
116.7
528
111.9
528
111.9
8
MANGGELEWA
SORIUTU
756
832
110.1
801
106.0
722
699
96.8
698
96.7
698
96.7
9
PEKAT
CALABAI
839
838
99.9
821
97.9
802
759
94.6
755
94.1
755
94.1
96.5
5,321
93.6
5,321
93.6
JUMLAH (KAB/KOTA)
5,957
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
6,274
105.3
5,969
100.2
5,686
5,486
TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH IBU HAMIL 4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1 HU'U
RASABOU
437
178
40.7
249
57.0
130
29.7
80
18.3
47
10.8
506
115.8
2 PAJO
RANGGO
341
74
21.7
86
25.2
62
18.2
53
15.5
60
17.6
261
76.5
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
507
245
48.3
197
38.9
67
13.2
47
9.3
46
9.1
357
70.4
4 0
DOMPU KOTA
5 WOJA
DOMPU BARAT
6 KILO
849
180
21.2
184
21.7
82
9.7
56
6.6
47
5.5
369
43.5
1,407
564
40.1
602
42.8
275
19.5
149
10.6
82
5.8
1,108
78.7
KILO
326
285
87.4
252
77.3
37
11.3
7
2.1
19
5.8
315
96.6
7 KEMPO
KEMPO
495
251
50.7
224
45.3
111
22.4
21
4.2
20
4.0
376
76.0
8 MANGGELEWA
SORIUTU
756
333
44.0
397
52.5
149
19.7
98
13.0
86
11.4
730
96.6
9 PEKAT
CALABAI
839
157
18.7
194
23.1
156
18.6
111
13.2
93
11.1
554
66.0
5,957
2,267
38.1
2,385
40.0
1,069
17.9
622
10.4
500
8.4
4,576
76.8
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO 1
KECAMATAN 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
HU'U PAJO DOMPU 0 WOJA KILO KEMPO MANGGELEWA PEKAT
PUSKESMAS 3
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
JUMLAH WUS (15-39 TAHUN) 4
TT-1
TT-5
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
0
#DIV/0!
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015 Ket : Tidak ada data tentang TT pada WUS yang dilaporkan
TT-4
% #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0
TT-3
JUMLAH
RASABOU RANGGO DOMPU TIMUR DOMPU KOTA DOMPU BARAT KILO KEMPO SORIUTU CALABAI
JUMLAH (KAB/KOTA)
TT-2
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0
#DIV/0!
TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1 HU'U
RASABOU
437
431
98.6
399
91.3
2 PAJO
RANGGO
341
347
101.8
317
93.0
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
507
522
103.0
519
102.4
849
883
104.0
850
100.1
1407
1,403
99.7
1,362
96.8
4
0 DOMPU KOTA
5 WOJA
DOMPU BARAT
6 KILO
KILO
326
381
116.9
326
100.0
7 KEMPO
KEMPO
495
637
128.7
574
116.0
8 MANGGELEWA
SORIUTU
756
832
110.1
801
106.0
9 PEKAT
CALABAI
839
838
99.9
821
97.9
5957
6,274
105.3
5,969
100.2
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
1
2
3
4
1 HU'U
RASABOU
437
2 PAJO
RANGGO
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
4
0 DOMPU KOTA
PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIKASI KEBIDANAN 5
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
JUMLAH BAYI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
87
185
211.7
199
198
397
30
30
60
25
83.8
31
104.4
56
94.0
341
68
106
155.4
157
153
310
24
23
47
19
80.7
27
117.6
46
98.9
507
101
120
118.3
229
232
461
34
35
69
22
64.0
26
74.7
48
69.4
849
170
226
133.1
386
386
772
58
58
116
37
63.9
45
77.7
82
70.8
1,407
281
282
100.2
650
629
1,279
98
94
192
58
59.5
70
74.2
128
66.7
KILO
326
65
103
158.0
151
145
296
23
22
44
24
106.0
30
137.9
54
121.6
KEMPO
495
99
121
122.2
228
222
450
34
33
68
39
114.0
48
144.1
87
128.9
8 MANGGELEWA
SORIUTU
756
151
85
56.2
347
340
687
52
51
103
30
57.6
37
72.5
67
65.0
9 PEKAT
CALABAI
839
168
144
85.8
387
377
764
58
57
115
36
62.0
44
77.8
80
69.8
5,957
1,191
1372
115.2
2,734
2,682
5,416
410
402
812
290
70.7
358
89.0
648
79.8
5 WOJA
DOMPU BARAT
6 KILO 7 KEMPO
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 PESERTA KB AKTIF NO
KECAMATAN
1
2
3
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS IUD
%
MOP
%
MOW
%
IM PLAN
%
JUMLAH
%
KON DOM
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
16
17
18
19
20
21
22
23
JUMLAH
%
24
25
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
26
27
1 HU'U
RASABOU
226
9.2
0
0.0
0
0.0
249
10.2
475
19.4
4
0.2
1,953
79.8
16
0.7
0
0.0
0
0.0
1,973
80.6
2,448
100.0
2 PAJO
RANGGO
22
1.4
0
0.0
0
0.0
719
44.6
741
46.0
8
0.5
861
53.4
2
0.1
0
0.0
0
0.0
871
54.0
1,612
100.0
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
513
12.9
9
0.2
256
6.4
737
18.5
1,515
38.0
129
3.2
1,987
49.9
351
8.8
0
0.0
0
0.0
2,467
62.0
3,982
100.0
924
15.1
24
0.4
571
9.3
973
15.9
2,492
40.8
206
3.4
2,845
46.6
568
9.3
0
0.0
0
0.0
3,619
59.2
6,111
100.0
2.3 2,029
25.6
3,172
39.9
473
6.0
3,504
44.1
791
10.0
0
0.0
0
0.0
4,768
60.1
7,940
100.0
4
0 DOMPU KOTA
5 WOJA
DOMPU BARAT
958
12.1
2
0.0
183
6 KILO
KILO
184
12.3
26
1.7
58
3.9
552
36.8
820
54.7
37
2.5
600
40.0
43
2.9
0
0.0
0
0.0
680
45.3
1,500
100.0
7 KEMPO
KEMPO
339
10.8
5
0.2
90
2.9
548
17.5
982
31.3
104
3.3
1,842
58.7
208
6.6
0
0.0
0
0.0
2,154
68.7
3,136
100.0
8 MANGGELEWA
SORIUTU
578
10.0
6
0.1
117
2.0 1,349
23.4
2,050
35.5
521
9.0
2,369
41.1
827
14.3
0
0.0
0
0.0
3,717
64.5
5,767
100.0
9 PEKAT
CALABAI
609
8.8
36
0.5
20
0.3 1,740
25.0
2,405
34.6
571
8.2
2,463
35.4 1,517
21.8
0
0.0
0
0.0
4,551
65.4
6,956
100.0
4,353
11.0
108
0.3 1,295
3.3 8,896
22.5 14,652
5.2 18,424
46.7 4,323
11.0
0
0.0
0
0.0
24,800
62.9 39,452
100.0
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
37.1 2,053
TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 PESERTA KB BARU NO
KECAMATAN
IUD 1
2
3
4
%
MOP
%
MOW
%
IMPLAN
%
JUMLAH
%
KONDOM
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1 HU'U
RASABOU
6
0.9
0
0.0
2 PAJO
RANGGO
22
3.7
0
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
60
6.6
4
85
7.7
4
0 DOMPU KOTA
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS
0
0.0
253
38.4
259
39.3
0.0
0
0.0
200
33.6
222
0.4
31
3.4
198
21.9
293
6
0.5
31
2.8
175
15.8
%
SUNTIK
15
16
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
MKJP + NON MKJP
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
4
0.6
380
57.7
37.3
8
1.3
363
32.4
11
1.2
541
297
26.7
77
6.9
% MKJP + NON MKJP 27
16
2.4
0
0.0
0
0.0
400
60.7
659
100.0
61.0
2
0.3
0
0.0
0
0.0
373
62.7
595
100.0
59.8
60
6.6
0
0.0
0
0.0
612
67.6
905
100.0
580
52.2
157
14.1
0
0.0
0
0.0
814
73.3
1,111
100.0
5 WOJA
DOMPU BARAT
88
13.4
0
0.0
0
0.0
160
24.4
248
37.9
48
7.3
239
36.5
120
18.3
0
0.0
0
0.0
407
62.1
655
100.0
6 KILO
KILO
61
7.1
0
0.0
0
0.0
265
30.8
326
37.9
4
0.5
511
59.4
19
2.2
0
0.0
0
0.0
534
62.1
860
100.0
7 KEMPO
KEMPO
35
8.2
0
0.0
0
0.0
183
43.1
218
51.3
26
6.1
144
33.9
37
8.7
0
0.0
0
0.0
207
48.7
425
100.0
8 MANGGELEWA
SORIUTU
29
4.6
0
0.0
0
0.0
107
16.9
136
21.5
52
8.2
350
55.2
96
15.1
0
0.0
0
0.0
498
78.5
634
100.0
9 PEKAT
CALABAI
0
0.0
0
0.0
0
0.0
472
26.3
472
26.3
17
0.9
1,091
60.7
217
12.1
0
0.0
0
0.0
1,325
73.7
1,797
100.0
386
5.1
10
0.1
62
0.8
2,013
26.3
2,471
32.3
247
3.2
4,199
55.0
724
9.5
0
0.0
0
0.0
5,170
67.7
7,641
100.0
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PUS
1
2
3
4
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
1 HU'U
RASABOU
3,809
659
17.3
2,448
64.3
2 PAJO
RANGGO
2,809
595
21.2
1,612
57.4
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
4,604
905
19.7
3,982
86.5
7,292
1,111
15.2
6,111
83.8
10,459
655
6.3
7,940
75.9
4
0 DOMPU KOTA
5 WOJA
DOMPU BARAT
6 KILO
KILO
2,944
860
29.2
1,500
51.0
7 KEMPO
KEMPO
4,233
425
10.0
3,136
74.1
8 MANGGELEWA
SORIUTU
7,916
634
8.0
5,767
72.9
9 PEKAT
CALABAI
8,521
1,797
21.1
6,956
81.6
52,587
7,641
14.5
39,452
75.0
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG P L+P
BBLR P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
HU'U
RASABOU
171
209
380
167
205
98.1
372
97.9
9
8
3.9
17
4.6
2
PAJO
RANGGO
114
139
253
116
101.8
142
102.2
258
102.0
1
0.9
6
4.2
7
2.7
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
211
257
468
212
100.5
258
100.4
470
100.4
4
1.9
2
0.8
6
1.3
361
442
803
360
99.7
440
99.5
800
99.6
11
3.1
7
1.6
18
2.3
4
0 DOMPU KOTA
97.7
5.4
5
WOJA
DOMPU BARAT
572
699
1,271
573
100.2
701
100.3
1,274
100.2
18
3.1
5
0.7
23
1.8
6
KILO
KILO
134
163
297
134
100.0
163
100.0
297
100.0
9
6.7
3
1.8
12
4.0
7
KEMPO
KEMPO
248
303
551
237
95.6
290
95.7
527
95.6
5
2.1
4
1.4
9
1.7
8
MANGGELEWA
SORIUTU
315
385
700
316
100.3
386
100.3
702
100.3
1
0.3
1
0.3
2
0.3
9
PEKAT
CALABAI
348
425
773
347
99.7
424
99.8
771
99.7
9
2.6
6
1.4
15
1.9
2,474
3,022
5,496
2,462
99.5
3,009
99.6
5,471
99.5
67
2.7
42
1.4
109
2.0
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015 Ket : Jumlah bayi lahir ditimbang pada puskesmas Ranggo, Dompu Timur dan Dompu Barat lebih besar dari jumlah lahir hidup, di karenakan bayi kembar (gemeli) tidak di hitung pada perhitungan bayi lahir hidup. Perhitungan Jumlah Lahir Hidup : Linakes + LinDT - Lahir Mati
TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) L P L+P
JUMLAH BAYI
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
HU'U
RASABOU
199
198
397
167
83.9
205
103.5
372
93.7
167
83.9
205
103.5
372
93.7
2
PAJO
RANGGO
157
153
310
116
73.9
142
92.8
258
83.2
116
73.9
134
87.6
250
80.6
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
229
232
461
212
92.6
258
111.2
470
102.0
181
79.0
221
95.3
402
87.2
386
386
772
360
93.3
440
114.0
800
103.6
360
93.3
439
113.7
799
103.5
88.2
701
111.4
1,274
99.6
537
82.6
657
104.5
1,194
93.4
4
0 DOMPU KOTA
5
WOJA
DOMPU BARAT
650
629
1,279
573
6
KILO
KILO
151
145
296
134
88.7
163
112.4
297
100.3
131
86.8
159
109.7
290
98.0
7
KEMPO
KEMPO
228
222
450
237
103.9
290
130.6
527
117.1
227
99.6
278
125.2
505
112.2
8
MANGGELEWA
SORIUTU
347
340
687
316
91.1
386
113.5
702
102.2
306
88.2
374
110.0
680
99.0
9
PEKAT
CALABAI
387
377
764
347
89.7
424
112.5
771
100.9
334
86.3
409
108.5
743
97.3
2,734
2,682
5,416
2,462
90.1
3,009
112.2
5,471
101.0
2,359
86.3
2,876
107.2
5,235
96.7
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH BAYI (Real) L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF USIA 0-6 BULAN L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 7
8
9
10
11
12
1 HU'U
RASABOU
402
352
754
141
35.1
164
46.6
305
40.5
2 PAJO
RANGGO
130
99
229
95
73.1
60
60.6
155
67.7
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
109
98
207
89
81.7
68
69.4
157
75.8
321
414
735
210
65.4
262
63.3
472
64.2
4
0 DOMPU KOTA
5 WOJA
DOMPU BARAT
610
410
1,020
441
72.3
242
59.0
683
67.0
6 KILO
KILO
156
101
257
82
52.6
51
50.5
133
51.8
7 KEMPO
KEMPO
255
153
408
175
68.6
130
85.0
305
74.8
8 MANGGELEWA
SORIUTU
341
198
539
256
75.1
155
78.3
411
76.3
9 PEKAT
CALABAI
410
205
615
250
61.0
153
74.6
403
65.5
2,734
2,030
4,764
1,739
63.6
1,285
63.3
3,024
63.5
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
3
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
L
P
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
HU'U
RASABOU
199
198
397
158
79.4
192
2
PAJO
RANGGO
157
153
310
161
102.5
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
229
232
461
197
86.0
4
0 DOMPU KOTA
L+P
L
97.0
350
88.2
148
96.7
309
99.7
240
103.4
437
94.8
386
386
772
330
85.5
404
104.7
734
95.1
5
WOJA
DOMPU BARAT
650
629
1,279
538
82.8
658
104.6
1,196
93.5
6
KILO
KILO
151
145
296
122
80.8
148
102.1
270
91.2
7
KEMPO
KEMPO
228
222
450
199
87.3
242
109.0
441
98.0
8
MANGGELEWA
SORIUTU
347
340
687
294
84.7
360
105.9
654
95.2
9
PEKAT
CALABAI
387
377
764
300
77.5
367
97.3
667
87.3
2,734
2,682
5,416
2,299
84.1
2,759
103
5,058
93.4
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA/KELURAHAN UCI
% DESA/KELURAHAN UCI
1
2
3
4
5
6
1 HU'U
RASABOU
8
8
100.0
2 PAJO
RANGGO
6
6
100.0
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
7
7
100.0
8
8
100.0
14
14
100.0
4
0 DOMPU KOTA
5 WOJA
DOMPU BARAT
6 KILO
KILO
6
6
100.0
7 KEMPO
KEMPO
7
7
100.0
8 MANGGELEWA
SORIUTU
11
11
100.0
9 PEKAT
CALABAI
12
12
100.0
79
79
100.0
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 BAYI DIIMUNISASI NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH LAHIR HIDUP (BAYI) L
BCG P
L
L+P
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
RASABOU
199
198
397
182
2 PAJO
RANGGO
157
153
310
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
229
232
461
91.46
195
98.48
377
94.96
177
88.94
183
92.42
360
121
77.07
140
91.50
261
84.19
242
105.68
198
85.34
440
95.44
90.68
128
81.53
148
96.73
276
89.03
243
106.11
218
93.97
461
100.00
386
386
772
364
94.30
406
105.18
770
99.74
315
81.61
352
91.19
667
86.40
5 WOJA
DOMPU BARAT
650
629
1279
630
96.92
618
98.25
1248
97.58
535
82.31
527
83.78
1062
83.03
6 KILO
KILO
151
145
296
164
108.61
139
95.86
303
102.36
135
89.40
130
89.66
265
89.53
7 KEMPO
KEMPO
228
222
450
268
117.54
277
124.77
545
121.11
244
107.02
238
107.21
482
107.11
8 MANGGELEWA
SORIUTU
347
340
687
343
98.85
337
99.12
680
98.98
323
93.08
308
90.59
631
91.85
9 PEKAT
CALABAI
387
377
764
379
97.93
372
98.67
751
98.30
341
88.11
332
88.06
673
88.09
2734
2682
5416
2693
98.50
2682
100.00
5375
99.24
2441
89.28
2436
90.83
4877
90.05
JUMLAH (KAB/KOTA)
0 DOMPU KOTA
L+P
L 1 HU'U
4
Hb < 7 hari P
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 BAYI DIIMUNISASI NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH BAYI (SURVIVING INFANT)
POLIO 4a P
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 L
P
L+P
L
CAMPAK L+P
L
IMUNISASI DASAR LENGKAP
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
HU'U
RASABOU
199
198
397
206
103.5
213
107.6
419
105.5
206
103.5
213
107.6
419
105.5
272
136.7
288
145.5
560
141.1
274
137.7
285
143.9
559
2
PAJO
RANGGO
157
153
310
141
89.8
144
94.1
285
91.9
141
89.8
144
94.1
285
91.9
126
80.3
124
81.0
250
80.6
121
77.1
118
77.1
239
77.1
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
229
232
461
234
102.2
211
90.9
445
96.5
234
102.2
211
90.9
445
96.5
247
107.9
232
100.0
479
103.9
246
107.4
232
100.0
478
103.7
4
0
DOMPU KOTA
386
386
772
342
88.6
341
88.3
683
88.5
342
88.6
341
88.3
683
88.5
368
95.3
327
84.7
695
90.0
368
95.3
327
84.7
695
90.0
5
WOJA
DOMPU BARAT
650
629
1,279
549
84.5
491
78.1
1,040
81.3
549
84.5
491
78.1
1,040
81.3
539
82.9
516
82.0
1,055
82.5
469
72.2
463
73.6
932
72.9
6
KILO
KILO
151
145
296
140
92.7
164
113.1
304
102.7
140
92.7
164
113.1
304
102.7
116
76.8
138
95.2
254
85.8
111
73.5
135
93.1
246
83.1
7
KEMPO
KEMPO
228
222
450
247
108.3
256
115.3
503
111.8
247
108.3
256
115.3
503
111.8
267
117.1
244
109.9
511
113.6
264
115.8
236
106.3
500
111.1
8
MANGGELEWA
SORIUTU
347
340
687
334
96.3
312
91.8
646
94.0
334
96.3
312
91.8
646
94.0
330
95.1
314
92.4
644
93.7
330
95.1
314
92.4
644
93.7
9
PEKAT
CALABAI
387
377
764
360
93.0
335
88.9
695
91.0
360
93.0
335
88.9
695
91.0
354
91.5
333
88.3
687
89.9
354
91.5
335
88.9
689
90.2
2,734
2,682
5,416
2,553
93.4
2,467
92.0
5,020
92.7
2,553
93.4
2,467
92.0
5,020
92.7
2,619
95.8
2,516
93.8
5,135
94.8
2,537
92.8
2,445
91.2
4,982
92.0
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015 Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
140.8
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH BAYI
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A L P % % S S
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
JUMLAH
L+P S
%
L
P
11
12
13
14
ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P L+P % % S S 15
16
17
18
19
JUMLAH
L+P S
%
L
P
L+P
20
21
22
23
24
BALITA (6-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P % % S S 25
26
27
28
L+P S
%
29
30
1 HU'U
RASABOU
199
198
397
232
116.58
116
58.59
348
87.66
796
792
1,588
1,354
170.10
679
85.73
2,033
128.02
995
990
1,985
1,586
159.40
795
80.30
2,381
119.95
2 PAJO
RANGGO
157
153
310
126
80.25
64
41.83
190
61.29
628
612
1,240
948
150.96
477
77.94
1,425
114.92
785
765
1,550
1,074
136.82
541
70.72
1,615
104.19
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
229
232
461
202
88.21
111
47.84
313
67.90
916
928
1,844
1,496
163.32
749
80.71
2,245
121.75
1,145
1,160
2,305
1,698
148.30
860
74.14
2,558
110.98
386
386
772
382
98.96
189
48.96
571
73.96
1,544
1,544
3,088
2,420
156.74 1,213
78.56
3,633
117.65
1,930
1,930
3,860
2,802
145.18
1,402
72.64
4,204
108.91
4
0 DOMPU KOTA
5 WOJA
DOMPU BARAT
650
629
1,279
646
99.38
323
51.35
969
75.76
2,600
2,516
5,116
4,546
174.85 2,274
90.38
6,820
133.31
3,250
3,145
6,395
5,192
159.75
2,597
82.58
7,789
121.80
6 KILO
KILO
151
145
296
120
79.47
60
41.38
180
60.81
604
580
1,184
1,080
178.81
542
93.45
1,622
136.99
755
725
1,480
1,200
158.94
602
83.03
1,802
121.76
7 KEMPO
KEMPO
228
222
450
206
90.35
106
47.75
312
69.33
912
888
1,800
1,552
170.18
779
87.73
2,331
129.50
1,140
1,110
2,250
1,758
154.21
885
79.73
2,643
117.47
8 MANGGELEWA
SORIUTU
347
340
687
762
219.60
381
112.06 1,143
166.38
1,388
1,360
2,748
1,726
124.35
865
63.60
2,591
94.29
1,735
1,700
3,435
2,488
143.40
1,246
73.29
3,734
108.70
9 PEKAT
CALABAI
387
377
764
392
101.29
194
586
76.70
1,548
1,508
3,056
2,828
182.69 1,416
93.90
4,244
138.87
1,935
1,885
3,820
3,220
166.41
1,610
85.41
4,830
126.44
2,734
2,682
5,416
3,068
57.57 4,612
85.16
10,936
10,728
21,664
17,950
164.14 8,994
83.84
26,944
124.37
13,670
13,410
27,080
21,018
153.75
10,538
78.58
31,556
116.53
JUMLAH (KAB/KOTA)
112.22 1,544
51.46
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015 Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) DITIMBANG JUMLAH (D) % (D/S)
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S) (Real)
BGM P
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
HU'U
RASABOU
550
450
1,000
400
300
700
72.7
66.7
70.0
7
1.8
8
2.7
15
2.1
2
PAJO
RANGGO
402
353
755
233
269
502
58.0
76
66.5
4
1.7
6
2.2
10
2.0
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
590
515
1,105
505
499
1,004
85.6
97
90.9
20
4.0
24
4.8
44
4.4
990
970
1,960
904
810
1,714
91.3
84
87.4
8
0.9
6
0.7
14
0.8
1,500
1,670
3,170
1,352
1,852
3,204
90.1
111
101.1
14
1.0
21
1.1
35
1.1
4
0 DOMPU KOTA
5
WOJA
DOMPU BARAT
6
KILO
KILO
420
360
780
328
288
616
78.1
80
79.0
2
0.6
3
1.0
5
0.8
7
KEMPO
KEMPO
575
525
1,100
555
544
1,099
96.5
104
99.9
8
1.4
11
2.0
19
1.7
8
MANGGELEWA
SORIUTU
908
710
1,618
754
909
1,663
83.0
128
102.8
5
0.7
10
1.1
15
0.9
9
PEKAT
CALABAI
1,107
1,003
2,110
450
550
1,000
40.7
55
47.4
11
2.4
13
2.4
24
2.4
7,042
6,556
13,598
5,481
6,021
11,502
77.8
92
84.6
79
1.4
102
1.7
181
1.6
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
HU'U
RASABOU
796
792
1,588
517
64.9
631
79.7
1,148
72.3
2
PAJO
RANGGO
628
612
1,240
422
67.2
515
84.2
937
75.6
3
DOMPU
4
DOMPU TIMUR 0 DOMPU KOTA
916
928
1,844
636
69.4
778
83.8
1,414
76.7
1,544
1,544
3,088
1,090
70.6
1,331
86.2
2,421
78.4
2,600
2,516
5,116
1,837
70.7
2,244
89.2
4,081
79.8
604
580
1,184
419
69.4
513
88.4
932
78.7
5
WOJA
DOMPU BARAT
6
KILO
KILO
7
KEMPO
KEMPO
912
888
1,800
644
70.6
788
88.7
1,432
79.6
8
MANGGELEWA
SORIUTU
1,388
1,360
2,748
1,015
73.1
1,241
91.3
2,256
82.1
9
PEKAT
CALABAI
1,548
1,508
3,056
938
60.6
1,147
76.1
2,085
68.2
10,936
10,728
21,664
7,518
68.7
9,188
85.6
16,706
77.1
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 BALITA NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
BGM P
DITIMBANG
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S) (Real)
JUMLAH (D)
% (D/S)
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
HU'U
RASABOU
893
889
1,782
830
700
1,530
92.9
78.8
85.9
173
20.8
150
21.4
323
21.1
2
PAJO
RANGGO
642
626
1,268
702
502
1,204
109.3
80.2
95.0
98
14.0
110
21.9
208
17.3
3
DOMPU
1,056
1,069
2,125
901
1,004
1,905
85.4
93.9
89.6
488
54.2
454
45.2
942
49.4
1,628
1,628
3,256
1,315
1,714
3,029
80.8
105.3
93.0
159
12.1
138
8.1
297
9.8
3,054
2,956
6,010
2,606
2,802
5,408
85.3
94.8
90.0
469
18.0
491
17.5
960
17.8
708
679
1,387
556
616
1,172
78.6
90.7
84.5
108
19.4
68
11.0
176
15.0
19.8
406
20.3
4
DOMPU TIMUR 0 DOMPU KOTA
5
WOJA
DOMPU BARAT
6
KILO
KILO
7
KEMPO
KEMPO
1,029
1,001
2,030
900
1,099
1,999
87.5
109.7
98.5
188
20.9
218
8
MANGGELEWA
SORIUTU
1,506
1,475
2,981
1,344
1,382
2,726
89.3
93.7
91.4
296
22.0
118
8.5
414
15.2
9
PEKAT
CALABAI
1,884
1,835
3,719
1,449
1,000
2,449
76.9
54.5
65.9
301
20.8
288
28.8
589
24.1
12,399
12,159
24,558
10,603
10,819
21,422
85.5
89.0
87.2
2,280
21.5
2,035
18.8
4,315
20.1
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN L P
JUMLAH DITEMUKAN
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1 HU'U
RASABOU
2
2
4
2
100.0
2
100.0
4
100.0
2 PAJO
RANGGO
1
5
6
1
100.0
5
100.0
6
100.0
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
7
2
9
7
100.0
2
100.0
9
100.0
3
3
6
3
100.0
3
100.0
6
100.0
100.0
5
100.0
13
100.0
4
0 DOMPU KOTA
5 WOJA
DOMPU BARAT
8
5
13
8
6 KILO
KILO
0
0
0
0
7 KEMPO
KEMPO
1
2
3
1
100.0
2
8 MANGGELEWA
SORIUTU
1
0
1
1
100.0
0
9 PEKAT
CALABAI
0
3
3
0
23
22
45
23
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
#DIV/0!
#DIV/0!
100.0
0
#DIV/0! 100.0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
3
100.0
1
100.0
3
100.0
3
100.0
22
100.0
45
100.0
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
JUMLAH
PUSKESMAS L
1
2
3
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
P
4
5
L
P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
%
13
14
15
L+P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
6
7
8
9
10
11
12
1
HU'U
RASABOU
285
307
592
250
87.7
248
80.8
498
84.1
20
20
100.0
2
PAJO
RANGGO
176
180
356
125
71.0
166
92.2
291
81.7
16
16
100.0
3
DOMPU
DOMPU TIMUR
225
199
424
198
88.0
221
111.1
419
98.8
18
18
100.0
401
417
818
385
96.0
405
97.1
790
96.6
21
21
100.0
4
0 DOMPU KOTA
5
WOJA
DOMPU BARAT
362
376
738
329
90.9
360
95.7
689
93.4
53
52
98.1
6
KILO
KILO
272
237
509
245
90.1
252
106.3
497
97.6
21
21
100.0
7
KEMPO
KEMPO
377
388
765
339
89.9
350
90.2
689
90.1
22
22
100.0
8
MANGGELEWA
SORIUTU
436
441
877
288
66.1
268
60.8
556
63.4
39
39
100.0
9
PEKAT
CALABAI
421
430
851
419
99.5
426
99.1
845
99.3
51
51
100.0
2,955
2,975
5,930
2,578
87.2
2,696
90.6
5,274
88.9
261
260
99.6
JUMLAH (KAB/KOTA)
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
87.2
90.6
88.9
TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
HU'U PAJO DOMPU WOJA KILO KEMPO MANGGELEWA PEKAT
JUMLAH (KAB/ KOTA)
PUSKESMAS 3
RASABOU RANGGO DOMPU TIMUR 0 DOMPU KOTA DOMPU BARAT KILO KEMPO SORIUTU CALABAI
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP TETAP PENCABUTAN 4
5
10 0 0 0 10 0 60 35 21 136
Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
6
85 61 4 318 516 128 41 84 29 1,266
0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.5 0.4 0.7 0.1
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH
JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI
%
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
6
7
8
MASSAL 1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
HU'U PAJO DOMPU
3
RASABOU RANGGO DOMPU TIMUR 0 DOMPU KOTA WOJA DOMPU BARAT KILO KILO KEMPO KEMPO MANGGELEWA SORIUTU PEKAT CALABAI
JUMLAH (KAB/ KOTA)
4
5
20 16 18 21 53 21 22 39 51 261
14 7 16 12 49
70.0 43.8 76.2 54.5 0.0 96.1
98
37.5
-
14 7 16 12
Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
243 426 162 845
#DIV/0! 96.8 #DIV/0! #DIV/0! 97.7 5.8 #DIV/0! 99.3
-
-
-
130
52 214 118 250
#DIV/0! 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 93 100.0 26 65.0 #DIV/0! 2 1.5
#DIV/0! 32 100.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 88 72.7 31 39.7 #DIV/0! 1 0.8
-
32 121 78 120
52 181 57 3
#DIV/0! 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 84.6 48.3 #DIV/0! 1.2
1,676
13.6
283
351
634
141
152
293
46.2
49
70.0 43.8 123 - 4,126 76.2 227 54.5 1,379 0.0 96.1 415
128 3,836 209 1,432 436
251 7,962 436 2,811 851
98
37.5 6,270
6,041
12,311
-
MURID SD/MI DIPERIKSA
JUMLAH MURID SD/MI
#DIV/0! 120 97.6 - #DIV/0! - #DIV/0! 217 95.6 50 3.6 #DIV/0! 411 99.0
#DIV/0! 123 96.1 - #DIV/0! - #DIV/0! 209 100.0 112 7.8 #DIV/0! 434 99.5
798
878
12.7
14.5
20 93 40
20
49.8
43.3
TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 USILA (60TAHUN+) NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1 HU'U
RASABOU
496
443
939
18
3.6
27
6.1
45
4.8
2 PAJO
RANGGO
434
429
863
274
63.1
395
92.1
669
77.5
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
505
605
1,110
55
10.9
80
13.2
135
12.2
846
1,011
1,857
364
43.0
523
51.7
887
47.8
1,492
1,524
3,016
110
7.4
197
12.9
307
10.2
4
0 DOMPU KOTA
5 WOJA
DOMPU BARAT
6 KILO
KILO
344
347
691
283
82.3
213
61.4
496
71.8
7 KEMPO
KEMPO
646
672
1,318
39
6.0
76
11.3
115
8.7
8 MANGGELEWA
SORIUTU
860
824
1,684
96
11.2
139
16.9
235
14.0
9 PEKAT
CALABAI
893
665
1,558
307
34.4
442
66.5
749
48.1
6,516
6,520
13,036
1,546
23.7
2,092
32.1
3,638
27.9
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Remasila Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
TABEL 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 PESERTA JAMINAN KESEHATAN NO
JENIS JAMINAN KESEHATAN
1
2
1
L
JUMLAH P
L+P
3
4
5
Jaminan Kesehatan Nasional
0
0
L
% P
L+P
6
7
8
0.00
0.00
55.82
0.00
0.00
44.49
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
11.33
0.00
0.00
0.00
0
0.00
0.00
0.00
100,957
0.00
0.00
44.18
127,546
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 101,662 1.2 PBI APBD 1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 25,884 1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 1.5 Bukan pekerja (BP) 2
Jamkesda (Jakkad)
3
Asuransi Swasta
0
0.00
0.00
0.00
4
Asuransi Perusahaan
0
0.00
0.00
0.00
228,503
0.00
0.00
100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : UPTD Jakkad Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
0
0
TABEL 54 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 JUMLAH KUNJUNGAN NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Puskesmas Rasabou Puskesmas Ranggo Puskesmas Dompu Timur Puskesmas Dompu Kota Puskesmas Dompu Barat Puskesmas Kilo Puskesmas Kempo Puskesmas Soriutu Puskesmas Calabai
SUB JUMLAH I 1
RSUD Dompu
SUB JUMLAH II 1
RAWAT JALAN
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
2,789 3,139 18,868 8,401 12,185 1,236 3,430 2,919 3,319
3,686 4,218 19,173 12,714 14,005 1,250 3,450 2,801 4,800
6,475 7,357 38,041 21,115 26,190 2,486 6,880 5,720 8,119
357 297 0 31 0 181 541 163 304
311 225 0 56 0 171 561 164 291
668 522 0 87 0 352 1,102 327 595
9 0 19 0 41 0 4 0 1
13 0 8 0 41 1 3 0 0
22 0 27 0 82 1 7 0 1
56,286
66,097
122,383
1,874
1,779
3,653
74
66
140
11,141
10,911
22,052
5,263
7,129
12,392
0
0
0
11,141
10,911
0 22,052
5,263
7,129
0 12,392
0
0
0 0
Sarana Yankes lainnya
SUB JUMLAH III JUMLAH (KAB/KOTA)
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP
0
0
0 67,427
0 77,008
0 0 144,435
0 7,137
0 8,908
0 0 16,045
115,339
113,164
228,503
115,339
113,164
228,503
58.5
68.0
63.2
6.2
7.9
7.0
Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu dan RSUD Dompu, 2015 Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
0 0 74
0 66
0 0 140
TABEL 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO 1
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
2
3
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
GDR
NDR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1 RSUD DOMPU
140
4,585
6,058
10,643
195
178
373
110
121
231
42.5
29.4
35.0
24.0
20.0
21.7
KABUPATEN/KOTA
140
4,585
6,058
10,643
195
178
373
110
121
231
42.5
29.4
35.0
24.0
20.0
21.7
Sumber : RSUD Dompu, 2015 Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
NAMA RUMAH SAKITa
1
2
1 RSUD DOMPU
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA DIRAWAT TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN 3
4
140
140
Sumber : RSUD Dompu, 2015 Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
5
10,643
10643
6
BOR (%)
BTO (KALI)
TOI (HARI)
ALOS (HARI)
7
8
9
10
32,360
43,100
63.3
76
2
4
32,360
43,100
63.3
76
2
4
TABEL 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 RUMAH TANGGA NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
JUMLAH BER- PHBS
% BER- PHBS
4
5
6
7
8
1 HU'U
RASABOU
4,357
899
20.6
185
20.6
2 PAJO
RANGGO
3,350
343
10.2
269
78.4
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
4,759
210
4.4
44
21.0
7,964
210
2.6
108
51.4
13,442
1,330
9.9
374
28.1
4
0 DOMPU KOTA
5 WOJA
DOMPU BARAT
6 KILO
KILO
3,109
210
6.8
28
13.3
7 KEMPO
KEMPO
4,805
609
12.7
154
25.3
8 MANGGELEWA
SORIUTU
7,196
2,200
30.6
795
36.1
9 PEKAT
CALABAI
8,926
210
2.4
122
58.1
57,907
6,221
10.7
2,079
33.4
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
TABEL 58 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH SELURUH RUMAH
4
2014
RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH (RUMAH SEHAT) RUMAH YANG BELUM MEMENUHI JUMLAH % SYARAT 5
6
7
RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
RUMAH DIBINA
JUMLAH
%
8
9
JUMLAH
%
10
11
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT) JUMLAH
%
12
13
1 HU'U
RASABOU
4,846
1,959
40.4
2,887
2,887
100
1,359
47.1
3,318
68.5
2 PAJO
RANGGO
3,183
1,817
57.1
1,366
1,366
100
368
26.9
2,185
68.6
DOMPU TIMUR
4,388
2,831
64.5
1,557
1,557
100
112
7.2
2,943
67.1
7,985
5,321
66.6
2,664
2,664
100
1,322
49.6
6,643
83.2
11,509
3,929
34.1
7,580
7,580
100
301
4.0
4,230
36.8
3 DOMPU 4
0 DOMPU KOTA
5 WOJA
DOMPU BARAT
6 KILO
KILO
3,519
1,254
35.6
2,265
2,265
100
927
40.9
2,181
62.0
7 KEMPO
KEMPO
4,042
3,169
78.4
873
873
100
13
1.5
3,182
78.7
8 MANGGELEWA
SORIUTU
7,617
4,059
53.3
3,558
3,558
100
2,592
72.8
6,651
87.3
9 PEKAT
CALABAI
8,813
5,485
62.2
3,328
3,328
100
23
0.7
5,508
62.5
55,902
29,824
53.4
26,078
26,078
100
7,017
26.9
36,841
65.9
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
TABEL 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM LAYAK
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
16
160
16
160
13
474
2,370
14
2 PAJO
RANGGO
13,091
399
2,824
399
2,824
10
95
10
95
0
0
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
19,460
267
1,335
267
1,335
44
290
44
290
26
32,565
83
321
83
321
66
189
66
189
16
17
18
19
20
21
22
23
26
27
30
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
29
JUMLAH SARANA
28
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
25
JUMLAH SARANA
24
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA 15
420
MEMENUHI SYARAT
31
32
%
12
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1,445
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH
11
JUMLAH SARANA
239
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
10
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1,840
MEMENUHI SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
9
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
8
328
MEMENUHI SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JUMLAH SARANA
6
JUMLAH SARANA
7
16,749
TERMINAL AIR
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
5
MEMENUHI SYARAT
RASABOU
0 DOMPU KOTA
4
MEMENUHI SYARAT
SUMUR BOR DENGAN POMPA
1 HU'U
4
3
SUMUR GALI DENGAN POMPA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
2
PENDUDU K
JUMLAH SARANA
1
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
KECAMATAN
JUMLAH SARANA
SUMUR GALI TERLINDUNG
NO
33
34
2,100
266
6,650
259
6,500
0
0
0
0
0
0
0
0
559
2,795
559
2,795
13,000
77.6
0
0
7
1,964
7
1,964
0
0
0
0
0
0
0
0
195
4,179
195
4,179
9,062
69.2
238
26
238
178
4,450
178
4,450
2
1,875
2
1,875
0
0
0
0
678
4,975
678
4,975
13,163
67.6
1,954
6,978
1,954
6,978
0
0
0
0
1
65
1
65
0
0
0
0
3,525
19,387
3,525
19,387
26,940
82.7
5 WOJA
DOMPU BARAT
53,953
191
4,011
189
4,011
223
3,577
223
3,577
3,352
21,571
3,352
21,571
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,706
15,656
1,706
15,656
44,815
83.1
6 KILO
KILO
12,492
484
2,420
452
2,260
186
930
119
795
878
5,268
878
5,268
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
101
505
101
505
8,828
70.7
7 KEMPO
KEMPO
18,976
607
3,035
559
2,795
107
535
78
390
2,190
10,950
2,190
10,950
0
0
0
0
2
700
2
700
0
0
0
0
0
0
0
0
14,835
78.2
8 MANGGELEWA
SORIUTU
28,985
717
3,585
669
3,345
375
1,915
375
1,915
1,939
14,390
1,939
14,390
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,037
5,185
1,037
5,185
24,835
85.7
9 PEKAT
CALABAI
32,232
371
1,484
371
1,484
0
0
0
0
14
56
14
56
123
3,075
123
3,075
0
0
0
0
0
0
0
0
6,377
25,508
6,377
25,508
30,123
93.5
228,503
3,447
20,855
3,228
19,820
1,027
7,691
931
7,411
10,827
61,821
10,773
61,551
574
16,139
567
15,989
5
2,640
5
2,640
0
0
0
0
14,178
78,190
14,178
78,190
185,601
81.2
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
TABEL 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM
1
2
3
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9
HU'U PAJO DOMPU WOJA KILO KEMPO MANGGELEWA PEKAT
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA 5
MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA) JUMLAH
%
6
7
RASABOU RANGGO DOMPU TIMUR 0 DOMPU KOTA DOMPU BARAT KILO KEMPO SORIUTU CALABAI
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
0
0
#DIV/0!
TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 JENIS SARANA JAMBAN
198
2 PAJO
RANGGO
13,091
0
0
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
19,460
0
32,565
4
0 DOMPU KOTA
100
0
0
0
0
0 #DIV/0!
2,353
10,422
2,353
10,422
100
527
1,963
527
0
0
0 #DIV/0!
1,970
9,850
1,688
8,840
90
0
0
0
0
0
0 #DIV/0!
5,676
23,180
5,676
23,180
100
0
100
5,248
36,304
5,248
36,304
100
0 #DIV/0!
970
5,645
970
5,645
20
21
JUMLAH SARANA
19
0 #DIV/0!
22
23
24
JUMLAH
%
25
26
0
0
0
0 #DIV/0!
16,370
97.7
100
0
0
0
0 #DIV/0!
12,385
94.6
0
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
8,840
45.4
0
0
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
23,180
71.2
9
39
9
100
50
216
50
100
36,671
68.0
100
0
0
0
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
5,645
45.2
0 #DIV/0!
1,963
5 WOJA
DOMPU BARAT
53,953
6
112
6
6 KILO
KILO
12,492
0
0
0
7 KEMPO
KEMPO
18,976
36
1,260
26
910
72
3,645
18,225
2,512
15,072
83
0
0
0
0 #DIV/0!
0
0
0
15,982
84.2
8 MANGGELEWA
SORIUTU
28,985
21
830
21
830
100
4,499
21,918
4,499
21,918
100
0
0
0
0 #DIV/0!
341
1,372
46
191
14
22,939
79.1
9 PEKAT
CALABAI
32,232
0
0
0
0 #DIV/0!
3,836
15,344
3,836
15,344
100
859
3,436
859
3,436
100
971
3,884
971
3,884
100
22,664
70.3
228,503
261
7,152
251
152,308 29,082
148,145
97
1,395
5,438
1,395
5,438
100
1,362
5,472
1,067
4,291
78
164,676
72.1
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
112
18
% PENDUDUK PENGGUNA
17
11,420
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
16
2,300
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
15
JUMLAH SARANA
14
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
13
11,420
JUMLAH SARANA
12
2,647
MEMENUHI SYARAT
% PENDUDUK PENGGUNA
11
MEMENUHI SYARAT
100
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK (JAMBAN SEHAT)
CEMPLUNG
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
10
JUMLAH SARANA
9
JUMLAH SARANA
8
4,950
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
7
4,950
JUMLAH SARANA
6
198
MEMENUHI SYARAT % PENDUDUK PENGGUNA
5
16,749
PLENGSENGAN
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
4
RASABOU
% PENDUDUK PENGGUNA
3
1 HU'U
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
2
LEHER ANGSA
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
1
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
KECAMATAN
JUMLAH SARANA
NO
JUMLAH PENDUDUK
KOMUNAL
6,802
95
30,844
39
216
TABEL 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
1
2
3
4
DESA MELAKSANAKAN STBM
DESA STOP BABS (SBS)
DESA STBM
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
1 HU'U
RASABOU
8
7
87.5
4
50.0
1
12.5
2 PAJO
RANGGO
6
6
100.0
4
66.7
0
0.0
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
7
6
85.7
1
14.3
0
0.0
8
3
37.5
1
12.5
0
0.0
14
7
50.0
1
7.1
0
0.0
4
0 DOMPU KOTA
5 WOJA
DOMPU BARAT
6 KILO
KILO
6
2
33.3
0
0.0
0
0.0
7 KEMPO
KEMPO
7
6
85.7
3
42.9
0
0.0
8 MANGGELEWA
SORIUTU
11
10
90.9
4
36.4
0
0.0
9 PEKAT
CALABAI
12
5
41.7
0
0.0
0
0.0
79
52
65.8
18
22.8
1
1.3
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
TABEL 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 TEMPAT-TEMPAT UMUM
2
1
2 PAJO
RANGGO
16
5
3
1
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
-
-
-
-
-
-
4
24
100.0
2
100.0
1
100.0
#DIV/0!
#DIV/0!
25
16
100.0
3
60.0
0
0.0
1
100.0
#DIV/0!
#DIV/0!
-
-
20
5
7
1
1
0
9
46
53
9
5
1
0
0
0
68
6 KILO
KILO
20
6
3
1
7 KEMPO
KEMPO
22
7
3
1
8 MANGGELEWA
SORIUTU
39
14
10
1
9 PEKAT
CALABAI
-
-
-
-
-
51
33
7
1
#DIV/0! 87.0
5
0.0
#DIV/0! 100.0
7
0.0
#DIV/0! 100.0
1
0.0
#DIV/0! 100.0
1
#DIV/0! 100.0
8
-
#DIV/0!
-
0
#DIV/0!
5
#DIV/0!
31
93.9
#DIV/0!
#DIV/0!
33
21
95.5
6
85.7
3
100.0
1
100.0
#DIV/0!
#DIV/0!
10
74
36
92.3
9
64.3
4
40.0
1
100.0
#DIV/0!
#DIV/0!
10
-
-
-
-
-
#DIV/0!
-
0
27
0
#DIV/0!
23
31
60.8
19
57.6
6
84.8 0.0
100.0
64.6
39
63.3
1
124
55.6
80.0 #DIV/0!
19
100.0
311
-
#DIV/0!
3
-
#DIV/0!
100.0
0
50.0
#DIV/0!
20
#DIV/0!
3
-
#DIV/0!
#DIV/0!
60.0
#DIV/0!
27
35
#DIV/0!
12
-
26
0.0
30
#DIV/0!
25
100.0
%
23
5
TEMPAT-TEMPAT UMUM
JUMLAH
22
JUMLAH
21
NON BINTANG
%
20
JUMLAH
19
%
18
JUMLAH
17
%
16
JUMLAH
15
100.0
23
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
14
BINTANG
19
DOMPU BARAT
192
13
%
12
PUSKESMAS
HOTEL
RUMAH SAKIT UMUM
35
5 WOJA
JUMLAH (KAB/KOTA)
0 DOMPU KOTA
11
8
JUMLAH
10
5
SLTA
%
9
19
JUMLAH
8
RASABOU
SARANA KESEHATAN
SLTP JUMLAH
7
1 HU'U
SD
%
6
NON BINTANG
5
BINTANG
4
RUMAH SAKIT UMUM
3
PUSKESMAS
2
SLTA
1
HOTEL
PUSKESMAS
SLTP
KECAMATAN
SD
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH TTU
SARANA PENDIDIKAN
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN SARANA PENDIDIKAN
%
YANG ADA
#DIV/0!
85.7
-
1
#DIV/0!
100.0
100.0 #DIV/0!
85.2
60 -
204
81.1 #DIV/0!
65.6
TABEL 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI NO
KECAMATAN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
HU'U PAJO DOMPU WOJA KILO KEMPO MANGGELEWA PEKAT
JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
JUMLAH TPM
3
4
RUMAH DEPOT AIR JASA BOGA MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM) 5
RASABOU RANGGO DOMPU TIMUR 0 DOMPU KOTA DOMPU BARAT KILO KEMPO SORIUTU CALABAI
6
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
8
9
7
TIDAK ADA DATA
0
0
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
0
0
0
TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI %
JASA BOGA
10
11
0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0
#DIV/0!
RUMAH DEPOT AIR MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM) 12
0
13
0
0
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
14
15
0
% 16
0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0
#DIV/0!
TABEL 65
1 2 3 4 5 6 7 8 9
JUMLAH (KAB/KOTA)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
TIDAK ADA DATA
0
0
0
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 #DIV/0!
0
PERSENTASE TPM DIUJI PETIK
11
TOTAL
10
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
MAKANAN JAJANAN
9
DEPOT AIR MINUM (DAM)
8
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
7
JUMLAH TPM DIUJI PETIK JASA BOGA
6
JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
5
PERSENTASE TPM DIBINA
4
TOTAL
3
RASABOU RANGGO DOMPU TIMUR 0 DOMPU KOTA WOJA DOMPU BARAT KILO KILO KEMPO KEMPO MANGGELEWASORIUTU PEKAT CALABAI
MAKANAN JAJANAN
2
HU'U PAJO DOMPU
DEPOT AIR MINUM (DAM)
PUSKESMAS
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
1
KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JASA BOGA
NO
JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
12
13
14
15
16
17
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
0
0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0!
TABEL 66 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO 1
NAMA OBAT 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Alopurinol tablet 100 mg Aminofilin tablet 200 mg Aminofilin injeksi 24 mg/ml Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) Amoksisilin kapsul 250 mg Amoksisilin kaplet 500 mg Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg Metampiron tablet 500 mg Metampiron injeksi 250 mg Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
11
Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3% Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) Atropin sulfat tablet 0,5 mg Atropin tetes mata 0,5% Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) Betametason krim 0,1 % Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml Deksametason tablet 0,5 mg Dekstran 70-larutan infus 6% steril Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) Diazepam Injeksi 5mg/ml Diazepam tablet 2 mg Diazepam tablet 5 mg Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) Diagoksin tablet 0,25 mg Efedrin tablet 25 mg (HCL) Ekstrks belladona tablet 10 mg Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) Etakridin larutan 0,1% Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml Fenobarbital tablet 30 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg Fenol Gliserol tetes telinga 10% Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg Furosemid tablet 40 mg Gameksan lotion 1 % Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g Gentian Violet Larutan 1 % Glibenklamida tablet 5 mg Gliseril Gualakolat tablet 100 mg Gliserin Glukosa larutan infus 5% Glukosa larutan infus 10% Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) Griseofulvin tablet 125 mg, micronized Haloperidol tablet 0,5 mg Haloperidol tablet 1,5 mg Haloperidol tablet 5 mg Hidroklorotiazida tablet 25 mg Hidrkortison krim 2,5% Ibuprofen tablet 200 mg Ibuprofen tablet 400 mg Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Kaptopril tablet 12,5 mg Kaptopril tablet 25 mg Karbamazepim tablet 200 mg Ketamin Injeksi 10 mg/ml
SATUAN TERKECIL 3
KEBUTUHAN
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN
4
5
119,394 10,206 684 15,156 362,556 6,066 282,150
79,600 6,800 450 10,100 241,700 4,040 188,100
6,900 43,200 4,237 27,300 458,800 1,360 -
tube
3,006
2,000
450
2450.00
81.5
supp
360
240
420
660.00
183.3
pot
1,872
1,248
4,944
6192.00
330.8
tablet tablet
11,106 -
7,400 -
11,800 -
19200.00
172.9 #DIV/0!
vial tablet tablet tablet tablet botol ampul krim ampul tablet botol botol tablet ampul tablet tablet ampul tablet tablet tablet ampul botol ampul ampul tablet tablet tablet botol ampul tablet tablet botol sach
594 531,000 8,856 954 6,624 11,844 287,694 198 253,854 522 12,006 5,706 5,292 4,050 50,994 1,314 468 180 4,644 180 66,744 648 2,340 12,006 12,744 31,194
400 354,000 5,900 630 4,420 7,900 191,800 129 169,230 345 8,000 3,800 3,525 2,700 34,000 870 316 120 3,100 120 44,500 432 1,560 8,000 8,500 20,800
600 279,000 3,000 270 6,288 19,200 275,000 2,940 17,000 5,800 2,460 2,600 387,000 5,130 212 2,190 11,100 7,500 672 1,710 7,800 14,800 398,500
1000.00 633000.00 8900.00
168.4 119.2 100.5 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 94.3 161.7 228.8 162.3 #DIV/0! 65.2 66.7 629.3 208.2 168.2 113.1 130.9 825.6 #DIV/0! 456.6 112.8 #DIV/0! 1283.3 305.8 66.7 77.9 170.4 139.7 131.6 182.8 #DIV/0! 1344.2
botol tablet tablet botol botol botol ampul tablet tablet tablet tablet tablet tube tablet tablet tablet tablet tablet tablet tablet vial
756 58,356 616,500 9,846 666 144 122,850 5,850 12,150 14,994 6,120 193,950 900 192,006 31,356 181,494 13,950 -
500 38,900 411,000 6,563 439 95 81,900 3,900 8,100 10,000 4,080 129,300 600 128,000 20,900 121,000 9,300 -
33,200 103,000 3,580 820 93 158,800 400 3,800 48 370,700 3,800 440,000 143,300 19,300 -
500.00 72100.00 514000.00
tablet tablet tablet tablet kapsul kaplet botol tablet ampul tablet
6
7
86500 50000.00 4687.00 37400.00 700500.00 5400.00
188100.00
900.00 10708.00 27100.00 466800.00 129.00 169230.00 3285.00 25000.00 9600.00 5985.00 5300.00 421000.00 6000.00 528.00 2310.00 14200.00 120.00 52000.00 1104.00 3270.00 15800.00 23300.00 419300.00
10143.00 1259.00 188.00 240700.00 3900.00 8500.00 13800.00 4128.00 500000.00 4400.00 568000.00 20900.00 264300.00 28600
8
72.4 489.9 685.2 246.8 #DIV/0! 193.2 89.0 #DIV/0! #DIV/0! 66.7
66.1 123.6 83.4 #DIV/0! 103.0 189.0 130.6 195.9 66.7 70.0 92.0 #DIV/0! 67.5 #DIV/0! 257.8 488.9 295.8 66.7 145.6 205.0 #DIV/0!
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
NAMA OBAT
1
2
70 71 72 73 74 75 76 77 78
Klofazimin kapsul 100 mg microzine Kloramfenikol kapsul 250 mg Kloramfenikol tetes telinga 3 % Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500 mg 79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml 80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg 81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg 82 Kuinin (kina) tablet 200 mg 83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml 84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml 85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml 86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml 87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram 88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml 89 Mebendazol tablet 100 mg 90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg 91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml 92 Metronidazol tablet 250 mg 93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg 94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % 95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % 96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % 97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g 98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g 99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) 100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % 101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml 102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml 103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml 104 Paracetamol tablet 100 mg 105 Paracetamol tablet 500 mg 106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) 107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg 108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) 109 Povidon Iodida larutan 10 % 110 Povidon Iodida larutan 10 % 111 Prednison tablet 5 mg 112 Primakuin tablet 15 mg 113 Propillitiourasil tablet 100 mg 114 Propanol tablet 40 mg (HCL) 115 Reserpin tablet 0,10 mg 116 Reserpin tablet 0,25 mg 117 Ringer Laktat larutan infus 118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% 119 Salisil bedak 2% 120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) 121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) 122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) 123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) 124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) 125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg 126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % 127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% 128 Tetrasiklin kapsul 250 mg 129 Tetrasiklin kapsul 500 mg 130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml 131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) 132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp 133 Triheksifenidil tablet 2 mg 134 Vaksin Rabies Vero 135 Vitamin B Kompleks tablet VAKSIN 136 BCG 137 T T 138 D T 139 CAMPAK 10 Dosis 140 POLIO 10 Dosis 141 DPT-HB 142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS 143 POLIO 20 Dosis 144 CAMPAK 20 Dosis Sumber : Instalasi Farmasi Kabupaten Dompu, 2015
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
3
4
5
98,730 630 568,800 630 10,494 1,044
65,820 424 379,200 420 7,000 700
65,500 427,800 600 15,100 300
kapsul kapsul botol tablet ampul ampul tablet tablet tablet
6
7
8
22100.00 1000.00
#DIV/0! 133.0 67.3 141.9 #DIV/0! 161.9 #DIV/0! 210.6 95.8
131320.00 424.00 807000.00 1020.00
botol
11,394
7,600
800
8400.00
73.7
tablet
260,244
173,500
-
173500.00
66.7
tablet
-
-
-
tablet ampul vial vial vial sach botol tablet tablet
21,510 14,292 198 29,088
14,340 9,530 131 19,390
14,520 11,950 3 7,300
28860.00
ampul tablet tablet botol botol ampul tablet tablet botol tube vial ampul botol tablet tablet botol tablet tablet botol botol tablet tablet tablet tablet tablet tablet botol tube
2,340 15,444 8,352 3,294 1,206 2,142 5,256 9,594 13,716 594 690,606 280,494 810 576 324,900 221,994 19,206 22,734 36
1,563 10,300 5,562 2,200 800 1,428 3,500 6,400 9,146 400 460,400 187,000 542 388 216,600 148,000 12,800 15,160 24
2,160 44,800 6,565 4,600 11,300 1 3,125 20,400 410,000 341,000 3,695 1,873 151,600 15,600 11,760 -
3723.00 55100.00
kotak vial vial vial ampul vial ampul botol botol kapsul kapsul ampul tablet ampul tablet vial tablet
2,376 144 180 349,506 336,006 24,444 739,494 2,766 1,476 3,809 3,255 4,860 6,389 6,525 -
1,582 92 125 233,000 45,500 224,000 16,300 493,000
3,004 36 195 230,000 28,200 86,000
1,844 984 2,539 2,170 3,240 4,259 4,350 -
356 793 1,070 415 573 320 -
vial vial vial vial vial vial vial vial vial
#DIV/0!
21480.00 134.00
26690.00
12127.00 6800.00 12100.00 1429.00 6625.00 26800.00 9146.00 400.00 870400.00
528000.00 4237.00 2261.00 368200.00 148000.00 28400.00
26920.00 24.00 4586.00 128.00
320.00
463000.00 73700.00 224000.00 16300.00 579000.00 2200.00 1776.67 2539.00 3240.00 3655.33 4831.67 4670.00
134.2 #DIV/0! 150.3 #DIV/0! 67.7 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 91.8 159.1 356.8 #DIV/0! #DIV/0! 145.2 #DIV/0! 206.4 1003.3 66.7 126.0 #DIV/0! 279.3 66.7 67.3 126.0 #DIV/0! #DIV/0! 188.2 523.1 392.5 113.3 66.7 147.9 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 118.4 66.7 193.0 88.9 #DIV/0! #DIV/0! 177.8 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 132.5 #DIV/0! #DIV/0! 66.7 #DIV/0! 66.7 #DIV/0! 78.3 79.5 120.4 66.7 99.5 75.2 75.6 71.6 #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 PEMILIKAN/PENGELOLA NO 1
FASILITAS KESEHATAN KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
2
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
1
1 -
7 81 2 17 47 2
1
3 -
26 186 1
26 186 1 -
17 3
17 3 -
TABEL 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH
%
4
5
1 RUMAH SAKIT UMUM
1
1
2 RUMAH SAKIT KHUSUS
0
0
1
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
100.00 #DIV/0!
100.00
TABEL 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
PRATAMA JUMLAH % 4
5
MADYA JUMLAH % 6
STRATA POSYANDU PURNAMA JUMLAH %
7
8
9
POSYANDU AKTIF
MANDIRI JUMLAH % 10
JUMLAH
11
12
JUMLAH
%
13
14
1 HU'U
RASABOU
2
4.35
14
30.4
30
65.2
0
0.0
46
30
65.2
2 PAJO
RANGGO
0
0.00
8
28.6
20
71.4
0
0.0
28
20
71.4
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
4
12.50
1
3.1
27
84.4
0
0.0
32
27
84.4
0
0.00
9
19.6
34
73.9
3
6.5
46
37
80.4
4
0 DOMPU KOTA
5 WOJA
DOMPU BARAT
0
0.00
9
15.3
50
84.7
0
0.0
59
50
84.7
6 KILO
KILO
3
13.04
4
17.4
16
69.6
0
0.0
23
16
69.6
7 KEMPO
KEMPO
0
0.00
0
0.0
29
93.5
2
6.5
31
31
100.0
8 MANGGELEWA
SORIUTU
0
0.00
6
10.7
50
89.3
0
0.0
56
50
89.3
9 PEKAT
CALABAI
0
0.00
26
37.1
44
62.9
0
0.0
70
44
62.9
9
2.30
77
19.7
300
76.7
5
1.3
391
305
78.0
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
1
TABEL 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
DESA/ KELURAHAN
1
2
3
4
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) POSKESDES POLINDES POSBINDU 5
6
7
1 HU'U
RASABOU
8
6
0
2 PAJO
RANGGO
6
4
0
1
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
7
6
0
1
8
1
0
14
11
0
4
0 DOMPU KOTA
-
5 WOJA
DOMPU BARAT
6 KILO
KILO
6
5
0
7 KEMPO
KEMPO
7
6
0
-
8 MANGGELEWA
SORIUTU
11
10
0
-
9 PEKAT
CALABAI
12
11
0
79
60
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
0
-
2
TABEL 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
3
4
DESA/KELURAHAN SIAGA PRATAMA
MADYA
5
PURNAMA
6
MANDIRI
7
JUMLAH
8
%
9
10
1 HU'U
RASABOU
8
4
4
0
0
8
100.0
2 PAJO
RANGGO
6
0
4
2
0
6
100.0
3 DOMPU
DOMPU TIMUR
7
7
0
0
0
7
100.0
8
3
5
0
0
8
100.0
14
1
3
10
0
14
100.0
4
0 DOMPU KOTA
5 WOJA
DOMPU BARAT
6 KILO
KILO
6
5
1
0
0
6
100.0
7 KEMPO
KEMPO
7
0
0
7
0
7
100.0
8 MANGGELEWA
SORIUTU
11
0
11
0
0
11
100.0
9 PEKAT
CALABAI
12
12
0
0
0
12
100.0
79
32
28
19
0
79
100.0
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2015
TABEL 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
DR SPESIALIS a
TOTAL
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
DOKTER GIGI SPESIALIS L P L+P
L
P
15
18
19
16
TOTAL
17
L+P 20
1
Puskesmas Rasabou
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Puskesmas Ranggo
0
0
0
1
1
2
1
1
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Puskesmas Dompu Timur
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
Puskesmas Dompu Kota
0
0
0
1
1
2
1
1
2
0
1
1
0
0
0
0
1
1
5
Puskesmas Dompu Barat
0
0
0
1
1
2
1
1
2
0
1
1
0
0
0
0
1
1
6
Puskesmas Kilo
0
0
0
2
0
2
2
0
2
0
1
1
0
0
0
0
1
1
7
Puskesmas Kempo
0
0
0
1
1
2
1
1
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Puskesmas Soriutu
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
Puskesmas Calabai
0
0
0
1
1
2
1
1
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
0
0
0
9
6
15
9
6
15
0
3
3
0
0
0
0
3
3
4
1
5
2
3
5
6
4
10
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
5
6
4
10
0
1
0
1
0
1 RSUD Dompu
0 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
4
1
5
2
3
0
0 1
0
1
0
0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
20
15
10
25
0
1
3
4
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber : Puskesmas dan RSUD Dompu, 2015 Keterangan :
a
termasuk S3
4
1
5 2
11
9
9
11
1
3
4 2
0
0
0
2
TABEL 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 NO
UNIT KERJA
BIDAN
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
L
PERAWATa P
L+P
4
5
6
L
PERAWAT GIGI P
L+P
7
8
9
Puskesmas Rasabou Puskesmas Ranggo Puskesmas Dompu Timur Puskesmas Dompu Kota Puskesmas Dompu Barat Puskesmas Kilo Puskesmas Kempo Puskesmas Soriutu Puskesmas Calabai
15 11 16 14 30 16 12 23 23
1 2 3 2 6 3 4 1 8
6 6 8 11 15 3 8 6 2
7 8 11 13 21 6 12 7 10
0 0 0 0 1 0 1 0 0
0 0 1 1 2 0 0 1 0
0 0 1 1 3 0 1 1 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
160
30
65
95
2
5
7
18
24
58
82
1
4
5
58
0 82
4
0 5
1 RSUD Dompu
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
18
24
1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
178 157.29
Sumber : Puskesmas dan RSUD Dompu, 2015 Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
54
123
177 77.46
3
9
12 5.25
TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
TOTAL
APOTEKER
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
1
Puskesmas Rasabou
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Puskesmas Ranggo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Puskesmas Dompu Timur
0
0
0
0
1
1
0
1
1
4
Puskesmas Dompu Kota
0
0
0
0
1
1
0
1
1
5
Puskesmas Dompu Barat
0
0
0
0
1
1
0
1
1
6
Puskesmas Kilo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
Puskesmas Kempo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Puskesmas Soriutu
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
Puskesmas Calabai
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Dompu
0
0
0
0
3
3
0
3
3
0
3
3
0
4
4
0
7
7
0
0
0
0
4
0
7
7
0 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
0
3
3
0
4
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
0 0
3
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber : Puskesmas dan RSUD Dompu, 2015 Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
3 1
0 0
7
7 3
0 0
10
10 4
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 NO
UNIT KERJA
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
KESEHATAN MASYARAKATa L P L+P 3
4
KESEHATAN LINGKUNGANb L P L+P
5
6
7
8
Puskesmas Rasabou Puskesmas Ranggo Puskesmas Dompu Timur Puskesmas Dompu Kota Puskesmas Dompu Barat Puskesmas Kilo Puskesmas Kempo Puskesmas Soriutu Puskesmas Calabai
0 0 1 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 2 0 2 0 1
0 1 1 0 2 0 2 0 1
0 1 1 0 0 1 0 1 1
2 0 1 2 5 1 2 2 0
2 1 2 2 5 2 2 3 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1
6
7
5
15
20
0
3
3
1
6
7
0
3
3
1
6
7
1 RSUD Dompu SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
1
9
10
6
21
4
Sumber : Puskesmas dan RSUD Dompu, 2015 Keterangan : a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan b termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
27 12
TABEL 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
NUTRISIONIS
TOTAL
DIETISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
1
Puskesmas Rasabou
3
1
4
0
0
0
3
1
4
2
Puskesmas Ranggo
0
4
4
0
0
0
0
4
4
3
Puskesmas Dompu Timur
0
2
2
0
0
0
0
2
2
4
Puskesmas Dompu Kota
1
3
4
0
0
0
1
3
4
5
Puskesmas Dompu Barat
2
4
6
0
0
0
2
4
6
6
Puskesmas Kilo
2
1
3
0
0
0
2
1
3
7
Puskesmas Kempo
0
3
3
0
0
0
0
3
3
8
Puskesmas Soriutu
1
1
2
0
0
0
1
1
2
9
Puskesmas Calabai
1
1
2
0
0
0
1
1
2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
10
20
30
0
0
0
10
20
30
0
0
0
3
5
8
3
5
8
0
0
0
0
0
0
3
5
8
3
5
8
1 RSUD Dompu
0 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber : Puskesmas dan RSUD Dompu, 2015
10
20
30
3
5
8
13
25
38 17
TABEL 77 JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
FISIOTERAPIS L P L+P
TENAGA KETERAPIAN FISIK OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA L P L+P L P L+P
3
6
4
5
7
8
9
10
TOTAL
AKUPUNKTUR L P L+P
11
12
13
14
L
P
15
16
L+P 17
1
Puskesmas Rasabou
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Puskesmas Ranggo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Puskesmas Dompu Timur
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
Puskesmas Dompu Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
Puskesmas Dompu Barat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Puskesmas Kilo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
Puskesmas Kempo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Puskesmas Soriutu
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
Puskesmas Calabai
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Dompu
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
3
0
0
0
0
0
1
2
3
0 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
1
2
3
0 0
0
0
0 0
0
0
0
0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
3
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber : Puskesmas dan RSUD Dompu, 2015
1
2
3
0
0
0
0
0
0
0
0
1
TABEL 78 JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 TENAGA KETEKNISIAN MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
RADIOGRAFER
RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
ANALISIS KESEHATAN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
TEKNISI GIGI
REFRAKSIONIS OPTISIEN
ORTETIK PROSTETIK
REKAM MEDIS DAN TEKNISI TRANSFUSI INFORMASI DARAH KESEHATAN L P L+P L P L+P 24
25
26
27
28
29
TEKNISI KARDIOVASKULER
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
30
31
32
33
34
L+P 35
1
Puskesmas Rasabou
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
Puskesmas Ranggo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
3
Puskesmas Dompu Timur
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
4
Puskesmas Dompu Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
5
Puskesmas Dompu Barat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
6
Puskesmas Kilo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
7
Puskesmas Kempo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
2
0
0
0
0
0
0
1
2
3
8
Puskesmas Soriutu
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
9
Puskesmas Calabai
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
2
2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
1
9
10
0
0
0
0
0
0
1
2
3
0
0
0
0
0
0
2
13
15
4
4
8
0
0
0
3
1
4
0
0
0
0
5
5
0
0
0
0
0
0
2
2
4
0
1
1
0
0
0
9
13
22
0
0
0
0
0
9
13
22
1 RSUD Dompu
0 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
4
4
8
0 0
0
0
0 3
1
4
0 0
0
0
0 0
5
5
0 0
0
0
0 0
0
0
0 2
2
4
0 0
1
1
0
0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11
26
37
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber : Puskesmas dan RSUD Dompu, 2015
4
4
8
0
0
3
1
4
0
2
2
1
14
15
0
0
0
0
0
0
3
4
7
0
1
1
0
0
16
TABEL 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
TENAGA KESEHATAN LAIN PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN LAINNYA KESEHATAN
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
Puskesmas Rasabou Puskesmas Ranggo Puskesmas Dompu Timur Puskesmas Dompu Kota Puskesmas Dompu Barat Puskesmas Kilo Puskesmas Kempo Puskesmas Soriutu Puskesmas Calabai
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 2 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 2 0 1 0 0 0 0 0
0 2 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 2 0 1 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
0
0
0
3
0
3
3
0
3
0
0
0
1
4
5
1
4
5
0
0 0
4
0 5
0 1
0 4
0 5
1 RSUD Dompu SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
0
1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Puskesmas dan RSUD Dompu, 2015
0 0
0
0
0 4
4
8
0 4
4
8
TABEL 80 JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014 TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
PEJABAT STRUKTURAL
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
TENAGA PENDIDIK
TENAGA KEPENDIDIKAN
JURU
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
TENAGA PENUNJANG KESEHATAN L P L+P
L
P
24
27
28
25
26
TOTAL
L+P 29
1
Puskesmas Rasabou
2
0
2
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
3
2
Puskesmas Ranggo
2
0
2
1
1
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
1
4
3
Puskesmas Dompu Timur
1
1
2
3
1
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
2
6
4
Puskesmas Dompu Kota
2
0
2
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
3
5
Puskesmas Dompu Barat
1
1
2
4
2
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
3
8
6
Puskesmas Kilo
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
7
Puskesmas Kempo
2
0
2
5
0
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
0
7
8
Puskesmas Soriutu
2
0
2
4
2
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
2
8
9
Puskesmas Calabai
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
14
2
16
19
7
26
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
33
9
42
5
9
14
0
0
0
0
5
9
14
0
0
0
0
5
9
14
0
0
0
5
9
14
1 RSUD Dompu
0 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
0
0 0
0
0 0
0
0
0
0 0
0
0
0
0 0
0
0
0
0 0
0
0
0 0
0
0
0
0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
38
18
56
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Puskesmas dan RSUD Dompu, 2015
19
11
30
19
7
26
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
TABEL 81 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA DOMPU TAHUN 2014
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
46,940,306,568
a. Belanja Langsung
24,175,768,193
b. Belanja Tidak Langsung
22,764,538,375
2 APBD PROVINSI
-
94.70
0.00
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi 3 APBN :
2,489,700,000
5.02
- Dana Alokasi Umum (DAU)
0.00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) (Include APBD Kab)
0.00
- Dana Dekonsentrasi
0.00
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota (BOK)
2,489,700,000
- Lain-lain (sebutkan)
5.02 0.00
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
136,812,750
0.28
( GF ATM Komponen Malaria )
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
0.00
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
49,566,819,318
TOTAL APBD KAB/KOTA
1,078,283,297,109
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber : Subag Program dan Pelaporan & Subag Keuangan Dikes Dompu, 2015
4.35 216,919.77
TIM PENYUSUN Penanggung Jawab
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
Pengarah
GATOT GUNAWAN, SKM, M.MKes Hj. Iris Juwita Kastianti, SKM, M.MKes
Nara Sumber
Omiyati Fatimah, S.Sos Maman, SKM H. Moh. Nasir, SH, M.Si Rahmat, SKM Lintas Sektor : Kepala Dinas BPPKB Kab.Dompu, Kepala Pusat Badan Pusat Statistik Dompu, Direktur Rumah Sakit Umum Kab.Dompu.
Penyusun
Doddy Khiristianto, SKM Suprapti, SKM Rosdianah, SKM Z Noviyanti Dian MS, A.Md
Kontributor
Rahmat, SKM Rahman, S.Sos. Hj.Maria Ulfa, S.Si.T drg Putu Yuni Artati Hj. Kalsom, S.Sos Hefrida Lutfiana,S.Si, G.Dip.Pharm,Apt. Ns.H.Syarif Efendi, S.Kep, M.Mkes Yayat Nurhidayat, SKM Surawan, SKM H.Mulyadin, AMK Sri Wahyuningsih, S.Sos Fahraruddin, S.Adm
Diterbitkan Oleh : Sub. Bagian Program dan Pelaporan Sekretariat Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Cetakan Pertama, 12 Agustus 2015
i