5.1. DASAR PERTIMBANGAN PENENTUAN KAWASAN STRATEGIS KOTA BANDA ACEH Kawasan
strategis
kota
adalah
wilayah
yang
penataan
ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan. Kawasan Strategis Kota Banda Aceh dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi ditetapkan atas dasar pertimbangan sebagai berikut. a. Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh; b. Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi kota; c. Memiliki potensi “ekspor”; Kawasan Strategis Kota dari sudut kepentingan sosial dan budaya ditetapkan atas dasar pertimbangan sebagai berikut. a. Merupakan tempat yang akan dikembangkan untuk pelestarian atau pengembangan adat istiadat atau budaya daerah. b. Merupakan tempat yang akan dikembangkan untuk pelestarian peristiwa Tsunami dalam bentuk “Wisata Tsunami”. c. Merupakan aset Kota Banda Aceh yang harus dilindungi dan dilestarikan. d. Merupakan tempat perlindungan peninggalan Budaya Aceh; Kawasan strategis kota dari sudut lingkungan dan estetika kota ditetapkan atas dasar pertimbangan menuntut prioritas tinggi pengendalian kualitas lingkungan dan memperintah wajah kota.
Bab V | 1
5.2. LOKASI DAN JENIS KAWASAN STRATEGIS KOTA BANDA ACEH Atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka ditetapkan 8 (delapan) Kawasan Strategis Kota Banda Aceh yaitu sebagai berikut. 1. Kawasan Pusat Kota Lama (Pasar Aceh, Peunayong dan sekitarnya) Peunayong sebagai pusat perdagangan dan jasa juga perlu dilindungi dan dilestarikan, mengingat beberapa bangunan yang ada mempunyai ciri tersendiri, sebagai suatu bangunan yang mempunyai nilai sejarah atau berfungsi sebagai kawasan heritage Kota Banda Aceh. Rencana ini bertujuan untuk mengembalikan citra pusat Kota Banda Aceh sebagai kawasan heritage Kerajaan Aceh yang saling bersinergis dengan keberadaan Mesjid Raya Baiturrahman, Pendopo Gubernur (bekas pendopo raja), Taman Putroe Phang, Gunongan, Taman Sari, Pinto Khop dan Kerkhoff.Untuk mencapai hal tersebut perlu koordinasi dari semua pihak agar penerapan rencana ini dapat berjalan hingga tahun 2029. 2. Kawasan Mesjid Raya Baiturrahman dan sekitarnya Kawasan Mesjid Raya Baiturrahman merupakan aset Kota Banda Aceh yang harus dilindungi dan dilestarikan. Mesjid Raya Baiturrahman merupakan
mesjid
yang
bersejarah
dan
terkesan
bagi
yang
mengunjunginya seolah-olah berada di Masjidil Harram - Makkah. Mungkin karena itulah maka Kota Banda Aceh terkenal sebagai Serambi Mekah. Penatapan kawasan ini sebagai salah-satu kawasan strategis kota bertujuan untuk memprioritaskan pengembangan dimasa mendatang, dan dikaitkan dengan pengembangan Kawasan Pusat Kota Lama. 3. Kawasan Pusat Kota Baru dan Sekitarnya Kawasan Pusat Kota Baru merupakan kawasan strategis karena memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh, memiliki potensi ekonomi sebagai penggerak perekonomian Kota Banda Aceh yaitu sebagai pusat perdagangan yang mempunyai jangkauan pelayanan regional.
Bab V | 2
4. Kawasan Water Front City Pengembangan water front city ini disamping berfungsi sebagai pelestarian lingkungan sungai, juga dapat menciptakan keindahan kota dengan
mengarahkan
bangunan-bangunan
untuk menghadap
dan
memanfaatkan lingkungan sungai sebagai daya tarik kawasannya, dengan didukung oleh jaringan jalan, pedestrian dan ruang terbuka hijau yang membatasi aktivitas bangunan dengan lingkungan sungai. Kawasan water front city memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi, khususnya pada kawasan sepanjang Krueng Aceh mulai dari muara (Gampong Pande) hingga ke Indrapuri merupakan lintasan sejarah transportasi sungai pada zaman Kerajaan Aceh tempo dulu. Dengan konsep water front city ini kualitas lingkungan akan terpelihara dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan wisata, serta kawasan-kawasan yang berada di sepanjang daerah aliran sungai menjadi tertata, indah dan teratur, sehingga akan menjadi daya tarik bagi Kota Banda Aceh untuk menarik wisatawan dan investasi di bidang pariwisata, komersial dan sebagainya. 5. Kawasan Perikanan Samudera Kawasan Perikanan Samudera yaitu merupakan kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara, merupakan jenjang pelabuhan perikanan tertinggi. Kawasan ini terletak di Lampulo, memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh, sebagai penggerak perekonomian Kota Banda Aceh dan memiliki potensi ekspor. 6. Kawasan Heritage Gampong Pande, Peunayong dan Neusu Kawasan Gampong Pande merupakan tempat awal Kerajaan Aceh. Oleh karena itu perlu dilindungi dan dilestarikan karena mempunyai nilai sejarah. Perlindungan dan pelestarian kawasan ini merupakan potensi untuk mendukung Kota Banda Aceh sebagai Kota Wisata Islami. Kawasan Peunayong merupakan kawasan yang dikembangkan untuk melestarikan nilai sejarah sebagai kawasan etnis cina (china town), sedangkan
kawasan
Neusu
khususnya
di
asrama
dan
komplek Bab V | 3
perumahan TNI tetap dilestarikan sebagai bagian dari peninggalan bersejarah (heritage). 7. Kawasan Wisata Tsunami (Museum Tsunami, PLTD Apung di Punge Blang Cut, kuburan massal korban tsunami di Ulee Lheue dan Mesjid Baitul Rahim di Ulee Lheue). Kawasan ini perlu dilestarikan dan dilindungi, sebagai bukti bahwa Kota Banda Aceh pernah terkena bencana tsunami, sekaligus juga sebagai kawasan Wisata Tsunami. 8. Kawasan Simpang Tujuh Ulee Kareng Kawasan ini mempunyai tingkat pertumbuhan fisik yang sangat tinggi dan cenderung terjadinya kesemrawutan. Hal ini dapat diduga, karena merupakan pusat orientasi dari tujuh wilayah (simpang tujuh). Oleh karena itu perkembangan kawasan ini perlu dikendalikan agak ketat, untuk mencegah atau mengurangi tingkat kesemrawutan yang berlebihan. Selain dari itu berdasarkan kondisi existing yang ada kawasan ini sangat baik untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata kuliner khususnya warung kopi. Kawasan strategis ini pada dasarnya merupakan program Nasional yang bersifat strategis untuk dikembangkan di suatu daerah yang bertujuan untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah tersebut sesuai dengan potensi strategis yang dimilikinya. Untuk menindaklanjuti rencana pengembangan dan pembangunan kawasan strategis tersebut dimasa mendatang dan memudahkan dalam pengalokasian dana pembangunannya, oleh karenanya perlu dilakukan tahapan prioritas penanganannya. Prioritas penanganan tersebut tidak bersifat kaku dari dana pembangunan yang dialokasikan oleh pemerintah, karena tidak tertutup bagi investor yang ingin menanamkan modalnya atau lembaga donor yang tertarik untuk mengembangkan kawasan strategis tersebut sesuai dengan salah satu prioritas yang telah ditetapkan.
Bab V | 4
Adapun rincian tahapan prioritas pelaksanaan kawasan strategis tersebut adalah sebagai berikut : Prioritas I Rehabilitasi dan Revitalisasi Kawasan Pusat Kota Lama Pengembangan Kawasan Water Front City Pengembangan Pusat Kota Baru Prioritas II Pengembangan Wisata Tsunami Rehabilitasi dan Revitalisasi Kawasan Gampong Pande Prioritas III Pengembangan Kawasan Perikanan Lampulo Pengembangan Kawasan Simpang Tujuh Ulee Kareng Untuk lebih jelasnya, penetapan kawasan strategis di Kota Banda Aceh dapat dilihat pada Gambar. 5.1.
Bab V | 5
Bab V | 6