57
4.2
ANALISA PERUSAHAAN
4.2.1 DAIHATSU SALES OPERATION (DSO) Daihatsu merupakan salah satu pemain di industri otomotif di Indonesia dengan Astra Daihatsu Motor (ADM) sebagai ATPM-nya dan PT. Astra International, Tbk – Daihatsu Sales Operation (DSO) sebagai distributor tunggalnya. Sebagai distributor tunggal DSO mempunyai peranan yang sangat penting di dalam penjualan seluruh kendaraan merk Daihatsu, berbagai macam aksesoris, dan layanan purna jual di Indonesia. DSO beroperasi di enam wilayah di Indonesia, yaitu : DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, dan Indonesia Bagian Timur.
Saat ini DSO menjual 6 tipe mobil merk Daihatsu yaitu : Zebra, untuk jenis pick-up, minibus, dan blindvan. Taruna, untuk jenis SUV (Sport Utility Vehicle). Xenia, untuk jenis MPV (Multi Purpose Vehicle). Ceria, untuk jenis city car. 4 X 4 diesel, untuk jenis SUV. YRV, untuk jenis city car.
Visi dari Daihatsu Sales Operation (DSO) : Menjadi yang terbaik dalam jaringan distribusi kendaraan di Indonesia.
58
Misi dari Daihatsu Sales Operation (DSO) : Membantu orang – orang dalam memiliki kendaraan. Menciptakan nilai tambah dari prinsipal perusahaan. Memaksimalkan shareholder value.
Dari enam tipe mobil yang dikeluarkan oleh Daihatsu, perhatian penulis ditujukan pada Taruna, yang tentunya menjadi bahan penelitian penulis. Tabel 2 : Unit Penjualan Taruna pada Tahun 2001 – 2005 Taruna Detail TARUNA C CL 1.5 M/T CSX 1.5 M/T CX 1.5 M/T CL 1.6 CSR CSX 1.6 CX 1.6 NEW CL 1.5 M/T NEW CL LTD 1.5 M/T NEW CSX 1.5 M/T NEW CSX LTD 1.5 M/T NEW CX 1.5 M/T NEW CX LTD 1.5 M/T OXXY CL 1.5 M/T OXXY CSX 1.5 M/T OXXY CX 1.5 M/T TARUNA F FGX 1.5 M/T FL 1.5 M/T FX 1.5 M/T FGX 1.6 FGZ FL 1.6 FX 1.6 SPECIAL ED NEW FGX 1.5 M/T NEW FGX LTD 1.5 M/T NEW FL 1.5 M/T NEW FL LTD 1.5 M/T NEW FX 1.5 M/T NEW FX LTD 1.5 M/T OXXY FGX 1.5 M/T OXXY FL 1.5 M/T OXXY FX 1.5 M/T TOTAL
2001 Unit 3057 258 869 239 575 642 320 154
2002 Unit 4266 1207 1961 993 1 100 3 1
2003 Unit 3662 585 768 405
2004 Unit 2398
2005 Unit 1321
631
501 465 563 518 225 126
0 50 0 64 1 22 236 733 215 2440
901 372
5975 830 603 239 853 2325 399 726
3830 1006 1480 384 93 6 1 288 572
3303 310 658 190
683 509 666 287
9032
8096
6965
2299
469 527 521 540 141 101
4697
0 95 0 85 0 16 1688 321 235 3761
59
Dari tahun 2001 sampai dengan 2005, telah terjadi dua kali minor change pada model Taruna. New Taruna diluncurkan pada bulan Juli 2003 sedangkan limited edition diluncurkan pada bulan Agustus 2004. Adapun Taruna limited edition diluncurkan dalam rangka menyegarkan kembali pasar dan menyediakan pilihan baru untuk para pecinta Taruna. Peristiwa ini bersamaan dengan Suzuki yang meluncurkan New Escudo 1.6 pada bulan Juli 2003.
Peluncuran model terbaru (Taruna OXXY) telah menarik customer untuk berpindah dari model yang sebelumnya, akan tetapi hal ini tidak berpengaruh signifikan dalam menaikkan unit penjualan Taruna. Dengan demikian minor change pada model Taruna tidak berhasil menarik minat customer. Dan jika kita berkaca pada full model change pada Honda CRV pada bulan Mei 2002 dari model sebelumnya di tahun 2000, berhasil menarik minat customer, yang pada akhirnya dapat meningkatkan unit penjualan Honda CRV itu sendiri.
60
4.2.2 SPESIFIKASI DAIHATSU TARUNA Ketika pertama kali diluncurkan di Indonesia pada tahun 1999, sebagai salah satu produk dari Astra Daihatsu Motor (ADM), Taruna banyak mendapatkan perhatian dari customer sebagai alternatif untuk kendaraan SUV keluaran Jepang. Tampilan yang gagah dan trendy, interior yang lengkap dan nyaman, per keong yang menjamin keamanan dan stabilitas berkendara, dan terutama adalah harganya yang terjangkau. Kondisi tersebut merupakan sebuah awal sukses dari Taruna sebagai salah satu pemain dalam segmen SUV medium di Indonesia.
Gambar 27 : Taruna Sebelum OXXY
Gambar 28 : New Taruna OXXY
61
Spesifikasi dari Taruna OXXY akan dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 3 : Spesifikasi Teknis Taruna OXXY Spesifikasi Teknis
FGX
FX
FL
CSX
CX
CL
DIMENSI Panjang keseluruhan
(mm)
Lebar keseluruhan
(mm)
Tinggi keseluruhan
(mm)
Jarak sumbu roda
(mm)
2750
2500
Jarak pijak roda depan
(mm)
1375
1375
Jarak pijak roda belakang Tinggi dari tanah
4525
4425 1670
1800
4275 1620
1720
(mm)
4175 1670
1710
1800
1620 1720
1390
(mm)
205
1710
1390 195
205
195
BERAT Berat kosong kendaraan
(kg)
1240
1200
1170
1140
1110
1100
Berat total kendaraan
(kg)
1700
1660
1655
1570
1538
1523
KAPASITAS TEMPAT DUDUK
7
5
5,3
4,9
PERFORMA Radius putar minimum
(m)
MESIN Tipe Kapasitas silinder Diameter x Langkah Tenaga maksimum Torsi maksimum
HE-E bensin, berpendingin air, 4 langkah, 4 silinder segaris, 16 katup - SOHC (cc)
1498
(mm)
76,0 x 82,6
(PS/rpm)
86,1 / 6000
(kg-m/rpm)
11,8 / 4400
Sistem bahan bakar
EFI
Sistem pengapian
DLI
Bahan bakar
Bensin
Kapasitas tangki bahan bakar (liter)
52
TRANSMISI Tipe
Manual, 5 kecepatan maju
Gigi
Gigi 1:3,752; Gigi 2:2,182; Gigi 3:1,428; Gigi 4:1,000; Gigi 5:0,865; Mundur:3,942
Rasio gigi akhir
5,285
SISTEM KEMUDI Tipe
Rack & Pinion dengan Power Steering
REM Depan
Cakram, dengan booster
Belakang
Drum leading & trailing
Rem parkir
Mechanical, 2 Rear Wheel Lock
SUSPENSI Depan
MacPherson strut dengan per keong & stabilizer
Belakang
Rigid axle, 5-link dengan per keong
BAN
215/65 R16
205/70 R15
215/65 R16
205/70 R15
VELG
Alloy Wheel
Steel Wheel
Alloy Wheel
Steel Wheel
62
4.2.3 STRATEGI PEMASARAN Indonesia, dengan populasi penduduk ke-4 terbesar di dunia, telah menarik banyak perusahaan otomotif dari berbagai belahan dunia untuk menjual lini produknya. Daihatsu merupakan salah satu pemain di industri otomotif di Indonesia yang bergerak di segmen pasar menengah ke bawah. Dengan berpegang pada filosofi “compact car”, Daihatsu terus - menerus berusaha untuk mengembangkan produk yang memiliki fitur – fitur lengkap dan melakukan inovasi baru dengan harga yang tetap terjangkau sehingga menciptakan good value for money bagi pembeli.
DSO membagi wilayah operasinya di enam wilayah (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, dan Indonesia Bagian Timur), dimana di masing masing wilayah tersebut beroperasi cabang Astra International - DSO dan juga dealer setempat. Di wilayah DKI Jakarta sendiri DSO memiliki sekitar 32 showroom baik cabang maupun dealer. Wilayah operasi DKI Jakarta mencakup hingga Tangerang, Bekasi, Cilegon, Cibubur, Serpong dan Karawang. Dengan segmen pasar di kelas menengah ke bawah maka strategi penempatan showroom disesuaikan dengan lokasi target marketnya yaitu tersebar di wilayah pinggiran kota tetapi dengan tetap memperhatikan pangsa pasar yang berdomisili di wilayah perkotaan.
Segmentasi dari Taruna ditujukan pada masyarakat Indonesia dengan aktivitas formal dan informal, seperti : aktivitas kantor, berolahraga, hang-out, pesta, dan rekreasi.
63
Target pasar yang dituju adalah customer Indonesia dengan semangat muda yang dinamis dan jumlah generasi muda yang mencari SUV compact car. Sedangkan posisi Taruna adalah Smart City SUV, yaitu kombinasi antara city car dan SUV.
4.2.4 ANALISA SWOT Penulis juga melakukan analisa Strength, Weakness, Threat, and Opportunity atau lebih dikenal dengan analisa SWOT. Adapun hasil analisa penulis terhadap Daihatsu Sales Operation (DSO) adalah sebagai berikut. Tabel 4 : SWOT Analysis Strengths
Weaknesses
•
Reasonable price in its segment.
•
Suitable for young and mature age.
•
Easiness of spare parts.
•
New model and design, such as
market, Taruna’s tagline (smart city
Daihatsu Taruna OXXY.
SUV) hasn’t been recognized.
•
Old
customers
recommend
to
to
•
their
• •
Small
cc
vehicle
(economic
Unclear positioning for its target
Average brand image, customers buy Taruna mostly because of its
colleagues (customer satisfaction). •
Old fashioned design for modern SUV.
•
willing
Taruna
•
price. •
Marketing
campaign
gasoline usage).
magazines
Various choices (C-Series & F-
advertisement are not effective and
Series).
less recognized by customers.
Already
existed
brand
(Taruna, since 1999).
name
•
and
through newspapers
Low preference of repeat order / buying new Taruna models.
64
Opportunities •
Threats
Head of Bappenas, Paskah Suzetta
•
planned to increase automotive tax for cars 2000 cc and above
• •
segment
A more favorable city cars in A lot of substitutes regarding to
Macro economy condition that
price bracket (Jazz, Escudo 1.6,
pushes people to shift to med-low
Suzuki Baleno).
segment (good value of money). Indonesian
people
still
prefer
family cars (MPV), Taruna Fseries could accommodate the needs. •
medium
automotive industry.
online.com).
•
SUV
annually; MPV as favorable choice.
(http://www.suarakarya•
Lower
Minister of Finance, Sri Mulyani give ADM lower entrance fee to import 2400 CBU from Malaysia, which indirectly support Daihatsu image for mid-low segment that sells good valued car (Bisnis Indonesia, April 27, 2006).
•
Many alternatives for transportation such as Busway which rapidly developed.
65
4.2.5 PROMOSI DAN DIFERENSIASI PRODUK Dari segi promosi produk, DSO banyak menggelar pameran - pameran di berbagai lokasi mall. Selain itu pemasangan iklan di berbagai media baik media cetak maupun elektronik juga dilakukan untuk menjaga brand awareness dari produk Daihatsu. Kerjasama juga dilakukan dengan perusahaan kredit atau leasing dan asuransi mobil untuk menyediakan paket - paket menarik bagi para calon pembeli. Untuk perkreditan atau leasing, DSO bekerja sama dengan Astra Credit Company (ACC), OTO dan Adira Finance. Sedangkan untuk asuransi mobil, DSO bekerja sama dengan Asuransi Astra Buana (AAB).
Pada bulan Maret 2005, Taruna OXXY diluncurkan untuk melakukan penyegaran pasar. Taruna OXXY sendiri merupakan hasil minor change dari merk Taruna sebelumnya. Oleh ADM, model ini menggabungkan kemampuan sebuah kendaraan kota (city car) dan SUV (Sport Utility Vehicle). Karena itu, ia dijuluki “The Smart CITY-SUV.”
Kata OXXY yang disematkan untuk tipe ini berasal dari kata “Oxygen”, memberi makna fresh, spirit, and sporty. Dengan tetap konsisten memegang prinsip best performance, best quality, and best price.
66
Generasi terbaru Daihatsu Taruna ditujukan untuk masyarakat Indonesia yang berjiwa muda yang menginginkan kendaraan kota yaitu compact SUV. Penampilan OXXY lebih stylish, sporty, dan maskulin. Ini melengkapi kemampuannya yang fleksibel untuk berbagai aktifitas formal maupun informal seperti ke kantor, hang-out, berolahraga, pesta, dan rekreasi ke luar kota. Ataupun penggunaan di berbagai kondisi jalan, baik jalan – jalan perkotaan yang mulus hingga ke jalan - jalan yang berlubang, berbatu bahkan di saat banjir sekalipun.
Sebagai produk Daihatsu, OXXY didukung oleh layanan purna jual yang tersedia di semua gerai Daihatsu di bawah bendera Daihatsu Car Care (DAICARE), yang memberikan kemudahan bagi pemilik Taruna OXXY dalam melakukan perawatan maupun perbaikan kendaraan. Selain itu, juga didukung oleh teknisi terlatih yang siap merawat kendaraan pelanggan. Suku cadang asli Daihatsu mudah didapatkan di lebih dari 2.000 part shops yang tersebar di seluruh Indonesia.
67
4.2.6 JARINGAN DISTRIBUSI Strategi Daihatsu adalah membuka banyak outlet di berbagai wilayah di DKI Jakarta, dengan tujuan untuk meningkatkan pangsa pasar dan tentunya menciptakan brand awareness di kalangan masyarakat. Customer akan melihat banyak cabang dan dealer yang tersebar sehingga akan menciptakan awareness terhadap showroom Daihatsu dan produk – produknya.
Gambar 29 : Salah Satu Cabang Daihatsu
68
Untuk distribusi produk, termasuk Taruna, Daihatsu Sales Operation (DSO) membagi saluran distribusinya menjadi dua bagian yaitu : Cabang DSO mempunyai beberapa cabang di Indonesia. Tujuan utama dari cabang – cabang tersebut tentunya untuk memberikan pelayanan kepada customer dalam hal penyediaan kendaraan, servis, dan suku cadang. Dealer Dealer – dealer tersebut dimiliki oleh perusahaan yang berbeda di wilayah setempat. Tujuan dari dealer – dealer tersebut adalah memperluas area pelayanan dalam penjualan, servis, dan suku cadang produk – produk Daihatsu.
Gambar 30 : Salah Satu Dealer Daihatsu
69
4.3 ANALISA INDUSTRI Industri otomotif boleh dikatakan industri yang terus berkembang, bahkan di tengah krisis ekonomi yang melanda Indonesia, jumlah permintaan untuk transportasi bertumbuh dengan pesatnya. Masyarakat membutuhkan kendaraan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain secara aman dan cepat. Penduduk yang makin edukatif bahkan mencari kendaraan berdasarkan fitur daripada hanya sekedar kendaraan untuk transportasi. Dengan aturan yang jelas, masyarakat berharap akan pilihan kendaraan yang lebih banyak. Fenomena ini menunjukkan bahwa permintaan pasar untuk kendaraan yang lebih baik juga terus meningkat.
Secara garis besar industri otomotif beroda empat di Indonesia terbagi atas kendaraan commercial dan non-commercial. Dimana kendaraan commercial merupakan jenis kendaraan yang biasa digunakan untuk usaha dengan tipe seperti pick up, light truck, heavy truck, dan public transportation. Sedangkan non-commercial merupakan tipe kendaraan yang digunakan untuk keperluan pribadi. Jenis non-commercial sendiri terbagi atas sedan, non-sedan 4X2, dan non-sedan 4X4.
70
Tabel 5 : Review (by type) Industri Otomotif di Indonesia 2001
2002
2003
2004
2005
Sedan
35228
26680
39225
40949
35725
Non Sedan 4X2
162944
174304
185133
272565
328136
Non Sedan 4X4
2148
1159
912
1274
1704
Total Non Commercial
200320
202143
225270
314761
365565
Pick Up
51512
62435
68033
95383
102621
Light Truck
40640
46293
52707
64834
57291
Heavy Truck
7283
6936
6118
8408
8445
Public Trans
2130
Total Commercial
99435
115664
128988
168625
168357
TOTAL
299755
317807
354258
483386
533922
Selama kurun waktu lima tahun terakhir (2001 – 2005) data GAIKINDO menunjukkan bahwa industri otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif. Setiap tahunnya jumlah kendaraan yang terjual selalu meningkat, dimana di tahun 2005 angka penjualan mobil berhasil menembus angka 500.000 unit. Pertumbuhan otomotif di Indonesia memang terlihat semakin baik setelah sebelumnya mengalami kemunduran di tahun 1998 karena jatuhnya perekonomian di dalam negeri. Dimana di tahun tersebut angka penjualan mobil jatuh hingga di angka 50.000 unit, yang sebelumnya di tahun 1997 mencapai angka 300.000 unit.
71
Di dalam kurun waktu tersebut data GAIKINDO juga menunjukkan bahwa jenis kendaraan non-commercial memiliki proporsi pangsa pasar yang lebih besar dibandingkan jenis kendaraan commercial. Dengan proporsi rata-rata mencapai 60:30 untuk jenis kendaraan non-commercial.
Di jenis non-commercial sendiri pasar non-sedan 4X2 mendominasi dengan rata-rata pangsa pasarnya diatas 50% dari total otomotif. Dari tiga tipe kendaraan yang menempati posisi di non-sedan 4X2 (city car, MPV dan SUV), MPV masih merupakan jenis kendaraan yang paling diminati oleh customer dengan pencapaian pangsa pasar rata-rata 40%.
Sedangkan untuk pasar SUV 4X2 di Indonesia sendiri menempati urutan kedua di dalam pangsa pasar total otomotif dengan rata-rata 7,28% per tahunnya. City car sendiri belum mendominasi minat pembeli mobil di Indonesia, akan tetapi di tahun 2005 tipe ini berhasil mendobrak penjualannya hingga 376% dibanding tahun 2004. Hal ini dapat dilihat dengan mendominasinya Honda Jazz yang terlihat banyak beredar di jalan raya. Dan semakin banyak pula ATPM yang ikut bermain di segmen pasar ini. KIA Picanto, Suzuki Swift, dan yang terakhir Toyota Yaris akan semakin meramaikan persaingan di segmen city car ini.
72
Sementara untuk tipe SUV yang sempat booming di tahun 2003 semakin mengalami penurunan di tahun 2004 dan tahun 2005. Di segmen ini Honda CRV menjadi market leader diikuti oleh Nissan X-Trail. Sementara Toyota Fortuner yang launching di GAIKINDO 2005 kemarin belum dapat menunjukkan hasil yang signifikan. Akan tetapi dilihat dari trend data GAIKINDO bahwa di dalam segmen pasar SUV 4X2 peminatan customer semakin bergeser dari SUV medium ke arah SUV high. Hal ini menunjukkan bahwa segmen pasar menengah ke atas masih kuat di dalam pemilihan model dan merk kendaraan. Tabel 6 : Review (by brand) Industri Otomotif di Indonesia 2001
2002
2003
2004
2005
Daihatsu
20591
20288
21694
47623
48762
Isuzu
31299
26335
19716
23452
25010
Toyota
80144
84313
100860
141940
182767
Suzuki
53190
63515
70154
82242
87274
Honda
11510
13113
21650
46500
53750
Hyundai
8857
8252
8950
7745
6391
Mitsubishi
66105
75390
77108
89590
89158
Nissan
4063
4659
6715
12201
10547
Others
23996
21942
27411
32093
30263
TOTAL
299755
317807
354258
483386
533922
Growth (unit)
18052
36451
129128
50536
Growth (%)
6.02%
11.47%
36.45%
10.45%
73
Tabel di atas menunjukkan bahwa industri otomotif menunjukkan pertumbuhan yang positif, akan tetapi di tahun 2005 pertumbuhan industri hanya mencapai 50% dari tahun sebelumnya. Dalam hal ini, Toyota selalu menjadi market leader dengan mencapai market share lebih dari 25% per tahunnya dimulai dari tahun 2001 – 2005.
Penulis juga memakai pendekatan Porter Five Forces untuk mengetahui analisa industri yaitu sebagai berikut.
Supplier Power (High)
Barriers to Entry (Medium) The barriers are medium because they have to calculate all costs and results to enter SUV 4x2 medium segment, which has small market proportion.
Astra Daihatsu Motor (ADM) is the only supplier for Daihatsu products to Daihatsu Sales Operation (DSO). In which both companies have agreed to join cooperation for Daihatsu product development and sales in Indonesia.
Rivalry Buyer Power (High) In medium to low segment in which Daihatsu operates, has a very high price sensitivity. Buyers could easily switch to another brand / product. They will find for mor good value of money.
Threat of Substitutes (High) There are many brands and alternatives of types for buyers in term of its price bracket category. In SUV medium there is Escudo 1.6 as a head to head competitor.
Degree of Rivalry (High) Rivalry in SUV medium segment is only between Taruna and Escudo, while in price bracket category there are many product alternatives that compete in the automotive market along with rapid development of pulic transportation (busway).
Gambar 31 : Porter Five Forces Analysis
74
4.4 ANALISA PESAING Berkaitan dengan trend otomotif industri di Indonesia, penulis menemukan bahwa SUV cenderung mengalami penurunan. Pada segmen SUV medium terdapat berbagai macam merk dan tipe mobil seperti Daihatsu Taruna, Opel Blazer, Suzuki Escudo 1.6, dan Nissan Terano. Akan tetapi untuk segmen SUV medium, Taruna tetap sebagai market leader, diikuti oleh Suzuki Escudo 1.6 sebagai head to head competitor. Opel Blazer dan Nissan Terano tidak diikutsertakan sebagai head to head competitor karena berbeda cukup jauh dari segi harga. Antara Taruna dan Escduo 1.6, persaingan semakin ketat dengan peluncuran inovasi baru dari kedua perusahaan, dan hal ini tentunya mengancam dominasi Taruna sebagai market leader untuk segmen SUV medium.
Kompetisi dalam tahun – tahun ke depan akan semakin ketat dengan makin gencarnya pesaing dalam menghasilkan produk yang lebih baik, lebih ekonomis, dan lebih terjangkau harganya. Kekuatan Taruna sebagai mobil yang “compact”, sylish, sporty, dan berjiwa muda akan ditantang oleh pesaing dalam segmen yang sama yaitu Suzuki Escudo 1.6 yang bisa mempunyai spesifikasi yang lebih baik. Kenyamanan mobil, biaya perawatan yang murah, hemat bahan bakar, dan harga jual yang baik menjadi sumber – sumber pertimbangan customer dalam memilih sebuah mobil dalam kondisi ekonomi yang sensitif seperti sekarang.
75
Untuk bisa tetap bersaing, DSO dituntut untuk terus mengevaluasi keinginan dan persepsi customer tentang SUV medium dan mencari solusi terbaik untuk memperbaiki kekurangan dan memenangkan persaingan. Fokus pada pengembangan secara berkala dalam produk inovasi dan servis purna jual untuk meningkatkan pelayanan pada customer adalah beberapa hal penting yang harus dilakukan DSO untuk membuat sebuah perbedaan dari pesaing dan pada akhirnya akan menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Tabel 7 : Spesifikasi Teknis Persaingan SUV Medium
Width (mm)
Height (mm)
Engine Type
Displacement (cc)
Drive Train
Max Power (PS/rpm)
Max Torque Kgm/rpm
Transmision
Fuel Capacity
Taruna FGX Taruna FX Taruna FL Taruna CSX Taruna CX Taruna CL Escudo 1.6 Blazer 2.2 Blazer LT Blazer XR Terrano Spirit Terrano Granroad Terrano Kingsroad
Length (mm)
TYPE AND MODEL
Number of Passenger
TECHNICAL SPECIFICATION
4525 4425 4425 4275 4175 4175 4090 4696 4696 4696 4365
1670 1670 1620 1670 1670 1620 1695 2012 2012 2012 1695
1800 1720 1710 1800 1720 1710 1740 1652 1720 1652 1690
7 7 7 5 5 5 5 5 5 5 5
SOHC SOHC SOHC SOHC SOHC SOHC SOHC SOHC DOHC SOHC SOHC
1498 1498 1498 1498 1498 1498 1590 2198 2198 2198 2389
4X2 4X2 4X2 4X2 4X2 4X2 4X2 4X2 4X2 4X2 4X2
86,1/6000 86,1/6000 86,1/6000 86,1/6000 86,1/6000 86,1/6000 107/6000 115,5/5000 140/5600 115,5/5000 118/4800
11,8/4400 11,8/4400 11,8/4400 11,8/4400 11,8/4400 11,8/4400 14,7/4500 18/3400 19.5/3400 18/3400 18.5/2800
M5 M5 M5 M5 M5 M5 M5 M5 M5 M5 M5
52 52 52 52 52 52 66 76 76 76 80
4365
1695
1690
5
SOHC
2389
4X2
118/4800
18.5/2800
M5
80
4365
1695
1690
5
DOHC
2389
4X2
118/4800
18.5/2800
M5
80
76
Tabel 8 : Spesifikasi Safety, Features, and Price SUV Medium
Taruna FGX Taruna FX Taruna FL Taruna CSX Taruna CX Taruna CL Escudo 1.6 Blazer 2.2 Blazer LT Blazer XR Terrano Spirit Terrano Granroad Terrano Kingsroad
Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
Y Y Y Y Y Y Y Y+CD Y+CD Y+CD Y+CD Y+CD Y+CD
Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
Price (on the road, in million IDR)
Power Mirror
PRICE
Power Window
Audio (Tape, Radio)
FEATURES
Air Condition
Side Impact Beam
TYPE AND MODEL
Central Lock
SAFETY
152.1 144.5 117.5 145.2 137.5 114.7 161.5 207.3 238.8 176.8 194.5 238.5 267.5
77
4.5 ANALISA MAKRO EKONOMI Analisa makro ekonomi juga turut mempengaruhi volume penjualan dari industri otomotif, khususnya mobil. Faktor – faktor seperti peraturan pajak penghasilan, kewajiban impor, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar, stabilitas politik, banjir, dan harga BBM bisa mempengaruhi keputusan pembeli untuk memilih sebuah kendaraan yang tepat dan cocok pada waktunya. Tabel 9 : Fluktuasi Faktor – faktor Makro Ekonomi per Tahun 2001
2003
2004
2005
12.55% 10.03% 5.06%
6.4%
17.11%
16.4% 16.49% 10.17% 7.39%
9.09%
US$ to IDR
10226
9261
8465
9290
9550
BBM price
1450
1750
1810
1810
4500*
Inflation BI rate
2002
Tabel 10 : Pertumbuhan Industri Otomotif 2001
2002
2003
2004
2005
TOTAL AUTO 299190 317791 354409 483169 533922 Growth (unit)
18601
36618
Growth (%)
6%
12%
128760 50753 36%
11%
78
Untuk kondisi makro ekonomi dan industri otomotif khusus tahun 2005, penulis menemukan bahwa unit volume penjualan turun secara bertahap sejak September 2005, salah satu faktor yang signifikan adalah dikarenakan kenaikan harga BBM yang mencapai 87,5% pada bulan Oktober 2005 yang turut pula mendorong laju inflasi mencapai 8,70. Untuk bulan November 2005 unit volume penjualan mencapai level terendah yaitu 26.117 unit, karena libur hari raya Idul Fitri dimana customer cenderung untuk menghemat uang untuk merayakan hari raya tersebut. Pada bulan Desember 2005 unit volume penjualan mulai mengalami kenaikan kembali, meskipun tetap berada di bawah volume rata – rata penjualan sebelum terjadinya kenaikan harga BBM. Berikut adalah grafik volume unit penjualan tahun 2005.
Volume Sales Unit 2005 60000
Volume Sales Unit
50000 40000 30000 20000 10000 0 Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Gambar 32 : Grafik Volume Unit Penjualan Tahun 2005