U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te r
bu ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te r
bu ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te r
bu ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te r
bu ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve rs i
ta
s
Te r
bu
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te r
bu ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te r
bu ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni ve
rs
ita
s
Te
rb
uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U ni
ve r
si
ta
s
Te rb uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U ni
ve r
si
ta
s
Te rb uk a
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
59
BABIV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1
Keadaan Geografi Kota Lubuklinggau merupakan salah satu kota setingkat kabupaten yang
letaknya paling barat dari wilayah Provinsi Surnatera Selatan dan merupakan
ka
wilayah pemekaran dari Kabupaten Musi Rawas. Kota ini terbentuk berdasarkan
rb u
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2001.
Letak astronomi Kota Lubuklinggau berada antara 102° 40'
oo~-
103° 0'
Te
00" Bujur Timur (BT) dan 3° 4' 10" - 3° 22' 30" Lintang Se1atan (LS).
s
Luaswilayah daerah ini berdasarkan Undang-undang No. 7 tahun 2001 adalah
rs ve
permukaan !aut.
ita
401,50 Krn2 atau 40.150 Ha dan berada pada ketinggian 129 meter di atas
ni
Secara geografi, Kota Lubuklinggau memiliki posisi strategis pada jalur
U
transportasi lintas Sumatera. Batas wilayah Kota Lubuklinggau adalah:
•
Sebelah utara berbatasan
dengan
Kecamatan
BKL. Ulu Terawas,
Kabupaten Musi Rawas •
Sebelah timur berhatasan dengan Kecamatan Tugu Mulyo dan
Muara
Beliti Kabupaten Musi Rawas
•
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas dan Propinsi Bengkulu
•
Sebelah barat berbatasan dengan Propinsi Bengkulu
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
60
Gambar 4.1 Peta Kota Lubuklinggau -~-------
.
·~U. -:11~---!
PM• .';•,- \
'\
·:--Jv ··--
~-._,_._.,.
'-"'t'-:1'
i 1/1 \,
Jw
~~~:ka
:_·~-
I ~-~r
1
~-~
l
\
rsn:.u:o-cG.W
\
\ ··-- ·.... -=
-.....
.
,~
-
-
."?"" .......
ka
.;
.....
·~
PIUWI\V I 1-\1/'r \1,
::c.;._;:_c...:.-dk::"~'
rb u
•
Te
4.1.2 Jarak dari lbukota Lubuklinggau ke Kecamatan dan lbllkota
s
Propinsi
ita
• Lubuklinggau ke Lubuklinggau Barat l : SKm
ve
rs
• Lubuklinggau ke Lubuklinggau Barat Il :2Km
ni
• Lubuklinggau ke Lubuklinggau Timur I :7Km
U
• Lubuklinggau ke Lubuklinggau Timur II :3Km • Lubuklinggau ke Lubuklinggau Utara I :II Km • Lubuklinggau ke Lubuklinggau Utara II :3 Km • Lubuklinggau ke Lubuklinggau Selatan I :lOKm • Lubuklinggau ke Lubuklinggau Selatan II :8Km • Lubuklinggau ke Palembang :388Km Penghitungan jarak ini berdasarkan jarak yang digunakan oleh angkutan darat Galan raya).
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
61
4.1.3
Keadaan Iklim Kota Lubuklinggau mempunyai iklim tropis basah dengan variasi curah
hujan antara 5- 1622 mm per bulan dimana setiap tahunjarang sekali ditemukan bulan kering.Selama tahun 2013 curah hujan tertinggi teijadi pada Bulan Mei dan terendah pada Bulan Agustus. Jumlah hari hujan tertinggi selama tahun 2013 adalah 22 hari teijadi pada Bulan April dan terendah adalah 5 hari teijadi pada Bulan Agustus dan
rb u
ka
September.
Te
Gambar 4.2 Curah Hujan Kota Lubuklinggau Tahun2013 1622
1.alO
1600
s
L400
ita
1100
lOOC
rs
800 600
200 0
4.13
Feb Mar Apr Mei Jun
JuU
Ags Sep O
U
Jal'
ni
ve
400
Penduduk dan Ketenagakerjaan Jwnlah penduduk Kota Lubuklinggau tahun 2013 sebanyak 213.018
jiwaAdapunjumlah penduduk tahun 2012 sebanyak 209.593 jiwa. Den6an kata lain penduduk Kota Lubuklinggau jika dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar I ,63 persen. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin adalah 106.709 orang laki-laki dan 106.309 orang perempuan, yang berarti seks rasio sebesar 100,38. Dengan kata lain, jumlah penduduk laki-laki hampir sama dengan jwnlah penduduk perempuan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
62
Struktur umur penduduk Kota Lubuklinggau tergolong penduduk "muda" karena proporsi penduduk di bawah 15 tahun masih cukup tinggi, mencapai 30 persen dan penduduk tua (umur di
atas 60 tahun) hanya sekitar 5
persen.Distribusi penduduk menurut kecamatan menunjukkan pola yang sama dengan tahun 2012. Dari delapan kecamatan yang ada di Kota Lubuklinggau, Kecamatan Lubuklinggau Utara II memiliki jumlah pend•1duk paling banyak (16,17 persen), kemudian diikuti oleh Kecamatan Lubuklinggau Timur I (15,78
ka
persen), dan Kecamatan Lubuklinggau Timur II (14,99 persen). Sedangkan merupakan kecamatan dengan jumlah
rb u
Kecamatan Lubuklinggau Selatan I
Te
penduduk paling sedikit (6,89 persen).
Definisi angkatan keJja adalah penduduk berwnur 15 tahun ke atas yang sementara tidak
bekeJja,
sedang rnencari
keJja,
atau
sedang
s
bekeJja,
ita
mempersiapkan usaha.Penduduk berumur kurang dari 15 tahun meskipun telah
rs
melakukan pekeJjaan guna mememJli atau membantu memenuhi kebutuhan
ve
hidup tidak termasuk kategori angkatan keJja.Angkatan keJja merupakan bagian
ni
dari aspek demografi penduduk yang mempunyai kecenderungan bertarnbah atau
U
menarun sejalan dengan perubahan yang dialami oleh penduduk itu sendiri.Hal irli teJjadi karena faktor al'lllliah, seperti kelalliran, kematian, maupun perpindahan penduduk yang menuju pada bergesemya pola kependudukan secara
keseluruhan.Pada
tahun
2013
jumlah
angkatan
keJja
di
Kota
Lubuklinggau sebanyak 99.900 orang.Angka ini terdiri dari 88.091 orang bekeJja dan 6.809 pengangguran. Oleh karena itu, tingkat pengangguran tebuka di Kota Lubuklinggau sebesar 7,17 persen. Angka pengangguran ini dihitung dengan mendifinisikan menganggur sebagai mencari pekeijaan, mempersiapkan usaha,
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
63
merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan, dan sudah mendapat pekerjaan tetap, tetapi belum mulai bekerja.
4.2
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lubuklinggau
4.2.1 Visi dan Misi Visi Terwujudnya tertib administrasi
k~pendudukan
dengan pelayanan prima menuju
ka
penduduk berkualitas.
kebijakan
dan
system
untuk
menghimpun
data,
Te
• Mengembangkan
rb u
Misi:
menertibkan identitas dan penetapan status penduduk secara legal.
s
• Memadukan kebijakan sehingga mampu menyediakan data dan informasi
ita
kependudulron secara lengkap, ak:urat dan memenuhi kepentingan publik
rs
dan pembangunan.
IIlasyarakat
ni
serta
ve
• Mengembangkan prasarana hukum, kelembagaan, kepedulian dan peran dalam
mendukung
penyelenggaraan
administrasi
U
kependudukan.
• Merumuskan kebijakan pengembangan kependudukan yang serasi, selaras dan seiiilbang antara jumlah pertumbuhan, kualitas dan persebaran dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan.
4.2.2 Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraiar. Tugas Dinas Kependudukan Dan Catatan SipH Kota Lubuklinggau Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Penjabaran Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
64
Lubuklinggau,
Pasal 3 menyebutkan Dinas
mempunyai
tugas pokok
melaksanakan kewenangan daerah di bidang Kependudukan dan Catatan Sipil serta melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Provinsi. Adapaun fungsi dari Dinas ini berdasarkan pasal 4, yaitu: a) Perumusan kebijakan perencanaan teknis pembangunan dan pengelolaan administrasi kependudukan, catatan sipil dan mobilitaspenduduk; b) Pelayanan kepada masyarakat di bidang kependudukan, catatan sipil dan
ka
mobilitaspenduduk;
rb u
c) Pelaksanaan bimbingan dan penyuluban di bidang kependudukan, catatan
d) Pengawasan
dan
Te
sipil dan mobilitaspenduduk; pengendalian
teknis
di
bidang
adrninistrasi
ita
s
kependudukan, catatan sipil dan mobilitas penduduk; e) Pengendalian dan pembinaan UPTD dalam lingkup tugasnya; dan
ve
fungsinya.
rs
f) f'elaksanaan tugas lain yang diberikan Walikotasesuai tugas pokok dan
ni
Untuk menjalankan fungsinya, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
U
Kota Lubuklinggau memiliki susunan organisasi yang berdasarkan pasal S sebagai berikut: Susurtan Organisasi Dinas terdiri dari : a)
Kepala Dinas;
b) Sekretariat, membawahkan : I.
Sub Bagian Umum;
2.
Sub Bagian Keuangan; dan
3.
Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
c)
Bidang Pendaftaran Penduduk, membawahkan: I.
Seksi Mutasi Penduduk; dan
2.
Seksi Peristiwa Kependudukan.
d) Bidang Informasi dan Kependudukan, membawahkan: Seksi Pengolahan dan Penyimpanan Data;
2.
Seksi Pelayanan lnformasi; dan
3.
Seksi Sistem dan Teknologi Informasi.
Bidang Catatan Sipil, membawahkan:
ka
e)
I.
rb u
I. Seksi Kelahiran, KematiandanPengakuanPengesahan Anak;
Te
2. Seksi Perkawinan dan Penceraian. UPTD; dan
g)
Kelompok Jabatan Fungsional.
U
ni
ve
rs
ita
s
f)
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
16/41829.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
66
Bagian Kesatu Kepala Dinas Pasal 6 Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, mempunyai tugas memimpin, mengawasi, membina dan melaksanakan koordinasi serta kegiatan di bidang Kependudukan dan Catatan Sipil. Bagian Kedua
ka
Sekretariat
rb u
Pasal 7
Te
Sekretariat mempunyai tugas mengkoordinasikanpenyusunan dan pelaksanaan program sertamelaksanakan urusan kesekretariatan lainnya untuk menunjang
s
tugas pokok seluruh organisasi di lingkungan Dinas.
ita
Pasal 8
rs
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ve
Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut :
ni
a. penyelenggaraan penyusunan perencanaan;
U
b. penyelenggaraan
pengelolaan
admi:Jistrasi
perkantoran,
administrasi
keuangan dan adrninistrasi kepegawaian; c. penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat; d. penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan; e. pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
67
pokok dan fungsinya Pasal 9 Sub Bagian Umum, mempunyai tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kegiatan urusan umum, perlengkapan dan pengelolaan administrasi kepegawaian; b. melaksanakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat, penyiapan rapatrapat dinas dan dokumentasi; pengelolaan
ad.ministrasi
perkantoran,
ka
c. melaksanakan
administrasi
rb u
kepegawaian, pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
Te
d. melaksanakan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan dan kebersihan di lingkungan keija;
s
e. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas, peralatan dan
ita
perlengkapan kantor dan asset lainnya;
ve
di lingkungan dinas;
rs
f. melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sara.:ta dan prasarana
ni
g. melaksanakan pengurusan pengadaan,
penyirnpanan,
pendistribusian
dan
U
inventarisasi barang-barang inventaris; h. menyiapkan bahan pembinaan kepegawaian dan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan; 1.
melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang tugasnya; dan
J. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
68
Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja dan melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dinas; b. melaksanakan kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan anggaran keuangan dinas; c. melaksanakan penyusunan laporan realisasi keuang!!ll, menyusun laporan keuangan secara berkala dan menyusun laporan keuangan akhir tahun;
ka
d. melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan dalam pengelolaan
rb u
keuangan;dan
Te
e. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
s
fungsinya.
ita
Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas sebagai berikut:
ve
pelaporan;
rs
a. menyiapkan bahan perencanaan dan kegiatan di bidang program, evaluasi dan
ni
b. mengkoordinasikan dan menyusun perencanaan kegiatan di bidang program,
U
evaluasi dan pelaporan; c. menghimpun, analisa dan evaluasi data untuk pelaksanaan pembinaan, pengendalian dan penyusunan di bidang program, evaluasi dan pelaporan; d. menyusun rencana kerja pelaksanaan monitoring, evaluasi dan dokumentasi di bidang program, evaluasi dan pelaporan; e. melaksanakan koordinasi dalarn pelaksanaan monitoring, evaluasi dan dokumentasi, serta menyusun dokumen pelaksanaan anggaran di bidang program, evaluasi dan pelaporan;
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
69
f. menyiapkan bahan pembinaan, pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan unit keija di bidang program, evaluasi dan pelaporan. g. melaksanakan penataan dan perawatan dokumen kependudukan dan catatan sipil; h. menyusun laporan capruan kineija dan realisasi kineija serta laporan l'enyelenggaraan l'emerintahan Daerah di bidang program, evaluasi dan pelaporan; melaksanakan monitoring, evaluasi dan pengendalian program kegiatan untuk
ka
1.
rb u
bahan penyusunan perencanaan kegiatan tahunan dinas;dan
Te
J. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
s
Bagian Ketiga
rs
ita
Bidang Pendaftaran Penduduk
ve
Pasal 10
ni
Bidang Pendaftaran Penduduk mempunyai tugas pokok melak.
U
tugas Dinas dalam bidang pendaftaran penduduk.
Pasal 11 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Bidang Pendaftaran Penduduk mempunyai fungsi sebagai berikut : a. menyusun program dan kegiatan di bidang pendaftaran penduduk; b. merumuskan, pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan Pendaftaran penduduk dan pengendalian kependudukan;
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
70
c. memfasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi dan konsultasi administrasi kependudukan; d. melayani
pendaftaran
penduduk
dalam
system
Informasi
administrasi
kependudukan; e. menginventarisasi permasalahan pendaftaran penduduk guna menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; dan f. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
ka
fimgsinya.
rb u
Pasal 12
Te
Seksi Mutasi Penduduk mempunyai tugas sebagai berikut :
a. menyusun rencana dan kegiatan pengendalian dan pencatatan di bidang mutasi
s
penduduk;
ita
b. melaksanakan pencatatan mutasi dan perubahan data penduduk dari peristiwa
rs
kependudukan, meliputi pindah datang penduduk, perubahan alamat, tinggal
ve
sementara serta perubahan status tinggal terbatas menjadi tinggal tetap;
ni
c. melaksanakan pencatatan dan pemutakhiran berkas mutasi data penduduk
U
sebelum pelayanan dokumen kependudukan menggunakan SIAK; d. menyiapkan bahan dan petunjuk teknis serta koordinasi dalam pemantauan perkembangan, pengawasan mutasi penduduk; dan e. melaksanakantugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fimgsinya. Seksi Peristiwa Kependudukan mempunyai tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana dan kegiatan pendaftaran penduduk;
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
71
b. melaksanakan pencatatan, pemutakhiran (verifikasi dan validasi) dan biodata penduduk, pelayanan pendaftaran penduduk untuk proses penerbiatan Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta perubahannya; c. merencanakan kebutuhan dokumen serta formulir-formulir input data, blanko Kartu Keluarga (KK), blanko Kartu Tanda Penduduka (KTP) atau surat keterangan kependudukan lainnya; d. melakukan pelayanan proses penerbitan dokumen kependudukan berupa KK,
rb u
Administrasi Kependudukan (SIAK); dan
ka
KTP, atau surat keterangan kependudukan lainnya melalui Sistem lnformasi
Te
e. melaksanakantugas-tugas Jain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya.
s
Bagian Keempat
ita
Bidang lnformasi Kependudukan
rs
Pasal 13
ve
Bidang Informasi Kependudukan mempunyai tugas pokok merumuskan,
ni
melaksimakan sebagian t:ugas Dinas dalam menganalisa, merumuskan, menyusun
U
dan melaksanakan kebijakan di bidang informasi kependudukan. Pasall4 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Bidang informasi Kependudukan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. menyusun program dan kegiatan di bidang informasi kependudukan; b. lllerumuskan dan kependudukan;
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
melaksanakan kebijakan
di
bidang informasi
dan
16/41829.pdf
72
c. memfasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi dan konsultasi di bidang informasi dan kependudukan; d. melaksanakan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK); e. melaksanakan penataan dan perawatan dokumen kependudukan dan catatan sipil; dan f. melaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
ka
Pasa!IS
rb u
Seksi Pengolahan dan Penyimpanan Data mempunyai tugas sebagai berikut :
penyimpanan data; koordinasi
guna
penyiapan
bahan
pengolahan
data
s
b. melaksanakan
Te
a. menyusun konsep rencana keija pelaksanaan di bidang pengolahan dan
ita
kependudukan, catatan sipil dan pelaksanaan pelaporannya;
rs
c. menyiapkan dan melaksanakan pengolahan, penyajian dan penyimpanan data
ve
kependudukan dan pencatatan sipil; dan
ni
d. melaksanakan tuga melaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh
U
atasan sesuai tugas dan fungsinya Seksi Pelayanan Informasi mempunyai tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana keija pelaksanaan di bidang pelayanan informasi; b. melaksanakan koordinasi guna penyiapan bahan dan pelaksanaan pemberian pelayanan informasi kependudukan dan catatan sipil; c. memberikan pelayanan informasi kependudukan dan catatan sipil dari basil aplikasi SIAK; dan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
73
d. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya. Seksi Sistem dan Teknologi Informasi mempunyai tugas sebagai berikut : a. menyusun konsep kebijakan dan pelaksanaan pembangunan, pengembangan dan pengoperasian Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK); b. melakukan pengembangan perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan komunikasi data kependudukan;
rb u
Informasi Adiministrasi Kependudukan (SIAK);
ka
c. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan teknis pengelolaan Sistem
Te
d. melaksanakan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia pengelola Sistem Informasi Adiministrasi Kependudukan (SIAK);
ita
s
e. melaksanakan proses penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) melalui Sistem Informasi Adirninistrasi Kependudukan (SIAK); dan
ve
fungsinya.
rs
f. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
ni
Seksi Perkawinan dan Perceraian mempunyai tugas sebagai berik.JJt:
U
a. menyusun rencana keija pelaksanaan pencatatan di bidang perkawinan dan percerruan; b. melaksanakan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi dan konsultasi pencatatan di bidang perkawinan dan perceraian; c. melaksanakan koordinasi dan keijasama dengan instansi terkait dalam pelaksanaan pencatatan di bidang perkawinan dan perceraian; d. melaksanakan pelayanan pencatatan di bidang perkawinan dan perceraian; e. melaksanakan penerbitan dokumen perkawinan dan perceraian
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
Adapun bidang/bagian yang melaksanakan secara teknis dalam urusan akta kematian adalah dalam bidang catatan sipil, olehkarena itu peneliti disini hanya menjelaskan tugas pokok dan fungsi dalam bidang itu saja. Bagian Kelima Bidang Catatan Sipil Pasal 16 Bidang Pencatatan Sipil mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan
Te
Pasal 17
rb u
melaksanakan kebijakan di bidang catatan sipil.
ka
sebagian tugas Dinas dalam menganalisa, merumuskan, menyusun dan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksuddalam Pasal16, Bidang Catatan
ita
s
Sipil menyelenggarakanfungsi sebagai berikut :
a. Menyusun program dan kegiatan di bidang catatansipil;
ve
catatan oipil;
rs
b. Menyusun, mengkoordinasikan dan melaksananakankebijakan di bidang
ni
c. Melakukan pemeriksaan dan penelitian berkas dibidang catatan sipil
U
d. Memfasilitasi
sosialisasi,
bimbingan
teknis,
advokasi,supervisi
dan
konsultasi pelaksanaan di bidangcatatan sipil; e. Melaksanakan pengendalian dan evaluasi kegiatan dibidang catatan sipil; dan f. Pelaksanaan tugas-tugas Iainnya yang diberikan oleh atasan, sesuai tugas dan fungsinya.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
75
Pasal 18 SeksiKelahiran,Kematian danPengakuanPengesahan Anak: a) Menyusun rencana kerja pelaksanaan pencatatandi bidang kelahiran, kematian dan pengakuanpengesahan anak; b) Melaksanakan fasilitasi, sosialisasi, bimbinganteknis, advokasi, supervisi dan konsultasi pencatatan di bidang kelahiran, kematian danpengakuan pengesahan anak;
ka
c) Melaksanakan pelayanan pencatatan di bidangkelahiran, kematian dan
rb u
pengakuan pengesahananak;
Te
d) Melaksanakanpenerbitanaktakelahiran,kematian dan perubahannya serta pengakuanpengesahan anak;
s
e) Mclakukan pencatatan status kewarganegaraandan perubahan nama;
ita
t) Melaksanakanpemantauan,evaluasidanpelaporan
rs
pencatatan
penyelenggaraan
ni
nama; dan
ve
kelahlrandankematian,sertapencatatanstatuskewarganegaraandan perubahan
U
g) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
4.3
Akta Kematian
Dasar hukum pelaporan kematian ialah: I. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah 2. Undang-Undang Kependudukan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Nomor
23
Tahun
2006
Tentang
Administrasi
16/41829.pdf
76
3. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan UndangUndang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang administrasi Kependudukan 4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Persyaratan Penduduk dan Pencatatan Sipil
5. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk
I. Penggllllllim Warisan
Te
2. Pemberhentian Tunjangan Keluarga
rb u
ka
Manfaat Akta Kematian adalah:
3. Pengurusan Pensiun bagi Pegawai (Duda!Janda)
ita
s
4. Pengurusan TASPEN
5. Melaksanakan Penr:atatan Perkawinan (Cerai Mati)
rs
6. Mengkalim Asuransi Jiwa
ve
7. Mengklairn Asuransi J asa Rahaija
U
ni
8. Pencairan Danaffabungan Bank
Prosedur dan persyaratan pelaporan kematian A. Kematian di tempat domisili: I. Persyaratannya: • Surat Pengantar RT untuk mendapatkan surat keterangan dari Kelurahim • Keterangan kematian dari dokter/paramedic (jika ada) 2. Tata Cara:
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
77
• Penduduk datang ke petugas registrasi di Kelurahan dan mengisi formulir sural keterangan kematian • Diteruskan Jangsung kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lubuklinggau • Pejabat catatan sipil memproses kutipan akta kematian tersebut B. Kematian Di luar Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) I. Persyaratannya:
• Fotocopy passport
Te
• Identitas lain yang mendukung
rb u
ka
• Surat keterangan kematian dari dokter/paramedic
2. Tata Cara:
ita
s
• Kematian dicatatkan pada instansi yang berwenang dinegara setempat,
rs
dilaporkan kepada perwakilan Negara Republik Indonesia.
ve
• Pelapor mengisi formulir kematian kepada pejabat konsuler untuk
ni
dicatat dalam registrasi dan diterbitkan kutipan akta kematian
U
• Pelaporan sekembalinya di Indonesia pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ditempat domisili untuk dicatat dan direkam dalam data base kependudukan C. Kematian Jenazah yang tidak diketahui identitasnya 1. Persyaratannya: • Berita acara pemeriksaan dari kepolisian 2. Tata cara:
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
78
• Pelapor/pemohon dating ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota dan mengisi formulir surat keterangan kematian dengan menyerahkan berita acara pemeriksaan dari kepolisian • Pejabat catatan sipil pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota mencatatkan dalam register Akta Kematian dan menerbitkan kutipan Akta Kematian
I. Persyaratannya:
rb u
• Berita acara pemeriksaan dari kepolisian
ka
D. Kematian yang tidak ditemukanjenazahnya
Te
• Penetapan pengadilan 2. Tata Cara:
ita
s
• Pelapor/pemohon datang ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
rs
Kotil dan mengisi formulir surat keterangan kematian dengan
ve
menyerahkan berita acara pemeriksaan dari kepolisian
ni
• Pejabat catatan sipil pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
U
Kota mencatatkan dalam register Akta Kematian dan menerbitkan kutipan Akta Kematian.
4.4
lmplementasi Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaran Pendaftaran Kependudukan di Kota Lubuklinggau Pada bab ini peneliti akan melakukan pembahasan terhadap implementasi
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Kependudukan di Kota Lubuklinggau, dimana implementasi kebijakan tersebut terdiri dari 3 (tiga) dimensi sesuai dengan teori implementasi menurut Ripley and Franklin, yaitu:
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
79
I. Tingkat kepatuhan (compliance) 2. Rutinitas fungsi (Smoothly function routines) 3. Kineija (desired performance) dan dampak (impact) Ketiga dimensi tersebut kemudian memiliki indicator-indikator yang dapat dijadikan ukuran untuk kemudian diteliti. I. Tingkat kepatuhan (compliance) a. Sosialisasi tentang akta kematian
ka
b. Pembuatan Laporan Kematian dari Kelurahan melalui registran dan
rb u
pembantu registran.
d. Pembiayaan Akta Kematian
Te
c. Proses pembuatan akta kematian di Disdukcapil
s
e. Kesepakatan dengan stakeholder lain dalarn keterkaitannya
ita
2. Rutinitas fungsi (Smoothly function routines)
rs
a. Sarana fasilitas pendukung pembuatan akta kematian
ve
b. Prasarana pendukung
ni
c. Staf pelayanan penerbitan akta kematiart.
U
3. Kineija (desired performance) dan dampak (impact) a. Jumlah orang yang membuat akta kematian b. Jumlah akta kematian yang dikeluarkan c. Jumlah data kependudukan
4.4.1
Tingkat Kepatuhan (compliance) Menurut Ripley dalam Alfatih (2010:55), paling tidak terdapat dua
kekurangan perspektif kepatuhan, yakni: (I) banyak faktor non-birokratis yang
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
80
berpengaruh tetapi justru kurang diperhatikan, dan (2) adanya program yang tidak didesain dengan baik. Perspektif kedua adalah perspektif faktual yang berasurnsi bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi proses implementasi kebijakan yang mengharuskan implementor agar lebih leluasa mengadakan penyesuaian. Kedua perspektif tersebut tidak kontradiktif, tetapi saling melengkapi satu sarna lain. Secara empirik, perspektif kepatuhan mulai mengakui adanya faktor eksternal organisasi yang juga mempengaruhi kineija agen administratif.
ka
Kecenderungan itu sarna sekali tidak bertentangan dengan perspektif faktual yang
rb u
juga memfokuskan perhatian pada berbagai faktor non-organisasional yang
Te
mempengaruhi implementasi kebijakan. Berdasarkan pendekatan kepatuhan dan pendekatan faktual dapat dinyatakan bal1wa keberhasilan kebijakan sangat
ita
s
ditentukan oleh tahap irnplementasi dan keberhasilan proses implementasi ditentukan oleh kemampuan implementor, yaitu: (1) kepatuhan implementor
rs
mengikuti apa yang diperintahkan oleh atasan, dan (2) kemampuan implt:mentor
ve
melakukan apa yang dianggap tepat sebagai keputusan pribadi dalam menghadapi
ni
pengaruh eksternal dan faktor non-organisasional, atau pendekatan faktual.
U
4.4.1,1 Sosialisasi akta kematian
Pelaksanaan kebijakan implementasi pemberitahuan kepada masyarakat,
dalam
1m
hal
tidak terlepas dari factor ini yang
menjadi
dasar
pemberitahuan langsung kepada rnasyarakat ialah dengan sosialisasi.Sosialisasi sangatlah berperan penting untuk terciptanya pelaksanaan implementasi ini terutarna mengenai program akta kematian. Adapun wawancara dengan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil adalah sebagai berikut :
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
81
" ... sosialisasi mengenai kependudukan sudah dilaksanakan oleh disdukcapil, adapun pelaksanaanya dilaksanakan di Badan Pendidikan dan Pelatihanan Kota Lubuklinggau. Sosialisasi tersebut temanya tentang pelaksanaan pencatatan kependudukan. Akta kematian juga termasuk dalam sosilisasi itu, akantetapi tidak terlalu mendetail. " (wawancara, 17 April 2015) Wawancara peneliti dilanjutkan dengan kepala Seksi Kelahiran., Kematian, dan Pengesahan/Pengakuan Hak Anak, untuk menanyakan tentang pelaksanaan sosialisasi tersebut sebagai berikut:
Te
rb u
ka
" ... pelaksanaan sosialisasi mengenai akta kematian, sudah pernah diadakan tanggal 4 November 2014. Tetapi tidak terlalu focus pada hal tersebut dikarenakan sosialisai itu dilakukan secara menyeluruh tentang kependudukan . Peserta yang hadir dalam sosia/isasi itu merupakan seluruh para registran di Kelurahan ... " (wawancara, 13 April 2015) Dikarenakan hal ini masih kurang mendapatkan informasi, peneiiti
ita
s
melanjutkan wawancara kepada salah satu registran yang ikut dalam pelaksanaan
rs
sosialisasi tersebut dengan hasilnya, yaitu:
ni
ve
" ... sa_ya pernah ikut sosialisasi mengenai pelaksanaan kependudukan, tetapi kalau lebih mendalam tentang akta kematian tidak dijelaskan. Disitu hanya menjelaskan tentang pencatatan kependudukan sa}a ... " (wawancara, 29 April 20 15)
U
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 (tiga) informan di atas dapat ditarik secara garis besar yaitu dalam proses pelaksanaan sosialisasi mengenai akta kematian sudah dilaksanakan. Dalam pelaksanaan sosialisasi tersebut para
informan juga memberikan informasi bahwa pelaksanaannya menyeluruh tentang kependudukan tidak terfokus pada akta kematian dan yang mengikuti sosialisasi itu hanya para registran yang ada di Kelurahan saja.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
82
Tabel4.1 Sosialisasi Akta Kematian
No
.
I
I
Uraian
.
- --
Keterangan
..
41
Sudah dilaksanakan tepatnva langgal ' November 2014. 2 Lokasi sosialisasi Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Kola Lubuklinggau Dalam hal ID1 para registran seluruh 3 Siapa ~a yang menghadiri Kelurahan Kola Lubuklinggau Menjelaskan 4 Maksud sosialisasi tentang administrasi kependudukan Berjalan dengan lancar, hanya I hari 5 Bagaimana proses _pelaksanaan dan tidak berlanjut ~laksanaanya Sumber: Data Pnmer (dmlah) 2015
-·
~
-
rb u
ka
.
Tabel 4.1 di atas menunjukan bahwa pelaksanaan sosialisasi mengenai
Te
akta kematia.'1 menurut penelit! belum berhasil, dikarenakan sosia!isasi haJlya
s
dilakukan satu kali saja tidak berkelanjutan, peserta dari sosialisasi tidak tepat
ita
sasaran karena hanya para registran dan tidak menyentuh langsung kepada
rs
masyarakat sehingga hal ini menyebabkan tidak tersampainya pesan pemerintah
ve
kepada masyarakat terse but.
ni
Menurut Sunarto (2004), Sosialisasi Formal terjadi melalui lembaga yang
U
dibentuk oleh pemerintah dan masyarakat yang memiliki tugas khusus dalam mensosialisasikan nilai, norma dan peranan-peranan yang harus dipelajari oleh masyarakat dan menuntut untuk taat. Kesimpulan dari proses sosialisasi ini ialah tidak berhasil dikarenakan sesuai dengan teori sosialisasi yang dikemukakan oleh Sunarto (2004) di atas menyebutkan
bahwa
dalam
pelaksanaan
sosialisasi
harus
orang
yang
bersangkutan dalam hal ini adalah masyarakat. Ini menunjukan bahwa indikasi masyarakat untuk mengetahui secara jelas mengenai program akta kematian sangat lah minim karena tidak mengenai secara langsung kepada masyarakat.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
83
4.4.1.2 Pembuatan Laporan Kematian dari Kelurahan melalui registran dan pembantu registtan Pelaksanaan pembuatan laporan kematian merupakan kewajiban bagi para registran yang ada di Kelurahan sesuai dengan Keputusan Walikota Lubuklinggau Nomor 35 Tahun 2014 point 7 (tujuh) yaitu petugas registran mempunyai tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan pelaporan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting serta pengelolaan dan penyajian data kependudukan di
ka
Kelurahan.
rb u
Pernyataan ini mempertegas bahwa registran memiliki kewajiban dalam
Te
bidang kependudukan, untuk itu peneliti melakukan wawancara kepada kasi pemerintahan selaku registran Kelurahan ialah:
hal ini para kasi pemerintahan mengetahui sebagai registran di
ve
D~am
rs
ita
s
" ... tahu kalau posisi saya sebagai registran di Kelurahan. Tugasnya ialah untuk pelaksanaan pencatatan kependudukan tetapi saya tidak secara detail aturun mana yang menyebutkan tugas kasi pemerintahan ialah sebagai registran ... '' (wawancara, 29 April 2D 15)
ni
Kelurahan, akantetapi belum paham darimana penunjukan itu.
U
Untuk lebih jelasnya, peneliti mempertanyakan hal ini kepada kepala Seksi Kelahiran, Kematian, dan Pengesahan!Pengakuan Hak Anak mengenai aturan penunjukart Kasi Pemerintahan sebagai registran.
" ... ka/au aturan untuk tahun 2014 belum ada, alwntetapi pada tahun 2015 sudah tertuang pada Perda tentang Tupoksi Ke/urahan khususnya Kasi Pemerintahan dimana ada point yang menyebwkan sebagai registran kelurahan ... " (wawancara, 13 April 2015) Adapun proses pembuatan laporan kematian di
Kelurahan
yang
dilaksanakan sesuai dengan prosuder ialah menerbitkan surat keterangan kematian
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
84
dan fonnulir blangko f 2.29. Untuk rnernbuktikan hal tersebut peneliti rnelaksanakan wawancara kepada registran sebagai berikut:
" ... untuk di Kelurahan, saya membuat formulir keterangan kematian yang diJamia tanga.11i o1eh Lurah dan blangko f 2.29 sebagai pengantar unJuk prosedur selanjutnya di Dinas Kependudukan dan Catalan Sipil Kota Lubuklinggau ... " (wawancara, 29 April 2015) Lebih lanjut, peneliti rnenanyakan tentang berapa lama prosedur pernbuatan surat keterangan kernatian di Kelurahan.
Te
rb u
ka
" ... kalau permasalahan berapa lama jadinya, itu semua tergantung bagaimana kelengkapan persyaratan dan apabila itu lengkap yang paling penting ada atau tidaknya Lurah di Kantor. Kalaupun ada paling Cuma sekitar 15 menit ... " (wawancara, 29 April 2015) Dalarn hal pelaporan, apakah para registran JUga diwajibkan untuk
s
rnernbuat lapornn bulanan serta rnungkin dalarn hal tersebut Kasi Pernerintahan
ita
rnernpunyai kendala yang dihadapi, olehkarena itu peneliti rnernpertanyakan hal
rs
tersebut.
U
ni
ve
" ... setiap bulan memang dibuat /aparan kependudukan yang diteruskan kepada kecamatan. Untuk kendalanya ialah masih malas pembantu registran untuk melaporkan pembuatan akta kematian ... " (wawancara, 29 April2015) Untuk mernbuktikan hal tersebut saya rnenanyakan langsung kepada pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dalarn hal ini Kepala Seksi Kelahiran, Kernatian, dan Pengesahan/Pengakuan Hak Anak.
" ... memang benar yang menjadi kendalanya yaitu masih ada oknum beberapa RT yang jarang memlaporkan peristiwa kependudukan atau bahkan merr.alsukan data tersebut padahal RT sudah diberikan insentif tambahan dalam bid=g kependudukan sesuai dengan KEPWAL No. 35 Tahun 2015 ... " (wawancara, 30 April 2014)
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
85
Dikarenakan peneliti hanya mendengarkan dari sebelah pihak informasi yang didapat, maka dari itu peneliti menanyakan beberapa hal langsung kepada salah satu ketua RT .
rb u
ka
.. ... kalau secara rinci mengenai lugas saya sebagai RT helum begilu paham cuma unluk masalah kependudukan saya lahu yailu dalam hidang lahir, mali, pindah, dalang. Kalau untuk permasalahan lenlang akla kemalian saya belum lahu, karena selahu saya hanya cukup sural kelerangan kemalian dari kelurahan. ltupun lerganlung dari warga sendiri, ya .... kalau ada urusan baru mau buat, lwlau lidak ... ya tidak membual. Mungkin unluk penjelasan akla kemalian ini baru awal lahun 2015 ini saya menf!.elahui, ilupun dari Pak Lurah sendiri. Kalau unluk informasi kepada masyarakal secara menyeluruh be/urn lerlaksana. (wawancara, 30 April 2015)
Te
Berdasarkan pembahasan di atas, menunjukan bahwa kasi pemerintahan di Kelurahan mengetahui tugasnya sebagai registran di Kelurahan dengan catatan
s
mereka bel urn tahu asal usul yang jelas dalam penunjukannya, sedangkan dalam
ita
tahap proses pernbuatan laporan kematian yang dibuat di Kelurahan telah sesuai
rs
dengan prosedur yang diberikan oleh Dinas Kependudukan dan Catalan SipiL dan
ni
registran.
ve
kemungkinan ada beberapa masalah teknis khususnya dalam hal pembantu
U
Tabe14.2 Pembuatan Laporan Kematian dari Kelurahan melalui registran dan pembantu registran No
Uraian
Keterangan
1
Penunjukan sebagai Registran
2
Aturan Yang mengikat
Kasi Pemerintahan di Kelurahan mengetahui bahwa mereka ditugaskan sebagai registran di Kelurahan tersebut Rata-rata kasi pemerintahan banyak yang bel urn tahu darimana aturan yang menunjukan mereka sebagai registran Pihak Disdukcapil mengetahui aturan yang berlaku, akantetapi untuk tahun 2014 belum tercantum dalam aturan barn di tahun 2015 baru tercantum di dalam Perda
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
86
Proses pembuatan
4 5
Jangka Waktu Kendala yang dihadapi
6
Adakah insentif bagi para pembantu registran Apakah pembantu registran mengetahui tugasnya
7
ka
3
Tentang Tupoksi Kelurahan khususnya bidang kasi pcmerintahan Untuk pelaksanaan pembuatan tergantung bagaimana kelengkapan persyaratan dari si pembuat, serta yang paling penting kehadiran Lurah untuk menandatanganinya. Sekitar 15 menit. Kebanyakan dari malasnya pembantu registran atau RT dalam membuat laporan kematian Ada SE'SUaJ dengan aturan Keputusan Walikota Nomor 35 Tahun 2015 Tahu akan tugasnya, akantetapi untuk pembuatan akta kematian ban yak yang belum tahu
rb u
.Sumber: Data Pnmer (drolah) 2015
Te
Tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa dalam proses pembuatan laporan kematian dari kelurahan melalui registran dan pembantu registran menurut
ita
s
penelitibelurn berhasil dilaksanakan karena tergantung pembantu registran melaksanakan atau tidak persyaratan tersebut.
ve
rs
Menurut Wyckof (dalmn Tjiptono, 200 I :59) Kualitas pelayanan diartikan sebagai tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat
U
ni
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Kualitas pelayanan bukanlah dilihat dari sudut pandang pihak penyelenggara atau penyedia layanan, melainkan berdasarkan persepsi masyarakat (pelanggan) penerima iayanan. Pelangganlah yang mengkonsumsi dan merasakan pelayanan yang diberikan, sehingga merekalah yang seharusnya menilai dan menentukan kualitas pelayanan. Dari teori Wyckof (dalmn Tjiptono, 2001 :59) dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembuatan akta kematian itu tergantung bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan, semakin bagus kualitas pelayanan yang diberikan oleh registran khususnya pembantu registran kepada masyarakat maka akan terciptanya
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
87
proses kualitas pelayanan yang baik dalam bidang pembuatan akta kematian. Pada bagian ini dirasakan masih banyak kendala yang dihadapi salah satunya yaitu kurang komitmenya para pembantu registran terutam dalam bidang pembuatan akta kematian. 4.4.1.3 Proses Pembuatan Akta Kematian di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
dari keluarahan dapat dilihat dalam alur sebagai berikut:
rb u
Gam bar 4.4 : Alur Prosed or Akta Kematian
ka
Tindak lanjut yang dilaksanakan dalam proses pembuatan akta kematian
Te
Surat Keterangan
[
rs
ita
s
Kematian dari Kelurahan
DISDUKCAPIL
l
ve
~-~
Entri Data
ni
Formulir dari
Kependudukan
U
Kelurahan Divalidasi
AKTA
KEMATIAN
Sumber :data primer (diolah), Disdukcapil Kota Lubuklinggau, 2012
Alur ini menjelaskan tentang bagaimana proses pelaksanaan yang dilakukan di Disdukcapil. Untuk mendapat kejelasan yang lebih detail, peneliti melakukan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
88
wawancara kepada stafpelayanan di Dinas Kependudukan dan Catalan Sipil Kota Lubuklinggau adalah " ... menerima per.1yaratan dari Ke/urahan, kemudian kami memverifikasi data tersehut dengan kelengkapon sural-sural lain seperti Kartu Keluarga, KTP bahkan data base kependudukan. Apabila telah sesuai dengan prosedur kami akan langsung membuatnya. Jangka waktunya I hari..." (wUl1"ancara, 29 April 20 15)
Proses yang dilakukan dalam pembuatan akta kematian telah mengikuti
ka
ketentuan yang dibuat oleh Dinas Kepcndudukan dan Catatan Sipil. Baik dalam
rb u
verifikasi data dengan melihat data base kependudukan serta surat penting lainnya.
Te
Tabe14.3 Proses Pembuatan Akta Kematian di Dinas Kependudukan dan Catatan
s·lpl.,
rs
2
Persyaratannya Prosesnya
Menerima berkas pengajuan dari k"lurahan Setelah menenma berkas, kemndian diverifikasi surat/dokumen kependudukan. Kurang lebih 1 hari
ita
1
Keterangan
s
Uraian
No
ve
Waktu 3 Sumber: Data Prz;ner (dwlah) 2015
U
ni
Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa dalam proses pembuatan akta kematian di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil telah sesuai dengan prosedur yang digunakan. Menurut penyelenggaraan layanan.Kepuasan
Ratminto
dan
pelayanan
ditentukan
oleh
layanan
dicapai
penenma
Atik
(2005:28)
Ukuran
tingkat apabila
keberhasilan
kepuasan penenma
penenma layanan
memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan. Dari teori Ratminto dan Atik (2005:28)dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keberhasilan pelayanan akan akta kematian terlaksana apabila penerima
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
89
diberikan pelayanan prima dalam proses pembuatan tersebut, dengan kata lain pelaksanaan ini berhasil.
4.4.1.4 Pembiayaan Akta Kematian Dalam hal ini peneliti melihat apakah dalam pembuatan akta kematian ini ada retribusi atau biaya yang harus dilakukan oleh pembuat akta itu olehkarena
itu
peneliti
melanjutkan
wawancara
Kepala
Dinas
ka
Kependudukan dan Catalan Sipil sebagai berikut;
kepada
~endiri,
Te
rb u
" ... mengenai pembuatan akta kematian tidak dipungut biaya ... " (wawancara. 17 April 2015)
Dalam proses pembuatan akta kematian itu didahulukan dulu mengenai
s
sural keterangan kematian di Kelurahan. Untuk itu peneliti menanyakan beberapa
ita
hal yang berkaitan dengan pembiayaan di Kelurahan dengan Kasi Pemerintahan.
ni
ve
rs
" ... untuk pembuatan sural keterangan kematian lidak ada biayanya, tetapi kalau ada masyarakat yang mau kasih. yaa .... terima kasih namc.nya juga rezeki ... " (wawancara, 30 April 2015)
U
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, menunjukan bahwa dalam proses pembuatan akta kematian tidak ada biaya yang dikeluarkan. Tabel4.4 Pembiayaan Akta Kematian No
1
Uraian Ada biaya diDisdukcapil
Keterangan Untuk di Dinas Kependudukan catatan sipil tidak ada pungutan
2
Ada Biaya diKelurahan
Sumber: Data Pnmer (dwlah) 2015
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Untuk di Kelurahan tidak ada pungutan
16/41829.pdf
90
Tabel 4.4 di atas menunjukan bahwa dalam proses pembuatan akta kematian baik itu di Dinas Kependudukan dan Catalan Sipil dan di Kelurahan tidak ada biaya yang dikeluarkan. Sesuai
dengan
teori
yang
diambil
darimenurut
Kasmir
(2008:96)pembiayaan dapat di artikan sebagai fasilitas yang berhubungan dengan biaya melalui penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan.
ka
Jadi dalam pembuatan akta kematian dapat disimpulkan tidak ada
rb u
pungutan yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan catatan Sipil dan di
Te
Kelurahan karena tidak adanya transaksi uang antara pemerintah dengan masyarakat.
s
4.4.1.5 Kesepakatan stakeholder lain dalam keterkaitannya
ita
Maksud dari judul ini ialah adakah kesepakatan yang dibuat dengan
rs
instansi lain yang di luar peme1intah Kota Lubuklinggau seperti Bank, Pegadaian,
ve
Finance, dll. Untuk proses atau persyaratan yang menggunakan akta kematian
ni
dalam hal yang terkait terhadap stakeholder itu.
U
Maka dari itu saya mau bertanya langsung kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai implementor kebijakan ini. " ... untuk sampai dengan saat ini belum ada kesepakatan yang terikat kepada stakeholder yang dimaksud ... .. (wawancara, 17 April 20 15) Berdasarkan data yang diambil dari wawancara dengan Kepala Dinas Kependudukan dan Catalan Sipil Kota Lubuklinggau, bah·.va ada kecenderungan kesepakatan dengan stakeholder lain belum terjalin.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
91
No
Tabel4.5 t k e h o ld er Iam . d a Iam k e t er ka"t 1 annva K esepa kat ansa Uraian Keterangan
! I
S udah ada kesepakatan
belum ada kesepakatan yang terjalin dengan pihak lain.
Sumber: Data Primer (diolah) 20])Tabel 4.5 di alas menunjukan bahwa dalam kesepakatan antara Dinas
ka
Kependudukan dan Catalan Sipil dengan Pihak lain belum terjalin.
rb u
Teori yang dikemukan oleh Van Dunne dalam Salim (2008). yang
Te
diartikan dengan suatu hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan ak.ibat hukum.
ita
s
Dari kesimpulan di alas memang untuk saat ini belum kesepakatan yang resmi dalarn proses pembuatan akta kematian bagi pelanggan dari stakeholder itu.
rs
U
ni
1
ve
No
Tabe14.6 H ast'IT emuan pada o·tmenst· r mglka t K epatu h an lndikator Uraian Tentang Sosialisasi akta Pelaksanaan Sosialisasi Sudah d ilaksanakan, 4 kematian tanggal tcpatnya November 2014. Lokasi sosialisasi Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Kota Lubuklinggau Siapa saja yang tnt para Dalam hal menghadiri registran seluruh Kelurahan Kota Lubuklinggau Maksud sosialisasi tentang Menjelaskan administrasi kependudukan Bagaimana proses Beljalan dengan lancar, hanya I hari pelaksanaan pelaksanaanya dan tidak berlanjut Pemerintaban di Pembuatan Penunjukan sebagai Kasi mengetahui Laporan Kematian Registran Kelurahan bahwa mereka ditugaskan dari Kelurahan
2
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
92
melalui Registran dan Pembantu registran
Aturan Yang mengikat
ita
s
Te
Proses pembuatan
rb u
ka
I
sebagai registran di Kelurahan tcrscbut Rata-rata kasi pemerintahan ban yak yang belum tahu darimana aturan yang menunjukan mereka sebagai registran Pihak Disdukcapil mengetahui aturan yang berlaku, akantetapi untuk 2014 tahun bel urn tercantum dalam aturan baru di tahun 2015 baru tercantum di dalam Perda Tentang Tupoksi Kelurahan khususnya bidang kasi pemerintahan Untuk pelaksanaan pembuatan tergantung bagaimana kelengkapan persyaratan dari Sl pembuat, serta yang paling penting kehadiran Lurah untuk menandatanganinya. Sekitar 15 menit. Kebanyakan dari malasnya pembantu registran atau RT dalam membuat laporan kematian Ada sesuai dengan aturan Walikota Keputusan Nomor 35 Tahun 2015 tugasnya, Tahu akan akantetapi untuk pembuatan akta kematian banyak yang belum tahu Menerima berkas pengajuan dari kelurahan Setelah menerima berkas, kemudian diverifikasi surat/dokumen kependudukan. Kurang lebih 1 hari Untuk di Dinas Kependudukan catatan sipil tidak ada pungutan
U
ni
ve
rs
Jangka Waktu Kendala yang dihadapi
Adakah insentif bagi para pembar:tu registran Apakah pembantu registran mengetahui tugasnya
3
4
Pembuatan Akta Kematian o; Disdukcapil
Pembiayaan Akta Kematian
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Persyaratannya Prosesnya
Waktu Ada biaya
I
16/41829.pdf
93
Sudah ada kesepakatan
5
Untuk di Kelurahan tidak ada pungutan belum ada kesepakatan yang terjalin dengan pihak lain.
' Sumber: Data Pruner (dwlahJ 20/J-
4.4.2
Tingkat Rutinitas Fungsi
Prosedur itu sendiri adalah tahapan-tahapan tertentu pada suatu program yang harus dijalankan untuk mencapai suatu tujuan. dengan adanya kelancaran suatu
pelaksanaan
pada
program
kegiatan
dapat
menjadikan
ka
rutinitas
rb u
implementasi yang baik juga. sehingga suatu keberhasilan implementasi kebijakan dapat ditandai dengan lancarnya rutinitas fungsi dan tidak adanya masalah yang
Te
dihadapi.
s
4.4.2.1 Sarana Fasilitas Pendukung Pembuatan Akta Kematian
ita
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sarana adalah segala sesuatu
rs
yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Artinya
ve
sarana merupakan factor penunjang yang penting dalam pelaksanaan pro!,'Tam
ni
pembuatan akta kematian.
U
Dalam pelaksanaannya peneliti merasa perlu untuk melihat Jebih jauh pemakaian atau penggunaan sarana dalam pembuatan akta kematian, oleh karena itu melakukan wawancara kepada staf pelayanan Disdukcapil adalah: " ... sarana yang dimiliki sudah bagus karena tidak focus pada satu a/at saja, tetapi Ielah dipisah dengan tanggungjawab masing-masing ... " (wawancara, 29Apri/2015)
Berdasarkan data yang telah dikumpukan, bahwa dalam melaksanakan proses pembuatan akta kematian telah didukung dengan sarana yang memadai.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
94
No
I
1
Tabel 4.7 s.. arana FastTttas p en d u k·ung p em b uatan Akta K emattan Uraian Keterangan
Bagaimana Sarananya
Sarana sudah bagus karena tidak tergantung
~
I hanya
pada satu a1at. tapi sudah per bagian
tugas masing-masing PC Client Untuk KK
4
digunakan
Server SIAK
1
Server KTP-e1
I
ka
Apa saja a1at yang
PC !Jntuk Akta Capil
3
PC !Jntuk KTP-el
2
Te
rb u
2
2
Perangkat KTP-el
17
s
Laptop Perekaman KTP-el
ita
I
-
Sumher: Data Pnmer (dwlah) 20/)
ve
rs
Tabel 4.8 menunjukan bahwa sarana da1am proses pembuatan akta kematian telah memadai dan tidak aoanya campur urusan dengan urusan
U
ni
administrasi kependudukan lainnya. Berdasarakan teori dari E. Mulyasa, yang menyebutkan bahwa Sarana adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses kegiatan Kesimpulannya, dalam pelaksanaanya, sarana telah sangat menunjang dengan baik dikarenakan alatnya dibuat secara terpisah tanpa ada campur aduk dengan pelaksanaan lainnya dalam hal kependudukan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
95
4.4.2.2 Prasarana Fasilitas Pendukung Pembuatan Akta Kematian
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Untuk lebih memudahkan apa yang dimaksud prasarana yaitu lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung. Dalam pelaksanaannya peneliti merasa perlu untuk melihat lebih jauh pemakaian atau penggunaan prasarana dalam pembuatan akta kematian, oleh
ka
karena itu melakukan wawancara kepada staf pelayanan Disdukcapil adalah:
Te
rb u
.. ... kalau untuk prasarana. sangat memadai karena telah disiapkan herbagai ruangan denganfasilitas per hagian hidang masing-masing ..... (wawancara, 29 April 20 15)
Peneliti langsung melakukau observasi terhadap pelaksanaan prasarana
s
akta kematian dengan basil sebagai berikut :
U
ni
ve
rs
ita
Gambar4.5 Prasana Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lubuklinggau
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lubuklinggau telah menunjang secara penuh dengan kondisi yang baik untuk proses pembuatan akta kematian bagi masyarakat.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
96
Berdasarkan data yang diperoleh menyebutkan bahwa prasarana yang d!!C!'Eki oleh Dinas Kependudukan dan catatan sipil telah memadai serta
menunJang.
No I
Tabel4.8 p rasa ran a FastTt 1 as Pen d uk un~: P em b ua tan Akta K ema f tan Uraian Keterangan
Bagaimana prasarananya
Prasarana sudah bagus karena
sud~h
dibuat
ruangan terpisah.
ka
Sumber: Data Primer (diolah) 201)-
rb u
Tabel 4.8 di atas menunjukan bahwa dalam pelaksanaan pembuatan akta
Te
kematian telah ditunjang juga dengan prasarana yang memadai. Sesuai dengan teori dari Ibrahim Bafadal bahwa prasarana adalah semua
s
perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan
ita
proses kegiatan.
rs
Jadi dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan teori dan data yang digunakan
ve
bahwa prasarana dalam proses kegiatan pembuatan akta kematian telah memadai
ni
dalam menunjang prose tersebut,
U
4.4.2.3 Staf Pelayanan Pembuatan Akta Kematian
Staf yang membantu pimpinan dalam melancarkan tugas-tugas suatu organisasi. dalam memberikan pelayanan untuk seluruh lini dan
unsur
organisasi.Fungsi utama ialah memberikann pelayanan yang sebaik-baiknya dalam bentuk kegiatan-kegiatan operasional, bukan memberikan saran atau pertimbangan.(Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia). Adapun daftar staf yang berada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lubuklinggau
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
97
Tabe14.9 Daftar Staf Pelayanan dan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Nama
Bidang
Golongan
1
Azri Y UZJin, SE
Data Capil
III/a
2
Maizal Uranus, SE
Data Capil
III/a
3
Denny Romertha
Data Capil
11/c
4
Dino Mulyono
Verifikasi
11/c
5
M. Ulil Alfiansya
Entri
TKS
6
Indah Utari
Entri
7
Elda Rusnita
rb u Kasi
s
dengan
Kelahiran,
TKS TKS
Kematian,
dan
ita
wawaacara
Te
Entri
Sumber: D1sdukcaptl (dwlah) 2015 Hasil
ka
No
rs
Pengesahan/Pengakuan Hak Anak.
U
ni
ve
" ... sudah cukup staf yang kami punya dalam proses pembuatan akta kematian, mulai dari PNS dan TKS akantetapi kemampuannya masih terus ditingkatkan terutama TKS. Dasar pendidikan rata-rata sarjana computer kareno mereka harus mengerti dulu basic komputer ... " (wawancara, 29 April 20 15) Tabel4.10 Staf Pelayanan Pembuatan Akta Kematian No I
2
Keterangan
Un.ian Berapajumlah staf pelayanan Basic pendidikan
Hal yang diutamakan 3 Sumber: Data Pnmer (diolah) 2015
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Ada 7 orang 2 orang: S I 2 orang : D III 3 orang: SMA Dalam pengoperasian data base komputer
16/41829.pdf
98
Tabel4.9 menunjukan bahwa stafyang melayani dalam proses pembuatan akta kematian masih kurang dikarenakan masih ada tenaga kerja sukarela (TKS) dibandingkan pegawai dan semua staf ini melayani seluruh urusan tentang administrasi kependudukan bukan focus pada akta kematian. Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.Sebagaimana
ka
telah dikemukakan terdahulu bahwa pemerintahan pada hakekatnya adalah
rb u
pelayanan kepada masyarakat. Ia tidaklah diadakan untuk melayani dirinya sendiri. tetapi untuk melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang
Te
memungkinkan setiap anggota masyaraakat mengembangkan kemampuan dan
s
kreativitasnya demi mencapai tujuan bersama (Rasyid, 2007)
ita
Kesimpulannya dalam hal staf pelayanan dalam proses pembuatan akta
rs
kematian masih kurang serta kemampuannya masih sangat peri u ditingkatkan
U
ni
ve
dikirakan ada banyak factor yang hams dimilki dalam proses pelayanan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
99
4.43
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
Tabel4.11 H aS I'IT emuan_pa da n·ImenSI. T'mg1katK epatu han No lndikator Uraian Ten tang Sarana Fasilitas Bagaimana Sarana sudah bagus karen a I I Pendukung Sarananya tidak tergantung hanya pad a I I Pembuatan Akta satu ala!, tapi sudah per bagian Kematian tugas masing-masing Apa saja alat yang PC Client Untuk 4 digunakan KK Server SIAK I Server KTP"el I PC Untuk Akta ' ~ Capil PC Untuk KTP-el 2 Laptop Perekaman 2 KTP-el Perangkat KTP-el 17 Pembuatan Bagaimana Prasarana sudah bagus karena 2 Laporan Kematian prasarananya sudah dibuat ruangan terpisah. dari Kelurahaa melalui Registran dan Pembantu registran Staf Pelayanan Berapajumlah staf Ada 7 orang 3 pelayanan Pembuatan Akta Kematian Basic pendidikan 2 orang: S I 2 orang : D III 3 orang: SMA Hal yang Dalam pengoperasJan data diutamakan base komputcr Sumber: Data Pnmer (dwlah) 2015 Tingkat Kinerja dan Dampak
Keberhasilan kebijakan atau program juga dikaji berdasarkan perspektif proses implementasi dan perspektif basil. Pada perspektif proses, program pemerintah dikatakan berhasil jika pelaksanaannya sesuai dengan petunjuk dan kctentuan
pelaksallJ~n
yang dibuat oleh pembuat program yang mencakup antara
lain cara pelaksanaan, agen pelaksana, kelompok sasaran dan manfaat
pro~o>ram.
Sedangkan pada perspektif hasil, program dapat dinilai berhasil manakala program membawa dampak seperti yang diinginkan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
100
4.4.3.1 Jumlah Orang Yang Membuat Akta Kematian Peneliti melakukan studi dokumentasi yang dilakukan pada Kasi Kelahiran. Kematian. dan Pengesahan/Pengakuan Hak Anak dengan hasil sebagai berikut: Tabel4.12 Laporan Hasil Peneatatan Sipil2014 No
Jenis
I
2
Bulan
Jlh
Ket
15
16
Jm1
F,b
Mm
Apl
Mci
Jun
Jul
A'-
Scp
Okt
3
4
5
6
7
8
9
10
IJ
12
13
"''14
256
207
246
22::'
238
272
23X
237
223
1')7
225
231
2792
2
4
I
3
32
Nco
Akta Kelahiran Umum
2
Akta Perkawinan
1
3
•
2
2
4
1
3 4
Akta Kematian
'
2
(I
4
3
I
I
I
4
2
'
2
3
26
0
0
0
0
0
0
I
0
0
2
(I
()
1
ka
J
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
I
0
0
0
0
0
(I
(I
0
(I
u
0
7
Akta Kelahiran Gratis
30
0
u
1
)
6
4
9<1
39
4
'
]J
218
ita
s
Sumber: Disdukcapil 20 I 5
Te
5
rb u
0
6
Akta Perceralan Akta Pengakuan, Pengesaha, Pen.~angkatan anak Ganti Nama
rs
Sepanjang tahun 2014, masyarakat Kota Lubuklinggau membuat sebanyak
ve
26 Akta Kematian berdasarkan data Disdukcapil.
ni
Tabel 4.12 menunjukan bahwa data dalam tahun 2014 orang mernbuat akta
U
kematian hanya 26 orang saja. Ini memberikan gambaran kepada peneliti bahwa masih jarangnya masyarakat dalam membuat akta kematian, dikarenakan peneliti mengaanggap tidak mungkin masyarakat kota Lubuklinggau hanya meninggal 26 orang saja. Menurut Carter V.Goog dalam barnadib (1984) memberikan pengertian ~ebagai
berikut
Perbandingan
adalah
studi
yang
bertugas
mengadakan
perbandingan teori dan praktek yang ada didalam beberapa negara dengan maksud untuk memperluas pandangan dan pengetahuan diluar batas negrinya sendiri.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
101
Dapat disimpulkan bahwa sesuai dengan teori perbandingan yang telah dikemukan bahwa dalam pelaksanaan atau
pembuatan akta kematian yang
dilakukan oleh masyarakat masih san gat minim.
4.4.3.2 Jumlah Akta Kematian Yang Dikeluarkan Hasil
wawancara
dengan
kasi
Kelahiran.
Kematian,
dan
Pengesahan/Pengakuan Hak Anak, ialah:
ka
" ... pada dasarnya. sebanyak orang/mwyarakat yang memhuat akla kematian. sebanyak itu juga ala a yang dikeluarkan ... '" (wawancara, 29 April 2015)
rb u
Artinya dalam proses pengajuan yang dilakukan oleh masyarakat dalam
Te
pembuatan akta kematian, sebanyak itu juga Dinas Kependudukan dan Catalan Sipil mengeluarkan Akta tersebut.
s
4.4.3.3 Jumlah Data Penduduk
ita
Dalam hal ini peneliti melakukan studi dokumentasi lanjutan dengan
rs
membandingkan dua data jumlah penduduk.Dari table tersebut dapat kita lihat
ve
perbandingan antara jumlah penduduk Tahun 2013 dengan Tahun 2014 sebagai
U
ni
berikut:
Tabel4.13
Jumlah Penduduk Tahun 2013 dan 2014 KODE WILAYAH
KECAMATAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
K
KOTA LUBUKLlNGGAU
108,957
106,015
214,972
5781
KOTA LUBUKLINGGAU
115,156
112,503
227,659
60,0:
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
102
Melihat table di atas. setiap Tahunnya mengalami peningkatan dalam keakuratan data penduduk salah faktomya adalah dalam pembuatan akta kcmatian.
No
Tabel4.15 . dan D ampa k H as1·1 T emuanpa da n·1mens1·KmerJa Indikator Informan Tanggapan Penelitian
L
Observasi
Jumlah orang yang membuat akta kematian
2.
Kasi Kelahiran. Kematian, dan Pengesahan!P engakuan HakAnak
Jumlah akta Pad a dasamya sebanyak kematian yang orang/masyarakat yang membuat serta dikeluarkan oleh mengajukan proses pembuatan akta Disdukcapil kematian, sebanyak itu JUga yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catalan Sipil Kota Lubuklinggau
3.
Observasi
Jumlah Data Kependudukan
ka
rb u
Te
s
ita
rs U
ni
ve
I
Tahun 2014 masih sangat minim
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Data kependudukan peningkatan keakuratan data
mengalami
16/41829.pdf
103
BABY
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN a) lmplementasi Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan Sipil
rb u
diterapkan di Kota Lubuklinggau.
ka
khususnya mengenai program Akta Kematian belum berhasil
Te
b) Adapun factor-fak1or yang mempengaruhi implementasi ini dilihat dari per dimensi sebaga1 berikut:
ita
s
I. Dimensi Tingkat Kepatuhan
Adapun factor-factor yang mempengaruhinya ialah :
rs
Pertama, sosialisasi hanya dilakukan satu kali saja tidak
ve
berkelanjutan. peserta dari sosialisasi tidak tepa! sasaran karena
ni
hanya para
registran dan tidak menyentuh langsung kepada
U
masyarakat sehingga hal ini menyebabkan tidak tersampainya pesan pemerintah kepada masyarakat tersebut. Kedua, proses pembuatan laporan kematian dari kelurahan melalui registran
dan pembantu registran belum berhasil dilaksanakan karena tergantung
pembantu
registran
melaksanakan
atau
tidak
persyaratan tersebut. Ketiga, proses pembuatan akta kematian di Dinas Kependudukan dan Catalan Sipil telah sesuai dengan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
104
prosedur yang digunakan. Keempat, proses pembuatan akta kematian baik itu di Dinas Kependudukan dan Catalan Sipil dan di Kelurahan tidak ada biaya yang dikeluarkan. Kelima, dalam kesepakatan antara Dinas Kependudukan dan Catalan Sipil dengan Pihak lain belum terjalin.
ka
2. Dimensi Tingkat Rutinitas Kelancaran Fungsi
rb u
Adapun factor-factor yang mempengaruhinya ialah :
Pertama, sarana dalam proses pembuatan akta kematian telah
Te
memadai dan tidak adanya campur urusan dengan urusan
s
administrasi kependudukan lainnya. Kedua, prasarana dalam
ita
Dinas Kependudukan clan Catalan Sipil Kota Lubuklinggau
rs
Ielah menunjang secara penuh dengan kondisi yang baik untuk
ve
proses pembuatan akta kematian bagi masyarakat. Ketiga, staf
ni
yang melayani dalam proses pembnatan akta kematian masih
U
kurang dikarenakan masih ada tenaga kerja sukarela (TKS)
dibandingkan pegawai dan semua staf ini melayani seluruh
urusan ten tang administrasi kependudukan bu kan focus pad a akta kematian.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
105
3. Dimensi Tingkat Kinerja dan Dampak Adapun factor-factor yang mempengaruhinya ialah :
Pertama, Jumlah masyarakat yang membuat akta kematian pada tahun 2014 sangat minim dengan jumlah hanya 26 orang (data disdukcapil), Kedua, Akta kematian yang dikeluarkan dari
ka
Disdukcapil juga masih sangat sedikit karena proses pengurusan
rb u
yang dilakukan masyarakat masih sedikit. Ketiga, salah satu factor yang mempengaruhi keakurasian data penduduk ialah
menyebabkan
keakuratan
data
ita
menjadi terukur.
kematian
s
pembuatan akta
Te
dengan pembuatan akta kematian dengan adanya proses
rs
S.2SARAN
ve
Dari analisis yang dilakukan terhadap pelaksanaan lmplementasi
ni
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan
U
Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan Sipil (Studi Di Kota Lubuklinggau Tahun 2014), dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut: I) Dalam pelaksanaan sosialisasi perlu untuk dilakukan kembali atau dengan cara berkelanjutan serta peserta yang diminta memang betul perwakilan yang menyentuh langsung kepada masyarakat sehingga tidak terjadi lasi kesenjangan inforrnasi yang diberikan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
106
2) Dinas Kependudukan dan Catalan Sipil perlu meningkatkan kembali infonnasi yang harus diberikan kepada masyarakat. dengan cara melakukan iklan atau himbauan baik dari media cetak maupun elektronik khususnya mengenai akta kematian. 3) Perlu adanya koordinasi yang dinamis antara registran dengan
ka
pembantu registran (RT) untuk lebih meningkatkan laporan
rb u
mengena1 kependudukan terutama tentang akta kematian, apabila perlu menggunakan system jemput bola khususnya akta
Te
kematian.
s
4) Agar dapat segera melaksanakan kesepakatan atau MoU
ita
bersama dalarn hal segala kepengurusan yang terkait baik dalam
rs
stakeholder tersebut baik menyangkut tentang akta kematian,
ve
sehingga tidak akan terjadi lagi penyederhanaan dokumen oleh
U
ni
pelanggan stakeholder tersebut
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
107
DAFTAR PUSTAKA Agustino. Leo. 2012. Proses Kebi;akanPublik Bandung: Alfabeta Akib.Haedar. 2010. "lmplementasi Kebijakan: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?". Jumal Administrasi Publik. Vol.l, No. L 1-3 Alfatih.Andi 2010. lmp/ementasi Kebijakan Masyarakat. Bandung: Unpad Press
Dan
Pemberda!;aan
rb u
ka
Arikunto, Suharsimi 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: RinekaCiptaKarya. Ibrahim. 2003. Man
Bamadib,
Imam. 1984. Dasar-dasar Pendidikan Yogyakarta: lnstitut Press IKIP Yogyakarta
Perbandingan.
s
Te
Bafadal,
Mulya~a.
2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
ve
rs
E.
ita
Brosur Pencala/an Sipil Pembuatan Akta Kemalian Tahun 20 II
ni
Gunawan.Imam 2014. Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Praktik). Jakarta: BumiAksara.
U
Hadjar, lbnu. 1999. Dasar-dasar Metodo/ogi Penelitaian Kwantitatif Dalam Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. indiahono. D 2009, Kebijakan Publik Berbasis (Dynamic Policy Analvsis). Yogyakarta: Gava Media. Kasmir. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Keputusan Walikota Lubukli~ggau Nomor 35 Tahun 2015 Tentang Penunjukan Tim Pengelo/c Administrasi Kependudukan Dan Sistem Jnformasi Administrasi Kependudukan Kota Lubuklinggau Tahun Anggaran 2015
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
108
Luankali.B 2007. Ana/isis Kebijakan Publik Dalam Proses PenJ;ambilan Keputusan Jakarta: Amelia Press. Lubuk/inggau Dalam Angka Tahun 2013 Moleong, Lexy J.2007.Merodologi Remaja Rosdakarya,.
Penelitian Kualitat!f.
Bandung:
ka
Muhadjir, Noeng. 2000. ,Hetode Penelitian Kualitatif. PT. Rusdakarya, Bandung.
rb u
Nawawi 2009.Kepemimpinan Yang E,Yekiif. Yogyakarta: Ugra Press
Te
Nugroho.R 2004. Kebijakan Publik (Formu/asi, lmplementasi. Evaluasi). Jakarta: Gramedia.
s
Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2010 dan Nomor 162/MENKES/PB/1/2010 Tentang Pelaporan Kematian Dan Penyebab Kematian
rs
ita
Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan PeiUlafiaran Penduduk Dan Fencatatan Sipi/.
ve
Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Persyaratan Dan Tala Cara Pendaftaran Penduduk Dan Pencalatan Sipil
U
ni
Peraturan Walikota Nomor 40 Tahun 2014 Tenlang Penjabaran Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Kependudukan Dan Catalan Sipil Kola Lubuklinggau Peraturan Walikota Nomor 65 Tahun 2014 Tentang Penjabaran Tugas Pokok Dan Fungsi Kelurahan Rasyid, Ryaas, 2007, Makna Pemerintahan (Tinjauan dari segi etika dan kepemimpi;zan). Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya, Ratminto dan Atik .2005. lvfanajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pusiaka Pelajar
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
109
Rico. Albertus. 2014. "Kinerja Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabuparen Dalam Pelayanan Pembuatan Akta Kematian Di Kabupaten Sekadau ". Jumal S-1 llmu Pemerintahan. Vol 3. Nomor4. Saefullah 2006.Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana Salim. 2008. Perkembangan Hukum Kontrak lnnominaal di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
ka
Singarimbun 2006.Metode Penelitian Szm•ey.Jakarta: Pustaka LP3ES.
rb u
Sugiono. 2008. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. CV Alfabeta
Te
Sugiyono, 1992, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung.
s
Sugiyono, 20 II, Met ode Pene/itian Kuantilatif Kua/itatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
ita
Suharto. E 2005.Ana/isis Kebijakan Publik Bandung: Alfabeta.
ve
rs
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengan!ar Sosio/ogi (Edisi Revisi). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonorni Universitas Indonesia.
ni
Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi Ofset. 23
Tahun
2006
Tentang
Administrasi
U
Undang-Undang Nornor Kependudukan
Undang-Undang Nornor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nornor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan Winamo. B 2014. Kebijakan Publik (Teori. Proses, Studi Kasm). Yogyakarta: BukuSeru.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA YAAN NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Ciputat 15418
Telp, (021)7415050, Fax, (021), 7415588 BIODATA : Aditya Pulra
NIM
: 500045496
Tempat dan Tanggal Lahir
: Lahat, 02 Juni 1988
Regislrasi Pertama
: 2013
Riwayal Pendidikan
: TK Xaverius Lubuklinggau (Tamat Tahun 1994)
Te
rb u
ka
Nama
s
SO Xaverius Lubuklinggau (Tarnal Tahun 2000)
ita
SL TP Xaverius Lubuklinggau (Tarnal Tahun 2003)
U
ni
Riwayal Pekerjaan
ve
rs
SMA Negeri I Lubukiinggau (Tarnal Tahun 2006)
IPDN Jalinangor (Tarnal Tahun 2009)
: Sekrelaris Lurah Keiurahan Kenanga (Tahun 20 I 0) Lurah Keluarahan Beialau II (Tahun 20 II) Lurah Kelurahan Pasar Pemiri (Tahun 20 I2) Lurah Kelurahan Sumber Agung (Tahun 20 I3) Lurah Kelurahan Cereme Taba Tahun (2015-, ,)
Alamat Telap
: JL Sejahtera Gg, Sukun No, 14 RT,7 Taba Jemekeh Lubukiinggau - Sumatera Selatan 31625
Handphone
: 085295488540
Email
: Aditya268788@gmaiLcom
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
LAMPIRANI PEDOMAN WA WANCARA
I. Kepala Dinas Kependudukan dan Catalan Sipil Kota Lubuklinggau Adakah sosialisasi mengenai akta kematian yang telah dilakukan?
•
Siapa saja yang menjadi sasaran pelaku dari sosialisasi tersebut?
•
Mengapa masyarakat jarang membuat akta kematian?
•
Faktor apa yang menyebabkan minimnya masyarakat akan pembuatan
rb u
ka
•
tersebut? Adakah
aturan
yang
menguatkan
Te
•
bahwa registran
ialah
kasi
Mengapa Petugas Pembantu Registrasi (RT) tidak komitmen akan
ita
•
s
pemerintahan di keluarahan?
rs
tugasnya?
Adakah sanksi bagi RT yang tidak menjalankan tugasnya?
•
Sudah adakah perjanjian atau kesepakatan bersama dengan stakeholder
ni
ve
•
U
lainnya mengenai akta kematian?
•
Apakah
program
m1
berdampak
kepada
keakuratan
data
kependudukan? 2. Kepala Bidang Catatan Sipil kematia~?
•
Apa manfaat dari akta
'
Adakah program yang dilakukan untuk meningkatkan pembuatan akta kematian?
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
•
Apa saJa sarana dan prasarana yang mendukung program akta kematian?
•
Bagaimana dengan pelaksanaan pelayanan di kantor ini''
•
Apakah staf yang melayani sudah mcncukupi scsuai dcngan kritcria?
3. Kepala Seksi Kelahiran, Kematian, dan Pengesahan/Pengakuan Hak Anak. •
Bagaimana cara atau prosedur agar masyarakat mau membuat akta
ka
kematian?
Adakah insentif bagi RT sebagai petugas pembantu registarsi?
•
Apa saja yang menjadi masalah dalam pembuatan akta kematian?
•
Apakah ada retribusi dalam pembuatan akta kematian?
•
Adakah sanksi bagi masyarakat yang tidak membuat akta kematian?
ita
s
Te
rb u
•
4. StafPelayanan Catalan sipil
rs
Bagaimana anda melayani
masyarakat dalam
pembuatan
akta
ve
•
kematian?
ni
Adakah kendala-kendala yang dihadapi selama ini?
U
• •
Berapa lama proses pembuatan akta kematian?
•
Apakah fasilitas sudah menunjang"
5. Kasi Pemerintahan di Kelurahan (Registran) •
Apakah anda tabu posisi anda sebagai registran?
•
Apakah anda sudah melaksanakan tugas sesuai dengan aturannya?
•
Adakah kendala yang dihadapi dalam proses pembuatan akta kematian?
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
•
Adakah biaya pembuatan sura! keterangan kematian"
•
Berapa lama proses pemhuatan sura! ketcrangan
kematian di
Kelurahan?
•
Apakah anda di\\rajibkan untuk membuat laporan kependudukan?
6. Ketua RT (Petugas Pembantu Registrasi) Apakah anda tahu tugas anda khususnya dalam hi dang kependudukan?
•
Apakah anda telah memherikan informasi kepada masyarakat tentang
ka
•
Menurut anda, factor apa yang menyebabkan masyarakat Jarang membuat akta kematian?
Te
•
rb u
akta kematian?
ita
s
7. Masyarakat pembuat akta kematian
Apakah anda tahu manfaat tentang akta kematian?
•
Untuk apa anda mcmbuat akta kematian?
•
Apakah prosuder pembuatannya terlalu rum it"
U
ni
ve
rs
•
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
DATA OBSERVASI
'
•'t, Penulis Bersama (Kiri) Kasi dan (kanan) Kabid
ka
Penulis bersama dengan Bapak Drs. Johan Iman Sitepu (Kepala Disducapil)
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
Salah Satu RT mengambil lnsentif dan Buku Laporan Kependudukan
Alat Pembuatan akta kematian
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Prasarana
Meja Pelayanan
---
KEMENTERIANi>ENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 16/41829.pdf
........
UNIVERSITAS TERBUKA Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ-UT) Palembang Jl. Sultan Muhammad Mansyur, Kec. Ilir Barat I, Bukit Lama, Pal embang 30139 Telepon: 0711-443993,443994, Faksimile: 0711-443992 Laman: [email protected]
~
UNIVERSITAS TERBUKA
9 Maret 2015
Nomor: Gi)1 /UN31.28/LL/2015 Lamp. Hal. : Permohonan Izin Pengumpulan Data Penelitian
Yth.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lubuk Linggau Di Kota Lubuk Linggau
rb u
s
Pembimbing
: Aditya Putra : 500045496 : Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 20 I 0 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Kependudukan (Studi Kasus Progcam Akta Kematian Di Kota Lubuk Linggau) : I. Dr. Andy Alfatih, M.P.A 2. Prof. Dr. Abdul Hakim, M.Si
Te
Nama NIM Judul
ka
Sehubungan dengan rencana kegiatan persiapan penyusunan Tugas Akhir Program Magister (TAPM) mahasiswa Program Magister Ilmu Administrasi Bidang Minat Administrasi Publik (MAP) UPBJJ-UT Palembang Pokjar Kola Lubuk Linggau, kami sampaikan bahwa mahasiswa atas nama:
rs
ita
Bermaksud akan melakukan survey atau pengumpulan data penelitian sesuai dengan judul TAPM tersebut.
ve
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon bantuan dan dan perkenannya dari Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lubuk Linggau kiranya untuk dapat mengizinkan mahasiswa tersebut untuk mengadakan pengumpulan data.
U
ni
Dewikian permohonan kami sampaikan kiranya untuk dapat diproses lebih lanjut. Atas perhatian dan kerjasamanya, diucrrpkan terima kasih.
aludm, M. Si 60708 199103 Tembusan: I. Pembantu Rektor I dan III 2. Direktur PPs 3. Dosen Pembimbing 4. Mahasiswa Ybs
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
PERATURAN WALIKOTA LUBUKLINGAU NOMOR 65 TAHUN 2014
rb u
ka
TENTANG
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KELURAHAN
- 9-
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
SALIN AN
WALIKOTA LUBUKLINGGAU PROVINS! SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGS! KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA LUBUKLINGGAU, bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan dalam Pasal 98 Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 1 Tahun 2014 ten tang Organisasi Perangkat Daerah Kota Lubuklinggau, perlu menetapkan Peraturan Walikota ten tang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kelurahan;
Mengingat
1. Undang-Undang
rb u
ka
Menimbang
Te
Nomor 7 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Lubuklinggau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 87, Tambahan Lerobaran Negara Republik Indonesia Noroor 4114);
U
ni
ve
rs
ita
s
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintal:an Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 200/l tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran N.egara Republik Indonesia Tal:un 2008 Nomor 59, Tambahan Lembarar. Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambal.an Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
5. Peraturan .
- I -
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 537); 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 159 Tahun 2004 ten tang Pedoman Organisasi Kelurahan; 7. Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 1 Tahun 2014 ten tang Organisasi Perangkat Daerah Kota Lubuklinggau (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2014 Nomor 1);
MEMUTUSKAN :
rb u
ka
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KELURAHAN. BAB I KETENTUAN UMUM
Te
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : Daerah adalah Kota Lubuklinggau.
s
1.
adalah
Pemerintah
Kota
ita
2. Pemerintah Daerah Lubuklinggau.
3. Walikota adalah Walikota Lubuklinggau.
ve
rs
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Lubuklinggau. 5. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah perangkat Daerah :(ota Lubuklinggau.
sebagai
U
ni
6. Lurah adalah Kepaln Kelurahan yang berada dalam Kota Lubuklinggau. 7. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
adalah
Pemerintah
Provinsi
8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka menJukung tugas Pemerintah. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal ..
- 2-
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
Pasal 2 (1) Kelurahan
merupakan perangkat berkedudukan di wilayah Kelurahan.
daerah
yang
(2) Kelurahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Lurah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Carnal. Bagian Kedua Tugas Pokok Pasal3
ka
Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
rb u
Bagian Ketiga Fungsi Pasal4
Te
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Kelurahan mempunyai fungsi sebaga.t berikut: a. pelaksanaan kegiatan pemerintahan Kelurahan;
s
b. pemberdayaan masyarakat;
ita
c. pelayanan masyarakat; d. penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum;
rs
e. pemeliharaan
praserana
dan
fasilitas
pelayanan
ve
urn urn;
f.
pembinaan lembaga kemasyarakatan; dan
U
ni
g. penyusunan program, pembinaan administrasi dan ketatausahaan. BAB 1II STRUKTUR ORGANISASI
Pasal5 Struktur Organisasi Kelurahan terdiri dari : a. Lurah; b. Sekretaris Kelurahan; c. Seksi Pemerintahan; d. Seksi Pembangunan; e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban; f. Seksi .
-3-
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
f.
Seksi Kesejahteraan Masyarakat dan Pelayanan umum; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional. BABIV URAIAN TUGAS Bagian Kesatu Lurah Pasal6 Lurah mempunym tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan juga menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
rb u
ka
Bagian Kedua Sekretariat Kelurahan Pasal 7
s
Te
Sekretariat Kelurahan mempunyai tugas membantu Lurah dalmn menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta ketatausahaan Kelurahan. Pasal 8
rs
ita
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalmn Pasal 7, Sekretariat Kelurahan mempunyai tugas sebagai berikut: penyusunan
ve
a. pengkoordinasian dan pelaksanaan program dan kegiatan Kelurahan;
ni
b. pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian;
U
c. penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat;
d. penyelenggaraan ketatalaksanaan, perpustakaan Kelurahan;
kearsipan
dan
e. pembinaan dan pengendalian administrasi pelayanan publik penyelenggaraan pemerintahan umum di Kelurahan; f.
pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja Kelurahan; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian ..
-4-
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
Bagian Ketiga Seksi Pemerintahan Pasal 9 Seksi Pemerintahan adalah unsur pelaksana pemerintah Kelurahan di bidang penyelenggaraan pemerintahan, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Lurah. Pasal 10
Bagian Keempat Seksi Pembangunan
rs
ita
s
Te
rb u
ka
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Seksi Pemerintahan mempunyai tugas sebagai berikut : a. melakukan pembinaan wilayah dan masyarakat, serta administrasi kependudukan; b. mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di bidang pemerintahan; c. melakukan pelayanan kepada masyarakat di bidang pemerintahan; d. membantu pelaksanaan dan pengawasan Pemilihan Umum (Pemilu); e. membantu tugas-tugas dibidang pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBBJ; f. membantu pelaksanaan tugas-tugas di bidang pertanahan sesuai dengan Peraturan PerundangUndangan yang berlaku; dan g. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Lurah sesuai dengan bidang tugasnya.
ve
Pasal 11
U
ni
Seksi Pembangunan adalah unsur pelaksana Pemerint:al, Kelurahan di hidang pembangunan, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Lurah. Pasal 12 Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 1, Seksi Pembangunan mempunyai tugas sebagai berikut: a. mengumpulkan bahan penyusunan pedoman pembinaan di bidang pembangunan, perekonomian serta memantau pelaksanaannya; b. melakukan kegiatan pembinaan terhadap perkoperasian, pengusaha ekonomi lemah dan kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka peningkatan kehidupan perekonomian masyarakat; c. membantu.
-5-
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
c. membantu pembinaan koordinasi pelaksanaan pembangunan, menjaga dan memelihara prasarana dan sarana fisik di lingkungan Kelurahan; d. melakukan pelayanan pada masyarakat di bidang perekonomian, pembangunan dan kesejahteraan masyarakat; e. melakukan kegiatan dalam rangka swadaya dan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian dan pelaksanaan pembangunan; dan f. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Lurah sesuai dengan bidang tugasnya.
Bagia11 Kelima Seksi Ketentraman dan Ketertiban Pasal 13
rb u
ka
Seksi Ketentraman dan Ketertiban adalah unsur pelaksana pemerintah Kelurahan di bidang pembinaan ketentraman dan ketertiban wilayah, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Lurah; Pasal 14
Bagian Keenam Seksi Kesejahteraan dan Pelayanan Umum
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas sebagai berikut: a. melakukan pembinaan kete~traman dan ketertiban masyarakat; b. mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di bidang ketentraman dan ketertiban; c. melakukan pelayanan kepada masyarakat di bidang ketentraman dan ketertiban; d. membantu penyelenggaraan kegiatan administrasi pertahanan sipil; dan e. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Lurah sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 15 Seksi Kesejahteraan dan Pelayanan Umum adalah unsur pelaksana pemerintah Kelurahan di bidang pembinaan kesejahteraaan masyarakat dan pelayanan umum, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Lurah; Pasal 16 Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Seksi Kesejahteraan dan Pelayanan Umum mempunyai tugas sebagai berikut : a.melakukan .
- 6-
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
a. melakukan pembinaan dalam bidang keagamaan, kesehatan, Keluarga Berencana dan pendidikan masyarakat; b. melakukan pelayanan umum dibidang kesejahteraan masyarakat, kebersihan, sarana dan prasarana urn urn;
ka
c. membantu mengumpulkan dan menyalurkan dana( bantuan terhadap korban bencana alam dan bencana 1ainnya; d. membantu pelaksanaan pembinaan, kegiatan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Karang Taruna, Pramuka dan Organisasi Kemasyarakatan lainnya; e. menyiapkan bahan pembinaan pelayanan kebersihan, keindahan pertamanan dan sanitasi lingkungan, serta pembinaan sarana dan prasarana fisik pelayanan umum; dan f. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Lurah sesuai dengan bidang tugasnya.
rb u
BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal
17
Te
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuru dengan keahliannya dan kebutuhan.
s
Pasal 18
rs
ita
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 7, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
ve
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk.
U
ni
(3) Jmniah tenaga Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan be ban kerja.
(4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. (5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
BAB.
- 7-
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Peraturan Walikota Nomor 56 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kelurahan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 20 Peraturan W alikota diundailgka..t.
ini
mulai
berlaku
pada tanggal
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkun pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Lubuklinggau.
ka
Ditetapkan di Lubuklinggau pada tanggal6 Oktober 2014
rb u
WALIKOTA LUBUKLINGGAU,
Te
dto
H. S.N. PRANA PUTRA SOHE
ita
s
Diundangkan di Lubuklinggau pada tanggal6 Oktober 2014
rs
SEKRETARIS DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU,
ni
H. PARiGAN
ve
dto
U
BERITA DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2014 NOMOR 68 Saiinan sesua1 dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM
ASRON ERWADI.SH .M.Hum PE~'>J18~NA f
IV. a
NW • 9650806 iSS8C3 1 CC4
-8-
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
Bahan Pencalalan Slpil 1. Akta Kematian Bahwa setiap kematian wajib dilaporkan oleh Ketua Rukun Tetangga (RT), ditempat domisili penduduk kepada lnstansi pelaksana Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota lubuklinggau), paling lambat 30 hari sejak tanggal kematian. (UU No.24 Tahun 2013 pasal. 44). 2. Akta Kelahiran Berdasarkan Undang-undang No.24 Tahun 2013 pasal 27 ayat 1, pelaporan kelahiran oleh penduduk dilaksanakan di lnstansi Pelaksana tempat penduduk berdomisili. Penulisan tempat lahir di dalam Akta Kelahiran tetap menunjuk pada tempat terjadinya kelahiran. (Untuk persyaratan surat lahimya tetap berasal dimana terjadinya peristiwa kelahiran). 3. Anak lbu Akta Kelahiran anak ibu tetap berlaku keabsahannya, untuk persyaratan ditambah dengan surat pernyataan ditanda tangani diatas materai Rp.6000,-
rs
ita
5. Perubahan peristiwa lainnya : 1 . Jenis Kelamin 2. Tahun lahir, Bulan Lahir dan Tanggallahir
s
Te
rb u
ka
4. Perubahan nama ( UU No. 23 tahun 2006 pasal 52 ) Syarat: 1. Salinan Penetapan dari Pengadilan Negeri 2. Kutipan Akta Catatan Sipll 3. Kutipan Akta Perkawinan bagi yang telah kawin 4. Fotocopi Kartu keluarga 5. Fot<>Copi KTP Pembuatan tersebut adalah catatan pinggir pada register dan kubpan akta pencatatan sipil
6. Perkawinan melalui Penetapan Pengadilan Negeri:
ve
Kriterianya :
Beda Agama
Salah satu meninggal duniil {keluarannya Surat Keterangan Pelaporan Perkawinan bagi pasangan salah
ni
1. 2.
U
satu telah meninggal dunia ) 3. Tidak dapat menunjukkan Surat pemberkatan dari gereja (kawin adat) 4. Tidak memillki Akta Nikah Orang tua apabila anak akan dibuatkan akta kelahlran yang mana tertera nama ayah dan ibunya bagi Agama diluar islam. '·
7. Syarat- syarat untuk akta perkawinan: 1. Surat Bukti Perkawinan menurut agama
2. Akta Kelahiran masing-masing yang bcrsangkutan 3. KTP masing-masing 4. Kartu keluarga masing-masing 5. NA dari kelurahan 6. Pas poto4x6 ~ 31em r 7. Akta Cerai I Mati bagi yang cerai mati a tau mati 8. Ganti nama bagi yang udah ganti nama 9. Surat Rekomendasl d ri Capil (bagi yang berdomisili didaerah lain) 8. Syarat- syarat akta per 1. Surat Keputusan peng dilan negeri Asli 2. Akta Perkawinan Asli suami istri 3. Potocopi kartu keluarga 4. Potocopi KTP Suami istri Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 5. Mengisl formulir F.02.19
.
\ ../.
•
.
16/41829.pdf
PEME.RINTAH KOTA LUBUKLINGGAU DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL LAPORAN HASIL PENCATATAN SIPIL TAHUN 2013
7 277 0 120 354
0 0
0 0
0 0
0 0
ni
ve
-
293 0 113 33 1 2 0 0
1
2 0 0 0 0
Agst 10 208 0 62 175 2 2 0 0
Sll}lt 11 254 0 103 311 6 1 0 0
Okt 12 217 0 72 213 3 1 0 0
0 223
0
0 268
a
6
360 0 165 40 6 1 0 1
4 240 0 112 26 1 1 0 0
3
U
-
Mel
.
Te rb uk
2 1 Kutipan Akta Kelahiran Umum 2 Kutipan Akta Kelahiran Terlamhat Denda Usia < 1 th Denda Usia > 1 th 3 Kutipan Akta Perkawinan 4 Kutipan Akta Kematian 5 Kutipan Akta Perceraian 6 Kutipan Akta Pengakuan, Pengesahan, Pengangkatan Anak 7 Catatan Pinggir Ganti Nama B Kutipan Akta Kelahiran Gratis
Ap_rtl
Feb
BUL.AN junl Jull 8 9 211 280 0 0 91 126 428 438 3 5 2 1 0 0 0 0
s
1
Mar 5 246 0 164 29 2 1 0 0
Jan
ita
I ENIS
rs
No.
: Nov 13 251 0 93 230 9 1 1 0
Des 14 245 0 103 209 3 0 0 0
Jlh
Ket
15 3082 0 1324 2486 42 15 1 1
16
Pasangan Pasangan
!
0 312
0 294
175 L___.
0
0
110
so
0 1432
----
f/ KEPALA
I
DINAS KEPENDUDUKAN DAN }
CATAr::. j!P~ LU'KLINGGAU
.....
Drs. J1HANES SITEPU Nip.197 11291993031002
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
-;
PEMERINTAH KOTA LUBUKL!Nuulw · '~ DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL .
~ ~~-,;.<..,.-·_:.~::.
LAPORAN HASIL PENCATATAN 5IPIL TAHUN 2014
1 Kutipan Akta Kelahiran Umum 2 Kutipan Akta Kelahiran Terlambat Denda Usia < 1 th Denda Usia > 1 th 3 Kutipan Akta Perkawinan 4 Kutipan Akta Kematlan 5 Kutlpan Akta Perceraian 6 Kutipan Akta Pengakuan, Pengesahan, Pengangkatan Anak 1 Catatan Pinggir Ganti Nama 8 Kutipan Akta Kelahiran Gratis
256
207 .
Mel
5
Aoril 6
2%
222
238
7
BULAN luni luli 8 9
272
238
0
0
~
0
()
0
()
96 139 2 1
102
73
81
96
93
213
166
176
4 4
0 0
2 3 0 0
203 2
211
3 0 0 0
0
1
0
30
0
0
()
0
------1.....-----
0 3
------- _____
U Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
15
16
0 0 0 0 0 0 0 0
2139
Nov
Des
10
'11. 223
12
0
0 0
217 0 81
101 226 2
0 0
2 0
0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0
I)
0
1
1
0 0
0
0
0 6
0 4
0
0
90
I)
7
14
Okt
0 0 0
Ket
Seot
69 161 2 1 1
4
Jib
Al!st
126 3 4 0
j__ ___ .._ ____ ' - - - - --------
0
0 0
0
0 792
1621 24
Pasang
17 1
Pasang
0 1
140
' lubuklinggau, 30 September 2014
KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN y. CATATA~ LUyrKLINGGAl!?t<..
ni
ve
rs
-------------
Mar
a
2
Feb 4
Te rb uk
1
Jan 3
s
J EN IS
ita
No.
I
~
·Drs. M.~v~ JO IMAN SITEPU Nip. 19741 291993031002
16/41829.pdf
LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU
Nomor7
Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG
PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL
WALIKOTA LUBUKLINGGAU,
a. bahwa untuk perencanaan pembangunan, sekaligus sebagai bukti identitas diri penduduk, penyelenggaraan pendaftaran penduduk dan pencat&tan sipil sangat penting sebagai dokumen kependudukan;
rb u
Menimbang
ka
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Te
b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 20 Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tenl3ng Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, perlu adanya pengaturan tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan;
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
rs
Mengingat
ita
s
c. bahwa berdasarkan perlimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Pe,.,.turan Daerah tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan Sipil.
ve
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019);
U
ni
3. Undang-Undang Nonoor 09 Tahun 1992 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3474);
4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886) ; 5. Undang __ ._.
85
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
.•
5. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2001 lenlang Pembenlukan Kola Lubuklinggau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4114); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nom or 4235) ; 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerinlahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara 4437) sebagaimana Ieiah diubah beberapa kali lerakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Alas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran Negara Repubiik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ;
ka
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tenlang Kewarganegaraan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4634);
rb u
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Adminislrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4674);
Te
10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 lenlang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Reoublik Indonesia lahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5038);
ita
s
11. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1994 lentang Visa lzin Masuk dan lzin Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3563);
rs
12. Peraluran Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 lentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 lenlang Adminislrasi K~pendudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4736) ;
U
ni
ve
13. Peraluran pemerinlah Nomor 36 Tahun 2007 lentang pembagian Urusan Pemerintahan anlara Pemerinlah, Pemerinlahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten I Kola ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ); 13. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang persyaralan dan Tala Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;
14. Peraturan Daerah Kola Lubuklinggau Nomor 2 Tahun 2008 tenlang Susunan Organisasi dan Tala Kerja Dinas Daerah; Dengan .................... ..
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
Dengan Perselujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU dan WALIKOTA LUBUKLINGGAU MEMUTUSKAN: Menelapkan
PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL. BABI KETENTUAN UMUM Pasal1
ka
Dalam Peraluran Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Kota adalah Kola Lubuklinggau.
rb u
2. Wilayah Kota adalah Wilayah Kota Lubuklinggau. 3. Pemerinlah Kola adalah Pemerintah Kola Lubuklinggau.
Te
4. Walikota aealah Walikola Lubuklinggau.
5. Dewan Perwakilan Rakyal Daerah yang selanjulnya disingkal DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyal Daerah Kola Lubuklinggau.
ita
s
6. Dinas Kependudukan dan Pencatalan Sipil adalah Dinas Kependudukan dan Pencatalan Sipil Kola Lubuklinggau.
rs
7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kependudukan dan Catalan Sipil Kola Lubuklinggau.
ve
8. Pejabal Konsuler adalah Pejabal yang melakukan fungsi kekonsuleran di Perwakilan Republik Indonesia yang dilunjuk selaku Pejabal Pencalatan Sipil.
ni
9. Pejabal Pencatatan Sipil adalah pejabal yang melakukan pencatatan Perisliwa Penling yang dialami seseorang pada instansi Pelaksana yang pengangkatannya sesuai dengan kelentuan praluran perundang-undangan.
U
10. Peraluran Walikola adalah Peraturan Walikota Lubuklinggau. 11.1nstansi Pelaksana adalah perangkal Pemerintah Kota yang bertanggung jawab dan berwenang melaksanakan pelayanan dalam urusan Adminislrasi Kependudukan.
12. Petugas .. .
87
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
12. Petugas Registrasi adalah Pegawai Negeri Sipi yang diberi tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan pelaporan Peristiwa Kependudukan dan Perisliwa Penling serta pengelolaan dan penyajian data kependudukan dalam Kola Lubuklinggau. 13. Kecamalan adalah kecamatan dalam Kola Lubuklinggau. 14. Kelurahan adalah kelurahan dalam Kola Lubuklinggau. 15. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang asing yang bertempal tinggal di wilayah Kola Lubuklinggau. 16. Warga Negara Indonesia yang selanjutnya disingkat WNI adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai Warga Negara Indonesia. 17. Orang asing adalah orang bukan warga Negara Indonesia.
ka
18. Orang asing tinggal tematas adalah orang asing yang tinggal dalan jangka waktu tematas di wilayah Negara Republik Indonesia dan Ieiah mendapat izin tinggal tematas dari instansi yang berwenang.
rb u
19. Orang asing tinggal tetap adalah orang asing yang berada dalam wilayah Republik Indonesia dan Ieiah mendapat izin tinggal tetap dari instansi yang berwenang.
Te
20. Warga Negara Indonesia tinggal sementara adalah Warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal di luar domisili asli atau tempat tinggal diluar domisili asli atau tempat tinggal tetapnya.
ita
s
21. Admir.istrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penemitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.
rs
22. Pendaftaran penduduk adalah pencatatan biodata penduduk, pencatatan alas jjelaporan peristiwa kependuduk'ln dan pendataan penduduk tentang administrasi kept!ndudukan serta penemitan dokumen penduduk berupa kartu identitas, Kartu Keluarga Kependudukan.
ni
ve
23. Pendaftaran perpindahan penduduk antar Negara adalah pencatatan dan pemberianl perubahan dokumen penduduk bagi orang asing yang tinggal tematas I tetap dan WNI yang pindah datang ke 1 dari luar negeri untuk jangka waktu 1 (satu) bulan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
U
24. Pindah datang penduduk adalah perubahan lokasi tempat tinggal untuk menetap karena perpindahan dari tempat yang lama ke tempat yang baru. 25. Kepala keluarga adalah : a. Orang yang bertempat tinggal dengan orang lain baik mempunyai hubungan darah maupun tidak, yang bertanggung jawab terhadap keluarga; b.r:rsng ...
88
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
b. Orang yang bertempat tinggal seorang diri, atau; c. Kepala kesatrian, asrama, rumah yatim piatu dan lain-lain dimana beberapa orang bertempat tinggal bersama-sama. 26.Anggota keluarga adalah orang yang menjalani kehidupan bersama dan bertempat tinggal dalam suatu bangunan dengan kepala keluarga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau ikatan lainnya. 27. Kartu Keluarga selanjutnya yang disingkat dengan KK adalah kartu identitas keluarga yang memuat data tentang nama, susunan dan hubungan dalam keluarga, serta karakteristik anggota keluarga. 28. KTP yang selanjutnya disingkat KTP adalah bukti diri sebagai legitimasi penduduk yang ditert:litkan oleh Pemerintah Kola yang oertaku diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ka
29. Tempat Perekaman Data Kependudukan yang selanjutnya disingkat TPDK adalah fasilitas yang dibangun di Kola, Kecamatan, Desa atau Kelurahan untuk melakukan perubahan, pengolahan dan pemuntakhiran data hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil untuk penert:lijan dokumen penduduk serta penyajian informasi kependudukan.
rb u
30. Biodata penduduk adalah keterangan yang berisi elemen data tentang jati diri, informasi dasar serta riwayat perkembangan dan perubahan keadaan yang dialami oleh penduduk sejak saat kelahiran.
Te
31. Nomor lntluk Kependudukan yang selar.julnye disingkat NIK adalah Nornor ldentilas Penduduk yang bersifat unik atau khas tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk Indonesia.
ita
s
32. Dokumen Kependudukan adalah dokumen resmi yang ditert:litkan oleh Pemerintah Kola yang mempunyai kekuatan hukum sebagai ala! bukli otentik yang dihasilkan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.
rs
33. Sural Keterangan T empat Tinggal yang selanjutnya disingkat SKTT adglah sural keterangan kependudukan yang diberikan kepada orang asing pemegang izin tinggal tert:latas.
ni
ve
34. Sistem lnformasi Administrasi Kependudukan selanjutnya singkal dengan SIAl<, adalah sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan kornunikasi untuk memtasimasi pengelolaan informasi Administrasi Kependudukan di tingkat penyelenggaraan dan instansi pelaksana sebagai satu kesatuan.
U
35. Hak Akses adalah hak yang diberikan oleh Menteri kepada petugas yang ada pads Penyelenggaraan dan lnstansi Pelaksana untuk dapat mengakses kependudukan sesuai dengan izin yang diberikan.
36. Database ...
89
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
36. Database adalah kumpulan berbagai jenis data kependudukan yang tersimpan secara sistematik, terstruktur dan sating bemubungan dengan menggunakan perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan komunikasi data. 37. Pencatatan Sipil adalah pencatatan peristiwa keperdataan penting yang dialami oleh seseorang meliputi kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pembatalan perkawinan pengakuan dan pengesahan anak, perubahan nama, perubahan kewarganegaraan pada register catatan sipil oleh unit ke~a yang mengelola pendataan penduduk dan pencatatan sipil. 38. Pengakuan Anak adalah pengakuan secara hukum dari seseorang bapak terhadap anaknya yang lahir diluar ikatan perkawinan yang sah atas persetujuan ibu kandung anak tersebut. 39. Pengesahan anak adalah pengesahan status hukum seorang anak yang lahir diluar ikatan perkawinan yang sah, menjadi anak sah sepasang suami istri.
ka
40. Penduduk rentan Administrasi Kependudukan adalah penduduk yang mengalami hambatan dalam memperoleh dokumen kependudukan yang disebabkan oleh bencana alam dan kerusuhan sosial.
rb u
41. Petugas Rahasia Khusus adalah Petugas Reserse dan Petugas lntelijen yang melakukar. tugas khusus diluar daerah domisilinya.
42. Saksi Kelahiran adal2h orang, petugas/pejabat yang mengetahui dan menyaksikan peristiwa kelahiran.
Te
43. Peristiwa Penting adalah kejadian yang dialami oleh seseorang meliputi kelahiran, kematian, lahir mali, perkawinan, perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan nama dan perubahan status kewarganegaraan.
ita
s
44. Peristiwa Kependudukan adalah kejadian yang dialami penduduk yang r.arus dilaporkan karena membawa akibat temadap penerbltan atau perubahan Kartu Keluarga, KTP dan I atau Sural l<eterangan Kependudukan lainnya meliputi Pindah Datang, Perubahan Alamat, serta status tinggal terbatas menjadi tinggal tetap.
ve
rs
BAS II PENDAFTARAN PENDUDUK
ni
Pencatatan dan Penerbitan Biodata Penduduk
Pasa12
U
(1) Penduduk wajib melapor kepada kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil meta lui Lurah dan Camat untuk dicatatkan biodatanya. (2) WNI yang datang dari tuar negeri karena pindah, Orang Asing yang memiliki lzin Tinggal Terbatas dan orang asing yang memitiki lzin Tinggal Tetap wajib melapor kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk dicatat biodatanya. (3)
90
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Pencatatan ...
16/41829.pdf
(3) Pencatatan biodata penduduk dilakukan sebagai dasar pengisian dan pemutakhiran database kependudukan. Pasal3 (1) Pencatatan biodata penduduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal (2) dilakukan setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Sural Pengantar dari Rukun Tetangga dan Rukun Warga. b. Dokumen Kependudukan yang dimiliki, antara lain :
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kutipan Akta Kelahiran; ljazah/SITB; KK; KTP; Kutipan Akta Perkawinan/Kutipan Akta Nikah ; dan Kutipan Akta Perceraian.
rb u
ka
(2) Pencatatan biodata penduduk bagi WNI yang datang dari tuar negeri karena pindah sebagaimana dimaksud Pasat 2 ayat (2} dilakukan setelah memenuhi syarat berupa : a. paspor; atau b. dokumen penggantian paspor.
Te
(3) Pencatatan biGdata bagi orang asing yang memiliki lzin Tinggal Terbatas sebagaimana dimaksud dalam Pasat 2 ayat (2} ditakukan setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. paspor, b. kartu izin tinggal terbatas; dan c. buku pengawasan orang asing.
ita
s
(4) Pencatatan biodata penduduk bagi orang asing yang memiliki lzin Tinggal Tetap sebagalmana dimaksud dalam Pasal2 ayat (2) dilakukan setelah memenuhi syarat berupa:
ve
rs
a. paspor, b. ~artu izin tinggal tetap; dan c. buku pengawasan orang asing.
Pasat4
penduduk mengisi dan menandatangani formulir biodata penduduk; petugas registrasi mencatat dalam buku harlan peristwa; petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk; dan turah menandatangani formulir biodata penduduk.
U
a. b. c. d.
ni
(1 i Pencatatan biodata penduduk di Kelurahan dilakukan dengan tala cara:
(2) Pencatatan ..
91
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
(2) Pencatatan biodata penduduk di Kecamatan dilakukan dengan tala cara: a. petugas registrasi melakukan verifikasi dan validitas data penduduk; b. carnal menandatangani formulir biodata penduduk; dan c. petugas registrasi menyampaikan fonnulir biodata penduduk kepada dinas kependududukan dan Pencacatan Sipil sebagai dasar untuk penerbitan dokumen biodata penduduk. Pencatatan Sipil
(3) Penerbitan dokumen biodata penduduk di Dinas Kependudukan dan dilakukan dengan tata cara :
a. petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi formulir biodata penduduk serta merekam data ke dalam database kependudukan uniuk mendapaikan nik; dan b. kepala dinas kepandudukan dan pencatatan sipil menerbitkan dan menandatangani dokumen biodata penduduk setelah yang bersangkutan mendapat nik dengan sistem informasi Adminislrasi Kependudukan.
ka
Pasal5
rb u
(1) WNJ yang datang dan Juar negeri karena pindah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) untuk pencatatan biodatanya membawa persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (2).
Te
(2) Pencatatan biodata penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan cara: a. penduduk mengisi dan menandatangani formulir biodata penduduk WNJ; b. petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk; dan
ita
s
c. petugas registrasi mengisi dan menandatangani formuiir biodata penduduk dan merek~>m ke dalam database kependudukan untuk mendapatkan NJK.
rs
Pasal6
ve
Orang Asing yang memiliki Jzin Tinggal Terbalas dan Orang Asing yang memiliki lzin Tinggal Tetap, untuk pencatatan biodatanya membawa persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dan ayat (4) dengan cara:
ni
a. orang asing yang memiliki lzin tinggal terbatas mengisi dan menandatangani formulir biodata orang asing tinggal terbatas;
U
b. orang asing yang memiliki izin tinggal tetap mengisi dan menandatangani formulir biodata orang asing tinggal tetap; c. petugas register melakukan "erifikasi dan validasi data penduduk; dan d. petugas register mengisi dan menandatang;;ni formulir biodata penduduk dan merekam ke dalam database kependudukan untuk mendapatkan nik. Pass/ ...
92
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
Pasal7 Ketentuan yang belum diatur tentang pendaftaran Penduduk akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota. BAB Ill NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN PasaiB (1) Setiap penduduk wajib memiliki 1 (satu) NIK. (2) Penert>itan NIK sebagaimana dimaksud pad ayat (1) berlaku seumur hidup dan selamanya yang diberikan oleh Pemerintah dan ditert>itkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. BABN PENERBITAN KARTU KELUARGA
ka
Pasal9
rb u
(1) Penduduk WNI dan Orang Asing yang memiliki lzin Tinggal Tetap wajib melaporkan susunan keluarganya kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui Lurah dan Camat. (2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai dasar penert>itan KK.
Te
Pasal 10
(1) Penert>itan KK baru bagi penduduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal9 ayat (1) dan ayat (2) dilakukan setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
ita
s
a. izin tinggal tetap bagi orang asing;
b. fotocopy dan menunjukan kutipan akta nikah I akta perkawinan ; sural keterangan pindahlsurat keterangan pindah datang dalam wilayah negara kesatuan republik indonesia; atau
rs
c.
ve
d. sural keterangan datang dari luar negeri yang ditert>itkan oleh dinas kependudukan dan pencatatan Sipil bagi WNI yang datang dari luar negeri karena pindah.
U
ni
(2) Perubahan KK karena penambahan anggota kelurga dalam KK bagi penduduk yang mengalami kelahiran sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) dan ayat (2) dilakukan setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. KK lama; dan b. Kutipan Akta Kelahiran (3) Perubahan ...
93
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
(3) Perubahan KK karena penambahan anggola keluarga unluk menumpang ke dalam KK bagi penduduk WNI dilakukan selelah memenuhi persyartan sebagai berikul: a. KK lama; b. KK yang akan ditumpangi; c. Sural Kelerangan pindah dalang bagi penduduk yang pindah datang dalam wilayah Negara Kealuan Republik Indonesia; dan/alau d. Sural Kelerangan dalang dari luar negeri bagi WNI yang datang dari luar negeri karena pindah. (4) Perubahan KK karena penambahan anggola keluarga dalam KK bagi orang asing yang memiliki l:
ka
b. Paspor;
rb u
c. Sural Keterangan Catalan Kepolisian bagi orang asing linggal tetap.
(5) Perubahan KK karena pengurangan anggota keluarga dalam KK bagi penduduk sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) dan ayat (2) dilakukan setelah memenuhi persyaratan sebagai belikut
Te
a. KK lama; b. sural keterangan kemalian; atau
ita
s
c. sural keterangan pindah bogi penduduk yang pindah dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
rs
(6) Penerbitan KK karena hilang atau rusak bagi penduduk sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) dan ayat (2) dilakukan setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut a. sural keterangan kehilangan dari Lurah;
ve
b. KK yang rusak;
ni
c. fotocopy atau menunjukkan dokumen kependudukan dari salah satu anggo:a keluarga; a tau
U
d. dokumen keimigrasian bagi orang asing.
Pasali1
(1) Penduduk WNI dan Orang Asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) wajib melapor kepada Lurah dengan menyerahkan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal10. (2) Proses ...
94
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
(2) Proses penerbitan atau perubahan KK Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara: a. penduduk mengisi dan menandatangani formulir permohonan kk; b. petugas registrasi mencatat da/am buku harian peristiwa kependudukan dan penstiwa penting; c. petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk; d. Lurah menandatangani formulir permohonan KK;dan e. Lurah/Petugas Registrasi meneruskan berkas formu/ir permohonan KK kepada Camat sebagai dasar proses penerbitan atau perubahan KK di Kecamatan. (3) Proses Penerbitan atau Perubahan KK di Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dilakukan dengan cara: a. petugas melakukan verifikasi dan validasi data penduduk; b. Carnal menandatangani formulir perniohonan KK; dan petugas menyampaikan formulir permohonan KK yang dilampiri dengan kelengkapan berkas persyaratan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
ka
c.
rb u
(4) Proses penerbitan atau perubahan KK di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c dilakukan dengan cara: a. petugas melakukan perekaman data kedalam database kependudukan; dan
Te
b. penerbitan KK. Pasal 12
(1) Orang Asing yang memiliki lzin Tinggal Tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasa/6 huruf b
ita
s
wajib melaporkan susunan keluarganya kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan S1pil dengan menyerahkan persyaratan sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (4). (2) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil memproses penerbitan dan perubahan KK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara:
rs
a. penduduk mengisi dan menandatangani formulir permohonan kk;
ve
b. petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk; c. petugas melakukan perekaman data ke dalam database kependudukan; dan
U
ni
d. pcnerbitan KK.
(1) Penerbitan berikut:
BABV PENERBITAN KARTU TANDA PENDUDUKUK Pasal 13
KTP baru bagi penduduk dilakukan setelah memenuhi persyaratan sebagai a.
95
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
beru:sia ....
16/41829.pdf
a. berusia 17 (tujuh belas) tahun dan/atau sudah/pemah menikah; b. sural pengantar RT/RW dan Lurah; c.
melampirkan fotocopy: 1. Kartu Keluarga; 2. Kutipan Akta Nikah!Akta Kawin bagi penduduk yang belum berusia 17 tahun; 3. Kutipan Akta kelahiran; dan
d. Sural kelerangan dalang dari luar negeri yang dilerbilkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencalatan Sipil bagi WNI yang datang dari luar negeri karena pindah. (2) Penerbitan KTP baru bagi orang asing yang memiliki lzin Tinggal Telap dilakukan setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. berusia 17 (tujuh belas) tahun dan/atau sudahlpemah menikah; b. melampirkan fotocopy:
ka
1. Kartu Keluarga;
rb u
2. Kutipan Akta Nikah!Akta Kawin bagi penduduk yang belum berusia 17 (tujuh belas) tahun, 3. Kutipan Akta kelahiran; dan
c. surat Kelerangan Catalan Kepolisian.
Te
4. Paspor dan lzin Tinggal Tetap; dan
Pasal14
ita
s
(1) Penerbitan KTP karena hilang atau rusak bagi penduduk atau orang asing yang memiliki lzin Tinggal Tetap dilakukan setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
b. fotocopy KK; dan
Paspor dan lzin Tinggal Tetap bagi orang as in g.
ve
c.
rs
a. sural keterangan kehilangan diari kepolisian atau KTP yang rusak;
ni
(2) Penerbitan KTP karena pindah datang bagi penduduk >~tau orang asing yang memiliki lzin Tinggal T etap dilakukan setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. sural kelerangan pidah datang; dan
U
b. surat keterangan datang dari luar negeri bagi WNI yang datang dari luar negeri karena pindah. (3) Penerbitan KTP karena perpanjangan bagi penduduk atau orang asing yang memiliki lzin Tinggal Tetap dilakukan setelah memenuhi syarat berupa: 8.
%
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
fotocopy ...
16/41829.pdf
a. fotocopy KK; b. KTP lama dan; c.
sural kelerangan I bukli perubahan perisliwa kependudukan dan perisliwa penting. Pasal 15
(1) Penduduk wajib melapor kepada Lurah dengan menyerahkan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal13 ayat (1) dan pasal14; (2) Proses penerbftan KTP di Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan persyaratan sebagai berikut: a. penduduk mengisi dan menandatangani formulir permohonan KTP; b. Sural keterangan/bukti perubahan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting; c.
petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk;
d. Lurah menandatangani formulir permohonan
KTP~
dan
ka
e. petugas Registrasi menyerahkan formulir permohonan KTP kepada penduduk untuk dilaporkan kepada Carnal.
rb u
(3) Proses penerbitan KTP di Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e dilakukan dengan cara: a. petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk; b. Carnal menandatangani formulir permohonan KTP; dan
Te
c. petugas registrasi menyampaikan klrmulir permohonan KTP yang dilamplri dengan kelengkapan berkas persyaratan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai dasar penerbftan KTP.
ita
s
(4) Penerbftan KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c, dilakukan dengan cara : kependudu~n;
dan
Pasal 16
ve
b. Penerbilan KTP.
rs
a. Petugas registrasi melakukan perekaman data kedalam database
ni
(1) Orang Asing yang memiliki lzin Tinggal Tetap wajib melapor kepada Dinas Kependudukan dan Pecatatan Sipil dengan membawa persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) dan Pas&l 14;
U
(2) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil memproses penerbitan KTP orang asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), dengan cara: a. orang asing yang memiliki lzin Tinggal Tetap mengisi dan menandatangani fonnulir permohonan KTP orang asing; b. petugas ...
97
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
b. petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk; c. petugas registrasi melakukan perekaman data kedalam database kependudukan; dan d. penerbitan KTP. Pasal 17 Pelaksanaan Penerbitan dan Prosedur Pembuatan KK dan KTP serta Dokumen Kependudukan Lainnya akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota. Pasal18 Standarisasi dan Spesifikasi biodata penduduk, blangko KK, Kependudukan, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.
KTP.
Sural Keterangan
Kartu Tanda Penduduk Khusus Pasal19
ka
(1) Penyimpanan data petugas rahasia khusus dan pengembalian serta pencatat KTP khusus direkam dan disimpan dalam daftar registrasi khusus.
rb u
(2) Data petugas rahasia khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dijaga keamanan dan dilindungi kerahasiaannya oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Te
(3) Pencabutan KTP khusus bagi petugas rahasia yang sudah berakhir masa berlakunya wajib menyerahkan KTP khusus kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Catalan Sipil. (4) Hal-hal yang belum diatur dalam Pasal ini akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota.
ita
s
BABVI PENDAFTARAN PERISTIWA KEPENDUDUKAN Bagian Pertama
Pasal20
ve
rs
Pendaftaran Perpindahan Penduduk
(1 ) Persyaratan dan lata cara pendaftaran perpindahan penduduk dalam wilayah Kola dilakukan dengan memperhatikan klasifikasi perpindahan pendudui<.
ni
(2) Klasifikasi perpindahan penduduk sebagaimana dimaksud pads ayat (1 ). sebagai berikut:
U
a. dalam satu kelurahan; b. antar kelurahan dalam satu kecamatan; c.
antar kecamatan dalam kola lubuklinggau;
d. antar kola dalam propinsi sumatera selatan; danlatau e. antar provinsi. (3)
98
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Persyaratan ..
16/41829.pdf
(3) Persyaratan dan Prosedur perpindahan penduduk sebagaimana disebul pada ayat (2) diatur lebih lanjul dalam Peraturan Walikota. Pasal 21 (1) Pelaporan pendaftaran perpindahan penduduk sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 ayat (2) huruf a sampai dengan huruf e, dilakukan dengan memenuhi syarat berupa Sural Pengantar RT/RW, Lurah, Camat, Photo 4 x 6, KK dan KTP unluk mendapalkan sural kelerangan pindah. (2) Sural Keterangan pindah diserahkan kepada penduduk yang pindah, bersangkutan dicabut oleh instansi yang menerbilkan sural kelerangan pindah.
KTP yang
(3) Sural kelerangan pindah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku selama 30 (tiga puluh) hari ke~a. (4) Sural Kelerangan pindah sebagaimana dimaksud pada ayat (3), berlaku sebagai pengganti KTP selama KTP baru belum dilerbilkan.
ka
Bagian Kedua
Pasal22
rb u
Pendaftaran Penduduk Pindah Dalang Bagi Orang Asing
Te
{1) Orang asing yang memiliki lzin Tinggal Tetap atau Tinggal Terbatas yang bermaksud Pindah dalam wilayah Kota wajib melaporkan rencana kepindahan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, unluk mendapatkan Sural Keterangan Pindah Datang {SKPD).
s
{2) Orang asing sebagaima~a dimaksud pada ayal {1) melaporka>1 kedatangannya kepada daerah tujuan paling lambs! 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan sural keterangan pindah.
rs
ita
{3) Sural Keterangan Pindah Datang sebagaimana dimaksud pada ayat {1) digunakan untuk penerbitan atau perubahan KK dan KTP bagi Orang Asing yang memiliki lzin Tinggal Tetap dan Sural Keterangan Tempat Tinggal bagi Orang Asing yang memiliki lzin Tinggal Terbatas. Bagian Ketiga
Pasal23
ni
ve
Pendaftaran Penduduk Tinggal Sementara Bagi WNI
U
(1) Setlap WNI yang bermaksud unluk tinggal sementara di wilayah Kola dan bertempat tinggal tetap berturut-turut selama-lamanya 90 {sembilan puluh) hari atau lebih wajib mendaftarkan diri kepada lurah dan camat paling lambat 30 {tiga puluh ) hari kerja sejak dijerbitkannya Sural Keterangan Pindah Sementara dari daerah asal. (2) Sural Keterangan Pindah Sementara dari daerah asal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bukti perpindahan penduduk dan sebagai dasar penerbijan Sural Keterangan Tinggal Sementara. (3) SuraL ..
99
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
(3) Sural Kelerangan Tinggal Semenlara dilerbijkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatalan Sipil berlaku 1 (salu) lahun dan dapal diperpanjang 1 (satu) kali. Bagian Keempat Pendaftaran Perpindahan Penduduk Antar Negara Bagi WNI Pasal24 (1) Seliap WNI yang bermaksud pindah ke Luar Negeri dengan tujuan menetap untuk jangka waklu 1 (satu) tahun berturut-lurut alau lebih dari 1 (satu) lahun wajib melaporlkan kepindahannya kepada walikota melalui Camat selempat. (2) Berdasarlkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai dasar penerbijan Sural Kelerangan Pindah ke Luar Negeri oleh Dinas. Kependudukan dan Pencalatan Sipil.
Bagian Kelima
rb u
ka
(3) Penduduk yang Ieiah pindah sebagaimana dimaksud pada ayal (1) dan berslatus menetap di Luar Negeri wajib melaporlkan kepada perwakilan Konsulal Indonesia paling lambal 30 (tiga puluh hari) sejak kedalangannya.
Te
Pendaftaran Penduduk Datang Dari Luar Negeri Bagi WNI Pasal 25
ita
s
(1) Seliap Penduduk yang datang dari Luar Negeri paling lama 14 (empat belas) hari ke~a sejak kedalangannya wajib melapor kepada Dinas Kependudukan dan Catalan Sipil Kola Lubuklinggau untuk diterbitkan Sural Kelerangan Datang dari Luar Negeri.
ve
rs
(2) Sural Kelerangan Datang dari Luar Negeri sebagaimana dimaksud ayat (1) sebagai dasar untuk m"ngurus KK dan KTP baru alau perubahan.
ni
(3) Seliap penduduk WNI yang lidak melaporlkan peristiwa pendaplaran penduduk dan pencatatan sipil sebagaimana dirolaksud dala:n Pasal 21, Pasal 23 ay'31 (1 ), Pasal24 ayal (3) dan Pasal 25 ayat (1) dikenakan saksi Administratif berupa dend.- sebesar Rp. 25.000,00,- (dua puluh lima ribu rupiah)
U
(4) Setiap penduduk WNI yang berpergian tidak membawa KTP dikenakan sanksi .O.dministratif berupa denda sebesar Rp. 50.000,00,- (lima puluh ribu rupiah).
Bagian .....
100
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
Bag ian Keenam Pendaftaran Penduduk Datang dari Luar Negeri dan Perubahan Status dari Tinggal Terbatas menjadi Tinggal Tetap bagi Orang Asing Pasal26 (1) Orang Asing yang bermaksud bertempat tinggal dalam wilayah Kola Lubuklinggau, wajib mendaftarkan diri pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari ke~a. sejak diterbijkan lzin Tinggal Terbatas dari imigrasi (izin tinggal terbatas). (2) Syarat pendaftaran bagi Orang Asing yang benmaksud bertempat tinggal dalam wilayah Kota harus memenuhi syarat keimigrasian. (3) Pendaftaran Orang Asing sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) Keterangan Tempat Tinggal.
diterb~kan
Sural
Pasal27
rb u
ka
(1) Sural Keterangan Tempat Tinggal sebagaimana dimaksud pasal 14 ayat (3) sebagai bukti diri bahwa yang bersangkutan Ieiah terdaftar di Pemerintahan Kola sebagai penduduk tinggal terbatas. (2) Sural Keterangan Tinggal Terbatas berlaku sampai habis masa berlakunya lzin Tinggal Terbatas.
Te
(3) Setiap orang asing yang memiliki izin tinggal terbatas berpergian tidak membawa sural keterangan ternpat tinggal dikenakan sanksi Administratif berupa denda sebesar Rp. 200.000,00,- (dua ratus ribu rupiah).
s
Pasal28
rs
ita
(1) Penduduk orang asing tinggal terbatas, yang ingin mengubah status menjadi penduduk orang asing tinggal tetap wajib mendaftarkan dirt pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari ke~a sejak d~erbitkannya izin tinggal tetap dari imigrasi.
Bagian Ketujuh
ni
ve
(2) Sural keterangan perubahan status izin tinggal terbatas menjadi izin tinggal tetap digunakan sebagai syarat dasar penerb~n Kartu Keluarga (KK) dan KTP.
U
Pendaftaran Panduduk Pindah ke Luar Negeri Dan Ganti Nama Bagi Orang Asing Pasal29
(1) Orang Asing yang benmaksud pindah ke Luar Negeri wajib mendaftarkan dirt pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. (2) Pencstatan ..
101
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
(2) Pencatatan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) diterbitkan Sura! Keterangan Pindah Keluar Negeri. Pasal30 (1) Orang Asing yang telah merubah statusnya menjadi WNI dan bermaksud ganti nama wajib melapcrkan diri pada Oinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari ke~a sejak diterbitkan Sura! Keterangan ganti nama dari Pengadilan. (2) Sura! Keterangan Ganti Nama sebagaimana dimaksud ayat (1) sebagai dasar untuk penerbitan atau perubahan KK atau KTP. (3) Setiap orang asing yang tidak melakukan kewajiban melapcrkan/mendaftarakan diri sebagaimana dimaksud dalam Pas I 22 ayat (2), Pasal 26 ayat (1 ), Pasal 28 ayat (1) Pasal29 ayat (1) dan Pasal30 ayat (1) dikenakan sanksi Administratif berupa denda paling banyak Rp. 2.000.000,00,- (dua juta rupiah).
ka
BAB VII SISTEM INFORMASI AOMINISTRASI KEPENOUDUKAN
Pasal31
rb u
Pengelolaan SIAK
Te
(1) Pengelolaan lnformasi Administrasi Kependudukan dilakukan oleh Oinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
s
(2) Pengelolaan lnformasi Administrasi Kependudukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pembangunan Sistem lnformasi Administrasi Kependudukan (SIAK).
ita
Pasal32
rs
(1) Data penduduk yang dihasilkan oleh SIAK dan tersimpan dalam database Kependudukan dimanfaatkan untuk kepentingan perumusan kebijakan
ve
(2) Pemanfaatan data Penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapat izin penyelenggara.
ni
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tala cara mendapa!kan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan Walikota.
U
(4) Biaya alas pelaksanaan pengelolaan data kependudukan dengan SIAK di bebankan kepada APBO Kola Lubuklinggau. (5) Hal - hal yang mengenai pelaksanaan pengelolaan SIAK akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota. PasaL
102
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
Pasal33 (1) Pemanfaatan data penduduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) harus mendapatkan izin penyelenggara . (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tala cara mendapatkan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Walikota. Pasal34 (1) Hak akses diberikan kepada petugas yang memenuhi persyaratan. (2) Petugas sebagaimana yang d!maksud pada ayat (1) adalah pegawai negeri sipil yang berdinas di Kola. (3) Pengaturan dan ketentuan lebih lanjut akan diatur dalam peraturan Walikota.
ka
BAB VIII PELAPORAN Pasal35
Te
rb u
(1) Pelaporan administrasi kependudukan disampaikan secara be~enjang dari Keluran ke Kecamatan yang diketahui oleh Lurah serta dari Kecamatan kepada Pemerintah kota diketahui oleh Camat setempat dan diteruskan ke Provinsi Sumatera Selatan yang diketahui oleh Walikota, setiap tanggal10 bulan be~alan. (2) Pelaksanaan pelaporan administrasi kependudukan dilaksanakan oleh petugas registrasi yang ada di kelurahan dan kecamatan serta Dinas Kependudukan dan Catalan Sip~.
ita
s
BABIX PE'NCATATAN SIPIL Bagian Pertama
ve
rs
Akta Pencatatan Sipil
(1) Setiap Penduduk dalam wilayah Pencatatan Sipil.
Pasal36 Kola berhak mendapatkan pelayanan
ni
(2) Akta Pencatatan sipil sebagaimana dimaksud pada ayflt (1) terdiri dari : Akta Kelahiran;
b.
Akta Perkawinan;
c.
Akta Perceraian; dan
U
a.
d. Akta Kematian.
103
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Akta-Akta
16/41829.pdf
(3) Penyelenggaraan Pencatatan Sipil dilakukan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Bagian Kedua Pelaporan Kelahiran Pasal37 (1) Setiap peristiwa kelahiran dilaporkan oleh orang tua atau kuasanya ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak kelahiran dengan menyertakan syarat berupa sural kelahiran dari dokterlbidan, penolong kelahiran, nama dan identitas saksi kelahiran, KK orang tua, KTP orang tua dan Kutipan Akta Nikah/Akta Perkawinan orang tua. (2) Pencatatan Peristiwa kelahiran yang pelaporannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat pada register Akta Kelahiran dan diterbitkan Kutipan Akta Kelahiran. (3) Persyaratan Pelaporan peristiwa Kelahiran sebagaimana dimaksud pada lebih lanju dengan Peraturan Walikota.
ka
Pasal38
ayat (1) diatur
rb u
(1) Setiap peristiwa kelahiran Penduduk Orang Asing wajib dilaporkan oleh orang tua atau kuasanya kepada kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak kelahiran dengan menyertakan Sural Keterangan Tempat Tinggal orang tua bagi pemegang lzin Tinggal Terbatas dan atau Paspor bagi pemegang izin kunjungan.
Te
(2) Persyaratan pelaporan kelahiran sebagaimana dimaksud oada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.
s
(3) Pencatatan kelahiran yang pelaporannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat pada Register Akta Kelahiran dan d~erbitkan Kutipan Akta Kelahiran.
ita
Pasal39
rs
(1) Pencatatan kelahiran anak yang tidak diketahui asal usulnya oleh pelapor dilaksanakan dengan menyertakan Berita Acara Pemeriksaan Kepolisian kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
ve
(2) Persyaratan pelaporan kelahiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.
Pasal40
U
ni
(3) Pencatatan kelahiran yang pelaporannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dicatat pada Register Akta Kelahiran dan diterbitkan Kutipan Akta Kelahiran.
(1) Pelaporan pencatatan kelahiran WNI yang te~adi di luar negeri dilaporkan oleh penduduk pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipi paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak Warga Negara Indonesia yang bersangku1an kembali ke Indonesia. (2) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mencatat dan merekam kelahiran dalam database kependudukan. Pasc! .....
104
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
Pasa/41 (1) Pencatatan kelahiran anak diatas kapal /aut atau pesawat terbang didaftarl
ka
(1) Pencatatan kelahiran yang pelaporannya me/ebihi jangka waktu 60 (enam pu/uh) hari sampai dengan 1 (satu) tahun dapat dilaksanakan sete/ah mendapatkan persetujuan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
rb u
(2) Pencatatan Kelahiran yang Pelaporannya me/ebihi jangka waktu 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan setelah mendapatkan penetapan Pengadilan Negeri.
Te
(3) Prosedur/!ata cara dan persyaratan pe/aporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur /ebih /anjut dengan Peraturan Walikota.
s
(4) Setiap penduduk WNI yang !ida~ melaporkan perisliwa kelahiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi administratif berupa denda sebesar Rp. 20.000,00,- (dua puluh ribu rupiah.
rs
ita
(5) Setiap penduduk WNI yang tidak melaporkan perisliwa kelahiran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikenakan sanksi administra!W berupa denda sebesar Rp. 25. 000,00,- (dua puluh lima ribu rupiah).
ve
Pencatatan Lahir Mali Pasa/43
ni
(1) Pencatatan lahir mali kepada Lurah dengan menyertakan sural kelerangan lahir mali dari dokterlbidan/penolong kelahiran paling lambal 30 (liga puluh) hari sejak lahir mali.
U
(2) Pencatatan lahir mali dilakukan oleh Lurah dengan menerbitkan dan menandatangani Sural Kelerangan Lahir Mali alas nama Kepala Dinas Kependudukan dan Pencalatan Sipil. (3) Lurah berl<ewajiban mengirim Sural Kelerangan Lahir Mali kepada petugas perekaman data kependudukan di kecamatar..
(4)
105
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
pencatatan ...
16/41829.pdf
(4) Pencatatan pelaporan lahir mali orang asing dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. (5) Prosedur/tata cara dan persyaratan pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota. Bagian Ketiga Pencatatan Perkawinan Pasal44 ( 1) Setiap peristiWa perkawinan yang telah diiangsungkan oleh Pemuka AgamaiPendeta seiain Agama Islam wajib dilaporkan dan dicatatkan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sejak penstiwa Perkawinan.
ka
(2) Perkawinan Penghayat Kepercayaan dilakukan dihadapan pemuka penghayat kepercayaan yang ditunjuk dan ditetapkan oleh organisasi penghayat kepercayaan yang sudah terdaftar pada Kementrian yang bidang tugasnya secara teknis membina Organisasi Penghayat Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
rb u
(3) ProsedurfTata cara dan Persyaratan Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.
Te
(4) Pencatatan Perkawinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dicatat pada Register Akta Perkawinan dan diterbitkan Kutipan Akta Perkawinan. Pasal45
ita
s
(1) Data hasil pencatatan Kantor Urusan Aagama (KUA) Kecamata~ alas penstiwa perkawinan disampaikan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil paling lam bat 10 (sepuluh) han setelah pencatatan perkawinan, untuk direkam kedalam database kependudukan.
Pasal46
ve
rs
(2) Data hasil pencatatan sebagaimana maksud pada ayat (1), tidak dimaksudkan untuk penerbitan Akta perkawinan.
ni
( 1) Kutipan Akta perkawi~an WN I yang te~adi di luar negen d;laporkan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, selambat~ambatnya 30 (tiga puluh) han sejak yang bersangkutan kembali ke Indonesia.
U
(2) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mencatat dan merekam data perkawinan dalam database kependudukan.
Pembstatan ...
106
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
Pembatalan Perkawinan Pasal47 (1) Setiap peristiwa pembatalan perkawinan wajib dilaporkan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya sa lin an putusan Pengadilan Negeri yang telah memiliki kekuatan hukum tetap. (2) Prosedur!Tata cara dan persyaratan pelaporan dan pencatatan peristiwa perceraian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota. (3) Pencatatan pembatalan perkawinan yang pelaporannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat pad a Register Akta Perkawinan dengan memberikan catatan pinggir dan mencabut Kutipan Akta Perkawinan, serta menerbitkan Sural Keterangan Pembatalan Perkawinan. Bagian Keempat
ka
Pencatatan Perceraian Pasal48
rb u
(1) Setiap peristiwa Perceraian wajib dilaporkan dan dicatatkan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari ke~a setelah diterimanya putusan Pengadilan Negeri yang Ieiah mempunyai kekuatan hukum tetap.
Te
(2) Prosedur/Tata Cara dan persyaratan pelaporan dan pencPtatan pel"i!;tiwa perc-.raian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.
ita
s
(3) Pencatatan Peristiwa perceraian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat pada Register Akta Perceraian, memberikan catatan pinggir pada Register Akta Perkawinan dan mencabut Kutipan Akta Perkawinan serta menerb~kan Kutipan Akta Perceraian. Pasal49
ve
rs
(1) Data Hasil pencatatan KUA Kecamatan atas peristiwa perceraian yang Ieiah m;:,ndapa!Y.an penetapan Pongadilan .A.gama disampaikan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, untuk direkam ke dalam database kependudukan.
ni
(2) Data hasil pencatatan sebagaimana rnaksud pada ayat (1), tidak dimaksudkan l'ntuk penerb~n akta perceraian. Pasal50
U
(1) Kutipan Akta Perceraian WNI yang te~adi di Luar Negeri dilaporkan oleh yang bersangkutan atau kuasanya pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak yang bersangkutan kembali ke Indonesia. (2) Dinas Kependuciukan dan Pencatatan Sipil mencatat dan merekam data perceraian dalam database kependudukan. Pembatalan ...
107
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
Pembatalan Perceraian Pasal51 (1) Setiap peristiwa pembatalan perceraian wajib dilaporkan pad a Din as Kependudukan dan Pencatatan Sipil, selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya salinan putusan pengadilan negeri tentang pembatalan perceraian yang telah memiliki kekuatan hukum tetap. (2) Prosedurltata cara dan persyaratan pelaporan dan pencatatan pembatalan perceraian sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota. (3) Pencatatan pembatalan perceraian yang pelaporannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat pada Register Akta Perceraian dengan memberikan catatan pinggir dan mencabut Kutipan Akta Perceraian, serta menerbitkan Sural Keterangan Pembatalan Perceraian.
Pencatatan Kematian
rb u
Pasal52
ka
Bagian Kelima
(1) Setiap peristiwa Kematian wajib dilaporkan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal kematian.
Te
(2) Prosedur I Tata cara dan persyaratan pelaporan Kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota.
ita
s
(3) Pencatatan Kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dicatat pada Register Akta Kematian dan diterbitkan Kutipan Akta Kematian. Pasal53
ve
rs
(1) Pencatatan pelaporan Kematian seseorang yang hilang atau mali yang tidak ditemukan jenazahnya dicatat pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan menyertakan Sural Keterangan Catalan Kepolisian atau penetapan pengadilan mengenai kematian yang hilang atau tidak diketahui jenazahnya.
ni
(2) Prosed uri tala cara dan persyaratan pelaporan kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut der.gan Peraturan Walikota.
U
(3) Pencatatan kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dicatat pada Register Akta Kematian dan diterbftkan Kutipan Akta Kematian.
Pasa/ ....
108
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
Pasal54 (1) Pencatatan kematian Orang Asing wajib dilaporkan oleh keluarganya atau yang mewakili kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak kematian dengan menyertakan Surat Keterangan Tempat Tinggal bagi pemegang tzin Tinggal Terbatas dan atau Paspor bagi pemegang lzin Kunjungan. (2) Pencatatan kematian yang pelaporannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat pada Registrasi Akta Kematian dan diterbitkan Kutipan Akta Kematian. (3) Persyaratan pelaporan kematian sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota. Pasal55 (1) Din as Kependudukan dan Pencatatan Sipil menerima pelaporan Kutipan Akta Kematian WNI yang te~adi di luar negeri oleh pejabat konsuler melalui Departemen Dalam Negeri.
rb u
Bag ian Keenam
ka
(2) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mencatat dan merekam data kematian dalam database kependudukan.
Pencatatan Pengangkatan Anak, Pengakuan Anak dan Pengesahan Anak
Te
Pencatatan Pengangkat'ln Anak Pasal56
ita
s
(1) Setiap Pengangkatan Anak yang telah mendapatkan Penetapan Pengadilan Negeri wajib dilaporkan dan dicatatkan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari ke~a sejak diterimanya salinan penetapan Pengacilan Negeri.
rs
(2) ProsedurfTata cara dan Persyaratan Pengangkatan anak sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota.
Pasal57
ni
ve
(3) Pelaporan Pengangkatan Anak dimaksud pada ayat (1) dicatat pada Register Akta Kelahiran dan Kutipan Akta Kelahiran dengan membcri catatan pinggir.
U
(1 l Pencatatan pengangkatan anak Warga Negara Asing oleh Warga Negara Indonesia di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dilaporkan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak yang bersangkutan kembali ke Indonesia. (2) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mengukuhkan Sural Keterangan Pengangkatan Anak. Pencatatan.
109
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
Pencatatan Pengakuan Anak Pasal 58 (1) Pengakuan Anak wajib dilaporl
ka
Pasal59
rb u
(1) Setiap Pengesahan anak wajib dilaporkan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil oleh orang tua, paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak ayah dan ibu dari anak yang bersangkutan melakukan perkawinan dan mendapatkan Akta Perl
Te
(2) Kewajiban melaporkan sebagaimana maksud ayat (1) dikecualikan bagi orang tua yang agamanya tidak membenarkan pengesahan anak yang lahir di luar hubungan perkawinan yang sah.
s
(3) Pengesahan Anak sebagaimana dimaksud ayat (1) dicatat dalam Register Aida Perkawinan orang tuanya dan membuat catatan pinggir pada Register Akta Kelahiran dan Kutipan Aida Kelahiran.
ita
Bagian Ketujuh
rs
Pencatatan Perubahan Nama dan Perubahan Status Kewarganegaraan
ve
Pencatatan Perubahan Nama Pasal60
ni
(1) Setiap Perubahan Nama penduduk dilaporkan dan dicatat pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil palina lambat 30 (tiga puluh) hari sejak dtterimanya salinan penetapan Pengadilan Negeri oleh penduduk.
U
(2) Prosedurltata cara dan persyaratan Pencatatan Perubahan sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota. (3) Pencatatan Perubahan nama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan membuat catatan pinggir pada register Aida Pencatatan Sipil dan Kutipan Aida Pencatatan Sipil. Pencatatan ..
110
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
Pencatatan Perubahan Status Kewarganegaraan Pasal61 (4) Pelaporan dan pencatatan perubahan status kewarganegaraan dari Warga Negara Asing menjadi WNI dilakukan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di tempat peristiwa perubahan status kewarganegaraan paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak berita acara pengucapan sumpah atau pemyataan janji setia oleh pejabat. (5) Prosedurltata cara dan persyaratan Pencatatan Perubahan sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota. (6) Pencatatan Perubahan Status Kewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan membuat catatan pinggir pada register Akta Pencatatan Sipil dan Kutipan Akta Pencatatan Sipil.
Bagian Kedelapan Pencatatan Peristiwa Penting Lainnya
ka
Pasal62
rb u
(1) Pencatatan Peristiwa Penting lainnya dilakukan oleh Pejabat Pencatatan Sipil alas permintaan penduduk yang bersangkutan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya salinan penetapan Pengadilan Negeri.
Te
(2) Peristiwa penting lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain perubahan jenis kelamin. (3) Proseaurfrata cara dan Persyaratan Pencatatan Peristiwa Penting lainnya sebagaimana dimaksud ayat (1) dlatur lebih !anjut dengan Peraturan Walikota.
ita
s
(4) Pencatatan Peristiwa Penting lair.nya sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) d ilakukan dengan membuat catatan pinggir pada register Akta Pencatatan Sipil dan Kutipan Akta Pencatatan Sipil.
rs
Bagian Kesembilan
ve
Pelaporan Penduduk Yang Tidak Mampu Meiaporkan Sendiri Pasal63
U
ni
(1) Penduduk yang lidak mampu meiakukan pelaporan sendiri dalam pencatatan sipil dapat dibantu oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil atau meminta bantuan kepada orang lain. (2) Penduduk sebagaimana dinaksud pada ayat (1) adalah penduduk yang tidak mampu karena faktor umur, sak~ keras, cacat fisik dan ca-;at mental. (3) Orang lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah keluarganya atau orang yang diberi kuasa. Bagian ..
Ill
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
' Bagian Kesepuluh Pencatatan Pembetulan dan Pembatalan Akta Pencatatan Sipil Pencatatan Pembetulan Akta Pencatatan Sipil Pasal64 (1) Pejabat Pencatatan Sipil menerbitkan pembetulan Akta Pencatatan Sipil yang te~adi karena kesalahan tulis redaksional alas inisiatif Pejabat Pencatatan Sipil atau diminta oleh penduduk. (2) Prosedurltata cara dan persyaratan Penerb~an Kutipan Akta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih Ianjut dengan Peraturan Walikota. Pencatatan Pembatalan Akta Pencatatan Sipil Pasal65 (1) Pencatatan Pembatalan Akta Pencatatan Sipil oleh Pejabat Pencatatan Sipil dilaksanakan dengan syarat adanya Putusan Pengadilan yang Ieiah memiliki kekuatan hukum yang tetap.
ka
(2) Prosedurffata cara dan persyaratan Penerbitan Kutipan Akta sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.
rb u
(3) Pencatatan Pembatalan akta Catalan Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan tala cara: a. membuat catatan pinggir pada register Akta Catalan Sipil; b. menarik dan mencabut kutipan Akta Catalan Sipil;
menerbitkan Akta Catalan Sipil sesuai dengan perintah putusan pengadilan.
Te
c.
s
BABX PENYIDIKAN
ita
Pasal66
Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Kota diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi, sebaimana dimaksud dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
(2)
Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pejabat pegawai negeri sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Kola yang diangkat oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
(3)
Wewenang penyidik
ve
rs
(1)
ni
~ebagaimana
dimaksud p2da ayat (1) adalah:
U
a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan laporan atau laporan beri<enaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas; b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana administrasi kependudukan; c. meminta ... -. . .
!12
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang administrasi kependudukan; d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan, dokumen-dokumen lain yang berkenaan dengan tindak pidana di bidang administrasi kependudukan; e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang bukti pernbukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan peny~aan terhadap barang bukti tersebut; f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang administrasi kependudukan; g. menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa ident~s orang, benda, dan I atau dokumen yang dibawa; h. memotret seseorang yang
berka~n
dengan tindak pidana adm!nistrasi kependudukan;
i.
memanggil orang untuk di dengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau .saksi;
j.
menghentikan penyidikan; dan/atau
ka
k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang. retribusi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampalkan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Undang undang Hukum Acara Pidana.
(5)
Pengangkatan, mutasi, dan pemberhentian Penyidik Pegawai Negeri Sipil serta mekanismenya dilakukan berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Te
rb u
(4)
s
Pasal67
rs
ita
Denda administratif sebagalmana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (3) dan Ayat (4), Pasal27 ayat (3), Pasal30 ayat (3) dan Pasal42 ayat (4) dan Ayat (5) merupakan penerimaan kola.
BAEs XI
ve
KETENTUAN PIDANA Pasal68
U
ni
(1) Setiap pendudu~ yang dengan sengaja mernalsukan sural dan/atau dokumen kepada instansi pelaksana, dalam melaporkan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). (2) Setiap orang yang tanpa hak dengan sengaja mengubah, menambah atau mengurangi isi elernen data pada dokumen kependudu'
113
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
• (3) Setiap orang yang tanpa hak mengakses database kependudukan dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00,(dua puluh lima juta rupiah) (4) Setiap orang atau badan hukum yang tanpa hak mencetak, menerbitkan dan/atau mendistribusikan blanko dokumen kependudukan dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda sebesar Rp.1.000.000.000,00,- (satu miyar rupiah) (5) Setiap Penduduk yang dengan sengaja mendaftarkan diri sebagai kepala keluarga atau anggota keluarga lebih dari 1 (satu) KK atau untuk memiliki KTP lebih dari satu KTP dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00,- (dua puluh lima juta rupiah). (6) Dalam hal pejabat dan peiugas pada penyeienggara dan insiansi pelaksana meiakukan tindak pidana pemalsuan dokumen pejabat yang bersangkutan akan dipidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB XII
Pasal69
rb u
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
ka
KETENTUAN PENUTUP
Te
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kola Lubuklinggau. Ditetapkan di Lubuklinggau pada tanggal 11 Oktober 2010
ita
s
WALIKOTA LUBUKLINGGAU, dto
rs
H. RIDUAN EFFENDI
ve
Diundangkan di Lubuklinggau 11 Oktober 2010 pada tanggal
U
ni
SEKRETARIS DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU, dto
H. AKISROPI AYUB LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2010 NOMOR 7
114
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16/41829.pdf
PROVINSI SUMATERA SELATAN KEPUTUSAN WALIKOTA LUBUKLINGGAU NOMOR : ?>s- /KPTS/DUKCAPIL/2015 TENTANG (
ka
PENUNJUKAN TIM PENGELOLA ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN ANGGARAN 2015
a. bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan penataan dan penertiban Administrasi Kependudukan Kota Lubuklinggau, perlu menunjuk Tim Pengelola Administrasi Kependudukan dan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Kota Lubuklinggau Tahun Anggaran 2015;
ita
s
Te
Menimbang
/
rb u
WALIKOTA LUBUKLINGGAU,
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Lubuklingg<;tu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4114);
U
Mengingat
ni
ve
rs
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan Walikota tentang Penunjukan Tim Pengelola Administrasi Kependudukan dan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Kota Lubuklinggau Tahun Anggaran 2015;
:<. Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia N.:.mor 4674) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 232, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5475);
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
3.Undang+ •
16/41829.pdf
3. Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2014
tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
rb u
ka
4. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 265, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5373);
Te
5. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;
rs
ita
s
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengkajian, Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 362);
U
ni
ve
7. Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Lubuklinggau (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2014 Nomor 1);
8. Peraturan Daerah Kota Lcbuklinggau Nomor 9 Tahtm 2014 ten tang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Lubuklinggau Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2014 Nomor 9);
9. Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 40 Tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas f'okok dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Catai:an Sipil (Berita Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2014 Nomor 40); 10. Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 69 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Lubuklinggau Tahun Anggaran 2015 (Berita Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2014 Nomor 69);
11. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Koputu•~ ~
,
'
16/41829.pdf
11. Keputusan
Walikota
Lubuklinggau
Nomor
266/KPTS/Adm.Pemb/2014 tentang Penetapan Standar Satuan Harga Pemerintah Kota Lubuklinggau Tahun 2015;
MEMUTUSKAN : PENUNJUKAN TIM KEPUTUSAN WALIKOTA TENTANG PENGELOLA ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN ADMINISTRASI KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN ANGGARAN 2015
KESATU
Menunjuk Tim Pengelola Administrasi Kependudukan dan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Kota Lubuklinggau Tahun 2015 dengan Susunan Tim sebagai berikut:
B.
Verifikasi dan Validasi Data Pencatatan Sipil
C.
Verifikasi dan Validasi Data Pendaftaran Penduduk
Kepala Bidang Kependudukan
rb u
Kepala Pusat Data
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
A.
ka
Menetapkan
Informasi
1. Kepal?. Bidang Catatan Sipil; 2.Kepala Seksi Kelahiran, Kematian dan Pengakuan Pengesahan Anak; dan 3.Kepa1a Seksi Perkawinan dan Perceraian.
1. Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk; 2.Kepa1a Seksi Peristiwa Penduduk;dan 3.Kepa1a Seksi Mutasi Pendud•lli.
D. Supervisor Aplikasi SlAK
Kepala Seksi Pengolahan dan Penyimpanan Data
E.
Administrator Database Kependudukan
1. Denny Romertba. S; dan 2.Azri Yusran.
F.
Operator SIAK
l.Aan Suwa,tdi, S.Kom; 2. Sodriyanto, SE; 3. Kholili. AM, S.Kom; 4.Habibi Hutomo, ST; 5.Rifan Araby; 6. Gilang Lesmana Putra; 7. Yuyun Syamsuri; dan 8.Ali Akbar Velayati.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
G. Petugast
r
16/41829.pdf
G. Petugas Registrasi
H.
KEDUA
72 Kasi Pemerintahan \, Kelurahan daJam wilayah ', -IW-taLubuklinggau. 513 Rukun Tetangga daJam wilayah Kota Lubuklinggau.
Pembantu Petugas Registrasi
Tim sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU bertanggungjawab kepada WaJikota Lubuklinggau dan mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Kepala Pusat Data yang mempunyai tugas :
rb u
ka
a. bertanggung jawab terhadap pusat data dan pusat data pengganti berfungsi dengan baik; b. mengkoordinasikan dan menselaraskan pengelolaan pusat data dan pusat data pengganti; dan c. melaporkan hasil pelaksanaan kepada Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia m~lalui Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
s
Te
2. Verifikasi dan validasi data pencatatan sipil yang mempunyai tugas melakukan veriflkasi dan validasi data kependudukan dari kegiatan pencatatan sipil;
rs
ita
3. Verifikasi dan vaJidasi data pendaftaran penduduk yang mempunyai tugas melakukan verifikasi dan validasi data kependudukan dari kegiatan pendaftaran penduduk; Aplikasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang mempunyai tugas melakukan pengawasan dan memastikan bekeijanya aplikasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan untuk Data
U
ni
ve
4. Supervisor
warehouse;
5. Administrator Database Kependudukan yang mempunya tugas melakukan: a. pemeliharaan integritas data dan sistem database; b. pengamanan dan pengawasan sistem database; c. pemantauan terhadap akses dan kineija database; d. penyelarasan unjuk keija (performance tuning); e. pembaruan data kependudukan den data sidik jari yan1 sudah teridentiflkasi ketunggalannya; f. penyimpanan data cadangan ke dalam serve cadangan/media penyimpan data; g. pemulihan database dan DRC; dan h. proses hak akses atas pemberian izin hak akses olel Menteri a tau Gubemur. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
6. Operato~
16/41829.pdf
6. Operator SIAK mempunyai tugas :
a. melakukan pengoperasian data warehouse; b. melakukan pencetakan data agregat; c. melakukan perekaman data penduduk Warga Negara Asing; d. melakukan pencetakan dokumen kependudukan; e. mengcroscek dan mengentri perbaikan data penduduk dengan menggunakan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Kota Lubuklinggau; f. bertanggungjawab atas data yang sudah di entri ke dalam Database Kependudukan pada Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Kota Lubuklinggau; dan g. membantu memelihara semua Perangkat Operasional Sistem Informasi Administrasi Kependudukan.
rb u
ka
7. Petugas Registrasi yang mempunyai tugas dan tanggungjawab memberikan pelayanan pelaporan Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting serta pengelolaan dan penyajian Data Kependudukan di desajkelurahan.
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
8. Pembantu Petugas Registrasi yang rnempunyai tugas sebagai berikut: Penting a. melaporkan Peristiwa dan Peristiwa Kependudukan antara lain; Lahir, Mati, Perkawinan, Perceraian, Pindah dan Datang ke Petugas Registrasi ' ' ' Kelurahan; b. melaporkan pencatatan kematian setiap warganyE kepada lnstansi Pelaksana (Dinas Kependudukan dar Catatan Sipil) untuk diterbitkan Akta Kematian. c. mengisi blanko Laporan Peristiwa Penting dan Peristiw< Kependudukan, selanjutnya disampaikan kepada Lurah Camat dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Koa Lubuklinggau setiap bulan secara rutin; dan d. melaksanakan tugas lain yang berhubungan dengru administrasi kependudukan.
KETIGA
Tim Operator Sistem lnformasi Administrasi Kependudukru sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU huruf · diberikan Honorarium sebesar Rp. 900.000,- ( sembilan ratu ribu rupiah) per-bulan.
KEEMPAT
Tim Pembantu Petugas Registrasi sebagaimana dimaksu dalam diktum KESAT!J huruf H diberikan Honorarium Jnsentif sebesar Rp. 100.000,- ( seratus ribu rupiah ) pe1 bulan.
KELIMA~ Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
I
16/41829.pdf
ji'
KELIMA
Segala Biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Lubuklinggau pacta Pos Belanja Langsung SKPD Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lubuklinggau Nomor DPA SKPD : 1.10.01.15.06.5.2 Kegiatan Pengolahan dalam Penyusunan Laporan Informasi Kependudukan Tahun Anggaran 2015.
KEEN AM
Keputusan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
rb u
ka
Ditetapkan di Lubuklinggau pada tanggal 'L :l"'nvetn' '2.C> l'i)
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka