27
III.
3.1.
METODOLOGI
Kerangka Pemikiran Penggunaan medote fuzzy pada penghitungan cash flow dimulai oleh Ward
(1985) yang menggambarkan fuzzy dengan fungsi keanggotaan trapezium untuk menyelesaikan permasalahan terkini. Sedangkan Buckley (1987) menggunakan fungsi keanggotaan Triangular Fuzzy Number (TFN) untuk menghitung fuzzy net present value dan fuzzy net future value dengan tingkat suku bunga fuzzy pada periode n tahun. Buckley menghitung persamaan fuzzy untuk melanjutkan pembayaran bunga, tingkat efektif bunga secara baik. Penghitungan fuzzy pada periode waktu tertentu menghasilkan ketidaklinieran yang membuat perhitungan semakin kompleks. Menurut Kaufman (1985), sistem fuzzy dapat digunakan untuk menganalisis kelayakan atau untuk menemukan investasi yang baik pada permasalahan yang tidak pasti dan dalam lingkungan yang samar-samar. Dalam hal ini data fuzzy, berupa kelayakan usaha yang bersifat kabur, namun harus terdapat ukuran terhadap suatu kelayakan usaha meliputi : (1) terdapat daftar kelayakan untuk mengevaluasi suatu kelayakan; (2) menetapkan faktor-faktor kompensasi yang akan menentukan harga relatif dari suatu kelayakan; (3) menetapkan level untuk tiap-tiap faktor dalam tiaptiap kelayakan; (4) menetapkan batas bawah untuk jumlah level terendah dan batas atas untuk level tertinggi dan (5) menetapkan batas bawah selisih antar level dalam setiap faktor (Kusumadewi 2002). Variabel dalam penilaian kelayakan fuzzy memperhatikan asumsi-asumsi yang secara umum mempengaruhi sensitivitas kelayakan. Variabel tersebut adalah biaya bahan baku, harga jual produk, tingkat diskonto (discount rate) (Brown 1984). Tingkat diskonto ini tergantung kepada kondisi ekonomi, politik luar negeri dan Kebijakan Bank Indonesia yang akan mempengaruhi besarnya tingkat suku bunga. Besarnya tingkat diskonto dapat rendah (Sangat Optimis), sedang (Pesimis-Optimis) dan tinggi (Sangat Pesimis). Beberapa konsep dasar penetapan fuzzy diterapkan pada format fuzzy sets dan Triangular Fuzzy Number (TFN). TFN adalah tipe khusus fuzzy number yang sangat
28
menyederhanakan operasi perhitungan dan digunakan pada pengembangan model dalam penelitian ini. Model investasi fuzzy
Untuk Kelayakan Usaha Diversifikasi Industri
Berbasis Tebu merupakan suatu model yang dirancang untuk mengatasi kondisi yang tidak pasti dalam analisa finansial, selain itu model ini dapat digunakan untuk menunjang dalam penentuan produk yang layak untuk dikembangkan. Model ini diharapkan dapat menunjang pihak yang terkait dalam proses pengambilan keputusannya. Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. M ulai
A nalisa Faktor K elayakan Finansial
K elayakan finansial konvensional
Identifikasi dan K lasifikasi indikator kelayakan
M enentukan V ariabel yang di fuzzikan
Fuzzifikasi V ariabel yang di pilih
Penentuan rentang nilai dan fungsi kenaggotaan (membership function) (TFN)
P engem bangan M odel K elayakan fuzzy
D efuzzikasi hasil perhitungan
tidak
V erifikasi dan V alidasi m odel, sesuai?
ya K riteria K elayakan Industri B ioethanol
S top
Gambar 3.1. Kerangka Pemikiran Model Investasi Fuzzy
29
3.2. Tata Laksana 3.2.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder dapat berupa data kualitatif maupun kuantitatif yang diperoleh melalui studi pustaka dan data dari luar perusahaan yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. 3.2.2. Pengumpulan Data Pengumpulan data data sekunder dilakukan dengan studi pustaka dan analisa terhadap data sekunder yang diperoleh dari PT PG Rajawali II unit PG Jatitujuh, hasil penelitian, jurnal dan literatur lainnya. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara dengan pakar yang berasal dari praktisi dan akademisi. Cara pengumpulan data secara lengkap disajikan pada Lampiran 1. 3.2.3. Pengembangan dan Implementasi Model dan Analisis Finansial Fuzzy a.
Indikator Kelayakan yang dipilih Pengkajian dan pemilihan indikator kelayakan dilakukan dengan studi pustaka
yang digunakan untuk menentukan kriteria yang digunakan dalam memutuskan apakah proyek yang akan dijalankan layak atau tidak melalui penilaian indikator investasi diantaranya sebagai berikut : - Net Present Value (NPV), yaitu selisih antara nilai sekarang dari nilai penerimaan (benefit) dengan nilai sekarang dari pengeluaran (cost) pada tingkat suku bunga tertentu - Internal Rate of Return (IRR), yaitu suatu tingkat bunga modal yang mengakibatkan nilai sekarang dari aliran uang suatu proyek sama dengan nol. - Net Benefit Cost Rasio (Net B/C) yaitu nilai multak dari perbandingan antara NPV positif terhadap terhadap NPV negatif. Ketiga indikator tersebut di pilih karena ketiga indikator tersebut merupakan indikator yang analisanya didasarkan pada cash flow yang merupakan komponen yang penting dalam analisa finansial. b.
Menentukan Variabel yang Difuzzikan Penentuan variabel kelayakan dilakukan dengan studi pustaka. Variabel dalam
penilaian kelayakan industri bioetanol yang difuzzikan adalah asumsi-asumsi yang
30
secara umum mempengaruhi sensitivitas kelayakan. Variabel tersebut adalah biaya bahan baku, harga jual produk, suku bunga (discount rate). c.
Fuzzifikasi Variabel yang Dipilih Fungsi keanggotaan fuzzy yang digunakan untuk fuzzifikasi variabel adalah
Triangular Fuzzy Number (TFN). Fuzzifikasi dilakukan dengan menetapkan fungsi keanggotaan, menetapkan level untuk tiap-tiap faktor; menetapkan batas bawah untuk jumlah level terendah dan batas atas untuk level tertinggi dan menetapkan batas bawah selisih antar level dalam setiap faktor. d.
Pengembangan Model Perhitungan Fuzzy Pengembangan model dilakukan dengan memanfaatkan progam aplikasi
MATLAB 6.5. e.
Defuzzikasi Hasil Perhitungan Defuzzifikasi merupakan suatu proses pengubahan output fuzzy ke output yang
bernilai tunggal. Terdapat banyak metode defuzzifikasi, namun yang biasa digunakan adalah metode CENTROID dimana nilai tunggal dari variabel output dihitung dengan menemukan nilai variabel dari center of gravity (CoG) suatu fungsi keanggotaan untuk nilai fuzzy. f.
Implementasi Pada tahap implementasi rancangan model diimplementasikan dalam bentuk
program komputer menggunakan Matlab dan Delphi sebagai perangkat lunak untuk user interface. g.
Verifikasi dan Validasi Model Verifikasi model dilakukan dengan menggunakan data aktual untuk mengetahui
apakah model tersebut cukup layak untuk digunakan dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Menurut Sargent (1998), jenis bahasa komputer yang digunakan akan mempengaruhi diperolehnya program yang benar. Proses verifikasi dilakukan dengan memasukkan data sekunder yang diperoleh dari industri bioetanol yang berada di PG Jatitujuh, Majalengka. Validasi model adalah proses menguji substansi model, yaitu sejauh mana model komputer yang dibuat dalam lingkup aplikasinya memiliki kisaran akurasi yang memuaskan, konsisten dengan tujuan dari penerapan model. Sesuai dengan
31
yang dikemukakan oleh Sargent (1998), atribut yang digunakan dalam proses validasi sangat dipengaruhi oleh kondisi sistem yang digunakan dalam model tersebut apakah dapat diobeservasi (observable system) atau tidak dapat diobservasi (non observable system). Sistem tersebut dapat diobservasi apabila dimungkinkan untuk mengumpulkan data di dunia nyata tentang perilaku operasional dari sistem yang akan dikaji. Validasi yang dilakukan dalam menilai kesahihan model investasi fuzzy adalah menggunakan teknik Comparison to Other Model yaitu dengan membandingkan berbagai hasil (keluaran) model yang sedang divalidasi dengan hasil model lain yang terbukti valid. 3.3. Tempat dan Waktu Penelitian 3.3.1. Tempat Penelitian Pengambilan data dilakukan di PT PG Rajawali II unit PG Jatitujuh dan pengolahan data di lakukan di Laboratorium Teknik dan Manajemen Industri, Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. 3.3.2.
Waktu Penelitian
Penelitian Model Investasi Fuzzy untuk Analisis Kelayakan Finansial Usaha Diversifikasi Industri Berbasis Tebu dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan.