I.
UMUM
1. Tujuan Pelaksanaan Pencantuman koordinat geografis lokasi pelaksanaan paket kegiatan di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum adalah untuk meningkatkan akuntabilitas serta transparansi dan keterbukaan informasi kepada publik dan masyarakat;
2. Pencantuman koordinat geografis lokasi pelaksanaan paket kegiatan di
Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dilakukan oleh setiap Kepala Satuan Kerja/SNVT/SKPD di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum;
3. Sistem Koordinat yang digunakan adalah Sistem Koordinat Geografis dengan referensi WGS (World Geography System) 1984; 4. Titik koordinat geografis lokasi pelaksanaan paket kegiatan yang disampaikan berupa : a
1 (satu) titik koordinat untuk menggambarkan lokasi pembangunan infrastruktur yang terlalu kecil untuk ditampilkan dalam garis atau poligon (seperti pembangunan IPAL, TPA, Rusunawa, Segmen Pekerjaan Pengendalian Banjir/Perbaikan Sungai dan Segmen Pekerjaan Jalan & Jembatan yang panjangnya lebih kecil dari 500 m, lokasi Unit Pengolahan pada kegiatan Sistem Penyediaan Air Minum/SPAM, dsb);
b
2 (dua) atau lebih titik koordinat yang terdiri titik koordinat awal dan titik koordinat akhir untuk tiap 1 (satu) atau lebih segmen dengan panjang segmen minimal 500 m dalam 1 (satu) paket kegiatan, yang menggambarkan lokasi pembangunan infrastruktur pekerjaan umum yang berbentuk garis (seperti pembangunan jaringan jalan nasional dan jalan tol, pembangunan/peningkatan/OP jaringan irigasi dan rawa, pengendalian banjir dan perbaikan sungai, pembangunan banjir kanal, prasarana pengamanan pantai, dsb);
c
Bila diperlukan dapat mencantumkan 4 (empat) atau lebih titik koordinat yang terdiri dari titik koordinat sisi atas, sisi bawah, sisi kanan, dan sisi kiri yang menggambarkan lokasi pembangunan infrastruktur pekerjaan umum yang berbentuk poligon (seperti pembangunan daerah irigasi, agropolitan, Waduk, dsb);
5. Kepala Satuan Kerja/SNVT/SKPD di Lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum juga wajib menyertakan photo pelaksanaan kegiatan di setiap titik koordinat yang disampaikan dengan kemajuan pekerjaan 0%, 50%, dan 100%.
II. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 2. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010.
2
III. PENCANTUMAN KOORDINAT GEOGRAFIS LOKASI PELAKSANAAN PAKET KEGIATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
1. Pencantuman koordinat geografis lokasi pelaksanaan paket kegiatan
diberlakukan untuk semua paket kegiatan fisik yang berada pada Satuan Kerja/SNVT/SKPD di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum;
2. Pencantuman koordinat geografis lokasi pelaksanaan paket kegiatan
diberlakukan mulai paket kegiatan Tahun Anggaran 2010 dan Tahun Anggaran berikutnya;
3. Pencantuman koordinat geografis lokasi pelaksanaan paket kegiatan di
bidang Sumber Daya Air, secara garis besar antara lain mencakup paketpaket kegiatan Pembangunan/Peningkatan/Pengembangan/OP : Waduk/Bendungan/Bendung/Embung (Konservasi Sumber Daya Air), Irigasi dan Rawa, Prasarana Pengambilan Air Baku, Prasarana Pengendalian banjir dan Perbaikan Sungai, Prasarana Air Tanah, Prasarana Pengamanan Pantai, Prasarana Pengendalian Lahar Gunung Berapi, dan Paket kegiatan Pembangunan Strategis di bidang Sumber Daya Air (BKT, Jatigede, Jatibarang, dll);
4. Pencantuman koordinat geografis lokasi pelaksanaan paket kegiatan di
bidang Bina Marga, secara garis besar antara lain mencakup paket-paket kegiatan Pembangunan/Peningkatan/Preservasi/Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan serta Pembebasan Lahan pada : Jalan Nasional, Jalan Metropolitan, Jalan Strategis Nasional, Jalan Tol, dan Jalan Provinsi (SKPD);
5. Pencantuman koordinat geografis lokasi pelaksanaan paket kegiatan di
bidang Cipta Karya, secara garis besar antara lain mencakup paket-paket kegiatan Pengembangan & Sistem Penyediaan Air Minum, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana, Peningkatan dan Pengembangan Permukiman termasuk Pembangunan Rusunawa, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Penataan dan Revitalisasi Kawasan, Penyediaan Prasarana dan Sarana Agropolitan, Rehabilitasi dan Pembangunan Gedung Negara, serta Program – Program Pemberdayaan Masyarakat di bawah payung Program PNPM Mandiri;
6. Untuk bidang Penataan Ruang agar meyampaikan data spasial berikut
informasi atributnya, antara lain mencakup : Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN); Rencana Tata Ruang Pulau/Kepulauan; dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional.
IV. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN 1. Dalam rangka meningkatkan pembinaan untuk penerapan surat edaran ini, maka ditugaskan : a. Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, untuk memantau dan mengevaluasi setiap Satuan Kerja/SNVT/SKPD di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum yang sudah atau belum menyampaikan koordinat geografis lokasi pelaksanaan paket kegiatan;
3
Lampiran Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 13/SE/M/2010 Tanggal : 26 Juli 2010
PENCANTUMAN KOORDINAT GEOGRAFIS LOKASI PELAKSANAAN PAKET KEGIATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
I.
LATAR BELAKANG PENCANTUMAN KOORDINAT GEOGRAFIS LOKASI PAKET KEGIATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 1. Tuntutan masyarakat dalam memperoleh pembangunan di Kementerian Pekerjaan Umum;
informasi
pelaksanaan
2. Keterbukaan Informasi Publik yang mensyaratkan dilaksanakannya prinsippronsip akuntabilitas, transparansi dan keterbukaan, serta peran serta masyarakat; 3. Mewujudkan penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dengan cara memberi akses informasi kepada masyarakat tentang apa yang sudah, sedang dan akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum; 4. Perlunya informasi data spasial dan koordinat geografis pelaksanaan kegiatan yang tepat dan akurat untuk memantau dan mengendalikan Program Pembangunan Prioritas Nasional.
II.
TUJUAN Tujuan Pelaksanaan Pencantuman koordinat geografis lokasi pelaksanaan paket kegiatan di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan keterbukaan informasi kepada publik dan masyarakat, serta untuk mendukung data dan informasi ”Situation Room Presiden di Bina Graha” yang salah satunya berbasis data spasial (geografis) untuk memantau dan mengendalikan Program Pembangunan Prioritas Nasional
III. DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 2. Instruksi Presiden No 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010.
1
IV.
PROSEDUR PENCANTUMAN KOORDINAT GEOGRAFIS LOKASI PAKET KEGIATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM A. UMUM 1. Pencantuman koordinat geografis lokasi pelaksanaan paket kegiatan diberlakukan untuk semua paket kegiatan fisik yang berada pada Satuan Kerja/SNVT/SKPD di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum; 2. Sistem Koordinat yang digunakan adalah Sistem Koordinat Geografis dengan referensi WGS (World Geodetic System) 1984; 3. Pengambilan koordinat geografis lokasi pelaksanaan paket kegiatan dapat dilakukan dengan menggunakan GPS produk tertentu yang sudah biasa digunakan untuk pemetaan tingkat ketelitian tinggi, atau dapat menggunakan Hand phone produk tertentu yg dapat melakukan geotagging koordinat geografis berupa informasi derajat (0) menit („) dan detik (“). B. PENGAMBILAN PHOTO Pengambilan dan penyertaan photo pelaksanaan kegiatan di setiap titik koordinat yang diambil, disampaikan dengan rangkaian kemajuan pekerjaan 0%, 50%, dan 100%, sebagai berikut Teknik pengambilan foto outdoor sbb : -
-
Waktu :
Pkl 07.oo – 10.oo (direkomendasikan) Pkl 16.oo – 17.oo (bila mendesak) Sudut pengambilan foto adalah “Point of View” atau “Sejajar Mata” saat posisi badan photografer berdiri tegak Membelakangi matahari atau arah datangnya cahaya Bagi yang menggunakan Pocket Camera direkomendasikan memakai camera digital 8 ~10 mps yang memiliki optical zoom (lensa camera secara fisik dapat dikeluar masukan) dengan ukuran lensa 24 ~ 70 mm Bila menggunakan papan pengenal lokasi agar seminimal mungkin dan tempatkan di bagian bawah foto agar mudah di-cropping
Kriteria foto : 1. Foto rangkaian pelaksanaan (sebelum, sedang dan sesudah) pada titik/sudut pengambilan yang sama dengan pengambilan titik koordinat lokasi; 2. 3 (tiga) urutan proses pelaksanaan konstruksi 3. Foto panoramic pelaksanaan paket kegiatan fisik (sudut pengambilan foto bebas atau disesuaikan dengan kondisi lapangan dan seni foto yang ingin dicapai.
2
C. PENGAMBILAN KOORDINAT GEOGRAFIS LOKASI PAKET KEGIATAN Pengertian : Pengambilan Koordinat Geografis Lokasi Paket Kegiatan adalah proses pengambilan 1 (satu) titik atau lebih koordinat geografis berupa informasi data lintang dan bujur untuk menunjukkan lokasi pelaksanaan paket kegiatan dalam bentuk informasi Koordinat Geografis (derajat (0) menit („) dan detik (“)) yang dapat dilakukan dengan menggunakan GPS (Global Positioning System) maupun dengan Hand phone produk tertentu yang di support geotagging atau pencantuman koordinat geografis. Untuk lebih jelasnya proses Pengambilan Koordinat Geografis Lokasi Paket Kegiatan tersebut, pada lampiran ini diatur untuk masing-masing satminkal sebagai berikut : 1. Bidang Sumber Daya Air Pencantuman koordinat geografis lokasi pelaksanaan paket kegiatan di bidang Sumber Daya Air secara garis besar antara lain mencakup paket-paket kegiatan Pembangunan/Peningkatan/Pengembangan/OP : Waduk/Bendungan/Bendung/Embung (Konservasi Sumber Daya Air), Irigasi dan Rawa, Prasarana Pengambilan Air Baku, Prasarana Pengendalian banjir dan Perbaikan Sungai, Prasarana Air Tanah, Prasarana Pengamanan Pantai, Prasarana Pengendalian Lahar Gunung Berapi, dan Paket kegiatan Pembangunan Strategis di bidang SumberDaya Air (BKT, Jatigede, Jatibarang, dll) Pengambilan koordinat geografis lokasi pelaksanaan paket kegiatan tersebut dapat dicontohkan sebagai berikut :
o Kegiatan Pembangunan/Peningkatan/Pengembangan/OP Waduk/ Bendungan/Bendung/Embung, Prasarana Pengambilan Air Baku & Prasarana Air Tanah
3
Contoh Pencantuman 1 Titik Koordinat Paket Rehabilitasi Waduk
Gambar 1 : Contoh Pencantuman 1 Titik Koordinat Lokasi Paket Kegiatan Rehabilitasi Waduk
Contoh Pencantuman beberapa lokasi Titik Koordinat Paket Pemb. Prasarana Air Baku
Gambar 2 : Contoh Pencantuman Titik Koord Lokasi Paket Kegiatan Pemb. Prasarana Air Baku
4
o Kegiatan Pembangunan/Peningkatan/Pengembangan/OP,
Prasarana Pengendalian banjir & Perbaikan Sungai, Prasarana Pengamanan Pantai, dan Prasarana Pengendalian Lahar Gunung Berapi
Contoh Pencantuman Koordinat Titik Awal & Akhir Segmen 1, 2, 3 Paket Normalisasi Alur Sungai
Gambar 3 :
Contoh Pencantuman Titik Awal & Akhir Beberapa Segmen Koordinat Lokasi Paket Kegiatan Peningkatan Prasarana Pengendalian Banjir
o Kegiatan Pembangunan/Peningkatan/Pengembangan/OP Irigasi & Rawa Untuk kegiatan Irigasi & Rawa, apabila paket pekerjaannya berupa satu atau beberapa Bangunan Irigasi/Rawa (Bangunan Bagi & Sadap, Pintu Air, Sipon, Gorong-gorong, Talang, Tanggul, Bangunan Terjun, dsb) maka koordinat yang dicantumkan yakni titik koordinat bangunan air itu sendiri ditambah dengan titik koordinat Bendung, Titik Koordinat Awal, Tengah, Akhir Saluran Primer (bila bangunan air itu berada di sepanjang saluran primer dan Titik Koordinat Tengah hanya bila ada patahan/cabang), Titik Koordinat Awal, Tengah, Akhir Saluran Primer & Saluran Sekunder (bila bangunan air itu berada di sepanjang saluran Sekunder), Titik Koordinat Awal, Tengah, Akhir Saluran Primer, Saluran Sekunder, dan Saluran Tersier (bila bangunan air itu berada di sepanjang saluran Tersier). Begitu juga dengan pekerjaan saluran, apabila yang dikerjakan adalah satu atau beberapa saluran tersier maka titik koordinat yang dicantumkan adalah Titik Koordinat Awal & akhir satu atau beberapa saluran Tersier yang dikerjakan, ditambah Titik Koordinat Awal & Akhir Saluran Primer & Saluran Sekunder yang merupakan saluran induk dari saluran tersier tersebut.
5
Gambar 3 : Contoh Skema Jaringan Irigasi
Titik Koordinat Akhir Saluran Primer & Titik Koord. Awal Sal. Sekunder Titik Koordinat Bendung
Titik Koordinat Awal, Tengah 1, dan Tengah 2, Saluran Primer
Bendung g Saluran Primer
1 Saluran Primer
2
Titik Koordinat Akhir Sal. Sekunder
S a l . S e k u n d e r
S a l . S e k u n d e r
S a l . P r i m e r
Contoh Paket Pekerjaan Sipon Pada Saluran Sekunder, Maka Titik Koordinat yang dicantumkan adalah : Titik Koordinat Sipon tersebut, ditambah Titik Koordinat Awal & Akhir Saluran Sekunder, Titik Koordinat Awal, Tengah, Akhir Saluran Primer (Titik Koordinat Tengah dicantumkan untuk saluran yg ada simpangan / cabang) , dan Titik Koordinat Bendung Gambar 4 : Contoh Paket Kegiatan Pekerjaan Sipon Pada Jaringan & Bangunan Irigasi
6
2. Bidang Bina Marga Pencantuman koordinat geografis lokasi pelaksanaan paket kegiatan di bidang Bina Marga, secara garis besar antara lain mencakup paketpaket kegiatan Pembangunan/Peningkatan/Preservasi/Perencanaan dan Pengawasan Jalan & Jembatan serta Pembebasan Lahan pada : Jalan Nasional, Jalan Metropolitan, Jalan Strategis Nasional, Jalan Tol, dan Jalan Provinsi (SKPD);
Gambar 5 : Contoh Paket Kegiatan SNVT Metro Denpasar Dengan 4 Segmen dalam 1 Paket (8 Titik Koordinat)
7
3. Bidang Cipta Karya Pencantuman koordinat geografis lokasi pelaksanaan paket kegiatan di bidang Cipta Karya secara garis besar antara lain mencakup paketpaket kegiatan Pengembangan & Sistem Penyediaan Air Minum, Rehabilitasi & Rekonstruksi Pasca Bencana, Peningkatan & Pengembangan Permukiman termasuk Pembangunan Rusunawa, Penataan Bangunan & Lingkungan, Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Penataan & Revitalisasi Kawasan, Penyediaan Prasarana dan Sarana Agropolitan, Rehabilitasi & Pembangunan Gedung Negara, serta Program – Program Pemberdayaan Masyarakat di bawah payung Program PNPM Mandiri;
Gambar 6 : Contoh Paket Kegiatan Pembangunan Rusunawa Jawa Timur
8
4. Bidang Penataan Ruang Untuk bidang Penataan Ruang agar meyampaikan data spasial berikut informasi atributnya, antara lain mencakup : Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN); Rencana Tata Ruang Pulau/Kepulauan; dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional.
Gambar 7 : Contoh Rencana Tata Ruang Nasional (RTRWN)
D. PENCANTUMAN KOORDINAT GEOGRAFIS LOKASI PAKET KEGIATAN DENGAN FORMAT KML. PADA GOOGLE EARTH
Setelah proses pengambilan koordinat geografis lokasi paket kegiatan selesai dilakukan, data-data koordinat tersebut di plot/tagging pada aplikasi Google Earth, sehingga output titik-titik koordinat tersebut disimpan dalam format kml. (Satker juga diperbolehkan melakukan Geotagging pada aplikasi ARC-GIS/ARC VIEW sehingga output File nya nanti dalam formas shp., jadi panduan Geotagging dengan Google Earth hanya pilihan yang dapat dilakukan ) Agar lebih jelas proses pencantuman koordinat geografis lokasi paket kegiatan pada Google Earth, dapat dilihat seperti contoh koordinat paket kegiatan berikut : ” Paket Peningkatan Jalan Cokroaminoto & Batas Denpasar – Mengwitani, SNVT Pembang. /Peningkatan Jalan & Jembatan Metropolitan TA. 2008 ” Koordinat Geografis Segmen 1 : Tohpati – Ketewel Titik Awal 8038‘53.89“S 115015‘17.77“E
Titik Akhir 8038‘14.68“S
Segmen 2 : Cokroa – Bts Denpasar I
Segmen 3 : Cokroa – Bts Denpasar II
Titik Awal
Titik Awal
Titik Akhir
Titik Awal
80 37‘24.41“S
8036‘44.37“S
8034‘13.02“S
8038‘21.94“S
115016‘52.44“E 115012‘27.64“E
Titik Akhir 8037‘57.06“S 115012‘22.71“E
115012‘00.30“E 115011‘32.05“E
Segmen 4 : Bts Denpasar - Mengwitani
115010‘49.56“E
Titik Akhir 8034‘02.18“S 115010‘31.92“E
Adapun langkah-langkah proses geotagging dengan Google Earth tersebut sebagai berikut :
9
Prosedur Pencantuman Koordinat Geografis Kegiatan dengan format kml. Pada Google Earth
Lokasi
Paket
Langkah 1 : Buka Aplikasi Google Earth
Langkah 2 : Ketik Kota Lokasi Kegiatan pada ”fly to e.g., dan klik simbol zoom” 1. Ketik kota lokasi kegiatan pada : Fly to e.g.,
2. Klik Zoom
10
Langkah 3 : Cari Lokasi Paket Kegiatan pada Peta Skala 1 : 25.000
Tombol + & - : Pengaturan Skala
Pembacaan Skala yg dipakai
Langkah 4 : Mulai Geotagging koordinat dengan mengklik tombol ”Add Placemark”
Klik tombol “Add Placemark”
11
Langkah 5 : Pada Kotak New Placemark ketik Nama File (Misal : Titik Awal Segmen .. Paket Kegiatan .. SNVT ... TA ...), pada baris lattitude isikan koordinat lintang & pada longitude isikan koordinat bujur
Pengisian Data : Nama Segmen & Koordinat (Lintang & Bujur)
Langkah 6 : Setelah diisi nama file, data lattitude dan longitude, Klik tombol ” Icon ” maka akan muncul kotak ”Icon”, pilih Icon/simbol yg diinginkan serta klik Ok pada kotak Icon
2. Pilih Icon yg diinginkan
3. Klik Ok
1. Klik Tombol Icon
12
Langkah 7 : Setelah ditentukan Icon, Pada Kotak New Placemark, Klik ” Style, Color” untuk mengatur label dan Icon, Untuk baris ” Label ” : pada skala ketik 0.7 dan pada color klik kotak kolor, pilih warna label klik Ok.
4. Pilih Warna Label
5. Klik OK
1. Klik Kotak Style, Color
3. Klik Kotak Color
2. Ketik 0.7 untuk skala Label
Langkah 8 : Untuk baris ” Icon ” : pada kotak skala ketik 0.6 dan pada color klik kotak kolor, pilih warna pada kotak select color klik Ok Pada Kota select color, dan klik Ok pada kotak New Placemark.
3. Pilih Warna Icon
4. Klik OK
1. Ketik 0.6 untuk skala Icon 2. Klik Kotak Color
5. Klik OK
13
Langkah 9 : Simpan titik koordinat yang sudah di edit tadi dengan cara memilih menu File pada toolbars, Pilih Save, pilih Save Place As
Langkah 10 : Pada Kotak Save File, pada Save In : Cari dan Pilih Folder Nama Paket yg sudah disiapkan, Pada baris File name : Ketik nama file, dan pilih KML pada baris Save as Tpe, Berikutnya klik tombol Save
1. Pilih Folder Nama Paket yg sudah disiapkan
3. Pilih Save
2. Pilih KML pada baris Save as Type
14
Langkah 11 : Maka kita dapatkan koordinat Titik Awal Segmen 1 Tohpati - Ketewel, dengan cara yang sama lanjutkan Geotagging Koordinat lokasi untuk Titik Akhir Segmen 1, dan segmen lainnya
Langkah 12 : Dengan cara yang sama (langkah 4 s/d 10) maka kita dapatkan Koordinat Titik Akhir Segmen 1 : Tohpati - Ketewel
15
Langkah 13 : Dengan cara yang sama (langkah 4 s/d 10) maka kita dapatkan Koordinat Titik Awal Segmen 2 : Cokroaminoto – Batas Denpasar I
Langkah 14 : Dengan cara yang sama (langkah 4 s/d 10) maka kita dapatkan Koordinat Titik Akhir Segmen 2 : Cokroaminoto - Batas Denpasar I
16
Langkah 15 : Dengan cara yang sama (langkah 4 s/d 10) maka kita dapatkan Koordinat Titik Awal Segmen 3 : Cokroaminoto – Batas Denpasar II
Langkah 16 : Dengan cara yang sama (langkah 4 s/d 10) maka kita dapatkan Koordinat Titik Akhir Segmen 3 : Cokroaminoto – Batas Denpasar II
17
Langkah 17 : Dengan cara yang sama (langkah 4 s/d 10) maka kita dapatkan Koordinat Titik Awal Segmen 4 : Batas Denpasar – Mengwitani
Langkah 18 : Dengan cara yang sama (langkah 4 s/d 10) maka kita dapatkan Koordinat Titik Akhir Segmen 4 : Batas Denpasar – Mengwitani
18
Langkah 19 : Kita Dapatkan Hasil Geotagging : Koordinat Lokasi Paket Kegiatan Peningkatan Jalan Cokroaminoto & Batas Denpasar - Mengwitani, SNVT Metro Denpasar TA. 2008
19
CONTOH FORM. 1 PUSAT PENGOLAHAN DATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM (SIGI-PU)
KODE E-MONITORING :
CONTOH INFORMASI KOORDINAT GEOGRAFIS LOKASI PAKET KEGIATAN (IKGLPK) SATMINKAL
:
DITJEN BINA MARGA
NAMA SATKER
:
PROVINSI
:
BALI
NAMA PPK
:
TAHUN ANGGARAN
:
2008
NAMA PAKET
:
SNVT
PRESERVASI
&
PEMBANGUNAN
JALAN
METROPOLITAN
DENPASAR PENINGKATAN JALAN COKROAMINOTO & BATAS DENPASAR MENGWITANI
INFORMASI RINCI KOORDINAT GEOGRAFIS LOKASI PAKET KEGIATAN & PHOTO OBJEK DATA KOORDINAT GEOGRAFIS (CONTOH : ADA 4 SEGMEN LOKASI)
PHOTO OBJEK PHOTO OBJEK SEGMEN 1
Nama Segmen 1 : TOHPATI – KETEWEL KOORDINAT TITIK AWAL KOORDINAT GEOGRAFIS
der. (0) men. (‘) det. (“)
LINTANG BUJUR
80 38‘ 53.89 “ S 1150 15‘ 17.77 “ E
KOORDINAT TITIK AKHIR KOORDINAT der. (0) men. (‘) det. (“) GEOGRAFIS
LINTANG BUJUR
80 38‘ 14.68 “ S 1150 16‘ 52.44 “ E
PHOTO KOORDINAT TITIK AWAL
PHOTO KOORDINAT TITIK AKHIR
KONDISI : 0% 50 % 100 %
KONDISI : 0% 50 % 100 %
Nama Segmen 2 : COKROAMINOTO – BTS DENPASAR I KOORDINAT TITIK AWAL KOORDINAT GEOGRAFIS
der. (0) men. (‘) det. (“)
LINTANG BUJUR
80 38‘ 21.94 “ S 1150 12‘ 27.64 “ E
KOORDINAT TITIK AKHIR KOORDINAT der. (0) men. (‘) det. (“) GEOGRAFIS
LINTANG BUJUR
80 37‘ 57.06 “ S 1150 12‘ 22.71 “ E
Nama Segmen 3 : COKROAMINOTO – BTS DENPASAR II KOORDINAT TITIK AWAL KOORDINAT GEOGRAFIS
der. (0) men. (‘) det. (“)
LINTANG BUJUR
80 37‘ 24.41 “ S 1150 12‘ 00.30 “ E
KOORDINAT TITIK AKHIR KOORDINAT der. (0) men. (‘) det. (“) GEOGRAFIS
LINTANG BUJUR
PHOTO OBJEK SEGMEN 2 PHOTO KOORDINAT TITIK AWAL
PHOTO KOORDINAT TITIK AKHIR
KONDISI : 0% 50 % 100 %
KONDISI : 0% 50 % 100 %
80 36‘ 44.37 “ S 1150 11‘ 32.05 “ E PHOTO OBJEK SEGMEN 3
Nama Segmen 4 : BATAS DENPASAR - MENGWITANI KOORDINAT TITIK AWAL KOORDINAT GEOGRAFIS
LINTANG BUJUR
0
der. ( ) men. (‘) det. (“)
80 34‘ 13.02 “ S 1150 10‘ 49.56 “ E
KOORDINAT TITIK AKHIR KOORDINAT der. (0) men. (‘) det. (“) GEOGRAFIS
LINTANG BUJUR
80 34‘ 02.18 “ S 1150 10‘ 31.92 “ E
PHOTO KOORDINAT TITIK AWAL
KONDISI : 0% 50 % 100 %
PHOTO KOORDINAT TITIK AKHIR
KONDISI : 0% 50 % 100 %
20
CONTOH FORM. II PUSAT PENGOLAHAN DATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM (SIGI-PU)
CONTOH INFORMASI PETA SKET LOKASI PAKET KEGIATAN BINA MARGA
LOKASI KOORDINAT SEGMEN 4 LOKASI KOORDINAT SEGMEN 3 LOKASI KOORDINAT SEGMEN 2
LOKASI KOORDINAT SEGMEN 1
21
FORM. I PUSAT PENGOLAHAN DATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM (SIGI-PU)
KODE E-MONITORING :
INFORMASI KOORDINAT GEOGRAFIS LOKASI PAKET KEGIATAN (IKGLPK) SATMINKAL
:
NAMA SATKER
:
PROVINSI
:
NAMA PPK
:
TAHUN ANGGARAN
:
NAMA PAKET
:
INFORMASI RINCI KOORDINAT GEOGRAFIS LOKASI PAKET KEGIATAN & PHOTO OBJEK DATA KOORDINAT GEOGRAFIS (CONTOH JIKA ADA 3 SEGMEN LOKASI) 1.
KOORDINAT TITIK AWAL & TITIK AKHIR SEGMEN 1
PHOTO OBJEK PHOTO OBJEK SEGMEN 1 PHOTO KOORDINAT TITIK AWAL
PHOTO KOORDINAT TITIK AKHIR
Nama Segmen 1 : KOORDINAT TITIK AWAL Waktu Pengambilan : KOORDINAT der. (0) men. (‘) det. (“) GEOGRAFIS
KOORDINAT TITIK AKHIR Waktu Pengambilan : KOORDINAT der. (0) men. (‘) det. (“) GEOGRAFIS
LINTANG BUJUR
LINTANG BUJUR
KONDISI : 0% 50 % 100 %
KONDISI : 0% 50 % 100 %
PHOTO OBJEK SEGMEN 2 2.
KOORDINAT TITIK AWAL & TITIK AKHIR SEGMEN 2
PHOTO KOORDINAT TITIK AWAL
PHOTO KOORDINAT TITIK AKHIR
Nama Segmen 2 : KOORDINAT TITIK AWAL Waktu Pengambilan : KOORDINAT der. (0) men. (‘) det. (“) GEOGRAFIS
KOORDINAT TITIK AKHIR Waktu Pengambilan : KOORDINAT der. (0) men. (‘) det. (“) GEOGRAFIS
LINTANG BUJUR
LINTANG BUJUR
KONDISI : 0% 50 % 100 %
KONDISI : 0% 50 % 100 %
PHOTO OBJEK SEGMEN 3 3.
KOORDINAT TITIK AWAL & TITIK AKHIR SEGMEN 3
PHOTO KOORDINAT TITIK AWAL
PHOTO KOORDINAT TITIK AKHIR
Nama Segmen 3 : KOORDINAT TITIK AWAL Waktu Pengambilan : KOORDINAT der. (0) men. (‘) det. (“) GEOGRAFIS
KOORDINAT TITIK AKHIR Waktu Pengambilan : KOORDINAT der. (0) men. (‘) det. (“) GEOGRAFIS
LINTANG BUJUR
LINTANG BUJUR
KONDISI : 0% 50 % 100 %
KONDISI : 0% 50 % 100 %
22
FORM. II PUSAT PENGOLAHAN DATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM (SIGI-PU)
INFORMASI PETA SKET LOKASI PAKET KEGIATAN
23
FORM. III
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PUSAT PENGOLAHAN DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM (SIGI-PU)
DATA PELAKSANAAN PAKET KEGIATAN FISIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2010 NILAI PAGU
NO
1
NAMA SATMINKAL
2
NAMA SATKER NAMA PAKET
3
4
NILAI (RPM)
5
DATA ADMINISTRATIF
NILAI (PLN) TOTAL
6
7
SUMBER DANA
8
PROV.
9
KAB. /KOTA
10
KECAMATAN
11
DATA PENANGANAN PAKET KEGIATAN
DESA /KEL.
12
DATA KONTRAK
REALISASI & PENYERAPAN
PANJANG JENIS WAKTU WAKTU PROGRESS & JENIS NILAI TANGGAL KONTRAKTOR KONSULTAN TANGGAL TANGGAL REALISASI REALISASI REALISASI /VOLUME TUJUAN MANFAAT TAHUN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN PENYERAPAN PENANGANAN KONTRAK KONTRAK PELAKSANAN SUPERVISI PHO FHO FISIK (%) UANG (%) UANG (Rp.) PENANGANAN KONTRAK (KALENDER) (KALENDER) (BULAN, TAHUN)
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
DATA KOORDINAT LOKASI
SEGMEN 1
SEGMEN 2
Titik Awal Titik Awal Titik Akhir Titik Akhir Titik Awal Titik Awal Titik Akhir Titik Akhir (Lintang) (Bujur) (Lintang) (Bujur) (Lintang) (Bujur) (Lintang) (Bujur) 29
30
31
32
33
34
Keterangan :
Judul Pada Kolom Tabel Data Koordinat Lokasi diatas (kolom no 29 s/d 36) adalah contoh untuk Paket Kegiatan Fisik pada Ditjen Bina Marga apabila ada 2 segmen dalam 1 paket, namun apabila jumlah segmennya lebih dari 2, silahkan tambahkan sendiri kolom data koordinat lokasi untuk segmen berikutnya.
Untuk Pencantuman Koordinat Lokasi Paket Kegiatan Fisik pada Ditjen SDA yang mesti mencantumkan koordinat lokasi lebih dari 2 titik, seperti Pekerjaan Bangunan Air/Bangunan Irigasi yang berada pada Saluran Primer, maka nama kolom pada Tabel Data koordinat Lokasi diatas (kolom no 29 s/d 36) disesuaikan dengan data titik koordinat yang dicantumkan seperti : Titik Koordinat Intake (lintang, Bujur), Titik Koordinat Awal Saluran Primer (lintang, Bujur) & Titik Koordinat Akhir Saluran Primer (lintang, Bujur), serta Titik Koordinat Bangunan Air/Bangunan Irigasi (lintang, Bujur) yang dikerjakan, untuk jelasnya lihat halaman 3 s/d 6 pada lampiran ini.
Untuk paket kegiatan fisik yang bukan berbentuk polyline/garis hanya mencantumkan 1 titik koordinat (Ditjen. Cipta Karya) cukup mengisi 1 titik koordinat lintang dan bujurnya.
* Data administratif batas Kelurahan / Desa hanya diisi untuk paket kegiatan selain bidang Bina Marga
24
35
36