9
3 METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Juli 2012. Adapun tempat penelitiannya yaitu di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku Hasil Perairan, Departemen Teknologi Hasil Perairan, dan Laboratorium Lingkungan Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
3.2 Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan mas (C. carpio) ukuran 4 ekor/kg atau ukuran konsumsi yang diperoleh dari kolam ikan di Dramaga-Bogor. Bahan pembantu yang dipakai adalah air, aquades, es batu, indikator pp, NaOH, NH4Cl, MnSO4, hipoklorit , dan fenat. Peralatan yang digunakan adalah timbangan, akuarium berukuran 5 liter, pengukur waktu, gelas ukur, beaker glass, erlenmeyer, pipet mikro, GlucoDR, serta
peralatan
untuk
pengukuran
kualitas
air,
yaitu
multimeter
dan
spektrofotometer.
3.3 Tahap Penelitian Penelitian dilakukan melalui dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Sebelum penelitian, dilakukan persiapan antara lain: (a) media air, dan (b) ikan uji. 3.3.1
Persiapan penelitian
a). Media air Media air yang digunakan diuji kualitasnya, meliputi pengukuran suhu, kadar oksigen terlarut (DO), CO2, pH, dan amoniak terhadap media air laboratorium yang diendapkan selama 1 hari. Alat dan cara pengukuran disajikan pada Tabel 1.
10
Tabel 1 Parameter kualitas air, alat, dan cara pengukurannya Parameter Suhu Air DO CO2 pH TAN Glukosa Darah
1)
Alat Multimeter Multimeter Alat gelas Multimeter Spektrofotometer GlucoDR
Cara Pengukuran Pembacaan skala Pembacaan skala Titrasi Pembacaan skala Pembacaan skala Pembacaan skala
CO2 (Dye 1958 dalam Franson 1975) Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengukuran CO2, yang pertama
yaitu air sampel sebanyak 25 mL diambil menggunakan gelas ukur, lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Setelah itu, air sampel yang tadi ditambahkan indikator pp sebanyak 3-4 tetes kemudian dilihat dan diamati reaksi yang terjadi, jika air sampel berubah warna menjadi pink berarti dalam air sampel tersebut tidak terkandung CO2, namun jika air sampel tidak berubah warna, berarti dalam air sampel tersebut terkandung CO2, maka langkah berikutnya yang dilakukan pada air sampel yang tidak berwarna tadi adalah proses titrasi dengan Na2CO3 atau NaOH hingga berubah menjadi warna pink. Langkah terakhir jumlah titran dicatat dan dihitung dengan rumus:
2)
Pengukuran TAN (Weatherburn 1967 dalam Rand et al. 1975) Pengukuran amoniak dilakukan pada sampel air laboratorium yang telah
diendapkan selama 1 hari menggunakan metode spektrofotometer. Sampel air sebanyak 25 mL dipipet dan dimasukkan ke dalam beaker glass 100 mL. selanjutnya, larutan NH4Cl disiapkan sebanyak 25 mL sebagai larutan standar amoniak dan larutan aquades sebanyak 25 mL sebagai larutan blanko. Larutan MnSO4 sebanyak 1 tetes, chlorox 0,5 mL, dan reagen fenat 0,6 mL ditambahkan ke dalam larutan standar sampai berwarna biru kehijauan, serta ke dalam sampel air dan blanko, kemudian ketiga larutan tersebut dibiarkan sampai 15 menit. Larutan blanko diukur pada panjang glombang 630 nm, spetrofotometer diset
11
pada
absorbansi
0,000,
kemudian
dilakukan
pengukuran
sampel
dan
larutan standar. Nilai pengukuran tersebut kemudian dihitung menggunakan rumus: TAN (mg/L) = Keterangan : Cst = konsentrasi larutan standar (0,3 ppm) As = Nilai Absorban sampel Ast = Nilai absorban standar 3) Penghitungan tingkat konsumsi oksigen ( Pavlovskii 1964 dalam Budiarti et al. 2005) (
) (
)
Keterangan : TKO = tingkat konsumsi oksigen (mgO2/g/jam) DO0 = konsentrasi oksigen terlarut pada awal pengamatan (mg/L) DOt = konsentrasi oksigen terlarut pada waktu t (mg/L) V = volume air dalam wadah (L) W = biomassa ikan uji (g) t0 = waktu pada jam ke-0 (awal) t1 = waktu pada jam ke-1 (akhir) b) Ikan uji Ikan mas berukuran konsumsi yang baru dibeli dalam keadaan hidup dari kolam dipindahkan pada akuarium untuk dilakukan adaptasi kemudian dipuasakan selama 1 hari. Pada saat ikan dipindahkan pada akuarium, ikan tidak boleh diberi pakan terlebih dahulu, karena ikan baru berada dalam lingkungan baru sehingga perlu penyesuaian diri terhadap lingkungan baru. 3.3.2
Penelitian pendahuluan Tujuan penelitian pendahuluan adalah untuk memilih size ikan mas ukuran
konsumsi (size 4, 5, dan 6) yang memiliki daya tahan terbaik terhadap perubahan lingkungan. Sebanyak 3 buah akuarium yang berisi air 3 liter masing-masing diberi ikan sebanyak 4 ekor (size 4), 5 ekor (size 5), dan 6 ekor (size 6). Ikan diamati setiap 30 menit selama dua jam. Prosedur penelitian tersebut dilakukan sebanyak dua ulangan serta duplo. Parameter yang diamati diantaranya adalah
12
respon fisiologis gerak ikan, serta kualitas air yaitu DO, CO 2, TAN dan pH. Size ikan yang terbaik kemudian dipilih untuk dijadikan bahan uji pada penelitian utama.
3.3.3
Penelitian utama Tujuan penelitian utama adalah untuk mendapatkan informasi mengenai
perubahan kondisi fisiologis ikan mas dibawah kondisi suhu lingkungan yang berbeda. Sebanyak 6 buah akuarium berukuran 5 liter diisi air yang telah diendapkan selama 1 hari masing-masing 3 liter. Kemudian akuarium tersebut diberi ikan sebanyak 4 ekor (size 4) dengan perlakuan berbeda-beda. Perlakuan tersebut diantaranya kontrol atau pemberian suhu ruang (27 oC), pemberian suhu dingin (15 oC), dan pemberian suhu hangat (35 oC). Perlakuan perbedaaan suhu ini dilakukan secara bertahap dengan perubahan suhu ± 2 oC setiap 5 menit hingga mencapai suhu target. Perubahan suhu pada perlakuan suhu dingin dimulai dari suhu 25 oC hingga mencapai suhu 15 oC yang tercapai pada menit ke-20. Perubahan suhu pada perlakuan suhu hangat dimulai dari suhu 29 oC hingga mencapai suhu 35 oC yang tercapai pada menit ke-15. Ikan diamati setiap 30 menit sekali hingga dua jam. Pengamatan tersebut meliputi respon fisiologis gerak ikan, pengukuran kualitas air yaitu pengukuran suhu, DO, CO2, TAN, dan pH. Pengukuran glukosa darah diawal dan diakhir juga dilakukan selama simulasi. Rangkaian prosedur penelitian disajikan pada Gambar 2.
3.4
Rancangan Percobaan Rancangan percobaaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap
(RAL) faktorial dengan satu faktor, yaitu faktor pemberian ukuran (size 4, size 5, dan size 6) untuk penelitian pendahuluan dan faktor pemberian suhu untuk penelitian utama dengan taraf suhu dingin, suhu ruang, dan suhu hangat. Model matematika RAL factorial adalah sebagai berikut:
Yij = μ + τi + εij Keterangan : Yij μ
= Nilai pengamatan pada taraf ke-i dan ulangan ke-j (j=1,2) = Nilai tengah atau rataan umum pengamatan
13
τi εij
= Pengaruh perbedaan suhu lingkungan pada taraf ke-i (i=1,2,3) = Galat atau sisa pengamatan taraf ke-i dengan ulangan ke-j
Apabila hasil perhitungan menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata, maka dilakuan uji lanjut Duncan. Pengolahan data statistik ini menggunakan program SPSS 13.0 for Windows.
Ikan Mas (C. carpio) size 4 Pemberokan ikan selama 24 jam Penimbangan bobot ikan (wo)
Pengukuran glukosa darah ikan
Suhu dingin (15 oC)
Suhu kamar (27 oC)
Suhu hangat (35 oC)
Pengamatan parameter fisiologis dan pengukuran kualitas air setiap 30 menit selama 2 jam Penimbangan bobot ikan (wt)
Pengukuran glukosa darah ikan
Gambar 2 Diagram alir tahapan pengujian fisiologis ikan mas