GAMBARAN UMUM WILAYAH
1
Bab - 2
Gambaran Umum Wilayah 2.1 Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik 2.1.1 Geografis Kabupaten Pinrang merupakan wilayah provinsi Sulawesi Selatan yang secara geografis terletak pada koordinat antara 3º19’13” sampai 4º10’30” Lintang Selatan dan 119º26’30” sampai 119º47’20”Bujur Timur. Daerah ini berada pada ketinggian 0-2.600 meter dari permukaan laut. Kabupaten Pinrang berada ± 180 Km dari Kota Makassar, dengan memiliki luas ±1.961,77 Km2, terdiri dari tiga dimensi kewilayahan meliputi dataran rendah, laut dan dataran tinggi. Kabupaten Pinrang secara administratif pemerintahan terdiri dari 12 (dua belas) Kecamatan, 39 Kelurahan dan 65 Desa yang meliputi 96 Lingkungan dan 181 Dusun. Sebagian besar dari wilayah kecamatan merupakan daerah pesisir yang memiliki luas 1.457,19 Km2 atau 74,27% dari luas keseluruhan Wilayah Kabupaten Pinrang dengan panjang garis pantai ± 101 Km. Adapun batas wilayah Kabupaten Pinrang sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Enrekang dan Sidrap. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar serta Kabupaten Polewali Mandar. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Parepare.
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
2
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Peta 2.1 PETA ORIENTASI KAB.PINRANG
Sumber : RTRW Kab.Pinrang 2011-2031
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
3
GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.1.2 Administratif Gambaran administrasi pemerintahan di Kabupaten Pinrang disajikan pada Tabel dan Gambar berikut ini: Tabel 2.1 Tabel Administratif Kabupaten Pinrang No
Kecamatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7 8. 9. 10. 11. 12.
Ibukota Kec
Suppa Majenang Mattiro Sompe Langnga Lanrisang Lanrisang Mattiro Bulu Manarang Watang Sawitto Sawitto Paleteang Lalleng Bata Tiroang Mattiro Deceng Patampanua Teppo Cempa Cempa Duampanua Lampa Batulappa Kassa Lembang Taddokong Jumlah Sumber : Kabupaten Pinrang Dalam Angka, 2010
Luas Wilayah
Jumlah Kelurahan
Jumlah Desa
Ha
% Thd Total
2 2 1 2 8 6 5 4 1 5 1 2 39
8 7 6 7 6 6 9 4 12 65
7.420 9.699 7.301 13.249 5.897 3.729 7.773 13.685 9.030 29.186 15.899 73.309 196.177
3,78 4,94 3,72 6,75 3,01 1,90 3,96 6,98 4,60 14,88 8,10 37,37 100,00
Pemerintah Kabupaten Pinrang terdiri dari 12 Kecamatan dengan 104 Desa/Kelurahan terdiri dari 39 kelurahan dan 65 Desa. Kecamatan Duampanua dan Lembang merupakan kecamatan dengan jumlah Kelurahan dan Desa terbanyak dengan rincian : Lembang : 2 Kelurahan 12 Desa Duampanua : 5 Kelurahan 9 Desa Sedangkan Kecamatan yang jumlah desa/kelurahan terkecil yaitu Kecamatan Tiroang dan Batulappa dengan rincian : Tiroang : 5 Kelurahan Batulappa : 4 Desa dan 1 Kelurahan
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
4
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Peta 2.2
PETA ADMINISTRASI KABUPATEN PINRANG
Sumber : RTRW Kab.Pinrang 2011-2031
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
5
GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.1.3 Kondisi Fisik Wilayah A. Kondisi Topografi dan Kelerengan Kondisi topografi Kabupaten Pinrang memiliki rentang yang cukup lebar, mulai dari dataran dengan ketinggian 0 m di atas permukaan laut hingga dataran yang memiliki ketinggian di atas 1000 m di atas permukaan laut (dpl). Dataran yang terletak pada ketinggian 1000 m di atas permukaan laut sebagian besar terletak di bagian tengah hingga utara Kabupaten Pinrang terutama pada daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Toraja. Klasifikasi ketinggian/ topografi di Kabupaten Pinrang dapat dikelompokkan sebagai berikut: - Ketinggian 0 – 100 m dpl Wilayah yang termasuk ke dalam daerah ketinggian ini sebagian besar terletak di wilayah pesisir yang meliputi beberapa wilayah Kecamatan yakni Kecamatan Mattiro Sompe, Lanrisang, Watang Sawtito, Tiroang, Patampanua dan Kecamatan Cempa - Ketinggian 100 – 400 m dpl Wilayah yang termasuk ke dalam daerah dengan ketinggian ini meliputi beberapa wilayah Kecamatan yakni Kecamatan Suppa, Mattiro Bulu, dan Kecamatan Paleteang. - Ketinggian 400 – 1000 m dpl Wilayah yang termasuk ke dalam klasifikasi ketinggian ini sebagian kecil wilayah meliputi Kecamatan Duampanua. - Ketinggian di atas 1000 m dpl Wilayah yang termasuk ke dalam klasifikasi ketinggian ini terdiri dari sebagian Kecamatan Lembang dan Batulappa. Untuk lebih jelasnya sebagaimana pada tabel berikut ini : Tabel 2.2 Ketinggian Wilayah Kabupaten Pinrang No Kecamatan Ketinggian Dari Permukaan Laut (M Dpl) 1 Suppa 2 – 265 2 Mattiro Sompe 2 – 12 3 Lanrisang 2 – 14 4 Mattiro Bulu 12 – 228 5 Watang Sawitto 6 – 14 6 Paleteang 14 – 157 7 Tiroang 13 – 23 8 Patampanua 13 – 86 9 Cempa 2 – 18 10 Duampanua 2 – 965 11 Batulappa 20 – 1007 12 Lembang 2 – 1908 Sumber : Kabupaten Pinrang Dalam Angka , 2010 Kondisi topografi Kabupaten Pinrang juga dapat dikelompokkan berdasarkan kemiringan lereng yang terdiri dari: 1. Kemiringan 0-3 % Wilayah ini memiliki lahan yang relatif datar yang sebagian besar terletak di kawasan pesisir meliputi wilayah Kecamatan Mattiro Sompe, Lanrisang, Watang Sawito, Tiroang, Patampanua dan Kecamatan Cempa. 2. Kemiringan 3 – 8 % Wilayah ini memiliki permukaan datar yang relatif bergelombang. Wilayah yang memiliki karakteristik topografi demikian terdiri dari Kecamatan, Suppa, Mattiro Bulu, Batulappa dan Kecamatan Paleteang. 3. Kemiringan 8 – 45 % Wilayah ini memiliki permukaan yang bergelombang sampai agak curam. Wilayah yang memiliki karakteristik topografi seperti ini adalah Wilayah Kecamatan Duampanua. 4. Kemiringan > 45 % Wilayah ini memiliki permukaan curam yang bergunung-gunung. Wilayah yang memiliki karakteristik topografi ini meliputi wilayah-wilayah kaki pegunungan seperti Kecamatan Lembang. BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
6
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Kondisi Topografi Wilayah Kabupaten Pinrang bervariasi dari kondisi datar hingga berbukit. Keadaan wilayah berdasarkan kelerengan disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 2.3 Keadaan Wilayah Berdasarkan Kelerengan di Kabupaten Pinrang No
Kriteria
Luas (Ha)
Presentase (%)
Datar 0 -2 Landai 2 - 15 Berbukit 15 - 40 > 40 Berbukit Jumlah Sumber : Hasil Survey Tahun 2010
100.370,2 15.696,8 50.246 29.864 196.177
51,1 8,1 25,6 15,2 100,00
1 2 3 4
Lereng
B. Kondisi Geologi Geologi wilayah Kabupaten Pinrang dari hasil pengamatan dan kompilasi Peta Geologi Kabupaten Pinrang, maka susunan lapisan batuan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Endapan alluvium dan sungai, Endapan alluvium dan sungai mempunyai ketebalan antara 100-150 meter, terdiri dari atas lempung, lanau, pasir dan kerikil. Pada umumnya endapan lapisan ini mempunyai kelulusan air yang bervariasi dan kecil hingga tinggi. Potensi air tanah dangkal cukup besar tetapi sebagian wilayah kualitasnya kurang baik. Muka air tanah dangkal 1-1,50 meter. 2. Batuan gunung api tersusun atas breksi dengan komponen bersusun trakht dan andesit, tufa batu apung, batu pasir terfaan, konglomerat dan breki terfaan, ketebalannya berkisar 500 meter, penyebarannya dibagian utara Kota Pinrang, Sekitar Bulu Lemo, Bulu Pakoro sedangkan dibagian selatan sekitar Bulu Manarang, Bulu Paleteang, Bulu Lasako (berbatasan dengan Parepare). Kearah Bunging terdapat batu gamping terumbu yang umumnya relative sama dengan batuan gunung api. 3. Batuan aliran lava, Batuan aliran lava bersusun trakhit abu-abu muda hingga putih, bekekar tiang, penyebarannya kearah daerah Kabupaten Pinrang, yaitu sekitar Kecamatan Lembang dan Kecamatan Duampanua. 4. Batuan konglomerat (Formasi Walanae), Batuan ini terletak dibagian Timur Laut Pinrang, sekitar Malimpung sampai kewilayah Kabupaten Sidrap, satua batuan ini terdiri atas konglomerat, sedikit batu pasir glakonit dan serpih dan membentuk morfologi bergelombang dan tebalnya kira-kira hingga 400meter. 5. Batuan lava bersusun basol hingga andesit, Satuan batuan ini berbentuk lava bantal, breksi andesit piroksin dan andesit trakhit. Tebalnya 50 hingga 100 meter dengan penyebaran sekitar Bulu Tirasa dan Pakoro. 6. Batu pasir, Satuan batuan ini bersusun andesit, batu lanau, konglomerat dan breksi. Struktur sesar diperkirakan terdapat pada batuan aliran lava dan batu pasir bersusun andesit, berupa sesar normal. C. Kondisi Jenis Tanah Jenis tanah yang terdapat di tiap kecamatan dalam wilayah Kabupaten Pinrang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
7
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Tabel 2.4 Jenis Tanah di Wilayah Kabupaten Pinrang No 1 2 3 4 5 6
Kecamatan
Jenis Tanah
Suppa Mattiro Sompe Lanrisang Mattiro Bulu Watang Sawitto Paleteang
Aluvial Kelabu; Grumosol Kelabu; Aluvial Hidromorf; Regosol Kelabu. Aluvial Hidromorf; Aluvial Kelabu Kekuningan; Aluvial Kelabu Olif Grumosol Kelabu; Regosol Kelabu; Grumosol Kelabu; Brown Forest Soil Aluvial Kelabu; Aluvial Hidromorf; Aluvial Kelabu Olif; Regosol Kelabu. Regosol Coklat Kelabuan; Aluvial Kelabu Olif; Aluvial Kelabu Kekuningan; Regosol Kelabu Kekuningan. 7 Tiroang Regosol Kelabu; Brown Forest Soil; 8 Patampanua Aluvial Kelabu Kekuningan; Aluvial Hidromorf; Regosol Kelabu Kekuningan; Fodsolik Coklat; Aluvial Kelabu Olif; Brown Forest Soil; Fodsolik Coklat Kekuningan 9 Cempa Aluvial Kelabu Kekuningan; Aluvial Hidromorf; Aluvial Kelabu Olif 10 Duampanua Fodsolik Coklat Kekuningan; Aluvial Kelabu Kekuningan; Fodsolik Coklat; Aluvial Kelabu Olif; Aluvial Hidromorf. 11 Batulappa Fodsolik Coklat; Fodsolik Coklat Kekuningan. 12 Lembang Brown Forest Soil Sumber : Kabupaten Pinrang Dalam Angka, 2010 D. Kondisi Klimatologi Klasifikasi iklim menurut Smith-Ferguson, tipe iklim Wilayah Kabupaten Pinrang termasuk tipe A dan B dengan curah hujan terjadi pada bulan Desember hingga Juni dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret. Musim kemarau terjadi pada bulan Juni sampai Desember. Kriteria tipe iklim menurut OldemanSyarifuddin bulan basah di Kabupaten Pinrang tercatat 7 - 9 bulan, bulan lembab 1 - 2 bulan dan bulan kering 2 - 4 bulan. Tipe iklim menurut klasifikasi Oldeman - Syarifuddin adalah iklim B dan C. Curah hujan tahunan berkisar antara 1073 mm sampai 2910 mm, Evaporasi rata-rata tahunan di Kabupaten Pinrang berkisar antara 5,5 mm/hari sampai 8,7 mm/hari. Suhu rata-rata normal antara 27°C dengan kelembaban udara 82% - 85%. Berdasarkan data dari Dinas PU Pengairan kabupaten Pinrang, rata-rata curah hujan di Kabupaten Pinrang pada tahun 2010 sebesar 277,42 mm/bulan. Curah hujan terendah terjadi pada bulan September yakni sebesar 80 Mm, sedangkan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober yakni sebesar 698 Mm. Banyaknya curah hujan tiap bulan di wilayah Kabupaten Pinrang sejak tahun 2004 sampai 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.5 Banyaknya Curah Hujan di Wilayah Kabupaten Pinrang BULAN
Tahun 2004
2005
Januari 215 103 Pebruari 192 146 Maret 64 88 April 152 108 Mei 167 96 Juni 36 63 Juli 15 70 Agustus 32 September 2 17 Oktober 5 241 Nopember 175 74 Desember 228 137 Rata-Rata Per Bulan 113,73 97,92 Sumber : Dinas PU Pengairan Kabupaten Pinrang BUKU PUTIH SANITASI
2006
2007
2008
2009
2010
154 122 98 247 241 153 5 2 3 66 241 111,00
106 90 91 147 155 148 50 26 109 82 96 129 102,42
264 242 295 130 94 222 143 199 80 698 571 391 277,42
75 103 29 63 69 192 52 34 8 29 221 282 96,42
380 121 88 90 82 34 35 34 42 55 55 79 91,25
POKJA AMPL KAB. PINRANG
8
GAMBARAN UMUM WILAYAH
E. Kondisi Hidrologi Di Kabupaten Pinrang, terdapat dua sungai besar yaitu sungai Mamasa dan Sungai Saddang, dimana sungai Mamasa sebenarnya masih merupakan anak sungai Saddang. Saat ini sungai Mamasa dimanfaatkan untuk keperluan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bakaru yang berlokasi di Desa Ulu Saddang, Kecamatan Lembang. PLTA yang ada ini selain untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kabupaten Pinrang, juga untuk memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan Sungai Saddang dimanfaatkan untuk pengairan pertanian dengan cakupan pelayanan selain Kabupaten Pinrang juga melayani Kabupaten Sidrap. Tabel 2.5 Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Pinrang No Nama DAS Luas (Ha) 1 Aggalacangnge 2.653,14 2 Bungi 24.117,38 3 Galang-galang 9.562,58 4 Kariango 39.317,81 5 Massila 8.628,69 6 Saddang 95.820,58 7 Sibo 9.515,62 Sumber : RTRW Kab. Pinrang
BUKU PUTIH SANITASI
Debit (M3/dtk) 14,77 50,16 190 13,62
POKJA AMPL KAB. PINRANG
9
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Peta 2.3 PETA DAERAH ALIRAN SUNGAI KABUPATEN PINRANG
Sumber : RTRW Kab. Pinrang
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
10
GAMBARAN UMUM WILAYAH
F. Pemanfaatan Lahan Penggunaan lahan di Kabupaten Pinrang didominasi oleh penggunaan lahan jenis Hutan Negara yaitu sebesar 58.521 Ha, atau sebesar 29,83%. Kabupaten Pinrang juga memiliki potensi di bidang pertanian yang ditunjukkan oleh besarnya area persawanan dan perkebunan sebesar 60,954 Ha atau 31,07%. Area bangunan dan halaman di Kabupaten Pinrang ini memiliki luas 5.037 Ha atau sebesar 2,57 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.6 Luas Lahan Menurut Penggunaanya di Kabupaten Pinrang Tahun 2010 Pinrang No Penggunaan Lahan Luas (ha) % 1 Perkebunan 12.177 6,21 2 Sawah 48.777 24,86 3 Tegalan/Kebun dan Ladang 25.855 13,18 4 Bangunan/Halaman 5.037 2,57 5 Kolam/ Lebat dan empang 1.400 0,71 6 Tambak 12.311 6,28 7 Padang Rumput 6.960 3,55 8 Tanaman Kayu 12.922 6,59 9 Hutan Negara 58.521 29,83 10 Lahan yang belum diusahakan 635 0,32 11 Belum Teridentifikasi 11.582 5,90 Jumlah 196.177 100 Sumber : Pinrang dalam Angka Tahun 2010 2.2 Demografi A. Distribusi dan Kepadatan Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Pinrang pada akhir Tahun 2010 berjumlah 353.367 jiwa yang terditribusi pada 12 kecamatan, dengan tingkat persebaran yang tidak merata pada setiap kecamatan. Distribusi jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Watang Sawitto dengan jumlah sebesar 50.974 jiwa atau sekitar 14,43 % dari jumlah penduduk kabupaten, sedangkan distribusi penduduk terkecil adalah Kecamatan Batulappa dengan jumlah penduduk kurang lebih 9.598 jiwa atau sekitar 2,72% dari jumlah penduduk Kabupaten Pinrang, secara rinci diuraikan pada tabel. Tabel 2.7 Jumlah, Distribusi dan Kepadatan di Kabupaten Pinrang Tahun 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kecamatan Suppa Mattiro Sompe Lanrisang Mattiro Bulu Watang Sawitto Paleteang Tiroang Patampanua Cempa Duampanua Batulappa
BUKU PUTIH SANITASI
Jumlah Penduduk 2010
Distribusi Perkecamatan (%)
Luas wilayah (km2)
Kepadatan penduduk 2010 (jiwa/km2)
30.784 27.511 18.200 27.227 50.974 36.693 20.807 32.112 17.217 43.829 9.598
8,71 7,79 5,15 7,71 14,43 10,38 5,89 9,09 4,87 12,40 2,72
74,20 96,99 73,01 132,49 58,97 37,29 77,73 136,85 90,30 291,86 158,99
415 284 249 206 864 984 268 235 191 150 60 POKJA AMPL KAB. PINRANG
11
GAMBARAN UMUM WILAYAH
12
Lembang
38.415
Kab. Pinrang 353.367 Sumber : Pinrang dalam Angka Tahun 2010
10,87
733,09
52
100
1.961,77
180
B. Penduduk Menurut Struktur Usia Kajian tentang struktur penduduk menurut usia dimaksudkan untuk mengetahui jumlah pada setiap kelompok umur tertentu, terutama kelompok umur yang berkaitan dengan usia sekolah, usia kerja, dan usia produktif atau usia angkatan kerja. Pengelompokan penduduk menurut umur di Kabupaten Pinrang pada tahun 2008 dibagi atas 3 kelompok utama, yaitu : Usia Balita (0-4) tahun : 41.164 jiwa Usia Sekolah (5-19) : 126.609 jiwa Usia Angkatan kerja (20-54) : 151.978 jiwa Secara rinci struktur penduduk menurut usia diuraikan pada tabel berikut. Tabel 2.8 Struktur Penduduk Menurut Usia di Kabupaten Pinrang Tahun 2010 Jumlah Penduduk (Jiwa) Porsentase No Struktur Usia Jumlah (Jiwa) (%) Laki-laki Perempuan 1 0–4 20.915 20.249 41.164 11,65 2 5–9 23.393 22.676 46.069 13,04 3 10 – 14 22.726 22.093 44.819 12,68 4 15 – 19 17.647 18.074 35.721 10,11 5 20 – 24 12.381 14.453 26.834 7,59 6 25 – 29 11.979 14.663 26.642 7,54 7 30 – 34 10.543 12.255 22.798 6,45 8 35 – 39 11.433 12.666 24.099 6,82 9 40 – 44 8.733 9.921 18.654 5,28 10 45 – 49 8.752 9.664 18.416 5,21 11 50 – 54 6.871 7.664 14.535 4,11 12 55 – 59 5.432 9.534 11.366 3,22 13 60 – 64 5.678 6.292 11.970 3,39 14 65+ 4.789 5.491 10.280 2,91 Jumlah 171.272 182.095 353.367 100,00 Sumber : Kabupaten Pinrang Dalam Angka Tahun 2010 C. Pertumbuhan Penduduk Data jumlah penduduk Kabupaten Pinrang 5 tahun terakhir menunjukkan jumlah penduduk pada tahun 2006 sebanyak 332.921 jiwa, sedangkan pada tahun 2010 mencapai 353.367 jiwa. Hal tersebut memperlihatkan adanya pertambahan jumlah penduduk sekitar 20.446 jiwa selama kurun waktu 5 tahun terakhir, dengan rata-rata pertumbuhan 1.51 % pertahun. Indeks pertumbuhan jumlah penduduk Kabupaten Pinrang pada setiap kecamatan selama waktu tahun 2006 hingga 2010, diuraikan pada tabel dan Grafik berikut.
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
12
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Tabel 2.9 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pinrang Tahun 2006-2010 2006 28.531 27.823 17.374 25.901 43.497 30.587 19.172 30.917 16.663 44.669 9.464 38.323
2007 28.622 28.306 17.510 26.024 43.624 30.679 19.233 31.250 16.733 45.199 9.457 38.633
2008 30.590 28.512 17.706 25.954 44.996 31.407 19.292 31.541 16.900 45.812 9.474 38.761
2009 30.742 28.746 17.745 26.179 44.647 31.458 19.253 31.729 16.929 46.222 9.518 38.950
2010 30.784 27.511 18.200 27.227 50.974 36.693 20.807 32.112 17.217 43.829 9.598 38.415
Rata-rata Pertumbuha n (%) 1,92 -0,28 1,17 1,26 4,05 4,66 2,07 0,95 0,82 -0,47 0,35 0,06
332.921
335.270
340.945
342.118
353.367
1,50
Tahun Pertumbuhan
No
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Suppa Mattiro Sompe Lanrisang Mattiro Bulu Watang Sawitto Paleteang Tiroang Patampanua Cempa Duampanua Batulappa Lembang Jumlah (Jiwa)
Sumber : Kabupaten Pinrang Dalam Angka Tahun 2010 Grafik 2.1 Pertumbuhan Penduduk Kab. Pinrang Tahun 2006-2010 355.000 350.000 345.000 340.000 335.000 330.000 325.000 320.000 2006
Jumlah Jiwa
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
332.921
335.270
340.945
342.118
353.367
D. Proyeksi Jumlah dan Kepadatan Penduduk Data pertumbuhan jumlah penduduk 5 (lima) tahun terakhir dapat menjadi acuan kecenderungan pertumbuhan penduduk pada masa yang akan datang, setidaknya jika diasumsikan tidak terjadi kondisi insidentil yang mungkin akan sangat mempengaruhi kuantitas penduduk secara signifikan. Kecenderungan pertumbuhan penduduk selama 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan trend linier sehingga dengan menggunakan perangkat matematis, maka jumlah dan kepadatan penduduk dapat diproyeksikan. Rumus Rata-rata Tingkat Pertumbuhan Penduduk; r = 1 + ((Po – Pt)/Pt)(1/t -1) – 1 r Po Pt t BUKU PUTIH SANITASI
= Rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk = Jumlah Penduduk Sekarang = Jumlah penduduk tahun sebelumnya = Jumlah tahun sebelumnya POKJA AMPL KAB. PINRANG
13
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Rumus proyeksi jumlah Penduduk; Pn = P0 . (1 + r)n Pn po r n
= Proyeksi Jumlah Penduduk tahun berikutnya = Jumlah penduduk Sekarang = Rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk = Jumlah Tahun Proyeksi
Hasil proyeksi disajikan dalam tabel berikut ini :
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
14
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Kebupaten Pinrang 5 (lima) Tahun Terakhir N o
JUMLAH PENDUDUK
Kecamatan
JUMLAH KEPALA KELUARGA
TINGKAT PERTUMBUHAN PENDUDUK
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
1
Suppa
28.531
28.622
30.590
30.742
30.784
6.491
6.572
7.033
7.091
7.308
-
0,32%
3,55%
2,52%
1,92%
2
Mattiro Sompe
27.823
28.306
28.512
28.746
27.511
6.445
6.535
6.572
6.632
6.708
-
1,74%
1,23%
1,09%
-0,28%
3
Lanrisang
17.374
17.510
17.706
17.745
18.200
3.937
3.967
4.011
4.446
4.418
-
0,78%
0,95%
0,71%
1,17%
4
Mattiro Bulu
25.901
26.024
25.954
26.179
27.227
6.279
6.309
6.293
6.348
6.602
-
0,47%
0,10%
0,36%
1,26%
5
Watang Sawitto
43.497
43.624
44.996
44.647
50.974
10.934
11.116
10.624
10.632
11.700
-
0,29%
1,71%
0,87%
4,05%
6
Paleteang
30.587
30.679
31.407
31.458
36.693
6.681
6.699
6.714
7.016
7.016
-
0,30%
1,33%
0,94%
4,66%
7
Tiroang
19.172
19.233
19.292
19.253
20.807
4.731
4.768
4.732
4.732
4.721
-
0,32%
0,31%
0,14%
2,07%
8
Patampanua
30.917
31.250
31.541
31.729
32.112
6.615
6.685
6.748
6.769
6.776
-
1,08%
1,00%
0,87%
0,95%
9
Cempa
16.663
16.733
16.900
16.929
17.217
3.708
4.106
4.179
4.179
4.103
-
0,42%
0,71%
0,53%
0,82%
10
Duampanua
44.669
45.199
45.812
46.222
43.829
9.591
9.701
9.835
9.923
9.895
-
1,19%
1,27%
1,15%
-0,47%
11
Batulappa
9.464
9.457
9.474
9.518
9.598
1.953
1.952
1.952
1.958
1.990
-
-0,07%
0,05%
0,19%
0,35%
12
Lembang
38.323
38.633
38.761
38.950
38.415
8.192
8.249
8.274
8.262
8.343
-
0,81%
0,57%
0,54%
0,06%
332.921
335.270
340.945
342.118
353.367
75.557
76.659
76.967
77.988
79.580
0
0,71%
1,20%
0,91%
1,50%
Kab. Pinrang
Sumber: Pinrang Dalam Angka (BPS)
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
15
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Tabel 2.11 Proyeksi Jumlah dan Kepadatan Penduduk kabupaten Pinrang 5 (lima) yahun Mendatang No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2011
2012
2013
2014
2015
LUAS WILAYAH (Km2)
Suppa
31.375
31.976
32.590
33.215
33.852
74,2
423
431
439
448
456
Mattiro Sompe
27.434
27.356
27.279
27.202
27.126
96,99
283
282
281
280
280
Lanrisang
18.413
18.628
18.845
19.065
19.288
73,01
252
255
258
261
264
Mattiro Bulu
27.569
27.915
28.266
28.621
28.980
132,49
208
211
213
216
219
Watang Sawitto
53.036
55.181
57.414
59.736
62.153
58,97
899
936
974
1013
1054
Paleteang
38.401
40.189
42.060
44.018
46.067
37,29
1030
1078
1128
1180
1235
Tiroang
21.237
21.676
22.124
22.581
23.048
77,73
273
279
285
291
297
Patampanua
32.418
32.727
33.038
33.353
33.671
136,85
237
239
241
244
246
Cempa
17.358
17.501
17.645
17.789
17.935
90,3
192
194
195
197
199
Duampanua
43.621
43.415
43.209
43.005
42.801
291,86
149
149
148
147
147
Batulappa
9.632
9.666
9.700
9.734
9.768
158,99
61
61
61
61
61
Lembang
38.438
38.461
38.484
38.507
38.530
733,09
52
52
52
53
53
358.931
364.691
370.654
376.828
383.220
1.961,77
183
186
189
192
195
Kecamatan
Kab. Pinrang
PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK
Sumber: Hasil Perhitungan Proyeksi Penduduk
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
PROYEKSI KEPADATAN PENDUDUK (Km2/Jiwa) 2011
2012
2013
2014
2015
16
GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah Tabel 2.12 Ringkasan Realisasi APBD 4 tahun terakhir No. (a) A 1 2 3 B 1 2
Anggaran (b) Pendapatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dana Perimbangan (Transfer) Lain-lain Pendapatan yang sah Jumlah Pendapatan Belanja Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Jumlah Belanja Surplus/Defisit Anggaran
2007 (c)
2008 (d)
2009 (e)
2010 (f)
22.711.625.934,85 401.847.370.223,00 5.044.107.665,00 429.603.103.822,85
22.980.743.290,73 436.305.440.715,00 16.217.135.523,50 475.503.319.529,23
22.863.706.750,00 432.447.605.120,00 20.500.000.000,00 475.811.311.870,00
21.008.952.488,40 558.647.553.707,89 15.569.088.200,00 595.225.594.396,29
192.832.172.000,00 212.974.445.332,00 405.806.617.332,00 23.796.486.490,85
268.302.317.833,00 239.059.457.167,00 507.361.775.000,00 (31.858.455.470,77)
258.783.064.000,00 248.198.905.694,00 506.981.969.694,00 (31.170.657.824,00)
353.895.987.888,33 217.695.545.231,00 571.591.533.119,33 23.634.061.276,96
Sumber: Bappeda Pinrang Tabel 2.13 Ringkasan Anggaran Sanitasi dan Belanja Modal Sanitasi per penduduk 4 Tahun Terakhir No. (a)
Subsektor / SKPD (b)
A 1 2 3 B 1 C 1. 2. D 1 E
Air Limbah Dinas PU Badan Lingkungan Hidup RSU Lasinrang Persampahan Dinas KPK Drainase Dinas PU Bappeda Aspek PHBS Dinas Kesehatan Total Belanja Modal Sanitasi dari APBD (A s/d D) Total Belanja Modal Sanitasi dari APBD Murni (Bukan Pendamping) Total Belanja APBD Proporsi Belanja Modal Sanitasi terhadap Belanja Total (F:Gx100%) Jumlah Penduduk Belanja Modal Sanitasi per Penduduk (E : I)
F G H I J
2008 (c)
2009 (d)
2010 (e)
2011 (f)
0 0 0
0 0 0
492.800.000 0 67.000.000
842.540.000 0 65.000.000
374.000.000
100.000.000
150.990.000
50.000.000
4.590.411.000 240.000.000
5.555.000.000 0
3.056.699.000 200.000.000
3.349.624.000 0
242.380.250
283.900.250
221.330.000
261.961.500
5.446.791.250
5.938.900.250
4.188.819.000
4.519.125.500
5.446.791.250
5.938.900.250
4.188.819.000
4.519.125.500
507.361.775.000,00
506.981.969.694
571.591.533.119
727.320.203.139
1,07%
1,17%
0,73%
0,62%
340.945
342.118
353.367
358.931
15.976
17.359
11.854
12.591
Sumber: Bappeda Pinrang (diolah Pokja AMPL)
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
17
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Tabel 2.14 Data Mengenai Ruang Fiskal Kabupaten Pinrang 5 Tahun Terakhir Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sumber : www.djpk.depkeu.go.id
Indeks Kemampuan Fiskal/Ruang Fiskal Daerah (IRFD) 0,7265 (Sedang) Tidak ada data 0,7219 (Sedang) 0,4490 (Rendah) 0,4540 (Rendah) 0,5407 (Rendah)
Tabel 2.15 Data Perekonomian umum daerah 4 tahun terakhir No. (a) 1
Deskripsi 2006 (b) (c) PDRB harga konstan (struktur 2.685,11 perekonomian) (milyar Rp.) 2 Pendapatan Perkapita 7.887.199 Propinsi (Rp.) 3 Upah Minimum Regional 673,200 Kabupaten (Rp.) 4 Inflasi (%) 6,36 5 Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,12 Sumber : Bappeda Pinrang (diolah pokja AMPL)
2007 (d)
2008 (e)
2009 (f)
2010 (g)
3.046,88
3.737,02
4.492,96
5.290,79
8.886.852
10.769.886
12.798.916
15.068.399
673,200
700,000
900,000
1,000,000
5,39 5,14
Tdk ada data 6,73
2,05 7,65
5,92 6,23
2.4 Tata Ruang Wilayah 2.4.1 Rencana Pusat Layanan Kabupaten Pinrang Secara fungsional pola pembagian pusat-pusat kecamatan di seluruh Kabupaten Pinrang sesuai dengan kondisi dan karakteristik kegiatan yang dibedakan menjadi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Identifikasi kawasan perkotaan dan perdesaan tersebut dimaksudkan untuk menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan jenis kegiatan-kegiatan yang akan dikembangkan ke depan pada kawasan pusatpusat kegiatan skala kecamatan. Penetapan sistem perkotaan di Kabupaten Pinrang dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek, seperti 1) Kebijakan pengembangan sistem perkotaan nasional dan regional, 2) kondisi eksisting sistem perkotaan wilayah Kabupaten Pinrang yang ada saat ini, 3) sistem jaringan prasarana wilayah yang ada yang melayani pergerakan antar intra dan inter wilayah, dan 4) interaksi fungsional antar pusat-pusat kegiatan dengan daerah tetangga. Untuk itu dalam penetapan sistem perkotaan di wilayah Kabupaten Pinrang akan mengintegrasikan sistem perkotaan nasional dan sistem perkotaan provinsi sebagai satu kesatuan sistem perkotaan nasional dan regional. Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Pinrang terdiri atas: 1. Pusat Kegiatan Lokal (PKL); 2. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK); dan 3. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL). Uraian masing-masing komponen sistem perkotaan atau pusat-pusat pelayanan wilayah/kawasan/ lingkungan dalam wilayah Kabupaten Pinrang tersebut adalah sebagai berikut:
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
GAMBARAN UMUM WILAYAH
a.
18
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Pusat Kegiatan Lokal (PKL) memiliki skup/cakupan pelayanan meliputi keseluruhan wilayah Kabupaten Pinrang. Kawasan yang ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) di wilayah Kabupaten Pinrang adalah Kawasan Perkotaan Pinrang. Penetapan Kawasan Perkotaan Pinrang sebagai PKL merupakan kebijakan Provinsi Sulawesi Selatan sebagaimana yang tertuang dalam RTRW Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2009 - 2029. Kondisi eksisting Kawasan Perkotaan Pinrang ini memang telah berkembang menjadi pusat pelayanan wilayah Kabupaten Pinrang dalam aspek sosial ekonomi dan sosial budaya, pemerintahan, serta menjadi lokasi pemusatan permukiman wilayah. Kawasan Perkotaan Pinrang yang ditetapkan menjadi pusat pelayanan wilayah Kabupaten Pinrang atau PKL secara administratif akan meliputi sebagian wilayah Kecamatan Watang Sawitto, Kecamatan Paleteang dan Kecamatan Tiroang. Kawasan Perkotaan Pinrang sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang memiliki cakupan pelayanan wilayah Kabupaten Pinrang terakses oleh sistem jaringan jalan arteri primer sebagai jalan lintas Barat Sulawesi mulai dari Kawasan Perkotaan Mamminasata (PKN) – perbatasan Provinsi Sulawesi Barat. PKL Pinrang juga direncanakan memiliki interkoneksi dengan beberapa simpul transportasi yang berskala pelayanan internasional dan nasional yang berada di sekitar wilayah Kabupaten Pinrang melalui jaringan prasarana transportasi laut dan darat. Simpul transportasi tersebut yakni Pelabuhan Laut Nasional Pare-Pare.
b.
Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yang merupakan kawasan perkotaan atau pusat permukiman yang memiliki skup/cakupan pelayanan skala kecamatan atau beberapa kecamatan. Dimana secara administratif wilayah Kabupaten Pinrang terdiri dari dari 12 (dua belas) wilayah kecamatan termasuk Kecamatan Watang Sawitto yang menjadi kawasan ibukota kabupaten. Dimana orientasi beberapa ibukota kecamatan memperlihatkan kecenderungan efektifitas cakupan pelayanan ke wilayah-wilayah sekitarnya sehingga memiliki potensi sebagai pendorong percepatan pengembangan kawasan tersebut, dan sebagai instrumen pemerataan pembangunan wilayah melalui pengembangan kutub-kutub pelayanan sub wilayah sebagai lokomotif pertumbuhan wilayah secara keseluruhan. Guna lebih cepat tumbuh dan berkembang sesuai dengan fungsi dan perannya sebagai pusat pertumbuhan kawasan/ pusat pelayanan kawasan, maka beberapa ibukota kecamatan tersebut diluar diluar cakupan pelayanan PKL ditetapkan masing-masing sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), yang terdiri dari: 1. Kawasan Perkotaan Lampa dengan skup/cakupan pelayanan meliputi wilayah Kecamatan Duampanua. 2. Kawasan Perkotaan Tadokkong dengan skup/cakupan pelayanan meliputi wilayah Kecamatan Lembang. 3. Kawasan Perkotaan Kassa dengan skup/cakupan pelayanan meliputi wilayah Kecamatan Batulappa. 4. Kawasan Perkotaan Teppo dengan skup/cakupan pelayanan meliputi Kecamatan Patampanua. 5. Kawasan Perkotaan Alitta dengan skup/cakupan pelayanan meliputi Kecamatan Mattiro Bulu. 6. Kawasan Perkotaan Watang Suppa dengan skup/cakupan pelayanan meliputi Kecamatan Suppa.
c.
Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) merupakan pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa. Selanjutnya dengan mencermati beberapa hal terkait upaya optimalisasi dan percepatan perwujudan pengembangan struktur tata ruang wilayah Kabupaten Pinrang yang saling terkait satu sama lain dalam sebuah sistem jaringan prasarana, baik dalam konstelasi internal maupun eksternal wilayah, terutama dalam mengembangkan keunggulan kompetitif (competitive advantages) kawasan perbatasan antar kabupaten, maupun desa-desa
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
GAMBARAN UMUM WILAYAH
19
yang dianggap relatif memiliki aksesibilitas yang rendah dengan PKL dan PPK, maka pengembangan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) di wilayah Kabupaten Pinrang direncanakan terdiri atas: 1. Lembang Mesakada di Kecamatan Lembang dengan cakupan pelayanan beberapa desa sekitarnya juga desa-desa diperbatasan dalam wilayah kabupaten tetangga (Kabupaten Tana Toraja). 2. Desa Basseang di Kecamatan Lembang dengan cakupan pelayanan beberapa desa sekitarnya juga desa-desa diperbatasan dalam wilayah kabupaten tetangga (Kabupaten Enrekang). 3. Sali-sali di Kecamatan Lembang dengan cakupan pelayanan termasuk beberapa desa sekitarnya juga desa-desa diperbatasan dalam wilayah kabupaten tetangga. 4. Bungi di Kecamatan Duampanua dengan cakupan pelayanan termasuk beberapa desa sekitarnya yang relatif memiliki aksesibilitas rendah dengan PPK Lampa. 5. Langnga di Kecamatan Mattiro Sompe dengan cakupan pelayanan termasuk beberapa desa sekitarnya. 6. Wae Tuoe di Kecamatan Lanrisang dengan cakupan pelayanan termasuk beberapa desa sekitarnya. 7. Lero di Kecamatan Suppa dengan cakupan pelayanan termasuk beberapa desa sekitarnya. 8. Tadang Palie di Kecamatan Cempa dengan cakupan pelayanan termasuk beberapa desa sekitarnya.
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
20
GAMBARAN UMUM WILAYAH
GAMBAR 2.4 PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN PINRANG
Sumber : RTRW Kab.Pinrang 2011-2031
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
21
GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.4.2 Rencana Pola Ruang Kabupaten Pinrang Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Pinrang merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah Kabupaten Pinrang yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Pinrang berfungsi : a. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah Kabupaten Pinrang. b. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang. c. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua puluh tahun, dan d. Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah Kabupaten Pinrang. Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Pinrang dirumuskan dengan kriteria : a. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWN beserta rencana rincinya. b. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRW Provinsi Sulawesi Selatan beserta rencana rincinya. c. Mengakomodasi kebijakan pengembangan kawasan andalan nasional yang berada di wilayah Kabupaten Pinrang. d. Memperhatikan rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan. Tabel 2.16 Pola Ruang Wilayah Kab. Pinrang Jenis Kawasan Pengembangan Wilayah Kec. Batulappa, Lembang, Kawasan Konservasi Hutan Lindung Patampanua, Duampanua Suppa,Duampanua,Lembang,Mt.Bulu. Hutan Produksi Terbatas Batulappa. Kawasan Budidaya Hutan Hutan Kota Wt.Sawitto, paleteang Lembang, Duampanua, Batulappa, Suppa, Wt Sawitto, Peleteang, Pertanian Tiroang, Cempa, Mt Sompe, Mt Bulu, Lanrisang, Patampanua Lembang, Duampanua, Batulappa, Suppa, Wt Sawitto, Peleteang, Perkebunan Tiroang, Cempa, Mt Sompe, Mt Bulu, Lanrisang, Patampanua Suppa, Lanrisang, Duampanua, Perikanan Mt.Sompe, Cempa Lembang, Duampanua, Batulappa, Peternakan Suppa, Tiroang, Cempa, Mt Sompe, Kawasan budidaya Mt Bulu, Lanrisang, Patampanua Patampanua, Suppa, Batulappa, Pertambangan Lembang dan Paleteang Industri Suppa, Mattiro Bulu Wt,Sawitto, Suppa, Duampanua, Pariwisata Lanrisang, Paleteang, Mt.Sompe, Mt.Bulu. Lembang, Duampanua, Batulappa, Suppa, Wt Sawitto, Peleteang, Kawasan Permukiman Tiroang, Cempa, Mt Sompe, Mt Bulu, Lanrisang, Patampanua Sumber : RTRW Kab.Pinrang 2011-2031
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
22
GAMBARAN UMUM WILAYAH
GAMBAR 2.5 PETA RENCANA POLA RUANG KABUPATEN PINRANG
Sumber : RTRW Kab.Pinrang 2011-2031
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
23
GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.5 Sosial dan Budaya Tabel 2.17 Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kab. Pinrang Jumlah Sarana Pendidikan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kecamatan
Agama
Umum
Suppa Mattiro Sompe Lanrisang Mattiro Bulu Watang Sawitto Paleteang Tiroang Patampanua Cempa Duampanua Batulappa Lembang Sumber : Kabupaten Pinrang
SD SLTP SMA 27 4 1 23 3 1 20 2 1 27 3 1 30 7 4 23 4 2 21 4 1 32 4 1 19 3 1 40 6 1 14 2 47 9 1 Dalam Angka Tahun 2010
SMK 1 4 4 1 2 -
MI 2 4 3 3 4 4 3 2 2
MTs 1 1 2 1 2 4 1 1 4 2 1
MA 1 1 1 2 1 -
Tabel 2.18 Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan Tahun 2010 No
Kecamatan
1 Suppa 2 Mattiro Sompe 3 Lanrisang Mattiro Bulu 4 Watang Sawitto 5 Paleteang 6 7 Tiroang 8 Patampanua 9 Cempa 10 Duampanua 11 Batulappa 12 Lembang Sumber : BKKBD Kab. Pinrang
BUKU PUTIH SANITASI
Jumlah Keluarga Miskin 4.618 2.776 2.103 1279 2.925 1.975 938 1.645 1.644 2.615 1.359 3.298
POKJA AMPL KAB. PINRANG
24
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Tabel 2.18 Jumlah Rumah Per Kecamatan Tahun 2010 No
Kecamatan
Jumlah Rumah
1 Suppa 7.308 2 Mattiro Sompe 6.708 3 Lanrisang 4.418 Mattiro Bulu 4 6.602 Watang Sawitto 5 11.700 Paleteang 6 7.016 7 Tiroang 4.721 8 Patampanua 6.776 9 Cempa 4.103 10 Duampanua 9.895 Batulappa 11 1.990 12 Lembang 8.343 Sumber : Kabupaten Pinrang Dalam Angka Tahun 2010
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG
GAMBARAN UMUM WILAYAH
25
2.6 Kelembagaan Pemerintah Daerah
BUKU PUTIH SANITASI
POKJA AMPL KAB. PINRANG