JURNAL
HUBUNGAN DAYA TAHAN DENGAN LARI SPRINT 80 METER SISWA KELAS V SD NEGERI PANAGUAN 03 PROPPO KABUPATEN PAMEKASAN 2015/2016
RELATIONS WITH RESISTANCE METER RUN SPRINT 80 CLASS V SD STATE PANAGUAN 03 Proppo Pamekasan 2015/2016
Oleh : ADNAN NPM: 14.1.01.09.0520P
Dibimbing oleh : 1. Drs. Setyo Harmono, M.Pd 2. Yulingga Nanda Hanief, M.Or
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATANDAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2016
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ADNAN | 14.1.01.09.0520P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN DAYA TAHAN DENGAN LARI SPRINT 80 METER SISWA KELAS V SD NEGERI PANAGUAN 03 PROPPO KABUPATEN PAMEKASAN 2015/2016
ADNAN NPM: 14.1.01.09.0520P FKIP – Penjaskesrek Drs.Setyo Harmono,M.Pd dan Yulingga Nanda Hanief,M.Or UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Pada dasarnya cabang olahraga atletik khususnya lari jarak pendek (sprint) merupakan salah satu nomor yang menggunakan aktifitas fisik dan otot yang kuat. Dalam lari jarak pendek kemampuan yang paling utama dan sangat penting adalah kecepatan.Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan berlari, faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi faktor fisiologis dan anatomis. Adapun faktor fisiologis yang mempengaruhi kecepatan berlari antara lain : kekuatan otot tungkai, daya ledak otot tungkai dan kelentukan otot tungkai. Sedangkan faktor anatomis diantaranya ukuran tinggi, panjang besar, lebar dan berat tubuh. Rumusan masalah yang ingin dikemukakan penulis adalah (1) Apakah ada pengaruh tinggi badan serta berat badan terhadap kecepatan lari jarak 80 meter pada siswa putri kelas V SD Negeri panaguan 03 Kecamatan proppo Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016? (2) Apakah ada pengaruh berat badan terhadap kecepatan lari jarak 80 meter pada siswa putri kelas VI MI.Taufiqus shibyan 01 Tlangoh Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016? (3) Apakah ada pengaruh tinggi badan serta berat badan terhadap kecepatan lari jarak 80 meter pada siswa putri kelas V SD Negeri panaguan 03 Kecamatan proppo Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016?.Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan subyek penelitian siswa kelas V SD Negeri panaguan 03 Kecamatan proppo. Dari hasil di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran Praktek berlari diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 67,87% dan ketuntasan belajar mencapai 65% atau ada 17 siswa dari 33 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥70 hanya sebesar 65% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan guru dengan menerapkan metode pembelajaran Praktek berlari.Siklus II di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 75,00% dan dari 33 siswa yang telah tuntas sebanyak 33 siswa dan 0 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 100% (termasuk kategori tuntas).Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran Praktek berlari sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.
Kata kunci: Tinggi Badan, Berat Badan dan Kecepatan Lari Jarak 80 Meter.
ADNAN | 14.1.01.09.0520P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
guru kurang mendapat respon oleh siswa
LATAR BELAKANG Tujuan
pendidikan
jasmani
di
sehingga siswa terlihat kurang aktif dalam
sekolah adalah membantu siswa dalam
proses pembelajaran serta kurang antusias
peningkatan kesegaran jasmani melalui
pada
pengenalan dan penanaman sikap positif
lapangan. Siswa juga kurang gemar dengan
serta kemampuan gerak dari berbagai
olahraga
aktivitas jasmani.
latihan-latihan
saat
melaksanakan
sehingga
praktek
untuk
olahraga
di
melakukan
juga
menjadi
Dalam kesegaran jasmani terdapat
jarang. Artinya dapat dijelaskan bahwa
salah satu unsur yang berkenaan dengan
motivasi siswa masih sangat kurang dalam
daya tahan paru dan jantung yang biasa
berolahraga.
disebut
dengan
daya
tahan
adalah
Selain itu kendala yang lain adalah
fungsional
paru
jantung
sarana dan prasarana olahraga yang ada
mensuplai oksigen untuk kerja otot dalam
disekolah kurang mendukung artinya tidak
waktu lama.Sehingga dengan daya tahan
lengkap (mencukupi) dengan jumlah siswa
yang
yang ada. Di Kelas V SD Negeri Panaguan
kemampuan
dimiliki
oleh
siswa
dapat
memberikan dampak positif dalam rangka
03
mendukung
yang
Pelajaran 2015/2016 tidak tersedia secara
dilaksanakan oleh siswa setiap hari.Salah
khusus untuk melakukan olahraga lari 80
satu olahraga yang membutuhkan daya
meter . Apabila akan melakukan praktek
tahan adalah lari sprint.
biasanya menggunakan halaman sekolah.
aktivitas-aktivitas
Lari sprint ini sebenarnya sering dipergunakan
dalam
rangka
untuk
melakukan pemanasan sebelum melakukan olahraga.
Dengan
mendapatkan
hasil
demikian yang
Proppo Kabupaten Pamekasan Tahun
Hal ini merupakan salah satu penyebab juga siswa kurang termotivasi untuk melakukan olahraga terutama nomor lari.
untuk
Daya tahan adalah suatu kemampuan
maksimal
tubuh untuk bekerja dalam waktu lama
diperlukan
daya
tahan.Berdasarkan
tanpa
pengamatan
yang
penulis
lakukan
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Daya
sehubungan dengan daya tahan dan lari
tahan pada umumnya diartikan sebagai
sprint masih terdapat kendala, diantaranya
ketahanan
daya tahan siswa masih belum optimal.
kemampuan pemulihan segera setelah
Hal ini dapat dilihat pada minat siswa
mengalami kelelahan. Daya tahan yang
untuk berolahraga masih dirasakan sangat
tinggi dapat mempertahankan performance
kurang tidak seperti yang diharapkan,
dalam jangka waktu yang relatif lama
metode pembelajaran yang diberikan oleh
secara terus menerus (Ismaryati,2008;118).
ADNAN | 14.1.01.09.0520P FKIP - PENJASKESREK
mengalami
terhadap
kelelahan
kelelahan
setelah
dan
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Selanjutnya dijelaskan bahwa daya tahan
(long start), letakkan lutut kaki kanan
adalah kemampuan otot untuk melakukan
segaris dengan tumit kaki depan.
suatu kerja secara terus menerus dalam
Angkat kedua lengan ke atas depan
waktu yang relatuf lama dengan beban
lurus sejajar bahu dengan jari-jari tangan
tertentu.
untuk
dirapatkan dan ibu jari tangan dibuka ke
melakukan kerja terus menerus adalah
dalam, sehingga telunjuk dan ibu jari
sangat penting dalam aktivitas olahraga,
tangan membentuk huruf V terbalik.
karena secara tidak langsung merupakan
Jatuhkan badan ke depan dan letakkan jari-
daya untuk dapat mengatasi kelelahan otot
jari tangan di belakang garis start, telunjuk
(Ismaryati, 2008;118).
dan ibu jari tangan hampir merupakan
1.1 Lari 80 meter
garis sejajar denga garis start, sedangkan
Kemampuan
otot
Hakikat Lari 50 meter.Lari adalah
jari-jari tangan yang lainnya membantu
gerak berpindah tempat maju ke depan
menahan telunjuk dan ibu jari. Kedua
yang dilakukan lebih cepat dari berjalan.
lengan tetap lurus, berat badan hamper
Pada lari ada saat keudara kaki tidak
seluruhnya berada pada kedua tangan. Pada saat aba-aba “ya” atau “binyi
berhubungan (kontak) dengan tanah atau badan melayang di udara (Syarifudin,
pistol”,
dalam
menolakkan kakik pada balok start (jika
Mulyanto,
2005;144).Hal
ini
lari
secepat-cepatnya
berbeda dengan jalan sekalipun dilakukan
memakai
dengan cepat. Pengurus Besar Persatuan
dilangkahkan ke depan bersamaan dengan
Atletik Seluruh Indoneisa (PB PASI)
lengan atau tangan kiri diayun ke depan.
(dalam Mulyanto, 2005;144)menyebutkan
Kemudian lari terus sampai jarak yang
bahwa jalan cepat adalah gerak maju yang
ditentukan. Macam-macam strat jongkok
dilakukan
Sumber: Mukholid (2007).
sedemikian
rupa
sehingga
kontak dengan tanah tetap terpelihara dan tidak terputus.Yang termasuk dalam lari jarak pendek ini adalah lari 80 meter , 200 meter, dan 400 meter untuk perlombaan yang dilakukan pada gelanggang terbuka. Sedangkan dilakukan
untuk pada
perlombaan gelanggang
yang tertutup
terdapat kiri dengan jarak satu kepal tangan. Sedangkan untuk start panjang
balo
start),
kaki
dengan
kanan
1.2 Hubungan Daya Tahan dengan Lari 80 meter Telah diuraikan sebelumnya bahwa daya tahan merupakan suatu kemampuan tubuh untuk bekerja dalam waktu lama tanpa
mengalami
kelelahan
setelah
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Daya tahan pada umumnya diartikan sebagai ketahanan
terhadap
kelelahan
dan
kemampuan pemulihan segera setelah mengalami kelelahan. Daya tahan yang
ADNAN | 14.1.01.09.0520P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tinggi dapat mempertahankan performance
untuk untuk meningkatkan tehnik Lari
dalam jangka waktu yang relatif lama
dalam olahraga atletik pada siswa melalui
secara terus menerus. Dengan demikian
latihan intensif dan kondusif. Pemberian
dalam
motivasi dan penguatan serta tidak lupa
melakukan
berbagai
aktivitas
olahraga seseorang harus memiliki daya
memperhatikan
tahan yang terjaga dengan baik.
perkembangan fisik dan psikis siswa
Tanpa daya tahan paru dan jantung
maupun
siswi
porsi
latihan
Kelas
03
V
SD
Proppo
dengan
Negeri
yang baik, maka aktivitas olahraga yang
Panaguan
Kabupaten
akan dilakukan tentunya hasilnya kurang
Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016.
optimal. Begitu juga dengan olahraga lari
II. METODE
80 meter. Jenis olahraga ini membutuhkan
Penelitian ini dilaksanakan pada
daya tahan paru dan jantung agar hasil lari
tanggal 15 dan 22 Pebruari 2016 dari pukul
yang dicapai menjadi maksimal. Seperti
07.00 sampai dengan 08.20.
halnya pelari 80 meter
tingkat nasional
Tempat penelitian adalah tempat
bernafas satu kali saja mulai dari start
yang
digunakan
dalam
melakukan
sampai finish yakni pengambilan nafas
penelitian untuk memperoleh data yang
sesaat start. Dengan demikian jelas bagi
diinginkan. Penelitian ini bertempat di
kita bahwa daya tahan sangat dibutuhkan
Kelas V SD Negeri Panaguan 03 Proppo
dalam lari 80 meter
Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran
1.3 Kerangka Berfikir
2015/2016.
Olahraga Lari jarak pendek selalu
Subyek penelitian adalah siswa-siswi
identik dengan Permainan atau praktek
siswa maupun siswi Kelas V SD Negeri
laki-laki karena Permainan atau praktek
Panaguan
ini memerlukan olah fisik yang tinggi,
Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016
dalam
Mata pelajaran Penjaskes pokok bahasan
melakukan
berbagai
tehnik
03
Proppo
khususnya lari cepat, karena itu kurang
mempraktikkan
diminati wanita. Permainan atau praktek
sederhana (lari 80 meter), serta nilai
ini
siswa,
semangat dan percaya diri.
kurang
I.
biasanya
digemari
sedangkan
siswi
mengemari.
Hal
oleh
cederung tersebut
dikarenakan
gerak
Kabupaten
dasar
atletik
Tes Pengukuran Untuk
pengukuran
daya
tahan
berbagai faktor seperti, kekuatan dan
digunakan tes menurut Ismaryati (2008;88-
kelincahan. Untuk itu agar masalah ini
89) yaitu Harvard Step Test. Secara rinci
dapat teratasi maka penulis berupaya
dijelaskan sebagai berikut:
melakukan berbagai cara yang relevan
ADNAN | 14.1.01.09.0520P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1. Tujuan: Untuk mengukur daya tahan kardio respiratori.
Ajukan pertanyaan, jika ada peserta yang belum
2. Perlengkapan: Stopwatch, metronom, bangku setinggi 20 inchi.
jelas.
Peserta
yang
sedang
menunggu giliran tidak boleh melakukan aktivitasjasmaniah
sampai
mendapatan
3. Pelaksanaan
panggilan. Disarankan menunggu duduk
Langkah 1 : Testi berdiri didepan
diam sambil mengawasi temannya yang
bangku siap untuk melakukan tes atau
sedang menjalankan tes
perintah
5. Penilaian
Langkah 2, 3 dan 4: Testi diberikan
Setelah testi melakukan gerakan-
aba-aba ”HEP” menaikkan kaki kanan
gerakan
pada bangku, aba-aba ”WA” menaikkan
selanjutnya hasilnya dimasukkan kedalam
kaki kiri disamping kaki kanan, aba-aba
rumus sebagai berikut:
”GA” kaki kanan kembali turun dan
Waktu Tes (detik) x 100Indeks = 2 x
aba-aba ”PAT” kaki kiri turun pula.
(Jumlah Denyut Nadi).
sesuai
dengan
pelaksanaan,
Sebagai acuan dalam menentukan
Lakukan hal ini terus menerus sesuai dengan irama, sedangkan kalau merasa
hasil
daya
tahan,
maka
selanjutnya
lelah diperbolehkan mengganti kaki
dilakukan penskoran berdasarkan norma
yang naik lebih dahulu dua atau tiga
pengukuran.
kali selama melakukan tes harvard
Teknik Analisis Data
tersebut. Testi harus naik turun bangku
Untuk menganalisa data tentang
sebanyak 30 kali/menit selama 5 menit,
hubungan daya tahan terhadap lari 80
kecuali
meter siswa, digunakan rumus “r” product
apabila
merasa
lelah atau
pengawas menyuruh berhenti karena
moment
sesuatu.
Keterangan :
Langkah 5 : Setelah selesai tes testi
r = Nilai koofesien korelasi
pengawas
n = Jumlah sampel yang digunakan
(carotika)
x = Skor nilai variabel bebas
setelah istirahat 1 menit segera dihitung
y = Skor nilai variabel terikat
denyut nadi selama 1 menit, hasil
(Riduwan, 2007;80)
secepatnya menghitung
duduk, denyut
nadi
Untuk
dicatat.
menganalisa
tingkat
keberhasilan atau presentase keberhasilan
4. Proses Penyelenggaraan Testor menerangkan dan member-
siswa setelah proses belajar mengajar
kan contoh pelaksanaan sebelum tes
setiap putarannya dilakukan dengan cara
diperlakukan
kepada
seluruh
ADNAN | 14.1.01.09.0520P FKIP - PENJASKESREK
peserta. simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
memberikan evaluasi berupa soal tes pada
Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016.
setiap akhir putaran.
Letak dan suasana SD cukup strategis yang
Analisis
ini
dihitung
dengan
menggunakan statistik sederhana yaitu: 1.Untuk
menilai
ulangan
atau
cukup kondusif untuk melakukan proses belajar mengajar.
tes
a. SIKLUS I
formatif.Peneliti melakukan penjumlahan nilai
yang
diperoleh
siswa,
yang
Dari hasil tes formatif di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa
metode
yang ada di kelas tersebut sehingga
diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar
diperoleh rata-rata tes formatif dapat
siswa adalah 67,87% dan ketuntasan
dirumuskan:
belajar mencapai 65% atau ada 16 siswa
X
X Dengan N
pembelajaran
Praktek
berlari
dari 33 siswa sudah tuntas belajar. Hasil
:
tersebut menunjukkan bahwa pada siklus
X
= nilai rata-rata
pertama secara klasikal siswa belum tuntas
∑X
= jumlah semua nilai siswa
belajar, karena siswa yang memperoleh
∑N
= Jumlah siswa
nilai ≥70 hanya sebesar 65% lebih kecil
Ada dua kategori ketuntasan yaitu
dari
persentase
ketuntasan
yang
secara perorangan dan secara klasikal.
dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini
Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar
disebabkan karena siswa masih merasa
mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud,
baru dan belum mengerti apa yang
1994) yaitu seorang siswa telah tuntas
dimaksudkan guru dengan menerapkan
belajar bila telah mencapai skor 70% atau
metode pembelajaran Praktek berlari.
nilai 70, dan kelas disebut tuntas belajar
b. SIKLUS II
bila di kelas tersebut terdapat 90% yang
Berdasarkan tabel di atas diperoleh
telah mencapai daya serap lebih dari atau
nilai rata-rata tes formatif sebesar 75,00%
sama dengan 70%. Untuk menghitung
dan dari 33 siswa yang telah tuntas
presentase ketuntasan belajar digunakan
sebanyak 33 siswa dan 0 siswa belum
rumus sebagai berikut:
mencapai ketuntasan belajar. Maka secara
siswa yang tuntas belajar P siswa
klasikal ketuntasan belajar yang telah 100%
tuntas). Hasil pada siklus II ini mengalami
III. HASIL DAN KESIMPULAN Penelitian
Tindakan
Kelas
ini
dilakukan di siswa Kelas V SD Negeri Panaguan
03
Proppo
ADNAN | 14.1.01.09.0520P FKIP - PENJASKESREK
tercapai sebesar 100% (termasuk kategori
Kabupaten
peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
peningkatan
kemampuan
guru
dalam
65% atau ada 16 siswa dari 33 siswa sudah
menerapkan pembelajaran Praktek berlari
tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan
sehingga siswa menjadi lebih terbiasa
bahwa pada siklus pertama secara klasikal
dengan pembelajaran seperti ini sehingga
siswa belum tuntas belajar, karena siswa
siswa lebih mudah dalam memahami
yang memperoleh nilai ≥70 hanya sebesar
materi yang telah diberikan.
65% lebih kecil dari persentase ketuntasan
Hasil penelitian yang menjelaskan
yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal
bahwa cardio respiratory tidak signifikan
ini disebabkan karena siswa masih merasa
dalam memberikan kontribusi terhadap
baru dan belum mengerti apa yang
hasil lari 80 meter siswa putra Kelas V SD
dimaksudkan guru dengan menerapkan
Negeri Panaguan 03 Proppo. Rendahnya
metode
hubungan ini berdasarkan penelitian yang
Siklus II di atas diperoleh nilai rata-rata tes
dilakukan hal ini disebabkan karena :
formatif sebesar 75,00% dan dari 33 siswa
a) Kurang maksimalnya cardio respiratory
yang telah tuntas sebanyak 33 siswa dan 0
yang dimiliki oleh siswa sehingga
siswa belum mencapai ketuntasan belajar.
menyebabkan kemampuan siswa dalam
Maka secara klasikal ketuntasan belajar
melakukan lari juga menjadi kurang
yang
baik dan optimal.
(termasuk kategori tuntas). Hasil pada
pembelajaran
telah
Praktek
tercapai
sebesar
berlari.
100%
b) Siswa kurang melakukan latihan-latihan
siklus II ini mengalami peningkatan lebih
yang berkenaan dengan teknik-teknik
baik dari siklus I. Adanya peningkatan
lari seperti start awal hingga garis
hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi
finish, dan
oleh adanya peningkatan kemampuan guru
c) Dalam olahraga lari 80 meter intensitas
dalam menerapkan pembelajaran Praktek
latihan harus dijaga, sehingga jika
berlari
intensitas latihan ini tidak dapat dijaga
terbiasa dengan pembelajaran seperti ini
maka
sehingga
hasilnya
juga
akan
minim
terhadap penguasaan teknik dasar lari
sehingga siswa menjadi lebih
siswa
lebih
mudah
dalam
memahami materi yang telah diberikan.
80 meter. 3.1 Kesimpulan
IV.
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa
dengan
menerapkan
pembelajaran Praktek berlari
metode
Adnan, Aryadie. 2005. Tes dan Pengukuran Olahraga, Padang, Modul
diperoleh
nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 68,87% dan ketuntasan belajar mencapai
ADNAN | 14.1.01.09.0520P FKIP - PENJASKESREK
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-13.
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Bastian.2008. Meningkatkan Kesegaran Jasmani dengan Permainan Kecil.Artikel. Padang Panjang Depdikbud.1995. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Jakarta Gerry A Carr. 2003. Atletik Untuk Sekolah, Raja Grafindo Persada, Jakarta Ismaryati. 2008. Tes dan Pengukuran Olahraga, Sebelas Maret University Press, Surakarta Mulyanto, 2005, Metode Latihan Lari Capat 80 meter , Jurnal IPTEK Olahraga, Vol.7, No.3, September 2005: 143-159 Riduwan. 2007. Pengantar Bandung. Alfabeta
Statistika.
Sunarno. 2010. Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani, MGMP Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
ADNAN | 14.1.01.09.0520P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 9||