Siti Herlinda
14/11/2016
Siti Herlinda
pendukung yang terhimpun (spesimen, foto, dokumen) secara objektif dan tidak evaluatif laporkan data teranalisis dan terolah yang representatif, dan bukan data mentah yang kasar, bersifat repetitif batasi data yang disajikan hanya yang terkait pada masalah seperti diuraikan pada bagian pendahuluan pergunakan tabel, grafik, gambar, atau alat penolong lain seperlunya untuk memperjelas dan mempersingkat uraian sampaikan hasil penelitian dalam bentuk “pasttense” sampaikan data yang representatif daripada pengulangan data ditulis dalam bentuk yang manis, pendek tetapi tanpa berbunga-bunga
14/11/2016
Hasil (Results) rangkum hasil pengamatan/ wawancara dengan data
Kelemahan kurang jelas mana hasil peneliti sendiri dan mana hasil peneliti lain argumentasi penulis kurang dapat dikembangkan dengan baik
Siti Herlinda
Keuntungan sederhana hanya jika permasalahannya sederhana cocok untuk jenis ‘catatan penelitian’ (short communication)
14/11/2016
Jika Hasil dan Pembahasan digabung ...
format lebih rapi pembaca bisa mengambil simpulan terlebih dulu
Jika tidak ada bagian Simpulan (dan Saran) secara terpisah Simpulan dapat digabung dengan Pembahasan Letakkan sebagai kalimat terakhir pada paragraf pembahasan
Siti Herlinda
14/11/2016
Jika Hasil dan Pembahasan dipisah
14/11/2016 Siti Herlinda
Hasil sajikan hasil secara bersistem lihat lagi Tujuan lihat lagi langkah-langkah dalam Metode narasi berisi informasi yang disarikan dari data, bukan menarasikan data seperti apa adanya perjelas narasi dengan ilustrasi (gambar, tabel) uraian dalam narasi dan ilustrasi harus selaras (lonjakan? stabil? fluktuatif?) nomori ilustrasi secara berurutan ilustrasi harus diacu dalam teks sajikan data olahan, bukan data mentah kalau perlu: reduksi data
Contoh narasi hasil (1)
Siti Herlinda
Keanekaragaman habitat yang membentuk struktur ketiga lanskap tersebut memengaruhi kekayaan, keanekaragaman, dan kemerataan spesies Hymenoptera yang mendiaminya. Kekayaan spesies lebih tinggi di lanskap Nyalindung daripada lanskap Gasol dan Selajambe. Keanekaragaman dan kemerataan spesies lebih tinggi di lanskap Nyalindung dan Selajambe daripada lanskap Gasol (Gambar 4).
14/11/2016
Kekayaan, Keanekaragaman, dan Kemerataan Spesies Hymenoptera
a b
200
b
150
Siti Herlinda
Kekayaan spesies (S)
250
14/11/2016
Contoh ilustrasi hasil (1)
100 50 0 Nyalindung
Gasol
Selajambe
Gambar 4. Kekayaan spesies. Huruf yang berbeda pada gambar yang sama menyatakan perbedaan yang nyata (ANOVA satu arah dan DNMRT pada taraf kepercayaan 95%) Std. Dev; □ Std. Err.
14/11/2016 Siti Herlinda
Pembahasan bukan sekadar menarasikan data urutan pembahasan ~ urutan sajian data baca lagi tujuan dan hipotesis cocokkan hipotesis/harapan dengan data berikan analisis atau tafsiran kembangkan gagasan atau argumentasi dengan mengaitkan hasil/teori/pendapat/temuan sebelumnya a.l. dengan membandingkan dengan temuan terdahulu adakah pertimbangan teoretis adakah kemungkinan manfaat adakah kemungkinan keterbatasan hasil kembangkan argumen dalam paragraf
Pembahasan Lanjutan berargumenlah dengan logis ulaslah apakah hasil percobaan memenuhi tujuan penelitian hubungkan temuan dengan pengamatan atau hasil penelitian sebelumnya dengan menunjukkan persamaan dan membahas perbedaannya, janganlah menyatakan " ... simpulan Rifai (1990) mendukung hasil penelitian ini ... " tetapi tulislah bahwa " ... penelitian ini memperkuat simpulan Rifai (1990) … bentangkan arti temuan dalam kaitannya dengan implikasi teoretisnya serta jelaskan bagaimana simpulan baru itu memperluas cakrawala ilmu dan teknologi, bila perlu berikan implikasi penerapan temuan baru tadi ada kalanya penggabungan hasil dan pembahasan menjadi satu bab lebih memudahkan penyajian hasil penelitian secara keseluruhan
Siti Herlinda
14/11/2016
Contoh penyajian pembahasan (1)
Siti Herlinda
Lanskap Nyalindung yang terletak di bagian hulu DAS Cianjur yang terdiri atas pertanaman polikultur memiliki kekayaan dan keanekaragaman spesies Hymenoptera lebih tinggi daripada lanskap Gasol dan Selajambe yang berturut-turut terletak di bagian tengah dan hilir DAS (Gambar 4). Bell et al. (1991) menyatakan bahwa populasi dan komunitas organisme sangat dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan struktur habitat. Selanjutnya Steven (1992) juga menemukan ... Pada penelitian ini sebaliknya, kekayaan spesies Hymenoptera meningkat dengan ketinggian. Menurut Way dan Heong (1994) kekayaan spesies serangga pada ekosistem padi di daerah tropika tidak berkorelasi dengan ketinggian. Hal tersebut lebih dipengaruhi oleh pertanaman ... Hasil yang sama juga diperoleh Menalled et al. (1999) bahwa ... Selanjutnya Idris et al. (2001) melaporkan ... Dengan demikian, hasil penelitian ini sejalan dengan temuan-temuan sebelumnya.
14/11/2016
Kekayaan dan Keanekaragaman Spesies Hymenoptera
Siti Herlinda
Reversibilitas. Hewan coba tanpa imunisasi (kontrol) melahirkan dalam waktu 22-31 hari, sedangkan hewan yang diberi imunisasi melahirkan 85-96 hari setelah dikumpulkan dengan pejantan (Tabel 2). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hewan coba kelompok imunisasi mengalami penundaan kelahiran 3.5 kali lebih panjang (P<0.05) dibandingkan hewan dari kelompok kontrol. Jumlah anak yang dilahirkan oleh hewan yang diimunisasi tidak berbeda nyata (P<0.05) dibandingkan dengan kelompok yang diimunisasi, yaitu 7-9 ekor. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa imunisasi mencit dengan gZP3 hanya bersifat kontraseptif, tidak menimbulkan abortus, kematian, atau resorpsi fetus (Mustofa et al. 2004b).
14/11/2016
Gabungan Hasil & Pembahasan
Siti Herlinda
• rumuskanlah simpulan secara hati-hati dalam dua atau tiga kalimat, yang sebaiknya ditempatkan di paragraf akhir pembahasan • dalam merumuskannya janganlah terdapat pernyataan umum • dibenarkan memunculkan simpulan sampai tiga kali, yaitu dalam abstrak, pendahuluan, dan pembahasan • dalam menarik simpulan bersikaplah kritis, dan lihat apakah simpulannya dapat ditafsirkan dari sudut pandang lain lagi • beberapa berkala ihniah Indonesia menyediakan bab khusus untuk simpulan dan terkadang adanya saran (tidak baku secara internasional) • saran juga tidak sepantasnya ditonjolkan dalam karya hasil penelitian sebab dapat secara tersirat tergambarkan dalam pembahasan • saran yang sering bersifat tindak lanjut terapan hanya cocok untuk majalah semi ilmiah yang mengarah kepada penyuluhan teknis • jangan sekali-kali ada pembahasan dalam kesimpulan
14/11/2016
Kesimpulan dan Saran
Persantunan/Sanwacana (Acknowledgement) persantunan biasa ditujukan kepada pembimbing, teknisi penolong terlaksananya kegiatan, pakar yang dimintai bantuan pendapat, penyedia bahan utama penelitian, dan sejawat yang membantu menelaalt naskah secara universal kini telah membudaya kebiasaan untuk menyampaikan ucapan terima kasih secara khusus kepada penyandang dana yang membiayai penelitian.
Siti Herlinda
14/11/2016
Pustaka Acuan atau Bibliografi
sampai ada pustaka yang diacu tetapi tidak terdaftar, dan sebaliknya susun pustaka yang diacu sesuai dengan kebiasaan penyajian majalah dan petunjuk redaksi serta ikuti Vancouver (authornumber style) atau Harvard (author-date style) perhatikan bahwa judul buku dan majalah biasanya dicetak dengan huruf Itali
14/11/2016
tulislah setiap pustaka yang diacu jangan
Siti Herlinda
Siti Herlinda
Pengacuan: berkurung dan catatan kaki Jika pengacuan dengan memasukkannya sebagai teks yang dikurung adalah tahunnya Bila diakhir kalimat, nama dan tahun dalam kurung Bila pengarang > 1 orang, & untuk menghubungkan nama pengarang Bila pengarang > 2 orang, pengarang pertama diikuti dengan dkk atau et al. Pengacuan melalui perantara pengarang lain tidak dapat dibenarkan, misalnya Fulan (1990)
14/11/2016
Tata Cara Pengacuan/Perujukan
Pendokumentasian Sumber Rujukan
Siti Herlinda
14/11/2016
• Apa perbedaan bibliografi (kepustakaan atau rujukan), rujukan acuan, pustaka acuan? • Nama pengarang (nama keluarga/marga) • Tahun, tahun terlaksananya penerbitan terakhir, bila pada tahun sama ada beberapa tulisan pengarang yang sama tambahkan huruf a, b, c, d … • Judul • Penyunting, penghimpun, penerjemah • Edisi • Nama berkala • Volume/ jilid, nomor terbitan • Data publikasi (kota, nama, dan tahun terbit) • Halaman
Herlinda 14/11/2016 Siti
Jurnal HPTT, Faperta Unila
Jurnal Hayati, FMIPA Biologi IPB
Siti Herlinda
14/11/2016
DAFTAR PUSTAK A DAFTAR PUSTAKA H e r lin d a , S . 2 0 0 3 . E co lo g y o f L irio m y za sp p . (D ip te ra : A g ro m y z id a e ) in fie ld v e g e ta b le s in S o u th Alba MC. 1988. Trichogrammatids in the Philippines. Philipp Ent 7:253-271. S u m a te ra . P a g e s 6 0 -6 6 in : P ro c e e d in g s o f a n In te rn a t io n a l S e m in a r o n O rg a n ic F a r m in g a n d Chauhan U, Bhalla OP, Sharma KC. 1997. Natural enemies of diamondback moth, Plutella S u sta in a b le A g r ic u ltu re in th e T ro p ic s a n d S u b tro p ic s , P a le m b a n g O c to b e r 8 -9 , 2 0 0 3 . xylostella (L.) in the mild-hill regions of Himachal Pradesh. J. Insect Sci. 10:61-61. S riw ija y a U n iv e rs it y P u b lis h e rs, In c . P a le m b a n g . Donald C, Endersby NN, Ridland P, Porter I, Lawrence J. 2000. Field Guide to Pests, Diseases H e r lin d a , S . 2 0 0 4 a . Je n is tu m b u h a n in a n g , p o p u la s i, d a n k e ru sa k a n o le h p e n g g o ro k d a u n L irio m y z a and Disorders of Vegetable Brassicas. AUSVEG: Department of Natural Resources and h u id o b re n sis (B la n c h a rd ) p a d a ta n a m a n k u b is ( B ra ssic a o le ra c e a L .). J u rn a l T a n a m a n Environment. T ro p ik a 5 :5 9 -6 8 . Fitton M, Walker A. 1992. Hymenopterous parasitoids associated with diamondback moth: The H e r lin d a , S . 2 0 0 4 b . D in a m ik a in te ra k s i p a ra s ito id d e n g a n in a n g n y a , P lu te lla x y lo ste lla (L in n . ) taxonomic dilemma. Di dalam: Talekar NS (ed.). Diamondback moth and other crucifer (L e p id o p te ra : P lu te llid a e ) p a d a sa y u ra n B ra s ic a c e a e . A g ria 1 :1 0 -1 7 . pests. Taiwan: AVRDC. hlm 225-231 H e r lin d a , S ., Is m a il, & Y . P u jia stu ti. 2 0 0 3 . P o p u la s i d a n s e ra n g a n L irio m y za sp ., se rta je n is Hamid H, Buchori D, Triwidodo H. 2003. Keanekaragaman parasitoid dan parasitisasinya pada p a ra s ito id n y a d i p e rta n a m a n to m a t ra n t i d i D a e ra h In d e ra la y a , S u m a te ra S e la ta n . H lm . 1 -1 0 pertanaman padi di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun. Hayati10:85-90. d a la m : P ro sid in g S e m in a r N a s io n a l H a s il R is e t B id a n g P e rta n ia n , B K S -P T N W ila y a h B a ra t Herlinda S. 2004. Dinamika interaksi antara parasitoid dengan inangnya, Plutella xylostella L. B id a n g I lm u - ilm u P e rta n ia n , U n iv e rs ita s T a n ju n g p u ra , P o n tia n a k , 9 -1 0 Ju n i 2 0 0 3 . (Lepidoptera: Plutellidae) pada sayuran Brassicaceae. Agria 1:10-17. M a so n G .A ., M . W . Jo h n so n , & B .E . T a b a s h n ik . 1 9 8 7 . S u sc e p ta b ilit y o f L irio m y za sa tiv a e a n d Kalshoven LGE. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. Laan PA van der, penerjemah. Jakarta: L irio m y za trifo lii (D ip te ra : A g ro m y z id a e ) to p e rm e th r in a n d fe n v a le ra te . J . E c o n . E n to m o l. Ichtiar Baru-Van Hoeve. Terjemahan dari: De Plagen van de Culuurgewassen in Indonesie. 8 0 :1 2 6 2 -1 2 6 6 . Kartosuwondo U. 1994. Populasi Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Yponomeutidae) dan M a u , R .F .L . & J.L .M . K e s s in g . 2 0 0 2 . L irio m y za sa tiv a e (B la n c h a rd ) v e g e ta b le le a fm in e r. (o n lin e ) parasitoid Diadegma semiclausum Hellen (Hymenoptera: Ichneumonidae) pada kubis dan dua (h ttp ://w w w .e x te n to .h a w a ii.e d u /k b a se /c ro p typ e /lir io m _ h t m # b io lo g y , d ia k se s 1 3 D e se m b e r jenis Brassicaceae liar. Bul. HPT. 7:39-49. 2 0 0 2 ). Kartosowondo U, Sunjaya. 1990. Potential role of wild crucifers in the preservation of Diadegma M u rp h y , S .T . & J. L a S a lle . 1 9 9 9 . B a la n c in g b io lo g ic a l c o n tro l stra te g ie s in th e IP M o f N e w W o r ld eucerophaga Horstm. (Hymenoptera: Ichneumonidae), a parasitoid of the diamondback moth in v a s iv e L irio m y za le a fm in e rs in fie ld v e g e ta b le c ro p s. B io c o n tro l N e w s a n d In fo rm a tio n Plutella xylostella Linn. (Lepidoptera: Plutellidae). Biotropia 4:31-40. Kfir R. 1997. Parasitoids of Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Plutellidae), in South Africa: 2 0 :9 1 -1 0 4 . annotated list. Entomophaga 42:517-523. R a m a n , K .V ., A .M . G o lm irz a ie , M . P a la c io s , & J. T e n o r io . 1 9 9 4 . In h e r ita n c e o f re s ista n c e to in s e c ts a n d m ite s . P a g e s 4 4 7 -4 6 3 in : J.E . B ra d sh a w & G . R . M a c k a y (e d s). P o ta to G e n e tic s. Muliani Y. 1993. Bionomi Apanteles (=Cotesia) plutellae Kurdj pada ulat kubis Plutella xylostella. [Tesis]. Yogyakarta: Program Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada. C A B In te rn a t io n a l. W a llin g fo rd , U K . Evellens 1977. Biological control of Plutella xylostella Linn. on cabbage in R a u f, A . 1 9 9 9 . P e rse p s i d a n t in d a k a n p e ta n i k e n ta n g te rh a d a p la la t p e n g o ro k d a u n , L irio m y za Sastrosiswojo S, Indonesia by the introduction of parasites diadegma eucerophaga Horstm. Bul. Penel. Hort. h u id o b re n sis (B la n c h a rd ) (D ip te ra : A g ro m y z id a e ) . B u l H P T . 1 1 :1 -1 3 . 3:3-4. R a u f, A . 2 0 0 1 . B io e k o lo g i, p a m a n ta u a n d a n p e n g e n d a lia n la la t p e n g g o ro k d a u n L irio m y za sp p . M a k a la h D is a jik a n p a d a L o k a k a r ya P e n g a m a ta n d a n P e ra m a la n O rg a n is m e P e n g g a n g g u Shepard BM, Barrion AT, Litsinger JA. 1991. Friends of the Rice Farmer: Helpful Insects, Spiders, and Pathogens. Philippines: International Rice Research Institute. T a n a m a n H o rtik u ltu ra , Ja tisa r i 1 1 -1 3 S e p te m b e r 2 0 0 1 . R a u f A . & B .M . S h e p a rd . 2001. C u rre n t statu s o n th e b io lo g y, e c o lo g y a n d m a n a g e m e n t o f Talekar NS, Yang JC. 1991. Characteristic of parasitisim of diamondback moth by two larval parasites. Entomophaga 36:95-104. L irio m y za sp p . in In d o n e s ia w it h e m p h a s is o n L irio m y za h u id o b re n sis. P a p e r P re se n te d a t a n I n te rn a t io n a l S e m in a r o n I n v a s iv e A rth ro p o d o f V e g e ta b le s a n d E c o n o m ic F o o d C ro p s, K u a la L u m p u r , 1 3 -1 4 M a rc h 2 0 0 1 . R a u f A ., B .M . S h e p a rd , & M . W . Jo h n so n . 2 0 0 0 . L e a fm in e rs in v e g e ta b le s in I n d o n e s ia : S u rv e y s o f h o st c ro p s, sp e c ie s c o m p o s it io n a n d p a rs ito id s. In te rn a tio n a l J o u rn a l o f P e s t M a n a g e m e n t 4 6 :2 5 7 -2 6 6 . R a u f, A ., I.S . H a ra h a p , & H . Z a k ia h . 1 9 9 9 . H a m a p e n g o ro k d a u n : T a n ta n g a n b a ru b a g i a g r ib is n is b u n g a d i I n d o n e s ia . d a la m : P ro sid in g p a d a W o rk sh o p H o rtik u ltu ra II, B o g o r, 1 2 M e i 1 9 9 9 . R o b in M .R . & W .C . M itc h e ll. 1 9 8 5 . S tic k y tra p s fo r m o n ito rin g le a fm in e rs L irio m y za sa tiv a e a n d L irio m y za trifo lii (D ip te ra : A g ro m y z id a e ) a n d th e ir a s so c ia te d h y m e n o p te ro u s p a ra s ite s in w a te rm e lo n . J . E c o n . E n to m o l. 8 0 :1 3 4 5 -1 3 4 7 .
Dapat diakses lewat situs jurnal yang dimaksud atau akses melalui google atau yahoo
Beberapa contoh Jurnal Internasional/Nasional
Siti Herlinda
Bervariasi tergantung jenis jurnal
14/11/2016
FORMAT
Abstract & Key words
Herlinda 14/11/2016 Siti
Abstrak 2 bahasa
Tanpa kata kunci
Siti Herlinda
14/11/2016
Disajikan dalam tiga kolom
Review
Siti Herlinda
14/11/2016
Abstrak & Intisasri
Pengantar sebagai Pengganti Pendahuluan