2016

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SHALAT MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS III MI HIMMATUL MUTAALLIMIN 03 DUKUHSETI PATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Dalam Bidang Pendidikan Islam

Oleh: IKA RAHMAWATI NIM : 131310000286

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU JEPARA) 2015 / 2016

DEKLARASI Yang bertanda tangan dibawah ini, Saya Ika Rahmawati menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Analisis Terhadap Pembelajaran Materi Shalat Mata Pelajaran Fiqih di Kelas III MI 03 Dukuhseti Pati Tahun Ajaran 2015 / 2016. Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Jepara, 28 September 2015 Deklarator,

Ika Rahmawati NIM 13130000286

iv

NOTA PEMBIMBING

Lamp. : 4 (Empat) Eksemplar Hal

: Naskah Skripsi An. Ika Rahmawati

‫اﻟﺴﻼم ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ ﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﮫ‬ Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka bersama ini saya kirimkan skripsi Saudara : Nama

: Ika Rahmawati

NIM

: 13130000286

Progdi

: S.1/Tarbiyah

Judul

: Analisis Terhadap Pembelajaran Materi Shalat Mata Pelajaran Fiqih di Kelas III MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti Pati Tahun Pelajaran 2015/2016

Dengan ini saya mohon kiranya naskah skripsi tersebut dapat segera diujikan. Demikian harap menjadikan maklum adanya. ‫اﻟﺴﻼم ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ ﷲ وﺑﺮﻛﺎت‬

Jepara, September Pembimbing

Drs. H. Akhirin, M. Ag

ii

MOTTO

‫ ُﻣﺮُوْا‬: ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬ َ ‫ﷲ‬ ِ ‫ْل ا‬ ُ ‫َﺎل َرﺳُﻮ‬ َ ‫ ﻗ‬: ‫َﺎل‬ َ ‫ْﺐ َﻋ ْﻦ اَﺑِْﻴ ِﻪ َﻋ ْﻦ َﺟ ّﺪﻩِ ﻗ‬ ِ ‫َﻋ ْﻦ ﻋُ َﻤﺮُوﺑْ ُﻦ ُﺷ َﻌﻴ‬ ‫َﺎﺟ ِﻊ‬ ِ ‫ِﻲ اﻟْ َﻤﻀ‬ ْ ‫ﺸ َﺮ َو ﻓَـ ﱢﺮﻗـُﻮْا ﺑَـ ْﻴـﻨَـ ُﻬ ْﻢ ﻓ‬ َ َ‫ﺿ ِﺮﺑُـ ُﻬ ْﻢ اَﺑْـﻨَﺎءَ ﻋ‬ ْ ‫ﱠﻼةِ َوﻫُﻢ اَﺑْـﻨَﺎءُ ِﺳﻨِْﻴ َﻦ وَا‬ َ ‫اَوَْﻻ َد ُﻛ ْﻢ ﺑِﺎﻟﺼ‬ ( ‫) رواﻩ اﺑﻮ داود‬ “Perintahlah anak-anakmu mengerjakan shalat, lantaran ia sudah berumur 7 tahun, pukullah mereka setelah mereka berumur 10 tahun dan pisahkan tempat tidurmu dan tempat tidur mereka” (HR. Abu Daud).

v

PERSEMBAHAN Kata terindah “Alhamdulillah” Puji syukur tiada tara saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan anugrah kenikmatan tumpah ruah tanpa batas kepada kita, yang diantaranya dapat terselesaikannya karya ilmiah skripsi yang mana merupakan amanah akhir peran saya sebagai mahasiswa di UNISNU Jepara. Melalui skripsi ini saya ucapkan ribuan terimakasih kepada semua yang pernash hadir turut mewarnai proses belajarku di Bumi Allah ini. Kepada ayah bunda dan keluargaku tercinta : ayahanda tercinta Supar dan ibunda Ruwati. Terimakasih atas doa-doa yang senantiasa dilantunkan untuk nanda. Semoga nanda dapat memberikan persembahan terbaik dalam keluarga. Kepada adik-adikku tercinta Dwi Purnamasari dan Moh. Tri Wahyudi terimakasih atas motivasinya dan dorongan dan senantiasa menghiburku dikala penat menghampiri. Kepada calon suamiku terkasih Muchlisin yang selalu nyata dihati, terimakasih atas ajaran kegigihan dan semangatnya. Semoga segala pemberiannya akan menjedi saksi perjuangan cinta dan kebahagiaan untuk bisa hidup bersama……………………… Kepada anak-anak kos khususnya Hanif, Mbk Faristiana, Mbk Ike, Mbk Insiyah, Mbk Yaya, Vita, Erlisa, Rini, dll. Terimakasih atas semangat dan telah menemaniku dalam pembuatan skripsi ini. Kepada UNISNU Jepara tercinta beserta segenap manajemennya. Dosen-dosen dan sahabat-sahabat di kelas A2 yang mengiringi ake berproses terkhusus untuk sahabat-sahabat di fakultas tarbiyah angkatan 2010-2011, “Khususnya Evi, Richa, Ulya, Halimah, Khusni, dll yang tak dapat kusebutkan satu persatu yang selalu memberikan canda tawa dikala saya sedih. Kepada pembimbing skripsi

Satu dan dua yang telah mencurahkan fikiran dan

waktunya hingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. vii

ABSTRAK IKA RAHMAWATI. NIM 13130000286. ANALISIS TERHADAP PEMBELAJARAN MATERI SHALAT MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS III MI HIMMATUL MUTA’ALLIMIN 03 DUKUHSETI PATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Latar Belakang judul adalah Keengganan anak dalam mempelajari materi Shalat pada mata pelajaran fiqih, padahal pembelajaran Shalat adalah suatu landasan yang paling meyakinkan demi keberhasilan suatu proses pembelajar. Proses pembelajar materi Shalat mata pelajaran fiqih di kelas III MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti Pati, masih sering dijumpai adanya permasalahan yang berkaitan dengan pergeseran minat siswa dalam pembelajaran materi Shalat mata pelajaran fiqih. Hal ini berdampak pada kemampuan para siswa dalam pembelajaran materi Shalat mata pelajaran fiqih, siswa menjadi tidak tertarik dan tidak bersemangat dalam pembelajaran materi Shalat mata pelajaran fiqih, Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana perencanaan pembelajaran materi Shalat mapel Fiqih di MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti Tahun pelajaran 2015/2016? Bagaimana implementasi pembelajaran materi Shalat mapel Fiqih di MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti Tahun Pelajaran 2015/2016? Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian lapangan (Field Research) terhadap instansi terkait (MTs Ribhul Ulum Kedungmutih Wedung Demak) dalam pergeseran minat anak dalam mengaji Al-Qur’an habis maghrib paska lulus sekolah dasar, kemudian observasi dan dokumentasi. Adapun obyek penelitian yakni MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti, subyek dalam penelitian ini adalah guru mapel dan siswa di kelas III MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti. Tahun Pelajaran 2015/2016. Dari pembahasan teori yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : (1) Pemahaman siswa terhadap perencanaan pembelajaran kelas III MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti tentang materi Shalat pada awalnya belum tuntas jika dilihat dengan indikator nilai rata-rata kelas 3 minimal 70, dan 80 % siswa kelas 3 tuntas KKM yaitu 65. (2) Setelah analisis pembelajaran materi Shalat siswa kelas 3 MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti. Implementasi pembelajaran siswa mengalami kemajuan yang pesat. Pada siklus pertama hasilnya 50 % tuntas KKM, nilai ratarata 55. Pada siklus ke II hasilnya 75 % sudah tuntas KKM, nilai rata-rata 72. Sedangkan siklus ke III hasilnya 91 % tuntas KKM dan nilai rata-rata 78 %. Dengan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui tiga siklus akhirnya siswa kelas III MI Himmatul Mutaallimin 03 Selempung Dukuhseti sudah tuntas berdasarkan indikator keberhasilan. Kata Kunci : Pembelajran materi Shalat mata pelajaran fiqih

vi

KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah, atas limpahan rahmat, taufiq, hidayah dan inayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis pembelajaranshalat di kelas III MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti Pati Tahun Ajaran”. Disamping itu semua yang tersaji ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, kepadanya kami ucapkan terima kasih : 1.

Prof. Dr. H. Muhtarom, selaku rektor UNISNU Jepara

2.

Drs. H. Akhirin Ali, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UNISNU Jepara.

3.

Dr. Sa’dullah Assa’idi, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk memberikan bimbingan, pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

4.

Para Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah membekali penulis dengan berbagai pengetahuan dan ilmu, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

5.

Segenap staf perpustakaan UNISNU Jepara yang telah memberikan ijin dan layanan perpustakaan.

6.

Segenap rekan-rekan yang telah memberikan motivasi dan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya.

7.

Ayah dan Ibundaku tercinta, terimakasih atas do’a dan restunya. Serta Adik-adik ku yang tersayang, Dwi Purnamasari dan Moh. Tri Wahyudi, sebagai sumber inspirasi.

8.

Calon suamiku terkasih, Muchlisin, yang tak henti-henti memberi motivasi. Sungguh kami tidak dapat memberikan balasan apapun, kecuali do’a semoga Allah

SWT memberikan balasan pahala yang berlipat atas amal kebaikan yang telah diberikan.

viii

Akhirnya kami menyadari bahwa apa yang telah tersaji dalam penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dan diperdalam lebih lanjut atau hal yang kurang sesuai, maka dengan segala bentuk kritik dan saran sangat kami harapkan, demi menindaklanjuti kajian-kajian yang lebih lanjut.

Jepara, 28 september 2015 Penulis

Ika Rahmawati

ix viiii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA Pedoman transliterasi Arab-Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Bersama Departemen Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tertanggal 22 Januari 1988 Nomor : 157/1987 dan 0593b/1987. A. Konsonan Huruf

Nama

Huruf Latin

Nama

Arab ‫ا‬

Alif

‫ب‬

Ba’

B

be

‫ت‬

Ta’

T

te

‫ث‬

Sa’

‫ج‬

Jim

J

Je

‫ح‬

Ha’

H}

Ha (dengan titik di bawah)

‫خ‬

Kha’

Kh

Ka dan ha

‫د‬

Dal

D

De

‫ذ‬

Zal

Z|

Ze (dengan titik di atas)

‫ر‬

Ra’

R

Er

‫ز‬

Zai

Z

Zet

Tidak dilambangkan

S

xii

Tidak dilambangkan

Es (dengan titik di atas)

‫س‬

Sin

S

Es

‫ش‬

Syin

Sy

es dan ye

‫ص‬

Sad

S}

Es (dengan titik di bawah)

‫ض‬

Dad

D}

De (dengan titik di bawah)

‫ط‬

Ta’

T}

Te (dengan titik di bawah)

‫ظ‬

Za’

Z}

Zet (dengan titik di bawah)

‫ع‬

‘ain

‘

Koma terbalik di atas

‫غ‬

Gain

G

Ge

‫ف‬

fa’

F

Ef

‫ق‬

Qaf

Q

Qi

‫ك‬

Kaf

K

Ka

‫ل‬

Lam

L

‘El

‫م‬

Mim

M

‘Em

‫ن‬

Nun

N

‘En

‫و‬

Waw

W

W

‫ه‬

Ha’

H

Ha

‫ء‬

Hamzah

`

xiii

Apostrof

‫ي‬

Ya’

Y

Ye

B. VOKAL Vokal Tunggal Tanda

Huruf Latin A I U

Vokal Rangkap Tanda dan

Huruf Mati

Huruf Ai Au Contoh : ‫ ﻓﻌﻞ‬: fa’ila

‫ﻣﻮل‬

: haula

‫ ﺳﻌﻞ‬: su’ila

‫ﻛﯿﻒ‬

: kaifa

C. MADDAH Harakat dan Huruf

Huruf dan Tanda A I U xiiii

Contoh : ‫ﻗﺎل‬

: qala

‫ﻗﯿﻞ‬

: qila

‫رﻣﻲ‬

: rama

‫ﯾﻘﻮل‬

: yaqulu

D. TA’ MARBUTAH 1. Ta’ Marbutah hidup transliterasinya adalah (t). 2. Ta’ Marbutah mati transliterasinya adalah (h). 3. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya adalah Ta’ Marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu terpisah maka Ta’ Marbutah itu di transliterasikan dengan (h). Contoh : ‫روﺿﺔ اﻻ طﻔﺎل‬

= raudah al-atfal atau raudatul atfal.

‫اﻟﻤﺪﯾﻨﺔ اﻟﻤﻨﻮرة‬

= al-Madinah al-Munawwarah, atau al-Madinatul Munawwarah.

‫طﻠﺤﺔ‬

= talhah.

E. SYADDAH (TASYDID) Shaddah / tasydid transliterasikan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah. Contoh : ‫رﺑﻨﺎ‬

: rabbana

‫ﻧﺰل‬

: nazzala

‫ﻧﻌﻢ‬

: nu’ima

‫اﻟﺒﺮ‬

: al-birru

F. KATA SANDANG 1. Kata sandang diikuti oleh huruf syamsiyah transliterasikan dengan huruf yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sambung/hubung. Contoh : ‫ = اﻟﺼﯿﺪة‬as-sayyidatu 2. Kata sandang diikuti oleh huruf qomariyah transliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh : xivi

‫اﻟﻘﻠﻢ‬

= al-qolamu

‫اﻟﺒﺪﯾﻊ‬

: al-badi’u

G. HAMZAH 1. Bila Hamzah terletak diaawal kata ia tidak dilambangkan dan ia sepertialif. Contoh : ‫اﻣﺮت‬

= umirtu

‫اﻛﻞ‬

= akala

2. Bila ditengah dan diakhir ditransliterasikan dengan apostrof. Contoh : ‫ﺗﺎﺣﺘﻮن‬

= ta’khusuma

‫ﺛﻲء‬

= syai’un

H. HURUF KAPITAL Huruf kapital dimulai pada awal nama diri, bukan pada kata sandangnya. Contoh : ‫اﻟﻘﺮان‬

= al-Qur’an

‫اﻟﻤﺪﯾﻨﺔ اﻟﻤﻨﻮرة‬

=

al-Madinah

Munawwarah.

xvi

al-Munawwarah,

atau

al-Madinatul

DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………… i Halaman Nota Pembimbing………………………………………... ii Halaman Nota Pengesahan………………………………………..... iii Halaman Deklarasi…………………………………………………. iv Halaman Motto……………………………………………………... v Halaman Abstrak…………………………………………………… vi Halaman Persembahan……………………………………………… vii Halaman Kata Pengantar…………………………………………… viii Halaman Daftar Isi………………………………………………….. x Halaman Pedoman Translitrasi Arab……………………………….. xiii

BAB I

:

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………….. 1 B. Penegasan Istilah………………………………. 6 C. Rumusan Masalah……………………………... 7 D. Tujuan Penelitian………………………………. 7 E. Manfaat Penelitian……………………………... 7 F. Kajian Pustaka………………………………..... 9 G. Metodologi Penelitian…………………………. 10 H. Sistematika Penulisan Skripsi………………….. 13 I. Tehnik Pengumpulan Data…………………….. 14

x

BAB II

:

LANDASAN TEORI A. Kajian Teori Penelitian Tindakan Kelas………... 16 B. Kerangka Berfikir………………………………. 38

BAB III

:

OBJEK KAJIAN PENELITIAN A. Kajian Gambaran Umum MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti Pati ……………………………… 39 1. Letak Geografis………………………………. 39 2. Visi dan Misi …………………………………. 40 3. Tujuan…………………………………………. 41 4. Struktur Organisasi dan Sarana Prasarana……. 41 B. Tempat Penelitian………………………….……… 43 1. Desain Penelitian……………………………… 43 2. Rencana Tindakan Penelitia………………….. 44 3. Metode Analisis Data………………………… 46 4. Indikator Keberhasilan ………………………. 49

BAB IV

:

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian…………………………… 50 B. Perencanaan Penelitian……………………………. 53 C. Implementasi dan Analisis Data…………………... 56

xxi

BAB V

:

PENUTUP A. Kesimpula………………………………………. 66 B. Saran……………………………………………. 66 C. Penutup ………………………………………… 67

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT PENELITI LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii x

1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berkaca dari salah satu aspek penentu keberhasilan Pendidikan Agama Islam adalah kurikulum yang memiliki beberapa komponen pokok meliputi tujuan, materi, strategi, media dan proses belajar mengajar dan komponen penunjang, keduanya saling berkaitan dan berinteraksi

dalam

rangka mencapai tujuan pembelajaran. Apabila proses mengajar itu diselenggarakan secara formal, tidak lain untuk mengarah pada perubahan diri siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, ketrampilan maupun sikap. Interaksi yang terjadi dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh lingkungan yang antara lain terdiri atas Murid, Guru, Tata Usaha, Petugas Perpustakaan, Kepala Sekolah, Bahan atau Materi Pelajaran (buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video atau audio, dan yang sejenisnya). Kaum muslimin wajib memanfaatkan dengan sekuat tenaga untuk mencari ilmu (thalabul ilmi). Selain pahalanya yang sangat besar, ilmu juga menjadi landasan keimanan dan landasan amal. Padahal, keduanya sangatlah sentral dalam islam, sehingga Allah memerintahkan agar aktivitas mencari ilmu itu tidak boleh berhenti, walaupun dalam kondisi perang sekalipun. 1 Hasil belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Hasil belajar dilakukan 1

Husaini, Adian, Pendidikan Islam : Membentuk Manusia Berkarakter dan Beradab, (Jakarta : Cakrawala Publishing ), hlm. 59

1

2

dengan cara penilaian, dimana diadakan untuk mengetahui sejauhmana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, Berhasil tidaknya suatu pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang dicapai.2 Madrasah Ibtidaiyah 03 Dukuhseti adalah salah satu lembaga pendidikan islam yang mengarah pada pembentukan kebiasaan Islami pada diri anak didik baik dari segi kehidupan sehari-hari yang bersifat pribadi maupun kehidupan kemasyarakatan. Kemudian siswa Madrasah Ibtidaiyah 03 Dukuhseti juga memiliki latar belakang yang berbeda-beda, ada yang berasal dari TK/RA dan ada juga yang belum pernah mengecam pendidikan sama sekali. Berdasarkan data lapangan, di Madrasah Ibtidaiyah 03 Dukuhseti, banyak yang belum bisa mempraktekkan shalat langsung secara benar, terutama bagi mereka yang belum sekolah sama sekali telah kesulitan dalam mempraktekkan shalat. Anggapan mengenai pelajaran materi Shalat mapel fiqihdisana masih menjadi momok untuk para siswa yang notabene masih dalam usia anak-anak. Dan dianggap pelajaran yang kurang begitu penting untuk dipelajari karena bagi mereka bermain menjadi hal yang sangat penting sehingga minat belajarnya kurang dan dapat berdampak pada hasil belajar yang akan dicapai. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa, untuk anak yang suka pada pelajaran Praktek Shalat disana sekitar 50% saja dari jumlah keseluruhan siswa. Sedangkan hasil belajar siswa dengan nilai 70-100 dapat

2

Wayan Nurkancana, Evaluasi Hasil Belajar, (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), hlm. 62

3

dicapai 30% dari anak yang lulusan TK/RA sedangkan anak yang belum pernah sekolah itu hanya 7% dengan nilai dibawah 50. Sehingga hasil belajar dari keseluruhan siswa belum bisa dikatakan setara karena nilai siswa belum mencapai standar KKM mata pelajaran fiqih yaitu 70. Disamping itu, terdapat fakta

lain

mengatakan

bahwa

dalam

mengerjakan

PR

anak

yang

berkemampuan tinggi selalu memiliki persiapan dari rumah (mengerjakan PR) sedangkan anak yang berkemampuan menengah kebawah hanya mengandalkan dari buku paket sekolah dan dari arahan guru mapel saja, selain itu, mereka malah mengerjakannya disekolah dan meniru temannya yang sudah mengerjakan. Dalam islam, ibadah merupakan aspek kehidupan yang tidak boleh diwajibkan dalam pelaksanaanya. Aspek ibadah yang harus dijadikan pedoman bagaimana manusia hidup di dunia sebagai makhluk Allah SWT. Untuk itulah, Allah menempatkan shalat sebagai rukun islam ke dua, setelah bersaksi (Shahadat) yang hanya merupakan pernyataan dalam hati dan lisan. Bahkan dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa shalat dapat menjadi benteng moral bagi seseorang karena ia akan bisa mencegah tindakan keji dan mungkar. Generasi Qur’ani tidak lahir dengan sendirinya, tetapi ia dimulai dari pembiasaan dan pendidikan dalam

keluarga, misalnya menanamkan

pendidikan agama yang sesuai dengan tingkat perkembangannya, sebagaimana hadits Nabi:

4

‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ‬ َ ِ‫ْل اﷲ‬ ُ ‫َﺎل َرﺳُﻮ‬ َ ‫ ﻗ‬: ‫َﺎل‬ َ ‫ْﺐ َﻋ ْﻦ اَﺑِْﻴ ِﻪ َﻋ ْﻦ َﺟ ّﺪﻩِ ﻗ‬ ِ ‫َﻋ ْﻦ ﻋُ َﻤﺮُوﺑْ ُﻦ ُﺷ َﻌﻴ‬ ‫ﺿ ِﺮﺑـُ ُﻬ ْﻢ اَﺑْـﻨَﺎءَ َﻋ َﺸَﺮ َوﻓَـﱢﺮﻗـُﻮْا‬ ْ ‫ِﲔ وَا‬ َ ْ ‫ﱠﻼةِ َوﻫُﻢ اَﺑْـﻨَﺎءُ ِﺳﻨ‬ َ ‫ ُﻣﺮُوْا اَوَْﻻ َد ُﻛ ْﻢ ﺑِﺎﻟﺼ‬: ‫َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬ ( ‫َﺎﺟ ِﻊ ) رواﻩ اﺑﻮ داود‬ ِ ‫ﺑـَْﻴـﻨَـ ُﻬ ْﻢ ِ ْﰲ اﻟْ َﻤﻀ‬ “Perintahlah anak-anakmu mengerjakan shalat, lantaran ia sudah berumur 7 tahun, pukullah mereka setelah mereka berumur 10 tahun dan pisahkan tempat tidurmu dan tempat tidur mereka” (HR. Abu Daud).3

Dalam kaitan ini, maka nilai-nilai akhlak mulia hendaknya ditanamkan sejak dini melalui pendidikan agama dan diawali dalam lingkungan keluarga melalui pembudayaan dan pembiasaan. Kebiasaan itu kemudian dikembangkan dan diaplikasikan dalam pergaulan hidup kemasyarakatan. Di sini diperlukan kepeloporan para pemuka agama serta lembaga-lembaga keagamaan yang dapat mengambil peran terdepan dalam membina akhlak mulia di kalangan umat.4 Karena Madrasah Ibtidaiyah Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti merupakan pendidikan formal yang berasaskan pendidikan islam, maka madrasah ini digunakan sebagai tempat pembelajaran ilmu-ilmu agama Islam, sebagai upaya mewujudkan manusia yang tafaquh fi al-din. Walaupun di MI mencakup tentang ilmu-ilmu keislaman lain yang mencakup tentang ilmu-ilmu keislaman lain yang meliputi : Tauhid, Al-hadits, Tajwid, Akhlak, Bahasa

3

Said Agil Husin Al Munawar, Al-Qur’an: Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, (Jakarta : Ciputat Press, 2002), Cet. 2, hlm. 353. 4 Said Agil Husin Al Munawar, Aktualisasi Nilai-nilai Qur’ani dalam Sistem Pendidikan Islam, (Jakarta Selatan : Ciputat Press, 2003), hlm. 27.

5

Arab, Nahwu/Shorof, Tarikh. Akan tetapi bidang studi fiqih khususnya materi shalat biasanya merupakan mata pelajaran yang selalu ada dan menjadi prioritas utama, sebagai upaya untuk mempersiapkan peserta didik agar menjadi muslim yang benar, salih dan kaffah. Hingga peserta didiknya nanti mampu mengusai dan tentu saja melaksanakan hukum-hukum islam secara benar dan konsekuen. Akan tetapi yang perlu kita ketahui bahwa Madrasah merupakan lembaga pendidikan keagamaan pada jalur luar sekolah yang proses pembelajarannya melalui sistem klasikal. Untuk itu mampukah MI dalam menjalankan kemampuan dasar pendidikan agama Islam, Khususnya Fiqih yang tidak hanya bersifat teori saja akan tetapi memerlukan adanya praktik. Padahal sering kita jumpai Fiqih khususnya dalam beribadah shalat masih menggunakan metode tradisional yaitu ceramah, walaupun kadang kala diselingi dengan tanya jawab Demikian, dari permasalahan diatas peneliti berminat untuk mengadakan penelitian diMadrasah Ibtidaiyah Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti, karena dengan tumbuhnya kesadaran terhadap pentingnya pengembangan media pembelajaran pada saat ini yang harus dapat direalisasikan dalam praktek yaitu dalam pembelajaran Praktek Shalat. Seorang guru diharuskan kreatif dalam menggunakan media pembalajaran yang sesuai supaya proses belajar siswa berjalan secara optimal. Untuk itu, dalam penelitian ini apakah dengan menganalisis pembelajaran shalat dapat terbukti

6

berpengaruh terhadap Hasil Belajar Praktek Shalat di Madrasah Ibtidaiyah Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti Tahun Pelajaran 2015. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalah pahaman dan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang judul dalam skripsi ini. Maka perlu adanya penegasan istilah yaitu: 1. Analisis Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab, musabab, duduk perkaranya, dsb).5 2. Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan.6 Pembelajaran adalah suatu Proses kependidikan yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan serta dirancang untuk mempermudah belajar.7 3. Fiqih Fiqih adalah salah satu bidang studi pengajaran Agama Islam yang membahas tentang sekumpulan hukum Islam. Menurut bahasa bermakna “tahu dan paham”. Dalam pengertian terminologis, fiqih adalah “ilmu

5

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2005), hlm. 43 6 Moh Rosyid, Ilmu Pendidikan Sebuah Pengantar Menuju Hidup Prospektif, (Kudus : STAIN Kudus), hlm. 14 7 Sudirman, Interaksi dan Motivasi Belajar, (Jakarta : Raja Grafindo, 2001), hlm. 20

7

yang menerangkan hukum-hukum syara’ yang diperoleh dari dalil-dalil yang tafshil”. 8 4. Madrasah Ibtidaiyyah Himmatul Mutaalimin 03 Dukuhseti Pati adalah lembaga pendidikan formal tingkat dasar yang berada dibawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia di Desa Selempung Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran materi Shalat mapel fiqih di MI. Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti tahun pelajaran 2015 / 2016? 2. Bagaimana implementasi pembelajaran materi Shalat mapel fiqih diMI.Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti tahun pelajaran 2015 / 2016? D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan diatas, maka tujuan melandasi penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

Mengetahui perencanaan pembelajaran materi Shalat mapel fiqih di MI. Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti tahun pelajaran 2015 / 2016?

2.

Mengetahui implementasi pembelajaran materi Shalat mapel fiqih di MI. Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti tahun pelajaran 2015 / 2016?

8

Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Ilmu Fiqih, (Semarang : Pustaka Rizki Putra, 1997), hlm. 15

8

E. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini mempunyai banyak manfaat diantaranya adalah: 1. Manfaat Teoritis Kajian

untuk

mengembangkan

pengetahuan

tentang

strategi

pembelajaran yang tepat, terutama tentang media pendidikan. 2. Manfaat Praktis Pada umumnya, dengan menggunakan Media pembelajaran Praktek Shalat akan mudah diserap oleh siswa dan tidak menjadikan kejenuhan siswa sehingga dalam pembelajaran Praktek Shalat akan mampu menarik motivasi belajar yang maksimal. a. Bagi Instansi/Instusi Hasil ini diharapkan sebagai pemberi informasi dan dapat dijadikan bahan masukan oleh perancang kurikulum untuk mengambil kebijakan dalam memilih strategi dalam proses pembelajaran Praktek Shalat, terutama dalam pengembangan media pendidikan yang bertujuan mengembangkan motivasi belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran. b. Bagi Pendidik Sebagai bahan masukan bagi para pendidik, dalam menggunakan media pembelajaran untuk mengembangkan motivasi belajar dan peningkatan hasil belajar siswa yang maksimal dalam pembelajaran.

9

c. Bagi Siswa Dari hasil kajian penggunaan media atau alat bantu diharapkan dapat membantu siswa dalam menanggapi dan memahami isi materi pembelajaran, terutama agar mereka tertarik dan termotivasi untuk belajar. d. Bagi Peneliti Lain Dari hasil kajian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan bahan masukan bagi peneliti selanjutnya. F. Kajian Pustaka Dalam sebuah kegiatan penelitian, baik lapangan maupun literal, maka tidak lepas dari penelitian atau berangkat dari landasan teori yang merupakan hasil penelitian atau pemikiran sebelumnya. Dengan demikian penelitian yang dilakukan saat ini berangkat dari teori yang sebelumnya telah membahas penelitian terhadapnya. Beberapa buah karya yang telah membahas mengenai pendidikan karakter adalah sebagai berikut: 1. Skripsi Karya Muzahidah, NIM 076012164 (2009) Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang yang berjudul Penerapan Metode Praktik Fiqih Dalam Pemahaman Siswa Tentang Shalat Di Kelas III MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti Pati Tahun Ajaran 2009/2010. Meneliti penggunaan metode praktik fiqih dalam memahami tentang shalat. 2. Skripsi karya Sri Kunafsiyah, NIM093111463 (2011) Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang yang berjudul Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Terhadap Pemahaman Praktik Shalat Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 3 Weleri Kecamatan Weleri

10

Kabupaten Kendal. Meneliti Penggunaan media audio visual siswa SD Negeri 3 Weleri Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011 dalam meningkatkan pemahaman dalam praktek Shalat dalam meningkatkan prestasi belajar. 3. Skripsi karya Novie Hygianiva, NIM 58471370 Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon Upaya Meningkatkan Kemampuan Dalam Memahami Materi Shalat Fardhu Pada Mata Pelajaran Fiqih Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas II Madrasah Ibtida’iyah Negeri (MIN) Sindang Mekar Cangkoak Desa Cangkoak Kecamatan Dukuputang Kabupaten Cirebon. Yang meneliti tentang bagaimana upaya untuk meningkatkan kemampuan memahami materi shalat fardhu mata pelajaran Fiqih. G. Metode Penelitian Secara operasional metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dimaksudkan disini adalah jenis penelitian lapangan (Field Research). Yang dimaksud jenis penelitian lapangan ialah penelitian yang dilakukan dilapangan (kancah) atau dimedan terjadinya gejala-gejala, tidak berdasarkan literatur.9 Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif 2. Obyek Penelitian Dalam hal ini yang menjadi Obyek penelitian adalah seluruh siswa kelas III MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti.

9

Winarno Ahmad, Ilmu Pengantar Ilmiah Dasar Metode Tekhnik, (Bandung : Transito, 1978), hlm. 10

11

3. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek Penelitian.10 Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Populasi yang menjadi sasaran penulis adalah seluruh siswa kelas III MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti Tahun Ajaran 2015 / 2016. yang berjumlah 80 siswa. Karena keterbatasan, tidak semua akan dilibatkan. Oleh karena itu, penulis hanya akan melibatkan sampel. Mengenai besar kecilnya sampel, menurut Masri Singarimbun, bahwa sampel tidak boleh kurang dari 10 % dan ada pula penelitian lain yang menyatakan bahwa besarnya sampel minimal 5 % dari jumlah satuansatuan elementer dari populasi. Seluruh siswa kelas III di atas dijadikan populasi karena dengan pertimbangan bahwa pada kelas III menjadi dasar atau tolak ukur untuk mengetahui tingkat keberhasilan pada selanjutnya (kelas IV), sehingga siswa kelas III MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti Tahun Ajaran 2015 / 2016 ditetapkan sebagai populasi. Dalam penelitian ini penulis mengambil 20 % dari populasi siswa 80 siswa. Sedangkan yang dijadikan sampel sebanyak 10 siswa. Dalam pelitian sampel digunakan teknik random sampling, artinya setiap individu diberi kesempatan yang sama untuk menjadi responden atau dengan kata lain sampel dipilih secara acak.

10

Suharsimi Arikunto, Proses Penelitian Bidang Sosial Suatu Pendekatan (Jakarta : Rineka Cipta, 1992), hlm. 62

Praktik,

12

Random sampling adalah proses memilih suatu sampel dalam sebuah cara yang melibatkan seluruh kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota ssampel.11 Dengan demikian peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subyek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel. Oleh karena itu setiap subyek sama maka penelitian terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu / beberapa subyek untuk dijadikan sampel. 4. Metode Pengumpulan Data Sebagai suatu penelitian yang dilakukan dikancah atau medan tempat terjadinya gejala-gejala yang diselidiki (field research), maka metode yang akan digunakan adalah sebagai berikut : a. Metode interview, yaitu metode pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan.12 Metode ini digunakan untuk mengadakan wawancara bebas dengan para informan yaitu kepala sekolah, wali kelas, guru-guru, dilakukan secara tak berstruktur, sehingga lebih fleksibel.13 b. Metode angket, yaitu merupakan suatu daftar yang diberi pernyataanpernyataan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh seseorang / anak yang ingin dislidiki atau responden.14

11

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), hlm. 120. 12 Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, (Yogyakarta : Andi Offset, 1993), hlm. 136. 13 Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah, (Yogyakarta : Andi Offset, 1993), hlm. 60

13

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh komunikasi antara guru dengan siswa di kelas III MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti. c. Metode dokumentasi, yaitu mencari data tentang struktur, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.15 Metode ini digunakan untuk mencari data berupa arsip-arsip tentang MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti. 5. Pendekatan Dalam

menyelesaikan

problematika

penelitian

ini

penulis

menggunakan pendekatan kuantitatif.16 karena di dalamnya terdapat penerapan pendekatan alamiah pada pengkajian suatu masalah yang berkaitan dengan perilaku individu17 yang berkaitan dengan tentang pembelajaran materi shalat mapel fiqih. H. Sistematika Penulisan Sikripsi Berdasarkan buku panduan skripsi UNISNU Jepara Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan

menyeluruh dalam penyusunan skripsi nanti, dapat peneliti deskripsikan sebagai berikut: 1. Pada bagian awal, peneliti akan menyajikan halaman judul, surat pernyataan keaslian, halaman nota dinas pembimbing, halaman nota dinas

14

Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung : Sinar Baru Algesindo, Cet. 2, 2001), hlm. 202. 15 Suharsimi Arikunto, op.cit, hlm. 193. 16 Suharsimi Arikunto, op.cit, hlm. 75. 17 Agus Maimun, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung : Bahan Ajar Metode Penelitian, 2009), hlm. 1.

14

konsultan, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel. 2. Pada bagian isi meliputi: Bab I, Pendahuluan yaitu terdiri dari A. Latar belakang, B.Penegasan Masalah, C. Rumusan Masalah, D. Tujuan, E. Manfaat Penelitian, F. Kajian Pustaka, G. Metode Penelitian, H. Sistematika Penulisan Skripsi, dan I. Tehnik Pengumpulan Data. Bab II, Landasan Teori yaitu berisi A. Kajian Teori Penelitian Tindakan Kelas, B. kerangka berfikir. Bab III, berisi A. Subjek dan Objek KajianGambaran Umum yang berisi Letak Geografis, Visi, Misi, Tujuan dan Struktur Organisasi MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti, B. Tempat Penelitian, C. Desain Penelitian berisi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap laporan kegiatan. D. Rencana Tindakan, E. Metode Analisis Data, F. Indikator Keberhasilan. Bab IV, yang berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan Tentang A. Pelaksanaan Penelitian B. Perencanaan Penelitian dan C. Implementasi dan Analisis Data. Bab V, Penutup yaitu berisi A. Kesimpulan, B. saran dan C. penutup. Pada bagian akhir, peneliti akan menyajikan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

15

I. Tehnik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuesioner, yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara memberi daftar pertanyaan tertutup dan terbuka kepada objek penelitian (responden) dimana selanjutnya responden diminta untuk mengisi daftar pertanyaan tertutup dan terbuka tersebut. Daftar pertanyaan ini disusun berdasarkan acuan indikatorindikator yang telah ditetapkan. Adapun yang menjadi responden adalah para siswa kelas III Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti Pati. 2. Studi Pustaka Studi Pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur yang dapat menunjang serta melengkapi data yang diperlukan serta berguna bagi penyusunan penelitian ini.

16

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori Penelitian Tindakan Kelas 1. Materi Shalat a. Pengertian Shalat Materi Shalat Secara lughawi atau arti kata shalat (‫)ﺻﻼة‬ mengandung beberapa arti : yang arti beragam, memberi berkah. Secara terminologi ditemukan beberapa istilah diantaranya : “serangkaian perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam”.18Perkataan “Shalat ” dalam pengertian bahasa arab berarti ‘doa’, sedangkan secara istilah syara’, shalat ialah ibadah dalam bentuk perkataan dan perbuatan tertentu dengan menghadirkan hati secara ikhlas dan khusyu, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’. 19 Dalam materi Shalat ini merupakan tata cara mengingat Allah secara khusus, disamping akan menghindarkan pelakunya dari berbagai perbuatan tercela, juga bisamenjadikan kehidupan ini tenteram. Shalat seperti halnya kewajiban agama-agama lainnya, merupakan perintah yang diwajibkan kepada setiap muslim yang telah mukalaf (akil-baliq).

18

Syarifuddin Amir, Garis-Garis Besar Fiqh, (Jakarta : kencana, 2010), hlm. 20-21 Nuhuyanan Abdul Kadir, Pedoman dan Tuntunan Shalat Lengkap, (Jakarta : Gema Insani Press, 2002), hlm. 19 19

16

17

Tabel 2.1 Standar Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fiqih

Smt. I

II

Standar Kompetensi Kompetensi dasar 1. Mengenal Shalat 1.1. Menjelaskan Sunnah ketentuan Rawatib. Shalat sunnah Rawatib. 1.2. Mendemonstra sikan tata cara Shalat sunnah Rawatib. 2. Mengenal Shalat 2.1. Mengenal Jum’at. ketentuan Shalat Jum’at. 2.2. Membiasakan mengikuti Shalat Jum’at. 3. Mengenal tata 3.1. Menjelaskan cara Shalat bagi tata cara Shalat orang yang bagi orang sakit. yang sakit. 3.2. Mendemonstra sikan tata cara Shalat dalam keadaan sakit. 1. Mengenal Puasa 1.1. Menjelaskan Ramadhan. ketentuan Puasa Ramadhan. 1.2. Menyebutkan Puasa Ramadhan. 2. Mengenal 2.1. Menjelaskan amalan-amalan ketentuan di bulan Shalat Tarawih Ramadhan. dan Shalat Witir. 2.2. Melaksanakan tadarus.

Alokasi Waktu 4 jam pelajaran (2 x pertemuan).

4 jam pelajaran (2 x pertemuan).




18

b. Macam-macam Shalat 1) Shalat Fardhu Shalat yang diwajibkan atas tiyap-tiap orang dewasa dan berakal, ialah lima kali sehari semalam yaitu Shalat subuh, Shalat dzhuhur, Shalat ashar, Shalat maghrib, Shalat isya’. Mula-mula turun perintah perintah wajib shalat itu, ialah pada malam Isra’ setahun sebelum tahun hijriyah. Dalam mengerjakan ibadah shalat lima waktu ada syarat-syarat wajib dan syarat-syarat sah Shalat, yaitu sebagai berikut : 1. Syarat-syarat Wajib Shalat a. Islam Adapun orang yang tidak islam tidak wajib atasnya melaksanakan Shalat, berarti tidak dituntut didunia, karena meskipun

dikerjakannya,

tidak

juga

sah.

Tetapi

akan

mendapatkan siksaan nanti di akhirat, sebab ia tidak Shalat, sedangkan ia dapat mengerjakan Shalat dengan jalan masuk islam terlebih dahulu. b. Suci dari Haid Dalam melaksanakan ibadah Shalat diharuskan suci dari segala macam bentuk kotoran baik dari badan sendiri maupun dari tempat lain.

19

c. Berakal Orang

yang

tidak

berakal

tidak

diwajibkan

melaksanakan ibadah Shalat. d. Baliqh Ketentuan baligh dapat diketahui dari umur dewasa itu dengan salahsatu tanda orang tersebut berumur 15 tahun, atau keluar mani bagi laki-laki, bermimpi bersetubuh, atau mulai keluar haidh bagi perempuan. e. Telah Sampai Da’wah Orang yang belum menerima perintah tidak dituntut dengan hukuman. f. Melihat atau Mendengar Melihat atau mendengar menjadi syarat wajib Shalat walau pada suatu waktu untuk kesempatan mempelajari hukumhukum syara’, orang buta tuli sejak lahir, tidak dituntut dengan hukum syara’. g. Terjaga (Tidaka Tidur) Orang yang tidur tidak wajib Shalat begitu orang yang lupa.

20

2. Syarat-syarat Sah Shalat a. Suci dari Hadas Besar dan Hadats Kecil Dalam melaksanakan ibadah Shalat diharuskan suci dari hadas besar dan hadas kecil yang bisa dibersihkan dengan wudlu dan mandi besar. b. Suci Badan, Pakaian dan Tempat dari Najis c. Menutup Aurot Aurat ditutup dengan suatu yang mengalami kelihatan warna kulit. Aurat laki-laki antara pusar dan lutut, sedangkan aurat wanita ialah seluruh anggota badannya kecuali muka dan dua telapak tangan. d. Mengetahui Adanya Waktu Shalat Diantara syarat sah Shalat mengetahui, bahwa waktu Shalat sudah ada atau tiba. e. Menghadap ke Kiblat (Ka’bah) Selama dalam Shalat wajib menghadap ke Kiblat. Kalau Shalat berdiri atau Shalat duduk menghadapkan dada. Kalau Shalat berbaring, menghadap dengan dada dan muka. Kalau Shalat melentang, hendaklah dua tapak kakinya dan mukanya menghadap ke kiblat kalau mungkin, kepalanya diangkat dengan bantal atau sesuatu yang lain.

21

3. Rukun-rukun Shalat a. Niat Niat dalam Shalat lima waktu itu ialah sengaja mengerjakan Shalat supaya berada daripada perbuatan yang lain dan menentukan Shalat yang dikerjakan seperti dzuhur, ashar, dan lain-lain. b. Berdiri jika kuasa Dalam pelaksanaan ibadah Shalat dianjurkan untuk berdiri dan yang tidak kuasa disarankan pula Shalat sambil duduk, kalau tidak kuasa duduk sambil berbaring, dan kalu tidak kuasa berbaring boleh dengan telentang. c. Takbiratul ikhram d. Membaca surat Al Fatihah e. Ruku’ serta tuma’ninah (berhenti) f. I’tidal serta tuma’ninah g. Sujud dua kali serta tuma’ninah h. Duduk diantara dua sujud, dan tuma’ninah i. Duduk akhir Untuk tasyahud akhir dan sholawat Nabi Muhammad SAW dan atas keluarga beliau. j. Membaca tasyahud akhir k. Membaca sholawat Nabi Muhammad SAW l. Memberi salam yang pertama, kemudian menoleh ke kanan

22

m. Tertib 4. Sunnah Shalat a. Mengangkat dua tangan ketika akbiratul ikhram sampai bersamaan tinggi ujung jari dengan telinga, dan telapak tangan setinggi bahu serta keduanya dihadapkan ke kiblat. b. Mengangkat kedua tangan ketika ruku’, ketika berdiri dari ruku’, dan tatkala berdiri dari tasyahud awal. c. Meletakkan telapak tangan kanan diatas belakang tangan kiri dan ke duanya diletakkan dibawah dada. d. Melihat ke arah tempat sujud. e. Membaca do’a iftitah sesudah takbiratul ikhram, sebelum membaca Al Fatihah. f. Membaca “….. A’udzubillah” sebelum membaca Bismilah g. Diam sebentar sebelum membaca Al Fatihah dan sesudahnya. h. Membaca Amin dengan keras sehabis membaca Bismillah. i. Membaca surat atau ayat Al Qur’an/ j. Mendengarkan bacaan imam waktu pengarahan. k. Mengeraskan bacaan pada Shalat shubuh dan pada dua rakaat yang pertama pada Shalat maghrib n dua rakaat yang pertama pada Shalat maghrib dan isya’ begitu juga Shalat jum’at. l. Takbir tatkala turun dan bangkit, selain dari ketika bangkit dari ruku’, dan seterusnya.

23

m. Membaca “Sami’allahhu liman hamidah” ketika bangkit dari ruku’. n. Membaca “Rabbana walakhal hamdu”tatkala I’tidal. o. Meletakkan dua telapak tangan di atas lutut ketika rukuk. p. Membaca tasbih”Subhana robial ‘azhimi” tiga kali ketika ruku’. q. Membaca tasbih ”subhana robbial a’la” tiga kali ketika sujud. r. Membaca do’a ketika duduk di antara dua sujud. s. Duduk iftitah (bersimpuh) pada semua duduk dalam shalat terkecuali duduk akhir. t. Duduk tawarruk, di duduk akhir. u. Duduk istirahat (sebentar) sesudah sujud kedua sebelum berdiri. v. Bertelakan ke tanah tatkala hendak berdiri dari duduk. w. Memberi salam yang kedua. x. Menoleh ke kanan pada salam yang pertama, sehingga kelihatan pipinya yang kanan dari belakang, begitu juga salam kedua. y. Ketika memberi salam hendaklah di niatkan memberi salam kepada yang

di sebelah kanan dan kirinya baik terhadap

manusia maupun malaikat, dan imam memberi salam kepada makmum dan mereka berniat menjawab salam imam. 5. Sunnah Muakkad dalam Shalat a. Dalam madzhab syafi’I ada dua sunnah yanglebih penting dari yang tersebut di atas sehingga bila salah satu dari pada keduanya di tinggalkan hendaklah di ganti dengan sujud sahwi.

24

b. Membaca tasyahud pertama sesudah sujud kedua dari rakaat yang kedua sebelum berdiri pada rakaat yang ketiga. c. Qunut sesudah I’tidal yang terakhir pada shalat subuh dan witir, sejak malam 16 bulan ramadhan sampai akhirnya. 6. Hal-hal yang Membatalkan Shalat a. Meninggalkan salah satu rukun atau memutuskan rukun belum sempurna dengan sengaja. b. Meninggalkan salah satu syarat. c. Dengan sengaja berkata-kata. d. Banyak bergerak. e. Makan dan minum. Selain Shalat fardlu ada lagi Shalat jum’at yang dikerjakan seminggu sekali pada hari jum’at yang dikerjakan sesudah Khudbah pada waktu Shalat dzuhur. Dalam Shalat lima waktu juga dikenal istilah Shalat qasar dan Shalat jama’. Shalat qasar artinya Shalat yang diringkas, yaitu diantaranya Shalat fardlu yang mestinya empat raka’at, saja. Shalat fardlu yang boleh diqasar hanya Shalat dzuhur, ashar, dan isya’. Adapun Shalat maghrib dan Shalat subuh tetap sebagai biasa tidak boleh diqasar. Hukum Shalat qasar dalam mazhab syafi’I harus (boleh) bahkan lebih baik bagi orang yang dalam perjalanan serta cukup syarat-syaratnya.

25

Syarat-syarat Shalat qasar : 1. Perjalan yang dilakukan itu bukan maksiat (terlarang) 2. Perjalanan itu berjarak jauh terhitung dari 80, 640 km atau lebih (perjalanan sehari semalam). 3. Shalat yang diqasar itu, Shalat adaan (tunai), bukan Shalat qadha. Adapun Shalat yang ketinggalan di waktu berjalan boleh di qasar atau di qadha dalam perjalanan, tetapi yang ketinggalan sewaktu muqim tidak boleh diqadha dengan qasar sewaktu dalam perjalanan. Shalat jama’ ialah dua Shalat fardlu yang dikerjakan pada satu waktu Shalat. Hukum Shalat jama’ ini bagi orang yang dalam perjalanan dengan Syarat-syarat sama dengan Shalat qasar. Macam-macam Shalat yang bisa dijama’ : 1. jama’taqdim, yaitu Shalat dzuhur dan ashar dikerjakan diwaktu dzuhur, Shalat maghrib dan isya’ dikerjakan di waktu maghrib. 2. jama’ takhir, yaitu Shalat dzuhur dan ashar yang dikerjakan diwaktu Shalat ashar dan Shalat maghrib dan isya’. 2) Shalat Sunnah Shalat sunnah ialah Shalat selain Shalat fardlu diantaranya : 1. Shalat Hari Raya Shalat hari raya di dalam Islam ada dua : a. Hari raya lepas Ramadhan (Idul Fitri), yaitu pada tiap-tiap tanggal satu bulan Syawal tahun Hijriyah.

26

b. Hari raya Haji (Idul Adha), yaitu pada tiap-tiap tanggal sepuluh bulan Dzulhijjah, tahun Hijriyah. Hukum Shalat hari raya adalah sunnah muakkad (sunnah yang lebih penting), karena Rasulullah SAW tetap Shalat hari raya selama beliau hidup 2. Shalat Gerhana Bulan dan Matahari Hukum dari Shalat Gerhana adalah sunnah istimewa, boleh berjama’ah dan boleh juga tiodak. 3. Shalat Istisqa’ (minta hujan) Meminta hujan hukumnya “sunnah” ketika ada hajat, dan caranya ada tiga yaitu : a. Sekurang-kurangnya, berdo’a saja, baik sendiri-sendiri atau berjama’ah. b. berdo’a didalam Khutbah Jum’at. c. yang lebih sempurna, hendaklah dengan Shalat dua raka’at. 4. Shalat Sunnah Rawatib Shalat Sunnah Rawatib yaitu Shalat Sunnah yang mengikuti

Shalat

fardlu

yang

lama.

Dikerjakan

sebelum

mengerjakan Shalat fardlu yang lima atau sesudahnya. 5. Shalat Rawatib Mu’akad (penting) Shalat ini dikerjakan dua raka’at sebelum Shalat subuh, sebelum Shalat dzuhur, dua rakaat sesudah Shalat dzuhur, dua rakaat sesudah Shalat maghrib, dua raka’at sesudah isya’.

27

6. Shalat Rawatib Mua’kad (kurang penting) Shalat rawatib yang dilakukan sebelum dua raka’at sesudahnya. 7. Shalat Sunnah Jum’at Disunnahkan Shalat sunnah dua raka’at atau empat raka’at sesudah Shalat Jum’at. 8. Shalat Sunnah Tahiyatul Masjid Tahiyatul masjid ialah Shalat yang menghormati masjid. Disunnhakan Shalat tahiyatul masjid bagi orang yang masuk ke masjid, sebelum ia duduk sebanyak dua raka’at, 9. Shalat Sunnah Dhuha Shalat dhuha yaitu Shalat sunnah dua raka’at atau lebih, sebanyak-banyaknya dua belas raka’at, ketika waktu dhuha, yaitu naik turun raka’atnya tidak dibatasi. 10. Shalat Sunnah Tahajjud Shalat tahajjud yaitu Shalat sunnah pada waktu malam, lebih baik jika dikerjakan sesudah larut malam, dan sesudah tidur, bilangan raka’atnya tidak dibatasi. 11. Shalat Sunnah Witir Sunnah witir yaitu Shalat ganjil (satu raka’at), tiga raka’at, lima raka’at, tujuh raka’at, sembilan raka’at, atau sebelah raka’at. Boleh memberikan salam tiap-tiap dua raka’at, dan terakhir boleh satu atau tiga raka’at.

28

12. Shalat Sunnah Tarawih Sunnah tarawih yaitu Shalat malam pada bulan Ramadhan, hukumnya

Sunnah mu’akad

perempuan),

boleh

dikerjakan

(penting bagi sendiri-sendiri

laki-laki dan

dan boleh

berjama’ah. Waktunya sesudah Shalat Isya’ sampai terbit fajar (waktu subuh). 13. Shalat Sunnah Istikharah Shalat istikharah yaitu Shalat minta petunjuk yang baik. 14.Shalat Sunnah janazah Shalat janazah dilakukan sebagai syarat sebelum janazah dimakamkan dan dikerjakan setelah janazah itu dimandikan dan dikafani. Hukum Shalat ini adalah fardlu kifayah. Sedangkan Shalat janazah ini lebih dimaksudkan untuk mendo’akan yang lebih meninggal agar mendapat ampunan dan kehidupan yang bahagia dialam kubur dan akhirat. Dalam Shalat janazah tidak ada ruku’.20 3. Mata Pelajaran Fiqih 1. Pengertian Fiqih Dalam bahasa Arab, kata fiqh yang ditulis fiqih atau fikih artinya paham atau pengertian. Dapat juga dirumuskan (dengan kata-kata lain), ilmu fiqih adalah ilmu yang bertugas menentukan dan menguraikan norma –norma hukum dasar yang terdapat di dalam Al Qur’an dan 20

Sahal Mahfudh, Dialog dengan Kiai Sahal Mahfudh Solusi Problematika Umat, (Surabaya : Ampel 2003), hlm. 61

29

ketentuan-ketentuan umum yang terdapat dalam Sunnah Nabi yang direkam dalam kitab-kitab hadis.21 Fiqh secara bahasa berarti al-fahm (kepahaman).

22

Fiqh menurut bahasa berarti paham terhadap tujuan

seseorang pembicara. Menurut istilah : fiqh ialah mengetahui hukumhukum syara’ yang amaliah (mengenai perbuatan, perilaku) dengan melaui dalil-dalilnya yang terperinci. Fiqh adalah ilmu yang dihasilkan oleh pikiran serta ijtihad (penelitian) dan memerlukan wawasan serta perenungan. Oleh sebab itu Allah tidak bisa disebut sebagai “faqih” (ahli dalam fiqh), karena baginya tidak ada sesuatu yang tidak jelas. 23 Dari beberapa kutipan ayat-ayat Al Qur’an kata fiqh sering dimaknai dengan kata yang mendalam. Beberapa definisi yang telah disebutkan menunjukkan bahwa fiqh adalah ilmu atau pengetahuan tentang hukum-hukum syara’, bukan hukum itu sendiri. Secara definitif fiqh dapat diartikan sebagai ilmu tentang hukum-hukum syar’I yang bersifat amaliah yang digali dan ditemukan dari dalil-dalil tafsili. 24 Di dalam Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan :

(‫ﺼﻼَةَ ﻟَِﻮﻗْﺘِﻬَﺎ )رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ‬ ‫ﺻ ﱢﻞ اﻟ ﱠ‬ َ “Kerjakanlah shalat tepat pada waktunya” (HR. Muslim). 21

Daud Ali Mohammad,Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1990), hlm. 48 22 Kholid MuhammadAfandi, Nailul Huda, Dari Teori Ushul Menuju Fiqh Ala TashilathThuruqat, (Jakarta : Santri Salaf Press 2013), hlm. 6 23 Al-Jurjani, Hasan Abu, Al Tarifat,(Mesir : Mustafa Al-Baab al-Halaabi, Mesir, 1938), hlm. 121 24 Suyatno, Dasar –Dasar Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqih, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media 2011), hlm. 21

30

Dari ayat dan Hadits ini, dapat ditarik satu pengertian bahwa fiqh itu berarti mengetahui, memahami, dan mendalami ajaran-ajaran agama secara keseluruan. Jadi pengertian fiqh dalam arti yang sangat luas sama dengan pengertian syari’ah dalam arti yang sangat luas.25 Fiqh itu rincian dari apa yang dikehendaki oleh Allah untuk dilakukan oleh hambatannya yang menduduki fungsi sebagai khalifah diatas bumi. Tentang apa yang dikehendaki Allah untuk dilakukan oleh hambatan. Bidang studi atau mata pelajaran adalah “pengetahuan dan pengalaman masa lalu disusun secara sistematis, logis melalui program dan metode keilmuan”26. Firman Allah SWT.

(٨٧: ‫َوﻃُﺒِ َﻊ َﻋﻠَﻲ ﻗُـﻠُ ْﻮ ْﻢ ﻓَـ ُﻬ ْﻢ َﻻ ﻳـُ ْﻔ َﻘ ُﻬ ْﻮ َن)اﻟﺘﻮ ﺑﺔ‬ “….. dan hati mereka telah dikunci mati, maka mereka tidak mengetahui (QS. At-Taubah : 87)27 Adapun pengertian fiqih menurut istilah ada beberapa pendapat sebagai berikut : 1. Abdul Wahab Khallaf berpendapat Fiqih adalah “hukum-hukum syara’ yang bersifat praktis (amaliah) yang diperoleh dari dalil-dali yang rinci”.28

25

Djazuli Ahmad, Ilmu Fiqh Penggalian, Perkembangan, dan Penerapan Hukum Islam, (Jakarta : Kencana, 2010), hlm. 4 26 Nana Sudjana,Dasar-dasar Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algesindo 1995), hlm. 36 27 Soenarjo, dkk, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang : Toha Putra 1989), hlm. 294 28 Rofiq Ahmad, Hukum-hukum Islam di Indonesia, (Jakarta : Raja Grafindo Persada 2000), hlm. 5

31

2. Menurut A. Syafi’I Karim Fiqih ialah

“suatu yang mempelajari syarat islam yang

bersifat amaliah (perbuatan) yang diperoleh dari dalil-dalil hukum yang terinci dari ilmu tersebut”.29 3. Muhammad Khalid Mas’ud mengemukakan In discussion of the nature of the law and practice what is implied by islamic law is fiqih.30 “Pembahasan berujud hukum dan bersifat praktik yang dinyatakan secara tidak langsung oleh hukum islam adalah fiqih”. Bidang studi fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran yang menerangkan tentang hukum-hukum syari’ah islam dari dali-dalil secara terinci. Sedangkan pembelajaran mata pelajaran fiqih di Madrasah Himmatul Muta’allimin adalah interaksi pendidikan dalam memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk mengetahui ketentuan-ketentuan syari’at islam. Materi yang sifatnya memberikan bimbingan terhadap warga belajar agar dapat memahami, menghayati dan mengamalkan pelaksanaan syariat islam tersebut, yang kemudian menjadi dasar pandangan

dalam

kehidupannya,

keluarga

dan

masyarakat

lingkungannya.

29

Karim Syafi’I Ahmad, Fiqih-Ushul Fiqih, (Bandung : Pustaka Setia 1997), hlm. 11 Mas’ud Imam Muhammad Khalid, Shatibi’s Philosophy of islamic law, (Malaysia : Islamic Book Trust 2000), hlm. 18 30

32

Bentuk bimbingan tersebut tidak terbatas pada pemberian pengetahuan, tetapi lebih jauh seorang guru dapat menjadi contoh dan tauladan bagi warga belajar dan masyarakat lingkungannya.31 2. Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Tujuan pembelajaran merupakan komponen utama yang terlebih dahulu harus dirumuskan guru atau pendidik dalam proses belajar mengajar / pembelajaran karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau dituju oleh pendidikan.32 Adapun alasan mengapa harus merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu sebagai berikut : 1. Untuk memfokuskan pengajar terhadap apa yang seharusnya diajarkan dan untuk menghindari pemberian materi yang tidak relevan. 2. Untuk memfokuskan peserta didik terhadap apa yang harus dipelajari (menghindari mempelajari materi yang tidak relevan). 3. Tujuan menentukan metode yang lebih disukai atau cocok untuk pengajaran. 4. Untuk memfokuskan bahan ujian dan membantu untuk pemilihan tes atau atem tes yang terbaik yang akan menggambarkan tujuan dari pelaksanaan pembelajaran.33

31

Irsal, Pedoman Kegiatan Belajar Mengajar Madrasah Diniyyah, (Depag RI : Direktorat Pendidikan Keagaman dan Pondok Pesantren 2003), hlm. 38 32 Ibrahim R dan Nana Syayodih, Perncanaan Pengajaran. (Jakarta : Rineka Cipta 1996), hlm. 69 33 Zaini Hisyam, Pesan Pembelajaran di Perguruan Tinggi, (Jogjakarta : Center For Teaching Staff Development 2002), hlm. 59

33

Kemudian dalam mempelajari ilmu agama islam haruslah dilakukan dengan ikhlas dan tidak semata-mata untuk mencari kemuliaan di dunia saja, seperti halnya yang telah disebutkan dalam kitab Ta’limulul Muta’allimin. Berdasarkan penjelasan dari kitab Ta’limulul Muta’allimin tersebut, dapat diketahui bahwa pada hakikatnya tujuan pendidikan adalah : 1. Mendpatkan ridla Allah untuk masuk surga 2. Menghilangkan kebidihan 3. Menghidupkan agama dan melestarikan islam 4. Mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah 5. Iklas karena Allah Adapun menurut Muhammad Athiyah al Abrasy dalam kajian tentang pendidikan islam telah menyimpulkan 5 tujuan yang asasi bagi pendidikan islam, yaitu : 1. Untuk membentuk pembentukan akhlak yang mulia 2. Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat 3. Menumbuhkan ruh ilmiah (scientific spirit) pada pelajaran dan memuaskan keinginan hati untuk mengetahui (curiosity) dan memungkinkan ia mengkaji ilmu sekedar sebagai ilmu. 4. Menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknis, dan perusahaan supaya ia dapat menguasai profesi tertentu, teknis tertentu dan

34

perusahaan tertentu, supaya dapat mencari rizki dalam hidup dan hidup dengan mulia disamping memelihara segi kerohanian dan keagamaan. 5. Persiapan

untuk

mencari

rizki

dan

pemeliharaan

segi-segi

kemanfaatan.34 Pada dasarnnya tuuan pengajaran / pendidikan dalam islam adalah untuk menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar. Dalam hal ini Tujuan mempelajari fiqih secara umum ialah 1. Untuk mencari kebiasaan faham dan pengertian dari agama islam 2. Untuk mempelajari hukum-hukum islam yang berhubungan dengan kehidupan manusia. 3. Kaum muslimin harus bertafaqquh artinya memperdalam pengetahuan dalam hukum-hukum agama baik dalam bidang aqaid dan akhlaq maupun dalam bidang ibadah dan muamalat. Karena memang seharusnya umat islam mempelajari agama islam secara mendalam. Tuhan akan memberikan rahmat serta keluasan paham dibidang syariat islam kepada orang-orang yang dicintai.35 3. Materi / Bahan Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Materi / bahan pengajaran merupakan hal yang sangat primer dalm suatu pengajaran. bahan / materi pengajaran adalah : “apa yang harus diberikan kepada murid, pengetahuan, sikap / atau nilai sertaketrampilan apa yang harus diketahui murid”. 34

Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi AKSRA Bekerja dengan Departemen Agama 1991), hlm. 164-166 35 Karim Syafi’I Ahmad, op. cid, hlm. 53

35

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan kriteria materi pelajaran yang akan dikembangkan dalam sistem pembnelajaran yaitu : 1. Materi aharus sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan. 2. Materi pembelajaran supaya terjabar Perincian materi pelajaran berdasarkan pada tuntutan dimana setiap TIK telah dirumuskan secara spesifik, dapat diamati dan terukur, ini berarti terdapat keterkaitan yang erat antara spesifikasi tujuan dan spesifikasi materi pelajaran. 3. Relevan dengan kebutuhan siswa. 4. Kesesuaian dengan kondisi masyarakat. 5. Materi pelajaran mengandung segi-segi etik. 6. Materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik dan logis. 7. Materi pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi guru yang ahli dan masyarakat. Adapun materi pelajaran fiqih biasanya dibagi menjadi : 1. Ibadah (ibadah dalam arti sempit). 2. Mu’amalat (tentang kerjasama antara manusia semisal jual beli, dan lain-lain). 3. Munakahad (tentang pernikahan). 4. Jinayat (tentang pelanggaran dan pembunuhan).

36

Sebagai catatan bahwa ibadah biasanya diberikan pada tingkat permulaan, muamalat diberikan pada tingkat menengah, dan tingkat tinggi adalah munakahat dan jinayat. 4. Alat Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Alat pendidikan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan dalam usaha dalam mencapai pendidikan. Dalam hal ini bidang studi fiqih termasuk pendidikan agama, maka macam-macam alat pendidikan agama yang dipergunakan dalam pelaksanaanya dikelompokkan menjadi tiga kelompok : 1. Alat pengajaran agama Dalam melaksanakan pengajaran agama dibutuhkanadanya alat-alat pengajaran, alat-alat tersebut antara lain : a. Alat pengajaran klasikal Yaitu alat-alat pengajaran yang dipergunakan oleh guru bersama dengan murid. Sebagai contoh : papan tulis, kapur, tempat Shalat, dan lain sebagainya. b. Alat pengajaran individual Yaitu alat-alat yang dimiliki olehmasing-masing murud dan guru. Misalnya : alat tulis, buku pegangan, buku persiapan guru. c. Alat peraga Yaitu alat pengajaran yang berfungsi untuk memperjelas maupun mempermudah dan memberikan gambaran kongkrit tentang hal-hal yang diajarkan.

37

d. Selain alat peraga yang disebutkan di atas, masih ada alat-alat pendidikan yang lebih modern yang tepat dipergunakan dalam bidang pendidikan agama. a) Visual-Aids Yaitu alat-alat pendidikan yang dapat diserap melalui indera penglihatan, seperti gambar yang diproyeksikan dan lain sebagainya. b) Audio-Aids Yaitu alat-alat pendidikan yangdiserap melalui indera pendengaran seperti, radio, tape recorder. c) Audio Visual-Aids Yaitu alat-alat pendidikan yang dapat diserap melalui indera penglihatan dan pendengaran. 2. Alat pendidikan yang langsung Ialah dengan menanamkan pengaruh positif kepada peserta didik, dengan memberikan tauladan, memberikan nasehat-nasehat, perintah-perintah berbuat amal shaleh, melatih dan membiasakan sesuatu amalan dan sebagainya. 3. Alat pendidikan yang tidak langsung Yaitu alat yang bersifat kuratif, agar peserta dididk menyadari atas perbuatannya yang salah dan berusaha memperbaikinya.36

36

Zuhairini, op. cid, hlm. 37-40

38

B. Kerangka Berfikir Kerangka berfikir dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dapat disajikan dalam bentuk bagan sebagai berikut :

Obserfasi awal menemukan permasalahan

Pemaham siswa tentang pembelajaran materi Shalat belum optimal

Hasil analisis terhadap pembelajaran materi Shalat mata pelajaran fiqih yang baru mencapai ketuntasan

Pemahaman siswa dalam Shalat akan didukung dengan mata pelajaran fiqih

90% siswa mempelajari materi Shalat mata pelajaran Fiqih mencapai ketuntasan (KKM).

BAGAN KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

39

BAB III OPJEK KAJIAN PENELITIAN A. Subjek dan Opjek penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati dengan jumlah siswa 24 siswa. Penulis memilih kelas III karena siswa dalam kelas III kurang aktif mengikuti pelajaran fiqih dan siswa kurang memahami pelajaran fiqih khususnya tentang Shalat, sehingga aktifitas belajar siswa dikelas tersebut masih rendah dibanding kelas yang lainnya. B. Gambaran Umum a. Letak Geografis MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati sebagai lembaga formal yang berlokasi di Desa Selempung kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati. Letak bangunannya adalah sebagi berikut : Sebelah Utara

: Jalan Pedesaan

Sebelah Selatan

: Persawahan Penduduk

Sebelah Barat

: Rumah penduduk

Sebelah Timur

: Rumah Penduduk

Lokasi itu sangat ideal untuk proses belajar mengajar, karena disamping jauh dari jalan raya juga kebisingan dari suara pabrik-pabrik, sehingga suasana proses belajar mengajar tenang, nyaman, dan efektif. Untuk bias sampai pada lokasi MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti. 39

40

Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati cukup dengan jalan kaki atau dengan naik sepeda b. Visi Terwujudnya peserta didik yang unggul dan berprestasdi, yang mampu membaca Al Qur’an dengan baik dan berahlaqul karimah. c. Misi 1. Menyelenggarakan pendidikan yang berbasis kompetensi, teknologi dan kajian kitab agama serta ketrampilan yang berorientasi pada kebutuhan pembangunan nasional dalam rangka peningkatan kualitas masyarakat. 2. Menumbuhkan semangat, membantu, dan mendorong siswa untuk meningkatkan prestasi baik akademik maupun non akademik sehingga dapat berkembang optimal dalam iptek, seni, keterampilan agama dan umum dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. 3. Menjalankan peran sebagai pos pemerintah yang berperan aktif menjalankan pendidikan agama islam serta meningkatkan peran serta masyarakat dengan system Manajemen Berbasis Sekolah. 4. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman ajaran agama islam dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber inspirasi, kearifan berfikir dan bertindak dalam kehidupan perilaku bermasyarakat.

41

d. Tujuan Mewujudkan

pribadi

siswa

yang

beriman

dan

bertaqwa

berakhlaqul karimah berhaluan ahlussunnah wal jama’ah cerdas, trampil, berpengalaman serta dapat melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi. e. Struktur Organisasi Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab dan wewenang dalam kegiatan belajar di MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti Pati maka disusunlah struktur organisasi sekolah dan organisasi pengurus sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisisen. Adapun susunan struktur organisasi di MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti Pati sebagai berikut :

42

Bagan 3. 1. Struktur Organisasi Guru STRUKTUR ORGANISASI MI HIMMATUL MUTA’ALLIMIN 03 DUKUHSETI Ketua Komite

Kepala Sekolah

Sukardji S. Ag

Suyuthi S. Pd

Tata Usaha Ulin Nikmah

Waka. Kurikulum

Waka. Ur. Kesiswaan

Waka. Ur. Sarpras

Waka. Ur. Humas

Mustofa

Ali Impron S. Ag

Ali Mahfudh

Zubaida

Wali Kelas I

Wali Kelas II

Wali Kelas III

Wali Kelas IV

Wali Kelas V

Supangati

Shopia

Muzahidah S. Pdi

Ali Kamsri

Musthofa Wali Kelas VI

Guru

Siswa

Mashudi S. Pdi

43

C. Tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti Pati tahun Pelajaran 2015 / 2016 Semester I. D. Desain Penelitian Langkah-langkah

penelitian

yang

dilakukan

meliputi

tahapan

persiapan atau perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap laporan penelitian. 1. Tahap Persiapan a. Melakukan opserfasi untuk mengidentifikasi masalah atau menganalisis masalah pembelajaran fiqih di kelas III MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti. Pada pelajaran fqih khususnya materi Shalat tahun ajaran sebelumnya. b. Menentukan bentuk tindakan solusi pemecahan masalah berupa analisis materi Shalat mata pelajaran fiqih dikelas III MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti tahun Pelajaran 2015 / 2016. c. Mengambil satu kelas perlakuan yaitu dikelas III MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti tahun Pelajaran 2015 / 2016. d. Menyusun perangkat pembelajaran meliputi Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Kisi-kisi Tes, Lembar Observasi Guru, Lembar Observasi Aktivitas Siswa serta Angket Tanggapan Siswa. e. Penyusunan instrumen tes Langkah-langkah penyususnan instrumen tes adalah sebagai berikut :

44

a) Menentukan materi pokok b) Menentukan batas waktu mengerjakan soal c) Menentukan tipe soal d) Menentukan jumlah butir soal e) Ujicoba instrumen tes 2. Tahap pelaksanaan Dalam tahap pelaksanaan ini kegiatan dikelas dilakukan oleh guru bidang studi fikih bersama pneneliti secara kolaboratif. Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahapan, pada kegiatan guru maupun siswa. Setiap pelaksanaan tahapan yang dilakukan guru maupun siswa dilakukan pemantauan yang berbentuk lembaran pedoman observasi yang telah disiapkan. Pemantauan ini dilakukan peneliti bersama guru. 3. Tahap laporan kegiatan Laporan dilakuakan setiap akhir pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini, guru dan peneliti membahas dan melaporkan hasil pelaksanaan tindakan. Bila terdapat kekurangan dan kelemahan, maka dicarikan solusinya agar lebih meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun bila terdapat kekuatan dan manfaat kegiatan hal tersebut makin ditingkatkan dan dipertahankan. E. Rencana Tindakan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara bersiklus. Setiap siklus terdiri dari tempat tahapan yaitu : Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan

45

Refleksi. Secara skematis rancangan Pelaksanaan Tindakan akan dapat digambarkan sebagai berikut : Bagan 3. 2 Skema Pelaksanaan Tindakan

Identifikasi masalah

Perencanaan

Identifikasi masalah

Tindakan

Observasi

Belum Tuntas

Siklus selanjutnya sampai tujuan tercapai

46

F. Metode Analisis Data 1. Analisis terhadap hasil belajar siswa Data hasil belajar siswa dianalisis dengan cara deskriptif kuantitatif : a. Menghitung skor evaluasi dengan cara Nilai evaluasi akhir = jumlah skor yang diperoleh X 100 Skor Minimal b. Menghitung Nilai Akhir (NA) dengan cara : NA = Tugas + (2X Nilai Evaluasi Akhir) 3 c. Menentukan batas kelulusan individual siswa sesuai KKM (Kriteria Ketuntasan Siswa) materi Shalat dalam pembelajaran Shalat mata pelajaran fiqih fiqih di MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti Pati yaitu > 65. 2. Analisis data keaktifan siswa Data aktivitas siswa dan kinerja guru diperoleh dari lembar observasi kemudian dianalisis secara deskriptif prosentase. 3. Analisis data tanggapan siswa terhadap guru Data tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung dianalisis secara deskriptif kualitatif 4. Analisis soal Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data observasi berupa aktifitas siswa, kinerja guru dan data tes formatif siswa pada setiap siklus. Data hasil uji coba item butir soal digunakan untuk

47

mndapatkan tes yang betul-betul mewakili apa yang diinginkan. Data ini selanjutnya diananalisis tingkat validitas, relibilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan aktifitas dan hasil belajar siswa setelah diterapkan metode inkuiri. Sebelum melaksanakan pengambilan data melalui instrumen penelitian berupa tes yang baik maka data tes tersebut diuji dan dianalisis. Uji coba dilakukan pada siswa diluar sasaran penelitian. Analisis tes yang dilakukan meliputi : a. Validitas Menurut Sutrinso Hadi, validitas adalah seberapa juah alat ukur dapat mengungkap dengan benar gejala atau sebagian gejala yang hendak diukur, artinya tes tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu alat ukur akan dikatakan baik apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurannya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya. Validitas soal dilakukan untuk mengetahui kecepatan atau kelayakan tes sehingga dapat digunkan sebagai instrument dalam peelitian. Sebelum menghitung validitas butir soal yakni menghitung skor masing-masing jawaban responden sebagaimana terlampir dalam tabel Untuk menghitung validitas butir soal digunakan rumus korelasi product momentDengan rumus :

Keterangan :

=

{ ∑

2

∑

− (∑ )(∑ )

− (∑ )2 }{ ∑

2 } − (∑

)2

48

Rxy

: Coefficient korelasi antara variabel X denagan Y

N

: banyaknya sampel Dari 20 soal dan 24 siswa yang ada dikelas (III) menghasilkan

koefisien korelasi 0, 65. Dengan demikian soal sudah dikategorikan valid dan memenuhi syarat sebagai penelitian, karena kriterianya sudah masuk koefisien korelasi tinggi. b. Reliabilitas Sebuah tes dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat memberikan hasil data yang tetap, artinya apabila tes tersebut diberikan pada sejumlah subjek, kemudian diberikan lagi pada subyek yang sama di lain waktu dan hasilnya relatif sama atau tetap. Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua (Split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown. Untuk keperluan ini, maka butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok yaitu instrumen kelompok ganjil dan instrumen kelompok genap. Kemudian skor total antara kelompok ganjil dan kelompok genap dicari korelasinya melalui rumus korelasi product moment. Setelah dihitung melalui Microsoft Excel. 1. Taraf kesukaran Taraf

kesukaran

digunakan

untuk

mengetahui

tingkat

kesukaran soal. Hasil analisis menunjukkan dari 25 soal yang diujikan terdapat :  8 soal mudah

49

 8 soal sedang  4 soal sulit 2. Daya pembeda Analisis

data

pembeda

dilakukan

untuk

memgetahui

kemampuan soal dalam membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Dari analisis daya pembeda diperoleh soal yang berkriteria jelek sebanyak 2 soal. Soal yang berkriteria cukup 10 soal dan berkriteria baik 8 soal. Dengan demikian soal-soal tes yang digunakan telah memenuhi syarat-syarat validitas, reabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. G. Indikator Keberhasilan Adapun indikator keberhasilan yang ingin dicapai dalam penelitian ini diantaranya adalah : 1. Minimal nilai rata-rata siswa kelas III MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti memperoleh nilai 70. 2. Minimal 80% siswa kelas III MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti tuntas KKM (Kriteria Kelulusan Minimal 65). 3. Siswa mampu menguasai materi Shalat khususnya dalam mata pelajaran fiqih. 4. Siswa mampu membedakan antara Shalat yang benar dengan Shalat yang salah dan mampu mengaplikasikannya.

50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Tempat Pelksanaan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di MI Himmatul

Muta’allimin

03

Dukuhseti

kecamatan

Dukuhseti

Kabupaten Pati, pada mata pelajaran fiqih kelas (III) materi pokok tentang pembelajaran terhadap Shalat semester gasal (semester I). b. Waktu Pelaksanaan Penelitian Waktu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dijadwalkan sebagai berikut : Siklus I

: Hari selasa, 01 September 2015 Jam10.00 – 11.10

Siklus II

: Hari selasa, 01 September 2015 Jam 10.00 – 11.10

Siklus III

: Hari selasa, 01 September 2015 Jam 10.00 – 11.10

2. Uraian Siklus Secara Umum Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari tiga siklus. Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini penulis dibantu oleh dua orang sebagai pengamat dan supervisor sebagai pembimbing, dalam setiap

50

51

siklus

terdapat

empat

tahap

yaitu

:

perencanaan,

pelaksanaan,

pengumpulan data (observasi) dan refleksi yang digambarkan sebagai berikut :

52

Bagan 4. I. Skema Terhadap pelksanaan PTK

Perencanaan

Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Refleksi

Observasi

Tindak Lanjut

Perencanaan

Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Refleksi

Observasi

Tindak Lanjut

Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

Observasi

Tuntas

Siklus III

53

B. Perencanaan Penelitian Langka-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai beikut : 1. Proses Tindakan Siklus I a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanan ini adalah menyususn pedoman pengamatan yang meliputi tes lisan, tes tertulis, observasi guru, observasi siswa serta menyusun program evaluasi. b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan penulis pada tahap perencanan ini adalah sesuai dengan perencanan yang telah disusun yang meliputi persiapan, pelaksanaan

dan

memberi

tindak

lanjut

pada

akhir

proses

pembelajaran. Pada langkah persiapan, kegiatan guru yang dilakukan adalah melaksanakan atau mengadakan tanya jawab sesuai dengan materi yang akan disampaikan sebagai kegiatan awalnya sehingga siswa termotifasi dan dapat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada

langkah

pelaksaan,

kegiatan

pembelajaran

guru

mengarahkan pada penanaman konsep sehingga siswa mampu menguasai materi, dapat memecahkan masalah, dapat menemukan jawaban sendiri yang dibantu oleh guru dan dapat meningkatkan penguasaan materi yang didapatkan.

54

c. Observasi Observasi

dilakukan

selama

proses

belajar

mengajar

berlangsung. Dalam Observasi ini akan teridentifikasi semua peristiwea yang menghubungkan dengan proses pembelajaran baik aktivitas guru sebagai organisator, pembimbing, evaluator, manusia sumber dan aktivitas siswa selama penguasaan materi, keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan serta meningkatkan aktifitas siswa dalam kerja kelompok. Pada proses Observasi ini, penulis akan mengumpulkan data antara lain : 1. Tes tertulis untuk mengukur kemampuan siswa. 2. Observasi siswa untuk mengukur siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. 3. Observasi guru untuk mengetahui kinerja guru dalam proses pembelajaran. 4. Mencatat jumlah siswa untuk mengetahui kemajuan siswa. d. Refleksi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengumpulkan data dan menganalisis hasil proses pembelajaran yang selanjutnya untuk menentukan langkah perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II. Refleksi ini diharapkan mampu menemukan kekurangan pada pelaksanaan proses belajar mengajar pada siklus I.

55

2. Proses Tindakan Siklus II Pada proses tindakan siklus ini merupakan tindakan lanjut dari siklus I. tahapan pada tahapan siklus II ini sama dengan kegiatan tindakan siklus I yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. a. Perencanaan Langkah-langkah perencanaan antara lain : 1. Mengadakan perbaikan rencana pembelajaran 2. Melakukan pemantapan pada penguasaan konsep 3. Melakukan observasi tentang aktifitas siswa dalam proses pembelajara. 4. Menyususn rencana evaluasi b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan

tindakan

yang

diulakukan

penulis

adalah

memperbaiki proses kegiatan pembelajran terutama pada kegiatan inti pada saat proses pembelajaran berlangsung. c. Observasi Observasi

dilakukan

selama

proses

belajar

mengajar

berlangsusng (sama dengan siklus I). d. Refleksi Pelaksanaan kegiatan yang diulakukan pada tahap ini adalah mengumpulkan data untuk dianalisis dan selanjutnya digunakan untuk

56

menuju sampai dimana keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilakun pada siklus II ini. 3. Proses Tindakan Siklus III a. Perencanaan b. Pelaksanaan Tindakan c. Observasi d. Refleksi C. Implementasi dan Analisis Data Untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati. Data yang telah berhasil penulis kumpulkan setelah pelaksanaan pembelajaran dan perbaikan selama tiga siklus adalah penguasaan materi pada pembelajaran fiqih materi pokok pemahaman materi Shalat. Adapun data tiga siklus prlajaran fiqih pada materi pokok pemahaman terhadap materi Shalat dapat penulis asajikan dalam bentuk table pada tiap-tiap siklus. a. Hasil analisis data siklus I Secara lengkap hasil analisis evaluasi tes formatif pada pelaksanaan siklus I dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4. 1 Hasil analisis formatif siklus I mata pelajaran Fiqiqh kelas tiga (III) MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti Kabupaten Pati.

57

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.

1 V V V V V X V V X V X V X V V V V V V V V V V V 20

2 V V V V V V V V X V X V V V V V V V V V V V V V 22

3 X V V X X X X X X X V X X X X X X X X V X X X X 4

4 X V X V V V V X X V V V V X V X V V V V X V X X 15

5 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 24

6 X V X V X V V X X V V X V X V X V V X V X V V X 12

7 X X V X X X V X V X V X X X X X X V X V X X X X 6

Butir Soal 8 9 10 11 12 13 V V V V X X V V X V V V V V V V X V V V X V V X V V X X V X X V X V X X V V V V V X V V V V X X V V V V X X V V X V V X V V X V V X V V X X V X X V X V X X V V V V X X V V X V V X V V V V X X V V X V V V V V V V V X V V X X V X V V V V X X V V V V X X V V X V V V V V V V V V V V V V X X 22 24 12 21 12 5 Rata – rata dan Presentasi

Nilai Keterangan 14 15 16 17 18 19 20 T BT X X V X V V V 55 V V V V X V V X 80 V X X V V X X V 65 V X V V X V V X 65 V V V V X V V X 60 V X V V X V V X 50 V V V V X V V V 85 V X X V X V V V 55 V X X V X V V V 50 V X V V X V V X 65 V X V V X V V X 65 V V V V X V V X 60 V X V V X V V X 50 V X X V X V V V 55 V X V V X V V X 65 V X X V X V V V 55 V V V V V V V X 80 V V V V X V V V 85 V V V V X V V X 60 V V V V X V V V 85 V X X V X V V V 55 V V V V V V V X 80 V V V V V V V X 80 V X X V X V V V 50 -v 10 16 24 4 24 23 11 12 17 55 50 50 % %

58

Keterangan Tanda (V)

= Menyatakan soal benar / tuntas

Tanda (X)

= Menyatakan soal salah / belum tuntas

T

= Tuntas KKM

BT

= Belum Tuntas KKM

Dari sini dapat diambil hasil sebagai berikut : Siklus I

= Jumlah siswa (24)

Rata-rata

= 55

Tuntas KKM

= 12 siswa

Prestasi Ketuntasan

= T. KKM

Daya serapnya

ΣS

X 100% = 50 %

= 55 %

Setelah diadakan perhitungan berdasarkan tabel 4. 1, nilai hasil pencapaian siswa dalam mengerjakan tes formatif siklus I dapat diasajikan dalam bentuk tabel rekapitulasi hasil tes formatif siklus I sebagai berikut : Tabel 4. 2 Rekapitulasi tes formatif Fiqih siklus I Rentang Jumlah Tuntas Nilai 50 55 60 65 70 75 80 85 Siswa KKM Σs % Banyak 3 6 3 4 5 3 24 12 50 Siswa

BT KKM ΣN R DS Σs % 12 50 1505 55 55

Keterangan : T. KKM

: Tuntas Kriteria Ketuntasan Minimal

59

BT. KKM

: Belum Tuntas Kriteria Ketuntasan Minimal

ΣS

: Jumlah Siswa

%

: Persentase Ketuntasan

ΣN

: Jumlah Nilai

R

: Rata-rata Nilai

DS

: Daya Serap

b. Siklus II Hasil evaluasi dari Tes Formatif siklus II, penulis sajikan dalam bentuk tabel analisis sebagai berikut : Tabel 4. 3 Hasil analisis Tes Formatif siklus II mata pelajaran Fiqih kelas (III) MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati.

60

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.

1 1.V V V V V X V V X V X V X V V V V V V V V V V V 20









61

Keterangan : Tanda (V)


Tanda (X)


T

= Tuntas KKM

BT

= Belum Tuntas KKM


= Jumlah siswa (24)

Rata-rata

= 55

Tuntas KKM

= 12 siswa

Prestasi Ketuntasan

= T. KKM

Daya serapnya

ΣS

X 100% = 75 %

= 75 %

Setelah diadakan perhitungan berdasarkan tabel 4. 3, nilai hasil pencapaian siswa dalam mengerjakan tes formatif siklus II dapat diasajikan dalam bentuk tabel rekapitulasi hasil tes formatif siklus II sebagai berikut : Tabel 4. 4 Rekapitulasi tes formatif Fiqih siklus I Rentang Jumlah Tuntas Nilai 50 55 60 65 70 75 80 85 Siswa KKM Σs % Banyak 3 6 3 4 5 3 24 12 50 Siswa

Keterangan :

BT KKM ΣN R DS Σs % 12 50 1505 55 55

62

T. KKM


BT. KKM


ΣS

: Jumlah Siswa

%


ΣN

: Jumlah Nilai

R

: Rata-rata Nilai

DS

: Daya Serap Dengan demikian siklus II dengan jumlah 24 siswa dengan nilai rata-

rata 72 tingkat ketuntasannya 75 % dan siswa yang mendapat nilai diatas KKM sebanyak 18 siswa. Dari analisis yang dicapai pada pembelajaran siklus II, terdapat 18 siswa dari 24 siswa yang memeperoleh nilai sama dengan atau diatas KKM yang telah ditentukan yaitu 65. Pada pembelajaran di siklus II mengalami peningkatan ketuntasan yaitu dari 50 % pada siklus II. Walaupun demikian penelitian masih menganggap perlu untuk diadakan langkah perbaikan berikutnya. c. Siklus III Hasil evaluasi dari Tes Formatif siklus II, penulis sajikan dalam bentuk tabel analisis sebagai berikut : Tabel 4. 5 Hasil analisis Tes Formatif siklus II mata pelajaran Fiqih kelas (III) MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati.

63

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.

1 1.V V V V V X V V X V X V X V V V V V V V V V V V 20









64

Keterangan : Tanda (V)


Tanda (X)


T

= Tuntas KKM

BT

= Belum Tuntas KKM


= Jumlah siswa (24)

Rata-rata

= 55

Tuntas KKM

= 12 siswa

Prestasi Ketuntasan

= T. KKM

Daya serapnya

X 100% = 91,6 %

ΣS

= 78 %

Setelah diadakan perhitungan berdasarkan tabel 4. 3, nilai hasil pencapaian siswa dalam mengerjakan tes formatif siklus II dapat diasajikan dalam bentuk tabel rekapitulasi hasil tes formatif siklus II sebagai berikut : Tabel 4. 6 Rekapitulasi tes formatif Fiqih siklus I Rentang Jumlah Tuntas Nilai 50 55 60 65 70 75 80 85 Siswa KKM Σs % Banyak 3 6 3 4 5 3 24 12 50 Siswa

BT KKM ΣN R DS Σs % 12 50 1505 55 55

Keterangan : T. KKM


65

BT. KKM


ΣS

: Jumlah Siswa

%


ΣN

: Jumlah Nilai

R

: Rata-rata Nilai

DS

: Daya Serap Dari hasil analisis yang dicapai pada pembelajaran siklus II, terdapat

22 siswa dari 24 siswa yang memeperoleh nilai sama dengan atau diatas KKM yang telah ditentukan yaitu 65. Pada pembelajaran di siklus II mengalami peningkatan ketuntasan yaitu dari 75 % pada siklus II menjadi 91, 6 % pada siklus III. Sehingga, jika dilihat dari indikator keberhasilan, yaitu: Nilai Rata-rata minimal 70 pada siklus III mencapai 78, nilai KKM minimal 65 minimal 85 % tuntas KKM, sedangkan pada siklus III mencapai 91, 6 %yang tuntas KKM. Dengan ini, Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati, pada materi Shalat mata pelajaran Fiqih kelas (III) materi pokok tentang pemahaman terhadap Shalat semester gasal (semester I) berhasil.

66

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari penelitian ini dapat ditarik beberapa hal sebagai kesimpulan hasil penelitian, antara lain : 1. Pemahaman siswa terhadap perencanaan pembelajaran kelas III MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti tentang materi Shalat pada awalnya belum tuntas jika dilihat dengan indikator nilai rata-rata kelas 3 minimal 70, dan 80 % siswa kelas 3 tuntas KKM yaitu 65. 2. Setelah analisis pembelajaran materi Shalat siswa kelas 3 MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti. Implementasi pembelajaransiswamengalami kemajuan yang pesat. Pada siklus pertama hasilnya 50 % tuntas KKM, nilai rata-rata 55. Pada siklus ke II hasilnya 75 % sudah tuntas KKM, nilai ratarata 72. Sedangkan siklus ke III hasilnya 91 % tuntas KKM dan nilai ratarata 78 %. Dengan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui tiga siklus akhirnya siswa kelas III MI Himmatul Mutaallimin 03 Selempung Dukuhseti sudah tuntas berdasarkan indikator keberhasilan.

B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang penulis peroleh, bahwa dalam penerapan metode praktik fiqih di MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti terdapat beberapa masalah problematika yang perlu untuk dicari solusi

66

67

pemecahannya. Maka saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut : Para guru MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti harus berupaya untuk meningkatkan dan mengembangkan pembelajaran materi Shalat mata pelajaran fiqih terhadap siswanya. Hal ini penting supaya dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam melaksanakan Shalat. Sebagai

peserta

didik

hendaknya

memahami

dan

menyadari

pentingnya praktek melaksanakan shalat dalam kehidupan sehari-hari tidak terbatas di kelas saja tetapi juga baik di dalam keluarga dan masyarakat. C. Penutup Alhamdulillah, berkat pertolongan dan karunia Allah SWT didasari niat dan kesungguhan akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Terhadap Pembelajaran Materi Shalat Mata Pelajaran Fiqih di Kelas III MI Himmatul Mutaallimin 03 Dukuhseti Tahun Ajaran 2015 / 2016” dengan harapan semoga dapat member manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis menyadari sepenuhnua, bahwa didalam penyusunan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati memohon para pembaca untuk member kritik yang membangun dan saran yang konstruktif dalam upaya penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta meridhoi cita-cita yang mulia

68

kapada umat-Nya yang selalu gigih dalam berusaha dan senantiasa mendapat balasan Allah SWT. Amin-amin Ya Rabbal ‘Alamin.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, Nuhuyanan, Pedoman dan Tuntunan Shalat Lengkap, Jakarta : Gema Insani Press, 2002 Afandi, Kholid Muhammad Nailul Huda, Dari Teori Ushul Menuju Fiqh Ala Tashilath-Thuruqat, Jakarta : Santri Salaf Press 2013 Ahmad, Djazuli Ilmu Fiqh Penggalian, Perkembangan, dan Penerapan Hukum Islam, Jakarta : Kencana, 2010 Ahmad, Rofiq, Hukum-hukum Islam di Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo Persada 2000 Ahmad, Syafi’I, Fiqih-Ushul Fiqih, Bandung : Pustaka Setia 1997 Ahmad, Winarno, Ilmu Pengantar Ilmiah Dasar Metode Tekhnik. Bandung : Transito, 1978. Al-Jurjani, Hasan Abu, Al Tarifat, Mesir : Mustafa Al-Baab al-Halaabi, Mesir, 1938 Al Munawar, Said Agil Husin, Al-Qur’an: Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki. Jakarta: Ciputat Press, 2002. Al Munawar, Said Agil Husin, Aktualisasi Nilai-nilai Qur’ani dalam Sistem Pendidikan Islam. Jakarta Selatan: Ciputat Press, 2003. Ali Mohammad, Daud, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1990 Amir, Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, Jakarta : kencana, 2010 Arikunto, Suharsimi, Proses Penelitian Bidang Sosial Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta, 1992. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991. Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Pengantar Ilmu Fiqih. Semarang : Pustaka Rizki Putra, 1997. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Balai Pustaka, 2005.

Indonesia. Jakarta :

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research II. Yogyakarta : Andi Offset, 1993. Husaini, Adian, Pendidikan Islam : Membentuk Manusia Berkarakter dan Beradab. Jakarta : Cakrawala Publishing. Hisyam, Zaini, Pesan Pembelajaran di Perguruan Tinggi, Jogjakarta : Center For Teaching Staff Development 2002 Ibrahim, R dan Nana Syayodih, Perncanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta 1996 Maimun, Agus, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Bahan Ajar Metode Penelitian, 2009. Muhammad, Khalid Mas’ud Imam, Shatibi’s Philosophy of islamic law, Malaysia : Islamic Book Trust 2000 Muhammad, Teungku Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Ilmu Fiqih. Semarang : Pustaka Rizki Putra, 1997 Rosyid, Moh, Ilmu Pendidikan Sebuah Pengantar Menuju Hidup Prospektif. Kudus : STAIN Kudus. Sahal, Mahfudh, Dialog dengan Kiai Sahal Mahfudh Solusi Problematika Umat, Surabaya : Ampel 2003 Soenarjo, dkk, Al Qur’an dan Terjemahnya, Semarang : Toha Putra 1989 Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2001. Sudirman, Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo, 2001 Suyatno, Dasar –Dasar Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqih, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media 2011 Walgito, Bimo, Bimbingan dan Penyuluhan Offset, 1993.

Di Sekolah. Yogyakarta : Andi

Wayan, Nurkanca, Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional, 1992 Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi AKSRA Bekerja dengan Departemen Agama 1991

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama

: Ika Rahmawati

NIM

: 211058

Tempat, Tgl Lahir

: Pati, 28 April 1992

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Alamat

: Selempung Dukuhseti Pati Rt. 07/03

Email

: [email protected]

Pendidikan Formal

:

1. RA Miftahul Ulum Dukuhseti Pati 03 Lulus Tahun 1998 2. MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti Pati Lulus Tahun 2005. 3. SMP N I Dukuhseti Pati Lulus Tahun 2008. 4. MAN 2 Pati Lulus Tahun 2010. 5. Ponpes Darussalam Tayu.

Jepara, 28 Oktober 2015 Peneliti

IKA RAHMAWATI

LAPORAN OBSERVASI DI MI HIMMATUL MUTA’ALLIMIN 03 DUKUHSETI PATI TAHUN AJARAN 2015/2016 NO OBSERVASI

HASIL

1

Proses pembelajaran, meliputi : perencanaan

Pengamatan tentang proses pembelajaran

yang telah dibuat oleh guru berupa adanya RPP, kemudian pelaksanaan pembelajaran dalam kelas (Tahapan pertama : kegiatan awal seperti salam, memberi motivasi peserta didik supaya semangat belajar, kemudian tanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari. Tahapan kedua : kegiatan inti berupa penjelasan tentang pokok bahasan yang dipelajari dan metode yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab dan mnemonik. Kemudian tahapan ketiga : penutup berupa evaluasi seperti tanya jawab kepada peserta didik dan peserta didik diberi tugas rumah 2

Pengamatan tentang interaksi peserta Bahwasanya interaksi peserta didik dengan para didik di lingkungan madrasah

guru berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan para peserta didik selalu menghormati para gurugurunya, seperti mengucapkan salam ketika bertemu dengan gurunya, selalu bertutur kata sopan dan santun dengan para gurunya. Sedangkan interaksi peserta didik dengan temantemannya berjalan dengan baik juga, hal ini

dibuktikan adanya rasa kebersamaan dan rasa saling menyanyangi di antara mereka. Seperti belajar bersama, bercanda tawa bersama dan lain sebagainya 3

Pengamatan tentang pembelajaran materi Minat anak-anak dalam pembelajaran materi Shalat mata pelajaran fiqih di kelas III MI Shalat mata pelajaran fiqih di kelas III MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti Pati. Pati.

mengaji Al-Qur’an mengalami penurunan, di karenakan adanya perkembangan zaman dan teknologi, dan di samping itu, anak-anak lebih suka bermain game atau permainan lainnya dan melupakan waktu Shalat atau belajar.

4

Pengamatan tentang implementasi dalam Implementasi pembelajaran siswa mengalami pembelajaran

materi

Shalat

mata kemajuan

yang

pesat.

Terutama

dalam

pelajaran fiqih di kelas III MI Himmatul pembelajaran materi Shalat mata pelajaran fiqih Muta’allimin 03 Dukuhseti Pati

di kelas III MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti Pati.

Pati, 28 Oktober 2015 Observer

Muzahidah, S. Pd. I

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Berikan skor keadaan jalannya interaksi dalam pembelajaran sesuai dengan pengamatan dan pedoman rubrik penilaian dengan memberkan tanda cek (√) pada skala penilaian. Skala Penilaian No.

Aktivitas

Aspek yang diamati Bekerja Sama

1

Siswa-siswa

Bertaya pada siswa lain Menjawab pertanyaan dari siswa lain

Jumlah Skor Selalu bertanya jika tidak faham 2

Siswa-guru

Menjawab semua pertanyaan guru Merespon dalam menyampaikan materi

Jumlah Skor Siswa –

Mempersiapkan bahan praktikum

Sumber

Mengerjakan LKS

Belajar

Menggunakan referensi

Jumlah Skor

1

2

3

4

Catatan Observer Pada pembelajaran siklus 1 siswa masih merasa asing karena baru pertama kali pada pelajaran fiqih, jadi aktivitas siswa dengan siswa, siwa dengan guru, dan siswa dengan sumber belajar masih canggung (belum maksimal).


Muzahidah, S. Pd. I

LEMBAR OBSERVASI KINEERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN Petunjuk Berilah skor terhadap kinerja guru dalam melaksanakan pelajran sesuai dengan pengamatan dengan memberikan tanda (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak”. No. 1.

Aspek Yang Diamati

Ya

Pendahuluan a. Memotivasi Siswa - Memberikan

contoh

tentang

manfaat

dan

madhorotnya makanan dan minuman yang halal dan haram. - Menarik perhatian siswa - Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Menggali pengetahuan awal siswa - Mengingatkan materi yang telah dipelajari siswa - Memberikan pertanyaan secara klasikal pada siswa 2.

Kegiatan Inti a. Menyampaikan materi - Kesesuaian

materi

pelajaran

dengan

tujuan

pembelajaran - Mengadakan

variasi

dalam

menyampaikan

materi/mengajar - Artikulasi suara jelas dan dapat didengar oleh seisi kelas - Member kesempatan siswa mencatat

Tidak

b. Memberikan pertanyaan yang terkait dengan materi c. Menjawab pertanyaan siswa - Jawaban benar dan sesuai dngan pertanyaan - Menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa - Artikulasi suara jelas dan dapat didengar oleh seisi kelas - Tegas d. Membimbing siswa dalam kerja kelompok - Member informasi cara kerja LKS - Membimbing interaksi siswa dengan siswa - Membimbing interaksi siswa dengan bahan ajar - Objektif e. Memberi kesempatan siswa untuk presentasi f. Member penguatan terhadap sikap siswa yang positif 3.

Penutup a. Membimbing

siswa

menyimpulkan

materi

pembelajaran - Member penegasan konsep-konsep yang esensial - Mengarhkan siswa sesuai tujuan pembelajaran b. Memberikan evaluasi - Terorganisasi dengan baik - Tertib - Efisisen waktui - Tegas


Muzhadah, S. Pd. I

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN SPESIFIKASI UJIAN PRAKTIK MI KABUPATEN PATI TAHUN AJARAN 2015/2016

MATA PELAJARAN No. Kompetensi yang

Materi

Ujian Materi

: FQIH

Indikator

diujikan 1

Mengenal Shalat Shalat Sunnah Pembelajaran Sunnah Rawatib.

Rawatib.

materi

Siswa

dapat

menjelaskan

Shalat materi Shalat sunnah rawatib.

Sunnah Rawatib.

No

Butir Soal atau

Soal

Petunjuk

1

Shalat

Pedoman Penskoran Aspek yang dinilai

Sunnah  Pemahaman

Rawatib dengan

pengerertian

baik dan benar

sunnah rawatib.

Skor 2

Shalat

 Melafalkan niat Shalat

2

sunnah rawatib.  Gerakan shalat benar semua.

2

 Bacaan surat-surat Al 2

Qur’an fasih.  Mempraktekkan dengan

baik

dan

2

runtut.  Mengimplementasikan materi Shalat sunnah

1

rawatib.  memahami mengerjakan

dan Soal

2

latihan dan An-Nur. Skor Maksimum 2

Mengenal Shalat

Shalat

Mengenal

Jum’at

Jum’at

ketentuan Shalat Jum’at.

Siswa

dapat

menjelaskan

materi Shalat jum’a.

2

Shalat

13

Jum’at  Pemahaman

dengan baik dan

pengerertian

benar

Jum’at.

2 Shalat

 Melafalkan niat Shalat

2

Jum’at.  Gerakan shalat benar 2

semua.  Bacaan surat-surat Al

2

Qur’an fasih.  Mempraktekkan dengan

baik

dan

2

runtut.  Mengimplementasikan materi Shalat sunnah

1

rawatib.  memahami mengerjakan

dan Soal

2

latihan dan An-Nur. Skor Maksimum

13

Jumlah Skor Maksimal

40

Nilai = Skor Perolehan X 10 Skor Maksimum

Kepala MI Himmatul Muta’allimin 03 Dukuhseti Pati

Guru Mapel Fiqih

Suyuthi, A. Md

Muzahidah, S. Pd. I

2016

Recommend Documents