MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 62/PUU-XIV/2016
PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
ACARA PERBAIKAN PERMOHONAN (II)
JAKARTA KAMIS, 8 SEPTEMBER 2016
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 62/PUU-XIV/2016 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran [Pasal 10 ayat (2) dan Pasal 61 ayat (2)] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. 2. 3. 4. 5.
Alem Febri Sonni Fajar Arifianto Isnugroho Achmad Zamzami Arie Andyka Majelis Sinergi Kalam (MASIKA) Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah Sulawesi Selatan
ACARA Perbaikan Permohonan (II) Kamis, 8 September 2016 Pukul 13.43 – 13.46 WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) I Dewa Gede Palguna 2) Aswanto 3) Wahiduddin Adams Yunita Rhamadani
(Ketua) (Anggota) (Anggota) Panitera Pengganti
i
Pihak yang Hadir: A. Pemohon: 1. Arie Andyka
ii
SIDANG DIBUKA PUKUL 13.43 WIB 1.
KETUA: I DEWA GEDE PALGUNA Sidang untuk Perkara Nomor 62/PUU-XIV/2016 dalam rangka sidang ... masih dalam rangkaian pemeriksaan pendahuluan untuk perbaikan permohonan, saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3X Saudara Pemohon, silakan perkenalkan diri dulu siapa yang hadir?
2.
PEMOHON: ARIE ANDYKA Bismillahirrahmaanirrahiim. Assalamualaikum wr. wb. Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Yang Mulia. Perkenalkan saya perseorangan Arie Andyka. Lahir 7 Oktober 1986, di Palopo, Sulawesi Selatan. Terima kasih, Yang Mulia.
3.
KETUA: I DEWA GEDE PALGUNA Baik. Berdasarkan apa namanya ... data yang kami punya di Panitera sampai hari ini perbaikan permohonan belum kami terima, bagaimana Saudara menjelaskan itu?
4.
PEMOHON: ARIE ANDYKA Ya, di kesempatan kali ini juga, Yang Mulia, saya menyampaikan permohonan maaf, Pemohon II, Pemohon yang lain belum bisa hadir di Sidang Yang Mulia ini dan permohonan maaf kami juga tentang perbaikan yang diberikan batas tanggal sampai tanggal 7 September belum kami masukan. Karena memang kami sudah di luar Jakarta semua, jadi ada sedikit miss komunikasi. Terima kasih, Yang Mulia.
5.
KETUA: I DEWA GEDE PALGUNA Baik, kalau begitu sesuai dengan yang sudah kami sampaikan pada waktu pemeriksaan pendahuluan pertama. Karena tidak ada perbaikan sampai pada hari ini, jam yang ditentukan ... pada jam yang ditentukan ternyata belum ada perbaikan, berarti permohonan inilah yang akan kami terima sebagai permohonan dari Saudara dan ini pula yang akan kami sampaikan ke Rapat Permusyawaratan Hakim pada saatnya.
1
Nah, selanjutnya bagaimana tentang nasib permohonan ini, apakah nanti Majelis Hakim berpendapat ini perlu dilanjutkan ke sidang Pleno ataukah cukup diputus oleh apa namanya ... oleh 9 Hakim tanpa melalui sidang Pleno, itu juga bukan kewenangan ... tidak menjadi kewenangan kami, tetapi sudah merupakan kewenangan penuh dari Rapat Permusyawaratan Hakim. Tapi sebelum itu kami ingin mengkonfirmasikan terlebih dahulu. Saudara dalam permohonan ini sampai dengan saat ini yang sudah diverifikasi oleh Panitera dan kami, Saudara mengajukan 4 alat bukti yang diberi tanda dari P-1 sampai dengan P-4, betul? 6.
PEMOHON: ARIE ANDYKA Ya, Yang Mulia.
7.
KETUA: I DEWA GEDE PALGUNA Betul, ya. Jadi alat bukti yang sudah kami terima itu dan sudah diverifikasi itu kami sahkan. KETUK PALU 1X Kalau demikian, jadi sidang ini tidak bisa lagi ... tidak ada lagi yang perlu disampaikan karena Saudara tidak menyampaikan perbaikan permohonan dan oleh karena itu maka kami ... Saudara hanya tinggal menunggu berita selanjutnya dari Mahkamah setelah ... melalui Panitera. Demikian, ya?
8.
PEMOHON: ARIE ANDYKA Ya, Yang Mulia.
2
9.
KETUA: I DEWA GEDE PALGUNA Baik. Dengan demikian, maka sidang selesai dan dinyatakan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL 13.46 WIB Jakarta, 8 September 2016 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d. Rudy Heryanto NIP. 19730601 200604 1 004
Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.
3