1
Fisika Dasar
9/1/2016
Sasaran Pembelajaran
Fisika Dasar
2
Mahasiswa mampu mencari besaran posisi, kecepatan, dan percepatan sebuah partikel untuk kasus 1-dimensi dan 2-dimensi.
9/1/2016
Kinematika
Cabang ilmu Fisika yang membahas gerak benda tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut.
3
Penyebab gerak yang sering ditinjau adalah gaya atau momentum.
Pergerakan suatu benda itu dapat berupa translasi atau perpindahan, rotasi, atau vibrasi.
Contoh gerak translasi : menggeser meja dari suatu tempat ke tempat yang lain, mobil bergerak dari kota A ke kota B, dan sebagainya. Contoh dari gerak rotasi : planet Merkurius mengelilingi Matahari, elektron mengelilingi inti atom, putaran baling-baling helikopter, dan lain-lain.
Fisika Dasar
9/1/2016
Besaran fisis dalam gerak partikel 1.
Posisi (r), satuannya meter
2.
Kecepatan ( v ), satuannya m/s
3.
Fisika Dasar
4
contoh: posisi relatif, perpindahan (r), jarak tempuh contoh: kecepatan rata-rata (vrata-rata) dan sesaat ( v ) Percepatan ( a ), satuannya m/s2
contoh: percepatan rata-rata (arata-rata) dan sesaat (a)
9/1/2016
Posisi ( )
FISIKA I
5
Perpindahan benda dicirikan oleh perubahan posisi dari benda tersebut. Perubahan posisi benda selalu dinyatakan dalam parameter waktu.
Oleh karena itu posisi benda adalah fungsi dari waktu. Posisi : X = f(t)
9/1/2016 6:19 PM
6
Posisi ( )
Fisika Dasar
Gambar di samping ini menyatakan koordinat dari posisi bis pada waktu tertentu. Contoh fungsi posisi terhadap waktu kerangka 1D: X(t) = 2t2 +2t – 1 X(t) = ln(t2) untuk t 1 Untuk kerangka 2D, dinyatakan dalam koord. XY
Jakarta
Cianjur
Ciranjang Bandung 7.00
8.00
9.00
10.00
waktu
9/1/2016
7
Gerak 2D dan 3D y
Dua dimensi :
R(t) = X(t) i + Y(t) j
Contoh : R(t) = t i + (t + 1)j
R(t) = r(cos t i + sin t j)
Tiga dimensi :
R(t) = X(t) i + Y(t) j + Z(t) k
Contoh : R(t) = t i + (t + 1)j k
R(t) = r(cos t i + sin t j) + k
Fisika Dasar
5 3 1 0 t=0
2 t=2
4 t=4
x
9/1/2016
8
Kecepatan menyatakan perubahan posisi terhadap waktu. Umumnya posisi dinyatakan dalam bentuk vektor (kecuali untuk gerak satu dimensi), maka kecepatan juga merupakan besaran vektor. Kecepatan sebuah benda sama dengan turunan pertama dari posisi terhadap waktu.
Contoh : Posisi : r(t) = t i + (t – 1)2 j – k kecepatan : v(t) = i + (t 1) j Fisika Dasar
v t
dr t dt
9/1/2016
9
Kecepatan Kecepatan rata-rata :
v
Δr t Δt
r t r t0 t t0
Sehingga persamaan posisi dapat dinyatakan :
r(t) = r0 + v.t
Untuk persamaan posisi dalam satu dimensi :
X(t) = X0 + v.t
r(t0) dan X(t0) menyatakan posisi pada keadaan awal Fisika Dasar
9/1/2016
10
Gerak lurus beraturan (GLB)
Gerak perpindahan benda pada mempunyai kecepatan konstan. dinyatakan oleh :
x(t) = xo + vt
X
Xo Fisika Dasar
garis lurus Persamaan
dan GLB
xo : posisi awal
v : kecepatan
Jika sebuah benda mengalami GLB, maka grafik X – T berupa garis lurus. Kemiringan fungsi x(t) dinyatakan oleh : t
dx(t) v(t) kons tan dt
9/1/2016
11
Contoh: Sebuah benda bergerak dalam bidang XY yang dinyatakan oleh : x(t) =
2t3
Tentukan :
t2
; y(t) =
3t2
– 2t + 1
a. Komponen kecepatan untuk masing-masing arah b. Besar kecepatan pada t = 1 detik
Jawab : a. vx = vy =
dy dt
= 6t – 2 m/s
b. vx(1) = 6.12 – 2.1 = 4 m/s vy(1) = 6.1 – 2 = 4 m/s, maka besar kecepatan : v=
Fisika Dasar
dx = 6t2 – 2t m/s dt
4 2 4 2 4 2 m/s
9/1/2016
12
Percepatan
Perubahan kecepatan terhadap waktu dan merupakan besaran vektor. Turunan pertama dari kecepatan terhadap waktu, atau Turunan kedua dari posisi terhadap waktu.
Percepatan:
2 dv ( t ) d r t a t dt dt 2
Percepatan rata-rata : Fisika Dasar
a
Δvt vt vt 0 Δt t t0 9/1/2016
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
13
Gerak translasi/perpindahan benda pada garis lurus dan mempunyai percepatan konstan.
Persamaan gerak lurus berubah beraturan dinyatakan oleh : x(t) = xo + vot + ½at2 xo
: posisi awal
a
: percepatan
vo
Fisika Dasar
: kecepatan awal
9/1/2016
14
GLBB X Percepatan a bernilai positif
X
o
X
X
Fisika Dasar
o
t
Percepatan a bernilai negatif
t
9/1/2016
Kasus dalam kinematika
15
Secara umum ada 3 kasus kinematika yaitu : 1. 2.
3.
Fisika Dasar
Posisi diketahui, kecepatan dan percepatan dicari dengan cara posisi diturunkan.
Kecepatan diketahui, ada informasi posisi pada t tertentu. Percepatan dicari dengan cara mendeferensialkan v dan posisi dicari melalui integrasi v. Percepatan diketahui, ada informasi posisi dan kecepatan pada t tertentu. Kecepatan dan posisi diperoleh melalui integrasi a.
9/1/2016
Contoh 1: Posisi Diketahui
16
Sebuah partikel bergerak pada garis lurus (sumbu X). Posisi partikel dinyatakan dengan x = (3t3 + 2t + 10) meter. a. Cari persamaan kecepatan dan percepatan.
b. Tentukan kecepatan rata-rata saat partikel pindah dari t = 0 ke t = 2 s. c. Cari percepatan rata-rata saat pindah dari t = 0 ke t = 2s.
Fisika Dasar
Jawab: a. Persamaan Kecepatan dan Percepatan x = (3t3 + 2t + 10) meter v = dx/dt = (9t2 + 2) m/s, persamaan kecepatan a = dv/dt = 18t m/s2, persamaan percepatan
9/1/2016
Contoh 1: Posisi Diketahui (2)
17
b. Tentukan kecepatan rata-rata saat partikel pindah dari t = 0 ke t = 2 s. Vrata-rata = (posisi akhir-posisi awal)/(waktu akhir-waktu awal) Saat t = 2s, x2 = 38 m Saat t = 0, x0 = 10 m
Jadi Vrata-rata = 28/2 = 14 m/s
c. Cari percepatan rata-rata saat pindah dari t = 0 ke t = 2s. Dari persamaan kecepatan diperoleh Saat t = 2 s, v2 = 38 m/s Saat t = 0, v0 = 2 m/s Fisika Dasar
Jadi percepatan rata-rata = (38 – 2)/(2 – 0) = 18 m/s.
9/1/2016
Contoh 2: Kecepatan Diketahui Sebuah partikel bergerak pada garis lurus (sumbu X). Kecepatan partikel dinyatakan dengan v = (6t2 + 2t + 10) m/s. Jika diketahui pada t = 1 s partikel berada di x = 2 m, maka a.
Cari persamaan percepatan.
posisi
dan
b. Tentukan kecepatan rata-rata saat partikel pindah dari t = 0 ke t = 2 s. c. Cari percepatan rata-rata saat pindah dari t = 0 ke t = 2s. Fisika Dasar
18
Jawab: a. Dari persamaan kecepatan, persamaan percepatan diperoleh dengan cara menurunkannya terhadap waktu diperoleh a = (12t + 2) m/s2. Posisi didapat dengan cara integrasi kecepatan. X =∫ (6t2 + 2t + 10) dt + x0= (2t3 + t2 + 10t) + x0 Kita cari dulu x0, pada saat t = 1 s posisinya di x = 2m. 2 = 13+ x0→ x0 = - 11 m. Jadi X = (2t3 + t2 + 10t – 11) m
9/1/2016
Contoh 2: Kecepatan Diketahui (2) b.
c.
Fisika Dasar
19
Tentukan kecepatan rata-rata saat partikel pindah dari t = 0 ke t = 2 s. Pada t = 2 s, x2 = 29 m Pada t = 0, x0 = - 11 m Jadi vrata-rata = [29 –(-11)]/(2-0) = 40/2 = 20 m/s Cari percepatan rata-rata saat pindah dari t = 0 ke t = 2s. Pada t = 2 s, v2 = 38 m/s Pada t = 0, v0 = 10 m/s Jadi arata-rata = (38 – 10)/(2 – 0)= 14 m/s2.
9/1/2016
Contoh 3: percepatan diketahui
20
Sebuah partikel bergerak pada garis lurus (sumbu X). Percepatan gerak berubah dengan waktu sebagai a(t) = 12 t2 ms-2. a. Hitung v pada t = 2 s, jika pada t = 0 benda diam.
b. Tentukan x(t) jika diketahui pada saat t = 2 s benda ada pada posisi x = 1 m. c. Tentukan laju benda ketika benda tepat menempuh jarak 66 m. Jawab :
a. Kecepatan v(t) =
2 3 a(t) dt 12t dt 4t vo
vo = 0. Dengan demikian v(t) = 4t3 m/s.
Fisika Dasar
Pada t = 2 detik nilai kecepatan v(2) = 4.23 = 32 m/s
9/1/2016
Contoh 3: percepatan diketahui (2) b. Posisi x(t) =
v(t) dt 4t dt t 3
4
21
xo
Nilai xo dapat ditentukan dari syarat awal pada t = 2 detik posisi benda pada x = 1 m. Nilai x(2) = 24 + xo = 1. Sehingga diperoleh xo = -15. Dengan demikian diperoleh x(t) = t4 – 15.
c. x(t) = 66 = t4 – 15 t4 – 81 = 0 atau t = 3 detik Kecepatan pada t = 3 detik adalah v(3) = 4.33 = 108 m/s
Fisika Dasar
9/1/2016
22
GERAK DUA DIMENSI
Gabungan dari dua buah gerak 1 dimensi, di mana kedua gerak tersebut bebas linier atau tidak saling bergantungan. Contoh: gerak peluru dan gerak melingkar. Y
vox = vo cos voy = vo sin
(xo, yo) adalah posisi awal,
vo Yo
Fisika Dasar
Xo
(vox, voy) kecepatan awal X
9/1/2016
Gerak peluru
Fisika Dasar
23
Gerak peluru adalah gerak benda pada bidang X (GLB) dan bidang Y (GLBB, pengaruh gravitasi).
Gerak pada sumbu X :
Gerak pada sumbu Y :
9/1/2016
Gerak peluru
24
Titik tertinggi terjadi pada saat kecepatan vy(t) = vo sin - gt = 0. Dengan demikian titik tertinggi terjadi pada saat : v sinθ t o g Fisika Dasar
9/1/2016
25
Contoh: Sebuah bola golf dipukul sehingga memiliki kecepatan awal 150 m/s pada sudut 45o dengan horizontal. Tentukan : a. Tinggi maksimum yang dapat dialami bola golf tersebut dari permukaan tanah b. Lama waktu bola berada di udara
c. Jarak dari saat bola dipukul sampai kembali ke tanah
Jawab :
a. Tinggi maksimum diperoleh pada saat vy(t) = 0, yaitu pada : Gunakan vy(t) = vo sin - gt 75 2 gt = 0. Diperoleh tmax =
Fisika Dasar
75 2 75 2 = 7,5 2 s g 10
9/1/2016
26
Contoh: Ketinggian ymax = vo sin .t ½ g t2
= 150. ½ 2 .7,5 2 ½.10.(7,5 2 )2
b.
= 1125 – 562,5 = 562,5 m
Lama waktu bola di udara adalah waktu t pada saat bola jatuh ke tanah, yaitu pada y = 0. y = 75 2 t - ½gt2 = 0. Diperoleh t = 15 2 detik
c. Jarak tempuh bola sampai ke tanah sama dengan x = vocos. t. Dengan t menyatakan selang waktu bola golf sejak di lempar sampai kembali ke tanah. Diperoleh x = 75 2 .15 2 = 2250 m
Fisika Dasar
9/1/2016
Soal latihan 1.
27
Peluru ditembakkan dengan kecepatan awal vo = (3 i + 4 j )m/s dari ketinggian 10 m. Tentukan : a. Posisi tinggi maksimum b. Lama peluru di udara
c. Posisi saat peluru sampai tanah 2.
Fisika Dasar
d. Kecepatan peluru saat sampai tanah
Sebuah bom dijatuhkan dari sebuah pesawat yang bergerak horizontal dengan kecepatan 103 km/jam. Pesawat berada pada ketinggian 180 m. Tentukan jarak horizontal dari titik awal dijatuhkan bom dengan posisi di mana bom mendarat ! 9/1/2016
28
Soal latihan 3.
Sebuah benda titik bergerak di sumbu X. Kecepatan sebagai fungsi dari waktu terlihat pada grafik di bawah ini. v(m/s) 10
1
Pada t = 0 benda berada di x = 2 m 3
5
6
8
t(s)
-5 a. Gambarkan grafik a(t) dalam selang t = 0 dan t = 8 detik ! b. Berapakah x8 – x0 ? c. Berapakah panjang lintasan yang ditempuh selama selang t = 0 sampai t = 8 detik ? Fisika Dasar
9/1/2016
Soal latihan
29
4. Sebuah benda bergerak dalam bidang XY sebagai fungsi t : x(t) = 2t3 t2 m dan y(t) = 3t2 – 2t + 1 m, t dalam detik. Tentukan : a. Komponen kecepatan untuk masing-masing arah b. Besar kecepatan pada t = 1 detik c. Waktu ketika kecepatan nol d. a(t) e. Waktu ketika arah a sejajar dengan sumbu Y
Fisika Dasar
9/1/2016
30
Gerak melingkar
Gerak pada bidang dengan lintasan berupa lingkaran Berlaku :
yo = r sin o
dengan (xo, yo) adalah posisi awal.
Untuk memudahkan perhitungan, posisi dapat dinyatakan dalam koordinat polar
Fisika Dasar
xo = r cos o
yo
r
r
xo
̂ ̂
̂
̂
Dinyatakan oleh jarak r dan sudut yang dibentuk dgn sb. x 9/1/2016
̂
Gerak melingkar: Posisi
Fisika Dasar
31
Vektor posisi dalam koordinat polar dinyatakan dalam : r(t) = r r
Dengan r menyatakan jarak titik pusat ke titik posisi dan vektor satuan r menyatakan arah dari vektor r(t) yang arahnya berubah terhadap waktu.
Untuk gerak melingkar, jarak r besarnya konstan yang dinyatakan sebagai jari-jari lintasan r.
9/1/2016
Gerak melingkar: kecepatan
32
Kecepatan dari gerak melingkar dinyatakan oleh :
dr t dr r dt dt Karena r konstan, maka yang berubah terhadap waktu adalah arah vektor/vektor satuan. Diketahui dari slide sebelumnya : r = cos()i + sin()j r = cos t i + sin t j Maka : d r ( sin ti cos tj ) v t
dt
Fisika Dasar
v (t ) r
9/1/2016
33
Gerak melingkar: percepatan yo
r
r
Percepatan dari gerak melingkar dinyatakan oleh : r
xo
r r
cos
r
̂ +r
asp
Fisika Dasar
+r ̂
sin
̂ +r
at 9/1/2016
Gerak melingkar beraturan
34
Gerak melingkar beraturan terjadi jika kecepatan sudut , konstan. Kecepatan sudut adalah turunan sudut terhadap waktu. Jika konstan maka percepatan :
Fisika Dasar
r
+r
r
̂
r
9/1/2016
Contoh:
35
Sebuah roda berotasi murni mengelilingi porosnya. Sebuah titik P yang berjarak 0,2 m dari sumbu rotasi menempuh sudut (dalam radian) sebagai berikut : = (t3)/3 – (t2)/2 2t (t dalam sekon) Tentukan : a. Kecepatan dan percepatan sudut titik P pada t = 2 s b. Laju titik P pada t = 2 s c. Percepatan tangensial dan sentripetal titik P pada t = 2 s
Fisika Dasar
9/1/2016
36
Solusi Jawab :
a. Kecepatan sudut : =
dθt = t2 - t - 2. dt
Pada t = 2 s diperoleh = 0.
b. Laju titik P pada t = 2 s adalah v = 0.0,2 = 0 c. Percepatan tangensial dan sentripetal titik P pada t = 2 s adalah : as = 2.r = 0 at = r dωt Dengan menyatakan percepatan sudut yang besarnya adalah = = dt 2t - . Saat t = 2 s diperoleh = 3. Dan at = 0,6 m/s2 Fisika Dasar
9/1/2016