Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
JURNAL HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN HUBUNGAN INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016
THE RELATIONSHIP BETWEEN EMOTIONAL MATURITY WITH INTERPERSONAL RELATIONSHIPS IN CLASS XI STUDENT OF SMK PGRI 4 KEDIRI ACADEMIC YEAR 2015/2016
Oleh: ENGGAR IRFANTIKO 11.1.01.01.0110
Dibimbing oleh : 1. Dra. ENDANG RAGIL W.P., M.Pd 2. NORA YUNIAR SETYAPUTRI, M.Pd PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KOSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017 Enggar Irfantiko I 11.1.01.01.0110 FKIP - BK
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Enggar Irfantiko I 11.1.01.01.0110 FKIP - BK
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN HUBUNGAN INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 Enggar Irfantiko 11.1.01.01.0110 FKIP-BK
[email protected] Pembimbing 1: Dra. Endang Ragil W.P., M.Pd Pembimbing 2: Nora Yuniar Setyaputri, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Enggar Irfantiko: Hubungan antara Kematangan Emosi dengan Hubungan Interpersonal pada Siswa Kelas XI SMK PGRI 4 Kediri Tahun Ajaran 2015/2016, Skripsi, BK, FKIP UNP Kediri, 2016. Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa ternyata dijumpai banyak fakta bahwa cukup banyak siswa yang mempunyai kendala dalam hubungan interpersonal. Hal ini dikarenakan ketika seorang siswa tidak bisa mengendalikan emosinya di sekolah tentu dia akan cenderung dijauhi oleh temannya sehingga dia akan kesulitan dalam berhubungan dengan siswa lain. Kematangan emosi adalah kondisi yang ditandai oleh perkembangan emosi dan pemunculan perilaku yang tepat sesuai dengan usia dewasa dari pada bertingkah laku seperti anak-anak. Hubungan interpersonal adalah interaksi antara dua orang atau lebih dimana tujuan dari interaksi tersebut untuk menyampaikan pesan serta menentukan kadar hubungan antar komunikan. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah teknik korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Proses analisis data menggunakan analisis Korelasi Product Moment. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 65 responden dari total populasi sebanyak 332 siswa kelas XI SMK PGRI 4 Kediri. Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa skala. Hasil pengujian hipotesis dengan teknik Korelasi Product Moment dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara Kematangan Emosi dengan Hubungan Interpersonal. Hubungan antara kematangan emosi dengan hubungan interpersonal pada siswa kelas XI SMK PGRI 4 Kediri ditunjukkan dengan nilai rhitung0,633 lebih besar dari rtabel 0,224 pada taraf sigifikansi 5%. Maka hasilnya H0 ditolak yang berarti ada hubungan yang signifikan antara kematangan emosi dengan hubungan interpersonal pada siswa kelas XI SMK PGRI 4 Kediri Tahun Ajaran 2015/2016.
Kata Kunci :kematangan emosi, hubungan interpersonal
Enggar Irfantiko I 11.1.01.01.0110 FKIP - BK
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
sebagai
Latar Belakang Remaja
dipandang
konsekuensi
dari
usaha
sebagai
penyesuaian diri pada pola perilaku
periode perubahan, baik dalam hal
baru dan harapan sosial yang baru
fisik, minat, sikap, perilaku, maupun
(Nurfajriyah dalam Permana, 2013).
dalam hal emosi. Tingkat perubahan
Jika
dalam hal sikap dan perilaku dalam
pendidikannya maka masa remaja
masa
tingkat
adalah siswa yang sedang duduk di
perubahan fisiknya yang semakin
bangku Sekolah Menengah Pertama
berkembang.
sejajar
banyak
dengan
dilihat
dari
Pada
masa
remaja
(SMP),
perubahan
yang
bersifat
(SMA), dan Perguruan Tinggi.
universal, seperti perkembangan fisik,
Sekolah
jenjang
Sekolah
Menengah
seharusnya
Atas
menjadi
minat, dan salah satunya semakin
tempat yang menyenangkan, tempat
meningginya
remaja.
yang aman dan sehat, tempat di mana
Perubahan emosi biasanya semakin
para siswa dapat mengembangkan
cepat selama awal masa remaja.
berbagai potensi yang mereka miliki
emosi
Masa remaja dianggap sebagai
dengan sepenuhnya. Karena itulah di
periode “badai dan tekanan”, suatu
sekolah sudah seharusnya menjadi
masa di mana ketegangan emosi
tempat
meninggi
sebagai
meningkatkan
perubahan
fisik
akibat dan
dari
kelenjar.
dimana
para
tingkat
siswa
kematangan
emosinya sehingga mempermudah
Keteganggan emosi dialami remaja
mereka
diperoleh dari kondisi sosial yang
ataupun saling berhubungan satu
mengelilingi
sama lain.
remaja
masa
kini.
Meningginya emosi terutama karena remaja
laki-laki
dan
perempuan
untuk
saling
Seorang
berinteraksi
siswa
membina
hubungan dengan siswa lain bukanlah
berada di bawah tekanan sosial dan
tanpa
menghadapi kondisi baru (Hurlock
hubungan interpersonal di antaranya
dalam Permana, 2013).
untuk saling tukar informasi dan
Tidak semua remaja mengalami
alasan.
mengurangi
Siswa
perasaan
membina
kesepian.
masa badai dan tekanan, namun benar
Namun emosi siswa yang labil atau
bila sebagian besar remaja mengalami
yang tingkat kematangan emosinya
ketidakstabilan dari waktu ke waktu
masih
Enggar Irfantiko | 11.1.01.01.0110 FKIP - BK
rendah,
ini
sudah
tentu
simki.unpkediri.ac.id || 0||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
akanmenghambat dalam
siswa
melakukan
tersebut hubungan
interpersonal. Karena mereka yang
negatif
seperti
gampang
marah,
mudah mengeluarkan kata-kata kotor yang akan merugikan temannya.
emosinya masih labil kurang dapat
Salah
satu
penyebab
siswa
menerima kondisi di sekitarnya yang
kesulitan dalam membina hubungan
membuatnya gampang marah hingga
interpersonal
berperilaku kasar terhadap temannya.
rendahnya kematangan emosi yang
adalah
karena
Devito (dalam Wisnuwardhani
dimiliki. Sekolah sebagai lembaga
dan Mashoedi, 2012) mengemukakan
pendidikan formal harus mengetahui
beberapa
alasan
dan
membina
hubungan
lain
seseorang
memfasilitasi
perkembangan
interpersonal.
peserta didiknya. Dalam hal ini,
Alasan seseorang membina hubungan
sekolah harus lebih memperhatikan
interpersonal
ingin
perkembangan emosi siswa dengan
memperoleh stimulasi. Stimulasi di
tepat. Perkembangan emosi siswa
sini mengandung arti rangsangan atau
perlu
masukan dari orang lain. Sebagai
pendidikan
mahkluk
memfasilitasi dalam meningkatkan
adanya
dapat
yang
memiliki
rangsangan
membuat menangis,
karena
emosi
seseorang merasakan
emosi, dapat
disiapkan atau
dalam
program
bimbingan
yang
kematangan emosi siswa.
tertawa,
Di
sinilah
bimbingan
dan
kehangatan,
konseling
harus
berperan
aktif
persahabatan dan cinta. Semuanya ini
menggali
masalah-masalah
pada
akan terpenuhi bila seseorang berada
siswa khususnya mengenai hubungan
dalam
interpersonal. Berdasarkan uraian di
sebuah
hubungan
interpersonal.
atas,
peneliti
berkeinginan
untuk
Kematangan emosi pada siswa
mengetahui adakah hubungan antara
harus dibentuk karena ini akan sangat
kematangan emosi dengan hubungan
membantu siswa dalam bersosialisasi.
interpersonal di SMK PGRI 4 Kediri.
Karena siswa yang mampu mengatur emosi akan memiliki ketrampilan sosial yang baik sehingga kompetensi sosialnya akan tinggi. Namun siswa yang
kurang
dapat
mengontrol
emosinya akan cenderung berperilaku Enggar Irfantiko | 11.1.01.01.0110 FKIP - BK
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
II.
Metode
dan
A. Teknik dan Pendekatan
Penelitian dilakukan dengan
1. Teknik
pengolahan
statistik.
pendekatan kuantitatif karena
Teknik yang digunakan
diperlukan data yang bersifat
dalam penelitian ini adalah
objektif
korelasional.
mengenai kematangan emosi
Ibrahim
dan
berupa
angka
Sudjana (dalam Utami, 2013)
siswa
mendifinisikan
interpersonal siswa. Data yang
korelasional korelasi
teknik adalah
yang
dan
hubungan
studi
diperoleh
akan
diolah,
mempelajari
dianalisis
dan
diproses
hubungan dua variabel atau
menggunakan SPSS 20.0 for
lebih,
windows.
yakni
sejauh
mana
variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
dalam variabel lain. Pemilihan teknik
korelasional dalam
Fraenkel Soendari,
(dalam
tanpa
tahun)
penelitian ini didasari oleh
mendefinisikan
maksud dari peneliti yang
adalah
ingin mengkaji dan melihat
orang, atau keadaan yang
seberapa
menjadi perhatian peneliti dan
antara
besar
hubungan
kematangan
dengan
emosi
hubungan
populasi
sekumpulan
obyek,
akan digunakan oleh peneliti untuk
menggeneralisasikan
interpersonal pada siswa kelas
hasil penelitiannya. Pendapat
XI SMK PGRI 4 Kediri tahun
lain mendefinisikan populasi
ajaran 2015/2016.
adalah
2. Pendekatan Pendekatan
keseluruhan
penelitian yang
(Arikunto
subjek dalam
Permana, 2013).
digunakan dalam penelitian
Dari dua pendapat di
adalah pendekatan kuantitatif.
atas
Pendekatan
populasi adalah seluruh subjek
mengutamakan penelitian
kuantitatif objektifitas dengan
menggunakan angka - angka Enggar Irfantiko | 11.1.01.01.0110 FKIP - BK
dapat
penelitian
yang
disimpulkan
digunakan
peneliti
untuk
menggeneralisasikan
hasil
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
penelitiannya. Populasi dalam
persentase yang di gunakan
penelitian ini adalah siswa
untuk pengambilan data pada
kelas XI SMK PGRI 4 Kediri
umumnya antara lain 10%,
tahun
2015/2016.
15%, 20% dan 25%. Peneliti
jumlah
menggunakan 20% dari total
keseluruhan dari siswa kelas
populasi kelas XI dikarenakan
XI adalah 332 siswa.
presentasi
ajaran
Sedangkan
2. Sampel
dianggap
Sugiyono
(2010)
20% mewakili
sudah jumlah
populasi. Jadi jumlah sampel
mendefinisikan bahwa sampel
adalah 20% X 332 = 65.
adalah bagian dari jumlah dan
C. Instrumen dan Pengumpulan Data
karakteristik
yang
dimiliki
oleh populasi. Dalam mencari
1. Instrumen Dalam
pengumpulan
sampel, peneliti menggunakan
data, digunakan alat yang
teknik
sering disebut dalam kegiatan
proportional random
sampling yaitu sampel yang
penelitian
dengan
istilah
diperoleh secara acak dari
Instrumen
subjek-subjek dalam populasi
penelitian.Instrumen
yang
yang terdiri dari beberapa
digunakan dalam penelitian ini
kelompok dan pengambilan
yaitu berupa skala. Hendri
subjek dalam setiap kelompok
(2009) mendefinisikan skala
populasi ditentukan seimbang
Merupakan salah satu teknik
atau
dengan
untuk pengukuran sikap di
dalam
mana subjek diminta memilih
masing-masing
kelompok
satu kata sifat atau frase dari
(Arikunto
Permana,
sekelompok
sebanding
banyaknya
subjek
dalam
2006).
pasangan
kata
sifat atau pasangan frase yang Sudjana
(2005)
disediakan
mengemukakan
bahwa
mampu
yang
paling
menggambarkan
gradien jumlah sampel yang
perasaan
mereka
digunakan menyesuaikan dari
suatu objek.
terhadap
total sampel yang didapatkan, selain
itu
beberapa
Enggar Irfantiko | 11.1.01.01.0110 FKIP - BK
value simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Validitas
pernyataan yang berhubungan
Validitas dilakukan untuk
dengan kematangan emosi dan
mengetahui tingkat validitas
hubungan
instrument. Sugiyono (2010)
dianggap sudah mengungkap
mengemukakan
bahwa
variabel kematangan emosi
instrumen yang valid berarti
dan hubungan interpersonal
alat ukur
serta sesuai dengan indikator-
untuk
yang digunakan
mendapatkan
data
interpersonal
indikator yang terdapat pada
(mengukur) itu valid. Valid
kisi
berarti
instrumen
penelitian kematangan emosi
dapat
digunakan
tersebut untuk
Uji
validitas
kisi
instrument
dan hubungan interpersonal.
mengukur apa yang hendak diukur.
-
Untuk menguji kevalidan masing-masing
item,
hasil
diperlukan dalam penelitian
rhitung dibandingkan dengan
ilmiah yang merupakan dasar
hasil rtabel. Jika rhitung> rtabel
untuk
bahwa
maka item dinyatakan valid.
benar-
Item yang valid akan langsung
benar layak digunakan dalam
digunakan untuk penelitian
penelitian
sedangkan yang tidak valid
mempercayai
instrument
tersebut
Penelitian
ini
menggunakan
validitas
internal
(Internal
validitas
Validity),
internal
adalah
akan
dibuang.
mengetahui apakah item yang terdapat
tidak,
dengan
Product
diukur.
yang
Validitas
dapat
dicapai
kesesuaian
akan
internal jika
antara
ada item
dalam
angket
termasuk kategori valid atau
kesesuaian antara instrument tujuan
Untuk
digunakan Moment
rumus Pearson
dengan software SPSS 20.0 for windows. 3. Reliabilitas
pernyataan dengan indikator
Pengujian
reliabilitas
instrument secara keseluruhan.
adalah proses menguji butir-
Peneliti
menggunakan
butir pertanyaan yang ada
validitas internal karena skala
dalam sebuah angket, apakah
yang
isi
berisi
item
Enggar Irfantiko | 11.1.01.01.0110 FKIP - BK
-
item
pernyataan
dari
butir
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pertanyaan tersebut reliabel
data kedua variabel berbentuk
sehingga
diukur
interval atau ratio, dan sumber
signifikansi
data dari dua variabel atau
dapat
faktanya.
Uji
dilakukan
pada
taraf
signifikansi
0,05
artinya
instrumen reliabel
dapat bila
dikatakan
nilai
alpha
lebih tersebut adalah sama. Dalam
hal
Product
Momentdengan
bantuanSPSS
sangat reliabel jika nilai alpha
Windows.
(Sujianto
–
0,81 dalam
1,00
Permana
2013). digunakan
20.00for
2. Norma Keputusan Norma keputusan yang digunakan
Rumus
peneliti
menggunakan teknik Korelasi
cronbach’s 0,60 – 0,80 dan cronbach’s
ini
untuk
menguji
hipotesis dalam penelitian ini
untuk mencari nilai reliabilitas
adalah sebagai berikut :
instrumen adalah alpha (σ).
- Jika rxy hitung ≥ rxy tabel,
Rumus alpha digunakan untuk
taraf signifikan 5%, maka
mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.
signifikan
akibatnya
hipotesis nihil (H0) ditolak. - Jika rxy hitung rxy tabel,
D. Teknik Analisis Data taraf signifikan 5%, maka
1. Jenis Analisis Setelah data terkumpul maka
perlu
segera
tidak signifikan akibatnya hipotesis
nihil
(H0)
dianalisis.Teknik analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah
teknik
diterima.
Korelasi
Product Moment. Sugiyono (2010)
mengatakan
bahwa
teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan
hipotesis
hubungan dua variabel bila Enggar Irfantiko | 11.1.01.01.0110 FKIP - BK
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
emosi
III. Hasil dan Kesimpulan A. Hasil
hubungan
interpersonal pada siswa kelas XI
Hipotesis yang akan diuji adalah “Ada Hubungan Antara Kematangan Hubungan
dengan
Emosi
dengan
Interpersonal
SMK PGRI 4 Kediri Tahun Ajaran 2015/2016 diterima. B. Kesimpulan
pada
Hasil penelitian ini telah
Siswa Kelas XI di SMK PGRI 4
membuktikan bahwa ada korelasi
Kediri Tahun Ajaran 2015/2016”.
yang
Adapun kriteria penerimaan dan
kematangan
penolakan hipotesis adalah :
hubungan
1. Jika rxy hitung ≥ rxy tabel,
siswa kelas XI SMK PGRI4
taraf signifikan 5%, maka
Kediri tahun ajaran 2015/2016
signifikan akibatnya hipotesis
dengan
kerja (H0) ditolak.
korelasi sebesar rhitung0,633 >
2. Jika rxy hitung rxy tabel,
signifikan
antara
emosi
dengan
interpersonal
perolehan
rtabel0,224,
pada
koefisien
maka
hipotesis
taraf signifikan 5%, maka
diterima.Hal ini berarti bahwa
tidak
semakin tinggi kematangan emosi
signifikan akibatnya
hipotesis kerja (H0) diterima Dari
hasil
perhitungan
yang
dimiliki
akansemakin
dengan N=65 siswa diperoleh
melakukan
koefisien sebesar 0,633 untuk
interpersonal.
koefisien
rtabel
pada
siswa baik
maka dalam
hubungan
taraf
signifikansi 5% sebesar = 0,224. Atau dengan kata lain hipotesis nihil (H0)yang berbunyi tidakada hubungan emosi
antara
kematangan
dengan
hubungan
interpersonal pada siswa kelas XI SMK PGRI 4 Kediri Tahun Ajaran 2015/2016 ditolak, dan hipotesis
alternatif
(H1)
yang
menyatakan ada hubungan yang signifikan
antara
kematangan
Enggar Irfantiko | 11.1.01.01.0110 FKIP - BK
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
IV. Daftar Pustaka Aditya, D. 2009. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. (online). Tersedia: http://www.eprints.undip.ac.id, diunduh 09 Desember 2015. Darmadi, H. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hendri, J. 2009. Skala Pengukuran dan Teknik Penskalaan. (online). Tersedia: http://www.hendri.staff.gunadarma.ac .id, diunduh 16 Desember 2015. Lathifah, S. A. 2015. Hubungan Antara Kematangan Emosi dengan Penyesuaian Diri pada Remaja Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah Yogyakarta. (online). Tersedia: http://www.digilib.uin-suka.ac.id, diunduh 04 Desember 2015. Muawanah, L. B., Suroso, & Pratikto, H. 2012. Kematangan Emosi, Konsep Diri dan Kenakalan Remaja. (online). Tersedia: http://www.jurnal.untagsby.ac.id, diunduh 10 November 2015. Nur, A. N., Fahmi, A., Nurwindiastuti, D., Patriana, K. W., Pristanti, Y. I., Marita, Y. S. tanpa tahun. Hubungan Interpersonal. (online). Tersedia: http://www.psikologi.or.id, diunduh 04 Desember 2015. Permana, Y. Y. 2013. Hubungan antara Kemampuan Pengelolaan Emosi dengan Perilaku Agresif. Kediri: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri. Rizqi, M. I. 2011. Pengaruh Kematangan Emosi terhadap Kecenderungan Perilaku Self Injury pada Remaja. (online). Tersedia: http://www.eprints.walisongo.ac.id, diunduh 02 Desember 2015. Shafira, F. 2015. Hubungan Antara Kematangan Emosi dengan Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Perantau. (online). Tersedia: Enggar Irfantiko | 11.1.01.01.0110 FKIP - BK
http://www.eprints.ums.ac.id, diunduh 04 Desember 2015. Soendari, T. tanpa tahun. Populasi dan Sampel Penelitian. (online). Tersedia: http://www.repository.upi.edu, diunduh 09 Desember 2015. Sudjana, N. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sulistiyono, N. Y. 2013. Gambaran Asupan Zat Gizi dan Aktivitas Fisik. (online). Tersedia: http://www.repository.upi.edu, diunduh 20 Januari 2016. Tadjuddin, A. K. 2010. Hubungan Kematangan Emosi dengan Penyesuaian Diri pada Masa Pernikahan Awal. (online). Tersedia: http://www.eprints.ums.ac.id, diunduh 04 November 2015. Utami, O. 2013. Hubungan antara Pemanfaatan E-Learning dengan Motivasi Belajar Siswa. (online). Tersedia: http://www.repository.upi.edu, diunduh 16 Desember 2015. Wisnuwardhani, D. & Mashoedi. S. F. 2012. Hubungan Interpersonal. Jakarta: Salemba Humanika.
simki.unpkediri.ac.id || 7||