PENGGUNAAN METODE MAJU MUNDUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVA SDN 1 GUNUNGSARI TAHUN AJARAN 2015/2016
JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh:
INTAN RAUDANI E1E012030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016
i
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDKAN GURU SEKOLAH DASAR Jln. Majapahit No. 62 Telp. (0370) 623873 Fax. 634918 Mataram 83125
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING JURNAL SKRIPSI Jurnal skripsi yang disusun oleh: Intan Raudani (E1E 012 030) dengan judul “Penggunaan Metode Maju Mundur untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IVA SDN 1 Gunungsari Tahun Ajaran 2015/2016”, telah diperiksa dan disetujui.
Menyetujui,
Mataram,
Juli 2016
Dosen Pembimbing Skripsi I,
Dosen Pembimbing Skripsi II,
(Dr. Harry Soeprianto, M.Si) NIP. 19600215 198631 1 003
(Drs. Safruddin, M.Pd) NIP. 19571003 198503 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
(Drs. Safruddin, M.Pd) NIP. 19571003 198503 1 002
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI............... ii DAFTAR ISI ................................................................................................... iii ABSTRAK ....................................................................................................... iv PENDAHULUAN............................................................................................ 1 KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN................................... 2 PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................................... 7 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 10 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 12 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13
iii
ABSTRAK Penggunaan Metode Maju Mundur untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IVA SDN 1 Gunungsari Tahun Ajaran 2015/2016 Oleh Intan Raudani, Harry Soeprianto, Safruddin Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Mataram Email :
[email protected]
Latar belakang dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan antara karakteristik matematika dengan siswa usia sekolah dasar, dimana matematika memiliki karakteristik abstrak sedangkan siswa usia sekolah dasar masih pada tahap berpikir kongkrit yang menyebabkan lemahnya kemampuan siswa kelas IVA SDN 1 Gunungsari dalam mata pelajaran Matematika khususnya materi tentang bilangan bulat sehingga dilakukan Penelitian ini dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IVA SDN 1 Gunungsari menggunakan metode maju mundur. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, dan refleksi. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan test hasil belajar. Observer aktivitas mengajar guru adalah guru kelas IVA SDN 1 Gunungsari dan observer untuk aktivitas belajar siswa adalah mahasiswi S1 PGSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II berturut-turut adalah 66,67% dan 95,83%. Persentase peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal dari siklus I sampai siklus II adalah 29,16%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa penggunaan metode maju mundur dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IVA SDN 1 Gunungsari tahun ajaran 2015/2016.
Kata Kunci: Metode Maju Mundur, Hasil Belajar Matematika.
iv
ABSTRACT Use of Forward Backward Method for Improving Learning Outcomes Math Grade 4 Elementary School 1 Gunungsari Academic Year 2015/2016 By Intan Raudani, Harry Soeprianto, Safruddin Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Mataram Email :
[email protected]
The background of this research is there a difference between the characteristics of mathematics with students of primary school age, where mathematics has the characteristics of an abstract while students of primary school age are still at the stage thinking concrete which led to weak ability graders IVA public elementary schools 1 Gunungsari in Mathematics especially the material about integers that do this research with the aim to improve learning outcomes math grade students IVA public elementary school 1 Gunungsari using back and forth. This research was included into the classroom action research that conducted in two cycles, each cycle consists of four stages: planning, implementation, observation and evaluation, and reflection. The research instrument is observation sheet and achievement test. Observer teaching activities teacher are a teacher of fourth grade public elementary schools 1 Gunungsari and observer for students learning activities are co-ed primary school teacher education S1. Research results show that the average student learning outcomes in the first cycle and the second cycle are respectively 66.67% and 95.83%. The percentage increase in student learning outcomes in the classical style of the first cycle to the second cycle is 29.16%. Based on these results it can be stated that the use of methods back and forth can improve learning outcomes Maths grade students IVA in public primary schools 1 Gunungsari the academic year 2015/2016.
Keywords: Back and Forth, Learning Outcomes Maths.
v
I. PENDAHULUAN Pembelajaran matematika di SD merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan karena adanya perbedaan karakteristik khususnya antara hakikat anak dengan hakikat matematika. Anak usia SD sedang mengalami perkembangan dalam tingkat berpikirnya yang masih pada tahapan (pra kongkret) sedangkan matematika bersifat abstrak (Karso, Dkk, 2006). Perbedaan karakteristik itulah yang membuat kebanyakan orang menganggap belajar matematika sangatlah sulit dan menakutkan. Hal semacam itu terjadi karena saat memperoleh pembelajaran matematika metode yang digunakan pendidik monoton. Seperti kenyataan yang terjadi di SDN 1 Gunungsari, dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pada hari Senin 30 Agustus 2015 ditemukan permasalahan pada pembelajaran matematika salah satunya yaitu materi bilangan bulat pada kelas IVA. Hasil observasi menunjukkan bahwa pengajaran matematika masih berpusat pada guru dan guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti akan menggunakan metode maju mundur dengan memanfaatkan alat peraga mistar bilangan dalam mengajar. Metode ini digunakan untuk menumbuhkan daya tarik, rasa ingin tahu siswa, pemahaman akan materi pokok yang dipelajari sehingga siswa tidak jenuh dan menghilangkan istilah matematika sebagai pelajaran yang sulit. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam memahami materi bilangan bulat dengan menggunakan metode maju mundur sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana penggunaan metode maju mundur dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok bilangan bulat pada siswa kelas IVA SDN 1 Gunungsari tahun ajaran 2015/2016?”. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok bilangan bulat dengan menggunakan metode maju mundur pada siswa kelas IVA SDN 1 Gunungsari tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, bagi siswa, serta bagi sekolah.
1
II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN Kajian Pustaka 1. Metode Maju Mundur Metode maju mundur merupakan metode pembelajaran yang khusus digunakan pada mata pelajaran matematika materi bilangan bulat, metode maju mundur ini menggunakan alat peraga berupa mistar bilangan. Turmuzi (2013: 100-105) menjelaskan aturan dan langkah-langkah pelaksanaan metode maju mundur dengan menggunakan alat peraga mistar bilangan sebagai berikut: a. Penjumlahan Bilangan Bulat Contoh: a) 2 + 5 = Langkah 1 Dari 0, menghadap ke kanan, bergerak maju 2 satuan
Langkah 2 Dari 2, menghadap ke kanan, bergerak maju 5 satuan
b) 2 + (-5) Langkah 1 Dari 0, menghadap ke kanan, bergerak maju 2 satuan
2
Langkah 2 Dari 2, menghadap ke kiri, bergerak maju 5 satuan langkah
c) -2 + (-5) = Langkah 1 Dari 0, menghadap ke kiri, bergerak maju 2 satuan
Langkah 2 Dari -2, menghadap ke kiri, bergerak maju 5 satuan, berhenti di -7
b. Pengurangan Bilangan Bulat Contoh: a) 2 – 5 = Langkah 1 Dari 0, menghadap ke kanan, bergerak maju 2 satuan
3
Langkah 2 Dari 2, menghadap ke kanan, bergerak 5 satuan mundur, berhenti di -3
b) 2 – (-5) Langkah 1 Dari 0, menghadap ke kanan, bergerak 2 satuan maju
Langkah 2 Dari 2, berbalik arah menghadap ke kiri, bergerak 5 satuan mundur
c) -2 – 5 Langkah 1 Dari 0, menghadap ke kiri, bergerak 2 satuan maju
4
Langkah 2 Dari -2, menghadap ke kanan, bergerak 5 satuan mundur, berhenti di 7
2. Hasil Belajar hasil belajar merupakan perubahan perilaku setiap peserta didik baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor yang disebabkan karena dia mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dengan menguasai sejumlah bahan yang diberikan selama proses belajar mengajar. a. Domain Hasil Belajar Domain hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan yang akan diubah dalam proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu dibagi dalam tiga komponen: kognitif, afektif dan psikomotorik (Purwanto, 2013: 48). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hal-hal yang menjadi tujuan belajar salah satunya adalah adanya perubahan dalam diri. Perubahan yang diharapkan tentunya sebuah perubahan positif yang mampu membawa individu menuju kondisi yang lebih baik. Dalam proses pencapaian tujuanya. 3. Matematika a. Pembelajaran Matematika di SD 1) Fungsi Matematika Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Di SD diutamakan agar siswa mengenal, memahami serta mahir menggunakan bilangan dalam kaitannya dengan praktek kehidupan seharihari (Depdikbud, 1995: 69-70). 2) Tujuan Matematika di SD Tujuan pengajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) yaitu untuk (Depdikbud, 1995: 70-71) : a) Menumbuhkan dan mengambangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari. b) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika. c) Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal untuk belajar pada jenjang berikutnya. d) Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif, dan disiplin. 3) Ruang Lingkup Matematika di SD Ruang lingkup materi/bahan-bahan kajian mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar adalah mencakup aritmetika (berhitung, pengantar aljabar,
5
geometri, pengukuran dan kajian data (pengantar statistika), penekanan diberikan pada “penguasaan bilangan” termasuk berhitung (Depdikbud, 1995: 71). Pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem) sehingga dapat mengembangkan penalarannya. Dengan langkah ini, peserta didik diharapkan dapat menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, maka guru diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga atau media lainnya. Jadi pembelajaran dalam matematika SD diarahkan untuk membangun kemampuan berpikir yang kongkret dan kemampuan menguasai materi yang sangat abstrak berupa lambang-lambang, symbol, operasi hitung, di mana pengetahuan itu sumbernya dari luar diri, tetapi dikonstruksi dalam diri individu siswa sehingga siswa itu mampu mengembangkan intelektualnya dengan menggunakan alat peraga atau media dalam menguasai konsep-konsep matematika. b. Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan positif, bilangan nol dan bilangan negatif. Penelitian yang Relevan 1. Tego Suroso (2009) dengan judul “Upaya meningkatkan prestasi belajar matematika melalui peragaan jalan maju mundur pada garis bilangan tentang operasi bilangan bulat bagi siswa kelas VI SD Negeri lebak kecamatan grabag kabupaten magelang tahun ajaran 2009/2010”. 2. Sri Ertina Juliantini (2011) dengan judul “ penggunaan media mistar bilangan untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN 25 Mataram tahun ajaran 2010/2011”. Kerangka Berfikir Metode pembelajaran maju mundur dengan memanfaatkan alat peraga mistar bilangan dapat membantu mengkongkretkan konsep-konsep matematika yang abstrak terutama pada materi bilangan bulat. siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran yang dia peragakan secara langsung. proses pembelajaran akan sangat menarik, sebab siswa tak hanya mendengar tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. siswa akan lebih aktif mengamati dan tertarik untuk mencobanya sendiri. Diharapkan siswa dapat lebih mudah menangkap dan memahami konsep-konsep. Dengan demikian dapat dipahami apabila penggunaan metode maju mundur dengan memanfaatkan alat peraga mistar bilangan dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi bilangan bulat siswa kelas IVA SDN 1 Gunungsari. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berpikir di atas, peneliti dapat mengajukan hipotesis tindakan yaitu “jika penggunaan metode maju mundur dilaksanakan secara optimal maka hasil belajar matematika materi pokok bilangan bulat siswa kelas IVA SDN 1 Gunungsari tahun ajaran 2015/2016 meningkat”.
6
III. PELAKSANAAN PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SDN 1 Gunungsari, Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016, Subjek penelitian adalah siswa kelas IVA SDN 1 Gunungsari yang berjumlah 24 anak yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai observer aktivitas mengajar guru adalah guru kelas IVA, dan observer aktivitas belajar siswa adalah mahasiswi dari FKIP PGSD Faktor yang Diteliti 1. Faktor Guru Faktor guru yang diteliti dalam penelitian ini adalah kemampuan guru saat menerapkan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran maju mundur untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok bilangan bulat siswa kelas IVA SDN 1 gunungsari tahun ajaran 2015/2016. 2. Faktor Siswa Faktor siswa yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok bilangan bulat melalui penggunaan metode maju mundur. Variabel Penelitian 1. Metode Maju Mundur metode maju mundur merupakan metode pembelajaran yang khusus digunakan pada mata pelajaran matematika materi bilangan bulat, metode maju mundur ini menggunakan alat peraga berupa mistar bilangan. 2. Hasil Belajar Matematika Hasil belajar matematika siswa adalah kemampuan atau perubahan yang terjadi dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik dalam mata pelajaran matematika yang dinyatakan dalam bentuk nilai setelah dilakukannya evaluasi. Contoh hasil belajar yang dimaksud adalah nilai ulangan harian. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang dimaksud adalah nilai mata pelajaran matematika yang diperoleh peserta didik kelas IVA SDN 1 Gunungsari setelah diadakan evaluasi. Rancangan dan Langkah-Langkah Penelitian 1. Rancangan Penelitian: Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto (2014) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. 2. Langkah-langkah Penelitian: Tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan evaluasi, tahap refleksi Metode Pengumpulan Data 1. Tes Hasil Belajar yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa adalah tes tertulis dalam bentuk uraian sebanyak 10 butir soal. 2. Observasi digunakan untuk mengetahui bagaimana tingkat aktivitas guru dan siswa pada saat kegiatan belajar mengajar. 3. Dokumentasi adalah segala benda yang berbentuk barang, gambar, ataupun tulisan sebagai bukti dan dapat memberikan keterangan yang penting dan abash.
7
Instrumen Pengumpulan Data 1. Tes Hasil Belajar: Instrumen berupa tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Bentuk tes yang digunakan dalam bentuk uraian sebanyak 10 soal. Tes hasil belajar diberikan di akhir siklus. 2. Lembar Observasi: Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara langsung. Teknik Analisis Data 1. Teknik Kuantitatif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes pembelajaran dengan metode maju mundur. Nilai akhir individual per siswa ditentukan dengan rumus sebagai berikut : Skor Perolehan x 100 Nilai = Skor Maksimal (sumber Purwanto, 2011: 207) Menghitung Nilai Rata-rata X X N Keterangan:
X
: Nilai rata-rata ∑X : Jumlah seluruh skor N : Subjek (Sumber: Sudjana, 2012: 109) Ketuntasan Klasikal ∑ Siswa yang tuntas belajar ∑ Siswa P=
x 100 %
2. Teknik Kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif. Data kualitatif ini diperoleh dari data nontes yaitu data observasi aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. a. Data Aktivitas Siswa :Berdasarkan skor standar maka kriteria untuk menentukan aktivitas siswa dijabarkan pada tabel berikut ini (dalam Wahidmurni, 2010). Tabel 3.1 Kriteria Aktivitas Belajar Siswa. Interval
Interval Skor
Kategori
X ≥ 45
Sangat aktif
Mi + MI+0,5 SDI ≤ X < Mi +1,5 SDi
35 ≤ X < 45
Aktif
Mi – MI-0,5 SDI ≤ X < Mi + 0,5 SDi
25 ≤ X < 35
Kurang aktif
X ≤ 25
Tidak aktif
Mi + X ≥ Mi + 1,5 SDi
X < Mi – 0,5 SDi Keterangan: X = Jumlah skor aktivitas siswa
8
b. Data Aktivitas Guru:Berdasarkan skor standar maka kriteria untuk menentukan aktivitas guru dijabarkan pada tabel berikut ini (Wahidmurni, 2010). Tabel 3.2 Kriteria Aktivitas Mengajar Guru. Interval
Interval Skor
Kategori
X ≥ 11,2
Sangat Baik
Mi + MI+0,5 SDI ≤ X < Mi +1,5 SDi
8,7 ≤ X < 11,2
Baik
Mi – MI-0,5 SDI ≤ X < Mi + 0,5 SDi
6,2 ≤ X < 8,7
Kurang Baik
X < 6,2
Tidak Baik
Mi + X ≥ Mi + 1,5 Sdi
X < Mi – 0,5 SDi Keterangan: X = Jumlah skor aktivitas mengajar guru
B. Indikator Ketercapaian 1. Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika hasil belajar siswa mencapai nilai rata-rata kelas ≥ 70 2. Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika hasil belajar siswa mencapai ketuntasan klasikalnya ≥ 75 %. 3. Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika aktivitas belajar siswa mencapai minimal kategori “aktif” 4. Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika aktivitas mengajar guru mencapai minimal kategori “aktif”
9
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Siklus I Kegiatan pada siklus I dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 April 2016 yaitu selama 2 x 35 menit, dengan pokok bahasan materi tentang penjumlahan bilangan bulat. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 April 2016 yaitu selama 2 x 35 menit, dengan pokok bahasan materi tentang pengurangan bilangan bulat dan memberikan evaluasi siklus I. Evaluasi dilaksanakan pada akhir pembelajaran selama 30 menit, dengan bentuk soal berupa uraian sebanyak 10 item. Data yang diperoleh pada siklus I: jumlah skor aktual aktivitas mengajar guru adalah 13. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan pada teknik analisis data, jumlah skor aktivitas guru pada siklus I berada pada kelas interval Mi + X ≥ Mi + 1,5 Sdi yaitu pada rentan skor X ≥ 11,2. Dengan demikian, skor aktivitas guru yang diperoleh pada siklus I ini tergolong dalam kategori sangat baik. Jumlah skor aktivitas siswa adalah 47. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan pada teknik analisis data, jumlah skor aktivitas siswa pada siklus I berada pada kelas interval Mi + X ≥ Mi + 1,5 SDi yaitu pada rentan skor X ≥ 45. Dengan demikian, skor aktivitas siswa yang diperoleh pada siklus I ini tergolong dalam kategori sangat aktif. Hasil evaluasi diperoleh nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 0. Banyak siswa yang memperoleh nilai ≥75 adalah 16 orang dan siswa yag memperoleh nilai <75 sebanyak 8 orang. Nilai rata – rata perolehan siswa adalah 68,75 dengan persentase ketuntasan kalikal sebesar 66.67 %. Adapun hasil refleksi bersama guru kelas IVA SDN 1 Gunungsari yaitu: a. Guru kurang mampu mengefektifkan waktu b. Guru tidak memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif c. Siswa kurang percaya diri dalam memperagakan kegiatan maju mundur 2. Deskripsi Data Siklus II Kegiatan pembelajaran pada siklus II juga dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan, yaitu pada hari selasa tanggal 10 Mei 2016 dan hari Rabu tanggal 11 Mei 2016. Alokasi waktu yang digunakan dalam pertemuan pertama adalah 2 x 35 menit dengan pokok bahasan materi tentang melakukan operasi hitung campuran menggunakan metode maju mundur. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 11 Mei 2016 yaitu selama 2 x 35 menit, dengan pokok bahasan yang sama dengan pertemuan pertama yaitu materi tentang melakukan operasi hitung campuran dan memberikan evaluasi siklus II. Evaluasi dilaksanakan pada akhir pembelajaran selama 30 menit, dengan bentuk soal berupa uraian sebanyak 5 item. Data yang diperoleh pada siklus II: jumlah skor aktivitas guru adalah 14,5. Berdasarkan data di atas, diperoleh jumlah skor aktivitas guru yang berada pada kelas interval Mi + X ≥ Mi + 1,5 Sdi yaitu pada rentan skor X ≥ 11,2. Dengan demikian, skor aktivitas guru yang diperoleh pada siklus II ini tergolong dalam kategori sangat baik.Jika dibandingkan dengan hasil pada siklus I, jumlah skor aktivitas guru pada siklus II mengalami peningkatan. Jumlah skor aktivitas siswa adalah 52,5. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan pada teknik analisis data, jumlah skor aktivitas siswa pada siklus II berada pada kelas interval Mi + X ≥ Mi + 1,5 SDi yaitu pada rentan skor X ≥ 45. Dengan demikian, skor aktivitas siswa yang diperoleh pada siklus I ini tergolong dalam kategori sangat aktif.Jika dibandingkan dengan hasil pada siklus I, jumlah skor aktivitas siswa pada siklus II juga mengalami peningkatan. 10
Hasil evaluasi diperoleh nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 0. Banyak siswa yang memperoleh nilai ≥75 adalah 23 orang dan siswa yag memperoleh nilai <75 sebanyak 1 orang. Hasil analisis siklus II didapatkan nilai rata – rata 80,83 dengan persentase ketuntasan kalsikal sebesar 95,83%. Dengan demikian, penelitian pada siklus II dapat dikatakan bahwa indikator keberhasilan sudah tercapai dan penelitian dihentikan Pembahasan Adapun ringkasan dari hasil penelitian dari siklus I dan siklus II yang memuat aktivitas guru dan siswa, rata-rata hasil belajar siswa dan ketuntasan klasikal dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Hasil Observasi dan Evaluasi dari siklus I sampai siklus II Hasil belajar Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Siklus Skor I
13
II
14,5
Peningkatan
Kriteria Sangat Baik Sangat Baik 1,5
Skor 47 52,5
Kriteria Sangat Aktif Sangat Aktif 5,5
Rata – rata
Ketuntasan klasikal
68.75
66,67 %
80,83
95.83 %
12,08
29,16 %
Berdasarkan pembahasan dan tabel 4.7 di atas, maka pembelajaran dengan menggunakan metode maju mundurdapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IVA SDN 1 Gunungsari tahun pelajaran 2015/2016.Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan, diketahui bahwa pada siklus I rata-rata skor aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru sudah dapat dikatakan berhasil.Hal ini dapat dilihat dari jumlah skor aktivitas guru sudah mencapai kategori sangat baik dan aktivitas siswa sudah mencapai kategori sangat aktif.Akan tetapi, ketuntasan klasikal belum memenuhi indikator yang ditetapkan (ketuntasan klasikal siklus I < 75%). Dengan demikian, secara umum pembelajaran pada siklus I dapat dikatakan belum mencapai hasil sesuai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, maka peneliti melakukan penyempurnaan indikator-indikator pembelajaran yang belum maksimal pada siklus I, yang selanjutnya pada siklus II siswa diberikan bimbingan lebih maksimal terutama yang belum tuntas pada siklus I. Setelah dilaksanakannya pembelajaran pertemuan ketiga dan keempat pada siklus II, terlihat bahwa hasil belajar siswa yang diukur berdasarkan kriteria ketuntasan klasikal, yaitu 66,67% pada siklus I mengalami peningkatan 29,16% pada siklus II menjadi 95,83%. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan yang direncanakan. Kemudian, hasil aktivitas guru pada siklus II pertemuan ketiga dan keempat sudah mencapai kategori sangat baik dan hasil aktivitas siswa juga sudah mencapai kategori sangat aktif. Tentunya, ini merupakan hasil/pengaruh positif dari pembelajaran dengan menggunakan metode maju mundur hal ini sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Sutikno (2013:85) bahwa metode pembelajaran adalah caracara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.Meskipun demikian, masih terdapat kekurangan – kekurangan pada siklus II, yakni beberapa siswa masih ada yang kurang aktif.Oleh karena itu, guru/peneliti masih tetap memberikan motivasi dan bimbingan bagi yang masih mengalami kesulitan hingga pertemuan keempat. 11
V. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode maju mundur dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok bilangan bulat pada siswa kelas IVA SDN 1 Gunungsari tahun ajaran 2015/2016 dengan rincian sebagai berikut : 1. Hasil belajar siswa pada siklus I memperoleh nilai rata – rata 68,75 dengan ketuntasan klasikal 66,67 %, meningkat menjadi nilai rata – rata 80.83 dengan ketuntasan klasikal 95,83 % pada siklus II. 2. Aktivitas guru pada siklus I memperoleh skor 13 dengan kategori sangat baik meningkat menjadi skor 14,5 dengan kategori sangat baik pada siklus II. 3. Aktivitas siswa pada siklus I memperoleh skor 47 dengan kategori sangat aktif meningkat menjadi skor 52,5 dengan kategori sangat aktif pada siklus II. Saran Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru Guru sebagai pendidik sekaligus sebagai fasilitator disarankan untuk menerapkan model ataupun metode yang lebih variatif lagi dalam melaksanakan proses belajarmengajar khususnya pada mata pelajaran matematika, sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa diharapkan dapat meningkat. 2. Bagi Siswa Siswa diharapkan dapat lebih aktif dan termotivasi sehingga tidak merasa bosan dalam belajar khususnya pada mata pelajaran matematika, baik secara individu maupun kelompok. 3. Bagi Kepala Sekolah Kepala sekolah hendaknya menyediakan fasilitas yang memadai guna meningkatkan kreativitas guru dalam merancang dan melakukan inovasi pembelajaran khususnya pelajaran matematika. Selain itu, diharapkan juga agar kepala sekolah hendaknya selalu mengarahkan untuk menggunakan media, model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. 4. Bagi Peneliti Lain Diharapkan bagi peneliti selanjutnya yang akan menggunakan metode maju mundur agar menjadikan kekurangan dalam penelitian ini sebagai bahan refleksi untuk diperbaiki dalam penelitiannya guna mendapatkan hasil yang lebih baik.
12
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Suhardjono dan Supardi. 2014 . Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Depdikbud. 1995. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud. Juliantini, Sri Ertina. 2011. Penggunaan Media Mistar Bilangan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Bilangan Bulat pada Siswa Kelas IV SDN 25 Mataram Tahun Ajaran 2010/2011. Jurnal Skripsi. FKIP Universitas Mataram. Tidak Diterbitkan. Karso, dkk. 2006. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universitas Terbuka. Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudjana, nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Turmuzi, Muhammad. 2013. Pengembangan Media dan Alat Peraga Matematika. Mataram: FKIP Universitas Mataram. Wahidmurni. 2010. Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Nuha Litera.
13