PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN KECURANGAN AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: NOVERI PRANATA NIM: 12500109 ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh bimbingan kelompok terhadap penurunan kecurangan akademik pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 133 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 32 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan proportional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang penurunan kecurangan akademik, sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang sekolah dan nama responden. Teknik analisis data dengan t-tes. Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh bimbingan kelompok terhadap penurunan kecurangan akademik pada siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh thitung sebesar 6,759. Selanjutnya nilai thitung tersebut dikonsultasikan dengan ttabel dengan db = (N – 1) = (32 – 1) = 31 pada taraf signifikansi 5% = 2,040. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 6,759 lebih besar dari ttabel pada taraf signifikansi 5% = 2,040. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa:: “Tidak ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap penurunan kecurangan akademik pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016” tidak terbukti kebenarannya. Sedangkan hipotesis kerja yang menyatakan bahwa: “Ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap penurunan kecurangan akademik pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016” terbukti kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5%. Kata Kunci: bimbingan kelompok, penurunan kecurangan akademik 1
menyuruh
PENDAHULUAN Istilah kecurangan akademik
bantuan
pekerjaan rumah.
ahli. Bower (dalam Kushartanti, 2009: mendefinisikan
meminta
orang lain dalam menyelesaikan tugas
sudah banyak dibicarakan oleh para
40)
atau
Hasil wawancara dengan Ibu
kecurangan
Hj. Harsini, S.Pd selaku Guru BP BK
akademik (cheating) adalah perbuatan
SMA Negeri 2 Boyolali menyatakan
yang menggunakan cara-cara yang
bahwa dari 133 siswa Kelas XI IPS,
tidak sah untuk tujuan yang sah atau
sebanyak 54 siswa (40,60%) pernah
terhormat
melakukan kecurangan akademik pada
yaitu
keberhasilan
mendapatkan
akademik
menghindari
kegagalan
untuk
saat pelaksanaan ujian akhir sekolah.
akademik.
Hal tersebut
menunjukkan
bahwa
Dieghton (dalam Kushartanti, 2009:
tingkat kecurangan akademik pada
40) menyatakan kecurangan akademik
siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2
(cheating)
Boyolali masih tinggi.
adalah
upaya
dilakukan
seseorang
mendapatkan
keberhasilan
yang untuk
Berbagai
dengan
yang
disebutkan siswa mengenai mengapa
cara-cara yang tidak fair (tidak jujur). Berdasarkan
alasan
siswa tersebut melakukan kecurangan
hasil observasi
akademik dapat menjadi faktor-faktor
pada siswa Kelas XI IPS SMA Negeri
yang
2
bahwa
perilaku kecurangan akademik. Siswa
perbuatan kecurangan akademik yang
tidak jarang mendapatkan banyak
dilakukan oleh siswa antara lain
tuntutan dari pihak luar berupa harus
mencontek, meniru pekerjaan teman,
mendapatkan nilai yang tinggi dalam
bertanya langsung pada teman ketika
evaluasi
sedang mengerjakan tes atau ujian,
Tuntutan tersebut dapat berasal dari
membawa catatan pada kertas, pada
lingkungan eksternal siswa dalam hal
anggota badan atau pada pakaian
ini adalah orang tua, guru, maupun
masuk ke ruang ujian, menerima
lingkungan pertemanan. Selain itu
dropping jawaban dari pihak luar,
tuntutan serupa juga dapat datang dari
mencari bocoran soal, saling tukar
dalam diri siswa sendiri. Tuntutan
pekerjaan
tersebut pada akhirnya membentuk
Boyolali
menunjukkan
tugas
dengan
teman, 2
mempengaruhi
belajar
atau
munculnya
ulangan.
siswa yang mempunyai keyakinan
merupakan perbuatan yang dilarang
bahwa nilai adalah segalanya sehingga
akan tetap membuatnya menyontek
siswa akan melakukan segala cara
karena siswa tersebut percaya bahwa
untuk
perbuatannya tidak akan diketahui
mendapatkan
target
nilai
oleh guru.
tersebut dan tidak jarang mereka menggunakan
cara-cara
Guna
yang
mengatasi
kecurangan
melanggar peraturan yaitu dengan
akademik yang dilakukan oleh siswa,
melakukan kecurangan akademik.
maka peran guru bimbingan konseling (konselor) perlu ditingkatkan guna
Selain mendapatkan tekanan akademik, besarnya peluang yang ada
menumbuhkan
juga dapat menjadi faktor pendorong
tentang dampak kecurangan akademik
siswa untuk lebih leluasa melakukan
melalui
tindakan
akademik.
kelompok. Asumsi ini menjadi acuan
Peluang ini biasanya datang dari
peneliti dalam penelitian ini, sebab
sistem yang kurang baik
seperti
layanan bimbingan kelompok lebih
pengawasan ulangan yang tidak terlalu
memberikan ruang kepada individu
ketat dan saksi yang diberikan terlalu
dalam mengambil keputusan bukan
ringan. Berdasarkan hasil prasurvey,
karena dipaksa oleh orang lain akan
sebagaian besar siswa mengatakan
tetapi
melakukan
akademik
tingkah laku adalah keputusan yang
ketika guru atau pengawas ulangan
diambil oleh individu kerena didukung
tidak
oleh kesadaran yang tinggi yang pada
kecurangan
kecurangan
memperhatikan.
Pengalaman
kesadaran
kegiatan
keputusan
menyontek dan pengalaman siswa
akhirnya
menemukan
tingkah laku siswa.
teman-temannya
untuk
menciptakan
siswa
bimbingan
merubah
perubahan
Tujuan yang akan dicapai dalam
melakukan kegiatan menyontek yang tidak diberi sanksi secara tegas akan
penelitian
menimbukan
mengetahui ada tidaknya pengaruh
pemikiran
bahwa
ini
adalah
menyontek merupakan satu hal yang
bimbingan
dianggap biasa dan tidak menyalahi
penurunan kecurangan akademik pada
aturan. Hal itu juga dapat membuat
Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2
siswa yang pada awalnya percaya
Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016”.
bahwa
perbuatan
menyontek 3
kelompok
“Untuk terhadap
seluruh siswa kelas XI IPS SMA
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di
Negeri 2 Boyolali tahun pelajaran
SMA Negeri 2 Boyolali. Penelitian ini
2015/2016 yang terdiri dari 4 kelas
dilakukan pada bulan Mei s/d Juli
yaitu
2016. Bentuk dan strategi penelitian
perhitungan di atas, maka jumlah
menggunakan penelitian ekperimen
populasi dalam penelitian ini adalah
kuantitatif, maksudnya adalah suatu
sebanyak 133 siswa yang diambil dari
cara untuk mencari hubungan sebab
seluruh siswa kelas XI IPS SMA
akibat antara dua faktor yang sengaja
Negeri 2 Boyolali tahun pelajaran
ditimbulkan
2015/2016.
oleh
peneliti
dengan
mengurangi atau faktor-faktor lain yang
mengganggu
Arikunto,
“Sampel
(Suharsini
2006:
siswa.
Berdasarkan
adalah
bagian
dari
jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
Dalam
populasi
peneliti
2009:81).
menggunakan angket, dokumentasi,
Arikunto
dan wawancara tentang “Pengaruh
pengambilan sampel adalah sebagai
Bimbingan
Kelompok
terhadap
berikut: Apabila jumlah populasinya
Penurunan
Kecurangan
Akademik
kurang dari 100, lebih baik diambil
pengumpulan
3).
133
data
pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri
semua,
2
merupakan
Boyolali
Tahun
Pelajaran
2015/2016”.
tersebut”
(Sugiyono,
Menurut (2006:
Suharsimi 193)
sehingga
dasar
penelitiannya
penelitian
populasi.
Selanjutnya jika populasi besar (lebih
“Populasi
wilayah
dari 100 orang) dapat menggunakan
atas:
sampel. Menurutnya, sampel diambil
mempunyai
antara 10%-15% hingga 20%-25%
kualitas dan karakteristik tertentu yang
atau bahkan boleh lebih dari 25% dari
ditetapkan
jumlah
generalisasi
adalah yang
obyek/subyek
terdiri
yang
peneliti
untuk
kemudian
ditarik
Berdasarkan perhitungan di atas, maka
kesimpulannya” (Sugiyono, 2009:80).
jumlah sampel dalam penelitian ini
Berdasarkan
sebanyak 32 siswa.
dipelajari
oleh dan
pengertian
populasi
tersebut, maka dalam penelitian ini
populasi
yang
ada.
Dalam penelitian ini sampling
yang menjadi anggota populasi adalah
diambil 4
menggunakan
teknik
proportional
sampling.
yang dipengaruhi atau menjadi akibat
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:
karena adanya variabel bebas (Deni
172)
Darmawan,
teknik
random
proportional
random
2013:108).
Variabel
sampling yaitu teknik pengambilan
dependen biasanya disebut dengan
proporsi untuk memperoleh sampel
variabel Y, dalam penelitian ini yang
yang
termasuk dalam variabel Y adalah
representatif,
pengambilan
subyek dari setiap kelas ditentukan seimbang
atau
sebanding
penurunan kecurangan akademik.
dalam
Dalam
masing-masing kelas. Menurut
Hatch
penelitian
ini,
mendapatkan data yang lebih tepat dan
Farhady
digunakan suatu alat pengumpulan
variabel adalah atribut seseorang atau
data, sebagai berikut:
objek
Metode Angket (Kuesioner)
yang
untuk
mempunyai
“variasi”
antara satu orang dengan yang lain
Angket atau questioner ialah
atau satu objek dengan objek yang
penyelidikan mengenai suatu masalah
lain. Macam-macam variabel dalam
yang
penelitian dapat dibedakan manjadi
mengedarkan suatu pertanyaan berupa
beberapa
formulir-formulir
kelompok
berikut
ini.
dilakukan
dengan
diajukan
jalan
secara
Variabel Independen. Variabel ini
tertulis kepada sejumlah subyek untuk
sering
mendapatkan jawaban atau tanggapan
disebut
sebagai
variabel
stimulus. Dalam bahasa Indonesia
(respon)
sering disebut sebagai variabel bebas.
(Suharsimi Arikunto, 2006: 193).
Variabel bebas adalah variabel yang
tertulis
Dari
seperlunya.
pengertian
yang
memengaruhi atau yang menjadikan
dikemukakan di atas dijelaskan bahwa
sebab perubahannya atau timbulnya
pada dasarnya angket merupakan surat
variabel dependen (terikat). Variabel
yang berisi pertanyaan penyelidikan
ini biasanya disebut juga dengan
dalam usahanya mengumpulkan data
variabel X, dalam penelitian ini yang
yang harus dijawab oleh sejumlah
termasuk dalam variabel X adalah
subyek
bimbingan
penyelidik
kelompok.
Variabel
dependen. Variabel dependen atau
dan
atas
mengambil
jawaban
kesimpulan
mengenai subyek yang diteliti.
variabel terikat merupakan variabel 5
itu
Penyusunan angket didasarkan
nama siswa Kelas XI IPS SMA Negeri
pada kisi-kisi angket yang sudah
2 Boyolali tahun pelajaran 2015/2016.
dibuat sebelumnya. Angket yang akan
Uji
coba
instrumen
dalam
dibagikan kepada responden terlebih
penelitian ini dilakukan untuk menguji
dahulu disusun dalam bentuk daftar
tingkat validitas dan reliabilitas dari
pertanyaan
angket kecurangan akademik. Uji coba
atau
pernyataan
yang
dilengkapi dengan petunjuk pengisian.
instrumen
(try
out
penelitian)
Metode angket dalam penelitian
dilaksanakan pada Siswa Kelas XI IPS
ini digunakan untuk mengumpulkan
1 SMA Negeri 2 Boyolali yang
data mengenai kecurangan akademik
berjumlah 26 siswa.
pada siswa Kelas XI IPS SMA Negeri
Validitas adalah suatu ukuran
2 Boyolali tahun pelajaran 2015/2016.
yang
Jenis angket yang digunakan dalam
kesahihan suatu instrumen, sehingga
penelitian ini adalah angket langsung
sebuah
tertutup.
apabila dapat mengukur apa yang
Dokumentasi
diinginkan (Suharsimi Arikunto, 2005:
Menurut (2006:
64)
instrumen dikatakan
Adapun
uji
validitas
atau
valid
yang
diterapkan dalam penelitian ini adalah
adalah “Cara mencari data mengenai
dengan cara mencari validitas item.
hal-hal atau variabel yang berupa
Dalam penelitian ini validitas yang
catatan, transkip, buku, surat kabar,
dicari adalah validitas item/butir soal.
legger,
metode
Arikunto
kevalidan
dokumentasi
majalah,
236)
Suharsimi
menunjukan
prasasti, agenda
notulen, dan
raport,
Untuk
sebagainya.
instrumen
menguji angket
reliabilitas menggunakan
Berdasarkan pengertian tersebut maka
korelasi
peneliti menyimpulkan bahwa metode
langkah sebagai berikut : dengan
dokumentasi ialah suatu penyelidikan
menggunakan rumus product moment
yang ditujukan pada data yang telah
dengan
lalu melalui sumber dokumentasi.
dikemukakan oleh Suharsini Arikunto
Dalam penelitian ini dokumentasi
(2007: 72)
digunakan untuk mengetahui data
6
Spearman-Brown
angka
kasar
dengan
yang
Berdasarkan uji coba angket
kumpulkan
terutama
data
yang
penurunan kecurangan akademik yang
diperlukan dalam menganalisis data
terdiri dari 40 item pernyataan dan
ini penulis menggunakan analisis data
diujicobakan pada 26 responden yaitu
rumus statistik t-tes.
siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Boyolali ditemukan sebanyakan 8 item
HASIL PENELITIAN DAN
pernyataan yang tidak valid antara lain
PEMBAHASAN
item nomor 6, 16, 18, 19, 35, 38, 39
Hasil Penelitian
dan 40. Dari 8 item angket yang
Deskripsi
dinyatakan tidak valid, selanjutnya
Penurunan Kecurangan Akademik
ini,
karena
8
Berdasarkan
item
penurunan
pernyataan tersebut memiliki r hitung < r tabel.
Hasil
Angket
Sebelum Bimbingan Kelompok
tidak disertakan dalan angket pada penelitian
Data
sebelum
Uraian hasil uji coba dapat dilihat
hasil
kecurangan pemberian
angket akademik
bimbingan
kelompok pada siswa Kelas XI IPS
pada lampiran.
SMA
Negeri
2
Boyolali
tahun
Berdasarkan hasil uji reliabilitas
pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai
try out angket rasa percaya diri yang
tertinggi 115 dan terendah 91. Adapun
dianalisis
rumus
dari analisis data diperoleh nilai mean
Spearman Brown diperoleh nilai 0,899
= 103,938 median = 101,499 modus =
masuk kategori antara 0,800-1,00 atau
95,499 dan standar deviasi = 6,419.
menggunakan
mempunyai reliabilitas sangat tinggi. Deskripsi
Teknik analisis data merupakan
Berdasarkan
dapat diberi arti dan makna yang
penurunan
berguna dalam masalah penelitian.
setelah
Analisis ini yang digunakan sudah menjawab
Angket
Setelah Bimbingan Kelompok
karena dengan analisis data tersebut
untuk
Hasil
Penurunan Kecurangan Akademik
bagian terpenting dalam penelitian,
jelas
Data
hasil
kecurangan pemberian
angket akademik
bimbingan
kelompok pada siswa Kelas XI IPS
rumusan
SMA
masalah atau menguji hipotesis yang
Negeri
2
Boyolali
tahun
pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai
telah dirumuskan (Sugiyono, 2009:
tertinggi 122 dan terendah 98. Adapun
391). Setelah data-data yang penulis 7
dari analisis data diperoleh nilai mean
Pelajaran
2015/2016”
= 109,219, median = 110,682 modus =
kebenarannya
113,608 dan standar deviasi = 5,873.
signifikansi 5%.
Pengujian Hipotesis
Pembahasan
baik
terbukti
pada
taraf
Berdasarkan hasil penelitian
Berdasarkan hasil analisis data pengaruh
diketahui bahwa kecurangan akademik
terhadap
siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2
penurunan kecurangan akademik pada
Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016
siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2
setelah diberikan bimbingan kelompok
Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016
mengalami
diperoleh
penelitian ini mendukung teori yang
secara
statistik
bimbingan
tentang
kelompok
thitung
Selanjutnya
nilai
sebesar thitung
dikonsultasikan dengan
6,759. tersebut
penurunan.
Hasil
dikemukakan oleh Winkel (2004: 592)
ttabel dengan
yang
db = (N – 1) = (32 – 1) = 31 pada taraf
menyatakan
bimbingan
signifikansi 5% = 2,040. Jadi dapat
kelompok
Masing-masing
disimpulkan bahwa hasil t hitung =
bahwa
klien
tujuan
adalah:
1)
memahami
dirinya dengan baik dan menemukan
6,759 lebih besar dari ttabel pada taraf
dirinya
signifikansi 5% = 2,040.
sendiri.
pemahaman
Berdasarkan hasil analisis data
diri
Berdasarkan dia
lebih
rela
di atas, maka hipotesis nihil yang
menerima dirinya sendiri dan lebih
menyatakan
terbuka
pengaruh
bahwa::
ada
pada
aspek-aspek
positif
kelompok
dalam kepribadiannya. 2) Para klien
kecurangan
lebih peka terhadap kebutuhan orang
akademik pada Siswa Kelas XI IPS
lain dan lebih mampu menghayati
SMA
perasaan orang lain. Kepekaan dan
terhadap
bimbingan
“Tidak
penurunan
Negeri
2
Boyolali
Tahun
Pelajaran 2015/2016” tidak terbukti
penghayatan
kebenarannya. Sedangkan hipotesis
mereka
kerja yang menyatakan bahwa: “Ada pengaruh terhadap
bimbingan penurunan
Negeri
2
masing
kecurangan
Boyolali
akan
membuat
terhadap
kebutuhan
psikologis diri sendiri. 3) Masing-
kelompok
klien
menetapkan
dan
menghayati makna dari kehidupan
akademik pada Siswa Kelas XI IPS SMA
peka
ini
manusia sebagai kehidupan bersama,
Tahun 8
yang mengandung tuntutan menerima
Keterbatasan Penelitian Penelitian ini masih banyak
orang lain dan harapan akan diterima orang lain. 4) Masing-masing klien
kekurangan
yaitu
semakin menyadari bahwa hal-hal
terbatasnya
jumlah
yang memprihatinkan bagi dirinya
memberikan hasil yang berbeda ketika
pemberian kelompok
layanan
KESIMPULAN DAN SARAN
akan
Berdasarkan hasil analisis data
memberikan pemahaman kepada siswa untuk
secara
lebih percaya diri dengan
mencapai
dengan
kemampuan
diperoleh
yang
menyontek.
Menurut
W.
Steve
signifikansi 5% = 2,040. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka
percaya diri yang tinggi memiliki
hipotesis
nihil
bahwa::
“Tidak
bimbingan
tingkat kecemasan dan depresi yang individu
ttabel dengan
6,759 lebih besar dari ttabel pada taraf
bahwa siswa yang memiliki rasa
daripada
tersebut
disimpulkan bahwa hasil t hitung =
Albrecht, dkk (2012: 257) mengatakan
rendah
thitung
signifikansi 5% = 2,040. Jadi dapat
tercapai tujuan akademiknya termasuk seperti
nilai
6,759.
db = (N – 1) = (32 – 1) = 31 pada taraf
melakukan segala cara agar dapat jujur
terhadap
sebesar
dikonsultasikan dengan
yang dimiliki akan cenderung untuk
tidak
thitung
Selanjutnya
kurang yakin dengan kemampuan
cara
kelompok
Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016
dimilikinya. Sedangkan siswa yang
dengan
pengaruh
siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2
tujuan
akademiknya dengan cara yang jujur sesuai
tentang
penurunan kecurangan akademik pada
yang memiliki rasa percaya diri akan untuk
statistik
bimbingan
kemampuan yang dimilikinya. Siswa berusaha
akan
lebih besar.
dalam hati orang lain. bimbingan
sampel
diterapkan pada jumlah sampel yang
kerap juga menimbulkan rasa prihatin
Melalui
dimungkinkan
yang
menyatakan
ada
pengaruh
kelompok
terhadap
penurunan kecurangan akademik pada
yang
Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2
memiliki efikasi diri yang rendah
Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016”
sehingga mampu menghadapi tugas
tidak
dengan lebih baik.
terbukti
Sedangkan
hipotesis
kebenarannya. kerja
yang
menyatakan bahwa: “Ada pengaruh 9
bimbingan
kelompok
terhadap
Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016”
penurunan kecurangan akademik pada
terbukti kebenarannya baik pada taraf
Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2
signifikansi 5%. Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA
Deni
Darmawan, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Winkel, 2004, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Kushartanti, 2009, Perilaku Mencontek Ditinjau Dari Kepercayaan Diri. Indigenous Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi Vol. 11, No. 2, November 2009 : 38-46.
W. Steve Albrecht, dkk. 2012. Fraud Examination (Fourth Edition). South-Western: USA.
Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. , 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
10