BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian di lapangan, maka perlu disusun metode penelitian yang tepat untuk digunakan menyusun penelitian dalam studi. Oleh karena itu, perlu disusun metode penelitian yang cermat untuk dapat mendukung penelitian nantinya. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:14). “metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, tehnik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. 3.2 Objek Penelitian Objek Penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga angkatan tahun 2012/2015. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Menurut Sugiyono (2010 : 117). “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.
23
Tabel 3.1 Daftar populasi mahasiswa Pendidikan Ekonomi No
Angkatan
1 2 3 4
2012 2013 2014 2015 Jumlah
Jumlah Mahasiswa 19 32 40 26 117
3.3.2 Sampel Menurut Sugiyono (2010:118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi dalam penelitian tidak akan mengambil semua jumlah populasi. Jumlah sampel diambil 5% dari jumlah populasi Mahasiswa FKIP-PE angkatan tahun 2012-2015 yang berjumlah 117 orang, sehingga diperoleh sampel sebanyak 91 mahasiswa. Tabel 3.2 Daftar Pengembilan Sampel Angkatan Populasi Sampel 2012 19
Jumlah 15
2013
32
25
2014
40
31
2015
26
20
Σ
117
91
3.4 Teknik Sampling Pengambilan sampel mempunyai beberapa teknik. Teknik sampling adalah teknik mengambil sampel atau sesuatu bagian dari populasi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah orang untuk menentukan sampel sebagai sumber data menggunakan teknik Random sampling Gulo (2010:81)
24
penarikan sampel
dikatakan random jika setiap anggota pada populasi mempunyai peluang yang sama untuk ditarik sebagai anggota sampel. 3.5 Variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apasaja yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,2010:60). Dalam penelitian ini ada 3 variabel yang digunakan yaitu : X1
Y
R X2
Gambar 1.3 Hubungan Antara Gaya Belajar dan Kemandirian dengan Kesiapan menjadi Guru Profesional di Kalangan Mahasiswa PE FKIP UKSW Salatiga
Keterangan : X1
= Gaya
Belajar
X2
= Kemandirian
R
= Analisis korelasi Ganda = Hubungan
Y
= Kesiapan Menjadi Guru Profesional
3.6 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional karena definisi tersebut menuntut kita pada pengumppulan data yang relevan dan valid.
25
Menurut Gula (2010:44). “definisi operasional dirumuskan sedemikian rupa sehingga ia bisa berfungsi sebagai petunjuk untuk menemukan data yang tepat dalam dunia empiris”. Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel dan penjelasan tentang definisi operasional yaitu : No 1
2
3
Variabel Definisi Operasional Kesiapan menjadi Guru Suatu proses kesiapan mahasiswa pendidikan Profesional ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang bertekat untuk mendidik siswa dengan baik dengan cara meguasai 4 kompetensi yaitu kpribadian, pedagogik, profesional, dan sosial. Gaya Belajar Cara yang dipakai mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UKSW Salatiga dalam proses belajar yang meliputi bagaimana menangkap, mengatur, serta mengolah informasi yang diterima sehingga pembelajaran menjadi efektif. Kemandirian Kegiatan belajar yang dilakukan oleh mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UKSW Salatiga dengan kemauannya sendiri tidak ada unsur paksaan dari orang lain yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah atau menambah wawasan sehingga mempunyai rasa percaya diri terhadap diri sendiri.
3.7 Metode Pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam studi penelitian ini adalah data primer. Sugiyono (2010:308) Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data, dan sumber. Data ini diperoleh melalui kegiatan survey secara sampling kepada sejumlah responden dengan menggunakan angket atau kuesioner. Sumber data dari penelitian ini adalah Mahasiswa PE FKIP UKSW.
26
3.8 Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2011:193) “teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data”. Menurut W. Gulo (2002:110) “pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian”. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain dokumentasi dan angket. 1.
Dokumentasi Menurut W gulo (2010:123) “teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu”. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dilakukan saat akan
mencari jumlah data Mahasiswa FKIP-PE UKSW Salatiga angkatan tahun 20122015 Semester II tahun ajaran 2015/2016 yang masih aktif mengikuti kegiatan perkuliahan. Data diperoleh dari TU FKIP UKSW Salatiga 2. Angket Menurut W. Gulo (2010: 122) “tehnik pengumpulan data dengan angket adalah tehnik yang dilakukan dengan memberi pertanyaan disusun dalam bentuk pernyataan dengan opsi jawaban yang tersedia”. Peneliti menyusun daftar pernyataan, selanjutnya akan diserahkan ke responden yang merupakan mahasiswa FKIP-PE UKSW angkatan tahun 20122015. Angkat dalam hal ini ada 3 macam. Angket yang pertama tentang kesiapan menjadi guru profesional, yang kedua tentang gaya belajar , dan yang ketiga tentang kemandirian. Angket diisi sesuai dengan data kenyataan yang ada pada diri responden. Setelah selesai diisi oleh responden, peneliti mengumpulkan kembali angket sesuai dengan jumlah sampel yang selanjutnya akan dianalisis.
27
3.9 Validitas dan Reliabilitas Dalam penelitian perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliabel dengan instrumen yang valid dan reliabel. Hasil penelitian valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi oleh obyek yang diteliti. Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrument yang Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrument yang reliabel adalah istrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. 3.9.1 Validitas Menurut Suharsimi Arikunto dalam dedi,dkk (2010: 211) Validitas suatu instrumen penelitian adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Validitas instrumen dalam penelitian ini, diukur menggunakan validitas konstrak (construct validity) yaitu sebelum instrumen penelitian digunakan untuk menjaring data dikonsultasikan terlebih dahulu untuk mendapatkan pertimbangan (judgment) dari dosen pembimbing (dosen ahli) dalam bidang penelitian ini dan selanjutnya dilakukan uji coba instumen penelitian. Apabila data yang didapat dari uji coba ini sudah sesuai dengan yang seharusnya, maka berarti bahwa instrumennya sudah baik, sudah valid. Untuk mengetahui ketepatan data ini diperlukan teknik uji validitas yaitu dengan analisis koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil korelasi antara skor butir dengan skor total. Untuk mengkorelasikan skor tiap-tiap item dengan skor totalnya dapat digunakan korelasi Product Moment dari Pearson. Rumus korelasi Product Moment tersebut sebagai berikut: rxy=
√
(
) √
(
)
28
Keterangan : Rxy : koefisien korelasi X : skor tiap-tiap butir Y : skor total N : banyaknya subjek Tabel 3.3 (Lampiran 6.1) dari 29 item instrumen dinyatakan valid dan tidak ada yang dinyatakan tidak valid. Sesuai dengan ketentuan jika instrumen memiliki koefisoen korelasi diatas 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen valid sebaliknya jika instrumen tidak valid. Jadi item instrumen variable Kesiapan Menjadi Guru Profesional ada 5 item yang tidak valid yaitu item2, item10, item11, item12, item21 dan 24 item yang sudah valid. Tabel 3.3 (Lampiran 6.1) dari 22 item instrumen dinyatakan valid dan tidak ada yang dinyatakan tidak valid. Sesuai dengan ketentuan jika instrumen memiliki koefisien korelasi diatas 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen valid sebaliknya jika instrumen tidak valid. Jadi item instrumen variabel Gaya Belajar yang tidak valid pada item1, item2, item3, item7, item9, item10, item11, item12, item15, item16, item18. Tabel 3.3 (lampiran 6.1) dari 20 item instrumen dinyatakan valid dan tidak ada yang dinyatakan tidak valid. Sesuai dengan ketentuan jika instrumen memiliki koefisoen korelasi diatas 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen valid sebaliknya jika instrumen tidak valid. Jadi item instrumen variabel Kemandirian ada beberapa item yang tidak valid item7, item15, item16. 3.9.2 Reliabilitas Pengujian reliabilitas instrument dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara ekternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest(stability)
29
,equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada isntrumen dengan teknik tertentu. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Suharsimi Arikunto dalam dedi ,dkk (2010: 221) Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu, suatu instrument dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Artinya bila dilakukan suatu tes, mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan tes kembali. Pengujian keterandalan instrumen menggunakan Alpha Cronbach, Adapun rumus alpha cronbach sebagai berikut : CA = (
)(
)
Keterangan: CA : Reliabilitas instrumen K : Banyaknya butir pertanyaan : Varian butir : Varian total
Hasil reliabilitas ditunjukkan pada tabel 3.4 (Lampiran6.2) yang menunjukkan bahwa instrumen dari variabel kesiapan menjadi guru profesional mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,861 artinya instrumen dari variabel kesiapan menjadi guru profesional dikatakan reliabel. Sesuai dengan batasan jika reliabilitas kurang dari 0,06 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
30
Variabel gaya belajar mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,754 artinya instrumen dari variabel gaya belajar dikatakan reliabel. Sesuai dengan batasan jika reliabilitas kurang dari 0,06 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Ditunjukkan pada tabel 3.4 (Lampiran6.2) variabel kemandirian mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,873 artinya instrumen dari variabel kemandirian dikatakan reliabel. Sesuai dengan batasan jika reliabilitas kurang dari 0,06 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. (lampiran 6.2) 3.10 Uji Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.Muhammad,(2015:67) Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data skala ordinal, interval, atau ratio. Dalam pembahasan ini akan digunakan uji Liliefors dengan melihat nilai pada Kolmogorov-Smirnov. Data dinyatakan distribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05, Prayitno dalam Selmi(2010:71) 3.10 Teknik Analisis Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis korelasi dengan bantuan SPSS Statistic versi 21,0. 3.10.1 Analisis statistik deskriptif. Dalam penelitian ini menggunakan analisis statistic deskriptif. Dalam Sugiyono (2010:207) “menjelaskan bahwa statistik digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
31
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”. Perhitungan dalam statistik deskriptif meliputi tabel distribusi frekuensi, diagram statistik (histogram). Analisis ini menggunakan SPSS versi 21,0. 3.11 Analisis Lanjutan 1. Analisi korelasi berganda Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menghitung dengan menggunakan analisis korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapaeratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu Gaya Belajar (X1) dan Kemandirian (X2), sedangkan variabel terikatnya yaitu Kesiapan Menjadi Guru Profesional sehingga analisis korelasi yang digunakan adalah analisis korelasi ganda. Dan sesuai pendapat Sugiyono (2011:191) Rumus korelasi ganda tiga variabel yaitu sebagai berikut :
Keterangan : Ry.x1.x2 ryx1 ryx2 rx1x2
= Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama – sama dengan variabel Y = Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y = Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y = Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2
Terdapat dua jenis hubungan variabel yaitu hubungan positif dan negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan atau penurunan variabel X 32
pada umumnya diikuti kenaikan atau penurunan variabel Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1. Interprestasi terhadap kekuatan hubungan korelasi yang ditemukan tersebut kuat atau rendah maka dapat berpedoman pada ketentuan yang telah dikemukakan oleh Sugiyono (2011:184) adalah sebagai berikut : Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Tingkat hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
33