PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL RENCANA KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2016
DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2016
A. PENDAHULUAN A.1. Konsepsi Pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI) Kegiatan Pengembangan Pusat Unggulan Iptek diarahkan untuk penguatan lembaga litbang sebagai salah satu komponen penguatan sistem inovasi nasional.Namun tidak dapat dipungkiri bahwa sumbangan penguasaan iptek bagi perekonomian nasional masih sangat terbatas meskipun fakta menunjukkan bahwa produk hasil litbang juga telah banyak tercatat baik dalam publikasi, paten, maupun layanan-layanan teknologi bagi masyarakat. Menurut Perpres No. 2 Tahun 2015, agar peranan iptek dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional, paling tidak terdapat 3 tantangan yang dihadapi, yaitu meningkatkan dukungan nyata iptek terhadap peningkatan daya saing sektor-sektor produksi barang dan jasa; meningkatkan dukungan iptek untuk keberlanjutan dan pemanfaatan sumberdaya alam baik hayati maupun nirhayati; dan meningkatkan dukungan iptek untuk penyiapan masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global yang maju dan modern. Dengan demikian penguatan kelembagaan iptek diarahkan dalam bentuk kemampuan memberikan sumbangan nyata bagi daya saing sektor produksi, keberlanjutan dan pemanfaatan sumberdaya alam, dan penyiapan masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global yang maju dan modern; ketersediaan faktor-faktor yang diperlukan seperti SDM, sarana prasarana, kelembagaan iptek, jaringan, dan pembiayaan. Penguatan kelembagaan iptek merupakan langkah penting dalam penguatan sistem inovasi nasional agar lembaga iptek dapat berkinerja tinggi dengan menghasilkan inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas adopsi pengguna teknologi (masyarakat, industri, dan pemerintah) dengan menjunjung tinggi kejujuran dan integritas sesuai dengan etika penelitian. Diharapkan dengan tumbuhnya inovasi dan teknologi yang disertai dengan pemanfaatan oleh pengguna, kontribusi iptek terhadap pertumbuhan ekonomi dapat meningkat. Salah satu upaya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk memperkuat kelembagaan iptek adalah melalui pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI). Sejak tahun 2010 (RPJMN 2010-2014) Kementerian Riset dan Teknologi, telah mengembangkan program Pusat Unggulan Iptek. Pengembangan Pusat Unggulan Iptek ini sangat relevan dengan Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang tertuang dalam Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 sehingga program ini tetap dilanjutkan dan telah dimulai tahun 2015. Pada tahun 2016 program ini akan diteruskan dan diperluas agar lembaga litbang juga mampu menghasilkan produk iptek maupun produk inovasi yang berbasis demand/market driven dalam rangka mendukung peningkatan daya saing pengguna teknologi (dunia usaha, industri kecil dan menengah), pemerintah, dan masyarakat) sesuai potensi ekonomi daerah dan tema/isu strategis dalam 7 (tujuh) program utama nasional (punas) dengan fokus utama pembangunan Iptek di Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yaitu ditujukan untuk mendukung pengembangan dan pemanfaatan Iptek pada bidang-bidang sebagai berikut: 1. Pangan; 2. Energi; 3. Teknologi dan Manajemen Transportasi; 4. Teknologi Infomasi dan Komunikasi; 5. Teknologi Pertahanan dan Keamanan; 6. Teknologi Kesehatan dan Obat; dan 7. Material Maju. Selain itu diharapkan pula mendukung program kemaritiman. Selama 3 tahun pembinaan, lembaga litbang yang dikembangkan sebagai Pusat Unggulan Iptek telah memberikan dampak positif yang cukup signifikan terhadap capaian indikator output yang telah ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek. Capaian output tersebut berupa academic excellence dan komersialisasi serta pemanfaatan hasil litbang. Capaian ini menunjukkan bahwa kegiatan pengembangan Pusat Unggulan Iptek telah memberikan peranan yang cukup signifikan dalam upaya peningkatan pengembangan, penguasaan, dan pemanfaatan iptek serta menghasilkan produk inovasi.
1
Kegiatan Pengembangan Pusat Unggulan diharapkan akan menghasilkan lembaga litbang yang unggul dari sisi penguasaan iptek karena sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga. Namun di sisi lain akan dihasilkan juga lembaga litbang yang unggul keinovasiannya karena tugas dan fungsi lembaga memungkinkan untuk mencapai hal dimaksud. Adapun yang dimaksud dengan Pusat Unggulan Iptek adalah suatu organisasi atau lembaga yang melaksanakan kegiatan-kegiatan riset bertaraf internasional pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplin dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan pengguna iptek. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Pusat Unggulan Iptek yaitu kemampuan lembaga untuk menyerap teknologi dari luar, kemampuan mengembangkan kegiatan riset, kemampuan mendiseminasikan hasil-hasil riset sehingga kemanfaatannya dirasakan oleh masyarakat banyak dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi, serta kemampuan memberdayakan potensi sumberdaya lokal. Pada tahun 2016 kegiatan Pusat Unggulan Iptek lebih fokus pada organisasi atau lembaga hasil Pemeringkatan Profil Lembaga Litbang dengan kriteria Utama, tidak lagi pada kerjasama lembaga dalam bentuk konsorsium. Kegiatan pengembangan Pusat Unggulan Iptek bertujuan untuk mengembangkan Pusat Unggulan Iptek yang mampu menyerap kebutuhan pasar serta menghasilkan dan mengalirkan teknologi ke pasar. Sedangkan maksud dikembangkannya Pusat Unggulan Iptek adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lembaga litbang mencakup kelembagaan, sumberdaya, dan jaringan iptek menjadi bertaraf internasional dalam bidang prioritas spesifik agar terjadi peningkatan relevansi dan produktivitas serta pendayagunaan iptek dalam sektor produksi untuk menumbuhkan perekonomian nasional dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini mendukung indikator kinerja utama Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, yaitu peningkatan kualitas lembaga litbang melalui peningkatan jumlah Pusat Unggulan Iptek. Guna lebih meningkatkan fungsi pembinaan dari lembaga litbang yang ada dalam Program Pengembangan Pusat Unggulan Iptek, maka diperlukan beberapa terobosan yang memperkuat fungsi dan peran Pusat Unggulan Iptek dalam upaya peningkatan daya saing dan perekonomian nasional. Fungsi pembinaan lembaga PUI baik yang masih dalam tahapan pembinaan maupun penguatan pada lembaga yang telah ditetapkan difokuskan pada (a) penguatan kapasitas (Capacity) lembaga yang mencakup sourcing capacity, dan R&D capacity. (b) penguatan kapabilitas (capability) lembaga yang mencakup perluasan jejaring dan diseminasi produk inovatif serta pemantapan core business dan core competence, dan (c) Penguatan kontinuitas (continuity) yang mengutamakan pada aspek keberlanjutan produktivitas lembaga dan menguatkan outcome dan impact. Di samping fokus pembinaan dimaksud, pengembangan PUI pada 2016 juga direncanakan akan memperkuat national recognition – pengakuan nasional atas capaian kinerja Lembaga PUI. Penguatan ini dapat dilakukan melalui media (a) peningkatan distribusi dan delivery produk yang dihasilkan ke publik dan meningkatkan respon lembaga PUI terhadap permasalahan nasional yang menjadi trending issues, (b) meningkatkan promosi produk unggulan PUI dalam berbagai bentuk public expose, roadshow industri dan mobile PUI. Dan (c) penguatan langkah asistensi penyusunan dan penerbitan Panduan Nasional yang secara konseptual dihasilkan loleh lembaga litbang. A.2. Maksud dan Tujuan Panduan Teknis Penyusunan Proposal Rencana Kerja Pusat Unggulan Iptek 2016 ini dimaksudkan untuk memberikan panduan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan Pusat Unggulan Iptek yang mencakup kegiatan sourcing capacity, R&D capacity dan disseminating capacity. Adapun tujuan penyusunan panduan teknis ini antara lain : a. Memberikan rincian terkait lingkup pembinaan Pusat Unggulan Iptek yang berbasis pada status kinerja dari pengembangan kapasitas, kapabilitas dan kontinuitas lembaga. b. Memberikan panduan teknis pada tahapan dan mekanisme fasilitasi dan asistensi yang dibutuhkan dalam proses pengembangan Pusat Unggulan Iptek.
2
c. Memberikan panduan teknis dalam persiapan dan pelaksanaan kontrak insentif pengembangan Pusat Unggulan Iptek, termasuk tahapan dan mekanisme pertanggungjawaban keuangan.
B. LINGKUP PEMBINAAN B.1. Pembinaan Kelembagaan Pusat Unggulan Iptek Sebagaimana telah diketahui bersama dalam dokumen Pedoman Pengembangan Pusat Unggulan Iptek telah digariskan bahwa arah pengembangan Program Pusat Unggulan Iptek akan terkait dengan upaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan, sumber daya, dan jaringan Iptek dalam bidang bidang prioritas spesifik agar terjadi peningkatan relevansi dan produktivitas serta pendayagunaan Iptek dalam sektor produksi guna menumbuhkan perekonomian nasional dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya, secara nyata Pusat Unggulan Iptek didorong untuk memperkuat lembaga litbang yang telah ada dan berkinerja, mendukung bagi terwujudnya Kawasan Sains Teknologi (science technology park), dan mendukung bagi pengembangan sistem inovasi nasional. Pengembangan kapasitas, kapabilitas dan kontinuitas kelembagaan Pusat Unggulan Iptek diarahkan untuk meningkatkan (a) kemampuan menyerap informasi dan teknologi dari luar (sourcing capacity/absorptive capacity), (b) kemampuan mengembangkan kegiatan riset dan pengembangan berbasis demand driven dan bertaraf Internasional (research and development), (c) kemampuan mendiseminasikan hasil-hasil riset berkualitas dan bertaraf Internasional (disseminating capacity). Dalam pelaksanaan pengembangan kapasitas ini, ketiga upaya peningkatan kapasitas tersebut akan disesuaikan dengan kondisi status kinerja lembaga Pusat Unggulan Iptek. Adapun status kinerja lembaga Pusat Unggulan Iptek dapat dinyatakan sebagai predikat/atribut yang mencerminkan kondisi kinerja lembaga berbasis capaian tiga kapasitas di atas. Status tersebut terbagi ke dalam predikat-atribut PRATAMA, MADYA dan UTAMA, yang akhirnya berujung pada predikat-atribut UNGGUL. Pemahaman ini selanjutnya akan dipergunakan untuk menyusun rencana kegiatan dalam upaya pencapaian peningkatan status. Bahwa setiap kondisi berdasarkan predikat-atribut tersebut akan memliki perbedaan dalam fokus pelaksanaan rencana kegiatan. Beberapa pengaturan (arrangement) mencakup : STATUSPREDIKAT PRATAMA
UPAYA PENGUATAN
FOKUS PENGUATAN KAPASITAS Sourcing Capacity
R&D Capacity : Penguatan Fokus Riset
Peningkatan Tata Kelola Organisasi
Pengembangan Kompetensi SDM
Peningkatan Dukungan Sarana dan Prasarana Penguatan Tata Kelola Anggaran
Perolehan Akreditasi, Standardisasi dan Sertifikasi
Pengembangan Jaringan dan Akses Informasi
Penguatan Roadmap Riset mendukung Fokus Unggulan Lembaga
Pengembangan Tema Riset berbasis demand driven
Dukungan Perolehan Publikasi
Dukungan Pelaksanaan Riset Unggulan Lembaga Dukungan Kalibrasi Sarana Prasarana
3
STATUSPREDIKAT MADYA
UPAYA PENGUATAN
FOKUS PENGUATAN KAPASITAS R & D Capacity : Keberlanjutan Pemanfaatan Produk Riset
Disseminating Capacity : Penguatan Kerangka Diseminasi
UTAMA
Disseminating Capacity : Keberlanjutan Diseminasi
Pengembangan Basis Data Produk
Penguatan Kerjasama dan Diseminasi Dukungan Penguatan Jaringan Lembaga (nasional dan Internasional)
Dukungan Roadmap Industri, Public Expose dan Business Matching
Dukungan Penguatan Keberlanjutan Produktivitas Lembaga Penguatan National Recognition : aksesibilitas terhadap trending issues
UNGGUL
Penguatan Ekosistem Inovasi untuk Keberlanjutan Kapasitas Lembaga
Dukungan Perolehan Paten dan Rezim HKI lainnya Dukungan Penguatan Produk Unggulan Riset berbasis demand driven industri dan pengguna Penguatan Kerangka Kerjasama Riset dan Non Riset
Penguatan National References : menjadi pusat rujukan nasional pada fokus unggulan spesifik
Penguatan Economic Benefit atas produk unggulan lembaga : Dorongan munculnya Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi
Penguatan Social Impact yang mendukung kesejahteraan masyarakat Penguatan Integrasi dan Sinergi bagi tumbuhnya Kawasan Sains Teknologi
Sementara itu prioritas utama bidang fokus unggulan yang dapat dikembangkan melalui Pengembangan Program Pusat Unggulan Iptek ini antara lain (a) Pertanian dan Pangan, (b) Energi, Energi Baru, dan Terbarukan, (c) Teknologi Kesehatan dan Obat, (d) Teknologi Informasi dan Komunikasi, (e) Teknologi Transportasi, (f) Teknologi Pertahanan dan Keamanan, (g) Material Maju, (h) Maritim, (i) Kebencanaan, (j) Kebijakan, dan (k) Sosial Humaniora. Prioritas utama ini menjadi acuan bagi fokus unggulan yang dikembangkan dalam kurun waktu hingga 2019. B.2. Fasilitasi - Asistensi Pengembangan Pada saat Lembaga Litbang bergabung dalam Program Pengembangan Pusat Unggulan Iptek, lembaga telah menyusun dokumen Masterplan Pengembangan Lembaga dalam kurun waktu jangka pendek (3 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka panjang (15 tahun). Khusus untuk rencana pengembangan jangka pendek (3 tahun), Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengembangkan skema fasilitasi dan asistensi dalam bingkai Program Insentif Pengembangan Pusat Unggulan Iptek. Dalam kurun jangka waktu pendek 3 tahun ini, akan dilaksanakan dan dikembangkan skema supervisi, fasilitas-asistensi, monitoring dan evaluasi kinerja. Skema insentif ini dirancang untuk mendorong peningkatan kapasitas, kapabilitas dan kontinuitas pengembangan lembaga. Oleh karenanya, fokus insentif ini lebih diarahkan untuk penguatan kelembagaan. Di samping skema ini, masih terdapat pula skema insentif lainnya yang berada pada lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, antara lain (a) Ditjen Sumber Daya : Insentif Beasiswa dan Insentif Sarana-Prasarana, (b) Ditjen Riset dan Pengembangan : Insentif SINAS dan Insentif Perolehan HKI, dan (c) Ditjen Penguatan Inovasi : Insentif Inovasi
4
Industri dan Insentif Penumbuhan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT). Lembaga Litbang yang tergabung dalam Program Pengembangan Pusat Unggulan Iptek didorong untuk aktif memanfaatkan skema insentif yang ada untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya agar dapat mencapai indikator kinerja sebagaimana telah menjadi acuan dari pengembangan Pusat Unggulan Iptek. Orientasi fasilitasi dan asistensi pengembangan Pusat Unggulan Iptek ini akan diarahkan lebih pada basis kebutuhan riil lembaga. Kondisi kapasitas riil lembaga, permasalahan riil yang dihadapi baik bersifat internal maupun eksternal lembaga, informasi demand driven yang ada merupakan dasar pijakan dalam kegiatan fasilitas dan asistensi pengembangan. Oleh karena sepanjang Tahun 2016 ini, akan diupayakan untuk menekankan aspek fasilitas dan asistensi ini menjadi prioritas langkah strategi bagi kegiatan Pengembangan Pusat Unggulan Iptek. Beberapa infrastruktur kegiatan yang akan dikembangkan dalam mendukung fasilitasi dan asistensi pengembangan ini antara lain melalui (a) pengembangan basis data lemlitbang : perkembangan kinerja, capaian produk dan perkembangan diseminasi produk ke pasar, (b) pengembangan ragam panduan teknis yang dibutuhkan untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan, (c) meningkatkan intensitas komunikasi dan koordinasi baik melalui pertemuan, diskusi, maupun melalui media website PUI dan call centre PUI. Di samping itu pula akan lebih dikembangkan sinergi koordinasi dengan litbang kementerian dan lembaga dalam upaya mendorong pemanfaatan produk hasil Pusat Unggulan Iptek. C. KERANGKA TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL C.1. Kontrak Insentif Pembinaan Skema fasilitasi dan asistensi pengembangan Pusat Unggulan Iptek dilaksanakan melalui skema insentif yang secara teknis berbentuk mekanisme kontrak insentif yang merupakan hibah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi kepada lembaga litbang yang tergabung dalam tahapan pembinaan untuk dikembangkan menjadi Pusat Unggulan Iptek. Mekanisme kontrak insentif ini ditujukan sebagai instrumen pengembangan kapasitas, kapabilitas dan kontinuitas lembaga, sehingga dapat mendorong meningkatnya status-predikat kinerja lembaga dari tahapan PRATAMA, MADYA, UTAMA dan UNGGUL. Kontrak insentif diharapkan bermanfaat bagi lembaga litbang dalam memacu peningkatan kapasitasnya. Pada tahun 2016 ini dirancang naskah kontrak insentif yang lebih bersifat detail pada rincian aktivitas yang bakal dilakukan lembaga dalam kurun waktu pembinaan Pusat Unggulan Iptek. Hal ini dimaksudkan untuk dapat (a) memfokuskan rencana kegiatan yang menjadi prioritas dan konsentrasi langkah strategi dalam upaya meningkatkan status kinerja lembaga, (b) berdasarkan rincian yang ada dalam proposal rencana kerja 2016, akan mudah diketahui kebutuhan fasilitas dan asistensi, sehingga akan tepat sasaran, tepat waktu dan tepat capaian, (c) mempermudah dalam proses monitoring dan evaluasi, sehingga dapat diketahui dengan mudah perkembangan kinerja lembaga termasuk permasalahan riil yang dihadapi, dan (d) memudahkan dalam penyusunan laporan substansi dan keuangan, sehingga dapat mendukung pelaporan yang tepat waktu. Adapun jenis insentif yang ada dalam skema Insentif Pengembangan Pusat Unggulan Iptek Tahun 2016 ini terbagi ke dalam :
Jenis Insentif Insentif Penguatan Kelembagaan PUI
Lembaga Penerima
Litbang Perguruan Tinggi
Litbang Kementerian
Litbang Non Kementerian
Litbang Badan Usaha
Jumlah Lembaga 11 7 12 3
5
Jenis Insentif Insentif Pengembangan Pusat Eksibisi PUI
Lembaga Penerima
Jumlah Lembaga
Litbang Perguruan Tinggi *(menggunakan skema PUPT)
(ditentukan selanjutnya)
Litbang Kementerian
5
Litbang Non Kementerian
4
Litbang Badan Usaha
6
Adapun penandatanganan naskah kontrak insentif (sebagaimana terlampir dalam panduan teknis ini) direncanakan akan dilaksanakan pada Rabu, 17 Februari 2016 bersamaan dengan kegiatan penjelasan Rencana Program Pengembangan Pusat Unggulan Iptek Tahun 2016. Guna kelancaran persiapan dan pelaksanaan penandatanganan naskah kontrak, dibutuhkan koordinasi awal terkait nomenklatur lembaga, nama pimpinan penandatangan kontrak, nomor rekening, rekening koran, NPWP lembaga serta dokumen kelengkapan administrasi kontrak lainnya. C.2. Penyusunan Komponen Kegiatan Sebagaimana tujuan yang dimaksudkan guna mencapai beberapa kemudahan dalam pelaksanaan kontrak insentif, maka kontrak insentif ini akan terbagi ke dalam rincian komponen kegiatan yang disesuaikan dengan indikator kinerja dan status kinerja lembaga terkait. Pembagian komponen ini lebih dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan dan peruntukkan dukungan alokasi anggaran. Lingkup komponen kegiatan dan alokasi anggaran yang ada dalam dokumen kontrak insentif pengembangan Pusat Unggulan Iptek Tahun 2016 ini mencakup :
Fokus dan Upaya Penguatan
Komponen Kegiatan
A. Sourcing Capacity 1. Peningkatan Tata Kelola Organisasi
1.1. Dukungan Penguatan Manajemen Lembaga
2. Pengembangan Kompetensi SDM
2.1. Pengembangan Kapasitas SDM Internal Lembaga
3. Peningkatan Dukungan Sarana dan Prasarana
3.1. Bantuan Perolehan Kalibrasi
1.2. Dukungan Pengembangan SOP Lembaga
2.2. Pelatihan Peningkatan Kompetensi SDM
3.2. Bantuan Sertifikasi Laboratorium 3.3. Dukungan Penataan SOP Pemanfaatan Sarana Prasarana
4. Penguatan Tata Kelola Anggaran
4.1. Penguatan Manajemen SOP Pengelolaan Anggaran
5. Perolehan Akreditasi, Standardisasi dan Sertifikasi
5.1. Persiapan dan penyusunan Dokumen Akreditasi dan Sertifikasi
6. Pengembangan Jaringan dan Akses Informasi
6.1. Penguatan Website Lembaga
4.2. Dukungan Peningkatan Kompetensi Pengelolaan Anggaran : Perpajakan, BLU, PNBP, dan Royalti
5.2. Bantuan Proses Perolehan Akreditasi
6.2. Penataan SOP Pemanfaatan Informasi Lembaga 6.3. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi SDM di bidang Pengembangan Akses Informasi
6
B. Sourcing Capacity 1. Penguatan Fokus Riset
1.1. Penguatan Roadmap Riset mendukung Fokus Unggulan Lembaga 1.2. Dukungan Perolehan Publikasi 1.3. Dukungan Pelaksanaan Riset Unggulan Lembaga 1.4. Bantuan Pelaksanaan Riset S3
2. Keberlanjutan Pemanfaatan Produk Riset
2.1. Bantuan Perolehan Paten dan Rezim HKI lainnya : Biaya Pendaftaran, Pemeriksaan Dokumen dll. 2.2. Dukungan Penguatan Produk Unggulan Riset berbasis demand driven industri dan pengguna 2.3. Bantuan Sertifikasi Jurnal Ilmiah 2.4. Penguatan Kerangka Kerjasama Riset dan Non Riset
C. Disseminating Capacity
1. Penguatan Kerangka Diseminasi
1.1. Pengembangan Basis Data Produk Unggulan 1.2. Penguatan Kerjasama dan Diseminasi 1.3. Dukungan Penguatan Jaringan Lembaga (nasional dan Internasional) 1.4. Dukungan Roadmap Industri, Public Expose, Talk Show dan Business Matching
Fokus dan Upaya Penguatan 2. Keberlanjutan dan Perluasan Diseminasi Produk Unggulan Lembaga
Komponen Kegiatan 2.1. Penguatan National Recognition : Press Conferense, Media Briefing terkait trending issues 2.2. Penguatan National References : menjadi pusat rujukan nasional pada fokus unggulan spesifik 2.2. Penyusunan Analisis Economic Benefit atas produk unggulan dan Social Impact pada masyarakat 2.3. Penguatan Integrasi dan Sinergi bagi tumbuhnya Kawasan Sains Teknologi
C.3. Mekanisme Tahapan dan Pencairan Kontrak Pelaksanaan kontrak insentif Pengembangan Pusat Unggulan Iptek ini berjalan dengan dasar kepercayaan dan tanggungjawab untuk maksud memajukan dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lembaga. Mekanisme pelaksanaannya akan terbagi dalam 2 tahapan yang disesuaikan dengan prestasi lembaga berdasarkan rencana kerja lembaga sebagaimana telah menjadi kesepakatan dan merupakan komponen kegiatan dalam kontrak insentif ini. Terdapat pencairan anggaran yang terbagi dalam 2 tahapan : Tahap I sebesar capaian kinerja sebesar minimal 70% yang dihitung dari prosentasi bobot capaian output kegiatan lembaga, dan Tahap II sebesar maksimal 30% yang dihitung dari prosentasi bobot capaian output kegiatan lembaga. Adapun proses pencairan anggaran akan dapat dilakukan dengan serangkaian penyertaan dokumen pendukung : Berita Acara Capaian Output Kegiatan, Dokumen Rekomendasi dari Tim Supervisi PUI 2016 atau Tim Monev PUI 2016. Proses pengajuan pencairan berdasarkan prestasi pencapaian kinerja masing-masing lembaga, sehingga dimungkinkan terjadi percepatan pencairan akibat percepatan prestasi kinerja lembaga. Pengaturan dan tata cara pelaksanaan pencairan anggaran sebagaimana akan diatur lengkap dalam dokumen kontrak kerjasama.
7
C.4. Format Pertanggungjawaban Format pertanggungjawaban atas pelaksanaan kontrak kerjasama pengembangan Pusat Unggulan Iptek ini mengikuti sebagaimana aturan baku yang telah ditetapkan (sebagaimana dalam lampiran panduan teknis ini). D. PENUTUP Panduan Teknis Penyusunan Proposal Rencana Kerja Pengembangan Pusat Unggulan Iptek Tahun 2016 ini merupakan dokumen yang diharapkan dapat dijadikan pegangan dalam penyusunan naskah proposal. Dan tentunya ruang untuk pembahasan detailing naskah proposal tetap terbuka untuk kesempurnaan dan kesepahaman dalam penyusunan sebuah rencana kerja yang komprehensif.
8
LAMPIRAN : 1. Format Proposal Rencana Kerja PUI Tahun 2016 2. Draft Kontrak Kerjasama Pengembangan Pusat Unggulan Iptek 2016 3. Format Laporan Penggunaan Anggaran 2016
9