JURNAL
PENGARUH INTERAKSI DENGAN ORANG YANG LEBIH TUA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X DI SMA PAWYATAN DAHA KEDIRI TAHUN 2015/2016
EFFECT OF INTERACTION WITH THE OLDER OF LEARNING OUTCOMES IN MATH CLASS X High School PAWYATAN DAHA KEDIRI 2015/2016
Oleh: SITI ARISATUN NPM: 12.1.01.01.0047
Dibimbing oleh :
1. Dra. Endang Ragil WP, M.Pd. 2. Nora Yuniar Setyaputri, M.Pd.
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap
: Siti Arisatun
NPM
: 12.1.01.01.0047
Telepon/HP
: 081913045671
Alamat Surel (Email)
:
[email protected]
Judul Artikel
: Pengaruh Interaksi Dengan Orang yang Lebih Tua Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X di SMA Pawyatan Daha Kediri Tahun 2015/2016
Fakultas – Program Studi
: FKIP – Bimbingan dan Konseling
Nama Perguruan Tinggi
: Universitas Nusantara PGRI Kediri
Alamat Perguruan Tinggi
: Jl. K.H. Achmad Dahlan No.76 Kediri
Dengan ini menyatakan bahwa : a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiatisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Siti Arisatun | 12.1.01.01.0047 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH INTERAKSI DENGAN ORANG YANG LEBIH TUA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X DI SMA PAWYATAN DAHA KEDIRI TAHUN 2015/2016 SITI ARISATUN 12.1.01.01.0047 FKIP – Bimbingan dan Konseling
[email protected] Dra. Endang Ragil WP, M.Pd.dan Nora Yuniar Setyaputri, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakang hasil pengamatan peneliti bahwa interaksi dengan orang yang lebih tua memiliki pengaruh yang kuat terhadap hasil belajar Matematika, sebaliknya untuk menciptakan anak untuk menjadi mengenal diri sendiri dan mampu mengenal norma susila dan nilai moral serta dapat menyikapi secara selektif agar mendapatkan hasil belajar matematika yang memuaskan, sebaliknya bila seorang anak belum mengenal diri sendiri, norma susila, nilai moral serta belum bisa menyikapi secara selektif akan menjadi kekhawatiran untuk Guru, Orang Tua, dan Masyarakat dalam hasil belajar Matematika itu sendiri maupun dalam lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi dengan orang yang lebih tua terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas X SMA di Pawyatan Daha Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Kuantitatif dan metode teknik Explanatory Research dengan sampel dalam penelitian ini sebanyak 41 responden dari total populasi sebanyak 206 siswa kelas X SMA Pawyatan Daha Kediri. Penelitian ini dengan cara memberikan skala yaitu skala interaksi dengan orang yang lebih tua dan dokumentasi nilai ulangan harian Matematika. Hasil pengujian hipotesis dengan bantuan SPSS 16.0 for windows menunjukan ada hubungan antara interaksi dengan orang yang lebih tua terhadap hasil belajar matematika pada Siswa Kelas X SMA Pawyatan Daha Kediri ditunjukkan r hitung 0,366 lebih besar r table 0,308 pada taraf sigifikansi 5%. Maka hasilnya Ha diterima yang berarti ada hubungan yang signifikan antara interaksi dengan orang yang lebih tua dengan hasil belajar matematika pada siswa kelas X SMA Pawyatan Daha Kediri tahun 2015/2016. Berdasarkan hasil penelitian yang menujukan hasil adanya pengaruh interaksi dengan orang yang lebih tua terhadap hasil belajar Matematika, maka Konselor/Guru BK diharapkan memberikan pengertian lebih tentang interaksi/pergaulan terutama interaksi dengan orang yang lebih tua agar siswa mampu mengenal dan mengetahui norma susila dan nilai moral serta menyikapinya secara selektif, dan diharapkan siswa memiliki motivasi diri untuk meningkatkan interaksi dengan orang yang lebih tua untuk mengenal dan mengetahui norma susila dan nilai moral serta menyikapinya secara selektif. Kata kunci: interaksi dengan orang yang lebih tua, hasil belajar matematika
Siti Arisatun | 12.1.01.01.0047 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. LATAR BELAKANG MASALAH
dalamnya memainkan peran secara aktif.
A. PENDAHULUAN
Dalam interaksi juga lebih dari sekedar
Pada aera globalisasi ini serta
terjadi hubungan antara pihak-pihak yang
semakin berkembangnya teknologi yang
terlibat,
ada, semakin memudahkan setiap orang
mempengaruhi Narwoko (dalam Sofiyana,
untuk
2013). Sedangkan pengaruh yang positif
melakukan
komunikasi
dan
interaksi meskipun dengan jarak yang
itu
cukup jauh. Baik dengan keluarga maupun
melakukan
dengan
Sedangkan
teman.
Perkembangan
sistem
melainkan
terjadi
saling
dapat berupa kedewasaan guna hal–hal
yang
positif.
pengaruh yang negatif itu
komunikasi yang ada saat ini bukan hanya
lebih mengarah ke yang cenderung buruk
mampu digunakan untuk telepon maupun
dan menimbulkan masalah pada individu.
SMS (short message service) melainkan
Hal itulah yang harus difahami, terutama
mampu digunakan untuk internet yang
bagi remaja yang masih mencari jati
perkembangannya juga semakin pesat di
dirinya.
Indonesia.
Siswa
merupakan
pelajar
yang
Dalam perkembangan media sosial
duduk di meja belajar setara sekolah dasar
yang semakin pesat saat ini setiap individu
maupun menengah pertama (SMP), dan
dengan mudah menemukan teman baik
sekolah menengah keatas (SMA). Siswa-
yang sudah mereka kenal maupun yang
siswa tersebut belajar untuk mendapatkan
belum
ilmu pengetahuan dan untuk mencapai
mereka
merupakan
Pergaulan yang
pemahaman ilmu yang telah didapat dunia
dilakukan oleh individu dengan individu,
pendidikan. Siswa merupakan masa depan
dapat
dengan
bangsa untuk membawa bangsa ke arah
kelompok. Pada dasarnya manusia adalah
yang lebih baik. Siswa adalah komponen
makhluk sosial yang artinya manusia tak
masukan dalam sistem pendidikan, yang
lepas dari kebersamaan atau mebutuhkan
selanjutnya
orang lain, dengan itu akan mencerminkan
pendidikan, sehingga menjadi manusia
kepribadian, baik pergaulan yang positif
yang berkualitas sesuai dengan tujuan
maupun pergaulan yang negatif.
pendidikan nasional. Sedangkan menurut
juga
proses
kenal.
oleh
interaksi
individu
Interaksi adalah hubungan timbal
diproses
dalam
proses
Nata (dalam Windari, 2015) kata murid
balik antara dua orang atau lebih dan
diartikan
masing-masing orang yang terlibat di
menghendaki untuk mendapatkan ilmu
Siti Arisatun | 12.1.01.01.0047 FKIP – Bimbingan dan Konseling
sebagai
orang
yang
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pengetahuan, ketrampilan, pengalaman
potensi alam untuk kepentingan hidupnya,
dan kepribadian yang baik sebagai bekal
selain itu juga dapat meningkatkan status
hidupnya agar bahagia dunia dan akhirat
sosial. Secara tidak langsung pendidikan
dengan jalan belajar sungguh-sungguh.
dapat terjadi dimana saja bahka pada
Interaksi sosial merupakan sebuah
pergaulan
yang
terjadi
sehari
hari.
proses paling penting yang secara sadar
Pendidikan merupakan sebuah fenomena
atau tidak selalu kita jalani setiap harinya.
antropologis yang usianya hampir setua
Sosialisasi sendiri dapat diartikan sebagai
dengan
sebuah proses pengenalan nilai-nilai yang
Mengacu pendapat Machiavelli (dalam
sedemikian
Koesoema,
rupa
hingga
akhirnya
terbentuk suatu individu yang utuh.
sejarah
manusia
2010),
itu
pendidikan
sendiri.
bukan
hanya terjadi pada lingkungan formal
Remaja itu sendiri berasal dari kata Latin adolensence yang berarti tumbuh
melainkan
juga
bisa
terjadi
pada
pergaulan sehari-hari.
atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah
Interaksi di dalam masyarakat juga
adolensence mempunyai arti yang lebih
merupakan salah satu pendidikan yang
luas lagi yang mencakup kematangan
dapat terjadi pada seorang siswa baik itu
mental, emosional sosial dan fisik Hurlock
dengan teman sebaya maupun dengan
(dalam
Remaja
orang yang lebih tua/sudah dewasa. Selain
sebenarnya tidak mempunyai tempat yang
lingkungan masyarakat pendidikan luar
jelas karena tidak termasuk golongan anak
sekolah juga terjadi antara anak dengan
tetapi tidak juga golongan dewasa atau
orang tua atau keluarga. Interaksi anatara
tua. Menurut Zakiah (dalam Gunarsa.
anak dengan orang lebih tua dalam
2008) remaja adalah: masa peralihan
mencapai tujuan pendidikan dinamakan
diantara masa kanak-kanak dan dewasa.
Interaksi Pedagogis. Seperti pendapat
Adapun fase-fase ramaja adalah:
yang telah dikemukakan oleh Sadulloh
1. 12-15 tahun
= masa remaja awal
(2010) mengungkapkan bahwa interaksi
2. 15-18 tahun
=
pedagogis
Damayanti,
2013).
masa
remaja
pertengahan 3. 18-21 tahun
merupakan
suatu
pergaulan/interaksi antara anak dengan = masa remaja akhir
orang dewasa untuk mencapai tujuan
Pendidikan merupakan salah satu
pendidikan. Interaksi pedagogis pada
kebutuhan manusia. Dengan pendidikan
dasarnya adalah komunikasi timbal balik
diharapkan
dapat
antara anak didik dengan pendidik yang
memberdayakan lingkungan sosial dan
terarah kepada tujuan pendidikan. Jadi
manusia
Siti Arisatun | 12.1.01.01.0047 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
interaksi pedagogis merupakan pergaulan
Realita ini membuktikan bahwa
pendidikan, yang mengarah pada tujuan
interaksi
pendidikan.
interaksi dengan orang yang lebih tua atau
Dalam sebuah interaksi antara orang
dengan
kelompok
teman
juga
sebaya
dan
mempengaruhi
yang lebih tua dengan anak akan banyak
perkembangan
memberikan dampak pada anak. Bila
perkembangan pribadi individu. Namun di
interaksi
untuk
sini bukan berarti tidak boleh berinteraksi
pendidikan maka akan berpengaruh baik
dengan orang yang lebih tua. Tetapi bagi
pada hasil belajar siswa disekolah. Namun
mereka yang tidak berinteraksi dengan
semisal dalam interaksi antara orang yang
sebaya dan hanya berinteraksi dengan
lebih tua dengan anak itu hanya sekedar
orang yang lebih tua merekan akan
berkomunikasi/
cenderung kurang bisa menjalankan masa
tersebut
bertujuan
berinteraksi
atau
pun
bertujuan negatif maka akan berdampak
Berdasarkan latar belakang masalah
menjadi menurun terutama dalam mata
tersebut,
pelajaran
mengajukan
meraka
suakai
bahakan prestasinya akan menurun pula. Matematika
penulis judul
tertarik tentang
untuk
“Pengaruh
Interaksi Orang Yang Lebih Tua Terhadap
mata
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X
pelajaran yang banyak ditakuti oleh siswa,
di SMA Pawyatan Daha Kediri Tahun
karena proses hitungannya yang berbelit.
Ajaran 2015/2016”.
Banyak siswa yang tidak suka dengan
B. RUMUSAN MASALAH
mata
Berdasarkan batasan masalah di atas,
pelajaran
Ruseffendi
merupakan
dan
remaja ini dengan baik
hasil belajar anak pada nilai disekolah
yang tidak
sosialisasi
matematika.
(dalam
Menurut
Muchydin,
2014)
maka
dapat
dikemukakan
rumusan
bahwa matematika bagi anak-anak pada
masalahnya sebagai berikut: “Adakah
umumnya merupakan mata pelajaran yang
pengaruh interaksi dengan orang yang
tidak disenangi, kalau bukan sebagai mata
lebih
pelajaran
yang
matematika?”
bersikap
positif
dibenci.
Agar
terhadap
siswa
pelajaran
tua
terhadap
hasil
belajar
C. TUJUAN PENELITIAN
matematika, perlu adanya metode yang
Adapun tujuan yang di capai dalam
menarik bagi siswa, memotivasi mereka
penelitian ini adalah: Untuk mengetahui
untuk belajar, memberikan rasa aman
pengaruh interaksi dengan orang yang
untuk belajar dan menyenangkan bagi
lebih tua terhadap hasil belajar siswa
mereka. Siti Arisatun | 12.1.01.01.0047 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
matematika kelas siswa X di SMA
dari populasi yang ada. Populasi dari kelas
Pawyatan Daha Kabupaten Kediri.
X sebanyak 206 siswa dan sempel dari
II. METODE
kelas X adalah 20% yaitu 41.
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang
digunakan
adalah
penelitian
C. TEKNIK ANALISIS DATA 1. Jenis Analisis
explanatory research. Menurut Zulganef
a. Analisis Destkriptif
(dalam,
Didalam statistik ada dua cara yang
Maryam
2013)
explanatory
research adalah penelitian yang bertujuan
digunakan
menelaah antar variabel yang menjelaskan
yaitu, statistik deskriptif dan statistik
suatu
inferensial.
fenomena
berusaha
untuk
tertentu,
penelitian
menjelaskan
atau
dalam
menganalisis
data
b. Analisis Uji Hipotesis
membuktikan hubungan atau pengaruh
Dalam
antar variabel
rumus korelasi Product Moment. Teknik
A. TEMPAT DAN WAKTU
analisis data yang dipakai adalah uji (r)
Penelitian ini dilakukan di SMA
penelitian
ini
dengan rumus:
Pawyatan Daha Kota Kediri Tahun ajaran
masalah yang ingin diteliti di dalam
∑
∑
2015/2016 tepatnya pada siswa kelas X. Peneliti memilih tempat ini karena adanya
menggunakan
∑
√{∑
∑
}{∑
∑
}
Keterangan : a.
= Nilai korelasi hitung
tempat ini.Penelitian dilakuka selama dua bulan yakni bulan september hingga oktober 2016. B. POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa yang duduk di kelas X yang berjumlah 206 dari 6 kelas di SMA Pawyatan Daha. 2. Sampel Sedangkan rentang sampel yang dapat diambil dari adalah antara 10-20 % dari populasi penelitian (Sugiyono, 2015). Peneliti mengambil sampel sebanyak 20%
antara X dan Y b. X = Nilai variabel X (Interaksi Dengn Orang Yang Lebih Tua) c. Y = Nilai variabel Y (Hasil Belajar Matematika) d. N = Jumlah subjek c. Norma Keputusan Untuk menghitung variabel X (interaksi dengan orang yang lebih tua) maupun variabel Y (hasil belajar matematika) jumlah skor minimum diperoleh dari item dikali bobot skor terendah 35 x 1 = 35. Jumlah skor maksimum diperoleh dari banyak
Siti Arisatun | 12.1.01.01.0047 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
item dikali bobot skor tertinggi 35 x
maka dapat disimpulkan bahwa
4 = 140.
data pada variabel X dan Y
Jumlah interval yang digunakan
normal.
adalah 4, yaitu: Sangat Tinggi, Tinggi, Rendah, Sangat Rendah. Perhitungan yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagai berikut: 1. Jika rxy
Dari hasil pengujian diketahui
taraf
bahwa nilai signifikansi variabel
signifikansi 5%, maka hipotesis
interaksi dengan orang yang lebih
statistik (H0) ditolak. Maka “Ada
tua dan hasil belajar Matematika
pengaruh interaksi dengan orang
adalah 0,00 < 0,05. Maka dapat
yang lebih tua terhadap hasil
disimpulkan bahwa data interaksi
belajar matematika klas X di SMA
dengan orang yang lebih tua dan
Pawyatan Daha Kediri”
hasil belajar Matematika tidak
2. Jika rxy
hitung
rxy
b. Uji Homogenitas
< rxy
tabel
taraf
mempunyai varian yang sama
signifikan 5%, maka hipotesis
atau dinyatakan tidak homogen.
statistik
Hasil
hitung
(H0)
tabel
diterima.
Maka
selengkapnya
pada
“Tidak ada pengaruh interaksi
lampiran tabel ANOVA.
dengan orang yang lebih tua
c. Uji Linieritas Hubungan
terhadap hasil belajar matematika
Nilai signifikansi lebih dari 0,05
klas X di SMA Pawyatan Daha
(0,188 >
Kediri”
disimpulkan
0,05) maka dapat bahwa
antara
III. HASIL DAN KESIMPULAN
variabel interaksi dengan orang
A. HASIL PENELITIAN
yang lebih tua dan hasil belajar Matematika terdapat hubungan
1. Prosedur Analisis Data a. Uji normalitas Hasil menyatakan
yang linier.
Kolmogorov-Smirnov bahwa
nilai
d. Uji Multikolinearitas Dari
hasil
pengujian
signifikansi untuk data peneliti
menggunakan
sebesar
Karena
diketahui bahwa nilai Variance
seluruh
Inflation Factor (VIF) kedua
variabel lebih besar dari taraf
variabel adalah 1,000 < 10, maka
signifikansi 0,05 (0,162 > 0,05)
bisa disimpulkan bahwa antar
signifikansi
0,162. untuk
Siti Arisatun | 12.1.01.01.0047 FKIP – Bimbingan dan Konseling
SPSS,
dapat
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
variabel tidak terjadi persoalan
hubungan sebesar 0,366 yang artinya
multikolinearitas.
memiliki pengaruh atau korelasi yang
e. Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan
hasil
cukup. Jika sig.(2-tailed) < 0,05, pengujian
maka hubungan pada r dianggap
menggunakan SPSS, diketahui
signifikan. Dari hasil analisis, nilai r
bahwa nilai signifikan variabel X
pengaruh interaksi dengan orang yang
sebesar 0,768 > dari 0,05, berarti
lebih
tidak terjadi heteroskedastisitas
matematika
pada variabel X.
0,019. Artinya 0,019 > 0,05, maka
f. Uji Signifikan Karena
tua
terhadap
hasil
belajar
sig.(2-tailed)
adalah
dapat disimpulkan bahwa pengaruh
Signifikansi
0,000
<
atau
korelasi
hubungan
interaksi
0,005 maka H0 diterima, artinya
dengan orang yang lebih tua terhadap
bahwa
hasil
ada
pengaruh
secara
belajar
matematika
adalah
signifikan antara interaksi dengan
signifikan. Sehingga hipotesis dalam
orang yang lebih tua terhadap
penelitian ini H0 ditolak dan Ha
hasil belajar Matematika siswa
diterima.
kelas X di SMA Pawyatan Daha
4. Pengujian Hipotesis
Kediri.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan N = 41 siswa, diperoleh
2. Hasil Analisis Data Dari
hasil
penghitungan
koefisien
sebesar
diketahui rhitung sebesar 0,366 pada
koefisien
rxy
sig.(2-tailed) 0,019 dengan N = 41,
signifikansi 5% sebesar 0,308. Maka
sedangkan rtabel
= 0,308 pada
kriteria (H0) yang berbunyi tidak ada
signifikansi 5%, sehingga dari hasil
pengaruh interaksi dengan orang yang
analisis diperoleh rhitung (0,366) > rtabel
lebih
(0,308) artinya ada pengaruh yang
matematika siswa kelas X di SMA
positif dan signifikan interaksi dengan
Pawyatan
orang yang lebih tua terhadap hasil
2015/2016 ditolak, dan (Ha) yang
belajar matematika.
menyatakan ada pengaruh interaksi
3. Interpretasi Hasil Analisis Data Dari hasil penghitungan analisis Pearson
Product
disimpulkan
Moment
bahwa
Siti Arisatun | 12.1.01.01.0047 FKIP – Bimbingan dan Konseling
dapat terdapat
tua
table
terhadap
Daha
0,366. pada
hasil
Kediri
Untuk taraf
belajar
Tahun
dengan orang yang lebih tua terhadap hasil belajar matematika siswa Kelas X di SMA Pawyatan Daha Kediri Tahun 2015/2016 diterima. simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Terbukti dari hasil penelitian menunjukkan diperoleh rxy
perhitungan hitung
0,366
yang rxy
table
0,308 taraf signifikansi 5% maka ada pengaruh interaksi dengan orang yang lebih
tua
terhadap
hasil
belajar
matematika siswa Kelas X di SMA Pawyatan
Daha
Kediri
Tahun
2015/2016. 5. KESIMPULAN Sesuai
dengan
pembahasan
sebelumnya pada hasil penghitungan dan deskripsi, maka dapat diambil kesimpulan
berdasarkan
hasil
perhitungan korelasi antara variable X interaksi dengan orang yang lebih tua dan
variabel
matematika)
Y
(hasil
dapat
belajar
disimpulkan
terdapat hasil korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan Y, terbukti dari perhitungan “r” Product Moment dan diketahui rhitung sebesar 0,366
pada
sig.(2-tailed)
0,019
dengan N = 41, sedangkan rtabel = 0,308 pada signifikansi 5%, sehingga dari hasil analisis diperoleh rhitung (0,366) > rtabel pengujian bahwa
(0,308) artinya
hipotesis
“Ada
menunjukkan
pengaruh
interaksi
dengan orang yang lebih tua terhadap hasil belajar matematika siswa kelas
IV. DAFTAR PUSTAKA Damayanti, M. 2013. Overview Adolesecent Health Problems And Services. (Online), tersedia: idai.or.id di unduh pada 08 November 2015. Gunarsa. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Reamaja. Dalam Singgih D. Yuilia Singgih D. (Eds.), Perkembangan Anak dan Remaja (hlm, 203-221). Jakarta: Penerbit PT BPK Gunung Mulia. Koesoema, D. 2010. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di zaman Global, Jakarta: Grasindo Maryam, S. 2013. Pengaruh Total Quality Manegement (TQM) Terhadap Kinerja Perusahaan. (Online), tersedia: http://repository.upi.edu di unduh pada 25 Oktober 2016 Sadullah, U. 2010. Pedagogi (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfbeta. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sofiyana, R J. 2013. Pola Interaksi Sosial Masyarakat Dengan Waria Di Pondok Pesantren Khusus Al-Fatah Senin Kamis. (Online), tersedia: http://lib.unnes.ac.id di unduh 26 Desember 2016. Windari, L. 2015. Pengaruh Motivasi Dan Minat Belajar Siswa. (Online), tersedia: https://mail.google.com di unduh 05 Desember 2015
X di SMA Pawyatan Daha Kediri Tahun Ajaran 2015/2016” Siti Arisatun | 12.1.01.01.0047 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 8||