HUBUNGAN KECEPATAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 E-Journal
Oleh NURLELA NIM 120388201159
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
ABSTRAK Nurlela, 2016. Hubungan Kecepatan Membaca dengan Kemampuan Memahami Cerpen Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I: Drs. Suhardi, M.Pd. Pembimbing II: Dian Lestari, M.A. Kata Kunci: Hubungan, Kecepatan Membaca, Kemampuan Memahami Cerpen Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecepatan membaca dengan kemampuan memahami cerpen siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2015/2016. Pada latarbelakang penelitian banyak siswa yang membaca dengan kecepatan tinggi tetapi belum semua siswa yang memahami bahan yang dibaca. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan sampel sebanyak 48 dari 228 siswa dan menggunakan persentase 20% dari tiap kelas. Sampel diambil secara acak. Untuk mengetahui hubungan kecepatan membaca dengan kemampuan memahami cerpen peneliti menggunakan koefisien korelas person product moment yaitu: rxy =
Σ (Σ
) (Σ
)
jadi, hasil penelitian yang dapat peneliti simpulkan adalah kecepatan membaca siswa kelas VII SMP Negeri 10 Tanjungpiang Tahun Pelajaran 2015/2016 dikategorikan sangat tinggi dengan nilai rata-rata 179.4 kpm. Dan kemampuan memahami cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 10 Tanjungpiang Tahun Pelajaran 2015/2016 dikategorikan sedang dengan nilai rat-rata 50,8%. Hasil penelitian ini terdapat hubungan antara kecepatan membaca dengan kemampuan memahami siswa kelas VII SMP Negeri 10 Tanjungpiang Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan nilai koefisien 0,45. Berdasarkan perhitungan uji signifikansi, rhitung lebih besar dari rtabel atau 0,45 ≥ 0,288 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan membaca dengan kemampuan memahami cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2015/2016.
ABSTRACT Nurlela, 2016. Relations Reading Speed with Understanding Capabilities short story Seventh Grade Students of Junior High School 10 Tanjungpinang in the Academic Year 2015/2016. Education Department of Indonesian Language and Literature Teaching and Education Faculty of Maritime University of Raja Ali Haji. Supervisor I: Drs. Suhardi, M.Pd. Supervisor II: Dian Lestari, M.A. Keywords: Relationships, Reading Speed, Capability Understanding Short Story This study aims to determine the relationship of speed reading with the ability to understand short stories seventh grade students of Junior High School 10 Tanjungpinang in the Academic Year 2015/2016. In the background of many research students who read at high speed, but not all students understand the material being read. In this study, researchers used a quantitative method using a sample of 48 of the 228 students and use a percentage of 20% of each class. Samples were taken at random. To determine the relationship of speed reading with the ability to understand the stories of researchers using the coefficient korelas person product moment are: rxy =
Σ (Σ
) (Σ
)
so, the results of research to investigators concluded was speed reading class VII SMP Negeri 10 Tanjungpiang in the school year 2015/2016 is categorized as very high with an average value of 179.4 wpm. And the ability to understand the stories of students of class VII SMP Negeri 10 Tanjungpiang in the school year 2015/2016 categorized moderately The mean value of 50.8%. The results of this study there is a relationship between reading speed with the ability to understand the seventh grade students of SMP Negeri 10 Tanjungpiang in the school year 2015/2016 with a coefficient of 0.45. Based on the calculation of significance test, rhitung greater than rtabel or 0.45 ≥ 0.288, which means there is a significant relationship between reading speed with the ability to understand short stories seventh grade students of SMPN 10 Tanjungpinang in the Academic Year 2015/2016.
1.
pendahuluan Membaca merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa, dengan membaca siswa banyak memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. Namun, membaca harus disertai dengan pemahaman terhadap bahan yang dibaca, apalah artinya membaca jika tidak mengetahui isi dari sebuah bacaan. Dalman (2013:29) menyatakan, “Kegiatan membaca berhubungan dengan pembaca dan bahan yang dibaca. Pembaca yang baik adalah pembaca yang dapat membaca dengan cepat dan tahu maksud yang dibaca.” Banyak siswa yang membaca tetapi mereka tidak tahu apa yang disampaikan dalam bacaan tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan cerpen sebagai media untuk melakukan penelitian. Cerpen merupakan cerita pendek yang mengisahkan kehidupan secara singkat dan jelas sehingga siswa mudah memahami dan tidak jenuh untuk membaca. Para siswa di kelas VII sudah pernah diberikan tes kecepatan membaca, karena kompetensi yang ditargetkan untuk membaca terdapat di kelas VII Semester II. Akan tetapi, belum diketahui apakah ada faktor yang mempengaruhi hubungan kecepatan membaca dengan kemampuan memahami bacaan tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara kecepatan membaca dengan kemampuan memahami cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kecepatan membaca dengan kemampuan memahami cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2015/2016. Kajian Kecepatan Efektif Membaca Cepat (KEM) Siswa Kelas XI SMA Plus Negeri 7 Bengkulu. Skripsi (Efsyarbani,2013), berdasarkan penelitian tersebut didapat simpulan bahwa adanya tingkat keterbacaan yang sesuai untuk diberikan pada pembelajaran siswa kelas XI. Tingkat Kecepatan Membaca Efektif Siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Kecamatan Sukajadi Pekanbaru. Skripsi (Diana Sari ,2010), berdasarkan penelitian tersebut didapat simpulan bahwa tingkat kecepatan membaca efektif siswa kelas VII SMP Negeri 16 Kecamatan Sukajadi Pekanbaru dinyatakan lambat baik dalam kecepatan membaca maupun dalam memahami isi terhadap teks bacaan. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2015/2016. Terhitung dari April-Juni 2016 semester genap Tahun Pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 228 siswa yang terdiri dari 6 kelas. Dan sampel yang diambil sebanyak 48 siswa dengan menggunakan teknik sampling random atau pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan 20%. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode statistik deskriptif yaitu statistik yang tingkat pekerjaannya mencakup cara-cara menghimpun, menyususn atau mengatur, mengolah, menyajikan dan menganalisis data angka agar dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan.
Dari penelitian yang akan dilakukan peneliti akan menggunakan teknik berupa: Tes. Arikunto (2006:31) mengatakan, “Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memproleh data-data atau keteranganketerangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatan tepat dan cepat.” Peneliti menggunakan tes benar-salah untuk mengukur pemahaman siswa terhadap bacaan yang telah dibaca. Djiwandono (2008;39) menyatakan, “Tes benar-salah terdiri dari sejumlah butir tes, masing-masing berupa pernyataan. Tugas peserta tes adalah untuk membaca, memerhatikan, dan menilai kebenarannya sesuai dengan penguasaan terhadap isi bidang kajian yang menjadi sasaran tes.” Jenis tes yang diberikan ada 2 yaitu: a. Siswa diberikan sebuah cerpen untuk mengukur kecepatan membaca dengan menggunakan stopwatch. Dengan rumus kecepatan membaca menurut Soedarso (1988:14): ℎ
ℎ
× 60 =
ℎ
(
)
b. Setelah mengukur kecepatan membaca siswa diminta menjawab 10 pertanyaan benar-salah yang telah peneliti sediakan untuk melakukan tes memahami bacaan. Dengan rumus Mengukur pemahaman menurut Tampubolon (1987:69) yaitu: ℎ
× 100 =
ℎ
ℎ
c . Peneliti akan mencari hubungan dari ke dua kegiatan tersebut Sugiyono (2014:183), rumus koefisien korelasi person adalah: r xy=
Σxy (Σx ) (Σy )
2.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tes kecepatan membaca siswa kelas VII SMP Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2015/2016 tergolong sangat tinggi dengan rata-rata 197.5 KPM. Tes pemahaman terhadap isi cerpen tergolong sederhana dengan rata-rata 50.8. dan pada penelitian ini terdapat hubungan antara kecepatan membaca dengan kemampuan memahami cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 10 Tanjungpinang TahunPelajaran 2015/2016. 3.
Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang disajikan dapat diambil kesimpulannya yaitu. 1. Kecepatan membaca siswa kelas VII SMP Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2015/2016 tergolong sangat tinggi. Hasil penelitiannya dapat dilihat pada nilai rata-rata kecepatan membaca 195.7 kpm. Menurut
Abdul Razak (2000:70) mengatakan, apabila kecepatan membaca > 120 kpm berarti kecepatan membaca siswa tergolong sangat tinggi. Namun simpulan ini tidak sesuai dengan hipotesis pertama yaitu kecepatan membaca siswa kelas VII SMP Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2015/2016 tergolong rendah. Dengan demikian hipotesis pertama ditolak. 2. Kemampuan memahami cerpen siswa kelas SMP Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2015/2016 tergolong sederhana. Hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata memahami cerpen 50,8, jika nilai 40-59 tergolong sederhana. Simpulan ini tidak sesuai dengan hipotesis kedua yaitu kemampuan memahami cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2015/2016 yaitu tergolong lemah. Dengan demikian hipotesis kedua ditolak. 3. Terdapat hubungan antara kecepatan membaca dengan kemampuan memahami cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan angka koefisien korelasi person 0,44. Hubungan anatara kecepatan membaca dengan kemampuan memahami cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2015/2016 merupakan hubungan sedang. Berdasarkan perhitungan uji signifikansi, rhitung lebih besar dari rtabel atau 0,44 > 0,284 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan membaca dengan kemampuan memahami cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2015/2016. Simpulan ini sesuai dengan hipotesis ketiga yaitu terdapat hubungan antara kecepatan membaca dengan kemampuan memahami cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2015/2016. Dengan demikian hipotesis ketiga diterima. 1.1 Saran Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan beberapa saran, yaitu: 1. Kecepatan membaca siswa harus dipertahankan dan dipertingkatkan lagi kemampuan membacanya, semakin banyak membaca maka semakin banyak pengetahuan atau wawasan yang didapatkan siswa. 2. Kemampuan memahami bacaan harus diperkuat lagi agar, bukan hanya membaca saja tetapi kemampuan memahami bacaan sangatlah penting. Apaguna jika membaca tetapi tidak dapat memahami isi bacaan. 3. Guru bidang studi Bahasa Indonesia sebaiknya memberikan motivasi agar siswa rajun membaca di perpustakaan dan memberikan pemahaman bahwa membaca merupakan kegiatan yang sangat penting. DAFTAR PUSTAKA Ariani, Firda. 2014. “Hubungan Tingkat Kerajinan Membaca dengan Keterampilan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Tanjungpinang”. Skripsi, Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Anindyarini, Atikah dan Sri Ningsih. 2008. Bahasa Indonesia: SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Aqib, Zainal.2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: Rajawali Pers. Darmawati. Uti, dkk. 2006. Bahasa Indonesia utuk SMA/MA Kelas XII. Indonesia.PT. Intan Parwira. Djiwandono, Soenardi. 2008.Tes Bahasa:Pegangan Bagi Guru Bahasa. Jakarta: PT.Indeks. Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Hidayatullah, Victor Mukhammadenis. 2014. “ Hubungan Antara Minat Baca dengan Kecepatan Membaca Siswa Kelas V SD Negeri Singkar UPT Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul”. Skripsi, Sarjana Jurusan Pendidkan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta. Malik, Abdul dan Syanty, Isnaini Leo. 2003. Kemahiran Menulis. Pekanbaru:Unri Press. Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif (Teori dan Latihan). Jakarta: Sinar Dunia Algensido. Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Razak, Abdul. 2000. Membaca Pemahaman: Teori dan Aplikasi Pengajaran. Pekanbaru: Autografika. Sari, Diana. 2010. “Tingkat Kecepatan Membaca Efektif Siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Kecamatan Sukajadi Pekanbaru”. Skripsi, Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Riau. Soedarso. 1988. Speed Reading sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D CV. Jakarta: Alfabet. Tampubolon. 1987. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung: Angkasa. Trianto, Agus. 2006. PASTI BISA Pembahasan Tuntas Bahasa Indonesia. Jakarta: Esis. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara. Yulianti. 2013. “Kemahiran Menulis Cerpen Melalui Media Gambar Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Senggarang”. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.