PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: BANY IRAWAN NIM: 12500020 Abstraks: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Layanan Penempatan dan Penyaluran Terhadap Orientasi Karir pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini sampling diambil menggunakan cara undian, dimana peneliti membuat undian sejumlah kelas yang kemudian undian tersebut diundi, kelas yang keluar menjadi sampel yang nantinya akan mengisi angket. Dalam penelitian ini sampel yang di peroleh adalah kelas VII A yang berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, dokumentasi dan wawancara. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang orientasi karir siswa, metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang sekolah dan nama responden sedangkan wawancara kepada guru Bimbingan dan Konseling dilakukan untuk mengumpulkan data tentang minat siswa dalam orientasi karir. Teknik analisis data dengan t-tes. Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh Pengaruh Layanan Penempatan dan Penyaluran Terhadap Orientasi Karir pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 16,818. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N – 1) = (32 – 1) = 31 pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 16,818 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis menyatakan bahwa: “Ada Pengaruh Layanan Penempatan dan Penyaluran terhadap Orientasi Karir siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Gondangrejo tahun pelajaran 2015/2016” terbukti kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Kata Kunci: Layanan Penempatan dan Penyaluran, Orientasi Karir
10
pentingnya layanan penemptan dan penyaluran kepada setiap siswa. Siswa SMP pada hakekatnya belum ada gambaran yang jelas tentang karir atau masih ragu-ragu dalam merencanakan tentang karirnya nanti di masa depan. Kebingungan atau keraguan ini karena belum adanya gambaran yang jelas tentang pilihan karirnya nantinya. Masalah ini terjadi karena kurangnya pengetahuan siswa yang kurang dalam hal dunia karir. Dengan demikian, sangat tepatlah institusi pendidikan formal memberikan layanan penempatan dan penyaluran terhadap orientasi karir. Penelitian terdahulu yang dilakukan Sucipto (2007) yang menunjukan secara umum bahwa tingkat kematangan karir siswa SMK Negeri 1 padang berada pada skor di atas rata-rata ideal. Namun masih ada 29% responden yang kematangan karir sedang dan 20% rendah. Sedangkan sisanya 10% responden memiliki kematangan pemilihan karir yang sangat rendah. temuan ini menunjukan masih adanya siswa di kelas XII yang belum mampu menunjukan kematangan arah pilihan karir yang tinggi ataupun optimal. Penelitian sebelumnya, dapat disimpulkan, guru bimbingan dan konseling mempunyai peranan yang penting dalam pemilihan karir. Guru sebagai penengah antara minat karir siswa dengan bakat atau kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Dengan adanya bimbingan dan konseling yang berkenan dengan karir
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam era Perkembangan ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang berkualitas. Sumber daya manusia itu harus dikembangkan sehingga akan terciptanya tenaga kerja yang profesional dalam bidangnya masingmasing. sangatlah tepat jika pendidikan formal berpartisipasi dalam mempersiapkan generasi muda untuk lebih matang dalam melalui pendidikan karir yang nantinya siap dalam dunia karirnya nanti. Berdasarkan Progam Pengalaman Lapangan yang di lakukan di SMP Negeri 1 Gondangrejo. Ternyata masih ada siswa yang kurang memahami cara memilih karir sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan, serta masih ada siswa yang ragu-ragu atau bingung dalam pemilihan karirnya kedepan. Hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling banyak siswa yang belum ada rencana tentang masa depanya karena siswa masih banyak yang belum memikirkan hal karir bahkan tentang studi lanjutan. Banyak kasus yang di temukan di SMP N 1 Gondangrejon namun yang paling menarik adalah tentang karir atau masa depan siswa. Karena pada hakekatnya pendidikan adalah untuk mensejahtekan individu itu artinya mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan yang mampu mencukupi kebutuhan hidupnya nanti. Maka dari itu 10
maka diharapkan mampu memberi jalan keluar atas permasalahan siswa yang berkenan dengan karir. Menurut Desmita ( 2014 : 48), dilihat dari sudut pandang Psikologis peserta didik dapat diartikan sebagai suatu organisme yang sedang tumbuh dan berkembang. Ia memiliki berbagai potensi manusiawi, seperti bakat, minat, kebutuhan sosial-emosional-personal, dan perkembangan jasmaniah. Potensi-potensi tersebut perlu dikembangkan melalui proses pendidikan dan pengajaran, sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara utuh menjadi manusia dewasa atau matang. Dewasa ini ada banyak banyak pencari pekerjaan akan tetapi lapangan pekerjaan sangat kecil itu artinya harus adanya peningkatan sumber daya manusia guna memenuhi kebutuhan industry saat ini. Dengan adanya peluang pekerjaan yang sempit namun banyaknya kebutuhan para pencari pekerjaan maka dari itu semakin ketat dalam persaingan dalam dunia karir. Maka dari itu adanya pembekalan dalam penempatan dan penyaluran guna mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dalam dunia karir nantinya agar karirnya bisa meningkat. Adanya persaingan yang semakin banyak maka perusahaan bersikap cermat dalam memilih karyawannya. Maka dari ini perlu adanya langkah-langkah yang harus dipersiapkan dalam memasuki dunia karir. Perusahaan juga memiliki standar dalam pemilihan karyawannya untuk meningkatkan perusahaan.
Karena perusahaan ingin mempunyai karyawan yang mampu bekerja dengan baik dengan kemampuan yang di miliki untuk meningkatakan dirinya dan perusahaan. Sekolah adalah salah satu wadah untuk membimbing para siswanya dalam menentukan karir atau mempersiapkan mereka dalam dunia karir. Pada siswa SMP sudah adanya layanan penempatan dan penyaluran yang dimana mereka di bombing untuk dapat menentukan karir/ citacitanya kedepan agar nanti lebih terarah dalam proses belajar. Pada siswa SMA/K guru pembimbing memberikan layanan penempatan dan penyaluran hal ini siswa di bantu untuk mendapatkan pekerjaan/ studi lanjutan setelah lulus dari sekolah. Hal ini sangat bermanfaat bagi siswa karena membantu siswa dalam memelih karir atau memperoleh karir yang sesuai dengan minat, bakat dan kemempuanya. Adanya progam yang ada di sekolah yang membantu siswa dalam memilih karir/ studi lanjutan. Serta membantu siswa yang bingung dalam pemilihan karir/ studi lanjutan serta membantu siswa mematangkan pilihan karir/ studi lanjutan. Semua itu tidak lepas dari peran guru, sekolah, orang tua dan lingkungan sekitar. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang di uraikan di atas maka dalam penelitian ini rumusan masalahnya sebagai berikut : “Apakah ada Pengaruh Layanan Penempatan dan Penyaluran Terhadap 10
Orientasi Karir pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 ?
Gondangrejo tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 192 siswa. Menurut Sugiyono (2014 : 120) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelian ini yang menjadi sampel adalah sebagian dari populasi kelas VII SMP Negeri 1 Gondangrejo. Jadi dalam penelitian ini besar sampel yang digunakan adalah sebesar 32 siswa yang di ambil 1 kelas dari keseluruhan kelas VII SMP Negeri 1 Gondangrejo tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa. Dalam penelitian ini pengembilan sampel menggunakan teknik random sampling, yaitu dengan cara mengambil undian 1 kelas dari keseluruhan populasi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gondangrejo tahun pelajaran 2015/2016.
Tujuan Penelitian Penelitian ini disusun dengan tujuan : “Untuk mengetahui Pengaruh Layanan Penempatan dan Penyaluran Terhadap Orientasi Karir pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016” METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gondangrejo. Pelaksanaan penelitian pada bulan Februari sampai bulan Maret 2016. Bentuk dan strategi penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen kuantitatif, maksudnya adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau faktor-faktor lain yang mengganggu (Suharsini Arikunto, 2006 : 3)
Variabel Penelitian Variabel Bebas dalam penelitian ini yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini sebagai variabel bebas adalah layanan penempatan dan penyaluran. Variabel Terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat adalah orientasi karir.
Populasi, Sampel dan Sampling Menurut Samsudi (2009 : 40) Populasi diartikan seluruh anggota kelompok yang sudah ditentukan karakteristiknya dengan jelas, baik itu kelompok oang, obyek, atau kejadian. Populasi juga dapat di artikan sebagai keseluruhan sumber data yang memungkinkan memberikan informasi yang berguna bagi permasalahan yang diteliti. Berdasarkan populasi diatas, maka dalam penelitian ini yang menjadi anggota populasi adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan angket, dokumentasi dan wawancara. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang orientasi karir siswa, 10
Y = Nilai dari variabel
metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang sekolah dan nama responden sedangkan wawancara kepada guru Bimbingan dan Konseling dilakukan untuk mengumpulkan data tentang minat siswa dalam orientasi karir.
Adapun kriteria hasil uji validitas yaitu jika nilai r hitung > r tabel atau signifikansi < 0,05 maka butir item valid, sebaliknya jika nilai r hitung < r tabel atau signifikansi > 0,05 maka butir item tidak valid. (Imam Ghozali, 2012 :52). Untuk menguji reliabilitas instrumen angket menggunakan korelasi Spearman-Brown dengan langkah sebagai berikut : dengan menggunakan rumus product moment dengan angka kasar sebagai berikut:
Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari angket Resiliensi. Uji coba instrumen (try out penelitian) dilaksanakan pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Gondangrejo yang berjumlah 30 siswa. Adapun pengukuran validitas dan reliabilitasnya dilakukan sebagai berikut : Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen, sehingga sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang diinginkan (Suharsimi Arikunto, 2005: 64) Adapun uji validitas yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan cara mencari validitas item. Dalam penelitian ini validitas yang dicari adalah validitas item/butir soal. Adapun untuk mencari validitas tersebut digunakan rumus sebagai berikut:
(Suharsini Arikunto, 2007: 72) Keterangan : r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = Jumlah sampel X = Jumlah skor item ganjil Y = Jumlah skor item genap Kemudian dimasukan kedalam rumus Spearman-Brown, sebagai berikut:
(Suharsimi Arikunto, 2007: 93)
Keterangan : r 11 = Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan r ½½ = Korelasi antar skor-skor setiap belahan instrumen Berdasarkan uji coba angket orientasi karir yang terdiri dari 34 item pernyataan dan diujicobakan pada 30 responden yaitu siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Gondangrejo ditemukan sebanyakan 4 item
Suharsini Arikunto (2007: 72) Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = Jumlah sampel X = Nilai total atribut
10
pernyataan yang tidak valid antara lain item nomor 4, 21, 27 dan 30. Dari 4 item angket yang dinyatakan tidak valid, selanjutnya tidak disertakan dalan angket pada penelitian ini, karena 4 item pernyataan tersebut memiliki r hitung < r tabel. Uraian hasil uji voba dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan hasil uji reliabilitas try out angket orientasi karir yang dianalisis menggunakan rumus Spearman Brown diperoleh nilai 0,949 masuk kategori antara 0,800-1,00 atau mempunyai reliabilitas sangat tinggi.
penempatan dan penyaluran pada siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Gondangrejo tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 105 dan terendah 81. Adapun dari analisis data diperoleh nilai mean = 93.313, median = 93.357 modus = 93,445 dan standar deviasi = 6,359. Deskripsi Data Hasil Angket Orientasi Karir Setelah Layanan Penempatan dan Penyaluran Berdasarkan hasil angket orientasi karir setelah layanan penempatan dan penyaluran pada siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Gondangrejo tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 113 dan terendah 99. Adapun dari analisis data diperoleh nilai mean = 106,281, median = 106,373 modus = 106,563 dan standar deviasi = 4,402.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan t-tes yang digunakan untuk menguji pengaruh pengaruh layanan penempatan dan penyaluran terhadap orientasi karir siswa. Adapun rumus t-test adalah sebagai berikut:
t=
Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh Pengaruh Layanan Penempatan dan Penyaluran Terhadap Orientasi Karir pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 16,818. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N – 1) = (32 – 1) = 31 pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 16,818 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis menyatakan bahwa: “Ada Pengaruh Layanan Penempatan
MD Σd2 N [ N −1]
(Suharsimi Arikunto, 2010 : 149) Keterangan : t = Nilai t hitung = Mean dari deviasi (d) antara Md post-test dan pre-test ∑d = Deviasi masing-masing subjek N = Banyaknya subjek
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi Data Hasil Angket Orientasi Karir Sebelum Layanan Penempatan dan Penyaluran Berdasarkan hasil angket orientasi karir sebelum layanan 10
dan Penyaluran terhadap Orientasi Karir siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Gondangrejo tahun pelajaran 2015/2016” terbukti kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%.
mengembangkan bakatnya. Maka siswa akan merasa tenang, semua itu tak lepas dari peran guru atau konselor untuk tetep mengontrol siswa dalam kehidupannya. Layanan Penempatan dan Penyaluran mampu mengarahkan siswa yang belum adanya gambaran tentang Orientasi Karir. Maka setelah adanya Layanan Penempatan dan Penyaluran tentang Orientasi Karir di harapkan siswa mampu memilih karinya nanti yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan siswa. Menurut W.S. Winkel & Sri Hastuti (2010 : 696) menyatakan bahwa: dalam merencanakan dan mengelola progam bimbingan karir pada jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah diperlikan suatu orientasi dasar yang memberikan arah yang jelas pada progam bimbingan itu. Secara umum, guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam karir siswa apalagi guru bimbingan dan konseling mempunyai peranan yang utama untuk membimbing arah orientasi siswa dalam pemilihan karir dengan begitu perlu adanya kerja sama antara siswa , guru mapel dan guru bimbingan dan konseling serta sekolah yang mendukung progam yang berkenaan dengan karir. Menurut Saring Marsudi (2010: 128) penyesuian dan pengembangan pada maasing-masing jenis dan jenjang sekolah. Hal-hal pokok yang perlu dipertimbangkan berkenaan dengan penyesuaian faktor siswa dan kebutuhan kelompokkelompok khusus. Secara umum dikenal tiga progam bimbingan karir
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa siswa kelas VII A setelah diberikan layanan penempatan dan penyaluran sudah dapat menentukan dalam pemilihan karir. Berdasarkan hasil layanan penempatan dan penyaluran menunjukkan bahwa dari 32 siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Gondangrejo tahun pelajaran 2015/2016 yang memilih studi lanjut sebanyak 26 siswa (81,25%) dan sebanyak 6 siswa (18,75%) masih ragu atau belum bisa memutuskan. Salah satu tugas perkembangan pada masa remaja adalah memilih dan menentukan karir. Untuk menentukan karir maka dibutuhkan layanan penempatan dan penyaluran yang perlu adanya pembinaan terhadap siswa karena tanpa ada pembinaan maka siswa kurang siap dalam menghadapi dunia karir nantinya. Layanan penempatan dan Penyaluran terhadap orientasi Karir maka diharapkan siswa mampu memilih karirnya nanti. Karena adanya bimbingan dari guru atau orang yang ahli dalam membimbing siswa dalam Orientasi Karir maka dapat di harapkan berkembangnya potensi siswa. Apabila siswa sudah tahu potensi pada dirinya maka siswa akan lebih matang dalam pemilihan karirnya nanti dan siswa akan lebih 10
yaitu bimbingan karir untuk anakanak, dan sekolah dasar, sekolah menengah, dan perguruan tinggi. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Dewa Ketut Sukardi (2008 : 59) bahwa pemberian layanan orientasi karir akan membantu siswa dalam hal oemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dikembangkan, pemantapan orientasi dan informasi karir pada umumnya, khususnya karir yang dikembangkan, orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lebih sejahtera, serta orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan. Hasil penelitian ini juga mendukung teori yang dikemukakan oleh Bimo Walgito (2010 : 202) yang menyatakan bahwa pemberian layanan bimbingan karir akan membantu para siswa agar dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya mengenai kemampuan minat, bakat, sikap, dan cita-citanya, menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada dalam masyarakat, mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu, serta memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depannya, menentukan hambatan-
hambatan yang mungkin timbul, yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut serta para siswa dapat merencanakan masa depannya. Serta menentukan karir dan kehidupannya yang serasi atau sesuai. Dengan demikian peneliti berkesimpulan bahwa pemberian layanan orientasi dan karir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap orientasi karir pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016, hal tersebut dibuktikan dari 32 siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Gondangrejo tahun pelajaran 2015/2016 yang memilih studi lanjut sebanyak 26 siswa (81,25%) dan sebanyak 6 siswa (18,75%) masih ragu atau belum bisa memutuskan. Dalam penelitian ini penulis merasa masih banyak kekurangan karena terbatasnya kemampuan peneliti, adapun kekurangan tersebut antara lain : 1) Waktu penelitian yang singkat, sehingga mengakibatkan kurang maksimal dalam penggunaan berbagai macam metode untuk memperoleh data. 2) Alat ukur yang digunakan hanya bersifat statistik, sehingga berdampak terhadap hasil analisis yang diperoleh. 3) Ketepatan pada alat ukur baik mengenai validitas maupun reliabilitasnya, sehingga menghasilkan data penelitian yang kurang sahih. KESIMPULAN DAN SARAN 10
Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh Pengaruh Layanan Penempatan dan Penyaluran Terhadap Orientasi Karir pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 16,818. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N – 1) = (32 – 1) = 31 pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 16,818 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,040 dan 1% = 2,744. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis menyatakan bahwa: “Ada Pengaruh Layanan Penempatan dan Penyaluran terhadap Orientasi Karir siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Gondangrejo tahun pelajaran 2015/2016” terbukti kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%.
Berdasarkan dari kesimpulan penelitian diatas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: Bagi para siswa, hendaknya dalam menentukan orientasi karir perlu merencanakan dengan matang, yaitu dengan melakukan konseling dengan guru BK, orang tua maupun dengan guru lainnya, sehingga tidak salah dalam menentukan orientasi karrir. Bagi Guru, hendaknya perlu memberikan layanan orientasi karir kepada siswa secara kelompok maupun secara perorangan, sehingga dapat membantu siswa dalam menentukan karir yang akan dipilihnya. Bagi peneliti selanjutnya, yang tertarik dengan masalah orientasi karir perlu melakukan penelitian perbandingan orientasi karir siswa ditinjau dari status sosial ekonomi siswa serta latar belakang pendidikan orang tua.
10
DAFTAR PUSTAKA Bimo Walgito, 2010. Bimbingan dan Konseling ( Study & Karier). Yogyakarta : Andai Offset. Desmita, 2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Dewa Ketut Sukardi, 2008. Pengantar Pelaksanaan Bmbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka cipta. Imam Ghozali, 2012, Metode Penelitian Bisnis, Bagian Penerbitan FE-UNDIP, Semarang. Saring Marsudi dkk, 2010. Layanan Bimbingan Konseling Di Sekolah. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Sucipto, 2007. Hubungan Antara Kesesuaian Tipe Kepribadian Dan Model Lingkungan Dengan Kematangan Arah Pilihan Karier ( Study Pada Siswa SMK N 1 Padang). Sosial budaya. ISSN 1979-6889. Sumsudi, 2009. Disain Penelitian Pendidikan. Semarang : UNNES PRESS. Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Mentdods). Bandung : Alfabeta. Suharsimi Arikunto, 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
10