Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
EFEKTIFITAS KONSELING KELOMPOK DALAM PENANGANAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
OLEH:
SHODIQ HARIANTO N.P.M : 13.1.01.01.0233P FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI ATAS NAMA : SHODIQ HARIANTO NPM : 12.1.01.01.0233 P
DENGAN JUDUL : EFEKTIFITAS KONSELING KELOMPOK DALAM PENANGANAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diajukan kepada : Panitia ujian jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tanggal : 25 Juli 2016
Pembimbing I,
Pembimbing II,
DR. Atrup, M.Pd, MM NIDN. 0709116101
Risaniatin Ningsih, S.Pd, M.Psi NIDN. 0720018601
Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Skripsi oleh: SHODIQ HARIANTO NPM: 12.1.01.01.0233P
Dengan Judul: EFEKTIFITAS KONSELING KELOMPOK DALAM PENANGANAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian/Sidang Skripsi Jurusan Pendidikan Bimbingan dan Konseling FKIP UN PGRI Kediri Pada Tanggal : 15 Agustus 2016 Dan Dinyatakan telah Memenuhi Persyaratan
Panitia Penguji: 1. Ketua
: Dr. Atrup, M.Pd, MM.
………………………
2. Penguji I
: Dra. Endang Ragil. W.P, M.Pd.
………………………
3. Penguji I
: Drs. Setya Adi Sancaya, M.Pd
………………………
Mengetahui, Dekan FKIP
Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd. NIDN. 0716046202
Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
EFEKTIFITAS KONSELING KELOMPOK DALAM PENANGANAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SHODIQ HARIANTO NPM : 12.1.01.01.0233 P
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
[email protected] Pembimbing I,
DR. Atrup, M.Pd, MM NIDN. 0709116101 Pembimbing II,
Risaniatin Ningsih, S.Pd, M.Psi NIDN. 0720018601
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ABSTRAK
SHODIQ HARIANTO, Efektifitas konseling kelompok dalam penanganan motivasi belajar pada Siswa Kelas IX SMPN 3 Tanjunganom Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi, Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2016. Kata Kunci : Konseling Kelompok, Motivasi Belajar Permasalahan yang diteliti adalah efektifitas konseling kelompok dalam penanganan motivasi belajar siswa yang dikhususkan pada siswa SMPN 3 Tanjunganom yang duduk di kelas IX. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah konseling kelompok mempunyai efektifitas yang signifikan dengan motivasi belajar. Variabel dalam penelitian ini yaitu konseling kelompok sebagai variabel bebas dan motivasi belajar sebagai variabel terikat. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantiatif, yang menjadi populasi adalah kelas IX SMP Negeri 3 Tanjunganom Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk tahun pelajaran 2015/2016. Sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu siswa yang diidentifikasi mengalami kasus rendahnya motivasi belajar sebanyak 10 siswa dari populasi yang berjumlah 139 siswa. Instrument penelitian ini adalah angket. Metode pengumpulan data dengan uji statistik dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Hasil penelitian bahwa Motivasi Belajar siswa 94,1% dipengaruhi secara positif oleh adanya konseling kelompok, sedangkan 5,9% dipengaruhi oleh hal-hal diluar variabel bebas tersebut seperti variasi metode, variasi media, kondisi keluarga, sikap guru, sarana prasarana dan sebagainya. Kesimpulan yang dapat dikemukakan bahwa layanan konseling kelompok siswa Kelas IX SMPN 3 Tanjunganom Tahun Ajaran 2015/2016 efektif dalam penangangan Motivasi Belajar Siswa dinyatakan benar adanya.
Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan sebuah modal dasar bagaimana bangsa bisa tumbuh dan berkembang macam
dalam
menghadapi
perkembangan
berbagai
dunia
dan
perkembangan masa yang semakin menantang. Dalam
pendidikan
terkandung
berbagai
macam aspek, salah satu diantaranya adalah proses belajar mengajar yang menjadi ujung tombak dimana para peserta didik yakni generasi muda bangsa mendapatkan sebuah ilmu
dan
berbagai
pembelajaran
atau
ditemukan banyak
Negeri
Tanjunganom
3
siswa SMP
yang
motivasi
belajarnya rendah, hal ini bisa dilihat dari sikap dan perilaku siswa yang malas belajar, sering tidak mengerjakan tugas/PR, tidak memperhatikan pelajaran, tidak serius dan tidak konsentrasi, suka ramai di kelas, sering membolos pelajaran tertentu, sering membolos les, yang pada akhirnya berdampak pada nilai ulangan harian yang rendah atau prestasinya kurang.
pemahaman
tentang
Timbulnya gejala ini berkaitan dengan
pengetahuan.
Proses
aspek motivasi, minat, sikap dan kebiasaan
berbagai macam
wali kelas
belajar
mengajar
ini
belajar.
Anak-anak
dari
golongan
ini
mencakup beberapa aspek atau unsur utama,
memerlukan perhatian yang sebaik-baiknya
yakni guru dan murid (peserta didik). Guru
dari para guru dan terutama petugas bimbingan
atau pengajar merupakan individu-individu
di sekolah (Konselor Sekolah). Oleh karena itu
yang memiliki tugas dan peranan penting
Konselor
dalam
memberikan
memberikan
dan
mentransfer
sekolah layanan
hendaknya yang
tepat
bisa untuk
pengetahuan kepada para peserta didiknya,
mengatasi masalah peserta didik. Dalam
sedangkan murid atau peserta didik adalah
kaitanya dengan masalah rendahnya motivasi
individu-individu yang berusaha mempelajari
belajar yang terjadi pada sejumlah siswa SMP
segenap
Negeri
pengetahuan
yang
diajarkan,
3
Tanjunganom,
perlu
diberikan
diberikan dan dijelaskan oleh para pengajar.
layanan yang bisa mengakomodir kepentingan
Dengan kata lain, guru adalah seorang yang
sejumlah siswa tersebut secara bersama-sama
harus
hal
seperti layanan konseling kelompok, karena
pendidikan selain masyarakat, keluarga dan
layanan dengan pendekatan kelompok dapat
Negara.
memberikan kesempatan pada masing-masing
bertanggung
Namun
jawab
kondisi
nyata
dalam
dilapangan
tidaklah menunjukan kondisi ideal yang diharapkan,
dari
hasil
pengamatan
dan
wawancara dengan guru mata pelajaran dan Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
anggota
kelompok
untuk
memanfaatkan
berbagai informasi, tanggapan dan
reaksi
timbal balik dalam menyelesaikan masalah, disamping itu melalui kegiatan kelompok simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
masing-masing
individu
mengembangkan
sikap
tenggang
dapat
adanya upaya untuk meningkatkan motivasi
rasa,
belajar siswa SMP Negeri 3 Tanjunganom,
ketrampilan berkomunikasi, pengendalian ego
salah satu alternatif
yang pada akhirnya masing-masing individu
layanan konseling kelompok.
dapat
menyumbang
peran
baik
secara
langsung maupun tidak langsung dalam pemecahan masalah.
motivasi
belajarnya
rendah
perlu
pendekatan yang tepat, siswa SMPN 3 Tanjunganom yang motivasi belajarnya rendah karena memiliki perilaku mal-adaptif yakni memiliki kebiasaan-kebiasaan negatif seperti malas belajar, malas mengerjakan tugas/PR, ramai
dikelas,
membolos
dan
lain-lain,
sehingga model pendekatan konseling yang digunakan haruslah yang bisa menghilangkan perilaku mal-adaptif tersebut yaitu model konseling kelompok, karena tujuan konseling sebagaimana yang diungkapkan oleh Naharus (2008)
adalah
bisa melalui
Untuk menghindari kesalah pahaman, maka penulis memberikan batasan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
Selanjutnya, dalam mengatasi siswa yang
layanan
menghapus/menghilangkan
1. Konseling
kelompok
dalam
penanganan motivasi belajar siswa dengan aktifitas lain yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Pada lingkup konseling kelompok agar dalam pembahasan tidak terlalu melebar. 3. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 3 Tanjunganom tahun pelajaran 2015/2016. Dari permasalahan yang diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
tingkah laku mal-adaptif (masalah) untuk
Apakah layanan konseling kelompok
digantikan dengan tingkah laku baru yaitu
efektif dalam menangani motivasi belajar
tingkah laku adaptif yang diinginkan klien.
siswa kelas IX SMP Negeri 3 Tanjunganom
Berdasarkan uraian diatas perilaku siswa yang tidak dapat mengatur waktu belajar
tahun ajaran 2015/2016? Dalam
setiap
kegiatan
layanan
yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan, atau
konseling perlu dirumuskan tujuannya, karena
diharapkan, selain itu juga siswa kurang minat
perumusan tujuan akan memberikan arah pada
belajar ketika dihadapkan pada kehidupan saat
apa yang akan dicapai dari kegiatan penelitian
sekarang ini, siswa kurang beminat untuk
itu. Maka kegiatan
belajar, mereka lebih suka bermain daripada
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
belajar terlebih pada permainan game online,
efektifitas
konseling
layanan konseling ini
kelompok
dalam
playstation, dan lain sebagainya maka perlu Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
penanganan motivasi belajar pada siswa kelas
persepsi, dan keputusan yang terjadi
IX SMP Negeri 3 Tanjunganom.
pada
Hasil layanan konseling kelompok kali ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
diri
seseorang.
Motivasi
sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh faktor di dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut instrinsik sedangkan factor di luar
1. Manfaat Bagi Konselor
diri disebut ekstrinsik.
a. Hasil penelitaan dapat
ini diharapkan
mengembangkan
konseling
dengan
instrinsik
berupa
teori
kepribadian, sikap, pengalaman dan
dalam
pendidikan, atau berbagai harapan,
motivasi
cita-cita yang menjangkau ke masa
kelompok
hubungannya
Faktor
belajar siswa.
depan. Sedangkan faktor ekstrinsik
b. Bermanfaat bagi konselor dalam
dapat ditimbulkan oleh berbagai
membantu siswa yang motivasi
sumber,
belajarnya rendah, dengan layanan
pimpinan, kolega atau faktor-faktor
konseling kelompok.
lain yang kompleks.
2. Manfaat Bagi Siswa Sebagai
bisa
karena
Menurut Hermine Marshall
salah
satu
upaya
untuk
Istilah motivasi belajar mempunyai
mengatasi masalah rendahnya motivasi
arti
belajar,
menggambarkan
dengan
memanfaatkan
dinamika kelompok
kebijakan,
lembaga-
lembaga diklat, Dinas Pendidikan,
peningkatan
dalam mutu
khususnya
sedikit
dan
Dapat memberikan sumbangan bagi
Sekolah-sekolah
yang
berbeda.
bahwa
Ia
motivasi
belajar adalah kebermaknaan, nilai,
3. Manfaat Bagi Sekolah
pengambil
hubungan
upaya
pendidikan,
melalui
layanan
keuntungan-keuntungan
kegiatan belajar
tersebut cukup
menarik
siswa
bagi
melakukan
untuk
kegiatan
belajar.
Pendapat lain motivasi belajar itu ditandai
oleh
jangka
kualitas
keterlibatan
panjang, di
dalam
pelajaran dan kesanggupan untuk
bimbingan dan konseling.
melakukan proses belajar (Carole Motivasi proses
merupakan
psikologis
mencerminkan
sikap,
suatu
Ames: 1990).
yang kebutuhan,
Dapat motivasi
Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
disimpulkan
belajar
adalah
bahwa suatu
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dorongan
kehendak
yang
d) Pujian
menyebabkan seseorang melakukan
e) Hukuman
suatu perbuatan untuk mencapai
f) Membangkitkan dorongan kepada
tujuan tertentu yaitu menarik bagi
anak
siswa untuk melakukan kegiatan
Strateginya
belajar.
memberikan perhatian maksimal
Frederick
Herzberg
(Hasibuan, 1990) mengemukakan teori motivasi berdasar teori dua faktor yaitu faktor motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik.
didik
adalah
dengan
ke peserta didik. g) Membentuk
kebiasaan
belajar
yang baik h) Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun
i) Menggunakan
Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada
atas dasar kemauan sendiri.
pembelajaran
sesuai
Setelah ini
timbul
sebagai akibat hubungan dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan
dengan
membahas
tujuan
mengenai
Motivasi Belajar Anak Remaja dan kaitannya
dengan
Prestasi
Belajar
Anak, maka pada kesempatan ini saya juga akan menyampaikan beberapa tips atau cara untuk meningkatkan motivasi belajar anak. Karena begitu pentingnya motivasi
sesuatu atau belajar.
yang
j) Menggunakan media yang baik dan
2) Motivasi Ekstrinsik
metode
bervariasi, dan
paksaan dorongan orang lain, tetapi
motivasi
belajar
kelompok
1) Motivasi Intrinsik
Jenis
untuk
belajar
dalam
proses
perbaikan prestasi belajar, saya kira Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan
motivasi
maka tips ini mungkin akan sangat bermanfaat.
belajar
siswa, sebagai berikut:
Ada beberapa cara meningkatkan motivasi belajar anak dalam kegiatan
a) Menjelaskan Tujuan Belajar ke Peserta Didik b) Hadiah
belajar di sekolah, misalnya saja seperti yang diungkapkan. A.M. Sardiman (2005), yaitu:
c) Saingan /Kompetisi Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
a) Membangkitkan dorongan kepada
kebiasaan
belajar
yang baik. Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan cara
peserta
kesulitan didik,
belajar
baik
kegiatan kelompok. a. Tahap Pembentukan
c. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
secara d. Pengakhiran
individual maupun kelompok. d) Menggunakan
Tahap-tahap ini
b. Tahap Peralihan
adanya jadwal belajar. c) Membantu
40).
merupakan satu kesatuan dalam seluruh
peserta didik untuk belajar. b) Membentuk
(Prayitno, 1995:
metode
yang
bervariasi.
Penulisan
dan
penelitian
tentang
bimbingan dan konseling bukanlah hal yang
e) Menggunakan media pembelajaran yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
baru, dan sudah banyak dilakukan oleh banyak orang atau peneliti, baik yang berupa skripsi, disertasi, dan juga tulisan ilmiah lainnya.
2. Konseling kelompok adalah bantuan,
Kajian pustaka di sini diharapkan dapat
artinya kegiatan ini merupakan bantuan dari konselor kepada konseli, sehingga konseli bisa merasakan hal-hal positif seperti bebannya jadi ringan, punya semangat dan memperoleh
digunakan sebagai bahan pertimbangan dan membantu pembahasan penelitian, terdahulu yang mencakup tentang hubungan layanan bimbingan dan konseling dengan tingkat
alternatif pemecahan masalah.
motivasi belajar peserta didik antara lain :
Konseling kelompok adalah kegiatan
Hubungan motivasi belajar terhadap
kelompok,
kedisiplinan santri di pesantren putri al-amin
artinya kegiatan ini dilaksanakan sekelompok
Kec. Mranggen Kab.Demak.” di susun oleh
konseli yang bersedia melibatkan diri dalam
Yulidatu Qoiriyah
pemecahan
menjalin
tentang motifasi belajar peserta didik dan
kerjasama antara anggota kelompok, adanya
kedisiplinan, Dalam skripsi ini penulis banyak
saling mempercayai, adanya semangat yang
mengulas
tinggi, adanya saling memberikan tanggapan,
kedisiplinan peserta didik ,tetapi
reaksi dan empati antar anggota kelompok.
tersebut sangat membantu peneliti
yang
memanfaatkan
masalah,
dinamika
sanggup
tentang
skripsi ini membahas
motifasi
belajar
dan
skripsi
Yulidatul
Qoriah, Konseling kelompok pada umumnya dilakukan melalui empat tahap, yaitu tahap Pembentukan,
tahap
peralihan,
tahap
pelaksanaan kegiatan dan tahap pengakhiran Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan hasil studi pendahuluan sebagaimana
yang
diuraikan
pada
latar
belakang masalah dan rumusan masalah tersebut, serta memperhatikan teori dan konsep simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang mendukung, masalah-masalah belajar
variabel terikat yang akan dijelaskan
yang dihadapi oleh siswa itu bisa diselesaikan
sebagai berikut:
dengan beberapa cara, salah satu dengan konseling
kelompok
yang
bertujuan
memberikan motivasi belajar kepada siswa, motivasi belajar yang berasal dari dalam diri sendiri
(intrinsik)
(ekstrinsik).
dan
juga
Konseling
dari
kelompok
dilakukan oleh konselor
luar yang
yang berkaitan
dengan bidang belajar siswa diharapkan bisa membantu
masalah-masalah belajar yang
dihadapi oleh siswa, dengan adanya konseling kelompok tersebut siswa bisa termotivasi untuk belajar lebih giat agar nantinya siswa bisa sukses dibidang belajarnya.
Variabel Beabas adalah faktor yang diukur,
dimanipulasi
dengan fenomena yang diamati (Sigit, 2004:11).
Variabel
penelitian
ini
kelompok.
Dalam
penelitian
ini
konseling
kelompok
adalah
satu
layanan
konseling
yang
di
kelompok
menetapkan suatu
layanan konseling kelompok , maka peneliti berasumsi bahwa Hipotesis tindakan untuk berjudul
“Efektifitas
bebas
adalah
selenggarakan
konseling
dalam yang
dalam
suasana
memanfaatkan
dinamika kelompok, serta terdapat
terbuka,
Setelah peneliti
hubungannya
hubungan konseling yang hangat,
C. Hipotesis
skripsi
1. Variabel Bebas
Konseling
Kelompok Dalam Penangan Motivasi Belajar Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Tanjunganom Tahun Pelajaran 2015/2016 adalah
sesuai
dengan dasar pemikiran diatas, selanjutnya hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut “ konseling kelompok efektif menangani motivasi belajar”
permisif
dan
penuh
keakraban. Hal ini merupakan upaya individu untuk membantu individu agar
dapat
perkembangannya
menjalani dengan
lebih
lancar, upaya itu bersifat preventif dan perbaikan.
2. Variabel Terikat Variabel Terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan hubungan
variabel
bebas.
Nilai
variabel terikat tergantung kepada
B. METODE PENELITIAN
variabel bebas atau mencerminkan
Variabel secara sederhana dapat
konsekuensi
terjadinya
perubahan
diartikan sebagai objek penelitian atau apa
pada variabel bebas (Sigit, 2004:11).
yang
suatu
Variabel terikat dalam penelitian ini
Dalam
adalah motivasi belajar siswa kelas IX
menjadi
penelitian
titik
(Sigit,
perhatian 2004:11).
penelitian ini terdapat variabel bebas dan Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
b. Peneliti
SMPN 3 Tanjunganom Kabupaten
adalah
pengajar
di
Nganjuk. dalam penelitian ini yang
sekolah tersebut sehingga lehih
dimaksud motivasi belajar adalah
efektif
keinginan siswa untuk mengambil
mengawasi
bagian di dalam kegiatan proses
permasalahan yang ada.
pembelajaran
peneliti
bisa
keadaan
dan
2. Populasi Populasi
1. Pendekatan Penelitian Peneliti
sifatnya (Sudjana, 1989:6), maka yang
dengan kaidah–kaidah terhadap data
menjadi
populasi
dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa
angka atau numerik (Alveesyukri:
kelas IX di SMPN 3 Tanjunganom
2011). Data yang diperoleh dalam
Tahun
penelitian ini akan dipaparkan secara uji
semua
jelas yang ingin dipelajari sifat-
kuantitatif adalah pengolahan data
dengan
adalah
anggota kumpulan yang lengkap dan
menggunakan
pendekatan kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif
karena
Pelajaran
2015/2016yang
berjumlah 139 siswa.
analisis
statistik. 2. Teknik Penelitian 3. Sampel
Adapun jenis penelitian ini adalah
penelitian
deskriptif. Tabel 3.1
Penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan
secara
Sampel penelitian siswa kelas IX SMP
sistematis
Negeri 3 Tanjunganom tahun
fakta dan karakteristik objek dan
pelajaran 2015/2016
subjek yang diteliti secara tepat. Tempat dan Waktu Penelitian
NO SUBYEK
KATEGORI
1. Tempat Penelitian Pemilihan
dan
penetapan
1
ADR
matematika rendah
lokasi penelitian ini adalah di SMPN 3 Tanjuganom, Nganjuk
Ulangan Bhs Inggris dan
2
BY
Adapun pemilihan lokasi tersebut
Nilai ulangan rendah, bolos les, tidak mengerjakan PR
dengan alasan sebagai berikut: a. Adanya relevansi masalah yang akan diteliti di sekolah tersebut. Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
3
DJ
Sering alpha,bolos les,tidak mengerjakan
PR,
nilai
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dari laporan tentang pribadinya,
rendah
atau 4
ERV
Nilai matematika rendah
5
LA
Nilai matematika rendah, ramai dikelas
6
MU
Nilai matematika rendah, sangat pendiam
hal-hal
(Suharsini Arikunto, 1997:124). Pada
penelitian
OPW
Nilai matematika rendah
8
RA
Tidak
menggunakan
angket
langsung
berbentuk
dan
bertingkat.
mengerjakan
PR,
nilai rendah Nilai
tertutup,
Alasan
didasarkan
atas
dikemukakan
SW
ini
skala
pemilihan
metode angket dalam penelitian ini
7
9
diketahui”
yang
asumsi
Sutrisno
yang Hadi,
(1990: 157) bahwa 1. Subyek adalah orang yang paling
rendah,
tahu tentang dirinya
kelihatan
2. Apa yang dinyatakan subyek
malas-malasan
kepada peneliti adalah benar dan 10
SN
Bolos les, nilai rendah, sering tidak mengerjakan
dapat dipercaya. 3. Interprestasi
PR
subyek
tentang
pertanyaan yang diajukan adalah sama dengan apa yang dimaksud peneliti.
a. Instrumen yang Digunakan “Instrumen” “alat
pada
menggunakan
merupakan
waktu sesuatu
(Suharsini Arikunto,
penelitian metode” 2006:149).
Jenis-jenis metode atau instrumen pengumpulan
data
angket
(kuisioner) Metode
Validasi Instrumen ”Validitas adalah Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan
Suharsini
suatu
Arikunto
instrumen”
(1991:
136).
Tinggi rendahnya validitas instrumen yang
digunakan
dalam penelitian ini adalah Metode Angket (Kuisioner). “Metode angket (Kuisioner) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang
variabel
yang
dimaksud. Berkaitan dengan validitas ini, Sutrisno Hadi mengemukakan jenis-jenis validitas,
yaitu: face
informasi dari responden dan arti Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
validity, Logical validity, validity,
Content
factorial
validity
dan
empirical validity. Dalam penelitian ini
semua
Construct
angket Validity
atau
> r
table
maka ada
korelasi antara variabel X dan Y (hipotesis diterima)
Logical
instrumen dikembangkan berdasarkan konstruksi teoritik.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Variabel a. Deskripsi Data Konseling Kelompok
Berdasarkan pendapat tersebut, langkah-langkah
pengadaan
yang
hitung
menggunakan
Validity, karena butur-butir dalam
instrumen
Jika r
ditempuh
dalam
Dari data Koneling kelompok dan Analisis motivasi belajar
Siswa
Kelas IX SMP Negeri 3 Tanjunganom
penelitian ini adalah:
Nganjuk tahun pelajaran 2015/2016,
a. Perencanaan dan penulisan butir
didapatkan pada data mengenai Data
soal
Frekuensi berdasarkan dari Variabel
b. Penyuntingan
sebagaimana terlihat didalam Tabel
c. Uji Instrumen
Statistik menunjukkan data yang valid
d. Penganalisisan Hasil
adalah berikut :
Jenis Analisis Untuk memudahkan dalam penarikan kesimpulan maka data yang di peroleh tersebut perlu dianalisis. Tehnik analisa yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah tehnik Korelasi Product Moment. Dengan tehnik ini maka
Dari hasil skoring Konseling Kelompok yang ada dapat diperoleh hasil standar deviasi (SD) sebesar 14.70222
dan
rata-rata
sebesar
87.5500
akan diketahui ada tidaknya hubungan 2 variabel
(x
dan
y)
yaitu
konseling
b. Deskripsi Data Motivasi belajar.
kelompok (x) dan motivasi belajar (y).
Berdasarkan hasil analisis dari
Rumus yang digunakan menurut Sugiono
angket konseling kelompok diperoleh
(2000:27), yaitu:
gambaran
secara
umum
tentang
motivasi belajar siswa . Dari hasil Jika r
hitung
≤ r
table
maka tidak
ada korelasi antara variabel X dan Y (hipotesis ditolak).
skoring
motivasi belajar
yang ada
dapat diperoleh hasil standar deviasi (SD) sebesar 8.06732 dan rata-rata sebesar 103.1500
Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Untuk alternatif jawaban TS (Tidak Setuju) diberi skor 2
Analisis Data
Untuk alternatif jawaban STS
Dalam bab ini penulis menyajikan
(Sangat Tidak Setuju) diberi skor
hasil-hasil penelitian sebagai jawaban atas permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam rumusan masalah pada bab I yaitu :
2.
Hasil analisis data Berdasarkan perhitungan analisis
adakah efektifitas konseling kelompok
korelasi product moment
dalam penanganan motivasi belajar siswa
bertujuan
kelas IX SMP Negeri 3 Tanjunganom
dan
Prosedur Analisis Data Prosedur
analisis
data
menganalisis
pengujian
Dari hasil pengujian maka dapat
data
disimpulkan bahwa ada efektifirtas Konseling
jawaban 25 item pertanyaan dalam diberikan
Tanjunganom
Nganjuk
tahun
pelajaran 2015/2016 sebesar 0,704.
penggolongan dari
dalam
siswa kelas IX SMP Negeri 3
angket diberikan 5 alternatif jawaban. memudahkan
kelompok
penanganan motivasi belajar pada
kepada
responden. Satu item pertanyaan dalam
statistiknya,
dan
taraf
pada tabel 4.4 berikut ini.
dilakukan penganalisaan terhadap hasil
data
5%
pada
maka
20.00 For Windows seperti yang ada
penganalisisan.
Untuk
ada
dilakukan dengan menggunakan SPSS
tabel untuk mempermudah dalam
yang
koefisien
signifikansi
kelompokkan ke dalam bentuk
angket
independent,
variabel
diperoleh
yaitu
memasukkan data yang telah di
Dalam
mengetahui
hubungan antara variabel dependent
tahun pelajaran 2015/2016? 1.
untuk
yang
ke-empat
alternatif jawaban tersebut diberikan
Pengujian Hipotesis Sebagaimana
sekor nilai sebagai berikut:
penelitian
dipaparkan pada bab I dalam penelitian ini Untuk alternatif jawaban SS (Sangat Setuju) diberi skor 5 Untuk alternatif jawaban ST ( Setuju) diberi skor 4 Untuk alternatif jawaban R ( Ragu ragu) diberi skor 3
terdapat efektifitas yang harus diuji, yaitu : Adakah efektifitas konseling kelompok dalam penanganan motivasi belajar pada siswa kelas Dalam
kaidah
pengambilan
keputusan dinyatakan bahwa jika R Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Signifikan < 0,01 maka Ho diterima dan
Berdasarkan hasil tambahan Uji
Hi ditolak demikian pula sebaliknya jika
Frekuensi terhadap Konseling kelompok
R Signifikan > 0,01 maka Ho ditolak dan
terhadap Motivasi, diperoleh p= 0.530 .
Hi
Hasil
diterima,
efektifitas
Dengan yang
demikian
signifikan
ada antara
tersebut
Konseling
menunjukkan
kelompok
bahwa
berhubungan
konseling kelompok dalam penanganan
terhadap Analisis motivasi belajar di kelas
motivsasi belajar pada siswa kelas IX
IX SMP Negeri 3 Tanjunganom Nganjuk
SMP Negeri
tahun pelajaran 2015/2016.
3 Tanjunganom Nganjuk
tahun pelajaran 2015/2016.
Bagi
Pembahasan Hasil analisis regresi menunjukan, konseling kelompok secara bersama-sama memberikan peran yang efektif terhadap motivasi belajar. Berdasarkan hasil analisis regresi
terhadap
data
kecenderungan
Konseling kelompok terhadap efektifitas motivasi dengan persepsi motivasi siswa kelas IX SMP Negeri Nganjuk
tahun
orang
2015/2016,
supaya
lebih
memperhatikan kehidupan anaknya terutama dalam bidang belajarnya, karena pada masa belajar anak sangat butuh bimbingan orang tua, supaya nantinya anak bisa berhasil dalam belajarnya. D. PENUTUP Simpulan Hasil dari penelitian diperoleh
3 Tanjunganom
pelajaran
tua
hasil
bahwa
perhitungan
korelasi
diperoleh hasil koefisien korelasi F-reg =
product moment di peroleh r hitung 0,704
0.530 p > 20 dengan koefisien determinasi
dengan N 10 dan r
(R²) sebesar 100 %. Berdasarkan hasil
hitung
perhitungan analisis regresi tersebut maka
ada hubungan yang signifikan antara
hipotesis yang diajukan dalam penelitian
konseling kelompok terhadap motivasi
ini terdapat efektifitas konseling kelompok
belajar.
dalam penanganan motivsasi belajar pada
kepercayaan 99% data yang diperoleh
siswa
mendukung hipotesis alternatif maka
kelas
IX
SMP
Negeri
3
Mengingat
dapat
2015/2016
efektifitas
atas dapat dikatakan bahwa Konseling kelompok
mempunyai efektifitas dalam
penanganan Analisis Motivasi. Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
antara
0,561 berarti r
r tabel. Temuan ini menunjukkan
Tanjunganom Nganjuk tahun pelajaran
Berdasarkan hasil analisis regresi di
tabel
disimpulkan yang
dengan
bahwa
sangat
taraf
ada
signifikan
konseling kelompok terhadap
motivasi belajar pada siswa kelas IX SMP Negeri 3 Tanjunganom Nganjuk tahun pelajaran 2015/2016.
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dalam
Saran Mengingat pentingnya
efektifitas
meningkatkan
pendidikan
dan
mutu
kelancaran
proses
konseling kelompok dalam penanganan
belajar
mengajar seorang pendidik
motivasi belajar, maka:
hendaknya ikut aktif dalam membantu memberikan
1. Siswa Siswa
hendaknya
lebih
meningkatkan prestasi belajar yang dilaksanakan oleh sekolah serta dapat meningkatkan
terhadap
penguasaan
materi pelajaran, dan ketrampilanketrampilan
dalam
memecahkan
masalah, berinterkasi dalam kehidupan
informasi
tentang
bagaimana menimbulkan minat, belajar yang sukses, cara mencapai prestasi yang optimal. Guru bidang studi dapat bekerjasama dengan guru pembimbing untuk
menemukan
siswa
yang
mengalami kesulitan belajar di sekolah. 5. Orang Tua
sosial dan jangan mudah putus asa
Orang tua hendaknya senantiasa
untuk mencapai cita-cita dimasa depan.
memperhatikan dan mengembangkan sikap belajar anaknya kearah yang
2. Kepala Sekolah Pihak sekolah agar melengkapi sarana prasarana bimbingan konseling, bekerjasama
dengan
instansi
lain,
misalnya dalam alih tangan kasus kepada yang lebih professional dalam penanganan-penanganan lebih lanjut.
lebih baik, dengan selalu membina hubungan
yang
harmonis
dengan
anaknya, artinya orang tua harus mengerti dan memahami perbedaan individu maupun potensi yang dimiliki anaknya.agar anak lebih semangat dalam belajar
3. Guru Pembimbing DAFTAR PUSTAKA
Guru pembimbing agar lebih meningkatkan layanan
dalam
pembelajaran
memberikan di
sekolah,
misalnya memberikan materi yang menarik seperti kiat sukses dalam belajar dan juga memberikan simulasi-
Ahmad F. 2004. Psikologi Umum Untuk Siswa. Bandung: CV. Pustaka Setia. Arikunto,
Suharsimi.
2007.
simulasi yang dapat membangkitkan
Penelitian,
minat siswa untuk dapat mencapai
Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
prestasi yang optimal. 4. Guru Bidang Studi Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
Suatu
Prosedur Pendekatan
Barnadi. M. 2002. Strategi Pembelajaran Berorientasi
Standar
Proses
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Pendidikan.
Jakarta:
Kencana
Marx Lepper. Terjemahan. (2001). Konsep dan Elemen-elemen Pembelajaran.
Perdana Media group. Degeng,
I.N.S.
Ilmu
2005.
Taksonomi
Bandung : Alfabeta
Pengajaran:
variabel.
Jakarta:
Mudjiyono.
Naharus. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Terapan. Jakarta: Bina Aksara.
Interaksi
dan
Bina Aksara.
1990.
Motivasi
(Suatu
BPFE.
Djamarah. 2002. Psikologi Pendidikan Suatu
Herzberg(Hasibuan),
Pendidikan
Pendekatan Praktek). Yogyakarta :
Depdikbud. Dirjen Dikti. P2LPTK.
Frederick
1999.
Belajar
Nawawi,
Pendidikan.
Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali.
Jakarta:
CV.Haji
Masagung.
Hakim, Thursan. 2001. Belajar Secara Efektf.
Notoatmojo,
Jakarta, Puspa Swara.
1997. Administrasi
Hadari.
2010.
Metode
Pendidikan.
Jakarta:
Soekidjo.
penelitian Rineka Cipta. Hamzah. B. 2007. Belajar dan Faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Jakarta:
Nursalam. 2003. Metode Pencarian Data dalam Penelitian. Yogyakarta: BPFE.
Penerbit Rineka Cipta. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode
Poerwadarminta W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Penelitian dan Teknik Analisa Data,
Pustaka.
Jakarta : Salemba Medika. Huitt, W Terjemah. (2005) Teori Belajar, Motivasi Mengajar.
dan Jakarta
Keterampilan :
PAU-PPAI
Pidarta.
Pendidikan:
2004. sepanjang
zaman,
Kegelisahan Yogyakarta,
Kanisius.
Universitas Terbuka. Maramis,
Akbar.
Penerapan
2006.
Konsep
Metodologi
dan
Penelitian
Ilmu Pendidikan. Jakarta: Salemba Medika.
Prayitno, Yatim. 1989. Metodologi Penelitian pendidikan,
Kualitatif
dan
Kuantitatif, Unesa University Press. Purwanto,
Ngalim.1996.
Psikologi
Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sanapiah. Faisal. 2005. Pengantar DasarDasar Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional
Sutadipura, Salnadi. 1996. Aneka Problem Keguruan. Bandung: Angkasa. Sutrisno Hadi, 1990. Metodologi
Santoso, Singgih. 2009. SPSS Versi 20 Mengolah
Data
Profesional,
Statistik
Jakarta:
Secara
PT
Elex
Research.
Jakarta: Gramedia Suryabrata
Sumadi.
1990.
Psikologi
Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali.
Komputindo Sudarwan. D, 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar.
Jakarta:
CV.
The Liang Gie. 2004. Cara Belajar Yang Baik Bagi Mahasiswa. Yogyakarta: Gajah
Rajawali.
Mada Press.
Simanjuntak dan I. L. Pasaribu. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.
dan Pembinaan Bahasa. 1990. Kamus
2005. Motivasi dalam
Sardiman. A. M, Belajar
Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan
Mengajar.
Jakarta:
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
CV.
Balai Pustaka
Rajawali. Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya,
Jakarta:
Rineka Cipta. Sudjana
Nana,
2005.
Metede
W.S.
Winkell,
W.S.
1998.
Psikologi
Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
Statistik,
Bandung: Tarsito Sugiono.2009. Statistik Metode Penelitian Kuantitaif dan Kualitatif.. Bandung : Alfabeta
Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
EFEKTIFITAS KONSELING KELOMPOK DALAM PENANGANAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
OLEH:
SHODIQ HARIANTO N.P.M : 13.1.01.01.0233P FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI ATAS NAMA : SHODIQ HARIANTO NPM : 12.1.01.01.0233 P
DENGAN JUDUL : EFEKTIFITAS KONSELING KELOMPOK DALAM PENANGANAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diajukan kepada : Panitia ujian jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tanggal : 25 Juli 2016
Pembimbing I,
Pembimbing II,
DR. Atrup, M.Pd, MM NIDN. 0709116101
Risaniatin Ningsih, S.Pd, M.Psi NIDN. 0720018601
Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Skripsi oleh: SHODIQ HARIANTO NPM: 12.1.01.01.0233P
Dengan Judul: EFEKTIFITAS KONSELING KELOMPOK DALAM PENANGANAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian/Sidang Skripsi Jurusan Pendidikan Bimbingan dan Konseling FKIP UN PGRI Kediri Pada Tanggal : 15 Agustus 2016 Dan Dinyatakan telah Memenuhi Persyaratan
Panitia Penguji: 1. Ketua
: Dr. Atrup, M.Pd, MM.
………………………
2. Penguji I
: Dra. Endang Ragil. W.P, M.Pd.
………………………
3. Penguji I
: Drs. Setya Adi Sancaya, M.Pd
………………………
Mengetahui, Dekan FKIP
Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd. NIDN. 0716046202
Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
EFEKTIFITAS KONSELING KELOMPOK DALAM PENANGANAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SHODIQ HARIANTO NPM : 12.1.01.01.0233 P
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
[email protected] Pembimbing I,
DR. Atrup, M.Pd, MM NIDN. 0709116101 Pembimbing II,
Risaniatin Ningsih, S.Pd, M.Psi NIDN. 0720018601
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ABSTRAK
SHODIQ HARIANTO, Efektifitas konseling kelompok dalam penanganan motivasi belajar pada Siswa Kelas IX SMPN 3 Tanjunganom Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi, Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2016. Kata Kunci : Konseling Kelompok, Motivasi Belajar Permasalahan yang diteliti adalah efektifitas konseling kelompok dalam penanganan motivasi belajar siswa yang dikhususkan pada siswa SMPN 3 Tanjunganom yang duduk di kelas IX. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah konseling kelompok mempunyai efektifitas yang signifikan dengan motivasi belajar. Variabel dalam penelitian ini yaitu konseling kelompok sebagai variabel bebas dan motivasi belajar sebagai variabel terikat. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantiatif, yang menjadi populasi adalah kelas IX SMP Negeri 3 Tanjunganom Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk tahun pelajaran 2015/2016. Sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu siswa yang diidentifikasi mengalami kasus rendahnya motivasi belajar sebanyak 10 siswa dari populasi yang berjumlah 139 siswa. Instrument penelitian ini adalah angket. Metode pengumpulan data dengan uji statistik dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Hasil penelitian bahwa Motivasi Belajar siswa 94,1% dipengaruhi secara positif oleh adanya konseling kelompok, sedangkan 5,9% dipengaruhi oleh hal-hal diluar variabel bebas tersebut seperti variasi metode, variasi media, kondisi keluarga, sikap guru, sarana prasarana dan sebagainya. Kesimpulan yang dapat dikemukakan bahwa layanan konseling kelompok siswa Kelas IX SMPN 3 Tanjunganom Tahun Ajaran 2015/2016 efektif dalam penangangan Motivasi Belajar Siswa dinyatakan benar adanya.
Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan sebuah modal dasar bagaimana bangsa bisa tumbuh dan berkembang macam
dalam
menghadapi
perkembangan
berbagai
dunia
dan
perkembangan masa yang semakin menantang. Dalam
pendidikan
terkandung
berbagai
macam aspek, salah satu diantaranya adalah proses belajar mengajar yang menjadi ujung tombak dimana para peserta didik yakni generasi muda bangsa mendapatkan sebuah ilmu
dan
berbagai
pembelajaran
atau
ditemukan banyak
Negeri
Tanjunganom
3
siswa SMP
yang
motivasi
belajarnya rendah, hal ini bisa dilihat dari sikap dan perilaku siswa yang malas belajar, sering tidak mengerjakan tugas/PR, tidak memperhatikan pelajaran, tidak serius dan tidak konsentrasi, suka ramai di kelas, sering membolos pelajaran tertentu, sering membolos les, yang pada akhirnya berdampak pada nilai ulangan harian yang rendah atau prestasinya kurang.
pemahaman
tentang
Timbulnya gejala ini berkaitan dengan
pengetahuan.
Proses
aspek motivasi, minat, sikap dan kebiasaan
berbagai macam
wali kelas
belajar
mengajar
ini
belajar.
Anak-anak
dari
golongan
ini
mencakup beberapa aspek atau unsur utama,
memerlukan perhatian yang sebaik-baiknya
yakni guru dan murid (peserta didik). Guru
dari para guru dan terutama petugas bimbingan
atau pengajar merupakan individu-individu
di sekolah (Konselor Sekolah). Oleh karena itu
yang memiliki tugas dan peranan penting
Konselor
dalam
memberikan
memberikan
dan
mentransfer
sekolah layanan
hendaknya yang
tepat
bisa untuk
pengetahuan kepada para peserta didiknya,
mengatasi masalah peserta didik. Dalam
sedangkan murid atau peserta didik adalah
kaitanya dengan masalah rendahnya motivasi
individu-individu yang berusaha mempelajari
belajar yang terjadi pada sejumlah siswa SMP
segenap
Negeri
pengetahuan
yang
diajarkan,
3
Tanjunganom,
perlu
diberikan
diberikan dan dijelaskan oleh para pengajar.
layanan yang bisa mengakomodir kepentingan
Dengan kata lain, guru adalah seorang yang
sejumlah siswa tersebut secara bersama-sama
harus
hal
seperti layanan konseling kelompok, karena
pendidikan selain masyarakat, keluarga dan
layanan dengan pendekatan kelompok dapat
Negara.
memberikan kesempatan pada masing-masing
bertanggung
Namun
jawab
kondisi
nyata
dalam
dilapangan
tidaklah menunjukan kondisi ideal yang diharapkan,
dari
hasil
pengamatan
dan
wawancara dengan guru mata pelajaran dan Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
anggota
kelompok
untuk
memanfaatkan
berbagai informasi, tanggapan dan
reaksi
timbal balik dalam menyelesaikan masalah, disamping itu melalui kegiatan kelompok simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
masing-masing
individu
mengembangkan
sikap
tenggang
dapat
adanya upaya untuk meningkatkan motivasi
rasa,
belajar siswa SMP Negeri 3 Tanjunganom,
ketrampilan berkomunikasi, pengendalian ego
salah satu alternatif
yang pada akhirnya masing-masing individu
layanan konseling kelompok.
dapat
menyumbang
peran
baik
secara
langsung maupun tidak langsung dalam pemecahan masalah.
motivasi
belajarnya
rendah
perlu
pendekatan yang tepat, siswa SMPN 3 Tanjunganom yang motivasi belajarnya rendah karena memiliki perilaku mal-adaptif yakni memiliki kebiasaan-kebiasaan negatif seperti malas belajar, malas mengerjakan tugas/PR, ramai
dikelas,
membolos
dan
lain-lain,
sehingga model pendekatan konseling yang digunakan haruslah yang bisa menghilangkan perilaku mal-adaptif tersebut yaitu model konseling kelompok, karena tujuan konseling sebagaimana yang diungkapkan oleh Naharus (2008)
adalah
bisa melalui
Untuk menghindari kesalah pahaman, maka penulis memberikan batasan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
Selanjutnya, dalam mengatasi siswa yang
layanan
menghapus/menghilangkan
1. Konseling
kelompok
dalam
penanganan motivasi belajar siswa dengan aktifitas lain yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Pada lingkup konseling kelompok agar dalam pembahasan tidak terlalu melebar. 3. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 3 Tanjunganom tahun pelajaran 2015/2016. Dari permasalahan yang diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
tingkah laku mal-adaptif (masalah) untuk
Apakah layanan konseling kelompok
digantikan dengan tingkah laku baru yaitu
efektif dalam menangani motivasi belajar
tingkah laku adaptif yang diinginkan klien.
siswa kelas IX SMP Negeri 3 Tanjunganom
Berdasarkan uraian diatas perilaku siswa yang tidak dapat mengatur waktu belajar
tahun ajaran 2015/2016? Dalam
setiap
kegiatan
layanan
yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan, atau
konseling perlu dirumuskan tujuannya, karena
diharapkan, selain itu juga siswa kurang minat
perumusan tujuan akan memberikan arah pada
belajar ketika dihadapkan pada kehidupan saat
apa yang akan dicapai dari kegiatan penelitian
sekarang ini, siswa kurang beminat untuk
itu. Maka kegiatan
belajar, mereka lebih suka bermain daripada
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
belajar terlebih pada permainan game online,
efektifitas
konseling
layanan konseling ini
kelompok
dalam
playstation, dan lain sebagainya maka perlu Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
penanganan motivasi belajar pada siswa kelas
persepsi, dan keputusan yang terjadi
IX SMP Negeri 3 Tanjunganom.
pada
Hasil layanan konseling kelompok kali ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
diri
seseorang.
Motivasi
sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh faktor di dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut instrinsik sedangkan factor di luar
1. Manfaat Bagi Konselor
diri disebut ekstrinsik.
a. Hasil penelitaan dapat
ini diharapkan
mengembangkan
konseling
dengan
instrinsik
berupa
teori
kepribadian, sikap, pengalaman dan
dalam
pendidikan, atau berbagai harapan,
motivasi
cita-cita yang menjangkau ke masa
kelompok
hubungannya
Faktor
belajar siswa.
depan. Sedangkan faktor ekstrinsik
b. Bermanfaat bagi konselor dalam
dapat ditimbulkan oleh berbagai
membantu siswa yang motivasi
sumber,
belajarnya rendah, dengan layanan
pimpinan, kolega atau faktor-faktor
konseling kelompok.
lain yang kompleks.
2. Manfaat Bagi Siswa Sebagai
bisa
karena
Menurut Hermine Marshall
salah
satu
upaya
untuk
Istilah motivasi belajar mempunyai
mengatasi masalah rendahnya motivasi
arti
belajar,
menggambarkan
dengan
memanfaatkan
dinamika kelompok
kebijakan,
lembaga-
lembaga diklat, Dinas Pendidikan,
peningkatan
dalam mutu
khususnya
sedikit
dan
Dapat memberikan sumbangan bagi
Sekolah-sekolah
yang
berbeda.
bahwa
Ia
motivasi
belajar adalah kebermaknaan, nilai,
3. Manfaat Bagi Sekolah
pengambil
hubungan
upaya
pendidikan,
melalui
layanan
keuntungan-keuntungan
kegiatan belajar
tersebut cukup
menarik
siswa
bagi
melakukan
untuk
kegiatan
belajar.
Pendapat lain motivasi belajar itu ditandai
oleh
jangka
kualitas
keterlibatan
panjang, di
dalam
pelajaran dan kesanggupan untuk
bimbingan dan konseling.
melakukan proses belajar (Carole Motivasi proses
merupakan
psikologis
mencerminkan
sikap,
suatu
Ames: 1990).
yang kebutuhan,
Dapat motivasi
Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
disimpulkan
belajar
adalah
bahwa suatu
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dorongan
kehendak
yang
d) Pujian
menyebabkan seseorang melakukan
e) Hukuman
suatu perbuatan untuk mencapai
f) Membangkitkan dorongan kepada
tujuan tertentu yaitu menarik bagi
anak
siswa untuk melakukan kegiatan
Strateginya
belajar.
memberikan perhatian maksimal
Frederick
Herzberg
(Hasibuan, 1990) mengemukakan teori motivasi berdasar teori dua faktor yaitu faktor motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik.
didik
adalah
dengan
ke peserta didik. g) Membentuk
kebiasaan
belajar
yang baik h) Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun
i) Menggunakan
Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada
atas dasar kemauan sendiri.
pembelajaran
sesuai
Setelah ini
timbul
sebagai akibat hubungan dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan
dengan
membahas
tujuan
mengenai
Motivasi Belajar Anak Remaja dan kaitannya
dengan
Prestasi
Belajar
Anak, maka pada kesempatan ini saya juga akan menyampaikan beberapa tips atau cara untuk meningkatkan motivasi belajar anak. Karena begitu pentingnya motivasi
sesuatu atau belajar.
yang
j) Menggunakan media yang baik dan
2) Motivasi Ekstrinsik
metode
bervariasi, dan
paksaan dorongan orang lain, tetapi
motivasi
belajar
kelompok
1) Motivasi Intrinsik
Jenis
untuk
belajar
dalam
proses
perbaikan prestasi belajar, saya kira Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan
motivasi
maka tips ini mungkin akan sangat bermanfaat.
belajar
siswa, sebagai berikut:
Ada beberapa cara meningkatkan motivasi belajar anak dalam kegiatan
a) Menjelaskan Tujuan Belajar ke Peserta Didik b) Hadiah
belajar di sekolah, misalnya saja seperti yang diungkapkan. A.M. Sardiman (2005), yaitu:
c) Saingan /Kompetisi Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
a) Membangkitkan dorongan kepada
kebiasaan
belajar
yang baik. Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan cara
peserta
kesulitan didik,
belajar
baik
kegiatan kelompok. a. Tahap Pembentukan
c. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
secara d. Pengakhiran
individual maupun kelompok. d) Menggunakan
Tahap-tahap ini
b. Tahap Peralihan
adanya jadwal belajar. c) Membantu
40).
merupakan satu kesatuan dalam seluruh
peserta didik untuk belajar. b) Membentuk
(Prayitno, 1995:
metode
yang
bervariasi.
Penulisan
dan
penelitian
tentang
bimbingan dan konseling bukanlah hal yang
e) Menggunakan media pembelajaran yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
baru, dan sudah banyak dilakukan oleh banyak orang atau peneliti, baik yang berupa skripsi, disertasi, dan juga tulisan ilmiah lainnya.
2. Konseling kelompok adalah bantuan,
Kajian pustaka di sini diharapkan dapat
artinya kegiatan ini merupakan bantuan dari konselor kepada konseli, sehingga konseli bisa merasakan hal-hal positif seperti bebannya jadi ringan, punya semangat dan memperoleh
digunakan sebagai bahan pertimbangan dan membantu pembahasan penelitian, terdahulu yang mencakup tentang hubungan layanan bimbingan dan konseling dengan tingkat
alternatif pemecahan masalah.
motivasi belajar peserta didik antara lain :
Konseling kelompok adalah kegiatan
Hubungan motivasi belajar terhadap
kelompok,
kedisiplinan santri di pesantren putri al-amin
artinya kegiatan ini dilaksanakan sekelompok
Kec. Mranggen Kab.Demak.” di susun oleh
konseli yang bersedia melibatkan diri dalam
Yulidatu Qoiriyah
pemecahan
menjalin
tentang motifasi belajar peserta didik dan
kerjasama antara anggota kelompok, adanya
kedisiplinan, Dalam skripsi ini penulis banyak
saling mempercayai, adanya semangat yang
mengulas
tinggi, adanya saling memberikan tanggapan,
kedisiplinan peserta didik ,tetapi
reaksi dan empati antar anggota kelompok.
tersebut sangat membantu peneliti
yang
memanfaatkan
masalah,
dinamika
sanggup
tentang
skripsi ini membahas
motifasi
belajar
dan
skripsi
Yulidatul
Qoriah, Konseling kelompok pada umumnya dilakukan melalui empat tahap, yaitu tahap Pembentukan,
tahap
peralihan,
tahap
pelaksanaan kegiatan dan tahap pengakhiran Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan hasil studi pendahuluan sebagaimana
yang
diuraikan
pada
latar
belakang masalah dan rumusan masalah tersebut, serta memperhatikan teori dan konsep simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang mendukung, masalah-masalah belajar
variabel terikat yang akan dijelaskan
yang dihadapi oleh siswa itu bisa diselesaikan
sebagai berikut:
dengan beberapa cara, salah satu dengan konseling
kelompok
yang
bertujuan
memberikan motivasi belajar kepada siswa, motivasi belajar yang berasal dari dalam diri sendiri
(intrinsik)
(ekstrinsik).
dan
juga
Konseling
dari
kelompok
dilakukan oleh konselor
luar yang
yang berkaitan
dengan bidang belajar siswa diharapkan bisa membantu
masalah-masalah belajar yang
dihadapi oleh siswa, dengan adanya konseling kelompok tersebut siswa bisa termotivasi untuk belajar lebih giat agar nantinya siswa bisa sukses dibidang belajarnya.
Variabel Beabas adalah faktor yang diukur,
dimanipulasi
dengan fenomena yang diamati (Sigit, 2004:11).
Variabel
penelitian
ini
kelompok.
Dalam
penelitian
ini
konseling
kelompok
adalah
satu
layanan
konseling
yang
di
kelompok
menetapkan suatu
layanan konseling kelompok , maka peneliti berasumsi bahwa Hipotesis tindakan untuk berjudul
“Efektifitas
bebas
adalah
selenggarakan
konseling
dalam yang
dalam
suasana
memanfaatkan
dinamika kelompok, serta terdapat
terbuka,
Setelah peneliti
hubungannya
hubungan konseling yang hangat,
C. Hipotesis
skripsi
1. Variabel Bebas
Konseling
Kelompok Dalam Penangan Motivasi Belajar Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Tanjunganom Tahun Pelajaran 2015/2016 adalah
sesuai
dengan dasar pemikiran diatas, selanjutnya hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut “ konseling kelompok efektif menangani motivasi belajar”
permisif
dan
penuh
keakraban. Hal ini merupakan upaya individu untuk membantu individu agar
dapat
perkembangannya
menjalani dengan
lebih
lancar, upaya itu bersifat preventif dan perbaikan.
2. Variabel Terikat Variabel Terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan hubungan
variabel
bebas.
Nilai
variabel terikat tergantung kepada
B. METODE PENELITIAN
variabel bebas atau mencerminkan
Variabel secara sederhana dapat
konsekuensi
terjadinya
perubahan
diartikan sebagai objek penelitian atau apa
pada variabel bebas (Sigit, 2004:11).
yang
suatu
Variabel terikat dalam penelitian ini
Dalam
adalah motivasi belajar siswa kelas IX
menjadi
penelitian
titik
(Sigit,
perhatian 2004:11).
penelitian ini terdapat variabel bebas dan Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
b. Peneliti
SMPN 3 Tanjunganom Kabupaten
adalah
pengajar
di
Nganjuk. dalam penelitian ini yang
sekolah tersebut sehingga lehih
dimaksud motivasi belajar adalah
efektif
keinginan siswa untuk mengambil
mengawasi
bagian di dalam kegiatan proses
permasalahan yang ada.
pembelajaran
peneliti
bisa
keadaan
dan
2. Populasi Populasi
1. Pendekatan Penelitian Peneliti
sifatnya (Sudjana, 1989:6), maka yang
dengan kaidah–kaidah terhadap data
menjadi
populasi
dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa
angka atau numerik (Alveesyukri:
kelas IX di SMPN 3 Tanjunganom
2011). Data yang diperoleh dalam
Tahun
penelitian ini akan dipaparkan secara uji
semua
jelas yang ingin dipelajari sifat-
kuantitatif adalah pengolahan data
dengan
adalah
anggota kumpulan yang lengkap dan
menggunakan
pendekatan kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif
karena
Pelajaran
2015/2016yang
berjumlah 139 siswa.
analisis
statistik. 2. Teknik Penelitian 3. Sampel
Adapun jenis penelitian ini adalah
penelitian
deskriptif. Tabel 3.1
Penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan
secara
Sampel penelitian siswa kelas IX SMP
sistematis
Negeri 3 Tanjunganom tahun
fakta dan karakteristik objek dan
pelajaran 2015/2016
subjek yang diteliti secara tepat. Tempat dan Waktu Penelitian
NO SUBYEK
KATEGORI
1. Tempat Penelitian Pemilihan
dan
penetapan
1
ADR
matematika rendah
lokasi penelitian ini adalah di SMPN 3 Tanjuganom, Nganjuk
Ulangan Bhs Inggris dan
2
BY
Adapun pemilihan lokasi tersebut
Nilai ulangan rendah, bolos les, tidak mengerjakan PR
dengan alasan sebagai berikut: a. Adanya relevansi masalah yang akan diteliti di sekolah tersebut. Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
3
DJ
Sering alpha,bolos les,tidak mengerjakan
PR,
nilai
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dari laporan tentang pribadinya,
rendah
atau 4
ERV
Nilai matematika rendah
5
LA
Nilai matematika rendah, ramai dikelas
6
MU
Nilai matematika rendah, sangat pendiam
hal-hal
(Suharsini Arikunto, 1997:124). Pada
penelitian
OPW
Nilai matematika rendah
8
RA
Tidak
menggunakan
angket
langsung
berbentuk
dan
bertingkat.
mengerjakan
PR,
nilai rendah Nilai
tertutup,
Alasan
didasarkan
atas
dikemukakan
SW
ini
skala
pemilihan
metode angket dalam penelitian ini
7
9
diketahui”
yang
asumsi
Sutrisno
yang Hadi,
(1990: 157) bahwa 1. Subyek adalah orang yang paling
rendah,
tahu tentang dirinya
kelihatan
2. Apa yang dinyatakan subyek
malas-malasan
kepada peneliti adalah benar dan 10
SN
Bolos les, nilai rendah, sering tidak mengerjakan
dapat dipercaya. 3. Interprestasi
PR
subyek
tentang
pertanyaan yang diajukan adalah sama dengan apa yang dimaksud peneliti.
a. Instrumen yang Digunakan “Instrumen” “alat
pada
menggunakan
merupakan
waktu sesuatu
(Suharsini Arikunto,
penelitian metode” 2006:149).
Jenis-jenis metode atau instrumen pengumpulan
data
angket
(kuisioner) Metode
Validasi Instrumen ”Validitas adalah Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan
Suharsini
suatu
Arikunto
instrumen”
(1991:
136).
Tinggi rendahnya validitas instrumen yang
digunakan
dalam penelitian ini adalah Metode Angket (Kuisioner). “Metode angket (Kuisioner) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang
variabel
yang
dimaksud. Berkaitan dengan validitas ini, Sutrisno Hadi mengemukakan jenis-jenis validitas,
yaitu: face
informasi dari responden dan arti Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
validity, Logical validity, validity,
Content
factorial
validity
dan
empirical validity. Dalam penelitian ini
semua
Construct
angket Validity
atau
> r
table
maka ada
korelasi antara variabel X dan Y (hipotesis diterima)
Logical
instrumen dikembangkan berdasarkan konstruksi teoritik.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Variabel a. Deskripsi Data Konseling Kelompok
Berdasarkan pendapat tersebut, langkah-langkah
pengadaan
yang
hitung
menggunakan
Validity, karena butur-butir dalam
instrumen
Jika r
ditempuh
dalam
Dari data Koneling kelompok dan Analisis motivasi belajar
Siswa
Kelas IX SMP Negeri 3 Tanjunganom
penelitian ini adalah:
Nganjuk tahun pelajaran 2015/2016,
a. Perencanaan dan penulisan butir
didapatkan pada data mengenai Data
soal
Frekuensi berdasarkan dari Variabel
b. Penyuntingan
sebagaimana terlihat didalam Tabel
c. Uji Instrumen
Statistik menunjukkan data yang valid
d. Penganalisisan Hasil
adalah berikut :
Jenis Analisis Untuk memudahkan dalam penarikan kesimpulan maka data yang di peroleh tersebut perlu dianalisis. Tehnik analisa yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah tehnik Korelasi Product Moment. Dengan tehnik ini maka
Dari hasil skoring Konseling Kelompok yang ada dapat diperoleh hasil standar deviasi (SD) sebesar 14.70222
dan
rata-rata
sebesar
87.5500
akan diketahui ada tidaknya hubungan 2 variabel
(x
dan
y)
yaitu
konseling
b. Deskripsi Data Motivasi belajar.
kelompok (x) dan motivasi belajar (y).
Berdasarkan hasil analisis dari
Rumus yang digunakan menurut Sugiono
angket konseling kelompok diperoleh
(2000:27), yaitu:
gambaran
secara
umum
tentang
motivasi belajar siswa . Dari hasil Jika r
hitung
≤ r
table
maka tidak
ada korelasi antara variabel X dan Y (hipotesis ditolak).
skoring
motivasi belajar
yang ada
dapat diperoleh hasil standar deviasi (SD) sebesar 8.06732 dan rata-rata sebesar 103.1500
Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Untuk alternatif jawaban TS (Tidak Setuju) diberi skor 2
Analisis Data
Untuk alternatif jawaban STS
Dalam bab ini penulis menyajikan
(Sangat Tidak Setuju) diberi skor
hasil-hasil penelitian sebagai jawaban atas permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam rumusan masalah pada bab I yaitu :
2.
Hasil analisis data Berdasarkan perhitungan analisis
adakah efektifitas konseling kelompok
korelasi product moment
dalam penanganan motivasi belajar siswa
bertujuan
kelas IX SMP Negeri 3 Tanjunganom
dan
Prosedur Analisis Data Prosedur
analisis
data
menganalisis
pengujian
Dari hasil pengujian maka dapat
data
disimpulkan bahwa ada efektifirtas Konseling
jawaban 25 item pertanyaan dalam diberikan
Tanjunganom
Nganjuk
tahun
pelajaran 2015/2016 sebesar 0,704.
penggolongan dari
dalam
siswa kelas IX SMP Negeri 3
angket diberikan 5 alternatif jawaban. memudahkan
kelompok
penanganan motivasi belajar pada
kepada
responden. Satu item pertanyaan dalam
statistiknya,
dan
taraf
pada tabel 4.4 berikut ini.
dilakukan penganalisaan terhadap hasil
data
5%
pada
maka
20.00 For Windows seperti yang ada
penganalisisan.
Untuk
ada
dilakukan dengan menggunakan SPSS
tabel untuk mempermudah dalam
yang
koefisien
signifikansi
kelompokkan ke dalam bentuk
angket
independent,
variabel
diperoleh
yaitu
memasukkan data yang telah di
Dalam
mengetahui
hubungan antara variabel dependent
tahun pelajaran 2015/2016? 1.
untuk
yang
ke-empat
alternatif jawaban tersebut diberikan
Pengujian Hipotesis Sebagaimana
sekor nilai sebagai berikut:
penelitian
dipaparkan pada bab I dalam penelitian ini Untuk alternatif jawaban SS (Sangat Setuju) diberi skor 5 Untuk alternatif jawaban ST ( Setuju) diberi skor 4 Untuk alternatif jawaban R ( Ragu ragu) diberi skor 3
terdapat efektifitas yang harus diuji, yaitu : Adakah efektifitas konseling kelompok dalam penanganan motivasi belajar pada siswa kelas Dalam
kaidah
pengambilan
keputusan dinyatakan bahwa jika R Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Signifikan < 0,01 maka Ho diterima dan
Berdasarkan hasil tambahan Uji
Hi ditolak demikian pula sebaliknya jika
Frekuensi terhadap Konseling kelompok
R Signifikan > 0,01 maka Ho ditolak dan
terhadap Motivasi, diperoleh p= 0.530 .
Hi
Hasil
diterima,
efektifitas
Dengan yang
demikian
signifikan
ada antara
tersebut
Konseling
menunjukkan
kelompok
bahwa
berhubungan
konseling kelompok dalam penanganan
terhadap Analisis motivasi belajar di kelas
motivsasi belajar pada siswa kelas IX
IX SMP Negeri 3 Tanjunganom Nganjuk
SMP Negeri
tahun pelajaran 2015/2016.
3 Tanjunganom Nganjuk
tahun pelajaran 2015/2016.
Bagi
Pembahasan Hasil analisis regresi menunjukan, konseling kelompok secara bersama-sama memberikan peran yang efektif terhadap motivasi belajar. Berdasarkan hasil analisis regresi
terhadap
data
kecenderungan
Konseling kelompok terhadap efektifitas motivasi dengan persepsi motivasi siswa kelas IX SMP Negeri Nganjuk
tahun
orang
2015/2016,
supaya
lebih
memperhatikan kehidupan anaknya terutama dalam bidang belajarnya, karena pada masa belajar anak sangat butuh bimbingan orang tua, supaya nantinya anak bisa berhasil dalam belajarnya. D. PENUTUP Simpulan Hasil dari penelitian diperoleh
3 Tanjunganom
pelajaran
tua
hasil
bahwa
perhitungan
korelasi
diperoleh hasil koefisien korelasi F-reg =
product moment di peroleh r hitung 0,704
0.530 p > 20 dengan koefisien determinasi
dengan N 10 dan r
(R²) sebesar 100 %. Berdasarkan hasil
hitung
perhitungan analisis regresi tersebut maka
ada hubungan yang signifikan antara
hipotesis yang diajukan dalam penelitian
konseling kelompok terhadap motivasi
ini terdapat efektifitas konseling kelompok
belajar.
dalam penanganan motivsasi belajar pada
kepercayaan 99% data yang diperoleh
siswa
mendukung hipotesis alternatif maka
kelas
IX
SMP
Negeri
3
Mengingat
dapat
2015/2016
efektifitas
atas dapat dikatakan bahwa Konseling kelompok
mempunyai efektifitas dalam
penanganan Analisis Motivasi. Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
antara
0,561 berarti r
r tabel. Temuan ini menunjukkan
Tanjunganom Nganjuk tahun pelajaran
Berdasarkan hasil analisis regresi di
tabel
disimpulkan yang
dengan
bahwa
sangat
taraf
ada
signifikan
konseling kelompok terhadap
motivasi belajar pada siswa kelas IX SMP Negeri 3 Tanjunganom Nganjuk tahun pelajaran 2015/2016.
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dalam
Saran Mengingat pentingnya
efektifitas
meningkatkan
pendidikan
dan
mutu
kelancaran
proses
konseling kelompok dalam penanganan
belajar
mengajar seorang pendidik
motivasi belajar, maka:
hendaknya ikut aktif dalam membantu memberikan
1. Siswa Siswa
hendaknya
lebih
meningkatkan prestasi belajar yang dilaksanakan oleh sekolah serta dapat meningkatkan
terhadap
penguasaan
materi pelajaran, dan ketrampilanketrampilan
dalam
memecahkan
masalah, berinterkasi dalam kehidupan
informasi
tentang
bagaimana menimbulkan minat, belajar yang sukses, cara mencapai prestasi yang optimal. Guru bidang studi dapat bekerjasama dengan guru pembimbing untuk
menemukan
siswa
yang
mengalami kesulitan belajar di sekolah. 5. Orang Tua
sosial dan jangan mudah putus asa
Orang tua hendaknya senantiasa
untuk mencapai cita-cita dimasa depan.
memperhatikan dan mengembangkan sikap belajar anaknya kearah yang
2. Kepala Sekolah Pihak sekolah agar melengkapi sarana prasarana bimbingan konseling, bekerjasama
dengan
instansi
lain,
misalnya dalam alih tangan kasus kepada yang lebih professional dalam penanganan-penanganan lebih lanjut.
lebih baik, dengan selalu membina hubungan
yang
harmonis
dengan
anaknya, artinya orang tua harus mengerti dan memahami perbedaan individu maupun potensi yang dimiliki anaknya.agar anak lebih semangat dalam belajar
3. Guru Pembimbing DAFTAR PUSTAKA
Guru pembimbing agar lebih meningkatkan layanan
dalam
pembelajaran
memberikan di
sekolah,
misalnya memberikan materi yang menarik seperti kiat sukses dalam belajar dan juga memberikan simulasi-
Ahmad F. 2004. Psikologi Umum Untuk Siswa. Bandung: CV. Pustaka Setia. Arikunto,
Suharsimi.
2007.
simulasi yang dapat membangkitkan
Penelitian,
minat siswa untuk dapat mencapai
Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
prestasi yang optimal. 4. Guru Bidang Studi Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
Suatu
Prosedur Pendekatan
Barnadi. M. 2002. Strategi Pembelajaran Berorientasi
Standar
Proses
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Pendidikan.
Jakarta:
Kencana
Marx Lepper. Terjemahan. (2001). Konsep dan Elemen-elemen Pembelajaran.
Perdana Media group. Degeng,
I.N.S.
Ilmu
2005.
Taksonomi
Bandung : Alfabeta
Pengajaran:
variabel.
Jakarta:
Mudjiyono.
Naharus. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Terapan. Jakarta: Bina Aksara.
Interaksi
dan
Bina Aksara.
1990.
Motivasi
(Suatu
BPFE.
Djamarah. 2002. Psikologi Pendidikan Suatu
Herzberg(Hasibuan),
Pendidikan
Pendekatan Praktek). Yogyakarta :
Depdikbud. Dirjen Dikti. P2LPTK.
Frederick
1999.
Belajar
Nawawi,
Pendidikan.
Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali.
Jakarta:
CV.Haji
Masagung.
Hakim, Thursan. 2001. Belajar Secara Efektf.
Notoatmojo,
Jakarta, Puspa Swara.
1997. Administrasi
Hadari.
2010.
Metode
Pendidikan.
Jakarta:
Soekidjo.
penelitian Rineka Cipta. Hamzah. B. 2007. Belajar dan Faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Jakarta:
Nursalam. 2003. Metode Pencarian Data dalam Penelitian. Yogyakarta: BPFE.
Penerbit Rineka Cipta. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode
Poerwadarminta W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Penelitian dan Teknik Analisa Data,
Pustaka.
Jakarta : Salemba Medika. Huitt, W Terjemah. (2005) Teori Belajar, Motivasi Mengajar.
dan Jakarta
Keterampilan :
PAU-PPAI
Pidarta.
Pendidikan:
2004. sepanjang
zaman,
Kegelisahan Yogyakarta,
Kanisius.
Universitas Terbuka. Maramis,
Akbar.
Penerapan
2006.
Konsep
Metodologi
dan
Penelitian
Ilmu Pendidikan. Jakarta: Salemba Medika.
Prayitno, Yatim. 1989. Metodologi Penelitian pendidikan,
Kualitatif
dan
Kuantitatif, Unesa University Press. Purwanto,
Ngalim.1996.
Psikologi
Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sanapiah. Faisal. 2005. Pengantar DasarDasar Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional
Sutadipura, Salnadi. 1996. Aneka Problem Keguruan. Bandung: Angkasa. Sutrisno Hadi, 1990. Metodologi
Santoso, Singgih. 2009. SPSS Versi 20 Mengolah
Data
Profesional,
Statistik
Jakarta:
Secara
PT
Elex
Research.
Jakarta: Gramedia Suryabrata
Sumadi.
1990.
Psikologi
Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali.
Komputindo Sudarwan. D, 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar.
Jakarta:
CV.
The Liang Gie. 2004. Cara Belajar Yang Baik Bagi Mahasiswa. Yogyakarta: Gajah
Rajawali.
Mada Press.
Simanjuntak dan I. L. Pasaribu. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.
dan Pembinaan Bahasa. 1990. Kamus
2005. Motivasi dalam
Sardiman. A. M, Belajar
Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan
Mengajar.
Jakarta:
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
CV.
Balai Pustaka
Rajawali. Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya,
Jakarta:
Rineka Cipta. Sudjana
Nana,
2005.
Metede
W.S.
Winkell,
W.S.
1998.
Psikologi
Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
Statistik,
Bandung: Tarsito Sugiono.2009. Statistik Metode Penelitian Kuantitaif dan Kualitatif.. Bandung : Alfabeta
Shodiq Harianto | 13.1.01.01.0233 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 14||