1
PENGARUH ALAT PERAGA GEOBOARD (PAPAN BERPAKU) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN 1 PERESAK TAHUN PELAJARAN 2015/2016
JURNAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Oleh: FITRIANI NIM. E1E 212 070
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2015/2016
2
3
PENGARUH ALAT PERAGA GEOBOARD (PAPAN BERPAKU) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN 1 PERESAK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: FITRIANI E1E 212 070
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi karena rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas III SDN 1 Peresak tahun pelajaran 2015/2016 dengan presentase ketuntasan untuk kelas IIIA 71,7% sedangkan kelas IIIB 50% sehingga peneliti melakukan penelitian eksperimen (experimental research) untuk membatu siswa mengatasi kesulitan belajar yang dialaminya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh alat peraga geoboard (papan berpaku) terhadap hasil belajar siswa kelas III SDN 1 Peresak tahun pelajaran 2015/2016. Desain penelitian ini menggunakan pretest-posttest control group design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposiv sampling. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SDN 1 Peresak, sedangkan yang menjadi sampelnya adalah kelas IIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas IIIB sebagai kelas kontrol. Data hasil belajar dianalisis menggunakan uji-t, diperoleh hasil thitung > ttabel (19,685 > 2,015) pada taraf kepercayaan 95%. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diterima adalah hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi ada pengaruh penggunaan alat peraga geoboard (papan berpaku) terhadap hasil belajar siswa kelas III SDN 1 Peresak tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil perbandingan rata-rata nilai siswa pada kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan (pretest) dengan nilai siswa setelah diberikan perlakuan menggunakan alat peraga geoboard (posttest), ternyata mengalami peningkatan yang signifikan, dari perolehan nilai rata-rata siswa saat dilakukan pretest yakni 56,4 meningkat menjadi 84,3 ketika diberikan posttest. Penerapan alat peraga geoboard (papan berpaku) di dalam proses pembelajaran geometri dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik bagi siswa, peneliti berharap kepada guru untuk menggunakan alat peraga geoboard (papan berpaku) di dalam proses pembelajaran geometri untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata kunci: Alat Peraga Geoboard (Papan Berpaku), Hasil Belajar
4
EFFECT OF TOOL FIGURE GEOBOARD (BOARD SPIKED) LEARNING OUTCOMES OF CLASS III SDN 1 PERESAK LESSONS YEAR 2015/2016
By: FITRIANI E1E 212 070
ABSTRACT The background of this research because of the low mathematics learning outcomes third grade students at SDN 1 Peresak the school year 2015/2016 with a percentage of completeness for the class IIIA IIIB grade 71.7% while 50% so that the researchers conducted an experimental study (experimental research) to petrify students overcome learning difficulties they experienced. The purpose of this study was to determine the effect geoboard props (boards spiked) the learning outcomes of third grade students of SDN 1 Peresak the academic year 2015/2016. This study design using pretest-posttest control group design. The sampling technique used was purposiv sampling. The population in this study are all third grade students of SDN 1 Peresak, while being the sample class as an experimental class IIIA and IIIB class as the control class. Learning outcomes data were analyzed using t-test, the results obtained tcount > ttable (19.685> 2.015) at the 95% confidence level. It shows that most accepted hypothesis is the alternative hypothesis (Ha) which says there influence the use of props geoboard (boards spiked) the learning outcomes of third grade students of SDN 1 Peresak the academic year 2015/2016. Based on the comparison of the average value of students in the experimental class before being given treatment (pretest) with grades of students after being given treatment using props geoboard (posttest), it has increased significantly, from the acquisition value of the average current students performed a pretest that is 56,4 increased to 84.3 when given the posttest. Application of props geoboard (spiked boards) in the learning process geometries can provide a better learning outcomes for students, researchers hope to teachers to use props geoboard (spiked boards) in the learning process geometries to improve student learning outcomes. Keywords: Viewer tool Geoboard (Board of nails), Learning Outcomes
5
A. Pendahuluan Menurut UU No.20 Tahun 2003 Pasal 1 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif megembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol, maka konsep-konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol itu. Oleh karena itu, matematika sebagai ilmu dasar perlu dikuasai dengan baik oleh siswa, terutama sejak usia sekolah dasar. Menurut teori perkembagan intelektual dari Piaget (dalam Aisyah, 2007:2-3) anak SD berada pada tahap priode operasional kongkrit (7-12) tahun. Di dalam priode ini anak berpikirnya sudah dikatakan menjadi operasional. Periode ini disebut operasional kongkrit sebab berpikir logiknya didasarkan atas manipulasi fisik dari objek-objek. Sehingga dengan penerapan alat peraga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa penyebab rendahnya hasil belajar matematika di kelas III SDN 1 Peresak yaitu karena guru masih menggunakan cara mengajar yang biasa, yaitu tidak adanya penggunaan alat peraga di dalam proses pembelajaran geometri, dan guru biasanya hanya mengajar materi yang diajarkan dengan tujuan agar cepat selesai. Oleh sebab itu siswa kesulitan dalam memahami, menguasai konsep dan membuat siswa cendrung merasa jenuh dan bosan dengan pembelajaran yang dilakukan. Khususnya akan merasa bosan pada mata pelajaran matematika itu sendiri. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas III SDN 1 Peresak menyatakan bahwa penyebab rendahnya hasil belajar siswa yaitu disebabkan karena siswa kurang berani bertanya pada saat proses belajar mengajar, jarangnya menyelesaikan latihan yang diberikan, kurang tersedia alat dan bahan mengajar, anak tidak fokus di dalam proses pembelajaran, siswa kurang termotivasi menyelesaikan tugas-tugas rumah, anak-anak sulit diatur, kurangnya interaksi sesama teman, anak-anak masih memandang pelajaran matematika itu sulit. Sehingga hasil ulangan umum matematika di kelas IIIA dan kelas IIIB menunjukkan nilai rata-rata maupun persentase ketuntatasan belajar siswa masih di bawah ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan untuk mata pelajaran matematika SDN I Peresak yaitu 75. Di kelas III A ratarata nilainya yaitu 71,7 dengan persentase ketuntasan 50% sedangkan kelas III B rata-rata nilainya yaitu 68,8 dengan persentasi ketuntasan 31%. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti menerapkan alat peraga geoboard (papan berpaku) di dalam menjelaskan konsep menghitung keliling dan luas persegi dan persegi panjang. Alat peraga geoboard (papan
6
berpaku) memudahkan siswa di dalam memahami konsep keliling dan luas bangun datar, karena siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran serta membangkitkan motivasi siswa untuk berani mencoba menyelesaikan soal yang berkaitan dengan luas dan keliling bagun datar. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni (2015) dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Alat Peraga Papan Berpaku pada Materi Keliling dan Luas di Kelas III SD Negeri No. 013857 Mekar Baru Kecamatan Kisaran Barat T.A 2014/2015” yang menyimpulkan bahwa penggunaan alat peraga papan berpaku dapat meningkatka hasil belajar matematika siswa pada materi keliling dan luas di kelas III SD Negeri No.013857 Mekar Baru. Sejalan dengan penelitin yang telah dilakukan oleh Rusli Yatiningsih dan Maryadi, (2010) dengan judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Geometri Melalui Media Geoboard” yang menyimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan media geoboard dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa tunanetra kelas D-2 di SLB-A YAAT Klaten. Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dijelaskan diatas, penelitian ini memiliki kelebihan, di antaranya alat peraga geoboard (papan berpaku) dibuat dengan memberikan beberapa warna agar alat peraga geoboard (papan berpaku) terlihat menarik dan dapat membagkitkan motivasi anak untuk mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Alat Peraga Geoboard (Papan Berpaku) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN 1 Peresak Tahun Pelajaran 2015/2016”. Definisi Operasional Untuk membatasi penelitian agar pembahasanya tidak melebar maka akan dijabarkan sebagi berikut: 1. Alat peraga geoboard (papan berpaku) Alat peraga geoboard (papan berpaku) adalah alat bantu atau alat peraga yang digunakan untuk menjelaskan konsep geometri. Dimana alat peraga tersebut dibuat dari papan kemudian dintancapkan paku yang berjarak antara satu paku dengan paku yang lainnya yaitu 3 cm, untuk mengoprasikannya siswa dapat menggunakan karet gelang untuk menghubungkan antara paku yang satu dengan paku yang lain sehingga membentuk suatu bangun geometri yang diinginkan. 2. Hasil belajar Hasil belajar yaitu nilai yang diperoleh siswa melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan menggunakan alat peraga geoboard (papan berpaku) baik hasil belajar yang menyangkut aspek kognitif, sebagai hasil dari kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka.
7
Kerangka berpikir Proses pembelajaran merupakan suatu sistem pendidikan, di dalamnya terdapat berbagai komponen pengajaran yang saling terintegrasi dalam mencapai tujuan. Sehubungan dengan itu, peranan guru sangat besar dalam usaha penyelenggaraan proses pembelajaran tersebut. Proses pembelajaran yang optimal dapat dicapai dengan berbagai cara, salah satunya adalah pengaplikasian alat peraga pembelajaran yang inovatif. Alat peraga yaitu alat bantu atau pelengkap yang dipergunakan guru atau siswa dalam belajar mengajar. Sehingga penggunaan alat peraga geoboard (papan berpaku) menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru untuk menjelaskan konsep geometri yang akan digunakan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Alat peraga geoboard (papan berpaku) dibuat dengan papan yang sudah dihaluskan terlebih dahulu, kemudian menggunakan paku biasa yang diletakkan sesuai dengan pola yang berjarak 3 cm dan memberikan beberapa warna sehingga alat peraga geoboard (papan berpaku) terlihat menarik, karna anak SD berada pada tahap operasional kongkrit di mana anak diberikan kesempatan untuk mengotak-atik alat peraga dengan cara sisiwa memainkan dengan menggunakan karet gelang yang ditarik sampai membentuk bangun geometri, setelah itu siswa dapat menghitung keliling dan luas bedasarkan petak satuan yang terbentuk oleh keret gelang. Di samping itu, penggunaan alat peraga geoboard (papan berpaku) memudahkan siswa mengerti konsep geometri karena siswa terlibat secara aktif untuk mencari dan menemukan bangun datar yang diinginkan, memberikan daya tarik kepada siswa dengan tampilan warna yang menarik, siswa akan lebih mudah membedakan rumus untuk mencari keliling dan luas persegi dan persegi panjang, sehingga siswa akan lebih senang belajar matematika khususnya pembelajaran geometri. Dengan diterapkan alat peraga geoboard (papan berpaku) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika khususnya dalam materi geometri di kelas III SDN 1 Peresak tahun pelajaran 2015/2016. B. Kajian Pustaka Kajian pustaka dalam penelitian ini yaitu: 1. Kajian tentang alat peraga geoboard (papan berpaku) Alat peraga geoboard (papan berpaku) adalah alat bantu atau alat peraga yang digunaka untuk membantu menjelaskan konsep geometri khususnya menghitung luas dan keliling persegi dan persegi panjang. Cara kerja alat peraga geoboard (papan berpaku) yaitu: letakkan papan berpaku di dalam kelas, bisa digantung atau disandarkan pada benda lain, papan berpaku dilengkapi sejumlah karet gelang dengan warna-warna yang berbeda serta dilengkapi pula dengan kertas bertitik atau kertas berpetak, guru
8
mendemonstrasikan secara klasikal cara membentuk bangun datar, kemudian masing-masnig siswa membentuk bangun datar sesuai dengan kreatifitas masing-masing. siswa diminta menggambar hasil yang diperolehnya pada kertas bertitik atau kertas berpetak, melalui tanya jawab guru mengenalkan arti keliling, siswa menentukan keliling setiap bangun datar yang dia peroleh sebelumnya, melalui tanya jawab guru mengenalkan arti luas bangun datar, siswa diminta untuk menghitung luas bangun datar yang telah dibuatnya berdasarkan petak satuan yang terbentuk oleh karet gelang. 2. Kajian tentang hasil belajar, menurut Susanto (2013:5) hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Adapun beberapa penelitian sebelumnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan yakni: 1. Penelitian oleh Sri Wahyuni (2015) dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Alat Peraga Papan Berpaku pada Materi Keliling dan Luas di Kelas III SD Negeri No. 013857 Mekar Baru Kecamatan Kisaran Barat T.A 2014/2015”. Menyimpulkan bahwa Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika menggunakan alat peraga papan berpaku pada materi keliling dan luas di kelas III SD Negeri No. 013857 Mekar Baru. 2. Penelitian oleh Rusli Yatiningsih dan Maryadi, (2010) dengan judul ”Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Geometri Melalui Media Geoboard”. Menyimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan media geoboard dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa tunanetra kelas D-2 di SLB-A YAAT Klaten. Hipotesis Penelitian Hipotesis eksperimen dari penelitian ini yaitu akan menguji hipotesa dengan cara sebagai berikut: 1. Ho : tidak ada pengaruh penggunaan alat peraga geoboard (papan berpaku) terhadap hasil belajar siswa kelas III SDN 1 Peresak tahun pelajaran 2015/2016. 2. Ha : ada pengaruh penggunaan alat peraga geoboard (papan berpaku) terhadap hasil belajar siswa kelas III SDN 1 Peresak tahun pelajaran 2015/2016. C. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen jenis Quasi Eksperimental tipe Nonequivalent Control Group Design. Penelitian dilakukan terhadap dua kelas yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas ekperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran
9
menggunakan alat peraga geoboard (papan berpaku) sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan mengggunakan kertas berpetak yang biasa digunakan guru pada saat proses pembelajaran geometri. Peneliti memberikan tes sebagai data awal untuk pretest. Di akhir penelitian, untuk mendapatkan data akhir, peneliti memberikan posttest terhadap kedua kelas, dengan demikian rancangan penelitian secara sederhana dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Kelas Perlakuan Eksperimen Menggunakan alat peraga geoboard (papan berpaku) Kontrol Menggunakan kertas berpetak 2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Peresak, Desa Tanak Tepong, Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Mei tahun pelajaran 2015/2016. 3. Variabel Penelitian Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel terikat, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015:61). Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan alat peraga geoboard (papan berpaku) sedangkan variabel terikatnya yaitu hasil belajar siswa. 4. Subjek Penelitian a. Populasi Menurut Sugiyono (2015:117) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh siswa kelas III SDN 1 Peresak. Jumlah siswa pada kelas III terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 56 siswa. Kelas III A berjumlah 28 siswa dan kelas III B 28 siswa. b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Sugiyono, 2015:118). Maka sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IIIA “X” sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 28 yang terdiri dari siswa laki-laki yaitu 14 dan siswa perempuan sebanyak 14 dan kelas IIIB “Y” sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 28 yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. c. Teknik Pengambilan Sampel Sampel penelitian merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015:111). Karena tidak semua data dari informasi diproses dan tidak
10
semua orang atau benda diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakili. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Sampling Purposive. Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Karna yang akan diteliti tentang pengaruh alat peraga geoboard (papan berpaku) terhadap hasil belajar siswa, maka yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 1 Peresak dengan jumlah siswa 56 yang terlibat didalam proses pembelajaran geometri khususnya materi menghitung keliling dan luas persegi dan persegi panjang. d. Metode Pengumpulan Data Dalam penlitian ini, metode pengumpulan data melalui teknik tes. Menurut Subana dkk (2000:28) Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengatahuan, inteligensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah pretest dan posttest. Pretest dilakukan pada kedua kelas untuk mengetahui kemampuan awal siswa sedangkan posttest diberikan setelah kedua kelas diberikan treatmen (perlakuan). Tes dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 soal yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi keliling dan luas persegi dan persegi panjang. e. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam rangka mengumpulkan data (Sugiyono, 2015:56). Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa tes. Menurut Arikunto (2015:67) tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Adapun bentuk tes hasil belajar yang digunakan pada penelitian ini ialah tes objektif berupa pilihan ganda. Penyusunan tes ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui apakah butir soal yang diberikan dapat dikatakan baik atau tidak, sehingga perlu dilakukan analisis butir soal menggunakan uji validitas dan reliabilitas. f. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Persiapan, pada tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada saat penelitian, diantaranya: Menentukan materi pokok yang diajarkan, yaitu menghitung luas dan keliling persegi dan persegi panjang, mempersiapkan bentuk instrumen evaluasi penelitian berupa tes hasil belajar, melakukan uji validitas dan reliabilitas soal yang digunakan pada pretest dan posttest.
11
Pelaksanaan, Pada tahap pelaksanaan penelitian, peneliti menggunakan alat peraga geoboard (papan berpaku). Adapun langkah-langkah yang ditempuh pada saat pelaksanaan penelitian, yakni: Memberikan tes awal (pretest) kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu kelas IIIA dan IIIB soalnya dalam bentuk pilihan ganda sebayak 20 soal, memberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan menerapkan alat peraga geoboard (papan berpaku) kepada kelas eksperimen yaitu kelas IIIA dan menerapkan alat peraga kertas berpetak yang biasa digunakan guru dalam menjelaskan konsep geometri di kelas IIIB, memberikan tes akhir (posttest) kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan instrumen kognitif berupa pilihan ganda sebanyak 20 soal yang telah diuji validitas dan reliabilitas sebelumnya pada siswa kelas III di SD yang berbeda yaitu di SDN 7 Cakranegara. Akhir, Pada tahap akhir penelitian, peneliti menganalisis data hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. g. Uji Coba Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes. Uji coba instrument dilakukan terhadap tes objektif. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui apakah tes yang digunakan dapat dikatakan baik atau tidak, maka perlu dilakukan analisis butir soal yang meliputi: Uji Validitas, Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Arikunto (2015:87) untuk menentukan validitas butir soal digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut: rxy =
– √
(Arikunto, 2015:87) Keterangan: rxy = koefisien korelasi antar variabel X dan variabel Y N = jumlah siswa ΣX = jumlah nilai variabel X ΣY = jumlah nilai variabel Y ΣXY = jumlah nilai perkalian variabel X dan Y (ΣX)2 = jumlah nilai variabel X dikuadratkan (ΣY)2 = jumlah nilai variabel Y dikuadratkan ΣX2 = jumlah kuadrat nilai variabel X ΣY2 = jumlah kuadrat nilai variabel Y. Nilai kemudian dikonsultasikan dengan tabel product moment dengan taraf signifikan 5 %. Ada 2 kriteria hasil yang akan diperoleh, yaitu: 1) Jika rxy ≥ rtabel, maka soal tersebut dikatakan valid.
12
2) Jika rxy < rtabel, maka soal tersebut dikatakan tidak valid. Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk mengetahui ketetapan ini pada dasarnya dilihat kesejajaran hasil. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown. (Arikunto, 2015:107) Keterangan: r11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan r11 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes 22 tabel 3.1 Kriteria Reliabilitas Soal Harga r Keterangan 0,00 - 0,20
Sangat rendah
0,21 – 0,40
Rendah
0,41 - 0,60
Sedang
0,61 – 0,80
Tinggi
0,81 – 1,00
Sangat tinggi
h. Teknik Analisis Data Sebelum data dianalisis, perlu dilakukan uji homogenitas dan uji hipotesis. Normalitas Data, Uji normalitas data dilakukan untuk data tes akhir. Pengujian ditujukan untuk mengetahui apakah data tes akhir terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dicari dengan menggunakan rumus uji chi kuadrat, Sugiyono (2014:107):
Keterangan: X2 = chi kuadrat fh = frekuensi yang diharapkan fo = frekuensi yang diperoleh/diamati 1) Jika X2hitung < X2tabel, maka data terdistribusi normal 2) Jika X2hitung ≥ X2tabel, maka data terdistribusi tidak normal.
13
Data terdistribusi normal pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan db = k–1, dengan k menyatakan kelas interval. Uji Homogenitas, pengujian homogenitas sampel didasarkan pada asumsi bahwa apabila varians yang dimiliki oleh sampel-sampel bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut cukup homogen. Jika Fhitung > Ftabel maka sampel tidak homogen dan jika Fhitung ≤ Ftabel maka sampel homogen dengan taraf signifikasi 5 %. Adapun persamaan uji varians tersebut sebagai berikut (Riduwan, 2014:186):
Uji Hipotesis (uji-t), Untuk mengetahui pengaruh penerapan alat peraga geoboard (papan berpaku) terhadap hasil belajar siswa, maka data tes akhir diolah dengan menggunakan uji-t. Pengujian hipotesis menggunakan t-tes terdapat beberapa rumus t-test yang digunakan untuk pengujian, dan berikut ini beberapa pedoman penggunaannya menurut Sugiyono (2013: 96): 1. Bila jumlah anggota sampel n1 = n2, dan varians homogen (σ12 = σ22) maka dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated, maupun polled varians. (Rumus separated varians dan polled varians). untuk melihat harga t tabel digunakan dk = n1 + n2 –2. 2. Bila n1 ≠ n2 varians homogen (σ12 = σ22), dapat digunakan rumus ttest polled varians, (polled varians), derajat kebebasannya (dk) = n1 + n2 –2. 3. Bila n1 = n2, varians tidak homogen (σ12 ≠ σ22), dapat digunakan (Rumus separated varians dan polled varians).; dengan dk= n1 – atau n2 – 1. Jadi dk bukan n1 = n2 – 2. 4. Bila n1 ≠ n2 dan varians tidak homogen (σ12 ≠ σ22), untuk ini digunakan t-test dengan separated varians, rumus (Rumus separated varians). harga t sebagai pengganti t-tabel dihitung dari selisih harga t-tabel dengan dk (n1 – n2) dan dk (n2 - 1) dibagi dua, dan kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil. Rumus separated varians ̅ ̅ √ Rumus polled varians
√
̅
̅ (
)
14
Keterangan: t = nilai t hitung x 1 = nilai rata-rata kelas eksperimen x 2 = nilai rata-rata kelas kontrol
s12 = varian kelas eksperimen s22 = varian kelas kontrol n1 = jumlah sampel kelas eksperimen n2 = jumlah sampel kelas kontrol. Nilai t yang diperoleh disebut sebagai kemudian dibandingkan dengan nilai pada taraf signifikansi 5 % dengan ketentuan sebagai berikut : Jika , maka diterima dan ditolak , maka
diterima dan
ditolak
Nilai ttabel dihitung menggunakan rumus interpolasi karena nilai dk pembilang tidak dapat langsung ditemukan pada tabel. Adapun rumus interpolasi yang digunakan berikut.
Keterangan: B
= nilai dk yang dicari
B0
= nilai dk pada awal nilai yang sudah ada
B1
= nilai dk pada akhir nilai yang sudah ada
C
= nilai
yang dicari
= nilai
pada awal nilai yang sudah ada
= nilai
pada akhir nilai yang sudah ada
(Riduwan, 2014:273). Hipotesis statistik yang akan diuji adalah sebagai berikut: 1. Ho (Hipotesis nol): tidak ada pengaruh pengunaan alat peraga geoboard (papan berpaku) terhadap hasil belajar siswa kelas III SDN 1 Peresak.
15
2. Ha (Hipotesis Alternatif): ada pengaruh penggunaan alat peraga geoboard (papan berpaku) terhadap hasil belajar siswa kelas III SDN 1 Peresak. D. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut: Pretest Posttest Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Jumlah siswa 28 28 28 28 Rata-rata 56,4 54,8 84,3 74,3 Nilai tertinggi 90 90 100 95 Nilai terendah 25 20 50 45 Dari data di atas, terlihat bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan (posttest) lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan menggunakan alat peraga geoboard (papan berpaku). Demikian pula untuk nilai rata-rata siswa kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan lebih baik dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan. 1. Hasil Uji Normalitas Kelas
X2hitung
X2tabel
Kesimpulan
Eksperimen
5,73
11,07
Terdistribusi normal
Kontrol
7,41
11,07
Terdistribusi normal
Pada taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan 6 (db=k-1=6-1=5), harga x2tabel = 11,070. Jika x2hitung dibandingkan dengan x2tabel didapatkan bahwa x2hitung ≤ x2tabel yakni: 5,733 < 11,0170 untu kelas eksperimen dan kelas kontrol 7,41 < 11,0170. 2. Uji homogenitas Data Hasil pretest dan Posttest Hasil uji homogenitas pretest Kelompok (α=0.05) Uji Homogenitas Eksperimen 2,47 Homogen 48 Kontrol Diperoleh Fhitung < Ftabel , atau 1,4248 < 2,47. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas homogen (memiliki kemampuan awal sama) dengan taraf signifikansi 5%. Hsil uji homogenitas posttest Kelompok (α=0,05) Hasil Uji Homogenitas Eksperimen 1,799 2,47 Homogen Kontrol Diperoleh Fhitung Ftabel yaitu 1,799 2,47 dengan dbpembilang = 27 dan dbpenyebut = 27. Sesuai dengan kriteria homogenitas bahwa Fhitung Ftabel, maka kedua kelas homogen.
16
3. Uji Hipotesis Rata rata 84,3
s2 (Varians)
Eksperimen
Jumlah Siswa (n) 28
Kontrol
28
74,3
2,5921
Kelompok
4,6656
thitung
ttabel
19,685
2,015
Dapat dilihat thitung ttabel yaitu 19,685 2,015 pada taraf signifikan 5 % dengan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 – 2 = 28 + 28 – 2 = 54. Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis yaitu thitung ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh alat peraga geoboard (papan berpaku) terhadap hasil belajar siswa kelas III SDN 1 Peresak tahun pelajaran 2015/2016. Pembahasan Hasil Penelitan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar matematika siswa kelas III di SDN 1 Peresak tahun pelajaran 2015/2016 dengan menerapkan alat peraga geoboard (papan berpaku). Alat peraga geoboard (papan berpaku) merupakan salah satu alat peraga matematika hususnya untuk materi geometri, yang dapat melibatkan anak aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran. Penelitian ini diawali dengan pemberian pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan melihat kemampuan awal siswa. Rata-rata hasil pretest kelas eksperimen sebesar 56,4 sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 54,8. Hasil ini menunjukkan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal yang relatif sama, sehingga dapat dilanjutkan untuk pemberian perlakuan. Selain itu, nilai tertinggi untuk kelas eksperimen adalah 90 dan terendah adalah 25. Sedangkan untuk kelas kontrol nilai tertinggi yang diperoleh adalah 90 dan terendah 20. Selanjutnya peneliti memberikan perlakuan dengan menerapkan alat peraga geoboard (papan berpaku) pada mata pelajaran matematika di kelas eksperimen selama 2 (dua) kali pertemuan. Setelah memberi perlakuan peneliti memberikan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang bertujuan untuk melihat pengaruh atau perbandingan hasil belajar antara kelas yang diberikan perlakuan menggunakan alat peraga geoboard (papan berpaku) (kelas eksperimen) dengan kelas yang tidak diberikan perlakuan alat peraga geoboard (papan berpaku) atau dibelajarkan dengan menggunakan alat peraga kertas berpetak (kelas kontrol). Nilai rata-rata yang dihasilkan oleh kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pelaksanaan posttest masing-masing adalah 84,3 dan 74,3. Selain itu, nilai tertinggi untuk kelas eksperimen adalah 100 dan terendah 50. Sedangkan pada kelas kontrol nilai tertinggi adalah 95 dan terendah 45. Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan antara nilai rata-rata kelas
17
eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini dimungkinkan karena adanya perbedaan perlakuan yang diberikan pada kedua kelas. Perlakuan yang diberikan di kelas eksperimen adalah perlakuan khusus yaitu dengan menerapkan alat peraga geoboard (papan berpaku), di mana alat peraga geoboard (papan berpaku) dapat diotak-atik oleh siswa untuk memudahkan memahami konsep dasar keliling dan luas persegi dan persegi panjang, dengan tampilan warna yang menarik dapat membangkitkan motivasi anak untuk berani mencoba menyelesaikan soal, sedangkan di kelas kontrol adalah pembelajaran menggunakan kertas berpetak yang menjadi buku pegangan siswa di dalam proses pembelajaran geometri. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga geoboard (papan berpaku) peserta didik diberikan kesempatan untuk menggunakan alat peraga geoboard untuk menyelesaikan soal yang berkaitan dengan materi keliling dan luas bangun datar, dimana peserta didik dapat menyelesaikan soal dengan menggunakan bantuan alat peraga geoboard, dengan cara menaruh karet gelang pada paku, kemudian karet gelang tersebut ditarik membentuk suatu bagun sesuai dengan perintah soal. Selain itu, penggunaan alat peraga geoboard (papan berpaku) dapat membangkitkan motivasi anak untuk menyelesaikan soal yang diberikan, melatih siswa berani tampil di depan kelas, dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Russefendi (dalam Turmuzi, 2013:61) mengemukakan bahwa dalam pengajaran matematika kita sering menggunakan alat peraga, karena dengan alat peraga: proses belajar mengajar akan termotivasi, konsep abstrak matematika tersaji dalam betuk kongkrit, hubungan antar konsep abstrak matematika dengan benda di sekitar akan lebih cepat dipahami, supaya anak dibantu daya pikir atau daya tagkap sehingga lebih mengerti dan lebih besar daya ingatnya. Setelah diketahui adanya perbedaan hasil belajar dari masingmasing kelas, peneliti selanjutnya menganalisis hipotesis yang telah dipaparkan pada BAB sebelumnya, yaitu dengan menggunakan rumus ttest polled varians. Peneliti memperoleh hasil thitung 19,685 sedangkan ttabel 2,015 pada taraf kepercayaan 95% yang berarti bahwa terdapat pengaruh antara pembelajaran menggunakan alat peraga geoboard (papan berpaku) terhadap hasil belajar siswa yang semakin meningkat dibandingkan dengan penerapan alat peraga kertas berpetak. Mengacu pada pengujian di atas, maka hipotesis nol (Ho) yang berbunyi tidak ada pengaruh penggunaan alat peraga geoboard (papan berpaku) terhadap hasil belajar siswa kelas III SDN 1 Peresak tahun pelajaran 2015/2016 di nyatakan ditolak. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi ada pengaruh penggunaan alat peraga geoboard
18
(papan berpaku) terhadap hasil belajar siswa kelas III SDN 1 Peresak tahun pelajaran 2015/2016, dinyatakan diterima. E. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis data, dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan alat peraga geoboard (papan berpaku) terhadap hasil belajar siswa kelas III SDN 1 Peresak tahun pelajaran 2015/2016. Dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar siswa kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan (pretest) rata-rata nilainya yaitu 56,4 dan setelah diberikan perlakuan (posttest) rata-rata nilainya 84,3. Perbedaan peningkatan nilai rata-rata siswa kelas eksperimen peningkatan nilai rata-rata dari pemberian pretest sampai posttest yaitu sebesar 27,9 sedangkan pada kelas kontrol peningkatan nilai rata-rata dari pemberian pretest sampai posttest sebesar 19,5. Hal tersebut disebabkan karena siswa yang diberika perlakuan menggunakan alat peraga geoboard (papan berpaku) menjadi lebih aktif didalam proses pembelajaran karena siswa sendiri dapat mengotak-atik alat peraga geoboard untuk membentuk bangun geometri, dan siswa lebih mudah memahami konsep keliling dan luas persegi dan persegi panjang karena siswa sendiri dapat menghitung banyak petak satuan yang terbentuk oleh karet gelang. Adapun saran-saran yang dapat peneliti sampaikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru, menggunakan alat peraga geoboard (papan berpaku) sebagai alternatif cara mengajar guna membentuk suasa belajar yang menyenagkan, meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, meningkatkan motivasi belajar siswa, dan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok geometri kelas III semester 2. Memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang belum mencapai KKM. 2. Bagi Siswa, menggunakan alat peraga geoboard (papan berpaku) memudahkan siswa dalam memahami konsep geometri khususnya menghitung keliling dan luas persegi dan persegi pajang. 3. Bagi sekolah, menyediakan atau mempasilitasi alat peraga geoboard (papan berpaku) agar memudahkan di dalam proses pembelajaran. 4. Bagi Peneliti lain, dapat membuat inovasi pada alat peraga geoboard (papan berpaku) agar menjadi semakin menarik untuk menumbuhkan minat belajar siswa.
19
DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Nyimas. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Amrizal Ahmad. https://www-slideshare.net/mobile/ahmadamrizal/01uu-no20-tahun2003-tentang-sistem-pendidikan-nasional (Diunduh pada Tanggal 25 Desember 2015. Pukul 19.33 WITA) Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Endyah, Murniati. 2012. Mengajar Matematika dengan Fun. Yogyakarta: Mentari Pustaka Engkoswara, Natawidjaja. 1979. Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bunda Karya Jufri, Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Riduwan. 2014. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta, cv Subana, dkk. 2000. Statistic Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Sudjana, Nana. 2011. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2015. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alpabeta Sundayana, Rostina. 2013. Media Pembelajaran Matematika. Badung: Alfabeta
20
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media Group. Turmuzi, Muhammad. 2013. Pengembangan Media dan Alat Peraga. Mataram: FKIP Fress Universitas Mataram. Wahyuni, Sri. (2015). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Alat Peraga Papan Berpaku pada Materi Keliling dan Luas di Kelas III SD Negeri No. 013857 Mekar Baru Kecamatan Kisaran Barat T.A 2014/2015. (online) http://www.google.co.id/search?q=jurnal+sri+wahyuni+upaya+meningkatk an+hasil+belajar+matematika+menggunakan+alat+peraga+&btnG=client= ms-opera-mini-android diunduh tanggal 12 Agustus jam 19:14 WITA Yatiningsih, Rusli dan Maryadi, (2010). Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Geometri Melalui Media Geoboard”. (online) http://www.slideshare.net/mobile/ichwanAridanu/jurnal-penelitian12060988. diunduh tanggal 12 Agustus jam 20:03 WITA