MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 72/PUU-XIV/2016
PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
ACARA PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (I)
JAKARTA KAMIS, 15 SEPTEMBER 2016
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 72/PUU-XIV/2016 PERIHAL Pengujian Kitab Undang-Undang Hukum Pidana [Pasal 385 dan Pasal 423] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. Nuih Herpiandi ACARA Pemeriksaan Pendahuluan (I) Kamis, 15 September 2016 Pukul 13.43 – 14.37 WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Suhartoyo 2) Patrialis Akbar 3) Manahan MP Sitompul Rizki Amalia
(Ketua) (Anggota) (Anggota) Panitera Pengganti
i
Pihak yang Hadir: A. Pemohon: 1. Nuih Herpiandi 2. Istri Pemohon
(Pendamping)
ii
SIDANG DIBUKA PUKUL 13.43 WIB 1.
KETUA: SUHATOYO Sidang kita mulai ya, Pak, ya. Baik, persidangan permohonan Perkara Nomor 72/PUU-XIV/2016 dibuka dan persidangan dinyatakan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3X Bapak sebagai Pemohon supaya diperkenalkan, siapa namanya yang hadir?
2.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Yang Mulia, saya namanya Nuih Herpiandi. Saya usia 75 tahun, saya sudah lama, sudah enggak bekerja.
3.
KETUA: SUHARTOYO Oh, ini yang di sebelah siapa?
4.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Istri saya, Pak.
5.
KETUA: SUHARTOYO Bapak baru saja buat surat didampingi istri, ya?
6.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Betul.
7.
KETUA: SUHARTOYO Ini untuk mendampingi sebagai apa? Artinya menemani duduk?
8.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya menemani duduk saja, Pak.
1
9.
KETUA: SUHARTOYO Oh, yang berbicara tetap Bapak?
10.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, betul, Pak.
11.
KETUA: SUHARTOYO Kalau nanti ke depan Bapak masih mau didampingi Ibu terus, ya kan. Karena di situ kan undang-undang mengatakan untuk didampingi, itu tidak hanya mau bicara maupun tidak. Kalau undang-undang mengatakan untuk didampingi harus ada surat penunjukan pendampingan itu, besok surat ini supaya dibuat dengan format yang lebih baik ya, Pak. Terus (…)
12.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Begini, Pak.
13.
KETUA: SUHARTOYO Nanti dulu, saya selesaikan dulu. Saya … Bapak ketik yang rapi dengan bahasa Bapak enggak apa-apa, tapi konteksnya adalah mengajukan permohonan kepada Mahkamah Konstitusi bahwa saya supaya dapat diperkenankan di dalam persidangan didampingi oleh istri saya yang bernama ini. Ya, itu saja. Alasannya apa? Apa karena Bapak merasa supaya ada kemantapan hati atau supaya membantu ketika ada kesulitan bicara. Silakan dituangkan di situ. Paham Bapak, ya? Mau menyampaikan apa tadi?
14.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Enggak, Pak. Jadi saya rasa kalau sudah satu kali, rasanya ini kan pertama kali pengantin, Pak.
15.
KETUA: SUHARTOYO Sendiri? Ya, makanya (…)
16.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Jadi kedua kalinya mungkin bisa lebih tenang, gitu, Pak. Asal bisa duduk di belakang saja rasanya sudah … sudah terdampingilah, gitu. 2
17.
KETUA: SUHARTOYO Hebat kali ini Bapak sudah … ulang tahun pernikahan ke berapa tahun ini?
18.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Saya 72, Pak.
19.
KETUA: SUHARTOYO Nikahnya 72?
20.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya.
21.
KETUA: SUHARTOYO Jadi 72+28+16.
22.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI 44, Pak.
23.
KETUA: SUHARTOYO Ya, 44, benar. 6 tahun lagi sudah emas itu. Artinya sampai sekarang pun keberadaan Ibu itu masih sangat apa … terasa bagi Bapak kan?
24.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, Pak.
25.
KETUA: SUHARTOYO Duduk di belakang dengan di samping saja beda, gitu kan (…)
26.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Oh, beda, Pak, beda.
3
27.
KETUA: SUHARTOYO Beda kan?
28.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Makin tua makin kangen.
29.
KETUA: SUHARTOYO Luar biasa. Itu misalnya jauh dengan Ibu juga sama kan? Bapak yang ada di hati sama, ya? Ketika tidak ada Ibu apa Bapak juga seperti itu, ya kan? Kok tertawa Bapak ini, ya kan? Jangan karena ini di depannya Ibu ngomong begitu, Bapak. Ya, apa ini yang mau diambil ini?
30.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Tas, Pak.
31.
KETUA: SUHARTOYO Baik, Pak. Jadi Bapak bisa sampaikan permohonannya secara singkat-singkat saja.
32.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ini enggak panjang, Yang Mulia.
33.
KETUA: SUHARTOYO Tapi kalau bisa jangan dibaca semua. Kami sudah membaca kok.
34.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Oh, ya, ya.
35.
KETUA: SUHARTOYO Apa intinya dengan cara Bapak sampaikan enggak apa-apa. Nanti permintaan Bapak apa juga sampaikan saja.
36.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, ya.
4
37.
KETUA: SUHARTOYO Tidak usah terpaku dengan format yang ada di permohonan Bapak itu. Bisa?
38.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Bisa, Pak.
39.
KETUA: SUHARTOYO Ya, sudah.
40.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Saya ada kesulitannya begini, Pak. Jadi karena pangsa pasar itu merupakan barang … benda yang tidak berwujud. Jadi enggak ada hukum positif yang mengatur. Jadi kalau saya mau laporkan kepada aparat kepolisian, susah diterima. Jadi enggak tahu pakai pasal berapa. Polisi tidak boleh sembarangan memanggil orang, gitu.
41.
KETUA: SUHARTOYO Kaitannya dengan Pasal 385 itu coba Bapak ceritakan dulu. Apa Bapak pernah punya kasus?
42.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya.
43.
KETUA: SUHARTOYO Coba ceritakan, Pak, ke kami, Pak.
44.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Dulu waktu ya tahun 2001 saya dapat operanlah, operan dari Indra Wijaya.
45.
KETUA: SUHARTOYO Tanah ini, ya?
5
46.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Bukan.
47.
KETUA: SUHARTOYO Apa?
48.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Jadi pangsa pasar, Pak. Jadi dia itu produsen kwitansi lah, nota lah, terus kertas-kertas komputer lah, gitu. Cuma prospeknya bagus, laku. Nah, waktu itu dia terlilit hutang. Nah, waktu tahun 2001 kan krismon. Terus dia bilang, “Ah saya enggak mau terusin lagi.” “Yang di Cirebon oper saja ke saya.” Jadi dari … dari … dari gedungnya, terus karyawannya, terus semua kendaraannya, terus pangsa pasarnya yang merk … merk dia, gitu, juga diserahkan ke saya. Dia sudah janji tidak mau jual lagi. Tetapi setelah beberapa tahun kemudian, terus karena dia juga sudah … bayar utangnya sudah lunas, dan anak-anaknya juga sudah dewasa, anaknya yang merasa menyesal, itu. Terus, dia dengan seenaknya disetop, enggak … enggak kirim lagi barang kepada saya, otomatis saya tidak dapat barang. Lalu, dia sendiri seenaknya buka … buka … buka toko di sana, gitu lho. Jadi, dia lupa pernah jual kepada saya itu. Jadi, saya mau minta keadilan, enggak … enggak ada tempat yang bisa di … dilapor karena enggak ada pasal yang mengatur soal pangsa pasar. Jadi, saya Pemohon ini berpendapat, pangsa pasar itu mempunyai nilai ekonomis, bisa … bisa dijual, gitu. Jadi, hampir mirip dengan pulsa, hampir mirip dengan … ya, parkirlah, seperti parkir, gitu. Parkir juga mempunyai wilayah, gitu. Bukan lahan tempat, tapi pangsa pasarnya, gitu. Jadi, saya minta keadilan. Setidaknya saya bisa melapor kepada yang … yang berwajib. Ya, benar, salah, nanti penegak hukumlah yang menentukan, gitu. Tapi setidaknya, saya bisa cari keadilan, gitu. Jadi, saya mohon yang Pasal 385 ini, pasal itu tidak menyebutkan … semua hanya padi lah, apalah gitu, soal di atasnya, gitu, tetapi juga pangsa pasarnya. Terus yang kedua, Pasal 423, itu pejabat. Nah, di KUHP hanya disebut pejabat. Jadi, semua orang otomatis kesannya pejabat publik. Jadi, enggak … enggak … enggak … enggak … enggak disebutkan bahwa itu pejabat-pejabat yang dari privat, swasta juga. Soalnya sekarang banyak di perusahaan-perusahaan besar itu yang dari … dari PN diprivatisasi, kan juga besar itu. Jadi, enggak di-bully, gitu, Pak. Jadi (…)
6
49.
KETUA: SUHARTOYO Ya. Masih ada?
50.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Nah, jadi itu mohon bisa di … oleh Yang Mulia dikabulkan bahwa yang dimaksud pejabat itu adalah pejabat publik juga, pejabat swasta juga, gitu. Pejabat perusahaan swasta juga yang besar, gitu.
51.
KETUA: SUHARTOYO Cukup?
52.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, Pak.
53.
KETUA: SUHARTOYO Ya. Luar biasa ini sebenarnya jangkauan anu … pemikiran Bapak itu, kok sampai bisa ke sudut-sudut seperti itu bisa … apa ya … tertelisik, gitu lho. Ini ingin memperluas Pasal 385 dari yang hanya tanah, yang … benda yang berwujud supaya sampai yang tidak terwujud?
54.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, betul, Yang Mulia.
55.
KETUA: SUHARTOYO Di atas tanah itu ada hak-hak yang juga bisa dibisniskan (…)
56.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Betul.
57.
KETUA: SUHARTOYO Seperti parkir yang Bapak contohkan itu?
58.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya.
7
59.
KETUA: SUHARTOYO Luar biasa ini.
60.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya.
61.
KETUA: SUHARTOYO Tapi, kemudian yang Pasal 423. Meskipun ini sebenarnya secara keperdataan ruangnya lebih luas, tapi ya itu kan Bapak pengin semua bisa dipidana, itu yang (…)
62.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Begini, Pak. Setiap peristiwa hukum, itu pasti ada kembar keluar, Pak. Satu (…)
63.
KETUA: SUHARTOYO Perdata.
64.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Pidananya dan juga (…)
65.
KETUA: SUHARTOYO Perdatanya.
66.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Kerugian yang dideritanya. Itu … itu kan kelakuannya, ini derita yang diakibatkannya, itu perdata. Kita perdata dulu ke pidana atau pidana dulu ke perdata, gitu. Tapi, saya merasakan … saya merasakan di-bully. He eh, Pak, aduh.
67.
KETUA: SUHARTOYO Ya.
68.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Jadi, saya lebih … lebih ingin … ingin (…) 8
69.
KETUA: SUHARTOYO Ya, Pak, kami sudah bisa menangkap apa yang Bapak inginkan. Tapi, memang di Mahkamah ini banyak persyaratan-persyaratan yang Bapak mesti harus terikat. Dalam arti, persyaratan bagaimana sih membuat sebuah permohonan yang baik, yang benar? Satu. Kemudian yang kedua, ada juga persyaratan bahwa Hakim di sini wajib untuk memberi nasihat-nasihat kepada Bapak di persidangan pendahuluan ini. Jadi, mungkin tanpa bermaksud mengurangi semangat Bapak yang ada di permohonan ini dan apa yang telah disampaikan tadi, kami ada kewajiban untuk memberikan masukan-masukan ke Bapak (…)
70.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Terima kasih, Yang Mulia.
71.
KETUA: SUHARTOYO Meskipun masukan-masukan itu tidak wajib atau tidak mengikat Bapak untuk diikuti, tapi bagi Mahkamah itu adalah secara jabatan harus undang-undang memerintahkan seperti itu.
72.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Terima kasih, Yang Mulia.
73.
KETUA: SUHARTOYO Ya, Bapak dengarkan, ya?
74.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya.
75.
KETUA: SUHARTOYO Silakan, Yang Mulia Bapak Patrialis.
76.
HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR Terima kasih, Pak Ketua. Pak Nuih, ya?
9
77.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Siap, Pak.
78.
HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR Jadi, untuk kita di Mahkamah ini ada beberapa aturan yang mesti dipenuhi, sehingga berperkara di Mahkamah Konstitusi atau mengajukan permohonan di Mahkamah Konstitusi itu berlainan dengan di peradilan biasa. Beda, ya, Pak, ya?
79.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Siap, Pak.
80.
HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR Bedanya, pertama. Ya, orang yang akan mengajukan permohonan ke sini dia merasa dirugikan. Jadi hak-hak dasarnya, hak-hak asasinya, hak-hak kemanusiaanya itu merasa dirugikan atau potensi dirugikan oleh berlakunya satu norma undang-undang. Apakah pasalnya, apakah ayatnya, itu menganggu merasa denga berlakunya norma ini, ya, dirugikan, gitu. Itu yang harus pertama dulu, Pak, ya untuk menentukan posisinya apakah Mahkamah ini berwenang atau tidak mengadili perkaranya. Itu ya, Pak, ya. Kemudian untuk menentukan apakah Pemohon punya kedudukan hukum atau enggak. Jadi, harus dijelaskan dulu, itu.
81.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya.
82.
HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR Memang agak beda ini. Biar Bapak mendengarkan dulu, ya. Yang kedua, kita di dalam permohonan itu kerugian yang kita maksudkan itu adalah namanya kerugian konstitusionalitas, ya, Pak, ya. Jadi, bukan kerugian yang bersifat meteriil, ya, Pak, ya, bukan kerugian bersifat materi. Itu dua, ya. Yang ketiga, di sini kita harus mengarahkan agar Mahkamah Konstitusi ini akhirnya mengatakan bahwa pasal tertentu atau ayat tertentu dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 itu dinyatakan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Nah oleh karena itu, yang bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 itu ... Undang-Undang Dasarnya Tahun 1945 itu bisalah kita sebut 10
dengan sebagai batu uji, ya kan. Kenapa undang-undang ini bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945? Jadi, Bapak kutip bunyai pasalnya apa. Kemudian, Undang-Undang Dasar Tahun 1945 itu bunyinya apa. Dilihat di mana bertentangannya. Nah, di sinikan Bapak bicara tentang masalah penyerobotan lahan pangsa pasar. Tadi sudah diceritakan pangsa pasarnya itu. Kesempatan sebetulnya kan, ya, Pak, kesempatan Bapak untuk berbisnis itu, ya. Kemudian, di sini kan Bapak tulis nih bahwa Bapak sebagai perorangan warga negara Indonesia, memang itu betul. Orang Indonesia siapa pun boleh datang ke sini, tapi di sini Bapak bilang, “Termasuk yang mempunyai kepentingan yang sama,” itu maksudnya apa? Ya, nanti Bapak jelaskan. Tapi kalau hanya pribadi saja bukan kepentingan yang sama, kepentingan yang sama. Kalau kepentingan yang sama itu ada beberapa orang kelompok, bersama-sama, mereka berkepentingan yang sama untuk berjuang memperjuangkan hak-haknya ke sini. Kemudian, kalau ini berkaitan dengan kerugain materiil tempatnya bukan ke Mahkamah Konstitusi. Tapi, di peradilan umum, ya, Pak, ya. Nah, Mahkamah Konstitusi tidak ikut itu, enggak ikut ... enggak ikutikutan kalau ada kerugian materiil itu. Tapi, pintu masuknya untuk Bapak menyatakan ada kerugian itu boleh-boleh saja, pintu masuknya saja. Tapi, bukan itu tujuannya, itu ya. Kemudian, ya, Bapak juga di sini bicara kelihatannya juga ini berkaitan dengan kasus kongkret kasusnya ini, kasus kongkret. Nah, kita di sini kasus kongkret itu hanya untuk pintu masuknya saja. Tapi kita enggak … kami enggak bisa menguji kasus kongkret karena kasus kongkret itu biasanya lebih pada persoalan penerapan, implementasi ya, Pak, ya. Kemudian peristiwa yang Bapak alami tadi juga kelihatannya di dalam permohonan ini belum begitu kelihatan. Bapak enggak mau didampingi sama lembaga bantuan hukum mana, gitu yang gratis, gitu? Ya, kan LBH kan ada tuh. Ya, kan? Supaya ini Bapak jangan mengalami kesulitan di dalam membuat permohonannya ini. Ini kalau dikasih tahu satu per satu ini kan agak repot ini, atau nanti Bapak bisa konsultasi di bidang Kepaniteraan di sini. Tanya bagaimana sih caranya ini, gitu kan? Maksud luhurnya sudah kelihatan sih keinginannya itu. Jadi itu, Pak, yang beberapa prinsip yang saya ingin saya sampaikan ya. Apalagi sudah 75 tahun. Dari Bandung ya, Pak ya? Cirebon apa Bandung? 83.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Bandung, Pak.
84.
HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR Oh, Bandung. 11
85.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Bandung. Cuma terjadinya gesekannya itu di Cirebon.
86.
HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR Oh, Cirebon. Bahasa Bandungnya kumaha eta, itu apa artinya?
87.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Damang, Pak.
88.
HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR Ya, Pak. Saya begitu saja, Pak. Terima kasih ya, Pak ya.
89.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Boleh saya (…)
90.
KETUA: SUHARTOYO Nanti, Pak, nanti. Nanti Bapak ada kesempatan untuk bicara, ya. Silakan, Pak Manahan, Yang Mulia.
91.
HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Ya. Terima kasih, Pak Ketua. Kepada Pak Nuih.
92.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Nuih.
93.
HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Ya?
94.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Nuih.
95.
HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Nuih?
12
96.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya.
97.
HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Ya, betul.
98.
PEMOHON: NUIH HERPIANDI Nuih Herpiandi.
99.
HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Herpiandi, ya. Umur 75 tahun, ya?
100. PEMOHON: NUIH HERPIANDI 75 tahun. 101. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Tapi dalam permohonan ini enggak ada disebut pekerjaannya ini. 102. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Sudah enggak kerja, Pak. Sudah enggak kerja, cuma (…) 103. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Sudah enggak kerja. 104. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya. 105. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Tapi kok (…) 106. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Saya sekolah, Pak.
13
107. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Ha? 108. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Sekolah. 109. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Sekarang? 110. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya. 111. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Sekolah (…) 112. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Baru diyudisium. Yudisium Magister. 113. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Dalam? 114. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Di STHB Bandung, Pak. Hukum. 115. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Sekolah Tinggi Hukum? Jadi S2-nya baru selesai? 116. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Baru selesai. Betul, Pak. 117. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Oh, ya.
14
118. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Tahun ini. 119. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Ya, baguslah. Bapak masih umur begini masih ada semangat untuk menambah ilmu. Bagus sekali. 120. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Jadi saya tahun 2010 lulus S1. Jadi saya masih waktu muda tidak sekolah, Pak. 121. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Baru tua sudah … tua baru (…) 122. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya karena (…) 123. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Mau belajar? 124. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Waktu muda orang tua meninggal. 125. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Oh, gitu. 126. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Jadi beban pundak saya (…) 127. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Oke, oke.
15
128. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Saya sekolah lagi setelah saya umur 65, saya sudah enggak kerja, saya sekolah di STHB. Lulus, terus saya ikut PKPA. 129. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Oke. Baiklah, jadi kalau bisa di dalam permohonan ini juga disebutkan pekerjaannya, ya. Masa sekarang Bapak tidur-tidur saja kan, enggak mungkin. Ya, kalau namanya ikut usaha anak atau apa ya wiraswasta. Karena saya lihat di KTP-nya ini KTP seumur hidup ini disebut ada pekerjaannya ya. 130. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Sudah lama, Pak, itu mah. 131. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Ini kan namanya KTP seumur hidup, di sini ada pekerjaan kok. 132. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, ya. 133. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Namun kemudian di kartu NPWP-nya itu malah disebut advokat. 134. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya. Advokat, Pak. Sudah (…) 135. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Nah, itu. Jadi yang mana itu maksud saya? 136. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Sekarang kalau lebih banyak karena sekarang kan sudah jadi menganggur, Pak, jadi itu. Terus, saya cari-cari kalau ada kenalan, ada perlu apa, saya serahkan pada teman. Saya (…)
16
137. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Ya, oke. Itu saja dulu ya. Jadi di sini ada saya lihat pekerjaan Bapak di KTP beda dengan di NPWP-nya ya. Nanti di permohonan disebut saja yang mana, ya? 138. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, ya. 139. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Oke. Kemudian di permohonan ini juga setelah melihat kewenangan mahkamah ini sudah bagus sebetulnya, cuma supaya lebih lengkap, ini coba dilihat nanti ditambahkan ya Pasal 7 ayat (1) UndangUndang Nomor 12 Tahun 2011 supaya lebih lengkap. Karena sudah disebut di sini Pasal 24AC … 24C, terus Pasal 10 ayat (1) UndangUndang Mahkamah Konstitusi, nah 29 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009, nanti Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011. Bapak kan tahu itu ya, undang-undang apa, ya. Kemudian di uraian ini di halaman … halaman 3 ya, halaman 3 ini, nah ini Bapak kurang … masih kurang jelas menguraikan apa yang Bapak alami sehingga itu mengakibatkan kerugian konstitusional, ya. Itu harus lebih dijelaskan. Tadi … Bapak sudah uraikan tadi mengenai soal kasus, ya, kasus itu pun tadi masih kurang jelas, apa yang diserahkan kepada Saudara? Karena di sini menyebutkan, “Sehingga si Indra Wijaya banyak utang dan anak-anaknya masih pada sekolah dan tidak mampu dikelola sendiri, sehingga membutuhkan Pemohon.” Nah ini, jangan di ... jangan dibikin istilah itu membutuhkan Pemohon. Sehingga, seluruh apa namanya ... pengelolaan perusahaannya, itu maksudnya, kan? Tadi itu kan dari mulai ininya kan diserahkan semua kepada Saudara? 140. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Enggak seluruhnya, Pak. 141. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Enggak seluruhnya, ya? 142. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Cuma hanya wilayah Cirebon.
17
143. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Nah jadi di ... diuraikan saja, apa yang diserahkan? Kalau hanya pangsa pasarnya saja, sebutkan di sini. Hanya itu yang diserahkan. Tapi tadi keterangannya sepertinya diserahkan kepada Saudara semua, baik itu lahannya, gedungnya tadi. Saudara kemukakan tadi diserahkan, begitu. 144. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Maaf, Yang Mulia. Itu ada bukti yang nomor 3. 145. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL He em. 146. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Itu di sana saya serahkan bukti bahwa hanya bukan lahan, tetapi dia punya gedungnya, diserahkan saya. 147. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Gedungnya? 148. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Gedungnya itu dapat kontrak. Jadi saya nyambung kontrak. Terus kedua (...) 149. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Baik. 150. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Kedua, karyawan-karyawannya minta jangan di-PHK, dilanjutkan oleh saya. Terus, semua inventaris-inventaris minta saya beli. Nah, terus terakhir beliau bilang, “Saya sudah enggak mau jualan lagi.” (...) 151. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Nah, kalau begitu begini ... kalau begitu begini, ya, Pak, ya. Kalau begitu, dijelaskan di sini nanti, supaya kita melihat. Walaupun ini kasus tapi ada gunanya dijelaskan, supaya kita bisa melihat nanti apa yang 18
Saudara maksud di sini pangsa pasar itu, ya. Pangsa pasar itu kan bisa ditafsirkan beda lagi kalau nanti Saudara tidak membuat yang jelas di sini apa yang dimaksud dalam kasus Bapak ini pangsa pasar itu, ya. Itu saja ... kemudian yang lain, Bapak hanya berpedoman kepada KUHP-nya Moeljatno, ya? 152. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya. 153. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Memang masih bisa dirujuk ke KUHP yang dikarang oleh yang lain. Terutama mengenai soal itu tadi, pangsa pasar itu, ya. Kalaulah Saudara ingin memperluas Pasal 385 itu ya karena di situ memang tidak disebut benda-benda tidak bergerak tadi, ya. Jadi pangsa pasar Bapak kategorikan sebagai barang yang tidak bergerak, oke, sehingga ingin diperluas. Nah, di buku yang lain KUHP itu karangannya R. Soesilo ada disebut pekerjaan. Nah, itu apakah pekerjaan itu juga apa yang ... apakah sama dengan yang Bapak maksud pangsa pasar? Nah coba dilihat nanti terjemahannya R. Soesilo. Ada disebut di situ pekerjaan, gitu. Jadi kalau nanti mengajukannya ke polisi misalnya, tunjuk saja di R. Soesilo itu misalnya, “Oh, ini pekerjaan ya.” Pekerjaan itu bisa juga itu ditafsirkan sebagai pangsa pasar yang oleh Pasal 385 mungkin itu bisa di ... dikenakan, begitu. Itu satu. Kemudian yang kedua, di dalam petitum ini mestinya lebih ... lebih diuraikan lagi terperinci, jangan seperti ini, global, Pasal 385 KUH Pidana dapat diperluas penafsirannya, termasuk lahan pangsa pasar. Karena Pasal 385 itu ada 1E, gitu ya, (suara tidak terdengar jelas) itu namanya bahasa Belandanya, kan gitu, (suara tidak terdengar jelas) terus sampai ke-6 ya. Nah, itu kan semua ada itu. Jadi harusnya diperinci, yang dimaksud dengan ... dalam Pasal 385 KUH Pidana 1E sampai dengan 6E itu, ya, itu ditafsirkan termasuk lahan pangsa pasar, gitu kan. Jadi diuraikan lebih terperinci, ya. Demikian juga di Pasal 423 itu juga, yang dimaksud dengan pejabat adalah pejabat publik maupun juga pejabat swasta. Kalau itu satu pasal saja itu, ya, Pasal 423. Jadi di Pasal 385 itu perlu diuraikan, ya, di dalam permohonannya, nanti dicoba dicontoh permohonan-permohonan yang sudah ada sebelumnya, ya. Ini dulu … ini yang buat permohonan sendiri?
19
154. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Sendiri, Pak. 155. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Oh, ya, bagus juga ini. Lumayan jugalah, tapi (...) 156. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ingin belajar (...) 157. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL Itulah karena mungkin belum pernah di sini, tentu ada hal-hal yang mungkin belum diketahui oleh Pemohon, ya, oleh Bapak dalam mengajukan permohonan ini. Nanti kita sarankan untuk melihat, ya, permohonan-permohonan yang sudah ada sebelumnya. Barangkali itu saja dari saya. Terima kasih. 158. KETUA: SUHARTOYO Terima kasih, Pak. Bapak sudah jelas, ya? 159. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Jelas, Pak. 160. KETUA: SUHARTOYO Apa coba? 161. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Cuma masih ada anu sedikit pertanyaan, Pak (...) 162. KETUA: SUHARTOYO Enggak, yang sudah di (...) 163. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Yang di KUHP yang karangan Raden Susilo itu, Pak, itu gampang beli enggak, Pak, di toko buku Gramedia.
20
164. KETUA: SUHARTOYO Lebih gampang Susilo daripada Mulyatno. Tapi banyak, Pak, banyak. 165. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Banyak. 166. KETUA: SUHARTOYO Kalau Susilo itu tebal, Pak, tebal tapi ... ya, itu lebih pakai di ... banyak dipakai praktisi-praktisi hukum. Sudah jelas, ya, Bapak, ya? 167. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, Pak. 168. KETUA: SUHARTOYO Bapak.
Coba kalau sudah jelas, saya enggak perlu menambah lagi,
169. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Pak, jadi apakah boleh saya seterusnya gitu, Pak, jadi saya bisa dapat bimbingan dari ... dari Panitera gitu, Pak. 170. KETUA: SUHARTOYO Oh (...) 171. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Jadi saya inginnya, saya jadi pintar sih, Pak. 172. KETUA: SUHARTOYO Ya, tapi (...) 173. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Memang sekarang kan saya bodoh (...)
21
174. KETUA: SUHARTOYO Bapak kalau mau konsultasi yang kira-kira tidak jelas secara tata cara pembuatan permohonan, bisa, Pak. 175. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Bisa. 176. KETUA: SUHARTOYO Tapi kalau konsultasi substansinya enggak bisa. 177. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya. 178. KETUA: SUHARTOYO Enggak boleh. 179. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Etika, Pak. 180. KETUA: SUHARTOYO Ya, etika. Etika yang harus dijaga. Jadi, Bapak sudah paham, ya? 181. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Paham, Pak. 182. KETUA: SUHARTOYO Bapak nanti ada kesempatan untuk memperbaiki permohonan ini, ya kan. 183. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya.
22
184. KETUA: SUHARTOYO Yang pertama tadi soal identitas, supaya dilengkapi dengan pekerjaan Bapak apa. Kemudian ada nasihat juga dari Hakim tadi tentang kerugian konstitusional Bapak itu apa? Batu ujinya pasal ... kalau Bapak di sini kan Pasal 28 huruf j apa e itu. Itu Bapak sandingkan dengan kerugian konstitusional yang Bapak anu itu apa. Karena itu nanti adanya di kedudukan hukum, Bapak. Di Kedudukan legal standing ini lho. 185. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Yang Mulia, yang maksud saya sudah dijelaskan di permohonan, ya karena saya enggak bisa melaporkan, jadi (...) 186. KETUA: SUHARTOYO Ya, Bapak tidak bisa melaporkan, tapi Bapak jangan kemudian menyalahkan pasal itu, sebenarnya kan begitu. Kalau pasal ini tidak mengatur, ya, mestinya Bapak cari usaha hukum yang lain. Usaha-usaha apakah ... kalau ini memang wilayahnya adalah perdata, ya, dipaksa ke pidana kan juga sulit, Pak. Saya tahu kegundahan hati Bapak itu kan karena seperti one prestasi sebenarnya itu. Saya tahu, Bapak pemegang agen itu kan awalnya? 187. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya. 188. KETUA: SUHARTOYO Sudah Bapak rintis, sudah ramai, sudah banyak konsumen, tibatiba ditarik, ya kan? 189. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Betul, Pak. 190. KETUA: SUHARTOYO Saya sudah tahu ini diuraian Bapak sudah tahu. Karena anakanaknya menyesal kenapa kok dulu dikasihkan Bapak, ya kan?
23
191. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya. 192. KETUA: SUHARTOYO Kasihkan Anda itu, saya tahu. Tapi karena Bapak itu, “Wah, ini orang sudah dibesarkan usahanya, kemudian sudah jadi kok tiba-tiba mau diambil.” Terus di-stop apanya itu? 193. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Produksinya, Pak. 194. KETUA: SUHARTOYO Produksinya di-stop, Bapak kan jadi rezekinya juga tertutup kan? 195. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya. 196. KETUA: SUHARTOYO Nah, itu sebenarnya harus dilihat dulu dari awal dulu Bapak itu ada perjanjian sama dia apa tidak? 197. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Enggak ada, Pak, cuma surat itu saja, Pak, dia (...) 198. KETUA: SUHARTOYO Surat yang mana? Dilampirkan? 199. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Lampirkan yang itu bukti ... bukti ketiga, Pak, itu. 200. KETUA: SUHARTOYO Ya, itu bentuknya surat itu perjanjian atau bukan?
24
201. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Segitu saja kasih dulu. 202. KETUA: SUHARTOYO Bukan, itu kan bisa dikaji dari hubungan hukum awalnya Bapak dengan dia itu apa? Apakah perjanjian, apa Bapak sebagai agen, sebagai distributor, atau sebagai … apa namanya ... marketing, itu kan harus jelas di situ. Nah, dari situ ... berangkat dari situ. Nah, sekarang kok tiba-tiba diputus. Nah, kembali kepada perjanjiannya, apakah perjanjian ini untuk jangka waktu tertentu atau memang tidak ada jangka waktunya. Kemudian tiba-tiba kok diputus, apa karena Bapak tidak bayar royalti misalnya. Bapak ada enggak membayar ke dia? 203. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Gini, Yang Mulia. Jadi awalnya saya di Bandung saja, Indra itu di Cirebon. 204. KETUA: SUHARTOYO Ya. 205. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Di Cirebon itu sudah dia tidak mau lanjut, dia nawarin saya. 206. KETUA: SUHARTOYO Tahu, tahu, sudah tahu, Pak. 207. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Nah, saya yang pergi ke Cirebon, Pak. 208. KETUA: SUHARTOYO Ya. 209. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Jadi, sudah bayar sejumlah uang dengan bayar ... dia bilang, “Ini pangsa pasar sudah bisa untung, you bayar loyalitas good fee-lah.” Gitu.
25
210. KETUA: SUHARTOYO Nah, mereknya sendiri, Bapak yang pegang atau dia ... tetap dia? 211. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Oh, dia, Pak. 212. KETUA: SUHARTOYO Nah, Bapak statusnya apa? 213. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Saya jual barang dia saja, Pak. 214. KETUA: SUHARTOYO Nah, berarti agen? 215. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Agen. 216. KETUA: SUHARTOYO Nah, tiba-tiba diputus, kan begitu? 217. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Betul, Pak. 218. KETUA: SUHARTOYO Nah, dasar perjanjiannya apa antara Bapak dengan ... produsen dengan agen ini? Persoalannya kan di situ. Memang sebenarnya, Pak, Bapak kan calon advokat. Advokat ... sudah advokat, ya? Sudah ujian? 219. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Sudah disumpah sama Ketua Pengadilan Tinggi Bandung, Pak. 220. KETUA: SUHARTOYO Bandung. Kapan? 26
221. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Tahun 2015. 222. KETUA: SUHARTOYO Sudah punya kartu advokat? 223. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Punya, Pak. 224. KETUA: SUHARTOYO Peradi apa KAI? 225. PEMOHON: NUIH HERPIANDI KAI. Peradi juda sudah lulus, Pak. 226. KETUA: SUHARTOYO Wah. 227. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Boleh saya ke depan perlihatkan, Bapak? 228. KETUA: SUHARTOYO Enggak, enggak, cukup. Karena Bapak ... nah, ini ... jadi Bapak punya kartu KAI dan Peradi nih? 229. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ada. 230. KETUA: SUHARTOYO Wah, luar biasa. Enggak, artinya begitu Bapak ... mestinya firm tahu, kalau tidak, bisa konsultasi ke teman-teman, Bapak. Punya kantor, enggak?
27
231. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Enggak, Pak. 232. KETUA: SUHARTOYO Gabung dengan teman-teman enggak? 233. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Teman-teman lebih belakang dari saya. Saya sudah pertama kali injak MK, teman-teman belum pernah, Pak. 234. KETUA: SUHARTOYO Ya, bukan injak. Artinya sudah pernah beracara, teman-teman belum. 235. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Injak saja belum, Pak. (Suara tidak terdengar jelas) apa enggak hari ini bisa ke sini. 236. KETUA: SUHARTOYO Ya artinya kalau Bapak hanya ingin mencari kebanggaan jangan memaksakan terus cari-cari pasal ini diubek-ubek, padahal pasal ini enggak apa-apa. Hanya karena alasan mau menginjak MK. 237. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Enggak juga, Pak. Ini jadi buat semua orang ... jadi semua barang-barang yang ... karena KUHP itu kan produk Orde Lama. 238. KETUA: SUHARTOYO Tahu, tahu, Pak. Tapi sebenarnya (...) 239. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Sudah ketinggalan zaman. Jadi sekarang itu zaman sudah modern, sudah (...)
28
240. KETUA: SUHARTOYO Nanti begini saja, Pak. Bapak sampai di rumah, di samping memperbaiki apa yang telah dinasihatkan tadi, Bapak pikir kembali apakah Bapak tetap firm dengan keinginan Bapak untuk mempersoalkan pasal ini atau mungkin Bapak akan ... karena ini kan sebenarnya kasusnya sederhana, wilayah hukumnya itu apakah perdata atau pidana itu sebenarnya kelihatan. Bapak jangan mengikuti seperti prinsip Bapak yang tadi telah disampaikan tadi bahwa setiap peristiwa pidana itu pasti mengandung dua pidana dan perdata, ya kan? Itu tidak selalu, Pak. Dilihat dulu konteks perkaranya, kalau perkaranya itu an sich hanya pidana ... hanya perdata ya perdata saja, enggak bisa dipidanakan. Itu prinsip hukumnya seperti itu. Ini hanya sekedar masukan untuk Bapak juga, tapi memang ada yang dimensinya bisa pidana, juga bisa perdata, bisa dua-duanya. Tapi yang hanya bisa salah satu juga ada, artinya kalau menurut saya itu kasus yang Bapak hadapi itu adalah kasus tentang adanya wanprestasi, pemutusan sepihak atau wanprestasi bolehlah. Ingkar janji boleh kalau memang awalnya ada perjanjian, kalau tidak karena Bapak sifatnya hanya agen yang kemudian yang tidak didasari perjanjian apa-apa ya suatu saat bisa ditarik. Kenapa makanya setiap adanya hubungan hukum harus dilandasi dengan surat perjanjian, baik di bawah tangan maupun secara otentik. Maksudnya itu supaya tidak terjadi kesewenangwenangan orang itu menghentikan hubungan hukum seperti Bapak dengan orang Cirebon itu. Makanya semua kan pakai dasar itu, diperkuat dengan alas hak ... alas hubungan hukumnya apa. Bapak mestinya selama ini karena sudah sama-sama percaya tidak diperbaharui dengan diterbitkanlah kesepakatan surat perjanjian dalam bentuk perjanjian keagenan misalnya atau ... mestinya kan begitu, kan Pak? Bapak terus terasa setelah ada kejadian ini. Waduh, ini alasannya ... alas hubungan hukumnya sangat sumir, sederhana sekali, ya kan, Pak? 241. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Begini, Yang Mulia. Jadi itu teh sebenarnya sudah ditegaskan bahwa dia tidak mau jual lagi. Jadi artinya (...) 242. KETUA: SUHARTOYO Ya, tapi karena enggak ada pernjanjian (...)
29
243. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Dia boleh seluruh di Indonesia, di mana pun boleh, luas. Hanya di Cirebon itu kalau Pak Indra ini masih minat dia wajibnya beli kembali ke saya, begitu. Jadi kita berunding, tapi ini kelihatanya anaknya arogan. 244. KETUA: SUHARTOYO Loh kok beli kembali? Kan Bapak cuman agen? 245. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Enggak, kan saya bayar itu beli … bahkan ditulis ambil alih itu teh bayar, Pak. Bayar sejumlah uang. 246. KETUA: SUHARTOYO Ambil alih kok dia tetap yang produksi? 247. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, jual barang dia. Dia kan masih produsen. Jadi yang diributkannya bukan di bagian produksinya, tapi bagian pangsa pasar, marketingnyalah, gitu, istilahnya di Cirebon. 248. KETUA: SUHARTOYO Nah, itu mestinya dulu ketika pengambilalihan pangsa pasar itu harus ada perjanjian Bapak itu. Itu kan hubungan hukum keperdataan toh, Pak. 249. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya. 250. KETUA: SUHARTOYO Bukan hukum pub (...) 251. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, cuman (...)
30
252. KETUA: SUHARTOYO Tapi kalau Bapak mempersoalkan ... kalau sebenarnya kalau dimensinya adalah Bapak merasa ada ditipu, mestinya kan pasal penipuan, laporkan ke polisi, misalnya lho ini, bukan saya menganjurkan. Tapi kemudian Bapak (...) 253. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Susah juga, Yang Mulia. 254. KETUA: SUHARTOYO Susah, kan? Karena memang dasar alas haknya itu Bapak enggak ada, maaf ya. Kalau mengikuti (...) 255. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Masalahnya begini, Yang Mulia. Jadi kalau soal penipuan juga nanti pihak polisi, “Pasal mana?” Pasal 362 misalnya. 256. KETUA: SUHARTOYO Pasal 378 kalau penipuan itu. 257. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, Pasal 378. Ini kan enggak ada berwujud, kalau itu kan ada benda yang (...) 258. KETUA: SUHARTOYO Enggak, Pak. Ya karena memang ... apa ya ... karena memang tidak ada bukti surat satu pun dari Bapak dengan hubungan hukum dengan Pak Chandra ... Pak Indra, ya? 259. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, Pak Indra. Begini, Yang Mulia, maksud saya itu yang kesulitannya itu the barang yang tidak berwujud, pangsa pasar teh tidak berwujud. Begitu ditanya, “Pasal mana? Barangnya mana?” “Enggak ada.” “Enggak ada ya pasal ini enggak kena.” Gitu loh.
31
260. KETUA: SUHARTOYO Oh, begitu. 261. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Dia bilang, “Kalau Saudara mau menggugat orang, silakan. Setiap orang boleh gugat, HIR 118.” 262. KETUA: SUHARTOYO Oh. 263. PEMOHON: NUIH HERPIANDI orang.
Kalau ... tetapi kalau polisi enggak boleh sembarangan manggil
264. KETUA: SUHARTOYO Gitu, ya? 265. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Itu ada ... ada peraturannya yang ... yang undang-undang yang mengatur, gitu. 266. KETUA: SUHARTOYO Pak?
Tapi kalalu ada pelaporan kan, mesti laporan ndak boleh ditolak,
267. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Tapi kalau enggak ada pasal, mereka enggak bisa. 268. KETUA: SUHARTOYO Yang merumuskan pasal kan bukan pelapor. 269. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, tapi diperiksa dulu biasanya, Pak.
32
270. KETUA: SUHARTOYO Oh. Pelapor kan sejak saya merasa ini di ... apa ... kalau 385 ini memang menurut saya sih jauh, 423 juga jauh, tapi ya, itu monggo ... mangga, itu kan hak Bapak ya. Kalau nanti makanya sampai di rumah nanti direnungkan kembali. Kalau ini memang Bapak mempersoalkan Pasal 385 untuk kasus Bapak, itu juga ini kan penyerobotan tanah ini kan konteksnya kan tanah, Pak. Benda yang tidak bergerak yang berwujud. Kemudian Bapak supaya ditambah, dipaksakan supaya termasuk tidak terwujud karena supaya kasus Bapak bisa tercover di sini kan? 271. PEMOHON: NUIH HERPIANDI betul.
Ya, ada gitu, ada niatnya begitu, sudah kebaca sama Yang Mulia,
272. KETUA: SUHARTOYO Ya. Terus 423 ini ... ini hanya untuk pejabat negara sebenarnya, tapi Bapak maksud supaya termasuk pejabat swasta, supaya Pak Hendra itu bisa diseret dengan 423 ini kan? 273. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya. 274. KETUA: SUHARTOYO Ya, maksudlah. 275. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Yang Mulia, memang ... memang ya, ilmunya tinggi sih. Jadi enggak bisa ... sudah ahli enggak bisa (...) 276. KETUA: SUHARTOYO Ya, makanya nanti dipikirkan kembali. Apakah bisa kemudian ... kalau nasihat kami sebagai Hakim MK, ini pasal-pasal ini kan pasal yang tidak ada persoalan Pak, tapi kalau kemudian dipaksa untuk memasukkan sesuatu yang bisa mengcover itu kan, itu mestinya Bapak usulkan di DPR sana. DPR, Presiden sebagai sumbangan, supaya sekarang kan lagi ada amandemen KUHP Pak, sedang dibahas di DPR. Itu lebih tepat, tapi kalau MK tidak punya kewenangan untuk 33
membongkar-bongkar pasal-pasal yang tidak ada masalah, tidak ada persoalan. Enggak ada persoalan dengan pasal ini, Pak. 277. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Jadi maksud yang ... yang dimaksud Yang Mulia, saya ingin masukkan ke semua benda-benda yang tidak berwujud, juga berlaku di KUHP. 278. KETUA: SUHARTOYO Ya, silakan, tapi itu jangan dipaksakan harus ke 385. Mungkin bisa di-cover dengan 38 ... dengan pasal-pasal lain, mungkin 385 nanti ayat ... itu ada 385 sampai berapa 3 atau 4 itu? Bisa 5 ditambahkan, tapi itu adalah kewenangan tidak pada MK. Gitu lho, Pak. Itu kewenangan ada pada pembentuk undang-undang, amandemen. Seperti sekarang Pasal 285 tentang Perkosaan itu, Pak. Perkosaan itu kan hanya terjadi antara orang laki-laki terhadap perempuan. Nah, sekarang ... oh, bukan, perzinaan. Perzinaan itu Pasal 284, Bapak tahu kan? 279. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, 284. 280. KETUA: SUHARTOYO KUHP itu, itu hanya bisa dipidana orang yang kalau salah satu ada ikatan perkawinan. 281. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, ya. 282. KETUA: SUHARTOYO Tapi dalam konsep KUHP yang akan diubah ini, di DPR sedang digodok ini, tidak dalam ikatan perkawinan itu bisa diseret dalam tindak pidana perzinaan. Ah, itu ada penambahan pasal, Pak, penambahan. Seperti yang Bapak inginkan itu. Wah, ini harus diperluas, tidak hanya benda yang berwujud, tapi itu sekali lagi medianya bukan di sini, Bapak. Di DPR sana yang sedang menggodok.
34
283. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Tapi kalau sudah ... Yang Mulia, kalau sudah saya dimasukkan laporan, itu juga jalannya masih panjang, belum tentu bisa menang. 284. KETUA: SUHARTOYO Ya, monggo. 285. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Cuma (...) 286. KETUA: SUHARTOYO Tapi kan begini, ini juga hanya ... hanya nasihat. Kalau Bapak memaksakan tetap ini diteruskan, ya nanti diperbaiki saja, ya? Seperti nasihat tadi, sekalian diperkuat argumentasinya kenapa Bapak kok tetap me ... apa ... berusaha untuk ini tetap MK menangani perkara ini ... memeriksa perkara ini. Ya? 287. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Maksudnya begini, Yang Mulia. Jadi minta Yang Mulia, dikabulkan semua yang di ada ... yang di KUHP yang berwujud, juga berlaku pada benda yang tidak berwujud. 288. KETUA: SUHARTOYO Tahu, yang di 385 itu kan Pak? 289. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Selain itu, misalkannya untuk (...) 290. KETUA: SUHARTOYO Pasal lain? 291. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, 378.
35
292. KETUA: SUHARTOYO Ya, Bapak enggak minta, masa kami akan (...) 293. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, betul. 294. KETUA: SUHARTOYO Sampai ke mana-mana. 295. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, betul. Hakim enggak boleh nambah yang dimohon. 296. KETUA: SUHARTOYO Ya. Apa nama kalau Hakim enggak boleh nambah itu? 297. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Tidak boleh lebih daripada permohonan. 298. KETUA: SUHARTOYO Ya apa namanya? Kan ada istilah latinnya itu. 299. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Sudah lupa. 300. KETUA: SUHARTOYO Oh, kan S2 Bapak. Belum yudisium, ya? Sudah? 301. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Sudah yudisium, Pak. 302. KETUA: SUHARTOYO Oke, Pak. Jadi gitu saja. Jadi, ya kami hanya terbatas pada pasal yang Bapak mohonkan. Nanti akan dipelajari oleh Mahkamah, tapi Bapak harus mengajukan perbaikan dulu ya, Pak? 36
303. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Siap. 304. KETUA: SUHARTOYO Diserahkan paling lambat nanti tanggal 28 September 2016, pukul 10.00 WIB. 305. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Yang Mulia, bisa seperti ini jam 13.00 WIB? Karena dari Bandung. 306. KETUA: SUHARTOYO Oh, itu ... itu lain. Ini hanya penyerahannya. Bapak menyerahkan bisa lewat Tiki, bisa dikirim, bisa diantar sendiri ke Kepaniteraan. 307. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Kalau 1 hari sebelumnya boleh, Pak? 308. KETUA: SUHARTOYO Boleh. Paling lambat kok. 309. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Oh, paling lambat, ya? 310. KETUA: SUHARTOYO Paling lambat. Jadi, tanggal 27 boleh, kalau 28 jangan lewat jam 10.00 WIB, ya, Pak, ya, hari Rabu itu. Terus nanti ada sidang lanjutan, nanti Bapak akan diberitahukan jadwalnya. 311. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, siap. 312. KETUA: SUHARTOYO Masih ada yang belum jelas, Pak?
37
313. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Yang Mulia, begini, saya kan enggak … sudah tua, begitu, jadi daya tangkapnya enggak lengkap begitu. Apa yang sekemampuan saya catat, saya pasti perbaiki, yang tidak tercatat, yang kelewatan mohon bisa dimaklumi. 314. KETUA: SUHARTOYO Bapak bisa juga di website buka sidang kita ini langsung ada rekamannya, Pak. Tanyalah nanti yang tahu, Bapak punya anak yang suka main website, enggak? Buka risalah sidang, risalah sidang, Berita Acara sidang ini bisa dibuka di website-nya MK, yang dinasihati Hakim itu tadi ada semua di situ, Pak, rekamannya. 315. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Oh, ya. Termasuk saya yang jawab juga ada? 316. KETUA: SUHARTOYO Ada. Ada semua. Jadi, MK sudah melayani sampai sejauh itu, Pak. Jadi, bukan karena teknologinya yang canggih semata, tapi memang kalau enggak jelas karena daya tangkap yang Bapak bilang tadi, buka risalah sidang hari ini di website MK nanti, ya. 317. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Saya merasakan setelah ada MK banyak menguntungkan kepada rakyat kecil. 318. KETUA: SUHARTOYO Ya, Pak, bagus itu, Pak. Cukup, Pak? 319. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya. 320. KETUA: SUHARTOYO Cukup, ya. Kalau sudah kita akhiri dan besok kalau mau didampingi Ibu bawa surat, ya, kalau tidak ada surat Ibu lebih baik nanti di belakang, ya.
38
321. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Kalau didampingi sama anak boleh, Pak? 322. KETUA: SUHARTOYO Boleh, tapi pakai surat penunjukkan. Pasal 44 nanti dibaca, Pak, Undang-Undang MK. 323. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Karena anak bisa ikut mencatat begitu lho, Pak. 324. KETUA: SUHARTOYO Tadi katanya kalau ada Ibu tenang, sekarang kalau ada anaknya bisa ikut mencatat. Kok Bapak enggak … ini kok enggak konsisten tadi katanya … ini juga saya baca permohonannya saya baca tadi didampingi istri untuk ketenangan hati Pemohon. Ini kan … kok besok sudah lain lagi, ketenangannya kan sudah tetap istri, ya istrilah jangan beralih ke perhatian ke orang yang lain. 325. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Jadi, kerasa Para Hakim ramah, jadi enggak seperti profesorprofesor galak, begitu, Pak, ramah. 326. KETUA: SUHARTOYO Oh, begitu. Ini juga profesor semua ini. 327. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Betul, Pak, tapi profesor sekolah itu lain, Pak. 328. KETUA: SUHARTOYO Cuma belum diresmikan kalau … oke, Pak, ya. 329. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Pak.
Kalau di sekolah galak, begitu, jadi sedikit-sedikit disuruh keluar,
39
330. KETUA: SUHARTOYO Oh, begitu? 331. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Ya, galak. 332. KETUA: SUHARTOYO Tapi kan itu hanya, hanya oknum bukan guru besar yang arif. 333. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Oh, enggak, Pak, saya sangat puji pada beliau, Pak. Pintar sih, Pak, saya malah senang biarpun dikeluarkan enggak ada masalah saya. 334. KETUA: SUHARTOYO Apa itu? 335. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Dengan tenang saya keluar. 336. KETUA: SUHARTOYO Oh, begitu, ya sudah. 337. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Pernah satu kali saya minum (…) 338. KETUA: SUHARTOYO Ya, sudah itu cerita di luar saja. Baik, Pak, ya, terima kasih, ya. Jadi, sudah dicatat tadi, ya, untuk anu … untuk penyerahan terakhir hari (…) 339. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Boleh saya ke depan memperlihatkan sedikit yang saya miliki, begitu, Pak.
40
340. KETUA: SUHARTOYO Biar saja ini ada Petugas ke sana, Pak. Mau fotokopi anu itu, kan? 341. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Bukan, cuma hanya perlihatkan saja, Pak. 342. KETUA: SUHARTOYO Ya, coba diambil, Mas! Advokat. Bapak fotokopi saja besok serahkan, Pak. Enggak apa-apa. Itu apa, Mas? Oh dari Peradi, ini KAI. Ya, sudah ini kalau mau Bapak lampirkan karena … tapi Bapak (…) 343. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Enggaklah, malu, ah, Pak. 344. KETUA: SUHARTOYO Lho? Pak, ini kan kegiatan resmi ini, Pak, ini kegiatan negara resmi, lho. 345. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Betul. Cuma saya bodoh, Pak, ya, ilmunya sedikit, malu. 346. KETUA: SUHARTOYO Enggak, ini kan nanti seperti yang dinasihatkan Yang Mulia tadi, Bapak cantumkan pekerjaan Bapak. Bapak kan mau enggak mau harus mencantumkan advokat, ya kan? Nah, itu dilampirkan untuk memperkuat Bapak. Pekerjaan Bapak itu sebenarnya itu kan lebih bagus, Pak, jangan malu atau tidak malu. Persoalannya ini kan untuk pembuktian juga. 347. PEMOHON: NUIH HERPIANDI Saat sekarang sih saya masih lebih banyak mendapat uang dari anak, kan sudah dewasa sih, Pak, anak.
41
348. KETUA: SUHARTOYO Ya, sudah, ya, nanti di … baik, jadi sidang selesai dan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL 14.37 WIB Jakarta, 15 September 2016 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d Rudy Heryanto NIP. 19730601 200604 1 004
Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.
42