PENGARUH LAYANAN INFORMASI MELALUI MEDIA FILM TERHADAP KREATIVITAS VERBAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: FAJ’RUL UMMAH NPM. 12500063 Abstraks: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh layanan informasi melalui media film terhadap kreativitas verbal pada siswa SMP Negeri 17 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 8 kelas. Dalam penelitian ini sampling diambil menggunakan cara undian, dimana peneliti membuat undian sejumlah kelas yang kemudian undian tersebut diundi, kelas yang keluar menjadi sampel yang nantinya akan mengisi angket. Dalam penelitian ini sampel yang di peroleh adalah kelas VII D yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi dan dokumentasi. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang kreativitas verbal, observasi dilakukan untuk mengamati perilaku siswa, sedangkan metode observasi digunakan untuk mengumpulkann data tentang sekolah dan nama responden. Teknik analisis data dengan t-tes. Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh layanan informasi melalui media film terhadap kreativitas verbal siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 9,174. Nilai t hitung = 9,174 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,045 dan 1% = 2,756. Dengan demikian hipotesis menyatakan bahwa: “Ada pengaruh layanan informasi melalui media film terhadap kreativitas verbal siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016” terbukti kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%.
Kata Kunci : Layanan Informasi, Media Film, Kreativitas Verbal, Siswa
ABSTRACT
Faj’rul Ummah. THE INFLUENCE OF INFORMATION SERVICE THROUGH FILM MEDIA TOWARD STUDENTS’ VERBAL CREATIVITY AT SMP NEGERI 17 SURAKARTA, IN ACADEMIC YEAR 2015/2016. A Thesis. Surakarta. Teacher Training and Education Faculty. Slamet Riyadi University. March. 2016. The aim of this research was to know whether there was the influence of information servicethrough film media toward students’ verbal creativity at SMP Negeri 17 Surakarta in academic year 2015/2016 or not. The population of this research was the eighth grade students of SMP Negeri 17 Surakarta in academic year 2015/2016 which has 8 classes. In this research, the sampling used lottere. The researcher made lottere as the number of students in the class. The class which came out fristly would become a sample to fulfill the enquette. In this research, the sample which was obtained was the students of class VIID with the total number of students were 30 students. The technique of collecting data used enquette, observation, and documentation. Equette method was used to collect the data about a verbal creativity, observation was done to observe students’ attitude while observation method was used to collect the data about the school and respondent’s name. The technique of analisis used t-test. Based on the data analysis statistically about the influence of information service through film media toward students’ verbal creativity at SMP Negeri 17 Surakarta in academic year 2015/2016, it could be shown that t-o was 9,174. T-o was 9,174 higher than t-table in significance degree 5% = 2,045 and 1% = 2,756. So, the hyphotesis said that “There was the influence of information service toward film media toward students’ verbal creativity at SMP Negeri 17 Surakarta in academic year 2015/2016” was proven both in significance degree 5% and 1%
Key words: Information service, Film media, Verbal creativity, students
PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi perkembangan bangsa dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali, menghargai, dan memanfaatkan sumber daya manusia. Hal ini berkaitan erat dengan kualitas yang diberikan kepada anggota masyarakat dan kepada peserta didiknya. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah salah satunya dapat dengan melalui cara meningkatkan kreativitas. Kreativitas merupakan dimensi kemampuan anak dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan ilmu sosial, kreativitas merupakan sebuah proses yang mampu melahirkan gagasan, pemikiran, konsep dan langkahlangkah baru pada diri seseorang. Didalam perkembangan pribadi-sosial siswa/ peserta didik sangat memerlukan adanya layanan informasi, mengingat kegunaan dan manfaat informasi sebagai acuan/ pedoman untuk menentukan sikap, tingkah laku dan pertimbangan bagi arah pengembangan diri, selain itu layanan informasi juga bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan untuk kehidupannya ke dapan. Dalam pelaksanaan program bimbingan di sekolah apabila tidak dilaksanakan layanan informasi maka akan mempersulit dan atau menghalangi siswa / peserta didik untuk
berkembang lebih jauh, dikarenakan mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk mempelajari data dan fakta yang dapat mempengaruhi hidupnya. Layanan informasi ini bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat. Perkembangan ilmu pegetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia. Agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan Ilmi Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) tersebut perlu adanya penyesuaian, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Film merupakan salah satu alat yang digunakan sebagai media penyampaian layanan informasi, media film juga merupakan bagian dari media pembelajaran, sehingga diharapkan para siswa dapat lebih mudah menangkap materi pembelajaran yang disampaikan melalui pemutaran film tersebut. Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar (Arif S. Sadiman dkk, 2009 : 67). Banyak hal yang perlu dijelaskan melalui film, antara lain tentang proses yang terjadi dalam suatu industri dan pertambangan, mengajarkan suatu
ketrampilan, sejarah orang-orang besar dan sebagainya. Kreativitas atau daya cipta memungkinkan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan tegnologi, serta dalam semua bidang manusia lainya. Makna kreativitas terletak pada hakikat dan perannya sebagai dimensi yang memberi ciri keunggulan bagi pertumbuhan diri peserta didik yang sehat, produktif, inovatif. Kemajuan teknologi yang meningkat menuntut kita umtuk beradaptasi secara kreatif dan mencari pemecahan yang imajinatif. Adapun salah satu jenis kreativitas ialah kreativitas verbal yaitu kemampuan berkomunikasi yang diawalai dengan pembentukan ide dengan kata-kata, serta mengarahkan fokus permasalahan pada penguasaan bahasa atau kata-kata, yang akan menentukan jelas tidaknya pengertian mengenai ide yang disampaikan. Kreativitas verbal juga bisa dikatakan sebagai kemampuan berpikir kreatif yang pertama mengukur kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas dalam bentuk verbal. Kreativitas verbal merupakan kemampuan membentuk ide-ide atau gagasan baru, serta mengkombinasikan ide-ide tersebut kedalam sesuatu yang baru berdasarkan informasi atau unsurunsur yang sudah ada, yang mencerminkan kelancaran, kelunturan, orisinalitas dalam berpikir devergen yang terungkap secara verbal. Berdasarkan pengamatan di lapangan selama kurang lebih 3 bulan
melakukan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL), dalam proses pembelajaran diketahui kreativitas verbal pada siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta belum berkembang secara optimal. Ketika guru memberikan soal kepada siswa, siswa hanya menjawab soal tersebut sama persis susunan kalimatnya dengan yang ada dibuku. Selain itu ketika guru memberikan umpan balik kepada siswa, terkadang siswa kurang begitu tanggap dengan umpan tersebut, pasif dan kurang menyampaikan gagasannya. Dari fenomena tersebut terdapat permasalahan yaitu, sebagian siswa masih merasa sulit untuk mengungkapkan dan mengembangkan gagasan yang dimiliki. Berkenaan dengan masalah tersebut peneliti ingin memberikan layanan informasi mengenai kreativitas verbal agar kreativitas verbal yang dimiliki siswa dapat meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Khomarudin (2015) berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang ”Pengaruh Layanan Informasi Menggunkan Media Film Terhadap Penanggulangan Perilaku Bullying Pada Siswa Kelas XI MIA 3 SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015” dengan menggunakan ttes diperoleh t hitung yaitu sebesar 4,273, selanjutnya t hitung tersebut dikonsultasikan kepada t tabel dengan d.b = (N-1) jadi (26-1) = 25 dalam taraf signifikan 5% dan 1% yaitu 2,060 dan 2,787. Jadi dapat
disimpulkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel atau 2, 060 < 4,273 >2,787. Berdasarkan data analisis tersebut maka hipotesis kerja yang menyatakan “Ada Pengaruh Layanan Informasi Menggunakan Media Film Terhadap Penanggulangan Perilaku Bullying Pada Siswa Kelas XI MIA 3 di SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015” diterima karena teruji kebenarannya pada taraf signifikansi 5% dan 1% (Khomarudin, 2015: 50). Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perlu diadakan perumusan masalah dalam penelitin ini adalah : “Apakah ada pengaruh layanan informasi melalui media film terhadap kreativitas verbal pada siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta tahun Pelajaran 2015/2016?”. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : “Untuk Mengetahui Ada Tidaknya Pengaruh Layanan Informasi Dengan Menggunakan Media Film Terhadap Kreativitas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”. METODE PENELITIAN Penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif jenis eksperimental. Penelitian eksperiman adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-
faktor lain yang mengganggu (Suharsimi Arikunto, 2006: 3). Populasi, Sampel dan Sampling Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek /subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpilannya (Sugiyono, 2012: 80) sedangkan populasi menuru surhasimi Arikunto (2010: 173) adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi penelitian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Dalam hal ini populasinya adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta yang berjumlah 8 kelas. Menurut Sugiono (2009: 81) sampel adalah sebagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam pengambilan sampel “Jika subyek populasi ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel” (Deni Darmawan , 2013: 144). Sampel yang diambil dalam suatu penelitian harus mencerminkan gambaran populasi, untuk mendapatkan suatu sampel yang
representatif adalah sampel yang mampu mewakili populasi agar dapat diambil kesimpulan berupa generalisasi. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili obyek penelitian. Dalam Penelitian ini peneliti mengambil sampel satu kelas dari 8 kelas VII secara acak di SMP Negeri 17 Surakarta yang berjumlah 218 siswa. Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2009: 81). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Simple Random Sampling. Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada populasi untuk dijadikan sampel (Darmawan, 2013 :146). Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sample dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dalam penelitian ini sampling diambil menggunakan cara undian, dimana peneliti membuat undian sejumlah kelas yang kemudian undian tersebut diundi, kelas yang keluar menjadi sampel yang nantinya akan mengisi angket. Dalam penelitian ini sampel yang di peroleh adalah kelas VII D yang berjumlah 30 siswa.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi dan dokumentasi. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang kreativitas verbal, observasi dilakukan untuk mengamati perilaku siswa, sedangkan metode observasi digunakan untuk mengumpulkann data tentang sekolah dan nama responden. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu : 1. Variabel Bebas atau independent variable merupakan veriabel yang mempengaruhi veriabel lainya atau diselidiki pengaruhnya. Variabel bebas bisa dikatakan sebagai variabel (X) yaitu: “Layanan Informasi Melalui Media Film”. 2. Variabel Terikat atau dependent variable merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat bisa dikatakan variabal (Y) yaitu : “Kreativitas Verbal Siswa” Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Validitas adalah sautu ukuran yang menunjukan kevalidan atau kesasihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau yang sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Suharsimi Arikunto, 2006:168).
Tingkat ketepatan atau validitas instrumen merupakan kemampuan instrumen penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkan. Sedangkan menurut Sukardi, (2005 :122) validitas merupakan derajat yang menunjukan suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Prinsip suatu tes adalah valid dan tidak universal. Selain menggunakan rumus di atas, peneliti juga menggunakan bantuan software SPSS seri 16 untuk mengukur validitas item. Tujuannya adalah untuk memantapkan hasil uji validitas, apakah ada perbedaan jika data dihitung secara manual dengan data yang dihitung menggunakan bantuan software. Adapun kriteria hasil uji validitas yaitu jika nilai r hitung > r tabel atau signifikansi kurang dari 0,05 maka butir item valid, sebaliknya jika nilai r hitung kurang dari r tabel atau signifikansi lebih dari 0,05 maka butir item tidak valid (Imam Ghozali, 2012:363). Releabilitas disebut juga konsisten atau keajekan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur (Sukardi, 2005 : 127). Alat pengukur disebut reliabilitas apabila hasil pengukuran yang diperoleh menunjukan kestabilan atau keajegan, walaupun telah beberapa kali digunakan untuk mengukur suatu gejala.
Hasil Uji Validitas mengenai kreativitas verbal diuji cobakan pada siswa Kelas VII F SMP Negeri 17 Surakarta, kiemudian hasil uji coba tersebut dianalisis dengan menggukan SPSS dan/atau rumus product moment. Berdasarkan hasil uji coba angket kreativitas verbal sebanyak 42 item pernyataan, terdapat 12 item yang tidak valid, yaitu item nomer 1,7,10,12,20,22,31,32,34,36,39, dan 42. Dengan demikian item pernyataan yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kreativitas verbal sebanyak 30 item pernyataan. Berdasarkan hasil uji reliabilitas try out angket variabel kreativitas verbal yang dianalisis menggunakan rumus Spearman Brown diperoleh nilai 0,934 masuk kategori antara 0,800-1,00 atau mempunyai reliabilitas sangat tinggi. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dengan ttes yang digunakan untuk menguji pengaruh layanan informasi melalui media film terhadap kreativitas verbal siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta tahun Pelajaran 2015/2016. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi Data Tentang Kreativitas Verbal Siswa Sebelum Pemberian Layanan Informasi Melalui Media Film Berdasarkan hasil angket kreativitas verbal sebelum pemberian
layannan informasi melalui media film pada siswa Kelas VII D SMP Negeri 17 Surakarta tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 106 dan terendah 82. Adapun dari analisis data diperoleh nilai mean = 97,333, median = 95,667 modus = 92,335 dan standar deviasi = 6,241. Deskripsi Data Tentang Kreativitas Verbal Siswa Sesudah Pemberian Layanan Informasi Melalui Media Film Berdasarkan hasil angket kreativitas verbal setelah pemberian layannan informasi melalui media film pada siswa Kelas VII D SMP Negeri 17 Surakarta tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 115 dan terendah 91 (Lihat Lampiran 15). Adapun dari analisis data diperoleh nilai mean = 102,833, median = 103 modus = 103,334 dan standar deviasi = 5,849 Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh layanan informasi melalui media film terhadap kreativitas verbal siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 9,174 (Lampiran 18). Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N – 1) = (30 – 1) = 29 pada taraf signifikansi 5% = 2,045 dan 1% = 2,756. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 9,174 lebih besar dari t
tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,045 dan 1% = 2,756. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis menyatakan bahwa: “Ada pengaruh layanan informasi melalui media film terhadap kreativitas verbal siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta tahun Pelajaran 2015/2016” terbukti kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas ternyata hipotesis kerja yang menyatakan bahwa “Ada Pengaruh Layanan Informasi Melalui Media Film Terhadap Kreativitas Verbal Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016” diterima karena teruji kebenaranya. Siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta sebelumnya belum pernah diberikan layanan informasi melalui media film mengenai krativitas verbal, sehingga siswa tersebut kurang memahami/mengetahui apa yang dimaksud kreativitas verbal siswa. Akibatnya kreativitas verbal pada siswa kelas VII D rendah. Hal ini bisa saja menghambat proses dan prestasi belajar siswa. Setelah diadakan layanan informasi melalui media film terhadap kreativitas verbal siswa selama beberapa pertemuan ternyata ada pengaruh terhadap peningkatan kreativitas verbal pada siswa. Layanan informasi di SMP Negeri 17 Surakarta sebenarnya sudah
diberikan dalam proses layanan Bimbingan dan Konseling. Namun, hal itu dilaksanakan atau diberikan guru BK kepada guru BK hanya sesuai dengan kebutuhan pada waktu tertentu dan waktunya terbatas, sehingga siswa di kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta masih kekurangan informasi yang berguna untuk menyelesaikan tugas perkembangan dan mengoptimalkan potensi, bakat, minat dan kemampuan yang mereka miliki. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa layanan informasi melalui media film dapat mempengaruhi tingkat kreativitas verbal pada siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai mean kreativitas verbal sebelum pemberian layanan informasi melalui media film sebesar 97,333 dan nilai mean kreativitas verbal setelah pemberian layanan informasi melalui media film sebesar 102,833. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Khomarudin (2015) yang menyatakan bahwa pemberian layanan informasi menggunakan media film berpengaruh signifikan terhadap penanggulangan perilaku bullying pada siswa Kelas XI MIA 3 di SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Inda Pertiwi (2013) yang menyatakan bahwa pemberian layanan informasi bimbingan belajar berpengaruh signifikan terhadap kreativitas anak
pada TK Kartika III-51 Kadipiro Tahun Pelajaran 2012 / 2013. Dari hasil penelitian ini penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih kurang sempurna, karena keterbatasan-keterbatasan, hal itu dapat dilihat dari: 1. Keterbatasan penelitian baik dalam hal pengetahuan, waktu dan tenaga. 2. Ketepatan pada alat ukur baik mengenai validitas maupun reliabilitasnya sehingga menghasilkan data penelitian yang kurang valid. 3. Kurangnya ketelitian dan kecermatan dalam penelitian, sehingga mengakibatkan kurang maksimal dalam penggunaan berbagai macam metode untuk memperoleh data. 4. Jumlah sampel yang kecil dirasa kurang mewakili populasi, sedangkan populasi mempunyai sifat yang kompleks sehingga sampel kurang dapat menggambarkan keadaan sebenarnya. 5. Dan hasil penelitian ini hanya berlaku untuk siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta tahun Pelajaran 2015/2016 dan tidak berlaku untuk kelas lain ataupun sekolah lain yang memiliki situasi dan kondisi berbeda dengan kelas dan sekolah diatas.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh layanan informasi melalui media film terhadap kreativitas verbal siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 9,174. Nilai t hitung = 9,174 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,045 dan 1% = 2,756. Dengan demikian hipotesis menyatakan bahwa: “Ada pengaruh layanan informasi melalui media film terhadap kreativitas verbal siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta tahun Pelajaran 2015/2016” terbukti kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Berdasarkan dari kesimpulan penelitian di atas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Kepada Orang Tua a. Orang tua hendaknya dapat mengetahui dapat mengetahui perkembangan kognitif dan motorik anak, sehingga orangtua mampu mengarahkan dan mencari solusi untuk mengembangkan kreativitas verbal anak. b. Orang tua hendaknya lebih banyak berinteraksi dengan guru dalam hal perkembangan anaknya, sehingga apabila ada permasalahan orangtua dapat berkonsultasi dengan guru. c. Orang tua hendaknya menyediakan memberikan
kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan diri dan tidak membetasi ruang anaknya untuk berkembang. 2. Kepada Guru a. Guru diharapkan lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas verbal siswa. b. Guru diharapkan selalu aktif berkomunikasi dengan orangtua mengenai perkembangan anaknya, sehingga apabila pada permasalahan bisa diselesaikan dengan melibatkan kedua belah pihak. c. Guru diharapkan dapat menciptakan suasana yang kondusif dalam pembelajaran serta memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan penghargaan kepada anak: seperti memberikan pujian, memberikan hadiah kecil dan sebagainya. 3. Kepada Siswa a. Siswa diharapkan mengerti apa yang disampaikan oleh guru agar perkembangan kreativitas verbal siswa semakin berkembang dengan optimal. b. Diharapkan ada respon kembali dari siswa sebagai bukti bahwa siswa menerima rangsangan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Deni Darmawan, 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Imam Ghozali, 2012, Metode Penelitian Bisnis, Bagian Penerbitan FE-UNDIP, Semarang. Khomarudin, 2015. Pengaruh Layanan Informasi Menggunakan Media Film Terhadap penanggulangan Perilaku Bullying Pada Siswa Kelas XI MIA 3 Di SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Program Studi Bimbingan dan Konseling. Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan. Universitas Slamet Riyadi. Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Alfabeta.
Kombinasi (Mixed Methods). Bandung :
_____, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta. Sukardi, 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara Suharsimi Arikunto, 2010. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. _____, 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.