Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 8 SERANG TAHUN AJARAN 2015/2016 Diyah Herawati Widjojoko¹ Firman Robiansyah² Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Serang, Universitas Pendidikan Indonesia Email:
[email protected] ABSTRAK: Penelitian didasarkan oleh kesulitan anak dalam pelajaran bahasa Indonesia khusus pada pembelajaran menulis karangan narasi siswa kelas IV SD Negeri 8 Serang. Dari permasalahan tersebut peneliti memberikan solusi yaitu penerapan metode Image Streaming pada pembelajaran menulis karangan narasi. Alasan peneliti menggunakan metode ini didasarkan pada teori Wenger yang mendefinisikan bahwa pengaliran bayangan yaitu sebuah kegiatan mengumpulkan bayangan hadir, ketika sudah terkumpul dituliskan dalam media seperti kertas, serta penelitian terdahulu oleh Noviyah (2009) dan Lusy (2013) dalam tesisnya yang mengalami peningkatan hasil pembelajaran dengan menggunakan metode Image Streaming. Tujuan penelitian untuk mengetahui, menganalisa dan mendeskripsikan penerapan metode Image Streaming dalam pembelajaran menulis karangan narasi dan peningkatan kemampuan menulis karangan narasi. Metode penelitian yang digunakan peneliti yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas dengan model/tipe penelitian Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian dilaksanakan dalam III siklus, setiap siklus ada tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berdasarkan hasil temuan, ditemukan pada siklus I mengalami peningkatan nilai rata-rata yang didapat 68,82 dibandingkan pra siklus yang hanya mencapai 64, 88. Pada siklus II nilai rata-rata mencapai 70,29 dan siklus III nilai rata-ratanya 78,68. Dari hasil temuan tersebut disimpulkan bahwa kemampuan menulis karangan narasi mengalami peningkatan dengan tindakan metode pembelajaran Image Streaming. Kata kunci : Metode Image Streaming, karangan narasi, kesulitan anak.
¹Penulis Penanggung Jawab ²Penulis Penanggung Jawab
Diyah Herawati, Widjojoko, Firman Robiansyah. Penerapan Metode Image Streaming Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 8 Serang Tahun Ajaran 2015/2016.
APPLICATION METHOD TO IMPROVE IMAGE STREAMING CAPABILITY ESSAY WRITING NARRATIVE IN CLASS IV 8 SERANG SD STATE ACADEMIC YEAR 2015/2016 Diyah Herawati Widjojoko¹ Firman Robiansyah² Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Daerah Serang, Universitas Pendidikan Indonesia Email:
[email protected] ABSTRACT: This study was based on the difficulties of children in subjects specifically on learning Indonesian write narrative essays fourth grade students of SD Negeri 8 Serang. From the problems researchers provide a solution that is the application of methods Image Streaming on learning to write narrative essays. The reason researchers used the method is based on the theory Wenger which defines that the drainage shadow is an activity to let the shadows are present and appear before the mind but not decided consciously shadow contents, as well as previous studies conducted by Noviyah (2009) and Lusy (2013) in his thesis that experienced improvement of learning outcomes by using Image Streaming. This study aims to determine, analyze and describe the application of Image Streaming method in teaching essay writing narrative and narrative essay writing skills increase with the application of such methods. The research method the researchers used the method of classroom action research (PTK) with a research model Kemmis and Mc. Taggart. The research was carried out in three cycles, each cycle consisting of planning, action, observation and reflection. Based on the results of the study, researchers found that in the first cycle increased the average value reached 68.82 compared to the pre-cycle, which only reached 64, 88. In the second cycle the average value reached 70.29 and the third cycle the average value 78.68. From these results it can be concluded that the ability to write a narrative essay is improved by using the method of learning ImageStreaming. Keywords: Method of Image Streaming, narrative essay, difficult child.
¹Writter guarantee ²Writter guarantee
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
Esensi pembelajaran bahasa Indonesia yaitu belajar saling berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Fungsinya di sekolah dasar untuk dapat memahami setiap pembelajaran yang berlangsung dan dapat berkomunikasi dengan baik. Hal ini dikuatkan pula oleh Halliday (dalam Resmini & Juanda 2007, hlm. 12) yang mengemukakan tujuh fungsi bahasa yaitu dari fungsi instrumental, regulasi, interaksional, personal, heuristik, imajinatif dan informasional. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia ada lima aspek kemampuan berbahasa diantaranya menyimak, membaca, berbicara, mendengarkan dan menulis. Peneliti mengambil salah satu aspek kemampuan berbahasa yaitu menulis karena ketika melakukan penelitian di SD Negeri 8 Serang peneliti mendapatkan permasalahan pada pelajaran bahasa Indonesia yaitu aspek menulis khusus menulis karangan narasi. Menulis termasuk keterampilan berbahasa yang digunakan untuk saling komunikasi secara tidak langsung. Dapat diartikan pula bahwa menulis yaitu kegiatan yang produktif dan aktif serta memerlukan pola berpikir teratur yang diungkapkan dalam tulisan, hal ini diperkuat juga oleh pernyataan Tarigan (2008, hlm. 22) bahwa menulis adalah menggambarkan sesuatu bahasa yang di pahami oleh orang lain agar yang lain dapat membaca dan memahami bahasa yang disampaikan. Sedangkan Ketika menulis karangan narasi dibutuhkan keterpaduan, saling berhubungan dan memiliki urutan yang sesuai dengan kronologis cerita. Menulis karangan narasi bertujuan untuk menuliskan sebuah peristiwa secara kronologis atau teratur. Pengembangan kemampuan menulis harus mendapat perhatian yang cukup tinggi sejak sekolah dasar. Sebagai aspek dari kemampuan berbahasa, menulis dapat dikuasai oleh siapapun yang memiliki kemampuan intelektual, tetapi kemampuan ini tidak dapat diperoleh secara alami. Kemampuan ini harus dilatih dengan sangat baik, dan faktanya memang masih banyak siswa yang kemampuan menulisnya kurang. Dalam pembelajaran ini, siswa masih kurang
mampu mengeksplor daya imajinasi untuk menghasilkan karangan yang baik, ini dibuktikan dengan belum mampu nya siswa dalam menuangkan kata demi kata untuk memulai paragraf dalam menulis karangan. Sehingga nilai rata-ratanya masih 64,88 sedangkan KKM yang diharapkan 70. Menurut hasil observasi dan wawancara, guru hanya menggunakan metode ceramah pada saat pembelajaran yang pada akhirnya pembelajaran kurang maksimal. Atas dasar itu peneliti bermaksud ingin meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan metode yang inovatif yaitu metode Image Streaming. Alasan peneliti memilih metode ini karena menurut Wenger (2011) metode ini dapat membiarkan bayangan-bayangan hadir dalam pikiran dan dapat memunculkan imajinasi-imajinasi yang luar biasa dari yang kita bayangkan. Menurut Sulastri & Wahyudi (2014, hlm. 95) guru super tidak akan meremehkan kekuatan imajinasi yang dihasilkan oleh siswanya. Rumusan masalah dalam penelitian ini, pertama bagaimana penerapan metode Image Streaming dan yang kedua bagaimana penerapan metode ini dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa kelas IV SD Negeri 8 Serang Tahun Ajaran 2015/2016. Berdasarkan rumusan masalah ini, maka penelitian bertujuan untuk mengetahui, menganalisa serta mendeskripsikan penerapan metode Image Streaming dalam proses pembelajaran menulis karangan narasi dan peningkatan kemampuan menulisnya dengan penerapan metode tersebut. Hasil penelitian dapat memberi manfaat kepada peneliti dan guru, kita dapat mengetahui penerapan metode Image Streaming dan menjadikan sebagai referensi untuk menunjang pembelajaran di kelas, sedangkan untuk siswa dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasinya dan mengeksplor imajinasi anak tanpa batas. Alasan lain mengapa peneliti memilih untuk menggunakan metode ini karena menurut Wenger dalam bukunya yang berjudul beyond teaching and learning bahwa metode Image Streaming memiliki
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
manfaat yaitu mengalirkan bayangan dapat menyebabkan sebagian otak dan pikiran bekerja sama lebih kencang dan erat sehingga berpikir dapat lebih cepat dan meningkatkan kekuatan intelektual. Selain mengembangkan kemampuan belajar seseorang juga bermanfaat untuk peningkatan pembelajaran secara cepat, membantu peningkatan untuk menemukan solusi yang kreatif. Semua teknik Einstein dan Pasca Einstein berhubungan dengan pengaliran bayangan, termasuk metode pemikir inti (Thinktank) dan mengembangkan dengan cepat, kemampuan pengamatan bebas, objektivitas dan karakter pribadi. METODE Pendekatan yang peneliti gunakan adalah kualitatif serta metode penelitiannya yaitu tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas yang digunakan peneliti yaitu model/tipe Kemmis dan Mc. Taggart. Model penelitian tindakan kelas terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi(Yusnandar&Nur’aeni, 2014, hlm. 24). Subjek pada penelitian ini yaitu siswa kelas IV SD Negeri 8 Serang yang jumlah siswanya 34 orang, diantaranya 16 siswa laki-laki dan 18 perempuan. Siswa tersebut dipilih sebagai fokus penelitian karena kemampuan menulis siswa dinilai belum sesuai harapan. Lokasi penelitian bertempat di SD Negeri 8 Serang yang beralamat di Jln. Ustad Uzair Yahya No 2 Benggala, Serang-Banten. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena permasalahan yang diambil tentang kemampuan menulis karangan narasi ada di sekolah tersebut. Penelitian menggunakan instrumen yang berpacu kepada teori Sugiyono (2015, hlm. 305) bahwa penelitian kualitatif ini instrumen sentralnya yaitu peneliti itu sendiri. Setelah inti penelitian menjadi lebih terang, peneliti menentukan pedoman pengumpulan data. Pengumpulan data yang dipergunakan yaitu lembar observasi, lembar wawancara, lembar tes serta dokumentasi. Menurut Sugiyono tehnik pengumpul data lebih fokus dan banyak pada Observasi, Wawancara mendalam dan dokumentasi.
a. Observasi Dalam observasi ini peneliti menggunakan observasi partisipatif. Peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang di dalamnya ada kegiatan guru dan siswa dalam kegiatan belajar serta mengajar. b. Wawancara Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara semi terstruktur secara mendalam. Peneliti tetap membuat pedoman wawancara yang berisi poinpoin penting yang akan ditanyakan namun pada saat wawancara akan mengikuti alur pembicaraan secara mendalam. c. Tes Tes dapat mengukur hasil peningkatan siswa dalam menulis karangan narasi, tes merupakan alat pengukur utama pada data yang penting dalam penelitian, jenis tes yang akan digunakan peneliti adalah tes tulis membuat sebuah karangan narasi dengan tema berbeda setiap siklusnya. Dalam tes menulis karangan narasi ini peneliti berpedoman pada penilaian karangan yang dibuat oleh Jacob, dkk (1981) yang memuat lima aspek penilaian sebuah karangan terdiri dari: isi, kosa kata, organisasi, ejaan dan bahasa. d. Analisis dokumen Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah dilakukan. Dokumen yang dianalisis peneliti yaitu berupa hasil nilai-nilai siswa. Dengan menganalisis dokumen, peneliti akan mendapatkan sebuah bukti penelitian yang telah dilakukan berupa record untuk di analisis. Setelah data terkumpul maka data butuh di analisis. Analisis data yang digunakan yaitu analisis model/tipe Miles dan Huberman yang memiliki tahapan: mereduksi data, menyajikan data secara terstruktur dan menarik kesimpulan/verifikasi. Selain perlu di analisis, data pula harus di uji kredibilitas dan reliabilitas ini bertujuan agar data yang didapat benar-benar hasil asli tanpa rekayasa. Uji kredibilitas dilaksanakan dengan cara meningkatkan ketekunan dalam
Diyah Herawati, Widjojoko, Firman Robiansyah. Penerapan Metode Image Streaming Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 8 Serang Tahun Ajaran 2015/2016. proses penelitian, memperpanjang pengamatan untuk hasil yang akurat, tringulasi kumpulan data, diskusi dengan teman yang sejawat, member check/ selalu mengecek dan analisis kasus negatif. Untuk uji reliabilitas dilakukan dengan cara mengecek keseluruhan data dalam proses penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada prosedur penelitian terdapat beberapa tahapan yaitu persiapan, dan pelaksanaan tindakan. Dalam tahapan persiapan peneliti akan mendeskripsikan Pra siklus yang mencakup observasi dan refleksi, dan dalam tahapan pelaksanaan tindakan akan mendeskripsikan siklus I, siklus II serta siklus III. 1. Pra Siklus Dalam pra siklus ada dua tahap yang dilakukan yaitu observasi dan refleksi. Pada tanggal 25 Januari 2016 peneliti melakukan kegiatan observasi dengan maksud untuk mengetahui proses saat guru dan siswa melakukan KBM menulis karangan narasi siswa kelas IV SD Negeri 8 Serang. Berdasarkan hasil observasi akan dijelaskan sebagai berikut: 1) pembelajaran berlangsung setelah jam istirahat dan guru kurang dapat mengkondisikan kelas dengan baik. 2) Guru hanya bertanya jawab mata pelajaran sebelumnya yaitu PAI tanpa melakukan apersepsi untuk mata pelajaran bahasa Indonesia tentang materi karangan. 3) Dalam penyampaian materi guru kurang mendalami materi, seperti pengertian dari sebuah karangan narasi. 4) Metode pembelajaran selama proses pembelajaran hanya metode ceramah itu sangat membuat bosan anak, tanya jawab dan perumpamaan sebuah karangan tentang lingkungan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. 5) Suasana pembelajaran kurang kondusif, siswa kurang memperhatikan dan berkosentrasi dalam proses pembelajaran.
Dalam wawancara mendalam yang dilakukan peneliti kepada guru kelas IV didapat siswa kurang mampu menuangkan ide dan pemikirannya untuk dibuat sebuah karangan narasi, dan guru tidak menyampaikan menjelaskan tehniktehnik dalam membuat sebuah karangan narasi yang baik, sehingga kerapihan dan keteraturan cerita yang dibuat masih kurang bagus sehingga nilai rata-rata menulis karangan narasi hanya 64,88 termasuk dalam kategori kurang dan belum memenuhi KKM yang ditetapkan yaitu 70. Ini menunjukan bahwa siswa belum memahami dan menguasai pembelajaran menulis karangan narasi. Berdasarkan hasil kondisi awal peserta didik terhadap pembelajaran menulis karangan narasi serta berbagai persoalan yang dihadapi maka peneliti dan guru berdiskusi serta evaluasi untuk merumuskan langkah perbaikan yaitu dengan penelitian tindakan kelas siklus I. Peneliti mengusulkan sebuah inovasi dalam pembelajaran menulis karangan narasi yaitu dengan pengaplikasian metode Image Streaming. Alasan peneliti mengusulkan pembelajaran ini agar anak mampu mengembangkan daya imajinasinya dalam menulis dengan menghadirkan bayangan-bayangan secara mendalam. 2. Siklus I Sebelum melaksanakan siklus I guru dan peneliti berdiskusi dan perencanaan kegiatan akan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 12 April 2016. Pembelajaran pada siklus I disesuai dengan jadwal mata pelajaran bahasa Indonesia dan alokasi waktu di sekolah. Alokasi waktunya yaitu 2 jam pelajaran (2x35 menit) dan dilakukan pada jam setelah istirahat yaitu pukul 10.00 WIB. Pembelajaran yang akan dilakukan yaitu siswa diberikan materi untuk pemahaman karangan dan menulis karangan narasi dengan tema “Pegunungan”. Setelah perencanaan maka dilaksanakanlah tindakan/ kegiatan itu. Melihat dari hasil observasi masih banyak
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
kekurangan/kelemahan dalam proses pembelajaran. Kelemahannya yaitu: 1) guru masih belum melakukan apersepsi dengan baik. Sepertinya guru lupa dan sulit untuk mengaitkan pelajaran dengan sikap/tindakan di kehidupan sehari-hari. 2) Guru belum menguasai langkahlangkah metode Image Streaming sehingga siswa belum memahami dan mendalami betul tentang pengaliran bayangan dan ini mengakibatkan sebagian siswa kaget dan tertawa ketika disuruh menutup mata dan konsentrasi. 3) Masih banyaknya siswa yang belum tertarik untuk memperhatikan dalam proses pembelajaran. Mereka masih mengobrol bersama teman sebangku, pada umumnya siswa masih mengabaikan materi ini. 4) Di akhir pembelajaran guru tidak memberi umpan balik dan penguatan. Dari kelemahan tersebut hasil observasi proses pembelajaran memperoleh nilai 59,09 dengan kategori nilai kurang. Namun hasil menulis karangan mengalami peningkatan dengan nilai 68,82 walaupun belum mencapai kkm yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi dan pemberian tindakan pada siklus I, guru dan peneliti melakukan evaluasi, analisis dan refleksi yaitu: 1) awal pembelajaran guru tidak memberikan apersepsi, langsung memberi tahu materi yang diajarkan sehingga siswa tidak diberikan sebuah bayangan terlebih dahulu. Selama pembelajaran berlangsung siswa terlihat belum benar-benar respon dalam pembelajaran. Siswa dan siswi masih mengobrol bersama teman sebangku. Pada umumnya siswa masih mengabaikan materi yang disampaikan. Untuk mengatasi masalah ini guru perlu memberikan apersepsi sebelum masuk pada materi yang dipelajari dan sebaiknya posisi guru tidak hanya berada didepan kelas. Alangkah baiknya guru mengontrol
siswa yang duduk di kursi bagian samping, tengah belakang, agar mereka juga ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar. 2) pada saat diterapkannya metode Image Streaming guru belum paham tentang keseluruhan metode ini sehingga tidak bisa memancing daya imajinasi anak. Pada umumnya siswa juga belum bisa merangkaikan kata demi kata dari kerangka karangan yang telah dibuat, hanya beberapa siswa yang sudah mampu mengeksplor daya imajinasinya. Untuk mengatasi permasalahan sebaiknya guru memberi stimulus-stimulus untuk merangsang daya imajinasi anak agar dapat membuat sebuah karangan narasi yang baik. 3) guru tidak memberi penguatan/umpan balik pada siswa tentang seberapa tinggi/jauh tingkat pemahaman siswa setelah materi disampaikan kepada siswa. Jadi sebaiknya guru harus selalu memantau pemahaman siswa terkait materi yang disampaikan. 3. Siklus II Perencanaan siklus II dilakukan setelah refleksi siklus I, bertempat di kelas pada jam istirahat. Guru dan peneliti membuat kesepakatan bersama untuk pelaksanaan tindakan siklus II akan dilakukan pada hari Selasa 19 April 2016. Setelah itu peneliti bersama guru mendiskusikan rencana pemberian tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian. Pada kesempatan itu peneliti memberitahu analisis observasi terhadap pembelajaran di kelas IV yang telah dilaksanakan pada siklus I bertujuan agar guru/pendidik memahami penilaian observasi dan mengetahui kekurangankekurangan dalam KBM. Siklus ini dilaksanakan pada hari Selasa 19 April 2016. Kami sepakat mengambil tema “kebun binatang” dengan alasan pada siklus I beberapa siswa ingin tema tersebut. Pada pelaksanaannya banyak perbaikan yang positif. Guru menghadirkan/melakukan apersepsi untuk membangkitkan ingatan siswa pada pembelajaran sebelumnya. Apersepsi berkisar pada materi menulis
Diyah Herawati, Widjojoko, Firman Robiansyah. Penerapan Metode Image Streaming Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 8 Serang Tahun Ajaran 2015/2016. karangan narasi dan cara membuat kerangka karangan yang telah diajarkan. 1) guru memberikan apresiasi berupa pujian kepada siswa dengan hasil karangan terbaik. 2) Siswa dan guru sepakat memilih kebun binatang sebagai tema yang akan dibuat untuk menulis karangan narasi. 3) di bawah bimbingan guru, siswa memusatkan konsentrasinya dengan cara menutup mata serta mengalirkan bayangan tentang kebun binatang. 4) Dengan menyiapkan pertanyaan yang terkonsep, siswa diperintah/disuruh masuk dalam mengalirkan bayangan. Dengan peraturan setiap dua paling lama tiga menit siswa diberikan kode untuk membuka mata dan menuliskan bayangan yang hadir, dilakukan berulang-ulang sampai pertanyaan habis. 5) siswa menuliskan isi bayangan yang muncul menjadi sebuah kerangka karangan. 6) siswa membuat karangan narasi dengan berpacu pada kerangka karangan dan merangkai kalimat yang utuh berkaitan. 7) siswa mengumpulkan hasil karangan 8) siswa dan guru melakukan refleksi diri dalam pelaksanaan kbm. 9) guru menutup pelajaran. Hasil observasi pada siklus ini meningkat. Guru sudah menguasai langkah-langkah metode Image Streaming dengan baik. Dalam 44 indikator yang dinilai, hanya 3 indikator saja yang belum tercapai, indikator tersebut yaitu: 1) Beberapa siswa belum berperan aktif dalam pembelajaran. 2) Belum mampunya guru menangani dan mengawasi siswa perindividu secara efektif. 3) Tidak menyimpulkan hasil belajar di akhir pembelajaran. Namun secara keseluruhan sudah sangat baik sehingga memperoleh nilai 93,81 dengan kategori baik sekali.
Peningkatan kualitas proses belajar inipun berpengaruh pada peningkatan nilai menulis karangan siswa yang sudah mencapai nilai 70,29. Walaupun sudah mencapai kkm namun guru dan peneliti masih ingin memperbaiki pembelajaran agar siswa semakin paham dalam pembelajaran ini, sehingga guru dan peneliti memutuskan untuk melakukan siklus III. 4. Siklus III Siklus III berupa siklus untuk menyempurnakan pembelajaran yang terus meningkat. Dalam siklus ini guru dan peneliti berunding kembali untuk memperbaiki kelemahan di siklus sebelumnya dan membuat anak dapat lebih meningkat keterampilan menulis karangan narasinya. Guru dan peneliti sepakat untuk mengambil tema pantai. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru semakin baik dalam mengajar dan melaksanakan setiap langkah metode Image Streaming, guru sudah mampu memberikan stimulus-stimulus yang tepat sehingga siswa dapat memaksimalkan dan mengalirkan bayangan sesuai imajinasi yang didapatnya. Guru berhasil menumbuhkembangkan semangat siswa dalam belajar dengan tertib. Guru juga telah menumbuhkan respon siswa terhadap stimulus yang disampaikan. Dalam hal ini siswa menjadi aktif dan kreatif pada proses belajar mengajar menulis karangan narasi. Banyak siswa yang aktif dalam pembelajaran tanpa ditunjuk guru. Dari tugas menulis karangan narasi siswa, sudah mampunya siswa dalam menuangkan kata demi kata untuk memulai paragraf dalam menulis karangan dan memaksimalkan apa yang ada didalam pikirannya untuk dituliskan dan berpacu pada kerangka karangan yang merupakan hasil dari mengalirkan bayangan. Dapat disimpulkan penggunaan metode Image Streaming mampu meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV karena setelah pelaksanaan pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
Image Streaming siswa dapat menulis karangan dengan baik. Hal ini terbukti dengan berimajinasi atau membayangkan membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan menulisnya. Dari hasil observasi proses pembelajaran ini, didapatkan bahwa guru dan siswa sudah sangat baik dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga 44 indikator penilaian semua dilaksanakan dengan baik sehingga nilainya 100 dengan kategori baik sekali. Karena semakin bagusnya kualitas KBM maka ini berdampak pula pada peningkatan menulis karangan narasi, sehingga dapat memperoleh nilai 78,68. Dan peningkatan ini sangat terlihat jelas dibandingkan dengan pra siklus dan siklus sebelumnya. Peningkatanpeningkatannya yaitu: 1) Guru semakin teratur dalam melaksanakan tahap pelaksanaan pembelajaran seperti melaksanakan apersepsi sebelum memulai materi ajar. 2) Guru mampu menarik perhatian siswa dengan pemberian stimulus-stimulus yang tepat dan menarik sebelum siswa disuruh menulis karangan narasi. 3) Guru sudah memahami betul langkahlangkah metode Image Streaming sehingga pembelajaran menjadi rileks dan siswa mampu mengalirkan bayangan dengan baik. 4) Hampir seluruh siswa berperan aktif dalam pembelajaran dan memahami materi ajar. 5) Siswa termotivasi untuk menulis karangan narasi sesuai dengan daya imajinasi masing-masing. 6) Siswa mengetahui tehnik menulis karangan narasi dengan cara membuat kerangka karangan, sehingga dapat membuatnya sesuai kronologi. Nilai tes menulis inipun menjadi tolak ukur keberhasilan penelitian. Karena sudah dirasa melebihi nilai kkm maka penelitian dihentikan pada siklus ini. Di bawah ini akan di lihat grafik peningkatan hasil observasi dan nilai menulis karangan narasi dari pra siklus sampai dengan siklus III.
1)
Hasil Rekapitulasi Nilai Hasil Observasi Rekapitulasi nilai observasi didapat dari hasil observasi yang di awalnya dari siklus I sampai siklus III, semua jumlah nilai dan rata-rata nilai didapat setiap siklusnya di hitung dan menunjukan peningkatan. Hasil rekapitulasi nilai dapat dilihat dari tabel dan grafik di bawah ini: Tabel rekapitulasi nilai observasi No
Penelitian
1 2 3
Siklus I Siklus II Siklus III
Jumlah nilai 26 41 44
ratarata 59,09 93,81 100
Grafik Nilai rata-rata hasil observasi 120 100 80 60 40 20 0
rata-rata Siklus Siklus Siklus I II III
2)
Hasil Rekapitulasi Nilai Tes Tulis/Menulis Karangan Narasi Siswa Rekapitulasi nilai tes menulis karangan narasi siswa didapat dari hasil tes dari pra siklus sampai siklus III semua jumlah nilai dan rata-rata nilai yang didapat setiap siklusnya di hitung dan menunjukan peningkatan disetiap siklus. Hasil rekapitulasi nilai dapat dilihat dari tabel dan grafik berikut: Tabel rekapitulasi nilai tes dari pra siklus sampai siklus III No
Penelitian
1 2 3 4
Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Jumlah nilai 2206 2340 2390 2655
ratarata 64,88 68,82 70,29 78,68
Diyah Herawati, Widjojoko, Firman Robiansyah. Penerapan Metode Image Streaming Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 8 Serang Tahun Ajaran 2015/2016. Grafik Nilai rata-rata tes tulis/menulis karangan narasi dengan penerapan metode Image Streaming. 100 80 60 40 20 0 Siklus III
Siklus II
Siklus I
Pra siklus
rata-rata
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh dari pengolahan data, maka di dapat kesimpulan bahwa dengan menggunakan langkah-langkah metode Image Streaming siswa dapat menulis karangan narasi dengan baik serta mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil tes menulis siswa ditunjukan dalam setiap siklusnya. Pra siklus nilai rata-ratanya hanya 64,88 di bawah kkm. Pada siklus I nilai rataratanya mengalami peningkatan walau masih dibawah kkm yaitu 68,82. Saat siklus II nilai rata-rata 70,29 sudah melebihi kkm namun masih belum maksimal sehingga dilaksanakan siklus III dengan nilai rata-rata 78,68 sudah melebihi kkm dan banyak anak yang nilainya sudah melebihi kkm yaitu 70. Dari kesimpulan diatas hasil penelitian dapat disaran kepada para peneliti selanjutnya untuk mengembangkan metode ini dengan mata pelajaran yang lain, untuk para guru dapat meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar, dan kepala sekolah untuk membagi pengetahuan ini kepada guru-guru lain agar dapat meningkatkan kualitas mengajar. DAFTAR PUSTAKA Resmini & Juanda. (2007). Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.
Tarigan, H.G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Sulastri, Wahyudi. (2014). Super Teaching. Jakarta Timur: PT. Luxima metro media. Wenger, W. (2011). Beyond Teaching & Learning. Bandung: NUANSA. Yusnandar, E. & Nuraeni. (2012) Belajar dan Pembelajaran di SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press.
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016