PENINGKATAN PERENCANAAN STUDI LANJUT KE SMK ATAU SMA PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 BANYUBIRU MELALUI MIND MAPPING TAHUN AJARAN 2015/2016
ARTIKEL SKRIPSI
Oleh : Yunika Intan Wahyuningrum 132012019
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016
2
1
2
3
lanjut, yang akan menentukan karier
PENDAHULUAN individu
masa depannya karena kemungkinan
tentunya memiliki perencanaan karir,
pilihan studi lanjut yang dipilihnya
tak halnya juga anak-anak remaja
tidak sesuai dengan kemampuan,
pada masa peralihan dari anak-anak
bakat dan minat yang di miliki.
Masing-masing
ke dewasa. Masing-masing manusia
Banyak individu yang kurang
merencanakan karier dimulai dari
dalam perencanaan karier hal ini
sebuah mimpi. Pemahaman karier
akan sulit untuk menentukan pilihan
diperoleh sejak dini di mulai dari
studi lanjutnya, ciri-ciri individu
usia pra sekolah, usia sekolah,
yang tidak memiliki perencanaan
sampai pada usia dewasa. Sering kali
karier misalnya tidak yakin akan
anak-anak
peralihan
kemampuannya dan juga tidak tahu
merasa belum bisa merencanankan
apa bakat dan minat yang di miliki.
apa yang mereka inginkan ditahap
Sehingga hal ini akan sulit bagi
berikutnya. Karier merupakan salah
individu
satu
perkembangan
lanjut, yang akan menentukan karier
kognitif yang terjadi pada saat masa
masa depannya karena kemungkinan
remaja. Karir remaja di mulai dengan
pilihan studi lanjut yang dipilihnya
adanya perencanaan karir khususnya
tidak sesuai dengan kemampuan,
pada studi lanjut.
bakat dan minat yang di miliki.
pada
fenomena
masa
tersebut
memilih
studi
Berbeda dengan individu yang sudah
Banyak individu yang kurang dalam perencanaan karier hal ini
mampu
merencanakan
akan sulit untuk menentukan pilihan
Individu
yang
studi lanjutnya, ciri-ciri individu
merencanakan karier akan merasa
yang tidak memiliki perencanaan
yakin dengan kemampuannya karena
karier misalnya tidak yakin akan
sudah
kemampuannya dan juga tidak tahu
minatnya sehingga dapat disesuaikan
apa bakat dan minat yang di miliki.
dengan pilihan studi lanjut dan
Sehingga hal ini akan sulit bagi
jurusannya. Namun masih ada siswa
individu
yang
tersebut
memilih
studi
4
sudah
mengetahui
memiliki
karier. mampu
bakat
masalah
dan
tentang
perencanaan karir nya atau studi
pemberian
lanjutnya.
kurang apabila hanya di berikan kelas
Berdasarkan dengan masalah
bahwa
ada
dapat
empat
siswa.
Dari
salah
perlu
dengan
informasi
dunia
cara tentang
kerja
yang
menambah
keterampilan, dan lain sebagainya.
keputusan
Agar sesuai dengan bakat, minat dan
SMA/MA/SMK, dan masalah sosial pada
dirasa
siswa
dibutuhkan,
belajar,
pengambilan
dilakukan
persyaratan
siswa, yaitu keputusan meninggalkan persoalan
Karena
memperbanyak
macam masalah yang sering dialami
sekolah,
IX.
karir
mempersiapkan karir baik, yang
yang dialami siswa, Gunawan (2001) menjelaskan
layanan
kemampuannya. Selain itu siswa
satu
merasa
permasalahan tersebut, salah satunya
bosan
dengan
metode
ceramah sehingga kurang efektif dan
yang dihadapi oleh siswa SMP
tidak
adalah keputusan ke SMA/MA atau
tersampaikan
dengan
baik
kepada siswa.
SMK. Hasil studi yang dilakukan oleh Budiamin (2002) di Kabupaten
Bimbingan
dan
konseling
Bandung yaitu sebanyak 90 % siswa
terdiri
menyatakan masih bingung dalam
bimbingan
memilih karir (studi lanjut) di masa
bimbingan
depan dan 70% siswa menyatakan
bimbingan dan konseling terdapat
rencana masa depan tergantung pada
beberapa layanan salah satunya yang
orang tua (Puspita, 2010).
dapat
karir.
Dan
digunakan
bidang yaitu dalam
dalam kemampuan
karir
siswa
adalah
layanan penguasaan konten. Mind
SMP N 2 Banyubiru banyak siswa-
Mapping
siswi yang memilih masuk ke SMK
merupakan
cara
untuk
menempatkan informasi ke dalam
daripada ke SMA. Hal itu di beberapa
(empat)
diataranya
perencanaan
guru Bimbingan dan Konseling di
oleh
4
meningkatkan
Berdasarkan informasi dari
pengaruhi
dari
otak dan mengambilnya keluar otak.
faktor
Dengan bentuk Mind mapping yang
diantaranya yaitu kurangnya biaya,
seperti jalan dan mempunyai banyak
ikut-ikut dengan teman dll. Untuk itu
5
cabang-cabang jalan dan dengan rute yang
dibuat
oleh
mempermudah
siswa
siswa
LANDASAN TEORI
akan
Perencanaan
studi
lanjut
dalam
memang sangat penting bagi setiap
merencanakan karirnya. Pemberian
orang terutama bagi siswa SMP yang
layanan ini dirasa tepat berpengaruh
masih bingung dengan studi lanjut.
terhadap kemampuan siswa dalam
Peraturan Pemerintah No 17 Tahun
perencanan karir.
2010 pasal 1 yang di maksud dengan
Rumusan Masalah
sekolah menengah kejuruan (SMK)
Apakah mind mapping dapat meningkatkan
perencanaan
adalah salah satu bentuk satuan
studi
pendidikan
formal
yang
lanjuk ke SMK atau SMA pada siswa
menyelenggarakan
kelas VIII SMP N 2 Banyubiru?
kejuruan pada jenjang pendidikan
Tujuan Penelitian
menengah
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui
sebagai
pendidikan
lanjutan
dari
SMP, MTS, atau lanjutan dari hasil
peningkatan
belajar yang diakui sama atau setara
perencanaan studi lanjut ke SMK
SMP atau MTS. Menurut Chamid
atau SMA melalui mind mapping
dan Rochmanudin (2011),
Masa
pada siswa kelas VIII SMP N 2
studi
yang
Banyubiru?
menyelenggarakan
Manfaat Penelitian
pendidikan
Hasil
SMK
selama
ada
program 3
sampai
4
ini
tahun. Lama studi di SMK yang 4
diharapkan dapat memberikan bukti
(empat) tahun, ditambah setahun
empris kepada guru Bimbingan dan
magang
Konseling
3+1.
perencanaan
penelitian
di
mengenai studi
peningkatan lanjut
ke
diindustri
atau
program
Pada intinya bidang studi
SMA/SMK melalui mind mapping.
keahlian
Selain itu juga sumbangan informasi
yang
ada
di
Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) terdiri
bagi peneliti lain yang akan meneliti
dari 6 bidang keahlian sesuai dengan
permasalahan yang sejenis.
keputusan
Direktur
Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan
6
Menengah
Nomor
:
pemahaman
akan
diri
sendiri,
251/C/KEP/MN/2008, yaitu: bidang
pengetahuan dan pemahaman akan
teknologi
pekerjaan,
dan
rekayasa,
bidang
serta
penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi,
penalaran yang benar antara diri
bidang
seni,
sendiri dan dunia kerja. Pada intinya
bidang
aspek yang harus dipenuhi dalam
agribisnis dan agroteknologi, dan
membantu perencanaan karir adalah
bidang bisnis dan manajemen.
pengetahuan dan pemahaman dalam
kesehatan,
kerajinan
dan
bidang
pariwisata,
SMA merupakan salah satu
berbagai bidang yang memerlukan
sekolah yang dapat dimasuki oleh
sebuah penalaran yang sesuai dan
siswa yang telah menyelesaikan studi
sejalan
di
dikerjakan dan direncanakan.
Sekolah
Menengah
Pertama
(SMP). Sekolah Menengah atas ini
dengan
Menurut
apa
yang
akan
Hurlock
(2005),
faktor
yang
mengutamakan persiapan siswa untuk
ada
melanjutkan pendidikan ke jenjang
mempengaruhi minat siswa pada
yang lebih tinggi. Di SMA sendiri
studi lanjut yaitu pengalaman dini
terdapat tiga program studi yaitu
sekolah, pengaruh orang tua, sikap
Program Ilmu Pengetahuan Alam
saudara
(IPA), Program Ilmu Pengetahuan
sebaya, penerimaan oleh kelompok
Sosial (IPS), dan Program Bahasa.
teman
Masing-masing program di SMA
akademik, sikap terhadap pekerjaan,
bertujuan
hubungan guru dan murid, dan
untuk
mempersiapkan
siswa memasuki perguruan tinggi
beberapa
kandung,
sikap
sebaya,
teman
keberhasilan
suasana emosional sekolah.
yang berkaitan dengan ilmu-ilmu
Menurut
pada program tersebut.
mengatakan
Buzan
bahwa
(2008)
“Mind
map
Parson (dalam Winkel dan
merupakan cara membuat catatan
Hastuti, 2006) merumuskan bahwa
dan sederhana dalam memasukan
perencanaan karir sebagai proses
informasi apa saja ke dalam otak dan
yang dilalui sebelum pemilihan karir.
mengingatnya
Proses ini mencakup tiga aspek
sehingga cara ini dapat lebih kreatif
utama
dan efektif dalam memetakan pikiran
yaitu
pengetahuan
dan 7
ketika
diperlukan
seseorang”. Peta pemikiran (Mind
grafis sebagai pola bahasa yang
mapping) merupakan cara termudah
kreatif dan efektif.
untuk menempatkan informasi ke
Buzan (2011) memaparkan
dalam otak dan mengambil informasi
beberapa manfaat peta pikiran antara
ke luar dari otak, sebagai cara
lain membantu dalam hal :
mencatat yang kreatif dan efektif.
1) Merencana
Olivia (2010) pegertian dari mind
2) Berkomunikasi
mapping adalah teknik grafis yang
3) Menjadi lebih kreatif
mendorong pemikiran kedua sisi
4) Menghemat waktu
otak, secara visual memperagaka
5) Memecahkan masalah
beberapa macam hubungan antar
6) Memusatkan perhatian
gagasan,
7) Menyusun
dan
kemampuan
meningkatkan
untuk
memandang
dan
menjelaskan
pikiran-pikiran
masalah dari berbagai sisi. Utomo
8) Mengingat dengan lebih baik
(2012) juga memberikan pendapat
9) Belajar lebih cepat dan efisien
tentang peta pemikiran “Mind map
10) Melihat gambar keseluruhan
dan
brainstroming
hubungan disebut
yag juga
sedangkan
erat.
memiliki Mind
pemetaan
brainstroming
11) Menyelamatkan pohon
map
Ada tujuh langkah cara membuat
pikiran,
mind
dalam
Berikut adalah penjelasan dari tujuh
bahasa Indonesia disebut sebagai
langkah tersebut sebagai berikut :
curah gagasan. Dengan demikian
1) Mulai dan tulis gagasan utama
hubungan kedua topik ini adalah
ditengah-tengah
penggunaan kapasitas otak dalam
diletakkan
menjabarkan gagasan”. Berdasarkan
menerima
informasi
cara yang
dalam
yang posisi
dari tengah memberi kebebasan
dapat di simpulkan bahawa peta adalah
kertas
memanjang. Karena memulai
beberapa pendapat tersebut maka
pemikiran
map menurut Buzan (2011).
kepada otak untuk menyebar
untuk
kesegala
perlu
arah
dan
untuk
mengungkapkan dirinya dengan
diingat untuk pemecahan masalah
lebih bebas dan alami.
kemudian dituang dalam bentuk
2) Gunakan sebuah gambar untuk 8
gagasan
sentral
kosong
itu.
pada
Karena
kertas
METODE PENELITIAN
sebuah
Metode
penelitian
yang
gambar memiliki makna beribu-
digunakan
ribu kata dan membantu kita
adalah penelitian tindakan (action
menggunakan imajinasi.
research). Adapun model penelitian
dalam
penelitian
ini
3) Tambahkan sebuah cabang ke
tindakan tersebut terdiri dari studi
luar dari pusatnya untuk setiap
pendahuluan, kemudian dilanjutkan
gagasan utama. Jumlah cabang
prosedur penelitian yang terdiri dari
bervariasi
beberapa siklus dan setiap siklusnya
tergantung
pada
jumlah gagasan.
terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan,
4) Tulislah kata kunci pada setiap cabang
yang
pelaksanaan,
observasi, dan refleksi.
dikembangkan
secara detail. Karena kata kunci
Subjek penelitian ini adalah
tunggal memberi lebih banyak
siswa kelas VIII SMP N 2 Banyubiru
daya dan fleksibilitas kepada
tahun
mind map.
berjumlah 31 siswa.
2015/2016
Perencanaan
5) Tambahkan simbol-simbol dan ilustrasi-ilustrasi
ajaran
yang
studi
lanjut
dapat diukur dengan menggunakan
untuk
kuesioner atau angket berdasarkan
mendapatkan yang lebih baik.
aspek-aspek
6) Gunakan warna pada seluruh
perencanaan
karir
peta pikiran. Karena bagi otak,
menurut Parsons (Winkel & Sri
warna sama menariknya dengan
Hastuti, 2006) terdiri dari 60 item,
gambar. Warna membuat mind
yang diadopsi dari Inarotul Istiqomah
map lebih hidup.
(2014).
Skoring
perencanaan
7) Gunakan gambar di seluruh peta
pada
studi
angket
lanjut
ini
pikiran. Karena setiap gambar
berdasarkan pada alternatif pilihan
memiliki
jawaban model skala likert. Skala
makna
beribu-ribu
dengan
kata.
4
kategori
Pernyataan-pernyataan
jawaban. tersebut
terdiri dari pernyataan favorabel dan unfavorabel. Penyusunan instrument 9
observasi berdasarkan cara yang
HASIL
dilakukan
PEMBAHASAN
adalah
dengan
menggunakan observasi sistematis. Observasi
sistematis
observasi
yang
pengamat
dengan
pedoman
tentang gambaran dan kondisi awal
oleh
perencanaan studi lanjut ke SMK
menggunakan
sebagai
atau SMA sebelum mendapatkan
instrument
tindakan melalui mind mapping,
pengamatan (Arikunto 2010). Alasan
gambaran minat studi lanjut ke SMK
menggunakan observasi sebagai alat instrument
adalah
agar
atau
dapat
berlangsung
menghasilkan
dan
dapat
perubahan
yang
mendapatkan tindakan melalui mind mapping mulai dari siklus I dan siklus II.
serta
Gambaran pada kondisi awal
mengamati situasi dan kondisi ketika
perencanaan studi lanjut ke SMK
di kegiatan sedang berlangsung.
atau SMA melalui mind mapping.
Teknik analisis data yang digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah menggunakan teknik analisis diskripsi.
Analisis
konseling
pada
layanan
Danny
lanjut,
dapat
studi
lanjut
masih
perencanaan studi lanjut sebagai
dan
bentuk dalam kondisi awal secara keseluruhan diperoleh rata-rata skor
kriteria keberhasilan yang sudah (Tritjahjo
studi
dari 31 siswa yang diberikan angket
konseling dari satu siklus dengan
ditentukan
perencanaan
angket
rendah. Hal tersebut dapat dilihat
umumnya
bimbingan
perhitungan
perencanaan
dilakukan dengan membandingkan hasil
Berdasarkan
diketahui bahwa pemahaman tentang
deskripsi
penelitian tindakan kelas bimbingan dan
mendapatkan
lanjut ke SMK atau SMA sesudah
siswa selama kegiatan pemberian berlangsung
selama
serta gambaran perencanaan studi
diinginkan, dan juga menilai perilaku
layanan
SMA
tindakan melalui mind mapping,
mengetahui penilaian tindakan yang sedang
DAN
Hasilnya akan menjelaskan
adalah
dilakukan
PENELITIAN
172
S,
dengan
kriteria
rendah.
Diketahui bahwa 16 siswa berada
2014).
10
pada
kategori
rendah
dengan
dari siklus I dengan rata-rata skor
presentase 51,61%.
179 menjadi 184 pada siklus II.
Setelah diberikan tindakan
Dengan demikian terjadi peningkatan
pada siklus I terjadi peningkatan di
skor sebesar 5 , pada siklus II.
mana dapat di lihat dari 31 siswa
Perubahan tersebut terlihat
yang diberikan angket perencanaan
pada kondisi awal penelitian terdapat
studi
diberikan
12 siswa yang mencapai KKM
mapping
dengan persentase 38,71%. Pada
lanjut
tindakan
setelah
melalui
mind
secara keseluruhan diperoleh rata-
siklus
rata skor 179 dengan kriteria sedang.
dibandingkan kondisi awal yaitu
Dimana
pada
terdapat 23 siswa yang mencapai
kategori sedang dengan presentase
KKM dengan persentase sebanyak
64,52%. Dari kondisi awal dengan
74,2 %. Sedangkan pada siklus II
tingkat rata-rata skor sebesar 172
terjadi peningkatan lagi dari kondisi
dengan kategori rendah, menjadi 179
awal, siklus I dan siklus II menjadi
dengan kategori sedang pada siklus I.
28 siswa yang memenuhi KKM
Sehingga
dengan
20
siswa
siklus
berada
I
layanan
I
terjadi
persentase
peningkatan
90,33
%.
perencanaan studi lanjut melalui
Sehingga
mind mapping berhasil meningkat.
peningkatan dalam perencanaan studi
Dengan jumlah siswa sebanyak 26
lanjut setelah mendapatkan layanan
siswa yang berhasil mencapai KKM
melalui mind mapping. Jadi terdapat
pada siklus I.
peningkatan dari kondisi awal siklus
Hasil pada siklus I belum
dilakukan
siklus
II
siklus
terjadi
I sebanyak 35,49% dan dari siklus I
mencapai hasil yang di inginkan maka
setiap
sampai siklus II sebanyak 16,13%.
yang
Dengan
demikian
terjadi
hasilnya. Rata-rata skor 184 dengan
peningkatan antara sebelum dan
kriteria sedang. Di mana 25 siswa
sesudah
berada pada kategori sedang dengan
siswa. Sebelum diberikan tindakan
presentase 80,65%. Dari hasil rata-
berupa layanan perencanaan studi
rata yang diperoleh pada siklus II
lanjut melalui mind mapping terdapat
terdapat peningkatan yang signifikan
12 orang siswa yang perencanaan
11
diberikan
layanan
pada
karir nya rendah dan memiliki skor
awal mendapatkan hasil presentase
rata-rata
sebanyak 38,71% atau 12
172
responden
secara
siswa
keseluruhan dengan kategori rendah.
telah mencapai KKM dari jumlah
Namun
responden
setelah
mendapatkan
sebanyak
31
siswa,
tindakan berupa layanan perencanaan
dengan kategori rendah. Lalu setelah
studi lanjut melalui mind mapping
mendapatkan layanan pada siklus I
melalui dua siklus dengan delapan
mengalami
kali pertemuan terjadi peningkatan
74,2% atau 23 siswa telah mencapai
perencanaan
KKM dari keseluruhan responden.
studi
lanjut
siswa
peningkatan
sebesar
dengan terdapatnya 28 siswa dari 31
Sedangkan
siswa yang sudah mencapai KKM
layanan pada siklus ke II persentase
dengan
serta
perencanaan studi lanjut mengalami
memilik skor rata-rata 184 secara
peningkatan dari siklus I ke siklus II
keseluruhan responden. Peningkatan
sebesar 90,33% sehingga terdapat 28
yang terjadi setelah terjadi setelah
orang siswa yang telah mencapai
dua siklus tersebut sebesar 16,13%.
KKM dari 31 responden.
presentase
90,33%
setelah
pemberian
Saran yang dapat diberikan KESIMPULAN Dari
hasil
analisis
terkait hasil penelitian ini antara lain
dapat
sebagai berikut :
diketahui bahwa dengan melakukan perencanaan studi lanjut ke SMK
1) Guru bimbingan dan konseling
atau SMA melalui mind mapping
agar selalu memperbarui cara
dapat
mengajar dengan keterampilan
meningkatkan
perencanaan
studi lanjut pada siswa kelas VIII
yang
SMP N 2 Banyubiru. Hal ini
perkembangan saat ini, dan juga
dibuktikan
adanya
mencari alternatif yang lain agar
peningkatan secara keseluruhan dari
siswa tertarik dengan kegiatan
siklus I sampai dengan siklus II.
yang dilakukan saat di kelas.
Maka
dengan
dapat
Dengan
diambil
sesuai
menggunakan
dengan
mind
mapping dalam merencanakan
kesimpulan bahwa dari hasil kondisi
sesuatu.
12
Ajaran 2012/2013. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Diunduh dari www.Unnes.ac.id (pada bulan Januari 2016).
2) Siswa diharapkan lebih paham dan aktif dikelas. Jika ada hal yang tidak diketahui sebaiknya bertanya pada guru, agar materi
Fika, Oktania. 2015. Kemandirian Siswa Dalam Mengambil Keputusan Studi Lanjut (Studi Deskriptif Mengenai Tingkat Kemandirian Siswa Kelas VIII SMP N 2 Girimulyyo Tahun Ajaran 2014/2015 Dalam Mengambil Keputusan Studi Lanjut Dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Layanan Bimbingan Karier). Yokyakarta: Universitas sanata Dharma. Diunduh dari Repository.usd..ac.id (pada bulan Januari 2016)
yang di sampaikan bisa paham. 3) Berdasarkan penelitian tentang meningkatkan perencanaan studi lanjut melalui
ke
SMK mind
atau
SMA
mapping
diharapkan peneliti berikutnya dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahan rujukan. DAFTAR PUSTAKA Anselmus, Yulius. 2014. Kemantapan Pengambilan Keputusan Karir Siswa Kelas IX Di SMP Negeri 9 Salatiga.Salatiga: UKSW.
Hartanto, A. P. (2014). Keefektifan Layanan Bimbingan Karier dengan Melalui Peta Pikiran Untuk Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karier Pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 4 Wonogiri Tahun Ajaran 2013/2014. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Diunduh dari digilib.uns.ac.id (pada bulan November 2015).
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. 2000. Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Buzan ,Tony. (2005). Buku Pintar Mind Mapping. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Hurlock, Elizabeth B. 2005. Perkembangan Anak Jilid 2. Terjemahan dari Bahasa Inggris OLeh dr. Med. Meitasari Tjandrasa. Jakarta: Erlangga.
Chamid, Abdul. dan Rochmanudin. 2010. Lulus SMP/MTS?. Yogyakarta: Paramitra Publishing. Cicih, P. (2013). Meningkatkan Minat Studi Lanjut ke SMK Melalui Layanan Informasi Karier Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Salem Tahun
Istiqomah, I. 2014. Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Perencanaan Karir
13
Sukiman. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru Pembimbing. Yogyakarta: Paramitra Publishing.
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Satu Atap Kedungjati. Salatiga : UKSW. Muhibbu, Abivian. 2013. Program Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karir Peserta Didik. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Diunduh dari Repository.upi.edu (pada bulan Januari 2016).
Tritjahjo Danny S. 2014. Strategi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Dalam Bimbingan & Konseling. Salatiga : Griya Media. Utomo, D. (2012). Media Pembelajaran Aktif. Bandung : Penerbit Nusa.
Oktania, F. (2015). Kemandirian Siswa dalam Mengambil Keputusan Studi Lanjut (Studi Deskriptif Mengenai Tingkat Kemandirian Siswa Kelas VIII SMP N 2 Girimulyo Tahun Ajaran 2014/2015). Universitas Sanata Dharma.
Winkel. W.S. dan Hastuti, S. (2006). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Olivia, F. 2013. 5-7 Menit Asyik Mind Mapping Kreatif. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendididkan. Diunduh dari www. unpad.ac.id (pada bulan Januari 2016). Sarwiji Suwandi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.
14