9/6/2016
Visi Bangsa
Indonesia KULIAH 14: MEMBANGUN PERTANIAN MASA DEPAN
2030
“MERAIH KEUNGGULAN PERTANIAN 2030” TIK: TIK Setelah mempelajari kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan pertanian masa depan dan keunggulan pertanian 2030
negara maju yang unggul dalam pengelolaan kekayaan alam
Materi dapat diunduh lewat Link: http://hsarifin.staff.ipb.ac.id/2012/10/22/material-of-introduction-ofagriculture-sciences-pengantar-ilmu-ilmu-pertanianpip/
Misi Indonesia 2030
Visi Indonesia 2030
Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berkualitas dan Bebas dari Kemiskinan
Pemanfaatan Kekayaan Alam
5 Besar Kekuatan Ekonomi Dunia dengan Pendapatan per Kapita USD 18,000
Visi 2030 Negara g Maju j yang y g Unggul dalam Pengelolaan Kekayaan Alam
Modal Manusia
Modal Alam
Memanfaatkan sumberdaya alam secara berkelanjutan
& fisik
Mi i Misi
Modal Sosial Kualitas Hidup Modern dan Merata
30 Perusahaan Indonesia di Fortune 500 Companies
Imperatif Indonesia 2030 1
2
Ekonomi berbasis keseimbangan pasar terbuka dengan dukungan birokrasi yang efektif
Pembangunan berbasis sumberdaya alam, manusia, modal dan teknologi yang berkualitas dan berkeadilan
Mewujudkan Sinergi Wirausaha, birokrasi, dan Pekerja Menuju Daya Saing yang Global
Strategi Indonesia 2030
3 Perekonomian yang terintegrasi dengan kawasan sekitar dan jaringan global
Imperatif 1
Imperatif 2
Imperatif 3
Peran swasta yang lebih besar
Sumber daya manusia yang sehat dan terdidik
Komoditi yang berdaya saing global
Ikim investasi yang kondusif
Sumber daya alam yang dikelola secara berkelanjutan
Rantai produksi domestik yang efisien
Institusi yang kuat dan tata kelola yang baik
*Imperatif: Tidak boleh tidak/ keharusan / kewajiban
Kontrak sosial yang efektif
Trend Global
Ekonomi Indonesia Kini
Globalisasi pasar, mata rantai usaha dan pengetahuan
Kinerja ekonomi masih di bawah potensi optimal
Porsi nilai tambah yang semakin besar dari inovasi, ketrampilan dan jasa
Trend pasar ekspor dunia menurun
‘Bar’ daya saing usaha semakin tinggi Krisis global
Inovasi dan adaptasi teknologi baru
Integrasi dalam jaringan produksi global
Industrialisasi berbasis kompetensi daerah
Infrastruktur yang memadai dan efisien
Akumulasi modal berbasis tabungan nasional
HDI masih jauh dari harapan Pengangguran masih menjadi persoalan utama
Implementasi secara terpadu
1
9/6/2016
Isu Permasalahan Pertanian 1. Lahan pertanian terus menyempit 2. Produktivitas lahan rendah & mengalami levelling off 3. Kelembagaan penyuluhan & kelembagaan petani lemah 4. Sistem agribisnis belum berfungsi dengan baik 5. Kebijakan makro sering kali kurang memihak sektor pertanian (fiskal, ekspor, impor, perpajakan, industri, perdagangan)
Kebijakan pertanian sebelumnya
Isu Permasalahan Pertanian 6. Konsumsi beras per kapita tinggi 139 kg/ kapita/tahun menjadi 113 kg/kapita/tahun (Penghitungan BPS, Kompas.com, Des. 2011) 7. Diversifikasi pangan masih belum berhasil 8. Pendapatan rata-rata petani lebih rendah dibandingkan d dengan masyarakat k t perkotaan k t 9. Jaminan penyediaan pangan dari produksi dalam negeri menurun 10. Masalah lingkungan
Kondisi Pertanian Saat Ini Produksi tanaman pangan
Bimas Insus Supra Insus Opsus
- 70% masih bertumpu pada lahan di Jawa - Peningkatan produksi lebih menonjol dari pada perluasan areal
Th 1984 Swasembada Beras
Sumber lahan pertanian pangan - Rata-rata jawa 0.37 ha, luar jawa 1.10 ha
Sistem produksi dan produktivitas - padi sawah, produktivitas 4.6 ton/ha - tegalan : jagung (3 ton/ha), kedelai (1.2 ton/ha) - padi gogo (2.3 ton/ha)
N on pertanian
si we la
l im Ka
Su
an
ar gg te n sa
- perkreditan, penyuluhan, pemasaran, dan lembaga input masih lemah
Nu
Kelembagaan petani
ta n
a
li Ba
wa Ja
at ra Su
- 13.7 juta KK petani gurem (luas lahan <0.5 ha) - Pendidikan : - tidak tamat SD (36%), - tamat SD (46%), - tamat t t SMP (13%) (13%), - tamat SMA dan Perguruan Tinggi (6%)
Pertanian 60 50 40 30 20 10 0
m
Profil petani tanaman pangan
Kondisi Pertanian Saat Ini P a n g sa p e n d a p a ta n (% )
Kondisi Pertanian Saat Ini
Gambar 1. Kontribusi pendapatan dari pertanian dan non pertanian rumah tangga petani di perdesaan tahun 2002
2
9/6/2016
Benchmark Thailand - perbaikan teknik budidaya - infrastruktur pertanian yang sangat baik - rantai pasokan yang sudah terbangun - penguatan jaringan informasi kepada petani - petani juga well-informed terhadap trend komoditas
Visi Indonesia Pertanian Tanaman Pangan 2030 ”Pertanian tangguh dan modern berbasis pada pengelolaan sumberdaya alam dan genetik secara berkelanjutan yang menjamin ketahanan, keamanan ea a a dan da mutu utu pangan, pa ga , penyediaan pe yediaa bahan ba a baku industri dan kesejahteraan petani, serta berdaya saing global”
Benchmark Jepang - tidak ada fragmentasi lahan - pemerintah memberikan perlindungan kepada petani melalui subsidi dan proteksi -p pemerintah daerah mendorong g sumberdaya y lokal - PPL yang bertugas door-to-door dan mengkoordinir kuota produksi antar wilayah - pengembangan infrastuktur jalan, konsolidasi lahan lalu diikuti dengan mekanisasi pertanian
Penjelasan Visi Tangguh & Modern: • produk pertanian yang bermutu dan aman • petani yang berpengetahuan, berketrampilan,dan berbudaya industri • produktivitas yang tinggi • sistem yang bertanggungjawab
Pengelolaan SDA yang berkelanjutan: • lingkungan hidup yang lestari • lingkungan yang menunjang kegiatan produktif
Ketahanan, keamanan & mutu pangan • •
Penjelasan Visi Kesejahteraan petani: • •
pendapatan petani mencapai US$ 13 000/kapita/th jaminan pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik, dan komunikasi
Penyediaan bahan baku industri: • • • •
menyediakan bahan baku industri pembangunan industri ‘pengolahan antara’ di sentra produksi pertanian industri berbasis pertanian: tanaman pangan, fitofarmaka, fitokimia jalur informasi dan distribusi yang baik antar sentra produksi primer, pengolahan produk antara dan industri pengolah produk akhir
pemenuhan kebutuhan energi (beras & non beras) keamanan dan mutu pangan : SNI, Codex dll
MISI Mewujudkan ketahanan, kedaulatan, keamanan dan mutu pangan Meningkatkan kesejahteraan petani Menyediakan bahan baku industri secara prima untuk industri berbasis pertanian Meningkatkan M i k tk d daya saing i global l b l produk d k pertanian pangan Mengelola SDA secara optimal dan berkelanjutan
3
9/6/2016
Imperatif
Pencapaian Utama pada 2030
1.
Kebijakan pembangunan nasional berbasis pertanian Menjadikan pertanian sebagai sentral kebijakan pemerintah. Sektor-sektor lain mengutamakan kegiatan berbasis usaha pertanian 2. Kemudahan akses untuk modal, teknologi dan informasi Pengembangan lembaga keuangan dan perbankan Pengembangan teknologi pertanian y p sistem sosialisasi dan diseminasi teknologi g Penyempurnaan Pengembangan sistem informasi pertanian Pusat-pusat informasi agribisnis di kota 3. Pembangunan infrastruktur pendukung pertanian Penyediaan irigasi, transportasi, komunikasi dan perdagangan
Pendapatan petani US$ 13 000/kapita/tahun Kemandirian pangan Menjadi j eksportir p produk p pertanian p tropika p terbesar ke-5 dunia Lingkungan hidup produktif dan lestari
Imperatif 4. Pemberdayaan mandiri masyarakat desa
Peluang kerja di usahatani off-farm Perbanyakan Balai Latihan Kerja Pengiriman tenaga kerja terampil ke luar negeri 5. Penyediaan lapangan kerja di pedesaan (industri kecil, industri pengolah antara, jasa pertanian, dsb.) 6. Sektor industri dan jasa berkembang dengan baik sehingga dapat menyerap tenaga kerja dari sektor pertanian pertanian. 7. Mitigasi bencana Perhitungan faktor bencana dalam perencanaan produksi Antisipasi dan minimalisasi dampak bencana Peningkatan peran lembaga mitigasi bencana dan pemanfaatan informasi peramalan
Strategi Kebijakan lahan pertanian: Konsolidasi lahan (minimum 2 ha) Pencegahan alih fungsi lahan Reforma agraria Penerapan UU lahan pertanian pangan abadi Perluasan lahan di luar Jawa dengan perbaikan irigasi Peningkatan Efisiensi Produksi Penggunaan varietas hasil pemuliaan Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian Tata ruang pertanian yang baik dan mekanisasi pertanian
Diversifikasi Pangan Pengurangan konsumsi beras Peningkatan produksi dan kualitas pangan alternatif Kampanye peningkatan citra pangan alternatif
Strategi
Strategi • Pengembangan Infrastruktur Pertanian dan Pedesaan – Penyediaan infrastruktur transportasi, energi dan telkom – Peningkatan efektivitas dan efisiensi infrastruktur dan membangun infrastruktur khusus di kawasan agropolitan – Pengembangan fungsi-fungsi hidrologi alami dan buatan • Penguatan kelembagaan – Penguatan kapasitas bangunan lembaga petani/lembaga / pedesaan sebagai pusat aktivitas ekonomi, komunikasi dan strategi dalam perencanaan pertanian dan lingkungan – Penguatan kapasitas transfer teknologi – Penguatan isu gender dalam membangun rumah tangga petani – Pengembangan lembaga koperasi, asuransi pertanian dan lembaga keuangan mikro
•
•
Pengembangan Budaya Industri – Perkuatan kelembagaan petani untuk produksi dan penyediaan sarana produksi – Penyediaan penyuluh dan manajer kelompok tani – Penyediaan sarana informasi dan komunikasi modern – Penyusunan SOP oleh manajer bersama petani – Membangun supply chain management produk pertanian – Kebijakan j sistem mutu produk p pertanian p Profesionalisme Tenaga Kerja Pertanian – Mengurangi jumlah tenaga kerja hingga 20% – Mobilisasi gradual ke pertanian produktivitas tinggi – Pelatihan angkatan kerja untuk penyiapan wiraswasta – Pengembangan industri pendukung pertanian – Migrasi alami tenaga kerja ke daerah-daerah – Peningkatan akses & distribusi informasi
4
9/6/2016
Strategi
Isue Penting
• Peningkatan daya saing produk & pengembangan pasar – Peningkatan mutu komoditas dan kontinuitas produksi melalui manipulasi agronomis, genetik dan lingkungan; – Efisiensi produksi penurunan harga – Pengembangan prosedur pasca panen modern • Pengembangan SDA secara lestari – Perbaikan P b ik tata t t ruang pertanian t i makro k – Perbaikan tata ruang bentang alam dan mikro pertanian – Reklamasi lahan – Pemanfaatan lahan-lahan marjinal – Penerapan bioteknologi – Antisipasi pencemaran genetika pd pertanaman monokultur – Pengembangan precision farming
• Pembangunan sektor industri & jasa harus berkembang dengan pesat agar dapat menarik tenaga kerja dari sektor pertanian; pertanian tidak lagi menjadi penampung tenaga kerja tidak produktif. • Pendidikan mampu meningkatkan kompetensi petani. • Program KB harus berhasil, sehingga satu keluarga terdiri atas 4 orang. g • Untuk mencegah frakmentasi lahan perlu ada reinterpretasi hukum warisan. • Untuk konsolidasi lahan (2 ha/kk) diperlukan peran bank dalam penyediaan dana dalam perluasan kepemilikan lahan. • Konsumsi beras turun menjadi 90 kg/kapita/tahun.
Kesimpulan Pada 2030 pembangunan pertanian Indonesia akan menghasilkan pertanian: ☻ Pendapatan petani rata-rata US$ 13 ribu/ kapita/tahun ☻ Kemandirian pangan ☻ Menjadi eksportir produk pertanian tropika sebagai pangan segar maupun olahan terbesar ke-5 dunia ☻ Lingkungan hidup produktif dan lestari
INSTITUT PERTANIAN BOGOR Mencari dan memberi yang terbaik Visi IPB memiliki visi “Menjadi terdepan dalam memperkokoh martabat bangsa melalui pendidikan tinggi unggul pada tingkat global di bidang pertanian, kelautan, dan biosains tropika” (Statuta IPB, 2013) Misi Sesuai Statuta IPB tahun 2013, misi IPB adalah: 1.Menyiapkan insan terdidik yang unggul, profesional, dan berkarakter kewirausahaan di bidang pertanian, kelautan, dan biosains tropika; 2 Memelopori perkembangan ilmu pengetahuan, 2.Memelopori pengetahuan teknologi teknologi, dan seni yang unggul di bidang pertanian, kelautan, dan biosains tropika; 3.Mentransformasikan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni dan budaya unggul IPB untuk pencerahan, kemaslahatan, peningkatan kualitas kehidupan secara berkelanjutan. Kebijakan Mutu Sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen terhadap peningkatan mutu dalam seluruh aspek penyelenggaraan program akademik dan non-akademik, IPB memiliki pernyataan mutu (quality statement) yaitu: ”dengan komitmen yang tinggi terhadap mutu, IPB secara efisien dan akuntabel menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidang pertanian, kelautan, dan biosains tropika untuk kemajuan bangsa”.
Keep contact in touch, please • Facebook: Regan Leonardus Kaswanto • Email: anto_leonardus@yahoo,com
[email protected] • Mobile/WA/LINE: 08121939739
Materi dapat diunduh lewat Link: http://hsarifin.staff.ipb.ac.id/2012/10/22/material-ofintroduction-of-agriculture-sciences-pengantar-ilmu-ilmupertanianpip/
5