LUBRICANTS
2015
Integrated Annual Report
Gedung Oil Center Lantai 6, Jl. MH. Thamrin Kav 55 Jakarta Pusat 10350 Phone : +62 21 3190 7190 Fax : +62 21 314 8886 Email :
[email protected] Website : www.pertaminalubricants.com
2015
Integrated Annual Report
LUBRICANTS
AcceleRAtIng ActIons, Strengthening FoundationS
Accelerating Actions, Strengthening Foundations PT Pertamina Lubricants menuju ‘World Class Lubricants Company’ mulai menapakkan kakinya di pasar Asia, dengan dibukanya anak perusahaan Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd yang akan memegang peran penting dalam penguasaan pasar pelumas di kawasan Indochina. Selain itu, produk PT Pertamina Lubricants telah merambah hingga Australia, Afrika, dan Eropa. Situasi ini semakin menyemangati kami untuk terus meningkatkan kualitas produk dan kepuasan pelanggan.
PT Pertamina Lubricants has paved the way to become the World Class Lubricants Company’ by stepping into Asian market with the opening of subsidiary Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd., which will play an important role to penetrate lubricants market in the Indochina region. In addition, PT Pertamina Lubricant’s products has expanded to Australia, Africa, and Europe. The situation has encouraged us to continuously improve the quality of our products and customer satisfaction.
Hingga akhir tahun 2015, survei kepuasan pelanggan kami di dunia industri memberikan nilai 4 dari total skala 5, yang menunjukkan kepuasan mereka atas layanan dan produk PT Pertamina Lubricants. Disamping itu, survei yang dilakukan oleh pihak independen menyebutkan bahwa PT Pertamina Lubricants mampu menguasai 59,09% pasar pelumas, grease, specialties products dan base oil products secara nasional.
By the end of 2015, our satisfaction survey for industrial sector resulted with score 4 of scale of 5, indicating their satisfaction on the services and products of PT Pertamina Lubricants. In addition, a survey conducted by an independent party found that PT Pertamina Lubricants managed to control 59.09% share of the national market of lubricants, grease, specialties products and base oil products.
Tekad kami terus mengembangkan inovasi produk, diantaranya menjadikan kemasan lebih tahan bocor. Keamanan produk dan jaminan keaslian juga kami lengkapi dengan mencantumkan nomor batch menggunakan sinar laser (laser marker) dan kelengkapan dokumen Material Safety Data Sheet (MSDS) pada setiap pengiriman produk. Lebih jauh, kami telah menerapkan konsep pabrik modern dan terintegrasi di Production Unit Jakarta (PUJ).
We are determined to continue developing innovative products, including more leak proof packaging. We also guarantee the product safety and authenticity by engraving batch number using laser marker and equip Material Safety Data Sheet (MSDS) documents for each product shipment. Furthermore, we have applied the concept of modern and integrated plant at Production Unit Jakarta (PUJ).
Kami ingin maju dengan cepat dan mendekatkan diri kepada para konsumen kami. Untuk itu kami terus mengembangkan sumber daya manusia melalui Pusat Pelatihan Pemasaran Pelumas
We strive to move fast and get closer to our consumers. Thus we continue to develop human resources through Integrated Lubrication Management Academy (ILMA). In addition, internally,
Terpadu (ILMA/Integrated Lubrication Management Academy). Di samping itu, secara internal, PT Pertamina Lubricants juga memperkuat jajaran tim manajemen dan meningkatkan efektivitas dengan perubahan pada struktur organisasi.
PT Pertamina Lubricants also strengthens the management team and improve the effectiveness through the changes to the organizational structure.
Kini saatnya kami menguatkan fondasi, berbenah diri dan melangkahkan kaki untuk berlari. Tentu kami tidak sendiri, pada tahun 2015 PT Pertamina Lubricants bekerjasama dengan salah satu brand global, Automobili Lamborghini, sebagai technical partner. Selanjutnya, PT Pertamina Lubricants akan menjadi pemasok produk pelumas khusus dan bahan bakar untuk mesin mobil Lamborghini.
Now is the time for us to strengthen the foundation, reform and take our steps to run. Of course we are not alone, as in 2015 PT Pertamina Lubricants has built collaboration with one of the global brands, Automobili Lamborghini, as a technical partner. PT Pertamina Lubricants will be the supplier of special lubricants and fuel for Lamborghini car engines.
Perhatian kami pada pencapaian kinerja tidak lagi semata pada aspek ekonomi, namun juga pada aspek sosial dan lingkungan. Perubahan bisnis yang cepat memberi semangat bagi PT Pertamina Lubricants untuk mengkristalisasikan ketiga aspek kinerja ini menjadi satu kesatuan yang berkesinambungan dan terintegrasi.
Our focus on the performance achievement has no longer solely on the economic aspect, but the social and environmental aspects as well. Rapid changes in business have further encouraged PT Pertamina Lubricants to crystallize the three aspects of performance into sustainable and integrated unity.
Atas dasar semangat inilah, maka kini di tangan pemangku kepentingan semua, terimalah Laporan Tahunan Terintegrasi pertama kami.
With this spirit, please accept our first Integrated Annual Report that we present to all stakeholders.
Daftar Isi
Daftar Isi | Table of Contents 04
PT Pertamina Lubricants Kini PT Pertamina Lubricants Today Ikhtisar Kinerja Perusahaan Company Performance Highlights Informasi Harga Saham Information on Share Price Informasi Obligasi, Sukuk, atau Obligasi Konversi Information on Bonds, Islamic Bonds (Sukuk), or Convertible Bonds Peristiwa Penting 2015 2015 Event Highlights Tentang Laporan Ini PT Pertamina About This Report Lubricants Kini
4
17
Tanggung Jawab Sosial dan Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders Lingkungan
178
Struktur Grup Perusahaan | Corporate Group Structure Misi,Asosiasi dan Tujuan CSR Daftar Entitas anak danVisi, Entitas Pelibatan Pemangku Kepentingan List of Subsidiaries and Associates Pembiayaan danLainnya Dampak Keuangan Kronologi Pencatatan Saham dan Efek Chronology of Share Listing
Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan Company Supporting Professional Institutions Penghargaan dan Sertifikasi | Awards and Certifications Nama dan Alamat Production Unit, Gudang Nusantara, dan Sales Region Name and Address of Production Unit and Sales Region
Pencapaian Kami Peristiwa Penting 2015
Laporan Dewan Komisaris dan Laporan Dewan Direksi Komisaris dan Direksi
16
Report of the Board of Commissioners and Board of Directors Laporan Dewan Komisaris Laporan Direksi Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Profil Dewan Komisaris Tentang PT Pertamina Lubricants Profile of the Board of Commissioners Laporan Direksi | Report of the Board of Directors
42
PertanggungjawabanStruktur Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Organisasi Responsibility Statement of Integrated Annual Report 2015 Visi dan Misi Perusahaan
43
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
66
About PT Pertamina Lubricants Kode Etik
Komitmen Kami | OurStruktur Commitment Tata Kelola Perusahaan Profil Perusahaan | Company Profile Kegiatan Usaha | Business activities Proses Bisnis | Business process
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Produk dan Penguasaan Pasar | Product and Market Share Struktur Organisasi | Organizational Structure
Tinjauan Bidang Usaha Produksi
Tim Kami l Our Team dan Distribusi Area Kerja | Work AreaTinjauan Bidang Usaha Penjualan Visi dan Misi Perusahaan | Company Missiondan Tinjauan BidangVision Usahaand Penelitian Produk Tata Nilai PerusahaanPengembangan | Corporate Values Kinerja Keuangan Pekerja PT PertaminaTinjauan Lubricants Employees of PT Pertamina Lubricants
2
77
204 Tata Kelola Perusahaan yang Baik Struktur Pengelolaan SDM Good Corporate Governance
Tentang PT Pertamina Komitmen PadaLubricants Praktik Terbaik GCG
136
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Terkait Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja
Komitmen Kami
Profil Direksi | Profile of the Board of Directors Profil Perusahaan
dan Keselamatan Komitmen pada PraktikKesehatan Terbaik Good Corporate Kerja Kinerja Keselamatan Kerja Governance(GCG) Commitment to GCG Best Practices Kinerja Kesehatan Kerja
Pedoman Perilaku | Code of Ethics
Tanggung Jawab Sosial dan
Struktur Tata Kelola Perusahaan Lingkungan Terkait Pengembangan Corporate Governance Structure
217
Sosial dan Kemasyarakatan
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
Direksi | Board of Directors Pelaksanaan CSR Bidang
Penilaian terhadap Direksi Sosial Ekonomi Board of Directors Performance Assessment Mekanisme Penyampaian Keluhan Informasi Pemegang Saham TerkaitUtama Dampak Sosial Majority Shareholder Information Hubungan Afiliasi antara Anggota Direksi, Dewan 220Pemegang Masa DepanUtama dan Keberlanjutan Komisaris, dan Saham Affiliated Relations Between Board of Directors, Board of Commissioners, Shareholder 223and Majority Informasi Lain-lain
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Penghindaran Benturan Kepentingan dan Tata Kelola Barang dan Jasa Avoidance of Conflict of Interest and Governance Goods and Services Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary Sistem Pengendalian Internal | Internal Control System Internal Audit Akuntan Publik dan Audit Eksternal Public Accountant and External Audit
Transaksi dengan Pihak Berelasi Material Transactions With Conflict Of Interest and/or Transactions With Related Parties
201
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Social and Environmental Responsibility
Sistem Pelaporan Pelanggaran | Whistleblowing System
Visi, Misi, dan Tujuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Vision, Mission, and Purpose of CSR
Keterbukaan Informasi dan Akses Data Perusahaan Information Disclosure and Company Data Access
Struktur Organisasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan CSR Organizational Structure
Penerbitan Laporan Tahunan | Annual Report Publishing Pernyataan Finansial | Financial Statement
Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Engagement
Situs Perusahaan dan Media Informasi Lain Company Site and Other Information Media
Tanggung Jawab Terhadap Konsumen Responsibility to Customers
Kepatuhan dan Perkara Hukum yang Dihadapi Legal Compliance and Cases
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility to Environment
Pengelolaan Risiko | Risk Management
Tanggung Jawab Terhadap Ketenagakerjaan Responsibility to Employment
157
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Terhadap Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Responsibility to Social and Community Development
Management Discussion and Analysis Tinjauan Umum | General Overview
Tinjauan Bidang Usaha | Business Sector Overview Integrated Lubrication Management Academy (ILMA) Tinjauan Kinerja Keuangan | Financial Performance Overview Struktur Modal dan Kebijakan Struktur Modal Capital Structure and Policy Ikatan Material atas Investasi Barang Modal Material Ties on Investment of Capital Goods Informasi dan Fakta Material setelah Tanggal Laporan Akuntan Material Information and Facts Subsequent to the Date of the Accountant’s Report Prospek Usaha | Business Prospect Kebijakan Dividen | Dividend Policy Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan Employee Stock Ownership Plan
235
Masa Depan dan Kelangsungan Usaha The Future and Business Sustainability
239
Informasi Lain | Other Information
259
Laporan Keuangan | Financial Statement
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Realization of Uses of Proceeds from Public Offering Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, dan Restrukturisasi Utang/Modal Investment, Expansion, Divestment, Merger/Consolidation of Business and Debt/Capital Restructuring
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
3
Ikhtisar Keuangan*
[G4-9, G4-EC1]
Financial Performance Highlight (Dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keterangan
(In millions IDR, unless stated otherwise)
2014
2015
Pendapatan
9.327.510
9.061.100
Revenues
Beban Pokok Pendapatan
6.336.172
6.178.462
Cost of Revenue
Laba Bruto
2.961.338
2.882.198
525.093
502.445
Sales & Marketing Expenses General & Administration Expenses
Laporan Laba Rugi (Audited)
Beban Penjualan & Pemasaran
Description Profit/Loss (Audited)
Gross Profit
169.226
180.872
2.262.619
2.198.879
197.402
260.936
2.460.021
2.459.815
597.038
560.206
Laba Tahun Berjalan
1.862.983
1.899.609
Laba Komprehensif
1.862.983
1.899.369
Comprehensive Profit
Total Laba yang Dapat Didistribusikan kepada Entitas Induk
1.862.983
1.899.102
Total Comprehensive Income Attributable to Parent Entity
Beban Umum & Administrasi Laba Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain Laba Sebelum Beban Pajak Beban Pajak
Kepentingan Non Pengendali EBITDA
0
267
2.313.041
2.245.198
Laporan Neraca
Operating Profit Other Revenues (Expenses) Profit Before Tax Tax Expenses Profit for the Year
Non Controlling Interest EBITDA
Balance Sheet 0
17.793
Jumlah Aset
6.443.484
6.938.294
Jumlah Liabilitas
1.477.582
1.530.073
0
3.603
Jumlah Ekuitas
4.995.902
5.408.221
Total Equity
Jumlah Liabilitas & Ekuitas
6.443.484
6.938.294
Total Liabilities & Equity
Arus Kas Aktivitas Operasi
1.521.728
1.988.906
Cash Flow from Operating Activities
Arus Kas Aktivitas Investasi
(33.850)
(21.987.601)
Cash Flow From Investing Activities
0
(1.490.387)
Cash Flow from Financing Activities
Kenaikan Bersih Kas
1.487.878
476.532
Saldo Kas Akhir Tahun
3.281.716
3.764.489
Jumlah Investasi pada Entitas Asosiasi /Joint Venture
Kepentingan Non Pengendali
Laporan Arus Kas
Arus Kas Aktivitas Pendanaan
Total Assets Total Liabilities Non Controlling Interests
Cash Flow Statement
* Catatan Laporan Keuangan disajikan dua tahun karena Perusahaan resmi beroperasi secara penuh di tahun 2014.
4
Total Investments in Associates/Joint Ventures
Increase in Cash Cash Balance at End of Year
Note * The Financial Statement is presented in two full years as the Company started its full operation in 2014.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Keterangan
2014
2015
Description
Cash Ratio
226,70%
246,04%
Cash Ratio
Quick Ratio
421,16%
427,28%
Quick Ratio
Operating Profit Margin
24,26%
24,27%
Operating Profit Margin
Net Profit Margin
19,97%
20,96%
Net Profit Margin
Return on Assets (ROA)
28,91%
27,38%
Return On Assets
Return on Equity (ROE)
37,29%
54,13%
Return on Equity
Return on Investment (ROI)
35,11%
32,60%
Return on Investment
Debt to Equity Ratio
22,47%
28,29%
Debt to Equity Ratio
Debt to Asset Ratio
28,98%
22,04%
Debt to Asset Ratio
Collection Periods
10,99
11,77
Collection Periods
Inventory Turnover
96,05
135,36%
Inventory Turnover
Total Asset Turnover
144,76%
66,01%
Total Asset Turnover
Total Equity To Total Asset
77,53%
77,96%
Total Equity To Total Asset Time Interest Earned Ratio
Rasio Keuangan
Financial Ratio
N/A
N/A
Dividen Kas Per Saham
436.612,07
556.398,37
Cash Dividend Per Share
Pendapatan Per Saham
545.765,09
553.494,97
Earnings Per Share
80%
100%
Modal Kerja Bersih
4,648.989,86 juta/million
5.007.560,77 juta/million
Tanggal Pembayaran Dividen
21 Dec 2015
N/A
Time Interest Earned Ratio
Payout Ratio
Payout Ratio Net Working Capital Dividend Payment Date
Ikhtisar Kinerja Operasional Produksi
[G4-9]
Production Operational Performance Highlights Keterangan | Description
2014
2015
∆%
Drum
177.472
159.807,11
(9,95)%
Lithos
147.856
141.310,96
(4,43)%
Bulk
97.016
100.484,63
3,58%
Jumlah | Total
422.344
401.602,70
(4,91)%
2.633
2.331,62
(11,45)%
409
435,45
6,47%
3.042
2.767,07
(9,04)%
Produksi LOBP | LBOP Production (KL)
Produksi Grease | Grease Production (MT) Drum Pail Jumlah | Total
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
5
Ikhtisar Kinerja Operasional Penjualan (dalam KL) Sales Operational Performance Highlights (in KL)
∆ 21.85%
(000)
Penjualan Overseas Overseas Sales
542.187
Penjualan Domestik Domestic Sales
444.954
2014
6
2015
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Kinerja Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan [G4-LA6,G4-EN24]
Occupational Health, Safety and Environmental Performance No
Keterangan | Description
1
Total Jam Kerja | Total Working Hours
2
Jam Kerja Hilang | Lost Working Hours
3
Kecelakaan Kerja | Work Accident
Satuan | Unit
2014
2015
Jam | Hour
1.837.706
4.379.389
0
96
0
0
0
1
2
1
0
12
Meninggal | Fatal Cacat Sebagian/Berat | Moderate/Permanent Injuries
Orang | Person
Pertolongan Pertama/Ringan | First Aid/Minor Hari Hilang | Lost Time Injury
Hari | Day
Kejadian Tercatat | Recorded Incident
Hari | Day
2
2
Kejadian Tidak Tercatat | Unrecorded Incident
Hari | Day
0
0
0
0,20
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
KL
0
0
Ribu USD Thousand USD
0
0
Unit
0
0
Ribu USD Thousand USD
0
0
Hijau | Green
1
1
Biru | Blue
1
1
Total Recoverable Incident Ratio Nilai Kerugian | Total Losses 4
Kebakaran | Fire Besar | Major Kecil | Minor Nilai Kerugian | Total Losses
5
Besar (≥15 BBL) | Major Volume Nilai Kerugian | Total Losses
Ribu USD Thousand USD
Kejadian
Insiden Besar | Major Incident Jumlah Insiden | Total Incidents Nilai Kerugian | Total Losses
7
Kejadian
Tumpahan Minyak | Oil Spill Kecil (≤15 BBL) | Minor
6
Ribu USD Thousand USD
PROPER
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
7
Informasi Harga Saham Information on Share Price
PT Pertamina Lubricants adalah anak perusahaan PT Pertamina (Persero) dan merupakan Perseroan Terbatas tertutup. Sampai dengan akhir tahun 2015 Perusahaan tidak melakukan perdagangan saham.
PT Pertamina Lubricants is a subsidiary of PT Pertamina (Persero) and is a non-listed Limited Liability Company. Until the end of 2015 the Company did not trade any shares.
Dengan demikian Laporan ini tidak menyajikan informasi mengenai jumlah saham yang beredar, laba (rugi) per saham, kapitalisasi pasar, harga saham tertinggi, harga saham terendah dan harga saham penutupan serta volume saham yang diperdagangkan.
Thus the report does not provide information about the number of outstanding shares, earning (loss) per share, market capitalization, the highest share price, lowest share price, and closing share price as well as volume of traded shares.
Informasi Obligasi, Sukuk, atau Obligasi Konversi Information on Bonds, Islamic Bonds (Sukuk), or Convertible Bonds
Hingga akhir tahun 2015 PT Pertamina Lubricants tidak menerbitkan obligasi, sukuk dan obligasi konversi. Dengan demikian Laporan ini tidak menyajikan informasi terkait jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar, tingkat bunga/imbalan, tanggal jatuh tempo dan peringkat obligasi/sukuk.
8
Until the end of 2015 PT Pertamina Lubricants did not issue any bonds, Islamic bonds (sukuk) and convertible bonds. Thus the report does not provide information regarding the number of outstanding bonds/Islamic bonds (sukuk)/ convertible bonds, the interest rate/yield, maturity date and ratings of bonds/Islamic bonds (sukuk).
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
9
Peristiwa Penting 2015 Event Highlights 2015
February 13
January 21
Press conference pemberangkatan pemenang Fastron Driving Experience ke Finland Press conference on departure of Fastron Driving Experience winners to Finland
Penandatanganan Technical Partnership antara Lamborghini dan PT Pertamina Lubricants The signing of technical partnership between PT Pertamina Lubricants and Lamborghini
October 04
PT Pertamina Lubricants Media Forum, a discussion event between journalists and PT Pertamina Lubricants Board of Directors
December 11
Soft launching New PUJ dan peluncuran Produk Meditran SX Bio oleh Menteri BUMN dan Menteri Perdagangan Soft launching of New PUJ and Meditran SX Bio Product by SOE Minister and Trade Minister
14
Penandatanganan kontrak pembelian pelumas antara Perta Arun Gas dan PT Pertamina Lubricants The signing of the lubricants purchase contract between Perta Arun Gas and PT Pertamina Lubricants
PT Pertamina Lubricants Media Forum, ajang diskusi para jurnalis dengan Direksi PT Pertamina Lubricants
November 06
Penandatanganan Amandment Joint Statement of Cooperation (JSC) dengan Toyota Motor Corporation The signing of Joint Stement of Cooperation Amandment (JSC) with Toyota Motor Corporation
17
Site visit oleh Tim Toyota Jepang ke PUG
23
Media Gathering dengan Direksi PT Pertamina Lubricants di Hongkong Café
Site visit by Japan’s Toyota team to PUG
Media Gathering with the Board of Directors of PT Pertamina Lubricants at Hongkong Cafe 10
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
March
April
13
07
Deklarasi dukungan PT Pertamina Lubricants kepada Rio Haryanto untuk berlaga di kancah kompetisi otomotif dunia sebagai wujud nyata partisipasi mendukung prestasi anak bangsa untuk ‘Indonesia Mendunia’
Pertemuan dengan Country Distributor Gathering with Country Distributors
May 25
Support declaration of PT Pertamina Lubricants to Rio Haryanto to compete in the world automotive competition arena, as a real participation in supporting the nation’s achievement for ‘Indonesia Mendunia’ (Global Indonesia).
Penandatanganan kontrak Supply Pelumas dengan PT Timah Signing of Lubricant Supply contract with PT Timah
July 01
Penandatanganan MoU PT Pertamina Lubricants dengan Pelni dan Kementrian BUMN (salah satu bentuk sinergi BUMN) The signing of MoU between PT Pertamina Lubricants and Pelni and the Ministry of State-Owned Enterprises (as a form of SOEs synergy)
September 06
Lamborghini Blancpain Super Trofeo Series di Sirkuit Sentul. Ajang pembuktian ketangguhan pelumas Fastron Platinum di mobil Lamborghini Lamborghini Blancpain Super Trofeo Series at the Sentul Circuit. An arena to display the reliability of Fastron Platinum lubricant in Lamborghini cars.
23
HUT PT Pertamina Lubricants ke-2 PT Pertamina Lubricants 2nd Anniversary
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
August 17
Pencanangan tagline “Speed Up” untuk percepatan pencapaian target menjadi World Class Lubricants Company The launching of “Speed Up” tagline to accelerate the target achievement of becoming World Class Lubricants Company
20-30
Pameran GIIAS 2015 : Launching produk baru Pertamina Fastron Platinum sebagai Technical Partner dari Lamborghini (23 Agustus 2015) GIIAS Exhibition 2015: Launching of new products of Pertamina Fastron Platinum as Lamborghini Technical Partner of (August 23, 2015)
11
Tentang Laporan Ini About This Report
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015 merupakan laporan pertama yang bersifat integrasi, yang tidak hanya menyajikan kinerja ekonomi, namun menyatukan informasi kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan dalam satu laporan. Laporan ini disusun berdasarkan ketentuan-ketentuan pelaporan:
The Integrated Annual Report 2015 of PT Pertamina Lubricants is the first integrated report, which not only presents economic performance, but also integrates the information on economic, social and environment performance in one report. This report has been prepared under the reporting provisions as follows:
t 1FSOZBUBBO 4UBOEBS "LVOUBOTJ ,FVBOHBO 14", EBO Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang telah direvisi dan berlaku efektif tahun 2011 t 1FSBUVSBO #BEBO 1FOHBXBT 1FOBOBNBO .PEBM Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.X.K.6 t 4VTUBJOBCJMJUZ 3FQPSUJOH (VJEFMJOFT 43( EBSJ (MPCBM Reporting Initiatives (GRI), GRI G4 t *OUFSOBUJPOBM *OUFHSBUFE 'SBNFXPSL *3 ZBOH diterbitkan International Integrated Reporting Council (IIRC)
t 4UBUFNFOU PG 'JOBODJBM "DDPVOUJOH 4UBOEBSET 4'"4 and Interpretations of Financial Accounting Standards (IFAS), which has been revised and is effective in 2011 t $BQJUBM *OWFTUNFOU'JOBODJBM *OTUJUVUJPO 4VQFSWJTPSZ Board (Bapepam-LK) Regulation No.X.K.6 t 4VTUBJOBCJMJUZ3FQPSUJOH(VJEFMJOFT 43( PGUIF(MPCBM Reporting Initiatives (GRI), GRI G4 t *OUFSOBUJPOBM *OUFHSBUFE 'SBNFXPSL JTTVFE CZ UIF International Integrated Reporting Council (IIRC)
12
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Periode pelaporan mencakup kurun waktu 1 Januari-31 Desember 2015. Tidak ada pernyataan kembali maupun perubahan informasi yang signifikan dibanding Laporan Tahunan 2014. Lingkup informasi pelaporan hanya mencakup PT Pertamina Lubricants, tidak menyertakan informasi dari induk perusahaan maupun anak perusahaan.
The reporting period covers the period January 1 to December 31, 2015. There was no restatement or significant information changes compared to the Annual Report 2014. The scope of reporting information only covers PT Pertamina Lubricants, does not include information from the parent company and subsidiaries. [G4-22, G4-23, G4-
[G4-22, G4-23, G4-28, G4-30]
28, G4-30]
Sesuai ketentuan Global Reporting Initiatives (GRI G4), opsi pelaporan keberlanjutan dalam laporan ini adalah in accordance-core. Tahun ini kami belum melaksanakan penjaminan (assurance) oleh pihak independen, kecuali pada pernyataan informasi finansial yang telah mendapatkan pemeriksaan dari Kantor Akuntan Publik (KAP). Seluruh informasi dalam laporan ini telah mendapatkan persetujuan dari Direksi, sehingga terjamin keabsahaannya. [G4-33]
Under the Global Reporting Initiatives (GRI G4), sustainability reporting option of this report is in accordance-core. This year there was no assurance performed by an independent party, except in the statement of financial information that has been examined by Public Accounting Firm (PAF). All information in this report has been approved by the Board of Directors, to guarantee its validity. [G4-33]
Semua rujukan standar pelaporan yang digunakan menunjukkan keberadaan laporan tahunan PT Pertamina Lubricants yang patuh pada regulasi di Indonesia, bahkan lebih dari yang disyaratkan (beyond compliance). Hal ini merupakan wujud komitmen Perusahaan yang telah berekspansi hingga ke luar negeri, sehingga rujukan pelaporan juga disesuaikan dengan kebutuhan pemangku kepentingan internasional.
All references used for reporting standards indicated the annual report of PT Pertamina Lubricants has complied with regulations in Indonesia, even more beyond compliance. This is a manifestation of the Company’s commitment that has expanded overseas, thus the reporting references are also tailored to the needs of international stakeholders.
Laporan tahunan yang bersifat integrasi merupakan komitmen PT Pertamina Lubricants untuk mendukung keberadaan PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan, dengan visinya sebagai ‘World Class Lubricants Company’. Sejalan dengan hal ini, maka informasi yang disajikan menjadi lebih komprehensif karena penentuan topik informasi dilakukan berdasarkan penentuan aspek material.
The Integrated Annual Report is a commitment of PT Pertamina Lubricants to support the existence of PT Pertamina (Persero) as the parent company, with its vision as ‘World Class Lubricants Company’. In line with this, the information presented is more comprehensive because of the information topics are determined based on determination of material aspects.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
13
MATERIALITAS LAPORAN ASPEK KEBERLANJUTAN
MATERIALITY REPORT SUSTAINABILITY ASPECTS
Dalam melaporkan aspek keberlanjutan, Perusahaan menentukan prioritas topik melalui uji materialitas yang melibatkan pemangku kepentingan internal. Proses eksplorasi informasi material dilakukan melalui focus group discussion (FGD) pada tanggal 11 Januari 2016 yang dihadiri oleh fungsi Corporate Secretary, Production, Finance, Distribution, Marketing, Health, Safety and Environment (HSE), Human Resources and General Affairs, Internal Audit, dan Legal di PT Pertamina Lubricants Gedung Oil Center, Jl. M.H. Thamrin. Proses ini dilakukan dengan mempertimbangkan empat prinsip penentuan isi laporan, yaitu keterlibatan pemangku kepentingan, materialitas, konteks keberlanjutan, dan kelengkapan. Proses penentuan isi laporan dan aspek material dilakukan dengan memilih aspek-aspek yang dinilai material dan memberikan dampak bagi perusahaan serta pemangku kepentingan. Para peserta diskusi diminta untuk memberikan skor 1-5 untuk masing-masing aspek yang ada. Skor 1 diberikan untuk aspek yang dinilai ‘sangat tidak berpengaruh’, dan skor 5 diberikan aspek yang ‘sangat berpengaruh’. Aspek material yang mendapat skor rata-rata minimal 3,5 diputuskan sebagai material. Langkah berikutnya adalah tes materialitas aspek dengan mengajukan empat pertanyaan yang dijawab dengan ‘ya’ atau ‘tidak’ oleh para peserta FGD, yaitu:
In reporting sustainability aspects, the Company determines the priority topics through materiality test involving internal stakeholders. The process of material information exploration was done through focused group discussion (FGD) on January 11, 2016, which was attended by the functions of the Corporate Secretary; Production; Finance; Distribution; Marketing; Health, Safety and Environment (HSE); Human Resources and General Affairs, Internal Audit, and Legal at PT Pertamina Lubricants, Oil Center Building, Jl. M.H. Thamrin. This process was conducted with consideration of the four principles in defining the content of the report, namely the stakeholder engagement, materiality, sustainability context, and completeness. The process of defining the content of the report and material aspects was conducted by selecting the aspects considered material and have an impact on the company and stakeholders. The participants were asked to give a score on a scale of 1 to 5 for each aspect. Score 1 is given to the aspect that was rated ‘least important’, and a score of 5 is given aspect ‘highly important’. The aspects that received an average score of at least 3.5 were defined as material. The next step was materiality test by asking four questions that were answered with a ‘yes’ or ‘no’ by the participants of the FGD, namely:
14
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
a. Does this aspect have a wide impact on the community? b. Is this aspect an important issue for the Company?
a. Apakah aspek tersebut berdampak luas terhadap masyarakat? b. Apakah aspek tersebut merupakan isu penting bagi Perusahaan? c. Apakah pengungkapan atas aspek tersebut diperlukan oleh pemangku kepentingan? d. Apakah data atas aspek tersebut tersedia untuk diungkapkan?
c. Is disclosure of this aspect needed by the stakeholders? d. Is the data on this aspect available to be disclosed?
The second step of determining the materiality aspect resulted material aspects of reporting as follows:
Kedua tahap penentuan aspek materialitas tersebut menghasilkan aspek-aspek material pelaporan sebagai berikut:
Matriks Hasil Uji Materialitas Matrix of Materiality Aspect Result MORE IMPORTANT
High Important
A Kinerja Ekonomi | Economic Performance
More Important A
B Komunikasi Pemasaran | Marketing Communication
B
1
C
D
C K3 | Occupational Health and Safety E
2
F
D Limbah Cair dan Padat | Effluent and Waste
Labelisasi Produk | Product Labelling
F
Kepatuhan Hukum (Lingkungan) Compliance (Environment)
3
External
E
4
5
IMPORTANT 1
Dampak Ekonomi tidak Langsung Indirect Economy Impact
2
Energi | Energy
3
Pelatihan dan Pendidikan Pekerja Employee Education and Training
Low
Less Important Low
Important Internal
High
4 Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan Customer Health and Safety 5
Komunitas Lokal | Local Community
Laporan Tahunan Terintegrasi pertama ini menggunakan pedoman pelaporan tahunan, keberlanjutan, dan kerangka kerja acuan dari International Integrated Reporting
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
15
ASPEK MATERIAL DAN BATASAN LAPORAN [G4-21, G4-22] Report Material Aspect and Boundaries
No
1
Aspek Material Material Aspect Kinerja Ekonomi Economic performance
Batasan Aspek | Aspect Boundary Internal Internal
Eksternal External
Perusahaan The Company
Pemegang Saham Shareholders Pemerintah Government
2
Komunikasi Pemasaran Marketing Communication
Perusahaan The Company
Pelanggan Customer Media Media
3
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Occupational Health and Safety (OHS)
4
Limbah Cair dan Padat Waste and Effluent
Pekerja Employee
Media Media
Perusahaan The Company
Pemerintah Government Masyarakat Sekitar Community Around the Company’s Operation Media Media
5
Labelisasi Produk Product Labelling
Perusahaan The Company
Pelanggan Customer
6
Kepatuhan Hukum (Lingkungan) Compliance (Environmental)
Perusahaan The Company
Masyarakat Sekitar Community Around Media Media Media Pemerintah Government
16
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Report of the Board of Commissioners and Board of Directors
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
17
Laporan Dewan Komisaris
[G4-1, G4-2]
Report of the Board of Commissioners
PEMEGANG SAHAM DAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERHORMAT, Puji dan syukur kita panjatkan bersama ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Atas perkenan-Nya kita bisa melalui tahun 2015 yang penuh dinamika dan tantangan. Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi kepada Direksi atas penyusunan dan penerbitan Laporan Tahunan Terintegrasi 2015. Penyusunan dan penerbitan Laporan ini merupakan bagian dari penerapan prinsip transparansi dalam tata kelola perusahaan, dan wujud dari adanya perubahan cara pandang yang lebih terpadu dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
DEAR SHAREHOLDERS AND STAKEHOLDERS, Praise and gratitude to Allah SWT, God Almighty, upon His grace we managed to pass through the year 2015 that was full of dynamics and challenges. The Board of Commissioners would like to applaud the Board of Directors on the preparation and publication of the Integrated Annual Report 2015. The preparation and publication of this report is part of the implementation of transparency principle in good corporate governance (GCG) and the manifestation of more integrated perspective change with focus on economic, social and environmental aspects.
18
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Sesuai tugas, tanggung jawab dan wewenang, sepanjang 2015 Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsi pengawasan dan memberikan pendapat kepada Direksi. Dewan Komisaris secara umum menilai bahwa Direksi telah memperlihatkan upaya optimal dalam menjalankan Perusahaan, sehingga PT Pertamina Lubricants mampu bertahan sebagai pemimpin pasar pelumas nasional. Pada waktu yang bersamaan, Perusahaan juga berhasil mengembangkan pasar ke manca negara.
In line with our duties, responsibilities and authority, throughout 2015 the Board of Commissioners has been carrying out oversight and advisory functions to the Board of Directors. The Board of Commissioners in general deemed the Board of Directors has shown hard work in managing the Company, which managed to place PT Pertamina Lubricants remain a national lubricants market leader. At the same time the Company also managed to expand to the overseas market.
Namun demikian, secara umum, Dewan Komisaris terus memberikan semangat kepada Direksi untuk meningkatkan pemasaran di dalam negeri walaupun situasi ekonomi kurang menguntungkan. Peningkatan volume penjualan melalui tanggung jawab produk yang berkualitas akan mendukung pencapaian Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
However, in general, the Board of Commissioners continues to encourage the Board of Directors to increase domestic marketing despite the unfavorable economic situation. The increase in sales volume through quality product responsibility would support the achievement of targets set in Corporate Work Plan and Budget (CBP).
REALISASI KINERJA PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS
REALIZATION OF BOARD OF COMMISSIONERS’ OVERSIGHT PERFORMANCE
Selama tahun 2015 Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsi pengawasan dengan memberikan rekomendasi 1 kali kepada pemegang saham dan 11 kali kepada Direksi. Selain itu, Dewan Komisaris telah melaksanakan kegiatan rapat sebanyak 18 kali, yaitu dengan Direksi, rapat praRUPS dan RUPS Tahunan, rapat internal serta rapat dengan Komite Audit.
During 2015 the Board of Commissioners has been carrying out oversight functions by making 1 recommendation to shareholders and 11 recommendations to the Board of Directors. In addition, the Board of Commissioners has held 18 meetings, which included meetings with the Board of Directors, pre-GMS and Annual GMS, internal meetings as well as meetings with the Audit Committee.
Dewan Komisaris telah memberikan persetujuan kepada Direksi terkait revisi RKAP 2015. Revisi dilakukan menyusul perubahan asumsi rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP atau Indonesia Crude Price) dan nilai tukar rupiah (IDR) terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
The Board of Commissioners has given approval to the Board of Directors on the revision of 2015 CBP. The revisions were made following the changes of average Indonesia Crude Price (ICP) assumption and the rupiah (IDR) exchange rate against the US dollar (USD).
Dewan Komisaris melalui Komite Audit secara berkala melakukan kajian atas kinerja keuangan Perusahaan dan selanjutnya menyampaikan beberapa catatan penting untuk diperhatikan. Catatan penting tersebut di antaranya adalah perlunya penerapan program berkelanjutan untuk menekan kerugian, yang juga menjadi salah satu program utama PT Pertamina (Persero). Berdasarkan laporan Komite Audit, Dewan Komisaris juga menyampaikan kepada Direksi perlunya tindak lanjut beberapa temuan dan rekomendasi Auditor, di antaranya laporan Purchase Price Allocation (PPA) terkait akuisisi AMACO, serta pelaksanaan stock opname.
The Board of Commissioners through the Audit Committee regularly reviews the Company’s financial performance and then making important notes to be addressed. One of the important notes was the need for immediate implementation of a sustainable program to control losses, which was also one of the main programs of PT Pertamina (Persero). Based on the Audit Committee’s report, the Board of Commissioners advised the Board of Directors the need to follow up Auditor’s findings and recommendations, including reports regarding Purchase Price Allocation (PPA) on AMACO acquisition, as well as implementation of the stock taking.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
19
PENILAIAN ATAS KINERJA DIREKSI
ASSESSMENT ON THE BOARD OF DIRECTORS’ PERFORMANCE
Dewan Komisaris berpendapat bahwa secara umum Direksi telah menjalankan kegiatan operasional Perusahaan dengan benar. Direksi telah berupaya meningkatkan penerapan GCG pada segenap tingkatan manajemen dan terus memperbaiki kualitas produk dengan berbagai inovasi.
The Board of Commissioners found the Board of Directors in general has properly conducted the operations of the Company. The Board of Directors also has made the efforts to improve the GCG implementation at all levels of management and continued to improve quality of products with various innovations.
Kesungguhan Direksi dalam mengelola Perusahaan menjadikan pencapaian kinerja operasional selama tahun 2015 cukup baik, yaitu dengan meningkatkanya laba komprehensif. Dewan Komisaris memberikan apresiasi atas beberapa proyek dan inisiatif yang berhasil diselesaikan, antara lain soft launching start up tahap 1 Production Unit Jakarta (PUJ) dan peluncuran Meditran SX Bio.
The Board of Directors’ seriousness in managing the company has resulted in the fairly good operational performance during 2015, with the increase in comprehensive profit. The Board of Commissioners expressed appreciation for a number of projects and initiatives that were successfully completed by the Board of Directors, among others, soft launching of Production Unit Jakarta (PUJ) phase 1 start-up and launching of Meditran SX Bio.
Dewan Komisaris memberikan apresiasi atas soft launching start up tahap 1 Production Unit Jakarta (PUJ) dan peluncurian Meditran SX Bio, dalam rangka meningkatkan kinerja.
20
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Untuk kinerja pemasaran, Dewan Komisaris menilai perlunya kerja keras lebih mengingat volume penjualan pada tahun 2015 mengalami penurunan. Namun demikian, Dewan Komisaris memahami bahwa hal yang sama juga dihadapi perusahaan pelumas lain di Indonesia, sebagai imbas dari penurunan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, Direksi diharapkan memikirkan strategi guna meningkatkan volume pemasaran di dalam negeri dan juga mancanegara.
As for marketing performance, the Board of Commissioners considered that it required more work due to the decline in sales volume during 2015. However, the Board of Commissioners was aware that other lubricants companies faced the same problem in Indonesia, as the impact of the declining purchasing power. However, the Board of Directors had been expected to consider strategy to increase the sales volume both in domestic and overseas markets.
Dewan Komisaris mengapresiasi langkah Direksi melakukan terobosan strategi pemasaran sepanjang tahun 2015, diantaranya pembentukan gerai Bright Olimart Modular (BOM) yang terintegrasi dengan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik PT Pertamina Retail. Gerai BOM dengan konsep layanan one stop services diharapkan dapat meningkatkan penjualan pelumas, sekaligus menguatkan sinergi antar anak perusahaan PT Pertamina (Persero).
The Board of Commissioners appreciated the Board of Directors’ move to make a number of breakthroughs in marketing strategy throughout 2015, including the establishment of Bright Oil Modular (BOM) outlets integrated with gas stations (SPBU) owned by PT Pertamina Retail. The BOM outlets with one-stop services concept were expected to increase sales of lubricants, as well as strengthen the synergies among subsidiaries of PT Pertamina (Persero).
Dewan Komisaris memberikan catatan khusus terhadap kinerja keuangan Perusahaan selama tahun 2015. Total Pendapatan Usaha tahun 2015 mencapai Rp9.061.100 juta atau 79,45% dari target RKAP revisi sebesar Rp11.404.868 juta. Besaran Pendapatan Usaha tahun 2015 turun Rp266.409 juta atau 2,86 % dibanding pendapatan usaha tahun 2014 sebesar Rp9.327.509 juta.
The Board of Commissioners took special notes on the Company’s financial performance during 2015. Total Operating Revenues in 2015 reached Rp9,061,100 million or 79.45% of the revised CBP target of Rp11,404,868 million. The amount of Operating Revenues in 2015 decreased by Rp266,409 million or 2.86% compared to operating revenues in 2014 amounted to Rp9,327,509 million.
Perolehan Laba Bersih tahun 2015 menjadi Rp1.889.369 juta atau 87,92% dari target Laba Bersih sesuai RKAP revisi sebesar Rp2.149.049 juta. Perolehan Laba Bersih tahun 2015 bertambah Rp26.386 juta atau 1,42% dibanding Laba Bersih tahun 2014 sebesar Rp1.862.983 juta. Atas semua kinerja keuangan ini, Direksi diharapkan memanfaatkan semua peluang untuk meningkatkan capaian dari target yang telah ditetapkan.
Net Income in 2015 was Rp1,889,369 million or 87.92% of Net Income target according to revised CBP of Rp2,149,049 million. Net Income in 2015 increased by Rp26,386 million or 1.42% compared to Net Income in 2014 amounted to Rp1,862,983 million. With all financial performance, the Board of Directors is expected to take advantage of all opportunities to improve the achievement of the targets that have been set.
Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi atas hasil akuisisi AMACO yang kini menjadi anak perusahaan, yaitu Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. yang telah memberikan kontribusi pada perolehan Laba Usaha selama tahun 2015. Namun demikian, gross margin Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. yang saat ini sebesar 7%, masih jauh lebih rendah dibandingkan margin induk yang mencapai 25%.
The Board of Commissioners would like to express appreciation for the acquisition of AMACO, which now has become a subsidiary under the name Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd., that has contributed to the Operating Profit during 2015. However, the gross margin of Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd., which was currently at 7%, was still far lower than the parent company’s margin that reached 25%.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
21
PEMEGANG SAHAM DAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERHORMAT,
DEAR SHAREHOLDERS AND STAKEHOLDERS,
Terkait penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Dewan Komisaris memahami jika pada tahun 2015 Direksi belum memutuskan untuk melakukan penilaian dari pihak independen. Penerapan GCG diharapkan akan mendorong penyempurnaan berbagai hal terkait pengelolaan administrasi, sehingga pencapaian Implementasi GCG Compliance akan dapat dipertahankan, yaitu sebesar 95 dari target RKAP yang sebesar 88. Selain itu, Dewan Komisaris sependapat bahwa di tahun 2015 pembenahan dan restrukturisasi organisasi lebih mendesak dilaksanakan untuk meletakkan dasar kuat bagi pengelolaan Perusahaan.
Regarding the implementation of good corporate governance, the Board of Commissioners is aware that in 2015 the Board of Directors has not decided to make any assessment from independent party. GCG implementation is expected to spur the improvement of various matters related to the administrative management, so that the achievement of GCG Implementation Compliance will be maintained, which was at he score of 95, of the CBP target at 88. In addition, the Board of Commissioners agreed that in 2015 the reforms and organizational restructuring were more urgent to be implemented to put a solid foundation for the management of the Company.
Dewan Komisaris menyambut baik kepatuhan Direksi dan pejabat perusahaan lainnya dalam menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Hal ini menunjukkan kepatuhan Direksi pada ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk ketentuan internal PT Pertamina (Persero) sesuai Surat Keputusan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), No: Kpts56/ C00000/2013-S0 Tentang Kewajiban Penyampaian LHKPN Bagi Pejabat Di Lingkungan PT Pertamina (Persero).
Board of Commissioners welcomes the compliance of Board of Directors and other corporate officials in submitting Wealth Report of State Official (LHKPN). This indicated of Board of Directors’ compliance on the provisions of laws and regulations, including the internal regulations of PT Pertamina (Persero) in accordance with the Decree of the President Director of PT Pertamina (Persero), No: Kpts56/ C00000/2013-S0 on Obligations to Submit LHKPN For officials within PT Pertamina (Persero).
Selama tahun 2015, Direksi telah menunjukkan komitmen untuk memenuhi tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Dewan Komisaris memberikan apresiasi atas pencapaian kinerja terkait aspek kesehatan, keselamatan, keamanan dan lingkungan (health, safety, security and environment atau HSSE). Selama tahun 2015 diketahui tidak ada insiden kecelakaan kerja fatal.
During 2015 the Board of Directors has shown the commitment to fulfill social and environmental responsibility (TJSL). The Board of Commissioners appreciates the achievement of performance on aspects in health, safety, security and environment (HSSE). During 2015 there were no records of fatal accidents.
Apresiasi juga diberikan kepada keberhasilan Direksi melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup di masingmasing unit produksi. Pada tahun 2015 Production Unit Cilacap (PUC) memperoleh PROPER Hijau, dan Production Unit Gresik (PUG) mendapatkan PROPER Biru. Dewan Komisaris berharap pengelolaan lingkungan hidup dapat ditingkatkan, termasuk di Production Unit Jakarta (PUJ) yang pada tahun 2015 belum disertakan dalam penilaian PROPER.
Appreciation is also given to the Board of Directors in successfully implementing environmental management at each production unit. In 2015, Production Unit Cilacap (PUC) received Green PROPER, and Production Unit Gresik (PUG) received Blue PROPER. The Board of Commissioners hopes the environmental management can be improved including in Production Unit Jakarta (PUJ), which in 2015 has not been included in the PROPER assessment.
22
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
PENILAIAN ATAS KINERJA KOMITE AUDIT
ASSESSMENT ON AUDIT COMMITTEE PERFORMANCE
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit. Secara umum, selama tahun 2015 Komite Audit telah melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajibannya dalam membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap Direksi.
In performing oversight function, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee. In general, during 2015 the Audit Committee has been carrying out duties, authority, and obligations in assisting the Board of Commissioners in carrying out oversight function on the Board of Directors.
Komite Audit selama tahun 2015 membantu Dewan Komisaris memastikan telah terselenggaranya fungsi pengawasan atas proses penyelesaian Laporan Keuangan, pelaksanaan audit, dan Keandalan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan. Komite Audit melakukan rapat dengan Dewan Komisaris sebanyak 5 kali, dengan tingkat kehadiran anggota sebesar 100%.
Audit Committee during 2015 assisted the Board of Commissioners to ensure the oversight has been implemented over the completion of Financial Statements, audits, and the Company’s Internal Control System Reliability. The Audit Committee held 5 meetings with the Board of Commissioners, with the attendance rate of members was 100%.
PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
CHANGES IN THE COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Pemegang Saham, melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) telah memutuskan perubahan komposisi Dewan Komisaris, yaitu:
The shareholders through General Meeting of Shareholders (GMS) have decided to change the composition of the Board of Commissioners, as follows:
a. RUPS pada tanggal 2 Februari 2015 memberhentikan dengan hormat Saudara Hanung Budya sebagai Presiden Komisaris PT Pertamina Lubricants, dan menetapkan Saudara Ahmad Bambang sebagai Presiden Komisaris PT Pertamina Lubricants. b. RUPS pada tanggal 15 September 2015 menetapkan Saudara Dolly Indra Nasution sebagai Komisaris PT Pertamina Lubricants.
a. GMS on February 2, 2015, with respect dismissed Mr. Hanung Budya as President Commissioner of PT Pertamina Lubricants, and appointed Mr. Ahmad Bambang as President Commissioner of PT Pertamina Lubricants. b. GMS on September 15, 2015 appointed Dolly Indra Nasution as Commissioner of PT Pertamina Lubricants.
Alasan perubahan susunan keanggotan Dewan Komisaris merupakan bagian dari upaya Pemegang Saham untuk lebih mengoptimalkan fungsi pengawasan kepada Direksi dalam mengurus Perusahaan.
Changes in the composition of the Board of Commissioners’ membership were part of Shareholders’efforts to further optimize oversight and advisory functions to the Board of Directors in managing the Company.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
23
PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA
OVERVIEW ON BUSINESS PROSPECTS
Berbagai kebijakan yang telah dilakukan Pemerintah diyakini akan membawa situasi ekonomi Indonesia pada kondisi yang lebih baik dibanding tahun 2015. Bersamaan dengan itu berbagai sektor usaha diharapkan akan kembali bergerak, dan daya beli masyarakat pun membaik.
The Government has made various policies, which are believed to be able to bring Indonesia’s economic situation to a better condition than it was in 2015. At the same time, various business sectors are expected to revive, and people’s purchasing power will be better.
Semua itu menjadi peluang yang harus dicermati Direksi dan seluruh lini manajemen PT Pertamina Lubricants untuk merencanakan prospek usaha dan memenangkan persaingan serta merebut pasar pelumas nasional. Dewan Komisaris menyambut baik semangat optimis Direksi dan seluruh lini manajemen Perusahaan yang menetapkan target pertumbuhan untuk tahun 2016.
All of these factors are the opportunities that need to be heeded by the Board of Directors and all management lines of PT Pertamina Lubricants to make plans for the business prospects and win the competition as well as seize the national lubricants market. The Board of Commissioners welcomed the optimism of Board of Directors and the entire management lines of the Company that took part in setting the growth target for 2016.
Besarnya jumlah penduduk Indonesia dan terus tumbuhnya kelas menengah serta tetap menggeliatnya dunia usaha, terutama sektor industri, manufaktur, dan transportasi membuka peluang bagi prospek pengembangan usaha pelumas pada tahun mendatang. PT Pertamina Lubricants harus dapat melakukan lebih baik dari yang dilakukan sekarang. Penambahan kapasitas produksi, jaringan distribusi dan strategi pemasaran, menjadi faktor penentu keberhasilan PT Pertamina Lubricants untuk memenangkan persaingan serta meningkatkan penguasaan pasar pelumas di dalam negeri.
The large number of Indonesian population and growing middle class, as well as the business world that continue thriving, especially the industrial, manufacturing, and transportation sectors, have opened opportunities for prospects of lubricants business development in the coming years. PT Pertamina Lubricants should be able to do better than today. Increase of production capacity, distribution network and marketing strategy are defining factors for the success of PT Pertamina Lubricants to win the competition and increase market share in the domestic lubricants markets.
Secara bersamaan, PT Pertamina Lubricants juga harus dapat mengembangkan pasar mancanegara. Putusan melakukan akuisisi perusahaan pelumas AMACO di Thailand yang kini menjadi Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. menjadi langkah strategis Perusahaan untuk merebut pasar di kawasan Asia Tenggara.
At the same time, PT Pertamina Lubricants must also be able to expand to overseas markets. The decision to acquire lubricant company AMACO in Thailand, which has transformed into Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd., was the Company’s strategic move to seize Southeast Asia market.
Dengan luas wilayah 4,4 juta Kilometer persegi dan populasi 601 juta jiwa, Asia Tenggara menjadi pasar menjanjikan. Sebuah survei independen memproyeksikan pasar pelumas di kawasan Asia Tenggara akan mencapai 3 miliar liter pada tahun 2019. Hal ini menjadi peluang usaha, sekaligus tantangan bagi Perusahaan.
With an area of 4.4 million square kilometers and a population of 601 million, Southeast Asia is a promising market. An independent survey has projected Southeast Asia’s lubricant market demands will reach 3 billion liters in 2019. This has become an opportunity, as well as a challenge for the Company.
24
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Selain di Asia Tenggara, PT Pertamina Lubricants dapat menyasar pasar pelumas di Asia Pasifik. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa serapan pasar pelumas di Asia Pasifik mencapai 30 persen dari pasar pelumas di dunia. Keberhasilan menguasai pasar di Asia Pasifik akan menjadi langkah pembuka bagi upaya bersama mewujudkan Visi PT Pertamina Lubricants, yaitu ‘Menjadi Perusahaan Pelumas Nasional Kelas Dunia’.
Aside from Southeast Asia, PT Pertamina Lubricants may also target the lubricant market in Asia Pacific. It is based on the fact that the lubricant market absorption in the Asia Pacific region reached 30 percent of the world lubricant market. The success in dominating Asia Pacific market will pave the way for the effort to realize PT Pertamina Lubricants’ vision of ‘Becoming a World Class National Lubricant Company’.
PENUTUP
CLOSING
Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada Pemegang Saham, Direksi, dan para pemangku kepentingan lain, atas dukungan serta kerjasama yang terbangun selama ini.
The Board of Commissioners would like to thank the Shareholders, the Board of Directors, and other stakeholders, for the support and cooperation that have been built all these years.
Dewan Komisaris juga berterima kasih atas dedikasi dan loyalitas Direksi serta para pekerja PT Pertamina Lubricants sehingga selama tahun 2015 PT Pertamina Lubricants berhasil menorehkan sejumlah pencapaian. Selanjutnya Dewan Komisaris mengajak semua pihak untuk bersama-sama bekerja keras dan berlari lebih cepat demi meningkatkan kinerja Perusahaan pada masa-masa mendatang.
The Board of Commissioners would also like to thank the Board of Directors and employees of PT Pertamina Lubricants for the dedication and loyalty that during 2015 PT Pertamina Lubricants has engraved a number of achievements. Furthermore, the Board of Commissioners would like to invite all parties to work hard and move faster together to improve the Company’s performance in the future.
Jakarta, Maret 2016 | Jakarta, March 2016 AHMAD BAMBANG Komisaris Utama | President Commissioner
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
25
Profil Dewan Komisaris Profile of The Board of Commissioners
Lahir di Kediri pada 5 Juli 1962, umur 53 tahun, Ahmad Bambang yang berdomisili di Jakarta Pusat meraih gelar Sarjana Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung (1986) dan Program Magister Manajemen Industri, Universitas Indonesia (1999). Pengalaman kerjanya di Pertamina dimulai tahun 1989 dan pernah dipercaya memegang beberapa posisi strategis antara lain sebagai Deputi Direktur Distribusi pada 2007, Senior Vice President CSS pada 2009, Senior Vice President HR Development tahun 2010, dan Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) pada 2014. Selain menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Lubricants, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina EP dan PT Pertamina Patra Niaga. Penunjukannya sebagai Komisaris Utama berdasarkan Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler No. 063/H00200/2015-S0 tentang Pergantian Komisaris utama dan Direktur Utama.
AHMAD BAMBANG Komisaris Utama President Commissioner
Born in Kediri on July 5 1962, age 53 years old, Ahmad Bambang who is domiciled in Central Jakarta earned a Bachelor of Information Technology from Bandung Institute of Technology (1986) and Master’s Degree from Industrial Management, University of Indonesia (1999). His career at Pertamina began in 1989 and he was appointed to hold several strategic positions including Deputy Director of Distribution in 2007, Senior Vice President of CSS in 2009, Senior Vice President of HR Development in 2010, and Marketing Director of PT Pertamina (Persero) in 2014. Aside from being the President Comissioner of PT Pertamina Lubricans, he also serves the President Comissioner of PT Pertamina EP and PT Pertamina Patra Niaga. He was appointed as President Commissioner based on the Decree of the Shareholder Circular No. 063/ H00200/2015-S0 on Replacement of President Commissioner and President Director.
Lahir di Klaten 17 Maret 1961, umur 54 tahun, Taryono yang berdomisili di Tangerang Selatan meraih gelar S1 Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung. Pengalaman kerjanya di PT Pertamina (Persero) dimulai sejak tahun 1988. Beliau pernah menjabat sebagai VP Niaga periode 2007-2010, VP Aviation tahun 2011, VP Integrated Supply Chain tahun 2011-2012, Senior VP Petroleum Product M&T tahun 2012-2013, dan mulai tahun 2013 menjabat sebagai Senior VP Non Fuel Marketing PT Pertamina (Persero). Selain menjabat sebagai Komisaris PT Indo Thai Trading sejak tahun 2013, beliau menjabat Komisaris PT Pertamina Lubricants periode 2015-sekarang. Penunjukannya sebagai Komisaris PT Pertamina Lubricants berdasarkan Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler No. 063/H00200/2015-S0.
TARYONO Komisaris Commissioner
26
Born in Klaten March 17 1961, age 54 years old, Taryono who is domiciled in South Tangerang earned his Bachelor Degree in Chemical Engineering Institute of Technology Bandung. His career in PT Pertamina (Persero) began in 1988. He served as VP of Commerce in 2007-2010, VP Aviation in 2011, VP Integrated Supply Chain 2011-2012, Senior VP Product Petroleum M & T 2012-2013, and started in 2013 served as Senior VP of Non Fuel Marketing PT Pertamina (Persero). In addition to serving as Commissioner of PT Pertamina Lubricants, he also serves as Commissioner of PT Indo Thai Trading since 2013. His appointment as Commisioner of PT Pertamina Lubricants is based on GMS Resolution No. 063/H00200/2015-S0.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
DOLLY INDRA NASUTION Komisaris Commissioner
Lahir di Padang Sidempuan 2 Oktober 1949, umur 66 tahun, Dolly Indra Nasution yang berdomisili di Jakarta Selatan meraih gelar Diploma dari Universitas Trisakti dan gelar Master of Business Administration dari IPPM Business School. Beliau memiliki pengalaman kerja sebagai Direktur pada beberapa perusahaan, antara lain Direktur Operasi NV Mass Mercedes Benz Jakarta, Direktur HRD/GA di PT Nugra Santana, dan Managing Director pada Join Operation JPU – Elnusa Oil & Gas. Beberapa riwayat perjalanan karirnya adalah: Operation Director NV Mass Mercedes Benz Jakarta, Director HRD/GA PT Nugra Santana (Holding Company), New Business Dev. Manager PT Indobuildco Hotel Management, Managing Director Join Operation JPU-Elnusa Oil & Gas, Managing Director Kosaido Tamarin Santana Golf Course Batam, Direktur PT PELUMIN Shipping Company, dan Direktur PT Limun Indonesia-Bottling Company. Beliau menjabat Komisaris PT Pertamina Lubricants periode 2015-2018. Penunjukannya sebagai komisaris PT Pertamina Lubricants berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Sirkuler. Born in Padang Sidempuan on October 2, 1949, age 66 years old, Dolly Indra Nasution is domiciled in South Jakarta and holds a Diploma from Trisakti University and a Master of Business Administration from IPPM Business School. He has several working experience as a director in several companies, including Director of Operations of NV Mass Mercedes Benz Jakarta, Director of HRD/GA of PT Nugra Santana (Holding Company), and Managing Director of Joint Operation JPU-Elnusa Oil & Gas. He also held several other positions during his career including New Business Development Manager at PT Indobuildco Hotel Management, Managing Director of Kosaido Tamarin Santana Golf Course Batam, Director of PT PELUMIN Shipping Company, and Director of PT Limun Indonesia-Bottling Company. His appointment as Commissioner of PT Pertamina Lubricants in based on Circular GMS Resolution.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
27
Laporan Direksi
[G4-1, G4-2]
Report of the Board of Directors
PARA PEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERHORMAT, Selamat datang di Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 PT Pertamina Lubricants. Pertama, Direksi mengajak kita semua memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya, PT Pertamina Lubricants dapat melalui tahun 2015 dengan segenap pencapaian dan terus memberikan kontribusi kepada para pemangku kepentingan.
DEAR STAKEHOLDERS, Welcome to the 2015 Integrated Annual Report of PT Pertamina Lubricants. First of all let us all give our praise and gratitude to Allah SWT, God Almighty. With His mercy and His grace, PT Pertamina Lubricants was able to go through the year 2015 with a number of achievements and continued contributing to all of stakeholders.
28
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Sebagai sebuah laporan yang terintegrasi, Laporan ini disusun berdasarkan ketentuan yang diatur Otoritas Jasa Keuangan (OJK)/Badan Pengawas Penanaman ModalLembaga Keuangan (Bapepam-LK), serta dilengkapi dengan informasi terkait aspek keberlanjutan. Informasi tentang aspek keberlanjutan menggunakan panduan dari Global Reporting Initiatives (GRI G4), serta informasi terintegrasi mengacu pada kerangka kerja laporan terintegrasi (framework on integrated reporting). Penerbitan Laporan ini merupakan bagian dari strategi PT Pertamina Lubricants mewujudkan Visi kami, yakni: ‘World Class Lubricant Company’.
As an integrated report, this Report was prepared based on the provisions required by Financial Services Authority (OJK)/Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK). The information on sustainability aspects refers to the Global Reporting Initiatives (GRI G4) guidelines, as well as to the Framework on Integrated Reporting. This report is published as part of PT Pertamina Lubricants’ strategy of realizing our Vision to Become a ‘World Class Lubricant Company’.
ANALISIS ATAS KINERJA PERUSAHAAN
ANALYSIS ON THE COMPANY’S PERFORMANCE
Tahun 2015 diwarnai fluktuasi nilai tukar rupiah (IDR) terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dan menurunnya harga minyak dunia. Atas dasar kondisi ini dan atas persetujuan Dewan Komisaris sebagai perwakilan Pemegang Saham, PT Pertamina Lubricants melakukan revisi atas target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015.
The year 2015 saw fluctuations in the exchange rate of rupiah (IDR) against the US dollar (USD) and the decline in world oil prices. Due to these conditions and with the approval of the Board of Commissioners as representatives of Shareholders, PT Pertamina Lubricants revised the target of the 2015 Corporate Work Plan and Budget (CBP).
PT Pertamina Lubricants mampu mempertahankan 59,09% penguasaan pasar pelumas nasional RKAP 2015 | 2015 CBP Item
USD Ribu Thousand USD
Kurs Tukar Exchange Rate
Rp Juta Million IDR
RKAP 2015 Revisi | Revised 2015 CBP USD Ribu Thousand USD
11.900
Rp Juta Million IDR 12.500
Pendapatan Usaha Revenues
965.985
11.495.219
912.389
11.404.868
Beban Pokok Penjualan Cost of Revenues
(653.884)
(7.780.744)
(623.479)
(7.793.488)
Beban Usaha Operational Cost
(67.227)
(800.000)
(64.000)
(800.000)
Laba(Rugi) Usaha Operating Profit (Loss)
244.874
2.914.475
224.910
2.811.390
Pendapatan (Beban) Lain Other Income (Expense)
6.723
80.000
6.400
80.000
Pajak Taxes
(63.529)
756.000
(59.387)
742.331
Laba(Rugi) Bersih Net Profit (Loss)
188.068
2.238.475
171.923
2.149.049
Sales Volume (KL)
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
562.500
525.500
29
Melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional berakibat pada turunnya daya beli masyarakat yang pada akhirnya mempengaruhi penjualan pelumas.
Slowing growth of the national economy resulted in weaker people’s purchasing power, which in turn affected the sales of lubricants.
Total volume produksi pelumas tahun 2015 adalah 401.602,70 KL, menurun 20.742 KL atau 4,91% dibanding tahun 2014 sebesar 422.344 KL. Total produksi volume grease mencapai 2.767,07 MT, menurun 274,93 MT atau 9,04% dibanding tahun 2014 sebesar 3.042 MT.
The total volume of lubricants production in 2015 was 401,602.70 KL, decreased by 20,742 KL or 4.91% compared to 422,344 KL in 2014. Total production volume of grease reached 2,767.07 MT, down 274.93 MT or 9.04% compared to 3,042 MT in 2014.
Realisasi Penjualan Retail tahun 2015 sebanyak 148.189 KL, turun 6.584 KL atau 4,25% dibanding realisasi tahun 2014 sebanyak 154.773 KL. Realisasi penjualan industri pada tahun 2015 sebanyak 203.890 KL, turun 17.137 KL atau 7,75% dibanding tahun 2014 sebanyak 221.027 KL.
Realization of Retail Sales in 2015 was 148,189 KL, down 6,584 KL or 4.25%, compared to 154,773 KL in 2014. Realization of industrial sales in 2015 was 203,890 KL, down 17,137 KL or 7.75% compared to 221,027 KL in 2014.
Laporan ini merupakan bagian dari strategi PT Pertamina Lubricants untuk mewujudkan Visi kami menjadi ‘World Class Lubricant Company’.
30
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Realisasi penjualan Pemasaran Overseas mencapai 132.700 KL, naik 95.521 KL atau 256,59% dibanding realisasi tahun 2014
Realisasi penjualan Pemasaran Luar Negeri tahun 2015 mencapai 132.700 KL, naik 95.521 KL atau 256,59% dibanding realisasi tahun 2014 sebesar 37.179 KL. Realisasi penjualan Pemasaran Domestik Non-Brand dan LBO pada tahun 2015 mencapai 57.408 KL, naik 25.433 KL atau 79,54% dibanding realisasi tahun 2014 sebesar 31.975 KL.
Sales Realization of Overseas Marketing in 2015 reached 132,700 KL, up 95,521 KL or 256.59% compared to sales in 2014 of 37,179 KL. Sales realization of Non-Brand and LBO Domestic Marketing in 2015 reached 57,408 KL, up 25,433 KL or 79.54% compared to sales in 2014 of 31,975 KL.
Secara umum, kinerja keuangan terebut memperlihatkan klasifikasi tingkat kinerja SEHAT, dengan pencapaian Nilai Kinerja Keuangan 64. Pencapaian tersebut melebihi target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar 63,5.
In general, the Company’s financial performance during 2015 was classified HEALTHY, with the score of 64 for Financial Performance. These achievements exceeded the target of the Corporate Work Plan and Budget (CBP) of 63.5.
Di samping itu, pada tahun 2015 Perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp9.061.100 juta. Jumlah tersebut turun Rp266.409 juta atau 2,86% dibanding tahun 2014 sebesar Rp9.327.509 juta. Hasil ini hanya mencapai 79,44% dari target RKAP Revisi sebesar Rp11.404.868 juta.
In addition, the Company posted revenue of Rp9,061,100 million in 2015. The amount decreased by Rp266,409 million or 2.86% compared to Rp9,327,509 million in 2014. This number only reached 79.44% of the revised CBP revenue target of Rp11,404,868 million.
Laba Usaha diperoleh pada tahun 2015 sebesar Rp2.195.759 juta, turun Rp66.859 juta atau 2,95% dibanding perolehan Laba Usaha pada tahun 2014 sebesar Rp2.262.618 juta.
Operating Income in 2015 amounted to Rp2,195,759 million, down Rp66,859 million or 2.95% compared to Operating Income in 2014 of Rp2,262,618 million.
Perusahaan membukukan Laba Konsolidasi Tahun Berjalan tahun 2015 (termasuk Pertamina Lubricants Thailand, Co., Ltd.)sebesar Rp1.899.609 juta. Pencapaian tersebut bertambah Rp36.626 juta atau 1,97% dibanding Laba Tahun Berjalan pada tahun 2014 sebesar Rp1.862.983 juta.
The Company posted Consolidated Profit for the Year 2015 (including Pertamina Lubricants Thailand, Co., Ltd.) of Rp1,899,609 million. It was an increase of Rp36,626 million or 1.97% compared to Profit for the Year 2014 amounted to Rp1,862,983 million.
Peningkatan dan penurunan kinerja keuangan selama tahun 2015 merupakan hasil terbaik yang didapat Perusahaan dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal. Namun demikian, jajaran Direksi akan menerapkan strategi dan langkah baru di tahun 2016, salah satunya dengan penguatan fondasi bagi semua fungsi manajemen.
Increases and decreases in financial performance during 2015 were the best outcome considering the Company’s internal and external conditions. However, the Board of Directors will implement new strategies and measures in 2016, one of them by strengthening the foundation for all management functions.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
31
ANALISIS PROSPEK USAHA
BUSINESS PROSPECT ANALYSIS
Dengan jumlah penduduk mencapai seperempat miliar jiwa dan kelas menengah yang terus tumbuh serta situasi politik dan ekonomi relatif stabil, Indonesia menjadi pasar menjanjikan bagi bisnis pelumas. Pasar yang kian berkembang dan terbuka menjadi prospek usaha, sekaligus tantangan untuk memanfaatkan kesempatan.
With a population of a quarter of a billion people and a growing middle class as well as relatively stable political and economic situations, Indonesia has become a promising market for lubricant business. However, the growing and open market is a business prospect, at the same time is a challenge to take advantage of the opportunity.
Di lain pihak, terdapat kendala utama, yakni kebutuhan bahan baku dan aditif yang masih diimpor. Kendala lain adalah meningkatnya pasokan pelumas. Pada tahun 2015 volume produksi dan impor pelumas mencapai lebih dari 1,8 juta KL, sementara kebutuhan pasar nasional sekitar 800 ribu KL. Kondisi ini menyebabkan pasokan yang jauh melebihi permintaan.
On the other hand, the main obstacle is the need for imported raw materials and additives. Another obstacle is the increased supply of lubricants. By 2015 the volume of production and imports of lubricants reached more than 1.8 million KL, while the national market demands were approximately 800,000 KL. The condition caused an oversupply that far exceeded the demands.
Menyikapi keadaan tersebut, PT Pertamina Lubricants terus berupaya menyusun kebijakan strategis dengan mempertahankan penguasaan pasar pelumas nasional sembari tetap memperluas pasar global. Perusahaan meluaskan pasar pelumas ke mancanegara dan memanfaatkan pemberlakuan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA), serta Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dibanding produsen pelumas lain, PT Pertamina Lubricants memiliki keunggulan menguasai rantai pasokan produksi pelumas yang terintegrasi, dan menjadi satu-satunya perusahaan pelumas di Indonesia yang memproduksi base oil.
In response to these circumstances, PT Pertamina Lubricants continues to draw up strategic policies to maintain national market share of lubricants while continuing to expand to the global market. The Company has expanded the lubricant market to foreign countries and takes advantage of the implementation of the ASEAN Free Trade Area (AFTA) and the ASEAN Economic Community (AEC). Compared to other lubricant producers, PT Pertamina Lubricants has the advantage of controlling the integrated supply chain of lubricant production, and becomes the only Indonesian lubricant company that produces base oil.
Selain kawasan Asia Tenggara, PT Pertamina Lubricants juga membidik pasar pelumas di Asia Pasifik. Serapan pasar pelumas di Asia Pasifik disebutkan mencapai 30 persen dari pasar pelumas di dunia.
In addition to Southeast Asia, PT Pertamina Lubricants is also targeting lubricant market in Asia Pacific. The absorption of the lubricants market in Asia Pacific is claimed to reach 30 percent of the lubricant market in the world.
PT Pertamina Lubricants berkeyakinan bisnis pelumas pada masa mendatang tetap menjanjikan. Keberhasilan menguasai pasar pelumas di dalam negeri dan kesuksesan melebarkan pasar di luar negeri akan menjamin keberlanjutan usaha PT Pertamina Lubricants di masa mendatang.
PT Pertamina Lubricants believes the lubricant business in the future remains promising. The success of dominating domestic lubricant market and success to expand to overseas markets will ensure the business sustainability of PT Pertamina Lubricants in the future.
32
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Perusahaan mulai membangun jaringan Bright Olimart Modular (BOM) dan Enduro Express di stasiun pengisian bahan bakar umum
PELAKSANAAN TANGGUG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
IMPLEMENTATION OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (TJSL)
Seiring dengan upaya PT Pertamina Lubricants menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam kegiatan operasi maupun usaha, Perusahaan telah memenuhi tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
In line with the efforts of PT Pertamina Lubricants in implementing the principles of sustainability in operations and business activities, the Company has fulfilled the social and environmental responsibility (TJSL).
Terkait tanggung jawab terhadap konsumen, PT Pertamina Lubricants memenuhi TJSL dengan terus melakukan terobosan dan inovasi pemasaran. Tahun 2015 Perusahaan memulai pembangunan jaringan Bright Olimart Modular (BOM) yang terintegrasi dengan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang dikelola PT Pertamina Retail.
Regarding responsibility to customers, PT Pertamina Lubricants fulfills TJSL by continuing to make breakthroughs and marketing innovations. In 2015 the Company started the construction of Bright Olimart Modular (BOM) network integrated with gas stations (SPBU) operated by PT Pertamina Retail.
BOM mengusung konsep layanan terintegrasi (one stop service), sehingga konsumen tidak hanya mendapatkan layanan mengganti pelumas tetapi juga perawatan dan perbaikan ringan mesin kendaraan. PT Pertamina Lubricants menargetkan 500 gerai BOM di seluruh wilayah Indonesia hingga tahun 2019.
BOM carries the concept of one stop service that allows customers not only receive the service to change lubricant but also for maintenance and minor repair of vehicle engines. PT Pertamina Lubricants is targeting to open 500 outlets of BOM across Indonesia by 2019.
Perusahaan juga telah membangun fasilitas Terminal Batakan di Samarinda, Kalimantan Timur, yang akan menjadi Depot Supply Point wilayah Kalimantan. Keberadaan Terminal Batakan akan mendukung ketersediaan pasokan dan distribusi pelumas untuk seluruh Kalimantan yang akan memudahkan pelanggan industri mendapatkan layanan terkait kebutuhan pelumas.
The Company also has built Batakan Terminal facility in Samarinda, East Kalimantan, which will be the Depot Supply Point in Kalimantan region. The Batakan Terminal will support the availability of lubricant supply and distribution for the entire Kalimantan region that will allow industrial customers to easily get services for their lubricant needs.
Untuk mendukung layanan purnajual, PT Pertamina Lubricants memiliki Laboratorium Oil Clinic guna memenuhi kebutuhan analisis pelumas terpakai (used oil analysis) bagi pelanggan sektor industri. Perusahaan juga memiliki Integrated Lubrication Management Academy (ILMA) yang merupakan pusat pelatihan terpadu terkait pelumas dan sistem pelumasan.
To support after-sales service, PT Pertamina Lubricants has Oil Clinic Laboratory to meet the needs of used oil analysis for industrial sector customers. The Company also has the Integrated Lubrication Management Academy (ILMA), which is an integrated training center for lubricants and lubrication system.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
33
Perusahaan menyediakan anggaran sebesar Rp2.492juta untuk menyelenggarakan 1.000 jam pelatihan yang diikuti 163 pekerja
Tahun 2015 PT Pertamina Lubricants juga melakukan survei kepuasan pelanggan, baik atas kualitas produk maupun layanan yang diberikan, dengan hasil CSI (Customer Satisfaction Index) yang stabil sebesar 4,0. Perusahaan juga memiliki pusat layanan pelanggan yang selama tahun 2015 telah menerima 5 pengaduan dan seluruhnya sudah ditindaklanjuti.
In 2015, PT Pertamina Lubricants also conducted customer satisfaction surveys, both on the quality of products and services provided, with the stable results of CSI (Customer Satisfaction Index) at 4.0. The Company also has a customer care center that during 2015 has received 5 complaints and all of them have been followed up.
Terkait pengembangan masyarakat dan sosial, PT Pertamina Lubricants memenuhi TJSL dengan menyediakan dana tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility atau CSR). Total biaya CSR yang direalisasikan untuk tahun 2015 adalah Rp785.477.925, dimana sebagian besar kegiatan CSR yang dijalankan bersifat filantrofi. Di tahun 2015, program CSR Perusahaan sedang dievaluasi agar sejalan dengan proses bisnis.
Regarding community and social development, PT Pertamina Lubricants fulfills TJSL by providing corporate social responsibility (CSR) funds. The realized total cost of CSR in 2015 was Rp785,477,925, with most of CSR activities were philanthropic programs. In 2015, the Company’s CSR programs were evaluated to be aligned with business process.
Pemenuhan TJSL terkait ketenagakerjaan dilaksanakan melalui pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian para pekerja. Selama tahun 2015 Perusahaan menyediakan anggaran sebesar Rp2.492 juta untuk penyelenggaraan total 1.000 jam pelatihan, yang diikuti 163 pekerja sebagai peserta pelatihan.
The fulfillment of TJSL on employment is implemented through training to enhance the competencies and skills of employees. During 2015 the Company allocated a budget of Rp2,492 million for the provision of a total of 1,000 hours of training, participated by 163 employees as trainees.
Perusahaan juga berkomitmen melaksanakan TJSL terkait kesehatan dan keselamatan kerja (K3) melalui penerapan standar internasional OHSAS 18001 dan International Sustainability Rating System (ISRS). Penerapan praktikpraktik terbaik K3 juga diberlakukan bagi para kontraktor/ mitra kerja melalui mekanisme Contractor Safety Management System (CSMS). Kesungguhan Perusahaan menerapkan K3 selama tahun 2015 membukukan pencapaian berupa Total Recordable Incident Rate (TRIR) atau Indeks Laju Kecelakaan Kerja sebesar 0,20. Jumlah jam kerja selamat sebanyak 4.379.389 jam kerja, dan jumlah kecelakaan kerja (number of accidents atau NOA) yang terjadi sebanyak 2 kasus. Tidak ada kasus kecelakaan kerja fatal.
34
The Company is also committed to implementing TJSL on occupational health and safety (OHS) through the implementation of the international standards of OHSAS 18001 and the International Sustainability Rating System (ISRS). The OHS best practices also apply to the contractors/ partners through Contractor Safety Management System (CSMS).
The Company’s determination in applying OHS has resulted in the achievement of Total Recordable Incident Rate (TRIR) index of 0.20 in 2015. Total number of safe working hours was 4,379,389 manhours and the number of accidents (NOA) occurred was 2 cases. There were no cases of fatal accidents.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Komitmen Perusahaan memenuhi TJSL terkait pengelolaan lingkungan hidup selama tahun 2015, membuahkan penghargaan PROPER Hijau untuk Production Unit Cilacap (PUC) dan PROPER Biru untuk Production Unit Gresik (PUG). PROPER Hijau pada PUC menandakan pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan melebihi persyaratan yang diatur undang-undang, sementara PROPER Biru pada PUG menandakan pengelolaan lingkungan hidup telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan undangundang.
The commitment in fulfilling TJSL on environmental management during 2015, has led the Company to receive Green PROPER award for Production Unit Cilacap (PUC) and Blue PROPER for Production Unit Gresik (PUG). Green PROPER for PUC indicated that environmental management implementation exceeded the requirements stipulated by laws. Meanwhile Blue PROPER for PUG indicated environmental management has complied with the requirements prescribed by laws.
Atas kinerja tanggung jawab sosial dan lingkungan yang telah dilakukan, Perusahaan akan meningkatkan kegiatan dengan membuat program pemberdayaan masyarakat terpadu. Kami berharap, program tersebut nantinya menjadi kegiatan yang strategis, yang bermanfaat bagi kedua belah pihak, yaitu masyarakat dan Perusahaan.
On the performance of social and environmental responsibility that has been done, the Company will enhance its activities by creating integrated community development programs. We hope that the programs will become strategic activities, which are beneficial for both parties, the community and the Company.
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Sejak berdiri dan resmi terpisahkan dari PT Pertamina (Persero) pada dua tahun silam, PT Pertamina Lubricants terus menyempurnakan struktur organisasi perusahaan. Tuntutan restrukturisasi menjadi kebutuhan penting sebagai dasar bagi perkembangan Perusahaan selanjutnya. Hal ini terjadi pada akhir tahun 2014 pada saat Perusahaan melakukan akuisisi perusahaan pelumas di Thailand, AMACO yang kemudian menjadi anak perusahaan Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd pada tahun 2015.
Since it was established and officially spun-off from PT Pertamina (Persero) two years ago, PT Pertamina Lubricants continues to improve the Company’s organizational structure. Demands of restructuring become necessary as a basis for further development of the Company. This occurred in late 2014 when the Company acquired a lubricant company in Thailand, AMACO, which later became subsidiary Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. in 2015.
Restrukturisasi organisasi perusahaan juga dimaksudkan untuk meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance atau GCG). PT Pertamina Lubricants terus menyempurnakan berbagai hal terkait pengelolaan administrasi, hingga pencapaian implementasi GCG Compliance mendapat angka 95 dari target RKAP sebesar 88.
The Company’s organizational restructuring is also intended to improve the implementation of good corporate governance (GCG). PT Pertamina Lubricants also continues to enhance various matters related to the administrative management, to achieve GCG Compliance implementation score of 95 from the CBP target at 88.
PENILAIAN ATAS KINERJA KOMITE DI BAWAH DIREKSI
PERFORMANCE ASSESSMENT ON COMMITTEES UNDER THE BOARD OF DIRECTORS
Hingga tahun 2015, kami belum memiliki komite di bawah Direksi. Dengan demikian, kami tidak melakukan penilaian atas kinerja komite di bawah Direksi.
Until 2015, we have not had a committee under the Board of Directors. Thus, we did not perform assessments on the performance of the committees under the Board of Directors.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
35
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari pejabat perusahaan di lingkungan PT Pertamina Lubricants disampaikan kepada Fungsi Compliance PT Pertamina (Persero), untuk diteruskan kepada pihak berwenang. Selama tahun 2015 terdapat 42 pejabat Perusahaan yang telah menyampaikan LHKPN, atau 89% dari total 47 pejabat Perusahaan yang dinyatakan wajib menyampaikan LHKPN. Jumlah ini telah mencapai target penyampaian laporan yang memang dilakukan secara bertahap.
Wealth Report of State Officials (LHKPN) of the company officials within PT Pertamina Lubricants are submitted to the Compliance Function of PT Pertamina (Persero), to be forwarded to the authorities. During 2015 there were 42 officials of the Company have submitted the LHKPN, or 89% of the total of 47 officials of the Company who are obliged to submit the reports. The number met the target of report submission that has been implemented gradually.
Dalam hal kegiatan dan proses pengadaan barang dan jasa, Perusahaan mewajibkan seluruh pihak menandatangani Pakta Integritas sebagai upaya pencegahan praktik kecurangan dan/atau ketidaksesuaian. Selama tahun 2015 ada 268 kegiatan pengadaan barang dan jasa. Dari jumlah tersebut kami memastikan tidak ada kegiatan pengadaan barang dan jasa yang diindikasikan telah terjadi praktik kecurangan dan/atau ketidaksesuaian.
In terms of activities and procurement of goods and services, the Company requires all parties to sign an Integrity Pact for prevention of fraudulent practices and/ or irregularities. During 2015 there were 268 procurement activities of goods and services. Of these, we made sure no procurement activities of goods and services were indicated to have fraudulent practices and/or irregularities.
Sebagai bagian dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Perusahaan telah melakukan audit atas penyajian Laporan Keuangan 2015. Audit dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Surja. Hasil audit menyatakan bahwa laporan keuangan disajikan secara Wajar Tanpa Pengecualian.
As part of good corporate governance implementation, the Company has conducted an audit on the Financial Statements 2015. The audit was carried out by Public Accounting Firm (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Partners. The audit results declared that the financial statements have been presented Fairly in All Material Respects (Unqualified Opinion).
PERUBAHAN KOMPOSISI ANGGOTA DIREKSI
CHANGES OF THE BOARD OF DIRECTORS COMPOSITION
Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) telah memutuskan pergantian keanggotaan Direksi sebagai berikut:
Shareholders through General Meeting of Shareholders (GMS) have decided to change membership of the Board of Directors as follows:
1. RUPS pada tanggal 2 Februari 2015 memberhentikan dengan hormat Saudara Supriyanto Dwi Hutomo sebagai Direktur Utama Perusahaan. 2. RUPS pada tanggal 2 Februari 2015 mengangkat Saudara Gigih Wahyu Hari Irianto sebagai Direktur Utama Perusahaan. 3. RUPS pada tanggal 13 Maret 2015 memberhentikan dengan hormat Saudara Rifky Effendi Hardijanto dari jabatannya sebagai Direktur Sales & Marketing Perusahaan. 4. RUPS pada tanggal 29 April 2015 memberhentikan denga hormat Saudara Andria Nusa dari jabatannya sebagai Direktur Operasi Perusahaan dan mengangkat Saudara Andria Nusa sebagai PJ. Direktur Sales & Marketing PT Pertamina Lubricants.
1. GMS on February 2, 2015 with respect dismissed Mr. Supriyanto Dwi Hutomo as President Director of the Company. 2. GMS on February 2, 2015 appointed Mr. Gigih Wahyu Hari Irianto as President Director of the Company
36
3. GMS on March 13, 2015 with respect dismissed Mr. Rifky Effendi Hardijanto from his position as Director of Sales & Marketing of the Company. 4. GMS on April 29, 2015 with respect dismissed Mr. Andria Nusa from his position as Director of Operations of the Company and appointed Mr. Andria Nusa as Acting Director of Sales & Marketing of PT Pertamina Lubricants.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
5. RUPS pada tanggal 30 Juni 2015 mengangkat Saudara Julfian Siregar sebagai PJ Direktur Operasi PT Pertamina Lubricants. 6. RUPS pada tanggal 7 Juli 2015 menetapkan Saudara Gigih Wahyu Hari Irianto yang semula sebagai PJ. Direktur Utama Perusahaan menjadi Direktur Utama Perusahaan.
5. GMS on June 30, 2015 appointed Mr. Julfian Siregar as Acting Director of Operations of PT Pertamina Lubricants. 6. GMS on July 7, 2015 appointed Mr. Gigih Wahyu Hari Irianto as President Director of the Company from formerly as Acting President Director of the Company.
Perubahan komposisi Direksi ini dilakukan dengan alasan perbaikan kinerja dan penguatan tim manajemen, mengingat kebutuhan Perusahaan yang sedang berkembang.
Changes in the composition of the Board of Directors were made for performance improvement and the strengthening of management team, due to the Company’s needs as a growing company.
PENUTUP
CLOSING
Direksi mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris dan para pemangku kepentingan yang telah memberikan dukungan bagi pencapaian PT Pertamina Lubricants selama tahun 2015. Kami berharap agar dukungan terus diberikan, sehingga Perusahaan dapat mengembangkan usaha secara berkesinambungan dan memberikan kontribusi kepada para pemangku kepentingan.
The Board of Directors would like to thank the Board of Commissioners and stakeholders who have given support for the achievements of PT Pertamina Lubricants during 2015. We certainly hope the support will continue, so that the Company is able develop its business continuously and contribute to the stakeholders.
Direksi mengajak semua pemangku kepentingan agar bersama mengikuti langkah cepat kemajuan yang harus kita tingkatkan dalam menghadapi setiap tantangan. Dengan dukungan dan penguatan seluruh individu di setiap jenjang Perusahaan, kami berharap agar perwujudan visi menjadi perusahaan pelumas tingkat global dapat menjadi nyata.
The Board of Directors would like to invite all stakeholders to jointly follow the fast pace of progress that we continue to improve in the face of every challenge. With the support and strengthening of all individuals at every level of the Company, we hope that the realization of the vision to become global lubricant company will come true.
Jakarta, Maret 2016 | Jakarta, March 2016 GIGIH WAHYU HARI IRIANTO Direktur Utama | President Director
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
37
Profil Direksi Profile of Board of Directors
Lahir di Denpasar pada 3 April 1962, umur 53 tahun, Gigih Wahyu Hari Irianto yang berdomisili di Tangerang Selatan meraih gelar S1 Teknik Kimia di Institut Teknologi Sepuluh November pada tahun 1989. Pengalaman kerjanya di PT Pertamina (Persero) dimulai sejak tahun 1991. Beliau pernah menjabat Manager Industrial Marketing periode 2007-2011, GM Fuel Retail Marketing VI tahun 2012, dan VP Gas Domestik periode 2012-2015. Penunjukannya sebagai Direktur Utama PT Pertamina Lubricants bedasarkan Surat Keputusan Pemegang Saham No. 063/H00200/2015-S0 tentang Pergantian Komisaris utama dan Direktur Utama.
GIGIH WAHYU HARI IRIANTO Direktur Utama | President Director
Born in Denpasar on April 3 1962, age 53 years old, Gigih Wahyu Hari Irianto who is domiciled in South Tangerang earned his bachelor degree in Chemical Engineering from Sepuluh November Institute of Technology in 1989. His career in PT Pertamina (Persero) began in 1991. He served as Manager of Industrial Marketing in 2007 to 2011, GM Fuel Retail Marketing VI in 2012, and VP Domestic Gas in 2012 to 2015. His appointment as President Director of PT Pertamina Lubricants is based on GMS Resolution No. 063/H00200/2015-S0 on Replacement of President Commissioner and President Director.
Lahir di Bandung pada 16 Juni 1964, umur 51 tahun, Andria Nusa yang berdomisili di Tangerang Selatan meraih gelar S1 Teknik Kimia di Institut Teknologi Bandung dan meraih S2 dalam bidang teknik di Leeds University, Inggris, pada tahun 1998. Pengalaman kerja beliau di PT Pertamina (Persero) dimulai sejak tahun 1989. Beliau pernah menjabat Manager Product & Business Development Unit Pelumas Pertamina tahun 2008-2012, Industrial Marketing Manager tahun 2012- 2013, Retail Marketing Manager Pertamina tahun 2013, Direktur Operasi PT Pertamina Lubricants tahun 2013. Penunjukannya sebagai Direktur Sales & Marketing berdasarkan Surat Keputusan No. Kpts. P-114/C00000/2015-S8 Tentang Mutasi Jabatan.
ANDRIA NUSA Direktur Sales & Marketing Director of Sales & Marketing
38
Born in Bandung on June 16 1964, age 51 years old, Andria Nusa who is domiciled in South Tangerang earned a bachelor degree in Chemical Engineering from Bandung Institute of Technology and earned his master’s degree in engineering from University of Leeds, England, in 1998. His career at PT Pertamina (Persero) began in 1989. He has served as Manager of Product & Business Development at Pertamina Lubricants Unit in 2008-2012, Industrial Marketing Manager in 2012- 2013, Retail Marketing Manager of Pertamina in 2013, Director of Operations of PT Pertamina Lubricants in 2013, and Director of Sales & Marketing of PT Pertamina Lubricants in 2015. His appointment as Director of Sales & Marketing is based on Decree No. Kpts. P-114/C00000/2015-S8 on Job Transfer.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Lahir di Padang pada 28 November 1960, umur 55 tahun, Julfian Siregar yang berdomisili di Jakarta Timur meraih gelar S1 Teknik Industri di Institut Teknologi Sepuluh November pada tahun 1986 dan S2 Manajemen di Universitas Gajah Mada pada tahun 1999. Pengalaman kerjanya di PT Pertamina (Persero) dimulai tahun 1989. Beliau pernah menjabat sebagai Manajer Quality & Quantity tahun 2008, dan SND Region III Manager tahun 2011. Penunjukannya sebaga Direktur Operasi PT Pertamina Lubricants berdasarkan Surat Keputusan Pemegang Saham Sirkuler No. 129/H20400/2015-S0 Tentang Pengangkatan Direktur Operasi.
JULFIAN SIREGAR Direktur Operasi Director of Operations
Born in Padang on November 28 1960, age 55 years old, Julfian Siregar who is domiciled in East Jakarta earned a bachelor degree in Industrial Engineering from Sepuluh November Institute of Technology in 1986 and Master’s degree in Management from Gajah Mada University in 1999. He started his career at PT Pertamina (Persero) since 1989, served as Manager of Quality & Quantity in 2008, and SND Region III Manager in 2011. His appointment as Director of Operations of PT Pertamina Lubricants is based on GMS Circular Resolition No. 129/H20400/2015-S0 on the Appointment of Director of Operations.
Lahir di Kediri pada 9 September 1963, umur 52 tahun, Nasuhi Hidajat yang berdomisili di Jakarta Timur meraih gelar S1 Akuntansi Universitas Gadjah Mada tahun 1989 dan meraih gelar S2 Program Magister Manajemen di Universitas Indonesia pada tahun 1996. Pengalaman kerja beliau di PT Pertamina (Persero) dimulai tahun 1990. Beliau pernah menjabat sebagai Finance & HRD Director PT Pertamina Trans Kontinental tahun 2012-2013. Penunjukan beliau sebagai Direktur Finance & Business Support berdasarkan Surat Keputusan No. Kpts. P-219/C00000/2013-S8 Tentang Mutasi Jabatan.
NASUHI HIDAJAT
Born in Kediri on September 9 1963, age 52 years old, Nasuhi Hidajat who is domiciled in East Jakarta earned a bachelor degree in Accounting from Gadjah Mada University in 1989 and earned a Master’s degree in Management from University of Indonesia in 1996. His career at PT Pertamina (Persero) started in 1990. He has served as Finance & HR Director of PT Pertamina Trans Kontinental in 2012-2013. His appointment as Director of Finance & Business Support is based on Decree No. Kpts. P-219/C00000/2013-S8 on Job Transfer.
Direktur Finance & Business Support Director of Finance & Business Support
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
39
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TERINTEGRASI 2015 [G4-48] Kami yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants tahun 2015 telah dimuat secara lengkap. Kami bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, Maret 2016
Dewan Komisaris
HANUNG BUDYA Komisaris Utama | President Commissioner (Periode 01 Jan - 02 Feb 2015)
TARYONO Komisaris | Commissioner (Periode 01 Jan - 31 Des 2015)
Direksi
SUPRIYANTO DWI HUTOMO Direktur Utama | President Director (Periode 01 Jan - 02 Feb 2015)
RIFKI EFFENDI HARDIJANTO
ANDRIA NUSA
Direktur Sales & Marketing Director of Sales & Marketing (Periode 01 Jan - 29 Apr 2015)
Direktur Sales & Marketing Director of Sales & Marketing (Periode 29 Apr - 31 Des 2015)
NASUHI HIDAJAT Direktur Finance & Business Support Director of Finance & Business Support (Periode 01 Jan - 31 Des 2015)
40
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
RESPONSIBILITY STATEMENT OF INTEGRATED ANNUAL REPORT 2015 [G4-48] We the undersigned, hereby certify that all information in this Integrated Annual Report of PT Pertamina Lubricants 2015 is comprehensively presented. We are fully responsible for the accuracy of the contents of this Annual Report. This statement is made truthfully. Jakarta, March 2016
Board of Commissioners
AHMAD BAMBANG Komisaris Utama | President Commissioner (Periode 02 Feb - 31 Des 2015)
DOLLY INDRA NASUTION Komisaris | Commissioner (Periode 15 Sep - 31 Des 2015)
Board of Directors
GIGIH WAHYU HARI IRIANTO Direktur Utama | President Director (Periode 02 Feb - 31 Des 2015)
ANDRIA NUSA
JULFIAN SIREGAR
Direktur Operasi Director of Operations (Periode 01 Jan - 30 Jun 2015)
Direktur Operasi Director of Operations (Periode 30 Jun - 31 Des 2015)
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
41
42
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
TENTANG PT PERTAMINA LUBRICANTS About PT Pertamina Lubricants
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
43
Komitmen Kami Our Commitments
Perusahaan mengoperasikan lube oil blending plant/LOBP yang merupakan pabrik modern dan satu-satunya pabrik yang terintegrasi pertama di Asia Tenggara TERUS MEMIMPIN PASAR
CONTINUE TO BE MARKET LEADER
PT Pertamina Lubricants akan terus menjadi pemimpin pasar pelumas di Indonesia. Sesuai Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), target penjualan mencapai 727,7 juta liter pada tahun 2019.
PT Pertamina Lubricants will continue to be the leader of lubricant market in Indonesia. In line with the Company’s Long Term Plan (RJPP), sales target is to reach 727.7 million liters by 2019.
Guna mendukung pertumbuhan penjualan dan penguasaan pasar, PT Pertamina Lubricants terus menambah kapasitas produksi. Tahun 2015 Perusahaan mengoperasikan pabrik pelumas (lube oil blending plant/ LOBP) di Jakarta yang merupakan pabrik termodern dan terbesar, satu-satunya pabrik yang terintegrasi pertama di Asia Tenggara.
To support the growth of sales and market share, PT Pertamina Lubricants continues to increase its production capacity. In 2015 the Company started to operate lube oil blending plant (LOBP) in Jakarta as the largest and most modern plant, as well as the first and only integrated plant in Southeast Asia.
MELINDUNGI KONSUMEN
PROTECTING CUSTOMERS
Perusahaan berkomitmen memberikan produk bermutu dan layanan terbaik kepada konsumen. Setiap produk telah memenuhi standar mutu, baik nasional maupun standar internasional. Layanan terbaik kepada konsumen diwujudkan melalui jaringan distribusi dan layanan purnajual.
The Company is committed to providing best quality products and services to customers. Each product has met both national and international quality standards. The best services to customers are realized through the distribution network and after sales service.
Standarisasi produk: [G4-15] t 4UBOEBS/BTJPOBM*OEPOFTJB 4/*
t 4UBOEBS JOUFSOBTJPOBM *40 *40 EBO ISO/IEC 17025: 2008) t 4UBOEBS "NFSJDBO 1FUSPMFVN *OTUJUVUF "1* ZBLOJ "1* SN untuk Passenger Car Motor Oil dan API CJ4 untuk Commercial Diesel Oil
Product Standardization: [G4-15] t *OEPOFTJBO/BUJPOBM4UBOEBSE 4/*
t *OUFSOBUJPOBMTUBOEBSET *40 *40 BOE ISO/IEC 17025: 2008) t 5IF"NFSJDBO1FUSPMFVN*OTUJUVUF "1* TUBOEBSE "1*4/ for Passenger Car Motor Oil and API CJ4 for Commercial Diesel Oil
44
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Jaringan distribusi dan layanan purnajual: t 5VKVI8JMBZBI1FNBTBSBO(Sales Region) t -BCPSBUPSJVN0JM$MJOJD t 1VTBU QFMBUJIBO QFNBTBSBO QFMVNBT UFSQBEV *-." Integrated Lubrication Management Academy) t -BCPSBUPSJVNVKJQBEBTFUJBQ-0#1EBOgrease plant
The distribution network and after-sales service: t 4FWFO4BMFT3FHJPOT t 0JM$MJOJD-BCPSBUPSZ t *OUFHSBUFE MVCSJDBOU NBSLFUJOH USBJOJOH DFOUFS *-." (Integrated Lubricant Management Academy) t 5FTUJOHMBCPSBUPSZBUFBDI-0#1BOEHSFBTFQMBOU
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY
Sesuai prinsip-prinsip berkelanjutan, PT Pertamina Lubricants melaksanakan kegiatan usaha disertai dengan pemenuhan tanggung jawab sosial dan lingkungan di wilayah operasi melalui empat inisiatif strategis: 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Pemberdayaan Ekonomi 4. Peduli bencana
In line with the sustainability principles, PT Pertamina Lubricants conducts its business along with the fulfillment of social and environmental responsibility in the area of operations through four strategic initiatives: 1. Education 2. Health 3. Economic Empowerment 4. Disaster Care
5 KRITERIA EFEKTIVITAS PELAKSANAAN CSR 5 criteria for the effectiveness of the implementation of CSR:
Bermanfaat Berkelanjutan
Beneficial
Sustainable
Mendukung PROPER Dekat wilayah operasi
Support PROPER
Publikasi Publication
In the vicinity area of operations
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
45
Profil Perusahaan Company Profile
SEKILAS PT PERTAMINA LUBRICANTS PT Pertamina Lubricants at a Glance
Nama Perusahaan
PT Pertamina Lubricants (Tidak pernah ada perubahan nama perusahaan)
Name of the Company [G4-3]
(There was never any change in the company name)
Bidang Usaha Business Sector
Memproduksi, mendistribusikan, dan memasarkan produk pelumas, gemuk (grease), produk khusus (specialties product) dan produk berbasis minyak (base oil products)
[G4-4]
Manufactures, distributes, and markets lubricants products, greases, specialties products, and base oil products
Akta Pendirian Deed of Establishment
Akta No.35 tanggal 23 September 2013 Notaris Lenny Janis Ishak, SH, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia No.AHU-49848.AH.01.01 tahun 2013 tanggal 25 September 2013 dan sesuai dengan Akta Perubahan No. 45 tanggal 30 Oktober 2013 Notaris Lenny Janis Ishak, SH, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia No. AHU-55578.AH.01.02 tahun 2013 tanggal 31 Oktober 2013. Deed No. 35 dated on September 23, 2013 by Notary Lenny Janis Ishak, SH, which was approved by the Minister of Justice & Human Rights No. AHU-49848.AH.01.01 of 2013, dated September 25, 2013 and in accordance with the Deed of Amendment No. 4 dated October 30, 2013 by Notary Lenny Janis Ishak, SH, which was approved by the Minister Justice & Human Rights No. AHU-55578.AH.01.02 of 2013 dated October 31, 2013.
Jumlah Karyawan [G4-10] Total Employees
23 Sep 2013 Tanggal Pendirian Date of Establishment
12.5 Millions 279 pekerja waktu tidak tertentu permanent employees
Modal Dasar Authorized Capital
Kepemilikan [G4-7] Ownership 0,05%
99,95%
45 pekerja waktu tertentu contract employees
46
PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Dana Ventura
3.413 Millions Modal Ditempatkan dan Disetor Issued and Fully Paid Capital
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
NAMA DAN ALAMAT PERUSAHAAN Name and Address of the Company
[G4-3, G4-5]
PT Pertamina Lubricants Kantor Pusat | Head Office Gedung Oil Center Lantai 5-7 Jl. MH. Thamrin Kav 55 Jakarta Pusat 10350 Phone : +62 21 3190 7190 Fax : +62 21 314 8886 Email : [email protected] Website : www.pertaminalubricants.com
PERATURAN PERUNDANGAN
LAWS AND REGULATIONS
Peraturan perundangan yang terkait dengan lingkup usaha PT Pertamina Lubricants:
Laws and regulations related to the scope of business of PT Pertamina Lubricants:
t 1FSBUVSBO6NVN 1. UU No. 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas 2. UU No.13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan 3. UU No. 5 tahun 1999 Tentang Larangan Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat 4. UU No. 1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja 5. UU No. 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 6. Pedoman Standar Akuntansi Keuangan
t (FOFSBM3FHVMBUJPOT 1. Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company 2. Law No. 13 of 2003 on Employment 3. Law No. 5 of 1999 on Prohibition of Monopoly and Unfair Competition 4. Law No. 1 1970 on Safety 5. Law No. 32 of 2009 on the Protection and Environmental Management 6. Guidelines for Financial Accounting Standards
t 1FSBUVSBO,IVTVT a. UU No. 22 tahun 2001 Tentang Migas b. Anggaran Dasar PT Pertamina (Persero) c. Anggaran Dasar PT Pertamina Lubricants
t 4QFDJBM3FHVMBUJPOT a. Law No. 22 of 2001 on Oil & Gas b. Articles of Association of PT Pertamina (Persero) c. Articles of Association of PT Pertamina Lubricants
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
47
RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN
COMPANY BRIEF HISTORY
PT Pertamina Lubricants merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero), yang didirikan pada 23 September 2013 dan menerima pemisahan (spin-off) Unit Bisnis Pelumas PT Pertamina (Persero) pada 30 Oktober 2013.
PT Pertamina Lubricants is a subsidiary of PT Pertamina (Persero) that was established on September 23, 2013, as a spin-off of Lubricants Business Unit of PT Pertamina (Persero) on October 30, 2013.
Pendirian Perusahaan didasarkan Akta No.35 yang dibuat di hadapan Notaris Lenny Janis Ishak, S.H. dan PT Pertamina Lubricants.
The Company’s establishment was based on the Deed No. 35 by Notary Lenny Janis Ishak, SH and PT Pertamina Lubricants.
Milestone PT Pertamina Lubricants PT Pertamina Lubricants Milestones
Sejak berdiri, Pertamina telah masuk dalam bisnis pelumas yang ditandai dengan beroperasinya Unit Produksi Pelumas Jakarta Since its establishment, Pertamina has been engaged in the lubricants business, which was marked with the operation of Lubricant Production Unit Jakarta
1957
Beroperasinya Unit Produksi Pelumas Cilacap
1973
The operation of Lubricant Production Unit Cilacap
1987
Produk pelumas Pertamina mulai melebarkan sayap ke pasar mancanegara dengan co-branding Zypex di Pakistan Lubricant products of Pertamina began expanding into overseas markets through co-branding with Zypex in Pakistan
2001
Beroperasinya Unit Produksi Pelumas Surabaya
Terbentuknya Unit Bisnis Pelumas
The operation of Lubricant Poduction Unit Surabaya
The Establishment of Lubricants Business Unit
2007
2008
Pertamina melebarkan sayap ke pasar pelumas Timur Tengah dan Asia dengan co-branding Zypex di Dubai dan penjualan pelumas di Singapura. Pabrik Pelumas Gresik resmi beroperasi. Pertamina expanded into lubricants markets in Middle East and Asia through co-branding with Zypex in Dubai and lubricant sale in Singapore. Gresik Lubricant Plant officially operated.
48
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
PT Pertamina Lubricants didirikan sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas. Tujuan pendirian Perusahaan adalah meningkatkan kekuatan bisnis Perseroan di bidang usaha pelumas pada masa mendatang, melalui cakupan bisnis di dalam dan luar negeri.
PT Pertamina Lubricants was founded as the implementation of mandate of Law No. 22 of 2001 on Oil and Gas. The purpose of the Company’s establishment is to increase its strength in lubricants business in the future.
Cakupan bisnis Perusahaan meliputi dalam dan luar negeri. PT Pertamina Lubricants bertekad pada masa-masa mendatang dapat menjadi perusahaan pelumas kelas dunia, dan mencapai posisi sebagai Top 20 World Lubricants Company.
The Company’s business covers domestic and overseas scope. PT Pertamina Lubricants is determined to become a world class lubricants company in the future, and to reach position of the Top 20 World Lubricants Company.
PT Pertamina (Persero) melebarkan sayap ke pasar pelumas Australia PT Pertamina (Persero) expanded to Australia’s lubricant market
2009
PT Pertamina (Persero) melebarkan sayap ke pasar pelumas Eropa dan Afrika PT Pertamina (Persero) expanded to Europe and Africa’s lubricant market
2010
2012
Akuisisi Amaco Production Co., Ltd. Acquisition of Amaco Production Co., Ltd.
2013
2014 2015
PT Pertamina (Persero) melebarkan sayap ke pasar pelumas Indocina PT Pertamina (Persero) expanded to Indochina’s lubricant market
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
t 1FNJTBIBO6OJU#JTOJT Pelumas PT Pertamina (Persero) t 1FNCFOUVLBO151FSUBNJOB Lubricants t 4QJOPõPG-VCSJDBOUTCVTJOFTT unit of PT Pertamina (Persero) t &TUBCMJTINFOUPG151FSUBNJOB Lubricants
Kerjasama Technical Partnership dengan Automobili Lamborghini Official Lubricants Technical Partnership with Automobili Lamborghini
49
Kegiatan Usaha
[G4-4]
Business activities
Kegiatan usaha yang dijalankan sesuai dengan Anggaran Dasar terakhir Perusahaan adalah:
As stated in the last Articles of Association, PT Pertamina Lubricants conducts the following business activities:
a. Melaksanakan kegiatan produksi dan pengolahan pelumas, grease, specialties product, dan base oil serta bahan baku pelumas, grease, specialties product dan base oil dalam arti kata seluas-luasnya termasuk penyediaan prasarananya b. Melaksanakan kegiatan perdagangan ekspor maupun impor pelumas, grease, specialties product dan base oil; serta bahan baku pelumas, grease, specialties product dan base oil c. Melaksanakan kegiatan pengangkutan, penyimpanan, penyaluran, distribusi dan pemasaran pelumas, grease, specialties product dan base oil serta bahan baku pelumas, grease, specialties product dan base oil dalam arti kata seluas-luasnya termasuk penyediaan prasarananya d. Melaksanakan kegiatan jasa produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, penyaluran, distribusi dan pemasaran pelumas, grease, specialties product dan base oil serta bahan baku pelumas, grease, specialties product dan base oil e. Menyelenggarakan kegiatan usaha lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung terkait atau menunjang kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d
a. Conducting production and processing of lubricants, grease, specialties products, and base oil and raw materials lubricants, grease, specialties products and base oil in the broadest sense of the word, including the provision of their infrastructure. b. Conducting export and import trade of lubricants, grease, specialties products and base oil; as well as raw materials of lubricants, grease, specialties products and base oil c. Conducting transportation, storage, channeling, distribution and marketing of lubricants, grease, specialties products and base oil and raw materials of lubricants, grease, and base oil product specialties in the broadest sense of the word, including the provision of their infrastructure d. Conducting services of production, processing, transportation, storage, channeling, distribution and marketing of lubricants, grease, specialties products and base oil products as well as raw materials of lubricants, grease, specialties products and base oil e. Conducting other business activities that are directly or indirectly related with or support business activities referred to in letter a to d
50
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Proses Bisnis Business process
Pemasaran produk didukung oleh kegiatan dan penelitian serta pengembangan untuk mendapatkan produk yang andal
Secara umum proses bisnis inti Perusahaan adalah memproduksi, mendistribusi dan memperdagangkan bahan baku pelumas (base oil) dan additives, grease, specialties product, dan produk jadi pelumas.
In general, the Company’s core business process is the manufacture, distribute and trade lubricants (base oil) and additives, grease, specialties products, and finished lubricant goods.
Produksi Proses yang berlangsung dimulai dari produksi maupun impor bahan baku pelumas, grease, specialties product dan base oil. Bahan baku tersebut diolah untuk produksi pelumas, grease, specialties product dan base oil. Proses produksi berlangsung di tiga production unit yakni Tanjung Priok, Jakarta; Cilacap, Jawa Tengah; dan Gresik, Jawa Timur.
Production The production process takes place starting from the production and import of raw materials for lubricants, grease, specialties products and base oil. The raw material is processed for the production of lubricants, grease, specialties products and base oil. The production process takes place in three production units, namely Tanjung Priok, Jakarta; Cilacap, Central Java; and Gresik, East Java.
Distribusi Produk yang dihasilkan kemudian didistribusikan kepada konsumen. Pendistribusian dilaksanakan melalui mekanisme distribusi dari Gudang Nusantara kepada tujuh Sales Region. Pengiriman produk dilakukan menggunakan moda angkutan laut, darat maupun udara.
Distribution The products are then distributed to customers. The distribution is carried out through the mechanism of distribution from Gudang Nusantara warehouse to seven Sales Regions. Delivery of products is conducted using marine, land or air transport modes.
Pemasaran [G4-8] t 1FNBTBSBO SFUBJM NFOBOHBOJ LPOTVNFO EFOHBO pembelian retail di tujuh Sales Region dengan melibatkan jaringan distributor, agen dan toko. t 1FNBTBSBOJOEVTUSJ NFOBOHBOJLPOTVNFO*OEVTUSJ t 1FNBTBSBOoverseas, menangani pemasaran luar negeri meliputi 18 negara.
Marketing [G4-8] t 3FUBJM NBSLFUJOH TFSWJOH DVTUPNFST XJUI SFUBJM purchases in seven Sales Regions by involving a network of distributors, agents and shops. t *OEVTUSJBMNBSLFUJOH TFSWJOHJOEVTUSJBMDVTUPNFST t 0WFSTFBT NBSLFUJOH TFSWJOH PWFSTFBT NBSLFUJOH JO countries.
Pemasaran PT Pertamina Lubricants didukung kegiatan dan fasilitas: 1. Penelitian dan pengembangan guna mendapatkan produk andal. 2. Pelayanan purnajual yaitu Labrotarium Oil Clinic, Pusat Pelatihan Terpadu ILMA dan laboratorium produksi untuk memastikan mutu pelumas yang diproduksi sesuai spesifikasi yang ditetapkan.
PT Pertamina Lubricants marketing is supported by the following activities and facilities: 1. Research and development in order to create reliable product. 2. After sales service, including Oil Clinic Laboratory, Integrated Training Center ILMA and production laboratory to ensure the quality of produced lubricants according to established specifications.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
51
PROSES BISNIS Business Process
ACCEPTANCE
STORAGE
BLENDING
BLENDING TANK
Q3 PUMP
Q4
PUMP TANKER BASE OIL
BASE OIL TANK PUMP
Q1
Q2
Q1
Q2 LABORATORIUM/ MQC
W.C
LABORATORIUM/ MQC
BLENDING TANK
TANKER ADDITIVE PUMP
ADDITIVES TANK
Q5 PUMP
Q1 ADDITIVES IN DRUM
Q2 MATERIAL WAREHOUSE
52
Packaging : Plastic Bottle Paper Box Drum
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
PROSES BISNIS Business Process
FILLING
DISTRIBUTION
CUSTOMER
Q6
INDUSTRIAL /REPACKER
BULK
LABORATORIUM/ MQC
Q6
FORKLIFT FILLING
Q8
DRUM FILLING
PUBLIC CUSTOMER
PLASTICS BOTTLE FILLING
TO GUDANG NUSANTARA/PROD UCT SQUARE RETAILER
PACKAGING AGENT’S WAREHOUSE
Q7 QUALITY CONTROL
WAREHOUSE NUSANTARA INDUSTRIAL
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
53
Produk dan Penguasaan Pasar Product and Market Share
Perusahaan meluncurkan beberapa produk yang terbagi dalam segmen Passanger Oil Car, Hydraulic Oil, dan Specialties Produk yang dihasilkan PT Pertamina Lubricants berupa pelumas, grease, specialties dan base oil. Keunggulan produk yang beragam, jaringan distribusi dan pemasaran andal serta layanan purnajual, menjadikan Perusahaan sebagai pemimpin pasar di Indonesia.
Products of PT Pertamina Lubricants are lubricants, grease, specialties and base oil. The advantages of diverse products, reliable distribution and marketing networks, as well as after-sales service, made the Company the market leader in Indonesia.
Beberapa survei yang dilakukan pihak-pihak independen pada tahun 2015 menyebutkan bahwa tingkat penguasaan pasar pelumas, grease, specialties products dan base oil products PT Pertamina Lubricants secara nasional adalah 59,09%. [G4-8]
Several surveys conducted by independent parties in 2015 revealed that the national market share of lubricants, grease, specialties products and base oil products of PT Pertamina Lubricants was 59,09%. [G4-8]
Pada tahun 2015 PT Pertamina Lubricants meluncurkan beberapa produk yang terbagi dalam beberapa segmen: Passanger Oil Car, Hydraulic Oil, dan Specialties.
In 2015, PT Pertamina Lubricants launched various products divided into several segments: Passanger Oil Car, Hydraulic Oil, and Specialties.
Nama Produk | Product Name Deskripsi Produk | Product Description Passanger Oil Car Meditran SX Bio
Pelumas khusus kendaraan biodiesel pertama di dunia. Diformulasikan dengan spesifikasi biodiesel mulai dari B5 hingga B50. World’s first specialty lubricant product for biodiesel-fueled vehicles. Formulated for biodiesel-fueled engines with specifications from B5 to B50.
Fastron Platinum Racing SAE 10W-60
Dikembangkan khusus untuk Lamborghini Squadra Corsa. Sesuai untuk sport car, motorsport & racing car Formulated specifically for Lamborghini Squadra Corsa. Suitable for sport car, motorsport & racing car
Fastron Platinum SAE 0W-40
Sesuai untuk premium car, sport car, motorsport & racing car Suitable for premium car, sport car, motorsport & racing car
Fastron Gold SAE 5W-30
High Perfomance Syntethic Oil
Fastron Gold SAE 5W-40
High Perfomance Syntethic Oil
Fastron Gold SAE 0W-20
High Perfomance Syntethic Oil
Fastron Techno 10W-30
Better Fuel-Efficiency Synthetic Oil
Fastron Techno 10W-40
Performance Synthetic Oil
Fastron Techno 15W-50
Performance Syntethic Oil
Hydraulic Oil Turalik 52 Pail
Antiwear Hydraulic oil
Specialties Maxcool HD
Premium HD Water Soluble Coolant
Pertamina FG GO Series
Food Grade PAG Gear Oil
Pertamina FG HO 46
Food Grade PAG Hydraulic Oil
54
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Struktur Organisasi Organizational Structure
President Director Gigih Wahyu Hari lrianto
Corporate Secretary Arya Dwi Paramita
Vice President Corporate Development Rustam Firdaus
Chief Internal Audit Wildan Perawira Hutama
HSE Manager Johan Kurniawan
Director of Sales & Marketing Andria Nusa
Director of Operations Julfian Siregar
Director of Finance & Business Support Nasuhi Hidajat
Vice President Marketing Industry Redesmon Munir
Vice President Production Mohamad Zuchri
Vice President General Affairs Azmy Said
Vice President Marketing Retail Syafanir Sayuti
Vice President Distribution Dudhy Ch. P. Aminunsyah
Vice President Finance Didik Usmanto
Vice President Sales Ibnu Prakoso
HR Development Manager Eka Permana Sidik
Vice President Overseas Sigit Pranowo
Sales Region Manager I-VII
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
55
Tim Kami Our Team
RUSTAM FIRDAUS Vice President Corporate Development
WILDAN PERAWIRA HUTAMA Chief Internal Audit
ARYA DWI PARAMITA Corporate Secretary
56
Rustam Firdaus menyelesaikan S1 Teknik Mesin di Institut Teknologi Bandung. Sebelum menjabat menjadi Vice President Corporate Development di PT Pertamina Lubricants, beliau menjabat Product & Business Development di PT Pertamina (Persero) (2012 - 2013), dan Manager BRD PT Pertamina (Persero) Direktorat Pemasaran dan Niaga. Beliau berdomisili di Tangerang Selatan.
Rustam Firdaus completed his bachelor degree in Mechanical Engineering at the Bandung Institute of Technology. Prior to his appointment as Vice President Corporate Development of PT Pertamina Lubricants, he served as Product & Business Development at PT Pertamina (Persero) (2012 - 2013), and Manager of BRD at Marketing and Commerce Directorate of PT Pertamina (Persero). He is domiciled in South Tangerang.
Wildan Perawira Hutama menyelesaikan studi S1Teknik Industri pada tahun 1999, dan sedang mengikuti program bea siswa Studi Pasca Sarjana, Master of Business Administration (MBA) dengan konsentrasi bidang Finance di Universitas Gadjah Mada. Beliau pernah menjabat sebagai Senior Auditor Ahli Madya Bid. Investigasi, 20102011, Auditor Bidang Pengolahan tahun 2011-2014, dan hingga sekarang menjabat sebagai Chief Internal Audit PT Pertamina Lubricants dari tahun 2014. Beliau berdomisili di Bekasi.
Wildan Perawira Hutama completed his study in Industrial Engineering bachelor program in 1999, and was followed by scholarship program for Graduate Studies in Master of Business Administration (MBA) with a concentration in Finance at University of Gadjah Mada. He served as Senior Auditor Associate of Investigation, 2010-2011, Auditor of Processing Sector in 2011-2014, and he has served as Chief Internal Audit of PT Pertamina Lubricants since 2014. He is domiciled in Bekasi.
Arya Dwi Paramita menyelesaikan studi S2 Magister Management CSR di Universitas Trisakti, Jakarta, pada tahun 2013. Memulai karirnya di PT Pertamina (Persero) pada tahun 2001, beliau pernah menjabat menjadi Legal & Relatoins Manager PT Pertamina EP tahun 2013-2014, BOD Support tahun dan menjabat sebagai Corporate Secretary PT Pertamina Lubricants dari tahun Agustus 2015 hingga sekarang. Beliau berdomisili di Bogor.
Arya Dwi Paramita completed his study at CSR Management Master’s program at Trisakti University, Jakarta, and graduated in 2013. He began his career at PT Pertamina (Persero) in 2001 as Legal & Relations Manager at PT Pertamina EP in 20132014, BOD Support in 2014-2015 and has been serving as Corporate Secretary of PT Pertamina Lubricants since August 2015 to the present. He is domiciled in Bogor.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Redesmon Munir menyelesaikan S2 Ekonomi Manajemen di Universitas Indonesia. Sebelum menjabat menjadi Vice President Marketing Industry di PT Pertamina Lubricants, beliau menjabat sebagai Vice President Marketing Retail di PT Pertamina Lubricants tahun 2013 sampai 2015, dan Overseas & Sales Manager tahun 2013. Beliau berdomisili di Bekasi.
Redesmon Munir completed his master’s degree in Economics and Management at the University of Indonesia. Prior to his appointment as Vice President of Industrial Marketing at PT Pertamina Lubricants, he served as Vice President of Retail Marketing at PT Pertamina Lubricants from 2013 to 2015, and Overseas & Sales Manager in 2013. He is domiciled in Bekasi.
Syafanir Sayuti menyelesaikan D3 Ekonomi Manajemen di Jakarta. Sebelum menjabat menjadi Vice President Marketing Retail PT Pertamina Lubricants, beliau menjabat sebagai Vice President National Sales di PT Patra Niaga tahun 2014 sampai dengan 2015, dan Vice President National Marketing PT Patra Niaga Direktorat PEmasaran dan Niaga tahun 2013-2014. Beliau berdomisili di Jakarta Selatan.
Syafanir Sayuti completed his study in Diploma 3 program of Economics and Management in Jakarta. Prior to his appointment as Vice President of Marketing Retail at PT Pertamina Lubricants, he served as Vice President of National Sales at PT Patra Niaga from 2014 to 2015, and Vice President of National Marketing at Directorate of Marketing and Commerce of PT Patra Niaga in 2013-2014. He is domiciled in South Jakarta.
Ibnu Prakoso menyelesaikan S2 Magister Teknik di Bandung. Sebelum menjabat sebagai Vice President Sales PT Pertamina Lubricants, beliau menjabat sebagai Lubricants Sales Region Manager tahun 2013, dan Sales Region III manager tahun 2012. Beliau berdomisili di Jakarta Pusat.
Ibnu Prakoso completed his Master of Engineering education in Bandung. Prior to his appointment as Vice President of Sales at PT Pertamina Lubricants, he served as Lubricants Sales Region Manager in 2013, and Sales Region III Manager in 2012. He is domiciled in Central Jakarta.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
REDESMOn MUnIR Vice President Marketing Industry
SyAFAnIR SAyUTI Vice President Marketing Retail
IBnU PRAKOSO Vice President Sales
57
SIGIT PRANOWO Vice President Overseas
MOHAMAD ZUCHRI Vice President Production
DUDHY CH. P. AMINUNSYAH Vice President Distribution
58
Sigit Pranowo menyelesaikan pendidikan terakhir di Universitas Diponegoro. Sebelum menjabat menjadi Vice President Overseas di PT Pertamina Lubricants, beliau menjabat sebagai Assistant Manager Motorcycle Engine di PT Pertamina (Persero) tahun 2013. Beliau berdomisili di Malang.
Sigit Pranowo graduated from Diponegoro University. Prior to his appointment as Vice President of Overseas at PT Pertamina Lubricants, he served as Assistant Manager of Motorcycle Engine at PT Pertamina (Persero) in 2013. He is domiciled in Malang.
Mohamad Zuchri menyelesaikan pendidikan Sarjana Jurusan Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1991. Bergabung dengan PT Pertamina Lubricants sejak 1 November 2013, sebagai Vice President Production. Sejak tahun 1994 telah bekerja di PT Pertamina (Persero), dan menempati berbagai posisi kunci Asman Business Development, Unit Bisnis Pelumas, tahun 2012–2013, Product Development Specialist Automotive, Unit Bisnis Pelumas, tahun 2009–2012, Asman Planning – Controlling, Psc, Unit Bisnis Pelumas, tahun 2007-2009. Beliau berdomisili di Jakarta Timur.
Mohamad Zuchri graduated from bachelor program of Chemical Engineering at Bandung Institute of Technology. He joined PT Pertamina Lubricants since November 1, 2013 as Vice President Production. Since 1994 he has been appointed to several key positions in Lubricants Business Unit, including Business Development Assistant Manager in 2012-2013, Product Development Specialist Automotive in 2009-2012, Planning-Controlling Assistant Manager in 2007-2009. He is domiciled in East Jakarta.
Dudhy Ch. P. Aminunsyah menyelesaikan S2 Magister Teknik Universitas Indonesia. Sebelum menjabat menjadi Vice President General Affairs PT Pertamina Lubricants, beliau menjabat sebagai Production & Supply Chain Manager di PT Pertamina (Persero) tahun 2013, dan Manager Production & Supply Chain di PT Pertamina (Persero) Direktorat Pemasaran dan Niaga. Beliau berdomisili di Bekasi Barat.
Dudhy Ch. P. Aminunsyah graduated from Master of Engineering program at University of Indonesia. Prior to his appointment as Vice President General Affairs at PT Pertamina Lubricants, he served as Production & Supply Chain Manager at PT Pertamina (Persero) in 2013 and Production & Supply Chain Manager at Sales and Commerce Directorate of PT Pertamina (Persero). He is domiciled in West Bekasi.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Azmy Said menyelesaikan S2 Magister Teknik Universitas Indonesia. Sebelum menjabat menjadi Vice President General Affairs PT Pertamina Lubricants, beliau menjabat sebagai Production & Supply Chain Manager di PT Pertamina (Persero) tahun 2013, dan Manager Production & Supply Chain di PT Pertamina (Persero) Direktorat Pemasaran dan Niaga. Beliau berdomisili di Jakarta Selatan.
Said Azmy completed Master of Engineering study at University of Indonesia. Prior to his appointment as Vice President General Affairs at PT Pertamina Lubricants, he served as Production & Supply Chain Manager at PT Pertamina (Persero) in 2013, and Production & Supply Chain Manager at Marketing and Commerce Directorate of PT Pertamina (Persero). He is domiciled in South Jakarta.
Didik Usmanto menyelesaikan S1 Ekonomi Akuntansi Universitas Gadjah Mada. Sebelum menjabat menjadi Vice President Finance PT Pertamina Lubricants, beliau menjabat sebagai Senior Manager Financial Accounting di PT Rertamina Hulu Energi tahun 2013, dan Manager Akuntansi dan Pelaporan di PT Pertamina Hulu Energi tahun 2012. Beliau berdomisili di Bogor.
Didik Usmanto completed Accounting and Economics bachelor program at Gajah Mada University. Prior to his appointment as Vice President Finance at PT Pertamina Lubricants, he served as Financial Accounting Senior Manager at PT Pertamina Hulu Energi in 2013, and Accounting and Reporting Manager at PT Pertamina Hulu Energi in 2012. He is domiciled in Bogor.
Eka Permana Sidik menempuh studi S2 Manajemen Pemasaran di Universitas Prasetya Mulya pada tahun 2010. Beliau menjabat sebagai People Development Analyst pada tahun 2009-2012, Human Resource Unit Manager tahun 2012-2015, dan Manager HRD PT Pertamina Lubricants pada tahun 2015 hingga saat ini. Beliau berdomisili di Tangerang Selatan.
Eka Permana Sidik graduated from Master’s program in Marketing Management at Prasetya Mulya University in 2010. He served as a People Development Analyst in 2009-2012, Human Resource Unit Manager in 2012 - 2015, and HRD Manager of PT Pertamina Lubricants in 2015 until today. He is domiciled in South Tangerang.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
AZMY SAID Vice President General Affairs
DIDIK USMANTO Vice President Finance
EKA PERMANA SIDIK Human Resource Development Manager
59
Area Kerja
[G4-6, G4-9]
Work Area
Area kerja PT Pertamina Lubricants di Indonesia meliputi tiga Production Unit dan tujuh Wilayah Pemasaran (Sales Region). Perusahaan memiliki anak perusahaan – Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. yang berkedudukan di Bangkok, Thailand, yang dilengkapi satu Production Unit. Kegiatan pemasaran internasional mencakup 18 negara di empat benua. [G4-6, G4-8]
Work area of PT Pertamina Lubricants in Indonesia covering three Production Unit and seven Sales Regions. The Company has a subsidiary - Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd., which is based in Bangkok, Thailand, equipped with one Production Unit. International marketing activities cover 18 countries on four continents. [G4-6, G4-8]
1
6 2
3 4
PRODUCTION UNIT JAKARTA
5
-0#1MBOUKVUBMJUFSUBIVO 7.1MBOU.5UBIVO (SFBTF1MBOU.5UBIVO
PRODUCTION UNIT CILACAP -0#1MBOUKVUBMJUFSUBIVO
60
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
1. Sales Reg I – Medan
4. Sales Reg IV – Semarang
2. Sales Reg II – Palembang
5. Sales Reg V – Surabaya
3. Sales Reg III – Jakarta
6. Sales Reg VI – Balikpapan
7. Sales Reg VII – Makassar
PRODUCTION UNIT THAILAND -0#1MBOUKVUBMJUFSUBIVO
7
PRODUCTION UNIT GRESIK -0#1MBOUKVUBMJUFSUBIVO 7.1MBOU.5UBIVO
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
61
Visi dan Misi Perusahaan
[G4-56]
Company Vision and Mission
Visi Vision (Per 31 Desember 2015 | As of December 31,2015) Menjadi Perusahaan Pelumas Kelas Dunia To be a World Class Lubricants Company
Misi Mission (Per 31 Desember 2015 | As of December 31,2015) Memasarkan produk pelumas, grease, specialties dan base oil di pasar domestik dan pasar internasional, melalui penciptaan nilai tambah pada konsumen dan stakeholder serta menjadi profit maker untuk PT Pertamina (Persero). To market the products of lubricants, grease, specialties and base oil in domestic and international markets, through the creation of added values to the customers and stakeholders, as well as becoming a profit maker for the PT Pertamina (Persero).
Visi dan Misi di atas sesuai dengan proposal pengajuan spin-off anak perusahaan yang disetujui oleh pemegang saham dan disahkan dalam anggaran dasar dan rumah tangga perusahaan PT Pertamina Lubricants.
62
The Vision and Mission are in accordance with subsidiary spin-off proposal approved by shareholders and endorsed by the memorandum and articles of association of PT Pertamina Lubricants.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Tata Nilai Perusahaan
Corporate Values
Budaya Perusahaan dibangun melalui Tata Nilai
Corporate Culture is built through Core Values,
Unggulan yang bagi Perusahaan merupakan nilai-
which, for the Company, are important values for
nilai penting untuk dimiliki seluruh insan Perusahaan,
all of Pertamina Lubricants personnel, including the
meliputi Dewan Komisaris, Direksi, pekerja waktu
Board of Commissioners, the Board of Directors,
tertentu, pekerja waktu tidak tertentu dan pekarya di
permanent employees, contract employees and
lingkungan PT Pertamina Lubricants.
regular employees at PT Pertamina Lubricants.
Pemahaman dan pelaksanaan Tata Nilai Unggulan
The understanding and implementation of the Values
ini akan membentuk budaya yang menjadi ciri khas
will establish a distinctive culture to PT Pertamina
PT Pertamina Lubricants di antara perusahaan-
Lubricants, compared to other companies. All
perusahaan sejenis lainnya. Insan PT Pertamina
personnel of PT Pertamina Lubricants that are acting
Lubricants yang bertindak mewakili Perusahaan
on behalf of the Company must ensure that he/she
harus memastikan dirinya berperilaku sesuai dengan
behaves in accordance with Core Values, adopted
Tata Nilai Unggulan yang diadopsi dari 6C Value
from 6C Value of PT Pertamina (Persero).
PT Pertamina (Persero).
Tata Nilai 6C
6C Value
t #FSTJI Dikelola secara profesional, menghindari konflik kepentingan, tidak memberikan toleransi terhadap suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas, berpedoman pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. t ,PNQFUJUJG Mampu bersaing secara regional dan internasional, meningkatkan pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan kinerja yang bermanfaat t 1FSDBZB%JSJ Memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional, merintis reformasi BUMN, dan meningkatkan kebanggaan nasional t 'PLVT1BEB1FMBOHHBO Berorientasi pada pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan t ,PNFSTJBM Menciptakan nilai tambah yang berorientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat t .BNQV Dikelola oleh pemimpin dan karyawan yang profesional dan berbakat dengan kemampuan teknis yang kuat dan berkomitmen untuk membangun kemampuan riset dan pengembangan
t $MFBO Managed professionally, avoiding conflicts of interest, zero tolerance of bribery, upholding trust and integrity, based on the principles of good corporate governance.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
t $PNQFUJUJWF Being able to compete regionally and internationally, boosting growth through investment, establishing of a culture of cost-consciousness and rewarding performance t $POmEFOU Contributing to national economic development, pioneering the reform of state-owned enterprises, and enhancing national pride t $VTUPNFS'PDVT Being customer-oriented and committed to delivering the best service to customers t $PNNFSDJBM Creating commercially oriented added value, taking decisions based on sound business principles t $BQBCMF Managed by leaders and employees who are professional and talented with strong technical abilities and who are committed to building research capability and development
63
Pekerja PT Pertamina Lubricants
[G4-9, G4-10]
Employees of PT Pertamina Lubricants
Pekerja PT Pertamina Lubricants hingga akhir tahun 2015 berjumlah 324 orang, bertambah 18,2% dibanding tahun 2014 sebanyak 274 orang. Perubahan jumlah pekerja tak terlepas dari dinamika struktur organisasi Perusahaan yang terjadi pada kurun waktu periode pelaporan.
PT Pertamina Lubricants’ total employees until the end of 2015 were 324 people, an increase of 18.2% compared to 274 people in 2014. Changes in the number of employees were not independent of the organizational structure of the Company during the reporting period.
KOMPOSISI PEKERJA BERDASAR STATUS KEPEGAWAIAN
EMPLOYEE COMPOSITION BY EMPLOYMENT STATUS
Berdasarkan status kepegawaian, pekerja PT Pertamina Lubricants terdiri atas 279 pekerja waktu tidak tertentu (PWTT) atau pekerja tetap, dan 45 pekerja waktu tertentu (PWT) atau pekerja tidak tetap.
Based on the employment status of workers of PT Pertamina Lubricants consist of 279 unspecified time employees (PWTT) or permanent employees, and 45 specified time employees (PWT) or non-permanent employees.
KOMPOSISI PEKERJA BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN Employee Composition By Employment Status Status Kepegawaian Employment Status
2014
2015
Pekerja Waktu Tidak Tertentu (PWTT) Permanent Employees
274
279
Pekerja Waktu Tertentu (PWT) Non Permanent Employees
0
45
274
324
Jumlah | Total
KOMPOSISI PEKERJA BERDASARKAN PENEMPATAN Para pekerja PT Pertamina Lubricants ditempatkan di Kantor Pusat di Jakarta, Production Unit, Wilayah Pemasaran (Sales Region), dan Depot Pemasaran (Depot Sales Point) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. EMPLOYEE COMPOSITION BY PLACEMENT PT Pertamina Lubricants’ employees are placed at the Head Office in Jakarta, Production Units, Sales Regions, and Depot Sales Point spread across Indonesia.
64
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
KOMPOSISI PEKERJA BERDASAR PENEMPATAN [G4-LA12] Employee Composition By Placement
2015 80
72
70
65
60 50 40 28
30
26
18
20
16
15
10
4
1
3
1
0
ta ap sik rta kar ilac Gre aka t Ja karta it J it C nit a n n s U a u n nU nU r P ce J tio tio tio ffi nto uc uc uc Ka ad O rod od od r r P e P P H
12
es Sal
n gio
1 I
Re
s ale
n gio
II
Re
R les
ion eg
III R les
Sa
S
10 1
1
17
15
11
ion eg
IV R les
ion eg
V R les
Sa
Sa
4
3
0
ion eg
VI
n gio
e
Sal
Sa
VII
e sR
Jumlah Pekerja Total Employees
287
37
Pria Male
Wanita Female
2014 80 70 60 51
50
42
40
20
31
29
30 14
10
12 4
11
2
2
1
0
a a p sik art art aca Gre Jak rta Jak Cil nit nit nit sat Jaka U u U U n o r P ce on on cti ffi cti cti nto du du du Ka ad O Pro Pro Pro He
sR
e Sal
ion eg
1 I es Sal
n gio
13
9
7
II
Re
es Sal
n gio
Re
5
1
0 III es Sal
n gio
Re
12
IV es Sal
n gio
Re
V es Sal
4
2
1
n gio
VI
Re
s ale
n gio
VII
Re
S
Jumlah Pekerja Total Employees
242
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
Pria Male
32
Wanita Female
65
KOMPOSISI PEKERJA BERDASAR KELOMPOK USIA
EMPLOYEE COMPOSITION BY PLACEMENT
Sesuai Undang-Undang No: 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Peraturan Perusahaan, batasan usia minimal pekerja PT Pertamina Lubricants adalah 24 tahun. Dengan demikian dipastikan Perusahaan tidak mempekerjakan pekerja anak. Merujuk ketentuan yang sama, usia pensiun pekerja PT Pertamina Lubricants adalah 56 tahun. Perusahaan tidak dapat memperpanjang masa kerja. [G4-HR5]
According to the Law No. 13 of 2003 on Employment and Company Regulations, the minimum age limit of PT Pertamina Lubricants’ employee is 24 years old. Therefore, the Company does not employ child labor. Referring to the same provision, the retirement age of PT Pertamina Lubricants’ employee is 56 years old. The company is not allowed to extend the working period. [G4-HR5]
KOMPOSISI PEKERJA BERDASAR KELOMPOK USIA [G4-LA12] Composition Employee By Age Group 40 72 112
2015
2014 48
Jumlah | Total
115
Jumlah | Total
324
274 102
38
71
5BIVO :FBST0ME
66
31 - 40 Tahun 31 - 40 Years Old
41 - 50 Tahun 41 - 50 Years Old
5BIVO :FBST0ME
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
KOMPOSISI PEKERJA BERDASAR JENJANG PENDIDIKAN
COMPOSITION BASED STUDY OF EDUCATION EMPLOYEE
Sebanyak 175 pekerja atau 54% dari total pekerja PT Pertamina Lubricants memiliki latar belakang pendidikan Sarjana (Strata I). Adapun jumlah pekerja dengan latar belakang pendidikan lulusan sekolah dasar (SD) tercatat 1 orang, atau 0.3% dari total pekerja Perusahaan.
As many as 175 employees or 54% of total employees of PT Pertamina Lubricants have an educational background of Bachelor’s degree. There is only one employee with educational background of elementary school (SD), or 0.3% of total employees of the Company.
KOMPOSISI PEKERJA BERDASAR LATAR BELAKANG PENDIDIKAN Employee Composition By Educational Background Latar Belakang Pendidikan Educational Background
2014
2015
Sekolah Dasar (Setara) | Elementary School (Equivalent)
1
1
SMP (Setara) | Junior High School (Equivalent)
2
2
SMA (Setara) | Senior High School (Equivalent)
51
48
Diploma I - III
65
66
Sarjana (S1) | Bachelor’s Degree
127
175
PascaSarjana (S2 dan S3) | Master’s and Doctorate degrees Jumlah | Total
28
32
274
324
MANAGEMENT COMPOSITION AND DIVERSITY [G4-LA12]
KOMPOSISI DAN KEBERAGAMAN MANAJEMEN [G4LA12]
Berdasarkan komposisi manajemen, jumlah pekerja terbanyak menduduki jabatan sebagai Senior Staff sebanyak 143 orang atau 44,1% dari seluruh pekerja PT Pertamina Lubricants.
Based on the composition of the management, the majority of employees held the position of Senior Staff with 143 people or 44.1% of total employees of PT Pertamina Lubricants.
KOMPOSISI PEKERJA BERDASARKAN JABATAN TAHUN 2015 Employee Composition By Position 2015 Jabatan Position
Jumlah Total
Jenis Kelamin Gender Pria | Male
Kelompok Usia Age Group
Wanita | Female
<30
31-50
>52
Direksi | Directors
4
4
0
0
0
4
Vice President
9
9
0
0
2
7
Manajer | Manager
49
43
6
0
35
14
Asisten Manajer | Assistant Manager
48
40
8
2
26
20
Staf Senior | Senior Staff
143
127
16
43
34
66
Staf Junior | Junior Staff Jumlah | Total
71
64
7
27
43
1
324
287
37
72
140
112
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
67
PELATIHAN UNTUK PEKERJA
TRAINING FOR EMPLOYEES
Secara berkesinambungan PT Pertamina Lubricants menyelenggarakan pelatihan bagi para pekerja. Pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan kapabilitas dan integritas para pekerja.
PT Pertamina Lubricants continuously organizes training for employees. The training is intended to improve the capability and integrity of the employees.
Pada tahun 2015 Perusahaan mengeluarkan biaya pengembangan kompetensi pekerja sebesar Rp2.492.690.239. Jumlah tersebut bertambah 881% dibanding tahun 2014 sebesar Rp254.800.000.
In 2015, the Company spent Rp2.492.690.239 for employee training programs. This amount increased 881% compared to 2014, amounting Rp254.000.000.
Selama tahun 2015, PT Pertamina Lubricants telah menyelenggarakan 1.000 jam pelatihan yang diikuti 163 pekerja sebagai peserta pelatihan. Dengan demikian ratarata jam pelatihan per pekerja selama tahun 2015 adalah 8 jam. [G4-LA9]
During 2015, PT Pertamina Lubricants has held 1,000 hours of training followed by 163 employees as trainees. Thus the average hours of training per employee during 2015 were 8 hours. [G4-LA9]
BIAYA PELATIHAN DAN PESERTA PELATIHAN Training costs and Trainees Keterangan Description
2014
2015
254.800.000
2.492.690.293
Jumlah Jam Pelatihan | Total Training Hours
780
1.000
Jumlah Peserta Pelatihan | Total Trainees
66
163
11,81
6,13
Biaya Pelatihan (Rp) | Training Costs (Rp)
Jam Pelatihan Per Karyawan | Training Hours per Employee
PROGRAM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN POTENSI PEKERJA TAHUN 2015 Employee Training and Potential Development Program 2015 Program Pengembangan Kompetensi Pekerja Employee Competence Development Program
Jumlah Jam Pelatihan Total Training Hours
Pekerja | Employee Pria | Male
Wanita | Female
Jumlah | Total
2014
Komunikasi | Communication
2
0
2
16
Sertifikasi | Certification
17
3
20
192
Anti-korupsi, Kode Etik, Tata Kelola, Assurance Anti-corruption, Code of Ethics, Governance, Assurance
3
2
5
56
Keterampilan Teknis | Technical Skills
59
8
67
456
Manajemen | Management
5
1
6
112
Seminar, Lokakarya, dan Lain-lain Seminar, Workshop, etc
58
5
63
168
144
19
163
1,000
Total
68
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Komposisi Pemegang Saham
[G4-7]
Composition of Shareholders
Berdasarkan Akta No.45 tertanggal 30 Oktober 2013 yang dibuat dihadapan Lenny Janis Ishak, S.H., Notaris di Jakarta. Jumlah modal ditempatkan/disetor hingga tahun 2015 sebesar Rp3.413.526.000, dengan jumlah saham 3.413.526 lembar saham.
Based on the Deed No. 45 dated October 30, 2013 by Notary Lenny Janis Ishak, SH, in Jakarta. Number of issued/ paid shares in 2015 amounted to Rp3,413,526,000, with a total of 3,413,526 shares.
Komposisi pemegang saham PT Pertamina Lubricants terdiri dari: t 15 1FSUBNJOB 1FSTFSP TFCFTBS BUBV TFCBOZBL 3.411.820 lembar saham; t 15 1FSUBNJOB %BOB 7FOUVSB TFCFTBS BUBV sebanyak 1.706 lembar saham.
The composition of shareholders of PT Pertamina Lubricants consists of: t 151FSUBNJOB 1FSTFSP XJUIPS TIBSFT
Hingga akhir 2015, tidak ada Komisaris, Direktur, maupun kelompok masyarakat yang memiliki saham pada PT Pertamina Lubricants.
Up to the end of 2015, there are no share ownership by Commissioner, Director or Public in PT Pertamina Lubricants.
t 151FSUBNJOB%BOB7FOUVSBXJUIPS TIBSFT
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Composition of Shareholders Nama Pemegang Saham Shareholders
Jumlah Lembar Saham Total Shares
Nominal (Rp)
Persentase Kepemilikan 1FSDFOUBHFPG0XOFSTIJQ
3.411.820
3.411.820.000
99,95%
1.706
1.706.000
0,05%
3.413.526
3.413.526.000
100%
PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Dana Ventura Jumlah | Total
Pada akhir Desember 2015, Dewan Komisaris mengeluarkan surat keputusan tertanggal 28 Desember 2015 tentang PT Pertamina Lubricants menjadi pemilik saham Spin Off Fungsi Shipping.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
At the end of December 2015, the Board of Commissioners issued a decree dated December 28, 2015 on PT Pertamina Lubricants becoming shareholder in Shipping Function Spin Off.
69
70
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Struktur Grup Perusahaan Corporate Group Structure
PT Pertamina EP 99,99%
PT Pertamina Internasional Eksplorasi & Produksi 99,9%
PT Pertamina Hulu Energi 98,72%
PT Pertamina East Natuna 99,9%
PT Pertamina Patra Niaga 99,9%
PT Pertamina Geothermal Energy 90,06%
PT Pertamina EP Cepu Alas Dara & Kemuning 99%
PT Pertamina Retail 99,9972%
PT Pertamina EP Cepu 99%
Pertamina EP Libya Ltd 100%
Pertamina Energy Trading Ltd 100%
PT Pertamina Drilling Services Indonesia 99,87%
PT Pertamina Lubricants 99,95%
Conocophillips Algeria Ltd 100%
PT Pertamina Trans Kontinental 99,999%
Subsidiaries Upstream Business Unit
Subsidiaries Downstream Business Unit
Subsidiaries Downstream Gas
Non Core Business Unit
PT Pertamina Gas 99,99%
PT Tugu Pratama Indonesia 65%
PT Pelita Air Service 99,99%
PT Pertamina Dana Ventura 99,93%
PT Pertamina Training & Consulting 91%
PT Pertamina Bina Medika 99,98%
PT Patra Jasa 99,98%
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
71
Daftar Entitas Anak dan Entitas Asosiasi List of Subsidiaries and Associates
Perusahaan Afiliasi Affiliated Company
Bentuk Kerjasama 'PSNPG$PPQFSBUJPO
PT Pertamina (Persero)
Pemegang Saham Shareholder
99,95%
Kementerian BUMN Ministry of State Owned Enterprise (SOE)
PT Pertamina Dana Ventura
Pemegang Saham Shareholder
0,05%
Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) Subsidiary of PT Pertamina (Persero)
Pertamina Lubricants (Thailand) Co.,Ltd.
Entitas Anak Subsidiary
Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. telah resmi beroperasi sebagai anak perusahaan PT Pertamina Lubricants mulai tanggal 26 Desember 2014. Bidang usaha Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd adalah penjualan dan produksi pelumas.
72
Persentase Kepemilikian 1FSDFOUBHFPG Ownership
75%
Entitas Pengendali Controlling Entity
PT Pertamina Lubricants, AMACO Thailand
Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. is officially operating as a subsidiary of PT Pertamina Lubricants as of December 26, 2014. The business field of Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd are selling and producing lubricants.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Kronologis Pencatatan Saham dan Efek Lainnya Chronology of Share Listing
Sampai dengan akhir tahun 2015, PT Pertamina Lubricants belum pernah mencatatkan saham Perusahaan di Bursa Saham. Dengan demikian tidak ada informasi terkait kronologis pencatatan, aksi korporasi (corporate action), perubahan jumlah saham, perubahan harga saham, maupun nama bursa.
As of the end of 2015, PT Pertamina Lubricants has not listed its shares on the Stock Exchange. Thus there is no information regarding the chronology of recording, corporate actions, changes in the number of shares, share price changes, capital market supporting institutions and professionals, as well as the name of the exchange.
Dalam kurun waktu periode pelaporan PT Pertamina Lubricants juga belum pernah mencatatkan efek lainnya di Bursa Efek. Dengan demikian tidak ada informasi terkait kronologi pencatatan, aksi korporasi (corporate action), perubahan jumlah efek, perubahan harga saham, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, maupun bursa saham.
In the reporting period, PT Pertamina Lubricants has not listed other securities on the Stock Exchange. Thus there is no information regarding the chronology of recording, corporate actions, changes in the number of securities, changes in the price of securities, name of exchange and security rating agency.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
73
Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan Company Supporting Professional Institutions
-FNCBHB1SPGFTJ 1SPGFTTJPOBM*OTUJUVUJPO
Nama Lembaga /BNFPG*OTUJUVUJPO
Alamat Address
Kantor Akuntan Publik Public Accounting Firm
Purwantono, Sungkoro & Surja
Jakarta Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor , Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta, 12190
Konsultan Hukum Legal Consultant
Herbert Smith Freehills LLP
50 Raffles Place #24-01 Singapore Land Tower Singapore 048623
Notaris Notary
Lenny Janis Ishak, S.H.
Jl. Hang Lekir IX No. 1, Jakarta Selatan 12120
BIRO ADMINISTRASI EFEK DAN PERUSAHAAN PEMERINGKAT EFEK
SECURITIES ADMINISTRATION BUREAU AND SECURITIES RATING COMPANY
PT Pertamina Lubricants adalah Perseroan Terbatas tertutup. Laporan ini tidak menyertakan informasi mengenai Biro Administrasi Efek dan Perusahaan Pemeringkat Efek.
PT Pertamina Lubricants is a non-listed Limited Liability Company. This report does not include information about the Securities Administration Bureau and Securities Rating Company.
KEANGGOTAAN PADA ASOSIASI [G4-16] Association Membership Nama Organisasi /BNFPG0SHBOJ[BUJPO
Status Keanggotaan Membership Status
Asosiasi Pelumas Indonesia (ASPELINDO) Indonesian Lubricant Association (ASPELINDO)
Anggota Member
74
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Penghargaan dan Sertifikasi
[G4-15]
Awards and Certifications
No 1
Tanggal Date 10 Juni 2015
Nama Penghargaan /BNFPG"XBSE Corporate Image Award
2
26 Agustus 2015
Indonesia Original Brand
3
5 September 2015
4
10 September 2015
Indonesia Best Brand Award Indonesia WoW Brand
5
10 September 2015
Indonesia WoW Brand
6
10 September 2015
Indonesia WoW Brand
7
10 September 2015
Indonesia WoW Brand
8
16 Oktober 2015
Nusantara CSR Award
9
10 November 2015
SNI Award
10
24 November 2015
PROPER
11
25 November 2015
Indonesia Most Experiential Brand : Activation Award
Unit/Region No 1
2
3
Integrasi | Integrated : Head Office, Production Unit Jakarta, Production Unit Cilacap, Production Unit Gresik, Sales Region I-VII Integrasi | Integrated : Production Unit Cilacap, Production Unit Gresik, Laboratorium Production Unit Cilacap, Laboratorium Production Unit Gresik Multilokasi | Multilocation : Lab Production Unit Jakarta, Lab Production Unit Cilacap, Lab Production Unit Jakarta, Lab Product Development
Prestasi yang Dicapai Achievement Peringkat | Rank : The Best Kategori | Category : The Best in Managing and Building Corporate Image Peringkat | Rank : The 1st Champion Kategori | Category : Car Lubricants (Fastron) Peringkat | Rank : The Best Kategori | Category : Best Brand Peringkat | Rank : Emas Kategori | Category : Pelumas Mobil Peringkat | Rank : Emas Kategori | Category : Pelumas Motor Peringkat | Rank : Emas Kategori | Category : Oli Transmisi Peringkat | Rank : Perunggu Kategori | Category : Minyak Rem Kategori | Category : Peningkatan Mutu Pendidikan Judul CSR : Program Pelatihan Bengkel Motor untuk Anak Putus Sekolah Peringkat : Gold Peringkat | Rank : Gold Kategori | Category : Konservasi Air, Energi, Pengurangan Emisi, dan Perlindungan Keanekaragaman Hayati – serta 3R Limbah B3, Limbah Padat, dan Limbah Non B3 Peringkat | Rank : The Best Kategori | Category : Best of The Best Contest / Competition Activation 2015
Pemberi Penghargaan "XBSEJOH0SHBOJ[BUJPO Frontier & Tempo
Majalah SWA
Majalah SWA (Mars Indonesia) Markplus Markplus Markplus Markplus La Tofi School of CSR
BSN (Badan Standarisasi Nasional) Kementerian Lingkungan Hidup
Mix Marcomm
Jenis Sistem Standar Badan Sertifikasi Peralatan Masa Berlaku Standard System Equipment Certification Validity Period Body ISO 9001:2008 BSI Sampai dengan 6 Januari 2017 Up until January 6, 2017
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
ISO 14001:2004
BSI
Sampai dengan 20 September 2015 Up until September 20, 2015
ISO 17025:2005
KAN
Sampai dengan 29 April 2018 Up until April 29, 2018
75
Nama dan Alamat Production Unit, Gudang Nusantara, dan Sales Region Name and Address of Production Unit and Sales Region
Production Unit
Alamat Address
Jakarta
Jl. Jampea No.1, Tanjung Priok, Jakarta
Cilacap
Kawasan Industri, Jl. MT Haryono, Cilacap
Gresik
Jl. Harun Thohir, Gresik
Gudang Nusantara Jakarta
Jl. Yos Sudarso No. 1, Jembatan 3 Plumpang, Jakarta
Gudang Nusantara Cilacap
Jl. MT. Haryono, Kawasan Industri Cilacap
Gudang Nusantara Surabaya
Jl. Harun Thohir - Desa Pulo Pancikan, Gresik
Gudang Nusantara Surabaya
Jl. Patinus Ujung - DBAL, Surabaya
Wilayah Pemasaran Sales Region
Alamat Address
Sales Region I
Jl. K.L. Yos Sudarso No. 8-10, Medan 20114
Sales Region II
Jl. Jend. Ahmad Yani no.1247, Palembang 30264
Sales Region III
Gd. Utama Lt. 4 Jl. Kramat Raya no. 59, Jakarta 10450
Sales Region IV
Jl. Pemuda no. 114, Semarang
Sales Region V
Jl. Jagir Wonokromo no. 88, Surabaya
Sales Region VI
Jl. Yos Sudarso no.148, Balikpapan 76123
Sales Region VII
Jl. Garuda no.1, Makassar 90125
76
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Good Corporate Governance
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
77
Komitmen Pada Praktik Terbaik GCG Commitment to GCG Best Practices
PT Pertamina Lubricants berkomitmen meningkatkan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG), dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan terkait GCG yang diterapkan di PT Pertamina (Persero).
PT Pertamina Lubricants is committed to enhance the implementation of Good Corporate Governance (GCG), with reference to GCG provisions applied in PT Pertamina (Persero).
PEDOMAN PELAKSANAAN GCG
REFERENCE FOR GCG IMPLEMENTATION
a. Undang-Undang RI No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas b. Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik pada Badan Usaha Milik Negara c. Company Corporate Governance Scorecard yang merupakan lampiran dari Surat Menteri Negara BUMN RI No.S-168/MBU/2008 Tentang Assessment Program GCG di BUMN d. Surat Edaran Menteri BUMN Nomor: SE-05/MBU/2013 tanggal 30 September 2013 Tentang Peta Jalan (Roadmap) Menuju BUMN Bersih e. Code of Corporate Governance yang dimiliki oleh Pertamina (Persero) yang selanjutnya disebut “CoCG” yang ditandatangani Komisaris Utama dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) f. Anggaran Dasar PT Pertamina Lubricants g. Board Manual
a. Republic of Indonesia Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company b. Regulation of the State Minister of SOEs No.Per-01/ MBU/2011 on Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises c. Company Corporate Governance Scorecard, which is an appendix of the Letter of the State Minister of SOEs of Republic of Indonesia No. S-168/MBU/2008 on GCG Assessment Program in SOEs d. Minister of SOEs Circular No. SE-05/MBU/2013 dated September 30, 2013 on Roadmap Towards Clean SOE
PRINSIP-PRINSIP GCG
GCG PRINCIPLES
Berdasar Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/ MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011, juncto Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Pada BUMN, dinyatakan prinsip-prinsip GCG meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran.
Based on the Regulation of the State Minister of SOEs No.Per-01/MBU/2011 dated August 1, 2011, in conjunction with Regulation of the State Minister of SOEs No.Per-09/ MBU/2012 dated July 6, 2012 on Implementation of Good Corporate Governance in SOE, stipulate GCG principles cover transparency, accountability, responsibility, independence and fairness.
TRANSPARANSI TRANSPARENCY
78
e. Code of Corporate Governance of Pertamina (Persero), hereinafter referred to as “CoCG”, which is signed by President Commissioner and President Director of PT Pertamina (Persero) f. Articles of Association of PT Pertamina Lubricants g. Board Manual
Menjamin pengungkapan informasi materiil dan relevan mengenai kinerja, kondisi keuangan dan informasi lainnya secara terbuka jeIas, memadai, akurat, dapat dibandingkan dan tepat waktu serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya.
Ensure the disclosure of material and relevant information about the performance, financial condition and other information transparently in a clear, adequate, accurate, comparable, timely and accessible manner to the stakeholders according to their rights.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
AKUNTABILITAS ACCOUNTABILITY
Menjamin kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban seluruh Insan PT Pertamina Lubricants yang memungkinkan pengelolaan Perusahaan terlaksana secara efektif.
Assure the clarity of function, implementation and accountability throughout the entire personnel of PT Pertamina Lubricants that enables effective management of the Company.
Akuntabilitas merujuk kepada kewajiban Insan PT Pertamina Lubricants atau fungsi kerja Perusahaan berkaitan dengan pelaksanaan wewenang yang dimiliki dan/ atau pelaksanaan tanggung jawab yang dipercayakan oleh PT Pertamina Lubricants kepadanya.
Accountability refers to the obligation of PT Pertamina Lubricants personnel or the Company’s job functions related to the implementation of authority and/or responsibilities entrusted by PT Pertamina Lubricants to them.
TANGGUNG JAWAB RESPONSIBILITY
Dikelola secara profesional tanpa bantuan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.
Professionally managed without the help of interests and influence/pressure from any party that does not comply with the applicable legislations and GCG principles.
INDEPENDENSI INDEPENDENCE
Menjamin aktivitas bisnisnya dilaksanakan sesuai prinsip-prinsip korporasi yang sehat, pemenuhan kewajiban terhadap Pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, bekerjasama secara aktif untuk manfaat bersama dan berusaha untuk dapat memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat.
Ensure its business activities are conducted in accordance with the principles of sound corporate, fulfillment of the obligations to the government under applicable laws and regulations, actively cooperate for mutual benefit and strive to make a significant contribution to society.
KEWAJARAN FAIRNESS
Menjamin perlakuan yang adil dan setara dalam memenuhi hak-hak stakeholders/ pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan ketentuan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Guarantee fair and equal treatment in fulfilling the rights of stakeholders arising under the terms of the agreement and the applicable laws and regulations.
TUJUAN PENERAPAN GCG
GCG IMPLEMENTATION PURPOSES
Sesuai Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Pertamina (Persero), maka tujuan penerapan GCG oleh PT Pertamina Lubricants, adalah:
In accordance with the Code of Corporate Governance of PT Pertamina (Persero), the purposes of GCG implementation by Pertamina Lubricants, are:
1. Memaksimalkan nilai perusahaan 2. Terlaksananya pengelolaan Perusahaan secara profesional dan mandiri 3. Terciptanya pengambilan keputusan oleh seluruh Organ Perusahaan yang didasarkan pada nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku 4. Terlaksananya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholders 5. Meningkatkan iklim investasi nasional yang kondusif, khususnya di bidang energi dan Petrokimia
1. To maximize the value of the company. 2. Professional and independent implementation of the Company’s management. 3. The decision-making by all organs of the Company is based on high moral values and compliance with the laws and regulations.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
4. The Implementation of Corporate Social Responsibility to the stakeholders. 5. To improve the conducive national investment climate, particularly in the energy and petrochemical sectors.
79
PENERAPAN GCG
GCG IMPLEMENTATION
PT Pertamina Lubricants adalah anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang didirikan pada 23 September 2013 dan menerima pemisahan (spin off) dari Unit Bisnis Pelumas PT Pertamina (Persero) mulai 30 Oktober 2013. Hingga akhir periode pelaporan Perusahaan masih menjadikan ketentuan di PT Pertamina (Persero) yang terkait GCG, sebagai pedoman penerapan GCG di lingkungan PT Pertamina Lubricants. Di antaranya Code of Corporate Governance (CoCG) PT Pertamina (Persero). CoCG ditandatangani Komisaris Utama dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada tanggal 7 April 2006.
PT Pertamina Lubricants is a subsidiary of PT Pertamina (Persero), which was established on September 23, 2013 and was a spin off of the Lubricants Business Unit of PT Pertamina (Persero) starting October 30, 2013. As of the end of the reporting period, the Company has continued to use provisions on GCG at PT Pertamina (Persero), as guidelines for GCG implementation at PT Pertamina Lubricants. Among these is Code of Corporate Governance (CoCG) of PT Pertamina (Persero). CoCG was signed by President Commissioner and President Director of PT Pertamina (Persero) on April 7, 2006.
PT Pertamina Lubricants memperkuat fondasi tata kelola perusahaan dengan melakukan implementasi GCG. Tahun 2015, untuk pertama kalinya perusahaan melakukan asesmen GCG dan memperoleh skor 61,67 (cukup baik).
PT Pertamina Lubricants strengthens the corporate governance foundation by implementing GCG. In 2015, the company conducted GCG assessment for the first time and obtained a score of 61.67 (fairly good).
Berdasarkan hasil assessment tersebut terdapat 90 butir rekomendasi bagian dari GCG yang masih perlu ditingkatkan. Kami berkomitmen untuk menindaklanjuti hasil rekomendasi tersebut. Hal ini menjadi perhatian bagi PT Pertamina Lubricants untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang.
Based on the assessment results there were 90 points of recommendation of GCG issues that still needed to be improved. We are committed to follow up on the recommendations. PT Pertamina Lubricants took notes on the matters for future improvements.
80
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
PENINGKATAN PENERAPAN GCG
GCG IMPLEMENTATION ENHANCEMENT
Sampai akhir periode pelaporan, PT Pertamina Lubricants belum melakukan assessment GCG dengan pertimbangan kondisi dinamika organisasi Perusahaan tahun 2015. Namun PT Pertamina Lubricants tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan penerapan GCG, sesuai ketentuan GCG Compliance PT Pertamina (Persero).
Until the end of the reporting period, PT Pertamina Lubricants GCG assessment was not conducted due to the Company’s organizational dynamics in 2015. However, PT Pertamina Lubricants remain committed to continuously enhance GCG implementation, in accordance with provisions of GCG Compliance of PT Pertamina (Persero).
Ada lima parameter yang harus dipenuhi segenap pekerja dan pejabat tata kelola PT Pertamina Lubricants:
There are five parameters that must be met by all employees and governance officials of PT Pertamina Lubricants:
1. Jumlah pekerja yang mengisi Code of Conduct (CoC) secara daring (online) 2. Jumlah pekerja yang melaporkan Conflict of Interest (CoI) secara daring 3. Jumlah pekerja yang menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) secara online untuk tingkat manager ke atas 4. Jumlah pekerja yang melaporkan gratifikasi 5. Jumlah pekerja yang mengikuti sosialisasi GCG.
1. Number of employees who complete the online Code of Conduct (CoC) 2. Number of employees who report Conflict of Interest (COI) online 3. Number of employees who submit Wealth Report of State Official (LHKPN) online for managerial levels and above 4. Number of employees who report gratification online 5. Number of employees participating in the GCG dissemination.
Perusahaan berusaha memenuhi target maksimal pemenuhan implementasi GCG, sesuai kelima parameter.
The Company strives to meet the maximum target of GCG implementation in accordance with the five parameters.
PEMENUHAN IMPLEMENTASI GCG PERTAMINA LUBRICANTS GCG Implementation Fulfillment of Pertamina Lubricants Tahun | Year
Jumlah Pekerja | /VNCFSPG&NQMPZFFT
Persentase Capaian Implementasi GCG GCG Implementation Achievement Percentage
2015
324
95
2014
279
91,76
t 1FSOZBUBBO ,FQBUVIBO $P$ 1FSOZBUBBO #FOUVSBO Kepentingan, dan Pernyataan Gratifikasi Perusahaan mewajibkan seluruh pekerja sebagai bagian dari Insan PT Pertamina Lubricants, untuk mengisi pernyataan kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku, Benturan Kepentingan, dan gratifikasi. Pada tahun 2015 dari jumlah 324 pekerja PT Pertamina Lubricants, sebanyak 316 di antaranya atau 98% telah mengisi pernyataan kepatuhan pada Pedoman Perilaku.
t 4UBUFNFOUPG$P$$PNQMJBODF 4UBUFNFOUPG$POnJDU PG*OUFSFTUBOE4UBUFNFOUPG(SBUJmDBUJPO The Company requires all employees as part of PT Pertamina Lubricants Personnel, to make a statement of compliance with the Code of Conduct, Conflicts of Interest, and gratification. In 2015, as many as 316 employees of 324 total employees of PT Pertamina Lubricants, or 98% had submitted the statement of compliance with the Code of Conduct.
t Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Kewajiban menyampaikan LHKPN mengacu pada Surat Keputusan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), No: Kpts56/C00000/2013-S0 Tentang Kewajiban Penyampaian LHKPN Bagi Pejabat Di Lingkungan PT Pertamina (Persero).
t 8FBMUI3FQPSUPG4UBUF0öDJBMT -),1/
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
The obligations to submit LHKPN refers to the Decree of the President Director of PT Pertamina (Persero), No: Kpts56/C00000/2013-S0 on Requirement to Submit LHKPN for Officials within PT Pertamina (Persero).
81
Berdasarkan SK tersebut, pekerja PT Pertamina Lubricants pada tingkatan jabatan manajer ke atas diwajibkan menyampaikan LHKPN kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pejabat perusahaan yang berkewajiban menyampaikan LHKPN adalah:
Under the Decree, employees of Pertamina Lubricants at managerial levels and above are required to submit LHKPN to the Corruption Eradication Commission (KPK). The Company’s officials required to submit LHKPN are:
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
Direksi Vice President/setara Manajer/setara Komisaris yang tidak sekaligus menjabat sebagai Direksi Pertamina dan bukan pejabat tugas perbantuan.
LHKPN dari pejabat perusahaan di lingkungan PT Pertamina Lubricants disampaikan kepada Fungsi Compliance PT Pertamina (Persero), untuk diteruskan kepada pihak berwenang. Selama tahun 2015 ada 42 pejabat Perusahaan yang telah menyampaikan LHKPN, atau 89% dari total 47 pejabat Perusahaan yang dinyatakan wajib menyampaikan LHKPN. [G4-SO4]
Board of Directors Vice President/equivalent Manager/equivalent Commissioners who do not concurrently serve as Directors of Pertamina and are not officials on assignment task.
LHKPN reports of the company officials within PT Pertamina Lubricants are submitted to the Compliance Function of PT Pertamina (Persero), to be forwarded to the authorities. During 2015 there were 42 officials of the Company who have submitted LHKPN, or 89% of the total of 47 officials of the Company who are required to submit LHKPN. [G4-SO4]
PEMENUHAN LHKPN LHKPN Compliance Tahun Year
82
Jumlah Pejabat Perusahaan Wajib LHKPN Total Company Officials Required to Submit LHKPN
Jumlah Pejabat Perusahaan Pelapor LHKPN Total Company Officials Reporting LHKPN
Persentase Percentage
2015
47
42
89
2014
55
55
100
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Kode Etik
[G4-56, G4-57, G4-58]
Code of Ethics
Setiap pekerja Perusahaan harus menjunjung integritas dan dilarang menoleransi penyimpangan atau pelanggaran.
PEDOMAN PERILAKU SEBAGAI KODE ETIK
CODE OF CONDUCT AS CODE OF ETHICS
Sebagai bagian dari PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Lubricants menjadikan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Pertamina (Persero), sebagai Pedoman Perilaku bagi pekerja maupun pejabat tata kelola di lingkungan PT Pertamina Lubricants.
As part of PT Pertamina (Persero), Pertamina Lubricants uses the Code of Conduct of PT Pertamina (Persero), as the Code of Conduct for both employees and governance officials within PT Pertamina Lubricants.
Beberapa hal yang diatur dalam Pedoman Perilaku, adalah: t 1BUVI)VLVN Pekerja PT Pertamina Lubricants senantiasa mematuhi hukum, peraturan dan undang-undang yang berlaku.
The subjects regulated in the Code of Conduct, are: t $PNQMJBODFXJUI-BXT Employees of PT Pertamina Lubricants shall always comply with the applicable laws and regulations.
t #FOUVSBO,FQFOUJOHBO(Conflict of Interest) Pekerja PT Pertamina Lubricants bertanggung jawab untuk memastikan menghindari dari situasi yang berpotensi bertentangan dengan kepentingan Perusahaan.
t $POnJDUPG*OUFSFTU Employees of PT Pertamina Lubricants shall be responsible for ensuring and avoid situations that could potentially conflict with interests of the Company
t 4VBQEBO,PSVQTJ Suap merupakan perbuatan melanggar hukum yang memiliki beragam bentuk. Suap tidak selalu berupa uang, namun dapat berupa apapun yang bernilai bagi si penerima. Misalnya, hadiah, jamuan makan, hiburan, peluang bisnis, beasiswa, tawaran kerja, semuanya dapat dikategorikan suap jika ditawarkan untuk tujuan memperoleh balasan/imbalan tertentu. Tidak ada batasan jumlah nominal mata uang/benda berharga untuk bisa dianggap suap.
t #SJCFSZBOE$PSSVQUJPO Bribery is an unlawful act with variety of forms. Bribery does not always come in the form of money, but also in any forms that are deemed valuable to the recipient. For example, gifts, meals, entertainment, business opportunities, scholarships, job offers, all of which can be considered as bribes if offered for the purpose of obtaining a reward/certain benefits. There is no limit to the nominal amount of currency/valuables to be considered as bribery.
Korupsi merupakan perbuatan melanggar hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri atau orang lain (perseorangan atau korporasi) yang dapat merugikan keuangan atau perekonomian Negara. Korupsi dapat berupa penyuapan, penggelapan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Corruption is an illegal act for the purpose of enriching oneself or another person (individual or corporate) that may cause harm to the state finance or economy. Corruption may come in the form of bribery, embezzlement, extortion, fraud, conflict of interest in procurement, and gratification.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
83
Dalam melakukan transaksi finansial dengan pihak pemerintahan atau pihak lain di luar perusahaan, pekerja PT Pertamina Lubricants dilarang menawarkan, memberi dan/ atau menerima sesuatu yang tidak sesuai dengan ketentuan Gratifikasi untuk tujuan memperoleh manfaat/ imbalan/ kontraprestasi dan perlakuan istimewa dari pihak-pihak tersebut.
In conducting financial transactions with the Government or other external parties of the Company, personnel of PT Pertamina Lubricants are prohibited from offering, giving and/or receiving anything that is not in accordance with the provisions of Gratification for the purpose of obtaining benefits/rewards/kickbacks and special treatments from the parties.
t 1FSTBJOHBO6TBIBZBOH4FIBU Pekerja PT Pertamina Lubricants harus memastikan bahwa kegiatan bisnis Perusahaan senantiasa patuh pada undang-undang anti monopoli dan persaingan usaha sehat.
t 'BJS#VTJOFTT$PNQFUJUJPO Employees of PT Pertamina Lubricants must ensure that the Company’s business activities always comply with the laws on anti monopoly and fair competition.
t ,FSBIBTJBBO%BUBEBO*OGPSNBTJ Pekerja PT Pertamina Lubricants harus melindungi data dan informasi Perusahaan dari akses pihak-pihak tidak berkepentingan.
t $POmEFOUJBMJUZPG%BUBBOE*OGPSNBUJPO Employees of PT Pertamina Lubricants must protect the Company’s data and information from unauthorized access.
t 1FMBQPSBO"LVOUBOTJEBO,FVBOHBO PT Pertamina Lubricants senantiasa menyusun dan menerbitkan laporan keuangan secara akurat dan wajar. Penyajian laporan keuangan mengikuti standar akuntansi keuangan dan prinsip-prinsip pelaporan keuangan yang lazim berlaku.
t "DDPVOUJOHBOE'JOBODJBM3FQPSUJOH PT Pertamina Lubricants always prepares and publishes the financial statements accurately and reasonably. The financial statements are prepared with reference to the generally accepted standards of financial accounting and financial reporting principles.
t #FSBOJ.FOHVOHLBQLBO.BTBMBIEBO Whistleblowing System Pekerja PT Pertamina Lubricants dituntut berani melaporkan dan berani mengungkapkan, jika melihat suatu masalah, yang berpotensi menjadi penyimpangan atau pelanggaran.
t %BSFUP3FWFBM1SPCMFNTBOEUIF8IJTUMFCMPXJOH System Employees of PT Pertamina Lubricants are required to be brave to report and reveal, upon seeing a problem, which could potentially become irregularities or violations.
Setiap pekerja PT Pertamina Lubricants harus menjunjung integritas serta tidak diperbolehkan menolerir penyimpangan atau pelanggaran. Perusahaan mendorong agar pekerja menyampaikan laporan jika mengetahui adanya tindakan yang berpotensi pada terjadinya penyimpangan/pelanggaran. PT Pertamina Lubricants melindungi identitas pekerja yang melaporkan adanya tindakan atau potensi terjadinya korupsi. [G4-SO4]
Each employee of PT Pertamina Lubricants must uphold integrity and is not allowed to tolerate irregularities or violations. The Company encourages employees to report if aware of any potential action on the irregularity/violation. PT Pertamina Lubricants protects the identity of employees who report the actions or the potentials for corruption. [G4-SO4]
t "LUJWJUBT1PMJUJL PT Pertamina Lubricants bersikap netral dengan tidak berpartisipasi secara langsung maupun tidak langsung dalam aktivitas politik kepartaian; tidak memberikan donasi atau kontribusi dalam bentuk apapun. [G4-SO6]
t 1PMJUJDBM"DUJWJUJFT PT Pertamina Lubricants remains neutral by not participating directly or indirectly in the activities of political party; never make any donation or contribution in any forms. [G4-SO6]
84
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
t ,PNJUNFOUFSIBEBQ1FMBOHHBO PT Pertamina Lubricants mengutamakan sikap jujur serta beretika dalam berbisnis dengan pelanggan, serta menyediakan produk maupun layanan dengan mutu yang baik sesuai standar yang telah ditetapkan, dan memperhatikan keluhan maupun masukan dari pelanggan.
t $PNNJUNFOUUP$VTUPNFST PT Pertamina Lubricants promotes honesty and ethics in doing business with customers, as well as provides products and services with good quality according to standards that have been set, and pay attention to complaints and feedbacks from customers.
t 5BOHHVOH+BXBCUFSIBEBQ1SPEVL PT Pertamina Lubricants selalu memberikan produk dan layanan dengan standar keamanan yang tinggi demi memastikan keselamatan pelanggan, dan menghindari risiko terhadap manusia dan lingkungan, serta kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh produk Perusahaan.
t 3FTQPOTJCJMJUZGPSUIF1SPEVDU PT Pertamina Lubricants always provides products and services with high security standards to ensure the safety of customers, and to avoid risks to humans and the environment, as well as losses or damages caused by the Company’s products.
t ,PNJUNFOUFSIBEBQ1FNFHBOH4BIBN (Shareholder) PT Pertamina Lubricants berupaya meningkatkan secara optimal dan berkesinambungan nilai pemegang saham (shareholder value) seperti tingkat laba, tingkat pertumbuhan, dan kepentingan lain dari pemegang saham sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
t $PNNJUNFOUUP4IBSFIPMEFST
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
PT Pertamina Lubricants strives to improve the optimal and sustainable shareholder value such as profit, growth rate, and other interests of shareholders according to applicable laws and regulations.
85
t ,PNJUNFO5FSIBEBQ,EBO-JOEVOHBO-JOHLVOHBO PT Pertamina Lubricants bertanggung jawab untuk menciptakan tempat bekerja yang aman dan sehat serta menyediakan perlengkapan dan perlindungan kerja bagi semua pekerja, seta melakukan setiap kegiatan dengan memperhatikan lindungan lingkungan.
t $PNNJUNFOUUP0)4BOE&OWJSPONFOUBM1SPUFDUJPO PT Pertamina Lubricants is responsible for creating a safe and healthy workplace and providing work equipment and protection for all employees, as well as conducting every activity with due regard to environmental protection.
t ,PNJUNFO UFSIBEBQ .BTZBSBLBU TFLJUBS EBO Tanggung Jawab Sosial PT Pertamina Lubricants menginginkan keberadaannya memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat di sekitar tempat Perusahaan berkegiatan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui pengembangan masyarakat dan pelestarian alam di lingkungan tempat Perusahaan berkegiatan.
t $PNNJUNFOUUPUIF4VSSPVOEJOH$PNNVOJUJFTBOE Social Responsibility PT Pertamina Lubricants wants its presence to provide the utmost benefit for the communities around the area where the Company operates. The commitment is realized through community development and nature preservation in the area where the Company operates.
t ,PNJUNFOUFSIBEBQ1FLFSKB PT Pertamina Lubricants menghargai Pekerja sebagai aset Perusahaan tanpa melihat ras, warna kulit, agama, suku, hambatan fisik, gender dan usia yang kapasitasnya terus ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan secara konsisten. Pertamina Lubricants memberikan penghargaan kepada pekerja yang berprestasi dan mengenakan sanksi yang tegas terhadap yang melalaikan tugasnya atau melanggar ketentuan Perusahaan.
t $PNNJUNFOUUP&NQMPZFFT PT Pertamina Lubricants appreciates the employees as Company assets regardless of race, color, religion, ethnicity, physical barriers, gender and age, whose capacity are continuously improved through education and training consistently. PT Pertamina Lubricants provides reward for outstanding employees and impose strict penalties against negligence or violation of the provisions of the Company.
Perusahaan memberlakukan sistem rekrutmen, promosi dan pengembangan karir secara adil/wajar dan konsisten berdasarkan kompetensi sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Kompensasi dan hak pekerja diberikan secara adil, layak dan transparan berdasarkan kinerja serta sesuai ketentuan yang berlaku.
The company imposed a system of recruitment, promotion and career development in fairly/reasonably and consistent based on competencies according to the needs of the Company. Compensation and rights of employees are given fairly, equitably and transparently based on performance and in accordance with applicable regulations.
Setiap pekerja PT Pertamina Lubricants selalu memperlakukan sesama pekerja sesuai dengan prinsip bahwa semua manusia adalah sama, tanpa membedakan suku bangsa maupun jabatan dengan memperhatikan tata krama.
Every employee of PT Pertamina Lubricants always treats fellow employees in accordance with the principle that all that all men are equal, regardless of ethnicity or position with regards to manners.
86
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Struktur Tata Kelola Perusahaan yang Baik
[G4-34, G4-38]
Good Corporate Governance Structure
Sesuai Undang-Undang (UU) No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, struktur tata kelola PT Pertamina Lubricants, terdiri atas: [G4-34]
In accordance with Law (UU) No.40 of 2007 on Limited Liability Company, PT Pertamina Lubricants governance structure, consisting of:
t 3614 NFSVQBLBO XBEBI QBSB 1FNFHBOH 4BIBN ZBOH memiliki wewenang yang tidak dilimpahkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. t %FXBO ,PNJTBSJT NFMBLVLBO QFOHBXBTBO UFSIBEBQ pengelolaan yang dilakukan Direksi serta melakukan penasihatan agar kinerja Perusahaan menjadi lebih baik. t %JSFLTJ CFSUBOHHVOH KBXBC QFOVI BUBT QFOHFMPMBBO Perusahaan sesuai amanah yang diberikan. Dewan Komisaris dan Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.
t (.4 BGPSVNGPSTIBSFIPMEFSTXIPIBWFUIFBVUIPSJUZ that is not delegated to the Board of Commissioners and Board of Directors. t #PBSE PG $PNNJTTJPOFST XIJDI PWFSTFFT UIF management performed by the Board of Directors and provides advisory function for the Company’s performance improvement. t #PBSE PG %JSFDUPST XIJDI JT GVMMZ SFTQPOTJCMF GPS UIF management of the Company in accordance with the given mandate. Both the Board of Commissioners and Board of Directors are appointed and dismissed by the GMS.
Struktur Tata Kelola PT Pertamina Lubricants RUPS General Meeting of Sharehoders
Direktur Utama President Director
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Direktur Sales & Marketing Director of Sales & Marketing
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite Audit Audit Committee
Direktur Operasi Director of Operation
Direktur Finance & Business Support Director of Finance & Business Support
87
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
RUPS merupakan organ yang mempunyai kedudukan paling tinggi dalam pengelolaan Perusahaan. RUPS sebagai sarana pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi atas pengawasan dan pengelolaan yang telah dilakukan selama tahun buku berjalan.
GMS is an organ with the highest position in the management of the Company. GMS is a means of the Board of Commissioners and the Board of Directors’ accountability on the supervisions and management carried out during the current fiscal year.
RUPS dibedakan atas : 1. RUPS Tahunan Pada RUPS Tahunan, materi yang disampaikan adalah Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan untuk mendapatkan persetujuan RUPS serta penetapan penggunaan Laba Perusahaan
GMS is divided into: 1. Annual GMS At the Annual GMS, the materials presented are the Annual Report and the Financial Statements, to be approved by the GMS along with the determination of the use of the Company’s Profit
2. RUPS Luar Biasa Pelaksanaan RUPS Luar Biasa adalah sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara diluar Laporan Tahunan, Laporan Keuangan dan penetapan penggunaan laba Perusahaan.
2. Extraordinary GMS The Extraordinary GMS is implemented at any time necessary to discuss and decide the agenda outside the Annual Report, Financial Statements and the determination of the use of the Company’s profit.
RUPS dilaksanakan di tempat kedudukan Perusahaan atau di tempat Perusahaan melakukan usahanya, dan harus berada dalam wilayah Republik Indonesia. RUPS diadakan dengan melakukan pemanggilan kepada Pemegang Saham secara tertulis atau lewat iklan dalam surat kabar, paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum RUPS diadakan.
GMS is held the Company is based or where the Company conducts its business, and must be in the territory of the Republic of Indonesia. GMS is held by summoning the Shareholders in writing or through advertisements in newspapers, at least 14 (fourteen) days prior to the GMS.
88
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
PELAKSANAAN DAN PUTUSAN RUPS TAHUNAN
IMPLEMENTATION AND RESOLUTIONS OF ANNUAL GMS
Pada tahun 2015, PT Pertamina Lubricants telah menyelenggarakan satu kali RUPS Tahunan pada 23 April 2015, bertempat di Jakarta. RUPS Tahunan telah menetapkan beberapa putusan yang telah terealisasi seluruhnya pada tahun 2015.
In 2015, PT Pertamina Lubricants held the Annual General Meeting on April 23, 2015, in Jakarta. Annual GMS has approved several resolutions, which have been fully realized in 2015.
PELAKSANAAN DAN HASIL RUPS TAHUNAN 2015 Implementation and Results of Annual GMS 2015 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Putusan 1MBDFBOE%BUFPG&WFOU Resolution Laporan Tahunan Tahun Buku 2013 - 2014 (periode 23 September 2013 s/d 31 Desember 2014) Annual Report Fiscal Year 2013 - 2014 (period September 23, 2013 to December 31, 2014) Persetujuan dan Pengesahan Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2013 - 2014 (periode 23 September 2013 s/d 31 Desember 2014) Approval and Authorization of the Annual Report for Fiscal Year 2013 - 2014 (period September 23, 2013 to December 31, 2014)
Jakarta 23 April 2015 April 23, 2015
Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perusahaan Tahun Buku 2013 - 2014 (periode 23 September 2013 s/d 31 Desember 2014) Determination of Net Profit Uses for Fiscal Year 2013 - 2014 (period September 23, 2013 to December 31, 2014) Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai Auditor Tahun Buku 2015 Appointment of Public Accounting Firm (PAF) as Auditor for Fiscal Year 2015 Penetapan KAP untuk Audit Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2015 Determination of PAF to Audit Financial Statements of the Company for Fiscal Year 2015 Penetapan Penghargaan atas kinerja (Tantiem) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2013 - 2014 (periode 23 September 2013 s/d 31 Desember 2014) Determination of Performance Bonus (Tantiem) to the Board of Directors and the Board of Commissioners for fiscal year 2013-2014 (period September 23, 2013 to December 31, 2014)
RUPS memberikan penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi. Penilaian kinerja tercermin dalam Berita Acara RUPS Tahunan Tahun Buku 2014 PT Pertamina Lubricants tertanggal 23 April 2015. [G4-44]
GMS provides an assessment of the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors. The performance assessment was reflected in the Minutes of Annual GMS 2014 of PT Pertamina Lubricants, dated April 23, 2015. [G4-44]
RUPS telah menetapkan gaji/ honorarium, tunjangan, fasilitas untuk Dewan Komisaris dan Direksi. [G4-52, G4-53]
GMS has determined the salary/honorarium, benefits, and facilities for the Board of Commissioners and Board of Directors. [G4-52, G4-53]
RUPS menetapkan auditor eksternal KAP Purwantono, Sungkoro & Surja untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan.
GMS determined external auditor PAF Purwantono, Sungkoro & Surja to audit the financial statements of the Company.
RUPS telah memberikan persetujuan Laporan Tahunan termasuk pengesahan Laporan Keuangan serta Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris.
GMS has approved the Annual Report including the authorization of Financial Statements and the Oversight Report of Board of Commissioners.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
89
RUPS menetapkan penggunaan laba bersih Perusahaan sebagai berikut:
GMS determined the uses of net profit of the Company as follows:
1. Menetapkan penggunaan Laba Bersih Perusahaan tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014 sebesar Rp1.862.983.000 sebagai berikut: a. Sebesar 80% atau Rp1.490.386.663.300 sebagai Dividen Pemegang Saham b. Sebesar 20% atau Rp372.596.665.800 sebagai cadangan yang akan dipergunakan untuk pengembangan usaha. 2. Memberikan kuasa kepada Direktur Utama Perusahaan atau Kuasanya untuk membuat dan menyatakan Keputusan Pemegang Saham ini dalam akta notaris dan melakukan tindakan hukum lainnya yang dipandang perlu sesuai ketentuan yang berlaku.
1. Determined the uses of Net Profit for the fiscal year ended December 31, 2014 amounted to Rp1,862,983,000 as follows: a. As much as 80% or Rp1,490,386,663,300 as Shareholder Dividend b. As much as 20% or Rp372,596,665,800 as reserves to be used for business development.
RUPS telah menetapkan pedoman pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi belaku mulai tanggal Keputusan Pemegang Saham ditandatangani:
GMS has established guidelines for the appointment and dismissal of the Board of Commissioners and Board of Directors effective from the date of Shareholders’ Resolutions are signed: 1. With respect dismissed Mr. Hanung Budya as Commissioner of the Company 2. With respect dismissed Mr. Supriyanto Dwi Hutomo as a Director of the Company 3. Appointed Mr. Ahmad Bambang as Commissioner of the Company for a period of 1 (one) tenure
1. Memberhentikan dengan hormat Saudara Hanung Budya sebagai Komisaris Utama Perusahaan 2. Memberhentikan dengan hormat Saudara Supriyanto Dwi Hutomo sebagai Direktur Utama Perusahaan 3. Mengangkat Saudara Ahmad Bambang sebagai Komisaris Utama Perusahaan untuk jangka waktu 1 (satu) periode masa jabatan 4. Mengangkat Saudara Gigih Wahyu Hari Irianto sebagai PJ. Direktur Utama Perusahaan 5. Mengangkat Saudara Gigih Wahyu Hari Irianto sebagai Direktur Utama Perusahaan untuk jangka waktu 1 (satu) periode masa jabatan 6. Memberhentikan dengan hormat Saudara Rifky Effendi Hardijanto sebagai Direktur Sales & Marketing Perusahaan 7. Memberhentikan dengan hormat Saudara Andria Nusa dari jabatannya sebagai Direktur Operasi Perusahaan 8. Mengangkat Saudara Andria Nusa sebagai PJ. Direktur Sales & Marketing 9. Mengangkat Saudara Julfian Siregar sebagai PJ. Direktur Operasi Perusahaan 10. Menyetujui Saudara Budi Suharyanto sebagai wakil Perusahaan untuk menjadi calon Direktur Amaco Production Co., Ltd. (Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd.)
2. Authorized the President Director of the Company or his/her attorney to make and declare Resolutions of Shareholders in a notarial deed and conduct legal actions deemed necessary according to applicable regulations.
4. Appointed Mr. Gigih Wahyu Hari Irianto as Acting President Director of the Company 5. Appointed Mr. Gigih Wahyu Hari Irianto as President Director of the Company for a period of 1 (one) tenure 6. With respect dismissed Mr. Rifky Effendi Hardijanto as Director of Sales & Marketing of the Company 7. With respect dismissed Mr. Andria Nusa from his position as Director of Operations of the Company 8. Appointed Mr. Andria Nusa as Acting Director of Sales & Marketing 9. Appointed Mr. Julfian Siregar as Acting Director of Operations of the Company. 10. Approved Mr. Budi Suharyanto as representative of the Company to be a Director candidate for Amaco Production Co., Ltd. (Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd.)
Selama tahun 2015 Perusahaan melaksanakan RUPS Sirkuler sebanyak 9 kali
90
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
PELAKSANAAN DAN PUTUSAN RUPS LUAR BIASA 2015
IMPLEMENTATION AND RESOLUTIONS OF EXTRAORDINARY GMS 2015
Selama tahun 2015, Perusahaan telah melaksanakan RUPS Sirkuler sebanyak 9 kali. Seluruh pelaksanaan RUPS Sirkuler bertempat di Jakarta, dengan pembahasan dan penetapan putusan-putusan sebagai berikut:
During 2015, the Company has held 9 times of Circular Meetings. All Circular Meetings were held in Jakarta, with the deliberation and determination of resolutions as follows:
REALISASI HASIL RUPS Realization of GMS Resolutions Waktu Pelaksanaan RUPS Hasil dan Keputusan RUPS Luar Biasa Luar Biasa 3FTVMUTBOE3FTPMVUJPOTPG&(.4 %BUFPG&YUSBPSEJOBSZ(.4
Realisasi 3FBMJ[BUJPO
2 Februari 2015 February 2, 2015
Penetapan Pejabat Definitif Direktur Utama Determination of Definitive Officer of President Director
Sudah dilaksanakan Implemented
2 Februari 2015 February 2, 2015
Pergantian Komisaris Utama dan Direktur Umum Change of President Commissioner and Director of General Affairs
Sudah dilaksanakan Implemented
5 Februari 2015 February 5, 2015
Persetujuan Pencalonan Direktur Approval of Director Nomination
Sudah dilaksanakan Implemented
13 Maret 2015 March 13, 2015
Pemberhentian Direktur Sales & Marketing Dismissal of Director of Sales & Marketing
Sudah dilaksanakan Implemented
23 April 2015 April 23, 2015
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015 Corporate Work Plan and Budget (CBP) 2015
Sudah dilaksanakan Implemented
29 April 2015 April 29, 2015
Pemberhentian Direktur Operasi dan Pengangkatan Direktur Sales & Marketing Dismissal of Director of Operations and Appointment of Director of Sales & Marketing
Sudah dilaksanakan Implemented
30 Juni 2015 June 30, 2015
Pengangkatan Direktur Operasi Appointment of Director of Operations
Sudah dilaksanakan Implemented
27 Juli 2015 July 27, 2015
Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris Remuneration of Board of Directors and Board of Commissioners
Sudah dilaksanakan Implemented
10 Agustus 2015 August 10, 2015
Penetapan Penghargaan Atas Kinerja Tahunan (Tantiem) Dewan Komisaris dan Direksi Determination of Annual Performance Bonus (Tantiem) of Board of Commissioners and Board of Directors
Sudah dilaksanakan Implemented
15 September 2015 September 15, 2015
Pengangkatan Komisaris Perusahaan Appointment of Commissioners of the Company
Sudah dilaksanakan Implemented
Semua keputusan RUPS secara Sirkuler dihitung sebagai jumlah pelaksanaan kegiatan RUPS Luar Biasa. Definisi ‘Sirkuler’ dalam RUPS merujuk kepada tata pengambilan keputusan yang dilakukan tanpa melalui adanya pertemuan RUPS secara fisik, yaitu dengan pembubuhan tanda tangan oleh masing-masing pemegang saham.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
All GMS Circular Resolutions are counted as the number of Extraordinary General Meeting of Shareholders implementation. The definition of ‘Circular’ in the GMS refers to the decision-making system without holding GMS physically, with each shareholder affixing their respective signatures.
91
Dewan Komisaris Board of Commissioners
KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris merupakan organ Perusahaan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan terhadap pengurusan oleh Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi sepanjang untuk kepentingan Perusahaan serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/ atau Keputusan RUPS.
Board of Commissioners is the organ of the Company which is collectively responsible to oversee the management by the Board of Directors and provide advice to the Board of Directors for the interest of the Company and do not conflict with laws and regulations, the Articles of Association, and/ or Resolutions of Shareholders.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan sejak pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), dengan memastikan bahwa RKAP disusun sesuai Visi dan Misi PT Pertamina Lubricants, serta telah mempertimbangkan setiap risiko. Dewan Komisaris menjadikan RKAP yang telah disahkan sebagai acuan dalam melakukan pengawasan kegiatan pada tahun berjalan, dengan mempertimbangkan target-target yang telah dinyatakan dalam RKAP.
Board of Commissioners conducts oversight since the authorization of Corporate Work Plan and Budget (CBP), by ensuring that the CBP is prepared in accordance with Vision and Mission of PT Pertamina Lubricants, and has considered every risk. Board of Commissioners uses the authorized CBP as a reference in conducting oversight activities in the current year, taking into account the targets that have been stated in CBP.
Adapun komposisi Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants pada tanggal 31 Desember 2015 terdiri atas:
The composition of the Board of Commissioners of PT Pertamina Lubricants on December 31, 2015 consisted of: [G4-34] 1. One President Commissioner 2. Two Commissioners
[G4-34]
1. Satu orang Komisaris Utama 2. Dua orang Komisaris
KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS PER 31 DESEMBER 2015 Composition of the Board of Commissioners as of December 31, 2015 Nama Name
Jabatan Position
Gender
Periode Period
Ahmad Bambang
Komisaris Utama President Commissoner
Pria Male
02 Februari 2015-31 Desember 2015 February 2, 2015-December 31, 2015
Taryono
Komisaris Commissoner
Pria Male
01 Januari 2015-31 Desember 2015 January 1, 2015-December 31, 2015
Dolly Indra Nasution
Komisaris Commissoner
Pria Male
15 September 2015-31 Desember 2015 September 15, 2015-December 31, 2015
KOMISARIS INDEPENDEN
INDEPENDENT COMISSIONER
PT Pertamina Lubricants belum memiliki Komisaris Independen secara formal. Namun demikian, semua Dewan Komisaris mempunyai independensi dan tidak memiliki benturan kepentingan dengan pihak manapun di dalam perusahaan.
PT Pertamina Lubricants has not appointed an Independent Commissioner. However, the Board of Commissioners is independent, free from conflict of interest with any parties within the Company.
92
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
KRITERIA DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS CRITERIA
Kriteria anggota Dewan Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar PT Pertamina Lubricants adalah orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum, dalam waktu lima tahun sebelum pengangkatannya tidak pernah dinyatakan pailit, tidak menjadi anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perusahaan atau Perum dinyatakan pailit atau dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.
Under the Articles of Association of PT Pertamina Lubricants, criteria for the Board of Commissioners is an individual who is legally competent, within 5 (five) years prior to his/her appointment has not been declared bankrupt, not a member of the Board of Directors or the Board of Commissioners who is found guilty of bankrupting a Company or Public Enterprise or convicting a criminal offense and/or harming the state finance or anything related to the financial sector.
Pengangkatan anggota Dewan Komisaris juga mempertimbangkan integritas, dedikasi, memahami masalah-masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki pengetahuan yang memadai dan menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan.
The appointment of members of the Board of Commissioners is based on integrity, dedication, understanding on company management issues related to one of the functions of management, has adequate knowledge and provide sufficient time to implement his/her tasks and other requirements, based on laws and regulations.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
93
PENGANGKATAN DAN INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS [G4-40]
APPOINTMENT AND INDEPENDENCE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Anggota Dewan Komisaris diangkat dan ditetapkan oleh RUPS dari calon-calon yang diusulkan para Pemegang Saham. Pemilihan dan pengangkatan keanggotaan Dewan Komisaris merupakan hak prerogatif Pemegang Saham.
Members of the Board of Commissioners are appointed and confirmed by the GMS from candidates nominated by shareholders. Selection and appointment of the Board of Commissioners’ members are the prerogative of the Shareholders.
Seluruh anggota Dewan Komisaris yang telah diangkat dan ditetapkan membuat surat pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan. Setiap anggota Dewan Komisaris juga tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping, termasuk hubungan semenda (menantu atau ipar), dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi.
All members of Board of Commissioners, who have been appointed and confirmed, are required to make a statement of no conflict of interest. Each member of the Board of Commissioners has no family relations up to the third degree, either vertically or horizontally, including the relations by marriage (in-law), with other members of the Board of Commissioners and/or members of the Board of Directors.
Dengan demikian, anggota Dewan Komisaris dapat mengambil keputusan yang independen tanpa adanya benturan kepentingan.
Thus, the members of the Board of Commissioners can make decisions independently without any conflict of interest.
RANGKAP JABATAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS [G4-39]
CONCURRENT POSITIONS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS’ MEMBER
Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pelaksanaan GCG, setiap anggota Dewan Komisaris tidak boleh merangkap jabatan sebagai Dewan Komisaris maupun Direksi pada perusahaan lain. PT Pertamina Lubricants memastikan hingga akhir periode pelaporan tidak ada anggota Dewan Komisaris yang merangkap jabatan sebagai Komisaris maupun sebagai Direksi dan pejabat eksekutif setingkat di bawah Direksi pada perusahaan lain.
Under applicable laws and regulations on the GCG implementation, each member of the Board of Commissionersis not allowed hold concurrent positions as a Commissioner and Director in other companies. PT Pertamina Lubricants ensured that until the end of the reporting period there was no member of the Board of Commissioners who held a position as Commissioner, Director and executive officer at one level below Director in other companies.
Namun, anggota Dewan Komisaris merupakan pejabat PT Pertamina (Persero) yang ditugaskan PT Pertamina (Persero) selaku Pemegang Saham sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants.
However, members of the Board of Commissioners are officials of PT Pertamina (Persero) assigned by PT Pertamina (Persero) as the Shareholder to be members of the Board of Commissioners of PT Pertamina Lubricants.
RANGKAP JABATAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS SEBAGAI PEJABAT PT PERTAMINA (PERSERO) Concurrent Positions of Members of the Board of Commissioners As Officials of PT Pertamina (Persero) Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants #PBSEPG$PNNJTTJPOFSTPG151FSUBNJOB-VCSJDBOUT Jabatan Pada PT Pertamina (Persero) Position at PT Pertamina (Persero) Nama | Name Jabatan | Position Ahmad Bambang
Komisaris Utama President Commissoner
Komisaris Utama PT Pertamina EP, Komisaris Utama PT Pertamina Patra Niaga, Ketua Dewan Pengawas Dana Pensiun Pertamina President Commissioner of PT Pertamina EP, President Commissioner of PT Pertamina Patra Niaga, Chairman of Advisory Board of Dana Pensiun Pertamina
Taryono
Komisaris Commissoner
Komisaris PT Indo Thai Trading Commissioner of PT Indo Thai Trading,
94
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
RESPONSIBILITIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Dalam melaksanakan wewenang, tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris mengacu beberapa ketentuan, yakni:
In carrying out the authority, duties and responsibilities, the Board of Commissioners refers to several provisions, namely:
a. UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. b. UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN. c. Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012. d. Peraturan Menteri BUMN No. PER-21/MBU/2012 tentang Pedoman Penerapan Akuntabilitas Keuangan Badan Usaha Milik Negara e. Anggaran Dasar Perusahaan.
a. Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company. b. Law No.19 of 2003 on SOEs. c. Regulation of Minister of SOEs No.Per-01/MBU/2011 dated August 1, 2011 on Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises, as amended by Regulation of the Minister of SOE No. Per09/MBU/2012 dated July 6, 2012. d. Regulation of the Minister of SOEs No. Per-21/ MBU/2012 on Guidelines for Financial Accountability Implementation of State-Owned Enterprises e. Articles of Association of the Company.
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perusahaan maupun usaha Perusahaan yang dilakukan Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan PT Pertamina Lubricants.
The Board of Commissioners is tasked with overseeing the management policy, the management in general, both regarding the Company or the Company’s business conducted by the Board of Directors, as well as providing advice to the Board of Directors including the oversight of the implementation of the Long-Term Plan of the Company (RJPP), Corporate Work Plan and Budget (CBP), Articles of Association, GMS Resolutions, as well as applicable laws and regulations, for the interest of the Company and in accordance with the purposes and objectives of PT Pertamina Lubricants.
Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris harus: a. Mematuhi Anggaran Dasar dan ketentuan peraturan perundang-undangan, serta prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran. b. Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggungjawab kepada Perusahaan dalam hal ini diwakili oleh RUPS dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasehat kepada Direksi untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. c. Dilarang melakukan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil kepentingan Perusahaan selain honorarium dan fasilitas yang ditentukan oleh RUPS.
In performing its duties of the Board of Commissioners shall: a. Comply with the Article of Association, provisions of laws and regulations, as well as the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence, accountability, responsibility, and fairness. b. Have and act in goodwill, be prudent and responsible to the company, represented by the GMS, in carrying out the oversight and advisory duties to the Board of Directors for the interest of the Company in accordance with the aims and objectives of the Company. c. Be prohibited from engaging in transactions with conflict of interest and takes personal gain from the Company other than the honorarium and facilities determined by the GMS.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
95
Dalam melaksanakan tugas Dewan Komisaris berwenang: a. Memperoleh akses cukup atas informasi Perusahaan, dalam hal ini melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga serta memeriksa kekayaan Perusahaan. b. Memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang dipergunakan oleh Perusahaan. c. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan. d. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi. e. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris. f. Mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu dan memberhentikannya. g. Memberhentikan sementara Anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas dan ketentuan Anggaran Dasar. h. Membentuk komite-komite lain selain komite audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan. i. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perusahaan, jika dianggap perlu. j. Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. k. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan. l. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS. Dalam melaksanakan tugas Dewan Komisaris wajib: a. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai RJPP dan RKAP yang diusulkan oleh Direksi.
b. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perusahaan.
96
In performing its duties, the Board of Commissioners is authorized to: a. Obtain adequate access to information of the Company such as reading the books, papers, and other documents, checking cash for verification purposes and other securities as well as the Company’s assets. b. Enter the grounds, buildings and offices used by the Company. c. Ask for explanations from the Board of Directors and/or other officials on all issues related to the management of the Company. d. Acknowledge all the policies and actions that have and will be undertaken by the Board of Directors. e. Inquire the Board of Directors and/or other authorities under the Board of Directors with the knowledge of the Board of Directors to attend the Board Meetings. f. Appoint the Secretary of the Board of Commissioners, and dismiss him/her if deemed necessary. g. Temporarily dismiss a member of the Board of Directors in accordance with the provisions of the Laws on the Limited Liability Company and the Articles of Association. h. Form committees other than the Audit Committee, if deemed necessary, by taking into account the ability of the Company. i. Use the assistance of experts for particular issues in a certain period of time, at the expense of the Company, if deemed necessary. j. Undertake the management of the Company under certain circumstances for a certain period of time in accordance with the provisions of the Articles of Association. k. Attend the Board of Directors meetings and provide insights into matters discussed. l. Carry out other oversight authorities to the extent not contrary to the laws and regulations, the Articles of Association and/or the resolutions of the GMS.
In carrying out its duties, of the Board of Commissioners shall: a. Provide opinions and advices to the GMS on the Company’s Long-Term Plan (RJPP) and Corporate Work Plan and Budget (CBP) as proposed by the Board of Directors. b. Follow the development of the Company’s activities and provide opinions and advices to the GMS on issues of importance to the management of the Company.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
c. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan. d. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani Laporan Tahunan. e. Membentuk komite audit. f. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS. g. Mematuhi ketentuan-ketentuan lain yang berlaku di induk Perusahaan dan dinyatakan berlaku bagi Perusahaan dan/atau ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan dan disetujui oleh RUPS.
c. Report immediately to the GMS in case of indications of declining performance by the Company. d. Conduct research and review on periodic reports and annual reports prepared by the Board of Directors and sign the Annual Report. e. Establish an Audit Committee. f. Carry out other oversight and advisory obligations, to the extent not contrary to the laws, Article of Association and/or resolutions of the GMS.
RAPAT DEWAN KOMISARIS
BOC MEETING
Tugas dan tanggung jawab pengawasan oleh Dewan Komisaris, antara lain dilaksanakan dalam bentuk pertemuan atau rapat, baik antar-anggota Dewan Komisaris maupun dengan mengundang Direksi dan Komite. Pelaksanaan pertemuan/rapat juga menjadi salah satu mekanisme evaluasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, termasuk dalam hal pemenuhan tanggung jawab sosial dan lingkungan. [G4-47]
Oversight duties and responsibilities of the Board of Commissioners (BOC), among others are carried out in the form of meetings, both among members of the Board of Commissioners and by inviting the Board of Directors and Committees. The meetings are also held as one of mechanisms for evaluating the performance of duties and responsibilities of the Board of Commissioners, including the fulfillment of social and environmental responsibility. [G4-47]
Sesuai Pasal 14 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 Tentang Penerapan Tata kelola Perusahaan yang Baik Pada BUMN, dinyatakan bahwa rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam setiap bulan.
In accordance with Article 14 of Regulation of the State Minister for State-Owned Enterprises No. PER-01/ MBU/2011 dated August 1, 2011 on Implementation of Good Corporate Governance at SOE, stipulates that the Board of Commissioners meetings are held regularly at least once in every month.
Dewan Komisaris juga dapat menyelenggarakan rapat sewaktu-waktu apabila dipandang perlu oleh Komisaris Utama atau atas usul paling sedikit 1/3 (satu per tiga) dari jumlah anggota Dewan Komisaris, permintaan Direksi, atau atas permintaan tertulis dari Pemegang Saham yang memiliki jumlah saham terbesar dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Kuorum Rapat Dewan Komisaris tercapai jika lebih dari 1/2 (satu per dua) anggota Dewan Komisaris hadir.
The Board of Commissioners may also hold meetings at any time deemed necessary by the President Commissioner or on the recommendation of at least 1/3 (one third) of the members of the Board of Commissioners, or upon request the Board of Directors, or upon written request from majority Shareholders by citing the issues that will be discussed. BOC Meeting quorum is reached if more than 1/2 (one half ) of the Board members are present.
Panggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan secara tertulis oleh Komisaris Utama atau oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama. Rapat Dewan Komisaris dianggap sah apabila diadakan di tempat kedudukan Perusahaan atau di tempat kegiatan usahanya yang utama di dalam wilayah Republik Indonesia, yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
The summon for BOC Meeting is made in writing by President Commissioner or by the members of the Board of Commissioners appointed by President Commissioner. BOC Meeting is considered legitimate if held at the area of the Company’s domicile or in the area of its main business activities within the territory of the Republic of Indonesia, which is determined by the Board of Commissioners.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
g. Comply with other provisions applicable to the parent company and declared applicable to the Company and/ or other provisions that are established and approved by the GMS.
97
Rapat membahas hal-hal yang bersifat strategis dan atau memerlukan keputusan untuk dibahas dan diselenggarakan dengan cara musyawarah untuk mufakat. Jika mufakat tidak terjadi, maka dilaksanakan voting di antara anggota Dewan Komisaris yang hadir atau diwakilkan dan keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
The meetings discuss issues that are strategic or require a decision to be discussed and held through deliberation to reach consensus. If consensus is not reached, then voting is exercised among members of the Board of Commissioners who are present or represented and the resolutions are taken based on majority vote.
Jika jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama, maka usulan yang disampaikan ditolak, kecuali mengenai diri orang akan ditentukan dengan undian secara tertutup.
If the number of votes is equal between agree and disagree votes, the proposal submitted is rejected, unless it is an individual matter that will be determined by using the method of closed doors to take a straw poll.
PELAKSANAAN TUGAS PENGAWASAN
IMPLEMENTATION OF OVERSIGHT DUTY
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah melaksanakan beberapa hal terkait pelaksanaan tanggung jawab pengawasan t 1FSUFNVBOBUBVSBQBU%FXBO,PNJTBSJT%JSFLTJEBMBN rangka evaluasi kinerja dan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015, sebanyak 13 kali meliputi: 1. Rapat Reguler Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 11 kali 2. Rapat khusus pembahasan Pra-RUPS Tahun Buku 2014 sebanyak 1 kali 3. RUPS Tahun Buku 2014 sebanyak 1 kali. t 1FSUFNVBO BUBV SBQBU %FXBO ,PNJTBSJT VOUVL memberikan rekomendasi kepada Pemegang Saham telah dilaksanakan 1 kali. t 1FSUFNVBO BUBV SBQBU %FXBO ,PNJTBSJT VOUVL memberikan rekomendasi kepada Direksi telah dilaksanakan 11 kali. t .FMBLVLBO QFOHBXBTBO EBO QFOHBSBIBO LFQBEB Direksi, terkait dengan pelaksanaan RKAP 2015. t .FOZFMFOHHBSBLBO3614 t %FXBO ,PNJTBSJT NFNJNQJO QFMBLTBOBBO 3614 Tahunan pada tanggal 23 April 2015 bertempat di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur no. 1A, Jakarta Pusat, dengan agenda pembahasan Pelaporan dan Pengesahan Kinerja PT Pertamina Lubricants Tahun Buku 2014. t .FMBMVJ ,PNJUF "VEJU NFMBLVLBO UVHBT QFOHBXBTBO dalam rangka memastikan telah terselenggaranya fungsi pengawasan atas proses pengurusan perusahaan, proses penyelesaian Laporan Keuangan, pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan dan keandalan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan.
During 2015, the Board of Commisisoners has conducted several activities related to the implementation of oversight responsibility t .FFUJOHT PS #0$ #0% NFFUJOHT UP FWBMVBUF performance and implementation of the Corporate Work Plan and Budget (CBP) in 2015, as many as 13 times, including: 1. Regular BOC and BOD Meetings as many as 11 times
98
2. Special Meeting on Pre-GMS discussion for Fiscal Year 2014, as many as 1 time 3. GMS for Fiscal Year 2014, as many as 1 time. t #0$ NFFUJOH UP QSPWJEF SFDPNNFOEBUJPOT UP UIF Shareholders was held 1 time. t #0$NFFUJOHUPQSPWJEFSFDPNNFOEBUJPOTUPUIF#PBSE of Directors were held 11 times. t 0WFSTFFBOEQSPWJEFEJSFDUJPOUPUIF#PBSEPG%JSFDUPST related to CBP implementation 2015. t 0SHBOJ[JOH(.4 t #PBSEPG$PNNJTTJPOFSTMFEUIF"OOVBM(.4PO"QSJM 2015 at Pertamina Head Office, Jalan Medan Merdeka Timur no. 1A, Central Jakarta, with agenda of Reporting and Validation of PT Pertamina Lubricants Performance for Fiscal Year 2014. t 5ISPVHIUIF"VEJU$PNNJUUFF QFSGPSNPWFSTJHIUEVUZ to ensure oversight function has been implemented over the company’s management process, the process of financial statements completion, audit on the Financial Statements and the Company’s Internal Control System Reliability.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
REKOMENDASI PADA PEMEGANG SAHAM
RECOMMENDATIONS TO SHAREHOLDERS
Selama tahun 2015 Dewan Komisaris telah menyampaikan rekomendasi kepada Pemegang Saham sebanyak 1 kali mengenai persetujuan RKAP 2015. Rekomendasi ini tertuang dalam Surat Persetujuan No. 26/PL0000/2015-S3.
During 2015 the Board of Commissioners has made 1 recommendation to Shareholders on the approval of CBP 2015. This recommendation is contained in the Letter of Approval No. 26/PL0000/2015-S3.
REKOMENDASI PADA DIREKSI
RECOMMENDATIONS TO THE BOARD OF DIRECTORS
Selama tahun 2015 Dewan Komisaris telah menyampaikan rekomendasi kepada Direksi sebanyak 11 kali, yang tertuang dalam risalah No. Ris. 010/DEKOM.PL/2015-S0 tanggal 25 Desember dan risalah No. Ris. 011/DEKOM. PL/2015-S0 tanggal 30 Desember 2015.
During 2015 the Board of Commissioners has made 11 recommendations to the Board of Directors, which are contained in the minutes No. Ris. 010/DEKOM.PL/2015-S0 dated December 25, 2015 and minutes No. Ris. 011/ DEKOM.PL/2015-S0 dated December 30, 2015.
KUNJUNGAN KE LAPANGAN
SITE VISIT
Dalam kurun waktu periode pelaporan Dewan Komisaris juga telah melakukan kunjungan lapangan ke Production Unit maupun Sales Region. Kunjungan dimaksudkan untuk melihat perkembangan pelaksanaan pekerjaan sesuai Rencana Kerja, dan melihat operasi Perusahaan secara faktual.
During the reporting period, Board of Commissioners also has conducted site visits to the Production Units and Sales Regions. The visit was intended to make an inspection on the progress of work according to the Work Plan, and on the actual operations of the Company.
KUNJUNGAN KERJA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS Working Visit of Members of the Board of Commissioners No
Anggota Dewan Komisaris .FNCFSPGUIF#PBSEPG Commissioners
Tanggal Kunjungan Visit Date
Lokasi dan Tujuan Kunjungan -PDBUJPOBOE1VSQPTFPG7JTJU
1
Ahmad Bambang
11 Desember 2015 December 11, 2015
Memeriksa kesiapan start-up tahap 1 PUJ Checking the readiness of phase 1 start-up of PUJ
2
Ahmad Bambang
11 Desember 2015 December 11, 2015
Peresmian Bright Olimart Di SPBU Coco Lenteng Agung Inauguration of Bright Olimart At SPBU Coco Lenteng Agung
3
Taryono
11 Desember 2015 December 11, 2015
Memeriksa kesiapan start-up tahap 1 PUJ Checking the readiness of phase 1 start-up of PUJ
4
Dolly Indra Nasution
12 Oktober 2015 October 12, 2015
Peresmian BOM di SPBU Coco Dago Bandung Inauguration of BOM at SPBU Coco Dago Bandung
11 Desember 2015 December 11, 2015
Memeriksa kesiapan start-up tahap 1 PUJ Checking the readiness of phase 1 start-up of PUJ
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
99
KEIKUTSERTAAN DEWAN KOMISARIS DALAM SEMINAR/PELATIHAN/LOKAKARYA PT Pertamina Lubricants menyelenggarakan program pengenalan Perusahaan kepada anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat dan ditetapkan RUPS. Program tersebut ditujukan untuk memberikan pengetahuan mengenai berbagai aspek terkait kegiatan bisnis dan operasional Perusahaan, sehingga dapat memudahkan pelaksanaan tugas mereka. [G4-43]
BOARD OF COMMISSIONERS’S PARTICIPATION IN SEMINAR/TRAINING/WORKSHOPS PT Pertamina Lubricants organizes the introduction of the Company to of the Board of Commissioners’ newly appointed and authorized members at the GMS. The program is intended to provide knowledge about various aspects related to the business activities and operations of the Company, so as to facilitate the implementation of their duties. [G4-43]
KEGIATAN PELATIHAN/LOKARYA/SEMINAR YANG DIIKUTI DEWAN KOMISARIS Training/Workshops/Seminar Attended by Board of Commissioners No
Nama Kegiatan /BNFPGBDUJWJUZ
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Komisaris %BUFBOE1MBDFPG&WFOU Commissioner
Keikutsertaan Participation
1
Kelompok Kerja Khusus Migas Oil & Gas Special Working Group
Jakarta, 16 Februari 2015 Jakarta, February 16, 2015
Ahmad Bambang
Narasumber Speaker
2
Bisnis PTK kedepan dengan Serikat Pekerja PTK Future PTK Business with PTL Workers Union
Jakarta, 17 Februari 2015 Jakarta, February 17, 2015
Ahmad Bambang
Narasumber Speaker
3
Pertemuan dengan APPMI Meeting with APPMI
Jakarta, 28 Januari 2015 Jakarta, January 28, 2015
Ahmad Bambang
Narasumber Speaker
4
Diskusi tentang LPG dengan FWEI Discussion on LPG with FWEI
Jakarta, 23 Maret 2015 Jakarta, March 23, 2015
Ahmad Bambang
Narasumber Speaker
5
Kegiatan Focus Group Discussion Sosialisasi Pertalite Focus Group Discussion on Pertalite Introduction
Jakarta, 11 Mei 2015 Jakarta, May 11, 2015
Ahmad Bambang
Narasumber Speaker
6
ASCOPE National Committee meeting
Bangkok, 20-22 Mei 2015 Bangkok, May 20-22, 2015
Ahmad Bambang
Narasumber Speaker
7
Penentuan Harga BBM Fuel Pricing
Jakarta, 5 Agustus 2015 Jakarta, August 5, 2015
Ahmad Bambang
Narasumber Speaker
8
Rakerda DPD V Hiswana Migas Regional Working Meeting of DPD V Hiswana Migas
Surabaya, 9-11 Agustus 2015 Surabaya, August 9-11, 2015
Ahmad Bambang
Narasumber Speaker
9
Kuliah Umum di UNESA Public Lecture at UNESA
Surabaya, 3 September 2015 Surabaya, September 3, 2015
Ahmad Bambang
Narasumber Speaker
10
APPEC 2015
Singapura, 8-10 September 2015 Singapore, September 8-10, 2015
Ahmad Bambang
Narasumber Speaker
11
BKJT Pertamina tahun 2015 BKJT Pertamina of 2015
Semarang, 14 September 2015 Semarang, September 14, 2015
Ahmad Bambang
Narasumber Speaker
12
28th WLPG Forum
Singapura, 30 September-1 Oktober 2015 Singapore, September 30 – October 1, 2015
Ahmad Bambang
Narasumber Speaker
13
Seminar Mechanical & Marine Engineering, Event National Exposition UI 2015 Seminar on Mechanical & Marine Engineering, Event National Exposition UI 2015
Jakarta, 9 November 2015 | Jakarta, November 9, 2015
Ahmad Bambang
Narasumber Speaker
14
Pertamina Energy Forum
Jakarta, 25 November 2015 Jakarta, November 25, 2015
Ahmad Bambang
Narasumber Speaker
15
ERM Forum IV 2015 - Risk Management in Business Jakarta, 14 Desember 2015 Jakarta, December 14, 2015
Ahmad Bambang
Narasumber Speaker
100
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
No
Nama Kegiatan /BNFPGBDUJWJUZ
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Komisaris %BUFBOE1MBDFPG&WFOU Commissioner
Keikutsertaan Participation
16
Press Conference Markplus Conference 2016 dan Wonderful Indonesia WOW Night Markplus Conference 2016 Press Conference and Wonderful Indonesia WOW Night
Jakarta, 24 Desember 2015 Jakarta, December 24, 2015
Ahmad Bambang
Narasumber Speaker
17
Workshop Penyusunan Proses Bisnis Workshop on Business Process Preparation
Jakarta, 25 April 2015 Jakarta, April 25, 2015
Taryono
Narasumber Speaker
18
Pelatihan Pembekalan Masa Purna Karya (PMPK) Training on Preparation for Retirement Period (PMPK)
Bali, 9-15 Agustus 2015 Bali, August 9-15, 2015
Taryono
Narasumber Speaker
19
Joing Steering Commitee Pi Project dengan PTTGC Bangkok, 24-26 September 2015 Joing Steering Commitee Pi Project with PTTGC Bangkok, September 24-26, 2015
Taryono
Narasumber Speaker
20
National Sales Meeting Lubricant
Taryono
Narasumber Speaker
21
Speaker dalam Indonesian Airports & Aviation Jakarta, 4 November 2015 Business Forum Jakarta, November 4, 2015 Speaker in Indonesian Airports & Aviation Business Forum
Taryono
Narasumber Speaker
22
Pertamina Energy Forum
Jakarta, 24-25 November 2015 Jakarta, November 24-25, 2015
Taryono
Narasumber Speaker
23
Seminar Pembangunan Bandara International Kertajati Seminar on Kertajati International Airport Development
Bandung, 3-4 Desember 2015 Bandung, December 3-4, 2015
Taryono
Narasumber Speaker
24
Enterprise Risk Management Forum
Jakarta, 14 Desember 2015 Jakarta, December 14, 2015
Taryono
Narasumber Speaker
25
Surviving Tough Times With Innovation
Jakarta, 8 Desember 2015 Jakarta, December 8, 2015
Dolly Indra Nasution
Narasumber Speaker
Jogjakarta, 8-9 Oktober 2015 Yogyakarta, October 8-9, 2015
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMISSIONERS BOARD CHARTER
PT Pertamina Lubricants belum memiliki pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris mengingat Perusahaan baru beroperasi penuh selama dua tahun. Namun demikian, Dewan Komisaris Tunduk dan patuh kepada tata tertib kerja yang ditentukan oleh PT Pertamina (Persero).
PT Pertamina Lubricants has not had Board Charter, considering that the company has only been fully operational for two years. However, the Board of Comissioners complies to the Board Charter determined by PT Pertamina (Persero).
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS [G4-53]
REMUNERATION FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS
Prosedur penetapan besaran remunerasi anggota Dewan Komisaris dimulai dari persetujuan Direksi PT Pertamina (Persero) atas usulan Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants. Selanjutnya Pemegang Saham memutuskan besarnya remunerasi bagi Dewan Komisaris.
The procedure to determine the remuneration of Board of Commissioners’ members starts with the approval by the Board of Comissioners of PT Pertamina (Persero) on proposal of PT Pertamina Lubricants Board of Directors’ Remuneration. Furthermore, the Shareholders decide the remuneration for the Board of Comissioners.
Berdasar proses dan alur di atas, Pemegang Saham menjadi satu-satunya pemangku kepentingan yang terlibat dalam penentuan remunerasi Dewan Komisaris. [G4-53]
Based on the above process and flow, Shareholders are the only stakeholders involved in the determination of remuneration for the Board of Commissioners. [G4-53]
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
101
Untuk anggota Direksi lainnya serta Dewan Komisaris Perusahaan besarnya remunerasi, sesuai dengan faktor jabatan berdasarkan Pedoman Pengelolaan Anak Perusahaan dan Perusahaan patungan PT Pertamina (Persero) No. A-001/H00200/2011-S0 revisi 1, yang disahkan melalui Surat Keputusan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No. Kpts-16/C00000/2013-S0 tanggal 25 Februari 2013 yaitu:
Members of the Board of Directors and the Board of Commissioners’ remunerations are determined according to the position based on Guidelines for Management of Subsidiaries and Joint Ventures of PT Pertamina (Persero) No. A-001/H00200/ 2011-S0 revision 1, which was approved by the Decree of the President Director of PT Pertamina (Persero) No. Kpts-16/C00000/2013-S0 dated February 25, 2013, namely:
1. Komisaris Utama 40% dari remunerasi Direktur Utama.
1. President Commissioner’s remuneration is 40% of the President Director’s remuneration. 2. Commissioner’s remuneration is 36% of the President Director’s remuneration.
2. Komisaris 36% dari remunerasi Direktur Utama.
Terhitung mulai tanggal 1 April 2014, berdasarkan Keputusan Pemegang Saham secara sirkuler tanggal 18 Agustus 2014 terjadi perubahan remunerasi Dewan Komisaris sebagai berikut:
Starting from April 1, 2014, based on Resolution of Shareholders circular dated August 18, 2014 changed the remuneration of Board of Commissioners as follows:
1. Honorarium Komisaris Utama 45% dari Gaji Direktur Utama Perusahaan. 2. Honorarium Komisaris 90% dari honorarium Komisaris Utama Perusahaan.
1. President Commissioner’s honorarium is 45% of salary of President Director of the Company. 2. Commissioner’s honorarium is 90% of the honorarium of President Commissioner.
Struktur remunerasi Komisaris ditentukan oleh perusahaan induk, dalam hal ini adalah PT Pertamina (Persero). Jumlah remunerasi termasuk tunjangan dan tantiem selama tahun 2015 untuk jajaran Komisaris sebesar Rp2.364.659.936. [G4-
The commissioners’ remuneration structure is determined by the parent company, PT Pertamina (Persero). The amount of remuneration including benefits and bonus (tantiem) during 2015 for the commissioners was IDR2,364,659,936.
54]
[G4-54]
102
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Direksi Board of Directors
KOMPOSISI DIREKSI
COMPOSITION OF BOARD OF DIRECTORS
Direksi merupakan organ tata kelola perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS.
The Board of Directors is the organ of the Company that is fully responsible for the management of the Company for the interests and objectives of the Company and to represent the Company, both inside and outside of the Court in accordance with the Articles of Association and/or the resolutions of the GMS.
Setiap anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai pembagian tugas dan wewenangnya. Namun demikian, pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama.
Each member of the Board of Directors may perform their duties and make decisions according to their duties and responsibilities. However, the implementation of duties by each member of the Board of Directors remains a shared responsibility.
Komposisi Direksi pada tanggal 31 Desember 2015 terdiri atas: 1. Satu orang Direktur Utama 2. Satu orang Direktur Sales & Marketing 3. Satu orang Direktur Operasi 4. Satu orang Direktur Finance & Business Support
Composition of the Board of Directors on December 31, 2015 consisted of: 1. One person as President Director 2. One person as Director of Sales & Marketing 3. One person as Director of Operations 4. One person as Director of Finance & Business Support
Pengangkatan anggota Direksi dilakukan berdasarkan pertimbangan keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman, jujur dan perilaku yang baik serta berdedikasi tinggi untuk memajukan dan mengembangkan Perusahaan KOMPOSISI DIREKSI PER 31 DESEMBER 2015 [G4-34, G4-38] Composition of the Board of Directors as of December 31, 2015 Nama Name
Jabatan Position
Gender
Periode* Period*
Gigih Wahyu Hari Irianto
Direktur Utama President Director
Pria Male
02 Februari 2015-31 Desember 2015 February 2, 2015-December 31, 2015
Direktur Operasi Director of Operations
Pria Male
23 September 2013-29 April 2015 September 23, 2013-April 29, 2015
Direktur Sales & Marketing Director of Sales & Marketing
Pria Male
29 April 2015-31 Desember 2015 April 29, 2015-December 31, 2015
Julfian Siregar
Direktur Operasi Director of Operations
Pria Male
30 Juni 2015-31 Desember 2015 June 30, 2015- December 31, 2015
Nasuhi Hidajat
Direktur Finance & Business Support Pria Director of Finance & Business Support Male
Andria Nusa
23 September 2013-31 Desember 2015 September 23, 2013- December 31, 2015
* Tanggal Periode Jabatan berdasarkan Keputusan RUPS * Date of Period based on GMS Resolutions
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
103
KRITERIA DAN PENETAPAN DIREKSI [G4-34, G4-38, G4-40]
CRITERIA AND APPOINTMENT OF BOARD OF DIRECTORS [G4-34, G4-38, G4-40]
Mereka yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan, yang cakap melakukan perbuatan hukum, dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya tidak pernah dinyatakan pailit, menjadi Anggota Direksi atau yang dinyatakan bersalah menyebabkan dan/atau Perusahaan dinyatakan pailit, dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.
Those who are eligible to be appointed as a Member of the Board of Directors is an individual who is legally competent, and that within 5 (five) years prior to his appointment has never been declared bankrupt, has never been declared a Member of the Board of Directors or has been found guilty to cause and/or responsible for a company to go bankrupt, has never been convicted for criminal offense that cause harm to the state finance and/or anything related to the financial sector.
Pengangkatan anggota Direksi juga dilakukan berdasarkan pertimbangan keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman, jujur dan perilaku yang baik serta berdedikasi tinggi untuk memajukan dan mengembangkan Perusahaan.
Members of the Board of Directors are appointed based on expertise, integrity, leadership, experience, honesty, good conduct and high dedication to promote and develop the Company.
Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS dari calon-calon calon-calon yang diusulkan Pemegang Saham dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS. Pengangkatan anggota Direksi didasarkan pada pertimbangan kebutuhan organisasi dan dipilih dengan mempertimbangkan kriteria kelayakan.
Members of Board of Directors are appointed and dismissed by the GMS from candidates nominated by Shareholders and the nomination is binding for GMS. The members of Board of Directors are appointed based on the organizational needs and are elected based on the eligibility criteria.
Setiap anggota Dewan Direksi juga tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda (menantu atau ipar), baik dengan Direksi lainnya maupun anggota Dewan Komisaris.
Each member of the Board Board of Directors shall has no family relations up to the third degree either vertically or horizontally or relations by marriage (in-laws), both with other Directors and members of the Board of Commissioners.
Masa jabatan anggota Direksi adalah lima tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan. Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS dengan menyebutkan alasannya.
Tenure of members of Board of Directors is five years and may be reappointed for one more term. Members of Board of Directors at any time may be dismissed based on GMS Resolutions by stating the reasons.
Seluruh anggota Dewan Direksi yang telah diangkat dan ditetapkan membuat surat pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan. Selama tahun 2015 tidak ada anggota Direksi yang dihadapkan pada situasi terjadinya benturan kepentingan, baik dalam pengambilan keputusan maupun kedudukannya. [G4-41]
All members of the Board of Directors that have been appointed and approved make a statement of no conflict of interest. During 2015, no members of Board of Directors were faced with a situation of conflict of interest, both in the decision making and position. [G4-41]
RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
SCOPE AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD OF DIRECTORS
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi bertanggung jawab kepada Pemegang Saham melalui RUPS. Secara berkala Direksi membuat laporan pelaksanaan kinerja yang disampaikan kepada Dewan Komisaris.
In carrying out its duties and responsibilities, Board of Directors is responsible to shareholders through the GMS. Periodically, Board of Directors prepares report on the performance implementation that is submitted to the Board of Commissioners.
104
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Ruang lingkup dan tanggung jawab setiap anggota Direksi ditetapkan berdasarkan jabatan masing-masing. Meski demikian, pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama.
The scope and responsibilities of each member of Board of Directors are determined based on theis respective position. Nevertheless, the implementation of duties by each member of Board of Directors remains a shared responsibility.
PRESIDEN DIREKTUR President Director Fungsi | Function Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan kepentingan dan tujuan perusahaan untuk mengelola, dan mengembangkan usaha minyak lumas, gemuk lumas, dan lube base oil dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan usaha maksimal.
To lead and manage the company in accordance with the interests and objectives of the company to manage, and develop the business of lubricants, greases, and lube base oil in order to obtain maximum business advantage.
Uraian Tugas Pokok | Job Description 1. Memberikan arahan, dan mengendalikan kebijakan visi, misi, dan strategi Perusahaan. 2. Mengembangkan dan meningkatkan pertumbuhan usaha minyak lumas, gemuk lumas, dan lube base oil, di dalam negeri maupun secara selektif di luar negeri. 3. Menetapkan strategi usaha minyak lumas, gemuk lumas, dan lube base oil, jangka pendek maupun jangka panjang, untuk memperoleh keuntungan usaha maksimal. 4. Mengevaluasi strategi usaha minyak lumas, gemuk lumas, dan lube base oil, dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal. 5. Melakukan evaluasi risiko strategi pengembangan usaha. 6. Menetapkan kerjasama kemitraan/aliansi untuk pengembangan usaha. 7. Mengembangkan usaha melalui strategi aliansi, merger, ataupun akuisisi. 8. Menetapkan target pemasaran pelumas untuk masingmasing wilayah, atau negara tujuan pemasaran. 9. Menetapkan ukuran kinerja produksi, pemasaran pelumas, pengembangan produk, dan fungsi penunjang lainnya serta melakukan evaluasi. 10. Membina dan mengembangkan SDM (karir maupun spesialis) di lingkungan Perusahaan.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
1. Direct and control policy vision, mission, and strategy of the Company. 2. Develop and enhance business growth in lubricants, greases and lube base oil, in domestic and selectively in overseas. 3. Establish business strategy in lubricants, greases and lube base oil, for short term and long term, to gain maximum results. 4. Evaluate business strategy in lubricant greases and lube base oil by taking into account the internal and external factors. 5. Evaluate the risk of business development strategy. 6. Establish partnership/alliance for business development. 7. Develop the business through strategic alliances, mergers, or acquisitions. 8. Set lubricants marketing targets in each region or marketing destination countries 9. Establish measures of production performance, ubricants marketing, product development, and other support functions, and also to conduct evaluations. 10. Maintain and develop human resources (career or specialist) in the Company.
105
DIREKTUR SALES & MARKETING Director of Sales & Marketing Fungsi | Function Menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi strategi pemasaran dan penjualan produk pelumas, melakukan kegiatan pemasaran dan penjualan produk pelumas, grease, dan base oil baik untuk pasar domestik maupun pasar overseas untuk memperoleh keuntungan usaha yang maksimal, mengelola pelanggan besar (key account) serta memberikan pelayanan teknis kepada pelanggan.
Develop, implement, and evaluate marketing strategies and sales of lubricant products, conduct marketing activities and product sales of lubricants, grease, and oil base for domestic and overseas markets to earn maximum profits, manage large customers (key accounts) as well as providing technical services to the customers.
Uraian Tugas Pokok | Job Description 1. Menyusun dan mengevaluasi strategi pemasaran produk pelumas, grease, base oil dan specialties, dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal, baik untuk pasar domestik maupun pasar overseas. 2. Menetapkan program dan strategi promosi Above the Line, dan Below the Line, tingkat nasional dan internasional. 3. Melakukan evaluasi harga jual produk pelumas, grease, base oil dan specialties, dan mengusulkan penetapannya. 4. Mengevaluasi dan menyusun strategi jaringan pemasaran produk pelumas, grease, base oil dan specialties. 5. Mengevaluasi posisi produk eksisting dan mengusulkan pengembangan produk baru, sesuai hasil analisis pasar. 6. Mengelola kegiatan marketing intelligent. 7. Mengelola brand produk pelumas, grease, base oil dan specialties. 8. Mengelola kegiatan promosi dan komunikasi produk melalui media komunikasi yang relevan. 9. Mengelola dan mengembangkan layanan keluhan pelanggan. 10. Menetapkan strategi penjualan berdasarkan strategi pemasaran yang telah ditetapkan. 11. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penjualan produk pelumas, grease, base oil dan specialties baik untuk pasar domestik maupun pasar overseas. 12. Melakukan evaluasi kegiatan penjualan produk pelumas, grease, base oil dan specialties baik untuk pasar domestik maupun pasar overseas. 13. Melakukan analisa risiko dari kegiatan penjualan yang dilakukan. 14. Melakukan evaluasi kondisi ekonomi maupun kondisi pasar pelumas domestik dan overseas. 15. Melakukan evaluasi calon pemasar, jaringan distribusi, dan retail outlet pelumas domestik dan overseas. 16. Melakukan kompilasi dan analisa data hasil penjualan pelumas domestik dan overseas. 17. Menyusun target, memonitor pencapaian penjualan, maupun analisis PL untuk masing-masing region di domestik, dan negara operasi overseas. 18. Melakukan kompilasi permintaan produk untuk penjualan di seluruh Sales Region di dalam negeri maupun untuk pasar overseas. 19. Menjaga tingkat persediaan stok produk pelumas di Depot Supply Point dan Sales Point. 20. Menyusun laporan management perihal kinerja seluruh penjualan secara periodik. 21. Pembinaan SDM di bawah Direktorat Sales & Marketing untuk mewujudkan sistem kerja yang produktif. 22. Melaksanakan tugas lain dari Direktur Utama yang relevan dengan bidang tugasnya.
106
1. Develop and evaluate marketing strategies lubricants, grease, base oil and specialties products by taking into account internal and external factors, both for the domestic and overseas markets. 2. Establish programs and promotional strategies Above the Line and Below the Line at the national and international levels. 3. Evaluate the selling price of lubricants, grease, base oil and specialties products, and propose its establishment. 4. Evaluate and strategize marketing network for lubricants, grease, base oil and specialties. 5. Evaluate the position of existing products and propose the development for new products, according to the results of market analysis. 6. Manage marketing intelligence activities. 7. Manage product brand for lubricants, grease, base oil and specialties. 8. Manage promotional activities and product communication through relevant communications media. 9. Manage and develop customer services. 10. Set a sales strategy based on pre-defined marketing strategy. 11. Coordinate the implementation of product sales for lubricants, grease, base oil and specialties for domestic and overseas markets 12. Evaluate product sales activities for lubricants, grease, base oil, and specialties domestic and overseas markets. 13. Perform risk analysis from sales activities. 14. Evaluate the economic conditions and the condition of the domestic and overseas markets of lubricants. 15. Evaluate prospective marketers, distribution networks, and retail outlets for domestic and overseas lubricants. 16. Conduct compilation and analysis of data from domestic and overseas sales of lubricants. 17. Set targets, monitor sales achievement, as well as PL analysis for each region domestic and overseas operating countries. 18. Compile product requestss for sales throughout the Sales Region in domestic and overseas markets. 19. Maintain the level of stock inventory for lubricant products in the depot supply point and sales points. 20. Prepare management reports regarding the performance of the entire sales periodically. 21. Human resource development under the Directorate of Sales & Marketing to create a productive work system. 22. Perform other duties from President Director that are relevant to his/her tasks.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
DIREKTUR OPERASI Director of Operations Fungsi | Function Mengelola kegiatan produksi dan distribusi pelumas (minyak dan gemuk lumas) secara efektif dan efisien untuk mencapai target yang ditetapkan.
Manage the production and distribution of lubricants (oils and lubricating greases) effectively and efficiently to achieve the intended targets.
Uraian Tugas Pokok | Job Description Menyusun strategi produksi pelumas untuk mencapai target yang ditetapkan dan kemudian mengimplementasikannya. a. Mengevaluasi pola dan tingkat kebutuhan pelumas, kemampuan Production Unit dan kebijaksanaan umum Perusahaan di bidang usaha pelumas untuk menyusun strategi produksi pelumas. b. Menyusun strategi produksi meliputi pengadaan bahan baku/bahan pembantu, strategi pelaksanaan produksi pelumas, strategi pengembangan sarana/fasilitas produksi untuk mencapai target yang ditetapkan.
Develop strategies for the production of lubricants and achieve the set targets and then implement it. a. Evaluating the pattern and level of lubricant requirements, production capability of production units and the Company’s general policy in the field of lubricant business to develop lubricant production strategies. b. Develop production strategies including the procurement of raw materials/auxiliary materials, lubricants production strategy implementation, strategy of facility development/production facilities to achieve the set targets.
Menyelenggarakan kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi pelumas berjalan efektif dan efisien. a. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi pelumas untuk memenuhi target/ kebutuhan pemasaran. b. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan pengendalian pengadaan bahan baku/bahan pembantu untuk menunjang kelancaran/ kebutuhan produksi. c. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan pengendalian biaya agar produksi berjalan efisien. d. Mengkoordinasikan kegiatan pengembangan dan optimalisasi sarana/fasilitas dalam rangka pembinaan untuk menjaga keandalannya.
Conduct lubricant production planning and control to have them run effective and efficient. a. Coordinate the activities of planning and control of lubricant production to meet the target/marketing needs. b. Coordinate the planning and control of raw materials procurement/auxiliary materials to support the smoothness of/or production needs. c. Coordinate the planning and control of production costs to have them run efficiently. d. Coordinate the development and optimization of facilities/ infrastructure to develop and maintain reliability.
Menyelenggarakan kegiatan operasi produksi pelumas untuk memenuhi target/kebutuhan Pemasaran. a. Mengkoordinasikan/menetapkan kebijakan produksi pelumas untuk masing-masing Production Unit untuk memenuhi kebutuhan pemasaran. b. Mengkoordinasikan/menetapkan sistem dan prosedur operasi produksi dan pengendalian kualitas agar produksiberjalan efektif dan efisien. c. Mengkoordinasikan/menetapkan kebijakan pemeliharaan dalam rangka pembinaan sarana/fasilitas.
Conduct lubricant production operations to meet the target/ Marketing needs. a. Coordinate/set lubricant production policy for each production unit to meet the marketing needs. b. Coordinate/set system and operating procedures of production and quality control to run an effective and efficient production. c. Coordinate/assign maintenance policies to develop infrastructure/facilities.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
107
DIREKTUR OPERASI Director of Operations Uraian Tugas Pokok | Job Description Menyelenggarakan kegiatan pengadaan finish product import, bahan baku/bahan pembantu pelumas untuk memenuhi kebutuhan produksi. a. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan proses pengadaan bahan baku/bahan pembantu pelumas untuk memenuhi kebutuhan produksi. b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengadaan bahan baku/bahan pembantu agar berjalan efektif, efisien, dan tepat mutu. c. Mengkoodinasikan penyusunan sistem dan prosedur pengadaan material agar kegiatan pengadaan berjalan secara efektif, efisien, dan sesuai kebijakan umum perusahaan dan peraturan lainnya. d. Menyelenggarakan import finish produk yang belum dapat dibuat di dalam negeri sesuai kebutuhan pasar.
Conduct procurement of finished imported products, raw materials/ auxiliary lubricants materials to meet production needs. a. Coordinate the planning activities of the procurement process for raw materials/auxiliary lubricants materials to meet their production needs. b. Coordinate the implementation of the procurement of raw materials/auxiliary materials to have them effective, efficient, and precise in quality. c. Coordinate the preparation of system and the material procurement procedures so that activities can run effectively, efficiently, and in accordance with the Company’s general policies and other regulations. d. Organize imports of finished products that cannot be made comestically according to the market needs.
Menyelenggarakan kegiatan distribusi pelumas (minyak dan gemuk lumas) ke Gudang Nusantara/gudang Supply Point sesuai dengan kebutuhan Pemasaran secara efektif dan efisien. a. Menyusun strategi distribusi untuk menjamin kelancaran distribusi sehingga dicapai distribusi yang efektif dan efisien. b. Mengkoordinasikan persediaan produk minyak lumas dan gemuk lumas yang berada di gudang nusantara sehingga diperoleh persediaan yang optimal. c. Menyusun kegiatan penyaluran produk minyak lumas dan gemuk lumas dari gudang nusantara ke gudang Supply Point. d. Mengevaluasi tarif angkutan produk minyak lumas dan gemuk lumas.
Organize the distribution of lubricants (oils and lubricating greases) to the Nusantara Warehouse/Warehouse Supply Point in accordance with the Marketing Needs effectively and efficiently. a. Develop distribution strategies to ensure smooth distribution and have them run effectively and efficiently. b. Coordinate supplies of lubricating oil products and lubricating greases in the Nusantara Warehouse to obtain optimal inventory. c. Develop distribution activities of lubricating oil and lubricating greases products from Nusantara Warehouse to Warehouse Supply Point. d. Evaluate the product freight rates for lubricating oil and lubricating greases.
Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan Direktorat produksi untuk mewujudkan sistem kerja yang produktif.
Develop human resources in production department to create a productive work system.
Melaksanakan tugas lain dari atasan yang relevan dengan bidang tugasnya perusahaan.
Perform other duties from the employers tha are relevant to their tasks.
108
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
DIREKTUR FINANCE & BUSINESS SUPPORT Director of Finance & Business Support Fungsi | Function Menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi strategi keuangan Develop, implement, and evaluate the company’s financial strategy, perusahaan, pengelolaan dan pengembangan SDM, serta management and human resource development, as well as pemenuhan unsur-unsur penunjang yang diperlukan jalannya fulfillment of the required supporting elements to run the company. perusahaan. Uraian Tugas Pokok | Job Description Mengelola financial planning, financial risk management, dan melakukan analisa kinerja keuangan Perusahaan. 1. Mengkoordinir perumusan Strategi Jangka Panjang sebagai dasar perumusan Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan (RKAP) dengan bekerja sama dengan Direksi lainnya. 2. Memberlakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi dan menanggulangi berbagai jenis risiko finansial yang dapat dihadapi oleh perusahaan dengan berkoordinasi dengan Direksi lainnya. 3. Memastikan agar seluruh unit usaha dan wilayah kerja perusahaan mematuhi kebijakan dan Standard Operating Procedure (SOP) keuangan yang berlaku untuk masingmasing fungsi sesuai dengan rencana yang telah disetujui (business units oversight). 4. Memastikan ketersediaan dana operasional yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk kegiatan operasional sehari-hari, dengan melakukan koordinasi erat dengan para pimpinan unit usaha. 5. Memastikan konsolidasi keuangan yang akurat dan tepat waktu untuk keperluan pelaporan kepada Direksi dan Komisaris Perusahaan. 6. Merencanakan, melaksanakan, dan melakukan evaluasi kerja sama perusahaan dengan lembaga keuangan baik dalam negeri maupun luar negeri. 7. Merencanakan, dan mengembangkan kebijakan serta sistem pengelolaan SDM. 8. Mengontrol fungsi manajemen SDM agar dapat menunjang, dan meningkatkan kinerja SDM dalam mencapai target perusahaan. 9. Merencanakan, melaksanakan, dan mengelola aktivitasaktivitas supporting perusahaan, seperti aspek legal, IT Support, telecom, dan lain-lain.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
Manage financial planning, financial risk management, and analyze the Company’s financial performance. 1. Coordinate the formulation of the Long-Term Strategy as the basis of formulating the Company’s Work Plan and Budget (CBP) in collaboration with other Directors. 2. Introduce measures to reduce and cope with various types of financial risks that can be faced by the company in coordination with other Directors. 3. Ensure that all business units and work areas comply with the Company’s policy and financial Standard Operating Procedure (SOP) for each function in accordance with the approved plan (business unit oversight). 4. Ensure the availability of operational funds required by the Company’s daily operations by coordinating closely with leaders of business unit. 5. Ensure accurate and timely financial consolidation for the purposes of reporting to the Board of Directors and Commissioners. 6. Plan, implement, and evaluate enterprise cooperation with financial institutions, both domestic and abroad. 7. Plan and develop policies and human resource management systems. 8. Control human resources management functions to support and improve human resources performance to achieve targets. 9. Plan, implement, and manage activities supporting the Company in legal aspects, IT support, telecom, etc.
109
TUGAS, WEWENANG, DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
DUTIES, AUTHORITY AND RESPONSIBILITIES OF BOARD OF DIRECTORS
1. Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.
1. The Board of Directors is in charge of conducting all actions related to the management of the Company for the interest of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company as well as represents the Company in and outside the Court about all issues and all events with limitations as stipulated in the laws and regulations, Articles of Association, and/or GMS resolutions.
2. Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada butir 1 diatas, maka Direksi berwenang untuk: a. Menetapkan kebijakan dalam memimpin pengurusan Perusahaan b. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perusahaan termasuk pembinaan pegawai, penetapan upah dan penghasilan lain, pesangon dan/atau penghargaan atas pengabdian serta manfaat pensiun bagi para pegawai Perusahaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau keputusan RUPS c. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perusahaan berdasarkan peraturan kepegawaian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku d. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pekerja Perusahaan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada pihak lain e. Direksi dapat mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan berdasarkan aturan dan ketentuan yang berlaku f. Menjalankan tindakan-tindakan lainnya baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan kekayaan Perusahaan, sesuai dengan ketentuanketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2. In performing its duties as referred in point 1, the Board of Directors is authorized to: a. Establish policies in leading the management of the Company b. Establish provisions on employment in the Company, including employee development, determination of wages and other income, severance and/or appreciation for the dedication and retirement benefits for employees of the Company according to the laws and regulations and/or resolutions of the GMS c. Appoint and dismiss employees of the Company in accordance with employment regulations and applicable laws and regulations d. Arrange the delegation of authority of Board of Directors to represent the Company in and out of the Court to one or several members of the Board of Directors that is specifically appointed or to an employee or persons either individually or together or to other parties
110
e. Board of Directors may appoint and dismiss Corporate Secretary in accordance with the applicable rules and regulations f. Conduct other actions, both in management and ownership of the Company’s assets, in accordance with the provisions stipulated in the Articles of Association and determined by the GMS, based on applicable laws and regulations.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir (1) di atas, maka Direksi berkewajiban untuk : a. Mencurahkan tenaga, pikiran, perhatian dan pengabdiannya secara penuh pada tugas, kewajiban dan pencapaian tujuan Perusahaan b. Menyiapkan Rencana Kerja Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang merupakan rencana strategis yang memuat sasaran dan tujuan Perusahaan yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun, yang telah ditandatangani bersama dengan Dewan Komisaris disampaikan kepada RUPS untuk mendapatkan pengesahan c. Menyiapkan rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang merupakan penjabaran tahunan dari RJPP dan selanjutnya disampaikan kepada RUPS untuk mendapatkan pengesahan d. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perusahaan sesuai kelaziman yang berlaku bagi suatu Perusahaan e. Dalam waktu 5 (lima) bulan setelah tahun buku Perusahaan ditutup, menyampaikan Laporan Tahunan yang telah ditandatangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris kepada RUPS untuk mendapatkan pengesahan f. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan standar Akuntansi keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian internal, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
3. In carrying out the duties referred in point (1), the Board of Directors is obliged to: a. Contribute energy, thoughts, attention and dedication to perform duties, obligations and to achieve the objectives of the Company b. Prepare Long Term Business Plan of the Company (RJPP) which is a strategic plan that includes the targets and objectives of the Company to be achieved within a period of 5 (five) years, which is jointly signed with the Board of Commissioners and is submitted to the GMS for approval c. Prepare a draft of Corporate Work Plan and Budget (CBP), which is an annual elaboration of RJPP and subsequently is submitted to the GMS for approval d. Develop and maintain accounting and administration of the Company in accordance with standards applicable to a company e. Within 5 (five) months after the closing of the fiscal year of the Company, submits an Annual Report, which has been signed by the Board of Directors and the Board of Commissioners to the GMS for approval; f. Develop accounting system in accordance with financial accounting standards and based on the principles of internal control, especially the managing, recording, storage and supervision functions
111
g. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan jalannya Perusahaan berupa laporan kegiatan Perusahaan termasuk Laporan Keuangan baik dalam bentuk laporan berkala menurut cara dan waktu yang ditentukan dalam Anggaran Dasar ini serta setiap kali diminta oleh RUPS h. Menyiapkan dan menetapkan susunan organisasi Perusahaan lengkap dengan perincian dan tugasnya i. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang dinyatakan atau diminta anggota Dewan Komisaris j. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan yang ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan perundangundangan k. Mematuhi ketentuan-ketentuan lain yang berlaku di induk perusahaan dan dinyatakan berlaku bagi Perusahaan dan/atau ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan dan disetujui oleh RUPS
g. Provide accountability and all information about the condition of running the Company in the form of the Company’s activity report, including Financial Statements both in the form of periodic reporting based on the method and time specified in the Articles of Association and anytime requested by the GMS h. Prepare and establish the Company’s organizational structure, complete with details and responsibilities i. Provide explanation on any issues stated or requested by members of the Board of Commissioners j. Carry out other obligations in accordance with the provisions stipulated in the Articles of Association of the Company and determined by the GMS, based on the laws and regulations
4. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perusahaan dengan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Each member of the Board of Directors shall in good faith and full responsibility perform their duties to the interests and business of the Company by complying with the applicable laws and regulations.
112
k. Comply with other provisions applicable to the parent company and declared applicable to the Company and/or other provisions established and approved by the GMS.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
5. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perusahaan, kecuali apabila anggota Direksi yang bersangkutan dapat membuktikan bahwa : a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan c. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut
5. Each member of the Board of Directors personally takes full responsibility if the concerned is at fault or neglecting their duties for the interest and business of the Company, unless he/she can prove that:
PEDOMAN KERJA DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS BOARD CHARTER
Sebagai bagian dari PT Pertamina (Persero), Direksi PT Pertamina Lubricants bekerja dengan mengacu pada Anggaran Dasar PT Pertamina (Persero), sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris No. 35 Tanggal 23 September 2013 Notaris Lenny Janis Ishak dan Peraturan Perundangundangan yang berlaku.
As part of PT Pertamina (Persero), the Board of Directors of PT Pertamina Lubricants works with reference to the Articles of Association of the Company as stated in the Notary Deed No. 35 dated September 23, 2013 by Notary Lenny Janis Ishak and applicable laws and regulations.
Selain itu Direksi bekerja berdasarkan Board Manual sebagai pedoman yang menjelaskan secara garis besar hal-hal yang berkenaan dengan tata kerja Direksi dan Dewan Komisaris serta proses hubungan fungsi antara Direksi, Dewan Komisaris dan antara kedua organ Perusahaan tersebut. Board Manual merupakan salah satu soft structure GCG, sebagai penjabaran dari pedoman tata kelola perusahaan yang mengacu pada anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
In addition, the Board of Directors works based on Board Manual as the guidelines that generally explains matters related to the working procedures of the Board of Directors and Board of Commissioners as well as the relationship between the functions of the Board of Directors, the Board of Commissioners and between the two organs of the Company. The Board Manual is one of GCG soft structures, which serves as an elaboration of the corporate governance guidelines that refers to the Article of Association as well as laws and regulations.
Secara garis besar, Board Manual memuat tentang hak, kewajiban, tugas dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi sebagai organ utama tata kelola Perusahaan serta proses hubungan dan fungsi keduanya. Khusus mengenai Direksi, Board Manual mengatur tentang:
In general, the Board Manual stipulates the rights, obligations, duties and authority of the Board of Commissioners and the Board of Directors as the main organs of corporate governance as well as their relationships process and functions. The Board Manual for Board of Directors specifically stipulates the following:
t ,FCJKBLBO6NVN t 1FSTZBSBUBO EBO ,PNQPTJTJ ,FBOHHPUBBO EBO .BTB Jabatan Direksi t 1SPHSBN1FOHFOBMBOEBO1FOJOHLBUBO,BQBCJMJUBT t *OEFQFOEFOTJ ,FNBOEJSJBO %JSFLTJ
t (FOFSBM1PMJDZ t 5FSNTBOE$PNQPTJUJPO .FNCFSTIJQBOE5FOVSFPGUIF Board of Directors t *OUSPEVDUJPOBOE$BQBCJMJUZ&OIBODFNFOU1SPHSBNT t 5IF*OEFQFOEFODFPGUIF#PBSEPG%JSFDUPST
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
a. The losses are not caused by his/her fault or negligence; b. Has managed the matter in good faith and prudence for the interest and in accordance with the aims and objectives of the Company; c. No conflict of interests, directly or indirectly, over the acts of the management that have caused losses d. Action has been made to prevent the occurrence and continuation of such losses.
113
t &UJLB+BCBUBO"OHHPUB%JSFLTJ t 4VTVOBO 5VHBTEBO8FXFOBOH%JSFLTJ t t t t
3BQBU%JSFLTJ &WBMVBTJ,JOFSKB%JSFLTJ 'VOHTJ1FOEVLVOH )VCVOHBO1FSVTBIBBOEFOHBOBOBLQFSVTBIBBO
t +PC&UIJDTPGUIF#PBSEPG%JSFDUPST t $PNQPTJUJPO %VUJFT BOE "VUIPSJUJFT PG UIF #PBSE PG Directors t .FFUJOHPGUIF#PBSEPG%JSFDUPST t 1FSGPSNBODF&WBMVBUJPOPGUIF#PBSEPG%JSFDUPST t 4VQQPSUGVODUJPOT t 3FMBUJPOTIJQTCFUXFFOUIF$PNQBOZBOETVCTJEJBSJFT
PROGRAM PENGEMBANGAN KEAHLIAN DIREKSI
SKILLS DEVELOPMENT PROGRAM OF BOARD OF DIRECTORS
PT Pertamina Lubricants terus mengembangkan keahlian Direksi, agar dapat selalu memperbaharui informasi tentang perkembangan terkini dari bisnis inti Perusahaan, mengantisipasi masalah yang timbul di kemudian hari bagi keberlangsungan dan kemajuan Perusahaan.
PT Pertamina Lubricants continues to develop the competencies of Board of Directors, in order to constantly keep updated on information about the latest developments of the Company’s core business, anticipating the problems that may arise in the future for continuity and growth of the Company.
Ketentuan-ketentuan tentang program peningkatan kapabilitas bagi Direksi adalah sebagai berikut:
The provisions of the capability enhancement program of the Board of Directors are as follows:
a. Program peningkatan kapabilitas dilaksanakan dalam rangka meningkatkan efektivitas kerja Direksi
a. Capability enhancement program is implemented to improve the effectiveness of the Board of Directors’ work b. Plans to implement the capability improvement programs must be included in the Corporate Work Plan and Budget c. Every member of the Board of Directors who participates in the capability enhancement program such as seminars and/or trainings is required to present them to the other members of the Board to share information and knowledge d. The member of the Board of Directors must prepare a report on the implementation of the Capability Enhancement Program and submit it to the Board of Directors.
b. Rencana untuk melaksanakan program peningkatan kapabilitas harus dimasukkan dalam rencana kerja dan anggaran Perusahaan c. Setiap Anggota Direksi yang mengikuti program peningkatan kapabilitas seperti seminar dan/atau pelatihan diminta untuk mempresentasikan kepada anggota Direksi lainnya dalam rangka berbagi informasi dan pengetahuan (sharing knowledge) d. Anggota Direksi yang bersangkutan harus membuat laporan tentang pelaksanaan Program Peningkatan Kapabilitas dan disampaikan kepada Direksi.
Selama tahun 2015 Perusahaan menyertakan Direksi dalam beberapa kegiatan yang ditujukan untuk pengembangan kompetensi mereka, termasuk dalam hal pemenuhan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Kegiatan yang diikuti dapat berbentuk pelatihan dan kursus, seminar dan juga lokakarya, baik yang diselenggarakan di dalam negeri maupun di luar negeri. [G4-43]
114
During 2015, the Company sent members of Board of Directors to several programs aimed at developing their competencies, including the fulfillment of social and environmental responsibility. The programs were in the form of training and courses, seminars and workshops, both held in the country and abroad. [G4-43]
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
PELATIHAN/LOKAKARYA/SEMINAR DIIKUTI DIREKSI 2015 Training/Workshop/Seminar Attended by Board of Directors 2015 No
Nama Kegiatan /BNFPGBDUJWJUZ
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Anggota Direksi Peserta %BUFBOE1MBDFPG&WFOU 1BSUJDJQBUJOH.FNCFSPG #PBSEPG%JSFDUPST
1
Workshop Board Discussion on Enterprise Risk Management
Jakarta, 9 September 2015 Jakarta, September 9, 2015
Gigih Wahyu Hari Irianto, Julfian Siregar, Andria Nusa, Nasuhi Hidajat
2
Pre Prog Local Leadership - PIGEDP(Pertamina-Insead Global Executive Development Program)
Jakarta, 14 Januari 2015 Jakarta, January 14, 2015
Nasuhi Hidajat
3
IGEDP Tahun 2015 - Modul 4 "Operations, Project Bali 12-18 April 2015 Management, Negotiation, Organisational Behaviour" Bali, April 12-18, 2015 IGEDP 2015 - Module 4 "Operations, Project Management, Negotiation, Organizational Behavior"
Nasuhi Hidajat
4
PIGEDP Tahun 2015-Modul 5 "Economic, Marketing, Finance, Judgment" PIGEDP 2015-Module 5 "Economic, Marketing, Finance, Judgment"
Nasuhi Hidajat
5
PIGEDP Tahun 2015-Modul 6 "Leadership Communication, Bandung 24-28 Agustus 2015 Leading Change" Bandung, August 24-28, 2015 PIGEDP 2015-Module 6 "Leadership Communication, Leading Change"
Nasuhi Hidajat
6
PIGEDP 2015 – “Graduation & Commitment Building”
Nasuhi Hidajat
Bandung 1-5 Juni 2015 Bandung June 1-5, 2015
Singapore 01-04 November 2015 Singapore, November 1-4, 2015
PERTEMUAN/RAPAT DIREKSI
BOD MEETINGS
Direksi secara berkala melaksanakan pertemuan/rapat internal, dan dapat pula diadakan sewaktu-waktu bila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham yang memiliki jumlah saham terbesar dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.
The Board of Directors periodically holds internal meetings, which may also be held at any time if deemed necessary by one or more members of the Board, upon a written request of one or more members of the Board of Commissioners, or the majority Shareholders, by citing the issues that will be discussed.
Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perusahaan atau di tempat kegiatan usaha Perusahaan atau di tempat lain di wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Direksi. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota Direksi atau wakilnya yang sah sesuai Anggaran Dasar Perusahaan.
Board of Directors Meeting is held at the domicile of the Company or at the Company’s operations or elsewhere in the territory of the Republic of Indonesia that is determined by Board of Directors. The Meeting of the Board of Directors is valid and has the rights to make binding decisions if attended by more than 1/2 (one half ) of the total members of the Board of Directors, or their authorized representatives, in accordance to the Articles of Association of the Company.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
115
Pada prinsipnya semua Keputusan Direksi diambil secara musyawarah untuk mufakat. Apabila hal ini tidak tercapai, maka keputusan harus diambil berdasarkan suara terbanyak dan apabila suara setuju dan tidak setuju berimbang, maka Direktur Utama/Pimpinan Rapat yang menentukan, dengan tetap memperhatikan ketentuan mengenai pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar.
In principle, all decisions of the Board of Directors shall be taken through deliberation and consensus. If this is not achieved, the decision should be taken by majority vote, and if the number of agree and disagree votes is equal, the President Director/Chairman of the Meeting must determine the result, with regards to the provisions on the accountability as referred to in the Articles of Association.
Selama tahun 2015 Direksi telah menyelenggarakan Rapat Direksi sebanyak 27 kali. Selain membahas hal-hal yang sudah diagendakan, pelaksanaan Rapat Direksi juga menjadi salah satu mekanisme evaluasi pelaksanaan tugas, kewenangan dan tanggung jawab Direksi. Utamanya dalam hal pemenuhan tanggung jawab sosial dan lingkungan. [G4-47]
During 2015, Board of Directors has held 27 meetings of Board of Directors. In addition to discussing the issues that have been included in the agenda, the implementation of the Board of Directors Meeting has also become one of the performance evaluation mechanisms, authority and responsibilities of Board of Directors. It was particularly in terms of fulfillment of social and environmental responsibility. [G4-47]
Risalah rapat telah dibuat untuk setiap rapat Direksi dan di dalamnya dicantumkan pula pendapat yang berbeda (dissenting opinion) serta dinamika rapat yang terjadi. Risalah rapat diberikan kepada masing-masing anggota Direksi dengan satu salinan diberikan kepada Dewan Komisaris.
Minutes of meeting that have been prepared for each meeting of Board of Directors and also include dissenting opinion and the dynamics of the meeting. The minutes of meeting was given to each member of Board of Directors with a copy given to the Board of Commissioners.
DAFTAR HADIR RAPAT DIREKSI TAHUN 2015 Attendance List of BOD Meetings 2015 Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Tingkat Kehadiran /VNCFSPG.FFUJOHT /VNCFSPG"UUFOEBODF Attendance Rate
Gigih Wahyu Hari Irianto Direktur Utama President Director
27
27
100%
Rifki E Hardijanto
Direktur Sales & Marketing Director of Sales & Marketing
4
4
100%
Julfian Siregar
Direktur Operasi Director of Operations
20
20
100%
Andria Nusa
Direktur Operasi Director of Operations
7
7
100%
Andria Nusa
Direktur Sales & Marketing Director of Sales & Marketing
20
20
100%
Nasuhi Hidajat
Direktur Finance & Business Support Director of Finance & Business Support
27
27
100%
116
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
DAFTAR RAPAT DIREKSI TAHUN 2015 List of Board of Directors Meetings 2015 No
Tanggal | Date
Agenda
1
18 Februari 2015 February 18, 2015
1. Program penjualan dengan sistem insentif diskon 2. Perhitungan COGM 3. Bisnis LBO 4. Penjualan ke industri dengan menggunakan fasilitas Bank Ekspor Impor Indonesia 5. Stok Produk Pelumas 6. Kelanjutan Project Siam 7. Upah Pekerja Direct PT Pertamina Lubricants
1. 2. 3. 4.
Sales program with discount incentive system COGM Calculation LBO Business Industrial sales using Ekspor Impor Indonesia Bank Facility 5. Lubricant products stock 6. Siam Project Continuity 7. PT Pertamina Lubricants employee direct wages
2
24 Februari 2015 February 24, 2015
Presentasi Proyek Siam
Siam Project Presentation
3
5 Maret 2015 March 5, 2015
1. Rencana penamaan perusahaan Thailand yang diakuisisi 2. Usulan pekerja yang diperbantukan di Amaco Production Co., Ltd. 3. Perpanjangan Promissory Note Amaco Production Co., Ltd. 4. Cash Flow Amaco Production Co., Ltd. 5. Kinerja Operasional, Finansial dan Investasi s/d Februari 2015 6. Rencana pengambilalihan saham PT Patra SK
1. Naming plan of acquired Thailand company 2. Proposal of deployed employee for Amaco Production Co., Ltd. 3. The extension of Amaco Production Co., Ltd. Promissory Note 4. Amaco Production Co., Ltd. Cash Flow 5. Operational, Financial, and Investing Performance up to February 2015 6. PT Patra SK shares takeover plan
4
10 Maret 2015 March 10, 2015
1. Evaluasi realisasi kinerja sales volume dan financial tahun 2013 vs 2014 dan target RKAP 2015 2. Rencana penarikan kelebihan dana PT Pertamina Lubricants ke PT Pertamina (Persero) 3. Permasalahan biaya transfer ke Patra SK
1. Sales volume and financial performance year 2013 evaluation and CBP 2015 target 2. Excess fund withdrawal plan from PT Pertamina Lubricants to PT Pertamina (Persero) 3. Transfer cost matter to Patra SK
5
19 Maret 2015 March 19, 2015
1. Evaluasi kinerja TW I 2015 (s/d 18 Mar 2015) 2. Pembentukan Team Initiative baru untuk percepatan Marketing & Operation Excellence 3. Program Konsinyasi Additive 4. Kajian Road Map PT Pertamina Lubricants menjadi World Class Lubricant Company terhadap proses bisnis Perusahaan oleh Prasetya Business School 2014 5. Rencana pembangunan Gudang ASRS di Jakarta, Gresik dan Cilacap dan rencana penggantian 4 mesin filling di LOBP Gresik 6. Pengalihan Saham Patra SK
1. Q1 2015 Perfomance evaluation (up to March 18, 2015) 2. Formation of a new Initiative Team for Marketing & Operation Excellence acceleration 3. Additive consignment program 4. A study of PT Pertamina Lubricants’ Road Map to become World Class Lubricant Company towards the Company’s business process by Prasetya Business School year 2014 5. ASRS Warehouse building plan in Jakarta, Gresik, and Cilacap; along with 4 filling replacement plan in LOBP Gresik 6. The diversion of Patra SK shares
6
8 April 2015 April 8, 2015
1. 2. 3. 4.
Evaluasi kinerja TW I 2015 Rencana kontrak dengan additive supplier Progress Amaco Penyesuaian Organisasi PT Pertamina Lubricants
1. 2. 3. 4.
Q1 2015 Performance Evaluation Contract plan with additive suppliers Amaco Progress PT Pertamina Lubricants organization adjustment
7
25 Mei 2015 May 25, 2015
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Evaluasi kinerja YTD April 2015 Rencana pemberian kedit ke konsumen B2B Rencana NSM 2015 Pemberian otorisasi SRM Efisiensi perjalanan dinas Penjualan limbah B3 di Production Unit
1. 2. 3. 4. 5. 6.
April 2015 YTD Perfomance Evaluation Credit approval plan to B2B customer NSM Plan 2015 SRM authorization Official travel efficiency Sale of hazardous and toxic waste in Production Unit
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
117
No 8
Tanggal | Date 1. 2. 3. 4. 5.
Evaluasi kinerja Semester I 2015 Pembentukan panitia TP2H Rencana pemberian kedit ke distributor Evaluasi peranan logistic provider PT Pantos Progress investasi PT Pertamina Lubricants YTD Juni 6. Rencana ABI 2015 (Pengadaan forklift dan alat laboratorium) 7. Evaluasi otorisasi level VP dan pemberian otorisasi 8. Rencana rekrutmen pekerja baru PT Pertamina Lubricants
1. 2. 3. 4. 5.
9
Otorisasi
Authorization
10
Organisasi PT Pertamina Lubricants
Organization of PT Pertamina Lubricants
Tarif SPPD Luar Negeri ke Amaco untuk PT Pertamina
Overseas SPPD Rate to Amaco for PT Pertamina
Insentive Pekerja Sales PT Pertamina Lubricants
Incentive for Salespersons of PT Pertamina Lubricants
Persetujuan Kartu Kredit PT Pertamina Lubricants
Approval of PT Pertamina Lubricants Credit Card
Sales Force Incentive Program (SFIP) Kuartal IV 2015
Sales Force Incentive Program (SFIP) QIV 2015
15
Update Direksi PT Pertamina Lubricants
Update of PT Pertamina Lubricants Board of Directors
16
Update Siam Project Pending Matter dan Update Rencana Perubahan Anggaran Dasar Amaco
Update of Siam Project Pending Matter and Update of Plan of Amaco Articles of Association Amendment
17
Program Penjualan Non Tunai kepada Distributor B2B dengan Potensi atas Risiko Kegagalan Pembayaran Menggunakan Asuransi Kredit Perdagangan
Non-Cash Sales Program to B2B Distributors with Potential on Payment Failure Risks Using Trade Credit Insurance
Mesin Pengisian untuk Botol Pelumas dengan Sistem Security Cap
Filling Machine for Lubricants Bottle with Security Cap System
19
Perjanjian Pengadaan Aditif
Additives Procurement Agreement
20
DPKP Perpanjangan MPPK & PHK Usia 58 (Status PWT)
DPKP of MPPK Extension & PHK Age to 58 (Nonpermanent Employee Status)
21
Program Penjualan Non Tunai Tanpa Jaminan untuk Pelanggan Tertentu (Meratus Line dan Anak Usahanya)
Non-Cash Sales Program without Guarantee for Certain Customers (Meratus Line and subsidiary)
22
Penerapan Sistem Spesialis di PT Pertamina Lubricants
Application of Specialist System at PT Pertamina Lubricants
11
29 Juli 2015 July 29, 2015
Agenda
10 Agustus 2015 August 10, 2015
12 13 14
18
23
24
8 September 2015 September 8, 2015
19 Oktober 2015 October 19, 2015
19 November 2015 November 19, 2015
27 November 2015 November 27, 2015
25
26 27
118
22 Desember 2015 December 22, 2015
1st semester of 2015 performance evaluation The formation of TP2H committee Credit approval plan to distributor PT Pantos role evaluation as a logistic provider PT Pertamina Lubricants June YTD investment progress 6. 2015 ABI Plan (forklift and laboratory equipment procurement) 7. Authorization and Vice President-level authorization evaluation 8. PT Pertamina Lubcricants new employee recruitment plan
Penyertaan Saham pada Anak Perusahaan (AP) Investment in Shipping Subsidiaries (AP) under Shipping dalam rangka pemisahan (spin off) usaha the spin off of business for Charter Out of Shipping Charter Out Fungsi Shipping PT Pertamina (Persero) Function of PT Pertamina (Persero) Sistem Pengendalian Internal Pengadaan Barang & Internal Control System of Procurement of Goods Jasa serta Investasi and Services and Investment Pemasangan Baru Filling Machine untuk Security Cap Pemasangan inplant pabrik botol
New Installation of Filling Machine for Security Cap Inplant installation of bottle factory
Pembebanan Biaya Operasional Production Unit
Charging of Production Unit Operating Costs
Rencana pengisian jabatan organisasi baru PT Pertamina Lubricants
Plans for filling new positions in the new organization of PT Pertamina Lubricants
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
RAPAT DIREKSI DENGAN DEWAN KOMISARIS
BOD AND BOC MEETING
Selama tahun 2015, Direksi juga menghadiri 11 kali pertemuan/rapat dengan Dewan Komisaris atas undangan Dewan Komisaris. Pertemuan membahas beberapa hal penting, yang membutuhkan persetujuan maupun rekomendasi dari Dewan Komisaris.
During 2015, Board of Directors also attended 11 sessions/ meetings with Board of Commissioners at the invitation of the Board of Commissioners. The meeting discussed a number of important issues, which required the approval and recommendation from the Board of Commissioners.
DAFTAR HADIR DEWAN KOMISARIS DALAM RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Attendance List of Board of Commissioners in BOC-BOD Meetings Dewan Komisaris #PBSEPG$PNNJTTJPOFST
Jumlah Rapat /VNCFSPG.FFUJOHT
Jumlah Kehadiran /VNCFSPG"UUFOEBODF
Tingkat Kehadiran Attendance Rate
Hanung Budya
1
1
100%
Ahmad Bambang
10
10
100%
Taryono
11
11
100%
Dolly Indra Nasution
3
3
100%
Jumlah Rapat /VNCFSPG.FFUJOHT
Jumlah Kehadiran /VNCFSPG"UUFOEBODF
Tingkat Kehadiran Attendance Rate
Supriyanto
1
1
100%
Rifki E. Hardijanto
1
1
100%
Gigih Wahyu Hari Irianto
10
10
100%
Andria Nusa
11
10
91%
Nasuhi Hidajat
11
10
91%
Julfian Siregar
6
6
100%
DAFTAR HADIR DIREKSI DALAM RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Attendance List of Board of Directors in BOC-BOD Meetings Direksi #PBSEPG%JSFDUPST
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
119
PELAKSANAAN RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Implementation of BOC and BOD Meeting No
Tanggal | Date
Agenda
1
26 Januari 2015 | January 26, 2015
Monitoring RKAP s/d Desember 2014 | Monitoring of CBP up to December 2014
2
20 Maret 2015 | March 20, 2015
Monitoring RKAP Januari 2015 dan Februari 2015 | Monitoring of CBP from January 2015 and February 2015
3
30 April 2015 | April 30, 2015
Monitoring RKAP s/d Maret 2015 | Monitoring of CBP up to March 2015
4
28 Mei 2015 | May 28, 2015
Monitoring RKAP s/d April 2015 | Monitoring of CBP up to April 2015
5
19 Juni 2015 | June 19, 2015
Monitoring RKAP s/d Mei 2015 | Monitoring of CBP up to May 2015
6
30 Juni 2015 | June 30, 2015
Monitoring RKAP s/d Juni 2015 | Monitoring of CBP up to June 2015
7
27 Agustus 2015 | August 27, 2015
Monitoring RKAP s/d Juli 2015 | Monitoring of CBP up to July 2015
8
28 September 2015 | September 28, 2015
Monitoring RKAP s/d Agustus 2015 | Monitoring of CBP up to August 2015
9
28 Oktober 2015 | October 28, 2015
Monitoring RKAP s/d September 2015 | Monitoring of CBP up to September 2015
10
25 November 2015 | November 25, 2015
Monitoring RKAP s/d Oktober 2015 | Monitoring of CBP up to October 2015
11
30 Desember 2015 | December 30, 2015
Monitoring RKAP s/d Nopember 2015 | Monitoring of CBP up to November 2015
PUTUSAN DIREKSI ATAS PERSETUJUAN DEWAN KOMISARIS
BOD RESOLUTIONS UPON BOC APPROVALS
Dalam memutuskan hal-hal tertentu demi kepentingan Perusahaan, Direksi harus memintakan persetujuan dari Dewan Komisaris. Selama tahun 2015 Direksi telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris atas putusan-putusan berikut:
In making decision on particular issues in the interest of the Company, Board of Directors shall request for approval of the Board of Commissioners. During 2015 the Board of Directors has been approved by the Board of Commissioners on the following decisions:
1. Surat Persetujuan No. 246/PL0000/2015-S3 mengenai Persetujuan Buku Revisi RKAP 2015 PT Pertamina Lubricants 2. Surat Persetujuan No. 313/PL0000/2015-S8 mengenai Penyesuaian Organisasi PT Pertamina Lubricants 3. Surat Keputusan No. 016/DEKOM.PL/2015-S0 mengenai Persetujuan Penugasan PT Pertamina Lubricants sebagai Pemegang Saham pada Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) yang dibentuk dalam rangka Pemisahan (Spin Off) Usaha Charter Out Fungsi Shipping PT Pertamina (Persero).
1. Letter of Approval No. 246/PL0000/2015-S3 on the Book of Revised CBP 2015 of PT Pertamina Lubricants
120
2. Letter of Approval No. 313/PL0000/2015-S8 of the Organization Adjustment of PT Pertamina Lubricants 3. Decree No. 016/DEKOM.PL/2015-S0 on the Agreement of PT Pertamina Lubricants’ Assignment as shareholder in subsidiaries of PT Pertamina (Persero) formed under Spin Off of Charter Out Business of Shipping Function of PT Pertamina (Persero).
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
KEBIJAKAN REMUNERASI DIREKSI [G4-51]
BOARD OF DIRECTORS’ REMUNERATION POLICY [G4-51]
Berdasarkan Anggaran Dasar PT Pertamina Lubricants, prosedur penetapan remunerasi Direksi dimulai dari penetapan Pemegang Saham melalui RUPS, baik RUPS Tahunan maupun RUPS yang dilaksanakan secara sirkuler dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang mengaturnya. [G4-52, G4-53]
Based on the Articles of Association of PT Pertamina Lubricants, the procedure to determine the remuneration of Board of Directors begins with the resolution by Shareholders through GMS, both the Annual GMS or circular GMS with regard to the provisions that govern them. [G4-52, G4-53]
Pemegang Saham dapat mengambil keputusan sah tanpa mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham secara fisik, dengan ketentuan semua Pemegang Saham telah diberi tahu secara tertulis dan semua Pemegang Saham memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis tersebut serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham. [G4-52, G4-53]
Shareholders may make legitimate decisions without holding a General Meeting of Shareholders physically, provided that all Shareholders have been notified in writing and all Shareholders approve the proposal in writing and sign the approval. The decisions taken in this way has the same power as a legitimate decision taken by the General Meeting of Shareholders. [G4-52, G4-53]
Berdasarkan hal tersebut para Pemegang Saham memutuskan besarnya remunerasi bagi Direktur Utama. Melalui Keputusan Pemegang Saham secara sirkuler tanggal 13 Desember 2013. Untuk anggota Direksi lainnya besarnya remunerasi sesuai dengan faktor jabatan
Based on this, the shareholders determine the remuneration for the President Director, through Shareholders Resolution circular dated December 13, 2013. Other members of the Board of Directors receive the amount of remuneration in accordance with the position factors based on
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
121
berdasarkan Pedoman Pengelolaan Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan PT Pertamina (Persero) No.A-001/ H00200/2011-S0 revisi 1, yang disahkan melalui Surat Keputusan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No. Kpts-16/C00000/2013-S0 tanggal 25 Februari 2013.
Guidelines for the Management of Subsidiaries and Joint Venture Company of PT Pertamina (Persero) No.A-001/ H00200/2011-S0 revision 1, which was passed by the Decree of the President Director of PT Pertamina (Persero) No. Kpts-16/C00000/2013-S0 dated February 25, 2013.
Berdasarkan ketentuan tersebut dinyatakan bahwa besarnya remunerasi untuk Direktur adalah 90% dari remunerasi Direktur Utama.
The provision stipulates that the amount of remuneration for Directors is 90% of the remuneration of the President Director.
Pembahasan dalam bagian ini tidak menyertakan perbandingan remunerasi tahunan tertinggi Direksi, terhadap rata-rata imbal jasa yang dibayarkan Perusahaan kepada seluruh pekerja. [G4-47]
The discussion in this section does not include a comparison of the highest annual remuneration of the Board of Directors to average remuneration paid by the Company to all employees. [G4-47]
Struktur remunerasi Direksi ditentukan oleh perusahaan induk, dalam hal ini adalah PT Pertamina (Persero). Jumlah remunerasi termasuk tunjangan dan tantiem selama tahun 2015 untuk jajaran Direksi sebesar Rp7.575.354.671. [G4-54]
The directors’ remuneration structure is determined by the parent company, PT Pertamina (Persero). The amount of remuneration including benefits and bonus (tantiem) during 2015 for the directors was IDR7.575.354.671. [G4-54]
Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi Assessment of the Board of Commissioners and Board of Directors
Selama periode pelaporan PT Pertamina Lubricants belum melakukan assessment terhadap pelaksanaan GCG, yang didalamnya menyertakan pula assessment bagi Dewan Komisaris dan Direksi. Penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan secara mandiri melalui kriteria pemenuhan dan pencapaian target Key Performance Indicators (KPI), RKAP, serta indikator lain termasuk dalam hal pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Prosedur pelaksanaan penilaian dilakukan sesuai ketentuan dari PT Pertamina (Persero). Pihak yang melakukan penilaian juga ditentukan oleh PT Pertamina (Persero). [G4-44]
122
During the reporting period PT Pertamina Lubricants did not perform an assessment of GCG implementation, which also include the assessment of the Board of Commissioners and Board of Directors. The performance assessment criteria of the Board of Commissioners is conducted independently through the fulfillment and achievement criteria of Key Performance Indicators (KPI), CBP, and other indicators including social and environmental responsibility. The assessment procedure is conducted in accordance with the requirements from PT Pertamina (Persero). The party conducting the assessment is also determined by PT Pertamina (Persero). [G4-44]
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS PERFORMANCE ASSESSMENT
Dewan Komisaris wajib menyampaikan laporan kinerja kepada Pemegang Saham. Selanjutnya Pemegang Saham melakukan penilaian atas kinerja Dewan Komisaris, dengan mempertimbangkan:
Board of Commissioners is obliged to submit a performance report to shareholders. The Shareholders subsequently perform an assessment of the performance of the Board of Commissioners, by considering the following:
t 1FNFOVIBO,1* t 5JOHLBULFIBEJSBOEBMBNSBQBU%FXBO,PNJTBSJT SBQBU koordinasi, maupun rapat dengan komite-komite yang ada. t ,POUSJCVTJEBMBNQSPTFTQFOHBXBTBO1FSVTBIBBO t ,FUBBUBO UFSIBEBQ QFSBUVSBO QFSVOEBOHVOEBOHBO yang berlaku, Anggaran Dasar, ketentuan RUPS, serta kebijakan Perusahaan.
t ,1*'VMmMMNFOU t 5IF BUUFOEBODF SBUF BU #0$ NFFUJOHT DPPSEJOBUJPO meetings, and meetings with existing committees. t $POUSJCVUJPOTJOUIFPWFSTJHIUQSPDFTTPGUIF$PNQBOZ t $PNQMJBODF XJUI BQQMJDBCMF MBXT BOE SFHVMBUJPOT UIF Articles of Association, the provisions of GMS, as well as the Company’s policies.
HASIL PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS BERDASARKAN PEMENUHAN KPI Results of BOC Performance Assessment Based on KPI Fulfillment REALISASI KINERJA PT PERTAMINA LUBRICANTS REALISASI KINERJA TAHUN: 2015 PT PERTAMINA LUBRICANTS POSISI: DIREKTUR UTAMA PT PERTAMINA LUBRICANTS TAHUN: PERIODE: 2015 JANUARI - DESEMBER 2015 KELOMPOK KPI
Kontrak Kinerja Individu
Boundary KPIs
Other Operational Matrix
INDIKATOR KINERJA UTAMA
FREQ MONITORING
BOBOT (%)
TRI-WULANAN
35% 15%
TARGET 2015
SATUAN
WEIGHTED REALISASI YTD PERFORMANCE PERFORMANCE DES 2015 (%) (%)
BASE
STRETCH
IDR Milyar
2,255.00
2,505.00
2,022.80
90%
15% 5% 45% 25% 10% 5% 5% 15%
% IDR Milyar
25.09 1,350.00
30.11 1,485.00
25.90 1,970.98
103% 120%
KL IDR % %
525,500 2,355.18 58 98.6
562,500 2,209.34 60 100.0
542,188 2,178.39 59.09 97.31
103% 120% 110% 99%
% % % Likert Scale
100 80 90 3.95
100 85 100 4.20
77.15 26.60 100.00 3.95
77% 33% 120% 100%
TRI-WULANAN TOTAL BOBOT:
2% 3% 5% 5% 5% 5% 100%
%
90
100
100
120%
TRI-WULANAN TRI-WULANAN TRI-WULANAN TAHUNAN
-
Ratio #cases % OPINI
0.20 0 88 WTP
-
0.20 0.00 95.00 WTP
100% 100% 100% 100%
1 Proper 2 Learning Index
TAHUNAN TRI-WULANAN
-
#/Category %
1/Green 90
-
1/Green 90.00
100% 100%
3 Tindak lanjut Temuan Audit Internal & Eksternal
TRI-WULANAN
-
%
80
-
84.25
100%
4 Akurasi Data Operasi & Keuangan 5 Knowledge Asset Capitalization & CIP Value Creation
TRI-WULANAN TRI-WULANAN
-
% %
98 95
-
100.00 100.00
100% 100%
I. Financial 1 Laba Bersih 2 Parameter Keuangan : a. EBITDA Margin b. Net Cashflow dari Aktivitas Operasi II. Operational 3 Sales Volume 4 Cost per Liter 5 Market Share : Lubricants 6 Pengelolaan Resiko III. Business development / customer satisfaction 7 Pencapaian Investasi a. Program b. Fisik 8 Clustering Distributor 9 Customer Loyalty Index (CLI) Lubricants IV. People & Organization Management 10 Implementasi Performance Management System (PMS)
1 2 3 4
Total Recordable Incident Rate (TRIR) Number of Accidents (NOA) Implementasi GCG Compliance External Auditor Opinion
6 QMA - Penyusunan Dokumen Kinerja Ekselen Berbasis KKEP 7 Sinergi Pertamina Group
TRI-WULANAN TRI-WULANAN TRI-WULANAN TRI-WULANAN TAHUNAN TRI-WULANAN
TRI-WULANAN TRI-WULANAN SEMESTER TAHUNAN
TAHUNAN
-
Score
589
-
450.00
76%
TRI-WULANAN
-
Contract
4
-
11.00
100%
35% 13% 15% 6% 48% 26% 12% 6% 5% 14% 2% 1% 6% 5% 6% 6% 102.71%
Disetujui Oleh :
DIREKTUR PEMASARAN PT PERTAMINA (PERSERO)
DIREKTUR UTAMA PT PERTAMINA LUBRICANTS
Ahmad Bambang
Gigih Wahyu Hari Irianto
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
123
PENILAIAN KINERJA DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS PERFORMANCE ASSESSMENT
Kinerja Direksi dan masing-masing anggota Direksi akan dievaluasi oleh Dewan Komisaris dan disampaikan kepada Pemegang Saham dalam RUPS. Secara umum penilaian kinerja Direksi ditentukan berdasarkan tugas kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perusahaan maupun amanat Pemegang Saham.
Performance of Board of Directors and each member of Board of Directors will be evaluated by the Board of Commissioners and submitted to shareholders at the GMS. In general, the assessment Board of Directors’ performance is determined by the duties set forth in the laws and regulations, Articles of Association, as well as the mandate of the Company’s Shareholders.
Kriteria evaluasi kinerja Direksi ditetapkan dalam RUPS berdasarkan KPI yang ditetapkan dalam RUPS adalah setidak-tidaknya sebagai berikut:
Board of Directors’ performance evaluation criteria determined in the GMS based on the KPI approved in the GMS, are at least as follows:
1. Pencapaian target Perusahaan yang tertuang dalam RKAP dan Kontrak Manajemen 2. Tingkat kehadirannya dalam Rapat Direksi maupun rapat dengan Dewan Komisaris 3. Kontribusinya dalam aktivitas bisnis Perusahaan 4. Keterlibatannya dalam penugasan-penugasan tertentu 5. Komitmennya dalam memajukan kepentingan Perusahaan 6. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan Perusahaan.
1. Achievement of the Company’s target contained in CBP and Management Contract 2. Attendance rate in the BOD meeting as well as meetings with the Board of Commissioners 3. Contribution to the Company’s business activities 4. Involvement in specific assignments 5. Commitment in prioritizing the interests of the Company 6. Compliance with laws and regulations, and Company policies.
PENILAIAN KINERJA DIREKSI Board of Directors’ Performance Assessment Indikator Kinerja Utama ,FZ1FSGPSNBODF*OEJDBUPS Finansial | Financial
Frekuensi Pemantauan Monitoring Frequency
Bobot Weight
Kinerja 1FSGPSNBODF
Triwulanan | Quarterly
35%
36%
Operasional | Operational
Triwulanan | Quarterly
45%
50%
Pengembangan Bisnis/Kepuasan Pelanggan Business Development/Customer Satisfaction
Triwulanan | Quarterly
10
100%
Pengelolaan SDM | HR Management
Triwulanan | Quarterly
15%
17%
100%
109%
Frekuensi Pemantauan Monitoring Frequency
Target Target
Kinerja 1FSGPSNBODF
GCG Compliance
Triwulanan | Quarterly
88%
95%
PROPER
Triwulanan | Quarterly
Hijau | Green
Hijau | Green
Indeks Pembelajaran | Learning Index
Triwulanan | Quarterly
90%
90%
Tindak Lanjut Temuan Audit Internal dan Eksternal Follow up of Internal and External Audit Findings
Triwulanan | Quarterly
80%
84%
95%
100%
Total Bobot | Total Weight
Indikator Lainnya Other Indicator
Knowledge Sharing
124
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Informasi Pemegang Saham Utama Majority Shareholder Information
Pemegang Saham utama PT Pertamina Lubricants adalah PT Pertamina (Persero), yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN) milik Pemerintah Indonesia. PT Pertamina (Persero) berkedudukan di Indonesia, dengan Kantor Pusat berada di Jakarta.
PT Pertamina Lubricants’ majority shareholder is PT Pertamina (Persero), a state-owned enterprise (SOE) belonging to the Government of Indonesia. PT Pertamina (Persero) is domiciled in Indonesia, with its Head Office in Jakarta.
PT Pertamina (Persero) memiliki kegiatan usaha di bidang penyelenggaraan usaha energi, yaitu minyak dan gas bumi, energi baru dan terbarukan, serta kegiatan lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang energi. Kegiatan usaha yang dijalankan PT Pertamina (Persero) saat ini terbagi atas sektor hulu, sektor gas, energi baru dan terbarukan, sektor pengolahan, dan sektor pemasaran.
PT Pertamina (Persero) is engaged in operating energy sector business, namely oil and gas, renewable energy, as well as other related activities or support business activities in the energy sector. The operations run by PT Pertamina (Persero) is currently divided into the upstream sector, gas sector, new and renewable energy sector, processing sector and marketing sector.
Informasi lebih lengkap tentang PT Pertamina (Persero) dan pencapaian kinerjanya selama tahun 2015, dapat disimak dalam Laporan Tahunan 2015 PT Pertamina (Persero).
More detailed information on PT Pertamina (Persero) and the performance achievement during the year 2015 can be found in the Annual Report 2015 of PT Pertamina (Persero).
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
125
Hubungan Afiliasi Antara Anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama Affiliated Relations Between Board of Directors, Board of Commissioners, and Majority Shareholder
Hubungan afiliasi menyangkut hubungan kekeluargaan dan hubungan finansial atau kepemilikan pada institusi tertentu. Hubungan afiliasi yang terjadi dapat mempengaruhi kemandirian Dewan Komisaris maupun Direksi dalam pengambilan keputusan. PT Pertamina Lubricants memastikan bahwa tidak ada hubungan afiliasi di antara anggota Dewan Komisaris dan Direksi, maupun antar-anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Affiliated relations are in regards with family relations and financial relations or ownership in particular institutions. Affiliated relations that occur may affect the independence of Board of Commissioners and Board of Directors in making decision. PT Pertamina Lubricants ensures that there is no affiliation between members of Board of Commissioners and Board of Directors, as well as among fellow members of the Board of Commissioners and Board of Directors.
HUBUNGAN KELUARGA
FAMILY RELATIONS
PT Pertamina Lubricants memastikan bahwa pada kurun waktu tahun 2015 tidak ada hubungan keluarga semenda sampai dengan derajat ketiga, di antara anggota Dewan Komisaris dan di antara anggota Direksi, maupun di antara mereka.
PT Pertamina Lubricants ensures that during the period of 2015 there were no family relations by marriage up to the third degree, between members of Board of Commissioners and between members of Board of Directors, as well as between them.
Demikian pula dipastikan tidak ada hubungan keluarga semenda sampai dengan derajat ketiga, antara anggota Dewan Komisaris maupun anggota Direksi, dengan kuasa Pemegang Saham pengendali.
Similarly, there were no family relations by marriage up to the third degree, between members of the Board of Commissioners and members of Board of Directors, with the authority of controlling shareholder.
RANGKAP JABATAN DAN HUBUNGAN FINANSIAL
CONCURRENT POSITIONS AND FINANCIAL RELATIONS
Sesuai Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perusahaan, serta Board Manual PT Pertamina (Persero), dinyatakan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina Lubricants memiliki fungsi maupun tanggung jawab terpisah. Tidak ada anggota Dewan Komisaris yang merangkap jabatan sebagai Direksi maupun anggota eksekutif lain di lingkungan PT Pertamina Lubricants, serta perusahaan lain.
In accordance with Law on Limited Liability Company, Articles of Association, and Board Manual of PT Pertamina (Persero), the Board of Commissioners and Board of Directors of PT Pertamina Lubricants have separate functions and responsibilities. There is no member of the Board of Commissioners who holds concurrent position as member of the Board of Directors and other executive members of PT Pertamina Lubricants, as well as other companies.
126
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Namun patut disampaikan, pada saat menjabat di PT Pertamina Lubricants, baik anggota Dewan Komisaris maupun Direksi berstatus sebagai pegawai PT Pertamina (Persero), yang merupakan Pemegang Saham utama. [G4-34]
However, members of both the Board of Commissioners and Board of Directors at the time they serve at PT Pertamina Lubricants, have the status as an employee of PT Pertamina (Persero), which is the majority shareholder. [G4-34]
Penunjukan mereka sebagai anggota Dewan Komisaris maupun Direksi, merupakan bagian penugasan dari PT Pertamina (Persero). Khusus untuk pejabat Komisaris Utama melekat langsung kepada jabatan Direktur Pemasaran sebagai kuasa Pemegang Saham utama. [G4-39]
Their appointment as members of the Board of Commissioners and Board of Directors, is part of the assignment from PT Pertamina (Persero). The post of President Commissioner is directly attached to the post of Director of Marketing as the representative of majority Shareholder. [G4-39]
HUBUNGAN AFILIASI ANTARA DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN PEMEGANG SAHAM UTAMA Affiliated Relations Between BOC, BOD and Majority Shareholders DEWAN KOMISARIS#PBSEPG$PNNJTTJPOFST Hubungan Finansial | Financial Relations Nama Name
Dewan Komisaris #PBSEPG$PNNJTTJPOFST Ya | Yes
Tidak | No
Direksi #PBSEPG%JSFDUPST Ya | Yes
Tidak | No
Pemegang Saham Shareholder Ya | Yes
Tidak | No
Ahmad Bambang
-
√
-
√
-
√
Taryono
-
√
-
√
-
√
Dolly Indra Nasution
-
√
-
√
-
√
DIREKSI#PBSEPG%JSFDUPS Hubungan Keluarga | Financial Relations Nama Name
Gigih Wahyu Hari Irianto
Dewan Komisaris #PBSEPG$PNNJTTJPOFST
Direksi #PBSEPG%JSFDUPST
Pemegang Saham Shareholder
Ya | Yes
Tidak | No
Ya | Yes
Tidak | No
Ya | Yes
Tidak | No
-
√
-
√
-
√
Julfian Siregar
-
√
-
√
-
√
Andria Nusa
-
√
-
√
-
√
Nasuhi Hidajat
-
√
-
√
-
√
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
127
Penghindaran Benturan Kepentingan dan Tata Kelola Barang dan Jasa Avoidance of Conflict of Interest and Governance Goods and Services
Sebagai bagian dari Insan Pertamina, pekerja dan pejabat tata kelola PT Pertamina Lubricants bertanggung jawab untuk menghindari situasi dimana kepentingan pribadi (langsung maupun tidak langsung), aktivitas di luar, atau kepentingan keuangan, bertentangan, tampak bertentangan atau berpotensi bertentangan dengan kepentingan Perusahaan.
As part of Pertamina’s Personnel, employees and governance officials of PT Pertamina Lubricants have the responsibility to avoid situations in which personal interests (direct or indirect), external activities, or financial interests, conflict, appear to conflict or potential to conflict with the interests of the Company.
Pada setiap awal tahun pengangkatannya, Dewan Komisaris dan Direksi menandatangani Pernyataan Tidak Berbenturan Kepentingan. Pernyataan memberikan jaminan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi akan tunduk kepada seluruh peraturan Perusahaan dan peraturan yang berlaku secara umum, serta menyatakan bahwa mereka tidak mempunyai benturan kepentingan terhadap Perusahaan. [G4-41]
At the beginning of each year of their appointment, the Board of Commissioners and Board of Directors signed a Statement of No Conflict of Interests. The statement provides assurance that the Board of Commissioners and Board of Directors will be subject to all the Company’s rules and regulations in general, as well as declare that they do not have conflict of interest against the Company. [G4-41]
TATA KELOLA PENGADAAN BARANG DAN JASA
GOVERNANCE OF PROCUREMENT OF GOODS AND SERVICES
Dalam hal kegiatan dan proses pengadaan barang dan jasa, Perusahaan secara khusus mewajibkan seluruh pihak untuk menandatangani Pakta Integritas. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan praktik kecurangan dan/atau ketidaksesuaian yang mungkin dapat terjadi.
In terms of activities and process of procurement of goods and services, the Company specifically requires all parties to sign an Integrity Pact. This aims to prevent fraudulent practices and/or discrepancies that may occur.
Kegiatan pengadaan barang dan jasa yang menjadi bagian dari rantai pasokan dilaksanakan dan dikelola Fungsi Human Resources & General Affairs (HR & GA), Production Unit dan Sales Administration & Finance Executive (SAFE). Fungsi-fungsi tersebut mengatur penyelenggaraan kontrak kerja dengan perusahaan-perusahaan pemasok.
Procurement of goods and services that are part of the supply chain is implemented and managed by Human Resources & General Affairs (HR & GA) Function, Production Unit and Sales Administration & Finance Executive (SAFE). These functions manage the work contracts with suppliers.
128
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Melalui fungsi-fungsi yang ditunjuk, Perusahaan senantiasa melakukan pemantauan proses pengadaan. Pemantauan dilakukan untuk memastikan jaminan kualitas barang dan jasa, melalui penerapan:
Through the designated functions, the Company continues to monitor the procurement process. Monitoring is done to ensure quality assurance of goods and services, through the implementation of:
1. Sistem Pengawasan Pengadaan Mengacu kepada Pedoman Pengadaan barang dan Jasa PT Pertamina Lubricants No. A-001/PL3100/2014-S0 Rev.0 2. Sertifikasi Mutu Fungsi Pengadaan melakukan koordinasi dengan Fungsi Quality Manajement terkait Sertifikasi Mutu. 3. SK 043 Pengadaan Barang dan Jasa
1. Monitoring System Guidelines that refers to Guidelines of Procurement of Goods and Services of PT Pertamina Lubricants No. A-001/PL3100/2014-S0 Rev. 0 2. Quality Certification Procurement function coordinates with Quality Management function for Quality Certification. 3. Decree 403 on Goods and Services Procurement
Selama tahun 2015 ada 268 kegiatan pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan Perusahaan. Melalui mekanisme pakta integritas dan tata kelola pengadaan barang, diketahui dari seluruh kegiatan pengadaaan barang dan jasa, tidak ada kegiatan pengadaan barang dan jasa yang diindikasikan telah terjadi praktik kecurangan dan/atau ketidaksesuaian.
During 2015 there were 268 activities of procurement of goods and services conducted by the Company. Through the mechanism of integrity pact and the governance of procurement of goods, it was found that no activities of procurement of goods and services were indicated to be fraudulent practices and/or discrepancies.
TRANSAKSI MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
TRANSACTION CONTAINING CONFLICT OF INTEREST
Melalui penerapan tata kelola termasuk pelaksanaan sistem pengendalian internal, Perusahaan memastikan selama tahun 2015 tidak terjadi transaksi yang patut diduga mengandung benturan kepentingan.
Through the application of governance including the internal control system, the Company ensured that during 2015 there were no incidents of transactions suspected to contain conflict of interest.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
129
Komite di Bawah Dewan Komisaris Committee under Board of Comissioners
Sesuai Undang-Undang No.19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara dan Peraturan Menteri BUMN No.PER-12/MBU/2012 Tentang Organ Pendukung Dewan Komisari/Dewan Pengawas BUMN, Dewan Komisaris PT Pertamina Lubricants telah membentuk Komite Audit. [G4-40]
According to the Law No.19 of 2003 on State-Owned Enterprises and Regulation of Minister of SOEs No.Per-12/ MBU/2012 on Supporting Organ of Board of Commissioner/ SOE Supervisory Board, Board of Commissioners of PT Pertamina Lubricants has established an Audit Committee. [G4-40]
Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit bersifat mandiri, serta bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Komite Audit bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris, untuk mengawasi pelaksanaan pengelolaan Perusahaan yang baik sesuai asas-asas GCG.
In performing its duties, the Audit Committee is independent, and is directly under the supervision of the Board of Commissioners. Audit Committee works collectively in carrying out its duties to assist the Board of Commissioners, to oversee the proper management of the Company in accordance with GCG principles.
KEANGGOTAAN KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE MEMBERSHIP
Keanggotaan Komite Audit terdiri dari satu orang Ketua yang dijabat oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris, dan 2 orang anggota. [G4-34]
Membership of the Audit Committee is composed of one chairman, held by a member of the Board of Commissioners, and two members. [G4-34]
Susunan Keanggotaan Komite Audit t ,FUVB Taryono t "OHHPUB 1. Setiyawan 2. Supeno
Composition of Audit Committee t $IBJSNBO Taryono t .FNCFST 1. Setiyawan 2. Supeno
130
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
SUSUNAN DAN PROFIL KEANGGOTAAN KOMITE AUDIT Composition of the Audit Committee and Membership Profile No
1
2
3
Nama | Name
Taryono
Setiyawan
Supeno
Keterangan | Description Jabatan: Ketua
Position: Chairman
Latar Belakang Pendidikan: S1 Teknik Kimia ITB
Educational Background: Bachelor Degree in Chemical Engineering of ITB
Latar Belakang Pekerjaan: 1. SVP Non Fuel Marketing : 1 Agustus 2012-Sekarang 2. VP ISC : 11 Feb 2011 - 31 Juli 2012 3. VP Aviasi : 01 Jan 2011 - 10 Feb 2011 4. VP Niaga : 11 Des 2007-31 Des 2008 5. Man Non BBM : 01 Jan 2007-10 Des 2007
Job Background: 1. SVP of Non Fuel Marketing: August 1, 2012- present 2. VP of ISC: Feb 11, 2011 - July 31, 2012 3. VP of Aviation: Jan 1, 2011 - Feb 10, 2011 4. VP of Commerce: Dec 11, 2007- Dec 31, 2008 5. Man Non Fuel: Jan 1, 2007- Dec 10, 2007
Jabatan: Anggota
Position: Member
Latar Belakang Pendidikan: S1 Teknik Kimia UPN Veteran Yogyakarta
Educational Background: Bachelor Degree in Chemical Engineering of UPN Veteran Yogyakarta
Latar Belakang Pekerjaan: 1. VP Investigation Audit : 29 April 2013 – sekarang 2. VP Marketing & Trading Internal Audit: 01 Februari 2012 – 28 April 2013 3. Manager Marketing & Trading Internal Audit Jakarta: 01 Januari 2011 – 31 Desember 2012 4. Manager Audit Bidang Perkapalan: 01 Desember 2009-31 Desember 2010
Job Background: 1. VP of Audit Investigation: April 29, 2013 – present 2. VP of Marketing & Trading Internal Audit: February 1, 2012 –April 28, 2013 3. Manager of Marketing & Trading Internal Audit Jakarta: January 1, 2011 –December 31, 2012 4. Manager of Shipping Sector Audit: December 1, 2009- December 31, 2010
Jabatan: Anggota
Position: Member
Latar Belakang Pendidikan: t S1 Manajemen Universitas Jend. Soedirman, Purwokerto t S2 Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang
Educational Background: t Bachelor Degree of Management, University of Jend. Soedirman, Purwokerto t Master of Management, University of Diponegoro, Semarang
Latar Belakang Pekerjaan: 1. Finance M&T Off-Site SuppReg I Manager: 1 Januari 2011-29 Februari 2012 2. Finance Ref.Off-Site SuppRg III Manager: 1 Maret 2012-31 Desember 2012 3. Cost Management Manager: 1 Januari 2013-30 September 2013 4. Cost Management Manager: 1 Oktober 2013-5 Agustus 2014 5. Budgeting & Forecasting Manager: 6 Agustus 2013-Sekarang
Job Background: 1. Finance M&T Off-Site SuppReg I Manager: January 1, 2011- February 29, 2012 2. Finance Ref.Off-Site SuppRg III Manager: March 1, 2012- December 31, 2012 3. Cost Management Manager: January 1, 2013- September 30, 2013 4. Cost Management Manager: October 1, 2013- August 5, 2014 5. Budgeting & Forecasting Manager: August 6, 2013- Present
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
131
INDEPENDENSI KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE’S INDEPENDENCE
Komite Audit secara kolektif mempunyai kompetensi dan pengalaman di bidang akuntansi, keuangan dan operasional. Baik ketua maupun anggota Komite Audit komite adalah independen terhadap Direksi, auditor internal maupun auditor eksternal.
Audit Committee collectively has the competence and experience in accounting, finance and operations. Both chairman and members of the Audit Committee is independent of the Board of Directors, internal auditor and external auditor.
Independensi ketua dan angota Komite Audit dijalankan sesuai Peraturan Menteri BUMN No.PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN dan Piagam Komite Audit. Anggota Komite Audit tidak ditunjuk dari anggota eksekutif kantor akuntan publik yang memberikan jasa audit dan/atau jasa nonaudit kepada Perusahaan dalam jangka waktu enam bulan terakhir.
The independence of chairman and members of the Audit Committee is in accordance with Regulation of the Minister of SOEs No. Per-01/MBU/2011 on Implementation of Good Corporate Governance in SOEs and the Audit Committee Charter. Members of the Audit Committee are not appointed from the executive members of public accounting firm that provides audit and/or non-audit services to the Company within a period of six months.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT
DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF AUDIT COMMITTEE
1. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian internal dan efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan auditor internal 2. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI) maupun auditor eksternal 3. Memberikan rekomendasi penyempurnaan sistem pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaanya 4. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan perusahaan 5. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris
1. Assist the Board of Commissioners to ensure the effectiveness of the internal control system and the effectiveness of the implementation of duties of external auditor and internal auditor 2. Assess the implementation of activities and the results of audits conducted by the Internal Audit Unit (IAU) and External Auditor 3. Provide recommendations for improvement of corporate management control system and implementation
6. Penugasan lain yang diberikan Dewan Komisaris kepada Komite Audit yang ditetapkan dalam Piagam Komite Audit
132
4. Ensure that there has been a satisfactory evaluation procedures to all information issued by the company 5. Identify issues that require the attention of the Commissioners as well as the duties of the Board of Commissioners 6. Other assignment by the Board of Commissioners to the Audit Committee set out in the Audit Committee Charter
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit harus memastikan bahwa: 1. Laporan Keuangan serta informasi lainnya yang diberikan oleh perusahaan kepada pihak terkait dan publik telah disajikan secara transparan, andal, dapat dipercaya dan tepat waktu 2. Perusahaan telah memiliki pengendalian internal memadai yang dapat melindungi kekayaan miliknya 3. Perusahaan bekerja secara efektif dan efisien serta mematuhi peraturan perundangan yang berlaku
In performing its duties, the Audit Committee shall ensure that: 1. The Financial Statements and other information provided by the company to related parties and the public have been presented in a transparent, reliable, trusted and timely manner 2. The Company has adequate internal control to protect its wealth 3. The Company is working effectively and efficiently as well as comply with applicable laws and regulations
Selain itu, Komite Audit membantu Dewan Komisaris untuk mengevaluasi hal-hal yang berkaitan dengan: a. Laporan Keuangan Perusahaan b. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan c. Audit Keuangan Perusahaan d. Pengaduan Masyarakat e. Utang Perusahaan f. Piutang Perusahaan g. Penghapusan dan Pelepasan Aset
In addition, Audit Committee assists the Board of Commissioners to evaluate matters relating to: a. Financial Statements of the Company b. Corporate Work Plan and Budget c. Financial Audit of the Company d. Public Complaints e. The Company’s Debts f. The Company’s Receivables g. Write off and Disposal of Assets
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
133
WEWENANG KOMITE AUDIT
AUTHORITY OF AUDIT COMMITTEE
Komite Audit memiliki tugas memberikan rekomendasi dan pertimbangan kepada Dewan Komisaris dengan kewenangan sebagai berikut :
The Audit Committee has the duties of providing recommendations and consideration to the Board of Commissioners with the following authorities:
1. Memiliki akses secara penuh, bebas dan tak terbatas terhadap catatan, karyawan, dana, aset, serta sumber daya perusahaan dalam rangka menjalankan tugasnya 2. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan auditor internal dalam rangka melakukan monitoring efektivitas sistem pengendalian internal 3. Menerima laporan kegiatan auditor internal secara periodik. 4. Mengusahakan saran hukum dan profesional lainnya yang independen apabila diperlukan
1. Have full, free and unrestricted access to records, employees, funds, assets and resources of the company in order to carry out duties 2. Coordinate and cooperate with internal auditor in order to monitor the effectiveness of the internal control system 3. Receive activity reports of internal auditors periodically.
PELAKSANAAN KEGIATAN KOMITE AUDIT
IMPLEMENTATION OF AUDIT COMMITTEE’S DUTIES
Pada tahun 2015 Komite Audit telah melaksanakan pekerjaan:
In 2015, the Audit Committee has been carrying out the following works:
1. Mengevaluasi efektivitas fungsi Internal Audit melalui review atas laporan kegiatan Internal Audit dan Laporan Hasil Audit dan menyampaikan saran serta pendapat kepada Direksi dan Chief Internal Audit melalui Dewan Komisaris dalam rangka upaya penguatan peran Internal Audit 2. Berperan aktif dalam memantau pelaksanaan audit tahun 2014 oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja 3. Melakukan monitoring pencapaian RKAP tahun 2015 secara berkala dan member masukan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan dalam rapat Dewan Komisaris - Direksi 4. Melakukan penelaahan Laporan Keuangan Perusahaan baik laporan Keuangan non Audit maupun Laporan Keuangan hasil Audit Kantor Akuntan Publik (KAP)
1. Evaluate the effectiveness of the Internal Audit function through a review of the Internal Audit activity report and the Audit Report and submit suggestions and opinions to the Board of Directors and the Chief Internal Audit through the Board of Commissioners to strengthen the role of Internal Audit 2. Play an active role in monitoring the implementation of audit in 2014 by PAF Purwantono, Suherman & Surja 3. Monitor the achievement of CBP 2015 regularly and provide input to the Board as materials in the BOC-BOD meeting
5. Monitoring Rekomendasi Auditor eksternal atas Pengendalian Internal 6. Melakukan monitoring dan review kinerja Anak Perusahaan dari sisi finansial dan memberikan masukan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan dalam penyusunan rekomendasi kepada Direksi 7. Melakukan koordinasi dan mengadakan rapat dengan Komite lainnya antara lain dengan mengikuti pembahasan dan member masukan untuk persetujuan Dewan Komisaris atas berbagai usulan Direksi berkaitan tugas kegiatan Komite lainnya yang menyangkut rencana investasi.
134
4. Seek legal and other professional advices that are more independent when required
4. Review the Company’s Financial Statements Financial both unaudited Financial Statements and Audited Financial Statements performed by Public Accounting Firm 5. Monitor External Auditor Recommendations on Internal Control 6. Monitor and review financial performance of subsidiaries and provide input to the Board of Commissioners as materials in the preparation of recommendations to the Board of Directors 7. Coordinate and hold meetings with other committees, among others by following the discussion and provide input for the approval of the Board of Commissioners on various proposals of Board of Directors related to duties and activities of other Committees concerning investment plan.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
RAPAT KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE MEETING
Komite Audit menyelenggarakan rapat sekurangkurangnya satu kali dalam setiap bulan atau bilamana diperlukan. Komite Audit dapat mengundang Dewan Komisaris untuk turut serta hadir dalam rapat yang diselenggarakan Komite Audit.
Audit Committee holds a meeting at least once every month or whenever necessary. Audit Committee may invite the Board of Commissioners to participate at the meeting held by the Audit Committee.
Selama tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan Rapat Komite Audit sebanyak 9 kali dengan rerata tingkat kehadiran seperti dinyatakan dalam tabulasi berikut ini.
During 2015, the Audit Committee has held 9 meetings of Audit Committee with an average attendance rate as stated in the following tabulation.
FREKUENSI PERTEMUAN DAN TINGKAT KEHADIRAN RAPAT KOMITE AUDIT 2015 Number of Meetings and Meeting Attendance of Audit Committee in 2015 Direksi #PBSEPG%JSFDUPST
Jabatan Position
Jumlah Rapat /VNCFSPG.FFUJOHT
Jumlah Kehadiran /VNCFSPG"UUFOEBODF
%
Ketua | Chairman
9
9
100%
Setiyawan
Anggota | Member
9
9
100%
Supeno
Anggota | Member
9
9
100%
Taryono
AGENDA RAPAT KOMITE AUDIT SELAMA TAHUN 2015 DAPAT DILIHAT PADA TABEL BERIKUT: Agenda of Audit Committee meeting during 2015 can be seen in the following table: No
Bulan/Tahun Month/Year
Perihal/Pembahasan Subject/Discussion
1
Januari 2015 January 2015
Pembahasan Hasil Evaluasi atas kegiatan Internal Audit Tahun 2014 Discussion of Evaluation Results on Internal Audit activities 2014
2
Maret 2015 March 2015
Pembahasan Rencana Kerja Komite Audit PT. Pertamina Lubricants Discussion on Audit Committee Work Plan of PT Pertamina Lubricants
3
Maret 2015 March 2015
Evaluasi Kinerja PT Pertamina Lubricants periode Januari 2015 Performance Evaluation of PT Pertamina Lubricants period January 2015
4
Juni 2015 June 2015
Evaluasi Kinerja PT Pertamina Lubricants periode April 2015 Performance Evaluation of PT Pertamina Lubricants period April 2015
5
September 2015 September 2015
Monitoring Kegiatan Internal Audit PT Pertamina Lubricants Monitoring of Internal Audit Activity of PT Pertamina Lubricants
6
September 2015 September 2015
Progress Audit Laporan Keuangan PT Pertamina Lubricants Periode Tahun 2015 Progress of Audit on Financial Statements of PT Pertamina Lubricants Period 2015
7
Oktober 2015 October 2015
Evaluasi Kinerja PT Pertamina Lubricants periode September 2015 Performance Evaluation of PT Pertamina Lubricants period September 2015
8
November 2015 November 2015
Rapat Monitoring Hasil Audit Interim PT Pertamina Lubricants 2015 Meeting of Audit Interim Results Monitoring of PT Pertamina Lubricants 2015
9
Desember 2015 December 2015
Evaluasi Kinerja PT Pertamina Lubricants periode November 2015 Performance Evaluation of PT Pertamina Lubricants period November 2015
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
135
Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee
PT Pertamina Lubricants belum membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi. Pelaksanaan tata kelola perusahaan terkait Komite Nominasi dan Remunerasi melibatkan Komite Nominasi dan Remunerasi PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan.
PT Pertamina Lubricants has not formed a Nomination and Remuneration Committee. The corporate governance related to the Nomination and Remuneration is implemented by involving Nomination and Remuneration Committee of PT Pertamina (Persero), as the parent company.
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-117/MMBU/2002 Tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance Pada BUMN. Sekretaris Perusahaan dibentuk untuk menjalankan fungsi sebagai fasilitator Perusahaan dan Direksi dengan pihak eksternal yang mencakup hubungan dengan semua pemangku kepentingan, termasuk publik.
Coprorate Secretary post was established based on Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. KEP-117/M-MBU/2002 on Implementation of Good Corporate Governance Practices at SOE. Corporate Secretary function is to be a facilitator between the Company and its directors, with external parties that includes relationships with all stakeholders, including the public.
Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris. Sekretaris Perusahaan hingga 31 Desember 2015 dijabat oleh Arya Dwi Paramita, berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. Kpts P-407/ K00000/2015-S8 tertanggal 29 Juni 2015 Tentang Mutasi Jabatan.
In accordance with Articles of Association, the Corporate Secretary is appointed and dismissed by the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners. Corporate Secretary post was held Arya Dwi Paramita until December 31, 2015, based on Board of Directors Decree No. Kpts P-407/K00000/2015-S8, dated June 29, 2015 on Job Transfer.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEKRETARIS PERUSAHAAN
DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF CORPORATE SECRETARY
t Liaison Officer a. Membantu Direksi sebagai Pejabat Penghubung (Liaison Officer) dalam komunikasi dengan pemangku kepentingan (Pemerintah, konsumen, mitra kerja, dan masyarakat) b. Membantu Direksi sebagai Pejabat Penghubung (Liaison Officer) dalam komunikasi dengan Pemegang Saham, yakni PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Dana Ventura c. Membangun jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak pemangku kepentingan
t -JBJTPO0öDFS a. Assist the Board of Directors as a Liaison Officer in communication with the stakeholders (government, customers, partners, and community)
136
b. Assist the Board of Directors as a Liaison Officer in communication with Shareholders, PT Pertamina (Persero) and PT Pertamina Dana Ventura c. Build a mutually beneficial cooperation network with various stakeholders
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
d. Investor Relation e. Memfasilitasi pertemuan Direksi dengan pemangku kepentingan, dan pertemuan Direksi dengan Pemegang Saham
d. Investor Relations e. Facilitate meetings between the Board of Directors and stakeholders Directors, and between the Board of Directors and Shareholders
t Relation Officer/Kehumasan (External Relation) a. Pengelolaan kehumasan b. Memfasilitasi pertemuan media dan BOD c. Memberikan keterangan pers (press release) mengenai kebijakan perusahaan d. Membuat publikasi positif untuk ditampilkan di media massa.
t 3FMBUJPO0öDFS,FIVNBTBO &YUFSOBM3FMBUJPO
a. Management of public relations b. Facilitate meeting between media and BOD c. Give press releases regarding the Company’s policies
t .FOEVLVOH%JSFLTJ Pendukung Direksi dan Dewan Komisaris a. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Direksi b. Mengagendakan Rapat Dewan Direksi (BOD Meeting) c. Membuat Risalah Rapat Dewan Direksi dan melakukan administrasi file untuk hasil Risalah Rapat Dewan Direksi d. Mengagendakan RUPS Tahunan dengan pemegang Saham e. Berkoordinasi dengan SJV PT Pertamina (Persero) untuk yang terkait dengan induk perusahaan PT Pertamina (Persero) antara lain RKAP, RJPP, KPI, Persetujuan Pemegang Saham melalui RUPS baik sirkuler maupun fisik (RUPS Tahunan), Laporan Bulanan, Laporan Tahunan f. Melakukan koordinasi dengan SJV untuk pelaksanaan RUPS Tahunan
t #0%4VQQPSU Supporting the Board of Directors and Board of Commissioners a. Promote the smooth implementation of the Board of Directors’ agenda b. Schedule the meetings of the Board of Directors (BOD Meetings) c. Prepare Board of Directors Meeting Minutes and administer the file for the results of the Board of Directors Meeting Minutes d. Schedule Annual GMS with Shareholders e. Coordinate with SJV of PT Pertamina (Persero) for matters related with parent company PT Pertamina (Persero), among others CBP, RJPP, KPI, the Shareholders Agreement through GMS both circular and physical (Annual GMS), Monthly Reports, Annual Report f. Coordinate with SJV for the implementation of the Annual GMS
t .FOEVLVOH%FXBO,PNJTBSJT a. Menjadi penghubung BOC dengan BOD b. Melakukan koordinasi dengan BOD Support terkait Rapat BOD-BOC
t #0$4VQQPSU a. Become liaison officer between BOC and BOD b. Ccoordinate with BOD Support related to BOD-BOC Meeting
t 1FOFSBQBO5BUB,FMPMB1FSVTBIBBOZBOH#BJL a. Melaksanakan Assessment GCG b. Melakukan sosialisasi GCG di lingkungan internal Perusahaan c. Pemantauan penerapan GCG di Perusahaan, antara lain: Code of Conduct, Conflict of Interest, Pelaporan Gratifikasi seluruh pekerja PT Pertamina Lubricants
t "QQMJDBUJPOPG(PPE$PSQPSBUF(PWFSOBODF a. Implement GCG Assessment b. Disseminate GCG in the Company’s internal environment c. Monitor GCG implementation, among others Code of Conduct, Conflict of Interest, Gratification Reporting of all employees of PT Pertamina Lubricants
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
d. Create positive publication to be displayed in the media.
137
t 1FOHFMPMBBO$43 a. Pengelolaan CSR Perseroan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi b. Melakukan koordinasi dengan pihak internal dan external dalam pengelolaan CSR Perusahaan c. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan induk perusahaan: PT Pertamina (Persero) dan Pertamina Foundation dalam pengelolaan CSR Perusahaan
t $43.BOBHFNFOU a. Management of the Company’s CSR from planning, implementation up to evaluation b. Coordinate with internal and external parties in the management of the Company’s CSR c. Coordinate and cooperate with the parent company, PT Pertamina (Persero) and Pertamina Foundation in the management of the Company’s CSR
t -FHBM"TQFL1FSVTBIBBO a. Sekretaris Perusahaan harus memastikan bahwa Perusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan yang berlaku dan wajib memberikan informasi yang berkaitan dengan tugasnya kepada Direksi secara berkala dan kepada Komisaris/Dewan Pengawas apabila diminta oleh Komisaris/Dewan Pengawas b. Memberikan saran dan/atau pertimbangan hukum/ pendapat hukum terkait dengan operasional Perusahaan agar hak dan kepentingan hukum Perusahaan dapat terlindungi c. Melakukan evaluasi atas aktivitas perusahaan untuk lingkup hukum, termasuk penyiapan dokumen hukum terkait yang diperlukan.
t -FHBM"TQFDUTPGUIF$PNQBOZ a. Corporate Secretary shall ensure that SOE complies with regulations on applicable disclosure requirements and shall provide information regarding its duties to the Board of Directors periodically and to the Commissioners/ Supervisory Board if requested by Commissioners/Supervisory Board b. Provide advice and/or legal considerations/legal opinions regarding the Company’s operations to protect the legal rights and interests of the Company
t 1FOHFMPMBBO 4JTUFN *OGPSNBTJ EBO ,FTFLSFUBSJBUBO Perusahaan a. Melaksanakan kegiatan kesekretariatan Perusahaan (Laporan Manajemen, Laporan Tahunan, Bahan untuk Rapat Komisaris, Bahan RUPS, BOD Resolution, BOC Resolution, RUPS Resolution, dsb) b. Mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan dan pengembangan system informasi manajemen termasuk penyebarluasan informasi perusahaan dengan melalui jaringan intranet dan internet, operasional sistem komputerisasi Local Area Network (LAN) dan pengaturan akses informasi.
t .BOBHFNFOUPG*OGPSNBUJPO4ZTUFNBOE$PSQPSBUF Secretariat a. Carry out secretarial activities of the Company (Management Report, the Annual Report, Materials for Commissioner Meetings, GMS Materials, BOD Resolution, BOC Resolution, GMS Resolution, etc.) b. Coordinate the activities of management and development of management information system including dissemination of company information via the intranet and internet, operational of computerized local area network (LAN) and information access settings.
PELAKSANAAN TUGAS SEKRETARIS PERUSAHAAN
IMPEMENTATION OF CORPORATE SECRETARY DUTIES
Sepanjang periode pelaporan, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas-tugasnya antara lain:
Throughout the reporting period, Corporate Secretary has carried out the following duties:
1. Mempersiapkan dan memonitor dokumen BOD Resolution, Persetujuan Dewan Komisaris, RUPS dan Akta Notaris 2. Menyelesaikan pembuatan Laporan Manajemen tiap bulannya dan Buku Laporan Kinerja Perusahaan 2014 (Periode 1 November 2015 sampai dengan 31 Desember 2015)
1. Prepare and monitor the documents of BOD Resolution, the Board of Commissioners Approval, the GMS and Notarial Deed 2. Complete the preparation of Management Report every month and Book of Company Performance Report 2014 (period November 1, 2015 to December 31, 2015)
138
c. Evaluate the company’s activities in the legal scope, including the preparation of related necessary legal documents.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
3. Mempersiapkan dan melaksanakan Rapat BOD sesuai dengan kebutuhan 4. Mengembangkan corporate image Perusahaan dengan update website Perusahaan, pembuatan dan pengiriman materi berita 5. Kegiatan Perusahaan dalam berbagai media, melaksanakan pembuatan merchandise, memfasilitasi kegiatan internal dan eksternal Perusahaan. 6. Melaksanakan program Corporate Social Responsibility di seluruh Unit Produksi (Cilacap, Gresik dan Jakarta), dan 7 Sales Region. 7. Memastikan bahwa Perusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG; 8. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta 9. Sebagai liaison officer 10. Sebagai pengelola CSR 11. Menatausahakan serta menyimpan dokumen Perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah rapat Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS.
3. Prepare and implement BOD Meetings as required
Sekretaris Perusahaan juga telah menghadiri 27 kali pertemuan/rapat yang diselenggarakan Direksi dan 11 kali pertemuan/rapat yang diselenggarakan Dewan Komisaris dengan mengundang Direksi.
Corporate Secretary has also attended 27 meetings held by the Board of Directors and 11 meetings held by the Board of Commissioners, which invited the Board of Directors.
4. Develop corporate image of the Company by updating the Company’s website, producing and delivery of news materials 5. The Company’s activities in various media, carry out merchandise production, facilitating internal and external activities of the Company. 6. Implement Corporate Social Responsibility at all Production Units (Cilacap, Gresik and Jakarta), and 7 Sales Regions. 7. Ensure that the Company comply with the regulations on transparency requirements in line with the implementation of GCG principles; 8. Provide information needed by the Board of Directors and Board of Commissioners/Supervisory Board periodically and/or at any time requested 9. Act as a liaison officer 10. As a manager of CSR 11. Administer and store documents of the Company, including but not limited to Shareholders Register, Special Register and the minutes of the Board of Directors meetings, Board of Commissioners meetings and the GMS.
TINGKAT KEHADIRAN SEKRETARIS PERUSAHAAN DALAM RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Corporate Secretary Attendance Rate in BOC and BOD Meetings Keterangan Descrption
Jumlah Rapat /VNCFSPG.FFUJOHT
Jumlah Kehadiran /VNCFSPG"UUFOEBODF
Tingkat Kehadiran Attendance Rate
Rapat Direksi | BOD Meeting
27
27
27
Rapat Dewan Komisaris dengan Mengundang Direksi BOC Meeting by Inviting BOD
11
11
11
PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY COMPETENCE ENHANCEMENT PROGRAM
Selama kurun waktu periode pelaporan Perusahaan menyertakan Sekretaris Perusahaan pada program dan kegiatan, yang ditujukan untuk meningkatkan kompetensi.
During the reporting period, the Company included Corporate Secretary on programs and activities aimed at competence enhancement.
KEIKUTSERTAAN SEKRETARIS PERUSAHAAN DALAM KEGIATAN SEMINAR, LOKAKARYA, DAN PELATIHAN Corporate Secretary’s participation in Seminars, Workshops and Training Nama Kegiatan Activity Name
Waktu dan Tempat Pelaksanaan 5JNFBOE1MBDFPG"DUJWJUZ
Seminar Nasional Akuntansi: “The Foundation of Creating Shared Value”
Universitas Bunda Mulia, 28 November 2015
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
139
Sistem Pengendalian Internal Internal Control System
Pengembangan Sistem Pengendalian Internal (SPI) dilakukan PT Pertamina Lubricants sebagai bentuk kepatuhan terhadap ketentuan yang mengatur tentang keberadaan dan pengembangan SPI. Di antaranya Pasal 26 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PAER-01/2011 sebagai pengganti Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-11/ MMBU/2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada BUMN.
Internal Control Systems (SPI) is developed by PT Pertamina Lubricants as a form of compliance with the provisions on the establishment and development of SPI. The provisions include Article 26 of the Regulation of the State Minister for State Owned Enterprises No. PAER-01/2011 as a replacement for the Decree of Minister for State Owned Enterprises No. KEP-11/MMBU/2002 on Implementation of Good Corporate Governance Practices in SOEs.
Pengembangan SPI diaksanakan dengan pendekatan Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commissions (COSO). Tujuan SPI adalah mengamankan investasi dan aset Perusahaan.
SPI development is conducted with the Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commissions (COSO) approach. SPI is aimed at securing investments and assets of the Company.
Pelaksanaan kegiatan SPI di lingkungan PT Pertamina Lubricants mencakup:
Implementation of SPI activities at PT Pertamina Lubricants include:
t &WBMVBTJ BUBT FGFLUJWJUBT QFMBLTBOBBO QFOHFOEBMJBO internal, manajemen risiko, dan proses tata kelola perusahaan, sesuai dengan peraturan perundangundangan dan kebijakan Perusahaan. t 1FNFSJLTBBOEBOQFOJMBJBOBUBTFmTJFOTJEBOFGFLUJWJUBT di bidang keuangan, operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi, dan kegiatan lain.
t &WBMVBUJPOPOUIFFõFDUJWFOFTTPGUIFJNQMFNFOUBUJPO of internal control, risk management and corporate governance processes, in accordance with laws and regulations, as well as the Company’s policies. t &YBNJOBUJPO BOE BTTFTTNFOU PO UIF FöDJFODZ BOE effectiveness in finance, operations, human resources, information technology, and other activities.
PELAKSANAAN EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
EVALUATION OF SPI
Dewan Komisaris bertanggung jawab melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pengendalian internal perusahaan dibantu oleh Komite Audit. Evaluasi atas efektivitas pengendalian internal perusahaan dilakukan oleh Komite Audit melalui evaluasi atas laporan kegiatan Audit Internal, monitoring atas proses audit laporan keuangan oleh auditor eksternal.
Board of Commissioners is responsible for carrying out oversight function on the company’s internal control with the assistance of the Audit Committee. Evaluation on the internal control effectiveness conducted by the Audit Committee through the evaluation on report of Internal Audit activities, monitoring on the audit on financial statements by external auditor.
140
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
HASIL EVALUASI SPI SPI Evaluation Result No Isu | Issue 1
2
3
4
5
6
7
8
Belum terdapat prosedur pengecekan kualitas polymer AP 53516 pada saat penerimaan di Production Unit | Unavailability of checking procedures for the quality of AP 53516 polymer when it is received at the Production Unit
Rekomendasi | Recommendation
Rekomendasi kepada Fungsi Quality agar membuat TKI tentang prosedur pemeriksaan kualitas polymer pada saat incoming material | Recommendation to the Quality Function to establish individual work procedure (TKI) on polymer quality inspection procedure at the time of incoming materials are received Belum terdapat penyesuaian dan standarisasi Rekomendasi kepada Fungsi Produksi agar melakukan Alat Pelindung Diri (APD) di Production evaluasi/penilaian risiko kecelakaan di area kerja, serta Unit. | There has been no adjustment and menyusun ketentuan tentang standarisasi APD di Production standardization of Personal Protective Equipment Unit. | Recommendation to the Production Function to (PPE) at the Production Unit. perform an evaluation/assessment of risk of accidents in the work area, as well as developing the provisions concerning standardization of PPE at the Production Unit. Fungsi Quality belum melaksanakan evaluasi Fungsi Quality agar melakukan evaluasi terhadap datakinerja pemasok secara rutin. | Quality Function data yang telah disampaikan oleh fungsi terkait untuk has not performed evaluation of supplier pelaksanaan evaluasi kinerja pemasok agar terjadi penurunan performance regularly. tingkat reject pada bahan pendukung/resale commodities maupun pada bahan baku tiap bulannya. | Quality Function is recommended to evaluate data that has been submitted by related functions for performance evaluation of suppliers in order to decrease the level of rejection on the support material/resale commodities and raw materials each month. Belum terdapat ketentuan standard kualitas Rekomendasi kepada Fungsi Quality agar menyusun IBC yang mempertimbangkan colour grading. | Pedoman tentang Quality Control dan Ketentuan Standard Unavailability of provisions that consider the IBC IBC yang digunakan dalam penjualan pelumas curah. quality standard for color grading | Recommendation to the Quality function to develop Guidelines on Quality Control and IBC Standard Provisions used in the sale of bulk lubricants Kegiatan koreksi blending di Production Unit Rekomendasi kepada Fungsi Produksi agar memasukkan Gresik belum memiliki target yang terukur | realisasi koreksi blending sebagai salah satu Key Performance Correction blending at the Production Unit Indicator (KPI) di Fungsi Produksi dan Production Unit. | Gresik has yet to have measurable targets Recommendation to the Production Function to include blending corrections realization as one of the Key Performance Indicators (KPI) in the Production Function and Production Unit. Lemahnya Pengelolaan Stok Material Pendukung Rekomendasi kepada Fungsi Production agar membuat BI OPP Film Berpotensi Menghambat Produksi. perencanaan kebutuhan tahunan BI OPP Film sebagai dasar | Poor Management in Auxilliary Material Stock kontrak payung pengadaan BI OPP Film yang dipergunakan di of BI OPP Film has the potential to hinder seluruh Production Unit | Recommendation to the Production production. Function to prepare planning on the annual needs of BI OPP Film as basis for framework contract for BI OPP Film procurement that is used at the entire Production Unit Terdapat Perusahaan Jasa Penunjang (PJP) Fungsi PUJ meminta PJP untuk segera melengkapi yang Belum Memenuhi Kewajibannya Kepada perlengkapan safety TKJP sesuai kontrak | PUJ Function Karyawan yang Dipekerjakan di Production requested PJP to immediately complete the TKJP safety Unit Jakarta | There Support Service Companies equipment according to contract (PJP) that have not met their obligations to their employees placed at Production Unit Jakarta Share Biaya Pembelian Gadget Untuk Program Rekomendasi kepada Fungsi SR-III agar menagihkan biaya M-force 2015 di Region III Belum Dibebankan share 50:50 kepada Distributor atas pembelian gadget untuk Kepada Distributor. | Gadget Purchase Cost Share program M-Force 2015 | Recommendation to SR-III Function for M-Force Program 2015 in Region III has not to charge 50:50 share purchase fees to the Distributor on the been charged to Distributors. gadget purchase for M-Force Program 2015
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
Fungsi | Function Fungsi Quality | Quality Function
Fungsi Production | Production Function
Fungsi Quality | Quality Function
Fungsi Quality | Quality Function
Fungsi Production | Production Function
Fungsi Production | Production Function
Fungsi Production Unit Jakarta | Production Unit Jakarta Function
Fungsi Sales Region III | Sales Region III
141
9
10
Ketidaksesuaian Ketentuan yang diatur dalam TKO dan TKI Pengadaan Barang dan Jasa Fungsi Laboratorium dengan Ketentuan Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa yang Berlaku di PT Pertamina Lubricants | Unsynchronized provisions set out in Organizational Work Procedure (TKO) and Individual Work Procedure (TKI) of Laboratory Function’s Goods and Services Procurement under applicable Terms and Conditions at PT Pertamina Lubricants Pengupahan Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP) Di Lingkungan PT Pertamina Lubricants Belum Sepenuhnya Mengacu Pada Ketentuan Pengupahan Yang Berlaku di PT Pertamina Lubricants | Remuneration system of Support Service Worker (TKJP) within PT Pertamina Lubricants has not fully referred to applicable provisions at PT Pertamina Lubricants
Rekomendasi kepada Fungsi Corporate Development dan Fungsi Distribution agar membuat usulan pencabutan TKO dan TKI yang dimaksud kepada Management Representative yang dijabat oleh Direktur Operasi | Recommendation to the Corporate Development Function and Distribution Function to propose for revocation of the TKO and TKI to the Management Representative held by the Director of Operations
Fungsi Corporate Development | Corporate Development Function
Rekomendasi kepada Fungsi Human Resources agar mengupayakan penetapan standard pengupahan TKJP menggunakan hanya satu acuan (SK Dirut PTPL) | Recommendation to the Human Resources Function to seek the establishment of standard remuneration for TKJP using only one reference (Decree of PTPL President Director)
Fungsi HR Development | HR Development Function
Hasil evaluasi atas pengendalian perusahaan diinformasikan dan dikomunikasikan oleh Auditor eksternal dan Auditor internal. Auditor internal mengkomunikasikan aktivitas audit atas pengendalian internal atas suatu unit atau aktivitas tertentu dalam laporan bulanan yang disampaikan kepada Direksi dan Komisaris, sedangkan auditor eksternal selama proses audit berlangsung, menyampaikan laporan efektivitas pengendalian internal dan menyampaikan Internal Control Memorandum (ICM) pada akhir masa penugasan. Selain itu pula auditor eksternal dapat juga melakukan audit atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundangundangan dan pengendalian internal yang berlaku.
The results of the evaluation on the company’s controlling are informed and communicated by external and internal auditors. Internal auditor communicates audit activities on the internal control over a particular unit or activity in monthly report submitted to the Board of Directors and Commissioners, while external auditor during the audit, submits the report on internal control effectiveness and submits ICM (Internal Control Memorandum) at the end of the assignment period. In addition, the external auditor may also audit the company’s compliance with applicable laws and regulations as well as internal control regulations.
Hasil evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian internal menjadi salah satu dasar evaluasi manajemen terhadap pengembangan SPI, termasuk menentukan perbaikan dan penyempurnaan sistem ataupun kebijakan yang lebih efektif untuk menjalankan kegiatan operasional Perusahaan.
Evaluation results on the internal control system implementation are used as one of basis for management evaluation of the SPI development, including determining repair and improvement of system or more effective policies for the Company’s operating activities.
Audit Internal Internal Audit
STRUKTUR INTERNAL AUDIT
INTERNAL AUDIT STRUCTURE
Pembentukan Fungsi Internal Audit mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Pada BUMN.
Establishment of Internal Audit Function refers to Regulation of State Minister for State Owned Enterprises (SOEs) No: PER-01/MBU/2011 on Implementation of Good Corporate Governance at SOEs.
142
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Internal Audit dipimpin oleh Chief Internal Audit serta bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Chief Internal Audit diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.
Internal Audit is headed by the Chief Internal Audit and is under the supervision of President Director. Chief Internal Audit is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners.
Internal Audit mempunyai fungsi memberikan pandangan secara independen (katalisator) mengenai kondisi pengendalian internal, pengelolaan risiko, dan proses tata kelola perusahaan yang dilaksanakan PT Pertamina Lubricants. Internal Audit juga diharapkan dapat memberikan masukan ataupun rekomendasi perbaikan yang berguna bagi Perusahaan melalui kegiatan audit assurance and consulting.
Internal Audit has the function of providing independent views (catalyst) on the condition of internal control, risk management and corporate governance process implemented by PT Pertamina Lubricants. Internal Audit is also expected to provide input or recommendations for improvements to the Company through the audit assurance and consulting activities.
Fungsi Internal Audit juga berperan sebagai katalisator dalam membantu manajemen terkait pengelolaan risiko, pengendalian intern dan tata kelola Perusahaan. Di samping Internal Audit, pelaksanaan audit juga dapat dilaksanakan oleh pihak eksternal.
The Internal Audit function also acts as a catalyst in helping the management on risk management, internal control and corporate governance. In addition to the Internal Audit, the audit can be performed by an external party.
KEANGGOTAAN INTERNAL AUDIT
INTERNAL AUDIT MEMBERSHIP
Struktur organisasi internal audit saat ini terdiridari Chief Internal Audit dan 2 (dua) Manager, 1 (satu) Auditor dan 1 (satu) Junior Auditor. Namun, posisi per 31 Desember 2015, jumlah pegawai 3 (tiga) orang terdiri dari 1 (satu) Chief Internal Audit dan 1 (satu) Auditor dan 1 (satu) Junior Auditor.
The organizational structure of internal audit currently consists of Chief Internal Audit and 2 (two) Managers, 1 (one) auditor and 1 (one) Junior Auditor. However, as of December 31, 2015, the composition comprised 3 (three) employees, consisting of 1 (one) Chief Internal Audit, 1 (one) Auditor and 1 (one) Junior Auditor.
KEDUDUKAN AUDIT INTERNAL DALAM STRUKTUR PERUSAHAAN Internal Audit Position in the Organizational Structure
Direktur Utama Gigih Wahyu Hari Irianto $IJFG*OUFSOBM"VEJU Wildan Perawira Hutama Auditor Haryo Bawono
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
143
KOMPETENSI AUDITOR
AUDITOR COMPETENCE
Perusahaan mendorong para auditor untuk terus meningkatkan pengetahuan dan kompetensi auditor. Sampai dengan akhir tahun 2015, para auditor telah memiliki beberapa sertifikasi, baik yang bersifat nasional maupun internasional.
The Company encourages the auditors to continue to improve their knowledge and competencies. As of the end of 2015, the auditors have had both national and international certifications.
SERTIFIKASI AUDITOR Auditor Certification Jenis Sertifikasi Certification
Jumlah Auditor /VNCFSPG"VEJUPST
Keterangan Description
Qualified Auditor internal (QIA), tanggal 13 Mei 2008/ National Qualified Auditor internal Qualified Auditor internal (QIA), On May 13, 2008/ National Qualified Auditor internal
3
Nasional
Certified Fraud Examiners (CFE), tanggal 5 Agustus 2009/ Association of Certified Fraud Examiners Certified Fraud Examiners (CFE), on August 5, 2009/ Association of Certified Fraud Examiners
1
Internasional
Selama tahun 2015 Perusahaan juga menyertakan para auditor dalam berbagai pelatihan. Secara keseluruhan ada 2 kegiatan pelatihan yang diikuti oleh Auditor, termasuk pelaksanaan sertifikasi profesi.
During 2015 the Company also included the auditors in various training programs. There were two training programs participated by Auditors, including the implementation of professional certification.
PROGRAM SEMINAR/PELATIHAN AUDITOR Seminar/Auditor Training Program Nama Kegiatan Activity Name
Waktu dan Tempat Pelaksanaan %BUFBOE1MBDFPG"DUJWJUZ
Sharing Session dengan tema “Continuous Audit: Mengelola Early Warning System dalam Pelaksanaan Internal Audit” yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (FKSPI) Komisariat Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sharing Session dengan tema “Continuous Audit: Mengelola Early Warning System dalam Pelaksanaan Internal Audit” yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (FKSPI) Komisariat Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)
Anyer, 06-07 Agustus 2015
National Conference Institute of Auditor internal (IIA) dengan tema “Heritage of Cultures: Profession that Brings Value” yang diselenggarakanoleh IIA Indonesia National Conference Institute of Auditor internal (IIA) dengan tema “Heritage of Cultures: Profession that Brings Value” yang diselenggarakanoleh IIA Indonesia
Yogyakarta, 19-20 Agustus 2015
PIAGAM INTERNAL AUDIT
INTERNAL AUDIT CHARTER
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Internal Audit mengacu kepada Piagam Audit Internal (Audit Charter) sebagai pedoman dasar. Audit Charter memuat: t 7JTJEBO.JTJ*OUFSOBM"VEJU t 3VBOH-JOHLVQ1FOVHBTBO t *OEFQFOEFOTJEBO1FMBQPSBO t 8FXFOBOHEBO5BOHHVOH+BXBC*OUFSOBM"VEJU t 4UBOEBS1FMBLTBOBBO*OUFSOBM"VEJU
In carrying out its duties and responsibilities, the Internal Audit Unit refers to Audit Charteras basic guidelines. The Audit Charter includes:
144
t t t t t
7JTJPOBOE.JTTJPOPG*OUFSOBM"VEJU 4DPQFPG"TTJHONFOU *OEFQFOEFODFBOE3FQPSUJOH "VUIPSJUZBOE3FTQPOTJCJMJUZPG*OUFSOBM"VEJU *OUFSOBM"VEJU*NQMFNFOUBUJPO4UBOEBSE
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
RUANG LINGKUP PENUGASAN
SCOPE OF ASSIGNMENT
Ruang lingkup penugasan Internal Audit mencakup semua area, kegiatan operasional, dan bisnis perusahaan beserta anak perusahaan dan afiliasinya, dalam rangka menilai manajemen risiko, kecukupan pengendalian internal, dan tata kelola perusahaan dengan meyakini hal-hal sebagai berikut: 1. Risiko diidentifikasi dan dikelola secara memadai 2. Kualitas pengendalian internal selalu diperbaiki secara berkesinambungan 3. Interaksi dengan berbagai unit kerja dan pihak eksternal terlaksana secara akuntabel dan berada dalam koridor tata kelola yang berlaku 4. Tindakan pekerja telah mematuhi kebijakan, standar, prosedur, dan hukum yang berlaku 5. Informasi finansial, manajerial, dan operasional yang signifikan telah tersedia secara akurat, dapat diandalkan, dan tepat waktu 6. Sumber daya diperoleh secara ekonomis, digunakan secara efisien, dan dilindungi secara memadai 7. Program, rencana kerja, dan tujuan tercapai secara efektif 8. Regulasi yang mempunyai pengaruh signifikan pada perusahaan telah diidentifikasi dan dikelola secara memadai
The scope of Internal Audit assignment covers all areas, operations, and business of the company and long with subsidiaries and affiliates, in order to assess risk management, adequacy of internal controls, and corporate governance to ascertain the following matters:
TANGGUNG JAWAB INTERNAL AUDIT
INTERNAL AUDIT RESPONSIBILITIES
1. Mengelola kegiatan pengawasan melalui kegiatan assurance dan consulting di seluruh unit kerja di perusahaan 2. Melaksanakan kegiatan consulting atas dasar permintaan manajemen dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan tanpa mengambil alih tanggung jawab manajemen 3. Melakukan koordinasi pengawasan dengan Internal Audit anak perusahaan dan afiliasi perusahaan 4. Melaporkan hasil pengawasan yang mencakup manajemen risiko, pengendalian intern dan tata kelola perusahaan termasuk pelaporan isu-isu signifikan serta memberikan rekomendasi perbaikan 5. Mengkoordinasikan pelaksanaan tindak lanjut hasil audit eksternal dengan unit-unit kerja di perusahaan 6. Melakukan koordinasi kegiatan pengawasan dengan auditor eksternal 7. Mengelola kegiatan evaluasi mutu kegiatan pengawasan internal 8. Mengelola penugasan lain yang diamanatkan oleh Direksi, Dewan Komisaris, atau Komite Audit
1. Manage the supervision through assurance and consulting activities at all work units in the company
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
1. Risks are identified and managed adequately 2. Quality of internal control is continuously improved 3. Interaction with various work units and external parties is implemented accountably and in the applicable governance corridor 4. Employee conduct has complied with policies, standards, procedures, and applicable laws 5. Significant financial, managerial, and operational information has been provided in accurate, reliable, and timely manner 6. Resources are acquired economically, used efficiently and protected adequately 7. Program, work plans, and objectives are achieved effectively 8. Regulation which has significant effect on the company has been identified and managed properly
2. Carry out consulting activities upon management request in order to achieve the company’s goals without taking over management responsibilities 3. Coordinate supervision with the Internal Audit of subsidiaries and affiliated companies 4. Report the results of supervision that cover risk management, internal control and corporate governance, including significant issues reporting and recommendations for improvements 5. Coordinate the follow-up actions of the external audit results with the work units in the company 6. Coordinate supervision activities with external audit 7. Manage evaluation activities of the quality of internal control activities 8. Manage other assignments mandated by the Board of Directors, the Board of Commisisoners, or the Audit Committee
145
WEWENANG INTERNAL AUDIT
AUTHORITY OF INTERNAL AUDIT
Dalam menjalankan tugasnya, Internal Audit memiliki kewenangan untuk: 1. Menentukan kegiatan pengawasan pada semua area, kegiatan operasional, dan bisnis perusahaan 2. Memiliki akses tidak terbatas atas semua data, dokumen, fungsi, kegiatan, pekerja, serta sumber daya perusahaan lainnya 3. Mengelola kegiatan koordinasi dan pengawasan atas anak perusahaan dan afiliasi sesuai Piagam Hubungan Korporasi antara perusahaan dengan anak perusahaan
In performing its duties, Internal Audit has the authority to:
4. Menentukan kegiatan investigasi terhadap masalah yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Tanggung jawab untuk melakukan investigasi tersebut terbatas sampai dengan pengungkapan dan pelaporan kepada manajemen perusahaan 5. Menetapkan dan mengelola rencana anggaran biaya, dan rencana kerja pengawasan tahunan 6. Menetapkan dan mengelola strategi, perencanaan, dan implementasi sistem informasi pengawasan 7. Mendapatkan dukungan dari semua pekerja yang menjadi bagian dari obyek audit, dan jasa bantuan lainnya baik dari dalam maupun luar perusahaan 8. Mendapatkan kerjasama dan layanan spesialis atau pakar yang berasal dari dalam perusahaan dan atau luar perusahaan tentang bidang yang sedang diaudit 9. Mendapatkan dukungan berupa pelaksanaan tindak lanjut dari rekomendasi hasil pengawasan yang disepakati secara efektif dan tepat waktu oleh manajemen dan pekerja terkait
1. Determine the supervision activities in all areas, operational activities, and business of the company 2. Have unrestricted access to all data, documents, functions, activities, employees and other resources of the company 3. Manage the coordination and supervision activities of subsidiaries and affiliates according to the Charter of Corporate Relations between the company and subsidiaries 4. Determine the investigative activities of the problems that can result in the company’s losses. The responsibility to conduct such an investigation is limited up to the disclosure and reporting to the management of the company 5. Establish and manage the cost budget and annual supervision work plan 6. Establish and manage strategy, planning, and implementation of supervision information system 7. Gain the support of all employees who are part of the audit object, and other support services from both inside and outside the company 8. Obtain cooperation and service from specialists or experts from within the and outside the company or on the fields that are being audited 9. Gain the support in the form of the implementation of follow-up action of supervision result recommendations that has been agreed effectively and timely by management and the concerned employees
PELAKSANAAN KEGIATAN AUDIT INTERNAL
IMPLEMENTATION OF INTERNAL AUDIT
Sesuai dengan Visi dan Misinya, Internal Audit memiliki tugas melakukan pengawalan terhadap perusahaan dalam rangka menjadi perusahaan pelumas nasional kelas dunia dan berperan serta dalam pengembangan kapabilitas sumber daya manusia perusahaan.
In accordance with its Vision and Mission, Internal Audit has the duties to safeguard the company in order to become a world-class national lubricant company and participate in the capabilities development of human resources of the company.
146
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
No
Pelaksanaan Implementation
1
a. Audit PKPT (Program Kerja Pengawasan Tahunan)
Jumlah Objek Keterangan Penugasan Description /VNCFSPG Assignment Object 3
a. PKPT (Annual Supervision Work Plan) Audit b. Audit Non PKPT
1. Evaluation of the Post-Acquisition of Amaco Management Plan 2. Audit Implementation of Quality Safety Health Environment (QHSE) ats Distribution Supply Point and Production Units 3. Audit on Procurement of Goods and Services, and Investment Management 3
b. Non PKPT Audit
2
Konsultasi
Consulting
1. Evaluasi atas Rencana Pengelolaan Amaco Pasca Akuisisi 2. Audit Implementasi Quality Safety Health Environment (QHSE) di Distribution Supply Point dan Production Unit 3. Audit atas Pengadaan Barang dan Jasa serta Pengelolaan Investasi
1. Evaluasi Pelaksanaan Proyek Pembangunan Terminal Pelumas Curah Batakan 2. Evaluasi Pelaksanaan Proyek Upgrading Production Unit Pelumas Jakarta 3. Evaluasi Pelaksanaan Proyek Penggantian Grease Plant di Production Unit Jakarta 1. Evaluation of Batakan Bulk Lubricant Terminal Development Project 2. Evaluation of Upgrading Project Implementation of Lubricant Production Unit Jakarta 3. Evaluation of Grease Plant Replacement Project Implementation at Production Unit Jakarta
37
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Evaluasi nilai susut produk (losses). Area of Improvement Pengelolaan Produk Titipan. Area of Improvement Penanganan Limbah Produksi. Area of Improvement Pengendalian Losses dan PID di Production Unit. Improvement Mekanisme Pengelolaan Produk Pelumas milik gen di DSP. Area of Improvement Proses Pencapaian Penjualan Domestik di Desember 2015. Pengawalan terhadap Implementasi User Purchase di PT Pertamina Lubricants. Pengawalan atas Proses Pelepasan Limbah Drum Bekas dan Minyak Kotor
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Evaluation of the depreciation value of product (losses). Area of Improvement of Deposit Product Management. Area of Improvement for Production Waste Management. Area of Improvement for Losses and PID Control at Production Units. Improvement of Lubricant Product Management Mechanism at DSP. Area of Improvement for Domestic Sales Achievement Process in December 2015. Safeguard the User Purchase Implementation of PT Pertamina Lubricants. Safeguard on Waste Disposal Process of Used Drum and Sludge Oil
Laporan Hasil Audit disampaikan langsung kepada Direktur Utama dan pihak yang diaudit (auditee). Laporan aktivitas Internal Audit dibuat setiap bulan dan disampaikan kepada Direktur Utama sebagai bentuk pertanggungjawaban hasil aktivitas dari Internal Audit, serta kepada Komite Audit.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
Audit Report is submitted directly to the President Director and the auditee. Internal Audit activity report is prepared monthly and submitted to the President Director as a form of accountability on the Internal Audit activity results, as well as to the Audit Committee.
147
Akuntan Publik dan Audit Eksternal Public Accountant and External Audit
Guna memastikan integritas penyajian Laporan Keuangan kepada Pemegang Saham, PT Pertamina Lubricants melalui Fungsi Internal Audit menggunakan jasa auditor eksternal dari Kantor Akuntan Publik (KAP), yang terdaftar di Bank Indonesia dan Bapepam-LK.
To ensure the integrity of the Financial Statements to Shareholders, PT Pertamina Lubricants through the Internal Audit function uses the services of an external auditor from Public Accounting Firm (PAF), which is registered in Bank Indonesia and Bapepam-LK.
Mengacu pada ketetapan yang diterbitkan oleh Dewan Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada tahun 2015 Perusahaan menunjuk KAP Purwantono, Sungkoro & Surja sebagai pelaksana audit umum atas laporan keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015.
Referring to the provisions issued by the Board of Commissioners in the General Meeting of Shareholders (GMS), in 2015 the Company appointed PAF Purwantono, Sungkoro & Surja as the general auditor of the financial statements of the Company for the fiscal year ended on December 31, 2015.
TUGAS POKOK AUDITOR EKSTERNAL
MAIN DUTIES OF EXTERNAL AUDITOR
KAP Purwantono, Sungkoro & Surja memiliki tugas pokok untuk melakukan audit umum atas Laporan Keuangan Perusahaan untuk periode tertentu, sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).
PAF Purwantono, Sungkoro & Surja has the main duty to conduct a general audit of the Financial Statements of the Company for a specific period, in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia established by the Indonesian Institute of Accountants (IAPI) and State Finance Audit Standard (SPKN).
HASIL PENILAIAN
ASSESSMENT RESULTS
Sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik-Ikatan Akuntan Indonesia (SPAP-IAI) dan hasil penilaian oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja, Laporan Keuangan 2015 PT Pertamina Lubricants dinyatakan disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, meliputi posisi keuangan tanggal 31 Desember 2015, kinerja keuangan, serta arus kas untuk periode sejak tanggal 01 Januari 2015 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
In accordance with Professional Standard of Public Accountants-Indonesian Accountant Association (SPAPIAI) and based on the assessment by PAF Purwantono, Sungkoro & Surja, the Financial Statements 2015 of PT Pertamina Lubricants is stated as presented fairly in all material respects; the financial position dated December 31, 2015, financial performance and cash flows for the period from the date of January 1, 2015 until December 31, 2014, are in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia.
HASIL AUDIT ATAS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Results of Audit on Financial Statements Tahun | Year
148
KAP | PAF
Pernyataan KAP | PAF Statement
2013
KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan
Wajar Tanpa Pengecualian | Unqualified Opinion
2014
KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan
Wajar Tanpa Pengecualian | Unqualified Opinion
2015
Purwantono, Sungkoro & Surja
Wajar Tanpa Pengecualian | Unqualified Opinion
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Manajemen Risiko
[G4-14, G4-45, G4-46, G4-47]
Risk Management
Pengelolaan risiko merupakan salah satu bentuk penerapan praktik-praktik terbaik tata kelola perusahaan yang baik. Pengelolaan risiko adalah menciptakan budaya sadar risiko di Perusahaan sehingga Manajemen Risiko menjadi bagian integral dalam setiap kegiatan bisnis PT Pertamina Lubricants.
Risk management is a form of implementation of good corporate governance best practices. Risk management creates a culture of risk awareness in the company so that risk management becomes an integral part in any business activities of PT Pertamina Lubricants.
Penerapan Manajemen Risiko di lingkungan PT Pertamina Lubricants dilaksanakan berdasarkan: t 5SBLUBU.BOBKFNFO3JTJLP5BIVO t 1FEPNBO 1FOFSBQBO .BOBKFNFO 3JTJLP 15 1FSUBNJOB (Persero) No. A-001/H10200/2011-S0 t ,POUSBL.BOBKFNFOUFSLBJU1FOHFMPMBBO3JTJLP
Risk Management at PT Pertamina Lubricants is implemented based on: t 3JTL.BOBHFNFOU5SFBUZ t (VJEFMJOFTGPS3JTL.BOBHFNFOU*NQMFNFOUBUJPOPG15 Pertamina (Persero) No. A-001/H10200/2011-S0 t .BOBHFNFOU$POUSBDUPO3JTL.BOBHFNFOU
Pelaksanaan Manajemen Risiko didasarkan pada Peraturan Menteri BUMN No.PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara. Bagian Keenam Pasal 25 dari ketentuan tersebut mengatur Manajemen Risiko, yang menyatakan: 1. Direksi, dalam setiap pengambilan keputusan/tindakan, harus mempertimbangkan risiko usaha 2. Direksi wajib membangun dan melaksanakan program manajemen risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG 3. Pelaksanaan program manajemen risiko dapat dilakukan, dengan: a. Membentuk unit kerja tersendiri yang ada di bawah Direksi; atau b. Memberi penugasan kepada unit kerja yang ada dan relevan untuk menjalankan fungsi manajemen risiko 4. Direksi wajib menyampaikan laporan profil manajemen risiko dan penanganannya bersamaan dengan laporan berkala perusahaan.
Implementation of Risk Management is based on the Regulation of the Minister of SOEs No.Per-01/MBU/2011 on Implementation of Good Corporate Governance (GCG) at State-Owned Enterprises. Part Six of Article 25 of the provisions on Risk Management, which stipulate:
Kegiatan Manajemen Risiko dijalankan oleh Fungsi Business Development & Risk Management dan dipimpin oleh seorang manajer.
The Risk Management activities carried out by the Function Business Development & Risk Management and led by a manager.
Direktur Utama Gigih Wahyu Hari Irianto
1. Board of Directors, in each decision/action, shall consider the business risks 2. Board of Directors shall establish and implement integrated corporate risk management program, which is part of the GCG program implementation 3. Implementation of a risk management program can be done, by: a. Forming a separate work unit that is under the Board of Directors; or b. Assigning existing and relevant work units to carry out the risk management function 4. Board of Directors shall submit a report on risk management profile and mitigation in conjunction with the company’s periodic reports.
STRUKTUR MANAJEMEN RISIKO PERTAMINA LUBRICANTS Risk Management Structure of Pertamina Lubricants Vice President Corporate Development Rustam Firdaus
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
Manager Business Dev. & Risk Management Putu Denik Suastika
Analyst Risk Management Adenta Wicaksono
149
PEDOMAN MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT GUIDELINES
Pedoman Manajemen Risiko Perusahaan diatur dalam Surat Keputusan No. Kpts-21/C00000/2105-S0 tanggal 22 Mei 2015 tentang Pemberlakuan Pedoman Manajemen Risiko Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang menetapkan: 1. Mengesahkan berlakunya Pedoman Manajemen Risiko No. A-002/H30000/2015-S9 dan mencabut Surat Keputusan Direktur No. Kpts-052/C00000/2011-S0 tentang Pemberlakuan Pedoman Manajemen Risiko
Enterprise Risk Management Guidelines are stipulated in Decree of President Director of PT Pertamina (Persero) No. Kpts-21/C00000/ 2105-S0 dated May 22, 2015 on the Risk Management Application, as follows:
2. Menugaskan VP Enterprise Risk Management sebagai penanggung jawab terhadap Pedoman Manajemen Risiko dan secara berkala mengadakan pemutakhiran/ penyempurnaan dalam rangka continuous improvement yang sesuai dengan perkembangan strategi bisnis Perusahaan.
1. Approve the enactment of the Risk Management Guidelines No. A-002/ H30000/2015-S9 and revoke the Decree of the President Director No. Kpts-052/ C00000/2011-S0 on the Application of Risk Management Guidelines 2. Assign VP of Enterprise Risk Management in charge of the Risk Management Guidelines and periodically making updates/improvements for continuous improvement in accordance with the development of the Company’s business strategy.
PROFIL RISIKO DAN PENANGANANNYA
RISK PROFILE AND MITIGATION
PT Pertamina Lubricants menyadari bahwa kegiatan bisnis yang dijalankan memiliki potensi risiko yang perlu dikelola dengan baik. Perusahaan juga membuat perencanaan mitigasi dan pengelolaan risiko berkaitan dengan masingmasing risiko yang ada.
PT Pertamina Lubricants is aware that the business activities conducted have potential risks that need to be managed properly. The company also makes mitigation planning and risk management related to each respective risks.
Jenis Risiko 5ZQFPG3JTL
Penyebab Risiko $BVTFPG3JTL
Upaya Pengelolaan Risiko Risk Management
Risiko tidak tercapainya target volume penjualan
1. Persaingan Pasar 2. Ekspektasi konsumen dan adanya kewajiban konsumen menggunakan pelumas tertentu yang direkomendasikan dalam Manual Book dari OEM 3. Ketersediaan Produk
a. Promosi & Marketing Activity b. Customer & Market Survey c. Pemutakhiran TKO mekanisme perubahan permintaan produk pada bulan berjalan
1. Market competition Risk of not achieving 2. Consumer expectations and their obligation to use a particular the sales target lubricant recommended in the Manual Book of OEM 3. Product Availability
a. Promotions & Marketing Activities b. Customer & Market Survey c. TKO update mechanism of changes in product demands in the current month
Risiko terjadinya kegagalan suplai bahan baku, kemasan dan bahan pembantu lainnya
a. Perencanaan yang lebih matang dan efektif melalui Rapat Koordinasi b. Menggunakan multi supplier Memperbaiki sistem dengan membuat permintaan perlakuan khusus atas pembebasan barang impor untuk Unit Bisnis Pelumas (dengan API yang berbeda) c. Pengadaan kemasan dilakukan melalui beberapa supplier d. Mengasuransikan produk melalui Fungsi Management Insurance (FR&I)
150
1. Terjadinya gangguan di Kilang sehingga kilang tidak dapat mensuplai Base Oil yang merupakan bahan baku utama pelumas 2. Terjadi kontaminasi kargo/offspec (base oil/additive) serta reject material pendukung (botol, drum dll) 3. Gagalnya proses pembebasan akibat pemblokiran untuk seluruh produk yang diimpor oleh Pertamina karena adanya tunggakan di salah satu unit bisnis / fungsi sebagai akibat penggunaan API (Angka Pengenal Impor) PT Pertamina (Persero) 4. Jumlah supplier terbatas 5. Adanya kehilangan muatan akibat pembajakan kargo dan kecelakaan kapal pembawa kargo
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
The risk of failure of 1. Disruptions at the Refinery that cause failure to supply Base Oil, raw materials supply, which is the main raw material for lubricants packaging and other 2. Cargo contamination/offspec (base oil/additive) and rejects of auxiliary materials the auxiliary materials (bottles, drums, etc.) 3. Failure of acquisition process due to blockage of all products imported by Pertamina because of arrears in one of the business units/functions as a result of using the API (Import Identification Number) of PT Pertamina (Persero) 4. Limited number of suppliers 5. Losses of cargo due to piracy and accidents to the cargo ships.
a. More proper and effective planning through Coordination Meeting b. Use multiple suppliers Improve the system by making a request for special treatments on the release of imported goods for Lubricants Business Unit (with different APIs) c. Procurement of packaging is done through multiple suppliers d. Insure the products through Insurance Management Function (FR & I)
Risiko Kenaikan Biaya Produksi
1. Realisasi produksi tidak sesuai dengan perencanaan produksi 2. Fluktuasi biaya bahan baku base oil mengikuti harga publikasi ICIS-LOR Singapore 3. Fluktuasi nilai kurs karena biaya bahan baku utama (LBO & Aditif ) dalam USD
a. Efisiensi Biaya Produksi b. Marketing Intelligence c. Market Survey
Risk of Increased Production Cost
1. Production realization is not in accordance to production planning 2. Fluctuations in Raw Material Costs for Base Oil that follow Singapore ICIS-LOR published prices 3. Exchange rate fluctuations due to the cost of the main raw materials (LBO & Additives) are in USD
a. Production Cost Efficiency b. Marketing Intelligence c. Market Survey
Risiko Meningkatnya 1. Penurunan penjualan Inventory Level 2. Terjadi perubahan permintaan konsumen
Sistem perencanaan dan pemantauan logistik secara periodik
Risk of Increased Inventory Level
1. Sales Decline 2. Changes in consumers demands
Periodic planning and monitoring system of logistics
Risiko Piutang Overdue/Bad Debt
1. Pembayaran melewati due date yang ditetapkan 2. Jaminan pembayaran tidak bisa dicairkan 3. Customer tidak beroperasi lagi/bangkrut
a. Meminta jaminan kepada pelanggan/ pembeli (bank garansi, LC, dan lain-lain) b. Menerapkan multipartite contract dengan mencari lembaga keuangan untuk terlibat dalam pendanaan penjualan non tunai
Risk of Overdue Receivables/Bad Debt
1. Payment past the specified due date 2. Guarantee of payment cannot be disbursed 3. Customers do not operate anymore/bankrupt
a. Ask for a guarantee to the customer/ buyer (bank guarantees, LC) b. Apply multi-partite contract by finding financial institutions to engage in the sale of non-cash financing
Risiko Kebakaran & Kecelakaan Kerja (HSSE)
1. Unsafe action 2. Unsafe condition
a. Pelaksanaan audit HSSE b. Pelaksanaan mandatory training HSSE bagi setiap pekerja
Risks of Fire & Accident (HSSE)
a. HSSE audit b. Implementation of HSSE Mandatory Training for each employee
EVALUASI ATAS EFEKTIVITAS SISTEM MANAJEMEN RISIKO
EVALUATION OF RISK MANAGEMENT SYSTEM EFFECTIVENESS
Di tahun 2015, pelaksanaan sistem manajemen risiko masih mengacu pada pedoman manajemen risiko yang berlaku di PT Pertamina (Persero). Evaluasi pelaksanaan manajemen risiko dilakukan per tiga bulan oleh tim BORM (Business Operation and Risk) di bawah fungsi SPBD (Strategic Planning and Business Development) yang ada di direktorat pemasaran PT Pertamina Persero. Hasil penilaian berupa angka realisasi KPI pengelolaan risiko.
In 2015, the implementation of risk management system still referred to the applicable risk management guidelines at PT Pertamina (Persero). The quarterly evaluation of risk management implementation was conducted by BORM (Business Operations and Risk) team under the SPBD (Strategic Planning and Business Development) Function in the Marketing Directorate of PT Pertamina Persero. The assessment results were in the form of risk management KPI realization figures.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
151
Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System [G4-58]
Penerapan sistem pelaporan pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) di PT Pertamina Lubricants, mengacu pada WBS PT Pertamina (Persero). Penerapan WBS merupakan bagian dari upaya menegakkan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
Implementation of violation reporting or Whistleblowing System (WBS) of PT Pertamina Lubricants refers to the WBS of PT Pertamina (Persero). WBS implementation is part of an effort to uphold the principles of transparency and accountability in the good corporate governance (GCG) implementation.
Ketentuan mengenai WBS di PT Pertamina (Persero) diatur dalam Pedoman Tata Kerja Organisasi Whistleblowing System (WBS) PT Pertamina (Persero) No. B-001/ N00010/2011-S0 revisi ke -2 tanggal 25 Maret 2013, dan Surat Keputusan No. Kpts-15/C00000/2012-S0 Tentang Unit Pengendalian Gratifikasi, Pedoman Gratifikasi, Penolakan, Penerimaan, Pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan (Entertainment), Penyampaian Laporanlaporan Atas Program Kepatuhan Melalui Compliance Online System serta Whistleblowing System, tertanggal tanggal 13 April 2012.
The provisions on WBS at PT Pertamina (Persero) is stipulated in the Organizational Work Procedure of Whistleblowing System (WBS) of PT Pertamina (Persero) No. B-001/N00010/2011-S0 revision-2 dated March 25, 2013, and Decree No.Kpts-15/ C00000/2012-S0 on Gratification Control Unit, Gratification Guidelines, Rejection, Acceptance, Gifts/Souvenirs and Entertainment, Submission of Reports on Compliance Programs through Online Compliance System and Whistleblowing System, dated April 13, 2012.
WBS juga berlaku sebagai mekanisme untuk memitigasi potensi risiko dan menciptakan lingkungan Perusahaan yang bersih dari praktik-praktik kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN). PT Pertamina Lubricants menginginkan agar kegiatan bisnis/operasionalnya berjalan dengan bersih sesuai dengan nilai Clean dalam Tata Nilai Unggulan Pertamina.
WBS also applies as a mechanism to mitigate the potential risks and create a clean environment on the Company’s practices of corruption, collusion and nepotism (KKN). PT Pertamina Lubricants wants the business activities / operations running with clean according to the value in the Values Leading Clean Pertamina.
MEKANISME PELAPORAN PELANGGARAN
MECHANISM OF VIOLATION REPORTING
Insan PT Pertamina Lubricants diminta berpartisipasi aktif melaporkan setiap dugaan terjadinya kecurangan yang diketahui oleh Insan PT Pertamina Lubricants. Pelaporan dilakukan dengan didukung data relevan dan ditujukan untuk kepentingan Perusahaan, bukan karena ingin menjatuhkan seseorang.
Personnel of PT Pertamina Lubricants are called on to participate actively in reporting any suspected fraud known by Personnel of PT Pertamina Lubricants. The reporting is done with the support of relevant data and is intended for the interest of the Company and not to slander a particular party.
Pelaporan dapat disampaikan kepada pimpinan tertinggi di masing-masing fungsi di lingkungan PT Pertamina Lubricants. Alternatif lain adalah menghubungi operator WBS PT Pertamina Lubricants melalui saluran-saluran berikut:
The report can be delivered to the top leaders in each function within the PT Pertamina Lubricants. Another alternative is to contact the WBS operator of PT Pertamina Lubricants through the following channels:
152
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
t t t t t t
Telephone : 021 – 3815909/ 3815910/ 3815911 Faksimili : 021 – 3815912 Email : pertaminaclean@tipoffs.com.sg SMS : 62-8111750612 Website : pertaminaclean.pertamina.com Kotak Surat : Pertamina Clean, PO BOX 2600 JKP 10026
Pelaporan melalui WBS dilakukan dengan prinsip rahasia dan independen. Setiap pelaporan harus mencantumkan identitas pelapor. Melalui sistem WBS yang sudah terbangun, Perusahaan juga memberikan jaminan perlindungan bagi para pelapor dalam bentuk kerahasiaan identitas, perlindungan atas tindakan balasan dari pihak terlapor, informasi pelaksanaan tindak lanjut laporan, dan sanksi minimum bagi pelapor yang merupakan bagian dari kasus yang dilaporkan.
Reporting through the WBS is done with the confidential and independent principles. Each report must include the identity of the whistleblower. Through WBS that has been developed, the Company also provides a guarantee of protection for the whistleblower in the form of anonymity, protection of reprisal from the reported party, information on the implementation of report’s follow-up, and minimum penalties for whistleblowers who are part of the reported cases.
WBS ditujukan pada pelaporan atas dugaan terjadinya pelanggaran hukum, yakni korupsi, suap, benturan kepentingan, pencurian, kecurangan/fraud, pelanggarn hukum dan peraturan perusahaan.
WBS is aimed at reporting on alleged violations of laws, namely corruption, bribery, conflict of interest, theft, fraud, violations of laws and company regulations.
Manajemen puncak (Direksi atau Dewan Komisaris) akan memutuskan tindakan perbaikan atau tindakan pencegahan yang harus dilaksanakan oleh atasan langsung dari pekerja PT Pertamina Lubricants yang menjadi pihak terlapor. Sanksi atas pelanggaran yang dilakukan tentu saja akan diberikan sesuai dengan ketentuan Perjanjian Kerja Bersama dan ketentuan lainnya yang berlaku di Perusahaan.
Top management (Board of Directors or Board of Commissioners) will decide on corrective or preventive action to be implemented by the immediate superior of the employee of PT Pertamina Lubricants who becomes the reported party. The penalty for violations committed will be imposed in accordance with the provisions of the Collective Labor Agreement and other provisions applicable in the Company.
PT Pertamina Lubricants menghormati hak membela diri dari pekerja yang menjadi terlapor, untuk menyampaikan penjelasan terkait tuduhan terhadap dirinya. Selanjutnya penjelasan tersebut menjadi pertimbangan dalam menentukan bentuk konsekuensi disiplin yang akan diberikan.
PT Pertamina Lubricants honors the right of self-defense of employee being reported, to submit an explanation regarding the accusations against him. Furthermore, these explanations are taken into consideration in determining the form of discipline consequences to be imposed on.
HASIL PENANGANAN PENGADUAN
RESULTS OF COMPLAINT HANDLING
Sampai dengan akhir periode pelaporan Perusahaan telah menerima satu laporan dugaan pelanggaran yang disampaikan melalui WBS mengenai pengadaan barang dan jasa. Laporan yang masuk telah ditindaklanjuti.
As of the end of the reporting period, the Company has received one report submitted via WBS over alleged violation of the procurement of goods and services. The incoming report has been followed up.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
153
Rencana Pengembangan WBS Pada tahun 2015, PT Pertamina Lubricants belum membuat rencana pengembangan WBS. Sistem WBS masih menggunakan platform sistem yang sama dengan yang digunakan oleh PT Pertamina (Persero) sebagai holding company. Namun, PT Pertamina Lubricants senantiasa melakukan sosialisasi kepada segenap Pemangku kepentingan baik di lingkungan internal maupun eksternal. Hal ini dilakukan demi mengefektifkan fungsi dan keberadaan WBS sebagai bagian dari mekanisme kepatuhan semua pihak pada penerapan tata kelola.
WBS Development Plan In 2015, PT Pertamina Lubricants has yet to make a development plan for WBS. The WBS still used the same platform system with PT Pertamina (Persero) as a holding company. However, PT Pertamina Lubricants continued to disseminate to both internal and external stakeholders. This was done for effective function and existence of WBS as part of compliance mechanism of all parties on the governance implementation.
Perihal Gratifikasi Sebagai bagian dari PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Lubricants juga terikat pada Pedoman Gratifikasi, Penolakan, Penerimaan dan Pemberian Hadiah atau Cinderamata dan Hiburan (Entertainment), yang diberlakukan PT Pertamina (Persero). Perusahaan mewajibkan Dewan Komisaris, Direksi maupun para pejabat perusahaan dan pekerja, untuk menyampaikan pelaporan gratifikasi setiap bulan.
About Gratification As part of PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Lubricants is also attached to the Guidelines of Gratification, Rejection, Acceptance and Giving Gifts or Souvenirs and Entertainment, enacted by PT Pertamina (Persero). The Company requires the Board of Commissioners, Board of Directors and officials of the Company and employees, to submit the gratification reporting every month.
Pelaporan terkait gratifikasi dilakukan melalui system WBS Pertamina. Selama tahun 2015, Perusahaan tidak menerima laporan penerimaan gratifikasi.
Reporting about gratification is done through the WBS of Pertamina. During 2015, the Company did not receive any reports on gratification.
Keterbukaan Informasi dan Akses Data Perusahaan Information Disclosure and Company Data Access
Sesuai dengan prinsip transparansi atau keterbukaan dalam tata kelola perusahaan yang baik, PT Pertamina Lubricants senantiasa mengelola informasi yang tepat dan selalu terbaharui, serta dapat diakses para pemangku kepentingan. Perusahaan mengelolaan informasi dengan tetap memperhatikan ketentuan yang mengatur tentang hal tersebut, di antaranya Undang Undang No.14 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pengelolaan Layanan Informasi Publik.
In accordance with the principle of transparency in good corporate governance, PT Pertamina Lubricants always manages the accurate and updated information, as well as accessible to the stakeholders. The Company manages the information with regard to the applicable provisions, including Law No. 14 of 2008 on Guidelines for the Management of Public Information Services.
Perusahaan memberikan akses pada para pemangku kepentingan untuk mendapatkan informasi maupun data terbuka, pada saluran-saluran informasi yang menjadi domain publik. Khusus untuk informasi dan data tertentu, PT Pertamina Lubricants memberlakukan akses terbatas melalui mekanisme pengajuan permintaan terlebih dahulu.
The Company provides access to the stakeholders for information and open data, through the channels of information that become public domain. Especially for particular information and data, PT Pertamina Lubricants applies limited access through the mechanism of a request in advance.
154
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
PENERBITAN LAPORAN TAHUNAN
ANNUAL REPORT PUBLISHING
Salah satu akses untuk mendapatkan informasi dan data terbuka adalah penerbitan Laporan Tahunan. PT Pertamina Lubricants menerbitkan Laporan Tahunan setiap tahun, dan sejak tahun 2015 telah ditingkatkan menjadi Laporan Tahunan Terintegrasi.
One of the accesses to information and open data is the publishing of the Annual Report. PT Pertamina Lubricants publishes an Annual Report each year, and since 2015 has been upgraded to the Integrated Annual Report.
Pada Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 disampaikan informasi dan data Perusahaan yang menyangkut Laporan Keuangan Konsolidasian, Kinerja Operasional dan Kinerja Keberlanjutan termasuk pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), dalam kurun waktu tahun 2015.
The Intregated Annual Report 2015 presents information and data on the Company’s Consolidated Financial Statements, Operational Performance and Sustainability Performance including the implementation of Social and Environmental Responsibility (TJSL), during 2015.
PT Pertamina Lubricants menyertakan Laporan Tahunan pada kegiatan Annual Pertamina Subsidiary Award (APSA) yang diselenggarakan PT Pertamina (Persero). Perusahaan juga akan menyertakan Laporan Tahunan pada kegiatan Annual Report Award (ARA) yang diselenggarakan atas kerjasama Otoritas Jasa Keuangan, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian BUMN, Bank Indonesia Bursa Efek Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governance dan Ikatan Akuntan Indonesia.
PT Pertamina Lubricants included the Annual Report in the event of Pertamina Subsidiary Annual Award (APSA) organized by PT Pertamina (Persero). The Company will also include the Annual Report in the Annual Report Award (ARA) which is held in cooperation of he Financial Services Authority, the Directorate General of Taxation, Ministry of SOEs, Bank Indonesia, Indonesia Stock Exchange, National Committee on Governance and the Indonesian Institute of Accountants.
Kesertaan dalam APSA maupun ARA, merupakan salah satu mekanisme penilaian terhadap kualitas penyampaian keterbukaan informasi yang disajikan.
Participation in APSA and ARA is one of the assessment mechanisms of the quality of the delivery of information disclosure.
Perusahaan juga menyediakan mekanisme evaluasi maupun penyampaian informasi lain oleh pemangku kepentingan. Laporan Tahunan Terintegrasi menyertakan lembaran umpan balik yang bisa digunakan para pemangku kepentingan untuk menyampaikan masukan demi peningkatan kualitas pelaporan. [G4-49]
The Company also provides other mechanism for evaluating the delivery of information by stakeholders. Integrated Annual Report includes a feedback form that can be used by stakeholders to give feedbacks for the improvement of the quality of reporting. [G4-49]
PERNYATAAN FINANSIAL
FINANCIAL STATEMENT
Laporan Tahunan menyertakan informasi Pernyataan Finansial (Financial Statement) Perusahaan. Pernyataan Finansial disusun sesuai International Financial Accounting Standards (IFRS), yang memberikan pengungkapan informasi secara lengkap dan akurat mengenai aktivitas keuangan Perusahaan.
Annual Report includes the information of Financial Statement of the Company. The Financial Statement is prepared in accordance with the International Financial Accounting Standards (IFRS), which provides complete and accurate information disclosure regarding the Company’s financial activities.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
155
Melalui Pernyataan Finansial dalam Laporan Tahunan, PT Pertamina Lubricants telah menyampaikan laporan keuangan dan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan kepada para pemangku kepentingan.
Through the Financial Statements in the Annual Report, PT Pertamina Lubricants has submitted financial statements and information regarding the financial condition of the Company to the stakeholders.
SITUS PERUSAHAAN DAN AKSES INFORMASI
COMPANY SITE AND INFORMATION ACCESS
Informasi mengenai Perusahaan juga dapat diakses para pemangku kepentingan melalui beberapa media yang bisa diakses: 1. Situs PT Pertamina (Persero): www.pertaminalubricants.com 2. Social Media a. Facebook : Pertamina Lubricants b. Twitter : @pertaminalub c. Youtube : PT Pertamina Lubricants
Information about the Company can also be accessed by the stakeholders through several media as follows: 1. PT Pertamina (Persero) site: www.pertaminalubricants.com 2. Social Media a. Facebook : Pertamina Lubricants b. Twitter : @pertaminalub c. Youtube : PT Pertamina Lubricants
Perkara Penting Significant Cases
KEPATUHAN PADA HUKUM
COMPLIANCE WITH LAWS
PT Pertamina Lubricants senantiasa menaati ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Kepatuhan pada hukum menjadikan Perusahaan selama tahun 2015 tidak pernah mendapatkan sanksi denda finansial maupun sanksi hukum lain, terkait dugaan pelanggaran terhadap regulasi yang mengatur pengelolaan lingkungan hidup, persaingan usaha sehat, dan tanggung jawab produk. [G4-EN29, SO8-G4, G4-PR9]
PT Pertamina Lubricants always complies with applicable laws and regulations in Indonesia. Compliance with laws has prevented the Company during 2015 from receiving financial penalty or other legal penalties, over alleged violations of the regulations on environmental management, fair competition, and product responsibility. [G4-EN29, SO8-G4, G4-PR9]
Namun demikian selama tahun 2015, PT Pertamina Lubricants dihadapkan pada beberapa perkara hukum. Seluruh perkara tersebut merupakan kasus-kasus hukum yang terjadi pada saat Perusahaan masih sebagai Unit Bisnis Pelumas (UBP) PT Pertamina (Persero).
However, during 2015, PT Pertamina Lubricants was faced with several lawsuits. All cases occured when the Company was still under the name of Lubricants Business Unit (UBP) of PT Pertamina (Persero).
PERKARA PENTING YANG DIHADAPI
LEGAL CASES FACED
Sampai dengan akhir tahun 2015, tidak ada perkara penting yang dihadapi Perusahaan.
As of the end of 2015, there were no important legal cases faced by the Company.
156
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
157
Tinjauan Umum General Overview
Tahun 2015 adalah tahun penuh dinamika dan tantangan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan fluktuatifnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD). Hal ini berimbas pada penurunan penjualan pelumas PT Pertamina Lubricants di dalam negeri. Namun, langkah tepat mengakuisisi perusahaan pelumas di Thailand menjadikan kinerja Perusahaan tetap positif dan memperlihatkan pertumbuhan.
The year 2015 was a year full of dynamics and challenges in line with economic growth and fluctuation of US dollar (USD) exchange rate. This had an impact on the decline in lubricants sales of PT Pertamina Lubricants in the country. However, the acquisition of lubricant company in Thailand was the right move in making the Company’s performance remained positive and showed growth.
KONDISI UMUM PEREKONOMIAN 2015
GENERAL ECONOMIC CONDITIONS IN 2015
Situasi ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2015 tak bisa dilepaskan dari kondisi ekonomi global yang diwarnai resesi di beberapa negara. Hal ini menjadikan ekonomi nasional pun cenderung mengalami pelambatan.
Indonesia’s economic situations throughout 2015 were closely related to global economic conditions affected by recession in some countries. Therefore the national economy experienced a slowdown.
Tingkat pertumbuhan pada tahun 2015 tercatat 4,79%. Angka tersebut tidak berbeda jauh dengan angka pertumbuhan tahun 2014 yang mencapai 5,3%.
The growth rate in 2015 was recorded at 4.79%. The figure was not much different from the growth rate in 2014 that reached 5.3%.
Pelambatan ekonomi mengimbas pada penurunan daya beli masyarakat. Hal ini mempengaruhi kinerja dunia usaha, sehingga tidak sedikit yang menunda ekspansi maupun investasi.
The economic slowdown caused the decline in people’s purchasing power. This affected the performance of the business world, which caused many of them to delay expansion and investment.
KONDISI BISNIS PELUMAS 2015
LUBRICANT BUSINESS CONDITIONS 2015
Melemahnya daya beli masyarakat turut mempengaruhi kinerja keuangan industri pelumas nasional. Terlebih pada tahun 2015 kapasitas produksi pelumas bertambah signifikan.
Weakening purchasing power also affected the financial performance of the national lubricant industry. Moreover, in 2015 the production capacity of lubricants increased significantly.
Hal tersebut tidak terlepas dari beroperasinya sejumlah lube oil blending plant (LOBP) baru yang dioperasikan beberapa perusahaan pelumas. Salah satunya adalah LOBP milik PT Pertamina Lubricants di Tanjung Priok, Jakarta.
It was due to the operation of a number of new lube oil blending plants (LOBP) operated by several lubricant companies. One of them is LOBP owned by PT Pertamina Lubricants in Tanjung Priok, Jakarta.
Turunnya daya beli masyarakat ditambah produksi pelumas yang bertambah signifikan menjadikan kompetisi di pasar pelumas nasional berlangsung ketat. Semua perusahaan pelumas termasuk PT Pertamina Lubricants mengalami penurunan penjualan.
The decline in purchasing power and significant increase in production of lubricants have made the competition in national lubricant market tight. All lubricant companies including PT Pertamina Lubricants experienced decline in sales.
158
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Namun selama tahun 2015 PT Pertamina Lubricants tetap mampu mempertahankan penguasaan pasar pelumas secara nasional. Perusahaan juga mencatatkan pendapatan lebih baik dibandingkan tahun 2014.
However, during 2015 PT Pertamina Lubricants managed to maintain its national lubricant market share. The Company also posted better earnings than in 2014.
Tetap positifnya kinerja PT Pertamina Lubricants tidak terlepas dari kinerja penjualan pelumas di luar negeri di kawasan Indocina melalui anak perusahaan Pertamina Lubricants Thailand Co,. Ltd. di Thailand.
PT Pertamina Lubricants’ performance that remained positive was contributed by overseas lubricant sales performance in the Indochina region through subsidiary Pertamina Lubricants Thailand Co,. Ltd. in Thailand.
Tinjauan Segmen Usaha Business Segment Overview
Sesuai Anggaran Dasar, kegiatan usaha PT Pertamina Lubricants meliputi: a. Melaksanakan kegiatan produksi dan pengolahan pelumas, grease, specialties product, dan base oil serta bahan baku pelumas, grease, specialties product dan base oil dalam arti kata seluas-luasnya termasuk penyediaan prasarananya b. Melaksanakan kegiatan perdagangan ekspor maupun impor pelumas, grease, specialties product dan base oil; serta bahan baku pelumas, grease, specialties product dan base oil c. Melaksanakan kegiatan pengangkutan, penyimpanan, penyaluran, distribusi dan pemasaran pelumas, grease, specialties product dan base oil serta bahan baku pelumas, grease, specialties product dan base oil dalam arti kata seluas-luasnya termasuk penyediaan prasarananya d. Melaksanakan kegiatan jasa produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, penyaluran, distribusi dan pemasaran pelumas, grease, specialties product dan base oil serta bahan baku pelumas, grease, specialties product dan base oil e. Menyelenggarakan kegiatan usaha lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung terkait atau menunjang kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d
In accordance with Articles of Association, PT Pertamina Lubricants business activities include: a. Conducting production and processing of lubricants, grease, specialties products, base oil, and raw materials of lubricants, grease, specialty products, base oil in the broadest sense of the word, including the provision of infrastructure b. Conducting exports and imports of lubricants, grease, specialties products and base oil; as well as the raw materials of lubricants, grease, specialty products and base oil c. Conducting transportation, storage, transmission, distribution and marketing of lubricants, grease, specialties products and base oil, as well as raw materials of lubricants, grease, specialties products and base oil in the broadest sense of the word, including the provision of infrastructure d. Conducting production services, processing, transportation, storage, transmission, distribution and marketing of lubricants, grease, specialties products and base oil, as well as raw materials of lubricants, grease, specialties products and base oil e. Conducting other business activities that are directly or indirectly related or support business activities referred to in letter a up to letter d
Bagian ini akan menguraikan kinerja masing-masing kegiatan usaha selama tahun 2015.
This section will describe the performance of each business activity during 2015.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
159
Kinerja Segmen Usaha Business Segment Performance
Tugas dan tanggung jawab terkait produksi dilaksanakan oleh Fungsi Produksi yang dipimpin Vice President (VP) Produksi. Adapun tugas dan tanggung jawab terkait distribusi dijalankan oleh Fungsi Distribusi, yang dipimpin VP Distribusi. Baik VP Produksi maupun VP Distribusi bertanggung jawab kepada Direktur Operasi.
The duties and responsibilities of production are carried out by the Production Department led by Vice President (VP) Production. The duties and responsibilities of distribution are carried out by Distribution Department, led by VP Distribution. Both VP Production and VP Distribution are under the supervision of Director of Operations.
Struktur Orgnisasi Fungsi Produksi dan Fungsi Distribusi Organizational Structure of Production and Distribution Departments Direktur Operasi Julfian Siregar
Vice President Production Mohamad Zuchri
Vice President Distribution Dudhy Ch. P. Aminunsyah
KINERJA PRODUKSI
PRODUCTION PERFORMANCE
Tanggung jawab Fungsi Produksi adalah menyediakan seluruh material bahan baku dan bahan pembantu produksi serta melakukan proses produksi. Fungsi produksi juga melakukan kegiatan optimalisasi fasilitas produksi untuk menunjang kelancaran produksi.
Production Department is responsible to provide the entire raw materials and production auxiliary materials as well as the production process. The production department also involves the optimization of production facilities to support the production.
Kegiatan produksi dimulai dari pemrosesan bahan baku, terdiri atas base oil yang berasal dari PT Pertamina (Persero) serta bahan aditif dari PT Pertamina (Persero) dan produksi PT Pertamina Lubricants. Bahan baku tersebut selanjutnya diolah menjadi pelumas, grease, dan specialties product.
The production activities begins from processing of raw materials, consisting of a base oil from PT Pertamina (Persero) as well as additives from PT Pertamina (Persero) and PT Pertamina Lubricants. The raw materials are further processed into lubricants, grease, and specialties products.
Proses pengolahan berlangsung di tiga production unit domestik dan satu production unit luar negeri 1. Production Unit Jakarta (PUJ) 2. Production Unit Cilacap (PUC) 3. Production Unit Gresik (PUG) 4. Pertamina Lubricants Thailand
Processing takes place at three domestic production units and one overseas production unit, namely: 1. Production Unit Jakarta (PUJ) 2. Production Unit Cilacap (PUC) 3. Production Unit Gresik (PUG) 4. Pertamina Lubricants Thailand
160
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
KAPASITAS PRODUKSI
PRODUCTION CAPACITY
Di tahun 2015, dilakukan upgrading teknologi pabrik pelumas, khususnya di PUJ. Namun, upgrading ini tidak menyebabkan peningkatan/penurunan kapasitas produksi pabrik.
In 2015, technological upgrading was carried out for lubricants plant, especially at PUJ. However, the upgrading did not increase or decrease the production capacity of the plant.
PRODUCTION UNIT JAKARTA (PUJ)
PRODUCTION UNIT JAKARTA (PUJ)
Tahun 2015 Perusahaan mengoperasikan PUJ yang telah dimodernisasi yang menjadi pabrik pertama di Asia Tenggara yang terintegrasi. Fasilitas pabrik yang ada menjadikan PUJ dapat memproduksi pelumas, grease, specialties product, dan base oil. Kapasitas produksi LOBP terpasang bertambah menjadi 270.000 KL/tahun
In 2015 the Company operated PUJ that has been modernized to become the first integrated plant in Southeast Asia. The existing plant facilities enable PUJ to produce lubricants, grease, specialties products and base oil. The installed LOBP production capacity increased to 270,000 KL/year.
Pabrik baru PUJ didukung dengan penggunaan teknologi blending modern, yakni: t 4BUVVOJUAutomatic Batch Blending t 4BUVVOJUInline Blending t 4BUVVOJUSimultaneous Metering Blending
The new plant of PUJ is supported by the use of modern blending technology, namely: t 0OFVOJUPG"VUPNBUJD#BUDI#MFOEJOH t 0OFVOJUPG*OMJOF#MFOEJOH t 0OFVOJUPG4JNVMUBOFPVT.FUFSJOH#MFOEJOH
Pabrik baru PUJ memiliki fasilitas enam line pengisian lithos, empat line pengisian drum, dan empat line pengisian curah. Modernisasi yang dilakukan menjadikan pabrik baru dioperasikan secara otomatis.
PUJ’s new plant has facilities of six lithos filling lines, four drum filling lines and four bulk filling lines. The modernization has made the new plant is operated automatically.
Sampai dengan akhir tahun 2015, fasilitas produksi PUJ terdiri atas: 1. Dua unit pabrik LOBP Total kapasitas terpasang 270.000 KL/tahun 2. Satu unit grease plant Kapasitas terpasang 8.000 MT/tahun 3. Satu unit viscosity modifier (VM) plant Kapasitas produksi aditif 23.000KL/tahun
As of the end of 2015, PUJ production facilities consisted of: 1. Two units of LOBP plant Total installed capacity of 270,000 KL/year 2. One unit of grease plant Installed capacity of 8,000 MT/year. 3. One unit of viscosity modifier (VM) plant Additives production capacity of 14,000 KL/ year.
PRODUCTION UNIT CILACAP (PUC)
PRODUCTION UNIT CILACAP (PUC)
PUC terdiri dari satu unit pabrik LOBP, dengan kapasitas terpasang 85.000 KL/tahun. Proses produksi PUC didukung fasilitas: t 5BOHLJblending 11 unit, kapasitas 2.000 - 55.000 liter
PUC consists of one unit of LOBP plant, with an installed capacity of 85,000 KL/year. PUC production process is supported facilities as follows: t VOJUTPGCMFOEJOHUBOLT XJUIDBQBDJUZPG liters t 'JMMJOH GBDJMJUJFT PG mWF MJUIPT mMMJOH NBDIJOFT XJUI GPVS output lines, supported by a holding tank with total capacity of 171 KL t 'JMMJOH GBDJMJUJFT PG mWF ESVN mMMJOH NBDIJOFT XJUI UXP inlines and total production of 800 drums per day t 3BXNBUFSJBMTUPSBHFUBOLDPNQSJTJOH a. Eight units of base oil storage tanks b. Eight units of additive storage tanks
t 'BTJMJUBT filling lima mesin pengisian lithos dengan empat line output, dengan didukung tangki induk berkapasitas total 171 KL t 'BTJMJUBTmMMJOHMJNBNFTJOQFOHJTJBOESVNEFOHBOEVB inline total produksi 800 drum per hari t 5BOHLJUJNCVOCBIBOCBLVUFSEJSJ a. Tangki timbun base oil delapan unit b. Tangki timbun aditif delapan unit
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
161
PRODUCTION UNIT GRESIK (PUG)
PRODUCTION UNIT GRESIK (PUG)
Proses produksi pada PUG sudah dijalankan secara otomatis menggunakan teknologi inline blending (ILB) dan automatic batch blending (ABB). Dengan kedua teknologi tersebut, bahan baku untuk keperluan produksi pelumas sejak diturunkan dari kapal sampai menjadi produk siap pakai diproses otomatis yang dikendalikan dari ruang kontrol.
The production process at PUG has already been carried out automatically using inline blending (ILB) and automatic batch blending (ABB) technologies. With these two technologies, raw materials for the production of lubricants are processed automatically, since they are unloaded from the boat until they become ready to use products, which are controlled from the control room.
Proses blending dan pengisian secara otomatis menghasilkan mutu produk yang memenuhi spesifikasi dengan konsistensi mutu yang unggul. Dengan teknologi serba otomatis, volume pengisian juga lebih akurat dan jenis produk dapat terekam secara otomatis. Teknologi ini juga memiliki keunggulan dalam hal kecepatan produksi yang tinggi.
The automated process of blending and filling has generated products with quality meeting the specifications with superior quality consistency. With fully automated technology, the volume of filling is also more accurate and type of product can be recorded automatically. This technology also has advantage in high production speed.
Fasilitas produksi PUG: t -0#1 LBQBTJUBTQSPEVLTJ,-UBIVO t 7.Plant, kapasitas produksi 9.000 KL/tahun.
PUG production facilities consist of: t -0#1 XJUIQSPEVDUJPODBQBDJUZPG ,-ZFBS t 7.1MBOU XJUIQSPEVDUJPODBQBDJUZPG ,-ZFBS
Fasilitas pendukung PUG: t 5BOHLJUJNCVOCBIBOCBLV base oil dan aditif ), kapasitas 14.000 KL t 5BOHLJUJNCVOQSPEVLKBEJ LBQBTJUBT,t 'BTJMJUBTQFOHJTJBO a. Botol plastik (lithos), empat jalur b. Drum 209 liter, empat jalur
PUG support facilities: t 4UPSBHF UBOL PG SBX NBUFSJBMT CBTF PJM BOE BEEJUJWFT
with capacity of 14,000 KL t 4UPSBHFUBOLPGmOJTIFEQSPEVDUT XJUIDBQBDJUZPG KL t 'JMMJOHGBDJMJUJFT a. Plastic bottles (lithos), four lines b. 209-liter drum, four lines
LABORATORIUM PRODUKSI
PRODUCTION LABORATORY
Setiap Production Unit juga dilengkapi laboratorium produksi. Keberadaan laboratorium produksi ditujukan untuk memastikan kualitas pelumas hasil produksi telah sesuai spesifikasi yang ditentukan. Fasilitas laboratorium produksi yang dimiliki PT Pertamina Lubricants adalah: t -BCPSBUPSJVN1SPEVLTJ+BLBSUB t -BCPSBUPSJVN1SPEVLTJ$JMBDBQ t -BCPSBUPSJVN1SPEVLTJ(SFTJL
Each Production Unit is also equipped with production laboratory. The production laboratory is built to ensure quality lubricant product has complied with predetermined specification. Production laboratory facilities owned by PT Pertamina Lubricants are: t +BLBSUB1SPEVDUJPO-BCPSBUPSZ t $JMBDBQ1SPEVDUJPO-BCPSBUPSZ t (SFTJL1SPEVDUJPO-BCPSBUPSZ
VOLUME PRODUKSI
PRODUCTION VOLUME
Secara umum volume produksi selama tahun 2015 memperlihatkan peningkatan dibanding tahun 2014. Peningkatan terjadi seiring penambahan kapasitas terpasang setelah pabrik baru PUJ dioperasikan dan beroperasinya Production Unit milik anak perusahaan Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd.
In general, the production volume during 2015 showed an increase compared to 2014. The increase was in line with additional installed capacity after PUJ’s new plant is operated and the operation of Production Unit owned by subsidiary Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd.
162
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Proses produksi pada PUG sudah dijalankan secara otomatis menggunakan teknologi Inline Blending (ILB) dan Automatic Batch Blending (ABB) t 5PUBM WPMVNF QSPEVLTJ -0#1 UBIVO BEBMBI 401.602,70 KL, menurun 20.742 KL atau 4,91% dibanding tahun 2014 sebesar 422.344 KL. t 5PUBM WPMVNF QSPEVLTJ grease tahun 2015 mencapai 2.767,07 MT, menurun 274,93 MT atau 9,04% dibanding tahun 2014 sebesar 3.042 MT.
t 5PUBM-0#1QSPEVDUJPOWPMVNFJOXBT KL, down 20,742 KL or 4.91% compared to 2014 at 422,344 KL. t 5PUBM HSFBTF QSPEVDUJPO WPMVNF JO SFBDIFE 2,767.07 MT, down 274.93 MT or 9.04% compared to 2014 at 3,042 MT.
VOLUME PRODUKSI TAHUN 2015 Production Volume 2015 Produksi Production
Satuan Unit
Drum Lithos Bulk
KL
Jumlah | Total Drum Pail
MT
Jumlah | Total
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
Unit Produksi Indonesia Production Unit Indonesia
Thailand
Total
159.807,11
0
159.807,11
141.310,96
0
141.310,96
100.484,63
0
100.484,63
401.602,70
0
401.602,70
2.331,622
0
2.331,622
435,452
0
435,452
2.767,07
0
2.767,07
163
FUNGSI DISTRIBUSI
DISTRIBUTION FUNCTION
Fungsi Distribusi bertanggung jawab untuk: 1. Merencanakan dan mengelola permintaan sales, 2. Mengelola ketersediaan produk di Gudang Nusantara, 3. Melakukan distribusi pelumas ke seluruh wilayah Nusantara dengan tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat jenis dan mutu melalui pengelolaan inventory dan transportasi secara efisien dan efektif.
The distribution function is responsible for: 1. Planning and managing sales inquiries, 2. Maintaining the availability of product in Nusantara Warehouse, 3. Carrying out lubricants distribution to all part of the archipelago with the right amount, time, and quality through inventory and transportation management in an efficient and effective way.
Pelaksanaan kegiatan pendistribusian didukung penerapan sistem pengelolaan pergudangan (warehouse management system) dan depot pasokan (Depot Supply Point).
Implementation of the distribution activities supported the implementation of warehouse management systems (warehouse management system) and supply depot (Depot Supply Point).
PENDISTRIBUSIAN PELUMAS
LUBRICANTS DISTRIBUTION
Alur pendistribusian produk-produk Perusahaan adalah sebagai berikut:
Distribution flow of the Company’s products is as follows:
Gudang nusantara Nusantara Warehouse
Depot Supply Point Depot Supply Point
Gudang Distributor Distributor Warehouse
Konsumen The Customers
Seluruh hasil produksi dari Production Unit selanjutnya disimpan dalam Gudang Nusantara sebelum didistribusikan. Gudang Nusantara juga digunakan untuk menyimpan stok produk jadi sebagai persiapan pasokan produk jadi bulan selanjutnya.
The entire production of the Production Unit Nusantara then stored in warehouses before being distributed. Warehouse Nusantara also used to hold stocks of finished products in preparation for next month supply of finished products.
Perusahaan memiliki tiga Gudang Nusantara: 1. Gudang Nusantara Jakarta, dengan kapasitas simpan 250.000 box dan 120.000 drum. 2. Gudang Nusantara Cilacap, dengan kapasitas simpan 50.000 box dan 7.500 drum. 3. Gudang Nusantara Surabaya, dengan kapasitas simpan 155.000 box dan 40.000 drum.
The company has three warehouses Nusantara: 1. Warehouse Nusantara Jakarta, with a storage capacity of 250,000 boxes and 120,000 drums. 2. Warehouse Nusantara Cilacap, with a storage capacity of 50,000 boxes and 7,500 drums. 3. Warehouse Nusantara in Surabaya, with a storage capacity of 155,000 boxes and 40,000 drums.
164
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
WAREHOUSE MANAGEMENT SYSTEM (WMS)
WAREHOUSE MANAGEMENT SYSTEM (WMS)
Penerapan WMS meliputi pengelolaan atas segala kegiatan pergudangan, meliputi: 1. Shipping (pengiriman) 2. Receiving (penerimaan) 3. Put away (penyimpanan) 4. Move (pergerakan) 5. Picking (pengambilan)
Application of WMS include the management of all the warehousing activities, including: 1. Shipping 2. Receiving 3. Put away 4. Move 5. Picking
Tujuan penerapan WMS adalah menyediakan satu set prosedur komputerisasi untuk menangani penerimaan dan pengiriman barang, mengelola fasilitas penyimpanan, mengelola stok barang untuk picking, packing, dan shipping. Penerapan WMS mengaplikasikan teknologi seperti WiFi, Local Area Network (LAN), radio frequency, barcode scanner, email dan teknologi informasi lainnya.
The WMS application is aimed to provide a set of computerized procedures to handle the receipt and shipment of goods, manage storage facilities, manage inventory for picking, packing and shipping. The WMS applies technology such as WiFi, Local Area Network (LAN), radio frequency, barcode scanner, email and other information technology.
Keuntungan menggunakan WMS, di antaranya: t Speed Up Handling Process Mempercepat lama waktu (lead time) proses dengan cara komputerisasi atau otomatis t Ensure Accurate Inventory Data Mengetahui semua transaksi inventaris dan jumlah stok lebih cepat dan akurat dalam waktu kapan pun t Optimize Warehouse Layout and Space Utilization Mengatur lokasi penyimpanan barang secara optimal
The advantage of applying WMS, include: t 4QFFE6Q)BOEMJOH1SPDFTT Accelerate lead time process by computerized or automated means t &OTVSF"DDVSBUF*OWFOUPSZ%BUB Knowing all inventory transactions and the amount of stock more quickly and accurately at any time t 0QUJNJ[F8BSFIPVTF-BZPVUBOE4QBDF6UJMJ[BUJPO Set the optimal storage location of goods
Dalam penerapan WMS, berlaku mekanisme first in first out (FIFO) dalam lalu lintas keluar masuk barang. Dengan demikian barang yang pertama kali masuk gudang akan keluar pertama kali pula dari gudang.
In the application of WMS, the Company applies the First in First out (FIFO) mechanism for the traffic of goods. Thus the first entry of goods is to be the first one that comes out.
Perusahaan juga menerapkan pendistribusian produk melalui layanan pintu ke pintu (door to door services) yang merupakan layanan antarbarang dari alamat pengirim sampai alamat penerima. Layanan ini dikenal pula sebagai strategi jemput bola, yakni sebuah strategi yang menjadikan PT Pertamina Lubricants sebagai penyedia jasa berkoordinasi langsung dengan calon pelanggan.
The company also implements product distribution through door to door services, which is a delivery service from the sender address to the recipient’s address. This service is also known as a proactive strategy, i.e. strategy that makes PT Pertamina Lubricants as a service provider that coordinates directly with prospective customers.
Strategi door to door services terbilang cukup efektif karena para pelaku usaha bisa mendekatkan PT Pertamina Lubricants dengan konsumen. Strategi ini juga dan memberikan kemudahan bagi para pelanggan untuk memenuhi kebutuhannya.
Door to door services strategy is quite effective because businesses can bring PT Pertamina Lubricants closer to customers. This strategy also makes it easy for customers to meet their needs.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
165
DEPOT SUPPLY POINT
DEPOT SUPPLY POINT
Kegiatan distribusi PT Pertamina Lubricants didukung oleh fasilitas Depot Supply Point (DSP). Total terdapat 26 DSP di seluruh wilayah Indonesia yang disuplai dari tiga Gudang Nusantara. Setiap DSP menyimpan stok aman produk untuk persediaan selama dua pekan hingga dua bulan ke depan, sehingga pasokan produk pelumas kepada konsumen tetap terjamin.
PT Pertamina Lubricants distribution activities are supported by the Depot Supply Point (DSP) facilities. A total of 26 DSPs across Indonesian regions are supplied by three Nusantara Warehouses. Each DSP stores safe amount of products supplies of two weeks to two months, to secure supply of lubricant products to customers.
Laporan ini tidak menyertakan pembahasan pendistribusian pelumas yang diproduksi anak perusahaan Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd.
This report does not include a discussion of the distribution of lubricants produced by subsidiary Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd.
Kegiatan pendistribusian produk-produk PT Pertamina Lubricants dilakukan melalui moda angkutan darat dan laut oleh transporter yang terdaftar pada PT Pertamina Lubricants. Sebagian besar perusahaan transporter merupakan perusahaan lokal atau perusahaan yang didirikan dan berkedudukan di Indonesia. [G4-EC9]
PT Pertamina Lubricants’ products are distributed through land and sea transport modes by a transporter registered in PT Pertamina Lubricants. Most transporter companies are local companies or companies established and domiciled in Indonesia. [G4-EC9]
Tinjauan Fungsi Penjualan Overview of Marketing Function
Secara umum pada tahun 2015 PT Pertamina Lubricants tetap menjadi pemimpin pasar pelumas di dalam negeri, dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 59,09%. Adapun penjualan mancanegara (overseas) menjangkau 18 negara di empat benua.
In general in 2015 PT Pertamina Lubricants lubricants remain the market leader in the country, with a market share of 59,09%. As for the sale of foreign (overseas) covering 18 countries on four continents.
Penjualan menjadi hal penting lain yang turut menentukan pencapaian kinerja Perusahaan selama tahun 2015. Kegiatan penjualan dibagi menjadi penjualan domestik dan penjualan luar negeri. Penjualan domestik terdiri atas penjualan retail dan penjualan domestik. Melalui kegiatan penjualan Perusahaan berupaya tetap menjadi pemimpin pasar pelumas nasional, dan menjadi salah satu perusahaan pelumas terkemuka di dunia.
Sales become another important thing that determines the achievement of the Company’s performance during 2015. The activities of sales are divided into domestic sales and overseas sales. Domestic sales consist of retail sales and industrial sales. Through the sales, the Company strives to remain the national lubricants market leader, and become one of the leading lubricant companies in the world.
ASPEK PEMASARAN
MARKETING ASPECT
Kebijakan dan Strategi Pemasaran Kebijakan dan strategi pemasaran retail diantaranya adalah: 1. Memaksimalkan program penguasaan pangsa pasar retail outlet untuk otomotif melalui harga yang kompetitif.
Marketing Policy and Strategy Retail marketing policy and strategy are:
166
1. Maximize the program to dominate automotive retail outlets market share through competitive pricing.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
2. Menjaga konsumen domestik existing dan berupaya melakukan intensifikasi kepada konsumen domestik existing dan agresif melakukan akuisisi.
2. Maintain existing industrial customers and continue intensification to existing industrial customers and aggressively making acquisitions.
Kebijakan dan strategi pemasaran industri diantaranya adalah: 1. Memelihara pasar dengan program pelatihan, layanan purnajual, gathering, kerjasama sponsor 2. Intensifikasi yakni memperluas penggunaan produk pada peralatan lain di kelompok pelanggan pada omestic yang sama atau grup domestik yang sama 3. Ekstensifikasi, yakni pelanggan yang masih menggunakan produk pesaing.
Industrial marketing policy and strategy are:
Masing-masing kegiatan penjualan dilaksanakan oleh Fungsi terpisah yang dipimpin seorang VP dan bertanggung jawab kepada Direktur Sales & Marketing. Fungsi tersebut adalah: 1. Pemasaran Retail 2. Pemasaran Industri 3. Pemasaran Overseas 4. Sales
Each sales activity is carried out by separate functions led by a VP and under the supervision of the Director of Sales & Marketing. These functions are:
Kegiatan penjualan domestik dibagi dalam tujuh Wilayah Pemasaran atau Sales Region. Setiap Wilayah Pemasaran dipimpin oleh Sales Region Manager, dan bertanggung jawab kepada Direktur Sales & Marketing.
Domestic sales activities are conducted by seven Sales Regions. Each Sales Region is headed by Sales Region Manager, and is under the supervision of the Director of Sales & Marketing.
1. Maintain the market with training programs, after sales services, gathering, sponsorship cooperation; 2. Intensification, by expanding the use of the products on other equipment in the customer group of the same industry or the same industry group; 3. Extensification, i.e. customers who are still using competitors’ products.
1. 2. 3. 4.
Retail Marketing Industrial Marketing Overseas Marketing Sales
Direktur Utama Gigih Wahyu Haril Rianto
Direktur Sales & Marketing Andria Nusa
Vice President Marketing Industry Redesmon Munir
Vice President Marketing Retail Syafanir Sayuti
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
Vice President Sales Ibnu Prakoso
Vice President Overseas Sigit Pranowo
167
WILAYAH PEMASARAN Sales Region Wilayah Pemasaran Sales Region
Area
Sales Region I
Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau Aceh, North Sumatra, West Sumatra, Riau, Riau Islands
Sales Region II
Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung Jambi, South Sumatra, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung
Sales Region III
Banten, DKI, Jawa Barat | Banten, Special Capital Region of Jakarta, West Java
Sales Region IV
Jawa Tengah, DI Yogyakarta | Central Java, Special Region of Yogyakarta
Sales Region V
Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur East Java, Bali, West Nusa Tenggara Barat, East Nusa Tenggara
Sales Region VI
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara West Kalimantan, Central Kalimantan, South Kalimantan, East Kalimantan, North Kalimantan
Sales Region VII
Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara North Sulawesi, West Sulawesi, Central Sulawesi, Southeast Sulawesi, South Sulawesi, Papua, West Papua, Maluku, North Maluku
HARGA JUAL PRODUK
PRODUCT SALES PRICE
Harga jual produk pelumas PT Pertamina Lubricants diatur dalam SK No. 008/PL0000/2014-S3 tentang Harga Jual Produk Pelumas PT Pertamina Lubricants. Harga jual produk pelumas tidak mengalami peningkatan, kecuali harga jual produk yang termasuk dalam kontrak jual beli.
The sales price of PT Pertamina Lubricants’ lubricant products is regulated in Decree No. 008/PL0000/2014-S3 on Sales Price of PT Pertamina Lubricants’ Lubricant Products. The sales price of lubricant products did not increase, except the sales price of the products included in the sales and purchase agreement.
PENINGKATAN HARGA JUAL RATA-RATA TERHADAP HARGA RATA-RATA TAHUN SEBELUMNYA (2014) Increase of Average Sales Price to Previous Year (2014) Average Price No
Tipe Perjanjian Agreement Type
Pembeli Buyer
Peningkatan Harga Price Increase
1
Kontrak Jual Beli | Sales and Purchase Agreement
PT Honda Prospect Motor
0,25%
2
Kontrak Jual Beli | Sales and Purchase Agreement
Blue Bird Group
1,95%
3
Kontrak Jual Beli | Sales and Purchase Agreement
PT Kereta Api Indonesia (Persero)
8,79%
4
Kontrak Jual Beli | Sales and Purchase Agreement
PT Pelayaran Tempuran Emas, Tbk.
4,07%
5
Kontrak Jual Beli | Sales and Purchase Agreement
PT PELNI (Persero)
20,37%
6
Kontrak Jual Beli | Sales and Purchase Agreement
PT Pupuk Sriwidjadja Palembang
12,76%
7
Kontrak Jual Beli | Sales and Purchase Agreement
PT Timah (Persero), Tbk.
27,47%
8
Kontrak Jual Beli | Sales and Purchase Agreement
PHE WMO
8,54%
9
Kontrak Jual Beli | Sales and Purchase Agreement
PT Krakatau Steel (Persero)
4,35%
168
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
PEMASARAN RETAIL
RETAIL MARKETING
Pada tahun 2015 PT Pertamina Lubricants merealisasikan beberapa program untuk mendukung kegiatan pemasaran retail, yakni:
In 2015, PT Pertamina Lubricants realized several programs to support retail marketing activities, namely:
t $MVTUFSJOH Clustering atau territory management dilakukan agar pengelolaan dsitribusi dapat dilakukan dengan maksimal oleh masing-masing distributor pada wilayah kerja masing-masing.
t $MVTUFSJOH Clustering or territory management is conducted to maximize distribution management by each distributor in their respective work areas.
t 4BMFTNBO PT Pertamina Lubricants melibatkan pemasaran langsung yang dilakukan oleh seribu tenaga penjual (salesman), yang menjalankan pemasaran melalui layanan pintu ke pintu (door to door services).
t "5IPVTBOE4BMFTNFO PT Pertamina Lubricants involved direct marketing carried out by a thousand salesmen, who conduct marketing through door to door services.
t #SJHIU0MJNBSU.PEVMBS #0.
Bright Olimart Modular (BOM) merupakan service point yang memberikan layanan kepada pemilik kendaraan untuk ganti oli, servis ringan, servis ban dan nitrogen, serta suku cadang. BOM akan dibangun di fasilitas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang dikelola PT Pertamina Retail. Pengoperasian BOM diresmikan pada 12 Oktober 2015 di SPBU COCO Dago, Bandung.
t #SJHIU0MJNBSU.PEVMBS #0.
Bright Olimart Modular (BOM) is a service point, which provides services to the owner of vehicle for an oil change, minor services, tire services and nitrogen, as well as spare parts. BOM will be developed at public refueling stations (SPBU) managed by PT Pertamina Retail. BOM officially started operating on October 12, 2015 at SPBU COCO Dago, Bandung.
BOM merupakan pengembangan dari Bright Olimart yang telah lebih dahulu ada. Perbedaan antara BOM dengan Bright Olimart terletak pada penyediaan jenis servis. Bright Olimart menyediakan servis berat, sementara BOM tidak.
BOM is the development of Bright Olimart that had previously existed. The difference between BOM with Bright Olimart lies in the type of service. Bright Olimart provides major services, while the BOM provides minor services.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
169
Sebagai service point, BOM memberikan kemudahan bagi konsumen karena bersifat one stop shopping. PT Pertamina Lubricants berencana akan mendirikan sembilan gerai BOM di SPBU milik PT Pertamina Retail.
As a service point, BOM provides convenience for customers due to its nature as one stop shopping. PT Pertamina Lubricants planned to set up nine BOM outlets at gas stations owned by PT Pertamina Retail.
t &OEVSP&YQSFTT Enduro Express adalah gerai representatif yang didesain khusus untuk melayani pengguna sepeda motor yang membutuhkan pelayanan cepat dan profesional. Pengguna motor dapat memanfaatkan waktu kunjungan ke SPBU untuk sekaligus melakukan ganti oli, isi nitrogen, maupun servis ringan lain. Enduro Express memberikan jaminan mutu pelumas dan servis di atas standar bengkel umum dengan tetap mempertahankan harga jual sesuai dengan harga rekomendasi Perusahaan. Pada tahun 2015 sudah berdiri 21 gerai Enduro Express, dan ditargetkan tahun 2016 akan berdiri 506 gerai di seluruh Indonesia, diluar gerai mandiri yang dibangun sendiri oleh SPBU.
t &OEVSP&YQSFTT Enduro Express is a representative outlet designed specifically to serve motorcycle users who need fast and professional service. Motorists can use the time to visit the gas station to simultaneously have an oil change, nitrogen filling, as well as other minor services. Enduro Express provides quality assured lubricants and services above the standard public workshops while maintaining the selling price in accordance with the Company’s price recommendation. In 2015, 21 outlets of Enduro Express has established, and 506 outlets across Indonesia are targeted in 2016, apart from independent outlets that was already established by gas stations.
Realisasi Penjualan Retail Domestik pada tahun 2015 sebanyak 148.189 KL, turun 4,25% dibandingkan tahun 2014
170
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
PENJUALAN RETAIL
RETAIL SALES
Realisasi Penjualan Retail Domestik pada tahun 2015 sebanyak 148.189 KL. Jumlah tersebut turun 4,25% dibanding realisasi tahun 2014 sebanyak 154.773 KL. Penyebab penurunan tersebut karena menurunnya permintaan pelumas domestik.
Sales Realization of Retail Marketing in 2015 was 148,189 KL. The figure was down 4.25%, compared to 2014 at 154,773 KL. The decline was due to decrease in demand for domestic lubricants.
PEMASARAN INDUSTRI
INDUSTRIAL MARKETING
PT Pertamina Lubricants memusatkan pencapaian dan penguasaan pasar segmen industri dengan dua pendekatan strategis. Pertama, melakukan survei maupun kajian potensi pasar pelumas industri nasional. Kedua, melakukan kajian pengkajian produk baru pelumas industri yang dianggap prospektif.
PT Pertamina Lubricants focuses on achievement and share in industrial market segment through two strategic approaches. First, conduct a survey and assessment of potential national industrial lubricant market. Second, conduct assessment of new products of industrial lubricants that are considered prospective.
Kesuksesan pencapaian target penjualan pada segmen industri ditopang strategi pemasaran yang mengutamakan kualitas produk, harga bersaing (kompetitif ), serta layanan andal bagi pelanggan.
The success of sales target achievement in industrial segment supported by a marketing strategy that prioritizes product quality, competitive prices, as well as reliable service for customers.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
171
KEGIATAN PENDUKUNG
SUPPORTING ACTIVITIES
Sepanjang tahun 2015 PT Pertamina Lubricants telah melaksanakan beberapa kegiatan untuk meningkatkan penjualan pemasaran industri, yakni:
Throughout 2015 PT Pertamina Lubricants has implemented several activities to increase sales of industrial marketing, namely:
Pengoperasian Terminal Supply Point & Distribution Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk memperkuat distribusi bagi konsumen industri di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan. Terminal Supply Point & Distribution Batakan merupakan fasilitas pelayanan terintegrasi. Fasilitas yang dimiliki adalah penampungan produk dalam kemasan curah sebesar 820 KL, instalasi pengisian pelumas curah, ruang kontrol, laboratorium QC dan laboratorium oil monitoring (Oil Clinic).
Operating Batakan Supply Point & Distribution Terminal, Balikpapan, East Kalimantan, to strengthen distribution for industrial customers in East Kalimantan, North Kalimantan and South Kalimantan. Batakan Supply Point & Distribution Terminal is an integrated service facility. Facilities of the terminal include product storage in bulk packaging of 820 KL, filling installation of bulk lubricants, control room, QC laboratory and monitoring oil (Oil Clinic) laboratory.
Keberadaan Terminal Supply Point & Distribution Batakan diharapkan dapat mewujudkan efisiensi di sisi biaya handling pelumas, khususnya kemasan curah karena selama ini dipasok dari Gresik. Beroperasinya fasilitas ini juga akan menjamin kepastian pasokan produk-produk PT Pertamina Lubricants kepada konsumen.
Batakan Supply Point & Distribution Terminal is expected to realize efficiency in handling cost of lubricants, particularly bulk packaging, which previously had been supplied from Gresik. The operation of this facility will also guarantee supply security of PT Pertamina Lubricants’ products to customers.
Perusahaan telah memasarkan berbagai produk ke 18 negara yang tersebar di empat benua.
172
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
PENJUALAN INDUSTRI
INDUSTRIAL SALES
PT Pertamina Lubricants pada tahun 2015 telah merealisasikan penjualan Industri Domestik sebanyak 203.890 KL. Realisasi tersebut berkurang 7,75% dibanding tahun 2014 yang mencapai 221.027 KL. Penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya permitaan domestik untuk pelumas industri, khususnya industri pertambangan dan tekstil.
PT Pertamina Lubricants in 2015 has realized sales of Industrial Marketing as much as 203,890 kl. The realization decreased 7.75% compared to 2014, which reached 221,027 kl. The decrease was caused by lower domestic sales, both in the automotive and industrial segments.
PEMASARAN LUAR NEGERI
OVERSEAS MARKETING
Sejak tahun 2007 ketika masih menjadi unit bisnis hingga akhir tahun 2015, PT Pertamina Lubricants telah memasarkan berbagai produk ke 18 negara yang tersebar di empat benua. Penjualan pelumas dilaksanakan melalui mekanisme distributorship sedangkan penjualan base oil dilaksanakan dengan mekanisme direct selling.
Since 2007 when the Company was a business unit up until the end of 2015, PT Pertamina Lubricants has been marketing a variety of products to 18 countries spread across four continents. Lubricant sales conducted through the mechanism of base oil distributorship while sales carried out by direct selling mechanism.
NEGARA TUJUAN PEMASARAN LUAR NEGERI Destination Countries of Overseas Marketing
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
Kawasan Region
Negara Country
Australia
1.
Australia
Asia Tenggara Southeast Asia
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Singapura | Singapore Myanmar Timor Leste | Timor Leste Kamboja | Cambodia Vietnam Thailand Malaysia
Timur Tengah Middle East
9.
Asia Timur East Asia
12. Jepang | Japan 13. Nepal 14. China
Asia Selatan South Asia
15. Bangladesh
Afrika Africa
16. Afrika Selatan | South Africa 17. Nigeria
Eropa Europe
18. Italia | Italy
Uni Emirat Arab | United Arab Emirates 10. Oman 11. Republik Yaman | Republic of Yemen
173
STRATEGI UTAMA PEMASARAN LUAR NEGERI
OVERSEAS MARKETING STRATEGY
Untuk mendukung penetrasi pasar global dan meningkatkan penjualan, PT Pertamina Lubricants telah menerapkan beberapa strategi pemasaran.
To support global market penetration and increase sales, PT Pertamina Lubricants has implemented several marketing strategies.
t 'PLVT1BEB/FHBSBOFHBSB6UBNB PT Pertamina Lubricants fokus mengembangkan pasar global pada delapan negara, yaitu Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Afrika Selatan, dan area Timur Tengah. Negara-negara tersebut menjadi target pemasaran global pelumas produk PT Pertamina Lubricants untuk otomotif, marine dan pembangkit listrik.
t 'PDVT0O.BJO$PVOUSJFT PT Pertamina Lubricants focuses on expanding the global market in eight countries, namely Thailand, Vietnam, Cambodia, Myanmar, South Africa, Australia, Malaysia and the Middle East region. These countries became the target of PT Pertamina Lubricants’ global marketing of lubricant products for the automotive, marine and power generation.
t 1FODJQUBBO)PNF#BTF1SPEVLTJ1FMVNBT PT Pertamina Lubricants telah mengakuisisi Amaco Production Co.Ltd, pabrik pelumas di Thailand, untuk mendukung pengembangan pasar pelumas di kawasan Indochina. Perusahaan juga menjajaki Afrika Selatan sebagai home base pengembangan pasar di Afrika, karena karena situasi politiknya yang relatif stabil dan prospek meningkatnya permintaan pelumas.
t $SFBUJPOPG-VCSJDBOUT1SPEVDUJPO)PNF#BTF PT Pertamina Lubricants has acquired Amaco Production Co.Ltd, a lubricant plant in Thailand, to support the expansion of lubricants market in the Indochina region. The Company has also been exploring South Africa as the home base of market expansion in Africa, due to relatively stable political situation and the prospect of rising demand for lubricants.
t ,FSKBTBNBEFOHBOBrand Global Strategi lain adalah bermitra dengan pihak-pihak yang memiliki brand image global. PT Pertamina Lubricants telah menandatangani kerja sama technical partner dengan Automobili Lamborghini, produsen mobil Lamborghini.
t 1BSUOFSTIJQXJUI(MPCBM#SBOE Another strategy is to partner with parties that have a global brand image. PT Pertamina Lubricants has signed technical partnership with Automobili Lamborghini, the manufacturer of Lamborghini car.
Automobili Lamborghini dipilih dengan pertimbangan nama dan merek Lamborghini yang sudah mendunia sebagai mobil balap papan atas. Sesuai kerjasama tersebut, PT Pertamina Lubricants akan memasok produk pelumas khusus dan bahan bakar untuk mesin mobil Lamborghini.
Automobili Lamborghini was chosen based on Lamborghini’s global name and brand as a top racing car. According the agreement, PT Pertamina Lubricants will supply special lubricants and fuel for Lamborghini car engines.
Kerjasama ini diharapkan memperkuat brand Fastron yang menjadi merek dagang produk-produk pelumas PT Pertamina Lubricants, serta brand Pertamax sebagai merek dagang produk bahan bakar PT Pertamina (Persero).
This partnership is expected to strengthen Fastron brand that became a trademark for lubricant products of PT Pertamina Lubricants, as well as the Pertamax brand as trademark for fuel products of PT Pertamina (Persero).
Kerjasama ini juga sangat strategis karena Automobili Lamborghini adalah bagian dari Volkswagen Group. Diharapkan kerjasama ini menjadi lompatan pengembangan bisnis di pasar internasional sehingga produk-produk PT Pertamina Lubricants akan semakin diterima di pasar global.
This partnership is also very strategic because Automobili Lamborghini is part of Volkswagen Group. This partnership is expected be a leap in business development in the international market so that the products of PT Pertamina Lubricants will be more accepted in the global market.
174
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
PENJUALAN LUAR NEGERI
OVERSEAS SALES
Realisasi penjualan pada tahun 2015 sejumlah 132.700 KL yang meliputi pelumas jadi dan base oil naik dari tahun 2014 sebesar 37.179 KL. Secara konsolidasi, terdapat tambahan volume penjualan Pertamina Lubricants Thailand sejumlah 3.786 KL dan aktivitas inter off take group III sejumlah 85.755 KL.
Sales amount of 312,700 KL in 2015 which includes finished lubricants and base oil increased from the year 2014 which amounted 37,179 KL. On a consolidated basis, there is additional sales volume from Pertamina Lubricants Thailand of 3,786 KL and from activities inter off take group III of 85,755 KL.
PENJUALAN DOMESTIC NON-BRAND & LBO
NON-BRAND AND LBO DOMESTIC SALES
Realisasi penjualan Pemasaran Domestik Non-Brand dan LBO pada tahun 2015 mencapai 57.408 KL. Jumlah tersebut naik dibanding realisasi tahun 2014 sebesar 31.975 KL.
Sales realization of Non-Brand and LBO Domestic Marketing in 2015 reached 57,408 KL. The amount increased, compared to 2014 at 31,975 KL.
Realisasi penjualan Domestik NonBrand dan LBO mencapai 57.408 KL, naik hampir 80% dibanding tahun 2014
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
175
KERJASAMA DENGAN TOYOTA
COOPERATION WITH TOYOTA
PT Pertamina Lubricants juga meneruskan kerjasama dengan PT Toyota Astra Motor (TAM), selaku produsen otomotif terkemuka di Indonesia. Kerjasama telah terbangun sejak tahun 2008 dan terus berkembang hingga kini.
PT Pertamina Lubricants also continued cooperation with PT Toyota Astra Motor (TAM), as a prominent automotive manufacturer in Indonesia. The cooperation has been built since 2008 and continues to grow until now.
Pada bulan September 2015 PT TAM memasarkan produk pelumas mesin terbaru: TMO Lubricants OW-20 produksi PT Pertamina Lubricants. Produksi varian terbaru pelumas mesin untuk kendaraan produksi PT TAM, dipercayakan kepada PT Pertamina Lubricants karena teknologi produksi yang dimiliki. Produksi TMO Lubricants OW-20 memerlukan bahan aditif base oil group 3. PT Pertamina Lubricants merupakan satusatunya produsen di Indonesia yang mampu memproduksi bahan aditif tersebut.
176
In September 2015 PT TAM launched the latest engine lubricant product: TMO Lubricants OW-20 produced by PT Pertamina Lubricants. The production of the latest variant of engine lubricants for vehicles produced by PT TAM has been entrusted to PT Pertamina Lubricants due to its production technology. Production of TMO Lubricants OW-20 requires base oil group 3 additive. PT Pertamina Lubricants is the only manufacturer in Indonesia, which is capable of producing the additive.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
KERJASAMA DENGAN LAMBORGHINI
PARTNERSHIP WITH LAMBORGHINI
Sejak tahun 2014 PT Pertamina Lubricants menjalin kerjasama dengan Automobili Lamborghini, pabrikan mobil asal Italia yang memproduksi mobil super Lamborghini. Kerjasama akan berlangsung selama empat tahun dari tahun 2015 hingga tahun 2019.
Since 2014 PT Pertamina Lubricants has been in partnership with Automobili Lamborghini, the Italian car manufacturer that produces Lamborghini super car. The partnership will last for four years from 2015 until 2019.
Melalui kerjasama tersebut maka PT Pertamina Lubricants juga akan menyediakan pelumas bagi kegiatan otomotif Lamborghini. Selain itu, Pertamina Fastron juga dipercaya sebagai pelumas utama di 129 dealer Lamborghini di seluruh dunia.
Through the partnership, PT Pertamina Lubricants will also provide lubricants for Lamborghini automotive events. In addition, Pertamina Fastron has also been trusted to be the main lubricant at 129 Lamborghini dealerships worldwide.
Kerjasama ini merupakan bagian dari strategi untuk menjaga dominasi pasar di industri pelumas di Indonesia. Pertamina Lubricants menggandeng Lamborghini Automobili agar dapat bergabung ke mata rantai pasokan global. Kerjasama dengan Lamborghini diharapkan akan meningkatkan brand image produk pelumas PT Pertamina Lubricants baik dalam negeri maupun di luar negeri.
This partnership is part of a strategy to maintain market domination of lubricant market in Indonesia. Pertamina Lubricants is engaging Automobili Lamborghini in joining the global supply chain. Partnership with Lamborghini is expected to boost the brand image of PT Pertamina Lubricants’ products both domestically and overseas.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
177
Tinjauan Bidang Usaha Layanan Purnajual Overview of After Sales Service Activities
Bidang usaha lain PT Pertamina Lubricants adalah menyelenggarakan kegiatan usaha yang secara langsung maupun tidak langsung terkait atau menunjang kegiatan usaha produksi dan penjualan. Untuk itulah Perusahaan menyelenggarakan kegiatan layanan purnajual yang juga menjadi bagian dari komitmen memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.
Other business sector of PT Pertamina Lubricants is conducting business activities that are directly or indirectly related or support business activities of production and sales. Therefore, the Company carries out after-sales service as part of a commitment to provide the best services to customers.
LABORATORIUM OIL CLINIC
OIL CLINIC LABORATORY
Laboratorium Oil Clinic merupakan laboratorium yang didesain untuk memenuhi kebutuhan analisis pelumas terpakai (used oil analysis) bagi pelanggan sektor industri. Kegiatan yang dilakukan Laboratorium Oil Clinic adalah sebagai berikut: 1. Pengujian sampel pelumas terpakai (used oil) dan/ atau pelumas baru (fresh oil) untuk tujuan pemantauan kondisi pelumas (oil condition monitoring), analisis kegagalan (failure analysis), uji keaslian (originality test), dan perbandingan kualitas pelumas; 2. Pengujian sampel bahan bakar high speed diesel (HSD)/solar, dan marine fuel oil (MFO) untuk tujuan perbandingan kualitas atau analisa jika terjadi kerusakan peralatan; 3. Pelatihan dan edukasi kepada pelanggan sektor industri mengenai analisis pelumas terpakai (used oil analysis) dan program pemantauan pelumas (oil monitoring)
Oil Clinic Laboratory is a laboratory designed to meet the needs of used oil analysis for industrial sector customers. The activities undertaken by Oil Clinic Laboratory are as follows:
Ada beberapa paket pengujian yang dapat dilakukan di Laboratorium Oil Clinic. Selama tahun 2015 Laboratorium Oil Clinic telah melaksanakan beberapa kegiatan pengujian.
There are several packages of tests that can be performed at the Oil Clinic Laboratory. During 2015 Oil Clinic Laboratory has carried out a number of testing activities.
178
1. Testing of used oil and/or fresh oil samples for the purpose of oil condition monitoring, failure analysis, originality test, and benchmarking of lubricant quality;
2. Testing of high speed diesel (HSD)/diesel and marine fuel oil (MFO) samples for the purpose of quality benchmarking or analysis in case of equipment malfunction; 3. Training and education to industrial sector customers on used oil analysis and oil monitoring program
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
PELAYANAN PENGUJIAN OLEH LABORATORIUM OIL CLINIC Testing Services By Oil Clinic Laboratory Paket | Package
Pengujian | Test
Paket OC-1 OC-1 Package
Pemantauan Pelumas Mesin Pengujian untuk memantau perangkat mesin Engine oil monitoring Test for equipment engine monitoring
Paket OC-2 OC-2 Package
Pemantauan Pelumas Non-Mesin Pengujian untuk pemantauan peralatan non-mesin seperti roda gigi (gear) dan hidrolik. Non-engine oil monitoring Test for non-engine equipment monitoring such as gear and hydraulic.
Paket OC-3 OC-3 Package
Pemantauan Pelumas Mesin Gas Pengujian untuk pemantauan peralatan mesin gas Gas-engine oil monitoring Test for gas-engine equipment monitoring
Paket OC-4 OC-4 Package
Pemantauan Pelumas Turbin Pemantauan peralatan turbin Turbine oil monitoring Turbine equipment monitoring.
Paket OC-5 OC-5 Package
Analisis Pelumas Bahan Bakar Diesel Pengujian bahan bakar HSD Diesel fuel oil analysis HSD fuel test
Paket OC-6 OC-6 Package
Analisis Marine Fuel Oil (MFO) Pengujian MFO Marine Fuel Oil (MFO) analysis MFO test
Paket OC-7 OC-7 Package
Analisis Pelumas Insulat Pengujian analisa minyak insulator/transformator Insulating oil analysis Insulator/transformer oil analysis test
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
179
Tinjauan Bidang Usaha Penelitian dan Pengembangan Produk Overview of Research and Product Development Activities
Bidang usaha lain yang dilaksanakan PT Pertamina Lubricants untuk menunjang kegiatan usaha produksi dan penjualan adalah evaluasi, pengkajian dan pengembangan produk pelumas mau pun grease. Tugas dan tanggung jawab terkait kegiatan penelitian dan pengembangan dilaksanakan oleh Fungsi Corporate Development, yang dipimpin VP Corporate Development dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Other business sector conducted by PT Pertamina Lubricants to support the business activities of production and sales are the evaluation, assessment and development of lubricant and grease products. The duties and responsibilities related to research and development activities are carried out by Corporate Development Function, led by VP Corporate Development and under the supervision of President Director.
Melalui kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan, PT Pertamina Lubricants senantiasa dapat menghasilkan produk unggul, kompetitif, dan memenuhi harapan pelanggan. Pada tahun 2015, fungsi product development telah meluncurkan dua varian produk baru hasil riset penelitian dan pengembangan, yaitu Fastron Platinum dan Meditran SX Bio.
Through research and development activities, PT Pertamina Lubricants continues to produce products that are superior, competitive and meet customer expectations. In 2015, product development function has launched two new variants of products resulted from research and development, namely Fastron Platinum and Meditran SX Bio.
180
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
INTEGRATED LUBRICATION MANAGEMENT ACADEMY (ILMA)
INTEGRATED LUBRICATION MANAGEMENT ACADEMY (ILMA)
Integrated Lubrication Management Academy (ILMA) merupakan pusat pelatihan terpadu yang berfokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) PT Pertamina (Persero), pelanggan dan umum yang berhubungan dengan pelumas dan sistem pelumasan. ILMA merupakan bagian dari Marketing Support Center (MSC) PT Pertamina Lubricants, yang dikembangkan oleh Departemen Industrial.
Integrated Lubrication Management Academy (ILMA) is an integrated training center that focuses on improving Human Resources (HR) of PT Pertamina (Persero), customers and the public related to lubricants and lubrication systems. ILMA is part of Marketing Support Center (MSC) of PT Pertamina Lubricants, which was developed by the Industrial Department.
Visi | Vision
Visi
Menjadi Pusat Pelatihan (Training Center) Pelumas dan Sistem Pelumasan Terbaik di Indonesia
To become the Best Training Center on Lubricants and Lubrication Systems in Indonesia
Misi | Mission
Misi
t .FMBLTBOBLBOTechnical Support External t 1FOHFNCBOHBOKnowledge Internal t .FNCFSJLBO Total Solution/CVP yang terbaik untuk pelanggan
t 5PDPOEVDU&YUFSOBM5FDIOJDBM4VQQPSU t 5PEFWFMPQ*OUFSOBM,OPXMFEHF t 5P QSPWJEF UIF CFTU 5PUBM 4PMVUJPO$71 GPS UIF customers
Tujuan | Purposes
Tujuan
1. Meningkatkan skill/knowledge SDM Pertamina, pelanggan, dan umum tentang pelumas dan sistem pelumasan 2. Peningkatan kompetensi tenaga penjual maupun konsumen terkait perkembangan teknologi pelumas 3. Memberikan informasi dan penjelasan yang muktahir dan akurat tentang produk baru
1. To improve the skills/knowledge of Pertamina’s HR, customers, and the public about lubricants and lubrication systems 2. To increase the competence of the salespersons and the customers regarding lubricant technology development 3. To provide accurate and most current information and explanations about new products
ILMA menyiapkan beberapa program dan materi pelatihan: t 5FDIOJDBM0QFSBUJPO$PNQFUFODJFT t #FIBWJPS$PNQFUFODJFT t #VTJOFTT.BOBHFNFOU$PNQFUFODJFT
ILMA has prepared several programs such as: t 5FDIOJDBM0QFSBUJPO$PNQFUFODJFT t #FIBWJPS$PNQFUFODJFT t #VTJOFTT.BOBHFNFOU$PNQFUFODJFT
Materi-materi pelatihan yang disajikan akan terus dikembangkan mengikuti perkembangan teknologi muktahir. Sejalan dengan kebutuhan akan pengetahuan tentang pelumas oleh konsumen, maka keberadaan ILMA menjadi jawaban kebutuhan penyediaan pekerja andal, profesional, berorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Selama tahun 2015, ILMA telah menyelenggarakan pelatihan bagi 2.999 peserta dengan jumlah hari pelatihan sebanyak 81 hari.
Training materials will continue to be developed following the development of the latest technologies. In line with the need for knowledge of lubricants by customers, then the existence of ILMA is the answer for the needs of providing reliable and professional employees, as well as customeroriented, and are committed to providing the best service to customers. During 2015, ILMA has provided training for 2,999 participants with the number of days of training was 81 days.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
181
Uraian atas Kinerja Keuangan
[G4-EC1]
Financial Performance Overview
Pembahasan dan analisis mengenai tinjauan kinerja keuangan PT Pertamina Lubricants dalam Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 disusun berdasarkan Laporan Keuangan tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015 serta tahun buku 2014.
The discussion and analysis of the financial performance overview of PT Pertamina Lubricants in the Integrated Annual Report 2015 was prepared based on Financial Statements for fiscal year ending December 31, 2015 and the fiscal years 2014.
Laporan Keuangan disusun sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia, dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Surja dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian.
Financial Statements were prepared in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) in Indonesia, and has been audited by Public Accounting Firm (PAF) Purwantono, Sungkoro & Surja with an unqualified opinion.
Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan.
The Reconciled Taxable Income becomes the basis for Annual Tax Return.
PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI Target and Realization Comparison Table RKAP 2015 Revisi (Rp juta) 3FBMJ[BUJPO (Rp million)
Realisasi 2015 (Rp juta) 3FBMJ[BUJPO (Rp million)
% Terhadap Target PG5BSHFU
Pendapatan Usaha | Revenue
11.404.868
9.061.100
79,45%
Beban Pokok Pendapatan | Cost of Revenue
Keterangan Description
(7.793.488)
6.178.902
78,89%
Beban Usaha | Operating Expenses
(800.000)
(683.319)
85,41%
Laba (Rugi) Usaha | Operating Profit
2.811.390
2.191.979
77,97%
Pendapatan (Beban) Lain | Other Revenues (Expenses)
80.000
12.552
15,69%
Beban Pajak| Tax Expenses
742.331
560.206
75,47%
2.149.049
1.899.369
88,38%
525.500
542.187
103,18%
Laba (Rugi) Bersih (Komprehensif ) | Comprehensive Profit Sales Volume (KL)
KINERJA PROFITABILITAS
PROFITABILITY PERFORMANCE
-BCB3VHJ,PNQSFIFOTJG Perolehan Laba Bersih Komprehensif Konsolidasian PT Pertamina Lubricants pada tahun 2015 mencapai Rp1.899.369 juta. Perolehan tersebut naik 1,42% dibanding tahun 2014 sebesar Rp1.862.983 juta.
Comprehensive Profit/Loss Consolidated Comprehensive Net Profit of PT Pertamina Lubricants in 2015 reached Rp1,899,369 million. The figure rose 1.42% compared to Rp1,862,983 million in 2014.
Laporan ini menyertakan pembahasan dari setiap faktor yang mempengaruhi pencapaian atas Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian PT Pertamina Lubricants, yang disampaikan pada uraian selanjutnya.
This report includes a discussion of each of the factors affecting the Consolidated Comprehensive Profit/Loss of PT Pertamina Lubricants, which is presented in the following description.
182
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
TABEL PERHITUNGAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Table of Comprehensive Profit/Loss Calculation Keterangan Description
Realisasi (Juta Rupiah) 3FBMJ[BUJPO .JMMJPOT3VQJBI
2014 1
2015
Selisih Difference
Perubahan Change
∆
∆%
2
3
3:2
3:2
Pendapatan | Revenue
9.327.510
9.061.100
(266.410)
(2,86%)
Beban Pokok Penjualan | Cost of Goods Sold
6.336.172
6.178.902
(157.270)
(2,48%)
Laba Kotor | Gross Profit
2.961.338
2.912.639
(48.699)
(1,64%)
698.719
155.464
(543.255)
(77,75%)
Laba Usaha | Operating Profit
2.262.619
2.191.979
(70.640)
(3,12%)
Laba Sebelum Pajak | Profit Before Tax
2.460.021
2.459.910
(111)
(0,005%)
Laba Bersih | Net Profit
1.862.983
1.899.369
26.386
1,42%
Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses
Pendapatan Usaha Pendapatan usaha PT Pertamina Lubricants pada tahun 2015 berasal dari kegiatan penjualan, baik penjualan domestik maupun penjualan luar negeri (ekspor). Tidak ada pendapatan yang merupakan bantuan finansial dari Pemerintah. Selain itu, Perusahaan mencatat tidak ada implikasi finansial akibat perubahan iklim. [G4-EC2, G4-EC4]
Operating Revenues Operating revenues of PT Pertamina Lubricants in 2015 came from sales activities, both domestic sales and overseas sales (exports). There were no revenues from the Government’s financial assistance. In addition, the Company noted no financial implication due to climate change. [G4-EC2, G4-EC4]
Pada tahun 2015 Perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp9.061.100 juta. Jumlah tersebut turun Rp266.409 juta atau 2,86% dibanding pendapatan tahun 2014 sebesar Rp9.327.509 juta.
In 2015 the Company posted revenue of Rp9,061,100 million. That amount was a decrease by Rp266,409 million or 2.86% compared to revenues in 2014 at Rp9,327,509 million.
Secara rinci, kinerja pendapatan usaha pada tahun 2015 sebagai berikut:
In detail, the performance of operating revenues in 2015 was as follows:
1. Penjualan Domestik Pendapatan dari pemasaran domestik pada tahun 2015 sebesar Rp8,479 miliar, turun Rp370 miliar atau 4,2% dibanding tahun 2014 sebesar Rp8,850 miliar.
1. Domestic Sales Revenues from domestic sales in 2015 amounted to Rp8,479 billion, down Rp370 billion or 4.2% compared to to Rp8,850 billion in 2014.
2. Penjualan Luar Negeri Pendapatan dari pemasaran overseas pada tahun 2015 sebesar Rp581 miliar naik Rp104,5 miliar atau 21,9% dibanding tahun 2014 sebesar Rp477 miliar.
2. Overseas Sales Revenues from overseas sales in 2015 amounted to Rp581 billion, rose Rp104.5 billion, or 21.9% compared to Rp477 billion in 2014.
PEROLEHAN PENDAPATAN FUNGSI PENJUALAN Revenues from Sales Segmen Usaha Business Segment Penjualan Domestik | Domestic Sales Penjualan Luar Negeri | Overseas Sales Total
Realisasi (Juta Rupiah) | 3FBMJ[BUJPO .JMMJPOT3VQJBI
2014
2015
8.850.131
8.479.204
477.379
581.896
9.327.510
9.061.100
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
Perolehan Laba Bersih Komprehensif Konsolidasian naik 1,42% dibanding tahun 2014
183
Beban Pokok Penjualan Beban Pokok Penjualan pada tahun 2015 mencapai Rp6.148.461 juta. Angka tersebut berkurang Rp217.710 juta atau 2,48% dibanding tahun 2014 sebesar Rp6.366.172 juta.
$PTUPG(PPET4PME Cost of Goods Sold in 2015 reached Rp6,148,461 million. The figure decreased by Rp217,710 million or 2.48% compared to Rp6,366,172 million in 2014.
BEBAN POKOK PENJUALAN Cost of Goods Sold Keterangan Description
Realisasi (Rp Juta) 3FBMJ[BUJPO 3Q.JMMJPOT
Selisih Difference
Perubahan Change
2014
2015
∆
∆%
2
3
3:2
3:2
Saldo Awal Persediaan Produk Jadi Beginning Balance of Finished Product Inventory
1.213.968
1.148.587
(65.381)
(5%)
Bahan Baku dan Material | Raw Materials
5.834.515
5.528.441
(306.074)
(5%)
Gaji Upah dan Tunjangan | Salary and Benefits
148.079
56.186
(91.893)
(62%)
Penyusutan | Depreciation
30.463
30.441
(22)
0%
Iklan dan Promosi | Ads and Promotions
113.102
151.927
38.825
34%
1
Lain lain | Miscellaneous
174.629
336.167
161.538
93%
Saldo Akhir Persediaan | Ending Balance of Inventory
(1.148.586)
(1.073.712)
74.874
(7%)
Jumlah | Total
6.336.172
6.178.902
(157.270)
(2,48%)
Laba Kotor Perolehan Laba Kotor Perusahaan pada tahun 2015 mencapai Rp2.882.198 juta, turun Rp79.139 juta atau 2,75% dibanding perolehan tahun 2014 sebesar Rp2.961.337 juta
184
Gross Profit Gross Profit of the Company in 2015 reached Rp2,882,1988 million, down Rp79,139 million or 2.75% compared to Rp2,961,337 million in 2014.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Beban Penjualan dan Pemasaran serta Beban Umum dan Administrasi Beban Penjualan dan Pemasaran serta Beban Umum dan Administrasi pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp683.317 juta. Jumlah tersebut turun Rp11.002 juta atau 1,58% dibanding tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp694.319 juta.
Sales, Marketing Expenses and General, Administrative Expenses Costs of Sales and Marketing as well as General and Administrative Expenses in 2015 amounted to Rp683,317 million. The amount was down Rp11,002 million or 1,58% compared to Rp698,319 million in 2014.
PEROLEHAN PENJUALAN DAN PEMASARAN SERTA BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Sales and Marketing as well as General and Administrative Expenses Uraian Description
Realisasi (Juta Rupiah) | 3FBMJ[BUJPO .JMMJPOT3VQJBI
2014
2015
Beban Penjualan dan Pemasaran | Sales and Marketing Expenses
525.093
502.445
Beban Umum dan Adminstrasi | General and Administrative Expenses
169.226
180.872
Total
694.319
683.317
Laba Usaha Laba Usaha diperoleh pada tahun 2015 sebesar Rp2.195.759 juta, turun Rp66.859 juta atau 2,95% dibanding perolehan Laba Usaha pada tahun 2014 sebesar Rp2.262.618 juta.
Operating Profit Operating Profit earned in 2015 was Rp2,195,759 million, down Rp66,859 million or 2.95% compared to Operating Profit in 2014 at Rp2,262,618 million.
1FOEBQBUBOEBO#FCBO-BJOMBJO Perolehan Pendapatan dan Beban Lain-Lain untuk tahun 2015 adalah Rp260.966 juta, bertambah Rp67.963 juta atau 35,2% dibanding perolehan tahun 2014 sebesar Rp193.303 juta.
Other Income and Expenses Other Income and Expenses in 2015 amounted to Rp260,966 million, increased by Rp67,963 million or 35.2% compared to Rp193,303 million in 2014.
PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN LAIN Other Income and Expenses Uraian Description
Realisasi (Juta Rupiah) | 3FBMJ[BUJPO .JMMJPOT3VQJBI
2014
2015
186.785
245.633
Pendapatan Lain Lain | Other Income
16.451
12.552
Laba/Rugi Selisih Kurs | Profit/Loss on Foreign Exchange
(10.223)
2.781
Jumlah | Total
193.003
260.966
Pendapatan Bunga | Interest Income
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
185
Laba Tahun Berjalan Perusahaan membukukan Laba Tahun Berjalan untuk tahun 2015 sebesar Rp1.899.610 juta Pencapaian tersebut bertambah Rp36.627 juta atau 1,97% dibanding Laba Tahun Berjalan pada tahun 2014 sebesar Rp1.862.983 juta.
1SPmUGPSUIF:FBS The Company posted Profit for the Year 2015 of Rp1,899,610 million. The achievement was an increase of Rp36,627 million or 1,97% compared to the Profit for the Year 2014, amounted to Rp1,862,983 million.
-BCB,PNQSFIFOTJG5BIVO#FSKBMBO Perolehan Laba Komprehensif Tahun Berjalan untuk tahun 2015 mencapai Rp1.899.369 juta. Jumlah tersebut naik Rp36.386 juta atau 1,95% dibanding tahun 2014 sebesar Rp1.862.983 juta.
$PNQSFIFOTJWF1SPmUGPSUIF:FBS Comprehensive Profit for the Year 2015 reached Rp1,899,269 million. The amount increased by Rp36,720,581,636 or 1,95% compared to 2014 at Rp1,862,983 million.
186
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Kinerja Posisi Keuangan Per 31 Desember 2015 Financial Position Performance As of December 31, 2015
ASET LANCAR
CURRENT ASSETS
Nilai Aset Lancar pada tahun 2015 adalah sebesar Rp6.537.634 juta. Nilai tersebut berkurang Rp441.063 juta atau 6,75% dibanding pada tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp6.096.571 juta.
Value of Current Assets in 2015 was Rp 6,537,634 million. The value decreased by Rp 441,063 million or 6.75% compared to 2014, which was recorded at Rp6,096,571 million.
ASET LANCAR Current Assets Audited Juta Rupiah | Millions Rupiah
Uraian Description
Selisih Difference
Perubahan Change
2014
2015
∆
∆%
2
3
3:2
3:2
3.281.716
3.764.490
482.774
15%
Kas Dibatasi Penggunaannya Restricted Cash
967
68
(899)
(93%)
Piutang Usaha Pihak Berelasi Receivables of Related Parties
193.900
192.053
(1.847)
(1%)
Piutang Usaha Pihak Ketiga Third Parties Receivables
87.064
100.086
13.022
15%
Piutang Lain Lain Other Receivables
50.848
106.358
55.510
109%
140
4.342
4.202
3001%
2.454.487
2.142.842
(311.645)
(13%)
Pembayaran Di Muka Advance Payment
27.450
15.283
(12.167)
(44%)
Pajak Dibayar Di Muka Prepaid Taxes
0
212.110
212.110
N/A
6.096.571
6.537.634
441.063
6,75%
1 Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalent
Piutang Lain Lain Pada Pihak Ketiga Other Receivables to the Third Party Persediaan Inventory
Jumlah | Total
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
187
ASET TIDAK LANCAR
NON-CURRENT ASSETS
Nilai Aset Tidak Lancar untuk tahun 2014 adalah Rp400.661 juta, bertambah Rp53.749 juta atau 15,49% dibanding tahun 2014 senilai Rp346.912 juta.
Value Non-Current Assets in 2015 was Rp 400,661 million, increased by Rp53,749 million or 15.49% compared to 2014 amounted to Rp346,912 million.
ASET TIDAK LANCAR Non-Current Assets Uraian Description
Realisasi (Juta Rupiah) 3FBMJ[BUJPO .JMMJPOT3VQJBI
Selisih Difference
Perubahan Change
2014
2015
∆
∆%
2
3
3:2
3:2
Aset Pajak Tangguhan | Deferred Tax Assets
41.534
55.841
14.307
34%
Nilai Asset Tetap | Value of Fixed Assets
301.232
336.682
35.450
12%
4.146
8.138
3.992
96%
346.912
400.661
53.749
15.49%
1
Aset Tidak Lancar | Other Non-current Assets Jumlah | Total
LIABILITAS
LIABILITIES
Total Liabilitas pada tahun 2015 adalah Rp1.530.073 juta. Jumlah tersebut berkurang Rp82.491 juta atau 5,70% dibanding tahun 2014 sebesar Rp1.447.582 juta.
Total Liabilities in 2015 amounted to Rp1,530,073 million. The amount decreased by Rp82,491 million or 5.70% compared to 2014, which amounted to Rp1,447,582 million.
LIABILITAS Liabilities Uraian Description
Realisasi (Juta Rupiah) 3FBMJ[BUJPO .JMMJPOT3VQJBI
1 Hutang Usaha Pihak Berelasi | Debt to Related Parties
Selisih Difference
Perubahan Change
2014
2015
∆
∆%
2
3
3:2
3:2
1.008.311
672.046
(336.265)
(33%)
Hutang Usaha Pihak Ketiga | Third Party Debt
49.234
185.373
136.139
277%
Hutang Lain Lain | Other Debts
20.340
28.704
8.364
41%
Hutang Pajak | Tax Payable
142.199
161.365
19.166
13%
Uang Muka Dari Pelanggan | Advances from Customers
46.990
235.688
188.698
402%
Biaya yang Masih Harus Dibayar | Accrued Expenses
180.506
244.141
63.635
35%
0
2.756
2.756
0
1,447,582
1,530,073
82,491
5,70%
Pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah | Total
188
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
EKUITAS
EQUITY
Ekuitas Perusahaan pada tahun 2015 mencapai Rp5.408.221 juta. Jumlah tersebut naik Rp412.319 juta atau 8.25% dibanding tahun 2014 sebesar Rp4.995.902 juta.
The Company’s equity in 2015 reached Rp5.408.221 million. The amount was up by Rp412.319 million or 8.25% compared to Rp4.995.902 million in 2014.
EKUITAS Equity Uraian Description
Realisasi (Juta Rupiah) 3FBMJ[BUJPO .JMMJPOT3VQJBI
Selisih Difference
Perubahan Change
2014
2015
∆
∆%
2
3
3:2
3:2
Modal Saham | Capital Stock
3.413.526
3.413.526
0
0%
Saldo Laba | Retained Earning
2.096.128
2.505.022
408.896
20%
Tambahan Modal Disetor | Additional Paid in Capital
(513.752)
(513.752)
0
0%
1
Komponen Ekuitas Lainnya | Deferred
0
(178)
(178)
N/A
Kepentingan non pengendali | Deferred
0
3.603
3.603
N/A
4.995.902
5.408.221
412.319
8,25%
Jumlah | Total
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
189
Kinerja Arus Kas Perusahaan per 31 Desember 2015 Cash Flow Performance as of December 31, 2015
LAPORAN ARUS KAS
CASH FLOW STATEMENT
Posisi Kas dan Setara Kas Perusahaan untuk tahun 2015 adalah Rp3.764.490 juta. Jumlah tersebut berkurang Rp482.773 juta atau 12,82% dibanding tahun 2014 sebesar Rp3.281.716 juta
Cash and Cash Equivalents of the Company in 2015 was Rp3,764,490 million. The amount decreased by Rp482,773 million or 12.82% compared to Rp3,281,716 million in 2014.
ARUS KAS Cash Flow Audited Juta Rupiah | Millions Rupiah
Uraian Description
Selisih Difference
Perubahan Change
2014
2015
∆
∆%
2
3
3:2
3:2
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Cash Flows from Operating Activities
1.521.728
1.988.906
449.243
30%
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Cash Flows From Investing Activities
(33.849)
(21.988)
(33.849)
(100%)
0
1.490.387
1.490.386
100%
1.487.878
476.532
(1.007.294)
(68%)
Efek Perubahan Nilai Kurs Pada Kas dan Setara Kas Effect of Exchange Rate Changes on Cash and Cash Equivalents
27.078
6.242
(20.836)
(77%)
Saldo Kas dan Setara Kas Awal Tahun (Periode) Balance of Cash and Cash Equivalents at Beginning of Year (Period)
1.766.759
3.281.716
1.514.957
86%
Jumlah | Total
3.281.716
3.764.490
482.774
12,82%
1
Arus Kas dan Aktivitas Pendanaan Cash Flow and Financing Activities Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara kas Increase (decrease) in Net Cash and Cash Equivalents
Arus Kas Kegiatan Operasi Nilai Arus Kas Dari Aktivitas Operasi untuk tahun 2015 adalah Rp1.988.906 juta. Nilai tersebut naik Rp467.178 jutaatau 30,7% dibanding tahun 2014 sebesar Rp1.521.728 juta.
$BTI'MPXTGSPN0QFSBUJOH"DUJWJUJFT Value of Cash Flow From Operating Activities in 2015 was Rp1.988.906 millon. The value increased by Rp467.178 million or 30.7% compared to Rp1,521,728 million in 2014.
Arus Kas Kegiatan Investasi Nilai Arus Kas Dari Aktivitas Investasi tahun 2015 adalah Rp21.987 juta. Nilai tersebut turun Rp11.863 juta atau 35,04% dibanding tahun 2014 sebesar Rp33.850 juta.
$BTI'MPXTGSPN*OWFTUJOH"DUJWJUJFT Value of Cash Flows from Investing Activities in 2015 was Rp21.987 million. The value decreased by Rp11.863 million or 100% from Rp33,849 million in 2014.
190
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Arus Kas Kegiatan Pendanaan Nilai Arus Kas Dari Kegiatan Pendanaan tahun 2015 adalah Rp1.490.387 juta. Nilai tersebut naik Rp1.490.387 juta dibanding tahun 2014.
$BTI'MPXTGSPN'JOBODJOH"DUJWJUJFT Value of Cash Flows from Financing Activities in 2015 was Rp1.490.387 million. The value increased by Rp1.490.387 million or 100% compared to 2014.
LIKUIDITAS
LIQUIDITY
Current Ratio Rasio ini digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek UBIVO NFOHHVOBLBOBTFUMBODBS TFQFSUJLBT QJVUBOH dan persediaan. Current ratio pada tahun 2015 adalah 4,27, naik dari tahun 2014 sebesar 4,21.
Current Ratio This ratio measures a company’s ability to pay off its DVSSFOUMJBCJMJUJFT ZFBS XJUIJUTDVSSFOUBTTFUTTVDIBT cash, accounts receivable, and inventories. Current ratio for 2015 is 4.27, increased from 4.21 in 2014.
Quick Ratio Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aset yang paling likuid. Quick Ratio pada tahun 2015 adalah 2,65, naik dari tahun 2014 sebesar 2,46.
Quick Ratio This ratio measures a company’s ability to meet it’s short term obligation with its most liquid assets. Quick Ratio for 2015 was 2.65, increased from 2.46 in 2014.
TINGKAT KOLEKTIBILITAS
COLLECTIBILITY
Kemampuan Perusahaan dalam menagih piutang (collection period) adalah 11,77 hari, bertambah dari tahun 2014 selama 10,96 hari.
The Company’s ability to collect receivables (collection period) in 2015 was 11.77 days, increased from 2014 of 10.96 days.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
191
Struktur Modal dan Kebijakan Struktur Modal Capital Structure and Policy
STRUKTUR MODAL
CAPITAL STRUCTURE
Struktur modal Perusahaan pada tahun 2015 terdiri atas 100% modal sendiri, dengan rincian: t .PEBM%BTBS1FSVTBIBBO3Q t .PEBM%JUFNQBULBOEBO%JTFUPS3Q
The capital structure of the Company in 2015 consisted of 100% equity, with details as follows: t "VUIPSJ[FE $BQJUBM PG UIF $PNQBOZ Rp12,500,000,000,000 t *TTVFEBOE'VMMZQBJE3Q
Selama tahun 2015, tidak ada kebijakan manajemen atas perubahan struktur modal.
During 2015, there are no policy from the management regarding capital structure changes.
Ikatan Material atas Investasi Barang Modal Material Ties on Investment of Capital Goods
Perusahaan tidak memiliki ikatan material atas investasi barang modal, sampai dengan Laporan Keuangan tahun buku 2015 diterbitkan.
The Company has no ties on investment of capital goods up to the Financial Statements for fiscal year 2015 was published.
Realisasi Investasi Barang Modal Realization of Investment Capital Goods
Selama tahun 2015, PT Pertamina Lubricants melakukan investasi barang dan modal yang terbagi dalam dua jenis, yaitu business development dan non-business development. Realisasi investasi mencapai Rp73,37 miliar yang tersusun atas Rp20,58 miliar investasi kategori business development dan Rp52,79 miliar juta investasi kategori non-business development. Jumlah ini mencapai 27% dari RKAP Investasi sebesar Rp275,83 miliar. Tujuan investasi ini adalah peningkatan operational excellence, peningkatan efisiensi dan pengurangan kerugian.
192
During 2015, PT Pertamina Lubricants has made investments of capital and goods that are divided into two categories, namely business development and nonbusiness development. Investment realization reached Rp73.37 billion composed of Rp20.58 billion for investment in business development category and Rp52.79 billion for investment in non-business development. These figures were 27% of Investment CBP at Rp275.83 billion. The purpose of the investments are improvement of operational excellence, efficiency, and loss reduction.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan Information on Subsequent Events
Tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan per periode 31 Desember 2015.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
There is no information on subsequent events after December 31, 2015.
193
Prospek Usaha Business Prospect
PT Pertamina Lubricants berkeyakinan pasar pelumas, grease, specialties product dan base oil akan terus bertambah, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk itulah Perusahaan terus menambah kapasitas produksi guna mendukung permintaan di dalam negeri, dan terus melakukan penetrasi pasar global.
PT Pertamina Lubricants believes that lubricants, grease, specialties products and base oil market will continue to grow, both domestic and overseas. Therefore, the Company continues to increase its production capacity in order to support domestic demand, and continues to penetrate the global market.
Beberapa lembaga konsultan pemasaran internasional memproyeksikan pasar pelumas di kawasan Asia Tenggara akan mencapai tiga miliar liter pada tahun 2019. Proyeksi ini didasarkan pada terus tumbuhnya pasar otomotif dan pasar industri di beberapa negara di Asean.
Several international marketing consulting agencies projecting demands of lubricants market in Southeast Asia will reach three billion liters in 2019. This projection was based on the continued growth of the automotive market and the industrial market in several ASEAN countries.
Perusahaan juga memusatkan penjualan global pelumas pada kawasan Asia Pasifik. Hal ini didasarkan pertimbangan konsumsi pelumas di kawasan Asia Pasifik mencapai 38% dari konsumsi pelumas di dunia, dan terus bertumbuh signifikan dalam beberapa tahun mendatang.
The Company has also focused its global sales of lubricants on the Asia Pacific region. It is based on considerations that lubricant consumption in the Asia Pacific region has reached 38% of oil consumption worldwide, and continues to grow significantly in the coming years.
RENCANA PERUSAHAAN
COMPANY PLANS
Rencana pengembangan operasi dan penjualan dalam jangka panjang, tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang menyebutkan tujuan strategis Perusahaan sebagai berikut:
The development plans of operations and sales in the long term, are contained in the Company’s Long Term Plan (RJPP) which states the strategic goals of the Company as follows:
1. Mencapai penjualan 725.000 KL (perusahaan pelumas 15 besar dunia) pada tahun 2020 2. Menghasilkan pendapatan sebesar Rp15,6 triliun dengan keuntungan bersih (EAT) sebesar Rp 2,6 triliun pada tahun 2020 3. Mencapai Customer Satisfaction & Loyalty Index sebesar 4,1 (skala Likert 1-5) pada tahun 2018 4. Menerapkan sistem manajemen sesuai praktik terbaik sebelum akhir 2016 5. Merealisasikan minimal 10 kemitraan strategis sebelum akhir 2017 6. Menerapkan program pengembangan lingkungan/ masyarakat sekitar yang efektif sebelum akhir 2020.
1. Achieve sales of 725,000 KL (Top 15 of the world lubricant companies) in 2020 2. Generate revenue of Rp15.6 trillion with Earning After Tax (EAT) of Rp2.6 trillion in 2020 3. Achieve Customer Satisfaction & Loyalty Index of 4.1 (Likert scale 1-5) in 2018 4. Implement management system according to best practices before the end of 2016 5. Realize at least 10 strategic partnerships before the end of 2017 6. Implement effective environmental/surrounding community development program before the end of 2020.
194
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
TANTANGAN YANG DIHADAPI
CHALLENGES
Upaya PT Pertamina Lubricants dalam mengembangkan pasar dan mempertahankan kesinambungan bisnis dihadapkan pada tantangan:
PT Pertamina Lubricants’ efforts in expanding market and maintaining business continuity, are faced with the challenge:
1. Keberadaan produk-produk pelumas impor di pasar, mengingat meningkatnya impor pelumas dalam beberapa tahun mendatang. Untuk menyikapi kondisi ini, Perusahaan aktif melakukan pendekatan kepada Pemerintah dan pihakpihak berwenang untuk mendorong pengendalian impor.
1. The presence of imported lubricant products in the market, given the increase in imports of lubricants in the next few years. To address these conditions, the Company has actively approached to the Government and authorities to encourage the import control.
2. Masih diimpornya sebagian bahan baku maupun bahan aditif. PT Pertamina Lubricants menindaklanjuti tantangan ini dengan secara bertahap meningkatkan kemampuan pabrik-pabrik yang ada untuk memproduksi aditif. Tahun 2016 Perusahaan mengembangkan Production Unit Gresik (PUG) dengan mendirikan unit baru untuk memproduksi viscosity modifier (VM) yang termasuk sebagai aditif.
2. Most of raw materials and additives are still imported.
3. Kapasitas produksi dalam negeri yang melebihi permintaan pasar. Saat ini total ada 20 LOBP yang memproduksi pelumas dengan kapasitas terpasang sekitar 535.000 KL per tahun, sementara permintaan pasar adalah 900 KL per tahun. PT Pertamina Lubricants terus memperluas jangkauan pasar dengan melakukan penetrasi pasar global dan meningkatan penjualan ekspor (overseas) ke berbagai negara.
3. Domestic production capacity exceeds market demand.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
PT Pertamina Lubricants followed up this challenge by gradually increasing the capacity of the existing plants to produce additives. In 2016 the Company develops Production Unit Gresik (PUG) by setting up a new unit to produce viscosity modifier (VM), which is categorized as an additive.
Currently there are a total of 20 LOBPs that produce lubricants with installed capacity of about 535,000 kl per year, while the market demand is 900 kl per year. PT Pertamina Lubricants continues to expand its market coverage to penetrate the global market and increase export (overseas) sales to various countries.
195
Kebijakan Dividen Dividend Policy
Kebijakan pembagian dividen PT Pertamina Lubricants mengacu kepada kebijakan PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan dan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Dividend policy of PT Pertamina Lubricants refers to the policy of PT Pertamina (Persero) as the parent company and set out in the General Meeting of Shareholders.
Berdasarkan Berita Acara RUPS Tahunan Tahun Buku 2015 PT Pertamina Lubricants, yang diselenggarakan pada tanggal 13 November 2015 Nomor 480/H20400/2015-S0, PT Pertamina Lubricants mengajukan pembagian penggunaan laba bersih Perusahaan sebagai berikut :
Based on the Minutes of Annual GMS for fiscal year 2015 of PT Pertamina Lubricants, which was held on November 13, 2015 No. 480/H20400/2015-S0, PT Pertamina Lubricants filed a division of the Company’s net profit uses as follows:
Menetapkan penggunaan Laba Bersih Perusahaan tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014 sebesar Rp1.862.983.000 sebagai berikut: 1. Sebesar 80% atau Rp1.490.386.663.300 sebagai Total Dividen untuk Pemegang Saham 2. Sebesar 20% atau Rp372.596.665.800 sebagai cadangan yang akan dipergunakan untuk pengembangan usaha.
Establish the use of the Company’s Net Profirt for the fiscal year ended December 31, 2014 amounted to Rp1,862.983,000 as follows: 1. A total of 80% or Rp1,490,386,663,300 as Total Dividends 2. A total of 20% or Rp372,596,665,800 as a reserve to be used for business development.
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan Employee Stock Ownership Plan
PT Pertamina Lubricants merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero), dan bersifat sebagai Perseroan Terbatas tertutup. Hingga akhir tahun 2015, Perusahaan tidak memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan. Dengan demikian Laporan ini tidak menyertakan informasi terkait hal tersebut.
196
PT Pertamina Lubricants is a subsidiary of PT Pertamina (Persero), and is a non-listed Limited Liability Company. By the end of 2015, the Company has no employee stock ownership plan. Thus this report does not include information related to it.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Realization of Uses of Proceeds from Public Offering
Hingga akhir tahun 2015, PT Pertamina Lubricants belum pernah melakukan Penawaran Umum di bursa saham. Dengan demikian tidak ada informasi terkait dengan total perolehan dana, rencana penggunaan dana, rincian penggunaan dana, saldo dana, dan tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana.
By the end of 2015, PT Pertamina Lubricants has never conducted Public Offering on the stock exchange. Thus there was no information regading total proceeds, the planned use of funds, the details of the use of funds, fund balance and the date of approval of the GMS on changes in the use of funds.
Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/ Peleburan Usaha, dan Restrukturisasi Utang/ Modal Investment, Expansion, Divestment, Merger/Consolidation of Business and Debt/ Capital Restructuring
Nilai Arus Kas Dari Aktivitas Investasi tahun 2015 adalah Rp21.987 juta. Nilai tersebut turun Rp11.863 juta atau 35,04% dibanding tahun 2014 sebesar Rp33.850 juta.
Cash flows of investment activities in 2015 was Rp21,987 million. The amount was a decrease of Rp11,863 million compared to 2014 amounted to Rp33,850 million.
Penggabungan Usaha Pada 26 Desember 2014, PT Pertamina Lubricants bersama PT Pertamina Retail menandatangani pembelian saham Amaco Production Co., Ltd., pabrik pelumas di Thailand. Melalui proses akuisisi ini PT Pertamina Lubricants memiliki 74% Amaco Production Co.Ltd, sementara Pertamina Retail membeli 1% saham Amaco Production Co.Ltd.
Merger On December 26, 2014, PT Pertamina Lubricants and PT Pertamina Retail signed a stock purchase of Amaco Production Co., Ltd., a lubricant plant in Thailand. Through this acquisition process, PT Pertamina Lubricants has 74% stake in Amaco Production Co.Ltd, while Pertamina Retail bought 1% share in Amaco Production Co.Ltd.
Setelah akuisisi tersebut, terhitung sejak tahun 2015 PT Pertamina Lubricants mengambil alih operasional Amaco Production Co., Ltd.. Akuisisi ini tidak hanya menjadi strategi non-organik ekspansi bisnis pelumas, tetapi juga menunjukkan kesiapan PT Pertamina Lubricants menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang diterapkan pada awal tahun 2015.
After the acquisition, starting from 2015, PT Pertamina Lubricants took over the operations of Amaco Production Co., Ltd.. The acquisition is not only a non-organic strategy of lubricants business expansion, but also shows the readiness of PT Pertamina Lubricants to face the ASEAN Economic Community (AEC), implemented in early 2015.
Sebagai kelanjutan akuisisi tersebut, pada tahun 2016 Amaco Production Co., Ltd. resmi berganti nama menjadi Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. dan menjadi anak usaha PT Pertamina Lubricants.
As a continuation of the acquisition, in 2016 Amaco Production Co., Ltd. has been officially renamed Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. and became a subsidiary of PT Pertamina Lubricants.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
197
Transaksi Material Mengandung Benturan Kepentingan atau Transaksi dengan Pihak Berelasi Material Transactions With Conflict of Interest and/or Transactions With Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah pihak-pihak yang memiliki hubungan kepemilikan maupun sifat lain, sesuai definisi yang diatur dalam PSAK No.7 (Revisi 2010): “Pengungkapan Pihak Berelasi”.
Related parties are parties that have a proprietary relationship and other nature, according to definitions in IAS No. 7 (Revised 2010) on “Related Party Disclosures”.
Selama kurun waktu periode pelaporan, ada sejumlah transaksi material yang dilakukan Perusahaan dengan pihak-pihak berelasi.
During the reporting period, there were a number of material transactions made by the Company with related parties.
Manajemen menilai bahwa semua transaksi berada dalam batas wajar sesuai dengan Bapepam-LK No.IX E.1 “Benturan Kepentingan” dan PSAK No.7 “Pengungkapan Pihak- Pihak Berelasi”.
The Management assessed that all transactions were within reasonable limits in accordance with Bapepam-LK Regulation No. IX E.1 on “Conflict of Interest” and IAS No. 7 on “Related Party Disclosures”.
198
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
REALISASI TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI Transactions Realization with Affiliated Parties Entitas Pihak Berelasi Related Party Entity %
Nilai Transaksi (USD) | Transaction Value (Rp) 2014 2015 Rp Juta % Rp Juta Rp Millions Rp Millions
KAS DAN SETARA KAS | CASH AND CASH EQUIVALENTS Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2% PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1% PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 3% Jumlah Bank | Bank Total 6% Deposito Berjangka | Time Deposit PT Mank Mandiri (Persero) Tbk 41% PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 49% PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 4% Jumlah Deposito Berjangka | Time Deposit 94% Kas yang Dibatasi Penggunaannya | Restricted Cash PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 100% Total Kas dan Setara Kas 100% Cash and Cash Equivalent Total PIUTANG USAHA | TRADE RECEIVABLES Pihak Berelasi | Related Parties PT Pertamina (Persero) 100% PT Pertamina Drilling Services Indonesia 1% PT Pertamina Hulu Energi 0% PT Pertamina Retail 0% Lain-Lain | Others 1% Jumlah Pihak Berelasi | Related Parties Total 98% Entitas Berelasi dengan Pemerintah | Entities Related to the Government PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) 0% PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 2% Lain-Lain | Others 0% Jumlah Entitas berelasi dengan Pemerintah 2% Entities Related to the Government Jumlah Piutang Usaha | Trade Receivables Total 100% PIUTANG LAIN-LAIN | OTHER RECEIVABLES Pihak Berelasi | Related Parties PT Pertamina (Persero) 100% Entitas Berelasi dengan Pemerintah | Entities Related to the Government PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 0% PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 0% PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk 0% PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 0% +VNMBI1JVUBOH-BJOMBJO 100% Other Receivables Total UTANG USAHA | TRADE PAYABLE Pihak Berelasi | Related Parties PT Pertamina (Persero) 99% PT Pertamina Patra Niaga 0% PT Pertamina Training & Consulting 0% PT Pertamina Bina Medika 0% PT Tugu Pratama Indonesia 0% PT Prima Armada Raya 0% Pt Pratama Mitra Sejati 0% PT Pertamina Dana Ventura 0% PT Pertamina Retail 0% Lain-Lain | Others 0% Jumlah Pihak Berelasi | Related Parties Total 100%
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
40.898 26.633 73.552 141.083
4% 2% 1% 8%
103.108 52.197 30.393 185.698
950.000 1.122.000 95.000 2.167.000
38% 32% 22% 93%
935.000 802.000 545.000 2.282.000
967 2.308.083
100% 100%
68 2.467.698
185.912 2.037 0 0 2.717 190.666
93% 1% 1% 1% 0% 96%
179.052 1.788 1.725 1.377 262 184.204
0 3.213 20 3.234
4% 0% 0% 4%
7.728 110 2 7.849
193.900
100%
192.053
50.848
94
100.040
0 0 0 0 50.848
2% 2% 1% 1% 100%
2.158 1.724 1.495 942 106.358
993. 593 2.200 18 3.391 1.517 0 0 1.886 4.274 1.432 1.008.311
97% 1% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100%
651.770 4.173 3.015 2.615 2.480 2.005 1.841 1.365 1.325 1.458 672.046
199
Entitas Pihak Berelasi Related Party Entity %
Nilai Transaksi (USD) | Transaction Value (Rp) 2014 2015 Rp Juta % Rp Juta Rp Millions Rp Millions
UTANG LAIN-LAIN | OTHER PAYABLES Pihak Berelasi | Related Parties PT Pertamina (Persero) 100% 20.076 PENDAPATAN | REVENUES Pihak Berelasi | Related Parties PT Pertamina (Persero) 88% 285.795 PT Pertamina Retail 3% 10.991 PT Pertamina Drilling Services Indonesia 5% 16.171 PT Pertamina Patra Niaga 1% 1.361 PT Pertamina Hulu Energi 2% 5.702 PT Pertamina Geothermal Energy 0% 47 Lain-Lain | Others 0% 96 Jumlah Pihak Berelasi | Related Party Total 99% 320.163 Entitas Berelasi dengan Pemerintah | Entities Related to the Government PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 1% 2.913 Jumlah Pendapatan | Revenues Total 100% 323.076 BEBAN POKOK PENJUALAN | COST OF REVENUES PT Pertamina (Persero) 97% 4.016.877 PT Patra SK 1% 143.025 PT Pertagas 0% 0 PT Pertamina Retail 2% 912.606 Jumlah | Total 100% 4.160.815
100%
22.842
86% 4% 3% 2% 2% 0% 1% 98%
319.383 15.449 9.366 7.296 7.135 21 2.325 360.975
2% 100%
8.692 369.667
98% 0% 1% 1% 100%
3.231.315 0 3.762 2.182 3.237.259
Penjabaran Mata Uang Asing Akun-akun tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan Keuangan PT Pertamina Lubricants disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional.
5SBOTMBUJPOPG'PSFJHO$VSSFODJFT The accounts included in the Company’s financial statements are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (functional currency). The Financial Statements of PT Pertamina Lubricants are presented in Rupiah, which is the functional currency.
Transaksi Lindung Nilai Tidak ada transaksi lindung nilai yang dilakukan Perusahaan selama tahun 2015
Hedging Transactions No hedging transactions made by the Company during 2015.
1FSVCBIBO 1FSBUVSBO 1FSVOEBOHVOEBOHBO EBO Kebijakan Akuntansi Sepanjang tahun 2015, tidak ada perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan. Demikian pula, tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015.
Changes in Regulation and Accounting Policy
200
Throughout 2015 , there was no change in regulations that significantly influence the company . Similarly, there are no changes in accounting policies applied by the company in the fiscal year ending December 31, 2015 .
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Yunaidi/National Geographic Indonesia/Pertamina Lubricants
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN Social and Environmental Responsibility
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
201
PT Pertamina Lubricants senantiasa berupaya memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam menjalankan kegiatan usaha. Perusahaan berkomitmen untuk tumbuh dan berkembang bersama para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat dan pelanggan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui pemenuhan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), yang di dalamnya menyertakan program/kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
PT Pertamina Lubricants strives to pay attention to the sustainability principles in conducting business activities. The Company is committed to grow and develop together with the stakeholders, including the community and customers. The commitment is realized through the fulfillment of social and environmental responsibility (TJSL), in which includes program/activities of corporate social responsibility (CSR).
Total biaya yang direalisasikan Perusahaan sebagai dana CSR untuk tahun 2015 adalah Rp785.477.925. Realisasi dana tersebut bersumber dari dana operasional PT Pertamina Lubricants.
The total cost that the Company realized as CSR fund for 2015 was Rp785,477,925. The realization of these funds come from operational funds of PT Pertamina Lubricants.
Prioritas program/kegiatan CSR yang dikelola PT Pertamina Lubricants ditujukan bagi komunitas terdekat di sekitar wilayah operasi Perusahaan di seluruh Indonesia. Program CSR diselenggarakan dengan melakukan analisis, perencanaan, pelaksanaan program hingga melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Secara garis besar, program CSR PT Pertamina Lubricants fokus terhadap bidangbidang:
Priority of CSR programs/activities managed by PT Pertamina Lubricants is intended for the nearest communnity around the Company’s area of operations across Indonesia. The CSR programs are implemented by conducting analysis, planning, implementation of the programs, up to evaluation of the activity implementation. In general, the Company’s CSR programs are focused on several key areas, namely:
t t t t t
t t t t t
1FOEJEJLBO ,FTFIBUBO 4PTJBM,FBHBNBBO 1FNCFSEBZBBO&LPOPNJ ,FNBOVTJBBO
&EVDBUJPO )FBMUI 4PDJBM3FMJHJPO &DPOPNJD&NQPXFSNFOU )VNBOJUZ
Uraian atas pelaksanaan program/kegiatan dari bidangbidang tersebut tersaji dalam bahasan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Terkait Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan.
The description on the program/activity implementation of these areas is presented in the discussion of Social and Environmental Responsibility on Social and Community Development.
Pelaporan pemenuhan TJSL tahun 2015 di lingkup PT Pertamina Lubricants, disampaikan sebagai kesatuan dalam Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 PT Pertamina Lubricants.
TJSL compliance reporting in 2015 within PT Pertamina Lubricants, is presented integrally in the Integrated Annual Report 2015 of PT Pertamina Lubricants.
Informasi yang menjadi bagian dari pelaksanaan TJSL dinyatakan sebagai aspek material. Penentuan aspek material merujuk pada ketentuan Bapepam-LK Nomor: KEP-431/BL/2012 tertanggal 1 Agustus 2012 Tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik, serta prinsip-prinsip aspek materialitas sesuai Sustainability Reporting Guidelines (SRG) GRI G4.
Information that is part of the TJSL implementation is expressed as the material aspect. Determining the material aspect refers to the regulation of Bapepam-LK No. KEP-431/ BL/2012 dated August 1, 2012 on Submission of Annual Report of Publicly Listed Company, as well as the principles of materiality aspect in accordance with Sustainability Reporting Guidelines (SRG) GRI G4.
202
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Visi, Misi, dan Tujuan TJSL Vision, Mission, and Purpose of CSR
VISI
Menuju Kehidupan Lebih Baik To a Better Life
MISI
t .FMBLTBOBLBOLPNJUNFOLPSQPSBUBUBT5BOHHVOH+BXBC4PTJBMEBO Lingkungan (TJSL) yang akan memberikan nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan untuk mendukung pertumbuhan Perusahaan. t .FMBLTBOBLBOUBOHHVOHKBXBCLPSQPSBUEBOLFQFEVMJBOTPTJBMVOUVLTFCVBI pembangunan masyarakat berkelanjutan.
Vision
Mission
t 1FSGPSNDPSQPSBUFDPNNJUNFOUPO4PDJBMBOE&OWJSPONFOUBM3FTQPOTJCJMJUZ (TJSL), which will provide added value to all stakeholders to support the growth of the Company. t 1FSGPSNDPSQPSBUFSFTQPOTJCJMJUZBOETPDJBMDBSFGPSBTVTUBJOBCMFDPNNVOJUZ development.
TUJUAN Purpose
EKSTERNAL | EXTERNAL Secara eksternal, membantu Pemerintah Indonesia memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia, melalui pelaksanaan program-program yang membantu pencapaian target pembangunan milenium atau Millenium Development Goals (MDGs). Externally, is to assist the Indonesian Government to improve the Indonesian Human Development Index (IPM), through the implementation of programs that support the achievement of Millennium Development Goals (MDGs).
INTERNAL | INTERNAL Secara Internal adalah membangun hubungan yang harmonis dan kondusif dengan semua pemangku kepentingan (stakeholder) untuk mendukung pencapaian tujuan korporasi terutama dalam membangun reputasi korporasi. Internally, is to develop harmonious and conducive relationships with all stakeholders to support the achievement of corporate goals, especially in building the corporate reputation.
KRITERIA EFEKTIVITAS Effectiveness Criteria
1. 2. 3. 4. 5.
Bermanfaat Berkelanjutan Dekat Wilayah Operasi Publikasi Mendukung PROPER
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
1. 2. 3. 4. 5.
Beneficial Sustainable Near Operational Area Publication Support Proper
203
Struktur Organisasi TJSL
[G4-35, G4-36]
CSR Organizational Structure
Pelaksanaan CSR menjadi tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan melalui fungsinya dalam mengelola CSR. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Implementation of CSR is the duty and responsibility of the Corporate Secretary through its Function in CSR Management. The Corporate Secretary is directly under the supervision of the President Director.
Fungsi Sektretaris Perusahaan dalam Pengelolaan CSR adalah:
The Corporate Secretary Functions in CSR management are:
1. Perencanaan CSR dalam Perusahaan selama satu tahun dan diterjemahkan dalam program bulanan 2. Menjadi penghubung dalam penerapan CSR Perusahaan 3. Melaksanakan kegiatan CSR Perusahaan sesuai perencanaan yang telah dibuat selama satu tahun 4. Melakukan koordinasi dengan pihak internal dan eksternal dalam pengelolaan CSR Perusahaan 5. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan dalam pengelolaan CSR Perusahaan 6. Memfasilitasi Direksi dalam penerapan CSR Perusahaan 7. Melakukan evaluasi atas kegiatan CSR Perusahaan.
1. CSR Planning in the company for one year and translate it in the monthly program. 2. Become a liaison in the Company’s CSR implementation 3. Implement the Company’s CSR activities in accordance with the plan that has been made for one year 4. Coordinate with Internal and External parties in the management of the Company’s CSR 5. Coordination and cooperation with the parent company of PT Pertamina (Persero) in the management of the Company’s CSR 6. Facilitate the BOD in the implementation of the Company’s CSR 7. Evaluate the Company’s CSR activities
Struktur Organisasi Fungsi Public Relation & CSR PT Pertamina Lubricants
Direktur Utama Gigih Wahyu Hari Irianto
Corporate Secretary Arya Dwi Paramita
Manager Legal Tuty Hasnah Mulyati
Officer External Relation Nur Rizki Lestari
BOD Support Ahmad Anshori
Junior Office Legal Chandra Iman
204
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Engagement
Aspek penting dalam pemenuhan TJSL dan pelaksanaan CSR adalah pelibatan pemangku kepentingan. Hingga akhir tahun 2015, Perusahaan belum melakukan identifikasi pemangku kepentingan maupun pemetaan sosial untuk mengetahui tingkat pengaruh serta kebutuhan dari masing-masing pemangku kepentingan. Identifikasi pemangku kepentingan baru ditentukan melalui analisis relasi yang terbangun antara Perusahaan dengan pihakpihak berkepentingan. [G4-24, G4-25]
Important aspect in the TJSL fulfillment and CSR implementation is stakeholder engagement. By the end of 2015, the Company has not made the identification of stakeholders and social mapping to determine the level of influence as well as the needs of each stakeholder. Stakeholder identification is determined through analysis of the relationship that is built between the Company and interested parties. [G4-24, G4-25]
PT Pertamina Lubricants terus membangun komunikasi dan secara berkala bertemu dengan para pemangku kepentingan. Perusahaan berusaha mengetahui kebutuhan para pemangku kepentingan dan memastikan pelaksanaan TJSL termasuk program-program CSR telah memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. [G4-26, G4-27, G4-
PT Pertamina Lubricants continues to build communication and regularly meet with stakeholders. The company strives to identify the needs of stakeholders and ensure the implementation of TJSL including CSR programs have met those needs. [G4-26, G4-27, G4-35, G4-37]
35, G4-37]
PENDEKATAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN [G4-26, G4-27] Approach To Stakeholders Metode Pelibatan .FUIPETPG&OHBHFNFOU
Frekuensi Pertemuan 'SFRVFODZPG.FFUJOHT
Topik Topic
PEMEGANG SAHAM | SHAREHOLDERS 1. 2. 3. 4.
RUPS Town hall meeting Management walk through Kunjungan lapangan
Minimal satu kali per tahun
a. Pemantauan dan evaluasi kinerja Perusahaan b. Pembayaran deviden c. Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan
1. 2. 3. 4.
GMS Town hall meeting Management walk through Field visit
Minimum once per year
a. Monitoring and evaluation of performance of the Company b. Dividend payments c. Submission of Financial Statements of the Company
PEMERINTAH | GOVERNMENT 1. Koordinasi dengan Kementerian ESDM, BPH Migas, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Keuangan 2. Koordinasi dengan pemerintahan daerah 3. Koordinasi dengan TNI/Polri
Sesuai Kebutuhan
a. b. c. d.
Pengurusan izin usaha dan regulasi Koordinasi terkait proyek Perusahaan Pembayaran pajak Pengamanan fasilitas Perusahaan yang menjadi Objek Vital Nasional
1. Coordinate with the Ministry of Energy and Mineral Resources, BPH Migas, the Ministry of Environment and Forestry, Ministry of Finance 2. Coordinate with local governments 3. Coordinate with the Armed Forces (TNI)/ National Police (Polri)
According to the needs
a. b. c. d.
Handling business license and regulation Coordination related to the Company’s projects Payment of taxes Security of Company facilities that are National Vital Objects
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
205
Metode Pelibatan .FUIPETPG&OHBHFNFOU
Frekuensi Pertemuan 'SFRVFODZPG.FFUJOHT
Topik Topic
PEKERJA | EMPLOYEES 1. Pembentukan Serikat Pekerja [G4-HR4] Sesuai Kebutuhan 2. Pertemuan dengan manajemen (Town hall meeting) 3. Management walk through 1. Establishment of Workers Union [G4-HR4] 2. Meeting with Management (Town hall meeting) 3. Management walk through
a. Perjanjian Kerja Bersama b. Jaminan kebebasan berserikat dan berpendapat [G4-HR4]
c. Jaminan kesehatan dan keselamatan kerja d. Kesetaraan, kesejahteraan dan jenjang karir
According to the needs
a. Collective labor agreement b. Guaranteed freedom of association and speech [G4-HR4]
c. Occupational health and safety assurance d. Equality, welfare and career PELANGGAN | CUSTOMERS Temu Pelanggan Customer Gathering
Dilaksanakan berkala, minimal satu kali per bulan Held periodically, at least once per month
a. b. c. d.
Jaminan pasokan dan persediaan Jaminan mutu produk Promosi Layanan purnajual
Survei Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction Survey
Minimal satu kali per tahun At least once per year
a. b. c. d.
Security of supply and inventory Product quality assurance Promotion Aftersales service
MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN BERKEGIATAN | COMMUNITY AROUND THE COMPANY’S OPERATIONS Sosialisasi Program CSR CSR Program Dissemination
Minimal satu kali sebelum pelaksanan projan At least one time prior to the implementation of Projan
Program CSR CSR program
Minimal satu kali per tahun At least once per year
Pertemuan dengan warga Gathering with residents
Minimal satu kali setiap tahun At least one time every year
Pelaksanaan Kegiatan CSR Implementation of CSR Activities
MEDIA Kerjasama publikasI Publication cooperation
Sesuai kebutuhan According to the needs
Publikasi kinerja Performance Publication
LEMBAGA PENDIDIKAN | EDUCATIONAL INSTITUTION Kerjasama Penelitian Research cooperation
206
Sesuai kebutuhan According to the needs
Penelitian bersama Joint research
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Konsumen Corporate Social Responsibility to Customers
Selama tahun 2015, PT Pertamina Lubricants tetap menjadi pemimpin pasar pelumas di Indonesia. Pencapaian ini tidak terlepas dari kesungguhan Perusahaan mewujudkan komitmen pemenuhan TJSL terkait tanggung jawab terhadap pelanggan.
During 2015, PT Pertamina Lubricants remain the leader in lubricants market of Indonesia. This achievement was a result from the Company’s seriousness in realizing the commitment to Social and Environmental Responsibility (TJSL) fulfillment on responsibility to customers.
Komitmen pada mutu, komunikasi pemasaran, jaminan pasokan dan pelayanan purnajual kepada pelanggan, menjadikan PT Pertamina Lubricants tetap dapat mempertahankan pangsa pasar pelumas secara nasional. Sejumlah survei pasar yang dilakukan menempatkan PT Pertamina Lubricants sebagai pemimpin pasar pelumas nasional selama tahun 2015.
Commitment to quality, marketing communications, security of supply and after-sales service to customers, making PT Pertamina Lubricants retained its lubricant market share nationally. A number of market surveys that have been conducted placing PT Pertamina Lubricants as national lubricants market leader during 2015.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
207
Manajemen Mutu PT Pertamina Lubricants melakukan pemantauan kualitas produk melalui penerapan Manajemen Mutu yang dilakukan menyeluruh dalam setiap tingkatan organisasi maupun kegiatan usaha. Penerapan Manajemen Mutu dibarengi pelaksanaan praktik-praktik terbaik kesehatan, keselamatan, keamanan dan lindung lingkungan (K3LL) guna meminimalkan dampak yang ditimbulkan. [G4-PR1]
Quality Management PT Pertamina Lubricants monitors the quality of products through the application of total Quality Management at every level of organization as well as business activities. The Quality Management is implemented along with implementation of health, safety, security and environmental protection (K3LL) best practices in order to minimize its impact. [G4-PR1]
Kesungguhan menerapkan Manajemen Mutu dan K3LL menjadikan Perusahaan selama tahun 2015 tidak pernah dihadapkan pada insiden, baik terkait pelanggaran kepatuhan pada regulasi yang diberlakukan Pemerintah maupun regulasi yang mengatur perlindungan konsumen.
The seriousness in implementing Quality Management and K3LL has made the Company during 2015 never faced with any incidents, both in terms of violations of regulatory compliance imposed by the Government and regulations on customer protection. [G4-PR2]
[G4-PR2]
Perusahaan menerapkan delapan tahap quality control untuk menjamin kualitas produk, yaitu: 1. Quality control for incoming base oils & additives (Q1-Q3) 2. Quality control during production process (Q4) 3. Quality control for finished products (Q5-Q6) 4. Quality control during distribution (Q7) 5. Quality control in warehousing (Q8)
The Company applies eight stages of quality control to ensure product quality, namely: 1. Quality control for incoming base oils and additives (Q1-Q3) 2. Quality control during the production process (Q4) 3. Quality control for finished products (Q5-Q6) 4. Quality control during distribution (Q7) 5. Quality control in warehousing (Q8)
Penerapan Manajemen Mutu menjadi tanggung jawab Fungsi Quality Management yang dipimpin oleh manager quality dan bertanggung jawab kepada Vice President Production.
Quality Management implementation is the responsibility of Quality Management Function, which is led by quality manager and under the supervision of Vice President Production.
Selain itu, pada masing-masing Production Unit pemantauan dan pengendalian kualitas produk dilaksanakan oleh quality inspector yang dipimpin manager production dan bertanggung jawab kepada Vice President Production.
In addition, at each Production Unit monitoring and quality control of products are carried out by quality inspector, which is led by the production manager and is under the supervision of Vice President Production.
208
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Hingga akhir tahun 2015, PT Pertamina Lubricants telah menerapkan Manajemen Mutu, yang meliputi: [G4-15]
By the end of 2015, PT Pertamina Lubricants has implemented Quality Management, which includes:
SERTIFIKASI TERKAIT MANAJEMEN MUTU Certification on Quality Management
Sistem Manajemen Mutu Sistem Manajemen Lingkungan Akreditasi Laboratorium Pengujian
ISO 9001 ISO 14001 ISO 17025
Quality Management System Environmental Management System Testing Laboratory Accreditation
Sertifikasi Produk Komitmen pada penerapan Manajemen Mutu dibarengi kesungguhan Perusahaan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dan perlindungan konsumen.
Product Certification Commitment to the implementation of Quality Management is coupled with the Company’s seriousness in providing the best service to the customer and customer protection.
PT Pertamina Lubricants memastikan produk-produk yang dihasilkan dan dijual telah memenuhi persyaratan mutu. Hal tersebut dinyatakan dengan sertifikasi produk yang diterima Perusahaan.
PT Pertamina Lubricants ensures the products manufactured and sold have met the quality requirements. It was expressed through product certification received by the Company.
Sampai dengan akhir tahun 2015, Perusahaan memastikan seluruh produk yang dihasilkan dan dijual telah mendapatkan sertifikasi, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Secara umum sertifikasi atas produk-produk Perusahaan terdiri atas: [G4-15]
As of the end of 2015, the Company ensures all products manufactured and sold have been certified, both nationally and internationally. In general certification of the Company’s products consist of: [G4-15]
t 4UBOEBS/BTJPOBM*OEPOFTJB 4/*
t 4UBOEBSJOUFSOBTJPOBM *40 *40 dan ISO/IEC 17025: 2008) t 4UBOEBS"NFSJDBO1FUSPMFVN*OTUJUVUF "1* ZBLOJ API SN untuk Passenger Car Motor Oil dan API CJ4 untuk Commercial Diesel Oil
t *OEPOFTJBO/BUJPOBM4UBOEBSE 4/*
t *OUFSOBUJPOBM TUBOEBSE *40 *40 BOE ISO/IEC 17025: 2008) t "NFSJDBO1FUSPMFVN*OTUJUVUF "1* 4UBOEBSE "1*4/GPS Passenger Car Motor Oil and API CJ4 for Commercial Diesel Oil
Uraian rinci mengenai sertifikasi produk disajikan dalam bagian Lampiran pada Laporan ini.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
A detailed description of the product certifications is presented in the Appendix section of this Report.
209
-BCFMJTBTJEBO*OGPSNBTJ1SPEVL[G4-PR3, G4-PR4] PT Pertamina Lubricants melengkapi setiap produk pelumas maupun produk-produk lain dengan informasi produk yang patut diketahui konsumen. Informasi produk terdapat pada kemasan untuk jenis lithos dan pada keterangan spesifikasi produk untuk produk dengan kemasan drum maupun curah.
-BCFMJOHBOE1SPEVDU*OGPSNBUJPO[G4-PR3, G4-PR4] PT Pertamina Lubricants equips any lubricant products or other products with product information that should be known to customers. Product information is placed on the packaging for the type of lithos and on the product specification information for products in barrel and bulk packaging.
Informasi produk memuat beberapa hal: t /BNBEBONFSFLQSPEVL t /BNBQSPEVTFO t ,PEFQSPEVLTJ t 4QFTJmLBTJQSPEVL t 4FSUJmLBTJQSPEVL t 1FUVOKVLQFOZJNQBOBOEBOQFOHHVOBBO t -BZBOBOQFOHBEVBOEBOJOGPSNBTJQFMBOHHBO
Product information consists of the following: t /BNFBOECSBOEPGQSPEVDU t /BNFPGNBOVGBDUVSFS t 1SPEVDUJPODPEF t 1SPEVDUTQFDJmDBUJPOT t 1SPEVDU$FSUJmDBUJPO t 4UPSBHFBOEVTBHFJOTUSVDUJPOT t $VTUPNFSDPNQMBJOUTBOEJOGPSNBUJPOTFSWJDF
Selain untuk memberikan informasi kepada pelanggan, pencantuman informasi produk juga dimaksudkan untuk melindungi pelanggan. Dengan demikian setiap pelanggan dapat memilih pelumas atau produk lain sesuai kebutuhan, dan mengetahui penggunaan maupun pemanfaatannya.
In addition to providing information to customers, inclusion of product information is also intended to protect customers. Thus each customer can choose a lubricant or other products according to their needs, and determine the use and utilization.
Perusahaan juga melengkapi setiap produk dengan dokumen Material Safety Data Sheet (MSDS), yakni dokumen atau bahan tertulis mengenai suatu bahan kimia berbahaya yang memberikan informasi mengenai bahaya potensial dan cara penanganan yang selamat (aman) atas bahan yang digunakan. Tujuan spesifik dari penggunaan MSDS di tempat kerja adalah untuk menjamin bahwa bahaya bahan kimia dan fisik yang ada di tempat kerja dan cara penanganannya telah dikomunikasikan secara baik kepada konsumen, sehingga keamanannya menjadi terjamin ketika menggunakan bahan tersebut.
The Company also equips each product with Material Safety Data Sheet (MSDS), which is a document or written material on particular hazardous chemical that provides information about potential hazards and safe (secure) handling of the materials used. The specific objectives of the use of MSDS in the workplace is to ensure that the chemical and physical hazards in the workplace and how to handle them has been communicated properly to customers, so that their security is guaranteed when using these materials.
Selama tahun 2015 Perusahaan tidak pernah mendapatkan sanksi dari pihak-pihak berwenang maupun pengaduan dari pelanggan, terkait dengan ketidaksesuaian atas informasi produk yang dicantumkan.
During 2015 the Company never received any penalties from the authorities as well as complaints from customers, over misinformation on the product.
210
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
INDEKS KEPUASAN PELANGGAN [G4-PR5]
CUSTOMER SATISFACTION INDEX [G4-PR5]
Setiap tahun PT Pertamina Lubricants melaksanakan pengukuran dan survei demi mengetahui kepuasan pelanggan, baik atas kualitas produk maupun layanan yang diberikan.
Every year PT Pertamina Lubricants conducts measurements and surveys in order to learn about customer satisfaction, both on the quality of the products and services provided.
Pada tahun 2015 Perusahaan telah melakukan pengukuran dan survei kepuasan pelanggan, dengan menggunakan metode Customer Satifaction Index (CSI). Survei yang dilaksanakan meliputi B2C dan B2B.
In 2015, the Company has conducted measurements and customer satisfaction surveys, using customer satisfaction index (CSI) method. The surveys that were conducted included business to customer and business-to-business surveys.
Melalui metode ini, akan diketahui tingkat kepuasan pelanggan secara menyeluruh yang selanjutnya menjadi bahan pertimbangan penting bagi Perusahaan untuk meningkatkan kualitas porduk dan pelayanan prima kepada pelanggan. Hasil survei memperlihatkan tingkat kepuasan tinggi konsumen atas kualitas produk maupun pelayanan yang diberikan.
Through this method, the level of overall customer satisfaction will be identified, which in turn becomes an important consideration for the Company to improve the quality of product and service excellence to customers. Results of the surveys found that customers show a high degree of satisfaction on the quality of the products and services.
HASIL SURVEI KEPUASAN PELANGGAN Results of Customer Satisfaction Survey Indikator Indicator
5JOHLBU,FQVBTBO,POTVNFO 4LBMB
$VTUPNFS4BUJTGBDUJPO3BUF 4DBMF 2014
2015
Business to Business
4.0
4.0
Business to Customer
3.9
3.9
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
211
PUSAT PELAYANAN PELANGGAN [G4-PR8]
CUSTOMER SERVICE CENTER [G4-PR8]
Perusahaan menyediakan sarana layanan pelanggan untuk menampung dan memberikan alternatif solusi atas pengaduan maupun keluhan dari pelanggan. Sarana layanan pelanggan yang disediakan meliputi :
The company provides customer service facilities to accommodate and provide solution alternatives to grievances or complaints from customers. The customer service facilities provided include:
1. Telepon bebas pulsa: 500 000 2. Surat elektronik (email): [email protected]
1. Toll free telephone number: 500 000 2. Electronic mail (email): [email protected]
Setiap pengaduan yang disampaikan pelanggan akan ditindaklanjuti Perusahaan. Sampai dengan akhir tahun 2015 tercatat ada lima pengaduan yang diterima seluruhnya telah ditindaklanjuti.
Every customer complaint submitted will be followed up by the Company. As of the end of 2015, there were five complaints received that have all been followed up.
JENIS PENGADUAN KONSUMEN TAHUN 2015 DAN TINDAK LANJUT PERUSAHAAN Type of Customer Grievances 2015 and Company Follow-Up Jenis Pengaduan 5ZQFPG(SJFWBODFT
Jumlah Total
Tindak Lanjut Follow Up
Keaslian Pelumas Lubricant Authenticity
1
Pengaduan diteruskan kepada Sales Region Manager III untuk ditindaklanjuti (memberikan asistensi teknis) The grievance was forwarded to the Sales Region Manager III to be followed up (providing technical assistance)
Program/Promo
4
Eskalasi ke PIC promotion event untuk komfirmasi pengumuman pemenang promo dan ketentuan pengambilan hadiah oleh pemenang Escalation to the promotion event PIC for the confirmation on announcement of winners of the promo and provisions to claim the prize by winners
TEMU PELANGGAN
CUSTOMER GATHERING
Secara berkala PT Pertamina Lubricants bertemu pelanggan dengan tujuan untuk membina hubungan sekaligus memupuk loyalitas pelanggan.
Periodically PT Pertamina Lubricants gathers with the customers in order to build relationships and boost customer loyalty.
Setiap kegiatan temu pelanggan, disertakan pula pemberian apresiasi kepada agen terbaik di tingkat Wilayah Pemasaran maupun nasional. Untuk tahun 2015 Penghargaan Distributor Terbaik Nasional diberikan kepada PT Maiza Lubrika.
At each customer gathering also included appreciation to the best agent at Sales Region and national levels. In 2015, National Best Distributor Award was given to PT Maiza Lubrika.
KOMUNIKASI PEMASARAN
MARKETING COMMUNICATIONS
Indonesia dinilai produsen pelumas dunia sebagai pasar potensial di Asia Tenggara. Hal ini mendorong kehadiran banyak produsen pelumas di Indonesia. Mereka tidak hanya sekadar melakukan impor dan menjual pelumas, tetapi juga mendirikan pabrik produksi sendiri.
Indonesia is deemed by world lubricant manufacturers as a potential market in Southeast Asia. The fact has encouraged the presence of many lubricant manufacturers in Indonesia. They do not just import and sell lubricants, but also set up their own production plants.
212
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Kondisi tersebut berimbas pada ketatnya persaingan dan menuntut PT Pertamina Lubricants terus memperkuat posisi setiap produk. Sepanjang tahun 2015 Perusahaan melakukan berbagai bentuk komunikasi pemasaran, guna memperkuat citra merek (brand image) produk.
These conditions cause an impact on tight competition and require PT Pertamina Lubricants to continue strengthening the position of each product. Throughout 2015, the Company carried out various forms of marketing communications, in order to strengthen the brand image of products.
Bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan selama tahun 2015, meliputi:
Forms of marketing communications carried out during 2015, included:
t "CPWFUIF-JOF Dilaksanakan dengan cara beriklan di media elektronik (TV, radio), media cetak (koran, majalah, tabloid), media daring (online)/digital dan media luar ruang (billboard). Tabel di bawah menunjukkan sebagian dari komunikasi marketing yang dilakukan PT Pertamina Lubricants Tahun 2015.
t "CPWFUIF-JOF Implemented by advertising on electronic media (TV, radio), print media (newspapers, magazines, tabloids), online/digital media and outdoor media (billboards). The table below shows some of the marketing communications conducted by PT Pertamina Lubricants in 2015.
Nama media /BNFPG.FEJB
Metro TV
TV One
Kategori (Iklan / Advetorial / dll) Category (Advertisement/Advertorial/etc)
Content
Broadcast Right
TVC Fastron Lamborghini
Built in SportMagz
Lamborghini Event Sentul
Built in Metro Sport
Lamborghini Event Sentul
TVC (Iklan komersial) | TVC (Commercial)
Campaign Fastron Lamborghini
TVC (Iklan komersial) | TVC (Commercial)
OLI ENDURO ENGINE - PROLIGA 2015
TVC (Iklan komersial) | TVC (Commercial)
FASTRON
TVC (Iklan komersial) | TVC (Commercial)
Campaign Fastron Lamborghini
Gen FM
Sponsor (iklan) Info Traffic Sponsor (advertisement) for Traffic Info
Event Promo Undian Enduro “TUMPAH RUAH” Promo Event of Enduro “TUMPAH RUAH” Lucky Draw
Citilink MAGZ
PRINT AD
Event Promo Undian Enduro “TUMPAH RUAH” Promo Event of Enduro “TUMPAH RUAH” Lucky Draw
Citilink MAGZ
PRINT AD
Launching Fastron Platinum Lamborghini
Lion Air MAGZ
PRINT AD
Event Promo Undian Enduro “TUMPAH RUAH” Promo Event of Enduro “TUMPAH RUAH” Lucky Draw
Lion Air MAGZ
PRINT AD
Launching Fastron Platinum Lamborghini
t #FMPXUIF-JOF Pemasangan POS material di outlet, program brand aktivasi yang ditujukan kepada pengguna langsung seperti di SPBU, bengkel, tempat strategis.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
t #FMPXUIF-JOF Installation of POS material at the outlet, activation brand program aimed at direct users such as at gas stations, workshops, strategic places.
213
Mematuhi Hukum PT Pertamina Lubricants senantiasa mematuhi berbagai ketentuan yang mengatur tentang kegiatan komunikasi pemasaran maupun promosi. Selama tahun 2015 Perusahaan tidak pernah mendapat sanksi penarikan produk maupun sanksi lain, terkait dugaan pelanggaran ketentuan tentang kegiatan pemasaran maupun promosi.
Compliance with Laws PT Pertamina Lubricants continues to comply with provisions on marketing communications and promotions. During 2015 the Company has never received any penalties to recall products as well as other penalties over alleged violations of the provisions on marketing and promotional activities. [G4-PR6, G4-PR7]
[G4-PR6, G4-PR7]
Keamanan Produk PT Pertamina Lubricants senantiasa berusaha untuk terus melakukan peningkatan layanan kepada konsumen. Salah satu tantangan utama PT Pertamina Lubricants dalam mengembangkan pasar adalah tindak pemalsuan merek maupun pemalsuan produk, yang dilakukan pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Kondisi ini tentu saja harus disikapi dengan tegas, karena bukan semata demi menjaga pasar tetapi juga memberikan perlindungan keamanan produk sehingga pelanggan terhindar dari pemakaian pelumas palsu.
1SPEVDU4BGFUZ PT Pertamina Lubricants always strive to continue to improve services to customers. One of the main challenges of PT Pertamina Lubricants in expanding its market is brand and product counterfeiting, which is committed by irresponsible parties. This condition must of course be addressed firmly, because it is not merely for the sake of maintaining the market but also providing protection of the product safety to prevent customers from using fake lubricants.
Sampai dengan akhir periode pelaporan, PT Pertamina Lubricants telah melakukan beberapa upaya untuk melindungi konsumen dari praktik-praktik pemalsuan merek maupun produk, yakni melengkapi pengaman tutup botol pelumas dengan security cap yang harus dibuka menggunakan obeng pipih. Dengan sistem ini, maka secara otomatis botol pelumas yang sudah dibuka akan rusak pada bagian tutupnya, sehingga tidak bisa lagi dimanfaatkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk diisi dengan pelumas palsu.
As of the end of the reporting period, PT Pertamina Lubricants has taken several measures to protect customers from counterfeiting practices of both brand and product, including to seal lubricant bottle cap with security cap that must be opened using a flat screwdriver. With this method, the cap of lubricant bottle that has been opened will be automatically damaged, so that irresponsible parties can no longer use it to be refilled with fake lubricant.
Keuntungan lain dari inovasi ini adalah menjadikan kemasan lebih tahan bocor. Ini dikarenakan kerekatan sambungan tutup dengan botol lebih sempurna dibandingkan teknologi penutup botol sistem ulir.
Another advantage of this innovation is the packaging becoming more leak resistant. This is because the adhesiveness connection with bottle caps more perfect than technology screw caps system.
Perusahaan juga melengkapi botol-botol pelumas produk PT Pertamina Lubricants dengan nomor bath menggunakan sinar laser (laser maker). Nomor ini diletakkan pada leher dan tutup botol, sehingga pada kemasan pelumas baru maka kombinasi nomor batch yang tertera di leher botol dan tutup botol harus sama dan posisinya harus sejajar. Bila sudah dibuka dan pernah digunakan, maka posisinya tidak akan bisa sejajar lagi.
The Company also completing the bottles of lubricant products of PT Pertamina Lubricants with a batch number using laser maker. This number is placed on the neck and cap of the bottle, so that on the new lubricant packaging, the batch number combinations shown on the neck and cap of the bottle must be the same and the position should be aligned. If it has been opened and used, then the position will not be aligned again.
Perusahaan juga melengkapi setiap produk dengan dokumen Material Safety Data Sheet (MSDS), yakni dokumen atau bahan tertulis mengenai suatu bahan kimia berbahaya yang memberikan informasi mengenai bahaya potensial dan cara penanganan yang selamat (aman) atas bahan yang digunakan.
The Company also equips each product with Material Safety Data Sheet (MSDS), which is a document or written material on a hazardous chemical that provides information about potential hazards and the safe (secure) handling of the material.
214
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
PENGELOLAAN RANTAI PASOKAN [G4-12]
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Pegelolaan rantai pasokan di lingkup PT Pertamina Lubricants tak terlepas dari pelaksanaan tata kelola pengadaan barang dan jasa. Pengelolaan rantai pasokan dilaksanakan oleh Fungsi General Affairs (GA) yang dipimpin seorang Vice President dan bertanggung jawab kepada Direktur Finance & Business Support.
Supply chain management within PT Pertamina Lubricants is closely related to the implementation of procurement of goods and services governance. Supply chain management is carried out by the Supply Chain Management (SCM) Function, which is led by a VP General Affairs and under the supervision of the Director of Finance & Business Support.
Perusahaan mengelola rantai pasokan yang mencakup pengadaan barang material untuk proses produksi, jasa operasional, jasa logistik dan lainnya. Selama tahun 2015 ada 268 kegiatan pengadaan barang dan jasa yang terdiri atas 231 pengadaan dengan menggunakan ABO dan 37 pengadaan dengan menggunakan ABI. Dari 238 pengadaan tersebut, diperoleh pendapatan sebesar Rp5,75 miliar anggaran investasi serta Rp15,87 miliar anggaran operasi.
The Company manages its supply chain, which covers the procurement of materials for production process, operational service, logistics service and other services. During 2015 there were 268 activities of procurement of goods and services, consisting of 231 procurement activities funded by ABO and 37 procurements funded by ABI. The 238 procurement activities generated revenues of Rp5.75 billion for investment budget and Rp15.87 billion for operational budget.
PT Pertamina Lubricants senantiasa memantau proses pengadaan barang dan jasa. Pemantauan dilakukan demi memastikan jaminan kualitas barang dan jasa, melalui penerapan sistem pengawasan pengadaan, sertifikasi mutu serta ketentuan dalam Kebijakan HSSE Perusahaan.
PT Pertamina Lubricants continuously monitors the process of procurement of goods and services. Monitoring is done to ensure quality assurance of goods and services, through the implementation of procurement supervision system, quality certification and the provisions in the Company’s HSSE Policy.
Pemasok Lokal [G4-EC9] PT Pertamina Lubricants bergerak dalam bidang usaha produksi pelumas, grease, specialties dan base oil. Bidang usaha tersebut menuntut keahlian dan spesifikasi kebutuhan barang/jasa tertentu. Hal ini menjadikan PT Pertamina Lubricants tidak serta merta bisa bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain sebagai pemasok bahan baku untuk keperluan produksi.
Local Suppliers [G4-EC9] PT Pertamina Lubricants is engaged in the production of lubricants, grease, specialties and base oil. The business sector requires expertise and specifications of particular goods/services. Therefore PT Pertamina Lubricants cannot cooperate with just any other companies as suppliers of raw materials for its production purposes.
Namun Perusahaan tetap berkomitmen melibatkan perusahaan lokal dalam mata rantai pasokan. Terutama untuk pengadaan barang maupun jasa yang tidak membutuhkan keahlian khusus. PT Pertamina Lubricants mendefinisikan perusahaan lokal sebagai perusahaan yang didirikan berbadan hukum Indonesia dan berkedudukan di seluruh wilayah Indonesia.
However, the Company remains committed to involve local companies in the supply chain. It is mainly for the procurement of goods or services that do not require special skills. PT Pertamina Lubricants defines a local company as a company established under the Indonesian laws and domiciled in all regions of Indonesia.
Pelibatan pemasok lokal menjadi strategi lain Perusahaan untuk berpartisipasi dalam upaya bersama meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui imbal jasa pekerjaan yang diperoleh para pekerja dari masing-masing perusahaan lokal yang menjadi pemasok. Dengan demikian meski tak menjadi pekerja di lingkungan PT Pertamina Lubricants, mereka tetap bisa merasakan manfaat tidak langsung dari keberadaan Perusahaan. [G4-
The involvement of local suppliers is another strategy the Company to participate in the joint effort to improve the community’s welfare, through the remuneration earned by workers from each local company that becomes a supplier. Thus in spite of not being an employee at PT Pertamina Lubricants, they can still benefit indirectly from the Company’s presence. [G4-EC8, G4-EC9]
[G4-12]
EC8, G4-EC9]
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
215
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Lingkungan Hidup Corporate Social Responsibility to the Environment
Pemenuhan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) terkait lingkungan hidup dilaksanakan PT Pertamina Lubricants dengan mematuhi Undang Undang (UU) No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Perusahaan berkomitmen untuk turut berkontribusi pada upaya bersama melestarikan lingkungan hidup.
Fulfillment of social and environmental responsibility (TJSL) on the environment, is conducted by PT Pertamina Lubricants to comply with the Law (UU) No.32 of 2009 on the Environmental Protection and Management. The Company is committed to contribute to the joint effort to preserve the environment.
Kesungguhan Perusahaan untuk turut menjaga dan melestarikan lingkungan hidup dan mencegah dampak dari kegiatan operasional maupun usaha telah dimulai sejak awal, melalui penyusunan Dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Demikian pula ketika kegiatan operasional pada Production Unit sudah berjalan, masing-masing Production Unit secara berkala menerbitkan laporan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Setiap tahun pula pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang dijalankan Perusahaan pada masing-masing Production Unit, disertakan dalam penilaian PROPER oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. [G4-14]
The Company’s seriousness to help maintain and preserve the environment and prevent the impact of operational and business activities has started since the beginning, through the preparation of an Analysis on Environmental Impact (AMDAL) document. Similarly, when the operations of the Production Unit are already running, each Production Unit will regularly publish reports on Environmental Management Plan (RKL) and Environmental Monitoring Plan (RPL). Every year, environmental management implemented by the Company at each production unit, is included in PROPER assessment by the Ministry of Environment and Forestry. [G4-14]
FUNGSI HSE
HSE FUNCTION
Tanggung jawab pengelolaan lingkungan hidup di PT Pertamina Lubricants menjadi tugas dan tanggung jawab Fungsi Health, Safety, And Environmental (HSE) yang dipimpin oleh seorang Manager dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
The environmental management at PT Pertamina Lubricants becomes the duties and responsibilities of Health, Safety, and Environmental (HSSE) Function. At the Head Office, HSSE Function is led by HSSE Manager and is under the supervision of President Director.
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Manajer HSE dibantu oleh supervisor HSSE dan asisten HSSE yang terdapat di masing-masing Production Unit.
In carrying out its duties and responsibilities, HSE Manager is assisted by the Production Unit Manager in respective Production Unit.
Struktur Fungsi HSE Dalam Struktur Perusahaan HSE Structure Function in Company Structure
Direktur Utama Gigih Wahyu Hari Irianto Manager HSE Johan Kurniawan
216
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi HSE Tugas dan tanggung jawab HSE terkait pengelolaan lingkungan hidup, meliputi:
%VUJFTBOE3FTQPOTJCJMJUJFTPG)4&'VODUJPO HSE duties and responsibilities on environmental management include:
1. Membantu Direksi Perusahaan mengembangkan dan menentukan kebijakan HSE dan kebijakan keselamatan lainnya, serta bertugas melakukan pengawasan dan pemantauan pelaksanaan kebijakan tersebut 2. Menentukan rencana mitigasi terhadap bahaya dan aspek lingkungan yang menjamin setiap kegiatan bisnis Perusahaan berjalan dalam kondisi selamat, nyaman, aman dan ramah lingkungan 3. Mengembangkan Sistem Manajemen HSE 4. Memantau dan mengukur efektivitas Sistem Manajemen dan Budaya HSE 5. Memfasilitasi pengembangan Kompetensi HSE 6. Menyusun dan melaksanakan rencana tanggap darurat korporat 7. Melakukan identifikasi aspek bahaya dan melakukan penilaian resiko-dampak 8. Melakukan identifikasi dan memantau pelaksanaan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya 9. Memfasilitasi semua direktorat tentang isu-isu HSE dan dampaknya bagi kegiatan bisnis Perusahaan 10. Membuat laporan HSE dan mendokumentasikannya 11. Mendampingi kegiatan audit dan inspeksi pihak eksternal (Kementerian Lingkungan Hidup, dan mitra bisnis, dan pihak lainnya).
1. Assist the Board of Directors to develop and determine HSE policy and other safety policies, as well as in charge of supervising and monitoring the implementation of the policies 2. Determine the hazard mitigation plans and environmental aspects that ensures every company’s business activities running in safe condition, comfortable, secure and environmentally friendly 3. Develop HSE Management System 4. Monitor and measure the effectiveness of HSE Management System and Culture 5. Facilitate the development of HSE Competence 6. Prepare and implement a corporate emergency response plan 7. Identify the aspect of hazard and conduct risk-impact assessment 8. Identify and monitor the implementation of compliance with laws and regulations as well as other requirements
KEPATUHAN PADA HUKUM
COMPLIANCE WITH LAWS
Hal utama yang dijalankan PT Pertamina Lubricants dalam mengelola lingkungan adalah kepatuhan pada hukum. Setiap kegiatan operasional yang dijalankan Perusahaan senantiasa mengacu pada UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
The main issue implemented by PT Pertamina Lubricants in managing the environment is compliance with laws. Any operations conducted by the Company always refer to prevailing laws and regulations.
Melalui kepatuhan pada hukum, PT Pertamina Lubricants telah dapat meminimalkan dampak potensi dampak terhadap lingkungan yang bisa ditimbulkan dari kegiatan operasional Production Unit di Jakarta, Cilacap dan Gresik. Selama tahun 2015 Perusahaan tidak pernah mendapatkan sanksi dari pihak-pihak berwenang, berkaitan dengan dugaan ketidakpatuhan maupun pelanggaran hukum pengelolaan lingkungan hidup. [G4-EN29]
With compliance with laws, PT Pertamina Lubricants has been able to minimize potential environmental impacts that can be generated from operating activities of Production Units in Jakarta, Cilacap and Gresik. During 2015 the Company never received any penalties from the authorities over alleged non-compliance and violation of the law on environmental management. [G4-EN29]
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
9. Facilitate all directorates on HSE issues and their impact on the Company’s business activities 10. Prepare HSE report and documentation 11. Accompany audit and inspection by external parties (Ministry of Environment, business partners, and other parties).
217
PROPER Setiap tahun PT Pertamina Lubricants mengikutsertakan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup pada masing-masing Production Unit, dalam penilaian PROPER oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pelaksanaan PROPER mengacu pada PerMen No. 3 tahun 2014 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.
PROPER Every year PT Pertamina Lubricants includes environmental management implementation at each production unit, into PROPER assessment by the Ministry of Environment and Forestry. PROPER is the Performance Rating In Environmental Management Program. PROPER assessment results indicate the level of compliance with the provisions of laws applicable in Indonesia.
Hingga akhir periode pelaporan, Perusahaan telah mengikutsertakan Production Unit Cilacap (PUC) dan Production Unit Gresik (PUG) dalam penilaian PROPER. Production Unit Jakarta (PUJ) belum disertakan dalam penilaian PROPER 2015, dikarenakan masih dalam tahap proyek pengembangan untuk peningkatan dan modernisasi fasilitas produksi.
Until the end of the reporting period, the Company has included Production Unit Cilacap (PUC) and Production Unit Gresik (PUG) in the PROPER assessment. Production Unit Jakarta (PUJ) was not included in the PROPER assessment 2015, given the plant had just been modernized and upgraded its facilities.
Dari penilaian PROPER 2015 diperoleh hasil: t 1301&3)JKBVVOUVL1SPEVDUJPO6OJU$JMBDBQ 16$
t 1301&3#JSVVOUVL1SPEVDUJPO6OJU(SFTJL 16(
Results of PROPER assessment in 2015 are: t (SFFO1301&3GPS1SPEVDUJPO6OJU$JMBDBQ 16$
t #MVF1301&3GPS1SPEVDUJPO6OJU(SFTJL 16(
Pencapaian PROPER Hijau pada Production Unit Cilacap (PUC) menandakan pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan telah lebih dari persyaratan yang diatur undang-undang. PUC juga dinilai telah menaati ketentuan tentang dokumen pengelolaan lingkungan hidup (AMDAL, UKL dan UPL), melakukan pengendalian pencemaran air dan udara, pengelolaan limbah mengandung bahan beracun dan berbahaya (B3).
Achievement of the green PROPER at Production Unit Cilacap (PUC) indicated that the environmental management has been implemented exceeded the requirements set by laws. PUC also considered to have complied with the environmental management documents (AMDAL, UKL and UPL), conducted air and water pollution control, management of waste containing toxic and hazardous materials (B3).
Pencapaian PROPER Biru pada Production Unit Gresik (PUG) menandakan pengelolaan lingkungan hidup pada Production Unit Gresik (PUG) telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan undang-undang.
Blue PROPER achievement in Production Unit Gresik (PUG) indicated that environmental management in Production Unit Gresik (PUG) complies with the requirements of laws.
BESARAN BIAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2015 [G4-EN31] Evironmental Management Cost 2015 No
Program/Kegiatan
2015
1
Pengelolaan Emisi Udara | Air Emission Management
Rp74.069.600
Rp112.883.850
2
Pengelolaan Limbah Cair | Effluent Management
Rp99.476.400
Rp135.017.350
3
Pengelolaan Limbah B3 | Hazardous Waste Management
Rp12.779.240
Rp20.734.000
4
Pengelolaan Limbah Non-B3 | Hazardous Waste Management
Rp61.000.000
Rp62.000.000
Rp247.325.240
Rp330.635.200
Jumlah | Total
218
2014
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Sertifikasi Bidang Lingkungan Hidup [G4-15] Sampai dengan akhir tahun 2015, Production Unit yang ada di lingkungan PT Pertamina Lubricants juga telah mendapatkan sertifikasi standar internasional (ISO) terkait pengelolaan lingkungan hidup: ISO 14001. Sertifikasi ISO 14001 menandakan pengelolaan lingkungan hidup pada ketiga Production Unit PT Pertamina Lubricants telah memenuhi standar internasional pengelolaan lingkungan hidup.
Certification on Environment [G4-15] As of the end of 2015, Production Units within PT Pertamina Lubricants have also been certified with the international standard (ISO) on environmental management: ISO 14001. The ISO 14001 certification signifies environmental management in the three production units of PT Pertamina Lubricants has met international standards on the environmental management.
PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH
WASTE MANAGEMENT AND TREATMENT
Secara bertahap dan berkesinambungan PT Pertamina Lubricants terus menyempurnakan pengelolaan lingkungan hidup, terutama pada Production Unit. Salah satu perhatian pada kurun waktu periode pelaporan adalah pengelolaan dan pengolahan limbah.
Gradually and continuously PT Pertamina Lubricants strives to enhance environmental management, especially at its Production Units. One of the concerns during the reporting period is the waste management and treatment.
Jenis Volume dan Limbah Dihasilkan serta Proses Pengelolaanya [G4-EN22, G4-EN23, G4-EN25] Ada beberapa jenis limbah yang dihasilkan dari proses produksi di masing-masing Production Unit. Sebagian limbah diketahui mengandung barang berbahaya dan beracun (B3). Limbah padat bukan B3 yang dihasilkan dikelola dan diolah dengan cara diserahkan ke TPA sampah. Pengelolaan dan pengolahan limbah mengandung B3 dilakukan dengan cara menyerahkan kepada pengelola limbah B3 yang telah memiliki izin.
5ZQF 7PMVNF PG (FOFSBUFE 8BTUF BOE .BOBHFNFOU Process [G4-EN22, EN23-G4, G4-EN25] There are several types of waste generated from the production process at each production unit. Most of the waste is known to contain hazardous and toxic materials (B3). The generated non-B3 solid waste is managed and processed by handing over to the landfill. Management and treatment of waste containing B3 is done by sending it to the licensed B3 waste operator.
JENIS DAN VOLUME LIMBAH BUKAN B3 TAHUN 2015 [G4-EN22, G4-EN23] Type and Volume of Non-B3 Waste 2015 Jenis Limbah 5ZQFPG8BTUF
Volume Dihasilkan Generated Volume
Volume Dikelola Managed Volume
Limbah Organik | Organic Waste
51.264
51.264
Limbah Anorganik | Inorganic Waste
16,70
16,70
Kemasan Non-B3 | Non-B3 Packaging
24.570
24.570
Jumlah |Total
91.904
91.904
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
219
JENIS DAN VOLUME LIMBAH B3 TAHUN 2015 (DALAM TON) [G4-EN22, G4-EN23] 2015 Hazardous Waste Type and Volume Jenis Limbah 5ZQFPG8BTUF Limbah B3 Kimia Eks Laboratorium Ex Laboratory Chemical B3 Waste
Volume Dihasilkan Generated Volume
Volume Dikelola Managed Volume
Volume Dikelola Managed Volume
1,2565
0,4065
0,85
Minyak Kotor | Sludge Oil
107.655
49.188
58.467
B3 eks Drum Additive | Ex Additive Drum B3 Waste
135.934
83.822
52.112
Sarung Tangan Terkontaminasi | Contaminated Gloves
0,02
0,016
0,004
Majun Bekas Pakai | Used Rags
0,3
0,2
0,1
Serbuk Gergaji Bekas Terkontaminasi Contaminated Sawdust
0,8
0,8
0
Accu bekas | Used Dry Batteries
0,21
0,105
0,105
Lampu TL | Fluorescent Lamps
0,02
0,0032
0,0168
0,02204
0,00071
0,02133
Kaleng Bekas | Used Cans
0,037
0,008
0,029
Pecahan Botol/Botol Bekas | Bottle Shards/Used Bottles
0,524
0,174
0,35
246,78
134,72
112,06
Cartridge Bekas | Used Cartridges
Jumlah | Total
220
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
2015
2013
2015
Total Penggunaan Energi Total Energy Uses (kWh)
1.713,97
2014
3.072,95
2.316,51
44.378.323,16
EN5]
65.536.011,60
[G4-EN3, G4-EN4, G4-
543.793.743,95
KONSUMSI ENERGI Energy Consumption
2014
2013
Intensitas Energi Energy Intensity (kWh/KL)
KONSUMSI ENERGI DI DALAM DAN LUAR PERUSAHAAN (dalam satuan GJ) [G4-EN3, G4-EN4] Energy consumption in Inside and Outside of the Company (in GJ)
Listrik | Power
2013
534.228
649.400
417.318
144
144
144
457.600
587.900
764.300
Water Use The water uses within the company originated from two sources of water, the groundwater and PDAM.
2.986,00
1.758,00
TOTAL VOLUME PENGGUNAAN AIR BERDASARKAN SUMBER (m3) Total Volume of Water Use by Source [G4-EN8]
2.704,00
Penggunaan Air Perusahaan air dalam perusahaan menggunakan dua sumber air, yaitu air tanah dan PDAM.
2015
2014 Air Tanah Groundwater
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
2013
2015
18.800,00
Gas | Gas
2014
12.117,00
Minyak | Oil
2015
15.373,81
Sumber Energi | Energy Source
2014
2013
Air PDAM PDAM Water
221
Intensitas Emisi Gas Rumah Kaca [G4-EN18, G4-EN19] PT Pertamina Lubricants melakukan pengukuran terhadap intensitas dan reduksi emisi yang dihasilkan sebagai berikut:
82,93
N/A
37,44
45,49
83,23
92,17
INTENSITAS DAN REDUKSI EMISI GRK Intensity and GHG Emission Reduction
Green House Gasses Emissions Intensity [G4-EN18, G4-EN19] PT Pertamina Lubricants conducts measurement on the intensity and the generated emission reductions as follows:
2013 2015
2014
2013
2014
Intensitas Beban Emisi Emission Load Intensity
Reduksi Emisi GRK GHG Emission Reduction
(Ton CO2 eq/BOE)
(Ton CO2 eq)
Insiden Tumpahan Pelumas [G4-EN24] Hingga akhir tahun 2015 PT Pertamina Lubricants mencatat tidak ada insiden tumpahan pelumas yang terjadi selama proses produksi berlangsung.
222
2015
Lubricant Spill Incident [G4-EN24] By the end of 2015 PT Pertamina Lubricants recorded no lubricant spill incident that occurred during the production process.
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3) Corporate Social Responsibility to Employment and Occupational Health and Safety (OHS)
PT Pertamina Lubricants memenuhi tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) terkait Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Kesehatan kerja (K3) dengan mengacu pada UndangUndang (UU) No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Perusahaan berkomitmen memenuhi kesejahteraan para pekerja, serta menjadikan lingkungan kerja sehat dan aman bagi mereka.
PT Pertamina Lubricants fulfills social and environmental responsibility (TJSL) on Employment, Occupational Health and Safety (OHS) with reference to Law No. 13 of 2003 on Manpower. The Company is committed to realize the employees’ welfare, as well as creating healthy and safe working environment for them.
STRUKTUR PENGELOLAAN SDM
HR MANAGEMENT STRUCTURE
Rencana strategis pengelolaan SDM adalah mempersiapkan kapasitas dan kapabilitas SDM, organisasi yang mendukung bisnis, agility, engagement dan memberikan kepuasan pekerja.
HR management strategic plan is preparing capacity and capability of human resources, business support organizations, agile, employee engagement and satisfaction.
Struktur pengelolaan SDM dilaksanakan Fungsi Human Resources (HR) yang dipimpin oleh seorang HR Development Manager. Manager HR bertanggung jawab langsung kepada Direktur Finance & Business Support.
HR management is conducted by Human Resources (HR) led by a HR Development manager. HR Development Manager is directly under supervision of Finance & Business Support Director.
Susunan Struktur Fungsi Human Resource Human Resources Function Structure Direktur Finance & Business Support Nasuhi Hidajat
Manager HR Development Eka Permana Sidik
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
223
PEKERJA BARU DAN KESINAMBUNGAN USAHA
NEW EMPLOYEES AND BUSINESS CONTINUITY
PT Pertamina Lubricants menyadari pentingnya keberadaan pekerja bagi kesinambungan usaha. Tahun 2015 Perusahaan melakukan restrukturisasi dan reorganisasi yang menuntut keberadaan pekerja andal untuk mengisi posisi maupun jabatan yang telah ditentukan.
PT Pertamina Lubricants is aware of the importance of employees for business continuity. In 2015, the Company conducted restructuring and reorganization that required reliable employees to fill designated positions and jobs.
Selama kurun waktu periode pelaporan, Perusahaan telah melakukan perekrutan pekerja baru sebanyak 78 orang.
During the reporting period, the Company has recruited 78 new employees. [G4-LA1]
[G4-LA1]
PT Pertamina Lubricants juga bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) untuk penugasan pekerja tertentu pada jabatan di PT Pertamina Lubricants. Selama tahun 2015 tercatat ada 14 pekerja PT Pertamina (Persero) yang ditugaskan di PT Pertamina Lubricants.
PT Pertamina Lubricants also has been working together with PT Pertamina (Persero) for the assignment of particular employees to several positions at PT Pertamina Lubricants. During 2015 there were 14 employees of PT Pertamina (Persero) assigned to PT Pertamina Lubricants.
JUMLAH PEKERJA BARU PT PERTAMINA LUBRICANTS TAHUN 2015 Number of New Employees of PT Pertamina Lubricants 2015 Uraian | Description
Pria | Male
Wanita | Female
Jumlah | Total
Perbantuan PT Pertamina (Persero) Assignment of PT Pertamina (Persero)
13
1
14
Rekrutmen PT Pertamina Lubricants Recruitment of PT Pertamina Lubricants
54
10
64
Jumlah | Total
67
11
78
224
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Dengan demikian, sampai dengan akhir tahun 2015 jumlah pekerja PT Pertamina Lubricants ada 324 orang. Mereka terdiri dari 279 pekerja waktu tidak tertentu (PWTT) atau pegawai tetap, dan 45 pekerja waktu tertentu (PWT) atau pegawai tidak tetap. [G4-LA1, G4-10]
Thus, until the end of 2015 the number of employees of PT Pertamina Lubricants was 324 people. They consisted of 279 unspecified time employees (PWTT) or permanent employees, and 45 specified time employees (PWT) or non-permanent employees. [G4-LA1, G4-10]
Uraian lebih lanjut mengenai komposisi dan keberagaman pekerja PT Pertamina Lubricants disampaikan pada Bagian Profil Perusahaan dalam Laporan ini.
Further descriptions of the composition and diversity of PT Pertamina Lubricants’ employees are presented in the Company Profile section of this report.
MENJAGA LOYALITAS PEKERJA
MAINTAINING EMPLOYEE LOYALTY
Persaingan pasar pelumas yang sangat kompetitif membutuhkan kehadiran pekerja yang andal dan profesional demi tetap menjadikan PT Pertamina Lubricantas sebagai pemimpin pasar di Indonesia. Adalah penting bagi Perusahaan untuk menjaga loyalitas dan dedikasi pekerja, sehingga mereka memberikan kinerja terbaik.
Highly competitive lubricants market requires reliable and professional employees in order to make PT Pertamina Lubricants remain the market leader in Indonesia. It is important for the Company to maintain the loyalty and dedication of employees, so that they provide the best performance.
Untuk itulah Perusahaan berupaya memenuhi kesejahteraan pekerjaan. Strategi yang dilakukan adalah dengan memberikan imbal jasa pekerjaan, persamaan kesempatan pengembangan keahlian dan jaminan berkarir bagi setiap pekerja, serta dukungan pada pensiun pekerja.
Therefore the Company strives to fulfill the employees’ welfare. The strategy is to provide compensation, equal skill development opportunities and career guarantees for each employee, as well as support for employees’ pensions.
Imbal Jasa Pekerjaan PT Pertamina Lubricants memberikan imbal jasa pekerjaan yang kompetitif, atraktif dan retainable dengan merujuk Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berlaku di PT Pertamina (Persero). Secara berkala sesuai masa berlaku PKB, Perusahaan bersama serikat pekerja melakukan peninjauan atas kebijakan imbal jasa pekerjaan. Peninjauan kembali mengedepankan prinsip berkeadilan (internal equity) dan memperhatikan peraturan ketenagakerjaan, kondisi pasar, serta kemampuan finansial Perusahaan. [G4-
Remuneration PT Pertamina Lubricants provides competitive, attractive and retainable remuneration with reference to the Collective Labor Agreement (CLA) applied at PT Pertamina (Persero). Periodically, depending on the validity period of CLA, the Company together with workers union conducts a review on remuneration policies. The review upholds the principle of internal equity and pays attention to labor regulations, market conditions, as well as the financial capacity of the Company. [G4-11]
11]
Imbal jasa pekerjaan bagi pekerja PT Pertamina Lubricants baik dengan status pekerja waktu tetap maupun tidak tetap terdiri dari upah, tunjangan (tunjangan daerah, tunjangan posisi), dan insentif. Sistem remunerasi yang diberlakukan Perusahaan tidak membedakan pemberian imbal jasa pekerjaan bagi pekerja laki-laki dengan pekerja perempuan. Sistem remunerasi yang diterapkan menjadikan besaran imbal jasa pekerjaan bagi pekerja baru PT Pertamina Lubricants pada tingkat jabatan terendah masih lebih besar dari ketentuan upah minimum yang ditentukan pemerintah daerah pada masing-masing daerah sesuai Area Operasi. [G4-LA13, G4-EC5]
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
Remuneration for employees of PT Pertamina Lubricants both with status of permanent and non-permanent consists of wages, benefits (regional benefits, position allowances), and incentives. The Company applies remuneration system does not differentiate between remuneration of male employees from female employees. The applied remuneration system has made the amount of remuneration for PT Pertamina Lubricants’ new employees at the lowest rank remain higher than the minimum wage set by the local government in the region of Operations Area. [G4-LA13, G4-EC5]
225
UPAH TERENDAH PT PERTAMINA LUBRICANTS TERHADAP UPAH MINIMUM TAHUN 2015 [G4-EC5] PT Pertamina Lubricants’ lowest wage to Minimum wage in 2015 Lokasi Location
Persentase Percentage
MOR I
30%
MOR II
34%
MOR III
49%
MOR IV
34%
MOR V
54%
MOR VI
37%
MOR VII
49%
OC
44%
PUJ
44%
PUG
54%
PUC
32%
,PNQFOTBTJEBO.BOGBBU-BJO Perusahaan juga memberikan kompensasi dan manfaat lain kepada para pekerja:
Compensation and Other Benefits The Company also provides compensation and other benefits to the employees, as follows:
t 1FNCFSJBOReward & Recognition Sesuai PKB, Perusahaan memberikan insentif dan tunjangan kepada karyawan. Besaran maupun jenis insentif dan tunjangan yang diberikan kepada karyawan disesuaikan dengan status kepegawaian, kinerja masing-masing pekerja, serta kinerja Perusahaan. [G4-
t (JWJOH3FXBSE3FDPHOJUJPO According to CLA, the Company provides incentives and benefits to employees. The quantity and type of incentives and benefits paid to employees are tailored to their employment status, individual performance, as well as the performance of the Company. [G4-LA2]
LA2]
t 1SPHSBN#1+4,FUFOBHBLFSKBBO PT Pertamina Lubricants menyertakan para pekerja dalam program yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, meliputi: [G4-LA2] 1. Jaminan Kecelakaan Kerja 2. Jaminan Kematian 3. Jaminan Hari Tua
226
t #1+4&NQMPZNFOU1SPHSBN PT Pertamina Lubricants enrolls employees into programs managed by the Social Security Board (BPJS) Employment, including: [G4-LA2] 1. Work Accident Insurance 2. Life Insurance 3. Old Age Security
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
t 1SPHSBN1FNFMJIBSBO,FTFIBUBOEBO1FOHPCBUBO Perusahaan juga menyertakan pekerja pada Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan dengan manfaat lebih. Tujuan dari pengadaan program ini adalah mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi pekerja dan keluarga dengan pendekatan: 1. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotif ) 2. Pencegahan penyakit (preventif ) 3. Penyembuhan penyakit (kuratif ) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif )
t )FBMUIDBSFBOE.FEJDBM5SFBUNFOU1SPHSBN The Company also enrolls employees into the Health Insurance Program with more benefits. The purpose of this program is to realize optimal level of health for employees and their families with the following approaches: 1. Healthcare and improvement (promotive) 2. Disease prevention (preventive) 3. Cure the disease (curative) and health rehabilitation (rehabilitative)
t 1SPHSBN*VSBO1FOTJVO1BTUJ 11*1 [G4-EC3]
t 1SPHSBN %FmOFE $POUSJCVUJPO 1FOTJPO 1MBO 11*1 [G4-EC3]
Perusahaan menyertakan pekerja dalam Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Di dalam program pensiun tersebut, setiap pekerja dapat memilih DPLK yang diinginkan maupun portofolio investasi dari dana yang disetor pekerja maupun Perusahaan. Manfaat atas PPIP diberikan Perusahaan ketika karyawan telah pensiun.
The Company enrolls the employees into defined contribution pension plan (PPIP) through the Financial Institution Pension Fund (DPLK). In the pension plan, each employee may choose the DPLK and the investment portfolio of the funds paid by employees and the Company. The benefits on PPIP are paid to the employees by the Company at the time they retire.
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pekerja Secara berkesinambungan PT Pertamina Lubricants menyelenggarakan pelatihan bagi para pekerja. Pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi para pekerja. Bahasan tentang hal ini disampaikan dalam uraian pada Bab Profil Perusahaan dalam Laporan ini.
Education and Training Implementation PT Pertamina Lubricants continuously organizes training for employees. The training programs are intended to improve the capability and competencies of the employees. The discussion on this matter is presented in the description in Chapter Profile Company of this report.
Persamaan Kesempatan untuk Berkarir Perusahaan memberikan kesempatan setara kepada masing-masing pekerja untuk mengembangan karir di PT Pertamina Lubricants maupun PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan. Pengembangan karir setiap karyawan didasarkan pada penilaian kinerja, tanpa mempertimbangkan latar belakang gender, suku, agama, ras, maupun afiliasi politik serta indikator keberagaman lain. [G4-LA12]
&RVBM0QQPSUVOJUZGPS$BSFFS The Company provides equal opportunity to each employee to build their career at PT Pertamina Lubricants and PT Pertamina (Persero) as the parent company. Career development of each employee is based on performance assessment, regardless of the background of gender, ethnicity, religion, race or political affiliation as well as other diversity indicators. [G4-LA12]
Pengembangan karir dilaksanakan melalui eksposur ke jabatan yang lain dalam bentuk promosi maupun mutasi jabatan dan penugasan khusus atau tim lintas fungsi yang dibentuk secara khusus untuk menangani proyek tertentu. Pertimbangan utama dalam menetapkan promosi atau mutasi jabatan, adalah hasil penilaian kinerja masingmasing karyawan.
The career development is carried out through exposure to other positions in the form of promotion or transfer of positions and special assignments or cross-functional teams formed specifically to deal with a particular project. The main consideration in determining promotion or transfer of position is the results of performance evaluation of each employee.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
227
Selama tahun 2015 ada empat pekerja PT Pertamina Lubricants yang telah mendapatkan promosi dan mutasi jabatan sesuai hasil akhir penilaian kinerja. Jumlah tersebut mencakup 1,2% dari total 324 seluruh pekerja. Selama tahun 2015 belum ada kebijakan promosi untuk pekerja dikarenakan masih dalam proses restrukturisasi organisasi.
During 2015, four employees of PT Pertamina Lubricants were promoted and transferred according to final results of performance assessment. The number was 1.2% of 324 total employees. During 2015, policy regarding promotions for employees has yet been established as the Company was still restructuring the organization. [G4-LA11]
[G4-LA11]
PROMOSI DAN MUTASI JABATAN PEKERJA PT PERTAMINA LUBRICANTS TAHUN 2015 Promotion and Mutation of PT Pertamina Lubricants’ Employees Year 2015 2 Mutasi Mutation
1
2015
2014
49
3 Pria | Male
Wanita | Female
KEPUASAN PEKERJA
EMPLOYEE SATISFACTION
Hingga laporan ini dikeluarkan, Perusahaan belum melakukan survei kepuasan pekerja.
Until this report is issued, the Company had not conducted a survey regarding employee satisfaction.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (K3)
Hal lain yang menjadi perhatian Perusahaan dalam memenuhi TJSL terkait ketenagakerjaan dan K3 adalah menciptakan kondisi dan tempat kerja yang sehat, aman, nyaman, dan selamat bagi para pekerja. Secara berkesinambungan PT Pertamina Lubricants meningkatkan penerapan dan pelaksanaan K3 pada segenap pekerja serta seluruh lini kegiatan operasional maupun kegiatan pendukung lain.
Another point of concern related to the Company in fulfilling TJSL on employment and OHS is to create healthy, secure, comfortable, and safe conditions and workplace for employees. PT Pertamina Lubricants continuously improves OHS application and implementation on all employees as well as the entire line of operational activities and other supporting activities.
228
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Tugas dan tanggung jawab Fungsi HSSE terkait penerapan K3: a. Membantu Direksi Perusahaan untuk mengembangkan dan menentukan kebijakan HSSE dan kebijakan keselamatan lainnya, serta bertugas melakukan pengawasan dan pemantauan pelaksanaan kebijakan tersebut b. Menentukan rencana mitigasi terhadap bahaya dan aspek lingkungan yang menjamin setiap kegiatan bisnis Perusahaan berjalan dalam kondisi selamat, nyaman, aman dan ramah lingkungan c. Mengembangkan Sistem Manajemen HSSE d. Memantau dan mengukur efektivitas Sistem Manajemen dan Budaya HSSE e. Memfasilitasi pengembangan Kompetensi HSSE f. Menyusun dan melaksanakan rencana tanggap darurat korporat g. Melakukan investigasi kecelakaan untuk kecelakaan major h. Melakukan identifikasi aspek bahaya dan melakukan penilaian resiko-dampak i. Melakukan identifikasi dan memantau pelaksanaan kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan dan persyaratan lainnya j. Memfasilitasi semua direktorat tentang isu-isu HSSE dan dampaknya bagi kegiatan bisnis perusahaan k. Membuat laporan HSSE dan mendokumentasikannya l. Mendampingi kegiatan audit dan inspeksi pihak eksternal (Kementrian Lingkungan Hidup, dan mitra bisnis, dll).
Duties and responsibilities of HSEE function related to OHS implementation: a. Assist the Board of Directors to develop and determine the HSSE policy and other safety policies, as well as in charge of supervising and monitoring the implementation of the policy
K3 dalam PKB Hingga saat ini, PT Pertamina Lubricants masih menggunakan PKB PT Pertamina (Persero) sebagai acuan terkait kebijakan K3 di Perusahaan. Hal ini menandakan penerapan K3 menjadi tanggung jawab bersama manajemen dan pekerja PT Pertamina Lubricants. [G4-LA8]
OHS in CLA Until now, PT Pertamina Lubricants still uses CLA of PT Pertamina (Persero) as a reference for policies on OHS in the Company. This shows the OHS implementation is a shared responsibility of management and employees of PT Pertamina Lubricants. [G4-LA8]
b. Determine mitigation plans of hazard and environmental aspects that ensures every company’s business activity running in safe condition, comfortable, secure and environmentally friendly c. Develop HSSE Management System d. Monitor and measure the effectiveness of HSSE Management System and Culture e. Facilitate HSSE Competence development f. Develop and implement a corporate emergency response plan g. Conduct investigations of accidents for major accidents h. Identify the hazard aspect and conduct risk-impact assessment i. Identify and monitor the implementation of compliance with laws and regulations as well as other requirements j. Facilitate all directorates on HSSE issues and their impact on the company’s business activities k. Prepare HSSE report and documentation l. Accompany audit and inspection by external parties (Ministry of Environment, and business partners, etc.).
BAHASAN PERIHAL K3 DALAM PKB OHS Subjects in CLA Bagian | Part
Perihal | Subject
Pasal | Article
7
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Health and Safety
40
8
Perlengkapan Kerja Work Equipment
41
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
229
Kinerja Keselamatan Kerja Target utama dalam penerapan K3 pada aspek keselamatan kerja adalah nihil kecelakaan kerja (zero accident). Pencapaian PT Pertamina Lubricants dalam melaksanakan praktik-praktik terbaik K3 pada tahun 2015 telah mencatatkan hasil berupa: [G4-LA6]
0DDVQBUJPOBM4BGFUZ1FSGPSNBODF The main target in the OHS implementation on the safety aspect is zero accident. Achievement of PT Pertamina Lubricants in implementing OHS best practices in 2015 has been recorded in the results as follows: [G4-LA6]
1. Total Recordable Incident Rate (TRIR) atau Indeks Laju Kecelakaan Kerja adalah 0,20. 2. Kinerja jam kerja selamat 4.379.389 jam kerja
1. Total Recordable Incident Rate (TRIR) or Work Accident rate index was 0.20. 2. Safe working hours performance at 4,379,389 working hours 3. Total work accidents were 2 cases
3. Jumlah kecelakaan kerja sebanyak 2 kasus
JUMLAH PERISTIWA KECELAKAAN KERJA 2015 Total Work Accidents 2015 Tingkat Kecelakaan Kerja Work Accident Rate
Jumlah Korban | Total Victims Pria | Male
Wanita | Female
Ringan | First Aid
0
0
Sedang | Injuries
1
0
Berat | Disability
1
0
Fatal (Meninggal Dunia) | Fatal
0
0
Jumlah | Total
2
0
STATISTIK K3LL K3LL Statistics Keterangan Description
Satuan Unit
2014
2015
Jumlah Jam Kerja Total Total Working Hours
Jam Hours
1.837.706
4.379.485
Jumlah Jam Kerja Selamat Total Safe Working Hours
Jam Hours
1.837.706
4.379.389
Hari Kerja Hilang Lost Work Days
Hari Days
0
12
0
0,20
Total Recoverable Incidents
230
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Kinerja Kesehatan Kerja Perusahaan juga memberikan perhatian pada aspek kesehatan kerja yang ditujukan untuk mendukung kesehatan lingkungan kerja, kesehatan pekerja dan kesehatan keluarga pekerja. Selama tahun 2015 PT Pertamina Lubricants mengalokasikan biaya kesehatan sebesar Rp8.623.676.191 Jumlah tersebut bertambah Rp5.831.967.216 atau 209% dibanding tahun 2014 senilai sebesar Rp2.791.708.930. Biaya tersebut digunakan untuk pengelolaan kesehatan kerja, meliputi peningkatan kesehatan (promotif ), sosialisasi pencegahan (preventif ), pengobatan (kuratif ), pemulihan kesehatan (rehabilitatif ) serta perlindungan (protektif ).
0DDVQBUJPOBM)FBMUI1FSGPSNBODF The company also pays attention to the occupational health aspect that is intended to support a healthy work environment, employees and their family’s health. During 2015 PT Pertamina Lubricants allocated Rp8,623,676,191 for health costs. This amount increased by Rp5,831,967,216 or 209% compared to 2014 of Rp2,791,708,930. The funds were used for the management of occupational health, including health improvement (promotive), dissemination of prevention (preventive), medical treatment (curative), health rehabilitation (rehabilitative) and protection (protective).
Kesehatan Keluarga Pekerja Pengelolaan kesehatan kerja tak hanya mencakup pada tempat kerja dan pekerja, tetapi juga keluarga pekerja. PT Pertamina Lubricants memberikan jaminan kesehatan untuk para pekerja dan keluarganya, meliputi suami/istri pekerja bersama tiga anak pekerja.
Employee Family’s Health The management of occupational health covers not only at the workplace and employees, but also the employees’ families. PT Pertamina Lubricants provides health insurance for employees and their families, including the employees’ spouse along with three children.
Pemberian jaminan kesehatan dilaksanakan PT Pertamina Lubricants bekerjasama dengan PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika), yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) di bidang usaja jasa kesehatan dan rumah sakit. Perusahaan juga menyediakan jaminan kesehatan dalam mekanise reimbursement.
The provision of health insurance is managed by PT Pertamina Lubricants in cooperation with PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika), which is a subsidiary of PT Pertamina (Persero) in the business sector of healthcare and hospitals. The Company also provides health insurance in the mechanism of reimbursements.
Pengelolaan Kesehatan Masyarakat Perhatian juga diberikan PT Pertamina Lubricants pada upaya pengelolaan kesehatan masyarakat. Informasi tentang hal ini disajikan terpisah pada Bab Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Terkait Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan.
Community Health Management Attention is also given by Pertamina Lubricants in the efforts on the management of community health. Information about this issue is separately presented in Chapter Social Responsibility and Environmental on Social and Community Development.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
231
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Corporate Social Responsibility to Social Development and Community
Pemenuhan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan diwujudkan PT Pertamina Lubricants melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility atau CSR). Prioritas penerima manfaat dari program/kegiatan CSR yang dijalankan PT Pertamina Lubricants adalah komunitas di sekitar wilayah operasi Perusahaan di seluruh Indonesia. Pada tahun 2015, pelaksanaan tanggung jawab sosial sebagian besar bersifat filantrofis. Hal ini berkenaan dengan sedang dilakukannya evaluasi terhadap program-program CSR perusahaan dalam rangka penyusunan program yang memberikan dampak maksimal kepada penerima serta selaras dengan bisnis utama perusahaan.
Fulfillment of social and environmental responsibility (TJSL) on social and community development is realized by PT Pertamina Lubricants through the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR). Priority beneficiaries of the CSR program/activities undertaken by PT Pertamina Lubricants are communities around the Company’s operational areas across Indonesia. In 2015, the implementation of social responsibility was mostly philanthropic. This was due to the evaluation being conducted of the company’s CSR programs in order to prepare programs that provide maximum impact to the beneficiaries and in line with the company’s main business.
Pelaksanaan CSR Bidang Pemberdayaan Ekonomi [G4-SO1] Program/kegiatan di Bidang Pemberdayaan Ekonomi ditujukan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi Perusahaan melalui pembinaan dan peningkatan keterampilan. Bentuk program/kegiatan disesuaikan dengan kegiatan usaha PT Pertamina Lubricants, seperti pelatihan bengkel, pelatihan tenaga mekanik dan lainnya. Hingga tahun 2015, program ini telah melibatkan beberapa tenaga muda produktif di sekitar daerah Production Unit Cilacap.
$43 *NQMFNFOUBUJPO PG &DPOPNJD &NQPXFSNFOU Sector [G4-SO1] Programs/activities in the Economic Empowerment sector aimed at empowering the economy of the communities around the Company through the development and enhancement of skills. The programs/activities are adapted to the business activities of PT Pertamina Lubricants, such as workshop training, training of mechanics and others. Until 2015, the program has involved several productive young workers around Cilacap area.
Program ini dimulai dengan merekrut sejumlah tenaga muda produktif di sekitar wilayah kerja yang akan disertakan dalam pelatihan bengkel, tenaga mekanik, dan pemasaran. Selanjutnya, para peserta akan diikutsertakan dalam program magang pada beberapa bengkel binaan PT Pertamina Lubricants untuk mengaplikasikan keterampilan yang dipelajari saat pelatihan. Sebuah kompetisi juga turut direncanakan untuk mencari bengkel binaan dan peserta dengan kinerja terbaik. Peserta terbaik akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh starter kit bengkel mandiri, sedangkan bengkel binaan terbaik akan mendapatkan insentif dari Perusahaan. Program ini diharapkan akan terus menerus mengalami replikasi dan menghasilkan tenaga muda yang terampil, begitu juga tersedianya lapangan pekerjaan.
The program began with recruitment of a number of productive young workers around the working area to be included in the training on workshop, mechanics, and marketing. Furthermore, the participants will be included in an internship program at several workshops fostered by PT Pertamina Lubricants to apply the skills learned during the training. A competition was also planned to search the beneficiary workshop and participant with the best performance. Best participants will have a chance to receive self-starter kit for independent workshop, while the best workshop will receive incentives from the Company. The program is expected to continuously replicate and produce skilled young workers, as well as the availability of jobs.
232
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
ALUR PELAKSANAAN CSR BIDANG PEMBERDAYAAN EKONOMI Flow of CSR Implementation of Economic Empowerment Sector
FASE REPLIKASI Replication Phase
Productive Youth
Productive Youth
PENDIDIKAN
DOWNLINE TENAGA MUDA PRODUKTIF
Education/Training
TENAGA MUDA PRODUKTIF
BLK/ LEMBAGA PENDIDIKAN Vocational Training Centre
STARTER KIT BENGKEL MANDIRI
INKUBATOR BENGKEL MANDIRI “Bengkel Mandiri (Independent Workshop)” Incubator
“Bengkel Mandiri (Independent Workshop)” Starter Kit
MECHANIC
KOMPETISI
ENDURO MECHANIC ACADEMY
Competition
MAGANG Internship
BENGKEL BINAAN
BENGKEL Workshop
Assisted Workshop
INSENTIF Incentive
DOWNLINE CALON BENGKEL BINAAN Prospective Assisted Workshops Downline
FASE REPLIKASI Replication Phase
Hingga tahun 2015, pelaksanaan kegiatan ini telah sampai pada tahap keikutsertaan peserta dalam pelatihan Balai Latihan Kerja. Pada tahun 2016 program ini akan dilanjutkan dengan tahapan:
Until 2015, this activity has reached the stage of participation in the training at the Job Training Center. In 2016 the program will continue with the following stages:
1. Evaluasi bengkel-bengkel yang ada di sekitar wilayah operasi untuk menentukan bengkel yang akan dibina
1. Evaluation of workshops in the area around the Company’s operation to determine the workshops to be fostered 2. Fostering of the selected workshops with compensation to enable these workshops providing internship for productive young workers
2. Pembinaan terhadap bengkel-bengkel yang terpilih dengan kompensasi agar bengkel-bengkel tersebut memberikan kesempata magang bagi tenaga muda produktif 3. Pendampingan dan pengawasan 4. Proses evaluasi
3. Assistance and supervision 4. Evaluation process
Pada tahun-tahun selanjutnya diharapkan program ini dapat berlanjut dan pada akhirnya sampai pada tujuan akhir, yaitu penciptaan kemandirian bagi tenaga muda produktif dan penyerapan tenaga kerja.
In the following years, this program can be expected to continue and finally arrive at the final target, the creation of independence for productive young workers and employment.
Dengan demikian masyarakat dapat merasakan manfaat tidak langsung dari kehadiran PT Pertamina Lubricants, tanpa perlu menjadi pekerja di perusahaan. [G4-EC8]
Thus the community will indirectly benefit from the presence of PT Pertamina Lubricants, without the need to become employees in the company. [G4-EC8]
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
233
BIAYA CSR TAHUN 2015 CSR Expenditure year 2015 Lokasi Location
Pendidikan
Sosial Keagamaan
Sosial
Kesehatan
Ekonomi
Subtotal
PUJ
21.321.800
50.619.200
224.511.950
0
0
296.452.950
PUG
36.000.000
74.209.700
95.115.775
0
0
205.325.475
PUC
123.000.000
0
55.000.000
56.500.000
24.449.500
258.949.500
Sales Region V
24.750.000
0
0
0
0
24.750.000
205.071.800
124.828.900
374.627.725
56.500.000
24.449.500
785.477.925
Total
MEKANISME PENYAMPAIAN KELUHAN TERKAIT DAMPAK SOSIAL [G4-SO11]
GRIEVANCE MECHANISM ON SOCIAL IMPACT [G4-SO11]
Perusahaan memiliki mekanisme bagi para pemangku kepentingan, untuk menyampaikan keluhan maupun pengaduan terkait dampak sosial dari kegiatan operasi.
The Company has a mechanism for stakeholders, to express grievances and complaints regarding the social impact of the operations.
Di Kantor Pusat PT Pertamina Lubricants, mekanisme penyampaian keluhan dan pengaduan dari para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat di sekitar lokasi kantor pusat perusahaan dikelola oleh fungsi Corporate Secretary.
At the Head Office, the management of grievance and complaint mechanisms of stakeholders, including local communities around the Company’s operations is the responsibility of Corporate Secretary Function.
Di Production Unit, pengelolaan mekanisme penyampaian keluhan dari pemangku kepentingan dikelola langsung oleh manajer production unit.
At Production Unit, the management of grievance mechanisms of stakeholders is handled by production unit manager.
Penanganan keluhan dan pengaduan selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh fungsi terkait dibawah pengawasan HSSE. Sampai dengan akhir tahun 2015 tidak ada pengaduan maupun keluhan yang disampaikan para pemangku kepentingan.
The handling of grievances will then be followed by related functions under the supervision of HSSE. Until the end of 2015, there were no grievances or complaints filed by the stakeholders.
234
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
MASA DEPAN DAN KELANJUTAN USAHA The Future and Business Sustainability
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
235
Tahun 2001 menjadi titik balik dari bisnis pelumas di Indonesia. Terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) No.21 Tahun 2001 Tentang Penyediaan dan Pelayanan Pelumas menjadikan bisnis pelumas yang semula bersifat monopoli PT Pertamina (Persero) menjadi bebas untuk semua pelaku bisnis.
The year 2001 was a turning point for the lubricants business in Indonesia. The issuance of Presidential Decree (Keppres) No. 21 of 2001 on Lubricants Supply and Services has made the lubricants business that was originally monopoly of PT Pertamina (Persero), become free for all businesses.
PT Pertamina (Persero) menyikapi hal tersebut dengan pemisahan (spin off) Unit Bisnis Pelumas menjadi anak usaha PT Pertamina Lubricants yang berdiri tahun 2013. Pembentukan PT Pertamina Lubricants menjadi strategi untuk mempertahankan pangsa pasar pelumas nasional.
PT Pertamina (Persero) responded to it by making spin off for Lubricants business unit into subsidiary PT Pertamina Lubricants that was established in 2013. The establishment of PT Pertamina Lubricants becomes a strategy to maintain lubricants market share nationwide.
Sampai dengan akhir tahun 2015 PT Pertamina Lubricants masih menjadi pemimpin pasar pelumas di Indonesia dengan pangsa pasar 59,09%. Hal ini merupakan sebuah pencapaian membanggakan dan kian menumbuhkan keyakinan keberlanjutan bisnis PT Pertamina Lubricants pada masa-masa mendatang.
Until the end of 2015 PT Pertamina Lubricants remained the lubricants market leader in Indonesia with a market share of 59,09%. This is an encouraging achievement, which increasingly builds the confidence in PT Pertamina Lubricants’ business sustainability in the future.
TANTANGAN YANG KIAN BERAT
INCREASINGLY HEAVY CHALLENGES
Dengan jumlah penduduk sekitar seperempat miliar jiwa dan kelas menengah yang terus tumbuh serta situasi politik dan ekonomi relatif stabil, Indonesia menjadi pasar menjanjikan bagi pelaku bisnis pelumas. Ini terbukti dari kian banyaknya produsen maupun distributor pelumas yang berinvestasi di Indonesia dan beragamnya produk pelumas yang dijual.
With a population of about a quarter of a billion people and a growing middle class as well as relatively stable political and economic situation, Indonesia has become a promising market for lubricants businesses. This is evident from the growing number of manufacturers and distributors of lubricants making investments in Indonesia and the variety of lubricant products being sold.
Dalam beberapa tahun mendatang, konsumsi pelumas akan mengalami pertumbuhan. Kondisi ini tidak terlepas dari bergeraknya berbagai sektor usaha, mulai dari industri, transportasi hingga infrastruktur yang tetap membutuhkan pelumas untuk mendukung mesin-mesin yang digunakan.
In the next few years, lubricant consumption will likely to grow. This is a result of thriving business sectors, ranging from industry, transport to infrastructure that continue to need lubricants to support their engines.
236
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Pasar yang kian berkembang dan terbuka bukannya tanpa tantangan berat. Tantangan utama adalah kebutuhan bahan baku dan aditif yang masih diimpor. Akibatnya, industri pelumas di Indonesia masih sebatas formulasi dan pencampuran (compounding).
The growing and increasingly open market is not without its challenges. The main challenge is the need for imported raw materials and additives. As a result, the lubricant industry in Indonesia is still limited to the formulation and compounding.
Tantangan lain adalah meningkatnya pasokan pelumas, baik karena impor yang terus meningkat maupun bertambahnya kapasitas produksi pabrik pelumas (lube oil blending plant atau LOBP). Hingga akhir tahun 2015, volume pasokan pelumas mencapai lebih dari 1,8 juta KL per tahun, sementara potensi pasar hanya sekitar 800.000 KL per tahun.
Another challenge is the increased supply of lubricants, both from increasing imports as well as increasing production capacity of lube oil blending plant (LOBP). By the end of 2015, the volume of lubricant supply reached more than 1.8 million KL per year, while the market potential was only about 800,000 KL per year.
MENGATASI TANTANGAN DENGAN KEUNGGULAN
OVERCOMING CHALLENGES WITH EXCELLENCE
Walau tidak mudah, PT Pertamina Lubricants berkeyakinan dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan tetap menjadi pemimpin pasar sekaligus. Hal ini didasari keunggulan PT Pertamina Lubricants dibandingkan perusahaan kompetitor lain.
Although it is not easy, PT Pertamina Lubricants is confident to be able to overcome these challenges and remain the market leader. This is based on the advantages owned by PT Pertamina Lubricants compared to other competitors.
Sebagai bagian PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Lubricants memiliki kemampuan menguasai rantai pasok produksi pelumas yang terintegrasi antara sektor hulu (upstream) dan sektor hilir (downstream). Rantai pasok yang terintegrasi menjadi PT Pertamina Lubricants sebagai satusatunya perusahaan pelumas di Indonesia yang memiliki kemampuan produksi base oil. Hal ini menjadi keunggulan dibandingkan dengan sebagian besar produsen pelumas di Indonesia yang masih mengimpor base oil, sehingga produksi pelumas tetap tergantung pada pihak lain.
As part of PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Lubricants has the ability to control the integrated supply chain of lubricant production from upstream to downstream. The integrated supply chain has made PT Pertamina Lubricants the only lubricant company in Indonesia, which has a capacity of base oil production. This is the Company’s advantage compared to most of the manufacturers of lubricants in Indonesia that still have to import base oil, so that the production of lubricants remained dependent on other parties.
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
237
Keunggulan lain adalah empat pilar penunjang pertumbuhan bisnis pelumas PT Pertamina Lubricants. Keempat pilar dimaksud adalah komitmen menjaga kualitas produk seiring tuntutan konsumen, perbaikan terus menerus terhadap pelayanan konsumen, efisiensi biaya untuk meningkatkan daya saing melalui manajemen rantai distribusi yang excellent, dan keamanan pasokan.
Another advantage is PT Pertamina Lubricants has four pillars that support the lubricants business growth of PT Pertamina Lubricants. The four pillars are the commitment to maintaining product quality in line with customer demands, the continuous improvement of customer service, cost efficiency to increase competitiveness through excellent distribution chain management and security of supply.
SIAP MENANGKAP PELUANG
READY TO SEIZE OPPORTUNITIES
Dengan keunggulan yang dimiliki, PT Pertamina Lubricants optimis melakoni bisnis pelumas pada masa mendatang dan meluaskan pasar pelumas ke luar negeri. Pemberlakuan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) membuka pasar pelumas.
With such advantages, PT Pertamina Lubricants is optimistic in running lubricants business in the future and expand into overseas lubricant market. The implementation of the ASEAN Free Trade Area (AFTA) and the ASEAN Economic Community (AEC) has opened the lubricants market.
Dengan luas wilayah 4,4 juta kilometer persegi dan populasi 601 juta jiwa, ASEAN menjadi peluang pengembangan pasar pelumas yang potensial. Selain kawasan ASEAN, PT Pertamina Lubricants juga membidik pasar pelumas di Asia Pasifik. Serapan pasar pelumas di Asia Pasifik disebutkan mencapai 30% dari pasar pelumas di dunia.
With an area of 4.4 million square kilometers and a population of 601 million people, ASEAN became the opportunity for the lubricant market development. An independent survey has projected lubricants market demands in Southeast Asia will reach 3 billion liters in 2019.
Dengan persiapan matang, PT Pertamina Lubricants berkeyakinan bisnis pelumas pada masa mendatang tetap menjanjikan. Keberhasilan menguasai pasar pelumas di dalam negeri dan kesuksesan melebarkan pasar di luar negeri akan menjamin keberlanjutan usaha PT Pertamina Lubricants di masa mendatang.
With proper preparation, PT Pertamina Lubricants believes the lubricants business in the future remains promising. The success of controlling the lubricants market in the country and spread its success to overseas markets will ensure the sustainability of PT Pertamina Lubricants in the future.
238
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
INFORMASI LAIN-LAIN Other Information
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
239
Informasi Entitas Anak Subsidiary Information
PERTAMINA LUBRICANTS THAILAND CO., LTD.
PERTAMINA LUBRICANTS THAILAND CO., LTD.
t 1SPmM1FSVTBIBBO Sebelumnya bernama Amaco Production Co.,Ltd. diakuisisi pada 26 Desember 2014 dan resmi berganti nama menjadi Pertamina Lubricants Thailand Co.,Ltd. pada 11 Desember 2015. Penggantian nama yang diikuti dengan perubahan manajemen merupakan tindak lanjut dari pengambilalihan saham Amaco Production Co.,Ltd. oleh PT Pertamina Lubricants dan PT Pertamina Retail.
t $PNQBOZ1SPmMF Formerly under the name of Amaco Production Co., Ltd., the Company was acquired on December 26, 2014 and was officially renamed to Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd., on December 11, 2015. The change of name was followed by a change of management as a follow up of the takeover of Amaco Production Co., Ltd. by PT Pertamina Lubricants and PT Pertamina Retail.
Selanjutnya PT Pertamina Lubricants bertindak sebagai Pemegang Saham Utama dan Pengendali. Dalam rencana pengembangan bisnis, Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. akan memegang peran penting dalam penguasaan pasar pelumas di kawasan Indochina.
Further, PT Pertamina Lubricants acts as majority and controlling shareholder. In the business development plan, Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd., will play an important role in controlling the lubricants market in the Indochina region.
Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. tidak memiliki kantor cabang ataupun perwakilan.
Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. does not have branch office or representative office.
t #JEBOH6TBIB Pertamina Lubricants (Thailand) Co., Ltd. bergerak di bidang usaha minyak energi, manufaktur pelumas, penjualan pelumas, dan jual beli properti.
t #VTJOFTT4FDUPS Pertamina Lubricants (Thailand) Co., Ltd. is engaged in the business sector of energy oil, lubricant manufacturing, lubricant sales, and buying and selling property.
t "MBNBU1FSVTBIBBO 152 Chartered Square Building Unit 17-06 North Sathorn Road, Silom, Bangkok, Thailand
t $PNQBOZ"EESFTT 152 Chartered Square Building Unit 17-06 North Sathorn Road, Silom, Bangkok, Thailand
t 4VTVOBO%FXBO,PNJTBSJTEBO%JSFLTJ
t $PNQPTJUJPOPG#PBSEPG$PNNJTTJPOFSTBOE#PBSE PG%JSFDUPST PT Pertamina Lubricants nominates candidates based on the GMS Resolution No. 057/H00200/2015-S0 on Delivery of Circular Resolution of Shareholders of PT Pertamina Lubricants on the Approval of the Director Candidates. The commissioners’ approval is still pending until the implementation of GMS of Lubricants Thailand Co., Ltd.
PT Pertamina Lubricants memberikan usulan kandidat berdasarkan keputusan RUPS no. 057/H00200/2015-S0 mengenai Penyampaian Dokumen Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler PT Pertamina Lubricants tentang Persetujuan Calon Direktur. Penetapan komisaris menunggu pelaksanaan RUPS Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd.
240
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
*OGPSNBTJ"MBNBUProduction Unit
6OJU1SPEVDUJPO"EESFTT*OGPSNBUJPO
t 1SPEVDUJPO6OJU+BLBSUB 16+ Jl. Jampea No.1, Tanjung Priok, Jakarta
t 1SPEVDUJPO6OJU+BLBSUB 16+ Jl. Jampea No.1, Tanjung Priok, Jakarta
t 1SPEVDUJPO6OJU$JMBDBQ 16+ Kawasan Industri, Jl. MT Haryono, Cilacap
t 1SPEVDUJPO6OJU$JMBDBQ 16+ Kawasan Industri, Jl. MT Haryono, Cilacap
t 1SPEVDUJPO6OJU(SFTJL 16( Jl. Harun Thohir, Gresik
t 1SPEVDUJPO6OJU(SFTJL 16( Jl. Harun Thohir, Gresik
*OGPSNBTJ"MBNBU(VEBOH/VTBOUBSB
(VEBOH/VTBOUBSB"EESFTT*OGPSNBUJPO
t (VEBOH/VTBOUBSB+BLBSUB 16+ Jl. Yos Sudarso No. 1, Jembatan 3 Plumpang, Jakarta
t (VEBOH/VTBOUBSB+BLBSUB 16+ Jl. Yos Sudarso No. 1, Jembatan 3 Plumpang, Jakarta
t (VEBOH/VTBOUBSB$JMBDBQ 16+ Jl. MT. Haryono, Kawasan Industri Cilacap
t (VEBOH/VTBOUBSB$JMBDBQ 16+ Jl. MT. Haryono, Kawasan Industri Cilacap
t (VEBOH/VTBOUBSB4VSBCBZB 16( Jl. Patinus Ujung – DBAL, Surabaya
t (VEBOH/VTBOUBSB4VSBCBZB 16( Jl. Patinus Ujung – DBAL, Surabaya
*OGPSNBTJ"MBNBU,BOUPS8JMBZBI1FNBTBSBO
4BMFT3FHJPO"EESFTT*OGPSNBUJPO
1. Wilayah Pemasaran I: Jl. K.L. Yos Sudarso No. 8-10, Medan 20114
1. Sales Region I: Jl. K.L. Yos Sudarso No. 8-10, Medan 20114
2. Wilayah Pemasaran II: Jl. Jend. Ahmad Yani no.1247, Palembang 30264
2. Sales Region II: Jl. Jend. Ahmad Yani no.1247, Palembang 30264
3. Wilayah Pemasaran III: Gd. Utama Lt. 4, Jl. Kramat Raya no. 59 Jakarta 10450
3. Sales Region III: Gd. Utama Lt. 4, Jl. Kramat Raya no. 59 Jakarta 10450
4. Wilayah Pemasaran IV: Jl. Pemuda no. 114, Semarang
4. Sales Region IV: Jl. Pemuda no. 114, Semarang
5. Wilayah Pemasaran V: Jl. Jagir Wonokromo no. 88, Surabaya
5. Sales Region V: Jl. Jagir Wonokromo no. 88, Surabaya
6. Wilayah Pemasaran VI: Jl. Yos Sudarso no.148, Balikpapan 76123
6. Sales Region VI: Jl. Yos Sudarso no.148, Balikpapan 76123
7. Wilayah Pemasaran VI: Jl. Garuda no.1, Makassar 90125
7. Sales Region VI: Jl. Garuda no.1, Makassar 90125
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
241
Informasi Produk
[G4-4]
Product Information
AUTOMATIC TRAnSMISSIOn OILS & MAnUAL TRAnSMISSIOn OILS • PERTAMINA ATF DEXRON®III, III, H, VI • PERTAMINA ATF • RORED EPA SAE 90, 140, 75W-90, 80W-90, 85W-90 • RORED HDA SAE 90, 140, 75W-90, 80W-90, 85W• 90, 85W-140 • RORED MTF SAE 80W-90
AIR COOLED MOTORCyCLE / SMALL EnGInE OIL • • • • • • • • • •
ENDURO 4T SPORT ENDURO MATIC SAE 1OW-30 ENDURO 4T RACING SAE 1OW-40 ENDURO 4T PREMIUM SAE 1OW-30 ENDURO 4T SAE 20W-50 ENDURO GEAR ENVIRO 2T SAE 20 MESRANIA 2T SPORT TC-A SAE 30 MESRANIA 2T OB SAE 30 MESRANIA 2T SUPER SAE 20
InDUSTRIAL & MARInE EnGInE OIL
nATURAL GAS EnGInE OILS
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • •
MEDITRAN SMX SAE15W-40 MEDITRAN SMX SAE 40 MEDITRAN P SAE 10W, 30, 40, 50 MEDRIPAL 7 SAE 30 MEDRIPAL 8 SAE 40 MEDRIPAL 11 SAE 30, 40 MEDRIPAL 12 SAE 30, 40, 50 MEDRIPAL 20 SAE 30, 40 MEDRIPAL 30 SAE 30, 40 MEDRIPAL 40 SAE 40, 50 MEDRIPAL 50 SAE 40 MEDRIPAL 70 SAE 50 SALYX 8 SAE 30,40 SALYX 12 SAE 30,40 SALYX 15 SAE 30,40 SALYX 20 SAE 30,40 SALYX 30 SAE 30,40 SALYX 40 SAE 40 SALYX 50 SAE 40, 50 SALYX 70 SAE 50 SALYX DF 8 SAE 40 SALYX DF 12 SAE 40 SALYX DF 15 SAE 40 SALYX DF 20 SAE 40 SALYX DF 30 SAE 40 DILOKA 448 X SAE 40
InDUSTRIAL GEAR OILS • • • •
MASRI SUPER FLG 150, 220, 320, 460 MASRI FLG 220, 320, 460, 680 MASRI SMG 5, 6, 9 MASRI RG 68, 100, 150, 220, 320, 460, 680, 1000 • MASRI SYN HD 680
• TRANSLIK HD SAE LOW,30,50,60
242
PASSEnGER CAR MOTOR OIL (PCMO) • FASTRON GOLD SAE 5W-30 • FASTRON GOLD A SAE 5W-30 • FASTRON FULLY SYNTHETIC SAE 0W-50 • FASTRON SPECIAL GENUINE OIL SAE 1OW-30 • FASTRON TECHNO SAE 1OW-40 & 5W30 • FASTRON SYNTHETIC SAE 1OW40 & 5W30 • FASTRON TECHNO SAE 15W-50 & 10W-40 • FASTRON SYNTHETIC FORCE SAE 20W-50 • PRIMA X’TREME SAE 1OW-30,10 PRIMA XP SAE • 1OW-40 • PRIMA XP SAE 20W-50 • MESRAN SUPER SAE 20W-50, 14 • MESRAN SAE 1OW,20W,30,40,50
REFRIGERATInG OILS SPECIALTIES / PRODUK KHUSUS
• REFRO PE 32,46, 68, 100 • KOMPEN 15,32,46,68, 100
PASSEnGER CAR DIESEL OILS POWERSHIFT TRAnSMISSIOn & HyDRAULIC OILS FOR HEAVy EQUIPMEnT MAnUAL TRAnSMISSIOn
MEDITRAN GEO SAE 15 W-40 NG LUBE HSG SAE 30,40 NG LUBE LONG LIFE SAE 30,40 NG LUBE SAE 30,40 NG LUBE ASHLESS SAE 30,40
• FASTRON DIESEL SAE 15W-40 • MEDITRAN SAE 40
• PERTAMINA GRISKLIN • PERTAMINA COOLANT • PERTAMINA BRAKE FLUID DOT 3 PLUS • KNITO TX-22 • RUBBSOL 30 • MAXCOOL SYN 01 • MAXCOOL SM 01 • MAXCOOL WS 01 EP • MAXCOOL WS 01 • RUSGUARD LUBE 10 • TRAFOLUBE A
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
GREASE
WATER COOLED SMALL EnGInE OIL
• GREASE PERTAMINA SGX-NL2 • GREASE PERTAMINA X-NL2, X-NL33 • GREASE PERTAMINA EPX-NL 1, EPXNL24 • GREASE PERTAMINA SUPER EPX-25 • GREASE PERTAMINA WR-NL7 • GREASE PERTAMINA SUPER HDX-28 • GREASE PERTAMINA HDX-2
• MESRANIA 2T SUPER X SAE 20 54 • MESRAN MARINE 2T SAE 20 55 • MESRAN MARINE 4T
CIRCULATInG, BEARInG & STEAM CyLInDER • OILS • STEELO B 100,220,320,460,680 • SEBANA P 9,22, 32,46, 68, 100, 150,220, 320, 460 • SEBANA 90,120, 170,300 • SEBANA PX 20, 38 • SEBANA PS 20, 38 • MEDRIPAL 2, 3,4, 5, 6 • GANDAR 800 • SILINAP 160M,220M,280M
InDUSTRIAL HyDRAULIC OILS • TURALIK 41 ,43,48,52,69 • TURALIK C 5, 10,22,32,46,68, 100,150, 220,320 • TURALIK XT 46,68 • TURALIK T 22,32,46,68,100
InDUSTRIAL TURBInE OILS • TURBOLUBE 32, 46, 68, 100, 150, 220 • TURBOLUBE XT 32,46,68
InDUSTRIAL COMPRESSOR OILS • GC LUBE 32, 46, 68, 100, 150 • GC LUBE SYN 46, 68, 100, 150
HEAVy DUTy DIESEL OILS • MEDITRAN SX ULTRA SAE 15W-40 (API CL-4 PLUS) • MEDITRAN SX PLUS SAE 15W-40 (API CL-4] • MEDITRAN SX SAE 15W-40 (API CH-4) • MEDITRAN SC SAE 15W-40 • MEDITRAN S SAE 1OW,30,40,50 • MESRAN B SAE 30,40,50 • MEDITRAN SAE 30,40,50
HEAT TRAnSFER OILS • TERMO 32,150 • TERMO XT 32
HEAT TRAnSFER OILS • TERMO 32,150 • TERMO XT 32
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
243
Informasi Sertifikasi Produk Product Certification Information
JENIS SERTIFIKASI : INDUSTRY ENGINE Certification Type: Engine Industry No
1
Nama Sertifikat Name of Certificate
Produk Product
Badan Pemberi Sertifikat Certification Agency
Peruntukan Sertifikat Certification Designation
MWM approval
NG Lube HSG 40
CATERPILLAR ENERGY SOLUTIONS GmbH
Panduan penggunaan pelumas bagi mesin MWM (Mesin Gas) Guidelines to use lubricants for MWM engines (Gas Engines)
2
MTU MTL 5044
Meditran SX Plus 15W - 40
MTU Friedriechshafen GmbH
3
MB Approval 228.0
Meditran S 40
DAIMLER AG, Stuttgart Germany
4
MB Approval 228.0
Meditran S 50
DAIMLER AG, Stuttgart Germany
5
MB Approval 228.3
Meditran SX Plus 15W - 40
DAIMLER AG, Stuttgart Germany
6
Wartsila
Medripal 307
Wartsila Japan Ltd
Pelumas untuk Stern Tube Oil Seal Lubricants for Stern Tube Oil Seal
7
Wartsila
Salyx 308
Wartsila Japan Ltd
Pelumas untuk Stern Tube Oil Seal Lubricants for Stern Tube Oil Seal
8
YANMAR
Pertamina Marine Lubricants (Medripal 311, Medripal 312, Medripal 320, Medripal 330, Medripal 340, Medripal 411, Medripal 412, Medripal 420, Medripal 430, Medripal 440)
YANMAR Co., Ltd. Quality Assurance Dept
Pelumas untuk mesin YANMAR Lubricants for YANMAR engines
9
MAN Diesel & Turbo
Medripal 440
MAN Diesel & Turbo, Germany
MAN Diesel medium speed Engines in Heavy Fuel Operation
10
Akasaka Diesel Engine
Medripal 320, Medripal 330, Akasaka Diesel Limited Salyx 320, Salyx 330, Salyx 340
Pelumas System Oil untuk | Lubricants Oil System for: Four-stroke Marine Diesel Engine (Low speed, Trunk piston type)
11
Akasaka Diesel Engine
Medripal 420, Medripal 330, Medripal 440, Salyx 420, Salyx 330, Salyx 440
Akasaka Diesel Limited
Pelumas untuk | Lubricants for : Cylinder Oil (Cylinder Lubricator Equipped)
12
Akasaka Diesel Engine
Medripal 307, Salyx 308
Akasaka Diesel Limited
Pelumas System Oil untuk | Lubricants Oil System for : UEC Marine Diesel Engine (Two-stroke, Low Speed, Long-stroke, Cross Head Type)
244
Pelumas untuk | Lubricants for : : t .56&OHJOFT$BUFHPSZ FYDFQUTFSJFT 8000, 4000-04 & 956 TB31/TB32/TB33) t %$&OHJOFT4FSJFT
Mercedes Benz specification (Operation Fluid) for Vehicles and assemblies
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
No
Nama Sertifikat Name of Certificate
Produk Product
Badan Pemberi Sertifikat Certification Agency
Peruntukan Sertifikat Certification Designation
13
Akasaka Diesel Engine
Medripal 570, Salyx 570
Akasaka Diesel Limited
Pelumas Cylinder Oil untuk | Cylinder Oil Lubricants for: UEC Marine Diesel Engine (Two-stroke, Low Speed, Long-stroke, Cross Head Type)
14
Waukesha Service Bulletin
NG Lube Long Life
GE Energy
Pelumas untuk | Lubricants for: Cogenertion Applications (using Pipeline Quality Gas)
15
MAN Diesel
Medripal 307
MAN Diesel, Denmark
Pelumas untuk MAN B&W two-stroke engine Lubricants for MAN B&W two-stroke engine
16
MAN Diesel
Medripal 570
MAN Diesel, Denmark
Pelumas untuk MAN B&W two-stroke engine Lubricants for MAN B&W two-stroke engine
17
MAN Diesel
Salyx C 435
MAN Diesel, France
Pelumas untuk mesin | Lubricants for engines : 18 PC 4-2 Engine Type Operation on HFO (Pielstick PC Engine)
18
Wartsila
Medripal 430, Medripal 440, Medripal 450
Wartsila Finland Oy
Pelumas untuk mesin | Lubricants for engines: - Wartsila Vasa 22 / 22/26 - Wartsila Vasa 32 / 32LN - Wartsila Vasa 20 - Wartsila Vasa 26 - Wartsila Vasa 32 - Wartsila Vasa 38 - Wartsila Vasa 46 - Wartsila Vasa 46F - Wartsila Vasa 64 - Sulzer Z40 / ZA40 / ZA40S
19
GE Transportation
Dilokka 448 X
General Electric Company Pelumas untuk mesin | Lubricants for engines : GE Diesel Engines (railroad oil engine)
20
Misubishi
Medripal 307
Mitsubishi
Pelumas untuk | Lubricants for : System Oil
21
Misubishi
Medripal 570, Salyx 570
Mitsubishi
Pelumas untuk | Lubricants for : Cylinder Oil
22
MAN Diesel
NG Lube Long Life SAE 40
MAN Diesel, France
Pelumas untuk mesin | Lubricants for engines : S.E.M.T. Pielstick PC Type Engines
23
Caterpillar
Salyx 412, Salyx 415, Salyx 420 Caterpillar Motoren GmbH & Co., KG
Pelumas untuk | Lubricants for : MaK Engines (code I)
24
Caterpillar
Salyx 430, Salyx 440
Caterpillar Motoren GmbH & Co., KG
Pelumas untuk | Lubricants for : HFO Fuel Operation (code II)
25
MaK
Salyx 420
PT. Makindo Perkasa
Pelumas untuk | Lubricants for : Mak 8M453 Engines
26
Daihatsu
Salyx 315
Daihatsu Diesel MFG, Co., LTD
Pelumas untuk | Lubricants for : Daihatsu diesel engine (use on boad "M/V FASTRON")
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
245
No
Nama Sertifikat Name of Certificate
Produk Product
Badan Pemberi Sertifikat Certification Agency
Peruntukan Sertifikat Certification Designation
27
Daihatsu
Salyx 415
Daihatsu Diesel MFG, Co., LTD
Pelumas untuk | Lubricants for : Daihatsu diesel engine (use on boad "M/V FASTRON")
28
Wartsila
Salyx 430, Salyx 440, Salyx 450 Wartsila Finland Oy
Pelumas untuk mesin | Lubricants for engines : - Wartsila Vasa 22 / 22/26 - Wartsila Vasa 32 / 32LN - Wartsila Vasa 20 - Wartsila Vasa 26 - Wartsila Vasa 32 - Wartsila Vasa 38 - Wartsila Vasa 46 - Wartsila Vasa 64 - Sulzer Z40 / ZA40 / ZA40S
29
YANMAR
Salyx 420
YANMAR Co., Ltd.
Pelumas untuk | Lubricants for : Yanmar Engine model 6N280M-SV
30
MAN Diesel A/S
Salyx 570
MAN B&W Diesel A/S
Pelumas untuk | Lubricants for : MAN B&W two-stroke engine
31
Caterpillar
Salyx 412
Caterpillar Motoren GmbH & Co., KG
Pelumas untuk Mesin | Lubricants for engines : Caterpillar M453C (MaK Engines)
32
GM Electro Motive
Dilokka 448 X
General Motor
Pelumas untuk | Lubricants for : EMD Engines
33
Niigata
Salyx 420, Salyx 430
Niigata Engineering Co., LTD
Pelumas untuk | Lubricants for : 16V32CLX Diesel Engines
34
MTU MTL 5044
Meditran SX 15W - 40
MTU Friedriechshafen GmbH
Pelumas untuk | Lubricants for : MTU Engines Category 2
35
Wartsila
Salyx 450
Watsilla Technology Oy Ab Pelumas untuk mesin | Lubricants for engines : - Wartsila Vasa 20 - Wartsila Vasa 26 - Wartsila Vasa 32 - Wartsila Vasa 38 - Wartsila Vasa 46 - Wartsila Vasa 64
36
Volvo VDS2
Meditran SX 15W - 40
Volvo Technological Development Corporation, Sweden
Pelumas untuk mesin | Lubricants for engines : Volvo VDS2
37
Cummins CES 20071
Meditran SX 15W - 40
Cummins Engine Company, Inc.
Conformance to CES 20071
38
Cummins CES 20072
Meditran SX 15W - 40
Cummins Engine Company, Inc.
Conformance to CES 20072
39
Cummins CES 20076
Meditran SX 15W - 40
Cummins Engine Company, Inc.
Conformance to CES 20076
40
MTU MTL 5044
Meditran SX 15W - 40
MTU Friedriechshafen GmbH
Pelumas untuk | Lubricants for : MTU Engines Category 1
246
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
JENIS SERTIFIKASI : INDUSTRY NON-ENGINE Certification Type: Non-Engine Industry No
Nama Sertifikat Name of Certificate
Produk Product
Badan Pemberi Sertifikat Certification Agency
Peruntukan Sertifikat Certification Designation
1
Indoturbine
Turbolube series 32, 46, 68, 100, 150, 220
Indoturbine
Pelumas untuk | Lubricants for : Solar Turbin (Solar Turbomachinery)
2
Indoturbine
Turbolube XT 32, 46, 68
Indoturbine
Pelumas untuk | Lubricants for : Solar Turbin (Solar Turbomachinery)
3
Bosowa Field Test Result
Masri FLG 320
PT Semen Bosowa Maros
4
Parker Approval
Turalik 46, Turalik 48 dan Turalik 52
Parker Hannifin France SAS
Pelumas untuk | Lubricants for : DENISON
5
Volvo
Pertamina ATF V2 Driveline
VOLVO Group Trucks Technology
Pelumas untuk | Lubricants for : VOLVO Transmission Oil 97341 : 049
6
Siemens
Masri Super FLG 150, 220, 320, 460
Siemens AG
Pelumas untuk | Lubricants for : Flender Gear Units Rev.13 (for Helical-, Bevel- and Plenetary Gear Units)
7
Alstom
Turbolube XT 46
ALSTOM Power GmbH
Lubricating and Control Oil for Turbines (ALSTOM Specification HTGD 90117) - Gas and Steam Turbine Units
8
Alstom
Turbolube XT 32
ALSTOM Power GmbH
Lubricating and Control Oil for Turbines (ALSTOM Specification HTGD 90117) - Gas and Steam Turbine Units
9
MAG Approval
Masri RG 68, Masri RG 220, Masri RG 460
MAG IAS, LLC
10
Fuji Approval
Turbolube 32
Fuji Electric System Co., Ltd.
Pelumas untuk | Lubricants for : Fuji Turbine
11
Siemens
Turbolube 32, Turbolube 46
Siemens AG, Energy Sectors
Pelumas untuk | Lubricants for : Siemens Turbine Oil (Specification TLV 901304
12
Vickers
Turalik 43 (ISO VG 32)
VICKERS INCORPORATED
Pelumas untuk | Lubricants for : - Vicker M-2950-S (Mobile Hydraulic System) - Vickers I-286-S (Industrial Hydraulic System)
13
KAI Approval
Masri RG 68
PT KAI
Pelumas Axle Lining Lokomotif Diesel Elektrik Lubricants for Axle Lining of Diesel Electric Locomotives
14
Allison
Translik - HD SAE 30
GM Allison Transmission
Service Lubricants for On-Highway and Off-Highway Allison Heavy Duty Automatic Transmission (Fluid Type : C4)
15
Allison
Translik - HD SAE 10
GM Allison Transmission
Service Lubricants for On-Highway and Off-Highway Allison Heavy Duty Automatic Transmission (Fluid Type : C4)
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
Traylor Gyratory Crushed Gearbox
247
JENIS SERTIFIKASI : RETAIL Certification Type: Retail No
Nama Sertifikat Name of Certificate
Produk Product
Badan Pemberi Sertifikat Certification Agency
Peruntukan Sertifikat Certification Designation
1
ZF Approval
Rored EPA 80W
ZF Friedrichshafen AG
Pelumas untuk | Lubricants for : ZF Lubricacant Class/es : TE-ML 17A
2
API
- Fastron SAE 20W-50 API SJ - Fastron Synthetic SAE 10W40 API SL - Fastron Gold SAE 0W-20 API SN/ILSAC GF-5 - Meditran SX SAE 15W 40 API CH4 - Meditran SX Plus SAE 15W 40 API CI4 - Prima XP SAE 10W 40 API SL - Prima XP SAE 20W 50 API SJ - Prima Xtreme SAE 10W 30 API SL Energy Conserving - Zipex XP SAE 10W 40 API SJ
API - EOLCS
Pelumas Otomotif | Automotive lubricants: Resource Conserving dan Energy Conserving
3
Suzuki Genuine Oil Approval
5W-30 API SN/GF5
Suzuki Motor Corporation Suzuki Genuine Oil
4
PRI GL 0571
Rored HD-A XT 85W-140, SAE 85W-140
Suzuki Motor Corporation PRI's Qualified Products List (SAE J2360 Standard)
5
ZF Approval
Rored EPA 80W
ZF Friedrichshafen AG
Pelumas untuk | Lubricants for : ZF Lubricacant Class/es: TE-ML 02B & TE-ML 17A
6
BMW Longlife-04 Approval
Fastron Gold SAE 5W-30
BMW AG
BMW Engine Operating
7
MB Approval 229.51
Fastron Gold SAE 5W-30
DAIMLER AG
Mercedes Benz specification (Operation Fluid)
8
MB Approval 228.0
Meditran S 40, Meditran S 50
DAIMLER AG
Mercedes Benz specification (Operation Fluid)
9
JASO MB
Enduro Matic 10W-30
Japan Lubricating Oil Society (JALOS)
Publication On-Field Product (Performance qulification : MB)
10
JASO MA
Enduro 4T 10W-30
Japan Lubricating Oil Society (JALOS)
Publication On-Field Product (Performance qulification : MA)
248
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
No
Nama Sertifikat Name of Certificate
Produk Product
Badan Pemberi Sertifikat Certification Agency
11
Toyota Approval
Fastron SM/GF-4 5W-30 FullSynthetic, Fastron SM 10W-40 Semi-Synthetic
Toyota Motor Corporation TGMO For TAM
12
JASO FB
Mesrania 2T Super
JASO Engine
13
Toyota Approval
Rored MTF SAE 80W 90 API GL4
Toyota Motor Corporation TGM for Transmission Fluid
14
Toyota Approval
Rored MTF SAE 80W 90 API GL3
Toyota Motor Corporation TGM for Transmission Fluid
15
Toyota Approval
Prima XT SAE 10W-30
Toyota Motor Corporation TGMO For CL 4 10W-30
16
Toyota Approval
Meditran SX
Toyota Motor Corporation TGMO For Diesel CF 4 15W-40
17
Toyota Approval
Rored HAD SAE 90W, Rored HAD SAE 140W
Toyota Motor Corporation Toyota Genuine Differential Gear Oil
18
JASO MA
Enduro 4T 20W-50
JASO Engine
JASO Motorcycle Four-cycle Engine Oil (JASO T903 standard)
19
JASO FB
Mesrania 2T - 0B
JASO Engine
JASO Two-cycle Engine Oil (JASO M345 standard)
20
JASO FC
Mesrania 2T ENVIRO
JASO Engine
JASO Two-cycle Engine Oil (JASO M345 standard)
21
MB Approval 235.0
Rored HAD SAE 90
DAIMLERBENZ AG
Mercedes Benz specification (Operation Fluid)
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
Peruntukan Sertifikat Certification Designation
JASO Two-cycle Engine Oil (JASO M345 standard)
249
Daftar Istilah dan Singkatan Glossary and Abbreviation List
Automatic Batch Blending (ABB)
Alat pencampur dengan akurasi dan fleksibilitas tinggi A blending tool providing high accuracy and versatility
BBL
Barrel, ukuran volume yang biasa digunakan untuk produk minyak mentah dan turunannya. Setara dengan 42 US gallon atau 35 imperial gallon. Barrel, the size of the volume used for crude oil products and derivatives. Equivalent to 42 US gallons or 35 imperial gallons
LBO
Lubricant Base Oil
LHKPN
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
LOBP
Lubricant Oil Blending Plant
MFO
Marine Fuel Oil
MSDS
Material Safety Data Sheet, dokumen yang berisi informasi kesehatan dan keselamatan produk, zat, atau bahan kimia yang dikategorikan berbahaya Material Safety Data Sheet , a document that provides health and safety information about products, substances or chemicals that are classified as dangerous or hazardous
MT
Metric Ton
NOA
Number of Accidents
OHS
Occupational Health and Safety
OHSAS
Spesifikasi sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja internasional An international occupational health and safety management system specification
Pail
Wadah berbentuk silinder berkapasitas 290,95 liter A cylinder-shaped container with the capacity of 290,95 liters
PROPER
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan, adalah salah satu upaya Kementerian Lingkungan Hidup untuk mendorong penaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen informasi Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan, is one of the efforts the Ministry of Environment to encourage compliance of companies in environmental management through information .
Bulk
Satuan volume Volume unit
BoC
Board of Comissioners
BoD
Board of Directors
BOM
Bright Olimart Modular
CBP
Corporate Work Plan and Budget
CLA
Collective Labor Agreement
CSMS
Contractor Safety Management System
CSI
Customer Satisfaction Index
CSR
Corporate Social Responsibility
DSP
Depot Supply Point
EBITDA
Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization
GCG
Good Corporate Governance
GIIAS
GAIKINDO Indonesia International Auto Show
GMS
General Meeting of Shareholders
GN
Gudang Nusantara
GRI
Global Reporting Initiative
HSD
High Speed Diesel
HSSE
Health, Safety, Security, and Environment
ILMA
Integrated Lubrication Management Academy
PUC
Production Unit Cilacap
Inline Blending (ILB)
Teknik pencampuran terus menerus menggunakan flow meters dan katup kontrol untuk mendapatkan produk akhir yang diinginkan A continuous mixing method of two or more intermediate products using flow meters and control valves, to obtain a final product of strictly defined proportions
PUG
Production Unit Gresik
PUJ
Production Unit Jakarta
RKAP
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
RJPP
Rencana Jangka Panjang Perusahaan
RUPS
Rapat Umum Pemegang Saham
SJV
Subsidiary Joint Venture
ISRS
International Sustainability Rating System
SPBU
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum
K3
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
SOE
State-Owned Enterprise
KL
Kilo Liter
TJSL
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
KPI
Key Peformance Indicator
TRIR
Total Recordable Incident Rate
Lithos
Kemasan botol produk pelumas | Bottle package for lubricant products
VM
Viscosity Modifier
WBS
Whistleblowing System
250
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
Referensi Silang Peraturan Bapepam - LK No.X.K.6, Indeks Isi GRI G4 dan Kerangka Laporan Terintegrasi [G4-32] Cross Reference BAPEPAM - LK No.X.K.6 Regulation, GRI G4 Content Index and Integrated Report Framework
KETERANGAN | DESCRIPTION
HALAMAN PAGE (S)
Umum | General Laporan tahunan wajib memuat | The Annual Report should contain a) Ikhtisar data keuangan penting | Summary of Key Financial Information
4-5
b) Laporan Dewan Komisaris | Report from the Board of Commissioners
18-25
c) Laporan Direksi | Report from the Board of Directors
28-37
d) Profil perusahaan | Company Profile
46-76
e) Analisis dan pembahasan manajemen | Management analysis and discussion
157-200
f ) Tata kelola perusahaan | Corporate Governance
77-156
g) Tanggung jawab sosial perusahaan | Corporate social responsibilities
201-234
h) Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit | Audited financial statements i) Surat pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi atas kebenaran isi laporan tahunan | Statement that the Board of Directors and the Board of Commissioners are fully responsible for the accuracy of the annual report.
259 40-41
Dalam Bahasa Indonesia | In the Indonesian language
√
Pencantuman judul dan keterangan | Presented by mentioning the title and description
√
Mudah dibaca | Easy to read
√
Ikhtisar Data Keuangan Penting | Summary of Key Financial Information Ikhtisar Perbandingan Keuangan selama 3 tahun | Summary Financial Informations in Comparison Previous 3 year G4-9 G4-EC1 IR3
Skala Organisasi | Organizational Scale
4-5 4-5, 60-61, 64-65
Nilai Ekonomi Langsung Dihasilkan dan Didistribusikan | Direct Economic Value Generated and Distributed
4-5, 182
Modal keuangan | Financial capital
4-6, 69
Informasi mengenai saham setiap 2 triwulan | Information with shares issued for 2 quarter Aksi Korporasi terhadap Saham | Corporate Actions towards Share Perdagangan saham | Stock Trading
69,73
Tindakan penghentian perdagangan saham | Suspension Actions Stock Trading Laporan kepada Pemegang Saham | Shareholder's Report Laporan Dewan Komisaris | The Board of Directors Report
18-25
Penilaian terhadap kinerja Direksi | Assessment on the performance of the Board of Directors
20-21, 124
Pandangan atas prospek usaha perusahaan | View on the prospects of the company’s business
24-25, 194195
Perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahan | Changes in the composition of the Board of Commissioners
23
G4-34
Struktur Tata Kelola | Governance Structure
87
G4-38
Komposisi Pejabat Tata Kelola | Governance Body Composition
87
Komite-komite di bawah pengawasan Dewan Komisaris | Committee under the Board of Commissioners
23
G4-35
Pendelegasian Kewenangan Terkait Topik Ekonomi, Lingkungan, dan Sosial | Delegating Authority for Economic, Environmental and Social Topics
204
G4-36
Penunjukan Pejabat Pelaksana Kegiatan Terkait Topik Ekonomi, Lingkungan,dan Sosial | Appointed an Executive Level Position for Economic, Environmental and Social Topics
204
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
251
HALAMAN PAGE (S)
KETERANGAN | DESCRIPTION Laporan Direksi | Report from the Board of Directors
28-37
Kinerja perusahaan mencakup kebijakan strategis, perbandingan pencapaian dan target, serta kendala | The Company’s performance, i.e. strategic policies,comparison between achievement of results and targets, and challenges G4-1
Pernyataan dari Direksi | Statement from Board of Directors
18-37
Gambaran tentang prospek usaha | Business prospects G4-2
29-32
32
Uraian Dampak, Risiko dan Peluang | Description of Key Impacts, Risks, and Opportunities
Penerapan tata kelola perusahaan | Implementation of good corporate governance by the company Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya | Changes in the composition of the Board of Directors
18-37 35 36-37
G4-34
Struktur Tata Kelola | Governance Structure
87, 103-104
G4-38
Komposisi Pejabat Tata Kelola | Governance Body Composition
87, 103-104
Profil Perusahaan | Company Profile 1
Nama, alamat, dan kontak perusahaan | Name, address, company's contact
47
G4-3
Nama Organisasi | Name of The Organization
47
G4-5
Lokasi Kantor Pusat | Location of Headquarter
47
G4-6
Jumlah Negara Tempat Beroperasi | Number of Countries Operation
60
2
Riwayat Singkat Perusahaan | Company Brief History
48
3
Kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir dan jenis produk | Line of business according to the latest Articles of Association, and types of products
50
G4-4 IR6
Merek, Produk, dan Layanan Jasa | Primary Brands, Products and Services Model bisnis | Business Models
52-53
4
Struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, disertai nama dan jabatan | Structure of organization in chart form, with the names and titles
5
Visi dan misi perusahaan | Vision and mission of the Company
G4-LA12 Keberagaman Pejabat Tata Kelola | Corporate Governance Officer Diversity
G4-56
50, 242-243
55 67, 227 62
Nilai-nilai, Prinsip, dan Norma Organisasi | Organizational Values, Principles and Norms
62-63
6
Profil Dewan Komisaris | The Board of Commissioners Profiles
7
Profil Direksi | The Board of Directors Profiles
8
Perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi | Changes in the composition of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors
9
Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya | Number of employees and description of competence building
64-68
G4-10
Jumlah dan Komposisi Pegawai | Number and Composition of Employees
46, 64-65, 225
G4-11
Pekerja Terlindungi Perjanjian Kerja Bersama (PKB) | Employees Covered by Collective Labor Agreements (CLA)
225
G4-LA9
Rerata Jam Pelatihan Per Pegawai Per Tahun | Average of Training Hours per Year per Employee
68
26-27 38-39
G4-LA11 Persentase Pegawai Penerima Penilaian Kinerja | Percentage of Employees Receiving Performance Assessment 10
Persentase kepemilikan pemegang saham | Percentage ownership's shareholders
11
Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali perusahaan | Information on major shareholders and controlling Company G4-7
Kepemilikan Saham dan Bentuk Hukum | Ownership and Legal Form
23, 36-37
228 69 69, 73 46, 69
12
Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura | Name of subsidiaries, associated companies, joint venture
72
13
Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham | Chronology of share listing and changes in the number of shares
73
14
Kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek | Chronology of securities listing and rating of the securities
73
252
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
KETERANGAN | DESCRIPTION
HALAMAN PAGE (S)
15
Nama dan alamat perusahaan pemeringkat | Name and address of the securities rating company
74
16
Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal | Name and address ofcapital market supporting institutions and/or professionals
74
G4-16 17
Keanggotaan pada Asosiasi | Memberships in Associations
Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan | Awards and certifications bestowed on the company G4-15
Kepatuhan Pada Prinsip-prinsip dan Inisiatif Eksternal | Externally Charters, Principles, or Other Initiatives
74 75
Analisa dan Pembahasan Manajemen | Management Analysis and Disscussion 1
Tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri | Operational review per business segment, according to the type of industry G4-12 IR8
Rantai Pasokan Organisasi | Organization's Supply Chain
215
Penggunaan Teknologi | The Use of Technology
161
Pendapatan | Income
182-183
G4-EC2
Implikasi Finansial Akibat Perubahan Iklim | Financial implications and other risks opportunities due to climate change
183
G4-EC4
Bantuan Finansial dari Pemerintah | Financial assistance received from government
183
Profitabilitas | Profitability 2
159
Analisis kinerja keuangan komprehensif dalam 2 (dua) tahun | Comprehensive financial performance analysis in 2 years Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset | Current assets, non-current assets, and total assets IR4
Modal manufaktur | Manufacture Capital
182-186 183 187-188 161-162
Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas | Short-term liabilities, long-term liabilities, total liabilities
188
Ekuitas | Equity
189
Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif | Sales/ operating revenues, expenses and profit (loss), other comprehensive income, and total comprehensive profit (loss)
183
Arus kas | Cash flows
190-191
3
Kemampuan membayar utang dalam rasio | The capacity to pay payable in ratios
4, 191
4
Kolektibilitas piutang | Accounts receivable collectability
5, 191
5
Kebijakan manajemen atas struktur permodalan | Management policies concerning capital structure
192
6
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal | Discussion on material ties for the investment capital
192
7
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan | Material Information and facts that occurring after the date of the accountant’s report
192
8
Prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri | Information on company prospects in connection with industry
24, 32, 194195
9
Perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku | Comparison between target/projection at beginning of year
182
10
Target/proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang | Target/projection at most for the next one year,
163, 170-172, 194
11
Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan | Marketing aspects of The Company’s products and services,
166-177
G4-8
Pasar Terlayani | Market served
12
Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham | Description regarding the dividend policy and the date and dividend per share
13
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum | Use of proceeds from public offerings
14
Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi | Material information transactions with related parties and conflict of interest
15
Perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan | Changes in regulation which have significant effect on the company and impacts on the company
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
51 196 197 198-200 200
253
HALAMAN PAGE (S)
KETERANGAN | DESCRIPTION 16
Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya | Changes in the accounting policy, rationale and impact on the financial statement
200
Tata Kelola Perusahaan | Company Governance Dewan Komisaris | Board of Commissioners
92-102
Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris | Description of the responsibility of the Board of Commissioners Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan remunerasinya | Disclosure of the procedure and basis determining remuneration, and amount of remuneration for members of the Board of Commissioners
93-94, 101102
G4-40
Nominasi dan Seleksi Pejabat Tata Kelola | Nomination and Selection Processes for Governance Body
94
G4-51
Kebijakan Remunerasi | Remuneration Policies
102
G4-52
Proses Penetapan Remunerasi | Process for Determining Remuneration
89
G4-53
Pelibatan Pemangku Kepentingan dalam Penetapan Remunerasi | Stakeholders Involve for Determining Remuneration
Pelatihan Dewan Komisaris | Training for the Board of Commissioners G4-43 IR1
Pengembangan Pengetahuan Terkait Topik Ekonomi, Lingkungan dan Sosial Bagi Pejabat Tata Kelola | Knowledge Development for Governance Body Related to Economic, Environmental and Social Topics
100-101
Modal intelektual | Intellectual Capital
100-101
Direksi | Board of Directors
Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan remunerasinya | Disclosure of the procedure and basis determining remuneration G4-40
Nominasi dan Seleksi Pejabat Tata Kelola | Nomination and Selection Processes for Governance Body
G4-51
Kebijakan Remunerasi | Remuneration Policies
G4-52
Proses Penetapan Remunerasi | Process for Determining Remuneration
G4-53
Pelibatan Pemangku Kepentingan dalam Penetapan Remunerasi | Stakeholders Involve for Determining Remuneration
Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya; dan alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasi | Resolutions from the GMS of the previous and its realization in the year under review, and explanation for the unrealized resolution Komunikasi Kepada Pejabat Tata Kelola | Communication to The Governance Body
Pelatihan Direksi | Board of Directors Training
IR1
104
121 121-122 103-104, 115-120 91
155
Pengembangan Pengetahuan Terkait Topik Ekonomi, Lingkungan dan Sosial Bagi Pejabat Tata Kelola
114-115
Modal intelektual
114-115
Proses Evaluasi Kinerja Pejabat Tata Kelola | Evaluation Process of The Governance Body’s Performance
Komite Audit | Audit Committee
124 89,122 130-136
Nama | Name
130, 131
Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan | History of position title, work experience and legal basis for appointment G4-40
104, 121-122
114-115
Pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian kinerja Direksi | Disclosure of Company policy concerning assessment on the performance of the member of the Board of Directors G4-44
104-113
121-122
Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, termasuk frekuensi rapat | Disclosure of the Company’s policy and its implementation, including frequency of meetings
G4-43
92-101 103-124
Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab | Scope of duties and responsibilities
G4-49
89, 101-102 100-101
Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya | Disclosure of the Company’s policy and its implementation
254
95-97
Nominasi dan Seleksi Pejabat Tata Kelola | Nomination and Selection Processes for Governance Body
131 130
Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan | History of position title, work experience and legal basis for appointment
131
Riwayat pendidikan | History of education
131
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
KETERANGAN | DESCRIPTION Periode jabatan anggota Komite Audit | Tenure of members of Audit Committee
HALAMAN PAGE (S) 132
Pengungkapan independensi Komite Audit | Disclosure of independence of the members of the Audit Committee
132-135
Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, termasuk frekuensi rapat | Disclosure of the Company’s policy and its implementation, frequency of Board of Commissioners meetings including
134-135
Uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku | Brief report on the activities carried out by the Audit Committee during the year Komite lain yang dimiliki Perusahaan dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti komite nominasi dan remunerasi. | Other committee to support the functions and duties of the Board of Directors and/or Board of Commissioners, such as Nomination and Remuneration Committee
134 136
Nama | Name
136
Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan | Brief CVs, work experience, and legal basis for the appointment
136
Riwayat pendidikan | Education
136
Periode jabatan anggota komite | Office period of the members of the committee
136
Pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi komite | Disclosure of company’s policy regarding commitee’s Independence
136
Uraian tugas dan tanggung jawab | Description of duties and responsibilities
136
G4-35
Pendelegasian Kewenangan Terkait Topik Ekonomi, Lingkungan, dan Sosial
136
Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut | Disclosure of company’s policy and its implementation regarding frequency of audit committee meetings and attendance rate
136
Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku | Brief of the implementation of committee’s activities in financial year
136
Uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan | Description of tasks and function of the corporate secretary Nama | Name
136-139 55, 56, 136
Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan | History of position title, work experience and legal basis for appointment
56
Riwayat pendidikan | History of education
56
Periode jabatan sekretaris perusahaan | Tenure of members of corporate secretary
56
Uraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku | Brief report on the activities carried out by the corporate secretary during the year Uraian mengenai unit audit internal | Description of the company’s internal audit unit Nama | Name Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan | History of position title, work experience and legal basis for appointment Kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada) | Qualification/certification of internal audit professionals (if any) G4-SO4
Komunikasi dan Pelatihan mengenai Kebijakan dan Prosedur Anti-korupsi | Communication and training on anti-corruption policies and procedures
136-139 142-147 55-56, 143 56-142 144 82,84
Struktur dan kedudukan unit audit internal | Structure or position of the internal audit unit
55, 143
Tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai piagam charter | Duties and responsibilities of the internal audit unit according to the charter
144-146
Uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada tahun buku | Brief report on the committee activities carried out during the year under review
146-147
G4-57
Pemberian Saran dan Perilaku Patuh Hukum | Internal and external mechanisms for seeking advice on ethicla and lawfull behavior
Uraian mengenai sistem pengendalian interen | Description of the company’s internal control Pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya | Financial and operational control, and compliance to the other prevailing rules Review atas efektivitas sistem pengendalian interen | Review the effectiveness of internal control systems
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
83 140-142 140 141-142
255
HALAMAN PAGE (S)
KETERANGAN | DESCRIPTION Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan | Risk management system implemented by the company
149-151
Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan | General description about the Company’s risk management system
149-150
Jenis risiko dan cara pengelolaannya | Types of risk and the management
150-151
Review atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan | Review the effectiveness of the company’s risk management system
151
G4-45
Proses Identifikasi Dampak, Risiko dan Peluang Pelaksanaan Kinerja Ekonomi, Lingkungan, dan Sosial | Identification for the Impact, Risk and Opportunity Related to Economic, Environmental and Social Topics
149-151
G4-46
Penilaian Pelaksanaan Kinerja Ekonomi, Lingkungan dan Sosial | Reviewing The Effectiveness of Economic, Environmental and Social Topics
149-151
G4-47
Penilaian Risiko dan Peluang | Review for Risk and Opportunities
149-151
Perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat | Important cases faced by the Issuer or Public Company, subsidiaries, current members of the Board of Commissioners and Board of Directors
156
G4-EN29 Sanksi Atas Ketidakpatuhan pada Peraturan Lingkungan | Monetary value of significant fines and total number of non-monetary sanctions for environmental non-compliance
156
G4-SO8
Sanksi Denda dan Hukuman Lain | Monetary value of significant fines and total number of nonmonetary sanctions for non-compliance with laws and regulations
156
G4-PR9
Sanksi Atas Ketidakpatuhan Pada Peraturan Produk dan Jasa | Monetary value of significant fines for non-compliance with laws and regulations concerning the provision and use of products and services
156
Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan | Information about administrative sanctions imposed Akses informasi dan data perusahaan | Information access and company’s data
154-156
Informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan | Information about codes of conduct and corporate culture G4-39
156
Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi | Chair of the Highest Governance Body and also an Executive Officer
G4-41
Pernyataan Tak Berbenturan Kepentingan | Statement to Ensure Conflict of Interest are Avoided
G4-56
Nilai-nilai, Prinsip, dan Norma Organisasi | Organizational Values, Principles and Norms
83-86 94, 127 128 62-63
Dana Kegiatan Politik dan Sosial | Total value of political contributions by country and recipent/ beneficiary
84
Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan | Description of employee or management stock ownership program
196
G4-SO6
Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) | Description of whistleblowing system G4-58
Pelaporan Perilaku Tak Beretika/Tak Patuh Hukum | Reporting About Unethical/Unlawful Behavior
152-154 152-154
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan | Discussion of corporate social responsibility covers policies, types of programs, and cost Lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain | Environment, such as the use of environmentally friendly materials and energy, recycling, and the company’s waster treatment systems, the company’s environmental certifications, and others
216-222
G4-14
Pendekatan Pencegahan Melalui Manajemen Risiko | The precautionary approach or principle organization
149, 216
G4-15
Kepatuhan Pada Prinsip-prinsip dan Inisiatif Eksternal |Externally developed economic, environmental and social charters, principles
44, 75, 209, 219
G4-EN3
Energi Terkonsumsi di Dalam Perusahaan | Energy Consumption within The Organization
221
G4-EN4
Energi Terkonsumsi di Luar Perusahaan | Energy Consumption Outside The Company
221
G4-EN5
Intensitas Energi | Energy Intensity
221
G4-EN8
Total Pengambilan Air Berdasarkan Sumber | Total water withdrawal based on source
221
G4-EN18 Intensitas Emisi GRK | Greenhouse gas emissions intensity
256
201-234
222
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
KETERANGAN | DESCRIPTION G4-EN19 Penurunan Emisi GRK | Reduction of greenhouse gas emissions
HALAMAN PAGE (S) 222
G4-EN22 Total Air Terbuang Berdasar Kualitas dan Tujuan | Total water discharge by quality and destination
219-220
G4-EN23 Jenis Limbah dan Metode Pengolahannya
219-220
G4-EN24 Pengelolaan Tumpahan Cairan Berbahaya | Total number and volume of significant spills
222
G4-EN25 Pengangkutan Limbah B3 | Total weight of waste by type and disposal method
219
G4-EN31 Total Biaya Perlindungan dan Investasi Lingkungan | Total enviromental protection expenditure and investment by type
218
IR2
Modal alam | Natural Capital
Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain | Employment practices, occupational health and safety, including gender equality and equal work opportunity, work and safety facilities, employee turnover, work incident rate, training, etc
216-222 223-231
G4-EC3
Kewajiban Perusahaan Terhadap Penyediaan Pensiun | Organization’s Defined Benefit Plan Obligations
G4-EC5
Rasio Upah Pekerja Tingkat Awal Terhadap Upah Minimum | Ratios of standard entry level wage by gender compared to local minimum wage
G4-LA2
Manfaat untuk Pekerja | Benefits provided to employees
G4-LA6
Jenis dan Tingkat Kecelakaan Kerja | Type of injury and rates of injury
G4-LA8
Topik K3 dalam PKB | Health and safety topics covered in formal agreements with trade unions
229
G4-LA13 Rasio Gaji Pokok Pekerja Laki-laki dan Perempuan | Ratio of basic salary and remuneration of women to men by employee category
225
G4-HR4 IR1
227 225-226, 226, 230 226 9, 230
Dukungan Pada Kebebasan Berserikat | Freedom of association
206
Modal intelektual | Intellectual Capital
68
Pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain | Social and community development, such as the use of local work force, empowerment of local communities, aid for public social facilities, social donations, etc
232-234
G4-24
Daftar Pemangku Kepentingan | Stakeholders List
205
G4-25
Dasar Identifikasi dan Seleksi Pemangku Kepentingan | Basis for Identification and Selection of Stakeholders
205
G4-26
Proses Pendekatan pada Pemangku Kepentingan | Approach to Stakeholders’ Engagement
205-206
G4-27
Topik Kunci dan Respon Organisasi | Key Topics and Organization Response
205-206
G4-EC8
Dampak Ekonomi Tak Langsung | Indirect Economic Impacts
215, 233
G4-EC9
Proporsi Pemasok Lokal | Proportion of spending on local suppliers
166, 215
G4-SO1
Operasional Perusahaan dan Pengembangan Masyarakat Lokal | Percentage of operations with implemented local community engagement, impact assessments, and development programs
232-234
IR5
Modal sosial | Social capital
232-234
IR7
Penciptaan nilai | Value creation
232-234
Tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain | Customer protection related activities, such as customer health and safety, product information, facility for customer complaints, number and resolution of customer complaint cases, etc
207-215
G4-PR1
Evaluasi Keamanan dan kesehatan Produk | Product Health and safety evaluation
208
G4-PR5
Indeks Kepuasan Konsumen | Results of surveys measuring customer satisfaction
211
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
257
HALAMAN PAGE (S)
KETERANGAN | DESCRIPTION Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) pada laporan tahunan atau laporan tersendiri
Bab tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan | Social and environmental responsibility of company chapter
G4-20
Batasan Aspek Material di Dalam Organisasi | Aspect boundary within the organization
16
G4-21
Batasan Aspek Material di Luar Organisasi | Aspect boundary outside the organization
16
G4-22
Pernyataan Kembali | Restatement
13
Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit | Audited Annual Financial Statements Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan | Statement that the Board of Directors and the Board of Commissioners are fully responsible for the accuracy of the Financial Statement Kesesuaian dengan peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan | Compliance with Bapepam-LK No.VIII.G.11 on Responsibilities of Directors Financial Statements
259 259
Opini auditor independen atas laporan keuangan | Independent auditor's opinion on the financial statements
259
Deskripsi auditor independen di opini | Description of the independent auditor in opinion
259
IR10
Keandalan & Kelengkapan | Reliability & Completeness
259
Laporan keuangan yang lengkap | Complete financial statement IR9
259
Laporan Keuangan & Laporan Audited | Financial & Audited Statement
259
Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya | Disclosure in the notes to the financial statements when an entity applies an accounting policy retrospectively or makes restatement of financial statement items, or when the entity reclassifies items in its financial statements
259
Perbandingan tingkat profitabilitas | Comparison of the level of profitability
259
Laporan arus kas | Statement of cash flow
259
Ikhtisar kebijakan akuntansi | Summary of accounting policies
259
Pengungkapan transaksi pihak berelasi | Disclosure of related party transactions
259
Pengungkapan yang berhubungan dengan Perpajakan | Disclosures related to Taxation
259
Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap | Disclosures related to Fixed Assets
259
Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Lainnya | Latest Developments Financial Accounting Standards and Other Regulations
259
Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan | Disclosures related to Financial Instruments
259
Penerbitan laporan keuangan | Financial statements published
259
Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi | Board of Commissioners and Board of Directors Signatures Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi | Board of Commissioners and Board of Directors Signatures
40-41
Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri | The signature as refer should be appended on separate sheet
40-41
Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan | Statement that all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors are fully responsible for the accuracy of the Annual Report
40-41
Aspek Material dan Profil Pelaporan | Materiality Aspects and Reports Profile
258
G4-28
Periode Pelaporan | Reporting Period
G4-30
Siklus Pelaporan | Reporting Cycle
G4-32
Indeks Isi GRI G4 | GRI G4 Content Index
G4-33
Penjaminan | Assurance
G4-48
Pengesahan Pelaporan | Reports Approval
13 13 251-258 13 40-41
Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina Lubricants 2015
LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan
2015 PT Pertamina Lubricants Integrated Annual Report
259
PT Pert amina Lubricant s dan ent it as anaknya/ and it s subsidiary Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ...................
1-2
.......... Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian .......................
3
Consolidated Statement of Profit or Loss and ..............................Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian................
4
......... Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian ...............................
5
................... Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ........
6-65
......Notes to the Consolidated Financial Statements
*********************
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2015/ December 31, 2015
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
31 Desember 2014/ December 31, 2014
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - bersih Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka
3.764.489.820
Jumlah aset lancar
6.537.633.971
68.480 192.053.157 100.086.401 106.358.137 4.342.325 2.142.842.307 212.110.150 15.283.194
2e,2f, 2l 5,20a,21 2e,2f,2l, 20a,21 2g,2l,6,21 2e,20b 2g,2l,21 2e,20c 2h,7 2i,2p,11a
3.281.716.286
Cash and cash equivalents
967.004
50.848.007 139.588 2.454.486.875 27.450.347
Restricted cash Trade receivables Related parties Third parties - net Other receivables Related parties Third parties Inventories Prepaid taxes Prepaid expenses
6.096.571.496
Total current assets
41.534.096 301.232.017 4.146.093
NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets - net Fixed assets - net Other non-current assets
193.899.558 87.063.831
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - bersih Aset tidak lancar lainnya
55.840.512 336.682.033 8.138.124
Jumlah aset tidak lancar
400.660.669
346.912.206
Total non-current assets
6.938.294.640
6.443.483.702
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET
2p,11e 2j,4,8 2c,4
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Catatan/ 31 Desember 2014/ Notes December 31, 2014
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Uang muka dari pelanggan Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham Modal dasar - 12.500.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham (nilai penuh); Modal ditempatkan dan disetor penuh - 3.413.526 lembar saham Tambahan modal disetor Komponen ekuitas lainnya Saldo laba - Ditentukan penggunaanya - Tidak ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas Kepentingan nonpengendali
LIABILITIES AND EQUITY 2k,2l,21 672.046.035 2e,9,20d 1.008.311.451 185.372.949 49.233.582 161.365.122 2p,11b 142.199.691 244.140.725 180.506.468 235.687.707 46.990.422 2k,2l 22.841.677 2e,20e,21 20.075.713 5.862.608 264.308 2.756.383
2l,10,21
1.530.073.206
3.413.526.000 (513.752.034) (177.621)
12 13 2c,2o 15
1.676.902.481 828.119.271
5.404.618.097 3.603.337
2c,14
LIABILITIES Trade payables Related parties Third parties Taxes payable Accrued expenses Advance from customers Other payables Related parties Third parties
-
Current portion of long-term bank loan
1.447.581.635
TOTAL LIABILITIES
2 096.128.101
EQUITY Share capital Authorised - 12,500,000 shares at par value Rp1,000,000 per share (full amount); Issued and paid-up capital 3,413,526 shares Additional paid-in capital Other components of equity Retained earnings Appropriated Unappropriated -
4.995.902.067
Total equity attributable to owners of the parent entity
-
Non-controlling interest
3.413.526.000 (513.752.034) -
JUMLAH EKUITAS
5.408.221.434
4.995.902.067
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
6.938.294.640
6.443.483.702
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For The Year Ended December 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember / For the Year Ended December 31, 2015
____________________________
Pendapatan Beban pokok penjualan
9.061.100.299 (6.178.902.216)
Catatan/ Notes
_________________
2e,2n 16,20f 2e,2n 17,20g
2014
_______________________
9.327.509.763
Revenues
(6.366.172.025)
Cost of revenues
2.961.337.738
GROSS PROFIT
LABA KOTOR
2.882.198.083
Beban penjualan dan pemasaran
(502.445.975)
2n,18
(525.093.427)
Beban umum dan administrasi Laba (rugi) selisih kurs Pendapatan keuangan - bersih Pendapatan lain-lain - bersih
(180.872.872) 2.780.729 245.633.380 12.522.419
2n,19 2o
(169.226.242) (10.233.370) 186.785.070 16.451.481
Selling and marketing expenses General and administrative expenses Gain (loss) on foreign exchange Finance income - net Other income - net
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
2.459.815.764
2.460.021.250
PROFIT BEFORE INCOME TAX
Beban pajak penghasilan - bersih
(560.206.253)
(597.037.921)
Income tax expenses - net
LABA TAHUN BERJALAN
1.899.609.511
1.862.983.329
PROFIT FOR THE YEAR
2n,19
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi - selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
(240.028)
-
Items that may be reclassified to profit or loss - difference arising from translation of foreign currency financial statement
1.862.983.329
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
1.862.983.329 1.862.983.329
Profit for the year attributable to: Parent company Non-controlling interest Total
1.899.102.693 266.790
1.862.983.329 -
Total comprehensive income for the year attributable to: Parent company Non-controlling interest
1.899.369.483
1.862.983.329
1.899.369.483
1.899.280.314 329.197 1.899.609.511
2c,14
Total
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For The Year Ended December 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to owners of the parent___
Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2014
12
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Modal saham/ Share capital
Kepentingan nonpengendali dari entitas anak yang baru diperoleh
12
Kepentingan non pengendali/ Noncontrolling interest
Jumlah/ Total
(513.752.034)
-
-
233.144.772
3.132.918.738
-
3.132.918.738
Balance as of January 1, 2014
-
-
-
-
1.862.983.329
1.862.983.329
-
1.862.983.329
Profit for the year
3.413.526.000
(513.752.034)
-
-
2.096.128.101
4.995.902.067
-
4.995.902.067
Balance as of December 31, 2014
-
-
-
-
3.336.547
2c,2d,4
-
-
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Deklarasi dividen kas Laba tahun berjalan
2c 15
-
-
Alokasi cadangan wajib
15
-
-
-
1.048.064.051
(1.048.064.051)
-
-
Alokasi cadangan umum
15
-
-
-
628.838.430
(628.838.430)
-
-
1.676.902.481
828.119.271
Saldo 31 Desember 2015
Jumlah ekuitas/ Total equity
3.413.526.000
Laba tahun berjalan Saldo 31 Desember 2014
Komponen Saldo laba/Retained earnings ekuitas lainnya/ Belum Other Ditentukan ditentukan components penggunaannya/ penggunaannya/ of equity Appropriated Unappropriated
3.413.526.000
(513.752.034)
(177.621) -
(177.621)
-
(1.490.386.663) 1.899.280.314
(177.621) (1.490.386.663) 1.899.280.314
5.404.618.097
(62.407) 329.197
3.603.337
Non-controlling interest in newly acquired subsidiary Exchange difference due to financial (240.028) statement translation (1.490.386.663) Declaration of cash dividend 1.899.609.511 Profit for the year Appropriations of compulsory reserves Appropriations of other reserves 3.336.547
5.408.221.434
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
Balance as of December 31, 2015
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For The Year Ended December 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember/ For the Year Ended December 31,
2015
Catatan/ Notes
2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan bunga Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada pekerja Pembayaran pajak
9.718.106.358 237.121.401 (7.340.390.360) (198.790.901) (427.140.306)
9.276.993.997 191.184.210 (7.413.224.666) (113.587.203) (419.638.316)
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
1.988.906.192
1.521.728.022
Net cash provided by operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Akuisisi bisnis, dikurangi kas yang diterima Pembelian aset tetap Kas yang dibatasi penggunaannya
(16.902.060) (4.187.017) (898.524)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(21.987.601)
4 8,23
(32.882.875) (967.004)
Acquisition of business, less cash acquired Purchase of fixed assets Restricted cash
(33.849.879)
Net cash used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Pembayaran dividen
(1.490.386.663)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(1.490.386.663)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS Efek perubahan nilai kurs pada kas dan setara kas SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
Cash receipt from customers Receipts of interest income Cash paid to suppliers Cash paid to employees Tax paid
15
476.531.928
-
Dividend paid
-
Net cash used in financing activities
1.487.878.143
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
6.241.606
Effect of exchange rate changes 27.078.759 on cash and cash equivalents
3.281.716.286
1.766.759.384
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
3.281.716.286
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
3.764.489.820
5
5
Tambahan informasi arus kas disajikan pada Catatan 23.
Supplemental cash flow is presented in Note 23.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
5
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM a.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1.
Profil Perusahaan
GENERAL a.
PT Pertamina Lubricants (“Perusahaan”) merupakan entitas anak PT Pertamina (Persero) yang berdiri dalam rangka pemisahaan (spin-off) Unit Bisnis Pelumas PT Pertamina (Persero). Pendirian Perusahaan dibuat berdasarkan UndangUndang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sesuai Akta No. 35 tanggal 23 September 2013 dari notaris Lenny Janis Ishak, S.H. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat No. AHU49849.AH.01.01.TH.2013 tanggal 25 September 2013. Segala hak dan kewajiban Unit Bisnis Pelumas PT Pertamina (Persero) beralih kepada Perusahaan berdasarkan Akta No. 44 tanggal 30 Oktober 2013 dari Notaris Lenny Janis Ishak, S.H.
PT Pertamina Lubricants (“Company”) is a subsidiary of PT Pertamina (Persero) which was established due to the spin-off lubricants business unit of PT Pertamina (Persero). The establishment of the Company was based on Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company and Notarial Deed No. 35 dated September 23, 2013 of Lenny Janis Ishak, S.H. The deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights through Letter No. AHU49849.AH.01.01.TH.2013 dated September 25, 2013. All rights and obligations of the Lubricants Business Unit of PT Pertamina (Persero) were transferred to the Company based on Notarial Deed No. 44 dated October 30, 2013 of Lenny Janis Ishak, S.H.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, Perusahaan menjalankan kegiatan usaha sebagai berikut:
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company conducts the following business activities:
a.
Produksi, pengolahan, perdagangan, pengangkutan, penyimpanan, distribusi dan pemasaran domestik dan ekspor pelumas, grease, special products dan base oil serta bahan baku pelumas.
a.
b.
Kegiatan usaha lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung terkait atau menunjang kegiatan usaha.
b.
Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Gedung Oil Center lantai 6, Jl. M.H. Thamrin Kav. 55, Jakarta, Indonesia. b.
Company Profile
Production, processing, trading, transport, storage, distribution and marketing of domestic and export lubricants, grease, special products and base oil as well as lubricant raw materials. Other business activities that are directly or indirectly related or supporting business activities.
The Company’s office is located at Oil th Center Building 6 floor, Jl. M.H. Thamrin Kav. 55, Jakarta, Indonesia.
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan
b.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Company’s Boards of Commissioners and Directors The composition of the Board of Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2015 and 2014 were as follows:
2015 Komisaris Utama Ahmad Bambang* Komisaris Taryono Direktur Utama Gigih Wahyu Hari Irianto* Direktur Operasi Julfian Siregar** Direktur Penjualan dan Pemasaran Andria Nusa*** Direktur Keuangan Nasuhi Hidajat dan Business Support
2014 Hanung Budya Yuktyanta Taryono Supriyanto Dwi Hutomo Andria Nusa Rifky Effendi Hardijanto Nasuhi Hidajat
* Efektif sejak 7 Juli 2015
President Commissioner Commissioner President Director Operation Director Selling and Marketing Director Finance Director and Business Support * Effective since July 7, 2015
** Efektif sejak 30 Juni 2015
** Effective since June 30, 2015
*** Efektif sejak 29 April 2015
*** Effective since April 29, 2015
6
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
GENERAL (continued)
Jumlah Karyawan
c.
As of December 31, 2015 and 2014, the Company and its subsidiary the (“Group”) had 382 and 332 employees, including non-permanent employees (unaudited), respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan dan entitas anaknya (“Grup”) memiliki masing-masing sebanyak 382 dan 332 karyawan, termasuk karyawan kontrak (tidak diaudit). d.
Penyelesaian Konsolidasian
Laporan
Keuangan
d.
Struktur Entitas Anak
Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. (dahulu/previously Amaco Production Co., Ltd.)
Consolidation
e. Structure of the Subsidiary
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan memiliki pengendalian secara langsung pada entitas anak, sebagai berikut:
Nama Entitas/ Name of Entity
Completion of the Financial Statements
The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements which were authorized for issue by the Company's Board of Commissioners and Directors and were completed on February 26, 2016.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diotorisasi oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan yang telah diselesaikan pada tanggal 26 Februari 2016. e.
Number of Employees
Domisili/ Place of Incorporation
Ruang Lingkup Usaha/Scope of Activities
Thailand
Pengolahan dan pemasaran pelumas/Lubricant processing and marketing
As of December 31, 2015, the Company had control directly, in the following subsidiary:
Tahun Pendirian/Year of Establishment
Tahun Usaha Komersial Dimulai/Year Commercial Operations Started
2014
2006
7
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/Total Assets Before Eliminations
74,00%
35.414.897
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
b.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dengan harga perolehan, kecuali aset keuangan yang tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan labarugi.
The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical cost, except for available-for-sale financial assets and financial assets and financial liabilities which are measured at fair value through profit or loss.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dan mengklasifikasikan arus kas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying the cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Perubahan kebijakan pengungkapan i.
akuntansi
dan
b.
Standar baru dan revisi yang diadopsi oleh Grup
New amended standards adopted by the Group i.
New amended standards adopted by the Group
Pada tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) baru dan revisi yang efektif pada tahun 2015. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah diterapkan seperti yang disyaratkan dan sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interprestasi:
On January 1, 2015, Group adopted new and amendments Indonesian Statements of Fnancial Accounting Standards (“SFAS”) that effectively applied in 2015. Changes in Group accounting policies have been effectively applied in accordance with transition creteria in respective standard and interpretation:
- PSAK 1 (Revisi 2013): Penyajian Laporan Keuangan Standar ini mensyaratkan entitas untuk menyajikan secara terpisah antara pos penghasilan komprehensif lain yang akan direklasifikasi ke laporan laba rugi di masa depan jika kondisi tertentu terpenuhi dengan pos penghasilan komprehensif lain yang tidak akan direklasifikasi ke laporan laba rugi. Penyajian dari penghasilan komprehensif lainnya dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dalam laporan keuangan ini telah disesuaikan. Sebagai tambahan, Grup telah menggunakan judul baru “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain" dalam laporan keuangan ini sesuai dengan judul laporan yang ada pada perubahan standar.
- SFAS 1 (Revised 2013): Presentation of Financial Statements This standard requires entities to present separately the items of other comprehensive income that would be reclassified to profit or loss in the future if certain conditions are met from those that would never be reclassified to profit or loss. The presentation of other comprehensive income in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in these financial statements has been modified accordingly. In addition, the Group has used the new titles “statement of profit or loss and other comprehensive income” as introduced by the amendments in these financial statements.
8
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan) i.
Standar baru dan revisi diadopsi oleh Grup (lanjutan) -
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
yang
New amended standards adopted by the Group (continued) i.
New amended standards adopted by the Group (continued)
PSAK 24 (Revisi 2013): (”Imbalan Kerja”) Standar revisi ini memperkenalkan sejumlah perubahan yang menyangkut perlakuan akuntansi untuk program manfaat pasti. Di antara perubahan yang ada, PSAK 24 menghapuskan "metode koridor" di mana pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial yang berkaitan dengan skema imbalan pasti dapat ditangguhkan dan diakui dalam laporan laba rugi selama sisa masa manfaat rata-rata yang diharapkan dari karyawan. Menurut Revisi PSAK 24, semua keuntungan dan kerugian aktuaria harus diakui segera dalam penghasilan komprehensif lain. PSAK 24 Revisi juga mengubah dasar untuk menentukan penghasilan dari aset program dari metode hasil yang diharapkan menjadi metode pendapatan bunga dihitung dengan tingkat diskonto liabilitas, dan mensyaratkan pengakuan segera biaya jasa lalu tanpa memperhatikan apakah vested atau tidak.
- SFAS 24 (Revised 2013): (”Employee Benefits”) This revised standard introduces a number of amendments to the accounting for defined benefit plans. Among them, revised SFAS 24 eliminates the “corridor method” under which the recognition of actuarial gains and losses relating to defined benefit schemes could be deferred and recognised in profit or loss over the expected average remaining service lives of employees. Under the revised standard, all actuarial gains and losses are required to be recognised immediately in other comprehensive income. Revised SFAS 24 also changed the basis for determining income from plan assets from expected return to interest income calculated at the liability discount rate, and requires immediate recognition of past service cost, whether vested or not.
- PSAK 65 (Revisi 2013): “Laporan Keuangan Konsolidasian” PSAK 65 menggantikan persyaratan dalam PSAK 4, Laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri. Standar ini memperkenalkan model pengendalian baru untuk menentukan apakah suatu entitas investee harus dikonsolidasikan, dengan berfokus pada apakah entitas memiliki kekuasaan atas investee, memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee serta kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. Sebagai hasil dari penerapan PSAK 65, Grup telah mengubah kebijakan akuntansi untuk menentukan apakah Grup memiliki
- SFAS 65 (Revised 2013): “Consolidated Financial Statements” SFAS 65 replaces the requirements in SFAS 4, Consolidated and separate financial statements. It introduces a new control model to determine whether an investee should be consolidated, by focusing on whether the entity has power over the investee, exposure or rights to variable returns from its involvement with the investee and the ability to use its power to affect the amount of those returns. As a result of the adoption of SFAS 65, the group has changed its accounting policy with respect to determining whether it has control over an investee.
9
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan) i.
ii.
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Standar baru dan revisi yang diadopsi oleh Grup (lanjutan)
New amended standarts adopted by the Group (continued) i.
New amended standarts adopted by the Group (continued)
- PSAK 65 (Revisi 2013): “Laporan Keuangan Konsolidasian” (lanjutan)
- SFAS 65 (Revised 2013): “Consolidated Financial Statements” (continued)
pengendalian atas investee. Adopsi standar ini tidak mengubah kesimpulan pengendalian yang dimiliki Grup dalam hal keterlibatannya dengan entitas lain pada tanggal 1 Januari 2015.
The adoption does not change any of the control conclusions reached by the group in respect of its involvement with other entities as of January 1, 2015.
Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasian
ii.
The adoption of these new/revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported in the consolidated financial statements
Standar baru, revisi terhadap standar yang telah ada dan interpretasi berikut ini, telah diterbitkan dan wajib untuk diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku Grup yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 atau periode setelahnya. Grup telah mengadopsinya tetapi tidak ada dampaknya karena tidak relevan terhadap bisnis Grup saat ini.
The following new standards, amendments to existing standards and interpretations have been published and are mandatory for the first time for the Group’s financial year beginning on January 1, 2015 or later periods. The Group has adopted them but they have no impact since they are not currently relevant to the Group’s business.
- PSAK 4 (Revisi 2013) Laporan Keuangan Tersendiri - PSAK 46 (Revisi 2014) Pajak Penghasilan - PSAK 48 (Revisi 2014) Penurunan Nilai Aset - PSAK 50 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Penyajian - PSAK 55 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran - PSAK 60 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Pengungkapan - PSAK 66 (Revisi 2013) Pengaturan Bersama - PSAK 67 (Revisi 2013) Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain - PSAK 68 (Revisi 2014) Pengukuran Nilai Wajar - ISAK 26 (Revisi 2014) Penilaian Kembali Derivatif Melekat
- SFAS 4 (Revised 2013) Separate Financial Statements - SFAS 46 (Revised 2014) Income Taxes - SFAS 48 (Revised 2014) Impairment of Asset - SFAS 50 (Revised 2014) Financial Instrument: Presentation - SFAS 55 (Revised 2014) Financial Instrument: Recognition and Measurement - SFAS 60 (Revised 2014) Financial Instrument: Disclosure - SFAS 66 (Revised 2013) Joint Arrangements - SFAS 67 (Revised 2013) Disclosure of Interest in Other Entities - SFAS 68 (Revised 2014) Fair Value Measurement - IFAS 26 (Revised 2014) Reassessment of Embedded Derivatives 10
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Prinsip Konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Principles of consolidation
Grup telah menerapkan PSAK No. 65 (Revisi 2013): “Laporan Keuangan Konsolidasian”.
The Group has adopted SFAS No. 65 (Revised 2013): “Consolidated Financial Statements”.
Seluruh transaksi material antar perusahaan dan saldo akun (termasuk laba atau rugi signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All material intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the respective dates of their acquisitions, being the dates on which the Company obtains control, and continue to be consolidated until the date such control ceases.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lebih dari setengah kekuasaan suatu entitas. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through other subsidiaries, more than half of the voting right of an entity. Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is:
a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; b) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1e yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%, atau 50% atau kurang tapi Perusahaan mengendalikan kegiatan operasionalnya.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and the subsidiary mentioned in Note 1e, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%, or 50% or less but the Company controls their operations.
Laporan keuangan entitas anak disusun untuk periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten.
The financial statements of the subsidiary is prepared for the same reporting period as the Company, using consistent accounting policies.
c) power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
11
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Principles of consolidation (continued)
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:
In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
·
·
· · · · · ·
menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap Kepentingan Nonpengendali (“KNP”); menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, jika ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laba rugi atau saldo laba yang sesuai.
·
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any non-controlling interests (“NCI”);
·
derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
·
recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
· · ·
reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang diatribusikan pada kepentingan ekuitas yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan.
NCI represent the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiary attributable, directly or indirectly, to the Company, which are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the Company.
Peningkatan atau penurunan bagian kepemilikan Grup yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jumlah tercatat kepentingan Grup dan KNP disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian relatifnya atas entitas anak. Grup mengakui secara langsung dalam ekuitas setiap perbedaan antara jumlah KNP disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima, dan atribusikan pada pemilik Grup.
An increase or decrease in the Group’s ownership interest that does not result in a loss of control is accounted for as an equity transaction. The carrying amounts of the Group’s and NCI’s interests are adjusted to reflect the changes in their relative interest in the subsidiary. The Group shall recognize directly in equity any difference between the amount by which the NCI interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received, and attribute it to the owners of the Group.
12
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Grup mempunyai entitas anak yang menggunakan Baht Thailand sebagai mata uang fungsional. Untuk tujuan konsolidasi laporan keuangan entitas anak tersebut, laporan keuangan dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang rupiah dengan dasar sebagai berikut:
The Group has subsidiary which adopted the Thailand Baht as its respective functional currency. For the purpose of consolidating the subsidiary, their financial statements in foreign currencies were translated into rupiah amounts on the following basis:
- Akun-akun dalam laporan posisi keuangan: Aset dan liabilitas dijabarkan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Akun ekuitas dijabarkan menggunakan nilai tukar historis.
- Statement of financial position accounts: Assets and liabilities, using the closing rate at the date of the statement of financial position. Equity accounts are translated at historical rates. - Statement of profit or loss and comprehensive income accounts: Income and expenses, using the average rates of exchange prevailing during the year.
- Akun-akun dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain: Pendapatan dan biaya menggunakan nilai tukar rupiah rata-rata selama setahun.
Differences arising from the translation of the statement of financial position and statement of profit or loss and other comprehensive income accounts are presented as part of “Other Components of Equity” in the equity section of the consolidated statement of financial position.
Selisih kurs karena penjabaran laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dicatat sebagai bagian dari “Komponen Ekuitas lainnya” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
d.
Principles of consolidation (continued)
Kombinasi bisnis
d.
Business combination
PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” menjelaskan sifat transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
SFAS No. 22 (Revised 2010), “Business Combination” stipulates the nature of transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset bersih yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan dalam beban umum dan administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in general and administrative expenses.
13
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Kombinasi bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Business combination (continued)
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup menilai dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diasumsikan untuk klasifikasi yang tepat dan penetapan sesuai dengan persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Apabila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi melalui laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquirer remeasures its previously held equity interest in the acquiree at its acquisition-date fair value and recognizes the resulting gain or loss, if any, in profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau penghasilan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak disajikan kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration transferred by the acquirer is recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability is recognized in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for the NCI and any previous interest held, over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
14
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Kombinasi bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Business combination (continued)
Jika proses akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, maka pihak pengakuisisi melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akusisi dan, jika diketahui, telah berdampak pada pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi juga mengakui aset atau liabilitas tambahan jika informasi baru diperoleh mengenai fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, telah berakibat terhadap pengakuan aset dan liabilitas dimaksud pada tanggal tersebut. Periode pengukuran berakhir segera setelah pihak pengakuisisi menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi lebih tidak dapat diperoleh. Namun demikian, periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.
If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the acquirer shall report in its financial statements provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. During the measurement period, the acquirer shall retrospectively adjust the provisional amounts recognized at the acquisition date to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and, if known, would have affected the measurement of the amounts recognized as of that date. During the measurement period, the acquirer shall also recognize additional assets or liabilities if new information is obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and, if known, would have resulted in the recognition of those assets and liabilities as of that date. The measurement period ends as soon as the acquirer receives the information it was seeking about facts and circumstances that existed as of the acquisition date or learns that more information is not obtainable. However, the measurement period shall not exceed one year from the acquisition date.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s Cash-Generating Units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu dalam UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari penghentian operasi. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and a part of the operations within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operations disposed of is included in the carrying amount of the operations when determining the gain or loss on disposal of the operations. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operations disposed of and the portion of the CGU retained.
15
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak berelasi sesuai PSAK 7 (Revisi 2010): “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. f.
g.
Related party transactions The Company enters into transactions with related parties as defined in SFAS 7 (Revised 2010): ”Related Party Disclosures”. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to these consolidated financial statements.
Kas dan setara kas
f.
Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas termasuk kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas disajikan setelah dikurangi cerukan.
Cash and cash equivalents are cash on hand, cash in banks and time deposits with maturity periods in three months or less at the time of placement and which are used as collateral or are restricted. For the purpose of the consolidated statement of cash flows, cash and cash equivalents are presented net of overdrafts.
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya yang akan digunakan untuk membayar liabilitas yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun disajikan sebagai Kas yang dibatasi penggunaannya dan disajikan sebagai bagian dari Aset Lancar.
Cash and cash equivalents which are restricted for repayment of currently maturing obligations are presented as Restricted cash under the Current Assets section.
Piutang usaha dan piutang lain-lain
g.
Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan sebesar estimasi nilai yang dapat dipulihkan setelah penyisihan penurunan nilai, jika ada, berdasarkan penelaahan manajemen atas status masing-masing saldo piutang pada akhir tahun keuangan. Piutang usaha dan piutang lain-lain dihapuskan pada tahun di mana piutang tersebut dinyatakan tidak tertagih.
Trade and other receivables Trade and other receivables are presented at their estimated recoverable value after providing allowance for impairment, if any, based on management's review of the status of each account at the end of the financial year. Trade and other receivables are written off in the year in which they are determined to be totally uncollectible.
16
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
i.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Persediaan
h. Inventories
Persediaan lube base oil, additive dan barang jadi dinilai berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih.
Inventory lube base oil, additive and finished goods value at the lower of cost or net realizable value.
Biaya perolehan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang dan termasuk semua biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain untuk membawa persediaan ke tempat dan kondisi yang siap untuk dijual atau dipakai.
Cost is determined using the weighted average method and includes all costs of purchase, costs of conversion and other costs to bring the inventories to their place and condition that is ready for sale or use.
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya untuk melakukan penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in the normal course of business, less the estimated completion costs and selling costs.
Biaya dibayar di muka
i. Prepaid expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode manfaat masing-masing biaya. Biaya dibayar di muka diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar apabila terdapat kemungkinan terealisasi dan terpakai dalam waktu satu tahun dari akhir periode pelaporan, apabila tidak, biaya dibayar di muka diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. j.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Prepaid expenses are amortised on a straight-line basis over the estimated beneficial periods of the prepaid expenses. Prepaid expenses are classified as current when it is probable to be realized or consumed within one year from the end of the reporting periods, otherwise, these are classified as non-current assets.
Aset tetap
j. Fixed assets
Aset tetap disajikan sebesar harga perolehan dikurangi dengan penyusutan dan penurunan nilai, jika ada. Harga perolehan termasuk pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset tersebut. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, dan biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak.
Fixed assets are stated at historical cost less depreciation and impairment, if any. Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the items Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognised as intangible assets and amortised during the period of the land rights.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Grup mendapat manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapuskan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba-rugi dalam periode keuangan ketika biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the profit or loss during the financial period in which they are incurred. 17
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Fixed assets (continued)
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus sampai dengan nilai sisanya selama masa manfaat yang diestimasi. Kecuali untuk tanah, penyusutan atas aset tetap berdasarkan estimasi masa manfaat sebagai berikut:
Depreciation on fixed assets is calculated using the straight-line method up to their residual values over their estimated useful lives. Except for land, fixed assets are depreciated based on the following estimated useful lives:
Tahun/years Tangki, instalasi pipa dan peralatan lainnya Kilang Bangunan Harta benda modal (HBM) bergerak
k.
Tanks, pipeline installations and other equipment Refineries Buildings Movable assets
3 – 40 5 – 40 4 – 40 5 – 15
Aset dalam penyelesaian
Assets under construction
Aset dalam penyelesaian merupakan biayabiaya yang berhubungan secara langsung dengan pembangunan dan akuisisi aset tetap dan biaya-biaya lainnya. Biaya-biaya tersebut akan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan selesai. Penyusutan dibebankan sejak aset tersebut siap digunakan.
Assets under construction represents costs for the construction and acquisition of fixed assets and other costs. These costs are transferred to the relevant asset account when the construction is complete. Depreciation is charged from the date the assets are ready for use.
Utang usaha dan utang lain-lain
k.
Trade and other payables
Utang usaha adalah kewajiban membayar barang atau jasa yang telah diterima dalam kegiatan usaha normal dari pemasok.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from supplier.
Utang usaha dan utang lain-lain pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur dengan harga perolehan diamortisasi yang menggunakan metode suku bunga efektif. Utang dikelompokan sebagai liabilitas lancar apabila pembayaran jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama). Jika tidak, utang usaha tersebut disajikan sebagai Utang tidak lancar.
Trade and other payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method. Accounts payable are classified as current liabilities if payment is due within one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer). If not, they are presented as Noncurrent liabilities.
18
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Financial instruments
i. Aset keuangan
i. Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Pengklasifikasian ini tergantung pada hakekat dan tujuan aset keuangan diperoleh dan ditetapkan pada saat pengakuan awal. Tidak terdapat klasifikasi aset keuangan Grup sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo (HTM).
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge. The classification depends on the nature and purpose for which the asset was acquired and is determined at the time of initial recognition. The Group has not classified any of its financial assets as held to maturity (HTM).
Aset keuangan pada awalnya diakui pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diakui pada nilai wajar melalui laba rugi nilai wajar tersebut, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatributasikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs are added to the fair value.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui, pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Group commit to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Grup yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang mencakup kas dan setara kas, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain.
The Group’s financial assets which are classified as loans and receivables include cash and cash equivalents, restricted cash, trade receivables and other receivables.
19
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
i. Aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal atas aset keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
· Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
· Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss. · Loans and receivables
· Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE), dan keuntungan dan kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.
After initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate (EIR) method, and gains and losses are recognized in the consolidated statements of profit and loss and other comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
20
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) I.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
l.
Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
setelah
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Financial instruments (continued) i.
pengakuan
Financial assets (continued) Subsequent measurement (continued)
· Aset keuangan tersedia untuk dijual
· Available-for-sale assets
(AFS)
financial
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam dua kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the two preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cummulative gain or loss previously recognized in equity is reclassified to the consolidated statements of profit and loss and other comprehensive income as a reclassification adjustment.
Investasi ekuitas Grup tersedia untuk dijual yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal diukur sebesar biaya perolehan dikurangi penurunan nilai yang dapat diidentifikasi pada setiap akhir periode pelaporan.
The Group’s AFS equity investments that do not have quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost less any identified impairment loss at the end of each reporting period.
Dividen atas instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika ada, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika Grup memiliki hak untuk menerima pembayaran dividen ditetapkan.
Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognized in the consolidated statements of profit and loss and other comprehensive income when the Group’s right to receive the dividends is established.
21
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
l. Instrumen keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila: i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when: i.
the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or
ii.
ii.
the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement, and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Grup telah mengalihkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) Grup secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Grup secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset keuangan tersebut.
When the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a “passthrough” arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.
Apabila Grup telah mengalihkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mengalihkan maupun memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mengalihkan pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Grup sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
22
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Instrumen keuangan (lanjutan) ii.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Liabilitas keuangan
Financial instruments (continued) ii. Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan liabilitas keuangan lainnya. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss and other financial liabilities. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan Grup yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan lainnya meliputi utang usaha, utang lainlain, biaya yang masih harus dibayar dan pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
The Group’s financial liabilities which are classified as other financial liabilities include, trade payables, other payables, accrued expenses and current portion of long-term bank loan.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities recognized at amortized cost, include directly attributable transaction costs.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
·
·
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Financial liabilities at through profit or loss
fair
value
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term.
23
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
l.
ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Financial instruments (continued) ii. Financial liabilities (continued)
awal
Subsequent measurement (continued)
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. ·
Liabilitas keuangan perolehan diamortisasi
pada
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of profit and loss and other comprehensive income. ·
biaya
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
Financial liabilities at amortized cost After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at cost using the EIR method. At the reporting date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of profit and loss and other comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the EIR method.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
24
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
ii. Liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) ii. Financial liabilities (continued)
Metode suku bunga efektif (SBE)
Effective interest rate (EIR) method
Metode SBE adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan dan mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. SBE adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi arus kas di masa datang (termasuk semua biaya yang diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari SBE, biaya transaksi dan seluruh premium atau diskonto lainnya) selama perkiraan umur dari aset keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat neto dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The EIR method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset and of allocating interest income over the relevant period. The EIR is the rate that exactly discounts the estimated future cash flows (including all fees and points received that form an integral part of the EIR, transaction costs and other premiums or discounts) throughout the expected life of the financial asset, or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount at initial recognition of the financial assets.
iii. Saling hapus keuangan
antar
instrumen
iii. Offsetting financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position, when there is a legally enforceable right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
iv. Nilai wajar instrumen keuangan
iv. Fair value of financial instruments The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting year. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that us substantially the same discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau harga yang diminta pada penutupan bisnis pada akhir tahun pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksitransaksi pasar yang wajar antara pihakpihak yang mengerti dan berkeinginan (arms’s length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskontokan, atau model penilaian 25
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
lainnya. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
m. Impairment of financial assets carried at amortised cost
Pada setiap tanggal neraca, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau suatu kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai terjadi, hanya jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai merupakan akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan (“atau peristiwa”) tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
At each balance sheet date, the Group assesses whether there is an objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (“a loss event”) and that loss event (“or events”) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or a group of financial assets that can be reliably estimated.
Kriteria yang digunakan Grup untuk menentukan bahwa ada bukti objektif dari suatu penurunan nilai meliputi: - debitur gagal membayar atau menunggak pembayaran; - kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur; - pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; - pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan kepada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; - terdapat kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; - hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau
The criteria that the Group uses to determine that there is objective evidence of an impairment loss include: default or delinquency in payments by the debtor; significant financial difficulty of the debtor; a breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments; the lenders, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lenders would not otherwise consider; the probability that the debtor will enter bankruptcy or other financial reorganisation; the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or
26
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Penurunan nilai dari aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
m. Impairment of financial assets carried at amortised cost (continued)
Kriteria yang digunakan Grup untuk menentukan bahwa ada bukti objektif dari suatu penurunan nilai meliputi: (lanjutan) - data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk antara lain: · memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan · kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
The criteria that the Group uses to determine that there is objective evidence of an impairment loss include: (continued) observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a portfolio of financial assets since the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet be traced to the individual financial assets in the portfolio, including: · adverse changes in the payment status of borrowers in the portfolio; and · national or local economic conditions that correlate with defaults on the assets in the portfolio.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan niIai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos provisi. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba-rugi.
If there is an objective evidence that an impairment loss has occured, the amount of loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of a provision account. The amount of the loss is recognised in the profit or loss.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui akan dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos provisinya. Jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba-rugi dan jumlahnya tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss will be reversed either directly or by adjusting the provision account. The reversal amount is recognised in the profit or loss and the amount cannot exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment was reversed.
27
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Pengakuan pendapatan dan beban (i)
o.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
Pendapatan atas penjualan produk Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang diterima atau akan diterima dari penjualan produk pelumas dalam kegiatan usaha normal Grup. Pendapatan disajikan neto setelah dikurangi Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”), retur, potongan harga dan diskon.
Revenue and expense recognition (i)
Revenue of selling product Revenue comprises the fair value of the consideration received or receivable for the sale of lubricants product in the ordinary course of the Group activities. Revenue is shown net of Value Added Tax (“VAT”), returns, rebates and discounts.
Pendapatan dari penjualan produk pelumas diakui ketika jumlah pendapatan dapat diukur secara andal; besar kemungkinan manfaat ekonomis masa depan dapat mengalir kepada entitas; dan pada saat risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan.
Revenue from the sales of lubricants products is recognised when the amount of revenue can be reliably measured; it is probable; that future economic benefits will flow to the entity; and when the significant risks and rewards of ownership of the goods are transferred to the customers.
(ii) Beban Beban diakui pada saat terjadi dengan menggunakan dasar konsep akrual.
(ii) Expense Expense are recognised when they are incurred, on an accrual basis.
Transaksi dan penjabaran mata uang asing (i)
o.
Foreign currency translation (i)
Mata uang fungsional dan penyajian Item-item yang tercakup dalam laporan keuangan Grup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
Functional and presentation currency Items included in the financial statements of the Group are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the “functional currency”).
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional and presentation currency of the Company.
(ii) Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang selain mata uang asing dikonversi menjadi Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada saat itu. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari pembayaran atas transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah diakui dalam laporan laba-rugi.
(ii) Transactions and balances Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the reporting date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions in foreign currencies and from the translation at year-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated other than Rupiah are recognised in the profit or loss. 28
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Transaksi dan penjabaran mata uang asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
Foreign currency translation (continued) As of 31 December, the exchange rates used, based on the middle rates published by Bank Indonesia (the Central Bank of Indonesia), were as follows:
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut:
31 Desember / December 31, 2015
2014
__________________________________________________________________
Dolar Amerika Serikat (“USD”)/Rupiah (nilai penuh) p.
13.795
12.440
Pajak penghasilan kini dan tangguhan
p.
US Dollars/Rupiah (full amount)
Current and deferred income tax
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Beban pajak diakui dalam labarugi, kecuali jika pajak itu berkaitan dengan kejadian atau transaksi yang diakui pada penghasilan komprehensif lainnya atau secara langsung dicatat ke ekuitas. Pada kasus ini, masing-masing beban pajak juga diakui pada penghasilan komprehensif lainnya atau secara langsung dicatat ke ekuitas.
The tax expense comprises current and deferred income tax. Tax expense is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case the tax expense is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated using tax rates that have been enacted at the reporting date. The management periodically evaluates positions taken in Annual Tax Returns with respect to situations in which the applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan Perusahaan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as at the reporting period and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized.
29
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
r.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Penurunan nilai aset non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Impairment of non-financial assets
Aset yang memiliki umur manfaat tidak terbatas - sebagai contoh, goodwill atau aset takberwujud yang belum siap digunakan tidak diamortisasi dan dilakukan pengujian penurunan nilai secara tahunan.
Assets that have an indefinite useful life - for example, goodwill or intangible assets not ready for use - are not subject to amortization and are tested annually for impairment.
Aset yang diamortisasi atau didepresiasi diuji terhadap indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi (unit penghasil kas). Aset non-keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai.
Assets that are subject to amortization or depreciation are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognized in the amount by which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s fair value less costs to sell and value in use. For purpose of assessing impairment, assets are grouped at lowest levels for which there are separately identifiable cash flows (CGUs). Non-financial impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.
Provisi dan kontinjensi
r.
Provisions and contingencies
Grup telah menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), "Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi". PSAK ini mengatur bahwa pengakuan dan pengukuran provisi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi, serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi.
The Group has adopted SFAS No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. This SFAS provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets, and that sufficient information is disclosed in the notes to the consolidated financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini (hukum dan konstruktif) di mana, sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dan perkiraan dari jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat secara andal.
Provision is recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Semua provisi tersebut ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika ada kemungkinan bahwa arus keluar sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.
All provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligations, the provisions are reversed.
30
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
s.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Provisi dan kontinjensi (lanjutan)
r.
ACCOUNTING
Provisions and contingencies (continued)
Provisi biaya pembongkaran aset diestimasi berdasarkan asumsi tertentu dan dicatat pada nilai wajar berdasarkan tarif diskonto yang berlaku.
Provision for asset dismantling costs is estimated based on certain assumptions and carried at fair value based on applicable discount rates.
Liabilitas kontinjensi diungkapkan, kecuali jika arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil (remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi.
Unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote, contingent liabilities are disclosed. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but disclosed when an inflow of economic benefits is probable.
Peristiwa setelah periode pelaporan
s.
Peristiwa setelah akhir tahun yang memberikan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Grup pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan peristiwa penyesuai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika material. 3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
Events after reporting period Post year-end events that provide additional information about the Group’s financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post yearend events that are not adjusting events are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when material.
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS
ESTIMATES
AND
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain.
In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgements and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources
Estimasi dan asumsi tersebut dibuat berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
These estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.
31
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)
ESTIMATES
AND
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Management believes that the following represent a summary of the significants estimates, judgements and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements.
a.
a.
Pertimbangan Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgements, made by management in the process applying the Group’s accounting policies, have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
(i) Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan
(i) Classification of financial assets and financial liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) telah dipenuhi. Oleh karena itu, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2l.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2l.
(ii) Penentuan mata uang fungsional
(ii) Determination of functional currency The functional currency of the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity in the Group operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of each entity. The determination of functional currency may require judgment due to some complexities, such as the entity transacting in more than one currency in its daily business activities.
Mata uang fungsional Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban untuk setiap entitas. Penentuan mata uang fungsional mungkin membutuhkan pertimbangan karena beberapa kompleksitas, seperti entitas bertransaksi di lebih dari satu mata uang dalam kegiatan bisnis sehari-hari. b.
Judgements
Estimasi dan asumsi
b.
Estimates and assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates in parameters available when the consolidated financial statements were prepared.
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun.
32
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b.
3.
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued) b.
ESTIMATES
AND
Estimates and assumptions (continued)
Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of Group. Such changes are reflected in the assumption when they occur:
(i) Penyisihan piutang
(i) Provision for receivables
penurunan
nilai
atas
the
impairment
of
Penyisihan penurunan nilai piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Pada setiap tanggal laporan keuangan, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti objektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Provision for the impairment of receivables is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses specifically at each balance sheet date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).
Penyisihan yang dibentuk berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of provision is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor or significant delay in payments.
Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai, maka saat dan besaran total yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan penurunan nilai dibentuk atas saldo-saldo piutang yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai.
If there is objective evidence of impairment, then timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Provision for impairment is provided on receivables balance specifically identified as impaired.
Akun pinjaman dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengindentifikasi total penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran total penyisihan penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
Loans and receivables write off are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized regardless of actions taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of provision for impairment recorded in each period might differ based on the judgements and estimates that have been used.
33
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued) b.
(ii) Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan
ESTIMATES
AND
Estimates and assumptions (lanjutan) (ii)
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasarnya, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya untuk menjualnya. Cadangan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah yang diestimasi.
Allowance for decline in value of inventories The functional currency of the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity in the Group operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of each entity. The determination of functional currency may require judgment due to some complexities, such as the entity transacting in more than one currency in its daily business activities.
(iii) Penurunan nilai aset non-keuangan
(iii) Impairment of non-financial assets
Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasi pada setiap periode pelaporan untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset. Jika terdapat indikasi tersebut, akan dilakukan perkiraan atas nilai asset yang dapat dipulihkan kembali dan kerugian akibat penurunan nilai akan diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat dipulihkan kembali dari aset tersebut. Jumlah nilai yang dapat dipulihkan kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur berdasarkan nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai aset.
In accordance with the Group’s accounting policy, each asset or CGU is evaluated every reporting period to determine whether there are any indications of impairment. If any such indication exists, a formal estimate of the recoverable amount is performed and an impairment loss recognized to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount. The recoverable amount of an assets or CGU of a group of assets is measured at the higher of fair value less costs to sell and value in use.
Aset yang memiliki masa manfaat yang tak terbatas, seperti goodwill atau aset takberwujud yang belum siap untuk digunakan, tidak diamortisasi dan diuji penurunan nilainya setiap tahun.
Assets that have an indefinite useful life, for example goodwill or intangible assets not ready to use - are not subject to amortization and are tested for impairment annually.
(iv) Penyusutan, estimasi nilai sisa dan masa manfaat aset tetap
(iv)
Masa manfaat asset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diperkirakan dapat digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman terhadap asset sejenis. Taksiran masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbaharui
Depreciation, estimates of residual values and useful lives of fixed assets The useful lives of the Group’s fixed assets are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar businesses, internal technical evaluations and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated
34
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued) b.
ESTIMATES
AND
Estimates and assumptions (continued)
(iv) Penyusutan, estimasi nilai sisa dan masa manfaat aset tetap (lanjutan)
(iv) Depreciation, estimates of residual values and useful lives of fixed assets (continued)
jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam waktu dan biaya yang terjadi karena perubahan yang disebabkan oleh faktorfaktor yang disebutkan di atas. Penurunan taksiran masa manfaat ekonomis setiap properti investasi dan aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
if expectations differ from previous assets estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitation on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of investment properties and fixed assets would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of fixed assets.
(v) Aset pajak tangguhan
(v) Deferred tax assets Deferred tax assets are recognized only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on management’s estimates of future cash flows. These depend on estimates of future production and sales volumes, commodity prices, operating costs, capital expenditures, tax planning strategy, income from overseas subsidiaries, and future acquisition of overseas operations.
Aset pajak tangguhan diakui hanya bila saldo aset pajak tangguhan tersebut kemungkinan besar dapat direalisasi, dimana hal ini tergantung dari jumlah laba kena pajak yang memadai yang dapat dihasilkan di masa depan. Asumsi mengenai jumlah laba kena pajak yang memadai yang dapat dihasilkan di masa depan tergantung dari estimasi arus kas yang diestimasi oleh manajemen. Estimasi ini tergantung dari tingkat produksi dan volume penjualan di masa depan, harga komoditas, biaya operasi, pengeluaran barang modal, strategi perencanaan pajak, pendapatan dari operasi luar negeri anak perusahaan dan akuisisi operasi luar negeri di masa depan. (vi) Pajak penghasilan
(vi) Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Dalam kegiatan usaha normal, terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya belum dapat dipastikan. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 11.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 11. 35
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 4.
AKUISISI DAN PENAMBAHAN PARTICIPATING INTEREST
ACQUISITION AND ADDITION PARTICIPATING INTEREST
OF
Pada tahun 2014, Grup melakukan transaksi akuisisi melalui pembelian saham. Transaksi akuisisi ini dilakukan sehubungan dengan strategi Perusahaan dalam pengembangan bisnis ke luar negeri.
During 2014, the Group had acquisition transaction through acquisition of shares. This acquisitions was made in connection with the Company’s strategy to expanding to overseas.
Efektif sejak tanggal 26 Desember 2014, Perusahaan mengakuisisi 74% modal saham Amaco Production Co., Ltd. Thailand.
Effective from December 26, 2014, the Company acquired 74% of the shares of Amaco Production Co., Ltd. Thailand.
Amaco Production Co., Ltd. Thailand adalah perusahaan yang berdomisili di Bangkok, Thailand. Pangsa pasar Amaco mencakup pasar lokal Thailand, Australia, Brunei, Bangladesh, China, Cambodia, Hongkong, Kuwait, Malaysia, Myanmar, Singapore, Vietnam, etc.
Amaco Production Co., Ltd. Thailand is a corporation domiciled in Bangkok, Thailand. Amaco’s Market share include local market of Thailand, as well as, Australia, Brunei, Bangladesh, China, Cambodia, Hongkong, Kuwait, Malaysia, Myanmar, Singapore, Vietnam, etc.
Berdasarkan resolusi pemegang saham Perusahaan tanggal 9 November 2015 menetapkan bahwa nama Amaco Production Co., Ltd. berubah menjadi Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd.
Based on the Company shareholders’ resolution dated November 9, 2015 stipulated that name of Amaco Production Co., Ltd. changed to Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd.
Nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:
The fair values of the assets acquired and liabilities transferred at the acquisition date is as follows:
Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. Kas dan setara kas Piutang usaha Persediaan Aset tetap Aset lancar lainnya Utang usaha Liabilitas lancar lainnya
891.487 13.637.793 6.954.043 17.688.490 288.973 (12.306.450 ) (14.321.461 )
Cash and cash equivalents Accounts receivable Inventories Fixed assets Other current assets Accounts payable Other current liabilities
Nilai wajar aset bersih teridentifikasi yang diperoleh Nilai wajar kepentingan nonpengendali Goodwill
(3.336.547) 8.297.219
Fair value of the identifiable net assets acquired Fair value of the non-controlling interests Goodwill
Nilai wajar imbalan yang dialihkan
17.793.547
Fair value of the consideration transferred
12.832.875
36
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
KAS DAN SETARA KAS
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember/December 31,
2015
2014
Kas Bank Deposito berjangka
355.330 230.858.498 3.533.275.992
628.199 147.088.087 3.134.000.000
Cash on hand Cash in banks Time deposits
Jumlah kas dan setara kas
3.764.489.820
3.281.716.286
Total cash and cash equivalents
Bank
Cash in banks
Entitas berelasi dengan Pemerintah (Catatan 20a) Pihak ketiga
185.698.331 45.160.167
141.082.677 6.005.410
Government-related entities (Note 20a) Third parties
Jumlah bank
230.858.498
147.088.087
Total cash in banks
Deposito berjangka
Time deposits
Entitas berelasi dengan Pemerintah (Catatan 20a) Pihak ketiga
2.282.000.000 1.251.275.992
2.167.000.000 967.000.000
Government-related entities (Note 20a) Third parties
Jumlah deposito berjangka
3.533.275.992
3.134.000.000
Total time deposits
Tingkat bunga per tahun deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Annual interest rates on time deposits were as follows:
31 Desember/December 31, 2015 Rupiah
6.
2014
4,50% - 10,75%
PIUTANG USAHA
6.
7,5% - 11,25%
Rupiah
TRADE RECEIVABLES
31 Desember/December 31,
2015
2014
Pihak berelasi (Catatan 20b) Entitas berelasi dengan Pemerintah (Catatan 20b)
184.203.704
190.665.835
7.849.453
3.233.723
Related parties (Note 20b) Government-related entities (Note 20b)
Jumlah pihak berelasi
192.053.157
193.899.558
Total related parties
Pihak ketiga Penyisihan penurunan nilai
161.693.610 (61.607.209)
142.619.213 (55.555.382)
Jumlah piutang pihak ketiga
100.086.401
87.063.831
Total third parties receivables
Jumlah piutang usaha
292.139.558
280.963.389
Total trade receivables
Third parties Provision for impairment
As of December 31, 2015 and 2014, trade receivables amounting to Rp123,480,063 and Rp129,370,593, respectively were not yet past due nor impaired.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang usaha masing-masing sebesar Rp123.480.063 dan Rp129.370.593 belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. 37
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 6.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang usaha masing-masing sebesar Rp168.659.495 dan Rp151.592.796 telah jatuh tempo. Analisa umur piutang tersebut adalah sebagai berikut:
TRADE RECEIVABLES (continued) As of December 31, 2015 and 2014, trade receivables amounting to Rp168,659,495 and Rp151,592,796, respectively were past due.The aging analysis of these receivables is as follows:
31 Desember/December 31,
2015 0-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan > 12 bulan
2014
106.021.996 28.865.327 6.548.950 27.223.222 168.659.495
73.505.879 21.455.556 53.112.270 3.519.091 151.592.796
0-3 months 3-6 months 6-12 months > 12 months
Piutang usaha dari pihak ketiga dan pihak berelasi yang sudah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal pelaporan karena pelanggan-pelanggan tersebut memiliki kualitas kredit yang baik.
Trade receivables from third parties and related parties that are past due but not impaired at the reporting date because the credit quality of these customers is good.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha kepada pihak ketiga.
The management believes that there are no significant concentrations of credit risk involving third party trade receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang usaha jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai masing-masing sebesar Rp61.607.209 dan Rp55.555.382. Provisi penurunan nilai dibuat untuk mencerminkan nilai piutang dari tagihan tersebut pada saat Grup dapat menagih piutang tersebut.
As of December 31, 2015 and 2014, trade receivables that were due and impaired amounted to Rp61,607,209 and Rp55,555,382, respectively. The provision for impairment made to the receivables represents the time value of money of when the Group will collect the receivables.
Mutasi saldo provisi penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
The movements in the provision for impairment of trade receivables are as follows:
31 Desember/December 31,
2015
2014
Pada awal tahun Provisi penurunan nilai piutang Kerugian selisih kurs
55.555.382 6.051.827
54.435.040 1.120.342
At beginning of the year Provision for receivables impairment Foreign exchange losses
Pada akhir tahun
61.607.209
55.555.382
At end of the year
The Company’s management has provided a provision for the impairment of receivables using the individual impairment approach.
Manajemen Perusahaan menetapkan penyisihan penurunan nilai atas piutang dengan menggunakan pendekatan penurunan nilai secara individual.
38
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
7.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 6.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha.
The management believes that the provision for impairment is adequate to cover possible losses that may arise from the uncollectible trade receivables.
Pembuatan provisi penurunan nilai telah dicatat sebagai beban penurunan nilai dalam laba rugi, Jumlah yang telah dibuat provisi penurunan nilainya biasanya akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan tambahan kas.
The provision for impaired receivables has been included in impairment charges in the profit of loss. Amounts charged to the allowance account are generally written off when there is no expectation of recovering additional cash.
PERSEDIAAN
7.
INVENTORIES
31 Desember/December 31,
2015
2014
Bahan baku Barang jadi Material
1.048.679.802 1.073.712.372 20.450.133
1.282.105.580 1.148.586.510 23.794.785
Raw materials Finished goods Materials
Jumlah persediaan
2.142.842.307
2.454.486.875
Total inventories
Pada tanggal pelaporan, tidak ada komponen dari persediaan yang mengalami penurunan nilai. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi fisik dari persediaan material pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan adanya penyisihan untuk penurunan nilai persediaan.
At the reporting date, none of these inventories components were impaired. Based on the review of the physical condition of material inventories at the end of the year, management believes that no provision for decline in value of inventories is required.
Pada tanggal 31 Desember 2015, persediaan Perusahaan telah diasuransikan terhadap semua risiko yang timbul dari kerugian fisik langsung tiba-tiba dan tidak disengaja, termasuk tsunami dan guncangan gempa bumi (Catatan 8). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang diasuransikan.
As of December 31, 2015, inventories are insured against all risks arised from direct suddent and accidental physical loss or damage, including tsunami and earthquake shock (Note 8). The management believes that the insurance coverage amount is adequate to cover any possible losses that may arise in relation to the insured assets.
39
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
ASET TETAP
8.
FIXED ASSETS
31 Desember/December 31, 2015 Saldo awal/ Beginning balance
Akuisisi Bisnis/ Business Acquisition
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deduction
Biaya perolehan: Tanah dan hak atas tanah Tangki, instalasi pipa dan peralatan lainnya Kilang Bangunan HBM bergerak Aset dalam penyelesaian
36.180.652
844.716
-
1.769.970 216.687.674 58.686.453 22.966.024 4.590.065
7.918.300 2.248.944 1.851.662 15.567.987 1.721.563
1.956 465.440 52.216.994
Jumlah
340.880.838
30.153.172
52.684.390
Reklasifikasi/ Reclasssification
(873.387 ) (873.387 )
7.113.850 (7.113.850) -
Translasi/ Translation
Saldo akhir/ Ending balance
28.671
36.180.652
82.681 23.483 19.289 151.978 16.643
9.770.951 218.960.101 60.559.360 46.265.279 51.431.415
Acquisition cost Land and land rights Tanks, pipeline installations and other equipment Refineries Buildings Movable assets Assets under construction
322.745
423.167.758
Total
Akumulasi penyusutan Tangki, instalasi pipa dan peralatan lainnya Kilang Bangunan HBM bergerak
(383.198) (27.960.341) (3.964.645) (7.340.637)
(918.986) (3.274.471) (456.105) (8.290.394)
(551.561) (21.846.805) (3.459.058) (7.938.636)
-
-
(6.953) (24.887) (2.586) (66.462)
(1.860.698) (53.106.504) (7.882.394) (23.636.129)
Accumulated depreciation Tanks, pipeline installations and other equipment Refineries Buildings Movable assets
Jumlah akumulasi penyusutan
(39.648.821)
(12.939.956)
(33.796.060)
-
-
(100.888)
(86.485.725)
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
301.232.017
336.682.033
Net book value
Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2015 terutama terdiri dari instalasi peralatan dan bangunan.
Assets under construction as of December 31, 2015 mainly consisted of equipment installations and building.
Pengurangan atas tanah dan hak atas tanah milik Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. sebesar Rp873.387 (setara dengan THB2.232.986) di tahun 2015 dibebankan ke Beban Lain-lain.
Deduction of land and land rights of Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. amounted to Rp873,387 (equivalent to THB2,232,986) in 2015 was charged to Other Expenses.
40
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
FIXED ASSETS (continued)
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Ending balance Additions balance Biaya perolehan: Tanah dan hak atas tanah Tangki, instalasi pipa dan peralatan lainnya Kilang Bangunan HBM bergerak Aset dalam penyelesaian
Acquisition cost 36.180.652
-
36.180.652
1.769.970 216.687.674 58.686.453 22.966.024 -
4.590.065
1.769.970 216.687.674 58.686.453 22.966.024 4.590.065
Land and land rights Tanks, pipeline installations and other equipment Refineries Buildings Movable assets Assets under construction
Jumlah
336.290.773
4.590.065
340.880.838
Total
Akumulasi penyusutan Tangki, instalasi pipa dan peralatan lainnya Kilang Bangunan HBM bergerak
(67.182) (3.995.619) (567.368) (1.047.790)
(316.016) (23.964.722) (3.397.277) (6.292.847)
(383.198) (27.960.341) (3.964.645) (7.340.637)
Accumulated depreciation Tanks, pipeline installations and other equipment Refineries Buildings Movable assets
Jumlah akumulasi penyusutan
(5.677.959)
(33.970.862)
(39.648.821)
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
330.612.814
301.232.017
Net book value
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
The allocation of depreciation expenses is as follows:
31 Desember/December 31,
2015 Beban pokok penjualan (Catatan 17) Beban umum dan administrasi (Catatan 19) Jumlah penyusutan
2014
30.440.667
30.463.388
3.355.393
3.507.474
Cost of revenues (Note 17) General and administrative expense (Note 19)
33.796.060
33.970.862
Total depreciation
Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di berbagai lokasi di Indonesia dengan Hak Guna Bangunan (HGB) berkisar 20-30 tahun. Beberapa HGB telah habis atau akan habis masa berlakunya dalam waktu dekat. Manajemen berpendapat bahwa sertifikat HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo.
As of December 31, 2015, the Group owned parcels of land at various locations in Indonesia with Building Use Rights (HGB) ranging from 20-30 years. Some of the HGBs have expired or are near their expiration date. The management believes that those HGB certificates can be extended upon their expiration.
Pada tanggal 31 Desember 2015, HGB Perusahaan masih atas nama PT Pertamina (Persero). Saat ini sedang dilakukan proses balik nama dari PT Pertamina (Persero) menjadi atas nama Perusahaan.
As of December 31, 2015, the Company’s HGB is on behalf of PT Pertamina (Persero). Currently, the HGB’s transfer of title from PT Pertamina (Persero) to the Company is being processed.
41
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
9.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap dan persediaan Grup, kecuali tanah dan hak tanah, telah diasuransikan terhadap semua risiko yang timbul dari kerugian fisik langsung tiba-tiba dan tidak disengaja, termasuk tsunami dan guncangan gempa bumi dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp3.941.293.660 dan Rp3.759.088.171. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang diasuransikan.
As of December 31, 2015 and 2014, all of the Group inventories and fixed assets, except land and landrights, are insured against all risks arising from direct suddent and accidental physical loss or damage, including tsunami and earthquake shock with insurance coverage amount of Rp3,941,293,660 and Rp3,759,088,171, respectively. The management believes that the insurance coverage amount is adequate to cover any possible losses that may arise in relation to the insured assets.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Based on management review, there were no events or changes in circumstances which indicated an impairment in the value of the fixed assets as of December 31, 2015 and 2014.
UTANG USAHA
9.
TRADE PAYABLES
31 Desember/December 31,
2015
2014
Pihak berelasi (Catatan 20d) Pihak ketiga
672.046.035 185.372.949
1.008.311.451 49.233.582
Related parties (Note 20d) Third parties
Jumlah utang usaha
857.418.984
1.057.545.033
Total trade payables
Utang usaha ke pihak berelasi terutama berkaitan dengan pembelian lube base oil, zat additives dan bahan bakar. 10.
Trade payables to related parties mainly relate to the purchase of lube base oil, additives and fuel.
PINJAMAN BANK
10.
BANK LOAN
Pada tanggal 10 Maret 2008, Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. memperoleh fasilitas pinjaman dari The Siam Commercial Bank PLC (SCB) untuk membiayai relokasi pabrik dan modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar THB37.000.000. Pinjaman ini dicicil secara bulanan dengan cicilan terakhir jatuh tempo pada bulan Maret 2016. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 6,52% sampai dengan 6,75% di tahun 2015.
On March 10, 2008, Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd. obtained loan facilities from The Siam Commercial Bank PLC (SCB) for factory relocation and capital expenditure with maximum amount of THB37,000,000. This facility was paid in monthly installments with the last installment in March 2016. The loan bears interest at the annual rates ranging from 6.52% to 6.75% in 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas pinjaman tersebut telah digunakan sepenuhnya.
As of December 31, 2015, the facility has been fully utilized.
42
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN a.
11.
Pajak dibayar dimuka
TAXATION a.
Prepaid taxes
31 Desember/December 31, 2015
b.
2014
PPN Pajak dibayar dimuka lainnya
209.902.778
-
2.207.372
-
VAT Prepaid taxes other
Jumlah pajak dibayar dimuka
212.110.150
-
Total prepaid taxes
Utang pajak
b. Taxes payable 31 Desember/December 31, 2015
Pajak penghasilan badan Pajak lainnya Pasal 4(2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 PPN Lainnya
c.
2014
109.629.649
112.376.657
Corporate income tax
121.878 1.167.272 6.874.444 1.728.829 1.003.493 40.489.721 349.836
313.852 7.949.180 1.901.413 965.813 18.692.776 -
Other taxes Article 4(2) Article 15 Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 VAT Other
Jumlah pajak lainnya
51.735.473
29.823.034
Total others taxes
Jumlah utang pajak
161.365.122
142.199.691
Total taxes payable
Beban pajak penghasilan
c.
Income tax expenses
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ For the Year Ended December 31, 2015
2014
Kini Perusahaan Entitas anak Tangguhan - Perusahaan
573.992.897 519.772 (14.306.416)
510.707.095 86.330.826
Current Company Subsidiary Deferred - Company
Jumlah beban pajak penghasilan
560.206.253
597.037.921
Total income tax expenses
43
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
11.
Pajak penghasilan kini
TAXATION (continued) d.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian dengan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
Current income tax The reconciliation between the profit before income tax and estimated taxable income is as follows:
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ For the Year Ended December 31, 2015 Laba konsolidasian sebelum beban pajak penghasilan Laba sebelum pajak penghasilan entitas anak Laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan
2014
2.459.815.764
2.460.021.250
Consolidated profit before income tax
-
Profit before income tax - subsidiary
2.460.021.250
Profit before income tax - the Company
(1.785.914) 2.458.029.850
Ditambah/(dikurangi): Beda temporer: Kewajiban imbalan kerja Penyusutan Bonus/insentif yang masih harus dibayar Beban pokok penjualan
28.319.733 -
31.557.156 (390.618.042)
Jumlah beda temporer
41.766.391
(345.323.303)
22.841.677 (9.395.019)
20.075.712 (6.338.129)
Add/(less): Temporary differences: Employee benefit obligation Depreciation Accrued bonus/incentive Cost of revenues Total temporary difference
Beda tetap: Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak Pendapatan bunga yang sudah dikenakan pajak penghasilan final
42.767.878
114.915.506
(246.592.534)
(186.785.070)
Interest income subject to final tax
Jumlah beda tetap
(203.824.656)
(71.869.564)
Total temporary difference
Penghasilan kena pajak Perusahaan
Permanent differences:
2.295.971.585
2.042.828.383
Perhitungan dari beban pajak penghasilan - bersih adalah sebagai berikut:
Non-deductible expenses
The Company’s taxable income
The computation of the income tax expenses - net is as follows:
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ For the Year Ended December 31, 2015 Beban pajak penghasilan kini Perusahaan Entitas anak Jumlah beban pajak penghasilan kini Beban pajak penghasilan tangguhan Pengaruh pada beda temporer atas tarif pajak yang berlaku Kewajiban imbalan kerja Penyusutan Bonus/insentif yang masih harus dibayar Beban pokok penjualan Koreksi aset pajak tangguhan Jumlah beban pajak penghasilan tangguhan Beban pajak penghasilan - bersih
2014
510.707.095
Current income tax expenses Company Subsidiary Total current income tax expenses
(5.710.420) 2.348.755
(5.018.928) 1.584.532
Deferred income tax expenses Effect on temporary differences at the enacted tax rate Employee benefit obligation Depreciation
(7.079.934) (3.864.817)
(7.889.289) 97.654.511 -
(14.306.416)
86.330.826
560.206.253
597.037.921
573.992.897 519.772 574.512.669
44
510.707.095 -
Accrued bonus/incentive Cost of revenue Deferred tax asset correction Total deferred income tax expenses Income tax expenses - net
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
11.
Pajak penghasilan kini (lanjutan)
TAXATION (continued) d.
Current income tax (continued)
Perhitungan dari taksiran utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The computation of estimated income tax payable is as follows:
31 Desember/December 31, 2015 Beban pajak penghasilan kini Perusahaan Entitas anak Jumlah Dikurang pajak penghasilan dibayar dimuka - Perusahaan Pasal 25 Pasal 23 Pasal 22 Jumlah
2014
573.992.897 519.772
510.707.095 -
574.512.669
510.707.095
(432.407.493) (32.475.527)
(373.500.000) (1.010) (24.829.428)
Current income tax expense Company Subsidiary Total Less prepaid income taxes - Company Article 25 Article 23 Article 22
(464.883.020)
(398.330.438)
Pajak penghasilan badan yang terutang Perusahaan Entitas anak
109.109.877 519.772
112.376.657 -
Corporate income tax Company Subsidiary
Jumlah pajak penghasilan badan yang terhutang
109.629.649
112.376.657
Total corporate income tax payable
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan Grup dengan jumlah teoritis beban pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba sebelum pajak penghasilan Grup sebagai berikut:
Total
The reconciliation between the Group income tax expense and the theoretical tax amount on the Group’s profit before income tax is as follows:
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ For the Year Ended December 31, 2015 Laba konsolidasian sebelum beban pajak penghasilan Pajak penghasilan dihitung dengan tarif pajak efektif Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak Pendapatan bunga yang sudah dikenakan pajak penghasilan final Koreksi aset pajak tangguhan Beban pajak penghasilan - bersih
2014
2.459.815.764
2.460.021.250
Consolidated Profit before income tax
614.864.645
615.005.312
Income tax at effective rate
10.854.559
28.728.877
Non-deductible expenses
(61.648.134)
(46.696.268)
(3.864.817) 560.206.253
Jumlah teoritis beban pajak penghasilan dihitung menggunakan rata-rata tertimbang tarif pajak yang berlaku atas masing-masing entitas yang konsolidasi ke dalam Grup. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 rata-rata tertimbang tarif pajak yang digunakan adalah 25%.
-
Interest income subject to final tax Deferred tax asset correction
597.037.921
Income tax expenses - net
The theoretical amount of income tax expense is calculated using the weighted average tax rate applicable to entities consolidated to the Group. As of December 31, 2015 and 2014, the weighted average tax rate was 25%.
45
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
11.
Pajak tangguhan Analisis atas pajak sebagai berikut:
TAXATION (continued) e.
tangguhan
adalah
Deferred tax The analysis of deferred tax was as follows:
31 Desember 2015/ December 31, 2015 Dikreditkan/ (dibebankan) pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian/ Credited/(charged) to consolidated statement of Saldo awal/ profit or loss and Saldo akhir/ Beginning other comprehensive Ending balance income balance Aset pajak tangguhan Aset tetap Bonus/insentif yang masih harus dibayar Imbalan kerja Aset pajak tangguhan bersih
25.820.325
1.516.063
27.336.388
Deferred tax assets Fixed assets
9.664.289 6.049.482
7.079.934 5.710.419
16.744.223 11.759.901
Accrued bonus/incentives Employee benefits
41.534.096
14.306.416
55.840.512
Deferred tax assets net
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Dikreditkan/ (dibebankan) pada laporan laba rugi/ Credited/(charged) Saldo awal/ to statement Saldo akhir/ Beginning of comprehensive Ending balance income balance Aset pajak tangguhan Persediaan Aset tetap Bonus/insentif yang masih harus dibayar Imbalan kerja Aset pajak tangguhan bersih
f.
97.654.510 27.404.857
(97.654.510) (1.584.532)
25.820.325
Deferred tax assets Inventories Fixed assets
1.775.000 1.030.555
7.889.289 5.018.927
9.664.289 6.049.482
Accrued bonus/incentives Employee benefits
127.864.922
(86.330.826)
41.534.096
Deferred tax assets net
Administrasi
f.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun setelah saat terutangnya pajak.
Administration Under the Taxation Laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax ("DGT") may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
46
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) g.
11.
Pemeriksaan pajak
g. Tax audit As at the completion date of these consolidated financial statement, the Company is being audited by the DGT for financial year 2013.
Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan sedang diaudit oleh DJP untuk tahun buku 2013. 12.
TAXATION (continued)
MODAL SAHAM
12.
CAPITAL STOCK
Sesuai Akta Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., No. 35 tanggal 23 September 2013 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat No. AHU49849.AH.01.01.TH. 2013 tanggal 25 September 2013, jumlah modal dasar Perusahaan adalah Rp2.000.000.000 yang terdiri dari 2.000.000 saham dengan nominal Rp1.000 per saham (nilai penuh). Jumlah modal yang ditempatkan dan disetor adalah Rp500.000.000.
In accordance with the Notarial Deed of Lenny Janis Ishak, S.H., No. 35 dated September 23, 2013 that was approved by the Minister of Justice and Human Rights through letter No. AHU49849.AH.01.01.TH.2013 dated September 25, 2013, the Company’s authorized capital was Rp2,000,000,000, which consisted of 2,000,000 ordinary shares at par value of Rp1,000 (full amount) per share. The issued and paid-up capital was Rp500,000,000.
Selanjutnya melalui Akta dari Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., No. 44 tanggal 30 Oktober 2013, pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor Perusahaan setelah ditandatanganinya Akta Pemisahaan (spin-off) atas Unit Bisnis Pelumas PT Pertamina (Persero) kepada Perusahaan. Modal dasar Perusahaan ditingkatkan menjadi Rp12.500.000.000. Modal ditempatkan dan disetor Perusahaan ditingkatkan menjadi Rp3.413.526.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut berasal dari spin-off Unit Bisnis Pelumas sebesar Rp2.912.070.000 dan setoran tunai dari PT Pertamina Dana Ventura sebesar Rp1.456.000.
Furthermore, based on Notarial Deed No. 44 dated of October 30, 2013 of Lenny Janis Ishak, S.H., the shareholders approved to increase the authorized, issued and fully paid after the signing of the deed of spin-off Lubricants Business Unit of PT Pertamina (Persero) to the Company. The authorized capital of the Company was increased to Rp12,500,000,000. The Company’s issued and paid-up capital was increased to Rp3,413,526,000. The increase on capital was due to spin-of Lubricants Business Unit for Rp2,912,070,000 and cash deposits from PT Pertamina Dana Ventura amounting to Rp1,456,000.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2015 and 2014, the Company’s issued and paid-up share capital position are as follows:
Pemegang Saham
Jumlah saham Modal ditempatkan Persentase ditempatkan dan disetor/ kepemilikan/ dan disetor/ Number of Percentage Issued and Issued and of paid-up paid-up shares ownership share capital
Shareholders
PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Dana Ventura
3. 411.820 1.706
99,95% 3.411.820.000 0,05% 1.706.000
PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Dana Ventura
Jumlah
3.413.526
100,00% 3.413.526.000
Total
47
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
TAMBAHAN MODAL DISETOR
13.
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
31 Desember/December 31, 2015
Tambahan modal disetor
14.
2014
(513.752.034)
(513.752.034)
Additional paid-in-capital
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan (“PMK”) No. 43/PMK.03/2008, pengalihan aset harus dilakukan dengan nilai wajar. Sesuai dengan ketentuan tersebut PT Pertamina (Persero) telah mengalihkan aset kepada Perusahaan menggunakan nilai wajar sebesar Rp2.912.070.000 (Catatan 12).
In accordance with the provisions of Regulation of the Minister of Finance ("FMD") No. 43/PMK.03/ 2008, the transfer of assets to be carried at fair value. In accordance with the provisions, PT Pertamina (Persero) has transferred the assets to the Company using the fair value of Rp2,912,070,000 (Note 12).
Perusahaan mengakui aset sebesar Rp2.227.067.210 yang merupakan nilai buku aset tersebut pada saat pengalihan dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2013. Selisih antara nilai wajar dan nilai buku aset yang dialihkan sebesar Rp685.002.790 dicatat pada akun tambahan modal disetor sesuai penerapan PSAK 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Bisnis Sepengendali”. Nilai ini dikurangi dengan nilai aset pajak tangguhan yang terkait sebesar Rp171.250.756.
The Company recognized assets with the amount of Rp2,227,067,210, which was the book value of the assets when the transfer was made on October 30, 2013. The difference between the fair value and the book value of assets transferred of Rp685,002,790 was recorded as additional paidin capital following SFAS 38 (Revised 2012), "Business Combinations on Entity under Common Control". This value was reduced by the related deferred tax assets of Rp171,250,756.
KEPENTINGAN NONPENGENDALI
14.
NON-CONTROLLING INTEREST
31 Desember 2015/December 31, 2015 Kepentingan non Laba tahun berjalan pengendali atas yang dapat diaset bersih atribusikan kepada entitas anak/ kepentingan non Non-controlling pengendali/ interest in net Profit for the year assets of attributable to nonsubsidiary controlling interest Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd.
3.603.337
329.197
Pertamina Lubricants Thailand Co., Ltd.
Jumlah
3.603.337
329.197
Total
48
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
SALDO LABA
15.
On April 23, 2015, the Company held the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) for the fiscal year 2013 and 2014. Based on the AGMS, the shareholders approved, among others, utilization of 2013 and 2014 net income of the Company is as follows: - Distribution of dividends of Rp1,490,386,663 which was computed at 80% of the 2014 net income. - Allocation of general reserves and compulsory reserves amounting to Rp628,838,430 and Rp1,048,064,051, respectively, which was computed at 30% and 50% of 2013 and 2014 net income, respectively.
Pada tanggal 23 April 2015, Perusahaan menyelenggarakan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham (RUPS) untuk tahun buku 2013 dan 2014. Berdasarkan RUPS, pemegang saham menetapkan antara lain penggunaan laba bersih Perusahaan tahun buku 2013 dan 2014 sebagai berikut: - Pembagian dividen sebesar Rp1.490.386.663 yang dihitung sebesar 80% dari laba bersih tahun 2014. - Alokasi cadangan umum dan cadangan wajib masing-masing sebesar Rp628.838.430 dan Rp1.048.064.051, yang dihitung masingmasing sebesar 30% dan 50% dari laba bersih tahun 2013 dan 2014. Dividen telah dibayar pada bulan Desember 2015. 16.
RETAINED EARNINGS
The dividend was paid in December 2015.
PENDAPATAN
16.
REVENUES
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ For the Year Ended December 31, 2015
17.
2014
Pihak berelasi (Catatan 20f) Entitas berelasi dengan Pemerintah (Catatan 20f) Pihak ketiga
360.975.382
320.162.673
8.691.930 8.691.432.987
2.913.176 9.004.433.914
Related parties (Note 20f) Government-related entities (Note 20f) Third parties
Jumlah pendapatan
9.061.100.299
9.327.509.763
Total revenues
BEBAN POKOK PENJUALAN
17.
COST OF REVENUES
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ For the Year Ended December 31, 2015
2014
Saldo awal persediaan produk jadi Akuisisi bisnis
1.148.586.510 866.191
1.213.968.322 -
Beginning balance of finished good inventories Business acquisition
Sub - jumlah
1.149.452.701
1.213.968.322
Sub - total
5.528.440.884
5.834.515.322
56.185.825 151.927.472 30.440.667
148.079.580 113.102.210 30.463.388
Production expenses: Direct materials and materials Salaries, wages and employee benefits Advertising, promotion and distribution Depreciation (Note 8)
336.167.039
174.629.713
Others (each below Rp100,000)
6.103.161.887
6.300.790.213
Sub - total
Saldo akhir persediaan barang jadi
(1.073.712.372)
(1.148.586.510)
Jumlah beban pokok penjualan
6.178.902.216
6.366.172.025
Beban produksi: Bahan baku dan material Gaji, upah dan tunjangan Iklan, promosi dan distribusi Penyusutan (Catatan 8) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100.000) Sub - jumlah
49
Ending balance of finished good inventories Total cost of revenues
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
BEBAN PENJUALAN DAN PEMASARAN
18.
SELLING AND MARKETING EXPENSES
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ For the Year Ended December 31, 2015 Iklan dan promosi Pengangkutan dan distribusi Gaji, upah dan tunjangan karyawan lainnya Jasa profesional dan outsourcing Perjalanan dinas Sewa Material dan peralatan Pemeliharaan dan perbaikan Utilitas, prasarana dan bahan bakar Pelatihan dan pendidikan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2.500.000) Jumlah beban penjualan dan pemasaran
19.
2014
141.574.218 94.888.254
135.135.631 194.639.673
78.850.558 71.798.936 29.989.824 21.454.750 20.159.032 19.066.535 17.080.729 4.846.925
82.400.393 32.842.569 22.057.405 8.911.743 13.020.745 21.557.303 8.789.135 1.515.375
2.736.214
4.223.455
Advertising and promotions Freight and distribution Salaries, wages and other employee benefits Professional and outsourcing Business trip Rental Materials and equipment Maintanance and repair Utilities, infrastructure and fuel Training and education Others (each below Rp2,500,000)
502.445.975
525.093.427
Total selling and marketing expenses
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
19.
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ For the Year Ended December 31, 2015 Pajak, retribusi dan denda Gaji dan upah Sewa Asuransi Jasa profesional dan outsourcing Material dan peralatan Penyusutan (Catatan 8) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.500.000) Jumlah beban umum dan administrasi
20.
2014
67.365.409 62.750.248 16.624.557 12.705.122 10.572.236 5.512.590 3.355.393
47.688.431 57.770.880 18.217.876 5.190.403 31.057.235 843.324 3.507.474
1.987.317
4.950.619
Tax, retribution and fines Salaries and wages Rental Insurance Professional and labor service Materials and equipment Depreciation (Note 8) Others (each below Rp1,500,000)
180.872.872
169.226.242
Total general and administrative expenses
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA a.
20.
Kas dan setara kas
RELATED PARTY TRANSACTIONS a.
BALANCES
AND
Cash and cash equivalents
31 Desember/December 31, 2015
2014
Bank Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Jumlah bank
Cash in banks
103.107.874
40.897.837
52.197.094
26.632.908
30.393.363
73.551.932
Goverment-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
185.698.331
141.082.677
Total cash in banks
50
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a.
20.
Kas dan setara kas (lanjutan)
RELATED PARTY BALANCES TRANSACTIONS (continued) a.
AND
Cash and cash equivalents (continued)
31 Desember/December 31, 2015 Deposito berjangka Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jumlah deposito berjangka
2014 Time deposits
935.000.000
950.000.000
802.000.000
1.122.000.000
545.000.000
95.000.000
Goverment-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
2.282.000.000
2.167.000.000
Total time deposits
Kas yang dibatasi penggunaannya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk b.
Restricted cash 68.480
Piutang usaha
967.004 b.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Trade receivables
31 Desember/December 31, 2015 Pihak berelasi PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Drilling Services Indonesia PT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina Retail Lain-lain Sub - jumlah Entitas berelasi dengan Pemerintah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Lain-lain Jumlah
2014
179.051.734
185.912.050
1.788.279 1.725.149 1.376.559 261.983
2.036.956 2.716.829
Related parties PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Drilling Services Indonesia PT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina Retail Others
184.203.704
190.665.835
Sub - total
7.737.921
-
109.979 1.553
3.213.232 20.491
7.849.453
3.233.723
192.053.157
193.899.558
51
Government-related entities PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Others Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) c.
20.
Piutang lain-lain
RELATED PARTY BALANCES TRANSACTIONS (continued) c.
AND
Other receivables
31 Desember/December 31, 2015 Pihak berelasi PT Pertamina (Persero) Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Jumlah
d.
2014
100.037.938
50.848.007
2.158.411
-
1.724.308
-
1.495.233
-
Related parties PT Pertamina (Persero)
942.247
-
Goverment - related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
106.358.137
50.848.007
Total
Utang usaha
d.
Trade payables
31 Desember/December 31, 2015 Pihak berelasi PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Patra Niaga PT Pertamina Training & Consulting PT Pertamina Bina Medika PT Tugu Pratama Indonesia PT Prima Armada Raya PT Pratama Mitra Sejati PT Pertamina Dana Ventura PT Pertamina Retail Lain-lain Jumlah
e.
2014
651.769.880 4.172.515
993.593.363 2.199.785
3.015.194 2.615.066 2.479.901 2.005.220 1.840.728 1.364.922 1.325.047 1.457.562
17.926 3.391.494 1.516.869 1.885.942 4.273.919 1.432.153
Related Parties PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Patra Niaga PT Pertamina Training & Consulting PT Pertamina Bina Medika PT Tugu Pratama Indonesia PT Prima Armada Raya PT Pratama Mitra Sejati PT Pertamina Dana Ventura PT Pertamina Retail Others
672.046.035
1.008.311.451
Total
Utang lain-lain
e.
Other payables
31 Desember/December 31, Pihak berelasi PT Pertamina (Persero)
f.
2015
2014
22.841.677
20.075.713
Pendapatan
f.
Related parties PT Pertamina (Persero)
Revenues
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ For the Year Ended December 31, 2015 Pihak berelasi PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Retail PT Pertamina Drilling Services Indonesia PT Pertamina Patra Niaga PT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina Geothermal Energy Lain-lain Jumlah
2014
319.383.216 15.449.124
285.795.056 10.991.006
9.366.175 7.295.535 7.134.808
16.170.529 1.361.275 5.702.185
21.482 2.325.042
46.701 95.921
Related parties PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Retail PT Pertamina Drilling Services Indonesia PT Pertamina Patra Niaga PT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina Geothermal Energy Others
360.975.382
320.162.673
Total
52
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) f.
20.
Pendapatan (lanjutan)
RELATED PARTY BALANCES TRANSACTIONS (continued) f.
AND
Revenues (continued)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ For the Year Ended December 31, 2015 Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Jumlah
g.
2014
8.691.930
2.913.176
Government-related parties PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
369.667.312
323.075.849
Total
Beban pokok penjualan
g.
Pembelian dari pihak berelasi selama tahun 2015 dan 2014 masing-masing mencerminkan 52% dan 65% dari jumlah beban pokok penjualan (Catatan 17). Rinciannya sebagai berikut:
Cost of revenues Purchasing from related parties during 2015 and 2014 represented by 52% and 65% of the total cost of revenues (Note 17) respectively. The details are as follows:
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ For the Year Ended December 31, 2015
2014
PT Pertamina (Persero) PT Patra SK PT Pertagas PT Pertamina Retail
3.231.315.030 3.761.626 2.182.472
4.016.877.094 143.025.358 912.606
PT Pertamina (Persero) PT Patra SK PT Pertagas PT Pertamina Retail
Jumlah
3.237.259.128
4.160.815.058
Total
The cost of revenues resulted from the purchase of lube base oil, additives and fuel.
Beban pokok penjualan berasal dari pembelian lube base oil, zat additives dan bahan bakar. h.
Kompensasi manajemen kunci
h.
Key management compensation The key management comprises the Boards of Directors and Commissioners of the Company. The compensation paid or payable to the key management is shown below (unaudited):
Manajemen kunci adalah Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan. Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci sebagai berikut (tidak diaudit):
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ For the Year Ended December 31,
Gaji dan imbalan lainnya
2015
2014
18.950.149
18.169.317
53
Salaries and other benefits
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) i.
20.
Sifat hubungan dan transaksi Pihak berelasi/ Related parties
RELATED PARTY BALANCES TRANSACTIONS (continued)
i.
AND
Nature of relationship and transactions
Hubungan/ Relations
Sifat transaksi/ Nature of transactions
PT Pertamina (Persero)
Pemegang saham/Shareholder
Pendapatan, alokasi biaya, pembelian bahan baku, imbalan kerja, utang usaha dan piutang usaha/Revenues, expense allocation, purchase of raw material, employee benefit, accounts payable and accounts receivable
PT Pertamina Dana Ventura
Pemegang saham/Shareholder
Biaya perjalanan dan utang usaha/Transportation expense and accounts payable
PT Pertamina Hulu Energi
Entitas sepengendali/ Entity under common control
Pendapatan dan piutang usaha/Revenues and accounts receivable
PT Pertamina Geothermal Energy
Entitas sepengendali/ Entity under common control
Pendapatan dan piutang usaha/ Revenues and accounts receivable
PT Pertamina Drilling Services Indonesia
Entitas sepengendali/ Entity under common control
Pendapatan dan piutang usaha/ Revenues and accounts receivable
PT Pertamina Patra Niaga
Entitas sepengendali/ Entity under common Control
Pendapatan, pembelian material, utang usaha dan piutang usaha/ Revenues, purchase of raw material, accounts payable and accounts receivable
PT Pertamina Training & Consulting
Entitas sepengendali/ Entity under common Control
Jasa pelatihan dan konsultasi/ training and consulting
54
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) i.
20.
Sifat hubungan dan transaksi (lanjutan)
RELATED PARTY BALANCES TRANSACTIONS (continued) i.
AND
Nature of relationship and transactions (continued)
Pihak berelasi/ Related parties PT Pertamina Retail
Hubungan/ Relations Entitas sepengendali/ Entity under common
Sifat transaksi/ Nature of transactions Pendapatan, pembelian material, piutang usaha dan utang usaha/ Revenues, purchase of raw material, accounts receivable and accounts payable
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Entitas berelasi dengan Pemerintah/Governmentrelated entities
Kas di bank dan deposito berjangka/Cash in banks and time deposits
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Entitas berelasi dengan Pemerintah/Governmentrelated entities
Kas di bank dan deposito berjangka/Cash in banks and time deposits
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Entitas berelasi dengan Pemerintah/Governmentrelated entities
Kas di bank, kas yang dibatasi penggunaannya dan deposito berjangka/Cash in banks, restricted cash and time deposits
PT Superintending Company of Indonesia (Persero)
Entitas berelasi dengan Pemerintah/Government related entities
Pendapatan, pembelian bahan baku, utang usaha, dan piutang usaha/Revenues, purchase of raw material, accounts payable and accounts receivable
PT PAL Indonesia (Persero)
Entitas berelasi dengan Pemerintah/Governmentrelated entities
Pendapatan dan piutang usaha/Revenues and accounts receivable
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Entitas berelasi dengan Pemerintah/Governmentrelated entities
Pendapatan/Revenues
PT Barata Indonesia (Persero)
Entitas berelasi dengan Pemerintah/Governmentrelated entities
Pendapatan/Revenues
55
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21.
22.
ASET KEUANGAN KEUANGAN
DAN
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
LIABILITAS
21.
FINANCIAL LIABILITIES
ASSETS
AND
FINANCIAL
Pada tanggal 31 Desember 2015, semua aset keuangan Perusahaan yang terdiri dari kas dan setara kas, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain yang berjumlah Rp4.167.398.320 dikategorikan sebagai pinjaman dan piutang. Grup tidak memiliki kategori aset keuangan lain selain pinjaman dan piutang.
As of December 31, 2015, all of the Company’s financial assets which comprised cash and cash equivalents, restricted cash, trade receivables and other receivables totaling Rp4,167,398,320, were categorised as loans and receivables. The Group does not have any other financial asset category other than loans and receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2015, semua liabilitas keuangan Grup yang terdiri dari utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar dan bagian pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun yang berjumlah Rp1.133.020.377 dikategorikan sebagai liabilitas keuangan lain yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Grup tidak memiliki kategori liabilitas keuangan lain selain liabilitas keuangan lain yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
As of December 31, 2015, all of the Group financial liabilities, which comprised trade payables, other payables, accrued expenses and current portion of long-term bank loan totaling Rp1,133,020,377, were catagorized as other financial liabilities at amortised costs. The Group does not have any other financial liability category other than other financial liabilities at amortised costs.
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
22.
RISK MANAGEMENT POLICY
Grup terekspos terhadap berbagai risiko keuangan: risiko pasar (termasuk didalamnya risiko mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Fokus dari program manajemen risiko Grup adalah ketidakpastian dalam pasar keuangan dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Grup. Manajemen risiko dijalankan oleh Direksi Perusahaan.
The Group is exposed to a variety of financial risks such as market risk (including foreign currency risk and interest rate risk), credit risk and liquidity risk. The main focus of the Group risk management program is the uncertainty in the financial markets and to minimize their undesirable effects on the financial performance of the Group. Risk management is carried out by the Board of Directors of the Group.
a.
a.
Risiko keuangan
Financial risk
Risiko keuangan meliputi risiko pasar, kredit dan likuiditas.
Financial risk includes market, credit and liquidity risks.
I.
I.
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar arus kas di masa yang akan datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena adanya perubahan harga pasar.
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices.
Faktor-faktor risiko pasar tersebut adalah perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga.
The market risk factors are exchange rates and interest rates.
(i)
(i)
Risiko nilai tukar mata uang asing Adanya peraturan di Indonesia yang mengharuskan pembayaran dalam mata uang Rupiah sementara sebagian biaya operasi khususnya pembayaran kepada sub kontraktor dilakukan dalam mata uang asing. 56
Exchange rate risk The existence of laws in Indonesia that requires payments denominated in Rupiah, while most of the operating costs particularly for payments to sub contractors are made in a foreign currency.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a.
22.
Risiko keuangan (lanjutan) I.
a.
Risiko pasar (lanjutan) (i)
RISK MANAGEMENT POLICY (continued) Financial risk (continued) I.
Market risk (continued) (i)
Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)
Exchange rate risk (continued)
Hal ini dapat menyebabkan risiko nilai tukar mata uang asing terhadap Grup untuk akun-akun seperti kas dan setara kas dan utang usaha.
This can lead to foreign exchange risk to the Group for accounts such as cash and cash equivalents and trade payables.
Perusahaan memitigasi risiko nilai tukar mata uang asing secara alami melalui pengelolaan arus kas secara efektif.
The Company naturally mitigates foreign exchange risks through the effective management of its cash flows.
Analisis sensitivitas
Sensitivity analysis
Pada tanggal 31 Desember 2015, jika mata uang Rupiah melemah/ menguat sebesar 5% terhadap Dolar AS dengan variabel lain konstan, laba setelah pajak untuk periode berjalan akan lebih tinggi /rendah sebesar Rp1.430.049 terutama diakibatkan keuntungan/ (kerugian) dari penjabaran kas dan setara kas, piutang dan utang yang didenominasikan dalam mata uang Dolar AS.
As of December 31, 2015, if the Rupiah strengthens/weakens 5% against the US Dollar with other variables constant, the profit after tax for the current year will be higher/lower by Rp1,430,049 mainly due to gains/ (losses) on exchange of currency in cash and cash equivalents, receivables, and payables that are denominated in US Dollars.
(ii) Risiko tingkat suku bunga arus kas dan nilai wajar
(ii) Cash flow and fair value interest rate risk
Grup memiliki eksposur dari risiko suku bunga arus kas dan nilai wajar suku bunga yang disebabkan oleh posisi aset dan liabilitas keuangan.
The Group is exposed to cash flow and fair value interest rate risk due to its financial assets and liabilities position.
Aset dan liabilitas keuangan dengan tingkat suku bunga mengambang mengekspos Grup terhadap suku bunga arus kas, aset dan liabilitas keuangan dengan tingkat suku bunga tetap mengekspos Grup terhadap risiko nilai wajar suku bunga.
Financial assets and liabilities with floating rates expose the Group to cash flow interest rate risk, assets and liabilities with fixed rates expose the Group to fair value interest rate risk.
Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas keuangan Grup dengan tingkat suku bunga mengambang, suku bunga tetap dan non-bunga adalah sebagai berikut:
At the balance sheet date, the Group financial assets and liabilities with a floating rate, fixed rate and non-interest bearing are as follows:
57
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a.
22.
Risiko keuangan (lanjutan) I.
RISK MANAGEMENT POLICY (continued) a.
Risiko pasar (lanjutan)
Financial risk (continued) I.
Market risk (continued) (ii) Cash flow and fair value interest rate risk (continued)
(ii) Risiko tingkat suku bunga arus kas dan nilai wajar (lanjutan)
31 Desember 2015/ December 31, 2015 Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/ Floating rate Fixed rate Kurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ Less than More than Less than More than one year one year one year one year Aset/Assets Kas dan setara kas /Cash and Cash equivalents Kas yang dibatasi penggunaannya/ Restricted cash Piutang usaha /Trade receivables Piutang lain-lain /Other receivables Jumlah aset keuangan / Total financial assets
230.858.498
Non-bunga/ Non-interest
Jumlah/ Total
-
3.533.275.992
-
355.330
-
-
68.480
-
-
-
-
-
292.139.558
292.139.558
-
-
-
-
110.700.462
110.700.462
230.858.498
-
3.533.344.472
-
403.195.350 4.167.398.320
-
-
-
-
857.418.984
857.418.984
-
-
-
-
28.704.285
28.704.285
-
-
-
-
244.140.725
244.140.725
-
-
-
2.756.383
-
-
Liabilitas/Liabilities Utang usaha /Trade payables Utang lain-lain /Other payables Biaya yang masih harus dibayar /Accrued expenses Pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun/ Current portion of long-term bank loan
2.756.383
Jumlah liabilitas keuangan /Total financial liabilites
2.756.383
-
-
58
3.764.489.820 68.480
1.130.263.994 1.133.020.377
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a.
22.
Risiko keuangan (lanjutan) I.
RISK MANAGEMENT POLICY (continued) a.
Risiko pasar (lanjutan)
Financial risk (continued) I.
Market risk (continued) (ii) Cash flow and fair value interest rate risk (continued)
(ii) Risiko tingkat suku bunga arus kas dan nilai wajar (lanjutan)
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/ Floating rate Fixed rate Kurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ Less than More than Less than More than one year one year one year one year Aset/Assets Kas dan setara kas /Cash and cash equivalents Kas yang dibatasi penggunaannya /Restricted cash Piutang usaha /Trade receivables Piutang lain-lain /Other receivables Jumlah aset keuangan /Total financial assets
Non-bunga/ Non-interest
Jumlah/ Total
147.088.087
-
3.134.000.000
-
628.199
3.281.716.286
-
-
967.004
-
-
967.004
-
-
-
-
280.963.389
280.963.389
-
-
-
-
50.987.595
50.987.595
147.088.087
-
3.134.967.004
-
-
-
-
-
1.057.545.033
1.057.545.033
-
-
-
-
20.340.021
20.340.021
-
-
-
-
180.506.468
180.506.468
-
-
-
-
1.258.391.522 1.258.391.522
332.579.183 3.614.634.274
Liabilitas/Liabilities Utang usaha /Trade payables Utang lain-lain /Other payables Biaya yang masih harus dibayar /Accrued expenses Jumlah liabilitas keuangan /Total financial liabilities
II.
Risiko kredit
II.
Credit risk The Group has a significant credit risk from receivables, unpaid receivables, other receivables and cash and cash equivalents. In most transactions, the Company uses banks and financial institutions or PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) that are independently assessed with a rating of "AAA", "AA","A-" and "A+".
Grup memiliki risiko kredit dari piutang usaha, piutang yang belum ditagihkan, piutang lain-lain dan kas dan setara kas. Pada sebagian besar transaksinya, Perusahaan menggunakan bank dan lembaga keuangan atau PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) yang secara independen dinilai dengan peringkat "AAA", "AA","A-" and "A+".
59
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a.
22.
Risiko keuangan (lanjutan) II.
RISK MANAGEMENT POLICY (continued) a.
Risiko kredit (lanjutan)
Financial risk (continued) II.
Komposisi kas pada bank dan deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dapat ditampilkan sebagai berikut:
Credit risk (continued) The composition of cash and bank and time deposits as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
31 Desember/December 31, 2015 Kas di bank dan deposito berjangka Diperingkat oleh PEFINDO Peringkat AAA Peringkat AA Peringkat A+ Peringkat AATidak diperingkat oleh PEFINDO Sub - Jumlah Kas yang dibatasi penggunaannya Diperingkat oleh PEFINDO Peringkat AAA Jumlah
2014
2.467.698.331 100.000.000 513.866.529 -
2.312.892.819 468.195.268 500.000.000
682.569.630
-
Cash in banks and time deposits Rated by PEFINDO Rating AAA Rating AA Rating A+ Rating AANot rated by PEFINDO
3.764.134.490
3.281.088.087
Sub - total
68.480
967.004
Restricted Cash Rated by PEFINDO Rating AAA
3.764.202.970
3.282.055.091
Total
III. Risiko likuiditas
III. Liquidity risk
Tingkat likuiditas yang diperlukan Grup untuk kegiatan operasi tidak pasti dan hal ini dapat berpengaruh buruk terhadap operasi Grup apabila Grup tidak mempunyai modal kerja yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kas dan operasi. Hal ini dapat terjadi antara lain karena adanya piutang macet dari pelanggan.
The amount of liquidity which the Group requires for its operations is uncertain and its operations may be adversely affected if the Group not have sufficient working capital to meet its cash and operational requirements. This may occur as a result of, amongst other reasons, delays in the payment of the customers.
Grup menggunakan kas dalam jumlah yang cukup signifikan di dalam operasinya, terutama untuk pengadaan bahan baku. Salah satu biaya operasi utama adalah pembelian bahan baku. Fluktuasi harga bahan baku dan fluktuasi nilai tukar mata uang asing menyebabkan ketidakpastian jumlah modal kerja dan biaya produksi Grup.
The Group uses significant amounts of cash in its operations, mainly to procure raw materials. In particular, one of its principal operating costs is the purchase of raw materials. Volatility in Market prices for raw materials and fluctuations in exchange rates resulted in uncertainties in the Group working capital and operating costs.
60
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a.
22.
RISK MANAGEMENT POLICY (continued)
Risiko keuangan (lanjutan)
a.
III. Risiko likuiditas (lanjutan)
Financial risk (continued) III. Liquidity risk (continued)
Grup mendanai kegiatan operasinya terutama melalui arus kas dari kegiatan operasi, dimana bagian yang signifikan terdiri dari penjualan produk jadi.
The Group funds its operations principally through cash flow from operations, a significant portion of which comprises sales.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup memiliki saldo kas dan setara kas masing-masing sebesar Rp3.764.489.820 dan Rp3.281.716.286. Grup mengelola risiko likuiditas dengan terus-menerus melakukan monitor terhadap estimasi dan realisasi arus kas dan menyesuaikan jatuh tempo antara piutang usaha dan utang usaha.
As of December 31, 2015 dan 2014, the Group had cash and cash equivalents amounting to Rp3,764,489,820 and Rp3,281,716,286, respectively. The Group manages liquidity risk by continuously monitoring forecasts and actual cash flows and matching the maturity profiles of trade receivables and trade payables.
31 Desember 2015/ December 31, 2015 Lebih dari 1 tahun dan kurang dari 5 tahun/ Kurang dari More than Lebih dari 1 tahun/ a year and 5 tahun/ Less than less than More than 1 year 5 years 5 years Liabilitas keuangan Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah liabilitas keuangan
Jumlah/ Total
857.418.984 28.704.285
-
-
857.418.984 28.704.285
Financial liabilities Trade payables Other payables
244.140.725
-
-
244.140.725
Accrued expenses
2.756.383
-
-
1.133.020.377
-
- 1.133.020.377
61
2.756.383
Current portion of long-term bank loan Total financial liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a.
22.
RISK MANAGEMENT POLICY (continued)
Risiko keuangan (lanjutan)
a.
III. Risiko likuiditas (lanjutan)
Financial risk (continued) III. Liquidity risk (continued)
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Lebih dari 1 tahun dan kurang dari 5 tahun/ Kurang dari More than Lebih dari 1 tahun/ a year and 5 tahun/ Less than less than More than 1 year 5 years 5 years Liabilitas keuangan Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Jumlah liabilitas keuangan
b.
Jumlah/ Total Financial liabilities Trade payables Other payables
1.057.545.033 20.340.021
-
- 1.057.545.033 20.340.021
180.506.468
-
-
180.506.468
Accrued expenses
1.258.391.522
-
- 1.258.391.522
Total financial liabilities
Manajemen risiko permodalan
b.
Capital risk management In accordance with the policy of PT Pertamina (Persero), the capital and financing of the Group is fully regulated by PT Pertamina (Persero). The Group is not authorized to perform both short-term loans and long-term. Therefore, the Group capital receipts depends entirely on PT Pertamina (Persero) ability to get funding. In managing its capital, PT Pertamina (Persero) always considers going concern that includes its subsidiaries and maximize benefits for shareholders and other stakeholders. PT Pertamina (Persero) actively and regularly reviews and manages its capital to ensure capital structure and optimal returns to shareholders, compared to the efficient use of capital by operating cash flows and capital expenditures, as well as considering the capital needs in the future. In conclusion, the Group ability to manage its capital to maximize the benefits for shareholders and other stakeholders as well as to maintain going concern is very limited.
Sesuai dengan kebijakan PT Pertamina (Persero), kebijakan permodalan dan pendanaan Grup sepenuhnya diatur oleh PT Pertamina (Persero). Grup tidak diberikan otorisasi untuk melakukan pinjaman baik jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu penerimaan modal Grup sangat tergantung sepenuhnya dengan kemampuan PT Pertamina (Persero) mendapatkan pendanaan. Dalam mengelola permodalannya, PT Pertamina (Persero) senantiasa mempertahankan kelangsungan usahanya termasuk entitas anak serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. PT Pertamina (Persero) secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola permodalannya untuk memastikan struktur modal dan pengembalian yang optimal bagi pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi dan belanja modal, serta mempertimbangkan kebutuhan modal di masa yang akan datang. Dengan demikian, kemampuan Grup dalam mengelola permodalannya untuk memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta untuk senantiasa mempertahankan kelangsungan usaha sangat terbatas.
62
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) c.
23.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 22.
Nilai wajar
RISK MANAGEMENT POLICY (continued) c.
Fair value
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged or a liability settled between knowledgeable and willing parties in an arm's length transaction.
Aset dan liabilitas keuangan lancar Grup diharapkan dapat direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu dekat. Oleh karena itu, nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya.
The Group current financial assets and liabilities are expected to be realised or settled in the near future. Therefore, their carrying amounts approximate their fair value.
Sesuai dengan kebijakan PT Pertamina (Persero), kebijakan permodalan dan pendanaan Grup sepenuhnya diatur oleh PT Pertamina (Persero). Grup tidak diberikan otorisasi untuk melakukan pinjaman baik jangka pendek maupun jangka panjang.
In accordance with the policy of PT Pertamina (Persero), the capital and financing of the Group is fully regulated by PT Pertamina (Persero). The Group is not authorized to perform both short-term and long-term loans.
AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
23.
NON-CASH FLOWS FINANCING ACTIVITIES
INVESTING
AND
The information below relates to the Company's investing and financing activities that do not have a direct impact on cash flows:
Informasi di bawah ini terkait dengan aktivitas investasi dan pendanaan Perusahaan yang tidak memiliki pengaruh langsung terhadap arus kas:
31 Desember/December 31,
2015 Penambahan aset tetap melalui utang usaha 24.
2014
48.497.373
PERJANJIAN PENTING a.
4.590.065 24.
Kontrak jasa program undian segmen marketing retail
Addition of fixed assets through accounts payable
SIGNIFICANT AGREEMENTS a.
Service lottery for segment contract
marketing
retail
On April 30, 2015, the Company and PT Missi Idea Selaras had entered into service lottery for marketing retail segment contract. Based on this agreement, PT Missi Idea Selaras agreed to procure services lottery program for marketing retail segments based on provisions that have been agreed.
Pada tanggal 30 April 2015, Perusahaan dan PT Missi Idea Selaras menandatangani kontrak Jasa Program Undian Segmen Marketing Retail. Berdasarkan kontrak ini, PT Missi Idea Selaras setuju untuk melakukan pengadaan jasa program undian untuk segmen marketing retail berdasarkan ketentuan yang sudah disepakati.
63
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PERJANJIAN PENTING (lanjutan) b.
24.
Kontrak “durability test”
SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) b.
Pada tanggal 22 December 2014, Perusahaan dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia menandatangani kontrak pengujian daya tahan. Berdasarkan kontrak ini, Toyota Motor Manufacturing Indonesia setuju untuk melakukan tes daya tahan sebagaimana yang diminta Perusahaan berdasarkan ketentuan yang sudah disepakati. c.
On December 22, 2014, the Company and Toyota Motor Manufacturing Indonesia had entered into durability test contract. This agreement, Toyota Motor Manufacturing agreed to conduct durability test as Company’s requested based on provisions that have been agreed.
Perjanjian harga satuan produk pelumas
c.
Kontrak pengangkutan lube base oil
d.
Perjanjian kerjasama sinergi pemasaran pelumas
e.
Lubricants marketing cooperation agreement
synergy
On March 21, 2014, the Company and PT Pertamina (Persero) entered into a lubricant marketing synergy cooperation. Under this agreement, the Company agreed to supply lubricants for operational activities of PT Pertamina (Persero). PT Pertamina (Persero) will distribute the lubricant from the Company to the existing customer based on agreed mechanism.
Pada tanggal 21 Maret 2014, Perusahaan dan PT Pertamina (Persero) menandatangani kerjasama sinergi pemasaran pelumas. Berdasarkan kerjasama ini, Perusahaan setuju untuk menyediakan pelumas untuk aktivitas operasional PT Pertamina (Persero). PT Pertamina (Persero) akan mendistribusikan kembali pelumas dari Perusahaan kepada pelanggan yang ada berdasarkan mekanisme yang disepakati. f.
Lube base oil affreightment contract On March 21, 2014, the Company and PT Pertamina (Persero) had entered into a lube base oil affreightment contract. This agreement, PT Pertamina (Persero) agreed to transport lube base oil based on certain cargoes and rates to agreed routes.
Pada tanggal 21 Maret 2014, Perusahaan dan PT Pertamina (Persero) menandatangani kontrak pengangkutan lube base oil. Berdasarkan kontrak ini, PT Pertamina (Persero) setuju untuk mengangkut lube base oil berdasarkan muatan dan tarif tertentu ke trayek yang telah disepakati. e.
Lubricant product price agreement On March 24, 2014, the Company and PT Pertamina (Persero) entered into a lubricant product price agreement. Under this agreement, the Company agreed to supply lubricant ordered by PT Pertamina (Persero) based on agreed terms.
Pada tanggal 24 Maret 2014, Perusahaan dan PT Pertamina (Persero) menandatangani perjanjian harga satuan produk pelumas. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan setuju untuk memasok pelumas yang di pesan dari PT Pertamina (Persero) berdasarkan persyaratan yang disepakati. d.
Durability test contract
Perjanjian jual beli lube base oil
f.
Lube base agreement
oil
sales
and
purchase
On March 21, 2014, the Company and PT Pertamina (Persero) signed a lube base oil sales and purchase agreement. Under this agreement, PT Pertamina (Persero) agreed to sell and deliver lube base oil to the Company, and the Company agreed to purchase and receive lube base oil from PT Pertamina (Persero) according to agreed terms and conditions.
Pada tanggal 21 Maret 2014, Perusahaan dan PT Pertamina (Persero) menandatangani perjanjian jual beli lube base oil. Berdasarkan perjanjian ini, PT Pertamina (Persero) setuju untuk menjual dan menyerahkan lube base oil kepada Perusahaan, dan Perusahaan setuju untuk membeli dan menerima lube base oil dari PT Pertamina (Persero) sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuanketentuan yang disepakati. 64
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA LUBRICANTS DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25.
PT PERTAMINA LUBRICANTS AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
REKLASIFIKASI AKUN
25.
Grup mereklasifikasi akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 untuk menyesuaikan dengan presentasi akun yang sama dalam laporan keuangan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015. Rincian akunnya sebagai berikut: Disajikan sebelumnya/ As previously reported
RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS The Group has reclassified certain accounts in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2014 to conform with the presentation of accounts in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2015. The account details are as follows:
Setelah reklasifikasi/ As reclassified
Utang usaha - pihak ketiga/ Trade payables - third parties
Biaya yang masih harus dibayar/Accrued expenses
Utang usaha - pihak berelasi/ Trade payables - related parties
Utang lain-lain - pihak berelasi/ Other payables - related parties
Beban umum dan administrasi/ General and administrative expenses
Pendapatan bunga/ Finance income
65
2014 143.115.712 20.075.713 4.399.140