2015
Integrated Annual Report
bEYOND cHALLENGE, Strengthening sYNERGY
PT PERTAMINA EP Standard Chartered Tower Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164. Jakarta 12950 - Indonesia Telp: (021) 3815111, 3816111 (86 Saluran) Fax: (021) 3633585, 3843882 Telex: 44152, 44302, 46549, 46552, 46554 www.pertamina-ep.com
Motif batik yang ditampilkan dalam Laporan ini merupakan batik khas Blora, Jawa Tengah, yang dikembangkan dengan teknik pewarnaan alami. Para pengrajin batik Blora merupakan mitra binaan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dalam program tanggung jawab sosial perusahaan. Batik motifs featured in this Report are special batik from Blora, Central Java, which is developed with the natural coloring techniques. Blora batik artisans are beneficiary partners of Pertamina EP Asset 4 Field Cepu in corporate social responsibility program.
2015
Integrated Annual Report
bEYOND cHALLENGE, Strengthening sYNERGY
Bersama, Kami Akan Melampaui Tantangan Dengan Memperkuat Sinergi Beyond Challenge, Strengthening Synergy
/4
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
‘Beyond Challenge, Strengthening Synergy’ merupakan semangat kami, Pertamina EP, dalam menghadapi tantangan selama 2015 dan tahun-tahun selanjutnya. Perbaikan proses kerja di seluruh lini dan peningkatan efisiensi merupakan kunci utama dalam menghadapi tantangan situasi bisnis yang kurang menggembirakan. Perbaikan dan efisiensi ini akan menjadi maksimal bila kita semua bersama menyatukan visi dengan memperkuat sinergi.
‘Beyond Challenge, Strengthening Synergy’ is Pertamina EP’s spirit in facing the challenges during 2015 and in the coming years. Improvement of work process at the entire lines and increased efficiency are the key in facing the challenges of an unfavorable business situation. Improvement and efficiency will be maximized when we are all together, uniting vision by strengthening synergy.
Tahun 2015, Pertamina EP telah melalui berbagai dinamika yang semakin beragam dan kompleks. Menurunnya harga minyak dunia, semakin terbatasnya cadangan minyak, serta kondisi perekonomian yang belum stabil, menjadi bagian dari aktivitas industri minyak dan gas. Menghadapi hal ini, Pertamina EP menerapkan Lima Strategi Prioritas Bisnis yang dicanangkan oleh PT Pertamina (Persero), sebagai induk perusahaan. Hasilnya, kami masih dapat mempertahankan para pekerja dan terus meningkatkan produktivitas. Bersama, kami bersinergi, mawas diri, dan menghadapi tantangan bersama.
In 2015, Pertamina EP has been through increasingly diverse and complex dynamics. Declining world oil prices, dwindling oil reserves, as well as the unstable economic conditions, have been part of the oil and gas industry. In addressing these situations, Pertamina EP applied the Five Business Strategic Priorities launched by PT Pertamina (Persero), as the parent company. As a result, we were still able to retain employees and continue to raise productivity. Together, we synergize, introspective, and face the challenges.
Yang membanggakan, berbagai tantangan yang dihadapi tidak melemahkan pencapaian. Beragam prestasi berhasil kami raih. Pertamina EP menerapkan berbagai teknologi yang mendukung kinerja eksplorasi. Para pekerja berhasil meraih berbagai penghargaan inovasi, peningkatan mutu, serta continuous improvement program (CIP), baik di level nasional maupun internasional. Terlebih, untuk pertama kalinya, Pertamina EP berhasil meraih dua PROPER Emas bagi Field Subang dan Field Rantau sebagai wujud komitmen Perusahaan dalam menjaga lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat. Pencapaian ini menandakan bahwa kondisi yang penuh tantangan tidak akan mampu menghentikan Pertamina EP untuk terus berbuat lebih baik lagi bagi lingkungan dan masyarakat.
We are proud that despite the challenges we remained robust in our achievements. We managed to reach various accomplishments. Pertamina EP has applied various technologies that supported exploration performance. The employees won numerous awards on innovation, quality improvement, and continuous improvement program (CIP), both at national and international levels. Moreover, for the first time, Pertamina EP won two Gold PROPER awards for Subang and Rantau fields as a form of the Company’s commitment in preserving the environment and community empowerment. These achievements indicated that challenging conditions would not be able to stop Pertamina EP to continue to do better for the environment and society.
“Bersama, kita lalui tantangan, kita himpun sinergi dan kita ciptakan optimisme dalam merajut hari-hari”.
“Together, we go beyond challenges, we synergize and build optimism in living our days”.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
1/
DAFTAR ISI Table of Content Ikhtisar Pertamina EP 2015 Pertamina EP Highlights 2015 Ikhtisar Kinerja Operasional Operational Performance Highlights Ikhtisar Kinerja Keuangan Financial Performance Highlights Ikhtisar Kinerja Saham & Obligasi Stocks & Bonds Performance Highlights Penghargaan 2015 2015 Awards Sertifikasi Certifications 6 Keberhasilan Kami di Tahun Penuh Tantangan 6 Achievements in the Year of Challenges 3 Keunggulan Pertamina EP 3 Advantages of Pertamina EP Rencana Jangka Panjang Long Term Plan Peristiwa Penting Event Highlights Tentang Laporan Tahunan Terintegrasi About Annual Integrated Report Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report IDENTITAS DAN RIWAYAT HIDUP DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners’ Identity and Curriculum Vitae Laporan Direksi Board of Directors’ Report IDENTITAS DAN RIWAYAT HIDUP DIREKSI Board of Directos’ Identity and Curriculum Vitae Pernyataan Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan Terintegrasi Tahun Buku 2015 Statement of Responsibility on Annual Integrated Report 2015
Profil Pertamina EP Pertamina EP Profile Profil Perusahaan Company Profile Unit Kerja Work Units Wilayah Kerja Working Area RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN Company Brief History Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan Vision, Mission and Corporate Culture Bidang Usaha Business Sector Pekerja Pertamina EP Employees of Pertamina EP Struktur Organisasi Organizational Structure
Catatan Untuk Pembaca Laporan Tabel dan grafik pada laporan ini memaparkan data numerik dengan standar Bahasa Inggris, sedangkan pemaparan numerik dalam teks menggunakan standar Bahasa Inggris dan Indonesia sesuai dengan konteksnya. Note to the Readers of the Report All tables and graphs in this Report presenting numerical data with the English standard, while numerical presentation in text using English and Indonesian standard according to its context.
/2
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
4 6 8 12 14 17 18 20 21 22 25 34 40 44 52 54
57 58 59 60 62 64 66 69 72
Struktur Grup Perusahaan Corporate Group Structure Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders Pemegang Saham, Entitas anak, Entitas Afiliasi, dan Pengendalian Bersama Entitas Shareholders, Subsidiaries, Affiliated Entities, and Jointly Controlled Entities Kronologis Pencatatan Saham dan Efek Lainnya Chronology of Share and Other Securities Listing Lembaga ProfesI Penunjang Perusahaan The Company’s Supporting Professional Institution Keanggotaan pada Asosiasi Membership on Association
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis Kondisi Global Global Conditions Situasi dalam Negeri Domestic Situation Tinjauan Operasi Operational Overview Kegiatan Eksploitasi Segmen Produksi Minyak Mentah Exploitation Activities Crude Oil Production Segment Kegiatan Eksploitasi Segmen Produksi Gas Bumi Exploitation Activities Natural Gas Production Segment Kegiatan Eksplorasi dan Pengembangan Exploration and Development Activities Kegiatan Penjualan Sales Activities Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Review Analisis Posisi Keuangan Financial Position Analysis RASIO KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG PERUSAHAAN Solvency Ratio and Collectability Ratio of The Company Struktur Modal Capital Structure Belanja dan Ikatan Material Investasi Barang Modal Expenditures and Materials Ties in Capital Goods Investment Transaksi Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai Derivative Transactions and Hedging Activities Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan Information and Material Facts After The Date of Accountant’s Report Prospek Usaha Business Prospects Kinerja Pemasaran Marketing Performance Kebijakan Dividen Dividend Policy
73 74 74
75 75 75
76 78 80 82 84 87 89 96 98 106 118
122 123 125 130
131 133 138
Program Kepemilikan Saham dan Realisasi Dana Hasil Penawaran Umum Stock Option Program and Realization of Public Offering Proceeds INFORMASI PENTING MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, RESTRUKTURISASI, DAN PRIVATISASI Important Information About Investment, Expansion, Divestment, Acquisition, Restructuring, and Privatization Informasi Penting yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi Important Information that Contains Conflict of Interest and/or Transactions with Affiliated Parties Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan terhadap Perusahaan Regulatory Changes that Significantly Affect The Company Kebijakan Akuntansi Accounting Policies Tingkat Kesehatan Perusahaan 2015 Level of Company Soundness 2015
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Pedoman dan Prinsip-Prinsip Tata Kelola Guidelines and Principles of Governance Struktur Tata Kelola Governance Structure Etika Kerja dan Bisnis Ethics Code and Business Conduct RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS) Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Penilaian Kinerja (Assessment) terhadap Dewan Komisaris dan Direksi Performance Assessment of Board of Commissioners and Board of Directors Kebijakan Remunerasi Remuneration Policy Pengungkapan Hubungan Afiliasi antara Anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham utama Disclosure of Affiliations Between Members of The Board of Directors, Board of Commissioners and Major Shareholders Komite Audit Audit Committee Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Komite Investasi dan Manajemen Risiko Investment and Risk Management Committee Komite Etika dan GCG Ethics and GCG Committee
139
140
142
144
145 147
148 152 155 170 174 177 187 196
198 200
204 209 210 213
Sekretaris Perusahaan Corporate secretary Sekretaris Dewan Komisaris Secretary of the Board of Commissioners Manajemen Risiko Perusahaan Company Risk Management Sistem Pengendalian Internal dan Audit Internal Internal Control System and Internal Audit Perkara Penting yang Dihadapi Material Litigation Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System Keterbukaan Informasi Information Disclosure
219 221 222 236 239 247 250
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
256
Sinergi Dalam Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Sinergi Dalam Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan MEMBANGUN SINERGI UNTUK LINGKUNGAN HIDUP Building Synergy for The Environment Ketenagakerjaan dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Employment and Occupational Health and Safety Ekonomi dan Tanggung Jawab terhadap Konsumen Economy and Consumer Responsibilities Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Social and Community Development
Informasi Lain Other Information
258
260 286
310 324
342
Kemitraan Perusahaan Company Partnerships Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut Issues and Follow Up Actions Daftar Alamat Kantor Asset, Lapangan, Fasilitas Produksi, Pipa Jalur Transportasi Address List of Asset Office, Field, Production Facilities, Transportation Pipeline LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG Supporting Institutions and Professionals
344 347 348
351
Daftar Istilah Glossary
352
Lembar Umpan Balik Feedback Form
353
LAPORAN KEUANGAN Financial Statements
365
Peringatan atas pernyataan-pernyataan mengenai masa depan Dalam dokumen ini mungkin terdapat rencana, proyeksi, strategi dan tujuan Perseroan tertentu, yang bukan merupakan pernyataan fakta historis dan perlu dipahami sebagai pernyataan mengenai masa depan. Pernyataan mengenai masa depan tergantung pada risiko dan ketidakpastian yang dapat menyebabkan keadaan dan hasil aktual Perseroan di masa depan berbeda dari yang diharapkan atau diindikasikan. Tidak ada jaminan bahwa hasil yang diantisipasi oleh Perseroan atau diindikasikan oleh pernyataan-pernyataan mengenai masa depan, akan tercapai. Caution regarding Forward-Looking Statements This document may contain certain plans, projections, strategies and objectives of the Company that are not statements of historical fact and would be treated as forward-looking statements. Forward-looking statements are subject to risks and uncertainties that may cause actual events, and the Company’s future result, to be different than expected or indicated by such statements. No assurance can be given that the result anticipated by the Company, or indicated by such forward-looking statements, will be achieved.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
3/
KINERJA OPERASIONAL YANG AGRESIF Aggresive Operational Performance
Pertamina EP Mendorong Perekonomian melalui Investasi Strategis yang Mensinergikan Manusia, Proses, Teknologi, dan Lingkungan. Pertamina EP is Stimulating The Economy through Strategic Investments that Synergize People, Process, Technology, and Environment.
People 3,993
Technology 21 Field
Sumber daya manusia yang unggul Excellent human resources
Menerapkan sistem operasi terpadu Implemented integrated operation system
Process 100,258 MBOPD
Environment 155
Produksi minyak Oil production
Kabupaten menerima manfaat CSR Regencies benefited from CSR
1,016 MMSCFD Produksi gas Gas production
/4
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Laba Bersih | NET PROFIT
738
Return on Investment
21.15%
Juta USD Million USD
PROPER EMAS | GOLD PROPER
2 FIELDS
Penghargaan | Awards
Best of the Best Upstream Improvement & Innovation Award
Penilaian GCG | GCG Assessment
87.61
Dengan predikat “Sangat Baik” With “Excellent” Category
Pengelolaan Lapangan berdasarkan ISRS7 | Field Management based on ISRS7
19 FIELDS
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
5/
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
IKHTISAR KINERJA OPERASIONAL
[G4-22]
Operational Performance Highlights KINERJA OPERASIONAL
URAIAN
SATUAN
2015
2014
2013
2D
Km
597
454
926
3D
Km²
1,214
2,209
1,830
Realisasi Pemboran Sumur Eksplorasi
Sumur
10
14
17
Rasio Keberhasilan Sumur Eksplorasi
%
89%
89%
73%
Realisasi Temuan Cadangan (2C) Inplace
MMBOE
207
522
432
Realisasi Temuan Cadangan (2C) RR
MMBOE
94
179
161
Realisasi Sumur Kerja Ulang Pindah Lapisan
Sumur
102
141
118
Realisasi Pemboran Sumur Pengembangan
Sumur
61
163
156
MMSCFD
1,016
1,044
1,031
Realisasi Produksi Minyak
BOPD
100,258
116,115
120.6 MBOPD
Realisasi Produksi Setara Minyak
BOEPD
276
296
298.5
Penjualan (Lifting) Minyak Mentah
BOPD
100,155
42,322 MBBLS
43,159 MBBLS
MMSCF
788 MMSCFD
284,834
287,171
Realisasi Survei Seismik
Eksplorasi
Eksploitasi
Komersialitas
Realisasi Produksi Gas
Penjualan (Lifting) Gas Bumi
1,016
1,044
1,031
1,054
1,070
100,258
116,115
120.6 (MBOPD)
127.31 (MBOPD)
124.90 (MBOPD)
2015
2014
2013
2012
2011
2015
2014
2013
2012
2011
Realisasi Produksi Gas Gas Production Realization (MMSCFD)
/6
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Realisasi Produksi Minyak Oil Production Realization (BOPD)
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
2012
2011
UNIT
DESCRIPTION
4,054
261
Km
2D
2,381
1,549
Km²
3D
24
11
Sumur
79%
83%
%
455
256
MMBOE
Realization of (2C) Inplace Reserve Discovery
229
94
MMBOE
Realization of (2C) RR Reserve Discovery
140
96
Sumur
Realization of Work Over Well
148
140
Sumur
Realization of Development Well Drilling
1,054
1,070
MMSCFD
Realization of Gas Production
127.31 MBOPD
124.90 MBOPD
BOPD
Realization of Oil Production
309 MBOEPD
310 MBOEPD
BOEPD
Realization of Oil Equivalent Production
45,817 MBBLS
45,020 MBBLS
BOPD
Crude Oil Lifting
290,931
298,775
MMSCF
OPERATIONAL PERFORMANCE
Realization of Seismic Survey Realization of Exploration Well Drilling
Exploration
Exploration Well Success Ratio
Exploitation
Commerciality
Gas Lifting
Own Operation and Partner *
100.155
42,322 (MBBLS)
43,159 (MBBLS)
45,817 (MBBLS)
45,020 (MBBLS)
788 (MMSCFD)
284,834
287,171
290,931
298,775
2015
2014
2013
2012
2011
2015
2014
2013
2012
2011
Penjualan (Lifting) Minyak Mentah Penjualan (Lifting) Minyak Mentah (BOPD)
Penjualan (Lifting) Gas Bumi Penjualan (Lifting) Gas Bumi (MMSCF)
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
7/
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
[G4-9, G4-EC1, IR3, IR4]
Financial Performance Highlights Uraian
2015
2014
2,924
4,710
(127)
(152)
(1,450)
(1,623)
(159)
(162)
Pendapatan/(Beban) Operasional Lainnya
(12)
(33)
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
1,176
2,741
Beban Pajak Penghasilan
(438)
(1,154)
Laba Bersih Tahun Berjalan
738
1,586
Laba Komprehensif
727
1,586
Jumlah Aset
8,793
8,604
Liabilitas
5,127
4,192
Ekuitas
3,666
4,412
294
1,548
21.15
43.74
25.21
56.14
7.22
12.77
113.20
216.80
Laporan Laba Rugi | Nilai (Juta USD) Pendapatan Usaha Minyak Mentah, Gas Bumi dan Liquefied Petroleum Gas Beban Usaha Beban Eksplorasi Beban Produksi Beban Umum dan Administrasi
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi | Nilai (Juta USD)
Satuan
Modal Kerja Bersih Rasio Keuangan
Satuan
Return on Investment Return on Equity Rasio Kas Rasio Lancar
/8
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
%
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
2013
2012
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
2011
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Description Income Statement | Value (Milion USD)
5,001
5,319
5,044
Operating revenues from Crude Oil, Natural Gas and Liquefied Petroleum Gas (LPG) Operating Expenses
(145)
(202)
(106)
Exploration Expenses
(1,605)
(1,698)
(1,483)
Production Expenses
(164)
(242)
(167)
178
62
3
3,264
3,239
3,285
(1,275)
(1,293)
(1,345)
1,989
1,946
1,940
Income for the Year
1,989
1,946
1,040
Comprehensive Earning
General and Administration Expenses Other Net Income (Expenses) Profit Before Income Tax Income Tax Expenses
Units
Consolidated Financial Position | Value (Million USD)
12,924
10,920
9,890
Total Assets
3,677
3,663
2,942
Liabilities
9,247
7,258
6,948
Equity
6,765
5,304
5,401
Net Working Capital Units
30.49
36.04
39.51
27.41
36.65
38.74
14.70
8.09
12.33
575
475
487
Financial Ratio Return on Investment
%
Return on Equity Cash Ratio Current Ratio
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
9/
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN Financial Performance Highlights
Uraian
2015
2014
22
15
18
12
Total Aset Turn Over
42.94
67.47
Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset
41.69
51.27
139.88
95.03
58.31
48.73
79.23
65.00
33.03
33.33
250,000
250,000
Kurs Akhir Akhir Tahun
13,794
12,440
Kurs Rata-rata
13,392
11,878
Periode Kolektabilitas
Hari
Perputaran Persediaan
Rasio Keuangan
Satuan
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas Rasio Liabilitas Terhadap Aset Rasio Liabilitas Jangka Panjang Terhadap Ekuitas
%
Rasio Liabilitas Jangka Panjang Terhadap Aset Laba dan Laba Komprehensif Per Saham
Satuan
Jumlah Lembar Saham
Lembar
Nilai Kurs Rupiah Terhadap US Dollar
Satuan
2,924
4,710
5,001
5,319
5,044
738
1,586
1,989
1,946
1,940
2015
2014
2013
2012
2011
2015
2014
2013
2012
2011
Pendapatan Usaha Minyak Mentah, Gas Bumi dan Liquefied Petroleum Gas (Juta USD) Operating revenues from Crude Oil, Natural Gas and Liquefied Petroleum Gas (Milion USD) / 10
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Laba Tahun Berjalan (Juta USD) Income for the Year (Milion USD)
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
2013
2012
2011
Description
15
22
52
11
8
6
45.10
55.56
57.97
Total Aset Turn Over
71.55
66.46
70.25
Total Equity to Total Assets
Collection Period
Days
Inventory Turnover
Units 39.77
50.47
42.35
28.45
33.54
29.75
24.36
30.97
22.27
17.43
20.58
15.65
250,000
250,000
250,000
Financial Ratio Liability to Equity Ratio Liability to Total Assets Ratio
%
Non Current Liabilities to Equity Ratio Non Current Liabilities to Assets Ratio
Units
Income and Income Comprehensive Per Share
Unit
Total Shares
Units
Exchange Rate of USD to IDR
12,189
9,670
9,068
Year End Exchange Rate
10,451
9,380
8,779
Average Exchange Rate
8,793
8,604
12,924
10,920
9,890
21.15
43.74
30.49
36.04
39,51
2015
2014
2013
2012
2011
2015
2014
2013
2012
2011
Jumlah Aset (Juta USD) Total Asset (Milion USD)
Return on Investment (%)
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
11 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
IKHTISAR KINERJA SAHAM & OBLIGASI Share and Bond Performance Highlights
INFORMASI HARGA SAHAM PT Pertamina EP adalah perseroan tertutup. Sampai dengan akhir tahun 2015 Perusahaan tidak melakukan perdagangan saham. Dengan demikian Laporan ini tidak menyajikan informasi mengenai jumlah saham yang beredar, kapitalisasi pasar, harga saham tertinggi, harga saham terendah, dan harga saham penutupan serta volume saham yang diperdagangkan. Pengalihan saham dilaksanakan untuk pertama kalinya di tahun 2013. Berdasarkan hasil pelaksanaan RUPS Sirkuler pada 5 Februari 2013, RUPS menyetujui pengalihan 25 (dua puluh lima) lembar saham Perseroan yang dimiliki oleh Koperasi Energi Indonesia kepada PT Pertamina Dana Ventura.
Pemegang Saham
2015
2014
2013
249,975
249,975
249,975
Koperasi Energi Indonesia
0
0
0
PT Pertamina Dana Ventura
25
25
25
250,000
250,000
250,000
PT Pertamina (Persero)
Jumlah
INFORMASI MENGENAI OBLIGASI, SUKUK ATAU OBLIGASI KONVERTIB EL Hingga akhir periode pelaporan Pertamina EP juga tidak menerbitkan obligasi, sukuk dan obligasi konversi. Dengan demikian, Laporan ini tidak menyajikan informasi terkait jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar, tingkat bunga/imbalan, tanggal jatuh tempo dan peringkat obligasi/sukuk.
/ 12
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
SHARE PRICE INFORMATION PT Pertamina EP is a non-listed company. Until the end of 2015, the Company did not trade any shares, thus there was no information on highest share price, lowest share price and the closing share price as well as volume of traded shares. The transfer of shares held for the first time in 2013. Based on the results of the Circular Meeting on February 5, 2013, the GMS approved the transfer of 25 (twenty five) shares of the Company owned by Energy Cooperative Indonesia to PT Pertamina Dana Ventura.
2012
2011
SHAREHOLDERS
249,975
249,975
25
25
Koperasi Energi Indonesia
0
0
PT Pertamina Dana Ventura
250,000
250,000
PT Pertamina (Persero)
Total
INFORMATION OF BOND, SUKUK OR CONVERTIBLE BONDS INFORMATION Until the end of reporting period, Pertamina EP did not issue any bonds, sukuk (Islamic bond) and convertible bonds. Therefore, this Report did not disclose any information regarding the number of outstanding bond/sukuk/convertible bonds, interest rate/ yield, maturity date and ratings of bonds/sukuk.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
13 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
PENGHARGAAN 2015 Awards of 2015
19 Maret 2015 | MARCH 19, 2015 Silver - Kategori Best Community Programme Award dari The Pinnacle Group International di The 7th Global CSR Awards Silver - Category for Best Community Programme Award from The Pinnacle Group International in The 7th Global CSR Awards
04 Juni 2015 | JUNE 04, 2015 Penghargaan Indonesia Green Award 2015 untuk 4 Field dari The La Tofi School of CSR Indonesia Green Awards 2015 for 4 Fields from The La Tofi School of CSR
29 Juli 2015 | JULY 29, 2015 Gold - Gelar Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Budaya (GPMB) Awards untuk 2 Field dari Corporate Forum for Community Development (CFCD) dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Gold - Culture-based Community Empowerment (GPMB) Awards for 2 Fields from Corporate Forum for Community Development (CFCD) and Coordinating Ministry for Human Development and Cultural Affairs
07 Agustus 2015 | AUGUST 07, 2015 The Best Environmental Excellent dalam Sindo Weekly CSR Awards 2015 The Best Environmental Excellent in the Sindo Weekly CSR Awards 2015
/ 14
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
28 September 2015| SEPTEMBER 28, 2015 Best of the Best dalam Upstream Improvement & Innovation Award Best of the Best in the Upstream Improvement & Innovation Awards 2015
09 September 2015 | SEPTEMBER 09, 2015 2 Stars AWARD International Exposition on Team Excellence (IETEX) untuk 2 Field dari Singapore Productivity Association (SPA) 2 Stars AWARD in the International Exposition on Team Excellence (IETEX) for 2 Fields from Singapore Productivity Association (SPA)
07 Oktober 2015 | OCTOBER 07, 2015 Gold Illumination Award ICQCC dari Korean Standards Association (KSA) Gold Illumination Award for ICQCC from Korean Standards Association (KSA)
11 November 2015 | NOVEMBER 11, 2015 3rd Prize Asia Pacific Quality Conference dalam Continuous Improvement Program (CIP) dari Asia Pacific Quality Organization (APQO) and Shanghai Association for Quality (SAQ) 3rd Prize in the Asia Pacific Quality Conference on Continuous Improvement Program (CIP) from Asia Pacific Quality Organization (APQO) and Shanghai Association for Quality (SAQ)
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
15 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
PENGHARGAAN 2015 Awards of 2015
26 November 2015 | NOVEMBER 26, 2015 3 Platinum dan 1 Gold dalam Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional XIX (TKMPN XIX) dari Wahana Kendali Mutu (WKM) dan Asosiasi Manajemen Mutu dan Produktivitas Indonesia (AMMPI) 3 Platinum and 1 Gold awards in the National Quality and Productivity Convention XIX (TKMPN XIX) from Wahana Kendali Mutu (WKM) and Quality and Productivity Management Association of Indonesia (AMMPI)
27 November 2015 | NOVEMBER 27, 2015 PROPER Peringkat Emas untuk Field Rantau (Asset 1) dan Field Subang (Asset 3) dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia Gold PROPER awards for Field Rantau (Asset 1) and Field Subang (Asset 3) from Ministry of Environment of the Republic of Indonesia
26 November 2015 | NOVEMBER 26, 2015 Penghargaan oleh PT Pertamina (Persero) • Best of the Best Subsidiary dalam Annual Pertamina Subsidiary Awards (APSA) • Best Implementation Community Involvement and Development dalam Annual Pertamina Subsidiary Awards (APSA) • 3 Platinum dan 6 Gold dalam Annual Pertamina Quality Awards (APQA) • Most Inspiring Leader untuk manajemen Pertamina EP • The Best Project Collaboration Improvement untuk PC-Prove PDP Awards from PT Pertamina (Persero) • Best of the Best Subsidiary in the Annual Pertamina Subsidiary Award (APSA) • Best Implementation of Community Involvement and Development in the Annual Pertamina Subsidiary Awards (APSA) • 3 Platinum and 6 Gold awards in the Annual Pertamina Quality Awards (APQA) • Most Inspiring Leader for the management of Pertamina EP • The Best Project Collaboration Improvement for PC-Prove PDP
/ 16
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
SERTIFIKASI
[G4-15]
Certifications
Sertifikat
Masa Berlaku
Validity
Certificate
1
ISO 20000-1:2011 Manajemen Layanan Teknologi Informasi Untuk Layanan Servis G&G
September 2013 September 2016
British Standard Institution
September 2013 September 2016
ISO 20000-1:2011 Information Technology Service Management for G&G Services
2
ISO 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu
Mei 2014 September 2016
British Standard Institution
May 2014 September 2016
ISO 9001:2008 Quality Management System
3
ISO 14001:2004
Mei 2014 – September 2016
British Standard Institution
May 2014 – September 2016
ISO 14001:2004
4
OHSAS 18001:2007 Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Mei 2014 – September 2016
British Standard Institution
May 2014 – September 2016
OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Management
5
ISO/IEC 27001:2005 Sistem Keamanan Informasi Untuk Manajemen Rantai Pasokan
Desember 2013 Desember 2016
Bureau Veritas
December 2013 December 2016
ISO/IEC 27001:2005 Information Security System for Supply Chain Management
No
Badan Sertifikasi Certification Body
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
17 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
6 KEBERHASILAN KAMI DI TAHUN PENUH TANTANGAN
1
Penemuan cadangan eksplorasi (2C-RR) migas sebesar 94 MMBOE, 104% dari target 90 MMBOE RKAP 2015.
2
Achievement of 2D seismic was 597 km, a 117% above target of 509 km.
Discovery of exploration reserve (2C-RR) oil and gas was 94 MMBOE, a 104% from target of 90 MMBOE in Corporate Work Plan and Budget (RKAP) 2015.
3
Pencapaian seismik 3D sebesar 1.214 km, 106% di atas target yang sebesar 1.145 km Achievement of 3D seismic was 1,214 km, a 106% above target of 1,145 km.
6
Pencapaian seismik 2D sebesar 597 km, 117% di atas target yang sebesar 509 km.
4
Penerapan teknologi dan parameter baru survei seismik 2D Bunyu Implementation of Technology and New Parameter on Seismic Survey
Keberhasilan penambahan cadangan minyak sebesar 268% dari target dalam RKAP 2015. Achievement on oil reserve increase was 268% from RKAP 2015 target.
/ 18
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Our 6 Achievements in the Challenging Year
5
Pencapaian work over sebesar 217% dari target dalam RKAP 2015. Work over achievement was 223% from RKAP 2015 target.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
19 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
3
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
KEUNGGULAN PERTAMINA EP OUR EXCELLENCES 01
Pertamina EP adalah penyumbang laba terbesar PT Pertamina (Persero) sekaligus menjawab tantangan Pemerintah dan masyarakat yang menginginkan peningkatan produksi migas nasional. Pertamina EP is the biggest contributor to PT Pertamina (Persero)’s profit and at the same time meets Government’s challenge and society on the increasing of national oil production.
02
Pertamina EP senantiasa menciptakan suasana kegiatan operasi yang aman dan ramah lingkungan. Pertamina EP strives to create environmentally friendly operations.
03
safe
and
Eksplorasi dan eksploitasi sumber energi untuk meningkatkan profit, selalu dibarengi dengan kepedulian terhadap manusia maupun bumi Exploration and exploitation of energy resources to increase profitability are always accompanied by the concern for both people and the earth.
/ 20
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Governance
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Informations
RENCANA JANGKA PANJANG Long Term Plan Laba tahun 2025: USD3.25 milyar Profit in 2025: USD3.25 billion
Financial
• Produksi tahun 2025 sebesar 463 MMBOE • Penerapan best practice SOP & teknologi yang proven • Production in 2025 is 463 MMBOE • Application of SOP best practice and proven technology
Process & Technology
People & Operation Capability
Pemenuhan SDM sesuai kebutuhan bisnis perusahaan dari sisi jumlah & kompetensi Fulfillment of human resources according to company’s business needs in terms of number and competence.
Environment
Inovasi CID yang mandiri dan ramah lingkungan Independent and environmentally friendly CID innovation.
Best of the Best Upstream Improvement & Innovation Award - Upstream Directorate
Annual Pertamina Quality Award
- PT Pertamina (Persero)
Untuk dapat mencapai target jangka panjang, PT Pertamina EP akan terus menjaga peningkatan produksi minyak dan gas dengan melakukan strategi percepatan pengembangan lapangan penemuan baru, optimalisasi lifting, reaktifasi sumur-sumur tua, pelaksanaan secondary recovery & EOR, upgrading fasilitas produksi dan melalui kegiatan kerjasama / kemitraan. In order to achieve long-term target, Pertamina EP will continue to keep the increase in oil and gas production by pursuing a strategy of accelerated development of the new field discovery, optimization of lifting, reactivation of old wells, implementation of secondary recovery and EOR, upgrading production facilities as well as partnership.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
21 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PERISTIWA PENTING Milestones JANUARY
FEBRUARY
• Field Rantau bekerja sama dengan Yayasan Satu Cita Lestari Indonesia (YSCLI) dan masyarakat kembali melepas liarkan Tuntong Laut di pesisir Desa Pusong Kapal, Kecamatan Seruaw, Kabupaten Aceh Tamiang sebagian bagian dari upaya pelestarian satwa yang hampir punah.
Tim S1AP (Sumatra-1 Appraisal Project) Fungsi Eksplorasi berhasil menemukan cadangan migas di Sumur Puspa Asri (PPS-01) yang berada di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi. Dalam Uji Kandungan Lapisan (UKL) diprediksi produksi minyak mencapai 453 BOPD.
• Field Papua mengambil alih pengelolaan TAC PertaminaIntermega Sabaku (TAC IM Sabaku) dan TAC PertaminaIntermega Salawati (TAC IM Salawati) yang berakhir pada 8 Januari 2015. TAC IM Sabaku dan TAC IM Salawati sebelumnya mengelola 8 sumur produksi, 3 sumur injeksi, dan 8 sumur suspend. • Fungsi Matindok Gas Development Project (MGDP) menemukan kandungan gas pada Lapisan M-52 di Sumur MTD-8. Temuan gas dari lapisan baru ini akan menjadi buffer dalam pemenuhan komitmen pasokan gas ke DSLNG dan PLN.
S1AP (Sumatra-1 Appraisal Project) Team of Exploration Function succeeded to discover oil and gas reserves at Puspa Asri Well (PPS-01) in Kumpeh Ulu Sub-district, Muaro Jambi Regency. The drill stem test (UKL) predicted oil production to reach 453 BOPD.
• Rantau Field in collaboration with Yayasan Satu Cita Lestari Indonesia (YSCLI) and the residents released painted terrapin in the coast of Pusong Kapal Village, Seruaw Sub-district, Aceh Tamiang Regency, as part of the efforts to conserve endangered species. • Papua Field took over the operation of TAC Pertamina - Intermega Sabaku (TAC IM Sabaku) and TAC Pertamina - Intermega Salawati (TAC IM Salawati), which ended on January 8, 2015. TAC IM Sabaku and TAC IM Salawati previously operated 8 production wells, 3 injection wells and 8 suspended wells. • Matindok Gas Development Project (MGDP) Function found gas deposit at Layer M-52 of MTD-8 Well. The gas discovery from this new layer will become the buffer in fulfilling commitments of gas supplies to DSLNG and PLN.
MARCH
April
Field Subang meraih penghargaan Silver untuk Kategori Best Community Program dalam ajang The 7th Annual Global CSR Summit and Awards 2015 yang berlangsung di Yogyakarta pada 19-20 Maret 2015. Dalam ajang ini, Field Subang mengangkat tema Program “The Sustainability Through Community Education (Community).”
• Field Tarakan melakukan kunjungan ke Desa Atap, Kecamatan Sembakung serta memberikan bantuan peralatan kesenian Jepen kepada lima kelompok kesenian/kelompok kebudayaan di desa-desa di Kecamatan Sembakung. Selain itu, Field Tarakan juga memberikan bantuan buku bacaan dan perbaikan Taman Belajar Mengajar.
Subang Field won the Silver award for Best Community Program category in the 7th Annual Global CSR Summit and Awards 2015, which took place in Yogyakarta on March 19 to 20, 2015. In this event, the Subang Field carried the program theme of “The Sustainability Through Community Education (Community).”
• Tarakan Field visited Atap village, Sembakung Sub-district and distributed assistance of Jepen dance supplies to five arts/cultural groups in the villages of Sembakung Sub-district. In addition, Tarakan Field also distributed assistance of books and Learning Center rehabilitation.
May
June
Pertamina EP mengikuti acara Konvensi dan Eksibisi ke-39 yang digelar oleh Indonesian Petroleum Association (IPA) yang bertujuan untuk memperkuat jaringan lintas sektoral yang melibatkan semua pemangku kepentingan industri minyak dan gas di Indonesia.
• Serikat Pekerja Pertamina EP bersama-sama dengan seluruh elemen pemangku kepentingan pelaku industri migas menyelenggarakan kegiatan diskusi tentang kedaulatan energi dari perspektif pekerja Pertamina sebagai respon atas rencana revisi Undang-undang Migas.
Pertamina EP attended the 39th Convention and Exhibition held by the Indonesian Petroleum Association (IPA), which aimed to strengthen crosssector network involving all stakeholders of oil and gas industry in Indonesia.
• Workers Union of Pertamina EP together with all elements of stakeholders of oil and gas industry players held a discussion on energy sovereignty from the perspective of Pertamina’s employees as a response to the planned revision of Law on Oil & Gas.
/ 22
• Pertamina EP Matindok Gas Development Project (MGDP) bekerja sama dengan Pemerintah kota Kabupaten Banggai memprakarsai pendeklarasian gerakan perang terhadap Narkoba dan HIV AIDS di kalangan para pelajar. Sebagai awal, deklarasi pertama dilakukan oleh seluruh siswa SMKN 1 Luwuk dan SMKN 1 Toili.
• Pertamina EP’s Matindok Gas Development Project (MGDP) in cooperation with Banggai Regency Government initiated the declaration of war against drugs and HIV AIDS drive among the students. As a start, the first declaration was made by all students of vocational high schools of SMK 1 Luwuk and SMK 1 Toili.
• Pertamina EP mendapatkan 4 (empat) penghargaan di IGA (Indonesia Green Awards) Tahun 2015, yaitu dalam kategori Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan, Pengembangan Keanekaragaman, Pelopor Pencegahan Polusi, dan Pengembangan Pengolahan Sampah Terpadu.
• Pertamina EP received four awards at the Indonesia Green Awards (IGA) 2015, in the category of New and Renewable Energy Development, Diversity Development, Pollution Prevention Pioneer and Development of Integrated Solid Waste Management
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
July
SEPTEMBER
Pertamina EP meraih dua emas dalam Gelar Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Budaya (GPMB) Awards melalui Field Subang dalam Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Assolahiyah dan Field Rantau melalui program budidaya ikan lele dengan jamu herbal. GPMB Awards digelar oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
• Presiden Direktur Pertamina Ep, Ir. Rony Gunawan, M.M., M.Si. mendapatkan penghargaan Satyalancana Wira Karya (SLWK) dari Presiden Republik Indonesia yang disampaikan melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia.
Pertamina EP won two gold awards in the CultureBased Community Development (GPMB) Awards received by Subang Field through the Assolahiyah Community Learning Center and Rantau Field through catfish farming program with herbal medicine. GPMB Awards was held by the Corporate Forum for Community Development (CFCD) and the Coordinating Ministry of Human Development and Cultural Affairs.
August • Serikat pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menuntut kejelasan dalam pengelolaan Blok Mahakam setelah kontrak dengan Total dan Inpex habis pada tahun 2017. • Field Subang melanjutkan upaya konservasi Owa Jawa melalui penandatanganan kesepakatan kerjasama konservasi dan rehabilitasi yang ketiga kalinya dengan Yayasan Owa Jawa (YOJ). • Workers Union of Pertamina in the Federation of Pertamina United Workers Union (FSPPB) demanded clarity in the operation of Mahakam Block after the contract with Total and Inpex ends in 2017. • Subang Field continued the conservation of Javan gibbons through the signing of a cooperation agreement on conservation and rehabilitation for the third time with Yayasan Owa Jawa (YOJ) foundation.
• Pertamina EP mendapatkan penghargaan dari SKK MIGAS sebagai perusahaan KKKS yang paling agresif dalam melaksanakan kegiatan seismik. • President Director of Pertamina EP, Ir. Rony Gunawan, M.M., M.Si., was awarded Satyalancana Wira Karya (SLWK) by the President of the Republic of Indonesia, received through the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) of Indonesia. • Pertamina EP received an award from SKK MIGAS as the most aggressive PSC company in conducting seismic activities.
oCTOBER Pertamina EP menandatangani dua kesepakatan dari total sebanyak enam perjanjian jual beli gas bumi (PJBG) dengan potensi penambahan pendapatan negara selama periode perjanjian jual beli sebesar USD587 juta atau sekitar Rp7,86 triliun. Seluruh kontrak diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan domestik. Pertamina EP signed two agreements of a total of six gas sales agreement (GSA) with the potential additional state revenues over the period of agreement for USD587 million, or about IDR7.86 trillion. All contracts are intended to meet domestic demands.
nOVEMBER
dECEMBER
• Pertamina EP berhasil meraih dua PROPER Emas melalui Field Subang dan Field Rantau.
• Pertamina EP meraih penghargaan Best Implementation Community Involvement and Development dalam ajang Annual Pertamina Subsidiary Award (APSA) 2015.
• Pertamina EP meraih penghargaan Best of the Best APQ Award 2015 dalam ajang Annual Pertamina Quality (APQ) Award 2015. • Pertamina EP won two Gold PROPER awards through Subang Field and Rantau Field. • Pertamina EP was awarded Best of the Best APQ Award 2015 in the Annual Pertamina Quality (APQ) Awards 2015.
• Field Pendopo berhasil meraih Platinum Award dan Best Favorite Award dalam ajang Forum CIP Nasional Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional 2015. • Pertamina EP was awarded as Best Implementation Community Involvement and Development in the Pertamina Subsidiary Annual Awards (APSA), 2015. • Pendopo Field won the Platinum Award and Best Favorite Award in the National CIP Forum event of National Quality & Productivity Convention 2015.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
23 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
2011
2012
2013
2014
2015
People, Process, Technology Approach
Growing Together With Social & Environment
People, Process, Technology and Environment
Synergy: People, Process, Technology and Environment
Beyond Challenge, Strengthening Synergy
Pertamina EP menerapkan pendekatan baru dalam aktivitas bisnis dan operasional dengan mempertimbangkan aspek manusia, proses, dan teknologi, untuk mencapai keberlanjutan.
Pertamina EP memiliki tekad untuk tumbuh dan berkembang bersama dengan masyarakat Indonesia dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
Pertamina EP menegaskan komitmen agar manusia dan lingkungan hidup menjadi bagian dari dinamika pemenuhan energi di Indonesia melalui kepedulian terhadap People dan Planet.
Pertamina EP applying new approaches in business and operational activities which take into account people, process, and technology, in order to achieve sustainability.
Pertamina EP has the determination to grow and develop together with Indonesian society with regard to environmental sustainability.
/ 24 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Pertamina EP confirms the commitment to making people and environment as part of the dynamics of meeting the energy needs in Indonesia through kepediulian to People and Planet.
Perubahan struktur Perusahaan di tahun 2013 kembali menitikberatkan pengembangan kompetensi tenaga kerja dalam Pertamina Leadership Model yang mendukung operasional Pertamina EP dalam pengeboran serta memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan. Changes in the Company’s structure in 2013 reiterated the focus on development of employee competencies in Pertamina Leadership Model, that support Pertamina remain effective in operation with the latest drilling techniques and generate added value for society and the environment.
Pertamina EP menerapkan Lima Strategi Prioritas Bisnis yang dicanangkan oleh PT Pertamina (Persero), sebagai induk perusahaan. Hasilnya, kami masih dapat mempertahankan para pekerja dan terus meningkatkan produktivitas. Bersama, kami bersinergi, mawas diri, dan menghadapi tantangan bersama. Pertamina EP implementing the Five Business Strategic Priorities launched by PT Pertamina (Persero), as the parent company. As a result, we were still able to retain workers and continue to improve productivity. Together, we synergize, introspective, and face challenges.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Governance
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Informations
TENTANG LAPORAN TAHUNAN TERINTEGRASI About Annual Integrated Report
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 PT Pertamina EP, adalah laporan tahunan yang memadukan laporan keuangan dengan kinerja keberlanjutan Perusahaan, termasuk pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Cakupan informasi dalam laporan ini meliputi kinerja Pertamina EP dalam kurun waktu 1 Januari 2015 hingga 31 Desember 2015, dan merupakan kesinambungan Laporan Tahunan Terintegrasi 2014 PT Pertamina EP yang diterbitkan pada tahun 2015. [G4-28, G4-29, G4-30] Annual Integrated Report 2015 of PT Pertamina EP is an annual report that combines the Company’s financial statements and sustainability performance, including the implementation of social and environmental responsibility. The information in this report covers the performance of Pertamina EP in the period January 1, 2015 until December 31, 2015, and serves as the continuity of the Annual Integrated Report 2014 of PT Pertamina EP, published in 2015. [G4-28, G4-29, G4-30]
Informasi dalam Laporan ini diungkapkan secara terintegrasi. Dalam Ikhtisar Kinerja Keuangan dan Operasional, laporan keuangan telah terintegrasi dengan informasi keberlanjutan yang mencakup pencapaian PROPER, jumlah jam kerja selamat, dan reduksi emisi.
Kinerja keberlanjutan ditampilkan dalam Ikhtisar Keberlanjutan yang menyajikan kinerja setiap aspek material terkait manusia, proses, teknologi dan lingkungan. Kinerja pengelolaan sumber daya sesuai dengan kriteria dalam acuan ‘Kerangka Internasional Laporan Terpadu’ yang diterbitkan The International Integrated Reporting Council (IIRC).
The information in this report was prepared in an integrated manner. In the Overview of Financial and Operational Performance, the financial statements have been integrated with sustainability information that included PROPER achievement, the number of safe working hours, and emission reduction. Sustainability performance was presented in the Overview of Sustainability, which presented the performance of every material aspect of people, process, technology and the environment. Resource management performance referred to the criteria in ‘International Framework Integrated Report’ issued by the International Integrated Reporting Council (IIRC).
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
25 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
STANDAR PELAPORAN
REPORTING STANDARDS
Laporan disusun sesuai Peraturan Bapepam LK No. KEP-431/BL/2012, Global Reporting Initiative (GRI) G4, dan merujuk pada prinsip isi kerangka yang diterbitkan International Integrated Reporting Council (IIRC). Tidak ada perubahan signifikan dibanding laporan terdahulu. [G4-23]
The report was prepared in accordance with Bapepam LK Regulation No. KEP-431/BL/2012, the Global Reporting Initiative (GRI) G4, and referred to the framework of content principles issued the International Integrated Reporting Council (IIRC). There were no significant changes compared to the previous report. [G4-23]
Penulisan laporan keuangan konsolidasian merujuk pada Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Ikhtisar dan informasi keberlanjutan merujuk pada Sustainability Reporting Guidelines (SRG) serta Oil and Gas Sector Supplement (OGSS) - Versi 4, yang dikeluarkan GRI. Khususnya dalam materialitas, kelengkapan, pelibatan pemangku kepentingan, dan konteks keberlanjutan. Opsi yang dipilih dalam penulisan laporan ini adalah: in accordance - core. [G4-32]
/ 26
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
The consolidated financial statements were prepared with reference to the Financial Accounting Standards applicable in Indonesia. Sustainability overview and information referred to the Sustainability Reporting Guidelines (SRG) as well as the Oil and Gas Sector Supplement (OGSS) - Version 4, issued by the GRI. Particularly in the materiality, completeness, stakeholder inclusiveness, and sustainability context. The option selected for this report preparation was ‘in accordance – core’. [G4-32]
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
MATERIALITAS DAN PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN
MATERIALITY AND STAKEHOLDER INCLUSIVENESS
Aspek material dalam Laporan ini dirumuskan sebagai hal yang menjadi dasar penentuan dan pengambilan kebijakan Perusahaan yang berdampak dan berpengaruh signifikan terhadap pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal.
We define material aspects as a basis for determining and making the Company’s policies that will have significant impact and effect on both internal and external stakeholders.
Secara internal, dampak tersebut mempengaruhi kinerja keberlanjutan, baik dari sisi ekonomi, sosial dan lingkungan. Secara eksternal, aspek material mempengaruhi penilaian dan pengambilan keputusan oleh pemangku kepentingan atas kinerja Perusahaan.
Internally, this impact is believed to affect sustainability performance in economic, social and environmental aspects. In line with this, externally, material aspect is determined by identifying every aspect that can significantly affect stakeholders’ assessment and decision-making on the Company’s performance.
Gabungan hasil identifikasi aspek material dari pihak internal dan eksternal Perseroan digambarkan dalam sebuah matrik.
The combined results of the identification of material aspects from the Company’s internal and external parties are described in a matrix.
HIGH
Important To Stakeholders
Kinerja Ekonomi Economic Performance
Pekerja People
Mekanisme Penanganan Keluhan Sosial Social Grievance Mechanism
Proses Process
Keamanan Produk Product Savety
Keanekaragaman Hayati Biodiversity Pengaruh Ekonomi Tidak langsung pada masyarakat Indirect Economic Effect on Society
Limbah Cair dan Padat
Teknologi Technology
Liquid and Solid Waste
Lingkungan Hidup Pendidikan dan Pelatihan
Environment
Education and Training
LOW
MED
HIGH
Important To PEP
Identifikasi aspek material dilakukan melalui analisis materialitas, dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan berbagai topik bagi para pemangku kepentingan, serta signifikansinya terhadap perusahaan minyak dan gas (migas). Tingkat signifikansi kepentingan internal ditentukan berdasarkan analisis jangka pendek, strategi dan tujuan jangka panjang, serta evaluasi hasil dan kinerja keberlanjutan selama periode pelaporan.
Material aspects are identified through materiality analysis, taking into account the importance of the various topics for external stakeholders as well as their significance for oil and gas companies. The significance for internal party is determined based on short-term analysis, strategy and long-term goals, as well as evaluation on the outcome and sustainability performance during reporting period.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
27 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
/ 28
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Tingkat kepentingan eksternal dalam isu-isu keberlanjutan didapat melalui analisis yang mempertimbangkan faktorfaktor berikut: energi, ekonomi dan sosial, perbandingan antarperusahaan migas dan sektor lain sejenis, analisis pemberitaan media massa dan situs internet, serta permintaan yang telah diajukan pemangku kepentingan utama kepada Pertamina EP.
The level of importance for external party in sustainability issues is identified through an analysis that considers the following factors: energy, economic and social, the benchmarking on oil & gas companies and other similar sectors, analysis of press and web news reports, as well as the demands from key stakeholders to Pertamina EP.
Selain komunitas keuangan, para pemangku kepentingan yang dipertimbangkan dalam penentuan aspek material adalah pemerintah dan lembaga-lembaga lokal, asosiasi internasional dan nasional, LSM dan masyarakat yang memiliki kepentingan terhadap kegiatan usaha dan sumber daya manusia Pertamina EP
In addition to the financial community, the stakeholders considered in determining material aspects are local governments and institutions, international and national associations, NGOs and communities who have interests in Pertamina EP’s business activities and people.
Penggabungan pertimbangan signifikansi eksternal dan internal menghasilkan identifikasi bidang-bidang yang menjadi prioritas dan penting bagi Perusahaan.
The combined considerations of external and internal significance resulted in the identification of priority and material aspects to the Company.
PROSES IDENTIFIKASI ASPEK MATERIALITAS [G4-18]
IDENTIFICATION PROCESS OF MATERIALITY ASPECTS [G4-18]
Aspek material dan ruang lingkup dalam pelaporan ini ditentukan melalui uji materialitas, dan dilaksanakan dalam grup diskusi terfokus atau focus group discussion (FGD). Pelaksanaan FGD melibatkan perwakilan unit kerja Pertamina EP yang berkontribusi dalam penyusunan laporan terdahulu selaku pihak internal, dan akademisi selaku pihak eksternal.
Material aspects and boundaries of this report are determined through the materiality test, which was carried out in a focus group discussion (FGD). The FGD was held with the involvement of representatives from Pertamina EP’s work units that contributed to the preparation of the previous report as internal party, and academics as the external party.
Kegiatan FGD difokuskan pada identifikasi isu-isu keberlanjutan (sustainability context). Penetapan isi laporan didasarkan pada prinsip pelibatan pemangku kepentingan (stakeholders inclusiveness), materialitas (materiality), konteks keberlanjutan (sustainability context) dan kelengkapan (completeness). Ke-empat prinsip tersebut sesuai pedoman penulisan laporan keberlanjutan GRI-G4.
The FGD was focused on identifying sustainability context. The report content defining was based on the principles of stakeholder inclusiveness, materiality, sustainability context and completeness. All these four principles were in accordance with GRI-G4 sustainability reporting guidelines.
Hasil FGD dilaporkan kepada Sekretaris Perusahaan selaku pejabat senior Perusahaan, guna menentukan persetujuan atas informasi kinerja keberlanjutan yang disampaikan dalam laporan ini. Hasil penilaian uji materialitas juga menjadi bagian dari penyampaian hal-hal yang sepatutnya menjadi prioritas kinerja keberlanjutan Perusahaan pada kurun waktu berikutnya. [G4-48]
The FGD results were reported to the Corporate Secretary as the Company’s senior official for approval of the sustainability performance information presented in this report. Results of the materiality test assessment of were also part of the delivery of issues that should be prioritized in the Company’s sustainability performance in the next period. [G4-48]
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PROSES PENENTUAN ISI LAPORAN [G4-18]
REPORT CONTENT DEFINING PROCESS [G4-18]
Tahap Pertama, identifikasi aspek-aspek keberlanjutan yang relevan dengan karakteristik bisnis Pertamina EP dan menentukan batasan ruang lingkup aspek tersebut.
The first step is the identification of sustainability aspects that are relevant to the business characteristics of Pertamina EP and determines the boundary where these aspects occur.
Tahap kedua, pembuatan prioritas atas aspek-aspek keberlanjutan yang akan dilaporkan melalui proses FGD.
The second step is making priority of sustainability aspects that will be reported through the FGD.
Tahap ketiga, validasi atas aspek material yang telah menjadi prioritas. Proses validasi bertujuan memastikan bahwa laporan memuat konten berimbang antara kinerja positif dan negatif. Validasi mendapat persetujuan dari Sekretaris Perusahaan dan pengesahan Direksi, selaku pejabat tata kelola Perusahaan yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penerbitan laporan ini. [G4-48]
The third step is the validation on material aspects that have become the priority. The validation process aims to ensure that the report contains balanced content between positive and negative performance. The validation is to be approved by Corporate Secretary and to be ratified by the Board of Directors as the corporate governance officers in charge of the preparation and publication of this report. [G4-48]
Tahap keempat, kajian ulang atas laporan tahun sebelumnya dengan mempertimbangkan saran dari pemangku kepentingan. Demikian pula masukan dan saran atas laporan tahun ini akan digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan konten laporan tahun yang akan datang.
The fourth step is a review on the previous year’s report taking into account suggestions from stakeholders. Similarly, feedbacks and suggestions on this year’s report are to be used as consideration in defining the content of the upcoming report.
1
2
IDENTIFIKASI IDENTIFICATION
Prioritas PRIORITIZATION
Sustainability Context
Materiality
5 TELAAH Review
Konteks Keberlanjutan Sustainability Context
Completeness
3 4
VALIDASI Validation
Keterlibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Inclusiveness
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
29 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
BATASAN PELAPORAN DAN KONTEKS KEBERLANJUTAN
REPORTING BOUNDARY AND SUSTAINABILITY CONTEXT
Keseluruhan materi yang disampaikan dalam Laporan ini berasal dari Pertamina EP, meliputi Kantor Pusat dan 5 Asset yang merupakan area operasi sendiri, serta dari area operasi kemitraan Technical Assistant Contract (TAC) dan Kerja Sama Operasi (KSO). Informasi material yang diungkap dalam Laporan ini dinilai memberikan dampak signifikan kepada para pemangku kepentingan. [G4-17]
All materials presented in this Report were collected from Pertamina EP, covering the Head Office and 5 Assets of own operation area, as well as from Technical Assistance Contract (TAC) and Joint Operation (KSO) partnership operating areas. Material information disclosed in this report was considered to have significant impact on the stakeholders. [G4-17] [G4-20] [G4-21] [G4-28][G4-30]
[G4-20] [G4-21] [G4-28][G4-30]
/ 30
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PRINSIP PENJAMINAN KUALITAS UNTUK PELAPORAN KEBERLANJUTAN
PRINCIPLES OF QUALITY ASSURANCE FOR SUSTAINABILITY REPORTING
Data kinerja yang disajikan dalam laporan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang seimbang dan jelas tentang kegiatan Perusahaan. Proses pengumpulan informasi dan data kuantitatif dilakukan sedemikian rupa agar diperoleh informasi secara benar dan lengkap bagi para pemangku kepentingan.
The performance data presented in this report aims to provide a balanced and clear picture of the Company’s activities. The process of information and quantitative data collection has been formulated to ensure comparability of data across several years, to provide accurate and comprehensive information for all stakeholders.
Untuk menjamin kualitas informasi keuangan, pada bagian Laporan Keuangan disajikan pernyataan auditor independen dari Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro, & Surja (member of Ernst & Young). Namun demikian, kami belum menggunakan penjaminan untuk pelaporan keberlanjutan. [G4-33] [IR10]
To ensure the quality of financial information, the Financial Statements are presented with the independent auditor’s statement from public accounting firm Purwantono, Sungkoro, & Surja (member of Ernst & Young). However, we have not sought an assurance for the sustainability reporting. [G4-33] [IR10]
Pada bagian akhir Laporan, disertakan Indeks Pelaporan yang disertai penjelasan atas halaman yang memuat informasi dimaksud. [G4-32]
At the end of the report, which is complemented with Reporting Index explanation for the page containing the information in question. [G4-32]
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
31 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
“Keberhasilan Pertamina EP bergantung pada kinerja luar biasa dari 3.993 orang yang bekerja di seluruh kantor perwakilan dan lokasi proyek” “Pertamina EP success relies on the outstanding performance of the 3,993 people working for us in all offices and project sites”
/ 32
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
33 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
[G4-1, G4-2, G4-44]
The Board of Commissioners’ Report
Pemegang Saham dan para pemangku kepentingan yang terhormat. PT Pertamina EP kembali menyusun dan menerbitkan Laporan Tahunan Terintegrasi sebagai wujud keterbukaan dan komitmen kepada pemangku kepentingan. Laporan Terintegrasi mengungkapkan kinerja dan pencapaian usaha, tata kelola perusahaan, serta pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) sepanjang tahun 2015. Dear shareholders and stakeholders, PT Pertamina EP prepared and published another Annual Integrated Report as a form of transparency and commitment to stakeholders. The Integrated Report disclosed the performance and achievement of business, corporate governance, and the implementation of social and environmental responsibility (TJSL) throughout 2015.
Dewan Komisaris berharap informasi dalam Laporan Terintegrasi ini membantu para pemangku kepentingan memahami bagaimana Pertamina EP menjalankan bisnis secara berkesinambungan. Terlebih, bagaimana Pertamina EP memadukan berbagai aspek, baik ekonomi, sosial dan lingkungan dalam pengambilan keputusan.
The Board of Commissioners wishes the information in this Integrated Reports would help stakeholders understand how Pertamina EP running a sustainable business. In addition, Pertamina EP also integrates economic, social and environmental aspects in decision-making process.
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Berkat karunia-Nya, Pertamina EP dapat melewati tahun 2015 yang penuh tantangan bagi para pelaku usaha bidang energi, terutama yang bergerak di sektor hulu, termasuk Pertamina EP.
Gratitude to Allah SWT, God Almighty, for his blessing that Pertamina EP managed to go through 2015 that was full of challenges for businesses in energy, especially those engaged in the upstream sector, including Pertamina EP.
Kebijakan strategis yang patut diapresiasi adalah penerapan efisiensi di seluruh lini kegiatan operasional maupun usaha Pertamina EP. Kebijakan efisiensi ini mampu menekan biaya dan beban sepanjang tahun 2015 yang pada akhirnya mampu membuat Perusahaan bertahan. Perusahaan juga tetap dapat memberikan kontribusi kepada Pemegang Saham maupun pemangku kepentingan yang lain.
The strategic policy that should be appreciated is the efficiency in all operational activities or business lines of Pertamina EP. This efficiency policy has been able to reduce costs and expenses throughout 2015, which in turn made the Company survive. The Company also remained able to make contributions to the Shareholders and other stakeholders.
/ 34 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Penilaian Atas Kinerja Direksi
Assessment on Board of Directors Performance
Sesuai kewenangannya, selama tahun 2015 Dewan Komisaris telah mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perseroan. Dengan prinsip kehati-hatian, Dewan Komisaris mendukung kebijakan Direksi dalam setiap pengambilan keputusan dan mendorong Direksi agar terus berupaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
According to its authority, during 2015 the Board of Commissioners has directed, monitored, and evaluated the implementation of the Company’s strategic policy. With the prudential principle, the Board of Commissioners supported the Board of Directors’ policy in decisionmaking and encouraged the Board of Directors to continue working to improve productivity and efficiency.
Dewan Komisaris mempertimbangkan beberapa hal sebagai dasar penilaian kinerja Direksi, yaitu penerapan tata kelola perusahaan, pencapaian kinerja operasional, kinerja keuangan, dan pemenuhan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Board of Commissiners considers some basis for performance assessment of Board of Directors, namely the corporate governance application, operational performance achievement, financial performance, and fulfillment of social and environmental responsibility.
Secara umum, Direksi telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik pada segenap tingkatan manajemen dalam melaksanakan pengelolaan perusahaan. Hal tersebut terlihat dari kinerja operasional Pertamina EP yang cukup baik, sehingga dapat menjaga tingkat penjualan (lifting) minyak mentah dan gas bumi. Perusahaan juga dapat meminimalkan penurunan produksi meskipun sebagian besar sumur produksi telah melewati usia matang, sehingga secara alamiah dihadapkan pada kondisi deklinasi (declination rate).
In general, the Board of Directors has implemented good corporate governance at all levels of management. It was seen from Pertamina EP’s relatively good operational performance, which managed to maintain the level of sales (lifting) of crude oil and natural gas. The Company also managed to minimize the decrease in production even though most of the production wells have passed their maturity age, thus naturally faced the declination rate.
Dalam hal keuangan, kebijakan efisiensi yang dicanangkan Direksi telah dijalankan dengan baik oleh manajemen. Perusahaan mampu menekan beban usaha sebesar 11%, meski besarnya tekanan eksternal berupa penurunan harga minyak dunia memberikan pengaruh signifikan pada perolehan pendapatan maupun laba Perusahaan.
In financial aspect, the efficiency policy launched by the Board of Directors has been executed properly by the management. The Company was able to reduce operating expenses by 11%, despite the magnitude of the external pressure of declining world oil prices that caused a significant impact on the Company’s revenues and profit.
Jumlah perolehan laba sebelum pajak penghasilan adalah USD1,176 juta, menurun USD1,564 juta atau turun 57% dibanding tahun 2014 yang mencapai USD2,741 juta. Adapun laba bersih tahun 2015 adalah USD738 juta, berkurang USD860 juta atau 53%, dibanding laba tahun berjalan tahun 2014 sebesar USD1,586 juta.
Total profit before income tax was USD1,176 million, decreased USD1,564 million, or 57% compared to 2014, which reached USD2,741 million. The net profit in 2015 was USD738 million, decreased by USD860 million or 53%, compared to the profit for the year 2014 amounted to USD1,586 million.
Dewan Komisaris melihat kesungguhan Direksi melaksanakan komitmen pemenuhan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Selama tahun 2015, Pertamina EP tetap dapat memberikan dividen kepada Pemegang Saham dan membayarkan pajak maupun retribusi kepada Pemerintah. Perusahaan juga tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
The Board of Commissioners appreciated the seriousness of Board of Directors’ commitments to fulfill social and environmental responsibility (TJSL). During 2015, Pertamina EP remained capable of distributing dividends to shareholders and paid taxes and levies to the Government. In addition, the Company did not conduct any layoffs.
Pada kinerja lingkungan, Dewan Komisaris memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian peringkat PROPER Emas untuk Field Rantau di Asset 1 dan Field Subang di Asset 3, serta PROPER Hijau untuk 14 Lapangan di berbagai Asset. Prestasi ini membanggakan kita semua di saat kinerja ekonomi mengalami penurunan.
In environmental performance, the Board of Commissioners highly appreciated the achievement of Gold PROPER for Rantau Field in Asset 1 and Subang Field in Asset 3, as well as Green PROPER for 14 Fields in a number of Assets. These achievements also made us all proud in times of declining economic performance.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
35 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
/ 36
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Pandangan Atas Prospek Usaha Perusahaan
Business Prospects Outlook
Keputusan Direksi untuk melakukan survei pencarian dan penemuan cadangan baru minyak mentah dan gas bumi (migas), memperlihatkan upaya untuk menjaga kesinambungan usaha dan operasional Pertamina EP di masa mendatang. Penurunan harga minyak dunia menjadi pertimbangan utama dalam pengembangan operasi dan bisnis Perusahaan, sehingga setiap pengembangan usaha perlu dilaksanakan dengan kehati-hatian.
The Board of Directors’ decision to conduct a survey of search and discovery of crude oil and gas new reserves showed the effort to maintain the continuity of business and operations of Pertamina EP in the future. The decline in oil prices was the main consideration in the Company’s operations and business development, therefore business development needed to be undertaken with caution.
Sebagai bagian dari PT Pertamina (Persero), Pertamina EP dituntut menjaga pasokan kebutuhan migas sebagai sumber energi bagi ketahanan energi nasional. Terkait hal ini, maka Dewan Komisaris beranggapan bahwa pencapaian ini dapat dipenuhi melalui kegiatan produksi minyak mentah maupun gas bumi yang efisien. Maka, semua kegiatan di sumur produksi eksisting maupun sumur produksi yang saat ini dalam pengembangan pelru dilakukan secara optimal.
As part of PT Pertamina (Persero), Pertamina EP is required to maintain the supply of oil and gas as energy sources for national energy security. In this regard, the Board of Commissioners considered that this achievement could be met through efficient production of crude oil and natural gas. Thus, all activities in the existing production wells and production wells currently under development need to be executed optimally.
Kebutuhan energi yang tetap tinggi dalam beberapa tahun mendatang, menjadi peluang bagi Perusahaan untuk terus mengembangkan kegiatan operasional. Dewan Komisaris menyarankan agar kegiatan ini harus dibarengi dengan kebijakan Perusahaan untuk memperbesar bagian penerimaan dari komersialitas gas bumi. Dasar pertimbangan atas hal tersebut adalah bahwa potensi gas bumi di Indonesia masih sangat besar dan harga gas bumi yang relatif lebih stabil dibandingkan minyak mentah. Pemanfaatan gas bumi juga merupakan dukungan pada upaya Pemerintah dalam mengembangkan sumbersumber energi baru dan terbarukan.
Energy demands that will remain high in the coming years are an opportunity for the Company to continue to develop operational activities. The Board of Commissioners suggested that these activities should be followed with the Company’s policy to increase the proportion of revenues and commerciality of natural gas. It is based on the consideration that the natural gas potential in Indonesia remains very large and the price of gas is relatively more stable than crude oil. Utilization of natural gas is also a support to the Government’s efforts to develop new and renewable energy sources.
Penilaian Atas Kinerja Komite Di Bawah Dewan Komisaris [G4-35, G4-36]
Performance Assessment on Committees Under the Board of Commissioners [G4-35, G4-36]
Dewan Komisaris memiliki dua Komite, yakni Komite Audit dan Komite Investasi dan Manajemen Risiko (IMR). Bersama Komite Audit, Dewan Komisaris memastikan terselenggaranya fungsi pengawasan atas proses penyelesaian laporan keuangan, pelaksanaan audit dan keandalan sistem pengendalian internal Perseroan. Melalui Komite IMR, Dewan Komisaris memastikan terselenggaranya fungsi pengawasan atas proses pelaksanaan investasi dan mitigasi risiko dalam operasional perusahaan.
The Board of Commissioners has two Committees, the Audit Committee and the Investment and Risk Management (IMR) Committee. Together with the Audit Committee, the Board of Commissioners ensures the oversight over the process of completion of financial statements, audit and reliability of the Company’s internal control system. Through IMR Committee, the Board of Commissioners ensures the oversight over the implementation of the investment process and risk mitigation in the company’s operations.
Secara umum, Komite Audit telah melaksanakan tugas, wewenang dan kewajibannya dalam membantu Dewan Komisaris. Komite Audit juga melakukan pertemuan berkala bulanan bersama fungsi Internal Audit (IA), Keuangan, Eksternal Audit dan fungsi terkait lainnya.
In general, the Audit Committee has been carrying out duties, authority and obligations in assisting the Board of Commissioners. The Audit Committee also held monthly periodical joint meeting with Internal Audit (IA), Finance, External Audit and other related functions.
Komite IMR juga telah melaksanakan tugas, wewenang dan kewajibannya dalam membantu Dewan Komisaris. Pertemuan secara berkala juga dilakukan bersama Fungsi
IMR Committee has also carried out duties, authority and obligations in assisting the Board of Commissioners. Regular meetings have been held with Strategic Planning
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Strategic Planning & Risk Management (SPRM) setiap bulan. Atas kinerja Komite Audit dan Komite IMR ini, maka Dewan Komisaris menyatakan puas.
& Risk Management (SPRM) Function every month. The Board of Commissioners declared satisfaction over the performance of the Audit Committee and the IMR Committee.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Changes in the Board of Commissioners
Berbagai tantangan dan dinamika menuntut Perusahaan melakukan beberapa langkah strategis. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), telah diputuskan adanya perubahan Dewan Komisaris dan Direksi. Alasan perubahan tersebut adalah untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris, sekaligus mengoptimalkan kepengurusan Perusahaan oleh Direksi
Various challenges and dynamics required the Company to make several strategic moves. The General Meeting of Shareholders (GMS) has decided on replacements in the Board of Commissioners and Board of Directors. These replacements aimed to improve the effectiveness of oversight function by the Board of Commissioners, while optimizing the management of the Company by the Board of Directors.
Sepanjang tahun 2015, penggantian keanggotaan Dewan Komisaris, adalah: 1. Penggantian Komisaris Utama pada tanggal 27 Maret 2015, yang semula dijabat oleh Sdr. Muhamad Husen digantikan oleh Sdr. Ahmad Bambang. 2. Pemberhentian dengan hormat pada 27 Maret 2015, anggota Dewan Komisaris Sdr. M. Afdal Bahaudin. 3. Pemberhentian dengan hormat pada 23 April 2015, anggota Dewan Komisaris Sdr. Denny Indrayana dan Sdri. Anny Ratnawati. Hingga demikian, maka jumlah anggota Dewan Komisaris saat itu hanya 1 (satu) orang yaitu Sdr. Ahmad Bambang, yang merangkap juga sebagai Komisaris Utama. 4. Pengangkatan anggota baru Dewan Komisaris pada 25 Agustus 2015, atas nama Sdr. Leonards Tobing. 5. Pengangkatan anggota baru Dewan Komisaris pada 29 Oktober 2015, atas nama Sdri. Meidawati, Sdr. Pontas Tambunan dan Sdr. M. Hasan Alie.
Throughout 2015, the changes in of the Board of Commissioners’ membership are: 1. Replacement of President Commissioner on March 27, 2015, which was originally held by Mr. Muhamad Husen, replaced by Mr. Ahmad Bambang. 2. Dismissal with honor on March 27, 2015, Mr. M Afdal Bahaudin, as member of the Board of Commissioners. 3. Dismissal with honor on April 23,2015, the Board of Commissioners’ members, Mr. Denny Indrayana and Mrs. Anny Ratnawati. Thus, the number of the Board of Commissioners’ members is now only 1 (one) person, Mr. Ahmad Bambang, who also serves as President Commissioner. 4. Appointment of a new member of the Board of Commissioners on August 25, 2015, Mr. Leonards Tobing. 5. Appointment of new members of the Board of Commissioners on October 29, 2015, Mrs. Meidawati, Mr. Pontas Tambunan and Mr. M. Hasan Alie.
Sehingga susunan Dewan Komisaris sampai 31 Desember 2015 dan sekarang ini adalah sebagai berikut : [G4-34, G4-
Therefore, the composition of Board of Commissioner until December 31, 2015 and now are: [G4-34, G4-38]
38]
Komisaris Utama : Komisaris : : : :
Sdr. Ahmad Bambang 1. Sdr. Leonards Tobing 2. Sdr. M. Hasan Alie 3. Sdr. Pontas Tambunan 4. Sdri. Meidawati
President Commissioner : Commissioner : : : :
Mr. Ahmad Bambang 1. Mr. Leonards Tobing 2. Mr. M. Hasan Alie 3. Mr. Pontas Tambunan 4. Mrs. Meidawati
Dengan adanya susunan Dewan Komisaris yang baru ini, kami berharap kerjasama yang lebih baik dalam menjalankan tugas pengawasan pada kegiatan Perusahaan.
With the new composition of the Board of Commissioners, we hope for better cooperation in carrying out surveillance on the activities of the Company.
Realisasi Kinerja Pengawasan Dewan Komisaris
Realization of Board of Commissioners Oversight Performance
Dewan Komisaris secara berkesinambungan berupaya meningkatkan penerapan aspek pada tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance atau GCG). Penilaian GCG Pertamina EP pada tahun 2014 oleh Internal Assessor diperoleh skor sebesar 88,85, sementara pada tahun 2015 ini, penilaian GCG yang dilakukan oleh BPKP diperoleh skor sebesar 87,61.
Board of Commissioners continually strives to improve the implementation of good corporate governance (GCG). The result of the last self-assessment in 2013 was 88.85%. In 2015, the GCG assessment was conducted by BPKP with score 87.61.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
37 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dalam mengawasi kinerja Direksi. Laporan seluruh kegiatan Dewan Komisaris disampaikan dalam Kesepakatan Kerja Tahun 2015.
During 2015, the Board of Commissioners has conducted its duties and responsibilities independently in overseeing the Board of Directors’ performance. Report on all activities of the Board of Commissioners is presented in the Performance Agreement 2015.
Secara umum, realisasi pencapaian fungsi pengawasan sesuai dengan tugas dan kewenangan adalah sebesar 88,33%. Terdapat dua kegiatan yang tidak terlaksana sepenuhnya yaitu kunjungan lapangan dan pelatihan. Hal ini antara lain dikarenakan penggantian anggota Komisaris di mana pada periode April-Agustus 2015. Anggota Dewan Komisaris dijabat oleh satu orang oleh Sdr. Ahmad Bambang sekaligus menjadi Komisaris Utama.
In general, realization of oversight function achievement in accordance with the duties and authority was 88.33%. Two activities were not fully implemented namely field visits and training. This was due to a change in the Board of Commissioners’ membership, whereas in the period April-August 2015 there was only one Board member, Mr. Ahmad Bambang, who also served as President Commissioner.
Fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris sepanjang tahun 2015, meliputi: a) pemberian rekomendasi kepada pemegang saham sebanyak lima kali, b) pemberian rekomendasi kepada Direksi sebanyak tiga kali dan c) melaksanakan rapat bersama Direksi dan anggota Dewan Komisaris, serta dengan Komite Audit dan Komite Investasi dan Manajemen Risiko (IMR).
The oversight function performed by the Board of Commissioners throughout 2015, included: a) five times providing recommendation to shareholders, b) three times providing recommendation to the Board of Directors and c) organizing joint meeting between the Board of Directors and the Board of Commissioners, as well as the Audit Committee and Investment and Risk Management (IMR) Committee.
Penutup
Closing
Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada Direksi Pertamina EP dan semua pekerja, atas berbagai upaya dan kerja keras yang telah dilaksanakan selama tahun 2015. Kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas semua pihak telah dapat mempertahankan keberadaan Pertamina EP di tengah turunnya harga minyak mentah dunia yang sangat tajam dan kondisi ekonomi yang kurang stabil.
The Board of Commissioners would like to give appreciation to the Board of Directors of Pertamina EP and all the employees, on the efforts and hard work during 2015. Hard work, smart work, and sincere work of all parties have been able to maintain the existence of Pertamina EP amid steep decline in world oil prices and unstable economic conditions.
Seluruh Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Pemegang Saham kepada kami untuk menjalankan fungsi pengawasan dan pengarahan dalam Perusahaan. Tak lupa ucapan terima kasih juga disampaikan kepada anggota Dewan Komisaris yang telah menyelesaikan tugasnya di tahun 2015.
The entire Board of Commissioners would like to thank Shareholders for the trust given to us to exercise oversight and advisory functions of the Company. We would also like to thank members of the Board of Commissioners who also have completed their term of office in 2015.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa menyertai upaya kita semua dan memberikan kekuatan dalam menghadapi tantangan masa depan.
May Allah, the Almighty God, be with us and all our efforts and give strength to face the future challenges.
Jakarta, 9 Maret | March 2016
Ahmad Bambang Komisaris Utama | President Commissioner
/ 38
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
M. Hasan Alie Komisaris Commissioner
Meidawati
Komisaris Commissioner
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Ahmad Bambang
Komisaris Utama President Commissioner
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Leonards Tobing Komisaris Commissioner
Pontas Tambunan Komisaris Commissioner
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
39 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
IDENTITAS DAN RIWAYAT HIDUP DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners’ Identity and Curriculum Vitae 1
2
3
Ahmad Bambang
Leonards Tobing
M. Hasan Alie
Ahmad Bambang lahir di Kediri, Jawa Timur pada 5 Juli 1961 (Umur: 54 tahun). Jabatan yang pernah diemban Ahmad Bambang sebelumnya adalah CEO PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) tahun 2012; SVP Human Resource Development, Human Resource Directorate Pertamina tahun 2011; SVP Corporate Shared Services, General Affair Directorate Pertamina tahun 2009. Posisi lain yang pernah dijabat adalah SVP Distribution, Marketing & Trading Directorate Pertamina pada tahun 2007; serta VP Strategic Planning and Business Development, Marketing & Trading Directorate Pertamina tahun 2006.
Leonards Tobing lahir di Palembang, Sumatra Selatan pada 26 April 1953 (Umur: 62 tahun). Leonards memulai karir sebagai Drilling Fluid Engineer pada tahun 19801982 di PT Milchem Indonesia. Ia menggeluti karir sebagai Engineer hingga tahun 1994, kemudian menjabat sebagai Site Manager Handil Base dari tahun 1994 hingga 2002. Pada masa itu Leonards bertanggung jawab sebagai Front Liner Support untuk operasi drilling dan produksi Delta Mahakam dan offshore Bekapai dan Sisi Nubi. Lulusan Teknik Mesin Universitas Trisakti pada tahun 1980 ini melanjutkan karirnya dari 2002 hingga 2008 sebagai Kepala Departemen Operasi Logistik Operasi Handil Dua Base, Operasi Petrosea Logistic Base Air Traffic and Land Traffic dengan zero fatality.
M. Hasan Alie lahir di Sumenep Madura, Jawa Timur pada 4 Mei 1945 (Umur: 70 tahun) dan memulai karir di dunia migas sebagai Assistant Field Engineer Pertamina Unit E/P I di wilayah Pangkalan Brandan dan Rantau Panjang pada tahun 1967 – 1971. Di tahun 1974 Hasan Alie pindah ke REDCO di Jambi dan menjabat sebagai Field Engineer, dan kemudian bergabung serta berkarir di Asamera Oil pada tahun 1975 dengan posisi terakhir pada tahun 1998 sebagai Field Manager di area operasi Rantau Panjang. Pria lulusan Akademi Petroleum Permina Bandung 1967 ini melanjutkan karirnya sebagai Administration Manager di Gulf Resources (Grissik) Ltd selama tiga tahun yakni 1998 hingga 2001.
Komisaris Utama | President Commissioner
Tahun 1986 Ahmad Bambang meraih gelar Sarjana Teknik Informatika dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dan meraih gelar Magister Manajemen tahun 1999 dari Universitas Indonesia. Terhitung sejak tanggal 27 Maret 2015, Ahmad Bambang menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina EP. Ahmad Bambang berdomisili di Jakarta Selatan. Ahmad Bambang was born in Kediri, East Java, on July 5, 1961 (Age: 54 years old). He held several positions including CEO of PT Pertamina Trans Continental (PTK) in 2012; SVP Human Resource Development, Human Resource Directorate of Pertamina in 2011; SVP Corporate Shared Services, General Affairs Directorate of Pertamina in 2009. Other positions that had ever been held were SVP Distribution, Marketing & Trading Directorate Pertamina in 2007; and VP Strategic Planning and Business Development, Marketing & Trading Directorate of Pertamina in 2006 In 1986, Ahmad Bambang earned a Bachelor of Computer Science from Bandung Institute of Technology (ITB), and a Master of Management in 1999 from the University of Indonesia. Since March 27, 2015, he has served as President Commissioner of PT Pertamina EP. He domiciled in South Jakarta.
Komisaris | Commissioner
Sebelum ditunjuk sebagai komisaris Pertamina, Ir. Leonards Tobing berkarir di PT Total E&P Indonesia sebagai Kepala Divisi Korporat Komunikasi selama 4 tahun sejak 2008 hingga 2012. Leonards Tobing berdomisili di Jakarta Selatan. Leonards Tobing was born in Palembang, South Sumatra on April 26, 1953 (Age: 62 years old). He started his career as a Drilling Fluid Engineer in 1980-1982 at PT Milchem Indonesia. He continued his career as an Engineer until 1994. He then served as Site Manager of Handil Base from 1994 to 2002. At that time he was in charge as Front Liner Support for drilling and production operations at Delta Mahakam as well as offshore Bekapai and Sisi Nubi. The graduate from Mechanical Engineering, Trisakti University in 1980, continued his career from 2002 to 2008 as Head of Operations Department of Logistics Operations Handil Dua Base, Operations of Petrosea Logistic Base Air Traffic and Land Traffic, with zero fatality. Prior to his appointment as Pertamina’s commissioner, Ir. Leonards Tobing pursued his career at PT Total E & P Indonesia as Head of Corporate Communications for 4 years from 2008 to 2012. Leonards Tobing domiciled in South Jakarta.
/ 40 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Komisaris | Commissioner
Sebelum ditunjuk menjadi komisaris PT Pertamina EP, lulusan Southern Alberta Institute of Technology, Calgary, Alberta, Kanada ini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Sampang Mandiri Perkasa sejak Juni 2014. M. Hasan Alie berdomisili di Bekasi. M. Hasan Alie was born in Sumenep, Madura, East Java, on May 4, 1945 (age: 70 years old) and began his career in the oil & gas as Assistant Field Engineer of Pertamina Unit E/P I in Pangkalan Brandan and Rantau Panjang in 1967 - 1971. In 1974 he moved to REDCO in Jambi and served as field Engineer, and then joined Asamera Oil in 1975 with the last position in 1998 as field Manager in Rantau Panjang operating area. He graduated from the Permina Academy of Petroleum, Bandung, in 1967 and continued his career as Administration Manager at Gulf Resources (Grissik) Ltd for three years from 1998 to 2001. Prior to his appointment as commissioner of PT Pertamina EP, the graduate of Southern Alberta Institute of Technology, Calgary, Alberta, Canada, had served as President Director of PT Sampang Mandiri Perkasa since June 2014. M. Hasan Alie domiciled in Bekasi.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
3
4
Pontas Tambunan
Meidawati mengawali karir sebagai seorang teknisi EPT di Pertamina Hulu wilayah Prabumulih pada tahun 1995, dan kemudian berkembang menjadi Ahli Evaluasi Ekonomi Pertamina Hulu 1999. Wanita kelahiran Jakarta 29 Mei 1964 (Umur: 51 tahun) ini kemudian menjadi Ahli Anggaran Pertamina Hulu di tahun 2002. Lulusan Sarjana Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya ini pada tahun 1998 mulai berkarir di anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Pertamina EP pada tahun 2005 sebagai Ast. Manager Perencanaan. Karirnya di PT Pertamina EP terus menanjak pada tahun 2009 menjadi Manager Perencanaan Anggaran Manajemen Risiko dan sebagai Vice President Strategic Planning Risk Management pada tahun 2011.
Pontas Tambunan mengawali karir sebagai Pjs Kasi Analisis Dana dan Sumber Daya Perusahaan Perkebunan pada tahun 1993 –1995, kemudian di Ditjen Pembinaan BUMN Departemen Keuangan hingga 1998 dan dilanjutkan sebagai PPT Kasubdit Perusahaan Niaga di Kementerian Negara Pembinaan BUMN.
Sebelum ditunjuk menjadi Komisaris PT Pertamina EP, Meidawati menjabat sebagai Vice President Planning Project Risk Management PT Pertamina Hulu Energy di tahun 2014 dan Upstream Strategic Planning & Operation Evaluation, Dit. Hulu PT Pertamina (Persero) sejak 2015. Meidawati berdomisili di Jakarta. Meidawati began her career as an EPT engineer at Pertamina Hulu, Prabumulih region, in 1995, and was later promoted to the Economic Evaluation Specialist of Pertamina Hulu in 1999. The Jakarta-born, May 29, 1964, (Age: 51 years old) became Pertamina Hulu’s Budget Specialist in 2002. The Bachelor of Mining Engineering, who graduated from University of Sriwijaya in 1998, began her career at a subsidiary of PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP, in 2005 as Planning Manager Assistant. Her career at PT Pertamina EP continued to rise in 2009 and became Manager of Budget Planning and Risk Management, and as Vice President Strategic Planning Risk Management in 2011. Prior to her appointment as commissioner of PT Pertamina EP, Meidawati served as Vice President Planning Project Risk Management of PT Pertamina Hulu Energi in 2014 and Upstream Strategic Planning and Operations Evaluation, Upstream Directorate of PT Pertamina (Persero) since 2015. She domiciled in Jakarta.
1
2
5
Meidawati
Komisaris | Commissioner
4
Komisaris | Commissioner
Pria kelahiran 16 Februari 1961 (Umur: 54 tahun) ini menyelesaikan pendidikan S1 di jurusan Hukum Universitas Tarumanegara dan melanjutkan jenjang Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada hingga tahun 2006. Sebelumnya, Pontas Tambunan pernah menjabat sebagai anggota komisaris di beberapa BUMN, diantaranya PT Wijaya Karya, PT Pelabuhan Indonesia dan PT Sucofindo serta pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan di PT Perkebunan Nusantara V. Jabatan terakhirnya adalah sebagai Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan di Kementerian BUMN. Pontas Tambunan berdomilisi di Bekasi. Pontas Tambunan began his career as Acting Head of Funds and Resources Analysis of Plantation Company in 1993 - 1995, as served as Directorate General of SOE Development in Ministry of Finance until 1998 and continued as PPT Head of SubDirectorate Corporate Company in Ministry of Development of SOE. He was born February 16, 1961 (Age: 54 years) and have completed bachelor in Department of Law of the University of Tarumanegara and Master of Management in University of Gadjah Mada until 2006. Previously, Pontas Tambunan has served as a commissioner in several SOEs, including PT Wijaya Karya, PT Pelabuhan Indonesia and PT Sucofindo and served as Finance Director of PT Perkebunan Nusantara V. His last position was as Deputy of Construction and Transportation Infrastructures in the Ministry of SOE. He domiciled in Bekasi.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
41 /
5
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
“Kunci dari seluruh pencapaian tahun 2015 adalah komitmen bersama semua pihak untuk melaksanakan efisiensi dalam semua lini kegiatan serta dukungan dari pemangku kepentingan” “The key to the whole achievements of 2015 is the shared commitment of all parties to implement efficiencies in all lines of activity as well as the support of stakeholders”
/ 42 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
43 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
LAPORAN DIREKSI
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
[G4-1] [G4-2]
Board of Directors’ Report
Para pemangku kepentingan yang terhormat, Puji dan syukur kita panjatkan bersama ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Berkat karunia-Nya, kita dapat bersua dalam Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 PT Pertamina EP. Dear Stakeholders, Praise and gratitude to Allah SWT, God Almighty, as for His blessing, we are able to present the Annual Integrated Report 2015 of PT Pertamina EP.
Melalui Laporan Terintegrasi ini, Pertamina EP menyampaikan hasil kinerja dan strategi pada pemenuhan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang merupakan satu kesatuan terpadu. Kami mengubah cara pandang bisnis kami dengan lebih memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan semua insan Pertamina EP, beserta pemangku kepentingan.
Through this Integrated Report, Pertamina EP delivers the performance results and strategies in the fulfillment of economic, social and environment aspects in an integral manner. We changed our business view with more attention to the environment and the welfare of all people of Pertamina EP, and the stakeholders
Analisis atas Kinerja Perusahaan
Company Performance Analysis
Seiring terus turunnya harga minyak dunia, maka kinerja Pertamina EP selama tahun 2015 juga mengalami koreksi, terutama terhadap target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Along with declining world oil prices, the performance of Pertamina EP during 2015 also experienced a correction, especially against the target of Corporate Work Plan and Budget (RKAP).
Faktor utama adanya koreksi ini adalah besaran harga jual minyak mentah yang ditetapkan berdasarkan weighted average price (WAP). Penetapan WAP mengacu pada tingkat harga minyak dunia yang terus bergerak turun, sehingga WAP untuk tahun 2015 adalah USD48.03/BBLs, lebih rendah dibandingkan WAP tahun 2014 yang sebesar USD94.74/BBLs.
The main factor of the correction was crude oil prices that were determined based on the weighted average price (WAP). The WAP was set with reference to the level of world oil prices continue to decline, which led to WAP for 2015 was at USD48.03/BBLs, lower than WAP 2014 which was at USD94.74/BBLs.
/ 44 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Faktor lainnya adalah realisasi penjualan (lifting) minyak mentah dan gas bumi. Realisasi penjualan (lifting) minyak mentah pada tahun 2015 sebesar 100.155 BOPD, atau 88% dari target RKAP yang sebesar 114.002 BOPD. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan realisasi tahun 2014 yang sebanyak 117.030 BOPD. Realisasi lifting gas bumi tahun 2015 adalah 788 MMSCFD atau 97% dari target RKAP yang mencapai 814 MMSCFD. Capaian realisasi lifting gas bumi ini meningkat dibandingkan realisasi tahun 2014 yang sebesar 780 MMSCFD.
Another factor was the realization of the production ready for sale (lifting) of crude oil and natural gas. The realization of crude oil lifting in 2015 was 100,155 BOPD, or 88% of RKAP target, which was set at 114,002 BOPD. The number has decreased compared to the realization in 2014 of 117,030 BOPD. Realization of gas lifting in 2015 was 788 MMSCFD or 97% of RKAP target, which was set at 814 MMSCFD. The realized natural gas lifting has increased compared to the realization in 2014 of 780 MMSCFD.
Secara keseluruhan, nilai penjualan migas dalam negeri tahun 2015 adalah USD2,896 juta, menurun USD1,760 juta atau 38% dari total penjualan migas di tahun 2014 (sebesar USD4,656 juta). Total nilai penjualan migas luar negeri pada tahun 2015 sebesar USD28 juta, menurun USD26 juta atau 48% dibanding tahun 2014 yang mencapai USD54 juta. Artinya, baik penjualan dalam maupun luar negeri mengalami penurunan signifikan sekitar 35% hingga 50%.
Overall, the value of oil and gas domestic sales in 2015 was USD2,896 million, decreased USD1,760 million, or 38% of total oil and gas sales in 2014 at USD4,656 million. The total value of oil and gas export sales in 2015 was USD28 million, decreased USD26 million or 48% compared to 2014, which reached USD54 million. Thus, both domestic and export sales declined significantly by approximately between 35% and 50%.
Akibatnya, total pendapatan yang diperoleh tahun 2015 sebesar USD2,924 juta juga menurun 38% dibandingkan total pendapatan tahun 2014 yang sebanyak USD4,710 juta. Demikian pula laba sebelum pajak penghasilan yang diperoleh tahun 2015 adalah USD1,176 juta, menurun USD1,564 juta atau 57% dibanding tahun 2014 yang senilai USD2,741 juta. Di samping itu, laba bersih juga turun 53%, dari USD1,586 juta di tahun 2014, kini menjadi USD738 juta.
As a result, total revenues earned in 2015 amounted to USD2.924 million, which also decreased by 38% compared to total revenues in 2014 of USD4,710 million. Similarly, profit before income taxes earned in 2015 was USD1,176 million, decreased USD1,564 million or 57% compared to 2014 of USD2,741 million. In addition, net profit also declined by 53%, from USD1,586 million in 2014 to USD738 million.
Kebijakan Strategis Untuk memperoleh hasil maksimal, pencarian dan penemuan cadangan migas dilakukan melalui penerapan konsep dan teknologi eksplorasi yang memadai. Selain itu, keberhasilan kegiatan eksplorasi juga didukung oleh perencanaan, strategi, dan pelaksanaan operasi eksplorasi yang baik serta ditunjang oleh ketersediaan dan kemampuan sumber daya manusia yang profesional dan memadai yang sejalan dengan arah (goals) dan sasaran (objectives) Perusahaan.
Strategic Policy To obtain maximum results, the search and the discovery of oil and gas reserves is carried out through sufficient application of exploration concepts and technology. In addition, the success of exploration activities are also supported by the planning, strategy, and execution of exploration operations as well as supported by the availability competencies of professional and adequate human resources in line with the Company’s goals and objectives.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
45 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Strategi eksplorasi untuk meningkatkan temuan sumber daya hidrokarbon dan mendukung peningkatan produksi
Exploration strategies to improve the discovery of hydrocarbon resources and support production increase
1. Mencari cadangan baru yang signifikan Untuk meningkatkan temuan sumber daya eksplorasi, salah satu strategi utama eksplorasi adalah mencari cadangan baru yang memiliki besaran sumber daya signifikan. Beberapa sub-strategi untuk mendapat cadangan besar adalah: • Menerapkan konsep play baru di area matang/lama, • Masuk ke area yang kurang ter-eksplorasi dan menerapkan konsep play yang terbukti sukses di area dengan kemiripan karakter, • Optimasi pada daerah fokus eksplorasi.
1. Search for significant new reserves To increase discovery of exploration resources, one of the main strategies of exploration is searching for new reserves that have a significant amount of resources. Some sub-strategies to gain large reserves are: · Apply new play concepts in mature/old areas, · Go to an area that is less explored and apply the play concept that proven successful in areas with similar characteristics,
2. Mempercepat upaya komersialitas temuan eksplorasi Untuk mempercepat penyerahan temuan eksplorasi, maka dilakukan beberapa sub-strategi berikut: • Memprioritaskan evaluasi paska pemboran dan validasi sumberdaya dengan Komite Cadangan Hulu, • Membuat Tim Proyek Appraisal (APT) untuk penilaian (appraisal) struktur, penyiapan dokumen PSE untuk diserahkan ke Fungsi Pengembangan sebagai potensi Lapangan Migas baru, • Fokus kepada program appraisal dan satelit prospek di sekitar area/lapangan eksisting yang komersial.
2. Accelerate commerciality efforts of exploration discoveries To accelerate the delivery of exploration discoveries, several substrategies have been implemented, including: · Prioritize post-drilling evaluation and validation of the resources with Upstream Reserves Committee, · Form Appraisal Project Team (APT) for structure appraisal, PSE document preparation to be submitted to the Development Function as a potential new Oil and Gas Field, · Focus on appraisal and the prospect satellite programs around commercial existing areas/fields.
3. Meningkatkan sukses rasio kegiatan eksplorasi Untuk meningkatkan sukses rasio kegiatan eksplorasi dilakukan beberapa sub-strategi, yaitu: • Menajamkan kembali konsep geologi, seperti acara coaching dan sharing session antara advisor eksplorasi dengan masingmasing Asset eksplorasi; • Meningkatkan kualitas setiap usulan kegiatan, melalui Funnel Review secara berkala dengan para advisor dan spesialis untuk mengevaluasi setiap usulan kegiatan eksplorasi (bor, survei dan studi). • Optimasi penggunaan dan penyediaan teknologi dan data terkini.
3. Increase success rate of exploration activities To improve the success rate of exploration activities several substrategies are carried out, namely: · Refine geological concepts, such as coaching and sharing session between exploration advisor to each exploration Asset;
Strategi eksploitasi untuk mendukung visi dan misi Perusahaan Exploitation strategies to support the Company’s vision and mission
/ 46 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
· Optimization of exploration focus areas.
· Improve the quality of each proposed activity, through regular Funnel Review with advisors and specialists to evaluate any proposed exploration activities (drilling, surveys and studies). · Optimization of the use and availability of technology and the latest data.
1. Optimalisasi produksi eksisting dengan meningkatkan kinerja sumur dan kehandalan surface facility. 2. Pengembangan peluang baru di struktur eksisting dengan pengembangan Upside Potential dan Infill. 1. Optimization of existing production by increasing performance of wells and reliability of surface facility. 2. Development of new opportunities in the existing structures with Upside Potential and Infill development.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Kendala yang Dihadapi Perusahaan Tahun 2015 sungguh menjadi tahun yang penuh tantangan bagi para pelaku usaha di sektor energi, terutama perusahaan eksploitasi dan produksi minyak mentah dan gas bumi, termasuk Pertamina EP. Sepanjang tahun 2015, kecenderungan turunnya harga minyak dunia masih terus berlanjut. Dampaknya, tidak sedikit perusahaan eksploitasi dan produksi minyak mentah dan gas bumi yang mengalami kesulitan untuk bertahan. Beberapa diantaranya bahkan harus mengurangi jumlah karyawan.
Obstacles Faced by the Company The year 2015 was a challenging year for businesses in the energy sector, especially companies in the exploitation and production of crude oil and natural gas, including Pertamina EP. Throughout 2015, the downward trend in world oil prices continued. Quite a number of companies in exploitation and production of crude oil and natural gas were affected and found it difficult to sustain. Some of them even had to reduce the number of their employees.
Di tengah situasi berat yang dihadapi, Pertamina EP hingga kini masih dapat bertahan. Perusahaan menjawab tantangan dengan tetap berkomitmen untuk tidak melakukan pengurangan pekerja, setidaknya hingga tahun 2016, dengan melihat kondisi mendatang. Pertamina EP masih mampu memproduksi minyak mentah dan gas bumi, serta memberikan kontribusi kepada PT Pertamina (Persero) sebagai Pemegang Saham, serta kepada pemangku kepentingan lain.
In the midst of such a tough situation, Pertamina EP has been able to survive until now. The Company responded to the challenge by remaining committed to avoid layoffs, at least until 2016, depending on the future conditions. Pertamina EP remained capable of producing crude oil and natural gas, as well as contributing to PT Pertamina (Persero) as the shareholder, as well as to other stakeholders.
Kunci dari seluruh pencapaian tersebut adalah komitmen bersama semua pihak untuk melaksanakan efisiensi dalam semua lini kegiatan. Selain itu, yang tak kalah penting adalah dukungan dari pemangku kepentingan yang memahami sulitnya kondisi yang dihadapi Perusahaan. Maka, dengan lebih meningkatkan efisiensi dan menguatkan kerjasama, kami masih berkesempatan untuk melalui berbagai tantangan yang menghadang.
The key to all achievements was a mutual commitment of all parties to implement efficiencies in all lines of activities. In addition, another important factor was the support of stakeholders to understand the difficult conditions faced by the Company. Thus, by increasing the efficiency and strengthening cooperation, we still had the opportunity to go through the various challenges.
Analisis tentang Prospek Usaha
Business Prospect Analysis
Kami memperkirakan dinamika situasi politik maupun ekonomi dunia masih akan berlangsung dalam tahun-tahun mendatang. Keadaan ini akan sangat mempengaruhi harga minyak dunia. Namun demikian, kami akan tetap merealisasikan rencana pengembangan bisnis dan kegiatan usaha. Pertamina EP akan memulai tahun 2016 dengan melakukan pengeboran dua sumur migas, yaitu sumur eksplorasi BBS-04 di Karawang, Jawa Barat dan sumur produksi TJL 261NF di Prabumulih, Sumatera Selatan.
We predicted the dynamics of the world political situation and economy would continue in the coming years. This situation will greatly affect world oil prices. Nevertheless, we will continue to realize the plans in business development and business activities. In 2016, Pertamina EP will begin the drilling of two oil and gas wells, BBS-04 exploration well in Karawang, West Java and TJL 261NF production well in Prabumulih, South Sumatra.
Di tahun mendatang, Pertamina EP menargetkan produksi minyak sebesar 103.000 BOPD, lebih tinggi dari pencapaian tahun 2015 yang sebesar 100.258 BOPD. Target produksi gas ditetapkan pada 1.064 million standard cubic feet of gas per day (MMSCFD), lebih tinggi dibanding realisasi tahun 2015, yang sejumlah 1.016 MMSCFD.
In the coming year, Pertamina EP is targeting oil production of 103,000 BOPD, higher than that achieved in 2015 of 100,258 BOPD. Gas production target has been set at 1,064 million standard cubic feet of gas per day (MMSCFD), lower compared to 2015 of 1,016 MMSCFD.
Dengan keadaan ini, maka untuk memanfaatkan adanya peluang usaha, Perusahaan akan menerapkan beberapa strategi, diantaranya adalah mengaktifkan kembali (reaktivasi) dan memperbaiki berbagai sarana produksi. Perusahaan juga akan menunda kegiatan yang membutuhkan investasi besar.
With this situation, in order to take advantage of the business opportunities, the Company will implement a number of strategies, such as reactivation and improvement of production facilities. The company will postpone activities that require large investments.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
47 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Implementation of Good Corporate Governance
Pertamina EP menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance atau GCG). Salah satu penerapan ini adalah penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sebagai pelaksanaan Surat Keputusan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No.56/C00000/2013-S0 tertanggal 19 September 2013, dan merupakan tindak lanjut pelaksanaan Undang Undang No.28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Neoptisme. LHKPN wajib disampaikan oleh Direksi bersama Dewan Komisaris dan seluruh pejabat Perusahaan.
Pertamina EP implements good corporate governance (GCG). One of them is the submission of Wealth Report of State Official (LHKPN) as the implementation of the Decree of the President Director of PT Pertamina (Persero) No. 56/ C00000/2013-S0 dated September 19, 2013, and a follow-up of the implementation of Law No.28 of 1999 on the Implementation of the Clean Government, Free from Corruption, Collusion and Nepotism. LHKPN must be submitted by the Board of Directors and the Board of Commissioners and all officers of the Company.
Penyampaian LHKPN dilakukan melalui Fungsi Compliance PT Pertamina (Persero) sejak tahun 2013, untuk kemudian diteruskan kepada pihak berwenang. Hingga akhir tahun 2015, terdapat 115 pejabat perusahaan yang memperbarui laporan dari total 306 pejabat perusahaan yang menjadi wajib lapor.
LHKPN is submitted through the Compliance Function of PT Pertamina (Persero) since 2003, to be forwarded to the authorities. Until the end of the reporting period, there were 115 officials who have updated the report from total 306 officials who were required to submit the report.
Di samping itu, selama tahun 2015, Perusahaan telah menerima 61 laporan penerimaan gratifikasi. Banyaknya laporan penerimaan gratifikasi menunjukkan bahwa pelaksanaan GCG masih perlu terus ditingkatkan dan untuk itu, Perusahaan akan memantau hasil asessment yang dilakukan oleh pihak independen, yaitu Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
In addition, during 2015, the Company has received 61 reports on gratification. The large number of reports on gratification showed that GCG implementation still needed to be improved and therefore, the Company will monitor the results of the assessment conducted by an independent party, the Finance and Development Supervisory Board (BPKP).
Hasil penilaian asessment GCG pada tahun 2015 memperlihatkan nilai pencapaian 87,61 masuk ke dalam kategori ‘Sangat Baik”
Results of the GCG assessment in 2015 showed the achievement score of 87.61, which was in the category of “Very Good”.
Perubahan Komposisi Anggota Direksi
Changes in Board of Directors
Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada 23 April 2015, telah memberhentikan dengan hormat Bapak Ardiyansah sebagai Presiden Direktur Pertamina EP. Selanjutnya Pemegang Saham mengangkat dan menetapkan Bapak Rony Gunawan sebagai Presiden Direktur Pertamina EP.
Shareholders through the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on April 23, 2015, had dismissed with honor, Mr. Ardiyansah, as President Director of Pertamina EP. Furthermore, the Shareholders appointed and assigned Mr. Rony Gunawan as President Director of Pertamina EP.
RUPS Tahunan juga telah menetapkan pemberhentian maupun pengangkatan anggota Direksi, yakni: memberhentikan dengan hormat Bapak Satoto Agustono sebagai Direktur Pengembangan, dan mengangkat Herutama Trikoranto sebagai pengganti.
The Annual GMS has also determined the dismissal or appointment of members of the Board of Directors, namely: dismissed with honor, Mr. Satoto Agustono, as Development Director, and appointed Herutama Trikoranto as the successor.
Pada RUPS Sirkuler pada 8 Juni 2015, keputusan diambil untuk memberhentikan dengan hormat Bapak Riyanto Suwarno sebagai Direktur Operasi dan Produksi dan mengangkat Bapak Pribadi Mahagunabangsa sebagai Direktur Operasi dan Produksi.
In the Circular Meeting on June 8, 2015, a decision was taken to dismiss with honor Mr. Riyanto Suwarno as Operations and Production Director and appointed Mr. Pribadi Mahagunabangsa as Operations and Production Director.
Dengan demikian, hingga 31 Desember 2015, Direksi Pertamina EP terdiri dari seorang Presiden Direktur dan empat orang Direktur. Alasan perubahan Direksi adalah
Thus, until December 31, 2015, Pertamina EP Board of Directors consisted of a President Director and four Directors. Replacement of Directors aimed to improve the
/ 48 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
untuk meningkatkan kinerja Perusahaan, disertai harapan akan membawa kondisi Perusahaan menjadi lebih baik.
Company’s performance, along with hope it would bring the Company into a better condition.
Analisis Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan
Social Responsibility and Environment Implementation Analysis
Situasi dan tantangan sepanjang tahun 2015 tidak mengendurkan komitmen Pertamina EP dalam memenuhi tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Kami tetap berupaya memberikan kontribusi yang terbaik kepada segenap pemangku kepentingan.
Situation and challenges throughout 2015 did not deter Pertamina EP’s commitment in fulfilling social and environmental responsibilities (TJSL). We strive to provide the best contribution to all stakeholders.
Pelaksanaan TJSL terkait pada tanggung jawab terhadap pelanggan, terutama dengan menjaga jaminan pasokan minyak mentah dan gas bumi. Hal ini diwujudkan dengan mengalihkan status Proyek Pengembangan Gas Matindok menjadi Field Matindok yang termasuk dalam Asset 4. Di samping itu, Perusahaan juga terus mendukung inovasi untuk meningkatkan kinerja produksi minyak mentah dan gas bumi, di antaranya:
TJSL on the responsibility to the customers was especially implemented by maintaining the security of crude oil and natural gas supply. This was realized by status change of Matindok Gas Development Project into Matindok Field under Asset 4. In addition, the Company also continued the support for innovation to improve the performance of crude oil and natural gas production, including:
• Field Jatibarang mengembangkan inovasi alat tes tubing yang mampu menekan biaya sewa rig melalui pengurangan waktu pengeboran dari semula 27,47 jam menjadi 6,85 jam. • Field Pandopo mengembangkan inovasi yang digagas Proyek Kendali Mutu (PKM) PDP dan PKM Siap Tempur yang meningkatkan kinerja produksi.
• Jatibarang Field develops innovative test instrument tubing that can reduce the cost of renting the rig through a reduction in drilling time from the previous 27.47 hours to 6.85 hours. • Pendopo Field develops innovations that were initiated by the Quality Assurance Project (PKM) PDP and PKM Siap Tempur that increase production performance production performance. • Quality Control Circle (QCC or GKM) Madeceng team has made an innovation in solving the fishing job issue in Ramba Field within two days from about two weeks previously. • PKM Cepot team of Pertamina EP and CSS Function of PT Pertamina (Persero), have made an innovation of I-Vendor that facilitates the vendors to get the latest information (real time) of the procurement process in which they are participating. • Joint agreement on old well management at Cepu Field working area in Asset 4 with four associations in Blora and Bojonegoro regencies, with production rates of 1,400-1,600 BOPD.
• Tim Gugus Kendali Mutu (GKM) Madeceng melakukan inovasi mengurai persoalan fishing job di Field Ramba dalam jangka waktu dua hari dari sebelumnya sekitar dua pekan. • Tim PKM Cepot dari Pertamina EP dan Fungsi CSS PT Pertamina (Persero),melakukan inovasi I-Vendor sehingga vendor bisa memperoleh informasi terkini (real time) dari proses pengadaan yang mereka ikuti. • Perjanjian bersama pengelolaan sumur tua di wilayah kerja Field Cepu di Asset 4 dengan empat paguyuban di Kabupaten Blora dan Kabupaten Bojonegoro, dengan tingkat produksi 1.400 - 1.600 BOPD. Selain tanggung jawab pada kualitas produk dan inovasi, Pertamina EP juga meningkatkan kompetensi pekerja melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan. Di tahun 2015, sebanyak 13.691 hari digunakan untuk pelatihan yang diikuti oleh 4.058 pekerja.
In addition to responsibility on product quality and innovation, Pertamina EP also In addition to responsibility on product quality and innovation, Pertamina EP also enhances the competencies of employees through education and training activities. In 2015, a total of 13,691 days spent on training programs followed by 4,058 employees.
Perusahaan juga meningkatkan penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), dengan memberlakukan International Sustainability Rating System (ISRS) 7th Edition yang telah mencakup 19 Lapangan dari 24 total lapangan dan Proyek di lingkup Pertamina EP. Pada tahun 2015, assessmen oleh pihak eksternal (DNV) hanya
The company also increased the application of occupational health and safety (K3), by imposing the International Sustainability Rating System (ISRS) 7th Edition that has encompassed 19 Fields of 24 total fields and project at Pertamina EP. In 2015, the assessment by external party (DNV) was only performed by 1 Field, which
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
49 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
dilakukan oleh 1 Field yaitu Field Sangatta sedangkan 18 Field sisanya dinilai oleh Tim Assessor Internal Pertamina EP. Jumlah jam kerja selamat pada tahun 2015 adalah 90.338.550 jam, meningkat dibanding tahun 2014 yang mencapai 88.455.377 jam. Total angka kecelakaan kerja yang masuk dalam kategori incident rate pada tahun 2015 sebanyak 31 peristiwa, turun dibanding tahun 2014 yang terdapat 44 peristiwa.
was Sangatta Field, while the remaining 18 fields were assessed by the Internal Assessor team of Pertamina EP. Total safe working hours in 2015 was 90,338,550 hours, which was an increase from 88,455,377 hours in 2014. The total number of accidents that fall into the category of incident rate in 2015 was 31 incidents, down compared to 44 incidents in 2014.
Selanjutnya, sebagai bentuk komitmen pada pelestarian lingkungan, Pertamina EP menyediakan anggaran khusus bagi pembiayaan investasi pengelolaan lingkungan. Walaupun jumlahnya menurun (dari Rp126,01 miliar di tahun 2014, menjadi Rp66 miliar di tahun 2015), Perusahaan berhasil mendapatkan apresiasi 2 PROPER EMAS untuk Field Subang di Asset 3 dan Field Rantau di Asset 1. Kedua prestasi ini sangat membanggakan dan harus mampu dipertahankan.
Furthermore, as a commitment to the preservation of the environment, Pertamina EP provides special budget for environmental management investment financing. Although the amount decreased (from IDR126.01 billion in 2014 to IDR66 billion in 2015), the Company managed to gain an appreciation of 2 GOLD PROPER awards for Subang Field in Asset 3 and Rantau Field in Asset 1. These were encouraging achievements that should be maintained.
Komitmen pada pelaksanaan TJSL terkait kinerja sosial dan pengembangan masyarakat dilakukan dengan mengalokasikan dana corporate social responsibility atau CSR sebesar Rp34 miliar. Dana ini digunakan untuk menjalankan kegiatan CSR pada 21 Field dan tiga Proyek Pengembangan yang meliputi 155 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Commitment to the TJSL implementation on the social and community development performance was realized by allocating funds for corporate social responsibility or CSR amounting to IDR34 billion. These funds were used to carry out CSR activities in 21 fields and three Development Projects covering 155 regencies/cities across Indonesia.
Penutup
Closing
Segenap jajaran Direksi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan Laporan Tahunan Terintegrasi 2015. Ucapan ‘Selamat’ juga kami haturkan atas prestasi Laporan Terintegrasi 2014 yang berhasil mendapatkan penghargaan ‘highly commendation’ pada ajang Asia Sustainability Reporting Award di Singapura.
The entire Board of Directors would like to thank all those who have supported the publication of the Annual Integrated Report 2015. We would like to congratulate all parties involved on the achievement of Integrated Report 2014 that successfully received “highly commendation’ award at the Asia Sustainability Reporting Awards in Singapore.
Direksi berharap bahwa informasi dalam Laporan ini dapat membantu para pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan dan memahami bagaimana Pertamina EP menjalankan bisnis secara berkesinambungan di tengah situasi ekonomi dunia yang kurang menguntungkan.
The Board of Directors hopes that the information in this report may help stakeholders in making decisions and understand how Pertamina EP run sustainable business amid less favorable situation in the world economy.
Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk terus bergandengan tangan, bersinergi untuk mengatasi semua tantangan. Hari ini kita jadikan kekuatan untuk tetap menatap masa depan dengan penuh harapan.
Therefore, we call on all parties to continue to work together, hand in hand, to go beyond all challenges. We make our achievements today as our strength to look into the future with hope.
Jakarta, 9 Maret | March 2016
Rony Gunawan Presiden Direktur | President Director
/ 50
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
Herutama Trikoranto
Development Director Development Director
Nanang Abdul Manaf
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Direktur Exploration & New Discovery Project Director
Rony Gunawan Presiden Direktur President Director
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Lukitaningsih
Direktur Finance & Business Support Director
Pribadi Mahagunabangsa
Direktur Production & Operation Director
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
51 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
IDENTITAS DAN RIWAYAT HIDUP DIREKSI
Board of Directors’ Identity and Curriculum Vitae 1
2
3
Rony Gunawan
Nanang Abdul Manaf
Pribadi Mahagunabangsa
Rony Gunawan lahir di Yogyakarta pada 19 Juni 1961 (Umur: 54 tahun). Rony Gunawan mulai menjabat sebagai President Director PT Pertamina EP sejak 23 April 2015. Sebelumnya ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (November 2013 – 23 April 2015). Rony Gunawan berdomisili di Jakarta Pusat.
Nanang Abdul Manaf lahir di Bandung pada 6 Februari 1964 (Umur: 54 tahun). Resmi menjabat sebagai Exploration Director terhitung sejak tanggal 23 April 2015. Nanang Abdul Manaf memulai karir di PT Pertamina (Persero) pada tahun 1991, dan bergabung di PT Pertamina EP tahun 2003.
Pribadi Mahagunabangsa resmi menjabat Production and Operation Director PT Pertamina EP pada 8 Juni 2015. Sebelumnya ia menjabat sebagai General Manager Asset 2 sejak tahun 2014.
Rony Gunawan lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1988, dan menyelesaikan gelar Pasca Sarjana Ekonomi di Universitas Gajah Mada (UGM) pada tahun 1998, serta gelar pasca sarjana di Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2000. Ia memiliki berbagai pengalaman karir di Pertamina, antara lain sebagai Manajer Perencanaan dan Pendanaan Proyek – Direktorat Hulu (2004), Manajer Pengelolaan Proyek di PT pertamina EP (2006), Sekretaris Perusahaan di PT Pertamina Gas (2007 – 2008), Vice President Perencanaan dan Portofolio (2008 – 2011), Vice President Upstream Investment and Business Development (2011 – 2012), Senior Vice President Upstream Strategy Plant dan Subsidiary Management (2012 – 2013), Senior Vice President Exploration (2013 – November 2013).
Ia pernah menempati berbagai posisi kunci di PT Pertamina (Persero) dan Pertamina EP. Sebelumnya di Pertamina EP menjabat sebagai GM Pertamina EP Libya, Vice President Exploration PT Pertamina EP, dan Vice President Business & Valuation PT Pertamina (Persero). Ia memperoleh gelar Sarjana Teknik Geologi di Institut Teknologi Bandung, Bandung. Nanang Abdul Manaf berdomisili di Bogor.
Presiden Direktur President Director
Rony Gunawan was born in Yogyakarta on June 19, 1961 (Age: 54 years old). He began to serve as President Director of PT Pertamina EP since April 23, 2015. Previously, he served as President Director of PT Pertamina Geothermal Energy (November 2013 – April 23, 2015). He domiciled in Central Jakarta. He graduated from Bandung Institute of Technology (ITB) in 1988, and completed his Master’s degree in Economics at the University of Gajah Mada (UGM) in 1998, as well as post-graduate degree at the University of Indonesia (UI) in 2000. He has an extensive experience in his career at Pertamina, including as Manager of Project Planning and Financing, Directorate of Upstream (2004); Manager of Project Management at PT Pertamina EP (2006); Corporate Secretary of PT Pertamina Gas (20072008), Vice President Planning and Portfolio (2008 - 2011), Vice President Upstream Investment and Business Development (2011 - 2012), Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Subsidiary Management (2012 - 2013), Senior Vice President Exploration (2013 - November 2013). / 52
Exploration & New Discovery Project Director Exploration & New Discovery Project Director
Nanang Abdul Manaf was born in Bandung on February 6, 1964 (Age: 54 years old). He officially held the post of Exploration Director since April 23, 2015. He started his career at PT Pertamina (Persero) in 1991, and joined PT Pertamina EP in 2003. He has held various key positions at PT Pertamina (Persero) and Pertamina EP. He previously in Pertamina EP served as GM of Pertamina EP Libya, Vice President Exploration of PT Pertamina EP, and Vice President Business & Valuation of PT Pertamina (Persero). He earned his Bachelor of Geological Engineering from Bandung Institute of Technology, Bandung. He domiciled in Bogor.
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Production & Operation Director Production & Operation Director
Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir di PT Pertamina (Persero) sebagai Asisten Produksi Sumbagut di Rantau pada tahun 1989. Pribadi Mahagunabangsa lahir di Jakarta 23 Maret 1961 (Umur: 54 tahun) bekerja di wilayah Sumbagut, Rantau hingga 1998 dan sempat menduduki berbagai jabatan penting di PT Pertamina EP sampai akhirnya mengisi jabatan manajer teknik produksi pada tahun 2006, manajer senior Engineering tahun 2008 di PT Pertamina EP Jawa-Cirebon. Pada tahun 2011 dipercaya untuk menduduki jabatan General Manager UBEP Lirik dan dilanjutkan menjadi General Manager Asset 4 pada tahun 2013 hingga 2014. Pribadi Mahagunabangsa berdomisili di Cirebon. Pribadi Mahagunabangsa was officially appointed Production and Operations Director of PT Pertamina EP on June 8, 2015. Previously he had served as General Manager of Asset 2 since 2014. The Trisakti University graduate began his career at PT Pertamina (Persero) as Production Assistant at Rantau, Northern Sumatra, in 1989. He was born March 23, 1961 (Age: 54 years old), had been working in Rantau, Northern Sumatra region, until 1998 and had held various key positions at PT Pertamina EP until he finally held the post of manager of production engineering in 2006 and senior manager of engineering in 2008 at PT Pertamina EP Java-Cirebon. In 2011, he was appointed General Manager of UBEP Lirik and then served as General Manager of Asset 4 from 2013 to 2014. He domiciled in Cirebon.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
4
4
Lukitaningsih
Herutama Trikoranto lahir Yogyakarta pada 19 Desember 1962 (Umur: 53 tahun). Herutama mendapat amanat menjadi Development Director PT Pertamina EP sejak 23 April 2015. Ia Mengawali karir di PT Pertamina (Persero) pada tahun 1990 setelah lulus dari University of Texas A&M, Amerika Serikat dan bergabung di PT Pertamina EP tahun 2006. Sepanjang karirnya, ia telah menempati berbagai posisi kunci, di antaranya GM UBEP Sangasanga dan Tarakan, serta sebagai VP Exploitation sejak tahun 2013. Herutama Trikoranto berdomisili di Bekasi.
Lukitaningsih lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 3 Juli 1959 (Umur: 56 tahun). Ia menjabat sebagai Direktur Keuangan pada 23 Februari 2012. Lukitaningsih memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Gajah Mada (1983) dan Magister Manajemen di bidang Ekonomi dari Universitas Gajah Mada (1998).
Herutama Trikoranto was born in Yogyakarta on December 19, 1962 (Age: 53 years old). He received the mandate to hold a position of Development Director of PT Pertamina EP since April 23, 2015. He began his career at PT Pertamina (Persero) in 1990 after graduating from University of Texas A&M, United States. He joined PT Pertamina EP in 2006, and throughout his career he has held various key positions, including GM of UBEP Sangasanga and Tarakan, as well as VP Exploitation since 2013. He domiciled in Bekasi.
1
5
5
Herutama Trikoranto Development Director Development Director
2
Finance & Business Support Director Finance & Business Support Director
Ia mengawali karir di Pertamina sebagai Staf FINEK di BKKA pada tahun 1983, dan kemudian menduduki beberapa jabatan strategis, di antaranya pada tahun 2003 ditugaskan di Direktorat Keuangan Pertamina sebagai Manajer Pengadaan Valas dan Hutang Jangka Panjang. Pada tahun 2008 mulai berkarir di Pertamina EP sebagai Vice President Kontroler dan Manajemen Risiko. Lukitaningsih berdomisili di Jakarta. Lukitaningsih was born in Semarang, Central Java, on July 3, 1959 (Age: 56 years old). She was appointed Finance Director on February 23, 2012. She earned a Bachelor of Accounting from University of Gajah Mada (1983) and Master of Management from Faculty of Economics & Business, University of Gajah Mada (1998). She began her career in Pertamina as FINEK (Finance & Economy) staff at BKKA in 1983, and subsequently held several strategic positions, including the post at the Directorate of Finance of Pertamina in 2003, as Forex Procurement and Long-Term Debt Manager. In 2008, she started working at Pertamina EP as Vice President Controller and Risk Management. She domiciled in Jakarta.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
53 /
3
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Pernyataan Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan Terintegrasi Tahun Buku 2015 Statement of Responsibility on Annual Integrated Report 2015 Kami yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan Terintegrasi PT Pertamina EP tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini.Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
We, the undersigned, acknowledge all information contained in the Annual Integrated Report 2015 of PT Pertamina EP is completely correct and take a full responsibility of the validity of this Annual Report. This statement is made truthfully.
DEWAN KOMISARIS Board Of Commissioners
Muhamad Husen
Ahmad Bambang
M. Afdal Bahaudin
Komisaris Utama | President Commissioner
Komisaris Utama | President Commissioner
Komisaris | Commissioner
12 Agustus 2011 – 27 Maret 2015 August 21, 2011 - March 27, 2015
27 Maret – 31 Desember 2015 March 27 - December 31, 2015
12 Juli 2010 - 27 Maret 2015 July 12, 2010 - March 27, 2015
Denny Indrayana
Anny Ratnawati
Leonards Tobing
Komisaris | Commissioner
Komisaris | Commissioner
Komisaris | Commissioner
4 Maret 2014 – 23 April 2015 March 4, 2014 - April 23, 2015
26 November 2014 - 23 April 2015 November 26, 2014 - April 23, 2015
25 Agustus – 31 Desember 2015 August 25 - December 31, 2015
Meidawati
M. Hasan Alie
Pontas Tambunan
Komisaris | Commissioner
Komisaris | Commissioner
Komisaris | Commissioner
29 Oktober – 31 Desember 2015 October 29 - December 31, 2015
29 Oktober – 31 Desember 2015 October 29 - December 31, 2015
29 Oktober – 31 Desember 2015 October 29 - December 31, 2015
/ 54 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
DIREKSI Directors
Adriansyah
Rony Gunawan
Doddy Priambodo
Direktur Utama | President Director
Direktur Utama | President Director
20 November 2013 – 23 April 2015 November 20, 2013 - April 23, 2015
23 April - 31 Desember 2015 April 23 - December 31, 2015
Direktur Eksplorasi dan Penemuan Cadangan Baru Exploration and New Reserve Discovery Project Director 10 Mei 2011 - 30 Januari 2015 May 10, 2011 - January 30, 2015
Nanang Abdul Manaf
Riyanto Suwarno
Pribadi Mahagunabangsa
Direktur Eksplorasi dan Penemuan Cadangan Baru Exploration and New Reserve Discovery Project Director
Direktur Produksi dan Operasi Production and Operation Director
Direktur Produksi dan Operasi Production and Operation Director
10 November 2014 – 8 Juni 2015 November 10, 2014 – June 8, 2015
8 Juni - 31 Desember 2015 June 8 - December 31, 2015
23 April - 31 Desember 2015 April 23 - December 31, 2015
Satoto Agustono
Herutama Trikoranto
Lukitaningsih
Direktur Pengembangan Development Director
Direktur Pengembangan Development Director
Direktur Keuangan & Pendukung Bisnis Finance & Business Support Director
20 September 2013 – 23 April 2015 September 20, 2013 – April 23, 2015
23 April - 31 Desember 2015 April 23 - December 31, 2015
23 Februari 2012 – 31 Desember 2015 February 23, 2012 – December 31, 2015
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
55 /
Synergy for Optimal Performance
SINERGI MENCAPAI KINERJA OPTIMAL
Profil Pertamina EP Pertamina EP Profile Profil Perusahaan Company Profile
58
Unit Kerja Work Units
59
Wilayah Kerja Working Area
60
RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN Company Brief History
62
Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan Vision, Mission, and Values of the Company
64
Bidang Usaha Business Sector
66
Pekerja Pertamina EP Employees of Pertamina EP
69
Struktur Organisasi Organizational Structure
72
Struktur Grup Perusahaan Corporate Group Structure
73
Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders
74
Pemegang Saham, Entitas anak, Entitas Afiliasi, dan Pengendalian Bersama Entitas Shareholders, Subsidiaries, Affiliated Entities, and Jointly Controlled Entities
74
Kronologis Pencatatan Saham dan Efek Lainnya Chronology of Share and Other Securities Listing
75
Lembaga ProfesI Penunjang Perusahaan The Company’s Supporting Professional Institution
75
Keanggotaan pada Asosiasi Membership on Association
75
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Profil Perusahaan Nama Perusahaan [G4-3]
DASAR HUKUM PENDIRIAN
Name of the Company
Legal Basis of Establishment
PT Pertamina EP
Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 Tentang Minyak Bumi dan Gas Bumi. Law No. 22 of 2001 on Oil and Gas
Kontak Perusahaan [G4-31] Corporate Contact
Tanggal Pendirian
Kantor Pusat | Head Office [G4-5] Standard Chartered Tower Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164 Jakarta 12950 - Indonesia Phone: (021) 57893199 Fax: (021) 57946279 Email:
[email protected] www.pertamina-ep.com
13 September 2005 September 13, 2005
Jenis Usaha
Notarial Deed Number 4 dated September 13, 2015, made before Marianne Vincentia Hamdani SH in Jakarta, and received a letter of validation from the Minister of Justice and Human Rights No. C-26007 HT.01.01.TH.2005 dated September 20, 2005.
Akta Pendirian Perusahaan Deed of Establishment
Akta No. 4 tanggal 13 September 2005, dibuat di hadapan Marianne Vincentia Hamdani, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, No. C-26007 HT.01.01.TH.2005 tanggal 20 September 2005.
Type of Business
Minyak dan Gas Bumi Oil and Gas
AKTA PERUBAHAN ANGGARAN DASAR TERAKHIR
Jenis Perusahaan
Most Recent Deed of Amendment
Line of Company
Akta No. 15 Tanggal 10 Juli 2013 yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-47131.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 6 September 2013
Perseroan Terbatas Limited Liability Company
Deed No. 15 dated July 10, 2013 has been approved by the Minister of Justice and Human Rights No. AHU-47131.AH.01.02 of 2013 dated September 6, 2013
Jumlah Karyawan Tetap Number of Permanent Employee Pekerja Waktu Tidak Tertentu Permanent Employee
Pemegang Saham Shareholders
2015
3,993 Jumlah | Total
Pekerja Waktu Tertentu Direct Contract Employee
99.99% PT Pertamina (Persero) 3,956
37
Modal Dasar Authorized Capital
Rp1.000.000.000.000, - ( Satu triliun rupiah) Terbagi atas 1.000.000 (Satu juta lembar saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp1.000.000,-) IDR1,000,000,000,000 - (One trillion rupiah) divided into 1,000,000 (one million shares, nominal value per share IDR1,000,000)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Per 31 Desember 2015
Issued and Paid in Capital as of December 31, 2015 Rp250.000.000.000 (Dua ratus lima puluh milyar rupiah) IDR250,000,000,000 (Two hundred and fifty billion rupiah)
/ 58
Date of Establishment
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
0.01% PT Pertamina Dana Ventura
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Unit Kerja Pertamina EP 2015
PERTAMINA EP WORK UNITS 2015
Pertamina EP mengelola wilayah kerja (WK) seluas 113.613,90 kilometer persegi. Sebagian besar merupakan limpahan dari Wilayah Kuasa Pertambangan Migas PT Pertamina (Persero), dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pola pengelolaan usaha WK dilakukan dengan cara dioperasikan sendiri (own operation) dan kerja sama dalam bentuk kemitraan. [G4-6]
Pertamina EP manages the working areas (WK) of 113,613.90 square kilometers. Most of them were handed over from the Oil and Gas Mining Concession Area of PT Pertamina (Persero), and spread across Indonesia. The business management of working areas is under the scheme of own operation and cooperation in the form of partnership. [G4-6]
Sampai dengan akhir periode pelaporan, kerjasama kemitraan terdiri atas 4 proyek pengembangan migas, 6 area unitisasi dan 44 area kontrak kerjasama kemitraan yang terdiri dari 15 kontrak Technical Assistant Contract (TAC) serta 29 kontrak Kerja Sama Operasi (KSO).
Until the end of the reporting period, the partnership scheme consisted of 4 oil & gas development projects, 6 unitization areas and 44 partnership contract areas consisting of 15 contracts of Technical Assistant Contract (TAC) and 29 contracts of Joint Operation (KSO).
Selama tahun 2015 ada 7 kontrak kerjasama TAC/KSO yang berakhir dan dideterminasi, yakni: [G4-13]
During 2015 there were 7 TAC/KSO contracts ended and were terminated, namely: [G4-13]
NO
URAIAN TERMINASI | TERMINATION DESCRIPTION
TANGGAL TERMINASI | TERMINATION DATE
1
TAC P - Radiant Ramok Senabing
8 Januari 2015 | January 8, 2015
2
TAC P - Intermega Sabaku
8 Januari 2015 | January 8, 2015
3
TAC P - Intermega Salawati
8 Januari 2015 | January 8, 2015
4
TAC P - Putera Kencana Basilam Petrogas
5 Mei 2015 | May 5, 2015
5
TAC P - Radiant Energi Sukatani
15 Juni 2015 | June 15, 2015
6
TAC P - Pelangi Haurgeulis Resources
16 November 2015 | November 16, 2015
7
TAC P - EMP Semberah
16 November 2015 | November 16, 2015
AREA OPERASI SENDIRI | OWN OPERATION
21
4
6
Jumlah | Total
Jumlah | Total
Jumlah | Total
FIELD
PROYEK PENGEMBANGAN
AREA UNITISASI
DEVELOPMENT PROJECT
Asset 1
Asset 2
UNITIZATION AREA
Asset 5
Asset 4
Asset 3
KEMITRAAN | PARTNERSHIP ASSET
SUMATERA 1 SUMATRA 1
SUMATERA 2 SUMATRA 2
JAWA JAVA
KTI EIR
Total
2015
2014
2015
2014
2015
2014
2015
2014
2015
2014
Kemitraan TAC | TAC Partnership
8
11
5
6
1
3
1
5
15
25
Kemitraan KSO | KSO Partnership
4
4
13
13
7
8
5
6
29
31
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
59 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Wilayah Kerja Pertamina EP Working Area of Pertamina EP
Asset 1
Asset 2
AREA OPERASI OPERATION AREA
AREA OPERASI OPERATION AREA
GEOGRAFIS Geographic
GEOGRAFIS Geographic
FIELD
FIELD
1. Field Rantau
Aceh
1. Field Prabumulih
2. Field Pangkalan Susu
Sumatera Utara North Sumatra
Sumatera Selatan South Sumatra
2. Field Pendopo
3. Field Lirik
Riau
Sumatera Selatan South Sumatra
4. Field Jambi
Jambi
3. Field Limau
5. Field Ramba
Sumatera Selatan South Sumatra
Sumatera Selatan South Sumatra
4. Field ADERA (Abab, Dewa, Raja)
Sumatera Selatan South Sumatra
UNITISASI UNITIZATION
PROYEK PROJECT
Unitisasi Tanjung Laban
P1. Proyek Pengembangan Gas Pakugajah Pakugajah Development Project
Unitisasi Suban
Sumatera Selatan South Sumatra
UNITISASI UNITIZATION Unitisasi Air Serdang 2 5 1 4 1
2 3
3 4
5 4 1
3 2 3
/ 60
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
1
2
1
2
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Asset 3
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Asset 4
AREA OPERASI OPERATION AREA
AREA OPERASI OPERATION AREA
GEOGRAFIS Geographic
GEOGRAFIS Geographic
FIELD
FIELD
1. Field Subang
Jawa Barat West Java
1. Field Cepu
Jawa Tengah – Jawa Timur Central Java - East Java
2. Field Jatibarang
Jawa Barat West Java
2. Field Poleng
Jawa Timur East Java
3. Field Tambun
Jawa Barat West Java
3. Field Matindok
Sulawesi Tengah Central Sulawesi
PROYEK PROJECT P2. Proyek Pengembangan Pondok Makmur Pondok Makmur Development Project
PROYEK PROJECT Jawa Barat West Java
UNITISASI UNITIZATION Unitisasi MB Unit
P3. Proyek Pengembangan Gas Jawa Jawa Gas Development Project
Jawa Tengah Central Java
P4. Proyek Pengembangan Gas Matindok Matindok Gas Development Project
Sulawesi Tengah Central Sulawesi
UNITISASI UNITIZATION Unitisasi Sukowati
6
3
Asset 5
AREA OPERASI OPERATION AREA
GEOGRAFIS Geographic FIELD
1. Field Sangatta
Kalimatan Timur East Kalimantan
2. Field Bunyu
Kalimantan Timur East Kalimantan
3. Field Tanjung
Kalimantan Selatan South Kalimantan
4. Field Sangasanga
Kalimantan Timur East Kalimantan
5. Field Tarakan
Kalimantan Timur East Kalimantan
6. Field Papua
Papua Barat West Papua UNITISASI UNITIZATION Unitisasi Wakamuk
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
61 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
Pertamina EP dari Waktu ke Waktu Pertamina EP From Time to Time
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
1883 1968
Sumur produksi pertama: Sumur Telaga Said di Sumatra Utara.
1871 Pemboran minyak pertama di Cirebon First oil drilling in Cirebon
/ 62
Pembentukan Perusahaan Tambang Minyak Nasional (Pertamina), hasil penggabungan Permina dan Pertamin.
First production well: Telaga Said well in North Sumatra.
1957 Pembentukan Perusahaan Minyak Nasional (Permina).
Establishment of Perusahaan Tambang Minyak Nasional (Pertamina), as a merger of Permina dan Pertamin.
Establishment of Perusahaan Minyak Nasional (Permina).
RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN
COMPANY BRIEF HISTORY
PT Pertamina EP atau selanjutnya disebut Pertamina EP didirikan pada 13 September 2005, sebagai pelaksanaan Undang-Undang No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (UU Migas). Sesuai UU tersebut, PT Pertamina (Persero) mendirikan anak perusahaan sebagai entitas bisnis, yang merupakan kepanjangan tangan dalam pengelolaan kegiatan usaha di sektor hulu, meliputi: eksplorasi dan eksploitasi minyak, gas dan panas bumi; pengelolaan transportasi migas; jasa pemboran; dan pengelolaan portofolio di sektor hulu.
Pertamina EP was established on September 13, 2005, as the implementation of Law No. 22 of 2001 regarding Oil and Gas (Oil & Gas Law). Under the law, PT Pertamina (Persero) established a subsidiary as a business entity, which is an arm in the management of business activities in the upstream sector, which include: exploration and exploitation of oil, gas and geothermal; management of oil and gas transportation; drilling services; and portfolio management in the upstream sector.
Pada 17 September 2005, PT Pertamina (Persero) menandatangani Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) yang berlaku surut sejak 17 September 2003, atas seluruh Wilayah Kuasa Pertambangan Migas yang dilimpahkan melalui perundangan yang berlaku. Dengan demikian Wilayah Kerja (WK) Pertamina EP, adalah WK yang dahulu dikelola PT Pertamina (Persero) sendiri dan yang dikelola melalui Technical Assistance Contract (TAC) dan Joint Operating Body Enhanced Oil Recovery.
On September 17, 2005, PT Pertamina (Persero) signed a Production Sharing Contract (PSC) with the Upstream Oil and Gas Agency (BP Migas) retroactive since September 17, 2003, on the entire area of Oil and Gas Mining Concession handed over through applicable laws. Thus the Working Areas (WK) of Pertamina EP were previously managed by PT Pertamina (Persero) and were operated through the Technical Assistance Contract (TAC) and the Joint Operating Body Enhanced Oil Recovery (JOB EOR).
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
PT Pertamina EP didirikan, sebagai anak perusahaan dan kepanjangan tangan PT Pertamina (Persero) dalam pengelolaan kegiatan usaha di sektor hulu. PT Pertamina EP was established, as a subsidiary and the representative of PT Pertamina (Persero) in the management of business activities in the upstream sector.
13 Sep 2005
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
17 Sep 2005 PT Pertamina EP menandatangani Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan BP Migas (sekarang SKK Migas), dengan jangka waktu 30 tahun. PT Pertamina EP signed Production Sharing Contract with BP Migas (now SKK Migas), with a term of 30 years.
28 Feb 2013 PT Pertamina EP melakukan restrukturisasi area operasi sendiri, dari tiga Region menjadi lima Asset. PT Pertamina EP conducted restructuring of its own operation areas, from three Regions to five Assets.
Pada tanggal yang sama, PT Pertamina EP juga menandatangani Kontrak Minyak dan Gas Bumi Pertamina dengan BPMIGAS (sekarang disebut SKKMIGAS). Kontrak tersebut berlaku selama 30 tahun sejak penandatanganan.
On the same date, PT Pertamina EP also signed Pertamina Oil and Gas Contracts with BPMIGAS, (now SKKMIGAS). The contract is valid for 30 years from the date of signing.
Sejak didirikan tujuh tahun silam, PT Pertamina EP telah berkembang sebagai entitas bisnis yang memiliki peran strategis bagi induk perusahaan dengan memberikan kontribusi pada perolehan laba PT Pertamina (Persero). Kontribusi tersebut berasal dari pendapatan (komersialitas) produk migas berupa lifting minyak mentah dan gas bumi, baik dari hasil operasi sendiri, UBEP dan mitra TAC maupun KSO. Produksi minyak mentah tersebut selanjutnya disalurkan untuk diolah pada kilang domestik PT Pertamina (Persero), sedangkan hasil produksi gas bumi disalurkan langsung kepada konsumen.
Since it was founded seven years ago, PT Pertamina EP has grown as a business entity that has a strategic role for the parent company to contribute to the profits of PT Pertamina (Persero). The contributions came from income (commerciality) of oil and gas products in the form of crude oil and natural gas lifting, both from own operation, UBEP as well as TAC and KSO partners. Production of crude oil is then distributed to be processed at domestic refineries of PT Pertamina (Persero), while natural gas production is distributed directly to consumers.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
63 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan [G4-56] Visi Perusahaan pada umumnya bersifat jangka panjang yang dipadukan dengan target berjenjang hingga mencapai tujuan utama Perusahaan. Pertamina EP telah menyusun Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2006-2014 dengan visi utama yaitu ”Pertamina EP World Class”. Visi utama tersebut terus digunakan walaupun sudah ada Rolling RJPP pada tahun 2011 dan 2012. Agar Visi utama dapat tercapai, maka selanjutnya dibuat Visi turunan atau ”quick wins” yang dijawantahkan dalam tiga tahap Repetita. Dengan berakhirnya tahun 2014, maka Manajemen mengambil keputusan untuk terus berupaya mencapai Visi utama dengan target waktu sampai tahun 2025. Hal tersebut selaras dengan Visi PT Pertamina (Persero) yaitu ”Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia” yang juga didukung dengan Aspirasi tahun 2025 untuk menjadi ”Asian Energy Champion”.
The company’s vision is generally long-term in nature, which is combined with gradual targets to achieve the main goals of the Company. Pertamina EP has developed the Long Term Corporate Plan (RJPP) 2006 - 2014 with the primary vision of “ World Class Pertamina EP”. The primary vision continues to be used despite the RJPP Rolling in 2011 and 2012. In order to achieve the primary vision, we created derivative vision or “quick wins” that are set out in three phases of Repetita (three-year development plan).
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Vision, Mission and Corporate Culture [G4-56]
Visi 2014-2025 Menjadi perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi kelas dunia.
Vision 2014-2025 Becoming a world class oil and gas exploration and production company
Misi 2014-2025 Melaksanakan pengusahaan sektor hulu minyak dan gas dengan penekanan pada aspek komersial dan operasi yang baik, serta tumbuh dan berkembang bersama lingkungan hidup.
Mission 2014-2025 Managing upstream oil and gas activities with emphasis on commercial and operational excellence, which grow and evolve with the environment
Budaya Perusahaan Pertamina EP membangun budaya Perusahaan (corporate culture) melalui Tata Nilai 6C. Tata Nilai 6C merupakan nilai-nilai penting yang harus dimiliki oleh insan Pertamina EP yang akan membentuk perilaku yang menjadi budaya, sebagai ciri khas Pertamina EP di antara perusahaan-perusahaan lainnya.
Corporate Values Pertamina EP builds corporate culture through 6C Values. The 6C Values are important values that must be owned by Pertamina EP personnels that will form the behavior that becomes culture, as the characteristic of Pertamina EP among other firms.
VISION OF Pertamina EP 2025
MISSION OF Pertamina EP 2025 Managing upstream oil and gas activities with emphasis on strongly commercial and operational excellence, which grow and evolve with the environment
Becoming World Class E&P Company Visi Perusahaan Company Vision
Grand strategy
By the end of 2014, the management made the decision to continue working to achieve the primary vision by 2025. This is in line with the vision of PT Pertamina (Persero) as “Becoming a World Class National Energy Company” which is also supported by the Aspiration 2025 to become the “Asian Energy Champion”.
Misi Perusahaan
(from SWOT)
Company Mission
Corporate Culture
Business strategy • Building Human Capital Excellence • Establishing Living Database & Asset Management System • Enhancing Subsurface and Surface Facility Method, System & Technology • Strengthening HSSE Excellence & Society Trust
/ 64 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
6C Value
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Tata Nilai Tata Nilai Perusahaan (6C) ditetapkan dan diberlakukan berdasarkan Keputusan Direksi No.Prin-030/ EP0000/2013-S0, tertanggal 1 Maret 2013. Company’s Corporate Values Company’s Corporate Values (6Cs) were determined and applied based on Decision of Board of Directors No. Prin030/EP0000/2013-S0 dated March 1, 2013.
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.
Professionally managed, avoiding conflicts of interest, zero tolerance to bribery, upholding trust and integrity. Guided by the principles of good corporate governance.
Able to compete in the regional and international scale, encouraging growth through investment, build a cost conscious culture and appreciate performance.
Clean
(Bersih)
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan. Managed by professional leaders and employees who have talent and high technical competencies, committed in building capacity for research and development.
01 Competitive (Kompetitif)
02
06
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.
Capable
(Berkemampuan)
Confident (Percaya Diri)
Commercial . (Komersial)
05
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsipprinsip bisnis yang sehat. Create added value with commercial orientation, making decisions based on the principles of sound business.
04
03
Role in national economic development, becoming a pioneer in the reform of State Owned Enterprises, and build national pride.
Customer Focused (Fokus pada Pelanggan)
Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Oriented to customers’ interests and committed to providing the best service to customers.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
65 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina Profil Pertamina EP Profile EP
BIDANG USAHA
LINE OF BUSINESS
Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir kali dan termuat dalam akta No.15 Tanggal 10 Juli 2013 yang dibuat notaris Marianne Vincentia Hamdani SH di Jakarta, dan telah memperoleh surat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan HAM No.AHU-47131.AH.01.01 Tahun 2013, Tanggal 6 September 2013, dinyatakan bahwa
According to the most recent Articles of Association and contained in the notarial deed Number 15 Dated July 10, 2013 by Marianne Vincentia Hamdani SH in Jakarta, and received a letter of Approval on Amendment of Articles of Association from the Minister of Justice and Human Rights No.AHU-47131.AH.01.01 of 2013, dated September 6, 2013, stipulates
Maksud dan Tujuan Perusahaan adalah menyelenggarakan kegiatan usaha di sektor hulu bidang minyak, gas bumi, coal bed methane dan shale gas, meliputi eksplorasi dan eksploitasi serta penjualan produksi minyak, gas bumi, coal bed methane dan shale gas, hasil kegiatan usaha eksplorasi dan eksploitasi.
Produk yang dihasilkan Perusahaan pada kurun waktu periode pelaporan adalah minyak mentah dan gas bumi. [G4-4]
/ 66
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion discussion and analysis Analysis
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Purpose and Goals of the Company are conducting business in the upstream sector of oil, gas, coal bed methane and shale gas, including exploration and exploitation, as well as sales of oil, gas, coal bed methane and shale gas production, results of exploration and exploitation operations.
The Company’s products during the reporting period are crude oil and natural gas. [G4-4]
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Corporate Social Governance Responsibility
Eksplorasi Exploration
Eksploitasi Exploitation
207 (2C-Inplace) atau 94 (2C) RR
100,258
36.557
Produksi Minyak (BOPD) Oil Production (BOPD)
Penjualan Minyak Mentah (MBBLs) Crude Oil Sales (MBBLs)
Temuan Cadangan (MMBOE) Reserve Discovery (MMBOE)
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other OtherInformations Information
Komersialitas Commerciality
1,106
287.727
Produksi Gas (MMSCFD) Gas Production (MMSCFD)
Penjualan Gas (MMSCF) Gas and LPG Sales (MMSCF)
KEGIATAN USAHA EKSPLORASI EXPLORATION BUSINESS ACTIVITIES
KEGIATAN USAHA EKSPLOITASI EXPLOITATION BUSINESS ACTIVITIES
KEGIATAN USAHA KOMERSIALITAS COMMERCIALITY BUSINESS ACTIVITIES
Kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi meliputi Regional Studies, Lead to Prospect Studies, Post Drill Evaluation, Land & Acquisition Permit.
Kegiatan eksploitasi meliputi Integrated Activity Planning, Studies (POS, FEED, EOR, etc), Production Planning, Survey & Seismic Acquisition, Wells Planning, Execution & Delivery (Drilling), Well Workovers, Well Services, Pilot Test/Early Prod. System, Development Execution, EOR Operations Management, O&M Production System.
Kegiatan eksploitasi meliputi Oil and Gas Marketing, Oil and Gas Sales, Lifting Coordination.
Oil and gas exploration activities covering Regional Studies, Lead to Prospect Studies, Post Drill Evaluation, Land & Acquisition Permit.
Commerciality business activities covering Oil and Gas Marketing, Oil and Gas Sales, Lifting Coordination
Exploitation activities covering Integrated Activity Planning, Studies (POS, FEED, EOR, etc), Production Planning, Survey & Seismic Acquisition, Wells Planning, Execution & Delivery (Drilling), Well Workovers, Well Services, Pilot Test/Early Prod. System, Development Execution, EOR Operations Management, O&M Production System.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
67 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
/ 68
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
KEGIATAN USAHA EKSPLORASI
EXPLORATION BUSINESS ACTIVITIES
Kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi yang dilakukan Perusahaan diawali dengan kegiatan studi Geologi dan Geofisika (G&G) yang meliputi studi prospect generation, studi reservoir dan perangkap hidrokarbon, studi batuan kemudian dilanjutkan dengan pematangan lead dan prospek, dan kegiatan survei seismik 2D dan 3D, untuk pemetaan cadangan sumber daya migas di bawah tanah.
Exploration activities of oil and gas conducted by the Company started with the study of Geology and Geophysics (G&G), covering prospect generation study, reservoir and hydrocarbon trap study, rock study and then continue with the maturation of leads and prospects, 2D and 3D seismic surveys, for underground reserves of oil & gas resource mapping.
Selanjutnya, untuk pembuktian potensi cadangan yang telah dipetakan, maka Perusahaan menargetkan untuk melaksanakan pemboran eksplorasi wild cat dan delineasi. Kegiatan pencarian dan penemuan cadangan migas berlangsung membutuhkan waktu bertahuntahun sebelum dipetakan serta dilanjutkan dengan pembangunan fasilitas dan dibuktikan keberadaannya dengan aktivitas pemboran eksplorasi. Proses produksi baru berlangsung bila keberadaan cadangan yang ditemukan telah dipastikan memiliki potensi kandungan migas yang signifikan.
Furthermore, to prove potential reserves that have been mapped, the Company sets a target to carry out wild cat exploration drilling and delineation. Oil and gas reserves search and discovery will take many years before being mapped and proceed with facility construction and prove its existence with exploration drilling. The production process will only take place when the discovery of reserves has been confirmed to have significant oil & gas deposit potential.
KEGIATAN USAHA EKSPLOITASI
EXPLOITATION BUSINESS ACTIVITIES
Kegiatan eksploitasi diawali dengan pengembangan target dan fasilitas pemboran dengan kapasitas yang sesuai dengan potensi cadangan yang ditemukan. Dengan demikian, proses eksploitasi setiap area operasi, baik yang dimiliki sendiri dan kemitraan memiliki kapasitas fasilitas dan pola teknik pemboran yang berbeda berdasarkan kondisi geologi dan geofisika masing-masing.
Exploitation activities begin with development of targets and drilling facilities with a capacity according to the discovered potential reserves. Thus, the exploitation process of each area of operation, both own operation and partnership has the different facility capacity and drilling techniques based on their respective geological and geophysical conditions.
Selanjutnya dalam masa pemboran, Pertamina EP selalu memantau perubahan permukaan di bawah tanah dan menyesuaikan teknik pemboran yang efektif. Kegiatan eksploitasi Pertamina EP meliputi kegiatan pemboran pengembangan sumur minyak dan gas; work over; operasi sumur meliputi reparasi, reopening, stimulasi, injeksi, penelitian, perawatan sumur; dan survei seismik eksploitasi.
During drilling period, Pertamina EP constantly monitors subsurface changes and making adjustments to effective drilling techniques. Pertamina EP’s exploitation activities include oil and gas well development drilling; work over; well operations covering repairs, reopening, stimulation, injection, studies, well service; and exploitation seismic surveys.
Dengan memahami sifat penurunan alami cadangan minyak sepanjang masa pemboran, Pertamina EP menggunakan metode pengurasan minyak tahap lanjut dengan mengubah area pemboran dengan secondary recovery dan tertiary recovery. Dengan demikian minyak mentah dan gas yang dieksploitasi kemudian siap dikirim ke kilang dan konsumen.
By understanding the character of natural decline of oil reserves during the drilling period, Pertamina EP uses enhanced oil recovery method by changing the drilling area with secondary recovery and tertiary recovery. Thus the exploited crude oil and gas are then ready to be distributed to refineries and consumers.
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PEKERJA PERTAMINA EP
EMPLOYEE OF PERTAMINA EP
Jumlah pekerja Pertamina EP hingga akhir periode pelaporan sebanyak 3.993 orang, bertambah dibanding tahun 2014 sebanyak 3.848 pekerja. Keberadaan mereka tersebar meliputi Kantor Pusat di Jakarta, dan Lapangan di lima Asset. [G4-10]
The number of Pertamina EP’s employees until the end of the reporting period was 3,993 people, an increase compared to 3,848 employees in 2014. They were spread at the Head Office in Jakarta, and the Fields in five Assets.
Selama tahun 2015, Perusahaan melakukan perekrutan pekerja baru yang terdiri dari 14 (empat belas) pekerja laki-laki dan 6 (enam) pekerja perempuan berdasarkan kebutuhan manpower dengan persetujuan Presiden Direktur. [G4-LA1]
During 2015, the Company conducted new employees hiring, which were 14 (fourteen) male employees and 6 (six) female employees based on manpower need with the approval of President Director. [G4-LA1]
[G4-10]
Komposisi Pekerja berdasarkan Status Kepegawaian [G4-10] Employee Composition by Status
2015
2014
2013
3,993
3,848
3,667
Jumlah | Total
Jumlah | Total
Jumlah | Total
3,956
37
3,810 Pekerja Waktu Tidak Tertentu Permanent Employee
38
3,646
21
Pekerja Waktu Tertentu Direct Contract Employee
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
69 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina Profil Pertamina EP Profile EP
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion discussion and analysis Analysis
Komposisi Pekerja berdasarkan LOKASI PENEMPATAN [G4-10] Employee Composition by Placement Location
2015
2014
2013
Kantor Pusat | Head Office
721
Kantor Pusat | Head Office
710
Kantor Pusat | Head Office
684
Asset 1
758
Asset 1
752
Asset 1
702
Asset 2
811
Asset 2
823
Asset 2
799
Asset 3
624
Asset 3
590
Asset 3
540
Asset 4
219
Asset 4
170
Asset 4
161
Asset 5
810
Asset 5
748
Asset 5
721
Proyek Pengembangan | Development Project
50
Proyek Pengembangan | Development Project
3,993 Jumlah | Total
55
Proyek Pengembangan | Development Project
3,848 Jumlah | Total
60
3,667 Jumlah | Total
Komposisi Pekerja berdasarkan Kelompok Usia [G4-10] Employee Composition by Age Group
2015
2014
2013 1,348
31%
1,472
33%
1,120
1,124
865
22% 831
536
< 30
31 - 40
41 -50
> 51
< 30
3,993 Jumlah | Total
31 - 40
539
41 -50
> 51
3,848 Jumlah | Total
14%
< 30
31 - 40
41 -50
> 51
3,667 Jumlah | Total
Komposisi Pekerja berdasarkan Tingkat Pendidikan [G4-10] Employee Composition by Level of Education
2015
1,153
2014
3,993
3,848
3,667
Jumlah | Total
Jumlah | Total
Jumlah | Total
586
1,947
307
SLTA dan setara High school and Equivalent
/ 70
2013
1,103
566
Diploma dan setara Diploma and Equivalent
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
1,770
282 Sarjana (S1) Bachelor’s Degree
7%
28%
14%
51%
Pasca-Sarjana Master’s & Doctoral Degrees
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Corporate Social Governance Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other OtherInformations Information
Komposisi Manajemen berdasarkan Level Organisasi [G4-LA12] Management Composition by Organizational Level KELOMPOK USIA | AGE GROUP
GENDER POSISI | Position
JUMLAH Total
PRIA Male
WANITA Female
<30
31-50
>51
Direksi | Directors
5
4
1
0
0
5
VP/GM
25
25
0
0
4
21
Manajer/Manajer Senior | Manager/Senior Manager
183
175
8
0
93
90
Jumlah | Total
213
204
9
0
97
116
Pengembangan Kompetensi Pekerja Pertamina EP secara berkesinambungan menyelenggarakan pelatihan bagi pekerja guna meningkatkan kompetensi dan kapabilitas mereka. Tahun 2015 Perusahaan menyediakan anggaran berjumlah USD2,662,288.07 untuk penyelenggarakan pelatihan dan pengembangan kompetensi bagi pekerja. Jumlah tersebut berkurang dibanding tahun 2014 sebesar USD8,033,804.39.
Employee Competency Development Pertamina EP continuously provides training for the employees to improve their competencies and capabilities. In 2015, the Company provided a budget of USD2,662,288.07 for employee training and competence development. The amount decreased compared to USD8,033,804.39 in 2014.
Total ada 13.691 hari pelatihan yang diselenggarakan Perusahaan sepanjang tahun 2015, meliputi 108.968 jam pelatihan dengan jumlah pekerja peserta pelatihan 4.058 orang. Dengan demikian rerata jam pelatihan per pekerja sebanyak 11,91 jam pelatihan. [G4-LA9]
There were 13,691 learning days provided by the Company throughout 2015, covering 108,968 training hours with a total of 4,058 training participants. Thus the average learning hours per employee were 11.91 hours of training.
BIAYA PENGEMBANGAN KOMPETENSI Bagi Pekerja Sesuai RKAP (USD) Training Expenses for Employees According to RKAP (USD) [G4-22, G4-LA9]
[G4-LA9]
2015
Jumlah Hari Pelatihan Bagi Pekerja [G4-22, G4-LA9] Jumlah Hari Pelatihan Bagi Pekerja
2,662,288.07 2014
8,033,804.39 DOMESTIC
OVERSEAS
Inhouse
CERTIFICATION
2015
4,085
2015
0
2015
6,308
2015
3,298
2014
5,260
2014
967
2014
6,429
2014
1,355
2013
7,678
2013
478
2013
10,077
2013
4,962
2013
6,109,291
Jumlah dan Rerata Hari dan Jam Pelatihan [G4-22, G4-LA9] Total Learning Days for Employees Jumlah Peserta Number of Participants
Jumlah Hari Pelatihan Number of Learning Days
Jumlah Jam Pelatihan Number of Learning hours
Pria | Male
Wanita | Female
4,085
32,680
796
95
4.58
0
0
0
0
0.00
Inhouse
6,308
50,464
2,274
203
2.55
Sertifikasi | Certification
3,298
25,824
658
32
4.78
13,691
108,968
3,728
330
11.91
Jenis Pelatihan Type of Training Domestik | Domestic Luar Negeri | Overseas
Jumlah | Total
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
Rerata AVERAGE
71 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
STRUKTUR ORGANISASI PERTAMINA EP ORGANIZATIONAL STRUCTURE OF PERTAMINA EP
President Director Rony Gunawan
Exploration & New Discovery Project Director Nanang Abdul Manaf
Development Director Herutama Trikoranto
Production & Operation Director Pribadi Mahagunabangsa
Finance & Business Support Director Lukitaningsih
Technical Support Ricky Adi Wibowo
Exploitation Wit Mulya
Asset (s)
Treasury & Finance Operation Adi Prasetyana Mahendradani
Exploration Indra Prasetya
Surface Facility Jamsaton Nababan
Drilling Agam Syahlevi
Controller & Partnership Financial Darlis
New Discovery Project (s)
• PPGJ • PPGME O R • PDM Andi Wardhana Bachtiar • Paku Gajah
Business Parthership Tubagus Nasiruddin
ICT Budi Widyarta
• Jawa Gas Development Project • Matindok Gas Development Project • Pondok Makmur Development Project • Paku Gajah Development Project
Oil & Gas Monetization Imam Setiawan
Legal & Relation Datu Yodi Priyatna
/ 72
Strategic Planning & Risk Management Nelson Sitompul
OC & OE Tolingul Anwar
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Internal Audit Deri Safari
HSSE Heri Budiarso
SCM & General Service Elizar P. Hasibuan
Human Resources Benny Syarif Hidayat
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN COMPANY GROUP STRUCTURE Pemerintah Indonesia Government of Indonesia
Menteri ESDM Energy and Mineral Resources Minister
Menteri BUMN SOE Minister
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Menteri Keuangan Finance Minister
Direksi Board of Directors Chief Audit Executive
Corporate Secretary
SPV Integrated Supply Chain
Gas Director
Investment Planning & Risk Management Director
Chief Legal Counsel
Upstream Director
Processing Director
Marketing & Trade Director
Refinery
Fuel, Lubrican, Shipping, Etc.
General Director
Human Resources Director
Finance Director
Shareholder Meeting
Gas Business
Upstream Main Subsidiaries
PT PERTAMINA GAS
Oil & Gas Business
PT PERTAMINA EP Asset 1, Asset 2, Asset 3, Asset 4, Asset 5, Development Project, KSO and TAC PERTAMINA EP CEPU Joint Operation Agreement (JOA) dengan International Oil Company (Exxonmobil)
KKKS PSC
SKK MIGAS
PT PERTAMINA EAST NATUNA
Investment & Partnership
Geothermal
Technology Services
PT PERTAMINA HULU ENERGI JOB-PSC Group Pertamina Participating Interest (PPI) Overseas Coal Bed Methane
Partner
PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGI Area Sibayak - Sumatera Utara Area Kamojang - Jawa Barat Area Lahendong - Sulawesi Utara
Directorate General of Mineral, Coal & Geothermal
UPSTREAM TECHNOLOGY CENTER 1. Data Processing; 5. Drilling Technology; 2. Seismic Modelling; 6. Geology; 3. Reservois Simulation; 7. Geophysics ; 4. Production 8. Geodetic Information Optimization; System
External Internal
Business Services
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA
PT ELNUSA
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
73 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
SHAREHOLDER COMPOSITION
[G4-7]
[G4-7]
Modal Ditempatkan dan Disetor Pemegang Saham SHAREHOLDERS
Jumlah Saham (Lembar) NUMBER OF SHARES
Nominal (IDR) Nominal (IDR)
%
249,975
249,975,000,000
99.99
25
25,000,000
0.01
250,000
250,000,000,000
100
PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Dana Ventura Jumlah | Total
Dewan Komisaris, Direksi, dan kelompok masyarakat tidak memiliki saham Pertamina EP.
Board of Commissioners, Board of Directors and th public do not own shares of Pertamina EP.
PEMEGANG SAHAM, ENTITAS ANAK, ENTITAS AFILIASI DAN PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS
SHAREHOLDERS, SUBSIDIARIES, AFFILIATES AND ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
Perusahaan Company
Bentuk Kerjasama Type of Partnership
Entitas Pengendali CONTROLLING ENTITY
Keterangan REMARKS
PT Pertamina Dana Ventura
Pemegang Saham Shareholder
Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) Subsidiary of PT Pertamina (Persero)
Sudah beroperasi In operation
PT Pertamina Bina Medika
Pengelolaan kesehatan pekerja Employee health management
Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) Subsidiary of PT Pertamina (Persero)
Sudah beroperasi In operation
PT Patra Jasa
Management building Building management
Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) Subsidiary of PT Pertamina (Persero)
Sudah beroperasi In operation
PT Pertamina Training & Consulting
Tenaga kerja dan pelatihan Human resources and training
Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) Subsidiary of PT Pertamina (Persero)
Sudah beroperasi In operation
PT Tugu Pratama Indonesia
Asuransi kesehatan dan transportasi Health insurance and transportation
Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) Subsidiary of PT Pertamina (Persero)
Sudah beroperasi In operation
PT Pertamina Gas
Transportasi gas Gas transportation
Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) Subsidiary of PT Pertamina (Persero)
Sudah beroperasi In operation
PT Pertama Drilling Services Indonesia
Jasa pemboran Drilling services
Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) Subsidiary of PT Pertamina (Persero)
Sudah beroperasi In operation
PT Elnusa
Jasa perminyakan Petroleum services
Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) Subsidiary of PT Pertamina (Persero)
Sudah beroperasi In operation
PT Patra Niaga
Transportasi BBM Fuel transportation
Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) Subsidiary of PT Pertamina (Persero)
Sudah beroperasi In operation
Pertamina Trans Kontinental
Transportasi laut Sea transportation
Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) Subsidiary of PT Pertamina (Persero)
Sudah beroperasi In operation
Pertamina Retail
Penyedia BBM Fuel supplier
Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) Subsidiary of PT Pertamina (Persero)
Sudah beroperasi In operation
PT Pertamina Lubricants
Penyedia pelumas Lubricants supplier
Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) Subsidiary of PT Pertamina (Persero)
Sudah beroperasi In operation
/ 74
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM DAN EFEK LAINNYA
Chronology of share and OTHER SECURITIES listing
Sampai dengan akhir periode pelaporan, Pertamina EP belum pernah melakukan penawaran saham dan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian laporan ini tidak menyertakan informasi terkait kronologis pencatatan saham dan efek lainnya.
As of the end of the reporting period, Pertamina EP has never made public offering and listed its shares on the Indonesia Stock Exchange. Thus this report does not include information related to a chronology of listing of shares and other securities.
LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PERUSAHAAN
THE COMPANY’S SUPPORTING PROFFESIONAL INSTITUTION
Akuntan Publik | Public Accountant
Notaris | Notary
Purwantono, Sungkoro, & Surja Gedung Bursa Efek Indonesia Tower II Lt. 7, Jalan Jend. Sudirman Kav. 52-53, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190 Telepon: (021) 52895000 Faksimile: (021) 52894100 Website: www.ey.com
Marianne Vincentia Hamdani SH JL Sumagung II Blok J-5 No 2 Kelapa Gading Permai Jakarta Utara 14240 – Indonesia Tel : (62-21) 452 3463
Biro Administrasi Efek dan Perusahaan Pemeringkat Efek
Administration Bureau of Securities and Credit Rating Company
Pertamina EP adalah Perseroan Terbatas bersifat tertutup. Laporan ini tidak menyertakan informasi mengenai Biro Administrasi Efek dan Perusahaan Pemeringkat Efek.
PT Pertamina EP is a non-listed Limited Liability Company. This report does not include information about Administration Bureau of Securities and Credit Rating Agency.
Keanggotaan Pada Asosiasi [G4-16] Membership on Association No
Nama Organisasi Name of Organization
Status Keanggotaan Membership Status
1
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Indonesian Geologist Association
Anggota | Member
2
Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) Indonesian Association of Geophysicist
Anggota | Member
4
American Association of Petroleum Geologist (AAPG)
Anggota | Member
5
Indonesian Petroleum Association (IPA)
Anggota | Member
6
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) Indonesia Petroleum Engineering Association
Anggota | Member
7
Institut Akutan Manajemen Indonesia (IAMI) Indonesian Management Accounting Institute
Anggota | Member
8
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Indonesian Accountant Association
Anggota | Member
9
Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Relations Association
Anggota | Member
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
75 /
/ 76
Management Discussion & Analysis
Analisis & Pembahasan Manajemen
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis Kondisi Global Global Conditions
78
Situasi dalam Negeri Domestic Situation
80
Tinjauan Operasi Operational Overview
82
Kegiatan Eksploitasi Segmen Produksi Minyak Mentah Exploitation Activities Crude Oil Production Segment
84
Kegiatan Eksploitasi Segmen Produksi Gas Bumi Exploitation Activities Natural Gas Production Segment
87
Kegiatan Eksplorasi dan Pengembangan Exploration and Development Activities
89
Kegiatan Penjualan Sales Activities
96
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Review
98
Analisis Posisi Keuangan Financial Position Analysis
106
RASIO KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG PERUSAHAAN Solvency Ratio and Collectability Ratio of The Company
118
Struktur Modal Capital Structure
122
Belanja dan Ikatan Material Investasi Barang Modal Expenditures and Materials Ties in Capital Goods Investment
123
Transaksi Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai Derivative Transactions and Hedging Activities
125
Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan Information and Material Facts After The Date of Accountant’s Report
130
Prospek Usaha Business Prospects
131
Kinerja Pemasaran Marketing Performance
133
Kebijakan Dividen Dividend Policy
138
Program Kepemilikan Saham dan Realisasi Dana Hasil Penawaran Umum Stock Option Program and Realization of Public Offering Proceeds
139
INFORMASI PENTING MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, RESTRUKTURISASI, DAN PRIVATISASI Important Information About Investment, Expansion, Divestment, Acquisition, Restructuring, and Privatization
140
Informasi Penting yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi Important Information that Contains Conflict of Interest and/or Transactions with Affiliated Parties
142
Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan terhadap Perusahaan Regulatory Changes that Significantly Affect The Company
144
Kebijakan Akuntansi Accounting Policies
145
TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN 2015 Level of Company Soundness 2015
147
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
77 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Meski dihadapkan pada kondisi global turunnya harga minyak dunia dan lambatnya pertumbuhan ekonomi nasional, PT Pertamina EP tetap berkomitmen melakukan aktivitas eksploitasi maupun eksplorasi minyak dan gas (migas). Despite being faced with global conditions of the decline in world oil prices and the slow growth of the national economy, PT Pertamina EP remains committed to the activity of exploitation and exploration of oil and gas.
/ 78
KONDISI GLOBAL
GLOBAL CONDITIONS
Kondisi global selama tahun 2015 secara langsung maupun tidak langsung turut mempengaruhi kinerja dan pencapaian Pertamina EP. Situasi geo-politik dan geoekonomi dunia memberikan dampak pada turunnya harga minyak dunia sepanjang tahun 2015, hingga mencapai kurang lebih 60% lebih rendah dari harga minyak tahun 2014.
Global conditions in 2015 directly and indirectly affected Pertamina EP’s performance and achievement during the year. The world geopolitical and geoeconomic situations significantly gave an impact on the decline in the world oil prices throughout 2015 to approximately 60% lower than the oil prices in 2014.
Beberapa faktor menjadi pemicu pelemahan harga minyak dunia, di antaranya adalah berlebihnya pasokan minyak mentah dari sumur-sumur produksi di negaranegara produsen serta booming shale gas dan shale oil di Amerika Serikat.
There were several factors that triggered the weakening oil prices, among which was the oversupply of crude oil from production wells in oil producing countries as well as the shale gas and shale oil boom in the United States.
Hal tersebut berpengaruh pada industri minyak dan gas (migas) di seluruh dunia, termasuk juga Indonesia dan Pertamina EP. Harga jual minyak mentah produksi Pertamina EP kepada PT Pertamina (Persero) ditetapkan berdasarkan weighted average price (WAP), yang mengacu pada tingkat harga minyak dunia.
These factors affected the oil and gas industry all over the world, including Indonesia and Pertamina EP. The sales price of Pertamina EP’s crude oil production to PT Pertamina (Persero) is determined by weighted average price (WAP), which refers to the world oil prices.
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Semakin menurunnya harga minyak dunia menjadikan WAP yang ditetapkan untuk tahun 2015 adalah USD48.03/ BBLs, lebih rendah dibandingkan WAP tahun 2014 sebesar USD94.74/BBLs. Hal ini berpengaruh terhadap menurunnya pendapatan perusahaan hasil penjualan minyak tanah kepada PT Pertamina (Persero).
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
The declining world oil prices made WAP for 2015 set at USD48.03/BBLs, lower than USD94.74 WAP/BBLs in 2014. It caused a decrease in the company‘s revenues from oil sales to PT Pertamina (Persero).
Rata-Rata Weight Average Price Weighted Average Price
2015
2014
2013
48.03 (USD/BBLs) 94.74 (USD/BBLs) 104.97 (USD/BBLs)
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
79 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
SITUASI DALAM NEGERI
DOMESTIC SITUATION
Inflasi dan Nilai Tukar Mata Uang Di dalam negeri, ada beberapa faktor yang turut memberikan pengaruh pada kinerja dan pencapaian Perusahaan selama tahun 2015. Di antaranya adalah tingkat inflasi yang mencapai 3,4%, lebih rendah dari target inflasi Bank Indonesia sebesar 4%.
Inflation and Exchange Rates There were several domestic factors that affected the Company’s performance and achievements during 2015. Among them was the inflation rate that reached 3.4%, lower than the inflation target in the Revised State Budget 2015 that was set at 4%.
Sepanjang tahun 2015, nilai tukar mata uang rupiah Indonesia (IDR) terhadap dollar Amerika Serikat (USD) juga terus mengalami koreksi dan cenderung berada di bawah tingkat harga keseimbangan pasar atau undervalued. Kondisi tersebut turut berdampak pada pembiayaan kegiatan operasi Perusahaan, mengingat sebagian besar transaksi dilaksanakan menggunakan mata uang USD.
Throughout 2015, exchange rate correction of the Indonesian rupiah (IDR) against the US dollar (USD) also continued and tended to be below the market equilibrium price level or undervalued. Such conditions affected the financing of the Company’s operating activities, considering the majority of transactions were carried out in USD.
Rata-rata Kurs Nilai Tukar USD terhadap IDR Average Exchange Rate of USD to IDR
13,392 11,878 2015
2014
10,451 2013
/ 80
Industri Migas Nasional Indonesia dinilai banyak pihak masih memiliki potensi migas sangat besar, walaupun pemanfaatannya juga tidak mudah. Selain itu, minat investasi pada sektor migas tidak tumbuh seperti pada sektor lain, terlebih ketika harga minyak dunia terus turun.
National Oil & Gas Industry Indonesia is considered by many still have very large oil & gas potential, however there have been challenges in its exploitation. In addition, interest in oil & gas sector investments has not grown unlike in other sectors, especially when world oil prices continue to decline.
Kondisi ini menjadikan tingkat produksi minyak mentah nasional masih sulit untuk mencapai target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut realisasi lifting minyak mencapai 777,56 ribu barel per hari atau 94,2% dari APBNP 2015 sebesar 825 barel per hari. Sementara, lifting gas mencapai 6.933,27 MMSCFD atau 97,9% dari target dalam APBNP 2015 sebanyak 7.079,00 MMSCFD.
These conditions made it still difficult to achieve the target of national crude oil production as set in the State Budget (APBN). The Special Task Force for Upstream Oil and Gas Business Activities (SKK Migas) recorded oil lifting realization was 777.56 barrels per day or 94.2% of Revised State Budget 2015 target of 825 barrels per day. Meanwhile, gas lifting was 6,933.27 MMSCFD or 97.9% of Revised State Budget 2015 target of 7,079.00 MMSCFD.
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Efisiensi dan Inovasi Secara umum, Pertamina EP bukan satu-satunya perusahaan yang dihadapkan pada dampak dari terus melemahnya harga minyak dunia. Tidak sedikit perusahaan migas global maupun nasional yang terpaksa melakukan pengurangan tenaga kerja dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) agar tetap dapat bertahan.
Efficiency and Innovation In general, Pertamina EP is not the only company faced with the impact of the weakening world oil prices. Quite a few global and national oil & gas companies are forced to make job cuts and layoffs (PHK) in order to survive.
Pertamina EP pun dihadapkan pada kondisi senada, meskipun demikian Perusahaan tetap berkomitmen untuk tidak melakukan PHK terhadap para pekerja dan terus melakukan aktivitas migas.
Pertamina EP was faced with similar conditions, however the Company remained committed to avoid layoffs of employees and continued to carry out oil & gas activities.
Tahun 2015 Perusahaan menargetkan penjualan (lifting) sebesar 114.002 barel per hari (BOPD), dengan realisasi mencapai 100.155 BOPD. Angka tersebut menurun dari realisasi tahun 2014 yang sebesar 115.791 BOPD. Sementara, lifting gas ditargetkan mencapai 814 MMSCFD dengan realisasi selama tahun 2015 sebesar 788 MMSCFD. Jumlah tersebut naik dibandingkan pencapaian lifting gas tahun 2014 sebanyak 780 MMSCFD. [G4-22]
In 2015, the Company set ready for sale production (lifting) target at 114,002 barrels per day (BOPD), with realization reached 100,155 BOPD. The figure was decreased from the realization in 2014 that amounted to 115,791 BOPD. Meanwhile, gas lifting was expected to reach 814 MMSCFD with realization during 2015 was 788 MMSCFD. The volume was up compared to gas lifting achievement in 2014 at 780 MMSCFD. [G4-22]
Untuk memastikan aktivitas migas selama tahun 2015 bisa tetap terlaksana, Perusahaan melakukan efisiensi dengan melaksanakan lima strategi prioritas yang dicanangkan oleh PT Pertamina (Persero). Selain itu, Pertamina EP juga melakukan inovasi yang bisa menekan biaya operasional dan meningkatkan kinerja operasional.
To ensure that oil & gas activities during 2015 could still be implemented, the Company applied efficiency by carrying out five priority strategies that have been established by PT Pertamina (Persero). In addition, Pertamina EP also made several innovations that can reduce operating costs and improve operational performance.
Lima Strategi Prioritas | Five Priority Strategies
Strategi | Strategy
Strategi | Strategy
Strategi | Strategy
Strategi | Strategy
Strategi | Strategy
Pengembangan bisnis hulu migas.
Menerapkan efisiensi bisnis anak usaha Pertamina.
Menjalankan program peningkatan kapasitas kilang yang dimiliki Pertamina untuk pengamanan pasokan BBM dan meningkatkan produksi.
Memperkuat jaringan ritel dalam menghadapi daya saing bersama kompetitor.
Memperkuat struktur keuangan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan setiap tahunnya.
1
Development of upstream oil & gas business.
2
Implementing business efficiency at Pertamina subsidiaries.
3
Implementing capacity improvement program at refineries owned by Pertamina to secure fuel supply and increase production.
Beberapa inovasi yang dilakukan oleh Pertamina EP berhasil mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari berbagai pihak. Uraian tentang bentuk-bentuk inovasi yang telah dilaksanakan pada tahun 2015, disampaikan dalam bagian lain Laporan ini.
4
Strengthening retail network in maintaining competitiveness against competitors.
5
Strengthening the financial structure to increase company revenue annually
The innovations made by Pertamina EP succeeded in gaining recognition and appreciation from various parties. The description of the forms of innovation that have been implemented in 2015 is presented in other part of this Report.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
81 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
TINJAUAN OPERASI Operational Review
Kegiatan utama Pertamina EP dalam mengelola industri hulu migas terdiri atas: The main activities of Pertamina EP in managing the upstream oil & gas industry consist of:
Kegiatan eksplorasi serta pengembangan untuk mendapatkan cadangan baru dan menunjang kesinambungan produksi.
Kegiatan ekploitasi, terbagi menjadi segmen produksi minyak mentah dan segmen produksi gas bumi.
Exploration and development activities to find new reserves and support the production continuity.
Exploitation activities, divided into crude oil production and natural gas production segments.
/ 82
Kegiatan penjualan/komersialitas. Sales/commerciality activities.
Strategi Bisnis Pertamina EP Perusahaan melaksanakan kegiatan utama dengan menerapkan berbagai strategi untuk memastikan kesinambungan. Ada empat aspek utama yang menjadi perhatian dalam penerapan strategi bisnis Pertamina EP, yaitu:
Business Strategies of Pertamina EP The company carries out its main activities by implementing various strategies to ensure continuity. There are four main aspects of focus in the implementation of Pertamina EP’s business strategies, namely:
1. Building Human Capital Excellence. 2. Establishing Living Database & Asset Management System. 3. Enhancing Subsurface and Surface Facility Method, System and Technology. 4. Strengthening HSSE Excellence and Society Trust.
1. Building Human Capital Excellence. 2. Establishing Living Database & Asset Management System. 3. Enhancing Subsurface and Surface Facility Method, System and Technology. 4. Strengthening HSSE Excellence and Society Trust.
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Investasi Berkesinambungan Pertamina EP juga melakukan investasi secara berkesinambungan. Namun, situasi bisnis migas yang melesu sepanjang tahun 2015 menjadikan Perusahaan melakukan investasi secara selektif sebagai bagian dari efisiensi.
Sustainable Investments Pertamina EP also continually makes investments. However, the sluggish oil & gas business throughout 2015 caused the Company to make selective investments as part of efficiency.
Total jumlah investasi yang dilakukan Pertamina EP pada tahun 2015 mencapai USD813 juta. Jumlah tersebut menurun 18%, dibanding investasi pada tahun 2014 sebesar USD989 juta.
Total investments made by Pertamina EP in 2015 reached USD813 million. The amount decreased by 18%, compared to investments in 2014 at USD989 million.
Perusahaan juga melakukan revisi rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) yang disampaikan kepada PT Pertamina (Persero). Terdapat revisi terkait pengeboran sumur pengembangan, yang dari rencana semula total 167 pengeboran sumur, menjadi 62 sumur. Sebanyak 37 sumur merupakan sumur operasi sendiri, dan 25 merupakan sumur mitra.
The Company also revised its corporate work plan and budget (RKAP), which was submitted to PT Pertamina (Persero). The revisions included development well drilling from originally drilling at a total of 167 wells, to 62 wells. The wells consisted of 37 own operation wells and 25 partners’ wells.
Realisasi pengeboran sumur pengembangan tahun 2015 sebanyak 40 sumur operasi sendiri, 19 sumur mitra, dan 2 sumur mitra dalam pelaksanaan.
Realization of development well drilling in 2015 was 40 wells of own operations, 19 partners’ wells, and 2 wells were in the implementation process.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
83 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
KEGIATAN EKSPLOITASI SEGMEN PRODUKSI MINYAK MENTAH
EXPLOITATION ACTIVITIES CRUDE OIL PRODUCTION SEGMENT
Produksi minyak mentah diperoleh dari kegiatan operasi produksi sendiri (own operation) di lima Asset, dan kerja sama dalam bentuk kemitraan, yakni 4 proyek pengembangan migas, 6 area unitisasi dan 44 area kontrak kerjasama kemitraan, terdiri dari 15 kontrak Technical Assistance Contract (TAC) serta 29 kontrak Kerja Sama Operasi (KSO).
Crude oil production was collected from production activities of the Company’s own operation in five Assets, and cooperation in the form of partnerships, namely 4 oil & gas development projects, 6 unitization areas and 44 partnership contract areas, consisting of 15 contracts under Technical Assistance Contract (TAC) as well as 29 contracts under Joint Operation (KSO).
Realisasi produksi minyak mentah Pertamina EP pada tahun 2015 sebesar 100.258 BOPD. Volume tersebut mencapai 87% dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015 yang telah dikoreksi menjadi sebesar 115.100 BOPD. Seluruh produksi minyak mentah dijual kepada PT Pertamina (Persero) untuk memenuhi kebutuhan unit pengilangan mereka. [G4-8]
Realization of Pertamina EP’s crude oil production in 2015 was 100,258 BOPD. The volume reached 87% of the Corporate Work Plan and Budget (RKAP) 2015 target that has been corrected to 115,100 BOPD. The entire crude oil production was sold to PT Pertamina (Persero) to meet the needs of their refining units. [G4-8]
Kontribusi produksi terbesar didapat dari Asset 5 sebesar 19.513 BOPD, atau 19% dari total produksi minyak mentah tahun 2015. Sementara produksi terendah diperoleh dari Asset 3 sebesar 12.280 BOPD.
The largest production was contributed by Asset 5 of 19,513 BOPD, or 19% of total crude oil production in 2015. While the lowest production was from Asset 3 at 12,280 BOPD.
Adapun untuk target produksi minyak mentah tahun 2016, berdasarkan penetapan PT Pertamina (Persero) selaku pemegang saham dan RKAP 2016 adalah 103.000 BOPD. Angka tersebut menurun sebesar 10% dibanding target produksi tahun 2015.
As for crude oil production target in 2016, PT Pertamina (Persero) as shareholder and RKAP 2016 set the target at 103,000 BOPD. This figure decreased by 10% over production target in 2015.
Realisasi Produksi Minyak Mentah 2015 dan Target Produksi 2016 (BOPD) Realization of Crude Oil Production 2015 and Production Target 2016 (BOPD) Area Operasi Operating Area
2014
2015
Realisasi Realization
Realisasi Realization
2016
RKAP
%
RKAP
Field Asset 1
17,604
16,187
17,446
93
17,191
Asset 2
21,583
18,968
21,656
88
19,669
Asset 3
13,961
12,280
14,350
86
12,059
Asset 4
24,146
19,131
23,516
81
17,791
Asset 5
22,178
19,513
23,889
82
21,838
Jumlah Operasi Sendiri | Total Own Operation
99,472
86,080
100,857
85
88,549
5,194
106
4,668
Kemitraan | Partnership TAC
8,402
5,524
KSO
8,242
8,654
9,049
96
9,783
Jumlah Kemitraan | Total Partnerships
16,643
14,179
14,243
99
14,451
116,115
100,258
115,100
87
103,000
Jumlah Pertamina EP Total Pertamina EP
/ 84 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Peningkatan Produksi Minyak Mentah Sebagai bagian dari sistem ketahanan energi nasional, Pertamina EP berkomitmen memasok kebutuhan minyak mentah ke kilang-kilang PT Pertamina (Persero). Perusahaan terus berupaya meningkatkan produksi minyak mentah, meski hal tersebut tidak mudah dilaksanakan mengingat berbagai kendala yang harus dihadapi, di antaranya adalah rata-rata deklinasi 32% karena mayoritas usia sumur produksi yang sudah matang.
Crude Oil Production Growth As part of the national energy security system, Pertamina EP is committed to supply crude oil to refineries of PT Pertamina (Persero). The Company continues to boost its crude oil production, despite the challenges in its implementation caused by many obstacles, among which is the average decline of 32% as the ages of most production wells have reached maturity.
Beberapa upaya yang dilaksanakan Pertamina EP untuk meningkatkan produksi minyak mentah, adalah:
Several efforts undertaken by Pertamina EP to boost crude oil production are:
• Enhanced Oil Recovery (EOR) EOR dilaksanakan pada Lapangan yang sudah memasuki pengurasan lapisan sekunder (secondary recovery) maupun lapisan tersier (tertiery recovery). Selama tahun 2015 proyek EOR dilaksanakan pada 16 Lapangan, dengan volume produksi mencapai 2.931 BOPD, atau 115% dari target sebesar 2.251 BOPD.
• Enhanced Oil Recovery (EOR) EOR is carried out in the fields that have entered the secondary recovery and tertiary recovery phase. During 2015, EOR projects were carried out in 16 fields, with production volume reached 2,931 BOPD, or 115% of the target at 2,251 BOPD.
Tahun 2015, Pertamina EP telah mendapatkan persetujuan POFD waterflood yang meliputi POFD Jirak phasa-1, Gebang, Rantau phasa-2 dan Tanjung phasa-1 yang memberikan kontribusi terhadap penambahan cadangan Pertamina EP sebesar 44,11 MMSTB.
In 2015, Pertamina EP has received approval on waterflood POFD, covering POFD Jirak phase-1, Gebang, Rantau phase-2 and Tanjung phase-1, which contributed to Pertamina EP’s reserve increase of 44.11 MMSTB.
Rencana jangka panjang secondary recovery dan EOR Long-term Plans of Secondary Recovery and EOR
Tahun | Year
2016 – 2018
Tahun | Year
2019 – 2021
a. Implementasi RK POFD di 6 lapangan (Jirak, Tanjung, Rantau, Talang Jimar, Tanjung Tiga Barat dan Gebang). b. Optimasi waterflood (re-pattern / pattern alignment) di 4 lapangan (Ramba, Bajubang & Tambun). c. Field Trial EOR (Tertiary Recovery) dengan chemical flooding di 3 Lapangan (Tanjung, Rantau & Jirak) dan CO2 flooding di 2 lapangan (Jatibarang & Tambun). d. Pilot ASP Flooding Limau blok seksi Q-51, rencana memulai injeksi di Juni 2017. a. Implementation of RK POFD at 6 fields (Jirak, Tanjung, Rantau, Talang Jimar, West Tanjung Tiga and Gebang). b. Waterflood optimization (re-pattern/pattern alignment) at 4 fields (Ramba, Bajubang & Tambun). c. EOR (Tertiary Recovery) Field Trial with chemical flooding at 3 fields (Tanjung, Rantau & Jirak) and CO2 flooding at 2 fields (Jatibarang & Tambun). d. ASP Flooding Pilot at Limau Block, section Q-51, with plan of injection start in June 2017.
a. Pilot waterflood Jirak lapisan 4th & 7th b. Optimasi waterflood (re-pattern / pattern alignment) di 4 lapangan (Kenali Asam, Tempino, Belimbing, Niru) c. Field Trial EOR (Tertiary Recovery) dengan CO2 flooding di 1 struktur (Abab/Dewa/Raja). d. Pilot Chemical Flooding Meruap & Kawengan. a. b. c. d.
Waterflood pilot at Jirak 4th & 7th layers Waterflood optimization (re-pattern/pattern alignment) in 4 fields (Kenali Asam, Tempino, Belimbing and Niru) EOR (Tertiary Recovery) Field Trial with CO2 flooding at 1 structure (Abab/Dewa/Raja). Chemical Flooding Pilot at Meruap & Kawengan.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
85 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
1,360,386.68 Cadangan Minyak Mentah Terbukti Proven Crude Oil Reserves
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Hasil forecast produksi dari kegiatan waterflood dan EOR diperkirakan tambahan gain produksi di tahun 2021 sebesar > 23 KBOPD dan mencapai puncak produksi > 47 KBOPD di tahun 2025.
Production forecast results from waterflood and EOR activities expected additional production gains in 2021 to be >23 KBOPD with peak production of >47 KBOPD in 2025.
• Pengembangan Eksplorasi Lepas Pantai (Off Shore) Pertamina EP juga terus melakukan persiapan untuk pengembangan eksplorasi lepas pantai (off shore) di Blok Glagah Kambuna di Sumatera Utara. Perusahaan merencanakan pemboran lepas pantai pertama pada tahun 2016.
• Development of Offshore Exploration Pertamina EP also continues to make preparations for the development of offshore exploration in Glagah Kambuna Block in North Sumatra. The Company planned the first offshore drilling to be executed in 2016.
Pendapatan Segmen Produksi Minyak Mentah Kontribusi pendapatan dari produksi minyak mentah adalah sebesar USD1,538 juta atau 53% dari total pendapatan usaha sepanjang tahun 2015. Pendapatan tersebut menurun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar USD3,250 juta yang dipengaruhi oleh penurunan harga jual minyak mentah.
Revenues of Crude Oil Production Segment The revenue contribution from crude oil production was USD1,538 million or 53% of total revenues during 2015. The revenues decreased compared to USD3,250 million in 2014, which was due to decline in crude oil prices.
Cadangan Minyak Mentah dan Kondensat Terbukti Kesinambungan produksi minyak mentah tidak terlepas dari keberadaan cadangan minyak mentah terbukti, yang didapat melalui proses pencarian dan penemuan cadangan minyak mentah. Sampai dengan akhir tahun 2015, Pertamina EP telah memiliki volume cadangan minyak mentah dan kondensat terbukti sebesar 1.360.386,68 MBOE, menurun dibanding cadangan minyak mentah terbukti tahun 2014 sebanyak 1.387.040,76 MBOE. [OG1]
Proven Crude Oil and Condensate Reserves Continuity of crude oil production is not independent of the existence of crude oil proven reserves, which are acquired through the process of search and discovery of crude oil reserves. Up till the end of 2015, Pertamina EP’s volume of proven crude oil reserves amounted to 1,360,386.68 MBOE, decreased compared to proven crude oil reserves in 2014 of 1,387,040.76 MBOE. [OG1]
Cadangan Minyak Mentah dan Kondensat Terbukti (MSTB) Proven Crude Oil and Condensate Reserves (MSTB) 2015
2014
2013
Asset 1
Area
166,353.66
188,996.01
222,640.51
Asset 2
279,060.92
240,756.14
243,668.25
Asset 3
271,427.32
287,169.78
193,929.41
Asset 4
57,154.70
70,100.30
42,258.53
Asset 5
145,206.87
146,118.80
124,807.64
0
828.82
5,714.80
TAC
163,878.38
150,353.39
170,031.60
KSO
277,304.84
302,717.52
205,445.50
1,360,386.68
1,387,040.76
1,208,496.24
Proyek Pengembangan Development Project
Jumlah Cadangan Terbukti Total Proven Reserves
/ 86
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
KEGIATAN EKSPLOITASI SEGMEN PRODUKSI GAS BUMI
EXPLOITATION ACTIVITIES NATURAL GAS PRODUCTION SEGMENT
Produksi gas bumi diperoleh melalui kegiatan operasi produksi sendiri (own operation) di lima Asset, dan kerja sama dalam bentuk kemitraan, yakni 3 proyek pengembangan migas, 6 area unitisasi dan 44 area kontrak kerjasama kemitraan, terdiri dari 15 kontrak Technical Assistant Contract (TAC), 29 kontrak Kerja Sama Operasi (KSO).
Production of natural gas is acquired through own operation at five Assets, and cooperation in the form of partnerships, comprising 4 oil & gas development projects, 6 unitization areas and 44 partnership contract areas, consisting of 15 contracts under Technical Assistance contract (TAC) and 29 Joint Operation (KSO) contracts.
Selama tahun 2015 realisasi produksi gas bumi adalah 1.016 MMSCFD, atau mencapai 97% dari target RKAP 2015 yang telah dikoreksi menjadi sebesar 1.052 MMSCFD. Seluruh produksi gas bumi dijual untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. [G4-8]
During 2015, the realization of natural gas production was 1,016 MMSCFD, or reached 97% of the RKAP 2015 target that has been corrected to 1,052 MMSCFD. The entire production of natural gas was sold to meet domestic demand. [G4-8]
Realisasi Produksi Gas 2015 dan Target Produksi 2016 (MMSCFD) Realization of Gas Production 2015 and Production Target 2016 (MMSCFD) Area Operasi Operating Area
2014 Realisasi Realization
2015 Realisasi Realization
2016
RKAP
%
96.39
103
RKAP
Operasi Sendiri | Own Operation Asset 1
110.17
99.36
98.36
Asset 2
456.43
458.19
471.47
97
444.27
Asset 3
380.22
343.27
374.83
92
319.01
Asset 4
55.25
76.13
78.94
96
168.16
Asset 5 Jumlah Operasi Sendiri Total Own Operation
17.54
15.15
12.21
124
15.20
1,019.62
992.10
1,033.84
96
1,045.00
11.59
116
10.50
Kemitraan | Partnership TAC
16.71
13.45
KSO
8.15
10.15
6.18
164
8.53
Jumlah Kemitraan Total Partnerships
24.86
23.60
17.78
133
19.03
1,044.48
1,015.71
1,051.61
97
1,064.03
Jumlah Pertamina EP Total Pertamina EP
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
87 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
1,496,438.65 Cadangan Gas Bumi Terbukti Proven Natural Gas Reserves
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Peningkatan Produksi Gas Bumi Gas bumi merupakan salah satu bentuk energi baru yang berpotensi dimanfaatkan sebagai pengganti energi fosil. Pertamina EP terus berupaya meningkatkan produksi gas bumi, melalui sejumlah upaya: 1. Melakukan kegiatan pengeboran eksploitasi pada 8 sumur. 2. Melakukan kegiatan work over pada 13 sumur. 3. Melakukan upgrading fasilitas produksi (kompressor, pembangunan jalur gas, retrovit turbin generator)
Natural Gas Production Increase Natural gas is one of new energies that can potentially be used as a substitute for fossil energy. Pertamina EP continues to boost production of natural gas through a number of efforts: 1. Conducting exploitation drilling of 8 wells.
Pendapatan Segmen Produksi Gas Bumi Kontribusi pendapatan dari produksi gas bumi adalah sebesar USD1,385 juta atau 47% dari total pendapatan usaha sepanjang tahun 2015. Pendapatan tersebut menurun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar USD1,459 juta yang dipengaruhi oleh harga jual rata-rata gas ke konsumen.
Revenues of Natural Gas Production Segment The revenue contribution from natural gas production was USD1,385 million or 47% of total revenues during 2015. The revenues decreased compared to 2014 which was USD1,459 million that was affected by the average selling price of gas to consumers.
Cadangan Gas Bumi Terbukti Selama tahun 2015 Pertamina EP juga meneruskan pencarian dan penemuan cadangan gas bumi, demi memastikan keberlanjutan produksi gas bumi. Sampai dengan akhir periode pelaporan, volume cadangan gas bumi terbukti mencapai 1.496.438,65 MBOE. Angka tersebut meningkat dibanding cadangan gas bumi terbukti tahun 2014 sebesar 1.444.847,36 MBOE. [OG1]
Proven Natural Gas Reserves During 2015, Pertamina EP also continued the search and discovery of natural gas reserves, to ensure sustainability of natural gas production. Up till the end of the reporting period, the volume of proven natural gas reserves reached 1,496,438.65 MBOE. This figure increased compared to proven natural gas reserves in 2014 at 1,444,847.36 MBOE. [OG1]
2. Conducting work over of 13 wells. 3. Upgrading production facilities (compressors, gas pipeline construction, generator turbine retrovit)
Cadangan Gas Bumi Terbukti (MBOE) Proven Natural Gas Reserves (MBOE) 2015
2014
2013
Asset 1
Area
173,274.70
210,106.38
153,417.63
Asset 2
470,443.64
452,280.16
489,839.93
Asset 3
382,452.04
225,372.81
220,092.23
Asset 4
80,778.40
87,144.40
8,547.50
Asset 5
88,981.56
120,539.80
114,892.31
Proyek Pengembangan Development Project
126,716.87
126,485.27
259,336.81
TAC
67,962.62
180,535.49
194,551.99
KSO
105,828.83
42,383.05
49,817.17
1,496,438.65
1,444,847.36
1,490,495.56
Jumlah Cadangan Terbukti Total Proven Reserves
/ 88
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
KEGIATAN EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN
EXPLORATION AND DEVELOPMENT ACTIVITIES
Aktivitas eksplorasi memainkan peran penting guna menjaga tingkat cadangan minyak mentah dan gas bumi, serta mencegah penurunan produksi. Tujuan dari kegiatan eksplorasi di Pertamina EP adalah memperoleh cadangan migas baru, dan dilaksanakan sejalan strategi Perusahaan untuk memperluas basis sumber daya.
Exploration activities play an important role in order to maintain the level of crude oil and natural gas reserves, and prevent the decline in production. The purpose of the exploration activities in Pertamina EP is acquiring new oil & gas reserves, and is implemented in line with the Company’s strategy to expand the resource base.
Keberadaan cadangan migas menjadi hal penting, mengingat minyak mentah dan gas bumi bersifat tidak bisa diperbaharui. Hal ini menjadikan kandungan migas ada pada sumur produksi-sumur produksi eksisting dapat saja berkurang dan habis sewaktu-waktu.
The existence of oil & gas reserves is important crude as oil and natural gas are non-renewable. This makes oil & gas deposit in the existing production wells may decline and exhaust at any time.
Kegiatan eksplorasi migas yang dilakukan Perusahaan meliputi kegiatan:
Oil and gas exploration conducted by the Company include the following activities:
• Evaluasi subsurface secara regional, meliputi evaluasi cekungan sedimen, pembelajaran petroleum system, pengembangan dan penentuan play concept.
• Regional subsurface evaluation, covering the evaluation of sedimentary basins, petroleum system learning, as well as development and determination of play concept. • Identification of leads and prospects, through additional subsurface data by conducting surveys, ie seismic surveys (2D & 3D), as well as non-seismic surveys (gravity survey, magnetic & magnetotelluric survey). • Maturation of drilling candidate or preparation of drill ready prospects through funneling, which is an assessment process on petroleum system elements, the amount of resources and the risk level of each prospect and lead proposal. • Wildcat exploration drilling to prove the presence of oil & gas resources in an area.
• Identifikasi lead dan prospek, melalui penambahan data subsurface dengan melaksanakan kegiatan survei yaitu survei seismik (2D & 3D) maupun survei non seismik (survei gravity, survei magnetic & magnetotelurik). • Pematangan kandidat pemboran atau penyiapan prospek siap bor melalui kegiatan funneling yaitu proses asesmen terhadap elemen petroleum system, besaran sumber daya serta tingkat resiko bagi setiap usulan prospek dan lead yang diajukan. • Pemboran eksplorasi taruhan (wildcat) untuk membuktikan ada tidaknya sumberdaya migas di suatu area. • Pemboran delineasi atau appraisal untuk menilai atau mencari pelamparan besaran volume sumberdaya migas yang ditemukan.
• Delineation drilling or appraisal to assess or search for the spreading of the oil & gas resources discovery volume.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
89 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
/ 90
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Pada tahun 2015 Pertamina EP menargetkan penemuan minyak dan gas bumi sebesar 90 juta barel setara minyak (MBOE). Target temuan tersebut terdiri atas minyak mentah 22 juta barel dan gas bumi 390 miliar standar kaki kubik.
In 2015, Pertamina EP set a target of oil and natural gas discovery at 90 million barrels of oil equivalent (MBOE). The discovery target consisted of 22 million barrels of crude oil and 390 billion standard cubic feet of natural gas.
Untuk mencapai target tersebut, kegiatan eksplorasi yang dilakukan Pertamina EP pada 2015 meliputi survei seismik 2D sepanjang 597 km. Sedangkan survei seismik 3D seluas 1.214 km² di seluruh Indonesia terdiri dari 801 km² operasi sendiri mencakup Garcinia dan Seremban di Area Sumatera Utara, Karbela dan Selingsing di Area Sumatera Selatan, Akasia Besar di Area Jawa Barat, Lumajang di Area Jawa Timur, Tanjung dan Bunyu di Area Kalimantan, dan Kupalanda di Papua dan mitra seluas 413 km² yang mencakup Jambi dan Pendopo.
In order to achieve this target, Pertamina EP carried out exploration activities in 2015 that covered 2D seismic surveys along 597 km. While 3D seismic surveys on 1,214 km2 all over Indonesia consisting of 801 km2 of owned operation covering Garcinia and Seremban in North Sumatra Area, Karbela and Selingsing in South Sumatra Area, Akasia Besar in West Java Area, Lumajang in East Java Area, Tanjung and Bunyu in Kalimantan Area, Kupalanda in Papua and 413 km2 of partners’ area covering Jambi and Pendopo.
Selain itu, Pertamina EP juga menargetkan pemboran eksplorasi sebanyak sembilan sumur yang terdiri dari lima sumur taruhan (wildcat) dan empat sumur deliniasi serta pemboran eksplorasi di wilayah mitra sebanyak tiga sumur yang terdiri dari satu sumur wildcat dan dua sumur deliniasi.
In addition, Pertamina EP also set a target of exploration drilling in a total of nine wells at its own operation areas, consisting of five wildcat wells and four delineation wells, as well as exploration drilling in three wells of partners’ areas, consisting of one wildcat well and two delineation wells.
Khusus untuk Bunyu, survei seismik pada tahun 2015 meliputi 166 km dan 209 km², dan merupakan survei yang kelima kalinya dilakukan. Sebelumnya, kegiatan seismik di Bunyu telah dilakukan pada tahun 1949 dan 1969 yang menjadi dasar Lapangan Bunyu diproduksikan. Selanjutnya, pada 2005 dan 2012 kembali dilakukan kegiatan seismik untuk memperkaya data.
Especially for Bunyu, seismic surveys in 2015 covered 166 km and 209 km2, which were the fifth surveys that have been conducted. Previously, the seismic surveys in Bunyu were conducted in 1949 and 1969, which was used as the basis for Bunyu Field to be put on production. Subsequently, in 2005 and 2012 more seismic surveys were conducted to enrich the data.
Pelaksanaan survei di Bunyu merupakan kombinasi survei gravity dan survei seismik yang dintegrasikan dengan survei passive seismic dan magnetotelluric, sehingga menggambarkan model bawah permukaan area Bunyu dengan lebih baik.
The surveys in Bunyu were conducted as a combination of gravity and seismic surveys integrated in passive seismic and magnetotelluric surveys, which better described the model of Bunyu subsurface area.
Pencapaian Kegiatan Eksplorasi Kegiatan eksplorasi yang dilaksanakan tahun 2015 telah mendapatkan beberapa pencapaian, yakni:
Achievements of Exploration Activities Exploration activities that were carried out in 2015 have had several achievements, namely:
1. Pada bulan Juli 2015 mendapatkan Penghargaan Patra Nirbhaya Karya Utama. 2. Realisasi penemuan cadangan sebesar 94 MMBOE atau sebesar 104% dari target sebesar 90 MMBOE. 3. Pemboran Appraisal JAS-2 dan JAS-3 berhasil membuktikan penambahan sumber daya kontijen terambil 2C sebesar ±43 MMBOE. 4. Penghargaan Kinerja Seismik Terbaik 2015 dari SKK Migas. 5. Survei Seismik 3D Terluas Onshore (3D ASB) di Jawa 1.121 Km² (2015-2017). 6. Disetujuinya 9 usulan PSE kompleks struktur oleh SKK Migas pada tanggal 23 Desember 2015, dengan total potensi penambahan cadangan kontijen (2C) terambil sebesar 285 MMBOE.
1. In July 2015, received Patra Nirbhaya Karya Utama Award. 2. Realization of reserve discovery of 94 MMBOE or 104% of the target at 90 MMBOE. 3. Appraisal Drilling of JAS-2 and JAS-3 successfully proved additional recoverable 2C contingent resources of ± 43 MMBOE. 4. Best Seismic Performance Award 2015 from SKK Migas. 5. The Largest Onshore 3D Seismic Survey (3D ASB) in Java of 1,121 km2 (2015-2017). 6. Approval to 9 proposals of PSE structure complex from SKK Migas on December 23, 2015, with a total potential additional recoverable contingent reserves (2C) of 285 MMBOE.
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
7. Penerapan Teknologi dan Parameter Baru Survei Seismik 2D Bunyu yang mencakup: peningkatan signal to noise ratio dari 7 (data lama) ke 23 (data baru), penetrasi kedalaman reflektor hingga 6 second, penemuan objektif baru di bawah zona overpressure (Formasi Meliat).
7. Application of Technology and New Parameter for Bunyu 2D Seismic Survey that included increased signal to noise ratio from 7 (previous data) to 23 (new data), penetration of reflector depth up to 6 seconds, the discovery of a new objective below overpressured zone (Meliat Formation).
Kuantitas cadangan migas terbukti yang telah ditemukan hanya berupa taksiran dan tidak dimaksudkan untuk menggambarkan nilai yang dapat direalisasikan dan/atau nilai pasar yang wajar dari cadangan Perusahaan. Taksiran ini dapat berubah tergantung ketersediaan informasi baru. Hal ini terjadi karena terdapat berbagai ketidakpastian inheren dalam mengestimasi cadangan migas, termasuk faktor-faktor yang berada di luar kendali Perusahaan.
The quantity of proven oil & gas reserves that have been discovered was only an estimate and was not intended to define the realizable value and/or the fair market value of the Company’s reserves. These estimates may change depending on the availability of new information. There were various inherent uncertainties in estimating oil & gas reserves, including factors beyond the Company’s control.
Realisasi Penemuan Cadangan Baru [OG1, OG6] Perusahaan menetapkan target penemuan cadangan baru 2015: • Temuan cadangan 2C-Inplace minyak mentah 122 MMBO, cadangan gas bumi 494 BCFG dan cadangan setara migas 207 MMBOE. • Temuan cadangan 2C-RR minyak mentah 22 MMBO, cadangan gas bumi 390 BCFG, atau cadangan setara migas 90 MMBOE.
Realization of New Reserve Discovery [OG1, OG6] The company set new reserves discovery targets for 2015 as follows: • Discovery of 2C-Inplace reserves of crude oil at 122 MMBO, natural gas reserves at 494 BCFG and oil & gas equivalent reserves at 207 MMBOE. • Discovery of 2C-RR reserves of crude oil at 22 MMBO, natural gas reserves at 390 BCFG, or oil & gas equivalent reserves at 90 MMBOE.
Realisasi penemuan cadangan baru dari kegiatan eksplorasi sepanjang tahun 2015: • Temuan cadangan Inplace adalah 118 MMBO untuk cadangan minyak mentah 389 BCFG untuk cadangan gas, atau 185 MMBOE setara cadangan migas. • Temuan cadangan 2C-RR minyak mentah 59 MMBO, cadangan gas bumi 203 BCFG, atau cadangan setara migas 94 MMBOE.
Realization of new reserve discovery from exploration activities in 2015: • Discovery of Inplace reserves was 118 MMBO for crude oil reserves, 389 BCFG for gas reserves, or 185 MMBOE of oil & gas equivalent reserves. • Discovery of 2C-RR reserves of crude oil was 59 MMBO, natural gas reserves of 264 BCFG, or 94 MMBOE of oil & gas equivalent reserves.
Kegiatan survei yang dilaksanakan tahun 2015: • Survei seismik 2D sepanjang 597 km, yang merupakan kegiatan sendiri atau 117% dari target RKAP 2015 yang sebesar 509 km. • Survei seismik 3D meliputi luas 1.214 km², yang terdiri dari kegiatan sendiri 801 km² dan kegiatan mitra 413 km², atau 106% dari target RKAP.
Survey activities conducted in 2015: • 2D seismic surveys along 597 km, which were activities by own operation or 117% of the RKAP 2015 target at 509 km. • 3D seismic surveys covering a total area of 1,214 km², consisting of activities conducted by own operation covering 801 km2 and by partners covering 413 km2, or 106% of the RKAP target.
Jumlah kegiatan pemboran eksplorasi di area sendiri pada tahun 2015 adalah 10 sumur. Dari jumlah tersebut sebanyak 9 sumur telah selesai dan 1 sumur masih dalam pelaksanaan pemboran atau 100% dari target RKAP. Adapun pemboran yang tidak berhasil menemukan kandungan hidrokarbon atau dry hole sebanyak 2 sumur.
The number of exploration drilling activities in own operation areas during 2015 was at 10 wells. Of the total number, 9 wells have been completed and 1 well was still in the process of drilling, or 100% of the RKAP target. The number of drilling that was unsuccessful to find hydrocarbon deposit or dry hole was at 2 wells.
Di lain pihak, jumlah kegiatan pemboran eksplorasi di wilayah mitra adalah 3 sumur. Dari jumlah tersebut sebanyak 1 sumur masih dalam pelaksanaan pemboran yang akan selesai pada tahun 2016.
On the other hand, exploration drilling activities were conducted at 3 wells. Of these, 1 well was still in the drilling process and to be completed in 2016.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
91 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Aktualisasi Kegiatan Eksplorasi Berdasarkan Proses Actual Exploration Activities by Process No. 1
Kegiatan Eksplorasi Exploration Activities
• Seismik 3D (km²) | 3D Seismic (km2)
3
4
Perbandingan vs RKAP 2015 (%) Comparison Vs RKAP 2015 (%)
260
597
117
941
2,126
1,214
106
1.028 (own 809, mitra/partners 219)
RKAP 2016
Survei Eksplorasi | Exploration Survey • Seismik 2D (km) | 2D Seismic (km)
2
2015
2014
Pemboran (Untuk 2016: own 9 (3 wildcat, 6 delineasi), mitra 5 (2 wildcat, 3 delineasi) Drilling (For 2016: own 9 (3 wildcat, 6 delineation), partners 5 (2 wildcat, 3 delineation) • Wild Cat
6
5
83
5 (own 3, mitra/partners 2)
• Delineasi | Delineation
3
4
67
9 (own 6,mitra/partners 3)
• On Going
4
2
-
-
Penemuan Cadangan Eksplorasi (2C-Inplace) | Discovery of Exploration Reserves (2C-Inplace) • Minyak | Oil (MMBO)
382
118
97
368
• Gas Bumi | Gas (BCFG)
816
389
79
442
• Migas | Oil & Gas (MMBOE)
522
185
90
445
Penemuan Cadangan Eksplorasi (2C-RR) | Discovery of Exploration Reserves (2C-RR) • Minyak | Oil (MMBO)
79
59
167
107
• Gas Bumi | Gas (BCFG)
578
203
48
258
• Migas | Oil & Gas (MMBOE)
179
94
104
152
Besaran realisasi biaya per tapak (cost per foot) rata-rata untuk pemboran sumur eksplorasi tahun 2015 (dry hole basis) adalah USD1,015.93/ft. Nilai tersebut lebih rendah dibanding rencana biaya sebesar USD1,060.85/ft, dan lebih rendah dibanding tahun 2014 sebesar USD1.138/ft.
The realization of average cost per foot for the drilling of exploration wells in 2015 was USD1,015.93/ft. The value was lower than the cost plan fee of USD1,060.85/ft, and lower than USD1,138/ft in 2014.
Penurunan biaya per tapak rata-rata pemboran sumur eksplorasi dipengaruhi oleh adanya renegosiasi kontrak rig.
Decrease in average cost per site of exploration well drilling was affected by rig contract renegotiation.
Realisasi Kegiatan Operasional Sumur Pengembangan dan KUPL 2015 Realization of Development Well and Workover Operations 2015 Area Operasi Operating Area
Pemboran Sumur Pengembangan Development Well Drilling RKAP
RKAP
Realisasi Realization
Asset 1
3
4
3
8
Asset 2
8
7
1
5
Asset 3
5
4
0
3
Asset 4
0
0
0
1
Asset 5
17
21
0
4
Proyek Pengembangan Development Project
4
4
9
8
Jumlah Operasi Sendiri Total Own Operation
37
40
13
29
Jumah Kemitraan Total Partnerships
25
21*
34
73
Jumlah Pertamina EP Total Pertamina EP
62
61**
47
102
Keterangan | Note: * 19 selesai, 2 dalam pelaksanaan | 19 completed, 2 in progress ** 59 selesai, 2 dalam pelaksanaan | 59 completed, 2 in progress
/ 92
Realisasi Realization
Kerja Ulang Pindah Lapisan Workover
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
93 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Kinerja Proyek Pengembangan Development Project Performance Nama Proyek
Uraian
Proyek Pengembangan Pondok Makmur
Lokasi: Cekungan Ciputat yang merupakan salah satu dari sub-cekungan yang ada di Cekungan Jawa Barat Utara, sekitar 35 km arah timur laut kota Jakarta, wilayah Kecamatan Cabang Bungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Tujuan Pengembangan: Target puncak produksi minyak sebesar 2.913 BOPD dan gas 37 MMSCFD. Kegiatan dan Perkembangan 2015: • Konstruksi lokasi sumur pemboran PDM-14. • Pembangunan fasilitas produksi permanen (kapasitas 4.000 BLPD dan 42 MMSCFD). • Pembangunan shelter dan pondasi gas compressor. • Sewa LP Gas Compressor kapasitas 10 MMSCFD. • Pengadaan dan pemasangan LP Gas Compressor kapasitas 10 MMscfd. • Proses Close Out Report (COR) AFE pemboran sumur PDM-11, PDM-12, PDM-13, PDM-11ST dan workover sumur PDM02, PDM-13HF, dan relokasi compressor permanen kapasitas 20 MMSCFD. • Jam kerja selamat (kumulatif) sebanyak 6.561.262 jam, tanpa fatality.
Proyek Pengembangan Gas Matindok
Lokasi: Area Matindok pada Lapangan Donggi, Matindok, Maleo Raja, Minahaki, di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah Tujuan Pengembangan: Monetisasi gas dari area tersebut dengan total penjualan gas sebesar 105 MMSCFD (nett). Sebanyak 85 MMSCFD dari Area Senoro dan 29,20 MMSCFD bersama-sama dengan gas dari Lapangan JOB P-MTS (5 MMSCFD) Kegiatan dan Perkembangan 2015: • EPC Donggi terealisasi 97,14%, EPC Matindok terealisasi 70,37%. • Melaksanakan pemboran 1 sumur (MTD-08), reaktivasi sumur DNG-8. • Jam kerja selamat (kumulatif) sebanyak 16.995.436 jam, tanpa fatality.
Proyek Pengembangan Gas Jawa
Lokasi Pada struktur-struktur Kedungtuban, Randublatung dan Kedunglusi di Area Gundih, di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Tujuan Pengembangan: Mengembangkan, memproses, dan memproduksi gas di Area Gundih berdasarkan keekonomian Lapangan, agar siap untuk dijual sebesar 50 MMSCFD (nett) untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik PT PLN (Persero) di Tambak Lorok, Jawa Tengah. Kegiatan dan Perkembangan 2015: • Uji Operasi CPP Area Gundih dengan kapasitas 100% tanggal 4 – 11 Desember 2015. • Per Desember 2015 sudah dilakukan pengiriman gas dengan kapasitas penuh. • Jam kerja selamat (kumulatif) sebanyak 5.186.623 jam.
Proyek Pengembangan Paku Gajah
Lokasi: Secara geografis berada di dua Kabupaten yaitu Muara Enim dan Ogan Komering Ulu (OKU), berjarak kurang lebih 50 km dari Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Tujuan Pengembangan: Untuk pemenuhan kebutuhan konsumen gas di Sumatera Selatan & Jawa Barat yang dialirkan melalui pipa gas PGN. Produksi gas berasal dari struktur Pagardewa (PDW), Pagardewa Selatan (PDS), Karangdewa (KRD), Prabumenang (PMN), Tasim (TSM) dan Kuang Selatan dengan total recoverable reserve sebesar 147,94 BCFG. Lapangan ini juga akan memproduksikan kondensat yang akan dialirkan ke PPP Prabumulih. Kegiatan dan Perkembangan 2015: • Melaksanakan pemboran 3 sumur (PDW-07, PDS-2, PMN-10) • Melaksanakan work over 8 sumur (TSM-01PDW-06, KAG-08, SPR-1, TSM-3, PDW-4, KAG-14, PMN-6)) • Jam kerja selamat (Kumulatif) sebanyak 1.718.908 jam, tanpa fatality • Tender EPC (Proses Persetujuan Pemenang lelang oleh SKK Migas) • Persiapan lokasi pemboran Sumur PDW-8 • Tender EPC (Proses Persetujuan Pemenang lelang oleh SKK Migas)
/ 94 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
DESCRIPTION
PROJECT NAME
Location: Ciputat basin, which is one of the sub-basins in the North West Java Basin, approximately 35 km northeast of Jakarta, Cabang Bungin District, Bekasi Regency, West Java.
Pondok Makmur Development Project
Development Goal: Peak production target of oil at 2,913 BOPD and gas at 37 MMSCFD. Activities and Development in 2015: • Construction of PDM-14 drilling well Site. • Construction of permanent production facility (capacity 4,000 BLPD and 42 MMSCFD). • Construction of shelters and foundations for gas compressor. • Rental of LP Gas Compressor with capacity of 10 MMSCFD. • Procurement and installation of LP Gas Compressor with capacity of 10 MMSCFD. • AFE Closed Out Report (COR) Process for drilling of PDM-11, PDM 12, PDM 13, PDM-11ST and workover of PDM-02, PDM13HF wells and relocation of permanent compressor with capacity of 20 MMSCFD. • Safe working hours (cumulative) of 6,561,262 hours without fatality. Location: Matindok Area in Donggi Field, Matindok, Maleo Raja, Minahaki, in Banggai Regency, Central Sulawesi Province
Matindok Gas Development Project
Development Goal: Gas monetization of the area with total gas sales of 105 MMSCFD (net). A total of 85 MMSCFD of gas from Senoro Area and 29.20 MMSCFD of gas jointly from JOB P-MTS Field (5 MMSCFD) Activities and Development in 2015: • EPC Donggi 97.14% realized, EPC Matindok 70.37% realized. • Implement drilling 1 well (MTD-08), reactivation of wells DNG-8. • Safe working hours (cumulative) of 16,995,436 hours without fatality. Location At Kedungtuban, Randublatung and Kedunglusi structures, Gundih Area, in Blora Regency, Central Java.
Java Gas Development Project
Development Goal: Develop, process, and produce gas in Gundih Area based on the economies of the Field, in order to be ready for the sale of 50 MMSCFD (net) to meet the needs of the power plant owned by PT PLN (Persero) in Tambak Lorok, Central Java. Activities and Development in 2015: • CPP Operation Test of Gundih Area with 100% capacity on December 4 - 11, 2015. • As of December 2015, gas has been shipped at full capacity. • Safe working hours (cumulative) of 5,186,623 hours without fatality. Location: Geographically located in two regencies, Muara Enim and Ogan Komering Ulu (OKU), approximately 50 km from Prabumulih City, South Sumatra.
Paku Gajah Development Project
Development Goal: To meet the demand of gas consumers in South Sumatra and West Java, which is distributed through PGN gas pipeline. Gas production from Pagardewa (PDW), South Pagardewa (PDS), Karangdewa (KRD), Prabumenang (PMN), Tasim (TSM) and South Kuang structures with total Recoverable Reserves of 147.94 BCFG. This field will also produce condensate that will be streamed to PPP Prabumulih. Activities and Development in 2015 • Drilling execution of 3 wells (PDW-07, PDS-2, PMN-10) • Work over execution of 8 wells (TSM-01, PDW-06, KAG-08, SPR-1, TSM-3, PDW-4, KAG-14, PMN-6) • Safe working hours (cumulative) of 1,718,908 hours without fatality. • EPC Tender (Process of auction winner Approval by SKK Migas) • Site preparation of PDW-8 Well drilling • EPC Tender (Process of auction winner Approval by SKK Migas)
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
95 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
/ 96
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
KEGIATAN PENJUALAN
SALES ACTIVITIES
Seluruh minyak mentah produksi Pertamina EP dijual kepada PT Pertamina (Persero) untuk memenuhi kebutuhan kilang-kilang mereka. Total volume penjualan minyak mentah pada tahun 2015 sebesar 36.557 MBBLs, berkurang sebesar 5.766 ribu barrel atau -14% dari total penjualan minyak mentah selama tahun 2014 sebesar 42.322 MBBLs.
Pertamina EP’s entire crude oil production is sold to PT Pertamina (Persero) to meet the needs of its refineries. Total volume of crude oil sales in 2015 was 36,557 MBBLs, down by 5,766 thousand barrels or -14% of the total crude oil sales in 2014 at 42,322 MBBLs.
Realisasi pendapatan sebagai pendapatan usaha dari penjualan minyak mentah selama tahun 2015 mencapai USD2,924 juta menurun 38% dibanding tahun 2014 sebesar USD4,710 juta. Pendapatan tersebut berasal dari hasil penjualan minyak dan gas di dalam negeri, serta penjualan luar negeri (ekspor).
Realization of operating revenues from crude oil sales during 2015 reached USD2,924 million, decreased 38% compared to USD4,710 million in 2014. The revenues derived from domestic and export sales of oil and gas.
Selain dipengaruhi penurunan volume penjualan minyak mentah, berkurangnya pendapatan Perusahaan dari penjualan minyak mentah juga dipengaruhi harga jual pada tahun 2015 yang ditetapkan berdasarkan weighted average price. (WAP) adalah USD48.03/BBLs, lebih rendah dibandingkan WAP tahun 2014 sebesar USD94.74/BBLs.
Aside from the effect of decline in crude oil sales volume, the decrease in the Company’s revenues from crude oil sales was also affected by the sales prices in 2015, which were set based on weighted average price (WAP) at USD48.03/BBLs, lower than WAP in 2014 at USD94.74/ BBLs.
Perolehan pendapatan mempengaruhi besaran laba Perusahaan. Laba sebelum pajak penghasilan tahun 2015 turun USD1,176 juta atau 57% dari tahun 2014, sementara laba tahun berjalan tahun 2015 menurun USD848 juta atau 53% dari tahun 2014 menjadi USD 738 juta.
The revenues affected the amount of the Company’s profits. Profit before income tax in 2015 fell to USD1,176 million or 57% from 2014, while profit for the year 2015 was decreased USD848 million or 53% from 2014 to USD738 million.
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Produksi gas bumi Pertamina EP dijual untuk memenuhi kebutuhan sektor industri dalam negeri. Total volume penjualan gas bumi dan LPG pada tahun 2015 mencapai 287.727 MMSCF. Jumlah tersebut naik sebesar 2.893 MMSCF atau 1% dibandingkan volume penjualan tahun 2014 sebesar 284.834 MMSCF. Harga jual rata-rata gas ke konsumen mengalami penurunan menjadi USD5.95/MSCF di tahun 2015 atau turun sebesar 3% dibandingkan tahun 2014 sebesar USD6.16/MSCF.
Pertamina EP’s natural gas production is sold to meet the needs of the industrial sector within the country. Total volume of natural gas and LPG sales in 2015 reached 287,727 MMSCF. That figure rose by 2,893 MMSCF or 1% compared to the sales volume in 2014 amounted to 284,834 MMSCF. The average sales price of gas to consumers decreased to USD5.95/MSCF in 2015 or a 3% decrease compared to 2014 amounted to USD6.16/MSCF.
Besar realisasi pendapatan usaha dari penjualan gas bumi tahun 2015 adalah USD1,386 juta menurun dibanding tahun 2014 yang mencapai USD1,460 juta.
Realized revenue from gas sales in 2015 was USD1,386 million, decreased compared to 2014, which reached USD1,460 million.
Pendapatan dari Kegiatan Penjualan (ribu USD) Revenues from Sales Activities (thousands USD) 2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
Minyak Mentah Crude Oil
1,538,573
3,250,637
3,565,282
-53
-9
Gas Bumi Natural Gas
1,385,902
1,459,853
1,435,601
-5
2
Jumlah | Total
2,924,475
4,710,490
5,000,883
-38
-6
Produk Product
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
97 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Financial Performance Review
/ 98
Pembahasan dan analisis mengenai tinjauan kinerja keuangan Perusahaan dalam Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 mengacu Laporan Keuangan PT Pertamina EP untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015, serta tahun buku 2014 dan 2013, sebagai pembanding.
The discussion and analysis of the Company’s financial performance review in the Annual Integrated Report 2015 refers to Financial Statements of PT Pertamina EP for the fiscal year ended December 31, 2015, and the fiscal years 2014 and 2013, as a comparison.
Laporan Keuangan disusun sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia, dan telah diaudit Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro, & Surja (member of Ernst & Young), dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian.
The Financial Statements were prepared in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) in Indonesia, and have been audited by Public Accounting Firm (KAP) Purwantono, Sungkoro, & Surja (member of Ernst & Young) with Unqualified Opinion.
Kinerja Keuangan Pertamina EP tahun 2015 menggambarkan pencapaian kinerja hasil kegiatan bisnis Perusahaan, selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015.
Pertamina EP’s Financial Performance in 2015 described the achievement of the Company’s business activities’ performance, during the period of January 1 to December 31, 2015.
Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PENDAPATAN USAHA
OPERATING REVENUES
Pertamina EP memperoleh pendapatan dari hasil penjualan minyak mentah, gas bumi dan liquied petroleum gas (LPG) di dalam negeri, serta penjualan luar negeri (ekspor). Tidak ada pendapatan usaha yang didapat dari bantuan finansial Pemerintah, maupun penerimaan lain sebagai keuntungan dari upaya Perusahaan menyikapi fenomena perubahan iklim. [G4-EC2, G4-EC4]
Pertamina EP earns its revenues from domestic and export sales of crude oil, natural gas and liquified petroleum gas (LPG). There were no operating revenues from government financial assistance, nor other revenues as gains from the Company’s efforts to address the climate change phenomenon. [G4-EC2, G4-EC4]
Total pendapatan yang diperoleh Perusahaan pada tahun 2015 sebesar USD2.924 juta. Jumlah tersebut turun 38% dibanding total pendapatan yang dibukukan tahun 2014 sebanyak USD4,710 juta.
Total revenues earned by the Company in 2015 amounted to USD2,924 million. It decreased by 38% compared to total revenues recorded in 2014 at USD4,710 million.
Total penjualan dalam negeri tahun 2015 adalah USD2,896 juta, turun USD1,760 juta atau 38% dibanding penjualan tahun 2014 sebesar USD4,656 juta. Sedangkan total penjualan luar negeri (ekspor) tahun 2015 adalah USD28 juta, menurun USD26 juta atau 48% dibanding tahun 2014 sebesar USD54 juta.
Total domestic sales of oil and gas during 2015 was USD2,896 million, decreased by USD1,760 million or 38% of total sales in 2014 at USD4,656 million. Meanwhile total oil and gas export sales in 2015 amounted to USD28 million, decreased USD26 million or 48% compared to USD54 million in 2014.
Pendapatan Usaha (RIBUAN USD) Operating Revenues (thousands USD) Keterangan Description Penjualan Migas Dalam Negeri Domestic Sales of Oil & Gas Penjualan Migas Luar Negeri (Ekspor) Export Sales of Oil & Gas Total
2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
2,896,284
4,656,151
4,869,685
-38
-4
28,191
54,339
131,198
-48
-59
2,924,475
4,710,490
5,000,883
-38
-6
Berkurangnya pendapatan usaha selama tahun 2015 disebabkan karena turunnya volume penjualan minyak mentah. Penyebab lain adalah penurunan harga jual minyak mentah kepada PT Pertamina (Persero), sebagai pengaruh dari turunnya harga minyak dunia.
The decline in operating revenues during 2015 was due to lower volume of crude oil sales. Another cause was the decline in crude oil sales price to PT Pertamina (Persero), as the effect of the decline in world oil prices.
Berkurangnya volume penjualan minyak mentah terjadi sebagai akibat dari penurunan volume produksi minyak mentah. Total volume penjualan minyak mentah tahun 2015 sebesar 36.557 MBBLs, berkurang sebesar 5.766 ribu barrel atau 14% dari dari total penjualan minyak mentah tahun 2014 sebesar 42.322 MBBLs.
The decrease in volume of crude oil sales was due to decrease in the volume of crude oil production. Total volume of crude oil sales in 2015 was 36,557 MBBLs, decreased by 5,766,000 barrels or 14% of total crude oil sales in 2014 of 42,322 MBBLs.
Adapun harga jual minyak mentah kepada PT Pertamina (Persero) ditetapkan berdasarkan weighted average price (WAP). Besaran WAP untuk tahun 2015 ditetapkan sebesar USD48.03/BBLs, menurun 51% dibanding WAP tahun 2014 sebesar USD94.74/BBLs. Penurunan WAP pada tahun 2015 merupakan efek dari penurunan harga minyak dunia pada Triwulan II hingga akhir tahun 2015.
The sales price of crude oil to PT Pertamina (Persero) is determined based on weighted average price (WAP). The WAP for 2015 was set at USD48.03/BBLs, down 51% over WAP 2014 at USD94.74/BBLs. The WAP decreasing price was an effect of world oil prices drop in the second quarter until end of 2015.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
99 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Volume penjualan gas bumi dan LPG pada tahun 2015 mencapai 287.727 MMSCF. Jumlah tersebut naik sebesar 2,893 MMSCF atau 1% dibanding volume penjualan tahun 2014 sebesar 284,834 MMSCF.
The sales volume of natural gas and LPG in 2015 reached 287,727 MMSCF. The volume increased by 2,893 MMSCF or 1% compared to the sales volume in 2014 of 284,834 MMSCF.
Adapun harga jual rata-rata gas ke konsumen pada tahun 2015 mencapai USD5.95/MSCF. Harga tersebut turun sebesar 3% dibanding harga jual rata-rata tahun 2014 sebesar USD6.16/MSCF.
The average gas sales price to consumers in 2015 was USD 5.96/MSCF. The price decreased by 3% compared to the average sales price in 2014 at USD6.16/MSCF.
BEBAN USAHA
OPERATING EXPENSES
Beban Usaha selama tahun 2015 adalah USD1,748 juta menurun USD221 juta atau 11% dibanding tahun 2014 sebesar USD1,969 juta. Beban Usaha terdiri dari Beban Eksplorasi, Beban Produksi, Beban Administrasi dan Umum, Keuntungan Lainnya Bersih, Pendapatan Keuangan, dan Biaya Keuangan.
Operating Expenses during 2015 amounted to USD1,748 million, decreased by USD221 million or 11% from USD1,969 million in 2014. Operating expenses consist of Exploration Expenses, Production Expenses, General and Administrative Expenses, Other Gains-Net, Finance Income and Finance Costs.
Beban Usaha (ribuan USD) Operating Expenses (thousands USD) 2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
Beban Eksplorasi Exploration Expenses
126,846
152,279
145,590
-17
5
Beban Produksi Production Expenses
1,450,392
1,623,085
1,604,691
-11
1
Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses
158,840
161,567
164,142
-2
-2
Keuntungan Lainnya-Bersih Other Gains-Net
(38,249)
(30,767)
(246,103)
24
-87
Pendapatan Keuangan Finance Income
(8,782)
(9,318)
(5,067)
-6
84
Biaya Keuangan Finance Costs
59,530
73,008
73,409
-18
-1
1,748,577
1,969,854
1,736,662
-11
13
Keterangan Description
Total
Beban Eksplorasi Beban eksplorasi tahun 2015 sebesar USD127 juta turun 17% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar USD152 juta.
Exploration Expenses Exploration expenses in 2015 amounted to USD127 million, decreased by 17% compared to USD152 million in 2014.
Beban Produksi Beban produksi terdiri dari biaya untuk memproduksikan minyak mentah dan gas bumi, serta biaya penyusutan aset yang dikelola Perusahaan. Pada tahun 2015, biaya memproduksikan minyak mentah dan gas bumi adalah USD1,450 juta menurun 11% dibanding tahun 2014 sebesar USD1,632 juta.
Production Expenses Production Expenses consist of the costs of producing crude oil and natural gas, as well as the depreciation cost of assets managed by the Company. In 2015, the cost of producing crude oil and natural gas amounted to USD1,450 million, decreased 11% over USD1,632 million in 2014.
/ 100 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Penurunan beban produksi sejalan dengan efisiensi yang dilakukan oleh Manajemen sesuai dengan penurunan harga minyak selama tahun 2015. Biaya penyusutan aset tahun 2015 adalah sebesar USD290 juta menurun 9% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar USD319 juta. Penurunan ini disebabkan adanya penyesuaian angka cadangan dari SPE 2001 1 Januari 2014 menjadi SPE 2001 1 Januari 2015.
Decrease in production costs was in line with the efficiency applied by the Management in accordance with the decline in oil prices during 2015. Asset depreciation in 2015 amounted to USD290 million, decreased 9% compared to USD319 million in 2014. This decrease was due to the adjustment to reserves of SPE 2001 January 1, 2014 into SPE 2001 January 1, 2015.
Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi adalah biaya yang terdapat di Kantor Pusat. Pada tahun 2015, beban umum dan administrasi adalah sebesar USD159 juta, menurun sebesar 2% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar USD162 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh efisiensi yang dilakukan pada tahun 2015.
General and Administrative Expenses General and Administrative Expenses are costs incurred at the Company’s Head Office. In 2015, General and Administrative Expenses were USD159 million, decreased by 2% compared to USD162 million in 2014. The decrease was due to increased manpower and general services costs in 2015.
Pendapatan Keuangan Pendapatan keuangan merupakan penerimaan jasa giro dan deposito dari penempatan dana Perusahaan di bank. Pada tahun 2015, keuntungan bersih sebesar USD8.7 juta lebih rendah dibandingkan keuntungan tahun 2014.
Finance income Finance income is revenues from giro and deposit accounts of the Company’s placement of funds in the bank. In 2015, net profit was USD8.7 million, lower than profit in 2014.
Pendapatan Lain-Lain Bersih Keuntungan lainnya-bersih merupakan transaksi dari perhitungan selisih kurs, dan pendapatan denda (penalty) kepada pemasok karena keterlambatan penyerahan barang dan jasa.
Other Income-Net Other income-net is transactions of foreign exchange differences and revenue from penalties to vendors due to delays in delivery of goods and services.
Pada tahun 2015, beban lainnya-bersih adalah sebesar USD38 juta meningkat sebesar 24% dibandingkan dengan tahun 2014.
In 2015, other expenses-net was USD38 million, increased by 24% compared to 2014.
Nilai Pendapatan Lain-lain Bersih (ribuan USD) Other Income-Net ( thousands USD) 2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
(38,249)
(30,767)
(246,103)
24
-87
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
101 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Biaya Keuangan Biaya keuangan merupakan beban akresi ARO (asset retirement obligation), beban sewa atas penggunaan barang milik negara dan beban sewa pembiayaan LPG plant dan instalasi pipa gas dari pihak ketiga.
Finance costs Finance costs are accretion expenses of ARO (asset retirement obligation), rent expenses for the use of state property and rent expenses on financing of LPG plant and gas pipeline installations from third parties.
Pada tahun 2015, biaya keuangan adalah sebesar USD59 juta menurun dibandingkan dengan tahun 2014. Penurunan ini disebabkan oleh perubahan parameter perhitungan beban akresi ARO di tahun 2015.
In 2015, finance costs amounted to USD59 million, an increase compared to 2014. This decrease was due to changes in calculation parameter of ARO accretion expenses in 2015.
Nilai Beban Keuangan (ribuan USD) Finance Costs Value (Thousands USD) KETERANGAN | DESCRIPTION
2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
Beban Bunga – leasing | Interest Expenses - leasing
16,178
26,307
33,769
-39
-22
Beban Akresi ARO | ARO Accretion Expenses
43,352
46,701
39,640
-7
18
Jumlah | Total
59,530
73,008
73,409
-18
-1
BEBAN PAJAK
TAX EXPENSES
Beban Pajak terdiri dari taksiran pajak kini dan taksiran pajak tangguhan. Beban Pajak pada tahun 2015 sebesar USD438 juta menurun USD716 juta dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar USD1,154 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan gross revenue karena penurunan harga minyak dan penurunan perhitungan taksiran pajak tangguhan di tahun 2015.
Tax Expenses consist of estimated current tax and deferred tax. Tax Expenses in 2015 amounted to USD438 million, decreased USD716 million compared to 2014 of USD1,154 million. The decline was caused by a decrease in gross revenue due to declining oil prices and a decrease in the calculation of estimated deferred tax in 2015.
Beban Pajak (ribuan USD) Tax Expenses (thousands USD) KETERANGAN | DESCRIPTION
2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
Pajak Kini | Current Tax
427,830
866,418
969,093
-51
-11
Pajak Tangguhan | Deferred Tax
10,044
288,033
305,666
-97
-6
437,874
1,154,451
1,274,759
-62
-9
Jumlah | Total
/ 102 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
LABA USAHA
OPERATING INCOME
Laba sebelum pajak penghasilan merupakan hasil pengurangan pendapatan usaha dengan beban usaha. Laba sebelum pajak penghasilan tahun 2015 sebesar USD1,176 juta, turun USD1,565 juta atau 57% dari laba sebelum pajak penghasilan tahun 2014 sebesar USD2,741 juta.
Profit before income tax is the result from operating revenues deducted by operating expenses. Profit before income tax in 2015 was USD1,176 million, decreased by USD1,565 million or 57%, compared to profit before income tax of USD2,741 million in 2014.
Penurunan laba sebelum pajak penghasilan pada tahun 2015 disebabkan oleh penurunan pendapatan usaha pada tahun tahun 2015.
The decrease in profit before income tax in 2015 was due to the decrease in operating income in 2015.
Beban pajak penghasilan tahun 2015 adalah USD438 juta, atau turun USD717 juta atau 62% dibanding tahun 2014 sebesar USD1.154 juta.
Income tax expenses in 2015 amounted to USD438 million, decreased by USD717 million or 62% compared to USD1,154 million in 2014.
Dengan demikian laba tahun berjalan tahun 2015 yang diperoleh Perusahaan adalah USD738 juta. Jumlah tersebut berkurang USD848 juta atau 53% dari laba tahun berjalan tahun 2014, sebesar USD1,586 juta.
Thus the Company’s profit for the year 2015 was USD738 million. This amount decreased by USD848 million or 53% from profit for the year 2014 of USD1,586 million.
Perolehan Laba Tahun Berjalan (ribuan USD) Profit for the Year (thousands USD) 2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
Laba Sebelum Pajak Penghasilan | Profit Before Income Tax
1,175,898
2,740,636
3,264,221
-57
-16
Beban Pajak Penghasilan | Income Tax Expenses
(437,873)
(1,154,451)
(1,274,759)
-62
-9
738,025
1,586,184
1,989,462
-53
-20
KETERANGAN | DESCRIPTION
Laba Tahun Berjalan | Profit for the Year
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 103 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
LABA RUGI KOMPREHENSIF
CONSOLIDATED INCOME STATEMENT
Pada tahun 2015, pencapaian laba rugi komprehensif adalah sebesar USD727 juta menurun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar USD1,586 juta.
The comprehensive income earned in 2015 was USD727 million. It decreased compared to USD1,586 million in 2014.
Penurunan tersebut disebabkan oleh penjualan minyak mentah tahun 2015 sebesar 36.557 MBBLs mengalami penurunan sebesar 5.766 ribu Barrel atau 14% dibandingkan tahun 2014 sebesar 42.322 MBBLs. Harga minyak Perusahaan yang dijual kepada PT Pertamina (Persero) berdasarkan weighted average price (WAP) tahun 2015 adalah USD48.03/BBLs mengalami penurunan sebesar USD46.71/BBLs atau 49,3% dibandingkan tahun 2014 sebesar USD94.74/BBLs. Penurunan WAP perusahaan tahun 2015 merupakan efek dari penurunan harga minyak pada Triwulan II hingga akhir tahun 2015.
The decrease was caused by crude oil sales in 2015 of 36,557 MBBLs, which was a decrease by 5,766 thousand Barrels or 14% compared to 42,322 MBBLs in 2014. The Company’s oil price sold to PT Pertamina (Persero) based on weighted average price (WAP) in 2015 was USD 48.03/ BBls decreased by USD 46.71/BBls or 49.3% compared to 2014 amounted to USD 94.74/BBls. The Company’s lower WAP in 2015 was the effect of declining oil prices in the second quarter until the end of 2015.
Selain itu, untuk pos penghasilan komprehensif lain, pada tahun 2015 terdapat pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasti neto sebesar USD11 juta, dikarenakan adanya perubahan pengukuran akuntansi dalam PSAK 24.
In addition, for the post of other comprehensive income, in 2015 there was recalculation on the net defined benefit liability of USD11 million, due to changes in accounting calculation under SFAS 24.
Laba Rugi Konsolidasi (ribuan USD) Consolidated Income Statement (thousands USD) KETERANGAN | DESCRIPTION Pendapatan Usaha | Operating Revenues
2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
2,924,475
4,710,490
5,000,883
-38
-6
Beban Usaha | Operating Expenses 126,846
152,279
145,590
-17
5
Beban Produksi | Production Expenses
Beban Eksplorasi | Exploration Expenses
1,450,392
1,623,084
1,604,691
-11
1
Beban Umum dan Administrasi General and Administration Expenses
158,840
161,567
164,142
-2
-2
Beban Keuangan | Finance Cost
59,530
73,008
73,409
-18
-1
Pendapatan Keuangan | Finance Income
(8,782)
(9,318)
(5,067)
-6
84
(Pendapatan)/Beban Lain-lain, Bersih Other (Income)/ Expenses, Net
(38,249)
(30,766)
(246,103)
24
-87
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Profit before Income Tax
1,175,898
2,740,636
3,264,221
-57
-16
Beban Pajak Penghasilan | Income Tax Expenses
437,873
1,154,451
1,274,759
-62
-9
Laba Bersih Net Profit
738,025
1,586,185
1,989,462
-53
-20
Pendapatan Komprehensif Lainnya Other Comprehensive Income
(10,927)
0
0
0
0
Jumlah Pendapatan Komprehensif Total Comprehensive Income
727,098
1,586,184
1,989,462
-54
-20
/ 104 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 105 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
ANALISIS POSISI KEUANGAN Financial Position Analysis
Analisis posisi keuangan merupakan bagian dari laporan keuangan yang mencerminkan kekayaan perusahaan pada periode tertentu. Pada tahun 2015, kinerja Pertamina EP mengalami penurunan. Jumlah aset pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 2% dibandingkan dengan tahun 2014, ekuitas mengalami penurunan sebesar 17% dibandingkan dengan tahun 2014. Sementara, liabilitas mengalami peningkatan sebesar 22% dibandingkan tahun 2014.
Analysis of the financial position is part of the financial statements that reflect the company’s assets at a certain period of time. In 2015, Pertamina EP’s performance saw a decline. Total assets in 2015 increased by 2% compared to 2014, equity decreased by 17% compared to 2014. Meanwhile, liabilities increased by 22% compared to 2014.
ASET
ASSETS
Nilai total aset Perusahaan tahun 2015 sebesar USD8,753 juta terdiri atas: 1. Aset lancar USD2,516 juta (29%). 2. Aset tidak lancar USD6,276 juta (71%).
The Company’s value of total assets in 2015 amounted to USD8,753 million, consisting of: 1. Current assets of USD2,516 million (29%). 2. Non-current assets of USD6,276 million (71%).
Aset tahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan dengan total aset pada tahun 2014 yang sebesar USD8,604 juta.
Assets in 2015 increased compared to the total assets in 2014 amounted to USD8,604 million.
Aset Lancar Aset lancar Pertamina EP pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 12% dibandingkan dengan aset lancar pada tahun 2014. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya piutang usaha pihak berelasi dan biaya dibayar dimuka.
Current Assets Pertamina EP’s Current assets in 2015 decreased by 12% compared to current assets in 2014. The decrease was caused by reduced trade receivables from related parties and prepayments.
Piutang usaha berkontribusi paling besar terhadap total aset lancar Pertamina EP pada tahun 2015 dengan penurunan sebesar USD334 juta atau 16% dibandingkan dengan tahun 2014 akibat penurunan harga minyak yang terkait dengan penjualan minyak ke PT Pertamina (Persero).
Trade receivables contributed most to Pertamina EP’s total current assets in 2015 with a decrease of USD334 million or 16% compared to 2014, due to the decline in oil prices related to oil sales to PT Pertamina (Persero).
/ 106 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Komposisi Aset Lancar (ribuan USD) Composition of Current Assets (thousands USD) 2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
160,500
169,235
209,461
-5
-19
1,760,682
2,094,589
7,448,323
-16
-72
Piutang dari Pemerintah Amount due from the Government
70,839
78,767
71,514
-10
10
Piutang Lain-lain Other Receivables
16,289
15,295
45,955
6
-67
Persediaan Inventories
147,346
150,051
148,550
-2
1
PPN yang Dapat Ditagihkan Kembali Reimbursable VAT
313,550
314,471
232,107
0
35
47,180
50,426
33,656
-6
50
2,516,386
2,872,834
8,189,566
-12
-65
Keterangan | Description Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalent Piutang Usaha Trade Receivables
Uang Muka dan Biaya Dibayar Di Muka Advances and Prepayments Total
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 107 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Cash and Cash Equivalents The Company’s Cash and Cash Equivalents in 2015 were USD161 million, a decrease compared to the value in 2014, which amounted to USD169 million. The decrease was caused by a decrease in revenues from gas sales to third parties and there was no receipt of funds on DMO fees from the Ministry of Finance.
Kas dan Setara Kas Nilai Kas dan Setara Kas Perusahaan tahun 2015 sebesar USD161 juta, turun dibandingkan nilai tahun 2014 sebesar USD169 juta. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan dari penjualan gas kepada pihak ketiga dan tidak ada penerimaan dana atas DMO fee dari Kementerian Keuangan.
Nilai Kas dan Setara Kas (ribuan USD) Cash and Cash Equivalents Value (thousands USD) 2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Cash Flow from Operations
705,611
897,674
1,197,406
-21
-25
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Cash Flow from Investments
(700,200)
(932,351)
(1,082,368)
-25
-14
0
(1,279)
(4,792)
0
-73
5,411
(35,956)
110,246
-115
-133
Saldo Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun Balance of Cash and Cash Equivalents at Beginning of Year
169,235
209,461
114,554
-19
83
Efek Perubahan Nilai Kurs Pada Kas dan Setara Kas Effect of Changes in Exchange Rates on Cash and Cash Equivalents
(14,146)
(4,270)
(15,339)
231
-72
Saldo Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun Balance of Cash and Cash Equivalents at End of Year
160,500
169,235
209,461
-5
-19
Keterangan | Description
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Cash Flow from Financing Activities (Penurunan)/Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas Net (Decrease)/Increase in Cash and Cash Equivalent
Piutang Usaha Piutang usaha adalah jumlah tagihan dari pelanggan untuk penjualan minyak mentah dan gas bumi, yang dilakukan dalam kegiatan usaha Perusahaan. Pada tahun 2015 nilai piutang usaha adalah USD1,761 juta turun dibanding nilai 2014 sebesar USD2,095 juta.
Trade Receivables Trade Receivables are the amount of receivables from customers for the sales of oil and natural gas in the Company’s business activities. In 2015, trade receivables were USD1,761 million, a decrease compared to USD2,095 million in 2014.
Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya piutang usaha pihak berelasi akibat penurunan harga minyak yang terkait dengan penjualan minyak ke PT Pertamina (Persero).
The decrease was caused by lower amount of trade receivables from related parties as a result of declining oil prices related to oil sales to PT Pertamina (Persero).
Kebijakan Pertamina EP dalam piutang usaha adalah diharapkan tertagih dalam satu tahun atau kurang, piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar.
Pertamina EP’s policy in trade receivables are expected to be collectible within one year or less, and they are classified as current assets. Otherwise, the receivables are presented as Non-current Assets.
Nilai Piutang Usaha (USD) Trade Receivables Value (USD) 2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
1,760,682
2,094,589
7,448,323
-16
-72
/ 108 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Due from the Government The amount due from the Government in 2015 reached USD71 million, a decrease compared to 2014, which amounted to USD79 million. The decrease was due to lower underlifting receivables in 2014.
Piutang Dari Pemerintah Nilai Piutang dari Pemerintah tahun 2015 mencapai USD71 juta menurun dibanding tahun 2014 sebesar USD79 juta. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan piutang underlifting tahun 2014.
Nilai Piutang Dari Pemerintah (ribuan USD) Amount Due from the Government (thousands USD) 2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
70,839
78,767
71,514
-10
10
Piutang Lain-lain Piutang Lain-lain terdiri atas tagihan-tagihan yang tidak termasuk dalam hasil penjualan minyak, dalam hal ini merupakan piutang dari pihak berelasi maupun dari pihak ketiga.
Other Receivables Other receivables consist of receivables that are not included in the revenues from oil sales, which are receivables from related parties and third parties.
Pada tahun 2015, nilai Piutang Lain-lain adalah USD16 juta. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar USD15 juta.
In 2015, Other Receivables amounted to USD16 million. The amount increased compared to 2014, which amounted to USD15 million.
Nilai Piutang Lain Lain Other Receivables Value 2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
Pihak yang Berelasi Related Party
2,186
2,307
3,502
-5
-34
Pihak Ketiga Third Party
14,103
12,988
42,453
9
-69
Jumlah Piutang Lain-lain Total Other Receivables
16,289
15,295
45,955
6
-67
Keterangan | Description
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 109 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Persediaan Persediaan merupakan material umum yang digunakan Perusahaan untuk menjalankan akitivitas operasi.
Inventories Inventories are general materials used by the Company to carry out its operations.
Persediaan terdiri dari suku cadang, bahan bakar, pelumas, bahan kimia dan perlengkapan yang dinilai dengan harga perolehan dikurangi provisi persediaan using dan bergerak lambat.
Inventories consist of spare parts, fuel, lubricants, chemicals and supplies valued at acquisition price net of provision for obsolete and slow moving inventories.
Pada tahun 2015, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lain yang mungkin terjadi. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan yang diasuransikan.
In 2015, the inventories were insured against fire, theft, and other risks that may arise. The Management believed that the coverage was sufficient to cover possible losses arising from the insured inventories.
Adapun jumlah persediaan yang dimiliki Perusahaan pada tahun 2015 bernilai USD147 juta menurun dibanding tahun 2014 sebesar USD150 juta. Penurunan tersebut Hal ini disebabkan disebabkan oleh adanya efisiensi kegiatan operasi dan investasi yang mengakibatkan penurunan pembelian material untuk mendukung kegiatan operasi Perusahaan selama tahun 2015.
Total inventories owned by the Company in 2015 amounted to USD147 million, decreased compared to USD150 million in 2014. This decrease was due to the efficiency of operations and investments that led to a decrease in the purchase of materials to support the Company’s operations during 2015.
Nilai Persediaan (Ribu USD) Inventory Value (Thousands USD) 2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
147,346
150,051
148,550
-2
1
PPN yang Dapat Ditagihkan Kembali Nilai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dapat ditagihkan kembali selama tahun 2015 sebesar USD314,550 ribu. Jumlah tersebut turun dibanding tahun 2014 yang mencapai USD314,471 ribu.
Reimbursable VAT The value of Reimbursable VAT during 2015 was USD314,550 thousand. The amount increased compared to 2014, which reached USD314,471 thousand.
Penurunan ini disebabkan oleh adanya penambahan reimbursement PPN ke pemerintah selama tahun 2014.
This decrease was due to the additional reimbursements to the government during 2014.
Nilai PPN yang Dapat Ditagihkan Kembali (Ribu USD) Reimbursable VAT Value (Thousands USD) 2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
313,550
314,471
232,107
0
35
/ 110 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
VAT
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Advances and Prepayments The value of Advances and Prepayments in 2015 was USD47 million, a decrease compared to 2014, which amounted to USD50 million. This decrease was due to the amortization of prepaid rent during 2015.
Uang Muka dan Biaya Dibayar Di Muka Nilai Uang Muka dan Biaya Dibayar Di Muka pada tahun 2015 mencapai USD47 juta menurun dibandingkan tahun 2014 sebesar USD50 juta. Penurunan ini disebabkan oleh amortisasi prepaid rent selama tahun 2015.
Nilai Uang Muka dan Biaya Dibayar Di Muka (Ribu USD) Advances and Prepayments Value (Thousands USD) 2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
47,180
50,426
33,656
-6
50
ASET TIDAK LANCAR
NON-CURRENT ASSETS
Aset tidak lancar terdiri dari Aset Minyak dan Gas, serta Aset Lain-lain. Nilai Aset Tidak Lancar tahun 2015 mencapai USD6,276 juta bertambah dibanding tahun 2014 sebesar USD5,731 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh penambahan kapitalisasi aset tetap selama tahun 2015.
Non-current Assets consist of Oil and Gas Assets and Other Assets. Non-Current Assets in 2015 reached USD6,276 million, an increase compared to 2014, which amounted to USD5,731 million. This increase was due to the additional capitalization of fixed assets during 2015.
Komposisi Nilai Aset Tidak Lancar (Ribu USD) Non-current Assets Value Composition (Thousands USD) Keterangan | Description Dana Yang Dibatasi Penggunaannya Restricted Funds Aset Minyak dan Gas Oil and Gas Assets Aset Lain-lain Other Assets Total
2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
198,762
159,924
122,818
24
30
6,050,554
5,571,209
4,611,866
9
21
26,950
82
90
32,866
-9
6,276,266
5,731,215
4,734,774
10
21
Aset Minyak dan Gas Bumi Nilai Aset Minyak dan Gas Bumi pada tahun 2015 adalah USD6,051 juta bertambah dibandingkan tahun 2014 yang mencapai USD5,571 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh penambahan kapitalisasi aset minyak dan gas bumi selama tahun 2015.
Oil and Gas Assets The value of Oil and Gas Assets in 2015 was USD6,051 million, an increase compared to 2014, which reached USD5,571 million. The increase was due to the additional capitalization of oil and gas assets during 2015.
Aset Lain-lain Pada tahun 2015, Aset Lain-lain adalah USD27 juta meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar USD82 ribu.
Other Assets In 2015, the value of Other Assets was USD27 million, increased compared to 2014, which reached USD82 thousand.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
111 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas perusahaan terdiri dari liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang. Total liabillitas Perusahaan tahun 2015 adalah USD5,127 juta, terdiri liabilitas jangka pendek sebesar USD2,223 juta (43%) dan liabilitas jangka panjang sebesar USD2,904 juta (57%). Total liabilitas tersebut meningkat sebesar 22% dibandingkan dengan total liabilitas tahun 2014 yang sebesar USD4,192 juta.
Liabilities consist of current Liabilities and long-term liabilities. The Company’s total liabilities in 2015 amounted to USD5,127 million, comprising current liabilities of USD2,223 million (43%) and long-term liabilities of USD2,904 million (57%). Total liabilities increased by 22% compared to total liabilities in 2014, which amounted to USD4,192 million.
Peningkatan liabilitas terbesar terjadi pada utang usaha sebesar 154% dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini disebabkan oleh pembayaran deviden pada tahun 2015 kepada pemegang saham.
The most increased liabilitiy was on related party debts at 154% compared to 2014. This was caused by the dividend payment to shareholders in 2015.
LIABILITAS JANGKA PENDEK
CURRENT LIABILITIES
Liabilitas jangka pendek atau liabilitas lancar adalah utang-utang yang harus dipenuhi dalam tempo satu tahun. Jenis liabilitas jangka pendek terdiri atas utang usaha, utang kepada Pemerintah, utang lain-lain, utang pajak, liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam setahun, serta biaya yang masih harus dibayar.
Current liabilities are debts that must be repaid within one year. Current liabilities consist of trade payable, due to the Government, other payables, tax payable, long term liabilities due within a year, and accrued expenses.
Komposisi Liabilitas Jangka Pendek (ribuan USD) Current Liabilities Composition (thousands USD) 2015
Keterangan | Description
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
1,725,870
679,227
444,027
154
53
107,318
99,926
293,451
7
-66
8,078
4,991
5,379
62
-7
Biaya Yang Masih Harus Dibayar Accrued Expenses
329,347
462,758
469,757
-29
-1
Pajak Penghasilan dan Deviden Income Tax and Dividends
38,452
38,053
172,401
1
-78
Utang Pajak Lainnya Other Tax Payables
12,256
18,830
15,722
-35
19
Uang Muka Pelanggan Utang Usaha
611
20,564
23,228
-97
-11
Utang Sewa Pembiayaan Porsi Jangka Pendek Finance Lease Payables, Current portion
947
777
637
22
22
2,222,879
1,325,126
1,424,652
68
-7
Utang Usaha Trade Payables Utang Kepada Pemerintah Due to the Government Utang Lain-lain Other Payables
Total
Utang Usaha Pada tahun 2015, nilai Utang Usaha adalah USD1,726 juta meningkat dibanding tahun 2014 sebesar USD679 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya pembayaran deviden pada tahun 2015 kepada pemegang saham.
/ 112 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Trade Payables In 2014, the value of Trade Payables was USD1,726 million, increased compared to USD679 milion in 2014. This increase was due to the dividend payment to shareholders in 2015.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Utang Kepada Pemerintah Nilai utang kepada Pemerintah untuk tahun 2015 sebesar USD107 juta. Jumlah tersebut meningkat 7% dibanding tahun 2014 sebesar USD99 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan pokok kewajiban current portion utang lease BMN kepada Pemerintah.
Due to the Government The value of Amount Due to the Government in 2015 was USD107 million. The amount increased 7% compared to USD99 million in 2014. This increase was due to the increase in BMN current liabilities principal portion lease debt to the Government.
Biaya yang Masih Harus Dibayar Biaya yang masih harus dibayar pada tahun 2015 sebesar USD329 juta menurun sebesar 29% dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar USD463 juta. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya transaksi accrual kepada pihak ketiga (pemasok) selama tahun 2015.
Accrued Expenses Total accrued expenses in 2015 reached USD329 million, a decrease by 29% compared to USD463 million in 2014. The decrease was caused by lower accrual transactions with third parties (suppliers) during 2015.
Biaya yang Masih Harus Dibayar Accrued Expenses 2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
Pemasok dan Kontraktor Suppliers and Contractors
276,088
348,520
373,036
-21
-7
Bonus dan Insentif Bonus and Incentives
40,146
39,136
28,983
3
35
Lain-lain Other
13,113
75,102
67,738
-83
11
329,347
462,758
469,757
-29
-1
KETERANGAN | DESCRIPTION
Jumlah Biaya yang Masih Harus Dibayar Total Accrued Expenses
Utang Lain-lain Utang Lain-lain terjadi akibat dari transaksi kepada Pihak Berelasi dan Pihak Ketiga. Utang lain-lain sebagian besar merupakan transaksi atas penggantian biaya kesehatan, konsultasi pelatihan, dan biaya perjalanan.
Other Payables Other Payables are resulted from transactions to the Related Parties and Third Parties. Other payables are mostly transactions on the reimbursement of medical expenses, training consultancy and travel expenses.
Pada tahun 2015, nilai Utang Lain-lain sebesar USD8 juta meningkat sebesar 62% dibanding tahun 2014 sebesar USD5 juta. Penurunan ini disebabkan oleh selisih kurs utang lease BMN dari utang kepada Pemerintah.
In 2015, Other Payables amounted to USD8 million, an increase of 62% compared to USD5 million in 2014. The decrease was caused by exchange rate differences of BMN lease debt of due to the Government.
Pajak Penghasilan dan Dividen Nilai Pajak Penghasilan dan Dividen untuk tahun 2015 sebesar USD38 juta meningkat sebesar 1% dibanding tahun 2014 sebanyak USD38 juta.
Income Tax and Dividend The value of Income Tax and Dividend in 2015 was USD38 million, an increase by 1% compared to USD38 million in 2014.
Utang Sewa Pembiayaan, Porsi Jangka Pendek Nilai Utang Sewa Pembiayaan, Porsi Jangka Pendek pada tahun 2015 sebesar USD947 ribu meningkat 22% dibanding tahun 2014 yang mencapai USD777 ribu. Peningkatan ini disebabkan oleh pembebanan biaya bunga lease LPG plant di tahun 2015.
Finance Lease Payables, Current Portion The value of Finance Lease Payables, Current Portion in 2015 was USD947 thousand an increase by 22% compared to USD777 thousand in 2014. This increase was due to the charging of interest expense of LPG plant lease in 2015.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 113 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
LIABILITAS JANGKA PANJANG
NON-CURRENT LIABILITIES
Liabilitas Jangka Panjang terdiri dari utang kepada pemerintah, utang sewa pembiayaan porsi jangka panjang, utang jangka panjang lain-lain kepada pemerintah, pendapatan yang ditangguhkan, liabilitas pajak tangguhan, provisi imbalan kerja, provisi untuk biaya pembongkaran, restorasi lokasi asset (ASR).
Non-current Liabilities consist of due to the government, finance lease payables, non-current portion, other noncurrent payables to the government, deferred revenues, deferred tax liabilities, provisions for employee benefits, provision for decommisioning and asset site restoration (ASR).
Pada tahun 2015, besaran nilai Liabilitas Jangka Panjang adalah USD2,904 juta. Nilai tersebut meningkat 1% dibanding tahun 2014 yang mencapai USD2,867 juta. Peningkatan terbesar terjadi pada provisi untuk biaya pembongkaran dan restorasi lokasi aset (ASR) yang sebesar 5% dibandingkan tahun 2014. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan estimasi waktu dan jumlah kas yang akan dikeluarkan serta perubahan tarif diskonto di tahun 2014.
In 2015, the value of Long-term Liabilities was USD2,904 million. The value increased by 1% compared to USD2,867 million in 2014. The largest increase occurred in the provision for decommisioning and asset site restoration (ASR), which was equal to 5% compared to 2014. This was due to changes in the estimated timing and amount of cash to be disbursed as well as changes in the discount rate in 2014.
Komposisi Nilai Liabilitas Jangka Panjang (ribuan USD) Non-current Liabilities Composition (thousands USD) 2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
126,162
140,782
144,454
-10
-3
Utang Sewa Pembiayaan Porsi Jangka Panjang Finance Lease Payables, Non-current Portion
1,864
2,811
3,587
-34
-22
Pendapatan yang Ditangguhkan Deferred Revenue
68,780
68,582
67,064
0
2
1,348,351
1,338,307
1,050,273
1
27
20,931
41,423
38,895
-49
6
Provisi Untuk Pembongkaran dan Restorasi Lokasi Aset Provision for Decommisioning and Asset Site Restoration
1,338,208
1,275,450
948,423
5
34
Total
2,904,296
2,867,355
2,252,696
1
27
Keterangan | Description Utang Kepada Pemerintah Due to the Government
Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities Provisi Imbalan Kerja Provision for Employee Benefits
Utang Kepada Pemerintah Utang Kepada Pemerintah untuk tahun 2015 adalah senilai USD126 juta menurun 10% dibanding tahun 2014 sebesar USD141 juta. Penurunan ini disebabkan oleh adanya pembayaran utang lease BMN di tahun 2015 kepada Pemerintah.
Due to the Government Due to the Government in 2015 amounted to USD126 million, decreased by 10% compared to USD141 million in 2014. This decrease was caused by payment of BMN lease payable in 2015 to the Government.
Utang Sewa Pembiayaan, Porsi Jangka Panjang Nilai utang sewa pembiayaan, porsi jangka panjang pada tahun 2015 sebesar USD2 juta menurun sebesar 34% dibanding tahun 2014 sebesar USD3 juta. Penurunan ini disebabkan oleh adanya finalisasi kontrak lease aset LPG plant.
Finance Lease Payables, Non-current Portion The value of finance lease payables, non-current portion in 2015 was USD2 million or decreased by 34% compared to USD3 million in 2014. This was due to finalization of the LPG plant lease asset contract.
/ 114 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Liabilitas Pajak Tangguhan Pada tahun 2015 besaran nilai Liabilitas Pajak Tangguhan adalah USD1,348 juta meningkat 1% dibanding pada tahun 2014 sebesar USD1,338 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh penambahan penghapusan deffered tax atas cadangan pesangon dan settlement porsi jangka pendek lease asset BMN di 2015.
Deferred Tax Liabilities In 2015, the value of Deferred Tax Liabilities was USD1,348 million, increased by 1% compared to USD1,338 million in 2014. The increase was due to additional write-off of deferred tax on reserve for severance pay and settlement of current portion of BMN asset lease in 2015.
Provisi Imbalan Kerja Provisi Imbalan Kerja untuk tahun 2015 bernilai USD21 juta menurun 49% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar USD41 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh pencadangan biaya past service liabilities sampai dengan Desember 2015 berdasarkan actuary report melalui PPUKP.
Provision for Employee Benefits Provision for Employee Benefits in 2015 amounted to USD21 million, a decrease of 49% compared to USD41 million in 2014. The decrease was due to the provision for cost of past service liabilities until December 2015 based on actuary report through PPUKP.
Provisi Untuk Pembongkaran dan Restorasi Lokasi Aset Nilai Provisi Untuk Pembongkaran dan Restorasi Lokasi Aset pada tahun 2015 sebesar USD1,338 juta meningkat 5% dibanding tahun 2014 sebesar USD1,275 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya perubahan estimasi waktu dan jumlah kas yang akan dikeluarkan serta perubahan tarif diskonto di tahun 2015.
Provision for Decommissioning and Asset Site Restoration The value of Provision for Decommissioning and Asset Site Restoration in 2015 was USD1,338 million, increased by 5% compared to USD1,275 million in 2014. This increase was due to changes in the estimated timing and amount of cash to be disbursed as well as changes in the discount rate in 2015.
EKUITAS
EQUITY
Kebijakan permodalan dan pendanaan Perusahaan diatur PT Pertamina (Persero) selaku pemegang saham utama. Pertamina EP tidak memiliki kewenangan melakukan pinjaman, baik pinjaman jangka pendek maupun pinjaman jangka panjang.
Capital and funding policies of Pertamina EP is fully managed by PT Pertamina (Persero) as the main shareholder. Pertamina EP does not have the authority to get any loans, both short-term and long-term.
Kondisi tersebut menjadikan penerimaan modal Pertamina EP bergantung pada PT Pertamina (Persero), yang melakukan pemantauan permodalan berdasarkan rasio jumlah utang terhadap modal.
Due to such conditions, Pertamina EP’s capital relies on PT Pertamina (Persero), who monitors the capital based on debt to capital ratio.
Utang bersih dihitung dari jumlah pinjaman termasuk jangka pendek dan jangka panjang, sedangkan modal dihitung dari “ekuitas” yang ada pada laporan posisi keuangan. Sesuai kebijakan PT Pertamina (Persero), maka target rasio utang terhadap ekuitas Perusahaan adalah sebesar 89,76%.
Net debt is calculated from total loans, both short-term and long-term, while capital is calculated from the ‘equity’ in the statement of financial position. In accordance with the policy of PT Pertamina (Persero), the target of the Company’s debt to equity ratio was at 89.76%.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 115 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Realisasi besaran nilai total ekuitas Pertamina EP untuk tahun 2015 adalah USD3,665 juta menurun 17% dibanding tahun 2014 sebesar USD4,412 juta. Penurunan ini disebabkan oleh adanya pembayaran deviden kepada para pemegang saham di tahun 2015.
The realized amount of Pertamina EP’s total equity in 2015 was USD3,665 million, decreased by 17% compared to USD4,412 million in 2014. The decrease was due to dividend payment to shareholders in 2015.
Komposisi Ekuitas (ribuan USD) Equity Composition (thousands USD) 2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
24,730
24,730
24,730
0
0
Saldo Laba Retained Earnings
3,640,747
4,386,838
9,222,262
-17
-52
Total
3,665,477
4,411,568
9,246,992
-17
-52
Keterangan | Description Modal Saham Share Capital
LAPORAN ARUS KAS
STATEMENTS OF CASH FLOW
Arus kas Perusahaan terdiri dari tiga aktivitas arus kas masuk dan arus kas keluar. Ketiga kegiatan arus kas masuk dan keluar adalah arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
The Company’s cash flows consist of three activities of cash inflow and cash outflow. The three activities of cash inflow and cash outflow are cash flow from operating activities, cash flow from investing activities, and cash flow from financing activities.
Arus Kas (RIBUAN USD) Cash Flow (Thousands USD) Keterangan | Description
2015
2014
2013
∆(%)
∆(%)
1
2
3
1:2
2:3
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Cash Flows from Operating Activities
705,611
897,674
1,197,406
-21
-25
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Cash flows from investing Activities
(700,200)
(932,351)
(1,082,368)
-25
-14
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Cash flows from Financing Activities
0
(1,279)
(4,792)
0
-73
(Penurunan/Kenaikan) Bersih Kas dan Setara Kas Net (Decrease) Increase in Cash and Cash Equivalents
5,411
(35,956)
110,246
-115
-133
Saldo Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun Cash and Cash Equivalents at the Beginning of the Year
169,235
209,461
114,554
-19
83
Efek Perubahan Nilai Kurs Pada Kas dan Setara Kas Effect of Exchange Rate Changes on Cash and Cash Equivalents
(14,146)
(4,270)
(15,339)
231
-72
Saldo Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun Cash and Cash Equivalents at the End of the Year
160,500
169,235
209,461
-5
-19
/ 116 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Nilai Arus Kas dari Aktivitas Operasi meliputi penerimaan kas dari pelanggan, penerimaan kas untuk penggantian biaya, pembayaran kas kepada pemasok, dan karyawan, pembayaran pajak penghasilan, dan penerimaan dari pendapatan bunga.
Cash Flows from Operating Activities Cash Flows from Operating Activities include cash receipts from customers, cash receipts for reimbursement, cash payments to suppliers and employees, income tax payment and receipts from interest income.
Jumlah kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi selama tahun 2015 adalah USD706 juta menurun 21% dibanding tahun 2014 sebesar USD897 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan nilai minyak di tahun 2015 sehingga terjadi penurunan cash dropping dari PT Pertamina (Persero) sehubungan dengan penurunan aktivitas operasi.
Total cash generated from operating activities during 2015 was USD706 million, decreased by 21% compared to USD897 million in 2014. The decrease was primarily caused by declining oil prices in 2015 resulting in a decrease in cash dropping from PT Pertamina (Persero) due to reduction in operating activities.
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi terjadi sebagai akibat dari Pembayaran untuk perolehan aset minyak dan gas bumi. Pada tahun 2015 jumlah pengeluaran kas dari aktivitas investasi adalah USD700 juta menurun 25% dibanding tahun 2014 sebesar USD932 juta. Penurunan ini disebabkan oleh realisasi pencapaian investasi di tahun 2015 lebih rendah dari tahun 2014.
Cash Flows from Investing Activities Cash Flows from Investing Activities are generated from the payment for the acquisition of oil and gas assets. In 2015 total cash payment from investing activities was USD700 million, decreased by 25% compared to USD932 million in 2014. The decrease was caused by the realization of investment achievement in 2015 was lower than in 2014.
Arus Kas dan Aktivitas Pendanaan Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan disebabkan adanya aktivitas pendanaan, yaitu pembayaran kas kepada pihak berelasi atas lease asset LPG plant. Pada tahun 2015 tidak ada arus kas dari aktivitas pendanaan.
Cash Flows from Financing Activities Cash Flows from Financing Activities are generated from financing activities, which are cash payments to related parties on LPG plant asset lease. In 2015 there was no cash flow from financing activities.
Posisi Kas dan Setara Kas Besaran nilai Posisi Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2015 adalah USD161 juta. Angka tersebut menurun sebesar 5% dibandingkan tahun 2014 sebesar USD169 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan penerimaan arus kas dari aktivitas operasi.
Cash and Cash Equivalents Position Cash and Cash Equivalents Position as of December 31, 2015 was USD161 million. The amount decreased by 5% compared to USD169 million in 2014. The decline was caused by lower cash receipts from operating activities.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 117 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
RASIO KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG PERUSAHAAN Solvency Ratio and Collectability Ratio of The Company
Rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk melihat kemampuan Perusahaan membayar seluruh utang. Rasio Solvabilitas ditunjukkan dalam bentuk Debt to Total Assets Ratio dan Debt to Total Equity Ratio. Debt to Total Assets Ratio digunakan untuk memastikan atau menjamin berapa persentase aset yang mampu menutupi jumlah utang.
Solvency Ratio is the ratio used to see the company’s ability to pay all of its debts. The Solvency Ratio is shown in the Debt to Total Assets Ratio and Debt to Total Equity Ratio. Debt to Total Assets Ratio is used to ensure or guarantee the percentage of assets that can cover total debts.
Besaran Debt to Total Assets Ratio Pertamina EP pada tahun 2015 adalah 58,31% naik dibandingkan tahun 2014 sebesar 48,73%. Hal ini menunjukkan bahwa 58,31% dari total aset mampu membiayai jumlah utang yang dimiliki. Peningkatan Debt to Total Assets Ratio pada tahun 2015 disebabkan oleh adanya pembagian deviden kepada para pemegang saham, sehingga menyebabkan total aset di 2015 menjadi lebih kecil dibandingkan tahun 2014.
The Debt to Total Assets Ratio of Pertamina EP in 2015 was 58.31%, up from 48.73% in 2014. This indicated that 58.31% of total assets are able to finance the amount of debts. Increased Debt to Total Assets Ratio in 2015 was caused by the distribution of dividends to shareholders, resulting in total assets in 2015 to be lower than 2014.
Debt to Total Equity Ratio digunakan untuk mengukur bagian modal sendiri, yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban atau utang. Pada tahun 2015 nilai Debt to Total Equity Ratio Pertamina EP adalah 139,88% meningkat dibandingkan nilai tahun 2014 sebesar 95,03%.
Total Debt to Equity Ratio is used to measure the equity, which is made as collateral for total liabilities or debts. In 2015 the rate of Debt to Total Equity Ratio of Pertamina EP was 139.88%, an increase compared to the rate in 2014 at 95.03%.
Nilai Solvabilitas (%) Solvency Rate (%) Keterangan | Description
2015
2014
2013
Debt to Total Assets Ratio
58.31
48.73
28.45
Debt to Total Equity Ratio
139.88
95.03
39.77
/ 118 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
LIKUIDITAS
LIQUIDITY
Likuiditas adalah rasio yang mencerminkan kemampuan memenuhi kewajiban, terutama kewajiban dana jangka pendek. Tingkat likuiditas dapat dilihat dengan cash ratio dan current ratio.
Liquidity is a ratio that reflects the ability to meet liabilities, especially short-term funding liabilities. The liquidity rate can be seen through Cash ratio, and Current ratio.
Likuiditas (%) Liquidity (%) Keterangan | Description
2015
2014
2013
Cash ratio
7.22
12.77
14.70
113.20
216.80
574.85
Current ratio
Cash Ratio Nilai Cash Ratio untuk tahun 2015 adalah 7,22%, menurun dibandingkan nilai Cash Ratio pada tahun 2014 sebesar 12,77%. Hal ini menunjukkan bahwa Perusahaan memiliki kemampuan yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2014 dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan kas dan surat berharga yang dimiliki. Penurunan cash ratio pada tahun 2015 disebabkan oleh adanya penurunan penerimaan dari hasil penjualan gas ke konsumen.
Cash Ratio Cash Ratio in 2015 was 7.22%, decreased compared to Cash Ratio in 2014 at 12.77%. This indicated that the Company has lower ability compared to 2014 in settling short-term liabilities by using its own cash and securities. The decrease in cash ratio in 2015 was due to a decrease in revenues from gas sales to consumers.
Current Ratio Nilai current ratio untuk tahun 2015 berada pada angka 113,20% menurun dibandingkan tahun 2014 sebesar 216,80%. Hal ini menggambarkan kemampuan Perusahaan yang lebih rendah dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan total aset lancar yang dimiliki. Penurunan current ratio pada tahun 2015 disebabkan oleh berkurangnya piutang usaha ke pihak berelasi khususnya ke PT Pertamina (Persero) karena penurunan produksi minyak dan harga jual minyak.
Current Ratio Current ratio for 2015 was at 113.20%, a decrease compared to 2014, which was at 218.80%. This indicated the Company’s lower ability in settling short-term liabilities by using its total current assets. The decrease in current ratio in 2015 was caused by a decrease in trade receivable to related parties, particularly to PT Pertamina (Persero), due to decline in oil production and oil prices.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 119 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
KOLEKTIBILITAS
COLLECTIBILITY
Kolektibilitas adalah tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam surat-surat berharga atau lainnya. Kolektibilitas menggambarkan kemampuan Perusahaan dalam menagih piutang (collection period).
Collectibility is the probability rate of returns of fund from investments in securities or others. Collectibility indicates the Company’s ability to collect debts (collection period).
Pada tahun 2015 nilai Collection Period adalah 22 hari, menurun dibandingkan collection period untuk tahun 2014 yang sebesar 15 hari.
In 2015, the Collection Period was 22 days, while the collection period in 2014 was 15 days.
PROFITABILITAS
PROFITABILITY
Rasio Profitabilitas mengukur tingkat kemampuan Perusahaan, dalam menghasilkan keuntungan dari semua potensi atau sumber daya yang dimiliki. Tingkat Profitabilitas dilihat dari Margin Pendapatan Operasi, Margin Laba Bersih, Imbalan Investasi, dan Imbalan Kepada Pemegang Saham.
Profitability Ratio measures the Company’s ability to generate profits from all its potentials or resources. The Profitability rate is indicated by Operating Income Margin, Net Profit Margin, Return on Investment and Return on Equity.
Profitabilitas (%) Profitability (%) Keterangan | Description
2015
2014
2013
Margin Pendapatan Operasi Operating Income Margin
40.64
58.88
61.72
Margin Laba Bersih Net Profit Margin
25.24
33.67
39.78
Imbalan Investasi Return on Investment
21.15
43.74
30.49
Imbalan kepada Pemegang Saham Return on Equity
25.21
56.14
27.41
Margin Pendapatan Operasi Pada tahun 2015, Perusahaan membukukan nilai margin pendapatan operasi sebesar 40,64% turun dibanding tahun 2014 sebesar 58,88%. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya pendapatan usaha di tahun 2015 karena adanya penurunan lifting minyak mentah dan gas bumi.
Operating Income Margin In 2015, the Company posted operating income margin value amounted to 40.64% drop compared to 2014 amounted to 58.88%. It was caused by a decrease in operating revenues in 2015 due to a decrease in lifting of crude oil and natural gas.
Margin Laba Bersih Pada tahun 2015 nilai margin laba bersih yang dibukukan Perusahaan adalah 25,24% turun dibandingkan tahun 2014 sebesar 33,67%. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya pendapatan usaha di tahun 2015 karena adanya penurunan lifting minyak mentah dan gas bumi.
Net Profit Margin In 2015 the value of net profit margin booked by the Company was 25.24%, an increase from 33.67% in 2014. It was caused by a decrease in operating revenues in 2015 due to a decrease in lifting crude oil and natural gas.
/ 120 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Imbalan Investasi Besaran nilai Imbalan Investasi pada tahun 2015 adalah 21,15%, turun dibanding tahun 2014 sebesar 43,71%. Hal ini disebabkan oleh penurunan total aset di tahun 2015 karena berkurangnya piutang usaha ke pihak berelasi khususnya ke PT Pertamina (Persero) hasil dari penurunan penerimaan akibat penurunan produksi minyak dan harga minyak di 2015.
Return on Investment The value of rewards investment in 2015 was 21.15%, lower than in 2014 amounted to 43.71%. This was caused by a decrease in total assets in 2015 due to decrase in trade receivables to related parties, particularly to PT Pertamina (Persero), resulted from a decrease in revenues due to declining oil production and oil prices in 2015.
Imbalan Kepada Pemegang Saham Nilai imbalan kepada pemegang saham untuk tahun 2015 adalah 25,21%. Nilai ini turun dibandingkan tahun 2014 sebesar 56,14%. Hal ini menunjukkan penurunan penerimaan akibat penurunan produksi minyak dan harga minyak di 2015.
Return on Equity Return to equity 2015 was 25.21%. This value dropped compared to 2014 amounted to 56.14%. This indicated a decrease in revenues due to declining oil production and oil prices in 2015.
RASIO PERPUTARAN
TURNOVER RATIO
Rasio Perputaran digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya yang dimiliki Perusahaan. Rasio perputaran terdiri dari tiga, yaitu Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, dan Perputaran Aset.
Turnover ratio is used to measure the efficiency and effectiveness of the Company’s resource management. Turnover ratio consists of Receivable Turnover, Inventory Turnover, and Asset Turnover.
Perputaran Piutang Nilai perputaran piutang pada tahun 2015 adalah 22 hari, sementara untuk tahun 2014 adalah 15 hari.
Receivable Turnover The receivable turnover in 2015 was 22 days, while in 2014 was 15 days.
Perputaran Persediaan Pada tahun 2015 nilai Perputaran Persediaan adalah 18 hari, menurun dibandingkan nilai perputaran persediaan untuk tahun 2014 sebesar 12 hari. Penurunan tersebut sejalan dengan efisiensi yang dilakukan oleh Managemen sesuai dengan penurunan harga minyak selama 2015.
Inventory Turnover In 2015, Inventory Turnover was 18 days, decreased from inventory turnover in 2014 of 12 days. This decline was in line with the efficiency applied by the Management along with the decline in oil prices during 2015.
Perputaran Aset Besaran nilai perputaran aset untuk tahun 2015 adalah 42,94%, turun dibandingkan nilai perputaran aset pada tahun 2014 sebesar 67.47%.
Asset Turnover The asset turnover in 2015 was 42.94%, a decrease compared to the asset turnover in 2014 of 67.47%.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 121 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
STRUKTUR MODAL Capital Structure
Struktur modal (capital structure) menggambarkan pembiayaan permanen Perusahaan yang terdiri atas utang jangka panjang dan modal sendiri. Struktur modal yang optimal akan menghasilkan pendanaan yang efisien.
Capital structure describes the Company’s permanent financing, which consists of long-term debt and equity. The optimal capital structure policy will result in efficient funding.
STRUKTUR MODAL
CAPITAL STRUCTURE
Struktur modal (capital structure) menggambarkan pembiayaan permanen Perusahaan yang terdiri atas utang jangka panjang dan modal sendiri. Struktur modal yang optimal akan menghasilkan pendanaan yang efisien.
Capital structure describes the Company’s permanent financing, which consists of long-term debt and equity. Optimal capital structure policy will result to efficient funding.
Struktur Modal Capital Structure 2015 Keterangan | Description
2014
%
RIBUAN USD Thousands USD
Liabilitas | Liabilities
58%
Ekuitas | Equity Aset | Assets
2013
%
RIBUAN USD Thousands USD
%
RIBUAN USD Thousands USD
5,127,175
49%
4,192,481
28%
3,677,348
42%
3,665,477
51%
4,411,568
72%
9,246,992
100%
8,792,652
100%
8,604,049
100%
12,924,340
Pada tahun 2015, struktur aset yang dibiayai oleh Ekuitas sebesar 42% menurun dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 51%. Sedangkan struktur aset yang dibiayai oleh Liabilitas sebesar 58% meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 49%.
/ 122 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
In 2015, assets structure financed by equity of 42% decreased compared to 2014 by 51%. While the structure of the assets financed by liabilities increased by 58% compared to 2014 by 49%.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
BELANJA DAN IKATAN MATERIAL INVESTASI BARANG MODAL Expenditure and Material Ties for Capital Good Investment
Investasi berupa barang modal (capital expenditure) merupakan aktivitas pengeluaran dana yang digunakan untuk membeli aset tetap atau untuk menambah nilai aset tetap yang diharapkan dapat memberikan nilai manfaat di masa depan.
Investment in capital goods (capital expenditure) is an expenditure of funds used to purchase fixed assets or to increase the value of fixed assets that are expected to provide benefit in the future.
Investasi barang modal pada tahun 2015 mencapai USD813 juta, menurun sebesar 18% dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar USD989 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh adanya pekerjaan pemboran yang ditunda.
Capital investments in 2015 reached USD813 million, a decrease of 18% compared to 2014 which amounted to USD989 million. The decrease was caused by the delayed drilling work.
Investasi Barang Modal Tahun 2015 (RIBUAN USD) Capital Investment 2015 (thousands USD) No
Keterangan | Description
% Realization 2015
2014
RKAP 2015
2015
587,253
640,065
321,365
55%
50%
0
1,341
0
0%
-13%
39%
112%
1
Pemboran Migas & WO | Oil and Gas Drilling & WO
2
Program Sec. Rec | Sec. Rec Program
3
Fasilitas Saluran Pipa | Pipeline Facility
29,891
10,284
11,552
2014
RKAP 2015
4
Fasillitas Produksi | Production Facility
323,088
145,211
364,904
113%
251%
5
Prasarana E&P | E&P Facility
7,599
69,312
87,296
1149%
126%
6
HBM E & P serta alat berat HBM E&P and Heavy Equipment
17,601
21,457
15,791
90%
74%
7
Bangunan Gedung Kantor & Bangunan Lainnya Office building and Other buildings
1,584
5,751
3,433
217%
60%
8
Rumah dan Wisma | House and Housing
548
1,793
787
144%
44%
9
Kend. Bermotor Umum & Sarana Angkutan Air Public Transportation & Water Transportation
713
0
0%
0%
10
HBB Umum | General HBB Total
21,467
12,377
7,630
36%
62%
989,031
908,304
812,758
82%
89%
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 123 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PERJANJIAN UNITISASI
UNITIZATION AGREEMENT
Selama tahun 2015 Pertamina EP telah melakukan perikatan Perjanjian Unitisasi (Unitisation Agreement) dan Kesepakatan Operasi Unit (Unit Operating Agreement) dengan beberapa pihak. Perikatan dilakukan sebagai tindak lanjut pemberlakuan Peraturan Pemerintah No.35 Tahun 2004 Tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
During 2015, Pertamina EP entered into Unitization Agreement (UA) and the Unit Operating Agreement (UOA) with several parties. The agreements were a follow-up on the enactment of Government Regulation No. 35 of 2004 regarding Upstream Oil and Gas Business Activities.
Perjanjian Unitisasi dan Kesepakatan Operasi Unit dilaksanakan sebagai kewajiban Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS), apabila terbukti adanya pelamparan reservoir yang memasuki wilayah kerja Kontraktor KKS lainnya. Penentuan operator pelaksana unitisasi mengacu pada penetapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dengan memperhatikan kesepakatan di antara para kontraktor yang melakukan unitisasi setelah mendapatkan pertimbangan SKK Migas.
The Unitization Agreement and the Unit Operating Agreement were carried out as the obligation of Contractors of Production Sharing Contract (PSC) if it is proven that there is spreading of the reservoir into the working area of other PSC. Determination of unitization managing operator refers to the determination by the Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM), with regard to the agreement between the contractors conducting the unitization after consideration by SKK Migas.
Perjanjian Unitasi dan Kesepakatan Operasi Unit Tahun 2015 Unitization Agreement and the Unit Operating Agreement 2015 Lapangan Field
Operator
Kolektibilitas Kredit Collectibility Minyak 21,96% Oil 21,96%
Lokasi | LOCATION
Air Serdang, Sumatera Selatan Air Serdang, South Sumatra
Air Serdang
Talisman Ogan Komering Ltd
Wakamuk
PetroChina International (Bermula) Ltd
Minyak dan Gas 50% Oil and Gas 50%
Sorong, Papua
Sukowati
JOB Pertamina PetroChina East Java
Minyak dan Gas 80% Oil and Gas 80%
Tuban, Jawa Timur Tuban, East Java
Suban
PetroChina International (Bermula) Ltd
Minyak dan Gas 10% Oil and Gas 10%
Suban, Jami
Tiung Biru
PT Pertamina EP Cepu
Gas 8,06% Gas 8,06%
Jambaran, Jawa Timur Jambaran, East Java
MB Unit
PT Pertamina Hulu Energi – Offshore North West Java (PHE ONJW)
Minyak dan Gas 47,4% Oil and Gas 47,4%
Karawang, Jawa Barat Karawang, West Java
Tanjung Laban
PT Pertamina EP
Minyak dan Gas 74,99% Oil and Gas 74,99%
Ramba, Sumatera Selatan Ramba, South Sumatra
/ 124 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Gas 19,93% Gas 19,93%
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
TRANSAKSI DERIVATIF DAN AKTIVITAS LINDUNG NILAI
DERIVATIVE TRANSACTIONS AND HEDGING ACTIVITIES
Lindung nilai diartikan sebagai suatu investasi yang dilakukan khususnya untuk mengurangi timbulnya risiko pada suatu investasi lain. Lindung nilai digunakan sebagai strategi untuk mengurangi timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga. Pada tahun 2015, Pertamina EP tidak melakukan transaksi derivatif dan aktivitas lindung nilai.
Hedging is defined as a particular investment to reduce the incidence of risk in another investment. Hedging is used as a strategy to reduce the incidence of unforeseen business risks. In 2015, Pertamina EP did not conduct any derivative transactions and hedging activities.
Kebijakan berkaitan dengan risiko nilai tukar yang saat ini dijalankan, adalah transaksi valuta mata uang dilakukan dengan selalu mempertimbangkan kurs yang menguntungkan. Perusahaan mengatur risiko dengan berusaha menyelaraskan penerimaan dan pembayaran untuk setiap jenis mata uang.
The current policy regarding exchange rate risk is foreign exchange transactions conducted with regard to favorable exchange rate. The Company manages the risk by balancing earnings and payments for each currency.
INFORMASI PENINGKATAN YANG MATERIAL DARI PENJUALAN ATAU PENDAPATAN BERSIH
INFORMATION ON MATERIAL INCREASE OF SALES OR NET INCOME
Pendapatan usaha Perusahaan sebagai penjualan minyak mentah selama tahun 2015 adalah USD2,924 juta, menurun 38% dibandingkan tahun 2014 yang mencapai USD4,710 juta. Penurunan pendapatan usaha dipengaruhi berkurangnya penerimaan dari penjualan minyak mentah dan juga DMO Fee.
The Company’s revenues as sales of crude oil during 2015 was USD2,924 million, decreased 38% compared to USD4,710 million in 2014. Decrease in operating revenues was affected by decrease in earnings from sales of crude oil and DMO Fees.
Besaran nilai penjualan minyak mentah Pertamina EP pada tahun 2015 adalah USD1,539 juta, menurun 53% dibandingkan tahun 2014 sebesar USD3,250 juta. Penurunan disebabkan berkurangnya volume penjualan minyak mentah pada tahun 2015 sebanyak 36.557 MBBLs atau 14% lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang sebanyak 42.322 MBBLs.
Total crude oil sales of Pertamina EP in 2015 amounted to USD1,539 million, decreased 53% compared to USD3.250 million in 2014. The decline was due to lower crude oil sales volume in 2015 of 36,557 MBBLs or 14% lower than in 2014 of 42,322 MBBLs.
Faktor lain adalah harga jual minyak mentah berdasarkan WAP tahun 2015 sebesar USD48.03/BBLs. Harga tersebut mengalami penurunan 49% dibanding WAP tahun 2014 sebesar 94,74/BBLs. Penurunan WAP perusahaan tahun 2015 merupakan efek dari penurunan harga minyak dunia pada akhir tahun 2015.
Another factor was the price of crude oil based on WAP 2015 was at USD48.03/BBLs. The price decreased 49% compared to WAP in 2014 at 94.74/ BBLs. The decline in the company’s WAP in 2015 was the effect of declining world oil prices at the end of 2015.
Penjualan Minyak Mentah (ribu USD) Crude Oil Sales (thousands USD)
DMO Fee (ribuan USD) DMO Fee (thousands USD)
2015
2014
2013
2015
2014
2013
1,538,073
3,250,637
3,565,282
290,980
725,602
750,688
Penurunan penjualan minyak mentah juga berpengaruh pada besaran DMO Fee yang diterima Perusahaan selama tahun 2015 menjadi USD291 juta. Jumlah tersebut berkurang 58% dibanding penerimaan DMO Fee tahun 2014 sebesar USD726 juta.
Decline in crude oil sales also affected the amount of DMO Fees received by the Company during 2015 to USD291 million. The amount decreased by 58% compared to DMO Fee income in 2014 amounted to USD726 million.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 125 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PERBANDINGAN ANTARA TARGET AWAL TAHUN BUKU DENGAN REALISASI TAHUN 2015 DAN PROYEKSI TAHUN 2016 Comparison Between The Fiscal Year Initial Target With 2015 Realization and 2016 Projection
Perbandingan Realisasi Laba Rugi Tahun 2015 dengan Target RKAP 2015 Serta Proyeksi Tahun 2016 (ribuan USD) Comparison of Income Statement Realization 2015 with 2015 RKAP target and 2016 Projection (thousands USD) Keterangan Description
Realisasi 2014 2014 Realization
RKAP 2015
1
2
3
4,710,490
Beban Eksplorasi Exploration Expenses Beban Produksi Production Expenses
Realisasi 2015 2015 Realization
% Pencapaian Realisasi 2015 terhadap Achievement Realization 2015 to Realisasi 2014 2014 Realization
RKAP 2015
RKAP 2016
4
5 = 4/2
6 = 4/3
7
3,589,820
2,924,475
62%
81%
3,156,276
152,279
90,965
126,846
83%
139%
80,573
1,623,084
1,739,583
1,450,392
89%
83%
1,624,701
Beban Umum dan Administrasi General and Administration Expenses
161,567
133,362
158,840
98%
119%
176,519
Beban Keuangan Finance Cost
73,008
45,543
59,350
81%
130%
43,543
Pendapatan Keuangan Finance Income
9,318
-
8,782
94%
-
-
Pendapatan Lain-lain, Bersih Other (Income)/ Expenses, Net
30,767
-
38,249
124%
-
-
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Profit before Income Tax
2,740,636
1,591,367
1,175,898
43%
74%
1,230,941
Beban Pajak Penghasilan Income Tax Expenses
1,586,184
754,354
437,874
28%
58%
582,392
Laba Bersih Net Profit
1,586,184
837,002
738,024
47%
88%
648,549
Jumlah Pendapatan Komprehensif Total Comprehensive Income
1,586,184
837,002
727,098
46%
87%
648,549
Pendapatan Usaha Operating Revenues
/ 126 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Realisasi laba sebelum pajak pada tahun 2015 sebesar USD1,176 juta Hal ini mencapai 74% dari target yang sebesar USD1,591 juta atau 43% dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 yang sebesar USD2,741 juta.
Realized Profit Before Tax in 2015 was USD1,176 million. The amount was 74% of target of USD1,591 million or 43% compared to realization in 2014 amounted to USD 2,741 million.
Pencapaian laba bersih terealisasi sebesar USD738 juta. Angka tersebut memenuhi target sebesar 88% yang sebesar USD837 juta atau mencapai 47% dibandingkan realisasi tahun 2014 yang sebesar USD1,586 juta.
Net profit realization in 2015 was USD738 million. The amount was 88% of RKAP target of USD837 million or 47%% compared to the realized Net Profit 2014 of USD1,586 million.
Proyeksi Laba Rugi Tahun 2016 Pada tahun 2016, Pendapatan Usaha diproyeksikan naik sebesar 8% dari realisasi Pendapatan 2015 yaitu menjadi sebesar USD3,156 juta. Untuk mencapai sasaran Pendapatan Usaha tersebut, diperlukan Beban Usaha sebesar USD1,882 juta. Oleh karena itu, target Laba Bersih Sebelum Pajak sebesar USD1,231 juta. Dengan Beban Pajak sebesar USD582 juta, maka target Laba Bersih menjadi sebesar USD649 juta atau menurun sebesar 12% dari realisasi Laba Bersih tahun 2015.
Income Statement Projection 2016 In 2016, Operating Revenues are projected to rise by 8% of revenue realization in 2015 that amounted to USD3,156 million. To achieve the Operating Revenues target, requires as much as USD1,882 million in funds for Operating Expenses. Therefore, the target of Net Profit Before Tax is set at USD1,231 million. With Tax Expenses amounted to USD582 million, the target of Net Income is set at USD649 million, or a decrease by 12% from Net profit realization in 2015.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 127 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Perbandingan Realisasi Posisi Keuangan Tahun 2015 dengan Target RKAP 2015 Serta Proyeksi Tahun 2016 (dalam ribuan USD) Comparison of Financial Position Realization 2015 with RKAP 2015 Target and 2016 Projections [thousands USD]
Keterangan | Description
1
Realisasi 2014 Realization 2014
RKAP 2015
2
3
% Pencapaian Realisasi 2015 Terhadap Realisasi 2015 %2015 Achievement Realization against Realization Realisasi 2014 2015 Realization RKAP 2015 RKAP 2016 2014 4
5 = 4/2
6 = 4/3
7
Asset | Assets Asset Lancar | Current Assets Kas & Setara Kas | Cash & Cash Equivalents Piutang Usaha | Trade Receivables
169,235
190,210
160,500
95%
84%
251,142
2,094,589
1,793,769
1,760,682
84%
98%
1,482,689
Piutang dari Pemerintah | Due from the Government
78,767
51,403
70,839
90%
138%
36,708
Piutang Lain-lain | Other Receivables
15,295
15,425
16,289
106%
106%
15,425
Persediaan | Inventories
150,051
151,551
147,346
98%
97%
151,551
PPN yang dapat ditagihkan kembali | Reimbursable VAT
314,471
317,616
313,550
100%
99%
317,616
Uang Muka dan biaya Dibayar di Muka Advances and Prepayments
50,426
50,929
47,180
94%
93%
50,929
2,872,834
2,570,903
2,516,386
88%
98%
2,306,060
Total Aset Lancar | Total Current Assets Asset Tidak Lancar | Non-current Assets Dana yang dibatasi Penggunaannya | Restricted Assets Aset Minyak dan Gas Bumi | Oil and Gas Assets Aset Lain-lain | Other Assets
159,924
161,607
198,762
124%
123%
161,607
5,571,209
6,037,367
6,050,554
109%
100%
6,185,922
82
-
26,950
32866%
-
-
Total Aset Tidak Lancar | Total Non-current Assets
5,731,215
6,198,974
6,276,266
110%
101%
6,347,529
Jumlah Aset | Total Assets
8,604,049
8,769,877
8,792,652
102%
100%
8,653,589
369,360
Liabilitas | Liabilities Liabilitas Jangka Pendek | Current Liabilities Utang Usaha | Trade Payables
679,227
391,421
1,725,870
254%
441%
Utang Kepada Pemerintah | Due to the Government
99,926
19,808
107,318
107%
542%
19,809
Biaya yang masih harus dibayar | Accrued Expenses
462,758
467,385
329,347
71%
70%
467,385 106,927
Utang Lain-lain | Other Payables
4,991
106,927
8,078
162%
8%
Uang Muka Pelanggan | Customer Advances
20,564
-
611
3%
-
-
Pajak penghasilan dan deviden Income Tax and Dividend
38,053
57,453
38,452
101%
67%
151,593
Utang Pajak Lainnya | Other Tax Payables
1,883
-
12,256
651%
-
57,453
777
784
947
122%
121%
785
1,325,126
1,043,780
2,222,879
168%
213%
1,021,719
Utang Kepada Pemerintah | Due to Government
140,782
99,303
126,162
90%
127%
99,303
Utang sewa pembiayaan, porsi jangka panjang Finance Lease Payable, Non-current Portion
2,811
2,839
1,864
66%
66%
2,839
Utang Sewa pembiayaan, porsi jangka pendek Finance Lease Payable, Current Portion Total Liabilitas Jangka Pendek | Total Current Liabilities Liabilitas Jangka Panjang | Non-current Liabilities
Pendapatan yang ditangguhkan | Deferred Revenues Liabilitas pajak tangguhan | Deferred Tax Liabilities
68,582
42,887
68,780
100%
160%
69,268
1,338,307
1,351,690
1,348,351
101%
100%
1,351,690
Provisi Imbalan Kerja | Provision for Employee Benefits
41,423
41,838
20,931
51%
50%
41,838
Provisi untuk pembongkaran dan restorasi lokasi aset Provision for Decommisioning and Site Restoration
1,275,450
1,288,204
1,338,208
105%
104%
1,288,205
Total Liabilitas Jangka Panjang | Total Non-current Liabilities
2,867,355
2,896,029
2,904,296
101%
100%
2,896,029
Jumlah Liabilitas | Total Liabilities
4,192,481
3,939,809
5,127,175
122%
130%
3,917,748
24,730
100%
100%
24,730
Ekuitas | Equity Modal Disetor | Paid-up Capital
24,730
24,730
Laba (Rugi) Tahun Lalu | Profit (Loss) for the Year Saldo Laba | Retained Earnings
4,386,838
4,805,337
3,640,746
83%
76%
4,711,110
Jumlah Ekuitas | Total Equity
4,411,568
4,830,068
3,665,477
83%
76%
4,735,841
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Total Liabilities and Equity
8,604,049
8,769,877
8,792,652
102%
100%
8,653,589
/ 128 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Realisasi total Aset tahun 2015 adalah sebesar USD8,793 juta. Angka tersebut sebesar 100% terhadap anggarannya yang sebesar USD8,770 juta atau sebesar 102% dibandingkan realisasi tahun 2014 yang sebesar USD8,604 juta.
Realization of total Assets in 2015 was USD8,793 million. The amount was 100% % of its budget of USD8,770 million or 102% compared to realization in 2014 that reached USD.8,604 million.
Realisasi total Liabilitas tahun 2015 adalah sebesar USD5,127 juta Angka tersebut sebesar 130% terhadap anggarannya yang sebesar USD3,809 juta atau sebesar 122% dibandingkan realisasi tahun 2014 yang sebesar USD4,192 juta.
Realization of total Liabilities in 2015 was USD5,127 million. The amount was 130% of its budget that amounted to USD3,809 million or 122% compared to realization in 2014 amounted to USD4,192 million.
Realisasi total Ekuitas tahun 2015 adalah sebesar USD3,665 juta. Angka tersebut sebesar 76% terhadap anggarannya yang sebesar USD4,830 juta atau sebesar 83% dibandingkan realisasi tahun 2014 yang sebesar USD4,412 juta.
Realization of total Equity in 2015 was USD3,665 million. The figures represented 76% of its budget that amounted to USD4,830 million or 83% compared to realization in 2014 amounted to USD4,412 million.
Proyeksi Posisi Keuangan Tahun 2016 Posisi Neraca pada akhir tahun 2016 diproyeksikan dengan jumlah Aset sebesar USD8,654 juta, Liabilitas sebesar USD3.918 juta, dan Ekuitas sebesar USD4,736 juta.
Projection of Financial Position 2016 Balance Sheet position at the end of 2016 is projected with total Assets at USD8,654 million, Liabilities at USD3,918 million and Equity at USD4,736 million.
Perbandingan Realisasi Struktur Modal Tahun 2015 dengan Target RKAP 2015 Serta Proyeksi Tahun 2016 (dalam ribuan USD) Comparison of Capital Structure Realization of 2015 with 2015 RKAP Target and 2016 Projections (thousands USD) Realisasi 2014 Realization 2014
RKAP 2015
Realisasi 2015 Realization 2015
Keterangan Description
% Pencapaian Realisasi terhadap %2015 Achievement against RKAP 2015
Proyeksi 2016 Projection 2016
%
USD
%
USD
%
USD
Realisasi 2014 Realization 2014
49%
4,192,481
45%
3,939,809
58%
5,127,175
122%
130%
4,917,748
Ekuitas Equity
51%
4,411,568
55%
4,830,068
42%
3,665,477
83%
76%
4,735,841
Aset Assets
100%
8,604,049
100%
8,769,877
100%
8,792,652
102%
100%
8,653,589
Liabilitas Liabilities
Aset yang dibiayai oleh Liabilitas pada tahun 2015 adalah 58% lebih tinggi dari 45% target RKAP tahun 2015.
Assets financed by Liabilities in 2015 were 58%, indicating increase of 45% compared to RKAP 2015 target.
Aset yang dibiayai oleh Ekuitas pada tahun 2015 adalah 42% lebih rendah dari 55% target RKAP tahun 2015.
Assets financed by Equity in 2015 were 42%, indicating a decrease of 55% compared to RKAP 2015 target.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 129 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN Information and Material Facts After The Date of Accountant’s Report
Pada tahun 2014, tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
/ 130 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
In 2014, there were no significant events after the date of the accountant’s report, including its impact on the performance and business risk in the future.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PROSPEK USAHA Business Prospects
Pertamina EP berkomitmen untuk tetap melakukan aktivitas migas, meski dihadapkan pada penurunan harga minyak dunia. Pertimbangan utama adalah bisnis migas masih sangat prospektif. Hal ini mengingat tingginya kebutuhan energi nasional, sementara pengembangan energi baru dan terbarukan belum dapat sepenuhnya menggantikan kebutuhan energi fosil.
Pertamina EP is committed to continue conducting oil & gas activities, although faced with declining world oil prices. The main consideration is the oil & gas business that remains prospective. This is because the high national demand for energy, while the development of new and renewable energies has not been able to completely replace fossil energy needs.
Selain itu diyakini ekonomi nasional pada tahun-tahun mendatang akan semakin membaik, seiring kebijakan ekonomi yang diterapkan Pemerintah. Membaiknya kondisi ekonomi nasional juga bakal mengembalikan nilai tukar USD terhadap IDR pada kurs yang wajar.
In addition it is believed the national economy in the coming years will be improving, in line with the economic policies implemented by the Government. The improvement in the national economy condition will also restore the exchange rate of USD against IDR at a reasonable rate.
Target 2025 | 2025 Target Pada tahun 2025, Pertamina EP menargetkan produksi minyak dan gas bumi mencapai 2,2 juta barel BOEPD. Pencapaian target tersebut akan bertumpu pada produksi dari lapangan eksisting dan ekspansi internasional.
In 2025, Pertamina EP is targeting oil and gas production to reach 2.2 million BOEPD. The achievement of this target will rely on the production from existing fields and international expansion.
Untuk mencapai target tersebut, produksi harus tumbuh 7% per tahun sehingga produksi dari lapangan eksisting diproyeksikan mencapai 900.000 BOEPD, dan tambahan produksi dari ekspansi internasional ditargetkan mencapai 600.000 BOEPD. Sisanya diperoleh dari peningkatan hak partisipasi, pengembangan shale gas dan CBM, dan pengelolaan wilayah kerja domestik yang sudah berakhir masa kontraknya.
To achieve this target, production should grow 7% per year thus the production from existing fields is projected to reach 900,000 BOEPD, and the additional production from international expansion is expected to reach 600,000 BOEPD. The rest is obtained from the increase in participation rights, the development of shale gas and CBM, as well as the management of domestic working areas that has expired their contracts.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 131 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Kendala dan Strategi Pertamina EP menyadari bahwa tak mudah merealisasikan target tersebut. Tantangan utama adalah keberhasilan menemukan cadangan migas. Keberadaan cadangan baru menjadi hal penting agar Perusahaan dapat mengimbangi porsi minyak mentah dan gas bumi yang diproduksikan dalam fase eksploitasi, serta yang dijual untuk memasok kebutuhan energi nasional.
Obstacles and Strategies Pertamina EP is aware that it is not easy to realize this target. The main challenge was the success of finding oil and gas reserves. The existence of new reserves is important for the Company to balance the portion of crude oil and natural gas that are being produced in the exploitation phase, as well as being sold to supply the national energy needs.
Kendala lain adalah rata-rata penurunan atau deklinasi (decline rate) yang tinggi, sekitar 18-20%. Hal ini tidak terlepas dari kondisi mayoritas sumur produksi eksisting yang terbilang matang. Perusahaan menyikapi hal ini dengan strategi menerapkan teknologi pengurasan lapisan lanjut atau enhanced oil recovery (EOR).
Another obstacle was the high average decline rate at around 18-20%. It was not independent of the condition of most existing production wells were fairly mature. The Company addressed this by applying the technology of enhanced oil recovery (EOR).
Pertamina EP juga mulai mengembangkan produksi dari lapangan-lapangan lepas pantai (offshore). Pengeboran eksplorasi pertama di laut akan dilakukan pada tahun 2016 di Blok Glagah, Kambuna, Sumatera Utara.
Pertamina EP also has begun to develop production from offshore fields. The first offshore exploration drilling will be conducted in 2016 in Glagah Block, Kambuna, North Sumatra.
Berbarengan dengan itu semua, Pertamina EP terus mempersiapkan sumber daya manusia, menyiapkan aspek teknis, dan meminimalisir kendala non teknis. Perusahaan secara berkala juga mendatangkan ahli untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan.
At the same time, Pertamina EP continues to train human resources, to formulate the technical aspects, and minimize non-technical constraints. The Company also periodically brings in experts to share experiences and knowledge.
/ 132 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
KINERJA PEMASARAN Marketing Performance
STRATEGI PEMASARAN DAN PANGSA PASAR
MARKETING STRATEGY AND MARKET SHARE
Pertamina EP adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengusahaan minyak dan gas. Sampai dengan akhir tahun 2015, produk yang dihasilkan dan dijual Pertamina EP adalah minyak mentah, gas bumi dan juga liquefied petroleum gas (LPG).
Pertamina EP is a company engaged in the exploitation of oil and gas. Until the end of 2015, the products produced and sold by Pertamina EP are crude oil, natural gas and liquefied petroleum gas (LPG).
Sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) maka strategi dan kegiatan pemasaran atas produk-produk tersebut, mengacu pada ketentuan diberlakukan Pemerintah Indonesia. Dengan demikian, Pertamina EP tidak menghadapi persaingan usaha di pangsa pasar migas, tetapi berhadapan dengan persaingan di bidang keunggulan eksplorasi, produksi, dan distribusi.
As a Contractor of Production Sharing Contract (PSC), the strategy and marketing activities for these products refer to the applicable provisions of the Government of Indonesia. Thus, Pertamina EP does not face competition in the oil & gas market share, but faced with competition in the excellence of exploration, production, and distribution.
Produksi minyak mentah seluruhnya dijual dan disalurkan ke kilang domestik PT Pertamina (Persero). Total penjualan (lifting) minyak mentah Pertamina EP pada tahun 2015 adalah 100.155 BOPD, atau 12,8% dari total lifting nasional sebesar 777,56 ribu BOPD. [G4-8]
Crude oil production is entirely sold and distributed to domestic refineries of PT Pertamina (Persero). Total production ready for sale (lifting) of crude oil in 2015 Pertamina EP was 100,155 BOPD, or 12.8% of total national lifting of 777.56 thousand BOPD. [G4-8]
Adapun produk gas bumi dan LPG, sebagian besar dijual kepada badan usaha milik negara dan badan usaha swasta yang berlokasi di sekitar lapangan produksi. Total lifting gas Pertamina EP pada tahun 2015 adalah 788 MMSCFD, atau 11,38% dari total lifting nasional sebesar 6.924 MMSCFD. [G4-8]
Meanwhile, natural gas and LPG products are mostly sold to state-owned enterprises and private enterprises located around the production field. Total gas lifting of Pertamina EP in 2015 was 788 MMSCFD, or 11.38% of total national lifting of 6,924 MMSCFD. [G4-8]
Kegiatan pemasaran dilaksanakan melalui Fungsi Monetisasi/Commercial yang dipimpin oleh VP Oil and Gas Monetization. Selanjutnya Perusahaan melakukan evaluasi pasokan dan ekonomi, proses negosiasi penjualan, pembuatan dokumen formal dan perjanjian jual beli migas, produk sampingan dan produk turunannya serta persetujuan kepada Pemerintah dalam rangka memperolah keuntungan yang maksimal bagi Perusahaan.
The marketing activities are undertaken through Monetization/Commercial Function, which is headed by VP Oil and Gas Monetization. Furthermore through this function, the Company conducts supply and economic evaluation, beauty contest, sales negotiation process, preparation of formal documents and sale purchase agreement of oil & gas, byproducts and derivatives as well as approval to the Government in order to gain the maximum benefit for the Company.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 133 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Perjanjian Jual Beli Gas Meski dihadapkan pada berkurangnya pendapatan dan laba selama tahun 2015, namun Pertamina EP tetap berkomitmen memberikan kontribusi pada penerimaan negara melalui penjualan minyak mentah dan gas bumi. Selama tahun 2015, Perusahaan telah menandatangani enam perjanjian jual beli gas bumi (PJBG), terdiri dari tiga kontrak diperuntukkan pada kelistrikan, dua kontrak untuk sektor industri, dan satu kontrak untuk memenuhi kebutuhan elpiji. Dari penandatanganan PJBG tersebut, maka potensi penambahan pendapatan negara selama periode perjanjian jual beli adalah USD587 juta atau sekitar Rp7,86 triliun.
Gas Sale Purchase Agreement Although faced with lower revenue and profit during 2015, Pertamina EP remains committed to contribute to state revenues through the sale of crude oil and natural gas. During 2015, the Company has signed six gas sale and purchase agreements (GSPA), consisting of three contracts in power, two contracts in the industrial sector, and one contract to meet the LPG needs. From the signing of the GSPA, the potential increase of state revenues during the period of the sale and purchase agreement was USD587 million, or about IDR7.86 trillion.
Selain itu pada tahun 2015, melalui Fungsi Oil & Gas Monetization, Perusahaan juga telah meninjau ulang harga penjualan gas kepada SKK Migas, Pemerintah dan sejumlah konsumen sehingga menghasilkan kesepakatan perubahan harga jual gas rata-rata dari kurun waktu sebelumnya. Pertamina EP juga menandatangani beberapa perjanjian, kontrak maupun kesepakatan baru serta amandemen sejumlah perjanjian maupun kontrak lama.
Additionally in 2015, through the function of Oil & Gas Monetization, the Company has reviewed the gas sales prices to SKK Migas, the Government and a number of consumers resulting in the agreement on average gas price change from the previous period. Pertamina EP also signed several agreements, contracts and new agreements as well as amendments to a number of old agreements and contracts.
• Pertamina EP telah melakukan amandemen PJBG dengan PT Pura Daya Prima untuk jangka waktu empat tahun, pasokan 3,8 MMSCFD, dan penerimaan negara sebanyak USD7.2 juta atau sekitar Rp96,5 miliar.
• Pertamina EP has made amendments to the GSPA with PT Pura Daya Prima for a period of four years, on the supply of 3.8 MMSCFD, and state revenues of USD7.2 million or about IDR96.5 billion.
• Kesepakatan gas suar bakar (flare gas) antara Pertamina EP dan PT Pertamina (Persero) selama lima tahun, pasokan 3-8 MMSCFD, dan perkiraan penerimaan Negara USD4.2 juta atau Rp56 miliar.
• Flare gas agreement between Pertamina EP and PT Pertamina (Persero) for a period of five years, on the supply of 3 to 8 MMSCFD, and estimated state revenue of USD4.2 million, or IDR56 billion.
PENGELOLAAN PELANGGAN
CUSTOMER MANAGEMENT
Seluruh produksi minyak mentah Pertamina EP dijual kepada PT Pertamina (Persero). Proses dan mekanisme penjualan dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan Pemerintah melalui SKK Migas maupun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
The entire Pertamina EP’s production of crude oil is sold to PT Pertamina (Persero). Sales process and mechanism are implemented in accordance with the provisions established by the Government through the SKK Migas and the Ministry of Energy and Mineral Resources (EMR).
Gas bumi yang diproduksi dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Produksi gas bumi pada tahun 2015 adalah sebesar 1.025,47 MMSCFD. Dari jumlah tersebut, sebanyak 91,68% disalurkan kepada beberapa badan usaha milik negara (BUMN): PT PLN (Persero), PT Pupuk Sriwijaya (Persero), PT Pupuk Kujang (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Sedangkan sebanyak 8,32% lainnya dijual kepada perusahaan swasta nasional lain.
Natural gas produced is used to meet domestic needs. Production of natural gas in 2015 amounted to 1,025.47 MMSCFD. Some 91.68% of the production was distributed to a number of state-owned enterprises (SOEs): PT PLN (Persero), PT Pupuk Sriwijaya (Persero), PT Pupuk Kujang (Persero) and PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Meanwhile, some 8.32% was sold to other private companies.
Relasi yang terjadi antara Pertamina EP sebagai produsen dan para pelanggan berlangsung profesional. Perusahaan berupaya menjaga kepuasan pelanggan, melalui mekanisme pengawasan dan pengendalian mutu serta pengaduan terkait produk minyak yang diserahkan.
Relations between Pertamina EP as producer and its customers are conducted professionally. The Company strives to maintain customer satisfaction, through the mechanism of supervision and quality control as well as handling of complaint concerning oil product delivery.
/ 134 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Selain pengaduan melalui surat, secara berkala Perusahaan mengadakan koordinasi penyaluran minyak dan gas, koordinasi pengapalan dan workshop optimalisasi lifting secara berkala. Hal tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari keluhan yang disampaikan pelanggan, dan sebagai mekanisme kontrol optimalisasi lifting untuk masa-masa mendatang. [G4-PR5]
In addition to the complaint through mails, the Company periodically holds coordination of oil and gas distribution, shipping coordination and lifting optimization workshops regularly. This was aimed to follow up customer complaints that have been submitted, and as a control mechanism for lifting optimization in the future. [G4-PR5]
Gas Rumah Tangga Perusahaan juga memiliki pelanggan lain, yakni kalangan rumah tangga. Hal ini tidak terlepas dari kontribusi Pertamina EP pada proses pemasangan jaringan gas rumah tangga di perkotaan. Prose pemasangan jaringan gas rumah tangga di perkotaan menjadi program unggulan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam pengembangan industri gas nasional.
Household Gas The Company has another type of customers, namely the households. This is part of Pertamina EP’s contribution to the installation of urban household gas networks, which is the flagship program of the Ministry of Energy and Mineral Resources (EMR) in the national gas industry development.
PENGELOLAAN RANTAI PASOKAN [G4-12]
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT [G4-12]
Pengelolaan rantai pasokan barang maupun jasa dilaksanakan oleh Fungsi Supply Chain Management (SCM). Fungsi SCM mengatur dan mengelola rantai suplai barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan operasional Perusahaan, yang mencakup jasa outsource material dan jasa kelogistikan (warehouse, toolhouse, custom clearance, angkutan darat), layanan jasa perkantoran dan perumahan.
Supply chain management of goods and services carried out by Supply Chain Management (SCM) Function. The SCM function regulates and manages the supply chain of goods and services to meet the Company’s operational needs, which include material outsourcing services and logistical services (warehouses, toolhouse, custom clearance, land transportation), office and residential services.
Seiring kebijakan Perusahaan untuk melaksanakan efisiensi, Fungsi SCM terus berupaya melakukan penghematan atas pengadan barang dan jasa. Tanpa mengurangi ketersediaan barang dan jasa, Fungsi SCM telah dapat mengurangi jumlah proses pengadaan serta mengurangi nilai pengadaan.
In line with the Company’s policy to apply efficiency, SCM Function continues to make savings on the procurement of goods and services. Without reducing the availability of goods and services, SCM Function has been able to lower numbers of the procurement processes and reduce the procurement value.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 135 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Pemantauan Proses Pengadaan Fungsi SCM juga melakukan pemantauan proses pengadaan yang menjadi bagian pengelolaan rantai pasokan. Pemantauan dilakukan untuk memastikan jaminan kualitas barang dan jasa, melalui penerapan sistem pengawasan pengadaan, sertifikasi mutu serta ketentuan keselamatan, kesehatan dan lindung lingkungan (health, safety and environment atau HSE).
Procurement Process Monitoring SCM function also monitors the procurement process that is part of supply chain management. Monitoring is done to ensure quality assurance of goods and services, through the implementation of surveillance systems procurement, quality certification and the provision of safety, health and environmental protection (HSE).
• Sertifikasi Mutu. [G4-15]
• Quality Certification [G4-15]
Sertifikasi Mutu Untuk Pengadaan Barang dan Jasa Quality Certifications for Goods and Services Procurement Keterangan Description
2014
2013
ISO 9001:2008
Pengadaan Barang dan Jasa Procurement of Goods and Services
Kantor Pusat - Fungsi SCM dan GS Head Office - SCM and GS Function
ISO 27001:2005
Keamanan Data dan Informasi Security of Data and Information
Kantor Pusat - Fungsi SCM dan GS Head Office - SCM and GS Function
ISO 27001:2013
Keamanan Data dan Informasi Terkait Fisik Dokumen Security of Data and Information Related to Physical Documents
Kantor Pusat - Fungsi SCM dan GS Head Office - SCM and GS Function
ISO 9001:2008
Penyediaan Barang dan Jasa serta Pengeloaan Hubungan dengan Pelanggan Provision of Goods and Services and Customer Relations Management
Asset 3 - Fungsi SCM dan GS Asset 3 - SCM and GS Function
ISO 9001:2008
Kelogistikan: Penerimaan Barang, Inventory dan Angkutan Logistics: Goods Receipt, Inventory and Transportation
Field Pendopo, Asset 2 - Fungsi SCM dan GS Pendopo Field, Asset 2 - SCM and GS Function
ISO 9001:2008
Kelogistikan: Penerimaan Barang, Inventory dan Angkutan Logistics: Goods Receipt, Inventory and Transportation
Field Adera, Asset 2 - Fungsi SCM dan GS Adera Field, Asset 2 - SCM and GS Function
ISO 9001:2008
Kelogistikan: Penerimaan Barang, Inventory dan Angkutan Logistics: Goods Receipt, Inventory and Transportation
Field Limau, Asset 2 - Fungsi SCM dan GS Limau Field, Asset 2 - SCM and GS Function
ISO 9001:2008
Kelogistikan: Penerimaan Barang, Inventory dan Angkutan Logistics: Goods Receipt, Inventory and Transportation
Field Prabumulih, Asset 2 - Fungsi SCM dan GS Prabumulih Field, Asset 2 - SCM and GS Function
Perusahaan mematuhi standarisasi kontrak, proses, form, dan instruksi kerja sesuai ketentuan SKK Migas dan PTK 007 Revisi 2. Ketentuan keharusan pemenuhan standar mutu kemudian disosialisaikan kepada vendor, sehingga mereka bisa ikut menerapkan sebagai praktik terbaik tata kelola perusahaan.
The Company complied with standardization of contracts, processes, forms, and instructions in accordance with provisions of SKK Migas and PTK 007 Revision 2. The provisions of compliance with quality standard are then disseminated to the vendors, so that they can apply the corporate governance best practices.
• Health, Safety, Environment (HSE) Ketentuan mengenai HSE tercantum dalam kontrak jasa dan kesepakatan kerja dengan vendor, yang mengatur antara lain pemenuhan kesehatan dan keamanan kerja bagi pekerja kontraktor, mengurangi angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Perusahaan turut pula memastikan para penyedia jasa telah mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen Health, Safety & Environment (SMHSE)
• Health, Safety, Environment (HSE) The provisions concerning HSE are set out the service contracts and labor agreements with vendors, which stipulates among others the provision of health and safety for contractors’ workers, reducing the number of accidents and occupational diseases. The Company also ensures that the service provider has been certified with Health, Safety & Environment Management System (SMHSE) for high-risk service
/ 136 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
untuk pekerjaan jasa berisiko tinggi. Hingga akhir periode pelaporan tidak ada vendor atau mitra TAC maupun KSO mitra mengabaikan kewajiban mereka dalam pemenuhan kinerja HSSE Pertamina EP, yang menyebabkan penerimaan sanksi.
jobs. Until the end of the reporting period, there were no vendors or KSO and TAC partners that neglected their obligations to comply with HSSE performance of Pertamina EP, which led to sanctions.
• Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Tingkat Komponen Dalam Negeri adalah suatu batasan atau nilai yang mereprentasikan berapa tingkat kandungan lokal dalam negeri dalam suatu produk barang/jasa. Secara berkesinambungan Pertamina EP berupaya meningkatkan persentase TKDN dalam setiap pengadaan barang dan jasa.
• Domestic Component Level (DCL) Domestic Component Level is a threshold or a value that represents the level of local content in goods/ services. Pertamina EP is continuously working to increase the percentage of local content in each procurement of goods and services.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 137 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
KEBIJAKAN DIVIDEN Dividend Policy Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pertamina EP adalah anak perusahaan PT Pertamina (Persero), sehingga berkewajiban menyetorkan sebagian dari laba bersih sebagai dividen kepada PT Pertamina (Persero).
A dividend is a distribution of profits to shareholders based on the number of shares held. As a subsidiary of PT Pertamina (Persero), Pertamina EP is obliged to deposit a portion of its net profit as a dividend to PT Pertamina (Persero).
Kebijakan dividen Pertamina EP mengacu pada ketentuan PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan.
Pertamina EP dividend policy refers to the provision of PT Pertamina (Persero) as the parent company.
Berdasarkan Resolusi Pemegang Saham tertanggal 31 Desember 2015, dividen untuk tahun buku 2015 yang diberikan kepada pemegang saham adalah sebesar USD1,473,189,092 atau USD5,892.76 per saham. Dividen kepada PT Pertamina (Persero) akan saling hapus dengan piutang dari PT Pertamina (Persero), dan dividen ke Pertamina Dana Ventura (PDV) akan dibayar tunai.
In accordance with a resolution of the shareholders dated December 31, 2015, dividend paid to the shareholders for the fiscal year 2015 was USD1,473,189,092 or USD5,892.76 per share. The dividends for PT Pertamina (Persero) will offset the receivables from PT Pertamina (Persero) and the dividends for PT Pertamina Dana Ventura, will be paid in cash.
KEWAJIBAN KEPADA NEGARA
OBLIGATION TO THE STATE
Pertamina EP juga turut berkontribusi pada penerimaan negara, baik langsung maupun tidak langsung. Kontribusi langsung berupa penerimaan negara yang bersumber dari pendapatan pajak, setoran dividen dan privatisasi. Sedangkan kontribusi tidak langsung berupa efek berantai bagi perkembangan perekonomian nasional.
Pertamina EP has an obligation to contribute to the state revenues, either directly or indirectly. Direct contribution provided by Pertamina EP is in the form of state revenue generated from income taxes, dividends and privatization. Meanwhile, its indirect contribution is the multiplier effect for the development of the national economy.
Kontribusi Perusahaan kepada negara dalam bentuk pembayaran pajak. Pada tahun 2015, jumlah pembayaran pajak sebesar USD427,829,728 menurun 50,7% dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar USD869,274,300.
The Company contributes to the state in the form of tax payments. In 2015, total tax payments amounted to USD427,829,728, decreased by 50.7% compared to 2014 which amounted to USD869,274,300.
Pajak Penghasilan Badan (USD) Corporate Income Tax (USD)
2015 427,829,728 2014 869,274,300 2013 1,001,103,081
/ 138 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Sedangkan sebagai pemotong pajak, Perusahaan secara aktif berperan dalam melakukan pemotongan terhadap setiap objek kena pajak. Selama tahun 2014 Perusahaan tidak pernah melakukan keterlambatan penyampaian dokumen kewajiban perpajakan (SPT tahunan maupun bulanan), tidak pernah melakukan keterlambatan pembayaran kewajiban Pajak, baik PPH karyawan, PPH Badan, PPN Masa dan Rampung serta PBB, serta tidak terdapat keterlambatan penyampaian dokumen kewajiban pada lembaga regulator.
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Meanwhile, as a tax witholder, the Company is actively plays a role in making deductions to each taxable object. During 2014, the Company was never late to submit documents of tax obligations (annual and monthly tax return), never made a late payment of tax obligation, which included employee income tax, corporate income tax, the periodic VAT return and completed, as well as land and building tax, and there were no delays in submitting documents of obligations to the regulator.
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM DAN REALISASI DANA HASIL PENAWARAN UMUM Stock Option Program and Realization of Public Offering Proceeds
PT Pertamina EP adalah perseroan terbatas yang tertutup, dengan pemegang saham adalah PT Pertamina (Persero) dan Pertamina Dana Ventura. Hingga akhir tahun 2015 Perusahaan belum pernah mencatatkan saham pada bursa saham manapun, sehingga tidak ada pihak lain termasuk publik yang menjadi Pemegang Saham.
PT Pertamina EP is a non-listed limited liability company, with shareholders PT Pertamina (Persero) and Pertamina Dana Ventura. Until the end of 2015 the Company has not listed any shares on the stock exchange, thus there were no other parties including the public who became its Shareholders.
Perusahaan juga tidak memiliki mekanisme yang memungkinkan seorang pekerja maupun perwakilan manajemen, menjadi Pemegang Saham dan memiliki saham Perusahaan. Dengan demikian laporan ini tidak menyertakan informasi terkait program kepemilikan saham Perusahaan oleh pekerja maupun perwakilan manajemen.
The Company does not have a mechanism that allows an employee and management representatives to become a Shareholder and own the Company’s shares. Thus this report does not include information related to the Company’s stock option program for employees and management representatives.
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
REALIZATION OF USE OF PROCEEDS FROM PUBLIC OFFERING
Hingga akhir tahun 2015, Pertamina EP belum menjadi perusahaan terbuka atau belum melakukan Penawaran Umum di bursa efek sehingga tidak ada informasi terkait dengan total perolehan dana, rencana penggunaan dana, rincian penggunaan dana, saldo dana dan tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atas perubahan penggunaan dana.
Until the end of 2015, Pertamina EP has not become a listed company nor conducted public offering on the stock exchange, thud there was no information related to total proceeds, use of funds plan, details of use of funds, fund balance and the date of approval of the General Meeting of Shareholders (GMS) on changes in the use of funds.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 139 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
INFORMASI PENTING MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, RESTRUKTURISASI, DAN PRIVATISASI Important Information About Investment, Expansion, Divestment, Acquisition, Restructuring, and Privatization
INVESTASI
INVESTMENT
Investasi barang modal pada tahun 2015 mencapai USD813 juta, menurun sebesar 18% dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar USD989 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh adanya pekerjaan pemboran yang ditunda.
Capital investments in 2015 reached USD813 million, a decrease of 18% compared to 2014 which amounted to USD989 million. The decrease was caused by the delayed drilling work.
DIVESTASI
DIVESTMENT
Divestasi adalah strategi untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis dapat berupa perluasan geografis, diversifikasi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture.
Divestment is a strategy to achieve long-term goals. The business strategy may include geographic expansion, diversification, product development, market penetration, employee rationalization, divestment, liquidation and joint venture.
Pada tahun 2015, Pertamina EP tidak melakukan kegiatan divestasi sehingga tidak ada informasi terkait tujuan, nilai transaksi, dan sumber dana dari hasil kegiatan divestasi.
In 2015, Pertamina EP did not carry out any divestment activities so that there was no relevant information on purposes, transaction value, and the source of fund from proceeds of divestment activities.
AKUISISI
ACQUISITION
Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk.
Acquisition is the purchase of a company by another company or by a group of investors. Acquisitions are often used to maintain the availability of raw material supply or product assurance.
Selama tahun 2015, Pertamina EP tidak melakukan kegiatan akuisisi sehingga tidak ada informasi terkait tujuan, nilai transaksi, dan sumber dana dari hasil kegiatan akuisisi.
During 2015, Pertamina EP did not conduct acquisition activities thus there was no relevant information on purposes, transaction value, and the source of fund from proceeds of acquisition activities.
/ 140 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
RESTRUKTURISASI
RESTRUCTURING
Tahun 2015, Pertamina EP tidak melakukan kegiatan restrukturisasi sehingga tidak ada informasi terkait tujuan, nilai transaksi, dan sumber dana dari hasil kegiatan restrukturisasi.
In 2015, Pertamina EP did not undertake restructuring activities so that there is no relevant information purposes, the value of the transaction, and the source of funds from the restructuring activities.
EKSPANSI
EXPANSION
Tahun 2015, Pertamina EP tidak melakukan kegiatan ekspansi sehingga tidak ada informasi terkait tujuan, nilai transaksi, dan sumber dana dari hasil kegiatan ekspansi.
In 2015, Pertamina EP does not undertake expansion activities so that there is no relevant information purposes, the value of the transaction, and the source of funds from the expansion of activities.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 141 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
INFORMASI PENTING YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI Important Information that Contains Conflict of Interest and/or Transactions with Affiliated Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor).
Related parties are persons or entities associated with the Company (the reporting entity).
No.
Pihak yang Berelasi Related Party
Hubungan dengan Pihak yang Berelasi Relation with Related Party
Sifat Transaksi Nature of Transaction
1
PT Pertamina (Persero)
Pemegang Saham Shareholder
Penjualan Minyak dan gas Oil and gas sales
2
Pertamina Energy Services Pte Ltd (Petral)
Entitas Sepengendali Entity Under Common Control
Ekspor Minyak Oil export
3
PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI)
Entitas Sepengendali Entity Under Common Control
Sewa Rig Rig Rental
4
PT Pertamina Gas (Pertagas)
Entitas Sepengendali Entity Under Common Control
Penjualan gas dan toll fee Gas sales and toll fee
5
PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika)
Entitas Sepengendali Entity Under Common Control
Kesehatan Health
6
PT Elnusa Tbk
Entitas Sepengendali Entity Under Common Control
Layanan Seismik dan Pengeboran Seismic and Drilling Services
7
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) – Jasindo
Entitas Berelasi dengan Pemerintah Government Related Entity
Jasa asuransi Insurance services
8
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) – PLN
Entitas Berelasi dengan Pemerintah Government Related Entity
Penjualan Gas Gas Sales
9
PT Pupuk Sriwidjaja (Persero)
Entitas Berelasi dengan Pemerintah Government Related Entity
Penjualan Gas Gas Sales
10
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Entitas Berelasi dengan Pemerintah Government Related Entity
Penjualan Gas Gas Sales
11
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
Entitas Berelasi dengan Pemerintah Government Related Entity
Penjualan Gas Gas Sales
12
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Entitas Berelasi dengan Pemerintah Government Related Entity
Transaksi Perbankan Banking Transaction
13
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Entitas Berelasi dengan Pemerintah Government Related Entity
Transaksi Perbankan Banking Transaction
14
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Entitas Berelasi dengan Pemerintah Government Related Entity
Transaksi Perbankan Banking Transaction
/ 142 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Transaksi Terkait Aset dengan Pihak-pihak Berelasi Tahun 2014-2015 (USD) Asset Related Transactions with Related Parties 2014-2015 Nilai Transaksi | Transaction Value (USD) Entitas Pihak Berelasi Related Party Entity
2014
2015
%
USD
%
USD
Kewajaran Transaksi Transaction Fairness
Kas dan Setara Kas | Cash and Cash Equivalents 98%
37,238
99,924%
105,374
wajar | fair
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
0.14%
52
0,074%
78,093
wajar | fair
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
1.86%
798
0,002%
2,126
wajar | fair
Sub Jumlah | Subtotal
100%
38,088
100,000%
105,454
wajar | fair
94.88%
1,879,334
87.88%
1,547,340
wajar | fair
Piutang Usaha | Trade Receivables PT Pertamina (Persero) PT Pupuk Sriwidjaja (Persero)
1.42%
28,192
1.82%
32,005
wajar | fair
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
1.43%
28,400
1.38%
24,376
wajar | fair
PT Pertamina Gas
0.74%
14,636
1.17%
20,586
wajar | fair
Lain-lain | Others
1.53%
30,215
7.71%
136,375
wajar | fair
Sub Jumlah | Subtotal
100%
1,980,777
100%
1,760,682
wajar | fair
Rekening Bank dan Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya | Restricted Bank Account and Time Deposit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
64.40%
84,416
11,935%
6,565
wajar | fair
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
35.04%
45,933
27,46%
15,106
wajar | fair
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
0.55%
727
27,65%
15,210
wajar | fair
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
-
-
32,95%
18,123
wajar | fair
100%
131,076
100%
55,003
wajar | fair
Sub Jumlah | Subtotal Utang Usaha | Trade Payables PT Pertamina (Persero)
62.15%
292,019
87.31%
1,506,913
wajar | fair
PT Drilling Services Indonesia
14.88%
69,932
1.85%
31,967
wajar | fair
PT Pertamina Gas
10.97%
51,548
2.32%
39,995
wajar | fair
PT Elnusa Tbk
6.70%
31,467
1.50%
25,873
wajar | fair
PT Rekayasa industry
3.03%
14,229
0.75%
12,972
wajar | fair
PT Pertamina Hulu Energi West Madura Off-shore
0.92%
4,327
0.53%
9,134
wajar | fair
Lain-lain | Others
1.35%
6,365
5.7%
99,016
wajar | fair
Sub Jumlah | Subtotal
100%
469,887
100%
1,725,870
wajar | fair
3,647,009
wajar | fair
Jumlah | Total
2,619,828
Pada tahun 2015, jumlah transaksi Aset yang berkaitan dengan pihak berelasi adalah sebesar USD74.07 juta. Dari seluruh transaksi tersebut, manajemen menilai bahwa semua transaksi berada dalam batas wajar sesuai dengan BAPEPAM-LK No.IX E.1 “Benturan Kepentingan” dan PSAK No.7 “Pengungkapan Pihak- Pihak Berelasi” .
In 2015, the number of asset transactions related with related parties amounted to USD74.07 million. Out of all transactions, the management assessed that all transactions were within reasonable limits in accordance with BAPEPAM-LK No.IX E.1 on “Conflict of Interest” and SFAS No. 7 on “Related Party Disclosures”.
Selain transaksi yang terjadi yang telah diuraikan dalam tabel, transaksi dengan pihak berelasi juga terjadi pada manajemen kunci berupa kompensasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Pada tahun 2015, kompensasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi sebesar USD2,371 ribu menurun dibandingkan tahun 2014 yang USD3,895 ribu.
In addition to such transactions that are described in the table, related party transactions also occur in key management the form of compensation given to the Board of Commissioners and Board of Directors. In 2015, compensation to the Board of Commissioners and Board of Directors amounted to USD2,371 thousand lower than in 2014 at USD3,895 thousand.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 143 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN Regulatory Changes that Significantly Affect The Company
Hingga akhir periode pelaporan tidak ada perubahan peraturan perundang-undangan yang diberlakukan Pemerintah, dan tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap Perusahaan.
/ 144 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Until the end of the reporting period there have no changes in the laws and regulations enacted by the Government, and have not significantly affected the Company.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
KEBIJAKAN AKUNTANSI Accounting Policies
Kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dalam penyusunan Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan, untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015 dan tahun-tahun sebelumnya. Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan telah sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (PSAK).
Accounting policies have been consistently applied in the preparation of the Corporate Annual Financial Statements, for the fiscal year ended December 31, 2015 and the previous years. Preparation of Corporate Annual Financial Statements has complied with the Indonesian Financial Accounting Standards (SFAS).
Sejak akhir tahun 2010, Pertamina EP juga telah menerapkan Program Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS), dalam rangka mencapai laporan keuangan kelas dunia. Pelaporan keuangan berstandar internasional mencerminkan akuntabilitas dan transparansi Perusahaan.
Since the end of 2010, Pertamina EP has also adopted Convergence Program of International Financial Reporting Standards (IFRS), in order to achieve world-class financial statements. International standards of financial reporting reflect the accountability and transparency of the Company.
Program Konvergensi IFRS tidak hanya berdampak kepada aspek akuntansi, tetapi juga difokuskan pada berbagai aspek meliputi implikasi akuntansi dan pelaporan perpajakan, implikasi pada data dan sistem informasi serta dampaknya pada perubahan proses bisnis.
IFRS Convergence program not only have an impact on the accounting aspects, but also focuses on various aspects covering the accounting implications and tax reporting, the implications on the data and information system as well as their impact on changes in business processes.
DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
BASIS OF PREPARATION OF FINANCIAL STATEMENTS
Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan telah disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang dimodifikasi oleh revaluasi tanah dan bangunan, aset keuangan tersedia untuk dijual dan aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrumen derivatif) diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, serta menggunakan dasar aktual kecuali untuk laporan arus kas.
Annual Financial Statements of the Company have been prepared in accordance Financial Accounting Standards in Indonesia. The report prepared on the historical cost convention, as modified by the revaluation of land and buildings, available-for-sale financial assets and financial assets and liabilities (including derivative instruments) at fair value through profit or loss, as well as using an actual basis, except for statements of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan mengklasifikasi arus kas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
Statements of cash flows prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Laporan keuangan disajikan dalam ribuan dolar Amerika Serikat (USD), kecuali dinyatakan lain.
Financial statements are presented in thousands of US dollars (USD), unless otherwise stated.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 145 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PERUBAHAN PADA PERNYATAAN STANDAR AKUTANSI KEUANGAN DAN INTERPRESTASI STANDAR AKUTANSI KEUANGAN
CHANGES TO THE STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND INTERPRETATION OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
Penerapan dari Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (‘ISAK’) 27, ‘Pengalihan Aset dari Pelanggan’, ISAK 28, ‘Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” dan ISAK 29, ‘Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka’ yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2014 tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan periode berjalan atau tahun sebelumnya.
The application of the Interpretation of Financial Accounting Standards (‘IFAS’) 27, ‘Transfer of Assets from Customers’, IFAS 28, ‘Termination of Financial Liabilities with Equity Instruments’ and IFAS 29, ‘Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mining’ effective from January 1, 2014 did not result in any changes in accounting policies of the Company and has no impact on the amounts reported for the year or the previous year.
Perusahaan telah melakukan analisa dampak penerapan PSAK dan ISAK baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, yakni:
The Company has conducted analysis on impact of new SFAS and IFAS application, revisions and interpretations that have been issued area as follows:
• • • • • • •
• • • • • • •
• • • • • • •
PSAK 65 ‘Laporan keuangan konsolidasian’. PSAK 66 ‘Pengaturan bersama’. PSAK 67 ‘Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain’. PSAK 68 ‘Pengukuran nilai wajar’. PSAK 1 (revisi 2013) ‘Penyajian laporan keuangan’. PSAK 4 (revisi 2013) ‘Laporan keuangan tersendiri’. PSAK 15 (revisi 2013) ‘Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama’. PSAK 24 (revisi 2013) ‘Imbalan kerja’. PSAK 46 (revisi 2014) ‘Pajak penghasilan’. PSAK 48 (revisi 2014) ‘Penurunan nilai aset’. PSAK 50 (revisi 2014) ‘Instrumen keuangan: penyajian’. PSAK 55 (revisi 2014) ‘Instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran’. PSAK 60 (revisi 2014) ‘Instrumen keuangan: pengungkapan’. ISAK 26 (revisi 2014) ‘Penilaian ulang derivatif melekat’.
• • • • • • •
SFAS 65 ‘Consolidated financial statements’ SFAS 66 ‘Joint arrangements’ SFAS 67 ‘Disclosure of interests in other entities’ SFAS 68 ‘Fair value measurement’ SFAS 1 (2013 revision) ‘Presentation of financial statements’ SFAS 4 (2013 revision) ‘Separate financial statements’ SFAS 15 (2013 revision) ‘Investments in associates and joint ventures’ SFAS 24 (2013 revision) ‘Employee benefits’ SFAS 46 (2014 revision) ‘Income tax’ SFAS 48 (2014 revision) ‘Impairment of assets’ SFAS 50 (2014 revision) ‘Financial instrument: presentation’ SFAS 55 (2014 revision) ‘Financial instrument: recognition and measurement’ SFAS 60 (2014 revision) ‘Financial instrument: disclosure’ IFAS 26 (2014 revision) ‘Reassessment of embedded derivatives’
PENJABARAN MATA UANG ASING
FOREIGN CURRENCY TRANSLATION
Akun-akun tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan disajikan dalam mata uang USD, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan.
The accounts included in the Company’s financial statements are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (functional currency). The financial statements are presented in US Dollars (USD), which is the functional and presentation currency of the Company.
Transaksi dalam mata uang selain mata uang USD dijabarkan menjadi USD menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang berasal dari pembayaran atas transaksitransaksi tersebut dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain USD menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun diakui dalam laba rugi.
Transactions in currencies other than the USD are translated into USD using the exchange rates at the date of transaction. Gains and losses on foreign exchange derived from the payment of such transactions and from the translation of monetary assets and liabilities in currencies other than USD using the exchange rates at the end of the year are recognized in the income statement.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2015, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia.
The exchange rates used on December 31, 2015, were based on the middle rate issued by Bank Indonesia.
/ 146 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
INFORMASI PENTING LAIN Other Important Information Berdasarkan RKAP 2015 & RKAP 2015 Revisi, disetujui Key Performance Indicators (KPI) sebagai dasar pengukuran dan penilaian tingkat kesehatan dan kinerja Perusahaan.
Based on the Corporate Work Plan and Budget (RKAP) 2015 and the Revised Corporate Work Plan and Budget, Key Performance Indicators (KPI) was approved as the basis for the measurement and assessment of the health and performance of the Company.
KPI tersebut dilihat dari 3 perspektif sebagai berikut: 1. Kinerja Keuangan 2. Kinerja Pertumbuhan 3. Kinerja Administrasi
KPI was reviewed based on 3 perspectives, as follows: 1. Financial Performance 2. Growth Performance 3. Administration Performance
Berdasarkan penilaian tersebut, tingkat kesehatan Perusahaan pada tahun 2015 digolongkan dalam kondisi “SEHAT” kategori “SEHAT A” dengan nilai “73,00”
Based on the assessments, the Company’s level of soundness in 2015 was classified as “HEALTHY “, or in the category “HEALTHY AA” with the score of “73.00”
Adapun tingkat kesehatan perusahhaan dalam waktu tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut:
The levels of soundness of the company over the last three years are as follows:
Tingkat Kesehatan Perusahaan Tahun 2015 Level of Company Soundness 2015 Indikator | Indicator
Kinerja Keuangan Financial Performance
Bobot | Weight Value
Nilai | Score
Bobot | Weight Value
Imbalan kepada Pemegang Saham | Return on Equity
21
20.00
25.21
20.00
Imbalan Investasi | Return on Investment
28
15.00
21.15
15.00
Margin Pendapatan Operasi | Operating Profit Margin
46
3.00
40.64
3.00
Margin Laba Bersih | Net Profit Margin
23
3.00
25.24
3.00
Rasio Kas | Cash Ratio
18
3.00
7.22
1.00
Rasio Lancar | Current Ratio
246
5.00
113.20
4.00
Perputaran Piutang | Collection Period
29
3.00
22.12
3.00
Perputaran Persediaan (ITO) | Inventory Turnover (ITO)
N/A
0.00
N/A
0.00
Perputaran Total Aset (TATO) | Total Asset Turnover (TATO)
52
1.50
42.94
1.50
Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset Total Equity to Total Asset Ratio
55
6.0
41.69
7.00
0.00
89.87
Rasio Bunga Berjangka | Time Interest Earned Ratio
(1,366)
59.50
60.50
NKK Setelah Diproporsionalkan Proportional Score of Financial Performance
62.00
63.00
SEHAT | HEALTHY
SEHAT | HEALTHY
Pertumbuhan Produktivitas Aset | Asset Productivity Growth (ASPG)
-43
0.00
(58.91)
0.00
Pertumbuhan Penjualan | Sales Growth
-24
0.00
(37.92)
0.00
Pertumbuhan Margin Laba Bersih | Net Profit Margin Growth (NPMG)
-31
0.00
(25.06)
0.00
Penjualan Kepada Total Aset | Sales to Total Asset (STAG)
-25
0.00
(39.25)
0.00
Pertumbuhan Laba Bersih | Net Profit Growth (NPG)
-47
0.00
(53.47)
Nilai Kinerja Pertumbuhan (NKP) | Score of Growth Performance Klasifikasi Kinerja Pertumbuhan | Classification of Growth Performance
Kinerja Administrasi Administrative Performance
3.00
Nilai Kinerja Keuangan (NKK) | Score of Financial Performance
Klasifikasi Kinerja Keuangan | Classification of Financial Performance
Kinerja Pertumbuhan Growth Performance
Teraudit 2015 | Audited 2015
RKAP 2015 Nilai | Score
0.00
0.00 KURANG TUMBUH | Less Growth
0.00 KURANG TUMBUH | Less Growth
Laporan Keuangan Perusahaan Bulanan | Monthly Financial Statement
≤7 hari kalender
2.00
≤7 hari kalender
Laporan Manajemen Perusahaan Bulanan | Monthly Financial Report
≤16 hari kalender
2.00
≤16 hari kalender
2
≤Bulan Maret
3.00
≤Bulan Maret
3.00
3.00
≤Bulan Agustus
Laporan Keuangan Audited | Audited Financial Statement Rancangan RKAP | Corporate Work Plan & Budget Draft
≤Bulan Agustus
Nilai Kinerja Administrasi (NKA) | Score of Administration Performance Klasifikasi Kinerja Administrasi Classification of Administration Performance Total (NKK + NKP + NKA) Tingkat Kesehatan Perusahaan Level of Company Soundness
2.00
3.00
10.00
10.00
TERTIB | ORDERLY
TERTIB | ORDERLY
72.00
73,00
SEHAT A HEALTHY A
SEHAT AA HEALTHY AA
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 147 /
Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
/ 148 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Pedoman dan Prinsip-Prinsip Tata Kelola Guidelines and Principles of Governance
152
Struktur Tata Kelola Governance Structure
155
Etika Kerja dan Bisnis Ethics Code and Business Conduct RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS)
170
Dewan Komisaris Board of Commissioners
177
Direksi Board of Directors
187
Penilaian Kinerja (Assessment) terhadap Dewan Komisaris dan Direksi Performance Assessment of Board of Commissioners and Board of Directors
196
Kebijakan Remunerasi Remuneration Policy
198
Pengungkapan Hubungan Afiliasi antara Anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham utama Disclosure of Affiliations Between Members of The Board of Directors, Board of Commissioners and Major Shareholders
200
Komite Audit Audit Committee
204
Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee
209
Komite Investasi dan Manajemen Risiko Investment and Risk Management Committee
210
Komite Etika dan GCG Ethics and GCG Committee
213
Sekretaris Perusahaan Corporate secretary
219
Sekretaris Dewan Komisaris Secretary of the Board of Commissioners
221
Manajemen Risiko Perusahaan Company Risk Management
222
Sistem Pengendalian Internal dan Audit Internal Internal Control System and Internal Audit
236
Perkara Penting yang Dihadapi Material Litigation
239
Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System
247
Keterbukaan Informasi Information Disclosure
250
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 149 /
174
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
Sejalan dengan Visi Perusahaan untuk menjadi entitas bisnis minyak dan gas (migas) kelas dunia, Pertamina EP senantiasa menerapkan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG). Untuk menjamin penerapan GCG di Pertamina EP dilaksanakan sebaik mungkin dan telah sejalan dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta penerapan praktik-praktik terbaik GCG, PT Pertamina EP mengacu pada beberapa ketentuan, antara lain sebagai berikut: a. Undang-Undang RI No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. b. Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/ MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara. c. Anggaran Dasar PT Pertamina EP.
/ 150 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
In line with the Company’s Vision to be a world class business entity of oil and gas, Pertamina EP continually applies the good corporate governance (GCG) practices. To ensure the GCG at Pertamina EP is implemented properly and in accordance with the applicable laws and regulations as well as GCG best practices, PT Pertamina EP refers to several provisions, as follows:
a. The Republic of Indonesia Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company. b. Regulation of the State Minister of SOEs No.Per-01/ MBU/2011 on Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises. c. Articles of Association of PT Pertamina EP.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
TUJUAN DAN MANFAAT TATA KELOLA Purpose and Benefit of Governance
TUJUAN TATA KELOLA | Governance Purpose • Mendorong tercapainya kesinambungan Perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta kewajaran dan kesetaraan. • Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing organ Perusahaan. • Mendorong Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan. • Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar Perusahaan. • Mengoptimalkan nilai Perusahaan bagi Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan pemangku kepentingan lainnya. • Meningkatkan daya saing Perusahaan.
• Encourage the achievement of the Company’s sustainability through a management based on the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, fairness and equality. • Encourage empowerment of function and independence of each organ of the Company. • Encourage shareholders, the Board of Commissioners and Board of Directors in decision making and carry out actions based on high moral values and compliance with laws and regulations. • Raise the Company’s awareness and social responsibility towards community and the environment, especially around the Company. • Optimize the Company’s value for shareholders while remaining to pay attention to other stakeholders. • Raise the Company’s competitiveness.
MANFAAT TATA KELOLA | Benefit of Governance • Kejelasan tugas, kewenangan dan tanggung jawab antarfungsi baik di organ utama maupun organ pendukung, sehingga mengarah pada iklim kerja dan budaya koordinasi yang lebih baik. • Terciptanya komitmen bersama yang kuat dalam pencapaian visi Perusahaan. • Meningkatnya kepercayaan pemangku kepentingan, terutama pemangku kepentingan utama yakni PT Pertamina (Persero) selaku pemegang saham dan pemerintah. • Terciptanya iklim kerja yang kondusif yang mendorong pada peningkatan kinerja Perusahaan, yang dibuktikan dengan peningkatan angka produksi serta keuntungan Perusahaan. • Mendorong timbulnya kesadaran nilai moral dan tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar Perusahaan. • Mengoptimalkan nilai Perusahaan bagi pemegang saham dengan tetap memperhatikan pemangku kepentingan lainnya.
• Clarity of duties, authority and responsibilities across functions both in main organs and support organs, in order to lead to a better working climate and coordination culture. • The creation of a strong collective commitment in achieving the Company’s vision. • Increased confidence of stakeholders, especially key stakeholder, PT Pertamina (Persero) as shareholder and the government. • The creation of a conducive working climate that leads to the Company’s improved performance, as evidenced by the increase in the figures of production and profits of the Company. • Raise the Company’s awareness of moral values and social responsibility towards community and the environment, especially around the Company. • Optimize the Company’s value for shareholders while remaining to pay attention to other stakeholders.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 151 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PEDOMAN DAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA Guidelines and Principles of Governance
Penerapan GCG tercermin dalam kegiatan perusahaan, yaitu dengan disusunnya pedoman Board Manual dan Code of Corporate Governance (CoCG). Pedoman ini bersifat mengikat dan mengatur mengenai kedudukan, tugas, tanggung jawab dan kewenangan serta tata laksana hubungan kerja organ utama dan organ pendukung perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas kinerja dalam rangka mengoptimalkan nilai perusahaan bagi Pemegang Saham sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
GCG implementation is reflected in the company’s activities through the establishment of Board Manual and the Code of Corporate Governance (CoCG). These guidelines are binding and stipulate the position, duties, responsibilities and authority as well as the administration of employment relations of the company’s main organs and support organs to improve the performance quality and effectiveness in order to optimize the company’s value for shareholders in accordance with the GCG principles.
Penerapan GCG dilakukan dalam sinergi antarfungsi internal Perusahaan.
GCG is implemented in the synergies across the Company’s internal functions.
Penerapan GCG Pertamina EP juga memperhatikan praktik-praktik yang berlaku dalam pelaksanaan GCG di PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan. Hal ini terutama dalam hal investasi, mengingat putusan investasi menjadi kewenangan PT Pertamina (Persero).
Pertamina EP’s GCG implementation also pays attention to the implementation of GCG practices at PT Pertamina (Persero) as the parent company. It is mainly in terms of investment, since the investment decision making is under the authority of PT Pertamina (Persero).
Prinsip-Prinsip GCG Pelaksanaan GCG mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011, juncto Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara. Prinsip-prinsip tersebut meliputi: 1. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Salah satu contoh implementasi prinsip transparansi di lingkungan Pertamina EP adalah informasi visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris beserta anggota keluarganya dalam perusahaan dan perusahaan lainnya, sistem manajemen risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan GCG serta tingkat kepatuhannya, dan kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan dilaporkan secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya.
GCG Principles GCG implementation refers to the governance principles stipulated in the Regulation of State Minister of Stateowned Enterprises (SOEs) No.Per-01/MBU/2011 dated August 1, 2011, in conjunction with Regulation of State Minister of SOEs No.Per-09/ MBU/2012 dated July 6, 2012 On Good Corporate Governance Implementation in StateOwned Enterprises. The principles include: 1. Transparency, which includes transparency in the decision-making process and transparency in disclosing material and relevant information about the company. One example of the transparency principle implementation within Pertamina EP is the information of vision, mission, business targets and corporate strategy, financial condition, composition and compensation of the management, the controlling shareholder, stock ownership by members of the Board of Directors and the Board of Commissioners and their family members in the company and othe companies, risk management system, monitoring and internal control system, GCG system and implementation and its level of compliance, significant events that may affect the company are reported in a timely manner, adequate, clear, accurate and easily accessible to stakeholders in accordance with their rights.
/ 152 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
2. Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Beberapa contoh implementasi prinsip akuntabilitas di lingkungan Pertamina EP adalah : • PT Pertamina EP menetapkan adanya rincian tugas, dan tanggung jawab masing-masing organ perusahaan secara jelas dan selaras dengan visi, misi dan strategi perusahaan sehingga tercipta keseimbangan kekuasaan dan pengelolaan perusahaan secara efektif. • PT Pertamina EP memformulasikan ukuran kinerja dari segenap jajaran perusahaan berdasarkan ukuran-ukuran yang disepakati dan konsisten dengan corporate value, sasaran dan strategi perusahaan serta memiliki sistem reward and consequences. • PT Pertamina EP mempunyai kode etik (code of conduct) yang merupakan pedoman tertulis tentang kesadaran etik (ethical sensibility), berpikir etik (ethical reasoning), dan perilaku etik (ethical conduct), dalam rangka keberhasilan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
2. Accountability, which is clarity of function, implementation and accountability of organs for effective management of the company. Examples of the accountability principle implementation within Pertamina EP are: • PT Pertamina EP establishes job descriptions and responsibilities of each organ of the company with clarity and in line with the vision, mission and strategy of the company in order to create a balance of power and effective management of the company. • PT Pertamina EP formulates performance measurement of all ranks in the company based on criteria, which are established and consistent with corporate values, goals and strategy as well as has reward and consequences system.
3. Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Beberapa contoh implementasi prinsip pertanggungjawaban di lingkungan Pertamina EP adalah : • PT Pertamina EP berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap Peraturan Perusahaan, Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, • PT Pertamina EP melaksanakan tanggung jawab sosial antara lain kepedulian terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai sehingga terpelihara kesinambungan usaha perusahaan.
3. Responsibility, which is compliance with laws and regulations in the management of the company and sound corporate principles. Examples of the responsibility principle implementation within Pertamina EP are:
• PT Pertamina EP has a code of conduct that serves as written guidelines on ethical sensibility, ethical reasoning, and ethical conduct, for the successful implementation of Good Corporate Governance.
• PT Pertamina EP upholds the prudential principle and ensures compliance with company regulations, articles of association as well as existing laws and regulations, • PT Pertamina EP fulfills its social responsibility, which includes care for the communities and the environment, especially those around the company with adequate planning and implementation to maintain the company’s business sustainability.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 153 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
4. Kemandirian, yaitu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Beberapa contoh implementasi prinsip kemandirian di lingkungan Pertamina EP adalah : • PT Pertamina EP melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa sesuai dengan ketentuan PTK 007 dan tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun. • Melaksanakan kegiatan operasi secara profesional sesuai dengan tugas dan tanggung jawab serta bebas dari benturan kepentingan
4. Independence, which is the state of professionally managed company with no conflict of interest and influence/pressure from any parties that do not comply with laws and regulations, as well as sound corporate principles. Examples of the independence principle implementation within Pertamina EP are: • PT Pertamina EP carries out procurement of goods and services in accordance with the provisions of PTK 007 and cannot be intervened by any parties. • Conducting operations in a professional manner in accordance with the duties and responsibilities, and are free from conflicts of interest
5. Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan. Beberapa contoh implementasi prinsip kewajaran di lingkungan Pertamina EP adalah : • PT Pertamina EP harus memberikan perlakuan yang setara dan wajar (equal treatment) kepada para pemangku kepentingan di dalam memenuhi haknya sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan dengan tetap memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; • PT Pertamina EP harus memberikan kesempatan kepada para pemangku kepentingan dalam memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan perusahaan serta membuka akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip transparansi dalam lingkup kedudukan masing-masing.
5. Fairness, which is impartiality and equality in fulfilling the rights of stakeholders arising under agreements as well as laws and regulations. Examples of the fairness principle implementation within Pertamina EP are:
/ 154 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
• PT Pertamina EP shall provide fair and equal treatment to the stakeholders in fulfilling their rights in accordance with the benefits and the contribution given to the company with regard to the provisions of the Articles of Association as well as applicable laws and regulations; • PT Pertamina EP shall provide an opportunity for stakeholders to provide input and opinions in the interests of the company as well as open access to information in accordance with the principle of transparency within the scope of their respective capacities.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
STRUKTUR TATA KELOLA Governance Structure
Sesuai Undang Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, masing-masing organ perusahaan mempunyai peran penting dalam penerapan GCG dan menjalankan fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya demi kepentingan Perusahaan.
In accordance with Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, each organ of the Company has an important role in the GCG implementation and carries out the functions, duties, and responsibilities for the interests of the Company.
Struktur GCG Pertamina EP terdiri dari struktur Organ Utama yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi serta organ pendukung Dewan Komisaris yang terdiri dari Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit dan Komite Investasi dan Manajemen Risiko serta Organ Pendukung Direksi yang terdiri dari Legal & Relation (Sekretaris Perusahaan), Internal Audit serta Komite Etika dan GCG.
GCG structure of Pertamina EP consists of Main Organ structure composed of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and Board of Directors as well as the supporting organs of the Board of Commissioners consisting of the Secretary of the Board of Commissioners, the Audit Committee and the Investment and the Risk Management Committee and supporting organs of the Board of Directors consisting of Legal & Relations (Corporate Secretary), Internal Audit as well as Ethics and GCG Committee.
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
Organ Perusahaan dan Struktur Tata Kelola Pertamina EP Pertamina EP’s Organ and Governance Structure
PRESIDENT DIRECTOR
BOARD OF COMMISSIONERS
RONY GUNAWAN
ETHIC AND GCG COMMITTEE
Legal & Relation
BOARD OF COMMISSIONERS SECRETARIATE
INTERNAL AUDIT
AUDIT COMMITTEE
MANAGEMENT
INVESTMENT & RISK MANAGEMENT COMMITTEE
Employees
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 155 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
KOMITMEN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Implementation Commitment
Bentuk komitmen Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi untuk selalu menerapkan GCG dituangkan dalam Board Manual dan Code of Corporate Governance (CoCG) serta Etika Kerja dan Bisnis (EKB). Adapun penerapan EKB berlaku untuk seluruh pekerja PT Pertamina EP tanpa pengecualian, termasuk di dalamnya Dewan Komisaris dan Direksi, yang diperkuat dengan komitmen untuk menandatangani Lembar Pernyataan EKB & Pakta Integritas. Selain itu nilai kepatuhan GCG juga menjadi salah satu poin dalam Key Performance Indicator yang harus dicapai oleh Direksi.
The commitment of Shareholders, the Board of Commissioners and Board of Directors to always implement GCG is set forth in the Board Manual and the Code of Corporate Governance (CoCG) as well as Ethics Code and Business Conduct (ECBC). The ECBC applies to all employees of PT Pertamina EP without exception, including the Board of Commissioners and Board of Directors, which are reinforced by a commitment to sign the ECBC Declaration and the Integrity Pact. In addition the GCG compliance score is also one of the points in the Key Performance Indicators that must be achieved by the Board of Directors.
Untuk mendukung terlaksananya komitmen tersebut, telah disusun Pedoman Penerapan EKB dan GCG sebagai acuan dalam penerapan praktik-pratik GCG dan EKB bagi seluruh pekerja PT Pertamina EP. Selain itu, Pedoman tersebut juga mengatur tugas dan tanggung jawab Komite Etika & GCG selaku Komite yang bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan GCG & EKB di PT Pertamina EP.
In order to support the implementation of this commitment, ECBC and GCG Implementation Guidelines have been prepared as a reference in the implementation of GCG practices and ECBC for all employees of PT Pertamina EP. In addition, the guidelines also regulate the duties and responsibilities of the Ethics and GCG Committee as the committee responsible for overseeing the implementation of GCG and ECBC in PT Pertamina EP.
Ketentuan-ketentuan yang menjadi acuan penerapan GCG di Pertamina EP adalah:
The provisions of the reference implementation of GCG at Pertamina EP are:
a. Undang-Undang RI No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. b. Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/ MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara. c. Anggaran Dasar PT Pertamina EP. d. Board Manual. e. Code of Corporate Governance (CoCG). f. Buku Pedoman Etika Kerja dan Bisnis (EKB). g. Pedoman Penerapan EKB dan GCG No.A-001/ EP6000/2011-S0/Rev00. h. Tata Kerja Organisasi Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System) No.B-001/ EP6000/2011-S0/Rev00. i. Tata Kerja Organisasi Pemberian dan Penerimaan Cinderamata serta Keramahtamahan No. B-002/ EP6000/2011-S0/Rev00 j. Tata Kerja Individu Penyusunan Laporan Tindak Lanjut Pengaduan Etika & GCG No. C-001/EP6000/2011-S0/ Rev00.
a. Republic of Indonesia Law No.40 of 2007 on Limited Liability Company. b. Regulation of the State Minister of SOEs No.Per-01/ MBU/2011 on Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises. c. Articles of Association of PT Pertamina EP. d. Board Manual. e. Code of Corporate Governance (CoCG). f. Ethics Code and Business Conduct (ECBC). g. ECBC and GCG Implementation Guidelines No.A-001/ EP6000/2011-S0/Rev00. h. Organization Work Procedure of Whistle Blowing System No. B-001/EP6000/2011-S0/Rev00.
/ 156 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
i. Organization Work Procedure of Giving and Accepting Gifts and Hospitality No. B-002/EP6000/2011-S0/ Rev00 j. Individual Work Procedure on Preparation of Ethics and GCG Complaint Follow Up Report No. C-001/ EP6000/2011-SO/Rev00.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Pertamina EP juga menyesuaikan praktik-praktik terbaik GCG, yang diterapkan dalam lingkup nasional maupun regional, di antaranya: [G4-15] • Ketentuan Umum dari Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). • ASEAN Corporate Governance Scorecard.
Pertamina EP also adopts best practices of corporate governance, which are applied nationally and regionally, among them: [G4-15] • General Provisions of the National Committee on Governance (KNKG). • ASEAN Corporate Governance Scorecard
PELAPORAN HARTA KEKAYAAN PEJABAT PERUSAHAAN
WEALTH REPORTING OF CORPORATE OFFICIALS
Sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero), pejabat perusahaan di lingkungan Pertamina EP pada tingkat jabatan tertentu wajib menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Surat Keputusan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No.56/C00000/2013-S0 tertanggal 19 September 2013, yang merupakan tindak lanjut pelaksanaan Undang Undang No.28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
As a subsidiary of PT Pertamina (Persero), the corporate officials at Pertamina EP on particular level of positions are required submit Wealth Report of State Official (LHKPN). This is in accordance with the provisions of the Decree of President Director of PT Pertamina (Persero) No. 56/C00000/2013-S0 dated September 19, 2013, which is a follow up to the implementation of Law No. 28 of 1999 on the Implementation of the Clean Government, Free from Corruption, Collusion and Nepotism.
Adapun pejabat perusahaan di lingkungan Pertamina EP yang berkewajiban menyampaikan LHKPN adalah: 1. Direksi. 2. Vice President/setara. 3. Manajer/setara. 4. Komisaris yang tidak sekaligus menjabat sebagai Direksi Pertamina dan bukan pejabat tugas perbantuan.
The corporate officials of Pertamina EP obliged to submit LHKPN are: 1. Directors. 2. Vice President/equivalent. 3. Managers/equivalent. 4. Commissioners who do not concurrently serve as Directors of Pertamina and not a task assistance official.
LHKPN dari pejabat perusahaan di lingkungan Pertamina EP disampaikan kepada Fungsi Compliance PT Pertamina (Persero), untuk kemudian diteruskan kepada pihak berwenang. Hingga akhir tahun 2015, terdapat 114 pejabat perusahaan yang memperbarui laporan dari total 306 pejabat perusahaan yang menjadi wajib lapor
LHKPN of corporate officer at Pertamina EP is submitted to the Compliance Function of PT Pertamina (Persero), to be forwarded to the authorities. Until the end of the reporting period there were 114 officials who updated the report out of a total 306 corporate officials who are required to report.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 157 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
TAHAPAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Stages of Corporate Governance Implementation
Pertamina EP telah memiliki peta jalan penerapan GCG yang akan dilaksanakan dalam beberapa tahapan. Sesuai peta jalan tersebut, penerapan GCG ditargetkan menjadi budaya Perusahaan. Untuk memastikan hal tersebut, Pertamina EP menjalankan internalisasi GCG dan melakukan pengukuran pencapaian GCG dengan melibatkan assessor (tim penguji) independen.
Pertamina EP has had GCG implementation roadmap that will be conducted in several stages. According to the roadmap, the GCG implementation is targeted to become the corporate culture. To ensure this, Pertamina EP carries out GCG internalization and measurements of GCG achievement by involving independent assessor.
Tahapan Penerapan dan Pelaksanaan GCG Stages of GCG Application and Implementation
Pemahaman Mendalam | In-Depth Understanding • Kegiatan pemahaman tentang prinsip-prinsip tata kelola perusahaan kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Sekretaris Perusahaan, Internal Audit serta kepada seluruh pekerja PT Pertamina EP oleh Komite Etika & GCG. • Internalisasi GCG kepada seluruh pekerja PT Pertamin EP. • Pembentukan Komite Etika & GCG.
• The activities to gain in-depth understanding of corporate governance principles by the Shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors, Management, Corporate Secretary, Internal Control Unit and Ethics Committee, and GCG. • GCG internalization to the management and employees. • The establishment of Ethics & GCG Committee.
Konsolidasi Manusia dan Sistem | Consolidation of People and System • Pembangunan sarana dan prasarana tata kelola perusahaan serta komitmen manajemen dalam penerapan GCG antara lain melalui penyusunan Etika Kerja & Bisnis, Board Manual dan Code of Corporate Governance. • Pelaksanaan sosialisasi dan internalisasi GCG & EKB. • Penilaian penerapan GCG di lingkungan kerja PT Pertamina EP melalui assessment oleh Assessor independent. • Pemutakhiran materi internalisasi GCG & EKB
• Development of corporate governance infrastructure and facilities as well as management commitment through the formulation of Work Ethics & Business Conduct, Board Manual, and Code of Corporate Governance. • GCG dissemination and assessment. • Assessment of GCG implementation in the workplace of PT Pertamina EP through assessment by an independent assessor. • Updating GCG & ECBC internalization materia
Perbaikan Terus Menerus | Continuous Improvement • Perusahaan telah memiliki kompetensi dalam praktek bisnis berdasarkan prinsip-prinsip GCG. • Learning & sharing GCG. • Internalisasi & sosialisasi GCG kepada seluruh manajemen dan pekerja. • Assesment GCG setiap tahun oleh assessor independen hingga menjadi budaya perusahaan. • Melaksanakan perbaikan berkelanjutan praktik bisnis GCG yang baik antara lain berdasarkan rekomendasi tindak lanjut hasil assessment GCG.
/ 158 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
• The Company already has competencies in business practices based on the GCG principles. • Implement continuous improvement of proper GCG business practices. • GCG learning & sharing. • GCG internalization & dissemination to all members of management and employees. • Annual GCG Assessment by an independent assessor until it becomes the Corporate culture.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
1
2
3
4
5
6
Pedoman Umum GCG KNK
Visi dan Misi Pertamina EP
Peraturan Teknis dan Pelaksanaan
Sosialisasi dan Internalisasi
Implementasi
Budaya Perusaaan
Implementation
Corporate Culture
KNK GCG General Guidelines
Vision & Mission of Pertamina EP
Technical Rules & Implementation
Dissemination & Internalization
Hukum dan Peraturan Perundang-undangan
Hukum dan Peraturan Perundang-undangan
Prosedur dan Proses Bisnis
Laws and Regulations
Laws and Regulations
Visi dan Misi Pertamina EP
Visi dan Misi Pertamina EP
Business Process & Procedure
Vision & Mission of Pertamina EP
Vision & Mission of Pertamina EP
Praktik Terbaik Eksternal
Praktik Terbaik Eksternal
External Best Practices
External Best Practices
Laws and Regulations Laws and Regulations
Praktik Terbaik Internal Internal Best Practices
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 159 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PENINGKATAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Implementation Improvement
Sepanjang tahun 2015 Pertamina EP melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penerapan dan pelaksanaan tata kelola perusahaan, yaitu:
Throughout 2015, Pertamina EP made various efforts to improve the application and implementation of corporate governance, namely:
• Assessment GCG oleh assessor independen. Secara berkesinambungan Pertamina EP menyelenggarakan assessment untuk mengetahui tingkat penerapan GCG. Assessment dilaksanakan setiap dua tahun sekali, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011.
• GCG assessment by an independent assessor. Pertamina EP continuously conducts assessment to determine the level of GCG implementation. The assessment is carried out every two years, as stated in the Regulation of the Minister of State Owned Enterprise No. PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011.
/ 160 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
• Internalisasi EKB dan GCG secara online melalui sistem GCG Compliance PT Pertamina EP. Pelaksanaan GCG Compliance Online ditujukan agar pekerja memiliki pemahaman dalam penerapan GCG dan etika kerja yang baik dalam aktivitas kerja seharihari di lingkungan PT Pertamina EP. Setiap pekerja diharuskan melaksanakan internalisasi GCG & EKB setiap tahunnya. Di tahun 2015, pelaksanaan GCG Compliance Online di Pertamina EP mencapai 90,72%. Hal ini menunjukkan tingginya tingkat kesadaran dan partisipasi para pekerja atas peran pentingnya tata kelola yang baik dalam menunjang tercapainya kinerja perusahaan yang lebih baik.
• Online internalization of ECBC and GCG is through GCG Compliance system of PT Pertamina EP. The GCG Compliance Online implementation is intended to enable the employees to have an understanding on the GCG implementation and a good work ethic in daily work activities at PT Pertamina EP. Each employee is required to carry out the internalization of GCG & ECBC every year. In 2015, the implementation of GCG Compliance Online at Pertamina EP reached 90.72%. This demonstrated the high level of awareness and participation of employees on the important role of good governance in supporting the achievement of better corporate performance
• Pemutakhiran Board Manual dan Code of Corporate Governance sebagai perwujudan komitmen Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. Board Manual dan CoCG mengatur kedudukan, tugas, tanggung jawab dan kewenangan serta tata laksana hubungan kerja organ utama dan organ pendukung perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas kinerja dalam rangka mengoptimalkan nilai perusahaan bagi Pemegang Saham sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
• Updating Board Manual and the Code of Corporate Governance as a manifestation of the commitment of Shareholders, the Board of Commissioners and Board of Directors. Board Manual and COCG stipulate position, duties, responsibilities and authority as well as the administration of employment relations of the main organs and support organs of the company to improve the quality and effectiveness of performance in order to optimize the company’s value for shareholders in accordance with the GCG principles.
• Program pengenalan perusahaan kepada Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina EP yang baru diangkat di tahun 2015, yaitu :
• Company introduction program to the newly appointed Board of Commissioners and Board of Directors of PT Pertamina EP in 2015, namely:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Komisaris Utama: Ahmad Bambang Komisaris: Meidawati Komisaris: M. Hasan Alie Komisaris: Pontas Tambunan Komisaris: Leonards Tobing President Director: Rony Gunawan Direktur Operasi & Produksi: Pribadi Mahagunabangsa 8. Direktur Eksplorasi & Penemuan Cadangan Baru: Nanang Abdul Manaf 9. Direktur Pengembangan Perseroan: Herutama Trikoranto
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
President Commissioner: Ahmad Bambang Commissioner: Meidawati Commissioner: M. Hasan Alie Commissioner: Pontas Tambunan Commissioner: Leonards Tobing President Director: Rony Gunawan Production& Operations Director: Pribadi Mahagunabangsa 8. Exploration & New Discovery Project Director: Nanang Abdul Manaf 9. Corporate Development Director: Herutama Trikoranto
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report
161 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PENILAIAN GCG
GCG ASSESSMENT
Secara berkesinambungan Pertamina EP menyelenggarakan assessment untuk mengetahui tingkat penerapan GCG. Assessment dilaksanakan setiap dua tahun sekali, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011.
Pertamina EP continuously performs assessment to determine the level of GCG implementation. The assessment is carried out every two years, as stated in the Regulation of the State Minister of SOEs No. PER-01/ MBU/2011 dated August 1, 2011.
Assessment dilakukan pihak independen, dalam hal ini Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Laporan Hasil Assessment Good Corporate Governance Pertamina EP Tahun 2015 No. LGCG-47/D504/3/2016 tanggal 17 Maret 2016 menunjukkan capaian perusahaan (skor) 87,61 dari bobot maksimal 100. Hal tersebut masuk dalam kategori ”Sangat Baik”.
The assessment is conducted by an independent party, in which case is the Finance and Development Supervisory Board (BPKP). The 2015 Good Corporate Governance Assessment Report No. LGCG-47/D504/3/2016 dated March 17, 2016showed performance score of 87.61 from maximum score of 100. It was categorized as “Very Good”.
Penilaian didasarkan pada kriteria dan metodologi seperti diatur dalam Surat Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No.SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012, yang terdiri dari enam aspek pengujian:
Assessment is based on criteria and methodologies as stipulated in the Decree of the Secretary of the Ministry of SOEs No.SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012, which consists of six aspects of assessment:
1. Komitmen terhadap penerapan tata kelola berkelanjutan. 2. Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 3. Dewan Komisaris. 4. Direksi. 5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi. 6. Aspek lainnya.
1. Commitment to the implementation of sustainable governance. 2. Shareholders and the General Meeting of Shareholders (GMS). 3. Board of Commissioners. 4. Board of Directors. 5. Disclosure and Transparency. 6. Other aspects.
Hasil Assessment Penerapan GCG GCG Implementation Assessment Results No
Aspek Pengujian Aspect of Assessment
Bobot Weight Value (%)
Capaian Achievement
Presentase Capaian Achievement Percentage (%)
I
Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Berkelanjutan Commitment to the Implementation of Sustainable Governance.
7.00
6.73
96.20
II
Pemegang Saham dan RUPS Shareholders and GMS
9.00
7.91
87.90
III
Dewan Komisaris Board of Commissioners
35.00
29.59
84.53
IV
Direksi Board of Directors
35.00
32.90
94.00
V
Pengungkapan Informasi dan Transparansi Information Disclosure and Transparency
9.00
7.98
88.64
VI
Faktor Lainnya Other aspects
5.00
2.50
50.00
Jumlah | Total
100.00
87.61
87.61
/ 162 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 163 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
TEKNOLOGI PENDUKUNG BISNIS | Business Support Technology TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (ICT)
INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT)
VISI Vision Menjadi penyedia layanan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) berkelas dunia pada industri hulu minyak dan gas.
To become a world class service provider of information and communication technology (ICT) in the upstream oil and gas industry
1. Memposisikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai pendaya strategis untuk mencapai sasaran bisnis dengan berfokus pada efektivitas, efisiensi, kerahasiaan, integritas, ketersediaan, kepatuhan dan keandalan.
1. Positioning the information and communication technology as a strategic driver to achieve business targets by focusing on effectiveness, efficiency, confidentiality, integrity, availability, compliance and reliability.
2. Secara terus menerus meningkatkan kontribusi dan nilai teknologi informasi dan komunikasi bagi bisnis Pertamina EP.
2. Continuously increasing contribution and value of information and communication technology for Pertamina EP’s business.
3. Menyediakan teknologi Informasi, pengembangan dan pemeliharaan aplikasi serta memproses proses bisnis Pertamina EP.
3. Providing information technology, application development and maintenance as well as Pertamina EP’s business process.
a. Tersedianya layanan end-user memuaskan pelanggan.
yang
a. Availability of end-user computing services that satisfy customers.
b. Menjadi ICT Service Provider yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan.
b. To be an ICT Service Provider that is able to meet customers’ needs.
c. Meningkatkan kualitas Tata Kelola TI (IT Governance) didasarkan pada best practice standards.
c. To improve the quality of IT Governance based on best practice standards.
d. Meningkatkan infrastruktur Teknologi Informasi yang mempunyai keamanan tangguh dengan availability dan reliability yang tinggi.
d. To improve Information Technology infrastructure that has strong security with high availability and reliability.
e. Memiliki SDM berkualitas, yang bekerja berdasarkan prinsip-prinsip operational excellence.
e. To have qualified human resources, who work based on the principles of operational excellence.
MISI Mission
SASARAN Target
/ 164 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
computing
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Fungsi ICT memegang peran penting mendukung kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi di seluruh wilayah kerja Pertamina EP. Dukungan diperlukan mengingat wiayah kerja Perusahaan meliputi area dari Sabang hingga Merauke, dengan ribuan pekerja dan seluruh tahapan proses operasional maupun produksi hulu migas.
ICT function plays an important role in supporting the needs of information and communication technologies in all working areas of Pertamina EP. The support is needed given the Company’s working areas spread across Sabang to Merauke, with thousands of employees and all stages of upstream oil & gas operating and production process.
Fungsi ICT menjadikan Perusahaan mampu melakukan studi termutakhir dalam ekplorasi, percepatan proyek pengembangan, dan peningkatan produksi yang efisien. Selain itu juga menjawab kebutuhan komunikasi, proses otomatisasi, kemudahan akses informasi, serta pelaporan konsolidasi administrasi dan operasi.
ICT function has enabled the Company to conduct the latest studies in exploration, project development acceleration, and efficient production increase. It also meets the needs for communication, automated process, and easy access to information, as well as the consolidated reporting of administration and operations.
Pengelolaan Lisensi Software E&P Pengelolaan lisensi user dan data project aplikasi GGRPFDE menggunakan web-hosting di Kantor Pusat dan Prabumulih.
Management of E&P Software License Management of user licenses and project data of GGRPFDE applications uses web hosting at Head Office and Prabumulih.
Pengelolaan Konvensional (sebelum) Conventional Management (before)
Sistem Web-hosting (sesudah) Web-hosting system (after)
Keuntungan dari sistem web hosting adalah sebagai berikut : 1. Lebih secure, melalui pembatasan akses
The advantage of web hosting system is as follows:
2. User dapat mengakses melalui PC/Laptop seluruh WK PEP yang terhubung ke jaringan intranet
2. Users can access via PC/Laptop all Working Areas of Pertamina EP connected to the intranet network
3. Dapat dilakukan kolaborasi antar user
3. Can do inter-user collaboration
4. Data tersentralisasi dan dibackup secara berkala
4. Data is centralized and backed up regularly
1. More secure, with restricted access
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 165 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Optimalisasi Utilisasi Lisensi Aplikasi Engineering Jumlah aplikasi Engineering/GGRPFDE yang digunakan di Pertamina EP adalah 30 aplikasi dengan jumlah lisensi concurrent sebanyak 200 lisensi. Sangat penting untuk menjaga level threshold optimal dari penggunaan lisensi aplikasi Engineering/GGRPFDE dan efisiensi biaya pembelian dan maintenance.
Optimizing Utilization License Application Engineering The number of Engineering/GGRPFDE applications used in Pertamina EP is 30 applications with a total of 200 concurrent licenses. It is important to maintain the optimal threshold level of using the Engineering/GGRPFDE application license and efficiency of purchase and maintenance costs.
Saat ini ICT Pertamina EP sudah menggunakan tool khusus untuk melakukan monitoring utilisasi lisensi aplikasi Engineering /GGRPFDE ini untuk dapat dianalisis secara periodik. Sehingga prosentase maintenance lisensi dapat lebih efektif dan efisien.
Pertamina EP ICT currently has been using a special tool to monitor the utilization of the Engineering/GGRPFDE application license to be analyzed periodically. Thus the percentage of license maintenance can be more effective and efficient.
Sebagai contoh untuk maintenance aplikasi Pipesim dapat dihemat sampai 78,088%.
One of the savings was the Pipesim application maintenance that can be saved up to 78.088%.
Optimalisasi Fitur Komunikasi IP Telephony Pertamina EP Sejalan dengan perkembangan teknologi yang makin pesat dengan peningkatan teknologi IP Telephony sekarang, Pertamina EP saat ini telah mengimplementasikan sistem IP Telephony di wilayah Asset 4 dan Kantor Pusat. Dengan mengoptimalkan fitur yang dimiliki dimana selain handset IP Telephony berfungsi sebagai media komunikasi tetapi juga dapat digunakan sebagai media informasi. Pertamina EP memanfaatkan fitur phone services dan directory services untuk menyajikan informasi korporasi yang bersifat generik, antara lain :
Optimization of IP Telephony Communication Features of Pertamina EP In line with the increasingly rapid development of technology with the current advanced IP Telephony technology, PT Pertamina EP has already implemented IP Telephony system in the area of Asset 4 and Head Office. By optimizing its features, IP telephony handset can function as a medium of communication as well as be used as an information medium. PT Pertamina EP utilizes the features of phone services and directory services to provide generic corporate information, among others:
a. Berita Portal Informasi diperoleh dari web intranet portal b. Cuaca Informasi diperoleh dari Yahoo Weather c. Laporan Produksi Informasi laporan produksi minyak dan gas yang diperoleh dari laporan SOT produksi d. Harga minyak dan gas dunia Informasi diperoleh berdasarkan informasi dari website Bloomberg e. Kurs Valuta Asing Informasi yang diperoleh berdasarkan informasi dari website Bank Indonesia f. Corporate Directory Informasi daftar telepon pekerja Pertamina EP seluruh wilayah Indonesia.
a. PEP News Portal Information gathered from the PEP portal intranet web b. Weather Information gathered from Yahoo Weather c. PEP Production Report Information on PEP oil and gas production report is obtained from the production SOT report d. Oil and Gas World Prices Information is obtained from Bloomberg website.
Untuk dapat menyediakan informasi generik di handset, maka phone services mengambil data dari penyedia informasi dalam format HTML, XML atau JSON kemudian diolah dan ditampilkan ke dalam format yang didukung oleh handset (XML).
To be able to provide generic information on the handset, the phone services retrieve data from information providers as HTML, XML or JSON then processed and displayed in a format that is supported by the handset (XML)
/ 166 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
e. Foreign Exchange Information is obtained from the website of Bank Indonesia f. Corporate Directory Information on PT Pertamina EP employees’ phone number list across Indonesia
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Arsitektur Sistem Phone Services System Architecture of Phone Services
Arsitektur Sistem Directory Services System Architecture of Directory Services
Selain itu untuk dapat menyediakan informasi corporate directory, maka directory services server melakukan query data dari LDAP server kemudian diolah dan ditampilkan ke dalam format yang didukung oleh handset (XML). Directory Services ini dapat menampilkan informasi tambahan terkait data personil user, antara lain : departemen, jabatan, email dll, sehingga dapat mengoptiomalkan hasil pencarian nomor kontak user.
In addition to be able to provide information on corporate directory, the directory services server performs the query data from LDAP server then processed and displayed in a format that is supported by the handset (XML). Directory Services can display additional information on user personnel data, among others: the department, job title, email, etc., thus it can optimize search results of user contact numbers.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 167 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Implementasi Aplikasi MAPS (Manajemen Aset Pertamina EP Berbasis Spasial) MAPS merupakan pengembangan basis data spasial Migas yang menyajikan kebutuhan data yang valid dan terintegrasi dari berbagai sumber yang akan menjadi referensi utama dalam perencanaan dan pengambilan keputusan Pertamina EP.
Implementation and Application of MAPS (Management Asset-Based Spatial Pertamina EP) MAPS is development of oil & gas spatial database that serves the needs of valid and integrated data from various sources that will be used as the main reference in planning and decision making of PT Pertamina EP.
Pengembangan ke depan MAPS akan menjadi Dashboard informasi Asset Sub Surface maupun Surface PT Pertamina EP.
The future development of MAPS will be information Dashboard of Sub Surface and Surface Assets of PT Pertamina EP.
Sebagai salah satu contoh penggunaan aplikasi MAPS dilakukan pada kegiatan relokasi pembangunan Pelabuhan Cilamaya. Wakil Presiden RI memberikan arahan untuk merelokasi Pelabuhan Cilamaya pada tanggal 2 April 2015 di Karawang, untuk mengkombinasikan dan menyelaraskan sejumlah kepentingan antara lain pembangunan pelabuhan dan produksi migas. Tim Kajian Rencana Relokasi yang dibentuk sesuai SP Presdir Pertamina EP, membutuhkan data dan informasi baik surface dan sub surface Pertamina EP yang bersinggungan area Pelabuhan Cilamaya.
As an example of using the MAPS application is on Cilamaya Port development relocation activities. In line with Vice President’s directives to relocate Cilamaya Port on April 2, 2015 in Karawang, to combine and align a number of interests, among others, construction of ports and oil & gas production. Relocation Plan Review Team formed pursuant to President Director’s Instruction Letter of Pertamina EP, required data and information of Pertamina EP’s surface and subsurface that intersect with Cilamaya Port area.
Dengan menggunakan aplikasi MAPS, dibutuhkan dapat disediakan, antara lain :
yang
By using the MAPS application, the required data that can be provided, including:
1. Informasi Surface : sumur, jalur pipa. 2. Informasi Sub Surface : rencana pengembangan eksplorasi, lokasi survey seismik. 3. Informasi pendukung : jarak antar object, kenampakan visual dari citra satelit, wilayah kerja Pertamina EP
1. Surface information: wells, pipelines. 2. Subsurface information: exploration development plan, seismic survey location. 3. Supporting information: distance between objects, visual appearance of satellite imagery, working areas of Pertamina EP
/ 168 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
data
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Sehingga Tim Kajian Rencana Relokasi dapat menghemat waktu mengambil keputusan dengan menggunakan data yang valid. Bila sebelumnya untuk proses request perubahan/ revisi Peta membutuhkan waktu sampai 3 jam, dengan aplikasi MAPS hanya dibutuhkan waktu 30 menit.
The Relocation Plan Review Team managed to save time in making decisions using valid data. Request of Map change/revision process of that previously took up to 3 hours, with MAPS application only takes 30 minutes.
Implementasi Virtualisasi Server PT Pertamina EP memulai Virtualisasi Server di Kantor Pusat sejak tahun 2013, dimulai untuk server aplikasi non Engineering (non GGRPFDE). Implementasi ini akan terus dikembangkan sampai di Kantor Asset dan Field.
Implementation of Server Virtualization PT Pertamina EP has started Server Virtualization at the Head Office since 2013, started for non-Engineering (non GGRPFDE) application server. This implementation will continue to be developed to the Offices of Assets and Fields.
IMPLEMENTASI SISTEM SERVER KONVENSIONAL Conventional Server System Implementation
IMPLEMENTASI SISTEM SERVER DENGAN VIRTUALISASI Virtualization Server System Implementation
Dengan diimplementasikannya sistem Virtualisasi Server ini memiliki keuntungan sebagai berikut :
The implementation of Virtualization Server system has the following advantages :
1. SLA Server Management System dapat dijaga hingga mendekati 100%. Kehandalan sistem lebih terjaga 2. Cost ownership menurun 76% dan mengurangi jumlah server fisik sehingga lebih hemat biaya dan ruang.
1. SLA Server Management System can be maintained up to nearly 100%. System reliability is better maintained. 2. Cost Ownership decreased 76% and reducing the number of physical servers that save more costs and space. 3. Power consumption managed to be lowered, thus reducing carbon emissions and operational cost savings. 4. The system can minimize data leakage of the process relating to the use of server management system.
3. Konsumsi listrik berhasil dikurangi, sehingga mengurangi emisi karbon dan penghematan biaya operasional. 4. Sistem dapat meminimalisir bocornya data terhadap proses yang berkaitan dengan penggunaan server management system.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 169 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
ETIKA KERJA DAN BISNIS Ethics Code and Business Conduct
Sebagai bentuk penerapan GCG, PT Pertamina EP telah memiliki Pedoman Etika Kerja dan Bisnis (EKB) yang mencakup seperangkat aturan perilaku yang dimiliki oleh pekerja PT Pertamina EP, baik dalam hubungan internal/ antara sesama pekerja PT Pertamina EP maupun dengan pihak eksternal.
As a form of GCG implementation, Pertamina EP has had Ethics Code and Business Conduct (ECBC) that covers a set of rules of behavior of PT Pertamina EP employees, both in terms of internal / interpersonal relations of Pertamina EP employees as well as with external parties.
Keberadaan dan pemberlakuan EKB bersifat mengikat untuk seluruh pekerja maupun pejabat perusahaan, termasuk Dewan Komisaris dan Direksi. Para pekerja dan pejabat perusahaan diwajibkan melakukan pengisian Lembar Pernyataan EKB & Pakta Integritas online melalui sistem online GCG.
The existence and enforcement of ECBC is binding for all employees and corporate officers, including the Board of Commissioners and Board of Directors. Employees and company officials are required to fill the Statement Sheet of ECBC & Integrity Pact through GCG online system.
/ 170 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
EKB merupakan referensi bagi pekerja yang mengalami keragu-raguan dalam menjalankan kegiatan bisnis pada situasi-situasi tertentu
ECBC is a reference to workers who hesitate in carrying out business activities in certain situations.
Etika Kerja dan Bisnis (EKB) Pertamina EP berisi tujuh aspek aturan perilaku, yang dinyatakan dalam definisi, batasan, dan perilaku yang harus dilakukan (DO) dan tidak boleh dilakukan (DON’T).
Ethics Code and Business Conduct (ECBC) of Pertamina EP contains seven aspects of code of conduct, which are stated in the definitions, boundaries, and behavior of DOs and DON’Ts.
Aspek-aspek dalam EKB mencerminkan nilai-nilai unggulan yang menjadi budaya dan identitas nilai keunggulan Perusahaan yang bersih, kompetitif, percaya diri, fokus kepada pelanggan, komersial, dan berkemampuan.
Aspects in the ECBC reflect the core values that become corporate culture and identity of the company core values of clean, competitive, confident, customer focused, commercial, and capable.
Aspek EKB | ECBC Aspect
Uraian | Description
Kesetaraan & Profesionalisme
Proses menuju Pertamina EP World Class dibangun melalui pengembangan pekerja yang profesional berlandaskan tata nilai, berintegritas, berwawasan luas dan saling menghargai serta didukung oleh lingkungan kerja yang kondusif. The process towards World Class Pertamina EP is built through the professional employee development based on values of integrity, knowledgeable, respectful and supported by conducive working environment.
Equality & Professionalism Integritas Bisnis Business Integrity Pengamanan Data dan Informasi Data and Information Protection
Pertamina EP menjalankan seluruh kegiatan bisnisnya secara transparan, wajar, dapat dipertanggungjawabkan, dan bersikap independen. Pertamina EP carries out the entire business activities in a transparent, fair, accountable and independent manner. Pertamina EP mengelola dan menjaga kerahasiaan data dan informasi bisnis dengan baik serta memanfaatkannya secara optimal hanya untuk kepentingan Perusahaan. Pertamina EP manages and maintains data and business information confidentiality as well as making optimal use only for the benefit of the Company.
Politik Politics
Pertamina EP dikelola secara profesional dan tidak terkait dengan kegiatan politik. Pertamina EP is professionally managed and is not associated with political activities.
Finansial, Kinerja & Perlindungan Aset Financial, Performance & Asset Protection
Pertamina EP mencatat dan melaporkan transaksi bisnis secara akurat, lengkap, dapat dipertanggungjawabkan dan dipercaya, serta mengelola dan melindungi aset Perusahaan dalam rangka menjamin kelangsungan usahanya. Pertamina EP records and reports business transactions accurately, completely, accountably and trustworthy as well as manages and protects the company’s assets in order to ensure its business continuity.
Kepedulian terhadap Komunitas Care for Community
Pertamina EP selalu mengutamakan aspek keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan. Pertamina EP always prioritizes occupational safety, health and environment.
Persaingan Usaha
Pertamina EP menyadari pentingnya kegiatan rantai suplai secara efektif, efisien, kompetitif, transparan, adil, bertanggung jawab, mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional serta berwawasan lingkungan. Pertamina EP is aware of the importance of effective, efficient, competitive, transparent, fair, responsible supply chain activities, which support and promote national capacity and environmentally sound.
Business Competition
Pertamina EP membentuk Komite Etika & GCG untuk membantu mewujudkan internalisasi nilai-nilai Perusahaan ke dalam setiap individu pekerja, melalui pengawasan dan tindak lanjut bekerja sama dengan fungsi terkait. Di Kantor Pusat, keberadaan Komite tersebut sekaligus berfungsi sebagai Pengawas Etika. Sementara, untuk masing-masing Asset, Lapangan maupun unit bisnis lain terdapat Pengawas Etika tersendiri.
Pertamina EP formed Ethics & GCG Committee to help realize the internalization of corporate values into each employee, through monitoring and follow-up in cooperation with related functions. At the Head Office, the Committee also has the function as Ethics Superintendent. Meanwhile, each Asset, Field and other business unit has their own Ethics Superintendent.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 171 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
Pertamina EP memberlakukan sanksi tegas untuk setiap bentuk pelanggaran terhadap EKB yang terbukti dilakukan oleh pekerja maupun pejabat perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama. Selama tahun 2015 tercatat ada sembilan laporan dugaan pelanggaran EKB. Seluruh laporan telah selesai diproses dan atas masing-masing kejadian telah ditindaklanjuti karena terbukti sesuai dengan bentuk sanksi yang dikenakan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Pertamina EP imposes firm sanctions for any violations of the ECBC proven to be committed by employees and company officials. This is in accordance with the provisions in the Collective Labor Agreement. During 2015, there were nine reports of alleged ECBC violations. All reports have been fully processed and been followed up since proven to conform to the shape of sanctions imposed.
Jumlah Pelaporan Dugaan Pelanggaran EKB dan Tindak Lanjut Tahun 2015 Total Reports on Alleged Violations of ECBC and Follow up 2015 Keterangan Description
Selesai Proses Completed
Dalam Proses In Process
Jumlah Pelaporan Pelanggaran EKB Total ECBC Violation Reports
1
-
Bentuk Sanksi Form of Sanction
2
-
Pemutusan Hubungan Kerja Termination of Employment
3
2
Peringatan Reprimand
1
-
Demosi Demotion
2
-
Cuti Leave
-
-
Menunggu Pending
9
2
Tidak Ada Sanksi No Sanction
-
-
18
4
Jumlah | Total
/ 172 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
SOSIALISASI EKB
ECBC DISSEMINATION
Perusahaan bersama dengan Komite Etika & GCG, terus melakukan sosialisasi EKB yang menjadi pedoman bagi para pejabat perusahaan dan para pekerja. Bentukbentuk sosialisasi yang dilaksanakan Pertamina EP pada tahun 2015 adalah:
The Company together with the Ethics & GCG Committee, continue to disseminate ECBC, which serves as guidelines for the company officials and employees. The forms of dissemination conducted by Pertamina EP in 2015 are:
1. Sosialisasi e-learning EKB kepada seluruh pekerja yang dapat diakses melalui portal perusahaan. 2. Pemberian induction kepada pekerja baru. 3. Vendor’s Day, sebagai salah satu media untuk melakukan sosialisasi EKB kepada para vendor yang bekerjasa sama dengan Pertamina EP. 4. Penyampaian langsung oleh Pengawas atau Komite Etika. 5. Penerbitan buku EKB. 6. Pemasangan banner maupun wallpaper mengenai EKB dan GCG di lingkungan kerja Pertamina EP.
1. Socialization of ECBC e-learning to all employees which can be accessed through the company portal. 2. The provision of induction to new workers. 3. Vendor’s Day, as a medium for socializing ECBC to the vendors who work with Pertamina EP.
Selain bentuk sosialisasi di atas, untuk memastikan penerapan dan penegakan aspek-aspek yang tercantum dalam EKB, Pertamina EP juga melakukan upaya-upaya lain seperti adanya Pernyataan PKB (code of conduct) dan tidak berbenturan kepentingan (conflict of interest) oleh seluruh pekerja yang dilakukan setiap awal tahun serta adanya kewajiban pelaporan gratifikasi oleh seluruh pekerja yang dilakukan setiap bulan
In addition to the above forms of socialization, to ensure implementation and enforcement of the aspects listed in ECBC, Pertamina EP also made other attempts such as the PKB Statement (Code of Conduct) and No Conflict of Interest Statement stated by all workers in the beginning of each year as well as obligation of gratification report every month.
4. Direct submission directly by the Trustees or the Committee Ethics. 5. Publication of ECBC. 6. Installation of banner or wallpaper on ECBC and GCG in the working environment of Pertamina EP.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 173 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS)
RUPS merupakan organ perusahaan yang memegang kewenangan tertinggi dan memfasilitasi Pemegang Saham dalam membuat keputusan-keputusan penting yang menentukan arah investasi Pertamina EP. RUPS juga menjadi mekanisme bagi Pemegang Saham untuk melakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk kinerja pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan, yang antara lain disampaikan dalam bentuk Laporan Tahunan Terintegrasi. [G4-44]
GMS is a company organ, which holds the highest authority and facilitates the Shareholders in making important decisions about the direction of Pertamina EP’s investments. The GMS also serves as a mechanism for Shareholders to assess the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors, including the performance of the social and environmental responsibility implementation, which is also delivered in the form of Annual Integrated Report. [G4-44]
RUPS diselenggarakan sesuai Anggaran Dasar Perusahaan. Pemberitahuan dan undangan RUPS disampaikan kepada Pemegang Saham 14 hari sebelum waktu pelaksanaan. Setiap Pemegang Saham memiliki hak sama untuk terlibat dalam proses setiap keputusan yang diambil dalam RUPS. [G4-49]
GMS is held in accordance with Articles of Association of the Company. Notices and invitations of GMS delivered to the Shareholders 14 days prior to the time of event. Each Shareholder has the same right to be involved in every decision making process during the GMS. [G4-49]
Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, RUPS terdiri dari :
Under Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, GMS is composed of:
1. RUPS Tahunan, diselenggarakan setiap tahun untuk penyampaian dan pengesahan laporan tahunan dan laporan keuangan. 2. RUPS Lainnya, terdiri atas : a. RUPS Fisik, diselenggarakan secara langsung dengan ketentuan yang memungkinkan semua peserta RUPS berpartisipasi dalam rapat. b. RUPS Sirkuler, diselenggarakan di luar RUPS Fisik dengan ketentuan semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis dengan menandatangani keputusan yang disepakati.
1. Annual GMS, held every year for the submission and approval of the annual report and financial statements.
Selama tahun 2015 Pertamina EP menyelenggarakan 19 kali RUPS Sirkuler dan 1 kali RUPS Fisik/Tahunan. Setiap penyelenggaraan RUPS dan putusan yang dihasilkan, dicatatkan dalam Akta Notaris Pelaksanaan RUPS. Hingga akhir periode pelaporan, tidak ada keputusan RUPS yang belum direalisasikan. [G4-13] [G4-50]
During 2015, Pertamina EP held 19 Circular GMS and 1 Physical/Annual GMS. Each General Meeting of Shareholders and resolution, are recorded in the Notary Deed of GMS. Until the end of the reporting period, there were no unrealized GMS resolutions. [G4-13] [G4-50]
/ 174 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
2. Other GMS, consisting of: a. Physical GMS, held directly with provisions allowing all GMS attendees to participate in the meeting. b. Circular Meeting, held outside the Physical GMS provided that all shareholders with voting rights agree in writing to sign the resolutions that are agreed upon.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Agenda RUPS Tahun 2015 GMS Agenda 2015 No
Tanggal RUPS Date of GMS
Agenda RUPS GMS Agenda
Proses Notaril Notary Process
Keputusan RUPS atas Perubahan Anggaran Dasar serta Perubahan Direksi dan Komisaris GMS Resolution on Change of Article of Association and Changes of Directors and Commissioners
Jumlah Total 10
1
30 Januari 2015
Persetujuan Pemberhentian Direktur Eksplorasi dan Penemuan Cadangan Baru Approval for Dissmisal of Exploration and New Reserves Discovery Director
Selesai Completed
2
27 Maret 2015
Pergantian Komisaris Utama Replacement of President Commissioner
Selesai Completed
3
23 April 2015
Pergantian Direksi Replacement of Directors
Selesai Completed
4
23 April 2015
Pergantian Direktur Pengembangan Replacement of Development Director
Selesai Completed
5
23 April 2015
Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris Dismissal of Board of Commissioners’ Members
Selesai Completed
6
1 Juni 2015
Perpanjangan Masa Jabatan Dewan Komisaris dan Direksi Term of Office Extension of Board of Commissioners and Board of Directors
Selesai Completed
7
8 Juni 2015
Pergantian Direktur Operasi dan Produksi Replacement of Operations and Production Director
Selesai Completed
8
27 Juli 2015
Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris Remunerations of Board of Directors and Board of Commissioners
Selesai Completed
9
25 Agustus 2015
Penetapan Komisaris Perseroan Appointment of Company Commissioners
Selesai Completed
10
29 Oktober 2015
Penetapan Komisaris Appointment of Commissioners
Selesai Completed
Keputusan RUPS atas Tugas dan Kewenangan Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham GMS Resolutions on Duties and Authority of Directors, Commissioners and Shareholders
7
11
18 Pebruari 2015
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2014 PEP No.7 tanggal 18 Pebruari 2015 Minutes of Annual General Meeting of Shareholders Fiscal Year 2014 of PEP No. 7 dated February 18, 2015
Selesai Completed
12
16 Maret 2015
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2015 Corporate Work Plan and Budget (RKAP) 2015
Selesai Completed
13
30 Juli 2015
Persetujuan dan pemberlakuan Code of Corporate Governance Approval and enactment of Code of Corporate Governance
Selesai Completed
14
10 Agustus 2015
Penetapan Penghargaan atas Kinerja Tahunan (Tantiem) Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun Buku 2014 Determination of Appreciation for the Annual Performance (Tantiem) of the Board of Directors and Board of Commissioners for Fiscal Year 2014
Selesai Completed
15
03 Desember 2015
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2015 (Revisi) Corporate Work Plan and Budget (RKAP) 2015 (Revision)
Selesai Completed
16
31 Desember 2015
Key Performance Indicator (KPI)/Kesepakatan Kinerja Tahun 2015 Key Performance Indicator (KPI)/Performance Agreement 2015
Proses In Process
17
31 Desember 2015
Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014 Uses of Net Profit for Fiscal Year Ended December 31, 2014
Proses In Process
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 175 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Agenda RUPS Tahun 2015 GMS Agenda 2015 No
Tanggal RUPS Date of GMS
Agenda RUPS GMS Agenda
Proses Notaril Notary Process
Keputusan RUPS atas Aksi Korporasi GMS Resolutions on Corporate Action
3
18
03 November 2015
Pembatalan KSO di Area Operasi Babat Kukui, Ngrayong-Wonocolo-Dandangilo, Mambang Sebasa, Tanjung Miring Barat, Tanjung Lontar-Sengkuang-Arahan Banjarsari, untuk dioperasikan secara Own Operation KSO cancellation in Operation Areas of Babat Kukui, Ngrayong-WonocoloDandangilo, Mambang Sebasa, Tanjung Miring Barat, Tanjung Lontar-SengkuangArahan Banjarsari, to be operated under Own Operation
Selesai Completed
19
22 Desember 2015
Penetapan Wilayah Kerjasama Operasi (KSO) untuk Area Operasi Kuala Simpang Timur – Bukit Tiram dan Area Operasi Deras Designation of Joint Operation (KSO) area to Kuala Simpang Timur - Bukit Tiram Area of Operations and Deras Area of Operations
Selesai Completed
20
31 Desember 2015
Penetapan Mitra KSO dan Penandatanganan Perjanjian KSO Eksplorasi Area Operasi Kendal, Tuban Selatan, Tebat Agung, Bungalun - Kariorang Determination of KSO Partner and Agreement Signing of KSO Exploration of Kendal Area of Operation, South Tuban, Tebat Agung, Bungalun - Kariorang
Selesai Completed
TOTAL
/ 176 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Jumlah Total
20
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
Dewan Komisaris merupakan organ Perusahaan yang berfungsi melakukan pengawasan serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan Perusahaan dan menerapkan GCG. Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif kolegial.
Board of Commissioners is a company organ that functions to oversee and provide advice to the Board of Directors in running the Company and implementing GCG. The Board of Commissioners’ duties and responsibilities are collective collegial.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu Sekretaris Dewan Komisaris serta dua komite penunjang, yakni Komite Audit dan Komite Investasi dan Manajemen Risiko. Keberadaan Komite Audit dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. Kpts.-08/DK-PEP/2015 tanggal 1 September 2015 tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit di Lingkungan Dewan Komisaris PT Pertamina EP. Sementara, keberadaan Komite Investasi dan Manajemen Risiko dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. Kpts.-082/DK-PEP/2015 tanggal 1 September 2015 tentang Pengangkatan Anggota Komite Investasi dan Manajemen Risiko di Lingkungan Dewan Komisaris PT Pertamina EP. [G4-34]
In carrying out its duties and responsibilities, the Board of Commissioners is assisted the Secretary of the Board of Commissioners as well as two support committees, namely the Audit Committee and the Investment and Risk Management Committee. The existence of the Committee established pursuant to Decree No. BOC Kpts.-08/DK-PEP/2015 dated September 1, 2015 about Appointment of Audit Committee Members in the Environment Council of Commissioners of PT Pertamina EP. Meanwhile, the presence of the Investment and Risk Management Committee established by the Decree of the Board of Commissioners No. Kpts.-082/DK-PEP/2015 dated September 1, 2015 regarding the Appointment of Investment Committee and Risk Management members in the Environment of Board of Commissioners PT Pertamina EP [G4-34]
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi, Dewan Komisaris mengacu kepada beberapa ketentuan, yakni: a. UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. b. UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN. c. Peraturan Menteri BUMN No.PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri BUMN No.PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012. d. Peraturan Menteri BUMN No.PER-21/MBU/2012 tentang Pedoman Penerapan Akuntabilitas Keuangan Badan Usaha Milik Negara
In carrying out the oversight and advisory functions to the Board of Directors, the Board of Commisisoners refers to several provisions, namely: a. Law 40 of 2007 on Limited Liability Company. b. Law No.19 of 2003 on SOEs. c. Regulation of the Minister of SOEs No.Per-01/ MBU/2011 dated August 1, 2011 on Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises, as amended by Regulation of the Minister of SOEs No.Per-09/MBU/2012 dated July 6, 2012.
e. Anggaran Dasar PT Pertamina EP . Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan dengan menggunakan beberapa pendekatan: 1. Rapat internal Dewan Komisaris dan rapat bersama anggota Komite. 2. Rapat dengan mengundang Direksi,. 3. Korespondensi dan penerbitan surat kepada Direksi, Pemegang Saham maupun pemangku kepentingan lain. 4. Kunjungan kerja ke Lapangan maupun proyek pengembangan.
d. Regulation of the Minister of SOEs No.Per-21/ MBU/2012 regarding Guidelines for Financial Accountability Implementation of State-Owned Enterprises e. Articles of Association of PT Pertamina EP. Board of Commisisoners carries out oversight functions by using several approaches: 1. Board of Commissioners internal meetings and the joint meeting of members of Committees. 2. Meeting with the Board of Directors. 3. Correspondence and issuance of letters to the Board of Directors, shareholders and other stakeholders. 4. Working visit to the Fields and development projects.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 177 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
KOMPOSISI DAN KEANGGOTAAN DEWAN KOMISARIS
COMPOSITION AND MEMBERSHIP OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Pemegang Saham berwenang mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris, yang kemudian ditetapkan dalam RUPS. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kompetensi, kapasitas dan kapabilitas setiap kandidat, termasuk komitmen pemenuhan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Selain itu, pengangkatan Dewan Komisaris juga mempertimbangkan kebutuhan organisasi PT Pertamina (Persero), selaku induk perusahaan. [G4-40]
Shareholders are authorized to appoint and dismiss members of the Board of Commissioners, which are then approved in the GMS. Members of the Board of Commissioners are appointed based on the competence, capacity and capability of each candidate, including a commitment to the fulfillment of social and environmental responsibility. In addition, the appointment of the Board of Commissioners also takes into account the needs of organizations of PT Pertamina (Persero), as the parent company. [G4-40]
Hasil pelaksanaan RUPS tahun 2015 menetapkan perubahan komposisi dan keanggotaan Dewan Komisaris sebagai berikut: a. Memberhentikan dengan hormat Muh Husen sebagai Komisaris Utama berlaku efektif sejak 27 Maret 2015 dan mengangkat Ahmad Bambang sebagai Komisaris Utama. b. Memberhentikan dengan hormat M. Afdal Bahaudin sebagai anggota Dewan Komisaris berlaku efektif sejak 27 Maret 2015. c. Memberhentikan dengan hormat Denny Indrayana dan Anny Ratnawati sebagai anggota Dewan Komisaris berlaku efektif sejak 23 April 2015, sehingga jumlah anggota Dewan Komisaris hanya tinggal 1 (satu) orang yaitu Ahmad Bambang merangkap Komisaris Utama. d. Menetapkan Leonards Tobing sebagai anggota Dewan Komisaris berlaku efektif sejak 25 Agustus 2015. e. Menetapkan Meidawati, Pontas Tambunan, dan M. Hasan Alie sebagai anggota Dewan Komisaris berlaku efektif sejak 29 Oktober 2015.
The results of GMS implementation in 2015 approved changes in the composition and membership of the Board of Commissioners as follows: a. Dismiss with honor Muh Husen as President Commissioner effective from March 27, 2015 and appointed Ahmad Bambang as President Commissioner. b. Dismiss with honor M. Afdal Bahaudin as member of the Board of Commissioners effective from March 27, 2015. c. Dismiss with honor Denny Indrayana and Anny Ratnawati as members of the Board of Commissioners effective from April 23, 2015, therefore the number of Board of Commissioner was 1 (one) person, which was Ahmad Bambang who concurrently served as President Commissioner. d. Appoint Leonards Tobing as member of the Board of Commissioners effective from August 25, 2015. e. Appoint Meidawati, Pontas Tambunan, and M. Hasan Alie as members of the Board of Commissioners effective from October 29, 2015.
Sampai dengan 31 Desember 2015, komposisi dan keanggotaan Dewan Komisaris terdiri atas lima orang. Salah seorang anggota Dewan Komisaris merupakan perempuan. Belum ada penetapan Komisaris Independen oleh Pemegang Saham. [G4-38]
As of December 31, 2015 the composition and membership of the Board of Commissioners consisted of five people. One of the members of the Board of Commissioners is woman. There has been no appointment of Independent Commissioner by Shareholders. [G4-38]
Komposisi Dewan Komisaris Per 31 Desember 2015 Composition of Board of Commissioners as of December 31, 2015 Anggota Dewan Komisaris Member of Board of Commissioners
Jabatan Position
Dasar Penetapan Basis of Appointment
Periode Jabatan Term of Office
Ahmad Bambang
Komisaris Utama President Commissioner
Keputusan RUPS GMS Resolution
27 Maret – 31 Desember 2015 March 27 –December 31, 2015
Leonards Tobing
Komisaris Commissioner
Keputusan RUPS GMS Resolution
25 Agustus – 31 Desember 2015 August 25 – December 31, 2015
Meidawati
Komisaris Commissioner
Keputusan RUPS GMS Resolution
29 Oktober – 31 Desember 2015 October 29 – December 31, 2015
M. Hasan Alie
Komisaris Commissioner
Keputusan RUPS GMS Resolution
29 Oktober – 31 Desember 2015 October 29 – December 31, 2015
Pontas Tambunan
Komisaris Commissioner
Keputusan RUPS GMS Resolution
29 Oktober – 31 Desember 2015 October 29 – December 31, 2015
/ 178 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
URAIAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
DESCRIPTION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS’ RESPONSIBILITIES
Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan tindakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan dan melaporkan hasil pengawasannya secara tertulis kepada Pemegang Saham. 2. Memberi nasihat kepada Direksi termasuk dalam hal pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Program Kerja dan Anggaran (Work Program and Budget/WP&B), Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Menyusun rencana kerja setiap tahun yang memuat sasaran yang ingin dicapai dan mengkomunikasikan hasilnya kepada Pemegang Saham. 4. Meninjau kebijakan dan strategi manajemen risiko, serta memberikan masukan atau arahan kepada Direksi terkait dengan pengelolaan risiko. 5. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Dewan Komisaris harus: • Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung-jawaban serta kewajaran. • Bertindak sewaktu-waktu untuk kepentingan dan usaha Perusahaan serta bertanggung jawab kepada Perusahaan yang dalam hal ini diwakili RUPS. 6. Dewan Komisaris tidak boleh mengambil keputusan kegiatan operasional, kecuali dalam keadaan tertentu pada saat Dewan Komisaris menjabat sebagai Direksi sementara. 7. Memastikan bahwa tidak ada jabatan Direksi yang lowong. 8. Melakukan pemanggilan dan penyelenggaraan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya jika Direksi berhalangan atau terdapat pertentangan kepentingan antara Direksi dengan Perusahaan.
Responsibilities of the Board of Commissioners 1. Oversee the policies and actions of the Board of Directors in carrying out the management of the Company and submit a written report on the results of oversight to the shareholders. 2. Provide advice to the Board of Directors including on the execution of Long Term Corporate Plan (RJPP), Corporate Work Plan and Budget (RKAP), Work Program and Budget (WP&B), Articles of Association, GMS resolutions and applicable laws and regulations.
9. Bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perusahaan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya. 10. Bersama dengan Direksi memastikan bahwa Auditor Internal maupun Eksternal dan Komite Audit memiliki akses terhadap informasi mengenai Perusahaan yang dianggap perlu dalam melaksanakan tugasnya.
3. Prepare annual work plan that includes targets to be achieved and communicating the results to shareholders. 4. Review risk management policies and strategies, as well as provide input or direction to the Board of Directors regarding risk management. 5. In performing these duties, the Board of Commissioners shall: • Comply with Articles of Association and applicable laws and regulations as well as required to apply the principles of professionalism, efficiency, and transparency. • Act at any time for the Company’s interest and business, as well as answer to the Company, in this case represented by the GMS. 6. Board of Commissioners is not allowed to make operational decisions, except under certain circumstances when the Board of Commissioners serves as interim Board of Directors. 7. Ensure that there is no vacant position in the Board of Directors. 8. Summon and organize the Annual General Meeting of Shareholders and other General Meeting of Shareholders if the Board of Directors is absent or there is a conflict of interest between the Board of Directors and the Company. 9. Personally liable for the Company’s losses if the concerned party is guilty or negligent in performing their duties. 10. Together with the Board of Directors ensures that the Internal and External Auditors as well as the Audit Committee have access to necessary information about the Company while performing their duties.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 179 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
11. Anggota Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab secara bersama yaitu: • Bersama dengan anggota Direksi terhadap pihak yang dirugikan apabila laporan keuangan yang disediakan ternyata tidak benar dan/atau menyesatkan. • Bersama dengan anggota Direksi, apabila setelah tahun buku berakhir ternyata Perusahaan menderita kerugian dan pemegang saham tidak dapat mengembalikan dividen interim yang telah dibagikan sebelum tahun buku berakhir. • Bersama dengan anggota Direksi membayar seluruh kewajiban Perusahaan akibat kepailitan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian Dewan Komisaris dan Direksi jika kekayaan Perusahaan tidak cukup untuk membayarnya. • Bersama dengan anggota Direksi atas persetujuan dan/atau rekomendasi tertulis yang diberikan terhadap perbuatan tertentu. 12. Memantau efektivitas penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. 13. Memantau implementasi tanggung jawab sosial. 14. Mengesahkan uraian tugas Sekretaris Dewan Komisaris dan menetapkan indikator kinerjanya. 15. Melaporkan pengangkatan Anggota Komite Audit kepada pemegang saham. Pembagian Tugas Untuk efektivitas pelaksanaan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi, Dewan Komisaris telah melakukan pembagian tugas berdasarkan peran masingmasing anggota Dewan Komisaris sebagai Ketua dan Wakil Ketua Komite penunjang Dewan Komisaris.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
11. Members of the Board of Commissioners are collectively responsible of the following: • Together with members of the Board of Directors to the aggrieved party if the financial statements provided are found incorrect and/or misleading. • Together with members of the Board of Directors, if after the fiscal year end the Company suffers losses and shareholders are unable to return the interim dividend, which has been distributed before the fiscal year ends. • Together with members of the Board of Directors settle all obligations of the Company due to bankruptcy caused by the fault or negligence of the Board of Commissioners and the Board of Directors if the Company’s assets are insufficient for the payment. • Together with members of the Board of Directors, with written approval and/or recommendations given to certain acts. 12. Monitor the effectiveness of the good corporate governance practices. 13. Monitor the implementation of social responsibility. 14. Authorize the job descriptions of the Board of Commissioners Secretary and establish performance indicators. 15. Report the appointment of the Audit Committee members to the shareholders. Segregation of Duties For the effectiveness of the oversight and advisory function implementation to the Board of Directors, the Board of Commissioners has made the segregation of duties based on the roles of each member of the Board of Commissioners as Chairman and Vice-Chairman of the supporting Committee for the Board of Commissioners.
Pembagian Tugas Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Segregation of Duties Komisaris | Commisisoner
Fokus Bidang Pengawasan | Oversight Area of Focus
Leonards Tobing
Pengawasan dalam aspek Development Oversight in Development aspect: a. Exploitation b. Surface Facility c. EOR
Meidawati
Pengawasan dalam Aspek Exploration & New Discovevry Project Oversight in Exploration & New Discovery Project Aspect: a. Technical Support b. Exploration c. New Discovery Project(s)
M. Hasan Alie
Pengawasan dalam Aspek Production & Operation Oversight in Production & Operation Aspect a. Asset(s) b. Drilling c. Partnership
Pontas Tambunan
Pengawasan dalam Aspek Finance & Business Support Oversight in Finance & Business Support Aspect a. Treasury b. Controller c. ICT d. Oil & Gas Monetization
/ 180 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PROGRAM KERJA DAN REALISASI PENGAWASAN 2015
WORK PROGRAM AND OVERSIGHT REALIZATION 2015
Dewan Komisaris sebagai organ Perseroan bertugas melakukan tugas pengawasan umum maupun khusus dengan penuh kehati-hatian dan bertanggungjawab, serta memastikan bahwa Perseroan telah dikelola sesuai kepentingan Pemegang Saham dan stakeholder lainnya. Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah melaksanakan kegiatan:
The Company’s Board of Commissioners as the organ in charge of general or specific oversight duties in prudent and responsible manner, as well as ensuring that the Company has been managed in accordance with the interests of shareholders and other stakeholders. Throughout 2015, the Board of Commissioners has conducted the following activities:
1. Melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut : a. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perseroan .
1. Carried out the duties and responsibilities but not limited to the following matters: a. Directing, monitoring and evaluating the implementation of the Company’s strategic policies. b. Under the prudential principle, supporting the policy of the Board of Directors in every decisionmaking and encouraging the directors to continue the efforts to improve productivity and efficiency. c. Conducting site visits to see the actual conditions and the implementation of the Work Plan. d. Through the Audit Committee, conducting oversight to ensure the oversight function has been implemented over the completion process of the Company’s Financial Statements, Audit and Internal Control System Reliability. e. Through IMR Committee, conducting monitoring to ensure the oversight function has been implemented of investment and risk mitigation process in the company’s operations. f. Through the Secretary Function, the Board of Commissioners also conducted proper administration and secretarial activities according to Articles of Association and Corporate Governance properly and appropriately.
b. Dengan prinsip kehati-hatian, mendukung kebijakan Direksi dalam setiap pengambilan keputusan dan mendorong Direksi agar terus berupaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi. c. Melakukan kunjungan lapangan guna melihat kondisi aktual dan implementasi Rencana Kerja. d. Melalui Komite Audit, melaksanakan pengawasan untuk memastikan telah terselenggaranya fungsi pengawasan atas proses penyelesaian Laporan Keuangan, Pelaksanaan Audit dan Keandalan Sistem Pengendalian Internal Perseroan . e. Melalui Komite IMR, melaksanakan pengawasan untuk memastikan telah terselenggaranya fungsi pengawasan atas proses pelaksanaan investasi dan mitigasi risiko dalam operasional perusahaan. f. Melalui Fungsi Sekretaris, Dewan Komisaris juga melakukan tertib administrasi dan kegiatan kesekretariatan sesuai Anggaran Dasar dan Tata Kelola Perseroan yang baik dan benar.
2. Menyampaikan beberapa rekomendasi kepada Pemegang Saham dan Direksi Pertamina EP sebagai berikut : a. Kepada Pemegang Saham sebanyak 5 (lima) kali b. Kepada Presiden Direksi sebanyak 3 (tiga) kali 3. Melaksanakan 5 (lima) jenis kegiatan rapat yang berjumlah 35 (tiga puluh lima) kali pertemuan yang terdiri dari : a. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (Rapat BOC-BOD) sebanyak 11 (sebelas) kali, dengan tingkat kehadiran 91% b. Pra-RUPS dan RUPS Tahunan 2 (dua) kali, dengan tingkat kehadiran 100%
2. Delivering some recommendations to the Shareholders and Board of Directors of Pertamina EP as follows: a. To the Shareholders as many as five (5) times b. To the President of the Board of Directors as many as three (3) times 3. Organizing (5) types of meetings with a total of 35 (thirty-five) meetings consisting of: a. BOC-BOD meeting as many as 11 (eleven) times, with attendance rate of 91% b. Pre-GMS and Annual GMS as many as 2 (two) times, with the attendance rate of 100%
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 181 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
c. Rapat Internal Dewan Komisaris sebanyak 2 (dua) kali, dengan tingkat kehadiran 60% d. Rapat Komite Audit 10 (sepuluh) kali, dengan tingkat kehadiran anggota sebesar 100% e. Rapat Komite IMR 10 (sepuluh) kali, dengan tingkat kehadiran anggota sebesar 95% 4. Dewan Komisaris melalui Komite Audit dan Komite IMR juga sudah melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Memastikan terselenggaranya Sistem Pengendalian Internal dan Pelaporan Keuangan yang efektif dengan melakukan pertemuan berkala bulanan melalui Fungsi Internal Audit (IA), Keuangan, Eksternal Audit dan Fungsi terkait lainnya. b. Memastikan terselenggaranya Sistem Pemantauan dan Pengendalian Risiko yang efektif dengan melakukan pertemuan berkala bulanan melalui Fungsi Strategic Planning & Risk Management (SPRM). c. Memastikan tindak lanjut temuan hasil dari Rekomendasi Internal Audit maupun Eksternal Auditor. d. Memastikan efektivitas sistem dan proses Good Corporate Governance (GCG) dan Internal Kontrol. e. Melakukan pertemuan dan diskusi dengan Fungsi Strategic Planning & Risk Management (SPRM) terkait dengan pelaksanaan investasi dan prosesnya guna memastikan bahwa kegiatan investasi berjalan sesuai dengan rencananya.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
c. Internal Meeting of the Board of Commissioners as many as 2 (two) times, with attendance rate of 60% d. Audit Committee Meeting as many as 10 (ten) times, with member attendance rate of 100% e. IMR Committee Meeting as many as 10 (ten) times, with member attendance rate of 95% 4. The Board of Commissioners through Audit Committee and IMR Committee has also conducted the following activities: a. Ensuring effective implementation of the Internal Control System and Financial Reporting by conducting regular monthly meetings through the Internal Audit (IA), Finance, External Audit and other related functions. b. Ensuring effective implementation of Risk Monitoring and Control System for regular monthly meeting through Strategic Planning and Risk Management (SPRM) Function. c. Ensuring follow-up of findings from Internal Audit and External Auditor Recommendations. d. Ensuring the effectiveness of Good Corporate Governance (GCG) and Internal Control system and the process. e. Organizing meetings and discussions with the function of Strategic Planning and Risk Management (SPRM) related to the implementation of investment and the process to ensure that investment activities are implemented according to plan.
5. Memimpin pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada tanggal 18 Februari 2015 dengan agenda pembahasan Laporan Tahun Buku PT Pertamina EP yang berakhir pada 31 Desember 2014.
5. Leading the Annual General Meeting of Shareholders (GMS) on February 18, 2015 with the agenda on PT Pertamina EP Report for Fiscal Year ended December 31, 2014.
6. Berupaya menerapkan aspek-aspek GCG di lingkungan Dewan Komisaris, di mana pada tahun 2012 diperoleh skor 80,17% dan 2013 (87,07%) terlihat agak membaik namun pada tahun 2014 (78,94%), terjadi sedikit penurunan karena untuk self-assessment tahun 2014 penilaiannya diperketat, hal ini bertujuan untuk improvement dan antisipasi sebelum GCG Assessment dilakukan oleh pihak eksternal.
6. Efforts to implement GCG aspects in the Board of Commissioners, which in 2012 earned a score of 80.17% and in 2013 score was at 87.07% seemed to have relatively improved, but in 2014 the score was 78.94%, a slight decline due to tighter conditions for self-assessment in 2014. It aimed for improvement and anticipation prior to the GCG Assessment carried out by external parties.
/ 182 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Beberapa hal penting yang terjadi sepanjang tahun 2015 di lingkungan Dewan Komisaris antara lain adalah sebagai berikut :
Significant events that occurred during 2015 within the Board of Commissioners, among others:
1. Pemberhentian dan penggantian keanggotaan Dewan Komisaris sebagai berikut: a. Pada tanggal 27 Maret 2015 - Penggantian Komisaris Utama yang semula dijabat oleh Sdr. Muhamad Husen digantikan oleh Sdr. Ahmad Bambang - Pemberhentian dengan hormat Anggota Dewan Komisaris Sdr. M. Afdal Bahaudin. b. Pada tanggal 23 April 2015, pemberhentian dengan hormat anggota Dewan Komisaris Sdr. Denny Indrayana dan Sdri. Anny Ratnawati, sehingga dengan demikian jumlah anggota Dewan Komisaris hanya tinggal 1 (satu) orang yaitu Sdr. Ahmad Bambang merangkap Komisaris Utama. c. Pada tanggal 25 Agustus 2015, terjadi penambahan Anggota Dewan Komisaris yaitu Sdr. Leonards Tobing dan pada tanggal 29 Oktober 2015 atas nama Sdri. Meidawati, Sdr. Pontas Tambunan dan Sdr. M. Hasan Alie.
1. Dismissal and replacement of the Board of Commissioners membership are as follows: a. On March 27, 2015 - Replacement of President Commissioner, from previously held by Mr. Muhamad Husen to Mr. Ahmad Bambang - Honorably dismissed the Board of Commissioners’ member Mr. M. Afdal Bahaudin. b. On April 23, 2015, honorably dismissed the Board of Commissioners’ members, Mr. Denny Indrayana and Ms. Anny Ratnawati, and thus the Board of Commissioners only had 1 (one) remaining member, Mr. Ahmad Bambang, who concurrently held the position of President Commissioner. c. On August 25, 2015, there was an addition to the Board of Commissioners, Mr. Leonards Tobing and on October 29, 2015, the additional members were Ms. Meidawati, Mr. Pontas Tambunan and Mr. M. Hasan Alie.
2. Melakukan penunjukan Ketua Komite dan penggantian Anggota Komite IMR di untuk periode 2015 -2018, dengan susunan Komite sebagai berikut : Ketua Komite IMR dan Audit : Leonards Tobing Anggota Komite IMR : Azmy Said dan Dwi Yudi Herdiyanto Anggota Komite Audit : Prof. Dr. Lindawati Gani, CMA dan Dr. Erna Hernawati
2. Appointed Committee Chairman and the replacement of members of the IMR Committee for the period 2015 -2018, with the composition as follows: IMR and Audit Committee Chairman: Leonards Tobing IMR Committee members: Said Azmy and Dwi Yudi Herdiyanto Audit Committee Members: Prof. Dr. Lindawati Gani, CMA and Dr. Erna Hernawati
3. Semua kegiatan Dewan Komisaris tersebut di atas telah dimuat dalam Kesepakatan Kerja Tahun 2015 dengan realisasi pencapaiannya sebesar 88,33%, di mana terdapat dua kegiatan yang tidak terlaksana sepenuhnya yaitu Kunjungan Lapangan dan Pelatihan.
3. All activities of the Board of Commissioners mentioned above have been published in the Employment Contract 2015 with the achievement realization of 88.33%, in which two activities have not been fully implemented, namely site visits and training.
Persetujuan Komisaris Terkait dengan tanggung jawab Dewan Komisaris memberikan persetujuan, maka sesuai ketentuan yang mengacu pada PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan, dinyatakan apabila dalam waktu 30 hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi, Dewan Komisaris tidak memberikan keputusan maka Dewan Komisaris dianggap menyetujui usulan Direksi.
Commissioner Approval Regarding the responsibilities of Board of Commissioners to grant approval, as in accordance with PT Pertamina (Persero) as parent company, if within 30 days of receipt of the request or explanation and complete documents from the Board of Directors, Board of Commissioners does not make any decisions, the Board of Commissioners is deemed to have approved the the Board of Directors’ proposal.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 183 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS
REMUNERATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Remunerasi Dewan Komisaris Pertamina EP ditetapkan dengan merujuk pada Risalah Rapat Direksi PT Pertamina (Persero) No. RRD-104/C00000/2015-SO tanggal 26 Mei 2015 tentang Penyesuaian Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan, Perusahaan Patungan, dan Perusahaan Afiliasi. Besaran remunerasi ditentukan berdasarkan basis formula yang ditetapkan oleh RUPS sebelumnya, dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Direksi serta Komite Nominasi dan Remunerasi PT Pertamina (Persero) selaku induk perusahaan. [G4-52]
PT Pertamina EP Board of Commissioners’ remuneration is determined with reference to Minutes of the Meeting of the Board of Directors of PT Pertamina (Persero) No. RRD-104/C00000/2015-SO on May 26, 2015 on Adjustment of Remuneration of the Board Commissioner of Subsidiaries, Joint Ventures, and Affiliated Company. The amount of remuneration is set based on the formula previously approved in the GMS, as well as taking into account the recommendation from the Board of Directors and Nomination and Remuneration Committee of PT Pertamina (Persero) as the parent company. [G4-52,]
Sesuai mekanisme yang berlaku maka Pemegang Saham adalah satu-satunya pemangku kepentingan yang terlibat, dalam penentuan dan penetapan remunerasi Dewan Komisaris. [G4-53]
According to the existing mechanism, the shareholders are the only stakeholders involved in the determination and approval of the Board of Commissioners’ remuneration.
Dewan Komisaris menerima remunerasi yang terdiri dari beberapa komponen, yakni honorarium, tunjangan transportasi, fasilitas telepon, kesehatan, konsesi terbang, uang perjalanan dinas dan santunan purnajabatan. Besaran nilai dari masing-masing komponen diputuskan dalam RUPS Tahunan. [G4-51]
The Board of Commissioner receives remuneration, which consists of components such as honorarium, transport allowance, telephone facilities, health, concession flights, business trip allowance and retirement benefit. The amount of each component is decided in the Annual General Meeting of Shareholders. [G4-51]
Komposisi komponen remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris untuk tahun 2015, terdiri atas 71% biaya remunerasi dan fasilitas, 3% biaya tunjangan hari raya (THR) dan 26% biaya pajak.
The composition of remuneration components provided to the Board of Commissioners for the fiscal year 2015 consisted of 71% remuneration and facilities, 3% religious holiday allowance (THR) and 26% tax expenses.
Pertamina EP merupakan Perseroan Terbatas tertutup. Laporan ini tidak menampilkan besaran nominal remunerasi yang diterima Dewan Komisaris pada tahun 2015 dan perbandingan dengan besaran remunerasi pada tahun sebelumnya, serta perbandingan dengan rata nominal remunerasi untuk pekerja. [G4-54] [G4-55]
Pertamina EP is a non-listed Limited Liability Company. This report does not display the nominal amount of remuneration to the Board of Commissioners in 2015 and comparison with remuneration in the previous year, as well as the comparison with the average remuneration nominal for employees. [G4-54] [G4-55]
RAPAT DEWAN KOMISARIS
BOC Meeting
Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, rapat Dewan Komisaris diselenggarakan paling sedikit satu kali dalam setiap bulan. Rapat dapat diselenggarakan secara internal antar anggota Dewan Komisaris dan/atau bersama Komite Audit serta Komite Investasi dan Manajemen Risiko, maupun mengundang Direksi.
In accordance with Articles of Association, the Board of Commissioners (BOC) meeting is held at least once in every month. The meetings can be held internally among members of the Board of Commissioners and/or jointly with Audit Committee as well as Investment and Risk Management Committee, and inviting the Board of Directors.
Pengambilan keputusan yang bersifat mengikat dinyatakan sah apabila pertemuan dihadiri atau diwakili lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota Dewan Komisaris. Pelaksanaan pertemuan Dewan Komisaris juga menjadi salah satu mekanisme evaluasi pelaksanaan tugas, kewenangan dan tanggung jawab Dewan Komisaris, termasuk dalam hal pemenuhan tanggung jawab sosial dan lingkungan. [G4-47]
A binding decision is declared valid if the meeting is attended or represented by more than 1/2 (one half) the members of the Board of Commissioners. Implementation of Board of Commissioners meeting has also become one of the performance evaluation mechanism, authority and responsibilities of the Board of Commissioners, including the fulfillment of social and environmental responsibility.
/ 184 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
[G4-53]
[G4-47]
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Selama tahun 2015 Dewan Komisaris telah melaksanakan 15 pertemuan, terdiri dari 2 pertemuan internal dan 11 pertemuan yang mengundang Direksi, serta masingmasing satu kali rapat pra-RUPS dan rapat RUPS. Tingkat kehadiran masing-masing anggota Dewan Direksi pada setiap pertemuan disajikan dalam tabulasi berikut.
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
During 2015, the Board of Commissioners has held 15 meetings, consisting of 2 internal meetings, 11 meetings inviting the Board of Directors, one pre-GMS meeting and one GMS. The attendance rate of each member of the Board of Directors in each meeting is presented in the following tabulation.
Jumlah Rapat Internal Tahun 2015 dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Number of Internal Meeting 2015 and Attendance Rate of Board of Commissoners Anggota Dewan Komisaris Board of Commissoners Member
Jumlah Rapat Total Meetings
Jumlah Kehadiran Total Attendance
%
Muh. Husen
2
-
-
M. Afdal Bahaudin
2
-
-
Denny Indrayana
2
-
-
Anny Ratnawati
2
-
-
Ahmad Bambang
2
0
0%
Leonards Tobing
2
2
100%
Meidawati
2
1
50%
Pontas Tambunan
2
1
50%
M. Hasan Alie
2
2
100%
Catatan: Pertemuan Internal Dewan Komisaris dilaksanakan pada 25 November 2015 dan 16 Desember 2015 Note: Board of Commissoners Internal Meetings were held on November 25, 2015 and December 16, 2015
Jumlah Pertemuan Tahun 2015 Dengan Mengundang Direksi dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Number of Meetings With Directors 2015 and Attendance Rate of Board of Commissioners Anggota Dewan Komisaris Board of Commissoners Member
Jumlah Rapat Total Meetings
Jumlah Kehadiran Total Attendance
%
Muh. Husen
11
2
18%
M. Afdal Bahaudin
11
3
27%
Denny Indrayana
11
0
0%
Anny Ratnawati
11
3
27%
Ahmad Bambang
11
8
73%
Leonards Tobing
11
5
45%
Meidawati
11
3
27%
Pontas Tambunan
11
3
27%
M. Hasan Alie
11
4
36%
Pada tahun 2015 telah diselenggarakan 20 kali RUPS, terdiri 19 kali RUPS Sirkuler dan 1 kali RUPS Tahunan. Tingkat kehadiran masing-masing anggota Dewan Komisaris tersaji dalam tabel.
In 2015, GMS has been held 20 times, consisting of 19 times of Circular GMS and 1 time of the Annual GMS. The attendance rate of each member of Board of Commissioners is presented in the table.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 185 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PROGRAM PELATIHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN KOMPETENSI DEWAN KOMISARIS
TRAINING PROGRAM AND COMPETENCE ENHANCEMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Pertamina EP menyertakan anggota Dewan Komisaris dalam berbagai kegiatan untuk meningkatkan kompetensi. Setiap anggota Dewan Komisaris yang telah mengikuti program/kegiatan dimaksud diminta membuat laporan yang disampaikan kepada Dewan Komisaris sebagai bentuk pertanggungjawaban, serta melakukan presentasi untuk kepentingan berbagi pengetahuan.
Pertamina EP includes members of the Board of Commissioners in various activities to enhance their competencies. Each member of the Board of Commissioners who have participated in such programs/ activities will be requested to prepare a report presented to the Board of Commissioners as a form of accountability, as well as presentations for the purpose of knowledge sharing.
Sepanjang tahun 2015 terdapat beberapa kegiatan dalam bentuk seminar, pelatihan maupun kegiatan lain yang telah diikuti anggota Dewan Komisaris sebagai bagian dalam upaya peningkatan kompetensi. [G4-43] [IR1]
Throughout 2015, there were several activities in the form of seminars, training and other activities that have been participated by members of the Board of Commissioners as part of the effort to enhance competencies. [G4-43] [IR1]
PROGRAM ORIENTASI BAGI KOMISARIS BARU
ORIENTATION PROGRAM FOR NEW COMMISSIONERS
Hingga akhir periode pelaporan, terdapat pergantian anggota Dewan Komisaris Pertamina EP. Progam pengenalan bagi pejabat baru Komisaris dilakukan saat rapat pertama dengan Dewan Komisaris dan Direksi lama untuk memastikan pemahaman kegiatan operasional Pertamina EP.
Until the end of the reporting period, there has been a membership change of Board of Commissioners of Pertamina EP. The introduction program for new comisisoners was conducted during the first meeting with the outgoing Board of Commissioners and Board of Directors to ensure understanding of Pertamina EP’s operations.
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS (BOARD CHARTER)
GUIDELINES AND WORK PROCEDURES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS (BOARD CHARTER)
Tata kerja dan kegiatan Dewan Komisaris ditetapkan dalam Pedoman Tata Kerja Kegiatan Dewan Komisaris atau Board Charter (Board Manual) merupakan pedoman mengenai kedudukan dan fungsi hubungan antara tiga organ utama Perusahaan yaitu Direksi, Dewan Komisaris dan Para Pemegang Saham, serta dengan organ pendukung Dewan Komisaris dan Direksi untuk memastikan terlaksananya fungsi setiap organ Perusahaan secara efektif. Board Manual disetujui pemberlakuannya oleh suatu Keputusan Para Pemegang Saham.
Work procedures and activities of the Board of Commissioners are set out in the Work Procedure Guidelines of the Board of Commissioners or Board Charter (Board Manual). The Board Manual serves as guidelines regarding the position and function of the relationship among the three main organs of the Company, i.e. Board of Directors, Board of Commissioners and Shareholders, as well as supporting organs of the Board of Commissioners and the Board of Directors to ensure the effective implementation of each organ function of the Company. The Board Manual is passed into force by the Shareholders’ Decision.
Board Manual disusun dengan merujuk pada Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011, juncto Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara.
Board Manual was prepared with reference to the Regulation of State Minister of SOEs No.Per-01/MBU/2011 dated August 1, 2011, in conjunction with Regulation of State Minister of SOEs No.Per-09/MBU/2012 dated July 6, 2012 on Good Corporate Governance Implementation in State-owned Enterprises.
KOMISARIS INDEPENDEN
INDEPENDENT COMMISSIONER
Sampai dengan 31 Desember 2015, Pemegang Saham belum menetapkan Komisaris Independen dalam komposisi dan keanggotaan Dewan Komisaris Perusahaan. Dengan demikian Laporan ini tidak menyertakan informasi mengenai Komisaris Independen. [G4-38]
As of December 31, 2015, the Shareholders have not appointed Independent Commissioner in the composition and membership of the Board of Commissioners. Thus this Report does not include information about the Independent Commissioner. [G4-38]
/ 186 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
DIREKSI Board of Directors
Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial mengelola Perusahaan. Setiap anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai pembagian tugas dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama.
Board of Directors is in charge and collegially responsible for the management of the Company. Each member of the Board of Directors can perform their duties and make decisions according to their respective duties and responsibilities. However, the implementation of duties by each member of the Board of Directors remains a shared responsibility.
KOMPOSISI DAN KEANGGOTAAN DIREKSI
COMPOSITION AND MEMBERSHIP OF THE BOARD OF DIRECTORS
Komposisi dan keanggotaan Direksi Pertamina EP ditetapkan oleh PT Pertamina (Persero) sebagai Pemegang Saham, dengan memperhatikan kebutuhan Perusahaan. Dalam hal Direksi terdiri atas lebih dari satu orang, maka seorang di antaranya diangkat sebagai Presiden Direktur.
The composition and membership of the Board of Directors of Pertamina EP are determined by PT Pertamina (Persero) as shareholder, taking into account the needs of the Company. Should the Board of Directors consist of more than one person, then one of them is appointed as President Director.
Komposisi dan keanggotaan Direksi Pertamina EP selama tahun terdiri atas: [G4-34] [G4-38] 1. Presiden Direktur 2. Direktur Eksplorasi dan Penemuan Cadangan Baru 3. Direktur Produksi dan Operasi 4. Direktur Pengembangan 5. Direktur Keuangan dan Pendukung Bisnis
The composition and membership of Pertamina EP Board of Directors during 2015 comprising: [G4-34] [G4-38] 1. President Director 2. Exploration and New Discovery Project Director 3. Production and Operations Director 4. Development Director 5. Finance and Business Support Director
Anggota Direksi Pertamina EP diangkat oleh Dewan Pertimbangan Karir Pekerja (DPKP) Pertamina, yang diketuai Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), dan kemudian ditetapkan dalam RUPS Pertamina EP. Anggota Direksi diangkat berdasar perencanaan suksesi PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan, serta telah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan DPKP Pertamina. [G4-40]
Pertamina EP’s BOD members are appointed by Career Advisory Board for Workers (DPKP) Pertamina, which is chaired by Upstream Director of PT Pertamina (Persero), and then are approved in the GMS of Pertamina EP. Members of the Board of Directors are appointed based succession planning of PT Pertamina (Persero) as the parent company, and have undergone fit and proper test by DPKP Pertamina. [G4-40]
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 187 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Selama kurun waktu periode pelaporan, Pemegang Saham melalui RUPS telah menetapkan pemberhentian maupun pengengkatan anggota Direksi, yakni:
During the reporting period, the Shareholders through GMS have approved dismissal and appointment of the Board of Directors’ members, namely:
1. Memberhentikan dengan hormat Satoto Agustono sebagai Development Director dan mengangkat Herutama Trikoranto sebagai penggantinya berdasarkan Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler berlaku efektif sejak 23 April 2015, dengan memperhatikan Hasil Keputusan Sidang Dewan Pertimbangan Karir Pekerja (DPKP) tanggal 2 Februari 2015, Surat Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) No. R.026/K/DK/2015 tanggal 17 Maret 2015, dan Pakta Integritas Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) tanggal 17 Maret 2015. 2. Memberhentikan dengan hormat Riyanto Suwarno sebagai Production & Operation Director dan mengangkat Pribadi Mahagunabangsa sebagai Production & Operation Director berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler, berlaku efektif sejak 8 Juni 2015, dengan memperhatikan Hasil Keputusan Sidang Dewan Pertimbangan Karir Pekerja (DPKP) Korporat tanggal 2 Februari 2015 dan Surat Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) No. R.021/K/ DK/2015 tanggal 3 Maret 2015.
1. Dismiss with honor, Satoto Agustono as Development Director effective from April 23, 2015 to appoint Herutama Trikoranto as the successor with regard to the Result of Career Advisory Council Meeting (DPKP) dated February 2, 2015, Letter of the Board of Commissioners of PT Pertamina (Persero) No. R.026/K/ DK/2015 dated March 17, 2015, and the Integrity Pact of Board of Commissioners of PT Pertamina (Persero) dated March 17, 2015.
Komposisi dan keanggotaan Direksi Pertamina EP sampai dengan 31 Desember 2015 terdiri atas lima orang. Salah seorang di antaranya yakni Direktur Keuangan dan Pendukung Bisnis adalah perempuan. [G4-38]
Composition and membership of Pertamina EP Board of Directors up to December 31, 2015 consist of five people. One of them, the Finance and Business Support Director, is female. [G4-38]
2. Dismiss with honor, Riyanto Suwarno as Production & Operations Director, effective from June 8, 2015 and appointed Pribadi Mahagunabangsa as Production & Operations Director based on Circular Shareholders Decision, effective from June 8, 2015, with regard to Result of Career Advisory Council Meeting (DPKP) dated February 2, 2015, Letter of the Board of Commissioners of PT Pertamina (Persero) No. R.021/K/DK/2015 dated March 3, 2015.
Komposisi Direksi sampai dengan 31 Desember 2015 Board of Directors composition as of December 31, 2015 Nama Direksi Name of Director
Jabatan Position
Dasar Penetapan Basis of Appointment
Periode Period
Rony Gunawan
President Director
Keputusan RUPS GMS Resolution
23 April - 31 Desember 2015 April 23 - December 31, 2015
Nanang Abdul Manaf
Exploration & New Discovery Project Director
Keputusan RUPS GMS Resolution
23 April - 31 Desember 2015 April 23 - December 31, 2015
Pribadi Mahagunabangsa
Production & Operation Director
Keputusan RUPS GMS Resolution
8 Juni - 31 Desember 2015 June 8 - December 31, 2015
Herutama Trikoranto
Development Director
Keputusan RUPS GMS Resolution
23 April - 31 Desember 2015 April 23 - December 31, 2015
Lukitaningsih
Finance & Business Support Director
Keputusan RUPS GMS Resolution
23 Februari 2012 – 31 Desember 2015 April 23 - December 31, 2015
RUANG LINGKUP PEKERJAAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
JOB DESCRIPTION AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD OF DIRECTORS
Direksi melaporkan pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan kewenangannya kepada Pemegang Saham dalam RUPS.
Directors submit the report on the implementation of duties, responsibilities and authorities to the Shareholders in the GMS.
/ 188 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Direksi 1. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan kepentingan dan tujuan Perusahaan. 2. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan. 3. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perusahaan. 5. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan serta melakukan segala tindakan dan perbuatan, baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan kekayaan Perusahaan serta mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan atau pihak lain dengan Perusahaan, sesuai dengan batasan-batasan yang ditetapkan Anggaran Dasar. 6. Melakukan perbuatan-perbuatan tertentu yang membutuhkan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris. 7. Mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan hutang seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perusahaan (yang bukan merupakan barang dagangan), baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, dengan persetujuan RUPS. 8. Mengalihkan atau menjadikan sebagai jaminan utang atau melepaskan hak atas harta kekayaan Perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar. 9. Melakukan perbuatan-perbuatan tertentu yang membutuhkan rekomendasi tertulis dari Dewan Komisaris dan persetujuan RUPS. 10. Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan melalui Rapat Direksi. 11. Tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar yang diputuskan oleh Rapat Direksi menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan sampai dengan tindakan dimaksud disetujui oleh Rapat Direksi. 12. Presiden Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan dengan ketentuan semua tindakan Presiden Direktur dimaksud telah disetujui oleh Rapat Direksi 13. Anggota Direksi bertanggung jawab secara bersama: • Bersama dengan anggota Dewan Komisaris, terhadap pihak yang dirugikan apabila laporan keuangan yang disediakan ternyata tidak benar dan/atau menyesatkan. • Bersama dengan anggota Dewan Komisaris, apabila setelah tahun buku berakhir ternyata Perusahaan menderita kerugian dan pemegang saham tidak dapat mengembalikan dividen interim yang telah dibagikan sebelum tahun buku berakhir. • Bersama dengan anggota Dewan Komisaris, membayar seluruh kewajiban Perusahaan akibat kepailitan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian Dewan Komisaris dan Direksi jika kekayaan Perusahaan tidak cukup untuk membayarnya.
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Board of Directors’ Responsibilities 1. Lead and manage the Company in accordance with the interests and goals of the Company. 2. Control, maintain and manage the Company’s assets. 3. Comply with applicable laws and regulations. 4. Personally liable if the concerned party is guilty or negligent in carrying out their duties for the Company’s interest and business. 5. Represent the company in and out of court and carries out all acts and deeds, both in administration as well as ownership of the Company’s assets and bind the Company with other parties or other parties with the Company, within limits stipulated in the Articles of Association. 6. Perform certain actions that require written approval from the Board of Commissioners. 7. Transfer, release of rights or make as collateral or all or major of Company assets (which is not inventory), either in a single transaction or several individual transactions or are related to one another, with the approval of the GMS. 8. Transfer or make as collateral debt or release or rights of the Company’s assets in accordance with the Articles of Association. 9. Perform certain actions that require a written recommendation from the Board of Commissioners and GMS approval. 10. Establish corporate policy management through the Board of Directors Meeting. 11. Actions taken by the Board of Directors out of which is decided by the Board of Directors Meeting is the concerned individual’s responsibility until the action is approved by the Board of Directors. 12. President Director is entitled and authorized to act for and on behalf of the Board of Directors and represent the Company with the provisions that all actions of the President Director is approved by the Board of Directors. 13. The Board of Directors are collegially responsible: • Together with members of the Board of Commissioners to the aggrieved party if the financial statements provided are found incorrect and/or misleading. • Together with members of the Board of Commissioners, if after the fiscal year end the Company suffers losses and shareholders are unable to return the interim dividend, which has been distributed before the fiscal year ends. • Together with members of the Board of Commissioners, settle all obligations of the Company due to bankruptcy caused by the fault or negligence of the Board of Commissioners and the Board of Directors if the Company’s assets are insufficient for the payment.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 189 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
• Bersama dengan anggota Dewan Komisaris, atas persetujuan dan/atau rekomendasi tertulis yang diberikan terhadap perbuatan tertentu. • Apabila 2 (dua) anggota Direksi atau lebih bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya, setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian Perusahaan. 14. Bertanggung jawab sepenuhnya apabila Direksi bertindak tanpa persetujuan Dewan Komisaris, dimana tindakan tersebut merugikan Perusahaan atau pihak ketiga. 15. Bersama dengan Dewan Komisaris memastikan bahwa Auditor Internal maupun Eksternal dan Komite Audit memiliki akses terhadap informasi mengenai Perusahaan yang dianggap perlu dalam melaksanakan tugasnya. 16. Mengkaji dan mengelola risiko usaha. 17. Menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik secara efektif. 18. Memastikan Perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 19. Melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh RUPS.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
• Together with the members of the Board of Commissioners, with the approval and/or written recommendations given to particular action. • If 2 (two) or more members of the Board of Directors are found at fault or negligent in their duties, each member of the Board of Directors shall personally take full responsibility for the losses of the Company. 14. Fully liable if the Board of Directors acts without the approval of the Board of Commissioners, in which such action is detrimental to the Company or a third party. 15. Together with the Board of Commissioners make sure that the Internal and External Auditors and the Audit Committee have access to necessary information about the Company while carrying out their duties. 16. Review and manage business risks. 17. Apply good corporate governance practices effectively. 18. Ensure the Company implements corporate social responsibility in accordance with applicable laws and regulations. 19. Carry out the directives given by the GMS.
Tanggung Jawab Masing-Masing Anggota Direksi Tanggung Jawab Presiden Direktur Menetapkan dan mengendalikan kebijakan dan sasaran strategis kegiatan eksplorasi, pengembangan, operasi dan produksi migas di wilayah kerja Pertamina EP, melalui tata kelola kegiatan yang efektif, efisien, aman dan berwawasan lingkungan untuk memaksimalkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan dalam pencapaian sasaran strategis Perusahaan.
Responsibilities of Each Director Responsibilities of President Director Establish and control policies and strategic goals of oil & gas exploration, development, operations and production at PT Pertamina EP’s working areas through effective, efficient, safe and environmentally sound activity governance to maximize added value for stakeholders in achieving the Company’s strategic goals.
Tanggung Jawab Direktur Eksplorasi dan Proyek Penemuan Baru Menetapkan dan mengendalikan kebijakan serta sasaran strategis kegiatan eksplorasi dan tindak lanjut temuan sumberdaya kontijen (contingent resources) di wilayah kerja Pertamina EP melalui tata kelola kegiatan yang efektif, efisien, aman dan berwawasan lingkungan untuk memastikan ketersediaan cadangan migas dan percepatan produksi dari pengembangan Lapangan baru bagi kelangsungan operasi Perusahaan.
Responsibilities of Exploration and New Discovery Project Director Establish and control policies and strategic goals of exploration activities and follow-up contingent resources discovery at PT Pertamina EP’s working areas through effective, efficient, safe and environmentally sound activity governance to ensure the availability of oil & gas reserves and production acceleration of new field development for the Company’s operations sustainability.
Tanggung Jawab Direktur Produksi dan Operasi Menetapkan dan mengendalikan kebijakan serta sasaran strategis kegiatan operasi dan produksi migas di wilayah kerja Pertamina EP, baik yang dioperasikan sendiri maupun yang dikerjasamakan serta kegiatan operasi pemboran eksplorasi, eksploitasi dan workover melalui tata kelola kegiatan yang efektif, efisien, aman dan berwawasan lingkungan untuk memastikan pencapaian target produksi sesuai sasaran strategis Perusahaan.
Responsibilities of Production and Operations Director Establish and control policies and strategic goals of oil & gas operations and production at PT Pertamina EP’s working areas, both own operations and operated under partnerships, as well as xploration, exploitation and workover drilling operations, through effective, efficient, safe and environmentally sound activity governance to ensure the production target achievement is in line with the Company’s strategic goals.
/ 190 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Tanggung Jawab Direktur Pengembangan Menetapkan dan mengendalikan kebijakan serta sasaran strategis pengelolaan surface facilities, kegiatan eksploitasi dan enhanced oil recovery (EOR) melalui tata kelola kegiatan yang efektif, efisien, aman dan berwawasan lingkungan untuk meningkatkan keberhasilan kegiatan rekayasa dan pengembangan Lapangan serta eksekusi proyek sesuai kaidah good oil and gas engineering practice dan standar operation excellence.
Responsibilities of Development Director Establish and control policies and strategic goals of surface facility management, exploitation and Enhanced Oil Recovery activities through effective, efficient, safe and environmentally sound activity governance to increase the success of engineering activities and field development, as well as project execution according to good oil and gas engineering practices and operational excellence standards.
Tanggung Jawab Direktur Keuangan & Pendukung Bisnis 1. Menetapkan dan mengendalikan kebijakan serta sasaran strategis kegiatan pengelolaan keuangan, komersialitas minyak dan gas serta teknologi informasi komunikasi, melalui tata kelola kegiatan yang efektif, efisien, aman dan berwawasan lingkungan untuk memastikan pemenuhan dukungan finansial dan sarana informasi serta komunikasi bagi pencapaian sasaran strategis Perusahaan.
Responsibilities of Finance & Business Support Director
2. Bertanggung jawab atas: a. Penyelenggaraan kebijakan dan pengelolaan keuangan. b. Pelaksanaan analisis dan evaluasi untuk memberikan informasi kinerja finansial dan rekomendasi bisnis. c. Pengendalian RKAP dan WP&B, KKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama), pengawasan Authorization for Expenditure (AFE), manajemen risiko dan asuransi, pengendalian kekayaan Perusahaan, perencanaan strategis pendanaan. d. Penyelenggaraan pelaporan keuangan untuk kepentingan eksternal dan untuk kepentingan internal. e. Penyelenggaraan perhitungan pendapatan operasi bersih dalam rangka implementasi Undang-Undang Otonomi Daerah dan Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (PKPD).
1. Establish and control policies and strategic goals of financial management activities, commerciality of oil and gas as well as information communication technology, through good governance activities that are effective, efficient, safe and environmentally friendly to ensure compliance with the financial support and the means of information and communication for the achievement of the Company’s strategic objectives. 2. Responsible for: a. Implementation of the policy and financial management. b. Implementation of analysis and evaluation to provide financial performance information and business recommendations. c. Control of CBP and the WP & B, KKS (Contractor of Cooperation), supervision Authorization for Expenditure (AFE), the risk management and insurance, controlling assets of the Company, strategic planning funding. d. Implementation of financial reporting for external interests and for internal purposes. e. Implementation of the calculation of net operating income in the framework of implementation of the Law on Regional Autonomy and Central and Regional Financial Balance (PKPD).
FREKUENSI PERTEMUAN DIREKSI DAN TINGKAT KEHADIRAN
BOARD OF DIRECTORS MEETING FREQUENCY AND ATTENDANCE RATE
Direksi secara berkala maupun sewaktu-waktu dapat melaksanakan pertemuan di antara anggota Direksi maupun mengundang satuan kerja terkait. Direksi juga dapat mengadakan pertemuan atau rapat gabungan dengan Dewan Komisaris.
Board of Directors periodically or at any time may hold meetings, both meetings among the Board members and with relevant work units. The Board of Directors may also hold meetings or joint meetings with the Board of Commissioners.
Pertemuan internal Direksi membahas hal-hal terkait dengan aspek operasional, keuangan, pencapaian kinerja perusahaan, sumber daya manusia, serta beberapa isu strategis lain. Adapun rapat dengan Dewan Komisaris membahas mengenai strategi dan pemantauan pemenuhan target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta isu-isu strategis lainnya.
Boards of Directors’ internal meetings discuss matters related to operational aspects, finance, achievement of company performance, human resources, as well as several other strategic issues. Meanawhile, the meetings with the Board of Commissioners discuss the strategy and monitoring of fulfillment of the Corporate Work Plan and Budget (RKAP) target as well as other strategic issues.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 191 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
Pelaksanaan pertemuan menjadi salah satu mekanisme evaluasi pelaksanaan tugas, kewenangan dan tanggung jawab Direksi, termasuk dalam hal pemenuhan tanggung jawab sosial dan lingkungan. [G4-47]
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
The meetings are held as one of the mechanisms for evaluation of the implementation of tasks, authority and responsibilities of the Board of Directors, including the fulfillment of social and environmental responsibility. [G447]
Pertemuan Internal Direksi Tahun 2015 BOD Internal Meeting 2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Tanggal Date
Jenis Rapat/Agenda Rapat Type of Meeting/Meeting Agenda
13 Januari 2015 January 13, 2015 10 Februari 2015 February 10, 2015 16 Februari 2015 February 16, 2015 3 Maret 2015 March 3, 2015 10 Maret 2015 March 10, 2015 30 Maret 2015 March 30, 2015 5 April 2015 April 5, 2015 15 Mei 2015 May 15, 2015 18 Mei 2015 May 18, 2015 28 Mei 2015 May 28, 2015 11 Juni 2015 June 11, 2015 12 Juni 2015 June 12, 2015 30 Juni 2015 June 30, 2015 6 Juli 2015 July 6, 2015 9 Juli 2015 July 9, 2015 10 Juli 2015 July 10, 2015 13 Juli 2015 July 13, 2015 7 Agustus 2015 August 7, 2015 18 Agustus 2015 August 18, 2015 7 September 2015 September 7, 2015 28 September 2015 September 28, 2015 22 Oktober 2015 October 22, 2015 7 Desember 2015 December 7, 2015
BOD Meeting: Perkiraan harga minyak dunia oleh Mc Kinsey BOD Meeting: Forecast of world oil prices by McKinsey BOD Meeting : Data Automatization dan persiapan Pra Rups BOD Meeting: Data Automatization and Pre-GMS preparation BOD Meeting: RJPP PEP dan Persiapan Pra RUPS BOD Meeting: RJPP PEP and Pre-GMS preparation BOD Meeting : MapS
/ 192 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
BOD Meeting: Dry Run Town Hall dan RJPP BOD Meeting: Dry Run Town Hall and RJPP BOD Meeting: Pilot Lap Limau dan Perkiraan WP&B BOD Meeting: Limau Field Pilot and WP&B Forecasting BOD plus meeting War Room
Notulis Minutes of Meeting Man. Govrel Man Govrel Man Govrel Man Govrel Man Govrel -
BOD Meeting
Pjs VP OC&OE Acting VP OC&OE Pjs VP OC&OE Acting VP OC&OE Pjs VP OC&OE Acting VP OC&OE Pjs VP OC&OE Acting VP OC&OE Pjs VP OC&OE Acting VP OC&OE VP LR
BOD Meeting
VP LR
War Room War Room War Room War Room
War Room War Room BOD Meeting War Room
Pjs VP OC&OE Acting VP OC&OE Pjs VP OC&OE Acting VP OC&OE VP LR
BOD Meeting
Pjs VP OC&OE Acting VP OC&OE VP LR
BOD Meeting
VP LR
BOD Meeting
VP LR
BOD Meeting
VP LR
BOD Meeting
VP LR
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PROGRAM PELATIHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN KOMPETENSI DIREKSI
TRAINING PROGRAM AND COMPETENCE ENHANCEMENT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Selama tahun 2015 Pertamina EP menyertakan anggota Direksi dalam beberapa kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kompetensi. Program dan kegiatan yang diikuti mencakup pula dalam hal pemenuhan tanggung jawab sosial dan lingkungan. [G4-43] [IR1]
During 2015, Pertamina EP included members of the Board of Directors in a number of activities for the competency development. The programs and activities also included the fulfillment of social and environmental responsibility. [G4-43] [IR1]
Pada tahun 2015 tercatat ada 19 program dan kegiatan seminar, pelatihan maupun program dan kegiatan lain yang diikuti Direksi. Beberapa di antaranya adalah program dan kegiatan yang diselenggarakan di luar negeri.
In 2015, there were 19 courses and seminars, training, as well as other programs and activities, which were participated by the Board of Directors. Some of these programs and activities were held overseas.
Kegiatan untuk Peningkatan Kompetensi Direksi Competency Enhancement Activities of Board of Directors No.
Nama Pelatihan Name of Training
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Place and Date of Event
Direksi Peserta Participating Director
1
Indonesia Oil & Gas 2015 Outlook Conference
Jakarta, 20/01/2015
Lukitaningsih
2
Pelatihan PMPK
Bali, 09-13/03/2015
Herutama Trikoranto
3
Private English Course
Jakarta, 21/04/2015 - 30/09/2015
Lukitaningsih
4
Offshore Technology Conference
Houston, Texas, 02-10/05/2015
Herutama Trikoranto
5
Directorship Program
Jakarta, 04-11/05/2015
Pribadi Mahagunabangsa
6
39th IPA Convention
Jakarta, 20-22/05/2015
Rony Gunawan
7
39th IPA Convention
Jakarta, 20-22/05/2015
Nanang Abdul Manaf
8
39th IPA Convention
Jakarta, 20-922/05/2015
Herutama Trikoranto
9
39th IPA Convention
Jakarta, 20-22/05/2015
Lukitaningsih
10
Halliburton Workshop - "Integrated Asset Management dan kerja sama dalam pengelolaan Brown Field"
Jakarta, 27/05/2015
Rony Gunawan
11
Corporate University Summit
Jakarta, 20/05/2015
Lukitaningsih
12
Directorship Program
Jakarta, 03-04/06/2015
Herutama Trikoranto
13
Professional Directorship Program Batch II Tahun 2015
Jakarta, 03-05/06/2015
Rony Gunawan
14
Seminar Refreshment Optimalisasi RBAC & ICoFR
Jakarta, 26/08/2015
Lukitaningsih
15
HR Upstream and APH Succession Planning
Bogor, 03-04/09/2015
Rony Gunawan
16
Join Convention HAGI-IAGI-IAFMI-IATMI
Balikpapan, 05-07/10/2015
Nanang Abdul Manaf
17
APOGCE 2015
Bali, 19-20/10/2015
Lukitaningsih
18
APOGCE 2015
Bali, 20-22/10/2015
Rony Gunawan
19
APOGCE 2015
Bali, 20-22/10/2015
Herutama Trikoranto
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI (BOARD CHARTER)
GUIDELINES AND WORK PROCEDURES OF BOARD OF DIRECTORS (BOARD MANUAL)
Direksi melaksanakan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya dengan mengacu pada Pedoman dan Tata Kerja Direksi atau Board Charter (Board Manual). Adapun Board Manual yang menjadi acuan disusun merujuk pada Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011, juncto Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara.
Board of Directors performs their duties, responsibilities and authority with reference to the Guidelines and Working Procedures of the Board of Directors or Board Manual. The Board Manual is formulated with reference to Ministry of State Enterprises No.Per-01/MBU/2011 dated August 1, 2011, in conjunction with Regulation of State Minister of SOEs No.Per-09/MBU/2012 dated July 6, 2012 on Good Corporate Governance Implementation in State-Owned Enterprises.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 193 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
Board Manual antara lain mengatur hubungan kerja Direksi dengan Dewan Komisaris. Selain itu, hal lain yang diatur dalam Board Manual mengenai Direksi adalah:
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
a. Persyaratan dan Komposisi, Keanggotaan dan Masa Jabatan Direksi. b. Program Pengenalan dan Peningkatan Kapabilitas. c. Independensi. d. Rapat Direksi. e. Evaluasi Kinerja Direksi.
Board Manual, among others, specifies the working relations between the Board of Directors and Board of Commissioners. In addition, other matters stipulated in the Board Manual on the Board of Directors are: a. Requirements and Composition, Membership and Terms of Office of Directors. b. Introduction and Capability Enhancement Programs. c. Independency. d. Board of Directors Meeting. e. Performance evaluation of the Board of Directors.
PROSEDUR PENETAPAN REMUNERASI DIREKSI
REMUNERATION DETERMINATION PROCEDURE FOR BOARD OF DIRECTORS
Remunerasi untuk Direksi Pertamina EP ditetapkan dengan merujuk pada Risalah Rapat Direksi PT Pertamina (Persero) No. RRD-104/C00000/2015-SO tanggal 26 Mei 2015 tentang Penyesuaian Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan, Perusahaan Patungan, dan Perusahaan Afiliasi. Besaran remunerasi ditentukan berdasarkan basis formula yang ditetapkan oleh RUPS sebelumnya, dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Direksi serta Komite Nominasi dan Remunerasi PT Pertamina (Persero) selaku induk perusahaan. [G4-52]
The Board of Directors’ remuneration is determined with reference to Minutes of Meeting Board of Directors PT Pertamina (Persero) No. RRD-104/C00000/2015SO dated May 26, 2015. The remuneration value for the Directors is determined based on the formulation basis determined on the previous GMS, considered the recommendation of the Board of Directorsas well as the Nomination and Remuneration Committee of PT Pertamina (Persero), as parent company. [G4-52]
Sesuai mekanisme yang berlaku maka Pemegang Saham adalah satu-satunya pemangku kepentingan yang terlibat, dalam penentuan dan penetapan remunerasi Dewan Komisaris. [G4-53]
According to the existing mechanism, the shareholders are the only stakeholders involved, in the determination and approval of the remuneration of the Board of Directors. [G4-53]
Struktur Remunerasi Direksi Direksi menerima remunerasi yang terdiri atas gaji, fasilitas rumah jabatan/kompensasi, kendaraan jabatan, kesehatan, fasilitas air, gas, listrik, telepon, konsesi terbang, bantuan istirahat tahunan, pakaian representatif, tunjangan harian dan perjalanan serta santunan purnajabatan. [G4-51]
Remuneration Structure of Board of Directors Board of Directors receives remuneration consisting of salary, housing facility/compensation, vehicle, health allowance, facilities of water, gas, electricity, telephone, concession flights, annual leave allowance, representative clothing, daily and travel allowance and retirement benefit.
Komposisi komponen remunerasi yang diberikan kepada Direksi untuk tahun 2015 terdiri atas 71% biaya remunerasi dan fasilitas, 3% biaya tunjangan hari raya (THR) dan 26% biaya pajak.
The composition of the Board of Directors’ remuneration component for the fiscal year 2015 consisted of 71% for remuneration and facilities, 3% for religious holiday allowance (THR), and 23% for tax expenses.
Pertamina EP merupakan Perseroan Terbatas yang bersifat tertutup. Laporan ini tidak menampilkan besaran nominal remunerasi yang diterima Direksi pada tahun 2015 dan perbandingan dengan besaran remunerasi pada tahun sebelumnya, serta perbandingan dengan rata nominal remunerasi untuk pekerja. [G4-54] [G4-55]
Pertamina EP is a non-listed Limited Liability Company. This report does not display the nominal amount of remuneration to the Board of Commissioners in 2015 and comparison with remuneration in the previous year, as well as the comparison with the average remuneration nominal for employees. [G4-54] [G4-55]
/ 194 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
[G4-51]
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
KEBERAGAMAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Diversity of Board of Commissioners and Directors
Pertamina EP menjunjung tinggi prinsip-prinsip hak asasi manusia, termasuk dalam hal menentukan karir pekerja. Setiap pekerja memiliki peluang dan kesempatan setara menduduki posisi sebagai pejabat perusahaan, anggota Dewan Komisaris maupun Direksi.
Pertamina EP upholds the principles of human rights, including in determining the career of the employees. Every employee has the chance and equal opportunity to occupy a position as the company’s official, as well as a member of the Board of Commissioners and Board of Directors.
Perusahaan tidak pernah mempertimbangkan latar belakang gender, suku, agama, ras maupun afiliasi politik, dalam menentukan pejabat perusahaan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Proses seleksi yang berlangsung semata-mata mempertimbangan pencapaian kinerja, serta kemampuan dan kompetensi masing-masing pekerja.
The Company never considers the background of gender, ethnicity, religion, race or political affiliation, in appointing corporate officials, members of the Board of Commissioners and Board of Directors. The selection process solely considers performance achievement as well as the ability and competence of each employee.
Kondisi ini menjadikan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina EP hingga 31 Desember 2015 memiliki keberagaman dalam hal gender, usia, maupun latar belakang lain seperti agama dan suku.
This condition led to diversity in composition of the Board of Commissioners and Board of Directors of Pertamina EP until December 31, 2015, in terms of gender, age, and other backgrounds such as religion and ethnicity.
Hingga 31 Desember 2015, Dewan Komisaris Pertamina EP berjumlah lima orang, dan seorang di antaranya adalah perempuan. Rentang usia anggota Dewan Komisaris, untuk termuda adalah 51 tahun dan tertua adalah 70 tahun.
Up to December 31, 2015, the Board of Commissioners of Pertamina EP consisted of five people, including one female. The age members of the Board of Commissioners ranged from the youngest of 51 years old and the oldest was 70 years old.
Sementara, dari lima orang Direktur, seorang di antaranya adalah perempuan. Rentang usia para Direktur untuk termuda adalah 51 tahun, dan tertua 56 Tahun.
Meanwhile, one of the five Directors is female. The age of the Directors ranged from the youngest of 51 years old, and the oldest was 56 years old.
Keberagaman Dewan Komisaris dan Direksi Berdasar Gender dan Kelompok Usia Diversity of Board of Commissioners and Directors By Gender and Age Group Jabatan Position
Kelompok Usia | Age Group
Gender
Jumlah Total
Pria | Male
Wanita | Female
< 30
31 - 40
41 - 50
>51
Dewan Komisaris Board of Commissioners
5
4
1
0
0
0
5
Direksi Directors
5
4
1
0
0
0
5
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 195 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PENILAIAN KINERJA (ASSESSMENT) TERHADAP DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Performance Assessment of Board of Commissioners and Board of Directors
Penilaian kinerja atau assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi, dilaksanakan melalui dua mekanisme, yakni penilaian internal serta penilaian oleh pihak independen yang ditunjuk Perusahaan.
Performance assessment of the Board of Commissioners and Board of Directors, is performed through two mechanisms, namely internal assessment and assessment by an independent party appointed by the Company.
Penilaian Internal Prosedur pelaksanaan assessment (penilaian) internal kinerja Dewan Komisaris dilakukan melalui beberapa tahapan, yakni pengumpulan data, pemeriksaan dokumen, dan wawancara dengan Direksi. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan diukur berdasarkan kriteria dalam Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 Tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN. [G4-44]
Internal assessment Internal assessment of the Board of Commissioners’ performance ois performed through several stages, namely data collection, document examination, and interviews with the Board of Directors. The results of this phase are then measured based on the criteria in the Decree of the Secretary of the Ministry of SOEs Number: SK-16/S.MBU/2012 regarding Assessment and Evaluation Indicator/Parameter on Good Corporate Governance (GCG) Application in SOEs. [G4-44]
Pihak yang melakukan penilaian internal kinerja Direksi adalah Dewan Komisaris berdasarkan kriteria target pencapaian dalam indikator kinerja kunci (KPI) yang telah disepakati. Selanjutnya hasil penilaian dan evaluasi disampaikan dan dilaporkan kepada Pemegang Saham dalam RUPS Tahunan. [G4-44]
The party that carries out internal assessment of Board of Directors’ performance is the Board of Commissioners based on the criteria of target achievement in the key performance indicators (KPIs) that have been agreed. Furthermore, assessment and evaluation results are delivered and reported to the shareholders in the Annual GMS. [G4-44]
/ 196 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Realisasi Kesepakatan Kinerja President Director PT Pertamina EP 2015 Realisasi Kesepakatan Kinerja President Director PT Pertamina EP 2015 Indikator Kinerja Utama KEY PERFORMANCE INDICATOR
Frekuensi Pemantauan Freq Monitoring
Bobot weight
Kinerja performance
Tri-Wulanan
30%
25.90%
Bulanan Mothly
40%
41.70%
I
Finansial
II
Operasional Operational
III
Pengembangan Bisnis Business Development
Tri-Wulanan
20%
22%
IV
Pengelolaan SDM People & Organization Management
Tri-Wulanan
10%
11.40%
100%
101.00%
Total
Indikator Kinerja Lainnya OTHER PERFORMANCE INDICATOR 1
TRIR
Frekuensi Pemantauan Freq Monitoring
Satuan Unit
Target
Kinerja performance
Tri-Wulanan
Ratio
0.42
0.32
2
Number of Accidents (NoA)
Tri-Wulanan
# Cases
0
3
3
GCG Implementation Compliance
Tri-Wulanan
%
87
90.72
4
External Auditor Opinion
Tahunan
Opini
WTP
WTP
5
Volume Produksi Migas
Bulanan
MBOEPD
296.61
275.57
6
Losses
Bulanan
%
2.5
0
7
Operating Cost per Unit Migas
Bulanan
US$ / BOE
17.64
16.55
8
Biaya Operasi PEP Own
9
Program Road to Zero Accident
Bulanan
%
90
91
Bulanan/Tri-Wulanan
%
100
100
10 11
Emission Reduction
Tri-Wulanan
%
26.86
31.3
Tindak lanjut temuan audit internal & eksternal
Tri-Wulanan
%
80
81.54
12
Utilisasi ERP
Bulanan
%
97
97.22
13
Organization Capital Readiness (OCR)
14
Quality, System & Knowledge Management
Tri-Wulanan
%
90
100
Tahunan
%
90
100
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 197 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
KEBIJAKAN REMUNERASI
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
[G4-51, G4-52]
Remuneration Policy
Prosedur penetapan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2015 dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan perusahaan dan memenuhi ketentuan dalam Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. PER04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
Determination of remuneration for the members of the Board of Commissioners and Board of Directors in 2015 was carried out with regard to financial ability of Company and complied with Regulation of Minister of State Owned Enterprises No. PER-04/MBU/2014 regarding Determination Guidance of Remuneration of Directors, Board of Commissioners and Supervisory Board of StateOwned Enterprises.
Berdasar ketentuan tersebut, penetapan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi dilaksanakan oleh Pemegang Saham dengan mempertimbangkan usulan dari Dewan Komisaris serta Komite Nominasi dan Remunerasi PT Pertamina (Persero). Pemegang Saham juga mempertimbangkan pula pencapaian kinerja Perusahaan, dan selanjutnya besaran nilai remunerasi untuk Dewan Komisaris ditetapkan dalam RUPS.
Based on these provisions, remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors is determined by Shareholders by taking account the recommendation from the Board of Commissioners as well as the Nomination and Remuneration Committee of PT Pertamina (Persero). Shareholders also consider the Company’s performance achievement, and then the remuneration value for the Board of Commissioners is approved in the GMS.
Pertamina EP merupakan Perseroan Terbatas tertutup, sehingga Laporan ini tidak menampilkan besaran nilai remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi. Namun demikian prosedur dan indikator penetapan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi, dilakukan dengan tetap merujuk pada rumusan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri BUMN No.PER-04/MBU/2014.
Pertamina EP is a non-listed Limited Liability Company, thus this Report does not display the amount of remuneration for the Board of Commissioners and Directors. However, procedures and indicators to determine remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors, remain referring to the formula set out in Regulation of the Minister of SOEs No.PER-04/MBU/ 2014.
Struktur remunerasi dan komposisi besaran remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi, sebagai berikut:
This report only presented the composition of the remuneration amount of the Board of Commissioners and Board of Directors, as follows: • Remuneration for other Board of Directors’ members was 90% of the salary of President Director. • Remuneration for President Commissioner was 45% of the salary of the President Director. • Remuneration for other Board of Commissioners’ members was 90% of the President Commissioner’s remuneration.
• Remunerasi bagi anggota Direksi lainnya 90% dari gaji Direktur Utama. • Remunerasi bagi Komisaris Utama 45% dari gaji Direktur Utama . • Remunerasi bagi anggota Komisaris lainnya 90% dari Honararium Komisaris Utama.
/ 198 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
INFORMASI MENGENAI PEMEGANG SAHAM UTAMA [G4-7]
Information On Major Shareholders
Kepemilikan Saham PT Pertamina EP | Shareholding of PT Pertamina EP
249,9
75
21 Jumlah | Total
99.99% 0.01%
PT Pertamina (Persero)
25
PT Pertamina Dana Ventura
Pemegang Saham Utama Pemegang Saham utama Pertamina EP adalah PT Pertamina (Persero), yang berkedudukan di Indonesia dengan Kantor Pusat berada di Jakarta. PT Pertamina (Persero) merupakan badan usaha milik negara (BUMN) dan sepenuhnya dimiliki Pemerintah Indonesia.
Major Shareholder Pertamina EP main shareholder is PT Pertamina (Persero), which is domiciled in Indonesia with Head Office in Jakarta. PT Pertamina (Persero) is a state-owned enterprise (SOE) and wholly owned by the Government of Indonesia.
PT Pertamina (Persero) memiliki kegiatan usaha di bidang penyelenggaraan usaha energi, yaitu minyak dan gas bumi, energi baru dan terbarukan, serta kegiatan lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang energi. Kegiatan usaha yang dijalankan Pertamina saat ini terbagi atas sektor hulu, sektor gas, energi baru dan terbarukan, sektor pengolahan, dan sektor pemasaran.
PT Pertamina (Persero) has business activities in the field of business operation of energy, namely oil and gas, renewable energy, as well as other activities related or support business activities in the energy field. The operations are run Pertamina is currently divided into the upstream sector, the gas sector, new and renewable energy sector, processing and marketing sectors.
Informasi lebih lengkap tentang PT Pertamina (Persero) dan pencapaian kinerjanya selama tahun 2015, dapat disimak dalam Laporan Tahunan 2015 PT Pertamina (Persero).
More detailed information on PT Pertamina (Persero) and the achievement of the performance during 2015, can be viewed in the Annual Report 2015 of PT Pertamina (Persero).
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 199 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PENGUNGKAPAN HUBUNGAN AFILIASI ANTARA ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEMEGANG SAHAM UTAMA [G4-39]
Disclosure of Affiliations Between Members of The Board of Directors, Board of Commissioners and Major Shareholders
Hubungan afiliasi yang menjadi bahasan dalam Laporan ini menyangkut hubungan kekeluargaan dan hubungan finansial atau kepemilikan pada institusi tertentu. Perusahaan memberikan perhatian pada hubungan afiliasi karena dapat mempengaruhi kemandirian dalam pengambilan keputusan di dalam Perusahaan.
Affiliations that are discussed in this Report are related to family relations, financial relations or ownership of particular institutions. The Company pays attention to the affiliations as they can affect the independence in decision-making within the Company.
Sampai dengan akhir periode pelaporan, Pertamina EP memastikan tidak ada hubungan keluarga semenda sampai derajat ketiga, baik di antara anggota Dewan Komisaris dan Direksi maupun antara sesama mereka.
By the end of the reporting period, Pertamina EP ensured that there were no family relations by marriage to the third degree, neither between members of the Board of Commissioners and Board of Directors, nor between fellow members.
Perusahaan juga memastikan tidak ada hubungan finansial di antara anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Namun, baik anggota Dewan Komisaris maupun Direksi pada saat menjabat di Pertamina EP tetap berstatus sebagai pegawai PT Pertamina (Persero), yang merupakan pemegang saham utama.
The Company also ensured no financial relations between members of the Board of Commissioners and Board of Directors. However, status of incumbent members of the Board of Commissioners and Board of Directors at Pertamina EP remains as an employee of PT Pertamina (Persero), which is the major shareholder.
/ 200 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Hubungan Afiliasi Antara Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Utama Affiliations Between Board of Commissioners, Board of Directors and Major Shareholder Dewan Komisaris | Board of Commissioners Hubungan Finansial | Financial Relations Nama Name
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Pemegang Saham Shareholder
Ya | Yes
Tidak | NO
Ya | Yes
Tidak | NO
Ya | Yes
Tidak | NO
Ahmad Bambang
-
√
-
√
-
√
Leonards Tobing
-
√
-
√
-
√
Meidawati
-
√
-
√
-
√
M. Hasan Alie
-
√
-
√
-
√
Pontas Tambunan
-
√
-
√
-
√
Direksi | Board of Directors Hubungan Keluarga | Family Relations Nama Name
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Pemegang Saham Shareholder
Ya | Yes
Tidak | NO
Ya | Yes
Tidak | NO
Ya | Yes
Tidak | NO
Rony Gunawan
-
√
-
√
-
√
Nanang Abdul Manaf
-
√
-
√
-
√
Pribadi Mahagunabangsa
-
√
-
√
-
√
Herutama Trikoranto
-
√
-
√
-
√
Lukitaningsih
-
√
-
√
-
√
Perusahaan juga memastikan tidak ada rangkap jabatan anggota Dewan Komisaris sebagai Direksi maupun pejabat eksekutif perusahaan. Namun mengingat Pertamina EP merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero), maka Komisaris Utama dijabat Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) sebagai perwakilan Pemegang Saham.
The Company also ensured there were no concurrent positions held by members of the Board of Commissioners as Directors and the executive officer of the company. However, considering Pertamina EP is a subsidiary of PT Pertamina (Persero), the President Commissioner is held by Upstream Director of PT Pertamina (Persero) as representative of the Shareholder.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 201 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PENGHINDARAN BENTURAN KEPENTINGAN
AVOIDANCE OF CONFLICTS OF INTEREST
Komitmen Pertamina EP dalam melaksanakan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik juga diwujudkan melalui penghindaran benturan kepentingan. Hingga akhir periode pelaporan, dipastikan tidak ada Dewan Komisaris, Direksi maupun pejabat perusahaan yang dihadapkan pada terjadinya benturan kepentingan, termasuk juga dalam hal transaksi material.
Pertamina EP’s commitment in implementing the principles of good corporate governance is also realized through the avoidance of conflicts of interest. Until the end of the reporting period, no members of Board of Commissioners, Board of Directors and the company officials were faced with a conflict of interest, including in material transactions.
Pernyataan Tak Berbenturan Kepentingan [G4-41] Pada setiap awal tahun, Dewan Komisaris dan Direksi menandatangani Pernyataan Tidak Berbenturan Kepentingan. Pernyataan tersebut memberikan jaminan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi akan tunduk kepada seluruh peraturan Perusahaan dan peraturan yang berlaku secara umum, serta menyatakan bahwa mereka tidak mempunyai benturan kepentingan terhadap Pertamina EP.
Non Conflict of Interest Statement [G4-41] At the beginning of each year, the Board of Commissioners and Board of Directors sign Non Conflict of Interest Statement. The statement provides assurance that the Board of Commissioners and Board of Directors shall be subject to all the Company’s rules and regulations in general, as well as stating that they do not have any conflicts of interest with Pertamina EP.
Beberapa komitmen Dewan Komisaris atas benturan kepentingan: • Setiap anggota Dewan Komisaris dilarang melakukan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan serta keuntungan pribadi dari kegiatan Perusahaan, selain honorarium dan fasilitas yang diterimanya sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang ditentukan RUPS.
Board of Commissioners’ commitments on conflict of interest • Each member of the Board of Commissioners is prohibited from making any transactions that have a conflict of interest and take personal gain from the Company’s activities other than honorarium and facilities received as member of the Board of Commissioners as specified by the GMS.
• Para anggota Dewan Komisaris tidak boleh merangkap jabatan lain sebagai Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan jabatan lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan secara langsung atau tidak langsung dengan Perusahaan yang diawasinya.
• Members of the Board of Commissioners shall not hold concurrent position as members of the Board of Directors at the Regional Owned Enterprises (BUMD), Private Owned Enterprises (BUMS) and other positions that may cause a conflict of interest directly or indirectly with the Company under their supervision.
Beberapa komitmen Direksi atas benturan kepentingan: • Setiap anggota Direksi dilarang melakukan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil keuntungan pribadi dari kegiatan Perusahaan, selain gaji dan fasilitas yang diterimanya sebagai anggota Direksi yang ditentukan oleh RUPS.
Board of Directors’ commitments on conflict of interest • Each member of the Board of Directors is prohibited from making any transactions that have a conflict of interest and taking personal gain from the Company’s activities other than salary and facilities received as member of the Board of Commissioners as specified by the GMS.
• Apabila terjadi benturan kepentingan antara kepentingan Perusahaan dengan kepentingan salah seorang anggota Direksi, maka dengan persetujuan Dewan Komisaris, Perusahaan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya.
• In the event of a conflict of interest between the interests of the Company and the interests of a member of the Board of Directors, with the approval of the Board of Commissioners, the Company will be represented by other member of the Board of Directors.
/ 202 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
• Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap sebagai anggota Direksi pada BUMN, BUMD, BUMS dan jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan, jabatan struktural dan fungsional lainnya pada instansi/lembaga Pemerintah Pusat dan/atau Daerah, serta jabatan lainnya sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan.
• Board of Directors’ members are prohibited from holding concurrent position as Members of the Board of Directors of SOEs, BUMD, BUMS and other positions that may cause a conflict of interest, structural and functional positions in the institution/agency of the central and regional governments, other position in accordance with laws and regulations.
• Anggota Direksi dilarang menggunakan informasi rahasia dan data bisnis Perusahaan untuk kepentingan pribadi atau dengan cara yang merugikan Perusahaan.
• Boards of Directors’ members are prohibited from using confidential information and business data of the Company for personal interests or in a manner of harming the Company interests.
• Dalam hal terjadi benturan kepentingan yang menyangkut semua anggota Direksi maka Perusahaan akan diwakili oleh Dewan Komisaris atau oleh salah seorang yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Apabila tidak ada Dewan Komisaris, maka RUPS dapat mengangkat seorang atau lebih untuk mewakili Perusahaan.
• In the event of a conflict of interest involving all members of the Board of Directors, the Company will be represented by the Board of Commissioners or by one who is appointed by the Board of Commissioners. If none of the Board of Commissioners, the GMS may appoint one or more representatives for the Company.
Transaksi Mengandung Benturan Kepentingan Melalui penerapan tata kelola termasuk pelaksanaan sistem pengendalian internal, Perusahaan memastikan selama tahun 2015 tidak terjadi transaksi yang patut diduga mengandung benturan kepentingan.
Transaction Containing Conflict of Interest Through the application of corporate governance, including the implementation of the internal control system, the Company ensured that during 2015 there were no transactions reasonably suspected to contain a conflict of interest.
• Nama dan Posisi Pejabat dengan Benturan Kepentingan • Nama dan Posisi Pejabat Pembuat Keputusan • Jenis Transaksi • Nilai Transaksi (IDR Juta) • Catatan
• Name and Position of Officer with Conflict of Interest • Name and Position of • Decision Maker Officer • Type of Transaction • Transaction Value (Millions IDR) • Note
NIHIL Nil
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 203 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
KOMITE AUDIT Audit Committee
Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. Kpts-08/DKPEP/2015 tertanggal 1 September 2015 tentang Pengangkatan Komite Audit di Lingkungan Dewan Komisaris Pertamina EP. Secara struktural Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Audit Committee was established by the Board of Commissioners based on the Decree of the Board of Commissioners No. Kpts-08/DKPEP/2015 dated September 1, 2015 on Appointment of Audit Committee in Pertamina EP’s Board of Commissioners working environment. The Audit Committee is structurally responsible to the Board of Commissioners.
Pembentukan Komite Audit mengacu pada ketentuanketentuan: 1. Undang-undang No. 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 2. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2003 Tentang Pengalihan Bentuk Pertamina menjadi Perseroan (Persero) 3. Peraturan Pemerintah No.45 Tahun 2005 Tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara 4. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara 5. Kebijakan Menteri Negara BUMN dalam pengurusan dan pengawasan BUMN No. S-375/MBU.Wk/2011 tanggal 5 Desember 2011 6. Perubahan Anggaran Dasar PT Pertamina EP No. 15 tanggal 10 Juli 2013
Establishment of Audit Committee refers to the provisions as follows: 1. Law No. 19 of 2003 on State-Owned Enterprises (SOEs) 2. Government Regulation No. 31 of 2003 on Transformation of Pertamina into the Company (Persero) 3. Government Regulation No. 45 of 2005 on the Establishment, Management, Oversight, and Dissolution of State-Owned Enterprises 4. Decree of the Minister of SOEs No. KEP-01/ MBU/2011 dated August 1, 2011 on Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in State-Owned Enterprises 5. Policy of State Minister of SOEs in the management and supervision of SOEs No. S-375/MBU.Wk/2011 dated December 5, 2011 6. Amendments to the Articles of Association of PT Pertamina EP No. 15 dated July 10, 2013
Komite Audit dibentuk untuk membantu dan memperkuat Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas proses penyusunan laporan keuangan, pemilihan auditor eksternal dan proses auditnya, termasuk melakukan evaluasi independensi dari auditor eksternal, proses audit oleh Internal Audit, assessment control dan risiko serta penerapan GCG.
Audit Committee was formed to assist and strengthen Board of Commissioners in exercising oversight function over the process of financial statements preparation, the selection of external auditors and their audit process, including performing evaluation of the external auditor’s independence, audit by the Internal Audit Unit, control and risk assessment as well as GCG implementation.
KEANGGOTAAN KOMITE AUDIT
MEMBERSHIP OF AUDIT COMMITTEE
Sesuai Peraturan Bapepam-LK tentang Komite Audit, maka struktur keanggotaan Komite Audit sedikitnya terdiri dari tiga orang. Struktur keanggotaan Komite Audit per 31 Desember 2015 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. Kpts-08/DK-PEP/2015 tertanggal 1 September 2015 Tentang Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Audit di Lingkungan Dewan Komisaris PT Pertamina EP, terdiri atas:
In accordance with Bapepam-LK regulation on Audit Committee, the structure of Audit Committee membership consists of a minimum three members. Structure of the Audit Committee as of December 31, 2015 based on the Decree of the Board of Commissioners of Pertamina EP No. Kpts-08/DK-PEP/2015 dated September 1, 2015 on Appointment of Chairman and Members of the Audit Committee under the Board of Commissioners of PT Pertamina EP, consisting of:
/ 204 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Leonards Tobing
Prof. Dr. Lindawati Gani CMA
Dr. Erna Hernawati
Kualifikasi Pendidikan | Educational Qualification Leonards Tobing merupakan lulusan Teknik Mesin dari Universitas Trisakti.
Kualifikasi Pendidikan | Educational Qualification Prof. Dr. Lindawati Gani CMA mendapatkan gelar Doktor of Philosophy dari Universitas Indonesia
Kualifikasi Pendidikan | Educational Qualification Dr. Erna Hernawati mendapatkan gelar Doktor Ilmu Ekonomi dari Universitas Airlangga
Prof. Dr. Gani Lindawati CMA holds a Doctor of Philosophy from the University of Indonesia
Dr. Erna Hernawati holds a Doctoral degree in Economics from University of Airlangga
Ketua | Chairman
Leonards Tobing is a graduate in Mechanical Engineering from Trisakti University. Pengalaman Kerja | Work Experience Leonards Tobing sebelumnya berkarir di PT Total E&P Indonesia sebagai Kepala Divisi Korporat Komunikasi selama 4 tahun sejak 2008 hingga 2012. Leonards Tobing previously worked at PT Total E&P Indonesia as Head of Corporate Communications for 4 years from 2008 to 2012.
Anggota | Members
Pengalaman Kerja | Work Experience Prof. Dr. Lindawati Gani CMA sebelumnya bekerja sebagai Ketua Program Jurusan Master Akuntansi Universitas Indonesia Prof. Dr. Gani Lindawati CMA previously worked as Head of Master of Accounting Program, University of Indonesia
Anggota | Members
Pengalaman Kerja | Work Experience Dr. Erna Hernawati sebelumnya bekerja sebagai Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Veteran Jakarta Dr. Erna Hernawati previously worked as a Lecturer at the Faculty of Economics, Veteran University, Jakarta
INDEPENDENSI KOMITE AUDIT
INDEPENDENCE OF AUDIT COMMITTEE
Komite Audit secara kolektif mempunyai kompetensi dan pengalaman di bidang akuntansi, keuangan dan operasional. Baik ketua maupun anggota Komite Audit komite adalah independen terhadap Direksi, auditor internal maupun auditor eksternal.
Audit Committee collectively has the competence and experience in accounting, finance and operations. Both chairman and members of the Audit Committee are independent of Board of Directors and auditors, both internal and external.
Independensi ketua dan angota Komite Audit dijalankan sesuai Peraturan Menteri BUMN No.PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara dan Piagam Komite Audit.
The independence of the chairman and members of the Audit Committee is implemented according to Regulation of the Minister of SOEs No.Per-01/MBU/2011 on Good Corporate Governance Implementation in State-Owned Enterprises and the Audit Committee Charter.
Untuk memenuhi syarat independensi, anggota Komite Audit tidak ditunjuk dari anggota eksekutif kantor akuntan publik yang memberikan jasa audit dan/atau jasa nonaudit kepada Perusahaan dalam jangka waktu enam bulan terakhir.
To meet the independence requirements, Audit Committee’s members are not selected from the executive members of public accounting firms that provide audit and/or non-audit services to the Company within the last six months.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 205 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE DUTIES AND RESPONSIBILITIES
Komite Audit melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan berpedoman pada Piagam Audit yang dituangkan dalam bentuk Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (Audit Committee Charter) No.A-011/DK-PEP/2010-50. Lingkup tugas dan tanggung jawab Komite Audit meliputi:
Audit Committee carries out its duties and responsibilities based on the Audit Committee Working Implementation Guidelines (Audit Committee Charter) No.A-011/DKPEP/2010-50. The Audit Committee’s scope of duties and responsibilities include:
• Pemantauan Komite Audit Terhadap Audit Internal Secara rutin satu kali dalam setiap bulan, Komite Audit melakukan pertemuan bersama Internal Audit. Pertemuan membahas kinerja bulanan Internal Audit, meliputi audit operasional dan kepatuhan untuk lapangan yang dioperasikan sendiri dan lapangan kemitraan, audit khusus, serta audit terminasi dan konsultasi.
• Audit Committee’s Monitoring on Internal Audit Once in every month, the Audit Committee regularly meets with the Internal Audit Unit. The meeting is held to discuss about monthly performance of Internal Audit, covering operational audit and compliance for own operation and partnership fields, special audit, termination audit and consulting.
Dalam audit khusus dibahas penanganan laporan pengaduan (whistleblower), terutama pengaduan yang berkaitan dengan masalah akuntansi, pengendalian internal dan audit, dan pengaduan tanpa nama yang disampaikan berkaitan dengan masalah akuntansi dan audit, sesuai dengan peraturan.
Special audit discusses the whistleblower report handling, particularly reports concerning accounting, internal control and audit, as well as anonymous reports on accounting and audit matters, in accordance with the regulations.
Fungsi review dilakukan terhadap sistem pengendalian internal mengenai temuan audit rutin dan pemantauan proses penyusunan Internal Control Over Financial Reporting (ICoFR), serta menelaah laporan audit eksternal oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) PricewaterhouseCoopers (PwC) mengenai efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
Review function is performed on the internal control system regarding routine audit findings and monitoring of the Internal Control Over Financial Reporting (ICoFR) preparation, as well as review on external audit report by Public Accounting Firm PricewaterhouseCoopers (PWC) regarding the effectiveness of internal control over financial reporting.
• Pemantauan Komite Audit Terhadap Audit Eksternal Komite Audit bertugas meyakinkan apakah Auditor Eksternal telah melaksanakan auditnya sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan Aturan Etika. Pada tahun 2015, KAP yang ditugaskan mengaudit laporan keuangan Perusahaan adalah KAP Purwantono, Sungkoro, & Surja (Partner E&Y).
• Audit Committee’s Monitoring on External Audit The Audit Committee is assigned to ensure whether the External Auditor has conducted its audit in accordance with the Public Accountants Professional Standards (SPAP) and Code of Ethics. In 2015, the PAF assigned to audit the Company’s financial statements was Purwantono, Sungkoro, & Surja (Partner E&Y).
Komite Audit ikut terlibat dalam penyusunan kerangka acuan kerja (KAK) dan penetapan jumlah fee audit yang masih dalam batas kewajaran. Komite Audit memberi usulan kepada Dewan Komisaris atas pemilihan External Auditor.
The Audit Committee is involved in the preparation of terms of reference (TOR) and the determination of the amount of reasonable audit fees. The Audit Committee proposes to the Board of Commissioners for the selection of the External Auditor.
Dalam melakukan pemantauan atas proses audit eksternal, Komite Audit melakukan koordinasi dalam entry meeting dengan KAP; penilaian independensi; informasi Auditor Eksternal tentang hal-hal yang berdampak pada perkembangan Perusahaan di masa datang serta risiko bisnis yang dapat menyebabkan material misstatement; hambatan yang dijumpai selama pelaksanaan audit; kelengkapan dokumentasi laporan keuangan Perusahaan untuk tahun 2015; kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku umum dan penyelesaian laporan keuangan yang diaudit (audited financial statements) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015.
In monitoring the external audit process, the Audit Committee coordinates with PAF in the entry meeting; independence assessment; External Auditor information about matters that have impact on the Company’s development in the future as well as business risks that could lead to material misstatements; obstacles encountered during the auditing process; documentation of the Company’s financial statements for the year 2015; compliance with generally accepted accounting standards and the completion of the audited financial statements for year Ended December 31, 2015.
/ 206 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Komite Audit melalui pertemuan secara rutin dengan Fungsi Keuangan & Internal Audit memastikan bahwa penyajian Laporan Keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan secara cermat, akurat, wajar dan terbebas dari adanya salah saji yang material. Selain itu Laporan Keuangan Perusahaan juga telah memenuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di sektor industri minyak dan gas bumi, dan kebijakan akuntansi yang telah ditetapkan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Audit Committee through regular meetings with the Finance & Internal Audit Function ensures that the Company’s Financial Statements have been prepared and presented carefully, accurate, fair and free from any material misstatement. In addition, the Company’s financial statements have also met the accounting principles applicable in the oil and gas industrial sector, and the established accounting policies as well as applicable laws and regulations.
• Pemantauan Komite Audit Terhadap Pengawasan Internal dan Manajemen Risiko Komite Audit secara berkala melakukan pemantauan jalannya pengawasan internal melalui fungsi Internal Audit dan mengevaluasi laporan Internal Audit perihal pelaksanaan pengawasan internal. Komite Audit juga aktif memonitor dengan mengadakan pertemuan dan diskusi bersama pemilik Perusahaan (business owner), Internal Audit serta memberikan rekomendasi perbaikan-perbaikan atas perkembangan penerapan ICoFR.
• Audit Committee’s Monitoring on Internal Control and Risk Management The Audit Committee regularly monitors the internal control implementation through Internal Audit function and evaluates Internal Audit report on internal control implementation. The Audit Committee also actively performs monitoring through meetings and discussions with business owner, Internal Audit unit and Delloite Consultant as well as recommends improvements on ICoFR application development.
Komite Audit juga melakukan pemantauan pelaksanaan manajemen risiko dengan komunikasi dan diskusi dengan Fungsi Manajemen Risiko terkait pelaksanaan manajemen risiko Perusahaan. Saat ini, Fungsi Manajemen Risiko telah membuat program dan melakukan assessment terhadap potensi kejadian risiko dari seluruh fungsi dan juga telah membuat mitigasi risiko yang dimonitor Fungsi Manajemen Risiko guna memastikan bahwa mitigasi risiko telah telah dijalankan oleh masing-masing pemilik risiko (risk owner).
The Audit Committee also monitors implementation of risk management through communication and discussion with the Risk Management function regarding the Company’s risk management implementation. Currently Risk Management function has made a program and conducts assessment of potential risk events of all functions as well as risk mitigation monitored by Risk Management function in order to ensure that every risk owner has implemented risk mitigation.
• Pemantauan Komite Audit terhadap Penerapan GCG Komite Audit melakukan pemantauan penerapan GCG melalui pertemuan rutin bersama Internal Audit, dengan agenda khusus membahas perbaikan yang telah diupayakan manajemen. Perbaikan dilakukan dengan mengacu pada rekomendasi tim eksternal dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada saat melakukan assessment GCG.
• Audit Committee’s Monitoring on GCG implementation Audit Committee monitors GCG implementation through regular meetings with the Internal Audit unit, with a special agenda to discuss improvements that have been made by management with reference to recommendations from the external team of Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) during GCG assessment.
Komite Audit bersama Internal Audit telah memiliki mekanisme untuk pemantauan pelaporan pengaduan kepada Perusahaan (whistleblower) serta penanganan setiap pelaporan. Selanjutnya Internal Audit melaporkannya di dalam rapat mengenai tindak lanjut serta hasil pelaporan whistleblower. Sebagian besar kasus yang dilaporkan terkait dengan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku, dan semua telah diselesaikan oleh Internal Audit.
The Internal Audit Committee and Internal Audit unit have a mechanism to monitor reports from whistleblowers to the Company as well as the handling of each report. Internal Audit unit will report it in meetings regarding follow-up actions and results of the whistleblower report. Most of the reported cases have been about compliance with applicable rules, and the Internal Audit unit has resolved them.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 207 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PERTEMUAN KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE MEETING
Pada kurun waktu periode pelaporan, Komite Audit menyelenggarakan 11 pertemuan internal, dengan ratarata tingkat kehadiran 80%. Anggota Komite Audit juga menghadiri pertemuan/rapat dengan Dewan Komisaris maupun rapat eksternal lainnya.
During 2015, the Audit Committee has held 11 internal meetings, with average attendance rate of 80%. Members of the Audit Committee also attended meetings with the Board of Commissioners and other external meetings.
Pelaksanaan Rapat Komite Audit 2015 dan Tingkat Kehadiran Anggota Komite Audit Meetings and Attendance Rate of Audit Committee 2015 Nama Name
Jabatan Position
Periode pERIOD
M. Afdal Bahaudin
Ketua Chairman
1 Januari – 31 Agustus 2015 January 1 – August 31, 2015
Leonards Tobing
Ketua Chairman
Prof. Dr. Lindawati Gani CMA Dr. Erna Hernawati
Jumlah Rapat Internal Total Internal Meetings
Kehadiran Rapat Internal Internal Meeting Attendance Jumlah Total
%
10
3
30
1 September – 31 Desember 2015 September 1 – December 31, 2015
1
0
0
Anggota Member
1 Januari – 31 Desember 2015 January 1 – December 31, 2015
11
11
100
Anggota Member
1 Januari – 31 Desember 2015 January 1 – December 31, 2015
11
11
100
/ 208 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI Nomination And Remuneration Committee
Komite Nominasi dan Remunerasi bertanggung jawab untuk memberikan masukan terkait dengan usulan pejabat di beberapa posisi kunci, me-review formulasi remunerasi yang dapat meningkatkan kinerja Direksi, dan me-review usulan perubahan struktur organisasi.
Nomination and Remuneration Committee is responsible for providing input related to the proposals from officials at seveal key positions, review the remuneration formulations that can improve the performance of the Board of Directors, and to review proposal of changes to organizational structure.
Pertamina EP sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) tidak membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi. Keberadaan Komite Nominasi dan Remunerasi hanya dibentuk di PT Pertamina (Persero).
Pertamina EP as a subsidiary of PT Pertamina (Persero) does not form a Nomination and Remuneration Committee. The existence of the Nomination and Remuneration Committee was formed only in PT Pertamina (Persero).
Komite Nominasi dan Remunerasi PT Pertamina (Persero), selanjutnya melaksanakan pula tanggung jawab sebagai Komite Nominasi dan Remunerasi Pertamina EP. Komite Nominasi dan Remunerasi PT Pertamina (Persero) turut pula memberikan masukan terkait dengan usulan pejabat di beberapa posisi kunci dan me-review formulasi remunerasi pejabat-pejabat termasuk Dewan Komisaris maupun Direksi di lingkup Pertamina EP.
Nomination and Remuneration Committee of PT Pertamina (Persero), then carry out the responsibilities as well as the Nomination and Remuneration Pertamina EP. Nomination and Remuneration Committee of PT Pertamina (Persero) also helped provide input related to the proposed officials in key positions and to review the formulation of the remuneration of officials, including the Board of Commissioners and Board of Directors in the scope of Pertamina EP.
Informasi lebih jauh mengenai Komite Nominasi dan Remunerasi PT Pertamina (Persero), disajikan lengkap pada Laporan Tahunan PT Pertamina (Persero), yang disusun terpisah dari Laporan ini.
More information on the Nomination and Remuneration Committee of PT Pertamina (Persero) is presented fully in the Annual Report of PT Pertamina (Persero), which is prepared separately from this report.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 209 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
KOMITE INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKO Investment And Risk Management Committee
Komite Investasi dan Manajemen Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. Kpts-082/DK-PEP/2015 tertanggal 1 September 2015 Tentang Pengangkatan Anggota Komite Investasi dan Manajemen Risiko di Lingkungan Dewan Komisaris PT Pertamina EP. Secara struktural Komite Investasi dan Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Investment and Risk Management Committee was established by the Board of Commissioners based on Decree of the Board of Commissioners No. Kpts-082/DKPEP/2015, dated September 1, 2015 on the Appointment of Investment and Risk Management Committee members in Pertamina EP’s Board of Commissioners working environment. The Investment and Risk Management Committee is structurally responsible to the Board of Commissioners.
Ketentuan-ketentuan yang menjadi acuan pembentukan Komite Investasi dan Manajemen Risiko adalah:
The provisions used as the reference of the Investment and Risk Management Committee establishment are:
1. Undang-undang No. 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 2. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2003 Tentang Pengalihan Bentuk Pertamina menjadi Perseroan (Persero) 3. Peraturan Pemerintah No.45 Tahun 2005 Tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara 4. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara 5. Kebijakan Menteri Negara BUMN dalam pengurusan dan pengawasan BUMN No. S-375/MBU.Wk/2011 tanggal 5 Desember 2011 6. Perubahan Anggaran Dasar PT Pertamina EP No. 15 tanggal 10 Juli 2013
1. Law No. 19 of 2003 on State-Owned Enterprises (SOEs) 2. Government Regulation No. 31 of 2003 on Transformation of Pertamina into the Company (Persero) 3. Government Regulation No. 45 of 2005 on the Establishment, Management, Oversight, and Dissolution of State-Owned Enterprises 4. Decree of the Minister of SOEs No. KEP-01/ MBU/2011 dated August 1, 2011 on Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in State-Owned Enterprises 5. Policy of State Minister of SOEs in the management and supervision of SOEs No. S-375/MBU.Wk/2011 dated December 5, 2011 6. Amendment to the Articles of Association of PT Pertamina EP No. 15 dated July 10, 2013
Komite Investasi dan Manajemen Risiko dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam hal pelaksanaan tugas-tugas sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, khususnya dalam bidang review serta pengawasan investasi dan Manajemen Risiko. Hal ini untuk memastikan tercapainya tujuan investasi dan pelaksanaan manajemen risiko dengan efektif sehingga dapat menjamin tercapainya target kinerja perusahaan.
Investment and Risk Management Committee was formed to assist the Board in terms of implementation of the tasks according to the Articles of Association of the Company, particularly in the areas of review and supervision of investment and risk management. The aim is to ensure achievement of the investment goals and the effective implementation of risk management in order to ensure the achievement of company performance targets.
/ 210 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
KEANGGOTAAN KOMITE INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKO
MEMBERSHIP OF INVESTMENT AND RISK MANAGEMENT COMMITTEE
Mengacu pada ketentuan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. Kpts-082/DK-PEP/2015 Tentang Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Investasi dan Manajemen Risiko di Lingkungan Dewan Komisaris PT Pertamina EP, maka struktur keanggotaan Komite Investasi dan Menajemen Risiko Pertamina EP per 31 Desember 2015 terdiri atas:
Referring to the provisions of Board of Commissioners Decree No. Kpts-082/DK-PEP/2015 regarding the Appointment of Investment and Risk Management Committee members in Board of Commissioners’s working environment, therefore the membership structure of the Investment and Risk Management Committee of Pertamina EP as of December 31, 2015 consisted of:
Ketua Anggota
Chairman : Members :
: :
Leonards Tobing 1. Dwi Yudi Herdiyanto 2. Azmy Said
Leonards Tobing 1. Dwi Yudi Herdiyanto 2. Azmy Said
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKO
DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF INVESTMENT AND RISK MANAGEMENT COMMITTEE
Lingkup tugas dan tanggung jawab Komite Investasi & Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:
• Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Komisaris.
The Committee reviews and oversees the implementation of PT Pertamina EP’s investment plan to be in line with the expected goals. • The Committee reviews and supervises the implementation of Pertamina EP investment plan to be in accordance with expected target • Evaluate and oversee the Company’s risk management, both investment and operations risks that may cause decrease in income or increase in expenses, which pose the risk of lowering the achievement level of the company’s profit. • Identify matters relating to investment management and risk management that require the Board of Commissioners’ attention. • Carry out other tasks given by the Board of Commissioners in accordance with the applicable provisions. • Report its duty performance to the Board of Commissioners.
PELAKSANAAN TUGAS KOMITE INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKO
IMPLEMENTATION OF INVESTMENT AND RISK MANAGEMENT COMMITTEE DUTIES
Selama kurun waktu periode pelaporan, Komite Investasi dan Manajemen Risiko telah merealisasikan kegiatan review serta pengawasan investasi dan Manajemen Risiko, yang ditindaklanjuti dengan memberikan masukan, saran maupun pendapat kepada Dewan Komisaris. Secara keseluruhan ada 10 kegiatan review serta pengawasan investasi dan Manajemen Risiko, yang telah dilaksanakan Komite Investasi dan Manajemen Risiko. [G4-47]
During the reporting period, the Investment and Risk Management Committee has realized activities of review and oversight of investment and risk management, which are followed up by providing input, advice and opinions to the Board of Commissioners. A total of 10 activities of review and supervision of investment and risk management, have been implemented by the Investment and Risk Management Committee. [G4-47]
• Komite melakukan review dan pengawasan pelaksanaan terhadap rencana investasi Pertamina EP agar sesuai dengan sasaran yang diharapkan; • Mengevaluasi dan mengawasi pengelolaan manajemen risiko Perusahaan, baik risiko investasi maupun risiko operasi yang dapat berdampak terhadap penurunan pendapatan atau kenaikan biaya, sehingga berisiko menurunkan tingkat pencapaian laba Perusahaan; • Mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan manajemen investasi dan manajemen risiko yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris; • Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan berlaku;
Realisasi Kegiatan Review dan Pengawasan Investasi dan Manajemen Risiko 2015 oleh Komite Investasi dan Manajemen Risiko Realization of Investment and Risk Management Review and Supervision 2015 by the Investment and Risk Management Committee Kegiatan Jumlah Kegiatan No Activity Total Activities 1 Progress Investasi dan Monitoring Mitigasi Risiko | Investment and Risk Mitigation Monitoring Progress 2 2
Kinerja Operasi (RKAP) & Investasi | Operational Performance (RKAP) & Investment
8
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 211 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PERTEMUAN KOMITE INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKO
INVESTMENT AND RISK MANAGEMENT COMMITTEE MEETING
Pada tahun 2015, Komite Investasi dan Manajemen Risiko telah menyelenggarakan 8 pertemuan internal, dengan rata-rata tingkat kehadiran 68,8%. Komite Audit juga menghadiri pertemuan/rapat dengan Dewan Komisaris maupun rapat eksternal lainnya.
During 2015, the Investment and Risk Management Committee has held 8 internal meetings, with average rate of attendance of 68.8%. The Investment and Risk Management Committee also attended meetings with the Board of Commissioners as well as other external meetings.
Pelaksanaan Rapat Komite Investasi dan Manajemen Risiko 2015 dan Tingkat Kehadiran Anggota Komite Meeting of Investment and Risk Management Committee 2015 and Attendance Rate of Committee Members
Nama Name
Jabatan Position
Periode period
M. Afdal Bahaudin
Ketua Chairman
1 Januari – 31 Agustus 2015 January 1 – August 31, 2015
Leonards Tobing
Ketua Chairman
Ir. Mirma Fadjarwati Malik, MBA
Jumlah Rapat Internal Total Internal Meetings
Kehadiran Rapat Internal Internal Meeting Attendance Jumlah tOTAL
%
8
2
25
1 September – 31 Desember 2015 September 1 – December 31, 2015
2
0
0
Anggota Member
1 Januari – 31 Agustus 2015 January 1 – August 31, 2015
8
8
100
Muhammad Danial, SE., AK., MM., CPA
Anggota Member
1 Januari – 31 Agustus 2015 January 1 – August 31, 2015
8
7
88
Dwi Yudi Herdiyanto
Anggota Member
1 September – 31 Desember 2015 September 1 – December 31, 2015
2
2
100
Azmy Said
Anggota Member
1 September – 31 Desember 2015 September 1 – December 31, 2015
2
2
100
/ 212 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
KOMITE ETIKA DAN GCG Ethics and GCG Committee
Pertamina EP membentuk Komite Etika dan GCG, berdasarkan Surat Perintah (SP) Presiden Direktur No.Prin-030/EP0000/2013-S0, tanggal 1 Maret 2013 tentang Komite Etika & GCG dan Pengawas. Secara struktur Komite Etika dan GCG bertanggung jawab kepada Presiden Direktur
Pertamina EP established Ethics and GCG Committee, based on Letter of Warrant No.Prin-030/EP0000/2013-S0, dated March 1, 2013 regarding Ethics and GCG Committee and Supervisor. The Ethics and GCG Committee is structurally under the supervision of Board of Directors.
Komite Etika dan GCG dibentuk untuk membantu Direksi dalam memastikan kepatuhan dan pelaksanaan praktik-praktik terbaik tata kelola Perusahaan, termasuk kepatuhan terhadap Etika Kerja dan Bisnis (EKB) serta penerapan GCG di lingkungan Pertamina EP. Selain itu Komite juga memberikan rekomendasi atas laporan pelanggaran EKB dan GCG, serta rekomendasi bagi penetapan para teladan dalam penerapan EKB dan GCG.
Ethics and GCG Committee was established to support the Board of Directors in ensuring compliance and the implementation of corporate governance best practices, including compliance with the Ethics Code and Business Conduct (ECBC) as well as GCG implementation within Pertamina EP. In addition, the Committee also provides recommendation over ECBC and GCG violations, as well as recommendation for the models in ECBC and GCG implementation.
INDEPENDENSI KOMITE ETIKA DAN GCG
INDEPENDENCE OF ETHICS AND GCG COMMITTEE
Berbeda dengan Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris, keanggotaan Komite Etika dan GCG bersifat melekat pada jabatan tertentu di lingkup Pertamina EP. Namun demikian dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Etika dan GCG tetap bersikap independen.
In contrast to the Committee established by the Board of Commissioners, the membership of the Ethics and GCG Committee is attached to a particular position within Pertamina EP. However, in carrying out its duties and responsibilities, the Ethics and GCG Committee remains independent.
Independensi Komite Etika dan GCG juga dikukuhkan melalui penandatanganan Piagam Komite. Isi Piagam Komite adalah pernyataan kesepakatan bersama untuk menjalankan nilai dan norma sesuai dengan EKB serta mengawasi dan menindaklanjuti pelaksanaan EKB.
The indendence of Ethics & GCG Committee is affirmed through the signing of Committee Charter. The Committee Charter is a mutual agreement to carry out all values and norms in accordance with the ECBC as well as oversee and follow up the ECBC implementation.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 213 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
KEANGGOTAAN KOMITE ETIKA & GCG
MEMBERSHIP OF ETHICS & GCG COMMITTEE
Komite Etika dan GCG beranggotakan 14 orang, dimana keanggotaan Komite Etika & GCG diketuai oleh VP Internal Audit, sesuai dengan lampiran-1 Surat Perintah (SP) Presiden Direktur No: Prin-030/EP0000/2013-S0, tanggal 1 Maret 2013 tentang Komite Etika & GCG dan Pengawas.
Ethics & GCG Committee consists of 14 members, and chaired by VP Internal Audit, according to President Director Letter of Instruction (SP) No. Prin-030/ EP0000/2013-S0 dated March 1, 2013 on Ethics & GCG Committee and Superintendents.
Deri Safari
Ketua | Chairman Jabatan di Pertamina EP VP Internal Audit Berusia 47 tahun, lahir tanggal 3 Mei 1968 dan menjabat sebagai VP Internal Audit sejak 21 September 2015. Deri Safari adalah lulusan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara– STAN (1990). Karirnya di Pertamina antara lain sebagai Koordinator Aset Jawa – SPI (2008-2010), Project Management Team Leader (2010-2013), dan System & Process Manager (2013-2015). Deri Safari, 47 years old, was born on May 3, 1968 and has been serving as VP Internal Audit since September 21, 2015. He is a graduate from the State College of Accountancy - STAN (1990). His career in Pertamina included the Java Asset Coordinator - SPI (2008-2010), Project Management Team Leader (2010-2013), and System & Process Manager (2013-2015).
Daftar Anggota Komite Etika dan GCG 2015 List of Name of Ethics and GCG Members 2015 No
Jabatan Di Pertamina EP Position at Pertamina EP
No
Jabatan Di Pertamina EP Position at Pertamina EP
1
VP Internal Audit
8
VP Information & Communication Technology
2
VP Legal & Relation
9
VP Controller & Partnership Financial
3
VP Human Resource
10
VP Organization Capabilities & Operating Exellence
4
VP SCM & GS
11
VP Strategic Planning & Risk Management
5
VP Exploitation
12
VP Drilling
6
VP Exploration
13
System&Process Manager
7
VP Health, Safety, Security, & Environment
14
Internal Audit East Area Manager
/ 214 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE ETIKA & GCG
DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF ETHICS & GCG COMMITTEE
1. Mempersiapkan perangkat, mekanisme dan sistem yang dibutuhkan dalam implementasi EKB. 2. Mengevaluasi dan mengembangkan secara berkesinambungan EKB di lingkungan Pertamina EP. 3. Mengawasi dan memastikan pelaksanaan EKB berjalan dengan baik di seluruh wilayah kerja Pertamina EP. 4. Mensosialisasikan EKB agar dapat dipahami, dipatuhi dan dilaksanakan dalam setiap aktivitas kerja.
1. Prepare the required framework, systems and mechanisms to implement the ECBC 2. Evaluate and continuously develop the ECBC within PT Pertamina EP. 3. Supervise and ensure that the ECBC is properly implemented in the entire working areas of PT Pertamina EP. 4. Disseminate ECBC to all employees so that it can be understood, complied with and applied to every work activity. 5. Assist the Board of Directors in promoting and supervising the effectiveness of the GCG implementation in the Company as part of the effort to provide added value to shareholders, including the dissemination and internalization. 6. Evaluate the effectiveness of GCG implementation by the primary body as well as support bodies, and provide input regarding improvements and consolidation. 7. Make recommendations for improvement of GCG implementation in the Company in accordance with GCG principles in the energy sector. 8. Increase the confidence of the stakeholders that the Company is being managed properly, professionally and reliably. 9. Evaluate and make improvements to guidelines related to the implementation of GCG at least once a year, or according to the Company’s needs.
5. Membantu tugas Direksi dalam pembinaan dan pengawasan efektifitas penerapan praktik GCG di Perusahaan sebagai upaya meningkatkan nilai pemegang saham, termasuk sosialisasi dan internalisasi. 6. Melakukan evaluasi terhadap efektivitas penerapan GCG oleh organ utama dan organ pendukung dan memberikan masukan penyempurnaan serta upayaupaya pemantapannya. 7. Memberikan rekomendasi peningkatan penerapan GCG di Perusahaan, sesuai dengan asas-asas GCG di bidang energi. 8. Meningkatkan keyakinan para pemangku kepentingan bahwa Perusahaan dikelola dengan baik, profesional dan terpercaya. 9. Mengevaluasi dan melakukan penyempurnaan terhadap pedoman-pedoman yang berkaitan dengan pelaksanaan GCG sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali atau disesuaikan dengan kebutuhan Perusahaan. 10. Membuat rencana kerja dan laporan tahunan pelaksanaan GCG bersama fungsi manajemen GCG organ Direksi, sebagai bagian dari Laporan Tahunan Perusahaan. 11. Menelaah praktik-praktik terbaik GCG di Perusahaan lain untuk dapat diimplementasikan di Pertamina EP. 12. Mengumpulkan laporan pelanggaran EKB dan memberi rekomendasi sanksi kepada atasan langsung anggota berwenang sesuai peraturan yang berlaku. 13. Memberi rekomendasi terhadap contoh teladan implementasi EKB beserta reward/award yang layak diberikan kepada pekerja atau tim kerja. 14. Memberi rekomendasi mengenai isu-isu yang berkenaan dengan EKB kepada fungsi-fungsi terkait. 15. Memantau kinerja para Pengawas Etika di Area serta menindaklanjuti pelanggaran-pelanggaran EKB yang terjadi di Pusat maupun Area, sesuai dengan sanksi yang telah ditetapkan.
10. Develop work plan and annual report regarding GCG implementation together with GCG management function of the Board of Directors, as part of the Annual Report of the Company. 11. Analyze the best practices of GCG in other companies to be implemented in PT Pertamina EP. 12. Collect reports of ECBC violations and recommend sanctions to immediate superior of authorized member in accordance with applicable regulations. 13. Make recommendations regarding exemplary implementation of ECBC along with appropriate rewards or awards for employee or working team. 14. Make recommendations regarding issues related to ECBC to the relevant functions. 15. Monitor the performance of Ethics Superintendents in the Areas, as well as address the ECBC violations that occur at the Head Office, and Areas, according to sanctions that have been set.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 215 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PELAKSANAAN TUGAS KOMITE ETIKA DAN GCG
IMPLEMENTATION OF ETHICS AND GCG DUTIES COMMITTEE
Selama kurun waktu periode pelaporan, Komite Etika dan GCG telah merealisasikan pelaksanaan tugas yang ditindaklanjuti memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait pelanggaran EKB dan GCG serta proses penetapan teladan kepatuhan EKB dan GCG. Secara keseluruhan ada 11 kegiatan yang telah dilaksanakan Komite Etika dan GCG.
During the reporting period, the Ethics and GCG Committee has realized the implementation of duties that were followed up by providing recommendations to the Board of Directors related to violations of ECBC and GCG as well as determination of ECBC and GCG compliance exemplary process. There were a total of 11 activities that have been carried out by the Ethics and GCG Committee. [G4-47]
[G4-47]
Realisasi Kegiatan oleh Komite Etika dan GCG 2015 Realization of Ethics and GCG Committee Activities 2015 No
Kegiatan Activity
Jumlah Kegiatan Total Activity
1
GCG Compliance
2
2
Tindak lanjut dan monitoring Area of Improvement hasil assessment GCG tahun 2014 Follow-up and monitoring of Area of Improvement from GCG assessment results in 2014
1
3
Pemberdayaan Pengawas Etika Empowerment Ethics Superintendent
1
4
Whistleblowing System
7
Secara umum penjelasan atas kegiatan-kegiatan yang telah Komite Etika dan GCG selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:
In general, the activities that have been conducted by the Ethics and GCG Committee during 2015 are as follows:
1. GCG Compliance • Evaluasi dan Revisi Modul GCG Compliance Evaluasi dan Revisi Modul GCG Compliance sangat diperlukan terutama untuk materi Sosialisasi e-learning EKB dan GCG untuk menjaga agar materi sosialisasi tetap sesuai, fresh namun up to date dengan kondisi perusahaan terkini.
1. GCG Compliance • Evaluation and Revision of GCG Compliance Module Evaluation and Revision of GCG Compliance Module was highly required, especially for ECBC and GCG e-learning materials dissemination to keep the materials relevant, fresh and up to date with the current condition of the company.
• Pemantauan pelaksanaan GCG Compliance Pemantauan pelaksanaan GCG Compliance dilakukan setiap bulan.Hasil pemantauan tersebut dilaporkan secara Triwulan kepada manajemen. Pencapaian pelaksanaan tahun ini mencapai 90.72% dengan rincian sebagai berikut.
• Monitoring of GCG Compliance implementation Monitoring of GCG Compliance implementation is conducted every month. The results are reported every quarter to the management. The achievement of the implementation in 2015 reached 90.72% with the following details:
/ 216 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Hasil Pemantauan Pelaksanaan GCG Compliance Tahun 2015 Hasil Pemantauan Pelaksanaan GCG Compliance Tahun 2015 Uraian Description
Capaian Achievement
Bobot Weight
Total
Sosialisasi EKB & GCG
87.33%
30%
26.20%
CoC
94.58%
20%
18.92%
CoI
94.09%
20%
18.82%
Gratifikasi
89.30%
30%
26.79%
Total
90.72%
Selama tahun 2015, jumlah pelaporan penerimaan dan pemberian gratifikasi sebanyak 61 kasus. Pemberian dan penerimaan gratifikasi tersebut telah diketahui dan disetujui oleh atasan masing-masing. Komite Etika dan GCG setiap saat dapat melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan GCG Compliance tersebut.
During 2015, the number of reports on accepting and giving gratification was 61 cases. Giving and accepting gratification had been acknowledged and approved by their respective superiors. The Ethics and GCG Committee at any time were able to exercise oversight over the GCG Compliance implementation.
2. Tindak lanjut dan monitoring Area of Improvement hasil assessment GCG tahun 2014 a. Review dan merevisi Board Manual dan Code of Corporate Governance b. Internalisasi dan sosialisasi EKB, GCG dan Nilai Perusahaan melalui e-learning dan induction.
2. Follow-up and monitoring of Area of Improvement from GCG assessment results in 2014 a. Review and revision of Board Manual and the Code of Corporate Governance b. Internalization and dissemination of ECBC, GCG and Company Values through e-learning and induction program.
3. Pemberdayaan Pengawas Etika Mengikutsertakan Pengawas Etika dalam acara/ workshop yang diadakan oleh PPATK, Reserse dan Kriminalitas, maupun Komisi Yudisial sebagai media untuk mengingatkan kembali atas bahaya dan cara pencegahan terjadinya kerugian perusahaan.
3. Empowerment Ethics Superintendent Enrolling Ethics Superintendents in the event/ workshop organized by PPATK, Investigation and Crime, as well as the Judicial Commission as a reminder of the hazards and how to prevent losses of the company.
4. Penanganan pengaduan Selama tahun 2014, jumlah pengaduan yang melalui email kepada Komite Etika & GCG sebanyak 7 (tujuh) pengaduan. Sebanyak 6 (enam) pengaduan yang diterima, telah ditindaklanjuti dan disampaikan kepada President Director dalam bentuk Memorandum dan sudah ditindaklanjuti oleh fungsi terkait. Sedangkan sisanya masih dalam proses evaluasi.
4. Complaint Handling During 2014, the number of complaints sent by email to the Ethics and GCG Committee was 7 (seven) complaints. A total of 6 (six) complaints have been followed up and submitted to the President Director in the form of Memorandum and has been followed up by related functions. Meanwhile the rest was still in the evaluation process.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 217 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PERTEMUAN KOMITE ETIKA DAN GCG
ETHICS AND GCG COMMITTEE MEETING
Pada tahun 2015, Komite Etika dan GCG telah menyelenggarakan 6 pertemuan internal, dengan ratarata tingkat kehadiran 68%, sama dengan rata-rata tingkat kehadiran pada tahun 2014.
In 2015, the Ethics and GCG Committee has organized 6 internal meetings, with an average attendance rate 68%, similar with the average attendance rate in 2014.
Pelaksanaan Rapat Komite Etika dan GCG 2015 dan Tingkat Kehadiran Anggota Komite Ethics and GCG Committee Meeting 2015 and Attendance Rate of Committee Member
Jabatan Position
Jumlah Rapat Internal Total Internal Meetings
VP Internal Audit
Ketua | Chairman
VP Legal & Relation
Anggota | Member
VP Human Resource VP SCM & GS
Jabatan dalam Perusahaan POSITION IN THE COMPANY
Kehadiran Rapat Internal Internal Meeting Attendance Jumlah Total
%
6
5
83.3
6
3
50
Anggota | Member
6
6
100
Anggota | Member
6
4
66.7
VP Exploitation
Anggota | Member
6
3
50
VP Exploration
Anggota | Member
6
3
50
VP Health, Safety, Security, & Environment
Anggota | Member
6
4
66.7
VP Information & Communication Technology
Anggota | Member
6
5
83.3
VP Controller & Partnership Financial
Anggota | Member
6
2
33.3
VP Organization Capabilities & Operating Exellence
Anggota | Member
6
3
50.0
VP Strategic Planning & Risk Management
Anggota | Member
6
5
83.3
VP Drilling
Anggota | Member
6
5
83.3
System&Process Manager
Anggota | Member
6
3
50.0
Internal Audit East Area Manager
Anggota | Member
6
6
100
/ 218 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan memiliki peran penting sebagai penghubung antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi dan pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan juga bertindak sebagai sumber informasi dan senantiasa meningkatkan hubungan komunikasi internal dan eksternal, terkait dengan kegiatan usaha Pertamina EP.
Corporate Secretary plays an important role as a liaison officer between the Shareholders, the Board of Commissioners, Board of Directors and stakeholders. Corporate Secretary also acts as the source of information and constantly improves internal and external communication relations regarding business activities of Pertamina EP.
Sekretaris Perusahaan dibentuk Pertamina EP dengan mengacu pada Board Manual Fungsi Legal Relations yang menempatkan VP Legal Relations sebagai Sekretaris Perusahaan. Secara struktural, Sekretaris Perusahaan berada di bawah Presiden Direktur. Kegiatan Sekretaris Perusahaan terbagi dalam tiga kelompok utama, yakni pengelolaan aspek hukum, hubungan dengan pemangku kepentingan, dan keamanan.
Corporate Secretary of Pertamina EP is formed with reference to the Board Manual of Legal Relations Function that put VP Legal Relations as Corporate Secretary. Corporate Secretary position was structurally under the President Director. The Corporate Secretary’s activities are divided into three main groups, namely the management of the legal aspects, relations with stakeholders, and security.
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Sekretaris Perusahaan dibantu dan membawahi empat manajer, yakni: 1. Legal Manager: Teguh Pambudi 2. Public Relations Manager: Muhammad Baron 3. Formalities Manager: Agustinus 4. Government Relations Manager: Indra Priatna
In performing the duties, Corporate Secretary is assisted and oversees four managers, namely: 1. 2. 3. 4.
Legal Manager: Teguh Pambudi Public Relations Manager: Muhammad Baron Formalities Manager: Agustinus Government Relations Manager: Indra Priatna
D. Yodi Priatna
Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary D. Yodi Priatna memperoleh gelar Sarjana Hukum Perdata dari Universitas Padjadjaran dan Master Hukum dari Universitas Gadjah Mada. Menempati berbagai posisi kunci di PT Pertamina (Persero). Sebelumnya, menjabat sebagai VP Legal Counsel Upstream & Gas di PT Pertamina (Persero). D. Yodi Priatna earned his Bachelor of Civil Law, Padjadjaran University and a Master of Laws from University of Gadjah Mada. He held various key positions at PT Pertamina (Persero). Previously, he served as VP Legal Counsel Upstream & Gas of PT Pertamina (Persero).
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 219 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEKRETARIS PERUSAHAAN
DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF CORPORATE SECRETARY
1. Bertindak sebagai anggota penghubung (liaison officer), dengan cara memfasilitasi dan mengatur tata cara komunikasi yang transparan dan efektif di antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi dan pemangku kepentingan sebagai berikut: a. Melakukan tinjauan terhadap konsistensi kebijakan yang dikeluarkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi, serta mengkoordinasikannya dengan fungsi-fungsi terkait tentang kebijakan tersebut; b. Mempunyai program pengenalan dan dapat mengkoordinasikan keseluruhan proses pengenalan dan pelantikan anggota Dewan Komisaris baru, anggota Direksi baru, dan anggota komite baru; c. Memastikan semua informasi mengenai kegiatan usaha Pertamina EP berjalan efektif, efisien, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai bahan informasi kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan; d. Memastikan konsistensi semua kebijakan yang dikeluarkan oleh Perusahaan.
1. Act as a liaison officer by facilitating and organizing transparent and effective communication procedures between shareholders, the Board of Commissioners, the Board of Directors and other stakeholders as follows: a. Conduct a review of the consistency of the policies issued by the Board of Commissioners and the Board of Directors, as well as coordinate the functions regarding the policies; b. Have an introduction program and can coordinate the entire process of introduction and inauguration for new members of the Board Of Commissioners, Board Of Directors and Committees;
2. Bertindak sebagai sumber infomasi utama atas semua informasi terkait dengan kegiatan usaha Pertamina EP, baik di dalam Perusahaan dan afiliasinya serta institusi eksternal, di antaranya: a. Memelihara dan melakukan update informasi tentang Pertamina EP yang disampaikan kepada pemangku kepentingan, baik dalam media cetak maupun media elektronik; b. Memastikan dokumen-dokumen Pertamina EP sudah terdaftar dan semua salinannya terkontrol dan teradministrasi dengan baik; c. Melakukan sosialisasi dan pengawasan pemanfaatan pedoman identitas Perusahaan.
2. Act as the main source of information for all information on business activities of PT Pertamina EP, both within the Company and its affiliates, as well as external institutions, including: a. Maintain and update information about PT Pertamina EP presented to the Stakeholders, both in print and electronic media;
3. Membantu Direksi dalam mempersiapkan penyelenggaraan RUPS, di antaranya: a. Menyusun agenda RUPS; b. Menghubungi dan mengundang Dewan Komisaris; c. Menghimpun laporan tentang kegiatan usaha Pertamina EP untuk dimasukkan dalam Laporan Tahunan dan laporan lainnya yang akan dibahas dalam RUPS; d. Menyiapkan, mengelola dan menyimpan dokumen risalah RUPS; e. Menyiapkan, mengelola, menyimpan dan mendayagunakan dokumen Perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada daftar pemegang saham, daftar khusus dan risalah rapat Direksi maupun RUPS.
3. Assist Board of Directors in preparing GMS, including:
/ 220 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
c. Ensure that all information on the activities of PT Pertamina EP, is delivered effectively efficiently, accurately and accountable as information material to shareholders and stakeholders; d. Ensure consistency of all policies issued by the Company.
b. Ensure documents of PT Pertamina EP have been registered and all copies are properly controlled and organized; c. Conduct dissemination and supervision of the use of corporate identity.
a. Prepare GMS agenda; b. Contact and invite the Board of Commissioners. c. Compile reports on Pertamina EP business activities to be included in the Annual Report and other reports to be discussed in the GMS. d. Prepare, manage and store GMS minutes of meeting documents; e. Prepare, manage, store and utilize Corporate documents, including but not limited to list of shareholders, special list and minutes of meeting of Board of Directors meetings and the GMS.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS Secretary of the Board of Commissioners
Sekretaris Dewan Komisaris adalah organ Dewan Komisaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris dan bertugas membantu kelancaran pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
Secretary of the Board of Commissioners is an organ of the Board of Commissioners appointed by the Board of Commissioners that assigned to assist the Board of Commissioners in facilitating the implementation of its duties and responsibilities.
Arsil S. Yan
Sekretaris Dewan Komisaris | Secretary of the Board of Commissioners Arsil S. Yan mendapatkan gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut Sains Dan Teknologi Nasional. Sebelumnya menempati posisi sebagai General Affairs Manager dan Upstream Subsidiary Mgt Manager di PT Pertamina (Persero). Arsil S. Yan obtained Bachelor of Mechanical Engineering from the National Institute of Science and Technology. He previously served as General Affairs Manager and Upstream Subsidiary Mgt Manager at PT Pertamina (Persero).
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS
Secara garis besar, tugas Sekretaris Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : 1. Membantu Dewan Komisaris dalam membuat risalah rapat Dewan Komisaris; 2. Mengkoordinasikan tugas Sekretariat Dewan Komisaris; 3. Melakukan koordinasi pelaksanaan rapat-rapat Dewan Komisaris. 4. Mengkoordinasikan tugas-tugas adminstratif, kesekretariatan, dan protokoler Dewan Komisaris; 5. Mengkoordinasikan dan tindak lanjut atas permintaan dan/atau pengumpulan data/informasi dari dan/ atau kepada pihak manajemen dan eksternal yang tidak tercakup dalam tugas-tugas Komite, termasuk informasi mengenai peraturan dan ketentuan yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. 6. Mengkoordinasikan penyusunan rancangan anggaran dan menyampaikan anggaran tahunan Lembaga Komisaris; 7. Mengkoordinasikan penyusunan saran dan pendapat mengenai agenda dan materi Rapat Umum Pemegang Saham; 8. Mengkoordinasikan dan tindak lanjut atas tugas lain yang tidak tercakup dalam tugas-tugas Komite di bawah Dewan Komisaris.
Secara garis besar, tugas Sekretaris Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : 1. Assist the Board of Commissioners in making the BOC minutes of meetings; 2. Coordinate duties of Board of Commissioners Secretary; 3. Coordinate the implementation of BOC meetings; 4. Coordinate administrative tasks, secretarial services, and protocols of BOC; 5. Coordinate and follow up on the request and/or collect data/information from and/or to the management and the external parties that are not included in the Committee’s duties, including information on the rules and regulations that are relevant to the duties and responsibilities of BOC; 6. Coordinate the preparation of the draft budget and present the annual budget of the Commissioners institution; 7. Coordinate the preparation of suggestions and opinions on the agenda and materials of General Meeting of Shareholders; 8. Coordinate and follow up on duties that are not included in the duties of the Committees under the Board of Commissioners.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 221 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN [G4-45, G4-46, G4-47] Company Risk Management
Bagi Pertamina EP, pengelolaan risiko merupakan salah satu bagian penting penerapan praktik-praktik terbaik tata kelola perusahaan yang baik. Pengelolaan risiko dilaksanakan melalui serangkaian upaya meminimalkan risiko kegagalan/kerugian dan memaksimalkan perolehan nilai/laba Perusahaan.
For Pertamina EP, risk management is one important part of the implementation of good corporate governance best practices. Risk management is carried out through a series of measures to minimize the risk of failure/losses and maximize the value/profit of the Company.
SISTEM MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN
SISTEM MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN
Pertamina EP memiliki sistem tata kerja (STK) pengelolaan risiko Perusahaan, yang terdiri atas Traktat Manajemen Risiko, Pedoman Manajemen Risiko dan Tata Kerja Organisasi/Individu. STK manajemen risiko telah mengadopsi Framework ISO 31000:2009 Risk Management Standard.
Pertamina EP has a work procedure (STK) the Company’s risk management, which consists of the Risk Management Treaty, Risk Management Guidelines and Organizational/ Individual Work Procedures. Risk management work procedure has adopted the ISO 31000:2009 of Risk Management Standard.
Adopsi Framework ISO 31000:2009, menjadikan STK manajemen risiko mencakup proses identifikasi, analisis, evaluasi, mitigasi dan pemantauan risiko. Pelaksanaan ERM juga ditunjang keberadaan Komite Investasi dan Manajemen Risiko, yang turut bertanggung jawab atas pengembangan kebijakan dan strategi pengelolaan risiko.
Adoption of ISO 31000:2009 Framework, making STK of risk management cover identification, analysis, evaluation, mitigation and monitoring of risks. ERM implementation is also supported by the Investment and Risk Management Committee, which is also in charge of the development of risk management policies and strategies.
Pertamina EP juga memiliki Komite Manajemen Risiko sebagai acuan bersama penerapan ERM. Di tingkat opersional ada Unit Kerja Manajemen Risiko, Tim Kerja Manajemen Risiko dan Sub Tim Kerja Manajemen Risiko.
Pertamina EP also has a Risk Management Committee as a common reference for ERM implementation. At the operational level there is the Risk Management Unit, the Risk Management Team and Risk Management Sub Team.
EVALUASI ATAS EFEKTIVITAS MANAJEMEN RISIKO DAN PROSES PENGELOLAAN RISIKO
EVALUATION OF EFFECTIVENESS OF RISK MANAGEMENT AND RISK MANAGEMENT PROCESS
Pengelolaan risiko merupakan bagian dari penerapan praktik-praktik terbaik tata kelola perusahaan. Pengelolaan risiko dilaksanakan melalui serangkaian prosedur, sistem, dan metodologi untuk mengidentifikasi, mengukur, melakukan respon, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha Perusahaan.
Risk management is part of the implementation of corporate governance best practices. Risk management is carried out through a series of procedures, systems, and methodologies for identifying, measuring, respond, monitor and control risks arising from operations.
/ 222 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Pengelolaan risiko dilakukan melalui pengembangan infrastruktur manajemen risiko yang komprehensif dan efektif, pembangunan budaya risiko, pemetaan risiko, penyusunan rencana tanggap risiko (risk response plan) yang akurat, dan pemantauan secara ketat. Pelaksanaan proses tersebut akan menempatkan risiko pada tingkatan yang dapat diterima sekaligus menciptakan peluang yang menguntungkan. Dengan demikian, kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dapat tercapai.
Risk management is conducted through the development of a comprehensive and effective risk management infrastructure, the development of risk culture, risk mapping, preparation of accuratrisk response plan, and close monitoring. The implementation process will put the risk at acceptable levels while creating favorable opportunities. Thus, the interests of shareholders and other stakeholders can be achieved.
Penerapan pengelolaan risiko diawali dengan proses:
Risk management application begins with the following processes: 1. Risk assessment, includes: a. Risk register; b. Risk analysis to determine the type of risk; c. Risk probability; d. Risk impact, as well as the root causes and symptoms.
1. Penilaian keadaan (assessment) risiko, meliputi: a. Pendataan potensi risiko (risk register); b. Analisa risiko untuk menentukan jenis risiko; c. Peluang terjadinya risiko (risk probability); d. Dampak risiko (risk impact), serta akar penyebab dan gejalanya. 2. Perancangan rencana mitigasi risiko dan pemantauan pelaksanaan melalui sistem online monitoring. Secara berkala dibuat pelaporan monitoring mitigasi risiko secara periodik. Penerapan risk response plan ke pengendali aset (asset holder) menjadi efektif, karena implementasi pelaksanaan risk response plan menjadi bagian indikator kinerja kunci atau key performance indicators (KPI) dari fungsi atau pengendali aset.
2. Designing of risk mitigation and monitoring of implementation through the online monitoring system and periodic reporting of risk response plan. Application of risk response plan to asset holders becomes effective, as the risk response plan implementation is a part of key performance indicators (KPI) of the function or asset holder.
PENERAPAN ERM
ERM APPLICATION
Pertamina EP selaku Anak Perusahaan Hulu dari PT Pertamina (Persero) mendukung tercapainya tata kelola perusahaan yang baik sesuai Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam lingkungan internal Pertamina, diberlakukannya STK Enterprise Risk Management (ERM) No. A-001/R00100/2011-S0 menandai pelaksanaan ERM untuk meminimalkan potensi kerugian dan meningkatkan shareholder value.
Pertamina EP as Subsidiary of PT Pertamina (Persero) supports the achievement of good corporate governance in accordance with Decree of Minister of State Owned Enterprises (SOEs) No. KEP-117/M-MBU/2002 on Implementation of Good Corporate Governance Practices in State-Owned Enterprises (SOEs). Within the internal environment of Pertamina, the enactment of STK Enterprise Risk Management (ERM) No. A-001 / R00100 / 2011-S0 marked the implementation of the ERM to minimize potential losses and increase shareholder value.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 223 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Di tahun 2015, Perusahaan melanjutkan penerapan Enterprise Risk Management (ERM) atau Pengelolaan Risiko Perusahaan. ERM merupakan serangkaian prosedur, sistem dan metodologi untuk mengidentifikasi, memetakan dan mengukur risiko, menyusun rencana mitigasi dan melaksanakan respon risiko, memantau pelaksanaan respon risiko secara berkesinambungan, serta mengendalikan risiko yang timbul.
In 2015, the Company continued implementation of Enterprise Risk Management (ERM). ERM is a series of procedures, systems and methodologies to identify, map and measure risks, prepare mitigation plan and implement risk response, monitor the execution of risk response continuously, as well as control the risks that arise.
Secara berkesinambungan, Perusahaan melakukan inovasi dan pengembangan terkait proses, sistematika serta pemahaman (risk awareness) mengenai pengelolaan risiko. Pengembangan risk awareness melibatkan seluruh elemen Perusahaan, baik para pekerja, Komisaris, Direksi, maupun para pemangku kepentingan lain.
The Company continuously makes innovation and development on processes, systems and risk awareness regarding risk management. Development of risk awareness involves all elements of the Company including employees, Commissioners, Directors, as well as other stakeholders.
Infrastruktur ERM Implementasi ERM di Pertamina EP mengacu pada pelaksanaan ERM di PT Pertamina (Persero). Pada tahun 2009, Workshop Risk Register pertama kali dilakukan, yang berlanjut dengan melakukan update serta inovasi sampai saat ini. Untuk mendukung implementasi yang mengacu pada Framework ISO 31000, diperlukan infrastruktur ERM antara lain sebagai berikut: a. Policy Terdapat 11 prinsip penerapan manajemen risiko yang tercantum pada Pedoman Manajemen Risiko Pertamina EP No. A-003/A1/EP7000/2015-S0 yaitu: 1. Manajemen Risiko menciptakan nilai tambah bagi Perusahaan. 2. Manajemen Risiko merupakan bagian integral proses organisasi. 3. Manajemen Risiko merupakan bagian dalam pengambilan keputusan. 4. Manajemen Risiko mengelola ketidakpastian. 5. Manajemen Risiko dilaksanakan secara sistematis, terukur dan tepat waktu. 6. Manajemen Risiko dilaksanakan berdasarkan informasi terbaik. 7. Manajemen Risiko dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. 8. Manajemen Risiko mempertimbangkan faktor manusia dan budaya. 9. Manajemen Risiko dikelola secara transparan dan inklusif. 10. Manajemen Risiko bersifat dinamis dan responsif terhadap perubahan. 11. Manajemen Risiko memfasilitasi perbaikan dan perkembangan perusahaan berkelanjutan.
ERM Infrastructure ERM implementation at Pertamina EP refers to the implementation of ERM in PT Pertamina (Persero). In 2009, Workshop on Risk Register was first held, which continued with updating and innovations until now. In order to support the ERM implementation that refers to the ISO 31000 Framework, the following ERM infrastructure are required: a. Policy There are 11 principles of risk management application contained in the Risk Management Guidelines of Pertamina EP No. A-003/A1/ EP7000/2015-S0 namely: 1. Risk management creates added value for the Company. 2. Risk Management is an integral part of organizational processes. 3. Risk Management is a part in the decision making.
/ 224 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
4. Risk Management manages uncertainty. 5. Risk Management is implemented in a systematic, measurable and timely manner. 6. Risk Management is implemented based on the best information. 7. Risk management is conducted according to needs. 8. Risk Management takes human and cultural factors into account. 9. Risk Management is managed transparently and inclusively. 10. Risk management is dynamic and responsive to change. 11. Risk Management facilitates improvement and sustainable development of the company.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
b. Framework 1. Mandat & Komitmen - Traktat Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) & Anak Perusahaan Hulu - Traktat Manajemen Risiko PT Pertamina EP 2. Desain & Kerangka untuk Mengelola Risiko - Pedoman Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) - Pedoman Manajemen Risiko PT Pertamina EP
b. Framework 1. Mandate & Commitment - Risk Management Treaty of PT Pertamina (Persero) & Upstream Subsidiaries - Treaty Risk Management PT Pertamina EP 2. Design & Framework for Managing Risk - Risk Management Guidelines of PT Pertamina (Persero) - Risk Management Guidelines of PT Pertamina EP
3. Penerapan Manajemen Risiko - Tata Kerja Organisasi Manajemen Risiko PT Pertamina EP - Tata Kerja Individu Manajemen Risiko PT Pertamina EP
3. Risk Management Application - Risk Management Organizational Work Procedures of PT Pertamina EP - Risk Management Individual Work Procedures of PT Pertamina EP
Peta Jalan ERM Sesuai Peta Jalan ERM, pada tahun 2015 Perusahaan melanjutkan upaya meningkatkan disiplin semua fungsi terhadap pengelolaan risiko. Langkah ini diharapkan menumbuhkan daya tahan organisasi terhadap risiko (risk resilience). Target akhir adalah secara bertahap pengelolaan risiko akan menjadi sebuah kebiasaan dan bagian dari budaya Perusahaan sehingga sesuai dengan pemenuhan tata kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) yang lebih baik.
ERM Roadmap In accordance with ERM Roadmap, in 2015 the Company continued the efforts to improve the discipline of all functions to risk management. The move is expected to cultivate risk resilience. The final target is to gradually turn risk management into a habit and part of the corporate culture in order to comply with improve good corporate governance (GCG).
Secara berkelanjutan, inovasi dalam proses penerapan ERM di Pertamina EP terus dilakukan untuk memberikan perbaikan pada proses, kesisteman, serta pemahaman (risk awareness) bagi para pekerja. Prestasi Pertamina EP dalam penerapan ERM telah membuat berbagai pihak eksternal melakukan peninjauan, pengujian, maupun studi banding.
The innovation continues to be made in the ERM application at Pertamina EP to provide improvements to the process, systems, and risk awareness for employees. Pertamina EP’s achievement in the ERM application has made various external parties carry out review, assessment, as well as benchmarking.
Jejak Langkah Penerapan ERM ERM Application Milestones
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 225 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT COMMITTEE
Dasar: Pedoman Manajemen Risiko No.A003/ EP4000/2010-S0.
Basis: Risk Management Guidelines No.A003/ EP4000/2010-S0.
Susunan keanggotaan tahun 2015: 1. Ketua Komite : President Director Pertamina EP
Membership composition in 2015: 1. Chairman of the : President Director of Pertamina EP Committee 2. Vice Chairman of : Production & Operations Director the Committee 3. Secretary of the : VP Strategic Planning & Risk Committee Management 4. Members of the : VP Exploration Committee : VP Exploitation : VP Health Safety Security & Environment : VP Controller& Partnership Financial : VP Legal & Relations
2. Wakil Ketua : Production & Operation Director Komite 3. Sekretaris Komite : VP Strategic Planning & Risk Management 4. Anggota Komite : VP Exploration : VP Exploitation : VP Health Safety Security & Environment : VP Controller& Partnership Financial : VP Legal & Relations Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko • Menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko yang komprehensif termasuk penetapan, dan persetujuan batas (limit) risiko baik secara keseluruhan (composite), per jenis risiko, maupun per aktivitas fungsional. • Bertanggung jawab atas pemantauan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan eksposur risiko yang diambil oleh Perusahaan. • Mengevaluasi efektivitas penerapan manajemen risiko Perusahaan secara berkala. • Penetapan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities). • Memantau kegiatan yang dilakukan oleh Unit Kerja Manajemen Risiko. • Mengembangkan budaya sadar risiko (risk consciousness) pada seluruh jenjang organisasi. • Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia terkait dengan pelaksanaan manajemen risiko.
UNIT KERJA MANAJEMEN RISIKO Dasar: Pedoman EP4000/2010-S0.
Manajemen
Susunan Keanggotaan: • Koordinator • Wakil Koordinator I • Wakil Koordinator II • Anggota
: : : : : : :
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
VP Strategic Planning & Risk Management Strategic Business & Risk Management Manager Evaluation & Performance Manager Risk Management Specialist Senior Risk Management Analyst Risk Management Analyst Pekerja Pertamina EP lainnya
/ 226 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Risiko
Duties and Responsibilities of Risk Management Committee • Establish comprehensive Risk Management policies and strategies including determination and approval of risk limit, both composite, per type of risk and per functional activity. • Responsible for monitoring the implementation of Risk Management policies and risk exposure taken by the Company. • Evaluate the effectiveness of Risk Management in the Company periodically. • Determine matters related to business decisions that deviate from normal procedures (irregularities). • Monitor the activities carried out by the Risk Management Unit. • Develop risk consciousness culture at all levels of the organization. • Develop human resource competencies on Risk Management implementation.
RISK MANAGEMENT UNIT No.A-003/
Basis: Risk Management EP4000/2010-S0.
Guidelines
No.A-003/
Membership Composition: • Coordinator • Deputy Coordinator I • Deputy Coordinator II • Member
: : : : : : :
VP Strategic Planning & Risk Management Strategic Business & Risk Management Manager Evaluation & Performance Manager Risk Management Specialist Senior Risk Management Analyst Risk Management Analyst Other Pertamina EP Employee
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Nelson Sitompul
Koordinator Unit Kerja Manajemen Risiko | Risk Management Unit Coordinator Berusia 53 tahun, lahir tanggal 21 Oktober 1962 dan menjabat sebagai VP Strategic Planning & Risk Management sejak 1 Februari 2014. Nelson Sitompul adalah lulusan dari Teknik Geologi Umum, Institut Teknologi Bandung (1987) dan Magister Manajemen Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (1998). Karirnya di Pertamina antara lain sebagai Upstream Strategic Planning Manager PT Pertamina (Persero) (2013-2014) dan Manager Perencanaan Strategis&Portofolio PHE (2012-2013). 53 years old, born on October 21, 1962 and served as VP Strategic Planning & Risk Management since February 1, 2014. Nelson Sitompul is a graduate from General Geological Engineering, Bandung Institute of Technology (1987) and Master of Economic Management, Gadjah Mada University (1998). His career in Pertamina, among others as Strategic Planning Manager of PT Pertamina (Persero) (2013-2014) and Manager of Strategic Planning & Portfolio of PHE (2012-2013).
Tugas dan Tanggung Jawab Unit Kerja Manajemen Risiko • Unit Kerja Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada Komite Manajemen Risiko. • Menyusun laporan profil risiko Perusahaan secara berkala dan menyampaikannya kepada Komite Manajemen Risiko dengan tembusan Dewan Direksi Perusahaan. • Mengevaluasi aktivitas atau kegiatan usaha yang memerlukan persetujuan Dewan Direksi. • Memantau posisi risiko perusahaan secara korporat, per jenis risiko dan risiko per aktivitas fungsional yang dituangkan dalam bentuk pemetaan risiko dan memberikan rekomendasi kepada Komite Manajemen Risiko. • Memberikan masukan kepada Komite Manajemen Risiko mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko untuk dimasukkan ke dalam RKAP.
Duties and Responsibilities of the Risk Management Unit • Risk Management Unit is under the supervision of Risk Management Committee. • Prepare the Company’s risk profile report periodically and submit it to Risk Management Committee with a copy to the Board of Directors. • Evaluate activities or business activities that require the Board of Directors’s approval. • Monitor the Company’s corporate risk position, per type of risk and per functional activity, which is described in the form of risk mapping and provide recommendations to the Risk Management Committee.
• Mengkaji secara berkala kecukupan dan kelayakan dari Kebijakan, Pedoman, dan Strategi Penerapan Manajemen Risiko, serta menyampaikan rekomendasi perubahan kepada Komite Manajemen Risiko.
• Provide input to the Risk Management Committee on the amount or the maximum risk exposure to be included in the Corporate Work Plan and Budget (RKAP). • Regularly review the adequacy and appropriateness of Policies, Guidelines, Risk Management Implementation Strategies, and submit the recommendation of changes to the Risk Management Committee.
FUNGSI STRATEGIC BUSINESS & RISK MANAGEMENT
BUSINESS & RISK MANAGEMENT STRATEGIC FUNCTION
Fungsi Strategic Business & Risk Management (SBRM) Terdiri dari: - Strategic Business & Risk Management Manager - Risk Management Specialist - Senior Risk Analyst - Risk Analyst
Strategic Business & Risk Management (SBRM) Function consists of: - Strategic Business & Risk Management Manager - Risk Management Specialist - Senior Risk Analyst - Risk Analyst
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 227 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
• Penasehat • Koordinator • Wakil Koordinator • Anggota
: : : :
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi (SBRM): • Mengkoordinir pelaksanaan Risk Assessment (Identifikasi, analisis dan evaluasi risiko) seluruh Asset, Fungsi dan Proyek. • Menyusun laporan profil risiko Perusahaan secara berkala dan menyampaikannya kepada Komite Manajemen Risiko dengan tembusan Dewan Direksi Perusahaan. • Mengevaluasi aktivitas atau kegiatan usaha yang memerlukan persetujuan Dewan Direksi. • Memantau posisi risiko perusahaan secara korporat, per jenis risiko dan risiko per aktivitas fungsional yang dituangkan dalam bentuk pemetaan risiko dan memberikan rekomendasi kepada Komite Manajemen Risiko. • Mengkaji secara berkala kecukupan dan kelayakan dari Kebijakan dan Pedoman, Manajemen Risiko, serta menyampaikan rekomendasi perubahan kepada Komite Manajemen Risiko.
• Reviewing periodically of adequacy and feasibility of Risk Management Policy and Guidelines, and provide recommendations for changes to the Risk Management Committee.
TIM DAN SUB TIM UNIT KERJA
UNIT TEAM AND SUB TEAM
Tim Unit Kerja Manajemen Risiko adalah suatu organisasi yang ditetapkan oleh Presiden Direktur. Tim ini mewakili masing-masing Asset, Fungsi dan Proyek untuk melakukan koordinasi pelaksanaan Manajemen Risiko yang diterapkan oleh Perusahaan agar sesuai dengan kebijakan manajemen risiko yang ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko
Risk Management Unit Team is an organization that is designated by the President Director. The team represents each Asset, Function and Project to coordinate the implementation of risk management adopted by the Company to comply with the risk management policy set by the Risk Management Committee
Tim & Sub Tim Unit Kerja Manajemen Risiko beranggotakan pekerja Pertamina EP di Kantor Pusat maupun Asset, yang ditunjuk dengan Surat Perintah Presiden Direktur No. Prin-126/EP0000/2015-S0. Total jumlah keanggotaan Tim/Sub Tim Kerja Manajemen Risiko adalah 26 orang.
Risk Management Unit Team & Sub-team are employees of Pertamina EP at Head Office and Assets, who are appointed based on the Board of Directors’ Letter of Instruction Prin-126/EP0000/2015-S0. Total number of members of Risk Management Unit Team/Sub-team are 26 people.
Ketua Tim/Sub Tim adalah pekerja yang memiliki sertifikasi Enterprise Risk Management Certified Professional (ERMCP). Adapun anggota Tim/Sub Tim yang memiliki sertifikasi Certified Risk Management Professional (CRMP) sebanyak 40 orang.
The head of Team/Sub-team is an employee who has certification of Enterprise Risk Management Certified Professional (ERMCP). While the members of Team/Subteam who have certification of Certified Risk Management Professional (CRMP) are 40 people.
Keanggotaan Tim Unit Kerja Manajemen Risiko
Composition of Risk Management Unit Team Membership
Komite Manajemen Risiko VP Strategic Planning & Risk Management Strategic Business & Risk Management Manager 17 Manager setiap fungsi pada Kantor Pusat
/ 228 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Duties and Responsibilities of Function (SBRM): • Coordinating the implementation of Risk Assessment (identification, analysis and evaluation of risks) at all Assets, Functions and Projects. • Preparing report on the Company’s risk profile regularly and submit it to the Risk Management Committee with a copy to the Company’s Board of Directors. • Evaluating business activities or operations that require approval of the Board of Directors. • Monitoring the corporate risk position of the company, per type of risk and risk per functional activities in the form of risk mapping and recommendations to the Risk Management Committee.
• Advisor • Coordinator • Deputy Coordinator • Member
: : : :
Risk Management Committee VP Strategic Planning & Risk Management Strategic Business & Risk Management Manager 17 Managers of each function at the Head Office
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Unit Kerja Kantor Pusat Penanggung Jawab: Para VP Fungsi Anggota: 17 Manager Fungsi pada Kantor Pusat
Head Office Unit Team Person in Charge: All VP Functions Members: 17 Function Managers in Head Office
Unit Kerja Asset: Penanggung Jawab: Para GM Asset Koordinator: Para Asset SPRM Manager Anggota: - Para Field Manager - Para Operation Planning Asisten Manager - Para Asset Exploitation Senior Manager - Para Oil & Gas Transportation Manager - Para Asset HSSE Manager - Para Asset Surface Facility Manager - Para Petroleum Engineering Asisten Manager
Assets Unit Team: Person in Charge: All GM Asset Coordinator: All Asset SPRM Manager Member: - All Field Manager - All Operation Planning Asisten Manager - All Asset Exploitation Senior Manager - All Oil & Gas Transportation Manager - All Asset HSSE Manager - All Asset Surface Facility Manager - All Petroleum Engineering Asisten Manager
Unit Kerja Project: Penanggung Jawab: Para GM Project Koordinator: Para Business Support Manager / Asisten Manager Anggota: - Para Subsurface Manager - Para Surface Facilities Manager - Para Project HSSE Asisten Manager - Para Oil & Gas Transportation Manager
Project Unit Team: Person in Charge: All GM Project Coordinator: All Business Support Manager / Asisten Manager Member: - All Subsurface Manager - All Surface Facilities Manager - All Project HSSE Assistant Manager - All Oil & Gas Transportation Manager
Keanggotaan Sub Tim Unit Kerja Manajemen Risiko
Composition of Risk Management Unit Sub-team Membership
• Asset
• Asset
Penasehat : General Manager Asset Koordinator : Asset Strategic Planning & Risk Management Manager Sekretaris : Senior Evaluation & Performance Analyst Anggota : 1. Field Manager 2. Operation Planning Assistant Manager 3. HSSE Assistant Manager • Proyek Penasehat : General Manager Project Koordinator : Business Support Manager Sekretaris : Project Control Analyst Tanggung jawab utama Tim & Sub Tim Unit Kerja Manajemen Risiko, antara lain: • Mempersiapkan dan memastikan agar implementasi ERM berjalan dengan lancar dan sesuai target yang direncanakan sesuai dengan Kebijakan Manajemen Risiko Perusahaan. • Melaksanakan aktivitas manajemen risiko pada fungsi masing-masing.
Advisor : General Manager Asset Coordinator : Asset Strategic Planning & Risk Management Manager Secretary : Senior Evaluation & Performance Analyst Member : 1. Field Manager 2. Operation Planning Assistant Manager 3. HSSE Assistant Manager • Project Advisor : General Manager Project Coordinator : Business Support Manager Secretary : Project Control Analyst Main responsibilities of Risk Management Unit Teams & Sub-Teams, among others: • Prepare and ensure the implementation of ERM run smoothly and according to planned targets in accordance with Pertamina EP’s Risk Management Policy; • Implement Risk Management activities in each function.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 229 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
RISIKO YANG DIHADAPI PERUSAHAAN TAHUN 2015 [G4-45, G4-47]
COMPANY’S RISKS IN 2015 [G4-45, G4-47]
Penerapan ERM melibatkan seluruh fungsi di Pertamina EP, dengan membuat Daftar Risiko (Risk Register) pada setiap awal tahun, melalui mekanisme pemutakhiran daftar risiko (updating risk register). Risk Register tidak hanya menjadi alat untuk identifikasi, analisis dan membuat rencana respons risiko, namun juga sebagai media untuk mengawal rencana kerja Asset, Fungsi dan Proyek.
ERM implementation involves all functions in Pertamina EP, by making Risk Register at the beginning of each year, through the mechanism of risk register updating. Risk Register is not only a tool for the identification, analysis and risk response plan, but also as a medium to support the work plan of Assets, Functions and Projects.
Risk Register menjadikan setiap Asset, Fungsi dan Proyek mengetahui hal-hal apa saja yang akan menghambat tujuan utama pencapaian kinerja masing-masing. Selanjutnya dilakukan pemantauan mitigasi risiko secara berkala atas setiap risiko dimaksud. Daftar Risiko yang telah dimutakhirkan maupun hasil pemantauan berkala yang dilakukan, selalu dilaporkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
Risk Register allows every Asset, Function and Project understand the factors that will hinder the achievement of their respective performance main goal. Furthermore, the periodic monitoring of risk mitigation is conducted for any such risks. The risk register that has been updated as well as periodic monitoring results, are always reported to the Board of Directors and Board of Commissioners.
Berdasarkan hasil updating risk register 2015, jumlah Risk Event yang teridentifikasi adalah sebanyak 236 risiko dari seluruh Asset, Fungsi dan Proyek. Dari seluruh risiko yang telah terdaftar, dikelompokkan dalam kategori Fault Tree Analysis (FTA).
Based on the results of risk register updating in 2015, the number of identified Risk Event was 236 risks. All registered risks were grouped under the category of Fault Tree Analysis (FTA).
/ 230 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
10 Risiko Utama Berdasarkan data seluruh risiko yang telah dihasilkan melalui metode FTA, setiap risk event dikelompokkan ke dalam 10 Risiko Utama atau Top 10 Risk. Penetapan risiko utama didasarkan prioritas dan pandangan strategis risiko-risiko yang akan dihadapi Perusahaan. Berikut adalah Top 10 Risk Pertamina EP:
NO 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Top 10 Risks Based on the data of all risks that have been generated through the FTA method, each risk event is grouped into the Top 10 Risk. The top risks are determined based on the priorities and strategic view that will be faced by the Company. The following are the Top 10 Risk of Pertamina EP:
RPN Inheren RPN Inherent
Level Risiko Risk Level
Risk Event
20
Extreme Risk
Potential theft of crude oil and production assets in the transportation line, gathering station, wells and storage location at Assets 1,2 and 3
Potensi kendala eksternal pada Proyek Matindok Gas Dev. Project (EPC Donggi)
20
Extreme Risk
Potential external obstacles at Matindok Gas Development Project (EPC Donggi)
Kendala Reliability & Avaliability Power Supply di Asset 1 dan Asset 5
16
Extreme Risk
Obstacles in reliability & availability of power supply at Asset 1 and Asset 5
Kendala Existing Well Production pada sumur-sumur Pertamina EP
16
Extreme Risk
Obstacles in existing well production at Pertamina EP wells
Kendala Reliability & Availability Flowline & Mainline di Asset 1, Asset 3 dan Asset 5
16
Extreme Risk
Obstacles in reliability & availability of flowline and mainline at Asset 1, 3 and 5
Potensi terjadinya kebakaran di Field Jatibarang Asset 3 dan Pangkalan Susu Asset 1
16
Extreme Risk
Potential fires at Jatibarang Field of Asset 3 and Pangkalan Susu of Asset 1
Terkendalanya pembangunan Fasilitas Produksi SPG Pakugajah
15
Extreme Risk
Obstacles in production facility construction of SPG Pakugajah
Kendala Reliability & Availability Fasilitas Penampung di Asset 1 (Field Jambi dan Rantau)
12
High Risk
Obstacles in reliability & availability of storage facilities at Asset 1 (Jambi and Rantau Fields)
Kendala Reliability & Availability Artificial Lift di Asset 2 dan Asset 5
12
High Risk
Obstacles in reliability & availability of storage Artificial Lift at Asset 2 and Asset 5
Potensi adanya kurang bayar PPN karena perbedaan penafsiran atas beberapa isu perpajakan
12
High Risk
The potential underpayment of VAT due to differences in interpretation of some taxation issues
Risk Event Potensi pencurian minyak mentah dan Aset Produksi di jalur transportasi, stasiun pengumpul, sumuran dan lokasi penyimpanan pada Asset 1,2 dan 3
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 231 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Profil Matriks 10 Risiko Utama Top 10 Risk Matrix Profile
Risk Profile Matrix Inheren Top Risk Pertamina EP 2015 PROBABILITY Definitely-6 Almost Certain-5
9
Likely-4
8
5
4
3
2
1
6 10
7
Significant - 4
Catastrophic - 5
Moderate-3 Rare-2 Unlikely-1
IMPACT
Insignificant - 1
Minor - 2
Low Risk
Moderate - 3
High Risk
Medium Risk
Setelah dilaksanakannya Rencana Respon Risiko dan aktifitas pengendalian yang dilakukan oleh Risk Owner, risiko yang semula berada di kategori Extreme/High menjadi Medium/Low. Hasil tersebut atau Risiko Residual adalah sebagai berikut:
Extreme Risk
After the implementation of the Risk Response Plan and control activities performed by the Risk Owner, the risk that originally were in the category of Extreme / High to Medium / Low. The results or Residual risk is as follows:
Risk Profile Matrix Residual Top Risk Pertamina EP 2015 PROBABILITY Definitely-6 Almost Certain-5
5
Likely-4
8
9
6
Moderate-3
1
3
10
2
7
4
Rare-2 Unlikely-1
IMPACT
Insignificant - 1
Low Risk
/ 232 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Minor - 2
Moderate - 3
Medium Risk
Significant - 4
High Risk
Catastrophic - 5
Extreme Risk
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
UPAYA PENGELOLAAN RISIKO DAN PELAKSANAAN RESPON RISIKO 2015
RISK MANAGEMENT EFFORTS AND RISK RESPONSE IMPLEMENTATION 2015
Sebagai tindak lanjut, Pertamina EP membuat rencana pelaksanaan respon risiko oleh Pemilik Risiko (Risk Owner) pada fungsi masing-masing. Pelaksanaan respon risiko dipantau secara berkesinambungan oleh Fungsi Strategic Planning & Risk Management, dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris maupun Direksi. [G4-46]
As a follow up, Pertamina EP has prepared risk response implementation plan by Risk Owner of each function. Risk response implementation is monitored continuously by Strategic Planning & Risk Management Function, and is reported to the Board of Commissioners and Board of Directors. [G4-46]
Pemantauan dimaksudkan untuk memastikan bahwa Rencana Mitigasi Risiko benar-benar dijalankan oleh Pemilik Risiko. Pemantauan dilakukan dengan menerapkan penggunaan Formulir Pemantauan (Form Monitoring), yang dapat diakses pada sistem daring pengelolaan risiko untuk kemudian dilakukan pemuktahiran oleh Pemilik Risiko.
The monitoring is intended to ensure that the Risk Mitigation Plan is executed by Risk Owner. The monitoring is implemented thrugh the use of monitoring forms, which can be accessed at risk management online system, to be updated by Risk Owner.
Pelaksanaan Rencana Mitigasi Selama tahun 2015, Pemilik Risiko telah membuat 540 rencana mitigasi risiko. Dari pemantauan yang dilakukan, ditetapkan status rencana mitigasi dalam dua kelompok mitigasi risiko, yakni status Hijau dan Kuning.
Mitigation Plan Execution During 2015, Risk Owner has made 540 risk mitigation plans. The plans ranging from monitoring, establishing the status of the mitigation plan in two groups of risk mitigation, namely the status of Green and Yellow.
Status Rencana Mitigasi Tahun 2015 Status of Mitigation Planning 2015 Kelompok Rencana Mitigasi Risiko Risk Mitigation Planning Group
Penjelasan Description
Hijau Green Kuning Yellow Jumlah | Total
Jumlah Rencana Number of Plan
Persentase Percentage
Telah dilaksanakan sepenuhnya Has been fully implemented
490
91%
Telah dilaksanakan sebagian Has been implemented in part
50
9%
540
100
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 233 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
Uji Nilai Tingkat Kematangan Pertamina EP telah melaksanakan uji nilai tingkat kematangan atau maturity level assessment, untuk mengetahui tingkat penerapan ERM. Assessment dilaksanakan bekerja sama dengan BPKP.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Maturity Level Assessment Pertamina EP has carried out maturity level assessment to determine the level of ERM implementation. The assessment was conducted in cooperation with BPKP.
Pencapaian Uji Nilai Tingkat Kematangan 2015 Achievement of Maturity Level Assessment 2015
Rentang Nilai | Score Range
Tingkat Kematangan | Maturity Level
1
0
Non-existent
2
0 < x ≤ 1.5
Initial
3
1.5 < x ≤ 2.5
Repeatable
4
2.5 < x ≤ 3.5
Defined
5
3.5< x ≤ 4.5
Managed
6
4.5< x ≤ 5
Optimized
No
000 Nilai Score
000
Status Rencana Mitigasi Tahun 2015 Status of Mitigation Planning 2015
Tingkat Kematangan Maturity Level
Dari pencapaian Nilai Kematangan Risiko dan Tingkat Kematangan Risiko yang diperoleh, selanjutnya Pertamina EP telah menyusun Peta Jalan Penerapan ERM. Berdasarkan peta jalan tersebut, maka pada kurun waktu tahun 2015 - 2018, Perusahaan menargetkan pencapaian Tingkat Kematangan berada pada tingkatan Optimised.
/ 234 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Pertamina EP has established in the ERM implementation Road Map based on the results of Risk Maturity and Risk Maturity Level assessments. According to the roadmap, the Company has set the target of Maturity Level to be at the Optimized level for the period 2015 - 2018.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Peta Jalan Nilai Penerapan ERM Pertamina EP Pertamina EP ERM Implementation Score Roadmap
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 235 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DAN AUDIT INTERNAL Internal Control System and Internal Audit
Pertamina EP terus mengembangkan Sistem Pengendalian Internal (SPI), sebagai mekanisme pengawasan berkesinambungan pada semua tingkatan fungsional sesuai struktur organisasi Perusahaan. SPI diselenggarakan untuk menjaga serta mengarahkan jalannya perusahaan agar sesuai dengan tujuan dan program Perusahaan, dan mendorong efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen.
PT Pertamina EP continues to develop Internal Control system (SPI) as a mechanism for continuous supervisory process at all functional levels in accordance with organizational structure of the Company. SPI is applied to maintain and direct the company’s operations to be aligned with the Company’s goals and programs, and to promote efficiency and compliance with management policies.
Penerapan SPI menjadi perangkat pendukung tiga kegiatan Perusahaan dalam upaya mencapai visi menjadi Pertamina EP Kelas Dunia, yakni: • Operations: melaksanakan kegiatan operasi yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan sumber daya yang telah dimiliki untuk mencapai target produksi perusahaan. • Reporting: membuat dan menyajikan laporan keuangan andal, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. • Compliance: melaksanakan bisnis sesuai peraturan dan hukum yang berlaku.
SPI implementation serves as supporting instrument for three activities of the Company’s activities in its effort to achieve the vision World Class Pertamina EP, namely: • Operations: conduct operations effectively and efficiently by utilizing its resources to achieve the company’s production target.
Untuk memastikan ketiga poin diatas dapat tercapai, Pertamina EP menyusun dan menerapkan kebijakan dan peraturan yang secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :
In order to ensure the achievement of the aforementioned three points, Pertamina EP has formulated and implemented policies and regulations, which generally described as follows:
Anggaran Dasar Articles of Association
Board Manual
Keputusan Rapat Pemegang Saham (RUPS) GMS Decisions
Berdasarkan kebijakan dan peraturan tersebut, PT Pertamina EP telah mengembangkan sistem pengendalian internal (SPI) sebagai mekanisme proses pengawasan berkesinambungan pada semua tingkatan fungsional sesuai struktur organisasi Perusahaan. SPI merupakan suatu sistem yang diselenggarakan untuk menjaga serta mengarahkan jalannya perusahaan agar sesuai dengan tujuan dan program Perusahaan, dan mendorong efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen.
/ 236 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
• Reporting: prepare and present reliable, transparent, and accountable financial statements. • Compliance: conduct business in accordance with applicable laws and regulations.
Code of Coorporate Governance
Based on the policies and regulations, PT Pertamina EP has developed an internal control system (SPI) as a mechanism for continuous supervisory process at all levels of functions in accordance with organizational structure of the Company. SPI is a system implemented to maintain and direct the company’s operations to comply with its goals and programs, and to promote efficiency and compliance with management policies
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PELAPORAN KEUANGAN (ICoFR)
INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING
Penerapan Pengendalian Internal Atas Pelaporan Keuangan (ICoFR) di lingkungan Pertamina EP diatur dalam Pedoman Pengendalian Internal Keuangan PT Pertamina EP No.A-012/EP4000/2013-S0 tanggal 1 Maret 2013. Penerapan ICoFR dimaksudkan untuk memberikan keyakinan kepada para pemangku kepentingan mengenai proses pencatatan laporan keuangan yang telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Implementation of Internal Control Over Financial Reporting (ICOoFR) within Pertamina EP is stipulated in Guideline of Internal Financial Control Pertamina EP No.A-012/EP4000/2013-S0 dated March 1, 2013. ICOFR is implemented to provide assurance to stakeholders regarding on the recording process of financial statements in accordance with applicable regulations.
Sampai dengan akhir periode pelaporan, Pertamina EP telah melaksanakan beberapa hal terkait penerapan ICoFR, di antaranya: 1. Improvement dalam tahapan proses bisnis terkait cash in dan cash out 2. Improvement dalam proses assessment oleh fungsi Control Group (second line of defense), khususnya terkait prosedur testing. 3. Improvement dalam proses sertifikasi oleh Control Owner (first line of defense), khususnya terkait pemetaan Business Process Model dan Risk Control Matrix.
As of the end of the reporting period, Pertamina EP has implemented ICOFR through several processes, including:
KESESUAIAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN COSO FRAMEWORK
INTERNAL CONTROL SYSTEM COMPLIANCE WITH COSO FRAMEWORK
SPI dikembangkan Perusahaan dengan berbasis pada COSO Framework, yang terdiri dari lima komponen saling berkaitan dan terintegrasi. Komponen-komponen tersebut berfungsi sebagai kriteria untuk menentukan apakah manajemen risiko korporat telah berjalan efektif. Kelima komponen dimaksud adalah: 1. Lingkungan Pengendalian 2. Penilaian Risiko 3. Aktivitas Pengendalian 4. Informasi dan Komunikasi 5. Kegiatan Pemantauan
SPI was developed by the Company based on the COSO Framework, which consists of 5 interrelated and integrated components. These components serve as criteria for determining whether corporate risk management has run effectively. The five components are:
1. Improvement in the stages of business processes related to cash in and cash out 2. Improvement in the assessment process by Control Group function (second line of defense), particularly related to the testing procedures. 3. Improvement in the certification process by the Control Owner (first line of defense), particularly related to mapping of Business Process Model and Risk Control Matrix.
1. 2. 3. 4. 5.
Environmental Control; Risk Assessment; Control Activity; Information and Communication; Monitoring Activity.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 237 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian dilaksanakan melalui seperangkat kebijakan, peraturan dan tata kerja yang tersusun dalam tata kerja operasi, yang termasuk di antaranya penerapan Kode Etik, dan pengendalian internal atas proses pelaporan keuangan (ICoFR).
Environmental Control Environmental control is implemented through a set of policies, rules and working procedures that are specified in the operating procedures, which include the application of the Ethics Code, and internal control over financial reporting (ICoFR).
Penilaian Risiko Penilaian risiko dilaksanakan dengan mengidentifikasi proses bisnis yang memiliki risiko tinggi, untuk kemudian dilakukan mitigasi melalui proses serta prosedur memadai, sehingga risiko dimaksud tidak menghambat pencapaian tujuan Perusahaan.
Risk Assessment Risk assessment is carried out by identifying high-risk business processes, to be mitigated through adequate process and procedures, to prevent the risk from hampering the achievement of the Company’s goal.
Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian dilaksanakan melalui kebijakan dan prosedur yang sebagian diotomatisasi dalam sistem terkomputerisasi. Pengujian pengendalian internal dilakukan oeh audit internal, audit eksternal dan Badan Pemeriksa Keuangan.
Control Activity Control activity is conducted through policies and procedures that are partly automated in a computerized system. The assessment of internal control is carried out by internal audit, external audit and Supreme Audit Agency.
Informasi dan Komunikasi Perusahaan Evaluasi atas pengendalian Perusahaan diinformasikan serta dikomunikasikan oleh auditor eksternal dan auditor internal dalam laporan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Perusahaan juga telah menyediakan saluran komunikasi untuk menerima masukan/komentar/ informasi penting terkait efektivitas pengendalian internal melalui program whistleblowing system (WBS).
Company Information and Communications Evaluation of the Company control is informed and communicated by the external auditors and internal auditors in a report submitted to the Board of Directors and Board of Commissioners. The Company also has provided a communication channel to receive input/ comment/essential information related to the internal control effectiveness through the whistleblowing system (WBS).
Kegiatan Pemantauan Pemantauan dilaksanakan setiap waktu melalui tindak lanjut atas hasil audit internal, eksternal maupun masukan dari pemangku kepentingan lainnya melalui program WBS. Komite Audit memastikan pelaksanaan tindak lanjut atas hasil audit maupun masukan lain dari program WBS.
Monitoring Activity Monitoring is carried out at any time through the followup of the internal and external audit findings, as well as input from other stakeholders through WBS. The Audit Committee ensures the execution of follow-up of audit findings and other inputs from WBS program.
/ 238 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PERKARA PENTING YANG DIHADAPI Material Litigation
Hingga akhir periode pelaporan, Pertamina EP dihadapkan pada beberapa perkara hukum (litigasi) dengan pihakpihak yang berperkara. Beberapa perkara hukum yang dihadapi merupakan pengalihan atau berkaitan dengan PT Pertamina (Persero).
Until the end of reporting period, Pertamina EP remained faced with some material litigation cases against several parties. Some of material litigation cases were handover from or related to PT Pertamina (Persero).
Hal tersebut terkait ketentuan dalam Surat Keputusan Direksi Pertamina No.Kpts-042/C00000/2005 tanggal 21 September 2005, yang menetapkan bahwa seluruh hak dan kewajiban PT Pertamina (Persero) sehubungan dengan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi PT Pertamina (Persero) dialihkan ke Pertamina EP. Kondisi ini merupakan konsekuensi, liabilitas legal PT Pertamina (Persero) sehubungan dengan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi sebelum 21 September 2005 dialihkan ke Perusahaan.
This was due to the provisions of the Board of Directors of Pertamina Decree No.Kpts-042/C00000/2005 dated September 21, 2005, which stipulates that all rights and obligations of PT Pertamina (Persero) regarding upstream oil and gas business activities of PT Pertamina (Persero) are handed over to Pertamina EP. As a consequence, the legal liabilities of PT Pertamina (Persero) concerning upstream oil and gas business activities prior to September 21, 2005, were handed over to the Company.
Perusahaan telah memiliki Fungsi Hukum yang mempunyai tugas dan wewenang untuk menangani berbagai perkara hukum yang dihadapi Perusahaan. Dalam setiap pelaksanaan tanggung jawabnya, Fungsi Hukum Perusahaan melapor langsung kepada Presiden Direktur.
The company already has Legal Function that has the duty and authority to handle various litigations faced by the Company. In conducting each of its responsibilities, Corporate Legal Function reports directly to the President Director.
Fungsi Hukum Pertamina EP senantiasa berkoordinasi dengan Fungsi Hukum PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan. Fungsi Hukum juga menggunakan jasan pengacara internal maupun eksternal.
Pertamina EP Legal Function continuously coordinates with the Legal Function of PT Pertamina (Persero) as the parent company. Legal Function also uses the services of internal and external lawyers.
Adapun perkara hukum yang dihadapi Perusahaan meliputi perdata terkait dengan masalah sengketa kepemilikan tanah, perkara perselisihan hubungan industrial, perkara persaingan usaha, perkara tata usaha negara dan melakukan pendampingan dalam rangka pemeriksaan terkait perkara pidana.
The litigations faced by the Company include civil cases on the land ownership disputes, industrial disputes, business competition, state administration cases, as well as providing assistance in the investigation on criminal cases.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 239 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Identifikasi Risiko, Dampak dan Mitigasi 10 Risiko Utama Identifikasi Risiko, Dampak dan Mitigasi 10 Risiko Utama No
Tahun Gugatan Masuk Year of Lawsuit Filed
1
2014
Intisari Gugatan Lawsuit Summary
Upaya Hukum dan Status Hukum Legal Action and Status
Penggugat : PT Paradise Perkasa Tergugat : Patina Group Limited selaku Tergugat PT Pertamina EP selaku Turut Tergugat No. Gugatan : Perkara Nomor 363/Pdt.G/2014/PN.JKT.Sel Intisari Gugatan : Perkara ini terkait dengan pelaksanaan kontrak pembelian OCTG dengan sistem call off order Nomor OPS/ PATINA/2011/002 tanggal 19 September 2011 antara Penggugat dengan Tergugat (“Perjanjian”). Penggugat menyampaikan bahwa Penggugat telah memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian, namun Tergugat telah lalai untuk melakukan pelunasan pembayaran kepada Penggugat. Sementara itu, dalam gugatannya, Penggugat mendalilkan bahwa PEP adalah pihak yang secara hukum dianggap mengetahui permasalahan antara Penggugat dan Tergugat, sehingga PEP dijadikan sebagai pihak Turut Tergugat dalam gugatan perkara dimaksud. Nominal Gugatan : Menghukum dan memerintahkan Tergugat untuk membayar sisa pembayaran pembelian alat bor OCTG kepada Penggugat yaitu secara Materiil sebesar Rp1.172.922.333,33 (satu milyar seratus tujuh puluh dua juta sembilan ratus dua puluh dua ribu tiga ratus tiga puluh tiga rupiah tiga puluh tiga Sen) beserta dengan kewajiban – kewajiban atau beban pajak yang timbul atas sisa pembayaran tersebut, dan secara immaterial sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu milyar Rupiah); dll
Pertamina EP menang dan lawan mengajukan banding
Plaintiff : PT Paradise Perkasa Defendant: Patina Group Limited as Defendant PT Pertamina EP as Co-Defendant Lawsuit No.: Case No. 363/Pdt.G/2014/PN.JKT.Sel Lawsuit Summary: This case related to the execution of OCTG purchase contract with a call off order system No. OPS/ PATINA/2011/002 dated September 19, 2011 between the Plaintiff and the Defendant (“Agreement”). The Plaintiff stated that the Plaintiff has met its obligations under the Agreement, but the Defendant was negligent to make full payment to the Plaintiff. Meanwhile, in the lawsuit, the Plaintiff argues that Pertamina EP is the party that is considered to be legally aware of the dispute between Plaintiff and Defendant, thus Pertamina EP is filed as Co-Defendant in the lawsuit. Lawsuit Nominal: Penalize and order the Defendant to pay the remaining payment of the OCTG drill tools purchase to the Plaintiff Material that in of IDR1,172,922,333.33 (one billion, one hundred and seventy two million nine hundred twenty two thousand three hundred and thirty-three rupiah thirty-three cents) and the obligations or arising tax expense on the remaining payment, and immaterial damages of IDR1,000,000,000.00 (one billion rupiah); etc
Pertamina EP won, Plaintiff filed an Appeal
/ 240 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
2
3
2014
2014
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Penggugat : Masdin Tergugat: 1. PT Pertamina EP Proyek Pengembangan Gas Matindok selaku Tergugat I; 2. Ali Syahbana selaku Tergugat II; 3. Iksan selaku Tergugat III; 4. SKK Migas selaku Tergugat IV. No. Gugatan: 48/Pdt.G/2014/PN.Lwk Intisari Gugatan : Gugatan Perkara Perdata No 48/Pdt.G/2014/PN.Lwk terkait sengketa kepemilikan tanah Desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah yang diduga di lokasi tersebut terletak Lokasi Sumur Matindok 1. Nilai Gugatan : Rp1.500.000.000
Pertamina EP Menang. Penggugat mengajukan Banding
Plaintiff: Masdin Defendant: 1. PT Pertamina EP Matindok Gas Development Project as Defendant I; 2. Ali Syahbana as Defendant II; 3. Iksan as Defendant III; 4. SKK Migas as Defendant IV. No. Lawsuit: 48/Pdt.G/2014/PN.Lwk Lawsuit Summary: Lawsuit Civil Case No.48/Pdt.G/2014/PN.Lwk on land ownership disputes in Nonong Village, Batui District, Banggai Regency, Central Sulawesi, which location allegedly the site of Matindok 1 well is located. Lawsuit Value: IDR1,500,000,000
Pertamina EP won. Plaintiff filed an Appeal
Penggugat : PT Bravo Delapan delapan AW Tergugat : PT Pertamina EP No. Gugatan : 574/Pdt.G/2014/PN.Jkt Sel Intisari Gugatan : Perkara No. 574/Pdt.G/2014/PN.Jkt Sel ini terkait dengan sengketa dalam pelaksanaan pekerjaan sebagaimana disampaikan dalam Perjanjian Jasa Tenaga sekuriti Field sanga sanga & Tarakan periode 20122014. Mengingat tidak sanggupnya pihak pelaksanaa pekerjaan (PT Bravo delapan Delapan AW), maka PEP melakukan pemutusan perjanjian dan pencairan bank Garansi. Atas hal tersebut PT Bravo delapan Delapan AW tidak dapat menima hal tersebut dan mengajukan gugatannya. Nilai Gugatan : Materiil: Rp1.109.218.081 + Rp371.218.236 + Rp10.167.832 dan Imateriil Rp1.400.000.000
Pertamina EP menang
Plaintiff: PT Bravo Delapan Delapan AW Defendant: PT Pertamina EP Lawsuit No.: 574/Pdt.G/2014/PN.Jkt Sel Lawsuit Summary: Case No. 574/Pdt.G/2014/PN.Jkt Sel is related to the dispute in the implementation of work as stated in the Security Officer Service Agreement of Sanga sanga and Tarakan Fields 2012-2014. Considering the contractor’s (PT Bravo Delapan Delapan AW) failure to deliver the job, then Pertamina EP terminated the agreement and disbursement of bank guarantee. Therefore PT Bravo Delapan Delapan AW objected and filed a lawsuit. Lawsuit Value: Material: IDR1,109,218,081 + IDR371,218,236 + IDR 10,167,832 and immaterial damages of IDR1,400,000,000
Pertamina EP won
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 241 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
4
5
2015
2015
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Penggugat: PT Delameta Bilano Tergugat: - PT Petrogas Jatim Utama. - PT Citra panji manunggal - PT Pertamina EP No. Gugatan : 749/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Sel Intisari Gugatan: Perkara Perdata No. Perkara No. 749/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Sel Perkara ini diajukan oleh PT Delameta Bilano sehubungan dengan gugatan intervensi atas perkara gugatan PT Citra Panji Manunggal kepada PT Petrogas Jatim Utama. Nilai Gugatan : -
Pertamina EP menang
Plaintiff: PT Delameta Bilano Defendant: - PT Petrogas Jatim Utama. - PT Citra panji manunggal - PT Pertamina EP Lawsuit No.: 749/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Sel Lawsuit Summary: Civil Case No.749/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Sel. The case was filed by PT Delameta Bilano in connection with intevention on lawsuit filed by PT Citra Panji Manunggal against PT Petrogas Jatim Utama. Lawsuit Value: -
Pertamina EP won.
Penggugat : Konsorsium PT Inti Karya Persada Tehnik dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (“IA”) selaku Pemohon Tergugat : - PT Pertamina EP (“PEP”) selaku Termohon I dan - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Selaku Termohon II No. Gugatan : 646/I/ARB-BANI/2015. Intisari Gugatan : Permohonan Arbitrase BANI terkait pelaksanaan Perjanjian Pembangunan Central Processing Plant (CPP) Area Gundih Proyek Pengembangan Gas Jawa No.: 4650001978 yang tercatat dengan register perkara No. 646/I/ARB-BANI/2015. Nilai Gugatan : Kerugian Materiil sebesar USD46,731,787.03. Selain itu jika permohonan IA dikabulkan maka PEP kehilangan haknya mengenakan denda keterlambatan sebesar USD12,711,452.15.
Masih dalam proses di BANI
Plaintiff: The consortium of PT Inti Karya Persada Tehnik and PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (“IA”) as Petitioner Defendant: - PT Pertamina EP (“PEP”) as Respondent I and - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. as Respondent II Lawsuit No.: 646/I/ARB-BANI/2015. Lawsuit Summary: Request for Arbitration to BANI concerning the implementation of Development Agreement of Central Processing Plant (CPP) of Gundih Area, Java Gas Development Project No.: 4650001978 recorded with case register No. 646/I/ARBBANI/2015. Lawsuit Value: Material losses amounted to USD46,731,787.03. In addition, if IA request is granted then Pertamina EP loses its rights on imposing the late charges of USD12,711,452.15
In process at BANI
/ 242 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
6
7
2015
2015
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Penggugat: Intermega Salawati Pte. Ltd (“Intermega”) selaku Pemohon Tergugat: PT Pertamina EP (“PEP”) selaku Termohon No. Gugatan : Perkara No. 686/IV/ARB-BANI/2015. Intisari Gugatan : Permohonan Arbitrase BANI dalam kaitannya dengan pelaksanaan Technical Assistance Contract (“TAC”) tanggal 9 Januari 1995 yang tercatat dengan Register Perkara No. perkara No. 686/IV/ARB-BANI/2015. Nilai Gugatan : Materiil USD14,859,856.44
Masih dalam proses di BANI
Plaintiff: Intermega Salawati Pte. Ltd. (“Intermega”) as Petitioner Defendant: PT Pertamina EP (“PEP”) as the Respondent Lawsuit No.: Case No. 686/IV/ARB-BANI/2015. Lawsuit Summary: BANI Request of Arbitration concering the implementation of the Technical Assistance Contract (“TAC”) dated January 9, 1995, which was recorded with the Case Register No. 686/IV/ARB-BANI/2015. Lawsuit Value: Material USD14,859,856.44
In process at BANI
Penggugat: PT Nesitor Tergugat: PT Loyak talang Gula selaku Tergugat dan PEP selaku Turut tergugat No. Gugatan : 124/PDT.g/2015/PN JKT.Pst Intisari Gugatan : Gugatan Perbuatan Melawan Hukum terkait adanya perjanjian kerja sama antara PT Nesitor dan PT Qei Loyak Talang Gula dalam pekerjaan welltesting untuk area Sumur Candi 2 Di Sumatera Selatan. Kerugian yang tercatat dengan Register Perkara No 124/PDT.G/2015/PN JKT.Pst. Nilai Gugatan : Materiil setara Rp1.260.875.000 dan imateriil setara Rp20.000.000.000 PEP diminta untuk mematuhi putusan
Damai antar para pihak
Plaintiff: PT Nesitor Defendant: PT Loyak Talang Gula as Defendant and Pertamina EP as Co-defendant Lawsuit No.: 124/Pdt.G/2015/PN JKT.Pst Lawsuit Summary: Lawsuit on Unlawful Act concerning the cooperation agreement between PT Nesitor and PT Qei Loyak Talang Gula on well testing work for Candi Well 2 area in South Sumatra. Losses were recorded with Case Register No. 124/PDT.G/2015/PN JKT.Pst. Lawsuit Value: Material equivalent IDR1,260,875,000 and the immaterial equivalent IDR20,000,000,000 Pertamina EP is ordered to comply with the ruling
Amicable decision between parties
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 243 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
8
2015
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Penggugat : Ahli Waris Mantan Pekerja sebagaimana disebutkan dalam Gugatan sejumlah 1.052 orang. Tergugat : PT Pertamina EP diposisikan sebagai Turut Tergugat I No. Gugatan : 21/Pdt.G/2015/PN.Son Intisari Gugatan : Gugatan Perkara Perdata Nomor : 21/Pdt.G/2015/PN.Son di Pengadilan Negeri Sorong. Pada dasarnya pokok perkara tersebut terkait dengan gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh Eks Para Pekerja NNGPM yang masih hidup dan. Sampai dengan saat ini proses penanganan perkara tersebut masih berlangsung di Pengadilan Negeri Sorong. Nilai Gugatan : Total nilai gugatan dimaksud adalah 1) Materiil sebesar Rp1.082.396.964.324,61; dan 2) Imateriil sebesar Rp52.600.000.000 Plaintiff: Heirs of Former Workers as stated in the Lawsuit of 1,052 people. Defendant: PT Pertamina EP is positioned as Co-Defendant I Lawsuit No.: 21/Pdt.G/2015/PN.Son Lawsuit Summary: Lawsuit of Civil Case No. 21/Pdt.G/2015/PN.Son at Sorong District Court. Essentially, the case is related to a lawsuit on Default filed by Ex- NNGPM Workers who are still alive. Until now, the handling of the case is still ongoing in Sorong District Court. Lawsuit Value: Total value of the lawsuit is 1) Material IDR1,082,396,964,324.61 and 2) Immaterial IDR52,600,000,000
9
2015
Penggugat : Eks Mantan pekarya Field rantau. Tergugat: PT Pertamina EP No. Gugatan : 06/Pdt.Sus.PHI/2015/Pn.Bna Intisari Gugatan : Gugatan Eks Pekarya Aceh dalam Perkara Nomor 06/Pdt.Sus.PHI/2015/Pn.Bna di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Banda Aceh. Nilai Gugatan : Untuk diangkat sebagai Pekerja PEP Plaintiff: Former workers of Rantau Field Defendant: PT Pertamina EP Lawsuit No.: 06/Pdt.Sus.PHI/2015/Pn.Bna Lawsuit Summary: Former Aceh workers’ Lawsuit in Case No. 06/Pdt.Sus.PHI/2015/Pn.Bna in the Industrial Relations Court of Banda Aceh District Court. Lawsuit Value: To be appointed as employees of Pertamina EP
/ 244 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Pertamina EP memenangkan perkara.
Pertamina EP won the case
Telah diputus oleh PHI aceh yang pada intinya gugatan penggugatn tidak dapat diterima (Pertamina EP menang)
The ruling of Aceh Industrial Relations Court in essence rejected the lawsuit by the plaintiffs (Pertamina EP won)
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
10
2015
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Penggugat: Oilex (West Kampar) Limited Tergugat: 1. PT Pertamina EP Selaku Tergugat X; 2. Para Tergugat Lainnya Mulai Dari Angka I Sampai Dengan IX dan XI sampai dengan XLIX; dan 3. PT Asia Bumi Petroleo Selaku Turut Tergugat No. Gugatan : Perdata No.235/PDT.GBTH.PLW/2015/PN.JKT.Pst Intisari Gugatan : Perkara Perdata Perbuatan melawan hukum atas tindakan para tergugat yang menyampaikan suara dalam pengambilan sikap terhadap proposal PT Sumatera Persada Energi sehubungan dengan proses Penundaan kewajiban pembayaran Utang. Nilai Gugatan : USD23,331,394.33 untuk ditanggung pembayarannya secara tanggung renteng
Masih dalam proses di PN Jakarta Pusat
Plaintiff: Oilex (West Kampar) Limited In process at Central Defendant: Jakarta District Court 1. PT Pertamina EP As Defendant X; 2. Other Defendants from I up to IX and XI up to XLIX; and 3. PT Asia Bumi Petroleo As Co-Defendants Lawsuit No.: Civil case No. 235/PDT.GBTH.PLW/2015/PN.Jkt.Pst Lawsuit Summary: Civil case of Unlawful acts on the actions of the defendants who have voted against the proposal PT Sumatera Persada Energi concerning the delay payment of debt obligations. Lawsuit Value: USD23,331,394.33 for payment of joint and several liability 11
2015
Penggugat : I Nyoman Pughita Tergugat : PT Pertamina EP No. Gugatan : Perdata no. 53/Pdt.G/2015.PN Lwk Intisari Gugatan : Perkara terkait sengketa tanah terkait pembebasan lahan dalam jalur pipa di donggi (KP 2-5). Nilai Gugatan : Rp2.700.000.000
Masih dalam proses di PN Luwuk
Plaintiff: I Nyoman Pughita Defendant: PT Pertamina EP Lawsuit No.: Civil No. 53/Pdt.G/2015.PN Lwk Lawsuit Summary: Case concerning land disputes related to land acquisition in the pipeline in Donggi (KP 2-5). Lawsuit Value: IDR2,700,000,000
In process at Luwuk District Court
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 245 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
12
2015
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Penggugat : PT Delameta Bilano Tergugat: 1. PT Petrogas Jatim Utama selaku tergugat. 2. PT Citra Panji Manunggal selaku Turut tergugat I 3. PT pertamina EP selaku Turut tergugat II. 4. Notaris Vidhya Shah SH selaku Turut tergugat III. No. Gugatan : Perdata No 823/Pdt.G/2015/PN Sby Intisari Gugatan : Perkara ini diajukan oleh PT Delameta Bilano sehubungan dengan gugatan intervensi atas perkara gugatan PT Citra Panji Manunggal kepada PT Petrogas Jatim Utama Nilai Gugatan : Tunduk dan mematuhi gugatan
Masih dalam proses di PN Surabaya
Plaintiff: PT Delameta Bilano Defendant: 1. PT Petrogas Jatim Utama as a defendant. 2. PT Citra Panji Manunggal as Co-defendant I 3. PT Pertamina EP as Co-defendant II 4. Notary Vidhya Shah SH as Co-Defendant III. Lawsuit No.: Civil No. 823/Pdt.G/2015/PN Sby Lawsuit Summary: The case filed by PT Delameta Bilano concerning an intervention on lawsuits of PT Citra Panji Manunggal against PT Petrogas Jatim Utama Lawsuit Value: Subject to and comply with lawsuit
In process at Surabaya District Court
KEPATUHAN HUKUM
LEGAL COMPLIANCE
Pertamina EP berkomitmen untuk senantiasa mematuhi ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selama tahun 2015, Perusahaan tidak pernah mendapatkan sanksi denda finansial maupun sanksi hukum lain, terkait dugaan ketidakpatuhan terhadap regulasi, termasuk di antaranya yang mengatur pengelolaan lingkungan, persaingan usaha tidak sehat, dan tanggung jawab produk. [G4-EN29, G4-SO8, G4-PR9]
Pertamina EP is committed to continue to comply with existing laws and regulations. During 2015, the Company never received any financial penalty or other legal sanctions, related to alleged non-compliance with regulations, including those concerning environmental management, unfair competition, and product responsibility. [G4-EN29, SO8-G4, G4-PR9]
/ 246 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN [G4-46] Whistleblowing System
Pertamina EP telah menerapkan sistem pelaporan pelanggaran atau whistleblowing system (WBS), yang merupakan sistem untuk menampung pengaduan mengenai dugaan pelanggaran yang terjadi di Perusahaan. WBS menjadi mekanisme bagi pekerja dan pemangku kepentingan lain, serta pihak eksternal untuk melaporkan adanya dugaan pelanggaran.
Pertamina EP has implemented a system of violation reporting or whistleblowing system (WBS), which is a system to accommodate complaints about alleged violations that occurred in the Company. WBS becomes a mechanism for employees and other stakeholders, as well as external parties to report the alleged violation.
PENGELOLA WBS DAN SALURAN PENGADUAN
WBS MANAGEMENT AND COMPLAINT CHANNEL
Prinsip penanganan WBS adalah anonim, rahasia dan independen. WBS dikelola langsung oleh Komite Etika & GCG. Pelaporan atas tindak lanjut dari setiap pengaduan disampaikan langsung kepada Presiden Direktur.
The principle of WBS is anonymous, confidential and independent. WBS is managed directly by the Ethics and GCG Committee. Reporting on the follow-up of any complaint is submitted directly to the President Director.
Sistem pelaporan diatur dalam suatu Tata Kerja Organisasi (TKO) No.B-001/EP6000/2011-S0/Rev-00, yang mulai diberlakukan pada tahun 2011. Laporan dugaan pelanggaran etika, dapat disampaikan melalui: nomor telepon, surat elektronik (e-mail), situs internet (website), pesan singkat (sms), faksimili dan kotak surat.
The whistleblowing system is stipulated in the Organization Work Procedures (TKO) No. B-001/EP6000/2011-S0/ Rev-00, which came into effect in 2011. The report on alleged violations of ethics, can be delivered via: telephone number, electronic mail (e -mail), website, short message services (SMS), fax and mailbox.
Saluran Pengaduan | Complaint Channel Nomor Telepon Telephone number
(+6221) 5797 4000
Surat Elektronik Electronic mail (E-mail)
[email protected]
Situs Internet Website
www.pertamina-ep.com/en/contact
Faksimili Facsimile
(+6221) 5797 4555
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 247 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Hal-hal yang dapat dilaporkan adalah pelanggaranpelanggaran yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Melanggar peraturan perundang-undangan, misalnya pemalsuan tanda tangan, korupsi, penggelapan, markup, penyalahgunaan narkoba, perusakan barang; 2. Melanggar pedoman etika Perusahaan, misalnya benturan kepentingan, pelecehan, terlibat dalam kegiatan masyarakat yang dilarang; 3. Melanggar kebijakan dan prosedur operasional Perusahaan, ataupun kebijakan, prosedur, peraturan lain yang dianggap perlu oleh Perusahaan; 4. Tindakan kecurangan lainnya yang dapat menimbulkan kerugian finansial ataupun nonfinansial. 5. Tindakan fraud. 6. Tindakan salah/ kelalaian kewajiban yang disengaja dari manajemen. 7. Tindakan yang membahayakan kesehatan, keselamatan kerja dan lindung lingkungan.
Violations that can be reported are offenses that meet the following criteria: 1. Violation of laws and regulations, such as falsification of signatures, corruption, embezzlement, markup, drug abuse, vandalism; 2. Violation of the ethical code of the Company, such as conflicts of interest, harassment, involvement in prohibited community activities; 3. Violation of Company policies and operating procedures, or policies, procedures, other regulations deemed necessary by the Company; 4. Other fraud acts that can cause financial or nonfinancial losses; 5. Fraud; 6. Malpractice/intentional negligence from management; 7. Actions that endanger the occupational health, safety and environment.
PERLINDUNGAN PELAPOR
WHISTLEBLOWER PROTECTION
Seluruh saluran yang disediakan untuk menyampaikan pengaduan adalah independen, bebas dari benturan kepentingan, dan bersifat rahasia. Pertamina EP menjamin dan memberikan perlindungan bagi pelapor, dalam bentuk kerahasiaan identitas, perlindungan atas tindakan balasan dari pihak terlapor, informasi pelaksanaan tindak lanjut laporan.
All channels provided for whistleblowing are independent, free from conflict of interest, and are confidential. Pertamina EP provides protection for whistleblowers, in the form of anonymity, protection of retaliation from the defendant, information on the follow-up execution report.
/ 248 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PENANGANAN PENGADUAN
PENANGANAN PENGADUAN
Perusahaan akan menindaklanjuti setiap laporan pelanggaran yang disampaikan. Bila dari hasil pemeriksaan telah patut diduga terjadi suatu perbuatan pidana, maka Pertamina EP akan melibatkan pihak berwenang untuk tindak lanjut, sesuai hukum positif yang berlaku di Indonesia.
The Company will follow up on any submitted reports of violations. When the investigation results have suspected there is a criminal act, then Pertamina EP will involve the authorities to follow up, according to positive laws in Indonesia.
Sanksi akan dijatuhkan kepada pihak yang menjadi terlapor, bila telah ada putusan pengadilan yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap. Dalam hal ada dugaan keterlibatan pelapor dalam laporan pengaduan, maka Perusahaan akan menjatuhkan sanksi minimum bagi pelapor.
Sanctions will be imposed on the parties who have been reported, if there are court verdicts that already have permanent legal force. In case there is the alleged involvement of the whistleblowers in the complaint report, the Company will impose minimum penalties for them.
Proses Penanganan Pengaduan Complaint Handling Process
Email
Internal Pekerja Pertamina EP Internal Employee of Pertamina EP
External Mitra - Vendor - Masyarakat Partner - Vendor - Community
Pengawas Etika Ethics Superintendent
Internal Audit
Komite Etika & GCG GCG & Etchic Commitee
Human Resources
President Director
HSSE
Website
sms
PERIHAL GRATIFIKASI
GRATIFICATION
Sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero), maka Pertamina EP juga terikat pada Pedoman Gratifikasi, Penolakan, Penerimaan dan Pemberian Hadiah atau Cinderamata dan Hiburan (Entertainment), yang diberlakukan PT Pertamina (Persero). Sebagai tindak lanjut maka Perusahaan mewajibkan Dewan Komisaris, Direksi maupun para pejabat perusahaan dan pekerja, untuk menyampaikan pelaporan gratifikasi setiap bulan.
As a subsidiary of PT Pertamina (Persero), Pertamina EP is also bound to the Guidelines on Gratification, Refusal, Acceptance and Giving Gifts or Souvenirs and Entertainment, enacted by PT Pertamina (Persero). As a follow up, the company requires the Board of Commissioners, Directors and company officials and employees, to submit report on gratification every month.
Selama tahun 2015, jumlah pelaporan penerimaan dan pemberian gratifikasi sebanyak 61 kasus. Pemberian dan penerimaan gratifikasi tersebut telah diketahui dan disetujui oleh atasan masing-masing. Komite Etika dan GCG setiap saat dapat melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan GCG Compliance tersebut.
During 2015, the Company has received 61 reports on gratification. The granting and and receiving of gratification has been known and approved by the respective superiors. Ethics and GCG Committee at all times be able to supervise the implementation of the GCG Compliance.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 249 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
KETERBUKAAN INFORMASI Information Disclosure
Sesuai prinsip transparansi dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, Pertamina EP mengelola saluran informasi yang dapat diakses oleh publik maupun dapat didistribusikan kepada pemangku kepentingan dalam kesempatan khusus.
In accordance with the transparency principle in the implementation of good corporate governance, Pertamina EP manages information channels that are accessible to the public and can be distributed to stakeholders in special occasions.
PENERBITAN LAPORAN TAHUNAN
PUBLISHING ANNUAL REPORT
Sejak tahun 2007 Pertamina EP telah menyusun dan menerbitkan Laporan Tahunan yang kemudian dikembangkan menjadi Laporan Tahunan Terintegrasi sejak tahun 2011. Laporan disusun berdasarkan praktik-praktik terbaik pelaporan berdasarkan Referensi Bapepam-LK dan Global Reporting Initiative (GRI). Mulai tahun 2014, kami menerapkan IIRC.
Since 2007, Pertamina EP has prepared and published the Annual Report, which later developed into the Annual Integrated Report since 2011. The report was prepared based on reporting best practices with Reference to Bapepam-LK and the Global Reporting Initiative (GRI). In 2014, we started implementing IIRC.
Kami menyertakan Laporan Tahunan Terintegrasi yang diterbitkan dalam kegiatan Annual Report Award (ARA), sebagai salah satu mekanisme penilaian terhadap kualitas penyampaian keterbukaan informasi yang disajikan. ARA diselenggarakan atas kerja sama BAPEPAM-LK, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian BUMN, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governance, dan Ikatan Akuntan Indonesia.
We enter our published Annual Integrated Report in the Annual Report Award (ARA) event, as one of the assessment mechanisms of information disclosure quality. ARA was held in cooperation Bapepam-LK, the Directorate General of Taxes, Ministry of SOEs, Bank Indonesia, the Indonesia Stock Exchange, National Committee on Governance, and the Indonesian Institute of Accountants.
PERNYATAAN FINANSIAL
FINANCIAL STATEMENTS
Dalam Laporan Tahunan Terintegrasi 2015, kami menyediakan mekanisme evaluasi maupun penyampaian informasi lain oleh pemangku kepentingan melalui Lembar Umpan Balik di bagian akhir laporan. Selanjutnya, segala hal yang disampaikan dalam Lembar Umpan Balik akan digunakan sebagai masukan demi peningkatan kualitas pelaporan. [G4-49]
In the Annual Integrated Report 2015, we provide an evaluation mechanism as well as other information delivery by stakeholders through Feedback Form at the last section of the report. Furthermore, the matters that are delivered in the Feedback Form will be used as input to improve the quality of reporting. [G4-49]
Di dalam Laporan Tahunan Terintegrasi disampaikan informasi Pernyataan Finansial (Financial Statement) Perusahaan. Pertamina EP telah menerapkan standar pelaporan berdasarkan standar akuntansi internasional (IFRS), yang memberikan pengungkapan informasi secara lengkap dan akurat mengenai aktivitas keuangan Perusahaan.
The Annual Integrated Report presents information on Financial Statements of the Company. Pertamina EP has applied reporting standards based on international financial reporting standards (IFRS), which provides complete and accurate information disclosure regarding the Company’s financial activities.
/ 250 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Melalui Pernyataan Finansial di dalam Laporan Tahunan Terintegrasi 2015, Pertamina EP secara terbuka telah menyampaikan laporan keuangan dan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan kepada para pemangku kepentingan.
Through the Financial Statements in the Annual Integrated Report 2015, Pertamina EP has transparently disclosed financial statements and information regarding the financial condition of the company to stakeholders.
SITUS PERUSAHAAN
COMPANY WEBSITE
Informasi mengenai Pertamina EP juga dapat diakses para pemangku kepentingan melalui situs Perusahaan: www.pertamina-ep.com. Melalui situs tersebut, para pemangku kepentingan bisa mendapatkan informasi yang diperlukan.
Information on Pertamina EP can also be accessed by stakeholders through the Company’s website: www.pertamina-ep.com. Through the website, the stakeholders can get the necessary information.
Situs Perusahaan juga menyertakan kanal yang memuat Laporan Tahunan dan Pernyataan Finansial sebagai bagian dari laporan.
The Company’s website also includes the channel that contains the Annual Report and Financial Statements as part of the report.
MEDIA INFORMASI LAIN
OTHER INFORMATION MEDIA
Pertamina EP juga menerbitkan berbagai informasi pelaporan kinerja melalui pemberitaan media massa dan penerbitan majalah internal. Di beberapa Lapangan, Fungsi Humas yang dikelola masing-masing Asset juga menerbitkan publikasi berkala.
Pertamina EP also publishes various information of performance reporting through mass media news report and by publishing internal magazine. In some fields, PR function managed by each Asset also publishes periodic publications.
Informasi mengenai Perusahaan dapat pula diakses melalui media informasi yang dikelola induk perusahaan, yakni: • Situs internet www.pertamina-ep.com; • Media cetak (majalah) Energia Pertamina EP; • Media audio-visual internal PEP Channel.
Information about the Company can be accessed through the media managed by the parent company, namely: • Website www.pertamina.com; • Print media (magazine) Energia Pertamina EP; • Internal audio-visual media Pertamina EP Channel.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 251 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
/ 252 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
MENGHADAPI TANTANGAN BERSAMA PEMANGKU KEPENTINGAN (PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN) Facing Challenges Together with Stakeholders (Social and Environmental Responsibility Implementation) Keberadaan pemangku kepentingan adalah aspek penting dalam praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik. Oleh karena itu,Pertamina EP melakukan membangun hubungan dan kedekatan dengan para pemangku kepentingan. Dengan dukungan dan kerja sama dengan pemangku kepentingan, Perusahaan mampu bertahan bahkan melampaui tantangan yang dihadapi sepanjang tahun 2015.
The existence of stakeholders is an important aspect in the good corporate governance practices. Therefore, Pertamina EP builds relationships and familiarity with stakeholders. With stakeholders’ support and cooperation, the Company managed to survive even beyond the challenges faced throughout 2015.
PARA PEMANGKU KEPENTINGAN
STAKEHOLDERS
Pertamina EP mengidentifikasi 10 kelompok pemangku kepentingan strategis. Identifikasi dilakukan berdasarkan interaksi yang terbangun selama ini. Melalui identifikasi tersebut, Perusahaan berupaya memenuhi kebutuhan yang menjadi isu utama pada masing-masing pemangku kepentingan. [G4-24, G4-25, G4-26, G4-27]
Pertamina EP has identified 10 strategic stakeholders. The identification is based on the interaction that has been built over the years. Through such identification, the Company strives to meet the needs of the main issues for each stakeholder. [G4-24, G4-25, G4-26, G4-27]
Pemegang Saham
Isu utama: 1. Meningkatkan laba Perusahaan. 2. Meningkatkan pemberian deviden. 3. Menjamin keberlanjutan kegiatan Perusahaan. 4. Menjamin pelaksanaan tata kelola yang baik dalam setiap kegiatan Perusahaan.
Respon Perusahaan: • Pelaksanaan RUPS. • Penyampaian laporan kinerja Perusahaan.
Shareholders
Main Issues: 1. Increase the Company’s profit. 2. Increase dividend distribution. 3. Ensure the sustainability of the Company’s activities. 4. Ensure the implementation of good governance in every activity of the Company.
Company Responses: • GMS Implementation. • Presentation of the Company’s performance report.
Masyarakat
Isu utama: 1. Peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat. 2. Pemberdayaan potensi ekonomi lokal. 3. Menjaga kelestarian lingkungan.
Respon Perusahaan: • Program pengembangan masyarakat (community development). • Pertemuan, pendampingan dan dialog. • Survei Indeks Kepuasan Masyarakat.
Community
Main Issues: 1. Improve community welfare and quality of life. 2. Empower local economic potential. 3. Preserve the environment.
Company Responses: • Community Development Program. • Gathering, facilitation and dialogues. • Community Satisfaction Index Survey.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 253 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Pelanggan
Isu utama: 1. Menjamin kualitas minyak mentah dan gas sesuai spesifikasi yang diminta pelanggan. 2. Menjamin kelancaran pasokan minyak mentah ke kilang Pertamina dan pasokan gas kepada pembeli. 3. Menerima dan menindaklanjuti setiap keluhan yang disampaikan. 4. Melaksanakan perbaikan pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Respon Perusahaan: • Pertemuan (gathering) berkala. • Survei Indeks Kepuasan Pelanggan.
Customers
Main Issues: 1. Ensure the quality of crude oil and gas according to specification requested by customers. 2. Ensure stable crude oil supply for Pertamina’s refineries and gas supply for customers. 3. Receive and follow up each complaint filed. 4. Improve customer service and satisfaction.
Company Responses: • Periodic gathering. • Customer Satisfaction Index Survey.
Pekerja
Isu utama: 1. Pemenuhan hak-hak normatif pekerja seperti diatur dalam UU Ketenagakerjaan dan peraturan perundang-undangan yang lain. 2. Menjamin pengembangan karir dan kompetensi tanpa adanya diskriminasi. 3. Meningkatkan kesejahteraan pekerja, termasuk menjamin kepatuhan pada keselamatan, kesehatan kerja dan perlindungan lingkungan.
Respon Perusahaan: • Pembentukan serikat pekerja. • Pemberlakuan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Employees
Main Issues: 1. Fulfillment of employee basic rights as stipulated in the Law on Manpower as well as other laws and regulations. 2. Ensure career and competency development without discrimination. 3. Improve the welfare of employees, including ensure compliance with the occupational safety, health and environment principle.
Company Responses: • Establishment of workers union. • Application of Collective Labor Agreement (CLA).
Mitra Kerja dan Mitra Usaha
Isu utama: 1. Pemenuhan pelaksanaan Contractor Safety Management System (CSMS) oleh setiap mitra. 2. Pemenuhan hak-hak normatif terhadap para pekerja mereka, seperti diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan dan peraturan perundang-undangan lainnya. 3. Pemenuhan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, terutama bagi masyarakat di sekitar lokasi kegiatan operasi.
Respon Perusahaan: • Perumusan kontrak kerja yang beretika. • Evaluasi pelaksanaan kerjasama. • Pertemuan koordinasi berkala.
Partners and Vendors
Main Issues: 1. Fulfillment of Contractor Safety Management System (CSMS) by every Partner. 2. Fulfillment of their employees’ basic rights as stipulated in Manpower Law and other applicable laws and regulations. 3. Fulfillment of corporate social responsibility, especially for community around the operational activities sites.
Company Responses: • Formulation of ethical working contract. • Evaluation of cooperation implementation. • Periodic coordination meetings.
/ 254 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Pemerintah
Isu utama: 1. Program pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 2. Pemenuhan kewajiban pembayaran pajak yang dikelola daerah dan retribusi lain. 3. Pengamanan aset Perusahaan dan fasilitas operasi. 4. Membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah, melalui komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Respon Perusahaan: • Kegiatan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang). • Koordinasi, termasuk dengan TNI dan Polri di jajaran kewilayahan.
Government
Main Issues: 1. Regional development programs and community welfare improvement. 2. Compliance with obligation to pay regional tax and other levies. 3. Protection of Company assets and operational facilities. 4. Maintain good relationships and communications with the central and regional governments, through commitment to comply with applicable laws and regulations.
Company Responses: • Consultative Forum for Development Planning (musrenbang) activities. • Coordination, including with the Regional Armed Forces and Police.
Media
Isu utama: 1. Menyelenggarakan press-tour ke lokasi operasional. 2. Penyediaan informasi mengenai kinerja Perusahaan melalui press release, advertorial baik kepada media massa nasional maupun media massa lokal.
Respon Perusahaan: • Edukasi media tentang kegiatan operasi Perusahaan serta dukungan terhadap kegiatan media. • Pemasangan iklan.
Media
Main Issues: 1. Organize press-tour to operational sites. 2. Information provision on the Company’s performance via press release, advertorial on national and local mass media.
Company Responses: • Media education on the Company’s operations and support to media activities. • Advertisement placement.
Universitas dan Institusi Pendidikan Lain
Isu utama: 1. Penyelenggaraan seminar, lokakarya (workshop), diskusi tentang bisnis, operasional dan kinerja Perusahaan. 2. Penelitian dan kajian tentang aspek teknologi, ekonomi, lingkungan dan sosial. 3. Penyampaian laporan bersama tentang pelaksanaan penelitan dan kajian yang telah dilaksanakan.
Respon Perusahaan: • Edukasi tentang kegiatan operasi Perusahaan. • Konsultasi dan kerjasama keilmuan.
Universities and Other Educational Institutions
Main Issues: 1. Organize seminars, workshops, discussion on the Company’s business, operations and performance. 2. Research and study on technology, economic, environmental and social aspects. 3. Presentation of collective report on research and study that have been conducted.
Company Responses: • Education on the Company’s operations. • Academic consultation and cooperation.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 255 /
Social and Environmental Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
/ 256 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Sinergi Dalam Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Sinergi Dalam Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan
258
MEMBANGUN SINERGI UNTUK LINGKUNGAN HIDUP Building Synergy for The Environment
260
Ketenagakerjaan dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Employment and Occupational Health and Safety
286
Ekonomi dan Tanggung Jawab terhadap Konsumen Economy and Consumer Responsibilities
310
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Social and Community Development
324
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 257 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
SINERGI DALAM PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Synergy In The Implementation of Social and Environmental Responsibility
/ 258 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Sinergi menjadi kata kunci PT Pertamina EP dalam menghadapi tantangan sepanjang tahun 2015. Tantangan utama adalah kecenderungan turunnya harga minyak dunia, yang mempengaruhi harga jual minyak mentah produksi Pertamina EP kepada PT Pertamina (Persero). Hal ini mengingat sumber utama pendapatan Perusahaan adalah penjualan minyak mentah. Pertamina EP terus memperkuat sinergi antar-fungsi dan pemangku kepentingan di internal Perusahaan, serta dengan segenap pemangku kepentingan di lingkup eksternal Perusahaan. Sinergi yang terbangun di antaranya meliputi pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan, yang di dalamnya termasuk pula pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR). Bersama para pemangku kepentingan, Pertamina EP berupaya melampaui tantangan yang dihadapi. Perusahaan tetap dapat berkontribusi pada produksi siap jual (lifting) minyak mentah nasional, di saat banyak perusahaan minyak dan gas (migas) lain memilih mengurangi produksi. Pertamina EP juga berkomitmen tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), meski perusahaan migas lain melakukannya.
Synergy is the keyword for PT Pertamina EP in facing the challenges throughout 2015. The main challenge was the downward trend in world oil prices, which affected the selling price of Pertamina EP’s crude oil production to PT Pertamina (Persero). This was because the Company’s main source of income is crude oil sales. Pertamina EP continues to strengthen the synergy among functions and internal stakeholders in the company, as well as with all stakeholders in the external sphere of the Company. Synergies were awakened among them include the implementation of social and environmental responsibility, which includes also the fulfillment of corporate social responsibility or corporate social responsibility (CSR). Together with stakeholders, Pertamina EP attempted to overcome the challenges it faced. The Company still managed to contribute to the national crude oil production ready for sale (lifting), at a time when many other oil and gas companies chose to reduce production. Pertamina EP also committed to avoid layoffs (PHK), unlike other oil & gas companies.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 259 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
MEMBANGUN SINERGI UNTUK LINGKUNGAN HIDUP [IR2] [IR5] Building Synergy for The Environment
Pertamina EP melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup dengan mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia:
Pertamina EP implements environmental management with reference to the existing laws and regulations in Indonesia:
• UU No 22 Tahun 2001 Tentang Minyak Bumi dan Gas. • UU No 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. • UU No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. • PP No 19 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut. • PP No 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara. • PP No 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. • PP No 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. • PP No 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. • PP No 47 Tahun 2012 Tentang Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan.
• Law No. 22 of 2001 on Oil and Gas. • Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company. • Law No. 32 of 2009 on the Environmental Protection and Management. • Regulation No. 19 of 1999 on pollution control and/or Sea Destruction. • Regulation No. 41 of 1999 on Air Pollution Control. • Regulation No. 82 of 2001 on Water Quality Management and Water Pollution Control. • Regulation No. 101 of 2014 on the Management of Hazardous and Toxic Material. • Regulation No. 27 of 1999 on Analysis on Environmental Impact. • Regulation No. 47 of 2012 on Social and Environmental Responsibility.
Sesuai dengan identifikasi dan batasan aspek material, maka informasi yang menjadi bahasan dalam Laporan ini terkait dengan Energi, Air, Keanekaragaman Hayati, Emisi dan Limbah.
In accordance with material aspect identification and boundaries, this Report presented information on Energy, Water, Biodiversity, Emissions and Waste.
SINERGI INTERNAL
INTERNAL SYNERGY
Sinergi yang terbangun memastikan penguatan pengelolaan lingkungan hidup dalam Fungsi Health, Safety, Security and Environmental (HSSE) di seluruh unit operasional dan produksi Pertamina EP. Penguatan pengelolaan lingkungan hidup diwujudkan melalui standarisasi nasional sehingga memenuhi kriteria dalam PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup dan standarisasi internasional yang terangkum dalam sertifikasi ISO.
The established synergy ensures the strengthening of environmental management in the Health, Safety, Security and Environmental (HSSE) Function at all operating and production units of Pertamina EP. Environmental management strengthening is realized through compliance with national standards to meet the criteria in the Ministry of Environment’s Program for Pollution Control, Evaluation and Rating (PROPER) and international standards summarized in ISO certification.
/ 260 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
SINERGI EKSTERNAL
EXTERNAL SYNERGY
Pertamina EP membangun sinergi dengan pihak-pihak berwenang dalam pengawasan pengelolaan lingkungan hidup. Di tingkat nasional, sinergi dilakukan dengan Kementerian Lingkungan Hidup. Pada tingkat kewilayahan, sinergi dilaksanakan bersama Badan Lingkungan Hidup maupun Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.
Pertamina EP has been building synergy with the authorities in the supervision of environmental management. At the national level, the synergy is carried out by the Ministry of Environment. At the regional level, synergy is carried out by the Regional Environment Agency and local Center for Conservation and Natural Resources (BKSDA).
Selama tahun 2015, Pertamina EP juga membangun sinergi dengan masyarakat melalui pelaksanaan kegiatan pemberdayaan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup di sekitar mereka.
During 2015, Pertamina EP also built synergy with the community through the implementation of empowerment activities. These activities aimed to raise the community’s awareness and involvement in the management of their surrounding environment.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 261 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PEMBIAYAAN INVESTASI LINGKUNGAN Environmental Investment Financing
Sebagai bentuk komitmen pada pengelolaan dan pelestarian lingkungan, Pertamina EP secara berkesinambungan menyediakan anggaran khusus bagi pembiayaan investasi pengelolaan lingkungan. Besaran biaya investasi pengelolaan lingkungan pada tahun 2015 sebesar Rp66 miliar, menurun dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp126,01 miliar. [G4-EN31]
As a commitment to the management and preservation of the environment, Pertamina EP continuously provides special funding for environmental management investment financing. The amount of the environmental management investment cost in 2015 amounted to IDR66 billion, a decrease compared to 2014, which reached IDR126.01 billion. [G4-EN31]
Besaran Biaya Pengelolaan Lingkungan (juta IDR) Environmental Management Expenditure (millions IDR) Peruntukkan | Appropriation
2015
2014
Jumlah | Amount
%
Jumlah | Amount
%
Manajemen Pencegahan Prevention Management
16,492
1.56
61,924
49.14
Pengelolaan Emisi Udara Air Emission Management
1,028
40.62
599.8
0.48
Pengelolaan Limbah Cair Liquid Waste Management
26,814
21.52
3,266
2.59
Pengelolaan Limbah B3 Hazardous and Toxic Waste Management
14,207
6.23
45,706
36.27
Pengelolaan Limbah Non-B3 Non-Hazardous Waste Management
4,111
5.10
6,446
5.12
Perlindungan Keanekaragaman Hayati dan penghijauan Biodiversity Conservation and Reforestation
3,366
24.98
8,076
6.41
66,018
100
126,018
100
Jumlah | Total
/ 262 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PENCEGAHAN KERUSAKAN LINGKUNGAN [G4-14] Environmental Damage Prevention
Secara berkesinambungan, Fungsi HSSE memantau kegiatan pengelolaan lingkungan di Kantor Pusat, Asset, Lapangan dan Proyek. Pemantauan ini juga dilakukan pada Lapangan yang dioperasikan melalui kemitraan TAC maupun KSO.
HSSE Function continuously monitors the environmental management activities at the Head Office, Assets, Fields and Projects. This monitoring is also performed at the fields operated under TAC and KSO partnerships.
Perusahaan memastikan bahwa pengelolaan lingkungan telah dilakukan sesuai ketentuan perundang-undangan, sehingga potensi dampak lingkungan akan dapat diminimalkan.
The Company ensures the environmental management has been conducted in accordance with laws and regulations, so that the potential environmental impacts can be minimized.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 263 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PENCAPAIAN PROPER EMAS Gold Proper Achievement
Kesungguhan Pertamina EP mengelola lingkungan hidup dan sinergi yang terbangun dengan pihak internal maupun eksternal membuahkan penghargaan berupa peringkat PROPER Emas. Peringkat PROPER EMAS diberikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada Lapangan (Field) Rantau di Asset 1 dan Lapangan (Field) Subang di Asset 3.
Pertamina EP’s determination in managing the environment and established synergies with internal and external parties has earned the Company Gold PROPER awards. GOLD PROPER was awarded by the Ministry of Environment and Forestry to Rantau Field in Asset 1 and Subang Field in Asset 3.
Selain itu sebanyak 14 Lapangan di berbagai Asset mendapatkan peringkat PROPER Hijau. Sebanyak enam Lapangan lain memperoleh peringkat PROPER Biru. Tidak ada Lapangan yang mendapatkan peringkat PROPER Merah.
In addition, 14 Fields in several Assets received Green PROPER. A total of six other Fields received Blue PROPER. There was no Field awarded Red PROPER.
Perolehan PERINGKAT PROPER 2015 Proper Ratings 2015 Peringkat PROPER | PROPER Rating 2 PROPER Emas 2 Gold PROPER awards
Lapangan | Field Lapangan Ranta Rantau Field Lapangan Subang Subang Field
14 PROPER Hijau 14 Green PROPER awards
9 PROPER Biru 9 Blue PROPER awards
/ 264 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Lapangan Pangkalan Susu Pangkalan Susu Field
Lapangan Papua Papua Field
Lapangan Ramba Ramba Field
Lapangan Sangasanga Sangasanga Field
Lapangan Prabumulih Prabumulih Field
Lapangan Tarakan Tarakan Field
Lapangan Pendopo Pendopo Field
Lapangan Bunyu Bunyu Field
Lapangan Jatibarang Jatibarang Field
TAC Gelam
Lapangan Tambun Tambun Field
TAC PLN
Lapangan Sangatta Sangatta Field
TAC Semberah
Lapangan Lirik Lirik Field
Lapangan Tanjung Tanjung Field
Lapangan Limau Limau Field
TAC Salawati
Lapangan Adera Adera Field
TAC Gold Water
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 265 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
ENERGI Energy
Sejalan kebijakan efisiensi, selama tahun 2015 Pertamina EP mengoptimalkan pemanfaatan energi dan memaksimalkan penghematan. Hal ini dilakukan terutama untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.
In line with the efficiency policy, during 2015, Pertamina EP optimized its energy utilization and maximized savings. This was applied primarily for exploration and exploitation activities.
TOTAL KONSUMSI ENERGI
TOTAL ENERGY CONSUMPTION
Laporan ini menampilkan total pemakaian energi di dalam Perusahaan meliputi penggunaan BBM dan gas pada Lapangan yang dioperasikan sendiri, dan di luar perusahaan meliputi penggunaan BBM dan gas pada Lapangan yang dikelola mitra TAC maupun KSO. Khusus informasi volume pemakaian listrik hanya mencakup pemakaian di dalam Perusahaan. [G4-EN3] [G4-EN4]
This report presents total energy consumption within the Company covering the use of fuel and gas at the own operation Fields, and outside of the company covering the use of fuel and gas at the Fields operated by TAC and KSO partners. Meanwhile, particular information on the power consumption volume only covered the Company’s internal consumption. [G4-EN3] [G4-EN4]
Total konsumsi dinyatakan dalam satuan setara GigaJoule. Khusus untuk penghitungan intensitas energi, total penggunaan energi dinyatakan dalam satuan British Thermal Unit (BTU) sebagai total energi terpakai untuk produksi migas.
Total consumption is expressed in unit equivalent with Gigajoule. Especially for the calculation of energy intensity, total energy use is expressed in British Thermal Unit (BTU) as the total energy used for oil & gas production.
Secara umum pemakaian energi pada tahun 2015 mencapai 32.639.006,04 GigaJoule, naik dibanding tahun 2014 sebesar 8.121.617,50 GigaJoule.
In general, energy consumption in 2015 reached 32,639,006.04 Gigajoules, an increase compared to 8,121,617.50 Gigajoules in 2014.
Total Konsumsi Energi Di Dalam dan Di Luar Perusahaan [G4-EN3, G4-EN4] Total Energy Consumption Inside and Outside the Company Bentuk Energi Type of Energy
Total Konsumsi Energi (GigaJoule) Total Energy Consumption (BTU) 2015
2014
2013
Bahan Bakar Minyak | Fuel
11,248,817.25
56,459,175
52,580,199
Gas
17,271,985.37
8,065,000,062
6,746,511,802
Listrik | Power
4,118,203.42
158,265.74
165,282
Jumlah | Total
32,639,006.04
8,121,617.50
6,799,257,283
/ 266 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
INTENSITAS ENERGI
ENERGY INTENSITY
Intensitas energi dihitung sebagai besaran energi digunakan per satuan produksi setara minyak. Intensitas energi pada tahun 2015 mencapai 114.997,47 BTU/ Produksi BOE. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun 2014 sebesar 92.446,61 BTU/Produk BOE. [G4-EN5]
Energy intensity is calculated as the amount of energy used per unit of production of oil equivalent. Energy intensity in 2015 reached 114,997.47 BTU/BOE Product. The amount increased compared to 92,446.61 BTU/BOE Product in 2014. [G4-EN5]
Total Intensitas Energi [G4-EN3, G4-EN4] Total Energy Intensity Keterangan | Description Total Penggunaan Energi Total Energy Use Intensitas Energi Energy Intensity
Satuan | Unit
Total Konsumsi Energi | Total Energy Consumption (GigaJoule) 2015
2014
2013
BTU
7,358,866
7,083,616
6,734,182
BTU/Produksi BOE BTU/ BOE Production
114,997.47
92,446.61
79,291.82
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 267 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
AUDIT ENERGI
ENERGY AUDIT
Selama tahun 2015, Perusahaan melakukan audit energi rutin di beberapa Lapangan untuk memastikan tingkat efisiensi pemanfaatan energi.
During 2015, the Company conducted regular energy audits in some fields to ensure a high efficiency of energy utilization.
Field Ramba Audit energi rutin di Field Ramba dilakukan pada bulan Juni 2015 oleh PT Tracon Industri. Upaya audit dilakukan untuk mengetahui tingkat kewajaran penggunaan energi yang digunakan dalam kegiatan operasional Field Ramba.
Ramba Field Regular energy audit in Ramba Field was conducted in June 2015 by PT Tracon Industri. The audit was conducted to determine the level of fairness of the energy used in operating activities at Ramba Field.
Hasil audit energi yang telah diverifikasi Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Sriwijaya (PPLH UNSRI) pada September 2015 mengungkapkan bahwa efisiensi energi di Field Ramba mengalami peningkatan signifikan. Hal tersebut didukung oleh berbagai upaya yang dilakukan untuk mengurangi pemakaian energi, meliputi: [G4-EN6]
Results of the energy audit have been verified by the Environmental Research Center of Sriwijaya University (PPLH UNSRI) in September 2015, which found that energy efficiency in Ramba Field increased significantly. This was supported by various efforts in reducing energy consumption, covering: [G4-EN6]
1. Penerapan metode mengalirkan minyak jenis parafinik (lilin) dari Sumur Bentayan ke Refinery Unit Plaju secara blending dengan minyak dari Sumur Tempino. Metode ini merupakan yang pertama di dunia. Minyak jenis parafinik dengan minyak API rendah dari Sumur Bentayan dialirkan tanpa memakai peralatan pemanas, namun memanfaatkan panas dari minyak yang diproduksi Sumur Tempino.
1. Application of the method to stream paraffinic crude from Bentayan Well to Plaju Refinery Unit in blending with oil from TempinoWell. This method is the first in the world. Paraffinic crude with low API from Bentayan Well is streamed without using heating equipment, but utilizing heat from oil produced by Tempino Well.
/ 268 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
2. Grouping transport pekerja on/off. Program ini menjadi pionir pada industri migas di kawasan Sumatera, dan memberi penghematan pemakaian energi sebesar 22.239.854 BTU per tahun. Manfaat lain adalah pengurangan beban emisi gas karbon dioksida yang termasuk gas rumah kaca, dengan penurunan mencapai 89,84 ton CO2e per tahun. [G4-EN16]
2. On/off employee grouping transport. This program is a pioneer in the oil & gas industry in Sumatra region, and saves energy consumption of 22,239,854 BTU per year. Another benefit is the reduction of the load of carbon dioxide gas emissions, including greenhouse gases, with the decline reached 89.84 tons of CO2e per year.
3. Pemanfaatan panas turbin untuk eliminasi shut down turbin (CIP Ligas). Upaya ini juga pertama dilakukan di industri migas di Indonesia. Latar belakang pelaksanaan program ini karena pertimbangan operasional turbin yang sering kali terganggu, akibat masuknya kondensat pada ruang bakar turbin.
3. Utilization of turbine heat to eliminate turbine shutdown (CIP Ligas). This effort was also the first carried out in the oil & gas industry in Indonesia. The program was conducted due to operational considerations of frequent disruption to the turbines, resulted from condensate entering the combustion chamber of the turbine.
Sebelumnya, telah dilakukan upaya pencegahan menggunakan perangkap kondesat. Namun dengan metode terbaru tersebut, pencegahan masuknya kondensat dilakukan dengan memanfaatkan panas exhaust turbin untuk memelihara temperatur gas pada jalur fuel gas, sehingga tidak mengalami kondensasi. Dari kegiatan ini Field Ramba menghemat pemakaian energi sebesar 4,5 BTU per tahun.
Previously, the prevention effort used condensate traps. However, the latest methods prevented the entry of condensate by using the turbine exhaust heat to maintain the gas temperature at the gas fuel line, thus avoid condensation. With this method, Ramba Field’s saving on energy consumption was 4.5 BTU per year.
4. Upaya lain untuk menghemat pemakaian energi dilakukan adalah: a. Mengubah penggunaan AC konvensional menjadi AC inverter, disertai penggantian jenis freon R22 dengan musicool yang lebih ramah lingkungan karena mengurangi potensi penipisan lapisan ozon.
4. Other efforts to save on energy consumption are: a. Changing the use of conventional AC to inverter AC, along with the replacement of refrigerant R22 with more environmentally friendly Musicool because it reduces the potential ozone depletion. [G4-EN20]
[G4-EN16]
[G4-EN20]
b. Pemasangan panel sel surya pada lampu luar dan penerangan jalan. c. Pemasangan pemasangan vehicle transport system (VTS) pada kendarangan ringan. d. Pemasangan variable speed drive pada mesin sumur produksi dan pemanfaatan gas sendiri untuk menggantikan bahan bakar diesel.
b. Installation of solar panels on the outdoor lights and street lighting. c. Installation of vehicle transport system (VTS) in the light vehicles. d. Installation of variable speed drives in the machinery of production wells and own gas utilization to replace diesel fuel.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 269 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PENERAPAN EFISIENSI ENERGI
ENERGY EFFICIENCY IMPLEMENTATION
Sejalan dengan kebijakan efisiensi, seluruh Field pada lima Asset Perusahaan secara simultan menerapkan berbagai program yang mendukung efisiensi energi.
In line with the efficiency policy, the entire Fields in five Assets of the Company simultaneously implement various programs that support energy efficiency.
Pemakaian energi di Lapangan terdiri dari dua jenis. Pertama, pemakaian untuk kegiatan produksi migas, seperti kegiatan lifting minyak mentah. Kedua, pemakaian untuk fasilitas pendukung seperti pemakaian genset, pompa, penerangan, kendaraan dan sebagainya.
Energy consumption in the Fields consists of two types. First, the use for oil & gas production activities, including crude oil lifting activities. Secondly, the use for support facilities such as of generators, pumps, lighting, vehicles and others.
Kegiatan efisiensi energi dilakukan melalui beberapa hal, antara lain konversi bahan bakar engine dari solar menjadi gas, modifikasi sistem transportasi produksi, perbaikan sistem penerangan perkantoran, optimalisasi pemanfaatan sinar matahari untuk penerangan di area fasilitas produksi, area kerja perbengkelan dan pergudangan.
Energy efficiency activities were carried out through several efforts, including engine fuel conversion from diesel to gas, modification of production transport system, improvement of office lighting system, optimizing the use of sunlight for lighting in the area of production facilities, work area of workshop and warehouse.
/ 270 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PENGEMBANGAN ENERGI SURYA DAN TERBARUKAN
SOLAR AND RENEWABLE ENERGY DEVELOPMENT
Sebagai negara tropis, Indonesia menyimpan potensi energi surya yang termasuk sebagai sumber energi terbarukan. Secara berkesinambungan Perusahaan terus mengembangkan pemanfaatan energi surya sebagai pembangkit energi listrik.
As a tropical country, Indonesia holds the potential of solar energy, including renewable energy sources. The Company continually develops sustainable utilization of solar energy as power generation.
Sepanjang tahun 2015, Perusahaan menambah unit panel surya untuk pembangkit listrik pada beberapa Lapangan. Total nilai investasi mencapai Rp3,7 miliar, dengan daya listrik dihasilkan sebanyak 196.262,14 KWH. Listrik yang dihasilkan digunakan sebagai sumber energi untuk penerangan. [G4-EN6] [OG2] [OG3]
Throughout 2015, the Company added solar panel units for power generation in several Fields. Total investment was IDR3.7 billion, with generated electric power was 196,262.14 KWH. The generated power is used as energy source for lighting. [G4-EN6] [OG2] [OG3]
Perkembangan Pemanfaatan Energi Surya Progress of Solar Energy Utilization Keterangan Description
Satuan Unit
2015
2014
2013
Jumlah Panel Surya Total Solar Panels
Unit
137
481
615
Daya Listrik Dihasilkan Generated Power
KWH
196,262.14
659.246,11
338,000
Bantuan Panel Surya 2015 Solar Panel Assistance 2015 Lapangan Field
Jumlah (Unit) Quantity (Unit)
Lokasi Location
Lirik
13
Indragiri Hulu, Riau
Subang
10
Hutan Kota Rawunggalung
Pendopo
10
PALI, Sumatera Selatan PALI, South Sumatra
Prabumulih
20
Muara Enim dan Prabumulih
Cepu
55
Bojonegoro, Blora, Tuban
Tarakan
14
Field Tarakan Tarakan Field
Sangasanga
15
Field Sangasanga Sangasanga Field
Total
137
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 271 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PEMANFAATAN AIR Water Use
Sebagian besar pemakaian air untuk keperluan operasi dan domestik di area operasi pada masing-masing Asset diperoleh dari sumber air permukaan. Sedangkan sebagian lagi diperoleh dari air tanah, air hujan, dan dari hasil daur ulang.
Most of the use of water for domestic purposes in the area of operations and operations in each Asset obtained from surface water sources. While some are derived from groundwater, rainwater, and the results of recycling.
VOLUME AIR TERPAKAI
WATER CONSUMPTION VOLUME
Total volume air terpakai untuk tahun 2015 yang meliputi area operasi pada lima Asset adalah 6.203.338,85 meter kubik (m3). Jumlah tersebut turun dibanding tahun 2014 sebanyak 10.328.795,59 (m3). [G4-EN8]
Total volume of water used for 2015, covering operating areas in five Assets was 6,203,338.85 cubic meters (m3). The volume was a decrease compared to 10,328,795.59 (m3) in 2014. [G4-EN8]
Volume Pemakaian Air untuk Keperluan Domestik berdasarkan Sumber [G4-EN8] Water Consumption Volume for Domestic Purpose by Water Source Sumber Air Water Source
Volume (m3) 2015
2014
2013
5,916,900.90
7,654,483.39
8,155,016.47
168,587.95
1,133,350.12
1,082,128.77
PDAM Municipal Water
15,397.00
44,001.55
0 .00
Air Hujan Rain Water
97,298.00
902,156.86
6,812.00
Lainnya Other
1,040.00
603.00
29,756.65
Air Daur Ulang Recycled Water
4,115.00
594,200.67
3,400.00
Air Permukaan Surface Water Air Tanah Groundwater
/ 272 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Efisiensi Penggunaan Air Beberapa Lapangan telah mengembangkan metodemetode untuk mendorong efisiensi penggunaan air. Field Adera melakukan modifikasi pada bak penampung dan kran air, sehingga pengisian air dapat dilakukan dengan optimal. Kegiatan yang dilakukan tanpa tambahan investasi ini dapat menghemat penggunaan air dengan rasio 5% rerata setiap tahunnya.
Efficient Use of Water Several Fields have developed methods to promote efficient use of water. Adera Field has modified water tanks and taps, so the water filling can be optimized. The activities are carried out without any additional investments can save the use of water by the average ratio of 5% each year.
Hasil benchmarking yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (LPPM ITS) memperlihatkan bahwa Field Adera memiliki peringkat terbaik dalam skala internasional mengenai konsumsi air per produksi dibandingkan perusahaan sejenis.
Results of benchmarking conducted by the Institute for Research and Community Development, Sepuluh November Institute of Technology (ITS LPPM) in Surabaya showed that Adera Field has the best ratings in international scale regarding water consumption per production compared to its peers.
DAUR ULANG AIR
WATER RECYCLING
Perusahaan berupaya mengoptimalkan pemanfaatan air dan mengurangi dampak yang ditimbulkan dari pengambilan air pada berbagai sumber. Strategi yang dilakukan adalah dengan pengambilan air dari sumber air permukaan secara bertahap.
The Company stives to optimize the use of water and reduce the impact caused bby water withdrawal from various sources. The strategy is carried out by withdrawing water from surface water sources gradually.
Strategi lain adalah pemanfaatan kembali air terproduksi dan air saluran drainase yang merupakan limbah produksi, serta air bekas pakai kebutuhan domestik sebagai air limbah domestik. Setiap Lapangan telah dilengkapi dengan instalasi pengolahan air, yakni water treatment injection plant (WTIP) dan water treatment plant (WTP).
Another strategy is the reuse of produced water and drainage water of production waste, as well as the water used for domestic needs as domestic wastewater. Each field has been equipped with a water treatment plant, consisting of the water treatment plant injection (WTIP) and the water treatment plant (WTP).
WTIP digunakan untuk mengolah air limbah produksi, sedangkan WTP dipakai untuk mengolah air limbah domestik. Tujuan pengolahan air terproduksi adalah memenuhi baku mutu agar reservoir tidak mengalami penyumbatan. Kegiatan injeksi air terproduksi dilakukan guna menjaga tekanan reservoir (pressure maintenance), sehingga kontinuitas aliran fluida dari sumur produksi dapat terjaga.
WTIP is used to treat wastewater from production process, while WTP is used to treat domestic wastewater. The purpose of produced water treatment is to meet the quality standards for preventing blockage in the reservoir. Produced water injection is carried out for reservoir pressure maintenance, so that the continuity of the fluid flow from the production well can be maintained.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 273 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
Total volume air terproduksi yang dihasilkan pada tahun 2015 mencapai 65.314.391,56 m3. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun 2014 sebesar 63.493.554,63 m3. Seluruh air terproduksi dimanfaatkan kembali untuk proses injeksi air pada sumur-sumur produksi, termasuk pada pengurasan lapisan lanjut atau enhanced oil recovery (EOR). Tidak ada air terproduksi yang dibuang ke badan air sehingga dapat mengancam keanekaragaman hayati di dalamnya. [G4-EN9, G4-EN10, G4-EN26] [OG5]
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
The total volume of produced water generated in 2015 reached 65,314,391.56 m3. The volume was up compared to 63,493,554.63 m3 in 2014. The entire produced water was recovered for the water injection in production wells, including the enhanced oil recovery (EOR). There was no produced water discharged into water bodies that may threaten biodiversity in it. [G4-EN9, EN10-G4, G4-EN26] [OG5]
Volume Air Terproduksi Produced Water Volume Keterangan DESCRIPTION Volume (m3)
2015
2014
2013
65,314,391.56
63,493,554.63
54,783,605.33
Konservasi air juga dilakukan dengan memanfaatkan air hujan yang ditampung di kolam penampungan air, dan digunakan sebagai sistem pendinginan di fasilitas stasiun kompresor. Air hujan juga dimanfaatkan sebagai air baku instalasi WTP yang akan diolah menjadi air bersih.
Water conservation is also carried out by using rainwater collected in water reservoir pond, and is used as a cooling system at the compressor station facilities. Rainwater is also used as raw water for WTP installation that will be processed into clean water.
KEPATUHAN PADA HUKUM
COMPLIANCE WITH LAWS
Perusahaan mengawasi setiap pengambilan dan pemanfaatan air di masing-masing Lapangan. Pertamina EP tidak pernah menghadapi keluhan dari masyarakat maupun pihak berwenang karena terganggunya sumber air di sekitar lokasi operasi. [G4-EN9]
The Company oversees every water withdrawal and utilization in each field. Pertamina EP has never faced complaints from the community and the authorities due to the disturbance to water sources in the vicinity of the operating sites. [G4-EN9]
/ 274 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PENGENDALIAN EMISI Emission Control
Emisi yang dihasilkan dari kegiatan Pertamina EP berasal dari beberapa sumber, yakni dari: 1. Kegiatan produksi, yakni pembakaran dalam, fugitive emission (sambungan pipa, tangki timbun dan kegiatan pemompaan minyak mentah). 2. Kegiatan loading dan unloading minyak mentah, suar bakar (flaring) dan kegiatan transportasi minyak mentah menggunakan road tank. 3. Kegiatan pendukung yaitu pemakaian kendaraan penumpang, kendaraan berat dan alat-alat berat.
Emissions generated from Pertamina EP’s activities resulting from several sources, namely: 1. Production activities, namely combustion, fugitive emission (connection pipes, storage tanks and crude oil pumping activities). 2. Loading and unloading of crude oil, flaring and crude oil transport activities using road tanks.
Selama tahun 2015, Pertamina EP melanjutkan berbagai upaya pengelolaan sumber-sumber emisi dan pengendalian emisi dihasilkan untuk meminimalkan dampak terhadap pencemaran udara. Pengendalian emisi dilaksanakan melalui berbagai kegiatan kegiatan yang ditujukan untuk memastikan kualitas emisi telah sesuai baku mutu yang ditetapkan pemerintah.
During 2015, Pertamina EP continued the efforts in managing the sources of emissions and generated emission control to minimize the impact on air pollution. The emission control was carried out through various activities, which aimed to ensure the quality of emissions has complied with the standard set by the government.
Pengendalian gas buang kendaraan operasional dilaksanakan dengan pemeriksaan dan pengujian kendaraan bermotor (PKB) secara berkala oleh pihak independen yang berwenang. Pengelolaan gas ikutan termasuk gas suar dilakukan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi pada masingmasing Lapangan.
Operational vehicle exhaust gas is controlled through examination and testing of motor vehicles (PKB) regularly by authorized independent parties. Associated gas management, including gas flare, has been done in various ways, adapted to the conditions encountered in each Field.
TOTAL EMISI DAN INTENSITAS BEBAN EMISI GRK
TOTAL GHG EMISSIONS AND EMISSION LOAD INTENSITY
Secara umum langkah-langkah pengendalian emisi GRK yang telah dilakukan Pertamina EP meliputi pemantauan dan pengukuran volume maupun kualitas emisi untuk memastikan kesesuaian dengan baku mutu. Pemantauan dan pengukuran meliputi sumber-sumber GRK yang dihasilkan dari kegiatan operasional maupun kegiatan lain.
In general, measures of GHG gas emissions control by Pertamina EP include the monitoring and measurement of volume and quality of emissions to ensure compliance with quality standards. Monitoring and measurement include sources of GHG generated from operations and other activities.
Dari penghitungan intensitas emisi GRK, diketahui intensitas beban emisi GRK pada tahun 2015 mencapai 0,0339 ton CO2eq/BOE. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding tahun 2014 sebesar 0,0281 ton CO2eq/BOE.
The calculation of GHG emissions intensity found that load intensity of GHG emissions in 2015 reached 0,0339 tons CO2eq/BOE. The figure was higher than in 2014 at 0.0281 tons CO2eq/BOE. [G4-EN18]
3. Supporting activities, namely the use of passenger vehicles, heavy-duty vehicles and heavy equipment.
[G4-EN18]
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 275 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Intensitas Beban Emisi GRK [G4-EN18] GHG Emission Intensity Kriteria | Criteria
Satuan | Unit
2015
2014
2013
Intensitas Beban Emisi Emission Load Intensity
Ton CO2eq/BOE
0.0339
0.0281
0.0374
Reduksi Emisi GRK GHG Emissions Reduction
Ton CO2eq %
454,908.96
698,899.84
518,626.27
Dibanding Perhitungan 2010 Compared to 2010 Calculation
Ton CO2eq %
31.35
25.52
16.51
REDUKSI EMISI GRK
GHG EMISSIONS REDUCTION
Upaya yang dilakukan Pertamina EP selama tahun 2015 untuk mengurangi emisi GRK, adalah: [G4-EN19] 1. Field Subang melanjutkan Program CO2 Removal. Untuk mendukung program ini, Field Subang telah memiliki fasilitas CO2 Removal, yang merupakan satusatunya di Indonesia. Melalui fasilitas ini gas CO2 dari Sumur Cilamaya dimanfaatkan untuk menunjang proses produksi beberapa perusahaan industri gas. Program CO2 Removal berhasil memanfaatkan 27.000 ton CO2 gas venting atau sebesar 33% total gas venting dari Sumur Cilamaya. Pelaksanaan program ini juga dapat menghemat anggaran negara untuk kredit karbon sebesar USD329 ribu per tahun.
Pertamina EP’s efforts during 2015 to reduce GHG emissions are: [G4-EN19] 1. Subang Field continued CO2 Removal Program. To support this program, Subang Field already has CO2 Removal facilities, which was the only one in Indonesia. Through this facility, the CO2 gas from Cilamaya Well is used to support the production process of several gas industrial companies. CO2 Removal Program successfully reused 27,000 tons of CO2 venting gas or 33% of total gas venting from Cilamaya Well. Implementation of the program also saved the state budget for carbon credits of USD329 thousands per year.
2. Field Ramba selama empat tahun terakhir berhasil mengurangi emisi GRK dengan nilai absolut 704.195,59 ton CO2e di tahun 2014. Untuk tahun 2015 emisi GRK yang bisa dikurangi sebesar 334.825,85 ton CO2e.
2. Ramba Field over the past four years managed to reduce GHG emissions with absolute value 704,195.59 tons CO2e in 2014. In 2015, GHG emissions could be reduced by 334,825.85 tons CO2e.
Untuk meminimalisasi emisi gas suar (flare gas), Field Ramba melakukan beberapa inovasi. Salah satunya memanfaatkan gas suar menjadi kondensat untuk proses produksi. Dari hasil inovasi ini, Filed Ramba mampu mengurangi beban emisi GRK sebesar 205 ton CO2e tahun 2015.
To minimize flare gas emissions, Ramba Field made several innovations. One of them was utilizing flare gas into condensate for production process. From the results of this innovation, Ramba Field managed to reduce the load of GHG emissions by 205 tons CO2e in 2015.
Penggantian gas alam untuk pompa kimia dan LLC peralatan dengan udara kompresor eksisting. Program ini dapat mengurangi beban emisi GRK sebesar 340,908 ton CO2e per tahun.
Replacement of natural gas for chemical pumps and LLC equipment with existing air compressor. This program can reduce the GHG emission load by 340.908 tons CO2e per year.
/ 276 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
3. Field Jatibarang Selama tahun 2015 ada beberapa program yang telah dibuat dan dilaksanakan, antara lain preventive maintenance (PM) untuk engine rotating, kendaraan perusahaan maupun alat-alat berat, pemanfaatan gas flaring, konversi bahan bakar solar ke bahan bakar gas, modifikasi sistem transportasi para pekerja dan penghijauan. Dari program-program yang telah dilaksanakan tersebut, menjadikan beban emisi mengalami penurunan signifikan.
3. Jatibarang Field During 2015 there were some programs that have been created and implemented, including preventive maintenance (PM) for rotating engine, company vehicles and heavy equipment, the utilization of flaring gas, conversion of diesel fuel to gas fuel, modification of employee transport system and reforestation. The programs that have been implemented resulted in significant decrease in emission load.
4. Field Rantau Field Rantau menerapkan setting air fuel ratio pada mesin kompresor, dan menjadi pelopor industri di Indonesia dalam langkah tersebut karena pada umumnya air fuel ratio hanya dilakukan untuk kendaraan bermotor. Setting air fuel ratio juga dilakukan melalui pengaturan penggunaan bahan bakar sesuai stoichiometri, sehingga dapat meningkatkan efisiensi ruang bakar. Hal ini berhasil mengurangi konsumsi bahan bakar dan mengurangi beban emisi gas rumah kaca.
4. Rantau Field Rantau Field applies air fuel ratio setting on the compressor engine, which has made it become the industry pioneer in Indonesia because the air fuel ratio is generally only done for motor vehicles. Air fuel ratio setting is also applied through the fuel use settings according to stoichiometri, thus increasing the efficiency of the combustion chamber. It managed to reduce fuel consumption and reduce the load of greenhouse gas emissions.
PEMADAMAN TITIK API [G4-EN19]
EXTINGUISHING HOT SPOT
Komitmen Pertamina EP untuk turut mengurangi emisi gas rumah kaca juga diwujudkan melalui kegiatan pemadaman kebakaran hutan, yang sempat menjadi bencana kabut asap. Tim HSSE Field Sangasanga bersama masyarakat dan pemerintah daerah berhasil memadamkan empat titik api kawasan hutan yang berdekatan dengan fasilitas migas Field Sangasanga dan perkampungan penduduk.
Pertamina EP’s commitment to contribute to reducing greenhouse gas emissions is also realized through fighting forest fires, which may become smog disaster. HSSE team of Sangasanga Field along with local community and government managed to extinguish hotspots in four forest areas adjacent to the oil & gas facilities of Sangasanga Field and residential area.
Tiga titik api berada di Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, sedangkan satu titik api lain berlokasi di Desa Kampung Jawa, Kecamatan Sangasanga. Selain mencegah bahaya yang lebih besar, pemadaman titik api juga mencegah kebakaran berlanjut sehingga secara tidak langsung mencegah pelepasan emisi gas karbon yang terjadi dari proses kebakaran tersebut.
Three hotspots were located in Kutai Lama Village, Anggana District, while the other hotspots were located in Kampung Jawa Village, Sangasanga District. In addition to preventing the greater danger, extinguishing hotspot also prevented continued fires thus indirectly preventing the release of carbon emissions from the fires.
[G4-EN19]
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 277 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
KEANEKARAGAMAN HAYATI Biodiversity
/ 278 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Pertamina EP memberikan perhatian pada keanekaragaman hayati sebagai kekayaan flora maupun fauna lokal pada masing-masing Lapangan. Hal ini dilakukan mengingat sebagian lokasi Lapangan terletak berdekatan dengan kawasan dilindungi, yang ditetapkan berdasarkan Undang-Undang No.5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Pertamina EP pays attention to biodiversity as the wealth of local flora and fauna in each Field. This is due to some of the fields’ sites are located adjacent to protected areas, based on Law No. 5 of 1990 regarding the Conservation of Natural Resources and Ecosystems. [G4-EN11]
[G4-EN11]
Sejalan dengan penyusunan Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), maka masing-masing Lapangan telah melakukan identifikasi keberadaan spesies dilindungi di wilayah operasi. Beberapa spesies yang dilindungi kini menjadi bagian dari program konservasi. [G4-EN14]
In line with the preparation of Analysis on Environmental Impact (Amdal) document, each Field has identified the presence of protected species in the area of operation. Some protected species are now part of the conservation program. [G4-EN14]
Daftar Spesies Dilindungi List of Protected Species Asset 1 3 4 5
Lapangan Field
Nama Lokal Local Name
Rantau
Tuntong Laut, Orang Utan
Lirik
Tanaman langka | Rare plants
Subang
Owa Jawa
Cepu
Rusa Jawa
Matindok
Burung Maleo
Sangatta
Orang utan
Tanjung
Rusa totol
Sangasanga
Bekantan
Tarakan
Bekantan
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 279 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Perusahaan menyadari kegiatan operasional yang dilakukan berdampak terhadap keberadaan keanekagaman hayati di sekitar lokasi, karena terganggunya habitat flora maupun fauna yang ada. Upaya untuk meminimalkan dampak tersebut adalah dengan mengoptimalkan luas lahan digunakan untuk kegiatan operasi, maksimal seluas dua hektar dan meminimalkan area terdampak, terutama perubahan habitat bagi spesies yang ada. [G4-EN12, G4-
The Company is aware that operational activities have an impact on the existence of biodiversity around the site, due to disturbance to the existing habitat of flora and fauna. An effort to minimize these impacts is to optimize the land area used for operating activities, a maximum of two hectares and minimize the number of affected areas, particularly changes in habitat of the existing species. [G4EN12, G4-EN22] [OG4]
EN22] [OG4]
Pertamina EP juga melakukan restorasi maupun konservasi flora maupun fauna serta memulihkan habitat tempat hidupnya melalui penanaman pohon. Hingga akhir tahun 2015, beberapa Lapangan telah aktif melakukan upaya konservasi flora maupun fauna yang ada di daerah setempat. [G4-EN13]
Pertamina EP also carried out restoration and conservation of flora and fauna as well as restores their habitats through tree planting. Until the end of 2015, several Fields have been active in conservation of flora and fauna in the local area. [G4-EN13]
Penyebaran Program Penanaman Pohon Kembali Distribution of Tree Planting Program Asset
2015 Jumlah | Quantity
2014 %
Jumlah | Quantity
Kantor Pusat Head Office
% 6
Asset 1
15,398
14
8
Asset 2
3,200
3
24
Asset 3
49,625
47
20
Asset 4
20,000
19
13
Asset 5
18,400
17
Jumlah | Total
106,623
100
Akumulasi Accumulation
925,196
/ 280 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
30 425,986 818,573
100
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PENGELOLAAN LIMBAH Waste Management
Pengelolaan limbah dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip reduce (mengurangi), reuse (memanfaatkan kembali), recycle (daur ulang), dan recovery (pemulihan).
Waste management is carried out with due regard to the principles of reduce, reuse, recycle, and recovery. [G4EN23]
[G4-EN23]
PENGURANGAN PRODUKSI LIMBAH
REDUCING WASTE PRODUCTION
Selama tahun 2015, masing-masing Lapangan berupaya mengurangi produksi limbah, baik yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) maupun limbah bukan B3.
During 2015, each Field made the efforts to reduce waste production, both hazardous and toxic waste (HTW) and non-HTW.
Field Adera Field Adera menerapkan program vendor held stock atau VHS. Program ini pada prinsipnya memindahkan pengelolaan stok pelumas kepada vendor, sehingga Field Adera hanya membayar per liter pelumas yang digunakan ditambah handling fee. Kegiatan ini mampu mengurangi tonase limbah B3 setiap tahun.
Adera Field Adera Field implements vendor held stock or VHS program. The program in principle is to transfer the management of lubricants stock to vendors, thus Adera Field only pays per liter of lubricant used plus handling fee. This program has managed to reduce the tonnage of HTW each year.
Sedangkan untuk limbah bukan B3, program yang dilakukan adalah penerapan piranti lunak SIMKIT untuk online tracking system dan korepondensi online. Piranti lunak tersebut merupakan hasil pengembangan sendiri, sehingga tidak ada investasi yang membebani keuangan negara melalui mekanisme cost recovery.
Meanwhile, non-HTW is managed by the application SIMKIT software program for online tracking system and correspondence. The software was the result of the field’s own development, thus there was no investment that burdened the state finance through cost recovery mechanism.
Melalui penerapan sistem tersebut, kuantitas limbah padat non-B3 per satuan produk mengalami penurunan.
Through the system application, the quantity of solid nonHTW per unit of product decreased.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 281 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Field Jatibarang Upaya mengurangi limbah B3 dilakukan dengan subsistem dalam pengoperasian mesin. Jenis limbah B3 yang jumlahnya dapat dikurangi dari perubahan tersebut adalah pelumas/oli bekas dan filter oli bekas. Hal senada juga dilakukan untuk limbah non-B3. Pengurangan limbah yang cukup besar, tidak lepas dari kegiatan adisionalitas serta inovasi yang tidak pernah berhenti dilakukan.
Jatibarang Field The efforts in reducing HTW are done with subsystem in machine operation. HTW that can be reduced from these changes is the lubricant/oil waste and used oil filters. The same treatment was done for non-HTW. The fairly large waste reduction was not independent of additional activities and continuous innovations.
PENGOLAHAN LIMBAH B3 [G4-EN23, G4 EN25] [OG7]
HTW MANAGEMENT [G4-EN23, G4 EN25] [OG7]
Proses produksi minyak mentah dan gas bumi menghasilkan beberapa jenis limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3). Secara keseluruhan volume limbah B3 yang dikelola Pertamina EP pada tahun 2015 mencapai 14.703,13 ton, yang terdiri dari: a. Limbah B3 yang dihasilkan pada tahun 2015 sebesar 15.021,96 ton, berkurang dibanding tahun 2014 yang mencapai 20.258,32 ton. b. Sisa limbah B3 tahun sebelumnya.
The production process of crude oil and natural gas generates several types hazardous and toxic waste (HTW). Total volume of HTW managed by Pertamina EP in 2015 reached 14,703.13 tons, consisting of: a. HTW generated in 2015 was 15,021.96 tons, increased/ decreased compared to 2014 of 20,258.32 tons. b. Remaining Non-HTW of the previous year.
Volume dan Pengelolaan Limbah Padat B3 Tahun 2015 Volume and Management of Solid Non-HTW 2015 Volume Dihasilkan GENERATED VOLUME (Ton)
Reuse dan Recovery REUSE AND RECOVERY (Ton)
Dikelola Pihak Ketiga MANAGED BY THIRD PARTIES (Ton)
14,848.67
13,051.82
1,688.37
Dikelola pihak ketiga Managed by third party
117.70
483.83
365.16
Dikelola pihak ketiga Managed by third party
Majun bekas pakai Cotton Rag
6.20
0.04
1.80
Dikelola pihak ketiga Managed by third party
Filter dan aki bekas pakai Filter & Battery Waste
24.61
21.61
1.94
Dikelola pihak ketiga Managed by third party
0
0
0
Tidak ada N/A
64.74
0
0
Dikelola pihak ketiga Managed by third party
15,061.92
13,557.3
274.79
Jenis Limbah WASTE TYPES Lumpur minyak dan tanah terkontaminasi Oil sludge contaminated soil Oli bekas pakai Oil waste
Limbah Pengeboran Drill Cuttings Lain-lain Others Jumlah | Total
/ 282 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Disimpan di TPS IN TPS (Ton)
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Pengelolaan limbah mengandung B3 dilakukan sejak proses penyimpanan di tempat penampungan sementara (TPS) pada masing-masing Lapangan. Setiap TPS telah memiliki izin dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) di masing-masing daerah.
Waste containing hazardous and toxic materials is managed since the storage process in temporary disposal site (TPS) at each field. Each TPS has had permit from the Regional Environment Agency (BLH) in each region.
Selanjutnya sebagian limbah yang disimpan di TPS diolah sesuai dengan jenis dan karakteristik masingmasing. Sebagian limbah diolah sendiri dan sebagian lainnya diserahkan kepada pihak ketiga berizin, yang juga bertindak untuk mengatur perihal pengangkutan. Tidak ada limbah mengandung B3 yang diangkut ke luar negeri.
Furthermore, most of the waste stored at TPS is processed according to each type and characteristics. The Company processes some of the waste, while the rest is handed over to licensed third parties, which also organize the transportation. There was no waste containing hazardous and toxic materials transported overseas.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 283 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Jenis dan Pengelolaan Limbah B3 Type and Management of HTW Kriteria Limbah Waste Criteria
Pengelolaan Management
Limbah Padatan • Sludge oil • Material bekas pengeboran
Dikelola sesuai Surat Keputusan Menteri ESDM No.45 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Lumpur Bor, Limbah Lumpur dan Serbuk Bor pada Kegiatan Pengeboran Minyak dan Gas Bumi. 1. Ditampung sementara dalam cutting pit, dan ditimbun setelah Uji Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP), yang merupakan pengujian terhadap limbah lumpur untuk mengukur kadar atau konsentrasi parameter pencemar dalam lindi. 2. Diserahkan dan diolah oleh pihak ketiga berizin.
Solid Waste • Oil sludge • Drilling waste
Managed in accordance with Decree of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 45 of 2006 on Management of Oil Sludge, Contaminated Soil and Drill Cuttings in Oil and Gas Drilling Activities. 1. Temporarily Stockpiled after Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) test, which is a testing of oil sludge to measure content or concentration of contaminant parameters in the leachate. 2. Handed over and processed by licensed third parties.
Limbah Cair: • Air terproduksi • Air bekas pakai
Pengelolaan mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.19 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/Atau kegiatan Minyak dan Gas serta Panas Bumi. 1. Air terproduksi dan air bekas pakai diolah secara fisika dan kimia (pemisahan minyak, pengendapan, koagulasi dan filtrasi sederhana), menggunakan sistem balong/groundpit dan electro contaminant removal (ECR) serta reverse osmosis (RO). Air terproduksi selanjutnya digunakan kembali sebagai air terinjeksi. 2. Air bekas pakai yang telah diolah digunakan kembali untuk kebutuhan domestik.
Liquid waste: • Produced water • Grey water
The management is carried out with reference to the Regulation of the Minister of Environment No.19 of 2010 on Wastewater Quality Standard For Business And/Or Activities of Oil, Gas and Geothermal. 1. Produced water and grey water are treated by physical and chemical methods (oil removal, sedimentation, coagulation and simple filtration), using the pond/groundpit system and electro contaminant removal (ECR) as well as reverse osmosis (RO). Produced water is then reused as injection water. 2. Grey water that has been treated is reused for domestic needs.
Limbah mengandung B3 lain. • Oli bekas. • Majun bekas. • Filter dan aki bekas.
Diolah dengan cara dihancurkan menggunakan peralatan khusus. Sebagian lagi diserahkan kepada pihak ketiga yang mengolah dan memanfaatkan limbah B3.
Other HTW • Oil waste • Cotton Rag • Filter & Battery Waste
Processed by demolishing them with special equipment. Some of them are handed over to third parties that process and reuse HTW.
/ 284 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PENGELOLAAN LIMBAH NON-B3
NON-HTW MANAGEMENT
Limbah Cair Non-B3 Limbah cair bukan B3 yang utama berbentuk air terproduksi dari sumur produksi serta air bekas pakai dari pemakaian domestik. Pengelolaan kedua jenis limbah tersebut dilakukan dengan cara diolah untuk digunakan kembali. [G4-EN23]
Liquid Non-HTW The main liquid non-HTW is in the form of produced water from the production wells as well as grey water used from domestic uses. Management of both types of waste is done through processing for reuse. [G4-EN23]
Laporan ini tidak menyertakan data kuantitatif dari volume air terproduksi maupun air bekas pakai dari keperluan domestik selama tahun 2015. Namun Perusahaan memastikan seluruh air terproduksi diolah di fasilitas water treatment process, dan kemudian disuntikkan kembali ke dalam sumur sehingga tidak ada yang terbuang ke badan air. Demikian pula untuk air bekas pakai dari pemakaian domestik, akan diolah di fasilitas pengolahan dan dimanfaatkan kembali untuk berbagai keperluan. [G4-EN22, G4-EN10]
This report does not include quantitative data on the volume of produced water and grey water from domestic uses during 2015. However, the Company ensured that all produced water was treated in the water treatment process facility, and then reinjected into the well and none was discharged into water bodies. Similarly, the grey water from domestic consumption would be processed at the treatment facility and reused for various purposes. [G4-
Limbah Padat Non-B3 Limbah padat bukan B3 dikelola melalui beberapa cara yang sesuai karakteristik dan jenis limbah. Sebagian limbah didaur ulang untuk dimanfaatkan kembali dan sebagian lainnya diserahkan ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang dikelola pemerintah daerah setempat.
Solid Non-HTW Solid non-HTW is managed in several ways according to the characteristics and type of waste. Some of waste is recycled to be reused and some other is sent to final disposal site (TPA), which is managed by the local government.
Selama tahun 2015 volume limbah padat bukan B3 yang dikelola adalah 3.075,41 ton, terdiri atas: 1. Volume limbah dihasilkan tahun 2015 sebanyak 3.339,15 ton, berkurang dibanding tahun 2014 sebanyak adalah 4.135,05 ton. 2. Sisa volume limbah tahun 2014 sebanyak 263,74 Ton.
During 2015, the volume of managed solid non-HTW was 3,075.41 tons, consisting of: 1. The volume of waste generated in 2015 total was 3,339.15 tons, decreased compared to 4,135.05 tons in 2014. 2. The volume of remaining waste in 2014 was 263.74 tons.
EN22, G4-EN10]
Volume dan Pengelolaan Limbah Padat B3 Tahun 2015 Solid Non-HTW Management 2015
2014
Volume Dihasilkan Generated Volume (Ton)
Volume Dikelola Managed Volume (Ton)
Volume Sisa 2014 Remaining Volume 2014 (Ton)
Volume Dikelola Managed Volume (Ton)
Volume Sisa 2014 Remaining Volume 2014 (Ton)
Besi Bekas Scrap Metal
284.16
284.16
0
313.28
17.62
Limbah Organik Organic Waste
1,907.2
1,812.40
94.62
2,438.65
164.84
Dimanfaatkan untuk kompos dan sebagian dibakar di incinerator Used as compost and some other are burned in the incinerator.
Limbah Anorganik Inorganic Waste
1,147.97
978.85
169.12
1,307.94
262.14
0
0
0
108.03
0
Dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang dikelola Pemda setempat Sent to final disposal site (TPA) managed by local government.
3,339.15
3,075.41
263.74
4,167.9
444.65
Jenis Limbah Type of Waste
Kemasan Non-B3 Non-HTW packaging Jumlah | Total
Pengelolaan Management
Dimanfaatkan untuk konstruksi bangunan Used as building construction
Sisa dikirim ke TPA pada tahun berikutnya The remaining sent to TPA in the following year
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 285 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
KETENAGAKERJAAN DAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA EMPLOYMENT AND OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY
PT Pertamina EP memberikan kesempatan setara kepada setiap warga negara Indonesia (WNI), untuk bekerja dan menjadi pekerja di Perusahaan. Keberadaan pekerja menjadi salah satu faktor yang menjadikan Pertamina EP dapat melampaui keadaan sulit sepanjang tahun 2015.
PT Pertamina EP provides equal opportunity to every citizen of Indonesia, to work and become an employee in the company. The existence of employees is one of the factors that make Pertamina EP able to overcome difficult situations throughout 2015.
/ 286 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 287 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
MEMBANGUN SINERGI UNTUK MANUSIA Building Synergy For People
Sesuai dengan aspek materialitas, informasi yang menjadi bahasan dalam pelaksanaan TJSL terkait ketenagakerjaan serta kesehatan dan keselamatan kerja (K3), meliputi ketenagakerjaan, K3, pelatihan dan pendidikan, serta modal intelektual.
In accordance with the materiality aspect, information that became the subject in Social and Enviromental Responsibility (TJSL) on employment as well as occupational health and safety (OHS), covering employment, OHS, training and education, as well as intellectual capital.
SINERGI DENGAN PIHAK INTERNAL
SYNERGY WITH INTERNAL PARTY
Pertamina EP memberikan jaminan kesempatan pengembangan karir bagi para pekerja. Sinergi antara masing-masing fungsi di internal Perusahaan dengan Fungsi Human Resources, membuahkan pembentukan Talent Management Team (TMT), yang merupakan mekanisme pengembangan karir pekerja.
Pertamina EP guarantees career development opportunities for the employees. Synergies between each function in the Company’s internal party and Human Resources Function, led to the establishment of Talent Management Team (TMT), as a career development mechanism.
Perusahaan juga senantiasa berupaya memenuhi kesejahteraan pekerja dan keluarga mereka. Hal ini menjadikan kinerja para pekerja akan lebih optimal, sehingga bisa mendukung pencapaian target Perusahaan.
The Company also continuously put the efforts to fulfill the employees and their families’ welfare. This resulted in more optimized performance of the employees, thus it can support the achievement of the Company’s target.
Melalui Fungsi Health, Safety, Security and Environmental (HSSE), Perusahaan membangun sinergi dengan seluruh unit termasuk Lapangan (Field) dalam memastikan terciptanya lingkungan kerja yang sehat dan aman. Sinergi yang terbangun menjadikan semua fungsi di lingkup Perusahaan telah dapat menerapkan Kebijakan Quality, Health, Safety, Security and Environment (QHSSE).
Through Health, Safety, Security and Environmental (HSSE) Function, the Company has been building synergies with all units, including the Fields in ensuring the establishment of a healthy and safe work environment. The established synergies have enabled all functions within the Company to implement the policy of Quality, Health, Safety, Security and Environment (QHSSE).
SINERGI DENGAN PIHAK EKSTERNAL
SYNERGY WITH EXTERNAL PARTY
Sinergi dengan pihak eksternal utamanya dibangun dengan PT Pertamina (Persero) yang merupakan induk perusahaan. Sinergi yang terbangun menjadikan Pertamina EP berada dalam skema pengembangan karir para pekerja PT Pertamina (Persero). Hal ini memastikan kesinambungan pelaksanaan pelatihan dan pendidikan para pekerja, serta suksesi kepemimpinan di lingkungan Perusahaan.
Synergies with external parties are mainly built with PT Pertamina (Persero), which is the parent company. With the established synergies, Pertamina EP is in the career development scheme of employees of PT Pertamina (Persero). This ensures the continuity of the implementation of the employees’ training and education, as well as leadership succession within the Company.
Pertamina EP juga membangun sinergi dengan pihakpihak berwenang dalam pengelolaan ketenagakerjaan, baik di tingkat pusat maupun di masing-masing daerah.
Pertamina EP also builds synergies with the authorities in the labor management, both at the central and regional levels.
/ 288 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PEKERJA PERTAMINA EP Employees of Pertamina EP
Salah satu capaian penting pelaksanaan TJSL terkait ketenagakerjaan Pertamina EP tahun 2015 adalah keberhasilan Perusahaan mempertahankan keberadaan para pekerja. Perusahaan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) meski dihadapkan pada kondisi kurang menguntungkan, sebagai dampak turunnya harga minyak dunia. Hal berbeda dihadapi perusahaan minyak dan gas (migas) lain, yang menjadikan PHK sebagai opsi utama untuk mempertahankan kinerja mereka.
One of the important achievements of Pertamina EP’s Social and Environmental Responsibility implementation on employment in 2015 was the Company’s success at maintaining the employees. The Company did not layoff the employees, despite being faced with unfavorable conditions, as a result of the declining world oil prices. Other oil and gas companies, however, chose layoff as the main option to maintain their performance.
Selama tahun 2015, Perusahaan melakukan perekrutan pekerja baru yang terdiri dari 14 (empat belas) pekerja laki-laki dan 6 (enam) pekerja perempuan. Sampai dengan akhir periode pelaporan, jumlah pekerja Pertamina EP ada 3.993 orang, terdiri dari 3.956 pekerja waktu tidak tertentu (PWTT) atau pegawai tetap, dan 37 pekerja waktu tertentu (PWT) atau pegawai tidak tetap. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun 2014 sebanyak 3.848 pekerja, terdiri dari 3.810 pegawai tetap dan 38 pegawai tidak tetap. [G4-LA1, G4-10]
During 2015, the Company recruited a total of 14 male employees and 6 female employees. Therefore, until the end of reporting period, the number of Pertamina EP’s employees was 3,993 people, consisting of 3,956 unspecified time employees (PWTT) or permanent employees, and 37 specified time employees (PWT) or contract employees. The number increased compared to 3,848 employees in 2014, consisting of 3,810 permanent employees and 38 contract employees (PWT). [G4-LA1, G410]
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 289 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Uraian lebih lanjut mengenai komposisi dan keberagaman pekerja Pertamina EP, disampaikan pada Bagian Profil Perusahaan dalam Laporan ini.
Further description of the composition and diversity of Pertamina EP’s employees, is disclosed in the Company Profile section of this report.
IMBAL JASA PEKERJAAN
EMPLOYEE BENEFIT
Pertamina EP bersungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan pegawai dengan memberikan imbal jasa pekerjaan seperti diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) serta dengan merujuk pada kelaziman di industri migas.
Pertamina EP pays serious attention to the welfare of employees by providing employee benefit as stipulated in the Collective Labor Agreement (CLA) and with reference to the prevalence in the oil and gas industry.
Secara berkala, Perusahaan bersama serikat pekerja sebagai perwakilan pekerja melakukan peninjauan atas kebijakan imbal jasa pekerjaan. Peninjauan kembali mengedepankan prinsip berkeadilan (internal equity) dan memperhatikan peraturan ketenagakerjaan, kondisi pasar, serta kemampuan finansial Perusahaan.
Periodically, the Company together with the workers union as the employees’ representatives review the policies on employee benefit. The review upholds the principle of internal equity and pays attention to labor regulations, market conditions, and financial capabilities of the Company.
Perusahaan berusaha menciptakan paket remunerasi yang kompetitif, atraktif dan retainable di lingkungan perusahaan kontrak karya kerjasama (KKKS) SKK Migas. Setiap tahun, Pertamina EP berpartisipasi dalam Indonesian (Oil & Gas) Industry Compensation Survey (IICS). Hasil survei dievaluasi untuk mengetahui posisi remunerasi Pertamina EP.
The Company pursues to create competitive, attractive and retainable remuneration packages within the companies under SKK Migas production sharing contract (PSC). Every year, Pertamina EP participates in Indonesian (Oil & Gas) Industry Compensation Survey (IICS). The survey results are evaluated to determine the position of Pertamina EP’s remuneration.
Dengan berbagai pertimbangan tersebut, Pertamina EP memastikan secara umum besaran imbal jasa pekerjaan terendah yang diterima pegawai Pertamina EP pada tahun 2015, tetap lebih besar dibandingkan upah minimum yang berlaku di daerah setempat. [G4-EC5]
With these considerations, Pertamina EP ensured the lowest amount of employee benefit generally received by Pertamina EP’s employees in 2015, remained higher than the minimum wage in the local region. [G4-EC5]
Kesetaraan Penetapan imbal jasa pekerjaan dilakukan dengan memperhatikan kesetaraan pekerja laki-laki dengan pekerja perempuan, dan tidak membedakan latar belakang keberagaman lain. Namun demikian besaran imbal jasa pekerjaan masing-masing pekerja dapat berbeda, karena mempertimbangkan status kepegawaian, masa kerja serta tunjangan/fasilitas yang diberikan sesuai jabatan.
Equality Employee benefit is determined by considering the equality of male employees and female employees, and does not discriminate them based on diverse background. However, the amount of employee benefit of each employee may vary due to the employment status, time of service and benefits/facilities given according to position. [G4-LA13,
[G4-LA13, G4-LA2]
/ 290 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
G4-LA2]
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Manfaat bagi Pekerja Employee Benefit Pekerja Waktu Tidak Tertentu Permanent Employee
Pekerja Waktu Tertentu Contract Employee
Medical Outpatient
Y
Y
Medical Hospitalization
Y
Y
Optical
Y
Y
Dental
Y
Y
Death Compensation
Y
Y
Retirement
Y
N
Housing Loan
Y
N
Emergency Loan
Y
N
Vacation Leave Days
Y
N
Hajj Leave Days
Y
N
Jenis Manfaat Type of Benefit
JAMINAN BEKERJA KEMBALI
REEMPLOYMENT GUARANTEE
Perusahaan memberikan jaminan bekerja kembali kepada pekerja yang mengambil cuti panjang karena melahirkan, maupun keperluan ibadah haji. Lama waktu cuti melahirkan adalah 90 hari kalender, sementara cuti ibadah haji sesuai ketentuan Pemerintah ditambah 3 (tiga) hari untuk melaksanakan manasik.
The Company provides a reemployment guarantee to the employees who take extended leave due to childbirth and hajj pilgrimage. A maternity leave is 90 calendar days, while hajj pilgrimage is in accordance with the Government provision with additional 3 (three) days to carry out the rehearsal.
PRODUKTIVITAS PEKERJA
EMPLOYEE PRODUCTIVITY
Pertamina berkomitmen untuk senantiasa memenuhi kesejahteraan pekerja, serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. Dengan demikian, produktivitas pekerja juga diharapkan kian meningkat, seiring upaya mencapai target produksi yang ditetapkan PT Pertamina (Persero) selaku pemegang saham.
Pertamina is committed to continuously meet the employees’ welfare, as well as creating healthy and safe work environment. Thus, the employees’ productivity is also expected to increase, in line with efforts to achieve the production targets set by PT Pertamina (Persero) as shareholder.
Produktivitas Pekerja | Employee Productivity Produksi Minyak Mentah (MBOPD) / Total Pekerja Crude Oil Production (MBOPD)/Total Employees
Produksi Gas (MMSCFD) / Total Pekerja Gas Production (MMSCFD)/Total Employees
2015
2014
2013
2015
2014
2013
0.025
0.030
0.033
0.254
0.271
0.281
PELAKSANAAN PROGRAM SDM TAHUN 2015
HR PROGRAM IMPLEMENTATION 2015
Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dilaksanakan oleh Fungsi Human Resources (HR) Services. Setiap tahun Fungsi HR Services menyusun program pengelolaan dan pengembangan SDM. Pada tahun 2015, programprogram yang direncanakan, telah dapat dilaksanakan sehingga mendukung kesinambungan pengelolaan dan pengembangan SDM.
Management of human resources (HR) function is implemented by the Human Resources (HR) Services. Every year HR Services function prepares HR management and development programs. In 2015, the planned programs have been able to be implemented, which supported the continuity of HR management and development.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 291 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PENGEMBANGAN SDM
HR DEVELOPMENT
Pertamina EP memberikan kesempatan kepada setiap warga negara Indonesia (WNI) untuk bekerja sebagai pegawai Perusahaan, melalui proses seleksi dan rekrutmen yang dilaksanakan terbuka. Keberadaan pegawai baru dibutuhkan untuk menjamin kesinambungan kegiatan bisnis dan operasional Perusahaan.
Pertamina EP gives opportunity to every citizen of Indonesia to work as an employee of the Company, through open selection and recruitment. The new employees are needed to ensure the continuity of business activities and operations of the Company.
Setiap pegawai baru menjalani program pengembangan, sehingga memenuhi persyaratan keahlian dan kompetensi sebagai pekerja Pertamina EP. Selama 6 14 bulan, mereka mendapatkan pembekalan dan On the Job Training untuk membentuk pribadi unggul di bidang masing-masing, ulet, pekerja keras, dan bertanggung jawab.
Each new employee undergoes a development program, thus meeting the requirements of expertise and competence as employees of Pertamina EP. During 6 to 14 months, they receive orientation and On the Job Training to shape personal excellence in their respective fields, persistent, hardworking, and responsible.
/ 292 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
• Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi para pekerja. Pertamina EP memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh karyawan untuk mendapatkan pelatihan dan meningkatkan kompetensi. Sepanjang tahun 2015 Pertamina EP menyelenggarakan 3.298 hari pelatihan yang diikuti 690 pekerja, dengan rerata 4,78 hari pelatihan per pekerja. Indeks Pelatihan (Learning Index) tahun 2015 adalah 57,70% yang melebihi target sebesar 50%. [G4-LA9]
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
• Implementation of education and training for employees. Pertamina EP provides equal opportunities for all employees to receive training and improve competencies. Throughout 2015, Pertamina EP held 3,298 learning days, participated by 690 employees, with average 4.78 learning days per employee. Learning Index 2015 was 57.70%, exceeded the target of 50%. [G4-LA9]
Program Pengembangan Kompetensi Competence Development Program Peserta | Participant Pria Male
Wanita Female
Jumlah Total
Jumlah Hari Pelatihan Total Learning Days
Operasi Produksi | Production Operations
113
1
114
487
Perawatan Sumur | Well Service
91
0
91
465
IADC Wellcap
31
0
31
176
TKDN | DCL
9
1
8
60
Pemboran (JB III) | Drilling (JB III)
37
0
37
254
Pesawat Angkat | Crane
12
0
12
66
Juru Las | Welder
9
0
9
54
Sea Survival
119
12
131
256
T-BOSIET
13
0
13
39
NDT
15
0
13
285
Panitia Pengadaan Barang & Jasa (PTK 007) Procurement of Goods & Services Committee (PTK 007)
59
5
64
135
Asesor Kompetensi Nasional SKKNI PRS Migas National Competency Assessor of SKKNI PRS Migas
11
0
11
66
Bahan Peledak | Explosives
35
4
22
156
POD, WP&B, AFE
8
0
8
27
Lainnya (bila ada) | Other (If any)
96
9
126
772
658
32
690
3,298
Bidang Sertifikasi | Area of Certification
TOTAL
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 293 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Jumlah dan Rerata Hari dan Jam Pelatihan 2015 Total and Average Learning Days and Hours 2015 Jumlah Jam Pelatihan Total Learning Hours
Pria | Male
Wanita | Female
4,085
32,680
796
95
4.58
0
0
0
0
0.00
Inhouse
6,308
50,464
2,274
203
2.55
Sertifikasi Certification
3,298
25,824
658
32
4.78
13,691
108,968
3,728
330
11.91
Domestik Domestic Luar Negeri Overseas
Rerata Hari Pelatihan Per Pekerja Average Learning Days
2015
11.91 2014
10.04 2013
6.93
Jumlah Peserta Total Participants
Jumlah Hari Pelatihan Total Learning Days
Jenis Pelatihan Type of Training
Jumlah | Total
Rerata Average
Secara umum Pertamina EP menerapkan tiga bentuk pengembangan SDM bagi para pekerjanya, yakni Sistem Pengembangan Kompetensi Teknis, Dual Career Model and Career Planning Guidelines, serta Program Kepemimpinan.
In general, Pertamina EP applies three forms of human resource development for its employees, namely the Technical Competence Development System, Dual Career Model and Career Planning Guidelines, as well as the Leadership Program.
1. Sistem Pengembangan Kompetensi Teknis 2. Dual Career Model dan Career Planning Guidelines Model dual career memungkinkan seorang spesialis dapat mengembangkan karir hingga setara Vice President (VP) maupun General Manager (GM) pada fungsinya.
1. Technical Competence Development System 2. Dual Career Model and Career Planning Guidelines Dual career model allows a specialist to develop a career up to the rank equivalent to Vice President (VP) and General Manager (GM) at his/her function.
Career Planning Guidelines merupakan panduan bagi setiap manajemen fungsi, dalam menetapkan pengembangan karir dan kompetensi para pekerja sehingga sesuai kebutuhan organisasi maupun pekerja.
Career Planning Guidelines are guidance for every function management in determining career and competence development for employees to meet the requirements of the organization and employees.
3. Program Kepemimpinan Program ini dilaksanakan untuk menjamin kesinambungan suksesi kepemimpinan Pertamina EP dengan melaksanaan pengembangan kurikulum program kepemimpinan yang mengacu pada Pertamina Leader Model dan beberapa modul lain.
3. Leadership Program The program is implemented to ensure continuity of leadership succession of Pertamina EP by carrying out curriculum development for leadership program that refers to Pertamina Leader Model and several other modules.
/ 294 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PROGRAM TRANSFER PENGETAHUAN
TRANSFER OF KNOWLEDGE PROGRAM
Pada tahun 2015 Pertamina juga melaksanakan program transfer pengetahuan atau knowledge sharing, sebagai ikhtiar untuk meningkatkan kompetensi pekerja dan menciptakan aset pengetahuan yang memberikan nilai tambah bagi Perusahaan.
In the 2015, Pertamina also implemented a transfer of knowledge program or knowledge sharing, as an effort to increase the competencies of employees and creating knowledge assets that provide added value to the Company.
Materi knowledge sharing terdiri dari pengetahuan yang memenuhi kriteria kisah sukses, pembelajaran, pemecahan masalah dan trouble shooting. Bentuk kegiatan adalah melalui kegiatan tatap muka antara narasumber yang memiliki kompetensi dalam suatu bidang dengan para pekerja.
Knowledge sharing materials consist of knowledge that meets the criteria of success stories, learning, problem solving and troubleshooting. The program is in the form of face-to-face between the speakers who have competence in a field and the employees.
Beberapa kegiatan transfer pengetahuan yang dilaksanakan pada tahun 2015 antara lain : • Forum Knowledge Management Pertamina (KOMET) • Forum Sharing Innovation & Improvement • Forum Sharing Development • Forum Sharing para Expert dari Direktorat Hulu untuk GGRP dan Surface Facility • Collaboration Sharing, yaitu Forum Sharing kolaborasi bersama Mitra Kerja dan Vendor • Forum sharing rutin yang dilakukan di seluruh Fungsi Kantor Pusat, Asset, dan Field di Pertamina EP
Transfer of knowledge activities undertaken in 2015 include: • Pertamina Knowledge Management Forum (KOMET) • Innovation & Improvement Sharing Forum • Development Sharing Forum • Expert Sharing Forum of the Upstream Directorate for GGRP and Surface Facility • Collaboration Sharing, namely Sharing Forum, in collaboration with Partners and Vendors • Regular sharing forum conducted at all Functions at Head Office, Assets and Fields in Pertamina EP
Kinerja Knowledge Management (KOMET) 2015 Performance of Knowledge Management (KOMET) 2015 Target
Realisasi Realization
Persentase Percentage
Knowledge Asset
752
836
111
Forum KOMET
151
243
161
Utilization
263
179
68
Program
Update Mysite
1,315
673
51
Employee Engagement
2,819
5,691
202
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 295 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PENILAIAN KINERJA
PERFORMANCE ASSESSMENT
Penilaian kinerja dilakukan secara objektif, berdasarkan pertimbangan kolektif pimpinan fungsi dan Perusahaan. Penilaian kinerja dilakukan dalam kurun waktu satu tahun, dengan mempertimbangkan pencapaian target individu atas turunan sasaran kerja Perusahaan, dan penilaian kompetensi perilaku.
Performance assessment is conducted objectively, based on consideration of the collective leadership of the functions and the Company. Performance assessment is carried out within a period of one year, taking into account the achievement of individual targets on derivative work targets of the Company, and assessment of behavioral competencies.
Penilaian kompetensi hard skills (praktik Lapangan) dilakukan secara daring melalui program self assessment pekerja di Lapangan. Untuk mengevaluasi kompetensi soft skills meliputi manajerial dan kepemimpinan, digunakan program assessment center yang mengacu pada Pertamina Leaders Model.
Competence assessment of hard skills is performed online through employee self-assessment program in the Fields. To evaluate competency of soft skills, including managerial and leadership, the assessment center program is used with reference to Pertamina Leaders Model.
Pada akhir evaluasi dan penilaian kinerja, Perusahaan memberikan promosi jabatan, mutasi/rotasi bahkan demosi kepada pekerja sesuai hasil penilaian.
At the end of the evaluation and performance assessment, the Company provides promotion, transfer/rotation even demotion to employees according to the assessment results.
Selama tahun 2015, Perusahaan memberikan promosi jabatan kepada pekerja berdasarkan hasil fit & proper test dengan tetap memperhatikan hasil penilaian kinerja. Sebanyak 85 orang mendapat promosi pada jabatan struktural/manajerial, yaitu 52 orang level Assistant Manager, 23 orang level Manager, 4 orang level Senior Manager, 5 orang level VP/GM serta 1 orang level Director.
During 2015, the Company gave job promotion to employees based on the fit and proper test results with regard to performance assessment results. A total of 85 people were promoted to the structural/managerial ranks, comprising 52 employees at the Assistant Manager level, 23 at Manager level, 4 at Senior Manager level, 5 at VP/GM levels, and 1 at Director level.
Selain itu, sepanjang tahun 2015, Perusahaan memberikan sanksi kepada pekerja, yaitu 2 orang sanksi berupa Demosi, dengan dasar Surat Keputusan Demosi serta 39 Pekerja memperoleh sanksi tindakan disiplin berupa Surat Peringatan. [G4-LA11]
In addition, throughout 2015, the Company gave sanction to 2 employees in the form of Demotion, based on the Decision Letter of Demotion and 39 employees received disciplinary measures in the form of Warning Letter. [G4-
/ 296 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
LA11]
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Strategi dan Rencana Bisnis Business Strategy and Plan KPI
Menghitung Nilai yang Diraih Calculating achieved scores
3.993
Pekerja Employees
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Promosi jabatan Promotion
85 Pekerja | employees
Rewards dan konsekuensi Rewards and Consequences
Target & Kesepakatan Kerja Target & Work Agreement
Performance Dialogue People Review
Pemantauan Monitoring
Sanksi Sanction
41 Pekerja | employees
KEPUASAN PEKERJA
EMPLOYEES SATISFACTION
Para pekerja secara berkala melakukan survei opini pekerja (employee opinion survey). Pelaksanaan survei dimaksudkan untuk memberikan penilaian atas kondisi dan ekspektasi pekerja. Hasil opini menjadi bahan pengembangan dalam pengelolaan HR yang lebih baik di masa depan.
Employees regularly participate in employee opinion survey. The survey implementation aims to provide an assessment of the employees’ conditions and expectations. The opinion results are used for the development in better management of HR in the future.
Hasil survei opini pekerja tahun 2015 menunjukkan angka 3,11 dari skala 5. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan hasil survei tahun 2014 yang mencapai 3,06.
Results of employee opinion survey in 2015 was 3.11 of the scale of 5. This score was higher than the results of the survey in 2014, which reached 3.06.
Survei Kepuasan Pekerja (Skala 1 - 5) Employee Opinion Survey (Scale 1 – 5) 2015 3.11 2014 3.06 2013 3.22
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 297 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PERSIAPAN PENSIUN PEKERJA
EMPLOYEE RETIREMENT PREPARATION
Usia pensiun pegawai Pertamina EP sesuai PKB yang berlaku adalah 56 tahun. Perusahaan menyertakan para pegawai dalam penyelenggaraan program pensiun dan tunjangan hari tua, serta progam pelatihan bagi pekerja yang memasuki usia pensiun.
Retirement age of Pertamina EP’s employees according to prevailing CLA is 56 years old. The Company registers employees in the pension plan and old age benefit, as well as training programs for employees who are entering retirement age.
Program Pensiun Program pensiun yang diikuti pegawai Pertamina EP, di antaranya yang diselenggarakan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, meliputi: [G4-
Pension Plan Pension plans joined by Pertamina EP employees, among others, those organized by Social Security Agency (BPJS) for Employment, are as follows: [G4-EC3]
EC3]
• Jaminan Hari Tua (JHT), dengan ketentuan besaran premi 3,7% dari gaji pokok dibayarkan Perusahaan dan 2% lainnya dibayarkan pekerja. • Jaminan kecelakaan kerja dengan ketentuan besaran premi 0,80% dari gaji pokok ditanggung Perusahaan. • Jaminan kematian dengan ketentuan besaran premi 0,30% dari gaji pokok menjadi tanggungan Perusahaan.
• Old Age Security (JHT), with premium of 3.7% of the basic salary paid by the Company and another 2% is paid by employees. • Occupational injury benefit with premium of 0.80% of the basic salary paid by the Company. • Death benefit with premium of 0.30% of the basic salary to be borne by the Company.
Pada tahun 2015 tercatat total nilai manfaat dari program pensiun yang diterima para Pekerja pensiun adalah sebesar Rp.133.456.831.486, dan dibayarkan secara bertahap. [G4-LA11]
By 2015, the total value of pension plan benefits received by these employees was IDR133,456,831,486, and paid gradually. [G4-LA11]
Pelatihan Purnakarya Pertamina EP juga menyelenggarakan pembekalan atau pra-kondisi sebagai persiapan yang dilakukan sebelum seorang pekerja memasuki usia pensiun. Adapun bentuk pembekalan yang dilakukan adalah: [G4-LA10] a. Pembekalan aspek kesehatan dan pskologi; b. Pengelolaan keuangan (finance management); c. Kewirausahaan; d. Kunjungan pengusaha sukses, usaha pertanian, peternakan dan perikanan; e. Pembayaran hak pekerja setelah pensiun.
Retirement Training Pertamina EP also organizes orientation or pre-conditions as preparation before an employee enters retirement age. The forms of orientation that are conducted: [G4-LA10]
/ 298 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
a. Orientation on health and psychological aspects; b. Financial management; c. Entrepreneurship; d. Visits to successful entrepreneurs, agriculture, animal husbandry and fishery businesses; e. Payment of employee’s post-retirement benefit
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Occupational Health and Safety
Kegiatan operasi Pertamina EP di sektor hulu migas memiliki risiko tinggi terhadap ancaman K3. Hal ini menjadikan Perusahan bersungguh-sungguh dalam memastikan kesehatan dan keselamatan para pekerja.
Pertamina EP’s operations in the upstream oil & gas sector have high risk of threat to Occupational Health and Safety. Therefore, the Company seriously ensure the health and safety of employees.
K3 menjadi hal bersifat fundamental yang harus dipatuhi dan dilaksanakan para pekerja, termasuk pekerja perusahaan mitra, baik kemitraan Technical Assistance Contract (TAC) maupun Kerjasama Operasional (KSO).
OHS becomes a fundamental factor that must be complied with and implemented by the employees, including employees of partner companies, both under Technical Assistane Contract (TAC) and Joint Operation (KSO) partnerships.
KEBIJAKAN QHSSE
QHSSE POLICY
Pertamina EP mengelola perihal K3 melalui Fungsi Health, Safety, Security and Environmental (HSSE) dan Kebijakan Quality, Health, Safety, Security and Environmental (QHSSE). Fungsi HSSE memastikan setiap pekerja bertanggung jawab terhadap pencapaian operasi unggul, melalui kepatuhan terhadap pelaksanaan QHSSE.
Pertamina EP manages OHS through Health, Safety, Security and Environmental (HSSE) and Quality Policy, Health, Safety, Security and Environmental (QHSSE) functions. HSSE function ensures every employee is responsible for the achievement of operational excellence, through compliance with QHSSE implementation.
Kebijakan QHSSE ditetapkan Presiden Direktur. Kebijakan QHSSE harus dilaksanakan dan ditaati Direksi, pekerja, mitra kerja serta mitra usaha/penyedia barang dan jasa.
QHSSE policy is determined by President Director. QHSSE policy must be implemented and complied by the Board of Directors, employees, partners as well as business partners/vendors of goods and services.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 299 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Kebijakan K3 merupakan bagian dari QHSSE yang diterapkan pada pada tahun 2014. Kebijakan QHSSE menjadi acuan untuk terus meningkatkan kesadaraan dan implementasi pengelolaan K3.
OHS policy is part of QHSSE implemented in 2014. QHSSE policy is used as reference to continuously improve the awareness and implementation of OHS management.
Target utama penerapan QHSSE sepanjang tahun 2015 adalah nihil insiden dan risiko keamanan yang terkelola, serta mutu yang terpercaya sesuai aspek QHSSE.
The main target of QHSSE implementation throughout 2015 was zero incident and managed security risks, as well as trusted quality according to QHSSE aspects.
KEBIJAKAN QHSSE | QHSSE POLICY Obyektif | Objective Nihil Insiden dan resiko keamanan yang terkelola serta mutu yang terpercaya sesuai aspek QHSSE. Zero incidence, manageable security risk and reliable quality in accordance with QHSSE aspect
Tujuan | Purpose
Komitmen | Commitment
Melindungi dan mengamankan setiap orang, aset perusahaan, data perusahaan yang bersih dan rahasia, lingkungan dan komunitas sekitar dari bahaya yang berhubungan dengan kegiatan Pertamina EP dan mitra usaha/ penyedia barang dan jasa.
• Patuh: Mematuhi peraturan perundangan dan standar QHSSE • Integrasi: Mengintegrasikan dan mengimplementasikan aspek QHSSE dalam setiap kegiatan operasi sesuai dengan best engineer practice. • Latihan: Meningkatkan pemahaman dan kompetensi pekerja melalui sosialisasi dan pelatihan. • Improvement: Meningkatkan penerapan aspek QHSSE secara konsisten komprehensif dan berkesinambungan • Harmonis: Menciptakan dan memelihara hubungan harmonis yang berkelanjutan dengan pemangku kepentingan dan lingkungan melalui pemenuhan kepuasan pelanggan dan pengembangan masyarakat. • Penilaian & penghargaan: Menjadikan kinerja QHSSE dalam penilaian dan penghargaan pekerja dan mitra kerja.
To protect and to secure everyone, the Company’s assets, clean and confidential corporate data, environment, and the surrounding community from the hazard related with the activities of Pertamina EP and business partners/goods and services vendors.
• Compliance: Comply with regulation and QHSSE standard • Integration: Integrate and implement QHSSE aspect in every activity in accordance with best engineer practices • Training: Improve understanding and competence of the employee through dissemination and training • Improvement: Improve implementation of QHSSE aspects consistently, comprehensively, and continuously • Harmony: Build and maintain sustainable harmonious relationship with stakeholders and environment through customer satisfaction fulfillment and community development • Assessment & reward: Make QHSSE performance as part of assessment and reward for employee and partners
/ 300 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Pencapaian operasi unggul diwujudkan antara lain dengan komitmen menerapkan Peta Jalan Nihil Kecelakaan (Road Map to Zero Accident). Dengan komitmen ini diharapkan membawa perubahan budaya dalam hal kesehatan, keselamatan dan keamanan dalam bekerja, serta tetap menjaga kelestarian lingkungan sekitar maupun kualitas produksi.
The achievement of operational excellence is manifested among others by commitment to implementing Roadmap to Zero Accident. This commitment is expected to bring about a change of culture in terms of health, safety and security at work, as well as maintaining the preservation of environment and quality of production.
Upaya lain yang dilakukan untuk mencapai operasi unggul adalah dengan pemenuhan keselamatan operasi fundamental, yang meliputi tujuh aspek: • Kontrol masuk • Surat Izin Kerja Aman (SIKA) • Alat pelindung diri (APD) • Analisis Keselamatan Kerja atau Job Safety Analysis (JSA) • Log Out Tag Out (LOTO) • Material Safety Data Sheet (MSDS) • Housekeeping
Other efforts to achieve operational excellence by meeting the fundamental operating safety, which consist of seven aspects: • Entry control • Safe Work Permit (SIKA) • Personal protective equipment (PPE)
Perusahaan bersama serikat pekerja mencantumkan bahasan terkait HSSE dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Pembahasan tentang K3 tersaji dalam Bab IV PKB, meliputi: [G4-LA8] a. Pasal 39 tentang Umum b. Pasal 40 tentang Keselamatan Kerja c. Pasal 41 tentang Perlengkapan Kerja d. Pasal 42 tentang Kecelakaan Kerja
The Company along with and workers union have incorporated topics on HSSE in the Collective Labor Agreement (CLA). The discussion about OHS is presented in Chapter IV of the CLA, including: [G4-LA8] a. Article 39 on General issues b. Article 40 on Occupational Safety c. Article 41 on the Work Equipment; d. Article 42 on Work Accident
STANDARISASI INTERNASIONAL HSSE [G4-15]
HSSE INTERNATIONAL STANDARDIZATION [G4-15]
Pertamina EP telah berhasil memperoleh sertifikasi internasional terkait pelaksanaan Kebijakan QHSSE, di antaranya: • ISO 9001:2008 (Quality Management System) • ISO 14001:2004 (Environmental Management System) • OHSAS 18001:2007 (Occupational Health & Safety Management System)
Pertamina EP has managed to earn international certifications on the QHSSE policy implementation, including: • ISO 9001:2008 (Quality Management System) • ISO 14001:2004 (Environmental Management System) • OHSAS 18001:2007 (Occupational Health & Safety Management System)
Penerapan ISRS7 Sesuai Memorandum Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No, 008/C00000/2014-S0 Tanggal 8 Maret 2014 tentang Peta Jalan Menuju HSSE Excellence, Pertamina EP telah menerapkan penggunaan indikator nilai International Sustainability Rating System (ISRS) 7th Edition, dengan target pencapaian tertinggi pada tahun 2021.
ISRS7 Application In accordance with Memorandum of President Director of PT Pertamina (Persero) No. 008/C00000/2014-S0, dated March 8, 2014, on the Roadmap to HSSE Excellence, Pertamina EP has applied the score indicators of the International Sustainability Rating System (ISRS) 7th Edition, with a target of highest achievement in 2021.
• • • •
Job Safety Analysis (JSA) Log Out Tag Out (LOTO); Material Safety Data Sheet (MSDS); Housekeeping.
Target Hasil Audit ISRS 7 (Tingkat Minimum) ISRS 7 Audit Result Target (Minimum Level ) Anak Perusahaan Subsidiary Pertamina EP
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
4
4
4
5
5
6
6
7
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 301 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
Guna mendukung akselarasi penerapan ISRS 7 menuju HSSE Excellent, maka tahun 2015 Pertamina EP melaksanakan integrasi Sistem Manajemen Pertamina EP. Hal tersebut dimaksudkan untuk pemenuhan requirement ISRS7, dengan melakukan internal assessment terhadap ISRS7.
/ 302 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
In order to support acceleration of application ISRS 7 to HSSE Excellence, in 2015 Pertamina EP implemented integrated Management System of Pertamina EP. This was aimed at meeting ISRS7requirements , by conducting an internal assessment of the ISRS7.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
APRESIASI PENERAPAN KESELAMATAN OPERASI
OPERATIONAL SAFETY IMPLEMENTATION APPRECIATION
Strategi untuk penerapan operasional unggul, juga dilakukan antara lain dengan melakukan penilaian serta apresiasi kepada Lapangan-Lapangan yang telah menerapkan praktik-praktik operasi fundamental dalam pelaksanaan operasional unggul.
Strategies for the implementation of operational excellence, is also done, among others, through assessment and appreciation to the Fields that have implemented fundamental operational practices in operational excellence implementation.
Ada tiga aspek yang diberi penilaian terkait keselamatan operasi fundamental yaitu: pemahaman, sarana pendukung dan pelaksanaannya. Hasil pengujian (assessment) dan penilaian dinyatakan dalam bentuk skala 0-5.
There are three aspects to be scored on fundamental operational safety assessment, namely: comprehension, support facilities and implementation. The assessment results and scoring are indicated in 0-5 scale.
Optimalisasi produksi dilaksanakan dengan tetap fokus kepada keselamatan operasi dan kehandalan fasilitas produksi sesuai kaidah–kaidah operasional unggul: 1. Keselamatan operasi yang lebih baik (nihil penghentian operasi tak terencana, nihil fatalitas, nihil tumpahan). 2. Optimalisasi produksi tercapai. 3. Kehandalan fasilitas produksi yang lebih baik (faktor reabilitas 95%).
Optimization of production carried out by keeping the focus to operational safety and reliability of production facilities according to the operational excellence principles: 1. Improved operational safety (zero unplanned shutdowns, zero fatalities, zero spills).
Kriteria Operasional Unggul
2. Production optimization achieved. 3. Improved reliability of production facilities b (95% reliability factor).
Operational Excellence Criteria
Tanpa kecelakaan kerja.
Zero accident.
Ramah lingkungan zero discharge, zero flaring, dan melaksanakan konservasi energi.
Environmentally friendly including zero discharge, zero flaring and energy conservation.
Tanpa gangguan operasional.
Uninterrupted operations.
Tanpa penyakit akibat kerja.
Zero occupational disease.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 303 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
KINERJA KESELAMATAN KERJA
OCCUPATIONAL SAFETY PERFORMANCE
Total jam kerja selamat pada tahun 2015 adalah 81.446.073 jam kerja selamat, menurun dibanding tahun 2014 yang mencapai 88.455.377 jam kerja selamat. Adapun total angka kecelakaan kerja yang meliputi kecelakaan tambang pada tahun 2015 ada 34 peristiwa, menurun dibanding tahun 2014 sebanyak 44 peristiwa kecelakaan tambang. [G4-LA6] [OG13]
Total safe working hours in 2015 was 81,446,073 safe working hours, a decline compared to 2014, which reached 88,455,377 safe working hours. Total work accidents in 2015 were 34 mine accidents in 2015, compared to 44 mine accidents in 2014. [G4-LA6] [OG13]
Peristiwa Kecelakaan Kerja Work Accident Incidents Kecelakaan Kerja Work Accident
2015
2014
2013
Ringan | Minor
18
29
26
Sedang | Injury
12
13
6
Berat | Major
3
2
4
Fatal | Fatal
1
0
2
Jumlah | Minor
34
44
38
Jam Kerja Selamat Safe Working Hours
2015
Jumlah Insiden Kebakaran Fire Incident
2014
2013
81,446,073 88,455,337 87,694,324
2015
2014
2013
1
5
10
(Kerugian < USD10,000) (Losses < USD10,000)
Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA) Pertamina EP telah menindaklanjuti temuan kondisi tidak aman (unsafe condition) dan tindakan tidak aman (unsafe action) yang teridentifikasi pada tahun 2015, melalui penerapan mekanisme Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA) daring.
Occupational Safety Monitoring (PEKA) Pertamina EP has to follow up the findings of unsafe conditions and unsafe actions identified in 2015, through the application of online Occupational Safety Monitoring (PEKA) mechanism.
Pada tahun 2015 partisipasi Pekerja dan Mitra Kerja dalam pelaporan PEKA serta tingkat penyelesaian tindak lanjut laporan PEKA mengalami peningkatan. Perusahaan terus berupaya menurunkan keberadaan kondisi tidak aman guna meminimalkan terjadinya kondisi dan lingkungan kerja yang membahayakan keselamatan maupun kesehatan para pekerja.
In 2015, the participation of employees and Partners in PEKA reporting and the follow-up completion rate of PEKA reports increased. The Company continued the effort to reduce the unsafe conditions in order to minimize working conditions and environment, which endanger the safety and health of employees.
/ 304 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
KINERJA KESEHATAN KERJA
OCCUPATIONAL HEALTH PERFORMANCE
Aspek lain yang menjadi perhatian Perusahaan dalam penerapan HSSE adalah kesehatan kerja. Dalam penerapannya, kesehatan kerja di lingkup Pertamina EP menjadi dua bagian: 1. Kinerja kesehatan yang ditangani oleh HSSE terkait kegiatan preventif, promotion, dan assessment. 2. Kinerja kesehatan yang ditangani oleh bagian Medical Pertamina EP.
Another aspect of the Company’s concern in the HSSE application is occupational health. In its implementation, occupational health within Pertamina EP is divided into two departments: 1. Performance of health handled by HSSE related to preventive, promotion, and assessment activities. 2. Performance of health handled by Pertamina EP Medical department.
Anggaran yang disediakan diperuntukan bagi pengelolaan kesehatan kerja, meliputi evaluasi dan kajian, pengukuran potensi bahaya kesehatan pada lingkungan kerja di Field dan pemboran, pembuatan promosi baik melalui media cetak maupun elektronik. Selain itu, Perusahaan juga melaksanakan pelatihan-pelatihan dan juga sosialisasi.
The budget is earmarked for occupational health management, covering evaluation and assessment, measurement of potential health hazards of the working environment at the Fields and drilling, production of promotion through print and electronic media. In addition, the Company also organized training and dissemination.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 305 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA 2015
OCCUPATIONAL HEALTH MANAGEMENT 2015
Program dan kegiatan pengelolaan kesehatan kerja yang dilaksanakan sepanjang tahun 2015, meliputi: a. Upskilling dan Penyusunan Dokumen Health Risk Assessment Kegiatan ini dilakukan di seluruh Field meliputi penilaian risiko seluruh kegiatan di Field terhadap aspek bahaya kimia, fisika, biologi, ergonomi dan psikososial. Program dilakukan bekerjasama dengan Universitas Indonesia pada September-Desember 2015.
Occupational health programs and management activities conducted throughout 2015, include: a. Upskilling and Document Preparation of Health Risk Assessment This activity is carried out at all Fields, which includes risk assessment of all activities at the Fields over aspects of chemical, physical, biological, ergonomic and psychosocial hazards. The program was conducted in collaboration with the University of Indonesia in September to December 2015.
b. Peningkatan Kenyamanan Kantin Untuk lebih meningkatkan kenyamanan di kantin, telah dilaksanakan assessment kelayakan 13 Kantin Milik dan 10 Kantin Non Milik pada kegiatan operasi produksi dan pemboran, termasuk di dalamnya pemeriksaan kelayakan makanan dari aspek fisik, kimia dan biologi. Kegiatan ini dilaksanakan pada April-Juni 2015.
b. Improvement of Canteen Comfort To further increase the comfort in the canteen, has conducted a feasibility assessment of 13 Own Canteens and 10 Non-Own Canteens at production and drilling operations, including examination of the feasibility of food from physical, chemical and biological aspects. These activities were conducted in April to June 2015.
c. Program Ergonomi i. Penerapan Workbreaksystem, melalui pemasangan program aplikasi komputer “Workbreaksystem” di seluruh PC di Pertamina EP, baik Pusat maupun seluruh Field). Sistem ini akan mengharuskan pekerja beristirahat bekerja di depan komputer selama 1-2 menit (jika bekerja kontinyu selama minimal 1 jam) untuk melakukan stretching dengan mengikuti animasi stretching yang tampil di dalam komputer). Program ini mulai diterapkan pada bulan Februari 2015. ii. Ergonomi Risk Assessment, yang merupakan penilaian risiko ergonomi dengan menggunakan Metode RULA secara aktual terhadap aktivitas perkantoran khususnya para pekerja yang beraktivitas di depan komputer. Assessment pilot telah dilakukan di Kantor Pusat dan Kantor Asset 3 Cirebon pada bulan Juli 2015.
c. Ergonomics Program i. Application of Workbreaksystem, through the installation of “Workbreaksystem” computer application program in all PC units at Pertamina EP, both Head Office and all Fields). This system would require employees who work in front of computer to have a break for 1-2 minutes (after working continuously for at least 1 hour) to perform stretching by following stretching animations that appear on the computer). This program has been implemented since February 2015. ii. Ergonomic Risk Assessment, which is an ergonomic risk assessment using actual RULA method for office activities, especially the employees who work in front of the computer. The assessment pilot has been carried out in the Head Office and the Office of Asset 3, Cirebon, in July 2015.
d. Program Promosi Kesehatan Kerja i. Pembuatan video promosi OH-IH untuk top 5 Hazard dan tatacara P3K dan didistribusikan ke seluruh Field sebagai bahan promosi kesehatan kerja di lapangan. ii. Pembuatan dan pemasangan leaflet dan poster Kesehatan kerja didistribusikan di Kantor Pusat dan seluruh Field. iii. Melaksanakan broadcast promosi kesehatan kerja secara rutin di intranet Pertamina
d. Program Promosi Kesehatan Kerja i. Production of the OH-IH promotional video for the top 5 Hazards and First Aid procedures, and distributed to all fields as occupational health promotional material in the fields. ii. Production and installation of occupational health leaflets and posters distributed to the Head Office and all Fields. iii. Carry out occupational health promotion broadcast regularly on Pertamina intranet
/ 306 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
e. Pemantauan Kesehatan Lingkungan Kerja (Industrial Hygiene Monitoring) i. Area Monitoring, yang merupakan program rutin pengukuran aspek industrial hygiene di seluruh Field di Pertamina EP khususnya aspek fisika, kimia dan biologi. Kegiatan ini dilakukan bekerjasama dengan PT Petrolab dan dilaksanakan pada September-Desember 2015. ii. Personal Monitoring, yang ditujukan untuk pengukuran benzene dan kebisingan pada operator yang berpotensi terpapar benzene dan kebisingan di seluruh Field. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan PT Petrolab pada bulan SeptemberDesember 2015.
e. Industrial Hygiene Monitoring
f. Penyempurnaan Sistem Tata Kerja OH-IH Pembuatan dan penyempurnaan Sistem Tata Kerja terkait OH-IH seperti Pedoman Pest Control, TKO Risk Assessment, dan TKI Monitoring aspek Kesehatan Lingkungan kerja.
f. Improvement of OH-IH Working Procedure System Developing and improvement of the Work Procedures System related to OH-IH such as Pest Control Guidelines, Risk Assessment Organizational Work Procedure (TKO) and Monitoring Individual Work Procedure (TKI) in Industrial Hygiene Monitoring aspect.
Untuk mendukung pengelolaan kesehatan kerja bagi pekerja, Pertamina EP telah melengkapi setiap Lapangan dengan fasilitas kesehatan yang terdiri atas: • Kotak P3K. • Klinik (tenaga medis dan paramedis internal atau langganan). • Pelatihan First Aider.
To support the management of occupational health for employees, Pertamina EP has equipped each field with medical facility, consisting of: • First Aid Box. • Clinic (internal or regular medical and paramedical personnel). • First Aider Training.
i. Area Monitoring, which is a program of regular measurements of industrial hygiene aspects at all Pertamina EP’s Fields, particularly physical, chemical and biological aspects. This activity was carried out in cooperation with PT Petrolab and implemented in September-December 2015. ii. Personal Monitoring, which is intended to measure benzene and noise on operators that are potentially exposed to benzene and noise in all fields. This activity was carried out in cooperation with PT Petrolab in September-December 2015.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 307 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Realisasi Pengobatan Selama tahun 2015 Pertamina EP merealisasikan biaya pengobatan sebesar Rp26.821.117.607 dengan peruntukan: 1. Biaya pengobatan Pekerja Rp13.482.234.677. 2. Biaya pengobatan untuk keluarga Pekerja Rp13.338.882.930.
Medical Treatment Realization During 2015, Pertamina EP realized medical expenses of IDR26,821,117,607, with the designation:
Pemeriksaan Kesehatan Secara berkala juga dilakukan pemeriksaan kesehatan kepada setiap pekerja, terutama bagi yang memiliki risiko tinggi gangguan kesehatan kerja maupun penyakit akibat kerja. Tujuan pemeriksaan kesehatan adalah mendeteksi secara dini ada tidaknya penyakit yang diderita sehingga dapat segera dilakukan tindakan medis diperlukan. [G4-
Medical Check-up Periodically, medical check-ups are also performed to every employee, especially for those who have a high risk of occupational health or occupational diseases. The purpose of medical check-up is for early detection of disease that requires medical procedure. [G4-LA7]
1. Medical expenses for employees IDR13,482,234,677. 2. Medical expenses for employee’s family IDR13,338,882,930.
LA7]
Jenis Penyakit Utama Pekerja dan Tindakan Lanjut Jenis Penyakit Utama Pekerja dan Tindakan Lanjut Jenis Penyakit Type of Disease
Persentase Percentage
Bentuk Tindak Lanjut Form of Follow up
Berat Badan Berlebih (SF) Overweight
76.4%
Edukasi perorangan dan kelompok, berupa konseling pribadi, broadcasting, ceramah, program penurunan BB Education for individuals and groups, in the form of personal counseling, broadcasting, lectures, weight loss program
Hiperkolesterolemia (SF) Hypercholesterolemia
50.1%
Edukasi perorangan dan kelompok, berupa konseling pribadi, broadcasting, ceramah, program penurunan BB Education for individuals and groups, in the form of personal counseling, broadcasting, lectures, weight loss program
Hipertensi Sistolik (SF) Systolic hypertension
5.6%
Edukasi perorangan dan kelompok, berupa konseling pribadi, broadcasting, ceramah, program penurunan BB Education for individuals and groups, in the form of personal counseling, broadcasting, lectures, weight loss program
K3 BAGI MITRA KERJA [G4-LA14]
OHS FOR PARTNERS [G4-LA14]
Setiap mitra kerja/kontraktor Pertamina EP diharuskan menerapkan praktik-praktik kesehatan dan keselamatan kerja (K3), sebagai bagian dari sistem manajemen kesehatan, keselamatan dan lingkungan (health, safety and environmental atau HSE) pada seluruh pekerjaan yang sudah ditetapkan.
Each partner/contractor of Pertamina EP is required to implement required to occupational health and safety (OHS) practices, as part of the of health, safety and environmental (or HSE) management system at all the jobs that have been set.
Penerapan Sistem Manajemen HSE Kontraktor berdasar Pedoman Sistem Manajemen HSE Kontraktor No.A003/ EP5000/2009-S0, dengan memberlakukan Contractor Safety Management System (CSMS) bagi mitra kerja/ kontraktor.
Contractor HSE Management System is based on Contractor HSE Management System Guideline No.A003/ EP5000/2009-S0, by imposing a Contractor Safety Management System (CSMS) for partners/contractors.
/ 308 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Pembentukan tim CSMS | CSMS team formation Peningkatan keahlian tim CSMS | CSMS team expertise improvement Sosialisasi CSMS kepada internal | Internal CSMS dissemination
Implementasi Sistem Manajemen Kontraktor
Sosialisasi CSMS kepada kontraktor | CSMS dissemination to contractor Pembuatan penilaian risiko | Risk assessment Klinik bimbingan VSMS | VSMS coaching clinic
Contractor Management System Implementation
Prakualifikasi CSMS | CSMS pre-qualification Perencanaan HSE di dalam TOR | HSE planning in TOR Pelaksanaan prakerja | Pre-employment implementation Pelaksanaan WIP | WIP implementation Evaluasi akhir | Final evaluation
KEBEBASAN BERSERIKAT
FREEDOM OF ASSOCIATION
Pertamina EP menjamin hak berserikat para pekerja, dan mendukung keberadaan Serikat Pekerja Pertamina EP (SP-Pertamina EP). Selama tahun 2015 tidak ada peristiwa yang diindikasikan sebagai bentuk-bentuk penghalangan pada kebebasan berserikat bagi para pekerja. [G4-HR4]
Pertamina EP guarantees the freedom of association of employees, and supports the existence of Workers Union of Pertamina EP (SP-Pertamina EP). During 2015 there were no events that indicated as obstruction forms on freedom of association for employees. [G4-HR4]
Bersama SP-Pertamina EP sebagai perwakilan pekerja, manajemen telah menyusun, menyepakati dan menetapkan perjanjian kerja bersama (PKB). Keberadaan PKB yang berlaku akan melindungi seluruh pegawai Pertamina EP. PKB yang berlaku akan menjadi rujukan dalam penyelesaian bilamana terjadi perselisihan dalam hubungan ketenagakerjaan dengan Perusahaan. [G4-11]
Together with SP-Pertamina EP as representative of the employees, the management has formulated, agreed and established collective labor agreement (CLA). The current CLA will protect all employees of Pertamina EP. The existing CLA will be a reference for the resolution of disputes in the industrial relations with the Company. [G4-11]
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 309 /
EKONOMI DAN TANGGUNG JAWAB TERHADAP KONSUMEN ECONOMY AND CONSUMER RESPONSIBILITIES
Hal utama dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan terkait ekonomi dan tanggung jawab terhadap konsumen adalah kemampuan Pertamina EP untuk menjaga tingkat produksi siap jual (lifting). Selain itu, juga terkait dengan tanggung jawab komersialitas minyak mentah maupun gas bumi. Isu utama yang dihadapi perusahaan minyak dan gas (migas) termasuk juga Pertamina EP pada tahun 2015 adalah bagaimana tetap mampu meraih keuntungan meskipun harga minyak dunia rendah. Perusahaan menyikapi isu tersebut melalui sinergi dengan pihak-pihak internal maupun eksternal dalam pemanfaatan teknologi dan proses produksi.
The main factor in the implementation of social and environmental responsibility in economic aspect and the responsibility towards consumer is Pertamina EP’s ability to maintain levels of ready for sale production (lifting). In addition, it is also related to the responsibility of crude oil and natural gas commerciality. The main issue faced by oil and gas companies, including Pertamina EP in 2015 was to remain able to gain profit despite low world oil prices. The Company addressed this issue through synergies with internal and external parties in the use of technology and production process.
/ 310 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 311 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
MEMBANGUN SINERGI UNTUK TEKNOLOGI DAN PROSES [IR8] Building Synergy For Technology and Process
SINERGI INTERNAL
INTERNAL SYNERGY
Salah satu tantangan yang dihadapi Pertamina EP dalam menjaga pertumbuhan produksi minyak mentah dan gas bumi adalah kondisi sebagian besar sumur di Lapangan (Field) yang memasuki usia matang. Sinergi yang terbangun di antara fungsi-fungsi internal Perusahaan ditujukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan proses produksi.
One of the challenges faced by Pertamina EP in maintaining growth in crude oil and natural gas production is the condition of most wells in the Fields, which entered the age of maturity. Synergies that were built among the Company’s internal functions aimed at optimizing the use of technology and production process.
Sinergi antar fungsi internal juga dilakukan untuk mendapatkan sumber-sumber cadangan baru migas, serta mempercepat proses produksi komersial pada sumur-sumur eksplorasi.
Synergy among internal functions is also implemented to acquire new sources of oil and gas reserves, as well as to accelerate the commercial production process of exploration wells.
SINERGI EKSTERNAL
EXTERNAL SYNERGY
Sinergi dengan pihak eksternal juga dibangun dengan perusahaan migas lain, terutama yang memiliki hamparan cadangan hidrokarbon di wilayah yang juga menjadi area kerja Pertamina EP. Sinergi tersebut diwujudkan melalui Perjanjian Unitisasi.
Synergy with external parties is also built with other oil & gas companies, particularly those with tract of hydrocarbon reserves in the same area with Pertamina EP’s working area. The synergy is realized through unitization agreement.
Pertamina EP juga membangun sinergi dengan sesama anak perusahaan PT Pertamina (Persero), baik terkait kegiatan operasional maupun optimalisasi aset. Sinergi lain yang juga penting adalah sinergi dengan masyarakat setempat, agar mereka dapat pula memperoleh manfaat atas kehadiran Pertamina EP . [G4-EC8]
Pertamina EP also built synergy with other subsidiaries of PT Pertamina (Persero), both in operating activities and asset optimization. Another important synergy is synergy with the local community, so that they can also benefit from the presence of Pertamina EP. [G4-EC8]
/ 312 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PENCAPAIAN DAN KINERJA EKONOMI 2015 Economic Achievements and Performance 2015
PEROLEHAN NILAI EKONOMI
ECONOMIC VALUE GENERATION
Penurunan harga minyak dunia yang diikuti oleh turunnya harga jual minyak mentah produksi Pertamina EP menjadi faktor yang mempengaruhi pencapaian dan kinerja Perusahaan selama tahun 2015. Turunnya lifting minyak mentah dan gas bumi berimbas pada besaran nilai ekonomi yang didapat, serta besaran nilai ekonomi yang didistribusikan kepada segenap pemangku kepentingan.
Declining world oil prices followed by the decline in the selling price of Pertamina EP’s crude oil production were factors affecting the Company’s achievements and performance during 2015. The decline in crude oil and natural gas lifting affected the generated and distributed economic value to all stakeholders. [G4-EC1]
[G4-EC1]
Penjualan dan komersialitas minyak mentah dan gas bumi tersebut merupakan sumber penerimaan Perusahaan. Selama tahun 2015 Pertamina EP tidak menerima bantuan finansial apa pun dari Pemerintah. [G4-EC1. G4-
Crude oil and natural gas sales and commerciality were sources of revenue for the Company. During 2015, Pertamina EP did not receive any financial assistance from the Government. [G4-EC1. G4-EC4]
EC4]
Di sisi lain, fluktuasi nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) terhadap rupiah Indonesia (IDR) turut mempengaruhi biaya operasional maupun biaya produksi selama tahun 2015. Meskipun demikian, Perusahaan tidak mengeluarkan biaya signifikan sebagai akibat terganggunya kegiatan operasional maupun produksi akibat perubahan iklim. [G4-
On the other hand, fluctuations in the exchange rate of the US dollar (USD) against the Indonesian rupiah (IDR) also affected the operating and production costs during 2015. However, the Company did not spend significant amount of funds as the costs for disruption of operations and production due to climate change. [G4-EC2]
EC2]
EKSPLORASI DAN PENEMUAN CADANGAN BARU
EXPLORATION AND DISCOVERY OF NEW RESERVES
Perusahaan terus melakukan berbagai kegiatan eksplorasi untuk mendapatkan cadangan baru migas. Sepanjang tahun 2015, kegiatan eksplorasi dilakukan dengan sangat selektif sebagai tindak lanjut dari kebijakan efisiensi. Sebagai langkah penyesuaian, Pertamina EP melakukan revisi dan mengurangi kegiatan eksplorasi.
The Company continues to conduct exploration activities to acquire new reserves of oil and gas. Throughout 2015, exploration activities were carried out very selectively as a follow-up of efficiency policy. As an adjustment, Pertamina EP revised and reduced exploration activities.
Survei seismik 2D yang awalnya ditargetkan 2.197 kilometer (km), direvisi menjadi 509 km. Sementara, survei seismik 3D awalnya direncanakan 1.180 km² diubah menjadi 658 km².
The 2D seismic survey, which was originally targeted at 2,197 kilometers (km), had been revised to 509 km. Meanwhile, the 3D seismic survey, which was originally planned at an area of 1,180 km2, was revised into 658 km2.
Sepanjang tahun 2015, Pertamina EP merealisasikan survei seismik 2D sepanjang 597 km dan 1.214 km² untuk survei seismik 3D. Realisasi survei seismik Pertamina EP membuahkan penghargaan dari SKK Migas, sebagai apresiasi kinerja survei seismik terbaik tahun 2015.
Throughout 2015, Pertamina EP realized 2D seismic survey along 597 km and 1,214 km2 of 3D seismic survey. Realization of Pertamina EP’s seismic surveys resulted in the award from SKK Migas, as the appreciation for the best seismic survey performance in 2015.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 313 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Kegiatan survei seismik yang dilaksanakan tahun 2015 meliputi survei Garcinia dan Seremban di Sumatera Utara, survei Karbela dan Selingsing di Sumatera Selatan, survei Akasia Besar di Jawa Barat, survei Lumajang di Jawa Timur, survei Tanjung dan Bunyu di Area Kalimantan serta survei Kupalanda di Papua.
Seismic survey activities undertaken in 2015 included Garcinia and Seremban surveys in North Sumatra, Karbela and Selingsing surveys in South Sumatra, Akasia Besar survey in West Java, Lumajang survey in East Java, Tanjung and Bunyu surveys in Kalimantan Area and Kupalanda survey in Papua.
EKSPLOITASI
EXPLOITATION
Sepanjang tahun 2015 Pertamina EP juga mengurangi kegiatan pengeboran sumur eksploitasi, dari target 128 sumur eksploitasi sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) menjadi 26 sumur.
Throughout 2015, Pertamina EP also reduced drilling activities of exploitation wells, from the target of 128 exploitation wells according to Corporate Work Plan and Budget (RKAP) to 26 wells.
Pekerjaan workover dan kerja ulang pindah lapisan (KUPL) juga mengalami perubahan, dari rencana awal 40 kerja workover menjadi 13. Sementara, KUPL dari semula direncanakan 40 pekerjaan direvisi menjadi 34 pekerjan.
Workover and KUPL also changed, from the initial plan of 40 jobs to 13 jobs. Meanwhile KUPL was originally planned at 40 jobs and revised to 34 jobs.
PENGEMBANGAN GAS BUMI
GAS DEVELOPMENT
Strategi lain Pertamina EP untuk tetap mendatangkan keuntungan di saat kondisi industri migas sedang terpuruk adalah dengan berfokus kepada pengembangan gas bumi. Hal ini didasari pertimbangan bahwa gas bumi dinilai memiliki peluang lebih bagus. Perusahaan berupaya mengoptimalkan revenue melalui identifikasi peluang penambahan revenue dari gas bumi di seluruh Asset.
Another strategy of Pertamina EP to remain profitable in the unfavorable current condition of oil & gas industry is to focus on the development of natural gas. It is based on the consideration that gas has better opportunities. The Company seeks to optimize revenue by identifying opportunities of additional revenue from natural gas at all Assets.
Gas bumi akan menjadi tumpuan Perusahaan untuk mendongkrak pendapatan pada masa mendatang. Beberapa Lapangan Pertamina EP memiliki potensi gas yang sangat besar, yaitu diantaranya Ramba, Pendopo, Prabumulih dan Sukowati.
Natural gas will become the Company’s mainstay to boost revenues in the future. Several Pertamina EP’s Fields have a very large gas potential, including Ramba, Pendopo, Prabumulih and Sukowati.
Peresmian Field Matindok Sebagai bagian dari strategi tersebut, Pertamina EP resmi mengalihkan status Proyek Pengembangan Gas Matindok menjadi Field Matindok yang menjadi bagian dari Asset 4.
Matindok Field Inauguration As part of this strategy, Pertamina EP officially changed the status of Matindok Gas Development Project to Matindok Field that is part of the Asset 4.
Sementara untuk tiga Proyek Pengembangan Gas (PPG) lain yaitu PPG Jawa, PPG Pondok Makmur dan PPG Paku Gajah sedang dalam penyelesaian. Dua PPG telah berproduksi, yaitu: 1. PPG Pondok Makmur telah memproduksi minyak mentah sebanyak 1.376 BOPD dan gas sebesar 20,75 MMSCFD. 2. PPG Paku Gajah memproduksi gas sebanyak 37,55 MMSCFD dan minyak sekitar 1.000 BOPD.
Meanwhile, three Gas Development Projects (PPG), PPG Java, PPG Pondok Makmur and PPG Paku Gajah were currently in progress. Two PPG have been producing, namely: 1. PPG Pondok Makmur has produced 1,376 BOPD of crude oil and 20.75 MMSCFD of gas.
/ 314 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
2. PPG Paku Gajah has produced 37.55 MMSCFD of gas and approximately 1,000 BOPD of oil.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN PROSES Technology Development and Process
Langkah strategis Pertamina EP untuk tetap mempertahankan tingkat produksi minyak mentah dan gas bumi adalah dengan melakukan pengembangan teknologi dan efisiensi proses produksi.
Pertamina EP’s strategic move to maintain the production level of crude oil and natural gas is to carry out technology development and production process efficiency.
Pengembangan teknologi dilakukan antara lain melalui inovasi yang terus menerus dilakukan para pekerja Pertamina EP. Inovasi-inovasi tersebut telah memberikan hasil positif sepanjang tahun 2015.
Technology development is conducted through continuous innovation done by employees of Pertamina EP. These innovations have given positive results throughout 2015.
Tubing Test Field Jatibarang Salah satu inovasi penting pada tahun 2015 adalah pengembangan alat tes tubing oleh Field Jatibarang. Inovasi ini bermanfaat besar pada pekerjaan work overwell services (WO-WS) di industri migas.
Jatibarang Field Tubing Test One of important innovations in 2015 was the development of tubing test equipment by Jatibarang Field. This innovation is very beneficial in the work over-well services (WO-WS) in the oil & gas industry.
Kegiatan WO-WS merupakan kegiatan rutin pada industri migas yang dilakukan untuk meningkatkan produksi. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini tidak kecil, dengan komponen terbesar adalah biaya sewa rig. Dalam kegiatan WO-WS, Field Jatibarang menggunakan lima unit rig. Dua unit rig merupakan milik Pertamina, sementara tiga lainnya adalah rig sewaan.
WO-WS is a routine activity in the oil & gas industry, which is conducted to increase production. The cost incurred for this activity is fairly substantial with the largest component is the rig renting cost. During WO-WS, Jatibarang Field used five rig units. Pertamina owned two units of the rigs, while the other three are rented rigs.
Untuk menekan biaya sewa rig, Functional Team WO-WS Field Jatibarang melakukan inovasi pemasangan tubing test plug. Alat tersebut ditempatkan pada ujung rangkaian pipa produksi dan rangkaian fracturing.
To control the cost of rig rental, WO-WS Functional Team of Jatibarang Field has made an innovation in tubing test plug installation. The equipment is placed at the end of the production pipeline and the fracturing circuit.
Pemasangan tubing test plug berhasil , mengurangi waktu pengeboran dari semula 27,47 jam menjadi 6,85 jam pada kegiatan pengeboran 2.000 meter. Hal ini berpengaruh positif pada efisiensi dan pengurangan biaya sewa. Nilai biaya yang dapat ditekan untuk realisasi Januari 2015 hingga Agustus 2015 sebesar USD296,889. Pada bulan Agustus 2015 - Desember 2015 diproyeksikan biaya dapat ditekan sebesar USD180,254. Sementara, potensi biaya sewa yang dapat ditekan pada Januari 2016 - Desember 2016 diperkirakan sebesar USD477,143.
The installation of tubing test plug managed to reduce the drilling time from originally 27.47 hours to 6.85 hours at 2,000 meter drilling activities. This is a positive effect on efficiency and reduction of rental cost. The cost was lowered for the realization in January 2015 to August 2015 to USD296,889. During August 2015 to December 2015 the costs were projected can be lowered by USD180,254. Meanwhile, the potential rental costs savings during January 2016 to December 2016 is estimated at USD477,143.
Manfaat lain dari inovasi tubing test adalah hasil produksi dari 28 sumur sebesar 505,15 BOPD, yang sebagian besar berasal dari sumur tertunda. Kinerja aspek HSE pun tercapai dengan lebih baik, didukung oleh berkurangnya ceceran CF/Mud yang bisa merusak lingkungan. Selain itu, juga tercipta rasa aman pada pekerja rig.
Another benefit of tubing test innovation is the production from 28 wells amounted to 505.15 BOPD, which mostly originated from pending wells. HSE aspect performance achievement improved, supported by reduced CF/Mud spills that could damage the environment. Moreover, it also created a sense of security for the rig workers.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 315 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PKM Field Pendopo Field Pendopo mengembangkan inovasi yang digagas Proyek Kendali Mutu (PKM), yakni PKM PDP dan PKM Siap Tempur. PKM PDP dibentuk pada 2 Januari 2015, sementara PKM Siap Tempur dibangun pada pada 1 Agustus 2014.
PKM Pendopo Field Pendopo Field developed an innovation intiated by Quality Control Project (PKM), namely PKM PDP and PKM Siap Tempur. PKM PDP was formed on January 2, 2015, while PKM Siap Tempur was established on August 1, 2014.
PKM PDP menampilkan hasil inovasi re-engineering fasilitas produksi, melakukan kalkulasi ulang terhadap operasi separator dan juga scrubber, reaktivasi operasi separator dan scrubber serta penambahan jalur piping system untuk suction compressor.
PKM PDP showed the results of re-engineering innovation of production facilities, performing a recalculation of the operation of separator and scrubber, reactivation of separator and scrubber operation, as well as the addition of piping system track for suction compressor.
PKM Siap Tempur melakukan re-engineering management control system pada gas dehydration unit (DHU), modifikasi terhadap management control system dengan memanfaatkan asset idle yaitu flame gard ignition (FGI-100), serta melakukan good conditioning vessel accumulator.
PKM Siap Tempur carried out re-engineering management control system in gas dehydration unit (DHU), modification to the management control system by utilizing idle assets, flame gard ignition (FGI-100), as well as performing good conditioning vessel accumulator.
Hasil dari inovasi tim PKM PDP memperlihatkan bahwa kualitas yang dikompresi menjadi lebih baik (lebih kering) sehingga tidak mengganggu operasi kompresor. Selain itu, tidak ada lagi downtime compressor. Hasil positif lainnya adalah meningkatnya produksi gas sebesar 10 MMscfd, berkurangnya blowdown flare dari 5 MMSCFD menjadi 0,6 MMSCFD, serta adanya efisiensi melalui penghematan konsumsi glycol dari 50 liter/ hari menjadi 40 liter/ hari. Selain itu, terdapat value creation selama 38 hari pengamatan sebesar Rp24 miliar, atau selama satu tahun sebesar Rp231 miliar.
PKM PDP team innovation resulted in the quality of compressed gas was improved (drier) so it did not disrupt the compressor operation. In addition, there is no longer compressor downtime. Another positive outcome was production increased by 10 MMSCFD of gas, reduced blowdown flares from 5 MMSCFD to 0.6 MMSCFD, as well as the efficiency through glycol consumption savings of 50 liters/day to 40 liters/day. In addition, there was value creation during the 38 days of observation of IDR24 billion, or during the year amounted to IDR231 billion.
Kegiatan yang dilakukan PKM Siap Tempur juga berkontribusi pada pengurangan kadar air gas sales dari semula 40-50 Lb/MMscfd menjadi 5,6-6 Lb/MMscfd. Hal ini menforong peningkatan kepuasan konsumen gas dengan skor 4,7 (skala 1-5). [G4-PR5]
Activities undertaken by PKM Siap Tempur also contributed to the reduction of water content of gas sales from initially 40-50 Lb/MMSCFD to 5.6-6 Lb/MMSCFD. It led to increase in gas consumer satisfaction with a score of 4.7 (scale 1-5). [G4-PR5]
Manfaat lain adalah efek terhadap rerata korosi (corrosion rate) 0,003 in/Y, gain pengukuran gas sales sebesar 2,5 MMscfd, serta value creation dari 10 Desember 2014 – Juli 2015 sebesar USD3,246,375.6 dan proyeksi hasil proyek sebesar USD4,942,614 serta potensi sebesar USD5,387,672.
Another benefit was the effect on the average corrosion rate of 0.003 in/Y, the measurement gain of 2.5 MMSCFD of gas sales, as well as value creation from December 10, 2014 to July 2015 amounted to USD3,246,375.6 and the projected results of the project amounted to USD4,942,614, as well as potential of USD5,387,672.
GKM Madeceng Field Ramba Gugus Kendali Mutu (GKM) Madeceng adalah gugus Program Pengembangan Lanjut atau Continuous Improvement Program (CIP). Anggota tim ini adalah lima personil Fungsi WOWA Field Ramba.
QCC Madeceng of Ramba Field Quality Control Circle (QCC) Madeceng is a Continuous Improvement Program (CIP) group. The team members are five personnel of WOWA Function of Ramba Field.
Tim berhasil melakukan inovasi mengurai persoalan fishing job di Field Ramba, yang selalu menjadi hambatan dalam kegiatan WO-WS. Fishing job disebabkan adanya unconventional fish atau objek asing di dalam sumur migas yang tidak biasa.
The team managed to make an innovation to unravel the problems of fishing jobs in Ramba Field, which have always been an obstacle in the WO-WS activities. Fishing jobs were due to the unconventional fish or foreign objects in the oil & gas wells that are unusual.
/ 316 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Fishing tool konvensional yang ada saat ini kurang efektif untuk menyelesaikan kendala tersebut. Kondisi ini diatasi Gugus QCC Madeceng dengan mendesain alat pancing sesuai kondisi dan mekanikal status dari sumur MJ-67 yang diberi nama Mouse Trap MDC-01 dan Wire Spear MDC-02.
Conventional fishing tools currently available are less effective to solve these problems. QCC Madeceng Cluster addressed this condition by designing fishing tools according to the conditions and the mechanical status of MJ-67 wells, which were named Mouse Trap MDC-01 and Wire Spear MDC-02.
Dengan peralatan baru tersebut fishing job memerlukan waktu yang lebih pendek, dari biasanya dua pekan menjadi hanya dua hari. Dengan demikian terjadi efisiensi waktu dan biaya sewa rig, dari sebelumnya sekitar USD58,450 menjadi USD8,350. Selain itu, biaya pabrikasi unconventional fishing tool menjadi jauh lebih murah yaitu sebesar USD799 dibanding pembelian fishing tool conventional yang mencapai USD9,496.
With the new equipment, the fishing job requires a shorter time, from usually two weeks to just two days. Thus there were the efficiency of time and rig rental cost, from previously around USD58,450 to USD8,350. In addition, manufacturing costs of unconventional fishing tool became much cheaper at USD799 compared to the purchase of conventional fishing tool, which reached USD9,496.
Inovasi Gugus QCC Madeceng ini telah mendapatkan apresiasi di arena Changwon Exibition Convention Center (CECO), Gyeongnam, Korea Selatan.
Innovation of QCC Madeceng Cluster has earned appreciation in the Changwon Exhibition Convention Center (CECO), Gyeongnam, South Korea.
Inovasi I-Vendor PKM Cepot Tim yang terlibat dalam PKM Cepot terdiri atas tujuh orang dari Pertamina EP dan Fungsi CSS PT Pertamina (Persero). PKM Cepot Cs melakukan inovasi I-Vendor, berdasarkan permasalahan yang dihadapi dalam operasional pekerjaan. Salah satunya adalah persoalan komunikasi antara vendor dengan Bagian Keuangan Pertamina EP.
I-Vendor Innovation of PKM Cepot The team involved in PKM Cepot made up of seven people from Pertamina EP and CSS Function of PT Pertamina (Persero). PKM Cepot Cs made the I-Vendor innovation, based on the problems faced in the operations. One of the problems was communication between vendor and the Finance Department of Pertamina EP.
Aplikasi I-Vendor dibuat untuk mengatasi hambatan komunikasi yang kerap terjadi. Aplikasi tersebut mulai diperkenalkan pada 1 Juli 2015, dan berhasil menyediakan informasi progress invoice secara real time dan online.
I-Vendor application was made to overcome the communication barriers that often occur. The application was introduced on July 1, 2015, and managed to provide progress invoice information in real time and online.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 317 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
TANGGUNG JAWAB TERHADAP KONSUMEN Responsibility Toward Consumers PENJUALAN MINYAK MENTAH
CRUDE OIL SALES
Produksi minyak mentah Pertamina EP dijual sepenuhnya kepada PT Pertamina (Persero), sebagai bagian dari strategi ketahanan energi nasional. Hal ini menjadikan PT Pertamina (Persero), yang juga merupakan induk perusahaan, menjadi satu-satunya konsumen produk minyak mentah Perusahaan.
Pertamina EP’s crude oil production is sold entirely to PT Pertamina (Persero), as part of a national energy security strategy. It makes PT Pertamina (Persero), which is also the parent company, being the only consumer of the Company’s crude oil products.
Transaksi yang terjadi antara Pertamina EP dengan PT Pertamina (Persero) berlangsung dalam mekanisme transparan dan mengacu tata kelola perusahaan yang baik. Pertamina EP senantiasa berkomitmen menjaga pasokan dan memberikan layanan terbaik kepada PT Pertamina (Persero).
Transactions between Pertamina EP and PT Pertamina (Persero) are carried out in a transparent mechanism and refers to good corporate governance. Pertamina EP is always committed to maintaining supply and provides the best service to PT Pertamina (Persero).
Perusahaan telah menerapkan mekanisme untuk melayani pengaduan terkait produk minyak mentah yang diserahkan. Pengaduan disampaikan melalui surat kepada Perusahaan dan ditembuskan kepada SKK Migas. [G4-PR5]
The Company has implemented a mechanism to handle complaints regarding crude oil products delivered. The complaints are submitted by mail to the Company and copied to SKK Migas. [G4-PR5]
/ 318 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PENJUALAN GAS BUMI
NATURAL GAS SALES
Produk gas bumi Pertamina EP sebagian besar dijual kepada badan usaha milik negara (BUMN) di bidang industri listrik, pupuk dan distribusi gas. Sebagian kecil lainnya dijual kepada perusahaan-perusahaan swasta nasional.
Pertamina EP’s natural gas products are mostly sold to state-owned enterprises (SOEs) in the sectors of power industry, fertilizer and gas distribution. Other small portion is sold to national private companies.
Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap para konsumen, Perusahaan senantiasa menjaga kelangsungan pasokan gas, baik dalam hal volume gas maupun tekanan gas. Selain itu Pertamina EP juga menyediakan fasilitas pengaduan melalui surat, dan secara berkala mengadakan koordinasi penyaluran migas, pertemuan koordinasi gas, koordinasi pengapalan dan workshop optimalisasi lifting secara berkala.
As a form of responsibility to consumers, the Company continues to maintain a constant supply of gas, both in terms of volume as well as gas pressure. In addition, Pertamina EP also provides the complaint handling facility by mail, and periodically coordinates the distribution of oil, gas coordination meetings, shipment coordination and lifting optimization workshops regularly.
Pengembangan Pasar Pertamina EP terus berupaya meningkatkan kepuasan dan kepercayaan konsumen, terkait upaya pemenuhan pasokan gas bumi. Komitmen ini membuahkan kepercayaan dan selama tahun 2015 Perusahaan menandatangani enam perjanjian jual beli gas bumi (PJBG).
Market Development Pertamina EP continues to improve the consumers’ satisfaction and trust on the efforts to fulfill the supply of natural gas. The Company earned their trust through this commitment, which resulted in the signing of six gas sales and purchase agreement (GSPA) during 2015.
Seluruh kontrak diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan domestik. Tiga kontrak untuk sektor kelistrikan, dua kontrak untuk sektor industri, dan satu kontrak untuk memenuhi kebutuhan produksi elpiji. Potensi penambahan pendapatan negara selama periode perjanjian jual beli sebesar USD587 juta atau sekitar Rp7,86 triliun. Uraian tentang PJBG yang telah ditandatangani, disampaikan pada bagian terpisah dalam Laporan ini.
All contracts are intended to meet domestic needs. They consisted of three contracts for the power sector, two contracts for the industrial sector and a contract to meet the needs of LPG production. Potential additional state revenues over the period of sales and purchase agreements are USD587 million, or about IDR7.86 trillion. The description of the GSPAs that have been signed is presented in a other section of this report.
Selain itu juga telah dilakukan amandemen perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan beberapa konsumen, yang menghasilkan kesepakatan perubahan harga jual gas rata-rata dari kurun waktu sebelumnya. Uraian tentang amandemen PJBG disampaikan pada bagian terpisah dalam Laporan ini.
There have also been amended gas sales and purchase agreements (GSPA) with several customers, which resulted in agreements on the average gas price change from the previous period. The description of GSPA amendment is presented in other section of this report.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 319 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PEMANTAUAN PROSES PENGADAAN
PROCUREMENT PROCESS MONITORING
Fungsi SCM melakukan pemantauan proses pengadaan yang menjadi bagian pengelolaan rantai pasokan secara berkesinambungan. Tujuan pemantauan adalah memastikan jaminan kualitas barang dan jasa melalui penerapan sistem pengawasan pengadaan, sertifikasi mutu serta ketentuan keselamatan, kesehatan dan lindung lingkungan (health, safety and environmental atau HSE)
SCM Function continuously monitors procurement process that is part of supply chain management. The monitoring is conducted to ensure quality assurance of goods and services, through the implementation of procurement surveillance system, quality certification and the provision of safety, health and environment (HSE).
Pemantauan dilaksanakan antara lain melalui penerapan sertifikasi mutu, kepatuhan pada aspek-aspek Health, Safety and Environmental (HSE), serta tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
The monitoring is carried out through the implementation of quality certification, compliance with aspects of Health, Safety and Environment (HSE), as well as the domestic component level (DCL).
Sertifikasi Mutu Pertamina EP menerapkan proses pengadaan dalam pengelolaan rantai pasokan yang memenuhi standar internasional melalui sertifikasi ISO.
Quality Certification Pertamina EP implements procurement process in supply chain management that meets the international standards through ISO certification.
Sertifikasi ISO Pengelolaan Rantai Pasokan ISO Certification on Supply Chain Management Standar ISO ISO Standard
Fungsi Pelaksana Operating Function
Perihal Subject
ISO 9001:2008
SCM dan GS Kantor Pusat SCM and GS at Head Office
Pengadaan barang dan jasa. Procurement of goods and services
ISO 27001:2005
SCM dan GS Kantor Pusat SCM and GS at Head Office
Keamanan data dan informasi. Security of data and information.
ISO 27001:2013
SCM dan GS Kantor Pusat SCM and GS at Head Office
Keamanan data dan infomasi terkait fisik dokumen. Security of data and information related to physical document.
ISO 9001:2008
SCM dan GS Asset 3 SCM and GS of Asset 3
Penyediaan barang dan jasa serta pengelolaan hubungan dengan pelanggan. Supply of goods and services, customer relation management.
ISO 9001:2008
SCM dan GS Asset 2 Field Pendopo SCM and GS of Asset 3 at Pendopo Field
Kegiatan kelogistikan meliputi penerimaan barang, inventaris dan angkutan. Logistic activities including goods receipt, inventory and transportation.
ISO 9001:2008
SCM dan GS Asset 2 Field Adera SCM and GS at Asset 2 of Adera Field
Kegiatan kelogistikan meliputi penerimaan barang, inventaris dan angkutan. Logistic activities including goods receipt, inventory and transportation.
ISO 9001:2008
SCM dan GS Asset 2 Field Limau SCM and GS at Asset 2 of Limau Field
Kegiatan kelogistikan meliputi penerimaan barang, inventaris dan angkutan. Logistic activities including goods receipt, inventory and transportation.
ISO 9001:2008
SCM dan GS Asset 2 Field Prabumulih SCM and GS at Asset 2 of Prabumulih Field
Kegiatan kelogistikan meliputi penerimaan barang, inventaris dan angkutan. Logistic activities including goods receipt, inventory and transportation.
Selain itu Perusahaan mematuhi standarisasi kontrak, proses, form, dan instruksi kerja sesuai ketentuan SKK Migas dan PTK 007 Revisi 2. Ketentuan keharusan pemenuhan standar mutu kemudian disosialisasikan kepada vendor, sehingga mereka bisa ikut menerapkan sebagai praktik terbaik tata kelola perusahaan.
/ 320 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
The Company complies with standards of contract, process, form, and working instructions in accordance with SKK Migas and PTK 007 Revision 2. The requirements for compliance with these quality standards are then disseminated to vendors, thus they can participate in applying best practices of good governance.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Health, Safety, Environment (HSE) Ketentuan mengenai HSE tercantum dalam kontrak jasa dan kesepakatan kerja dengan vendor. Ketentuan yang diatur, diantaranya menjamin pemenuhan kesehatan dan keamanan kerja bagi pekerja kontraktor, mengurangi angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta membangun citra positif perusahaan.
Health, Safety, Environment (HSE) HSE provisions stipulated in the contract of service and work agreement with vendors as well as TAC and KSO partners, among others, ensure compliance with occupational health and safety for the contractors’ workers, reduce the number of occupational accidents and disease, as well as build the Company’s positive image.
Perusahaan ikut bertanggung jawab untuk memastikan para penyedia jasa telah mendapatkan Sertifikasi Sistem Manajemen Health, Safety & Environment (SMHSE) untuk pekerjaan jasa berisiko tinggi kepada penyedia jasa.
The Company is also responsible to ensure the vendors to get certification on Health, Safety & Environment Management System (SMHSE) for high-risk jobs to vendors.
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) adalah suatu batasan atau nilai yang mereprentasikan berapa tingkat kandungan lokal dalam negeri dalam suatu produk barang/jasa. Pertamina EP berupaya mendapatkan kebutuhan barang dan jasa dengan nilai TKDN signifikan.
Domestic Component Level (DCL) Domestic Component Level (DCL) is a threshold or a value that represents the level of local content of good/services. Pertamina EP tries to acquire goods and services with significant DCL value.
Hal ini dilakukan untuk membantu menumbuhkan industri nasional melalui penyerapan produk-produk mereka sebagai komponen barang maupun jasa yang dipasok kepada Pertamina EP. Dengan demikian industri nasional ikut merasakan manfaat tidak langsung dari keberadaan Pertamina EP. [G4-EC9]
This is aimed to support national industry through the absorption of their products as a component of the goods or services supplied to Pertamina EP. Thereby, the national industry will benefit indirectly from the presence of Pertamina EP. [G4-EC9]
Persentase Pelaksanaan Komitmen TKDN Percentage of DCL Commitment Implementation 2015 100% 2014 68.46% 2013 66.26%
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 321 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Profil Pertamina EP
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management discussion and analysis
SINERGI UNTUK MASA DEPAN
SYNERGY FOR THE FUTURE
Sinergi dan efisiensi menjadi kata kunci bagi Pertamina EP untuk melewati tantangan demi tantangan. Tidak hanya pada lingkup internal Perusahaan, tetapi juga sinergi dengan pihak-pihak luar (eksternal).
Synergy and efficiency are the key words for Pertamina EP to face the challenges. Not only in the Company’s internal environment, but also synergies with external parties.
Sinergi Sesama Anak Perusahaan Pertamina Salah satu sinergi penting yang digagas tahun 2015 dan akan mewarnai dinamika Pertamina EP pada masa depan adalah kerjasama dengan PT Patra Jasa, yang juga merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero).
Synergy with Fellow Subsidiaries of Pertamina One of the important synergies that was initiated in 2015 and will color the dynamics of Pertamina EP in the future is the cooperation with PT Patra Jasa, which is also a subsidiary of PT Pertamina (Persero).
Nota kesepahaman sebagai bentuk sinergi antara Pertamina EP dengan PT Patra Jasa ditandatangani pada 25 Mei 2015. Penandatanganan dilakukan oleh Presiden Direktur Pertamina EP dan Presiden Direktur PT Patra Jasa.
The memorandum of understanding as a form of synergy between Pertamina EP and PT Patra Jasa was signed on May 25, 2015. The signing was done by the President Director of Pertamina EP and the President Director of PT Patra Jasa.
Latar belakang kerjasama tersebut lahir dari kebutuhan Pertamina EP yang sifatnya tidak dapat ditunda lagi. Dalam jangka waktu dua tahun mendatang sewa kantor yang kini ditempati sebagai kantor pusat Perusahaan akan berakhir.
The partnership was formed due to Pertamina EP’s urgent need of office space. Within a period of two years the lease of office currently occupied as the head office of the Company, will expire.
Kompetensi dan pengalaman PT Patra Jasa yang bergerak di sektor properti diyakini bisa menjawab kebutuhan Pertamina EP akan keberadaan gedung perkantoran yang representatif. PT Patra Jasa akan mengoptimalkan Wisma Pertamina sebagai gedung perkantoran Pertamina EP.
The competence and experience of PT Patra Jasa that engaged in the property sector is believed to be able to meet Pertamina EP’s requirements of a representative office building. PT Patra Jasa will optimize Wisma Pertamina as office building of Pertamina EP.
Kegiatan pembangunan Wisma Pertamina sebagai gedung perkantoran Pertamina EP ditargetkan dimulai pada awal tahun 2016. Bangunan baru gedung perkantoran Pertamina EP diperkirakan akan terwujud sebelum tahun 2017, saat kontrak sewa gedung yang menjadi Kantor Pusat Pertamina EP sekarang ini berakhir.
The construction of Wisma Pertamina as the office building of Pertamina EP was targeted to begin in early 2016. The new office building of Pertamina EP is expected to be realized before 2017, when the lease contract of the current building of Pertamina EP’s Head Office ends.
/ 322 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Governance
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Informations
Sinergi dengan Masyarakat Sinergi dengan masyarakat di sekitar lokasi Lapangan (Field) pada masing-masing Asset merupakan hal yang penting. Sinergi tersebut antara lain diwujudkan melalui perjanjian bersama pengelolaan sumur tua di wilayah kerja Field Cepu di Asset 4.
Synergy with Community Synergy with the community around the site of Field in each Asset is an important factor. The synergy is realized through, among others, the collective agreement on the management of old wells in the working area of Cepu Field in Asset 4.
Dalam perjanjian bersama yang disepakati, Pertamina EP memberikan izin kepada empat paguyuban untuk mengelola sumur tua-sumur tua tersebut. Perjanjian ditandatangani langsung Presiden Direktur Pertamina EP dan wakil dari Paguyuban Wonomulyo, Paguyuban Wonocolo, Paguyuban Makmur Abadi, dan Paguyuban Sumur Agung.
In the collective agreement, Pertamina EP gives permission to four community groups to manage the old wells. The agreement was signed by President Director of Pertamina EP and representatives of Wonomulyo Community Group, Wonocolo Community Group, Makmur Abadi Community Group, and Sumur Agung Community Group.
Keempat paguyuban tersebut akan mengelola sumursumur tua di wilayah Kabupaten Blora dan Kabupaten Bojonegoro. Kerjasama tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi minyak Field Cepu, dengan tingkat produksi 1.400 - 1.600 BOPD. Sesuai perjanjian, paguyuban menjual minyak mentah dengan harga jual minyak ke Pertamina EP sebesar Rp2.725/liter, dengan persyaratan minyak yang diterima memenuhi standar maksimum kadar air 8% dengan 0,5% bsqq.
The four community groups will manage old wells in the areas of Blora and Bojonegoro regencies. The cooperation is expected to help increase the oil production of Cepu Field, with a production rate of 1,400-1,600 BOPD. As per the agreement, the community groups would sell crude oil to Pertamina EP with oil sales price at IDR2,725/liter, and the oil received is required to meet the standard maximum of water content of 8% with 0.5% bsqq.
Kerjasama ini diharapkan mampu menciptakan sinergi saling menguntungkan. Selain membantu meningkatkan produksi minyak mentah Field Cepu, kerjasama juga menjadikan masyarakat melakukan pengelolaan sumur tua dengan memperhatikan praktik-praktik pengelolaan lingkungan karena mendapatkan pendampingan dari Field Cepu.
This cooperation is expected to create a mutually beneficial synergy. In addition to help boost crude oil production of Cepu Field, the cooperation also makes the community manage old wells with attention to environmental management practices due to the assistance from Cepu Field.
Dengan kata lain, sinergi yang terbangun menjadikan Pertamina EP mendapat minyak, masyarakat ikut sejahtera, dan kelestarian lingkungan pun kian terjaga.
In other words, the established synergy has yielded oil for Pertamina EP, prosper the community, and preserve the environment.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 323 /
PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN SOCIAL AND COMMUNITY DEVELOPMENT
/ 324 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 325 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Profil Pertamina EP
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management discussion and analysis
MEMBANGUN SINERGI UNTUK MANUSIA [IR5] Building Synergy for People
Sebagai bagian dari PT Pertamina (Persero) yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN), Pertamina EP memiliki tanggung jawab berkontribusi pada usaha bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar di lokasi Perusahaan berkegiatan.
As part of state-owned enterprise (SOE) PT Pertamina (Persero), Pertamina EP has a responsibility to contribute to the joint effort to improve the welfare of the community around the location of the Company’s activities.
Sebagian besar lokasi Lapangan maupun Proyek pada masing-masing Asset Pertamina EP berada pada daerahdaerah dengan keterbatasan infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya. Kondisi ini menjadikan penduduk lokal dihadapkan pada terbatasnya akses layanan umum yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Most locations of Fields and Projects in each Asset of Pertamina EP are in areas with limited infrastructure and other supporting facilities. With these conditions, the local communities are faced with limited access to public services that can improve their welfare.
Kontribusi Pertamina EP pada peningkatan kesejahteraan penduduk lokal diwujudkan melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility atau CSR). CSR merupakan bagian dari pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
Pertamina EP contributes to the local residents’ welfare improvement is realized through the implementation of corporate social responsibility (CSR). CSR is part of the implementation of social and environmental responsibility (TJSL).
SINERGI INTERNAL
INTERNAL SYNERGY
Sinergi internal diwujudkan dalam satu payung besar pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dan pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina EP (PPMP). PPMP bertujuan menumbuhkan minat kewirausahaan masyarakat setempat yang dilaksanakan secara bertahap dalam kurun waktu lima tahun. Hal ini sesuai dengan Cetak Biru CSR Pertamina EP.
Internal synergies are realized under an umbrella of the implementation of corporate social responsibility and community development through the establishment of Pertamina EP Community Empowerment Center (PPMP). PPMP aims to foster the local communities’ entrepreneurial interests, which is implemented gradually over a period of five years. This is in line with the CSR Blueprint of Pertamina EP.
SINERGI EKSTERNAL
EXTERNAL SYNERGY
Sinergi internal diwujudkan melalui keselarasan program dan kegiatan CSR Pertamina EP dengan kebijakan PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan. Sinergi juga dibangun dengan pemerintah daerah di masing-masing lokasi Perusahaan berkegiatan melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Pertamina EP juga bersinergi dengan pihak-pihak lain termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM), lembaga konsultan, maupun perguruan tinggi.
Internal synergies realized through the harmony between Pertamina EP’s CSR programs and activities with the policies of PT Pertamina (Persero) as the parent company. Synergies are also built with local governments in each location of the Company’s operations through Consultative Forum for Development Planning (Musrenbang). Pertamina EP also synergizes with other parties including non-governmental organizations (NGOs), consulting agencies, and universities.
Sinergi yang dibangun tersebut telah membuat program/ kegiatan CSR sejalan dengan kebutuhan komunitas. Selain itu, program/kegiatan CSR tidak berseberengan dengan program pengembangan yang diprakarsai oleh pemerintah daerah.
The established synergies have made the CSR programs/ activities in accordance with the needs of the targeted community. In addition, the CSR programs/ activities do not clash with the development programs initiated by local governments.
/ 326 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Governance
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Informations
VISI CSR [G4-56] CSR Vision Menjadi Perusahaan di sektor hulu migas yang berorientasi terhadap kelestarian lingkungan serta memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan di sekitar kerja operasi Perusahaan. To be a Company in upstream oil and gas sector with orientation to environmental preservation and provides added value for stakeholders surrounding the Company’s operations.
TUJUAN CSR CSR Goal Menciptakan suasana yang kondusif agar kegiatan operasi Perusahaan berjalan lancar serta meningkatkan citra dan reputasi Perusahaan. To create conducive atmosphere for the Company’s smooth operations and improve the image and reputation of the Company.
MISI CSR [G4-56] CSR Mission Melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan untuk pengembangan masyarakat, dan kelestarian lingkungan serta menciptakan hubungan yang harmonis, iklim sosial dan usaha yang kondusif serta berkesinambungan untuk mendukung kegiatan operasi Perusahaan. To implement corporate social and environmental responsibility for community development and environmental preservation, as well as create harmonious relationship, social and conducive business climate to support the Company’s operations.
Pertamina EP 2015 Integrated Anual Report 327 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
KEBIJAKAN CSR PT PERTAMINA EP
PT Pertamina EP CSR Policy
Guna meningkatkan nilai Perusahaan, maka Pertamina EP mengintegrasikan pelaksanaan program CSR dengan kegiatan operasi maupun bisnis melalui CSR Strategic, yang meliputi: [G4-42] a. Komitmen menjaga keseimbangan operasi dan tanggung jawab sosial. b. Mendukung upaya pelestarian lingkungan hidup. c. Komitmen penanaman 1.000 pohon untuk setiap sumur pemboran. d. Instruksi penggunaan sel surya untuk lampu penerangan di daerah operasi. e. Ajakan kepada anggota keluarga PT Pertamina EP untuk menggiatkan penanaman pohon dan membuat biopori di tempat tinggal masing-masing. f. Memberikan manfaat sosial dan ekonomi kepada masyarakat terutama di sekitar wilayah operasi Perusahaan melalui program Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina (PPMP).
To increase the Company’s value, PT Pertamina EP integrated CSR program into operations and business activities through Strategic CSR, which include: [G4-42]
LANDASAN HUKUM
LEGAL BASIS
• Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menjelaskan bahwa setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan: adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
• Law No. 25 of 2007 on Capital Investment.
• UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 74 mengatur tentang perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perusahaan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
• Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies. Article 74 stipulates a company engaged in the field of natural resources is required to implement Corporate Social and Environmental Responsibility, which is budgeted and calculated as the company’s cost whereas its implementation refers to propriety and fairness.
• UU No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Pasal 40 mengatur bahwa Badan Usaha Tetap menjamin keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup, serta ikut bertanggung jawab dalam mengembangkan lingkungan dan masyarakat setempat.
• Law No.22 of 2001 on Oil and Gas. Article 40 stipulates that Business Entity or Permanent Establishment guarantees occupational health and safety as well as environmental management while participating in developing the environment and local communities.
Penjelasan Pasal 40, ayat (5) menyebut, yang dimaksud dengan: ikut bertanggung jawab mengembangkan lingkungan dan masyarakat setempat, adalah keikutsertaan perusahaan dalam mengembangkan dan memanfaatkan potensi dan kemampuan masyarakat setempat, antara lain dengan cara mempekerjakan tenaga kerja dalam jumlah dan kualitas tertentu, serta meningkatkan lingkungan hunian masyarakat, agar tercipta keharmonisan antara perusahaan dengan masyarakat sekitarnya.
/ 328 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
a. Commitment to maintain the balance of operations and social responsibility. b. Support environmental preservation efforts. c. Commitment to plant 1,000 trees for every 1 drilling well. d. Instructions to use solar cell for lighting in the operating areas. e. Invitation to Pertamina EP’s family members to promote tree planting and biopores making in their respective residences. f. Provide social and economic benefits to the community, especially those around the Company’s area of operations through Pertamina Community Empowerment Center (PPMP).
Article 15(b) stipulates that every investor is obliged to carry out corporate social responsibility. The explanation of corporate social responsibility is the responsibility that is attached in every investment company to maintain a harmonious, balanced, and in accordance with the environment, values, norms, and culture of local communities.
The explanation of Article 40, verse (5) stipulates that: responsible in developing the environment and local community, shall mean as the participation of the business entity or permanent establishment in developing and utilizing the potential and skills of the local community, by, among others, employing manpower in certain number and quality, as well as improving their living environment, to increase harmony between the Business Entity or Permanent Establishment and its surrounding community.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PEMBIAYAAN CSR CSR Financing
Sebelum memulai kegiatan, Pertamina EP selalu melakukan kajian potensi dampak negatif yang dapat ditimbulkan, termasuk terhadap masyarakat setempat. Hasil kajian tersebut kemudian dirumuskan menjadi berbagai program dan kegiatan sebagai upaya untuk mengelola potensi dampak negatif. [G4-SO1] [G4-SO2]
Prior to the commencement of the activities, Pertamina EP always assesses the potential negative impacts that may arise, including on the local community. The study results are then formulated into a variety of programs and activities in an effort to manage the potential negative impacts. [G4-SO1] [G4-SO2]
Pembiayaan pelaksanaan tanggung jawab sosial Pertamina EP berasal dari beberapa sumber. Penggunaan dan pemanfaatan anggaran dilakukan dengan memperhatikan ketentuan yang mengatur perihal tersebut.
The social responsibility financing of Pertamina EP comes from several sources. Uses and utilization of the budget is done with regard to the provisions governing the matter.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.79 Tahun 2010 Tentang Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi, pembiayaan pelaksanaan program pengembangan masyarakat atau community development (CD) sebagai pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan diatur sebagai berikut: 1. Biaya program CD yang dilaksanakan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Eksplorasi dimasukkan sebagai biaya operasi (cost recovery). 2. Biaya program CD yang dilaksanakan KKKS Produksi tidak dimasukkan sebagai biaya operasi (non-cost recovery).
Based on Government Regulation No. 79 of 2010 on Cost Recovery and Income Tax Treatment in the Upstream Oil and Gas sector, the financing of community development (CD) implementation as the fulfillment of corporate social responsibility is managed by the following:
Sumber Dana Sendiri Pada tahun 2015, total investasi yang direalisasikan sebagai pemenuhan tanggung jawab sosial mencapai Rp34 miliar. Anggaran untuk biaya CSR tersebut disediakan sendiri sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan digunakan untuk pelaksanaan pemenuhan tanggung jawab sosial pada 21 Lapangan dan tiga Proyek Pengembangan, yang meliputi 155 kabupaten/ kota di seluruh Indonesia.
Own Funding Source In 2015, the realized investment costs for the fulfillment of social responsibility amounted to IDR34 billion. The budget for CSR was allocated by the Company’s own fund, according to Corporate Work Plan and Budget (RKAP) and was used for the implementation of the social responsibility fulfillment at 21 Fields and three Development Projects, covering 155 regencies/ cities across Indonesia.
Sumber Dana PT Pertamina (Persero) Sumber lain untuk pembiayaan tanggung jawab sosial perusahaan berasal dari PT Pertamina (Persero), yang merupakan induk perusahaan. Penetapan besaran anggaran dan peruntukannya sepenuhnya ditentukan Perseroan sehingga tidak memberikan pengaruh pada keuangan Perusahaan. Anggaran yang disediakan oleh PT Pertamina (Persero) sepanjang tahun 2015 adalah sebesar Rp4,6 miliar.
Source of Fund from PT Pertamina (Persero) Other source for corporate social responsibility financing comes from PT Pertamina (Persero), as the parent company. The amount of the budget and allocation is fully determined by the parent company, thus it does not affect the finances of the Company. The budget provided by PT Pertamina (Persero) throughout 2015 was IDR4.6 billion.
1. The cost of CD program implemented by Production Sharing Contract (PSC) holders in Exploration classified as operating costs (cost recovery). 2. The cost of the CD program implemented by PSC Production is not classified as operating costs (noncost recovery).
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 329 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
Pertamina EP hanya bertindak sebagai pelaksana kegiatan yang pembiayaannya bersumber dari PT Pertamina (Persero), namun dilaksanakan pada area operasi Perusahaan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Pertamina EP only acts as an organizer of the activities financed by PT Pertamina (Persero), but are implemented at the Company’s operating areas.
Biaya CSR dan Peruntukan (IDR) [G4-SO1, G4-EC8] CSR Funds and Allocation (IDR) Uraian Description
2015
2014
2013
11,221,572,100
44,004,895,442
68,232,055,215
6,968,544,963
3,918,643,932
5,983,608,338
10,401,594,928
16,005,914,603
19,954,334,896
3,414,981,459
5,526,124,463
5,051,837,800
24,773,725,334
4,428,703,125
4,407,299,500
128,893,753
808,821,500
45,000,000
Lingkungan | Environment
3,370,774,900
1,704,385,000
844,671,300
Pemberdayaan Ekonomi | Economic Empowerment
1,897,065,213
1,557,487,637
660,000,000
Program Kerja dan Pembiayaan PT Pertamina EP Pertamina EP Work Program and Financing Program Kegiatan Pendukung Operasi | Operations Support Programs Program Kelembagaan | Institutional Programs Program Komunikasi | Communication Programs Program Media | Media Programs CSR PT Pertamina EP PT Pertamina EP CSR Infrastruktur | Infrastructure Kesehatan | Health
Budaya | Culture Pendidikan | Education Donasi Korban Bencana Alam | Donation for Natural Disaster Victims Pemasangan Sel Surya | Solar Panel Installation
N/A
N/A
450,000,000
766,255,150
1,589,456,400
965,550,000
N/A
364,100,000
967,850,000
3,766,250,000
9,768,149,999
13,780,574,797
870,949,000
N/A
1,325,753,875
1,016,461,000
N/A
743,213,754
CSR PT Pertamina (Persero) di Wilayah Kerja Pertamina EP PT Pertamina (Persero) CSR in Pertamina EP Working Area Pendidikan | Education Lingkungan | Environment Kesehatan | Health
1,058,787,776
N/A
1,105,500,000
Pemberdayaan Masyarakat | Community Empowerment
1,473,106,318
N/A
560,825,143
200,000,000
N/A
N/A
71,328,961,894
89,676,682,101
125,078,074,618
Infrastruktur | Infrastructure Jumlah Total Jumlah
/ 330 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Community Empowerment
Pelaksanaan tanggung jawab sosial Pertamina EP tidak lagi mengedepankan pada program atau kegiatan bersifat filantropi. Perusahaan telah membentuk Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina (PPMP) yang bertujuan menumbuhkan minat kewirausahaan masyarakat di sekitar lokasi Perusahaan, yang sesuai sumber daya yang dimiliki di lokasi tersebut.
Implementation of Pertamina EP’s social responsibility no longer prioritizes philanthropic programs or activities. The Company has formed Pertamina Community Empowerment Center (PPMP), which aims to foster interest in entrepreneurial of the communities around the Company’s activities, according to the existing resources in these locations.
PPMP dilaksanakan secara bertahap dari tahun ke tahun. Melalui PPMP diharapkan masyarakat di sekitar Lapangan pada masing-masing Asset dapat mandiri secara ekonomi. Selain itu, PPMP juga diharapkan menjadi wadah pembelajaran kewirausahaan, sebagai inkubator bisnis, dan wisata edukasi bagi pemuda pemudi di sekitar wilayah operasi. Dengan demikian, masyarakat dapat merasakan manfaat tidak langsung dari keberadaan Pertamina EP.
PPMP will be implemented gradually over the years. Through PPMP, communities around the Fields of each Asset are expected to be economically independent. In addition, PPMP is also expected to become entrepreneurial learning forum, business incubator, and education excursion for the youth around operation areas. Thus, people may benefit indirectly from the presence of Pertamina EP. [G4-EC8]
[G4-EC8]
Peta Jalan Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina Roadmap of Pertamina Community Empowerment Center
2013 • Penentuan Pendamping Program Determination of Program Facilitator • Kriteria Sasaran PPMP Pertamina Community Empowerment Center Target Criteria • Seremoni Peresmian PPMP Inauguration Ceremony of Pertamina Community Empowerment Center • Pelaksanaan Program oleh Pendamping Program Implementation by Facilitator
2014
2018
• Implementasi Program di Wilayah Masyarakat Program Implementation in the Community’s Region
Masyarakat Mandiri Independent Community
• Infrastruktur Menunjang Pertumbuhan Kemandirian Ekonomi Masyarakat Supporting Infrastructure for Community’s Economic Independent Development
• Proses Seleksi Masyarakat Community Selection Process • Laporan Reporting
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 331 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
Sejak diinisiasi pada tahun 2013, kini PPMP telah dibentuk di 8 Field. Keberadaan PPMP terbukti efektif dalam mendorong dan memobilisasi semangat kewirausahaan warga setempat. Berikut ini beberapa contoh PPMP yang sangat berkembang di Pertamina EP:
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Since initiated in 2013, PPMP has now been established on 8 Fields. PPMP existence proved effective in encouraging and mobilizing the entrepreneurial spirit of local residents. The following are several examples of highly developed PPMP in Pertamina EP.
Perkembangan PPMP Hingga Tahun 2015 PPMP Development Until 2015 Lapangan Field
Asset Asset
Program Kegiatan Activity PROGRAM Program budidaya jamur tiram dan budidaya padi organik merupakan bagian dari PPMP Field Rantau. Selain itu, pelaksanaan program PPMP juga mencakup pelatihan pengolahan kompos dan pengolahan makanan. Keberadaan PPMP Field Rantau telah menjadi tujuan wisata belajar melalui ‘Aceh Center of Knowledge Sharing’ dan pusat pembelajaran dan pendidikan yang dapat diakses untuk umum tanpa biaya.
Rantau
1
Oyster mushroom cultivation and organic rice cultivation programs are part of the PPMP of Rantau Field. In addition, the implementation of PPMP program also included composting and food processing training. PPMP of Rantau Field has become a tourist destination of learning through the ‘Aceh Center of Knowledge Sharing’ and a free of charge center of learning and education that is accessible to the public. Program budidaya ikan lele Field Rantau dikembangkan melalui inovasi LEISA (Low External Input and Sustainable Agriculture). Sejak dikembangkan pada tahun 2012, program budidaya ikan lele telah memberikan manfaat langsung bagi 35 orang dan 1.000 orang penerima manfaat tidak langsung. Catfish cultivation program of Rantau Field has been developed through innovation of LEISA (Low External Input and Sustainable Agriculture). Since its development in 2012, catfish cultivation program has provided direct benefits for 35 people and 1,000 indirect beneficiaries. Field Lirik mengembangkan Kawasan Terpadu Wisata Alam dengan empat fokus, yaitu kawasan wisata alam, kawasan ekonomi masyarakat, kawasan sarana dan prasarana olahraga, serta kawasan wisata anak-anak. Selain itu, juga menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dari hulu hingga hilir, termasuk sebagai lokasi budidaya ikan yang dikelola bersama oleh 17 desa. Program PPMP Field Lirik mendapatkan dukungan dan bantuan dari Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP) berupa paket bantuan pengembangan usaha mina mandiri (PUMM) Perikanan Budidaya dan Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari) untuk Kelompok CSR Budidaya Perikanan “Tumbuh Bersama Pertamina”.
Lirik
1
Lirik Field has developed Integrated Area of Nature Tourism with four focuses, namely nature tourism area, community economic area, sports facilities and infrastructure area, as well as tourist area for children. Moreover, it also became the center of community development from upstream to downstream, including as the location of aquaculture, which is jointly managed by 17 villages. PPMP Program of Lirik Field to gain support and assistance from the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries in the form of independent fishery business development (PUMM) assistance for Fish Cultivation and Independent Movement of Fish Feed (Gerpari) for Fish Cultivation CSR Group “Growing Together with Pertamina”.
Keberhasilan program PPMP menjadi salah satu faktor pertimbangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk memberikan peringkat PROPER Emas kepada Field Rantau.
/ 332 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
PPMP program’s success has become one of the Ministry of Environment and Forestry’s considerations in awarding the Gold PROPER to Rantau Field.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
FIELD RANTAU
RANTAU FIELD
Field Rantau terletak di Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Wilayah tempat Field Rantau beroperasi merupakan daerah yang selama bertahuntahun dilanda konflik bersenjata yang baru berakhir pada tahun 2006. Konflik yang terjadi selama bertahun-tahun tersebut menjadikan masyarakat berada dalam kondisi yang terbatas.
Rantau Field is situated in Rantau District, Aceh Tamiang Regency, Aceh Province. The operating area of Rantau Field is in the region where armed conflict had been taking place for years, which ended in 2006. Years of conflict have left the community live in marginal conditions.
Sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat, Field Rantau menggagas konsep low external input sustainable agriculture (LEISA), sebagai program tanggung jawab sosial. Konsep utama LEISA adalah pertanian berkelanjutan dengan input luar rendah, yang mengkombinasikan konsep organik dan konvensional. Konsep ini menekankan pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia di tempat, baik tanah, air, tumbuhan, tanaman dan hewan.
In an effort to empower the community, Rantau Field initiated the concept of low external input sustainable agriculture (LEISA), as a social responsibility program. LEISA main concept is sustainable agriculture with low external input, which combines organic and conventional concepts. This concept emphasizes the use of natural resources available in the place, such as soil, water, trees, plants and animals.
Prinsip LEISA merupakan agroekologi dan pertanian dengan sifat berkelanjutan dan keterpaduan antara pengelolaan kesuburan tanah, pertanian pangan dan peternakan serta memaksimalkan daur ulang limbah (zero waste).
LEISA principle is agroecology and sustainable agriculture, as well as the integration between the management of soil fertility, food agriculture and animal husbandry as well as maximizing the recycling of waste (zero waste).
LEISA kemudian mendasari dibentuknya Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina EP (PPMP) di Field Rantau, yang dirintis sejak tahun 2013. Pendirian PPMP menjadi awal Field Rantau dalam membangun replikasi yang berkelanjutan, dalam upaya memberdayakan masyarakat setempat.
LEISA then became the basis of the establishment of Community Empowerment Center Pertamina EP (PPMP) in Rantau Field, which started in 2013. The establishment of PPMP became the start of Rantau Field in building sustainable replication, in an effort to empower local communities.
Keberhasilan program-program pemberdayaan masyarakat Field Rantau juga terlihat dari munculnya para pahlawan lokal (local hero) yang menjadi ujung tombak replikasi program ke masyarakat lainnya. Para pahlawan lokal ini sekaligus menggantikan fungsi Field Rantau dalam mengembangkan program CSR.
The success of Rantau Field’s community empowerment programs is also evident from the emerging local heroes spearheading the replication program to other communities. The local heroes have once again taken over Rantau Field’s function in developing CSR.
Keberadaan PPMP telah mendorong terbangunnya kemandirian masyarakat di tiga desa. Masing-masing desa memiliki program unggulan, yaitu budidaya lele di Dusun Makmur (Tanah Berongga), kerajinan tepas di Desa Payabedi, dan pendirian sekolah hijau (green school) di Desa Bukit Rata. The presence of PPMP has driven the establishment of community’s independence in three villages. Each village has a flagship program, namely catfish farming in Makmur (Tanah Berongga) Hamlet, woven oil palm leaves craft in Payabedi Village, and the establishment of green school in Bukit Rata Village.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 333 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Profil Pertamina EP
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management discussion and analysis
Budidaya Lele Dusun Makmur (Tanah Berongga) Budidaya lele diterapkan melalui pelatihan, pendampingan, dan kemitraan dengan berbagai pihak. Selain pendampingan dan dukungan infrastruktur dari Field Rantau, kelompok masyarakat juga mendapatkan pelatihan, bantuan permodalan, serta dukungan pemasaran dari para pemangku kepentingan.
Catfish Farming in Makmur (Tanah Berongga) Hamlet Catfish farming is implemented through training, facilitation, and partnership with various parties. In addition to facilitation and infrastructure support from Rantau Field, the community groups also receive training, capital assistance, as well as marketing support from stakeholders.
Kelompok binaan Sido Urep di Dusun Makmur (Tanah Berongga) berhasil menciptakan jamu herbal lele, yang memiliki kandungan antibiotik alami untuk mendukung perkembangan ikan lele. Pemanfaatan jamu herbal lele berhasil meningkatkan kualitas produksi ikan lele, serta mengurangi jumlah kematian ikan lele di usia dini hingga mendekati angka 0% kematian.
Sido Urep group in Makmur [Tanah Berongga] Hamlet managed to create herbal medicine for catfish, which contain natural antibiotics to support the growth of catfish. The herbal medicine for catfish has improved the quality of catfish production, as well as reducing the number of catfish deaths at early age up to 0% mortality.
Budidaya lele oleh masyarakat binaan Field Rantau juga didukung dengan penerapan sistem akuaponik, yaitu pemanfaatan kembali air kolam lele melalui proses filtrasi media tanam sayuran. Inovasi ini berhasil menghemat pemakaian air serta mengurangi polusi bau air kolam lele yang biasanya timbul.
Catfish farming by Rantau Field’s community partners is also supported by the application of aquaponics system, which reuses catfish pond water through the filtration process of vegetable planting medium. This innovation has successfully saved the use of water and reduced pollution of water odor from catfish ponds.
Program budidaya lele telah berhasil membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar wilayah Field Rantau. Para penerima manfaat telah memiliki penghasilan tetap melalui hasil penjualan lele. Selain itu, program tersebut juga memberikan manfaat bagi lingkungan melalui keberhasilan penghematan air hingga 75% melalui sirkulasi secara akuaponik dan penurunan penggunaan bahan pestisida hingga 60%.
Catfish farming program has helped improve living standards of the community’s in the area around Rantau Field. The beneficiaries have been earning steady income through catfish sales. In addition, the program has also provided environmental benefits through successful water savings of up to 75%, through the aquaponics circulation and decreased the use of pesticides by 60%.
Melalui program budidaya lele, masyarakat telah membangun kemandirian. Hal ini juga didukung dengan pembentukan tata kelola yang berkelanjutan. Secara kelembagaan, masyarakat telah mampu membentuk badan hukum organisasi yang tumbuh dan berkembang secara mandiri.
Through catfish farming program, the community has built self-reliance. It also supported by the establishment of sustainable governance. Institutionally, the community has been able to form a legal entity organization that grows and develops independently.
Kini jumlah kolam lele yang dibudidayakan dan jumlah penerima manfaat terus berkembang, dan telah berkontribusi pada penurunan tingkat kemiskinan. Pada tahun 2014, produksi lele mencapai 10 ton, bertambah tiga ton dibandingkan tahun 2013 yang hanya sebesar tujuh ton. Jumlah produk turunan yang dihasilkan juga telah bertambah menjadi tujuh jenis produk, dari dua jenis produk di tahun sebelumnya. Peningkatan-peningkatan tersebut berpengaruh pada bertambahnya pendapatan tahunan para peternak lele menjadi Rp160 juta, naik dibandingkan pendapatan tahun 2013 yang sebesar Rp101,5 juta.
The number of cultivated catfish ponds and the number of beneficiaries continued to grow, and has contributed to lower poverty levels. In 2014, catfish production reached 10 tons, an increase of three tons compared to 2013, which was only seven tons. The number of derivative products has also increased to seven types of products, from two types of products in the previous year. These increases also increased the annual income of catfish farmers to IDR160 million, an increase over revenues in 2013, which was IDR101.5 million.
Sejak dikembangkan pada tahun 2012, program budidaya ikan lele telah memberikan manfaat langsung bagi 35 orang dan 1.000 orang penerima manfaat tidak langsung. Jumlah anggota kelompok budidaya lele meningkat sebesar 45% pada tahun 2014. Keberhasilan program ini mampu menarik masyarakat sehingga jumlah kolam lele bertambah menjadi 100 kolam dari hanya 6 kolam pada awalnya.
Since its development in 2012, catfish cultivation program has provided direct benefits for 35 people and 1,000 indirect beneficiaries. The number of catfish cultivation program members increased by 45% in 2014. The success of this program has been able to attract the community, which increased the number of catfish ponds to 100 from originally 6 ponds.
/ 334 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Governance
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Informations
Kerajinan Tepas Desa Payabedi Field Rantau mendorong masyarakat di Desa Payabedi untuk memanfaatkan limbah organik pelepah kelapa sawit sebagai kerajinan anyaman tepas. Tepas adalah sejenis anyaman yang dipergunakan sebagai dinding rumah, pembatas lokasi, dll., Selain tepas, kelapa sawit juga dikembangkan menjadi kerajinan anyaman lidi dan pakan ternak.
Tepas Craft in Payabedi Village Rantau Field encouraged people in Payabedi Village to utilize organic waste of oil palm leaves into woven oil palm leaves (tepas) handicrafts. Tepas is a handicraft product in the form of partition, which is usually made of bamboo. In addition to tepas, oil palm has also been developed into wicker craft and animal feed.
Program ini berhasil memanfaatkan kelapa sawit yang melimpah di sekitar wilayah Field Rantau. Selain itu, dari sisi perilaku dan kepedulian lingkungan, program ini berhasil mengubah kebiasaan masyarakat yang sebelumnya sering membakar pelepah sawit. Secara tidak langsung, hal tersebut mengurangi pencemaran udara dan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 2,97 ton CO2eq. Pemanfaatan limbah pelepah sawit untuk kerajinan tepas, juga mengurangi 97,2 ton/tahun limbah.
This program successfully utilizes oil palm, which is abundant in the area around Rantau Field. Moreover, in terms of behavior and environmental awareness, the program successfully changed the habits of people who previously often burned oil palm leaves. Indirectly, it has reduced air pollution and reduced greenhouse gas emissions by 2.97 tons of CO2eq. Oil palm leaves waste utilization for tepas craft, also reduced 97.2 tons/year of waste.
Pemanfaatan kerajinan tepas dari limbah pelepah kelapa sawit juga menggantikan penggunaan pohon bambu yang memiliki fungsi sebagai penguat tanah di bibir aliran sungai Tamiang. Program tersebut berhasil mengurangi penebangan pohon bambu yang dapat mengakibatkan abrasi dan erosi bibir sungai Tamiang. Lebih lanjut upaya pelestarian pohon bambu di sekitar bibir sungai dapat mencegah kebanjiran yang selalu melanda Kabupaten Aceh Tamiang setiap tahunnya.
Utilization of oil palm leaves waste for tepas craft also substituted the use of bamboo, which has a function as a support of the soil on the banks of Tamiang River. The program successfully reduce bamboo trees felling which can cause abrasion and erosion of Tamiang riverside. Furthermore, bamboo tree preservation efforts around the riverside could prevent flooding that has always struck Aceh Tamiang regency every year.
Green School Di Desa Bukit Rata Field Rantau mengembangkan sistem waste water garden (WWG) di lingkungan sekolah. Sistem ini merupakan fasilitas pengolahan air limbah (IPAL) sederhana yang terintegrasi dengan taman sekolah. Pengembangan sistem WWG berhasil mengubah perilaku warga sekolah dalam memanfaatkan air.
Green School in Bukit Rata Village Rantau Field has developed a system of wastewater garden (WWG) within school environment. This system is a simple wastewater treatment plant (WWTP) integrated with the school’s garden. WWG systems development succeeded in changing the behavior of the school community to use water.
Sebelumnya warga sekolah memanfaatkan air berbayar dari perusahaan daerah air minum (PDAM) maupun sumber air permukaan lain untuk memenuhi kebutuhan domestik. Dengan adanya WWG, air bekas pakai didaur ulang dan kemudian digunakan.
Previously, the school community used tap water from the regional drinking water company (PDAM) and other surface water sources to meet domestic needs. With the WWG, the wastewater is recycled and then reused.
Sistem WWG berkontribusi pada pengurangan penggunaan air permukaan hingga 1.474 liter/hari atau 35.376 liter/bulan. Selain itu, sekolah juga bisa menekan biaya pengeluaran pemakaian air berbayar.
WWG system contributed to the reduction of surface water use up to 1,474 liters/day or 35,376 liters/month. In addition, the school also managed to reduce the expenses of tap water usage.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 335 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Dukungan Pemasaran Field Rantau juga terlibat dalam memberikan dukungan bagi pemasaran produk-produk mitra binaannya, dengan mendirikan Galeri Pemasaran Bersama Produk Mitra Binaan Pertamina (PERTAMA). Untuk menumbuhkan rasa kepemilikan segenap warga di Kabupaten Aceh Tamiang, Galeri PERTAMA sengaja diberi nama “Ajang Ambe”, yang dalam bahasa tamiang berarti ‘milik saya’.
Marketing Support Rantau Field also involved in providing support for the marketing of products beneficiary partners, to establish Galeri Pemasaran Bersama Produk Mitra Binaan Pertamina (PERTAMA) or Joint Marketing Gallery of Pertamina Partners’ Products. To foster the community’s sense of belonging in Aceh Tamiang Regency, Galeri PERTAMA was purposely given the name “Ajang Ambe”, which in Tamiang means ‘mine’.
Selain menjadi bagian dari dukungan pemasaran, Galeri PERTAMA juga menjadi tempat belajar bersama (training center) bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Aceh Tamiang, sekaligus wadah berbagi para mitra binaan untuk mendukung kemandirian usaha.
Besides being part of marketing support, Galeri PERTAMA is also used as training center for small, micro and medium enterprises (MSMEs) in Aceh Tamiang Regency, as well as the place of sharing for beneficiary partners to support the business independence.
Galeri juga dapat digunakan sebagai tempat penyusunan rencana usaha (bisnis), pengetahuan tentang peningkatan produksi dan kualitas hasil usaha, pengemasan, administrasi usaha dan keuangan, peningkatan jejaring bisnis, serta berbagai pertemuan bisnis.
The gallery can also be used as the place to draw up business plans, knowledge about the production increase and quality of business products, packaging, business administration and finance, business network expansion, as well as various business meetings.
FIELD SUBANG
SUBANG FIELD
Field Subang juga meraih peringkat PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Prestasi tersebut juga dipengaruhi oleh keberhasilan program pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan di sekitar wilayah operasi Perusahaan.
Subang Field also received Gold PROPER from the Ministry of Environment and Forestry. The achievement was also contributed by the success of community empowerment program developed around the Company’s area of operations.
Pembentukan PKBM Field Subang memiliki program CSR unggulan berupa pembentukan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Program tersebut berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar Field Subang yang terletak di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
PKBM Formation Subang Field has flagship CSR program in the form of community learning centers (PKBM). The program succeeded in improving the welfare of communities around Subang Field, located in Karawang Regency, West Java.
Salah satu PKBM yang telah berkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat adalah PKBM Assolahiyah di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. PKBM Assolahiyah merupakan lembaga pelatihan dan pendidikan nonformal dengan kegiatan utama melatih dan menggali potensi masyarakat untuk berwirausaha. PKBM Assolahiyah juga memberikan bantuan bagi masyarakat yang kurang beruntung dalam melanjutkan pendidikan formal. Pendirian PKBM Assolahiyah memiliki tujuan sebagai jalan keluar bagi permasalahan pengangguran yang masih menjadi persoalan utama di wilayah Cilamaya Kulon dan sekitarnya.
One of PKBM institutions that have contributed to the improvement of community’s income is PKBM Assolahiyah in Pasirjaya Village, Cilamaya Kulon District, Karawang Regency. PKBM Assolahiyah is a non-formal education and training institution with main activities to train and explore the entrepreneurship potential in the community. PKBM Assolahiyah also provides assistance to underprivileged members of community to continue their formal education. The establishment of PKBM Assolahiyah has a purpose as a solution to the unemployment issues that remained a major problem in Cilamaya Kulon and its surrounding areas.
Saat ini, PKBM Assolahiyah melaksanakan kegiatan inti berupa pengembangan kelompok usaha terasi, pelatihan menjahit dan pendidikan kesetaraan. Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi, PKBM juga membuat divisi khusus kewirausahaan.
Currently, PKBM Assolahiyah carries out its core activities of developing shrimp paste business group, sewing course and equivalency education. To optimize the economic potential, PKBM has also created a special entrepreneurship division.
/ 336 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Selain itu, dengan dukungan Field Subang, PKBM Assolahiyah menggulirkan program “Jauhari” atau belajar usaha mandiri. Konsep dasar program ini adalah untuk memadukan kegiatan pendidikan dan pengembangan ekonomi produktif.
In addition, with the support of Subang Field, PKBM Assolahiyah rolled out “Jauhari” program or independent business learning. The basic concept of this program is to integrate education and development of the productive economy.
Produksi Terasi Dalam pengembangan kelompok usaha pembuatan terasi, PKBM Assolahiyah melibatkan sekitar 50 orang warga setempat, mulai dari nelayan pencari rebon sebagai penyedia material utama pembuatan terasi sampai ibu rumah tangga sebagai pengepak. Pendampingan dilakukan dalam semua tahapan produksi terasi untuk memastikan kualitas produk. Terasi yang dihasilkan menjadi lebih higienis dan aman dikonsumsi karena tak menggunakan bahan pengawet.
Shrimp Paste Production In the development of the shrimp paste production business group, PKBM Assolahiyah involved about 50 local residents, ranging from rebon (shrimp) fishermen as the supplier of main ingredient in producing shrimp paste, to housewives as packers. The facilitation is provided in all stages of shrimp paste production to ensure product quality. The shrimp paste product becomes more hygienic and safe for consumption because it does not use preservatives.
Terasi yang diproduksi kini telah dipasarkan ke beberapa rumah makan di sekitar Cikarang, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang. Selain itu, bekerja sama dengan gerai penyedia oleh-oleh, produk terasi juga dijual di kawasan area istirahat di ruas Tol Jakarta - Cikampek.
The shrimp paste products have now been sold to several restaurants around Cikarang, Bekasi and Karawang regencies. In addition, in cooperation with souvenir shops, the shrimp paste products are also sold in the rest area of Jakarta – Cikampek toll road.
Hasil dari penjualan produk terasi tidak hanya menjadi pemasukan tambahan bagi masyarakat sekitar, tapi juga membiayai pelaksanaan program PKBM Assolahiyah lainnya melalui sistem subsidi silang.
Proceeds from the shrimp paste sales not only become additional income for local communities, but also finance the implementation of PKBM Assolahiyah’s other programs through cross-subsidies system.
Pendidikan Dalam bidang pendidikan, PKBM Assolahiyah menyelenggarakan program pendidikan anak usia dini (PAUD), kelompok belajar (kejar) kesetaraan Paket A setara SD, Paket B setara SLTP dan Paket C setara SLTA.
Education In the field of education, PKBM Assolahiyah organizes programs for early childhood education (PAUD), equivalency study group (kejar) of Package A of Elementary School equivalent, Package B of junior high school equivalent and Package C of senior high school equivalent.
Hingga saat ini, program pendidikan PKBM Assolahiyah telah melahirkan lulusan sebanyak 1.470 siswa. Mereka berasal dari lulusan PAUD, lulusan program keaksaraan atau kejar kesetaraan, serta juga kewirausahaan.
Until now, the education program of PKBM Assolahiyah has graduated 1,470 students. They consisted of PAUD graduates, literacy program or equivalency (kejar) graduates, as well as entrepreneurship program.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 337 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Profil Pertamina EP
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management discussion and analysis
Program Budidaya Jamur Field Subang juga menginisasi program budidaya jamur. Selain memberikan manfaat secara ekonomi, program budidaya jamur juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Sebelumnya, Desa Sukamulya yang merupakan daerah sentra padi dengan lebih dari 570 hektar areal persawahan, menghasilkan tumpukan limbah jerami yang tidak termanfaatkan. Pemanfaatan jerami sebagai media tanam jamur berhasil mengubah kebiasaan masyarakat melakukan pembakaran jerami, sehingga mengurangi pencemaran emisi. Dengan pemanfaatan 366 ton jerami sebagai media tanam jamur dan 50,4 ton limbah kapas, program ini berhasil mengurangi emisi CO2 hingga 359 ton per tahun.
Mushroom Cultivation Program Subang Field also initiated a mushroom cultivation program. In addition to providing economic benefits, mushroom cultivation program also had a positive impact on the environment. Previously, Sukamulya Village, which is an area of rice production center with more than 570 hectares of paddy fields, produced piles of straw waste that were not utilized. Utilization of straw as mushroom growing media has managed to change people’s habits to burn the straw, thus reducing pollution of emissions. With the use of 366 tons of straw for mushroom growing media and 50.4 tons of cotton waste, the program managed to reduce CO2 emissions by 359 tons per year.
Program budidaya dan pengolahan jamur merang juga berhasil mendorong kemandirian masyarakat di Desa Sukamulya melalui penciptaan kegiatan ekonomi secara kelompok. Hal tersebut berkontribusi pada peningkatan pendapatan anggota kelompok. Hingga saat ini, masingmasing anggota kelompok setidaknya telah memiliki kurang lebih 4 kumbung jamur dengan total produksi 50,4 ton setahun. Setiap hari, kelompok budidaya dan pengolahan jamur merang telah mampu menjual 40 bungkus produk olahan jamur. Setiap bulannya, masingmasing kepala keluarga mampu meraih pendapatan produksi sebesar Rp1,4 juta. Setiap anggota kelompok juga mendapatkan keuntungan penjualan bersih sebesar Rp750 ribu per bulan.
Mushroom cultivation and processing programs also managed to promote self-reliance in community of Sukamulya Village through the creation of economic activities as a group. It contributed to the increased revenue of the group members. Until now, each member of the group at least had approximately 4 mushroom houses with a total production of 50.4 tons per year. Every day, mushroom cultivation and processing groups have been able to sell 40 packs of processed mushroom products. Every month, each family is able to gain production revenues amounted to IDR1.4 million. Each member of the group also received net profit from sales of IDR750,000 per month.
Hingga saat ini, sebanyak lebih dari 500 orang, baik secara langsung maupun tidak langsung, telah mendapatkan manfaat dari program dan budidaya jamur ini.
Until now, more than 500 people, both directly and indirectly, have benefited from this mushroom cultivation and processing programs.
Program Ternak Domba Program ternak domba yang dikembangkan secara terpadu di Desa Pasirukem Kecamatan Cilamaya Utara, Kabupaten Karawang berhasil memanfaatkan jerami yang sebelumnya hanya dibakar oleh masyarakat.
Sheep Breeding Program Sheep farming program that has been integrally developed in Pasirukem Village, North Cilamaya District, Karawang Regency successfully used straw that was previously only burnt by the residents.
Pemanfaatan jerami dilakukan melalui fermentasi dan pengolahan menjadi burger pakan ternak. Burger pakan ini dapat disimpan selama enam bulan di bank pakan masing-masing kelompok ternak, sehingga para peternak memiliki persediaan pakan yang cukup dalam jangka panjang.
The straw is utilized through fermentation and processing into animal feed burger. The burger feed can be stored for six months in the feed bank of each farming group, thus the farmers have ample food supplies in the long term.
Pembuatan burger pakan tersebut berhasil mengurangi biaya pembelian pakan ternak hingga 50%, jika dibandingkan dengan penggunaan pakan konvensional. Selain itu, burger pakar juga mampu meningkatkan bobot domba yang diternak, sehingga nilai jualnya menjadi lebih tinggi.
The burger feed making has successfully reduced the feed purchasing expense up to 50%, when compared to the use of conventional feed. In addition, the burger feed can also increase the weight of the sheep, which also increase the sales price.
Secara tidak langsung, pemanfaatan jerami untuk pakan ternak juga berhasil mengubah kebiasaan petani membakar jerami. Hal tersebut mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan.
Indirectly, the reuse of straw for animal feed also managed to change the farmers’ habit of burning the straw. It reduced the generated greenhouse gas emissions.
/ 338 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Governance
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Informations
Program Pendukung Operasional Operational Support Program Selama tahun 2015, beberapa program pendukung operasional diselenggarakan Pertamina EP sebagai KKKS Produksi, salah satunya yaitu pembangunan infrastruktur.
During 2015, several operational support programs organized by Pertamina EP as PSC Production, one of them was infrastructure development.
Pertamina EP telah memberikan bantuan pembangunan dan pengadaan infrastruktur di sejumlah lokasi. Tujuan program dan kegiatan ini adalah untuk membantu peningkatan kualitas lingkungan tempat tinggal warga serta membantu menyediakan akses mobilitas warga.
Pertamina EP has provided infrastructure development support and provision in a number of locations. The objectives of programs and activities are to help improve the quality of residents’ environment and help provide the community’s mobility access.
Bantuan Pembangunan dan Pengadaan Infrastruktur Infrastructure Development and Procurement Assistance Area Lokasi | Location Dusun Sungai Buluh, Desa Pulau Kampai, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat Sungai Buluh Hamlet, Pulau Kampai Village, Pangkalan Susu District, Langkat Regency
Field / Proyek Pengembangan Field/Development Project
Pembangunan jembatan Bridge construction Rantau Pembangunan plat beton dan talut Construction of concrete slab and retaining walls
Dusun Alur Putih, Kampung Paya Meta, Kabupaten Aceh Tamiang Alur Putih Hamlet, Paya Meta Village, Aceh Tamiang Regency
Kabupaten Indragiri Hulu | Indragiri Hulu Regency
Kelurahan Kenali Asam Bawah | Kenali Asam Sub-district Kelurahan Kenali Asam | Kenali Asam Sub-district Wilayah Jambi | Jambi Region Kota Prabumulih dan Kabupaten Muara Enim Prabumulih City and Muara Enim Regency Desa Sumber Kec.Wado Kabupaten Blora Sumber Village, Wado District, Blora Regency Kecamatan Kradenan | Kradenan District
Lirik
Pembuatan fasilitas olahraga untuk masyarakat di Kawasan CSR Terpadu Pertamina Lirik Construction of sport facilities for community in Integrated CSR Area of Pertamina Lirik Perbaikan Posyandu Rosella | Rehabilitation of Rosella Integrated Health Post
Jambi
Perbaikan atap TK Tunas Harapan Roof repair of kindergarten TK Tunas Harapan
Jambi
Perbaikan jalan | Road repair
Prabumulih
Proyek Pengembangan Gas Jawa Java Gas Development Project
Cepu
Kelurahan Ngelo Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Ngelo Sub-district, Cepu District, Blora Regency Wilayah pesisir | Coastal area
Pembuatan prasarana untuk edukasi lingkungan di Wisata Alam - Kawasan CSR Terpadu Pertamina Lirik Infrastructure development for environmental education at Nature Tourism – Integrated CSR Area of Pertamina Lirik
Jambi
Desa Sidoharjo, Desa Kalisumber, dan Kelurahan Karangboyo Sidoharjo Village, Kalisumber Village, and Karangboyo Subdistrict Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro Tambakrejo District, Bojonegoro Regency
Deskripsi Program | Program Description
Bedah rumah untuk rumah yang tidak layak huni di sekitar wilayah kerja Perusahaan House renovation for uninhabited houses around the Company’s working area Renovasi bangunan kantor dan halaman balai desa Renovation of office and village hall courtyard Penataan kantor dan pendopo serta lingkungan kantor kecamatan Rearrangement of offices and pavilion as well as the district office compound Peningkatan infrastruktur di wilayah operasi Ring 1 Field Cepu melalui pembangunan balai desa Improved infrastructure in the Ring 1 of Cepu Field operating area through the construction of village hall Program pemberian jamban dalam program OFD Kab. Bojonegoro Toilet provision program under OFD program, Bojonegoro Regency Perbaikan jalan lingkungan Kelurahan Ngelo Neighborhood road repair in Ngelo Sub-district
Poleng
Program peningkatan fasilitas sarana dan prasarana untuk penanggulangan dampak banjir Facility and infrastructure improvement program to mitigate of flood impact
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 339 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PROGRAM KESEHATAN DAN PENDIDIKAN CSR PT PERTAMINA (PERSERO) DI AREA PERTAMINA EP [G4-LA8] Health and Education Programs of PT Pertamina (Persero) CSR In Pertamina EP Area
Pada tahun 2015, Pertamina EP juga melaksanakan beberapa program kesehatan dan pendidikan, yang merupakan program CSR PT Pertamina (Persero) di area kerja Perusahaan.
In 2015, Pertamina EP also carried out several health and education programs, which were the CSR programs of PT Pertamina (Persero) in the Company’s working areas.
Program Kesehatan PT Pertamina (Persero) pada Wilayah Kerja Pertamina EP Health Program of PT Pertamina (Persero) at Pertamina EP Working Area Area Lokasi | Location
Field
Desa Japura, Kec. Lirik, Kab. Indragiri Hulu Japura Village, Lirik District, Indragiri Hulu Regency Kota Jambi Jambi City Kecamatan Babat Supat , Kabupaten Musi Banyuasin Babat Supat District, Musi Banyuasin Regency Muaraenim Cirebon, Indramayu, Majalengka, Subang, Karawang, Bekasi Cirebon, Indramayu, Majalengka, Subang, Karawang, Bekasi
Lirik
Jambi Ramba
Prabumulih
Asset 3 Asset 3
/ 340 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
Deskripsi Program | Program Description Program SEHATI dengan memberikan edukasi dan penyuluhan peningkatan gizi balita & ibu hamil SEHATI program by providing education and nutritional improvement counseling for toddlers and expectant mothers Perbaikan sarana psoyandu dan pelatihan kader posyandu Repair of integrated health post (posyandu) facilities and posyandu cadre training Bantuan Peralatan Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Babat Toman Assistance for Medical Equipment of Community Health Center in Babat Toman District Program Desa Sadar Kesehatan - Pembangunan sarana air bersih Health Conscious Village Program - Development of clean water facilities Bantuan sarana Posyandu di Kecamatan Karangampel, Losarang, Tukdana, Sumberjaya, Cilamaya, Babelan, Tirtajaya Assistance for Posyandu facilities in Karangampel, Losarang, Tukdana, Sumberjaya, Cilamaya, Babelan, Tirtajaya districts Penyuluhan HIV AIDS HIV-AIDS counseling
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Program Pendidikan PT Pertamina (Persero) pada Wilayah Kerja Pertamina EP Education Program of PT Pertamina (Persero) at Pertamina EP Working Area Area Deskripsi Program | Program Description Lokasi | Location Field Kota Jambi Penambahan koleksi dan lanjutan kegiatan sosialisasi gemar membaca dan Jambi City menulis Jambi Additional book collection and continuation of dissemination of love for reading and writing program Bantuan untuk siswa tidak mampu berprestasi Pali ADERA Support for underprivileged outstanding students Indramayu dan Majalengka Jatibarang Bantuan alat edukasi untuk PAUD dan sekolah Indramayu and Majalengka Assistance of education tools for early childhood education (PAUD) and school Bantuan komputer untuk SMAN 2 Cilamaya Karawang Subang Computer assistance for senior high school SMAN 2 Cilamaya Sarana Pembelajaran PAUD Desa Sumber Kec.Kradenan Blora JGDP Learning facilities for early childhood education (PAUD) in Sumber Village, Kradenan District Tuban dan Bojonegoro | Tuban and Bojonegoro Cepu Pembinaan Sekolah Adiwiyata | Adiwiyata School Development Laboratorium komputer untuk SLTP Computer laboratory for junior high school Nunukan Tarakan Perbaikan tempat dan Penyediaan Sarana Taman Belajar di Kecamatan Sembakung Rehabilitation and Provision of Learning Center Facility in Sembakung District Sorong Papua Bantuan perangkat komputer untuk SD Inpres 80 Malabam, Distrik Seget Computer unit assistance for elementary school SD Inpres 80 Malabam, Seget District
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 341 /
Other Information
Informasi Lain Perusahaan
Informasi Lain Other Information
342
Kemitraan Perusahaan Company Partnerships
344
Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut Issues and Follow Up Actions
347
Daftar Alamat Kantor Asset, Lapangan, Fasilitas Produksi, Pipa Jalur Transportasi Address List Of Asset Office, Field, Production Facilities, Transportation Pipeline
348
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG Supporting Institutions and Professionals
351
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
KEMITRAAN PERUSAHAAN
COMPANY PARTNERSHIP
Selama tahun 2015, Pertamina EP melakukan kerjasama kemitraan dengan berbagai pihak untuk mengelola kegiatan operasi pada lapangan-lapangan minyak dan gas (migas) marginal. Tujuan kemitraan adalah untuk meningkatkan produksi dan mendatangkan keuntungan bagi kedua belah pihak.
During 2015, Pertamina EP has formed partnerships with various parties to manage operations in the oil and gas marginal fields. The partnerships aimed to increase production and bring benefits for both parties.
Hingga saat ini, terdapat dua bentuk kemitraan yang berlangsung, yaitu Technical Assistance Contract (TAC) dan Kerjasama Operasi (KSO). Selama tahun 2015 jumlah kontrak TAC telah mencapai 15 kontrak, sedangkan KSO berjumlah 29 kontrak.
Until today, there are two forms of partnerships, the Technical Assistance Contract (TAC) and Joint Operations (KSO). In 2015, the number of TAC reached 15 contracts, while KSO was 29 contracts.
Mitra Tac/Kso & Unitisasi Pt Pertamina EP Tahun 2015
TAC/KSO PARTNERS & UNITIZATION OF PT PERTAMINA EP
Kerjasama kemitraan Pertamina EP terdiri atas 4 proyek pengembangan migas, 6 area unitisasi dan 44 area kontrak kerjasama kemitraan yang terdiri dari 15 kontrak Technical Assistant Contract (TAC) serta 29 kontrak Kerja Sama Operasi (KSO).
Pertamina EP’s partnership cooperation consisted of 4 oil a& gas development projects, 6 unitization areas and 44 contract area partnership, comprising 15 contracts under Technical Assistance Contract (TAC) and 29 contracts of Joint Operation (KSO).
Rincian mitra per Asset sebagai berikut
Details of partner per Asset as follows
/ 344 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
No
Sumatera 1 | Sumatra 1
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
No
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Sumatera 2 | Sumatra 2
1
TAC P - PT. Putra Kencana Diski Petroleum
1
TAC P - PT. Green World Nusantara Kruh
2
TAC P - PT. Eksindo Telaga Said Darat
2
TAC P - PT. Indama Putra Kaya Pratama
3
TAC P - Blue Sky Langsa Ltd.
3
TAC P - PT. Indo Jaya Sukaraja
4
TAC P - PT. Pertalahan Arnebatara Natuna
4
TAC P - Pilona Petro Tanjung Lontar Ltd.
5
TAC P - PT. EMP Gelam
5
TAC P - Goldwater
6
TAC P - PT. Akar Golindo
6
KSO PEP - PT. Benakat Barat Petroleum
7
TAC PEP - PT Putera Batu Mandi Petroleum
7
KSO PEP - PT Techwin Benakat Timur
8
TAC P - PT. Prakarsa Betung Meruo Senami Jambi
8
KSO PEP - PT. Formasi Sumatera Energi
9
KSO PEP - Cooper Energy Sukananti Ltd
9
KSO PEP - Ramba Energy West Jambi Ltd
10
KSO PEP - PT Santika Pendopo Energy
10
KSO PEP - Geominergy Sungai Lilin Ltd
11
KSO PEP - Prisma Kampung Minyak Ltd
11
KSO PEP - PT Energy Jambi Indonesia
12
KSO PEP - PT Petroenim Betun Selo
12
KSO PEP - Samudra Energy BWP Meruap
13
KSO PEP - Samudra Energy Tanjung Lontar
14
KSO PEP - Indrillco Hulu Energy Ltd
No
JAWA | JAVA
15
KSO PEP - Indospec Energy Limau Ltd
1
TAC P - Ellipse Energy Jatirarangon Wahana Ltd.
16
KSO PEP - PT Loyak Talang Gula
2
KSO PEP -PD Migas Kota Bekasi
17
KSO PEP - Gunung Kampung Minyak Ltd
3
KSO PEP - Axis Sambidoyong Energy
18
KSO PEP - Energi Tanjung Tiga
4
KSO PEP - PT IEV Pabuaran KSO
5
KSO PEP - PT Tawun Gegunung Energy KSO PEP - Foster Trembes Petroleum Ltd
No
KTI | Eastern Indonesia Region
6 7
KSO PEP - GEO Cepu Indonesia
8
KSO PEP - Banyubang Blora Energi
1
TAC P - PT. IBN Holdico
2
KSO PEP - PT. Putra Papua Mogoi Wasian
3
KSO PEP - Patina Group Ltd.
4
KSO PEP - PT Klasofo Energy Resources
5
KSO PEP - PT. Petroenergy Utama Wiriagar
6
KSO PEP - PT. Bunyu Tapa
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 345 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
Untuk mendukung keberlangsungan operasi di LapanganLapangan marjinal dengan pola kemitraan, sejumlah studi dilakukan oleh Pertamina EP bekerja sama dengan beberapa mitra. Studi yang telah dijalankan adalah:
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
To support the continuity of operations in the marginal fields under the partnership scheme, Pertamina EP conducted a number of studies in collaboration with several partners. Studies that have been carried out are:
Studi | Study
Mitra | Partner
Study FMI Phase-2
KSO Samudera Energi BW Meruap
Selesai | Completed
Study Core Analysys (M-67)
KSO Samudera Energi BW Meruap
Selesai | Completed
Study IVEL
KSO Samudera Energi BW Meruap
Selesai | Completed
Study GGR-POFD
KSO Samudera Energi BW Meruap
Selesai | Completed
Coring
KSO Indospec Energy Limau
Selesai | Completed
Study SCAL
KSO Techwin Benakat Timur
Selesai | Completed
Study Pilot Waterflood
KSO Santika Pendopo Energi
Selesai | Completed
Status
Study GGR
KSO Gunung Kampung Minyak
96%
Study GGR
KSO Banyubang Blora Energi
95%
Study GGR
KSO Petro Papua Mogoi Wasian
78%
/ 346 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut
ISSUES AND FOLLOW UP ACTIONS
Sejumlah lapangan yang dikelola secara kemitraan juga dihadapkan pada berbagai persoalan. Untuk mengatasi hal tersebut, Pertamina EP dan para mitra telah melakukan beberapa langkah:
A number of field managed partnerships are also faced with various problems. To overcome this, Pertamina EP and its partners have taken several steps:
Mitra Partner
Permasalahan ISSUES
Rencana/Upaya Tindak Lanjut FOLLOW UP PLAN/ACTION
KSO Meruap
Peluang penambahan revenue dari penjualan gas flare (1 – 1,5 MMscfd) belum terlaksana karena fasilitas buyer belum siap.
Memastikan penyelesaian fasilitas buyer/BUMD 100 % dan dilanjutkan dengan Commissioning & Start Up.
The opportunity of additional revenue from flare gas sales (of 1 - 1.5 MMSCFD) has not been realized because buyer facilities have not yet ready.
Ensure 100% completion of the buyer/BUMD facility and continued with the Commissioning & Start Up
Reaktivasi Sumur H-3 (2000 bopd) terkendala harga minyak yang terus menurun
Koordinasi dengan KSO Blue Sky Langsa untuk terlaksananya reaktivasi
Reactivation of H-3 Well (2,000 bopd) constrained by continuous decline in oil prices
Coordination with KSO Blue Sky Langsa for the implementation of Reactivation
KSO Forsumen Lapangan berhenti beroperasi karena kesulitan pendanaan akibat turunnya harga minyak
PEP bersedia menyalurkan gas sebagai substitusi BBM Solar.
Field stopped operating due to financial difficulties because of declining oil prices
Pertamina EP is ready to distribute gas as Diesel fuel substitution
KSO Blue Sky Langsa
KSO Forsumen
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 347 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
DAFTAR ALAMAT KANTOR ASSET, LAPANGAN, FASILITAS PRODUKSI, PIPA JALUR TRANSPORTASI
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
ADDRESS LIST OF ASSET OFFICE, FIELD, PRODUCTION FACILITIES, TRANSPORTATION PIPELINE
Kantor Pusat | Head Office Standard Chartered Tower Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164 Jakarta 12950 - Indonesia Phone : (+6221) 5797 4000, Fax : (+6221) 5797 4555 E-Mail :
[email protected] website : www.pertamina-ep.com
No
Asset dan Lapangan Asset and Field
Alamat Kantor Office Address
Telepon dan Faksimili Phone and Facsimile ASSET 1
1
Rantau
Jl. Jakarta No.1 - Rantau Kuala Simpang, Aceh Tamiang, Provinsi Aceh 24474
T:(+6264131016, F:(+62641) 31944-45, 31010, 31941
2
Pangkalan Susu
Jl. Samudra No.1 Pangkalan Susu, Sumatera Utara 20858
T:(+62620) 51333, F:(+62620) 51385
3
Lirik
Jl. Raya Lintas Timur Sumatera Lirik, Indragiri Hulu Riau 29353
T:(+62769) 7444106, F:(+62769) 41224
4
Jambi
Jl. Lirik No.1 Komplek Pertamina UBEP Jambi Kenali Asam,
T:(+62741) 41938-39, F:(+62741) 42542
5
Ramba
Jl. Lintas Timur Palembang Jambi KM 102 Dusun Ramba, Kec. Sei Lilin, Sumatera Selatan
T:(+62711) 893324, F:(+62711) 893145
Kantor Palembang : Jl. Sukarno Hatta No. 2465 RT 40 RW 11, Kel. Karya Baru Kec. Alang- Alang Lebar, Palembang, Sumatra Selatan 30151
T:(+62711) 413966, 7077850
ASSET 2 6
Prabumulih
Jl. Jend. Sudirman No.3 Prabumulih, Sumatera Selatan 31122
T:(+62713) 382305, F:(+62713) 323273
7
Pendopo
Jl. Plaju no. 38 Pendopo, Sumatera Selatan 31211
T:(+62713) 384200, F:(+62713) 390442
8
Limau
Jl. Jend. Sudirman No. 2/3 Prabumulih, Sumatera Selatan 31122
T:(+62713) 382958, 320010 F:(+62713) 321949
9
Adera
Komp Pertamina EP. Field Pendopo Pengabuan, Sumatera Selatan 31211
T:(+62713) 391158, F:(+62713) 391158
ASSET 3 10
Subang
Jl. Raya Mundu, Karangampel, Indramayu, Jawa Barat 45284
T:(+62234) 484112, ext 3055/3300 F:(+62234) 486007
11
Tambun
Jl. Patra Raya Klayan Cirebon. Jawa Barat 45151
T:(+62231) 2512356, F:(+62231) 2512354
12
Jatibarang
Jl. Raya Mundu , Karangampel. Indramayu, Jawa Barat 45283
T:(+62234) 484112 ext 3064, F:(+62234) 484305
/ 348 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
ASSET 4 13
Cepu
Jl. Gajahmada PO.Box 1 Cepu
T:(+62296) 421494, F:(+62296) 425119, 421329
14
Poleng
2nd Floor Kawasan Industri Gresik Office, Jln. Tri Dharma No. 3 Gresik, Jawa Timur 61121
T. 031. 3984400
15
Matindok
Jln. Tanjung Tampak No. 21 Kelurahan Karaton, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah 94711
16
Sangatta
Jl. Gas No.1 Sangatta , Kutai Timur Kalimantan Timur 75613
T:(+62549) 22300, F:(+62549) 23592
17
Bunyu
Jl. Dermaga No.1 P. Bunyu, Kalimantan Timur 77181
T:(+62551) 24729 ext 2801, F:(+62551) 2055501
18
Papua
Jl. Ahmad Yani, Sorong, Papua Barat 98414
T:(+62951) 323830/323851/52 F:(+62951) 332667/321729
19
Tanjung
Jl. Minyak No. 1 Ngurungkudek, Tanjung Tabalong, Kalimantan Selatan 71571
T:(+62526) 2021242, F:(+62526) 2021344
20
Sangasanga
Jl. Dr Sutomo No 40, Sangasanga, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur 75254
T:(+62541) 671400, F:(+62541) 671487
21
Tarakan
Jl. Pulau Linggitan No. 1 Tarakan Tengah Kalimantan Timur 77121
T:(+62551) 32812-14, F:(+62551) 51093
ASSET 5
FASILITAS PRODUKSI MINYAK OIL PRODUCTION FACILITIES Lokasi | Location
SP
SPU
PPP
Titik Serah | Custody Transfer Point
10 SP
-
PPP Rantau
Terminal Pangkalan Susu | Pangkalan Susu Terminal
9 SP & 3TU
-
PPP Pangkalan Susu
3 Manifold
1 SPU
1 Booster
-
7 SP
3 SPU
PPP Tempino
Sumatera Bagian Selatan Southern Sumatra
39 SP
7 SPU
PPP Prabumulih
KM03 Plaju (SPD Metering System)
23 SP
5 SPU
PPP Pangabuan
KM03 Plaju (TAP Metering System)
Jawa Bagian Barat Western Java
25 SP
9 SPU
PPP Balongan
Terminal Balongan
Jawa Bagian Timur Eastern Java
12 SP
3 SPU
PPP Menggung - Cepu
Kilang Cepu | Cepu Refinery
Indonesia Bagian Timur Eastern Indonesia Region
6 SP
3 SPU
PPP Menggung - Cepu
Kilang Cepu | Cepu Refinery
3 SP
1 SPU
PPP Manunggul – Tanjung
Terminal Sangatta | Sangatta Terminal
6 BS
1 SPU
PPP Sangasanga
Terminal Bunyu | Bunyu Terminal
Sumatera Bagian Utara Northern Sumatra Sumatera Bagian Tengah Central Sumatra
PPP Sei Karas
Terminal Buatan Lirik KM03 Sei Gerong Artificial Terminal, Lirik KM03 Sei Gerong.
PPP Ukul
Terminal Buatan Lirik KM03 Sei Gerong Artificial Terminal, Lirik KM03 Sei Gerong.
11 SP
-
PPP Angana
Kilang UP-V Balikpapan | UP-V Balikpapan Refinery
6 SP
4 SPU
PPP Lingkas – Tarakan
Kilang UP-V Balikpapan | UP-V Balikpapan Refinery
5 SP
1 SPU
PPP Klamono
Kilang UP-V Balikpapan | UP-V Balikpapan Refinery
3 SP
3 SPU
PPP Salawati
Kilang UP-V Balikpapan | UP-V Balikpapan Refinery
2 SP
-
PPP Menggung - Cepu
Kilang UP-V Balikpapan | UP-V Balikpapan Refinery
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 349 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
FASILITAS PRODUKSI GAS GAS PRODUCTION FACILITIES Lokasi | Location
Titik Serah | Custody Transfer Point
SP
SPU
Sumatera Bagian Utara Northern Sumatra
7 SP
4 SKG
Pada 5 titik serah At 5 custody transfer points
Sumatera Bagian Tengah Central Sumatra
11 SP
7 SKG
Pada 14 titik serah At 14 custody transfer points
Sumatera Bagian Selatan Southern Sumatra
20 SP
14 SKG
Pada 37 titik serah At 37 custody transfer points
Jawa Bagian Barat Western Java
5 SP
1 SKG
Pada 5 titik serah At 5 custody transfer points
Jawa Bagian Timur Eastern Java
3 SP
2 SKG
Pada 2 titik serah At 2 custody transfer points
Kawasan Timur Indonesia Eastern Indonesia Region
7 SP
4 SKG
Pada 5 titik serah At 5 custody transfer points
PIPA JALUR TRANSPORTASI MINYAK DAN GAS Oil and Gas Pipelines Trasportation Panjang Pipa (km) Length of Pipe (km)
Lokasi Location
Jalur Pipa Pipeline
Sumatera Bagian Utara Northern Sumatra
PPP Rantau – PPP Pangkalan Susu
64
PPP Pangkalan Susu – Terminal Pangkalan Susu
38
Sumatera Bagian Tengah Central Sumatra
SPU Kenali Asam – PPP Tempino
24
SPU Bajubang – PPP Tempino
32
Tank Farm Tempino – PPP Tempino
2
PPP Tempino – RU III Plaju*
*265
Sumatera Bagian Selatan Southern Sumatra
PPP Prabumulih – RU III Plaju
102
PPP Pangabuan – RU III Plaju
146
Jawa Bagian Barat Western Java
SP Tambun – SP Tegal Gede
34
SP Tegel Gede – SP Cilamaya
65
SP Cilamaya – SPU Cemara
69
SP Subang – SPU Cemara
70
SPU Cemara – PPP Balongan
25
SPU Jatibarang – PPP Balongan
23
PPP Balongan – Terminal Balongan
2
Jawa Bagian Timur Eastern Java
PPP Menggung – Kilang cepu
2
Kawasan Timur Indonesia Eastern Indonesia Region
SPU Bunyu – Terminal Bunyu
4
/ 350 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
PPP Sanggata – Teminal Sangatta
19
PPP Manuggul, Tanjung – Kilang RU-V Balikpapan
238
PPP Sangasanga – Terminal Sangasanga
37
PPP Tarakan – Terminal Tarakan
19
PPP Klamono – Terminal Sorong
48
PPP Salawati – Karim Marine Terminal (KMT)
17
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG Supporting Institutions and Professionals
AUDITOR EKSTERNAL
EXTERNAL AUDITOR
Purwantono, Sungkoro, & Surja Gedung Bursa Efek Indonesia Tower II Lt. 7, Jalan Jend. Sudirman Kav. 52-53, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190 Telepon: (021) 52895000 Faksimile: (021) 52894100 Website: www.ey.com
Purwantono, Sungkoro, & Surja Indonesia Stock Exchange Building, Tower II, 7th Fl, Jalan Jend. Sudirman Kav. 52-53, Kebayoran Baru, South Jakarta 12190 Phone: (021) 52895000 Facsimile: (021) 52894100 Website: www.ey.com
Pada tahun buku 2015, Pertamina EP melakukan penggantian auditor eksternal, dari semula Tanudiredja, Wibisana & Rekan menjadi Purwantono, Sungkoro, & Surja. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002 dan Keputusan Menteri Keuangan No. 359/KMK.06/2003 tentang Jasa Akuntan Publik yang mewajibkan penggantian auditor eksternal setelah lima tahun berturut-turut.
In the fiscal year 2015, Pertamina EP replaced the external auditor, from Tanudiredja, Wibisana & Partners to Purwantono, Sungkoro, & Surja. This is in accordance with the Decree of the Minister of Finance No. 423/ KMK.06/2002 and Decree of the Minister of Finance No. 359/KMK.06/2003 on Public Accountant Services, which requires the replacement of the external auditors after five consecutive years.
BIRO ADMINISTRASI EFEK
ADMINISTRATION BUREAU OF SECURITIES
Pertamina EP adalah Perseroan Terbatas yang bersifat tertutup. Laporan ini tidak menyertakan informasi mengenai Biro Administrasi Efek.
PT Pertamina EP is a non-listed Limited Liability Company. This report does not include information about Administration Bureau of Securities
PERUSAHAAN PEMERINGKAT EFEK
CREDIT RATING AGENCY
Pertamina EP adalah Perseroan Terbatas yang bersifat tertutup. Laporan ini tidak menyertakan informasi mengenai Perusahaan Pemeringkat Efek.
PT Pertamina EP is a non-listed Limited Liability Company. This report does not include information about Credit Rating Agency.
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 351 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
DAFTAR ISTILAH* Glossary B BBLS
Barel minyak | Oil barrels
BCFG
Miliar kaki kubik gas bumi | Billion cubic feet gas
BOPD
Barel minyak per hari | Barrel oil per day
D Delineasi
Pemetaan suatu batas tertutup pada komponen tanah Closed boundaries mapping of soil component
F Fault Tree Analysis (FTA)
Metode identifikasi risiko dengan membuat panduan berupa flow chart Top-Down yang memberikan informasi terstruktur perihal potensi risiko yang diturunkan dari Strategic Objective A risk identification method to create a guideline in the form of top-down flowchart that provides structured information about potential risks derived from Strategic Objective
L Lifting
Minyak/gas yang ditransaksikan dengan pihak ketiga Oil/gas transacted with a third party
M MBBLS
Ribu barel minyak | Thousand barrels
MBOPD
Juta barel minyak per hari | Million barrels of oil per day
MMBOEPD
Juta barel minyak ekuivalen per hari | Million barrels of oil equivalent per day
MSCF
Ribu kaki kubik gas per hari | Thousand cubic feet gas
MMSCFD
Juta kaki kubik gas per hari | Million cubic feet gas per day
R RJPP
Rencana Jangka Panjang Perusahaan | Corporate Long Term Plan
RKAP
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan | Corporate Work Plan and Budget
S Seismic
Metode eksplorasi untuk memperkirakan bentuk, jenis dan ketebalan lapisan-lapisan batuan bawah permukaan dengan cara mempelajari penjalaran gelombang getaran Exploration method to estimate the shape, type and thickness of subsurface rock by means of studying the vibrational wave propagation
Subsurface
Berkaitan dengan aspek di bawah permukaan tanah | Related to subsurface aspects
Surface
Berkaitan dengan aspek di atas permukaan | Related to surface aspects
Suspended Well
Sumur yang operasinya telah dihentikan | Well that has halted operations
W Wild cat
Sumur eksplorasi yang dibor di daerah baru yang berdasarkan pertimbangan geologis diharapkan mempunyai akumulasi hidrokarbon Exploration well drilled in the new area based on geological considerations, which is expected to have accumulated hydrocarbon
*) Istilah umum dalam laporan ini yang sering digunakan oleh industri minyak dan gas General terms in this report is often used by the oil and gas industry
/ 352 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
LEMBAR UMPAN BALIK Feedback Form Laporan ini merupakan Laporan Terintegrasi 2015 PT Pertamina EP, yang merupakan laporan terpadu untuk memberikan gambaran kinerja keuangan dan keberlanjutan. Kegiatan usaha Pertamina EP difokuskan untuk membangun fondasi pertumbuhan yang berkelanjutan dalam aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Kami mengharapkan masukan, kritik dan saran dari Bapak/Ibu/Saudara.
PROFIL ANDA YOUR PROFILE Nama Lengkap Full Name ...................................................... Pekerjaan Occupation
1. Laporan ini sudah menggambarkan informasi aspek material bagi perusahaan. The report has illustrated information on the Company’s material aspect. Sangat setuju Strongly agree
...................................................... Nama Lembaga/Perusahaan Institution/Company’s Name ...................................................... Jenis Kelembagaan/ Perusahaan Institution/Company’s Origin Pemerintah Government
Industri Industry
Masyarakat Community
Pendidikan Education
Media Media
LSM NGO
Lain-lain Others
Bapak Datu Yodi Priyatna VP Legal & Relation PT Pertamina EP Standard Chartered Tower Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164 Jakarta 12950 - Indonesia Telp: 021-57893199, Fax: 021-57946279
Setuju Agree
Netral Neutral
Tidak Setuju Disagree
Sangat Tidak Setuju Strongly Disagree
2. Laporan ini sudah menggambarkan informasi positif dan negatif perusahaan. The report has described positive and negative information of the Company. Sangat setuju Strongly agree
Setuju Agree
Netral Neutral
Tidak Setuju Disagree
Sangat Tidak Setuju Strongly Disagree
Netral Neutral
Tidak Setuju Disagree
Sangat Tidak Setuju Strongly Disagree
Netral Neutral
Tidak Setuju Disagree
Sangat Tidak Setuju Strongly Disagree
3. Laporan ini sudah mencakup seluruh isi utama. The report has embodied all of the essential contents. Sangat setuju Strongly agree
Setuju Agree
4. Laporan ini mudah dimengerti. The report is comprehensible. Sangat setuju Strongly agree
Setuju Agree
5. Seberapa puas anda dengan Laporan Terintegrasi 2015 PT Pertamina EP? How satisfied are you with the Integrated Report 2015 PT Pertamina EP? Sangat Puas Strongly Satisfied
Mohon kirimkan kembali lembar umpan balik kepada: Please return this feedback form to:
This is the Integrated Report 2015 of PT Pertamina EP that provides an overview of financial and sustainability performance. PT Pertamina EP’s business activities have been focused on building the foundations of sustainable growth. We look forward to inputs, critics and suggestions from you.
Puas Satisfied
Netral Neutral
Tidak Puas Not Satisfied
Sangat Tidak Puas Very Dissatisfied
Penilaian terhadap kegiatan manajemen keberlanjutan Pertamina EP Assessment to the sustainability management activities of Pertamina EP 1. Aspek material apa yang paling penting bagi anda? (Mohon berikan nilai 1= Paling penting s.d 5= paling tidak penting) Which material is the most important to you? (Please give score 1= Most important up to 5=Least important) Kinerja Ekonomi Kemasyarakatan Economic Performance Society
Lingkungan Environment
Anti Korupsi Anti-Corruption
Kemasyarakatan Society
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Health and Safety Work
2. Mohon berikan saran/usul/komentar anda atas laporan ini? Please provide recommendations/suggestions/comments to the report. ...................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................... .......................................................................................................................................................................................................................
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 353 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
REFERENSI SILANG PERATURAN BAPEPAM - LK NO.X.K.6, INDEKS ISI GRI (G4), SUPLEMEN SEKTOR MINYAK & GAS (OG), DAN KERANGKA LAPORAN TERINTEGRASI (IR) [G4-32] Cross Reference BAPEPAM - LK No.X.K.6 Regulation, GRI Content Index (G4), Oil & Gas Sector Supplement (OG), and Integrated Report Framework (IR)
Keterangan
Halaman
Umum | General Laporan tahunan wajib memuat | The Annual Report should contain a) Ikhtisar data keuangan penting | Summary of Key Financial Information
8-11
b) Laporan Dewan Komisaris | Report from the Board of Commissioners
32-38
c) Laporan Direksi | Report from the Board of Directors
44-50
d) Profil perusahaan | Company Profile
56-75
e) Analisis dan pembahasan manajemen | Management analysis and discussion
76-147
f) Tata kelola perusahaan | Corporate Governance
148-255
g) Tanggung jawab sosial perusahaan | Corporate social responsibilities
256-364
h) Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit | Audited financial statements i)
Surat pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi atas kebenaran isi laporan tahunan | Statement that the Board of Directors and the Board of Commissioners are fully responsible for the accuracy of the annual report.
365 54
Dalam Bahasa Indonesia | In the Indonesian language
a
Pencantuman judul dan keterangan | Presented by mentioning the title and description
a
Mudah dibaca | Easy to read Ikhtisar Data Keuangan Penting | Summary of Key Financial Information 1
Ikhtisar Perbandingan Keuangan selama 3 tahun | Summary Financial Informations in Comparison Previous 3 year G4-9
a 8-11 8
Skala Organisasi | Organizational Scale
8
Nilai Ekonomi Langsung Dihasilkan dan Didistribusikan | Direct Economic Value Generated and Distributed
8
IR3
Modal keuangan | Financial capital
8
IR4
Modal manufaktur | Manufacture capital
8
G4-EC1
2
Informasi mengenai saham setiap 2 triwulan | Information with shares issued for 2 quarter
12
3
Aksi Korporasi terhadap Saham | Corporate Actions towards Share
12
4
Perdagangan saham | Stock Trading
12
5
Tindakan penghentian perdagangan saham | Suspension Actions Stock Trading
12
Laporan kepada Pemegang Saham | Shareholder's Report
32-50
Laporan Dewan Komisaris | The Board of Directors Report
34
1
Penilaian terhadap kinerja Direksi | Assessment on the performance of the Board of Directors
35
2
Pandangan atas prospek usaha perusahaan | View on the prospects of the company’s business
36
Penilaian atas Kinerja Komite di Bawah Dewan Komisaris | Performance Assessment on Committes under the Board of Commissioners
/ 354 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
36
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
3
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Keterangan
Halaman
Perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahan | Changes in the composition of the Board of Commissioners
37
Laporan Direksi | The Board of Directors Report
44
1
Analisis atas Kinerja Perusahaan mencakup kebijakan strategis, perbandingan pencapaian dan target, serta kendala | The Company’s performance analysis, i.e. strategic policies,comparison between achievement of results and targets, and challenges
2
Analisis tentang prospek usaha | Business prospect analysis
G4-1
G4-2
Pernyataan dari Direksi | Statement from Board of Directors
44 44 47
Uraian Dampak, Risiko dan Peluang | Description of Key Impacts, Risks, and Opportunities
44
3
Penerapan tata kelola perusahaan | Implementation of good corporate governance by the company
48
4
Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya | Changes in the composition of the Board of Directors
48
Profil Perusahaan | Company Profile 1
2
58
G4-3
Nama Organisasi | Name of The Organization
58
G4-5
Lokasi Kantor Pusat | Location of Headquarter
58
G4-6
Jumlah Negara Tempat Beroperasi | Number of Countries Operation
59
G4-7
Kepemilikan Saham dan Bentuk Hukum | Ownership and Legal Form
74
G4-10
Jumlah dan Komposisi Pegawai | Number and Composition of Employees
G4-31
Kontak | Contact
69, 70, 289 58
Riwayat singkat perusahaan | Brief history of the Company G4-13
3
56-75
Nama, alamat, dan kontak perusahaan | Name, address, company's contact
62
Perubahan signifikan organisasi | Significant changes of organization
59, 174
Kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir dan jenis produk | Line of business according to the latest Articles of Association, and types of products G4-4
Merek, Produk, dan Layanan Jasa | Primary Brands, Products and Services
G4-8
Pasar Terlayani | Markets Served
66 66 84, 87, 133
4
Struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, disertai nama dan jabatan | Structure of organization in chart form, with the names and titles
72
5
Visi dan misi perusahaan | Vision and mission of the Company
64
G4-56
Nilai-nilai, Prinsip, dan Norma Organisasi | Organizational Values, Principles and Norms
64
6
Identitas dan riwayat hidup Dewan Komisaris | Board of Commissioners‘ Identity and Curriculum Vitae
40
7
Identitas dan riwayat hidup Direksi | Board of Directors‘ Identity and Curriculum Vitae
52
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 355 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
REFERENSI SILANG PERATURAN BAPEPAM - LK NO.X.K.6, INDEKS ISI GRI (G4), SUPLEMEN SEKTOR MINYAK & GAS (OG), DAN KERANGKA LAPORAN TERINTEGRASI (IR) [G4-32] Cross Reference BAPEPAM - LK No.X.K.6 Regulation, GRI Content Index (G4), Oil & Gas Sector Supplement (OG), and Integrated Report Framework (IR)
Keterangan 8
Perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi | Changes in the composition of the Board of Commissioners and/ or the Board of Directors
9
Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya | Number of employees and description of competence building G4-10
Jumlah dan Komposisi Pegawai | Number and Composition of Employees
G4-11
Pekerja Terlindungi Perjanjian Kerja Bersama (PKB) | Employees Covered by Collective Labor Agreements (CLA)
G4-LA9
Rerata Jam Pelatihan Per Pegawai Per Tahun | Average of Training Hours per Year per Employee
Halaman 37, 48, 178, 187 69-71 69, 70, 289 309 71, 293
10
Persentase kepemilikan pemegang saham | Percentage ownership's shareholders
11
Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali perusahaan | Information on major shareholders and controlling Company
12
Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura | Name of subsidiaries, associated companies, joint venture
74
13
Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham | Chronology of share listing and changes in the number of shares
75
14
Kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek | Chronology of securities listing and rating of the securities
75
15
Nama dan alamat perusahaan pemeringkat | Name and address of the securities rating company
16
Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal | Name and address ofcapital market supporting institutions and/or professionals
G4-7
G4-16 17
Kepemilikan Saham dan Bentuk Hukum | Ownership and Legal Form
Keanggotaan pada Asosiasi | Memberships in Associations
Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan | Awards and certifications bestowed on the company G4-15
Kepatuhan Pada Prinsip-prinsip dan Inisiatif Eksternal | Externally Charters, Principles, or Other Initiatives
Analisis dan pembahasan manajemen | Management analysis and discussion 1
Tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri | Operational review per business segment, according to the type of industry Produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya | Production, including process, capacity, and growth OG1
Jumlah estimasi cadangan | Volume estimated reserves
Pendapatan | Income Profitabilitas | Profitability 2
Tinjauan kinerja keuangan | Financial performance review Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset | Current assets, non-current assets, and total assets
/ 356 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
58, 74, 199 199 74, 199
75, 351 75 75 14-17 17, 136, 157, 301 76-147 82-97 84-95 86, 88, 91 96, 99 120 98-117 106 - 111
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Keterangan
Halaman
Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas | Short-term liabilities, long-term liabilities, total liabilities
112-115
Ekuitas | Equity
115-116
Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif | Sales/ operating revenues, expenses and profit (loss), other comprehensive income, and total comprehensive profit (loss)
99-104
Arus kas | Cash flows
116-117
3
Kemampuan membayar utang dalam rasio | The capacity to pay payable in ratios
4
Kolektibilitas piutang | Accounts receivable collectability
120
5
Kebijakan manajemen atas struktur permodalan | Management policies concerning capital structure
122
6
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal | Discussion on material ties for the investment capital
123
7
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan | Material Information and facts that occurring after the date of the accountant’s report
130
8
Prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri | Information on company prospects in connection with industry
131
9
Perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku | Comparison between target/projection at beginning of year
126-129
10
Target/proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang | Target/projection at most for the next one year,
127, 129
11
Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan | Marketing aspects of The Company’s products and services,
133-137
G4-PR9
118-119
Sanksi Atas Ketidakpatuhan Pada Peraturan Produk dan Jasa | Fine or Sanctions Regarding Noncompliance with Regulations for Products and Services
246
12
Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham | Description regarding the dividend policy and the date and dividend per share
138
13
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum | Use of proceeds from public offerings
139
14
Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi | Material information transactions with related parties and conflict of interest
15
Perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan | Changes in regulation which have significant effect on the company and impacts on the company
144
16
Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya | Changes in the accounting policy, rationale and impact on the financial statement
145-146
142-143
Tata Kelola Perusahaan | Corporate Governance
148-255
1
177-186
Dewan Komisaris | Board of Commissioners Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris | Description of the responsibility of the Board of Commissioners
179-183
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 357 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
REFERENSI SILANG PERATURAN BAPEPAM - LK NO.X.K.6, INDEKS ISI GRI (G4), SUPLEMEN SEKTOR MINYAK & GAS (OG), DAN KERANGKA LAPORAN TERINTEGRASI (IR) [G4-32] Cross Reference BAPEPAM - LK No.X.K.6 Regulation, GRI Content Index (G4), Oil & Gas Sector Supplement (OG), and Integrated Report Framework (IR)
Keterangan
Halaman
Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan remunerasinya | Disclosure of the procedure and basis determining remuneration, and amount of remuneration for members of the Board of Commissioners
184, 198
G4-34
Struktur Tata Kelola | Governance Structure
37, 177, 187
G4-38
Komposisi Pejabat Tata Kelola | Governance Body Composition
37, 178, 186, 187
G4-40
Nominasi dan Seleksi Pejabat Tata Kelola | Nomination and Selection Processes for Governance Body
G4-41
Pernyataan Tak Berbenturan Kepentingan | Process to Ensure Conflict of Interest are Avoided
G4-51
Kebijakan Remunerasi | Remuneration Policies
184, 198
G4-52
Proses Penetapan Remunerasi | Process for Determining Remuneration
184, 198
G4-53
Pelibatan Pemangku Kepentingan dalam Penetapan Remunerasi | Stakeholders Involve for Determining Remuneration
184, 194
G4-54
Rasio Remunerasi | Remuneration Ratios
184, 194
G4-55
Rasio Persentase Kenaikan Remunerasi | Percentage of Ratio Remuneration Increase
184, 194
Pelatihan Dewan Komisaris | Training for the Board of Commissioners G4-43 IR1
Pengembangan Pengetahuan Terkait Topik Ekonomi, Lingkungan dan Sosial Bagi Pejabat Tata Kelola | Knowledge Development for Governance Body Related to Economic, Environmental and Social Topics Modal intelektual | Intellectual Capital
Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya | Disclosure of the Company’s policy and its implementation 2
Direksi | Board of Directors
178, 187 202
186 186, 193 186 181-182 187-194
Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab | Scope of duties and responsibilities
188-191
Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan remunerasinya | Disclosure of the procedure and basis determining remuneration
194, 198
G4-51
Kebijakan Remunerasi | Remuneration Policies
194, 198
G4-52
Proses Penetapan Remunerasi | Process for Determining Remuneration
194, 198
Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, termasuk frekuensi rapat | Disclosure of the Company’s policy and its implementation, including frequency of meetings
191-192
Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya; dan alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasi | Resolutions from the GMS of the previous and its realization in the year under review, and explanation for the unrealized resolution
174
Pelatihan Direksi | Board of Directors Training
193
IR1
Modal intelektual | Intellectual Capital
/ 358 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
193
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Keterangan
Halaman
Pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian kinerja Direksi | Disclosure of Company policy concerning assessment on the performance of the member of the Board of Directors G4-44 3
Proses Evaluasi Kinerja Pejabat Tata Kelola | Evaluation Process of The Governance Body’s Performance
Komite Audit | Audit Committee
205
Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan | History of position title, work experience and legal basis for appointment
6
204, 205
Riwayat pendidikan | History of education
205
Periode jabatan anggota Komite Audit | Tenure of members of Audit Committee
205
Pengungkapan independensi Komite Audit | Disclosure of independence of the members of the Audit Committee
205
Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, termasuk frekuensi rapat | Disclosure of the Company’s policy and its implementation, frequency of Board of Commissioners meetings including
208
Uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku | Brief report on the activities carried out by the Audit Committee during the year
5
34, 174, 196 204-208
Nama | Name
4
196-197
Komite Investasi dan Manajemen Risiko | Investment and Risk Management Committee
206-207 210-212
Nama | Name
211
Periode jabatan anggota Komite Investasi dan Manajemen Risiko | Tenure of members of Investment and Risk Management Committee
212
Pertemuan Komite Investasi dan Manajemen Risiko | Investment and Risk Management Committee Meeting
212
Uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Investasi dan Manajemen Risiko pada tahun buku | Brief report on the activities carried out by the Investment And Risk Management Committee during the year
211
Uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan | Description of tasks and function of the corporate secretary
219-220
Nama | Name
219
Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan | History of position title, work experience and legal basis for appointment
219
Riwayat pendidikan | History of education
219
Uraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku | Brief report on the activities carried out by the corporate secretary during the year
220
Uraian mengenai sistem pengendalian internal | Description of the company’s internal control
236-238
Pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya | Financial and operational control, and compliance to the other prevailing rules
237
Review atas efektivitas sistem pengendalian interen | Review the effectiveness of internal control systems
237
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 359 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
REFERENSI SILANG PERATURAN BAPEPAM - LK NO.X.K.6, INDEKS ISI GRI (G4), SUPLEMEN SEKTOR MINYAK & GAS (OG), DAN KERANGKA LAPORAN TERINTEGRASI (IR) [G4-32] Cross Reference BAPEPAM - LK No.X.K.6 Regulation, GRI Content Index (G4), Oil & Gas Sector Supplement (OG), and Integrated Report Framework (IR)
Keterangan 7
Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan | Risk management system implemented by the company
Halaman 222-235
Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan | General description about the Company’s risk management system
222-223
Jenis risiko dan cara pengelolaannya | Types of risk and the management
230-234
Evaluasi atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan | Evaluation of the effectiveness of the company’s risk management system
222-223
G4-45
Proses Identifikasi Dampak, Risiko dan Peluang Pelaksanaan Kinerja Ekonomi, Lingkungan, dan Sosial | Identification for the Impact, Risk and Opportunity Related to Economic, Environmental and Social Topics
G4-46
Penilaian Pelaksanaan Kinerja Ekonomi, Lingkungan dan Sosial | Reviewing The Effectiveness of Economic, Environmental and Social Topics
222, 233, 247
G4-47
Penilaian Risiko dan Peluang | Review for Risk and Opportunities
184, 192, 211, 216, 222, 230
222, 230
8
Perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat | Important cases faced by the Issuer or Public Company, subsidiaries, current members of the Board of Commissioners and Board of Directors
9
Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan | Information about administrative sanctions imposed
10
Akses informasi dan data perusahaan | Information access and company’s data
250-251
11
Informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan | Information about codes of conduct and corporate culture
170-173
246
G4-14
Pendekatan Pencegahan Melalui Manajemen Risiko | Precautionary Approach Through Risk Management
263
G4-39
Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi | Chair of the Highest Governance Body and also an Executive Officer
200
G4-41
Pernyataan Tak Berbenturan Kepentingan | Process to Ensure Conflict of Interest are Avoided
202
12
Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan | Description of employee or management stock ownership program
13
Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) | Description of whistleblowing system
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility 1
239-246
Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan | Discussion of corporate social responsibility covers policies, types of programs, and cost Lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain | Environment, such as the use of environmentally friendly materials and energy, recycling, and the company’s waster treatment systems, the company’s environmental certifications, and others
/ 360 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
139 247-249 256-341 256-341
260-285
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Keterangan
Halaman
G4-EN3
Energi Terkonsumsi di Dalam Perusahaan | Energy Consumption within The Organization
266, 267
G4-EN4
Energi Terkonsumsi di Luar Perusahaan | Energy Consumption Outside The Company
266, 267
G4-EN5
Intensitas Energi | Energy Intensity
G4-EN6
Pengurangan Konsumsi Energi | Reduction of Energy Consumption
G4-EN11
Lahan Operasi di Dalam Atau Sekitar Kawasan Dilindungi | Operation Site In or Adjacent To Protected Area
279
G4-EN12
Dampak Signifikan Terhadap Keanekaragaman Hayati | Significant Impacts on Biodiversity
280
G4-EN13
Perlindungan Atau Restorasi Habitat | Habitat Protected or Restored
280
G4-EN14
Jumlah Spesies Dilindungi | Number of Protected Species
279
G4-EN16
Emisi GRK Bersumber Energi Tidak Langsung | Energy Indirect Greenhouse Gas (GHG) Emissions
269
G4-EN18
Intensitas Emisi GRK | Greenhouse Gas (GHG) Intensity
275, 276
G4-EN19
Penurunan Emisi GRK | Reduction on Greenhouse Gas (GHG) Emissions
276, 277
G4-EN22
Total Air Terbuang Berdasar Kualitas dan Tujuan | Total Water Discharge by Quality and Destination
G4-EN23
Jenis Limbah dan Metode Pengolahannya | Type of Waste and Disposal Method
G4-EN25
Pengangkutan Limbah B3 | Hazardous Waste Transportation
282
G4-EN26
Pengaruh Pembuangan Air Limbah Pada Keanekargaman Hayati | Impact of Waste Water Discharge on Biodiversity
274
G4-EN31
Total Biaya Perlindungan dan Investasi Lingkungan | Total Environmental Protection Expenditure and Investment
262
OG2
Total Jumlah yang Diinvestasikan dalam Energi Terbarukan | Total Investment in Renewable Energy
271
OG3
Total Jumlah Energi Terbarukan yang Dihasilkan oleh Sumber | Total Renewable Energy produced
271
OG4
Jumlah dan Persentase Tempat Usaha yang Signifikan telah Dinilai dan Dimonitor mengenai Risiko Keanekaragaman hayati | Total and Percentage of Significant Business Area that has Assessed and Monitored on Biodiversity Risk
280
OG5
Bentuk pembuangan air | Disposal of formation water
274
OG6
Volume Hidrokarbon yang dilepaskan | Volume of flared hydrocarbon
91
OG7
Limbah pemboran yang terbuang | Amount of drilling waste
282
OG13
Jumlah peristiwa proses keselamatan | Number of Process Safety Events
304
Modal alam | Natural capital
260
IR2
267 268, 271
280, 285 281, 282, 285
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 361 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
REFERENSI SILANG PERATURAN BAPEPAM - LK NO.X.K.6, INDEKS ISI GRI (G4), SUPLEMEN SEKTOR MINYAK & GAS (OG), DAN KERANGKA LAPORAN TERINTEGRASI (IR) [G4-32] Cross Reference BAPEPAM - LK No.X.K.6 Regulation, GRI Content Index (G4), Oil & Gas Sector Supplement (OG), and Integrated Report Framework (IR)
Keterangan Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain | Employment practices, occupational health and safety, including gender equality and equal work opportunity, work and safety facilities, employee turnover, work incident rate, training, etc
Halaman 286-309
G4-10
Jumlah dan Komposisi Pegawai | Number and Composition of Employees
G4-11
Pekerja Terlindungi Perjanjian Kerja Bersama (PKB) | Employees Covered by Collective Bargaining Agreement
309
G4-15
Kepatuhan Pada Prinsip-prinsip dan Inisiatif Eksternal | Externally Charters, Principles, or Other Initiatives
301
G4-42
Proses Persetujuan dan Pengembangan Nilai atau Misi Perusahaan | Process to Approval and Development Value or Company’s Mission
328
G4-EC3
Kewajiban Perusahaan Terhadap Penyediaan Pensiun | Organization’s Defined Benefit Plan Obligations
298
G4-EC5
Rasio Upah Pekerja Tingkat Awal Terhadap Upah Minimum | Ratio of Entry Level Wage to Local Minimum Wage
290
G4-LA1
Jumlah Pekerja Baru dan Tingkat Turnover | Number of New Employee and Turnover
G4-LA2
Manfaat untuk Pekerja | Benefit for Employee
290
G4-LA6
Jenis dan Tingkat Kecelakaan Kerja | Types and Rates of Injury
304
G4-LA7
Pekerja dengan Risiko Tinggi Kesehatan Kerja | Workers with High Risk of Working Diseases
G4-LA8
Topik K3 dalam PKB | OHS Topics in CLA with Trade Unions
301, 340
G4-LA9
Rerata Jam Pelatihan Per Pegawai Per Tahun | Average of Training Hours per Year per Employee
71, 293
G4-LA10
Program Pelatihan Ketrampilan Penunjang Akhir Karir | Program for Skills Management That Support Managing Career Endings
G4-LA11
Persentase Pegawai Penerima Penilaian Kinerja | Percentage of Employees Receiving Performance Review
296, 298
G4-LA13
Rasio Gaji Pokok Pekerja Laki-laki dan Perempuan | Ratio of Basic Salary of Men and Women Employee
290, 245
G4-LA14
Persentase Pemasok yang Dievaluasi | Percentage of Suppliers Screened for Labor Criteria
308
G4-HR4
Dukungan Pada Kebebasan Berserikat | Support for Freedom of Association
309
Pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain | Social and community development, such as the use of local work force, empowerment of local communities, aid for public social facilities, social donations, etc
69, 70, 289
69, 289
308
298
324-341
G4-24
Daftar Pemangku Kepentingan | Stakeholders List
253
G4-25
Dasar Identifikasi dan Seleksi Pemangku Kepentingan | Basis for Identification and Selection of Stakeholders
253
/ 362 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
Keterangan
Halaman
G4-26
Proses Pendekatan pada Pemangku Kepentingan | Approach to Stakeholders’ Engagement
253
G4-27
Topik Kunci dan Respon Organisasi | Key Topics and Organization Response
253
G4-EC8
Dampak Ekonomi Tak Langsung | Indirect Economic Impacts
G4-SO1
Operasional Perusahaan dan Pengembangan Masyarakat Lokal | Company Operation and Local Community Development Program
G4-SO2
Operasional Perusahaan dengan Potensi Dampak Terhadap Masyarakat Lokal | Company Operation with Significant Impacts on Local Community
IR5
312, 330, 331
Modal sosial | Society capital
G4-12
Rantai Pasokan Organisasi | Organizational Supply Chain
G4-EC1
Nilai Ekonomi Langsung Dihasilkan dan Didistribusikan | Direct Economic Value Generated and Distributed
Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) pada laporan tahunan atau laporan tersendiri
365
Opini auditor independen atas laporan keuangan | Independent auditor's opinion on the financial statements Keandalan & Kelengkapan | Reliability & Completeness
31, 365
Laporan keuangan yang lengkap | Complete financial statement IR9
4
Bab tanggung jawab sosial perusahaan | Corporate social responsibility chapter
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan | Statement that the Board of Directors and the Board of Commissioners are fully responsible for the accuracy of the Financial Statement
IR10 3
8, 313
365
Kesesuaian dengan peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan | Compliance with Bapepam-LK No.VIII.G.11 on Responsibilities of Directors Financial Statements 2
310-323 135
Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit | Audited Annual Financial Statements 1
329 260, 326
Pengembangan sosial dan kemasyarakatan terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain
2
329, 330
Laporan Keuangan & Laporan Audited | Financial & Audited Statement
Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya | Disclosure in the notes to the financial statements when an entity applies an accounting policy retrospectively or makes restatement of financial statement items, or when the entity reclassifies items in its financial statements
5
Perbandingan tingkat profitabilitas | Comparison of the level of profitability
6
Laporan arus kas | Statement of cash flow
7
Ikhtisar kebijakan akuntansi | Summary of accounting policies
8
Pengungkapan transaksi pihak berelasi | Disclosure of related party transactions
365
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 363 /
Kinerja Pertamina ep 2015 Pertamina EP 2015 Performance
PROFIL PERTAMINA EP Pertamina EP Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
REFERENSI SILANG PERATURAN BAPEPAM - LK NO.X.K.6, INDEKS ISI GRI (G4), SUPLEMEN SEKTOR MINYAK & GAS (OG), DAN KERANGKA LAPORAN TERINTEGRASI (IR) [G4-32] Cross Reference BAPEPAM - LK No.X.K.6 Regulation, GRI Content Index (G4), Oil & Gas Sector Supplement (OG), and Integrated Report Framework (IR)
Keterangan 9
Pengungkapan yang berhubungan dengan Perpajakan | Disclosures related to Taxation
10
Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap | Disclosures related to Fixed Assets
11
Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Lainnya | Latest Developments Financial Accounting Standards and Other Regulations
12
Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan | Disclosures related to Financial Instruments
13
Penerbitan laporan keuangan | Financial statements published
Aspek Material dan Profil Pelaporan | Materiality Aspects and Reports Profile
Halaman
365
25-31
G4-17
Daftar Entitas | List of Entities
30
G4-18
Proses Menentukan Isi Laporan dan Pembatasan | Process for Defining The Report Content and Boundaries
G4-19
Daftar Aspek Material | List of Material Aspects
G4-20
Batasan Aspek Material di Dalam Organisasi | Aspect boundaries within organization
30, 31
G4-21
Batasan Aspek Material di Luar Organisasi | Aspect Boundaries Outside Organization
30, 31
G4-22
Pernyataan Kembali | Restatement
28, 29 31
6, 71, 81
G4-28
Periode Pelaporan | Reporting Period
G4-29
Tanggal Penerbitan Laporan Terdahulu | Date of Most Recent Previous Report
G4-30
Siklus Pelaporan | Reporting Cycle
25, 30
G4-32
Indeks Isi GRI | GRI Content Index
31, 354
G4-33
Penjaminan | Assurance
G4-48
Pengesahan Pelaporan | Reports Approval
/ 364 Laporan Tahunan Terintegrasi 2015 Pertamina EP
25, 30 25
31 28, 29
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
INFORMASI LAIN PERUSAHAAN Other Information
PT PERTAMINA EP LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 31 December 2015 and 2014
Kantor Pusat | Head Office: Standard Chartered Tower Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164 Jakarta 12950 - Indonesia Phone : (+6221) 5797 4000, Fax : (+6221) 5797 4555 E-Mail :
[email protected] website : www.pertamina-ep.com
Pertamina EP 2015 Annual Integrated Report 365 /
PT Pertamina EP Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended with independent auditors’ report
PT PERTAMINA EP LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS Lampiran/Schedule
Directors‟ Statement
Surat Pernyataan Direksi
Independent Auditors‟ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan ...............................................
1
.............................. Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain ..........................................................................
2
Statements of Profit or ...............Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas ............................................
3
............................. Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas ............................................................
4
....................................... Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan .....................................
5
........................... Notes to the Financial Statements
SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG/ DIRECTORS’ STATEMENT REGARDING TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014, SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
THE RESPONSIBILITY FOR THE FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
PT PERTAMINA EP Atas nama Direksi, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
On behalf of the Board of Directors, we, the undersigned:
1.Nama Alamat Kantor
: Rony Gunawan : Gedung Standard Chartered Lt 21-29 Jl. Dr. Satrio No. 164 Jakarta Selatan 12950 : +62 21 57974000 : PJ Presiden Direktur
1. Name Office Address
: Lukitaningsih : Gedung Standard Chartered Lt 21-29 Jl. Dr. Satrio No. 164 Jakarta Selatan 12950 : +62 21 57974000 : Direktur Keuangan dan Pendukung Bisnis
2. Name Office Address
Telepon Jabatan 2. Nama Alamat Kantor
Telepon Jabatan
Telephone Position
Telephone Position
: Rony Gunawan : Gedung Standard Chartered Fl 21-29 Jl.Dr.Satrio No 164 South Jakarta12950 : +62 21 57974000 : Acting President Director : Lukitaningsih : Gedung Standard Chartered Fl 21-29 Jl.Dr. Satrio No 164 South Jakarta12950 : +62 21 57974000 : Finance and Business Support Director
menyatakan bahwa:
declare that:
1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT Pertamina EP (“Perusahaan”);
1. We are responsible for the preparation presentation of the financial statements of PT Pertamina EP (the “Company”);
2. Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia;
2. The Company‟s financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards;
3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan Perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar;
3. a. All information has been fully and correctly disclosed in the Companys financial statements;
b. Laporan keuangan Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; dan
b. The Company‟s financial statements do not contain false material information or facts, nor do they omit material information or facts; and
and
4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal Perusahaan.
4. We are responsible for the Company‟s internal control systems.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is confirmed to the best of our knowledge and belief.
Jakarta, 9 Februari/February 2016 Atas nama dan mewakili Direksi
Rony Gunawan PJ Presiden Direktur/Acting President Director
For and on behalf of the Board of Directors
Direktur Keuangan dan Pendukung Bisnis/ Finance and Business Support Director
The original report included herein is in the Indonesian language.
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan No. RPC-257/PSS/2016
Report No. RPC-257/PSS/2016
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi PT Pertamina EP
The Shareholders and the Boards of Commissioners and Directors PT Pertamina EP
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Pertamina EP (“Perusahaan”), yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2015, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
We have audited the accompanying financial statements of PT Pertamina EP (the “Company”), which comprise the statement of financial position as of December 31, 2015, and the statements of profit or loss and other comprehensive income, changes in equity, and cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Management’s responsibility for the financial statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Management is responsible for the preparation and fair presentation of such financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.
Tanggung jawab auditor
Auditors’ responsibility
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.
Our responsibility is to express an opinion on such financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such financial statements are free from material misstatement.
The original report included herein is in the Indonesian language.
Laporan Auditor Independen (lanjutan)
Independent Auditors’ Report (continued)
Laporan No. RPC-257/PSS/2016 (lanjutan)
Report No. RPC-257/PSS/2016 (continued)
Tanggung jawab auditor (lanjutan)
Auditors’ responsibility (continued)
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors’ judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity’s preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity’s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.
Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Pertamina EP tanggal 31 Desember 2015, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
In our opinion, the accompanying financial statements present fairly, in all material respects, the financial position of PT Pertamina EP as of December 31, 2015, and its financial performance and cash flows for the year then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
Hal lain
Other matter
Laporan keuangan Perusahaan tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut diaudit oleh auditor independen lain yang menyatakan opini tanpa modifikasian atas laporan keuangan tersebut pada tanggal 9 Februari 2015.
The financial statements of the Company as of December 31, 2014 and for the year then ended were audited by other independent auditors who expressed an unmodified opinion on such financial statements on February 9, 2015.
Purwantono, Sungkoro & Surja
Widya Arijanti Registrasi Akuntan Publik No. AP.0702/Public Accountant Registration No. AP.0702 9 Februari 2016/February 9, 2016
PT PERTAMINA EP Lampiran 1 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham) Catatan/ Notes
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS OF DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, except for par value and share data)
2015
2014
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang dari Pemerintah Piutang lain-lain Persediaan PPN yang dapat ditagihkan kembali Aset lain-lain lancar
ASSETS
160.500 1.760.682 70.839 16.289 147.346 313.550 47.180
169.235 2.094.589 78.767 15.295 150.051 314.471 50.426
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Due from the Government Other receivables Inventories Reimbursable VAT Other Current Assets
2.516.386
2.872.834
Total Current Assets
198.762 6.050.554 26.950
159.924 5.571.209 82
NON-CURRENT ASSETS Restricted funds Oil and gas properties Other non-current assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
6.276.266
5.731.215
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
8.792.652
8.604.049
TOTAL ASSETS
6 7 12a 8 9 21a
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Dana yang dibatasi penggunaannya Aset minyak dan gas bumi Aset lain-lain tidak lancar lainnya
14 10
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Utang kepada Pemerintah Biaya yang masih harus dibayar Utang lain-lain Uang muka pelanggan Pajak penghasilan dan dividen Utang pajak lainnya Utang sewa pembiayaan, porsi jangka pendek
LIABILITIES AND EQUITY
1.725.870 107.318 329.347 8.078 611 38.452 12.256
679.227 99.926 462.758 4.991 20.564 38.053 18.830
CURRENT LIABILITIES Trade payables Due to the Government Accrued expenses Other payables Customer advances Corporate and dividend tax payables Other tax payables
947
777
Finance lease payables, current portion
2.222.879
1.325.126
Total Current Liabilities
12c
126.162
140.782
22h 21e
1.864 68.780 1.348.351 20.931
2.811 68.582 1.338.307 41.423
14
1.338.208
1.275.450
NON-CURRENT LIABILITIES Due to the Government Finance lease payables, non-current portion Deferred revenue Deferred tax liabilities Employee benefits liabilities Provision for decommissioning and site restoration
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2.904.296
2.867.355
Total Non-Current Liabilities
JUMLAH LIABILITAS
5.127.175
4.192.481
TOTAL LIABILITIES
11 12b 13
21b
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang kepada Pemerintah Utang sewa pembiayaan, porsi jangka panjang Pendapatan yang ditangguhkan Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja karyawan Provisi pembongkaran dan restorasi
EKUITAS Modal saham Modal dasar - 1.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham (nilai penuh) Modal ditempatkan dan disetor - 250.000 saham Saldo laba
EQUITY Share capital
24.730 3.640.747
24.730 4.386.838
Authorised – 1,000,000 shares at par value of Rp1,000,000 each (full amount) Issued and paid-up capital – 250,000 shares Retained earnings
JUMLAH EKUITAS
3.665.477
4.411.568
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
8.792.652
8.604.049
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
15
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
PT PERTAMINA EP Lampiran 2 Schedule LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat) 2015 PENDAPATAN USAHA Penjualan dalam negeri minyak Mentah, gas bumi dan Liquefied Petroleum Gas (“LPG”) Penjualan ekspor minyak mentah dan gas bumi JUMLAH PENDAPATAN USAHA BEBAN USAHA Beban eksplorasi Beban produksi Beban umum dan administrasi Keuntungan lainnya, neto Pendapatan keuangan Beban keuangan
2014
28.191
54.339
2.924.475
4.710.490
TOTAL REVENUES
2.896.284
18
4.656.151
(126.846) (1.450.392)
19a 19b
(152.279) (1.623.084)
(158.840) 38.249 8.782 (59.530)
19c 19d
(161.567) 30.766 9.318 (73.008)
OPERATING EXPENSES Exploration expenses Production expenses General and administration expenses Other gains, net Finance income Finance costs
(1.969.854)
TOTAL OPERATING EXPENSES
(1.748.577)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
1.175.898
LABA TAHUN BERJALAN
Catatan/ Notes
REVENUES Domestic sales of crude oil, natural gas and Liquefied Petroleum Gas (“LPG”) Export sales of crude oil and natural gas
JUMLAH BEBAN USAHA
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars)
(437.873) 738.025
20
2.740.636 PROFIT BEFORE INCOME TAX 21c
(1.154.451)
INCOME TAX EXPENSES
1.586.185
PROFIT FOR THE YEAR
Penghasilan komprehensif lain Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasti neto
(10.927)
-
Other comprehensive income Items that will not be reclassified to profit or loss Remeasurement of net defined benefits liability
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, NETO SETELAH PAJAK
(10.927)
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF TAX
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
727.098
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1.586.185
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
PT PERTAMINA EP Lampiran 3 Schedule
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat)
Saldo 1 Januari 2014 Dividen Laba tahun berjalan Saldo 31 Desember 2014 Dividen Laba tahun berjalan Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasti neto Saldo 31 Desember 2015
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars)
Modal ditempatkan dan disetor/ Issued and paid-up capital
Saldo laba/ Retained earnings
24.730
9.222.262
9.246.992
(6.421.609) 1.586.185
(6.421.609) 1.586.185
4.386.838
4.411.568
-
(1.473.189) 738.025
(1.473.189) 738.025
-
(10.927)
(10.927)
Dividends Profit for the year Remeasurement of net defined benefits liability
3.665.477
Balance as at December 31, 2015
24.730
24.730
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3.640.747
Jumlah ekuitas/ Total equity Balance as at January 1, 2014 Dividends Profit for the year Balance as at December 31, 2014
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
PT PERTAMINA EP Lampiran 4 Schedule LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat)
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars)
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan dari Pemerintah, neto
2014
3.017.126
3.240.223
(1.575.539) (553.144) (156.289)
(1.244.406) (996.322) (72.205)
Pembiayaan provisi pembongkaran dan restorasi aset Penerimaan dari pendapatan keuangan Pembayaran beban keuangan
(33.295) 8.130 (1.378)
(36.578) 9.318 (2.356)
Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi
705.611
897.674
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash payments to suppliers and employees Payments of income tax Receipts from the Government, net Funding of provision for decommissioning and site restoration Receipts of finance income Payments of finance costs Net cash flows provided by operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian properti minyak dan gas bumi
(700.200)
(932.351)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Purchase of oil and gas properties
Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi
(700.200)
(932.351)
Net cash flows used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran sewa pembiayaan Pembayaran dividen
-
(637) (642)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payment of finance lease payables Dividend payments
Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
-
(1.279)
Net cash flows used in financing activities
KENAIKAN/(PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
5.411
Efek perubahan nilai kurs pada kas dan setara kas
(14.146)
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
169.235
209.461
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
160.500
169.235
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
NET INCREASE/(DECREASE) IN (35.956) CASH AND CASH EQUIVALENTS
(4.270)
Effect of exchange rate changes on cash and cash equivalents
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
a. The Establishment of the Company
Pendirian PT Pertamina EP (“Perusahaan”) merupakan tindak lanjut diterbitkannya Undang-Undang (“UU”) No. 22 tahun 2001 bertanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dan Peraturan Pemerintah No. 31 tahun 2003 bertanggal 18 September 2003 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA, selanjutnya disebut “Pertamina Lama”) menjadi PT Pertamina (Persero) (“Pertamina”). Berdasarkan ketentuan Pasal 104 Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2004 bertanggal 10 Oktober 2004, tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, dalam jangka waktu paling lama dua tahun, Pertamina wajib membentuk anak perusahaan untuk meneruskan Kontrak Kerjasama Minyak dan Gas Bumi Pertamina. Dengan demikian, Perusahaan didirikan berdasarkan Akta Notaris Marianne Vincentia Hamdani, S.H. No. 4 bertanggal 13 September 2005. Akta pendirian ini telah disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-26007 HT.01.01.TH.2005 bertanggal 20 September 2005 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 5 bertanggal 17 Januari 2006. Berdasarkan Akta Notaris Marianne Vincentia Hamdani, S.H., No. 20 bertanggal 26 Agustus 2008, Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan ketentuan UU No. 40 tahun 2007 bertanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. AHU-37223.AH.01.02 Tahun 2008 bertanggal 1 Juli 2008. b.
GENERAL
The establishment of PT Pertamina EP (the “Company”) is related to issuance of Law No. 22 Year 2001 dated November 23, 2001 regarding Oil and Gas and Government Regulation No. 31 Year 2003 dated September 18, 2003 regarding the Change in the Status of Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA, the “former Pertamina Entity”) to PT Pertamina (Persero) (“Pertamina”). Pursuant to Article 104 of Government Regulation No. 35 Year 2004 dated October 10, 2004 regarding Upstream Oil and Gas Business Activities, Pertamina was required, within two years of its establishment, to establish a subsidiary to assume Pertamina‟s Upstream Oil and Gas Cooperation Contract. As such, the Company was established by virtue of Notarial Deed No. 4 of Marianne Vincentia Hamdani, S.H., dated September 13, 2005. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in Decision Letter No. C-26007 HT.01.01.TH.2005 dated September 20, 2005 and was published in the State Gazette No. 5 dated January 17, 2006. Based on Notarial Deed No. 20 of Marianne Vincentia Hamdani, S.H., dated August 26, 2008, the Articles of Association of the Company were amended to conform with Law No. 40 Year 2007 dated August 16, 2007 regarding Limited Liability Companies. The amendment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-37223.AH.01.02 Year 2008 dated July 1, 2008.
Dewan Komisaris dan Direksi
b. Board of Commissioners and Directors The composition of the Company‟s Board of Commissioners as at December 31, 2015 and 2014 was as follows:
Susunan Dewan Komisaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 Komisaris dan Pejabat Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
Ahmad Bambang Meidawati M. Hasan Alie Pontas Tambunan Leonards Tobing
Commissioner and Acting President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan)
GENERAL (continued) b. Board of Commissioners and Directors (continued)
2014 Komisaris dan Pejabat Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris
Commissioner and Acting President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner
Muhamad Husen M. Afdal Bahaudin Denny Indrayana Anny Ratnawati
The composition of the Company‟s Board of Directors as at December 31, 2015 and 2014 was as follows:
Susunan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015
Acting President Director PJ Presiden Direktur Rony Gunawan PJ Direktur Operasi dan Produksi Pribadi Mahagunabangsa Acting Production and Operation Director Acting Explorations and New Discovery PJ Direktur Eksplorasi dan Penemuan Project Director Cadangan Baru Nanang Abdul Manaf Direktur Keuangan dan Pendukung Finance and Business Support Director Bisnis Lukitaningsih Acting Development Director PJ Direktur Pengembangan Herutama Trikoranto
Production
2014 Presiden Direktur Direktur Operasi dan Produksi Direktur Eksplorasi dan Penemuan Cadangan Baru Direktur Keuangan dan Pendukung Bisnis Direktur Pengembangan c.
Doddy Priambodo
President Director Production and Operation Director Explorations and New Discovery Project Director
Lukitaningsih Satoto Agustono
Finance and Business Support Director Development Director
Adriansyah Riyanto Suwarno
Domisili Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Menara Standard Chartered lantai 21-29, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 164, Jakarta Selatan.
d.
SKK MIGAS Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi No. 36/PUU-X/2012 tertanggal 13 November 2012, sejak tanggal 13 November 2012 Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (“BPMIGAS”) dibubarkan sehingga tugas dan fungsinya dialihkan kepada Pemerintah Indonesia sampai diterbitkannya UU atau peraturan baru.
c. Principal Address The Company‟s head office is located at Menara Standard Chartered 21st-29th floor, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 164, South Jakarta. d. SKK MIGAS Based on the Constitutional Court's decision No. 36/PUU-X/2012 dated November 13, 2012, effective on November 13, 2012, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (“BPMIGAS”) was dissolved and therefore its duties and functions were assigned to the Government of Indonesia until the issue of new laws or regulations.
Production a
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) d.
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 1.
SKK MIGAS (lanjutan)
GENERAL (continued) d. SKK MIGAS (continued)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, berdasarkan Keputusan Menteri No. 3135 K/08/MEM/2012 dan Keputusan Menteri No. 3136 K/73/MEM 2012, tertanggal 13 November 2012, membentuk Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ("SKSP MIGAS"), yang efektif sejak 13 November 2012, mengambil alih tugas, fungsi dan organisasi BPMIGAS.
The Ministry of Energy and Mineral Resources, based on Ministerial Decision No. 3135 K/08/MEM/2012 and Ministerial Decision No. 3136 K/73/MEM 2012 dated November 13, 2012, established a Temporary Working Unit for Upstream Oil and Gas Activities (“SKSP MIGAS”) effective from November 13, 2012, which assumed the duties, functions and organisation of BPMIGAS.
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 9/2013 tertanggal 10 Januari 2013, dibentuk Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (“SKK MIGAS”) menggantikan SKSP MIGAS.
Based on Presidential Regulation No. 9/2013 dated January 10, 2013, a Special Working Unit on Upstream Oil and Gas Activities (“SKK MIGAS”) was established to replace SKSP MIGAS.
Untuk tujuan laporan keuangan, pemakaian istilah BPMIGAS dan SKSP MIGAS yang dipakai di tahun-tahun sebelumnya diubah menjadi SKK MIGAS.
For the purpose of these financial statements, the term BPMIGAS and SKSP MIGAS which was used in prior years will be changed to SKK MIGAS.
KONTRAK KERJA SAMA DENGAN SKK MIGAS
2.
COOPERATION CONTRACT WITH SKK MIGAS
Pada tanggal 17 September 2005, SKK MIGAS dan Perusahaan menandatangani Kontrak Kerja Sama (“KKS”) dalam bentuk Kontrak Minyak dan Gas Bumi Pertamina (“KMGBP”) yang serupa dengan Kontrak Bagi Hasil (“KBH”) sebagai kelanjutan dari KMGBP Pertamina, untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun dari tanggal 17 September 2005 sampai tanggal 16 September 2035. Kontrak ini dapat diperpanjang setelah mendapatkan persetujuan Pemerintah. Sebagai konsekuensi Perusahaan melanjutkan KMGBP Pertamina, semua aset dan liabilitas Pertamina sehubungan dengan KMGBP dialihkan ke Perusahaan sebesar nilai buku.
On September 17, 2005, an Oil and Gas Cooperation Contract in the form of a Pertamina Petroleum Contract (“PPC”), equivalent to a Production Sharing Contract (“PSC”), was signed between SKK MIGAS and the Company as a successor contract to Pertamina‟s PPC, for a period of 30 years from September 17, 2005 until September 16, 2035. It may be extended subject to approval from the Government. As a consequence of the Company assuming Pertamina‟s PPC, all of Pertamina‟s assets and liabilities in relation to PPC were transferred to the Company on a book value basis.
KKS Perusahaan memiliki ketentuan keuangan sebagai berikut:
The Company‟s Cooperation Contract has the following financial provisions:
a.
a.
Wilayah Kerja Wilayah kerja KKS adalah wilayah dimana Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasi minyak dan gas bumi. Area tersebut merupakan area eksplorasi dan produksi Pertamina Lama selain Blok Cepu dan Blok Randugunting.
Working Area The Cooperation Contract working area is a designated area in which the Company may conduct oil and gas operations. The area represents the former Pertamina Entity‟s exploration and production areas excluding Cepu and Randugunting Blocks.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
KONTRAK KERJA SAMA DENGAN SKK MIGAS (lanjutan) b.
c.
d.
Bagi Hasil Produksi Minyak Mentah dan Gas Bumi
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 2.
COOPERATION CONTRACT WITH SKK MIGAS (continued) b.
Bagi hasil produksi minyak dan gas bumi antara Perusahaan dan Pemerintah masingmasing sebesar 67,2269% dan 32,7731%. Pembagian hasil produksi minyak dan gas bumi dihitung secara tahunan, yang merupakan total lifting atas minyak dan gas untuk masing-masing tahun yang berakhir tanggal 31 Desember setelah dikurangi First Tranche Petroleum (“FTP”), pengembalian biaya operasi dan kredit investasi.
The Company‟s is and the Government‟s share of equity (profit) oil and gas production is 67.2269% and 32.7731%, respectively. Equity oil and gas production is determined annually and represents the total lifting of oil and gas in each year ending December 31, net of First Tranche Petroleum (“FTP”), cost recovery and investment credit.
Perusahaan dikenai pajak penghasilan dari operasi KKS berdasarkan bagian hasil produksi minyak dan gas bumi Perusahaan, dikurangi bonus produksi, dengan tarif pajak gabungan sebesar 40,5%, yang terdiri dari pajak penghasilan dengan tarif 30% dan pajak dividen dengan tarif 15%.
The Company is subject to tax on its income from its PSC operations, based on its share of equity oil and gas production, less production bonuses, at a combined rate of 40.5%, comprising corporate income tax at the rate of 30% and dividend tax at the rate of 15%.
Pengembalian Biaya Operasi
c.
Cost Recovery
Pengembalian biaya operasi tahunan terdiri dari:
Annual cost recovery comprises:
i. Biaya non-kapital tahun berjalan ii. Penyusutan biaya kapital tahun berjalan iii. Biaya operasi tahun-tahun sebelumnya yang belum memperoleh penggantian (unrecovered costs).
i. Current year non-capital costs ii. Current year amortisation of capital costs iii. Unrecovered previous years‟ operating costs (unrecovered costs)
Kredit Investasi
d.
Harga Minyak Mentah dan Gas Bumi
Investment Credit The Company is entitled to an investment credit entitlement for additional cost recovery up to 110% of direct capital investments required to develop crude oil and natural gas production facilities, subject to approval by SKK MIGAS.
Perusahaan berhak memperoleh fasilitas kredit investasi sebagai penambah pengembalian biaya operasi, sebesar maksimal 110% dari biaya investasi modal yang dikeluarkan untuk pengembangan fasilitas produksi minyak mentah dan gas bumi, apabila disetujui oleh SKK MIGAS. e.
Crude Oil and Natural Gas Production Sharing
e.
Crude Oil and Natural Gas Prices
Penjualan minyak mentah Perusahaan dinilai sebesar Indonesian Crude Prices (“ICP”).
The Company‟s crude oil sales are priced at Indonesian Crude Prices (“ICP”).
Penyerahan gas bumi kepada pihak ketiga dan pihak yang berelasi dinilai sebesar harga yang ditetapkan dalam Perjanjian Jual Beli Gas (“PJBG”).
Natural gas delivered to third parties and related parties are valued based on the prices stipulated in the respective Gas Sales Agreements (the “GSA”).
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
KONTRAK KERJA SAMA DENGAN SKK MIGAS (lanjutan) f.
g.
Domestic Market Obligation (“DMO”)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 2.
COOPERATION CONTRACT WITH SKK MIGAS (continued) f.
Domestic Market Obligation (“DMO”)
Minyak Mentah
Crude Oil
Perusahaan wajib memenuhi kebutuhan dalam negeri Indonesia dengan perhitungan setiap tahun sebagai berikut:
The Company is required to supply the domestic market in Indonesia with an annual amount calculated as follows:
i.
Mengalikan jumlah minyak mentah yang diproduksi dari wilayah kerja dengan hasil pembagian antara jumlah kebutuhan minyak mentah dalam negeri sebagai pembilang dan jumlah seluruh minyak mentah Indonesia yang diproduksi oleh seluruh perusahaan perminyakan sebagai penyebut.
i. Multiply the total quantity of crude oil produced from the contract area by a fraction, the numerator of which is the total quantity of crude oil to be supplied and the denominator is the entire Indonesian production of crude oil of all petroleum companies.
ii. Menghitung 25% jumlah minyak mentah yang diproduksi dari wilayah kerja Perusahaan.
ii. Compute 25% of total quantity of crude oil produced from the Company‟s contract area.
iii. Mengalikan jumlah minyak mentah yang lebih kecil antara hitungan (i) dan (ii) dengan persentase bagi hasil minyak mentah (Catatan 2b).
iii. Multiply the lower amount computed, either under (i) or (ii), by the resultant percentage of the contractor‟s entitlement (Note 2b).
Harga DMO untuk minyak mentah adalah harga rata-rata tertimbang dari seluruh jenis minyak mentah yang dijual oleh Perusahaan.
The price at which the DMO crude oil is supplied is equal to the weighted average price of all types of crude oil sold by the Company.
Gas Bumi
Natural Gas
Perusahaan juga wajib memenuhi kebutuhan gas dalam negeri Indonesia sebesar 25% dari jumlah gas bumi yang diproduksi dari wilayah kerja Perusahaan dikalikan dengan persentase bagi hasil gas bumi Perusahaan (Catatan 2b).
The Company is also required to supply the domestic market in Indonesia with 25% of the total quantity of natural gas produced from the contract area multiplied by the Company‟s entitlement percentage (Note 2b).
Harga DMO untuk gas bumi adalah harga yang ditentukan berdasarkan harga jual yang telah disepakati.
The price at which the DMO gas is supplied is the price determined based on the agreed contracted sales prices.
First Tranche Petroleum (“FTP”) Setiap tahun Pemerintah dan Perusahaan berhak untuk menerima sebesar masing-masing 5% dari produksi minyak dan gas sebelum dikurangi pengembalian biaya operasi dan kredit investasi. FTP dibagi antara Pemerintah dan Perusahaan sama seperti pembagian hak atas produksi minyak dan gas seperti dijelaskan di dalam Catatan 2b di atas.
g.
First Tranche Petroleum (“FTP”) The Government and the Company are entitled to receive an amount equal to 5% of the total production of oil and gas each year before any deduction for recovery of operating costs and investment credit. FTP is shared between the Government and the Company in accordance with the entitlements to oil and gas production described in Note 2b above.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
KONTRAK KERJA SAMA DENGAN SKK MIGAS (lanjutan) h.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 2.
Hak Milik atas Persediaan, Perlengkapan dan Peralatan
COOPERATION CONTRACT WITH SKK MIGAS (continued) h.
Materials, supplies and equipment purchased by the Company for oil and gas operations after September 17, 2003 belong to the Government (in the case of imports, when landed at Indonesian ports of import). As the Company has paid for and has the right to utilise such assets and recover the costs through cost recovery, these balances are recorded as assets in the Company‟s financial statements until they are surplus or abandoned with the approval of SKK MIGAS.
Persediaan, perlengkapan dan peralatan yang dibeli oleh Perusahaan untuk kegiatan operasi minyak dan gas bumi setelah tanggal 17 September 2003 adalah milik Pemerintah (dalam hal pengadaan barang impor, saat persediaan tersebut telah berada di pelabuhan impor Indonesia). Karena Perusahaan telah membayar, mempunyai hak untuk menggunakan aset tersebut dan mempunyai hak untuk memulihkan biaya melalui pengembalian biaya operasi, barang milik negara ini dicatat sebagai aset dalam laporan keuangan Perusahaan sampai aset tersebut surplus atau ditinggalkan dengan persetujuan SKK MIGAS.
3.
PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN
Ownership of Materials, Supplies and Equipment
3.
COOPERATION OTHER PARTIES
ARRANGEMENTS
WITH
Perusahaan melakukan perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam kegiatan operasi minyak dan gas bumi di wilayah tertentu dalam wilayah kerja KKS yang dimilikinya dalam bentuk Kontrak Bantuan Teknis atau Kontrak Kerja Sama Operasi dengan persetujuan Pemerintah melalui SKK MIGAS.
The Company has entered into cooperation arrangements with other parties in conducting oil and gas activities in certain parts of its PSC working area, under Technical Assistance Contracts or Operation Cooperation Contracts with the approval of the Government through SKK MIGAS.
Pengembalian biaya operasi dan bagi hasil untuk pihak-pihak lain pada perjanjian kerjasama berikut, merupakan bagian dari pengembalian biaya operasi berdasarkan KKS Perusahaan.
The recoverable costs and shares of equity (profit) of the other parties under the following cooperation arrangements form part of the Company‟s cost recovery under its PSC.
a.
Kontrak Bantuan Teknis (“KBT”) Dalam KBT, kegiatan operasional dilakukan melalui perjanjian kemitraan dengan Perusahaan. KBT diberikan pada lapangan yang telah berproduksi, atau pernah berproduksi tetapi sudah tidak berproduksi. Produksi minyak dan gas bumi dibagi menjadi bagian tidak dibagi (non-shareable) dan bagian dibagi (shareable). Bagian tidak dibagi merupakan produksi yang diperkirakan dapat dicapai dari suatu lapangan (berdasarkan tren historis produksi dari suatu lapangan) pada saat KBT ditandatangani dan menjadi hak Perusahaan. Produksi bagian tidak dibagi akan menurun setiap tahunnya, yang mencerminkan ekspektasi penurunan produksi. Bagian dapat dibagi berkaitan dengan penambahan produksi yang berasal dari investasi Mitra Usaha pada lapangan KBT.
a.
Technical Assistance Contracts (“TAC”) Under a TAC, operations are conducted through partnership arrangements with the Company. TACs are awarded for fields which are currently in production, or which had previously been in production, but in which production had ceased. Crude oil and natural gas production is divided into non-shareable and shareable portions. The non-shareable portion represents the production which is expected from the field (based on the historic production trends of the field) at the time the TAC is signed and accrues to the Company. Non-shareable production decreases annually, reflecting expected declines in production. The shareable portion of production corresponds to the additional production resulting from the Partners‟ investments in the TAC fields.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) a.
3.
Kontrak Bantuan Teknis (“KBT”) (lanjutan)
a.
Wilayah Kerja/ Working Area
Wilayah/ Area
WITH
Technical Assistance Contracts (“TAC”) (continued) The Partners are entitled to recover costs, subject to specified annual limitations depending on the contract terms. The remaining portion of shareable production (shareable production less cost recovery) is split between the Company and the Partners. The Partners‟ share of equity (profit) oil and gas production is stipulated in each contract and ranges from 26.7857% to 67.3077% and from 62.5000% to 79.9231%, respectively. As at December 31, 2015 the Company‟s TAC arrangements were as follows:
Mitra Usaha berhak atas pengembalian biaya dengan pembatasan tertentu yang diatur dalam masing-masing kontrak. Sisa produksi bagian dibagi (produksi yang dibagi dikurangi pengembalian biaya) akan dibagi antara Perusahaan dan Mitra Usaha. Persentase bagi hasil sisa produksi yang dibagi untuk Mitra Usaha diatur dalam masing-masing kontrak, yaitu antara 26,7857% sampai dengan 67,3077% untuk minyak bumi dan 62,5000% sampai dengan 79,9231% untuk gas bumi. Pada tanggal 31 Desember 2015, perjanjian KBT Perusahaan adalah sebagai berikut:
Mitra Usaha/ Partner
COOPERATION ARRANGEMENTS OTHER PARTIES (continued)
Tanggal Efektif Kontrak/ Effective Date of Contract
Tanggal Mulai Produksi/ Date of Commencement of Production
Tanggal Akhir Kontrak/ Date of End of Contract
Produksi/ Production
PT Radiant Energi Sukatani**)
Sukatani
Jawa Barat/West Java
16/06/1995
18/11/1999
15/06/2015
Minyak/Oil
PT Pelangi Haurgeulis Resources***)
Haurgeulis
Jawa Barat/West Java
17/11/1995
26/06/2003
16/11/2015
Gas
PT Radiant Ramok Senabing*)
Ramok Senabing
Sumatera Selatan/South Sumatra
09/01/1995
23/09/2003
08/01/2015
Minyak/Oil
Intermega Sabaku Pte Ltd*)
Sabaku, Salawati A,D
Papua
09/01/1995
01/12/1995
08/01/2015
Minyak/Oil
Intermega Salawati Pte Ltd*)
Salawati - C,E,N dan/and F
Papua
09/01/1995
01/10/1995
08/01/2015
Minyak/Oil
PT Sembrani Persada Oil (SEMCO) ***)
Semberah
Kalimantan Timur/East Kalimantan
17/11/1995
28/11/2004
16/11/2015
Minyak/Oil dan/and Gas
PT Retco Prima Energi
Tanjung Miring Timur
Sumatera Selatan/South Sumatra
17/12/1996
23/10/2000
16/12/2016
Minyak/Oil
Pilona Petro Tanjung Lontar Ltd
Tanjung Lontar
Sumatera Selatan/South Sumatra
07/10/1996
27/03/1998
06/10/2016
Minyak/Oil
PT Akar Golindo
Tuba Obi Timur
Jambi
15/05/1997
11/10/2011
14/05/2017
Minyak/Oil
PT Insani Mitrasani Gelam
Sungai A,B,D
Jambi
15/05/1997
13/10/2004
14/05/2017
Minyak/Oil dan/and Gas
Blue Sky Langsa Ltd
Langsa
Aceh
15/05/1997
28/11/2001
14/05/2017
Minyak/Oil
Gelam
-
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) a.
3.
Kontrak Bantuan Teknis (“KBT”) (lanjutan)
Mitra Usaha/ Partner
Wilayah Kerja/ Working Area
COOPERATION ARRANGEMENTS OTHER PARTIES (continued) a.
WITH
Technical Assistance Contracts (“TAC”) (continued)
Wilayah/ Area
Tanggal Efektif Kontrak/ Effective Date of Contract
Tanggal Mulai Produksi/ Date of Commencement of Production
Tanggal Akhir Kontrak/ Date of End of Contract
Produksi/ Production
Aceh
16/11/1998
13/02/2002
15/11/2018
Minyak/Oil
Papua
16/11/1998
04/09/2000
15/11/2018
Minyak/Oil
Sumatera Selatan/South Sumatera
22/05/2000
19/03/2013
21/05/2020
Minyak/Oil
Jawa Barat/West Java
22/05/2000
06/10/2004
21/05/2020
Minyak/Oil dan/and Gas
Sumatera Selatan/South Sumatera
22/05/2000
06/02/2003
21/05/2020
Minyak/Oil
Aceh
07/08/2002
16/02/2006
06/08/2022
Minyak/Oil
Kepulauan Riau/Riau Archipelago
07/08/2002
28/11/2005
06/08/2022
Minyak/Oil
Sumatera Selatan/South Sumatera
07/08/2002
19/06/2008
06/08/2022
Minyak/Oil
Jambi
14/08/2002
15/02/2012
13/08/2022
Minyak/Oil
PT Putra Kencana Diski Petroleum
Diski
IBN Oil Holdico Ltd
Linda - A,C,G,Sele
PT Indama Putera Kayapratama
Kaya
Ellipse Energy Jatirarangon Wahana Ltd
Jatirarangon
PT Binatek Reka Kruh
Kruh
PT Eksindo Telaga Said Darat
Telaga Said
PT Pertalahan Arnebatara Natuna
Udang Natuna
PT Indo Jaya Sukaraja (Easco Sukaraja)
Sukaraja, Pendopo
PT Prakarsa Betung Meruo Senami
Meruo Senami
PT Putra Kencana Basilam Petrogas ***)
Basilam
Sumatera Utara/North Sumatera
17/11/1995
23/01/2000
16/11/2015
Minyak/Oil
PT Putra Batumandi Petroleum
Batumandi
Sumatera Utara/North Sumatera
15/05/1997
-
14/05/2017
Minyak/Oil
*) Pada tanggal 08 Januari 2015 KBT antara Perusahaan dengan Intermega Sabaku Pte Ltd, Intermega Salawati Pte Ltd dan PT Radiant Ramok Senabing berakhir **) Pada tanggal 15 Juni 2015 KBT antara Perusahaan dengan PT Radiant Energi Sukatani berakhir ***) Pada tanggal 16 November 2015 KBT antara Perusahaan dengan PT Putra Kencana Basilam Petrogas, PT Sembrani Persada Oil dan PT Pelangi Haurgeulis Resources berakhir
*) On January 8, 2015 the TACs between the Company and Intermega Sabaku Pte Ltd, Intermega Salawati Pte Ltd and PT Radiant Ramok Senabing ended **) On June 15, 2015 the TAC between the Company and PT Radiant Energi Sukatani ended **) On November 16, 2015 the TACs between the Company and PT Putra Kencana Basilam Petrogas, PT Sembrani Persada Oil and PT Pelangi Haurgeulis Resources ended
Pada saat berakhirnya KBT, seluruh aset KBT diserahkan kepada Perusahaan. Mitra Usaha KBT bertanggung jawab untuk menyelesaikan semua liabilitas KBT yang masih belum diselesaikan kepada pihak ketiga sampai dengan tanggal tersebut.
At the end of TACs, all TAC assets are transferred to the Company. The TAC Partners are responsible for settling all outstanding TAC liabilities to third parties through the end of the TACs.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) b.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 3.
Kontrak Kerja Sama Operasi (“KSO”)
COOPERATION ARRANGEMENTS OTHER PARTIES (continued) b.
WITH
Operation Cooperation (“OC”) Contracts
Dalam KSO, kegiatan operasional dilakukan melalui perjanjian kemitraan dengan Perusahaan. KSO diberikan pada lapangan yang telah berproduksi, dahulu pernah berproduksi tetapi kemudian dihentikan, atau belum berproduksi. Terdapat dua jenis kontrak KSO yaitu:
In an OC, operations are conducted through partnership arrangements with the Company. OCs are awarded for fields which are currently in production, or which had previously been in production, but in which production had ceased, or for areas with no previous production. The two types of OC contract are:
a. b.
a. b.
Kontrak KSO Eksplorasi-Produksi Kontrak KSO Produksi
Under an OC Production-Exploration contract, there is no Non-Shareable Oil (”NSO”). Under an OC Production contract, the crude oil production is divided into nonshareable and shareable portions.
Pada kontrak KSO Eksplorasi-Produksi tidak ada bagian minyak mentah yang tidak dibagi (Non-Shareable Oil). Pada kontrak KSO Produksi, produksi minyak bumi dibagi menjadi bagian tidak dibagi (non-shareable) dan bagian dibagi (shareable). Bagian tidak dibagi atas produksi minyak mentah (”NSO”) merupakan produksi yang diperkirakan dapat dicapai dari suatu lapangan (berdasarkan tren historis produksi dari suatu lapangan) pada saat perjanjian KSO ditandatangani dan menjadi hak Perusahaan. Bagian dibagi berkaitan dengan penambahan produksi minyak dan gas yang berasal dari investasi Mitra Usaha terhadap lapangan KSO yang bersangkutan dan secara umum dibagikan dengan pola yang sama seperti KKS. Dalam beberapa kontrak KSO produksi, meskipun produksi sama atau masih dibawah bagian NSO, penggantian biaya produksi tidak ditunda dan dapat diperoleh Mitra Usaha dengan ketentuan sebagai berikut:
Apabila total biaya produksi yang dikeluarkan untuk operasi tahun berjalan lebih rendah dari total pendapatan NSO, maka pengembalian diberikan sebesar 70% dari total biaya produksi tahun berjalan tersebut dan kekurangan biaya produksi tidak diperhitungkan lagi pada tahun-tahun berikutnya.
OC Exploration-Production contract OC Production contract
D
The NSO production represents the A production which is expected from the field N (based on the historic production trends of the field) at the time the OC is signed and accrues to the Company. The shareable portion of crude and gas production corresponds to the additional production resulting from the Partners‟ investments in the OC fields and is in general split between the parties in the same way as under a Cooperation Contract. In certain OC production contracts, in the event that the production is the same as or less than the NSO, the Partner‟s production cost shall not be deferred and will be recovered with the following provisions:
In the event that the total production cost incurred for the current year‟s operations is less than total NSO revenue, recovery will be 70% of production cost incurred for the current year‟s operations and the remaining production cost will not be carried forward to any subsequent year.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) b. Kontrak Kerja (lanjutan)
Sama
Operasi
(“KSO”)
Apabila total biaya produksi yang dikeluarkan sehubungan dengan operasi tahun berjalan lebih tinggi dari total pendapatan NSO, maka pengembaliannya diberikan sebesar 50% dari total pendapatan NSO dan kekurangannya tidak diperhitungkan lagi pada tahun-tahun berikutnya.
3.
COOPERATION ARRANGEMENTS OTHER PARTIES (continued) b.
WITH
Operation Cooperation (“OC”) Contracts (continued)
In the event that total production cost incurred for the current year‟s operations is higher than total NSO revenue, recovery will be 50% of total NSO revenue and the remaining production cost will not be carried forward to any subsequent year.
Persentase bagi hasil produksi bagian Mitra Usaha diatur dalam masing-masing kontrak, antara 16,6667% sampai dengan 29,8039% untuk minyak bumi dan 28.8627% sampai dengan 53,5714% untuk gas bumi.
The Partners‟ share of equity (profit) oil and gas production is stipulated in each contract and ranges from 16.6667% to 29.8039% for oil and 28.8627% to 53.5714% for gas, respectively.
Ada komitmen investasi spesifik yang harus dilakukan dalam jangka waktu tiga tahun setelah tanggal kontrak KSO. Untuk menjamin pelaksanaan komitmen tersebut, Mitra Usaha diharuskan memberikan garansi bank, yang tidak dapat dibatalkan dan tanpa syarat kepada Perusahaan. Mitra Usaha KSO juga diharuskan untuk melakukan pembayaran kepada Perusahaan sejumlah uang yang telah dicantumkan di dalam dokumen penawaran sebelum tanggal penandatanganan kontrak KSO.
Specified investment expenditure commitments are required to be made in the first three years after the OC contract date. To ensure that these expenditure commitments will be met, the Partners are required to provide the Company with irrevocable and unconditional bank guarantees. The OC Partners are also required to make payments to the Company before the date of signing the OC contracts, of the amounts stated in the bid documents.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) b.
Kontrak Kerja (lanjutan)
Sama
Operasi
(“KSO”)
Pada tanggal 31 Desember 2015, perjanjian Mitra Usaha KSO Perusahaan adalah sebagai berikut: Mitra Usaha/ Partner
Wilayah Kerja/ Working Area
PT Formasi Sumatera Energy
Tanjung Tiga Timur
GEO Minergy Sungai Lilin Ltd
Sungai Lilin
Patina Group Ltd
Bangkudulis
Indrillco Hulu Energy Ltd
Uno Dos Rayu
PT Benakat Barat Petroleum
Benakat Barat
PT Petroenergy Utama Wiriagar PT Santika Pendopo Energy
Wiriagar
Cooper Energy Sukananti Ltd
Tangai Sukananti
PD MIGAS Bekasi
Jatinegara
Samudra Energy Tanjung Lontar Ltd Prisma Kampung Minyak Ltd
Tanjung Lontar Timur Kampung Minyak
Ramba Energy West Jambi Limited PT Techwin Benakat Timur
Jambi Barat
PT Petroenim Betun Selo
Betun - Selo
PT Tawun Gegunung Energi
Tawun Gegunung
Foster Trembes Petroleum Ltd
Trembes Sendang
PT Axis Sambidoyong Energi
Sambidoyong
PT IEV Pabuaran
Pabuaran
PT Klasofo Energy Resources
Klamono Selatan
PT Energi Jambi Indonesia PT QEI Loyak Talang Gula
Jambi Barat II Loyak Talang Gula
Gunung Kampung Minyak Ltd
Sungai Taham Batu Keras Suban Jeriji Q22, Q51 dan/and P
Indospec Energy Limau Ltd Energi Tanjung Tiga PT Geo Cepu Indonesia PT Banyubang Blora Energi
Talang Akar
Benakat Timur
Pandan-PetananTapus Kawengan, Ledok, Nglobo dan/and Semanggi Banyubang
PT Samudra Energy BWP Meruap Petro Papua Mogoi Wasian
Meruap
PT Bunyu Tapa Energi
Bunyu Tapa
Wasian - Mogoi
Wilayah/ Area
3.
COOPERATION ARRANGEMENTS OTHER PARTIES (continued) b.
WITH
Operation Cooperation (“OC”) Contracts (continued) As at December 31, 2015 the Company‟s OC partnership agreements were as follows:
Tanggal Efektif Kontrak/ Effective Date of Contract
Tanggal Mulai Produksi/ Commencement of Production
Tanggal Akhir Kontrak/ Date of End of Contract
Produksi/ Production
Sumatera Selatan/ South Sumatera Sumatera Selatan/ South Sumatera Kalimantan Timur/ East Kalimantan Sumatera Selatan/ South Sumatera Sumatera Selatan/ South Sumatera Papua Barat/ West Papua Sumatera Selatan/ South Sumatera Sumatera Selatan/ South Sumatera Jawa Barat/ West Java Sumatera Selatan/ South Sumatera Sumatera Selatan/ South Sumatera Jambi
25/04/2007
25/04/2007
24/04/2022
Minyak/Oil
25/04/2007
25/04/2007
24/04/2022
Minyak/Oil
25/04/2007
01/01/2011
24/04/2022
Minyak/Oil
19/12/2007
18/10/2013
18/12/2027
Minyak/Oil
16/03/2009
16/03/2009
15/03/2024
Minyak/Oil
02/09/2009
02/09/2009
01/09/2024
Minyak/Oil
05/06/2010
05/07/2010
04/06/2025
Minyak/Oil
26/07/2010
26/07/2010
25/07/2025
Minyak/Oil
17/02/2011
17/02/2011
16/02/2026
Gas
17/02/2011
-
16/02/2031
-
15/07/2011
15/07/2012
14/07/2026
Minyak/Oil
13/06/2011
-
12/06/2031
-
Sumatera Selatan/ South Sumatera Sumatera Selatan/ South Sumatera Jawa Timur/ East Java Jawa Timur/ East Java Jawa Barat/ West Jawa Jawa Barat/ West Jawa Papua Barat / West Papua Jambi Sumatera Selatan/ South Sumatera Sumatera Selatan/ South Sumatera
01/05/2012
01/05/2012
30/04/2027
Minyak/Oil
28/06/2012
28/06/2012
27/06/2027
Minyak/Oil
28/06/2012
28/06/2012
27/06/2027
Minyak/Oil
28/06/2012
28/06/2012
27/06/2027
Minyak/Oil
26/07/2012
26/07/2012
25/07/2027
Minyak/Oil
03/09/2012
03/09/2012
02/09/2027
Gas
22/11/2012
-
21/11/2032
-
23/11/2012 28/12/2012
01/01/2013
22/11/2032 27/12/2027
Minyak/Oil
15/02/2013
01/07/2013
14/02/2028
Minyak/Oil
Sumatera Selatan/ South Sumatera Sumatera Selatan/ South Sumatera Jawa Timur/ East Java
01/03/2013
01/03/2013
28/02/2033
Minyak/Oil
05/07/2013
05/07/2013
04/07/2028
Minyak/Oil
01/12/2013
01/12/2013
30/11/2033
Minyak/Oil
Jawa Timur/ East Java Jambi
20/12/2013
20/12/2013
19/12/2033
Minyak/Oil
12/07/2014
12/07/2014
11/07/2034
Minyak/Oil
Papua Barat / West Papua Kalimantan Timur/ East Kalimantan
12/07/2014
12/07/2014
11/07/2034
Minyak/Oil
21/01/2015
21/01/2015
20/01/2030
Minyak/Oil
Pada saat tanggal KSO berakhir, seluruh aset KSO diserahkan kepada Perusahaan. Mitra Usaha KSO bertanggung jawab untuk menyelesaikan semua liabilitas KSO kepada pihak ketiga yang masih belum diselesaikan sampai dengan tanggal tersebut.
At the end of OCs, all OC assets are transferred to the Company. The OC Partners are responsible for settling all outstanding OC liabilities to third parties through the end of the OC contracts.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN (lanjutan) c.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 3.
Kontrak Unitisasi
COOPERATION ARRANGEMENTS OTHER PARTIES (continued) c.
WITH
Unitisation Agreement
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Kontraktor KKS diwajibkan untuk melakukan unitisasi apabila terbukti adanya pelamparan reservoir yang memasuki Wilayah Kerja Kontraktor lainnya. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menentukan operator pelaksana unitisasi berdasarkan kesepakatan di antara para Kontraktor yang melakukan unitisasi setelah mendapatkan pertimbangan SKK MIGAS.
In accordance with Government Regulation No. 35 of Year 2004 on Upstream Oil and Gas Business Activities, a PSC contractor is required to conduct unitisation if it is proven that its reservoir extends into another contractor‟s Working Area. The Minister of Energy and Mineral Resources will determine the operator for the unitisation based on the agreement between the Contractors involving the unitisation after considering the opinions of SKK MIGAS.
Karena beberapa pelamparan reservoir minyak dan gas Perusahaan memasuki Wilayah Kerja kontraktor lainnya, Perusahaan melakukan perikatan Perjanjian Unitisasi dengan beberapa kontraktor. Pada tanggal 31 Desember 2015 Perusahaan memiliki Perjanjian Unitisasi sebagai berikut:
Since several of the Company‟s oil and gas reservoirs extend into other contractors‟ Working Areas, the Company has entered into Unitisation Agreements with the respective contractors. As at December 31, 2015, the Company‟s Unitisation Agreements were as follows:
Para Pihak/Parties
Operator
Lapangan /Field
Lokasi/ Location
Tanggal Efektif Kontrak/ Effective Date of Contract
Tanggal Mulai Produksi/ Commence ment of Production
Tanggal Akhir Kontrak/ Date of End of Contract
Bagian/ Share of PT Pertamina EP
PT Pertamina EP (“PEP”), Canada Northwest Energy (“CNESS”) & Bow Valley Industries Ogan Komering (“BVI (O.K) ”)
Talisman Ogan Komering Ltd
Air Serdang
Air Serdang, Sumatera Selatan/ South Sumatera
22/07/1991
22/07/1991
16/09/2035
Minyak/Oil: 21,96% dan/and Gas: 19,93%
PEP, Petrochina (“PCI”), Pearl Oil, Lundin Intl. & Pertamina Hulu Energi (“PHE”) Salawati Basin
Petrochina International (Bermuda) Ltd
Wakamuk
Sorong, Papua
13/11/2006
13/11/2006
16/09/2035
Minyak/Oil dan/and Gas: 50,00%
PHE, PHE East Java, PHE Tuban & Petrochina East Java Intl.
JOB PertaminaPetrochina East Java
Sukowati
Tuban, Jawa Timur/ East Java
02/0720/04
02/07/2004
16/09/2035
Minyak/Oil dan/and Gas: 80,00%
PEP, ConocoPhilips (Grissik) Ltd , Talisman, PHE
ConocoPhilips (Grissik) Ltd
Suban
Suban, Jambi
11/03/2013
Juni 2011
23/01/2023
Minyak/Oil dan/and Gas: 10,00%
PEP, Medco EP Rimau
PEP
Tanjung Laban
Tanjung Laban, Sumatera Selatan/ South Sumatera
18/06/1987
2005
16/09/2035
Minyak/Oil dan/and Gas: 74,99%
PEP, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java Ltd (“PHE ONWJ”)
PHE ONWJ
MB Unit
Jawa Barat/ West Java
23/12/1985
23/12/1985
16/09/2035
Minyak/Oil dan/ and Gas: 47,40%
PEP, PEP Cepu,Mobil Cepu Ltd (“MCL”), Ampolex, PT Sarana Patra Hulu Cepu (“SPHC”), PT Petrogas Jatim Utama Cendana (“PJUC”), PT Blora Patragas Hulu (“BPH”), PT Asri Dharma Sejahtera (“ADS”)
PT Pertamina EP Cepu *)
Tiung Biru
Jambaran, Jawa Timur/ East Java
14/09/2012
-
16/09/2035
Gas: 8,06%
*) Unitisasi Tiung Biru belum berproduksi.
*) Unitisation of Tiung Biru is not yet in production.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan Perusahaan disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 9 Februari 2016.
The Company‟s financial statements were prepared by the Board of Directors and finalised on February 9, 2016.
a.
a.
Dasar penyusunan laporan keuangan
Basis of preparation of the financial statements
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang dimodifikasi oleh revaluasi tanah dan bangunan, aset keuangan tersedia untuk dijual dan aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrumen derivatif) diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have been prepared under the historical cost convention, as modified by the revaluation of land and buildings, available-for-sale financial assets and financial assets and financial liabilities (including derivative instruments) at fair value through profit or loss and other comprehensive income and using the accrual basis except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan mengklasifikasi arus kas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying the cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Laporan keuangan disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat (AS$ atau Dolar AS), kecuali dinyatakan lain.
The financial statements are presented in thousands of US Dollar (US$), unless otherwise stated.
Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 dan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (PSAK).
Except as described below, the accounting policies applied consistently in the preparation of the financial statements for the years ended December 31, 2015 and 2014, conform to the Indonesian Financial Accounting Standards (SFAS).
Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan Perusahaan, karena sifat dan jumlahnya yang signifikan, beberapa item pendapatan dan beban telah disajikan secara terpisah.
In order to provide further understanding of the financial performance of the Company, due to the significance of their nature or amount, several items of income or expense have been shown separately.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 5.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and assumptions. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Company‟s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 5.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan i.
Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan efek material terhadap laporan keuangan
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards i.
The adoption of these new/revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported in the financial statements New standards, amendments and interpretations issued and effective for the financial year beginning January 1, 2015 are as follows:
Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan dan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut: -
PSAK 1 (Revisi 2013) Penyajian Laporan Keuangan Standar ini mensyaratkan entitas untuk menyajikan secara terpisah antara pos pendapatan komprehensif lain yang akan direklasifikasi ke laporan laba rugi di masa depan jika kondisi tertentu terpenuhi dengan pos pendapatan komprehensif lain yang tidak akan direklasifikasi ke laporan laba rugi. Penyajian dari pendapatan komprehensif lainnya dalam laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif lain dalam laporan keuangan ini telah disesuaikan. Sebagai tambahan, Perusahaan telah menggunakan judul baru “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain" dalam laporan keuangan ini sesuai dengan judul laporan yang ada pada perubahan standar.
-
SFAS 1 (Revised 2013) Presentation of Financial Statements These standards require entities to present separately the items of other comprehensive income that would be reclassified to profit or loss in the future if certain conditions are met, from those that would never be reclassified to profit or loss. The presentation of other comprehensive income in the statement of profit or loss and other comprehensive income in these financial statements has been modified accordingly. In addition, the Company has used “statement of profit or loss” and other comprehensive income” as introduced by the amendments in these financial statements.
-
PSAK 24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja Perubahan standard ini memperkenalkan sejumlah perubahan perlakuan akuntansi untuk program manfaat pasti. Di antara perubahan yang ada, PSAK 24 menghapuskan "metode koridor" di mana pengakuan keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan skema manfaat pasti aktuaria dapat ditangguhkan dan diakui dalam laporan laba rugi selama sisa masa manfaat rata-rata yang diharapkan dari karyawan. Menurut revisi PSAK 24, semua keuntungan dan kerugian aktuaria harus diakui segera dalam pendapatan komprehensif lain. Revisi PSAK 24 juga mengubah dasar untuk menentukan pendapatan dari aset program yang diharapkan dengan pendapatan bunga dihitung menggunakan tingkat diskonto pada kewajiban, dan mensyaratkan pengakuan segera biaya jasa lalu tanpa memperhatikan apakah vested atau tidak.
-
SFAS 24 (Revised 2013) Employee Benefits This revised standard introduces a number of amendments to the accounting for defined benefit plans. Among them, revised SFAS 24 eliminates the “corridor method” under which the recognition of actuarial gains and losses relating to defined benefit schemes could be deferred and recognised in profit or loss over the expected average remaining service lives of employees. Under the revised standard, all actuarial gains and losses are required to be recognised immediately in other comprehensive income. Revised SFAS 24 also changed the basis for determining income from plan assets from the expected return to interest income calculated at the liability discount rate, and requires immediate recognition of past service cost, whether vested or not.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued)
i.
Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan efek material terhadap laporan keuangan (lanjutan)
i.
The adoption of these new/revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported in the financial statements (continued)
-
PSAK 66 (Revisi 2013) Pengaturan Bersama PSAK 66 merupakan standar yang menggantikan PSAK 12 dimana membagi pengaturan bersama menjadi operasi bersama dan ventura bersama. Entitas disyaratkan untuk menentukan jenis pengaturan bersama dengan mempertimbangkan struktur, bentuk hukum, persyaratan kontrak dan faktafakta dan keadaan yang relevan dengan hak-hak dan kewajiban mereka di dalam pengaturan tersebut. Pengaturan bersama yang diklasifikasikan sebagai operasi bersama sesuai PSAK 66 mengakui kepentingannya atas asset, liabilitas, pendapatan dan beban. Semua pengaturan bersama lainnya diklasifikasikan sebagai ventura bersama berdasarkan PSAK 66 dan harus dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dalam laporan keuangan Perusahaan. Konsolidasi proporsional tidak lagi diperbolehkan sebagai pilihan kebijakan akuntansi.
-
SFAS 66 (Revised 2013) Joint Arrangements SFAS 66, which replaces SFAS 12, Interests in joint ventures, divides joint arrangements into joint operations and joint ventures. Entities are required to determine the type of an arrangement by considering the structure, legal form, contractual terms and other facts and circumstances relevant to their rights and obligations under the arrangement. Joint arrangements which are classified as joint operations under SFAS 66 are recognised its share of the assets, liabilities, revenue and expenses to the extent of the joint operator‟s interest in the joint operation. All other joint arrangements are classified as joint ventures under SFAS 66 and are required to be accounted for using the equity method in the Company‟s consolidated financial statements. Proportionate consolidation is no longer allowed as an accounting policy choice.
ii.
Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif
ii.
New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective
Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Perusahaan berintensi untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif.
The standards and interpretations that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK), but not yet effective for current financial statements are disclosed below. The Company intends to adopt these standards, if applicable, when they become effective.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued)
ii.
Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan)
ii.
New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective (continued)
-
Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK No. 1, antara lain, mengklasifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.
-
Amendments to SFAS No. 1: Presentation of Financial Statements on Disclosures initiative. This amendment clarify, rather than significantly change, existing SFAS No. 1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements and identification of significant accounting policies.
-
Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 Aset Takberwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
-
Amendments to SFAS No. 16: Property, Plant and Equipment on Clarification of the accepted method for depreciation and amortization. The amendments clarify the principle in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 Intangible Asset that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue based method con not be used to depreciate the Property, Plant and Equipment.
-
Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja. PSAK No. 24 meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada periode jasa.
-
Amendment to SFAS No. 24: Employee Benefits on Defined benefit plans: Employee Contributions. SFAS No. 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of years of service, an entity is permitted to recognise such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.
.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued)
ii.
Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan)
ii.
New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective (continued)
-
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
-
SFAS No. No. 7 (2015 Improvement): Related Party Disclosures. The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.
-
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
-
SFAS No. 16 (2015 Improvement): Property, Plant and Equipment. The improvement clarifies that in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.
-
PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27.
-
SFAS No. 25 (2015 Improvement): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of SFAS No. 25.
-
PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK 68 dapat diterapkan tidak hanya kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55.
-
SFAS No. 68 (2015 Improvement): Fair value Measurement. The improvement clarifies that the portfolio exception in SFAS No. 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of SFAS No. 55.
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Perusahaan.
The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Foreign Currency Translation
Penjabaran Mata Uang Asing Mata uang fungsional dan penyajian
Functional and presentation currency
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Laporan keuangan disajikan dalam Dolar AS, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan.
Items included in the financial statements of the Company are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the “functional currency”). The financial statements are presented in US Dollars, which is the Company‟s functional and presentation currency.
Transaksi dalam mata uang selain mata uang Dolar AS dijabarkan menjadi Dolar AS menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang berasal dari pembayaran atas transaksi-transaksi tersebut dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Dolar AS menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun diakui dalam laba rugi.
Transactions denominated in currencies other than US Dollars are converted into US Dollars at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at yearend exchange rates of monetary assets and liabilities in currencies other than US Dollars are recognised in profit or loss.
Nilai tukar yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebagai berikut (nilai penuh):
The exchange rates used as at December 31, 2015 and 2014 were as follows (full amount):
2015 10.000 Rupiah/Dolar Amerika Serikat d.
Kas dan Setara Kas
2014 0,72
0,80 d.
Piutang Usaha
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents are cash on hand, cash in banks and time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement which are not used as collateral or are not restricted. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents are presented net of overdrafts.
Kas dan setara kas termasuk kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas disajikan setelah dikurangi cerukan. e.
10,000 Rupiah/US Dollar
e.
Trade Receivables
Piutang usaha adalah jumlah tagihan dari pelanggan untuk penjualan minyak, gas bumi dan LPG yang dilakukan dalam kegiatan usaha biasa. Jika piutang diharapkan tertagih dalam satu tahun atau kurang, piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customers for crude oil, natural gas and LPG sales performed in the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less, they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.
Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan provisi untuk penurunan nilai.
Trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less any provision for impairment.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
Persediaan
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Inventories such as spare parts, fuel, lubricants, chemicals and supplies are valued at cost less a provision for obsolete and slow-moving inventory. Consumable inventories are charged to profit or loss in the period in which they are consumed during operation. Cost is determined based on the average cost method. Provision for obsolete and slow-moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
Persediaan seperti suku cadang, bahan bakar, pelumas, bahan kimia dan perlengkapan dinilai dengan harga perolehan dikurangi provisi persediaan usang dan bergerak lambat. Persediaan consumable diakui dalam laba rugi pada saat digunakan dalam kegiatan operasi. Harga perolehan ditentukan dengan metode metode harga rata-rata. Provisi persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. g. Aset Keuangan 1. Klasifikasi, pengakuan dan pengukuran
Inventories
g.
Financial Assets 1. Classifications, measurement
recognition
and
Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori berikut: (i) nilai wajar melalui laba rugi, (ii) dimiliki hingga jatuh tempo, (iii) pinjaman dan piutang dan (iv) tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.
The Company classifies its financial assets into the following categories: (i) at fair value through profit or loss, (ii) held-tomaturity, (iii) loans and receivables, and (iv) available-for-sale. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Aset keuangan Perusahaan hanya terdiri dari pinjaman dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Mereka diklasifikasikan sebagai aset lancar, kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir tahun pelaporan. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Piutang Perusahaan dan pinjaman yang diberikan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang dari Pemerintah dan piutang lainnya.
The Company has only financial assets classified as loans and receivables. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets, except for those with maturities more than 12 months after the end of the reporting year. These are classified as non-current assets. Receivables and loans of the Company consist of cash and cash equivalents, trade receivables, amounts due from the Government and other receivables.
Pinjaman yang diberikan dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables are initially recognised at fair value including directly attributable transaction costs and subsequently carried at amortised cost using the effective interest method.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Aset Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Financial Assets (continued) 2. Derecognition
Aset keuangan dihentikan pengakuannya apabila hak untuk menerima arus kas dari suatu investasi telah berakhir atau telah ditransfer dan Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. antar
4.
g.
2. Penghentian pengakuan
3. Saling hapus keuangan
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
instrumen
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been transferred and the Company has transferred substantially all of the risks and rewards of ownership. 3. Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability simultaneously.
4. Penurunan nilai aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
4. Impairment of financial assets carried at amortised cost
Pada setiap akhir tahun pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
At the end of each reporting year, the Company assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or a group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai termasuk indikasi bahwa debitur atau kelompok debitur sedang mengalami kesulitan keuangan signifikan, terjadi wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, terdapat kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan dimana data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan, seperti perubahan dalam tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors are experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganisation and where observable data indicates that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
h.
Aset Keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Financial Assets (continued)
4. Penurunan nilai aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
4. Impairment of financial assets carried at amortised cost (continued)
Jumlah kerugian diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung atau menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi. Untuk praktisnya, Perusahaan dapat mengukur penurunan nilai dengan basis nilai wajar instrumen menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.
The amount of the loss is measured as the difference between the asset‟s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset‟s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of the loss is recognised in profit or loss. As a practical expedient, the Company may measure impairment on the basis of an instrument‟s fair value using an observable market price.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dibalik, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Pembalikan tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal dilakukan pembalikan penurunan nilai. Jumlah pembalikan aset keuangan diakui dalam laba rugi.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor‟s credit rating), the previously recognised impairment loss will be reversed either directly or by adjusting an allowance account. The reversal can not result in the carrying of a financial asset that exceeds what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised at the date at which the impairment was reversed. The reversal amount will be recognised in profit or loss.
Aset Minyak dan Gas Bumi 1. Aset Eksplorasi dan Evaluasi
h.
Oil and Gas Properties 1. Exploration and Evaluation Assets
Pengeluaran-pengeluaran sehubungan dengan kegiatan eksplorasi dan evaluasi minyak dan gas bumi dicatat dengan menggunakan metode akuntansi „successful efforts‟. Biaya-biaya yang terjadi diakumulasikan berdasarkan lapangan per lapangan.
Oil and gas exploration and evaluation expenditures are accounted for using the „successful efforts‟ method of accounting. Costs are accumulated on a field by field basis.
Biaya geologi dan geofisika, termasuk survei seismik untuk tujuan eksplorasi dibebankan pada saat terjadi.
Geological and geophysical costs, including seismic surveys for exploration purposes, are expensed as incurred.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
Aset Minyak dan Gas Bumi (lanjutan) 1. Aset Eksplorasi dan Evaluasi (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Oil and Gas Properties (continued) 1. Exploration (continued)
Aset Pengembangan
2.
Aset Produksi Aset produksi merupakan agregasi aset eksplorasi dan evaluasi dan pengeluaran pengembangan yang berhubungan dengan sumur berproduksi. Aset produksi dideplesikan menggunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti sejak dimulainya produksi komersialnya dari masingmasing lapangan.
Assets
Development Assets The costs of drilling development wells, including the costs of drilling unsuccessful development wells and development-type stratigraphic wells together with the reclassified exploration and evaluation assets, are capitalised as part of assets under constructiondevelopment wells until drilling is completed. When the development well is completed in a specific field, it is transferred to the production wells.
Biaya-biaya pengeboran sumur pengembangan termasuk biaya pengeboran sumur pengembangan yang tidak menghasilkan dan sumur pengembangan stratigrafi bersama dengan aset eksplorasi dan evaluasi dikapitalisasi sebagai bagian dari aset dalam penyelesaian sumur pengembangan hingga proses pengeboran selesai. Pada saat pengembangan sumur di lapangan tertentu telah selesai, maka sumur tersebut akan ditransfer menjadi sumur produksi. 3.
Evaluation
The costs of drilling exploratory wells and the costs of drilling exploratory-type stratigraphic test wells are capitalised as part of assets under constructionexploratory and evaluation wells within oil and gas properties pending determination of whether the wells have found proved reserves. Once the wells have found proved reserves, the capitalised costs of drilling the wells are tested for impairment and transferred to assets under construction - development wells (even though the well may not be completed as a producing well). However, when the well has not found proved reserves, the capitalised costs of drilling the well are then charged to profit or loss.
Biaya-biaya pengeboran sumur eksplorasi dan biaya-biaya pengeboran sumur tes stratigrafi dikapitalisasi sebagai bagian dari aset dalam penyelesaian - sumur eksplorasi dan evaluasi di dalam aset minyak dan gas bumi hingga ditentukan apakah sumur tersebut menemukan cadangan terbukti. Pada saat sumur tersebut menemukan cadangan terbukti, kapitalisasi biaya pengeboran sumur dievaluasi terhadap penurunan nilai dan ditransfer menjadi aset dalam penyelesaian - sumur pengembangan (walaupun sumur tersebut nantinya tidak akan dijadikan sumur produksi). Namun demikian, apabila sumur tersebut tidak menemukan cadangan terbukti, biaya pengeboran sumur yang telah dikapitalisasi akan dibebankan ke dalam laba rugi. 2.
and
3.
Production Assets Production assets are aggregated exploration and evaluation assets and development expenditures associated with the producing wells. Production assets are depleted using a unit-ofproduction method on the basis of proved reserves, from the date of commercial production of the respective field.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
4.
Aset Minyak dan Gas Bumi (lanjutan) 4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Aset Minyak dan Gas Bumi Lainnya
Oil and Gas Properties (continued) 4.
Other Oil and Gas Assets Other oil and gas assets are depreciated using the straight-line method over the lesser of their estimated useful lives or the term of the PSC as follows:
Aset minyak dan gas bumi lainnya disusutkan berdasarkan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis atau masa KKS, mana yang lebih rendah, sebagai berikut: Tahun/Years Instalasi Pabrik LPG Bangunan Harta bergerak
5 10 5 5
-
25 20 25 20
Installations LPG plant Buildings Moveable equipment
Tanah dan hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land and land rights are stated at cost and are not amortised.
Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak di amortisasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur kontraktual hak atas tanah.
Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognised as part of the acquisition cost of the land and these costs are not amortised. Costs related to renewal of land rights are recognised as intangible assets and amortised over the contractual rights of the land rights.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai sisa, umur manfaat dan metode penyusutan aset ditinjau ulang dan disesuaikan secara prospektif sebagaimana mestinya.
At each financial year-end, the residual values, useful lives and methods of depreciation of assets are reviewed and adjusted prospectively, as appropriate.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laba rugi dalam tahun dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset‟s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of any replaced parts is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to profit or loss during the financial year in which they are incurred.
Akumulasi biaya atas pembangunan, instalasi, atau penyelesaian bangunan, pabrik dan fasilitas infrastruktur seperti anjungan dan saluran pipa dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian - lainlain. Biaya-biaya ini direklasifikasi kepada aset tetap pada saat pembangunan atau instalasi telah selesai. Depresiasi juga mulai dibebankan pada saat tersebut.
The accumulated costs of construction, installation or completion of buildings, plant and infrastructure facilities such as platforms and pipelines are capitalised as assets under construction - others. These costs are reclassified to the fixed asset accounts when the construction or installation is completed. Depreciation is charged from that date.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
Aset Minyak dan Gas Bumi (lanjutan) 4.
Aset Minyak dan Gas Bumi Lainnya (lanjutan)
4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Oil and Gas Properties (continued) 4.
For assets which are no longer utilised or are surrendered to the Government, the carrying amounts are eliminated from the financial statements and the resulting gains or losses on disposals of fixed assets are recognised in profit or loss within “other gains/(losses), net”.
Nilai tercatat aset tetap yang tidak digunakan lagi atau diserahkan pada pemerintah, dikeluarkan dari laporan keuangan dan keuntungan dan kerugian yang timbul akibat pelepasan aset tetap tersebut diakui dalam laba rugi pada akun “keuntungan/(kerugian) lainnya, neto”. 5.
Hak Kepemilikan Unitisasi
atas
Operasi
Other Oil and Gas Assets (continued)
5.
Ownership Interests in Unitisation Operations
Aset bersama adalah aset dimana setiap pihak mempunyai hak dan kepemilikan bersama. Setiap pihak memiliki hak eksklusif untuk mendapatkan bagian dari aset dan manfaat ekonomis yang dihasilkan oleh aset tersebut.
A joint asset is an asset to which each party has rights and often has joint ownership. Each party has exclusive rights to a share of the asset and the economic benefits generated from that asset.
Pada unitisasi, operator dan non-operator mempersatukan aset mereka di dalam satu lapangan produksi untuk membentuk satu unit produksi dan sebagai imbalan menerima kepemilikan di dalam unit tersebut. Dengan demikian, operasi unitisasi adalah perjanjian pengendalian bersama aset. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan mencatat bagiannya atas pengendalian bersama aset, setiap liabilitas yang terjadi, bagiannya atas liabilitas yang terjadi bersama dengan pihak lain yang berkaitan dengan perjanjian bersama, setiap penghasilan dari penjualan atau penggunaan bagiannya atas output ventura bersama, bersama dengan bagiannya atas beban yang terjadi pada ventura bersama.
In a unitisation, all the operating and non-operating participants pool their assets in a producing field to form a single unit and in return receive an undivided interest in that unit. As such, a unitisation operation is a jointly controlled asset arrangement. Under this arrangement, the Company records its share of the joint asset, any liabilities it incurs, its share of any liabilities incurred jointly with the other parties relating to the joint arrangement, any revenue from the sale or use of its share of the output of the joint asset and any expenses it incurs in respect of its interest in the joint arrangement.
Apabila Perusahaan sebagai operator, jika bagian penjualan, pengeluaran biaya, pengeluaran modal dan liabilitas nonoperator melebihi permintaan kas yang diterima oleh Perusahaan, maka Perusahaan mengakui piutang kepada non-operator, jika sebaliknya Perusahaan mengakui utang kepada non-operator.
When the Company is the operator, if the non-operator‟s share of revenues, expenses, capital expenditure and liabilities exceeded the cash calls received by the Company, the Company recognises receivables from the nonoperator, otherwise the Company recognises payables due to the nonoperator.
Apabila Perusahaan sebagai nonoperator, jika bagian penjualan, pengeluaran biaya, pengeluaran modal dan liabilitas Perusahaan melebihi permintaan kas yang dibayarkan ke operator, maka Perusahaan mengakui utang kepada operator, jika sebaliknya Perusahaan mengakui piutang kepada operator.
When the Company is the non-operator, if the Company‟s share of revenues, expenses, capital expenditure and liabilities exceeded the cash calls paid to the operator, the Company recognises payables to the operator, otherwise the Company recognises receivables from the operator.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
Penurunan Nilai dari Aset Non-Keuangan
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Impairment of Non-Financial Assets
Sumur eksplorasi diuji untuk penurunan nilai pada saat akan direklasifikasi sebagai sumur pengembangan, atau apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Rugi penurunan nilai diakui sebesar jumlah dimana nilai tercatat dari sumur eksplorasi tersebut melebihi jumlah terpulihkan, yang merupakan nilai tertinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai dari sumur eksplorasi. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan kepada unit penghasil kas yang ada dari lapangan produksi yang terletak di wilayah geografis yang sama. Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Pemulihan penyisihan penurunan nilai diakui sebagai pendapatan dalam tahun dimana pemulihan tersebut terjadi.
Exploration wells are tested for impairment when reclassified to development wells, or whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the exploration wells exceeds their recoverable amount, which is the higher of the fair value less cost to sell or value in use of the exploration wells. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the existing cash generating units of production fields that are located in the same geographical region. Impairment losses are recognised in profit or loss. Reversal of an impairment is recorded as income in the year when the reversal occurs.
Aset minyak dan gas bumi yang telah menemukan cadangan terbukti (aset pengembangan dan produksi) dan aset minyak dan gas bumi lainnya ditelaah untuk penurunan nilai ketika kejadian atau perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Rugi penurunan nilai diakui sebesar jumlah dimana nilai tercatat dari aset tersebut melebihi jumlah terpulihkan, yang merupakan nilai tertinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai dari aset tersebut. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Pemulihan penyisihan penurunan nilai diakui sebagai pendapatan dalam tahun dimana pemulihan tersebut terjadi.
Oil and gas properties with proven reserves (development and producing assets) and other oil and gas assets are reviewed for impairment losses when events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of such properties exceed their recoverable amount, which is the higher of the fair value less cost to sell of such assets or their value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Impairment losses are recognised in profit or loss. Reversal of an impairment is recorded as income in the year when the reversal occurs.
Utang Usaha
j.
Trade Payables
Utang usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang telah diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha biasa. Utang usaha dikelompokkan sebagai liabilitas jangka pendek apabila pembayaran jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang. Jika tidak, utang usaha tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Trade payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less. If not, they are presented as non-current liabilities.
Utang usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur pada harga perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
Sewa
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Leases
Suatu sewa dimana porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset masih tetap berada di tangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi dengan insentif yang diterima dari lessor) dibebankan dalam laba rugi dengan metode garis lurus selama periode masa sewa.
Leases, in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor, are classified as operating leases. Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to profit or loss on a straight-line basis over the period of the lease.
Sewa aset tetap dimana Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa atau nilai kini pembayaran sewa minimum.
Leases of fixed assets, where the Company substantially has all the risks and rewards of ownership, are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease‟s commencement at the lower of the fair value of the leased property or the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan dalam laba rugi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap tahun.
Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate of interest on the outstanding finance balance. The interest element of the finance cost is charged to profit or loss over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each year.
Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama dengan penyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan memiliki aset tersebut pada akhir masa sewa, aset tersebut disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset atau masa sewa.
Fixed assets acquired under finance leases are depreciated in a similar manner to owned assets. If there is no reasonable certainty that the Company will acquire the ownership by the end of the lease term, the asset is depreciated over the shorter of the useful life of the asset or the lease term.
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan bagaimana pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan aset bersangkutan dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset yang dimaksud. Apabila perjanjian mengandung sewa, Perusahaan akan menilai apakah perjanjian sewa tersebut adalah sewa pembiayaan atau sewa operasi. Jika suatu perjanjian mengandung sewa, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset akan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, sebaliknya akan diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
The determination of whether an arrangement contains a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date, and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. If an arrangement contains a lease, the Company will assess whether such lease is a finance or operating lease. If an arrangement contains a lease that transfers substantially to the lessee all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item, it is classified as a finance lease, otherwise it is classified as an operating lease.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Provisi 1.
Provisi untuk biaya pembongkaran dan restorasi lokasi aset
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Provision 1.
Provision for decommissioning and site restoration
Provisi untuk biaya pembongkaran, restorasi lokasi aset dan kegiatan lainnya yang terkait dicatat untuk mengakui kewajiban hukum berkaitan dengan penarikan aset minyak mentah dan gas bumi termasuk penutupan dan peninggalan sumur, pembongkaran dan pembuangan pipa minyak dan gas bumi dan fasilitas produksi yang berasal dari akuisisi, konstruksi atau pengembangan dan/atau operasi normal dari aset tersebut.
Provision for decommissioning, site restoration and other related activities provides for the legal obligations associated with the retirement of crude oil and natural gas properties including the plugging and abandonment of wells and removal and disposal of oil and gas pipelines and production facilities that result from the acquisition, construction or development and/or the normal operation of such assets.
Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban konstruktif yang berkaitan dengan penarikan sebuah aset. Biaya penarikan aset dalam jumlah yang setara dengan jumlah liabilitas dikapitalisasi sebagai bagian dari suatu aset tertentu dan kemudian disusutkan atau dideplesi selama masa manfaat aset tersebut. Liabilitas ini diukur pada nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban, menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Peningkatan kewajiban ini sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban bunga. Aset yang dikapitalisasi akan disusutkan berdasarkan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis atau masa KKS, mana yang lebih rendah dan menggunakan metode unit produksi untuk aset produksi.
These obligations are recognized as liabilities when a constructive obligation with respect to the retirement of an asset is incurred. An asset retirement cost equivalent to these liabilities is capitalized as part of the related asset‟s carrying value and is subsequently depreciated or depleted over the asset‟s useful life. These obligations are measured at the present value of the expenditures expected to be required to settle the obligation using a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. The increase in these obligations due to the passage of time is recognised as an interest expense. The capitalised assets are depreciated on a straight-line basis over the lesser of their estimated useful lives or the term of the PSC for other oil and gas assets and using a unit-ofproduction method for the production assets.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Provisi (lanjutan) 1.
Provisi untuk biaya pembongkaran dan restorasi lokasi aset (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Provision (continued) 1.
Provision for decommissioning and site restoration (continued)
Perubahan dalam pengukuran kewajiban tersebut yang timbul dari perubahan estimasi waktu atau jumlah pengeluaran sumber daya ekonomis (contohnya: arus kas) yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, atau perubahan dalam tingkat diskonto, akan ditambahkan atau dikurangkan dari harga perolehan aset yang bersangkutan pada periode berjalan. Jumlah yang dikurangkan dari harga perolehan aset tidak boleh melebihi jumlah tercatatnya. Jika penurunan dalam liabilitas melebihi nilai tercatat aset, kelebihan tersebut segera diakui dalam laba rugi. Jika penyesuaian tersebut menghasilan penambahan pada harga perolehan aset, Perusahaan akan mempertimbangkan apakah hal ini mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset yang baru mungkin tidak bisa dipulihkan secara penuh. Jika terdapat indikasi tersebut, Perusahaan akan melakukan pengujian penurunan nilai terhadap aset tersebut dengan melakukan estimasi nilai yang dapat dipulihkan dan akan mencatat kerugian dari penurunan nilai, jika ada.
The changes in the measurement of these obligations that result from changes in the estimated timing or amount of the outflow of resources embodying economic benefits (e.g. cash flow) required to settle the obligation, or a change in the discount rate will be added to or deducted from the cost of the related asset in the current period. The amount deducted from the cost of the asset should not exceed its carrying amount. If a decrease in the liability exceeds the carrying amount of the asset, the excess is recognised immediately in profit or loss. If the adjustment results in an addition to the cost of an asset, the Company will consider whether this is an indication that the new carrying amount of the asset may not be fully recoverable. If there is such an indication, the Company will test the asset for impairment by estimating its recoverable amount and will account for the impairment loss incurred, if any.
Provisi untuk hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan yang tidak berkaitan dengan penarikan aset, dimana Perusahaan merupakan pihak yang bertanggung jawab, diakui ketika:
Provision for environmental issues that may not involve the retirement of an asset, where the Company is a responsible party, are recognised when:
-
Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik yang bersifat hukum maupun konstruktif), sebagai akibat peristiwa masa lalu;
-
The Company has present (legal or constructive) obligations as a result of past events;
-
Kemungkinan arus keluar sumber daya diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut; dan
-
It is probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation; and
-
Jumlahnya dapat diestimasi secara andal.
-
The amount estimated.
has
been
reliably
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Provisi (lanjutan) 2.
Provisi lain-lain
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Provision (continued) 2.
Other provisions
Provisi biaya restrukturisasi, tuntutan hukum dan lainnya diakui ketika: - Perusahaan memiliki kewajiban hukum atau konstruktif saat kini sebagai akibat dari peristiwa masa lalu; - kemungkinan arus keluar sumber daya diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut; dan - jumlahnya dapat diestimasi secara andal.
Provision for restructuring costs, legal claims and others is recognised when: - the Company has a present legal or constructive obligation as a result of past events;
Provisi restrukturisasi dapat meliputi halhal seperti denda penghentian pembiayaan dan pembayaran penghentian karyawan. Provisi tidak diakui untuk kerugian operasional masa depan.
Restructuring provisions may comprise items such as lease termination penalties and employee termination payments. No provision is recognised for future operating losses.
Jika terdapat sejumlah kewajiban serupa, maka kemungkinan arus keluar untuk menyelesaikan kewajiban tersebut ditentukan dengan mempertimbangkan keseluruhannya sebagai suatu kelompok kewajiban. Suatu provisi diakui walaupun kemungkinan arus keluar terkait dengan tiap-tiap pos kewajiban tersebut kecil.
Where there are a number of similar obligations, the likelihood that an outflow will be required in settlement is determined by considering the class of obligations as a whole. A provision is recognised even if the likelihood of an outflow with respect to any one item included in the same class of obligations may be small.
Provisi diukur pada nilai kini dari pengeluaran yang diharapkan untuk dikeluarkan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu dari uang dan risiko yang terkait dengan liabilitas yang bersangkutan. Peningkatan provisi yang dikarenakan berlalunya waktu diakui sebagai biaya bunga.
The provision is measured at the present value of the expenditure expected to be required to settle the obligations using a pre-tax discount rate that reflects the current market assessment of the time value of money and the risks specific to the obligation. The increase in the provision due to the passage of time is recognised as an interest expense.
-
it is probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation; and
-
the amount estimated.
has
been
reliably
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Modal Saham
n.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Share Capital
Saham biasa dikelompokkan sebagai ekuitas.
Ordinary shares are classified as equity.
Biaya langsung yang berkaitan dengan penerbitan saham baru disajikan sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi pajak, dari jumlah yang diterima.
Incremental costs directly attributable to the issue of new shares are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.
Dividen
n.
Dividend distributions to the Company‟s shareholders are recognised as liabilities in the Company‟s financial statements in the year in which the dividends are approved by the Company‟s shareholders.
Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan Perusahaan dalam tahun dimana pembagian dividen tersebut disetujui oleh pemegang saham Perusahaan. o.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Dividends
o.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan mencakup nilai wajar dari imbalan yang diterima dan piutang untuk penjualan minyak bumi, gas alam dan LPG dalam aktivitas normal usaha Perusahaan. Pendapatan dari penjualan minyak mentah, gas bumi dan LPG diakui berdasarkan persentase hak sementara (provisional entitlements) pada saat lifting. Perbedaan lifting aktual minyak mentah, gas bumi dan LPG menghasilkan piutang ketika entitlements final melebihi lifting aktual minyak mentah, gas bumi dan LPG (posisi underlifting) dan menghasilkan utang ketika lifting aktual minyak mentah, gas bumi dan LPG melebihi entitlements final (posisi overlifting). Underlifting dan overlifting tersebut sebagai penambah atau pengurang pendapatan. Volume underlifting dan overlifting dinilai berdasarkan harga rata-rata tertimbang tahunan minyak mentah (contoh: ICP) dan gas (contoh: harga yang ditetapkan dalam PJBG).
Revenue comprises the fair value of the consideration received or receivable for the sale of crude oil, natural gas and LPG in the ordinary course of the Company‟s activities. Revenues from the sale of crude oil, natural gas and LPG are recognised on the basis of provisional entitlements at the point of lifting. Differences between the Company‟s actual liftings of crude oil, natural gas and LPG result in a receivable when final entitlements exceed actual liftings of crude oil, natural gas and LPG (underlifting position) and in a payable when actual lifting of crude oil, natural gas and LPG exceed final entitlements (overlifting position). This underlifting and overlifting will be adjusted against revenues. Underlifting and overlifting volumes are valued based on the annual weighted average sales price for crude (i.e. ICP) and gas (i.e. the agreed price - in the GSA).
Pendapatan penjualan minyak, gas bumi dan LPG diakui pada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:
Revenue from sales of crude oil, natural gas and LPG is recognised when all of the following conditions are met:
-
Perusahaan telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan minyak, gas bumi dan LPG secara signifikan kepada pembeli;
-
the Company has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the crude oil, natural gas and LPG;
-
Perusahaan tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan maupun melakukan pengendalian efektif atas minyak, gas bumi dan LPG yang dijual;
-
the Company retains neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the crude oil, natural gas and LPG sold;
-
jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
-
the amount of revenue measured reliably;
-
kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Perusahaan; dan
-
it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Company; and
can
be
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
Pengakuan (lanjutan) -
p.
Pendapatan
dan
Beban
4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
Revenue and (continued) -
biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal.
Expense
Recognition
costs incurred or to be incurred in relation to the sales transaction can be measured reliably.
Terpenuhinya kondisi tersebut tergantung persyaratan penjualan dengan pelanggan individu. Secara umum risiko dan manfaat dianggap telah berpindah ke pelanggan ketika transfer kepemilikan dan risiko kerugian yang diasuransi.
The satisfaction of these conditions depends on the terms of trade with individual customers. Generally, the risks and rewards are considered to be transferred to the customers when the title and insurable risk of loss are transferred.
Sebagai tambahan, penjualan minyak mentah Perusahaan juga dapat tergantung penyesuaian berdasarkan inspeksi terhadap pengiriman oleh pelanggan. Dalam hal ini, penjualan diakui berdasarkan estimasi terbaik Perusahaan terhadap kuantitas saat pengiriman dan penyesuaian kemudian dicatat dalam akun pendapatan. Secara historis, perbedaan antara kuantitas estimasi dengan aktual tidak signifikan.
In addition, the Company‟s crude oil sales can also be subject to an adjustment based on the inspection of shipments by customers. In these cases, revenue is recognised based on the Company‟s best estimate of the quantity at the time of shipment, and any subsequent adjustments are recorded against revenue. Historically, the differences between estimated and actual quantities are not significant.
Beban diakui pada saat terjadi berdasarkan konsep akrual.
Expenses are recognised when incurred on an accrual basis.
Pendapatan yang ditangguhkan merupakan jumlah yang telah ditagihkan dan diterima sehubungan dengan transaksi gas “ambil atau bayar” yang akan diakui sebagai pendapatan ketika kuantitas gas tersebut telah dikirimkan ke pelanggan atau pada saat perjanjian tersebut berakhir.
Deferred revenue represents amounts billed and collected involving “take or pay” gas quantities, which will be recognised as revenue when the related gas quantities are delivered to customers or when the contract expires.
Pajak Penghasilan
p.
Income Tax
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Beban pajak diakui dalam laba rugi, kecuali jika pajak itu berkaitan dengan kejadian atau transaksi yang diakui pada pendapatan komprehensif lainnya atau secara langsung dicatat ke ekuitas. Pada kasus ini, masing-masing beban pajak juga diakui pada pendapatan komprehensif lainnya atau secara langsung dicatat ke ekuitas.
Tax expense comprises current and deferred income tax. Tax expense is recognised in profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax expense is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.
Pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan tarif pajak efektif gabungan yang ditetapkan dalam KBH. Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas di dalam laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan menggunakan metode liabilitas. Tarif pajak yang digunakan untuk menghitung pajak penghasilan tangguhan adalah tarif pajak efektif gabungan yang berlaku pada tanggal efektif KBH.
The Company‟s current income tax charge is calculated on the basis of the combined effective tax rate as per in its PSC. Deferred income tax is recognised using the liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. The tax rate used to calculate the deferred income tax is the combined effective tax rate that is in effect at the effective date of the PSC.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
5.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 4.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Income Tax (continued)
Aset pajak tangguhan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer.
Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.
Manajemen secara periodik mengevalusi posisi yang diambil dalam Surat Pemberitahuan Tahunan terkait dengan situasi dimana diperlukan interpretasi peraturan pajak yang berlaku. Provisi dibentuk berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar pada otoritas pajak.
Management periodically evaluates the position taken in Annual Tax Returns in situations in which the applicable tax regulations are subject to interpretation. Where appropriate, it establishes a provision on the basis of the amounts expected to be paid to tax authorities.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
5.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS
ESTIMATES
AND
Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontijensi pada tanggal pelaporan, serta jumlah pendapatan dan beban yang di laporkan selama periode pelaporan. Estimasi, asumsi dan penilaian tersebut dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk harapan peristiwa di masa mendatang yang memungkinkan.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosure of contingent assets and liabilities at the reporting date and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting period. Estimates, assumptions and judgments are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of the future events that are believed to be reasonable under the circumstances.
Perusahaan telah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting berikut dimana dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi signifikan yang dibuat dan dimana hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut berdasarkan asumsi dan kondisi yang berbeda dan dapat mempengaruhi secara material hasil keuangan atau posisi keuangan yang dilaporkan dalam periode mendatang.
The Company has identified the following critical accounting policies under which significant judgments, estimates and assumptions are made and where actual results may differ from these estimates under different assumptions and conditions and may materially affect financial results or the financial position reported in future periods.
a.
a.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan Perusahaan.
The following judgments are made by management in the process of applying the Company‟s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognised in the Company financial statements.
(i)
(i)
Aset Eksplorasi dan Evaluasi Seperti yang telah dijelaskan dalam Catatan 4h.1 atas laporan keuangan, Perusahaan menerapkan metode successful efforts untuk kegiatan eksplorasi dan evaluasi minyak dan gas bumi.
Exploration and Evaluation Assets As disclosed in Note 4h.1 to the financial statements, the Company applies the principles of the successful efforts method of accounting for its oil and gas exploration and evaluation activities.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 5.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a.
Pertimbangan (lanjutan) (i)
Aset Eksplorasi dan Evaluasi (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 5.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) a.
Kegiatan pengembangan dimulai setelah dilakukan pengesahan proyek oleh tingkat manajemen yang berwenang. Pertimbangan diterapkan oleh manajemen dalam menentukan kelayakan suatu proyek secara ekonomis. Dalam melakukan pertimbangan ini, manajemen perlu membuat estimasi dan asumsi tertentu yang serupa dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi yang dijelaskan di atas.
AND
Judgments (continued) (i)
Exploration (continued)
and
Evaluation
Assets
For exploration and exploratory-type stratigraphic test wells, costs directly associated with the drilling of those wells are initially capitalised within assets under construction within oil and gas properties, pending determination of whether potentially economic oil and gas reserves have been discovered by the drilling effort. The determination is usually made within one year after well completion, but can take longer, depending on the complexity of the geological structure. This policy requires management to make certain estimates and assumptions as to future events and circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If the well does not discover potentially economic oil and gas quantities, the well costs are expensed as a dry hole and are reported as exploration expenses.
Untuk sumur eksplorasi dan sumur uji eksplorasi stratigrafi, biaya yang secara langsung terkait dengan pengeboran sumur-sumur tersebut, dikapitalisasi dahulu sebagai aset dalam penyelesaian dalam akun aset minyak dan gas bumi, hingga ditentukan apakah telah ditemukan cadangan minyak dan gas yang berpotensi ekonomis berdasarkan pengeboran tersebut. Penentuan ini biasanya dilakukan dalam waktu satu tahun setelah penyelesaian sumur, tetapi bisa memakan waktu lebih lama, tergantung pada kompleksitas struktur geologi. Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu atas peristiwa dan keadaan di masa depan khususnya apakah operasi eksploitasi dapat dilaksanakan secara ekonomis. Setiap estimasi dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika sumur tidak menemukan cadangan yang memiliki potensi ekonomi, biaya sumur akan dibebankan sebagai sumur kering (dry hole) dan diklasifikasikan sebagai biaya eksplorasi. (ii) Biaya pengembangan
ESTIMATES
(ii)
Development expenditure Development activities commence after a project is sanctioned by the appropriate level of management. Judgment is applied by management in determining when a project is economically viable. In exercising this judgment, management is required to make certain estimates and assumptions similar to those described above for capitalised exploration and evaluation expenditure.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 5.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b.
Estimasi dan Asumsi
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 5.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) b.
ESTIMATES
AND
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
(i)
(i)
Estimasi cadangan minyak dan gas bumi Cadangan minyak dan gas bumi terbukti adalah perkiraan jumlah minyak mentah, gas alam dan gas alam cair yang berdasarkan data geologis dan teknis dapat diambil dengan tingkat kepastian yang memadai di tahun-tahun mendatang dari reservoir yang ada berdasarkan kondisi ekonomi dan operasi yang sekarang ada, yaitu harga dan biaya pada tanggal estimasi tersebut dibuat. Cadangan terbukti meliputi: (i) cadangan terbukti dikembangkan: jumlah hidrokarbon yang diharapkan akan diambil melalui sumur, fasilitas dan metode operasi yang sekarang ada; (ii) cadangan terbukti yang belum dikembangkan: jumlah hidrokarbon yang diharapkan dapat diambil setelah adanya pengeboran di area baru atau dari sumur yang telah ada dimana dibutuhkan biaya yang relative besar untuk penyelesaiannya. Berdasarkan jumlah cadangan ini, Perusahaan telah menetapkan pengeluaran program pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan cadangan tersebut. Cadangan terbukti tidak termasuk cadangan terindikasi dan cadangan tereka.
Oil and gas reserve estimates Oil and gas properties with proven reserves are the estimated quantities of crude oil, natural gas and natural gas liquids which geological and engineering data demonstrate with reasonable certainty to be recoverable in future years from known reservoirs under existing economic and operating conditions, i.e., prices and costs as at the date the estimate is made. Proved reserves include: (i) proved developed reserves: amounts of hydrocarbons that are expected to be retrieved through existing wells, facilities and operating methods; and (ii) undeveloped proved reserves: amounts of hydrocarbons that are expected to be retrieved as a result of new wells on undrilled areas or from existing wells where relatively major expenditures is required for completion. Based on these reserves amounts the Company has already defined a clear development expenditure program which is an expression of the Company's determination to develop existing reserves. Proved reserves do not include probable or possible reserves.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 5.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) (i)
Estimasi cadangan minyak dan gas bumi (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 5.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) b.
ESTIMATES
AND
Estimates and Assumptions (continued) (i)
Oil and gas (continued)
reserve
estimates
Keakuratan estimasi cadangan terbukti tergantung pada sejumlah faktor, asumsi dan variabel seperti: kualitas data geologi, teknis dan ekonomi yang tersedia beserta interpretasi dan pertimbangan terkait, hasil pengeboran, pengujian dan produksi setelah tanggal estimasi, kinerja produksi reservoir, teknik produksi, proyeksi tingkat produksi di masa mendatang, estimasi besaran biaya dan waktu terjadinya pengeluaran pengembangan, ketersediaan pasar komersial, harga komoditi yang diharapkan dan nilai tukar.
The accuracy of proved reserve estimates depends on a number of factors, assumptions and variables such as: the quality of available geological, technical and economic data and their interpretation and judgment, results of drilling, testing and production after the date of the estimates, the production performance of the reservoirs, production techniques, projecting future rates of production, the anticipated cost and timing of development expenditures, the availability for commercial market, anticipated commodity prices and exchange rates.
Karena asumsi ekonomis yang digunakan untuk mengestimasi cadangan berubah dari waktu ke waktu dan tambahan data geologi yang dihasilkan selama operasi, estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Perusahaan dalam berbagai cara, diantaranya:
As the economic assumptions used to estimate reserves change from year to year and additional geological data are generated during the course of operations, estimates of reserves may change from year to year. Changes in reported reserves may affect the Company‟s financial results and financial position in a number of ways, including:
-
Penyusutan dan amortisasi yang dibebankan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dapat berubah apabila bebanbeban tersebut ditentukan berdasarkan unit produksi, atau jika masa manfaat ekonomi sumur aset berubah.
-
Depreciation and amortisation charged in the statements of profit or loss and other comprehensive income may change where such charges are determined on a unit of production basis, or where the useful economic lives of assets change.
-
Provisi biaya pembongkaran, restorasi lokasi aset dan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan dapat berubah apabila terjadi perubahan dalam perkiraan cadangan yang mempengaruhi ekspektasi tentang waktu atau biaya kegiatan ini.
-
Decommissioning, site restoration and environmental provisions may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities.
-
Nilai tercatat aset/liabilitas pajak tangguhan dapat berubah karena perubahan estimasi pemulihan manfaat pajak.
-
The carrying value of deferred tax assets/liabilities may change due to changes in estimates of the likely recovery of the tax benefits.
Perusahaan menetapkan cadangan terbukti berdasarkan pada prinsip Society of Petroleum Engineers (“SPE”) 2001. Karakteristik alamiah reservoir minyak dan gas bumi yang penuh ketidakpastian mengakibatkan estimasi cadangan dapat berubah-ubah karena penambahan data yang diperoleh perusahaan.
The Company determines and reports its proved reserves based on Society of Petroleum Engineers (“SPE”) 2001 principles. The natural characteristics of oil and gas reservoirs are subject to uncertainty, and consequently the reserves estimates may change as the Company obtains additional data.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 5.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) (ii) Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 5.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) b.
ESTIMATES
AND
Estimates and Assumptions (continued) (ii)
Impairment of Non-Financial Assets
Aset minyak dan gas bumi yang telah menemukan cadangan terbukti, ditelaah untuk penurunan nilai ketika kejadian dan perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat dipulihkan. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai terpulihkan aset akan diestimasi. Nilai terpulihkan aset ditentukan berdasarkan nilai yang lebih besar antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya.
Proven oil and gas properties are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. If any such indication exists, the asset‟s recoverable amount is estimated. The recoverable amount of an asset is determined as the greater of an asset‟s fair value less cost to sell and value in use.
Penentuan nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang berkaitan dengan volume produksi dan penjualan, harga komoditas (mempertimbangkan harga sekarang dan historis, tren harga dan faktor-faktor lain yang terkait), cadangan yang telah dikembangkan dan belum dikembangkan (lihat “Estimasi Cadangan” di atas), biaya operasi, biaya penutupan dan peninggalan sumur-sumur yang sudah tidak terpakai dan pengeluaran modal di masa depan, penurunan tingkat produksi, tingkat diskonto dan faktor lainnya.
The determination of fair value less cost to sell and value in use requires management to make estimates and assumptions about expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), developed and undeveloped reserves (refer to “Reserve Estimates” above), operating costs, costs for plugging and abandonment of wells and future capital expenditure, field decline rates, discount rates and other factors.
Estimasi dan asumsi ini memiliki risiko dan ketidakpastian; oleh karena itu terdapat kemungkinan terjadi perubahan keadaan yang akan mengubah proyeksi ini, yang dapat mempengaruhi jumlah terpulihnya aset. Dalam keadaan tersebut, beberapa atau semua nilai tercatat aset mungkin akan mengalami tambahan atau pengurangan penurunan nilai dengan dampak yang dicatat dalam laba rugi.
These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty; hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may impact on the recoverable amount of the assets. In such circumstances, some or all of the carrying value of the assets may be further impaired or the impairment charge reduced with the impact recorded in profit or loss.
(iii) Provisi untuk Biaya Pembongkaran dan Restorasi Lokasi Aset
(iii) Provision for Decommissioning and Site Restoration
Perusahaan memiliki kewajiban untuk melakukan pembongkaran fasilitas produksi minyak dan gas bumi dan pipa pada akhir umur manfaat aset-aset tersebut. Kewajiban pembongkaran terbesar yang dihadapi Perusahaan berkaitan dengan penutupan dan peninggalan sumur-sumur yang sudah tidak terpakai dan pembuangan platform minyak dan gas alam dan saluran pipa pada area kontrak Perusahaan.
The Company is obliged to carry out future decommissioning of oil and gas production facilities and pipelines at the end of their economic lives. The largest decommissioning obligations facing the Company relate to the plugging and abandonment of wells and the removal and disposal of oil and gas platforms and pipelines in its contract area.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 5.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) (iii)
(iv)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 5.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) b.
ESTIMATES
AND
Estimates and Assumptions (continued)
Provisi untuk Biaya Pembongkaran dan Restorasi Lokasi Aset (lanjutan)
(iii) Provision for Decommissioning and Site Restoration (continued)
Sebagian besar pembongkaran akan dilakukan di masa yang akan datang sehingga terdapat ketidakpastian mengenai persyaratan yang harus dipenuhi pada saat dilakukannya pembongkaran. Teknologi pembongkaran dan biaya pembongkaran terus berubah, termasuk ekspektasi politik, lingkungan, keselamatan dan publik. Akibatnya, terdapat ketidakpastian yang signifikan terkait kapan dan jumlah arus kas masa depan yang harus dikeluarkan. Perubahan dalam ekspektasi biaya masa depan yang diharapkan tercermin dalam aset dan provisi terkait yang dapat memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Most of these decommissioning events are many years in the future and the precise requirements that will have to be met when the removal event actually occurs are uncertain. Decommissioning technologies and costs are constantly changing, as well as political, environmental, safety and public expectations. Consequently, the timing and amounts of future cash flows are subject to significant uncertainty. Changes in the expected future costs are reflected in both the provision and the related asset and could have a material impact on the Company‟s financial statements.
Jika biaya pembongkaran yang diharapkan berbeda 1% dari estimasi manajemen, jumlah tercatat yang diprovisikan untuk biaya pembongkaran dan restorasi lokasi aset akan lebih rendah sebesar AS$12.758 atau lebih tinggi sebesar AS$12.758.
If the expected decommissioning costs used differ by 1% from management‟s estimates, the carrying amount of provision for decommissioning and site restoration will be an estimated US$12,758 lower or US$12,758 higher.
Pajak Perhitungan beban pajak penghasilan Perusahaan melibatkan penafsiran terhadap peraturan perpajakan dan peraturan yang berlaku termasuk KBH Perusahaan serta peraturan pemerintah yang terkait seperti Peraturan Pemerintah No. 79 tanggal 20 Desember 2010 mengenai Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan yang dapat menyebabkan ketidakpastian didalam penentuan kewajiban pajak. Resolusi dari posisi pajak yang diambil oleh Perusahaan, melalui negosiasi dengan otoritas pajak yang relevan atau auditor Pemerintah dapat berlangsung bertahuntahun dan sangat sulit untuk memprediksi hasil akhirnya.
(iv) Taxation The calculation of the Company‟s income tax expense involves the interpretation of applicable tax laws and regulations including the Company‟s PSC as well as the related Government regulations, such as Government Regulation No. 79 dated December 20, 2010 regarding Cost Recovery and Income Tax Treatment in the Upstream Oil and Gas Business. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The resolution of tax positions taken by the Company, through negotiations with relevant tax authorities or the Government‟s auditor, can take several years to complete and in some cases it is difficult to predict the ultimate outcome.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
6. 2015
2014
Kas Bank Deposito berjangka
43 105.454 55.003
71 38.088 131.076
Cash on hand Cash in banks Time deposits
Jumlah kas dan setara kas
160.500
169.235
Total cash and cash equivalents
Semua kas di bank dan deposito ditempatkan pada bank yang dimiliki oleh Pemerintah (Catatan 22b).
All cash in banks and deposits are placed in stateowned banks (Note 22b).
Tingkat bunga per tahun untuk deposito berjangka pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Annual interest rates on time deposits during 2015 and 2014 were as follows:
Rupiah Dolar AS 7.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2015
2014
4,25% - 9,75% 0,05% - 0,50%
5,00% - 11,01% 0,10% - 0,50%
PIUTANG USAHA
7.
Rupiah US Dollars
TRADE RECEIVABLES
2015
2014
Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 22c)
106.386 1.654.296
113.812 1.980.777
Third parties Related parties (Note 22c)
Provisi penurunan nilai
1.760.682 -
2.094.589 -
Provision for impairment
Jumlah piutang usaha, neto
1.760.682
2.094.589
Total trade receivables, net
Pada tanggal 31 Desember 2015, piutang usaha sebesar AS$1.695.749 (2014: AS$2.029.428) belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. Piutang usaha dari Pertamina, pemegang saham, dianggap belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai karena hubungan Perusahaan dengan pemegang saham. Selain itu, semua dana operasional diberikan oleh pemegang saham dengan meng-offset piutang usaha dan distribusi dividen (Catatan 17) kepada pemegang saham tersebut juga dilakukan dengan meng-offset piutang usaha.
As at December 31, 2015, trade receivables of US$1,695,749 (2014: US$2,029,428) are not yet past due nor impaired. Trade receivables from Pertamina, the shareholder, are considered not yet past due nor impaired due to the relationship with the shareholder. In addition, all operational funds are provided by the shareholder by offsetting against the trade receivables and the dividend distributions (Note 17) to the shareholder will also be offset against the trade receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2015, piutang usaha sebesar AS$64.933 (31 Desember 2014: AS$65.161) telah jatuh tempo tetapi belum mengalami penurunan nilai. Piutang usaha tersebut berasal dari pelanggan-pelanggan yang independen dan tidak pernah terdapat sejarah wanprestasi. Analisis umur piutang tersebut adalah sebagai berikut:
As at December 31, 2015, trade receivables amounting to US$64,933 (December 31, 2014: US$65,161) were past due but not impaired. These trade receivables relate to a number of independent customers for whom there is no recent history of default. The aging analysis of these receivables is as follows:
2015
2014
Lewat jatuh tempo: Kurang dari 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan >12 bulan
28.653 20.539 13.130 2.611
22.493 15.193 12.182 15.293
Overdue: Less than three months 3 - 6 months 6 - 12 months >12 months
Jumlah
64.933
65.161
Total
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 7.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
7.
Based on management‟s review for the collectibility of the individual trade receivable accounts as at December 31, 2015, management believes that all receivables will be collected and therefore no provision for impairment has been recorded.
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2015, manajemen berpendapat bahwa seluruh jumlah piutang akan tertagih oleh karena itu tidak ada provisi penurunan nilai yang perlu dicatat. 8.
PIUTANG LAIN-LAIN
8. OTHER RECEIVABLES 2015
Pihak ketiga Pihak yang berelasi (Catatan 22d)
2014
14.132 2.186
13.018 2.308
16.318
15.326
Penyisihan penurunan nilai Jumlah piutang lain-lain
(29)
(31)
16.289
15.295
PERSEDIAAN
9. 2015
Material umum Penyisihan persediaan usang dan tidak terpakai
151.637
Jumlah
147.346
(4.291)
Pada tanggal 31 Desember 2015, persediaan Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lain yang mungkin terjadi (Catatan 10). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang diasuransikan.
Third parties Related parties (Note 22d)
Provision for impairment Total other receivables
Other receivables from third parties mainly represent excess toll fees and prepayments made by the Company on behalf of TAC/OC Partners to other parties.
Piutang lain-lain dari pihak ketiga sebagian besar merupakan selisih tarif toll fee dan biaya dibayar dimuka yang dibayarkan oleh Perusahaan atas nama Mitra Usaha KBT/KSO kepada pihak lain. 9.
TRADE RECEIVABLES (continued)
INVENTORIES 2014 153.436 (3.385) 150.051
General materials Allowance for obsolete and unused inventories Total
As at December 31, 2015, the Company‟s inventories have been insured against fire, theft and other possible risks (Note 10). Management believes that the insurance coverage amount is adequate to cover any possible losses that may arise in relation to the insured inventories.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
10. ASET MINYAK DAN GAS BUMI
10. OIL AND GAS PROPERTIES 2015
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Penghapusan/ Disposals
Saldo akhir/ Ending balance
Nilai perolehan
Acquisition cost
Pemilikan langsung
Owned assets
Tanah dan hak atas tanah Sumur produksi Instalasi Pabrik LPG Bangunan Harta bergerak
8.182 3.934.602 1.221.505 15.413 32.969 180.003
19.406 -
221.127 274.537 18.252 33.170
-
8.182 4.175.135 1.496.042 15.413 51.221 213.173
Land and land rights Production wells Installations LPG plants Buildings Moveable equipment
Sub-jumlah
5.392.674
19.406
547.086
-
5.959.166
Sub-total
Aset dalam penyelesaian - Sumur eksplorasi dan evaluasi - Sumur pengembangan - Fasilitas produksi dan lain-lain
829.870 186.322
93.605 175.604
(221.127)
698.537
505.331
(325.959)
1.714.729
774.540
(547.086)
Aset sewa pembiayaan Instalasi Pabrik LPG Bangunan Harta bergerak
74.804 44.218 19.963 195.572
-
-
Sub-jumlah
334.557
-
-
7.441.960
793.946
-
Sub-jumlah
Jumlah nilai perolehan
(24.002) -
(24.002)
Assets under construction Exploratory and 899.473 evaluation wells 140.799 Development wells Production facility and 877.909 others
1.918.181
Sub-total
-
74.804 44.218 19.963 195.572
Finance lease assets Installations LPG plants Buildings Moveable equipment
-
334.557
Sub-total
8.211.904
Total acquisition cost
(24.002)
Accumulated Depreciation, depletion and amortisation
Akumulasi penyusutan, deplesi dan amortisasi Pemilikan langsung Sumur produksi Instalasi Pabrik LPG Bangunan Harta bergerak Sub-jumlah akumulasi Penyusutan, deplesi dan amortisasi Aset sewa pembiayaan Instalasi Pabrik LPG Bangunan Harta bergerak Sub-jumlah akumulasi Penyusutan, deplesi dan amortisasi
Jumlah akumulasi penyusutan, deplesi dan amortisasi Nilai buku neto
(997.546) (481.843) (5.415) (9.014) (84.754)
(152.372) (106.187) (695) (3.113) (24.672)
-
Owned assets Production wells Installations LPG plants Buildings Moveable equipment
-
(1.149.918) (588.030) (6.110) (12.127) (109.426)
Sub-total accumulated depreciation, depletion (1.865.611) and amortisation
(1.578.572)
(287.039)
-
-
(51.499) (42.858) (17.534) (180.288)
(10.461) 6.900 242 (241)
-
-
(61.960) (35.958) (17.292) (180.529)
-
Sub-total accumulated depreciation, depletion (295.739) and amortisation
-
Total accumulated depreciation, depletion (2.161.350) and amortisation
(292.179)
(1.870.751) 5.571.209
(3.560)
(290.599)
-
-
6.050.554
Finance lease assets Installations LPG plants Buildings Moveable equipment
Net book value
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
10. ASET MINYAK DAN GAS BUMI (lanjutan)
10. OIL AND GAS PROPERTIES (continued) 2014
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Penghapusan/ Disposal
Saldo akhir/ Ending balance
Nilai perolehan
Acquisition cost
Pemilikan langsung
Owned assets
Tanah dan hak atas tanah Sumur produksi Instalasi Pabrik LPG Bangunan Harta bergerak
7.276 2.984.649 928.193 15.413 31.724 129.288
906 281.460 8.855 -
668.493 284.457 1.245 50.715
-
8.182 3.934.602 1.221.505 15.413 32.969 180.003
Land and land rights Production wells Installations LPG plants Buildings Moveable equipment
Sub-jumlah
4.096.543
291.221
1.004.910
-
5.392.674
Sub-total
Aset dalam penyelesaian - Sumur eksplorasi dan evaluasi - Sumur pengembangan - Fasilitas produksi dan lain-lain
857.784 333.174
68.716 447.226
(96.517) (571.976)
541.401
493.553
(336.417)
1.732.359
1.009.495
(1.004.910)
Aset sewa pembiayaan Instalasi Pabrik LPG Bangunan Harta bergerak
308.508 44.218 58.801 17.405
-
(233.704) (38.838) 178.167
Sub-jumlah
428.932
-
(94.375)
6.257.834
1.300.716
(94.375)
Sub-jumlah
Jumlah nilai perolehan
(113) (22.102) -
(22.215)
Assets under construction Exploratory and 829.870 evaluation wells 186.322 Development wells Production facility and 698.537 others
1.714.729
Sub-total
-
74.804 44.218 19.963 195.572
Finance lease assets Installations LPG plants Buildings Moveable equipment
-
334.557
Sub-total
7.441.960
Total acquisition cost
(22.215)
Accumulated depreciation, depletion and amortisation
Akumulasi penyusutan, deplesi dan amortisasi Pemilikan langsung Sumur produksi Instalasi Pabrik LPG Bangunan Harta bergerak Sub-jumlah akumulasi Penyusutan, deplesi dan amortisasi Aset sewa pembiayaan Instalasi Pabrik LPG Bangunan Harta bergerak Sub-jumlah akumulasi Penyusutan, deplesi dan amortisasi
Jumlah akumulasi penyusutan, deplesi dan amortisasi Nilai buku neto
(804.755) (395.936) (4.720) (7.496) (65.443)
(192.791) (85.907) (695) (1.518) (19.311)
(1.278.350)
(300.222)
(260.061) (39.343) (54.269) (13.945)
(10.895) (3.515) (2.103) (2.423)
(367.618)
(1.645.968) 4.611.866
(18.936)
(319.158)
-
-
219.457 38.838 (163.920)
94.375
94.375
-
-
(997.546) (481.843) (5.415) (9.014) (84.754)
Owned assets Production wells Installations LPG plants Buildings Moveable equipment
Sub-total accumulated depreciation, depletion (1.578.572) and amortisation Finance lease assets Installations LPG plants Buildings Moveable equipment
-
(51.499) (42.858) (17.534) (180.288)
-
Sub-total accumulated depreciation, depletion (292.179) and amortisation
-
Total accumulated depreciation, depletion (1.870.751) and amortisation 5.571.209
Net book value
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
10. ASET MINYAK DAN GAS BUMI (lanjutan)
10. OIL AND GAS PROPERTIES (continued)
Biaya penyusutan sebesar AS$290,599 (2014: AS$319.158) dibebankan sebagai beban produksi.
Depreciation expenses of US$290,599 (2014: US$319,158) were charged to production expenses.
Nilai persediaan dan aset minyak dan gas Perusahaan, kecuali tanah dan hak atas tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lain kepada konsorsium asuransi dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai pemimpin konsorsium. Periode asuransi dari 1 Mei 2015 sampai dengan 30 April 2016. Nilai pertanggungan sebagai berikut:
The Company‟s inventories and oil and gas properties, except for land and land rights, have been insured against fire, theft and other risks with an insurance consortium with PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) as the consortium leader. The insurance period is from May 1, 2015 to April 30, 2016. The insurance coverage amounts are as follows:
Nilai pertanggungan asuransi sebesar AS$1.819.692 atas seluruh aset di darat (onshore) yang dimiliki oleh Perusahaan meliputi persediaan, fasilitas produksi, terminal minyak dan gas, stasiun pengumpul, minyak mentah, gas bumi, produk-produk minyak dan gas bumi yang disimpan dalam tangki-tangki penyimpanan, harta bergerak dan peralatan berat.
Insurance coverage of US$1,819,692 for all of the Company‟s onshore assets consisting of inventories, production facilities, oil and gas terminals, gathering and block stations, stocks of crude oil, natural gas, oil and gas products contained in storage tanks, moveable assets and heavy equipment.
Nilai pertanggungan asuransi sebesar AS$429.334 atas seluruh aset lepas pantai Perusahaan.
Insurance coverage of US$429,334 for the Company‟s offshore assets.
Nilai pertanggungan asuransi sebesar AS$35.000 terhadap Tanggungan Dalam Satu Limit Gabungan (Combined Single Limit of Liability) untuk setiap insiden di luar kendali misalnya peristiwa meledaknya sumur di darat (blowout) untuk setiap polis asuransi. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan memiliki 16 polis asuransi jenis ini.
Insurance coverage of US$35,000 for Dependant in the Joint Limit (Combined Single Limit of Liability) for any out of control incident such as explosions involving onshore wells (blowouts) for each insurance policy. As at December 31, 2015, the Company has 16 insurance policies of this type.
Nilai pertanggungan asuransi sebesar AS$50.000 terhadap Tanggungan Dalam Satu Limit Gabungan (Combined Single Limit of Liability) setiap insiden di luar kendali Perusahaan, misalnya peristiwa meledaknya sumur lepas pantai (blowout), untuk setiap polis asuransi. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan memiliki 1 polis asuransi jenis ini.
Insurance coverage of US$50,000 for Combined Single Limit of Liability for any out of control incident such as explosion involving offshore wells (blowouts) for each insurance policy. As at December 31, 2015, the Company has 1 insurance policy of this type.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang diasuransikan. 11. UTANG USAHA
Management believes that the insurance coverage amounts are adequate to cover any possible losses that may arise in relation to the risks insured. 11. TRADE PAYABLES
2015
2014
Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 22e)
97.583 1.628.287
209.340 469.887
Third parties Related parties (Note 22e)
Jumlah
1.725.870
679.227
Total
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
11. UTANG USAHA (lanjutan)
11. TRADE PAYABLES (continued)
Utang usaha kepada pihak ketiga sebagian besar merupakan kewajiban kepada pemasok dan Mitra Usaha KBT/KSO terkait dengan pengembalian biaya operasi, jasa pengeboran dan rig, jasa perbaikan dan pemeliharaan, open hole logging dan jasa cellar foundation. 12. REKENING PEMERINTAH
Trade payables to third parties mostly represent amounts due to vendors and TAC/OC Partners related to cost recovery, drilling and rig services, repair and maintenance services, open hole logging and cellar foundation services.
12. GOVERNMENT ACCOUNT
a. Piutang dari Pemerintah
a. 2015
Due from the Government
2014
DMO fees:
DMO fees:
Saldo awal Penambahan tahun berjalan Offset piutang DMO fees dengan kewajiban Pertamina kepada Pemerintah Dibayar tunai Saldo akhir
40.557 297.420
71.514 673.860
(40.556) (232.065)
(704.817) -
65.356
40.557
Piutang underlifting:
Beginning balance Additions during the year Offset DMO fees receivable against Pertamina‟s obligation to the Government Cash settlement Ending balance Underlifting receivable:
Saldo awal Pembayaran Penambahan/(penyesuaian) Saldo akhir Jumlah
38.210 (38.210) 5.483
38.210
Beginning balance Payment Additions/(adjustments)
5.483
38.210
Ending balance
70.839
78.767
Total
DMO fees merupakan tagihan kepada Pemerintah sehubungan dengan kewajiban Perusahaan dalam menyediakan minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak pasar dalam negeri sesuai KKS (Catatan 2f).
DMO fees represent amounts due from the Government in relation to the Company‟s obligation to supply crude oil to meet the domestic market demand for fuel products in accordance with its PSC (Note 2f).
Piutang underlifting merupakan piutang Perusahaan dari SKK MIGAS karena volume lifting minyak mentah dan gas bumi yang dilakukan oleh SKK MIGAS melebihi bagian yang menjadi haknya pada tahun yang bersangkutan.
Underlifting receivables represent the Company‟s receivable from SKK MIGAS as a result of SKK MIGAS lifting higher crude oil and natural gas volumes than its entitlement for the respective year.
b. Utang kepada Pemerintah - porsi lancar
b.
2015 Bagian Pemerintah atas bagi hasil produksi Utang atas sewa pembiayaan Barang Milik Negara - porsi lancar (Catatan 12c dan 26a) Utang lainnya (Catatan 26a) Jumlah
Due to the Government - current portion
2014 10.527
Government‟s share of production
23.324 72.424
9.086 80.313
Finance lease payables for State-Owned Assets - current portion (Notes 12c and 26a) Other liability (Note 26a)
107.318
99.926
Total
11.570
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
12. REKENING PEMERINTAH (lanjutan)
12. GOVERNMENT ACCOUNT (continued)
c. Utang kepada Pemerintah - porsi tidak lancar 2015 Utang sewa pembiayaan atas sewa pembiayaan Barang Milik Negara - bagian tidak lancar Utang lainnya (Catatan 26a) Jumlah
87.870 38.292
98.320 42.462
126.162
140.782
Total
2015
Jumlah porsi tidak lancar
111.194
2014 107.406 (9.086)
87.870
98.320
2015
Jumlah
The finance lease payables for State-Owned Assets (Note 26a) consist of installations, buildings and moveable equipment used by the Company in its oil and gas operations.
(23.324)
Pembayaran sewa minimum masa yang akan datang pada tanggal 31 Desember adalah sebagai berikut:
Jatuh tempo kurang dari satu tahun Jatuh tempo lebih dari satu tahun dan kurang dari lima tahun Jatuh tempo lebih dari lima tahun
Due to the Government - non-current portion 2014
Finance lease payables on State-Owned Assets - non-current portion Other liabilities (Note 26a)
Utang sewa pembiayaan atas Barang Milik Negara (Catatan 26a) meliputi instalasi, bangunan dan harta bergerak yang digunakan di dalam kegiatan usaha minyak dan gas bumi Perusahaan.
Pihak yang menyewakan Kementerian Keuangan Dikurangi porsi yang jatuh tempo dalam satu tahun
c.
Lessor The Ministry of Finance Less amounts due within one year Total non-current portion
The minimum future lease payments as at December 31 are as follows:
2014
37.553
24.986
Payable not later than one year
60.085
66.629
Payable later than one year and not later than five years
221.562
262.352
Payable later than five years
319.200
353.967
Total
(229.560)
(254.564)
Jumlah, neto Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
89.640
99.403
(1.770)
(1.083)
Porsi tidak lancar
87.870
98.320
Dikurangi jumlah bagian bunga
Less interest portion Total, net Amounts due within one year Non-current portion
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
12. REKENING PEMERINTAH (lanjutan)
12. GOVERNMENT ACCOUNT (continued)
c. Utang kepada Pemerintah - porsi tidak lancar (lanjutan) Rincian bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun pada tanggal 31 Desember adalah sebagai berikut: 2015
c.
Due to the Government - non-current portion (continued) Details of amounts payable within one year as at December 31 are as follows:
2014
Pokok Bunga
1.770 21.554
1.083 8.003
Principal Interest
Jumlah bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
23.324
9.086
Total amount due within one year
Lihat Catatan 26a tentang pemakaian Barang Milik Negara.
sewa
atas
13. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
13. ACCRUED EXPENSES 2015
Pemasok dan kontraktor Insentif Mitra usaha KBT dan KSO Jumlah
Refer to Note 26a regarding lease involving State-Owned Assets.
276.088 40.146 13.113 329.347
2014 348.520 39.136 75.102 462.758
Suppliers and contractors Incentives TAC and OC Partners Total
14. PROVISI UNTUK BIAYA PEMBONGKARAN DAN RESTORASI LOKASI ASET
14. PROVISION FOR DECOMMISSIONING AND SITE RESTORATION
Sebagai Kontraktor KKS, Perusahaan bertanggung jawab atas kegiatan penghentian pengoperasian fasilitas produksi dan sarana penunjang dan melakukan pemulihan lingkungan di wilayah kerjanya (“ASR”). Mutasi provisi untuk biaya pembongkaran dan restorasi lokasi aset sebagai berikut:
As a PSC Contractor, the Company is responsible for decommissioning of production and support facilities and conducting environmental restoration activities in the working area (“ASR”). The movements in the provision for decommissioning and site restoration are as follows:
2015
2014
Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan Akresi (Catatan 20) Penyesuaian
1.275.450 19.406 43.352 -
948.423 12.260 46.701 268.066
Beginning balance Addition during the year Accretion (Note 20) Adjustment
Saldo akhir
1.338.208
1.275.450
Ending balance
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
14. PROVISI UNTUK BIAYA PEMBONGKARAN DAN RESTORASI LOKASI ASET (lanjutan)
14. PROVISION FOR DECOMMISSIONING AND SITE RESTORATION (continued)
Penyesuaian merupakan akibat perubahan estimasi atas waktu dan pengeluaran kas, perubahan tarif pembongkaran dan restorasi dan perubahan suku bunga diskonto yang diterapkan Perusahaan yang menyebabkan penambahan jumlah liabilitas.
The adjustment represents the changes in estimated timing and amounts of the cash outflows, changes in decommissioning and site restoration costs as well as the discount rate applied by the Company, resulting in an increase in the amount of such liabilities.
Sesuai dengan instruksi SKK MIGAS, Perusahaan wajib menyetorkan dana ASR ke rekening bersama dana ASR sesuai dengan laporan pencadangan dana ASR. Pada tanggal 31 Desember 2015 Perusahaan telah menyetorkan dana ASR sebesar AS$198.762 (2014: AS$159.924), termasuk pendapatan bunga, sebagai dana pembongkaran, restorasi lokasi aset dan aktivitas lain yang terkait ke dalam rekening bersama di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan dikelola bersama oleh SKK MIGAS dan Perusahaan. Setoran tersebut dicatat sebagai dana yang dibatasi penggunaannya karena dana tersebut hanya dapat digunakan untuk tujuan tersebut diatas dengan persetujuan dari SKK MIGAS atau ditransfer ke SKK MIGAS.
Pursuant to SKK MIGAS‟s instructions, the Company must provide ASR funding in ASR joint account matching the amounts in the ASR funding reserve report. As at December 31, 2015 the Company has deposited ASR funds in the amount of US$198,762 (2014: US$159,924), including interest revenue, dismantliment funds, asset location restoration and other related activities in the joint account with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, which is managed jointly by the Company and SKK MIGAS. The deposit is classified as restricted funds and it is only to be used for ASR purposes with SKK MIGAS approval or transferred to SKK MIGAS.
15. MODAL SAHAM
15. SHARE CAPITAL
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 jumlah modal ditempatkan dan disetor oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
Lembar/Share
As at December 31, 2015 and 2014 the Company‟s issued and paid-up capital position is as follows: Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Nilai/Value
PT Pertamina (Persero) Pertamina Dana Ventura (”PDV”)
249.975
24.728
99.99
25
2
0.01
PT Pertamina (Persero) Pertamina Dana Ventura (”PDV”)
Jumlah
250.000
24.730
100.00
Total
Saham biasa memberikan hak kepada pemegangnya untuk memperoleh dividen dan hasil dari pembubaran Perusahaan sesuai dengan proporsi jumlah dan jumlah yang dibayarkan atas saham yang dimiliki.
16. LABA DITAHAN Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia mengharuskan Perusahaan membentuk cadangan umum dari laba neto sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh oleh Perusahaan. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk cadangan tersebut.
Ordinary shares entitle the holder to participate in dividends and the proceeds on winding up of the Company in proportion to the number of and amounts paid for the shares held.
16. RETAINED EARNINGS Under the Indonesian Law on Limited Company, companies are required to set up a statutory reserve amounting to at least 20% of the Company's issued and paid up capital. There is no time limit for the establishment of such reserve.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
17. DIVIDEN
17. DIVIDENDS Based on the circular shareholder resolution, the shareholder approved, among others, dividends distribution as follows:
Berdasarkan surat keputusan pemegang saham secara sirkuler, pemegang saham menetapkan pembagian dividen sebagai berikut: Tanggal Resolusi Pemegang Saham/ Date of Shareholders Resolution
Dividen Perusahaan/ Dividends per Share
31 Desember 2015/December 31, 2015 23 Januari/January 2014 24 Juli/July 2014
Dividen/ Dividends 5,89
1.473.189
8,60 17,10
2.152.051 4.269.558 6.421.609
18. PENJUALAN DALAM NEGERI MENTAH, GAS BUMI DAN LPG
MINYAK
18. DOMESTIC SALES OF CRUDE OIL, NATURAL GAS AND LPG
2015
2014
Pihak yang berelasi (Catatan 22i) Minyak mentah Gas bumi LPG
1.235.379 886.403 9.180
2.511.969 933.620 28.440
Related party (Note 22i) Crude oil Natural gas LPG
Jumlah penjualan - pihak yang berelasi
2.130.962
3.474.029
Total sales - related party
Pihak ketiga: Overlifting Partner unitisasi Gas bumi
(696) 475.038
456.520
Third parties: Overlfiting Partners Unitization Natural gas
Jumlah penjualan - pihak ketiga
474.342
456.520
Total sales - third parties
Pemerintah: DMO fees - minyak mentah Underlifting Penyesuaian tahun sebelumnya
297.043 5.860 (11.923)
673.860 38.210 13.532
Government: DMO fees - crude oil Underlifting Adjustment for prior years
Jumlah penjualan - Pemerintah
290.980
725.602
Total sales - Government
2.896.284
4.656.151
Total domestic sales
Jumlah penjualan
19. BEBAN USAHA
19. OPERATING EXPENSES
a. Beban eksplorasi
a. Exploration expenses 2015
Seismik Sumur kering Geologi dan geofisika Lain-lain Jumlah
2014
55.790 24.002 12.455 34.599
116.455 17.111 15.876 2.837
Seismic Dry hole Geology and geophysics Others
126.846
152.279
Total
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
19. BEBAN USAHA (lanjutan)
19. OPERATING EXPENSES (continued)
b. Beban produksi
b. Production expenses 2015
Kontrak Penyusutan, deplesi dan amortisasi Mitra usaha KBT/KSO Material Biaya karyawan Lain-lain Jumlah
708.770
633.635
290.597 150.358 141.329 147.180 12.158
319.158 302.836 199.272 158.488 9.695
Contracts Depreciation, depletion and amortisation TAC/OC Partners Materials Employee costs Others
1.450.392
1.623.084
Total
c. Beban umum dan administrasi
c. General and administration expenses 2015
Biaya karyawan Sewa Jasa umum Pengembangan personalia Beban material dan perlengkapan Lain-lain Jumlah
2014
2014
75.195 18.259 11.208 3.234
64.309 29.002 17.674 8.391
Employee costs Rent General services Personnel development
5.837 45.107
6.469 35.722
Equipment and materials expenses Others
158.840
161.567
Total
d. Keuntungan lainnya, neto
d. Other gains, net 2015
2014
Pendapatan lain-lain Laba/(rugi) selisih kurs, neto
18.343 19.906
40.034 (9.268)
Jumlah
38.249
30.766
20. BEBAN KEUANGAN
Other income Foreign exchange gain/(loss), net Total
20. FINANCE COSTS 2015
2014
Biaya akresi (Catatan 14) Beban bunga - sewa pembiayaan
43.352 16.178
46.701 26.307
Accretion expenses (Note 14) Interest expense - finance leases
Jumlah
59.530
73.008
Total
Beban bunga atas sewa pembiayaan merupakan beban bunga sewa pembiayaan atas Barang Milik Negara dan sewa pembiayaan pabrik LPG dan instalasi pipa gas dari pihak ketiga.
Interest expense in relation to finance leases involves the lease of State-Owned Assets and leases of LPG plants and gas pipeline installations from third parties.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
21. PERPAJAKAN
21. TAXATION
a. PPN yang dapat ditagihkan kembali
a. 2015
Sudah ditagih Belum ditagih
b.
Reimbursable VAT
2014
270.871 42.679
212.281 102.190
313.550
314.471
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap PPN yang dapat ditagihkan kembali pada tanggal 31 Desember 2015, manajemen berpendapat bahwa tidak perlu ada penyisihan karena diyakini atas PPN yang dapat ditagihkan kembali karena PPN yang ditolak untuk dibayarkan oleh SKK MIGAS telah dibebankan.
Based on the review of the status of reimbursable VAT as at December 31, 2015, management believes that there is no provision is required for non-reimbursable VAT as VAT amounts was rejected for reimbursement by SKK MIGAS has been expensed.
Utang pajak penghasilan dan dividen
b. 2015
Corporate and dividend tax payable
2014
Utang pajak penghasilan dan dividen:
c.
Billed Unbilled
Corporate and dividend tax payable:
- 2014 - 2015
38.452
38.053 -
2014 2015 -
Jumlah
38.452
38.053
Total
Beban pajak penghasilan
c. 2015
Income tax expense
2014
Kini (Catatan 21d) Tangguhan (Catatan 21e)
427.829 10.044
866.417 288.034
Current (Note 21d) Deferred (Note 21e)
Beban pajak penghasilan
437.873
1.154.451
Income tax expense
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
21. TAXATION (continued)
Pajak penghasilan kini
d.
The reconciliation between profit before income tax as shown in the statements of profit or loss and other comprehensive income and profit before income tax from PSC activities is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba sebelum pajak penghasilan dari kegiatan usaha KKS adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan Dikurangi: Laba dari kegiatan usaha yang terkena aturan pajak umum Pendapatan bunga yang sudah terkena pajak penghasilan final Laba sebelum beban pajak dari kegiatan usaha KKS Ditambah/(dikurangi): Beda temporer: Provisi dan kapitalisasi biaya pembongkaran dan restorasi lokasi aset Penyusutan, deplesi dan amortisasi aset minyak dan gas bumi Sewa aset/liabilitas Lain-lain
Current income tax
2015
2014
1.175.898
2.740.636
-
-
(8.782)
(9.318)
Profit before income tax Less: Profit from activities which are subject to general tax regulations Interest income subject to final taxrecorded on a net of tax basis
61.865 (113.585) 1.104
(494.302) (148.481) (77.792)
Profit before income tax from PSC activities Add/(less): Temporary differences: Provision and capitalisation for decommissioning and site restoration Depreciation, depletion and amortisation of oil and gas properties Leased of assets/liabilities Others
Sub-jumlah beda temporer
(24.800)
(711.195)
Sub-total temporary differences
Beda tetap: Selisih kurs Lain-lain
(10.285) (75.661)
9.268 116.966
Permanent differences: Foreign exchange differences Others
Sub-jumlah beda tetap
(85.946)
126.234
Sub-total permanent differences
1.056.370 40.5%
2.146.357 40.5%
427.829
869.274
Taxable income Tax rate Total corporate and dividend tax expense involving PSC activities
Laba kena pajak Tarif pajak Jumlah pajak penghasilan dan dividen dari kegiatan KKS Penyesuaian tahun lalu Beban pajak penghasilan kini
1.167.116
2.731.318
25.816
9.380
427.829
(2.857) 866.417
Adjustment in respect of prior years Current income tax expense
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
21. TAXATION (continued)
Pajak penghasilan kini (lanjutan)
d.
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company‟s profit before income tax using currently enacted tax rates is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntasi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan Pajak dihitung dengan tarif yang berlaku Penghasilan yang telah dikenakan pajak final Pendapatan/(beban) yang tidak terkena pajak Penyesuaian tahun lalu Beban pajak penghasilan e.
Current income tax (continued)
2015
2014
1.175.898
2.740.636
Profit before income tax
476.238
1.109.957
Income tax calculated at applicable tax rates
(3.557)
(3.774)
Income subject to final tax
(34.808) -
51.125 (2.857)
Non-taxable income/(expense) Prior year adjustment
1.154.451
Income tax expense
437.873
Pajak tangguhan
e.
Details of the Company‟s deferred tax assets and liabilities and the deferred tax (income)/expense are as follows:
Aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dan manfaat/(beban) pajak tangguhan tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Saldo awal/ Beginning balance 31 Desember/ December 2014
Deferred tax
Dicatat pada laporan laba rugi/ charged to statements of profit or loss and other comprehensive income
Saldo akhir/ Ending balance 31 Desember/ December 2015
Aset pajak tangguhan: Provisi untuk biaya pembongkaran dan restorasi lokasi aset Utang sewa pembiayaan Pendapatan yang ditangguhkan Provisi penurunan nilai
451.788 94.678 27.775 1.371
10.456 (46.002) 80 367
462.244 48.676 27.855 1.738
Deferred tax assets: Provision for decommissioning and site restoration Finance lease payables Deferred revenue Provision for impairment
Sub-jumlah aset pajak tangguhan
575.612
(35.099)
540.513
Sub-total deferred tax assets
Liabilitas pajak tangguhan: Aset minyak dan gas bumi Persediaan non-kapital Sub-jumlah liabilitas pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan, neto
(1.884.899) (29.020)
20.858 4.197
(1.864.041) (24.823)
Deferred tax liabilities: Oil and gas properties Non-capital inventories
(1.913.919)
25.055
(1.888.864)
Sub-total deferred tax liabilities
(1.338.307)
(10.044)
(1.348.351)
Deferred tax liabilities, net
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
21. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
e.
Saldo awal/ Beginning balance 31 Desember/ December 2013
f.
Dicatat pada laporan laba rugi/ charged to statements of profit or loss and other comprehensive income
Saldo akhir/ Ending balance 31 Desember/ December 2014
Aset pajak tangguhan: Provisi untuk biaya pembongkaran dan restorasi lokasi aset Provisi imbalan kerja Utang sewa pembiayaan Pendapatan yang ditangguhkan Provisi penurunan nilai
334.370 31.311 161.420 27.161 2.180
117.418 (31.311) (66.742) 614 (809)
451.788 94.678 27.775 1.371
Deferred tax assets: Provision for decommissioning and site restoration Provision for employee benefits Finance lease payables Deferred revenue Provision for impairment
Sub-jumlah aset pajak tangguhan
556.442
19.170
575.612
Sub-total deferred tax assets
Liabilitas pajak tangguhan: Aset minyak dan gas bumi Persediaan non-kapital
(1.582.247) (24.468)
(302.652) (4.552)
(1.884.899) (29.020)
Deferred tax liabilities: Oil and gas properties Non-capital inventories
Sub-jumlah liabilitas pajak tangguhan
(1.606.715)
(307.204)
(1.913.919)
Sub-total deferred tax liabilities
Liabilitas pajak tangguhan, neto
(1.050.273)
(288.034)
(1.338.307)
Deferred tax liabilities, net
Administrasi pajak
f.
Pemeriksaan pajak Pada tahun 2015 Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Perusahaan untuk tahun fiskal 2011 dengan jumlah kurang bayar pajak dan penalti sebesar Rp544.445 juta (AS$39.467). Perusahaan menyetujui hasil pemeriksaan dan penalti sebesar Rp1.309 juta (AS$95) dan mengajukan keberatan kepada DGT pada tanggal 23 September 2015 untuk hasil pemeriksaan lainnya sebesar Rp543.137 juta (AS$39.372).
Tax administration The taxation laws of Indonesia require that the Company submits its tax returns on the basis of self asessment. Under the prevailing regulations, the Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within the applicable statute of limitations. For the fiscal years prior to 2008, the period for assessment or ammendment is within ten years of the time the tax became due, but not later than 2013, while for the fiscal starting years of 2008, the period is within five years of the time the tax becomes due.
Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak sebelum 2008, jangka waktu pemeriksaan dan perubahan adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak. g.
Deferred tax (continued)
g.
Tax audit In 2015 the Directorate General of Taxation (DGT) issued a tax assessment (SKPKB) for fiscal year 2011 regarding underpayment of taxes and penalties totaling Rp544,445 million (US$39,467). The Company agreed with an assessment of taxes and penalties of Rp1,309 million (US$95) and has lodged an objection to the DGT on September 23, 2015 on the remaining assessment amount totaling Rp543,137 million (US$39,372).
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 21. PERPAJAKAN (lanjutan) g.
21. TAXATION (continued)
Pemeriksaan pajak (lanjutan)
g.
Tax audit (continued)
Sebagai persyaratan pengajuan keberatan, Perusahaan telah melakukan pembayaran atas hasil pemeriksaan tersebut pada tanggal 22 September 2015 dan mencatat pembayaran tersebut sebagai aset lain-lain. Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki dasar yang kuat untuk mengajukan keberatan atas temuan pajak tersebut.
As a prerequisite for submitting an objection, the Company paid the total assessed amount of Rp543,137 million on September 22, 2015 and recorded such payment as other assets. Management believes that the Company has a valid basis to support its an objection on this tax assessment.
Perusahaan saat ini sedang diaudit oleh DJP untuk tahun buku 2012 dan 2013.
The Company is currently being audited by the DGT for financial years 2012 and 2013.
22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI a.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
Sifat hubungan dan transaksi
Pihak berelasi/Related parties PT Pertamina (Persero) Pertamina Energy Services Pte Ltd PPT Pertamina Drilling Services Indonesia PT Pertamina Gas PT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina Bina Medika PT Elnusa Tbk
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Rekayasa Industri
PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) PT Pembangkit Jawa-Bali PT Pupuk Kujang PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Indonesia Power PT Bina Bangun Wibawa Mukti PT Jabar Energi PT Sinergi Patriot Bekasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
22. RELATED PARTY TRANSACTIONS a.
BALANCES
AND
Nature of relationships and transactions
Hubungan dengan pihak yang berelasi/Relationship with related parties Pemegang saham/Shareholder Entitas sepengendali/ Entity under common control Entitas sepengendali/ Entity under common control Entitas sepengendali/ Entity under common control Entitas sepengendali/ Entity under common control Entitas sepengendali/ Entity under common control Entitas sepengandali/ Entity under common control Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entity Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entity Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entity Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entity Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entity Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entity Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entity Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entity Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entity Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entity Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entity Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entity Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entity Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entity Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government related entity
Sifat transaksi/Nature of transactions Penjualan minyak dan gas/ Oil and gas sales Ekspor minyak/Oil export Sewa rig/Rig service rent Penjualan gas dan toll fees/ Gas sales and toll fees Alokasi biaya/Cost sharing Kesehatan/Medical Layanan seismik dan pengeboran/Seismic and drilling services Jasa Asuransi/Insurance service Penjualan gas/Gas sales Jasa konstruksi dan teknik/ Construction and engineering services Penjualan gas/Gas sales Penjualan gas/Gas sales Penjualan gas/Gas sales Penjualan gas/Gas sales Penjualan gas/Gas sales Penjualan gas/Gas sales Penjualan gas/Gas sales Penjualan gas/Gas sales Penjualan gas/Gas sales Transaksi perbankan/ Banking services Transaksi perbankan/ Banking services Transaksi perbankan/ Banking services
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) a.
Sifat hubungan dan transaksi (lanjutan)
AND
a. Nature of relationships and transactions (continued)
Kebijakan Perusahaan terkait penetapan harga untuk transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
The Company‟s pricing policies relating to transactions with related parties are as follows:
-
-
-
-
-
-
b.
22. RELATED PARTY BALANCES TRANSACTIONS (continued)
Penjualan minyak mentah ke pihak yang berelasi ditetapkan berdasarkan Indonesian Crude Price (ICP) bulanan yang ditetapkan oleh SKK MIGAS. Harga penjualan gas ke pihak yang berelasi ditetapkan berdasarkan kontrakkontrak penjualan. Transaksi jasa pengeboran dengan PT Pertamina Drilling Services Indonesia ditetapkan berdasarkan harga kontrak yang disepakati. Jasa transportasi gas dari PT Pertamina Gas berdasarkan tarif yang ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (“BPH MIGAS”). Pembelian bahan bakar dari Pertamina ditetapkan berdasarkan harga pasar. Jasa yang diperoleh dari pihak yang berelasi lainnya berdasarkan harga yang disepakati kedua belah pihak.
-
-
-
-
Kas dan setara kas
Sales of crude oil to related parties are set based on the monthly Indonesian Crude Price (ICP) which is determined by SKK MIGAS. Sales of gas to related parties are priced based on sales contracts. Drilling services transactions with PT Pertamina Drilling Services Indonesia are based on agreed contract prices. Gas transportation fees from PT Pertamina Gas are set based on the tariff determined by Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (”BPH MIGAS”). Fuel purchases from Pertamina are based on market prices. Various other operating services provided by other related parties are based on agreed prices.
b. Cash and cash equivalents 2015
2014
Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jumlah bank
Cash in banks 105.374
37.238
78
52
2
798
105.454
38.088
Deposito berjangka PT Bank Tabungan Negara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Jumlah deposito berjangka Jumlah kas dan setara kas disimpan oleh pihak berelasi
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Total cash in banks Time deposits
18.123
-
15.210 15.106
727 45.933
6.564
84.416
55.003
131.076
Total time deposits
169.164
Total cash and cash equivalents maintained with related parties
160.457
PT Bank Tabungan Negara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) c. Piutang usaha, neto
22. RELATED PARTY BALANCES TRANSACTIONS (continued)
AND
c. Trade receivables, net 2015
2014
PT Pertamina (Persero) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) PT Pertamina Gas Lain-lain
1.547.340
1.879.334
24.376
28.400
32.005 20.586 29.989
28.192 14.636 30.215
Jumlah piutang usaha, neto
1.654.296
1.980.777
PT Pertamina (Persero) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) PT Pertamina Gas Others Total trade receivables, net
Perusahaan menjual minyak mentah dan gas bumi kepada Unit-unit Pengolahan Pertamina. Pertamina tidak secara langsung menyelesaikan utangnya kepada Perusahaan yang timbul dari penjualan minyak mentah, gas bumi dan LPG. Pertamina memberikan dana untuk kegiatan operasi Perusahaan dalam bentuk “cash calls” dan penyediaan bahan bakar yang kemudian akan diperhitungkan (offset) dengan nilai kewajiban Pertamina yang timbul dari penjualan Perusahaan. Saldo piutang usaha neto pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, sudah termasuk penyelesaian melalui offsetting tersebut diatas.
The Company sells crude oil and natural gas to Pertamina‟s Refining Units. Pertamina does not directly settle amounts payable to the Company for sales of crude oil, natural gas and LPG. Pertamina provides funding for the Company‟s operations in the form of “cash calls” and fuel supplies which amounts are then offset against the amount owed by Pertamina in relation to the Company‟s sales. The net balance of the trade receivables as at December 31, 2015 and 2014 reflects the offset settlements as described above.
Piutang usaha dari entitas yang berelasi dengan Pemerintah merupakan piutang atas transaksi penjualan gas yang terjadi selama tahun 2015 dan 2014.
The trade receivables from Government related entities represent receivables for gas sales transactions during 2015 and 2014.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha - pihak yang berelasi dapat tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang dengan pihak yang berelasi.
Management believes that trade receivables from related parties are collectible and hence a provision for impairment is not required.
d. Piutang lain-lain
d. 2015
Other receivables
2014
PT Pertamina Gas PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Lain-lain
1.545 317
1.713 231
118
171
206
143 50
PT Pertamina Gas PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Others
Jumlah
2.186
2.308
Total
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) e. Utang usaha
22. RELATED PARTY BALANCES TRANSACTIONS (continued) e.
2015
AND
Trade payables
2014
PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Drilling Services Indonesia PT Pertamina Gas PT Elnusa Tbk PT Rekayasa Industri PT Pertamina Hulu Energi Lain-lain
1.506.913
292.019
31.967 39.995 9.327 12.972 9.836 17.277
69.932 51.548 31.467 14.229 1.065 9.627
PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Drilling Services Indonesia PT Pertamina Gas PT Elnusa Tbk PT Rekayasa Industri PT Pertamina Hulu Energi Others
Jumlah
1.628.287
469.887
Total
Trade payables to related parties primarily represent transactions involving services rendered for the Company‟s production activities.
Utang usaha kepada pihak yang berelasi sebagian besar merupakan transaksi atas jasa yang diberikan untuk kegiatan produksi Perusahaan. f. Utang lain-lain
f. 2015
Other payables
2014
Kementerian Keuangan PT Pertamina Bina Medika Lain-lain
72.424 1.687 1.286
122.776 1.955 3.963
Ministry of Finance PT Pertamina Bina Medika Others
Jumlah
75.397
128.694
Total
Other payables to related parties primarily represent reclassification of amounts due to government to other payables based on SKK MIGAS Letter No. SRT1294/SKKO0000/2014/S4 dated December 30, 2014. The others is the transactions involving medical reimbursement, training consultation, ticket and traveling expenses.
Utang lain-lain kepada pihak yang berelasi sebagian besar merupakan reklasifikasi utang pemerintah menjadi utang lain-lain berdasarkan surat Kepala SKK MIGAS No. SRT-1294/SKKO0000/2014/S4 tanggal 30 Desember 2014. Transaksi lainnya merupakan transaksi atas penggantian biaya kesehatan, konsultasi pelatihan, biaya tiket dan perjalanan. g. Pembelian aset minyak dan gas bumi
g. 2015
PT Pertamina Drilling Services Indonesia PT Pertamina (Persero) PT Elnusa Tbk PT Rekayasa Industri Jumlah
Purchase of oil and gas properties
2014
83.103
166.043
49.750 13.924 12.972
28.101 32.415 98.249
PT Pertamina Drilling Services Indonesia PT Pertamina (Persero) PT Elnusa Tbk PT Rekayasa Industri
159.749
324.808
Total
Transaksi dengan PT Pertamina Drilling Services Indonesia merupakan jasa pengeboran. Transaksi dengan PT Rekayasa Industri merupakan jasa konstruksi. Transaksi dengan Pertamina merupakan pembelian bahan bakar untuk aktivitas pengeboran.
Transactions with PT Pertamina Drilling Services Indonesia involve Drilling services. Transactions with PT Rekayasa Industri involve construction services. Transactions with Pertamina represent fuel purchases for drilling activities.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) h.
Pendapatan yang ditangguhkan
Jumlah
2014
66.419
66.419
2.115 246
1.917 246
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Other
68.780
68.582
Total
Take or pay (TOP) gas transactions represent amounts billed and collected involving customers not taking delivery of the minimum gas volumes as per the respective gas sale and purchase agreements. TOP gas quantities will be recognized as revenue when the related gas quantities are delivered to customers.
Take or pay (TOP) transaksi gas merupakan jumlah yang telah ditagihkan dan diterima sehubungan dengan belum diantarnya volume gas minimum kepada pelanggan berdasarkan perjanjian jual dan beli gas yang bersangkutan. Besaran gas TOP akan diakui sebagai pendapatan ketika besaran gas yang bersangkutan diantar kepada pelanggan. i.
Pendapatan usaha
i. 2015
Revenue
2014
Dalam Negeri Minyak mentah PT Pertamina (Persero) Gas Bumi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Pupuk Kujang PT Bina Bangun Wibawa Mukti PT Pembangkit Jawa-Bali PT Pertamina Gas PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk LPG PT Pertamina (Persero) Jumlah penjualan pihak yang berelasi
AND
h. Deferred revenue 2015
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Lain-lain
22. RELATED PARTY BALANCES TRANSACTIONS (continued)
Domestic
1.235.379
263.144 286.954 58.201 88.046 31.795 43.897 39.095
291.515 277.458 77.357 69.953 53.220 46.251 42.231
56.330
40.896
18.941 886.403
34.739 933.620
9.180
28.440
2.130.962
3.474.029
j. Beban usaha
j. 2015
Crude oil PT Pertamina (Persero)
2.511.969
Natural Gas PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Pupuk Kujang PT Bina Bangun Wibawa Mukti PT Pembangkit Jawa-Bali PT Pertamina Gas PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk LPG PT Pertamina (Persero)
Total sales - related parties
Operating expenses
2014
PT Pertamina Gas PT Pertamina (Persero) PT Elnusa Tbk PT Pertamina Drilling Service Indonesia Lain-lain
112.235 58.524 18.582
137.294 85.877 78.575
10.531 1.500
7.712 9.296
PT Pertamina Gas PT Pertamina (Persero) PT Elnusa Tbk PT Pertamina Drilling Services Indonesia Others
Jumlah
201.372
318.754
Total
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/58 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)
22. RELATED PARTY BALANCES TRANSACTIONS (continued)
k. Pendapatan lain-lain
k. Other income 2015
PT Pertamina Drilling Service Indonesia l.
AND
2014 935
Kompensasi manajemen kunci
1.214 l.
Manajemen kunci termasuk Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Kompensasi yang dibayar untuk manajemen kunci atas dasar jasa pekerjaan adalah sebagai berikut: 2015
PT Pertamina Drilling Service Indonesia
Key management compensation Key management includes the Boards of Commissioners and Directors. The compensation paid to key management for employee services is as follows:
2014
Gaji dan imbalan karyawan jangka pendek Imbalan pasca kerja
1,616 756
3,618 277
Salaries and other short-term employee benefits Post-employment benefits
Jumlah
2,372
3,895
Total
23. TRANSAKSI NON-KAS
23. NON-CASH TRANSACTIONS
Aktivitas investasi dan pendanaan Perusahaan yang tidak memiliki pengaruh arus kas adalah sebagai berikut: 2015 Penambahan/(pengurangan) aset minyak dan gas yang berasal dari kapitalisasi biaya pembongkaran dan restorasi lokasi aset (Catatan 10) Pembayaran dividen kepada Pertamina melalui offsetting piutang usaha
Investment and financing activities of the Company which do not affect cash flows are as follows: 2014
19.406
Oil and gas property additions/(deductions) resulting from changes in capitalisation of decommissioning and site restoration costs 290.315 (Note 10)
1.473.042
Dividend payments to Pertamina by way of offset against accounts receivable
24. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
6.420.967
24. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Pada 31 Desember 2015, semua aset keuangan Perusahaan yang terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang dari Pemerintah, piutang lain-lain, dana yang dibatasi penggunaannya dan aset lain-lain yang berjumlah AS$2.234.022 dikategorikan sebagai pinjaman dan piutang. Perusahaan tidak memiliki kategori aset keuangan lain selain pinjaman dan piutang.
As at December 31, 2015, all of the Company‟s financial assets which are comprised of cash and cash equivalents, trade receivables, amounts due from the Government, other receivables, restricted cash and other assets totaling US$2,234,022 are categorised as loans and receivables. The Company does not have any other financial asset category other than loans and receivables.
Pada 31 Desember 2015, semua liabilitas keuangan Perusahaan yang terdiri dari utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang kepada Pemerintah, utang lain-lain dan utang sewa pembiayaan yang berjumlah AS$2.299.586 dikategorikan sebagai liabilitas keuangan lain yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Perusahaan tidak memiliki kategori liabilitas keuangan lain selain liabilitas keuangan lain yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
As at December 31, 2015, all of the Company‟s financial liabilities which are comprised of trade payables, accrued expenses, due to the Government, other payables and finance lease payables totaling US$2,299,586 are categorised as other financial liabilities at amortised costs. The Company does not have any other financial liability category other than other financial liabilities at amortised costs.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Perusahaan terekspos terhadap berbagai risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko dari dampak nilai tukar mata uang asing, risiko harga dan risiko suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Tujuan dari manajemen risiko Perusahaan adalah untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengelola risiko dasar dalam upaya melindungi kesinambungan bisnis dalam jangka panjang dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Perusahaan.
The Company‟s activities expose it to the following variety of financial risks: market risk (including the effects of foreign currency exchange risk, price risk and interest rate risk), credit risk, and liquidity risk. The objectives of the Company‟s risk management are to identify, measure, monitor and manage basic risks in order to safeguard the Company's long-term business continuity and to minimise potential adverse effects on the financial performance of the Company.
I. Faktor risiko keuangan
I. Financial risk factors
a. Risiko pasar (i)
Risiko mata uang asing
a. Market risk (i)
Foreign exchange risk
Sebagian besar pendapatan dan pengeluaran operasi dari Perusahaan didenominasi dalam mata uang Dolar AS, yang secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (natural hedge) terhadap eksposur fluktuasi mata uang asing. Pengeluaran signifikan dalam mata uang asing (Rupiah) berhubungan dengan pembayaran gaji dan utang sewa pembiayaan pada Pemerintah sehubungan dengan aset milik negara. Dengan demikian pengeluaran-pengeluaran tersebut memiliki eksposur yang signifikan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
The majority of the Company‟s revenues and operating expenditures are denominated in US Dollars, which indirectly represents a natural hedge on exposure to fluctuation in foreign exchange rates. The significant expenditures denominated in foreign currency (Rupiah) are payroll and finance lease payables to the Government relating to state-owned assets. Therefore those expenditures have a significant exposure to fluctuation in foreign exchange rates.
Pada tanggal 31 Desember 2015, jika mata uang Rupiah melemah/menguat sebesar 5% terhadap Dolar AS dengan semua variabel konstan, laba setelah pajak dalam tahun berjalan akan menjadi lebih tinggi AS$3.847 atau lebih rendah AS$4.252 terutama diakibatkan penjabaran keuntungan/kerugian translasi kas dan setara kas, piutang usaha, pajak dibayar dimuka, utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang pajak dan utang kepada pemerintah terkait pada aset barang milik negara.
As at December 31, 2015, if the Rupiah weakened/strengthened by 5% against the US Dollar with all other variables held constant, the post-tax profit for the period would have been higher by US$3,847 or lower by US$4,252, respectively, mainly as a result of foreign exchange gains/losses on translation of Rupiahdenominated cash and cash equivalents, trade receivables, prepaid taxes, trade payables, accrued expenses, tax payables and due to government related to stateowned assets.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/60 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) I. Faktor risiko keuangan (lanjutan) a. Risiko pasar (lanjutan) (ii) Risiko harga Perusahaan terekspos terhadap risiko pasar yang berhubungan dengan pergerakan harga minyak mentah karena minyak mentah adalah produk komoditas yang diperjualbelikan di pasar minyak dunia. Sebagai produk komoditas, harga minyak mentah sangat tergantung pada dinamika pasokan dan permintaan minyak mentah di pasar ekspor dunia, yang sangat dipengaruhi oleh:
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) I. Financial risk factors (continued) a. Market risk (continued) (ii) Price risk The Company is exposed to market risk associated with price movements of crude oil since crude oil is a commodity product traded on the world crude markets. As a commodity product, global crude oil prices are principally dependent on the supply and demand dynamics of crude oil in the world export market which are significantly affected by:
-
Faktor-faktor fundamental (seperti produksi, persediaan, kondisi kilang, fasilitas pipa dan kebijakan produksi, tingkat pertumbuhan ekonomi, kebutuhan, musim dan ketersediaan teknologi sumber tenaga alternatif).
-
Fundamental factors (such as production, inventory, conditions of refineries, pipeline facilities and production policy, economic growth, needs, seasons and the technological availability of alterative energy sources).
-
Faktor-faktor non-fundamental (kekhawatiran pasar akibat gangguan politik, keamanan dan aksi spekulasi di pasar minyak).
-
Non-fundamental factors (market concerns due to political uncertainty, security and speculation in the oil market).
Harga minyak mentah Perusahaan ditentukan berdasarkan ICP yang didasarkan harga minyak mentah dunia dengan kualitas yang sama sehingga cenderung sangat mengikuti siklus dan terpengaruh oleh fluktuasi yang signifikan yang disebabkan oleh dinamika pasokan dan permintaan seperti yang didiskusikan di atas. Namun demikian, Perusahaan tidak melakukan lindung nilai terhadap fluktuasi harga minyak mentah sesuai dengan instruksi dari Pertamina. Risiko fluktuasi harga minyak mentah dimonitor secara berkesinambungan untuk mengetahui besarnya eksposur risiko yang dihadapi Perusahaan.
Prices for the Company‟s crude oil are based on ICP which are based on global crude oil prices with similar grades and therefore tend to be highly cyclical and subject to significant fluctuations due to supply and demand dynamics as discussed above. However, the Company does not use derivative instruments to hedge exposure to crude oil price risk in accordance with instruction from Pertamina. The risk of crude oil price fluctuations is monitored on an ongoing basis to determine the magnitude of risk exposures facing the Company.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/61 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) I. Faktor risiko keuangan (lanjutan) a. Risiko pasar (lanjutan) (ii) Risiko harga (lanjutan) Meskipun harga jual gas biasanya terkait dengan harga minyak mentah, rumus penentuan harga gas biasanya lebih tidak berfluktuasi dibandingkan harga minyak mentah. Selain itu, penjualan gas biasanya berdasarkan kontrak jangka panjang dengan kemampuan untuk melakukan negosiasi harga. Ciri-ciri ini membuat eksposur Perusahaan terhadap pergerakan harga gas menjadi berkurang dibandingkan pergerakan harga minyak. Karena semua kontrak harga gas ditentukan berdasarkan negosiasi paling tidak setahun sekali, Perusahaan dapat melakukan negosiasi yang memberikan manfaat lebih kepada Perusahaan. Hal ini didukung oleh harga gas di Indonesia yang lebih rendah daripada harga gas dunia. (iii) Risiko suku bunga
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) I. Financial risk factors (continued) a. Market risk (continued) (ii) Price risk (continued) Despite the fact that gas prices are typically linked to the crude oil price, the price formula for gas sales is typically less volatile compared to the crude oil price. In addition, the nature of gas sales is based on long-term contracts with the capacity for price negotiations. These features make the Company‟s exposures with gas price movements less than crude price movements. Since all gas sales contracts require negotiation of gas prices at least on an annual basis, therefore the Company can negotiate gas prices for the benefit of the Company. This is supported with the average gas sales prices in Indonesia are much lower than global prices. (iii) Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga Perusahaan timbul dari kas dan setara kas, dana yang dibatasi penggunaanya sebagian dari utang kepada Pemerintah dan utang sewa pembiayaan. Karena jumlah dari aset dan kewajiban yang mendapatkan/dikenakan bunga tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah aset dan liabilitas, maka laba dan arus kas operasi pada hakekatnya bebas terhadap perubahan dalam suku bunga pasar.
The Company‟s interest rate risk arises from cash and cash equivalents, restricted cash, a portion of amounts due to the Government and financial lease payables. As the amounts of those interest-bearing assets and liabilities are not significant compared to the total assets and liabilities, the Company‟s income and operating cash flows are substantially independent of changes to market interest rates.
Tabel berikut ini merupakan rincian dari aset dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 yang dipengaruhi oleh suku bunga:
The following table represents a breakdown of the Company‟s financial assets and liabilities as at December 31, 2015 on which interest rates have an impact:
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/62 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
I. Faktor risiko keuangan (lanjutan)
I. Financial risk factors (continued)
a. Risiko pasar (lanjutan)
a. Market risk (continued) (iii) Interest rate risk (continued)
(iii) Risiko suku bunga (lanjutan)
31 Desember/ December 31 Aset/Assets Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang dari Pemerintah/ Due from the Government Piutang lain-lain/ Other receivables Dana yang dibatasi penggunaannya/ Restricted cash Aset lain-lain/Other assets Jumlah aset keuangan/ Total financial assets Liabilitas/Liabilities Utang usaha/Trade payables Utang kepada Pemerintah/ Due to the Government Biaya yang masih harus dibayar/Accrued expenses Utang sewa pembiayaan/ Finance lease payables Utang lain-lain/ Other payables Jumlah liabilitas keuangan/ Total financial liabilities
Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/ Floating rate Fixed rate Kurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dari Non bunga/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ NonLess than More than Less than More than interest Jumlah/ one year one year one year one year bearing Total
160.457
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
70.839
70.839
-
-
-
-
16.289
16.289
-
198.762 26.877
-
-
73
198.762 26.950
160.457
225.639
-
-
1.847.926
2.234.022
-
-
-
-
1.725.870
1.725.870
-
-
95.748
126.162
11.570
233.480
-
-
-
-
329.347
329.347
-
-
947
1.864
-
2.811
-
-
-
-
3.573
3.573
-
-
96.695
128.026
2.070.360
2,295,081
b. Risiko kredit
43
160.500
1.760.682 1.760.682
b. Credit risk
Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah maksimum eksposur dari risiko kredit adalah AS$2.234.022. Risiko kredit terutama berasal dari penempatan dana pada bank, deposito berjangka, piutang usaha, piutang dari Pemerintah, piutang lain-lain, dana yang dibatasi penggunaannya dan aset lain-lain.
As at December 31, 2015, the total maximum exposure from credit risk was US$2,234,022. Credit risk arises from cash in banks, time deposits, trade receivables, amounts due from the Government, other receivables, restricted cash and other assets.
Semua kas di bank, deposito jangka pendek, dan dana yang dibatasi penggunaanya ditempatkan pada bank yang dimiliki Pemerintah yang mendapatkan peringkat AAA dan AA.
All cash in banks, short-term bank deposits and restricted cash are placed with state-owned banks which have an AAA and AA ratings.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/63 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) I. Faktor risiko keuangan (lanjutan) b. Risiko kredit (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) I. Financial risk factors (continued) b. Credit risk (continued)
Manajemen yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Perusahaan memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan minyak dan gas dan secara historis mempunyai tingkat piutang bermasalah yang rendah. Perusahaan juga mengharuskan jaminan pembayaran untuk penjualan minyak dan gas bumi dari pelanggan dengan menggunakan stand by letter of credit selama periode kontrak.
Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure to credit risk arising from trade receivables, given that the Company has clear policies on selection of new customers, legally binding agreements in place for oil and gas sales transactions, and historically low levels of bad debts. In addition, the Company requires guarantees of payments from customers for crude oil and natural gas sales using a standby letter of credit for the entire contract period.
Perusahaan memiliki kebijakan pemberian kredit dimana setiap pelanggan baru akan dianalisa kepatutannya untuk diberikan kredit sebelum persyaratan pembayaran diberikan dan ditetapkannya persyaratan dan ketentuan penyerahan. Perusahaan akan melakukan penelaahan untuk memilih pelanggan dengan kondisi keuangan yang kuat dan reputasi yang baik dengan mempertimbangkan peringkat yang diberikan lembaga pemeringkat, referensi bank dan referensi dari pihak berelasi dengan Perusahaan jika perusahaan baru tersebut merupakan bagian dari grup perusahaan yang melakukan bisnis dengan pihak berelasi Perusahaan. Selain itu, penerimaan pelanggan baru harus mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang sesuai dengan kebijakan delegasi kekuasaan Perusahaan.
The Company has a credit policy under which each new customer is analysed individually for creditworthiness before the Company‟s standard payment and delivery terms and conditions are offered. The Company‟s review to select customers with a strong financial condition and good reputation includes external ratings when available, bank references and the Company‟s related parties references if the new customer is part of a group of companies that has been dealing with the Company‟s related parties. In addition, acceptance of new customers is approved by authorised personnel according to the Company‟s delegation of authority policy.
Pada 31 Desember 2015, 94% piutang usaha Perusahaan merupakan piutang dari pihak berelasi. 93% piutang usaha dari pihak berelasi tersebut berasal dari Pertamina dan entitas anaknya dan sisa 7% berasal dari pihak yang berelasi dengan Pemerintah. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat konsentrasi risiko kredit meskipun mayoritas piutang usaha berasal dari Pertamina karena piutang tersebut akan dibayar Pertamina dengan menanggung semua pengeluaran biaya operasi dan modal dan juga melalui mekanisme pembayaran dividen.
As of December 31, 2015, 94% of the Company‟s trade receivables represent receivables from related parties. 93% of those trade receivables from related parties are from Pertamina and its subsidiaries and the remaining 7% are from Government related entities. Management believes that there is no concentration of credit risk despite the fact that the majority of trade receivables are from Pertamina, since the receivables will be paid by Pertamina by them covering all of the Company‟s operating and capital expenditures as well as through the dividend payment mechanism.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/64 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) I. Faktor risiko keuangan (lanjutan) b. Risiko kredit (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) I. Financial risk factors (continued) b. Credit risk (continued)
Pada tanggal, per 31 Desember 2015, sekitar 6% dari piutang usaha Perusahaan merupakan piutang pelanggan pihak ketiga yang telah bertransaksi dengan Perusahaan selama lebih dari dua tahun dan belum ada pengalaman gagal bayar. Tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui terhadap pelanggan-pelanggan ini.
As of December 31, 2015, 6% of the Company‟s trade receivables represents receivables from third party customers that have been dealing with the Company for more than two years and without any experience of payment default. No impairment loss has been recognised against these customers.
Piutang dari Pemerintah berasal dari DMO fees dan overlifting penjualan minyak dan gas yang dilakukan Pemerintah untuk tahun 2015 yang belum dibayar Pemerintah. Secara umum, Pemerintah akan membayar piutang perusahaan dari DMO fees dan underlifting setelah audit tahunan oleh Auditor Pemerintah.
Amounts due from the Government arise from 2015 DMO fees and overlifting of crude oil and natural gas by the Government which have not been settled by the Government. In general, settlements of receivables for DMO fees and underlifting settlements will be made by the Government after the anual audits of the Company by the Government Auditors, which audit will be conducted annually.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 13% piutang lain-lain Perusahaan merupakan piutang dari pihak berelasi. Sisanya merupakan pembayaran yang dilakukan Perusahaan atas nama Mitra Usaha KBT/KSO kepada pihak lain.
As at December 31, 2015, 13% of the Company‟s other receivables represent receivables from related parties. The remainder represents prepayments made by the Company on behalf of TAC/OC Partners to other parties.
Provisi penurunan nilai telah dibuat atas piutang lain-lain untuk beberapa pelanggan yang telah mengindikasikan bahwa mereka tidak mengharapkan dapat membayar saldo piutang karena kesulitan ekonomi atau situasi lain.
Provision for impairment has been made for other receivables from several customers that have indicated that they are not expecting to be able to pay their outstanding balances, mainly due to economic difficulties and other circumstances.
Lihat Catatan 7 untuk informasi sehubungan dengan piutang yang belum jatuh tempo dan tidak terjadi penurunan nilai dan telah lewat tetapi tidak terjadi penurunan nilai.
Refer to Note 7 for the information regarding not past due and unimpaired receivables and also past due but not impaired receivables.
c. Risiko likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul dalam situasi dimana posisi arus kas Perusahaan mengindikasikan bahwa arus kas masuk dari pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk memenuhi arus kas keluar untuk pengeluaran jangka pendek. Sebagian besar arus kas masuk Perusahaan bergantung pada dana dari Pertamina, dalam bentuk “cash call”. Manajemen Perusahaan secara rutin melakukan monitor atas perkiraan arus kas dan arus kas aktual dan melakukan koordinasi secara rutin atas pendanaan dengan Pertamina.
c. Liquidity risk Liquidity risk is defined as a risk that arises in situations where a company's cash flow indicates that the cash inflow from short-term revenue is not enough to cover the cash outflow for short-term expenditure. Most of the Company‟s cash inflow depends on funding in the form of „cash calls‟ from Pertamina. The Company‟s management regularly monitors the projected and actual cash flows and regularly coordinates the funding arrangements with Pertamina.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/65 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
I. Faktor risiko keuangan (lanjutan)
I. Financial risk factors (continued)
c. Risiko likuiditas (lanjutan)
c. Liquidity risk (continued) The table below analyses the Company's financial liabilities at the reporting date into relevant maturity groupings based on the period remaining to the contractual maturity date. The amounts disclosed in the table are contractual undiscounted cash flows including estimated interest payments:
Tabel dibawah ini menggambarkan liabilitas keuangan Perusahaan pada tangal laporan keuangan berdasarkan jatuh temponya yang relevan berdasarkan periode sisa hingga tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel ini adalah nilai arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto termasuk estimasi pembayaran bunga: Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year 31 Desember 2015 Utang usaha Biaya yang masih harus dibayar Utang kepada Pemerintah Utang lain-lain kepada Pemerintah Utang lain-lain Utang sewa pembiayaan Jumlah
Lebih dari 5 tahun/ Later than 5 years
1-5 tahun/ 1-5 years
December 31, 2015 Trade payables
1.725.870
-
-
329.347
-
-
34.894
4.662
83.208
72.424 8.078 947
38.292 1.864
-
Accrued expenses Amounts due to the Government Other payables to the Government Other payables Finance lease payables
2.171.560
44.818
83.208
Total
d. Nilai wajar
d. Fair value
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged or liability settled between knowledgeable and willing parties in an arm's length transaction.
Nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai wajarnya.
The carrying amount of financial assets and liabilities approximate their fair values.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/66 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) II. Manajemen risiko permodalan Sesuai dengan kebijakan Pertamina, kebijakan permodalan dan pendanaan Perusahaan sepenuhnya diatur oleh Pertamina. Perusahaan tidak diberikan otorisasi untuk melakukan pinjaman baik jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu penerimaan modal Perusahaan sangat tergantung sepenuhnya dengan kemampuan Pertamina mendapatkan pendanaan. Dalam mengelola permodalannya, Pertamina senantiasa mempertahankan kelangsungan usahanya termasuk entitas anak serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Pertamina secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola permodalannya untuk memastikan struktur modal dan pengembalian yang optimal bagi pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi dan belanja modal, serta mempertimbangkan kebutuhan modal di masa yang akan datang. Dengan demikian, kemampuan Perusahaan dalam mengelola permodalannya untuk memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta untuk senantiasa mempertahankan kelangsungan usaha sangat terbatas.
26. KONTRAK, PERJANJIAN DAN IKATAN YANG MATERIAL a. Sewa atas pemakaian Barang Milik Negara
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) II. Capital risk management In accordance with Pertamina‟s policy, capital management and financing activities including dividend distributions are managed by Pertamina. The Company is not authorised to obtain any short-term or longterm borrowings. Therefore, the Company‟s ability to obtain capital depends on Pertamina‟s ability to obtain funding. In managing capital, Pertamina safeguards its ability to continue as a going concern as well as its subsidiaries and to maximise benefits to the shareholders and other stakeholders. Pertamina actively and regularly reviews and manages its capital as a Company to ensure the optimal capital structure and return to the shareholders, taking into consideration the efficiency of capital use based on operating cash flows and capital expenditures and also consideration of future capital needs as a whole. As such, the Company‟s ability to manage capital to maximise benefits to the shareholders and other stakeholders and to safeguards its ability to continue as a going concern is limited.
26. SIGNIFICANT CONTRACTS, AND COMMITMENTS
AGREEMENTS
a. Lease involving State-Owned Assets
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 92/KMK.06/2008 tanggal 2 Mei 2008 ditetapkan bahwa status aset eks Pertamina Lama yang tidak dimasukkan ke dalam Neraca Pembukaan Pertamina sesuai dengan SK Menteri Keuangan No. 23/KMK.06/2008, adalah Barang Milik Negara (“BMN”) dimana pengelolaan barangbarang tersebut dilakukan oleh Direktorat Jendral Kekayaan Negara (“DJKN”).
Pursuant to Minister of Finance Decree No. 92/KMK.06/2008 dated May 2, 2008, the status of assets previously owned by the former Pertamina Entity, which were not recognised in the opening balance sheet of Pertamina as stipulated in Minister of Finance Decision Letter No. 23/KMK.06/2008, represent State-Owned Assets (“SOA”), the control over which is exercised by the Directorate General of State Assets (“DJKN”).
Pada tanggal 7 Oktober 2008, SKK MIGAS menerbitkan surat kepada Menteri Keuangan yang menyarankan bahwa Perusahaan dapat menggunakan BMN secara bebas. Pada tanggal 14 Januari 2009, Menteri Keuangan menolak saran yang diberikan SKK MIGAS.
On October 7, 2008, SKK MIGAS issued a letter to the Minister of Finance suggesting that the Company uses SOA on a free-ofcharge basis. On January 14, 2009, the Minister of Finance rejected SKK MIGAS‟s suggestion.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/67 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 26. KONTRAK, PERJANJIAN DAN IKATAN YANG MATERIAL (lanjutan) a.
Sewa atas pemakaian Barang Milik Negara (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 26. SIGNIFICANT CONTRACTS, AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) a.
Lease involving (continued)
State-Owned
Assets
Berdasarkan surat Menteri Keuangan cq. DJKN No. S-23/MK.6/2009 tanggal 21 Januari 2009, Pemerintah menyetujui untuk menerapkan skema sewa atas aset eks Pertamina Lama senilai Rp16.226.357 juta.
Based on the Minister of Finance Decision Letter cq. DJKN No. S-23/MK.6/2009 dated January 21, 2009, the Government agreed to a leasing arrangement involving Rp16,226,357 million of the assets previously owned by the former Pertamina Entity.
Berdasarkan risalah rapat tanggal 23 Januari 2009, yang dihadiri oleh Pertamina dan Menteri Keuangan cq. wakil DJKN, disetujui bahwa skema sewa berlaku untuk aset eks Pertamina Lama, kecuali untuk sumur dan tanah senilai Rp6.753.549 juta, dengan jumlah sewa untuk aset yang bersangkutan senilai Rp9.472.808 juta untuk jangka waktu 32 tahun.
Based on the minutes of a meeting dated January 23, 2009, which was attended by Pertamina and the Minister of Finance cq. DJKN representatives, the leasing arrangement is applicable to assets previously owned by the former Pertamina Entity, excluding wells and land amounting to Rp6,753,549 million, resulting in a total lease amount of Rp9,472,808 million, for a period of 32 years.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama Pertamina No. Kpts-023/C00000/2009-S0 tanggal 6 Maret 2009, ditetapkan tarif sewa aset KKS sementara menunggu ditetapkannya kontrak sewa secara resmi oleh Kementerian Keuangan sebesar Rp9.472.808 juta untuk jangka waktu 32 tahun atau Rp296.025 juta per tahun. Pada tanggal laporan keuangan, kontrak sewa belum selesai dibuat.
In accordance with Pertamina President Director‟s Decision Letter No. Kpts-023/C00000/2009-S0 dated March 6, 2009, the temporary leasing amount for Cooperation Contract assets was Rp9,472,808 million for the 32 year period, or Rp296,025 million per annum, and subject to a formal lease agreement with the Ministry of Finance. As at the date of these financial statements the lease agreement had not been prepared.
Dengan dialihkannya aktivitas KKS Pertamina ke Perusahaan, efektif mulai tanggal 17 September 2005 perjanjian sewa tersebut melibatkan Perusahaan. Pada tanggal 12 Desember 2014, Menteri Keuangan menyampaikan surat No. S837/MK.06/2014 kepada SKK MIGAS dan menyatakan bahwa biaya sewa BMN diperlakukan sebagai biaya operasi Perusahaan yang dapat dikembalikan.
With the transfer of Pertamina‟s PPC activities to the Company, this lease arrangement involves the Company effective from September 17, 2015. On December 12, 2014, the Minister of Finance issued a letter No. S-837/MK.06/2014 to SKK MIGAS stating that the cost of leasing the SOA is cost recoverable by the Company.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/68 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 26. KONTRAK, PERJANJIAN DAN IKATAN YANG MATERIAL (lanjutan) a.
Sewa atas pemakaian Barang Milik Negara (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 26. SIGNIFICANT CONTRACTS, AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) a.
Lease involving (continued)
State-Owned
Assets
Sebagai tindak lanjut atas Surat Menteri Keuangan tersebut, Kepala SKK MIGAS menerbitkan Surat No. SRT1294/SKKO0000/2014/S4 tanggal 30 Desember 2014 dan menyampaikan bahwa pada dasarnya SKK MIGAS dapat menyetujui pembebanan sewa BMN sebagai biaya operasi (cost recovery) sepanjang aset tersebut digunakan dalam operasi hulu minyak dan gas Perusahaan. Atas dasar hasil inventarisasi aset BMN eks Pertamina yang telah dilaporkan kepada Menteri Keuangan melalui Surat Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No. 194/C00000/2011-S0 tanggal 29 Maret 2011, SKK MIGAS berpendapat bahwa dasar pengenaan sewa yang seharusnya adalah Rp 6.630.929 juta (nilai revaluasi) yaitu aset kategori equipment, bangunan dan aset lainnya yang saat ini digunakan oleh Perusahaan. SKK MIGAS kemudian menghitung kembali kewajiban dengan dasar pengenaan sewa tersebut menggunakan metode yang sama dengan Kementerian Keuangan dan menyatakan bahwa kewajiban sewa yang seharusnya adalah Rp2.227.578 juta untuk mulai periode tahun 2003 hingga 30 Juni 2014.
Following up on the Ministry of Finance‟s Decision letter, on December 30, 2014, the head of SKK MIGAS issued letter no. SRT1294/SKKO0000/2014/S4 to the Minister of Finance stating that SKK Migas accepted cost recovery of the SOA leasing cost provided that the assets are used in the Company‟s upstream oil and gas activities. Based on the result of SOA verification reported to the Minister of Finance through letter No. 194/C00000/2011-S0 on March 29, 2011 by the President Director of PT Pertamina (Persero), SKK MIGAS stated that the leasing basis should be Rp6,630,929 million (revaluated amount) which represent equipment, buildings and other assets currently used by the Company. SKK MIGAS then recalculated the liabilities with the new leasing basis using the same method as the Ministry of Finance and stated that the leasing obligations should be Rp2,227,578 million for the period from 2003 to June 30, 2014.
Menindaklanjuti surat SKK MIGAS tersebut, PT Pertamina (Persero) melakukan pembayaran sewa sebesar nilai yang telah disetujui sebagai cost recovery oleh SKK MIGAS melalui mekanisme memperhitungkan kewajiban Pemerintah kepada PT Pertamina (Persero) (offsetting).
Following up on SKK MIGAS letter, PT Pertamina (Persero) paid the lease based on the amounts agreed to be cost recovered by SKK Migas through an offsetting mechanism against amounts due from the Government to PT Pertamina (Persero).
Manajemen menyimpulkan bahwa perjanjian kontraktual sehubungan dengan BMN yang digunakan harus dicatat sebagai sewa pembiayaan.
Management has concluded that the contractual arrangement with respect to the BMN leasing arrangement should be accounted for as a finance lease.
Atas utang sewa dari BMN yang tidak digunakan oleh Perusahaan senilai Rp1.527.330 juta (setara AS$123 ribu), Perusahaan mereklasifikasi utang sewa tersebut sebagai utang lain-lain ke Pemerintah sampai ada kejelasan atas penyelesaiannya.
For the lease payable in the amount of Rp1,527,330 million (equivalent to US$123 thousand) which relates to the unused SOA, the Company reclassified the lease payable as an other liability to the Government subject to clarification on the settlement of the amount.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/69 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 26. KONTRAK, PERJANJIAN DAN IKATAN YANG MATERIAL (lanjutan) b.
Perjanjian Jual Beli Gas Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan memiliki komitmen untuk mengirimkan gas sebesar 1.452.616.534 MMBTU kepada beberapa pelanggan. Gas tersebut akan dikirimkan secara periodik dari tahun 2015 sampai 2028.
c.
d.
e.
Komitmen KKS
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 26. SIGNIFICANT CONTRACTS, AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) b. Gas Sales and Purchase Agreements As at December 31, 2015, the Company had various commitments to deliver gas amounting to 1,452,616,534 MMBTU to various buyers. The gas will be delivered periodically from 2015 until 2028. c. Cooperation Contract Commitment
Sesuai dengan KKS, Perusahaan wajib mengembalikan minimum 10% dari wilayah kerja awal kepada Pemerintah melalui SKK MIGAS pada saat atau sebelum akhir tahun kontrak ke sepuluh sejak tanggal efektif KKS.
In accordance with the PSC, the Company shall surrender a minimum 10% of the original Contract area to the Government through SKK MIGAS on or before the end of the tenth year from the effective date of the PSC.
Perusahaan wajib membayar bonus kepada Pemerintah sejumlah AS$1.000 dalam 30 hari setelah produksi kumulatif minyak dan gas bumi mencapai 1.000 MMBOE sejak tanggal efektif KKS dan AS$1.500 dalam 30 hari setelah produksi kumulatif minyak dan gas bumi mencapai 1.500 MMBOE sejak tanggal efektif KKS.
The Company is required to pay a bonus to the Government amounting to US$1,000 within 30 days after cumulative production of oil and gas reaches 1,000 MMBOE from the effective date of the PSC and US$1,500 within 30 days after cumulative production of oil and gas reaches 1,500 MMBOE from the effective date of the PSC.
Pada Agustus 2015, bonus produksi sudah dibayarkan dan dicatat sebagai biaya karena jumlah produksi kumulatif minyak dan gas bumi Perusahaan sudah mencapai 1.000 MMBOE.
In August 2015, a production bonus has been paid and recorded as an expense because the amount of cumulative production of oil and gas by the Company has already reached 1,000 MMBOE.
Perjanjian dengan PT Pertamina Gas
d. Agreement with PT Pertamina Gas
Perusahaan dan PT Pertamina Gas memiliki Kesepakatan Bersama Pengangkutan Gas No. 023/PG0000/2008-S0, dimana PT Pertamina Gas akan menyalurkan gas milik Perusahaan ke titik penyerahan di pelanggan. Perusahaan membayar toll fees berdasarkan tarif yang ditetapkan oleh BPH MIGAS.
The Company and PT Pertamina Gas have a Memorandum of Understanding for Transportation of Natural Gas No. 023/PG0000/2008-S0, whereby PT Pertamina Gas agrees to transport the Company‟s natural gas to its customers‟ receiving points. The Company pays toll fees based on BPH MIGAS‟ gas transportation tariffs.
Perjanjian dengan PT Pertamina Drilling Services Indonesia
e. Agreement with PT Pertamina Drilling Services Indonesia
Perusahaan dan PT Pertamina Driling Services Indonesia memiliki Kontrak Kerjasama Jasa Pemboran dan Rencana Kerja Pemboran dan Kerja Ulang Sumur. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk mengenai jangka waktu, tarif dan nilai kontrak maksimal.
The Company and PT Pertamina Drilling Services Indonesia have a Memorandum of Understanding for Well Drilling Services and Workovers. This agreement has been amended several times, including terms, rates and the maximum contract value.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/70 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated)
26. KONTRAK, PERJANJIAN DAN IKATAN YANG MATERIAL (lanjutan) f.
Ikatan Kontraktual-Kontraktor Pemasok
dan
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan memiliki ikatan kontrak dengan kontraktor dan pemasok untuk peralatan, material dan kontrak jasa dengan total kontrak sebesar AS$831.335 dan Rp6.538.924 juta (AS$474.007).
g.
Ikatan Pembelian Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan mempunyai pesanan barang dan jasa yang belum diterima sebesar AS$19.088 dan Rp42.070 juta (AS$3.050).
27. LIABILITAS KONTINJENSI
26. SIGNIFICANT CONTRACTS, AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) f.
Contractual and Suppliers
Commitments-Contractors
As at December 31, 2015, the Company has commitments with suppliers and contractors for equipment, materials and contract services with a total contract value of US$831,335 and Rp6,538,924 million (US$474,007).
g. Expenditure Commitment As at December 31, 2015, the Company has outstanding purchase orders and service orders amounting to US$19,088 and Rp42,070 million (US$3,050).
27. CONTINGENT LIABILITIES
Berdasarkan ketentuan dalam Surat Keputusan Direksi Pertamina No. Kpts-042/C00000/2005 tanggal 21 September 2005, ditetapkan bahwa seluruh hak dan kewajiban Pertamina sehubungan dengan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi yang sebelumnya diselenggarakan oleh Pertamina dialihkan ke Perusahaan. Sebagai konsekuensi, liabilitas hukum Pertamina sehubungan dengan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi sebelum 21 September 2005 dialihkan ke Perusahaan.
Based on the Decision Letter of the Director of Pertamina No. Kpts-042/C00000/2005 dated September 21, 2005, all rights and obligations of Pertamina in relation to upstream oil and gas operations previously conducted by Pertamina were assumed by the Company. As a consequence, Pertamina‟s legal liability relating to upstream oil and gas operations prior to September 21, 2005 was also assigned to the Company.
Perusahaan dari waktu ke waktu terlibat dalam berbagai tuntutan hukum yang dapat mempengaruhi kegiatan bisnis Perusahaan. Perusahaan berkeyakinan bahwa keputusan yang tidak menguntungkan sehubungan dengan tuntutan hukum yang sedang berjalan, atau keharusan untuk membayar sejumlah ganti rugi dari tuntutan hukum tersebut, tidak akan mempengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi secara material.
From time to time, the Company has been involved in various legal proceedings as a normal consequence of the Company‟s business. The Company is of the opinion that adverse decisions in any pending or threatened proceeding, or that any amounts it may be required to pay by reason thereof will not have a materially adverse effect on its financial condition or the results of its operations.
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/71 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 27. LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 27. CONTINGENT LIABILITIES (continued)
Permohonan Arbitrase Konsorsium PT Inti Karya Persada Tehnik dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (Konsorsium IA) terhadap PT Pertamina EP (PEP)
Petition for Arbitration by the consortium of PT Inti Karya Persada Techniques and PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (Consortium IA) involving PT Pertamina EP (PEP)
Pada tanggal 03 Februari 2015, PEP menerima Relaas (Panggilan) dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) terkait dengan adanya Permohonan Arbitrase yang diajukan Konsorsium IA terhadap PEP yang tercatat dengan register perkara No. 646/I/ARB-BANI/2015. Permohonan Arbitrase ini diajukan dalam kaitannya dengan pelaksanaan Perjanjian Pembangunan Central Processing Plant (CPP) Area Gundih Proyek Pengembangan Gas Jawa No. 4650001978 (“Perjanjian”) serta Amandemen Pertama tanggal 09 Juli 2012, Kedua tanggal 25 Juli 2013, dan Ketiga tanggal 20 November 2014. Pokok permasalahan dari perselisihan ini adalah adanya keterlambatan penyelesaian pekerjaan sehingga PEP secara kontraktual dapat mengenakan denda keterlambatan terhadap Konsorsium IA. Terhadap hal ini, Konsorsium IA tidak dapat menyetujuinya oleh karenanya Konsorsium IA mengajukan klaim bahwa seharusnya terdapat perpanjangan Jadwal Proyek dalam Pelaksanaan Pekerjaan sebagai akibat dari adanya Perubahan Lingkup Kerja, sehingga terhadap Konsorsium IA seharusnya tidak dapat dikenakan denda keterlambatan. Adapun Nilai klaim dalam permohonan arbitrase Konsorsium IA adalah sebesar AS$46.732. Saat ini proses penyampaian jawaban oleh para pihak telah selesai dan akan memasuki tahapan penyampaian saksi baik saksi fakta dan ahli yang akan diajukan oleh para pihak.
On February 3, 2015, PEP received a Relaas (Call) from the Indonesian National Arbitration Board (BANI) associated with the Arbitration Petition filed against PEP Consortium IA recorded with the register case No. 646 / I / ARB-BANI / 2015. The arbitration petition was filed in connection with the implementation of the Development Agreement Central Processing Plant (CPP) Area Gundih Java Gas Development Project No. 4650001978 (the "Agreement") as well as the First Amendment dated July 9, 2012, the second dated July 25, 2013, and the third on November 20, 2014. The subject matter of this dispute is the delay in completion of the work so that PEP may impose a contractual penalty for delay of the Consortium IA. The Consortium IA did not accept the imposition of a contract penalty and therefore Consortium IA filed a claim that there should be an extension of the Project Implementation Schedule Work as a result of the Change of the Scope of Work, so as to Consortium IA should not be charged a late fee. The value of the claims in the arbitration request of Consortium IA is US$46,732. Currently the process is underway in BANI for an arbitrator replacement. Currently the process of delivering the answers by the parties has been completed and next stage involves submission of witnesses both factual witnesses and experts nominated by the parties.
Gugatan Perkara 21/Pdt.G/2015/PN.Son Sorong
Perdata Nomor: Pengadilan Negeri
Lawsuit Civil Case Number: 21/Pdt.G/2015/ PN.Son at District Court Sorong
PT Pertamina EP telah menerima risalah panggilan sidang perkara perdata Nomor: 21/Pdt.G/2015/PN.Son yang disampaikan juru sita PN Sorong pada 19 Maret 2015. Pada dasarnya pokok perkara tersebut terkait dengan gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh Eks Para Pekerja Naamlose Vennootschap Netherlandsche Nieuw Guinee Petroleum Maatchappij (NV NNGPM) yang masih hidup dan Ahli Waris Mantan Pekerja sebagaimana disebutkan dalam Gugatan sejumlah 1.052 orang. Adapun dalam perkara tersebut PT Pertamina EP diposisikan sebagai Turut Tergugat I. Total nilai gugatan dimaksud adalah 1) Materiil sebesar Rp1.082.397 juta; dan 2) Imateriil sebesar Rp52.600 juta Perkara tersebut telah selesai dengan hasil memenangkan posisi PEP atas dalil eksepsi Kompetensi relative yang telah didalilkan.
PT Pertamina EP has received the minutes of the call session civil case No. 21/Pdt.G/2015/PN.Son delivered by the bailiff of PN Sorong on March 19, 2015. Basically the principal case of Default relating to the lawsuit filed by ex Naamlose Vennootschap Netherlandsche Nieuw Guinee Petroleum Maatchappij (NV NNGPM) workers who are still alive and heirs former workers as mentioned in lawsuit involving some 1,052 people. In this case, PT Pertamina EP is positioned as Defendant Participate I. The total value of the lawsuit in question is 1) Material Rp1,082,397 million, and 2) immaterial Rp52,600 million. The case has been completed with the results of winning a position on the proposition exception PEP relative competencies that have been postulated.
di
PT PERTAMINA EP Lampiran 5/72 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 27. LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated) 27. CONTINGENT LIABILITIES (continued)
Permohonan Arbitrase BANI yang diajukan oleh Intermega Salawati Pte. Ltd dan tercatat dengan Register Perkara No. 686/IV/ARB-BANI/2015
BANI Arbitration petition filed by Intermega Salawati Pte. Ltd. and registered with the Register of Case No. 686 / IV / ARB-BANI / 2015
Permohonan Arbitrase BANI ini diajukan oleh Intermega Salawati Pte. Ltd sebaga Pemohon dan PEP sebagai Termohon sehubungan dengan pelaksanaan Technical Assistance Contract (“TAC”) tanggal 9 Januari 1995. Dalam permohonannya Pemohon mengajukan klaim kepada Termohon berupa ganti kerugian Materiil terkait dengan kelebihan pembayaran Pemohon kepada Termohon atas kewajiban NSO dan ganti rugi atas ketentuan pelanggaran sebagaimana disebutkan dalam kontrak TAC yang nilai totalnya sejumlah AS$14,860. Biaya perkara telah dilunasi oleh Intermega Salawati Pte. Ltd dan tahapan selanjutnya adalah menunggu panggilan lebih lanjut dari BANI.
A BANI Arbitration petition was filed by Intermega Salawati Pte. Ltd. as the applicant and PEP as a respondent in connection with the implementation of a Technical Assistance Contract ("TAC") dated January 9, 1995. In its petition to the Respondent, the Petitioner filed a claim for damages related to overpayment material applicant to the Respondent on NSO liability and redress for violations of provisions TAC as stated in the contract with the total value of US$14,860. The court fee has been settled by Intermega Salawati Pte. Ltd. and the next step is to await summons by BANI.
28. AUDIT PEMERINTAH
28. GOVERNMENT AUDIT
Kebijakan akuntansi yang ditetapkan dalam KKS menjadi subjek interpretasi oleh SKK MIGAS dan Pemerintah. Setiap tahun, pembukuan secara akuntansi dan laporan keuangan Perusahaan menjadi subjek audit oleh SKK MIGAS dan/atau Pemerintah. Klaim-klaim yang timbul dari audit oleh SKK MIGAS dan Pemerintah akan disetujui oleh manajemen Perusahaan dan dicatat dalam pembukuan secara akuntansi atau didiskusikan lebih lanjut dengan SKK MIGAS dan/atau Pemerintah. Penyelesaian atas klaim-klaim yang didiskusikan tersebut memerlukan proses negosiasi yang cukup lama.
The accounting policies specified in the PSC are subject to interpretation by SKK MIGAS and the Government. The accounting records and reports of the Company are subjected audits by SKK MIGAS and/or by the Government on an annual basis. Claims arising from these audits are either agreed upon by the management of the Company and recorded in its accounting records or discussed with SKK MIGAS and/or the Government. Resolution of the discussed claims may involve a lengthy negotiation process.
Perusahaan sedang diaudit oleh BPKP untuk tahun buku 2013 dan 2014 dan BPK untuk tahun buku 2014. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan belum menerima hasil audit bagi hasil BPKP sedangkan dari BPK telah menerbitkan laporan hasil audit. Manajemen berpendapat bahwa hasil audit tersebut tidak akan memiliki dampak merugikan yang material terhadap posisi keuangan dan arus kas Perusahaan.
The Company is being audited by Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) for the financial years 2013 and 2014, and by the Audit Board of the Republic of Indonesia (BPK) for the financial year 2014. As of the date of these financial statements, the Company has not received the audit results of the BPKP; the BPK has issued its audit report. Management believes that the audit results will not have material adverse impact to the Company‟s financial position and cash flows.