P3D TERHADAP URUSAN KONKUREN BIDANG KP SERTA PERSIAPAN KELEMBAGAAN OPD TINDAK LANJUT UU 23/2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
Disampaikan oleh:
Drs. SUGIYONO, M. Si DIREKTUR SUPD II DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI
RAKERNIS TERPADU KKP TAHUN 2016 --Jakarta, 30 Mei 2016--
2
2
H U B U N G A N K E K U A S A A3 N P E M E R I N T A H A N PUSAT DAN DAERAH
PEMEGANG KEKUASAAN PEMERINTAHAN – PSL 4 (1) UUD 1945
PRESIDEN Kementerian/LPNK
NASIONAL KORBINWAS
REGIONAL
THE ULTIMATE RESPONSIBILITY LIES UPON THE PRESIDENT
Sebagian Urusan
Psl 17 UUD 1945 KORBINWAS
DPRD PROV
GUBERNUR
Unsur Penyelenggara
Unsur Penyelenggara
Koordinasi, Pembinaan, Pengawasan
LOKAL
3
DPRD KAB/KOTA
BUPATI/ WALIKOTA
Unsur Penyelenggara
Unsur Penyelenggara
WAKIL PEMERINTAH PUSAT
U R U S A N P E M E R I N TA H A N URUSAN PEMERINTAHAN
ABSOLUT PERTAHANAN KEAMANAN AGAMA YUSTISI POLITIK LUAR NEGERI 6. MONETER & FISKAL
URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4.
4
PENDIDIKAN KESEHATAN PU DAN PR PERUMAHAN RAKYAT DAN KAW PERMUKIMAN 5. TRAMTIBUM & LINMAS 6. SOSIAL
KONKUREN
Dibagi berdasarkan kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi
WAJIB (24)
YAN DASAR
(6)
PILIHAN (8)
NON YAN DASAR (18)
SPM
NSPK Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas kuangan daerah, sumber daya personil, dan ketersediaan sarana dan prasarana.
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN YANG DISELENGGARAKAN DAERAH Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar
Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar
18 URUSAN 6 URUSAN: • pendidikan • kesehatan • pekerjaan umum dan penataan ruang • perumahan rakyat dan kawasan permukiman • ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan Masyarakat • sosial.
5
• tenaga kerja • pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak • pangan • pertanahan • lingkungan hidup • administrasi kependudukan dan pencatatan sipil • pemberdayaan masyarakat dan Desa • pengendalian penduduk dan keluarga berencana • perhubungan; • komunikasi & informatika • koperasi, usaha kecil, dan menengah • penanaman modal • kepemudaan dan olah raga • statistik • persandian • kebudayaan; • perpustakaan; • kearsipan.
Urusan Pemerintahan Pilihan
8 URUSAN: • kelautan dan perikanan
• pariwisata • pertanian • kehutanan; • energi dan sumber daya mineral; • perdagangan; • perindustrian; dan • transmigrasi.
1. Tugas & Fungsi Ditjen Bina Bangda
Dasar Hukum
Tugas/ Fungsi
Psl 18 Perpres 11 Thn 2015 Psl 569 Permendagri 43 Thn 2015
Tugas
Uraian Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang urusan pemerintahan dan pembinaan pembangunan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
•
Psl 570 Permendagri 43 Thn 2015
Fungsi •
6
Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan pembinaan umum, pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta koordinasi di bidang fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, perencanaan pembangunan daerah, sinkronisasi dan harmonisasi pembangunan daerah, fasilitasi pengelolaan sistem informasi pembangunan daerah dan partisipasi masyarakat; Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta standar pelayanan minimal penyelenggaraan urusan pemerintahan
STRUKTUR ORGANISASI DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
Dirjen Bina Bangda Dir. PEIPD Perencanaan & Evaluasi – Wil 1 Perencanaan & Evaluasi –Wil 2
Pertanahan & Penataan Ruang
Dir. SUPD II PU
Kesehatan
Pendidikan
Perumahan & Permukiman
Sosial & Budaya
Ketenagakerja an & transmigrasi
ESDM
Perencanaan & Evaluasi –Wil 3
Kehutananan
Perencanaan & Evaluasi –Wil 4
Pertanian & Pangan
Paritisipasi Masy. & Informasi Pembangunan Daerah
7
Dir. SUPD I
Lingkungan Hidup
Sekretaris Ditjen Bina Bangda Dir. SUPD Dir. SUPD III IV
Kelautan Perikanan Perhubungan
Komunikasi, Informatika, Statistik & Persandian
Koperasi,UKM & Penanaman Modal
Perindustrian & Perdagangan Pariwisata, PMD & Urusan Pemerintahan Dalam Negeri
PPPA Pengendalian Penduduk & KB
Kepemudaan, Olahraga, Perpustakaan & Kearsipan
DIT. SUPD II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
URUSAN SINKRONISASI URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH (SUPD) II
SUPD II
1
Pekerjaan UMUM
2
PERUMAHAN Rakyat dan Kawasan PERMUKIMAN
3
Kelautan dan PERIKANAN
4
PerhubUNGAN
5
Komunikasi & INFORMATIKA, STATISTIK dan Persandian
DIT. SUPD II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
9
KEWAJIBAN KL DAN DAERAH MENETAPKAN SPM
PEMETAAN KELEMBAGAAN
RPP PERANGKAT DAERAH
MENETAPKAN NSPK
TIPOLOGI
A
PERENCANAAN
B
PENGANGGARAN
C Indikator umum Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, Kapasitas APBD 10
indikator teknis
PEMETAAAN Pasal 24 Pemetaan Urusan.
1. K/L bersama Pemda melakukan 2. Hasil pemetaan ditetapkan dengan peraturan menteri setelah mendapatkan rekomendasi dari Menteri Dalam Negeri. 3. Pemetaan Urusan dan pembinaan kepada Daerah dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri.
Pemetaan Urusan
1. Untuk menentukan intensitas Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar berdasarkan jumlah penduduk, besarnya APBD, dan luas wilayah. 2. Untuk menentukan Daerah yang mempunyai Urusan Pemerintahan Pilihan berdasarkan potensi, proyeksi penyerapan tenaga kerja, dan pemanfaatan lahan. 3. Digunakan oleh Daerah dalam penetapan :
a. kelembagaan, b. perencanaan, c. penganggaran
11
4. Digunakan oleh K/L sebagai dasar untuk pembinaan kepada Daerah secara nasional.
Pembangunan Daerah
12
Daerah melaksanakan pembangunan untuk peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah. Pembangunan Daerah merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional. Kementerian atau LPNK berasarkan pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan melakukan sinkronisasi dan harmonisasi dengan Daerah untuk mencapai target pembangunan nasional.
PEMBAGIAN URUSAN DAN KEWENANGAN TERKAIT KELAUTAN DAN PERIKANAN (Lampiran UU 23/2014)
SUB URUSAN
Kelautan, Pesisir, dan PulauPulau Kecil
13
PEMERINTAH PUSAT
DAERAH PROVINSI
a. Pengelolaan ruang laut di a. Pengelolaan ruang atas 12 mil dan strategis laut sampai nasional. dengan 12 mil di b. Penerbitan izin luar minyak dan pemanfaatan ruang laut gas bumi. nasional. b. Penerbitan izin dan c. Penerbitan izin pemanfaatan pemanfaatan jenis dan ruang laut di genetik (plasma nutfah) bawah 12 mil di ikan antarnegara. luar minyak dan d. Penetapan jenis ikan yang gas bumi. dilindungi dan diatur c. Pemberdayaan perdagangannya secara masyarakat pesisir internasional. dan pulau-pulau e. Penetapan kawasan kecil. konservasi. f. Database pesisir dan pulaupulau kecil.
DAERAH KABUPATEN/KOTA
SUB URUSAN
PEMERINTAH PUSAT
Perikanan Tangkap
a. Pengelolaan penangkapan ikan diIWilayah laut di atas 12 mil. b. Estimasi stok ikan nasional dan jumlah tangkapan ikan yang diperbolehkan (JTB). c. Penerbitan izin usaha perikanan tangkap untuk: a) kapal perikanan berukuran di atas 30 Gross Tonase (GT); dan b) di bawah 30 Gross Tonase (GT) yang menggunakan modal asing dan/atau tenaga kerja asing.
14
DAERAH PROVINSI
DAERAH KABUPATEN/ KOTA
a. Pengelolaan penangkapan a. Pemberdaya ikan di wilayah laut sampai an nelayan dengan 12 mil. kecil dalam b. Penerbitan izin usaha Daerah perikanan tangkap untuk kabupaten/k kapal perikanan berukuran di ota. atas 5 GT sampai dengan 30 b. Pengelolaan GT. dan c. Penetapan lokasi penyelengga pembangunan serta raan Tempat pengelolaan pelabuhan Pelelangan perikanan provinsi. Ikan (TPI). d. Penerbitan izin pengadaan kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan dengan ukuran di atas 5 GT sampai dengan 30 GT. e. Pendaftaran kapal perikanan di atas 5 GT sampai dengan 30 GT.
SUB URUSAN
Perikanan Budidaya
15
PEMERINTAH PUSAT a. Sertifikasi dan izin edar obat/dan pakan ikan. b. Penerbitan izin pemasukan ikan dari luar negeri dan pengeluaran ikan hidup dari wilayah Republik Indonesia. c. Penerbitan Izin Usaha Perikanan (IUP) di bidang pembudidayaan ikan lintas Daerah provinsi dan/atau yang menggunakan tenaga kerja asing.
DAERAH DAERAH PROVINSI KABUPATEN/KOTA Penerbitan IUP di a. Penerbitan IUP di bidang bidang pembudidayaan pembudidayaan ikan yang ikan yang usahanya lintas usahanya dalam 1 Daerah (satu) Daerah kabupaten/kota kabupaten/kota. dalam b. Pemberdayaan 1 (satu) Daerah usaha kecil provinsi. pembudidayaan ikan. c. Pengelolaan pembudidayaan ikan.
SUB URUSAN
PEMERINTAH PUSAT
DAERAH PROVINSI
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di atas 12 mil, strategis nasional dan ruang laut tertentu.
Pengolahan dan Pemasaran
a. Standardisasi dan sertifikasi Penerbitan izin usaha pengolahan hasil perikanan. pemasaran dan b. Penerbitan izin pemasukan pengolahan hasil perikanan konsumsi hasil perikanan lintas dan nonkonsumsi ke dalam Daerah wilayah Republik Indonesia. kabupaten/kota dalam Penerbitan izin usaha 1 (satu) Daerah provinsi. pemasaran dan pengolahan hasil perikanan lintas Daerah provinsi dan lintas negara.
16
Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan sampai dengan 12 mil.
DAERAH KABUPATEN/KOTA
SUB URUSAN
PEMERINTAH PUSAT
Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Penyelenggaraan karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan.
Pengembangan SDM Masyarakat Kelautan dan Perikanan
a. Penyelenggaraan penyuluhan perikanan nasional. b. Akreditasi dan sertifikasi penyuluh perikanan. c. Peningkatan kapasitas SDM masyarakat kelautan dan perikanan.
17
DAERAH PROVINSI
DAERAH KABUPATEN/KOTA
Target Pembangunan Nasional Pasal 258 UU 23/2014
Bersifat koordinatif dan fungsional dalam pelaksanaan urusan pemerintahan daerah
18
Aspek sinkronisasi dan harmonisasi Pusat dan Daerah untuk mencapai target pembangunan nasional
KEMENDAGRI
Peran Strategis
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah
Upaya komunikasi yang intensif antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah baik dalam menyusun program kegiatan, anggaran, maupun target pembangunan nasional.
RKP/RKPD 2017
X
Money Follow Function
Money Follow Program
√
Pencapaian sasaran pembangunan:
19
Pertumbuhan ekonomi, Pembukaan lapangan kerja, Penurunan jumlah kemiskinan, Mendukung pembangunan berkelanjutan Ketahanan pangan
10 PERUBAHAN KEWENANGAN
Ada perubahan kewenangan yang diberikan kepada Provinsi, Kab/Kota terkait
269 Daerah
Pilkada serentak
2015
Provinsi : 9 Daerah
Kab/Kota : 260 Daerah
Bagi daerah yang melaksanakan pemilukada diwajibkan
RPJMD dan Ditetapkan dengan PERDA, paling lama 6 (ENAM) bulan setelah KDH terpilih dilantik. menetapkan
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH UU 23/2014 Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Provinsi)
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah – (Kab/Kota) 21
RPJPN
RPJMN
RKP RENSTRA K/L
RKPD Prov.
RPJMD Prov.
RPJPD Prov.
RENSTRA SKPD-Prov.
RTRW
RPJMD K/K
RPJPD K/K RTRW
RENJA K/L
RENJA SKPD-Prov.
RKPD K/K RENSTRA SKPD-K/K
RENJA SKPD-K/K
KEUANGAN DAERAH Non Pelayanan Dasar
Urs.Wajib
32 Urusan
Pelayanan Dasar
Urs. Pilihan
SPM
PUSAT
PEMDA PAD/DBH
Fiscal gap
DAU
DAK
DEKON 22
TP
DAERAH TIDAK BISA MELAKSANAKAN SENDIRI
Pendanaan berdasarkan pada standar pelayanan teknis dan regional cost
SPM
TUJUAN PEMBANGUNAN DAERAH
Untuk peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah yang merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional. 2/3
Untuk Biaya Penyelenggaraan Aparatur
1/3
Untuk Biaya Pembangunan.
APBD
23
APBD TIDAK MAMPU
APBN
1 2 3 24
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
KERJASAMA ANTAR DAERAH
MENARIK INVESTOR
DAK TRANDES 2016 Tahun 2016 terdapat kebijakan alokasi dana tambahan (affirmative action) untuk memprioritaskan wilayah tertinggal, kepulauan & perbatasan antar negara
DAK reguler
318.541.870.000
Total pagu 1.566.311.870.000
DAK tambahan
Daerah penerima 314 kab/kota alokasi min. 120.120.000
1.247.770.000.000
Penambahan jumlah daerah penerima sebesar 8% dari tahun sebelumnya
Penurunan pagu sebesar 13% dari tahun sebelumnya
Mengindikasikan antusiasme serta respon masyarakat terhadap kegiatan DAK Transdes sangat tinggi 25
DAK PRASPEM 2016
Rp. 176,4 milyar
Pagu Perdaerah Antara 200 Juta – 7M
73 Kab/Kota
Perbatasan : 7
DOB: 17
Sebaran Lokasi
SARPRASPEM Kurang Memadai : 28
1 Provinsi 26
Kepulauan : 4 Tertinggal: 18
KERJASAMA DAERAH
1. 2. 3. 4.
KERJA SAMA DAERAH
pemerintah; daerah lain; pihak ketiga; dan lembaga atau daerah di luar negeri
WAJIB Sifat eksternalitas lintas daerah dan/atau efisiensi contoh: penataan ruang, transportasi, sampah dll
27
SUKARELA Efektif dan efisien
MENARIK INVESTOR REFORMASI PERIZINAN Mudah
Cepat PASAL 356 UU 23/2014 :
Transparan
WAJIB MEMBENTUK
Akuntabel
Izin 3 Jam
PTSP
Izin sampai ke Desa dan Lurah
IUMK MOU PKS 28
PAKET KEBIJAKAN EKONOMI
DAFTAR ISI
29 DIT. SUPD II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
DASAR HUKUM 1.
UNDANG-UNDANG 23 TAHUN 2014 tentang PEMERINTAHAN DAERAH (PASAL 404)
2.
SE MENDAGRI NOMOR 120/253/SJ TAHUN 2015 tentang PENYELENG-GARAAN URUSAN PEMERINTAHAN SETELAH DITETAPKAN UU.23/THN 2014 ttg Pemerintahan Daerah (Tanggal 16 Januari 2015)
3.
SE MENDAGERI NOMOR 120/5935/SJ TAHUN 2015 tentang PERCEPATAN PELAKSANAAN PENGALIHAN URUSAN PEMERINTAHAN BERDASARKAN UU 23 / THN2014 ttg Pemerintahan Daerah (Tanggal 16 Oktober 2015)
4.
SURAT MENDAGRI NOMOR 120/6942/SJ TAHUN 2015 tentang PERCEPATAN PELAKSANAAN URUSAN BERDASARKAN UNDANGUNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
30 DIT. SUPD II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
UU 23 PASAL 404 Pasal 404 Serah terima personel, pendanaan, sarana dan prasarana, serta dokumen (P3D) sebagai akibat pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pusat, Daerah Provinsi, dan Daerah Kab/Kota yang diatur berdasarkan UndangUndang ini dilakukan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini di Undangkan 31 DIT. SUPD II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
URUSAN YANG MENGALAMI PENGALIHAN
No.
Sub Urusan
PP No. 38 Tahun 2007
UU No. 23 Tahun 2014
kab/kota
Provinsi
1
Pengelolaan pendidikan menengah
2
Pengelolaan terminal tipe a dan tipe b
3
Pelaksanaan rehabilitasi diluar kawasan hutan negara
provinsi dan kab/kota
Provinsi
4
Pelaksanaan perlindungan hutan di hutan lindung dan hutan produksi
provinsi dan kab/kota
Provinsi
5
Pemberdayaan masyarakat di bidang kehutanan
provinsi dan kab/kota
Provinsi
6
Pelaksanaan penyuluhan kehutanan provinsi
provinsi dan kab/kota
Provinsi
7
Pelaksanaan metrologi legal berupa tera, tera ulang dan pengawasan
provinsi dan kab/kota
Kab/Kota
8
Pengelolaan tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB (PKB/PLKB)
kab/kota
Pusat
9
pengelolaan tenaga pengawas ketenagakerjaan
Kab/Kota
Pusat
10
penyelenggaraan penyuluhan perikanan nasional
Pusat, Provinsi dan Kab/Kota
Pusat
11
penyediaan dana untuk kelompok masyarakat tidak mampu, pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik belum berkembang, daerah terpencil dan pedesaan
Terminal tipe A dan B di Kab/Kota
Terminal A di Pusat Terminal B di Provinsi
Pusat dan Provinsi
32 DIT. SUPD II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
SE MENDAGRI 120/253/SJ TAHUN 2015 SERAH TERIMA PERSONEL, PENDANAAN, SARANA DAN PRASARANA, SERTA DOKUMEN (P3d) DILAKUKAN PALING LAMA
2 TAHUN
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN YG BERSIFAT PELAYANAN KPD MASY LUAS DAN MASIF TETAP DILAKS O/ TINGKATAN/SUSUNAN PEMERINTAHAN YG SAAT INI MENYELENGGARAKAN 1 URUSAN PEM TSB
PENYELENGGARAAN PERIZINAN (PEMBERIAN/PENCABUTAN IZIN) DILAKSANAKAN OLEH SUSUNAN/TINGKATAN PEMERINTAH SESUAI DGN UU 23 TH 2014
33
PENYELESAIAN INVENTARISASI P3D PALING LAMBAT 31 MARET 2016 DAN SERAH TERIMA PERSONEL, SARANA DAN PRASARANA SERTA DOKUMEN PALING LAMBAT TGL 2 OKT 2016 DIT. SUPD II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
SE MENDAGRI 120/5935/SJ TAHUN 2015
1.
2.
Gubernur dan Bupati/Walikota segera berkoordinasi untuk menyelesaikan secara seksama inventarisasi personel, sarana dan prasarana, pendanaan, dan dokumen sebagai akibat pengalihan urusan pemerintahan konkuren paling lambat tanggal 31 Maret 2016. Untuk serah terima berita acara P2D paling lambat tanggal 2 Oktober 2016 sedangkan terkait serah terima berita acara pendanaan paling lambat tanggal 31 Desember 2016 Untuk menjamin terjaganya kualitas layanan urusan pemerintahan yang terjadi peralihan urusan sebagai akibat perubahan pembagian urusan berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah tidak diperkenankan untuk melakukan mutasi/perpidahan personel yang beralih urusannya di internal provinsi dan kabupaten/kota, dan pengalihan barang milik daerah antar pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang sebelum adanya penyerahan barang milik daerah.
34 DIT. SUPD II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
JADWAL P3D II
III
16 JANUARI JANUARI 2015 s/d 2016-31 DESEMBER MARET 2016 2015 INVENTARISAS I P3D
APRIL 2016-30 SEPTEMBER 201 6
OUTPUT DESEMBER 2015
USULAN APBD 2017
FINALISASI DATA P3D DI PROVINSI, KAB/KOTA
SERAH TERIMA P3D 2016
I
35 DIT. SUPD II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
TAHAPAN KEGIATAN PENGALIHAN URUSAN PEMERINTAHAN
Agustus Desember 2015 Melakukan pendataan P3D
Jan - Mei 2015 Penyusunan surat edaran
Juni – Juli 2015 Penyatuan pemahaman antara K/L terkait, Mendagri, Menkeu, dan Kepala BKN
Januari – Februari 2016 Pemantauan Data P3D
Januari – Februari 2016 Validasi Data P3D
Ket:*Jika Kemendagri akan mengeluarkan surat edaran, kemendikbud akan menyampaikan draft sebagai bahan SE Kemendagri.
36
Koordinasi/Bimtek/ Workshop Asistensi: • Dinas Provinsi • Dinas Kab./Kota • Pusat (Kemendageri dan K/L terkait)
Maret 2016 Pelaksanaan serah terima P2D
Oktober 2016 serah terima berita ac ara P2D DIT. SUPD II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
SK TIM P3D
37 DIT. SUPD II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
38 DIT. SUPD II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
39 DIT. SUPD II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
40 DIT. SUPD II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
ISSUE TERKAIT P3D Pengalihan Personil • Daerah mempertanyakan kejelasan status kepegawaian bagi PNS maupun Non PNS; Banyak PNS yang tidak bersedia untuk dipindah tugaskan ke Pusat karena mekanisme pengaturannya masih belum jelas; Terjadinya kekosongan jabatan stuktural apabila terjadi pengalihan
Asset Beberapa daerah mengahadapi permasalahan terkait status kepemilikan lahan seperti sengketa, lahan tidak bersertifikat dan status tanah pinjam pakai. Belum ada penegasan mengenai mekanisme penyerahan pada asset dengan status kondisi dalam rencana pengerjaan dan asset dengan status dana pinjaman (loan); 41 DIT. SUPD II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
DIT. SUPD II DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH