4/15/2013
TOKSIKOLOGI DASAR
H M Bakhriansyah, dr., M.Kes., M.Med.Ed Farmakologi PSPD FK UNLAM Banjarmasin
PENDAHULUAN Pembagian keracunan:
Cara Self poisoning Attempted suicide Accidental poisoning Homicidal poisoning
Jenis bahan kimia
1
4/15/2013
Mula waktu Akut Sub akut/kronis Kronis
Alat tubuh yang dikenai
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA RACUN Jumlah racun Bentuk racun
padat dan besar serbuk halus cair gas
Cara masuk dalam tubuh
IV > IM Luka terbuka > kulit utuh
2
4/15/2013
Fisiologis tubuh
Usia
Reaksi hipersensitif
Kebiasaan
Status kesehatan
PRINSIP PENANGANAN KERACUNAN Mencegah paparan lanjut
racun Lingkungan racun inhalasi Ikat bagian proksimal luka (gigitan serangga/ular) Bilas/mandi
3
4/15/2013
Mengeluarkan racun yang
belum diabsorpsi Rangsang muntah manual Minum banyak air Minum air garam hangat Sirup ipekak Apomorfin
KONTRAINDIKASI PERANGSANGAN MUNTAH Keracunan zat korosif (asam kuat/basa kuat)
BILAS LAMBUNG Keracunan asam kuat/basa kuat
Keracunan minyak tanah
Keracunan striknin
Keracunan striknin Pasien tidak sadar
4
4/15/2013
Antidotum
Mekanis
: albumin telur, zat arang aktif
Kimia : asam lemah, basa lemah, BAL, EDTA, penisilamin, desferoksamin, kombinasi (2 bag serbuk arang, 1 bag asam tanat, dan 1 bag magnesium oksida
Fisiologis
: fisostigmin /neostigmin, nalorfin
Mengeluarkan racun
yang sempat diabsorpsi
Diuretik (furosemid, manitol, HCT) Hemodialisis atau dialisis peritonial
5
4/15/2013
Pengobatan
simptomatik
Posisi trandelenberg Elektrolit dehidrasi berat
Vasopressor
hipotensi Analgetik narkotik nyeri hebat Antipiretik demam
6
4/15/2013
Oksigen dan suction saluran napas
TOKSIKOLOGI KLINIK HM Bakhriansyah Farmakologi PSPD FK UNLAM BANJARMASIN
7
4/15/2013
DAFTAR KOMPETENSI Keracunan makanan (4A) Intoksikasi zat psikoaktif (3B)
KERACUNAN ORGANOFOSFAT Organofosfat banyak
ditemukan pada insektisida, herbisida, antelmintik, dll. OP + AChE ACh
menumpuk
8
4/15/2013
Mortality rate 3-25% Fatalitas tergantung: Senyawa, jumlah, KU pasien, kecepatan penanganan,
Gejala berhubungan
dengan peningkatan kadar Ach CV: bradikardi, hipotensi Respirasi: rinorea, spasme, bronchorea, batuk
GI : salivasi, mual, muntah Sal kemih: inkontinen uri Mata Kelenjar SSP: kejang, bingung
9
4/15/2013
Penanganan Singkirkan paparan Irigasi mata dengan RL atau NaCl 0,9% Arang aktif
Penanganan di RS Awasi ABC
10
4/15/2013
Atrofin sulfat : 1-2 mg
bolus IV, 2 mg setiap 515 menit prn lanjutkan dengan drip Atau glikopirolat Pralidoksim terapi paralisis otot Diazepam terapi kejang.
KERACUNAN ALKOHOL (etanol) Keracunan akut terjadi
pada orang yang belum pernah mengkonsumsi
Pada peminum terjadi
karena kadar yang besar
Gejala: tidak bisa
diam, tidak bisa berdiri tegak, muntah, lesu, tremor, delirium, depresi SSP
11
4/15/2013
Terapi:
Beri napas buatan jika diperlukan Berikan glukosa dan tiamin (B1)
KERACUNAN KLORIN Digunakan di
industri dan rumah tangga Gejala: mual,
muntah (per oral), batuk, tercekik (per inhalasi), delirium, koma
12
4/15/2013
Terapi:
Susu atau antasida
Jangan dilakukan emesis, bilas lambung atau
antidotum asam
KERACUNAN BARBITURAT Gejala: refleks
kurang, depresi napas, koma, shok, pupil kecil dilatasi Terapi: Napas buatan Bilas lambung walau sudah > 4 jam
13
4/15/2013
KERACUNAN ASAM JENGKOLAT Gejala: kolik,
hematuri, oliguri uremia Terapi: Na
Bikarbonat
Anuri terapi sebagai uremia
KERACUNAN MINYAK TANAH Gejala: iritasi
saluran cerna, depresi napas, muntah, aspirasi pneumonia, kejang Terapi simptomatik,
O2 (hiperbarik), antibiotik untuk edema paru
14
4/15/2013
KERACUNAN CO Gas tidak berwarna dan
berbau Dihasilkan: pembakaran
senyawa organik, kompor gas, pemanas ruangan mini & asap kendaraan
Membentuk HbCO sebagai pengganti O2
untuk berikatan dengan Hb hipoksia Gejala klinis: sesak, malaise, lelah koma
tergantung kadar Co dalam darah Pemeriksaan fisik tidak spesifik, cherry
red skin jarang ditemukan.
15
4/15/2013
Penanganan pra RS Jauhkan dari paparan Berikan O2 Tentukan status tanda vital lakukan ABCD
Penanganan di UGD Lakukan pemantauan
tanda vital Lakukan koreksi bila terdapat kelainan (resusitasi) Bila mungkin: berikan oksigen hiperbarik
16
4/15/2013
KERACUNAN KARBONDIOKSIDA CO2: hasil pembakaran, pernapasan,
fermentasi dan pembusukan hewan Gejala: sakit kepala, pusing, kelemahan
otot, depresi napas kematian
Terapi
Singkirkan dari lingkungan terpapar Jaga suhu tubuh agar hangat Jaga tanda vital
17
4/15/2013
KERACUNAN BISA ULAR KOBRA Mortalitas: 5,6-12,6 per
100 rb penduduk (India) Selain lewat gigitan,
racun bisa disemburkan Pembagian: Neurotoksik Kardiotoksik Aktivasi komplemen Toksik pada enzim
Gangguan saraf: Disfungsi SSP, Gangguan mental, Paralisis, Parese dan Kerusakan jaringan Gangguan jantung Disritmia, Hipotensi, Henti jantung Gangguan mata: Blefarospasme, Berair, Kabur,Ulkus kornea, Uveitis, Kebutaan
18
4/15/2013
Penanganan pra RS Jauhkan dari paparan, bawa ke pusat
perawatan terdekat Bantuan napas dan anti racun Identifikasi jenis ular bila mungkin Bebat daerah proksimal gigitan hati-hati! Teknik ini di KI untuk racun yang menyebabkan nekrosis jaringan lokal
19
4/15/2013
Hindarkan:
Insisi dan sedot Pemberian es
Racun pada mata: irigasi dengan air, saline
atau susu.
Penanganan di RS Evaluasi ABC pasien Antiracun monovalen
atau multivalen paling efektif
100-200 ml dalam 5001000 ml saline IV pelan
Racun pada mata :
anestesi lokal tetes mata
20
4/15/2013
Tidak diperlukan antibiotik profilaksis Penghambat kolinesterase (neostigmin,
edrophonium) gangguan neurologis berat berupa kelemahan otot Anafilaktik shok
Gangguan CV (Epinefrin, Dopamin) Antihistamin efektivitas (?) Steroid
Imunisasi tetanus
21