TUMBUH KEMBANG REMAJA Dr. H. Fahrurazi, MKes
RUANG LINGKUP BAHASAN TUMBUH KEMBANG REMAJA
Pendahuluan Perkembangan fisik remaja Perkembangan jiwa Remaja Gizi Remaja dan Masalahnya
HAK-HAK REMAJA
Informasi dan ketrampilan; Akses pada pelayanan pendidikan, kesehatan, rekreasi dan keadilan; Lingkungan yang aman dan mendukung; kesempatan untuk berpartisipasi dan membuat agar suara remaja didengar. (Disampaikan pada Konvensi Hak-Hak Anak 1989)
PROSES PERKEMBANGAN
Selama periode kritis, remaja berda dalam perkembangan pesat. Proses memungkinkan remaja untuk mencapai kemandirian, keamanan,, keteraturan, kepemilikan, hubungan akrab, perasaan sukses, tanggung jawab dan spiritualitas. 3 3
REMAJA ...
s
Letakkan mereka di pusat
Rumah/ keluarga Kelompok sebaya Kelompok muda dan organisasi
Sekolah
•Put them at the centre
Pelayanan Kesehatan
Tempat kerja Kafe Jalanan
REMAJA ...
Perhatikan mereka sebagai perorangan
Pahami kebutuhan khusus mereka
Akui dan beri perhatian kepada opini dan pandangan mereka
Pertimbangkan kepentingan terbaik mereka
Hargai hak mereka, namun ….. Hak dan tanggung jawab orangtua juga harus diperhitungkan
REMAJA…... Mempunyai kapasitas sekaligus menghadapi ancaman Akar masalah remaja •halangan perkembangan dan kesehatan • berasal dari lingkungan sosial mengakibatkan perilaku berisiko, menyebabkan adanya masalah kesehatan dan perkembangan pada remaja di kemudian hari Sebab mendasar: diskriminasi gender dan kemiskinan, pengangguran, urbanisasi dan migrasi, perubahan nilai adat dan norma sosial, perang dan keadaan darurat. Penyebab tidak langsung: pendidikan dan keterampilan yang tidak memadai, kurang akses tehadap informasi dan pelayanan kesehatan, lingkungan yang tidak aman dan kurang mendukung, eksploitasi dan kekerasan
1. Prevalensi anemia pada remaja putri ≥15 tahun : 11.3% (Riskesdas 2007) 2. Pacaran mulai pada usia <12: 5,5% perempuan dan 5.0 % laki-laki (SKRRI2007) 3. Remaja perempuan usia 19 tahun sudah pernah melahirkan: 20,9 % (SDKI 2002-2003) 4. AKB pada perempuan yang melahirkan pada usia < 20 56 per 1,000 KH (SDKI 2007) 5. Perokok aktif laki-laki usia 15 – 19 tahun: 47 % (SKRRI2007) 6. Peminum aktif laki-laki usia15 – 19 tahun: 15,5 % (SKRRI2007)
AVERAGE AGE AT FIRST MARRIAGE In Indonesia
Years 20,8
RESIDENCE Urban
Rural
21,3
18,7
EDUCATION
None Some primary Primary
Some secondary
17,8 18,2 19,5
21,3
Source: Indonesia Demography and Health Survey (SDKI) 2007
Indonesia
Ciri-ciri fisik remaja (1)
Pertumbuhan fisik yang pesat. Pertumbuhan alat genetalia remaja perempuan dan laki-laki berbeda Anak perempuan mulai tumbuh pesat pada usia 10 -12 tahun Sedang laki-laki, mulai tumbuh pesat pada usia 12-14 tahun
PERKEMBANGAN FISIK PADA REMAJA
REMAJA LAKI – LAKI
REMAJA PEREMPUAN
Perubahan Fisik Remaja LakiLaki
PERUBAHAN FISIK PADA REMAJA PRIA Tubuh bertambah berat dan tinggi Tulang wajah tambah panjang dan besar Pundak dan dada tambah besar dan bidang Tumbuh rambut halus di pubis, kaki, tangan, dada, ketiak, wajah
PERUBAHAN FISIK PADA REMAJA PRIA Keringat bertambah banyak = Bau Badan Kulit dan rambut berminyak sehingga menimbulkan jerawat Tumbuh jakun Suara berubah menjadi berat Penis dan Testis membesar Mimpi basah (MB)
MIMPI BASAH
Perubahan Fisik Remaja Perempuan
PERUBAHAN FISIK PADA REMAJA WANITA Tubuh bertambah berat dan tinggi Tumbuh rambut di daerah pubis dan ketiak Kulit dan rambut mulai berminyak sehingga menimbulkan masalah jerawat Keringat bertambah banyak == Bau Badan
PERUBAHAN FISIK PADA REMAJA WANITA Tulang wajah mulai memanjang dan besar Payudara membesar Pinggul melebar Pantat berkembang lebih besar Indung telur berkembang Vagina mulai mengeluarkan cairan Menstruasi
CIRI FISIK?
Ciri-ciri fisik remaja (1)
Pertumbuhan fisik yang pesat. Pertumbuhan alat genetalia remaja perempuan dan laki-laki berbeda Anak perempuan mulai tumbuh pesat pada usia 10 -12 tahun Sedang laki-laki, mulai tumbuh pesat pada usia 12-14 tahun
Ciri-ciri fisik remaja (2)
Pertumbuhan fisik anak perempuan dan laki-laki tidak sejalan dengan perkembangan emosionalnya. Pertumbuhan tinggi remaja dipengaruhi 3 faktor, yaitu: a) b)
c)
genetik (faktor keturunan), gizi dan variasi individu
Perkembangan Jiwa Remaja Perkembangan Jiwa Remaja
Ruang Lingkup Perkembangan Jiwa Remaja
1. 2. 3.
Psikososial Emosi Kecerdasan
KARAKTERISTIK PSIKOSOSIAL REMAJA 1. 2.
3.
Remaja Awal (10 -14 tahun) Remaja Pertengahan (15 – 16 tahun) Remaja Akhir (17 – 19 tahun)
PSIKOSOSIAL REMAJA AWAL 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Meningkatnya kesadaran diri (self consciousness) Perubahan emosi : mudah marah, tersinggung atau agresif Senang bereksperimen dalam berpakaian, berdandan trendy dll. Perilaku memberontak sehingga sering konflik Remaja mempunyai keterikatan dengan kelompoknya Sulit bertoleransi dan berkompromi.
PSIKOSOSIAL REMAJA PERTENGAHAN (1) 1.
2.
3.
4. 5.
Mampu berkompromi, tenang, sabar, lebih toleran untuk menerima pendapat orang lain. Belajar berfikir independen dan menolak campur tangan orang lain termasuk orang tua. Bereksperimen untuk mendapatkan citra diri (positif / negatif) Tidak terfokus pada diri sendiri, mudah bersosialisasi dan tidak lagi pemalu. Membangun nilai, norma dan moralitas
PSIKOSOSIAL REMAJA PERTENGAHAN (2) 6. 7. 8.
Mulai membutuhkan lebih banyak teman dan bersifat solidaritas . Mulai membina hubungan dengan lawan jenis tetapi tidak serius. Mampu berfikir abstrak, berhipotesa dan peduli untuk mendiskusikan atau berdebat terhadap permasalahannya.
PSIKOSOSIAL REMAJA PERTENGAHAN (3) 9. 10. 11.
Meningkatnya keterampilan khusus Minat yang besar dalam seni, olah raga, berorganisasi, dll Senang berpetualang.
PSIKOSOSIAL REMAJA AKHIR 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mulai menggeluti masalah sosial, politik, agama. Mulai belajar mengatasi stress Sulit diajak berkumpul dengan keluarga. Belajar mandiri secara finansial maupun emosional Mampu berhubungan dengan lawan jenis (lebih serius). Merasa sebagai orang dewasa.
PENCARIAN IDENTITAS DIRI Pencarian identitas diri berarti pencarian diri sendiri, dimana remaja ingin tahu kedudukan dan perannya dalam lingkungannya Kemauan yang tidak dapat dikompromikan sehingga mungkin berlawanan dengan kemauan orang lain dan perilaku remaja yang cenderung melepaskan diri dari ikatan orang tuanya.
2. EMOSI Pengertian : Emosi adalah reaksi sesaat yang biasanya muncul dalam bentuk perilaku, sedangkan perasaan adalah sesuatu yang sifatnya lebih menetap.
3. KECERDASAN a.
b. c.
Perkembangan intelegensia berlangsung sampai usia 21 tahun, menyebabkan remaja lebih suka belajar sesuatu yang mengandung logika Imajinasinya dan kreatifitas meningkat Meningkatnya kemampuan dalam: melakukan generalisasi, melihat relasi mengadakan pembicaraan intelektual, senang mengkritik berpikir secara abstrak.
PERKEMBANGAN
& PERTUMBUHAN YANG TERJADI SERINGKALI MENIMBULKAN MASALAH ?
Permasalahan Remaja (1) Sumber permasalahan : 1. individu remaja sendiri : a. Emosi b. Perubahan pribadi c. Kesehatan d. Kebutuhan keuangan e. Perilaku seks f. Persiapan berkeluarga g. Pemilihan pekerjaan & kesempatan belajar. h. Agama dan akhlak
Permasalahan Remaja (2) 2.
lingkungan sosial sekitar remaja a. Keluarga b. Sekolah c. Penyediaan sarana hiburan & olah raga 3. Faktor lain di luar lingkungan dekat remaja a. Mitos b. Kehidupan sosial c. Politik
Akibat masalah yang tidak teratasi dengan baik : Masalah konflik reaksi menarik diri atau melarikan diri ke hal-hal negatif. Stres depresi. Gejala depresi perasaan sedih dan tertekan yang menetap putus asa tidak dapat menikmati kegiatan yang biasa dilakukan.
Kebutuhan GIZI Anak Remaja
GIZI SEIMBANG BAGI REMAJA MENGAPA REMAJA MEMBUTUHKAN ZAT GIZI ? Saat
remaja terjadi pertumbuhan jasmani dan pematangan organ tubuh yang cepat sehingga diperlukan zat-zat gizi yang cukup, baik jumlah maupun macamnya
Angka Kecukupan Gizi 1. Remaja perempuan 10 – 18 tahun dengan berat mulai 37 – 50 kg dan tinggi badan 145 – 154 cm membutuhkan energi dari karbohidrat dan lemak 2050 -2200 Kkal, protein 50 -57 gram. 2. Remaja laki-laki 10 – 18 tahun dengan berat badan mulai 35 – 55 kg dan tinggi badan 138 – 160 cm membutuhkan energi dari karbohidrat dan lemak 2050 – 2600 Kkal, protein 50 – 65 gram.
Bahan Makanan Penukar Ada 7 kelompok bahan makanan penukar yang disebut 1 satuan penukar: 1.Kelompok
6.Kelompok
sumber karbohidrat. sumber protein hewani. sumber protein nabati sayuran buah-buahan susu
7.Kelompok
minyak
2.Kelompok 3.Kelompok 4.Kelompok 5.Kelompok
1. Kelompok sumber karbohidrat.
Bahan makanan ini digunakan sebagai makanan pokok, tiap 1 satuan penukar mengandung: 175 kalori, 4 gr protein dan 40 gr karbohidrat. Bahan makanan
Berat dalam Gr
Ukuran Rumah Tangga
Nasi
100 ½ gelas
Kentang
200 2 biji sedang
Singkong *)
100 1 potong sedang
Ubi
150 1 biji besar
Biskuit meja
50 4 buah
Roti pitih
80 4 iris
Tepung beras
50 8 sendok makan
Mie basah
100 1½ gelas
Mie kering
50 1 gelas
Bihun
50 ½ gelas
2. Kelompok sumber protein hewani Bahan makanan ini digunakan sebagai lauk hewani, tiap 1 satuan penukar mengandung: 95 kalori, 10 gr protein dan 6 gr lemak. Bahan makanan
Berat dalam Gr
Ukuran Rumah Tangga
Daging sapi
50 1 potong sedang
Daging ayam
50 1 potong sedang
Hati sapi
50 1 potong sedang
Telur ayam biasa
75 2 butir
Telur ayam negeri
60 1 butir besar
Ikan segar
50 1 potong sedang
Ikan teri
25 2 sendok makan
Bakso daging
100 10 biji besar
3. Kelompok Sumber Protein Nabati
Bahan makanan ini digunakan sebagai penukar lauk nabati, tiap 1 satuan penukar mengandung: 80 kalori, 6 gr protein, dan 8 gr karbohidrat Bahan makanan
Berat dalam Gr
Ukuran Rumah Tangga
Tahu
2½ sendok 25 makan
Tempe
50 2 potong sedang
Kacang hijau
2½ sendok 25 makan
4. Kelompok Sayur-sayuran
Bahan Makanan ini digunakan sebagai sumber vitamin terutama karotin, vitamin C dan mineral (kalsium, zat besi, zat fosfor). Hendaknya digunakan campuran dari daun-daunan seperti: bayam, kangkung, daun singkong dan sebagainya dengan kacang panjang, buncis, wortel, jagung dan sebagainya. Sayuran campur 100 gram banyaknya = 1 gelas (setelah dimasak dan ditiriskan).
5. Kelompok Buah-buahan
Bahan makanan ini digunakan sebagai sumber vitamin terutama karotin, vitamin B1, B6, C dan mineral. 1 satuan penukar mengandung: 40 kalori dan 10 gr karbohidrat. Bahan makanan Alpokat Jeruk manis Nanas Pepaya
Berat dalam Gr
Ukuran Rumah Tangga
50 ½ buah besar 100 2 buah sedang 75
1/
6
buah sedang
100 1 potong sedang
Pisang ambon
50 1 buah sedang
Rambutan
75 8 buah
Semangka
100 1 potong besar
6. Kelompok susu
Bahan makanan ini digunakan sebagai sumber vitamin A, Niacin, Protein, lemak serta mineral kalsium dan fosfor.
Bahan makanan Susu sapi Tepung susu/Full cream
Berat dalam Gr
Ukuran Rumah Tangga
200 1 gelas
25 5 sendok makan
7. Kelompok minyak Satu satuan penukar minyak mengandung : 45 kalori dan 5 gr lemak. Bahan makanan
Berat dalam Gr
Ukuran Rumah Tangga
Minyak goreng
5 ½ sendok makan
Margarin
5 ½ sendok makan
Kelapa
30 1 potong kecil
Kelapa parut/santan
30 5 sendok makan
Masalah gizi pada remaja 1. 2. 3. 4.
Anemia KEK (Kurang Energi Kronik) Gizi Kurang dan Gizi Lebih (ganda) Perilaku Gizi Yang Salah
TANDA-TANDA ANEMIA Tanda-tanda fisik yang mudah dikenali pada remaja yang menderita anemia gizi besi dikenal dengan 5 L yaitu : Letih, Lemah, Lesu, Lelah, Lalai. Selain itu sering disertai dengan keluhan pusing dan mata berkunang-kunang
Batas anemia, apabila Hb : Anak usia sekolah Wanita dewasa Ibu hamil Laki-laki dewasa % Ibu menyusui
< 12 gram % < 12 gram % < 11 gram % < 13 gram < 12 gram %
PENANGGULANGAN ANEMIA GIZI BESI Minum 1 (satu) Tablet Tambah Darah (TTD) setiap minggu Makan makanan yang kaya zat besi terutama dari sumber hewani. Makanan sebagai sumber zat besi yang baik berasal dari hewani seperti: hati sapi, hati ayam, daging, ikan, telur, dll.
Kurang Energi Kronik (KEK) Pengertian: Kurangnya konsumsi zat gizi khususnya sumber karbohidrat yang terus menerus
MENGUKUR WUS KEK DENGAN MENGGUNAKAN LILA
Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) untuk mengetahui risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) wanita usia subur terutama remaja putri. Alat ukur LILA adalah pita LILA atau jika tidak tersedia dapat digunakan pita sentimeter/metlin yang biasa dipakai penjahit pakaian. Batas ambang dikatakan KEK apabila ukuran LILA < 23,5 cm atau dibagian merah pada pita LILA. Bila ukuran LILA < 23,5 cm, artinya remaja putri mempunyai risiko KEK.
Cara mengukur KEK dengan menggunakan LILA Pengukuran dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau kencang. Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah dilipat-lipat, sehingga permukaannya sudah tidak rata.
KRITERIA MAKANAN SEHAT TERDIRI DARI MENU SEIMBANG BERSIH TIDAK MENGANDUNG ZAT BERBAHAYA MURAH DAN MUDAH DIDAPAT MEMENUHI SELERA
MENGHITUNG BERAT BADAN IDEAL (BBI) DENGAN INDEK MASA TUMBUH (IMT)
Berat Badan ( Kg )
NILAI BBI =
_______________ { Tinggi Badan (m) } 2
ARTI DARI NILAI HASIL PERHITUNGAN : NILAI < 17 17 – 18,5 18,6 – 25 25,1 – 27 > 27
KURUS BERAT KURUS NORMAL GEMUK RINGAN KEGEMUKAN
Contoh: cara menghitung IMT Eko seorang remaja dengan tinggi badan 148 cm mempunyai berat badan 38 kg, maka IMT Eko adalah : 38
= 17,3
1,48 x 1,48 artinya status Eko adalah kurus tingkat ringan
CARA MENGUKUR BERAT DAN TINGGI BADAN
Makin beragam makanan makin baik mutunya
Makan makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan
Makan makanan yang cukup mengandung zat tenaga agar dapat melakukan aktifitas sehari-hari
Konsumsi energi yang berlebihan akan menyebabkan kegemukan dan akan memicu timbulnya berbagai penyakit
Batasi konsumsi lemak dan minyak untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol darah
Penggunaan minyak
dianjurkan < 1 sendok makan Sehari
Kekurangan Zat Besi Dapat Menyebabkan Kurang darah/Anemia Gizi
Kekurangan Kalsium berkelanjutan Dapat menyebabkan pengeroposan tulang (Osteoporosis)
Dianjurkan Menggunakan Garam Dapur < 1 Sendok Teh/hari dan Gunakan garam Beryodium
Sumber Natrium terdapat dalam Makanan yang diawetkan
Banyak Mengkonsumsi makanan Sumber Vitamin Dapat Mencegah resiko penyakit Jantung
Banyak Mengkonsumsi Makanan Berserat dapat mencegah Penyerapan Kolesterol dalam Usus
Minumlah 2 Liter atau 8 Gelas air setiap hari untuk Menghindari Kekurangan Cairan tubuh dan Penyakit batu Ginjal
Minuman Beralkohol Dapat Menghambat Proses Penyerapan zat gizi dalam tubuh
Gizi Kurang dan Gizi Lebih 1.
Gizi Lebih Kondisi yang diakibatkan oleh asupan makanan yang melebihi kebutuhan tubuh. Kelebihan tersebut disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk lemak, sehingga mengakibatkan seseorang menjadi gemuk. Akibat buruk dari gizi lebih berisiko mengalami penyakit degeneratif seperti : penyakit jantung, diabetes, darah tinggi, dll.
Gizi Kurang dan Gizi Lebih 2. Gizi Kurang
Kondisi yang diakibatkan oleh asupan makanan yang kurang dari kebutuhan tubuh. Akibat gizi kurang berisiko mengalami penyakit-penyakit infeksi seperti : TBC, dll.
Cara menurunkan berat badan yang dianjurkan (1) Diet:
1.
a. b. c. d.
e. f.
Makan teratur (2 atau 3 kali sehari) dengan gizi seimbang Kurangi jumlah makanan terutama sumber energi Kurangi makanan yang berminyak, berlemak atau bersantan karena memberikan energi yang tinggi Kurangi konsumsi gula dan makanan yang manis, karena makanan tersebut juga menghasilkan energi yang tinggi Makan banyak sayuran dan dan buah-buahan yang mengandung tinggi serat Hindari minuman beralkohol karena merupakan sumber kalori dan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan
Cara menurunkan berat badan yang dianjurkan (2) 2.
Olahraga dan kegiatan fisik: a. b. c.
Olahraga secara teratur selama ½ -1 jam minimal 3 kali seminggu Pilihlah olahraga yang sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan Tingkatkan kegiatan fisik sesuai yang dilakukan sehari-hari
Perilaku Gizi Yang Salah (1) 1.
2.
Remaja lebih suka makan jajanan yang kurang bergizi seperti goreng-gorengan, coklat, permen dan es, sehingga makanan yang beraneka ragam tidak terkonsumsi. Remaja sering makan di luar rumah bersama teman-teman, sehingga waktu makan tidak teratur yang berakibat terganggunya sistem pencernaan (gangguan maag atau nyeri lambung).
Perilaku Gizi Yang Salah (2) 3.
4.
Remaja sering tidak makan pagi sehingga mengalami lapar dan lemas (kemampuan menangkap pelajaran menurun, semangat belajar menurun, keluar keringat dingin, kesadaran menurun sampai pingsan). Remaja putri sering menghindari beberapa jenis bahan makanan seperti telur dan susu. Susu dianggap minuman anak-anak atau dihubungkan dengan kegemukan. Akibatnya kekurangan protein hewani, sehingga pertumbuhan badannya tidak optimal.
Perilaku Gizi Yang Salah (3) 5.
Standar ”langsing” tidak jelas untuk remaja. Banyak remaja putri menganggap dirinya kelebihan berat badan atau mudah menjadi gemuk, sehingga sering melakukan diet yang salah seperti: membatasi atau mengurangi frekuensi dan jumlah makan secara drastis, sehingga mengakibatkan pusing, lemas, keringat dingin menurunkan berat badan secara cepat yaitu lebih dari 2 kg per bulan mengandalkan makanan formula/ siap saji yang gizinya tidak seimbang menggunakan obat-obatan atau bahan penurun berat badan tanpa pengawasan tenaga medis