MARI BERKENALAN d engan
TUMBUH KEMBANG ANAK
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
Menggosok Gigi: Indikator Tumbuh Kembang Anak? Gagalnya Pembentukan Karakter oleh Lingkungan
Segudang Manfaat Merangkak
04 06 07
Toilet Training sebagai Saatnya Belajar Mandiri?
11 13
Tim Solid Kunci Keberhasil an Program Terapi ABK
09
Ayo Mengenal Kasus SPD #apa ya?
Liburan Bagi Tumbuh Kembang Anak? Kondisi yang Tak Dapat dih
15
Menjadi Orang Tua memang Tidak Ada Sekolahnya
18
Tegas itu BUKAN Memarahi. Gangguan Belajar akibat Gagalnya Pendidikan Karakter di Rumah Gangguan Belajar akibat Gagalnya Pendidikan Karakter di Rumah Ketahui Kasus Dispraksia Communication DisordeR
16
indari untuk Pola Asuh Ana
22 23
k
19 20 21 29
(VB) Therapy)? Apakah Terapi Perilaku Verbal (Verbal Behavior Ketahui Tentang Sensor i Int
egrasi!
31
Kerjasama:
Catatan:
RS Meilia Cibubur dan YAMET Child Development Center
Klinik Tumbuh kembang YAMET di RS Meilia, ditangani oleh dr Tri Gunadi, AmdOT, SPsi
2
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
Prakata:
A
nak adalah anugerah terindah bagi sebuah
keluarga, menjadi perhiasan yang sangat tidak ternilai bagi kedua orang tua, maka menjaga serta membimbing fase kehidupan dalam masa tumbuh kembangnya adalah sebuah tanggung-jawab yang terbilang besar bagi orang tua. Buku kecil ini hadir untuk memebrikan informasi berharga tentang hal-sederhana yang menjadi keeharian kita dan berkaitan dengan fase tumbuh kembang anak-anak yang kita cintai.
Selamat membaca.
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
3
Menggosok Gigi: Indikator Tumbuh Kembang Anak?
Kapan anak harus sudah bisa menggosok gigi sendiri? Saat anak usia 2 tahun
B
oleh tidak saat anak usia 2 tahun masih di gosok gigikan? Tidak, orang tua harus mengajarkan anak melakukan sendiri, dan orang tua hanya boleh membilas dan menekankan kepada anak bahwa kamu gosok gigi sendiri, ibu atau ayah atau mbak atau pembantu mengaatakan dengan jelas “ayo kalau sudah selesai sekarang bunda bilas”, hal ini berpengaruh pada mindset anak supaya tidak ketergantungan tapi mandiri.
Apa yang harus di ajarkan pada anak?
4
1
Mengapa harus menggosok gigi: terangkan bila menggosok gigi gunanya utk menjaga kesehatan gigi, gigi perlu di rawat, baunya segar, gigi tetap putih dll.
2
Apa yang terjadi bila malas mengosok gigi: terangkan tentang kuman yang berkembang selama sisa makanan menyelinap di antara gigi, dll
3
Urutan menggosok gigi
4
Tehnik yang benar
5
Ketrampilan motorik halus (kekuatan otot halus, koordinasi, dll)
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
Apakah ayah bunda tahu fakta menggosok gigi berhubungan dengan kemampuan: Kemampuan motorik halus Kemampuan kemandirian di kemudian hari Kemampuan menjaga kebersihan diri dan lingkungan Kemampuan menggigit dan mengunyah makanan Kemampuan makan apa saja dan tidak pilih pilih makanan Kemampuan bicara dan artikulasi bicara Jadi terutama bagi anak berkebutuhan khusus WAJIB orang tua melatih kemampuan menggosok gigi sejak awal
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
5
Gagalnya Pembentukan Karakter oleh Lingkungan
E
fek gagal pembentukan karakter oleh lingkungan rumah sebagai sekolah nya pertama anak antara lain anak jadi:
1. Males (baik melakukan aktovitas motorik kasar, motorik halus, bicara, menjawab pertanyaan dan soal, males berpikir, males mengingat, males menulis) 2. Kurang tangguh 3. Mudah menyerah 4. Males, dll Bahkan anak yang tadi di assessment usia nya 10 tahun mau ke 11 tahun dan blm bisa melabel angka dan melabel huruf sehingga tidak bisa baca, math dan menulis. Ayo jangan sampai terlambat mendapatkan penanganan kalau anak mengalami kendala tumbuh kembang.
6
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
Segudang Manfaat Merangkak
K
etahui manfaat merangkak bagi anak
1. Melatih koordinasi Merangkak membutuhkan koordinasi otak, pandangan mata dan gerakan terutama otot-otot lengan dan paha. 2. Meningkatkan keterampilan motorik kasar Merangkak melatih dan menguatkan otot-otot terutama otot-otot leher, lengan, paha, perut, pinggang, dan persendian-persendian. 3. Meningkatkan keterampilan spasial Dengan merangkak anak memiliki persepsi jarak dan ruang sejak ia lahir, namun masih dalam tingkat terbatas, sehingga benda apapun yang jauh terasa sama jauhnya. Saat mulai merangkak, anak mulai belajar mengkalibrasi posisi benda-benda di sekitarnya.
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
7
4. Mengenal lingkungan, saat bergerak merangkak anak lebih memperhatikan apa yang dilihatnya daripada jika dia digendong. 5. Membuat keputusan Perjalanan melintasi ruangan, selain memerlukan konsentrasi dalam mengarahkan dan menemukan lokasi, juga penuh tantangan. Jika dia mendapat hambatan, ia harus memutuskan apakah akan melanjutkan, berhenti atau berbalik. Anak dengan pengalaman yang cukup akan mengetahui kapan harus mengurangi kecepatan atau kapan harus berhenti. 6. Mengembangkan emosi Ketika kita melarang anak merangkak ke arah tertentu mungkin membuatnya frustasi dan marah. Demikian pula jika ia dapat meraih sesuatu yang diinginkannya, mungkin membuatnya riang dan tertawa. 7. Belajar mandiri Jika sudah bisa merangkak, anak mungkin akan mengambil sendiri mainan yang diinginkannya tanpa harus meminta. Setelah bisa merangkak, anak tetap merasa nyaman walaupun jauh, sehingga adakalanya kita cukup memantaunya sambil melakukan aktivitas lain. 8. Meningkatkan kemampuan komunikasi Merangkak membantu anak mengembangkan dan memahami bahasa verbal. Saat menjaga anak yang sedang merangkak, kita akan sering memanggil, melarang, atau menyuruhnya melakukan sesuatu.
Yuk jadi Ayah Bunda yang peduli dengan fase usia tumbuh kembang anak kita.
8
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
Toilet Training sebagai Saatnya Belajar Mandiri?
L
atihan pada anak yang berhubungan dengan toileting, baik itu kebersihan diri, kemandirian pipis dan Pup.
Kendala terbesar pada anak berkebutuhan khusus pada kemampuan toileting adalah: 1. Memberitahukan tanda mau pipis atau pup 2. Mengontrol pipis dan pup sehingga akhirnya ngompol, pipis di celana atau pup di celana 3. Pada beberapa anak karena kesalahan orang tua atau lingkungan malahan mau nya atau bisa nya pup kalau di pakaikan celana atau bisa pup kalau di pakaikan daipers atau bisa nya pup kalau jongkok deket sofa, dll Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh orang tua adalah: 1. Orang tua tidak pernah memberikan pelajaran Toilet Training sejak dini 2. Memberikan diapers bablas dari usia sebenarnya. Aturan pemakaian diapers seharus nya seminimal mungkin dipakaikan. Pemakaian diapers di siang hari hanya boleh sampai usia 2 tahun dan pemakaian diapers dimalam hari hanya boleh sampai usia 4 tahun. 3. Jangan sekali sekali memakaikan diapers meskipun dalam perjalanan naik mobil atau sdg di tempat eyanknya (kalau dalam perjalanan ya rencanakan secara regular berhenti untuk pipis)
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
9
Apa yang harus dilakukan toilet training? 1. Assessment masalah toilet problem yaitu pipis atau pub. Masalah pipis harus di identifikasi apakah masalahnya ngompol di malam hari atau pipis bocor di siang hari 2. Melihat pola masalah misal nya pipisnya setiap befapa jam sekali 3. Mencatat jam bocor pipis 4. Pengaturan asupan dan salah satunya adalah mengatur minum nya, harus cukup dan tidak kurang atau lebih. 5. Mulai melakukan toilet training pada anak, langkah yang pertama adalah dibiasakan membawa ke toilet setiap waktu sesuai jadwal pola yang sudah di analisa dari pola pipis anak, mengatur asupan, membuat toilet terang dan nyaman bagi anak, mengatur aktifitas motorik kasar dengan baik karena anak kecapean bisa membuat ngompol kembali, menyelesaikan masalah sensori (misalnya jijik terhadap basah dll) spt kasus yang ada di gambar diatas anak selalu jijik saat memasuki kamar mandi sehingga terlihat jinjit kakinya
Semoga bermanfaat Ayah Bunda Yameter’s
10
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
Tim Solid Kunci Keberhasilan Program Terapi ABK
S
iapa sajakah tim tsb?
1. Tim di rumah atau keluarga A. Human (orang orang nya termasuk ayah, ibu, kakek, nenek, pembantu, dll). Masalah Human ini tidak boleh dianggap sepele, meskipun terlihat sepele, karena meskipun ayah bundanya bagus eh.....kakek dan nenek nya yang manjain, jadi harus sepakat dalam pola pengasuhan) B. Non human: termasuk di dalam nya adalah stop Gadged dan elektronik visual (TV VCD HP Ipad Komputer Youtube dan games) terutama senin sd jumat atau wajib stop total bagi anak
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
11
yang terdapat gangguan ngoceh karena teracuni oleh elektronik visual tsb. 3. Tim Center Tumbuh Kembang dan terapi nya ( konsultan, dokter, psikolog, terapis, admin, adannya fase pendiagnonasaan dan ssessment perkembangan yang jelas oleh ahlinya, adanya pembuatan RPT - rancangan program terapi oleh Tim, adanya Re evaluasi oleh Tim dan per masing masing terapi, dll) 4. Tim sekolah (kebijakan darinkeplaa yayasan dan kepala sekolah, design sekolah yang tepat, inklusi atau tidak, adanya assessment atau tidak, adanya IEP - individual educational programe atau tidak, ada atau tidaknya departement LSD - learning support dept/unit inklusi, ada shadow teacher atau tidak saat dibutuhkan, adanya re evaluasi, dll) Percayakan Terapi Gangguan Tumbuh Kembang Anak Anda ke Klinik YAMET
12
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
Ayo Mengenal Kasus SPD #apa ya?
A
pa itu SPD? SPD adalah singkatan kata Sensory Processing Disorder dimana gangguan proses neurological yang berakibat pada kemampuan otak untuk memproses sensori, dimana ada 7 sensori yang harus di olah supaya manusia atau seorang anak dapat berfungsi secara normal Apa 7 sensori itu? 1. Vestibular (keseimbangan) 2. Tactile (raba) 3. Proprioceptif (otot dan sendi) 4. Visual 5. Auditory 6. Pengecapan 7. Penciuman (pembau) SPD ada banyak tipe, tapi kasus hari ini yang akan saya terangkan hanya 1 jenis saja, berhubungan dg kasus yg ada di anak (dalam foto diatas) Anak tsb mengalami gangguan SPD (sensory processing disorder)
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
13
tipe SMD (sensory modulation disorder) jenis SOR (sensory over responsif). Anak dengan tipe ini sering disebut oleh orang awam “lebay” karena sangat sensitif dengan rangsangan stimulus sensori. Pada kasus diatas anak menjadi sangat cemas terhadap stimulus vestibular (keseimbangan) yaitu semua hal yang melibatkan ketinggian, perubahan posisi, gerakan cepat dan meluncur. Karakteristik anak seperti ini jelas kelihatan cemas dan selalu waspada bisa bertemu dengan lingkungan baru dan orang baru. Ketakutan yang luar biasa terhadap perubahan lingkungan shg takut ayunan, takut prosotan, dll. Orang yang tidak mengetahui dianggap ayunannya ada setan nya. Dan hal ini akan menyebabkan anak tidak bisa menyerap apapun dari lingkungan karena anak jadi tidak konsentrasi. Jadilah Orang Tua yang selalu menjadi pendamping tumbuh kembang anak kita.
14
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
Liburan Bagi Tumbuh Kembang Anak?
M
usim liburan anak anak sudah tiba, mari susun aktivitas mereka dengan baik, ganti jadwal rundown yang biasa di saat ada kegiatan sekolah (jadwal tertulis bagi yang bisa baca dan jadwal tergambar bagi anak anak yang masih blm bisa baca) Kegiatan harus lengkap utk setiap aspek perkembangan anak, JANGAN terjebak dengan hanya kegiatan gadget atau elektronik visual saja (TV VCD Hp Ipad Tab Komp Youtube games PS dll) Tapi harus rata setiap aspek perkembangan, apa saja? 1. Aspek sensori: raba / tekstur (main di lumpur, slime, dll), keseimbangan (panjatan, ayunan, flying fox, sepeda, dll), proprioseptive (mendorong, menarik, dll) 2. Motorik kasar (melompat, main bola, main tali, dll) 3. Aspek motorik halus : menulis, mewarnai, membuat prakarya, membuat kerajinan tangan, membuat robot robotan, origami, dll. 4. Aspek motorik oral : main tiup bubble, main biola, main pianika, dll 5. Aspek bicara dan bahasa; menyanyi, membuat cerita liburan sekolah, menuliskan daftar liburan kemana saja, dll 6. Aspek koqnitif: membaca novel, komik, dll 7. Aspek akademik: baca tulis hitung dinaplikasikan dalam liburan ( belanja ke supermarket harus membuat rancangannya dan menceklis dan menghitung pengeluarannya berapa) Ayo bersemangat Ayah Bunda t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
15
Kondisi yang Tak Dapat dihindari untuk Pola Asuh Anak
P
ola pengasuhan authoritative memang yang paling ideal, tetapi mungkin adakalanya orang tua tak mampu menerapkan pola ini dengan sepenuhnya. Terutama pada saat emosi orang tua sedang tidak stabil. Saat mengalami kondisi emosi negatif, orang tua cenderung bersikap lebih otoriter terhadap anak. Atau, bisa jadi saat sedang merasa senang karena bisnisnya berhasil, orang tua cenderung bersikap agak permisif terhadap anaknya. Kondisi ini, menurut Mayke, masih manusiawi karena memang emosi manusia cenderung naik turun. “Yang penting, sikap orang tua masih dalam situasi terkontrol, maksudnya segera menyadari dan kembali pada rambu-rambu yang telah ditetapkan,” tambahnya. Namun, ada kemungkinan dalam kondisi tertentu orang tua memang harus bersikap tegas bila berhubungan dengan keselamatan jiwa anak atau orang lain. Misalnya ketika anak ingin bermain kabel yang dialiri
16
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
listrik. Bila hal ini didiamkan, tentu dapat membahayakan jiwanya. Mau tidak mau orang tua harus bersikap otoriter. Katakan, tidak kepada si anak bahwa hal itu tidak boleh dilakukannya. Selanjutnya, untuk tidak mematahkan semangat atau keinginan anak bereksplorasi, carikan alternatif. Misalnya, berikan kabel lain yang tidak berhubungan dengan listrik. Jangan lupa, berikan alasan kenapa bermain kabel yang tertancap ke stop kontak dilarang. Pada saat anak sedang sakit pun, pola pengasuhan demokratis tidak dapat diterapkan sepenuhnya. Pertimbangan kesehatan anak menjadi yang utama. Untuk itu, orang tua hendaknya memperhatikan seberapa berat dampak yang bakal ditimbulkan bila tetap menerapkan pola pengasuhan seperti biasa.
Khusus untuk anak bertipe sulit dan slow to warm up, memang dibutuhkan ketahanan fisik, kesiapan mental dan kedewasaan orang tua. Selama mengasuh anak-anak dengan temperamen yang cenderung menyulitkan itu. Berarti orang tua harus lebih keras dalam berupaya. t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
17
Menjadi Orang Tua memang Tidak Ada Sekolahnya.
• Menjadi orang tua yang sebenarnya membutuhkan kesungguhan hati dari kesiapan fisik, finansial, mental dan kesiapan tsb akan mempengaruhi apakah akan menjalani hari demi hari bersama sang buah hati penuh makna dan belajar. • Belajar tidak bisa langsung praktik kalau tidak mengerti teori nya. • Ayo ayah dan bunda memahami labih jauh perjalanan perkembangan sang buah hati. • HARUS tahu dan WAJIB tahu tahapan perkembangan normal nya • Ada 4 tahapan yang harus dipantau oleh orang tua: 1. Perkembangan motorik kasar 2. Perkembangan motorik halus 3. Perkembangan bicara & bahasa 4. Perkembangan sosialisasi & kemandirian • Bila ada masalah keterlambatan perkembangan jangan disepelekan • Tidak ada lagi istilah: dulu bapaknya juga terlambat kok, dia kan anak laki laki jadi jalan duluan dan biacaranya terlambat, dll
• Segera periksakan bila sudah melewati batas toleransi 6 bulan keterlambatan
18
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
Tegas itu BUKAN Memarahi.
Mengajarkan kedisiplinan pada anak tidak harus dengan bentakan.
O
rang tua harus mengajarkan KEDISPLINAN dan kedisiplinan pada anak ibarat anak berjalan pada jalan dimana jalan itu harus berada di track yang benar (tranck itu disebut ATURAN atau jadwal anak, anak itu harus mempunyai jadwal supaya terbentuk namanya regulasi diri atau disebut sebagai SELF REGULATION) Cara pengajaran anak tahu aturan adalah menggunakan level bantuan dari orang dewasa. Misal nya anak disuruh mandi (kita menyuruh mandi dengan cara verbal hanya boleh sampai 3 x pengulangan “ayo mandi” Bila sdh 3x orang tua harus mengajarkan anak lewat bantuan 1. Bantuan paling maksimal namanya full fisical prompt 2. Bantuan yang lebih tinggi levelnya adalah parsial fisikal prompt 3. Bantuan yang lebih tinggi lagi adalah modeling 4. Gestural 5. Visual (no 5 dan no 6 ini boleh di balik atau mana yang dahulu melihat kondisi anak dan jenis kegiatan) 6. Verbal 7. Anak mandiri tanpa di bantu
Anak Anda punya masalah Kedisiplinan? Konsultasikan ke klinik YAMET di RS Meilia saja
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
19
Gangguan Belajar akibat Gagalnya Pendidikan Karakter di Rumah
A
kibat gagalnya pendidikan karakter dirumah anak mempunyai ciri ciri:
1. Rendahnya disiplin 2. Rendahnya tanggung jawab 3. Mudah menyerah 4. Kurang effort atau effortless 5. Adversity quotion yang buruk atau anak tidak tekun menjalani tugas sulit atau dalam kondisi yang sulit 6. Anak kurang atau tidak jujur 7. Tidak tangguh 8. Kurang dalam self kontrol 9. Kurang empaty 10. Kurang berhati nurani 11. Kurang dalam kindness 12. Cenderung impulsif / keras kepala dan bahkan membangkang Dan baru seumur umur hari ini saya ditampar oleh anak 7th dan sambil nunjuk nunjuk wajah saya dan tuh amak berkata “aku ngga mau tahu, kamu mau apa?” Astagfirulloh tuh apa yang sdh diajarkan orang tua nya ya?
Ayo jangan terlambat membenahi pendidikan karakter berbasis di rumah karena rumah adalah sekolah pertama anak anak kita.
20
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
Gangguan Belajar akibat Gagalnya Pendidikan Karakter di Rumah Bernyanyi sebagai bagian Terapi Verbal
B
anyak anak berkebutuhan khusus mendapatkan kemampuan verbal pertama kali setelah berulang ulang mendengar orang tuanya menyanyi dan akhirnya menirukan dari mulai irama sampai akhirnya mampu mengujar dengan jelas dengan sebuah nyanyian...tapi ingat ya nyanyiannya bahasa Indonesia Ayo latih menyanyi anak anak berkebutuhan khusus dimulai sejak belum mampu verbal sampai akhirnya bisa verbal Ujung dari menyanyi ini adalah : 1. Terstimulus nya otak kanan 2. Meningkatnya kemampuan bahasa verbal dan pemahaman kata yang di ucapkan atau nyanyikan 3. Terbentuk nada dengan baik 4. Menghilangkan robotic voice bagi anak anak autisma 5. Terbentuk fleksibilitas bicara - motorik kasar - halus - oral jadi lebih fleksibel dan akhirnya berpengaruh pada fleksibilitas perilaku.
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
21
Ketahui Kasus Dispraksia
A
pa itu Dispraksia? Dispraksia asal kata nya adalah dis = ketidak mampuan dan praksis = perencanaan gerak
Jadi Dispraksia adalah ketidakmampuan merencanakan gerak Anak yang mengalami dispraksia akan mengalami kesulitan dalam merencanakan gerak 1. Gerak motorik kasar 2. Gerak motorik halus 3. Gerak motorik oral 4. Verbal Sehingga ujung ujung nya anak kesulitan merencanakan kemampuan verbal (ide, merencanakan dan melaksanakan) Anak paham kata tapi sulit mengucapkan, seringkali anak salah pengucapan dan mempunyai kendala praksis bicara dan artikulasi bicara. Anak mau mengucapkan segitiga jadi setegiga Latihan di depan kaca adalah salah satu bantuan membuat anak membuat kontrol gerak terhadap tubuhnya anak. 1. Senam di depan kaca (motorik kasar) 2. Membuat jumlah jari 2 /3/4 di depan kaca (motorik halus) 3. Mengucapkan kata secara perlahan di depan kaca untuk membentuk artikulasi dengan benar.
22
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
Communication Disorder
A
nak dengan gangguan berkomunikasi dikenal dengan gangguan perkembangan bicara dan bahasa dimana mengalami masalah dalam memproduksi wicara untuk berkomunikasi atau memahami percakapan dengan orang lain. Penggolongan menurut DSM V dibagi menjadi 5 : language disorder, speech sound disorder, childhood onset fluency disorder (stuttering), social (pragmatic) communication disorder, dan unspeciaed communication disorder.
1. Language Disorder Kriteria Diagnosa A. Kesulitan yang persisten pada penggunaan bahasa sebagai modalitasnya (misalnya: berbicara, menulis, bahasa isyarat, dll) yang
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
23
diakibatkan oleh adanya deficit pemahaman dan produksi suara, termasuk didalamnya antara lain: 1. Berkurangnya kosa kata (pengetahuan kata dan penggunaannya). 2. Keterbatasan struktur kalimat (kemampuan menggunakan kata dan menyusun kata menjadi kalimat berdasarkan aturan bentuk dan grammar kata). 3. Ketidakmampuan dalam bercerita (kemampuan anak untuk menggunakan kosa kata dan menghubungkan antar kalimat tersebut untuk menjelaskan atau menggambarkan sebuah topic atau beberapa kejadian menjadi sebuah percakapan). 4. Kemampuan bahasa rata rata dibawah dari usia, sehingga mengalami kesulitan fungsional berkomunikasi secara efektif, berpartisipasi secara social, pencapaian akademik, performance okupasi, secara individu ataupun beberapa kombinasi. 5. Onset gejala pada masa usia awal perkembangan. 6. Keseulitan bukan diakibatkan adanya gangguan pendengaran dan sensori lainnya, disfungsi motor, atau kondisi saraf yang lain, dan bahkan bukan karena adanya gangguan keterbelakangan mental atau gangguan perkembangan secara global.
2. Speech Sound Disorder (SSD) Kriteria Diagnosa A. Kesulitan secara persisten untuk produksi suara yang berhubungan oleh kejelasan berbicara atau komunikasi verbal yang tidak jelas pesannya. B. Kerusakan yang di akibatkan keterbatasan dalam ketidak efektifan dalam komunikasi yang berhubungan dengan partisipasi sosial, pencapaian akademik, atau kinerja okupasional, yang berhubungan dengan individu dan berbagai alasan lainnya.
24
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
C. Onset dari gejala adalah pada masa perkembangan. D. Kesulitan ini tidak diakibatkan karena gangguan bawaan atau kondisi yang didapat, misalnya cerebral palsy, celah palatum, ketulian atau kehilangan pendengaran, cidera kepala, atau kondisi medis neurologi.
3. Childhood Onset Disorder (Stuttering atau gagap) Kriteria Diagnosa A. Gangguan dalam kelancara bicara dan pola bicara yang tidak tepat pada usia yang seharusnya dan kemampuan bahasa yang tidak sesuai dengan usia, berlanjut terus menerus, yang dikarakteristikkan dengan satu atau lebih ciri-ciri dibawah ini: 1. Pengulangan suara atau suku kata. 2. Pemanjangan suara dari konsonan ataupun vokal. 3. Rusaknya kata yang di ucapkan (missal berhentinya didalam kata). 4. Tidak terdengar atau terdiam macet (terisi atau tidaknya dengan berhentinya bicara). 5. Perkataan panjang (penggantian kata untuk menghindari masalah pada kata yang digunakan oleh anak). 6. Penghasilan kata yang diikuti dengan meningkatan ketegangan fisik. 7. Pengulangan suku kata tunggal atau kata (misalnya a-a-a-aku lihat dia). 8. Kerusakan disebabkan adanya kecemasan terhadap bicara atau keterbatasan ketidak efektifan komuniasi, partisipasi sosial, atau akademik, atau kinerja okupasional, yang berhubungan dengan individu atau sebab gangguan lainnya.
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
25
9. Onset gejala adalah di masa perkembangan dan bukan karena akibat lain seperti pada diagnosa gangguan kelancaran bicara onset dewasa. 10. Kerusakan bukan di akibatkan oleh adanya gangguan motor bicara atau gangguan sensory, kerusakan akibat adanya gangguan neurologi (seperti stroke, tumor, ataru cidera), atau kondisi medis lainnya atau bukan karena gangguan mental.
4. Childhood onset disorder for stuttering atau Gagap A. Kriteria Diagnosa adalah gangguan kelancaran atau abnormalitas dalam kecepatan atau irama bicara. Terdapat pengulangan suara, suku kata atau kata atau suatu bloking yang spasmodik, bisa terjadi spasme tonik dari otot-otot bicara seperti lidah, bibir dan laring. Terdapat kecendrungan adanya riwayat gagap dalam keluarga. Selain itu, gagap juga dapat disebabkan oleh tekanan dari orang tua agar anak bicara dengan jelas, gangguan lateralisasi, rasa tidak aman, dan kepribadian anak. 5. Social (Pragmatic) Communication Disorder Kriteria Diagnosa A. Kesulitan yang persisten dalam penggunaan bahasa sosial atau komunikasi non verbal yang dimanifestasikan dengan adanya ciri-ciri seperti dibawah ini: 1. Kesulitan yang menetap dalam penggunaan komunikasi sosial yang bertujuan, misalnya menyapa dan berbagi informasi, atau sebuah cara dalam konteks sosial yang tepat. 2. Ketidakmampuan dalam penggunaan komunikasi yang tepat sesuai konteks atau disesuaikan dengan pendengar yang tepat, misalnya berbicara di dalam kelas berbeda dengan saat anak
26
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
berbicara di taman, perbedaan berbicara antara anak anak dan dengan orang dewasa, dan menghindari penggunaan bahasa formal yang berlebihan. 3. Kesulitan mengikuti aturan percakapan dan cerita, missal gilir bicara dalam sebuah percakapan, mengulangi bila ada ketidakpahaman, dan tahu bagaimana menggunakan verbal dan tanda non verbal untuk memuluskan interaksi. 4. Kesulitan memahami apa yang tidak dikatakan / pernyataan eksplisit (misal membuat kesimpulan) dan yang tidak dikatakan atau bahasa yang mempunyai dua makna / ambigu (misal peribahasa, humor, metafora/ perumpamaan, makna ganda yang sangat tergantung dari konteks kalimat yang harus diinterpretasikan.
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
27
B. Kesulitan dihasilkan adanya keterbatasan fungsional komunikasi yang efektif, partisipasi social, hubungan social, pencapaian akademik, atau kinerja okupasional, hal yang berhubungan dengan individu atau gabungan. C. Gejala onsetnya dalam masa perkembangan (tapi kekurangan ini bisa tidak muncul sampai pada saat tuntutan pada penuhnya kemampuan komunikasi social belum melebihi batas anak. D. Gejala bukan di akibatkan adanya kondisi medis lain atau kondisi medis neurologi atau karena kurangnya mkemampuan anak dalam struktur kata atau grammar, dan bukan disebabkan adanya gangguan spectrum autism, disabilitas intelektual (kerusakan perkembangan intelektual), global delayed development, atau kondisi mental lainnya.
6. Unspecified Communication Disorder Kategori ini adalah anak yang terlihat adanya gangguan komunikasi secara klinis yang disebabkan adanya tekanan atau ketidakmampuan dalam bersosialisasi, okupasional, atau area fungsional penting dalam hidup tapi tidak memenuhi kriteraia gangguan komunikasi yang diatas. Jadilah pembelajar yang tangguh untuk dapat melihat tumbuh kembang anak kita secara sempurna.
28
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
Apakah Terapi Perilaku Verbal (Verbal Behavior (VB) Therapy)?
“
Apakah keuntungannya bagi anak berbicara dengan orang lain?” – Pertanyaan ini adalah tujuan dari ABA/VB untuk membuat anak paham dengan menggunakan prinsip ABA. Tidak seperti ABA terdahulu yang memaksa anak untuk duduk dan mengikuti pelajaran, pendekat VB dalam melakukan ABA bertujuan untuk menunjukkan pada anak nilai dari berkomunikasi menggunakan bahasa. Hal ini masuk akal ketika mengamati bahwa bahasa adalah kemampuan pertama anak yang digunakan untuk mendapatkan hal yang diingankan.
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
29
Dalam ABA/VB, anak mulai belajar meminta barang yang diinginkan, informasi dan aktivitas. Perhatian kami juga adalah mengajarkan anak untuk meminta sesuatu ketika ia benar-benar menginginkannya, seperti meminta makanan saat ia lapar. Tentu tidak seperti ABA terdahulu yang tidak mempedulikan apakah anak tersebut benar menginginkan barang tersebut atau tidak. Seiring dengan anak semakin termotivasi dan mampu dalam berbahasa, aspek lain dalam bahasa juga diperkenalkan dan dihargai untuk menjaga motivasi mereka: • Receptive repertoire: Mengikuti instruksi tanpa membutuhkan bahasa • Intraverbal: Merespon perkataan orang lain secara verbal • Tact: Menamai, Mendeskripsikan sebuah benda • Echoic: Meniru ucapan orang lain • Imitation: Meniru gerakan orang lain • Textural: Kemampuan membaca • Transcriptive: Kemampuan menulis Dibandingkan dengan menghafal arti dan pola yang benar dalam berperilaku (yang menjadi poin utama dalam ABA terdahulu), hasil yang didapat adalah anak yang mengerti kata-kata dan menggunakannya dalam keseharian. Hal ini menjadikan dasar yang kuat bagi mereka untuk lepas dari diagnosis autism dan dapat masuk ke dalam system pendidikan umum.
30
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
Ketahui Tentang Sensori Integrasi!
T
erapi Sensori Integrasi banyak digunakan untuk anak dengan gangguan perkembangan, belajar, maupun perilaku. Terapi Sensori Integrasi umumnya dilakukan dengan pola permainan, namun bukan permainan sembarangan, karena di dalam permainan tersebut terdapat triktrik khusus melatih anak yang berguna untuk meningkatkan daya kepekaan pada anak. Dalam Terapi Sensori Integrasi terdapat banyak metode di setiap permainan yang berguna dalam pembentukan karakter anak. Terapi Sensori Integrasi “Berjalan di Ban”, berjalan di ban sangat berfungsi untuk : l Melatih keseimbangan dalam berdiri l Berjalan dan meniti l Melatih keberanian dan kepercayaan diri l Koordinasi mata, kaki dan koordinasi ruang.
t u m b u h
k e m b a n g
a n a k
31
Pelayanan di YAMET Child Development Center Cab RS Meilia Cibubur Kami memberikan pelayanan TUMBUH KEMBANG ANAK
Deteksi dini gangguan tumbuh kembang Diagnostic anak anak dengan kebutuhan khusus Assessment perkembangan Terapi Okupasi Terapi Wicara Terapi Sensori integrasi Fisioterapi anak Gerak latih otak Pijat bayi Remedial terapi