STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs MA’ARIF ROHMATULLAH COKRO GRABAG MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh MUHAMAD ASIF IBADULLOH NIM 111 07 142
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011
i
ii
STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs MA’ARIF ROHMATULLAH COKRO GRABAG MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh MUHAMAD ASIF IBADULLOH NIM 111 07 142
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011
iii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
Mufiq, S.Ag., M.Phil DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp
: 4 eksemplar
Hal
: Naskah skripsi Saudara Muhamad Asif Ibadulloh Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga
Assalamu'alaikum. Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama
: Muhamad Asif Ibadulloh
NIM
: 111 07 142
Jurusan / Progdi : TARBIYAH / PAI Judul
: STRATEGI
KEPALA
MADRASAH
DALAM
MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs MA’ARIF ROHMATULLAH
COKRO
GRABAG
MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu'alaikum, wr, wb Salatiga, 08 Agustus 2011 Pembimbing
Mufiq, S.Ag., M.Phil NIP. 19690617 199603 1 004
iv
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN SKRIPSI STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs MA’ARIF ROHMATULLAH COKRO GRABAG MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
DISUSUN OLEH MUHAMAD ASIF IBADULLOH NIM : 111 07 142
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 20 Agustus 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar S1 Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd
Sekretaris Penguji : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si Penguji I
: Drs. Juz’an, M. Hum
Penguji II
: Jaka Siswanta, M.Pd
Penguji III
: Mufiq, S.Ag., M.Phil
Salatiga, Agustus 2011 Ketua STAIN Salatiga
Drs. Imam Sutomo, M.Ag NIP.19580827 198303 1 002
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Muhamad Asif Ibadulloh
NIM
: 111 07 142
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 08 Agustus 2011 Yang menyatakan,
Muhamad Asif Ibadulloh
vi
MOTTO
اﻠﻤﺤﺎﻔظﺔﻋﻠﻰاﻠﻘدﯿماﻠﺼﺎﻠﺢ واﻷﺨذﺒﺎاﻠﺠدﯿداﻷﺼﻠﺢ “Memelihara nilai-nilai lama yang masih baik, dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik”
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1.
Kedua orang tuaku, khususnya almarhumah ibu Azizah, beliau merupakan sosok wanita yang aku kagumi dan aku cintai sampai kapanpun. Semoga dosadosa beliau diampuni dan amalnya diterima Allah swt.
2.
Keluarga Besar Pondok Pesantren Putra-Putri Rohmatullah Cokro, Wabil khusus beliau almarhummah Ibu Nyai Hj. Rokhimatul ‘Ulya selaku pendiri Pondok Pesantren Rohmatullah yang kami takdzimi.
3.
Bapak K.H. M.A. Shuheb Muhibbi, S.Pd.I dan Ibu Nyai Hj. Nur Laila Hasun, S.Pd.I yang selalu membimbing dan memberi motivasi hidupku.
4.
K.H. Hisyan Asy’ari, Ibu Nyai Hj. Rofi’atun, K.H. A. Nadzir, Mbak Mamah, Mas Andlo, Mbak Izzah, Dik Syarif, Dik Malja, Dik Halwa, dan Dik Aflah. Meraka semua yang menjadikan inspirasiku.
5.
Adik-adikku tercinta; Muchamad Chaerul Jihad, Rochmatul Munawaroh, dan Nur Chayatun Lailatul Izzah.
6.
Teman-teman BFF ; M. Habib Mustofa, Alimatun Nisa’, M. Khotim, Innayah, Mbah Who (Saiful Rahman), dan Kurnia Rahman.
7.
Teman-teman Tarbiyah angkatan 2007 khususnya kelas E PAI.
8.
Semua pihak yang telah memberi semangat, dorongan, dan motivasi atas terselesainya skripsi ini.
viii
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, yang telah melimpahkan rahmad, taufiq serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dalam penulisan skripsi ini. Semoga sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada beliau Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan kerabatnya. Kemudian dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, Selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga 3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si, selaku Ketua Program Studi PAI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 4. Bapak Mufiq, S.Ag., M.Phil, selaku pembimbing skripsi ini, yang telah berkenan memberikan waktunya untuk membimbing dalam penyusunan skripsi ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasannya. 5. Segenap dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu kepada kami. 6. Bapak Kepala Madrasah dan Dewan Guru MTs Ma’arif Rohmatullah yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melakukan penelitihan. 7. Para sahabat dan kerabat yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
ix
Kepada semua pihak tersebut, mudah-mudahan semua amal baiknya mendapat imbalan yang sepantasnya dari Allah SWT dan tergolong sebagai amal sholih yang diridhoi oleh-Nya. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan. Akhirnya harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis. Amiin yaa robbal ‘alamiin.
Salatiga, 08 Agustus 2011 Penulis
M.A. Ibadulloh
x
ABSTRAK
Ibadulloh, Muhamad, Asif. 2011. Strategi Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Mufiq, S.Ag., M.Phil. Kata kunci : Strategi Kepala Madrasah dan Kinerja Guru. Penelitian ini merupakan upaya untuk memberikan gambaran tentang strategi kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro. Kepala madrasah adalah sebagai pengelola institusi pendidikan, tentu saja mempunyai peran yang teramat penting, karena ia sebagai desainer, pengorganisasi, pelaksana, pengelola tenaga kependidikan, dan pengawas program pendidikan di sekolah/madrasah. Peran kepala madrasah yang efektif tentu akan mempengaruhi kinerja guru, sehingga guru menjadi bersemangat dalam menjalankan tugasnya. Hal ini disebabkan guru merasa mendapat perhatian, rasa aman, dan pengakuan atas prestasi kinerjanya. Oleh karena itu Kepala madrasah harus mempunyai strategistrategi dalam meningkatkat kinerja guru. Pertayaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) strategi apa saja yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs ma’arif Rohmatullah?, dan (2) bagaimana kinerja guru dalam merespon dan mengimplementasikan strategi kepala madrasah di MTs Ma’arif Rohmatullah?. Untuk menjawab pertayaan tersebut maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Peneliti disini menggunakan pendekatan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan ini terkait erat dengan pengamatan berperanserta. Sedangkan analisis datanya menggunakan tahapan pengumpulan data (melalui wawancara), reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa strategi kepala MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro sangat berpengaruh terhadap kinerja guru. Walaupun, kepala madrasah tersebut umurnya sudah tua dan pensiunan guru, tetapi animo masyarakat sangat antusias mendaftarkan putra-putranya di MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro. Semua itu dikarena kepala MTs Ma’arif Rohmatullah begitu berkompeten dalam menerapkan strateginya. Contoh kecil yang diterapkan oleh kepala MTs Ma’arif Rohmatullah yaitu selalu disiplin berbagai bidang dan menjalin hubungan baik dengan guru-guru, sehingga hasil kinerja guru lebih disiplin, nyaman, dan mempunyai kualitas dalam kegiatan belajar mengajar di madrasah tersebut.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL.....................................................................................
i
HALAMAN LOGO STAIN .....................................................................
ii
HALAMAN JUDUL.................................................................................
iii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING.........................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................
vi
MOTTO ...................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN.....................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ..............................................................................
viii
ABSTRAK ..............................................................................................
xi
DAFTAR ISI ............................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
xvi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.....................................................
1
B. Rumusan Masalah ..............................................................
6
C. Tujuan Penelitian ...............................................................
7
D. Manfa’at Penelitian ............................................................
7
E. Penegasan Istilah................................................................
8
F. Metodologi Penelitan .........................................................
10
1. jenis penelitian dan Pendekatan......................................
11
xii
BAB II
BAB III
2. Kehadiran peneliti..........................................................
11
3. Lokasi penelitian............................................................
12
4. Sember data ...................................................................
12
5. Pengumpulan data .........................................................
12
6. Analisis data ..................................................................
15
G. Sistematika Penulisan Skripsi .............................................
16
KAJIAN PUSTAKA A. Strategi Kepala Madrasah .................................................
18
1. Pengertian strategi ........................................................
18
2. Pengertian kepala madrasah ..........................................
19
3. Macam-macam strategi kepala madrasah ......................
20
B. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Madrasah ..................
24
C. Kinerja Guru ....................................................................
28
1. Pengertian kinerja .........................................................
28
2. Pengertian guru .............................................................
28
D. Tugas dan Tanggung Jawab Guru .....................................
29
PAPARAN DATA PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitian .............................................
33
1. Letak geografis MTs Ma’arif Rohmatullah ....................
33
2. Sejarah berdirinya MTs Ma’arif Rohmatullah ................
34
3. Visi dan misi MTs Ma’arif Rohmatullah ........................
35
4. Struktur organisasi MTs Ma’arif Rohmatullah ...............
36
xiii
5. Keadaan kepala madrasah, guru, dan peserta didik
BAB IV
MTs Ma’arif Rohmatullah..............................................
37
6. Sarana dan prasarana MTs Ma’arif Rohmatullah ...........
40
B. Penyajian Data Penelitian ...................................................
43
1. Strategi kepala madrasah ...............................................
43
2. Kinerja guru...................................................................
47
ANALISIS DATA PENELITIAN A. Strategi Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kinerja Guru .............................................................................
51
B. Kinerja Guru dalam Merespon dan Mengimplimentasikan Strategi Kepala Madrasah ............................................. BAB V
54
PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................
62
B. Saran-saran ....................................................................
63
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
65
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................
67
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................
80
xiv
DAFTAR TABEL
TABEL 1 Daftar Nama Guru dan Karyawan MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro Tahun Pelajaran 2010/2011 ___37 TABEL 2 Jumlah Daftar Peserta Didik ___39 TABEL 3 Rincian Luas Bangunan dan Tahun Pembangunan ___40 TABEL 4 Sarana dan Prasarana Olahraga ___42 TABEL 5 Hasil Prestasi Nilai Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2009/2010 ___58 TABEL 6 Hasil Prestasi Perlombaan MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro ___59
xv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Lembar Pedoman Wawancara ___67 LAMPIRAN 2 Lembar Pedoman Observasi ___68 LAMPIRAN 3 Foto-Foto Pendukung (kegiatan) di MTs Ma’arif Rohmatullah ___69 LAMPIRAN 4 Surat Keterangan Pembimbing dan Asisten Pembimbing Skripsi ___75 LAMPIRAN 5 Lembar Konsultasi ___76 LAMPIRAN 6 Surat Keterangan Penelitian ___77 LAMPIRAN 7 Satuan Kredit Kegiatan (SKK) ___78
xvi
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kepala madrasah adalah sebagai pengelola institusi pendidikan, tentu saja mempunyai peran yang teramat penting, karena ia sebagai desainer, pengorganisasi, pelaksana, pengelola tenaga kependidikan, dan pengawas program pendidikan di sekolah/madrasah. Peran kepala madrasah yang efektif tentu akan mempengaruhi kinerja guru, sehingga guru menjadi bersemangat dalam menjalankan tugasnya. Hal ini disebabkan guru merasa mendapat perhatian, rasa aman, dan pengakuan atas prestasi kinerjanya. Oleh karena itu Kepala madrasah harus mempunyai strategi-strategi dalam meningkatkat kinerja guru, contoh kecilnya yaitu kepala madrasah harus bisa bisa berbuat kebenaran dan berbuat adil terhadap guru maupun terhadap staf -stafnya. Allah swt. telah berfirman dalam Al-qur’an Surat Al-Maidah Ayat 8, yang berbunyi ;
2
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. Al Maidah : 8)
Guru juga mempunyai peran yang sangat penting, yaitu sebagai ujung tombak pelaksana proses kegiatan belajar mengajar. Guru berperan sebagai transformator (orang yang memindahkan) ilmu pengetahuan, menanamkan keimanan, ketaqwaan dan membiasakan peserta didik berakhlakul karimah serta mandiri.. Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, sehat jasmani dan rohani. Tujuan yang hampir tidak berbeda dikemukakan dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa : Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Guru yang baik adalah mematuhi perintah pemimpinya (kepala madrasah) sebagaimana dalam firman Allah swt. Qur’an Surat An-Nisa ayat 59, yang berbunyi ;
3
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (Q.S. AnNisa : 59)
Dari uraian ayat di atas bisa dipahami bahwasanya kita (guru) harus beriman dan bertaqwa kepada Allah swt dan Rosul-Nya. Dan kita harus patuh terhadap pemimpin (kepala madrasah) yang bisa menegakkan kebenaran dan keadilan di jalan Allah swt. Madrasah membutuhkan pemimpin yang mampu menggerakkan, memberi teladan, bersemangat, jujur, inovatif, dan kreatif, sehingga diharapkan akan menjadi penggerak untuk mempersiapkan guru yang berkualitas. Kepala madrasah merupakan penentu arah kebijakan dalam menentukan visi dan misi di madrasah yang dipimpinya. Selain itu kepala madrasah bisa menjadi contoh yang baik terhadap guru, staf-stafnya dan peserta didik.
4
Mulyono (2008 : 148-149) menyatakan bahwa : Kepala madrasah harus memiliki beberapa persyaratan untuk menciptakan madrasah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif, antara lain : 1. Memiliki kesehatan jasmani dan ruhani yang baik 2. Berpegang tujuan pada tujuan yang dicapai 3. Bersemangat 4. Cakap dalam memberikan bimbingan 5. Cepat dan bijaksana di dalam mengambil keputusan 6. Jujur 7. Cerdas 8. Cakap di dalam hal mengajar dan menaruh kepercayaan yang baik dan berusaha untuk mencapainya. E. Mulyasa (2003 : 126) mengemukakan bahwa : Kepimpinan kepala sekolah atau madrasah yang efektif harus mempunyai kriteria sebagiai berikut : 1. Kepala sekolah / madrasah harus mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif 2. Kepala sekolah / madrasah harus dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan 3. Kepala sekolah / madrasah harus mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat 4. Kepala sekolah / madrasah harus berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan guru dan pegawai 5. Kepala sekolah / madrasah harus bekerja dengan tim manajemen
5
6. Kepala sekolah / madrasah harus berhasil mewujudkan tujuan sekolah/ madrasah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Kepala madrasah bertanggung jawab atas manajemen pendidikan, kepala madrasah dituntut mempuyai fungsi menggerakkan kegiatan manajemen untuk membuat orang lain mau dan suka bekerja. Kepala madrasah dalam menggerakkan orang lain memerlukan strategi dan kemampuan dalam mempengaruhi sampai orang lain mau berbuat sesuai dengan tujuan organisasi. Dalam rangka meningkatkan kinerja guru, biasanya kepala madrasah mempunyai strategi-strategi yang akan diterapkan. Dalam bukunya T. Hani Handoko (1995 : 92) mengemukakan bahwa strategi merupakan proses perencanaan jangka panjang yang disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuantujuan organisasi. Seorang pemimpin kepala madrasah dan guru harus mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dan yang lebih penting adalah bagaimana kepala madrasah mampu mengamalkan dan menjadikan hal tersebut dalam bentuk tindakan di madrasah. H. Bawono, BA. merupakan salah satu kepala madrasah yang telah sukses membawa MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro dalam meningkatkan kinerja guru. Beliau adalah pensiunan guru sehingga jika dilihat dari faktor umur, bilau sudah sangat tua. Tetapi, kepala madrasah tersebut mampu memimpin dan sebagai penggerak seluruh guru sesuai peran dan fungsinya secara baik. selain itu animo masyrakat sekitar sangat antusias mendaftarkan anaknya di madrasah tersebut.
6
MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro baru berdiri pada tahun 2001 terletak di Desa Cokro Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. H. Bawono merupakan pertama kali yang menjabat kepala madrasah di MTs tersebut sampai sekarang. H. Bawono merupakan pensiunan guru, dan umurnya sudah undzur untuk menjabat sebagi kepala madrasah pada umumnya. Tetapi, kepala madrasah tersebut dapat mewujudkan madrasah yang berkualitas, mampu mencetak guru yang mempunyai etos kerja yang tinggi, dan mampu mencetak peserta didik yang berprestasi. Terbukti, guru-guru di MTs Rohmatullah Cokro selalu aktif dan kreatif dalam mendidik peserta didik. Sehingga, peserta didik selalu memperoleh juara tingkat kecamatan maupun kabupaten, baik bidang akademik maupun non akademik. Semua itu tidak lepas dari penerapan strategi kepala madrasah dalam manajemen pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kinerja guru. Beranjak dari latar belakang tersebut, maka penulis tergerak untuk melakukan penelitian mengenai : “STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs MA’ARIF ROHMATULLAH
COKRO
GRABAG
MAGELANG
TAHUN
PELAJARAN 2010/2011”.
B. Rumusan Masalah Latar belakang masalah skripsi yang telah dipaparkan di atas, maka di sini penulis dapat merumuskan permasalahan yang kaitannya dengan judul skripsi tersebut. diantaranya adalah ;
7
1. Strategi apa saja yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011 ? 2. Bagaimana kinerja guru dalam merespon dan mengimplementasi strategi kepala madrasah di MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011 ?
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui strategi apa saja yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru
di MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro Grabag
Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011. 2. Untuk mengetahui kinerja guru dalam merespon dan mengimplementasi strategi kepala madrasah di MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011.
D. Manfa’at Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat, baik bersifat teoritis maupun praktis. 1. Secara teoritis Hasil penelitihan ini diharapkan menjadi sumbangan yang berharga bagi peneliti sebelumnya. Dan semoga penelitiahan ini bisa dijadikan rujukan atau
8
referensi oleh peneliti-peneliti yang akan datang khususnya tentang penelitihan strategi kepala madrasah. 2. Secara praktis a. Memberikan sumbangan yang berharga bagi keberhasilan MTs Ma’arif Rohmatullah dalam mencetak guru yang berkualitas dan mempunyai etos kerja yang tinggi. b. Memberikan masukan mengenai hal-hal yang berhubungan strategi kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru. Serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilannya. c. Memberikan motivasi kepada kepala madrasah untuk meningkatkan kinerja guru. d. Memberikan motivasi guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik,
E. Penegasan Istilah Untuk memahami dan menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dari penulisan skripsi ini, terlebih dahulu penulis tegaskan arti katakata yang menjadi variabel judul adalah sebagai berikut ; 1. Strategi Strategi adalah progam umum untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi dalam pelaksanaan misi (Handoko, 1995 : 86). Sedangkan menurut Nanang Fatah (2004 : 31) strategi adalah pemikiran secara konseptual, realities dan komprehensif tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
9
Berbagai pengertian tersebut di atas, penulis tegaskan bahwa pengertian strategi yaitu cara atau langkah-langkah pengarahan terpadu bagi madrasah dan memberikan pedoman pemanfaatan sumber daya-sumber daya madrasah untuk mencapai tujuan. 2. Kepala Madrasah Kepala madrasah adalah sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah, tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan peserta didik yang menerima pelajaran (Wahjosumidjo, 2007 : 83). Kepala madrasah adalah orang yang diberi tanggung jawab untuk mengelola dan memberdayakan berbagai potensi masyrakat serta orang tua untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah (Mulyasa, 2007 : 42). Penulis di sini menegaskan kepala madrasah pada dasarnya sama dengan kepala sekolah. Kepala madrasah mempunyai tugas dan tanggung jawab mewujudkan visi dan misi madrasah khusunya dalam meningkatkan kinerja guru. 3. Kinerja Nanang Fatah (2004 : 61) berpendapat kinerja atau performance adalah penampilan atau untuk kerja, atau cara menghasilkan sesuatu (prestasi); kinerja organisasi berkaitan dengan daya untuk kerja mencapai suatu tujuan dan hasil yang digunakan.
10
Kinerja dalam penelitian ini diartikan sebagai hasil suatu pekerjaan atau prestasi kerja yang dilakukan oleh seorang guru berdasarkan kemampuan dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. 4. Guru Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU Guru dan Dosen, 2005 : 4). Sedangkan menurut Cece Wijaya (1992 : 23) Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar-mengajar. Guru dalam penulisan skripsi ini diartikan seseorang yang bisa membimbing, mengarahkan, dan merubah pelaku peserta didik untuk menuju dalam kebaikan. Guru harus memiliki kemampuan mengembangkan progamprogam pendidikan yang secara khusus disusun sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik yang akan diajarnya.
F. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan ilmu yang membahas metode ilmiah dalam proses penelitian (Imam Suprayogo dan Tobroni, 2003 : 7). Untuk mendapatkan hasil penelitian yang cermat dan akurat, penelitian ini menggunakan tahapan-tahapan metode sebagai berikut :
11
1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian di sini adalah menggunakan jenis penelitian kualitatif. Lexy J. Moleong (2008 : 6) menyatakan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang almiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan ini terkait erat dengan pengamatan berperanserta. Peneliti langsung terjun ke lapangan. Lexy J. Moleong (2008 : 26) menyatakan bahwa penelitian lapangan (field research) dapat juga dianggap sebagi pendekatan luas dalam penelitian kualitatif atau sebagi metode untuk mengumpulkan data kualitatif. Ide pentingnya adalah bahwa peneliti berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang suatu fenomena dalam suatu keadaan alamiah atau in situ. 2. Kehadiran Peneliti Kehadiran peneliti di lapangan untuk penelitian kualitatif ini adalah sebagai observer participant yakni pengamatan-berperanserta atau kata lainya adalah mengamati sekaligus turut berpartisipasi dilapangan. Dalam kaitan ini, peneliti langsung terjun ke lokasi penelitian untuk mengadakan pengamatan dan penelitian guna mendapatkan data yang diperlukan.
12
3. Lokasi Penelitian Lokasi menelitian berada di MTs Ma’arif Rohmatullah Desa Cokro Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. 4. Sumber Data Sumber data adalah subyek yang akan diteliti. Suharsimi Arikunto (1989:102) berpendapat bahwa subyek penelitian berarti orang atau siapa saja yang menjadi sumber penelitian. Subyek penelitian di sini adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Subyek dalam penelitian ini akan digali langsung dari pihak-pihak yang berada di MTs Ma’arif Rohmatullah yang terdiri dari kepala madrasah, guru, dan peserta didik. 5. Pengumpulan Data Peneliti di sini menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut : a)
Metode Observasi atau Pengamatan Imam Suprayogo dan Tobroni (2003:167) menyatakan metode observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap fenomena (perilaku, kejadiankejadian, keadaan, benda, dan symbol-simbol tertentu) selama beberapa waktu tanpa mempengarui fenomena yang diobservasi, dengan mencatat, merekam, memotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis.
13
Posisi peneliti disini adalah sebagai observer participant yakni mengamati sekaligus turut berpartisipasi dilapangan. Dalam kaitan ini, peneliti langsung terjun ke lokasi penelitian untuk mengadakan pengamatan dan penelitian guna mendapatkan data yang diperlukan, antara lain : 1. Mengamati kepala madrasah MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro untuk mengetahui strategi apa yang diterapkan kepada guru. 2. Mengamati kinerja guru 3. Mengamati lokasi penelitian dan lingkungan sekitar MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro guna memperoleh gambaran umum sesuai dengan tema penelitian. b)
Metode Interview atau wawancara Imam Suprayogo dan Tobroni (2003:167) mengemukakan metode wawancara adalah percakan langsung dan tatap muka (face to face) dengan maksud tertentu. Sedangkan Pandu Tika (2005:49) berpendapat wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandasan pada tujuan penelitian. Motode wawancara yang digunakan penulis disini adalah wawancara bebas terpimpin, artinya wawancara tersebut dilaksanakan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang telah tersedia, akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya pertanyaan baru yang ada hubungannya dengan tema penelitian ini.
14
Wawancara ini digunakan untuk mencari data tentang : 1. Interview dengan kepala madrasah mengenai strategi apa saja yang telah diterapkan dalam meningkat kinerja guru 2. Interview dengan guru bagaimana tanggapan guru tentang strategi kepala madrasah yang sudah diterapkan di MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro Grabag Magelang 3. Interview dengan peserta didik guna mengetahui kinerja guru baik ada kepala madrasah maupun tidak ada kepala madrasah di tempat. c)
Metode Dokumentasi Metode Dokumentasi adalah metode atau alat untuk mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip buku, surat kabar, notulen, agenda, dan lain sebagainya (Suharsimi Arikunto, 1998 : 236). Peneliti menggunaan metode ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya MTs Ma’arif Rohmatullah, struktur kepengurusan, jumlah guru, karyawan dan peserta didik. Selain itu, peneliti berharap memperoleh data hasil prestasi peserta didik yang telah dicapai sejak berdirinya MTs Ma’arif Rohmatullah sampai sekarang. Metode dokumentasi ini, bagi peneliti bisa digunakan dengan cara memontren gambar-gambar di lingkungan MTs tersebut. Foto-foto tersebut tentang kegiatan yang ada di MTs tersebut atau foto-foto penunjang bagi penelitian ini.
15
6. Analisis Data Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah (Imam Suprayogo dan Tobroni, 2003 : 191). Peneliti
menggunakan
analisis
data
kualitatif,
seperti
yang
dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992 : 15-19), yaitu meliputi empat komponen kegiatan yaitu ; 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data lapangan yang berwujud kata-kata dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. 2. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. 3. Penyajian Data Penyajian di sini dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. 4. Penarikan Kesimpulan / Verifikasi Dalam pandangan ini hanyalah sebagian dari satu kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasikan selama penelitian berlangsung.
16
G. Sistematika Penulisan Skripsi Penulisan skripsi ini disusun dengan menggunakan uraian yang sistematis untuk pengkajian dan pemahaman terhadap persoalan yang ada. Adapun sistematika dalam penulisan skripsi hasil penelitian kualitatif terdiri dari tiga bagian, yaitu : 1. Bagian Awal Bagian awal ini, meliputi : Sampul, lembar berlogo, judul (sama dengan sampul), persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslihan tulisan, moto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran
2. Bagian Inti Bagian inti dalam skripsi penelitian ini, memuat : BAB I
: PENDAHULUAN, yang meliputi ; Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian , Penegasan Istilah, Metodologi Penelitiaan meliputi ; Pendekatan dan jenis penelitian, Kehadiran penelitian, Lokasi penelitian, Sumber data, Pengumpulan data, dan Analisis data., dan yang terankhir Sistematika Penulisan Skripsi.
BAB II
: KAJIAN PUSTAKA, meliputi : Strategi Kepala Madrasah meliputi ; Pengertian Strategi, Pengertian Kepala Madrasah, Macam-Macam
Strategi
Kepala
Madrasah.
Tugas
Dan
Tanggung Jawab Kepala Madrasah. Kinerja Guru meliputi ;
17
Pengertian Kinerja, Pengertian Guru.
Tugas Dan Tanggung
Jawab Guru
BAB III : PAPARAN DATA PENELITIAN, meliputi ; Gambaran Umum Penelitian meliputi ; Letak Geografis MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro, Sejarah Berdirinya MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro , Visi, Misi, dan Tujuan MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro, Struktur Organisasi MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro, Keadaan Kepala Madrasah, Guru, dan Peserta Didik MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro, Sarana dan Prasana MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro. Penyajian Data Penelitihan meliputi ; Kinerja dan Strategi Kepala Madrasah dan Kinerja Guru.
BAB IV : ANALISIS DATA PENELITIAN, yang meliputi ; Strategi Kepala Madrasah dalam Meningkatkat Kinerja Guru, dan Kinerja Guru dalam Merespon dan Mengimplimentasikan Strategi Kepala Madrasah
BAB V
: PENUTUP, yang terdiri dari ; Kesimpulan dan Saran
3. Bagian Akhir Bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari ; Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, dan Daftar Riwayat Hidup Penulis
18
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Strategi Kepala Madrasah Strategi kepala madrasah merupakan perpaduan dua kata, yaitu strategi dan kepala madrasah. Masing-masing dari kata tersebut mempunyai arti tersendiri. 1. Pengertian Strategi Strategi biasanya digunakan orang sebelum melaksanakan suatu kegiatan. Misalnya orang militer akan melakukan peperangan, seorang pelatih sepakbola sebelum bertanding akan membuat strategi, dan begitu juga seorang pemimpin kepala madrasah juga mempunyai berbagai strategi. Peneliti di sini akan membahas pengertian strategi dalam dunia pendidikian.
Sebagaimana,
yang
telah
dikekumakan
para
peneliti
sebelumnya, diantaranya yaitu ; a) T. Hani Handoko (1995 : 86) mengatakan, strategi adalah progam umum untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi dalam pelaksanaan misi. b) Nanang Fatah (2004 : 31 dan 61), strategi adalah langkah-langkah yang sistematis dan sistemik dalam melaksanakan rencana secara menyeluruh (makro) dan berjangka panjang dalam pencapaian tujuan. Dan selain itu, strategi adalah pemikiran secara konseptual, realities dan komprehensif tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
19
Peneliti disini dapat menyimpulkan pengertian strategi yang telah dikemukakan para ahli di atas. Bahwa, strategi yaitu cara atau langkahlangkah pengarahan terpadu bagi madrasah dan memberikan pedoman pemanfaatan sumber daya-sumber daya madrasah untuk mencapai tujuan.
2. Pengertian Kepala Madrasah Kepala madrasah sama saja dengan kepala sekolah, yang membedakan adalah lembaga pendidikannya. Kepala madrasah berada di bawah lembaga Kementerian Agama, sedangkan kepala sekolah di bawah lembaga Kementerian Pendidikan Nasional. Tetapi, pada hakekatnya tugas dan tanggung jawab kepala madrasah maupun kepala sekolah yaitu sama. Dalam skripsi ini, penulis akan mengemukakan pendapat para peneliti sebelumnya tentang pengertian kepala madrasah, diantaranya yaitu ; a)
Cahyaningsih (2009 : 4-5) dalam skripsinya yang berjudul “pengaruh kreativitas kepala madrasah terhadap motivasi kerja guru di MTs Negeri dan MTs NU Salatiga Tahun 2009” menyatakan kepala madrasah adalah merupakan pemimpin dalam organisasi pendidikan di madrasah, yang bertugas membuat perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan mengadakan pengawasan terhadap progam-progam pendidikan.
b)
Wahjosumidjo (2007 : 83) mengatakan, kepala madrasah adalah sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah, tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar atau tempat
20
di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan peserta didik yang menerima pelajaran. c)
Mulyasa (2007 : 42) mengatakan, kepala madrasah adalah orang yang diberi tanggung jawab untuk mengelola dan memberdayakan berbagai potensi masyrakat serta orang tua untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah.
d)
Mulyono (2008 : 164) menyatakan kepala sekolah / madrasah merupakan ruh yang menjadi pusat sumber gerak organisasi pendidikan untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, peneliti dapat memahami
bahwa, kepala madrasah adalah pemimpin suatu organisasi pendidikan, khususnya dalam naungan kementerian agama yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menyukseskan visi dan misi madrasah. Dengan kata lain, kepala madrasah sebagai ujung tombak keberhasilan madrasah yang yang dipimpinya. Jadi, strategi kepala madrasah adalah langkah-langkah pendekatan yang konkrit dan realitas dalam mengoorganisasi lembaga pendidikan madrasah yang dipimpin dalam menjalankan visi, misi dan tujuan pendidikan Nasional.
3. Macam-Macam Strategi Kepala Madrasah Kepala madrasah pasti mempunyai berbagai karakteristik dalam memujudkan visi dan misi madrasahnya. Sehingga, kepala madrasah
21
mempunyai berbagai macam strategi yang akan dilakukan guna mewujudkan visi dan misi tersebut. Peneliti di sini akan menulis kembali apa yang telah di kemukan oleh peneliti sebelumnya, tentang strategi-strategi kepala madrasah dalam mewujudkan madrasah, diantaranya : a)
E. Mulyasa (2003 : 118-119) menyatakan, kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru harus mempunyai berbagai ketrampilan strategi. E. Mulyasa membagi menjadi enam strategi yang harus diterapkan oleh kepala madrasah, yaitu : 1. Konsep diri ; strategi menekankan bahwa konsep-konsep diri setiap individu merupakan faktor penting dari setiap perilaku. Untuk menumbuhkan konsep diri, pemimpin disarankan bersikap empatik, menerima, hangat, dan terbuka sehingga para pegawai dapat mengeksplorasikan pikiran dan perasaannya dalam memecahkan masalah. 2. Keterampilan berkomunikasi ; pemimpin harus menerima semua perasaan
pegawai
dengan
teknik
komunikasi
yang
dapat
menimbulkan kepatuhan diri dalam dirinya. 3. Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami ; perilaku-perilaku yang salah terjadi karena pegawai telah mengembangkan kepercayaan yang salah terhadap dirinya. Hal ini mendorong munculnya perilakuperilaku salah yang disebut misbehavior. Untuk itu pemimpin disarankan a) menunjukkan secara tepat tujuan perilaku yang salah
22
sehingga membantu pegawai dalam mengatasi perilakunya, serta b) memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah. 4. Klarifikasi nilai ; strategi ini dilakukan untuk membantu pegawai dalam menjawab pertanyaannya sendiri tentang nilai-nilai dan membentuk sistem nilai sendiri. 5. Latihan keefektifan pemimpin ; metode ini bertujuan untuk menghilangkan metode represif dan kekuasaan, misalnya hukuman dan ancaman melalui model komunikasi tertentu. 6. Terapi relitas ; pemimpin perlu bersikap positif dan bertanggung jawab. Strategi-strategi kepala madrasah yang di paparkan di atas, kepala madrasah harus mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi, serta perlu memahami faktor-faktor yang mempengaruinya. Sehingga, kepala madrasah diharapkan menjadi pemimpin yang dapat meningkatkan kinerja guru yang lebih baik. b)
Hediyat Soetopo dan Wasty Soemanto (1988 : 34) menyatakan, strategi kepala madrasah ada dua macam pendekatan umum untuk membantu kepala madrasah dalam mengembangkan ketrampilan kepimimpinan pendidikan, yaitu : 1) Mengadakan analisa terhadap bidang-bidang tindak laku administratif. 2) Pengujian terhadap managemen personalia di madrasah
c)
Wahjosumidjo (2007 : 105-106) menyatakan dalam bukunya yang berjudul Kepimpinan Kepala sekolah. Bahwa, seorang kepala sekolah
23
ingin berhasil menggerakkan para guru, staf dan para siswa berperilaku dalam mencapai tujuan sekolah, oleh karenaannya kepala sekolah harus : 1) Menghindarkan diri dari sikap dan perbuatan yang bersifat memaksa atau bertindak keras terhadap para guru, staf dan para siswa; 2) Kepala sekolah harus mampu melakukan perbuatan yang melahirkan kemampuan untuk bekerja dengan penuh semabngat dan percaya diri terhadap para guru, staf dan siswa dengan cara : menyakinkan (persuade), berusaha agar para guru, staf dan siswa percaya bahwa apa yang dilakukan adalah benar. Membujuk (induce), berusaha menyakinkan para guru, staf dan siswa apa yang dikerjakan adalah benar. d)
Menurut E. Mulyasa (2007 : 216) sedikitnya terdapat lima sifat layanan yang harus diwujudkan agar pelanggan puas meliputi : (1) reliability / kepercayaan; (2) assurance / keterjaminan; (3) tangible / penampilan; (4) emphaty / perhatian; (5) responsiveness / ketanggapan. Dari berbagai macam-macam strategi yang telah dikemukanan oleh
para ahli diatas. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa, strategi kepala madrasah yang harus dilakukaan yaitu kepala madrasah harus kreatif, dinamis, disiplin, dapat menghargai orang lain, dan bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi bawahanya. Selain itu, kepala madrasah harus melakukan berbagai pendekatan terhadap bawahannya, seperti pendekatan pengaruh kewibawaan, sifat, perilaku, dan situasional.
24
B. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Madrasah Dunia pendidikan dalam merespon berbagai keadaan yang seringkali berubah, kepala madrasah dituntut untuk mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai visi dan misi madrasah. Kepala madrasah bertanggung jawab atas jalanya kegiatan madrasah. Kepala sekolah harus berada di garda terdepan dan dapat diukur keberhasilanya. Keberhasilan kepala madrasah dalam menjalankan tugasnya dapat diukur dengan kemampuanya dalam menciptakan iklim belajar mengajar secara baik. Kepala madrasah harus dapat mempengarui, mengajak, dan mendorong guru, karyawan atau pegawai, dan peserta didik untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Terciptanya iklim belajar mengajar secara tertib, lancar, dan efektif ini tidak terlepas dari tugas dan tanggungjawab kepala madrasah. Sebagaimana yang sarankan oleh Mulyono (2008 : 146) bahwasanya tugas dan tanggungjawab yang harus diemban kepala madrasah itu ada tujuh, yaitu ; 1. Merencanakan 2. Mengorganisasi 3. Mengadakan staf 4. Mengarahkan/orientasi sasaran 5. Mengoordinasi 6. Memantau, dan 7. Menilai/evaluasi.
25
Dalam kegiatan perencanaan ini kepala sekolah untuk menetapkan tujuan-tujuan madrasah yang ingin dicapai, baik jangka pendek, menengah, ataupun jangka pamjang. Dari perencanaan di atas dapat di klasifikasikan seperti merencanakan strategi, kebijakan, progam, anggaran dan standar yang dibutuhkan madrasah. Dalam kegiatan mengorganisasi menurut T. Hani Handoko (1995 : 24) yaitu 1) penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan organisasi, 2) pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat “membawa” hal-hal tersebut kea rah tujuan, 3) penugasan tanggung jawab tertentu, 4) pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Fungsi ini menciptakan struktur formal di mana pekerjaan ditetapkan, dibagi dan dikordinasikan. Dalam kegiatan pengadaan staf menurut Mulyono (2008 : 147) yang dilakukan adalah berpikir tentang siapa yang diperlukan dan dipercayakan dalam bidang garapan itu masing-masingnya setelah dipilah-pilah dan diprioritaskan. Adakah dan siapakah orangnya dan bagaimana mengikutsertakannya? Pertanyaan mengenai
kejelasan
siapa
yang
harus
mengarahkan
dan
dari
siapa
pengarahan/petunjuk itu didapatkan dilakukan pada tahap pengarahan/orientasi sasaran. Apa yang harus diberitahukan? Bagaimana mengerjakannya? Kapan mulai dan kapan selesai? Kemudian dalam tahap pengkoordinasian yang harus dilakukan kepala madrasah adalah menjadwalkan waktu pengerjaaannya agar masing-masing bagian dapat mulai dan selesai pada waktunya. Kepala madrasah
26
dapat mengetahui bagaimana proses pengerjaan itu terlaksana sesuai rencana, cara, hasil, dan waktu penyelesaian. Kegiatan ini dapat dipantau agar memperoleh informasi perkembangan yang aktual. Untuk penilian atau evaluasi, kepala madrasah dapat memperoleh kesesuian rencana dengan realitas melalui eksplorasi pertanyaan-pertanyaan. Pada tahap ini kepala madrasah dapat memberikan penghargaan kepada mereka yang yang berprestasi dan pembinaan bagi mereka yang gagal atau kurang berprestasi. E. Mulyasa (2007 : 98) mengatakan, pekerjaaan kepala sekolah tidak hanya sebagai EMASLIM, tetapi akan berkembang menjadi EMASLIM-FM. EMASLIM-FM,
yaitu
Educator
(mengembangkan
kepribadian,
membimbing, mimbina budi pekerti, dan memberikan pengarahan); Manajer (mengawal dan mengawasi pelaksanaan tugas dan fungsi bawahannya); Administrator (membuat daftar presensi, dan melaksanakan administrasi madrasah); Supervisior (memantau dan menilai); Leader (mengawal pelaksanaan visi dan misi); Innovator (melakukan kegiatan kreatif, menemukan strategi atau cara-cara dalam mengembangkan visi dan misi); Motivator (memberikan dorongan kepada bawahannya untuk lebih giat dalam kinerjanya); Figur (mempunyai wibawa terhadap bawahan); dan Moderator. Wahjosumidjo (2007 : 87-89) mengatakan, kepala sekolah/madrasah mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap atasan, terhadap sesama rekan kepala madrasah atau lingkungan terkait, dan kepada bawahan.
27
1. Kepada atasan a) wajib loyal dan melaksanakan apa yang digariskan oleh atasan b) wajib berkonsultasi atau memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawabnya c) wajib memelihara hubungan yang bersifat hirarki antara kepala madrasah dan atasan. 2. Kepada sesama rekan kepala madrasah a) wajib memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan para kepala sekolah/madrasah lain b) wajib memelihara hubungan kerja sama yang sebaik-baiknya dengan lingkungan baik dengan instansi terkait maupun tokoh-tokoh masyarakat dan BP3. 3. Kepada bawahan Kepala madrasah berkewajiban menciptakan hubungan yang sebaikbaiknya dengan para guru, staf, dan siswa, sebab esensi kepimpinan adalah kepengikutan. Tugas dan Tanggung jawab yang telah dikemukanan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan. Bahwa, tugas dan tanggung jawab kepala madrasah yaitu : 1. Merencanakan strategi, kebijakan, progam, anggaran dan standar yang dibutuhkan madrasah 2. Kepala madrasah sebagai EMASLIM-FM dan Dinamisator (memberikan dorongan kepada guru, staf, dan peserta didik dengan maksud menciptakan suasana lingkungan madrasah yang kondusif)
28
3. Kepala madrasah bertanggung jawab terhadap atasan, sesama rekan kepala madrasah dan bawahannya.
C. Kinerja Guru 1. Pengertian Kinerja Nanang Fatah (2004 : 61) berpendapat kinerja atau performance adalah penampilan atau untuk kerja, atau cara menghasilkan sesuatu (prestasi); kinerja organisasi berkaitan dengan daya untuk kerja mencapai suatu tujuan dan hasil yang digunakan. Dari pengertian di atas, Kinerja dapat disimpulkan sebagai hasil suatu pekerjaan atau prestasi kerja yang dilakukan oleh seorang guru berdasarkan kemampuan dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Selain itu, kinerja merupakan rangkaian kegiatan yang tersusun untuk mencapai hasil yang diharapkan. 2. Pengertian Guru Secara khusus peneliti di sini akan mengemukanan berbagai pendapat tentang pengertiasn guru, antara lain ; 1)
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing,
mengarahkan,
melatih,
menilai,
dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU Guru dan Dosen, 2005 : 4).
29
2)
Cece Wijaya Guru (1992 : 23) menyatakan, guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar-mengajar.
3)
H.A.R. Tilaar (1990 : 239) berpendapat, guru adalah salah satu jenis profesi jasa yang mempunyai tugas memberi jasa pendidikan.
4)
Guru dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan anak bangsa dalam aspeknya (Suparlan, 2005:12). Dari berbagi pengertian di atas, Peneliti dapat menyimpulkan bahwa,
Guru adalah profesi jasa yang bisa membimbing, mengarahkan, dan merubah pelaku peserta didik untuk menuju dalam kebaikan. Guru harus memiliki kemampuan mengembangkan progam-progam pendidikan yang secara khusus disusun sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik yang akan diajarnya. Guru merupakan sosok pahlawan tanpa tanda jasa yang tugasnya mengabdi bangsa untuk mencerdaskan anak bangsa.
D. Tugas dan Tanggung Jawab Guru Status guru mempunyai implikasi terhadap peran dan fungsi yang menjadi tangggu jawabnya. Guru memiliki satu kesatuan tugas dan tanggung jawab yang tidak terpisahkan, antara kemampuan mendidik, membimbing, mangajar, dan melatih. Guru disamping sebagai pendidik maupun pengajar di forum formal, tetapi guru juga disebut sebagai pemimpin masyarakat dan pekerjaan sosial. Dalam masyarakat pedesaan, guru sering didudukan pada status sebagai sumber
30
pengetahuan ketika media informasi masih terbatas. Guru masih menduduki posisi sebagai tokoh yang diteladani oleh warga masyarakat. Oleh karena itu, guru sering dipandang sebagai sosok yang harus ‘digugu dan ditiru’. Peneliti di sini akan menulis dari berbagai pendapat mengenai tugas dan tanggung jawab guru, diantaranya : 1. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Tahun 2005 (2005 : 4) Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 2. Suparlan, (2005 : 43) menulis dalam pasal 40 ayat 2 UU Nomor 20 Tahun 2003 dinyatakan lebih lanjut bahwa pendidikan dan tenaga kependidikan memiliki kewajiban sebagai berikut ; a) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; b) mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan c) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikannya. 3. Depag RI “Pedoman Pembinaan Profesionalisme Guru MI” (1999 : 4) Menyatakan, tugas pokok guru masa kini tidak cukup hanya menyajikan informasi faktual untuk memperluas cakrawala anak dan mengembangkan sejumlah keterampilan serta sikap positif. Tetapi, guru juga memungkinkan
31
untuk berperan sebagai peneliti, pembangkit semangat (motifator) dan pembantu belajar (fasilitator). 4. Soedijarto, (1993 : 89) membagi menjadi empat yang harus dilaksanakan guru, diantaranya ; a) Merencanakan progam belajar mengajar; b) Melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar; c) Menilai kemajuan proses belajar mengajar; dan d) Menafsirkan dan memanfaatkan hasil penilian kemajuan belajar mengajar dan informasi lainnya bagi penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan proses belajar mengajar. Berdasarkan pendapat para ahli tentang tugas dan tanggung jawab guru di atas, peneliti akan menyimpulkan dan menambahi bahwa, tugas dan tanggung jawab guru sebagai berikut : 1. Tugas guru adalah sebagai pendidik, pemembimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. 2. Guru sebagai motifator dan fasilitator 3. Guru harus bisa menjaga nama baik 4. Merencanakan progam belajar mengajar; 5. Melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar; 6. Mempunyai etos kerja yang tinggi. Tolak ukur guru yang beretos kerja tinggi sebagi berikut ; Rajin, mengajar dengan persiapan, baik persiapan administrasi maupun persiapan mental material.
32
Kreatif, selalu berusaha menciptakan proses pembelajaran yang menarik agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Aktif, mengikuti kegiatan organisasi dan seminar maupun pelatihan guru. Inisiatif, selalu mencoba teori baru. Disiplin, dalam memanfaatkan waktu dan melaksankan peraturan yang ada sehingga menjadi panutan, baik bagi perserta didik, kolega, maupun masyarakat. Guru bukan hanya sekedar berangkat di sekolahan terus mengajar, tetapi guru diharapkan memiliki pengetahuan yang luas tentang disiplin ilmu dan bisa melaksanakan visi, misi, dan tujuan pendidikan Nasional. Selain itu, guru bisa dijadikan orang tua yang kedua, oleh karena itu guru harus mempunyai sifat kasih sayang, empati, bijaksana, dan bisa menerapkan nilai-nilai moral dan religius dalam diri peserta didik.
33
BAB III PAPARAN DATA PENELITIAN
A. Gambaran Umum Penelitian 1. Letak Geografis MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro Secara geografis MTs Ma’arif Rohmatullah berada di desa Cokro kecamatan Grabag kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah. Desa Cokro merupakan wilayah Magelang bagian Utara. Luas Desa Cokro ± 130 hektar, hampir seluruh tanah di situ berupa persawahan dan pertegalan atau semak belukar yang berbukit-bukit. Masyarakat
di desa Cokro mayoritas mata
pencahariannya sebagai petani. Desa Cokro terletak di antara batas-batas wilayah, diantaranya ; Barat
: Desa Tepis Kecamatan Secang
Timur
: Desa Salam Kecamatan Grabag
Selatan : Desa Giri Kecamatan Secang Utara
: Desa Klegen Kecamatan Grabag
MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro merupakan satu-satunya sekolahan tingkat SLTP yang berada di desa Cokro. Jarak tempuh MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro sampai kecamatan Grabag ± 5 km dan jarak sampai ke kabupaten Magelang ± 25 km. MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro berada pada lingkungan pesantren dengan santri dari berbagai daerah, sehingga mewarnai madrasah dengan karekteristik peserta didik yang heterogen.
34
MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro berada di posisi sebagai berikut ; Barat
: Balai Desa Cokro
Timur
: Sungai
Selatan : Madrasah Aliyah Rohmatullah Cokro Utara
: Pertegalan atau semak belukar
2. Sejarah Berdirinya MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro Sejarah berdirinya MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro tidak lepas dari peran serta Pondok Pesantren Rohmatullah. KH. Hisyam Asyari dan Ibu Nyai Hj. Rohimatul Ulya merupakan pengasuh Pondok Pesantren Rohmatullah, yang pertama kali pencetus ide untuk mendirikan MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro. MTs M’arif Rohmatullah Cokro didirikan pada tahun 2001, di bawah naungan Pondok Pesantren Rohmatullah Cokro dan naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kab. Magelang. Pengasuh Pondok Pesantren Rohmatullah beserta Kepala Desa Cokro dan beberapa tokoh masyarakat lainnya melakukan pengkajian dan proses musyawarah. Musyawarah tersebut membahas masalah angka kelulusan akademik di Desa Cokro rata-rata masih setingkat SD/MI. Oleh karena itu, semua peserta musyawarah sepakat untuk mendirikan Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Rohmatullah Cokro yang terletak di Desa Cokro Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Di samping pemikiran di atas pendirian MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro di latar belakangi oleh kekhawatiran terhadap anak lulusan MI/SD yang
35
tidak mampu melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi karena alasan ekonomi, serta mereka yang tidak tertampung di Madrasah / Sekolah negeri, terancam putus sekolah. (hasil wawancara dengan kepala madrasah pada tanggal 17 Januari 2011). MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro sebagai upaya optimalisasi peran dalam memberantas kebodohan di Indonesia dengan program pembangunan nasional yang menuntut eksistensi generasi muda khususnya masyarakat desa cokro sekitarnya dan pada umumnya masyarakat indonesia, agar dapat lebih banyak berbuat dan berkarya, demi terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur yang diridloi Allah SWT.
3. Visi dan Misi MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro a) VISI “ UNGGUL DALAM PRESTASI, SANTUN DALAM BUDI PEKERTI “ Unggul dalam bidang Iptek Unggul dalam bidang sosial budaya Unggul kreatifitas dan olah raga Unggul dalam disiplin dalam kepramukaan Unggul dalam aktifitas keagamaan dan budi pekerti b) MISI Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif Menambahkan semangat keunggulan secara intensif pada seluruh warga Yayasan
36
Mendorong dan membantu kepada setiap santri/siswa untuk mengenali potensi diri Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama Mendidik siswa berbudi pekerti luhur
4. Struktur Organisasi MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro Struktur organisasi MTs Ma’arif
Rohmatullah Cokro periode
pertama, yaitu tahun 2001-2015, sebagai berikut ;
Kepala Madrasah
: H. Bawono, BA
Wakil Kepala Madrasah
: Taryono S.W.
Kepala Komite Madrasah
: H. Ardani, BA
Kepala TU
: Dwi Hariyanto, A.Ma
Kurikulum
: Siti Syamsiyah, S.Ag
Kesiswaan
: Alfian F., S.Pd
Sarana dan Prasarana
: Masykur, S.Pd.I
Humas
: H.M.A. Shuheb Muhibbi, S.Pd.I
Wali Kelas VII A
: Amrih Wibowo, A.Md
Wali Kelas VII B
: Istilakah, S.Pd.I
Wali Kelas VIII A
: Masykur, S.Pd.I
Wali Kelas VIII B
: Nurul Diniyati, S.Pd
Wali Kelas IX A
: Rita Kusuma, ST
Wali Kelas IX B
: Titik Nur Endah, SE
37
5. Keadaan Kepala Madrasah, Guru dan karyawan, dan Peserta Didik MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro a) Kepala Madrasah Nama
: H. Bawono, BA
NIP
:-
Tempat/tanggal lahir
: Magelang, 21 Desember 1947
Pendidikan terakhir
: Sarjana Muda
Alamat rumah
: Cokro RT 07/02 Grabag Magelang
Nomor Telp/HP
: 085747003337
b) Guru Kepala madrasah dalam melaksanakan operasional proses belajar mengajar di bantu dengan beberapa guru dan karyawan. Saat ini jumlah guru dan karyawan di MTs Ma’arif Rohmatullah ada 23 orang. Adapun mengenai rincian guru dan karyawan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini;
TABEL 1 Daftar Nama Guru dan Karyawan MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro Tahun Pelajaran 2010/2011 N O
NAMA
L / P
TEMPAT LAHIR
TGL LAHIR
PEND. TERAK HIR
MAPEL
1
H. Bawono, BA.
L
Magelang
21-12-1947
Sarmud
Tartil Al Qur'an
2
Amarudin Shuheb,S.Pd. I.
L
Pati
07-06-1972
S.1
Bahasa Arab
3
Amrih Wibowo, A. Md
L
Magelang
23-07-1974
D3
PKn dan Geografi
4
Nur Laila Hasun, S.Pd.I
P
Magelang
06-04-1979
S.1
Al-Quran Hadits
38
5
H. Ardani, BA.
L
Magelang
27-05-1961
Sarmud
Ke-NUan
6
Alfian Fibrianto, S.Pd
L
Magelang
05-02-1980
S.1
Penjaske s
7
Eru Setyasih, S. Pd
P
Wnsbo
16-10-1968
S.1
Bhs.Indo
8
Hamaron Sarif Huda, SE
L
Magelang
15-09-1980
S.1/A4
Fisika
9
Istilakah, S.Pd.I
P
Magelang
28-03-1977
S.1
Bhs.Indo
10
Masykur, S.Pd.I
L
Magelang
17-08-1981
S.1
SKI dan Qur'an Hadis
11
Mubarok Rahardjo, S.Pd
L
Magelang
03-11-1978
S.1
Bahasa Inggris
12
Nurul Diniyati, S.Pd
P
Magelang
21-11-1986
S.1
Bahasa Inggris
13
Rita Kusumaningrum, ST
P
Magelang
24-09-1975
S.1/A4
MTK
14
Siti Samsiyah, S. Ag
P
Magelang
30-01-1977
S.1
Fiqih dan Aqidah Akhlak
15
Sri Hidayati, S.Pd.Si
P
Magelang
17-12-1985
S.1
IPA Biologi
16
Taryono SW
L
Wnsbo
12-09-1941
SPG
Bahasa Jawa
17
Titik Nur Endah E, SE
P
Sleman
23-05-1978
S.1/A4
Ekonomi dan Sejarah
18
Yuli Kurniati, S.Pd
P
Magelang
07-07-1986
S1
Bahasa Indonesi a
19
Dra. Any Tisnowati
P
Wnsbo
17-12-1964
S.1
BP/BK
20
Dwi Haryanto, A. Ma
L
Magelang
0504-1982
D2
TIK dan TU
21
Eming Muttaqin
L
Magelang
16-09-1980
S.1
TU
22
Ahmad Khiso
L
Magelang
21-12-1969
SMP
Penjaga
23
Yani
P
Magelang
06-08-1989
MTs
Tukang Kebun
Sumber : MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro
39
c) Peserta Didik Peserta didik MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro merupakan klaborasi antara santri dan penduduk setempat. Peserta didik MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro setiap tahunnya mengalami peningkatan dari segi jumlah peserta didiknya. Adapun jumlah peserta didik 7 tahun terakhir sebagai berikut tabel dibawah ini ; TABEL 2 Jumlah Daftar Peserta Didik JUMLAH PESERTA DIDIK KELAS
2004/ 2005
2005/ 2006
2006/ 2007
2007/ 2008
2008/ 2009
2009/ 2010
2010/ 2011
VII
63
44
58
62
80
85
74
VIII
50
52
45
58
58
69
77
IX
19
48
46
44
46
56
65
Jumlah
132
142
149
164
184
210
216
Sumber : MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro
Data peserta didik tersebut, membuktikan bahwa setiap tahun pelajaran baru mengalami peningkatan jumlah peserta didik. Semua itu tidak lain dari hasil kerja keras para guru yang ditunjang keprofesionalisme kepala madrasah yang bisa menerapkan strategi untuk meningkatkan kinerja guru yang baik, sehingga bisa meningkatkan mutu dan kualitas peserta didik.
40
6. Sarana dan Prasana MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro a) Keadaan Tanah Keadaan tanah di MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro secara geografis kondisinya tidak merata (teras tering). Tanah tersebut merupakan wakaf dari K.H. Hisyam Asyari, untuk mengembangkan Lembaga Pendidikan Rohmatullah Cokro. Adapun luas tanah yang diwakafkan untuk mendirikan MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro adalah seluas 2.340 m2. b) Luas Bangunan Salah satu penunjang kegiatan belajar mengajar harus ada ruang gedung belajar dan bangunan-bangunan yang menunjang lainnya. Jadi, tanah yang seluas 2.340 m2 , terdiri dari halaman dan bangunan gedung madrasah. Adapun
luas
bangunan,
tahun
pembangunan
dan
sumber
dana
pembangunan terdapat dalam tabel berikut ;
TABEL 3 Rincian Luas Bangunan dan Tahun Pembangunan NO
NAMA BANGUNAN
LUAS
KETERANGAN
1
Gedung Ruang Kelas
59,5 m2 Swadaya Th. 2001
2
Gedung Ruang Kelas
59,5 m2 Swadaya Th. 2001
3
Gedung Ruang Kelas
59,5 m2 Swadaya Th. 2001
4
Kamar mandi dan Toilet
12
m2 Swadaya Th. 2001
5
Ruang Guru
52
m2 Swadaya Th. 2002
6
Gedung Ruang Kelas
59,5 m2 Swadaya Th. 2003
7
Gedung Ruang Kelas
59,5 m2 Swadaya Th. 2003
8
Gedung Ruang Kelas
59,5 m2 Swadaya Th. 2003
41
m2 Swadaya Th. 2004
9
Ruang OSIS
6
10
Ruang Ibadah
70 m2 Swadaya Th. 2004
11
Ruang Komputer
24 m2 INGUB Th. 2005
12
Ruang Kepala Sekolah
12 m2 Swadaya Th. 2005
13
Ruang TU
15 m2 Swadaya Th. 2007
14
Ruang BP
15 m2 Swadaya Th. 2010
15
Toilet
30 m2 Swadaya Th. 2010 Sumber : MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro
Jadi, sisa tanah yang belum dibangun seluas 1.747 m2.
c) Jumlah ruang belajar Ruang belajar tersedia sebanyak 6 lokal dengan kondisi baik. Yang terdiri dari ;
Kelas VII.a
: 38 peserta didik
Kelas VII.b
: 38 peserta didik
Kelas VIII.a
: 37 peserta didik
Kelas VIII.b
: 38 peserta didik
Kelas IX.a
: 32 peserta didik
Kelas IX.b
: 33 peserta didik
d) Perpustakaan Perpustakaan berada di samping ruang kepala madrasah, yang terdiri dari ruang baca dan ruang buku. Jumlah buku di perpustakaan terdiri dari : Buku ensiklopedi
: 30 ekslempler
Buku referensi/mata pelajaran
: 679 ekslempler
42
Buku fiksi
: 150 ekslempler
Buku non fiksi
: 75 ekslempler
e) Sarana Olahraga Sarana olahraga merupakan daya dukung dalam pembelajaran olahraga tersebut. Selain itu, sarana olah raga untuk memberikan motivasi peserta didik dalam mengembangkan dan mengekpresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Sehingga, sarana olah raga yang ada di MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro merupakan salah satu daya tarik bagi peserta didik yang akan mendaftarkan di MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro tersebut. Adapun sarana olahraga yang ada di MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro tercantum dalam tabel di bawah ini ; TABEL 4 Sarana dan Prasarana Olahraga No 1
Nama Lapangan Bola Voli
Banyaknya
Keterangan
1
Lengkap dengan bola dan netnya
2
Lapangan Basket
1
Lengkap
3
Lapangan Tenis meja
1
Lengkap
4
Sarana Atletik :
1
Lengkap
1
Menggunakan Gedung
5
Lompat Jauh
Lempar Cakram
Tolak Peluru
Lapangan Bulutangkis
Pertemuan
43
6
Lapangan sepak bola
1
Menggunakan lapangan desa cokro
7
Lapangan sepak takrow
1
Lengkap
Sumber : MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro
B. Penyajian Data Penelitian 1. Strategi Kepala Madrasah Strategi pemimpin mencerminkan tanggung jawab kepala madrasah untuk menggerakkan seluruh sumber daya yang ada di madrasah, sehingga lahir etos kerja dan produktivitas yang tinggi dalam mencapai tujuan. Kepala madrasah adalah sebagai ujung tombak keberhasilan di suatu sekolah atau madrasah. Oleh karena itu, banyak sekali pertauran dan kebijakan yang dibuatnya untuk mewujudkan visi dan misi sekolah atau madrasah yang dipimpinya. Peneliti di sini, mencoba ingin mengetahui stategi Kepala MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro dalam meningkatkan kinerja guru. Berikut di bawah ini adalah hasil cuplikan wawancara antara peneliti dengan Kepala MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro ; Peneliti
: Strategi apa saja yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan
kinerja
guru
di
MTs
Ma’arif
Rohmatullah Cokro Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011 ? Kepala MTs R
: Kami melakukan apa yang sudah menjadi tanggung
44
jawab dan tugas kami sebagai kepala madrasah. Peneliti
: Contohnya?
Kepala MTs R
: Banyak sekali, seperti ; a) Memberikan contoh kepada para guru, dengan jalan membina hubungan pribadi yang baik. b) Selalu disiplin berbagai bidang. c) Membantu guru-guru dalam memecahkan problem yang dihadapinya. d) Menghargai kekuatan dan kelemahan guru serta membantunya melalui konseling. e) Memberikan bekal yang mendorong kekuatan, minat, dan kecakapan setiap anggota guru dalam melaksanakan tugas. f) Mempratikkan managemen
pendekatan personal.
psikologi
Pendekatan
ini
dalam dapat
dilakukan dengan bekerjasama dalam perencanaan, hubungan individual dan kelompok, menciptakan iklim yang menyenangkan dan pengorganisasian kurikulum dan madrasah secara bijaksana. g) Menilai diri sendiri secara obyektif dan memperbaiki tindakan selanjutnya. h) Menekankan
pendekatan
demokratis
perumusan tujuan maupun peraturan.
dalam
45
i) Selalu memonitoring, mengawasi, dan menilai tugas-tugas guru. j) Selalu koordinasi dengan guru. k) Pelayanan kesehatan dan kesejahteraan guru, dan l) Memberikan penghargaan dan reward bagi guru yang berprestasi dan sebaliknya memberikan teguran dan punishment
bagi
guru
yang
melangggar
peraturan maupun indisiplener. Peneliti
: Dalam penerapan strategi yang sudah bapak sebutkan di atas, bapak mengambil reverensi dari mana?
Kepala MTs R
: Banyak sekali. Seperti mengikuti pelatihan-pelatihan, workshop, membaca buku. Dan yang lebih pokok adalah bisa belajar dari pengalaman kejadian yang dihadapi dilingkungan madrasah ini.
Peneliti
: Selanjutnya, apa yang bapak hasilkan atau bapak rasakan dengan penerapan strategi itu?
Kepala MTs R
: Hasilnya, bapak dan ibu guru termotivasi dalam mendidik peserta didik. Sehingga kinerja mereka merasa nyaman, tenang, disiplin, dan lebih-lebih guru dalam mendidik peserta didik dalam keadaan ikhlas karena Allah swt. bukan karena finansial.
Peneliti
: Pernahkah guru di sini melaukan tindakan indesiplener, misalnya terlambat datang atau tidak hadir tanpa
46
keterangan ? Kepala MTs R
: Ada.
Peneliti
: Terus tindakan apa yang bapak lakukan terhadap guru tersebut ?
Kepala MTs R
: Ditegur atau disapa dengan bahasa halus, yang sekiranya tidak menyinggung perasaanya. Tapi, apabila teguran itu tidak diindahkan, terpaksa kami kasih punishment sesuai dengan kesalahannya.
Peneliti
: Apa tugas dan tugas dan tanggung Jawab kepala madrasah?
Kepala MTs R
: Pada
dasarnya
kami
sebagai
kepala
madrasah
mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut ; merencanakan sebuah tujuan pendidikan yang ada di MTs
Ma’arif
Rohmatullah
ini,
mengorganisasi
stakeholder yang ada, merengrut guru dan karyawan, mengarahkan, mengkoordinasi semua elemen yang ada di MTs Ma’arif Rohmatullah, memantau kegiatan belajar mengajar atau administrasi sekolahan dan mengevaluasi. (Hasil wawancara dengan Kepala MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro pada Hari Senin Tanggal 17 Januari 2011). Demikian, hasil wawancara kami dengan Kepala MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro. Kami sebagai peneliti menyimpulkan, bahwasanya
47
startegi yang diterapkan oleh Kepala MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro banyak melalui aspek penerapan kepribadian (memberikan contoh terlebih dahulu) dan aspek pendekatan sosial. Dengan demikian, diharapkan guru bisa termotivasi dalam melakukan kinerjanya. Selain itu, diharapkan guru mempunyai integritas, dan loyalitas yang tinggih dalam mendidik peserta didik. Sehingga nantinya guru bisa menghasilkan output peserta didik yang santun, berbudi pekerti, dan berprestasi di bidang akademik maupun non akademik.
2. Kinerja Guru Kepala madrasah mempunyai banyak tugas dan strategi dalam meningkatkan kinerja guru. Sebagaimana yang telah diungkapkan kepala MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro di atas. Selanjutnya, bagaimana implikasi kinerja guru MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro terhadap strategi-strategi yang telah diterapkan oleh kepala madrasah tersebut ? Peneliti di sini mencoba menacari jawabannya, baik melalui wawancara, observasi, dan melihat beberapa dokumentasi di MTs Ma’arif Rohmatullah. Berikut hasil cuplikan wawancara peneliti dengan beberapa guru MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro ; Peneliti
: Bagaimana menurut bapak/ibu tentang kepimpinan kepala MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro ?
Guru (1) : Beliau sangat disiplin, baik segi administrasi kelas maupun sekolahan bahkan dari segi sikap dan perbuatan beliau juga
48
disiplin sekali. Selain itu, beliau juga sangat tegas, bijaksana, dan berwibawa. Sehingga kami sangat segan terhadap beliau. Guru (2) : Beliau sangat perhatian kepada guru-guru, karyawan, peserta didik, bahkan kepada tukang kebun. Peneliti
: Pernahkah bapak kepala madrasah mengadakan pelatihan atau workshop kepada guru-guru dalam meningkatkan kinerja ?
Guru (3) : Kalau mengadakan tidak pernah, tapi kalau mengirim untuk ikut pelatihan atau workshop pernah. Peneliti
: Jadi yang mengadakan siapa ?
Guru (3) : Kementerian Agama atau Dinas Pendidikan Kabupaten Magelangm, selain itu juga ada dari instansi atau lembagalembaga lainnya. Peneliti
: Pernahkah bapak kepala madrasah terlambat atau tidak masuk tanpa keterangan ?
Guru (3) : Masalah terlambat setahu saya bapak kepala MTs Rohmatullah Cokro tidak pernah. Kalau masalah tidak masuk pun beliau membawa surat izin tertulis atau lewat telepon/SMS kepada guru piket. Peneliti
: Apakah setiap kali peraturan dan kebijakan sekolah guru juga dimintai pendapat oleh kepala madrasah ?
Guru (3) : Iya, setiap tahun pelajaran baru kita mengadakan rapat dari semua unsur guru, komite, karyawan, dan perwakilan wali murid, untuk membahas peraturan dan kebijakan yang akan
49
diterapkan dalam 1 tahun yang akan dijalani. Peneliti
: Apa manfa’at atau yang dirasakan oleh guru dari penerapan strategi yang dilakukan oleh kepala MTs Rohmatullah Cokro ?
Guru (4) : Banyak sekali, seperti ; a) Kinerja guru menjadi semangat. b) Kinerja guru sangat disiplin, baik dalam administrasi maupun dalam mengajar. c) Guru bebas mengekpresikan kemampuannya tanpa suatu beban d) Guru merasa nyaman dan tenang dalam proses belajar mengajar e) Guru merasa termotivasi f) Guru merasa malu apabila kinerjanya tidak baik, sehingga guru berlomba-lomba dalam meningkatkan hasil prestasi peserta didik. Guru (5) : Selain yang sudah disebutkan oleh guru tadi, kami sebagai guru dalam bekerja semata-mata tidak karena finansial, tetapi ada yang lebih penting yaitu berjuang di jalan Allah swt. Sehingga berapa pun penghasilanya dan nantianya diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau pun tidak, guru tetap melaksanakan tugasnya sebagai guru yang baik. (Hasil wawancara dengan Guru MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro pada Hari Kamis Tanggal 20 Januari 2011).
50
Demikian, hasil wawancara kami dengan bebera Guru MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro. Kami sebagai peneliti menyimpulkan, bahwasanya Strategi yang diterapkan kepala madrasah di MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro sangat berdampak positif dalam pengembangan kinerja guru baik administrasi maupun dalam mengajar. Sehingga, secara tidak langsung peserta didik MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro merasakan hasil kinerja guru yang sangat baik. Kinerja guru yang baik dan di sertai rasa ikhlas menjadikan atau menghasilkan peserta didik (out put) yang baik juga. Terbukti, peserta didik MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro dalam mengikuti Ujian Nasional pada tahun pelajaran 2009/2010 mendapatkan prestasi yang cukup baik dibanding SMP/MTs se Kecamatan Grabag. Hasil prestasi tidak hanya berupa nilai Ujian Nasional saja, tetapi setiap mengikuti kegiatan perlombaan baik tingkat kecamatan sampai kabupaten selalu mendapatkan juara. Prestasi yang diraih peserta didik tersebut tidak lepas dari peran serta seorang guru. Kinerja guru yang mengasilkan peserta didik yang berprestasi juga tidak lepas dari penerapan strategi seorang Kepala MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro. Jadi, dalam menjalankan manajemen sekolahan MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro melibatkan seluruh stakeholder yang ada. Sehingga, visi dan misi MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro bisa berjalan dan tercapai sesuai yang diharapkan.
51
BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN
A. Strategi Kepala Madrasah dalam Meningkatkat Kinerja Guru Strategi kepala madrasah merupakan cara atau langkah-langkah terpadu bagi madrasah dan memberikan pedoman pemanfaatan sumber daya-sumber daya madrasah untuk mencapai susatu tujuan. Sehingga kepala madrasah dituntut untuk kreatif, dinamis, disiplin, dapat menghargai orang lain, dan bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi bawahanya. E. Mulyasa, (2003 : 118-119) dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi, dan Implementasi”, membagi menjadi enam strategi yang harus diterapkan oleh kepala madrasah, yaitu : 1. Konsep diri ; strategi menekankan bahwa konsep-konsep diri setiap individu merupakan faktor penting dari setiap perilaku. Untuk menumbuhkan konsep diri, pemimpin disarankan bersikap empatik, menerima, hangat, dan terbuka sehingga para pegawai dapat mengeksplorasikan pikiran dan perasaannya dalam memecahkan masalah. 2. Keterampilan berkomunikasi ; pemimpin harus menerima semua perasaan pegawai dengan teknik komunikasi yang dapat menimbulkan kepatuhan diri dalam dirinya. 3. Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami ; perilaku-perilaku yang salah terjadi karena pegawai telah mengembangkan kepercayaan yang salah terhadap dirinya. Hal ini mendorong munculnya perilaku-perilaku salah yang
52
disebut misbehavior. Untuk itu pemimpin disarankan a) menunjukkan secara tepat tujuan perilaku yang salah sehingga membantu pegawai dalam mengatasi perilakunya, serta b) memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah. 4. Klarifikasi nilai ; strategi ini dilakukan untuk membantu pegawai dalam menjawab pertanyaannya sendiri tentang nilai-nilai dan membentuk sistem nilai sendiri. 5. Latihan keefektifan pemimpin ; metode ini bertujuan untuk menghilangkan metode represif dan kekuasaan, misalnya hukuman dan ancaman melalui model komunikasi tertentu. 6. Terapi relitas ; pemimpin perlu bersikap positif dan bertanggung jawab. Kepala Madarsah Tsnawiyah Ma’arif Rohmatullah sependapat dengan apa yang telah di E. Mulyasa, dalam bukunya, bahwasanya kepala madrasah harus bisa menerapkan enam strategi di atas. Kepala Madarsah Tsnawiyah Ma’arif Rohmatullah selain menerapkan strategi-strategi enam di atas, ada strategi atau langka-langkah sendiri dalam meningkatkan kinerja guru, antara lain ; a) Memberikan contoh kepada para guru, dengan jalan membina hubungan pribadi yang baik. b) Selalu disiplin berbagai bidang. c) Membantu guru-guru dalam memecahkan problem yang dihadapinya. d) Menghargai kekuatan dan kelemahan guru serta membantunya melalui konseling.
53
e) Memberikan bekal yang mendorong kekuatan, minat, dan kecakapan setiap anggota guru dalam melaksanakan tugas. f) Mempratikkan pendekatan psikologi dalam managemen personal. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan bekerjasama dalam perencanaan, hubungan individual dan kelompok, menciptakan iklim yang menyenangkan dan pengorganisasian kurikulum dan madrasah secara bijaksana. g) Menilai diri sendiri secara obyektif dan memperbaiki tindakan selanjutnya. h) Menekankan pendekatan demokratis dalam perumusan tujuan maupun peraturan. i) Selalu memonitoring, mengawasi, dan menilai tugas-tugas guru. j) Selalu koordinasi dengan guru. k) Pelayanan kesehatan dan kesejahteraan guru, l) Memberikan penghargaan dan reward bagi guru yang berprestasi dan sebaliknya memberikan teguran dan punishment bagi guru yang melangggar peraturan maupun indisiplener. Strategi-strategi kepala madrasah yang di paparkan di atas merupakan bagian kecil dari strategi-strategi yang ada. Kepala Madrasah satu dengan kepala madrasah lainya pasti berbeda-beda dalam menangani manajemen madrasah, khususnya dalam meningkatkan kinerja guru. Oleh karena itu, Kepala Madrasah dalam mengembangkan strategi harus mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi, serta perlu memahami faktor-faktor yang mempengaruinya. Sehingga, kepala madrasah diharapkan menjadi pemimpin yang dapat meningkatkan kinerja guru yang lebih baik.
54
Strategi Kepala Madarsah Tsnawiyah Ma’arif Rohmatullah dalam kaitannya meningkatkan kinerja guru, dapat dipahami bahwa setiap kepala madrasah bertanggung jawab mengarahkan apa yang baik bagi bawahannya dan dia sendiri harus berbuat baik. Kepala Madrasah harus menjadi contoh yang baik, sabar, dan penuh perhatian. Fungsi kepala madrasah hendaknya diartikan seperti motto Ki Hadjar Dewantara “ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” (di depan menjadi teladan, di tengah membina kemauan, di belakang menjadi pendorong/memberi daya).
B. Kinerja Guru dalam Merespon dan Mengimplimentasikan Strategi Kepala Madrasah Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau kepala madrasah sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering kepala madrasah tidak mengetahui betapa buruknya kinerja guru telah menurun. Sehingga kualitas madrasah dan output peserta didik menurun baik bidang akademik maupun non akademik. Kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Rohmatullah merupakan salah satu contoh riil dalam melakasanakan tugas dan kewajibanya dengan baik. Kepala Madrasah dan guru mempunyai keterkaitan kerjasama yang tidak bisa dipisahkan. Kepala Madrsah mempunyai tugas dan tanggunggung jawab tehadap kesuksesan kinerja guru di MTs Ma’arif Rohmatullah. Sehingga, kepala
55
madrasah menerapkan beberapa strategi dalam meningkatkan kinerja guru agar lebih baik. Sebenarya kinerja guru sudah di atur dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Tahun 2005 (2005 : 4) Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selain itu, Suparlan, (2005 : 43) menulis dalam dalam bukunya yang berjul “Menjadi Guru Efektif” menulis pasal 40 ayat 2 UU Nomor 20 Tahun 2003, bahwa pendidikan dan tenaga kependidikan memiliki kewajiban sebagai berikut ; a)
menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis;
b)
mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
c)
memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikannya. Pada dasarnya tugas guru adalah sebagai pendidik, pemembimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Selain itu, guru mempunyai tugas dan tanggung jawab, diantaranya ; 1. Guru sebagai motifator dan fasilitator 2. Guru harus bisa menjaga nama baik 3. Merencanakan progam belajar mengajar; 4. Melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar;
56
5. Mempunyai etos kerja yang tinggi. Tolak ukur guru yang beretos kerja tinggi sebagi berikut ; Rajin, mengajar dengan persiapan, baik persiapan administrasi maupun persiapan mental material. Kreatif, selalu berusaha menciptakan proses pembelajaran yang menarik agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Aktif, mengikuti kegiatan organisasi dan seminar maupun pelatihan guru. Inisiatif, selalu mencoba teori baru. Disiplin, dalam memanfaatkan waktu dan melaksankan peraturan yang ada sehingga menjadi panutan, baik bagi perserta didik, kolega, maupun masyarakat. Sejalan dengan apa yang diharapkan Kepala Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Rohmatullah, bahwa seorang guru harus mempunyai tugas dan tanggung jawab seperti yang telah disebutkan di atas. Kepala Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Rohmatullah sadar bahwa setiap guru satu dengan guru lainnya mempunyai karakteristik berbeda-beda. Maka dari itu, Kepala Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Rohmatullah menerapkan beberapa strategi dalam meningkatkan kinerja guru. Adapun, kinerja guru dalam merespon dan mengimplimentasikan strategi Kepala Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Rohmatullah, yaitu ; 1. Guru menjadi lebih semangat bekerja dalam mendidik peserta didik. 2. Guru menjadi sangat disiplin, baik dalam administrasi maupun dalam sikap dan perilaku.
57
3. Guru bekerja semata-mata tidak karena finansial, tetapi semata-mata berjuang dan mencari Ridlo Allah swt. Sehingga, berapa pun pengasilannya dan nantinya diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) ataupun tidak, guru tetap melaksankan tugasnya dengan baik dan dengan rasa ikhlas. 4. Guru bebas mengekpresikan kemampuanya tanpa suatu beban atau intervensi dari pihak manapun. 5. Guru merasa nyaman dan tenang dalam proses belajar mengajar. 6. Guru merasa termotifasi 7. Guru merasa malu apabila kinerjanya tidak baik. 8. Guru berlomba-lamba dalam meningkatkan hasil prestasi peserta didik dengan cara sportivitas, baik, dan jujur. 9. Pekerjaan guru merasa dihargai oleh kepala madrasah. 10. Tidak ada rasa kecemburuan sosial. 11. Kinerja guru lebih terarah dan terkendali. 12. Terjalin komunikasi yang baik antara kepala madrasah, guru, peserta didik, dan orang tua mapun masyarakat sekitar. Strategi yang diterapkan kepala madrasah di MTs Ma’arif Rohmatullah sangat berdampak positif dalam pengembangan kinerja guru. Sehingga, secara tidak peserta didik MTs Ma’arif Rohmatullah. merasakan hasil kinerja guru yang sangat baik. Terbukti, peserta didik MTs Ma’arif Rohmatullah dalam mengikuti Ujian Nasional pada tahun pelajaran 2009/2010 mendapatkan prestasi yang cukup baik.
58
Adapun hasil Nilai Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2009/2010 sebagai berikut ; TABEL 5 Hasil Prestasi Nilai Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2009/2010 No
Nilai Ujian Nasional Tertinggi Terendah Rata-rata
Mata Pelajaran
1
Bahasa Indonesia
9,20
5,60
6,70
2
Bahasa Inggris
7,60
2,60
4,41
3
Matematika
8,60
5,20
5,85
4
Ilmu Pengetahuan Alam
6,25
4,80
4,84
Sumber : MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro
Hasil prestasi peserta didik tidak hanya berupa nilai Ujian Nasional saja. Tetapi, prestasi peserta didik juga dilihat sejauh mana tingkat keberhasilan guru dalam membentuk sikap dan perilaku peserta didik agar lebih baik atau akhlakul karimah. Selain itu semua, MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro juga melakukan pengembangan diri bagi peserta didik. Pengembangan diri tersebut berupa akademik maupun non akademik. Sehingga, kita ketahui peserta didik MTs Ma’arif Rohmatullah setiap mengikuti kegiatan perlombaan baik tingkat kecamatan sampai kabupaten selalu mendapatkan juara. Adapun prestasi yang pernah diraih oleh peserta didik MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro dalam mengikuti perlombaan, sebagai berikut ;
59
TABEL 6 Hasil Prestasi Perlombaan MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro NO
PRESTASI
JENIS LOMBA
TINGKAT
TH.
1
Juara I
Seni Musik Islami
Kec.Grabag
2004
2
Juara III
Baca Puisi
Kec.Grabag
2004
3
Juara I
Seni Musik Islami
Kec.Grabag
2005
4
Juara I & III
Pidato
Kec.Grabag
2005
5
Juara II
Seni Kaligrafi
Kec.Grabag
2005
6
Juara III
Baca Puisi
Kec.Grabag
2005
7
Juara I Putra
Kepramukaan LT II
Kec.Grabag
2005
8
Juara I Putri
Kepramukaan LT II
Kec.Grabag
2005
9
Juara II Putra
Gerak Jalan
Kec.Grabag
2005
10
Juara II Putri
Gerak Jalan
Kec.Grabag
2005
11
Juara III
Lari Jarak Menengah
Kec.Grabag
2005
12
Juara III
Mapel Bhs. Inggris
Kab. Magelang
2006
13
Juara I
Mapel Agama
Kab. Magelang
2006
14
Juara II Putri
Gerak Jalan
Kec.Grabag
2006
15
Juara III
MTQ
Kab. Magelang
2006
16
Juara III
Lari 100 m
Kec.Grabag
2006
17
Juara Harapan II
Senam
Kec.Grabag
2007
18
Juara I Putra
Gerak Jalan
Kec.Grabag
2007
19
Juara I Putra
Kepramukaan
Kec.Grabag
2007
20
Juara I
MTQ
Kab. Magelang
2007
21
Juara I
Sepak Takraw POPDA
Se Kawedanan
2008
22
Juara III
Sepak Takraw POPDA
Kab. Magelang
2008
23
Juara III
Lompat Tinggi POPDA
Kab. Magelang
2008
24
Juara III
Mapel Qur’an Hadits
Kab. Magelang
2008
60
25
Tergiat 1 putra
Jambore cabang Kab. MGL
Kab. Magelang
2008
26
Tergiat 1 Putra
Jambore Cabang Kab. MGL
Kab. Magelang
2008
27
Juara 1 Putra
Bulu tangkis POSPEDA
Kab. Magelang
2008
28
Juara 1 Putri
Bulu tangkis POSPEDA
Kab. Magelang
2008
29
Juara III Putri
Tenis Meja POSPEDA
Kab. Magelang
2008
30
Juara II
Lukis Kali grafi POSPEDA
Kab. Magelang
2008
31
Juara II
Kaligrafi murni POSPEDA
Kab. Magelang
2008
32
Juara III
Kaligrafi Kolase POSPEDA
Kab. Magelang
2008
33
Juara III
Pidato B Indo. POSPEDA
Kab. Magelang
2008
34
Juara III
LT III
Kec.Grabag
2009
Sumber : MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro
Prestasi yang diraih peserta didik tersebut tidak lepas dari peran serta seorang guru. Kinerja guru yang mengasilkan peserta didik yang berprestasi juga tidak lepas dari penerapan strategi seorang Kepala MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro.
Jadi,
dalam
menjalankan
manajemen
sekolahan
MTs Ma’arif
Rohmatullah Cokro melibatkan seluruh stakeholder yang ada. Sehingga, visi dan misi MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro bisa berjalan dan tercapai sesuai yang diharapkan. Kinerja guru bisa tercapai atau berjalan dengan baik, seperti halnya di MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro, disamping strategi-strategi, Kepala MTs Ma’arif Rohmatullah juga melakukan pengembangan-pengembangan strategi. Pengembangan strategi dalam meningkatkan kinerja guru merupakan upaya untuk senantiasa menjaga stabilitas manajemen madrasah agar lebih baik dan
61
terarah. Sehubungan dengan itu, kepala madrasah dituntut untuk memelihara, menjaga, dan meningkatkan hasil-hasil yang telah dicapai, supaya kondisi dan situasi tersebut tidak mengalami penurunan, tetapi akan lebih baik dan meningkat, baik secara kuantitas maupun kualitas. Dalam melaksanakan strategi untuk meningkatkan kinerja guru harus dilakukan secara simultan, konsisten dan kontinu dalam suatu progam supervisi. Sebagai inti dari kegiatan supervisi adalah bagaimana mengintegrasikan fungsifungsi stategi tersebut ke dalam tugas pembinaan terhadap pribadi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Strategi-startegi kepala madrasah MTs Ma’arif Rohmatullah dilakukan atas dasar kerja sama, partisipasi, dan kolaborasi, tidak berdasarkan atas paksaan dan kapatuhan. Dengan begitu, diharapkan timbul kesadaran serta perkembangan inisiatif dan imajinasi dari pihak guru. Dalam hal ini, strategi kepala madrasah MTs Ma’arif Rohmatullah memberikan kemudahan dan membantu guru mengembangkan potensi secara optimal. Dengan adanya strategi kepala madrasah dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi progam MTs Ma’arif Rohmatullah secara keseluruhan serta memperkaya lingkungan para guru; memberi kesempatan kepada guru untuk bekerja dan meningkatkan kinerja guru dalam mendidik peserta didik. Pada prinsipnya tidak ada peserta didik yang tidak dapat didik, yang ada adalah guru yang tidak berhasil mendidik. Dan tidak ada guru yang tidak berhasil mendidik, yang ada adalah kepala madrasah yang tidak mampu membuat guru berhasil mendidik.
62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian yang berjudul “Strategi Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011”, yaitu 1. Strategi Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di Mts Ma’arif Rohmatullah antara lain; a) Memberikan contoh kepada para guru, dengan jalan membina hubungan pribadi yang baik., b) Selalu disiplin berbagai bidang., c) Membantu guru-guru dalam memecahkan problem yang dihadapinya.,
d)
Menghargai
kekuatan
dan
kelemahan
guru
serta
membantunya melalui konseling., e) Memberikan bekal yang mendorong kekuatan, minat, dan kecakapan setiap anggota guru dalam melaksanakan tugas., f) Mempratikkan pendekatan psikologi terhadap guru., g) Menekankan pendekatan demokratis dalam perumusan tujuan maupun peraturan., h) Selalu memonitoring, mengawasi, dan menilai tugas-tugas guru., i) Selalu koordinasi dengan guru., j) Pelayanan kesehatan dan kesejahteraan guru., k) Menilai diri sendiri secara obyektif dan memperbaiki tindakan selanjutnya., l) Memberikan reward bagi guru yang berprestasi dan sebaliknya memberikan punishment bagi guru yang melanggar. 2. Kinerja guru dalam merespon dan mengimplementasi strategi kepala MTs Ma’arif Rohmatullah antara lain ; 1) Guru menjadi lebih semangat bekerja
63
dalam mendidik peserta didik., 2) Guru menjadi sangat disiplin, baik dalam administrasi maupun dalam sikap dan perilaku., 3) Guru bekerja semata-mata tidak karena finansial, tetapi semata-mata berjuang dan mencari Ridlo Allah swt. Sehingga, berapa pun pengasilannya dan nantinya diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) ataupun tidak, guru tetap melaksankan tugasnya dengan baik dan dengan rasa ikhlas., 4) Guru bebas mengekpresikan kemampuanya tanpa suatu beban atau intervensi dari pihak manapun., 5) Guru merasa nyaman dan tenang dalam proses belajar mengajar., 6) Guru merasa termotifasi., 7) Guru merasa malu apabila kinerjanya tidak baik., 8) Guru berlomba-lamba dalam meningkatkan hasil prestasi peserta didik dengan cara sportivitas, baik, dan jujur., 9) Pekerjaan guru merasa dihargai oleh kepala madrasah., 10) Tidak ada rasa kecemburuan sosial., 11) Kinerja guru lebih terarah dan terkendali., 12) Terjalin komunikasi yang baik antara kepala madrasah, guru, peserta didik, dan orang tua mapun masyarakat sekitar.
B. Saran Saran kami terhadap perkembangan dan kemajuan pendidikan khususnya di MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, dan pada umumnya semua instansi atau lembaga pendidikan lainya, yaitu ; 1. Kepada Kepala Madrasah MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro supaya mempertahankan dan meningkatkan startegi dalam mengelola madrasah.
64
2. Kepada kepala madrasah, pada dasarnya tidak ada guru yang tidak berhasil mendidik, yang ada adalah kepala madrasah yang tidak mampu membuat guru berhasil mendidik. 3. Kepada segenap guru MTs Ma’arif Rohmatullah agar
lebih lagi
meningkatkan kinerjanya. 4. Kepada seluruh stakeholdel MTs Ma’arif Rohmatullah supaya di pertahankan dalam bekerjasama memajukan dan mengelola MTs Ma’arif Rohmatullah, supaya mutu dan kualitas tetap terjaga dan lebih meningkat. 5. Kepada kepala madrasah dan dewan guru MTs Ma’arif Rohmatullah Cokro supaya melakukan memiliki wawasan jauh kedepan (visi) dan tahu tindakan apa yang harus dilakukan (misi) serta paham benar tentang cara yang akan ditempuh (strategi).
65
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Bina Aksara. ________. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Cahyaningsih. 2009. Pengaruh Kreativitas Kepala Madrasah Terhadap Motivasi Kerja Guru di MTs Negeri dan MTs NU Salatiga. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. Direktorat Pembinaan Perguruan Agama Islam. 1999. Pedoman Pembinaan Profesional Guru Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Agama RI. Undang – Undang Nomor 14 tentang Guru dan Dosen serta Standar Nasional Pendidikan Tahun 2005. 2006. Jakarta: CV Tamita Utama. Fattah, Nanang. 2004. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah dan Dewan Sekolah. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Handoko, T. Hani. 1995. Manajemen. Yogyakarta: BPFE - Yogyakarta. Soedijarto. 1993. Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu. Jakarta: Balai Pustaka. Junaedi, Mahfud, Khaeruddin, Sudibyo, Suhito, Basuki, Ahmad Ismail, Nurasik, mustofa Rahman, Mansur. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan : Konsep dan Implementasinya di Madrasah. Semarang: Madrasah Development Center (MDC) Jateng, Jogjakarta: Pilar Media. Miles, Matthew B. & A. Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. 1992. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia ( UI – PRESS ). Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. _________. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar – Ruzz Media.
66
Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Jogjakarta: Hikayat. Soetopo, Hendiyat & Wasty Soemanto. 1982. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara. Suprayogo, Imam & Tobroni. 2003. Metodologi Penelitian Sosial Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tika, Moh. Pabunduka. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Tilaar,H.A.R. 1990. Pendidikan dalam Pembangunan Nasional Menyongsong Abad XXI. Jakarta: Balai Pustaka. Wahjosumidjo. 1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Wijaya, Cece, Djadja Djadjuri, & A. Tabrani Rusyan. 1992. Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.