2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
1
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
LAPORAN TAHUNAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAMBI TAHUN ANGGARAN 2010
Penanggung Jawab Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi
Dewan Redaksi Ketua Ir. Linda Yanti, M.Si Sekretaris Endang Susilawati, S.Pt Anggota Ir. Marlina Susy Rangkuti Ir. Busyra BS, M.Si Ir. Julistia Bobihoe Ir. Nur Asni, MS Ir. Nur Imdah Minsyah Ir. Firdaus
Penerbit : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Jl. Samarinda Paal V Kota Baru, Jambi 36128 Jl.Raya Jambi - Palembang km.16, Desa Pondok Meja, Kec. Mestong, Kab. Muara Jambi Telp. (0741)7053525/40174, Fax. (0741) 40413 Email :
[email protected] Website: http://jambi.litbang.deptan.go.id 2
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penerbitan Laporan Tahunan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi Tahun Anggaran 2010. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka pelaksanaan mandat, tugas dan fungsi BPTP Jambi selama tahun anggaran tersebut. Selain itu, laporan ini juga merupakan evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengkajian serta perkembangan unit penunjangnya. Pertanggungjawaban ini merupakan kewajiban moril dan fisik dalam rangka pelaksanaan mandat. Sedangkan sebagai evaluasi dapat dimanfaatkan untuk mempertimbangkan dan menentukan program penelitian tahun berikutnya. Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh karyawan BPTP Jambi yang telah mencurahkan tenaga dan pikiran untuk melaksanakan mandat, tugas, dan fungsi Balai selama Tahun Anggaran 2010 termasuk kepada tim penyusun laporan yang telah mewujudkan Laporan Tahunan BPTP Jambi Tahun 2010. Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Jambi, Januari 2011 Kepala Balai,
Ir. Endrizal, M.Sc NIP. 19580101 198503 1 005
i
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................ DAFTAR ISI ...................................................................................... DAFTAR TABEL ................................................................................. DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
Halaman i ii iii v
I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1.1. Visi dan Misi .......................................................................... 1.2. Tugas .................................................................................... 1.3. Fungsi ................................................................................... 1.4. Sasaran dan Tujuan ............................................................. 1.5. Struktur Organisasi ...............................................................
1 2 3 3 4 5
II. KETATAUSAHAAN ....................................................................
6
2.1. Kepegawaian ………………………………………………... 2.2. Keuangan ........................................................................... 2.3. Umum .................................................................................
6 9 10
III. PELAKSANAAN KEGIATAN .................................................... 3.1. Pendampingan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi, Jagung & Kedelai di Provinsi Jambi……………………………………………………….. . . 3.2. Pengkajian Intensitas Pertanaman Padi Sawah Menuju IP 400 di Provinsi Jambi …………………………………… 3.3. Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP)/Farmers Empowerment through Agricultural Technology and Information (FEATI) ……………………………………………………… 3.4. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Provinsi Jambi................................................................... 3.5. Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian di Provinsi Jambi................................................................................. 3.6. Visitor Plot/Petak Percobaan ………………………… 3.7. Kegiatan Kerjasama dengan Lembaga RISTEK ……….
19
39 40 44
IV. PENDIDIKAN DAN TRAINING/PELATIHAN ..........................
50
4.1. Pelatihan Jangka Pendek................................................... 4.2. Pelatihan Jangka Panjang ................................................
50 53
V.
PERPUSTAKAAN ...................................................................
54
VI.
PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM SERTA EVALUASI LAPORAN KEGIATAN …………………………...
58
VII.
PENUTUP ………………………………………………………
60
VIII.
LAMPIRAN …………………………………………………………..
61
19 24
25 34
ii
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
16.
17. 18. 19.
Halaman Distribusi Tenaga Berdasarkan Tingkat Pendidikan sampai dengan Desember 2010......................................................... Distribusi Tenaga Berdasarkan Kepangkatan sampai dengan Desember 2010......................................................... Sebaran Tenaga Pada BPTP Jambi Berdasarkan pada Disiplin Ilmu sampai dengan Desember 2010......................... Jumlah Tenaga Fungsional BPTP Jambi sampai dengan Desember 2010....................................................................... Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja dalam DIPA T.A. 2010................................................................................ Jumlah Surat Masuk dan Keluar per 31 Desember 2010....... Keadaan Bangunan Kantor yang dikelola BPTP Jambi hingga 31 Desember 2010..................................................... Jenis dan Jumlah Rumah Dinas BPTP Jambi hingga 31 Desember 2010…………………………………………….. Daftar Alat Lapangan/Mesin Pertanian di BPTP Jambi hingga 31 Desember 2010..................................................... Daftar Alat Laboratorium di BPTP Jambi hingga 31 Desember 2010........................................................................................ Fasilitas Komputer pada BPTP Jambi hingga 31 Desember 2010........................................................................................ Daftar Alat Diseminasi dan Audio Visual di BPTP Jambi hingga 31 Desember 2010..................................................... Kendaraan Bermotor BPTP Jambi hingga 31 Desember 2010 Distribusi VUB dan Demplot Padi Inbrida, Hibrida dan Padi Ladang (unit) ……………………………………………………… Rata-rata Hasil Varietas Unggul Baru (VUB) sebagai Pendampingan SL-PTT Padi oleh BPTP Jambi di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2010………………………………………. Rata-rata Hasil Varietas Unggul Baru (VUB) sebagai pendampingan SL-PTT Padi oleh BPTP Jambi di Kabupaten Batanghari Tahun 2010.......................................................... Rata-rata Produktivitas Demplot VUB di Kabupaten Batanghari............................................................................. Rata-rata Produktivitas VUB Kedelai di Kabupaten Batanghari............................................................................. Rata-rata Produktivitas Padi Varietas Ciherang pada Pendampingan SL-PTT Tahun 2010 di Kabupaten Muaro Jambi………………………………………………………………
6 7 8 9 10 10 11 11 11 12 17 18 18 19
20
20 21 21
23 iii
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
20. Rata-rata Produktivitas Pendampingan SL-PTT di Kabupaten Batanghari............................................................ 21. Daftar Nama Calon Gapoktan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Berprestasi Usulan dari Masing-masing Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi………….. 22. Pemenang Gapoktan PUAP Berprestasi Penerima BLM PUAP Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2010.......................... 23. Perkembangan Pembibitan Buah-buahan Duku, Durian, dan Rambutan sampai dengan akhir Tahun 2010 ………….. 24. Persentase Pertumbuhan Batang Bawah Karet sampai Okulasi ..................................................................................... 25. Jumlah dan Jenis Pohon Entres di Lahan Visitor Plot sampai dengan akhir Tahun 2010 ............................................ 26. Nama Pegawai BPTP Jambi yang Mengikuti Magang / Pelatihan Jangka Pendek pada Tahun 2010………………… 27. Nama Pegawai BPTP Jambi yang Mengikuti Pelatihan Jangka Panjang hingga 31 Desember 2010…………………… 28. Daftar Data Tamu Perpustakaan Tahun 2010........................ 29. Daftar Bahan Pustaka Perpustakan s/d Desember Tahun 2010
23
35 37 41 42 42 50 53 55 55
iv
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. 2. 3. 4. 5.
Halaman Struktur Organisasi BPTP Jambi..................................... 61 Daftar Kenaikan Gaji Berkala pada Tahun 2010............. 62 Data Cuti Pegawai di BPTP Jambi pada Tahun 2010..... 63 Daftar Pegawai yang Naik Pangkat dan Diangkat pada Tahun 2010.................................................................... 63 Nama Pegawai BPTP Jambi sampai dengan Desember T.A. 2010......................................................... 64
v
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
I. PENDAHULUAN Provinsi Jambi mempunyai luas wilayah sekitar 53.435,38 km2, terletak antara
0045I-20451 Lintang
Selatan
serta
101001-1040551 Bujur
Timur,
membentang di Pantai Timur pulau Sumatera dan berbatasan dengan Provinsi Riau di sebelah utara,
Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu di sebelah
selatan, selat Berhala di sebelah timur dan Provinsi Sumatera Barat di sebelah barat. Menurut Undang-Undang No. 54 tahun 1999, secara administratif Provinsi Jambi dibagi dalam sembilan pemerintahan kabupaten dan satu pemerintahan kota dengan masing-masing luas wilayah adalah: Kabupaten Kerinci 391.300 ha, Merangin 768.000 ha, Sarolangun 617.000 ha, Bungo 465.900 ha, Tebo 646.100 ha, Batanghari 612.900 ha, Muaro Jambi 492.100 ha, Tanjung Jabung Barat 553.000 ha, Tanjung Jabung Timur 537.000 ha dan Kota Jambi 16.700 ha. Berdasarkan topografi, luas wilayah Provinsi Jambi terbagi dalam tiga kategori, yaitu: (1) dataran rendah dengan ketinggian antara 0-100 meter dpl; (2) dataran menengah dengan ketinggian antara 100-500 meter dpl, dan (3) daerah pegunungan dengan ketinggian antara 500-3.800 meter dpl. Daerah dataran rendah mencakup areal seluas 31800 km2 atau kira-kira
60 % dari
seluruh luas wilayah Provinsi Jambi. Daerah dataran menengah mencakup areal seluas 12.470 km2, selebihnya merupakan daerah pegunungan. Iklim di Provinsi Jambi adalah iklim tropis yang dipengaruhi angin musim dengan curah hujan cukup tinggi.
Curah hujan berkisar antara 107 - 312
mm/bulan, suhu udara minimum dan maksimum rata-rata 22,20C dan 32,80C. Serta kelembaban udara rata-rata 84 %. Dengan iklim ini Provinsi Jambi memiliki hutan tropis yang cukup luas yaitu mencakup 2.220.300 ha, termasuk kawasan hutan lindung dan suaka alam seluas 588.462 ha yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Nasional Kerinci Seblat. Berdasarkan penggunaan tanah, wilayah Provinsi Jambi dikategorikan ke dalam 7 status penggunaan, yaitu: (1) hutan suaka alam dan hutan wisata yang luasnya 11,76 %; (2) hutan lindung 2,54 %; (3) hutan produksi terbatas 8,24 %; (4) hutan produksi tetap; (5) lahan yang dialihkan penggunaannya untuk areal
1
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
perkebunan dan transmigrasi 17,69 %; (6) lahan masyarakat 35,31 %, dan (7) kawasan perlindungan setempat 7,31 %. Dilihat dari jenisnya, tanah di Provinsi Jambi terdiri dari: (1) Podsolik Merah Kuning (PMK) sebesar 39,58 % ; (2) Latosol 18,38 %; (3) Glay Humus Rendah 5,51 %; (4) Organosol 6,86 %; (5) Alluvial 4,49 %; (6) Hidromorfic Kelabu 2,86 %; (7) Rawang Laut 0,84 % dan (8) Komplek 11,43 %. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi sebagai suatu lembaga pengkajian regional untuk wilayah Provinsi Jambi diharapkan mampu berperan sebagai penggerak utama pembangunan pertanian, dengan kata lain mampu menyediakan teknologi bagi keberhasilan pembangunan pertanian di Provinsi Jambi. Tahun anggaran 2010, dalam melaksanakan mandat, tugas dan fungsinya, BPTP Jambi didukung dengan dana
dari DIPA BPTP Jambi T.A. 2010
bersumber dari APBN. 1.1. Visi dan Misi Visi Sektor pertanian menjadi tulang punggung pembangunan di Provinsi Jambi, karena itu optimalisasi sumberdaya pertanian yang ada, antara lain lahan kering, sawah, rawa/pasang surut dan perairan dengan komoditas utama yang mempunyai peluang pasar dalam dan luar negeri, komoditas strategis dan komoditas penunjang diversifikasi pangan dan perbaikan gizi akan mendapat perhatian besar. Berdasarkan hal tersebut maka “VISI” BPTP Jambi adalah sebagai lembaga pengkajian teknologi pertanian regional yang handal, produktif dan proaktif dalam menghasilkan dan mengembangkan paket teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi di Provinsi Jambi berdasarkan sumberdaya pertanian yang tersedia untuk mendukung pembangunan pertanian yang berorientasi agribisnis. Misi Berdasarkan Visi di atas, maka Misi yang diemban BPTP Jambi adalah optimalisasi
pemanfaatan
kemiskinan/peningkatan
sumberdaya
kesejahteraan,
pertanian,
pelestarian
mengentaskan
sumberdaya/lingkungan, 2
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
penumbuhan dan pengembangan agribisnis wilayah Provinsi Jambi serta penyampaian teknologi pertanian kepada para pengguna. Rumusan misi juga akan menjadi panduan, pendorong motivasi kerja serta citra yang akan mewarnai BPTP Jambi, yaitu: 1. Menyediakan dan memperkenalkan teknologi tepat guna kepada pengguna untuk memajukan dan meningkatkan efisiensi usahatani, 2. Menjalin kemitraan dengan berbagai instansi untuk memberdayakan petani dalam mengelola usahataninya melalui kegiatan Visitor Plot, kegiatan penyuluhan seperti temu aplikasi teknologi, temu informasi, temu lapang serta melalui media cetak berupa Liptan, Brosur dan lain lain, 3. Menyediakan alternatif teknologi untuk memanfaatkan dan melestarikan sumberdaya alam pertanian, 4. Memberikan saran dan bahan untuk perumusan kebijaksanaan di bidang pembangunan pertanian bagi pemerintah daerah, 1.2. Tugas BPTP Jambi yang berperan sebagai jembatan teknologi pertanian dari lembaga-lembaga penelitian komoditas nasional, perguruan tinggi, swasta, LSM, untuk dirakit dan direkayasa sesuai dengan kondisi daerah Provinsi Jambi. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, tugas BPTP Jambi adalah melaksanakan pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. 1.3. Fungsi Sebagai unit kerja yang berada di daerah, BPTP Jambi akan dikembangkan menjadi salah satu sumber data dan informasi pertanian, sehingga dapat memberi masukan kepada pemerintah daerah dalam perencanaan dan pengelolaan pembangunan pertanian di wilayah Provinsi Jambi. Dalam melaksanakan tugasnya BPTP Jambi menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut: 1.
Inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi,
3
2010
2.
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi,
3.
Penyiapan paket teknologi hasil pengkajian dan perakitan untuk bahan penyusunan materi penyuluhan pertanian,
4.
Pelayanan teknik kegiatan pengkajian, penelitian dan perakitan teknologi pertanian,
5.
Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.
1.4. Sasaran dan Tujuan Sasaran Sasaran penelitian/pengkajian yang ingin dicapai adalah: 1.
Dukungan terhadap upaya peningkatan produktivitas, produksi, pendapatan dan kesejahteraan petani, nelayan dan peternak dari generasi ke generasi,
2.
Dukungan terhadap konservasi dan pelestarian sumberdaya pertanian, lingkungan biofisik dan keanekaragaman hayati melalui penerapan berbagai alternatif kebijaksanaan,
3.
Informasi dan teknologi yang sesuai dengan agroekologi dan kondisi sosial ekonomi petani setempat.
Tujuan Sedangkan
tujuan
penelitian/pengkajian
yang
ingin
dicapai
adalah
menghasilkan teknologi yang mempunyai ciri komprehensif untuk mewujudkan sasaran dan tujuan yang tercantum dalam berbagai kebijakan pembangunan pertanian.
Kebijaksanaan tersebut meliputi swasembada pangan, diversifikasi
hasil pertanian, peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja, serta menekan peningkatan impor dan membuka peluang ekspor non migas melalui: 1. Inventarisasi, karakterisasi, evaluasi dan konservasi sumberdaya alam, 2. Perbaikan potensi genetik tanaman dan ternak untuk menunjang peningkatan produksi,
produktivitas,
kesempatan
kerja
serta
pendapatan
dan
pemerataannya, 3. Pengembangan teknologi tepat guna serta metodologi sistem usahatani yang berkelanjutan dan berorientasi agribisnis,
4
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
4. Analisis komoditas, kondisi sosial ekonomi, alternatif kebijaksanaan serta pengembangan kelembagaan, 5. Diseminasi dan transfer hasil penelitian kepada pengguna akhir serta pengambil keputusan, 6. Pengembangan
data
ilmiah,
teknologi,
sumberdaya
pertanian
untuk
mendukung pembangunan pertanian dalam berbagai subsektor dan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di wilayah kerja. 1.5.
Struktur Organisasi BPTP Jambi adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Sebagai salah satu unit kerja di bawah Eselon II, BPTP Jambi dipimpin oleh seorang Kepala dengan jabatan Eselon IIIa. Dalam menjalankan tugas, Kepala BPTP Jambi dibantu oleh unit kerja struktural (2 eselon IVa) yaitu Kepala Subbagian Tata Usaha dan Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian dan Kelompok Kerja Non Struktural. Kelompok Kerja Non Struktural berupa empat Kelompok Pengkaji, dan satu Koordinator Program, Monitoring dan Evaluasi serta satu unit Laboratorium Diseminasi. Untuk mendukung kelancaran kegiatan penelitian dan pengkajian dibentuk Kelompok Pengkaji (Kelji) dengan pertimbangan disiplin ilmu dan spesialisasi masing-masing
peneliti.
Kelji
tersebut
adalah:
(1)
Budidaya
Pertanian,
(2) Sumberdaya Pertanian, (3) Sosial Ekonomi Pertanian dan (4) Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian. Untuk mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan pengkajian secara keseluruhan, terutama dalam penyiapan program, monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian dan pengkajian, maka dibentuk Koordinator Program, Monitoring dan Evaluasi (Lampiran 1).
5
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
II. KETATAUSAHAAN 2.1. Kepegawaian 2.1.1. Ketenagaan Ketenagaan pada BPTP Jambi hingga Desember 2010 adalah 89 orang. Perkembangan dan sebaran ketenagaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi berdasarkan tingkat pendidikan, kepangkatan dan berdasarkan disiplin ilmu, seperti tercantum pada Tabel 1 sampai Tabel 3. Tabel 1. Distribusi Tenaga Berdasarkan Tingkat Pendidikan sampai dengan Desember 2010 No.
Tingkat Pendidikan
Pegawai Negeri Sipil
Tenaga Harian Lepas
Jumlah
1.
S3
-
-
-
2.
S2
16
-
16
3.
S1
29
3
32
4.
D III
3
1
4
5.
D II
1
-
1
6.
DI
-
-
-
7.
SLTA
25
7
32
8.
SLTP
4
-
4
9.
SD
-
2
2
78
13
89
Jumlah
6
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Tabel 2. Distribusi Tenaga Berdasarkan Kepangkatan sampai dengan Desember 2010 No.
Pangkat/Golongan
Jumlah
1.
Pembina Utama Muda/ IV c
1
2.
Pembina Tk.I/ IV b
6
3.
Pembina/ IV a
5
4.
Penata Tk I/ III d
5
5.
Penata / III c
13
6.
Penata Muda TK I/III b
11
7.
Penata Muda / III a
15
8.
Pengatur Tk I/ II d
4
9.
Pengatur/ II c
5
10.
Pengatur Muda Tk I/ II b
2
11.
Pengatur Muda/ II a
7
12.
Juru / 1 c
2
Jumlah
76
7
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Tabel 3.
Sebaran Tenaga pada BPTP Jambi Berdasarkan pada Disiplin Ilmu sampai dengan Desember 2010 Disiplin Ilmu
Tingkat Pendidikan
No. 1.
Ilmu Pertanian
S2 1
S1 1
2.
Ilmu Tanah
2
2
3.
Penyuluhan dan Pembangunan
1
4.
Pengelolaan SDL
1
5.
Teknologi Pasca Panen
1
6.
Pembangunan Wilayah Pedesaan
1
7.
Fitopatologi
1
8.
Agronomi
2
9.
Ilmu Ternak
1
10.
Entomologi
1
11.
Komunikasi Pembangunan Pertanian
1
12.
Agroklimatologi
1
13.
Manajemen
1
14.
Peternakan
1
15.
Budidaya Pertanian
8
16.
Social Ekonomi Pertanian
2
17.
Nutrisi Tanaman
1
18.
Biologi
1
19.
Penyuluhan dan Komunikasi Peranian
1
20.
Bahasa Indonesia
1
21.
Produksi Ternak
2
22.
Administrasi Negara
1
23.
Teknologi Hasil Pertanian
1
24.
Teknik Pertanian
1
25.
Hama dan Penyakit Tanaman
1
26.
Pemuliaan Tanaman
1
27.
Perkebunan
28.
Pelaksana Lapang
1
29.
Perpustakaan
1
Jumlah
D3
D2
4
1 1
1
16
29
2
2
8
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Tenaga fungsional BPTP Jambi terdiri atas 34 orang peneliti, 6 orang penyuluh, 1 orang pustakawan dan 1 orang litkayasa. Sebaran dari masingmasing jabatan fungsional tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Jumlah Tenaga Fungsional BPTP Jambi sampai dengan Desember 2010 No.
Nama Jabatan Fungsional
Jumlah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Pertama Peneliti Non Klas Penyuluh Pertanian Madya Penyuluh Pertanian Muda Penyuluh Pertanian Pertama Penyuluh Non Klas Pustakawan Litkayasa Jumlah
8 9 9 7 2 1 3 1 1 1 42
2.1.2. Daftar Kenaikan Gaji Berkala Daftar Kenaikan Gaji Berkala staf BPTP Jambi selama tahun 2010 dapat dilihat pada Lampiran 2.
2.1.3. Daftar Pegawai yang Cuti, Mutasi dan Naik Pangkat Daftar pegawai yang cuti dan naik pangkat sampai Desember 2010 dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4.
2.2. Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk T.A. 2010 didukung oleh dana yang bersumber dari DIPA T.A. 2010. Realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja dalam DIPA T.A. 2010 disajikan pada Tabel 5.
9
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Tabel 5. Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja dalam DIPA T.A. 2010 No.
Jenis Belanja
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
% Realisasi Anggara (Rp)
1.
Belanja Pegawai
3.319.980.000
3.185.363.962
95.95
2.
Belanja Barang
3.772.600.000
3.528.324.144
93.52
3.
Belanja Modal
989.600.000
919.685.000
92.94
8.082.180.000
7.633.373.106
94.45
Jumlah
2.3. Umum 2.3.1. Surat menyurat Rincian surat masuk dan keluar pada tahun 2010 disajikan pada Tabel 6 Tabel 6. Jumlah Surat Masuk dan Keluar per 31 Desember 2010 No.
Jenis Surat
Masuk
Keluar
935
363
1.
Biasa
2.
Penting
-
-
3.
Rahasia
-
-
Jumlah
935
363
2.3.2. Fasilitas Fasilitas yang dikelola BPTP Jambi meliputi bangunan kantor, rumah dinas, fasilitas lapang/mesin pertanian, laboratorium diseminasi dan fasilitas pendukung lainnya yaitu kendaraan roda dua, kendaraan roda empat dan komputer. Adapun fasilitas-fasilitas yang tersedia disajikan dalam Tabel 7 sampai Tabel 13.
10
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Tabel 7. Keadaan Bangunan Kantor yang Dikelola BPTP Jambi hingga 31 Desember 2010 No.
Jenis Bangunan
Lokasi
Unit
Luas 2
1.
Kantor
Kotabaru
1
970 m
2.
Kantor
Sungai Tiga
1
1.070 m
2
2
2.040 m
2
Jumlah
Tabel 8. Jenis dan Jumlah Rumah Dinas BPTP Jambi hingga 31 Desember 2010 No.
Jenis Rumah Dinas
Satuan
Lokasi
Jumlah
Kotabaru
Sungai Tiga
1.
Type 50
Unit
4
-
4
2.
Type 54
Unit
-
5
5
3.
Type 70 - guest house - Rumah dinas
Unit Unit
4
1 4
1 8
Type 120 -. Mess/Sweet home - Rumah Kepala Balai
Unit Unit
1 1
-
1 1
10
10
20
4.
Jumlah Tabel 9. Daftar 2010 No.
Alat Lapangan/Mesin Pertanian di BPTP Jambi hingga 31 Desember Type/Merk Dagang
Sumber perolehan
Jumlah
Kondisi
2
3
4
5
6
1.
Power Threser
TPA.100
ARMP-II Jambi
1
Baik
2.
Power Threser
P2KP3 Jambi
1
Baik
3.
Pompa Air
Yamaha/ SE 80
ARMP-II Jambi
1
Baik
4.
Mini Drying
-
ARMP-II Jambi
1
Baik
5.
Corn Sheler
Pj. 700
ARMP-II Jambi
1
Baik
6.
Corn Sheler
-
P2KP3 Jambi
1
Baik
1
Jenis Alat
11
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Tabel 9. (lanjutan) 1 2
3
4
5
6
7.
Box pengering
-
ARMP-II Jambi
1
Baik
8.
Altimeter
-
ARMP-II Jambi
2
Baik
9.
Refraktor
-
ARMP-II Jambi
1
Baik
10.
Generator
-
ARMP-II Jambi
3
Baik
11.
Alat pemotong rumput
-
Pembelian
2
Baik
12.
Mouisture Tester
-
ARMP-II Jambi
1
Baik
13.
Vacum Frying
-
P2KP3 Jambi
1
Baik
Tabel 10. Daftar Alat Laboratorium di BPTP Jambi hingga 31 Desember 2010 No.
Nama Alat/Bahan
Jumlah
1
2
3
1.
Analytical Balance
1
2.
Desicator
1
3.
Digestion and Destillaton System
1
4.
Oven
1
5.
Fume Hood
1
6.
Laboratory Mill
1
7.
Hot Plate With Stirrer
1
8.
Binocular Microscope
1
9.
Moisture Tester
1
10.
Mortar With Pestle
3
11.
Muffle Furnace
1
12.
Stereo microscope
1
13.
pH Meter For Field (Soil)
1
14.
pH / MV / EC Meter
1
15.
Orbital Shaker
1
16.
Sieve ( Soil)
1
17.
Soil Hydrometer
2
18.
Top Loading Balance 4 Decimal
1
19.
Top Loading Balance
1
20.
Vacum Pump
1
12
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Tabel 10. (lanjutan) 1
2
3
21.
UV/VIS Spectrometer
1
22.
Vortex Mixer
1
23.
Autostill (Water Distillation)
1
24.
Pipet Tetes (Dropping Pipete) 12 cm
10
25.
Pipet Tetes Komagone (Graduation) 1 ml
5
26.
Pipet Tetes Komagone (Graduation) 2 ml
5
27.
Pipet Tetes Komagone (Graduation) 5 ml
3
28.
Pipet Tetes Komagone (Graduation) 10 ml
2
29.
Pipet Takar ( Measuring Serological) 0,1 ml
5
30.
Pipet Takar ( Measuring Serological) 0,2 ml
5
31.
Pipet Takar ( Measuring Serological) 0,5 ml
5
32.
Pipet Takar ( Measuring Serological) 2 ml
5
33.
Pipet Takar ( Measuring Serological)10 ml
3
34.
Pipet Takar ( Measuring Serological) 25 ml
3
35.
Pipet Gondok (Volumetric) 0,5 ml
5
36.
Pipet Gondok (Volumetric) 1 ml
5
37.
Pipet Gondok (Volumetric) 2 ml
5
38.
Pipet Gondok (Volumetric) 5 ml
5
39.
Pipet Gondok (Volumetric) 10 ml
3
40.
Pipet Gondok (Volumetric) 25 ml
3
41.
Flask Erlemeyer (Standar) 30 ml
5
42.
Flask Erlemeyer (Standar) 50 ml
5
43.
Flask Erlemeyer (Standar) 100 ml
15
44.
Flask Erlemeyer (Standar) 250 ml
15
45.
Flask Erlemeyer (Standar) 500 ml
4
46.
Flask Erlemeyer (Standar) 1000 ml
3
47.
Flask Erlemeyer (Standar) 2000 ml
1
48.
Labu Kjedhal 50 ml
3
49.
Labu Kjedhal 100 ml
3
50.
Labu Kjedhal 250 ml
3
51.
Labu Kjedhal 500 ml
3
52.
Labu Didih (Boiling Flask) 50 ml (round bottom)
5
53.
Labu Didih (Boiling Flask) 100 ml (round bottom)
5
54.
Labu Didih (Boiling Flask) 300 ml (round bottom)
5
55.
Labu Didih (Boiling Flask) 500 ml (round bottom)
3
56.
Labu Didih (Boiling Flask) 50 ml (Flat Bottom)
5
13
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Tabel 10. (Lanjutan) 1
2
3
57.
Labu Didih (Boiling Flask) 100 ml (Flat Bottom)
5
58.
Labu Didih (Boiling Flask) 300 ml (Flat Bottom)
5
59.
Labu Didih (Boiling Flask) 500 ml (Flat Bottom)
3
60.
Gelas Ukur (Clynder) 5 ml
3
61.
Gelas Ukur (Clynder) 10 ml
3
62.
Gelas Ukur (Clynder) 25 ml
3
63.
Gelas Ukur (Clynder) 50 ml
3
64.
Gelas Ukur (Clynder) 100 ml
3
65.
Gelas Ukur (Clynder) 250 ml
3
66.
Gelas Ukur (Clynder) 500 ml
7
67.
Buret 10 ml
1
68.
Buret 25 ml
1
69.
Buret 50 ml
1
70.
Corong (Funel/Glass) 75 od/ml
10
71.
Corong (Funel/Glass) 100 od/ml
3
72.
Tabung Reaksi (Test Tube) With Rim (16x125)
50
73.
Tabung Reaksi (Test Tube) Without Rim (16x125)
50
74.
Tabung Centrifuce (Conical Palin 16.5x105) 10 ml
15
75.
Tabung Centrifuce (Conical Palin 16.5x115) 10 ml
10
76.
Gelas Piala (Beaker) 30 ml
5
77.
Gelas Piala (Beaker) 50 ml
5
78.
Gelas Piala (Beaker) 100 ml
5
79.
Gelas Piala (Beaker) 250 ml
5
80.
Gelas Piala (Beaker) 500 ml
5
81.
Gelas Piala (Beaker) 1000 ml
3
82.
Botol Tetes (Botle Incubation) 100 ml
3
83.
Botol Tetes (Botle Incubation) 300 ml
3
84.
Cawan Porselin 50 ml
5
85.
Lumpang dan Alu 21 cm
6
86.
Botol Semprot (Wash Botle) 250 ml
2
87.
Botol Semprot (Wash Botle) 500 ml
2
88.
Botol Semprot (Wash Botle) 1000 ml
2
89.
Karet Hisap ( Piptete Filter) 10 ml
2
90.
Karet Hisap ( Piptete Filter) 100 ml
2
91.
Karet Pipet (Silicon Rubber Bulb) 1 mm
5
92.
Karet Pipet (Silicon Rubber Bulb) 2 mm
5
93.
Karet Pipet (Silicon Rubber Bulb) 5 mm
5
94.
Corong (Funnel)/plastic 60 mm
2
95.
Corong (Funnel)/plastic 80 mm
10 14
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Tabel. 10. (Lanjutan) 1
2
3
96.
Corong (Funnel)/plastic 120 mm
2
97.
Rak Tabung Reaksi (Stailes Stell)
2
98.
Rak Tabung Reaksi (Wood Stell)
4
99.
Rak Pipet Takar 1 Pipette Stand
2
100.
Gelas Pengaduk Strring Rods 200x6 mm
10
101.
Gelas Pengaduk Strring Rods 250x6 mm
10
102.
Gelas Pengaduk Strring Rods 300x6 mm
10
103.
Penangas Air (Water Bath) Cap 14 liters
1
104.
Centrifuge cap. 12 tube centrifuge 10 ml
1
105.
Pengocok 410x410x325 mm
1
106.
Tungku Pembakar
6
107.
Kasa Pemanas
108.
Segi Tiga Pemanas
6 6
109.
Gas LPG
2
110.
Pipa Gas spiral
1
111.
Pipa Gas biasa
2
112.
Cawan Alumunium
24
113.
6
114.
Botol Zat Brush Cleaning Bottle
115.
Tabung Film
100
116.
Tabung Centrifuse
10
117.
Corong Glass
5
118.
Rak Tabung Reaksi
4
119.
Buret
1
120.
Statif + Tiang
2
121.
Flamephotometer
1
122.
Clamp Botol
4
123.
5
124.
Kertas Saring Kertas Lakmus
10
125.
Kertas Tissu
10
126.
Baju Labor
2
127.
Racun Api
2
128.
UPS
1
129.
Kulkas
2
130.
Blender
1
131.
Masker
2
132.
Portabel Electric Automatic steroclave
1
5
15
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Tabel 10. (Lanjutan) 1
2
133.
Conector T pipa gas
3 4
134.
Clamp pipa gas
12
135.
Ember
5
136.
Baskom sedang
5
137.
5
138.
Baskom kecil Thermometer
139.
Timer/Stopwach
2
140.
Petridis Ukuran 100 – 150 mm
4
141.
Tabung Reaksi Tutup Ulir
20
142.
Rak Tabung Reaksi
4
143.
Thermohydro Meter
2
144.
Disecting Set + Tes
1
145.
Knife Set
3
146.
Digital Dispensette
1
147.
Pipet Gondok
5
148.
Test Tube Standar + Tutup
200
149.
Test Tube Standar Tanpa Tutup
200
150.
Density Hidrometer
1
151.
Labu Takar + Tutp 100 ml
6
152.
Labu Takar + Tutp 1000 ml
6
153.
Botol Zal + Tutup Bening
10
154.
Test Tube Rak 24 Lubang Stainless
10
155.
Micro Pipet 1 ml
10
156.
Pipet Tetes
100
157.
Rak Pengering Tanah
1
158.
Rak Pengering Alat
1
159.
Wadah Tanah Bambu
10
150.
Almari Alat Kayu
3
151.
Galon Air Palstik
6
152.
Kursi Lab Tinggi
6
153.
Kursi Lab Standar
6
154.
Dispensette Easy Calibration 25 ml
1
155.
Oven Listrik
1
3
16
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Tabel 10. (Lanjutan) 1
2
3
156.
Silica Gel
5
157.
Hot Plate Stirrer
1
158.
Kjedhal Digestion Set
1
159.
Alat Instalasi Listrik
1
160.
Kulkas
1
161.
Kompor Gas
1
162.
Tabung Gas
1
163.
Thermometer Digital
1
164.
Enkas
1
165.
Exhaouse Fan
1
166.
Labu takar tutup 1000 ml
10
167.
Labu takar tutup 500 ml
10
168.
Labu takar tutup 250 ml
15
169.
Labu takar tutup 100 ml
25
170.
Dispensete 10 ml
2
171.
Kaca mata tahan zat kimia
2
172.
Botol zat coklat 1000 ml
5
Tabel 11. Fasilitas Komputer pada BPTP Jambi hingga 31 Desember 2010 No.
Jenis Komputer
Baik
Rusak
Jumlah
1.
Desk Top / PC
30
-
30
2.
Lap Top
8
-
8
Jumlah
38
-
38
17
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Tabel 12. Daftar Alat Diseminasi 31 Desember 2010 No.
Jenis Alat
1 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Audio
Visual
di
BPTP Jambi hingga
Type/Merk Dagang
Sumber/ Perolehan
Jumlah
Kondisi
3
4
5
6
Sony
APBN
2
Baik
Toshiba
APBN
1
Baik
Panasonic LG BRETFORD/1 007-M TOA/ WM 270, TOA/ZW 770 Canon E0388
sda sda sda
2 1 1
Baik Baik Baik
sda
3
Baik
ARMP II Jambi DIPA TA 2007 DIPA TA 2007 DIPA TA 2009 DIPA TA 2009
1
Baik
1
Baik
1
Baik
1
Baik
1
Baik
2 LCD Project/In Focus LCD Project/In Focus TV 29” TV 32” Screen
dan
7.
Wireless Microphone (Mic + Amplifire) Camera
8.
Camera Photo
9.
Handycam
Sony
10.
Handycam
Sony
11.
Camera
Sony
Nikon/D40
Tabel 13. Kendaraan Bermotor BPTP Jambi hingga 31 Desember 2010 No.
Jenis Kendaraan
Baik
Rusak Ringan
Rusak Berat
Jumlah
1.
Roda 2
8
-
-
8
2.
Roda 4
5
-
-
5
Jumlah
13
-
-
13
18
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
III. PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan yang dibiayai dari dana Proyek Kelembagaan Penelitian dan Pengembangan Pertanian T.A. 2010 kegiatan pengkajian dan kegiatan diseminasi yaitu meliputi kegiatan SLPTT, FEATI, PUAP, RISTEK, Pengkajian Intensitas Pertanaman Padi Sawah Menuju IP 400 di Provinsi Jambi, Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian di Provinsi Jambi, Visitor Plot dan Pengembangan Pustaka Digital. Hasil kegiatan - kegiatan yang dilaksanakan pada T.A. 2010 tersebut adalah sebagai berikut: 3.1.
Pendampingan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman (SL-PTT) Padi, Jagung & Kedelai di Provinsi Jambi
Terpadu
Pengujian Varietas Unggul Baru (VUB) Sumber benih padi untuk pengujian VUB pada 60% Laboratorium Lapang (LL) berasal dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi dan Balai Benih Induk (BBI) Lubuk Ruso, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Benih jagung hibrida dari Balai Penelitian Tanaman Serealia lainnya, Maros. Benih kedelai dari Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang. Tabel 14. Distribusi VUB dan Demplot padi inbrida, hibrida dan padi ladang (unit) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tanjung Jabung Barat Muaro Jambi Batanghari Tebo Bungo Merangin Sarolangun Kerinci
Padi Hibrida -
Jagung
Kedelai
Inbrida 120
Ladang -
-
30
60
-
-
-
30
60 60 60 60 60 60 120
-
48 24 96 72 6
12 10
24 30 30 18 18 12 -
10
Pendistribusian Varietas Unggul Baru (VUB) untuk padi hibrida tidak dapat dilaksanakan karena tidak tersedianya benih. Calon benih yang diperbanyak oleh Balai Besar Penelitian Padi terserang penyakit dan mengakibatkan gagalnya produksi benih. Namun 1 (satu) demplot untuk setiap kabupaten tetap dilakukan,
19
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
karena memerlukan benih tidak sebanyak keperluan benih pengujian Varietas Unggul Baru (VUB). Tabel 15.
No.
1. 2. 3. 4. 5.
Rata-rata hasil Varietas Unggul Baru (VUB) sebagai pendampingan SL-PTT Padi oleh BPTP Jambi di Kabupatern Muaro Jambi Tahun 2010
Varietas Unggul Baru (VUB) Inpara 1 Inpara 3 Air Tenggulang Ciherang Inpari 8
Produktivitas GKP (t/ha) Tunas Baru Barembang Pematang Pule 5,16 5,7 5,85 5,4 6,16 7,0 5,0 5,4 4,16 5,39 5,38 5,39 6,0 5,5 4,9
Ratarata 5,57 6,19 4,85 5,39 5,47
Varietas Inpara 3 merupakan varietas baru yang diperkenalkan dan diintroduksikan kepada petani. Varietas ini cocok untuk Kabupaten Muaro Jambi yang mempunyai agroekosistem lahan lebak dan sering dilanda banjir secara tibatiba. Dari 9 varietas yang diuji di tiga lokasi demplot ternyata varietas Inpara 3 memberikan hasil tertinggi yaitu 6,19t/ha, kemudian disusul oleh varietas Inpara 1 (5,57 t/ha), Inpara 8 (5,47 t/ha), Ciherang (5,39 t/ha), dan Air Tenggulung (4,85 t/ha). Tabel 16. Rata-rata Hasil Varietas Unggul Baru (VUB) sebagai Pendampingan SL-PTT Padi oleh BPTP Jambi di Kabupaten Batanghari Tahun 2010 No. 1. 2. 3. 4. 5.
Varietas Unggul Baru (VUB) Inpara 1 Inpara 3 Air Tenggulang Gilirang Inpari 8
Produktivitas GKP (t/ha) Mersam Rantau Kapas Tuo 5,52 4,6 5,76 4,8 4,47 4,3 6,7 3,7 5,64 4,7
Ratarata 5,06 5,28 4,38 5,20 5,17
Hasil pengujian VUB di Kabupaten Batanghari didapatkan hasil tertinggi pada varietas Inpara 3, kemudian disusul oleh varietas Gilirang dan varietas Inpari 1.
20
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Tabel 17. Rata-rata Produktivitas Demplot VUB di Kabupaten Batanghari No.
Varietas
Rata-rata Produksi GKP (t/ha)
1.
Inpara 1
6,60
2.
Inpara 3
6,50
3.
Air Tenggulung
5,88
4.
Inpara 8
4,77
Rata-rata produktivitas Varietas Unggul Baru (VUB) Kedelai di Kabupaten Batanghari berkisar dari 0,90 – 1,32 t/ha. Varietas Kaba memberikan hasil tertinggi dibandingkan dengan 3 varietas lainnya yakni 1,3 t/ha, kemudian diikuti oleh varietas Anjasmoro dengan hasil 1,17 t/ha, dan varietas Panderman dengan hasil 1,13 t/ha. Sedangkan hasil terendah diberikan oleh varietas Argomulyo dengan hasil 0,90 t/ha (Tabel 18). Hasil ini masih rendah dari potensi genetik (Deptan, 2009 a) Tabel 18. Rata-rata Produktivitas VUB Kedelai di Kabupaten Batanghari No.
Varietas
Rata-rata Produksi (t/ha)
1.
Argomulyo
0,90
2.
Kaba
1,32
3.
Anjasmoro
1,17
4.
Panderman
1,13
Pelatihan BPTP Jambi telah memberikan materi teknologi yang diterapkan di PTT pada Pelatihan Lapang (PL II) tingkat Provinsi dan PL III tingkat Kabupaten yang diadakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dan Dinas Pertanian Hortikultura. Materi pelatihan disesuaikan dengan permintaan dari Dinas bersangkutan, terutama teknologi yang mendukung SL-PTT padi, jagung, dan kedelai. Pengenalan dan pemakaian alat Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) dan Perangkat Uji Tanah Tanah Kering (PUTK) telah dilakukan pada 9 (sembilan) kabupaten. Peserta pelatihan pemakaian PUTS dan PUTK adalah para kepala BPP, KCD, Penyuluh dan petugas di kabupaten.
Beberapa kabupaten telah 21
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
memiliki PUTS dan PUTK, tetapi mereka belum mengetahui cara penggunaannya. Respon petugas yang mendapat pelatihan sangat positif, dimana dengan PUTS dan PUTK mereka dapat menentukan rekomendasi pupuk spesifik lokasi di daerah mereka masing-masing yang menjadi bahan penyuluhan di wilayah kerja mereka masing-masing. Penyediaan Informasi Media Cetak Penyediaan informasi merupakan salah satu bentuk pendampingan oleh BPTP Jambi. Jenis media cetak tersebut adalah Petunjuk Teknis (Juknis) Pendampingan, Juknis PTT Padi Inbrida, Juknis PTT Padi Hibrida, Juknis PTT Padi Gogo, Juknis PTT Jagung Hibrida, Juknis PTT Kedelai, Buku Saku Hama dan Penyakit Utama pada Tanaman Padi, Jagung, dan Kedelai. Sinergi Kegiatan SL-PTT dengan PUAP dan FEATI Sinergisitas kegiatan SL-PTT dengan PUAP dan FEATI adalah dengan jalan mengoverlay lokasi ketiga kegiatan. Selanjutnya Program SL-PTT, PUAP dan FEATI
mengaktualisasikan kegiatan teknis dan diseminasi seperti
pelaksanaan lembaga keuangan mikro (LKM) dan penerapan teknologi dari kegiatan PUAP, dan ketiganya akan berkontribusi dalam diseminasi seperti penyediaan bahan cetakan seperti juknis, buku saku, leaflet, brosur, poster dan lain sebagainya. Produktivitas Padi di Laboratorium Lapang (LL), Luar LL dan Non SL-PTT Pendampingan SL-PTT padi non-hibrida yang dilakukan di Kabupaten Muaro Jambi mampu meningkatkan produktivitas melebihi target. Target peningkatan produkivitas padi non hibrida sebesar 10-15% dan hasil yang diperoleh pada LL 6,73 t/ha, Luar LL 5,21 t/ha dan non SL-PTT 4,75 atau terjadi peningkatan hasil pada LL dibadingkan non SL-PTT sebesar 20,63% dan peningkatan hasil LL dibandingkan Luar LL sebesar 9,98 % (Tabel 19). Pencapaian peningkatan hasil pendampingan SL-PTT tahun 2010 di Kabupaten Muaro Jambi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata produktivitas SL-PTT padi non hibrida tahun 2009. Hal ini disebabkan oleh
22
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
budidaya tanaman padi bermuatan teknologi, terutama varietas unggul bermutu dan pengawalan oleh peneliti dan penyuluh yang kontinyu. Tabel 19. Rata-rata Produktivitas Padi Varietas Ciherang pada Pendampingan SL-PTT Tahun 2010 di Kabupaten Muaro Jambi
No.
1. 2. 3 4. 5. 6.
Desa
Peningkatan Produktivitas LL dibandingkan dengan (%) Non SL- Luar LL PTT 15,68 6,88 27,5 3,03 14,28 7,69 12,00 9,80 22,22 10,44 14,00 10,67 20,63 9,98
Produktivitas (t/ha)
Barembang Tunas Baru Pematang Pule Kayu Aro Rantau Majo Sekernan Rata-rata
Non SL-PTT
Luar LL
LL
5,10 4,00 4,90 5,00 4,50 5,00 4,75
5,52 4,95 5,20 5,10 4,98 5,15 5,21
5,90 5,10 5,60 5,60 5,5 5,70 5,73
Rata-rata produktivitas Ciherang di 6 lokasi LL berkisar dari 5,1 – 5,9 t/ha GKP, di luar LL 4,95 – 5,52 dan non SL-PTT 4,00 – 5,1 t/ha. Hasil tertinggi didapatkan di desa Barembang. Dari hasil kegiatan tersebut terjadi peningkatan hasil sebesar 3,03 – 10,67% dibandingkan dengan pertanaman di luar LL dan 12,00 – 22,22 % dibandingkan dengan hasil yang diperoleh oleh petani tidak peserta SL-PTT (non SL-PTT). Tabel 20. Rata–rata Produktivitas Pendampingan SL-PTT di Kabupaten Batanghari Varietas
Inpara 3
Produktivitas GKP (t/ha) Non SL-PTT
Luar LL
LL
4,80
4,92
5,40
Peningkatan produktivitas di LL dibandingkan dengan (%) Non Luar LL SL-PTT 12,5
9,75
Rata-rata produktivitas varietas Inpara 3 di Kabupaten Batanghari berkisar dari 4,80 – 5,40 GKP. Peningkatan produktivitas pada LL sebesar 9,75% dibandingkan dengan produktivitas yang dicapai pada lokasi di luar LL serta 12,5% dibandingkan dengan lokasi petani yang tidak mendapat alokasi kegiatan SL-PTT.
23
2010
3.2.
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Pengkajian Intensitas Pertanaman Padi Sawah Menuju IP 400 di Provinsi Jambi Pelaksanaan pengkajian dilaksanakan di Desa Sri Agung Kecamatan
Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi diawali dengan kegiatan koordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pengkajian ini dilaksanakan dengan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) di lahan petani seluas 2,5 ha dengan pergiliran vareitas padi umur super genjah dengan pola tanam : (MT I) varietas Silugonggo, (MT II) varietas Inpari 13 dan Dodokan, dan (MT III) varietas Ciherang. Inovasi teknologi untuk mendukung peningkatan produksi padi melalui peningkatan intensitas pertanaman menuju IP padi 400 telah tersedia berupa varietas unggul baru umur genjah dan super genjah dengan potensi hasil 5-6 t/ha. Komponen teknologi PTT padi lainnya pengolahan tanah sempurna,
sistem tanam jajar legowo, umur bibit muda,
pemupukan berdasarkan analisa tanah, pemberian pupuk organik, pengairan berselang, PHT dan panen/prosesing, tata air mikro, pemupukan, pengendalian HPT, panen dan pasca panen. Penanaman Padi Musim Tanam - I Penanaman padi musim tanam I menggunakan varietas Silugonggo dimulai pada bulan April-Juni 2010. Persemaian dilakukan dengan sistem semai basah dengan cara disebar. Jumlah benih 25 kg/ha. Umur semai 15 hari setelah tanam (HST). Penanaman dilakukan dengan sistem tanam jajar legowo 4:1 dengan jumlah benih 2 tanaman/rumpun. Hasil yang diperoleh varietas Silugonggo pada musim tanam pertama adalah 4,5 ton/ha. Hasil ini lebih rendah dari potensi hasil varietas tersebut. Penanaman Padi Musim Tanam – II Penanaman padi untuk musim tanam II menggunakan varietas Inpari 13 dan Dodokan dimulai pada bulan Mei – September 2010. Kegiatan persemaian sudah dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2010. Penanaman dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2010. Kegiatan pengkajian IP Padi 400 yang dilaksanakan pada musim tanam II menggunakan varietas Inpari 13 dan Dodokan. Komponen teknologi yang diterapkan berdasarkan PTT Padi.
24
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Produksi padi yang diperoleh varietas Inpari 13 adalah rata-rata 4,7 ton/ha dan Dodokan 3,5 ton/ha. Produksi ini seperti pada musim tanam pertama lebih rendah dari potensi hasil varietas tersebut. Penanaman Padi Musim Tanam – III Komponen teknologi yang diterapkan berdasarkan pada pendekatan PTT. Varietas yang digunakan dalam pertanaman MT III adalah Ciherang, dimulai pada bulan September – Desember 2010. Persemaian dilakukan dengan sistem semai basah dengan cara disebar. Jumlah benih 25 kg/ha. Umur semai 15 hari setelah tanam (HST). Penyemaian padi dilaksanakan pada saat tanaman padi yang II memasuki 10 hari sebelum panen. Kegiatan persemaian dilaksanakan pada tanggal 20 September 2010. Penanaman dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2010. Penanaman dilakukan dengan sistem tanam jajar legowo 4:1 dengan jumlah bibit 2 tanaman/rumpun. Hasil yang diperoleh pada musim tanam III adalah antara 5-6 ton/ha (GKP). Hasil ini lebih rendah dari potensi hasil varietas Ciherang. Dari hasil pengkajian peningkatan intensitas pertanaman padi menuju IP Padi 400 menunjukkan bahwa ada peluang peningkatan intensitas pertanaman padi menuju IP 400 dengan memanfaatkan pola tanam bera dan pertanaman kedelai setelah pertanaman padi musim hujan. 3.3.
Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) / Farmers Empowerment through Agricultural Technology and Information (FEATI) Program P3TIP / FEATI
bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas,
pendapatan, dan kesejahteraan petani melalui pemberdayaan keluarga petani dan organisasi petani dalam mengakses informasi, teknologi, modal, dan sarana produksi
untuk
mengembangkan
usaha
agribisnis
dan
mengembangkan
kemitraan dengan sektor swasta. Program P3TIP / FEATI dilaksanakan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun, yaitu dari tahun 2008 sampai dengan 2011 Kegiatan
P3TIP / FEATI
dituangkan dalam Program Ketahanan Pangan, dan termasuk dalam mata
25
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
anggaran Pengembangan Jaringan IPTEK Diseminasi dan Jaringan Umpan Balik. 3.3.1. Workshop Pendampingan Pelaksanaan ARF Mendukung FMA di Kabupaten Merangin dan Tanjung Jabung Barat Tujuan dari workshop pendampingan pelaksanaan ARF mendukung FMA di Kabupaten Merangin dan Tanjung Jabung Barat adalah untuk memberdayakan petani dan atau kelompoktani dengan cara: (1) Memfasilitasi petani agar berani tampil berbagi ilmu dan pengalaman kepada petani lain terutama peserta UPFMA, (2) Mengembangkan kemampuan teknis dan manajerial peserta UPFMA dalam hal mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya, sehingga
meningkatkan
produktivitas,
efisiensi
usaha,
pendapatan
dan
kesejahteraan dan (3) Memprakarsai kegiatan-kegiatan pada UPFMA. Workshop pendampingan pelaksanaan ARF mendukung FMA diikuti oleh penyuluh pendamping dan anggota/pengurus UPFMA di Kabupaten Merangin dan Tanjung Jabung Provinsi Jambi.
Fasilitator (nara sumber) berasal dari BPTP
Jambi, BP4K Kabupaten dan Konsultan FEATI/P3TIP Kabupaten. Workshop
pendampingan
pelaksanaan
ARF
mendukung
FMA
di
Kabupaten Merangin dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2010, bertempat di Desa
Tanjung
Ilir,
Kecamatan
Tabir,
Materi
yang
disajikan
adalah
(1) Penggemukan Sapi Bali dari UPFMA Tanjung Ilir dan (2) Pembuatan Gas Bio dari UPFMA Bukit Bungkul. Sedangkan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilaksanakan pada tanggal 26 November 2010, bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Bram Itam. Materi workshop yang disajikan adalah Cara Berternak Ayam Buras yang Berwawasan Agribisnis, dari UPFMA Makmur Jaya, dan Budidaya Cabe Merah dari UPFMA Parit Pudin. 3.3.2. Model Pengembangan FSA dan VCA di Kabupaten Merangin dan Tanjung Jabung Barat Pengelolaan usaha pertanian yang berbasis kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang tidak dapat dielakkan lagi.
Hanya dengan
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi inilah upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian serta mutu produknya yang dapat 26
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
mengimbangi peningkatan permintaan akan komoditas pertanian yang semakin meningkat
seiring
dengan
pertambahan
dan
pertumbuhan
penduduk
(Arintadisastra, 2001). Kegiatan ini bertujuan: (1) Menyamakan persepsi tentang konsepsi FSA dan VCA, dan (2) Meningkatkan Pengetahuan dan Ketrampilan Peserta dalam mengimplementasikan konsepsi FSA dan VCA. Secara
harfiah
FSA/ASU
adalah
suatu
alat
yang
dipakai
guna
menganalisis kombinasi dari berbagai cabang usahatani yang membentuk suatu sistem yang didasari pada pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki petani dapat menjadi optimal dengan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. Sistem itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu keterkaitan atau saling ketergantungan yang harmonis/sinergis antara elemen dalam suatu senyawa. Sedangkan usahatani adalah kegiatan yang memanfaatkan sumberdaya pertanian sebagai suatu usaha ekonomi. Tahapan kegiatan ini adalah: (1) Koordinasi dan sinkronisasi kegiatan; (2) Sosialisasi dan pemasyarakatan kegiatan; (3)
Penentuan jadwal dan lokasi
kegiatan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk format pertemuan antara nara sumber dan peserta. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Bram Itam Kiri, Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tanggal 26 Nopember 2010, bertempat di kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Bram Itam. Jumlah peserta 80 orang. Sedangkan di Kabupaten Merangin dilaksanakan tanggal 24 Oktober di Desa Tanjung Ilir, Kecamatan Tabir yang bertempat di salah satu rumah penduduk. Pemahaman dan pengertian arah dan tujuan dari program P3TIP oleh peserta masih sangat beragam. Sebagian besar diantaranya masih menyamakan program P3TIP ini sama dengan proyek-proyek yang mereka kenal dan ketahui selama ini, yaitu adanya bantuan-bantuan dari pemerintah berupa bantuan sarana produksi dan permodalan. Hanya sebagian kecil yang telah memahami dengan benar bahwa P3TIP ini adalah program pemberdayaan dalam pengertian untuk memberdayakan petani agar menjadi mandiri melalui pengenalan, penyebaran informasi, dan pembelajaran baik dari sisi teknologi maupun dari aspek manajerial. Untuk itu pemberian pemahaman dan pengertian yang benar dari petani perlu dilakukan secara berkelanjutan, tidak bersifat insidental.
27
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Materi mengenai agribisnis telah diberikan kepada peserta pada kesempatan pelatihan-pelatihan yang telah diadakan sebelumnya. Secara harfiah, sebagian petani belum menguasai konsep-konsep agribisnis. Umumnya mereka mengenal agribisnis hanya terbatas pada aspek penjualan hasil. Walaupun demikian secara umum mereka sependapat bahwa untuk menentukan atau memulai usaha agribisnis perlu dilakukan kajian terlebih dahulu secara mendalam meliputi potensi wilayah, kekuatan permintaan dan penawaran. 3.3.3.
Demontrasi FSA dan VCA di Kabupaten Merangin dan Tanjung Jabung Barat. Petani akan menerapkan paket teknologi baik secara parsial maupun
secara utuh, bila: (1) telah merasa yakin bahwa manfaat yang akan diperoleh lebih besar dibandingkan dengan teknologi yang selama ini mereka terapkan; (2) manfaat yang akan diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan; (3) sesuai dengan kebutuhan teknologi yang dikombinasikan dengan kondisi ekonominya, dan (4) mampu memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya. Kegiatan ini bertujuan untuk mendemonstrasikan teknologi yang telah direkomendasikan berdasarkan hasil FSA di tingkat lapangan sebagai upaya mendukung pengembangan model sistem usahatani
(Farming System)
dominan yang telah diidentifikasi di wilayah desa terpilih. Demonstrasi FSA dan VCA dilakukan pada Desa FMA Bram Hitam Kiri Kecamatan Bram Hitam Kabupaten
Tanjung
Jabung
Barat
Provinsi
Jambi.
Komoditi
yang
didemonstrasikan adalah tanaman cabai merah keriting. Sedangkan Demonstrasi FSA dan VCA dilakukan pada Desa FMA Salambuku Kecamatan Batang Masumai Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Komoditi yang didemonstrasikan adalah sayuran penghasil daun (kangkung dan bayam) dan buah (kacang panjang dan mentimun). Kegiatan dimulai pada bulan Juli 2010 dengan tahap pelaksanaan:
(a).
Penentuan
calon
Petani
dan
Calon
Lokasi
(CPCL);
(b). Pendekatan menggunakan metoda Participatory on Farm Research. Pelaku utama adalah Penyuluh Pendamping; (c). Materi Demonstrasi didasarkan pada hasil FSA yang komoditas utamanya ketersediaan teknologi dan aspek perumusan
rancangan
demonstrasi
menjadi skala prioritas ditinjau dari permintaan pasar; (d). Persiapan: 1. FSA
dan
implementasinya
oleh 28
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
peneliti/penyuluh BPTP, 2. pembagian tugas untuk pelaksanaan demonstrasi dengan melibatkan
peneliti, penyuluh dan instansi lainnya yang terkait,
3. penyediaan sarana dan prasarana produksi, 4. pelaksanaan
lapangan,
dan
5.
pelatihanan
pembuatan petunjuk teknis penyuluh/petani
pelaksana;
(e) Sosialisasi, koordinasi, dan monitoring; (f) Skala luasan lahan petak demonstrasi 1 ha; (g) Temu lapang dilakukan pada setiap tahapan kegiatan demplot mengundang petani (anggota FMA dan petani sekitar desa) untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan.
Penyuluh Pendamping dan Teknisi
BPTP bertugas untuk menyediakan berbagai informasi tercetak berkaitan dengan teknologi introduksi, baik untuk kelompok tani maupun secara perorangan. Temu lapang dilaksanakan untuk melihat keragaan inovasi teknologi yang telah diimplementasikan ke anggota kelompok tani lainnya, baik dalam maupun luar desa. Hasil Demonstrasi FSA dan VCA di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah: (1) Kegiatan Demonstrasi cukup strategis sebagai lokasi pertanian terutama tanaman cabai merah keriting, karena didukung oleh potensi lahan yang cukup luas, tenaga kerja, pasar, dukungan pemerintah dan teknologi, (2) Data pertumbuhan tanaman dan analisis usahatani cabai kegiatan Demonstrasi FSA dan VCA belum dapat dilaporkan karena masih dalam pertumbuhan vegetatif, (3) Hasil tanaman cabai rata-rata dari 10 petani 783,8 kg/ha harga jual Rp. 30.000/kg diperoleh penerimaan sebesar Rp. 23.514.000, keuntungan usahatani Rp. 9.622.100/ha dengan B/C ratio 0,69 dan R/C ratio 1,69, (4). Hasil tanaman cabai ditingkat petani Desa Bram Hitam Kiri masih dapat ditingkatkan dengan menerapkan teknologi budidaya secara optimal dan (5) Koordinasi, sinkronisasi, dan harmonisasi dalam penyusunan, perencanaan dan pelaksanaan suatu program (kegiatan) sangat dibutuhkan tidak saja untuk menghindari (memperkecil) terjadinya tumpang tindih program antar institusi, melainkan juga dimaksudkan untuk mendapatkan satu pengertian yang sama diimplementasikan secara harmonis sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Hasil Demonstrasi FSA dan VCA di Kabupaten Merangin adalah: (1) Desa FMA Salambuku cukup strategis sebagai lokasi pertanian terutama tanaman
29
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
sayuran penghasil daun dan buah karena didukung oleh lahan pekarangan yang cukup luas, tenaga kerja, pasar, dukungan pemerintah dan teknologi. (2) Paket introduksi pada tanaman kangkung dapat meningkatkan hasil 517 ikat atau 12,41% dengan peningkatan keuntungan Rp. 584.100 atau 19,64% dibandingkan paket petani. Sedangkan pada tanaman bayam paket introduksi dapat meningkatkan hasil 268 ikat atau 7,94% dengan peningkatan keuntungan sebesar Rp. 283.400 atau 12,03%, (3) Paket introduksi pada tanaman kacang panjang memberikan hasil 29.830 kg/ha, paket petani 23.864 kg/ha terjadi peningkatan hasil 5.966 kg/ha atau 20% dengan peningkatan keuntungan Rp. 21.867.000 atau 21,61%. (4) Paket introduksi pada tanaman mentimun memberikan hasil 27.090 kg/ha dan paket petani 23.780 kg/ha terjadi peningkatan hasil 3.310 kg/ha atau 12,22%
dengan
peningkatan
keuntungan
Rp
3.983.000
atau
15,26%.
(5) Diperlukan pendampingan dan bimbingan teknologi terhadap kelompok wanita tani FMA Salambuku baik pada budidaya tanaman sayuran daun maupun buah. 3.3.4. Workshop Peneliti, Penyuluh dan Petani di Kabupaten Merangin dan Tanjung Jabung Barat Workshop Peneliti, Penyuluh dan Petani mutlak diperlukan agar hasil litkaji dapat ditransfer dan direspon secara langsung oleh penyuluh serta apa yang menjadi kendala oleh petani dalam mengadopsi teknologi dapat disampaikan pada workshop tersebut, sehingga akan tercipta suatu jejaring informasi dalam mengatasi berbagai kendala usahatani di setiap tingkatan di Provinsi Jambi. Tujuan kegiatan Workshop Peneliti, Penyuluh dan Petani ini dilaksanakan adalah: (a) Untuk menyebarluaskan informasi inovasi teknologi pertanian sesuai dengan kebutuhan daerah/pengguna. (b) Untuk mendapatkan umpan balik serta kendala yang dihadapi penyuluh dan petani dalam mengadopsi teknologi hasil litkaji dan (c) Untuk mendapatkan model atau jejaring informasi inovasi teknologi antara BPTP dengan penyuluh dan petani. Workshop Peneliti, Penyuluh dan Petani di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilaksanakan pada tanggal 3 November 2010 selama
satu
hari dan
bertempat di Aula BP3K Tungkal Ilir. Materi yang disampaikan adalah Peningkatan Kualitas Karet Rakyat di Provinsi Jambi, Teknologi Pengolahan Gula
30
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Kelapa, Teknologi Penggemukan Sapi Potong, Pengalaman Petani Gula Kelapa, Pengalaman Petani Cabe Merah, Inisiasi Pembentukan Komisi Teknologi. Workshop Peneliti, Penyuluh dan Petani 27 Oktober
2010
dilaksanakan pada tanggal
selama satu hari di Aula Badan Pelaksana
Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Merangin di Bangko. Adapun makalah-makalah dan pemakalah yang diberikan adalah sebagai berikut: Teknologi Penanganan Pascapanen Kentang, Budidaya Sayuran Organik, Pengembangan Tanaman Sayuran Dataran Rendah serta Wiraniaga dan Kegiatan Pemasaran 3.3.5. Demontrasi FMA di Kabupaten Merangin dan Tanjung Jabung Barat. Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) atau FEATI bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan petani. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan melakukan berbagai pendekatan
diantaranya
adalah
diseminasi
teknologi
pertanian
melalui
Demonstrasi Teknologi/Uji Coba Bersama FMA, yang bertujuan menyebarkan teknologi yang dibutuhkan FMA sehingga dapat diterapkan oleh pengguna dalam usaha tani atau pengembangan usaha agribisnis mereka, disamping itu juga dapat mengolah sendiri hasil pertaniannya. Tujuan dari kegiatan demonstrasi ini adalah tersebar dan diterapkannya oleh petani teknologi pembuatan pupuk organik sehingga terjadi peningkatan produksi sayuran secara organik yang sekaligus meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan petani melalui penerapan teknologi tersebut. Kegiatan ini merupakan penerapan teknologi yang sudah dikembangkan oleh BPTP Jambi dan lembaga riset lainnya, yang kemudian didemonstrasikan di wilayah
pengembangan
sayuran
secara
organik
untuk
mendukung
pengembangan agroindustri di wilayah tersebut. Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan kegiatan yaitu: (1) Koordinasi dengan Pemda Kabupaten, (2) Persiapan demonstrasi
teknologi,
(3)
Pelaksanaan
demonstrasi
teknologi,
dan
(4)
Perbanyakan materi informasi yang dibutuhkan petani FMA dibuat dalam bentuk leaflet sebanyak 8 judul dan buku saku 2 judul. Dalam pembuatan leaflet dan buku saku dibentuk team penyusun dari para peneliti dan penyuluh BPTP Jambi.
31
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Pelaksanaan demonstrasi/uji coba teknologi pembuatan pupuk organik di tingkat petani dilakukan di salah satu desa FMA model yang merupakan daerah pengembangan sayuran yaitu Desa Salambuku Kecamatan Batang Mesumai Kabupaten Merangin. Hasil kegiatan demonstrasi memperlihatkan bahwa: (1) Kegiatan Demonstrasi/Uji Coba Teknologi Pembuatan Pupuk Organik Dan Perbanyakan Materi Informasi Mendukung FMA mendapat respon yang cukup positif dari Pemda Kabupaten Merangin dan para peserta, (2) Teknologi Pembuatan Pupuk Organik yang didemonstrasikan adalah teknologi yang sudah dikembangkan oleh BPTP Jambi dengan menggunakan aktivator EM-4, (3) Metoda tersebut memberikan hasil yang baik, karena dengan bantuan aktivator effective
microoganisms
(EM4)
yang
berlangsung
secara
aerob
dapat
menghilangkan bau pupuk organik terutama yang berasal dari bahan baku pupuk kandang, (4) Metoda ini dapat dengan mudah diterapkan oleh petani karena : hanya menggunakan teknologi dan peralatan yang sederhana dan tidak memerlukan keterampilan tinggi dengan hasil yang cukup baik, (5) Bahan untuk membuat pupuk organik dapat diperoleh dengan mudah di lapangan seperti sisa bagian tanaman ataupun kotoran hewan sedangkan EM4 dapat diperoleh di pasaran dengan mudah. Pelaksanaan demonstrasi/uji coba teknologi pembuatan deorub di tingkat petani dilakukan di desa FMA yang merupakan daerah pengembangan tanaman karet di daerah ini yaitu Desa Badang Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Tujuan dari kegiatan demonstrasi ini adalah tersebar dan diterapkannya oleh petani teknologi pembekuan lateks dengan asap cair (Deorub) sehingga terjadi
peningkatan kualitas lateks yang sekaligus meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani melalui penerapan teknologi tersebut. Kegiatan ini merupakan penerapan teknologi yang sudah dikembangkan oleh Balai Penelitian Sembawa, yang kemudian didemonstrasikan di wilayah pengembangan tanaman karet untuk mendukung pengembangan agroindustri tanaman karet di wilayah tersebut. Lokasi pelaksanaan kegiatan Demonstrasi adalah Desa Badang Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat, (3) Teknologi Pembekuan lateks dengan Deorub yang didemonstrasikan memberikan hasil yang baik, dapat meningkatkan kualitas lateks sehingga memenuhi standar
32
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
mutu Skema SIR 2003, (4) Metoda ini dapat dengan mudah diterapkan oleh petani karena : hanya menggunakan teknologi dan peralatan yang sederhana dan tidak memerlukan keterampilan tinggi dengan hasil yang cukup baik, (7) Keunggulan penggunaan Deorub untuk pembeku lateks baik secara fisik maupun kimia adalah : a). Bokar tidak berbau, b). Plastisitas dan Indeks ketahanan Plastisitas (Po dan PRI) tinggi, c). Dapat meningkatkan KKK, dan d). Meningkatkan kualitas dan sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
3.3.6 Temu Tugas dalam Pelaksanaan Aktifitas FMA di Kabupaten Merangin dan Tanjung Jabung Barat Peningkatan kemampuan petani dalam Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP/FEATI) dilakukan melalui kegiatan Farmer Managed Extension Activities/FMA) yaitu penyelenggaraan kegiatan penyuluhan yang dikelola oleh petani yang merupakan wahana pembelajaran petani. Peran BPTP Jambi dalam pelaksanaan P3TIP/FEATI di kabupaten Merangin yaitu mendukung dan melaksanakannya secara sinkron dan bersinergi dengan pelaksana FMA di kabupaten. Untuk itu dilakukan kegiatan Temu Tugas dalam Pelaksanaan Aktifitas FMA di Kabupaten. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendukung pelaksanaan FMA di kabupaten melalui kegiatan pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan FMA, merumuskan FMA model bersama pelaksana FEATI Kabupaten/BPP dan FMA, serta memperoleh umpan balik dari petani FMA dan pihak terkait lainnya terhadap kegiatan BPTP dan teknologi yang dihasilkan BPTP dalam kegiatan FEATI Pelaksanaan kegiatan dengan pendekatan partisipatif dan metode klasikal (tatap muka dan diskusi). Tahap kegiatan meliputi
koordinasi dengan Badan
Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) kabupaten, Penyuluh dan pengurus FMA, pelaksana Temu Tugas dan pelaksana kegiatan lainnya yang mendukung aktifitas FMA. Kegiatan Temu Tugas di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilaksanakan di Aula BP4K, pada tanggal 1 Juli 2010 yang dihadiri oleh 50 orang peserta terdiri dari, 25 orang petani FMA dan 25 Orang Penyuluh Pendamping, Tim Feati dari BPTP dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Peneliti BPTP, Konsultan FEATI
33
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan para pengambil kebijakan. Hasil kegiatan Temu Tugas dalam Mendukung Pelaksanaan Aktifitas FMA merumuskan rencana tindak lanjut Tanjung Jabung Barat diupayakan untuk mensinkronkan dan menciptkan sinergi kegiatan FMA di Kabupaten serta pemahaman yang sama tentang program FEATI. Pada pelaksanaan Kegiatan Temu Tugas Dalam Mendukung Aktifitas FMA telah disampaikan 7 materi yaitu ; kegiatan FEATI BPTP Jambi T.A 2010 dan materi Temu Tugas, materi FEATI Kabupaten Tanjung Jabung Barat tentang Evaluasi dan Pelaksanaan kegiatan FEATI di Tanjung Jabung Barat, dan materi Evaluasi Kegiatan dan Pelaksanaan FMA di Tanjung Jabung Barat (konsultan FEATI), sedangkan materi yang disampaikan untuk mendukung kegiatan FMA adalah: Demonstrasi Teknologi dan Perbanyakan Materi Informasi dalam Mendukung Aktifitas FMA di Kabupaten, Pengembangan Model FSA dan VCA, serta Rencana Pendampingan ARF untuk Mendukung FMA. Kegiatan Temu Tugas di Kabupaten Merangin dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2010 di Bangko. Hasil kegiatan Temu Tugas tersebut dalam pelaksanaan aktifitas FMA merumuskan rencana tindak lanjut di Kabupaten Merangin diupayakan untuk mensinkronkan dan menciptakan sinergi kegiatan FMA di kabupaten terutama untuk lokasi FMA yang berhimpitan dengan program Kemtan lainnya (PUAP dan SL-PTT). Kegiatan Temu Tugas telah dilaksanakan dengan menyampaikan 8 materi yang mendukung dan menunjang kegiatan P3TIP di Kabupaten Merangin 3.4. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Provinsi Jambi Pada tahun 2010 dilakukan penilaian gapoktan PUAP berprestasi tingkat Provinsi Jambi. Kegiatan ini dilakukan terhadap gapoktan pelaksana program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Provinsi Jambi tahun 2009 atau Gapoktan yang telah mendapat bantuan dana BLM-PUAP tahun 2009. Dasar pelaksanaan penilaian gapoktan PUAP ini adalah surat Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (Ketua Tim PUAP Pusat) Nomor: 80/TU.220/J/7/10 tanggal 6 Juli 2010 perihal penghargaan gapoktan PUAP berprestasi. Sedangkan mekanisme dan teknis penilaian mengacu kepada Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 42/Permentan/OT.140/7/2010 tentang
34
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Pedoman Penilaian Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Berprestasi. Penilaian Gapoktan PUAP berprestasi di Provinsi Jambi dilakukan dengan membentuk tim pelaksana yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (Ketua Tim Pembina PUAP) Provinsi Jambi Nomor: 188.4/1379a/DPTP/2010 tentang Susunan Tim Penilai Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Berprestasi Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2010. Materi penilaian terhadap Gapoktan PUAP berprestasi secara garis besar dilakukan berdasarkan : (a) persyaratan administrasi, (b) aspek pengelolaan Gapoktan, meliputi identitas Gapoktan dan pengelolaan Gapoktan, dan (c) aspek usaha Gapoktan, meliputi kegiatan pelayanan permodalan Gapoktan dan pengembangan usaha agribisnis. Mekanisme penilaian gapoktan dilakukan secara berjenjang dengan metode seleksi administrasi dan observasi lapangan untuk menilai secara langsung kinerja dan usahatani calon Gapoktan PUAP berprestasi. Berdasarkan usulan dari tim teknis PUAP masing-masing kabupaten, diperoleh 3 (tiga) calon Gapoktan PUAP berprestasi tingkat kabupaten, dan selanjutnya dilakukan lagi penilaian untuk menentukan Gapoktan PUAP berprestasi tingkat Provinsi Jambi. Tabel 21.
No.
Daftar Nama Calon Gapoktan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Berprestasi Usulan dari Masing-masing Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi Kabupaten
1 1.
Kota Jambi
2
2.
Muaro Jambi
3.
Tanjab Barat
Nama Desa 3 1. Kel. Paal Merah 2. Kel. Sejinjang 3. Penyengat Rendah 1. Kasang Pudak 2. Sungai Landai 3. Sekernan 1. Taman Raja 2. Tanjung Benanak 3. Bukit Harapan
Nama Gapoktan 4 1. Pandu Tani 2. Sejati 3. Aur Duri 1. Harapan Jaya 2. Ngudi Makmur 3. Jaya Bersama Abadi 1. Bina Tani Mandiri 2. Karya Mandiri 3. Tani Jaya
35
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Tabel 21. (Lanjutan) 1 4.
2 Tanjab Timur
5.
Tebo
6.
Bungo
7.
Merangin
8.
Kerinci
9.
Batang Hari
10. Sarolangun
3 1. Pandan Makmur 2. Rantau Indah 3. Pandan Jaya 1. Cermin Alam 2. Tirta Nadi 3. Purwo Harjo 1. Sumber Harapan 2. Gapura Suci 3. Dwi Karya Bhakti 1. Pulau Aro 2. Sungai Kapas 3. Palipan 1. Batang Merangin 2. Pesisir Bukit 3. Koto Mudik 1. Makmur Jaya 2. Aro 3. Rantau Kapas Tuo
4 1. Pandan Makmur 2. Rukun Makmur 3. Pandan Jaya 1. Sawah Irigasi C. Alam 2. Tirta Kencana 3. Sukakarya 1. Maju Bersama 2. Tani Makmur 3. Jaya Pawitan 1. Cahaya Baru 2. Jaya Abadi 3. Mandiri 1. Manunggal Ali Sufi 2. Suka Makmur 3. Karya Bersama 1. Panca Karya 2. Maju Bersama 3. Rezeki Bersama
1. Payo Lebar 2. Bernai 3. Limbur Tembesi
1. Sumber Makmur 2. Agro Bernai 3. Lestari Indah
Setelah dilakukan penilaian oleh tim penilai gapoktan PUAP tingkat provinsi dan tim penilai gapoktan PUAP tingkat pusat, maka terpilih
3 (tiga)
gapoktan PUAP berprestasi tingkat Provinsi Jambi tahun 2010 (Tabel 22), yang selanjutnya ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan
(Ketua
Tim
Pembina
PUAP)
Provinsi
Jambi
Nomor:
188.4/1485a/DPT/2010 tanggal 12 Agustus 2010 tentang Penetapan Gapoktan PUAP Berprestasi Provinsi Jambi Tahun 2010.
36
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Tabel 22.
Pemenang Gapoktan PUAP Berprestasi Penerima BLM-PUAP Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2010
1.
Nama Gapoktan Pandu Tani
2.
Cahaya Baru
3.
Panca Karya
No.
Alamat Desa : Paal Merah Kec : Jambi Selatan Kab : Kota Jambi Desa : Pulau Aro Kec : Tabir Ulu Kab : Merangin Desa : Mekar Jaya Kec : Bajubang Kab : Batanghari
Ketua M. Asrori
Nama Pengurus Sekretaris Bendahara Karsiman Nasrun
Umar Bakri
M. Hadi YC
Cani
Edi Suyatno
Jumadi,S.Ag
Zainuddin
Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat Expo dan Award 2010 Sebagai tindak lanjut dari pemberdayaan yang berkelanjutan dari gapoktan penerima
BLM-PUAP
T.A.
2009
sesuai
dengan
surat
Kepala
Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian selaku Ketua Tim PUAP Pusat Nomor: 80/TU.220/J/7/10 tanggal 6 Juli 2010, maka Kementerian Pertanian akan mengikutsertakan gapoktan PUAP berprestasi tingkat provinsi pada acara Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Expo dan Award 2010 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Centre pada tanggal 21 – 24 Oktober 2010. Pada kesempatan pelaksanaan pameran Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat Expo dan Award 2010 tersebut, Kementerian Pertanian juga memberikan penghargaan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang berprestasi setiap provinsi sesuai dengan kriteria dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 42/Permentan/OT.140/7/2010 Tanggal 22 Juli 2010 tentang Pedoman Penilaian Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Berprestasi. Dalam kegiatan Gelar Karya dan Pameran PUAP 2010, Provinsi Jambi telah ikut berpartisipasi aktif dengan mengirimkan Ketua Gapoktan Pandu Tani (Gapoktan PUAP Berprestasi Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2010) yang didampingi oleh Koordinator PUAP Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi dan Sekretaris Tim Teknis PUAP Kota Jambi. Berbagai rangkaian acara yang diikuti dalam Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat Expo dan Award 2010 adalah : ramah tamah dengan Ketua Tim PUAP Pusat, pemberian penghargaan
37
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
gapoktan PUAP berprestasi oleh Menteri Pertanian, tatap muka dan mendengar arahan dari Ketua Tim PUAP Pusat dan Menteri Pertanian,
Studi banding
(kunjungan) ke Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) di Ciawi – Bogor. Disamping itu Tim Gapoktan PUAP Jambi juga mengikuti acara Pameran PUAP dengan menggelar berbagai materi dari hasil / produk gapoktan PUAP Provinsi Jambi. Acara Gelar Karya ditutup dengan berbagi pengalaman antar peserta. Supervisi, Monitoring dan Evaluasi Disamping sebagai Sekretaris Tim Pelaksanaan PUAP Tingkat Provinsi, salah satu tugas Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) dalam program PUAP adalah melakukan supervisi, pendampingan dan monev terhadap pelaksanaan kegiatan PUAP di Provinsi Jambi. Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam kegiatan supervisi, dan monev program PUAP, yaitu: (1) Penyusunan Rencana Usaha Bersama (RUB) dan Kelengkapan Dokumen Administrasinya; (2) Pembinaan terhadap gapoktan, penyuluh pendamping dan Penyelia Mitra Tani; (3) Penyaluran dana BLM-PUAP ke gapoktan; (4) Pencairan dan Penggunaan dana BLM-PUAP oleh masing-masing gapoktan; dan (5) pendampingan teknologi gapoktan pelaksana program PUAP. Pembinaan yang dilakukan kepada gapoktan meliputi: (1) Pembinaan awal pada saat penyusunan RUB; (2) Pembinaan setelah BLM-PUAP cair; (3) Pembinaan
dalam
rangka
mempersiapkan
pencairan
dana
BLM-PUAP.
Pelaksanaan proses penyusunan RUB gapoktan secara reguler dibimbing oleh Penyuluh Pendamping dan PMT beserta Tim Teknis PUAP kabupaten. Selain itu dalam beberapa kesempatan Tim Pelaksana PUAP dari BPTP Jambi terlibat langsung
mendampingi
penyusunan
RUB
gapoktan
bersama
penyuluh
pendamping dan PMT serta Tim Teknis PUAP kabupaten. Pembinaan kepada PMT dilakukan melalui pertemuan koordinasi PMT dengan BPTP yang dilaksanakan secara reguler. Pada pertemuan tersebut masing-masing PMT menyampaikan perkembangan pelaksanaan penyeliaan PUAP di setiap kabupaten, dan dilakukan diskusi, sharing pengalaman diantara PMT dalam melaksanakan tugas di lapangan
serta penyampaian informasi
terbaru dari pusat sekaligus arahan dari Tim Pembina PUAP Provinsi yang diwakili oleh Tim Pelaksana PUAP BPTP Jambi. 38
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Kegiatan supervisi dan monev PUAP juga telah dilakukan oleh tim PUAP BPTP bersama-sama dengan tim PUAP dari tingkat pusat seperti : tim monev OBMNE dari Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan Litbang Pertanian, dan tim monev dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian. Output dari kegiatan ini antara lain adalah untuk mengetahui sejauhmana dana BLM-PUAP dapat bermanfaat bagi petani, bagaimana perkembangan
dana
BLM-PUAP
yang
telah
disalurkan
kepada
petani,
permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan PUAP, dan memberikan bimbingan kepada pengurus Gapoktan dan anggotanya dalam pengelolaan dana BLM-PUAP. 3.5. Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian di Provinsi Jambi Rekomendasi Kebijakan terhadap Ketersediaan Benih Padi, Jagung, dan Kedelai di Provinsi Jambi - Menentukan musim tanam yang tepat mulai dari tingkat desa, kecamatan dan kabupaten - Pemberdayaan petani penangkar baik dari aspek manajemen maupun aspek teknis - Memperlancar ketersediaan benih sumber yang akan diperbanyak oleh penangkar menjadi benih sebar yang siap disalurkan kepada petani - Menambah tenaga pengawas dan sertifikasi benih - Memberikan insentif kepada petani penangkar - Melakukan kerjasama / mitra usaha perbenihan dengan pihak pemerintah dan swasta (BBI, BBU, PT. Pertani, dan PT. Sang Hyang Sri atau perusahaan swasta lainnya yang bergerak dibidang perbenihan). - Menyediakan dana talangan kepada petani penangkar untuk memproduksi benih. - Mengintensifkan
sistem
informasi
perbenihan
antar
wilayah
dengan
memperhatikan kebutuhan masing-masing wilayah - Menghidupkan sistem Jabalsim.
39
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Rekomendasi Kebijakan terhadap Perkembangan Dana PUAP dan Pengaruhnya terhadap Aktivitas Usahatani dan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Pedesaan - Pendampingan pembuatan RUB sesuai dengan spesifik lokasi dan usaha yang menguntungkan - Pendampingan teknologi dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan RUB yang telah diperiksa dan disepakati bersama - Melakukan pendampingan pembukuan - Membuat laporan perkembangan perguliran dana PUAP setiap bulannya - Menstimulasi pembuatan aturan main dalam pengelolaan dana PUAP baik sistem peminjaman, bunga, pengembalian, pengembangan dana serta sanksi di tingkat Gapoktan/Kelompok Tani. - Pendampingan PUAP harus dimulai dari pendampingan teknologi, simpan pinjam guna menumbuhkan LKM-A. 3.6.
Visitor Plot / Petak Percobaan Visitor plot / Petak Percontohan BPTP Jambi memiliki hamparan lahan
seluas + 1,75 ha. Pengelolaan lahan yang dilakukan terdiri atas
demplot
percontohan ±1,60 ha dan fasilitas jalan ± 0,15 ha. Plot teknologi yang dilakukan di lahan visitor plot tersebut terdiri atas; 1) Teknologi Pembibitan Komoditas Buahbuahan Unggulan Jambi dan koleksi tanaman buah-buahan dewasa seluas + 0,25 ha, 2) Teknologi Pembibitan Karet Unggul, entres dan rencana koleksi tanaman produksi per klon
seluas + 0,60 ha, 3) Demplot teknologi tanaman
sayuran 0,10 ha, 4) Demplot tanaman palawija 0,20 ha, 5) Teknologi budidaya kambing unggul dengan lahan tanaman hijauan ternak seluas + 0,35 ha, dan 6) kolom + 0,40 ha. Sarana fisik yang ada di lahan visitor plot sampai dengan akhir Tahun 2010 adalah rumah kasa 1 unit, pondok jaga 1 unit, saung 1 unit, kandang kambing 1 unit, kolam 5 petak, paranet 1 unit, jalan beton sepanjang 190 m, sarana penerangan dan penyiraman masing-masing 1 unit. Untuk keamanan lahan Visitor Plot sebagian sudah dilakukan pemagaran.
40
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Teknologi Pembibitan Buah-buahan Unggulan Jambi Penyemaian biji durian untuk batang bawah dilakukan sebanyak 200 biji pada akhir bulan Januari 2010, sesuai dengan mulai masaknya buah durian. Biji berasal dari durian Muaro Jambi, dengan ciri-ciri pohon subur, berbuah lebat, sehat dan terpelihara dengan baik.
Media yang digunakan untuk pembibitan
adalah media yang poros dan dapat menahan air, terdiri dari campuran tanah : sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Penyemaian bibit duku dilakukan pada bulan April 2010, sumber biji didatangkan dari Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi, sedangkan batang bawah rambutan baru dapat dilakukan penyemaian pada bulan Juni 2010, hal ini disesuaikan dengan jadwal musim buah. Perkembangan pembibitan buah-buahan duku, durian, dan rambutan yang dilaksanakan pada Tahun 2010 ada pada Tabel 23. Tabel 23. Perkembangan Pembibitan Buah-buahan Duku, Durian, dan Rambutan sampai dengan Akhir Tahun 2010 No.
Komoditas
Sumber/Asal
Jumlah Batang Bawah
Jumlah Sambung Pucuk /Okulasi
Jumlah Mati
Tumbuh
1.
Duku
Muaro Jambi
200
90
30
60
2.
Durian
BBI Jambi
250
250
40
210
3.
Rambutan
Muaro Jambi
250
-
-
-
Penyambungan dan okulasi bibit batang bawah duku dan rambutan belum bisa dilakukan secara menyeluruh, karena lingkar batang bawah belum cukup umur.
Upaya
mengoptimalkan
mempercepat kondisi
pertumbuhan
lingkungan
dan
telah media
dilakukan tumbuhnya.
dengan
cara
Optimalisasi
lingkungan dan media tumbuh yang dibuat adalah dengan memberi sungkup plastik tempat pembibitan dan polybag bibit dibenamkan ke dalam sekam ± 3/5 tinggi polybag.
41
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Teknologi Pembibitan Karet Unggul Jumlah benih batang bawah karet yang disemaikan pada tahun 2010 sebanyak 10.000 biji klon Pb260, yang berasal dari Pusat Penelitian Karet Sembawa, dengan persentase tumbuh 75 %. Perkembangan batang bawah karet ada pada Tabel 24. Tabel 24. Persentase Pertumbuhan Batang Bawah Karet sampai Okulasi No.
Uraian
Disemai
Jumlah Kecambah
Tumbuh di Lapangan
Jumlah Okulasi
Hasil Okulasi
1.
Jumlah
10000 biji
8000
6800
6000
4000
2.
Persentase tumbuh
-
80 %
85 %
68 %
70 %
Sampai akhir Desember 2010 dari sekitar 6.800 batang bawah yang tumbuh, sudah berhasil diokulasi dalam bentuk stum sebanyak 4000 batang. Keberhasilan okulasi hanya mencapai 75%, hal ini karena banyaknya curah hujan. Klon
karet unggul yang digunakan sebagai kebun entres adalah klon
generasi ke 4, yaitu PB 260, RRIC 100, BPM 107, BPM 24 dan IRR 39. Jumlah dan jenis pohon entres yang ditanam di lahan Visitor Plot sampai dengan akhir Tahun 2010 disajikan pada Tabel 25. Tabel 25. No.
Jumlah dan Jenis Pohon Entres di Lahan Visitor Plot sampai dengan Akhir Tahun 2010 Komoditas
1.
Klon PB 260
2.
Tahun Tanam
Jumlah
Sumber
2008
500 btg
Balit Sembawa
Klon BPM 107
2007 2008
100 btg
PPKP Sungai Tiga
3.
Klon BPM 24
2007
100 btg
Balit Sembawa
4.
Klon RRIC 100
2008
100 btg
PPKP Sungai Tiga
5.
Klon IRR 39
100 btg
Balit Sembawa
Pemanenan entres disesuaikan dengan kebutuhan jenis okulasi yang akan dilakukan. Pada dasarnya okulasi terdiri dari 3 jenis yaitu okulasi dini, okulasi hijau dan okulasi coklat. Penanaman di polybag disarankan okulasi hijau dengan umur entres 3-6 bulan, sedangkan untuk langsung ditanam di lapang disarankan okulasi coklat dengan umur entres 8 - 12 bulan, sedangkan untuk okulasi dini sudah
42
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
jarang digunakan karena tingkat keberhasilan okulasinya rendah dan kematian saat ditanam di polybag tinggi. Demplot Teknologi Tanaman sayuran Demplot untuk tanaman sayuran seluas 1000 m², dengan komoditas kangkung, bayam, sawi dan timun. Pemeliharaan tanaman sayuran dilakukan secara intensif berupa penyiraman setiap hari, pengendalian OPT, dengan cara manual dan menggunakan bahan organik. Hasil pemanenan tanaman sayuran dari kegiatan demplot diantaranya: bayam 200 kg 3 musim tanam, kangkung 200 kg 3 musim tanam, sawi 150 kg 3 musim tanam dan ketimun 250 kg 1 musim tanam. Penanaman secara kontinyu akan terus dilakukan. Demplot Tanaman Palawija Komoditas yang ditanam pada lahan demplot tanaman palawija yaitu jagung manis dengan luas lahan 1000 m². Pengolahan lahan dilakukan secara sederhana dengan pencangkulan 2 kali. Pemupukan berdasarkan hasil analisis tanah dengan menggunakan PUTK, dengan hasil rekomendasi yaitu : 150 Kg SP36 /ha, 100 kg KCl/ha, 200 kg Urea/ ha, Pupuk diberikan 2 kali, saat tanam dan setelah tanaman umur 21 - 27 hari. Pada pemupukan ke-2 dilakukan menggunakan pupuk kandang 200 kg, kapur 50 kg, TSP 20 kg, Urea 10 kg dan KCl 10. Jarak tanam yang digunakan 75 X 20 cm. Pemupukan jagung dilakukan 2 kali yaitu pada awal tanam dan 1 bulan setelah tanam. Pemeliharan yang dilakukan berupa penyiangan, penyiraman secara rutin (saat menjelang tanam, tanaman umur 15 hari, 30 hst, 45 hst, dan 75 hst penyiraman), dan pengendalian HPT secara mekanis. Pemanenan jagung manis dapat dilakukan pada umur 7590 hari. Teknologi Budidaya Kambing Unggul Populasi kambing yang dipelihara hingga akhir tahun 2010 berjumlah 12 ekor, yang terdiri atas 1 ekor pejantan, 2 ekor pejantan muda, 2 ekor anak betina umur 1 bulan dan 6 ekor betina dewasa. Tanaman pakan ternak yang dikembangkan di lahan visitor plot dilakukan dengan metode usahatani konservatif yaitu tanaman pangan berintegrasi dengan
43
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
hijauan makanan ternak. Pola budidaya yang dikembangkan adalah sistem strip rumput dan penguat teras. Tanaman pangan/palawija yang dikembangkan adalah jagung dan kacang tanah, limbah tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Tanaman pakan ternak yang dikembangkan adalah rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput setaria, rumput mexico dan rumput king grass (Pennisetum purpureophoides) serta legum pohon yaitu lamtoro (Leucaena leococephala) dan gamal. 3.7.
Kegiatan Kerjasama dengan Lembaga RISTEK
3.7.1. Pengkajian Percepatan Difusi Varietas Padi Unggul Lahan Pasang Surut melalui Gelar Teknologi dan Temu Lapang untuk Meningkatkan Adopter 2 Kali Lipat di Provinsi Jambi Provinsi Jambi mempunyai lahan rawa seluas 684.000 ha dan yang memiliki potensi untuk pengembangan pertanian 206.832 ha dan lahan lebak 40.521 ha. Untuk mendukung pengembangan tanaman pangan di lahan pasang surut, Litbang Pertanian telah menghasilkan berbagai komponen teknologi usahatani, pengelolaan lahan dan komoditas serta paket teknologi yang sudah direkayasa untuk mendukung usahatani atau agribisnis di lahan pasang surut. Namun kondisi hasil yang diperoleh petani padi lahan pasang surut masih rendah antara 2-3 ton/ha. Diharapkan dengan kegiatan percepatan difusi melalui gelar teknologi dan temu lapang akan terjadi adopsi yang lebih baik. Pengkajian ini bertujuan: 1) Untuk meningkatkan jumlah
luasan lahan
yang menerapkan inovasi teknologi VUB padi dan produksi benih VUB padi bermutu di lahan pasang surut dan 2) untuk meningkatkan jumlah adopter yang mengadopsi inovasi teknologi dan jumlah penangkar benih padi bermutu di lahan pasang surut.
Pengkajian ini dilaksanakan di lahan pasang surut Kabupaten
Tanjab Barat pada bulan Juni – Nopember 2010. Keluaran yang diharapkan dari pengkajian ini yaitu: 1) luasan lahan yang menerapkan inovasi teknologi VUB padi meningkat dan produksi benih VUB padi bermutu meningkat 25 % di lahan pasang surut dan 2) meningkatnya jumlah adopter yang mengadopsi inovasi teknologi dan jumlah penangkar benih padi bermutu meningkat 100 % di lahan pasang surut.
44
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Pengkajian percepatan adopsi teknologi dilakukan
dengan pendekatan
partisipatif dimana peranan petani dimulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada tahap evaluasi hasil kajian. Inovasi teknologi disesuaikan dengan lingkungan bio-fisik dan sosial ekonomi setempat dan petani bebas memilih sesuai dengan kemampuan mereka.
Dari hasil gelar teknologi dan temu lapang tersebut
diperoleh produkivitas VUB Inpara 1 yaitu 5,6 t/ha GKP, Inpara 3 yaitu 7,04 t/ha GKP, Cisokan 4,64 t/ha GKP dan Ciherang 4,20 t/ha GKP. Hasil survei menunjukkan bahwa umumnya petani berpendapat bahwa dari ke empat varietas yang ditanam, varietas Inpara 3 yang terbaik dari segi pertumbuhan dan produksi serta ketahanan terhadap hama/penyakit dan varietas Inpara 1 sehingga petani berkeinginan untuk menanam varietas tersebut pada MH 2010/2011. Respon petani terhadap kedua VUB tersebut cukup baik dan masingmasing petani/kelompok tani sudah memesan varietas Inpara 1 dan Inpara 3 sebanyak 600 kg (1 ha benih yang diperlukan 40 kg jadi luas tanamnya 15 ha). Hasil analisis usahatani menunjukkan bahwa penerimaan dan pendapatan usahatani dari keempat varietas cukup beragam. Pendapatan tertinggi sebesar Rp 8.475.000 (Inpara 3) dan pendapatan terendah diperoleh varietas Ciherang yaitu Rp 1.275.000, sedangkan pendapatan varietas Inpara 1 dan Cisokan adalah Rp 4.575.000 dan Rp 2.115.000. R/C ratio usahatani padi masing-masing varietas dengan nilai 1,83 (Inpara 3), 1,45 (Inpara 1), 1,21 (Cisokan) dan 1,12 (Ciherang). R/C ratio pada varietas Inpara 3 dan Inpara 1 lebih baik dibanding R/C ratio pada varietas Cisokan dan Ciherang. Secara finansial, pertanaman padi varietas Inpara 3 merupakan varietas unggul baru yang paling menguntungkan dan diikuti varietas Inpara 1. 3.7.2. Uji Multilokasi Galur Harapan Padi (Produktivitas > 7 Ton/Ha, Umur Genjah < 90 Hari), Jagung (Produktivitas > 5 Ton/Ha, Toleran Kekeringan), dan Kedelai Biji Besar ( >14g/100biji) dengan Produktivitas ( > 1,5 Ton/Ha) di Jambi Varietas unggul padi, jagung dan kedelai merupakan salah satu komponen utama teknologi yang berperan sangat dominan dalam meningkatkan produksi tanaman pangan di Provinsi Jambi. Pembentukan varietas melalui proses cukup panjang, di mana proses terakhir adalah uji multilokasi. Pada tahun 2010 sudah dilaksanakan uji multilokasi galur harapan padi
(produktivitas > 7 ton/ha, umur 45
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
genjah < 90 hari di Kabupaten Tanjung Jabung Barat), jagung (produktivitas > 5 ton/ha, toleran kekeringan) di Kabupaten Sarolangun dan kedelai biji besar dengan produktivitas > 1,5 ton/ha di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi. Pengujian bertujuan untuk mendapatkan 2-3 galur harapan padi sawah, kedelai dan jagung yang adaptif dan produksi tinggi di Provinsi Jambi. Pengujian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan. Pengujian galur harapan padi menggunakan 8 galur dan 2 varietas pembanding. Pengujian galur harapan jagung menggunakan 7 galur harapan dan 2 varietas pembanding jagung komposit dan 6 galur harapan dan 3 varietas pembanding jagung hibrida. Pengujian galur harapan kedelai
menggunakan 8 galur dan 2 varietas
pembanding keluaran yang diharapkan dari kegiatan pengujian ini adalah 2-3 galur harapan padi (produktivitas > 7 ton/ha, umur genjah < 90 hari), 2-3 galur harapan jagung (produktivitas > 5 ton/ha, toleran kekeringan) dan 2-3 galur harapan kedelai biji besar dengan produktivitas > 1,5 ton/ha. Hasil pengujian galur harapan padi menunjukkan bahwa bentuk rumpun galur/varietas tanaman padi pada umumnya bagus yaitu kompak dan tegak serta vigor pada umumnya kokoh (skor 1), umur berbunga dan umur masak fisiologis lebih pendek (genjah) di bawah 90 hari dibandingkan dengan varietas pembanding, dengan demikian galur-galur tersebut dapat digunakan dalam program peningkatan intensitas pertanaman padi menuju IP Padi 400. Produksi padi tertinggi terdapat pada galur OMCS2000-SKI-2 (8,058 ton GKG/ha) lebih tinggi dari varietas pembanding varietas Inpari 1 (5,21 ton GKG/ha) dan Inpari 13 (5,75 ton GKG/ha). Hasil pengujian galur harapan jagung menunjukkan persentase tumbuh tanaman jagung komposit tertinggi pada galur KUI Carotenoid Syn (93 %) dan persentase tumbuh tertinggi tanaman jagung hibrida terdapat pada galur Galur 08 x Tester 01 (94 %). Produksi jagung komposit tertinggi terdapat pada varietas Sukmaraga (8,91 ton/ha) dan produksi jagung hibrida tertinggi pada varietas C7 (10,08 ton/ha). Hasil pengujian galur harapan kedelai menunjukkan bahwa berat 100 biji tertinggi terdapat pada varietas Grobogan (17,67 gr) dan terendah pada galur U-805-1-1 (11,19 gr). Produksi kedelai tertinggi terdapat pada galur U-505-1-1 dan varietas Grobogan (1,56 ton/ha).
46
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
3.7.3. Kajian Empat Paket Teknologi Pengolahan dan Kemasan untuk Meningkatkan > 20% Mutu Cabai serta Umur Simpan untuk Menekan Losses pada Transportasi (750 Km) di Jambi Tanaman Cabe merupakan komoditas hortikultura unggulan dan penting di Provinsi Jambi. Selama ini agribisnis komoditas tersebut masih difokuskan pada peningkatan produksi, sementara penanganan pascapanen dan pengolahan hasil belum mendapat perhatian, sehingga mutu produk yang dihasilkan masih rendah, daya simpan pendek dan pengembangan produk olahan yang bernilai ekonomi tinggi masih terbatas. Pengkajian ini bertujuan untuk: (1). mendapatkan satu paket teknologi dan SOP memperpanjang umur simpan dan menekan losses cabai selama pengangkutan (750 km), dan (2). mendapatkan empat paket teknologi dan SOP pengolahan dan kemasan cabai untuk meningkatkan > 20% mutu cabai serta aman untuk dikonsumsi dapat tercapai. Pengkajian dilaksanakan di daerah sentra produksi cabai Kabupaten Kerinci pada bulan Februari-Desember 2010. Cakupan pengkajian meliputi aspekaspek yaitu: (1). Aspek Teknologi Pascapanen; (2). Aspek Teknologi Proses Pengolahan dan Pengembangan Produk Olahan, dan (3). Aspek Keamanan Pangan. Keluaran yang diharapkan dalam pengkajian ini adalah: (1). satu paket teknologi
dan SOP memperpanjang umur simpan dan menekan losses cabai
selama pengangkutan (750 km), dan (2). empat paket teknologi pengolahan dan kemasan cabai untuk meningkatkan > 20% mutu cabai serta aman untuk dikonsumsi. Metodologi yang digunakan pada kegiatan ini menggunakan analisa statistik Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan beberapa perlakuan dan ulangan dan produk existing sebagai pembanding, disamping itu juga dilakukan analisa mutu fisik dan kimia, analisa organoleptik untuk produk olahan, dan analisa usaha/ekonomi serta analisa keamanan pangan (HACCP). Hasil kajian memperlihatkan bahwa umur panen yang paling baik untuk menekan kehilangan hasil buah cabai selama transportasi dan penyimpanan adalah pada saat matang optimum yang dikombinasikan dengan perlakuan sortasi, karena pada umur panen dan perlakuan sortasi ini susut berat dan tingkat 47
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
kerusakan paling rendah yaitu masing-masing 2.0% dan 1.6%. Ukuran dan jenis kemasan yang paling baik untuk menekan kehilangan hasil buah cabai selama transportasi dan penyimpanan adalah karung plastik berlobang dan keranjang bambu dengan ukuran 25 kg, karena susut berat dan tingkat kerusakan paling rendah yaitu masing-masing 2.0% dan 1.9% untuk susut berat dan 1.56% dan 2.60% untuk tingkat kerusakan. Cabai yang dipanen pada matang optimum dan disortasi dapat mempertahankan daya simpan tetap tinggi yaitu 68.88% selama seminggu penyimpanan. Demikian juga dengan kemasan karung plastik berlubang ukuran 25 kg dapat mempertahankan daya simpan tetap tinggi selama seminggu penyimpanan yaitu sebesar 69.56%. Kegiatan teknologi pengolahan hasil cabai dimulai dengan verifikasi teknologi proses pengolahan cabai kering dan tepung cabai di laboratorium. Cabai dibawa dari Kabupaten Kerinci dan proses pengolahannya dilakukan di Laboratorium Pascapanen dan Pengolahan Hasil BPTP Jambi yang diikuti dengan kegiatan perbaikan keamanan pangan. Hasil verifikasi laboratorium diaplikasikan di lokasi penelitian sesuai dengan SOP cabai kering dan tepung cabai berkualitas dan perbaikan keamanan pangan dengan standar HACCP. Hasil kajian diharapkan dapat dimanfaatkan oleh petani cabe, terutama untuk mengatasi permasalahan
di
lapangan
dan
dapat
meningkatkan
pendapatan
dan
kesejahteraan petani. 3.7.4. Pengkajian Sistem Penyediaan (>90%) Kebutuhan Benih Unggul Bermutu (Padi, Jagung, dan Kedelai ) yang lebih Murah (>20%) Secara Berkelanjutan untuk Mendukung Program Strategis Peningkatan Produksi Padi (>10%), Jagung (>20%), dan Kedelai (>20%) di Wilayah Jambi Pengkajian sistem penyediaan (>90%) kebutuhan benih ungul bermutu (padi, jagung dan kedelai) yang lebih murah (>20%) secara berkelanjutan untuk mendukung program strategis peningkatan produksi padi (>10%), jagung (>20%) dan kedelai (>20%) di Wilayah Jambi. Kegiatan ini bertujuan untuk: 1) Mendapatkan satu set database volume kebutuhan dan eksisting penyediaan benih bermutu (padi, jagung, dan kedelai) di tingkat kecamatan, kabupaten dan Provinsi Jambi, 2) Mendapatkan satu opsi rekomendasi jumlah dan sebaran penangkar benih (padi, jagung, dan kedelai) di tingkat kabupaten dan Provinsi 48
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Jambi, 3) Mendapatkan satu unit sistem informasi perbenihan (padi, jagung, dan kedelai) dan 4) Membina satu kelompok tani penangkar benih padi, jagung, dan kedelai dalam
pengelolaan benih pokok (Foundation Seed) dengan kapasitas
produksi benih padi 3 ton/ha, jagung 2,5 ton/ha dan kedelai 1,5 ton/ha. Pengkajian dilaksanakan dalam dua bentuk kegiatan yaitu dalam bentuk survey dan on-farm. Pengkajian dalam bentuk survey dilaksanakan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Kerinci, sedangkan pengkajian dalam bentuk on-farm dilaksanakan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Bungo, dan Kabupaten Kerinci. Waktu pengkajian dari bulan Pebruari – Nopember 2010. Hasil pengkajian menunjukan bahwa pada musim tanam benih tidak tersedia dalam jumlah, mutu dan harga yang tepat. Sistem informasi perbenihan belum lancar dari satu daerah dengan daerah lainnya. Jumlah dan sebaran penangkar benih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan benih. Hasil pembinaan penangkar diperoleh benih kedelai 1,45 t/ha, padi 2 t/ha dan jagung 2 t/ha.
49
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
IV. TRAINING /PELATIHAN
4.1. Pelatihan Jangka Pendek Penyelenggaraan kegiatan latihan bagi peneliti, penyuluh dan teknisi sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam suatu bidang tertentu. Pada tahun 2010 beberapa staf BPTP Jambi telah mengikuti pelatihan jangka pendek dan magang yang dilaksanakan di dalam negeri yang dibiayai oleh Proyek yang ada di Badan Litbang Pertanian Tabel 26.
(Tabel 26).
Nama Pegawai BPTP Jambi yang Mengikuti Magang / Pelatihan Jangka Pendek pada Tahun 2010 Nama
Jenis Pelatihan/Workshop/ Lokakarya
Tempat/Waktu
No. 1
2
3
4
Workshop pengelolaan anggaran bendahara penerimaan dan pengeluaran Sda
Hotel Puri Denpasar, 7 – 9 Februari 2010
Workshop pengisian formulir analisis jabatan dan analisis beban kerja
Kantor BBP2TP, 24 – 26 Februari 2010
Sda
Sda
Temu koordinasi pengembangan perpustakaan digital UK/UPT Kementan
MMPC Yogyakarta, 21 – 25 Februari 2010
Sda
Sda
Pembekalan terhadap pejabat pengelola keuangan satker pusat dan vertikal lingkup Kementan
Kantor Kementan, 10 -12 Maret 2010
1.
Emmy Manurung
2.
Siti Fatimah
3.
Ir. Marlina Susy R.
4.
Bambang Heryanto, S.IP
5.
Romanti Sitanggang
6.
Animar
7.
Ir. Marlina Susy R.
8.
Emi Nursanti
Sda
Sda
9.
Emmy Manurung
Sda
Sda
10.
Ir. Adri M.Si
Workshop persiapan SL PTT padi, jagung, kedelai 2010 dan Koordinasi Perencanaan PUAP
Bogor, 10 – 15 Maret 2010
Sda
50
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Tabel 26. (Lanjutan) 1 2
3
4
11.
Ir. Busyra BS, M.Si
Sda
Sda
12.
Ir. Syafrial
Sda
Sda
13.
Ir. Busyra BS, M.Si
Workshop SIMPROG lingkup Badan Litbang Pertanian
Hotel Sahid, Surabaya, 21 – 25 Maret 2010
14.
Erwan wahyudi, SP, M.Si
Sda
Sda
15.
Asmin Sianipar
Pelatihan Agribisnis
Malang, 5 April 2010
16.
Erwan Wahyudi, SP, M.Si
Diklat Peneliti
Bogor, 18 April 2010
17.
Asmin Sianipar
Pelatihan agribisnis bagi karyawan yang memasuki masa pensiun
20 – 21 April 2010
18.
Farida
19.
Dewi Novalinda, SP
20.
Kiki Suheiti, S.TP
21.
Jon Hendri, SP
22.
Sosialisasi tender akuntansi pada instansi vertikal Workshop teknologi pasca panen rambutan
Hotel Ratu Jambi, 7 – 8 April 2010 20 – 21 April 2010
Placement Test
LBB LIA Jambi, 20 Mei 2010
Sda
Sda
Bambang Heryanto, S. IP
Workshop pengelolaan SIMPEG
Makasar, 2 – 4 Juni 2010
23.
Jon Hendri, SP
Peningkatan pendayagunaan laboraturium penelitian
Hotel Garden Palace Surabaya, 6 – 9 Juni 2010
24.
Ir. Endrizal, M.Sc
Workshop UAPPA/BW lingkup BBP2TP
Hotel Santika Pontianak, 24 – 26 Juni 2010
25.
Suartika
Sda
Sda
26.
Farida
Sda
Sda
27.
Endang Susilawati, S.Pt
Hotel Aryaduta Makasar, 1 – 3 Juli 2010
28.
Emi Nursanti
Workshop aplikasi pengembangan data base kegiatan kerjasama dan FEATI lingkup BBP2TP Workshop penyusunan SAI semester I anggaran 2010 Ditjen PPHP
Hotel Grand Quality Yogyakarta, 12 -14 Juli 2010
29.
Suartika
Sda
Sda
30.
Emmy Manurung
Workshop penyusuanan SAI semester I anggaran 2010 Ditjen Horti
Way Hotel Batam, 12 – 14 Juli 2010
. 51
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Tabel 26. (Lanjutan) 1 2
3
4
Diklat Bahasa Inggris
Jakarta, 9 Juli 2010
31.
Kiki Suheiti, S.TP
32.
Endang Susilawati, S.Pt
Pelatihan desain grafis dan teknik percetakan
Kantor BBP2TP, 30 Agustus – 2 September 2010
33.
Endang Susilawati, S.Pt
Workshop monev kerjasama
Kantor BBP2TP, 5 – 6 September 2010
34.
Yondrizal
Prajabatan golongan II
Sembawa, 15 Agustus – 2 September 2010
35.
Sapriadi
Sda
Sda
36.
Siswadi
Sda
Sda
37.
Widya Sari Murni, SP
Prajabatan golongan III
38. 39. 40. 41. 42.
Defira Suci Gusfarina, SP Masito, S.Pt Eva Salvia, SP Ani Sumiati, SP Emi Nursanti
43.
Ir. Linda yanti, M.Si
44.
Ir. Endrizal, M.Sc
Sda Sda Sda Sda Diklat kelas manejerial program percepatan akuntabilitas keuangan Pelatihan dan ujian sertifikasi Pembinaan sekretaris UAPPA/BW
Sembawa, 15 - 28 Agustus 2010 Sda Sda Sda Sda 7 – 13 November 2010
45 46
Suartika Farida Endang Susilawati, S.Pt
47
Siti Fatimah
48 50 51
Farida Ir. Muzirman, M.Si Ratima Sianipar, SP
52
Trikunto Prihono
53
Dewi Novalinda, SP
54
Defira Suci Gusfarina, SP
UNJA, 25 Februari 2010
Diklat Penyuluh
Inna Simpang Surabaya, 29 September – 1 Oktober 2010 Sda Sda MMTC Yogyakarta, 6 – 8 Oktober 2010 Gedung PIPNKP Ciawi Bogor, 26 September 2010 Sda Bogor, 5 Oktober 2010
Sda
Bogor, 25 Oktober 2010
Sda Pelatihan program pelaporan PUAP berbasis scanner Sda
13 November 2010 Bogor, 1 – 2 Desember 2010
Sda Sda Pengelolaan situs Web Pelatihan Bendahara Pengeluaran Sda
Sda
52
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
4.2. Pelatihan Jangka Panjang Untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia di BPTP Jambi sekarang ini masih 3 orang staf sedang mengikuti pelatihan jangka panjang untuk jenjang pendidikan S2 dan 7 orang untuk jenjang pendidikan S3 dan 1 orang untuk jenjang pendidikan D3 di Perguruan Tinggi dalam negeri yang dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Nama Pegawai BPTP Jambi yang Mengikuti Pelatihan Jangka Panjang hingga 31 Desember 2010 Jenjang Pendidikan yang Diikuti
Tahun Mulai Pendidikan
Tempat
Zubir, S.Pt, MP
S3
2006
IPB
2.
Desi Hernita, SP, MP
S3
2007
IPB
3.
Hendri Purnama, SP
S2
2007
IPB
4.
Purnomo Sidhi
D3
2007
IPB
5.
Lutfi Izhar, SP, M.Sc
S3
2008
IPB
6.
Hery Nugroho, SP
S2
2009
IPB
7.
Salwati, SP, M.Si
S3
2009
IPB
8.
Sigid Handoko, SP, M.Si
S3
2010
UGM
9.
Araz Meilin, SP, M.Si
S3
2010
UGM
10.
Erwan Wahyudi,SP, M.Si
S3
2010
UGM
11.
Mildaerizanti, SP
S2
2010
UGM
No
Nama
1.
53
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
V. PERPUSTAKAAN Perpustakaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Jambi
adalah perpustakaan khusus yang tugas utamanya menunjang dan mendukung penelitian, pengkajian dan kegiatan lainnya yang ada pada BPTP Jambi sebagai Instansi Induknya. Untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan dengan informasi yang singkat, padat dan akurat dalam waktu yang relatif cepat pada perpustakaan
BPTP
Jambi
telah
dibangun
perpustakaan
digital
yang
dimanfaatkan oleh Peneliti, Pengkaji, Penyuluh dan Pengguna lainnya yang ada pada BPTP Jambi khususnya dan Pengguna yang membutuhkan informasi pertanian seperti : mahasiswa, pelajar, dosen, dan pengambil kebijakan lainnya pada umumnya. Pelayanan perpustakaan sudah semakin meningkat yang biasanya hanya layanan manual dengan adanya perpustakaan digital sudah ada layanan elektronis dengan informasi yang terbaru yang pasti dibutuhkan oleh Peneliti, Pengkaji, dan Penyuluh dalam kegiatan penelitian dan pengkajian. Perpustakaan
BPTP
Jambi
telah
berhasil
dikembangkan
menjadi
perpustakaan digital sejak tahun 2008. Hal ini dilakukan guna meningkatkan pelayanan kepada pengguna seperti : Peneliti, Pengkaji, Penyuluh dan lain-lain baik yang ada pada BPTP Jambi maupun masyarakat luas yang memerlukan informasi tentang pertanian. Perpustakaan digital merupakan hal yang masih baru, maka diperlukan pengembangan, penyelenggaraan yang semakin meningkat baik untuk pengguna, juga tenaga perpustakaan. Dengan adanya perpustakaan digital layanan juga bertambah yaitu layanan elektronis. Pemustaka dapat mencari bahan pustaka digital lewat internet dan intranet. Jurnal elektronis juga tersedia baik terbitan dalam dan luar negeri. Ini semua disediakan untuk memuaskan dan memanjakan pemustaka supaya dapat meningkatkan pengkajian dan penelitian dan hasil akhirnya akan untuk mensejahterakan masyarakat petani di seluruh Provinsi Jambi.
54
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Perpustakaan BPTP Jambi sudah berhasil melayani pemustaka selama tahun 2010 sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini. Tabel 28. Daftar Data Tamu Perpustakaan Tahun 2010 No.
Jenis Pemustaka
Jumlah
1.
Pegawai
160 orang
2.
Mahasiswa
32 orang
3.
Umum
8 orang
Jumlah
198 orang
Dari daftar di atas dapat dilihat bahwa perpustakaan BPTP Jambi belum dimanfaatkan dengan maksimal oleh pemustaka baik dari dalam begitu juga dari luar BPTP sendiri. Hal ini juga mungkin para pengguna telah dapat mencari data dan informasi yang diperlukan lewat internet jadi data tamu yang berkunjung ke perpustakaan jadi berkurang, terutama oleh pegawai BPTP sendiri telah dapat searching dari ruangan bahkan meja masing-masing. Berarti layanan elektronis yang semakin berkembang dibanding layanan konvensional dimana layanan tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Perpustakaan BPTP Jambi sudah tersedia jaringan LAN dan terkoneksi dengan jaringan internet dan intranet ke setiap ruangan yang ada pada Kantor BPTP Kotabaru sehingga dari setiap ruangan dapat mengakses pada internet dan intranet (server) yang ada di perpustakaan. Koleksi perpustakaan sampai dengan Desember 2010 tercetak, digitasi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 29. Daftar Bahan Pustaka Perpustakan s/d Desember Tahun 2010 No.
Jenis Bahan Pustaka
Jumlah Judul
Jumlah Eksemplar
1.
Buku/Teks book
2.652
3.356
2. 3.
Majalah, Jurnal
60
2.490
Brosur
657
759
4.
Laporan, Bibliografi, dll
154
157
5.
Liptan & Liflet
1.509
1.561
6.
CD Room
64
76
7.
Album Foto
75
75
8.
Digitasi
136
136
55
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Perpustakaan digital diadakan
pada tahun anggaran
2008 dan telah
berhasil dikembangkan dengan berbagai cara sehingga sampai dengan sekarang hasil database yang tersedia sebagai berikut : 1. Database Off - line (Intrannet) khusus untuk kantor Kotabaru dengan alamat : http:// serverpustaka/digilib, sebagai berikut : -
Database Buku, monograph/teks book 1.583 rekod
-
Database Majalah 95 rekod
-
Database IPTAN (Hasil Penelitian UK/UPT Badan Litbang) 346 rekod
-
Database Kumpulan Teknologi Komoditas Duku 37 rekod
-
Database Kumpulan Teknologi Komoditas Manggis 69 rekod
-
Database Kumpulan Artikel Tanaman Obat 358 rekod
-
Database Kumpulan Artikel Tanaman Hias
-
Database Kumpulan Artikel Ternak 410 rekod
-
Database Teknologi Tepat Guna Produksi BPTP Jambi
-
Database Offline Proquest dan Science Direct 92 rekod
-
CD Interaktif
-
Bank Data Jambi 278 rekod
221 rekod
255 rekod
9 rekod
Bank data Jambi tediri dari : -
Jambi dalam Angka Tahun 2009
-
Batanghari dalam Angka Tahun 2009
-
Bungo dalam Angka Tahun 2009
-
Merangin dalam Angka Tahun 2009
-
Kerinci dalam Angka Tahun 2009
-
Kota dalam Angka Tahun 2009
-
Muaro Jambi dalam Angka Tahun 2009
-
Tanjung Jabung Barat dalam Angka Tahun 2009
2. Database Online atau web perpustakaan : http://katalog.pustakadeptan.go.id/~jambi, yaitu publikasi terbitan BPTP Jambi atau Local Content sbb : - Bank data Jambi 278 rekod -
Database Buku 1.522 rekod
-
Database Majalah 95 rekod
-
Kumpulan Hasil Penelitian (prosiding) 329 rekod
56
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
-
Publikasi Tepat Guna (brosur, liptan, leaflet) 255 rekod
-
Bank Data Jambi 278 rekod Perpustakaan juga telah berkembang dengan adanya pengadaan buku
tahun 2010 dengan dana sebesar Rp 15.000.000.- Pengadaan buku telah sesuai dengan prosedur dengan meminta judul yang dibutuhkan oleh pemustaka terutama para peneliti, pengkaji dan penyuluh yang ada di BPTP Jambi dan disesuaikan dengan buku yang tersedia di pasaran. Adapun judul buku yang telah diadakan pada tahun 2010 adalah sebayak 140 judul.
57
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
VI. PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM SERTA EVALUASI KEGIATAN Monitoring dan evaluasi (monev) pengkajian dan diseminasi adalah suatu proses pemantauan dan penilaian kemajuan serta keberhasilan suatu Litkaji dan Diseminasi. Secara garis besar tujuan kegiatan Monev adalah untuk melakukan perbaikan-perbaikan
dalam
rangka
meningkatkan
kualitas
pelaksanaan
pengkajian dan diseminasi . Hasil Monev akan memfasilitasi keterbukaan dan penyediaan informasi penting yang dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan untuk perbaikan program Litkaji di BPTP. Selajutnya, hasil Monev dibutuhkan pula dalam penentuan keputusan mengenai keberlanjutan, modifikasi/ penyempurnaan ataupun penghentian (apabila dianggap perlu) dari berbagai kegiatan Litkaji, dan diseminasi hasil Litkaji di BPTP.
Pelaksanaan kegiatan
monev idealnya dilakukan selama tiga kali dalam setahun, yang meliputi monev perencanaan (ex-ante), monev pelaksanaan (on going), dan monev akhir kegiatan (ex-post) Tujuan kegiatan monev adalah menganalisis kinerja pengkajian dan diseminasi T.A. 2010, mengidentifikasi permasalahan dan keberhasilan (peluang) sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan selanjutnya dan merumuskan bahan masukan kepada pimpinan dalam perbaikan arah kebijakan pengkajian dan diseminasi teknologi. Sedangkan luaran yang diharapkan dalam monev ini adalah kinerja kegiatan pengkajian dan diseminasi teknologi T.A. 2010. Permasalahan dan keberhasilan (peluang) kegiatan litkaji dan diseminasi serta bahan masukan kepada pemimpin (Kepala BPTP) dalam memperbaiki arah kebijakan pengkajian dan diseminasi teknologi. Kegiatan
monev
BPTP
Jambi
T.A.
2010
dilaksanakan
dengan
menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan analisis data sekunder terhadap RPTP/RDHP/RODHP/ROPP kegiatan dengan acuan Panduan Litkaji dan Diseminasi BPTP, Panduan Umum Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Pertanian Badan Litbang Pertanian. Kegiatan Monev dilakukan mulai bulan Januari sampai dengan Desember 2010. Lokasi kegiatan Monev BPTP Jambi T.A. 2010 di seluruh lokasi Litkaji dan Diseminasi BPTP Jambi yang tersebar di Provinsi Jambi. Bahan
58
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
dan alat yang digunakan dalam kegiatan monev terdiri dari dokumen pengkajian dan diseminasi (RPTP, RDHP, ROPP, RODHP,
Laporan Bulanan, Laporan
Triwulan, Laporan Tengah Tahun, dan Laporan Kegiatan). Alat yang diperlukan adalah instrumen monev, alat tulis dan perangkat komputer. Pada tahun 2010 ini, kegiatan utama yang dimonitoring dan dievaluasi terdiri dari 6 kegiatan yaitu : Pengkajian Intensitas Pertanaman Padi Sawah Menuju IP 400 di Provinsi Jambi, Visitor Plot komoditas Unggulan Jambi, Pendampingan SL-PTT Padi, Jagung dan Kedelai di Provinsi Jambi, Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) dan Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian di Provinsi Jambi Dari hasil monitoring evaluasi ex-post terhadap kegiatan pengkajian dan diseminasi diperoleh hasil baik/memuaskan. Tujuan dan sasaran kegiatan dapat tercapai. Beberapa permasalahan yang ditemukan pada masing-masing kegiatan sudah dapat diatasi. Disarankan agar setiap kegiatan lebih memperkuat koordinasi antara anggota tim sehingga pelaksanaan kegiatan dapat lebih dipahami para anggotanya.
59
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
VII. PENUTUP Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, pada tahun anggaran 2010 BPTP Jambi sudah dapat menyelesaikan semua program penelitian dan pengkajian yang hasilnya
diharapkan dapat memberikan sumbangan/kontribusi teknologi
secara optimal bagi kepentingan pembangunan di daerah, khususnya dalam bidang
penelitian
komoditas
spesifik
lokasi,
serta
mempercepat
dan
memperlancar proses alih teknologi dari sumber teknologi kepada pengguna. Masih seperti tahun-tahun sebelumnya permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan adalah fasilitas pendukung yang dirasakan belum memadai diantaranya, fasilitas laboratorium, sarana transportasi untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dan jaringan komunikasi yang ada belum bisa digunakan secara optimal. Pembinaan sumberdaya manusia dan peningkatan sarana/prasarana penelitian selama Tahun Anggaran 2010 dirasakan masih kurang, terutama dalam hal pendidikan S2 dan S3. Sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan penelitian dan pengkajian masih terbatas. Oleh karena itu sangat dibutuhkan dukungan dari instansi yang berwenang di pusat dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung lainnya.
60
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Lampiran 1. Struktur Organisasi BPTP Jambi
Kepala
Subbagian Tata Usaha
Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian
Laboratorium Diseminasi
Koordinator Program, Monitoring dan Evaluasi
Kelompok Pengkaji/Fungsional
61
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Lampiran 2. Daftar Kenaikan Gaji Berkala pada Tahun 2010 No.
Nama
Gol
1
2
3
Kenaikan Gaji Berkala Gaji Lama (Rp)
Gaji Baru (Rp)
4
5
1.
Syafri Edi, SP
III/d
2.389.600,-
2.448.200,-
2.
Muslim BS
II/c
1.895.900,-
1.942.500,-
3.
Ir. Busyra BS, M.Si
IV/b
2.725.000,-
2.791.900,-
4.
Erwan Wahyudi, SP, M. Si
III/b
1.001.700,-
1.768.200,-
5.
Ir. Julistia Bobihoe
IV/b
2.659.700,-
2.725.000,-
6.
Salwati, SP, M. Si
III/b
1.948.400,-
1.996.200,-
7.
Joko Supriyato, SP
III/a
1.738.100,-
1.780.800,-
8.
Ir. Muzirman, M. Si
IV/a
2.551.800,-
2.614.400,-
9.
Ir. Darwin Sitanggang
IV/b
2.659.700,-
2.725.000,-
10.
Ir. Syafial
IV/b
2.659.700,-
2.725.000,-
11.
Ir. Bustami
III/c
2.184.100,-
2.237.700,-
12.
Zubir, S.Pt, MP
III/c
2.030.800,-
2.080.600,-
13.
Ir. Marlina Susy Rangkuti
III/d
2.276.400,-
2.332.300,-
14.
Ir. Zulkarnain B, M. Si
IV/a
2.678.600,-
2.744.400,-
15.
Alvan Ronald Sinaga
II/b
1.882.600,-
1.928.800,-
16.
Suartika
III/a
1.915.200,-
1.952.200,-
17.
Rustan Hadi
II/c
1.850.500,-
1.895.900,-
18.
Drs. Tukimin
III/d
2.010.500,-
2.389.600,-
19.
Ir. Jumakir
III/b
1.808.200,-
2.146.900,-
20.
Posma Siagian
II/b
1.496.900,-
1.775.400,-
21.
Romanti Sitanggang
III/a
1.962.200,-
2.010.400,-
22.
Endang Sunandar, SE
III/c
1.974.300,-
2.348.900,-
23.
Ir. Nur Asni, MS
IV/a
2.614.400,-
2.678.600,-
24.
Emmy Manurung
III/a
1.915.200,-
2.066.000,-
25.
Siti Fatimah
II/d
1.837.500,-
1.982.200,-
26.
Agusnadi
II/c
1.455.200,-
1.811.700,-
27.
Yesi Fransiska
II/a
1.278.600,-
1.588.600,-
28.
Ir. Ahmad Yusri, M. Si
IV/a
2.782.800,-
2.820.400,-
29.
Ir. Nur Imdah Minsyah
III/d
2.516.000,-
2.577.800,-
30.
Mildaerizanti, SP
III/b
2.051.400,-
2.101.800,-
31.
Rusman
II/b
1.535.000,-
1.655.800,-
32.
Jainal Abidin H, SP
III/b
1.954.300,-
2.002.300,-
62
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Lampiran 3. Data Cuti Pegawai di BPTP Jambi pada Tahun 2010 No.
Nama
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Ir. Julistia Bobihoe Erika Siahaan Ir. Zulkarnain B, M.Si Sigid Handoko, SP, M.Si Rima Purnamayani, SP, M.Si Mildaerizanti, SP Yesi Fransiska, A. Ma Kiki Suheiti, S.TP Ir. Firdaus Ir. Ahmad Yusri, M.Si Ir. Nur Asni, MS Syafri Edi, SP
Pangkat / Golongan
Jenis Cuti
Lama Cuti
IV/c III/b IV/a III/c III/b III/b II/a III/c III/c IV/a IV/a IV/a
Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan Bersalin Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan
9 Hari 8 Hari 9 Hari 5 Hari 38 Hari 9 Hari 5 Hari 4 Hari 3 Hari 3 Hari 7 Hari 7 Hari
Lampiran 4. Daftar Pegawai yang Naik Pangkat dan Diangkat pada Tahun 2010 No.
Nama
Pangkat Baru
TMT
Pembina Utama Muda, IV/c
1 Okt 2010
Pembina, IV/a
1 April 2010
1.
Ir. Julistia Bobihoe
2.
Syafri Edi, SP
3.
Ir. Firdaus
Penata Tk.I, III/d
1Okt 2010
4.
Ir. Adri M,Si
Penata Tk.I, III/d
1 Okt 2010
5.
Bambang Heryanto, S.IP
Penata, III/c
1 April 2010
6.
Lutfi Izhar, SP, M.Sc
Penata, III/c
1 April 2010
7.
Ir. Jumakir
Penata, III/c
1 Okt 2010
8.
Hery Nugroho, SP
Penata, III/c
1 Okt 2010
9.
Salwati, SP, M.Si
Penata, III/c
1 Okt 2010
10.
Karmiden Sitorus
Penata Muda, III/a
1 April 2010
11.
Animar
Pengatur Tk.I, II/d
1 April 2010
12.
Farida
Pengatur Tk.I, II/d
1 April 2010
13.
Siti Fatimah
Pengatur Tk.I, II/d
1 April 2010
14.
Hedi Hermawan
Pengatur, II/c
1 April 2010
15.
Rusman
Pengatur Muda Tk.I, II/b
1 April 2010
16.
Wasito
Pengatur Muda, II/a
1 April 2010
63
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Lampiran 5. Nama Pegawai BPTP Jambi sampai dengan Desember T.A. 2010 No.
Nama
1
Jabatan 2
3
1.
Ir. Endrizal, M.Sc
Kepala Balai / Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian / Peneliti Madya
2.
Ir. Marlina Susy Rangkuti
Kasubag Tata Usaha / Penyuluh Pertanian Pertama
3.
Sigid Handoko, SP, M.Si
Kasi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian / Peneliti Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian / Peneliti Pertama
4.
Ir. Busyra BS, M.Si
Koordinator Program, Monitoring dan Evaluasi / Peneliti Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian / Peneliti Madya
5.
Ir. Darwin Sitanggang
Penjab Laboratorium Diseminasi / Penyuluh Pertanian Madya
6.
Ir. Muzirman, M.Si
Penyuluh Kelompok Pengkaji Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian
7.
Ir. Julistia Bobihoe
Ketua Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian / Peneliti Madya
8.
Ir. Syafrial
Penyuluh Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian / Penyuluh Pertanian Madya
9.
Ir. Nur Asni, MS
Ketua Kelompok Pengkaji Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian / Peneliti Madya
10.
Ir. Ahmad Yusri, M.Si
Penyuluh Kelompok Pengkaji Sosek Pertanian / Penyuluh Pertanian Madya
11.
Drs. Suharyon
Peneliti Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi Pertanian / Peneliti Madya
12.
Ir. Yardha
Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian / Peneliti Madya
13.
Ir. Zulkarnaen Batubara, M.Si
Penyuluh Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian
14.
Ir. Nur Imdah Minsyah
Ketua Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi Pertanian / Peneliti Muda
15.
Ir. Firdaus
Ketua Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian / Peneliti Muda
16.
Ir. Adri, M.Si
Peneliti Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi Pertanian / Peneliti Muda
64
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Lampiran 5. (lanjutan) 1
2
3
17.
Ir. Bustami
Peneliti Kelompok Budidaya Pertanian / Peneliti Muda
18.
Drs. Tukimin
Penanggungjawab Subseksi Sarana dan Prasarana
19.
Ir. Linda Yanti, M.Si
PPK/Peneliti Kelompok Pengkaji Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian / Peneliti Muda
20.
Syafri Edi, SP
Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian / Peneliti Madya
21.
Desi Hernita, SP., MP
Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian / Peneliti Muda
22.
Zubir, S.Pt., MP
Peneliti Kelompok Pengkaji Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian / Peneliti Pertama
23.
Salwati, SP, M.Si
Peneliti Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian / Peneliti Muda
24.
Lutfi Izhar, SP, M.Sc
Peneliti Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian / Peneliti Muda
25.
Endang Susilawati, S.Pt
Penanggungjawab Subseksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian / Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian/ Peneliti Pertama
26.
Hery Nugroho, SP
Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian/ Peneliti Pertama
27.
Ir. Jumakir
Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian/ Peneliti Muda
28.
Mildaerizanti, SP
Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian/ Peneliti Pertama
29.
Hendri Purnama, SP
Peneliti Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian / Peneliti Pertama
30.
Joko Supriyanto, SP
Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian
31.
Jainal Abidin Hutagaol, SP
Penyuluh Kelompok Pengkaji Sosek Pertanian / Penyuluh Pertanian Pertama
33.
Dewi Novalinda, SP
Peneliti Kelompok Pengkaji Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian
65
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Lampiran 5. (lanjutan) 1
2
3
34.
Kiki Suheiti, S.TP
Kelompok Pengkaji Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian / Peneliti Pertama
35.
Araz Meilin, SP, M.Si
Anggota Program, Monitoring dan Evaluasi / Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian / Peneliti Muda
36.
Erwan Wahyudi, SP, MSi
Anggota Program, Monitoring dan Evaluasi / Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi Pertanian / Peneliti non klas
37.
Jon Hendri, SP
Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian / Peneliti Pertama
38.
Endang Sunandar, SE
Urusan Keuangan
39.
Fitriyana
Urusan Administrasi Kepegawaian
40.
Syamsurizal SY
Urusan Administrasi Kepegawaian
41.
Hasniarti, A.Md
Teknisi Kelompok Pengkaji Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian
42.
Erika Siahaan
Urusan Laboratorium Diseminasi
43.
Ratima Sianipar, SP
Penyuluh Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi Pertanian
44.
Asmin Sianipar, A.Md
Teknisi Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi Pertanian / Urusan Publikasi Laboratorium Diseminasi
45.
B. Heryanto, SIP
Koordinator Urusan Kepegawaian/Pengelola Simpeg
46.
Tri Kunto Prihono
Penyuluh Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanain
47.
Emi Nursanti
Koordinator Urusan Keuangan/Bendahara Penerimaan
48.
Raden Acep
Teknisi Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian/ Koordinator Urusan Rumah Tangga
49.
Emmy Manurung
Bendahara Pengeluaran
50.
Suartika
Urusan Perlengkapan dan Rumah Tangga Balai / Pelaksana SIMAKBMN
51.
Karmiden Sitorus
Urusan Perlengkapan Balai
52.
Romanti Sitanggang,A.Ma
Urusan Perpustakaan Laboratorium Diseminasi
66
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Lampiran 5. (lanjutan) 1
2
3
53.
Alvan Ronald Sinaga
Pengemudi Kendaraan/ Staf Urusan Kepegawaian
54.
Farida
Urusan Keuangan / Pelaksana SAK
55.
Ani Sumiati, SP
Peneliti Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian
56.
Eva Salvia, SP
Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian
57.
Widya Sari Murni, SP
Sekretaris Kepala Balai/ Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian
58.
Defira Suci Gusfarina, SP
Peneliti Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi Pertanian
59.
Masito, S.Pt
Peneliti Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi Pertanian
60.
Siti Fatimah
Urusan Administrasi Keuangan / Bendahara Penerima
61.
Animar
Urusan Perpustakaan Laboratorium Diseminasi
62.
Agusnadi
Urusan Administrasi Rumah Tangga/staf keuangan
63.
Hedi Hermawan
Teknisi Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian
64.
Muslim, BS
Pengemudi Kendaraan
65.
Rustan Hadi
Teknisi Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian
66.
Purnomo Sidhi
Urusan Administrasi Keuangan
67.
Posma Siagian
Urusan Rumah Tangga
68.
Wasito
Urusan Perlengkapan dan Rumah Tangga Balai
69.
Rusman
Urusan Administrasi Keuangan
70.
Yesi Fransiska, A.Ma
Urusan Administrasi Keuangan
71.
Robby Haryanto
Petugas Keamanan Kantor/Satpam
72.
Yondrizal
Teknisi Kelompok Pengkaji Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian
73.
Barwanto
Pengemudi Kendaraan
67
2010
Laporan Tahunan BPTP Jambi
Lampiran 5. (lanjutan) 1
2
3
74.
Fauzi
Staf Sub Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian
75.
Amaldy
Petugas Keamanan Kantor
76.
Sapriadi
Staf Keuangan
77.
Siswadi
Petugas Kebersihan
78.
Sulastri
Petugas Kebersihan
79.
Ernawati
Petugas Kebersihan
80.
Supangatno
Petugas Kebersihan
81.
Defrianto Darman
Petugas Kebersihan
82.
Slamet Winarko
Petugas Kebersihan
83.
Yerry Irmaliasari, S. Kom
Staf Sekretaris Kepala Balai
84.
Beka Pesi Eliana, A.Md
Staf Program
85.
Umar
Petugas Kebersihan
86.
Sherly Agustin, SP
Staf Program
87.
Meilan
Driver
88.
Marito
Petugas Kebersihan
89.
Wega Laksana
Petugas Keamanan Kantor
68