Profil Kebugaran Jasmani Mahasiswa SBM-ITB Angkatan 2007/2008 dan Hubungannya dengan Indeks Prestasi Nia Sriramania, Dra., M.Sc. *) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kebugaran jasmani mahasiswa SBMITB dan hubungannya dengan indeks prestasi. Jenis penelitian ini adalah gabungan eksperimen dan deskriftif. Subyek penelitian adalah mahasiswa SBM-ITB angkatan 2007/2008 sebanyak 110 orang. Penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data , penyusunan data dan penganalisaan data tes kebugaran jasmani dan IPK . Berdasarkan tabel Balke diperoleh data kebugaran mahasiswa putra dan putri dengan kategori tinggi 9%, kategori Cukup 42%, kategori rendah 49% dan untuk IPK kategori tinggi 23%, kategori cukup 34%, kategori rendah43%. Dengan demikian profil kebugaran mahasiswa SBM-ITB umumnya berada dalam kategori tingkat kebugaran rendah 49%( jarak tempuh putra < 2400 putri <1800m dan tingkat nilai IPK umumnya berada dalam kategori nilai rendah 43%( < dari 3.00) . ABSTRACT The purpose of this research is to know the profile of physical fitness of SM-ITB student and the correlation of indeks prestasi . The type of the research is a combination between experiment and descriptive ones. The subject of the research is the student of SBM-ITB of 2007/2008 as many as 110 students. The research was done by collecting, ranging, and analyzing data of physical fitness test from Balke Test Physical fitness and Indeks Prestasi. Based on the Balke test table, the data of physical fitness of male and female student with excellent category is 9%, and medium category 42%, and low category 49%. Indeks Prestasi excellent category 23%, and medium category 34%, and low category 43%. Therefore, the profile of physical fitness level and Indeks Prestasi level of SBM-ITB student is low level. Kata Kunci : Kebugaran Jasmani Latar Belakang Kemajuan bidang mengurangi
duduk di bangku kuliah, sehingga mereka
teknologi
menyebabkan aktivitas
dalam
berbagai
masyarakat
fisiknya,
cenderung kurang gerak dan olahraga. Mahasiswa
yang
kekurangan
gerak
sehingga
dalam dalam waktu lama akan memiliki
menyebabkan penyakit kurang gerak atau
peluang lebih besar mengalami penyakit
sering disebut dengan hipokinetik. Aktivitas
hipokinetik
yang
sehari-hari mahasiswa yang sedang studi di
munculnya
penyakit
perguruan
jantung koroner, diabetes, tekanan darah
tinggi pada
umumnya
lebih
banyak dihabiskan di laboratorium dan
tinggi
berdampak degeneratif
terhadap seperti
dan lain-lain. Mengenai uraian
tersebut , terlihat bahwa Matakuliah Fitness
kesehatan.
di SBM-ITB semakin penting dalam usaha
SBM-ITB berasal dari berbagai provinsi di
meningkatkan derajat kebugaran jasmani
Indonesia
mahasiswa,
kebiasaannya bahkan berbeda pula struktur
sehingga
terhindar
dari
Mahasiswa yang masuk ke
yang
tersebut. Selain itu matakuliah Fitness
sehingga memungkinkan profil kebugaran
merupakan sarana bagi mahasiswa untuk
jasmaninya pun berbeda karena pengaruh
bersosialisasi
adat
dan
istiadat,
mereka
dan
alam
bekerjasama
tempat
adat
berbagai penyakit yang sangat berbahaya
,
daerah
berbeda
kebiasaan
tugas
dapat
jasmani dapat dikatakan mencerminkan
mempertahankan produktivitas yang tinggi
kondisi yang sebenarnya ketika mereka
dan kehidupan yang sejahtera.
baru
Indrajati Sidi (1992) mengatakan bahwa kemampuan
daerah
asalnya.
Misalnya didaerah asal mereka terbiasa ke sekolah pulang pergi dengan berjalan kaki
meningkatkan
atau naik sepeda, sehingga tanpa disadari
kemampuan akademis dari mahasiswa yang
kondisi kebugaran mereka dapat terbina
bersangkutan dan pelaksanaan matakuliah
dengan sendirinya dan ketika melaksanakan
fitness
tes kebugaran jasmani, mereka tidak mersa
diyakini
di
suasana
dan
kebugaran
kebugaran
jasmani
olahraga
meninggalkan
tes
factor
lingkungan
sehingga
Hasil
dan
melepaskan stress dari kejenuhan dan sehari-hari
alam.
tinggal
akan
SBM-ITB (miliu)
terbentuknya
akan
yang
membentuk
diperlukan
mahasiswa
bagi
dengan
kepribadan yang sehat.
Fitness
melaksanakannya
,
sebaliknya
mereka yang berasal dari kota-kota besar hasil tes yang mereka peroleh
SBM-ITB telah menyelenggarakan matakuliah
berat
mulai
tahun
2003,
berbeda dengan jurusan-juruan lain di ITB
pada
umumnya jelek karena mereka terbiasa diantar
jemput
atau
menggunakan
kendaraan/ saat pergi ke sekolah.
yang melaksanakan matakuliah olahraga
Berdasarkan uraian di atas penulis
sejak tahun 1990. Tes kebugaran jasmani
marasa terpanggil untuk mengetahui lebih
diberikan
jauh
kepada
mahasiswa
pada
tentang
profil
kebugaran
jasmani
petemuan pertama kuliah praktek dengan
mahasiswa khususnya mahasiswa SBM-ITB
menggunakan standar tes dari Balke yang
. Seberapa baguskah atau seberapa jelekah
mempuh jarak sejauh mungkin dalam waktu
profil
15 menit. Penulis ingin mengetahui hasil tes
adakah
kebugaran
kebugaran
sebelum
jasmani diberikan
awal program
mahasiswa
kebugaran
jasmani
mereka
dan
korelasinya
antara
tingkat
jasmani
dengan
restasi
olahraga
2
akademik. Yang dinyatakan dengan indeks
Populasi dalam penelitian ini adalah
prestasi pada akhir semester perkuliahan.
seluh mahasiswa SBM-ITB angkatan 2007-
Tujuan dan Manfaat Penelitian
2008 berjumlah 111 orang dan seluruhnya
Tujuan
yang
ingin
dicapai
dalam
dijadikan sampel. Alat pengumpul data yang
penelitian ini adalah untuk mengetahui profil
digunakan
kebugaran jasmani mahasiswa SBM-ITB,
kebugaran fisik dari Balke yaitu tes lari
tujuan lainnya adalah untuk mengetahui
selama 15 menit untuk menempuh jarak
korelasiya dengan tingkat prestasi akademik
sejauh-jauhnya yang dilaksanakan di track
yang dinyatakan dengan indeks prestasi
atletik lapangan
pada akhir semester .
Olahraga Ganesa ITB). Setelah melalui
Tujuan
ini
bermanfaat
diantaranya
proses
adalah
suatu
olahraga
bentuk
ITB
tes
(Sarana
penghitungan/pencatatan
waktu
sebagai informasi dalam menyusun dan
yang dicapai akhirnya diperoleh gambaran
melakukan-perbaikan-perbaikan
dalam
kondisi kebugaran masing-masing sampel
proses pembelajaran matakuliah Fitness di
sesuai dengan standar kebugaran Balke
perguruan tinggi khususnya di SBM-ITB
Test.
pada masa yang akan datang . Hasil
Hasil Penelitian dan Pembahasan
penelitian
ini
mengembangkan
juga ilmu
berguna
untuk
pengetahuan
,
Berdasarkan tabel 1, diperoleh data kategori
mahasiswa
berdasarkan
tabel
terutama dalam bidang keolahragaan yang
Balke.
dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak
Kategori paling banyak berada di kategori
untuk meningkatkan kualitas sumber daya
tingkat kebugaran jasmani rendah 49%,
manusia dan prestasi olahraga mahasiswa
selanjutnya
serta olahraga Indonesia secara umum.
kebugaran jasmani cukup 41%, dan berada
Metode Penelitian
di kategori tingkat kebugaran jasmani tinggi
Metode
penelitian
yang
digunakan
berada
di
kategori
tingkat
9% . Hasil tersebut memperlihatkan bahwa
adalah gabungan dari penelitian eksperimen
profil
kebugaran
mahasiswa
dan penelitian deskriptif . Hal ini disesuaikan
angkatan
dengan bentuk dan sifat-sifat penelitian
berada di tingkat kebugaran jasmani rendah
yang dihadapi. Pelaksanaan metode ini
dengan hasil jarak tempuh kurang dari 2400
diaahkan pada cara pengumpulan data dan
m untuk putra dan kurang dari 1800 m untuk
klasifikasi atau penyusunan data serta cara
putri.
2007-2008
pada
SBM-ITB umumnya
menganalisis dan menginterprestasi data tersebut.
3
tabel 1 60 50 40 30
Series1
20 10 0 Tingkat Kebugaran tinggi
Tingkat Kebugaran cukup
Tingkat Kebugaran Rendah
Pada tabel 2, diperoleh data indeks
tinggi 23%. Hasil tersebut memperlihatkan
prestasi akhir semester I paling banyak
bahwa indeks prestasi akhir semester I
berada
prestasi
mahasiswa SBM-ITB angkatan 2007-2008
rendah 43%, selanjutnya kategori indeks
pada umumnya bearada pada kategori
prestasi cukup 34%, dan indeks prestasi
indeks prestasi rendah yaitu IP<3.00.
pada
kategori
indeks
Tabel 2 50 40 30 Series1 20 10 0 IPK Tinggi
IPK Cukup
IPK Rendah
Pada tabel 3, diperoleh korelasi antara
mahasiswa
kategori
tingkat
kebugaran
tingkat kebugaran jasmani dengan indeks
jasmani rendah mencapai indeks prestasi
prestasi akhir semester I untuk tiap-tiap
rendah
mahasiswa angkatan 2007-2008 SBM-ITB
mahasiswa
secara perseorangan ( pribadi ). Dapat
jasmani cukup memiliki indeks prestasi
dilihat bahwa jumlah terbanyak adalah
cukup 17%, jumlah mahasiswa kategori
29%
,
kategori
selanjutnya tingkat
jumlah
kebugaran
kebugaran tinggi memiliki indeks prestasi
kebugaran kebugaran cukup memiliki indeks
cukup 16%, jumlah mahasiswa kategori
prestasi rendah 14%.
tabel 3 IPK T, kebugaran T IPK T, Kebugaran C IPK T,Kebugaran R IPK C,Kebugaran T IPK C,kebugaran C IPK C,kebugaran R IPK R,Kebugaran T IPK R,kebugaran C IPK R,kebugaran R
Keterangan :
T = tinggi
C= cukup
R= rendah
Pada tabel 4, memperlihatkan korelasi antara tigkat kebugaran jasmani dengan indeks prestasi semester I, untuk mahasiswa SBM-ITB angkatan 2007-2008. Tabe l 4
IPK T, Kebugaran C IPK T,Kebugaran R IPK C,Kebugaran T IPK C,kebugaran R IPK R,Kebugaran T IPK R,kebugaran C Korelas i Kebugaran & IPK
Keterangan :
T = tinggi
C= cukup
Dilihat dari hasil keseluruhan ternyata
R= rendah
seseorang
yang
berada pada kategori
tingkat kebugaran jasmani mahasiswa
kebugaran rendah pada umumnya memiliki
SBM-ITB
indeks prestasi yang rendah pula.
angkatan
2007-2008
berada
dalam kategori tingkat kebugaran rendah. Dalam penelitian ini dipantau pula indeks
Kesimpulan dan Saran Berdasarkan data,
hasil
pengolahan
diperoleh
dan
prestasi mahasiswa secara perseorangan
analisis
beberapa
berdasarkan tingkat kebugaran, hasilnya
kesimpulan yaitu, pertama; profil kebugaran
5
mahasiswa SBM-ITB angkatan 2007-2008
luang maupun waktu darurat untuk setiap
pada umumnya berada dalam kategori
waktu.
tingkat
kebugaran
tersebut
rendah
menekankan
43%,
bahwa
hasil
aktivitas
sehari-hari mahasiswa yang sedang studi di perguruan banyak
tinggi pada dihabiskan
umumnya di
Daftar Pustaka Hendrajaya, L., 2000: Pidato Rektor dalam
lebih
laboratorium,
rangka Dies Natalis ITB ke-41, Bandung Arismunandar,
perpustakaan dan duduk di bangku kuliah,
Membangun
sehingga mereka cenderung kura Aktivitas sehari-hari mahasiswa yang sedang studi di perguruan
tinggi pada
umumnya
Indonesia,
kebugaran
prestasi akhir semester,
dan
Pusat
p.162 Harsono, 1988: Coaching dan Aspek-Aspek
di akhir semester pada
tingkat
kedua,
Yamaguchi, Y.,1999; Sports Event, Tokyo,
Psikologis
umumnya memiliki indeks prestasi rendah
antara
cetakan
Olahraga ITB
waktu luang digunakan hanya sekedar
pula 49%, ketiga; ada korelasi yang berarti
Keberhasilan,
Pendidikan Jasmani dan Olahraga di
duduk di bangku kuliah, sehingga mereka
cafe; kedua;
Tradisi
Olahraga
Arismunandar, W., 1999; Masa Depan
banyak dihabiskan di laboratorium dan
santai makan-makan atau nongkrong di
1999;
cetakan pertama, Pusat Olahraga ITB
lebih
cenderung kurang gerak dan olahraga,
W.,
dalam
Coaching,
Tambak
Kusuma, hlm.98-162 Astrand, P.O. Rodahl
indeks
K. 1986; Texbook
of Work Physiology, Physiological bases
mahasiswa yang
of
memiliki kategori tingkat kebugaran rendah,
Exercise.
Mc
Grow
Hill
Book
Company.
pada umumnya memiliki indeks prestasi rendah pula.
Cooper, K.H., 1982: The Aerobics Program
Saran dari hasil penelitian ini yaitu;
For Total Well-Being, Exercise, Diet,
aspek kebugaran jasmani dapat menopang
Emotional Balance, Bantam Book Inc,
aktifitas lainnya dalam kehidupan seharihari,
lebih
lanjut
Kirkendal
menegaskan bahwa kebugaran jasmani merupakan
kemampuan
tubuh
New York, p.139-142
(1987)
untuk
*)
Nia Sriramania, Dra., M.Sc. Dosen Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB)
menyelesaikan tugas sehari-hari dengan semangat dan tanpa kelelahan, memiliki energi yang cukup untuk menikmati waktu
6
MOTION Volume I. No. 1. September 2010
7