WORKSHOP IAGI GEOLOG MENGUPAS REKLAMASI PANTURA JAKARTA
AMBLESAN TANAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN REKLAMASI JAKARTA Oleh :
Lambok M. Hutasoit O N E SIA
ATA N AH IK
D IN
GEOLOGI I L
13 4 960 1
IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI) Jakarta, 14 Juni 2016
Outline 1. 2. 3.
4. 5.
Geologi Jakarta Amblesan Tanah Jakarta Penyebab Amblesan Tanah Diskusi Kesimpulan
1. Geologi Jakarta
1.1 Geologi Daratan Jakarta
Penampang Barat-Timur Jawa Barat Utara
Jakarta terletak pada Subcekungan Ciputat (Padmosukismo dan Yahya, 1974)
Peta Geologi Jakarta
Sumber: Fachri dkk (2002). Hasil kompilasi dari Turkandi dkk. (1992), Effendi dkk. (1998), dan Achdan dan Sudana (1992).
Struktur geologi regional DKI Jakarta
Sumber: Distam DKI Jakarta dan LPM ITB (1997) dalam Fachri dan Harsolumakso (2003).
Penampang Geologi Selatan - Utara
Batuan – batuan sedimen relatif muda masih mengalami kompaksi alamiah Sumber: Fachri dkk (2002).
Perubahan garis pantai Jakarta
: Garis pantai purba 40.000 tahun yang lalu Sumber garis pantai purba : Dinas Pertambangan DKI Jakarta (1997)
1.2 Geologi Teluk Jakarta
Teluk Jakarta
Sumber : Soekarno (2016)
Sedimen Teluk Jakarta Sedimen Teluk Jakarta: lempung, lanau, pasir lanauan, dan pasir
Sumber : Budiono, dkk (1997)
Sumber : Budiono, dkk (1997)
Sumber : Budiono, dkk (1997)
Sumber : Sengara, dkk (1997)
2. Amblesan Tanah Jakarta
2.1 Amblesan Tanah Daratan Jakarta
Abidin dkk (2009) Rate amblesan tanah : 0 – 25 cm/tahun (1997-2008)
Amblesan Tanah 2000 – 2011 (Pengamatan GPS)
Sumber : DPE DKI Jakarta dan PT. MKP (2011)
2.2 Amblesan Tanah Teluk Jakarta ?????? Usulan: pemboran di laut + extensometer
3. Penyebab Amblesan Tanah
3.1 Penyebab Amblesan Tanah di Daratan Jakarta
Penyebab terjadinya amblesan tanah di DKI Jakarta : 1. Pengambilan airtanah 2. Kompaksi alamiah 3. Pembebanan bangunan 4. Tektonik (struktur geologi) 5. Tambahan (Marylin, 2012) : Hydrocompaction Kompaksi material urugan
Lokasi pemboran (DPE DKI Jakarta, 2011 dan 2012; PU, 2014)
Log Hasil Pemboran Rawa Buaya 0
50
Kemayoran 0
Dominasi lempung
100
150
150
Dominasi pasir
250
200
300
50
0
Dominasi lempung
50
Dominasi pasir
Dominasi lempung
Dominasi pasir
250
Dominasi lempung
Situ Babakan
0
50
100
200
Kelapa Gading
100
100
150
150
200
250
Dominasi Pasir
200
250
Dominasi lempung
Dominasi lempung 300
300
300
Sumber : DPE DKI Jakarta (2011 dan 2012)
Log Pemboran MARUNDA-01
PLUIT-01
SUNTER-01
Pasir Dominan lempung
Dominan Lempung
Lempung
Dominan Pasir
Perselingan Lempung-Pasir
Dominan Lempung Lempung
Dominan Lempung
Lempung
Sumber : PU (2014)
Penurunan Tanah berdasarkan Penyebab No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Lokasi
Marunda 1 Marunda 2 Marunda 3 Pluit 1 Pluit 2 Pluit 3 Sunter 1 Sunter 2 Sunter 3 Rawa Buaya Kemayoran Situ Babakan Kelapa Gading
Pengambilan Air Tanah
Konsolidasi Alamiah dan Pembebanan
cm / thn
Persen pengaruh
cm / thn
Persen pengaruh
0,326 0,874 1,025 0,000 0,000 0,000 0,221 0,250 0,203 0,150 1,000 0,100 0,800
4% 19% 23% 0% 0% 0% 2% 2% 3% 24% 22% 14% 20%
6,99 3,79 2,29 15,38 5,13 11,34 8,78 14,06 6,26 0,48 2,50 3,00
96% 81% 51% 100% 100% 100% 98% 98% 97% 76% 56% 75%
Tektonik Keterangan cm / thn
Persen pengaruh -
1,2 0,65 0,6 0,2
0% 0% 26% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 22% 86% 5%
PU (2014)
DPE DKI Jakarta (2011)
Penurunan tanah akibat penurunan muka airtanah (2015)
Pengaruh penurunan muka airtanah di DKI Jakarta tahun 2010-2015 terhadap penurunan muka tanah adalah 0,01 % - 24% Sumber : Dinas Tata Air DKI Jakarta (2015)
Kesimpulan dari Pemboran Hasil analisis pemboran dalam : faktor paling dominan (51 – 100%) penyebab penurunan tanah di DKI Jakarta adalah konsolidasi alamiah dan pembebanan
3.2 Penyebab Amblesan Tanah di Teluk Jakarta ???
4. Diskusi
Diskusi a.
Penurunan tanah di laut? Usulan pemboran di laut + extensometer
b. c.
d.
Pengambilan fluida (migas dan air) di laut Prediksi besaran penurunan tanah di masa depan Cara mengatasi cukup penghentian pengambilan fluida?
Tanggul Muara Baru Pluit Laut
Darat
Simulasi Jebolnya Tanggul Muara Baru Pluit
Sumber : Muin (2016)
NASIONAL CAPITAL INTEGRATED COASTAL DEVELOPMENT (NCICD)
Sumber : Soekarno (2016)
Sumber : Soekarno (2016)
Sumber : Soekarno (2016)
Sumber : Irsyam (2016)
5. Kesimpulan a.
b.
Untuk daratan Jakarta diduga peenyebab penurunan tanah yang paling dominan adalah konsolidasi alamiah. Dugaan yang sama belum dapat dilakukan untuk dasar laut Jakarta karena belum adanya penelitian untuk hal tersebut.
Terimakasih
Seismic Reflection Dangkal Teluk Jakarta Terdapat 6 line seismik yang dilakukan oleh Budiono, dkk (1997)
Sumber : Budiono, dkk (1997)
Seismic Reflection Dangkal Teluk Jakarta (Budiono, dkk, 1997) Terdapat tiga unit lapisan berdasarkan interpretasi seismic reflection dangkal: 1. Unit 1 : sedimen butir halus, memiliki pola paralel, menerus, dan secara umum bersifat homogen 2. Unit 2 : berada di bawah Unit 1, didominasi oleh sedimen non-marine, memiliki pola subparalel 3. Unit 3 : berada di bawah Unit 1 dan 2, dibeberapa bagian langsung ditutupi oleh Unit 1, memiliki pola subparalel, dan didominasi oleh sedimen dengan lingkungan pengendapan progradasi
Sumber : Budiono, dkk (1997)
Sumber : Budiono, dkk (1997)
Sumber : Budiono, dkk (1997)
Sumber : Budiono, dkk (1997)
Sumber : Budiono, dkk (1997)
Pemboran Sekitar Teluk Jakarta
Sumber : Budiono, dkk (1997)
Rismianto & Mak (1993), Murdohardono &Tirtomihardjo (1993), Abidin (2001) : penyebab amblesan tanah adalah pengambilan airtanah Maathuis dkk (1996) : amblesan tanah disebabkan oleh settlement sebagai akibat kompaksi alamiah dan bangunan Purnomo dkk (1999) : di beberapa daerah pengambilan airtanah mempengaruhi terjadinya amblesan tanah Distamben DKI Jakarta dan LPPM-ITB (1999) : pengambilan airtanah hanya mengakibatkan 17,5% amblesan tanah total
Distamben DKI Jakarta dan PT. Sucofindo (2000) : pembebanan bangunan dapat menyebabkan amblesan tanah 22,85 – 75,67 cm Distamben DKI Jakarta dan LPPM ITB (1997) : terdapat indikasi adanya struktur geologi aktif yang dapat menyebabkan amblesan tanah Hutasoit (2001) : adanya kondisi overpressure di daerah ini yang mengindikasikan potensi terjadinya amblesan tanah akibat kompaksi alamiah