Info Afiliasi
2. Koperasi Swadharma
PERHITUNGAN HASIL USAHA
Periode : 1 Januari 2013 s/d 31 Desember 2013
Desember 2012
31 Desember 2013
PENDAPATAN LAYANAN KEPADA ANGGOTA Layanan kepada anggota
30.555.668.015
37.537.878.838
HPP atas layanan anggota
(9.808.017.604)
(11.488.356.099)
20.747.650.411
26.049.522.739
Jumlah pelayanan netto anggota PENDAPATAN DARI ANGGOTA Pendapatan usaha dari anggota
11.613.042.162
11.927.627.831
HPP usaha anggota
(3.459.7/1.604)
(2.739.187.984)
8.153.330.558
9.188.439.848
17.389.206.999
10. 728.678.197
4.794.417.425
8.669.679.464
51.084.605.393
54.636. 320.248
(16.485.021.338)
(19. 730. 505 487)
(2.773. 164.005)
(3.44 . 466.094)
Jumlah pendapatan netto dari anggota PENDAPATAN NON ANGGOTA PENDAPATAN OPERASI LAINNYA TOTAL PENDAPATAN BRUTTO BEBAN BEBAN OPERASIONAL Beban usaha Beban perkoperasian Beban operasional lainnya
(4.674.773.275)
(6.732.982.624)
(23.932.964.618)
(29.904.954.205)
BEBAN BUNGA BANK
(3.815.344.229)
(4.036.635.042)
BEBAN LAINNYA
(4.637.203.448)
(556.323.955)
PENDAPATAN SEBELUM PAJAK
18.699.093.098
20.1380407.046
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(1.733.336.481)
(2.013.840.705)
16.965.756.617
18.124.566.341
Jumlah Beban Operasional
SISA HASIL USAHA SETELAH PAJAK
Info DPBNI 50 | 25
Info Afiliasi
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Posisi : 31 Desember 2013
Keterangan
PERUBAHAN
SALDO AWAL
Simpanan pokok
Penambahan
SALDO AKHIR
Pengurangan
671.660.000
3.500.000
(2.270.000)
672.890.000
Simpanan wajib
26.334.119.615
294.900.000
(116.124.061)
26.512.895.554
Simpanan khusus
48.118.130.038
349.395
(5.204.712.815)
42.913.766.618
285.665.000
11.675.000
(75.000)
297.265.000
Penyetaraan Donasi/Sumbangan
60.000.000
60.000.000
Cadangan
11.271.847.359
SHU (E.A.T)
18.633.639.617
11.304.025.114
(11.813.098.390)
18.124.566.341
105.375.061.629
11.614.449.509
(17.136.280.266)
99.853.230.872
Total
11.271.847.359
NERACA
Posisi : 31 Desember 2013 I. ASET
Desember 2012
I.1. ASET LANCAR Kas dan setara kas Surat berharga Piutang pinjaman anggota Piutang usaha kepada anggota Piutang usaha kepada non anggota Penyisihan piutang tak tertagih Persediaan Biaya dibayar dimuka Pendapatan yang masih harus diterima Pajak dibayar dimuka Asset lancar lainnya Sub Total aset lancar
1.008.876.290 184.350.356.097 420.487.592 631.162.622 (1.718.274. 145) 365.055.028 339.399.735
31 Desember 2013 861.186.141 46.248.881 221.985.436.158 38.520.876 393 914.806 (2.561.046. 136) 226.023.779
200.231.403 1.739.945.349
200.987.220 600.284.680 4.108.428.137
189.337.239.971
225.899. 984.492
II. KEWAJIBAN DAN EKUITAS II.1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Simpanan anggota SHU bagian anggota Hutang usaha kepada anggota Hutang usaha kepada non anggota Hutang bank Hutang/kewajiban pajak Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Kewajiban jangka pendek lainnya Sub total kewajiban jangka pendek
Desember 2012
31 Desember 2013
121.401.536.163 1.716.633 021
136.678.877.085 935.508.568
7.916.582 13.198.885.137 2.772.812.974 7.900.573.314 5.754.901.966 1.021.231.393
139.000 11.078.556.947 3.201.117.156 6.566.133.178 754.143.165 947.906.063
153.774.491.150
160.162.381.162
9.575.016.054 2.790.511.359 16.437.000
30.327.073.990 3.364.075.745
12.381.964.413
33.691.099.735
643.100.000 24.124.692.653 177.420.000 45.198.875.910 60.000.000
672.890 000 26.512.895.554 297.265.000 42.913.766.618 60.000.000
70.204.088.563
70.456.817.172
II.2. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG I.2. ASET TIDAK LANCAR Investasi jangka panjang Property investasi Akum. penyusutan property investasi Aset tetap : Tanah Bangunan Mesin Peralatan kantor Perabotan kantor Kendaraan Akum. penyusutan aset tetap Aset tidak berwujud Akum. aset tidak berwujud Aset tidak Lancar lain Sub total aset tidak lancar JUMLAH ASET MEMORIAL DEBET
26 | Info DPBNI 50
50.505.707.417
17.250.727.505
5.641.538.750 4.608.618.210
5.643.538.750 4.308.618.210
754.452.611 175.472.145 29.859.861.863 (15.006.979.962)
859.408.064 410.856.845 14.041.685.357 (17.816.518.952)
2.802.584.500
2.808.431.498
79.543.255.554
673806.727.277
268.880.495.525
293.706.711.769
Hutang bank Kewajiban imbalan pasca kerja Kewajiban jangka panjang lainnya Sub total kewajiban jangka panjang II.3. EQUITAS Simpanan pokok Simpanan wajib Simpanan wajib sukarela Simpanan khusus anggota (SHU ditahan) Nilai/Modal sumbangan Sub total ekuitas II.4. CADANGAN
15.554.194.782
11.271.847.359
II.5. SISA HASIL USAHA
16.965.756.617
18.124.566.341
268.880.495.525
293.706.711.769
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS MEMORIAL KREDIT
Info Afiliasi
LAPORAN ARUS KAS Posisi : 31 Desember 2013
URAIAN
31 Desember 2013
I. Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas Penerimaan kas dan pelayanan pada anggota Penerimaan kas dan penjualan non anggota Jumlah penerimaan Pengeluaran kas Pembayaran barangiiasa kepada anggota Pembayaran barangliasa kepada non anggota Biaya operasional dan admmistrasi Biaya bunga Biaya pajak Pembayaran pos luar biasa Jumlah pengeluaran Kas bersih diterima II. Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan kas : Penjualan surat berharga Penjualan Investasi jangka panjang Penjualan property investasl Penjualan aset tetap Jumlah penerimaan
12.341.602.665 10.519.780.521 22.861.383.186 (11.258.285.708) (9.463 869.098) (900.448.286) (723.617. 740) (926.626.105) (153.883.392) (23.426.830.329) (565.447.143)
950.230.000 950.230.000
Pengeluaran kas : Pembelian surat berharga Pembelian investasi jangka panjang Pembelian property investasi Pembelian aset tetap
(685.554.485)
Jumlah pengeluaran
(685.554.485)
Kas bersih dikeluarkan lll. Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan kas : Simpanan pokok Simpanan wajib Hibah/donasi (dalam bentuk uang) Surat hutang PInjaman Bank lembaga keuangan lain Jumlah penerimaan Pegeluaran kas : Pengeluaran simpanan pokok Pengeluaran simpanan wajib Surat hutang Pembayaran pinjaman bank/lembaga keuangan lain Jumlah pengeluaran
264.675.515 2.750.000 1.700.000 5.603.126.779 18.250.490.000 23.858.066.779 (1.450.000) (178.373.235) (5.492.700 000) (19.989.232.297) (25.661.755.532)
Kas bersih diterima (dikeluorkan)
(1.803.688.753)
KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS
(2.104.460381)
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE
2.965.646.522
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
861.186.141
Info DPBNI 50 | 27
Kabar Peserta
Apa Kabar Pensiunan Kita?
A
pa kabar pembaca setia Info DPBNI? Kami do’a kan agar selalu dalam keadaan sehat wal-‘afiat tak kurang suatu apapun juga, amien. Para pembaca yang budiman, apa yang ada dipikiran kita bila pada pagi hari di rumah kita saat membaca surat kabar atau bila di kantor ada Coffee / Tea – Break disuguhkan tahu goreng sebagai teman minum teh / kopi?, utamanya bila Bapak / Ibu berada di kawasan Jawa Barat. Ya, tepat sekali, Tahu Sumedang. Memang meskipun tahu sumedang memiliki khas tersendiri tetapi pada kenyataannya adalah kebanyakan pedagang Gorengan mencantumkan frasa tersebut di gerobak dagangannya meskipun mungkin bahan bakunya berasal dari pasar – pasar sekitar mereka tinggal. Tetapi mohon ma’af sebelumnya, tulisan ini tidak membicarakan tahu tetapi catatan persinggahan Tim Anjangsana DPBNI yang kali ini memilih Kota Sumedang guna melakukan kunjungan silaturahim ke pensiunan BNI yang berada di kota tersebut. Berikut adalah mereka – mereka yang sempat kami kunjungi tersebut.
Bp. H. Rochwan Supriatna
Pada kesempatan pertama kami dari Tim DPBNI mengunjungi Bp. Rochwan Supriatna yang pada tahun ini genap berusia 72 tahun. Kesan yang kami dapat menunjukkan bahwa beliau merasa sangat senang sebab tidak pernah menyangka sebelumnya bahwa akan ada tamu dari DPBNI yang berkenan mengunjungi beliau sekeluarga. Pada kesempatan yang baik ini kamipun berbincang – bincang dengan Bp. Rochwan yang terakhir berdinas di BNI Ahmad Yani Bandung sebagai CSM dengan pangkat MGR. Beliau mulai masuk Bank BNI pada tgl. 02 Agustus 1965 dan memasuki pensiun pada tgl. 01 September 1997. Beliau memiliki satu orang isteri dan tiga orang anak yang semuanya sudah menikah. Selama menjalani masa pensiun beliau merasa sangat bersyukur karena masih mendapatkan uang pensiun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari – hari dan selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT.
28 | Info DPBNI 50
Selama menjalani masa pensiun beliau tidak pernah mempunyai penyakit tertentu karena beliau selalu bersyukur dan menikmati apa – apa yang telah diberikan oleh Allah SWT, sehingga sampai dengan saat ini beliau masih kelihatan sangat sehat walaupun sempat di rawat di Rumah Sakit ± 2 sampai 3 hari karena sakit maag itupun beliau bersyukur karena walaupun sudah tidak bekerja di Bank BNI tetapi fasilitas kesehatan masih di cover oleh BNI Life. Kegiatan yang dilakukan oleh beliau setelah menjalani pensiun adalah memperbanyak beribadah yaitu selalu sholat malam untuk lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT. Pada saat kami berkunjung ke kediamannya beliau sempat menanyakan masalah 20% pensiun sekaligus yang dikira beliau adalah suatu pinjaman yang nantinya harus dilunasi, akan tetapi kami dari Tim Dana Pensiun menjelaskan dengan sejelas – jelasnya program manfaat 20% pensiun sekaligus dan akhirnya beliau mengerti dengan maksud program tersebut. Tidak terasa kami berbincang – bincang dan akhirnya waktupun telah beranjak sore dan mengharuskan kami undur diri sebab masih harus berkunjung ke pensiunan lainnya yang ada di Sumedang. Terima kasih kepada Bp. Rochwan yang telah menerima kami dengan baik, akhir kata kami selalu berdoa untuk kesehatan Bapak dan keluarga. Aamiin
Kabar Peserta
Bp. Jaja
Setelah berkunjung ke kediaman Bp. H. Rochwan kami dari Tim DP BNI melanjutkan kunjungan ke pensiunan lainnya yang masih berada di kota Sumedang yaitu Bp._Jaja yang berkediaman di Jl. H. Sulaeman No. 11 Sumedang Utara yang pada tahun ini genap berusia 74 th. Dalam kesempatan yang singkat ini kami langsung bertemu dengan Bp. Jaja dan istrinya Ny. St. Djubaedah dan berbincang-bincang dimana beliau dan isteri juga tidak menyangka kalau akan dikunjungi oleh Tim DP BNI. Bp. Jaja masuk di Bank BNI pada tgl. 01 Oktober 1961 di Bank BNI Cabang Bandung dan memasuki pensiun pada tgl. 01 Juli 1995. Terakhir beliau berdinas di Bank BNI Cabang Langsa di Aceh Timur Beliau memiliki satu orang isteri dan di karuniai enam orang anak dimana yang sudah menikah lima orang anaknya dan yang satunya belum menikah. Saat ini beliau tinggal di Sumedang yang menurut beliau suasana lingkungannya tenang dan aman. Beliau bercerita pernah mencoba beternak ayam tetapi akhirnya ditinggalkan karena memang bukan bidangnya kemudian beliau pernah menjadi pengurus Bank BPR dari tahun 1998 sd tahun 2003 di daerah Cibiru Bandung. Sewaktu masih aktif apabila ada kaji ulang atau tugas/ dinas dan rapat beliau suka ke BNI Wilayah Medan. Masa
dinasnya di Cabang Langsa sejak tahun 1989 sd tahun 1993 dan pada tahun 1993 menjalani MBT (Masa Bebas Tugas) selama 2 tahun yang akhirnya pada tahun 1995 beliau pensiun. Manfaat pensiun yang di dapat selama ini dirasakan sangat cukup untuk menghidupi kebutuhan keluarganya. Bp. Jaja memiliki riwayat penyakit darah tinggi yang mengharuskannya meminum obat setiap hari dan beliau juga pernah dirawat di rumah sakit karena terjangkit virus Chikungunya dan semuanya ternyata dicover BNI Life, oleh karena itu beliau merasa sangat bersyukur karena meski telah pensiun tetapi masih mendapatkan fasilitas kesehatan. Beliau sempat bercerita kalau di lingkungan Sumedang kurang informasi mengenai peraturan2 yang ada dan peraturan baru dari BNI Life oleh karena itu beliau berharap agar di daerah Sumedang ada Persatuan Pensiunan yang aktif sehingga dapat memberikan informasi2 yang dibutuhkan oleh pensiunannya. Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat sehingga kami dari Tim DPBNI harus segera kembali. dan Bp. Jaja mengungkapkan rasa sangat senang sekali dikunjungi oleh Tim DPBNI karena merasa diakui sebagai pensiunannya dan diperhatikan oleh Dana Pensiun BNI. Akhirnya kami dari Tim DPBNI berpamitan dan selalu mendoakan agar Bp . Jaja dan keluarga selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Aamiin (WRR/ONE)
Info DPBNI 50 | 29
Inspirasi
Bisnis Bp. Endang Mumuh Usaha Peternakan ikan dan Restaurant (Fish 88)
B
apak Endang Mumuh (unit terakhir BNI Cabang Subang), menceritakan pengalamannya dalam berbisnis peternakan ikan, yang mungkin dapat bermanfaat untuk teman-teman baik itu para pensiunan atau pegawai yang masih aktif di Bank BNI.
Bp. Endang memulai usaha ini pada tahun 1997 disaat krisis moneter dimana penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup anak dan isterinya. Bermula dari modal menjual mobilnya yaitu Corolla DX tahun 1982 dengan harga Rp. 19 juta, beliau memulai usaha ini dengan mengontrak kolam ± 30 m2 senilai Rp.1 juta per tahun dan membuat saungnya untuk yang menunggu sehingga biaya kontrak dan membuat saung senilai Rp. 2,5 juta. usaha pertama ini menghabiskan pakan 5 ton dengan biaya Rp._10 juta (pada saat itu pakan ikan Rp._200 ribu /kwintal) dan pembelian benih/ bibit ikan 1 ton sebesar Rp. 6 juta.
Awalnya Bp. Endang termotivasi untuk berbisnis peternakan ikan yaitu pada saat beliau memegang koperasi di Cabang Subang, dimana saat itu yang menjadi anggotanya adalah kebanyakan para pensiunan BNI yang setiap bulannya datang termasuk pegawai aktif BNI untuk meminjam uang, kebetulan saat itu beliau di bagian pemasaran koperasi yang selalu berhubungan/ Dari modal awal berkomunikasi dengan yang sebesar Rp. 18,5 para anggotanya, juta, ternyata pada dimana pinjamannya saat panen 3 bulan setiap bulan bukannya kemudian hasilnya berkurang melainkan cukup lumayan. bertambah banyak Perhitungan panen dari situlah beliau Tampak Suasana dalam Restoran dengan menanam ikan berpikir tidak mau 1 ton hasil panennya menjadi 4 ton (4.000 kg) dengan seperti itu nantinya kalau sudah pensiun. Akhirnya pada harga jual per kg sebesar Rp.8 ribu, sehingga menjadi saat itu beliau mencoba usaha peternakan ikan yang Rp. 32 juta, yang berarti panen pertama dengan waktu 3 menurutnya usaha ini cocok dan mampu dijalani karena tidak mengganggu aktifitasnya di BNI. bulan mendapat keuntungan sebesar ± Rp. 13 juta, dan
30 | Info DPBNI 50
Inspirasi
saat itu dibelikan kendaraan pick up dengan harga Rp. 10 juta untuk dipergunakan sebagai alat transportasi bisnis ini. Menurut perhitungan ilmu perikanan penanaman 1 ton ikan keperluan pakannya adalah 3% per hari dari bobot penanaman ikan tersebut sehingga diperlukan 30 kg pakannya per hari, akan menghasilkan ikan yang siap panen dalam waktu 5 bulan sedangkan perhitungan menurut metode yang dilakukan oleh Bp. Endang, 1 ton ikan presentase pakannya adalah sebesar 5% dari bobot penanaman ikan. Misalnya menanam ikan 1 ton diperlukan pakannya 50kg/hari, akan menghasilkan panen dalam waktu 3 bulan, sehingga menghemat waktu dan biaya. Pengalaman Bp. Endang dalam menetaskan ikan adalah memilih yang kualitasnya bagus, kalau ikan untuk konsumsi waktu pemeliharaannya ± 3 bulan, lalu setelah itu dipilih lagi, yang kurang bagus langsung dijual dan yang bagus dipelihara kembali untuk konsumsi pemancingan sampai dengan berat 8, 9, 10 dan 11kg yang membutuhkan waktu pemeliharaan 1,5 sampai dengan 2 th (diatas 10kg). Kalau untuk ikan bagus yang super dan mencapai berat 8 sd 9kg pemeliharaannya memerlukan waktu selama 1,5 th.
lahan kolam di daerah Subang. Di kedua tempat inilah beliau berusaha/berbisnis sampai sekarang di Sumedang juga akhirnya membuka restoran (Fish 88) sejak tahun 2006. Adapun Ikan yang di ternak/ ditanam ada sekitar 24 macam antara lain yaitu ikan mas, nila, gurame, biasanya untuk kebutuhan rumah makannya ada juga ikan kancra/ dewa (kalau di medan namanya ikan lihan), ikan koi, ikan patin, ikan jambal dll, termasuk juga ikan koleksi dari Brazil yang bibitnya dari Jakarta/Jatinegara, ikan patin putih dari Jatinegara, bahkan ada ikan Jenis Chan/ ikan hiu air tawar yang sudah dibeli oleh Walikota Bekasi dimana pada saat itu harganya mencapai Rp.4 juta /ekor dengan berat 3 kg Hasil panen ikan dijual khusus ke rumah makan tertentu yaitu rumah makan Kartika dan juga untuk konsumsi restoran sendiri, beliau tidak mensuplai ke rumah makan lain karena ada kekhususan dalam pemeliharaan ikan ini dari pakannya dan airnya sehingga mempunyai rasa yang lain daripada yang lain. Selain itu para pedagang datang langsung ke tempat beliau, sehingga tidak perlu memasarkan keluar.
Bp. Endang juga mensuplai ikan mas yang diprioritaskan untuk usaha pemancingan di Jakarta yang rutin Dari pengalaman di kirim ke Pantai tsb beliau merasa Kapuk, Telaga Arwana tepat memilih Cibubur, Telaga Bersama Tim DPBNI saat meninjau lokasi peternakan usaha/bisnis ini yang Cibubur, Metro Cileduk, dapat dilakukan Telaga Kemayoran, sambil bekerja di Bank BNI yang Alhamdulillah dapat Cileungsi, Bekasi (Telaga Tong yang dan Telaga di Pekayon) menghasilan keuntungan yang sangat lumayan. termasuk juga ke Surabaya. Untuk pemancingan harga jual ikan mas 1 ekor dengan ukuran 1kg Rp. 25ribu, 2kg Pada tahun 1999 usaha Bp. Endang semakin maju Rp. 35ribu/kg, 3kg Rp. 50ribu/kg, 5kg Rp. 65ribu/kg, 6kg akhirnya mengontrak lahan kolam untuk waktu 11 tahun Rp.75ribu/kg, 7kg Rp.100ribu/kg, 8kg Rp.150ribu/kg, 9kg dengan biaya Rp. 20 juta namun akhirnya dapat dibeli Rp.175ribu/kg, 10kg Rp.200ribu sd Rp.250ribu/kg, 11 sd dengan diangsur dalam 2 tahun lunas dari hasil panen 12 kg Rp.300ribu/kg berarti 1 ekor ikan yang beratnya ikannya. Selain di Sumedang ini beliau juga menambah 12 kg harganya mencapai Rp. 3,6 juta (biasanya untuk
Info DPBNI 50 | 31
Inspirasi
lomba mancing), Stok ikan yang ada sekarang 30 ton di 4 tempat, untuk dikonsumsi termasuk ikan nila dan ikan mas yang per kg nya berbeda – beda harganya, ada yang Rp.25ribu sampai dengan Rp.27ribu. Omzet dari bisnis ternak/tanam ikan ini sebesar Rp._300juta/bulannya, sedangkan untuk rumah makan tergantung dari tamu yang berkunjung, paling sepi sekitar Rp.2.200.000 perhari namun pernah juga sampai mencapai omzet sebesar Rp.30 juta pada saat hari raya Lebaran. Pelangganannya kebanyakan dari instansi – instansi pemerintah, perbankan, pemda, PLN sedangkan pada hari Minggu kebanyakan pelangganannya adalah orang – orang dari kota sekitar Sumedang yang khusus datang untuk mencicipi masakan restorannya. Perjalanan bisnis Bpk Endang Mumuh juga pernah mengalami kendala yaitu pada tahun 2002 terkena musibah banjir yang waktu itu ikannya habis semua sehinga mengalami kerugian sampai ± Rp.150 juta dan pada tahun 2012 juga mengalami musibah banjir dan juga adanya kelalaian SDM nya yang di Subang sehingga sampai mengalami kerugian sekitar Rp.250 juta tetapi semua itu tidak membuat Bpk Endang berputus asa beliau tetap menjalani usaha/bisnis ikan ini. Pengurusan peternakan ikan ini pada awalnya dibantu oleh seorang pegawai saja karena hanya mengurusi 2 kolam. Jumlah pegawai Bp. Endang sekarang sekitar 18 orang yang dibagi dua yaitu untuk di rumah makan sekitar 6 orang dan utuk pengurusan ternak ikan sekitar 12 orang dan besar penghasilan untuk pegawainya mengikuti UMR yang berlaku di daerah setempat sedangkan fasilitas lain yang didapat oleh pegawainya adalah THR, Bonus, uang lembur dan selalu diselenggarakan rekreasi keluarga untuk pegawainya. Rencana ke depannya Bpk. Endang Mumuh akan membuka rumah makan lagi di kota Bandung untuk itu generasi penerusnya yaitu anaknya sedang mengelola peternakan ikan dulu supaya lebih berpengalaman setelah itu baru membuka rumah makan baru lagi yaitu
Fish 88 di kota Bandung. Dari pemaparan usaha/bisnis ikan Bp Endang Mumuh, beliau memberikan kiat2 kepada kita semua yaitu antara lain : •
Kita harus mempunyai kemauan yang tinggi untuk berusaha dan selalu berdoa kepada Allah SWT karena dengan berdoa Insya Allah dikabulkan apa yang kita harapkan.
•
Kita harus optimis dan selalu yakin dengan apa yang kita lakukan jangan takut dengan kegagalan.
•
Kita harus bekerja keras dan ikhlas apapun hasilnya yang akan terjadi dan pasrah serta berserah diri kepada Allah SWT
•
Kita harus selalu bersyukur dan bertawakal.
Demikianlah pengalaman dari usaha / bisnis peternakan ikan dan restaurant Bp. Endang Mumuh di daerah Sumedang. Pada akhirnya kami dari Tim Dana Pensiun BNI mendoakan agar usaha Bp. Endang Mumuh semakin sukses dan menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Aamiin. (WRR/ONE)
Foto bersama saat Menikmati hasil “Panen”
32 | Info DPBNI 50