16
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK EKONOMI RAHARJA TBK
STRATEGI
PERSEROAN 2014 COMPANY’S
STRATEGY IN 2014
ARAH KEBIJAKAN BANK
Direction of the Bank’s Policy
Dengan didasari oleh visi dan misi yang telah disutujui, seluruh kebijakan yang diambil oleh manajemen Bank diarahkan guna mendukung strategi Bank, yaitu untuk “senantiasa tumbuh dan berkembang dengan tetap menekankan pentingnya pelayanan yang berkualitas serta memegang teguh prinsip kehati-hatian tanpa mengabaikan aspek penambahan nilai bagi para pemangku kepentingan”.
Based on the agreed vision and mission, all policies taken by the management of the Bank are directed to support the Bank’s strategy, namely to “always grow and develop by emphasizing on the importance of quality service as well as upholding the prudent principles without disregarding the added values aspect for all stakeholders.”
Seperti halnya tahun 2013, prioritas di tahun 2014 adalah peningkatan pendapatan dan pengurangan biaya. Program kerja utama Bank difokuskan kepada pertumbuhan kinerja keuangan Bank serta peningkatan kualitas produk dan layanan sebagai sarana untuk mengakuisisi lebih banyak nasabah baru, menghimpun lebih banyak dana pihak ketiga, menyalurkan lebih banyak kredit serta meningkatkan cara pandang yang luas dan cerdas pada setiap Relationship Manager (RM) di Bank terkait dengan penjalinan hubungan dengan nasabah. Sementara untuk sisi efisiensi dan pengawasan biaya, Bank melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia yang dimiliki untuk meningkatkan permodalan, serta menyeimbangkan laba bersih sebelum pajak.
As in 2013, the Bank’s priority in 2014 was the continuation of the previous year which focused on the revenue growth and cost efficiency. The main work program of the Bank was focused on the growth of financial performance as well as improvement of the product and service quality to facilitate the acquisition of more new customers, gather more funds from third parties, distribute more credit as well as expand and improve scope of view in every Relationship Manager (RM) of the Bank related to the relationship management with all customers. On the other hand, in terms of cost efficiency and control, the Bank continued to develop its Human Resources in order to improve its capitalization and balance its income before tax.
Sesuai dengan visinya, Bank tetap memfokuskan diri pada Perbankan komersial, terutama segmen Perbankan Bisnis (segmen UKM atau Usaha Kecil Menengah yang saat ini terus mengalami pertumbuhan), tanpa mengurangi kesempatan untuk meraih pasar Mid Market atau Perbankan Korporasi maupun Perbankan Retail. Dengan demikian, Bank akan selalu berdampak positif dan merupakan bagian yang terintegrasi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia.
In accordance with its vision, the Bank also continued to focus on commercial banking segment, particularly in the Business Banking (Small and Medium-sized Enterprises – SME segment, which up to now continues to show positive growth), without reducing the opportunities to acquire Mid Market and Corporate or Retail Banking sectors. Therefore, the Bank will always experience a sustainable positive performance and continue to be an integrated part with the nation’s economic growth.
CONNECT BETTER TERHUBUNG DENGAN LEBIH BAIK
17
LANGKAH STRATEGIS 2014 2014 Strategic Steps
PERBANKAN BISNIS (SEGMEN UKM)
BUSINESS BANKING (SME SEGMENT)
Tahun 2014, strategi di segmen Business Banking berfokus pada tiga hal, yaitu: 1. Peninjauan kembali efektivitas dari organisasi yang ada pada melalui peningkatan atas pengawasan dan peningkatan atas produktivitas penjualan, 2. Memfokuskan dan mendedikasi para Relationship Manager (RM) untuk meningkatkan pemahaman atas penerapan aplikasi dan proses sistem yang digunakan melalui AAPS (Aplication Assessment Processing System) dan proses kredit melalui system CARM (Credit Approval and Relationship Manager) terkait dengan proses penyaluran kredit, 3. Melakukan pengawasan TAT (Turn Around Time) atas jangka waktu dari proses AAPS yakni 15 hari kerja dan CARM yakni 21 hari kerja.
In 2014, the Bank’s strategies pertaining to the Business Banking segment focused on three main issues: 1. Reviewing the effectiveness of the existing organizations through the improvement on supervision and sales productivity. 2. Encouraging the focus and dedication of all Relationship Managers (RM) in order to improve their understanding on the implementation of Application Assessment Processing System (AAPS) as well as credit process through the system of Credit Approval and Relationship Manager (CARM) regarding the credit disbursement process. 3. Monitoring Turn Around Time (TAT) over the period of AAPS process, which is 15 work days, and period of CARM process, which is 21 work days.
perbankan korporasi
Corporate Banking
Segmen korporasi melayani perusahaan-perusahaan dengan skala bisnis yang lebih besar, yaitu penjualan tahunan sekitar Rp 300 miliar ke atas (dalam satu grup), dan dengan manajemen yang lebih professional. Biasanya pagu fasilitas kredit yang diberikan di atas Rp 50 miliar. Selain perusahaan lokal biasa, semua perusahaan multinasional dan perusahaan terbuka dikategorikan di dalam segmen ini. Tahun 2014, strategi di segmen Corporate Banking adalah:
The Bank’s corporate segment serves various companies of larger business-scale, with annual sales of over IDR 300 billion (within one group) and a more professional management. Normally, the credit limit given to these companies amounting to above IDR 50 billion. In addition to the local companies, all multinational and public companies are also categorized in this segment. In 2014, the Bank’s strategies pertaining to Corporate Banking segment were:
a.
a.
b.
c.
d.
e.
Memfokuskan upaya pemasaran pada industri dan segmen di mana Bank mempunyai keunggulan kompetitif (termasuk dalam hal produk yang ditawarkan). Selain unsur risk appetite, yang juga dipertimbangkan adalah harga/biaya, infrastruktur sistem dan jaringan. Mempercepat jangka waktu persetujuan kredit, dengan syarat dan ketentuan yang bisa bersaing dengan para pesaing lainnya. Secara berkelanjutan berfokus pada pendapatan, dengan mengawasi keuntungan yang didapat dari nasabah; mengurangi dukungan kepada nasabah yang kurang menguntungkan dan menghentikan hubungan dengan nasabah yang membawa kerugian (setelah upaya untuk membuat hubungan menjadi menguntungkan tidak tercapai) Mengintensifkan cross-selling untuk meningkatkan pendapatan bukan bunga, dengan bekerja sama dengan divisi Trade dan Tresuri. Menunjuk Product Champion untuk produk simpanan dan mata uang asing.
b.
Focusing its marketing in the industries and segments in which the Bank owns competitive advantages (including offered products). In addition to risk appetite element, matter that are considered including cost/expenses, infrastructure system and network. Accelerating the credit approval period, with competitive terms of condition that rival other business competitors.
c.
Consistently focusing on the revenue by monitoring income from customers; reducing support to unprofitable customers; and terminating cooperation with loss-making customers (after efforts to fix such loss-making condition fail)
d.
Intensifying cross-selling process to improve non-interest income by partnering with Trade and Treasury division.
e.
Appointing Product Champion to manage savings product and foreign currency.
18
f.
g.
h. i.
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK EKONOMI RAHARJA TBK
Meningkatkan kemampuan RM dengan pelatihan, penempatan pada kantror cabang HSBC di Indonesia atau Malaysia, serta proses coaching yang lebih intensif. Proses Account Plan dilakukan agar strategi dalam hubungan dengan nasabah dapat direncanakan dan selanjutnya diterapkan dengan baik dan konsisten. Memperbaiki alur kerja antara RM dengan unit pendukung, terutama Trade Operations dan Credit Operations. Meniadakan tim Corporate Banking di Bandung, mengingat sedikitnya jumlah nasabah di kota bunga tersebut, dan efisiensi yang bisa dicapai dengan pengelolaan hubungan dari Jakarta.
f.
g.
h. i.
Improving the RM capabilities through training, placing in HSBC branch offices in Indonesia or Malaysia, and a more intensive coaching process. Conducting Account Plan process so that strategies in managing relations with customers can be well-managed and implemented properly as well as consistently. Improving the work flow between the RM and supporting business, particularly Trade Operations and Credit Operations. Dismissing Corporate Banking team in Bandung, considering the small amount of customers in the city and efficiency that could be reached by managing the communications from Jakarta.
perbankan retail
retail Banking
Strategi pada segmen Perbankan Retail adalah dengan senantiasa meningkatkan dana pihak ketiga secara berkesinambungan yang berfokus pada dana murah, dengan mengoptimalkan layanan jaringan elektronik, penawaran produk yang dirangkaikan dengan produk atau jasa perbankan lainnya dan repositioning produk tabungan, agar dapat memiliki nilai jual yang lebih bersaing, dengan tetap mengedepankan layanan yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan nasabah.
The strategy regarding the Retail Banking segment is conducted by always improving the performance of third party funds which focuses on Current Account Saving Account (CASA) through the optimization of electronic network service, product offering combined with other banking products and services, as well as repositioning of savings product so as to obtain competitive sales value. All of these are carried out by always prioritizing services that are focused on the fulfillment of customers’ interests.
Perbankan Retail juga terus meningkatkan pendapatan fee based melalui optimalisasi penggunaan transaksi Kartu Debit Bank Ekonomi, yang kini tampil lebih menarik dengan tiga pilihan jenis Kartu Debit. Dengan fitur dan pagu baru yang lebih kompetitif, melalui kerjasama baik jaringan lokal ATM Bersama dan jaringan Prima, maupun jaringan internasional VISA (PLUS), yang akan memberikan nilai tambah bagi nasabah Perbankan Retail.
The segment of Retail Banking also continues to improve fee-based income through the optimization of The Bank’s Debit Card use in transaction. Currently, the debit card is issued in three selections with a more competitive limit and new features. Transaction using the Bank’s debit card can be conducted through the local ATM network of ATM Bersama and Prima, as well as international network of VISA (PLUS). In line with this feature, customers of the Retail Banking segment will receive more competitive added values.
CONNECT BETTER TERHUBUNG DENGAN LEBIH BAIK
19
KEBIJAKAN STRATEGIS 2014 Strategic Policies in 2014
Kebijakan Manajemen
Management Policy
Dalam menjabarkan strategi bisnis yang akan dilaksanakan oleh setiap karyawan, Bank menuangkannya dalam kebijakan intern dan disosialisasikan serta diimplementasikan dalam kegiatan usaha Bank. Kebijakan tersebut akan selalu dikaji dan disesuaikan dengan kondisi pasar yang ada maupun konsisi intern Bank serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
In elaborating the business strategies that will be taken and implemented by all employees, the Bank reiterates the strategies in the Bank’s internal policies as well as disseminates and implements them in its routine operations. The policies are always reviewed and adjusted with the market condition as well as the internal condition of the Bank and in accordance with the prevailing legislations.
Strategi Bisnis, Strategi Manajemen Risiko, Kepatuhan dan SDM Serta Kebijakan Remunerasi
Business and Risk Management Strategies, Compliance and Human Resources, as well as Remuneration Policies
Bank menyadari bahwa tingkat persaingan pada industri perbankan pada masa yang akan datang semakin tinggi sehingga diperlukan strategi bisnis atau strategi pengembangan usaha yang tepat untuk dapat terus berkembang. Strategi yang telah dilakukan pada tahun 2013 telah dilanjutkan secara berkesinambungan dengan tentunya disertai proses pengawasan dan evaluasi terhadap efektivitas dari strategi tersebut serta proses analisa yang mendalam terhadap posisi Bank di dalam industri.
The Bank realizes that competition within the banking industry in the future will be a lot stricter. Thus, a proper business strategy is needed to continuously expand the Bank’s business activities. Strategies that had been implemented throughout 2013 were continued in 2014 with the application of supervision and evaluation on the effectiveness of the strategies as well as based on the indepth analysis process on the position of the Bank in its industry.
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan di awal 2014, berikut adalah analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) Bank:
The following is the result of SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) on early 2014 analysis conducted by the Bank:
•
•
•
•
•
Kekuatan. Kondisi Bank yang sangat baik dengan kualitas aset produktif yang sehat dan rasio NPL (Non Performing Loan) relatif rendah. Selain itu, Bank memiliki kecukupan modal untuk mendukung pertumbuhannya. Manajemen Bank melaksanakan eperasional dengan konservatif, sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian, manajemen risiko yang kuat, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pelaksanaan GCG sebagai prioritas. Kelemahan. Bank sedang melakukan perubahan secara terstruktur baik standar maupun sistem kerja secara menyeluruh. Secara tidak langsung hal ini akan mempengaruhi kinerja Bank. peluang. Pertumbuhan ekonomi yang diharapkan berkisar 5,8% - 6,2% akan membangkitkan sektor riil yang kemudian akan diikuti dengan perkembangan perbankan. Keadaan ini memberikan kesempatan yang sangat baik untuk mengambil bagian dalam pertumbuhan tersebut. Dengan demikian Bank dapat mengambil pangsa pasar yang kompetitif. Ancaman. Bank akan terus menjalankan usaha pada pasar komersil dimana banyak bank yang masuk ke dalam pasar yang sama.
•
•
•
Strengths. The condition of the Bank was excellent with good quality of productive assets and very low NonPerforming Loan (NPL) Ratio. In addition, the Bank’s capital was adequate enough to support its growth. The management of the Bank performed conservative operational activities by painstakingly considering the principles of prudent, strong risk management, compliance with the prevailing legislations and priority in GCG implementation. Weaknesses. The Bank was in the process of structural change, both in its standards and overall working procedures. Indirectly, this issue will affect the performance of the Bank in the current year. Opportunities. The growth of economy which was estimated to be at 5.8% - 6.2% will revitalize the real sector and subsequently be followed by the development in banking industry. This situation will provide wide opportunities to the Bank to participate in the said development. It was determined that the Bank will seize the competitive market share. Threats. The Bank will consistently conduct business activities in commercial market sector in which it will rife with various other banks which decided to penetrate the same market.
20
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK EKONOMI RAHARJA TBK
STRATEGI
JANGKA PANJANG perseroan COMPANY’S LONG-TERM STRATEGY
CONNECT BETTER TERHUBUNG DENGAN LEBIH BAIK
21
Berdasarkan arah kebijakan, Bank menetapkan langkah-langkah strategis utama sebagai berikut:
Based on the direction of Bank Ekonomi Raharja’s policies, the Bank has determined the following major strategic steps:
1. Meningkatkan pendapatan
1. Grow revenue
Mengejar pertumbuhan kredit dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian pertumbuhan dan pihak ketiga untuk mendukung pertumbuhan kredit, pertumbuhan fee-based income melalui cross sell, peluncuran produk-produk baru, peningkatan kualitas produk dan layanan sebagai sarana untuk mengakuisisi nasabah-nasabah baru.
Pursuing credit growth by always taking into account the prudent principles in growth and third parties, in order to support both credit growth and fee-based income growth through cross-selling process, launching of new products and improvement of product and service quality as medium to acquire new customers.
2. Meningkatkan produktivitas, memperbaiki efisiensi biaya, dan menerapkan simplifikasi
2. Improve productivity and cost efficiency, as well as implement simplification
Mengembangkan sumber daya manusia untuk meningkatkan produktivitas dengan tetap berpedoman pada standar kinerja yang diharapkan, dengan mengkaji pemakaian biaya, memangkas biaya tidak produktif dan mengalokasikan sumber daya ke area-area yang lebih produktif. Mengupayakan simplifikasi proses dan prosedur sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas pelayanan nasabah dna operasi Bank.
Developing human resources to improve productivity by always referring to the expected performance standards, reviewing expenditure, cutting of unproductive expenses and allocating resources to more productive segments. Furthermore, the Bank would simplify processes and procedures as the efforts to improve the effectiveness of customer service and Bank’s operations.
3. Menjaga tingkat modal yang sehat untuk mendukung pertumbuhan usaha dan menyerap risiko
3. Maintain a healthy level of capital to support business expansion and mitigate risks
Memelihara tingkat permodalan yang mempertimbangkan rencana pertumbuhan kredit dan pertumbuhan usaha dan dengan senantiasa memonitor faktor-faktor lain yang mempengaruhi CAR bank. Sebagai bagian dari aksi korporasi, rencana penambahan modal oleh pemegang saham diharapkan dapat direalisasikan di akhir kuartal kedua tahun 2015.
4. Meningkatkan penerapan Good Corporate Governance (GCG) Menjalankan kegiatan operasional melalui penerapan prinsip Transparan, Dapat Diandalkan, Bertanggungjawab, Independen, dan Adil pada struktur, proses dan hasil tata kelola.
5. Menerapkan Standar Global dan Kepatuhan Memastikan penerapan standar global untuk memenuhi persyaratan kepatuhan internasional yang semakin meningkat.
Keeping the capital level by considering the credit growth plan and business expansion, as well as monitoring consistently other factors that affect the Bank’s CAR. As a part of the Bank’s Corporate Action, plan for capital expansion by the shareholders is expected to be realized in the end of Q2/2015.
4. Improve the implementation of Good Corporate Governance (GCG) Conducting operational activities through the implementation of Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness principles in all governance structures, processes, and outcomes.
5. Implement Global Standard and Compliance Ensuring the implementation of global standard in order to meet the international requirement of compliance aspect.