Jurnal Farmanesia, 11/11 (2016), 44-48 PEMERIKSAAN ASAM THIOGLIKOLAT PADA SEDIAAN PELURUS RAMBUT YANG BEREDAR DI PASAR SAMBAS MEDAN Nova Florentina, S.Si., M.Pd., Cut Masyithah, S.Farm., M.Si., Apt Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia
ABSTRAK Asam Thioglikolat berupa cairan tidak berwarna, bau tidak sedap dan mudah dioksidasi oleh udara. Penambahan asam thioglikolat dalam sediaan pelurus rambut untuk mematahkan ikatan disulfide pada rambut dan dapat melarutkan zat tanduk. Sediaan pelurus rambut berupa dalam bentuk krim atau pasta kental yang dapat membentuk rambut yang ditarik melurus. Tujuan penelitian ini adalah untuk pemeriksaan kadar asam thioglikolat pada 3 jenis sediaan pelurus rambut dengan menggunakan metode iodatometri yang menggunakan pentiter larutan kalium iodat dan indikator amilum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar asam thioglikolat dalam sediaan pelurus rambut yang diteliti mengandung kadar yang berbeda. Kadar rata – rata asam thioglikolat pada sampel A adalah 4,59 % , sampel B adalah 4,50 % , dan sampel C adalah 5,19 % . Hasil ini memenuhi syarat sesuai dengan keputusan Kepala Badan POM RI no. HK.00.05.42.1018 tahun 2008 penggunaan asam thioglikolat dalam sediaan pelurus rambut dengan kadar maksimal 8,0 %. Kata Kunci : asam thioglikolat, pelurus rambut, titrasi, iodometri melindungi supaya tetap dalam keadaan PENDAHULUAN Kosmetik dikenal manusia baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19, dimaksud untuk mengobati atau pemakaian kosmetik mulai mendapat menyembuhkan suatu penyakit perhatian yaitu selain untuk mempercantik (Tranggono Retno.I, 2007). juga untuk menjaga kesehatan kulit. Rambut merupakan salah satu adneksa Perkembangan ilmu kosmetika serta kulit yang terdapat pada seluruh tubuh industrinya baru dimulai secara besarkecuali telapak tangan, telapak kaki, kuku besaran pada abad ke-20. Dalam peraturan dan bibir. Rambut mempunyai struktur Menteri Kesehatan RI No.445 /Menkes solid yang terdiri atas sel yang mengalami /Permenkes /1998 kosmetik adalah keratinisasi padat, berasal dari folikel sediaan atau paduan bahan yang siap epidermis yang berbentuk seperti kantong digunakan pada bagian luar badan seperti yang tumbuh ke dalam dermis (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ (Supardiman, 2010). kelamin bagian luar), gigi dan rongga Rebonding atau teknik pelurusan mulut untuk membersihkan, menambah rambut sudah ada sejak zaman dulu, daya tarik, mengubah penampilan, namun sampai dengan tahun 1996
44
November 2016 ׀Vol. 1 ׀No 1
45
penglurusan dilakukan dengan menggunakan teknik papan, dari tahun 1997 sampai 1999 hanya melakukan teknik smoothing, dimana hasil yang didapatkan belum sempurna dan tidak terlihat natural. Dengan kemajuan teknologi canggih, digital turbo ion dan bionic hair drayer dalam waktu tidak sampai 2 jam kita sudah dapat merasakan dan melihat hasilnya dan kita sudah dapat membentuk style sesuka hati ala Natural Express Rebonding (Rostamailis, dkk. 2008). Asam thioglikolat dikembangkan pada tahun 1940-an digunakan sebagai obat untuk merontokkan rambut yang tidak dikehendaki untuk tumbuh dan masih digunakan sampai sekarang. Asam thioglikolat juga digunakan dalam proses pelurus rambut, dimana asam thioglikolat dapat mematahkan ikatan disulfida pada rambut dan dapat melarutkan zat tanduk. Zat ini bekerja pada pH 7-9,5 dan tidak terlalu merusak rambut. Zat ini terdapat dalam bentuk krim atau gel. Mempunyai sifat-sifat yaitu cairan berwarna kuning, baunya tidak enak (Badan POM, 2008). Dalam Farmakope Indonesia kadar asam thioglikolat dapat dilakukan dengan titrasi iodimetri yang terlebih dahulu dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N dilanjutkan dengan larutan iodium 0,1 N. Pemakaian asam thioglikolat, garam dan esternya dapat digunakan dalam kosmetika menurut keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No.H.K.00.05.42.1018 tahun 2008 dengan batas kadar 8% untuk pelurus rambut dengan pH ≤ 9,5 (BPOM, 2008).
Didaerah sekitar pasar Sambas Medan banyak terdapat toko – toko yang menyediakan fasilitas pelurus rambut dengan menggunakan sediaan pelurus rambut yang mengandung asam thioglikolat. Hal pelurusan rambut ini menjadi tren dikalangan masyarakat sekarang, terlebih banyak pada mahasiswi dan siswi sekolah. METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan cara menggambarkan kadar asam thiogikolat yang terdapat dalam sediaan pelurus rambut yang ditentukan secara iodatometri. Tempat penelitian Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah Medan. Metode pengambilan sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan acak (random) dimana setiap unit populasi, mempunyai hak yang sama untuk diambil sebagai sampel. Ini merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang representative (mewakili) dengan diambilnya beberapa jenis sediaan pelurus rambut dengan merek yang berbeda yang beredar di sekitar pasar Sambas Medan. Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sediaan pelurus rambut dengan 3 merek yang berbeda A,
November 2016 ׀Vol. 1 ׀No 1
46
B, C yang beredar di pasar Sambas Medan.
Alat dan Bahan Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah buret, beaker glass, erlemeyer, gelas ukur, batang pengaduk, pipet volume, klem dan statif, neraca analitik, dan corong. Bahan Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berkualitas pro analisis produksi E.merck yaitu kalium iodat, kalium iodida, asam klorida. Pembuatan larutan pereaksi Pembuatan larutan Kalium Iodat 0.1 N Timbang secara seksama 0.357 g KIO3 masukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, larutkan dengan aquadest sedikit kocok hingga larut, setelah larut tambahkan aquadest hingga 100 ml sampai batas garis tanda, kocok sampai homogen. Rumus : Keterangan : N = Normalitas KIO3 B = Berat KIO3 yang ditimbang (g) B.E = Berat ekivalen V = Volume larutan 100 ml Pembuatan larutan Kalium Iodida 10% Ditimbang 10 g KI masukkan dalam beaker gelas 100 ml lalu ditambahkan dengan akuades 50 ml dikocok dengan batang pengaduk kemudian ditambahkan akuades hingga
100 ml sampai batas garis tanda, lalu dikocok sampai homogen. Pembuatan indikator pasta kanji Dimasukkan amilum ke dalam beaker gelas, kemudian ditambahkan air suling kedalam beaker gelas yang berisi amilum sambil di aduk hingga merata. Kemudian dipanaskan atau dimasak dengan api sedang sampai jernih. Prosedur kerja Penetapan kadar asam Thioglikolat • Ditimbang seksama 2 g sampel, kemudian ditambahkan 5 ml larutan HCl(e) dan 10 ml larutan KI 10 % lalu dikocok sampai semua tercampur rata lalu ditambahkan 1 ml larutan indikator amilum. • Kemudian titrasi dengan larutan kalium iodat 0,1 N hingga terjadi warna biru. Tiap 1 ml larutan kalium iodat 0,1 N setara dengan 9,212 mg asam thioglikolat. Perhitungan kadar asam thioglikolat
Keterangan : V = Volume titrasi (ml) N = Normalitas KIO3 B = Bobot zat uji yang ditimbang (g) Persyaratan : Sediaan pelurus rambut tidak boleh mengandung asam thioglikolat lebih dari 8,0 % (BPOM, 2008).
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Percobaan
November 2016 ׀Vol. 1 ׀No 1
47
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 3 sampel sediaan pelurus rambut yang beredar di Pasar Sambas Medan, maka diperoleh hasil sebagai berikut seperti pada table berikut ini : Tabel :Data Hasil Pengamatan Kadar Asam Thioglikolat Dalam Sediaan Pelurus Rambut
Ko de sa mp el
A
B
C
Be rat sa mp el (g)
2,0 99 2 2,0 82 9 2,1 44 5 2,1 47 2 2,0 42 8 2,0 02 0 2,0 84 2 2,1 47 3 2,1 44 7
Ka dar As am Th iog lik ola t (% )
Sta nd ar De via si (% )
4,0 7
0,2 5
3,8 7
0,1 5
12, 00
5,3 1
1,3 2
12, 50
5,5 2
4,9 4
5,0 1
1,1 3
8,5 0
4,0 0
5,6 2
12, 50
4,7 8
5,1 5
5,3 0
2,1 1
5,0 9
3,2 4
Vo lu me titr asi (m l)
No rm alit as KI O3 (N )
9,0 0 8,5 0
11, 00
12, 00 11, 50
0,1 03 2
0.1 03 2
0,1 03 2
Stan dar Devi asi Tere ndah (%)
Kadar Ratarata sebenar nya (%)
0,15
4,59
•
•
1,13
2,11
4,50
5,19
Pembahasan • Pemeriksaan asam thioglikolat di dalam sediaan pelurus rambut dilakukan secara titrasi iodatometri. Pemeriksaan asam thioglikolat ini dilakukan dengan menambahkan 5ml larutan HCl(e),
10 ml larutan KI 10%, dan 1 ml larutan indicator amilum kemudian dititrasi dengan larutan pentiter kalium iodat pada saat proses titrasi terjadi perubahan warna dari tidak berwarna terjadi warna biru. Larutan kanji dalam aquadest harus dibuat segar. Jika larutan sudah lama, maka ikatan antara amilum dengan iodium tidak baik terlihat dari warnanya yang tidak jernih atau putih keruh, bau tidak enak karena larutan kanji tidak tahan asam. Untuk titrasi secara langsung penambahan larutan kanji dilakukan sebelum titrasi dilakukan dan titrasi dihentikan kalau larutan sudah berwarna biru. Setelah kadar diperoleh dari percobaan yang dilakukan kemudian dihitung kadar rata-rata dan standar deviasinya untuk menetukan kadar asam thioglikolat sebenarnya.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil percobaan terhadap 3 jenis sampel sediaan pelurus rambut dengan kode A,B,C yang beredar di Pasar Sambas Medan disimpulkan bahwa sediaan pelurus rambut tersebut mengandung kadar asam thioglikolat yaitu sampel A dengan kadar 4,59%, sampel B dengan kadar 4,50%, sampel C dengan kadar 5,19% telah memenuhi syarat berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas obat dan makanan Republik Indonesia tahun 2008 yaitu 8,0 %.
November 2016 ׀Vol. 1 ׀No 1
48 2 DAFTAR PUSTAKA Badan POM RI. 2008. No H.K, 00.05.42.1018 tentang bahan kosmetik, Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta Ditjen, POM. 2008. No K.H, 00.01.432.6147 tanggal 26 November 2008 tentang kosmetik mengandung bahan berbahaya dan zat waarna yang dilarang, Jakarta. Drs. Arsil Alamsyah, 2007. Analisis Farmasi Secara Titrimetri dan Spektrofotometri. Penerbit Madenatera. Medan Kusumadewi, dkk. 2001. Pengetahuan dan Seni Tata Rambut Moderen. Meutia
Cipta Sarana dan DPP. Tiara Kusuma, 19 – 36. Jakarta Pusponegoro, Erdina H.D. 2002. Kesehatan dan Keindahan Rambut. Jakarta Sherwood, Lauralee. 2001. Ilmu Penyakit Kulit dari Sel ke Sistem. EGC, 404. Jakarta Supardiman, Lily. 2010. Ilmu Penyakit dan Kelamin. Bahan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 301 – 311. Jakarta Tranggono, dan Fatma L. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. PT.Gramedia. Jakarta Wasitaatmadja, S.M, 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta.
November 2016 ׀Vol. 1 ׀No 1