PEMERIKSAAN MUTU TABLET GENERIK NATRIUM DIKLOFENAK YANG BEREDAR DI APOTEK KOTA MEDAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH : ARFAN SITORUS
12033160
PROGRAM STUDI D-III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA MEDAN 2015
PEMERIKSAAN MUTU TABLET GENERIK NATRIUM DIKLOFENAK YANG BEREDAR DI APOTEK KOTA MEDAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Analisa Farmasi dan Makanan Fakultas Farmasi Universitas Sari Mutiara Indonesia
OLEH : ARFAN SITORUS
12033160
PROGRAM STUDI D-III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA MEDAN 2015
PEMERIKSAAN MUTU TABLET GENERIK NATRIUM DIKLOFENAK YANG BEREDAR DI APOTEK KOTA MEDAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI ABSTRAK Natrium Diklofenak adalah Turunan asam jenis asetat sederhana yang menyerupai flurbiprofen maupun meklofenamat yang merupakan golongan Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) yang berfungsi sebagai anti inflamasi, analgetik dan anti piretik. Diklofenak digunakan untuk pengobatan dalam inflamasi dan rasa sakit yang disebabkan oleh beberapa kondisi seperti rheumatoid arthiritis, osteoarthritis, dan ankylosing spondylitis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu tablet generik natrium diklofenak yang beredar disekitar Apotek Kota Medan. Pengujian mutu dilakukan berdasarkan parameter mutu tablet meliputi uji kekerasan tablet, uji friabilitas, uji waktu hancur, uji keseragaman bobot, dan penetapan kadar. Sampel pada pengujian ini adalah tablet generik natrium diklofenak yang beredar di Apotek Kota Medan. Penetapa kadar natrium diklofenak dilakukan menggunakan metode spektofotometri ultraviolet dengan aquades sebagai pelarut pada panjang gelombang 275 nm. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium pengawasan mutu PT.MUTIFA Industri Farmasi. Dari hasil pengujian terhadap sampel diperoleh rata-rata kadar natrium diklofenak adalah 106.10%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar tablet generik natrium diklofenak tersebut memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi V Tahun 2014, yaitu tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% .
Kata kunci : Natrium Diklofenak, Generik, Spektrofotometri Ultraviolet
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunianya yang melimpah kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Karya Tulis Ilmiah ini digunakan untuk memenuhi persyaratan pendidikan D-III Akademi Analisa Farmasi dan Makanan (AKAFARMA) Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan. Adapun judul Karya Tulis Ilmiah ini adalah “PEMERIKSAAN MUTU TABLET GENERIK NATRIUM DIKLOFENAK YANG BEREDAR DI APOTEK
KOTA
MEDAN
SECARA
SPEKTROFOTOMETRI”Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : 1. Bapak Parlindungan Purba, SH., MM., Selaku Ketua Yayasan Universitas Sari Mutiara Indonesia. 2. Ibu Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes selaku Rektor Universitas Sari Mutiara Indonesia. 3. Ibu Dra. Siti Nurbaya, M.Si., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sari Mutiara Indonesia. 4. Ibu Cut Masyitah, S.farm., M.Si., Apt selaku ketua program studi Fakultas Farmasi Universitas Sari Mutiara Indonesia. 5. Bapak Drs. Agusmal Dalimunthe, M.S., Apt selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberikan petunjuk yang bermanfaat untuk membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
iv
6. Bapak/ibu dosen serta staff pegawai Akademi Analisa Farmasi dan Makanan Fakultas Farmasi yang telah membimbing penulis selama masa pendidikan. 7. Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua tercinta Ayahanda Parsaoran Sitorus dan Ibunda Karni Sitohang yang telah memberikan kasih sayang, nasehat, serta doa selama penulis menjalani pendidikan. 8. Untuk Abang tercinta Arlen Sitorus dan Kakak tercinta Arma Sitorus yang selalu memberikan dukungan, semangat, motivasi, dan doa selama penulis menjalani pendidikan. 9. Untuk Rina Br Siahaan yang telah membantu penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dan memberikan semangat, motivasi, dukungan, dan doa selama penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 10. Seluruh rekan Mahasiswa/i khususnya untuk teman-teman satu bimbingan Elly Pratiwi Siagian, Mila Sunila, Lica Dora Ginting, Dahlia yang telah memberi dukungan, semangat, dan doa selama penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan untuk menambah wawasan pengetahuan khususnya di Akademi Analia Farmasi dan Makanan Fakultas Farmasi Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan. Medan, Juli 2015 Penulis
Arfan Sitorus
v
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................
ii
ABSTRAK ......................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...............................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................
2
1.3 Hipotesa .........................................................................................
2
1.4 Tujuan Penelitian ...........................................................................
2
1.5 Manfaat Penelitian .........................................................................
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Natrium Diklofenak .......................................................................
3
2.1.1 Uraian Bahan ........................................................................
3
2.1.2 Farmakologi Natrium Diklofenak ........................................
4
2.1.3 Farmakokinetika ...................................................................
4
2.1.4 Indikasi .................................................................................
4
2.1.5 Efek Samping .......................................................................
4
2.1.6 Dosis .....................................................................................
5
2.1.7 Sediaan .................................................................................
5
vi
2.2 Uji Keseragaman Bobot .................................................................
5
2.3 Uji Waktu Hancur .........................................................................
5
2.4 Uji Kekerasan .................................................................................
6
2.5 Uji Friabilitas .................................................................................
6
2.6 Tahap-tahap Penetapan Kadar Secara Spektrofotometri................
6
2.6.1 Pembuatan Larutan Induk Baku Pembanding (BPFI) ..........
6
2.6.2 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum ........................
6
2.6.3 Penetapan Linieritas Kurva Kalibrasi ..................................
7
2.7 Penetapan Kadar Cuplikan ............................................................
8
2.7.1 Persamaan Garis Regresi ......................................................
8
2.8 Spektrofotometri Ultraviolet ........................................................
9
2.8.1 Teori Spektrofotometri Ultraviolet ......................................
9
2.8.2 Peralatan Untuk Spektrofotometri .......................................
10
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................
12
3.2 Alat-alat ..........................................................................................
12
3.3 Bahan-bahan ...................................................................................
12
3.4 Pengambilan Sampel ......................................................................
12
3.5 Prosedur Penelitian.........................................................................
12
3.5.1 Uji Keseragaman Bobot .......................................................
12
3.5.2 Uji Waktu Hancur ...............................................................
13
3.5.3 Uji Kekerasan .......................................................................
13
3.5.4 Uji Friabilitas........................................................................
14
3.5.5 Pembuatan Pelarut Aquades .................................................
14
vii
3.5.6 Prosedur Pembuatan Larutan Induk Natrium Diklofenak ...
14
3.5.6.1 Pembuatan LIB I ......................................................
14
3.5.6.2 Pembuatan LIB II ....................................................
14
3.5.7 Perhitungan Konsentrasi Pengukuran ( A =
.b.c) ...........
15
3.5.8 Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum ..........
15
3.5.9 Pembuatan Kurva Kalibrasi .................................................
16
3.5.10 Penetapan Kadar Tablet Natrium Diklofenak .....................
17
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Tablet Generik Natrium Diklofenak.......................................................................
19
4.2 Penentuan Persamaan Garis Regresi Tablet Generik Natrium Diklofenak .............................................................................................
19
4.3 Penentuan Kadar Tablet Generik Natrium Diklofenak .................
20
4.4 Data Uji Keseragaman Bobot Tablet Generik Natrium Diklofenak .....................................................................................
21
4.5 Data Uji Waktu Hancur Tablet Generik Natrium Diklofenak ......
22
4.6 Data Uji Kekerasan Tablet Generik Natrium Diklofenak .............
22
4.7 Data Uji Friabilitas Tablet Generik Natrium Diklofenak ..............
22
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan....................................................................................
23
5.2 Saran ..............................................................................................
23
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR TABEL Tabel 4.1. Data Kurva Kalibrasi Dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi Tablet Generik Natrium Diklofenak ................................
20
Tabel 4.2. Data Kadar Rata-Rata Tablet Generik Natrium Diklofenak ...........
21
ix
DAFTAR GAMBAR Tabel 4.1. Kurva Kalibrasi Natrium Diklofenak ............................................
x
20
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Perhitungan Konsentrasi Pengukuran Sampel........................
Lampiran 2.
Perhitungan Persamaan Regresi Natrium Diklofenak
25
(pada panjang gelombang 275 nm) ........................................
26
Lampiran 3.
Perhitungan Koefisien Korelasi (r) ........................................
27
Lampiran 4.
Data kurva Kalibrasi Natrium Diklofenak (pada panjang gelombang 275 nm) ................................................................
28
Lampiran 5.
Perhitungan Kadar Natrium Diklofenak .................................
29
Lampiran 6.
Absorbansi Natrium Diklofenak.............................................
31
xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tablet
dapat
didefinisikan
sebagai
bentuk
sediaan
solid
yang
mengandung satu atau lebih zat aktif dengan atau tanpa berbagai eksipien(yang meningkatkan mutu sediaan tablet, kelancaran sifat aliran bebas, sifat kohesivitas, kecepatan disentegrasi, dan sifat antilekat) dan dibuat dengan mengempa campuran serbuk dalam mesin tablet(Siregar,2010). Obat Generik adalah terapeutik ekivalen dengan produk patennya dan mengandung zat aktif dalam kadar dan dalam sediaan yang sama. (Tan,2013; Rahardja,2013). Natrium Diklofenak termasuk NSAID yang terkuat daya anti radangnya dengan efek samping yang kurang kuat dibandingkan dengan obat lainnya. Obat ini sering digunakan untuk segala macam nyeri juga pada migrain dan encok. (Tan,2013; Rahardja,2013). Menurut Undang-undang kesehatan No.23 tahun 1992 pasal 40 ayat 1 tentang kesehatan bahwa semua sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan obat harus memenuhi standar farmakope dan buku standar lainnya.Uji mutu yang lain sediaan tablet adalah uji kekerasan, uji friabilitas, uji waktu hancurdan uji keseragaman bobot sesuai farmakope indonesia edisi IV. Mutu adalah keseluruhan ciri dan karakteristik suatu produk atau layanan yang mendukung kemampuan produk atau layanan itu untuk memuaskan kebutuhanyang dinyatakan atau kebutuhan yang tersirat.Persyaratan mutu sediaan obat di atur oleh badan pengawas.Sebagai contoh penerapan standar mutu wajib, pelaksanaan CPOB(Siregar,2010).
1
1.2 Rumusan Masalah Apakah mutu tablet natrium diklofenak generik sudah memenuhi persyaratan mutu farmasi industri dan farmakope indonesia. 1.3 Hipotesa Tablet natrium diklofenakgenerik sudah memenuhi persyaratan mutu farmasi industri dan farmakope indonesia. 1.4 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui mutu dari tablet natrium diklofenak generik yang memenuhi persyaratan mutu farmasi industri dan farmakope indonesia. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat sebagai bahan informasi tentang mutu tablet natrium diklofenak generik bagi masyarakat dan instansi terkait, yang terutama bagi pelayanan kesehatan.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Natrium Diklofenak 2.1.1
Uraian Bahan
Rumus Molekul
:
Berat Molekul
: 318,13
Nama Kimia
: asam
benzene
asetat,2-[2,6-diklorofenil)amino]-
Monosodium. Nama lain
: Sodium[o-(dikloroanilino)fenil]asetat.
Pemerian
: Serbuk hablur, bewarna putih, tidak berasa.
Kelarutan
: Sedikit larut dalam air, larut dalam alkohol; praktis tidak larut dalam klorofom dan eter; bebas larut dalam alkohol metil. Nilai pH larutan 1% dalam aira dalah antara 7.0 dan 8.
PKa
: 4,2.
3
2.1.2
Farmakologi Natrium Diklofenak Diklofenak adalah turunan asam fenilasetat sederhana yang menyerupai
florbiprofen maupun meklofenamat.Obat ini adalah pengehambat siklooksigenase yang kuat dengan efek anti inflamasi, analgesik dan anti piretik. Diklofenak cepat diabsorbsi setelah pemberian oral dan mempunyai waktu paruh
yang
pendek.Seperti
flurbiprofen,
obat
ini
berkumpul
dicairan
sinovial.Potensi diklofenak lebih besar daripada naproksen.Obat ini dianjurkan untuk kondisi peradangan kronis seperti atritis rematoid dan osteoartritis serta untuk pengobatan nyeri otot rangka akut (Katzung,2004). 2.1.3
Farmakokinetika Farmakokinetika meneliti perjalanan obat, mulai dari saat pemberiannya,
bagaimana absorpsidari usus, transpor dalam darah dan distribusinya ke tempat kerjanya dan jaringan lain (Tan Hoan Tjay,2013; Kirana Rahardja, 2013). 2.1.4
Indikasi Pengobatan akut dan kronis gejala-gejala reumatoid atritis, osteoartritis,
dan ankilosing spondilitis.(http://www.dechacare.com/Natrium diklofenak). 2.1.5
Efek Samping Efek samping yang umum terjadi seperti nyeri/keram perut, sakit kepala,
retensi cairan, diare, nausea, konstipasi, flatulen, kelainan pada hasil uji hati, indigesti, tukak lambung, pusing, ruam, pruritus dantinnitus. Peninggian enzimenzim aminotransferase (SGOT, SGPT) hepatitis. Dalam kasus terbatas gangguan hematologi (trombositopenia, leukopenia, anemia, agranulositosis). (http://www.dechacare.com/natrium diklofenak).
4
2.1.6
Dosis
Osteoartritis
: 2 – 3 kali sehari 50mg.
Reumatoid artritis
: 3 – 4 kali sehari 50mg.
Ankilosing spondilitis
: 4 kali sehari 25mg ditambah 25mg ssaat akan tidur. Tablet harus di telan utuh dengan air, sebelum makan.(http://www.dechacare.com/natrium diklofenak).
2.1.7
Sediaan Dalam perdagangan natrium diklofenak tersedia dalam bentuk tablet setara
25mg, 50mg, dan 100mg, tablet salut enterik setara 50mg, injeksi setara 25mg/ml, 75mg/ml, supositoria setara 50mg, 100mg, dan gel setara 10mg/g. (ISO,2007). 2.2 Uji Keseragaman Bobot Pengisian die (ruang cetak) menentukan berat dari tiap tablet yang tercetak. Penyimpanan yang kecil dari setiap tablet tidak dapat dihindari dan batasan-batasan yang diperbolehkan dimuat dalam farmakope indonesia hanya untuk tablet-tablet yang bersalut. Untuk itu dilakukan evaluasi terhadap keseragaman bobot dari tablet yang telah tercetak. 2.3 Uji Waktu Hancur Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan oleh tablet untuk hancur menjadi partikel-partikel kecil. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hancur dari tablet adalah sifat kimia dan fisis dari granulat, kekerasan dan prositasnya. Tablet biasanya diformulasi dengan bahan pengembang/bahan penghancur yang menyebabkan tablet hancur di dalam air atau cairan lambung. Alat yang digunakan adalah Desintegration tester.
5
2.4 Uji Kekerasan Ketahanan dari tablet terhadap goncangan pada waktu pengangkutan, pengemasan dan peredaran. bergantung pada kekerasan tablet. Kekerasan dinyatakan dalam satuan Kg dari tenaga yang dibutuhkan untuk memecahkan tablet. Walaupun kekerasan yang lebih tinggi menghasilkan tablet yang bagus, tidak rapuh tetapi ini mengakibatkan berkurangnya porositas dari tablet sehingga sukar dimasuki cairan yang mengakibatkan lamanya waktu hancur. Alat-alat yang digunakan antara lain: Strong Cobb, Stokes Monsanto, Pfizer. 2.5 Uji Friabilitas Gesekan dan goncangan merupakan hal yang paling sering menyebabkan tablet capping atau hancur. Untuk menguji friabilitas dipakai alat friabilator misalnya: Roche Friabilator. Alat ini menyebabkan tablet terkikis dan mengalami goncangan ketika tablet terjatuh setinggi 6 inchi (15 cm) sewaktu silinder berputar. 2.6 Tahap-tahap Penetapan Kadar Secara Spektrofotometri 2.6.1
Pembuatan Larutan Induk Baku Pembanding (BPFI) Pada pembuatan larutan induk baku pembanding pelarut yang digunakan
harus sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam literature farmakope indonesia. Larutan induk baku pembanding yang dibuat biasanya mempunyai kekuatan 100mcg/ml. 2.6.2
Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Penetuan panjang gelombang maksimum dapat dilakukan dengan cara
pengukuran absorbs larutan baku yang sama pada rentang panjang yang berbedabeda. Menurut Lambert-Beer pengukuran dengan kesalahan terkecil, jika
6
diperoleh absorbansi pengukuran = 0,4343 maka untuk mencari maksimum maka dihitung konsentrasi larutan baku yang diperkirakan didapatkan absorbansi pada pengukuran 0.4343. Ada beberapa alasan mengapa harus menggunakan panjang gelombang maksimum, yaitu : 1. Pada panjang gelombang maksimum, kepekaan juga maksimum karena panjang gelombang maksimum tersebut, perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar. 2. Disetiap panjang gelombang maksimum, bentuk kurva absorbansi datar dan pada kondisi tersebut hukum Lambert-Beer akan terpenuhi. 3. Jika dilakukan pengukuran ulang kesalahan yang disebabkan oleh pemasangan ulang panjang gelombang akan kecil sekali ketika digunakan panjang gelombang maksimum. Kadang-kadang dijumpai keadaan yang mana pemakaian panjang gelombang maksimum kurang baik. Hal ini karena misalnya, selain zat yang di analisis, juga terdapat zat lain yang mempunyai absorbansi pada panjang gelombang tersebut. Ada beberapa variabel yang dapat mempengaruhi absorbansi yaitu : jenis pelarut, suhu, konsentrasi tinggi dan zat-zat pengganggu. 2.6.3
Penetapan Linieritas Kurva Kalibrasi Kurva kalibrasi adalah hubungan antara konsentrasi dan absorbans.
Pembuatan kurva kalibrasi dapat dilakukan dengan mengukur absorbansi dari beberapa konsentrasi larutan baku pembanding yang berbeda-beda panjang gelombang.
7
Konsentrasi pengukuran dapat diukur berdasarkan harga
sehingga
serapan pengukuran berada pada batas-batas pengukuran yang memenuhi persyaratan Hukum Lambert Beer berada pada absorbansi (A) : 0,2-0,6. Konsentrasi
pengukuran
untuk
maksimum dapat dihitung dengan A =
menentukan
panjang
gelombang
x bx c. Dari data kurva kalibrasi
dihitung persamaan regresi dan koefisien kolerasi. 2.7 Penetapan Kadar Cuplikan 2.7.1
Persamaan Garis Regresi
Y-Ax + b Dimana : Y = Serapan uji yang akan diukur a = Arah garis lurus terhadap sudut x X = Konsentrasi zat yang akan diukur b = Tititk pemotongan garis dengan sumbu Y a dan b adalah yang diperoleh berdasarkan perhitungan kurva kalibrasi bahan baku, yaitu dengan pengukuran absorbansi dari beberapa seri dari konsentrasi baku yang diukur sampai berbentuk garis lurus. Maka, untuk penetapan kadar dapat dihitung dengan menggunakan rumus : % kadar = x 100% Dimana : X = Konsentrasi zat yang diukur / diperoleh C = Konsentrasi teoritis
8
Persamaan Garis Regresi : Y = Ax + b a = b = ̅ =a. ̅ Hasil pengukuran serapan sampel dimasukkan ke dalam rumus : pada garis regresi Y = Ax + b
√ Persyaratan kolerasi pada rentang -1
.
2.8 Spektrofotometri Ultraviolet 2.8.1
Teori Spektrofotometri Ultraviolet Spektrofotometer UV-Visibel adalah pengukuran panjang gelombang dan
intensitas sinar ultraviolet dan cahaya tampak yang diabsorpsi oleh sampel. Sinar ultraviolet dan cahaya tampak memiliki energi yang cukup untuk mempromosikan elektron pada kulit terluar ke tingkat energi yang lebih tinggi. Sinar UV beradapada panjang gelombang 200-400 nm, sedangkan sinar tampak berada pada panjang gelombang 400-800 nm. Spektroskopi UV-Visibel biasanya digunakan untuk molekul dan ion anorganik atau kompleks di dalam larutan.Spektrum UVVisibel mempunyai bentuk yang lebar dan hanya sedikit informasi tentang struktur yang bisa didapatkan dari spektrum ini. Tetapi spektrum tersebut berguna untuk pengukuran secara kuantitatif. Konsentrasi analit di dalam larutan bisa ditentukan dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan Hukum Lambert-Beer.
9
2.8.2
Peralatan Untuk Spektrofotometri Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitans atau serapan
suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang.Alat ini terdiri dari spektrometer yang menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer sebagai alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Unsur-unsur terpenting suatu spektrofotometer adalah sebagai berikut: 1.
Sumber cahaya : lampu deuterium untuk daerah UV dari 190 sampai 350 nm,sementara lampu halogen kuartz atau lampu tungsten daerah visibel dari 350 sampai 900 nm.
2.
Monokromotor : digunakan untuk menghamburkan cahaya ke dalam panjang gelombang unsur-unsurnya, yang diseleksi lebih lanjut dengan celah. Monokromator berotasi sehingga rentang panjang gelombang dilewatkan melalui sampel ketika instrumen tersebut memindai sepanjang spektrum.
3.
Kuvet (sel)
: digunakan sebagai wadah sampel yang akan di analisis. Pada pengukuran di daerah sinar tampak, kuvet kaca dapat digunakan, tetapi untuk pengukuran pada daerah ultraviolet harus menggunakan sel kuarsa karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini. Kuvet umumnya mempunyai ketebalan 1 cm.
10
4.
Detektor
: berperanan untuk memberikan respon terhadap cahaya pada
berbagai
panjang
gelombang.
Detektorakan
mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk angka digital. 5.
Recorder
: digunakan sebagai perekam absorbansi yang dihasilkan dari pengukuran.
11
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sumatra Utara Medan. 3.2 Alat-alat Spektrofotometri UV-Vis, Labu tentukur 100ml, Labu tentukur 50ml, Gelas ukur 100ml, Pipet tetes, Timbangan semi mikro, Pipet ukur 2,0ml. 3.3 Bahan-bahan Tablet generik natrium diklofenak 25mg, kertas perkamen, Kertas saring, Aquades, Baku kerja natrium diklofenak. 3.4 Pengambilan Sampel Pengambilan sampel tablet natrium diklofenak dilakukan di apotik sekitar jln. kapten muslim medan. 3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1
Uji Keseragaman Bobot
Berat 10 Tablet =
gram
Rumus berat rata-rata keseragaman bobot = Cara Kerja : 1. Dibersihkan tablet, diambil 10 tablet kemudian ditimbang.
12
2. Tentukan bobot rata-rata kemudian ditimbang satu-persatu, hitung deviasi dan diambil 3 berat tablet yang berdeviasi tertinggi. 3.5.2 Uji Waktu Hancur Cara Kerja : 1. Dimasukkan 6 tablet pada masing-masing tabung di keranjang, lalu letakkan 6 tablet di atas cakram penuntun, dan dijalankan alat. 2. Dicelupkan pada air dengan suhu 37 C (lebih kurang 1 C) dengan tinggi air tidak boleh kurang dari 15 cm, sehingga tabung dapat dinaik turunkan secara teratur kali permenit. 3. Pada kedudukan tertinggi, bagian bawah keranjang masih berada pada permukaan air dan pada kedudukan terendah bagian atas ranjang berada di dalam air. 4. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada lagi tablet yang tertinggal pada kawat kasa. 5. Dicatat waktu setiap tablet hancur. 3.5.3
Uji Kekerasan
Syarat kekerasan tablet = 4-8 kg Cara Kerja : 1. Sebuah tablet dimasukkan di antara anvil dan punch. 2. Tablet dijepit dengan cara memutar sekrup sampai lampu stop menyala. 3. Tekan tombol sampai tablet retak atau pecah. 4. Pada saat tersebut, angka yang ditunjukkan pada skala adalah harga dari kekerasan tablet, lalu dicatat.
13
5. Percobaan dilakukan untuk 5 tablet dengan mengembalikan jarum ke angka nol dan alat dibersihkan.
3.5.4
Uji Friabilitas
Rumus friabilitas =
x 100%
Cara : 1. Bersihkan 10 tablet dari debu dan ditimbang yang merupakan berat awal, misalkan A gr. 2. Tablet dimasukkan ke dalam alat dengan putaran 100 x selama 4 menit. 3. Dikeluarkan 10 tablet tadi, dibersihkan dari debu dan ditimbang berat akhirnya, misalkan B gr. 3.5.5
Pembuatan Pelarut Aquades Pelarut yang digunakan adalah Aquades.
3.5.6 Prosedur Pembuatan Larutan Induk Natrium Diklofenak 3.5.6.1 Pembuatan LIB 1 Larutan baku pembanding/baku kerja. Timbang secara seksama sejumlah baku kerja natrium diklofenak 50mg, masukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, tambahkan 70 ml aquadest, kocok hingga larut, encerkan dengan aquadest hingga garis tanda, kocok (konsentrasi ± 500 mg/ml) sehingga diperoleh larutan induk baku I (LIB I), dengan konsentrasi : = = 500 3.5.6.2 Pembuatan LIB II Pipet larutan di atas sebanyak 10 ml LIB 1 (500
masukkan ke
dalam labu tentukur 50 ml, encerkan dengan aquadest hingga garis tanda,kocok
14
(konsentrasi
100 mg/ml) ukur serapan panjang
275 sehingga diperoleh larutan
induk baku II (LIB II) dengan konsentrasi : = 100 3.5.7
Perhitungan Konsentrasi Pengukuran ( A =
.b.c)
Natrium Diklofenak memberikan serapan pada panjang gelombang 275 nm dan A=
351dengan pelarut aquadest. Konsentrasi pengukuran :
.b.c
C= C= = 0,001237 gr/100 ml C = 12,37 mcg/ml Pembulatan c = 12 Keterangan : A = Absorbansi = Absorptivitas spesifik b = ketebalan kuvet c = konsentrasi (gram/100 ml) 3.5.8
Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum Larutan baku konsentrasi 12
yang akan dibuat dari larutan induk
baku II yang mempunyai konsentrasi 100
, dibuat sebanyak 50ml, maka
perhitungan banyaknya volume larutan induk baku II yang di pipet : V1 V1
C1 = V2
C2 = 50ml
12
15
V1 = = 6 ml Dari larutan induk baku II (100
) di pipet 6 ml dimasukkan ke
dalam labu tentukur 50 ml, dicukupkan dengan aquadest sampai garis tanda, sehingga di peroleh larutan dengan konsentrasi : = 12 Diukur absorbansinya pada panjang gelombang 200-400 nm. 3.5.9 Pembuatan Kurva Kalibrasi Menurut hukum lambert-Beer pengukuran yang baik dilakukan pada rentang absorbansi 0,2 sampai 0,6, maka konsentrasi larutan baku yang akan dibuat diperhitungkan : Untuk absorbansi = 0,2 A=
. b. c
0,2 =351.1.c c = 0,2/351 = 0,000569 g/100 ml = (0,000569 1.000.000) = 569 =5,69
dibulatkan menjadi 6
Untuk absorbansi = 0,6 A =
. b. c
0,6 =351. 1. c c = 0,6/351 = 0,001709 g/100 ml = (0,001709 1.000.000)
16
= 1709 g/100ml =17,09
dibulatkan menjadi18
Maka untuk membuat kurva kalibrasi natrium diklofenak dibuat larutan baku pembanding natrium diklofenak berbagai konsentrasi mulai dari 6 sampai dengan 18
, dan pada pengukuran akan diperoeh absorbansi dari
0,2 sampai 0,6. Di pipet berturut-turut larutan baku II (100
) sebanyak 3 ml; 4,5 ml;
6 ml; 7,5ml;9 ml. Masing-masing dimasukkan ke dalam labu tertukur 50 ml, dicukupkan dengan aquadest sampai garis tanda diperoleh larutan dengan konsentrasi : 1. 2. 3. 4. 5.
=6 =9 =12 =15 =18 Kemudian di ukur absorbansi pada panjang gelombang maksimum yang
diperoleh dan digunakan aquadest sebagai blanko 3.5.10 Penetapan Kadar Tablet Natrium Diklofenak Ambil 20 tablet Natrium Diklofenak, timbang dan gerus hingga homogen, timbang secara seksama sejumlah setara dengan Natrium Diklofenak 50 mg. Berat 20 tablet = 3652 mg Tiap tablet mengandung 25 mg Natrium Diklofenak Berat setara 50 mg Natrium Diklofenak
17
=
berat 20 tablet. Untuk setiap tablet ditimbang tiga kali kemudian pembacaan dilakukan
tiga kali penimbangan, dimasukkan kedalam labu tentukur 100 ml, tambahkan 70 ml aquadest,, kocok hingga larut, encerkan dengan aquadest hingga garis tanda, kocok (konsentrasi
100 mg/ml).
Dari larutan tersebut dipipet 6 ml, masukkan ke dalam labu tentukur 50 ml, diencerkan dengan aquadest sampai garis tanda, kocok ( konsentrasi
100
mg/ml) ukur serapan panjang gelombang 275. Hitung kadar Natrium Diklofenak dengan menggunakan persamaan garis regresi dengan rumus perbandingan pendekatan Cs = As. Cb/Ab Keterangan : As = serapan sampel Ab = serapan standar Cb = konsentrasi standar Cs = konsentrasi sampel Kadar Natrium Diklofenak di dalam tablet (diperhitungkan dari jumlah yang tertera pada etiket) =
18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Tablet Generik Natrium Diklofenak Penentuan panjang gelombang dilakukan dalam pelarut aquades pada
konsentrasi yang memberikan serapan dengan kesalahan fotometrik terkecil yaitu ± 0,4343. Untuk medapatkan konsentrasi tersebut dapat dihitung menggunakan nilai
natrium diklofenak dalam pelarut aquades yaitu = 351. Dari hasil
perhitungsn tersebut diperoleh konsentrasi perhitungan yaitu 12,00 µg/ml, dari hasil yang diperoleh pada penetuan panjang gelombang dengan konsentrasi pengukuran 12 g/ml diperoleh panjang gelombang maksimum 275 nm. 4.2 Penentuan PersamaanGaris Regresi TabletGenerik Natrium Diklofenak Nilai koefesien korelasi ini memenuhi kriteria penerimaan untuk korelasi yaitu r ≥ 0,995 (Moffat, 2004). Dari hasil penelitian linieritas kurva kalibrasi di peroleh hubungan yang linear antara serapan dan konsentrasi dengan koefesien korelasi (r) =
0,998 dan persamaan garis regresi Y = 0,03554 + 0,00628 (
perhitungan dapat di lihat pada lampiran 2). Konsentrasi natrium diklofenak dalam sampel dapat di hitung dengan persamaan garis regresi dengan mensubsitusikan serapan terhadap Y.
19
Tabel 4.1. Data Kurva Kalibrasi Dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi TabletGenerik Natrium Diklofenak No
Konsentrasi (X) 0 6 9 12 15 18 60 10
1 2 3 4 5 6 Rata-rata
Serapan (Y) 0 0.21968 0,3220 0,45801 0,53770 0,63271 2,1701 0,36168
XY
X²
Y²
0 1,31808 2,898 5,4961 8,0655 11,3887 29,16638 4,86106
0 36 81 144 225 324 810 135
0 0,04825 0,10368 0,20977 0,28912 0,40032 1,05114 0,17518
0.7
r = 0,998 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0
5
10
15
20
Gambar 4.1 Kurva Kalibrasi Natrium Diklofenak 4.3 Penentuan Kadar Tablet Generik Natrium Diklofenak Konsentrasi natrium diklofenak dihitung dengan menggunakan rumus persamaan garis regresi yaitu mensubsitusikan serapan (Y) pada rumus persamaan regresi Y =
0,03554 + 0,00628. Kadar dihitung dengan membandingkan
konsentrasi yang diperoleh dengan konsentrasi teoritis. Kadar natrium diklofenak dapat dilihat pada tabel 3.
20
Tabel 4.2. Data Kadar Rata-Rata Tablet Generik Natrium Diklofenak No.
Nama Sampel
1.
Natrium diklofenak
Serapan
Kadar (%)
Rata-Rata Kadar (%)
0,51957 0,51826 0,51796
106,09 % 106,08 % 106,14%
106,10 %
Data diatas menunjukkan kadar tablet generik natrium diklofenak yang beredar di Apotek kota Medan, memenuhi persyaratan farmakope indonesia Edisi V, tahun 2014 yaitu tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. 4.4. DataUji Keseragaman Bobot Tablet Generik Natrium Diklofenak NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NATRIUM DIKLOFENAK 0,40 g 0,38 g 0,39 g 0,39 g 0,40 g 0,41 g 0,39 g 0,38 g 0,40 g 0,38 g
Berat 10 Tablet = 3,89gram Rumus berat rat-rata keseragaman bobot = = = 0,389
21
4.5.DataUji Waktu Hancur Tablet Generik Natrium Diklofenak DENGAN CAKRAM 1. 11 menit 26 detik 2. 11 menit 51 detik 3. 12 menit 36 detik
TANPA CAKRAM 1. 11 menit 38 detik 2. 12 menit 21 detik 3. 13 menit 05 detik
4.6. Data Uji Kekerasan Tablet Generik Natrium Diklofenak NO 1. 2. 3. 4. 5.
HASIL DARI UJI KEKERASAN 15,65 kg 15,72 kg 15,56 kg 14,89 kg 15,63 kg
4.7.Data Uji Friabilitas Tablet Generik Natrium Diklofenak NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
HASIL DARI UJI FRIABELITAS 0,215 g 0,215 g 0, 215 g 0,22 g 0,22 g 0,22 g 0,22 g 0, 215 g 0,22 g 0,215 g
Friabilitas =
x 100%
=0%
22
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Penetapan kadar tablet generik natrium diklofenak dapat dilakukan dengan metode spektrofotometri ultraviolet (UV). Tablet generik natrium diklofenak yang diperiksa adalah tablet generik produksi Phaproos. Rata-rata kadar yang diperoleh yaitu 106,10% Kadar tablet generik natrium diklofenak yang diperoleh, dinyatakan memenuhi persyaratan farmakope indonesia Edisi V, tahun 2014 yaitu tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. 5.2 saran Diharapkan kepada peneliti selanjutnya, untuk menentukan kadar tablet generik natrium diklofenak dengan metode yang lain. Kepada masyarakat agar dapat menggunakan obat tablet generik natrium diklofenak karena zat aktif dalam obat memenuhi persyaratan farmakope indonesia Edisi V, tahun 2014.
23
DAFTAR PUSTAKA
Bertram G.Katzung.,2004,Farmakologi Dasar dan Klinik,Penerbit Salemba Medika,Jakarta. Charles J.P.Siregar.,2010,Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-dasar Praktis,Penerbit Buku Kedokteran EGC,Jakarta. Http://www.dechacare.com/natrium diklofenak. ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia.,2007. Tan Hoan Tjay, Kirana Rahardja.,2013, Obat-obat Penting, Edisi VI. Cetakan ke III. Jakarta : PT. Elex Media Kompetindo.
24
Lampiran 1.Perhitungan Konsentrasi Pengukuran Sampel Diketahui : Nilai absorbtivitas pengukuran sampel (
)
Panjang Gelombang Maksimum 275 nm, dalam pelarut aquades. Tebal sel (b)= 1cm A
=
.b.c
0,4343 = 351.b.c c
=
= 0,001237
c
=
c
= 12,37 g/ml (dibulatkan menjadi 12
)
Konsentrasi untuk pengukuran serapan natrium diklofenak atau sampel digunakan dengan konnsentrasi 12µg/ml.
25
Lampiran 2. Perhitungan Persamaan Regresi Natrium Diklofenak (pada panjang gelombang 275 nm) NO 1 2 3 4 5 6 Ratarata
Konsentrasi (X) 0 6 9 12 15 18 60 10
Serapan (Y) 0 0.21968 0,3220 0,45801 0,53770 0,63271 2,1701 0,36168
XY
X²
Y²
0 1,31808 2,898 5,4961 8,0655 11,3887 29,16638 4,86106
0 36 81 144 225 324 810 135
0 0,04825 0,10368 0,20977 0,28912 0,40032 1,05114 0,17518
persamaan garis regresi : Y = ax + b a= a= a= a= = 0,03554 Dari persamaan garis regresi : b = Y – ax b = 0,36168– 0,3554 b = 0,00628 = 0,00628 Maka persamaan regresi : Y = Ax + b Y =0,03554 x + 0,0628
26
Lampiran 3. Perhitungan Koefisien Korelasi (r) Koefisien korelasi (r) r= r=
–
√
r= r= r = 0,9983 persyaratan korelasi pada rentang -1
1.
27
Lampiran 4. Data kurva Kalibrasi Natrium Diklofenak( pada panjang gelombang 275 nm) NO 1 2 3 4 5 6
Volume Larutan BPFI Yang dipipet (ml) 0 3 4,5 6 7,5 9
Konsentrasi ( )
Serapan ( )
0
0 0.21968 0,3220 0,45801 0,53770 0,63271
6 9 12 15 18
28
Lampiran 5. Perhitungan Kadar Natrium Diklofenak 1. Y = ax + b 0,51957 = 0,03554 x + 0,00628 0,03554 x = 0,51957-0,00628 X= X = 14,4425 Konsentrasi teoritis CS = As.Cb/Ab = 0,51957.12/0,4580 = 13,613 Kadar = =
x 100%
= 106,09% 2. Y = ax + b 0,51826 = 0,03554 x + 0,00628 0,03554 x = 0,51826-0,00628 X= X = 14,4057 Konsentrasi teoritis : CS = As.Cb/Ab = 0,51826.12/0,4580 = 13,5788 Kadar = =
x 100%
= 106,08%
29
3. Y = ax + b 0,51796 = 0,03554 x + 0,00628 0,03554 x = 0,51796-0,00628 X= X = 14,3972 Konsentrasi teoritis : CS = As.Cb/Ab = 0,51769.12/0,4580 = 13,5639 Kadar = =
x 100%
= 106,14% Rata-rata Kadar Natrium Diklofenak : = = = 106,10 % Rata-rata : 106,10%
30
Lampiran 6.Absorbansi Natrium Diklofenak
31