JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:00 AM Page 1
Oktober 2011
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:00 AM Page 2
DAFTAR ISI Diterbitkan oleh PR Department, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Oktober 2011 l Penanggung Jawab: Kevin Monteiro l Editor-in-Chief: R. Artsanti Alif l Kontributor: Gigih Hari Wibowo l Chinta Saparini l Rendy Rivianto l Merry Damayanti l Defina R. Tobing l
Sekapur Sirih Akhirnya penyelenggaraan JAPFA4Kids Awards 2011 Student & School Competitions pun berakhir. Puncak acara yang diadakan pada 27 September di lapangan sepak bola desa Cibatu, kecamatan Cibatu, kabupaten Purwakarta, provinsi Jawa Barat, berlangsung meriah. Seperti tahun sebelumnya, Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi SH, hadir dan memberikan sambutan yang khas dan berkesan. Ribuan anak-anak yang hadir di sana antusias dan senang. Yang tak disangka adalah munculnya M. Irsyad Sirojul Khoir, murid SDN Sukamanah, Purwakarta sebagai juara pertama lomba mengarang Students Competition JAPFA4Kids Awards 2011 tingkat nasional. Ia mendapatkan hadiah tambahan dari Bupati Purwakarta berupa uang senilai Rp 2,5 juta rupiah. Penyelenggaraan JAPFA4Kids Awards 2011 ini merupakan yang kedua kalinya setelah tahun sebelumnya mendapat sambutan yang sangat positif dari masyarakat. Mereka yang bertanding adalah peserta kegiatan Kampanye Gizi JAPFA4Kids selama 2010 yang tersebar di 7 provinsi dan 14 kabupaten/ kotamadya di Indonesia. Terdiri dari 57 SD Negeri, serta melibatkan 11.573 murid dan 818 guru. Terbagi menjadi 4 wilayah Jawa Bagian timur (W1), Jawa bagian Barat (W2), Bali, Sulawesi dan Kalimantan ( W3) dan Sumatra (W4) Dari ribuan peserta tersebut, terpilih 28 anak berprestasi dan 4 sekolah (masing-masing diwakili 2 guru) pemenang I JAPFA4Kids Awards tingkat wilayah. Mereka diundang ke Jakarta untuk bertanding kembali memperebutkan juara tingkat nasional. Newsletter JAPFA4Kids edisi kali ini mengulas lengkap JAPFA4Kids Awards 2011 dan pengalaman para pemenangnya. Prestasi yang mereka ukir membuktikan bahwa keterbatasan sarana dan prasarana di daerah tak menghalangi tekad untuk maju. Selain itu ada pula laporan tentang kegiatan amal di Singapura yang digagas Harris Gozali, pemuda berusia 20 tahun yang berniat menggalang dana amal de ngan cara yang kreatif dan unik. Selamat menyimak! Kevin Monteiro l R. Artsanti Alif l Gigih Hari Wibowo l Chinta Saparini l Rendy Rivianto l Merry Damayanti l Defina R. Tobing l
2
Cover .......................................
1
Rivaldo Putra, murid kelas tiga SDN 12 Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Juara I Menggambar Tingkat Wilayah IV. Riva juga pernah menjadi Juara II Lomba Menyanyi seKecamatan Batang Anai.
Sekapur Sirih .......................... Menjaga Investasi Bangsa ......
2 3
JAPFA4Kids Awards 2011 adalah bukti tekad perusahaan untuk menjaga anak-anak sebagai investasi demi kemajuan Indonesia.
Mengukir Prestasi di JAPFA4Kids Awards 2011 ........................... 4 Anak-anak daerah menunjukkan potensi dan kemampuannya di JAPFA4Kids Awards 2011 tingkat wilayah dan nasional.
Profil Juri ................................. 10 Sebagai praktisi bidang penulisan dan seni, mereka percaya JAPFA4Kids Awards adalah sarana tepat untuk menyalurkan bakat dan potensi anak.
Love in Revolt ......................... 12 Harris Gozali menggagas social playground di Singapura menjadi kegiatan charity.
Profil Pemenang ..................... 14 Mereka menunjukkan bahwa prestasi bisa diperoleh dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah.
Kutipan Catatan Dewan Juri ... 18 Dewan Juri bangga, “Seluruh karya yang masuk orisinil buah karya siswa.”
Program Kampanye Gizi JAPFA4Kids .............................. 20 Pelaksanaan Kampanye Gizi JAPFA4Kids di Tuban, Gunung Kidul, Subang, dan Purwakarta.
Galeri Foto ............................... 24 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) salah satu perusahaan agribisnis terkemuka Indonesia, yang memproduksi pakan ternak dengan merk “Comfeed.” JAPFA memiliki bidang usaha lain, seperti pembibitan ayam, pembibitan dan penggemukan sapi, budidaya perairan, dan produksi vaksin hewan.
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:00 AM Page 3
pengantar komisaris utama
Menjaga Investasi Bangsa
A
da kebanggaan tersendiri saat bertemu anakanak berprestasi dan para guru dari sekolah yang memenangi JAPFA4Kids Awards 2011 tingkat wilayah di kantor pusat JAPFA di Jakarta. Manajemen JAPFA mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan partisipasi mereka selama mengikuti seluruh rangkaian kegiatan JAPFA4Kids Awards 2011 dari tingkat wilayah hingga ke tingkat nasional. JAPFA, sebagai bagian dari bangsa Indonesia, sejak lama telah berkomitmen untuk turut membantu membuat perubahan agar bangsa ini menuju ke arah yang lebih baik. Kami percaya bahwa anak-anak, terutama anak-anak usia sekolah dasar, merupakan agen perubahan yang berperan penting sebagai generasi penerus bangsa. Mereka adalah investasi Indonesia yang harus kita jaga. Salah satu wujud komitmen JAPFA adalah melalui kegiatan Kampanye Gizi JAPFA4Kids. Kegiatan sosial ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai pentingnya asupan gizi, terutama bagi para anak-anak usia sekolah dasar untuk menunjang persiapan menghadapi era globalisasi. Sejak dimulai pada 2008 hingga September 2011, JAPFA4Kids sudah menjangkau 41 kabupaten/kotamadya di 15 provinsi di tanah air dan melayani 177 sekolah dasar, serta melibatkan 35.829 murid serta 2.742 guru. JAPFA4Kids Awards Student & School Competitions diadakan untuk terus membina hubungan baik yang berkesi nambungan antara perusahaan dan sekolah-sekolah peserta Kampanye Gizi JAPFA4Kids yang telah mendapat binaan JAPFA. Rangkaian kegiatan JAPFA4Kids Awards diharapkan dapat menggali potensi anak-anak dan memotivasi mereka
Ucapan terima kasih dari Rivaldo Putra, mewakili peserta JAPFA4Kids Awards kepada Syamsir Siregar, Presiden Komisaris JAPFA.
untuk terus berkarya dan berprestasi di sekolah. Prestasi yang diukir anak-anak selama mengikuti JAPFA4Kids Awards 2011 menunjukkan bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan kemauan untuk terus belajar, maka segala permasalahan dan hambatan yang menghadang akan terlampaui. Kelak, cita-cita luhur demi mengabdi bangsa dan negara pun mudah diraih. Terima kasih juga atas kerja keras panitia, dukungan segenap staf JAPFA dan masyarakat hingga JAPFA4Kids Awards 2011 bisa terselenggara. Seluruh rangkaian kegiatan JAPFA4Kids Awards 2011 merupakan bukti bahwa perusahaan sungguh bertekad menjaga anak-anak sebagai investasi demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Semoga di tahun-tahun mendatang, JAPFA4Kids Awards lebih banyak menggali dan menemukan potensi anak-anak di berbagai daerah di seluruh pelosok nusantara. Jakarta, Oktober 2011
Syamsir Siregar Komisaris Utama
3
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:00 AM Page 4
tulisan utama
Mengukir Prestasi di JAPFA4Kids Awards 20||
S
enin, 26 September 2011 adalah hari istimewa Rivaldo Putra. Setelah semalam sulit memejamkan mata, pukul 3 dinihari matanya sudah terbuka lebar. Tiga jam lagi ia naik pesawat. Ia belum pernah sekali pun naik burung besi itu. Pikirannya membuncah. Murid kelas tiga SDN 12 Batang Anai, Padang Pariaman, Suma tera Barat ini harus terbang ke Jakarta. Ia akan mengikuti puncak kegiatan JAPFA4Kids Awards 2011. Rivaldo dan rombongan dari Padang Pariaman tiba di Jakarta tepat waktu. Di kantor PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) di Wisma Millenia, Jakarta Selatan mereka bergabung dengan rombongan dari daerah-daerah lain yang juga baru tiba; ada yang dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Lampung Selatan. Mereka adalah para pemenang JAPFA4Kids Awards 2011 tingkat wilayah. Di Jakar ta mereka akan berlomba memperebutkan kejuaraan tingkat nasional. Rivaldo cerita pernah datang ke Jakarta lewat mimpi. Dan kini mimpi nya terwujud. Ia senang. Punya banyak teman baru. Di setiap kesempatan Rivaldo tak ragu maju dan bernyanyi. Ia tidak menyanyikan lagu-lagu pop, me lainkan lagu-lagu daerah Padang. Se mua ikut bersenandung dan bertepuk-tangan mengikuti irama lagu. Suasana jadi semarak.
4
Seluruh peserta JAPFA4Kids Awards 2011.
Lebih Meriah, Lebih Beragam Pengalaman Rivaldo mewakili pengalaman peserta JAPFA4Kids Awards 2011 lainnya. Senang dan bangga bercampur jadi satu. Semangat dan antusias mengikuti puncak kegiatan JAPFA4Kids Awards 2011 yang berlangsung pada 26-29 September 2011 di Jakarta dan Purwakarta, Jawa Barat. JAPFA4Kids Awards 2011 Student and School Competitions memang lebih meriah dibanding tahun sebelumnya. Selain jenis perlombaan bertambah, nilai hadiah lebih besar, wisata di Jakarta juga lebih variatif. Pada Student Competitions, jenis perlombaan terbagi dalam 3 kategori yakni; menggambar untuk kelas 1 – 3 SD, mengarang dan membuat majalah dinding (mading) untuk kelas 3 – 5 SD.
Sementara untuk School Competition sendiri tetap berupa kompetisi antar sekolah berupa penilaian pelaksanaan 5S (Seiri/Pilah, Seiton/tata, Seiso/ bersihkan, Seiketsu/mantapkan, dan Shitsuke/biasakan). JAPFA4Kids Awards adalah bagian Kampanye Gizi JAPFA4Kids, sebuah kegiatan kepedulian sosial dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) yang berupa kampanye gizi dengan sasaran murid-murid sekolah dasar, khususnya sekolah dasar negeri yang berlokasi di sekitar pemangku kepentingan JAPFA di seluruh wilayah di Indonesia. JAPFA4Kids Awards diadakan un tuk terus membina hubungan baik
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:00 AM Page 5
yang berkesinambungan antara per usahaan dan sekolah-sekolah yang telah mendapat binaan dari JAPFA. Oleh sebab itu JAPFA4Kids Awards diadakan rutin setiap satu tahun sekali. JAPFA4Kids Awards 2011 adalah ke giatan JAPFA4Kids Awards yang kedua. Selama ini, pelaksanaan Kampanye Gizi JAPFA4Kids dibagi dalam empat wilayah, yakni Wilayah I (Jawa bagian Timur), Wilayah II (Jawa bagian Barat), Wilayah III (Bali, Sulawesi dan Kalimantan), dan Wilayah IV (Sumatera). Sejak diadakan pada Agustus 2008 hingga September 2011, Kampanye Gizi JAPFA4Kids telah menjangkau 41 kabupaten/kotamadya di 15 provinsi di tanah air dan melayani 177 sekolah dasar, serta melibatkan 35.829 murid serta 2.742 guru. Untuk JAPFA4Kids Awards 2011 kali ini pesertanya dibatasi pada sekolah-sekolah yang telah berpartisipasi dalam Kampanye Gizi JAPFA4Kids 2010. Meski demikian, jumlahnya cu kup banyak, yaitu sekitar 12.000 orang murid dari 58 sekolah dasar. Pelaksanaan JAPFA4Kids Awards 2011 JAPFA4Kids Awards 2011 berlangsung dalam dua tahap, yaitu kompetisi di tingkat wilayah dan tingkat nasional. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut berlangsung Mei hingga September 2011. Pada Mei hingga Juni, tim JAPFA mengadakan sosialisasi kompetisi JAPFA4Kids Awards 2011 ke sekolahsekolah peserta JAPFA4Kids 2010. Selama satu bulan penuh, pada Juli, kompetisi JAPFA4Kids Awards tingkat wilayah berlangsung serempak. Penilaian dan sosialisasi pemenang dilakukan pada Agustus, dan dilanjutkan dengan penyerahan hadiah pada bulan berikutnya. Mereka
yang meraih juara pertama berhak datang ke Jakarta untuk mengikuti kompetisi tingkat nasional . Setelah melalui seleksi ketat di tingkat wilayah, terpilih 8 anak yang masing-masing memenangi lomba menggambar dan mengarang, 4 tim majalah dinding (mading) terdiri dari 20 anak (masing-masing tim beranggotakan 5 anak), serta 4 tim sekolah dasar yang masing-masing terdiri dari 2 guru. Total berjumlah 26 anak dan 8 guru sekolah dasar. Pelaksanaan kompetisi tingkat nasional berlangsung pada 26 September di kantor JAPFA, di Wisma Millenia, Jakarta Selatan. Meski baru tiba dari
ngit 1 Malang, Jawa Timur ini masih bersedih. Ibunya, Wijiati yang tengah hamil muda, sakit tipus. Saat Rosita berangkat ke Jakarta, Wijiati terbaring di rumah sakit di Malang. Sucik Rahmaningsih, guru pendamping Rosita, membesarkan hatinya. Melalui telepon seluler, Wijiati menyemangati. Rosita terhibur mendengar suara ibu. Perlahan ia membaur. Kembali semangat ikut lomba mengarang. Di halaman Wisma Millenia, para peserta berlomba. Untuk lomba mengarang dan menggambar, tema yang diberikan adalah tentang “Lingkungan”. Sementara untuk majalah dinding (mading), masing-masing tim hanya
daerah, para peserta semangat. Me reka disambut Direktur JAPFA, Ign. Herry Wibowo. Sebelum peserta ber lomba, Herry mengingatkan, “Apapun hasil kompetisi nasional ini, bagi kami, kalian adalah juara sejati. Maju terus anak-anak Indonesia.” Di antara wajah-wajah ceria, Rosita Asih muram. Murid kelas IV SDN Ngi -
Sansabila, Regita, Armanda, Nindy, dan Fara Ditha dari Tim Mading SDN Jatibaru, Lampung. Berdiskusi untuk menghasilkan yang terbaik.
perlu menambahkan satu rubrik lagi yang mengungkapkan bagaimana perasaan mereka menjadi pemenang dan datang ke Jakarta. Untuk peserta lomba 5S harus mengikuti 5 jenis lomba yaitu: yel-yel
5
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:00 AM Page 6
mengenai 5S, menjawab pertanyaan secara bergantian, peragaan cara mengajarkan 5S ke murid, permainan pilah-tata kartu nama, presentasi pe ngelolaan hasil proses pilah, dan menjawab pertanyaan secara rebutan. Puncak Acara Selasa, 27 September adalah hari yang ditunggu-tunggu. Ini adalah hari pengumuman pemenang penyerahan hadiah bagi mereka yang telah meng ukir prestasi di JAPFA4Kids Awards 2011. Acara puncak yang berlangsung di
lapangan bola desa Cibatu, kecamatan Cibatu, kabupaten Purwakarta, pro vinsi Jawa Barat ini bersamaan dengan Gebyar Budaya JAPFA4Kids. Pesertanya murid-murid dari sekolah dasar di dua kabupaten di Jawa Barat, yaitu SDN Cibatu, SDN Karyamekar, SDN 1 Cilandak, dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Karyamekar dari kecamatan Cibatu, kabupaten Purwakarta dan SDN Ligarsari dan MIN An Najah dari kecamatan Cipeundeui, kabupaten Subang. Jumlahnya ribuan. Sebagian dari mereka unjuk kebolehan dalam seni. Ada yang menari, menyanyi, baca
puisi, dan bermain drama. Menghibur para pemenang JAPFA4Kids Awards 2011. Kegiatan yang diprakarsai PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk di Purwakarta ini mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat. Di sela kesibukannya, Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH meluangkan waktu untuk datang. Dedi memberikan sambutan unik dan interaktif. Anak-anak senang dibuatnya. Dedi juga mengucapkan terima kasih kepada JAPFA karena telah memberi perhatian pada anak-anak, khususnya anak-anak Purwakarta. Ia
Bupati Purwakarta H. Dedi Mulyadi SH
“Perusahaan yang berkomitmen pada negara dan masyarakat akan terus tumbuh”
M
eski terlambat satu jam dari yang seharusnya. Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi SH tak membuat hadirin yang kebanyakan terdiri dari anak-anak itu marah. Ia pintar membawa diri. Saat tiba waktu memberi sambutan, Dedi tidak naik ke atas panggung. Ia hanya berdiri di area bawah panggung. Orang nomor satu di Purwakarta itu memanggil anak-anak untuk maju. “Siapa yang berani maju ke depan?” ujarnya. Beberapa anak maju; masih malu-malu. “Siapa yang merasa sehat? Kalau yang duduk aja berarti dia sakit!” teriaknya lagi. Serempak anak-anak maju semua. Suasana jadi hiruk pikuk. Panitia sibuk mengatur, tapi Dedi tersenyum gembira. Ia mengajak anak-anak menyanyi lagu Aku Anak Sehat dan mengganti liriknya menjadi “Aku anak JAPFA/Tubuhku kuat/...” Anak-anak lekas akrab. Mereka senang. Bangga dekat Bupati. Dedi lantas memberi kuis sederhana soal makanan sehat. Berpesan supaya anak-anak selalu
6
makan sayur dan buah. Ia juga mengingatkan, anak Indonesia harus mampu bersaing dengan anak-anak dari negara-negara lain. Untuk itu anak Indonesia harus sehat jiwa dan raganya. Sebelum meminta anak-anak kembali ke tempat duduk. Ia mengajak mereka meneriakkan yel-yel “Terima kasih JAPFA/Terima kasih JAPFA/Terima kasih dari kami semua/...” Setelah suasana tenang kembali. Barulah Dedi memberikan sambutan resminya. Ia mengucapkan terima kasih kepada JAPFA atas kegiatan kampanye gizi JAPFA4Kids dan JAPFA4Kids Awards. Melalui program kepedulian pada anak-anak berarti JAPFA turut menjaga investasi Purwakarta dan investasi Indonesia sekaligus dengan baik. Dedi yakin, perusahaan yang berkomitmen pada negara dan masyarakat akan terus tumbuh.
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:00 AM Page 7
percaya, perusahaan seperti JAPFA yang memiliki komitmen pada negara dan masyarakat akan terus tumbuh (Lihat: boks Bupati Purwakarta). Sesaat sebelum pergi, Dedi memberikan piala kepada juara pertama lomba mengarang yaitu M. Irsyad Sirojul Khoir, murid SDN Sukamanah, kecamatan Bojong, Purwakarta. Sebagai apresiasinya kepada putra daerah, Dedi menambahkan hadiah uang sejumlah Rp 2,5juta kepada Irsyad. Saat pengumuman dan penyerahan hadiah berlangsung, di sudut lain peserta Kampanye Gizi JAPFA4Kids dari Purwakarta dengan tertib menjalani pemeriksaan gratis. Kegiatan ini hasil dari kerjasama dengan Puskesmas kecamatan Cibatu. Usai diperiksa, masing-masing anak mendapat paket JAPFA4Kids. Dua hari sebelumnya, peserta dari Subang telah melakukan hal serupa. Wisata di Jakarta Mereka yang berprestasi layak dapat apresiasi. Usai menerima piala dan hadiah, pemenang JAPFA4Kids Awards 2011 berkunjung ke berbagai tempat wisata di Jakarta. Dari Purwakarta, mereka menuju Taman Mini Indonesia Indah (TMII), melihat berbagai anjungan, dan nonton film di Teater Imax Keong Mas. Nur Fadillah, murid SDN Ling-
garjati 1 Kuningan, Jawa Barat, bercerita bahwa ia lihat film berjudul Forces of Nature yang mengisahkan kejadian-kejadian alam. “Ada anak-anak yang takut, tapi aku tidak,” katanya bangga. Rabu, 28 September pagi, pemenang JAPFA4Kids Awards 2011 mengunjungi pabrik JAPFA di Cikupa, Tangerang, Banten. Pabrik ini mengolah pakan ternak ayam dan ikan berbahan dasar jagung. Dengan tertib anak-anak berkeliling menyaksikan sendiri proses pembuatan pakan ternak dari awal hingga pengemasan dan penyimpanan di gudang. Mereka terkesan. “Pabrik JAPFA indah dan bersih,” kenang Viky Livardo, murid SDN 12 Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Usai dari pabrik, rombongan berangkat ke Dunia Fantasi (Dufan), di kawasan Ancol, Jakarta. Andriani Tya Nur, murid SDN I Jimbung, Klaten, Jawa Tengah, cerita, “Di Dufan saya bermain Perang Bintang, Perang Burung, juga berkunjung ke Istana Boneka. Saya merasa senang dan gembira. Puas banget.” Tapi kesenangan itu belum berakhir. Usai makan malam,
anak-anak dihibur dengan Pertunjukan Raja Dongeng. Kamis, 29 September adalah hari terakhir mereka di Jakarta. Anak-anak diajak ke Monumen Nasional (Monas). Mereka naik ke puncak. “Dari ketinggian saya bisa melihat Istana Negara, Mesjid Istiqlal, mobil, orang-orang, dan kereta api. Semua terlihat kecil. Tapi saya tidak melihat gunung, hanya ada gedung-gedung tinggi, dan sayang sekali langit di Jakarta ini banyak asap,” tutur Adelia Fitriani, SDN Arani 02, Banjarmasin, Kalimantan Tengah. Sebelum pulang, para pemenang JAPFA4Kids Awards 2011 itu mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Syamsir Siregar, Presiden Komisaris JAPFA. Syamsir berkenan menyerahkan sertifikat bertandatangan Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh, bagi para pemenang. Usai penyerahan sertifikat, mereka berfoto bersama. Syamsir pun melepas kepulangan me reka ke daerah masing-masing, “Selamat jalan adik-adik, gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit”. Sungguh pengalaman yang mengesankan. Di catatan harian yang ditinggalkannya untuk JAPFA, Rivaldo menulis, “Walaupun kami bisa, walau pun kami punya bakat, tapi kalau bukan karena JAPFA4Kids tidak akan bisa saya seperti ini...Terima kasih JAPFA4Kids.” l
Melepas tawa di Dunia Fantasi, Ancol
7
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:00 AM Page 8
Hari-hari JAPFA4Kids Awards 2011 Empat hari yang sangat berkesan. Begitu para peserta menyimpulkan pengalamannya selama mengikuti JAPFA4Kids Awards 2011. Berikut adalah kilasan hari-hari yang mereka lalui dalam foto-foto:
HARI 1: Kedatangan dan Perlombaan
Atas: Fajar dan Mitredat Tempali, dari SD Inpres Sidera, Sigi, Sulawesi Tengah tiba di bandara Soekarno Hatta. Kiri: Direktur JAPFA, Ign Herry Wibowo, secara simbolis memakaikan tas ransel kepada peserta sebelum berlomba. “Apapun hasilnya, bagi kami kalian adalah juara sejati.”
Kiri Atas: Adelia Fitriani dari SDN Aranio-Banjar, Kalimantan Selatan tengah memulas gunung. Atas: Vicky Livardo, dari SDN 12 Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Dalam kompetisi tingkat wilayah, karangannya dipuji Dewan Juri sebagai, “yang paling sempurna.” Di tingkat nasional, Vicky meraih juara 4. Kiri: Nelwati dan Eva Yuniati, tim 5S dari SDN 2 Payakumbuh Balai Nan Duo, Sumatera Barat mendengarkan pertanyaan dari Pembawa Acara Kompetisi 5S.
8
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:01 AM Page 9
HARI 2: Puncak Acara JAPFA4Kids Awards 2011
Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi SH, memberikan trophy kepada M. Irsyad Sirojul Khoir, putera daerah Purwakarta yang menyabet juara 1 lomba mengarang JAPFA4Kids Awards 2011 tingkat nasional.
Atas: Salah satu atraksi seni dalam Puncak Acara JAPFA4Kids Awards 2011 yang digabungkan dengan Gebyar Budaya Kampanye Gizi di Purwakarta, 27 September 2011. Kanan: Berfoto di Taman Mini Indonesia Indah.
HARI 3: Pabrik JAPFA dan Dunia Fantasi, Ancol
HARI 4: Monas dan perpisahan
Menyaksikan proses penuangan jagung dari truk. Jagung adalah bahan utama pakan ternak yang diproduksi pabrik JAPFA di Cikupa, Tangerang.
Kanan: Meneropong Jakarta dari puncak Monas. Kanan Bawah: Keempat pemenang JAPFA4Kids Awards 2011 berfoto bersama Syamsir Siregar, Presiden Komisaris JAPFA, usai penyerahan sertifikat. Kiri Bawah: Menorehkan pesan dan tanda-tangan sebelum pulang. Semoga JAPFA Tetap Jaya.
9
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:01 AM Page 10
profil dewan juri
M
eski jumlahnya masih sama yaitu empat orang, ada yang berbeda dari keanggotaan Dewan Juri JAPFA4Kids Awards 2011 kali ini. Dua di antaranya, Amir Kiah dan Saiful Hadjar, adalah anggota Dewan Juri JAPFA4Kids Awards 2010, sementara dua lainnya, S. Jai dan Amang Mawardi, baru bergabung menggantikan dua anggota dewan juri tahun lalu, yaitu Rusdi Zaki dan Syaiful Arif yang berhalangan tahun ini. Sebelum bergabung sebagai De wan Juri JAPFA4Kids Awards, sebagai sesama seniman, ke empatnya pernah saling bekerjasama. Amir Kiah dan Amang Mawardi adalah anggota De wan Kesenian Surabaya (DKS) periode 2009-2014. Sementara Saiful Hadjar adalah mantan pengurus DKS periode 1992-1997. Amir Kiah dan Saiful Hadjar juga adalah pekerja seni dari grup teater Bengkel Muda Surabaya. Ini adalah grup teater yang berdiri sejak 1970an dan masih tetap aktif sampai sekarang. Bersama dengan S. Jai, mereka bertiga tergabung dalam suatu gerakan kebudayaan bernama Kelompok Seni Rupa Bermain di Surabaya. Berikut profil masing-masing: AMIR KIAH Amir Kiah lahir di Kupang tapi besar di Surabaya. Ia bergabung dengan teater Bengkel Muda Surabaya selepas SMA pada 1970an. Meski di belakang layar, peran Amir penting. Ia, misalnya, be-
10
berapa kali menjadi sutradara. Lain kali ia menjadi penata panggung dan mempersiapkan pelengkap pementasan seperti membuat topeng. Sebagai seniman, Amir juga kerap memamerkan hasil karyanya di berbagai kota besar di Indonesia. Beberapa kali Amir berpartisipasi di Jogja Biennale, salah satu even seni rupa bergengsi di Indonesia. Pada 2008, Amir memperoleh penghargaan Seniman Jawa Timur untuk pengabdian di bidang teater dari Gubernur Jawa Timur, Setia Purwaka. Di bidang jurnalistik, Amir pernah bekerja di Surabaya Post sebagai Redaktur Budaya dan tenaga grafis. Kesibukan Amir yang lain adalah mendesain sampul buku milik temantemannya. Amir mengaku senang bisa terlibat dua kali dalam JAPFA4Kids Awards. “JAPFA melakukan hal yang positif dengan memberikan wadah bagi anakanak untuk mengembangkan potensi masing-masing,” ujarnya. Amir percaya kalau anak-anak dibiarkan mengembangkan potensinya itu maka keunikan itu juga akan makin berkembang. Amir kini tinggal di Surabaya, bersama isterinya, Sri Ratminingsih seorang pesulam payet. Keduanya te ngah menantikan kelahiran anak pertama mereka. SAIFUL HADJAR Saiful tak tidur selama tiga hari sejak Jumat. Bukan sedang mengerjakan satu proyek seni rupa, melainkan tugas jaga di rumah sakit di Sidoarjo. Ibunya (82 tahun) terbaring sakit selama berminggu-minggu di sana. Padahal Senin pagi ia harus berangkat Jakarta memenuhi undangan JAPFA4Kids
Awards 2011. Saiful seharusnya naik penerbangan pukul 6. Pu kul 4 dinihari ia sudah siap, mandi, dan duduk sebentar sembari menyanding tas. Ternyata waktu tak mau kompromi. Seperempat jam waktu lekas berlalu. Saiful ketiduran. Begitu terbangun ia segera berangkat ke bandara Juanda, Surabaya. Sampai di sana pukul 05.30. Boarding sudah ditutup. Ketiga temannya sesama anggota Dewan Juri masih menunggu di bandara. Mereka kemudian naik penerbangan berikutnya. Kisah menggelikan itu lekas menyebar di sela kegiatan JAPFA4Kids Awards 2011 yang padat. Saiful lahir di Kaliasin, Surabaya pada 1959. Awalnya ia dikenal sebagai pengamat seni lukis. Namun perjalanan waktu memperkenalkan dirinya sebagai seniman serba bisa. Selain memamerkan karya instalasi dan lukisan, Syaiful dikenal sebagai seorang penyair. Syaiful juga aktif sebagai pembicara dalam berbagai forum seni rupa di kota-kota besar di Indonesia. Saiful adalah seniman yang menaruh kepedulian. Pada 1994 bersama dengan kawan-kawan seniman lainnya, ia mendirikan gerakan kebudayaan Kelompok Seni Rupa Bermain (KSRB) di kecamatan Kalitidu, kabupaten Bojonegoro. Ini adalah gerakan alternatif yang memberikan kesadaran bahwa seni bisa digunakan untuk menyampaikan pendapat terhadap kepincangan sosial. Selain berkegiatan di KSRB, Saiful mengajar
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:01 AM Page 11
seni rupa di SMP Negeri IV, Surabaya. Pada 2009, Syaiful menerima penghargaan sebagai seniman yang berdedikasi dan berprestasi dari Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Menurut Saiful, JAPFA4Kids Awards adalah, “Salah satu pendidikan luar sekolah yang berguna untuk membangun karakter mandiri anak. Dalam kegiatan seperti ini anak-anak dapat belajar membangun subyektivitas. Di sini pula mereka belajar berpendapat sesuai imajinasi masing-masing.” Saiful mencontohkan karya Bagus Danu Dewantara, juara pertama lomba menggambar JAPFA4Kids Awards 2011 tingkat nasional. Dalam kompetisi tingkat wilayah yang dimenanginya, Bagus menggambar seekor ayam. Citra ayam yang tergambar adalah wujud keberhasilan subyektivitas Bagus. Buku kumpulan puisi Saiful yang terbaru Lelah Membaca Indonesia diterbitkan oleh KSRB pada November 2010. Dalam buku ini Amir Kiah membantu desain sampul dan tata letak. S. JAI Jai adalah seorang novelis dan cerpenis. Apa kepanjangan “S”? Ia enggan menjawab. Sejak 2005 hingga kini, Jai telah meluncurkan tiga novel yaitu Tanah Api terbitan LKiS, Yogyakarta; “Gurah” yang dimuat di Surabaya Post sebagai cerita bersambung, dan yang terbaru adalah Tanha terbitan Jogja Mediatama. Cerpen-cerpennya tersebar di
berbagai media. Pada 2010, Jai memenangi sayembara Cerita Panji yang diadakan Dewan Kesenian Jawa Timur. Di tahun yang sama pula salah satu cerpennya “Rumah” terpilih sebagai salah satu sepuluh cerpen terbaik dalam Festival Seni Surabaya. Pria kelahiran Kediri pada Februari 1973 ini memperdalam sastra di Universitas Airlangga, Surabaya. Selain melahirkan cerita, Jai juga aktif menulis esai di berbagai media. Kini Jai aktif di Center for Religious and Community Studies (CeRCS), Surabaya; sebuah organisasi nir laba yang bergerak di bidang pendidikan dan pengembangan masyarakat. Selain itu, Jai juga seorang Program Advisor pada Women and Youth Development Institute of Indonesia (WYDII), Surabaya. Jai mengaku senang terlibat dalam kegiatan JAPFA4Kids Awards 2011 kali ini. Ia menitipkan pesan agar JAPFA4Kids terus mengelola semangat bermain pada diri anak-anak dalam setiap kompetisi yang diadakan. Karena melalui permainan anak-anak belajar dan mengembangkan potensi dirinya. “Kita sebenarnya tidak sedang memberi pelajaran pada anak-anak, melainkan justru sebaliknya kitalah yang tengah belajar banyak pada anak-anak: pada dunia bermain anak. Saya hanya ingin mengatakan bahwa sampai detik ini tidak ada kebudayaan paling tinggi kecuali bermain dan tak ada peradaban paling agung selain menjamin hak-hak asasi anak utama nya pendidikan serta kesehatan fisik dan mentalnya. Dan PT Japfa Comfeed sedang melakukan itu, ” tutur Jai. Jai tinggal di Lamongan, sekitar 60km sebelah barat kota Surabaya, bersama isterinya, Mamik Sugiarti dan
ketiga anaknya. AMAnG MAWARDI Amang adalah wartawan kawakan di Surabaya. Ia pernah jadi koresponden harian Pos Kota dan Mingguan Surya era 1970-an hingga 1987. Sesudahnya ia menjadi penulis lepas di berbagai media dan aktif di bidang kesenian. Amang menulis banyak buku, ada kumpulan esai, laporan investigasi tentang kota Surabaya, aneka anekdot, dan biografi. Yang terakhir ini adalah biografi budayawan Surabaya yaitu Kadaruslan atau yang dikenal sebagai Cak Kadar. Keterlibatan Amang di JAPFA4Kids Awards ini adalah yang pertama kalinya. Ia mengaku kegiatan ini membuka matanya. “Saya seperti menemukan banyak permata. Mirip seperti di film Denias; tentang anak Papua yang bersemangat sekolah agar gunung takut padanya. Dan sekarang saya melihatnya sendiri. Saya kagum dengan anak-anak daerah yang dengan keterbatasan sarana mampu berkarya dan bersaing,” ujarnya. Amang cerita, ia terharu saat mendengar bahwa Rosita Asih dari SDN Ngingit I, Malang, menulis karangannya di halaman sekolah karena gedung sekolahnya nyaris roboh. Karangannya itu mengantarnya menjadi Juara 1 JAPFA4Kids Awards tingkat wilayah. Amang tinggal di Surabaya. Secara berkala, ia juga mengelola majalah internal sebuah bank di Surabaya. l
11
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:01 AM Page 12
kegiatan charity
Love in R R. Artsanti Alif
juga bisa membantu mereka yang memerlukan bantuan jika kita mempunyai kemauan dan mau berbuat untuk membantu mereka,” tutur Harris.
B
erbuat baik tak hanya membuat banyak pihak senang, namun lebih dari itu, membuat hati bahagia. Karena kita dapat berbuat se suatu yang diperlukan oleh orang lain. Pikiran semacam itu agaknya tertanam di kepala Harris Gozali, anak muda berusia 20 tahun, yang merasa dirinya beruntung dapat ikut berbuat baik. Semuanya berawal ketika ia ikut pelatihan anak-anak muda di Amerika Serikat tentang upaya mengumpulkan dana bagi orang-orang tak mampu. “Ternyata upaya charity semacam itu dapat dilakukan secara kreatif, ter utama bila ingin menyasar anak-anak muda,” kata Harris di acara Love in Revolt, suatu Social Playground, di Scape Centre, Singapura, awal Agustus lalu. Menurutnya masih banyak anakanak muda yang memiliki kepekaan dan kreativitas untuk membantu anakanak yang kurang beruntung dan memerlukan bantuan dan dukungan. Karena itu ia juga ingin memulainya bersama sejumlah teman yang mempunyai pemikiran serupa. “Bahwa kita
12
Social Playground Harris kemudian mengajak teman-temannya di Singapura untuk merancang suatu social playground, sebuah lingkungan bermain interaktif yang bisa membuat pengunjung memahami permasalahan sosial anak-anak miskin di sejumlah negara ASEAN (Indonesia, Kamboja, Filipina dan Singapura). “Melalui social playground dan kegiatan interaktif ini diharapkan pengunjung dapat lebih terlibat dan memahami permasalahan yang dihadapi anak-anak di negara itu dan bagaimana kita dapat membantu mereka,” jelas Harris. Dibantu oleh teman-temannya dari La Salle Arts College, lapangan terbuka di Scape Centre dirancang menjadi sebuah ruang pamer interaktif. Sejumlah anak-anak muda yang menjadi volunteer menjelaskan kepada pengunjung secara lebih mendalam tentang permasalahan yang ditampil kan secara kreatif tersebut. Untuk memperlihatkan bahwa air kotor menjadi pembunuh anak-anak nomor satu di Kamboja, sejumlah tampilan grafis dirancang untuk men-
jelaskannya. Tak berhenti sampai di sana, pengunjung juga dapat merasakan bagaimana beratnya upaya untuk memperoleh air bersih, karena mereka harus berjalan memikul air tersebut dalam jarak yang jauh. Di sini pengunjung boleh mencoba mengangkat jerigen air 20 liter dan merasakan sendiri bagaimana beratnya penderitaan anak-anak tersebut. Di sudut Filipina dijelaskan bagaimana dengan memberikan donasi sebesar Sing $10 uang itu dapat dikembangkan untuk membantu mengikis kemiskinan di Filipina. Penjelasan ini ditata secara kreatif sesuai dengan gaya bertutur anakanak muda yang ingin disasar. Sedang untuk mengatasi permasalahan anak-anak Indonesia, pameran pengumpulan dana ini dilakukan di dua sudut berbeda. Di sudut yang pertama pengunjung dapat memberikan donasi dengan memasukkan sebuah pinsil yang melambangkan sumbangan yang mereka berikan bagi anakanak Indonesia agar dapat tetap bersekolah. Pinsil lainnya mereka bawa pulang sebagai kenangan betapa mereka telah ikut membantu anak lain tetap bersekolah. Membantu sesungguhnya tak perlu dilakukan dengan donasi yang besar. Di sini jelas bahwa sesungguhnya ada banyak cara untuk membantu anak-anak yang tidak beruntung jika ada kemauan. Di sudut yang lain bantuan yang diberikan bahkan dapat dilipatganda-
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:01 AM Page 13
n Revolt kan karena akan dimanfaatkan untuk pengembangan kegiatan produktif. Bekerjasama dengan sebuah LSM di Yogyakarta seseorang dapat menyumbang uang untuk dibelikan seekor kambing betina. Kambing ini akan dipelihara dan menjadi bekal seorang anak menempuh pendidikannya. Dengan berkembangnya kambing betina ini lewat anak-anaknya, maka diharapkan anak-anak yang memerlukan dapat memperoleh dana berkesinambungan untuk kebutuhan sekolahnya. Karena itu dengan jenaka sudut ini diberi label: “In Goat We Trust.” Tak lupa dengan permasalahan di kota mereka sendiri, ternyata Singapura masih tetap memiliki orangorang yang tak beruntung. Bagi mereka dibuatkan sudut di mana dijelaskan dengan menyumbang Sing$ 1 hal itu telah cukup untuk menyiapkan makanan cuma-cuma bagi mereka yang memerlukannya.
Semuanya penawaran menyumbang ini ditampilkan dengan grafis yang menawan, khas anak-anak muda yang menjadi khalayak sasaran kegiatan ini. Malam harinya panggung diramaikan dengan kegiatan musik, menampilkan sejumlah pemusik relawan untuk menghibur pengunjung. Sehingga acara menjadi lebih meriah dan menarik bagi khalayak muda. Dengan cara-cara semacam itu anak-anak muda ini belajar berorganisasi, berkomunikasi, dan sekaligus memperoleh pemahaman dan kepekaan terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat kurang beruntung, terutama anak-anak miskin. Melaksanakan kegiatan semacam ini juga membutuhkan kemampuan organisasi, menciptakan networking
R. Artsanti Alif bersama Boyke Gozali (kiri) dan Harris Gozali (tengah) di Scape Center.
bahkan melakukan kerjasama dengan organisasi yang telah mapan. Terlebih kegiatan fundraising di Singapura tak bisa dilakukan begitu saja tanpa ada izin dari pemerintah. “Kami bekerjasama dengan Lions Club, yang memang memiliki registrasi di Singapura,” jelas Harris. Dengan demikian dana yang terkumpul dapat dicatat dan diaudit dengan baik. Minggu itu, hari terakhir dari tiga hari kegiatan, malam sudah semakin larut, namun anak-anak muda di pelataran Scape Centre itu masih terlihat gembira. Mereka merasa bahagia telah ikut berbuat untuk membantu teman-temannya yang kurang beruntung agar dapat hidup lebih baik. l
13
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:01 AM Page 14
para pemenang Pemenang lomba mengarang
M. Irsyad Sirojul Khoir
Kelas V SDN Sukamanah, Bojong, Purwakarta
I
rsyad tak menyangka menjadi juara pertama lomba mengarang JAPFA4Kids Awards 2011 tingkat nasional. Sakit kepalanya hilang seketika. Sebelumnya, dalam perjalanan dari Jakarta menuju Purwakarta ia mabuk. Pusing, mual, dan muntah. Rasa senang dan bangga membuatnya segar kembali. Sulung dari dua bersaudara ini memang layak jadi pemenang. Catatan Dewan Juri menyatakan Irsyad punya ke-
Halaman yang Asri Ketika liburan aku berlibur ke daerah yang asri. Tempat itu sangat indah dan udaranya segar sekali. Aku tertarik akan halaman itu maka ketika aku pulang aku menanam macam-macam tanaman seperti tanaman hias, tanaman sayur, tanam an obat dan tanaman buah. Semuanya aku tanam dalam pot, lalu aku membuat kolam kecil yang diisi ikan kecil. Semua itu ada di halaman belakang rumahku dan halaman belakangku terlihat indah. Lalu kira-kira satu bulan tanaman itu menjadi makin indah saja. Apalagi tanam an kesayanganku yaitu bunga mawar dan pohon strawberry. Setiap hari aku siram ta namanku akan tetapi kolam ikan ketika airnya habis semuanya dimakan kucing. Aku sangat kesal dan sedih tapi aku masih mempunyai tanamantanaman yang aku sukai. Ketika itu aku diajak pergi oleh ibu entah kemana lalu aku diajak ayah ke Curug. Di sana suasana sangat indah sekali, ternyata wilayah Indonesia itu banyak yang indah dan asri. Tidak hanya di satu wilayah melainkan di banyak wilayah. Akan tetapi keindahan itu sering dirusak oleh manusia, meskipun kebanyakan juga banyak yang memelihara lingkungan hingga menjadi asri, segar, indah dan udara menjadi segar. Saya sarankan untuk kita sebagai manusia yang mempunyai akal pikiran untuk menjaga lingkungan dan merawatnya dengan baik agar kita terhindar dari bencana alam yang akan membahayakan diri kita dan orang lain tentunya. Seperti di pekarangan atau halaman rumahku dan dengan demikian kita akan menikmatinya seperti jika kita merawat atau menjaga lingkungan. Mungkin dengan begitu kita akan terhindar dari bencana alam. Ini akan dapat menguntungkan kita dan membuat banyak halaman asri di negara kita tercinta ini, sehingga menjadi tempat yang nikmat baik untuk ditatap maupun untuk dirasakan. Seperti halnya saya berkunjung ke halaman yang asri hatiku sangat senang, suasana yang panas akan terasa segar bila lingkungan itu terjaga juga bersih indah asri dan segar. Mungkin hanya itu saja yang hanya dapat saya ceritakan tentang lingkungan asri. Demikianlah yang dapat saya sampaikan mohon maaf apabila ada tulisan yang salah dan terima kasih. Sekian.
14
mampuan dan bakat bercerita yang sangat baik. Beberapa tahun terakhir, Iir, nama panggilan Irsyad, telah memenangi beragam perlombaan seperti juara I lomba pidato se-kecamatan Bojong, juara I lomba mendongeng se-kabupaten Purwakarta dan provinsi Jawa Barat, juara III Pildacil (Pemilihan Da’I Cilik) se-kecamatan Bojong dan juara harapan II Pildacil se-kabupaten Purwakarta. Prestasi akademisnya pun selalu bagus. Jika besar nanti Iir ingin jadi guru agama; seperti kedua orang tuanya, Rizal C. Mulyana dan Lia Yulianti yang bekerja sebagai guru di Purwakarta. Irsyad lahir di Purwakarta, 21 Januari 2001. Rizal cerita, Irsyad tumbuh menjadi anak yang aktif dan dewasa. Jika diberi pengarahan ia cepat tanggap dan segera tahu apa yang harus dilakukan. Iir juga hobi menggambar dan naik sepeda. Di sekolah ia menyukai mata pelajaran PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) karena, “Pelajaran itu mengajak kita untuk menjaga alam. Kalau alam terjaga kan udara jadi bersih dan segar, “ terangnya sambil tersenyum ramah. Di rumah, Iir menetapkan larangan merokok. “Ada ruang khusus buat ayah jika ingin merokok, yaitu di lantai atas,” ujarnya. Sang ayah tak enak hati. Rizal mengaku, “Alhamdullilah... sekarang saya sudah berhenti merokok gara-gara dia.” Iir anak pemurah. Uang hadiah yang diperoleh sebagian ia bagi kedua saudaranya. Sisanya ditabung untuk biaya sekolah. Selain hadiah dari JAPFA, Irsyad mendapat tambahan Rp 2,5 juta dari Bupati Purwakarta, H.Dedi Mulyadi SH. Sebelum pulang kembali ke Purwakarta, Irsyad mengucapkan terima kasih pada JAPFA. Sebagai kenang-kenangan, ia mengubah lirik lagu “Satu-satu Aku Sayang Ibu” menjadi: Satu-satu, JAPFA terus maju/Duadua, Sukamanah juga/Tiga-tiga, kita kerjasama/Satu, dua, tiga, kita tetap jaya. l
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:01 AM Page 15
Pemenang JAPFA4Kids Awards 2011 Tingkat Nasional LOMBA MENGARANG Juara 1 M. Irsyad Sirojul Khoir SDN Sukamanah, Purwakarta, Jawa Barat
Judul Karangan: "Halaman yang Asri" Juara2 Imelda SDN Baliana, Parimo, Sulawesi Tengah Judul Karangan: "Memetik Rica" Juara 3 Rosita Asih SDN Ngingit 1, Malang, Jawa Timur Judul Karang an: "Kebunku yang Indah" Juara 4 Viky Livardo SDN 12 Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat
Judul Karangan: "Lingkungan yang Sehat"
LOMBA MENGGAMBAR Juara 1 Bagus Pribadi Dewantara SDN I Jimbung, Klaten, Jawa Tengah Juara 2 Rivaldo Putra SDN 12 Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat Juara 3 Adelia Fitriani SDN Aranio 2, Banjar, Kalimantan Selatan Juara 4 Chikal Marlina Putri SDN Cicadas 5, Bogor, Jawa Barat bersambung ke hlm. 17
Pemenang Mading
SDN I Jimbung, Kalikotes, Klaten
T
im Majalah Dinding (Mading) SDN I Jimbung, Kalikotes, Klaten ini sangat percaya diri saat mengikuti kompetisi Mading JAPFA4Kids Awards 2011. Mereka terdiri dari Andriani Tya nur Sholihah (kelas IV), Hafsah Irlin Zuchria (kelas V), Aksairi Hana Malis (kelas V), Pantes Wibowo (kelas V), dan nanda Budi Kusuma (kelas V). “Saya sering membayangkan menjadi juara,” kata Andriani yang mengaku senang karena sekarang benar-benar juara. Catatan Dewan Juri menyatakan tim Mading SDN I Jimbung mampu menunjukkan dinamika yang berbeda dibanding dengan peserta lainnya. Ini terlihat dari ditam pilkannya anyaman warna-warni dari kertas berukuran 10x20 cm. “Tampaknya sepele, namun di situlah mono tonitas yang seragam didobrak oleh tim Mading dari SDN I Jimbung ini, “ tulis Dewan Juri. Siti Nuriyah A. MA, guru pendamping mereka bilang, SDN I Jimbung sudah punya Mading sendiri. Anak-anak sudah terbiasa mengisi dan mengerjakan Mading. Ini mempermudah saat mereka mengikuti lomba.
Salah seorang anggota tim, Hafsah, cerita proses pengerjaan Mading untuk mengikuti kompetisi JAPFA4Kids Awards 2011 ini berlangsung selama dua hari. Bahanbahannya diambil dari perpustakaan, bahan pelajaran, dan sumber lainnya. Ia dan anggota lainnya merasa senang terlibat dalam kompetisi kali ini. “Mengerjakan Mading mengasah kreativitas dan menambah pengetahuan kami,” katanya lagi. Untuk apa hadiah yang diperoleh? Mereka serempak menjawab, “Untuk membeli buku-buku dan perlengkapan sekolah, sisanya ditabung.” l
15
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:01 AM Page 16
Pemenang sekolah
SDN Inti Pangi, Parigi Utara, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah
Wilayah III
A
bdulkadir belum satu tahun menjabat Kepala Sekojika muatan lokal yang dipilih Abdulkadir sebagai mata lah SDn Inti Pangi saat sekolahnya mengikuti Kam- pelajaran tambahan di sekolahnya adalah berkebun. Untuk panye Gizi JAPFA4Kids pada Oktober 2010 lalu. menjaga agar tradisi bertani tak putus antar generasi. Dalam kegiatan itu Abdulkadir mengikuti program pelatihDi sekolah, Abdulkadir mengajak murid-murid menaan 5S. Ia tak menyangka sekolah yang dipimpinnya itu men- nam ubi, pisang, serta tanaman hias. Mereka diajarkan jadi juara pertama tingkat nasional JAPFA4Kids membuat pupuk kompos sendiri. Guru lain Awards 2011. Tim SDN Inti Pangi yang terdiri yang punya ternak kambing di rumahnya “5S Memdari Abdulkadir dan Ilham ternyata mampu membawa kotoran kambing secara berkala permudah mengumpulkan nilai terbanyak di Jakarta. ke sekolah. Saat panen, ubi dan pisang diKerja Kami” masak guru-guru dan dimakan bersama “Persaingan sangat ketat. Kami unggul di yel-yel, tapi kalah nilai saat presentasi. Berunmurid-murid. “Istilahnya mareng, makan tung kami menang saat babak rebutan,” tutur Abdulkadir. bareng atau makan bersama,” kata Ilham. SDN Inti Pangi adalah salah satu dari dua sekolah dasar Menurut Abdulkadir, pelatihan 5S mempermudah kerja di desa Pangi, kecamatan Parigi Utara, kabupaten Parigi bersama. “Selama ini kami merasa sudah bekerja maksimal, Moutong, provinsi Sulawesi Tengah. Desa Pangi adalah desa tapi hasilnya belum memuaskan,” kenangnya. Hingga satu terkecil dibanding lima desa lainnya di wilayah Parigi Utara. hari, tim JAPFA datang ke sekolahnya dan mengambil foto. Luasnya hanya 8,50 km persegi dan berpenduduk sekitar Tim JAPFA bilang ruang perpustakaan perlu dibenahi. 1.500 jiwa. Kebanyakan bekerja sebagai petani. Tak heran Menggunakan metoda 5S, Abdulkadir dan guru-guru
Pemenang lomba menggambar
Bagus Pribadi Danu Dewantara
Kelas I, SDN Jimbung, Kalikotes, Klaten
“B
agus anaknya bandel, kalau disuruh belajar menulis maunya menggambar terus,” kata Purwanto, ayah Bagus. Tapi ‘kebandelan’ itu ternyata mengantarkan Bagus menjadi juara pertama lomba menggambar JAPFA4Kids Awards 2011 tingkat nasional. Saat ditanya tentang perasaannya usai memenangi lomba, Bagus tak banyak bicara. Ia hanya menjawab pendek, “Senang.” Sambil membelai kepala anaknya, Purwanto cerita, saat akan berangkat ke Jakarta, Bagus pilek, badannya meriang. Obat dari dokter ditambah kegembiraan yang luar biasa karena diundang ke Jakarta lekas memulihkan kondisi tubuhnya. Bagus pun nampak menikmati seluruh kegiatan JAPFA4Kids Awards 2011.
16
Bagus senang menggambar binatang, terutama kerbau dan ayam. Ini dua binatang yang tiap hari ia lihat di sekitar rumah. Dalam kompetisi JAPFA4Kids Awards 2011 tingkat wilayah, Bagus menggambar dirinya sendiri bersama seekor
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:01 AM Page 17
Ilham (kiri) dan Abdulkadir (kanan)
Lanjutan dari hlm. 15
Pemenang JAPFA4Kids Awards 2011 Tingkat Nasional bergotong-royong. Kini ruang itu rapi, bahkan bertambah luas. Anak-anak nyaman membaca di sana. 5S juga diterapkan dalam kegiatan sehari-hari. Sebelum pelajaran dimulai, di pagi hari dan usai istirahat, anak-anak wajib cuci tangan. Anak-anak juga dibiasakan membuang sampah di tempatnya. Untuk menghemat dan mengajarkan tentang daur ulang limbah, murid-murid membuat tempat sampah dari ban bekas. Abdulkadir dan Ilham mengaku bangga dengan hasil kerja bersama ini. Mereka berharap bisa menularkan 5S ke sekolahsekolah lain di sekitar SDN Inti Pangi. Hadiah uang senilai Rp 5 juta akan digunakan untuk membenahi ruang-ruang sekolah. l
LOMBA MAJALAH DINDING Juara 1 SDn I Jimbung Klaten, Jawa Tengah Juara 2 SDn Linggarjati Kuningan, Jawa Barat Juara 3 SDn I Jatibaru Tanjungbintang, Lampung Selatan Juara 4 SDn Inpres Sidera Sigi, Sulawesi Tengah
LOMBA SS Juara 1 SDn Inti Pangi Parigi Moutong, Sulawesi Tengah
ayam peliharaannya. Rumah Bagus di dusun Sorobujan, desa Jimbung, kecamatan Kalikotes, kabupaten Klaten. Di sana ia tinggal bersama kedua orang tuanya, Purwanto dan Tugini. Bagus anak tunggal. Ia lahir pada 22 Mei 2001. Sekolahnya dekat dengan rumah. Hanya lima menit bersepeda. Setiap hari Bagus berangkat dan pulang sekolah sendiri. Purwanto bekerja sebagai petani. Ia menanam padi dan jagung di kebunnya. Sedangkan Tugini, ibu Bagus, buka warung kelontong di rumah. “Awalnya Bagus minta saya menggambar binatang-binatang, sejak itu ia mulai berlatih sendiri,” kenang Purwanto. Sejak itu, Tugini terpaksa merelakan stok spidol di warung diambil Bagus untuk menggambar. Dinding rumah jadi penuh coretan Bagus. Tapi itu kini tak mengapa. Karya Bagus diakui Dewan Juri sebagai yang terbaik. Selain mendapat piala, Bagus juga berhak atas sejumlah uang. Purwanto bilang bilang, Bagus minta dibelikan sepeda baru. Sisanya akan dibelanjakan per alatan menggambar dan ditabung untuk keperluan sekolah. l
Juara 2 SDn 02 Balai nan Duo Payakumbuh, Sumatera Barat Juara 3 SDn Sukamanah Purwakarta, Jawa Barat Juara 4 SDn I Jimbung Klaten, Jawa Tengah
Hadiah Student Competitions Juara 1 Trophy dan uang tunai Rp 3,5 juta Juara 2 Trophy dan uang tunai Rp 2 juta Juara 3 Trophy dan uang tunai Rp 1,5 juta Juara 4 Trophy dan uang tunai Rp 1 juta
Hadiah School Competitions Juara 1 Trophy dan uang tunai Rp 5 juta Juara 2 Trophy dan uang tunai Rp 4 juta Juara 3 Trophy dan uang tunai Rp 3 juta Juara 4 Trophy dan uang tunai Rp 2 juta
17
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:01 AM Page 18
catatan dewan juri
Kutipan Catatan Dewan Juri Tulisan ini adalah bagian dari Catatan Pertanggungjawaban Dewan Juri dari kegiatan JAPFA4Kids Awards 2011 Student Competitions di tingkat wilayah. Berikut kutipannya: LoMBA MenGARAnG Berbeda dari sebelumnya yang hanya meliputi lomba mengarang dan mewarnai, JAPFA4Kids Awards 2011 Students Competitions kali ini meliputi tiga kategori lomba, yakni mengarang, menggambar, dan majalah dinding. Juga, bilamana pada tahun lalu kecenderungan mengarang mengarah pada bentuk fiksi, kali ini bentuk karangan dibebaskan, dengan konsekuensi bisa berbentuk prosa fiksi maupun non fiksi, atau bahkan mungkin juga puisi. Perbedaan tersebut menyebabkan dewan juri memerlukan persepsi yang lebih utuh dibanding tahun sebelumnya. Tema yang diangkat tahun ini di bidang mengarang adalah “cita-cita”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “cita-cita” diterjemahkan sebagai keinginan yang selalu ada dalam pikiran, membayangkan sesuatu, atau menjadikan sebagai tujuan akhir. Oleh karena itu perlu kiranya memberi ruang yang lebih bebas bagi peserta untuk memungkinkan merambah bentuk tulisan yang lebih beragam, seperti cerita pendek, puisi, opini, esai, maupun catatan perjalanan. Oleh karena itu, kriteria lomba me ngarang ini pun berdasar pada ke mungkinan ruang-ruang yang dirambah bentuk karangan di atas dan bukan pada salah satu bentuk tulisan karangan belaka. Kriteria tersebut ter-
18
diri dari aspek medium bahasa (kemampuan berbahasa), aspek kognitif (keteguhan dan keyakinan persepsi kognitif ), aspek artikulatif (orisinalitas daya imaji, intuisi, dan interpretasi), dan daya tarik pada pesan/kesan. Segala ragam bentuk tulisan yang baik akan ditentukan oleh sejauh mana kualitas dari beragam kriteria tersebut di atas, melampaui bentuk karangannya itu sendiri.
Karya M. Irsyad SKH pada akhirnya terpilih karena memperlihatkan kuatnya aspek kognitif, persepsi atas keyakinan, dan keteguhan pendapat. Kenyataannya, hal ini dibenarkan oleh pelbagai bentuk karangan dari para peserta yang terdiri dari siswasiswi 57 sekolah dasar di Wilayah I (Malang, Klaten), Wilayah II (Kuningan, Ciamis, Bogor, Purwakarta), Wilayah III (Banjar, Tanah Laut, Parigi Moutong, Sigi), dan Wilayah IV (Padang Pariaman, Payakumbuh, Kota Padang, Lampung Selatan). Pada masing-masing juara pertama di seluruh wilayah, dewan juri mengkategorikan sebagai karangan
yang mendekati sempurna dengan kekuatan aspek-aspek dasarnya pada masing-masing pilihan bentuk karangan. Semisal karangan berjudul “CitaCita” karya Viky Livardo, juara pertama Wilayah IV Kelas 4B SDN 12 Batang Anai, Padang Pariaman. Kiranya ini karangan yang paling sempurna dari pilihan bentuknya yang bagai cerita pendek, gabungan catatan perjalanan dan esai naratif. Kejutan-kejutan bahasanya yang kuat, tangkas, dan cerdas membuktikan karangan ini kuat pada pelbagai aspek kriteria lomba, baik imajinasi, persepsi, intuisi. Improvisasi pun menambah daya tarik pesannya. Karya berjudul “Cita-citaku Menjadi Guru Agama” oleh M. Irsyad SKH dari Kelas V SDN Sukamanah, Purwakarta yang pada akhirnya terpilih juara pertama di Wilayah II, memperlihatkan kuatnya aspek kognitif, persepsi atas keyakinan, dan keteguhan pendapat. Dukungan pengetahuan serta penguasaan bahasa Indonesia yang lancar, mendorongnya memiliki gaya bercerita dan daya artikulatif yang bagus. Kekhasan lain juga mengantar karya Rosita Asih, siswa Kelas 4 SDN Ngingit 1 Tumpang, Malang, yang berjudul “Cita-citaku”, menjadi juara pertama di Wilayah I. Bahasanya sederhana, ringkas, tidak berpanjang-panjang. Mirip tulisan jurnalistik yang hemat, lugas, jelas. Namun justru dengan kesederhanaan itu, ia sanggup melengkapi dengan sungguh-sungguh pelbagai aspek kriteria karangan yang bagus. Hanya penulis yang paham
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:01 AM Page 19
dunia yang dipikirkannya (tema) yang bisa menyampaikan dengan sederha na tapi komplet muatannya. Untuk Wilayah III, dewan juri melihat cukup banyak siswa yang berbakat mengarang. Dibuktikan banyaknya karya yang masuk nominasi. Namun setelah melampaui perdebatan argumentatif, terpilihlah Imelda, Fahira, dan Sintia Dewiokoputri sebagai para juara di Wilayah III ini. Tahapan penentuan juara pada wilayah ini adalah yang paling panjang bagi Dewan Juri. LoMBA MenGGAMBAR Catatan yang bisa kami sampaikan adalah kami mendapat kesan anakanak “cukup berkeringat” karena objek yang menjadi bidang garapannya, yakni “hewan ternak di sekitar kita”, cukup berat. Dampaknya adalah sebagian besar gambar siswa tidak selesai. Hal ini tentu disebabkan pada usia siswa kelas 1 hingga kelas 3, untuk memahami bentuk-bentuk dan menuangkannya ke dalam bidang gambar belumlah suntuk. Tampaknya inilah yang menyebabkan lomba-lomba di Indonesia jarang dan hampir pasti tidak ada yang mempopulerkan lomba menggambar untuk usia anak kelas 1 hingga kelas 3. Untuk usia tersebut yang populer dan sebaiknya memang lomba mewarna. Dalam lomba menggambar ini, kriteria dewan juri meliputi: Gagasan (kemampuan anak memvisualkan perasaan dan pikiran, menyentuh berbagai aspek kehidupan dari objek yang di gambar); Dialogis (karya yang membe rikan ruang interaksi pada penikmat, sehingga karya tersebut merangsang penikmat bercerita lebih jauh tentang kehidupan); dan Eksplorasi Bahan dan Teknik (kemampuan anak mendayagunakan bahan dan teknik, berkait erat
“Monotonitas yang seragam” didobrak oleh mading dari SDn I Jimbung me lalui sajian pra karya anyaman warna-warni se ukuran 10 x 20 cm. dengan objek yang diangkatnya). Walaupun semua kriteria itu bisa diterapkan pada karya anak-anak, namun hasilnya kurang maksimal. Namun, yang menggembirakan adalah seluruh karya yang masuk orisinil buah karya para siswa sendiri. LoMBA MAJALAH DInDInG Peserta lomba majalah dinding (mading) rata-rata menunjukkan minat dan semangat tinggi untuk berekspresi dan merealisasikan karya-karyanya dalam event ini. Mereka mengerahkan kemampuan berdasar rubrikasi: prestasi, ekstra kurikuler, kesehatan, curhat, dan kreativitas. Memang ada satu-dua peserta yang tidak menyajikan salah satu rubrik, namun kebanyakan melengkapinya dengan lima rubrik itu. Sementara dari aspek artistik, ada peserta yang mencoba mengetengah kan kombinasi seni instalasi pada bagian mading dengan menempelkan bentuk empat persegi semacam kotak sampah yang diberi tulisan organik dan anorganik, dimaksudkan sebagai tempat sampah kering dan basah. Na mun sayang, kurang diimbangi de ngan sisi artistik/lay-out yang baik. Di luar unsur rubrikasi yang terdiri dari 5 poin itu, ada peserta yang lebih menunjukkan dinamikanya, misal yang
ditampilkan peserta dari Wilayah I (Malang, Klaten). Di situ tampil poin kreativitas melalui sajian prakarya dengan tampilan anyaman warna-warni seukuran 10 x 20 cm. Tampaknya sepele, namun di situlah “monotonitas yang seragam” didobrak oleh mading dari SDN I Jimbung ini. Namun demikian, bukan berarti yang dari ketiga wilayah lain tidak menarik untuk diapresiasi. Apa yang dila kukan para siswa dari SDN Nuda Indah I Bati-bati, Wilayah III menunjukkan ori sinalitas dan kekayaan daya imajinasi. Wilayah IV (Sumatera) pun tak kalah hebatnya. Mereka menampilkan gambar-gambar warna-warni pemandangan indah khas anak-anak, seperti yang ditunjukkan SDN 1 Jati Baru, Lampung, dan SDN 2 Payakumbuh, Sumatera Barat. Bagaimana dengan peserta dari Wilayah II (Jawa Barat)? Dengan segala maaf, kami menyebut, wilayah ini agaknya harus belajar banyak dari saudara-saudaranya dari ketiga wilayah tersebut di atas. Dari segi orsinilitas mereka tampil habishabisan, sayang, rata-rata mereka kurang memberi penekanan pada aspek kreativitas dan artistik yang menjadi kriteria penilaian Dewan Juri. Alhasil, tiada gading yang tak retak. Apapun yang telah dilakukan para siswa peserta Lomba Mading Students Competition JAFPA4Kids Awards 2011 adalah upaya kerja keras yang patut diapresiasi dan ditingkatkan prestasinya di masa mendatang. Kepada para pemenang kami ucapkan selamat. Tetap semangat! l Surabaya, 15 Agustus 2011 S. Jai (Ketua/Anggota), Amang Mawardi (Anggota), Saiful Hadjar (Anggota), Amir Kiah (Anggota)
19
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:01 AM Page 20
program JAPfa4kids
Kampanye Gizi di Gunung K Hingga September 2011, pelaksa naan program JAPFA4Kids yang dimulai sejak Agustus 2008 lalu telah menjangkau 41 kabupaten/ kotamadya di 15 provinsi di tanah air dan melayani 177 sekolah dasar, serta melibatkan 35.829 murid serta 2.742 guru.
D
eretan angka-angka tersebut di atas bisa jadi akan terus bertambah seturut respons positif terhadap JAPFA4Kids Ini terlihat dari banyaknya perminta an untuk menyelenggarakan JAPFA4Kids dari unit-unit bisnis perusahaan yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia, mitra bisnis, serta pemangku kepentingan lainnya. JAPFA4Kids adalah kegiatan ke pedulian sosial dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) berupa kampanye gizi dengan sasaran murid-murid sekolah dasar, khususnya sekolah dasar negeri yang berlokasi di sekitar stakeholder JAPFA di seluruh wilayah di Indonesia. JAPFA4Kids merupakan wujud komitmen perusahaan untuk membuat perubahan agar bangsa Indonesia menuju ke arah yang lebih baik. JAPFA percaya anak-anak usia sekolah dasar adalah agen perubahan yang memegang peranan penting sebagai generasi penerus bangsa. Pendidikan berkualitas dan asupan gizi baik, terutama yang berasal dari pro-
20
duk hewani, adalah dua faktor penunjang yang utama. Di lapangan, JAPFA4Kids menempatkan kedua faktor penting itu sebagai materi utama yang diberikan untuk anak-anak melalui sekolah. Untuk memudahkan pengelolaan, pelaksanaan JAPFA4Kids dibagi menjadi empat wilayah. Wilayah I, yaitu Jawa bagian Timur; Wilayah II, yaitu Jawa bagian Barat; Wilayah III, yaitu Bali, Sulawesi, dan Kalimanatan; serta Wilayah IV, yang meliputi Sumatra. Pada Juni dan Juli 2011, kegiatan JAPFA4Kids diadakan di dua kabupa ten di Wilayah I yaitu di Gunung Kidul, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di daerah ini, kegiatan
Imam Suyuti, Kepala UPTD Kec. Bancar, dan Direktur JAPFA Ign Herry Wibowo bersama siswa-siswa peserta program Kampanye Gizi di Tuban.
JAPFA4Kids dikelola oleh anak perusahaan JAPFA yaitu PT Suri Tani Pemuka, Sidoarjo, yang bergerak dalam budidaya perairan. Dalam kegiatan di Jogja ini, selain kampanye gizi JAPFA4Kids juga di sosialisasikan kampanye makan ikan. Yang kedua di Tuban, provinsi Jawa Timur (Bekerjasama dengan kemitraan sapi pimpinan Joko Utomo, Kelompok Bumi Peternakan Wahyu Utama dan PT Santosa Agrindo, Anak perusahaan JAPFA untuk penggemukan dan pembibitan sapi. Untuk September 2011, JAPFA4Kids diadakan di Subang dan
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:01 AM Page 21
g Kidul, Tuban, Subang, dan Purwakarta Purwakarta (wilayah II). Gebyar Budaya dilaksanakan berbarengan dengan puncak acara JAPFA4Kids Award 2011 di Purwakarta. Kunjungan Kedua di Yogyakarta Kegiatan kampanye gizi JAPFA4Kids di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini adalah yang kedua kalinya. Tiga tahun lalu, pada 2008, kegiatan JAPFA4Kids diadakan di kecamatan Pleret, kabupaten Bantul. Tahun ini kegiatan JAPFA4Kids diadakan di kecamatan Playen, kabupaten Gunung Kidul. Kegiatan yang berlangsung pada 22-23 Juni itu melibatkan 1.067 murid dan 70 guru dari 10 SD; SDN Playen I, SDN Playen III, SDN Playen IV, SDN Playen V, SDN Playen VI, SDN Ngunut, SDN Ngawu, SDN Plembutan I, SDN Plembutan Asri, dan SDN Dengok I. Pada hari pertama, JAPFA4Kids memberikan pelatihan 5S (Seiri/pilah, Seiton/tata, Seiso/bersihkan, Seiketsu/ mantapkan), Shitsuke/biasakan) dibe rikan bagi para kepala sekolah, guru, dan staf sekolah lainnya. Juhuri Moko dompit, Head of Human Resources Management PT Suri Tani Pemuka, mengatakan pelatihan ini penting karena, ”Pemahaman akan tata kelola sekolah yang baik, kebersihan ling kungan sekolah akan menjadi lebih baik. Begitu pula dengan tingkat kesehatan para murid. Sehingga diharap-
kan kegiatan pendidikan dapat berjalan dengan baik dan berlangsung dengan lebih nyaman dan menyenangkan.” Untuk memastikan murid-murid menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi lingkungan dan terutama bagi diri sendiri, JAPFA4Kids juga memberikan Pelatihan Dokter Kecil bagi 100 orang murid. Mereka adalah perwakilan dari 10 sekolah peserta JAPFA4Kids. Materi yang diberikan: Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Gizi, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), dan Dokter Kecil JAPFA4Kids Berkarakter. Pelatihan ini sangat bermanfaat mengingat krisis air bersih yang terjadi akhir-akhir ini di wilayah Gunung Kidul akibat kurang nya curah hujan. Pada hari kedua, atau hari terakhir, lebih dari seribu anak peserta kegiatan JAPFA4Kids berkumpul di halaman SDN Playen IV untuk mengikuti acara Gebyar Budaya. Mereka tampak bersemangat. Sesekali saling lempar canda dan tertawa lepas. Sejuknya semilir
Mengukur tinggi badan dalam pemeriksaan kesehatan gratis di Purwakarta
angin pegunungan menambah nyaman suasana akrab itu. Anak-anak senang hari ini mereka dapat pemeriksaan kesehatan gratis dan paket gizi JAPFA berupa 3 buah susu bantal Real Good, 2 kemasan sosis siap makan
21
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:01 AM Page 22
Sozzis, 1 ekor ikan, 2 buku cerita ber gambar, dan 1 buah alat tulis sekolah. Cerianya Anak Gembala di Tuban Di Jawa Timur, kegiatan kampanye gizi JAPFA4Kids diselenggarakan pada 2829 Juli melibatkan 1.061 murid dan 88 guru dari delapan sekolah dasar yang berlokasi di kecamatan Bancar, kabupaten Tuban. Mereka adalah SDN Sukolilo, SDN Bulu Jowo II, SDN Tlogoagung I, SDN Tlogoagung II, SDN Latsari I, SDN Latsari II, SDN Latsari III, dan SDN Latsari IV. Kecamatan Bancar adalah lokasi dari Kelompok Bumi Peternakan Wahyu Utama. Ini adalah kelompok ternak binaan PT. Santosa Agrindo (Santori), salah satu anak perusahaan JAPFA di bidang penggemukan dan pembibitan sapi. Selama mengikuti kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu, mereka terlihat antusias dan bersemangat. Seperti halnya JAPFA4Kids di Yogyakarta, hari pertama adalah pelatihan 5S bagi kepala sekolah, guru, dan staf pengelola sekolah lainnya; serta pela tihan Dokter Kecil yang diikuti oleh 64 murid perwakilan dari delapan sekolah dasar. Tak ada halangan berarti. Semua pelatihan terselenggara dengan baik. Di hari kedua, matahari terlihat tak bersahabat di Jawa Timur. Sinarnya panas menyengat. Padahal ini adalah hari penutupan. Namun, nyatanya anak-anak peserta JAPFA4Kids tak terpengaruh. Wajah-wajah ceria mudah dijumpai di halaman SDN Tlogoagung
22
Atas: Pembagian paket gizi untuk peserta JAPFA4Kids di Tuban oleh manajemen JAPFA. Kiri: Dokter cilik di Gunung Kidul tengah membagi obat untuk temannya.
buah buku cerita bergambar, dan 1 buah alat tulis sekolah.
II, desa Tlogoagung, kecamatan Bancar tempat acara puncak JAPFA4Kids diadakan. Sekilas suasana itu mengingatkan pada sepenggal lirik lagu anak-anak ciptaan AT Mahmud berjudul “Aku Anak Gembala.” Lagu itu bercerita tentang anak gembala sapi yang selalu riang dan gembira dalam segala suasana. Dengan tertib anak-anak mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis yang merupakan hasil kerjasama JAPFA dengan Puskesmas kecamatan. Sesudahnya masing-masing mendapat paket gizi JAPFA berupa: 3 buah susu bantal Real Good, 2 kemasan sosis siap makan Sozzis, 1 buah telur rebus, 2
Kemeriahan Gebyar Budaya di Purwakarta Kampanye Gizi JAPFA4Kids di Wilayah II pada September 2011 dilaksanakan di dua kabupaten di Jawa Barat, yaitu Purwakarta dan Subang. Kegiatan itu melibatkan sejumlah 1.285 murid dan 83 guru dari 6 sekolah. Mereka berasal dari SDN Cibatu, SDN Karyamekar, SDN 1 Cilandak dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Karyamekar, Kec. Cibatu, Kab. Purwakarta, serta 2 sekolah dari Kec. Cipeundeui, Kab. Subang, yaitu SDN Ligarsari dan Madrasah Ibtidaiyah An Najah. Yang istimewa, Gebyar Budaya JAPFA4Kids Wilayah II ini dilangsung kan berbarengan dengan puncak kegiatan JAPFA4Kids 2011 Awards Student and School Competitions pada 27
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:01 AM Page 23
pengetahuan tentang kesehatan, tetapi juga penanaman nilai-nilai karakter yang baik. Suatu saat nanti nilai-nilai tersebut dapat berkembang menjadi budaya.” Usai pelaksanaan kegiatan, tak berarti selesai pula dukungan dari JAPFA. Sesuai dengan bentuk kegiatannya yaitu kampanye gizi, selama lima bulan ke depan sesudah pelaksanaan JAPFA4Kids di daerah, JAPFA masih terus mendistribusikan tambahan asupan gizi berupa susu dan sosis secara rutin untuk masing-
Atas: Guru-guru peserta pelatihan 5S. Kanan: Operet Kabayan dalam Gebyar Budaya di Purwakarta
September 2011. Acara yang diadakan di lapangan bola desa Cibatu, kecamatan Cibatu, kabupaten Purwakarta itu menjadi sangat meriah. Ribuan anak dari berbagai provinsi di Indonesia berkumpul di sana. Mereka saling menghibur teman-temannya dengan menampilkan beragam atraksi seni. Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi SH pun berkenan hadir. Dalam kesempatan itu pula, peserta JAPFA4Kids dari Purwakarta mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis dan paket JAPFA4Kids berupa: 3 buah susu bantal Real Good, 2 kemasan sosis siap makan Sozzis, 1 buah telur rebus, 2 buah buku cerita bergambar, dan 1 buah alat tulis sekolah. (Lihat juga: Tulisan Utama). Investasi Masa Depan Bangsa Jika dicermati, yang unik dalam prog ram JAPFA4Kids adalah materi pembangunan karakter bagi Dokter Kecil di
luar soal kesehatan dan gizi. Tentang materi ini, R. Artsanti Alif, Head of Public Relations JAPFA menga takan, “Status gizi yang baik saja tidaklah cukup untuk menuai potensi maksimal dari para calon penerus bangsa ini, mereka juga harus dibekali dengan pemahaman dan pengetahu an mengenai pentingnya kebersihan dan kesehatan. Oleh karena itu dalam pelatihan Dokter Kecil JAPFA4Kids, kami juga memberikan materi Dokter Kecil Berkarakter, sehingga Dokter Kecil tidak hanya mendapatkan
masing peserta JAPFA4Kids baik di Gunung Kidul, Tuban, dan Purwakarta “Anak-anak adalah tanggung jawab kita semua, mereka adalah investasi masa depan bangsa ini. Apa yang kita lakukan adalah bentuk kepedulian dan perhatian kita”, kata Herry Wibowo, Direktur JAPFA. “Sudah sewajarnya kita memperhatikan anakanak sebagai calon generasi penerus, baik dari segi pendidikan maupun kesehatannya,” tambahnya lagi. l
23
JAPFA 10-2011_Buletin 10/21/11 11:02 AM Page 24
galeri foto 1 2
4 3
5
6
9 7 1. Peserta JAPFA4Kids Awards 2011 bersama Hendrick Kolonas, Executive Committee Member JAPFA / 2. Juara 1 Mading Tingkat Nasional menerima trophy dari Wali Muhammad, Head of HR & GA Feed Division JAPFA / 3. Aminuddin, PIC JAPFA; Ign Herry Wibowo, Direktur JAPFA; Putut Djagiri, Head of Banking Relations JAPFA; Kevin Monteiro, Head of Corporate Finance JAPFA. / 4. Chikal Marlina Putri, dari SDN Cicadas 5, Gunung Putri, Bogor bersama Leo Handoko, Direktur Utama PT. Multibreeder Adirama Indonesia Tbk; Bustomi, Head of PGA PT. Vaksindo; dan Artsanti Alif, Head of Public Relations JAPFA. / 5. T T. Boentoro, Head of Aquafeed JAPFA, bersama peserta JAPFA4Kids Awards 2011 dari SDN Jimbung 1 Klaten dan SDN Aranio 2 Banjar,
8 Kalimantan. / 6. Peserta JAPFA4Kids Awards 2011 bersama Danny Kusmanto, Head of Unit PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Unit Tangerang. / 7. Peserta JAPFA4Kids Awards 2011 dari SDN I Jatibaru Lampung Selatan bersama Imam Wahyudi, Kepala Wilayah III Divisi Broiler PT Ciomas Adisatwa, dan guru pendamping serta PIC JAPFA, Adji Hartoko. / 8. Achmad Syaifuddin, Head of Aqua Culture Division JAPFA, bersama dengan peserta JAPFA4Kids Awards 2011 dari SDN Jimbung 1 Klaten dan SDN Aranio 2 Banjar, Kalimantan. / 9. Gubernur Sulawesi Tengah, Drs. Longki Djanggola, turut mendukung JAPFA4Kids Awards 2011. Tampak ia membaca poster JAPFA4Kids Awards 2011 bersama R. Artsanti Alif, Head of Public Relations JAPFA.