ARTIKEL ILMIAH
HUBUNGAN KEADAAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN NO.76/1 SUNGAI BULUH
ADE ANGGRIANI A1D109135
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JULI, 2014
FKIP Universitas Jambi
Page 1
HUBUNGAN KEADAAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN NO.76/1 SUNGAI BULUH Oleh:
ADE ANGGRIANI (Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Jambi) ABSTRAK Anggriani Ade, 2014 Hubungan Keadaan Lingkungan Sekolah Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN NO.76/1Sungai Buluh Pembimbing (I) Dra. Destrinelli, M.Pd (II) Drs. Maryono, M.Pd Kata Kunci : Lingkungan, motivasi belajar siswa
Lingkungan sekitar bagi guru dan peserta didik merupakan suatu komponen pembelajaran yang efektif untuk proses pendidikan.Lingkungan merupakan sumber belajar yang kaya, menarik, serta menyenangkan untuk anak-anak. Dengan memanfaatkan lingkungan dalam proses pembelajaran guru dapat membawa kegiatankegiatan yang biasanya dilakukan di dalam ruang kelas ke alam terbuka yang membuat anak lebih berminat dalam mengikuti pembelajaran. Lingkungan sekolah terkait dengan metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah. Lingkungan sekolah mencakup keadaan lingkungan sekolah, suasana sekolah, keadaan gedung, masyarakat sekolah, tata tertib dan fasilitas-fasilitas sekolah. Seperti pula dalam prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian & peralatan olah raga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan alat dan fasilitas laboratorium sekolah dan berbagai media pembelajaran lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keadaan Lingkungan sekolah dengan motivasi belajar Siswa kelas V SD Negeri 76/1 Sungai Buluh. Penelitian dilakukan di SDN No. 76/1 Sungai Buluh pada tanggal 26 sampai 31 Juni tahun ajaran 2013/2014.. Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional”. Instrumen penelitian atau alat ukur yang digunakan diambil dengan quesioner. Hasil Penelitian Berdasarkan uji normalitas yang dilakukan terhadap motivasi belajar L hitung < L tabel yaitu sebesar 0.01914< 0.161 dan pada hasil lingkungan belajar sebesar 0.039756< 0.161, sedangkan hasil uji hipotesis nilai t= 20,70, kemudian dibandingkan dengan t table 1.7033 Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di atas maka dapat disimpulkan terdapat
hubungan keadaaan Lingkungan sekolah dengan Motivasi belajar Siswa kelas V SD Negeri 76/1 Sungai Buluh
FKIP Universitas Jambi
Page 2
I. PENDAHULUAN Pendidikan memegang peran penting dalam pembentukan pribadi peserta didik. Bahkan pendidikan merupakan agen penting dalam membentuk pribadi bangsa. Begitu besar peran pendidikan sehingga perlu adanya inovasi yang mampu menyahuti kepentingan di atas. Dahlan dalam Baharuddin (2007:81) mengungkapkan bahwa belajar merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat disengaja dan disadari dalam mempelajari suatu isu.Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang disebabkan individu mengadakan respons terhadap lingkungan. Guru sekolah dasar diharapkan mampu menggunakan berbagai sumber belajar salah satunya pada lingkungan sekitar dalam proses pembelajaran dilaksanakan dengan baik yang dalam penerapan prinsip-prinsip pembelajaran aktif,inovasi,kreatif,dan menyenangkan. Di dalam lingkungan pendidikan, terdapat tiga lingkungan yang dapat dijadikan sumber belajar yaitu, Lingkungan masyarakat, Lingkungan keluarga, Lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan belajar para siswanya. Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik sekolah seperti lingkungan sekitar sekolah, sarana dan prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar dan media belajar dan sebagainya. Lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa dengan kawan-kawannya, guru-guru serta staf sekolah lainnya. Lingkungan sekolah juga menyangkut lingkungan akademis, yaitu suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar -mengajar, berbagai kegiatan kokulikuler dan sebagainya. Lingkungan sekitar bagi guru dan peserta didik merupakan suatu komponen pembelajaran yang efektif untuk proses pendidikan.Lingkungan merupakan sumber belajar yang kaya, menarik, serta menyenangkan untuk anak-anak. Dengan memanfaatkan lingkungan dalam proses pembelajaran guru dapat membawa kegiatankegiatan yang biasanya dilakukan di dalam ruang kelas ke alam terbuka yang membuat anak lebih berminat dalam mengikuti pembelajaran. Lingkungan sekolah terkait dengan metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah. Lingkungan sekolah mencakup keadaan lingkungan sekolah, suasana sekolah, keadaan gedung, masyarakat sekolah, tata tertib dan fasilitas-fasilitas sekolah. Seperti pula dalam prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian & peralatan olah raga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan alat dan fasilitas laboratorium sekolah dan berbagai media pembelajaran lainnya. Lingkungan berperan dalam merangsang pertumbuhan fisik anak dan secara alami dapat mendorong untuk berinteraksi dengan anak-anak yang lain.Lingkungan pada umumnya memberikan tantangan untuk dilalui oleh peserta didik sebagai mengembangkan rasa percaya diri yang positif. Rasa percaya diri yang dimilki oleh anak terhadap dirinya sendiri dan orang lain bahkan tehadap guru dalam mengeluarkan pendapat dikembangkan melalui pengalaman hidup yang nyata. Kondisi lingkungan sangat berpengaruh sekali terhadap proses belajar.
FKIP Universitas Jambi
Page 3
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lingkungan sekolah Hamalik (2001:195) menyataka bahwa : lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makana atau pengaruh tertentu kepada individu, pembelajaran dengan pendekatan lingkungan sangat efektif diterapkan di sekolah dasar,hal ini relevan dengan tingakt perkembangan intelektual usia sekolah dasar (711 tahun ) berada pada tahap operasioanal konkret. Hal ini senada dikatakan Margaretha (2002:63) bahwa “kecenderungan siswa sekolah dasar yang senang bermain dan bergerak menyebabkan anak-anak lebih menyukai belajar lewat eksplorasi dan penyelidikan di luar ruang kelas”. Slameto (2003:72) menyatakan “lingkungan yang baik perlu diusahakan agar dapat member pengaruh yang positif terhadap anak atau siswa sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya”. Lingkungan sekolah,kondisi lingkungan sekolah juga dapat mempengaruhi kondisi belajar antara lain adanya guru yang baik dan jumlah yang cukup lengkap,gedung sekolah yang memenuhi persyaratan bagi berlangsungnya proses belajar yang baik,adanya teman dan keharmonisan Lingkungan atau environment adalah mencakup segala hal yang ada di sekitar kita. Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan/atau pengaruh tertentu kepada individu. Sumaatmadja (1996: 30) memaknai “lingkungan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang berpengaruh terhadap sifat-sifat pertumbuhan manusia yang bersangkutan”. 2.2 Hakikat Motivasi Menurut Hamalik (2003:158), “Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Menurut Hamzah (2009:67), “Motivasi sebagai suatu energi penggerak dan pengarah, yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang mendasarinya.” Motivasi secara harafiah yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan secara psikologi, berarti usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya, atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya, (Hamzah, 2009:70).
Menurut Hamalik (2003:60), “Motivasi adalah suatu istilah yang sifatnya luas yang digunakan dalam psikologi yang meliputi kondisi-kondisi atau keadaan internal yang mengaktifkan atau memberi kekuatan pada organisme dan mengarahkan tingkah laku organisme mencapai tujuan.” FKIP Universitas Jambi
Page 4
Menurut Sadiman (2010:56) “Motivasi adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam psikologi motivasi diartikan sebagai suatu kekuatan yang terdapat dalam diri manusia yang dapat mempengaruhi tingkah lakunya untuk melakukan kegiatan”. Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian motivasi adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai. HASIL PENELITIAN 3.1. Uji Normalitas N
Mean
Motivasi belajar
29
69.38
Lingkungan belajar
18
2.5
Tes
Sd
Lo
Ltabel
Keterangan
5.2
0.01914
0,161
Normal
0.9
-0.039756
0,161
Normal
3.2. Uji Hipotesis Dari perhitungan hasil analisis data antara lingkungan sekolah dengan Motivasi belajar, diketahui r = 0.97. Kemudian data tersebut di akumulasi terhadap x1x2y
interprestasi dengan kategori sangat tinggi, berdasarkan hasil yang didapat t hitung 20,70 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 1.7033 dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel maka terdapat hubungan keadaan lingkungan belajar dengan motivasi belajar yang signifikan. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari penjabaran hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan keadaaan Lingkungan sekolah dengan Motivasi belajar Siswa kelas V SD Negeri 76/1 Sungai Buluh 4.2 Saran Saran-saran ini penulis tujukan kepada : Guru Bidang Studi dan para guru umumnya untuk lebih menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar kepada siswa dengan cara : 1. Mengemas materi dengan sebaik-baiknya agar tidak membosankan, menggunakan media yang menarik, diskusi-tanya jawab, metode bermain peran dan sosiodrama. 2. Bagi orang tua harus menyadari bahwa anak membutuhkan perhatian dan support dalam belajar. Bagi para orang tua disarankan mau mendengarkan apa yang diminati anak dan apa yang tidak, sehingga orang tua bisa memberikan arahan positif bagi kemajuan anak dalam belajar
FKIP Universitas Jambi
Page 5
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, , Jakarta: Rineka Cipta. Azhar Arsyad.2006.Media Pembelajaran.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada Baharudin. 2007.Pendekatan Metoda dan Teknik Penelitian Pendidikan. Purwakarta: UPI Pwk. Brophy. 2004. Konsep dan makna Pembelajaran.Bandung:Alfabeta Bafedal. 2003. Strategi Belajar dan Mengajar, Jakarta: Quantum Teaching. Djalil dalam Muldjono. 2005. Pengukuran dalam Bidang pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo Hasibuan Anwar. 1994. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta Hamalik . 2001. Model Penilaian Kelas: KTSP SD/MI. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Departemen Pendidikan Nasional. . 2003. Model Penilaian Kelas: KTSP SD/MI. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Departemen Pendidikan Nasional. Hamzah. 2009. Metodologi Pengajara Terbimbing. Remaja Rosdakarya. Komalasari, Kokom.2010. Pembelajaran Konstektual. Bandung: Refika Aditama. Margaretha. 2002. Belajar dan Membelajarkan, Jakarta: Rajawali Press. Musfiqon Tadkiroatun. 2012. Cerita untuk perkembangan Anak. Yokyakarta. Navila Muhibbin Syah. 2001.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya Miarso. 2007. Model pembelajaran berbicara. Skripsi. UNDIP Mulyasa, 2002. Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya. , 2006. Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya. Purwanto, Ngalim, 2006. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja Rasdakarya. Rohani. Latuheru.1997. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar mengajar Masa Kini.Jakarta;Depdikbud. Sudjana, N. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensido Offset. Sumaatmadja, 1996. Metodologi Pengajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. IKIP Bandung. Sadiman.
2010. Media Pendidikan : Pengertian Pemanfaatannya.PT Raja Grafindo Persada
Pengembangan
dan
Sadiman. 2006. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada FKIP Universitas Jambi
Page 6
Sukmadinata, NS. 2001. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Soemanto. 2006. .Konsep dan makna Pembelajaran.Bandung:Alfabeta Supartono, 2000, Pendidikan dan Pembelajaran, Teori, Permasalahan, dan Praktek, Malang : UMM Press Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D. ALFABETA Sugihartono. 2007. .Konsep dan makna Pembelajaran.Bandung:Alfabeta Smaldino. Rusyan A.dkk.2005.Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Tulus, 2004. Peran Disipiln pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta: Gramedia Widiasarana Yusuf. 2001. Pendekatan Keterampilan Bagaimana Mengaktifkan Peserta didik dalam Belajar. Jakarta: Gramedia. Winkel, 2009. Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Gresindo. Wahyuningrm. 2004. Pembelajaran Kelas Rangkap, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta : Universitas Terbuka.
FKIP Universitas Jambi
Page 7