Inventarisasi Potensi Desa Di Daerah Aliran Sungai (Kajian Di Desa Buluh Cina Kecamatan Slak Hulu) Wan Asrida, Tiyas Tinov, Paulas Edy Gia Abstrak
Otonomi daerah mengisyaratkan agar setiap daerah mampu menggali potensi atau kekayaaan atau sumber daya yang ada di daerahnya, untuk mendukung pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan, tidak terkecuali desa. Untuk itulah kegiatan inventarisasi desa penting dilakukan. Dengan inventarisasi desa akan diperoleh gambaran dan informasi tentang potensi atau kekayaanyang ada maupun potensi yang belum digali untuk dikembangkan. Pemerintahan desa akan sangat terbantu dengan inventarisasi potensi desa dalam membuat perencanaan, dan pengelolaan / melakukan strategi optimalisasi kekayaan desa sehingga kesejahteraan masyarakat desa meningkat. Kata kunci: inventasrisasi, potensi, pemerintah desa BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Otonomi daerah, dalam hal ini desa merupakan momentum penting untuk melakukan penataan secara menyeluruh terhadap pemerintahan desa. Dimana desa yang merupakan salah satu punggung perekonomian nasional yang menyimpan potensi besar dengan sumber alam yang mendukung, lahan kosong yang tersedia luas dan alam pedesaan yang masih bersih tetapi memiliki kesempatan yang terbatas dan dukungan dana yang masih minim dari pemerintah pusat/daerah membuat potensi desa tersebut terpendam begitu saja. Inventarisasi potensi desa dilakukan sebagai upaya penyusunan program pengembangan masyarakat di desa pesisir. Desa dikatakan sebagai desa pesisir jika desa tersebut memiliki wilayah yang berbatasan langsung dengan garis pantai/laut. Informasi, data, dan fakta sangat memegang peranan penting dalam proses perencanaan, karena dengan bantuan data, fakta dan informasi, pemerintah desa dapat melakukan analisis dan prediksi terhadap kecenderungan-kecenderungan yang akan teijadi di masa depan. Disamping itu, dengan data, fakta dan informasi ini akan dapat memebrikan konti-ibusi yang besar bagi pemerintah desa untuk penyusunan program-program pengembangan masyarakat dan pembuatan keputusan Pemerintah desa perlu mengetahui jumlah dan nilai kekayaan desa yang dimilikinya, baik saat ini dikuasai maupun yang masih berupa potensi yang belum dikuasai atau dimanfaatkan. 1
Untuk itu pemerintah desa perlu melakukan inventarisasi nilai dan potensi aset desa. Kegiatan inventarisasi dimaksud untuk memperoleh informasi yang akurat, lengkap, dan mutakhir mengenai kekayaan desa yang dimiliki atau dikuasai pemerintah desa. Inventarisasi potensi desa tersebut penting untuk pembuatan neraca desa yang akan dilaporkan kepada masyarakat. Untuk dapat melakukan inventarisasi desa secara lebih objektif dan dapat diandalkan, maka pemerintah desa perlu memanfaatkan. Melakukan inventarisasi potensi desa merupakan salah satu cara pemerintah desa melakukan strategi optimalisasi pengelolaan kekayaan desa. Potensi desa yang akan diinventarisir di desa
pada tahun 2010 adalah : 1). Kependudukan, 2). Perumahan dan
lingkungan hidup, 3). Bencana alam. 4). Pendidikan, 5). Kesehatan, 6). Sosial budaya, 7). Ekonomi, 8). Angkutan (transportasi), 9). Lahan dan penggunaan, 10). Potensi bidang pembangunan : perikanan, kehutanan, pertanian, wisata, danbidang lainnya. Berdasarkan inventarisasi potensi desa tersebut akan diperoleh gambaran potensi dan perkembangan desa yang akurat, komprehensif dan integral sehingga potensi yang dimiliki masing-masing desa akan dapat dikelola dengan baik demi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan (Ishak Iskimdar,2008) Faktor yang harus digaris bawahi dalam inventarisisasi ini adalah data yang diperoleh hams valid karena validasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan arah dan kebijakan untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan pembangunan desa. Kecamatan Siak Hulu merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Kampar, yang tercatat sebagai kecamatan dengan total jumlah penduduk terbesar yakni 69.000 jiwa dari 631.000 jiwa penduduk di Kabupaten Kampar atau tepatnya 13 % lebih penduduk Kabupaten Kampar ada di Kecamatan Siak Hulu. Disamping itu, dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar saat ini temyata Kecamatan Siak Hulu merupakan kecamatan yang tercepat laju dan gerak langkah pembangunannya dan salah satu indek percepatan pembangunan itu adalah dari sisi kegiatan pembangunan perumahan. Dari 8.000 unit pembangunan perumahan di Riau maka 7.000 unit rumah di bangun di 3 kecamatan di Kabupaten Kampar salah satunya di Kecamatan Siak Hulu ( terbanyak).
2
Desa Buluh Cina sebagai desa yang berada di daerah aliran sungai (desa pesisir) maka disamping memiliki kekayaan sumber daya alam pesisir yang melimpah tetapi juga memiliki potensi bagi bencana alam (banjir). Berkaitan dengan hal tersebut maka mengacu kepada misi ke IV yang diemban oleh Pemda Kampar pada poin ke 3 yakni mengembangkan sistem dan jaringan data dan informasi serta promosi potensi unggulan daerah maka tepat untuk dilakukan suatu kajian tentang inventarisasi potensi Desa di Kabupaten Kampar, tepatnya di salah satu desa yakni Desa Buluh Cina. 2. Tujuan: Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk menginventarisasi potensi - potensi desa yang terdapat di desa pesisir, ymg meliputi: a. Potensi yang ada di Desa Buluh Cina b. Potensi yang belum digali / bisa dikembangkan oleh pemerintah desa 3. Metode a. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu sebagai daerah aliran sungai. Keberadaan sungai yang selain merupakan potensi desa sebagai sarana bagi pembangunan di desa, juga merupakan potensi bahaya banjir bagi penduduk yang berada disepanjang sungai. Ditetapkannya desa aliran sungai juga merupakan usaha untuk merealisasi apa yang menjadi pola ilmiah pokok Universitas Riau yang memfokuskan kajian pada kajian wilayah perairan, diantaranya adalah Daerah Aliran Sungai (DAS) b. Informan Penelitian Informan penelitian adalah Sekretaris Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan tokoh masyarakat di Desa Buluh Cina, yang benar-benar mengetahui tentang potensi desa di Desa Buluh Cina.
3
c. Teknik Pengumpulan Data Wawancara : Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara secara mendalam dengan sekretaris desa , Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan tokoh masyarakat sebagai informan penelitian. Dokumentasi : Yakni dengan mengumpulkan dan menganalisa data melalui data yang sudah ada di Kantor Kepala Desa dan dokumen lainnya. d. Analisis Data Setelah data diperoleh melalui wawancara dan dokumen terkumpul sesuai apa yang dibutuhkan maka selanjutnya diolah dan dianalisa berdasarkan tujuan penelitian, yang akan disajikan dengan tabelfrekuensiyang akan disertai dengan uraian atau penjelasan-penjelasan. BAB II. Hasil Dan Pembahasan Penelitian A. Potensi Yang ada 1). Potensi Umum 1.
Batas, jarak Desa Buluh Cina Desa Buluh Cina terleta berbatasan sebelah utara dengan Desa Baru, sebelah selatan
berbatasan dengan Desa Bulu Nipis, sebeleJi timur berbatasan dengan Desa Tanjung Balam dan sebelah barat berbatasan dengan Pangkalan Baru. Jarak Desa Buluh Cina ke ibu kota Kecamatan 8 km, dengan jarak tempuh 1,5 jam dengan kendaraan bermotor. Jika dilihat dari luas wilayahnya maka Desa Buluh Cina mempunyai luas 1.538 ha, dengan rincian 15 ha luas wilayah untuk pemukiman penduduk, 1.125 ha luas perkebunan, dan sisanya untuk Iain-lain. Adapun potensi atau kekayaan desa yang dimiliki oleh Desa Buluh Cina sebenamya banyak sekali, yang meliputi: (1). Tanah yang subur, sehingga jika dijatuhkan saja biji-bijian maka akan hidup dengan sendirinya. (2). Sungai yang terdampar di sepanjang daerah Kampar
4
dengan ikan-ikannya yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, (3). Rawa-rawa atau daratan rendah sehingga berpotensi sekali untuk dikembangkan.
2. Kondisi Tanah Desa Buluh Cina memiliki tanah yang subur dan daratan rendah yang potensial untuk dikembangkan. Dengan keberadaan tanah yang subur tersebut ditambah dengan ditumbuhi rumput yang hijau maka cocok untuk dilakukan perkebunan sawit dan perkebunan karet,
begitu juga dengan jenis tanaman lain, seperti kacang-kacangan, dan sayur-sayuran lainnya. Adapun wama tanah sebagian besar berwama hitam dengan tekstur tanah pasir, dan berdasarkan data yang ada belum terdapat informasi bagi terjadinya erosi tanah, baik erosi yang kadar ringan maupun erosi dengan kadar yang berat. Tabel 2.1. Luas Tanah dirinci menurut pemanfaatannya di Desa Buluh Cina Tahun 2009 No
Jenis Pemanfaatan Tanah
1
Tanah Sawah
-
2
Tanah Kering
35
3
Tanah Basah
2540 Tanah rawa
4
Tanah Perkebunan
1125 Rakyat & swasta
5
Tanah Fasilitas Umum
19,5
6
Tanah Hutan
Jumlah Sumber: Profil Desa, 2009
Keterangan
Luas (ha)
3620 Hut.lindung & adat 7339,5
Luas keseluruhan tanah yang terdapat di Desa Buluh Cina adalah 7.339,5 ha. Dengan rincian tidak terdapat tanah sawah, tanah kering seluas 35 ha, dengan pemanfaatan 10 ha tanah berladang, 15 ha tanah untuk pemukiman penduduk, dan 10 ha untuk pekarangan. Untuk tanah basah seluas 2.530 ha, dengan rincian tanah rawa 2.510 ha dan 30 ha untuk danau. Untuk sektor perkebunan terdapat tanah seluas 1.125 ha, terdiri dari : 65 ha tanah
5
perkebunan rakyat, 1.000 ha untuk tanah perkebunan swasta, dan 60 ha untuk tanah perkebunan perorangan. Penggunaan untuk fasilitas umum terbilang kecil karena hanya terdapat seluas 19 , 5 ha. Tanah hutan relatif lebih luas karena terdapat 3.620 ha, yang terdiri dari 1.000 ha hutan lindung dan 2.620 ha hutan adat.
2). Potensi berdasarkan bidang pembangunan. 1. Pertanian (Tanaman Pangan). Untuk tanaman pangan bagi penduduk di Desa Buluh Cina pemilikan lahannya bervariasi, dimulai dari kurang dari 1 ha sampai dengan lebih dari 10 ha. Jumlah keluarga petani atau keluarga yang memiliki tanah pertanian sebanyak 157 keluarga dengan jumlah lahan pertanian pangan > 60 ha, yang ditanami Icacang panjang, ubi jalar, cabe, dan mentimun (tanaman sayur-sayuran). Kondisi tanah yang ada sangat cocok untuk ditanami tanaman muda, seperti kacang-kacangan, terong dan sayur-sayuran lainnya. Untuk tanaman buah-buahan luas lahannya 25 ha, dengan rincian : 1. Jeruk
5 ha
2. Mangga
8 ha
3. Rambutan
3 ha
4. Manggis
4 ha
5. Pisang
5 ha
2. Perkebunan Kondisi tanah yang subur sangat potensial untuk dilakukan perkebunan sawit, perkebunan karet, dan perkebunan segala macam jenis pisang. Luas lahan perkebunan 1.500 ha, yang dimiliki oleh 100 keluarga, dengan rincian: luas lahan kurang dari 5 ha.
Data
menunjukkan lebih banyak jumlah keluarga yang tidak memiliki lahan/tanah perkebunan, yakni berjumlah 139 keluarga. Adapun jenis tanaman perkebunan penduduk lebih banyak pada tanaman kelapa sawit. Dari luas 1.010 ha lahan, terdapat 1.000 ha perkebunan swasta, dengan hasil 200 kwintal. Sisanya 10 ha milik perkebunan rakyat, dengan hasil 20 kwintal. Selanjutnya terdapat juga lahan seluas 15 ha untuk perkebunan rakyat dengan jenis tanaman kelapa yang 6
menghasilkan 500 kwintal. Terakhir ada 5 ha perkebunan rakyat yang menanam karet dengan hasil 1.000 kwintal. 3. Kehutanan Di Desa Buluh Cina terdapat hutan yang sangat luas ( 2.777 ha) dengan jenis tanaman hutan yang beraneka ragam. Jenis hutannya terdiri dari: hutan lindung (1.000 ha), hutan tropis, dan hutan cadangan perkebunan. Dengan keberadaan hutan tersebut merupakan daya tarik tersendiri bukannya hanya wisatawan lokal, namun juga wisatawan asing. Yang spesifik dari hutan di Desa Buluh Cina adalah terdapat hutan adat/ulayat seluas 2.620 ha, dan 157 ha hutan yang merupakan milik masyarakat secara perorangan. Hutan sebagai potensi desa yang sangat potensial menghasilkan madu lebah sebanyak 200 liter pertahun, dengan sistem pemasaran hasil hutan yang dijual secara langsung kepada pengecer dan dijual langsung ke pasar-pasar. Secara umum kawasan Desa Buluh Cina mempunyai ekosistem hutan daratan rendah kurang lebih 10 meter dari permukaan laut, yang terletak di sepanjang jalan menuju desa dan sepanjang belantaran Sungai Kampar yang terdapat di desa ini. Tanaman hutan di desa ini didominasi oleh kayu rengas, meranti, cimpur, belanti, beringin, karet, keruing, mahang, tapatapa, rotan, anggrek hutan jenis ochirium, telinga beruk, kedundung, kandis, palm, dan Iain-lain (wawancara dengan tokoh masyarakat). Di kawasan hutan juga terdapat beberapa jrais fauna, antara lain : burung elang, kijang, rusa, trenggiling, beruang madu, landak, siamang, enggang, burung gagak, kera, monyet, dan berbagai macam jenis burung lainnya, yakni : burung punai, murai, ketitiran, aayam hutaan, merbah, gereja, layang-layang, baalam, dan Iain-lain.
4. Peternakan Desa Buluh Cina berpotensi untuk dikembangkan sebagai tempat pericembangan petemakan karena banyak terdapat mmput hijau untuk makanan temak. Dilihat dari bidang petemakan, data yang ada menunjukkan kurang berkembangnya bidang perikanan di Desa Buluh Cina, karena dari 5 ha lahan hijau untuk petemakan ini hanya terde^at 106 ekor sapi (yang
7
dimiliki 10 Orang petemak), 191 ekor kerbau (yang dimiliki 15 orang petemak), dan 25 ekor kabing (yang dimiliki 10 orang petemak). Jenis temak yang lain juga tidak banyak jumlahnya, yakni : 1500 ekor ayam (dengan 100 pemilik), dan 50 ekor bebek/itik (dengan 15 orang pemilik). Jika dibandingkan antara jumlah pemilik temak dengan jumlah temak yang dimiliki maka jumlahnya kecil karena rata-rata tiap 1 orang petemak hanya memiliki 1-2 ekor temak saja. 5. Bidang Perikanan Sebagai sebuah desa yang berada di aliran sungai (DAS) maka bidang perikanan di Desa Buluh Cina kurang menarik perhatian pemerintah dan penduduk, karena hanya terdapat 80 unit keramba (budidaya ikan laut dan payau) yang dimiliki penduduk, dengan hasil produksinya 1.600 ton pertahun. Kemudian terdapat juga 80 unit keramba budidaya ikan air tawar, yang hasil produksinya juga 1.600 ton pertahun. Pemasaran hasil perikanan yang dilakukan selama ini adalah dengan cara menjual langsung kepada konsumen, dan dijual melalui pengecer. 6. Potensi Bahan Galian Potensi bahan galian yang ada hanya pasir saja, berbeda dengan daerah kampar lainnya, maka di Desa Buluh Cina tidak terdapat bahan galian bempa batu kali/krikil dan batu gunung. Untuk produksi bahan galian pasir masih dalam klasifikasi produksi sedang. Kepemilikan dan pengelolaan bahan galian dilakukan oleh pihak swasta dan adat, dengan pemasaran hasil galian melalui penjualan secara langsung kepada konsumen, dan menjual pada pemsahaan.
7. Potensi Wisata Desa Buluh Cina beberapa waktu lalu terkenal dengan potensi wisata alanmya, yakni taman wisata dengan luas 1.120 ha. Disamping sebagai daerah yang potensial dengan wisata alam, yang meliputi : sungai yang tenang d^gan aimya yang jemih, danau/waduk yang indah, hutan adat serta hutan lindung, yang memiliki flora dan fauna yang beraneka macam jenisnya. Desa Buluh cina juga mempunyai potensi besar dalam adat/tradisi serta kesenian tradisional yang menarik bagi wisatawan lokal dan asing. Apalagi letak Desa Buluh Cina yang strategis dan 8
dekat jaraknya dengan ibu kota Propinsi Riau, yakni Pekanbaru. Didukung dengan sarana dan prasarana fisik maka keindahan wisata Desa Buluh Cina akan mendatangkan pemasukan daerah yang besar. 3). Potensi Sumber Daya Air Potensi sumber daya air ymg terdapat di Desa Buluh Cina meliputi sungai, rawa, dan danau. a. Sungai Untuk potensi sungai, terd^at sebuah sungai dengan kategori sungai besar, memiliki air yang jemih, bebas p«icemaran, dan beraras deras. Sungai yang dimaksud adalah Sungai Kampar yang mempakan sungai yang teriientanang di Desa Buluh Cina, Di sungai inilah setiap tahunnya pada bulan Agustus dilakukan polandmgan olah raga pacu sampan untuk memperebut piala Gubemur dan bupati Kampar, bahkan piala bergilir dari presiden. Sehingga tak asing lagi bagi beberapa negara tetangga, khususnya negara-negara anggota ASEAN mengenai pacu sampan di Desa Buluh Cina ini (RPJMDes 2011-2015). Sungai Kampar juga moupakan tempat beikembang bialoiya ikan-ikan, sehingga sangat baik untuk dijadikan tempat wisata/istirahat sekaligus sebagai tempat moicari nafkah bagi penduduk nelayan dengan memancing ikan, dan pembuatan kerambah disepanjang belantaran Sungai Kampar. Bagi para wisatawan (baik lokal maupun asing) yang ingin memanjakan mata, beristirahat melihat pemandangan hutan yang hijau, alam yang masih asri dan segar dengan menyusuri Sungai Kampar dapat mempergunakan sampan atau perahu motor yang sudah disediakan oleh penduduk setempat
b. Danau Terdtqiat danau/waduk seluas 30 ha dragan jumlah dua belas (12) danau, yaitu : 1). Danau Roigas, 2). Danau Tanjung Putus, 3). Danau Baru, 4). Danau Pinang, 5). Danau Dalam, 6). Danau Pinang Luar, 7). Danau Kutit, 8). Danau Tuok Tongah, 9). Danau Tanjung Balam, 10). Danau Tangon, 1 l).Danau Buntar, dan 12). Danau Awang. Tujuh dari dua belas danau tersebut mempakan daniui yang potensial sebagai obyek wisataa, yang memiliki daya tarik yang besar bagi para wisatawan. Pemanfaatan danau dilakukan untuk sektcH- perikanan, prasarana transportasi, cuci dan mandi (MCK). Bericaitan dengan potaisi sumber daya air ini maka di Desa
Buluh Cina sudah terdapat 26 unit sumur pompa, yang berada dalam keadaan baik, yang dapat dimanfaatkan untuk 381 kepala keluarga. c. Rawa Rawa yang ada memiliki luas 1.000 ha, yang dimanfaatkan oleh penduduk untuk : 1). perikanan darat maupun laut, 2). air baku untuk pengolahan air minum, 3). tanaman (sayuran), dan 4). Cuci dan mandi (MCK). Daerah rawa yang terdapat di Buluh Cina ini diyakini sebagai salah satu kawasan tutupan gambut terluas yang masih tersisa di Pulau Sumatera. Untuk itu diperlukan keseriusan dari pemerintah daerah, yang bekerja sama dengan perusahaan (NGO) dan masyarakat adat untuk melakukan pengelolaan pelestarian kawasan rawa gambut yang tepat di Kabupaten Kampar. 4). Potensi Sumber Daya Manusia Desa Buluh Cina memiliki penduduk berjiunlah 1.481 jiwa, deng£ui jumlah kepala keluarga sebanyak 399 KK. Jumlah penduduk laki-laki 781 jiwa (52,74 %), dan jumlah perempuan 700 jiwa (47,26 %). Jika dilihat dari umur penduduk maka secara keseluruhan berada pada usia yang produktif atau potensial, yakni berumur berkisar antar 16-20 tahun sampai 61 65 tahun. Jika dilihat dari mata pencaharian penduduk maka bersesuaian dengan kondisi alwn Desa Buluh Cina sebagai daerah perikanan dan pertanian, mengingat mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan, petani, petemak, dan pengrajin mdustri, dan Iain-lain mata pencaharian : pegawai negeri dan swasta. Suku Melayu mempakan suku mayoritas di Desa Buluh Cina (95 %), sisanya tenk^t penduduk bersuku minang, jawa dan madura, dengan agama keseluruhan penduduk islam (100%). 5). Potensi Adat Dan Tradisi a. Pertandingan Sampan (Pacu Sampan) Desa Buluh Cina yang memiliki Sungai Kampar yang mengalir di tengah-tengah desa meempakan potensi yang besar bagi pemerintahan desa, yakni selain sebagai kolam kerambah ikan, sarana transportasi penduduk, juga mempakan tempat wisata sambil memancing ikan. Sungai yang sangat potensial bagi penduduk tersebut jika dikaitkan dengan adat atau tradisi yang 10
berlaku selama ini terlihat pada momen hari kemerdekaan Republik Indonesia yang dirayakan pada setiap bulan Agustus. Dimana pada hari tersebut dilaksanakan pacu sampan yang merupakan adat atau tradisi penduduk, sudah menjadi agenda tahunan di Kabupaten Kampar. Pacu sampan bukan hanya merupakan adat/tradisi yang berlaku turun temurun yang harus dilestarikan, tetapi juga merupakan wadah bagi masyarakat untuk mempererat hubungan, sekaligus memberikan hiburan kepada seluruh penduduk dan wisatawan yang datang, sehmgga secara tidak langsung memperkenalkan adat budaya p ^ u d u k setempat. b. Balimau Kasai (Mandi berlimau) Sudah menjadi tradisi bagi penduduk di Kabupaten Kampar untuk melakukan mandi balimau (balimau kasai) memasuki bulan puasa (Bulan Ramadhan) setiap tahunnya. Balimau kasai dimaksudkan sebagai upaya pembersihan diri dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan dan melaksanakan ibadah dengan suci. Upacara balimau kasai dilaksanakan secara ritual, yang dihadiri oleh ninik mamak, pemuka masyarakat, dan masyarakat pada umumnya, kemudian acara dilanjutkan dengan ziarah ke makam yang ada di Desa Buluh Cina. c. Tobo Bajambe Tobo bajambe merupakan suatu tr»iisi yang telah dilaksanakan oleh masyarakat Buluh Cina secara turun temurun. Tobo bajambe merupakan perayaan yang dilaksanakan setelah hari raya fitri dimana masyarakat setelah melaksanakan puasa 6 (enam) hari pada bulan syawal, maka masyarakat, ninik mamak, dan alim ulama melaksanakan tobo bajambe untuk sating memafkan dan membersihkan diri dari segala dosa dan kekhilafan, s^ingga diharapkan dapat melaksanakan hidup yang lebih baik dan lebih bersih. d. Kesenian : Silat Pangean Sudah berlaku lunum bahwa seti^ manusia ingin mempertahankan diri dari serangan manusia lain, karena itu belajar ihnu bela diri. Sama hahiya dengan penduduk di Desa Buluh Cina, untuk melindungi diri dari kejahatan musuh maka orang tua mengajarkan pada anak-anak atau kemenakannya ilmu bela diri yang dikenal dengan istilah : Silat Pangean.
11
e. Kesenian : Bediki Dabano Bediki Dabano merupakan suatu kesenian yang dipergunakan untuk mengembangkan ajaran-ajaran agama, dimana dalam bediki dabano ini berisikan nasehat-nasehat dan ajaranajaran agama yang harus dilaksanakan atau dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, dan berikan larangan yang harus ditinggalkan. f. Calempong Calempon sudah banyak dikenal pada masyarakat Riau pada umumnya, dan Kabupaten Kampar khususnya. Calempong merupakan alat kesenian yang ada, yang biasanya dipergunakan pada acara-acara: adat, pemikahan, dan upacara-upacara dalam menyambut tamu penting. B. Potensi Yang Bisa Digali/dikembangkan 1. Revitalisasi KUD. Ada banyak hasil dari desa ini yang bisa dikelola pemasarannya, maupun pengembangannya yang difasilitasi oleh Koperasi Unit Desa (KUD). Misalnya bekerjasama dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) atau Fakultas Pertanian, untuk meningkatkan produk-produk petanian yang sudah ada sekarang, baik produk tanaman pangan ataupun buahbuahan, (mengingat di Desa ini ada 1500 Ha lahan porkebunan, 60 Ha lahan pertanian tanaman pangan dan 25 Ha buah-buahan). Artinya untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas produk buah-buahan dan tanaman pangan lainnya yang dihasilkan. KUD juga dapat mengadakan kerjasama dengan pasar atau Supermarket yang ada di Kota Pekanbaru, karena jaraknya hanya sekitar 25 km saja. Dengan melakukan hal yang demikian, maka harga buah-buahan ataupun produk-produk pertanian yang lainnya bisa lebih tinggi, yang tentu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga membuka lapangan peketjaan. Selain hal tersebut di atas, juga mengingat adanya 80 unit keramba ikan air tawar di desa ini, yang dapat menghasilkan 1600 ton ikan/tahun, maka perlu pula dijajaki untuk pengembangannya. Termasuk pula pemanfaatan 30 Ha danau/waduk dan 10 Ha rawa yang ada di Desa Buluh Cina ini. Artinya KUD bisa berperan lebih jauh lagi, untuk berkolaborasi dengan pihak-pihak yang bisa membantu pengembangan sektor perikanan keramba ini (sistim Bapsdc Angkat). Demikian juga berkaitan dengan pening^tan kualitas ikan yang dihasilkan. Apabila kualita»iya semakin baik, tentu bisa pula diupayakan untuk menembus pemasaran yang lebih 12
luas, misalnya menjadi komoditas ekspor ke mancanegara. Dengan pemberdayaan atau revitalisasi KUD yang ada ini, tentulah hal tersebut tidak mempakan hal yang mustahil, untuk meningkatkan penghasilan masyarakat, dan pasti akan memotivasi pengembangan desa-desa yang lain di sekitamya. 2. Potensi sumber daya energi (pengemlmngan blo-^) Pengembangan Bio-gas untuk kebutuhan energi rumah tangga
(kompor gas) dapat
dikembangkan di desa ini, khususnya bagi keluarga-keluarga yang memelihara temak sapi dan kerbau. Jumlah temak sapi dan kerbau di Desa Buluh Cina ini ada 297 ekor. Apabila setiap ekor sapi atau kerbau menghasilkan kotoran 2 - 3 kg per hari, maka kotoran yang dihasilkan setiap hari bequmlah 594 - 891 kg. Jumlah kotoran sebanyak ini dapat diproses untuk memenuhi kebutuhan energi, khususnya kompor gas keluarga-keluarga yang memiliki temak sqii atau keibau. Bahkan setelah itu, sisa dari pembuatan biogas tersebut tetap juga d^at dipergunakan untuk pupuk/kompos seperti biasa. Pengembangan Biogas dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan hal tersebut. Misalnya dengan memanfaatkan ketrampilan dan pengetahuan mahasiswa Fakultas MIPA Jimisan Kimia atau Fakultas Teknik Jumsan Kimia yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa ini, sebagai bentuk karya nyata mereka selama berada di lokasi KKN. Namun selain itu juga bisa menghubungi Dinas Pertanian untuk membantu pelaksanaan pembuatan alat-alat yang diperlukan untuk Biogas tersebut. Bahkan masih banyak cara lain yang bisa ditempuh untuk mewujudkan Biogas di desa ini, seperti mracari Buku-buku Panduan membuat Biogas yang sudah banyak beredar di Toko-toko Buku, ataupun di intemet.
Bab ni. Kesimpulan 1. Potensi desa yang ada di Desa Buluh Cina meliputi: •
Potensi secara umum, meliputi: 1). batas desa yang jelas (tapak batasnya), jarak desa yang tidak jauh baik ke ib kota kecamatan, ibukota kabupaten dan ibukota propinsi, dan 2). kondisi tanah yang subur dengan daratan rendah yang memiliki potrasi yang besar
•
Potensi Sumber Daya Air, meliputi : 1). Sungai Kampar dengan kategori 13
sungai besar, berair deras, jemih dan bebas pencemaran, 2). Danau seluas 30 hektar, yang berjumlah 12 danau, 3). Rawa seluas 1.000 hektar dengan kawasan tutupan gambut terluas di Sumatera •
Potensi Sumber Daya Manusia dengan jumlah penduduk 1.481 jiwa, dengan jumlah 399 kepala keluarga, dengan mayoritas usia penduduk yang produktif (16 s/d 20 tahun), 95 persen penduduk melayu, dan mata pencaharian yang dominan pada sektor perikanan dan pertanian.
•
Potensi Adat dan Tradisi, meliputi : tradisi pacu sampan, balimau kasai, tobo bajambe, silat pangean, bediki dabano, dan calempong
•
Potensi di berbagai sektor/bidang pembangunan, yakni : pertanian (tanaman pangan), p^kebunan, kehutanan, petemakan, perikanan, bahan galian
2. Potensi nyang d^at digali atau dikembangkan, meliputi: •
Revitalisasi Koperasi Unit Desa, yang mengelola pemasaran hasil-hasil perikanan dan pertanian praduduk
•
Sumber Daya Energi ( pengembangan bio gas) yang dapat dikembangkan dari kotoran temak sapi dan kerbau yang dimiliki oleh mayoritas penduduk. DaftarPustaka
> Alwis, Mekanisme Perencanaan Di desa - desa daerah aliran simgai (DAS) dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Kampar, Lemlit Unri, Pekanbaru, 1999 > Moh. Mashur Hidayat & Surochiem As, Artikel Maritim : Pokok-Pokok Startegi Pengembangan Masyarakat Pantai Dalam Mendorong Kemandirian Daerah, Ridev Institute Surabaya > Alwis, Mekanisme Perencanaan Di desa - desa daerah aliran sungai (DAS) dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Kampar, Lemlit Unri, Pekanbaru, 1999 > TAP MPR RI No. IV/MPR/2000 Tentang Rekomendasi Kebijakan Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah; Khususnya Rekomendasi No. 7 Yang Substansinya Adalah Kemungkinan Pemberian Otonomi Bertingkat Teiiiad^ Provinsi, Kabupaten/Kota Serta Desa > Undang Undang No. 32 Tahun 1004 T^tang Pemerintahan Desa > Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 Tentang Desa > Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2007 Tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan Sekdes Menjadi PNS 14
> > > > > >
Permendagri No. 37 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa Perda Kabupaten Kampar No. 6 Tahun 2007 Tentang Tata Keija Pemerintah Desa Perda Kabupaten Kampar No. 12 Tahun 2007 Tentang Pengaturan Kewenangan Desa Perbup Kampar No. 20 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Tahun 2011 - 2015 Profil Desa Buluh Cina Tahun 2009
15