BENTUK-BENTUK USAHA GURU DALAM MENINGKATKAN KETRAMPILAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SAINS SD NEGERI 14/1 SUNGAI BAUNG
SKRIPSI
OLEH RATIH VIRDA PRAMAYA NIM : AIDI09101
PROGRAM STUDI PENDIDIKANGURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014
ARTIKEL ILMIAH BENTUK-BENTUK USAHA GURU DALAM MENINGKATKAN KETRAMPILAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SAINS SD NEGERI 14/1 SUNGAI BAUNG
OLEH RATIH VIRDA PRAMAYA NIM : AIDI09101 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI ABSTRAK Ratih Virda Pramaya 2014 Bentuk-bentuk usaha guru dalam meningkatkan ketrampilan siswa pada pembelajaran Sains di SD Negeri 14/1 Sungai Baung Skripsi Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Jambi Pembimbing I Drs.Andi Suhandi, M.Pd.I, M.Pd dan Pembimbing II Drs.Arsil. M.Pd Kata kunci : usaha guru, Ketrampilan, Media Pembelajaran Sains Berdasarkan masalah – masalah yang ada dan timbul dalam proses pembelajaran di SD Negeri 14/1 Sungai Baung semua nya berasal dari guru, mengapa demikian karena dalam hal ini guru belum bisa membangkitkan keterampilan siswa dan rasa ingin tahu siswa dalam belajar. Hal ini terjadi dikarenakan proses pembelajaran yang diberikan oleh guru cenderung kurang efektif, guru belum bisa menerapkan strategi pembelaran yang mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang lebih baik. dengan kata lain guru hanya sebagai fasilitator bagi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui usaha-usaha apa saja yang dilakukan guru kelas untuk meningkatkan keterampilan siswa pada pembelajaran sains di SD Negeri 14/1 Sungai Baung Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas untuk meningkatkan keterampilan siswa pada pembelajaran sains di SD Negeri 14/1 Sungai Baung yang berjumlah tiga guru. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data diperoleh melalui beberapa tahapan yaitu tahap observasi,, tahap wawancara dan tahap dokumentasi yang berupa foto yang diambil pada saat proses pembelajaran. Instrumen penelitian yang digunakan berupa pedoman observasi, dan pedoman wawancara. Data yang terkumpul dianalisis melalui tahapan pengumpulan, reduksi, penyajian, triangulasi, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan oleh guru kelas untuk meningkatkan keterampilan siswa pada pembelajaran sains di SD Negeri 14/1 Sungai Baung dalam mengarahkan meliputi : 1) menjelaskan tujuan dan manfaat mempelajari materi; 2) memperlihatkan kemajuan belajar; 3) komunikasi. Mengaktifkan/meningkatkan kegiatan meliputi : 1) mengkaitkan pelajaran pada materi pelajaran yang lalu; 2) menggunakan alat peraga; 3) menciptakan suasana humor; 4) menerapkan metode diskusi kelompok; 5) memberikan soal latihan; 6) memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil pekerjaan; 7) memberi tugas kelompok dan pekerjaan rumah; 8) memberikan kuis dan ulangan. Memberikan bantuan
dan dukungan meliputi : 1) memberikan teguran jika tidak mengerjakan soal latihan; 2) memberikan bantuan dan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan; 3) memberi kesempatan bertanya kepada siswa di kelas ataupun diluar kelas pada orang yang dianggap mampu; 4) membimbing dalam membahas soal latihan, tugas, dan pekerjaan rumah; 5) mengoreksi pekerjaan rumah dan memberikan nilai; 6) memberi komentar pada langkah penyelesaian; 7) memberikan sangsi dan pujian; 8) memberikan hadiah. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu usaha yang paling banyak dilakukan oleh guru kelas untuk meningkatkan keterampilan siswa pada pembelajaran sains di SD Negeri 14/1 Sungai Baung adalah dengan memberikan soal latihan I.
PENDAHULUAN Berdasarkan masalah – masalah yang ada dan timbul dalam proses pembelajaran di SD Negeri 14/1 Sungai Baung semua nya berasal dari guru, mengapa demikian karena dalam hal ini guru belum bisa membangkitkan keterampilan siswa dan rasa ingin tahu siswa dalam belajar. Hal ini terjadi dikarenakan proses pembelajaran yang diberikan oleh guru cenderung kurang efektif, guru belum bisa menerapkan strategi pembelajaran yang mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang lebih baik. dengan kata lain guru hanya sebagai fasilitator bagi siswa. Dengan demikian bagaimana pun caranya, seorang guru yang profesional harus mampu dan bisa merancang strategi apa yang layak dan di laksanakan pada proses pembelajaran. Untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sains di SD Negeri 14/1 Sungai Baung, maka guru harus merancang strategi pembelajaran yang baik sebelum proses pembelajaran di mulai, dan guru juga harus bisa menggunaakan model pembelajaran yang menarik, yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar, serta tujuan dan hasil belajar tercapai sesuai keinginan. Oleh karena itu guna meningkatkan proses dan hasil belajar siswa dalam belajar diperlukan upaya pemgembangan dalam memilih dan menetapkan model pembelajaran yang menarik, dan sesuai. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti Bentuk-bentuk usaha guru dalam meningkatkan ketrampilan siswa pada pembelajaran Sains di SD Negeri 14/1 Sungai Baung
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Usaha Upaya adalah usaha; akal; ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan mencari jalan keluar. (KBBI:1990:995) Pengertian Pembelajaran Keterampilan Pembelajaran adalah suatu proses interaksi yaitu hubungan timbal balik antara guru dengan siswa. Guru memberikan bimbingan dan menyediakan berbagai kesempatan yang dapat mendorong siswa belajar dan untuk memperoleh pengalaman sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tercapainya tujuan pembelajaran ditandai oleh tingkat penguasaan kemampuan dan pembentukan kepribadian. Belajar Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai “suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan” (Slamento, 2003). Pembelajaran Sains Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains adalah “istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapanpun di manapun” (ardiansyah, 2008 :11). Media Pelajaran Menurut Heinich (2007:14), media (jamak)/medium (tunggal) secara umum adalah “saluran komunikasi, yaitu segala sesuatu yang membawa informasi dari sumber informasi untuk disampaikan kepada penerima pesan”. Manfaat Media Dalam Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Kualitas Pembelajaran Kualitas merupakan ukuran tinggi rendahnya kelayakan atau derajat sesuatu. Istilah kualitas, tertuju pada suatu benda atau keadaan yang baik. “Kualitas lebih mengarah pada sesuatu yang baik” (Glaser dalam Uno, 2009: 153). Etzioni (dalam Daryanto, 2010:57) menyatakan “kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektifan”. III. METODE PENELITIAN
Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Masalah-masalah dalam pendidikan yang berkenaan dengan proses pendidikan dan hasil-hasil yang diperolehnya. Data kualitatif dalam pendidikan sangat bermanfaat untuk menemukan hakekat dan makna yang terkandung dalam proses pendidikan itu sendiri (Meleong 2007). IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan peneliti mewujudkan bahwa guru kelas telah memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan media dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: (1) media-media yang umumnya digunakan guru adalah media yang lazim diketahui, digunakan dan disediakan oleh sekolah; (2) media-media yang digunakan guru di luar yang disediakan sekolah adalah media yang dibuat sendiri oleh guru, baik dalam bentuk gambar maupun kegiatan yang direkayasa; dan (3) guru belum menggunakan media-media pembelajaran yang terbilang canggih misalnya penggunaan multimedia yang berbasis komputer.
Meskipun media-media pembelajaran yang digunakan sederhana tetapi terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada Pendidikan sains. Hal ini dapat ditunjukkan oleh rata-rata nilai siswa dan kemampuan yang ditunjukkan misalnya dalam hal kemampuan sains dan sebagainya. Berkaitan dengan hasil ini kepala sekolah dan guru kelas melakukan beberapa terobosan yang fokus pada upaya mewujudkan dan peningkatan prestasi anak dalam belajar. V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh selama melaksanakan penelitian melalui observasi wawancara dan pengamatan di SD Negeri 14/1 Sungai Baung pada kelas IV,V dan VI bahwa usaha yang dapat dilakukan oleh guru yaitu : 1) membiarkan siswa praktek sendiri setelah guru memberikan contoh, 2) memberikan motivasi agar anak menyukai pelajaran sains, 3) menggunakan media pelajaran yang bervariasi, 4) memberikan latihan-latihan soal untuk ketercapaian kemampuannya dan juga ada pemberian remidi. Namun hambatan yang dihadapi guru di SD Negeri 14/1 Sungai Baung dalam meningkatkan ketrampilan siswa antara lain jumlah media yang kurang memadai, rata-rata 30% media rusak, guru di SD Negeri 14/1 Sungai Baung hanya menggunakan beberapa media pembelajaran dan kemampuan guru dalam pemanfaatan media masih kurang. Dalam meningkatkan ketrampilan siswa dalam belajar sains di SD Negeri 14/1 Sungai Baung guru hanya memperaktekkan sekali dan seterusnya siswa yang melaksanakan pembelajaran DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Aly 2007 Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara Antara, 2008 metodologi. net Arif 2011 Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Press Arsyad, 2007 Media Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, Ardiansyah. 2008. Penuntun Praktikum. Bogor : Universitas Djuanda
BNSP. 2006. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: DEPDIKNAS Bernal, J.D. 1969. Science in History, Middle, England: Penguin Book Ltd, Vol.1. B. Uno, Hamzah. 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara Conny 1990 : 14, Pendekatan Ketrampilan proses. Bandung. Remaja
Daryanto, 2010 Media pembelajaran sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran yogyakarta:Gava media