Garis Besar
Garis Besar 1. Sistem Auto A/C (Air Conditioner) Sistem auto A/C bekerja dengan mengaktifkan pengaturan temperatur udara yang dikehendaki, dengan selektor temperatur dan menekan switch AUTO. Sistem akan segera menyesuaikan dan menjaga temperatur sesuai dengan level yang disetel oleh kontrol otomatis dari ECU.
(1/1) Komponen
Lokasi Auto A/C is dikontrol oleh beberapam komponen sebagai berikut: 1. Kontrol A/C ECU (atau A/C amplifier) 2. Engine ECU 3. Control panel 4. Sensor temperatur interior 5. Sensor temperature sekeliling/Ambient temperatur sensor 6. Solar sensor 7. Evaporator temperature sensor 8. Water temperature sensor (engine ECU dikirim dengan sinyal) 9. Switch A/C pressure 10. Air mix servomotor 11. Air inlet servomotor 12. Airflow servomotor 13. Blower motor 14. Kontrol Blower (mengontrol blower motor) Pada beberapa model auto A/C menggunakan komponen berikut: • Duct sensor • Sensor ventilasi asap (1/1)
Komponen
ECU
1. A/C control ECU ECU menghitung temperatur dan volume udara untuk dihembuskan dan menentukan dengan lubang angin mana yang akan dipakai berdasarkan temperatur yang dideteksinya. Hasil perhitungan ini dipakai untuk mengontrol posisi plat yang mengatur percampuran aliran udara, kecepatan motor blower, PETUNJUK: Pada beberapa model MPX (multiplex communication system) dipakai untuk meneruskan sinyal dari control panel ke kontrol A/C ECU.
(1/1)
-1-
Komponen
Sensor 1. Sensor temperatur interior (1) Konstruksi Sensor temperatur interior memakai thermistor yang dipasang dalam panel instrumen bersama aspirator. Aspirator menggunakan hembusan udara dari blower untuk menghisap udara dalam kendaraan untuk mendeteksi temperatur ratarata dalam interior. (2) Fungsi Ia mendeteksi temperatur interior yang dipakai sebagai basis mengontrol temperatur. 2.Sensor temperatur sekeliling. 2. Sensor temperatur sekeliling. (1) Konstruksi Sensor terperatur sekeliling menggunakan thermistor yang dipasang didepan kondensor. Ia mendeteksi temperatur di luar. (2) Fungsi Ia mendeteksi temperatur luar untuk mengontrol fluktuasi temperatur interior dari pengaruh fluktuasi temperatur luar. 3. Solar sensor (1) Konstruksi Solar sensor memakai photodiode dan dipasang diatas panel instrumen. Ia mendeteksi jumlah sinar matahari yang datang. (2) Fungsi Ia mendeteksi volume sinar matahari yang dipakai untuk mengontrol fluktuasi temperatur interior akibat pengaruh dari fluktuasi sinar matahari. (1/2) 4. Sensor Temperatur Evaporator (1) Konstruksi Sensor temperatur evaporator menggunakan thermistor yang dipasang di evaporator. Ia mendeteksi temperatur udara yang melewati evaporator (temperatur permukaan eveporator). (2) Fungsi Ia dipakai untuk mencegah pembekuan, temperatur serta kontrol tersendatnya aliran udara. 5. Sensor temperature air (1) Konstruksi Sensor temperatur air memakai thermistor. Ia mendeteksi temperatur engine coolant dan meneruskan sinyalnya dari engine ECU. PETUNJUK: Pada beberapa model sensor temperatur air dipasang di inti pemanas. (2) Fungsi Ia dipakai untuk mengontrol temperatur, kontrol pemanasan dan lain-lain. (2/2)
-2-
Komponen
Sensor (Referensi) Pada beberapa kendaraan dilengkapi dengan sensor berikut: • Sensor saluran udara/Duct sensor Duct sensor memakai thermistor yang dipasang di sisi dalam register. Ia mendeteksi temperatur udara yang berhembus ke sisi register dan secara persis mengontrol temperatur aliran udara secara individual. • Sensor ventilasi asap Sensor venmtilasi asap dipasang di posisi depan kendaraan dan mendeteksi tingkat carbon monoxide (CO), hydrocarbon (HC) dan nitrogen oxide (NOx), dengan switch kontrol antara FRESH dan RECIRC. (Oksida nitrogen)
(1/1) Komponen
Servomotor 1. Pencampur udara/Air mix servomotor (1) Konstruksi Air mix servomotor terdiri dari motor, limiter, potentiometer, kontak penggerak dll. Seperti ditampilkan dalam gambar. Alat ini diaktifkan dengan sinyal dari ECU.
(1/6) 1. Pencampur udara/Air mix servomotor (1) Konstruksi Air mix servomotor terdiri dari motor, limiter, potentiometer, kontak penggerak dll. Seperti ditampilkan dalam gambar. Alat ini diaktifkan dengan sinyal dari ECU. (2) Cara kerja • Bila air mix damper di setel ke HOT, terminal MH akan menjadi sumber daya dan terminal MC akan menjadi ground untuk memutar servomotor. Bila terminal MC menjadi sumber daya dan terminal MH menjadi ground, servomotor berputar berlawanan arah, mengubah air mix damper ke COOL. • Kontak gerak dari potensiometer yang bergerak sinkron dengan putaran servomotor, menimbulkan sinyal elektrik sesuai dengan posisi damper, dan memberi umpan balik posisi damper yang sebenarnya kepada ECU. Bila damper datang dengan posisi yang dikehendaki, air mix servomotor menghentikan arus ke servomotor. • Air mix servomotor dilengkapi dengan limiter untuk menghentikan arus ke motornya bila gerakan full-stroke diaktifkan. Bila kontak gerak yang mensinkronkan dengan putaran servomotor telah mencapai posisi full-stroke, maka sirkuit akan membuka untuk menghentikan motor. (2/6)
-3-
Komponen
Servomotor 2. Air inlet servomotor (1) Konstruksi Air inlet servomotor terdiri dari motor, gear, moving plate, dll, seperti terlihat pada gambar.
(3/6) 2) Cara kerja • Menekan switch kontrol air inlet akan menimbulkan sirkuit ground pada servomotor dan memungkinkan arus ke motor menggerakkan air inlet damper. • Bila damper dipindah ke posisi FRESH atau RECIRC, kontak antara moving plate dengan motor terlepas dan sirkuit menjadi terbuka serta menghentikan motor.
(4/6) 3. Airflow servomotor (1) Konstruksi Airflow servo motor terdiri dari motor, kontak gerak, sirkuit plate, sirkuit motor drive dan lain-lain seperti ditunjukkan dalam gambar.
(5/6)
-4-
Komponen
Servomotor (2) Cara kerja Bila switch kontrol airflow diaktifkan, sirkuit motor penggerak akan menentukan, posisi damper mana yang akan diambil , sisi kanan atau kiri, dan mengatur aliran arus ke motor untuk menjadikan kontak gerak berhubungan dengan motor. Bila kontak gerak bergerak menuju posisi yang sesuai dengan posisi kontrol airflow, maka kontak dengan sirkuit plate terputus dan sirkuit menjadi terbuka serta motor berhenti. PETUNJUK: Bila switch kontrol airflow dipindah dari FACE ke DEF Masukan A akan menjadi 1 sebab sirkuit menjadi terbuka, dan masukan B akan menjadi D sebab sirkuit ground ditimbulkan. Hasilnya output D akan menjadi 1 dan output C akan menjadi O dan memungkinkan adanya arus untuk motor dari D ke C. Setelah motor berputar dan menggerakkan B untuk melepaskan kontak dengan DEF, masukan B akan menjadi 1 sebab sirkuit akan menjadi terbuka. Hasilnya kedua output C dan D akan menjadi O, arus ke motor akan terputus dan motor berhenti. (6/6)
Komponen
Servomotor (Referensi) Pada beberapa model tidak mempunyai kontak dalam servomotor. • Kontrol A/C ECU memutar motor berdasarkan kerja selector di panel kontrol. • Posisi damper dimonitor dari acuan yang diberikan tegangan potensiometer yang bervariasi tergantung kerja motor.
(1/1)
Fungsi
Temperatur luar/TAO (Temperature Air Outlet) 1. Apakah TAO itu? Untuk segera menyesuaikan temperatur interior dengan temperatur yang dikehendaki, ECU menghitung temperatur luar berdasarkan informasi yang diberikan oleh masingmasing sensor. Kalkulasi ntemperatur ini berdasarkan temperatur interior, temperatur sekeliling, dan jumlah sinar matahari yang berkaitan dengan temperatur yang dikehendaki. Meski auto A/C mengontrol temperatur lebih banyak atas dasar informasi temperatur interior , tetapi juga mempertimbangkan temperatur sekeliling serta sinar matahari untuk lebih memperoleh hasil yang tepat. PETUNJUK: Outlet air temperature (TAO) rendah pada kondisi berikut ini: • Penyetelan temperatur rendah • Temperatur Interior tinggi • Temperatur sekeliling tinggi • Sinar matahari kuat (1/1)
-5-
Fungsi
Kontrol temperatur Airflow 1. Penjelasan Agar dengan segera diperoleh temperatur yang sesuai dengan yang disetel dalam interior, kontrol temperatur airflow mengubah ratio dari udara panas dan dingin melalui penyesuaian posisi air mix damper ( terbuka). Pada beberapa model katup air pembuka air juga membuka sesuai dengan posisi damper. 2. Kontrol (1) Kontrol MAX Bila temperatur di setel pada MAX COOL atau MAX HOT, air mix damper sepenuhnya ke sisi COOL atau sisi HOT, mengabaikan panas luar/TAO. Ini dinamakan kontrol "MAX COOL " atau kontrol "MAX HOT l." (2) Kontrol Normal BIla temperatur disetel antara 18.5-31.5°C (65.3-88.7°F), posisi air mix damper mengontrol berdasarkan panas luar (TAO) agar diperoleh temperatur interior yang sesuai dengan yang disetel. (3) Kalkulasi bukaan air mix damper Perkiraan bukaan air mix damper adalah 0% bila di digerakkan sepenuhnya ke sisi COO, dan 100% bila digerakkan sepenuhnya ke sisi HOT. Temperatur evaporator mendekati temperatur luar (TAO) bila bukaan adalah 0%. Bila bukaan mencapai 100% temperatur, inti pemanas dikalkulasi dari temperatur engine coolant untuk menyamakan dengan temperatur luar/TAO . ECU mengalirkan konduksi daya ke servomotor untuk mengontrol bukaan air mix damper agar sesuai dengan bukaan damper saat itu . Ini dideteksi oleh potensiometer sampai dicapai bukaan yang ditargetkan. Target bukaan damper = (TAO - Evaporator temperature) / (Temperatur Coolant Temperatur Evaporator) X 100 (1/1)
Fungsi
Kontrol temperatur Airflow (Referensi) 1. Kontrol Individual A/C untuk kanan dan kiri Pada beberapa model kontrol temperatur airflow bisa dilakukan atas dasar perintah dari penyetelan di sisi pengemudi atau penumpang depan. Kontrol temperatur airflow dapat dilihat dari uraian berikut ini: • Kontrol dengan damper Air mix damper dipasang ke arah kanan dan kiri untuk memperoleh kontrol terhadap individual temperatur yang dikehendaki. • Kontrol dengan film damper Langkah motor menarik kembali film damper dan menyesuaikan lokasi lubangnya agar diperoleh temperatur individual. PETUNJUK: • Tidak semua kendaraan memakai sensor saluran untuk memperoleh temperatur individual pada lubang ventilasi kanan maupun kiri. • Pada beberapa model kontrol airflow dilakukan secara individual, meski dilengkapi dengan damper (tipe plate). (1/1)
-6-
Fungsi
Kontrol aliran udara 1. Penjelasan Bila A/C disetel antara heater dan cooler, A/C mode akan otomatis mencari aliran udara paling nyaman yang dikehendaki. 2. Kontrol Kontrol airflow control disetel sebagaimana berikut ini: • Bila menurunkan temperatur interior: FACE • Bila temperatur interior dan sekelilingnya stabil, setel: BI-LEVEL • Bila memanaskan interior: FOOT
(1/1) Fungsi
Kontrol kecepatan Blower 1. Penjelasan Volume udara dikontrol secara otomatik dari kecepatan motor blower berdasarkan selisih antara temperatur interior dengan temperatur yang disetel. • Bila ada perbedaan temperatur yang besar: Kecepatan motor blower Hi • Bila perbedaan temperatur hanya kecil: Kecepatan motor blower Lo 2. Auto control Arus ke motor blower dikontrol dengan menyesuaikan arus dasar dari power transistor. Berdasarkan perbedaan antara temperatur interior dan temperatur yang disetel, kecepatan blower secara terus menerus dikontrol dengan mempertimbangkan nilai temperatur luar. 3. EX-HI relay control EX -HI relai secara langsung memassakan motor bila MAX airblow diperlukan. Saat relai ini mencegah hilangnya tegangan dari power transistor, tegangan yang diselamatkan bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan kecepatan blower secara maksimum. 4. Kontrol Manual Kecepatan blower bisa disesuaikan secara manual dengan selektor kecepatan blower. PETUNJUK: Fungsi LO resistor: Sejumlah besar arus mengalir bila motor blower diaktifkan. Untuk melindungi power transistor, LO resistor menerima arus terlebih dulu sebelum power transistor hidup. (1/1)
Fungsi
Kontrol pemanasan 1. Kontrol Bila airflow mode di set FOOT atau BI-LEVEL dan selektor kecepatan blower di set AUTO, kecepatan blower dikontrol berdasarkan temperatur coolant. (1) Bila temperatur coolant rendah Untuk menghentikan angin dingin, kontrol pemanasan mencegah blower fan berputar. (2) Bila melakukan pemanasan Kontrol pemanasan membandingkan volume udara yang dideteksi oleh sensor temperatur cooolant dan yang dikalkulasi dari temperatur luar/TAO, mengambil nilai angka terendahnya dan menghasilkan kecepatan blower yang rendah. (3) Setelah pemanasan Kontrol pemanasan menampilkan normal kontrol berdasarkan temperatur luar PETUNJUK: Kontrol ini diaktifkan hanya untuk pemanasan bukan untuk pendinginan. (1/1)
-7-
Fungsi
Kontrol Time-lag Airflow 1. Penjelasan Bila kendaraan diparkir dibawah sinar panas matahari dalam waktu yang lama, pengatur udara melepaskan udara panas segera setelah dihidupkan. Kontrol time-lag airflow ini berfungsi mencegah problem yang timbul. 2. Kontrol (1) Bila temperatur evaporator di atas 30°C (86°F) Seperti diperlihatkan dalam gambar, kontrol time-lag mematikan motor blower dan membiarkan dalam keadaan itu sekitar empat detik setelah kompresor dihidupkan. Kompresor mendinginkan udara di dalam unit pendingin. Untuk waktu 5 detik kemudian, baru blower hidup pada posisi LO untuk melepaskan udara yang telah didinginkan dalam unit pendingin tadi ke interior kendaraan. (2) Bila temperaur evaporator dibawah30°C (86°F) Seperti terlihat dalam gambar kontrol time-lag menjalankan blower 5 detik memudian pada kecepatan LO.
(1/1) Fungsi
Kontrol Air Inlet 1. Penjelasan Kontrol air inlet normalnya membawa udara dari luar. Bila perbedaan suhu antara udara luar dan interior sangat besar, kontrol saklar air inlet otomatis akan berputar mengambil udara dari perputaran kembali udara interior, agar proses pendinginan berlangsung efektif. 2. Kontrol Fungsi kontrol air inlet adalah sebagai berikut: • Normal: FRESH • Bila temperatur interior tinggi: RECIRC PETUNJUK: • Pada beberapa kendaraan kontrol air inlet juga di putar ke RECIRC.Hal ini otomatis akan mendeteksi keberadaan CO (carbonmonoxide), HC (hydrocarbons) dan NOx (oxides of nitrogen), dengan sensor asap. • Bila DEF mode dipilih untuk airflow, maka kontrol air inlet berputar ke FRESH mode secara otomatis (Kontrol ini tidak ada pada bebarapa model kendaraan)
(1/1)
-8-
Fungsi
Kontrol Jaringan Susunan Syaraf (Referensi) Deskripsi Walau pada TAO yang sama, masing-masing penumpang merasakan temperatur yang berbeda tergantung dari lingkungannya. Dengan sistem A/C auto konvensional yang menggunakan hitungan TAO sebagai dasar kontrol, sulit untuk menyesuaikan temperatur untuk masing-masing penumpang karena perasaan adalah hal yang terlalu kompleks untuk di formulasikan. Untuk menyediakan kontrol tingkat tinggi yang disesuaikan dengan perasaaan masing-masing penumpang, di buatlah teknologi jaringan susunan syaraf. Jaringan susunan syaraf adalah model teknis dari transmisi informasi susunan syaraf yang terdapat pada organisme. Dibangunlah model susunan syaraf untuk hubungan kompleks antara input dan output dari neurotransmisi manusia. Jaringan susunan syaraf adalah kombinasi dari berbagai model syaraf yang terdiri dari lapisan input, perantara dan output. (1/1)
Pemeriksaan
Sistem Diagnosis Diri (Self-diagnosis) 1. Deskripsi Pada sistem diagnosis diri, ECU mentransmisikan setiap ketidaknormalan yang terjadi di indikator, sensor dan penggerak ke kontrol panel dan menayangkannya sebagai bentuk pemberitahuan ke teknisi. Sistem ini sangat berguna untuk diagnosis karena hasil diagnosis diri disimpan di memori walaupun kunci kontak dalam keadaan mati. PETUNJUK: Berbagai pemeriksaan bisa dilakukan dengan tombol pengoperasian seperti yang terlihat dalam ilustrasi.
(1/2)
-9-
Pemeriksaan
Sistem Diagnosis Diri (Self-diagnosis) 2. Pemeriksaan indikator Indikator, seperti switch, display temperatur dan aktifasi kedip bisa diperiksa. Indikator switch dan display pengaturan temperatur menyala empat kali dan kemudian mati. PETUNJUK: Pada beberapa model, kedipan pada waktu pemeriksaan juga disertai bunyi. 3. Pemeriksaan sensor Kegagalan sensor yang terjadi waktu lalu dan sekarang bisa diperiksa. Jika ditemukan kegagalan lebih dari satu, dengan menekan switch A/C, kegagalan itu bisa ditampilkan satu persatu. PETUNJUK: Pada saat sensor solar diperiksa di dalam ruangan, rangkaian terbuka bisa terlihat. Atur sensor solar untuk lampu pijar (lampu neon tidak efektif untuk pemeriksaan ini) dalam ruangan atau atur cahaya matahari luar untuk memeriksa sensor solar. Pada beberapa model, suara bip menandakan adanya kegagalan. 4. Pemeriksaan penggerak Output yang terpola ditransmisikan ke penggerak untuk memeriksa keadaannya. Teknisi bisa memeriksa kegagalan penggerak dengan mentransmisikan sinyal dari ECU dan mengaktifkan damper aliran udara, damper udara masuk, air mix damper, kompresor, dll. PETUNJUK: DTC atau data lain bisa dilihat dengan menghubungkan hand-held tester ke DLC3. (2/2)
- 10 -
Latihan Gunakan latihan untuk memeriksa tingkat pemahaman anda pada materi dalam bab ini. Setelah menjawab soal-soal gunakan tombol referensi untuk melihat halaman yang berkaitan dengan soal tersebut. Bila jawaban anda salah lihat kembali teks materi dan carilah jawaban yang benar. Setelah memproleh jawaban yang benar silahkan melanjutkan ke bab berikutnya.
- 11 -
- 12 -