ARTIKEL ILMIAH
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK DI KELAS IV SDN NO.25/1 KAMPUNG BARU
Oleh: SARINAH NIM AID 109 061
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 1
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK DI KELAS IV SDN NO.25/1 KAMPUNG BARU Sarinah, Drs.Andi Suhandi S,Pd M.Pd I dan Drs.Admizal M.Pd Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Jambi ABSTRAK Sarinah 2014.” Meningkatkan Hasil Belajar Sains Melalui Metode Kelompok di kelas IV SDN No.25/1 Kampung Baru”. Skripsi Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Jambi (I) Drs. Andi Suhandi, S.Pd,M.Pd.I, (II) Drs. Admizal,M.Pd.” Kata kunci: hasil belajar, metode kerja kelompok, pembelajaran sains Penelitian ini berlatar belakang , guru tidak menggunakan metode pembelajaran yang tepat sehingga siswa tidak bersemangat dalam belajar diantaranya (1) Siswa tidak berani mengungkapkan pendapatnya karena guru kurang memotivasi siswa (2).Ketika kegiatan inti hanya dijelaskan sekilas tanpa diberi catatan-catatan penting kepada siswa, (3).metode pembelajaran yang digunakan tidak dapat menarik perhatian siswa, (4). Pembuktian mengenai materi yang dibahas tidak didemonstrasikan dengan alasan dan keterbatasan alat peraga.sehingga siswa menjadi pasif dengan hanya melihat percobaan tersebut tanpa iut terlibat didalamnya serta kegiatan pembelajaran yang lebih didominasi oleh guru. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 25/1 Kampung Baru pada materi perubahan kenampakan bumi melalui metode kerja kelompok. Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas untuk siswa kelas IV SDN 25/1 Kampung Baru pada pembelajaran Sains. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan penelitian Tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Setiap tindakan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek yang dikenai tindakan adalah seluruh siswa. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dan evaluasi. Serta dalam pelaksanaan setiap siklus penulis menggunakan metode kerja kelompok dalam rangka meningkatkan hasil belajar Sains khususnya pada siswa kelas IV SDN No.25/1 Kampung Baru. Terdapat peningkatan hasil belajar melalui penilaian kerja kelompok, adanya peningkatan kerja kelompok dari aspek aktivitas dalam kerja kelompok, kualitas jawaban, sikap dalam metode kerja kelompok, ketepatan mengumpulkan pekerjaan , kualitas hasil pekerjaan hampir keseluruhan aspek mendapat nilai baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN No. 25/1 Kampung Baru pada materi perubahan kenampakan bumi. Kata kunci: hasil belajar, metode kerja kelompok, pembelajaran sains
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 2
PENDAHULUAN 1.1 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah “Apakah dengan menggunakan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar sains siswa kelas IV di SDN No. 25/1 Kampung Baru?”. 1.2. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar sains melalui metode kerja kelompok siswa kelas IV SDN No.25/1 Kampung Baru. 1.3 Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa manfaat yang diharapkan penulis setelah penelitian dilaksanakan. 1. Bagi Siswa Sebagai bahan informasi tentang penggunaan metode kerja kelompok meningkatkan hasil belajar sains siswa kelas IV SDN No.25/1 Kampung Baru. 2. Bagi Guru Sebagai bahan masukan untuk guru; untuk dipertimbangkan dalam pemilihan metode pembelajaran sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar. Oleh karena hasil penelitian ini merupakan bukti secara ilmiah. 3. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini sedapat mungkin menjadi alasan rekomendasi untuk menggunakan metode kerja kelompok dalam proses belajar mengajar.
KAJIAN TEORI Hasil Belajar Sains SD Proses belajar mengajar di kelas mempunyai tujuan yang bersifat transaksional, artinya diketahui secara jelas dan operasional oleh guru dan siswa. Tujuan tercapai jika siswa memperoleh hasil belajar seperti yang diharapkan di dalam proses belajar mengajar tersebut. Oleh sebab itu, hasil belajar harus dirumuskan dan dinilai. Jadi hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Caroll (Sabri: 2007) berpendapat bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yakni:” (1) bakat belajar; (2) waktu yang tersedia untuk belajar; (3) waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran; (4) kualitas pengajaran; dan (5) kemampuan individu”. Sejalan dengan itu, William (Hamalik: 2001) menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah “pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan”. Berdasarkan pendapat para ahli penulis menyimpulkan hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Hasil belajar sains tentu saja harus dikaitkan dengan tujuan pendidikan sains yang telah dicantumkan dalam garis-garis besar program
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 3
pengajaran sains di sekolah dengan tidak melupakan hakikat sains itu sendiri. Oleh sebab itu, tujuan menggambarkan hasil belajar yang harus dimiliki siswa dan cara siswa memperoleh hasil belajar tersebut. Hasil belajar sains dikelompokkan berdasarkan hakikat sains itu sendiri yaitu sebagai produk dan proses. Menurut Hungeford (Bundu: 2004) menyatakan bahwa sains terbagi atas 2 bagian: “(1) the investigation (proses) seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, dan menyimpulkan; (2) the knowledge (produk) seperti fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori sains”. Sejalan dengan hal di atas, Sumaji (Bundu: 2004) “memandang hasil belajar dari dua aspek yakni aspek kognitif dan nonkognitif. Aspek kognitif adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan intelektual lainnya, sedangkan aspek nonkognitif erat kaitannya dengan sikap, emosi (afektif), serta keterampilan fisik atau kerja otot (psikomotor)”. METODE PENELITIAN 3.3.3 Observasi dan Evaluasi 3.3.3.1 Observasi Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan kerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada setiap siklus yang berpedoman pada lembar observasi guru dan aktivitas siswa. Aktivitas siswa yang di amati dan diobservasi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Observasi siswa metode kerja kelompok Siklus I N o 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Faktor yang diobservasi 1
2
3
4
5
Partisipasi siswa terhadap Metode kerja kelompok yang disajikan Ketertiban siswa saat belajar menggunakan metode kerja kelompok Mengajukan pertanyaan. Menjawab pertanyaan guru. Kerjasama dengan pasangannya mengenai tugas yang telah dikerjakan Ketepatan dalam berpendapat tentang jawaban teman. Mengikuti pelajaran dengan penuh semangat dan keceriaan
Jumlah skor Persentase Kategori
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 4
- catatan: 1=kurang (0 -<40%), 2= cukup (40-<60%), 3=sedang (60<75%), 4=baik (75-<85%), 5=sangat baik (85-<100%) - jumlah maksimal skor = 35 - % aktivitas siswa = skor aktivitas siswa x 100% skor maksimum
Sedangkan kegiatan kerja guru yang diobservasi oleh teman sejawat dapat yang menjadi rekan kerja dalam PTK ini. Observasi dilakukan pada setiap pertemuan. Aktivitas yang diamati pada tahap observasi adalah aktivitas-aktivitas pembelajaran secara umum dan aktivitas-aktivitas yang terkait dengan penerapan metode kerja kelompok: Tabel 3.2 Observasi Guru dalam metode kerja kelompok Siklus 1 N 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
8.
Faktor yang diobservasi
1
2
3
4
5
Guru menggali pengetahuan awal/memotivasi siswa sejak saat membuka sampai menutup pelajaran, sehingga siswa berperan aktif selama proses pembelajaran. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa Guru bersama peserta didik membentuk kelompok-kelompok belajar Guru memberikan tugas-tugas kepada siswa menurut kelompok masing-masing Guru mengawasi dan mengarahkan siswa selama belajar kelompok. Guru memberikan penguatan agar siswa bertanya, berpikir dan berkegiatan. Guru menjawab beberapa pertanyaan dalam rangka menjaga ketertiban dan kelancaran kerja kelompok Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang disampaikan diakhir pembelajaran
Jumlah skor Persentase Kategori - catatan: 1=kurang (0 -<40%), 2= cukup (40-<60%), 3=sedang (60-<75%), 4=baik (75-<85%), 5=sangat baik (85-<100%) - jumlah maksimal skor = 40 - % kemampuan guru = jumlah skor X 100% jumlah skor maksimal
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 5
3.3.3.2 Evaluasi Kegiatan evaluasi dilaksanakan oleh peneliti, pada proses belajar mengajar berlangsung dan data kuantitatif digunakan sebagai masukan bagi peneliti untuk menyempurnakan tindakan pada siklus berikutnya. Kemudian data ini juga dibahas pada hasil penelitian melengkapi data hasil belajar yang diperoleh siswa. Persentase tingkat kemampuan hasil belajar kelompok digunakan tes sebagai alat ukur dalam penelitian ini. Dengan menggunakan tes dapat dilihat sejauh mana tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran Sains apabila hasil tes lebih besar dan sama dengan KKM yang telah ditentukan maka tingkat kemampuan siswa dapat dikatakan baik atau tuntas dalam pembelajaran. Tabel 3.3 Penilaian Kelompok No
Aspek yang di nilai
1
Kelompok 2 3 4
5
1
Aktivitas dalam Kerja Kelompok 2 Kualitas Jawaban 3 Sikap dalam Metode Kerja Kelompok. 4 Ketepatan Mengumpulkan Pekerjaan 5 Kualitas Hasil Pekerjaan Jumlah Nilai
Skor 5 5 5 5 5 25
Persentase% - Skor maksimal skor = 20 - % Nilai Kelompok = skor Kelompok siswa x 100% skor maksimal
3.3.4 Refleksi Hasil evaluasi terhadap lembar observasi kerja guru dan lembar observasi aktivitas siswa dianalisis, komponen-komponen yang ada untuk dapat dikaji mana komponen yang harus dihilangkan, dipertahankan atau ditingkatkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Temuan-temuan yang diperoleh dalam siklus dijadikan acuan perbaikan untuk siklus berikutnya. 3.4 Analisis Data Analisa data dilakukan sejak awal pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Analisa dilakukan langsung terhadap kondisi nyata yang terjadi pada proses pembelajaran dan hasil evaluasi setiap siklus yang dilakukan. Penilaian pada data lembar observasi siswa dianalisa dengan cara penilaian setiap siswa diberikan penilaian sesuai dengan indikator, yang dikonversikan dalam pedoman sebagai berikut : 1=kurang (0 -< 40%), 2= cukup (40-<60%), 3=sedang (60-<75%), 4=baik (75-<85%), 5= sangat baik (85-<100%).Selanjutnya skor masing-masing siswa dicari melalui jumlah skor
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 6
yang diperoleh siswa dibagi dengan skor maksimal yaitu 35, dikalikan 100%. Dengan berpedoman pada rumus : A = Na X 100% N Keterangan :
A
= Persentase keaktifan siswa
Na = Jumlah Skor yang di peroleh N = Jumlah Skor maksimal Pada penilaian dan data observasi guru diperoleh melalui jumlah skor yang diperoleh dibagi dengan jumlah skor maksimal yaitu 40, dikali 100 dianalisa, setiap indikator dikonversikan dalam pedoman sebagai berikut : 1=kurang (0 -< 40%), 2= cukup (40-<60%), 3=sedang (60-<75%), 4=baik (75-<85%), 5= sangat baik (85<100%). Sedangkan untuk mengetahui kemampuan penguasaan konsep siswa, maka diambil dari hasil tes yang diperoleh siswa. Penguasaan konsep siswa ditentukan dari tingkat ketuntasan belajar. Kategori dalam penelitian ini untuk menentukan ketuntasan baik perorangan maupun klasikal.Untuk ketuntasan belajar siswa secara klasikal, % ketercapaian ≥ 65 minimal 85% siswa di kelas tersebut. Rata-rata kelas penulis menggunakan rumus: penulis berpedoman rumus Sudjana (2009:109): Nilai rata-rata kelas : Σ= ƩX × 100 % N Keterangan :
Σ = Nilai rata-rata (Mean) ƩX = Jumlah seluruh skor N = Banyaknya subjek
3.5 Kriteria Keberhasilan Kriteria keberhasilan kinerja dalam penelitian ini ditetapkan sebagai berikut : 1. Penguasaan konsep sains siswa dikatakan meningkat jika kualifikasinya berkategori baik atau dengan nilai paling rendah 65. 2. Prestasi siswa dikatakan berhasil jika skor siswa lebih dari KKM yang telah ditentukan yaitu 65. 3. Tanggapan siswa dikatakan positif jika 85% siswa hasil belajarnya meningkat dengan metode kerja kelompok. Dengan nilai rata-rata keaktifan siswa yang diperoleh sudah berkategori cukup.
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 7
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Adapun hasil yang diperoleh tes awal adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Nilai Tes Awal Sebelum Tindakan Penelitian N O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nama siswa Adytia Kurnia.A. Ahmad Riva’i Angelia Ayu Wulan Arif Afdilla Bagas Deniatai .P. Diky Aprianto Faiz Khoirul Reza Fauzani Rahmadani Fauziah Rahmadani Feby Claudia Imel Nurfadillah Muhammad AP Muslimah Ni’mah Nur Salimah Putri Indah Cahya Raka Abadi Redo Putra Pratama Redi Yansah Riky Artha Diafatri Robiatul Jamila Septia Zulma Berlian Tiara Zahra Famanda Putri
Jumlah Rata-rata % (Persentase)
Jumlah skor 6 7 6 6 7 6 7 6 7 4 5 4 8 7 8 0 5 3 4 8 5 7 5
% Keter capaian 60 70 60 60 70 60 70 60 70 40 50 40 80 70 80 0 50 30 40 80 50 70 50
131 5,69 -
1310 -
Ketuntasan Ya Tidak 9 14 39,13 60,86
Dari tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa hasil belajar sains materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit sangat rendah sekali, dengan melihat hasil pre tes maka penulis akan memberikan tindakan-tindakan dalam proses pembelajaran agar hasil belajar siswa kelas IV SDN No.25/I Kampung baru meningkat. Maka dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa penulis akan menggunakan metode kerja kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran materi kenampakan bendabumi dan benda langit.
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 8
Penelitian tindakan kelas adalah “penelitian tindakan (action reseach) yang dilaksanakan oleh guru dalam kelas” (Ekawarna, 2011:4). Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil kerja kelompok pada mata pelajaran Sains. Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh berdasarkan hasil dari setiap akhir siklus, langsung diolah dan dianalisis. Kendala yang ditemukan selama penelitian digunakan untuk merevisi tindakan berikutnya yang telah direncanakan. Penelitian ini dibagi dalam 4 kegiatan yaitu: 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan Tindakan 3. Observasi dan Evaluasi 4. Refleksi 4.1.1 Pembahasan Siklus I Tindakan pembelajaran dengan tahap-tahap sebagai berikut: Tahap Perencanaan tindakan adalah kegiatan mempersiapkan segala sesuatu yang akan dilakukan pada setiap pertemuan. Persiapan dilakukan mulai dari awal sampai pertemuan terakhir. 1)
Membuat scenario pembelajaran dengan menjelaskan materi pembelajaran terlebih dahulu menyampaikan konsep-konsep pengajaran. Kemudian guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran dan menempelkan dipapan agar siswa dapat mengamati gambar yang ada di papan tulis. 2) Membuat instrumen observasi guru dan observasi siswa untuk melihat bagaimana kondisi kegiatan belajar mengajar dikelas dilakukan ketika guru menjelaskan materi sehingga dapat diketahui kelemahan dan kelebihan yang sudah ada dan sedang dilaksanakan untuk menjadi alat ukur dalam menentukan tindakan selanjutnya. 3) Mendesain alat evaluasi untuk mengetahui apakah dengan menggunakan media gambar didalam kelas sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan-tindakan pembelajaran dengan metode kerja kelompok dengan materi Pengaruh Pasang Surut Air Laut adalah sebagai berikut : 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai Langkah pertama ini sangat penting disampaikan kepada siswa agar mereka dapat mengukur sejauh mana materi yang harus dikuasainya. Di samping itu guru juga harus menyampaikan indikator-indikator ketercapaian kompetensi dasar, dengan tujuan agar siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan mninimal yang ditetapkan. 2. Guru menyajikan materi sebagai pengantar pembelajaran Penyajian materi sebagai pengantar merupakan hal yang sangat penting diberikan oleh guru dengan tujuan mengarahkan siswaagar mencapai tujuan yang ditetapkan . Dalam penyampaiannya , guru haruslah kreatif mencari cara dan teknik yang baik agar siswa termotivasi untuk belajar lebih dalam tentang materi yang akan dipelajari. 3. Guru menunjukkan gambar atau memperlihatkan gambar yang berhubungan dengan materi Dalam langkah ini, guru memperlihatkan beberapa gambar yang
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 9
yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan dan menanyakan kepada siswa tentang nama, ciri-ciri benda yang ditunjukkan.
Gambar 4.1 (a) Permukaan air laut ketika pasang Sumber: Wijayanti (2008:142) 4.
5.
6.
7.
8.
Guru memberikan kumpulan gambar kepada siswa dalam kelompok. Dalam langkah ini guru haruslah dapat melakukan inovasi agar gambar yang menjadi media untuk metode pembelajaran ini dapat menarik dan memotivasi siswa untuk memahami suatu konsep yang diajarkan. Siswa mengamati gambar- gambar dan mengklasifikasi ciri-ciri. Pada langkah ini, siswa dalam kelompok mengamati gambar-gambar yang diberikan guru. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menentukan nama, ciri-ciri benda yang diamati. Hasil diskusi kelompok dicatat dalam catatan khusus , dipandu dengan lembaran kerja siswa yang dibuat guru. Siswa mengemukan pendapat/mempresentasikan alasan pemikiran. Siswa dilatih untuk mengemukan alasan pemikiran atau pendapat tentang hasil diskusi kelompoknya dengan cara melaporkan hasilnya di depan kelas. Dalam lngkah ini peran guru sangatlah penting sebagai fasilitator dan motivator adar siswa bernai mengemukan pendapatnya. Biasanya siswa pada kelas rendah tidak berani untuk berbicara kecuali dituntun dan dimotivasi oleh gurunya. Guru bersama sama dengan siswa melakukan diskusi kelas tentang hasil pemikiran dari tiap kelompok. Guru dapat memotivasi dan mengajak siswa untuk berdiskusi, bertanya kepada teman yang melaporkan pekerjaannya di depan kelas. Pekerjaan ini sangat sulit dilakukan, sehingga guru harus berinovasi agar siswa mau bertanya dan menjawab pertanyaan guru dari temannya maupun dari guru. Guru bisa membantu dengan memberikan kalimat yang belum lengkap sehingga siswa bisa melanjutkan apa yang akan disampaikan. Penarikan kesimpulan pembelajaran bersama-sama. Langkah terakhir pada pembelajaran dengan metode kerja kelompok adalah guru mengajak siswa untuk dapat bersama-sama menyimpulkan materi yang dipelajari dengan katakata dan bahasa sendiri. Pada langkah ini, guru harus sering melakukan penekanan-penekanan pada hal yang ingin dicapai dengan meminta siswa lain mengulangi, dan menuliskan kembali konsep-konsep yang ingin dicapai sesuai dengan indikator yang harapkan.
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 10
Tabel 4.1 Observasi Siswa dalam Metode Kerja Kelompok
Siklus I N o
Faktor yang diobservasi 1
2
1.
Partisipasi siswa terhadap Metode kerja kelompok yang disajikan
2.
Ketertiban siswa saat belajar menggunakan metode kerja kelompok
3.
Mengajukan pertanyaan.
√
4.
Menjawab pertanyaan guru.
√
5.
Kerjasama dengan pasangannya mengenai tugas yang telah dikerjakan
√
6.
Ketepatan dalam berpendapat tentang jawaban teman.
√
7.
Mengikuti pelajaran dengan penuh semangat dan keceriaan
Jumlah skor
3
4
5
√ √
√ 18
Persentase
51,42
Kategori
cukup
- catatan: 1=kurang (0 -<40%), 2= cukup (40-<60%), 3=sedang (60<75%), 4=baik (75-<85%), 5=sangat baik (85-<100%) - jumlah maksimal skor = 35 - % aktivitas siswa = skor aktivitas siswa x 100% skor maksimum
Data hasil observasi teman sejawat, dapat dilihat kegiatan yang dilakukan guru sebagai berikut:
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 11
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktifitas Guru dalam Metode Kelompok Siklus I Siklus 1 N
Faktor yang diobservasi
1
2
Guru menggali pengetahuan awal/memotivasi siswa sejak saat membuka sampai menutup pelajaran, sehingga siswa berperan aktif selama proses pembelajaran.
√
2.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa
√
3.
Guru bersama peserta didik membentuk kelompok-kelompok belajar
4.
Guru memberikan tugas-tugas kepada siswa menurut kelompok masing-masing
√
5.
Guru mengawasi dan mengarahkan siswa selama belajar kelompok.
√
6.
Guru memberikan penguatan agar siswa bertanya, berpikir dan berkegiatan.
√
7.
Guru menjawab beberapa pertanyaan dalam rangka menjaga ketertiban dan kelancaran kerja kelompok
√
Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang disampaikan diakhir pembelajaran
√
1.
8.
Jumlah skor
3
4
5
√
17
Persentase
42,5
Kategori
Kurang
- catatan: 1=kurang (0 -<40%), 2= cukup (40-<60%), 3=sedang (60-<75%), 4=baik (75-<85%), 5=sangat baik (85-<100%) - jumlah maksimal skor = 40 - % kemampuan guru = jumlah skor X 100% jumlah skor maksimal
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 12
Dari tabel 4.2 lembar observasi guru diatas, dapat dijelaskan bahwa persentase kemampuan guru pada siklus I masih kurang, yaitu 42,5 sehingga perlu peningkatan kemampuan hampir disetiap indikator yang di observasi. a.
Evaluasi
Pada akhir siklus dilakukan evaluasi dengan tes melalui metode kerja kelompok untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep siswa terhadap materi yang dipelajari. Secara keseluruhan perolehan nilai kelompok dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Hasil Penilaian Kerja Kelompok pada Siklus I Aspek yang dinilai No
1
2
3
4
5
Jumlah Skor
Kelompok
Persentase %
1
Kelompok 1
2
2
2
2
2
10
40
2
Kelompok 2
1
2
1
2
2
8
32
3
Kelompok 3
2
1
2
1
2
8
32
4
Kelompok 4
1
2
2
2
1
8
32
5
Kelompok 5
1
2
2
2
2
9
36
Keterangan Aspek yang dinilai: 1. Aktivitas dalam Kerja Kelompok
Skor 5
2. Kualitas Jawaban
Skor
3. Sikap dalam Metode Kerja Kelompok.
Skor 5
4. Ketepatan Mengumpulkan Pekerjaan
Skor 5
5. Kualitas Hasil Pekerjaan
Skor 5
Skor Maksimal
- % Nilai Kelompok
5
= 25
= skor Kelompok siswa x 100% skor maksimal
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa skor belum mencapai target penilaian ini hampir sama dengan hasil sebelum menggunakan metode kerja kelompok. Pada siklus I dari 5 kelompok belum ada yang menunjukan peningkatan perolehan nilai yang didapat hampir sama dengan uji pre tes. Maka, tindakan akan dilakukan pada siklus II.
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 13
Jika dihubungkan dengan kriteria keberhasilan yang dicapai hasil kerja kelompok pada siklus I ini belum mencapai target ketuntasan yang diharapkan, maka akan dilakukan tindakan pada siklus II. 4. Refleksi Tindakan Siklus I Pada siklus I ini, menunjukkan sebagian siswa sudah mau memperhatikan pada saat guru menyajikan metode kerja kelompok. Dengan demikian metode kerja kelompok. pada penelitian ini tetap dipertahankan pada siklus berikutnya, dimana hasil dan kendala yang ada pada siklus I dijadikan sebagai acuan untuk menyusun rencana kegiatan siklus II. Temuan yang diperoleh selama proses pembelajaran pada siklus pertama adalah sebagai berikut: 1. Siswa masih bingung membentuk kelompok, dan mengerjakan tugas secara bersama-sama. 2. Siswa tidak berani mangajukan pertanyaan kepada guru tentang tugas yang dikerjakan, jika mereka tidak tahu. 3. Siswa masih belum jelas dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya 4. siswa belum mampu menarik kesimpulan bersama-sama guru 4.1.2 Pembahasan Siklus II Siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I yang sebelumnya telah dilaksanakan. Kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I diperbaiki pada siklus II ini. Siklus II ini dipersiapkan dan direncanakan lebih matang karena pada siklus ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil kerja kelompok kearah yang lebih baik dari pada siklus I. Perencanaan pelaksanaan siklus II ini dengan melihat refleksi siklus I, sehingga diharapkan siklus II berjalan dengan baik. 3. Tahap Observasi dan Evaluasi Tabel 4.4 Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II Siklus II N o
Faktor yang diobservasi 1
2
3
4
5
1.
Partisipasi siswa terhadap Metode kerja kelompok yang disajikan
√
2.
Ketertiban siswa saat belajar menggunakan metode kerja kelompok
√
3.
Mengajukan pertanyaan.
√
4.
Menjawab pertanyaan guru.
√
5.
Kerjasama dengan pasangannya mengenai tugas yang telah dikerjakan
√
6.
Ketepatan dalam berpendapat tentang
√
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 14
jawaban teman. 7.
√
Mengikuti pelajaran dengan penuh semangat dan keceriaan
Jumlah skor
28
Persentase
80
Kategori
Baik
- catatan: 1=kurang (0 -<40%), 2= cukup (40-<60%), 3=sedang (60<75%), 4=baik (75-<85%), 5=sangat baik (85-<100%) - jumlah maksimal skor = 35 - % aktivitas siswa = skor aktivitas siswa x 100% skor maksimum
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Siklus II N
1.
Faktor yang diobservasi
1
2
3
4
Guru menggali pengetahuan awal/memotivasi siswa sejak saat membuka sampai menutup pelajaran, sehingga siswa berperan aktif selama proses pembelajaran.
5
√
2.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa
√
3.
Guru bersama peserta didik membentuk kelompok-kelompok belajar
√
4.
Guru memberikan tugas-tugas kepada siswa menurut kelompok masing-masing
√
5.
Guru mengawasi dan mengarahkan siswa selama belajar kelompok.
√
6.
Guru memberikan penguatan agar siswa bertanya, berpikir dan berkegiatan.
√
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 15
7.
8.
Guru menjawab beberapa pertanyaan dalam rangka menjaga ketertiban dan kelancaran kerja kelompok
√
Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang disampaikan diakhir pembelajaran
√
Jumlah skor
33
Persentase
82,5
Kategori
Baik
- catatan: 1=kurang (0 -<40%), 2= cukup (40-<60%), 3=sedang (60<75%), 4=baik (75-<85%), 5=sangat baik (85-<100%) - jumlah maksimal skor = 40 - % kemampuan guru = jumlah skor X 100% jumlah skor maksimal
Tabel 4.6 Hasil Perolehan Penilaian Kerja Kelompok pada Siklus II Aspek yang dinilai No
1
2
3
4
5
Jumlah Skor
Kelompok
Persentase %
1
Kelompok 1
5
5
5
3
5
23
92
2
Kelompok 2
5
5
5
3
3
22
88
3
Kelompok 3
5
5
3
5
5
23
92
4
Kelompok 4
5
5
4
5
5
24
96
5
Kelompok 5
5
5
5
5
5
25
100
Keterangan Aspek yang dinilai: 1. Aktivitas dalam Kerja Kelompok
Skor 5
2. Kualitas Jawaban
Skor 5
3. Sikap dalam Metode Kerja Kelompok.
Skor 5
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 16
4. Ketepatan Mengumpulkan Pekerjaan
Skor 5
5. Kualitas Hasil Pekerjaan
Skor 5
Skor Maksimal
- % Nilai Kelompok
=
25
= skor Kelompok siswa x 100% skor maksimal
Tabel 4.7 Perolehan Nilai Kerja Kelompok Siklus I dan Siklus II Nilai
Prosentase
No
Kelompok
Siklus I
Siklus II
Siklus I
Siklus II
1.
Kelompok I
10
40
23
92
2.
Kelompok 2
8
32
22
88
3.
Kelompok 3
8
32
23
92
4.
Kelompok 4
8
32
24
96
5.
Kelompok 5
9
36
25
100
Ket
Temuan yang diperoleh selama terjadi pembelajaran siklus II adalah: peningkatan kerja kelompok dari aspek 1. aktivitas siswa dalam kerja kelompok sudah bisa menjalin kersama dalam pemecahan masalah dengan baik. 2. kualitas jawaban dari setiap kelompok sudah sesuai dengan apa yang ditanyakan. 3. sikap siswa dalam metode kerja kelompok sudah menunjukkan saling menghargai pendapat para anggota kelompok. 4. Para kelompok sudah tepat waktu dalam mengumpulkan pekerjaan. 5. kualitas hasil pekerjaan para masing-masing kelompok sudah sesuai dengan yang diharapkan. 6. Hampir keseluruhan aspek mendapat nilai baik Temuan yang diperoleh selama pembelajaran siklus II adalah keaktivan siswa dari setiap indikator yang diobservasi meningkat dan dari hasil evaluasi penilaian kelompok pada siklus II menunjukkan peningkatan hasil belajar melalui metode kerja kelompok khususnya pada materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit.
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 17
4.2 Pembahasan Berdasarkan latar belakang yang ditemukan rendahnya hasil kerja kelompok materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit disebabkan oleh rendahnya minat dan hasil belajar siswa,penyampaian materi dari guru, metode yang dipakai oleh guru membuat bosan, jenuh, kesulitan pemahaman konsep dan kerjasama di antara siswa. Hasil belajar dan keaktifan siswa meningkat secara bertahap dari setiap siklus sebagai berikut: 1. Hasil kerja kelompok pada materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit meningkat dari setiap siklus. Untuk melihat lebih jelas keterhubungan hasil penelitian pada masing-masing siklus dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel rekapitulasi. 2. Hasil observasi keaktifan belajar siswa secara keseluruhan dari semua indikator yang diobservasi pada siklus I masih berkategori kurang, sudah mulai membaik pada siklus ke II dan terus membaik pada siklus ke II. Ini menunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa dari setiap siklus. Dengan meninjau kembali hasil observasi dan evaluasi serta refleksi tindakan pada setiap siklus, dan berpedoman pada data akhir terhadap hasil kerja kelompokserta memperhatikan pendapat dan pandangan para ahli, maka peneliti menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode kerja kelompok dapat melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, siswa lebih berminat, termotivasi dan lebih percaya diri dalam bertanya dan berpendapat yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil kerja kelompokitu dapat dilihat pada grafik rekapitulasi dibawah ini:
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 18
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode kerja kelompok, dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas IV SDN No.25/1 kampung Baru. 1. Terdapat peningkatan hasil belajar melalui penilaian kerja kelompok, adanya peningkatan kerja kelompok dari aspek aktivitas dalam kerja kelompok, kualitas jawaban, sikap dalam metode kerja kelompok, ketepatan mengumpulkan pekerjaan , kualitas hasil pekerjaan hampir keseluruhan aspek mendapat nilai baik. 2. Berdasarkan hasil observasi siswa selama pembelajaran dari setiap siklus dapat di simpulkan bahwa penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN No.25/1 kampung Baru khususnya pada pembelajaran Sains dengan materi perubahan kenampakan bumi. 5.2 Saran Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1.
2.
3.
Dalam proses belajar mengajar, hendaknya guru jangan bersifat konvensional dan monoton lagi, guru sebaiknya aktif dalam mencari sumber-sumber belajar untuk materi pengajaran mata pelajaran Sains. Guru sebaiknya aktif dan kreatif dalam penggunaan metode pembelajaran untuk mendukung proses belajar mengajar Sains agar lebih menarik, tidak membosankan serta dapat memotivasi siswa. Adanya kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak instansi pendidikan lainnya, yang diharapkan dapat memfasilitasi dalam mengembangkan proses pembelajaran Sains dengan cara berusaha menyediakan sarana pembelajaran, seperti pelatihan pembuatan dan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar. DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman, 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Alfabeta. Arikunto,2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Abimanyu, 2008 . Strategi Pembelajaran. Jakarta: Dikti, Depdiknas Ashyar, 2010.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP Pres. Bundu, Patta. 2004. Penilaian Keterampilan Proses Dan Sikap Ilmiah. Jakarta: Depdiknas. Darsono, 2000. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Role Playing dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial Kelas V SDN 5 Metro Barat Tahun 2007. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 19
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Gagne dan Bringgs, 2004, Instructional Design: Principles dan Aplication New Jersey : Prentice-hall. Hakim, Lukmanul,2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung.CV WACANA PRIMA Hermawan, Asep Herry, 2010. Pengembangan Pembelajaran.Jakarta:Universitas Terbuka.
Kurikulum
dan
Hamalik, Omar 2006. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar baru Algensindo. Krisyanto. 2011. (Metode Belajar “ Kelompok” di akses ) http//www...... Wordpres.com. diakses 3/2/14.. Mudjiono & Dimyati. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Nur,
Mohamad. 2001. Kumpulan Makalah Depdiknas:Universitas Negeri Surabaya.
Teori
Pembelajaran
MIPA.
Pribadi, Benny, 2009. Model Desain Pembelajaran. Jakarta:Dian Rakyat.
SARINAH A1D109061___________________________________________________
Page | 20