PENGARUH PENGGUNAAN LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SAINS KELAS IV DI SDN NO. 25/I KAMPUNG BARU
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Jambi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH : MARDI YULIANSAH NIM A1D109208
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014
ABSTRAK
Yuliansah, Mardi. 2014. Pengaruh Penggunaan LKS Terhadap Hasil Belajar Sains Di SDN No 25/1 Kampung Baru. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan Ilmu Pendidikan. Pembimbing I Drs. Andi Suhandi, S.Pd. M.Pd.I.; Pembimbing II Drs.H.Admizal M.Pd.; Kata kunci: hasil belajar, Pengaruh penggunaan Lks Masalah yang sering muncul dalam pembelajaran di sekolah dasar adalah rendahnya hasil belajar siswa. Salah satu penyebabnya adalah guru kurang mengadakan variasi dalam belajar. Variasi ini biasanya ditampilkan dalam bentuk model pembelajaran. Selain penggunaan model pembelajaran juga harus disertai penggunaan LKS untuk membantu kelancaran pelaksanaan pembelajaran serta untuk membantu siswa memahami materi yang disampaikan gurunya. Model dengan menggunakan LKS yang menuntut siswa agar lebih aktif dan siswa saling bekerja sama dalam kelompok dan harus saling membantu. Masalah anggota kelompok menjadi masalah seluruh anggota kelompok dan setiap siswa harus siap karena diakhir pembelajaran akan ada uji postest. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar menggunakan LKS di kelas IV, dan untuk mengetahui apakah terdapat hasil belajar siswa yang menggunakan LKS di kelas IV SDN 25/1 Kampung Baru. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan populasi penelitian siswa kelas IV SDN 25/1 Kampung Baru Tahun Ajaran 2014/2015 sebanyak dua kelas yaitu kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan kelas IVB sebagai kelas Kontrol. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Randomized Subjects Posttest Only Control Group Design. Dimana dalam rancangan ini kelompok sampel ada dua kelas dan setelah dilakukan tindakan maka diakhir pembelajaran diberi post-test. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen (8,75) lebih tinggi dari kelas Kontrol (7,96). Setelah dianalisis diperoleh ttabel = 2,00945 dan thitung = 5,486, terlihat bahwa –t(1-1/2𝛼) < thitung > t(1-1/2𝛼) yang berarti H0 ditolak sehingga H1 diterima. Kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang diajar menggunakan LKS lebih baik diajarkan di kelas IV SDN 25/1 Kampung Baru.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa, “Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Sains di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan” (Depdiknas, 2006:47). Pencapaian SK dan KD tersebut pada pembelajaran Sains didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru dengan berorientasi kepada tujuan kurikuler Mata Pelajaran Sains. “Sains merupakan disiplin ilmu yang mempelajari objek alam dengan metode ilmiah” (Sund, 1989). Objek tersebut meliputi benda-benda di sekitar anak. Air, udara, bunyi, api, tanah, tumbuhan, hewan, dan dirinya sendiri merupakan objek-objek sains yang sering menjadi perhatian anak. Berbagai gejala alam seperti hujan, angin, petir, kebakaran, hewan yang beranak dan bertelur, tumbuhan yang berbunga dan berbuah yang menarik perhatian anak juga merupakan objek sains. Objek-objek tersebut dipelajari melalui metode ilmiah yang disederhanakan. Menurut NSTA (National Science Teacher Association) (2005) mengemukakan bahwa “salah satu standar sains adalah sains sebagai cara penyelidikan (science as inquiry). Standar ini menyatakan pentingnya melatih anak melakukan “penyelidikan” terhadap berbagai fenomena alam. Observasi, eksplorasi, dan eksperimentasi melakukan pengukuran, menggunakan bilangan,
dan melakukan klasifikasi merupakan kegiatan belajar sains melalui proses inquiry”. Untuk memandu siswa melakukan proses inkuiri sains digunakanlah Lembar Kerja Siswa (LKS).65 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumsan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh penggunaan LKS terhadap hasil belajar sains siswa kelas IV di SDN No. 25/I Kampung Baru?” 1.3 Batasan Masalah Untuk memfokuskan penulis dalam
melakukan penelitian maka penulis
membatasi masalah pada proposal ini adalah : untuk mengetahui pengaruh penggunaan LKS terhadap hasil belajar siswa kelas IV dalam proses pembelajaran Sains. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunakan LKS terhadap hasil belajar Sains kelas IV di SDN No. 25/1 Kampung Baru. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat 1. Dapat mengetahui pengaruh penggunaan LKS dengan hasil belajar Sains Kelas IV di SDN No. 25/1 Kampung Baru. 2. Dapat memberikan nilai tambah dalam meningkatkan kualitas sekolah. 1.6 Definisi Operasional 1. Lembar Kegiatan Siswa adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa yang berisi petunjuk, mencakup materi pokok secara singkat, soal-soal evaluasi, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu
tugas dapat berupa teori dan atau praktik. Dengan menggunakan LKS dalam pengajaran akan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian guru bertanggung jawab penuh dalam memantau siswa dalam proses belajar mengajar. 2. hasil belajar dapat diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, perubahan yang baik dibandingkan sebelumnya, misalnya dari tidak bias menjadi bisa, dari tidak santun menjadi santun. 3. Pembelajaran Sains merupakan proses yang mampu mengembangkan potensi siswa, karena siswa langsung terlibat didalamnya. Peningkatan kemampuan profesional dan interaktif siswa menjadi alternatif dalam pembelajaran Sains untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian LKS LKS merupakan bagian dari enam perangkat pembelajaran. Para guru di negara maju, seperti Amerika Serikat mengembangkan enam perangkat pembelajaran untuk setiap topik; di mana untuk IPA disebut science pack. Keenam perangkat pembelajaran tersebut adalah (1) syllabi (silabi), (2) lesson plan (RPP), (3) hand out (bahan ajar), (4) student worksheet atau Lembar Kerja Siswa (LKS), (5) media (minimal powerpoint), dan (6) evaluation sheet (lembar penilaian). 2.2 Komponen LKS Menurut Ratna Wilis Dahar (1986) Meskipun tidak sama persis, komponen LKS meliputi hal-hal berikut: 1. Nomor LKS, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah guru mengenal dan menggunakannya. Misalnya untuk kelas 1, KD, 1 dan
2. 3. 4. 5. 6.
7.
kegiatan 1, nomor LKS-nya adalah LKS 1.1.1. Dengan nomor tersebut guru langsung tahu kelas, KD, dan kegiatannya. Judul Kegiatan, berisi topik kegiatan sesuai dengan KD, seperti Komponen Ekosistem. Tujuan, adalah tujuan belajar sesuai dengan KD. Alat dan bahan, jika kegiatan belajar memerlukan alat dan bahan, maka dituliskan alat dan bahan yang diperlukan. Prosedur Kerja, berisi petunjuk kerja untuk siswa yang berfungsi mempermudah siswa melakukan kegiatan belajar. Tabel Data, berisi tabel di mana siswa dapat mencatat hasil pengamatan atau pengukuran. Untuk kegiatan yang tidak memerlukan data, maka bisa diganti dengan kotak kosong di mana siswa dapat menulis, menggambar, atau berhitung. Bahan diskusi, berisi pertanyaan-pertanyaan yang menuntun siswa melakukan analisis data dan melakukan konseptualisasi. Untuk beberapa mata pelajaran, seperti bahasa, bahan diskusi bisa berupa pertanyaan-pertanyaan yang bersifat refleksi. BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji apakah hasil belajar siswa yang diajar menggunakan LKS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan designs Trueexperimental design. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Subjects Posttest Only Control Group Design. Dalam rancangan ini terdapat dua kelompok yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran LKS dan diakhir pembelajaran diberi posttest. Berdasarkan pendapat diatas, maka dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana pengaruh penggunaan LKS terhadap hasil belajar Sains kelas IV di SDN No. 25/I Kampung Baru dengan pendekatan penelitian Kuantitatif.
3.2
Waktu dan Tempat Penelitian
a. Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil pada tanggal 1 s.d 14 juli 2014 pada tahun ajaran 2014/2015, selama 2 minggu. b. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan dengan subjek penelitian siswa kelas IV di SDN No. 25/I Kampung Baru. Penelitian ini dilakukan dengan alasan berikut : a. Melihat dari daftar nilai siswa. b. Melakukan studi awal ke lapangan adakah Pengaruh penggunaan LKS Terhadap Hasil Belajar Sains kelas IV di SDN No. 25/I Kampung Baru. Oleh karena itu, Hasil Belajar tersebut perlu ditingkatkan. Untuk meningkatkannya, digunakan naskah LKS dengan Hasil Belajar Pada Siswa kelas IV di SDN No. 25/1 Kampung Baru. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Ajaran 2014/2015. 3.3. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di SDN No. 25/I Kampung Baru yang berjumlah 26 Siswa. Dimana kelas eksperimen kelas IV/A berjumlah 26 orang. 3.4. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan tujuan apakah terdapat pengaruh penggunaan LKS terhadap hasil belajar sains. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, sedangkan rancangan penelitian yang digunakan peneliti adalah post test group design, Arikunto (2010:210).
3.5 Instrumen Penelitian 3.5.1 Lembar LKS Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini salah satunya adalah lembar LKS.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri 25/I Kampung Baru semester ganjil pada tanggal 1 s.d 14 juli 2014 tahun ajaran 2014/2015 kelas IVA yang terdiri dari satu kelas dengan jumlah siswa kelas IVA adalah 26 orang. Dalam penelitian ini kelas IVA dinamakan kelas eksperimen. kelas ini dibagi dengan melihat nilai ulangan harian siswa dimana siswa kelas IVA rata-rata nilai ulangan hariannya adalah 7,89. Hal ini menunjukkan bahwa kelas IVA kemampuannya sama. Setelah itu kelas IVA kelas eksperimen. Pembagian kelas eksperimen ini juga dibantu oleh guru kelas yang sudah mengetahui karakteristik siswanya. Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa kelas IVA
adalah kelas
yang diajar menggunakan
LKS. Setelah dilakukan
pembelajaran, diakhir penelitian untuk mengetahui hasil belajar siswa maka diberi tes akhir (post-test) untuk kelas eksperimen dengan jumlah soal sebanyak 20 soal. Soal-soal tersebut sebelum diberikan kepada kedua kelas terlebih dahulu diuji cobakan pada sekolah lain yang siswanya memiliki karakteristik seperti siswa di tempat penelitian. Soal-soal tersebut diuji cobakan di kelas IV SDN 73/I Sukaramai di luar sampel penelitian. Dari hasil uji coba didapatkan hasil uji validitas, daya beda, dan tingkat kesukaran sebagai berikut:
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa penggunaan LKS pada proses pembelajaran dapat meingkatkan hasil belajar siswa. hal ini dibuktikan pada akhir penelitian hasil belajar siswa materi perubahan wujud benda nilai rata-rata siswa kelas IV yang diajar menggunakan LKS memperoleh nilai (𝑥) = 8,75. Dan setelah dibuktikan dengan menggunakan uji-t ternyata diperoleh nilai thitung = 5,49 dan nilai ttabel = 2,01 dengan α = 0,05 dan tingkat kepercayaan 95%. Karena –t(1-1/2α) < thitung> t(1-1/2α) yaitu -2,01 < 5,49 > 2,01 hal ini berarti H1 diterima dan Ho ditolak. 5.2 Saran Sehubungan dengan hasil penelitian ini peneliti menyarankan: 1. Kepada guru-guru di sekolah dasar khususnya guru sains agar dalam proses belajar mengajar menggunakan LKS pembelajaran yang membuat siswa meenjadi lebih aktif dalam belajar dan agar anak mudah dalam memahami materi yang disampaikan guru. 2. Kepada pihak dinas terkait agar selalu melaksanakan pelatihan-pelatihan kepada para pengajar secara berkesinambungan pelaksanaan
pembelajaran
dengan
diberikan
guna menunjang
LKS
dalam
proses
pembelajaran. 3. Bagi peneliti yang ingin mengembangkan penelitian ini, hendaknya melakukan penelitian apa ada pengaruh hasil belajar siswa menggunakan LKS dengan tidak menggunakan LKS.